modul pelatihan jurnalistik dan produksi media sekolah (1)

42
PENGANTAR PUJI syukur kehadirat Allah Swt atas karunianya dan kesehatan yang diberikan sehingga penyusunan buku Panduan Modul Pelatihan Jurnalistik dan Produksi Media Sekolah dapat diwujudkan. Pelatihan jurnalistik dan produksi media sekolah adalah paket pelatihan yang dikembangkan oleh Lembaga Pengembangan Sumberdaya Insani (LaPSI) untuk menyiapkan kader- kader jurnalis di sekolah dan komunitas. Buku ini disusun karena sejak kelahirannya, LaPSI telah mengazamkan diri bagi proses kreatif pelajar melalui aktivitas kelompok ilmiah remaja (riset), komunitas dan jurnalistik. LaPSI menyelenggarakan program ini dalam rangka mendorong dan menjadi bagian dari upaya membangun kesadaran kritis pelajar yang merupakan tema sentral gerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Atas dasar itulah, LaPSI sebagai perangkat organisasi IPM melaksanakan program literasi media dengan harapan menjadi poros bagi tumbuhnya kesadaran kritis ditingkat sekolah dan komunitas. Apa yang ada dalam halaman-halaman panduan ini merupakan endapan pengetahuan dan rangkuman dari seluruh proses panjang yang coba didokumentasikan oleh LaPSI. Buku panduan ini disusun oleh tim LaPSI; Dek Pendi, Mul, Fida Afif, Neng, Amel, Eka, dan Ase yang dibagi kedalam beberapa proses belajar yaitu: Pertama, orientasi dan perkenalan. Kedua, espektasi, pemetaan masalah dan kontrak belajar. Ketiga, pengantar jurnalistik (teknik reportase). Keempat, pengantar jurnalistik (teknik penulisan berita). Kelima, mengelola media sekolah. Keenam, design dan lay out media sekolah. Ucapan terima kasih disampaikan kepada segenap teman-teman pengelola LaPSI, jaringan IPM diberbagai daerah dan kepada semua yang turut berkontribusi atas hadirnya modul ini. Sekecil apa pun itu. Akhirnya, semoga ikhtiar ini menjadi amal jariah dalam mempersiapkan kader-kader jurnalistik diwaktu yang akan datang. 1

Upload: rafa-ramdhani

Post on 26-Nov-2015

244 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

PENGANTAR

PUJI syukur kehadirat Allah Swt atas karunianya dan kesehatan yang diberikan sehingga penyusunan buku Panduan Modul Pelatihan Jurnalistik dan Produksi Media Sekolah dapat diwujudkan. Pelatihan jurnalistik dan produksi media sekolah adalah paket pelatihan yang dikembangkan oleh Lembaga Pengembangan Sumberdaya Insani (LaPSI) untuk menyiapkan kader-kader jurnalis di sekolah dan komunitas.

Buku ini disusun karena sejak kelahirannya, LaPSI telah mengazamkan diri bagi proses kreatif pelajar melalui aktivitas kelompok ilmiah remaja (riset), komunitas dan jurnalistik. LaPSI menyelenggarakan program ini dalam rangka mendorong dan menjadi bagian dari upaya membangun kesadaran kritis pelajar yang merupakan tema sentral gerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Atas dasar itulah, LaPSI sebagai perangkat organisasi IPM melaksanakan program literasi media dengan harapan menjadi poros bagi tumbuhnya kesadaran kritis ditingkat sekolah dan komunitas. Apa yang ada dalam halaman-halaman panduan ini merupakan endapan pengetahuan dan rangkuman dari seluruh proses panjang yang coba didokumentasikan oleh LaPSI.

Buku panduan ini disusun oleh tim LaPSI; Dek Pendi, Mul, Fida Afif, Neng, Amel, Eka, dan Ase yang dibagi kedalam beberapa proses belajar yaitu: Pertama, orientasi dan perkenalan. Kedua, espektasi, pemetaan masalah dan kontrak belajar. Ketiga, pengantar jurnalistik (teknik reportase). Keempat, pengantar jurnalistik (teknik penulisan berita). Kelima, mengelola media sekolah. Keenam, design dan lay out media sekolah.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada segenap teman-teman pengelola LaPSI, jaringan IPM diberbagai daerah dan kepada semua yang turut berkontribusi atas hadirnya modul ini. Sekecil apa pun itu. Akhirnya, semoga ikhtiar ini menjadi amal jariah dalam mempersiapkan kader-kader jurnalistik diwaktu yang akan datang.

Yogyakarta, Desember 2010Lembaga Pengembangan Sumberdaya Insani

1

Page 2: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………….. 1

Daftar Isi ……………………………………………………………………….. 2

Kegiatan Belajar 1 : ORIENTASI DAN PEKENALAN …………………. 3

Kegiatan Belajar 2 : PEMETAAN, HARAPAN DAN

KONTRAK BELAJAR ….………………………….. 6

Kegiatan Belajar 3 : TEKNIK REPORTASE ………….….………………. 9

Kegiatan Belajar 4 : BERITA ……………………………….………………. 14

Kegiatan Belajar 5 : MENGELOLA MEDIA SEKOLAH .………………. 19

Kegiatan Belajar 6 : DESAIN DAN LAY OUT ……….….………………. 24

Lampiran

2

ii

Page 3: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

ORIENTASI DAN

PERKENALAN

Sesi pembuka ini merupakan sesi perkenalan peserta dengan

fasilitator. Selain berkenalan, peserta juga diminta untuk mengelaborasi

harapan dan keinginan terhadap jalannya pelatihan: informasi, pengetahuan,

dan keterampilan yang ingin didapatkan selama proses pelatihan. Peserta

juga diminta untuk menyepakati dan merumuskan hal-hal teknis yang

berkaitan dengan jalannya pelatihan.

Sesi ini juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengukur

tingkat pemahaman, pengetahuan, serta pengalaman peserta dalam

jurnalistik. Dengan mengetahui informasi tersebut, peserta bisa diminta

untuk sharing pengalaman dan pengetahuannya dalam berbagai sesi diskusi

yang melibatkan peserta.

TUJUAN

: 1. Peserta memahami alur dan proses belajar

dalam kelompok.

2. Peserta dapat mengenal sesama peserta,

fasilitator, panitia, dan unsur pelatihan lainnya.

POKOK BAHASAN

: 1. Perkenalan singkat antara peserta, fasilitator,

dan panitia penyelenggara.

2. Pemaparan pengetahuan dan pengalaman

jurnalistik.

3. Kesepakatan mengenai pokok-pokok bahasan,

3

KEGIATAN BELAJAR

1

Page 4: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

metodologi, dan aturan main pelatihan.

METODE

: √ Permainan

√ Arisan ide dan refleksi pengalaman.

√ Diskusi kelompok.

ALOKASI WAKTU

: 90 menit

BAHAN DAN ALAT

: Kertas plano/transparansi

Kertas metaplan

Flipt chart

OHP/LCD Projector

Spidol

TOR Pelatihan

Bola kecil

DESKRIPSI PROSES

: 1. Mulailah sesi ini dengan meminta peserta

tersenyum dan dilanjutkan dengan membaca

do’a menurut kepercayaan masing-masing.

2. Fasilitator memperkenalkan diri dan unsur

panitia lainnya dengan menjelaskan secara

singkat profil dirinya dan organisasinya.

3. Fasilitator mengajak peserta bermain sebagai

berikut:

a) Sediakan bola kecil yang kita sebut dengan

“bola panas“.

b) Mintalah peserta berdiri melingkar dan

menyebutkan namanya masing-masing

dengan jelas.

c) Fasilitator akan melemparkan secara spontan

“bola panas“ kepada peserta.

d) Peserta yang terkena lemparan bola harus

dengan cepat menyebut namanya sendiri dan

seterusnya hingga semua peserta mendapat

4

Page 5: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

lemparan bola.

e) Pada permainan berikutnya, setiap peserta

yang melempar bola harus menyebut

namanya sendiri dan menyebut nama

peserta yang akan menerima lemparan bola.

f) Jika dianggap cukup, ajaklah peserta

merefleksikan makna permainan tersebut.

4. Bagikan jadwal, alur pelatihan, dan terangkan

metode pelatihan yang akan digunakan.

5. Fasilitator menjelaskan arah, tujuan, target

pelatihan, dan goal dari setiap materi.

6. Bukalah sesi diskusi untuk mengeksplorasi alur

atau mempertanyakan jadwal.

7. Berikanlah respon seperlunya dan jika dirasa

cukup tutupkah sesi dengan mengajak peserta

bertepuk tangan sambil tersenyum.

5

Page 6: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

PEMETAAN MASALAH, ESPEKTASI, DAN KONTRAK BELAJAR

Sesi ini juga dimaksudkan untuk memetakan masalah-masalah yang

dihadapi oleh peserta, menggali espektasi dari peserta terhadap pelatihan

ini, dan sekaligus menyepakati kontrak belajar. Dengan terpetakannya

masalah dari awal harapannya akan mempermudah proses belajar dalam

sesi-sesi berikutnya. Sedangkan kontrak belajar menjadi komitmen seluruh

komponen yang terlibat dalam pelatihan ini untuk menjadi guide dan rambu-

rambu yang mesti dijalankan untuk sampai di tujuan pelatihan.

TUJUAN

: 1. Peserta dapat mengetahui peta

masalah yang dihadapi oleh media sekolah.

2. Peserta mampu merumuskan tingkat, jenis, dan

kebutuhan pelatihan.

3. Tersusunnya kontrak belajar.

POKOK BAHASAN

: 1. Peta masalah jurnalistik dan media sekolah.

2. Pentingnya harapan atau cita-cita dalam

memandu proses pelatihan.

3. Pokok-pokok kontrak belajar yang akan menjadi

panduan bersama dalam pelatihan.

: Brainstorming

Diskusi Kelompok

6

KEGIATAN BELAJAR

2

Page 7: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

METODE Presentasi

ALOKASI WAKTU

: 90 menit

BAHAN DAN ALAT

: Kertas plano/transparansi

Kertas metaplan

Flipt chart

OHP/LCD Projector

Spidol

DESKRIPSI PROSES

: 1. Fasilitator membuka sesi dengan menjelaskan

arah dan tujuan sesi ini.

2. Fasisilator membagikan meta plan kepada

peserta dan memintalah untuk menuliskan

dimetaplan pertanyaan, sebagai berikut:

a. Apakah peserta sudah memiliki media

sekolah?

b. Jika sudah, jenisnya apa (majalah, mading,

atau buletin)?

c. Apakah pimpinan sekolah mendukung media

sekolah ...??

d. Bagaimana dengan minat siswa terhadap

jurnalistik....?

3. Jika peserta sudah menyelesaikan tugasnya,

mintalah peserta menempelkan jawabannya

dikertas plano.

4. Fasilitator mensistematisasikan jawaban-

jawaban peserta.

5. Jika jawaban sudah sistematis, explore (buka

dialog) kepada peserta satu persatu.

6. Fasilitator membagikan meta plan dan mintalah

7

Page 8: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

peserta menuliskan tujuan dan norma pelatihan:

(1) tujuan atau harapan mengikuti pelatihan ini,

cukup satu kalimat; (2) hal-hal yang harus

dikerjakan oleh peserta selama pelatihan untuk

mencapai harapannya (4 butir); (3) hal-hal yang

tidak boleh dikerjakan oleh peserta selama

pelatihan (3 butir); dan (4) sepakatilah sanksi,

jika ada yang melanggar komitmen. Kalau sudah

selesai, mintalah peserta menempelkan di

dindin.

7. Hasil rumusan didiskusikan dalam kelompok

kecil yang terdiri atas 5 – 6 orang/kelompok dan

presentasikan.

8. Sebelum menutup sesi, mintalah kepada forum

untuk memilih ketua kelas; yang bertugas

membantu mengingatkan kontrak belajar.

9. Jika dianggap cukup, tutuplah sesi dengan tepuk

tangan.

Catatan untuk Fasilitator:Biasanya banyak permintaan dan harapan dari peserta diluar dugaan yang cenderung dipaksakan. Sementara penyelenggara kurang siap, jangan dimatikan walaupun proses diskusi bertele-tele. Bangunlah kesepahaman dan jalan terbaik.

8

Page 9: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

PENGANTAR JURNALISTIK

(REPORTASE)

Sesi ini memberikan pemahaman mengenai tugas seorang reporter

media sekolah yang harus memiliki seperti kecakapan dan syarat-syarat

tertentu sehingga peserta dapat memahami langkah-langkah apa saja yang

harus dipersiapkan dalam proses meliput suatu peristiwa (berita). Peserta

dalam sesi ini akan difasilitasi mengenal bagaimana proses reportase.

Reportase adalah kegiatan meliput dan mengumpulkan fakta-fakta

atas suatu peristiwa yang mengandung unsur berita dari berbagai sumber

(narasumber) lalu menuliskannya menjadi sebuah berita.

TUJUAN

: 1. Peserta memahami pengertian jurnalistik.

2. Peserta mengetahui tahap-tahap aktivitas reportase.

3. Peserta mampu melakukan wawancara dan menulis

berita.

POKOK BAHASAN

: 1. Pengertian dan wawasan jurnalistik.

2. Tahapan dalam reportase berita.

3. Wawancara dan penulisan berita.

METODE

: √ Tugas kelompok

√ Diskusi, dan

√ Presentasi

9

KEGIATAN BELAJAR

3

Page 10: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

ALOKASI WAKTU

: 120 menit

BAHAN DAN ALAT

: ☺ Kertas plano/transparansi.

☺ Kertas metaplan.

☺ Flipt chart.

☺ OHP/LCD Projector.

☺ Spidol.

☺ Bahan bacaan “Pengantar Jurnalistik“.

DESKRIPSI PROSES

Catatan untuk Fasilitator:Materi ini sebenarnya bersifat wawasan sekaligus praktis, tetapi tidak berarti diabaikan. Wawasan akan menjadi pijakan dalam praktek reportase.

: 1. Fasilitator membuka sesi dengan mengajak peserta

membaca basmalah.

2. Fasilitator menjelaskan tujuan dan arah dari sesi ini.

3. Fasilitator meminta kepada peserta untuk

menuliskan pengertian jurnalistik dan tahapan

melakukan reportase dikertas metaplan. (20 Menit)

4. Koding tulisan-tulisan dan ajak peserta berdiskusi

sehingga ditemukan kesepahaman tentang

pengertian jurnalistik dan tahap-tahap melakukan

reportase. (30 menit)

5. Ajak peserta kelapangan untuk melakukan kegiatan

reportase berita. (45 menit)

6. Fasilitator meminta menuliskan berita yang

diperoleh dilapangan.

7. Mintalah kesan-kesan apa yang diperoleh peserta

dilapangan, catat hal-hal penting.

8. Jika sesi ini dianggap cukup, tutuplah sesi ini dengan

mengajak peserta berteriak: “Sukses“.

10

Page 11: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

BAHAN BACAAN

Pengertian• Jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara

singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu.

• Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat.

Berdasarkan Media yang digunakan, jurnalistik dibedakan:• Jurnalistik cetak (print journalism).• Jurnalistik elektronik (electronic journalism).

• Jurnalistik Radio.• Jurnalistik Televisi.

• Jurnalistik online (online journalism).

Wartawan, Redaktur dan Penulis Lepas• Wartawan, jurnalis, atau reporter adalah profesi untuk

memperoleh informasi dengan mendatangi sumber berita (kejadian/orang/dll). Istilah yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan ini adalah meliput.

• Redaktur atau kepala desk; misalnya ekonomi, public service, politik, dan budaya. Bertanggung jawab terhadap halaman yang ditanganinya.

• Pemimpin redaksi ialah pemegang kekuasaan tertinggi di bagian redaksi sebuah media massa.

• Penulis lepas atau free lance adalah penulis berita, reportase, artikel, feature dan bentuk tulisan lain yang tidak terikat dengan suatu lembaga.

Reportase• Dalam dunia jurnalistik, reportase adalah salah satu hal

yang harus dilakukan seorang reporter untuk mengumpulkan data dan fakta suatu peristiwa untuk penulisan berita. Fakta mengandung unsur 5W + 1 H.What : ApaWho : SiapaWhere : DimanaWhen : KapanWhy : Mengapa

11

Page 12: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

How : Bagaimana

• Reportase dasar à straight news• Reportase madya à news feature• Reportase lanjutan à news analysis• Intinya tetaplah reportase dasar yang bisa ditambah

hanyalah memperdalam unsur-unsur yang ada dalam reportase dasar itu.

Unsur • Apa syarat utama seorang reporter? Cantik/gagah, keluwesan

bergaul, rasa ingin tahu, dll • Apakah gerangan berita yang dicari itu??? Peristiwa besar dan

pentingkah, peristiwa baru, peristiwa apa saja asal khas, atau kejadian yang menyedihkan

• Bagaimana berita dicari? Adakah pola prosesnya? Atau bisa semau gue saja?

• Bagaimana reporter menuliskan beritanya ..? Dengan panjang lebarkah, atau dengan bahasa yang indah-indahkah.

Etika Reportase1. Cover both side. Meliput semua pihak yang terkait, tanpa

membedakan.2. Fairness. tidak memanipulasi fakta.3. Balance. Keseimbangan dalam pencarian data dan

pemberitaan.4. Mematuhi Kode Etik Jurnalistik.5. Tidak mempublikasikan identitas atau pernyataan nara sumber

jika nara sumber meminta off the record.

Tahap Reportase1.Menemukan peristiwa dan jalan cerita2.Cek, ricek, dan tripel cek jalan cerita3.Memastikan sudut berita4.Menentukan sudut berita5.Menentukan lead atau intro6.Menulis berita

Pendekatan dalam reportase:• Wawancara

Wawancara merupakan bentuk reportase  dengan cara mengumpulkan data berupa pendapat, pandangan, dan pengamatan seseorang tentang suatu peristiwa.

Ada tiga hal yang tidak boleh dilupakan oleh reporter dalam proses reportase:a. Identitas dan atribut narasumber.b. Pendapat narasumber terhadap peristiwa.

12

Page 13: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

c. Kesan narasumber terhadap peristiwa.

Persiapan Wawancara:1) Menguasai tema yang akan ditanyakan kepada narasumber. Jika

pengetahuan reporter tentang tema sedikit, maka akan timbul banyak kesulitan saat melakukan wawancara.

2) Siapkan TOR (Term of Reference). Ini penting agar tidak ada permasalahan yang luput ditanyakan kepada narasumber.

3) Membawa alat perekam. Selain berfungsi untuk memudahkan reporter menulis hasil wawancara, alat perekam juga dapat berfungsi sebagai bukti jika sewaktu-waktu narasumber mengelak dan protes terhadap berita yang ditulis.

4) Menghargai narasumber dan membuat janji. Membuat janji dengan narasumber itu penting. Karena ada beberapa narasumber yang enggan melakukan wawancara langsung tanpa membuat janji. Ingat, menjaga hubungan baik dengan narasumber itu sangat penting untuk kemudian hari. Banyak narasumber yang kecewa dan enggan bertemu repoter tertentu.

• ObservasiObservasi (pengamatan) merupakan teknik reportase dengan cara mengamati baik setting maupun sebuah peristiwa di lapangan. Dengan terjun langsung ke lapangan, reporter akan merasakan langsung peristiwa yang terjadi dilapangan sehingga ia bisa menyampaikan informasi yang valid kepada para pembaca.

• Riset DokumentasiRiset Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dan fakta dengan riset melalui buku, internet, dan sumber-sumber dokumentasi data lainnya.

13

Page 14: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

PENGANTAR JURNALISTIK

(BERITA)

Salah satu elemen penting dalam jurnalistik ialah berita. Tanpa berita,

tidak lengkap rasanya sebuah aktivitas jurnalistik. Oleh karena itu, seorang

jurnalis harus memahami pengertian berita, bagaimana unsur-unsurnya, apa

saja yang perlu diberitakan? Dan tentu bagaimana menuliskan berita.

Kalau di sesi sebelumnya, banyak mendalami reportase, maka sesi ini

peserta akan banyak mendiskusikan, mengelaborasi, dan mempraktekkan

bagaimana membuat sebuah berita untuk kepentingan tugas jurnlistik di

majalah, surat kabar atau majalah dinding sekolah atau untuk kepentingan

web blog pribadi.

TUJUAN

: 1. Peserta dapat memahami pengertian dan nilai

berita dalam jurnalistik.

2. Peserta memahami syarat-syarat sebuah berita

jurnalistik.

3. Peserta dapat menulis berita jurnalistik.

POKOK BAHASAN

: 1. Pengertian dan nilai berita.

2. Syarat-syarat berita.

3. Tahap penulisan berita:

- Menentukan angle.

- Membuat judul berita.

- Membuat intro atau lead berita.

14

KEGIATAN BELAJAR

4

Page 15: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

- Mengembangkan berita.

- Menutup berita.

METODE

: √ Praktek penulisan berita.

√ Diskusi Kelompok, dan.

√ Presentasi.

ALOKASI WAKTU

: 120 menit

BAHAN DAN ALAT

: ☺ Kertas plano/transparansi

☺ Kertas metaplan

☺ Flip chart

☺ OHP/LCD Projector

☺ Spidol

DESKRIPSI PROSES

: 1. Fasilitator membuka sesi dengan mengajak

peserta membaca basmalah.

2. Tanyakanlah kepada peserta, apakah mereka

fresh saat ini, kalau iya silakan dilanjutkan

pembahasannya. Apabila peserta ngantuk atau

kurang bersemangat bisa dilakukan ice breaker.

3. Fasilitator menjelaskan tujuan dan arah dari sesi

(berita) ini.

4. Mintalah kepada peserta untuk membagi

kedalam kelompok yang terdiri atas 4 – 5 orang

atau tergantung jumlah peserta.

5. Mintalah masing-masing kelompok untuk

mendiskusikan konsep berita dengan

mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Apa yang anda pahami tentang pengertian

dan nilai berita dalam jurnalistik?

15

Page 16: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

Apa saja syarat-syarat sebuah berita yang

baik?

Apa saja tahapan-tahapan dalam penulisan

berita?

6. Setelah selesai, mintalah kepada masing-masing

kelompok untuk mencatat hasil diskusi dan

menuliskan pada metaplan atau kertas plano

untuk dibeberkan di dinding.

7. Mintalah kepada masing-masing kelompok untuk

mempresentasikan dalam pleno, berikan

kesempatan kepada peserta lain untuk

memberikan tanggapan, mengklarifikasi hal-hal

yang dianggap penting serta perbaikan.

8. Catatlah pokok-pokok hasil diskusi kelompok dan

pendapat peserta pada kertas plano dan pada

akhir pembahasan secara bersama peserta

diminta untuk membuat resume, kesimpulan dan

tugas individu membuat berita.

Catatan untuk FasilitatorJika ada peserta yang memiliki pengalaman jurnalistik seperti peliputan dan penulisan berita, mintalah beberapa menit untuk menceritakan kepada seluruh peserta. Akan lebih baik bila penjelasannya disertai bahan tertulis seperti contoh laporan, ringkasan, bagan atau skema.

Bahan bacaan yang disediakan panitia hendaknya tidak dibagikan dalam ruang kelas karena akan mengganggu proses.

16

Page 17: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

BAHAN BACAAN

Pengertian Berita• Berita adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang

terbaru (aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa.

• "News" sendiri mengandung pengertian yang penting, yaitu dari kata "new" yang artinya adalah "baru".

• Sebuah berita yang baik ialah berita yang memiliki nilai, dicirikan antara lain:1) Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak. 2) Berita itu tidak biasa.3) Aktual: terbaru, belum "basi".4) Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.5) Informatif.6) Berdampak luas.7) Human interest.8) Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak;

menyangkut orang penting/terkenal. 9) Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).

Unsur Berita• 5 W + 1 H

(1) What – Apa yang terjadi dalam suatu peristiwa?(2) Who – siapa yang terlibat di dalamnya?(3) Where – di mana terjadinya peristiwa itu?(4) When – kapan terjadinya?(5) Why – mengapa peristiwa itu terjadi?(6) How – bagaimana terjadinya?

Anatomi Berita• Judul atau kepala berita (headline). • Baris tanggal (dateline). • Teras berita (lead atau intro). • Tubuh berita (body).

Tahap Penulisan Berita1. Tentukan angle (sudut berita).2. Membuat judul.

17

Page 18: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

3. Membuat intro atau lead.Contoh lead yang dikutip dari harian Kompas;

Laut itu bagai bertabur berlian, cahaya berpendar bergerak-gerak. Di ujung tatapan, gelombang perbukitan rimbun oleh hijau daun. Bocah-bocah berenang dengan riang di pinggir laut yang jernih dan biru.

4. Menutup berita.

Sumber Berita• Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita. • Proses wawancara. • Pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik. • Partisipasi dalam peristiwa.

18

Page 19: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

MENGELOLA MEDIA

SEKOLAH

Rasanya tidak lengkap bila sekolah tidak mempunyai media internal,

apa pun bentuknya; bulletin, news letter atau majalah sekolah. Media sekolah

adalah media (majalah, news letter atau bulletin) yang diterbitkan secara

berkala dan dikelola oleh siswa atau guru bagi kepentingan sekolah. Lewat

media ini civitas sekolah bisa mengekspresikan kemampuan tulis

menulisnya. Sekolah juga dapat berkomunikasi mengenai kegiatan-kegiatan

sekolah dengan para pihak eksternal melalui publikasi ini. Sesi ini akan

membahas bagaimana media sekolah itu; seperti apa bentuknya, dan

bagaimana mengelolanya.

TUJUAN

: 1. Peserta dapat mengetahui pengertian dan

mamfaat media sekolah.

2. Peserta memahami bentuk-bentuk media

sekolah.

3. Peserta mampu merencanakan, mengumpulkan

bahan, menulis dan menyunting dan

memproduksi media sekolah.

POKOK BAHASAN

: 1. Pengertian dan mamfaat media sekolah.

2. Bentuk-bentuk media sekolah.

3. Pengelolaan media sekolah;

a. Perencanaan:

19

KEGIATAN BELAJAR

5

Page 20: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

b. Pengumpulan bahan

c. Penyiapan bahan

d. Produksi

e. Pencetakan

METODE

: √ Brainstorming

√ Diskusi Kelompok

√ Presentasi

ALOKASI WAKTU

: 120 menit

BAHAN DAN ALAT

: ☺ Kertas plano/transparansi

☺ Kertas metaplan

☺ Flip chart

☺ OHP/LCD Projector

☺ Spidol

DESKRIPSI PROSES

: 1. Fasilitator membuka sesi dengan mengajak

peserta untuk berteriak sekuat-kuatnya dengan

menyebut “saya bisa buat media sekolah“.

2. Fasilitator lalu menjelaskan tujuan dan arah dari

sesi ini dan sedikit mengelaborasi topik ini,

kaitannya dengan materi-materi sebelumnya.

3. Tanyakan kepeserta, jika ada diantara mereka

yang memiliki pengalaman mengelola media

sekolah. Mintalah ia sedikit berbagi dengan

teman-temannya, catat hasil sharingnya diplano.

4. Mintalah peserta berkelompok. Jumlah kelompok

dalam proporsi yang seimbang dengan peserta.

Jumlah maksimal 4 – 5 kelompok. Pembagian

anggota dapat didasarkan jenis kelamin,

20

Page 21: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

Catatan untuk Fasilitator :Sesi ini bisa dikolaborasikan dengan berdiskusi seseorang yang memiliki pengalaman dalam mengelola media sekolah.

kesamaan asal sekolah, asal peserta, atau

bentuk kesamaan lainnya.

5. Peserta diminta mesdiskusikan hal-hal

pengelolaan media sekolah. (lihat: Panduan

Diskusi Kelompok). Hasilnya dituliskan di

selembar kertas plano.

6. Setelah selesai, fasilitator meminta kepada

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya. Catat dan elaborasilah hal-

hal yang dianggap penting.

7. Jika dianggap cukup, tutuplah sesi dengan

mengingatkan catatan-catatan penting

perjalanan pelatihan ini.

Panduan Diskusi Kelompok

Nama Media : ___________________________________

Penerbit : ___________________________________

Format : ______________ (Bentuk, Ukuran, Tebal, dll)

Susunan Redaksi : Pemimpin Redaksi : ___________________

Sekretaris Redaksi : ___________________

Redaktur : ___________________

Reporter : ___________________

Bag. Desain Grafis : ___________________

Bag. Pemasaran : ___________________

Isi media : ___________________________________

Biaya cetak : ___________________________________

Distribusi : ___________________________________

Jadwal Liputan : ___________________________________

21

Page 22: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

BAHAN BACAAN

Mengelola Media SekolahPengalaman SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta

PengertianMedia sekolah adalah media (majalah, news letter atau bulletin) yang diterbitkan secara berkala dan dikelola oleh siswa atau guru bagi kepentingan sekolah.

Tujuan• Sarana silaturahmi antar siswa, antar sekolah.• Sarana pembelajaran informasi pengetahuan dan wawasan baru. • Sarana penyaluran bakat siswa dalam tulis menulis. • Media promosi sekolah.

Rapat Persiapan PenerbitanYang diundang :

siswa yang terlibat dalam penyusunan buletin guru pembimbing

Inti rapat• Penentuan tema

Dijabarkan ke dalam rubrik-rubrik.

• Pembagian job : Siswa

Mencari naskah (merangkum buku/ referensi yang lain, mencari penulis, browsing internet), editing naskah

Guru Memantau kerja siswa, membantu kesulitan siswa dalam penulisan, editing naskah & lay out

• Penentuan Iklan (harga, pemasang iklan) • Penentuan batas-batas waktu :

pembuatan surat-surat distribusi surat pengumpulan naskah & iklan

editing naskah lay out

edit pra cetak • Pembuatan & distribusi surat-surat

surat permohonan tulisan surat penawaran iklan (cover, biasa)

22

Page 23: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

JOB DESRedaksi :

• Pengumpulan naskah • Editing naskah • Pengurutan naskah dalam file sesuai dengan daftar isi (file diberi

nomor urut dan nama rubrik) à untuk menghindari adanya naskah yang terselip

• Penentuan dan pengumpulan foto/gambar pendamping naskah (disesuaikan dengan isi)

• Dibutuhkan check list rubrik sekaligus penanggung jawabnya Iklan :

• Pengumpulan iklan iklan sudah jadi (sudah didesain oleh pemasang iklan) iklan belum jadi (masih berupa materi iklan)

• Check iklan Sudah terpenuhi sesuai target halaman atau belum

• Pembuatan iklan yang belum jadi Lay Out :

• Pembuatan cover buletin • Pembuatan iklan cover (depan dalam, belakang dalam, belakang luar) • Check cover keseluruhan • Lay out naskah • Check naskah yang sudah di lay out (berupa print out) • Editing akhir • Cetak Buletin (1 pekan)

Distribusi kepada : • Siswa SMP Muhammadiyah 7 Yk

Bapak/Ibu Guru dan Karyawan Pemasang Iklan Yayasan Kridoharsoyo Tamu sekolah Donatur sekolah

• Evaluasi • Persiapan Penerbitan edisi selanjutnya

23

Page 24: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

DESAIN DAN LAY OUT

MEDIA SEKOLAH

Perwajahan atau dalam istilah yang lebih keren lay out, merupakan

aspek penting dalam mengembangkan jurnalistik media sekolah. Media

sekolah yang baik harus mempunyai desain yang menarik agar pembaca

termotivasi untuk mendalami dan mengetahui informasi-informasi yang

disajikan oleh media sekolah.

Sesi ini, peserta akan dipandu lebih praktis memahami bagaimana

mendesain dan membuat lay out sebuah media sekolah.

TUJUAN

: 1. Peserta dapat memahami pengertian desain dan

lay out media sekolah.

2. Peserta mampu mendesain dan melay out media

sekolah

POKOK BAHASAN

: 1. Pola halaman media sekolah.

2. Menentukan jumlah dan ukuran kolom.

3. Judul dan identitas halaman

4. Bingkai dan teks

5. Penempatan photo atau ilustrasi.

6. Pembuatan cover

METODE

: √ Praktikum

√ Presentasi

√ Tanya jawab

24

KEGIATAN BELAJAR

6

Page 25: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

ALOKASI WAKTU

: 120 menit

BAHAN DAN ALAT

: ☺ Berita

☺ Koran/majalah/news letter/bulletin

☺ Komputer (program corel draw dan pagemaker)

☺ Printer

☺ Flip chart

☺ OHP/LCD Projector

☺ Spidol

DESKRIPSI PROSES

: 1. Fasilitator membuka sesi dengan mengajak

peserta membaca basmalah.

2. Fasilitator menjelaskan tujuan dan arah dari sesi

ini.

3. Berikan pengantar secukupnya berkenaan

dengan desain dan lay out dalam media sekolah.

Jika dirasa cukup, berikan kesempatan peserta

barang 2 – 3 orang untuk bertanya.

4. Bagilah peserta dalam kelompok berdasarkan

sekolahnya atau daerahnya/cabang.

5. Jelaskan apa yang harus dilakukan dalam

kelompok, jika dirasa cukup, selanjutnya ajak

peserta ke laboratorium atau ruang komputer

untuk praktek desain dan lat out media sekolah.

6. Jika praktikum selesai, berikan kesempatan

peserta untuk mendiskusikan hal-hal yang

ditemui dalam praktek.

7. Jika dirasa cukup, tutuplah sesi.

25

Page 26: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

Lampiran

26

Jadwal Pelatihan

Alur Pelatihan

Form Peta Masalah Media Sekolah

Boran Evaluasi

Page 27: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

JADWAL PELATIHAN

Waktu Hari I Hari II Hari III07.00 – 08.00 Registrasi Peserta Games dan Review Hari

PertamaGames dan Review Hari Kedua

08.00 – 10.00 Perkenalan, Orientasi, dan Kontrak Belajar

Praktek Reportase Desain dan Layout Media Sekolah (Teori)

10.00 – 11.00 Pemetaan Masalah dan Espektasi

Pengantar Jurnalistik (Berita)

Desain dan Layout MS (Praktik Produksi dan Desain)

11.00 – 13.00 Ishoma (Jum’atan) Ishoma Ishoma13.00 – 13.30 Pembukaan Pengantar Jurnalistik

(Praktek Menulis Berita, Feature, dll)

RKTL

13.30 – 15.00 Kapita Selekta Pengantar Jurnalistik (Praktek Menulis Berita, Feature, dll)

15.00 – 15.30 Isho Isho Penutupan15.30 – 16.30 Pemetaan Masalah

dan EspektasiMengelola Media Sekolah

16.30 – 19.30 Ishoma Ishoma19.30 – 21.30 Pengantar Jurnalistik

(Reportase)Mengelola Media Sekolah

27L1

Page 28: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

ALUR PELATIHAN

28

Binasuasana dan Kontrak Belajar

START

WAWASANReportaseBerita KAWASAN SKILL

Mengelola media sekolahDesain dan lay ouy

PENUTUP

L2

Page 29: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

FORM PETA MASALAH

Masalah Media Sekolah yang dihadapi oleh

A. Sekolah .......................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

.......................................................................

B. Peserta .......................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

.......................................................................

29

L3

Page 30: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

BORANG CATATAN HARIAN PESERTA DAN EKSPRESI HASIL BELAJAR

A. CATATAN HARIAN PESERTA

Petunjuk :

1. Pada bagian yang terisi angka, lingkarilah angka yang tepat menurut

Anda. Perhatikan skala 0 – 5 yang digunakan.

2. Tulislah nama dan asal sekolah Anda.

3. Setiap penutupan sesi, Anda kumpulkan ke depan atau ke fasilitator.

NAMA : ________________________________________SEKOLAH : ________________________________________HARI : ________________________________________

Sesi

Kolom Pertanyaan Kolom Jawaban

1. Pengetahuan sebelumnya tentang materi pelatihan.

0 1 2 3 4 5

2. Setelah mengikuti latihan ini, seberapa besar pengetahuan Anda sekarang?

0 1 2 3 4 5

3. Apakah latihan ini menumbuhkan kesadaran diri Anda untuk mengembangkan media sekolah.

0 1 2 3 4 5

4. Relevansi materi pelatihan dengan tugas sebagai pengelola media sekolah.

0 1 2 3 4 5

5. Pokok-pokok materi latihan yang dapat dicatat1) _______________________________________________________________________________

2) _______________________________________________________________________________

3) _______________________________________________________________________________

4) _______________________________________________________________________________

5) _______________________________________________________________________________

6. Apa saran Anda dengan materi sesi ini :1) _______________________________________________________________________________

2) _______________________________________________________________________________

3) _______________________________________________________________________________

30L4

Page 31: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

B. BORANG EKSPRESI HASIL BELAJAR

BAGIAN I : Pencapaian Pribadi Peserta

Petunjuk:

Pada bagian yang berisi angka, lingkarilah angka yang tepat menurut Anda.

Perhatikan skala pencapaian 0 – 10 yang digunakan.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Belum Sudah 100%Tercapai Tercapai

1. Wawasan saya tentang materi yang disampaikan dalam pelatihan jurnalistik dan produksi media sekolah ini menjadi bertambah luas.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2. Saya menjadi lebih paham tentang seluk reportase.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3. Saya menjadi lebih paham mengenai berita dan cara menulisnya.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4. Saya menjadi lebih paham tentang manajamen pengelolaan media sekolah.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5. Saya menjadi lebih paham desain dan lay out media sekolah.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BAGIAN II : Penyelenggaraan Pelatihan

Petunjuk:

Pada bagian yang berisi angka, lingkarilah angka yang tepat menurut Anda.

Perhatikan skala pencapaian 0 – 10 yang digunakan.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Belum Sudah 100%

31

Page 32: Modul Pelatihan Jurnalistik Dan Produksi Media Sekolah (1)

Tercapai Tercapai

1. Persiapan dan pengelolaan pelatihan oleh panitia.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2. Persiapan pelatihan oleh panitia pelaksana.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3. Pengelolaan pelatihan oleh fasilitator.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4. Metode yang digunakan oleh fasilitator.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5. Materi yang disajikan dalam pelatihan.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

32

L5

L6