pengembangan media cai untuk meningkatkan hasil belajar materi teknik dasar fotografi pada mata...

38
PENGEMBANGAN MEDIA CAI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI TEKNIK DASAR FOTOGRAFI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF FOTOGRAFI UNTUK SISWA KELAS XI MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 11 SURABAYA SKRIPSI PRINGGO SATRIYO YUDHA 081024243 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KURIKULUM & TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Upload: alim-sumarno

Post on 08-Aug-2015

444 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : PRINGGO SATRIYO YUDHA, http://ejournal.unesa.ac.id

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

PENGEMBANGAN MEDIA CAI UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR MATERI TEKNIK DASAR FOTOGRAFI PADA MATA

PELAJARAN PRODUKTIF FOTOGRAFI UNTUK SISWA KELAS XI

MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 11 SURABAYA

SKRIPSI

PRINGGO SATRIYO YUDHA

081024243

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

KURIKULUM & TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

2013

Page 2: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

PENGEMBANGAN MEDIA CAI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR FOTOGRAFI PADA MATA PELAJARAN

PRODUKTIF FOTOGRAFI UNTUK SISWA KELAS XI MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 11 SURABAYA

Pringgo Satriyo Yudha1, Ari Kurniawan2

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Surabaya

Kampus Lidah Wetan

[email protected]

ABSTRAK

Tujuan pengembangan media CAI ini ialah untuk menghasilkan media CAI teknik dasar fotografi pada yang dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran teknik dasar fotografi di SMK Negeri 11 Surabaya khususnya untuk siswa kelas XI Multimedia-A.

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan munir. Subyek penelitian ini adalah 30 siswa kelas XI Multimedia-A Surabaya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket untuk ahli materi, ahli media, serta siswa. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan 4 pilihan jawaban. Analisis data yang digunakan berupa penilaian deskripstif berdasarkan perhitungan persentase (%) sedangkan untuk melihat keefektifan media CAI dilihat melalui perbandingan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media CAI menggunakan uji-t.

Setelah diadakan analisis dengan menggunakan kriteria penetapan penilaian kuantitatif maka untuk ahli materi I adalah 80,76 % (Sangat Baik) Ahli Materi II adalah 80,76 % (Sangat Baik), Ahli Media I adalah 81,25 % (Sangat Baik), Ahli Media II 77,08 % (Sangat Baik), untuk uji coba perseorangan rata-rata adalah 76,64 % (Sangat Baik), uji coba kelompok kecil rata-rata adalah 76,61 (Sangat Baik), dan untuk uji coba kelompok besar adalah rata-rata 79,16 % (Sangat Baik). Setelah itu dari hasil pre-test dan post-test menggunakan teknik analisis data uji t diperoleh t hitung (6,67) > t tabel (1,69) dengan menggunakan taraf signifakansi 5 %. Artinya setelah pengunaan media CAI ini terdapat peningkatan hasil belajar.

Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa ada perbedaan skor antara sebelum dan sesudah penggunaan media CAI siswa kelas XI Multimedia-A SMK Negeri 11 Surabaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media CAI ini dapat digunakan oleh siswa untuk memahami materi pelajaran teknik dasar fotografi serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci : Pengembangan Media CAI, Teknik Dasar Fotografi

Page 3: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi

yang pesat saat ini membuat

lembaga pendidikan Indonesia

harus menyiapkan kualitas lulusan

SDM (Sumber daya manusia) yang

berkualitas dan paham dengan

teknologi. Salah satu lembaga

pendidikan tersebut ialah SMK

(Sekolah menengah kejuruan).

Semakin sulitnya mencari lapangan

pekerjaan saat ini, membuat

pemerintah Indonesia saat ini lebih

gencar mempromosikan para

lulusan SMP untuk masuk ke

SMK, agar para siswa mengerti

akan dunia kerja karena terdapat

program magang atau yang

sekarang dikenal dengan istilah

Prakerin (Praktek Kerja Industri) di

berbagai dunia usaha serta dunia

industri yang tentunya sudah

bekerjasama dengan SMK tersebut

SMK Negeri 11 Surabaya

merupakan satu-satunya SMK Seni

dan Teknologi di Kota Surabaya

yang didalamnya terdapat 10

Kompetensi Keahlian yang

berkaitan dengan seni dan

teknologi yaitu Seni Lukis, Kria

Kayu, Kria Logam, Kria Tekstil,

Kria Kulit, Multimedia, Animasi,

Desain Komunikasi dan Visual

(DKV), Teknologi Pemesinan, dan

Desain Produk Interior dan

Landscaping (DPIL). Salah satu

jurusan favorit di SMK negeri 11

Surabaya ialah Multimedia, jurusan

ini mempunyai kompetensi

keahlian antara lain : Web Design,

CD Interactive, Editing Video,

Animasi 2 Dimensi, Animasi 3

Dimensi, PHP, MYSQL, LAN,

WAN, dan Fotografi, serta

Menghasilkan tamatan yang

terampil dan memiliki kemampuan

berwirausaha dibidang industri

kreatif dalam bidang software

aplikasi dan web design, melalui

penguasaan teori dan praktek serta

pemahaman aspek sosial budaya,

estetika dan teknologi, mampu

merancang web, dan CD interactif

dengan muatan desain grafis dan

animasi serta hasil shoting video

yang memiliki nilai jual, dan

mempunyai prospek karier

sebagai : Cameraman, Web Design

Artist, Administrator, Visualiser,

Editor Video dan Fotografer.

Salah satu kompetensi

keahlian yang terdapat pada

jurusan Multimedia yaitu

fotografidimana dalam mata

pelajaran produktif fotografi ini

keahlian yang diberikan kepada

Page 4: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

para peserta didik yaitu keahlian

memotret serta keahlian editing

foto. Dalam keahlian memotret

siswa diberikan materi tentang cara

memotret menggunakan kamera

DSLR (Digital Single Lens Reflect)

dan untuk keahlian editing foto

siswa diberikan materi editing

menggunakan software Adobe

Photoshop.

Berdasarkan kuesioner yang

terdapat pada lampiran yang

disebar oleh guru mata pelajaran

fotografi diperoleh data yaitu

jumlah kamera yang tidak

memadai, sehingga siswa kurang

mendapat keterampilan dasar

memotret / Fotografi yaitu

pengaturan aperture, shutter speed,

dan iso yang terdapat pada kamera

DSLR. Menurut darwis (2011:105)

untuk menghasilkan foto yang baik

harus sering menggunakan kamera

untuk memotret objek apapun yang

menarik. Penggunaan kamera tipe

DSLR sendiri berbeda dengan

kamera digital biasa karena

terdapat tiga pengaturan dasar yaitu

Aperture(ukuran seberapa besar

bukaan lensa saat memotret) ,

Shutter Speed (rentang waktu saat

shutter di kamera anda terbuka),

dan ISO (ukuran tingkat sensifitas

sensor kamera terhadap cahaya)

diambil dari situs

belajarfotografi.com tanggal 1 mei

2012 pukul 22.44 WIB .

Oleh karena itu peneliti

memberikan solusi untuk

mengatasi masalah tersebut yaitu

dengan menggunakan media CAI

yang dikembangkan oleh peneliti

untuk menjelaskan materi teknik

dasar fotografi, peneliti memilh

mengembangkan media CAI

karena:

1. Materi teknik dasar

fotografi ini memerlukan

visualisasi animasi untuk

menggambarkan proses aperture,

shutter speed, dan ISO sehingga

siswa dapat mengetahui perbedaan

ketiganya, selain itu media CAI ini

terdapat simulator penggunaan

kamera DSLR yang berfungsi

sebagai latihan awal memotret

sebelum menggunakan kamera

DSLR yang sesungguhnya.

2. Media CAI merupakan

media pembelajaran yang

beorientasi pada pembelajaran

mandiri, sehingga dibutuhkan

fasilitas pendukung yang dapat

membantu proses pembelajarannya.

Di SMKN 11 Surabaya fasilitas

komputer yang tersedia sudah

Page 5: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

memadai apalagi siswa juga sudah mempunyai laptop pribadi.

KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Media CAI

Komputer ialah alat elektronik

yang mampu melibatkan berbagai

indera dan organ tubuh sepert

telinga (audio), mata (visual), dan

tangan (kinetik) sehingga informasi

yang disampaikan mudah

dimengerti. Komputer memiliki

kemampuan mengolah berbagai

macam simbol bahasa sebagai

stimulus mulai dari angka, huruf,

kata, simbol, suara, gambar diam

dan gerak.(Yudhi

Munadi,2010:148)

CAI ialah bentuk penyajian

bahan-bahan pembelajaran dan

keahlian atau keterampilan dalam

satuan unit-unit kecil, sehingga

mudah dipelajari dan dipahami

oleh siswa. Siswa dapat

berinteraksi langsung dengan

sistem komputer yang sengaja

dirancang atau dimanfaatkan oleh

guru. (Rusman, 2011 : 98)

Menurut (Rusman , 2011 : 98-99)

Pembelajaran berbasis CAI

mempunyai prinsip-prinsip sebagai

berikut :

a). Berorientasi Pada tujuan

pembelajaran

Dalam mengembangkan

pembelajaran CAI harus

berorientasi pada tujuan

pembelajaran baik kepada standar

kompetensi, kompetensi dasar, dan

indikator yang harus pada kegiatan

pembelajaran, baik model

drill,tutorial, simulasi, maupun

games.

b). Berorientasi pada

pembelajaran individual

Dalam pelaksanaannya dilakukan

secara individual oleh siswa

c). Berorientasi pada

pembelajaran mandiri

Disini guru hanya berperan

sebagai fasilitator , semua

pengalaman belajar dikemas dalam

program CAI

d). Berorientasi pada

pembelajaran tuntas

Dalam pelaksanaan

pembelajaran berbasis CAI semua

siswa harus dapat menyelesaikan

Page 6: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

semua pengalaman belajar yang

dikemas dalam program, baik itu

berupa pemahaman materi dan

tugas mengerjakan tes atau evaluasi

yang harus diselesaikan dengan

benar. Bila siswa salah dalam

mengerjakan soal latihan, maka

komputer akan memberikan

feedback , bahwa jawaban salah,

sehingga siswa harus kembali pada

uraian materi yang belum

dipahaminya, setelah itu siswa

dapat kembali ke soal latihan tadi

untuk dikerjakan dengan benar.

Sedangkan menurut

(Darmawan, 2011 : 36), ada 4

konsep pembelajaran CAI :

a). Konsep Pembelajaran

Interaktif

Pembelajaran interaktif

berbasis komputer tidak sekedar

memindahkan teks dalam buku

atau modul ke dalam komputer,

tetapi materi diseleksi yang benar-

benar representatif untuk dibuat

pembelajaran interaktif, misalnya

penambahan unsur video atau

animasi sehingga siswa tidak hanya

sekedar membaca teks, tetapi juga

melihat animasi atau video

sehingga mempermudah

pemahaman materi

b). Konsep Multimedia

Materi yang terdapat dalam

CAI mencakup teks, animasi,

suara, dan video yang sesuai

dengan tuntunan materi, tentu hal

ini cukup efektif untuk

mengajarkan materi-materi yang

sifatnya aplikatif, berproses, sulit

terjangkau, berbahaya apabila

langsung diperanaktifkan dan

memiliki tingkat keakurasian

tinggi.

c). Konsep Pembelajaran yang

bervariasi

Terdapat 4 variasi tipe

pembelajaran sesuai kajian teori

dalam CAI yaitu :

a. Tipe pembelajaran tutorial

b. Tipe pembelajaran Simulasi

c. Tipe pembelajaran

Permainan / Games

d. Tipe pembelajaran latihan

(drill)

Penggunaan tipe pembelajaran

diatas dapat dirancang secara

terpisah atau kolaboratif

disesuaikan dengan tuntutan

materi.

d). Konsep Respon Pembelajaran

dan Penguatan

Pembelajaran interaktif

memberikan respon terhadap

pengguna CAI, karena CAI telah

diprogram dengan menyediakan

Page 7: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

database respon jawaban dari

pengguna selain itu setiap respon

dimungkinkan untuk diberikan

penguatan (reinforcement).

Penguatan diberikan untuk

meningkatkan motivasi dan

ketertarikan siswa pada program.

2. Format Penyajian Media

CAI

Menurut Warsita (2008:140),

ada beberapa format penyajian

media CAI yaitu :

a). Tutorial

Program ini merupakan

program yang penyampaian secara

tutorial, seperti yang guru atau

instruktur sajikan dengan teks,

gambar diam atau bergerak, serta

grafik. Pada saat siswa telah

membaca, menginterpretasi dan

menyerap konsep tersebut,

diajukan serangkaian pertanyaan

atau tugas. Jika jawaban atau

respon yang diberikan benar, siswa

boleh melanjutkan ke materi

berikutnya. Jika jawaban atau

respon yang diberikan salah, siswa

harus mengulang materi tersebut

(Remidial). Kemudian pada akhir

akan diberikan tes untuk mengukur

tingkat pemahaman peserta didik.

b). Drill and practice

Format ini untuk melatih

siswa sehingga memiliki

kemahiran dalam suatu

keterampilan atau memperkuat

penguasaan suatu konsep.

Program ini menyediakan

serangkaian soal atau pertanyaan

yang biasanya ditampilkan secara

acak, sehingga setiap kali

digunakan maka soal atau

pertanyaan yang tampil selalu

berbeda, atau paling tidak dalam

kombinasi yang berbeda. Program

ini dilengkapi dengan jawaban

yang benar lengkap dengan

penjelasannya sehingga diharakan

siswa akan bisa pula memahami

suatu konsep tertentu. Pada akhir,

siswa bisa melihat skor akhir

yang dicapai.

c). Simulation

Format ini mencoba

menyamai proses dinamis yang

terjadi didunia nyata, sehingga

format ini memberikan

pengalaman masalah dunia nyata

dan bisa mengetahui kekurangan

atau kelebihan sebelum

melakukan proses dinamis yang

sesungguhnya.

d). Eksperimen

Page 8: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

Format ini mirip dengan

simulasi, namun lebih ditujukan

pada kegiatan yang bersifat

eksperimen, seperti kegiatan

pratikum.

e). Game

Format ini merupakan bentuk

permainan yang disajikan tetap

mengacu pada proses

pembelajaran, dan program ini

diharapkan terjadi aktivitas

belajar sambil bermain.

Dari beberapa format

penyajian, tadi pengembang

menggunakan format serta

simulasi dalam mengembangkan

media CAI tentang teknik dasar

memotret.

3. Kelebihan dan

Kekurangan Media CAI

Media CAI memiliki

beberapa kelebihan dan

kekurangan antara lain menurut

Arysad (2010:54-55) :

Keuntungan :

a. Komputer dapat merangsang

siswa mengerjakan latihan,

melakukan kegiatan

laboratorium atau simulasi

karena tersedianya animasi

grafik, warna, dan musik

yang dapat menambah

realisme.

b. Kendali berada ditangan

siswa sehingga tingkat

kecepatan belajar siswa

dapat disesuaikan dengan

tingkat penguasaanya.

Dengan kata lain, komputer

dapat berinteraksi dengan

siswa secara perorangan.

c. Kemampuan merekam

aktivitas selama

menggunakan suatu

program pembelajaran

memberi kesempatan lebih

baik untuk pembelajaran

secara perorangan dan

perkembangan setiap siswa

selalu dapat dipantau.

d. Dapat berhubungan dan

mengendalikan peralatan

lain seperti compact disc,

dan video tape, dengan

program pengendali dari

komputer.

Kelemahan :

a. Meskipun harga perangkat

keras komputer cenderung

semakin menurun (murah),

Page 9: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

pengembangan perangkat

lunaknya makin relatif

mahal

b. Untuk menggunakan

komputer diperlukan

pengetahuan dan

keterampilan khusus

tentang komputer

c. Keragaman model

komputer (perangkat keras)

sering menyebabkan

program (software) yang

tersedia untuk satu model

tidak cocok (kompatibel)

dengan model lainya.

d. Komputer hanya efektif bila

digunakan oleh satu orang

atau beberapa kelompok

kecil.

Sedangkan kelebihan

serta kelemahan media

komputer pembelajaran

menurut warsita (2008:138-

139)

Keuntungan :

a. Memungkinkan peserta

didik belajar sesuai dengan

kemampuan dan

kecepatannya dalam

memahami materi pelajaran

yang disampaikan.

b. Menciptakan iklim belajar

yang efektif bagi peserta

didik yang lambat dalam

menerima pelajaran,tetapi

juga dapat memacu

efektivitas belajar bagi

peserta didik yang cepat

dalam menerima pelajaran

c. Memberikan umpan balik

terhadap hasil belajar dan

memberi pengukuhan

d. Kemampuan

mengintegrasikan

komponen warna,

musik,dan animasi

sehingga menyampaikan

materi pelajaran dengan

tingkat realisme yang

tinggi.

e. Meningkatkan prestasi

hasil belajar dengan

penggunaan waktu dan

biaya yang relatif kecil

Kekurangan :

a. Hanya berfungsi untuk

hal-hal sebagaimana yang

telah diprogramkan

b. Memerlukan peralatan

Page 10: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

c. Perlu persyaratan minimal

prosesor, memori kartu

grafis dan monitor

d. Perlu kemampuan

pengoperasian, untuk itu

perlu ditambahkan

petunjuk pemanfaatan.

e. Pengembangannya

memerlukan adanya tim

yang profesional

f. Pengembangannya

memerlukan waktu yang

cukup lama

A. Fotografi

Fotografi (Photography,

Inggris) berasal dari 2 kata yaitu

Photo yang berarti cahaya dan

Graph yang berarti tulisan /

lukisan. Dalam seni rupa, fotografi

adalah proses melukis / menulis

dengan menggunakan media

cahaya. Sebagai istilah umum,

fotografi berarti proses atau metode

untuk menghasilkan gambar atau

foto dari suatu obyek dengan

merekam pantulan cahaya yang

mengenai obyek tersebut pada

media yang peka cahaya. Alat

paling populer untuk menangkap

cahaya ini adalah kamera. Darwis;

(2011:11).

Salah satu jenis kamera

yang populer saat ini yaitu kamera

jenis DSLR (Digital Single Lens

Reflect) . Kamera DSLR ialah

kamera digital yang menggunakan

sistem cermin otomatis dan

pentaprisma atau pentamirror untuk

meneruskan cahaya dari lensa

menuju ke viewfinder. Kamera ini

mempunyai 4 karateristik yaitu :

a. Apa yang kita lihat

adalah apa yang lensa lihat. "What

You See Is What

You Get"

b. Lensa dapat diganti-ganti

sesuai dengan kebutuhan

c. Biasanya memiliki ukuran

sensor yang besar yang akan

menghasilkan

gambar lebih baik.

d. Jeda waktu (lag time) jauh

lebih singkat dibandingkan kamera

biasa.

Diambil dari situs

http://id.wikipedia.org/wiki/Kamer

a_SLR tanggal 20 november 2012,

pukul 10.52 WIB.

Prinsip fotografi adalah

memfokuskan cahaya dengan

bantuan pembiasan sehingga

mampu membakar medium

penangkap cahaya. Medium yang

telah dibakar dengan ukuran

luminitas cahaya yang tepat akan

Page 11: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

menghasilkan bayangan identik

dengan cahaya yang memasuki

medium pembiasan (selanjutnya

disebut lensa), seperti yang terlihat

pada gambar di bawah ini,

Gambar 2.1

Mekanisme kerja kamera DSLR

Pada gambar 2.1, cahaya

yang masuk, setelah melewati

jajaran lensa (1) akan dipantulkan

oleh cermin yang dipasang pada

posisi kemiringan 45 derajat (2)

dan diproyeksikan ke matte

focusing screen (5). Melalui

condensing lens (6) dan pantulan di

dalam pentaprism (7), gambar

objek kemudian diteruskan ke lensa

mata manusia (8). Ketika kita

menekan tombol shutter (bidik)

maka cermin (2) akan melipat ke

arah panah, focal plane shutter (3)

membuka dan kemudian gambar

akan ditangkap oleh sensor (4) dan

diteruskan ke prosesor gambar

kemudian disimpan di media

penyimpanan (MMC dan

sebagainya). Diambil dari situs

http://belajarfotografi.com/cara-

kerja-kamera-dslr-pengertian/ pada

tanggal 20 november 2012 pukul

10.40 WIB

Ada 4 Teknik Dasar

Fotografi menurut Pramana

(2011 : 63-71) yaitu :

a. Fokus (Focusing)

Fokus ialah kegiatan

mengatur ketajaman objek

foto yang dilakukan dengan

memutar ring fokus pada

lensa sehingga terlihat pada

jendela bidik (view finder) .

b. Aperture (Bukaan

Diafragma)

Aperture berfungsi

sebagai jendela pada lensa

yang mengendalikan sedikit

atau banyaknya cahaya

melewati lensa.

c. Shutter Speed (Kecepatan

Rana)

Shutter speed berfungsi

untuk mengendalikan lama cahaya

mengenai film.Jadi, cepat atau

lambatnya rana bekerja membuka

lalu menutup kembali dan cara

kerjanya seperti jendela.

d. ISO

ISO ialah teknologi sensor

untuk menangkap cahaya. Semakin

Page 12: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

tinggi nilai ISO, semakin besar

juga cahaya yang dapat

ditangkap oleh sensor maka hasil

foto yang dihasilkan akan

semakin terang.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar tidak dapat

dipisahkan dari semua kegiatan

pembelajaran baik di kelas maupun

di luar kelas. Agar yang dialami

atau atau dikerjakan siswa akan

menunjukkan tingkat kemampuan

dalam penguasaan materi belajar.

Selama proses belajar tiap

siswa akan mengalami sebuah

transfer informasi dari pengajar

(guru) ke pesserta didik (siswa).

Informasi tersebut dapat berupa

pesan/informasi/ tentang materi

pembelajaran, pengetahuan umum,

pendidikan akhlak dan sebagainya,

sehingga tujuan belajar adalah agar

siswa dapat menunjukkan hasil

belajar sesuai dengan tujuan

program. Menurut Hamalik

(2007:159), hasil belajar adalah

hasil dari suatu kegiatan evaluasi

belajar terhadap siswa setelah

melakukan kegiatan belajar

mengajar dalam upaya untuk

mencapai tujuan pembelajaran

yang telah dicapai.

Untuk mengetahui hasil belajar

siswa yaitu dengan mengadakan

tes. Tes yang diberikan haruslah

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Tes ini digunakan untuk mengukur

satu atau beberapa sub pokok

bahsan tertentu dengan tujuan

mengetahui sejauh mana siswa

memahami materi yang telah

disampaikan. Hasil tes ini

digunakan untuk memperbaiki

proses belajar mengajar

selanjutnya.

2. Bentuk-Bentuk Hasil Belajar

Setelah selesai belajar,

penampilan yang dapat diamati

sebagai hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan

(capabilities). Kemampuan-

kemampuan tersebut dibedakan

berdasarkan atas kondisi mencapai

kemampuan tersebut berbeda-beda.

Ada lima kemampuan (kapabilitas)

sebagai hasil belajar yang diberikan

Gagne dalam Sudjana (2005:45)

yaitu :

a. Verbal Information (informasi

verbal)

Merupakan kemampuan siswa

untuk memiliki keterampilan

mengingat informasi verbal, ini

dapat dicontohkan kemampuan

siswa mengetahui benda-benda,

Page 13: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

huruf alphabet dan yang lainnya

yang bersifat verbal.

b. Intellectual skills

(keterampilan intelektual)

Merupakan penampilan

yang ditunjukkan siswa tentang

operasi-operasi intelektual yang

dapat dilakukannya. Keterampilan

intelektual memungkinkan

seseorang berinteraksi dengan

lingkungannya melalui pengunaan

simbol-simbol atau gagasan-

gagasan. Yang membedakan

keterampilan intelektual pada

bidang tertentu adalah terletak pada

tingkat kompleksitasnya. Untuk

memecahkan masalah siswa

memerlukan aturan-aturan tingkat

tinggi yaitu aturan-aturan yang

kompleks yang berisi aturan-aturan

dan konsep terdefinisi, untuk

memperloleh aturan – aturan ini

siswa sudah harus belajar beberapa

konsep konkret, dan untuk belajar

konsep konkret ini siswa harus

menguasai diskriminasi-

diskriminasi.

c. Cognitive strategies (strategi

kognitif)

Merupakan sustu macam

keterampilan intelektual khusus

yang mempunyai kepentingan

tertentu bagi belajar dan berpikir.

Proses kontrol yang digunakan

siswa untuk memilih dan

mengubah cara-cara memberikan

perhatian, belajar, mengingat dan

berpikir. Beberapa strategi kognitif

adalah : (1) strategi menghafal, (2)

strategi elaborasi, (3) strategi

pengaturan, (4) strategi

metakognitif, (5) strategi afektif.

d. Attitudes (sikap-sikap)

Merupakan pembawaan yang

dapat dipelajari dan dapat

mempengaruhi perilaku seseorang

terhadap benda, kejadian atau

mahluk hidup lainnya. Sekelompok

sikap yang penting ialah sikap-

sikap kita terhadap orang lain.

Bagaimana sikap-sikap sosial itu

diperoleh setelah mendapat

pembelajaran itu yang menjadi hal

penting dalam menerapkan metode

dan materi pembelajaran.

e. Motor skills (keterampilan

motorik)

Merupakan keterampilan

kegiatan fisik dan penggabungan

kegiatan motorik dengan intelektual

sebagai hasil belajar. Keterampilan

motorik bukan hanya mencakup

kegiatan fisik saja tapi juga kegiatan

motorik dengan intelektual seperti

membaca, dan menulis.

C. Karateristik Peserta Didik

Dalam kegiatan pembelajaran

guru harus terlebih dahulu

Page 14: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

mengetahui karakteristik awal siswa.

Tujuan mengenal karakteristik awal

siswa adalah untuk mengukur

mampu tidaknya siswa mencapai

tujuan belajarnya serta bagaimana

minat siswa terhadap pelajaran yang

diberikan.

Menurut Yusuf hadi miarso

( 2004: 219) karakteristik anak usia

13-17 tahun, siswa masih

memerlukan bimbingan kegiatan

belajar yang sesering mungkin .

Bimbingan itu dapat diberikan oleh

orang tua, tokoh masyarakat maupun

guru kepada siswa pun disarankan

agar mereka membentuk kelompok

belajar pada tingkat yang berdekatan,

kelompok itu tidak harus setingkat

atau dengan mata pelajaran yang

sama. Periode inilah yang biasanya

disebut “periode of formal

operation” pada periode ini tingkat

perkembangan siswa adalah

kemampuan berfikir secara simbolis

dan bisa memahami sesuatu secara

bermakna.

Pada periode perkembangan

anak usia SMK, Peserta didik telah

memiliki kemampuan mengkordinasi

baik secara stimultan maupun

berurutan dua ragam kelompok

kognitif yaitu menggunkan anggapan

dasar dan menggunakan prinsip-

prinsip abstrak.

METODE PENGEMBANGAN

A. Model Pengembangan

Model pengembangan yang

digunakan dalam pengembangan

Media CAI ini menggunakan model

pengembangan Munir. Adapun

langkah-langkah pengembangan

media menurut Munir (2010:241-

245) yaitu : (1) analisis, (2) desain,

(3) pengembangan, (4) Impementasi,

(5) penilaian. Lima langkah ini

melibatkan aspek pengguna media,

lingkungkan pembelajaran,

kurikulum, pengembangan produk

dengn ahli media dan ahli materi

serta penggunaan media dalam

proses pembelajaran untuk melihat

hasil belajar sebelum dan sesudah

menggunakan media.

B. Prosedur Pengembangan

Produk

Di dalam 5 tahap

pengembangan media juga

mempunyai proses tersendiri di tiap

tahapannya apabila digambarkan

dalam bentuk bagan maka bentuk

Page 15: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

perencanaannya adalah sebagai

berikut,

1. Tahap Analisis

Pada tahap analisis ini

ditetapkan tujuan pengembangan

media CAI, baik bagi pelajar, guru,

maupun lingkungan dijurusan

Multimedia SMK Negeri 11

Surabaya sehingga perlu diketahui

bagaimana karateristik pelajar, tugas

guru maupun lingkungannya. Tahap

ini dilakukan pengembang media

CAI bekerja sama dengan guru mata

pelajaran fotografi yang tentunya

mengacu pada kurikulum yang

digunakan, setelah melakukan tahap

analisis ini maka selanjutnya

melakukan tahap desain media.

2. Tahap Desain

Tahap desan ini meliputi

penentuan unsur-unsur yang akan

dimuatkan dalam media CAI berupa

pembuatan storyboard yang berisi

tentang desain awal media CAI serta

aspek isi pengajaran fotografi

(Materi dan alokasi waktu )

berdasarkan kurikulum yang

digunakan, setelah melakukan tahap

desain media berupa pembuatan

storyboard maka tahap selanjutnya

yaitu melakukan tahap

pengembangan media.

3. Tahap Pengembangan

Tahap Pengembangan ini

merupakan proses pengembangan

media CAI menggunakan software

adobe flash CS 5sehingga akan

menghasilkan prototipe media CAI.

langkah-langkah pengembangannya

berupa memasukkan unsur-unsur

media sebagai pendukung aspek

materi fotografi yaitu : suara, video,

animasi, serta teks, setelah prototipe

selesai, maka dilakukan penilaian

terhadap prototipe, apakah layak

digunakan atau harus perbaikan atau

revisi, setelah tahap pengembangan

ini selesai maka tahap selanjutnya

yaitu menggunakan media CAI ini

dalam proses pembelajaran.

4. Tahap Implementasi dan

Penilaian

Tahap implementasi ini yaitu

proses uji coba produk dilapangan.

Siswa kelas XI Multimedia A terbagi

kedalam 3 kelompok lalu

menggunakan media CAI dalam

proses pembelajaran baik secara

individu maupun berkelompok,

untuk melihat hasil belajar sebelum

dan setelah menggunakan media

CAI. Setelah itu diadakan praktik

memotret untuk melihat kemampuan

dasar fotografi siswa.

Page 16: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

C. Uji Coba Produk

Sebelum melakukan uji coba,

pengembang menyusun alat uji coba.

Dalam pengembangan media CAI ini

alat uji coba menggunakan angket

dan tes, sedangkan desain uji coba

yang dilakukan pada penelitian ini

adalah

a. Tahap Pertama

Tahap pertama terdiri dari 2

kegiatan yaitu :

1. Kegiatan awal pengembangan

Konsultasi dan diskusi dengan

dosen pembimbing mengenai

analisis serta desain (rancangan)

media CAI yang akan

dikembangkan.

2. Penyusunan produk awal I

Hasil dari kegiatan awal

disusun menjadi produk awal (I),

kemudian produk awal

dikonsultasikan dengan dosen

Pembimbing skripsi guna

memperoleh saran yang selanjutnya

saran tersebut digunakan untuk

merevisi produk I. Pengembang

menggunakan wawancara berupa

tanya jawabuntuk mengumpulkan

data berupa saran dari dosen

pembimbing skripsi. (Hasil terdapat

pada lampiran).

b. Tahap Kedua

Penyusunan Produk II yang

sudah lengkap dan telah direvisi

berdasarkan saran dari dosen

pembimbing skripsi kemudian

dikonsultasikan dengan ahli media

serta ahli materi guna memperoleh

saran yang selanjutnya saran tersebut

digunakan untuk merevisi produk II.

Pengembang menggunakan angket

untuk mengumpulkan data berupa

saran dari ahli media dan ahli materi.

c. Tahap Ketiga

Penyusunan Produk III yang

sudah lengkap dan telah direvisi

berdasarkan saran dariahli media dan

ahli materi kemudian dilakukan uji

coba satu-satu, kelompok kecil, dan

kelompok besar. Pengembang

menggunakan instrument angket

yang diperoleh dari uji coba guna

mengetahui respon dari siswa

sebagai masukan tentang efektifitas

hasil pengembangan dalam rangka

merevisi dan menyempurnakan hasil.

d. Tahap Keempat

Hasil pengembangan media CAI

yang telah dilakukan uji coba,

kemudian diidentifikasi kelemahan-

kelemahan yang ada pada media.

D. Subjek Uji Coba

Subjek penelitian adalah individu

yang ikut serta dalam penelitian serta

terlibat langsung dalam penelitian.

Pada pengembangan media CAI ini

Page 17: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

yang dijadikan subjek penelitian

adalah :

1. Ahli materi terdiri dari 2

guru mata pelajaran produktif

fotografi Multimedia SMKN 11

Surabaya

2. Ahli media terdiri dari 2

orang dosen program studi

Teknologi Pendidikan Unesa.

3. Siswa kelas XI Multimedia-A

SMKN 11 Surabaya satu kelas

yang berjumlah 30 orang siswa,

yang dibagi menjadi :

a. Untuk uji coba satu-satu

terdiri dari 3 siswa

meliputi :

1 siswa yang berada

pada tingkat paling

bawah kemampuan

akademiknya, 1 siswa

yang berada pada

tingkat menengah

kemampuan

akademiknya, serta 1

siswa yang berada pada

tingkat paling tinggi.

b. Untuk uji coba

kelompok kecil terdiri

dari 9 siswa, meliputi :

3 siswa yang berada pada tingkat

paling bawah kemampuan

akademiknya, 3 siswa yang berada

pada tingkat menengah kemampuan

akademiknya, 3 siswa yang berada

pada tingkat paling tinggi

c. Untuk uji coba

kelompok besar terdiri

dari 18 siswa

4. Siswa kelas XI Multimedia-

A SMKN 11 Surabaya satu

kelas yang berjumlah 30

orang untuk pre test dan

post test.

E. Instrumen Penelitian

1. Metode Pengumpulan

Data

Metode pengumpulan data

merupakan suatu cara kerja dalam

kegiatan penelitian untuk

mendapatkan data atau keterangan-

keterangan yang diperoleh dalam

kegiatan sesuai dengan kenyataan.

Menurut Arikunto

(2006:137) menyatakan bahwa

“wawancara, observasi, angket,

kuisioner, dan dokumentasi yang

kesemuanya merupakan sebagian

dari metode pengumpulan data”.

Oleh karena itu seharusnya metode

yang digunakan dalam penelitian

haruslah memenuhi keinginan serta

tepat dan hasilnya dapat

dipertanggung jawabkan. Pada

penelitian ini teknik pengumpulan

datanya adalah sebagai berikut :

a. Angket

Page 18: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

Menurut Arikunto

(2002:18), Angket adalah

sejumlah pertanyaan tertulis

yang dilakukan untuk

memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal

yang ia ketahui. Ada beberapa

jenis angket yang dipandang

dari cara menjawabnya yaitu :

1). Angket terbuka

yang memberikan

kesempatan kepada

responden untuk

menjawab dengan

kalimatnya sendiri.

2). Angket tertutup

yang sudah disediakan

jawabannya sehingga

responden tinggal

memilih.

Dan jenis dipandang

dari bentuknya ialah

sebagai berikut :

1). Angket plihan

ganda

2). Angket isian

3). Check- list, sebuah

siklus dimana

responden tinggal

membubuhkan tanda

check (-) pada

kolom yang sesuai.

4). Rating scale (skala

bertingkat) yaitu sebuah

pertanyaan yang diikuti kolom-

kolom yang menunjukkan

tingkatan-tingkatan misal

mulai dari sangat setuju

sampai ke sangat tidak setuju.

Pada pengembangan ini

peneliti menggunakan angket

tertutup dan angket terbuka

untuk memberikan saran.

Angket ini digunakan sebagai

instrumen pengumpul data

yang diberikan kepada ahli

materi dan ahli media serta

siswa kelas XI Multimedia-A

itu sendiri. Angket ini

diberikan untuk mendapat

masukan mengenai produk

pengembangan media CAI

serta kesesuainnya dengan

materi pembelajaran.

b. Tes

Tes merupakan serentetan

pertanyaan atau latihan serta

alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan,

pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau

Page 19: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

kelompok. (Arikunto,

2006:150).

Pada pengembangan ini

peneliti menggunakan tes

evaluasi yang berupa pilihan

ganda, uraian, games serta tes

praktik. Tes uraian diberikan

sebelum siswa belajar

menggunakan media CAI

yang akan diuji coba (pre test)

serta tes praktik awal

memotret. Tes juga diberikan

setelah siswa belajar dengan

menggunakan media CAI yang

telah diuji coba (post test), tes

yang diberikan berupa soal

berbentuk games, serta soal

pilihan ganda yang terdapat

pada media CAI dan yang

terakhir tes praktik memotret

menggunakan kamera DSLR

setelah menggunakan

simulator kamera DSLR yang

terdapat pada media CAI.

Alat penelitian (tes)

dikatakan baik apabila

memenuhi dua hal, yaitu

ketepatannya (validitas) dan

ketetepannya (reliabilitas)

a) Validitas

Arikunto (2006:16)

menjelaskan bahwa validitas

adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan suatu instrument.

Suatu instrument yang valid

mempunyai validitas tinggi,

sebaliknya instrument yang

kurang valid berarti memiliki

validitas rendah.

Kemudian untuk

mengukur validitas seluruh

item soal menggunakan rumus

korelasi product moment,

rumus tersebut adalah :

Keterangan :

rXY = koefisien korelasi

∑X = jumlah skor item

∑Y = jumlah skor total

(seluruh item)

N = jumlah respondentelah

ditemukan hasil r

hitungnyan

b) Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan

pada suatu pengertian bahwa

suatu instrument cukup dapat

dipercaya untuk digunakan

sebagai alaT pengumpul data

karena instrument tersebut

sudah baik. Instrument yang

dapat dipercaya akan

menghasilkan data yang dapat

dipercaya. Apabila datanya

memang benar sesuai dengan

Page 20: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

kenyataannya, maka berapa

kalipun diambil, tetap akan

sama. Adapun rumusan untuk

menghitung reliabilitas

instrument penelitian ini

menggunakan rumus

Spearman Brown (belah dua),

rumus tersebut adalah :

r11 =

keterangan :

r11 = reliabilitas

instrumen

r 1/21/2 = rxy yang disebutkan

sebagai indeks korelasi

antara dua belahan

instrument

Metode pengumpulan data

yang berupa tes ini diberikan

untuk mengetahui kemampuan

keterampilan serta

pengetahuan siswa.

Kemampuan dasar siswa dapat

diukur dengan menggunakan

pre test, sedangkan untuk

mengetahui pencapaian atau

prestasi siswa setelah

menggunakan media dapat

diukur dengan menggunakan

post test.

2. Metode Analisis Data

Pada tahap ini

langkah yang dilakukan yaitu

menentukan metode untuk

menganalisis data. Analisis

data sangat berhubungan erat

dengan rumusan masalah yang

ditunjukkan untuk menarik

kesimpulan baru data hasil

penelitian. (Arikunto,

1998:346).

a. Analisis Isi

Analisis isi digunakan

untuk menganalisis data yang

berupa data kualitatif yang

diperoleh dari masukan

tanggapan serta saran

perbaikan yang diberikan oleh

ahli media dan ahli materi serta

siswa perorangan dari hasil

analisis ini, kemudian

digunakan untuk merevisi

media CAI yang telah

dikembangkan.

b. Analisis Deskriptif

Jenis data yang telah

diperoleh dari uji coba produk

CAI ini berupa data kualitatif

yang selanjutnya akan

dikuantitatifkan terlebih

dahulu dengan menggunakan

penilaian deskriptif

berdasarkan kriteria

perhitungan % (persentase).

Hasil dari analisis persentase

Page 21: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

ini digunakan untuk merevisi

program CAI. Data yang

diperoleh dari angket akan

dikuantitatifkan dengan

menggunakan rumus sebagai

berikut :

P =

x 100%

Keterangan :

P = Persentase nilai

yang diperoleh

F = Frekuensi jawaban

alternatif

N = Nilai tertinggi yang

semestinya diperoleh

Perhitungan persentase

dimaksudkan untuk

mengetahui nilai dari yang

dipresentasikan dan disajikan

berupa persentase. Teknik ini

sering disebut dengan teknik

deskriptif kuantitatif dengan

persentase. Untuk memberikan

penjelasan terhadap angka %

digunakan ketetapan kriteria

penilaian kuantitatif menurut

Arikunto (1998:246), yaitu :

76% - 100% = Sangat baik

56% - 75%= Baik

40% - 55%= Kurang baik

0% - 40 %= Tidak baik

Setelah kegiatan evaluasi

terlaksana dan data yang

diperlukan terkumpul, media

direvisi dan siap digunakan.

Langkah selanjutnya yang

dilakukan yaitu menganilisis

data untuk menghitung pre

test dan post test.

Adapun teknis analisis yang

digunakan adalah :

Keterangan :

Md : Mean dari deviasi

(d) antara post test dan pre test

Xd : Perbedaan deviasi

dan mean deviasi

N : Banyaknya subjek

df atau db : N-1

(Arikunto, 2006 : 86)

HASIL ANALISIS DATA

Page 22: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

Setelah diadakan analisis dengan

menggunakan kriteria penetapan

penilaian kuantitatif maka untuk ahli

materi I adalah 80,76 % (Sangat

Baik) Ahli Materi II adalah 80,76 %

(Sangat Baik), Ahli Media I adalah

81,25 % (Sangat Baik), Ahli Media

II 77,08 % (Sangat Baik), untuk uji

coba perseorangan rata-rata adalah

76,64 % (Sangat Baik), uji coba

kelompok kecil rata-rata adalah

76,61 (Sangat Baik), dan untuk uji

coba kelompok besar adalah rata-rata

79,16 % (Sangat Baik). Setelah itu

dari hasil pre-test dan post-test

menggunakan teknik analisis data uji

t diperoleh t hitung (6,67) > t tabel

(1,69) dengan menggunakan taraf

signifakansi 5 %. Artinya setelah

pengunaan media CAI ini terdapat

peningkatan hasil belajar. Dari hasil

keseluruhan penelitian

pengembangan ini dapat

disimpulkan bahwa hasil analisis

data yang diperoleh dari hasil uji

coba media CAI teknik dasar

fotografi pada mata produktif

fotografi untuk siswa kelas XI

Multimedia di SMK Negeri 11

Surabaya secara umum dapat

dikategorikan sangat baik. Dari hasil

angket uji coba produk yang

dilakukan terhadap ahli materi dan

ahli media, media CAI ini dapat

dikategorikan sangat baik. Dari hasil

angket uji coba perorangan atau satu-

satu media CAI ini dapat

dikategorikan sangat baik. Hasil

angket pada uji coba kelompok kecil

juga dapat disimpulkan media CAI

ini dapat dikategorikan sangat baik.

Dan hasil angket pada uji coba

kelompok besar juga dapat

disimpulkan media CAI ini

dikategorikan sangat baik. Dari segi

hasil belajar, siswa mengalami

peningkatan hasil belajar setelah

menggunakan media CAI ini.

Oleh karena itu Media CAI

teknik dasar fotografi pada mata

pelajaran produktif fotografi untuk

siswa kelas XI Multimedia-A di

SMK Negeri 11 suarabaya ini dapat

digunakan atau dimanfaatkan

sebagai media pembelajaran yang

dapat menunjang proses belajar

mengajar.

DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada

Page 23: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

Arikunto,Suharsimi.2003.Dasar-dasar Evaluasi.Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka cipta

Arthana, Ketut dan Dewi, Damajanti Kusuma. 2005. Evaluasi Media Instruksional . Surabaya : Teknologi Pendidikan

Darmawan, Deni. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Darwis, Edward. 2011. 9 langkah untuk fotografer pemula. Yogyakarta : Andi Publishing

Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada (GP) Press

Munir.2010. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta

Pramana, roy darwis.2011. Fotografi Digital Untuk Pemula. Yogyakarta : Klik Publishing

Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer (Mengembangan Profesionalisme Guru Abad 21). Bandung : Alfabeta

Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Mengembangkan Profesionalitas Guru) . Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sadiman, Arief.S. 2008. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, Pemanfaatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Seels, Barbara B dan Richey, Rita C. 1994. Teknologi Pembelajaran : Definisi dan Kawasannya. Terjemahan oleh Prawiradilaga, S. Dewi dkk. Jakarta : Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta

Sudjana, Nana.2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Alfabeta

Sutop, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu

TIM. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Warsita, Bambang . 2008. Teknologi Pembelajaran : Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta

Reza M.Fauzan, Hestiasari Rante, Moh. Hasbi Assidiqi, 2010. Pembuatan Simulator Kamera DSLR dengan pengaturan nilai aperture, Shutter Speed, dan ISO (www.eepis-its.edu/uploadta/downloadmk.php?id=1348,) diakses tanggal 15 juni 2012

situs belajarfotografi.com tanggal 1 mei 2012 pukul 22.44 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Kamera_SLR Pada tanggal 20 november 2012, pukul 10.52 WIB.

http://belajarfotografi.com/cara-kerja-kamera-dslr-pengertian/ pada

Page 24: Pengembangan Media Cai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Teknik Dasar Fotografi Pada Mata Pelajaran Produktif Fotografi Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk Negeri 11 Surabaya

tanggal 20 november 2012 pukul 10.40 WIB