pengembangan lembar kerja siswa berbasis …digilib.unila.ac.id/32327/3/skripsi tanpa bab...

74
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS EVERYDAY LIFE PHENOMENON PADA MATERI SISTEM KOLOID (Skripsi) Oleh RIZKY INSIRAWATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: vuongduong

Post on 06-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS

EVERYDAY LIFE PHENOMENON PADA MATERI

SISTEM KOLOID

(Skripsi)

Oleh

RIZKY INSIRAWATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS

EVERYDAY LIFE PHENOMENON PADA MATERI

SISTEM KOLOID

Oleh

RIZKY INSIRAWATI

Penelitian yang saat ini dikembangkan adalah penelitian mengenai pengembangan

LKS berbais everyday life phenomenon pada materi sistem koloid, LKS ini memi-

liki perbedaan dari LKS sistem koloid sebelumnya, dimana pada LKS ini siswa

diarahkan untuk mampu mengaplikasikan teori yang dipelajarinya dengan feno-

mena kehidupan sehari-hari serta mampu mengaitkan fenomena kehidupan sehari-

hari dengan teori yang telah dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrip-

sikan karakteristik LKS hasil pengembangan, validitas LKS hasil pengembangan,

tanggapan guru dan siswa terhadap LKS hasil pengembangan. Metode yang digu-

nakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan Borg and

Gall yang hanya dilakukan sampai 5 tahap pertama. Penelitian ini dilakukan de-

ngan melibatkan guru dan siswa di SMA Negeri 7 Bandarlampung. Hasil validasi

ahli pada aspek kesesuaian isi, konstruksi, dan keterbacaan diperoleh persentase

sebesar 93,93%, 95,56%, dan 95%, sehingga dinyatakan valid. Persentase tang-

gapan guru pada aspek keseuaian isi, keterbacaan, dan kontruksi sebesar 88,57%,

95,56%, dan 95%, dengan kriteria sangat tinggi. Persentase tanggapan siswa pada

Page 3: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

iii

aspek kemenarikan dan keterbacaan sebesar 94,18%, dan 93,85% dengan kriteria

sangat tinggi. Berdasarkan hasil tersebut maka LKS ini dibuat guna menjadi salah

satu media pembelajaran di sekolah khususnya pada materi sistem koloid.

Kata Kunci : LKS, everyday life phenpomenon, koloid

Page 4: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS

EVERYDAY LIFE PHENOMENON PADA MATERI

SISTEM KOLOID

Oleh

RIZKY INSIRAWATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan
Page 6: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan
Page 7: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan
Page 8: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarlampung, pada tanggal 03 Juni 1997, anak pertama

dari dua bersaudara buah hati Bapak Supaidi dan Ibu Rohedah Kurdi.

Penulis mengawali pendidikan di TK Hidayatul Islamiyah pada tahun 2002,

dilanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 1 Sumber Agung pada tahun 2003, SMP

Negeri 13 Bandarlampung pada tahun 2008, dan SMA Negeri 7 Bandarlampung

pada tahun 2012.

Pada tahun 2014 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan

Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

melalui jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri).

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah diberikan tanggung jawab menjadi

Asisten Praktikum mata kuliah PBTIK. Penulis juga pernah aktif dalam

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Eksakta (Himasakta) FKIP Unila, dan pernah

diamanahkan menjadi sekretaris UKM Taekwondo Unila tahun 2017. Pengalaman

mengajar dan mengabdi yang pernah diikuti selama perkuliahan yaitu Praktik

Profesi Kependidikan (PPK) yang terintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan

Blambangan Umpu, Kabupaten Waykanan.

Page 9: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :

Ayah, Ibu, dan adikku yang tak henti-hentinya

mendukung dan mendoakanku.

Terimakasih untuk segalanya.

Page 10: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

MOTTO

Aku tidak mau tersiksa karena cinta

(Pak Pramono)

Percaya diri harus dan perlu dibangun terus menerus

(Pak Pramono)

Terlahir dari keluarga susah itu bukan salahku, tapi jika di masa

tua aku masih susah berarti ada yang salah dalam hidupku

(Ibu Nufus)

Page 11: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Pengembangan

Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Everyday Life Phenomenon Pada Materi Sistem

Koloid” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di

Universitas Lampung

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung;

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;

3. Ibu Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia;

4. Ibu Dr. M. Setyarini, M.Si. selaku Pembimbing I atas kesediannya untuk

memberikan bimbingan, saran dan kritik selama proses penulisan skripsi;

5. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si., selaku Pembimbing II atas kesediaannya untuk

memberikan bimbingan, saran dan kritik untuk skripsi ini;

6. Ibu Dra. Nina Kadaritna, M.Si., selaku Pembahas dan Validator atas masukan

dan perbaikan yang telah diberikan;

Page 12: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

xii

7. Bapak M. Mahfudz Fauzi S., S.Pd., M.Sc., selaku Validator atas kritik, masukan

dam perbaikan yang telah diberikan;

8. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Kimia dan segenap civitas akademik

Jurusan Pendidikan MIPA atas ilmu yang telah diberikan;

9. Sahabat-sahabat seperjuangan Pendidikan Kimia 2014, khususnya, Nisa, Jehan,

Monica, Afriani, serta tim skripsi Nisa Amalia Rhaudah dan Silmi Kafah atas

dukungan, doa, dan semangat yang diberikan;

10. Sahabat KKN, Desi, Dimas, Elsa, Efvinggo, Kiki, Lulu, Nurul, Ratih atas

perjuangan kita selama 60 hari mengabdi di Desa Bumi Baru;

11. Keluarga besar Desa Bumi Baru, Mbah Semi, Mak Yam, Mas Inal, Mas Hari,

Vika, Viki, Tio, Pak Chandra dan keluarga, Pak Joni dan keluarga, Pak Rohim

dan keluarga, Pak Kamto dan keluarga, Pak Gino dan keluarga, Pak Giyo dan

keluarga, Pak Sugeng dan keluarga, Mas Indra dan keluarga, ibu-ibu PKK,

aparatur desa bumi baru, guru dan siswa SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, yang

telah memberikan doa dan dukungannya sampai saat ini.

12. Keluarga besar Sayuti yang selalu memotivasi, memberi dukungan dan doa.

13. Seluruh teman-teman, kakak tingkat, adik tingkat, saudara, dan kerabat lainnya

yang telah mendoakan hingga skripsi ini bisa selesai.

Bandar Lampung, Juli 2018

Penulis,

Rizky Insirawati

Page 13: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xvii

I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 11

A. Media Pembelajaran ............................................................................. 11

B. Lembar Kerja Siswa ............................................................................. 12

C. Pembelajaran Berbasis Everyday Life Phenomenon ............................ 15

D. Analisis Konsep ................................................................................... 16

III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 24

A. Metode.................................................................................................. 24

B. Sumber Data ......................................................................................... 25

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 26

D. Instrumen Penelitian............................................................................. 26

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 29

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 47

Page 14: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

xiv

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 51

A. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Informasi ...................................... 51

B. Hasil Perancangan Produk ................................................................... 56

C. Hasil Pengembangan Produk Awal ...................................................... 57

D. Hasil Validasi Ahli ............................................................................... 62

E. Hasil Uji Coba Lapangan Awal ........................................................... 68

F. Karakteristik LKS Hasil Pengembangan ............................................. 71

G. Kendala-Kendala .................................................................................. 72

V. SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 73

A. Simpulan .............................................................................................. 73

B. Saran ..................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75

LAMPIRAN

1. Analisis KI-KD .......................................................................................... 80

2. Silabus ........................................................................................................ 94

3. RPP ............................................................................................................. 108

4. Angket Pedoman Analisis Kebutuhan Guru ............................................. 138

5. Persentase Hasil Angket Analisis Kebutuhan Guru ................................... 145

6. Angket Analisis Kebutuhan Siswa ............................................................. 153

7. Persentase Hasil Angket Analisis Kebutuhan Siswa ................................. 156

8. Tabulasi Hasil Validasi Kesesuaian Isi Ahli LKS 1 .................................. 160

9. Persentase Hasil Validasi Kesesuaian Isi Ahli LKS 1 ............................... 166

10. Tabulasi Hasil Validasi Konstruksi Ahli ................................................... 171

11. Persentase Hasil Validasi Konstruksi Ahli ................................................ 174

12. Tabulasi Hasil Validasi Keterbacaan Ahli ................................................. 176

13. Persentase Hasil Validasi Keterbacaan Ahli .............................................. 178

14. Tabulasi Hasil Tanggapan Kesesuaian Isi Guru LKS 1 ............................. 179

15. Persentase Hasil Tanggapan Kesesuaian Isi Guru LKS 1 .......................... 184

16. Tabulasi Hasil Tanggapan Konstruksi Guru .............................................. 187

17. Persentase Hasil Tanggapan Konstruksi Guru ........................................... 191

18. Tabulasi Hasil Tanggapan Keterbacaan Guru............................................ 193

19. Persentase Hasil Tanggapan Keterbacaan Guru ........................................ 195

20. Tabulasi Hasil Tanggapan Keterbacaan Siswa .......................................... 196

21. Persentase Hasil Tanggapan Keterbacaan Siswa ....................................... 198

Page 15: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

xv

22. Tabulasi Hasil Tanggapan Kemenarikann Siswa ....................................... 199

23. Persentase Hasil Tanggapan Kemenarikan Siswa...................................... 201

Page 16: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

DAFTAR TABEL

1. Analisis Konsep ........................................................................................ 18

2. Perancangan LKS Berbasis Everyday Life Phenomenon .......................... 34

3. Pedoman Penskoran pada Angket ............................................................. 48

4. Tafsiran Persentase Angket ....................................................................... 50

5. Kriteria Validasi ........................................................................................ 50

6. Hasil Validasi Terhadap LKS Hasil Pengembangan ............................... 63

7. Hasil Tanggapan Guru Terhadap LKS Hasil Pengembangan ................... 69

8. Hasil Tanggapan Siswa Terhadap LKS Hasil Pengembangan ................. 70

Page 17: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Alur Penelitian ............................................................................................ 29

2. Sumber LKS yang Digunakan Oleh Guru .................................................. 53

3. Kendala Penyusunan LKS berbasis Everyday Life Phenomenon

oleh Guru ..................................................................................................... 53

4. Kesulitan Memahami LKS yang Digunakan oleh Siswa ............................ 54

5. Desain LKS yang Digunakan oleh Siswa ................................................... 55

6. Keberadaan Fenomena di LKS yang Digunakan Siswa ............................. 55

7. Kebutuhan Pengembangan LKS berbasis Everyday Life Phenomenon ...... 56

8a. Indikator sebelum direvisi .......................................................................... 63

8b. Indikator setelah direvisi ............................................................................ 64

9a. Gambar sebelum direvisi ............................................................................ 64

9b. Gambar setelah revisi ................................................................................ 65

10a. Pertanyaan sebelum direvisi .................................................................... 65

10b. Pertanyaan setelah direvisi ....................................................................... 65

11a. Submikroskopis Efek Tyndall sebelum direvisi ....................................... 65

11b. Submikroskopis Efek Tyndall setelah direvisi ......................................... 66

12a. Gambar kabut sebelum revisi ............................................................................. 66

12b. Gambar kabut setelah revisi ............................................................................... 66

Page 18: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

xviii

13a. Contoh adsorpsi sebelum revisi .......................................................................... 66

13b. Contoh adsorpsi setelah revisi ............................................................................ 67

14a. Cover depan sebelum direvisi 67

14b. Cover depan setelah direvisi .................................................................... 67

15a. Cover dalam sebelum direvisi .................................................................. 68

15b. Cover dalam setelah direvisi 68

Page 19: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan berperan dalam menentukan kemajuan suatu bangsa untuk menye-

suaikan diri dengan pesatnya perubahan dan kemajuan pada bidang ilmu pengeta-

huan dan teknologi (Amri, Yennita, & Ma’ruf, 2013). Pendidikan menjadi hal

yang penting untuk menyiapkan generasi muda yang akan berdaya saing tinggi di

dunia global yang semakin maju (Sudarman, 2007). Pada era globalisasi ini pen-

didikan menjadi salah satu perhatian utama dunia. Pemahaman tentang sains dan

teknologi merupakan hal yang penting bagi generasi muda untuk mempersiapkan

diri dalam masyarakat modern (OECD, 2013).

Pada abad 21 ini kita dihadapkan pada tuntutan akan pentingnya sumber daya

manusia yang berkualitas serta mampu berkompetisi. Sumber daya manusia yang

berkualitas, yang dihasilkan oleh pendidikan yang berkualitas dapat menjadi ke-

kuatan utama untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam pendidikan.

Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu pendidikan. Saat

ini peningkatan mutu pendidikan di Indonesia masih terus diupayakan karena

sangat diyakini bahwa IPA sebagai ilmu dasar memegang peranan yang sangat

penting dalam pengembangan IPTEK (Purwanti, 2013).

Page 20: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

2

Sund (dalam Tawil dan Liliasari, 2014) menyatakan bahwa Science is both a body

of knowledge and a process, dan dapat diartikan sains adalah suatu kesatuan ilmu

pengetahuan dan proses. Penyataan tersebut selaras dengan yang dikemukakan

oleh BNSP (2006), Ilmu pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari

tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Kemendikbud (2014)

juga menyatakan bahwa melalui pembelajaran sains, siswa dapat memperoleh

pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, me-

nyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya.

Kimia merupakan bagian dari ilmu sains yang bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan berfikir siswa dan sikap ilmiah, sehingga siswa mampu memahami

konsep-konsep kimia dan mampu menerapkannya untuk menyelesaikan masalah

dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006). Ilmu kimia merupakan bagian

dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang berkembang berdasarkan pada penga-

matan terhadap fenomena alam (Jalal, 2006). Keberadaan ilmu kimia tidak hanya

untuk dipelajari namun perannya dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari

karena ilmu kimia memegang peranan penting dalam kehidupan kita yang setiap

harinya tidak terlepas dari zat-zat kimia (Depdiknas, 2003).

Sebagian besar materi kimia dapat didekati dari kondisi atau masalah yang ada da-

lam kehidupan sehari-hari, yang nyatanya masih belum optimal dalam pelaksana-

an proses pembelajarannya. Materi-materi kimia lebih dikondisikan untuk dihafal

oleh siswa, hal ini terlihat dari berbagai buku teks pelajaran kimia yang didesain

Page 21: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

3

sebagai kumpulan konsep-konsep yang harus dikuasai siswa, tanpa mengedepan-

kan proses pembelajaran yang sesuai. Akibatnya kesulitan untuk menghubungkan

dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar tidak merasakan manfaat dari pem-

belajaran tersebut (Fadiawati & Diawati, 2011).

Menurut Hamalik (2008) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun

dari manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur, yang saling mempe-

ngaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan pembelajaran kimia

merupakan suatu upaya guru dalam menyampaikan ilmu kimia serta penerapan-

nya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan definisi tersebut disimpulkan

bahwa pembelajaran kimia adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

dengan bahan ajar materi kimia dan dilaksanakan dengan menarik sehingga siswa

memperoleh berbagai pengalaman di bidang kimia sesuai dengan standar isi

sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai

sikap dalam diri siswa terhadap kimia, penerapan ilmu kimia dalam kehidupan se-

hari-hari, serta menghubungkan keadaan sekitar dengan ilmu kimia yang telah di-

pelajarinya.

Berdasarkan standar isi yang termuat dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006,

mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan

sebagai berikut: (a) membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari

keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang

Maha Esa, (b) memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan

dapat bekerjasama dengan orang lain; (c) memperoleh pengalaman dalam mene-

rapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana siswa

Page 22: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

4

melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan

instrument, pengambilan, pengolahan, dan penafsiran data, serta menyampaikan

hasil percobaan secara lisan dan tertulis; (d) meningkatkan kesadaran tentang te-

rapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyara-

kat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan ling-

kungan demi kesejahteraan masyarakat; (e) memahami konsep, prinsip, hukum

dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesai-

kan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Sementara itu tujuan

pembelajaran kimia menurut Sastrawijaya (1988) adalah memperoleh pemahaman

yang tahan lama perihal berbagai fakta, kemampuan mengenal dan memecahkan

masalah, mempunyai keterampilan dalam menggunakan laboratorium, serta mem-

punyai sikap ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Belajar kimia dikatakan

berhasil jika tujuan pembelajaran kimia dapat tercapai.

Berdasarkan kurikulum 2013, pada aspek pengetahuan Kompetensi Dasar-3.14

(KD-3.14) adalah mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan

kegunaan koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya. Pada aspek kete-

rampilan Kompetensi Dasar-4.14 (KD-4.14) adalah membuat makanan atau pro-

duk lain yang berupa koloid atau melibatkan prinsip koloid pokok bahasan koloid,

untuk mencapai kompetensi tersebut maka materi yang diajarkan dalam pembela-

jaran kimia di kelas XI IPA adalah materi sistem koloid (Permendikbud, 2016).

Materi sistem koloid adalah materi pembelajaran dalam ilmu kimia yang memer-

lukan pemahaman konseptual, nyata, dan banyak ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari (Sari, Nurhayati, & Redjeki, 2016). Sub bab yang terdapat dalam

materi sistem koloid meliputi sistem dispersi, jenis-jenis koloid, sifat-sifat koloid,

Page 23: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

5

dan penerapan koloid dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar materi-materi

pada bab sistem koloid diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada sub

bab sifat-sifat dan penerapan koloid dalam berbagai bidang, dibutuhkan pembela-

jaran yang tidak berpusat pada guru saja (Pradita, Mulyani, & Redjeki, 2015).

Oleh karena itu, siswa diarahkan aktif menemukan dan membangun sendiri pema-

hamannya dalam materi sistem koloid (Isnainiyah, Sukardjo, & Yamtinah, 2015).

Menurut Fajri (2012), materi koloid merupakan materi yang sangat dekat dengan

kehidupan sehari-hari seperti cat, tinta, buih, sabun, dan agar-agar. Penyajian ma-

teri koloid dengan melibatkan siswa aktif dalam menyelesaikan LKS bersama de-

ngan kelompoknya diharapkan dapat menambah dan melatih keterampilan berfikir

siswa serta dapat membangun konsep materi koloid, sehingga untuk membantu

siswa dalam proses pembelajaran khususnya materi koloid guru perlu menyedia-

kan sumber dan media pembelajaran yaitu LKS.

Menurut Darmodjo & Kaligis (1992), LKS merupakan media atau alat bantu da-

lam kegiatan pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman terhadap mate-

ri yang dipelajari. LKS diharapkan dapat membantu siswa lebih aktif dan mandi-

ri. LKS yang baik harus mengandung syarat didaktik, konstruksi, dan teknis.

Persyaratan didaktik artinya LKS harus menekankan pada tahapan proses siswa

untuk menemukan konsep. Syarat konstruksi yaitu LKS harus menggu-nakan ba-

hasa, susunan kalimat, tingkat kesukaran dan kejelasan yang mudah dimengerti

oleh siswa. Syarat teknis yaitu baik tulisan, gambar dan penampilan LKS harus

jelas, tepat, dan menarik.

Page 24: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

6

Pada penelitian sebelumnya mengenai pengembangan LKS materi sistem koloid,

LKS yang telah dikembangkan yaitu berbasis pendekatan ilmiah (Rezki, 2016)

dan berbasis discovery learning (Pratiwi, 2017). LKS berbasis pendekatan ilmiah

dan LKS berbasis discovery learning ini memiliki kesamaan yaitu sudah menam-

pilkan fenomena kehidupan sehari-hari berupa gambar, tabel, dan wacana untuk

menjelaskan konsep koloid, namun belum melatihkan membangun konsep-konsep

yang tercakup pada materi sistem koloid berdasarkan fenomena kehidupan sehari-

hari.

LKS yang saat ini akan dikembangkan adalah LKS berbasis everyday life pheno-

menon pada materi sistem koloid. LKS ini bertujuan untuk menjadi salah satu

media pembelajaran di sekolah khususnya pada materi sistem koloid, dengan

adanya LKS ini diharapkan siswa dapat mengaplikasikan teori yang telah dipe-

lajarinya dengan fenomena kehidupan sehari-hari serta mengaitkan fenomena

sehari-hari dengan teori yang telah dipelajari. Tahapan pada LKS ini yaitu menga-

mati fenomena, menyusun penjelasan awal, melakukan percobaan/mengumpulkan

data, menyusun penjelasan akhir, dan memberikan alasan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh beberapa guru dan siswa pada

4 sekolah di Bandarlampung. Beberapa guru menyatakan bahwa selama ini guru

menjelaskan materi sistem koloid yang terdapat di dalam buku cetak, guru juga

mengakui bahwa jarang sekali membuat LKS karena keterbatasan waktu, selain

itu guru juga menyatakan bahwa LKS yang sering digunakan tidak menampilkan

fenomena kehidupan sehari-hari. Hasil dari respon siswa yang diperoleh dari ha-

sil penyebaran angket pada 4 sekolah di Bandarlampung yaitu : (1) persentase

Page 25: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

7

siswa yang menyatakan bahwa LKS yang diperoleh tidak menarik karena belum

terdapat gambar yang dapat menarik perhatian peserta didik dalam pembelajaran

yaitu sebanyak 61%, (2) persentase siswa yang menyatakan bahwa bahasa yang

digunakan sulit untuk dimengerti yaitu sebagai 69%, (3) persentase siswa yang

menyatakan bahwa tampilan LKS tidak menarik yaitu sebagai 66%, (4) persentase

siswa yang menyatakan bahwa pada LKS belum terdapat fenomena-fenomena da-

lam kehidupan sehari-hari tentang materi yang akan diajarkan yaitu sebanyak

53%, (5) persentase siswa yang menyatakan bahwa LKS yang diperoleh tidak da-

pat mempermudah siswa memahami materi yaitu sebanyak 61%, (6) persentase

siswa yang menyatakan bahwa siswa mengalami kesulitan meski sudah menggu-

nakan LKS sebanyak 63%. Pengembangan LKS berbasis everyday life phenome-

non diharapkan dapat meningkatkan keterampilan sains pada peserta didik, hasil

pengembangan memenuhi kelayakan dari aspek keterbacaan, konstruksi, dan ke-

sesuaian isi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengembang-

kan suatu media pembelajaran yaitu lembar kerja siswa (LKS) berbasis everyday

life phenomenon pada materi sistem koloid. Oleh karena itu, peneliti bermaksud

melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis

Everyday Life Phenomenon Pada Materi Sistem Koloid”.

Page 26: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

8

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik LKS berbasis everyday life phenomenon yang terdiri

atas aspek kesesuaian isi, konstruksi, dan keterbacaan LKS pada materi

sistem koloid yang dikembangkan?

2. Bagaimana tanggapan guru terhadap LKS berbasis everyday life phenomenon

pada materi sistem koloid yang dikembangkan?

3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap LKS berbasis everyday life

phenomenon pada materi sistem koloid yang dikembangkan?

4. Apa sajakah kendala-kendala yang ditemui ketika menyusun LKS berbasis

everyday life phenomenon pada materi sistem koloid yang dikembangkan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan LKS berbasis everyday life phenomenon pada materi sistem

koloid.

2. Mendeskripsikan karakteristik LKS berbasis everyday life phenomenon yang

terdiri atas aspek kesesuaian isi, konstruksi, dan keterbacaan LKS pada

materi sistem koloid yang dikembangkan.

3. Mendeskripsikan tanggapan guru terhadap LKS berbasis everyday life

phenomenon pada materi sistem koloid yang dikembangkan.

Page 27: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

9

4. Mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap LKS berbasis everyday life

phenomenon pada materi sistem koloid yang dikembangkan.

5. Mengetahui kendala-kendala yang ditemui ketika menyusun LKS berbasis

everyday life phenomenon pada materi sistem koloid yang dikembangkan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis everyday life

phenomenon pada materi sistem koloid memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat bagi siswa

LKS berbasis everyday life phenomenon pada materi koloid ini dapat menjadi

media belajar yang mampu menumbuhkan keaktivan dan minat belajar siswa

di dalam kelas sehingga pemahaman siswa mengenai konsep koloid dan ma-

teri yang dipelajari menjadi lebih baik.

2. Manfaat bagi guru

Sebagai salah satu media belajar yang digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran sistem koloid, seperti membantu interaksi antara siswa dengan

sumber belajar.

3. Manfaat bagi sekolah

Menjadi sumber informasi dalam upaya meningkatan mutu pembelajaran ki-

mia di sekolah, serta menjadi salah satu alat pendidikan yang digunakan seca-

ra langsung dalam proses pembelajaran kimia di sekolah.

Page 28: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

10

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dan pengembangan adalah metode atau pendekatan penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk baru atau menyempurnakan produk

yang telah ada (Sukmadinata, 2015). Dalam hal ini produk yang dikembang-

kan adalah salah satu sumber belajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) ber-

basis everyday life phenomenon pada materi sistem koloid.

2. LKS adalah lembaran-lembaran yang digunakan siswa untuk mengerjakan

sesuatu terkait dengan apa yang dipelajari dan dapat memudahkan siswa

dalam memperoleh konsep dari materi tersebut (Suyanto, Paidi, & Wilujeng,

2011).

3. LKS berbasis everyday life phenomenon merupakan sebuah LKS atau sumber

belajar yang menampilkan fenomena kehidupan sehari-hari, melatih keteram-

pilan siswa menemukan konsep berdasarkan fenomena yang diberikan, serta

melatih kemampuan siswa dalam menjelaskan fenomena kehidupan sehari-

hari berdasarkan konsep yang sedang dipelajari (Ardiyanti & Winarti, 2013;

Wan & Nguyen, 2006)

4. Tahapan model pembelajaran berbasis fenomena yang digunakan dalam LKS

ini terdiri dari mengamati fenomena, menyusun penjelasan atau kesimpulan

sementara, melakukan percobaan, menyusun penjelasan/kesimpulan akhir,

dan memberikan alasan (Islakhiyah, Sutopo, & Yuliati, 2016).

Page 29: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan

pesan pembelajaran (Arsyad, 2005). Media pembelajaran dapat diartikan juga se-

bagai bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar dengan maksud agar proses interaksi dan komunikasi antara guru dan

siswa dapat berlangsung secara tepat (Latuheru, 1988). Berdasarkan definisi di-

atas maka media pembelajaran merupakan salah satu komponen pendukung ke-

berhasilan proses belajar mengajar.

Menurut Gafur (2012) dalam bukunya menyatakan bahwa:

Media Pembelajaran merupakan komponen penting dalam perencanaan, pelaksa-

naan, dan evaluasi pembelajaran. Banyak media pembelajaran yang dapat diguna-

kan untuk kegiatan pembelajaran, tidak semua media tersebut cocok untuk meng-

ajarkan semua materi pelajaran dan untuk semua siswa. Media tersebut harus di-

pilih dengan cermat agar dapat digunakan secara optimal dalam kegiatan pembe-

lajaran.

Menurut Syarifuddin (2016) menyatakan bahwa:

Media pembelajaran menempati posisi yang sangat penting meskipun bukan satu-

satunya faktor penentu bagi keberhasilan proses belajar dan pembelajaran disam-

ping komponen-konponen yang lain seperti metode, materi, sarana dan prasarana,

karakteristik dan lingkungan peserta didik, kemampuan guru, dan lain sebagainya.

Page 30: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

12

Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara lain:

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan

sumber belajar

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

visual dan auditorial dan kinestiknya

e. Memberi ransangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama

f. Proses pembelajaran mengandung lima komponen, komunikasi, guru

(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, dan tujuan

pembelajaran (Daryanto, 2010)

B. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu sumber atau media belajar yang

dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut Sriyono (1992), lembar kerja siswa (LKS) adalah salah satu bentuk

program yang berlandaskan atas tugas yang harus diselesaikan dan berfungsi

sebagai alat untuk mengalihkan pengetahuan dan keterampilan sehingga mampu

mempercepat tumbuhnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Menurut Trianto (2013) menyatakan bahwa :

Lembar kerja siswa merupakan panduan siswa yang biasa digunakan dalam ke-

giatan observasi, eksperimen, maupun demonstrasi untuk mempermudah proses

penyelidikan atau memecahkan suatu permasalahan. Lembar Kerja Siswa (LKS)

merupakan panduan bagi siswa dalam memahami keterampilan proses dan

konsep-konsep materi yang sedang dan akan dipelajari (Astuti & Setiawan, 2013).

Media LKS diharapkan dapat memberikan manfaat dalam proses pembelajaran,

hal ini seperti yang dikemukaan oleh Arsyad (2005) antara lain yaitu :

1) memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga proses belajar sema-

kin lancar dan meningkatkan hasil belajar.

2) meningkatkan motivasi siswa dengan mengarahkan perhatian siswa sehing-

ga memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan

minatnya.

Page 31: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

13

3) penggunaan media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

4) siswa akan mendapatkan pengalaman yang sama mengenai suatu peristiwa

dan memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan lingkungan

sekitar.

Menurut Prianto & Harnoko (1997), adapun manfaat dan tujuan LKS antara lain:

1. Mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar.

2. Membantu siswa dalam mengembangkan konsep.

3. Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan proses belajar

mengajar.

4. Membantu guru dalam menyusun pelajaran.

5. Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembela-

jaran.

6. Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari

melalui kegiatan belajar.

7. Membantu siswa untuk menambah informasi tentang konsep yang

dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.

Berdasarkan pendapat Arsyad (2005), dan Prianto & Harnoko (1997) melalui

LKS, diharapkan siswa dapat termotivasi dalam mempelajari konsep-konsep

kimia. Pada proses pembelajaran, LKS yang digunakan berperan sebagai sarana

pembelajaran untuk menuntun siswa mendalami materi dari suatu materi pokok

atau submateri pokok mata pelajaran yang telah atau sedang dipelajari. Dengan

LKS guru dapat melibatkan dan menjadikan siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran serta memudahkan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Menurut (Suyanto, Paidi, & Wilujeng, 2011) langkah-langkah penyusunan LKS

antara lain sebagai berikut:

1. Melakukan analisis kurikulum; standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, dan materi pembelajaran, serta alokasi waktu.

2. Menganalisis silabus dan memilih alternatif kegiatan belajar yang paling

sesuai dengan hasil analisis SK, KD, dan indikator.

3. Menganalisis RPP dan menentukan langkah-langkah kegiatan belajar.

4. Menyusun LKS sesuai dengan kegiatan eksplorasi dalam RPP.

Page 32: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

14

Penyusunan LKS harusnya memenuhi syarat-syarat yaitu: syarat didaktik, kon-

struksi, dan teknis antara lain (Darmodjo & Kaligis, 1992).

a. Syarat-syarat didaktik mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat uni-

versal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang pan-

dai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang

terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media dan kegia-

tan siswa. LKS diharapkan mengutamakan pada pengembangan kemampuan

komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar siswa

ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa (intelektual, emosional

dan sebagainya), bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.

b. Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat,

kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS;

c. Syarat teknis menekankan pada tulisan, gambar, penampilan dalam LKS

1. Tulisan

Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau roma-

wi, menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang di-

beri garis bawah, menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris,

menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawa-

ban peserta didik, mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf

dengan besarnya gambar serasi.

2. Gambar

Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi

dari gambar tersebut secara efektif kepada penguna LKS serta isi atau

pesan dari gambar itu secara keseluruhan.

3. Penampilan

Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKS. Apabila

suatu LKS ditampilkan dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan

pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik, hal ini akan menimbul-

kan kesan jenuh sehingga membosankan atau tidak menarik. Apabila

ditampilkan dengan gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya

atau isinya tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki

kombinasi antara gambar dan tulisan.

Page 33: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

15

C. Pembelajaran Berbasis Everyday Life Phenomenon

Wahono (2013) berpendapat bahwa IPA merupakan ilmu yang sangat menarik,

dimana didalamnya terdapat pelajaran-pelajaran yang membuat kita dapat me-

mahami berbagai fenomena alam yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Meng-

aplikasikan IPA dalam kehidupan sehari-hari pada pembelajaran dapat membuat

peserta didik menyadari bahwa banyak sekali contoh aplikasi IPA yang dekat

dengan kehidupannya, pembelajaran berbasis fenomena dapat meningkatkan

keterampilan berfikir kritis peserta didik (Haristy, Enawaty, & Lestari, 2013;

Ardiyanti & Winarti, 2013).

Menurut Kemendikbud (2014) mengungkapkan bahwa:

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan

manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.

Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana untuk menjaga dan meme-

lihara kelestarian lingkungan. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan

secara inkuiri (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,

bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengomunikasikannya sebagai aspek

penting kecakapan hidup.

Khanasta, Sinon, & Widyaningsih (2016) menyatakan bahwa model pem-

belajaran berbasis fenomena merupakan strategi penciptaan lingkungan belajar

yang mendorong siswa mengkonstruk pengetahuan dan keterampilan melalui

pengamatan langsung. Fenomena yang dimaksud dalam hal ini adalah gejala atau

peristiwa yang dijumpai siswa dalam kesehariannya, baik yang terjadi di alam

maupun yang terjadi pada alat-alat teknologi. Menurut Gagne dalam Islakhiyah,

Sutopo, & Yulianti (2016) siswa menemukan masalah berkaitan dengan feno-

mena dan menggunakan pengetahuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan-

nya sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Hal ini didukung oleh hasil

Page 34: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

16

penelitian Hotang, Rusdiana, & Hamidah (2010) yang menyatakan bahwa pembe-

lajaran berbasis fenomena memberikan peluang dan kesempatan siswa untuk

belajar mandiri dan saling bertukar pikiran dengan temannya dalam mengamati

setiap fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Wan & Nguyen (2006), menyatakan bahwa membuat ilmu yang relevan dalam

pembelajaran merupakan aspek penting dalam pendidikan sains. Hal ini melibat-

kan kemampuan siswa dalam mengamati beberapa contoh dari konteks sehari-hari

untuk memulai pembelajaran atau menerapkan konsep yang dipelajari ke dalam

fenomena sehari-hari yang biasa diamati oleh siswa di sekitar mereka. Hal terse-

but sesuai dengan eksistensi kimia menurut Anshory (1996) yang menyatakan

bahwa “Life is Chemistry” yang artinya kehidupan itu sendiri adalah kimia.

Banyak fakta yang dapat disampaikan kepada siswa untuk mendukung pernyataan

bahwa kimia itu penting. Setiap materi pelajaran kimia yang dipelajari oleh siswa

harus dikaitkan dengan eksistensi kimia dalam kehidupan sehari-hari yang telah

diidentifikasi pada awal pengenalan pelajaran kimia. Hal tersebut dapat menguat-

kan minat siswa untuk mempelajari kimia secara berkelanjutan.

D. Analisis Konsep

Menurut pendapat Markle dan Tieman dalam Fadiawati (2011) mendefinisikan

konsep sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh ada. Mungkin tidak ada satu pun

definisi yang dapat mengungkapkan arti dari konsep tersebut. Untuk dapat men-

definisikan konsep, maka diperlukan suatu analisis konsep yang dapat meng-

hubungkan antara satu konsep dengan konsep yang lainnya. Analisis konsep

Page 35: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

17

adalah suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong guru dalam meren-

canakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep. Analisis konsep di-

lakukan melalui tujuh langkah, yaitu menentukan nama atau label konsep, definisi

konsep, jenis konsep, atribut kritis, atribut variabel, posisi konsep, contoh, dan

non contoh (Herron dkk. dalam Fadiawati, 2011). Adapun analisis konsep pada

materi sistem koloid disajikan pada Tabel 1.

Page 36: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

18

Tabel 1. Analisis Konsep Sistem Koloid

Label Konsep Definisi Konsep Jenis

Konsep

Atribut Posisi Konsep

Contoh Non Contoh Kritis Variabel

Super

Koordinat Koordinat Subordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Sistem Koloid Suatu sistem

campuran yang

keadaannya berada di

antara larutan dan

suspensi.

Konsep

Konkret Sistem Campuran

Larutan

suspensi

Komponen

Campuran

Campuran Larutan

Suspensi

Fase terdispersi

Medium

pendispersi

Emulsi

Buih

Sol

Aerosol

Efek Tyndall

Gerak Brown

Koloid bermuatan

Dispersi

kondensasi

Susu

Darah

Kabut

Campuran

garam dan

air,

campuran

tepung dan

air

Fase

terdispersi

Zat yang menyebar di

medium pendispersi

yang dapat berupa

fasa padat, cair dan

gas

Konsep

Konkret Fase terdispersi

padat

Fase terdispersi

cair

Fasa terdispersi

gas

Ukuran

partikel fase

terdispersi

Sistem

koloid

Medium

pendispersi Emulsi

Buih

Sol

Aerosol

Susu

dalam air

Gula dalam

larutan gula

Medium

Pendispersi

Zat yang

menyebarkan fase

terdispersi yang dapat

berupa fasa padat,

cair dan gas

Konsep

konkret Fasa pendispersi

padat

Fasa pendispersi

cair

Fasa pendispersi

gas

Ukuran

partikel

medium

pendispersi

Sistem

koloid

Fase

terdispersi Emulsi

Buih

Sol

Aerosol

Air pada

campuran

air dan

santan

Air pada

campuran air

dan kerikil

Page 37: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

19

Tabel 1. Lanjutan

Label

Konsep Definisi Konsep

Jenis

Konsep

Atribut Posisi Konsep

Contoh Non Contoh Kritis Variabel

Super

Koordinat Koordinat Subordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Emulsi Sistem koloid dengan

fase terdispersinya fase

cair, dan medium

pendispersinya dapat

berupa fasa cair dan

fasa padat

Konsep

konkret Zat

terdispersinya

adalah fase cair

Medium

pendispersinya

dalah fasa cair

atau fasa padat

Komponen

dalam

campuran

Fase terdispersi

dan medium

pendispersi

Buih

Sol

Aerosol

- Jelly, mutiara

Sol emas

Buih Sistem koloid dengan

fase terdispersinya fase

gas, dan medium

pendispersinya dapat

berupa fasa cair dan

fasa padat

Konsep

Abstrak

Konsep

Konkrit

Zat

terdispersinya

adalah fase gas

Medium

pendispersinya

adalah fasa cair

atau fasa padat

Komponen

dalam

campuran

Fase terdispersi

dan medium

pendispersi

Emulsi

Buih

Aerosol

- Buih

Sabun

Krim kocok

Selai

Sol Sistem koloid dengan

fase terdispersinya fasa

padat, dan meium

pendispersinya dapat

berupa fasa cair dan

fasa padat

Konsep

Konkret pH

Kw

Konsentrasi

Ion –OH

Nilai pOH

Sistem koloid

Arrhenius pH

pKw

pOH

NaOH 1 M

0,001 = 2

pH

CH3COO

H 0,1 M =

3

Aerosol Sistem koloid dengan

fase terdispersinya fasa

padat, dan medium

pendispersinya dapat

berupa fasa cair dan

fasa padat

Konsep

konkret Zat

terdispersinya

adalah fasa

padat atau fasa

cair

Medium

pendispersinya

adalah fasa gas

Komponen

dalah campuran

Fase terdispersi

dan medium

pendispersi

Emulsi

Buih

Sol

- Asap, debu di

udara

Minyak ikan

Page 38: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

20

Tabel 1. Lanjutan

Label

Konsep Definisi Konsep

Jenis

Konsep

Atribut Posisi Konsep

Contoh Non Contoh Kritis Variabel

Super

Koordinat Koordinat Subordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Efek

Tyndall

Sifat pada koloid

yang jika diberi

seberkas cahaya akan

menghamburkan

cahaya

Konsep

yang

menyatakan

sifat

Menghamburkan

cahaya

Koloid Sistem koloid Gerak

brown

Koloid

bermuatan

Liofil

Liofob

Kabut yang

disinari lampu

mobil

Air hujan

yang disinari

lampu mobil

Gerak

Brown

Gerak zig-zag pada

partikel koloid

sebagai akibat

tumbukan yang tidak

seimbang dari

molekul-molekul

medium terhadap

partikel koloid yang

menyebabkan

kestabilan pada

koloid

Konsep

yang

menyatakan

sifat

Tidak

menghasilkan

endapan

Gerakan zig-zag

pada partikel

koloid

Jenis koloid Sistem koloid Efek

Tyndall

Koloid

bermuatan

Liofil

Liofob

Susu yang

diaduk

kemudian

didiamkan

tidak

menghasilkan

endapan

(stabil)

Pasir dalam

air yang di

aduk

kemudian

didiamkan

menghasilkan

endapan

(tidak stabil)

Koloid

bermuatan

Koloid memiliki 1

jenis muatan, koloid

bermuatan karena

koloid memiliki

kemampan adsorpsi,

muatan koloid dapat

diketahui dengan cara

elektroforesis, jika

suatu koloid di beri

perlakuan hingga

muatannya terganggu

maka koloid tersebut

dapat mengalami

koagulasi.

Konsep

berdasarkan

prinsip

Adsorpsi

Elektroforesis

Koagulasi

Zat

terdispersi

Medium

pendispersi

Muatan

positif

Muatan

negatif

Sifat koloid Efek

Tyndall

Gerak

Brown

Adsorpsi

Elektroforesi

s

koagulasi

Susu, facial

foam,

hairspray

Larutan

garam

Page 39: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

21

Tabel 1. Lanjutan

Label

Konsep Definisi Konsep

Jenis

Konsep

Atribut Posisi Konsep

Contoh Non Contoh Kritis Variabel

Super

Koordinat Koordinat Subordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Adsorpsi Kemampuan

partikel koloid

melakukan

penyerangan ion

atau muatan listrik

pada

permukaannya

sehingga partikel

koloid menjadi

bermuatan listrik

Konsep

berdasarkan

prinsip

Penyerapan

muatan listrik

atau ion

Partikel koloid

bermuatan

listrik

Suhu

pH

Zat terdispersi

Medium

pendispersi

Koloid

bermuatan Elektroforesis

koagulasi

- Pemutihan

gula tebu

Sorot lampu

mobil

Elektroforesis Peristiwa

pergerakan partikel

koloid yang

bermuatan ke salah

satu elektroda,

ataupun peritiwa

bergeraknya

partikel koloid

dalam medan

listrik.

Konsep

berdasarkan

prinsip

Pergerakan

partikel koloid

Dalam medan

listrik

Muatan listrik

Arah gerakan

Koloid

bermuatan Adsorpsi

Koagulasi

- Identifikasi

DNA pada

manusia

Tes Narkoba

pada manusia

Koagulasi Penggumpalan

partikel koloid

yang dapat

diakibatkan oleh

peristiwa mekanik

dan kimia,

Koagulasi dapat

dicegah dengan

cara dialisis dan

juga penambahan

koloid pelindung

Konsep

berdasarkan

prinsip

Penggumpalan

partikel

Disebabkan

oleh peristiwa

mekanik dan

kimia

Zat terdispersi

Medium

pendispersi

Jenis muatan

Koloid

bermuatan Elektroforesis

Adsorpsi

Dialisis

Koloid

Pelindung

Penggumpalan

karet dengan

asam formiat

Penggumpalan

susu menjadi

keju

Page 40: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

22

Tabel 1. Lanjutan

Label

Konsep Definisi Konsep

Jenis

Konsep

Atribut Posisi Konsep

Contoh Non Contoh Kritis Variabel

Super

Koordinat Koordinat Subordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Dialisis Proses pemurnian partikel

koloid dari muatan-muatan

yang menempel pada

permukaannya

menggunakan membran

semi permeable

Konsep

konkret Pemurnian

koloid

Menggunakan

membran

semi

permeabel

Zat terdispersi

Medium

pendispersi

Membran

semipermeabel

Jumlah ion

tekanan

Koagulasi Koloid

pelindung

- Proses

pencucian

darah

Proses

pernapasan

pada manusia

Koloid

pelindung

Koloid yang ditambahkan

kedalam suatu sistem

koloid yang akan

melindungi sistem koloid

tersebut dari koagulasi.

Penggunaan koloid

pelindung dapat didasarkan

pada sifat koloid yang akan

dilindungi dari terjadinya

koagulasi yaitu termasuk

kedalam koloid liofil atau

koloid liofob

Konsep

konkret Penambahan

suatu koloid

kedalam

sistem koloid

Koloid liofil

Koloid liofob

Konsentrasi

suhu

Koagulasi

Dialisis Koloid

liofil

Koloid

liofob

Penambahan

gelatin pada

pembuatan ice

cream

Air yang

menjadi keras

ketika

didinginkan

Page 41: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

23

Tabel 1. Lanjutan

Label

Konsep Definisi Konsep

Jenis

Konsep

Atribut Posisi Konsep

Contoh Non Contoh Kritis Variabel

Super

Koordinat Koordinat Subordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Koloid liofil Suatu koloid

dimana terdapat

gaya tarik menarik

yang cukup besar

antara fase

terdispersi dengan

medium

pendispersi

Konsep

berdasarkan

prinsip

Gaya tarik

menarik antara

mendium

pendispersi

dengan fase

terdispersi besar

Zat terdispersi

Medium

pendispersi

Konsentrasi

Viskositas

kelarutan

Koloid

Pelindung

Koloid liofob - sabun

detergen

agar-agar

kanji

sol

belerang

mentega

mayonaise

Koloid

Liofob

Suatu koloid

dimana terdapat

gaya tarik menarik

yang cukup lemah

atau tidak ada

sama sekali antara

medium

pendispersi

dengan fase

terdispersi

Konsep

berdasarkan

prinsip

Gaya tarik

menarik antara

medium

pendispersi dan

fase terdispersi

lemah atau tidak

ada

zat terdispersi

medium

pendispersi

konsentrasi

viskositas

kelarutan

Koloid

pelindung

Koloid liofil - sol

belerang

mentega

mayonaise

sabun

detergen

agar-agar

kanji

Pembuatan

koloid

Suatu cara yang

dilakukan unruk

membuat sistem

koloid yaitu,

dengan cara

kondensasi dan

dispersi

Konsep

konkret

Kondensasi

Dispersi ukuran partikel koloid Sifat koloid Kondensasi

dispersi

Pembuatan sol

belarang,

pembuatan

obat-obatan

dalam bentuk

sirup

Pembuatan es

batu

Page 42: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

24

III. METODE PENELITIAN

A. Metode

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian dan

pengembangan Research and Development (R&D). Menurut Sukmadinata (2015)

penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) merupakan

metode atau pendekatan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

Menurut Borg and Gall (Sukmadinata, 2015), ada sepuluh langkah dalam pelaksa-

naan strategi penelitian dan pengembangan, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan

informasi (research and information collecting) yang meliputi analisis kebutuhan,

studi literatur, studi lapangan, dan pertimbangan dari segi nilai, (2) perencanaan

(planning) dengan menyusun rencana penelitian yang meliputi kemampuan yang

diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai,

desain penelitian, dan kemungkinan pengujian dalam lingkup yang terbatas, (3)

pengembangan draf produk (develop preliminary form of product) meliputi pe-

ngembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi,

(4) uji coba lapangan awal (preliminary field testing), melakukan uji coba lapa-

ngan pada 1-3 sekolah dengan mengadakan pengamatan, wawancara, dan

Page 43: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

25

pengedaran angket pada guru dan siswa, (5) merevisi hasil uji coba (main product

revision) dengan memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba, (6) uji coba

lapangan (main field testing) dengan melakukan uji coba secara lebih luas pada 5

sampai 15 sekolah dengan 30 sampai 100 orang subjek uji coba, (7) penyempur-

naan produk hasil uji coba lapangan, (8) uji pelaksanaan lapangan (operational

field testing), pengujian dilakukan melalui pengisian angket, wawancara, dan

observasi terhadap 10 sampai 30 sekolah melibatkan 40 sampai 200 subjek, (9)

penyempurnaan produk akhir (final product revision), penyempurnaan didasarkan

masukan dari uji pelaksanaan lapangan, dan (10) diseminasi dan implementasi

(dissemination and implementation) dengan melaporkan hasilnya dalam perte-

muan profesional dan dalam jurnal. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pene-

litian ini hanya sampai tahap merevisi hasil uji coba (main product revision).

B. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini adalah guru mata pelajaran kimia dan siswa kelas

XII IPA di SMA Bandarlampung. Pada tahap studi lapangan, data diperoleh dari

8 orang guru kimia dan 40 Orang siswa kelas XII IPA yang berasal dari 4 SMA di

kota Bandarlampung yaitu SMA Negeri 9, SMA Negeri 10, SMA Negeri 4, dan

SMA Utama 2 Bandarlampung. Pada tahap uji coba lapangan awal, sumber data

diperoleh dari 1 orang guru kimia dan 10 siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 7

Bandarlampung. Pada tahap validasi ahli sumber data diperoleh dari 2 orang

dosen ahli di Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Lampung.

Page 44: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

26

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada tahap studi lapangan adalah dengan melakukan

wawancara terhadap 2 orang guru kimia kelas XII IPA dan pengisian angket 10

orang siswa kelas XII IPA yang masing-masing berasal dari SMA Negeri 9, SMA

Negeri 10, SMA Negeri 4, dan SMA Utama 2 Bandarlampung. Pada tahap uji

coba lapangan, data diperoleh dari hasil wawancara 1 orang guru kimia kelas XII

IPA dan 10 orang siswa kelas XII IPA di SMA Negeri 7 Bandarlampung. Pada

tahap validasi ahli sumber data diperoleh dari hasil pengisian angket oleh 2 orang

dosen ahli di Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Lampung.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa angket siswa dan pedoman

wawancara guru, instrumen validasi ahli, dan instrumen pada studi uji coba lapa-

ngan awal berupa angket tanggapan guru dan siswa. Tujuan dari penyusunan ins-

trumen ini digunakan untuk menilai LKS yang telah dikembangkan dan selanjut-

nya akan divalidasi oleh ahli atau validator.

1. Instrumen pada tahap studi lapangan

Pada tahap pendahuluan, instrumen yang digunakan berupa lembar pedoman wa-

wancara guru dan lembar angket siswa. Penjelasan dari kedua instrumen tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Pedoman wawancara guru

Lembar pedoman wawancara guru disusun untuk mengetahui fakta di lapangan

terkait (1) penggunaan media belajar, khususnya penggunaan LKS dalam proses

Page 45: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

27

pembelajaran, (2) wawasan guru mengenai LKS berbasis everyday life

phenomenon, dan (3) mengetahui LKS seperti apa yang diharapkan oleh guru

sebagai media belajar yang akan digunakan oleh siswa.

b. Angket siswa

Lembar angket siswa disusun untuk mengetahui fakta-fakta di lapangan terkait (1)

penggunaan media belajar, khususnya penggunaan LKS dalam proses pembela-

jaran, (2) kesulitan siswa dalam memahami materi pada media belajar, dan (3)

mengetahui LKS seperti apa yang diharapkan oleh siswa sebagai media belajar.

2. Instrumen pada tahap validasi ahli

Instrumen yang digunakan pada validasi ahli meliputi instrumen validasi kese-

suaian isi, konstruksi, dan keterbacaan terhadap LKS yang telah dikembangkan.

a. Instrumen validasi aspek kesesuain isi

Instrumen ini berbentuk angket validasi aspek kesesuaian isi materi dengan kuri-

kulum yang disusun untuk mengetahui apakah isi LKS telah sesuai dengan kom-

petensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang ditetapkan dalam kurikulum.

Hasil dari validasi kesesuaian isi ini dijadikan sebagai sumber masukan dalam

revisi Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis everyday life phenomenon pada materi

sistem koloid.

b. Instrumen validasi aspek konstruksi

Instrumen ini berbentuk angket validasi yang disusun untuk mengetahui penyu-

sunan LKS apakah telah sesuai dengan media belajar yang baik dan layak digu-

nakan. Hasil dari validasi ini dapat dijadikan sebagai sumber masukan dalam

Page 46: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

28

revisi Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis everyday life phenomenon pada materi

sistem koloid.

c. Instrumen validasi aspek keterbacaan

Instrumen ini berbentuk angket validasi keterbacaan yang disusun untuk menge-

tahui keterbacaan LKS pada materi sistem koloid yang berkaitan dengan variasi

ukuran huruf, variasi bentuk huruf (tebal, miring, kapital), perpaduan warna,

kualitas gambar, penulisan keterangan gambar dan tabel, penggunaan bahasa yang

sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, penggunaan bahasa

yang komunikatif dan mudah dipahami. Hasil dari validasi keterbacaan ini dijadi-

kan sebagai sumber masukan dalam revisi pada Lembar Kerja Siswa (LKS) ber-

basis everyday life phenomenon pada materi sistem koloid.

3. Instrumen pada tahap studi uji coba lapangan awal

Instrumen pada tahap studi uji coba lapangan lapangan awal terdiri atas:

a. Angket tanggapan guru

Angket tanggapan guru berisi pertanyaan terkait dengan aspek kesesuaian isi

materi, konstruksi, dan keterbacaan LKS. Tujuan angket ini adalah untuk menge-

tahui tanggapan guru terkair isi materi, desain, dan keterbacaan dari LKS yang

telah dikembangkan

b. Angket tanggapan siswa

Angket tanggapan siswa berupa pertanyaan yang terkait dengan aspek keterbacaan

dan kemenarikan LKS. Tujuan angket ini adalah untuk mengetahui tanggapan

siswa terkait keterbacaan dan kemenarikan dari LKS yang telah dikembangkan.

Page 47: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

29

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Langkah – langkah penelitian yang digunakan ditunjukan pada Gambar 2.

Gambar 1. Alur Penelitian dan pengembangan LKS berbasis everyday life

phenomenon pada materi sistem koloid (modifikasi dari Tampubo-

lon, 2016)

- Wawancara guru dan pengisian

angket oleh siswa di 3 SMA

Negeri dan 1 SMA Swasta di

Bandarlampung mengenai

penggunaan LKS yang

digunakan pada materi sistem

koloid

- Analisis LKS yang digunakan

oleh guru dan siswa

- Analisis KI dan KD

- Analisis Konsep

- Pembuatan indicator

- Pengembangan silabus

- Pembuatan RPP

- Mengkaji tentang teori-

teori LKS, everyday life

phenomenon

Penelitian dan Pengumpulan Informasi

Studi pustaka Studi Lapangan

Rancangan Pengembangan Produk

Pengembangan Draf Produk

Penyusunan draf LKS berbasis everyday

life phenomenon pada materi sistem koloid

Penyusunan draf instrument

Uji Coba Lapangan

Revisi LKS hasil Uji Coba

Lapangan

Hasil Revisi LKS Hasil Uji Coba

Validasi Ahli

Revisi LKS hasil

validasi

LKS berbasis everyday life

phenomenon (produk awal)

Digunakan saat

Digunakan saat

1. Penelitian dan

Pengumpulan

Informasi

2. Perencanaan

Produk

3. Pengembangan

Produk Awal

4. Uji Coba

Lapangan

5. Revisi Uji

Coba

Page 48: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

30

Berdasarkan alur di atas, berikut adalah langkah-langkah penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini:

1. Penelitian dan pengumpulan informasi

Tahap penelitian dan pengumpulan data dilalukan melalui studi pustaka dan studi

lapangan.

a. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mengkaji mengenai media belajar, Lembar

Kerja siswa (LKS), everyday life phenomenon, dan hasil penelitian sebelumnya

yang telah terlebih dahulu dipublikasikan. Selain itu, peneliti juga mengkaji

mengenai materi sistem koloid yang meliputi KI, KD, analisis konsep, silabus,

dan RPP. Hasil dari kajian pustaka tersebut akan menjadi acuan dalam pengem-

bangan produk.

b. Studi lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui fakta-fakta di lapangan

mengenai media belajar yang digunakan oleh guru khususnya LKS pada pembe-

lajaran kimia materi sistem koloid. Studi lapangan dilakukan di SMA Negeri 9,

SMA Negeri 10, dan SMA Negeri 4, dan SMA Utama 2 Bandarlampung. Sumber

data pada studi lapangan ini yaitu 2 guru dan 10 siswa di setiap sekolah. Pengum-

pulan data dilakukan dengan wawancara pada guru dan pengisian angket oleh

siswa.

Page 49: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

31

2. Perancangan produk

Setelah dilakukan studi lapangan dan memperoleh hasil berupa pengisian angket

dan pedoman wawancara yang telah dilakukan oleh guru dan siswa, maka tahap

selanjutnya yaitu perencanaan atau perancangan dan pengembangan produk.

Hasil dari studi lapangan yang telah dilakukan diolah terlebih dahulu dan nantinya

digunakan sebagai acuan dalam perancangan dan pengembangan LKS pada materi

sistem koloid berbasis everyday life phenomenon.

Menurut Sukmadinata (2015), rancangan produk yang akan dikembangkan

minimal mencakup (1) siapa pengguna dari produk tersebut dan (2) deskripsi

komponen-komponen produk dan penggunaannya. Adapun pengguna produk ini

adalah guru kimia dan siswa kelas XI IPA. Ada 4 LKS yang dikembangkan, LKS

tersebut terdiri atas:

a. bagian pendahuluan meliputi cover depan, cover dalam, kata pengantar, daf-

tar isi, lembar KI-KD, indikator pencapaian, dan petunjuk umum penggunaan

LKS;

b. bagian isi terdiri atas identitas LKS, dan tahapan yang ada pada LKS tersebut

mengikuti tahapan dari pembelajaran berbasis fenomena.

1) keterampilan mengamati fenomena,

Pada LKS 1, LKS 2, LKS 3, dan LKS 4 mengarahkan siswa untuk memi-

liki keterampilan mengamati fenomena dengan mengamati gambar dan

wacana terkait dengan fenomena koloid dalam kehidupan sehari-hari yang

ada di setiap LKS.

Page 50: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

32

2) keterampilan menyusun penjelasan sementara yang terdiri atas keteram-

pilan merumuskan masalah, mengidentifikasi dan mengontrol variabel,

menyusun prosedur percobaan serta alat bahan, mencari informasi, dan

mengajukan hipotesis.

Pada LKS 1, dan LKS 4 mengarahkan siswa untuk menyusun penjelasan

sementara, mulai dari membuat rumusan masalah, mencari informasi,

mengidentifikasi dan mengontrol variabel, menyusun prosedur percobaan

dan mengajukan hipotesis terkait dengan fenomena yang ditampilkan tiap

LKS, sedangkan pada LKS 2 dan LKS 3 mengarahkan siswa untuk me-

nyusun penjelasan sementara, mulai dari membuat rumusan masalah,

mencari informasi dan mengajukan hipotesis terkait dengan fenomena

yang ditampilkan tiap LKS.

3) keterampilan melakukan percobaan atau mengumpulkan data.

Pada LKS 1, dan LKS 4 mengarahkan siswa untuk melakukan percobaan,

mencatat hasil percobaan, serta mengumpulkan data dari percobaan yang

telah dilakukan terkait dengan fenomena yang ditampilkan tiap LKS, se-

dangkan pada LKS 2 dan LKS 3 mengarahkan siswa untuk mengum-

pulkan data dari video, gambar dan tabel terkait dengan fenomena yang di

tampilkan tiap LKS.

4) keterampilan menyusun penjelasan akhir yang terdiri atas keterampilan

mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelompokkan.

Pada LKS 1, LKS 2, LKS 3, dan LKS 4 mengarahkan siswa untuk me-

nyusun penjelasan akhir seperti mengidentifikasi, menjawab pertanyaan,

menganalisis, serta mengelompokkan.

Page 51: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

33

5) keterampilan memberikan alasan yang terdiri atas keterampilan mengko-

munikasikan serta diskusi antar kelompok

Pada LKS 1, LKS 2, LKS 3, dan LKS 4 mengarahkan siswa untuk berani

mengemukakan pendapat serta mengkomunikasikan hasil diskusi. Peran-

cangan LKS berbasis everyday life phenomenon ini lebih lanjut akan dije-

laskan pada Tabel 2.

c. bagian penutup terdiri atas daftar pustaka dan cover belakang LKS.

Page 52: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

34

Tabel 2. Perancangan LKS Berbasis Everyday Life Phenomenon

No LKS

Ke

Penggalan

Ke

Tujuan Pembelajaran Indikator pencapaian kompetensi Tahapan Pembela-

jaran Berbasis eve-

ryday life phenome-

non

1.

1

1

Memahami perbedaan antara larutan, kolo-

id, dan suspensi

Mendefinikan koloid

Mengamati fenomena larutan, koloid dan suspensi

berupa sirup, susu, dan kopi

Mengamati Fenome-

na

2

Menjelaskan jenis-jenis koloid berdasarkan

fase terdispersi dan fase pendispersi

Mengamati beberapa contoh koloid dalam kehidupan

sehari-hari seperti agar-agar, santan, susu, busa sabun,

keju, mentega

2

1

Menjelaskan peristiwa efek tyndall pada ko-

loid

Mengamati fenomena efek tyndall dalam kehidupan

sehari hari seperti sorot lampu kendaraan saat hujan

dan sorot lampu kendaraan saat berkabut

2

Menjelaskan peristiwa gerak brown pada

koloid

Mengamati fenomena gerak brown pada kehidupan

sehari-hari seperti cat tembok, tinta, sabun cair, susu,

serta air yang dicampur dengan pasir

3

1

Menjelaskan peristiwa adsorpsi pada koloid Mengamati fenomena adsorpsi pada kehidupan sehari-

hari seperti air yang kotor sebelum ditambahkan tawas

dan air sesudah ditambahkan tawas, norit.

2 Menjelaskan peristiwa elektroforesis Mengamati fenomena elektroforesis pada kehidupan

sehari-hari seperti pengendap Cottrell dan susu

3

Menjelaskan peristiwa koagulasi

Menjelaskan penyebab terjadinya koagulasi

pada koloid

Mengamati fenomena koagulasi pada kehidupan seha-

ri-hari seperi getah pohon karet, pembentukan delta

sungai, dan perbedaan telur sebelum direbus dengan

telur sesudah direbus

4 Menjelaskan fungsi dialisis pada koloid

Menjelaskan proses dialisis pada koloid

Mengamati fenomena dialisis dalam kehidupan sehari-

hari seperti pencucian darah

Page 53: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

35

Tabel 2. Lanjutan

No LKS

Ke

Penggalan

Ke

Tujuan Pembelajaran Indikator pencapaian kompetensi Tahapan Pembela-

jaran Berbasis eve-

ryday life phenome-

non

1. 4

1

Mendefinisikan koloid pelindung

Menjelaskan fungsi penambahan koloid

pelindung pada suatu sistem koloid

Mengamati fenoena koloid pelindung dalam kehidupan

sehari-hari seperti es krim dan cat tembok

Mengamati Fenome-

na

2

Mendefinisikan koloid liofil dan koloid

liofob

Menjelaskan perbedaan koloid liofil dan

koloid liofob

Mengamati fenomena koloid liofil dan koloid liofob

pada kehidupan sehari-hari seperti agar-agar dan

mayonnaise

3

Menjelaskan beberapa cara pembuatan

koloid

Membuat makanan dengan menggunakan

prinsip koloid

Mengamati beberapa contoh makanan yang dibuat

menggunakan prinsip koloid seperti agar-agar, santan,

susu, keju, dan mayonnaise

2. 1 1

Memahami perbedaan antara larutan, ko-

loid, dan suspensi

Mendefinikan koloid

Membuat rumusan masalah yang berkaitan dengan

gambar dan wacana mengenai fenomena larutan,

koloid, dan suspensi berupa sirup, susu, dan kopi

Mencari informasi mengenai perbedaan antara laru-

tan, koloid, dan suspense

Menentukan variabel control, variabel terikat, dan

variabel bebas berdasarkan wacana yang diberikan

Merancang percobaan berdasarkan variabel yang

telah ditentukan

Membuat hipotesis yang berkaitan dengan perbe-

daan larutan, koloid, dan suspensi

Menyusun Penjela-

san Sementara

Page 54: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

36

Tabel 2. Lanjutan

No LKS

Ke

Penggalan

Ke

Tujuan Pembelajaran Indikator pencapaian kompetensi Tahapan Pembela-

jaran Berbasis eve-

ryday life phenome-

non

2.

1 2

Menjelaskan jenis-jenis koloid berdasarkan

fase terdispersi dan fase pendispersi Membuat rumusan masalah terkait contoh dan wacana

koloid yang diberikan

Mencari informasi mengenai fase terdispersi dan fase

pendispersi dari beberapa contoh koloid dalam kehidu-

pan sehari-hari

Membuat hipotesis mengenai contoh dan wacana kolo-

id yang diberikan

Menyusun

Penjelasan

Sementara

2

1

Menjelaskan peristiwa efek tyndall pada

koloid Membuat rumusan masalah terkait contoh peristiwa

efek tyndall yang diberikan

Mencari informasi mengenai peristiwa efek tyndall

dalam kehidupan sehari-hari

Membuat hipotesis terkait peristiwa efek tyndall dalam

kehidupan sehari-hari

2

Menjelaskan peristiwa gerak brown pada

koloid Membuat rumusan masalah terkait peristiwa tersebut

Mencari informasi mengenai peristiwa gerak brown

Membuat hipotesis terkait peristiwa gerak brown yang

terjadi pada demonstrasi yang dilakukan oleh guru

3 1

Menjelaskan peristiwa adsorpsi pada koloid Membuat rumusan masalah terkait peristiwa adsorpsi

yang terjadi pada penjernihan air menggunakan tawas,

dan norit

Mencari informasi mengenai peristiwa adsorpsi

Membuat hipotesis terkait peristiwa adsorpsi yang ter-

jadi pada penjernihan air menggunakan tawas, dan no-

rit

Page 55: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

37

Tabel 2. Lanjutan

No LKS

Ke

Penggalan

Ke Tujuan Pembelajaran Indikator pencapaian kompetensi

Tahapan Pembela-

jaran Berbasis eve-

ryday life phenome-

non

2. 3

2

Menjelaskan peristiwa elektroforesis Membuat rumusan masalah terkait peristiwa elektrofo-

resis pada kehidupan sehari-hari seperti pada pengen-

dap Cottrell dan susu

Mencari informasi mengenai peristiwa elektroforesis

pada kehidupan sehari-hari

Membuat hipotesis mengenai peristiwa elektroforesis

pada kehidupan sehari-hari seperti pada pengendap

Cottrell dan susu

Menyusun Penjela-

san Sementara 3

Menjelaskan peristiwa koagulasi

Menjelaskan penyebab terjadinya koagulasi

pada koloid

Membuat rumusan masalah terkait contoh peristiwa

koagulasi pada koloid dalam kehidupan sehari-hari se-

perti getah pohon karet, dan pembentukan delta sungai

Mencari informasi terkait peristiwa koagulasi pada

koloid dalam kehidupan sehari-hari

Membuat hipotesis mengenai contoh peristiwa koagu-

lasi pada koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti

getah pohon karet, dan pembentukan delta sungai

4

Menjelaskan fungsi dialisis pada koloid

Menjelaskan proses dialisis pada koloid Membuat rumusan masalah terkait proses dialisis pada

pencucian darah

Membuat hipotesis terkait proses dialisis pada pencu-

cian darah

Mencari informasi mengenai proses dialisis pada kehi-

dupan sehari-hari

Tabel 2. Lanjutan

Page 56: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

38

No LKS

Ke

Penggalan

Ke

Tujuan Pembelajaran Indikator pencapaian kompetensi Tahapan Pembela-

jaran Berbasis eve-

ryday life phenome-

non

2.

4 1

Mendefinisikan koloid pelindung

Menjelaskan fungsi penambahan koloid

pelindung pada suatu sistem koloid

Membuat rumusan masalah mengenai contoh dan waca-

na dari koloid pelindung pada kehidupan sehari-hari se-

perti es krim dan cat tembok

Membuat hipotesis mengenai contoh dan wacana dari

koloid pelindung pada kehidupan sehari-hari seperti es

krim dan cat tembok

Mencari informasi mengenai koloid pelindung

Menyusun Penjela-

san Sementara 2

Mendefinisikan koloid liofil dan koloid

liofob

Menjelaskan perbedaan koloid liofil dan

koloid liofob

Membuat rumusan masalah terkait contoh dan wacana

koloid liofil dan koloid liofob pada kehidupan sehari-

hari seperti agar-agar dan mayonnaise

Membuat hipotesis mengenai contoh dan wacana koloid

liofil dan koloid liofob pada kehidupan sehari-hari se-

perti agar-agar dan mayonnaise

Mencari informasi terkait koloid liofil dan koloid liofob

3

Menjelaskan beberapa cara pembuatan

koloid

Membuat agar-agar dengan mengguna-

kan prinsip koloid

Membuat rumusan masalah terkait contoh koloid berupa

makanan dalam kehidupan sehari-hari seperti agar-agar,

susu, santan, mayonnaise, keju, dan es krim

Membuat hipotesis terkait contoh koloid berupa maka-

nan dalam kehidupan sehari-hari seperti agar-agar, susu,

santan, mayonnaise, keju, dan es krim

Mencari informasi mengenai cara-cara yang digunakan

dalam pembuatan contoh-contoh koloid tersebut

Page 57: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

39

Tabel 2. Lanjutan

No LKS

Ke

Penggalan

Ke

Tujuan Pembelajaran Indikator pencapaian kompetensi Tahapan Pembela-

jaran Berbasis eve-

ryday life phenome-

non

3.

1

1

Memahami perbedaan antara larutan, kolo-

id, dan suspensi

Mendefinikan koloid

Melakukan percobaan terhadap beberapa jenis

campuran yang berbeda (larutan, koloid dan

suspensi)

Menuliskan data hasil percobaan terhadap beberapa

jenis campuran yang berbeda (larutan, kolod dan

suspensi)

Melakukan Perco-

baan (Mengumpul-

kan

Data)

2

Menjelaskan jenis-jenis koloid berdasarkan

fase terdispersi dan fase pendispersi Menentukan fase terdispersi dan fase pendispersi

dari beberapa contoh koloid dalam kehidupan

sehari-hari

2

1

Menjelaskan peristiwa efek tyndall pada ko-

loid Mengamati data hasil percobaan beberapa jenis

campuran yang diberi berkas cahaya

Mengidentifikasi data hasil percobaan beberapa

jenis campuran yang diberi berkas cahaya

2

Menjelaskan peristiwa gerak brown pada

koloid Mencatat hasil pengamatan berdasarkan gambar

animasi gerak brown pada koloid

Mengamati data hasil pengamatan berdasarkan

gambar animasi gerak brown pada koloid

Mengidentifikasi gerakan partikel pada koloid

berdasarkan hasil pengamatan

3 1

Menjelaskan peristiwa adsorpsi pada koloid Mengidentifikasi pembentukan suatu koloid

berdasarkan gambar yang ditampilkan oleh guru

Mengamati ion yang mengelilingi suatu koloid

Page 58: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

40

Tabel 2. Lanjutan

No LKS

Ke

Penggalan

Ke Tujuan Pembelajaran Indikator pencapaian kompetensi

Tahapan Pembela-

jaran Berbasis eve-

ryday life phenome-

non

3.

3

2

Menjelaskan peristiwa elektroforesis Mengidentifikasi arah gerak partikel koloid

berdasarkan animasi peristiwa elektroforesis

Mengidentifikasikan adanya gerak partikel koloid

ketika diberi medan listrik

Melakukan Perco-

baan (Mengumpul-

kan

Data)

3

Menjelaskan peristiwa koagulasi

Menjelaskan penyebab terjadinya koagulasi

pada koloid

Melakukan percobaan koagulasi pada koloid

Menuliskan hasil percobaan koagualasi pada tabel

hasil pengamatan

4

Menjelaskan fungsi dialisis pada koloid

Menjelaskan proses dialisis pada koloid Mencari informasi mengenai proses dialisis pada kehi-

dupan sehari-hari

Mendeskripsikan peristiwa yang terjadi berdasarkan

gambar proses dialisis pada pencucian darah

4

1

Mendefinisikan koloid pelindung

Menjelaskan fungsi penambahan koloid

pelindung pada suatu sistem koloid

Melakukan percobaan koloid pelindung

Menuliskan hasil percobaan koloid pelindung pada

tabel hasil pengamatan

2

Mendefinisikan koloid liofil dan koloid li-

ofob

Menjelaskan perbedaan koloid liofil dan

koloid liofob

Melakukan perocbaan koloid liofil dan koloid liofob

Menuliskan hasil percobaan koloid liofil dan koloid

liofob pada tabel hasil pengamatan

3

Menjelaskan beberapa cara pembuatan ko-

loid

Membuat agar-agar dengan menggunakan

prinsip koloid

Melakukan percobaan pembuatan agar-agar dengan

menggunakan prinsip koloid

Melakukan percobaan pembuatan sol Fe(OH)3 dengan

menggunakan prinsip koloid

Page 59: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

41

Tabel 2. Lanjutan

No LKS

Ke

Penggalan

Ke

Tujuan Pembelajaran Indikator pencapaian kompetensi Tahapan Pembela-

jaran Berbasis eve-

ryday life phenome-

non

4.

1

1

Memahami perbedaan antara larutan, kolo-

id, dan suspensi

Mendefinikan koloid

Mengamati data hasil percobaan beberapa jenis

campuran yang berbeda (larutan, koloid dan

suspensi)

Mengidentifikasi beberapa jenis campuran

berdasarkan kesamaan sifatnya dari data hasil

percobaan

Mengelompokkan beberapa jenis campuran

berdasarkan kesamaan sifatnya dari data hasil

percobaan

Menuliskan sifat larutan, koloid dan suspendi dalam

tabel hasil pengamatan

Menganalisis perbedaan sifat larutan, suspensi dan

koloid

Menyimpulkan definisi koloid

Menyusun Penjela-

san Akhir

2

Menjelaskan jenis-jenis koloid berdasarkan

fase terdispersi dan fase pendispersi Menganalisis jenis-jenis koloid berdasarkan fase

terdispersi dan fase pendispersi

Menyimpulkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase

terdispersi dan fase pendispersi

2 1

Menjelaskan peristiwa efek tyndall pada ko-

loid Mengelompokkan beberapa jenis campuran

berdasarkan tampak dan tidak tampaknya berkas

cahaya pada layar dari data hasil percobaan.

Menganalisis hamburan cahaya (efek tyndall) pada

koloid ketika diberi berkas cahaya.

Menyimpulkan efek tyndall pada koloid

Page 60: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

42

Tabel 2. Lanjutan

No LKS

Ke

Penggalan

Ke

Tujuan Pembelajaran Indikator pencapaian kompetensi Tahapan Pembela-

jaran Berbasis eve-

ryday life phenome-

non

4.

2 2

Menjelaskan peristiwa gerak brown pada

koloid Mengamati data hasil pengamatan berdasarkan

gambar animasi gerak brown pada koloid

Mengidentifikasi gerakan partikel pada koloid

berdasarkan hasil pengamatan

Menganalisis gerak brown pada koloid

Menganalisis hubungan gerak brown pada koloid

dengan kestabilan koloid

Menyimpulkan gerak brown pada koloid

Menyusun Penjela-

san Akhir

3

1

Menjelaskan peristiwa adsorpsi pada koloid Mengidentifikasikan kemampuan suatu koloid

menyerap ion pada permukaannya

Menganalisis muatan suatu koloid berdasarkan ion

yang diserapnya

Menyimpulkan pengertian adsorpsi pada koloid

Menyimpulkan penyebab koloid bermuatan

2

Menjelaskan peristiwa elektroforesis Menganalisis muatan koloid berdasarkan arah gerak

partikel koloid saat diberi medan listrik

Menentukan muatan koloid

Mendeskripsikan peristiwa elektroforesis

Menemukan cara yang dapat digunakan untuk

menentukan muatan koloid

Page 61: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

43

Tabel 2. Lanjutan

No LKS

Ke

Penggalan

Ke

Tujuan Pembelajaran Indikator pencapaian kompetensi Tahapan Pembela-

jaran Berbasis eve-

ryday life phenome-

non

4.

3

3

Menjelaskan peristiwa koagulasi

Menjelaskan penyebab terjadinya koagulasi

pada koloid

Mengidentifikasikan hasil pengamatan dari

percobaan koagulasi

Mengidentifikasikan peristiwa koagulasi pada koloid

Menyimpulkan pengertian koagulasi

Menyusun Penjela-

san Akhir

4

Menjelaskan fungsi dialisis pada koloid

Menjelaskan proses dialisis pada koloid Mengidentifikasikan fungsi dialisis pada koloid

Menemukan bahwa proses pencucian darah

merupakan aplikasi proses dialisis

Menyimpulkan pengertian dialisis pada koloid

4 1

Mendefinisikan koloid pelindung

Menjelaskan fungsi penambahan koloid pe-

lindung pada suatu sistem koloid

Mengidentifikasi hasil pengamatan dari percobaan

koloid pelindung

Menganalisis penyebab terbentuknya endapan dari

percobaan koloid pelindung

Menyimpulkan fungsi penambahan koloid pelindung

Menyimpulkan pengertian koloid pelindung

Page 62: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

44

Tabel 2. Lanjutan

No LKS

Ke

Penggalan

Ke

Tujuan Pembelajaran Indikator pencapaian kompetensi Tahapan Pembela-

jaran Berbasis eve-

ryday life phenome-

non

4. 4

2

Mendefinisikan koloid

liofil dan koloid liofob

Menjelaskan perbedaan

koloid liofil dan koloid

liofob

Mengidentifikasikan larutnya suatu koloid dalam air berdasarkan

percobaan koloid liofil dan koloid liofob

Menghubungkan sifat hidrofil dan hidrofob dengan liofil dan liofob

Menganalisis gaya tarik-menarik antara fase terdispersi dan medium

nendisepersi pada koloid yang dimasukkan dalam air

Menyimpulkan gaya tarik-menarik antara fase pendispersi dan medium

pendispersi pada koloid liofil dan koloid liofob

Menganalisis perbedaan koloid liofil dan koloid liofob berdasarkan

percobaan koloid liofil dan koloid liofob

Membedakan koloid liofil dan koloid liofob

Menyusun Penjela-

san Akhir

3

Menjelaskan beberapa

cara pembuatan koloid

Membuat agar-agar

dengan menggunakan

prinsip koloid

Menganalisis keadaan akhir campuran sebelum disaring dari

percobaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi

Menganalisis hasil penyaringan dari percobaan pembuatan koloid

secara dispersi dan kondensasi

Menganalisis hasil efek tyndall dari percobaan pembuatan koloid

secara dispersi dan kondensasi

Menganalisis wujud mula-mula dan akhir zat yang menjadi koloid

pada percobaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi

Menganalisis perubahan ukuran partikel zat yang menjadi koloid pada

percobaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi

Menemukan cara-cara yang digunakan dalam pembuatan koloid secara

dispersi dan kondensasi

Menyimpulkan perbedaan pembutan koloid dengan cara dispersi dan

kondensasi

Page 63: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

45

Tabel 2. Lanjutan

No LKS

Ke

Penggalan

Ke

Tujuan Pembelajaran Indikator pencapaian kompetensi Tahapan Pembelaja-

ran Berbasis everyday

life phenomenon

5.

1

1

Memahami perbedaan antara larutan, koloid, dan

suspensi

Mendefinikan koloid

Menyimpulkan definisi koloid

Menyimpukan perbedaan antara larutan, koloid, dan

suspesi

Menyimpulkan/ Mem-

berikan

Alasan

2 Menjelaskan jenis-jenis koloid berdasarkan fase

terdispersi dan fase pendispersi Menyimpulkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase

terdispersi dan fase pendispersi

2 1 Menjelaskan peristiwa efek tyndall pada koloid Menyimpulkan pengertian efek tyndall pada koloid

2 Menjelaskan peristiwa gerak brown pada koloid Menyimpulkan pengertian gerak brown pada koloid

3

1 Menjelaskan peristiwa adsorpsi pada koloid Menyimpulkan pengertian adsorpsi pada koloid

2 Menjelaskan peristiwa elektroforesis Menyimpulkan pengertian elektroforesis pada kolo-

id

3

Menjelaskan peristiwa koagulasi

Menjelaskan penyebab terjadinya koagulasi pada

koloid

Menyimpulkan pengertian koagulasi pada koloid

Menyimpulkan penyebab terjadinya koagulasi pada

koloid

4 Menjelaskan fungsi dialisis pada koloid

Menjelaskan proses dialisis pada koloid

Menyimpulkan fungsi dialisis pada koloid

Menyimpulkan proses dialisis pada koloid

4

1

Mendefinisikan koloid pelindung

Menjelaskan fungsi penambahan koloid pelindung

pada suatu sistem koloid

Menyimpulkan definisi koloid pelindung

Menyimpulkan fungsi penambahan koloid pelin-

dung pada suatu sistem koloid

2

Mendefinisikan koloid liofil dan koloid liofob

Menjelaskan perbedaan koloid liofil dan koloid li-

ofob

Menyimpulkan definisi koloid liofil dan koloid li-

ofob

Menyimpulkan perbedaan koloid liofil dan koloid

liofob

3

Menjelaskan beberapa cara pembuatan koloid

Membuat agar-agar dengan menggunakan prinsip

koloid

Menyimpulkan perbedaan cara pembuatan koloid

dengan cara kondensasi dan dispersi

Page 64: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

46

46

3. Pengembangan produk awal

Pengembangan produk awal merupakan tahap berikutnya dalam penelitian ini, di-

mana produk awal berupa draf kasar yang sudah disusun sedemikian lengkap yang

didalamnya terdapat bagian-bagian atau komponen-komponen yang telah disesu-

aikan. Setelah LKS dikembangkan, selanjutnya produk tersebut divalidasi oleh

validator yang memahami LKS dan materi sistem koloid. Aspek yang divalidasi,

yaitu aspek kesesuaian isi materi, konstruksi, dan keterbacaan.

4. Uji coba lapangan awal

Setelah dilakukan validasi terhadap LKS yang telah dikembangkan, maka LKS

dapat diujicobakan pada 1 orang guru kimia dan 10 orang siswa kelas XII di

SMA. Proses uji coba dilakukan dengan pemberian instrumen berupa lembar

angket dan pemberian produk awal yang telah dibuat untuk mengetahui tanggapan

guru terhadap aspek kesesuaian isi, kemenarikan, dan keterbacaan produk yang

dikembangkan, serta pemberian angket dan produk awal yang telah dibuat untuk

mengetahui tanggapan siswa terhadap aspek kemenarikan dan keterbacaan produk

pada siswa.

5. Revisi hasil uji coba

Tahap terakhir yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu revisi dan penyempur-

naan LKS berbasis everyday life phenomenon pada materi sistem koloid yang di-

kembangkan. Tahap revisi dilakukan dengan memperhatikan pertimbangan hasil

tanggapan guru dan tanggapan siswa mengenai kesesuaian isi, kemenarikan, ke-

Page 65: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

47

47

terbacaan produk guru, serta kemenarikan dan keterbacaan produk pada siswa

terhadap LKS yang dikembangkan.

F. Teknik Analisis Data

1. Teknik analisis data hasil wawancara dan angket analisis kebutuhan

untuk memperoleh hasil keseluruhan dari jawaban guru dan siswa (responden).

Adapun tekik analisis data pada tahap ini adalah:

a. Mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban dari tiap

butir pertanyaan pada pedoman wawancara guru dan angket siswa.

b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat dengan tujuan

untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap

jawaban.

c. Menghitung persentase jawaban, bertujuan untuk melihat besarnya persentase

setiap jawaban dari pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis.

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase jawaban responden

setiap item adalah sebagai berikut:

Keterangan:

= Persentase pilihan jawaban-i pada LKS berbasis everyday life

phenomenon dalam materi sistem koloid

= Jumlah responden yang menjawab jawaban-i

N = Jumlah seluruh responden (Sudjana, 2005).

Page 66: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

48

48

d. Menjelaskan hasil penafsiran persentase jawaban responden dalam bentuk

deskripsi naratif.

2. Teknik analisis data hasil validasi ahli, tanggapan guru dan siswa

Hasil data dianalisis dengan cara:

a. Mengkode dan mengklasifikasikan data, bertujuan untuk

mengelompokkan jawaban berdasarkan pertanyaan instrumen validasi.

b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan

untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan jawaban dari

tiap butir pertanyaan pada instrumen validasi.

c. Memberi skor jawaban responden. Penskoran jawaban responden dalam

angket dilakukan berdasarkan Tabel 3.

Tabel 3. Pedoman penskoran pada angket

No Pilihan jawaban Skor

1 Sangat setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang setuju (KS) 3

4 Tidak setuju (TS) 2

5 Sangat tidak setuju (STS) 1

a. Mengolah jumlah skor jawaban responden

Pengolahan jumlah skor ( S ) jawaban angket adalah sebagai berikut:

1. Skor untuk pernyataan Sangat Setuju (SS)

Skor = 5 x jumlah responden

2. Skor untuk pernyataan Setuju (S)

Skor = 4 x jumlah responden

Page 67: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

49

49

3. Skor untuk pernyataan Kurang setuju (KS)

Skor = 3 x jumlah responden

4. Skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS)

Skor = 2 x jumlah responden

5. Skor untuk pernyataan Sangat tidak Setuju (STS)

Skor = 1 x jumlah responden

d. Menghitung persentase jawaban dari tiap butir pertanyaan instrumen

validasi

Keterangan:

= Persentase jawaban angket-i LKS berbasis everyday life

phenomenon pada materi sistem koloid

= Jumlah skor jawaban

= Skor maksimum (Sudjana, 2005).

e. Menghitung rata-rata persentase instrumen validasi untuk mengetahui

tingkat kesesuaian isi, konstruksi, keterbacaan, dan kemenarikan LKS

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= Rata-rata persentase angkat-i pada LKS berbasis everyday life

phenomenon pada materi sistem koloid

Page 68: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

50

50

= Jumlah persentase angket-i pada LKS berbasis everyday life

phenomenon pada materi sistem koloid

= Jumlah pertanyaan angket (Sudjana, 2005).

f. Menafsirkan hasil persentase data secara keseluruhan dengan mengguna-

kan tafsiran Arikunto (2008).

Tabel 4. Tafsiran persentase angket

Persentase (%) Kriteria

80,1 – 100 Sangat tinggi

60,1 – 80 Tinggi

40,1 – 60 Sedang

20,1 – 40 Rendah

0,0 - 20 Sangat rendah

g. Menafsirkan kriteria validasi analisis persentase produk hasil validasi ahli

dengan menggunakan tafsiran Arikunto (2008) berdasarkan Tabel 5.

Tabel 5. Kriteria validasi

Persentase Tingkat Kevalidan Keterangan

100-76 Valid Layak/tidak perlu direvisi

75-61 Cukup Valid Cukup layak/revisi sebagian

60-26 Kurang Valid Kurang layak/revisi sebagian

<26 Tidak Valid Tidak layak/revisi total

Page 69: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

73

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan sebagai

berikut:

1. Karakteristik LKS yang dikembangkan pada penelitian ini berbasis everyday

life phenomenon pada materi sistem koloid ini terdiri dari bagian pendahu-

luan, isi dan penutup. Bagian pendahuluan terdiri dari cover luar, cover

dalam, kata pengantar, daftar isi, lembar KI dan KD, indikator pencapaian

kompetensi, serta petunjuk umum penggunaan LKS; bagian isi terdiri iden-

titas LKS dan tahap-tahap dari model pembelajaran berbasis fenomena yaitu

mengamati fenomena, menyusun penjelasan awal, melakukan percobaan/me-

ngumpulkan data, menysun penjelasan akhir, dan memberikan alasan; bagian

penutup terdiri dari daftar pustaka dan cover belakang. LKS berbasis every-

day life phenomenon dapat melatihkan siswa untuk mengaplikasikan teori

yang telah dipelajarinya dengan fenomena kehidupan sehari-hari serta me-

ngaitkan fenomena sehari-hari dengan teori yang telah dipelajari. Hasil

validasi ahli terhadap produk LKS yang dikembangkan mengenai aspek

kesesuaian isi, keterbacaan dan konstruksi memperoleh persentase masing-

masing sebesar 93,93% (sangat tinggi), 95,56% (sangat tinggi)dan 95%

(sangat tinggi) serta dapat dikatakan valid.

Page 70: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

74

2. Hasil tanggapan guru terhadap produk LKS yang dikembangkan mengenai

aspek kesesuaian isi, keterbacaan dan konstruksi memperoleh persentase

masing-masing sebesar 88,57% (sangat tinggi), 95,56% (sangat tinggi), dan

95% (sangat tinggi).

3. Hasil tanggapan siswa terhadap produk LKS yang dikembangkan mengenai

aspek keterbacaan dan kemenarikan memperoleh persentase masing-masing

sebesar 93,85% (sangat tinggi) dan 94,18% (sangat tinggi).

4. Kendala-kendala dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu yang

diberikan sekolah saat melakukan uji coba lapangan awal, karena bersamaan

libur lebaran, sehingga siswa kurang fokus dalam memberi tanggapan

terhadap produk.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat saran yang dapat dijadikan sebagai bahan

masukan, yaitu penelitian ini hanya menghasilkan suatu produk berupa LKS

berbasis everyday life phenomenon namun baru sampai pada tahap merevisi hasil

uji coba. Oleh karena itu perlu dilakukan tahap penelitian selanjutnya berupa uji

coba lapangan, penyempurnaan produk dan lain-lain. Penelitian lanjutan juga

disarankan untuk mengembangkan media pembelajaran terutama LKS pada

materi kimia yang lain.

Page 71: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

DAFTAR PUSTAKA

Amri, U., Yennita., & Ma’ruf, Z. 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian

Literasi Sains Fisika Siswa pada aspek Konten, Proses, dan Konteks.

(Online) (http://www.repository.unri.ac.id diakses pada tanggal 1 Febuari

2018).

Anshory, I. 1996. Acuan Pelajaran Kimia SMU untuk kelas 1. Erlangga.

Jakarta.

Ardiyanti, F. & Winarti. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

Fenomena Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan, 9 (2): 27-33.

Arikunto, S. 2008. Penilaian Program Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Arsyad, A. 2005. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Astuti, & Setiawan. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis

Pendekatan Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Kooperatif pada

Materi Kalor. Jurnal pendidikan Indonesia. 2(1)

BSPN. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Badan Standar Nasional

Pendidikan. Jakarta.

Darmodjo, H. & Kaligis, J. R. E. 1992. Pendidikan IPA II. Depdikbud. Jakarta.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Gava Media. Yogyakarta.

Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kimia Sekolah

Menengah Atas Dan Madrasah Aliyah. Pusat Kurikulum Balitbang

Depdiknas. Jakarta.

________. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Departemen Pendidikan Nasional.

Jakarta.

Page 72: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

76

Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran tentang Struktur

atom dari SMA hingga Perguruan Tinggi. (Disertasi). SPs-UPI. Bandung.

Fadiawati, N. & Diawati, C. 2011. The Problem-Based Learning Model to

Increase Students’Skills in Communication, Classification, and

Comprehension of Acid-Base Concepts. Prosiding Seminar Nasional

Pendidikan MIPA Unila.

Fajri, L., Martini, K. S., & Nugroho, A. 2012. Upaya Peningkatan Proses dan

Hasil Belajar Kimia Materi Koloid Melalui Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT (Teams Games Turnament) Dilengkapi dengan Teka-Teki

Silang. Jurnal Pendidikan Kimia, 1 (1) : 1-8

Gafur, A. 2012. Desain Pembelajaran: Konsep, Model, Dan Aplikasinya

dalam perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Penerbit Ombak.

Yogyakarta

Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Sinar Grafika. Jakarta.

Haristy, D. R., Enawati, E., & Lestari, I. 2013. Pembelajaran Berbasis Literasi

Sains pada Materi Larutan elektrolit dan No Elektrolit di SMA Negeri 1

Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (12): 1-13.

Herron, J. D., Luis L. C., Richard W., & Venu S. 1977. Problems Associated

with Concepts Analysis. Journal of Science Education, 61 (2): 185-199.

Hotang, L.B., Rusdiana, D., & Hamidah, I. 2010. Pembelajaran Berbasis

Fenomena Pada Materi Kalor Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Siswa SMP. Produsiding Seminar Nasional Fisika.

Islakhiyah, K., Sutopo, L., & Yulianti. 2016. Pembelajaran Berbasis Fenomena

Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Ilmiah Dalam Pembelajaran

IPA SMP. Prosiding Seminar Hasil Pendidikan IPA Pascasarjana UM,

Vol.1.

Isnainiyah, S., Sukardjo, J.S., & Yamtinah, S. 2015. Pembelajaran Metode

Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Berbantuan Demonstrasi

Dan Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan

Koloid Kelas XI SMA N Sumpiuh Semester Genap Tahun Ajaran

2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia. Vol 4 No 3: 19-24.

Jalal, F. 2006. Peran PPPG dalam Memfasilitasi Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan.

Makalah disampaikan pada Rapat Koordinasi 12 PPPG Jakarta.

Kemendikbud. 2014. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 58 tahun 2014. Sekertariat Jendral. Jakarta

Page 73: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

77

Khanasta, I., Sinon, I. L. S., & Widyaningsih, S. W. 2016. Penerapan Model

Pembelajaran Berbasis Fenomena Menggunakan Metode Demonstrasi

Terhadap Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas Xi Ipa Sma Yapis

Manokwari. Wahana Didaktika, 14 : 14-27.

Latuheru, J. D. 1988. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar

Masa Kini. Depdikbud & P2 LPTK. Jakarta.

OECD. 2013. PISA 2012 Assessment and Analytical Framework: Mathematics,

Reading, Science, Problem Solving and Financial Literacy. OECD

Publishing(Online). Tersedia di http://dx.doi.org/10.1787/

9789264190511-en. Pada tanggal 01 Februari 2018.

Permendikbud. 2016. Permendikbud No.69 Tahun 2016 Tentang Kurikulum

SMA dan MA. Kemendikbud. Jakarta.

Pradita, Y., Mulyani, B., & Redjeki, T. 2015. Penerapan Model Pembelajaran

Project Based Learning Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan

Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI IPA

Semester Genap Madrasah Aliyah Negeri Klaten Tahun Pelajaran

2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia. Vol 4 No 1: 89-96.

Pratiwi, R. C. 2017. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis

Discovery Learning Pada Materi Koloid. (Skripsi). Universitas

Lampung. Bandar Lampung

Prianto & Harnoko. 1997. Perangkat Pembelajaran. Depdikbud. Jakarta.

Purwanti, W. 2013. Integrative Science untuk Mewujudkan 21st Century Skill

dalam Pembelajaran IPA SMP. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan

IPA MIPA-UNY.

Rezky, O. N. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Pendekatan

Saintifik Pada Materi Sistem Koloid. (Skripsi). Universitas Lampung.

Bandar Lampung.

Sari, D. N., Nurhayati, N. D., dan Redjeki, T. 2016. Penerapan Pembelajaran

Team Games Tournaments Dengan Bantuan Chemimagz Untuk

Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Kimia

Koloid Kelas XI IPA 3 Semester Genap SMA Negeri Kebakkramat Tahun

Ajaran 2014/2015. Jurnal Pendidikan Kimia. 5 (1) : 64-70.

Sastrawijaya, T. 1988. Proses Belajar Mengajar Kimia.Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta

Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Rineka Cipata. Jakarta.

Page 74: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/32327/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tematik di SMA PGRI 1 Blambangan Umpu, Desa Bumi Baru Kecamatan Blambangan

78

Sudarman. 2007. Problem Based Learning Suatu Model Pembelajaran untuk

Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah.

Jurnal Pendidikan Inovasi. 2 (2)

Sudjana, N. & Rivai. 2009. Teknologi Pengajaran. Sinar Baru Algensindo.

Bandung.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Sukmadinata. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya.

Bandung.

Suyanto, S., Paidi & Wilujeng, I. 2011. Lembar Kerja Siswa (LKS). Makalah

disampaikan dalam acara Pembekalan guru daerah terluar, terluar,

dan tertinggal, Universitas Negeri Yogyakarta, 26 Nopember-6

Desember 2011. Yogyakarta.

Syarifuddin. 2016. Public Relation. CV Andi. Yogyakarta.

Tampubolon, S. C. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pada Materi Sifat

Koligatif Larutan Elektrolit Berbasis Keterampilan Proses Sains.

(Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Tawil, M & Liliasari. 2014. Keterampilan-Keterampilan Sains dan

Implementasinya Dalam Pembelajaran IPA. Badan Penerbit Universitas

Negeri Makasar, Makasar.

Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep,

Landasan, dan Impelementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Prenada Media Group. Jakarta.

Wahono. 2013. Buku Guru “Ilmu Pengetahuan Alam” . Kemendikbud. Jakarta

Wan, N., & Nguyen, V. T. 2006. Investigating the Integration of Everyday

Phenomena and Practical Work in Physics Teaching in Vietnamese Hogh

Schools. Internasional Education Journal, 7(1): 36-50

Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasar dan Aplikasinya. Rineka

Cipta. Jakarta.