pengembangan alat peraga glb dan glbb berbasis mikrokontroler
DESCRIPTION
Pengembangan Alat Peraga GLB dan GLBB Berbasis MikrokontrolerTRANSCRIPT
LITERATURE REVIEW
PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM GERAK LURUS BERATURAN (GLB) DAN
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) DENGAN PENGUKUR DIGITAL
BERBASIS MIKROKONTROLER
TUGAS
diajukan guna melengkapi salah satu tugas dalam menempuh Matakuliah Teknik Laboratorium I
Oleh :
Hikma Yanti
130210102067
Kelas C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANU N I V E R S I T A S J E M B E R
2015
Literature Review
1. Gerak Translasi
Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus. Dapat
pula gerak ini disebut suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi
perpindahan yang besarnya sama. Gerak lurus dikelompokan menjadi Gerak Lurus
Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dibedakan dengan
ada tidaknya percepatan.
1.1 Gerak Lurus Beraturan (GLB)
GLB adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam gerak ini kecepatannya
tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh adalah kelajuan kali
waktu (Kanginan, Marthen, 2006). Secara matematis dinyatakan dalam persamaan:
s=v .t (1)
Keterangan: s = jarak tempuh (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
1.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
GLBB adalah gerak lurus suatu obyek, dimana kecepatannya berubah terhadap
waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan rumus jarak
yang ditempuh tidak lagi linear melainkan kuadratik. Dengan kata lain benda yang
melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal atau berubah
kecepatannya karena adanya percepatan atau perlambatan (Ahmad Solihun, 2015).
Pada umumnya GLBB dinyatakan dengan persamaan berikut.
vt=vo+a .t
v t 2=vo2+2.a . s
s=vot + 1
2a t 2
Keterangan: vo = kecepatan awal (m/s)
Vt = kecepatan akhir (m/s)
A = percepatan (m/s2)
S = jarak (m)
T = waktu (s)
2. Sensor Kecepatan dengan Ticker Timer
Sensor kecepatan dirangkai dari LED/Laser sebagai sumber cahaya, dan Photo dioda
sebagai penerima intensitas cahaya. LED/Laser sebagai sumber cahaya, dan Photo dioda
sebagai penerima dirangkai dengan kayu penghubung sehingga selalu dalam posisi lurus
berhadapan. Sensor satu adalah sensor yang terdiri dari Laser He Ne sebagai sumber
cahaya dan photodioda sebagai penerima. Sensor satu adalah sensor yang terdiri dari
LED sebagai sumber cahaya dan photodioda sebagai penerima.
LED merupakan singkatan dari Light Emitting Diode. Led merupakan piranti yang
vital dalam teknologi electroluminescent seperti untuk aplikasi teknologi. Dari sisi
penggolongan, LED merupakan komponen aktif bipolar semikonduktor, karena itu hanya
mampu mengalirkan arus dalam satu arah saja. LED banyak digunakan untuk indikator
dan transmisi sinyal atau bahkan untuk penerangan. LED dapat menyala pada arus searah
(DC) maupun arus bolak-balik (AC), yang membedakan adalah kontinyuitas. Pada arus
DC led menyala secara kontinyu, sedangkan pada arus AC led akan menyala secara tidak
kontinyu (nyala-padam secara periodik). Pada aplikasinya, led dapat dikendalikan
dengan 2 cara yaitu dengan menyambungkan anoda ke catu positif dan katoda ke
keluaran rangkaian. Paada cara pertama, led akan menyala jika keluaran rangkaian
berlogika 0 (terhubung ke ground). Sedangkan pada cara kedua led akan menyala jika
keluaran berlogika 1 (terhubung dengan catu positif). Led biasa berfungsi sebagai lampu
indikator pada saat sensor bekerja, dan bekerja pada bias forward (Woolard, 2006).
3. Mikrokontroller
Sensor kecepatan diprogram melalui mikrokontroller Arduino UNO yang juga
terhubung dengan LCD sebagai interface.
Mikrokontroller adalah mikrokomputer chip tunggal yang dirancang secara spesifik
untuk aplikasi-aplikasi control dan bukan untuk aplikasi-aplikasi serbaguna. Perangkat
ini seringkali digunakan untuk memenuhi kebutuhan control tertentu, seperti
mengendalikan sebuah penggerak motor. Mikrokomputer chip tunggal, di lain pihak,
biasanya melaksanakan beragam fungsi yang berbeda dan dapat mengendalikan beberapa
proses dalam waktu yang bersamaan. Aplikasi-aplikasi yang tipikal meliputi control
perangkat-perangkat peripheral seperti motor, penggerak, printer, dan komponen-
komponen subsistem minor. Mikrokontroller berfungsi untuk mengontrol kerja suatu
sistem di dalam mikroprosesor, tetapi dengan penambahan perangkat-perangkat lain
seperti ROM, RAM, PIO, SIO, Counter dan rangkaian Clock. Mikrokontroler di desain
dengan instruksi-instruksi yang lebih luas dan 8 bit instruksi digunakan untuk membaca
data instruksi dari internal memory ke ALU. Banyak instruksi yang digabung dengan
pin-pin pada chip-nya (Ika Puspita W., 2009).
3.1 Uno Arduino
Uno Arduino adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328 .Board ini
memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output
PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset.
Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya
terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari
adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya.
Board Arduino Uno memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut :
1,0 pinout: tambah SDA dan SCL pin yang dekat ke pin aref dan dua pin baru lainnya
ditempatkan dekat ke pin RESET, dengan IO REF yang memungkinkan sebagai
buffer untuk beradaptasi dengan tegangan yang disediakan dari board sistem.
Pengembangannya, sistem akan lebih kompatibel dengan Prosesor yang
menggunakan AVR, yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino Karena
yang beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang
disediakan untuk tujuan pengembangannya.
Circuit Reset
Gambar 1. Arduino Uno
Deskripsi Arduino UNO
Mikrokontroller Atmega328
Operasi Voltage 5V
Input Voltage 7-12 V (Rekomendasi)
Input Voltage 60-20 V (limit)
I/O 14 pin (6 pin untuk PWM)
Arus 50mA
Flash Memory 32KB
3.2 Catu Daya
Uno Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya
eksternal. Sumber listrik dipilih secara otomatis. Eksternal (nonUSB) daya dapat datang
baik dari AC-DC adaptor ataubaterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan cara
menghubungkannya plug pusat-positif 2.1mm ke dalam board colokan listrik. Lead dari
baterai dapat dimasukkan ke dalam headerpin Gnd dan Vin dari konektor Power.
Board dapat beroperasi pada pasokan daya dari 6 - 20 volt. Jika diberikan
dengan kurang dari 7V, bagaimanapun, pin 5V dapat menyuplai kurang dari 5 volt
dan boardmungkin tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan
bisa panas dan merusak board. Rentang yang dianjurkan adalah 7 - 12 volt.
Pin catu daya adalah sebagai berikut:
VIN: Tegangan input ke board Arduino ketika menggunakan sumber daya
eksternal (sebagai lawan dari 5 volt dari koneksi USB atau sumber daya
lainnya diatur). Anda dapat menyediakan tegangan melalui pin ini, atau, jika
memasok tegangan melalui colokan listrik, mengaksesnya melalui pin ini.
5V: Catu daya diatur digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen
lainnya di board. Hal ini dapat terjadi baik dari VIN melalui regulator onboard, atau
diberikan oleh USB.
3,3 volt pasokan yang dihasilkan oleh regulator on-board. Menarik arus
maksimum adalah 50 mA.
GND
3.3 Memory
ATmega328 ini memiliki 32 KB dengan 0,5 KB digunakan untuk loading file. Ia
juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari EEPROM
3.4 Memori Program
ATMega328 memiliki 32K byte On-chip In-System Reprogrammable Flash Memory
untuk menyimpan program. Memori flash dibagi kedalam dua bagian, yaitu bagian
program bootloader dan aplikasi seperti terlihat pada Gambar 2. Bootloader adalah
program kecil yangbekerja pada saat sistem dimulai yang dapat memasukkan seluruh
program aplikasi ke dalam memori prosesor (http://repository.usu.ac.id).
Gambar 2. Peta Memori Program ATMega 328
3.5 Input & Output
Masing-masing dari 14 pin digital pada Uno dapat digunakan sebagai input atau
output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Mereka
beroperasi di 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40
mA dan memiliki resistor pull-up internal
dari 20-50 KΩ. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:
Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan
(TX) data TTL serial. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dari chip
ATmega8U2 USB-to-Serial TTL.
Eksternal Interupsi: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interupsi pada
nilai yang rendah, tepi naik atau jatuh, atau perubahan nilai. Lihat attachInterrupt ()
fungsi untuk rincian.
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan 8-bit output PWM dengan analogWrite ()
fungsi.
SPI: 10 (SS), 11 (mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi
SPI menggunakan perpustakaan SPI.
LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin adalah nilai
TINGGI, LED menyala, ketika pin adalahRENDAH, itu off.
Uno memiliki 6 input analog, diberi label A0 melalui A5, masing-masing
menyediakan 10 bit resolusi yaitu 1024 nilai yang berbeda. Secara default sistem
mengukur dari tanah sampai 5 volt.
TWI: A4 atau SDA pin dan A5 atau SCL pin. Mendukung komunikasi TWI.
Aref. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan
analogReference().
Reset.
Lihat juga pemetaan antara pin Arduino dan ATmega328 port. Pemetaan untuk
ATmega8, 168 dan 328 adalah identik.
3.6 Komunikasi
Uno Arduino memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer,
Arduino lain, atau mikrokontroler lain. ATmega328 ini menyediakan UART TTL
(5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah
ATmega16U2 pada saluran board ini komunikasi serial melalui USB dan muncul
sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware Arduino
menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang
dibutuhkan. Namun, pada Windows, file. Inf diperlukan. Perangkat lunak Arduino
termasuk monitor serial yang memungkinkan data sederhana yang akan dikirim ke
board Arduino. RX dan TX LED di boardakan berkedip ketika data sedang dikirim
melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB ke komputer. ATmega328 ini juga
mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Fungsi ini digunakan untuk melakukan
komunikasi inteface pada sistem (http://library.binus.ac.id).
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Solihun, Arif Maftukhin, Eko Setyadi Kurniawan. 2015. Pengembangan Alat Peraga
GLB dan GLBB Berbasis Sensor LDR (Light Dependent Resistor). Jurnal Radiasi, 6
(1): 101-104.
Ika Puspita W. 2009. Pembuatan Alat Ukur Kecepatan Respon Manusia Berbasis
Mikrokontroller At 89S8252. Jurnal Neutrino, 1 (2): 208-219.
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Woolard, Barry. 2006. Elektronika Praktis Cetakan Keenam. Pradnya Paramita.
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc (online) diakses pada tanggal 19 September 2015.
http://repository.usu.ac.id/bitstream (online) diakses pada tanggal 19 September 2015.