pengembangan glosarium berbasis android pada … · 2. glosarium glosarium berisi penjelasan...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN GLOSARIUM BERBASIS ANDROID
PADA MATERI KIMIA KELAS X
DI MAN 4 ACEH BESAR
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
FURQAN USDA
NIM. 150208048
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Kimia
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2020 M/1442 H
i
ABSTRAK
Nama : Furqan Usda
NIM : 150208048
Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Keguruan / Pendidikan Kimia
Judul : Pengembangan Glosarium Berbasis Android Pada Materi
Kimia Kelas X Di Man 4 Aceh Besar
Tanggal Sidang : 24 Agustus 2020 M / 5 Muharram 1442 H
Tebal Skripsi : 106 Halaman
Pembimbing I : Sabarni, M.Pd
Pembimbing II : Teuku Badlisyah, M.Pd
Kata Kunci : Glosarium, Aplikasi Android, Kimia Kelas X
Kimia adalah salah satu rumpun pelajaran IPA pada Sekolah Tingkat Atas. Bagi siswa yang
baru mempelajari ilmu kimia mengalami kesulitan dalam mengingat dan memahami istilah-
istilah kimia. Permasalahan tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengembangkan sebuah
media pembelajaran kimia yang sesuai dengan perkembangan revolusi industri 4.0. Sebuah
aplikasi glosarium kimia berbasis android dengan fitur-fitur tambahan, yang sesuai dengan
pelajaran kimia untuk membantu mengatasi kesulitan dalam mengingat dan memahami
istilah-istilah dalam ilmu kimia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan dan respon
siswa MAN 4 Aceh Besar terhadap glosarium berbasis android pada materi pelajaran kimia
kelas X. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analyze, Design,
Development, Implementation, dan Evaluation). Instrumen yang digunakan adalah lembar
validasi dan angket, sedangkan teknik pengumpulan data berupa validasi dan penyebaran
angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah persentase. Berdasarkan hasil validasi dari
2 orang validator diperoleh nilai 75% pada aspek materi, 71.7% pada aspek bahasa, dan
84.3% pada aspek desain dan penggunaan. Nilai rata-rata dari tiap-tiap aspek adalah 77%
dengan kualifikasi layak. Sedangkan hasil angket respon siswa yang melibatkan 20 orang
siswa diperoleh nilai rata-rata yaitu 89,2% dengan kualifikasi menarik. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran glosarium berbasis android pada materi kimia kelas
X dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat yang tak dapat dihitung dari mulai ditiupkannya ruh kedalam jasad hingga kita nanti
kekal abadi di syurganya Allah SWT. Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, yang
mana beliau telah memperjuangkan agama islam ini hingga sampai kepada kita saat ini.
Berkat rahmat, kesempatan dan juga waktu yang telah diberikan oleh Allah SWT sehingga
Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Gosarium Berbasis
Android pada Materi Kimia Kelas X di MAN 4 Aceh Besar. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya, InsyaAllah.
Skripsi ini ditugaskan kepada Penulis sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd), pada Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh. Dalam proses penyelesaian skripsi ini,
penulis banyak mendapat bimbingan, pengarahan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:
iii
1. Ibunda dan Ayahnda serta keluarga tercinta yang selalu mendoakan, memotivasi, dan
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Para Wakil Dekan, Karyawan dan Karyawati di
lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry.
3. Ketua Prodi, Sekretaris Prodi, dan para dosen dan seluruh staf Prodi Pendidikan Kimia
yang telah membantu.
4. Ibuk Sabarni, M.Pd. sebagai pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu dan
bersabar membimbing Penulis dalam menyelesaikan tugas skripsi.
5. Bapak Teuku Badlisyah, M.Pd. sebagai pembimbing kedua yang juga telah meluangkan
waktu dan bersabar membimbing Penulis dalam menyelesaikan tugas skripsi.
6. Kepada validator, kepala sekolah, staf sekolah, guru-guru dan siswa-siswi MAN 4 Aceh
Besar yang telah meluangkan waktu dalam melancarkan penelitian untuk tugas skripsi.
7. Teman-teman saya yang telah membantu dan mendukung perjalanan penyelesaian skripsi
ini dari awal sampai akhir sehingga dapat terselesaikan pada waktunya.
iv
Penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran, bantuan,
Dengan semua itulah skripsi ini selesai, semoga kebaikan yang telah diberikan kepada Penulis
diberikan ganjaran yang setimpal oleh Allah SWT. Dan semua kesalahan pihak-pihak yang
mengkritik untuk menjatuhkan, penghinaan atau penolakan yang membuat saya sakit hati,
dengan selesainya skripsi ini, InsyaAllah semua kesalahan pihak tersebut sudah saya maafkan.
Semoga Allah SWT melindungi kita dari segala keburukan dan murkanya Allah SWT. Aamiin
Banda Aceh, 24 Agustus 2020
Furqan Usda
NIM.150208048
v
DAFTAR ISI
ASBTRAK .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................... viii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 4
E. Defenisi Operasional .............................................................................................. 5
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran ....................................................................................... 8
B. Media Pembelajaran ............................................................................................... 9
C. Android ................................................................................................................... 11
D. Glosarium ............................................................................................................... 14
E. Kimia Kelas X ........................................................................................................ 15
F. Penelitian Yang Relevan ........................................................................................ 26
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ............................................................................................. 27
B. Subjek Penelitian .................................................................................................... 31
C. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................................ 31
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 33
E. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 34
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................................ 37
B. Pembahasan ............................................................................................................. 52
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 56
B. Saran ........................................................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................ 61
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kualifikasi Hasil Validasi Produk ....................................................................... 35
Tabel 3.2 Kriteria Respon Siswa ......................................................................................... 36
Tabel 4.1 Data Validasi Glosarium Berbasis Android ........................................................ 42
Tabel 4.2 Data Angket Respon Siswa Terhadap Produk Glosarium .................................. 43
Tabel 4.3 Penilaian Validasi Glosarium Berbasis Android ................................................. 46
Tabel 4.4 Penilaian Angket Respon Siswa Terhadap Produk Glosarium .......................... 51
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Model Penelitian ADDIE ..................................................................... 28
Gambar 4.1 Sebelum Revisi Penambahan Istilah ................................................................ 46
Gambar 4.2 Sesudah Revisi Penambahan Istilah ................................................................ 46
Gambar 4.3 Sebelum Perbaikan Penjelasan Istilah ............................................................. 47
Gambar 4.4 Sesudah Perbaikan Penjelasan Istilah .............................................................. 47
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Dekan tentang Pembimbing Skripsi ..................................... 58
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Kementerian Agama ................................................ 59
Lampiran 3 Surat Bukti Penelitian dari MAN 4 Aceh Besar .............................................. 70
Lampiran 4 Hasil Validasi Media Pembelajaran oleh Validator ......................................... 71
Lampiran 5 Lembar Hasil Angket Respon Siswa ............................................................... 77
Lampiran 6 Daftar Istilah-Istilah Kimia Kelas X ................................................................ 81
Lampiran 7 Cara Menggunakan Aplikasi Glosarium Kimia ............................................... 96
Lampiran 8 Foto Dokumentasi Penelitian ........................................................................... 103
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman di abad 21 ini telah memasuki revolusi industri 4.0 yang
merupakan fase ke 4 dari perjalanan sejarah revolusi industri yang dimulai dari abad 18.
Perkembangan ini telah memasuki puncak dari revolusi industri 4.0 dengan penggunaan
teknologi secara luas dan menyeluruh yang menghubungkan jutaan manusia secara online
dengan internet. Teknologi merupakan bidang yang paling cepat berkembangnya dan
mempengaruhi perkembangan bidang-bidang lain seperti budaya, ekonomi, politik, dan
pendidikan.
Penggunaan teknologi-teknologi seperti komputer, laptop, smartphone, LCD
proyektor, dan internet menjadi sebuah kebutuhan pendukung dalam pendidikan. Pada proses
belajar mengajar, teknologi memiliki peran penting sebagai media dan penyedia informasi
yang bisa diakses secara cepat dan mudah menggunakan sebuah smartphone yang terhubung
dengan internet. Smartphone memiliki perangkat lunak yang disebut aplikasi.
Aplikasi adalah suatu program yang dibuat untuk menjalankan tugas khusus dari
penggunaan sebuah smartphone. Menurut Harni dan Nicky dalam jurnalnya, bahwa: “Android
adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh
seperti telepon pintar dan komputer tablet.”1 Aplikasi berbasis android sangat terkenal
dikalangan pengguna smartphone. Aplikasi android ini dapat menjalankan tugas-tugas khusus
yang telah dirancang dengan menggunakan bahasa pemograman agar dapat digunakan.
1 Harni Kusniyati, dan Nicky Saputra Pangondian Sitanggang, “Aplikasi Edukasi Budaya Toba Samosir
Berbasis Android”. Jurnal Teknik Informatika, Vol. 9, No.1, April 2016, h. 11.
2
Sehingga banyak muncul aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan sebagai media, permainan,
hiburan, buku, alat hitung, alat bantu kerja, dll.
Menggunakan smartphone merupakan hal yang biasa bagi setiap orang dimanapun dan
kapanpun. Namun untuk beberapa lembaga pendidikan tingkat dasar dan menengah,
penggunaan smartphone disekolah adalah sesuatu yang dilarang. Sedangkan untuk lembaga
pendidikan tingkat atas, ada beberapa sekolah yang melarang penggunaan smartphone dan ada
yang memperbolehkan penggunaan smartphone sebagai media pendukung pembelajaran
siswa dalam mencari dan mengumpulkan informasi secara cepat dari berbagai sumber yang
sangat banyak.
Kimia adalah salah satu rumpun pelajaran IPA pada Sekolah Menengah Atas. Dari
hasil wawancara penulis dengan salah satu guru kimia di sekolah MAN 4 Aceh Besar pada
hari Sabtu, 23 November 2019. Diperoleh hasil bahwa siswa yang baru mempelajari ilmu
kimia mengalami kesulitan dalam mengingat dan memahami istilah-istilah kimia.
3
Permasalahan tersebut membuat penulis tertarik untuk mengembangkan sebuah media
pembelajaran kimia yang sesuai dengan perkembangan revolusi industri 4.0. Sebuah aplikasi
glosarium kimia berbasis android dengan fitur-fitur tambahan, yang sesuai dengan pelajaran
kimia untuk membantu mengatasi kesulitan dalam mengingat dan memahami istilah-istilah
dalam ilmu kimia. Dengan pemaparan latar belakang di atas, maka judul dari penulisan skripsi
ini ialah Pengembangan Gosarium Berbasis Android pada Materi Kimia Kelas X di
MAN 4 Aceh Besar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah glosarium berbasis android layak digunakan di MAN 4 Aceh Besar pada
materi pelajaran kimia kelas X?
2. Bagaimanakah respon siswa MAN 4 Aceh Besar terhadap glosarium berbasis android
yang dikembangkan pada materi pelajaran kimia kelas X?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah glosarium berbasis android layak digunakan di MAN 4
Aceh Besar pada materi pelajaran kimia.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah respon siswa MAN 4 Aceh Besar terhadap
glosarium berbasis android yang dikembangkan pada materi pelajaran kimia.
4
D. Manfaat Penelitian
Hasil pengembangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
berikut ini:
1. Manfaat Secara Teoritis
a. Menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi peneliti.
b. Dapat memperluas konsep-konsep ilmu pengetahuan dari penelitian sesuai dengan
bidang ilmu kimia dalam suatu penelitian yang dilakukan.
c. Mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan, khususnya pelajaran
kimia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Memperdalam pemahaman siswa terhadap istilah-istilah kimia dengan
menggunakan glosarium kimia berbasis android.
2) Memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
membangkitkan minat belajar siswa.
b. Bagi Peneliti
1) Menambah pengalaman beradaptasi terhadap pengembangan media
pembelajaran sebagai pemula.
2) Sebagai sumber referensi atau bahan penelitian khususnya pada pelajaran
kimia.
5
3) Menjadi acuan untuk menigkatkan keterampilan peneliti sebagai calon guru
dalam mengaplikasikan media pembelajaran khususnya glosarium kimia
berbasis android.
E. Defenisi Operasional
1. Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuaan sesuai dengan
kebutuhan. Sedangkan menurut Sugiono dalam bukunya bahwa: “Metode penelitian dan
pengembangan (research and development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.”2
2. Glosarium
Glosarium berisi penjelasan konsep-konsep atau istilah yang relevan dari suatu
kegiatan atau bidang ilmu tertentu. Glosarium dalam KBBI berarti “kamus dalam bentuk yang
ringkas, daftar kata dengan penjelasannya di bidang tertentu”.3
2 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2010), h.427
3 Hasan Alwi, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi keempat, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008), h. 455.
6
Menurut Wikipedia bahwa: “Glosarium adalah suatu daftar alfabetis istilah dalam
suatu ranah pengetahuan tertentu yang dilengkapi dengan definisi untuk istilah-istilah tersebut.
Biasanya glosarium ada di bagian akhir suatu buku dan menyertakan istilah-istilah dalam
buku tersebut yang baru diperkenalkan atau paling tidak, tak umum ditemukan. Glosarium
dwibahasa adalah daftar istilah dalam satu bahasa yang didefinisikan dalam bahasa lain atau
diberi sinonim (atau paling tidak sinonim terdekat) dalam bahasa lain.”4
3. Android
Android merupakan sistem yang dirancang untuk smartphone untuk mengoperasikan
perintah menjalankan sebuah perangkat atau aplikasi pada smartphone. Menurut Efmi
Maiyana dalam jurnalnya, bahwa: “Android merupakan sistem operasi yang dikembangkan
untuk perangkat mobile berbasis Linux. Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh
Android Inc. yang kemudian dibeli oleh Google pada tahun 2005.”5
4 Id.wikipedia.org, Glosarium, 26 Januari 2017. Diakses pada tanggal 13 Januari 2019 dari situs:
https://id.wikipedia.org/wiki/Glosarium
5 Efmi Maiyana, “Pemanfaatan Android Dalam Perancangan Aplikasi Kumpulan Doa”. Jurnal Sains
dan Informatika, Vol.4, No.1, 26 April 2018, h. 57.
7
4. Kimia
Kimia adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang sifat, susunan, struktur, dan
perubahan suatu materi. Ilmu kimia mempelajari sifat-sifat serta karakteristik fisik dan kimia
suatu materi atau zat dan interaksinya dengan energi atau zat lain. Menurut Micheal Purba dan
Eti Sarwiyati bahwa: “ilmu kimia adalah ilmu pemahaman dan rekayasa materi.”6 Untuk
melakukan rekayasa materi, perlu memahami ilmu kimia. Yaitu mengetahui susunan, sifat-
sifat materi, struktur materi, dan lainnya.
6 Micheal Purba dan Eti Sarwiyati, Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X, edisi revisi 2016, (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2017), h. 7.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh setiap individu untuk mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang bernilai positif sehingga tingkah lakunya berbeda
antara sebelum dan sesudah belajar. Menurut Azhar Arsyad dalam bukunya bahwa: “Belajar
adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya.
Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.”7 Sedangkan Menurut M.
Thabroni dan Arif Mustofa: “Salah satu pertanda seorang telah belajar sesuatu adalah adanya
perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut
perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif).”8
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran dari sudut pandang guru adalah serangkaian proses yang dilakukan oleh
guru untuk mengajajarkan siswa. Dari sudut pandang siswa, pembelajaran merupakan proses
yang berisi seperangkat aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Trianto, pembelajaran: “Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran
hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya
7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007), h. 1.
8 Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2013), h. 19.
9
(mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan
yang diharapkan. Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua
arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi
(transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan
sebelumnya.”9
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Media bentuk jamak dari perantara (medium) merupakan sarana komunikasi. Berasal
dari bahasa Latin medium (antara), istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi
antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Menurut Sharon dalam bukunya ada: “Enam
kategori dasar media adalah teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulative) benda-benda
dan orang-orang. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dalam belajar.”10
Bermacam perlatan yang dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi atau
pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari
verbalisme yang masih mungkin terjadi dengan hanya menggunakan alat bantu visual semata.
Media menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “alat, atau alat (sarana)
komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk.”11 Dengan
demikian media yang sebagai alat dapat digunakan sebagai sarana untuk menyalurkan ilmu
dalam membantu memudahkan siswa dalam belajar dan memudahkan guru untuk
mengajarkan dan menyalurkan ilmu kepada siswa. Media saat ini merupakan kebutuhan yang
tidak bisa dipandang sebelah mata dalam mensukseskan program belajar siswa untuk merubah
9 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 17.
10 Sharon E. Smaldino dkk., Instructional Technology & Media For Learning, (Jakarta: Kencana, 2011),
h.7.
11 Kbbi.web.id, media, t.t. Diakses pada tanggal 8 Mei 2018 dari situs: https://kbbi.web.id/media
10
pola pikir, meningkatkan kualitas dan tingkah laku kearah yang lebih baik sesuai yang
diharapkan.
Pada dasarnya para guru dan ahli audiovisual menyambut baik perubahan ini. Guru-
guru mulai merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan tingkah laku siswa. Pencapaian
tujuan pembelajaran tersebut, mulai dipakai berbagai format media. Dari pengalaman mereka,
guru mulai belajar bahwa cara belajar siswa itu berbeda-beda, sebagian lebih cepat belajar
melalui media visual, sebagian melalui media audio, sebagian lebih senang melalui media
cetak, yang lain melalui media audio visual dan sebagainya. Dari sini lahirlah konsep
penggunaan multimedia dalam kegiatan pembelajaran.
Media pendidikan merupakan alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru
atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Alat bantu itu
disebut media pendidikan, sedangkan komunikasi adalah sistem penyampaian, dengan
demikian ada perbedaan antara teknologi pendidikan dengan media pendidikan.
11
2. Manfaat Media Pembelajaran
Media merupakan segala yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi
kepada penerima informasi, menurut Danin bahwa “media pendidikan merupakan seperangkat
alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru dalam rangka berkomunikasi dengan
siswa atau peserta didik.”12 Sehingga penggunaan media yang tepat dalam proses belajar
mengajar sangat membantu siswa dalam mempercepat pemahaman terhadap materi yang
disampaikan.
3. Jenis-Jenis Media
Adapun jenis-jenis media pembelajaran antara lain ialah sebagai berikut:
a. Media audio visual gerak, seperti: Film bersuara, film pada televisi, televisi dan
animasi.
b. Media audio visual diam, seperti: slide gambar atau tulisan.
c. Audio semi gerak, seperti: tulisan bergerak bersuara.
d. Media visual bergerak, seperti: film bisu.
e. Media visual diam, seperti: slide bisu, halaman cetak, foto.
f. Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.
g. Media cetak, seperti: buku, modul.
12 Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 7.
12
C. Android
1. Pengertian Android
Android menurut Murtiwiyati dan Glenn Lauren adalah “sebuah sistem operasi untuk
perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.”13
Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi
mereka. Android memberikan kebebasan bagi pengguna untuk membuat, mengembangkan,
dan menjual aplikasi mereka sendiri untuk digunakan pada perangkat yang mendukung sistem
operasi android. Usaha untuk mengembangkan android pada tahun 2007 dibentuklah aliansi
OHA (Open Handset Alliance) dari beberapa perusahaan. Dampak dari perkembangan
android tersebut dapat dirasakan saat ini, dengan kemudahan akses, fitur dan tampilan
menarik, juga mudah didapatkan dan dipakai. Semua dampak tersebut membuat android
dikenal luas dan sangat disukai pengguna mobile.
2. Kelebihan dan Kekurangan Android
a. Kelebihan Android
Kelebihan-kelebihan yang dimiki android adalah sebagai berikut:
1) Switching dan multitasking yang lebih baik. Pengguna dapat dengan mudah
berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain hanya dengan menyentuh sebuah
icon pada sistem bar.
13 Murtiwiyati dan Glenn Lauren, “Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Budaya Indonesia Untuk
Anak Sekolah Dasar Berbasis Android”. Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Vol. 12, No. 2, Desember 2013, h. 2.
13
2) Kapasitas yang lebih baik untuk beragam widget untuk memanjakan para
penggunanya. Contohnya widget untuk aplikasi Gmail, pengguna tidak perlu
membuka aplikasi Gmail untuk melihat isi di dalamnya.
3) Peningkatan kemampuan copy-paste, pada masalah pemilihan teks yang agak
sulit. Kini hal tersebut telah tertasi, selain copy-paste juga ditambahkan
kemampuan share pada teks yang diseleksi.
4) Browse Chrome lebih cepat. Selain itu pengguna juga bisa mensinkronisasi
antara browse di ponsel dengan Chrome yang ada di komputer.
5) Notifikasi yang mudah terdengar, dan dibaca pada layar utama dan layar kunci.
6) Peningkatan drag and drop serta multitouch dalam ukuran layar yang lebih
besar.
b. Kekurangan Android
Diantara kekurangan-kekurangan android diantaranya ialah:
1) Koneksi internet yang terus menerus. Kebanyakan ponsel android memerlukan
koneksi internet yang simultan atau terus menerus aktif.
2) Iklan. Aplikasi di ponsel android memang bisa didapatkan dengan mudah dan
gratis, namun konsekuensinya di setiap aplikasi tersebut, akan selalu ada iklan
yang muncul dan terpampang sangat lama dan menggangu.
14
D. Glosarium
1. Pengertian Glosarium
Menurut KBBI, glosarium ialah: “kamus dalam bentuk yang ringkas, atau daftar kata
dengan penjelasannya dalam bidang tertentu”14 Glosarium adalah kamus dalam bentuk yang
ringkas; atau, daftar kata dengan penjelasannya dalam bidang tertentu. Glosarium juga disusun
berdasarkan alfabetis. Glosarium berisi istilah-istilah ilmu pengetahuan yang jarang ditemui
dan diletakkan di akhir buku. Dalam pengertian yang lebih umum, suatu glosarium berisi
penjelasan konsep-konsep yang relevan dengan bidang ilmu atau kegiatan tertentu. Glosarium
sangat membantu untuk menemukan arti dari kata-kata yang sulit.
2. Fungsi Glosarium
Diantara fungsi-fungsi dari Glosarium adalah sebagai berikut:
1) Mempermudah memahami istilah-istilah ilmu pengetahuan yang ditemui dalam
sebuah buku.
2) Sebagai sumber pengayaan pengetahuan yang memuat kumpulan istilah bidang
ilmu dalam bahasa asing.
3) Dapat memperkaya perbendaharaan kebahasaan.
4) menyajikan kata-kata berserta artinya yang terkait dengan buku tersebut untuk
memudahkan kita untuk memahami sesuatu kata.
5) Untuk menyajikan kata-kata indeks atau kata kata sulit yang tercantum dalam suatu
buku.
14 Kbbi.web.id, Glosarium, t.t. Diakses pada tanggal 16 Januari 2019 dari situs:
https://kbbi.web.id/glosarium
15
E. Kimia Kelas X
1. Pengertian Kimia
Menurut Ariq Naufal bahwa: “Kimia adalah studi tentang materi, sifat-sifatnya,
bagaimana dan mengapa zat bergabung atau terpisah untuk membentuk zat lain, dan
bagaimana zat berinteraksi dengan energi.”15 Alam dan seluruh isinya adalah materi. Tugas
ilmu kimia adalah mempelajari dan memahami materi-materi di alam tersebut. Materi-materi
dialam sangat banyak macamnya, Untuk mempermudah dalam mempelajarinya, ilmu kimia
dikembangkan menjadi cabang-cabang ilmu kimia yang lebih spesifik seperti kimia fisika,
kimia anorganik, kimia organik, biokimia, kimia lingkungan, kimia bahan makanan, serta
kimia analitik. Dalam ilmu kimia juga terdapat istilah-istilah bahasa kimia yang asing dan
sulit bagi orang yang baru mempelajari, karena istilah di kimia banyak diambil dari bahasa-
bahasa asing seperti bahasa Yunani dan bahasa Inggris.
2. Konsep Dasar Ilmu Kimia
Kelas X terdiri dari beberapa beberapa kumpulan materi diantaranya stuktur atom dan
sistem periodik, konfigurasi elektron, elektron valensi, sifat sistem periodik, perkembangan
teori dan model atom, hukum dasar kimia, stoikiometri, rumus empiris dan rumus molekul,
ikatan kimia, ikatan hidrogen, larutan elektrolit dan non elektrolit, dan reaksi redoks.
15 Ariq Naufal, Apa itu Kimia?, 23 September 2017. Diakses pada tanggal 16 Januari 2019 dari situs:
http://news.gunadarma.ac.id/2017/09/apa-itu-kimia
16
a. Sistem Periodik dan Stuktur Atom
Pengelompokan unsur-unsur kimia disusun dalam sebuah tabel periodik. Pembuatan
unsur-unsur kimia terus berkembang berdasarkan perkembangan ilmu kimia yang pernah
dikemukakan oleh ahli, diantaranya:
1) Unsur Lavoisier
Lavoisier mendefinisikan unsur sebagai zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
yang lebih sederhana, Levoisier membuat daftar 33 unsur kimia yang dikelompokkan menjadi
gas, nonlogam, logam dan tanah.
2) Unsur Doberenier
Doberenier mengelompokkan setiap tiga unsur kimia yang sifatnya mirip menjadi satu
kelompok (triad) berdasarkan berat atomnya.
3) Unsur Ahli Geologi (Telluric Spiral de Chancautois)
Telluric Spiral de Chancautois mengelompokkan unsur-unsur kimia berdasarkan
kenaikan berat atom, unsur-unsur kimia disusun membentuk suatu spiral.
4) Unsur Newlands (Hukum Oktaf)
Jhon Alexander Reina Newlands mengelompokkan unsur-unsur kimia berdasarkan
kenaikan berat atom, Newland menemukan hubungan antara sifat unsur dan berat atom. Sifat-
sifat unsur akan berulang pada unsur kedelapan (oktaf) sehingga unsur kedelapan akan
mempunyai sifat yang sama dengan unsur pertama.
17
5) Unsur Mendeleev dan Meyer
Mendeleev dan Meyer mengahasilkan tabel periodik yang sama walau bekerja secara
terpisah, dan pada waktu yang hampir sama.16
b. Elektron Valensi
Elektron valensi merupakan elektron yang terletak pada kulit terluar sehingga memiliki
tingkat energi paling tinggi, elektron valensi inilah yang berperan dalam reaksi kimia.
Elektron kulit terluar ini dapat lepas, dipertukarkan, atau dipakai bersama dengan atom lain
membentuk ikatan antar atom. Dengan kata lain sifat kimia atom ditentukan oleh elektron
valensi.
Elektron valensi dapat ditentukan dengan dua cara yaitu:
1. Penentuan elektro valensi dari konfigrasi elektron
2. Penentuan elektro valensi menggunakan tabel periodik
c. Sifat-Sifat Sistem Periodik
1) Jari-Jari Atom
Jari-jari atom merupakan jarak elektron terluar inti atom dan menunjukkan ukuran
suatu atom. Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan
cara mengukur jarak inti antar dua atom yang berikatan sesamanya.
16 Muchtaridi dan Sandi Justiana, Kimia 1, (Jakarta: Yudhistira, 2007), h. 7-11.
18
Dalam suatu periode, semakin kekanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini
terjadi karena semakin kekanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin banyak,
sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elektron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap
elektron terluar semakin kuat.
2) Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah besaran tendensi (kecenderungan) suatu atom untuk
menarik elektron. Harga keelektronegatifan bersifat relatif (berupa harga perbandingan suatu
atom terhadap atom lain). Salah satu definisi keelektronegatifan adalah definisi Pauling yang
menghasilkan skala kuantitatif.
3) Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah nilai energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud
gas untuk melepas sebuah elektron paling luar (yang terikat paling lemah) membentuk ion
positif. Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh jari-jari atom dan jumlah elektron valensi atau
muatan inti, semakin kecil jari-jari atom harga energi ionisasi akan semakin besar. Semakin
besar muatan inti, energi ionisasi cenderung akan semakin besar.
4) Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan oleh suatu atom dalam wujud gas
ketika menerima sebuah elektron. Harga afinitas elektron sukar ditentukan secara langsung.
19
d. Perkembangan Teori dan Model Atom
1) Teori Atom Model Atom Dalton
Dalton menyempurnakan pendapat mengenai model atom yang dikemukakan oleh
Leucipos dan Democritus. Secara filosofis mereka menyatakan bahwa atom merupakan materi
yang tak terbagi, menurut Dalton atom merupakan partikel terkecil suatu materi yang
berbentuk bola. Bola-bola atom tersebut khas untuk setiap unsur.
2) Teori Atom Model Atom Thomson
Menurut Thomson, atom merupakan bola yang bermuatan positif dan elektron
menyebar diseluruh bagian atom. Model atom Thomson dapat diibaratkan kismis (sebagai
analogi elektron) yang terdpat dalam roti (sebagai analogi atom).
3) Teori Atom Model Atom Rutherford
Ernest Rutherford merupakan salah seorang murid Thomson. Ia menemukan inti atom
yang memiliki jri-jari jauh lebih kecil dibandingkan jari-jari atomnya. Penemuan inti ini
menggugurka model atom Thomson. Inti atom bermuatan positif berada jauh didalam atom
sedangkan elektron berputar mengelilinginya.
20
4) Teori Atom Model Atom Bohr
Neils Bohr berpendapat elektron beredar mengelilingi inti atom dengan tingkat-tingkat
energi tertentu. Semakin dekat dengan inti tom, tingkat energi semakin rendah. Dan
sebaliknya, semakin jauh dari inti atom tingkat energi semakin tinggi. Tingkat-tingkat energi
ini membentuk lintasan elektron yang berupa lingkaran.
5) Teori Atom Model Atom Mekanika Kuantum
Menurut Louis de Broglie elektron bukan hanya merupakan partikel, melainkan dapat
juga dipandang sebagai gelombang, gerakan elektron dalam lintasannya juga merupakan
gelombang. Menurur Warner Heisenberg kedudukan elektron tidak dapat ditentukan secara
pasti, hal yang dapat ditentukan hanyalah kebolehjadian atau peluang ditemukannya elektron
pada suatu posisi. Selanjutnya Erwin Schrodinger berhasil merumuskan persamaan
gelombang gerakan elektron dalam suatu atom, persaam gelombang tersebut merupakan
persamaan matematika yang bukan lagi berupa fungsi garis melainkan fungsi suatu ruang tiga
dimensi.17
17 Nana Sutresna, Kimia, (Bandung: Grafindo, 2008), h. 19-32.
21
e. Hukum-Hukum Dasar Kimia
Sejak metode ilmiah ditetapkan dalam ilmu kimia, muncullah berbagai hukum yang
menjadi dasar perkembangan ilmu kimia. Beberapa hukum dasar kimia tersebut diantaranya
hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan ganda, hukum
perbandingan volume, dan hukum avogadro.18
f. Stoikiometri
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, aitu dari kata stoicheion yang berarti unsur
dan metron yang berarti mengukur. Berdasarkan arti kata tersebut maka stoikiometri adalah
ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif (jumlah) dari reaktan dan
produk dalam suatu reaksi kimia atau persamaan kimia. Stoikiometri dalam ilmu kimia
merupakan istilah untuk menunjukkan aspek hitungan (kuantitatif) dari ilmu kimia baik
komposisi maupun komposisi kimia. Semua perhitungan dalam ilmu kimia menggunakan
konsep stoikiometri, oleh sebab itu pengetahuan tentang stoikiometri diperlukan untuk
pemahaman dalam mempelajari ilmu kimia.19
g. Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Menurut hukum penggabungan kimia, setiap zat dijelaskan oleh suatu rumus kimia
yang menyatakan jumlah relatif atom yang ada dalam zat itu. Rumus molekul suatu zat
menjelaskan jumlah atom setiap unsur dalam satu molekul zat itu. Rumus molekul dapat
ditentukan untuk semua zat berwujud gas dan cairan serta padatan, seperti glukosa dengan sub
18 Yayan Sunarya dan Agus Setiabudi, Mudah dan aktif Belajar Kimia, (Bandung: Setia Purna Inves,
2007), h.84.
19 Sulakhudhin, Kimia Dasar, (Yogyakarta: Dee Publish, 2019), h. 48.
22
unit molekul yang terdefisikan dengan baik. Sebaliknya, rumus empiris suatu senyawa adalah
rumus paling sederhana yang memberikan jumlah atom relatif yang betul untuk setiap jenis
atom yang ada di dalam senyawa itu. 20
h. Ikatan Hidrogen
1) Gaya Elektrostatik
Gaya elektrostatik antar molekuk senyawa polar menyebabkan suatu senyawa polar
dapat bercampur dengan senyawa polar lainnya. Gaya elektrostatik antar molekul inilah yang
mendasari pembentukan ikatan hidrogen dan gaya tarik antar dipol. Gaya elektrostatik ini pula
yang menyebabkan air yang bersifat polar dapat melarutkan senyawa-senyawa polar yang
lainnya, seperti HCl, NH, HF, dan alkohol.
2) Pengaruh Ikatan Hidrogen Terhadap Titik Didih
Ikatan hidrogen terbentuk pada senyawa yang memiliki gaya elektrostatik antar
molekul yang sangat besar. gaya elektrostatik yang sangat besar ini terjadi pada molekul yang
sangat polar.
20 David W. Oxtoby, Kimia Modern, (Jakarta: Erlangga, 2001), h. 39.
23
3) Mekanisme Terjadinya Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen terjadi akibat adanya gaya elektrostatik antar molekul dengan beda
keelektronegatifan yang besar. ikatan hidrogen terbentuk dari interaksi antar molekul senyawa
kovalen polar yang memiliki perbedaan keelektronegatifan (momen dipol) yang besar antara
hidrogen dan unsur yang berikatan dengannya.21
i. Ikatan Kimia
Ikatan kimia terbagi menjadi tiga yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
1. Ikatan ion (logam-non logam) dapat membentuk senyawa ion, terdapat dalam beberapa
bentuk yaitu padatan yang bersifat tidak dapat menghantarkan arus listrik, lelehan dan
larutan yang bersifat dapat menghantarkan arus listrik.
2. Ikatan kovalen (non logam-non logam) dapat membentuk senyawa kovalen, terdapat
dalam bentuk padatan. Lelehan bersifat tidak dapat menghantarkan arus listrik, larutan
bersifat dapat terionisasi sehingga dapat menghantarkan arus listrik sedangkan jika bersifat
padatan tidak dapat terionisasi sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Berdasarkan jenis ikatannya yaitu tunggal, rangkap dua, rangkap tiga dan koordinasi.
21 Nana Sutresna, Kimia,........, h. 35-39
24
3. Ikatan logam (logam-logam) berdasarkan kepolarannya terbagi menjadi dua yaitu polar
dan non polar. Polar disebabkan oleh bentuk molekul tidak simetris dan perbedaan
keelektronegatifan besar. Sedangkan non polar disebabkan oleh bentuk molekul simetris
dan perbedaan keelektronegatifan kecil.22
j. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan
larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan
elektrolit dikelompokan menjadi dua yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Adapun ciri-
ciri larutan elektrolit kuat yaitu menghasilkan nyala lampu terang, menghasilkan gelembung
lebih banyak, sedangka elektrolit lemah menghasilkan nyala lampu redup, dan menghasilkan
seikit gelembung, elektrolit lemah dapat menghantarkan arus listrik hanya saja daya hantar
arus listriknya tidak sekuat elektrolit kuat.23
k. Reaksi Redoks
Reaksi redoks merupakan gabungan dari dua reaksi yaitu reaksi oksidasi dan reaksi
reaksi reduksi. Terdapat beberapa konsep yang menjelaskan pengertian reaksi redoks, yaitu:
22 Nana Sutresna, Kimia,........, h. 48. 23 Muchtaridi dan Sandi Justiana, Kimia 1,........, h. 193-194.
25
1) Berdasarkan Konsep Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
Oksidasi berasal dari gas oksigen (O2), salah satu sifat gas oksigen adalah
kemampuannya untuk bereaksi dengan berbagai unsur membentuk suatu oksida. Pada
mulanya, oksidasi diartikan sebagai peristiwa bereaksinya suatu zat dengan oksigen. Menurut
konsep tersebut suatu zat dikatakan mengalami oksidasi jika mengikat oksigen.
2) Bilangan Oksidasi
Para ahli mengemukakan konsep redoks berdasarkan bilangan oksidasi (biloks),
setiap atom mempunyai muatan yang disebut juga bilangan oksidasi, yaitu angka atau
bilangan yang menyatakan banyaknya elektron yang telah dilepaskan atau diterima oleh satu
atom dalam suatu senyawa. Bilangan oksidasi diberi tanda positif jika atom itu melepaskan
elektron dan diberi tanda negatif jika menerima elektron.24
3. Manfaat Mempelajari Ilmu Kimia
a. Mengetahui manfaat dan bahaya dari bahan kimia.
b. Memahami alam sekitar dan proses yang berlangsung
c. Mengetahui bahan olahan yang digunakan
d. Mengetahui kandungan kimia yang ada di makanan dan minuman
e. Membantu perawatan medis dan racikan obat
24 Muchtaridi dan Sandi Justiana, Kimia 1,........, h. 213-217.
26
F. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relavan yang terkait dengan penggunaan media pembelajaran
glosarium berbasis android adalah:
Berdasarkan hasil penelitian Zuhrizal Darlatiawan yang berjudul “Pengembangan
Aplikasi Kamus Kimia Berbasis Android Sebagai Media Pembelajaran Kimia SMA”.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa aplikasi kamus kimia berbasis android sebagai
media pembelajaran kimia SMA/MA telah berhasil dikembangkan dengan model 4-D.
Kualitas aplikasi kamus kimia berbasis android sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA
berdasarkan penilaian oleh reviewer memperoleh persentase rata-rata = 77.21% sehingga
termasuk dalam kategori Baik (B). Oleh karerna itu, multimedia interaktif berbasis android ini
layak dijadikan sebagai media pembelajaran dan sumber belajar mandiri.25
25 Zuhrizal Darlatiawan, “Pengembangan Aplikasi Kamus Kimia Berbasis Android Sebagai Media
Pembelajaran Kimia SMA”. SKRIPSI 2017, h. 44.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan, atau sering disebut
R&D yang di gunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut. Menurut Setyosari bahwa “Borg dan Gall mengatakan penelitian pengembangan
adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan.”26
Menurut Trianto bahwa: “Research and Development (R&D) adalah metode penelitian
untuk mengembangkan produk atau menyempurnakan produk dan menguji keefektifan
produk. Produk tersebut dapat berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku,
modul dan alat bantu pembelajaran dikelas atau di laboratorium atau juga perangkat lunak
(software) seperti program komputer, model pembelajaran dan lain-lain.”27
Pengembangan media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
desain pengembangan ADDIE (Analyze-Design-Develop-Implementation-Evaluate).
Pengembangan ini disusun secara terprogram dengan urutan-urutan kegiatan yang sistematis
dalam upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan sumber belajar yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik pembelajaran.
26 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 215.
27 Trianto, Pengantar Penelitian Pendidiksn Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 243
28
Model pengembangan ADDIE (Analyze-Design-Develop-Implementation-Evaluate)
yaitu model pengembangan yang terdiri dari lima tahapan yang meliputi analisis (analyze),
desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation) dan evaluasi
(evaluation). Ada lima tahapan yang terdapat pada model pengembangan ADDIE, yaitu:28
Gambar 3.1 Skema Model Penelitian ADDIE
Proses atau tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk pengembangan
dalam model pengembangan ADDIE. berikut penjelasan dari tahapan proses pengembangan
ADDIE.
1. Tahap Analisis (Analyze)
Tahap analisis merupakan tahap dimana peneliti menganalisis perlunya pengembangan
bahan ajar dan menganalisis kelayakan dan syarat-syarat pengembangan. Analisis yang
dilakukan peneliti meliputi tiga hal sebagai berikut:
28 Riska Imanda, Ibnu Khaldun dan Azhar, “Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia SMA Kelas XI
Pada Materi Konsep Reaksi-Reaksi Dalam Larutan Asam Basa”. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol.5, No.
2, 2017, h. 44-47.
Design Implementation
Analyze
Evaluation
Development
29
a. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan dengan melihat media bahan ajar sebagai informasi
utama dalam pembelajaran serta ketersediaan media tersebut. Pada tahap ini ditemukan bahwa
media bahan ajar perlu dikembangkan untuk membantu siswa dalam belajar.
b. Analisis Materi Pelajaran
Analisis ini dilakukan untuk mencapai kebutuhan media pembelajaran yang
diperlukan. Hal ini dilakukan agar pengembangan media pembelajaran dapat sesuai dengan
materi pelajaran yang berdasarkan kurikulum pendidikan.
c. Analisis Karakter Siswa
Analisis ini dilakukan untuk melihat karakteristik siswa-siswa terhadap pengetahuan,
sikap, dan keterampilan siswa pada materi pelajaran kimia. Hal ini dilakukan agar
pengembangan media yang dilakukan sesuai dengan karakter siswa.
2. Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap ini peneliti mulai merancang media yang dikembangkan sesuai dengan
hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap perancangan dilakukan dengan
menentukan unsur-unsur yang diperlukan dalam aplikasi glosarium, seperti melakukan
rancangan awal tampilan aplikasi, memilih media pengembang aplikasi android, dan
menentukan isi dari aplikasi glosarium tersebut. Hasil dari tahap ini dievaluasi secara mandiri
dan dibantu oleh dosen pembimbing untuk menyempurnakan hasil rancangan.
30
3. Tahap Pengembangan (Development)
Tahap pengembangan merupakan tahap realisasi produk. Pada tahap ini media dibuat
berdasarkan hasil rancangan. Setelah itu, hasil pengembangan tersebut divalidasi oleh
validator. Pada proses validasi, validator menggunakan instrumen yang telah dibuat untuk
memvalidasi seluruh aspek pada media yang telah dikembangkan.
Validator diminta memberikan penilaian terhadap media yang telah dikembangkan
berdasarkan butir aspek kelayakan serta memberikan saran dan masukan yang berkaitan
dengan kekurangan atau kesalahan pada media yang telah dikembangkan. Hasil dari validasi
akan dijadikan acuan untuk revisi perbaikan dan penyempurnaan media. Validasi dilakukan
hingga pada akhirnya media dinyatakan layak untuk diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran.
4. Tahap Implementasi (Implementation)
Pada tahap ini hasil pengembangan diterapkan dalam pembelajaran untuk mengetahui
kualitas dari media pembelajaran yang meliputi kemenarikan, dan efisiensi dalam
pembelajaran. Penerapan dilakukan pada kelompok kecil dikelas untuk mendapat masukan
berupa saran dari siswa sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan produk yang memiliki
kekurangan dan kesalahan dalam pengembangannya. Masukan/tanggapan siswa berupa
jawaban dari angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan dari penggunaan media yang telah
dikembangkan tersebut untuk dievaluasi kembali.
31
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi dilakukan pada semua tahapan model penelitian ADDIE. Evaluasi dilakukan
untuk memperbaiki kesalahan, menambahkan hal-hal yang kurang sesuai saran dan arahan
dari dosen pembimbing, validator, dan para siswa. Sehingga produk pengembangan glosarium
berbasis android mendaparkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Tahap evaluasi ini
bukanlah tahap akhir dari pengembangan karena model penelitian ADDIE yang merupakan
siklus penelitian pengembangan yang terus bisa dikembangkan untuk mencapai hasil yang
lebih baik lagi.
B. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang
berjumlah 20 orang siswa MAN 4 Aceh Besar.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Menurut Sugiono bahwa “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang sebenarnya diukur.”29 Adapun jenis instrumen yang digunakan
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
29 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 173.
32
1. Lembar Validasi
Lembar validasi merupakan sejumlah pernyataan yang ditujukan kepada pakar ahli
media pembelajaran untuk mendapatkan koreksi, kritik dan saran terhadap media
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran kimia yang peneliti rancang pada pokok
bahasan materi pelajaran kimia. Lembar validasi terlampir pada lampiran 4.
2. Lembar Angket
Lembar angket merupakan instrumen yang berisi beberapa pertanyaan yang digunakan
untuk mengumpulkan data dan informasi terhadap penggunaan media glosarium berbasis
android pada materi pelajaran kimia. Lembar angket dalam penelitian ini berisikan
pernyataan-pertanyaan tentang media pembelajaran glosarium berbasis android yang
kemudian diberikan tanggapan berupa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada angket
tersebut. Lembar angket digunakan sebagai alat untuk melihat hasil respon siswa untuk
mengumpulkan data uji coba media pembelajaran glosarium berbasis android. Lembar angket
terlampir pada lampiran 5.
33
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Validasi
Menurut Hadari Nawawi bahwa “validasi adalah tingkat kemampuan instrumen
penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkan.”30
Sebelum media pembelajaran glosarium berbasis android digunakan, divalidasi terlebih
dahulu oleh ahli media pembelajaran. Kegiatan validasi ini dilakukan dengan cara
memberikan media pembelajaran glosarium berbasis android dan lembar validasi kepada
validator. Hasil dari validasi tersebut berupa saran dan masukan yang diperoleh dari validator
yang digunakan sebagai landasan penyempurnaan atau revisi produk.
2. Penyebaran Angket
Menurut Sambas Ali Muhidin bahwa “angket merupakan salah satu teknik
pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar
pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan harus diisi oleh responden.”31 Dalam
penelitian ini metode angket digunakan untuk mengukur kelayakan media pembelajaran
glosarium berbasis android. Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berisi
pernyataan yang berdasarkan skala likert. Dalam penelitian ini angket diberikan kepada
peserta didik untuk mengetahui tanggapan serta jawaban peserta didik terhadap media
pembelajaran glosarium berbasis android.
30 Hadari Nawawi dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1992), h. 178. 31 Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam
Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), h. 25.
34
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
deskriptif kualitatif, yaitu memaparkan hasil pengembangan produk yang berupa media
pembelajaran yang telah diimplementasikan, diuji tingkat kevalidannya dan kelayakan produk.
Data yang diperoleh melalui lembar validasi ahli serta angket respon siswa berupa nilai
kuantitatif yang akan diubah menjadi nilai kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan
yang penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Validasi
Menurut Suharsimi Arikunto untuk “menganalisis data hasil validasi ahli dengan
menggunakan rumus persentase. Skor penilaian yang digunakan yaitu: (1) sangat layak, (2)
layak, (3) kurang layak, (4) tidak layak, (5) sangat tidak layak.”32 Persentase hasil validasi
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
P = ƩX
ƩXi
x 100%
Keterangan:
P = Persentase yang dicari
ƩX = Total skor jawaban yang diberikan oleh validator
ƩXi = Jumlah total skor ideal
100 = Bilangan konstan33
32 Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara:2014), h. 35
33 Sutriono Hariadi, Best Pratice: Implementasi Media Pembelajaran Berbasis TIK Teks Wawancara
Bahasa Jawa Berbasis Blended Learning pada Siswa Kelas VIII, (Probolinggo: Buku-buku, 2019), h. 15.
35
Hasil perhitungan digunakan untuk menentukan kesimpulan atau kategori kelayakan
media sesuai dengan aspek-aspek yang diteliti, berikut klasifikasi kelayakan yang dibagi rata
sesuai dengan 5 kategori pada skala likert. Pembagian rentang kategori kelayakan media dapat
dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kualifikasi Hasil Validasi Produk34
No Presentase (%) Kualifikasi Keterangan
1 85 – 100 Sangat Layak Implementasi
2 75 – 84 Layak Implementasi
3 55 – 74 Kurang Layak Revisi
4 <55 Tidak Layak Revisi
2. Respon Angket
Data yang diperoleh melalui angket respon siswa terhadap media pembelajaran
glosarium berbasis android yang masih berupa data uraian aspek-aspek respon/tanggapan
siswa. Hasil data respon siswa yang digunakan diperoleh dari angket yang telah dibagikan.
Data tersebut dianalisis menggunakan rumus persentase. Menurut Djemari Mardapi “skor
penilaian yang digunakan yaitu: (1) sangat setuju, (2) setuju, (3) kurang setuju, (4) tidak
setuju, (5) sangat tidak setuju.”35 Persentase tanggapan siswa dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut.
P = ƩX
ƩXi
x 100%
34 Sutriono Hariadi, Best Pratice: Implementasi Media Pembelajaran Berbasis TIK Teks Wawancara
Bahasa Jawa Berbasis Blended Learning pada Siswa Kelas VIII, (Probolinggo: Buku-buku, 2019), h. 15.
35 Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Tes dan Non Tes, (Jogjakarta: Mitra Cendikia, 2008), h. 121.
36
Keterangan:
P = Persentase yang dicari
ƩX = Total skor jawaban yang diberikan oleh validator
ƩXi = Jumlah total skor ideal
100 = Bilangan konstan36
Tolak ukur yang digunakan untuk menginterpretasikan persentase nilai respon siswa
dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kriteria Respon Siswa37
No Presentase (%) Kualifikasi Keterangan
1 80 – 100 Menarik Dapat digunakan tanpa revisi
2 60 – 79 Cukup Menarik Dapat digunakan dengan revisi kecil
3 50 – 59 Kurang Menarik Tidak dapat digunakan
4 <49 Tidak Menarik Terlarang digunakan
36 Sutriono Hariadi, Best Pratice: Implementasi Media Pembelajaran Berbasis TIK Teks Wawancara
Bahasa Jawa Berbasis Blended Learning pada Siswa Kelas VIII, (Probolinggo: Buku-buku, 2019), h. 15.
37 Sa’dun Akbar dan Hadi Sriwiyana, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial, (Malang: Cipta Media, 2011), h. 207.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian (research) dan pengembangan
(development) (R&D) yaitu pengembangan glosarium berbasis android pada materi kimia di
MAN 4 Aceh Besar. Model penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah model pengembangan ADDIE. Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang
dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.38
Model pengembangan ADDIE terdiri dari lima tahapan yaitu yang meliputi analisis
(analyze), desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation)
dan evaluasi (evaluation). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penilaian uji kelayakan
produk dari validasi ahli, dan respon peserta didik terhadap media pembelajaran yang
dikembangkan.
a. Tahap Analisis (Analyze)
Tahap pertama yaitu analisis, dimana pada tahap ini peneliti mendapatkan informasi
dari sekolah melalui observasi dan wawancara dengan guru kimia pada tanggal 23 November
2019 mengenai kesulitan dalam memahami istilah kimia pada materi pelajaran kimia yang
sesuai dengan kurikulum 2013 yang memuat tiga aspek penting, yaitu pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotor), nilai dan sikap (afektif). Aspek kognitif yaitu istilah-istilah kimia,
aspek psikomotor yaitu kemampuan siswa dalam menggunakan aplikasi dan memanfaatkan
38 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 215.
38
aplikasi seperti menambahkan istilah-istilah kimia yang baru, dan afektif yaitu sikap siswa
dalam menggunakan dan memanfaatkan HP sebagai media pembelajaran.
Berdasarakan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, diperoleh hasil
bahwa kesulitan yang dialami oleh siswa-siswa yang baru mempelajari ilmu kimia mengalami
kesulitan dalam mengingat dan memahami istilah-istilah kimia. Dalam kimia memahami
istilah kimia sangat penting untuk pembelajaran kimia tersebut. Baik dari segi ilmu teori, ilmu
hitungan, dan ilmu reaksi kimia. Melalui tahap analisis inilah diperoleh informasi bahwa
dalam proses pembelajaran peserta didik yang baru saja menempuh pendidikan sekolah
tingkat atas cenderung mengalami kesulitan dalam memahami ilmu kimia secara umum
maupun khusus.
Kesulitan tersebut dapat menghambat kemampuan peserta didik dalam memecahkan
masalah-masalah kimia sehingga peserta didik mengalami kesulitan dalam menarasikan dan
mendeskripsikan apa yang dipelajari dari kimia tersebut. Berdasarkan analisis kebutuhan,
glosarium berbasis android menjadi sebuah media pembelajaran berbasis teknologi yang
sesuai dengan perkembangan zaman revolusi industri 4.0. Glosarium berbasis android yang
berisikan istilah-istilah kimia, yang menggantikan sebuah buku menjadi sebuah aplikasi di HP
untuk memudahkan siswa dalam menggunakan dan mempelajarinya dimanapun dan
kapanpun.
39
b. Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap ini peneliti mulai merancang media yang dikembangkan sesuai dengan
hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap perancangan dilakukan dengan
membuat sketsa awal untuk menentukan unsur-unsur yang diperlukan dalam aplikasi
glosarium. Yaitu tampilan aplikasi yang dirancang dengan menggambarkan sketsa aplikasi
pada kertas sebagai acuan dalam membuat aplikasi.
Media pengembang aplikasi android yang peneliti gunakan adalah aplikasi MIT App
Inventor yang mudah digunakan untuk pemula yang kurang memahami bahasa pemograman
dan coding, aplikasi MIT ini juga bisa digunakan pada laptop atau komputer dengan
spesifikasi rendah, tetapi seiring banyaknya data dari pengembangan aplikasi semakin berat
respon laptop atau komputer menjalankan proses editing. Menggunakan aplikasi MIT ini juga
harus menggunakan internet yang harus selalu terhubung.
Kemudian menentukan isi dari aplikasi glosarium tersebut, peneliti mengumpulkan
istilah-istilah kimia dari buku-buku sekolah kelas X seperti buku terbitan Erlangga yang
ditulis Michael Purba, dan Unggul Sudarmo. Buku terbitan PHiBETA yang ditulis Unggul
Sudarmo. Buku terbitan Masmedia yang ditulis Tarti Harjani. Peneliti menggunakan buku-
buku kimia sekolah yang dapat dijumpai sebagai referensi dalam mengumpulkan istilah-istilah
kimia yang akan di masukkan kedalam aplikasi. Peneliti juga menggunakan sumber lain yang
ada di internet dan buku kamus kimia yang dapat peneliti jumpai di perpustakaan. Istilah-
istilah tersebut peneliti kumpulkan dalam satu file Microsoft Word untuk memudahkan dalam
melihat istilah yang sama, memudahkan menyusun sesuai abjad, dan memudahkan
menambah, mengurangkan, dan memperbaiki istilah-istilah kimia yang akan dimasukkan
kedalam aplikasi. Istilah-istilah kimia kelas X yang terkumpul adalah sebanyak 286 istilah.
40
Selanjutnya menentukan fitur-fitur yang akan ditambahkan dalam aplikasi glosarium,
yaitu fitur menambahkan istilah kimia baru secara mandiri oleh pengguna. Fitur periodik
unsur dan fitur biografi singkat dari kimiawan muslim. Peneliti juga mengumpulkan bahan-
bahan untuk pengembangan yang akan dibuat seperti gambar-gambar background untuk
aplikasi dan membuat logo untuk aplikasi menggunakan aplikasi Corel Draw.
c. Tahap Pengembangan (Development)
Tahap pengembangan merupakan tahap ketiga penelitian ADDIE. Dari hasil sketsa
rancangan media, data istilah-istilah kimia, dan bahan-bahan yang telah dikumpulkan
sebelumnya dalam rancangan. Aplikasi dibuat menggunakan MIT App Inventor. Peneliti
memilih menggunakan MIT App Inventor setelah melakukan sedikit percobaan, pencarian dan
pengalaman dari media pengembang aplikasi lainnya. MIT App Invetor mudah digunakan
oleh pemula yang kurang memahami bahasa pemograman atau coding, bisa digunakan pada
laptop atau komputer yang spesifikasinya rendah, namun harus menggunakan koneksi
internet.
Aplikasi dibuat sesuai rancangan yang telah dibuat. Pengembangan dilakukan dengan
memasukkan bahan-bahan yang telah dikumpulkan yaitu, logo, gambar latar, istilah-istilah
kimia, periodik unsur dan biografi singkat kimiawan muslim. Cara membuatnya peneliti
belajar secara mandiri dari konten video yang ada di Youtube dan mengembangkannya setelah
memahami video yang ditonton. Aplikasi yang telah selesai dievaluasi kembali secara mandiri
dan dievaluasi oleh dosen pembimbing untuk menyempurnakan hasil pengembangan.
Kemudian dilakukan uji validasi untuk melihat kelayakan dari aplikasi glosarium oleh
validator ahli kemudian di perlihatkan kepada siswa untuk memperoleh respon mereka
41
terhadap pengembangan glosarium melalui penyebaran angket. Berikut tahapan
pengembangan yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1) Tahap Validasi Media
Validasi adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data
sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkan.39 Validator diminta memberikan penilaian
terhadap media yang telah dikembangkan berdasarkan butir aspek kelayakan serta
memberikan saran dan masukan yang berkaitan dengan kekurangan atau kesalahan pada
media yang telah dikembangkan. Hasil dari validasi dijadikan sebagai patokan evaluasi untuk
revisi perbaikan dan penyempurnaan media. Validasi dilakukan hingga pada akhirnya media
dinyatakan layak untuk diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran.
39 Hadari Nawawi dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1992), h. 178.
42
Penilaian ahli media terhadap produk glosarium berbasis android dapat dilihat pada
Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Validasi Glosarium Berbasis Android
No Kriteria Penilaian V1 V2
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
Aspek Materi
a. Istilah yang digunakan sesuai dengan SK, KD
dan indikator pembelajaran kimia kelas X √ √
b. Tidak ada konsep yang menyimpang dari
pelajaran kimia kelas X √ √
c. Kesesuaian istilah dengan penjelasan √ √
d. Istilah yang terdapat dalam penjelasan memiliki
penjelasan lainnya √ √
2
Aspek Bahasa
a. Bahasa yang digunakan mudah dipahami √ √
b. Penggunaan bahasa sesuai EYD √ √
c. Penggunaan tanda baca yang benar √ √
d. Tatanan bahasa tidak rancu √ √
e. Tidak terdapat kalimat yang menimbulkan
makna ganda √ √
f. Bahasa yang digunakan sesuai dengan
perkembangan intelektual (tingkat berpikir)
siswa
√ √
3
Aspek Desain dan Penggunaan
a. Aplikasi mudah digunakan √ √
b. Aplikasi dapat digunakan dengan lancar √ √
c. Tampilan aplikasi menarik √ √
d. Daftar istilah kimia tersusun sesuai abjad √ √
e. Jenis dan ukuran font mudah dibaca √ √
f. Background (gambar latar) menarik √ √
g. Perpaduan warna sesuai √ √
43
Keterangan:
5 = Sangat Layak = Skor 5
4 = Layak = Skor 4
3 = Cukup Layak = Skor 3
2 = Kurang Layak = Skor 2
1 = Sangat Tidak Layak = Skor 1
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh hasil validasi dan saran dari validator terhadap
glosarium berbasis android. Validasi merupakan hasil penilaian dan pengamatan ahli terhadap
suatu produk yang dikembangkan, produk yang dikembangkan yaitu glosarium berbasis
android. Glosarium validasi oleh 2 orang validator untuk menilai aspek-aspek yang
terkandung dalam media pembelajaran. Validasi dilakukan oleh ahli bidang kimia atau media
pembelajaran. Diantaranya ialah dosen dari Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan dan dari Prodi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi.
2) Respon Siswa Terhadap Media Glosarium
Data angket respon siswa pada uji coba penggunaan produk yang melibatkan 20 orang
siswa dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Angket Respon Siswa Terhadap Produk Glosarium
No Pernyataan
Jumlah peserta didik yang
menjawab
SS S KS TS STS
1 Istilah yang terdapat dalam penjelasan memiliki
penjelasan lainnya 5 15 0 0 0
2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami 7 13 0 0 0
3 Media pembelajaran glosarium berbasis android
mudah digunakan 14 5 1 0 0
4 Media pembelajaran glosarium berbasis android dapat
digunakan dengan lancar 12 8 0 0 0
5 Tampilan media pembelajaran glosarium berbasis
android menarik 10 10 0 0 0
6 Daftar istilah kimia tersusun sesuai abjad 11 9 0 0 0
7 Jenis dan ukuran font mudah dibaca 12 8 0 0 0
44
No Pernyataan
Jumlah peserta didik yang
menjawab
SS S KS TS STS
8 Background (gambar latar) pada menarik 6 14 0 0 0
9 Perpaduan warna sesuai 6 13 1 0 0
10 Menggunakan media pembelajaran glosarium android
membantu saya untuk memahami istilah kimia 11 9 0 0 0
Keterangan:
SS = Sangat Setuju = Skor 5
S = Setuju = Skor 4
KS = Kurang Setuju = Skor 3
TS = Tidak Setuju = Skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju = Skor 1
d. Tahap Implementasi (Implementation)
Pada tahap ini peneliti tidak melakukan uji coba pada proses belajar mengajar
dikarenakan keterbatasan waktu, tetapi hanya membagikan lembar angket dan produk. Peneliti
memberikan penjelasan tentang bagaimana cara menginstal aplikasi glosarium dan
menggunakannya, serta memberikan penjelasan mengenai kelebihan dari aplikasi glosarium.
Penjelasan tersebut berupa kelebihan dan kekurangan dari glosarium berbasis android.
Glosarium yang secara umum ditemukan dalam bentuk buku dikembangkan menjadi sebuah
aplikasi berbasis android.
Sebuah HP yang berisikan glosarium yang selalu dibawa kemanapun dan bisa dibaca
kapanpun yang menjadi sebuah kelebihan dari aplikasi ini. Aplikasi yang akses glosariumnya
tanpa koneksi internet, tanpa iklan-iklan yang mengganggu, dan sedikit menggunakan data
internet untuk mengakses periodik unsur dan biografi singkat kimiawan muslim. Setelah
memaparkan tentang aplikasi glosarium kimia tersebut kemudian peneliti menyebarkan angket
45
respon kepada 20 orang siswa kelas X untuk melihat respon siswa terhadap pengembangan
glosarium berbasis android di MAN 4 Aceh Besar.
e. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Tahap evaluasi adalah tahap pengukuran atau perbaikan media yang telah dianalisis,
didesain, dinilai oleh ahli dan diuji cobakan. Pada tahap analisis, evaluasi diperlukan untuk
mengukur kebutuhan pengembangan media. Setelah media dievaluasi kemudian dilakukan
tahap perancangan glosarium kimia berbasis android. Pada tahap rancangan evaluasi
dilakukan saat menentukan sketsa tampilan aplikasi, pengumpulan istilah kimia dan
pengumpulan bahan lainnya. Setelah dievaluasi dan direvisi kemudian direalisasikan pada
tahap pengembangan.
Tahap pengembangan adalah membuat sebuah rancangan produk menjadi produk jadi
yang bisa digunakan. Media yang telah dikembangkan dievalusi secara mandiri dan dibantu
oleh dosen pembimbing untuk kemudian diuji validasi oleh validator. Pada tahap ini media
yang telah dikembangkan divalidasi untuk melihat kelayakan suatu produk. Hasil validasi
tersebut digunakan untuk melihat kelayakan dan dapat dievaluasi untuk melihat dan
memperbaiki ketidaklayakan media yang telah dikembangkan sesuai saran dari validator ahli
agar memperoleh hasil yang layak.
46
Selanjutnya setelah tahap pengembangan selesai kemudian diimplementasikan atau
diuji coba lapangan, untuk mendapatkan hasil berupa respon siswa terhadap media yang telah
dikembangkan. Dari hasil implementasi tersebut dilakukan evaluasi dan revisi media jika
respon siswa buruk terhadap glosarium kimia berbasis android. Hal ini dilakukan agar media
pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan dan sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran di sekolah.
2. Pengolahan Data
a. Hasil Validasi Media Pembelajaran
Hasil persentase validasi ahli terhadap glosarium berbasis android dapat dihitung
menggunakan persamaan sebagai berikut:
P (%) = jumlah total skor yang diperoleh
jumlah total skor ideal x 100
Tabel 4.3 Penilaian Validasi Glosarium Berbasis Android
No Kriteria Penilaian Skor Persentase
(%) V1 V2
1
Aspek Materi
e. Istilah yang digunakan sesuai dengan SK, KD
dan indikator pembelajaran kimia kelas X 5 2 70
f. Tidak ada konsep yang menyimpang dari
pelajaran kimia kelas X 5 3 80
g. Kesesuaian istilah dengan penjelasan 5 3 80
h. Istilah yang terdapat dalam penjelasan
memiliki penjelasan lainnya 5 2 70
Total 300
Rata-rata 75
47
No Kriteria Penilaian Skor Persentase
(%) V1 V2
2
Aspek Bahasa
g. Bahasa yang digunakan mudah dipahami 5 2 70
h. Penggunaan bahasa sesuai EYD 5 2 70
i. Penggunaan tanda baca yang benar 5 2 70
j. Tatanan bahasa tidak rancu 5 3 80
k. Tidak terdapat kalimat yang menimbulkan
makna ganda 5 3 80
l. Bahasa yang digunakan sesuai dengan
perkembangan intelektual (tingkat berpikir)
siswa
5 1 60
Total 430
Rata-rata 71.7
3
Aspek Desain dan Penggunaan
h. Aplikasi mudah digunakan 5 4 90
i. Aplikasi dapat digunakan dengan lancar 5 5 100
j. Tampilan aplikasi menarik 5 2 70
k. Daftar istilah kimia tersusun sesuai abjad 5 4 90
l. Jenis dan ukuran font mudah dibaca 5 3 80
m. Background (gambar latar) menarik 5 2 70
n. Perpaduan warna sesuai 5 4 90
Total 590
Rata-rata 84.3
Persentase rata-rata 77
Keterangan: V1= Validator 1
V2= Validator 2
Berdasarkan hasil penilaian uji validasi yang telah dilakukan oleh validator dapat
diketahui bahwa media pembelajaran glosarium berbasis android yang dikembangkan masuk
kedalam kualifikasi layak dengan persentase rata-rata yang diperoleh dari validator sebesar
77%. Dimana penilaian dari aspek materi diperoleh persentase sebesar 75%, aspek bahasa
71,7%, dan aspek desain dan penggunaan 84,3%.
48
Namun demikian terdapat beberapa masukan dari kedua validator, yaitu validator
media pembelajaran pertama menyatakan bahwa aplikasi glosarium ini untuk dapat terus
ditambahkan fitur-fitur yang berhubungan dengan kimia. Sedangkan dengan validator kedua
mengatakan bahwa glosarium android ini perlu untuk diperbaiki sesuai saran validator
terhadap istilah kimia yang keliru pada glosarium. Berikut hasil revisi produk sesuai dengan
masukan dari kedua validator di atas:
1. Saran dan Masukan Dari Validator I
Gambar 4.1 Sebelum Revisi Penambahan Istilah
49
Gambar 4.2 Sesudah Revisi Penambahan Istilah
2. Saran dan Masukan Dari Validator I
50
Gambar 4.3 Sebelum Perbaikan Penjelasan Istilah
Gambar 4.4 Sesudah Perbaikan Penjelasan Istilah
b. Respon Siswa Terhadap Produk Glosarium
Berikut tabel persentase respon siswa terhadap produk glosarium yang
dikembangkan di MAN 4 Aceh Besar. Hasil persentase angket siswa terhadap glosarium
berbasis android dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut:
P (%) = jumlah total skor yang diperoleh
jumlah total skor ideal x 100
51
Tabel 4.4 Penilaian Angket Respon Siswa Terhadap Produk Glosarium
No Pernyataan
Jumlah peserta
didik yang
menjawab Jumlah
skor
Persentase
(%)
5 4 3 2 1
1
Istilah yang terdapat dalam
penjelasan memiliki
penjelasan lainnya
5 15 0 0 0 85 85
2 Bahasa yang digunakan
mudah dipahami 7 13 0 0 0 87 87
3
Media pembelajaran
glosarium berbasis android
mudah digunakan
14 5 1 0 0 93 93
4
Media pembelajaran
glosarium berbasis android
dapat digunakan dengan
lancar
12 8 0 0 0 92 92
5
Tampilan media
pembelajaran glosarium
berbasis android menarik
10 10 0 0 0 90 90
6 Daftar istilah kimia tersusun
sesuai abjad 11 9 0 0 0 91 91
7 Jenis dan ukuran font
mudah dibaca 12 8 0 0 0 92 92
8 Background (gambar latar)
pada menarik 6 14 0 0 0 86 86
9 Perpaduan warna sesuai 6 13 1 0 0 85 85
10
Menggunakan media
pembelajaran glosarium
android membantu saya
untuk memahami istilah
kimia
11 9 0 0 0 91 91
Total 892
Persentase Rata-rata 89.2
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dari penyebaran angket respon kepada 20
siswa MAN 4 Aceh Besar. Diperoleh hasil persentase rata-rata respon atau tanggapan siswa
terhadap glosarium berbasis android yang dikembangkan yaitu 89.2% dengan kualifikasi
menarik. Hal tersebut menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan dapat membantu
52
belajar siswa secara terbimbing dan mandiri dengan media pembelajaran glosarium berbasis
android, sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran glosarium berbasis android
pada materi kimia kelas X dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sebuah produk media pembelajaran
berupa glosarium berbasis android. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu analisis
(analyze), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi
(Implementation), dan evaluasi (evaluation). Pada tahap awal yaitu analisis peneliti
melakukan observasi dan wawancara dengan siswa MAN 4 Aceh Besar. Penelitian ini
dilakukan di MAN 4 Aceh Besar pada materi kimia kelas X. Sebagaimana yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa bagi siswa yang baru mempelajari ilmu kimia tentunya akan
mengalami kesulitan dalam mengingat dan memahami istilah-istilah kimia. Dengan
permasalahan tersebutlah penelitian pengembangan ini dilakukan untuk mengurangi kesulitan
siswa dan juga berguna untuk menambah media pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum
2013 dan bisa digunakan kapanpun dan dimanapun melalui HP. Setelah analisis dilakukan dan
dievaluasi, peneliti tertarik untuk mengembangkan media pembelajaran glosarium berbasis
android pada materi kimia kelas X dengan tujuan agar peserta didik mampu memahami
konsep materi kimia kelas X.
Tahap perancangan (design) peneliti membuat rancangan glosarium berbasis android
berdasarkan hasil analisis terhadap kebutuhan sekolah dan siswa, berdasarkan kurukulum
2013, dan berdasarkan perkembangan zaman yang serba menggunakan teknologi. Rancangan
ini dilakukan untuk memudahkan tahap pengmbangan atau pembuatan produk. Rancangan
53
yang dilakukan yaitu mengumpulkan unsur-unsur yang diperlukan dalam aplikasi glosarium,
yaitu istilah kimia yang telah dikumpulkan dalam satu file Microsoft Word, biografi singkat
kimiawan muslim yang juga terlebih dahulu di kumpulkan dalam file Word, mengumpulkan
gambar-gambar untuk bahan background aplikasi periodik, membuat logo untuk aplikasi dan
mencari website periodik unsur yang lengkap penjelasannya. Tahap perancangan yang telah
selesai kemudian dievaluasi sendiri sebelum di kembangkan.
Glosarium kimia berbasis android yang telah peneliti kembangkan pada tahap
pengembangan berisi istilah-istilah kimia kelas X dan beberapa fitur tambahan yang berkaitan
dengan kimia yang menjadikan aplikasi ini berbeda dengan aplikasi lainnya. Fitur-fitur
tersebut yaitu, biografi beberapa kimiawan muslim yang membukanya harus menggunakan
koneksi internet dan dilengkapi fitur unduh untuk bisa dibuka tanpa koneksi internet. Fitur ini
bisa peneliti buat tanpa menggunakan koneksi internet tetapi tampilan yang ditampilkan
menjadi kurang menarik untuk dilihat dan tidak tersusun rapi. Kemudian periodik unsur,
untuk membuka periodik unsur ini juga menggunakan koneksi internet karena periodik unsur
yang ada di aplikasi glosarium yang peneliti adalah periodik unsur yang dikembangkan orang
lain di website. Peneliti menggunakan periodik unsur tersebut karena sangat cocok bagi
pelajar karena lengkapnya deskripsi tiap-tiap unsur.
Glosarium yang telah menjadi produk yang bisa digunakan kemudian dilakukan
evaluasi dengan cara memvalidasi untuk melihat kelayakan dan penyebaran angket untuk
melihat respon siswa terhadap aplikasi yang telah dikembangkan. Validasi media
pembelajaran glosarium berbasis android dilakukan oleh dua orang validator. Validator
pertama yaitu Bapak M. Ridwan Harahap, M.Si dan validator kedua yaitu Ibuk Adean
Mayasri, M.Si. Dari hasil validasi tersebut didapatkan nilai pada tiap aspek yaitu, 75% pada
54
aspek materi, 71.7% pada aspek bahasa, dan 84.3% pada aspek desain dan penggunaan. Dan
diperoleh hasil rata-rata dari validasi tiap-tiap aspek sebesar 77% dengan kualifikasi layak.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Zuhrizal
Darlatiawan yang berjudul “Pengembangan Aplikasi Kamus Kimia Berbasis Android Sebagai
Media Pembelajaran Kimia SMA”. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa aplikasi
kamus kimia berbasis android sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA telah berhasil
dikembangkan dengan model 4-D. Kualitas aplikasi kamus kimia berbasis android sebagai
media pembelajaran kimia SMA/MA berdasarkan penilaian oleh reviewer memperoleh
persentase rata-rata = 77.21% sehingga termasuk dalam kategori Baik (B). Oleh karerna itu,
multimedia interaktif berbasis android ini layak dijadikan sebagai media pembelajaran dan
sumber belajar mandiri.40
40 Zuhrizal Darlatiawan, “Pengembangan Aplikasi Kamus Kimia Berbasis Android Sebagai Media
Pembelajaran Kimia SMA”. SKRIPSI 2017, h. 44.
55
Selanjutnya melihat respon siswa dengan cara pengisian angket tanggapan siswa yang
dibagikan kepada 20 orang siswa. Siswa yang mengisi angket respon tanggapan merupakan
siswa MAN 4 Aceh Besar Kelas X. Berdasarkan perolehan jumlah rata-rata persentase hasil
respon siswa terhadap pengembangan glosarium berbasis android yaitu 89.2% dengan
kualifikasi menarik dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Tahap implementasi, pada tahap ini peneliti tidak melakukan uji coba pada proses
belajar mengajar dikarenakan keterbatasan waktu, tetapi hanya membagikan lembar angket
dan produk. Dan peneliti memberikan penjelasan tentang bagaimana cara menginstal aplikasi
glosarium dan menggunakannya, serta memberikan penjelasan mengenai kelebihan dari
aplikasi glosarium. Penjelasan tersebut berupa kelebihan dan kekurangan dari glosarium
berbasis android. Glosarium yang secara umum ditemukan dalam bentuk buku dikembangkan
menjadi sebuah aplikasi berbasis android yang bisa digunakan kapanpun dan dimanapun saat
menggunakan HP.
Jika penyebaran angket respon siswa tanpa adanya uji coba pada proses belajar
mengajar, maka penelitian pengembangan yang telah peneliti lakukan hanya sampai pada
tahap pengembangan. Sedangkan tahap evaluasi dari tahapan penelitian ADDIE telah
dilakukan evaluasi formatif yaitu evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir dari tahapan
model penelitian ADDIE.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis menjelaskan dan memaparkan tentang hasil penelitian yang berjudul
Pengembangan Glosarium Berbasis Android pada Materi Kimia Kelas X Di MAN 4 Aceh
Besar, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Glosarium berbasis android yang dikembangkan layak digunakan di MAN 4 Aceh
Besar pada materi pelajaran kimia kelas X.
2. Respon siswa terhadap pengembangan glosarium berbasis android mendapatkan
respon dengan persentase 89.2% dengan kualifikasi menarik dan dapat digunakan
sebagai media pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka peneliti dapat mengajukan saran-
saran sebagai berikut:
1. Glosarium berbasis android diharapkan dapat berkembang dengan menambah lebih
banyak lagi istilah-istilah kimia kelas 1, 2, dan 3. Dan memperbaiki fitur biografi
singkat kimiawan muslim agar bisa diakses tanpa menggunakan koneksi internet. Dan
juga menambahkan fitur-fitur aplikasi yang berkaitan dengan kimia seperti,
menambahkan video pembelajaran, menambahkan modul-modul dan bacaan kimia,
menambahkan soal-soal dan contoh perhitungan dan reaksi kimia, menambahkan
bentuk-bentuk molekul 3D, menambahkan sejarah penemuan-penemuan kimia, dll.
57
2. Glosarium berbasis android yang dikembangkan oleh peneliti dibuat menggunakan
aplikasi website MIT App Inventor secara online. MIT App Inventor sangat
disarankan bagi pemula yang kurang memahami bahasa atau coding. Penggunaan MIT
juga peneliti sarankan bagi peneliti selanjutnya yang memiliki laptop atau komputer
yang spesifikasinya rendah, tetapi apabila memiliki laptop atau komputer yang
spesifikasinya tinggi dan memahami bahasa pemograman sebaiknya menggunakan
aplikasi pengembang Android Studio. Data-data dari istilah kimia yang peneliti
masukkan kedalam aplikasi tidak menggunakan fungsi database sehingga sulit untuk
menambahkan data-data istilah kimia yang baru. Peneliti berharap, selanjutnya dapat
dikembangkan lagi menggunakan fungsi database agar memudahkan peneliti
selanjutnya dalam manambah, mengurangkan dan memperbarui data-data dari istilah-
istilah kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Sa’dun dan Hadi Sriwiyan. (2011). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Malang: Cipta Media.
Alwi, Hasan. Dkk. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi keempat. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. (2014). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Danin, Sudarwan. (2013). Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Darlatiawan, Zuhrizal “Pengembangan Aplikasi Kamus Kimia Berbasis Android Sebagai
Media Pembelajaran Kimia SMA”. SKRIPSI 2017.
Hariadi, Sutriono. 2019). Best Pratice: Implementasi Media Pembelajaran Berbasis TIK Teks
Wawancara Bahasa Jawa Berbasis Blended Learning pada Siswa Kelas VIII.
Probolinggo: Buku-buku.
Id.wikipedia.org, Glosarium, diakses pada tanggal 13 Januari 2019 dari situs:
https://id.wikipedia.org/wiki/glosarium
Imanda, Riska, dkk. “Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia SMA Kelas XI Pada Materi
Konsep Reaksi-Reaksi Dalam Larutan Asam Basa”. Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia, Vol.5, No. 2.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Glosarium, diakses pada tanggal 16 Januari 2019 dari situs:
https://kbbi.web.id/glosarium
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Media, diakses pada tanggal 8 Mei 2018 dari situs:
https://kbbi.web.id/media
Kusniyati, Harni dan Nicky Saputra Pangondian Sitanggang, “Aplikasi Edukasi Budaya Toba
Samosir Berbasis Android”. Jurnal Teknik Informatika, Vol. 9, No.1.
Maiyana, Efmi. “Pemanfaatan Android Dalam Perancangan Aplikasi Kumpulan Doa”. Jurnal
Sains dan Informatika, Vol.4, No.1.
Mardapi, Djemari. (2008). Teknik Penyusunan Tes dan Non Tes. Jogjakarta: Mitra Cendikia.
Muchtaridi dan Sandi Justiana. (2007). Kimia 1. Jakarta: Yudhistirah.
59
Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurrahman. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur
dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Murtiwiyati dan Glenn Lauren, “Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Budaya Indonesia
Untuk Anak Sekolah Dasar Berbasis Android”. Jurnal Ilmiah KOMPUTASI, Vol. 12,
No. 2.
Naufal, Ariq. Apa itu Kimia? 23 September 2017. Diakses pada tanggal 16 Januari 2019 dari
situs: http://news.gunadarma.ac.id/2017/09/apa-itu-kimia
Nawawi, Hadari dan Martini Hadari. (1992). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Oxtoby, David W. (2001). Kimia Modern. Jakarta: Erlangga.
Purba, Micheal dan Eti Sarwiyati. (2017). Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X, edisi revisi 2016.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Setyosari, Punaji. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Smaldino, Sharon E. dkk. (2011). Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta:
Kencana.
Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sulakhudhin. (2019). Kimia Dasar. Yogyakarta: Dee Publish.
Sulihati dan Andriyani. “Aplikasi Akademik Online Berbasis Mobile Android Pada
Universitas Tama Jagakarsa”. Jurnal Sains dan Teknologi. Vol. XI, No. 1. ISSN 1978-
001X.
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi, (2007). Mudah dan aktif Belajar Kimia. Bandung: Setia
Purna Inves.
Sutresna, Nana. (2008). Kimia. Bandung: Grafindo.
Suyono dan Haryanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tegeh, I Made dan I Made Kirna. “Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian Pendidikan
Dengan Addie Model” ISSN 1829-5282.
Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.
60
Trianto, (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana.
Trianto. (2011). Pengantar Penelitian Pendidiksn Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.
61
Lampiran 1 Surat Keputusan Dekan tentang Pembimbing Skripsi
62
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Kementerian Agama
63
Lampiran 3 Surat Bukti Penelitian dari MAN 4 Aceh Besar
64
Lampiran 4 Hasil Validasi Media Pembelajaran oleh Validator
65
66
67
68
69
70
Lampiran 5 Lembar Hasil Angket Respon Siswa
71
72
73
74
Lampiran 6 Daftar Istilah-Istilah Kimia Kelas X
Adisi : Pengubahan senyawa hidrokarbon berikatan rangkap atau rangkap tiga (tak jenuh), di
mana terjadi penyerapan atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi
ikatan tunggal (jenuh).
Afinitas Elektron : Besarnya energi yang dilepas atau diserap oleh atom netral, dalam bentuk
gas. pada penambahan satu elektron sehingga membentuk ion negatif.
Air Kristal : Molekul-molekul air yang terdapat/terjebak dalam kristal dan menjadi bagian dari
sistem kristal tersebut. Air kristal akan terlepas pada pemanasan.
Akseptor : Penerima elektron yang dilepaskan oleh pendonor/pemberi elektron
Aktinida : Kelompok unsur kimia yang mencakup 15 unsur, mulai dari Aktinium (Ac) sampai
Lawrensium (Lr) pada tabel periodik, dengan nomor atom 89 sampai 103.
Alat Uji Elektrolit : Alat yang berupa rangkaian listrik untuk menguji apakah suatu larutan
atau zat cair dapat menghantarkan listrik.
Alkana : Senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki rantai karbon terbuka dan berikatan
tunggal. Rumus umum alkana adalah CnH2n+2.
Alkena : Senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan
rangkap dua. Rumus umum alkena adalah CnH2n.
Alkuna : Senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan
rangkap tiga. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2
Alotropi : Dua atau lebih bentuk dari unsur yang sama dengan sifat kimia dan sifat fisis yang
berbeda, misalnya O2 dan O3.
Amonia : Gas berbau menyengat yang dibuat dari gas nitrogen dan gas hidrogen.
Anion : Ion yang bermuatan negatif ketika memperoleh satu atau lebih elekron. Dan anion
bergerak menuju kutub listrik positif (anode).
Anode : Elektrode (bisa berupa besi) tempat terjadinya oksidasi. Dalam sel volta, anode
adalah kutub negatif. Sedangkan dalam sel elektrolisis, anode adalah kutub positif yang
menarik elektron negatif dari katode.
Aromatik : Sejenis senyawa karbon yang mempunyai struktur yang khas, yaitu terdiri dari 6
atom karbon yang membentuk cincin dengan ikatan rangkap berselang-seling.
75
Asam (Arrhenius) : Senyawa atau zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion
hidronium (H+).
Asam (Bronsted-Lowry) : Merupakan ion atau molekul yang dalam larutan berperan sebagai
proton donor (pemberi H+) kepada suatu molekul atau ion lain.
Asam : Suatu zat yang terionisasi dalam air menghasilkan ion H+. Zat yang berasa masam dan
bersifat korosif terhadap logam.
Asam Alkanoat/Asam Karboksilat : Senyawa turunan alkana yang dicirikan oleh adanya
gugus fungsi karboksil —COOH. Dengan rumus umum molekul CnH2nO.
Asam Amino : Senyawa penyusun protein, yang mengandung satu gugus karboksil (—
COOH) dan satu gugus amina (—NH2).
Asam Basa (Arrhenius) : Teori asam basa yang menyatakan asam adalah senyawa yang
menghasilkan H+ dan basa yang menghasilkan OH– dalam air.
Asam Basa Konjugasi : Dua zat yang berhubungan satu sama lain dengan memberi atau
melepaskan sebuah proton.
Asam Kuat : Asam yang derajat ionisasinya besar (dianggap terionisasi sempurna, α=1). Jika
dilarutkan dalam air akan terionisasi sempurna menjadi ion H+ dan ion sisa asam.
Asam Lemah : Asam yang derajat ionisasinya kecil (dianggap hanya sebagian kecil yang
terionisasi, a=0). Jika dilarutkan dalam air hanya akan terionisasi sedikit/sebagian kecil
menjadi ion H+, ion sisa asam dan asam yang belum terionisasi.
Asam Lewis : Senyawa yang mampu menerima pasangan elektron atau akseptor pasangan
elektron dari senyawa lain.
Asam Non-Oksi : Asam yang tidak mengandung atom oksigen.
Asam Oksi : Asam yang mengandung atom oksigen.
Asam Poliprotik : Senyawa asam yang mampu menyumbang lebih dari satu proton dari
molekul asam.
Asam Polivalen : Asam yang mengion secara bertahap, dan tiap tahap memiliki nilai
kesetimbangan tersendiri. Atau juga disebut asam bervalensi banyak (dapat menghasilkan
lebih dari satu ion H+).
76
Asas Ketidakpastian : Sesuatu yang melekat terhadap setiap pengukuran, gagasan yang
dikemukakan oleh Werner Heisenberg yang mengatakan “ketidakmungkinan menentukan
posisi dan kelajuan elektron dengan ketelitian tinggi secara bersamaan”.
Asas Larangan Pauli : Menyatakan bahwa tidak ada dua elektron dalam satu atom mempunyai
bilangan kuantum yang sama.
Asas Le Chatelier : Asas yang menyatakan, jika dalam suatu sistem kesetimbangan
mengalami perubahan (diberikan aksi), maka sistem akan berubah (menyesuaikan diri)
sedemikian rupa untuk meniadakan pengaruh aksi (perubahan) itu sekecil mungkin. Sehingga
keseimbangan tercapai. Reaksi = -Aksi.
Atom : Bagian terkecil dari materi. Suatu satuan dasar materi yang terdiri atas inti atom (yaitu
proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral) serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilingi atom.
Atom Karbon Asimetri : Atom karbon yang mengikat 4 gugus yang berbeda.
Atom Karbon Kuarterner : Atom karbon yang mengikat 4 atom karbon yang lain.
Atom Karbon Prirner : Atom karbon yang mengikat 1 atom karbon yang lain.
Atom Karbon Sekunder : Atom karbon yang mengikat 2 atom karbon yang lain.
Atom Karbon Tersier : Atom karbon yang mengikat 3 atom karbon yang lain.
Atom Pusat : Atom yang menjadi pusat pada ion kompleks. Atau atom yang sebagai penerima
pasangan elektron bebas (PEB), dalam membentuk ikatan kovalen koordinat.
Atom Stabil : Atom-atom yang sukar mengalami perubahan. yang elektronnya tidak mudah
untuk melepas maupun mengikat elektron lain.
Aturan Duplet : Kecenderungan unsur-unsur untuk mencapai konfigurasi stabil gas mulia
(elektron valensi 2).
Aturan Markovnikov : Pada adisi HX terhadap alkena, bila atom karbon yang berikatan
rangkap mengikat jumlah atom hidrogen yang berbeda, maka atom X akan terikat pada atom
karbon yang lebih sedikit mengikat atom hidrogen.
Aturan Oktet : Kecenderungan unsur-unsur untuk mencapai konfigurasi stabil gas mulia
(elektron valensi 8).
Awan Elektron : Daerah bermuatan negatif yang mengelilingi inti atom yang berhubungan
dengan orbital atom.
77
Bakteri Aerob : Bakteri yang membutuhkan oksigen dalam aksi penguraiannya.
Basa (Arrhenius) : Senyawa atau zat yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat
menghasilkan ion OH-.
Basa (Bronsted-Lowry) : Merupakan ion atau molekul yang dalam larutan berperan sebagai
proton akseptor (penerima H+) dari suatu molekul atau ion.
Basa : Suatu zat yang terionisasi dalam air menghasilkan ion OH-. zat yang berasa pahit dan
bersifat kaustik (licin).
Basa Amfoter : Basa yang sekaligus dapat bersifat asam. Basa amfoter dapat bereaksi dengan
asam maupun dengan basa kuat.
Basa Kuat : Basa yang derajat ionisasinya besar (dianggap terionisasi sempurna). Jika
dilarutkan dalam air akan terionisasi sempurna menjadi ion OH- dan ion sisa asam.
Basa Lemah : Basa yang derajat ionisasinya kecil (dianggap hanya sebagian kecil yang
terionisasi). Jika dilarutkan dalam air akan terionisasi sebagian kecil menjadi ion OH-, ion sisa
asam dan basa yang belum terionisasi.
Basa Lewis : Senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron kepada senyawa lain atau
donor pasangan elektron.
Besi Gubal : Disebut juga "pig iron". Besi yang diperoleh dari tanur tiup. Besi gubal pada
umumnya digunakan untuk membuat baja.
Besi Lunak : Besi dengan kadar karbon kurang dari 1%.
Besi Tuang : Besi hasil pengolahan bijih besi dengan proses tanur tinggi.
Bilangan Koordinasi : Jumlah ikatan koordinasi yang terjadi antara ion pusat dengan ligan
dalam suatu senyawa kompleks.
Bilangan Kuantum : Parameter atau bilangan yang menunjukkan tingkat energi, posisi,
bentuk, dan orientasi orbital serta spin elektron dalam orbital.
Bilangan Kuantum Azimut (l) : Bilangan kuantum yang menentukan bentuk ruang orbital dan
besarnya momentum sudut elektron. Dan bilangan yang menyatakan subkulit.
Bilangan Kuantum Magnetik (m) : Bilangan kuantum yang menentukan arah orientasi dari
orbital di dalam ruang relatif terhadap orbital yang lain. Dan bilangan yang menyatakan
orbital.
78
Bilangan Kuantum Utama (n) : Bilangan yang menentukan besarnya tingkat energi suatu
elektron dan mencirikan ukuran orbital. Atau yang menyatakan tingkat energi utama atau kulit
atom.
Bilangan Kuantutn Spin (s) : Bilangan kuantum yang menandai arah putaran (spin) elektron
pada sumbunya. Atau yang menandai arah rotasinya.
Bilangan Oksidasi : Bilangan yang menunjukkan muatan negatif atau positif pada atom. Yang
secara tidak langsung menadakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan.
Berdasarkan keelektronegatifannya.
Bilangan Oktan : Menyatakan mutu bensin (bahan bakar) yang dibandingkan dengan bensin
standar yang berisi iso-oktana dan n-heptana. Jika suatu bahan bakar mempunyai angka oktan
80, artinya kualitasnya setara dengan kualitas bensin standar yang mengandung iso-okatan
(2,2,4-trimetil petana) 80% dan n-heptana 20%.
Blok s, p, d, dan f : Pembagian sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya, menjadi
salah satu blok s, p, d, atau f.
BOD (Biochemical Oxygen Demand) : Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan
sampah organik secara biologis.
Bola Pejal : Bola padat atau keras yang didalamnya berisi benda padat. Bola pejal penuh, tidak
mempengaruhi volume dan luas permukaaan (sama dengan volume dan luas permukaan bola
tidak pejal).
Derajat Ionisasi Disosiasi (α) : Sebagai ukuran banyaknya zat yang terionisasi di dalam
larutan, dihitung dari perbandingan jumlah zat yang terionisasi terhadap jumlah zat mula-
mula. Semakin besar α, semakin banyak zat yang terionisasi.
Derajat Keasaman (pH) : Untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki
oleh suatu larutan. Yang dihitung dari fungsi negatif logaritma dari konsentrasi ion H+ dalam
larutan (pH = —logl[H+]). Semakin kecil harga pH, semakin asam suatu larutan.
Derajat Polimerisasi (DP) : Menggambarkan ukuran molekul dari suatu polimer berdasarkan
jumlah dari monomer penyusunnya. Atau ukuran besarnya polimer berdasarkan massa
molekulnya.
Deret Homolog : Deretan atau seri suatu senyawa karbon yang mempunyai rumus umum
tertentu yang sama dan sifat yang mirip. Dan dari satu anggota ke anggota berikutnya
bertambah sebanyak CH2 dengan selisih sebanyak CH2.
79
Destilasi Bertingkat (Fraksionasi) : Disebut juga penyulingan bertingkat, yaitu proses distilasi
berulang-ulang sehingga didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik
didihnya. Destilasi ini bertujuan untuk memisahkan zat-zat dari suatu campuran yang
perbedaan titik didihnya relatif kecil (hampir sama).
Destilasi/Penyulingan : Suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Penerapan proses ini didasarkan pada
teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Dioksin : Kelompok zat-zat berbahaya yang berasal dari proses sintesis kimia, pembakaran
limbah rumah tangga, pembakaran karbon yang tidak sempurna, dll.
DO (Dissolved Oxygen) : Salah satu parameter kualitas air, yaitu jumlah oksigen terlarut. Air
bersih mempunyai DO sekitar 10 ppm pada suhu 25°C.
Dwikutub : Berarti dua buah kutub bermuatan listrik, atau magnet yang berlawanan dan
dipisahkan oleh jarak.
Elektrode : Konduktor yang digunakan untuk penghubung bagian atau media non-logam dari
sebuah sirkuit (misal semikonduktor, elektrolit atau vakum).
Elektrolit : Zat cair atau larutan yang dapat menghantarkan listrik.
Elektrolit Kuat : Elektrolit yang dalam larutan banyak menghasilkan ion sehingga daya hantar
listriknya sangat baik. meski konsentrasinya relatif rendah. dan menghasilkan nyala lampu
yang terang.
Elektrolit Lemah : Elektrolit yang dalarn larutan sedikit menghasilkan ion sehingga daya
hantar listriknya kurang baik. meski konsentrasinya relatif besar. dan menghasilkan nyala
lampu yang redup.
Elektron : Partikel penyusun atom yang bermuatan negatif yang terdapat di luar inti atom,
ditemukan oleh J.J. Thomson melalui percobaan dengan tabung sinar katode. Massanya
dianggap = 0 sma dan muatannya -1 sme (1,6 x 10-19 C), dan bermassa 9,1 x 10-28 g (kira-
kira 1/1800 massa proton).
Elektron Valensi : Jumlah elektron yang berada di kulit terluar suatu atom, yang berperan
dalam pembentukan ikatan kimia.
Energi : Daya, kekuatan atau sesuatu yang dapat membuat tindakan atau pekerjaan (usaha).
Energi Ionisasi : Energi minimum yang diperlukan atom netral (dalam keadaan bentuk gas),
untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah, agar membentuk ion.
80
Foton : Partikel cahaya (gelombang elektromagnet).
Frederick Wohler : Ilmuwan (ahli kimia) yang mengubah pandangan terhadap senyawa
karbon organik dan anorganik, di mana perbedaan antara senyawa karbon organik dan
anorganik terletak bukan pada asalnya, tetapi lebih pada struktur dan sifat-sifatnya.
Garam : Senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), yang
membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan
basa.
Gas Ideal : Suatu gas yang partikel-partikelnya bergerak secara acak dan tidak saling
berinteraksi. Gas ideal tidak mengalami penyimpangan terhadap hukum-hukum tentang gas.
Gas Mulia : Unsur-unsur golongan VIII A dalam sistem periodik unsur. Yang terdiri dari non
logam dan tidak reaktif, dan juga merupakan kelompok unsur paling stabil (paling sukar
bereaksi).
Gaya Dipol-Dipol : Gaya tarik-menarik antar molekul polar. yang sebaran muatannya tidak
simetris bersifat polar dan mempunyai dua ujung yang berbeda muatan (dipol), sehingga
positif berdekatan dengan ujung (dipol) negatif dari molekul di dekatnya.
Gaya Dispersi (Gaya London) : Gaya tarik menarik antarmolekul non-polar, akibat interaksi
dipol sesaat dengan dipol terimbas. yang rapat elektronnya tidak merata, yang mengakibatkan
terjadinya pengkutuban atau pembentukan dipol.
Gaya Elektrostatis : Gaya yang timbul pada dua benda yang memiliki muatan listrik statik.
Jika muatannya sama atau sejenis, maka akan saling menolak sementara jika muatannya
berlawanan jenis, maka akan saling menarik.
Gaya Van Der Waals : Gaya tarik menarik listrik yang relatif lemah akibat kepolaran molekul
yang permanen atau terinduksi. keseluruhan gaya tarik-menarik antarmolekul, meliputi gaya
dipol-dipol dan gaya dispersi.
Gelombang Elektromagnetik : Gelombang yang memancar tanpa media rambat yang
membawa muatan energi listrik dan magnet (elektromagnetik). Tidak seperti gelombang pada
umumnya yang membutuhkan media rambat, gelombang elektromagnetik tidak memerlukan
media rambat (sama seperti radiasi).
Gelombang Partikel : Gagasan tentang dualisme gelombang elektromagnet, yaitu sebagai
gelombang sekaligus sebagai partikel. Yang menyatakan bahwa cahaya dan benda
memperlihatkan sifat gelombang dan partikel.
81
Golongan : Daftar unsur yang disusun secara vertical, dari atas ke bawah pada sistem periodik
yang berisi unsur-unsur dengan kemiripan sifat. Dalam sistem periodik terdapat 8 golongan
utama (IA - VIIIA) dan 8 golongan tambahan (IB - VIIIB). Dalam sistem penomoran angka
Arab terdiri dari 18 golongan.
Gugus Atom/Fungsi : Kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan
dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus
fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau mirip.
Halogen : Unsur-unsur golongan VIIA dalam sistem periodik unsur. yang merupakan
kelompok unsur non-logam yang sangat reaktif dan dapat bereaksi dengan logam membentuk
garam.
Hibridisasi : Pembentukan orbital gabungan yang hampir sama tingkat energinya, kemudian
menghasilkan orbital baru dengan bentuk dan tingkat energi yang berbeda dari orbital asalnya.
Hidrat : Zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur molekul
kristalnya.
Hidrokarbon : Senyawa organik yang terdiri dari unsur-unsur karbon dan hidrogen.
Hidrokarbon Jenuh : Hidrokarbon yang pada rantai karbonnya, semua berikatan kovalen
tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana.
Hidrokarbon Tak Jenuh : Hidrokarbon yang pada rantai karbonnya, terdapat ikatan rangkap
dua atau rangkap tiga. Hidrokarbon yang mengadung ikatan rangkap dua disebut dengan
alkena dan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut dengan alkuna.
Hipotesis : Anggapan dasar, yang kebenarannya masih harus dibuktikan.
Hipotesis Avogadro : Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumnya sama
akan mengandung jumlah molekul yang sama. Dikemukakan oleh Avogadro untuk
menjelaskan hukum Gay-Lussac.
Hukum Amonton : Menyatakan bahwa pada volum tetap. Besarnya tekanan gas, berbanding
lurus dengan suhu gas tersebut.
Hukum Boyle : Menyatakan bahwa pada suhu tetap, tekanan dari sejumlah mol gas yang
sama, berbanding terbalik dengan volumenya.
Hukum Charles : Menyatakan bahwa pada tekanan tetap. Besarnya volum gas berbanding
lurus dengan suhu gas tersebut.
82
Hukum Kekekalan Massa : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama (tetap). Ditemukan oleh Antoine Laurent Lavoisier.
Hukum Kesetimbangan : Bila suatu reaksi dalam keadaan setimbang maka hasil kali
konsentrasi zat-zat hasil reaksi dipangkatkan koefisiennya dibagi dengan hasil kali konsentrasi
zat-zat pereaksi dipangkatkan koefisiennya akan mempunyai harga yang tetap.
Hukum Oktaf : Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka
sifat unsur tersebut akan berulang setelah unsur yang kedelapan. Dan unsur-unsur yang
berselisih satu oktaf menunjukkan kemiripan sifat. Ditemukan oleh A.R. Newlands.
Hukum Perbandingan Berganda : Apabila dua unsur bereaksi membentuk lebih dari satu
senyawa. dan jika massa salah satu unsur tersebut sama (tetap), maka perbandingan massa
unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Ditemukan oleh Jonh Dalton.
Hukum Perbandingan Tetap : Menyatakan perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa
adalah selalu sama (tetap). Ditemukan oleh Joseph Proust.
Hukum Perbandingan Volume : Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-
gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Ditemukan oleh Gay-Lussac.
Hukum Periodik Mendeleev : Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya,
maka sifat unsur akan berulang secara periodik.
Hukum Periodik Modern : Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom
(jumlah proton), maka sifat unsur akan berulang secara periodik.
Ikatan Hidrogen : Gaya tarik antar-molekul yang cukup kuat, yang terjadi antara atom
hidrogen yang terikat dengan atom sangat elektronegatif (N, O, atau F) dan pasangan elektron
bebas dari atom sangat elektronegatif lainnya. Zat yang berikatan hidrogen mempunyai titik
leleh dan titik didih yang relatif tinggi.
Ikatan Ion : Ikatan kimia yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara
ion positif dengan ion negatif dalam suatu senyawa kimia. Atau karena adanya serah-terima
elektron dari atom logam ke atom non-logam.
Ikatan Kimia : Gaya yang bekerja pada penggabungan atom-atom atau ion-ion, sehingga
keadaannya menjadi lebih stabil.
Ikatan Kovalen : Ikatan kimia yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara
bersama-sama oleh dua atau lebih atom yang berikatan.
83
Ikatan Kovalen Koordinat/Koordinasi : Ikatan kovalen antara dua atom, tetapi pasangan
elektron yang dipakai bersama, berasal dari salah satu atom.
Ikatan Kovalen Non-Polar : Ikatan kovalen yang pasangan elektron yang dipakai bersama
tertarik sama kuat. Dan jika kedua atom yang terikat dalam ikatan kovalen memiliki
keelektronegatifan yang sama besar, maka tidak akan mengakibatkan pengutuban atau
polarisasi.
Ikatan Kovalen Polar : Ikatan kovalen yang pasangan elektron yang dipakai bersama
cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen tersebut terjadi antara
atom-atom yang berbeda keelektronegatifan, yang salah satu atomnya memiliki
keelektronegatifan lebih tinggi dari atom yang berikatan.
Ikatan Kovalen Rangkap Dua : Ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan bersama dua
pasang elektron.
Ikatan Kovalen Rangkap Tiga : Ikatan kovalen yang terjadi jika masing-masing atom unsur
non-logam menyumbangkan tiga buah elektron yang tidak berpasangan untuk berikatan.
Ikatan Kovalen Tunggal : Ikatan kovalen yang terbentuk dengan penggunaan sepasang
elektron bersama.
Ikatan Logam : Ikatan yang terbentuk karena adanya gaya tarik ion logam bermuatan positif
dengan awan elektron (lautan elektron) yang bebas.
Ikatan Peptida : Ikatan yang mengaitkan dua molekul asam amino untuk menciptakan rantai
peptida, yang kemudian bergabung bersama-sama untuk membentuk protein. Ikatan peptida
terbentuk ketika atom karbon pada gugus karboksil suatu molekul berbagi elektron dengan
atom nitrogen pada gugus amina molekul lainnya.
Inti Atom : Disebut juga nukleus, bagian dari atom yang ukurannya sangat kecil dibandingkan
dengan ukuran atom secara keseluruhan, berisi proton yang bermuatan positif dan neutron
yang netral (tidak bermuatan).
Ion : Suatu atom atau molekul yang memiliki muatan listrik totalnya tidak nol (jumlah total
elektron tidak sama dengan jumlah total proton). Membentuk ion yang bermuatan. Kation
adalah ion bermuatan positif, sedangkan anion adalah ion bermuatan negatif.
Ion Kompleks : Ion yang tersusun dari ion pusat (atom pusat) yang dikelilingi oleh molekul
atau ion yang disebut ligan. Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan koordinasi.
84
Ionisasi : Peristiwa saat suatu zat yang larut dalam air akan terurai menjadi ion-ion, yang
mengubah atom atau molekul menjadi ion dengan melarutkan zat atau dengan menambahkan
atau mengurangi partikel bermuatan seperti elektronnya.
Isobar : Atom-atom dari unsur yang berbeda (nomor atom berbeda), tetapi mempunyai nomor
massa yang sama.
Isolator : Bahan yang tidak bisa menghantarkan listrik. Karena dalam bahan isolator, valensi
elektronnya terikat kuat pada atom-atomnya.
Isomer : Senyawa-senyawa dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan
yang sama), tetapi memiliki susunan atom (rumus struktur) yang berbeda.
Isomer Cis : Molekul di mana dua atom yang sama berada di sisi yang sama dari ikatan
rangkap.
Isomer Gugus Fungsi : Isomeri yang disebabkan oleh perbedaan jenis gugus fungsi dalam
senyawa karbon. Dan mempunyai rumus molekul sama.
Isomer Kerangka : Peristiwa isomeri yang disebabkan aleh perbedaan bentuk rantai atom
karbonnya (kerangka). Dan mempunyai rumus molekul sama.
Isomer Optis/Optik : Isomer yang disebabkan perbedaan arah putar bidang polarisasi cahaya,
dengan perputaran berlawanan maupun searah jarum jam. Suatu senyawa akan memiliki
isomer optik jika ada empat substituen yang berbeda yang melekat pada karbon pusat.
Isomer Posisi : Senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi posisi gugus
fungsinya berbeda, akibat perubahan letak posisi ikatan rangkap dalam rantai atom karbonnya.
Isomer Trans : Molekul dengan dua atom yang sama di sisi berlawanan dari ikatan rangkap.
Isomeri Geometri (Cis-Trans) : Senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama
tetapi struktur ruangnya berbeda, yang disebabkan oleh perbedaan kedudukan gugus-gugus
senyawa di dalam ruang.
Isoton : Atom-atom dari unsur yang berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama
(nomor massa yang sama).
Isotop : Atom-atom dari unsur yang sama (mempunyai jumlah proton sama), tetapi
mempunyai jumlah neutron yang berbeda (berbeda nomor massa).
IUPAC : Singkatan dari (International Union Pure and Applied Chemistry), suatu badan
internasional yang mengatur hal-hal peristilahan dan sistem tata nama kimia secara umum.
85
Jari-Jari Atom : Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar (kulit
terluar) yang stabil pada suatu atom dalam keadaan setimbang. Dalam satu golongan dari atas
ke bawah, jari-jari atom semakin panjang. Dan dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari
atom semakin pendek.
Kanker : Penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel tubuh yang tidak normal dan
tidak terkendali didalam tubuh.
Karbosiklik : Senyawa karbon yang rantai lingkarnya hanya terdiri atas atom C saja.
Katalis : Suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri.
Kation : Ion yang bermuatan positif ketika kehilangan satu atau lebih elektron. Dan bergerak
menuju kutub listrik negatif (katode).
Kaustik : Sifat bahan kimia yang dapat merusak kulit dan menimbulkan iritasi.
Keelektronegatifan : Sebuah sifat kimia yang menjelaskan kemampuan (kecenderungan)
sebuah atom untuk menarik pasangan elektron menuju dirinya sendiri pada ikatan kovalen.
Ketukan atau Knocking : Bunyi pada mesin akibat terganggunya gerakan piston yang terjadi
karena bensin terbakar tidak pada saat yang tepat. Yaitu terjadi pembakaran dini sebelum
piston berada pada posisi yang seharusnya.
Kimia Teoritis : Cabang ilmu kimia yang mencoba memberi penjelasan tentang sifat materi.
Koefisien Reaksi : Angka yang diberikan atau terdapat di depan rumus kimia dalam suatu
persamaan reaksi yang menyatakan perbandingan jumlah mol dan partikel dari zat-zat yang
terlibat dalam reaksi.
Komposisi : Susunan, daftar bahan. Atau daftar kandungan bahan dalam suatu produk.
Konfigurasi Elektron : Disebut juga susunan elektron, yaitu suatu cara penyusunan elektron
dalam kulit-kulit atom atau sub-subkulit atom. Berdasarkan jumlah dari nomor atom (jumlah
proton) pada suatu atom.
Konfigurasi Penuh : Konfigurasi elektron dengan sub kulit terakhir yang terisi penuh (s2, p6
d10 atau f14).
Konfigurasi Setengah Penuh : Konfigurasi elektron dengan subkulit terakhir yang terisi
setengah penuh (s1, p3, d5, atau f7).
86
Konfigurasi Stabil : Pada saat terbentuknya ikatan kimia, setiap atom yang bergabung harus
memenuhi aturan duplet atau oktet, dengan cara menerima atau melepaskan elektron (terjadi
perpindahan elektron). Konfigurasi elektron suatu atom akan stabil apabila elektron terluarnya
2 (duplet) atau 8 (oktet).
Konsentrasi : Ukuran yang menggambarkan banyaknya zat di dalam suatu campuran dibagi
dengan volume total campuran tersebut.
Korosif : Sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memperoleh
dampak negatif.
Kristal : Suatu padatan, yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur
dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal
ketika mengalami proses pemadatan.
Kulit Atom : Daerah di mana dapat ditemukannya elektron, elektron mengitari inti atom pada
kulit atom (lintasan). Sebuah kulit disebut juga tingkat energi.
Lambang Lewis : Lambang atom disertai elektron valensinya, dimana elektron dalam lambang
lewis digambarkan dengan tanda titik (.) atau tanda lainnya seperti tanda silang (x) atau angka.
Lantanida : Kelompok unsur kimia yang terdiri dari 15 unsur, mulai dari Lantanum (La)
sampai Lutetium (Lu) pada tabel periodik, dengan nomor atom 57 sampai 71.
Larutan Jenuh : Larutan yang sudah tidak dapat melarutkan lagi zat terlarut, walaupun hanya
sedikit. Sehingga terjadi endapan.
Larutan Tak Jenuh : Larutan di mana zat terlarutnya kurang dari yang diperlukan untuk
membuat larutan jenuh.
Lautan Elektron : Gaya tarik antara muatan positif dari ion-ion logam (kation logam) dengan
muatan negatif yang terbentuk dari elektron-elektron valensi dari atom-atom logam.
Ligan : Molekul sederhana yang dalam senyawa kompleks yang bertindak sebagai donor
pasangan elektron. Ligan akan memberikan pasangan elektronnya kepada atom pusat yang
menyediakan orbital kosong. Interaksi antara ligan dan atom pusat menghasilkan ikatan
koordinasi.
Limbah : Buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi. Baik dari industri maupun
domestik (rumah tangga).
Listrik Statis : Ketidakseimbangan muatan listrik dalam atau pada permukaan benda. Muatan
listrik tetap ada sampai benda kehilangannya dengan cara arus listrik melepaskan muatan
listrik.
87
Logam : Unsur yang mempunyai wujud padat dan kuat sehingga sulit untuk dipatahkan dan
bersifat menghantarkan listrik dan panas.
Logam Alkali : Kelompok unsur yang terdapat pada golongan IA dalam sistem periodik
unsur-unsur. Atau disebut zat basa yang larut dalam air.
Logam Alkali Tanah : Kelompok unsur yang terdapat pada golongan IIA dalam sistem
periodik unsur. Sifatnya mirip dengan logam alkali, tetapi kurang reaktif jika dibanding
dengan logam alkali.
Lumpur Aktif : Proses pertumbuhan mikroba tersuspensi. Sebagai metode pengolahan limbah
dengan pengaruh bakteri aerob dan penyediaan oksigen yang cukup.
Massa Atom Relatif (Ar) : Perbandingan massa rata-rata satu atom unsur, terhadap 1/12 massa
satu atom isotop C-12.
Massa Molar (mm) : Massa 1 mol zat (unsur atau senyawa), yang nilainya sama dengan massa
molar zat Ar atau Mr-nya, dalam satuan gram. Atau nilai Ar atau Mr yang dinyatakan dalam
gram/mol.
Massa Molekul Relatif (Mr) : Perbandingan massa satu molekul unsur atau senyawa terhadap
1/12 massa satu atom isotop C-12.
Metaloid : Unsur-unsur yang secara fisik mirip logam, tetapi secara kimia bersifat nonlogam,
yang sifatnya antara logam dan non-logam.
Model Atom : Tiruan dari atom yang dikembangkan atas dasar teori atom yang dikemukakan
sebelumnya.
Model Atom Bohr : Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron
pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron. Selama mengelilingi inti atom,
elektron tidak kehilangan energinya selama masih berada dalam lintasannya yang sesuai.
Model Atom Mekanika Gelombang: Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif yang
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif pada jarak yang cukup jauh. Antara inti atom
dan elektron merupakan ruangan hampa. Elektron dalam atom tidak dapat dipastikan
tempatnya, hanya dapat ditentukan kebolehjadian (kemungkinan) terbesar elektron berada.
Model Atom Thomson : Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamnya
tersebar elektron yang bermuatan negatif.
Model Teori Tumbukan : Digunakan untuk menjelaskan bahwa terjadinya reaksi akibat
adanya tumbukan antarmolekul (partikel) zat yang bereaksi.
88
Mol : Merupakan satuan pengukuran jumlah partikel penyusun zat (atom, molekul atau ion). 1
mol zat jumlahnya sama dengan jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram atom C-12.
Dengan nilai 6.02 x 1023 mol-1.
Molalitas (m) : Suatu besaran konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut
dalam 1000 gram (1 kg) pelarut.
Molaritas (M) : Suatu besaran konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat
terlarut di dalam setiap 1 liter larutan.
Molekul : Kumpulan dua atom atau lenbih yang digabungkan oleh ikatan kimia. Molekul
dibedakan atas: Molekul unsur, yang terdiri dari sejenis atom. Molekul senyawa, yang terdiri
dari dua jenis atau lebih atom.
Momen Dipol : Molekul yang membentuk pusat muatan negative dan pusat muatan positif
disebut sebagai molekul dipolar, atau molekum yang memiliki momen dipol.
Momentum : Besaran vektor yang merupakan perkalian dari massa dan kecepatan dari suatu
benda atau partikel.
Momentum Sudut : Momentum yang dimiliki oleh benda-benda yang melakukan gerak rotasi.
Momentum sudut sebuah partikel yang berputar terhadap sumbu putar didefenisikan sebagai
hasil kali momentum linear partikel tersebut terhadap jarak partikel ke sumbu putarnya.
Neutron : Partikel pembentuk atom yang terdapat dalam inti atom bersama proton, yang tidak
bermuatan atau netral. Pertama kali ditemukan oleh Chadwick melalui percobaan
penghamburan sinar alfa terhadap boron dan parafin. bermassa (1,67 x 10-24 g) sedikit lebih
besar dari proton dan tidak bermuatan.
Nilai e/m : Nisbah (perbandingan) muatan terhadap massa partikel. Nilai e/m untuk elektron
adalah 1,76 X 108 C g-1.
Nomor Atom : Jumlah proton dalam atom. Disebut juga nomor proton.
Nomor Massa : Bilangan yang menyatakan jumlah proton dan neutron dalam atom.
Non-Elektrolit : Zat cair atau larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Oksidasi : Reaksi yang melibatkan pelepasan elektron oleh suatu zat (molekul, atom, atau
ion). Atau reaksi yang melibatkan terjadinya kenaikan bilangan oksidasi.
Oksidator : Zat yang mengoksidasi zat lain dalam reaksi redoks, sedangkan zat itu sendiri
mengalami reduksi (menyerap elektron).
89
Orbital : Wilayah atau daerah disekitar inti dengan kebolehjadian (peluang) terbesar untuk
menemukan elektron dalam atom. Setiap orbital mempunyai bentuk dan tingkat energi
tertentu.
Osilasi : variasi periodik terhadap waktu dari suatu hasil pengukuran, contohnya ayunan
bandul.
Parafin : Suatu istilah dari bahasa Latin yang berarti tidak suka bergabung. Istilah ini
digunakan untuk senyawa alkana karena alkana sukar bereaksi.
Partikel : Objek kecil yang dapat memiliki beberapa sifat fisik atau kimia, seperti volume atau
massa.
Partikel Subatom/Partikel Dasar Atom : Partikel-partikel penyusun atom, yaitu proton,
elektron, neutron, dan berbagai partikel lainnya.
Pasangan Elektron Bebas (PEB) : Pasangan elektron valensi yang tidak digunakan bersama
(tidak berikatan), oleh kedua atom.
Pasangan Elektron Ikatan (PEI) : Elektron yang berasal dari dua atom atau salah satu atom
yang digunakan bersama yang berikatan untuk mencapai suatu keadaan stabil.
Pelarut : Suatu zat yang melarutkan zat terlarut (cair, padat, atau gas yang berbeda secara
kimiawi), menghasilkan suatu larutan.
Penyimpangan Kaidah Oktet atau Oktet Berkembang : Unsur dalam senyawa dengan jumlah
elektron lebih dari delapan pada kulit luarnya. Penyimpangan kaidah oktet dapat terjadi pada
unsur periode ketiga atau periode yang lebih tinggi.
Perengkahan atau Cracking : Proses pengolahan minyak bumi. Dengan proses pemanasan
pada suhu dan tekanan tinggi dengan katalis tanpa oksigen. Pada proses tersebut dapat terjadi
pemutusan rantai karbon, pembentukan ikatan rangkap, dan pelepasan hidrogen. Dari molekul
hidrokarbon yang besar menjadi molekul yang kecil.
Periode : Daftar unsur yang disusun secara horizontal/mendatar dari kiri ke kanan pada sistem
periodik unsur yang berisi unsur-unsur dengan nomor atom berurutan. Sepanjang satu periode
sifat-sifat unsur tensebut berubah secara teratur. Di dalam sistem periodik modern terdapat 7
periode.
Persamaan Reaksi : Persamaan yang menunjukkan perubahan zat-zat yang terjadi selama
reaksi kimia berlangsung, dengan menggambarkan perubahan kimia dari zat pereaksi
(reaktan) menjadi zat hasil reaksi (produk).
90
Perubahan Fisika : Perubahan materi yang tidak disertai dengan pembentukan zat yang
jenisnya baru. Tetapi hanya mengalami perubahan pada wujud secara fisik.
Perubahan Kimia : Suatu perubahan materi yang menghasilkan jenis dan sifat materi berbeda
(baru) dari zat semula. Perubahan kimia dinamakan juga reaksi kimia atau reaksi.
Perubahan Materi : Perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat lain.
pH (Power of Hydrogen) : Suatu parameter atau bilangan yang digunakan untuk menyatakan
tingkat atau derajat keasaman suatu larutan.
Polaritas (Kepolaran) : Pemisahan muatan listrik pada molekul atau gugus kimia yang
memiliki momen listrik dipol. Molekul polar harus mengandung ikatan kimia polar karena
perbedaaan elektronegativitas antara atom yang berikatan. Molekul polar dengan dua atu lebih
ikatan kutub harus memiliki geometri asimetris sehingga momen ikatan tidak saling
meniadakan.
Polietilena (PE) : Termoplastik yang digunakan secara luas oleh konsumen produk sebagai
kantong plastik atau bungkusan.
Polimer : Rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa
molekul identik yang disebut monomer.
Prinsip Aufbau : Prinsip yang menyatakan bahwa elektron yang mengorbit mempunyai
kecenderungan akan menempati subkulit yang tingkat energinya rendah sebelum mengisi ke
tingkat energi yang lebih tinggi.
Produk : Hasil yang terbentuk dari proses produksi/pembuatan atau reaksi.
Produksi : Kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang untuk
memenuhi kebutuhan.
Protein : Senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Proton : Partikel penyusun atom yang terdapat pada inti atom bersama neutron, yang bermutan
positif. Mempunyai massa 1 sma dan bermuatan +1 sme (+1,6 x 10-19 C) dan bermassa satu
amu (1,67 x 10-24 g). Diselidiki oleh Goldstein dan Wien dengan menggunakan tabung sinar
katode yang dilubangi katodenya, semula disebut sebagai sinar kanal.
Radiasi Elektromagnetik : Kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi dan
merambat melewati ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain.
91
Radiasi Partikel : Radiasi yang merupakan hamburan partikel kecil, ada yang netral ada pula
yang bermuatan.
Radiasi : Pancaran energi elektromagnetik atau partikel dengan kecepatan tinggi dari materi
(atom) dalam bentuk partikel atau gelombang.
Rantai Karbon : Ikatan atom karbon berturut-turut dalam satu senyawa.
Rantai Karbon Terbuka (Alifatik) : senyawa yang tidak mempunyai gugus fenil (-C6H5). Pada
senyawa alifatik, atom karbon dapat saling mengikat dalam bentuk rantai lurus bercabang
maupun bercabang, atau cincin non aromatik (alisiklik), dengan ikatan tunggal, ganda dan tiga
ikatan kovalen.
Rantai Karbon Tertutup (Siklik) : Rumus bangun senyawa atau gugus yang memiliki rantai
karbon tertutup, baik berbentuk lingkaran maupun cincin
Reaksi Disproporsionasi : Jenis khusus reaksi redoks di mana suatu unsur dari suatu reaksi
mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus membentuk dua produk yang berbeda. Yang mana
pereduksi dan pengoksidasinya sama.
Reaksi Ionisasi : Reaksi pengubahan suatu zat menjadi ion-ionnya. Senyawa-senyawa tersebut
menjadi ion-ion, ion negatif dan ion positif. Dengan begitu terjadi beda potensial yang
menyebabkan arus listrik itu mengalir.
Reaksi Kesetimbangan : Reaksi dimana zat-zat hasil reaksi (produk) dapat bereaksi kembali
membentuk zat-zat semula (reaktan).
Reaksi Redoks Spontan : Reaksi redoks yang dapat berlangsung dengan sendirinya, tanpa
membutuhkan aksi dari luar sistem. Suatu reaksi redoks dapat berlangsung spontan apabila
potensial sel yang dihasilkannya bertanda positif.
Reaksi Redoks : Reaksi reduksi dan oksidasi yang terjadi pada saat yang bersamaan dalam
suatu reaksi kimia. yang menyebabkan adanya perubahan bilangan oksidasi pada suatu unsur,
maupun molekul.
Reduksi : Reaksi yang melibatkan pengikatan (penyerapan) elektron oleh suatu zat (molekul,
atom, atau ion). Atau reaksi yang melibatkan terjadinya penurunan bilangan oksidasi.
Reduktor : Zat yang mereduksi zat lain dalam reaksi redoks, sedangkan zat itu sendiri
mengalami oksidasi (melepas elektron).
Rekayasa Materi : Mengolah atau mengubah suatu materi menjadi materi lain.
92
Resonansi/Mesomerisme : Merupakan penggunaan dua atau lebih struktur Lewis untuk
menggambarkan molekul tertentu. Yang tidak dapat dinyatakan secara tepat dengan hanya
menggunakan satu struktur Lewis.
Ruang Relatif : Ruang berlangsungnya suatu relasi kegiatan yang terikat pada proses dan
waktu. Ruang relatif dinyatakan dalam bentuk dimensi yang menunjukkan tingkat
keterjangkauannya dalam konteks hubungan antar ruang.
Rumus Empiris : Rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur
penyusun senyawa. Atau rumus kimia paling sederhana dari suatu senyawa.
Rumus Kimia : Memberikan informasi mengenai perbandingan atom-atom yang menyusun
suatu senyawa kimia tertentu, menggunakan sebaris simbol zat kimia atau lambang unsur
penyusun zat, nomor, angka indeks, dan kadang-kadang simbol yang lain juga, seperti tanda
kurung, kurung siku, dan tanda plus (+) dan minus (-), serta perbandingan jumlah atom-atom
unsur penyusun zat tersebut.
Rumus Molekul : Rumus yang menunjukkan jenis dan jumlah atom unsur yang menyusun
suatu senyawa. Rumus molekul ini merupakan kelipatan dari rumus empiris.
Sampah Organik : Sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi
bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos)
Satuan Massa Atom (sma) : Satuan yang digunakan untuk mengukur massa sebuah atom,
bukan massa jenis atom, dan bukan pula berat jenisnya. Satuan massa untuk partikel atomik
didefinisikan dengan. 1 sma = 1/12 massa satu atom C-12; 1 sma = 1,6 x 1024 gram.
Sel Elektrolisis : Sel elektrokimia di mana energi listrik digunakan untuk menjalankan reaksi
redoks tidak spontan. Reaksi elektrolisis dapat didefinisikan sebagai reaksi peruraian zat
dengan menggunakan arus listrik.
Senyawa Kompleks : Senyawa yang mengandung atom atau ion (biasanya logam) yang
dikelilingi oleh molekul atau anion, biasanya disebut dengan ligan atau agen pengompleks.
Senyawa Kovalen : Senyawa yang seluruhnya tersusun atas unsur non-logam. yang terbentuk
ketika dua atau lebih elemen yang berbeda bergabung dengan ikatan kovalen
Senyawa Kovalen Non-Polar : Senyawa molekul yang mempunyai dwikutub yang mana
karena tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekulnya yang simetris,
kutub-kutub listriknya itu saling meniadakan.
93
Senyawa Povalen Polar : Senyawa molekul yang mempunyai dwikutub (mengalami
polarisasi), terjadi karena memiliki perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul tidak
simetris sehingga kutub positif dan kutub negatif tidak saling meniadakan.
Sifat Fisika/Fisis : Perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru. Sifat ini
dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud
zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan,
kemagnetan, dan kekentalan.
Sifat Kimia : Sifat materi yang dapat diamati setelah materi tersebut mengalami perubahan
kimia.
Sinar Alpha (α) : Atau partikel alfa. Sinar radioaktif bermuatan positif, terdiri dari inti helium
dengan muatan +2 dan massa 4 sma.
Sinar Beta (ß) : Sinar radioaktif bermuatan negatif. Partikel sinar beta adalah elektron.
Sinar Gamma (γ) : Sinar radioaktif yang tidak mempunyai massa dan muatan, merupakan
radiasi elektromagnet.
Sinar Katode : Radiasi elektron yang berasal dari katode dalam tabung hampa. (disebut pula
pancaran elektron) adalah arus elektron yang diamati di dalam tabung vakum, yaitu tabung
kaca hampa udara yang dilengkapi oleh paling sedikit dua elektrode logam yang diberi
tegangan listrik, katode atau elektrode negatif dan anode atau elektrode positif.
Sinar Radioaktif : Suatu pancaran dan tranmisi energi yang melewati ruang dalam bentuk
partikel atau gelombang. gelombang elektromagnetik dengan daya tembus besar dihasilkan
oleh unsur/zat radioaktif, misalnya sinar α, sinar β dan sinar ɣ.
Sintesis Kimia : Reaksi kimia untuk memperoleh suatu produk kimia, ataupun beberapa
produk. Hal ini terjadi berdasarkan peristiwa fisik dan kimia yang melibatkan satu reaksi atau
lebih.
Sintetis/Bahan Sintetis : (Tidak alami). Bahan yang dibuat dari pengolahan bahan lain menjadi
senyawa lain, yang tidak dihasilkan secara alami oleh alam atau makhluk hidup.
Sistem : Proses (reaksi) yang sedang dipelajari perubahan energinya. Atau sesuatu yang
menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi.
Sistem Periodik : Susunan dari penggolongan unsur-unsur dalam bentuk daftar dengan pola-
pola tertentu berdasarkan urutan nomor atom dan kemiripan sifat sehingga daftar itu dapat
menerangkan sendiri sifat-sifat unsur tersebut berdasarkan letaknya di dalam daftar.
94
Sistem Periodik Mendeleev : Daftar unsur-unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa
atom relatif dan kemiripan sifat. Mendeleev menemukan hukum periodik yang mengatakan
bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi massa atom relatifnya.
Sistem Periodik Modern : Sistem periodik bentuk panjang, disusun berdasarkan kenaikan
nomor atom dan kemiripan sifat. Dalam sistem periodik modern terdapat lajur mendatar yang
disebut periode dan lajur tegak yang disebut golongan.
Sistem Terbuka : Suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor (energi) dan
zat (materi) antara lingkungan dengan sistem.
Sistem Tertutup : Suatu sistem di mana antara sistem dan lingkungan dapat terjadi pertukaran
kalor, tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materi.
Spektrum : Rentetan warna kontinu yang diperoleh apabila cahaya diuraikan.
Spektrum Garis/Diskontinu : Spektrum yang hanya mengandung beberapa panjang gelombang
secara terputus-putus. Unsur yang tereksitasi menghasilkan spektrum garis, yaitu warna ungu,
biru, dan merah.
Spektrum Kontinu : Spektrum yang mengandung semua panjang gelombang secara
sinambung. Yang terdiri dari berbagai warna yang berkesinambungan, yaitu ungu, biru, hijau,
kuning, jingga, dan merah.
Stoikiometri : Ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan
produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Dan membahas perbandingan massa unsur-
unsur dalam senyawa, dan pengukuran hubungan antara banyaknya reaksi dan hasil dari
perubahan kimia yang ditunjukkan oleh persamaan reaksi kimia.
Struktur Kimia : Gambaran yang memberikan informasi tentang suatu zat kimia.
Subkulit Atom : Bagian dari kulit atom yang dipisahkan oleh orbital elektron. Subkulit diberi
label s, p, d, dan f dalam konfigurasi elektron.
Substituen : Atom atau gugus atom yang bersubstitusi menggantikan atom hidrogen pada
rantai induk hidrokarbon.
Tanur Tinggi : Perapian yang bentuknya tinggi (untuk membakar batu kapur, bijih besi, dsb).
Tanur Tiup : Jenis tanur yang dipakai untuk peleburan, untuk menghasilkan metal-metal
industrial, biasanya besi kasar, selain juga yang lainnya seperti timbal atau tembaga. Tiup
merujuk kepada pemasukan udara yang "dipaksa" atau disuplai di atas tekanan atmosferik.
95
Tata Nama IUPAC/Sistematis : Nama-nama senyawa yang diatur secara sistematis
berdasarkan aturan tata nama IUPAC.
Tata Nama Trivial : Nama-nama senyawa bukan berdasarkan tata nama IUPAC, tetapi nama
yang lazim digunakan di masyarakat atau perdagangan untuk memudahkan penyebutan.
Termoplastik : Jenis plastik yang menjadi lunak jika dipanaskan dan akan mengeras jika
didinginkan dan proses ini bisa dilakukan berulang kali.
Tingkat Energi : (Disebut juga kulit elektron) yang jarak tetap dari inti atom adalah lokasi
dimana elektron dapat ditemukan. Elektron pada tingkat energi terluar dari atom disebut
elektron valensi.
Titik Didih : Suhu (temperatur) ketika tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan
eksternal yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan di dalam vacum akan memiliki titik didih
yang rendah dibandingkan jika cairan itu berada di dalam tekanan atmosfer.
Transmisi : Penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya yang tidak
mempunyai energi listrik sehingga mempunyai energi listrik.
Unsur : Suatu zat yang terdiri atas satu macam atom, yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi
bentuk yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.
Unsur Golongan Utama : Unsur-unsur dalam golongan-golongan A. Yaitu golongan IA-
VIIIA.
Unsur Transisi : Unsur-unsur dalam golongan-golongan B. Yaitu golongan IB-VIIIB.
Unsur Transisi Dalam : Unsur-unsur yang masuk dalam lantanida dan aktinida.
Volume : Menunjukkan kapasitas/banyaknya ruang atau tempat yang dapat ditempati oleh
suatu objek/materi.
Volume Molar (Vm) : Volume dari 1 mol dari suatu unsur atau senyawa kimia pada
temperatur dan tekanan tertentu. Volume molar gas bergantung pada suhu dan tekanan
pengukurannya. Pada STP, Vm = 22,4 L mol-1; pada RTP, Vm = 24 L mol-1.
VSEPR : Valence Shell Electron Pair Repulsion (tolakan pasangan kulit elektron valensi).
suatu model kimia yang digunakan untuk menjelaskan bentuk-bentuk molekul kimiawi
berdasarkan gaya tolakan elektrostatik antar pasangan elektron.
Zat Radioaktif : Zat yang mengandung inti atom yang tidak stabil.
Zat Terlarut (solut) : Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam suatu larutan.
96
Lampiran 6 Cara Menggunakan Aplikasi Glosarium Kimia
Sentuh icon aplikasi glosarium kimia untuk membuka aplikasi
Pada tampilan awal aplikasi
97
1. Daftar istilah kimia
- Klik salah satu istilah kimia untuk melihat penjelasannya
2. Pencarian istilah kimia yang ada di daftar
- Klik pada kolom search list dan ketik kata kunci istilah yang ingin dicari pada daftar
istilah
98
3. Menu fitur-fitur aplikasi lainnya
- Klik pada logo untuk membuka dan menutup menu
Tambah glosarium, untuk menambahkan istilah kimia baru
1. Pada kolom istilah kimia Masukkan istilah kimia baru
2. Pada kolom penjelasan masukkan penjelasan istilah kimia
3. Klik tambahkan untuk menyimpan istilah baru
4. Daftar istilah kimia yang sudah tersimpan
99
Periodik online, untuk melihat daftar periodik kimia secara online
- Tombol pada halaman periodic
1. > untuk melanjutkan
2. untuk merefresh halaman seperti awal mulai periodik online
3. < untuk kembali
- klik Wikipedia, kemudian klik saslah satu unsur untuk melihat penjelasan singkat
mengenai unsur yang dipilih
100
- Klik properties, untuk melihat info/penjelasan lebih lanjut mengenai unsur
- klik orbital, untuk melihat gambaran orbital secara lengkap
- Klik isotopes, untuk melihat isotop dari unsur yang sama
- Klik compounds, untuk melihat senyawa dari gabungan unsur
101
- Ceklis elektrons, untuk menampilkan elektron unsur
- Ceklis wide, untuk menampilkan periodik versi panjang
Kimiawan muslim, untuk melihat biografi dan karya kimiawan muslim
- Klik nama dari daftar nama kimiawan muslim
102
- Tampilan biografi dan karya ilmuwan muslim,
Download aplikasi menggunakan website dibawah ini, dengan cara tekan Ctrl+klik atau salin
alamat website.
https://drive.google.com/file/d/1Egp8CtBlXqQbNhflC3DNh-nZvPUpj-El/view?usp=drivesdk
103
Lampiran 7 Foto Dokumentasi Penelitian
104
105