pengembangan kemampuan sains melalui metode

18
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN AIR PADA ANAK KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH KAUMAN CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini Disusun oleh: LANGGENG TUTI ALAWIYAH A 520 070 092 FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: ngotuong

Post on 18-Jan-2017

233 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN

AIR PADA ANAK KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH

KAUMAN CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini

Disusun oleh:

LANGGENG TUTI ALAWIYAH A 520 070 092

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE
Page 3: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE
Page 4: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

1

ABSTRAKSI

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN AIR PADA ANAK KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH KAUMAN

CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Langgeng Tuti Alawiyah. A 520 080 092. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. UMS. 2013 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan sains anak kelompok A dengan menggunakan metode bermain air di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah anak kelompok A semester 2 di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, catatan lapangan dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparatif yaitu membandingkan rata-rata pencapaian sains persiklus dengan indikator sains setiap siklus. Berdasarkan data penelitian dapat diambil kesimpulan yaitu: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas dan berdasarkan hasil untuk setiap siklus yang telah dilakukan menunjukkan adannya perkembangan kemampuan sains anak melalui metode bermain air. Dari penlitian dapat disimpulkan bahwa dengan metode bermain air dapat mengembangkan kemampuan sains anak kelompok A di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas. Hal ini dapat dilihat dari rata- rata prosentase setiap siklus yaitu pra siklus 40,15%, siklus I 52,19%, siklus II 72,03%, siklus III 82,68%. Sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 80% maka penelitian tindakan kelas ini dianggap berhasil mengembangkan kemampuan sains anak. Penerapan melalui metode bermain air ini bisa maksimal karena didukung dengan media yang nyata sehingga anak tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.

Kata kunci : kemampuan sains, metode bermain air

Page 5: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

2

PENDAHULUAN

Pendidikan anak usia sangat diperlukan pemberian rangsangan atau stimulus

agar dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Proses

pembelajaran yang efektif, menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi anak akan

sangat berpengaruh untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal.Dalam

pemberian pembelajaran bagi anak guru harus memahami secara utuh hakekat, sifat

dan karakteristik anak metode pembelajaran yang berpusat pada kegiatan anak,

sarana belajar anak yang memadai, tersedianya berbagai sumber belajar yang

menarik dan mendorong anak untuk belajar, dan lain-lain. Tersedianya berbagai

sumber belajar akan mendukung penciptaan kondisi belajar anak yang menarik.

Terdapat beberapa aspek yang dikembangkan bagi anak usia dini, yaitu

aspek fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa, serta moral dan agama.

Sekalipun aspek-aspek tersebut dibahas secara terpisah-pisah namun sebenarnya

saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Kesemua aspek

tersebut sama-sama bernilai dan sangat penting. Salah satu aspek penting yang perlu

dikembangkan adalah aspek kognitif. Perkembangan aspek kognitif ini meliputi:

pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk warna ukuran dan pola, konsep

bilangan lambang bilangan dan huruf. Piaget dalam Hildayani (2007:3.3)

menyatakan bahwa “Perkembangan kognitif itu meliputi kemampuan seseorang

untuk merasakan dan mengingat, serta membuat alasan dan imajinasi”.

Kegiatan sains bagi anak dapat mendorong kemampuan kognitifnya.

Kegiatan sains yang dikemas dan dirancang dengan apik akan membuat anak

membangun pengetahuan yang lebih bermakna. Karena sains bagi anak adalah

sesuatu yang menakjubkan, sesuatu yang ditemukan dan dianggap menarik serta

memberikan pengetahuan atau merangsangnya untuk mengetahui dan

menyelidikinya (Nugraha, 2005:14). Menurut Nugraha (2005:3) dari sudut bahasa,

sains atau science (Bahasa Inggris), berasal dari bahasa latin yaitu Scientia yang

artinya pengetahuan yang tersusunatau terorganisasi secara sistematis.

Menurut Suyanto (2005:83) pengenalan sains untuk anak TK lebih ditekankan pada proses daripada produk. Proses sains dikenal dengan metode ilmiah, yang secara garis besar meliputi: 1) observasi, 2) menemukan masalah, 3) melakukan

Page 6: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

3

percobaan, 4)menganalisis data, 5) mengambil kesimpulan. Untuk anak TK ketrampilan proses sains hendaknya dilakukan secara sederhana sambil bermain. Kegiatan sains memungkinkan anak untuk melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun benda yang tidak hidup yang ada disekitarnya.

Sebagaimana anak mendapatkan lebih bayak pengalaman dari dunia sekeliling mereka, mereka sering membutuhkan pertolongan dalam mengorganisasi hasil belajar yang spesifik (terarah pada suatu konsep). Beaty (Aisyah, 2011:5.33) telah mengorganisasi sejumlah pengembangan konsep yang muncul secara sistematis melalui beberapa program pengembangan kognitif pada anak usia dini yaitu antara lain: bentuk, warna, ukuran, pengelompokan dan pengurutan. Dari semua program pengembangan tersebut dapat diarahkan melalui kegiatan sains.

Pengembangan kemampuan sains bagi anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai metode atau cara yang tidak sulit bagi anak. Hal ini dapat diarahkan melalui proses atau aktivitas yang bermakna. Maka dari itu pembelajaran sains dapat dilakukan dengan metode bermain atau dengan suatu permainan. Kegiatan bermain dapat berisi beberapa mcam situasi, di mana anak dapat menemukan dan memecahkan masalah. Bermain menyediakan kesempatan untuk menjelajah dan mengalami sendiri berbagai macam solusi pada masalah yang sebenarnya. Beberapa contoh kegiatan dalam bermain antara lain: bermain balok, bermain pasir, permainan dengan kartu, bermain air, dan lain-lain. Dari salah satu contoh bermain bagi anak yang dapar mendorong perkembangan kognitif anak dan mengarah kepada perkembangan sains adalah dengan bermain air. Menurut Suyanto (2005:95) bermain dengan air merupakan salah satu kesenangan anak. Guru dapat mengarahkan permainan tersebut agar anak dapat memiliki berbagai pengalaman tentang air.

Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas merupakan salah satu lembaga

PAUD yang juga mengajarkan kemampuan sains. Penyelenggaraan pembelajaran

setiap harinya berisikan pembiasaan islami yang bertujuan untuk membentuk

kepribadian anak sejak dini mungkin, sehingga terbentuklah manusia yang berakhlaq

mulia. Selain pembelajaran Islami, Bustanul Athfal ‘Aisyiyah Kauman Cawas juga

memberikan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan segala aspek

perkembangan yang meliputi perkembangan afektif, psikomotorik, dan kognitif yang

termasuk didalamnya adalah tentang sains.

Page 7: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

4

Namun demikian di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas khususnya

untuk kelompok A pembelajaran sainsnya belum berkembang dengan baik, hal ini

dapat dilihat dari 20 anak kelompok A di kegiatan sains hanya beberapa anak saja

yang dapat menceritakan kembali kegiatan sains yang dilakukan. Hal ini terjadi

karena beberapa faktor, diantaranya: terbatasnya alat peraga, metode pembelajaran

yang monoton pembelajaran yang terfokus pada lembar kerja anak sehingga anak

menjadi bosan dan pembelajaran menjadi kurang bermakna.

Sesuai dengan karakteristik anak usia dini, solusi yang ditawarkan melalui

permainan yaitu bermain air..

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yaitu meningkatkan

tanggungjawab melalui metode bermain air, yang dilakukan dengan bekerja sama

dengan kepala sekolah, guru kelas dan peneliti. Menurut Kuswaya dan Igak (2008:

1.15) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

sehingga hasil belajar siswa berkembang. Sedangkan menurut Arikunto (2007: 58)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang

dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan anak kelompok A

semester 2 di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas Klaten Tahun Ajaran

2012/2013. Dengan jumlah siswa 20 anak; 10 laki-laki dan 10 perempuan.

Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari:

a) perencanaan (planning), b) pelaksanaan (action), c) pengumpulan data

(observing), d) menganalisis data/informasi untuk memutuskan sejauh mana

kelebihan/kelemahan tindakan tersebut (reflecting).

Data yang harus ada dalam penelitian ini adalah segala sesuatu informasi tentang kemampuan sains pada anak kelompok A, serta metode bermain yang digunakan untuk menemukan konsep-konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat dilingkungannya sehingga kemampuan sains anak kelompok A bisa meningkat.

Page 8: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

5

Data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan beberapa cara,

diantaranya: observasi, catatan lapangan dan dokumen.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

komparatif yaitu membandingkan hasil amatan dengan indikator pencapaian setiap

siklus, dari kondisi pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III. Untuk proses

pembelajaran analisis yang digunakan dengan cara interaktif yakni dengna

mengkroscekkan hasil observasi pembelajaran dari setiap siklus. Hasil dari setiap

siklus dijadikan pedoman untuk melakukan refleksi sehingga kekurangan dalam

proses pembelajaran diperbaiki di siklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum dilaksanakan penelitian siklus I, peneliti telah melakukan survei

terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dilapangan sebagai

pertimbangan dalam melakukan tindakan. Berdasarkan survei peneliti menemukan

bahwa proses pembelajaran kemampuan sains anak di Bustanul Athfal Kauman

Cawas masih belum berkembang. Peneliti kemudian berkolaborasi dengan guru kelas

untuk mengatasi masalah tersebut dengan metode bermain air untuk

mengembangkan:

1) Proses Pembelajaran

Untuk mengembangkan proses pembelajaran dilaksanakan melalui 4

tahapan yaitu berupa perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

refleksi yang sesuai dengan rancangan penelitian.

Perencanaan dilakukan oleh peneliti dengan mempersiapkan diri dalam

penguasaan materi, menyiapkan media yang akan digunakan dan

mengkondisikan anak dalam persiapan pembelajaran. Dalam pelaksanaan

kegiatan, peneliti terlebih dahulu menyampaikan tujuan dan gambaran umum

tentangkegiatan yang akan dilakukan. Setelah iti melaksanakan keiatan sesuai

dengan RBP yang telah dibuat, observasi dilakukan untuk melihat apakah

pelaksanaan tindakan sesuai dengan yang direncanakan. Observasi ini dilakukan

dengan melakukan evaluasi hal-hal yang telah diajarkan, menjelaskan hal- hal

yang belum jelas dan memberikan kesimpulan. Pada tahap refleksi ini peneliti

Page 9: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

6

memberikan pemahaman kepada anak dalam kemampuan sains, untuk

menentukan tindak lanjut apa agar dapat mencapai tujuan maksimal.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pengembangan

pengembangan kemampuan sains anak kelompok A di Bustanul Athfal Kauman

Cawas mengalami perkembangan dari pra siklus 40,15%, siklus I 52,19%, siklus

II 72,03%, siklus III 82,68%. Hal ini berarti pengembangan kemampuan sains

anak melalui metode bermain air adalah berhasil. Adapun perbandingan

prosentase tiap siklusnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Perbandingan Hasil Pencapaian Prosentase Anak Tiap Siklus

No Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

1. Naufal 34,38% 53,13% 68,75% 81,25% 2. Azizah 37,50% 56,25% 71,88% 81,25% 3. Kinanthi 37,50% 56,25% 71,88% 81,25% 4. Yasir 31,20% 43,75% 71,88% 84,38% 5. Kia 34,38% 43,75% 68,75% 84,38% 6. Intan A 43,75% 53,13% 68,75% 81,25% 7. Intan K 34,38% 43,75% 75,00% 84,38% 8. Brilli 31,20% 46,88% 71,88% 81,25% 9. Fadhil 31,20% 46,88% 75,00% 81,25% 10. Yoga 37,50% 46,88% 75,00% 81,25% 11. Seno 25,00% 46,88% 71,88% 84,38% 12. Laila 34,38% 43,75% 71,88% 84,38% 13. Fasrul 37,50% 56,25% 78,13% 87,50% 14. Rizal 40,62% 62,50% 78,13% 87,50% 15. Affan 25,00% 46,88% 62,50% 68,75% 16. Ipul 25,00% 46,88% 62,50% 71,88% 17. Syifa 34,38% 43,75% 71,88% 81,25% 18. Icha 37,50% 53,13% 75,00% 87,50% 19. Dila 37,50% 56,25% 75,00% 87,50% 20. Nindy 37,50% 56,25% 75,00% 87,50% Rata-rata prosentase 40,15% 52,19 % 72,03% 82.68%

Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui bawa kemampuan sains

anak tiap siklusnya mengalami perkembangan.

Page 10: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

7

Dari hasil penelitian berdasarkan lembar perbandingan yang telah diuraikan

diatas bahwa kemampuan sains anak mengalami perkembangan dari siklus I sampai

siklus III dari 20 anak telah mencapai target dari hasil penelitian tersebut maka

membuktikan bahwa melalui metode bermain air maka akan mengembangkan

kemampuan sains anak di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas.

Hasil penelitian yang dahulu yang dianggap relevan adalah yang dilakukan

oleh Yeni Tri W (2011) yang menyatakan bahwa dengan metode bermain maka akan

mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep- konsep

sederhana.

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti, mengenai hubungan judul

dan kajian tersebut bahwa salah satuya dengan metode bermain air dapat membantu

anak dalam memahami proses pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran yang nyata dan bervariasi sehingga anak- anak menjadi antusias dan

bersemangat dalam bermain hingga selesai.

Teori ini mendukung dengan adanya bermain air sangat bermanfaat bagi

perkembangan kemampuan fisik, kognitif dan emosional anak. Hal ini sesuai dengan

teori Montalalu (2009:7.18) bermain air sangat bermanfaat bagi perkembangan

kemampuan fisik, kognitif dan emosional anak.

Tabel 4.2 Rincian Pelaksanaan Pengembangan Kemampuan Sains

Aspek Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III

Pelaksanaan Pelaksanaan pada hari Jum’at 24 Mei 2013. Kegiatan pembelajaran mengerjakan LKA

Pelaksanaan pada hari Selasa-Rabu, 28-29 Mei 2013. Kegiatan mengenal benda larut dalam air dengan membuat larutan gula, garam, lalu menceritakan yang telah

Pelaksanaan pada hari Jum’at-Sabtu, 31 Mei-1 Juni 2013. Kegiatan mengenal benda yang tidak larut dalam air dengan melarutkan

Pelaksanaan pada hari Selasa-Kamis, 4-6 Juni 2013. Kegiatan Membuat larutan dari sirup. Kemudian menceritakan

Page 11: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

8

dilakukan. Kegiatan : mengisi botol-botol bekas dengan air dengan berbagai macam wadah (besar/kecil) dan dengan berbagai cara.

minyak dan oli, lalu menceritakan yang telah dilakukan. Kegiatan : mengisi botol / gelas bekas dengan air dengan gayung dan sendok

kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan : mengisi air ke dalam botol menggunakan spon.

Observasi Anak-anak terlihat bosan dan jenuh mengerjakan LKA terus

Anak-anak terlihat antusiat bermain air, anak keadaan ricuh karena saling siram. Saat anak diminta untuk bercerita masih bingung.

Anak-anak semua mau mencoba dan saat diminta menceritakan tentang kegiatan sudah mampu walaupun masih sedikit dibantu

Anak-anak mampu dan mau menceritakan kegiatan yang telah dilakukan, anak terlihat sangat senang dan enjoy.

Refleksi Guru anak mengajak bermain air, dengan berbagai media dan benda konkret

Peneliti memberikan perjanjian dan cara bermain agar teman yang lain tidak takut untuk mencoba.

Guru harus lebih memotivasi lagi agar anak mau menceritakan kembali pengalaman atas kegiatan yang telah dilakukan

Pada siklus III pelaksanaan pembelajaran sudah baik.

Rata-rata kemampuan sains anak

- 50% 70% 80%

Hasil penelitian 40,15% 52,19% 72,03% 82,68%

Penelitian yang dilakukan oleh Riyana Dwi Yuliastutik (2012) dengan judul

“Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Melalui Metode Pembelajaran Eksperimen

pada Kelompok B di TK Pertiwi Sidomulyo Kaliori Rembang Tahun Ajaran

2011/2012”, menyimpulkan bahwa adanya peningkatan dalam kemampuan sains

anak didik melalui penerapan metode eksperimen yakni sebelum tindakan sebesar

54,25%, siklus I sebesar 74,31% dan siklus II sebesar 88,75%.

Penelitian yang dilakukan oleh Eka Puji Hastutik (2012) dengan judul

“Peningkatan Kemampuan Sains Melalui Metode Bermain Warna pada Anak

Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Jogonalan Klaten Tahun 2011/2012”,

Page 12: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

9

menyimpulkan bahwa dengan metode bermain warna dapat meningkatkan

kemampuan sains terbukti pada siklus I sebesar 15%, siklus II 20% dan mencapai

peningkatan pada siklus III sebesar 25%.

Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Tri Wulandari dengan judul “Upaya

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Mengenal Konsep-konsep Sederhana

Melalui Bermain Tebak-Tebakkan (Penelitian Pada Kelompok B TK Pertiwi

Banyualeng Kabupaten Klaten Tahun 2011/2012)”, menyimpulkan bahwa

kemampuan kognitif dalam mengenal konsep-konsep sederhana dapat meningkat

dengan bermain tebak-tebakkan yang terbukti dari hasil pada siklus I sebesar

65,75%, siklus II sebesar 73,85% dan mencapai peningkatan pada siklus III sebesar

87,32%.

Dari beberapa penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan

dari setiap penelitian yaitu penelitian yang dilakukan oleh Yuliastutik kemampuan

sains dapat meningkatkan melalui metode eksperimen. Penelitian Hastuti bahwa

kemampuan sains dapat ditingkatkan melalui metode bermain warna. Penelitian

Wulandari mengkaji tentang kemampuan kognitif dalam mengenal konsep-konsep

sederhana melalui bermain tebak-tebakkan.

Berdasarkan dari penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan

metode pembelajaran mempunyai peranna yang sangat penting untuk meningkatkan

aspek perkembangan anak. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode

bermain air untuk pengembangan kemampuan sains anak.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti

dan guru kelas dan berdasarkan hasil untuk setiap siklus yang telah dilakukan

menunjukkan adannya perkembangan kemampuan sains anak melalui metode

bermain air. Dari penlitian dapat disimpulkan bahwa dengan bmetode bermain air

dapat mengembangkan kemampuan sains anak kelompok A di Bustanul Athfal

Aisyiyah Kauman Cawas. Hal ini dapat dilihat dari rata- rata prosentase setiap siklus

yaitu pra siklus 40,15%, siklus I 52,19%, siklus II 72,03%, siklus III 82,68%. Sesuai

Page 13: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

10

dengan indikator keberhasilan yaitu 80% maka penelitian tindakan kelas ini dianggap

berhasil berkembang kemampuan sains anak.

Penerapan melalui metode bermain air ini bisa maksimal karena didukung

dengan media yang nyata sehingga anak tertarik dan antusias dalam mengikuti

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Walaupun masih ada 2 orang anak yang

kemampuan sainsnya belum berkembang, namun tidak menjadi masalah dengan

pertimbangan bahwa setiap anak mempunyai kemampun, kecerdasan dan daya pikir

yang berbeda- beda.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut. 1. Bagi Guru

a. Media yang disediakan guru sebaiknya merupakan benda yang nyata.

b. Guru harus bervariasi dalam memberikan atau menerapkan metode

pembelajaran sehingga anak tidak menjadi bosan dan jenuh agar dapat

menstimulus dan memotivasi anak dalam meningkatkan kemampuan

intelektualnya.

c. Hendaknya dapat menerapkan metode bermain air sebagai kegiatan

pembelajaran untuk membantu mengembangakan kemampuan sains anak.

2. Bagi Orang Tua

Orang tua merupakan pendidik yang paling utama bagi anak- anaknya,

sehingga orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar dalam memberikan

dorongan dan motifasi bagi perkembangan dari segala kemamuan serta potensi

yang dimiliki anak. Sehingga anak akan merasa senang dan bersemangat dalam

mencapai apa yang diharapkannya.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya memfasilitasi sarana dan prasarana dalam menunjang

pembelajarannya agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Page 14: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

11

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Hastutik, Eka Puji. 2012. “Peningkatan Kemampuan Sains Melalui Metode Bermain Warna pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Jogonalan Klaten Tahun 2011/2012”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hidayani, Rini. 2007. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.

Page 15: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

12

Nugraha, Ali. 2005. Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini : Universitas Terbuka.

Suyanto, Slamet. 2005. Pembelajaran untuk Anak TK : Universitas Terbuka. Wardhani, Igak & Wihardit Kuswaya. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :

Universitas Terbuka. Wulandari, Yeni Tri. 2012. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak

Mengenal Konsep-konsep Sederhana Melalui Bermain Tebak-Tebakkan (Penelitian Pada Kelompok B TK Pertiwi Banyualeng Kabupaten Klaten Tahun 2011/2012)”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yuliastutik, Riyana Dwi. 2012. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Melalui

Metode Pembelajaran Eksperimen pada Kelompok B di TK Pertiwi Sidomulyo Kaliori Rembang Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN

AIR PADA ANAK KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH

KAUMAN CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Page 16: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

13

Pendidikan Anak Usia Dini

Di susun Oleh:

LANGGENG TUTI ALAWIYAH A 520 080 092

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 17: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:

Nama : Aryati Prasetyarini, M.Pd. (Pembimbing I)

NIP/NIK : 725

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :

Nama : Langgeng Tuti Alawiyah

NIM : A 520 080 092

Program Studi : Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Judul Skripsi : PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS

MELALUI METODE BERMAIN AIR PADA ANAK

KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH

KAUMAN CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, Oktober 2013

Pembimbing I

Aryati Prasetyarini, M.Pd

NIK. 725

Page 18: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE

ii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirohmanirrohim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : LANGGENG TUTI ALAWIYAH

NIM/NIK/NIP : A 520 080 092

Fakultas / Jurusan : FKIP / PAUD

Jenis : Skripsi

Judul : PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS

MELALUI METODE BERMAIN AIR PADA ANAK

KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH

KAUMAN CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah

saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalihmediakan/ mengalihformatkan, mengelola

dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya serta menampilkannya

dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa

perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan Pihak

Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran

hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Surakarta, Oktober 2013

Yang Menyerahkan

LANGGENG TUTI ALAWIYAH A 520 080 092