pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah dalam...

121
PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ISLAM KENDAL (Study Kasus di LAZ Masjid Agung Kendal) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) LAILI MUSTIKAWATI (071311015) FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: votuyen

Post on 08-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

i

PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN

SHADAQAH DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT ISLAM KENDAL

(Study Kasus di LAZ Masjid Agung Kendal)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I)

Jurusan Manajemen Dakwah (MD)

LAILI MUSTIKAWATI

(071311015)

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

ii

Page 3: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

iii

Page 4: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa sekripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan

di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, di lembaga pendidikan lainya. Pengetahuan

yang peroleh dari hasil penerbitan maupun yang belum / tidak diterbitkan,

sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.

Semarang, 19 Desember 2011

Laili Mustikawati

Page 5: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

v

MOTTO

Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu

usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala-Nya pada sisi Allah.

Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan

(QS. Al-Baqarah; 110)

Page 6: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

vi

PERSEMBAHAN

Penulis persembahkan skripsi ini untuk:

1. Ayah dan Ibunda tercinta (Bpk Roziqin & Ibu Nur Hayati)

“ Yang selalu mendoakan, mendukung baik moral maupun material dan selalu

mencurahkan kasi sayang, perhatian dan memberikan motivasi kepada ananda dalam

sagala hal. Dan juga kakak-kakak dan adik penulis. Semoga Allah SWT selalu

melindungi mereka”. Kalian semua sumber inspirasi penulis.

2. Yth Bp. Dr. M. Sulthon, M. Ag. dan Bp. H. Adib Fatoni, M.Si

“ Yang telah berkenan meluangkan waktu dan fikirannya untuk membimbing

penulis, mendukung dan mendoakan penulis. Kesabaran dan ketabahannya menjadi

sumber inspirasi dan penyemangat dalam perjuangan hidupku.Semoga Allah SWT

senantiasa memberinya kekuatan”.

3. Sahabat-sahabat keluarga besar MD (Manajemen Dakwah) 2007

“Yang telah memberi senyuman, menghibur penulis & selalu memotifasi penulis.

Semoga perjuangan kita akan memberikan kesuksesan”.

4. Kepada Semua pihak & teman-teman penulis

“ Yang telah menyumbangkan ide, saran, dan kritik bagi penulis sehingga dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini”.

Page 7: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

vii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga dengan bekal

kemampuan yang minim penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini sebagai

karya tulis ilmiah yang menjadi kewajiban setiap mahasiswa IAIN Walisongo

untuk memenuhi tuga dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana di

fakultas.

Sholawat dan salam penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, yang telah mendidik manusia dari alam jahiliah menuju

kealam ilmu. Sehingga mengetahui antara yang haq dan yang batil. Lantaran

beliaulah manusia terangkat derajat hewani kepada derajat insani.

Berkenan dengan selesainya skripsi ini yang berjudul “PENGELOLAAN

ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DALAM UPAYA KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT ISLAM (STUDI KASUS DI LAZ MASJID AGUNG

KENDAL)” penulis merasa diberi dorongan dan bantuan oleh berbagai pihak.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. M. Sulthon, M. Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah dan juga

selaku pembimbing I yang dengan sabar dan ikhlas membimbing penulis

sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.

2. Bapak H. Adib Fatoni, M.Si selaku pembimbing II yang telah

membimbing penulis sehingga terselesaikan karya ilmiah ini.

3. Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbing penulis selama dibangku

kuliah.

Page 8: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

viii

4. Segenap keluarga yang tercinta yang telah bersusah payah

memperjuangkan agar penulis dapat mencapai cita-citanya dengan baik

dan sukses.

5. Teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Penulis tidak mampu bembalas apa-apa, hanya kata terima kasih dan

memanjatkan do’a semoga apa yang mereka berikan kepada penulis akan

mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan yang lebih baik dan

diterima sebagai amal sholeh.

Meskipun dalam penulisan skripsi ini penulis berusaha semaksimal mungkin,

namun kekurangan dan kekhilafan sering terjadi pada manusia. Untuk itu kritik

dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya hanya kepada Allah penulis mohon pertolongan, semoga dengan

terwujudnya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya.

Semarang, 19 Desember 2011

Penulis,

Laili Mustikawati

Page 9: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

ix

ABSTRAK

PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DALAM UPAYA

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ISLAM.

Zakat merupakan ibadah penting di dalam kemasyarakatan. Hal ini karena

di dalam zakat terdapat kewajiban dan hak masyarakat Muslim. Oleh karena itu

perlu dikembangkan dengan adanya pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah.

Pengelolaan merupakan proses melakukan kegiatan tertentu dengan

menggerakkan tenaga orang lain, atau dapat juga diartikan proses pemberian

pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksaaan dan

pencapaian tujuan. Dengan demikian, pengelolaan merupakan hal yang sangat

penting dalam melakukan suatu kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan

dengan lancar dan sesuai rencana.

Penelitian ini dilaksanakan untuk meneliti bagaimana pengelolaan yang

dilakukan pada LAZ yang terdapat di Masjid Agung Kendal dan untuk

mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanan pengelolaan

ZIS. Dengan pengelolaan yang baik maka kepercayaan masyarakat meningkat dan

semua kegiatan yang dilakukan lebih optimal. Sedangkan dalam pengelolaan

zakat, infaq dan shadaqah di LAZ dilakukan dengan memberikan kepercayaan

untuk turut menyalurkan dana ZIS yang terkumpul melalui program-program

kerja untuk mengoptimalkan penyaluran dana zakat, infaq dan shadaqah.

Adapun hasil penelitiannya bahwa pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah

yang di lakukan oleh LAZ yang terdapat di Masjid Agung Kendal yaitu

pengelolaan ZIS di LAZ Masjid Agung Kendal mempunyai dua sisi utama yaitu

pengumpulan dan penyaluran. Penyaluran zakat atas pendistribusian dan

pendayagunaan. Bahwa pendistribusian zakat diartikan sebagai penyaluran zakat

kepada mustahik secara konsumtif. Sedangkan pendayagunaan zakat diartikan

sebagai penyaluran zakat kepada mustahik dengan berorientasi pada aspek

produktif.

Pengelolaan ZIS di LAZ Masjid Agung Kendal secara umum dipengaruhi

oleh beberapa faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung pengelolaan

ZIS adalah kesadaran berzakat di lembaga lembaga amil zakat, LAZ berada di

lingkungan Masjid, antusias masyarakat untuk zakat fitrah di LAZ. Sedangkan

faktor penghambat pengelolaan ZIS adalah SDM pengelola masih rendah,

lemahnya muzakki yang berzakat maal di LAZ, kurangnya biaya operasional.

Page 10: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................ v

KATA PENGANTAR ............................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. viii

HALAMAN MOTTO ............................................................................ ix

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................. 9

1. Tujuan Penelitian ................................................. 9

2. Manfaat Penelitian ............................................... 9

D. Tinjauan Pustaka ....................................................... 10

E. Metode Penelitian ..................................................... 16

F. Sistematika Penulisan Skripsi.................................... 18

BAB II : Landasan Teori

A. Pengelolaan ZIS untuk Kesejahteraan ....................... 19

1.Pengelolaan ZIS ..................................................... 19

2.Kesejahteraan......................................................... 24

3.Pengelolaan untuk Kesejahteraan ........................... 25

B. Zakat, Infaq dan Shadaqah ........................................ 27

C. Bentuk-bentuk Zakat ................................................ 33

Page 11: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

xi

1.Zakat Mal .............................................................. 33

2.Zakat Fitrah ........................................................... 39

D. Hukum Zakat ............................................................ 42

E. Syarat-syarat Zakat ................................................... 43

F. Rukun Zakat ............................................................. 45

G. Penerima Zakat ......................................................... 46

H. Tujuan dan Hikmah Zakat ......................................... 48

1.Tujuan Zakat .......................................................... 48

2.Hikmah Zakat ........................................................ 49

I. Lembaga Amil Zakat ................................................ 51

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Kendal........................ 55

1.Kondisi Geografis .................................................. 55

2.Kondisi Keagamaan ............................................... 58

3.Kondisi Perekonomian ........................................... 60

4.Kondisi Kesejahteraan Sosial ................................. 61

B. Potensi Zakat di Kendal ............................................ 62

C. LAZ Masjid Agung Kendal ...................................... 64

1.Sejarah berdirinya LAZ Masjid Agung Kendal ...... 64

2.Visi dan Misi ......................................................... 66

3.Tujuan LAZ Masjid Agung Kendal ........................ 66

4.Program Kerja........................................................ 67

5.Susunan Pengurus LAZ Masjid Agung Kendal ...... 70

6.Tugas Pengurus LAZ Masjid Agung Kendal .......... 71

D. Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shodaqoh di LAZ

Masjid Agung Kendal ............................................... 74

1.Pengumpulan Zakat ............................................... 74

2.Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat ............. 79

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam

pengelolaan ZIS di LAZ Masjid Agung Kendal ........ 81

Page 12: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

xii

1.Faktor Pendukung .................................................. 82

2.Faktor Penghambat ................................................ 83

BAB IV : ANALISIS PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN

SHODAQOH DALAM UPAYA KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT ISLAM

A. Analisis terhadap pengelolaan dana zakat infaq dan

shodaqoh pada LAZ Masjid Agung Kendal .............. 86

B. Analisis faktor pendukung dan penghambat dalam

Pelaksanaan pengelolaan dana ZIS pada LAZ Masjid 96

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................. 98

B. Saran ....................................................................... 98

C. Penutup ................................................................... 99

Page 13: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

xiii

DAFTAR TABEL

TABEL 1. Nishob dan Kadarnya Binatang Unta ........................................ 34

TABEL 2. Nishob dan Kadarnya Binatang Sapi .........................................

TABEL 3. Nishob dan Kadarnya Binatang Kambing ................................. 44

TABEL 4. Banyaknya Penduduk Kabupaten Kendal .................................. 74

TABEL 5. Perkembangan Perolehan Dana ZIS LAZ Masjid Agung Kendal 93

TABEL 6. Daftar Himpunan ZIS LAZ Masjid Agung Kendal Tahun 2011 94

TABEL 7. Daftar Himpunan ZIS LAZ Masjid Agung Kendal Tahun 2011 94

TABEL 8. Data Penyaluran Dana ZIS LAZ Masjid Agung Kendal2011 .... 99

Page 14: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

0

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad saw. Sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Al-

Qur’an mengatur tingkah laku dan tata cara hidup manusia.

Sebagai pedoman hidup, Al-Qur’an mengandung keilmuwan dan

wacana yang sangat luas dan mendalam yang mengatur kehidupan manusia

secara menyeluruh. Isi dan kandungan Al-Qur’an juga merupakan sumber

wacana yang di dalamnya terkandung isyarat-isyarat mengenai zakat, infaq

dan shadaqah.

Islam menginginkan agar setiap manusia mempersiapkan kehidupan

terbaiknya. Dimana dengan hal itu bisa menikmati kehidupannya yang

dipenuhi dengan keberkahan langit dan bumi, serta mampu mendayagunakan

segala apa yang ada di dalamnya dengan sebaik mungkin. Hingga akhirnya

manusia akan merasakan kebahagiaan di berbagai aspek kehidupan dan juga

keamanan yang meliputi hati. Serta rasa syukur terhadap semua nikmat yang

diterimanya di semua kisi-kisi dadanya. Dengan demikian, manusia pun akan

mampu beribadah kepada Allah dengan penuh kekhusyu’an dan juga dengan

persiapan yang baik.

1

Page 15: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

Sehingga para fakir miskin dapat merasakan ni’mat Allah yang telah

diberikan kepadanya, dan bisa menumbuhkan rasa syukur mereka kepada

Allah SWT.

Dengan tujuan di atas inilah, maka Allah mewajibkan zakat dan

menjadikannya sebagai pondasi terhadap keberlangsungan Islam di muka

bumi dengan cara mengambil zakat, infaq dan shadaqah tersebut dari orang-

orang yang mampu dan kaya serta memberikannya kepada fakir miskin ,

demi membantunya dalam menutupi kebutuhan materi; seperti halnya

kebutuhan makan, minum, pakaian, dan juga tempat tinggal. (Yusuf

Qaradhawi: 2005. 27).

Karena zakat merupakan salah satu ajaran Rasulullah yang termasuk

dalam rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan ibadah yang memiliki akar

historis yang cukup panjang. Wasiat pertama yang diberikan Allah kepada

para Nabi adalah zakat, untuk kemudian disampaikan kepada umatnya.

Melalui ayat-ayat tentang zakat, secara tegas dan jelas bisa dilihat bahwa

zakat disebut oleh Allah bersamaan dengan sholat, karena keduanya

merupakan syi’ar dan ibadah yang diwajibkan. Kalau sholat merupakan

ibadah ruhiyah, maka zakat adalah sebagai ibadah maliyah dan ijtima’iyah

(harta dan sosial). Akan tetapi, zakat tetap saja sebagai ibadah untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan kata lain, zakat disamping

memiliki dimensi spiritual juga memiliki dimensi sosial ekonomi. Dengan

demikian, bagi setiap muslim yang telah menunaikan zakat, berarti ia telah

Page 16: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

meningkatkan keimanannya dan berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan

sesamanya. (Muhammad: 2002. 33)

Zakat dalam bentuknya adalah tiang Islam (Muhammad Sahri, 1982:10).

Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang hidup

dan matinya umat Islam sendiri. Dalam isinya, zakat adalah menjadi sasaran

segenap Ibadah makhluk kepada khaliknya. Itulah sebabnya jika zakat tidak

kuat beku, tidak teratur, tidak dibentuk pengertian yang tegas, tidak subur

hidupnya, maka keempat rukun Islam yang lain tidak pula kuat hidupnya.

Ada perbedaan makna antara zakat, infaq dan shadaqah. Zakat menurut

lughot berarti suci dan subur. Dinamai demikian karena zakat itu mensucikan

diri dari kotoran kikir dan dosa, dan karena menyuburkan akan harta atau

membanyakkan pahala yang akan diperoleh mereka memberikan dengan

mengeluarkannya.

Kemudian mengenai infaq dan shadaqah, secara terminologi infaq dan

shadaqah mempunyai pengertian yang sama yaitu mengeluarkan harta untuk

sesuatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Misalnya berinfaq atau

bershadaqah untuk kepentingan anak yatim, kedua orang tua atau kerabat

dekat lainnya, berinfaq atau bershadaqah untuk pembangunan sarana ibadah,

sarana kesehatan, sarana perpustakaan dan sebagainya. Tetapi kalau infaq

hanya ditujukan untuk hal-hal yang bersifat material seperti berinfaq dengan

uang atau benda-benda lainnya. Sedangkan shadaqah bisa dilakukan dengan

materi dan dalam hal ini sama dengan infaq tetapi bisa juga dilakukan dengan

hal-hal yang bersifat non material.(Didin Hafidhuddin, 2003:154)

Page 17: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

Pada dasarnya zakat dan infaq itu hampir sama dengan shadaqah, yakni

menyisahkan sebagian harta untuk orang lain. Dan Allah berjanji akan

melipatgandakan balasan terhadap materi yang dikeluarkan tanpa

membedakan makna zakat, infaq dan shadaqah. Sebagaimana Firman Allah

SWT dalam al-Qur’an:

Artinya :“ Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir

benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus

biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia

kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha

Mengetahui.” (QS. 2 Al-Baqarah: 261)

Orang-orang yang dengan taat dan ikhlas melaksanakan zakat dan infaq di

jalan Allah mendapat julukan sebagai “orang yang lurus dan jujur”, karena

menunjukkan persesuaian iman dan amal. Oleh karenanya barang-barang

yang diperoleh dari hasil zakat dan infaq biasanya disebut dengan istilah

“shadaqah” atau sedekah.

Islam ikut berpartisipasi dalam pembangunan guna meningkatkan taraf

hidup dan kesejahteraan masyarakat. Potensi tersebut dapat digali dan

dikembangkan melalui pengelolaan dan pendayagunaan zakat, infaq dan

shadaqah yang tentu saja dilakukan oleh lembaga amil zakat. Ibadah zakat

merupakan bentuk kepribadian kepada Allah SWT dengan mendayagunakan

harta benda. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Taimiyah yang mengatakan

Page 18: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

bahwa : “Jiwa orang yang berzakat itu menjadi bersih dan kekayaannya akan

bersih dan akan bertambah maknanya”.

Pengelolaan zakat merupakan salah satu kegiatan dakwah yang mengajak

masyarakat muslim untuk mengeluarkan hartanya di jalan Allah.

Sebagaimana firmah Allah SWT dalm al-Qur’an:

Artinya : “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah

kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat

baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195)

Di setiap aktifitas dakwah khususnya dalam organisasi atau lembaga

untuk mencapai suatu tujuan dibutuhkan sebuah pengaturan atau pengelolaan

yang baik, ruang lingkup kegiatan dakwah merupakan sarana atau alat

pembantu pada aktifitas dakwah. Bila komponen dakwah yaitu da’i, mad’u,

materi, media, tersebut diolah dengan menggunakan pengelolaan yang baik

maka aktifitas dakwah akan berlangsung secara lancar sesuai dengan tujuan

yang diinginkan. Sebab bagaimanapun juga sebuah aktifitas apa pun itu

sangat diperlukan sebuah pengelolaan yang tepat bila ingin dapat berjalan

secara sempurna.

Di Indonesia, terjadi perkembangan baik bahwa pelaksanaan pengelolaan

zakat kini memasuki era baru. Yakni dikeluarkannya Undang-undang No. 38

tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dengan keputusan Menteri Agama

(KMA) Nomor 581 tahun 1999 tentang pelaksanaan Undang-undang No. 38

Page 19: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

tahun 1999 dan keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat dan

Urusan Haji Nomor D/tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan

Zakat.

Untuk memberikan layanan terhadap masyarakat Muslim sampai saat ini

banyak lembaga dan yayasan yang mendirikan lembaga amil zakat dengan

lingkup lokal daerahnya masing-masing. Hal ini mendorong umat Islam agar

pelaksanaan pengelolaan zakat dapat dilakukan lebih baik lagi. Di Indonesia

terdapat lembaga-lembaga yang melakukan pengelolaan zakat. Seperti YDSF

(Yayasan Dana Sosial Al-Falah), PKPU (Pos Kemanusiaan Peduli Ummat),

Rumah Zakat dan lain-lain. Dimana dalam pengelolaannya yaitu professional,

amanah, terpercaya dan memiliki program kerja yang jelas dan terencana.

Sehingga mampu mengelola zakat, baik pengambilannya maupun

pendistribusiannya dengan terarah yang kesemuanya itu dapat meningkatkan

kualitas hidup dan kehidupan para mustahik.

Di samping pengelolaan zakat yang telah dipaparkan diatas, pengelolaan

zakat dapat juga dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat yang terdapat di

Masjid. Dalam hal ini peranan Masjid sangat besar, karena kehidupan sehari-

hari dari umat Islam terkait erat dengan Masjid yang didirikan atas dasar

iman. Semua kegiatan umat terpusat di Masjid dengan imam sebagai manajer

yang efektif dari setiap Masjid. Masjid mempunyai daerah pembinaan

tertentu dan pembinaan diberikan secara maksimal kepada masyarakat di

sekelilingnya yang menjadi jamaah tetap pada Masjid tersebut. Sedangkan

untuk jamaah yang tidak tetap, layanan dapat diberikan dalam bentuk

Page 20: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

pemberian informasi atau bantuan yang sifatnya bantuan darurat atau bantuan

lain yang sesuai dengan fungsi Masjid sebagai tempat beribadah dalam arti

yang luas.

Fungsi masjid adalah sebagai tempat kaum muslimin menegakkan shalat,

tempat bermusyawarah guna memecahkan persoalan-persoalan yang timbul

dalam masyarakat dan tempat berkonsultasi, tidak akan terwujud secara

optimal kecuali dengan menerapkan suatu pengelolaan yang baik. Bagaimana

membina remaja masjid dan jamaah pada umumnya, mengelola keuangan

masjid serta mengelola fasilitas-fasilitas masjid, semuanya membutuhkan

pula suatu manajemen. Dalam masyarakat yang selalu dengan perkembangan

zaman, dinamika masjid-masjid sekarang ini banyak yang menyesuaikan diri

dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Artinya, masjid tidak hanya berperan

sebagai tempat ibadah sholat, tetapi juga sebagai wadah beraneka kegiatan

jamaah atau umat Islam. (Moh. E. Ayub, 1996: 10). Seperti adanya LAZ

(Lembaga Amil Zakat) atau lembaga lainnya yang berhubungan dengan

ibadah atau kegiatan umat Islam.

Sebagai pusat kegiatan ibadah umat Islam Masjid Kendal mempunyai

layanan bagi masyarakat yaitu Lembaga Amil Zakat. Lembaga Amil Zakat

ini dibangun untuk mengelola keuangan Masjid. Lembaga Amil Zakat ini

tidak hanya mengelola hasil dari zakat, tapi juga dari hasil infaq maupun

shadaqah. LAZ yang terdapat di Masjid Kendal ini berfungsi seperti Lembaga

Amil Zakat pada umumnya yaitu sebagai lembaga yang menghimpun,

mengelola (keuangan) dan mendayagunakannya. Lembaga Amil Zakat

Page 21: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

tersebut memang belum seperti LAZ atau BAZ lainya yang lebih maju.

Walaupun begitu, Lembaga Amil Zakat tersebut sedikit membantu

mensejahterakan masyarakat di sekitarnya. Karena dalam pengelolaannya,

hasil harta yang terkumpul dari Muzakki dapat membantu masyarakat yang

kurang mampu. Dalam pengelolaannya, hasil harta yang terkumpul dari

Muzakki dialokasikan kepada mustahik dengan memberikan perkakas yang

memungkinkan ia bekerja dalam bidang keterampilannya untuk mencukupi

kebutuhan pokoknya. Atau bagi yang tidak dapat berniaga, juga tidak

mempunyai suatu keterampilan dalam usaha tertentu, maka kepadanya

diberikan jaminan dengan jalan menanamkan modal, baik dalam harta yang

tidak bergerak (tanah) maupun harta yang berkembang seperti peternakan

(masyriah) yang penghasilannya dapat mencukupi kebutuhan pokok dalam

kehidupan sehari-hari. Dan memberikan peluang bagi masyarakat yang lebih

mampu untuk berzakat, berinfaq ataupun bershadaqah di Lembaga Amil

Zakat tersebut. (Ali Yafie, 1994:236)

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk

meneliti bagaimana pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah dalam upaya

kesejahteraan masyarakat Islam dan untuk meneliti apa saja faktor pendukung

dan penghambat dalam pelaksanaan pengelolaan zakat di LAZ Masjid Agung

Kendal.

Page 22: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil pokok

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah di LAZ yang terdapat

di Masjid Agung Kendal ?

2. Bagaimana Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat serta Upaya yang

dilakukan dalam Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah di LAZ yang

terdapat di Masjid Agung Kendal ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berangkat dari pokok permasalahan tersebut di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah di LAZ yang

terdapat di Masjid Agung Kendal.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat serta

upaya yang dilakukan dalam pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah di

LAZ yang terdapat di Masjid Agung Kendal.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

khazanah ilmiah pada Dakwah, khususnya masalah pengelolaan zakat,

infaq dan shadaqah di LAZ yang terdapat di Masjid.

Page 23: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

Bagi akademis, dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan referensi di bidang keilmuan zakat dan manajemen.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan

pertimbangan pelaksanaan pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah yang

ada di LAZ yang terdapat di Masjid.

Bagi Pemerintah, semoga penelitian dapat memberikan tambahan

informasi dan bahan evaluasi bagi lembaga pengelola zakat tentang

pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah yang baik.

D. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka dapat

diambil tinjauan pustaka yang ada relevansinya dengan penelitian ini yaitu:

Skripsi milik Sayidi, Tahun 2007 yang berjudul “Pengelolaan Zakat Mal Dari

Hasil Penangkapan Ikan Pada Masyarakat Nelayan Di Kecamatan Rowosari

Kabupaten Kendal”. Dalam penelitian skripsi ini menjelaskan mengenai zakat

terutama dari segi pengelolaannya dilihat dari pengumpulan dan

pendistribusian zakat yaitu dari hasil penangkapan ikan pada masyarakat

nelayan di kecamatan rowosari kabupaten Kendal. Adapun pendekatan dalam

penelitian ini adalah pendekatan manajemen. Isi pokok pembahasan

penelitian ini adalah sistem pengelolaan zakat mal baik dilihat dari segi

pengumpulan maupun dari segi pendistribusian yang dilakukan oleh nelayan

tanpa melalui Lembaga Amil Zakat maupun melalui Amil Zakat.

Page 24: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

Skripsi milik Efriyadi, Tahun 2008 yang berjudul “Pengelolaan Dana

Yayasan Yatim Piatu Darul Hadlonah Semarang Tahun 2005-2007 (Analisis

Manajemen Dakwah)”. Penelitian skripsi ini termasuk jenis penelitian

kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Dan ada dua sumber yaitu primer dan sekunder. Namun, karena ini juga

termasuk penelitian field research yakni di yayasan Yatim Piatu Darul

Hadlonah Semarang, maka dalam pengumpulan data penelitian menggunakan

metode analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisa data yang ada.

Pemasukan atau pendapatan dana Yayasan Yatim Piatu Darul Hadlonah

Semarang Tahun 2005-2007 dari donator tetap, sumbangan masyarakat, dan

lain-lain.

Faktor pendukung lain yaitu dari lembaga keorganisasian dan

pemerintah dan empati masyarakat. Sedangkan faktor penghambat yaitu dari

jati diri lembaga manajemen kurang mengenal strategic (perencanaan strategi

yang kurang begitu di pahami oleh pengelola) kurangnya di lakukan audit

oleh aturan publik. Program tidak didasarkan pada activity plan, meskipun

hanya mematok target serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi.

Skripsi milik Sumanto, Tahun 2008 yang berjudul “Manajemen Zakat,

Infaq Dan Shadaqah Badan Amil Zakat Kua di Kecamatan Semarang Barat”.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang membahas tentang

manajemen zakat, infak dan shadaqah BAZ KUA kecamatan semarang barat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi

Page 25: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

kualitatif melalui pendekatan manajemen. Penelitian ini berusaha

mendiskripsikan manajemen zakat, infaq dan shadaqah yang diterapkan oleh

BAZ KUA di kecamatan semarang barat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) manajemen zakat, infaq

dan shadaqah (ZIS) yang diterapkan oleh BAZ KUA di kecamtan semarang

barat (2) kekuatan dan kelemahan manajemen zakat, infaq dan shadaqah

(ZIS) yang diterapkan oleh BAZ KUA di kecamatan semarang barat (3)

respon masyarakat terhadap BAZ KUA di kecamatan semarang barat.

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka, kaitannya dengan skripsi

yang akan penulis buat mempunyai hubungan yang identik tentang

bagaimana konsep tentang pengelolaan yang telah diterapkan pada sebuah

lembaga atau instansi dalam pelaksanaan program-programnya sedangkan

skripsi yang akan penulis teliti lebih menitik beratkan pada lembaga yang

terdapat di Masjid. Yaitu mengenai, pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah di

LAZ yang terdapt di Masjid Kendal.

E. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

jenis penelitian kualitatif. Maksud dari penelitian kualitatif adalah suatu

proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang

menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan

ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata,

Page 26: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada

situasi yang dialami. Berarti metodologi kualitatif merupakan prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong,

2000:5)

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Dengan tujuan

agar dapat menghasilkan data-data tambahan dari orang-orang dan

perilaku yang diamati disekitar LAZ yang terdapat di Masjid Agung

Kendal. Yaitu data-data tambahan yang menggambarkan tentang

bagaimana pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah yang ada di LAZ

tersebut.

2. Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data

dapat diperoleh (Arikunto, 2002:107). Maka penulis dalam hal ini dapat

mengambil data dari berbagai sumber seperti buku-buku maupun karya

tulis lainnya yang mendukung dan relevan dengan penulisan.

Berdasarkan sumbernya, data dalam penelitian ini dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data

sekunder. Adapun penjelasan lebih rincinya adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subyek

penelitian dengan teknik pengambilan data langsung pada subyek

sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 2003:91). Adapun teknik

Page 27: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang

dicari adalah melalui wawancara kepada pimpinan pengelolaan zakat,

dan observasi tentang pengelolaan zakat di LAZ Masjid Agung Kendal.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pihak lain,

tidak diperoleh langsung oleh peneliti dari subyek penelitiannya

(Azwar, 2005:91). Peneliti menggunakan data ini sebagai data

pendukung yang berhubungan dengan pengelolaan zakat di LAS Masjid

Agung Kendal. Sedangkan sumber data sekunder yang dimaksud di

sini adalah sumber berupa data yang berkaitan dengan permasalahan

yang penulis bahas. Seperti data dari buku-buku, dokumen-dokumen

atau catatan-catatan dan data lainnya yang bersifat menunjang dalam

penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Yaitu “kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek

dengan menggunakan seluruh panca indra” ( Suharsimi Arikunto,

1998:67). Metode ini digunakan untuk menggali data-data yang

mudah diamati secara langsung. Atau bisa disebut dengan teknik

penelitian yang sesuai kenyataan, melukiskan dengan kata-kata secara

cermat dan tepat, mencatat kemudian mengelolanya dalam rangka

masalah yang diteliti secara ilmiah. Sehingga dapat dibedakan

manakah hasil pengamatan yang valid dan reliable serta manakah

Page 28: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

objek pengamatan itu representatif bagi gejala yang bersamaan. Dalam

pengamatan ini peneliti melakukan pencatatan khusus mengenai

seputar persoalan peneliti yang berkaitan dengan judul skripsi ini.

Metode ini digunakan untuk menggali data-data yang mudah

diamati secara langsung. Seperti; letak geografis, dan sarana

prasarana.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Lexy J.

Moleong, 2009:186). Pengumpulan data melalui Tanya jawab

langsung terhadap pihak-pihak yang sengaja dipilih dengan maksud

dan tujuan agar dapat memberikan informasi yang diperlukan dan

dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Metode ini digunakan

untuk memperoleh data secara rinci tentang dasar-dasar teori

berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Terutama untuk

pelaksanaan pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah dan untuk

mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan pihak LAZ dalam

mensejahterakan masyarakat Islam di LAZ yang terdapat di Masjid

Agung Kendal.

Untuk data secara rinci peneliti melakukan wawancara dengan

beberapa pengurus bagian pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah di

Page 29: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

LAZ yang terdapat di Masjid Agung Kendal, agar dapat menghasilkan

data yang lebih jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

c. Dokumentasi

Dalam arti yang sempit dokumen diartikan sebagai kumpulan

data verbal yang berbentuk tulisan. Sedangkan dalam arti luas

dokumen juga meliputi foto dan sebagainya (Koentjoroningrat,

1981:24).

Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi dari

dokumen-dokumen atau arsip dari LAZ yang terdapat di Masjid

Kendal tentang proses pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data (Bogdan dan Biklen, 1982) yaitu upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensistesiskannya mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain. (Lexy J. Moleong, 2009:248)

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif ini

digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh melalui interview dan

observasi yang berupa data kualitatif. Agar data kualitatif hasil interview

dan observasi mudah dipahami, data dianalisis dengan teknik berpikir

induktif. Yakni berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa yang bersifat

Page 30: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

empiris kemudian temuan tersebut dipelajari dan dianalisis sehingga bisa

dibuat suatu kesimpulan dan generalisasi yang bersifat umum. Analisis

data dalam penelitian ini tidak diwujudkan dalam bentuk angka

melainkan berupa laporan dan uraian deskriptif mengenai pengelolaan

zakat, infaq dan shadaqah di LAZ yang terdapat di Masjid Agung

Kendal.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini terdiri dari beberapa bagian berupa bab-bab, dan setiap

banya di bagi dalam sub bab. Pembagiannya dilakukan sesuai keperluan dan

kebutuhan dalam penjabarannya. Kerangka skripsi ini sebagai berikut :

Bagian muka yang berada sebelum bagian isi atau tubuh karangan

yang meliputi; halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman

pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar,

halaman daftar isi.

Bagian tengah (tubuh karangan) terdiri dari empat bab yaitu:

Bab Pertama : Pendahuluan yang terdiri dari; latar belakang,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode

penelitian dan sistem penulisan skripsi.

Bab Kedua : Membahas mengenai pengertian pengelolaan zakat,

infaq dan shadaqah, tujuan pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah, fungsi ZIS

untuk kesejahteraan dilanjutkan dengan membahas lembaga amil zakat.

Page 31: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

Bab Ketiga : Membahas mengenai gambaran umum kabupaten

Kendal, objek penelitian dalam hal ini mencakup gambaran umum LAZ

Masjid Agung Kendal mulai dari sejarah pendiriannya, visi, misi, struktur

organisasi, kegiatan usaha dan program-program, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam pengelolaan ZIS

Bab keempat : Membahas mengenai analisa dan hasil penelitian

berdasarkan teori dan praktek yang telah dilakukan oleh LAZ Masjid Agung

Kendal dalam pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah.

Bab Kelima : Dalam bab ini merupakan kesimpulan saran-saran dan

kata penutup dari apa yang telah di paparkan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 32: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

19

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Pengelolaan ZIS untuk Kesejahteraan

1. Pengelolaan ZIS

Pengelolaan berarti proses melakukan kegiatan tertentu dengan

menggerakkan tenaga orang lain, atau dapat juga diartikan proses

pemberian pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan

kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Pemahaman dari definisi tersebut

bahwa pengelolaan menyangkut proses suatu aktifitas.

Dalam kaitannya dengan zakat, proses tersebut meliputi

sosialisasi zakat, pengumpulan zakat, pendistribusian, pendayagunaan,

dan pengawasan. Dengan demikian, yang dimaksud dengan

pengelolaan zakat adalah proses dan pengorganisasian sosialisasi,

pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan dan pengawasan

dalam pelaksanaan zakat.

Pengelolaan zakat menurut undang-undang no 38 tahun 1999

tentang pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengumpulan,

pendistribusian dan pendayagunaan zakat.

Tujuan pelaksanaan pengelolaan zakat oleh pengelola zakat

antara lain : pertama, meningkatkan kesadaran masyarakat dalam

penuaian dan pelayanan zakat. Sebagaimana realitas yang ada di

masyarakat, sebagian masyarakat umat Islam yang kaya (mampu)

Page 33: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

20

belum manunaikan ibadah zakatnya, jelas ini bukan persoalan

kemampuan, tetapi menyangkut kurangnya kesadaran berzakat

dikalangan umat Islam.

Kedua, meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan

dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan

sosial. Zakat merupakan salah satu institusi yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau mengahapuskan derajat

kemiskinan masyarakat serta mendorong terjadinya keadilan distribusi

harta. Dikatakan demikian, karena zakat dipungut dari orang-orang

kaya untuk kemudian didistribusikan kepada orang-orang yang lemah.

Dalam hal ini akan terjadi aliran dana dari para aghniya’ kepada dhuafa

dalam berbagai bentuknya mulai dari kelompok konsumtif maupun

produktif (investasi). Maka secara sadar, penunaian zakat akan

membangkitkan solidaritas sosial, mengurangi kesenjangan sosial dan

pada gilirannya akan mengurangi derajat kejahatan ditengah

masyarakat.

Ketiga, meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat. Setiap

lembaga zakat sebaiknya memiliki database tentang muzakki dan

mustahik. Profil muzakki perlu didata untuk mengetahui potensi-

potensi atau peluang untuk melakukan sosialisasi maupun pembinaan

kepada muzakki. Muzakki adalah nasabah kita seumur hidup, maka

perlu adanya perhatian dan pembinaan yang memadai guna memupuk

nilai kepercayaannya. Terhadap mustahik pun juga demikian, program

Page 34: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

21

pendistribusian dan pendayagunaan harus diarahkan sejauh mana

mustahik tersebut dapat meningkatkan kualitas hidupnya, dari status

mustahik berubah menjadi muzakki. ( Muhammad Hasan: 2011. 38-39).

Dalam pelaksanaan zakat terdapat tiga pihak. Pihak yang

pertama, yaitu pembayar zakat (muzakki); pihak kedua, yaitu penerima

zakat (mustahik); pihak ketiga, yaitu penyalur zakat (qabidh), yang

terdiri dari Imam dan aparatnya atau wakil muzakki (Ali Yafie, 1995:

234). Dalam pelaksanaan pengelolaan zakat, alangkah baiknya

dilakukan oleh pengelola zakat. Agar dalam pelaksanaan zakat itu dapat

berjalan dengan baik, dan dana zakat dapat tersalurkan dengan benar.

Di dalam pengelola zakat itu pasti terdapat adanya kekuatan,

kelemahan, peluang, tantangan atau ancaman.

Dari beberapa hal tersebut, maka perlu dilakukan adanya

analisis SWOT untuk menganalisis dari beberapa hal tersebut. Dengan

analisis SWOT kompetensi khusus yang dimiliki dan kelemahan yang

menonjol dapat dinilai dan dikaitkan dengan berbagai faktor penentu

keberhasilan suatu usaha. Analisis SWOT sendiri memiliki akronim

untuk kata-kata Strengths, (kekuatan), Weaknesses, (kelemahan),

Oportunities, (peluang) dan Threats (ancaman) (Siagian, 2008: 174).

Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi –

termasuk satuan bisnis tertentu – sedangkan peluang dan ancaman

merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh organisasi atau

perusahaan dalam suatu bisnis yang bersangkutan.

Page 35: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

22

Strengths (kekuatan) yang dimaksud dengan faktor-faktor

kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis

di dalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada kemilikan keunggulan komparatif oleh

unit usaha di pasaran. Weaknesses (kelemahan) jika orang berbicara

tentang kelemahan yang kekurangan dalam hal sunber, ketrampilan dan

kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja

organisasi yang memuaskan. Oportunities (peluang) definisi sederhana

tentang peluang ialah bebagai situasi lingkungan yang menguntungkan

bagi suatu satuan bisnis. Threats (ancaman) pengertian ancaman

merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan suatu satuan bisnis.

Pelaksanaan pengelolaan yang baik yaitu meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap

pendistribusian serta pendayagunaan zakat, dan pelaksanaan

pengelolaan zakat tersebut banyak tergantung pada pembinaan ketiga

pihak yang bersangkutan. Yang menyangkut pihak pertama,

pembinaannya hendak dititikberatkan pada upaya meningkatkan

kesadaran berzakat, bershadaqah dan berinfaq fi sabilillah, dan

mendorong kearah meningkatnya jumlah pembayaran zakat itu.

Selanjutnya yang menyangkut pihak kedua memerlukan kecermatan

Page 36: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

23

sehingga dapat terbina sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang

ditetapkan dalam fiqh.

Al-Ashnaf (jenis/kelompok) penerima zakat yang ditetapkan

langsung oleh Allah sebagaimana termaktub dalam ayat 60 surat At-

Taubah merupakan daftar penerima zakat yang lengkap.

Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para

mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk

mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui

lagi Maha Bijaksana (At-Taubah; 60).

Zakat mempunyai peranan penting dalam sistem perekonomian

Islam. Zakat berfungsi sebagai sumber dana dalam menciptakan

pemerataan kehidupan ekonomi, pembangunan dan kesejahteraan

masyarakat Islam. Disamping sebagai sarana untuk mendekatkan diri

kepada Allah, zakat juga berfungsi membersihkan diri dan harta

kekayaan dari kotoran-kotoran akhlak dan penyelewengan akidah, juga

menjadi tumpuan harapan kaum dhu’afa (fakir miskin) sekaligus

menjadi penunjang pelestarian dan pengembangan ajaran Islam dalam

masyarakat. zakat juga merupakan sarana yang menghubungkan tali

silaturrahmi antara kelompok muzakki dengan kelompok dhu’afa.

Page 37: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

24

Sebagai sumber dana pembangunan umat Islam, zakat dapat

menjadi kekuatan modal yang sangat besar jika ditunjang oleh cara

pengelolaannya yang baik. Untuk itu, perlu diciptakan kondisi sebagai

berikut (Hassan Saleh, 2008: 171).

a. Adanya kesadaran masyarakat akan makna, tujuan dan hikmah

zakat.

b. Adanya amil zakat yang benar-benar amanah (dipercaya) dan

bertanggung jawab dunia akhirat.

c. Adanya perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

pelaksanaan (actuating), serta pengawasan (controlling) atas

pengelolaan dan pelaksanaan pemungutan zakat yang baik.

Sebelum dilakukan pemungutan zakat, amil sedapat mungkin

telah melakukan inventarisasi atau jenis-jenis kekayaan masyarakat

yang dapat dijadikan sumber zakat, sensus wajib zakat (Muzakki), dan

orang-orang yang berhak menerima zakat (mustahik), cara pemungutan

zakat, cara penyimpanannya, melakukan perimbangan antara asnaf

setempat yang ada. Dalam menentukan pembagian zakat kepada para

mustahik, sudah dikaji berbagai kemungkinannya, termasuk sektor-

sektor yang dianggap paling mendesak, baik untuk kebutuhan jangka

pendek maupun jangka panjang, sehingga dalam pelaksanaannya tidak

terjadi penyimpangan.

Page 38: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

25

2. Kesejahteraan

Kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan

sosial material maupun spiritual. Yaitu meliputi oleh rasa keselamatan,

kesusilaan, ketentraman lahir dan bathin yang memungkinkan bagi

setiap warga Negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi

diri dan keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak

asasi manusia serta kehidupan manusia sesuai dengan pancasila (UU

No. 6 tahun 1974 tentang pokok-pokok kesejahteraan sosial pasal 2 ayat

1).

Kesejahteraan atau sejahtera dapat memiliki empat arti:

1. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik,

kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaaan makmur,

dalam keadaan sehat dan damai.

2. Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda.

Sejahtera memilki arti khusus resmi atau teknikal, seperti dalam

istilah fungsi kesejahteraan sosial.

3. Dalam kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke

jangkauan pelayanan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah

istilah yang digunakan dalam dalam ide Negara sejahtera.

Kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai pendekatan atau

kegiatan yang terorganisir dalam bidang pembangunan sosial. Dalam

konteks ini, kesejahteraan sosial biasanya merujuk pada arena atau field

Page 39: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

26

of practice tempat berkiprah berbagai profesi kemanusiaan, termasuk

pekerja sosial.

3. Pengelolaan ZIS untuk Kesejahteraan

Pengelolaan ZIS merupakan kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengumpulan,

pendistribusian dan pendayagunaan dana ZIS. Pengelolaan ZIS

merupakan hal yang sangat penting, karena dana ZIS itu sangat penting

bagi masyarakat. Agar penglolaan ZIS itu dapat terlaksana dengan baik,

maka sebaiknya dana ZIS itu dikelola oleh Amil.

Dalam hal ini, pekerja sosial seperti Amil. Pekerjaan amil

merupakan pekerja sosial yang dalam melakukan aktifitasnya yaitu

sebagai pengelola zakat. Pekerjaan amil ini merupakan salah satu

kegiatan dakwah. Karena amil merupakan orang yang bekerja sebagai

pengelola zakat yang dituntut bekerja secara profesional. Dan untuk

menjadi seorang amil dianjurkan untuk memiliki sifat amanah (dapat

dipercaya), shidiq (jujur), fathanah (cerdas), tabligh (menyampaikan

informasi yang benar atau transparan). Dengan adanya amil atau

pengelola zakat, maka dana zakat, infaq dan shadaqah dapat

terealisasikan kepada yang benar-benar berhak menerimanya.

Zakat merupakan ibadah yang mempunyai aspek sosial sebagai

landasan membangun satu sistem yang mewujudkan kesejahteraan

dunia dan akhirat. Karena zakat berfungsi menyelamatkan masyarakat

dari kelemahan baik karena bawaan ataupun karena keadaan,

Page 40: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

27

menanggulangi berbagai bencana dan kecelakaan, memberikan

santunan kemanusiaan yang berada menolong yang tidak punya, yang

kuat membantu yang lemah, orang miskin dan ibnu sabil, memperkecil

perbedaan antara si kaya dan si miskin. (Yusuf Qaradhawi, 2010;

1118).

Zakat juga berfungsi menghilangkan rasa hasud dan dengki dari

si lemah terhadap si kaya. Membantu mereka yang berusaha dalam

bidang sosial, membantu mereka yang berutang karena untuk kebaikan,

seperti ikut menanggulangi berbagai masalah kemasyarakatan sehingga

dapat mencari tujuannya. Zakat adalah sumber keuangan baitul-mal

dalam Islam yang terus-menerus. Zakat dipergunakan untuk

membebaskan tiap orang dari kesusahan dan menanggulangi kebutuhan

mereka dalam bidang ekonomi dan lain-lain. Kemudian zakat

merupakan suatu cara yang praktis untuk pengumpulan kekayaan dan

menjadikannya agar dapat berputar dan berkembang. Yang nantinya

akan menciptakan suatu keadaan sejahtera bagi mustahik dan muzakki.

B. Zakat, Infaq dan Shadaqah

1. Zakat

Zakat menurut bahasa berarti bersih, berkembang, baik terpuji

dan barokah. Disebut zakat karena dapat mengembangkan dan

menjauhkan harta yang telah dizakati dari bahaya sekaligus dapat

membersihkan harta dan pemiliknya dari haqnya orang lain.

Page 41: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

28

Sedangkan zakat menurut istilah syara‟ (fiqh) berarti nama

sejumlah harta (dalam batas tertentu) yang dikeluarkan dari jenis harta

tertentu, dengan syarat tertentu dan diberikan kepada golongan

tertentu. (M. Masykur Khoir, 2006:8).

Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam.

Kefardluannya berdasarkan nash al-Qur‟an maupun al-Hadits.

Pengingkaran terhadap syari‟ah zakat merupakan dosa besar, yang

bahkan bisa mengarah pada tingkatan kufur. Kalimat zakat disebut

berulang kali dalam al-Qur‟an, bahkan hampir setiap ayat al-Qur‟an

yang menyebutkan “…dirikanlah sholat…” maka diikuti dengan

“…dan bayarlah zakat…”. Seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 110;

Artinya: Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan

apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan

mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah

Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.

Hal ini menunjukkan betapa sangat pentingnya syari‟ah zakat,

sebagaimana pentingnya syari‟ah sholat. Baik dilihat dari sisi

kepatuhan seorang makhluk pada Kholiqnya, maupun dari jiwa sosial

sebagai sesama makhluk. Zakat adalah ibadah maaliyah ijtimaiyyah

yang memiliki posisi yang sangat penting, strategis dan menentukan,

baik dari sisi ajaran maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan

umat Islam.

Page 42: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

29

Al-Qur‟an menyatakan bahwa kesediaan berzakat dipandang

sebagai indikator utama ketundukan seseorang terhadap ajaran Islam

merupakan ciri utama mukmin yang akan mendapat rahmat dan

pertolongan Allah SWT. Kesediaan berzakat dipandang pula sebagai

orang yang selalu berkeinginan untuk membersihkan diri dan jiwanya

dari berbagai sifat buruk, seperti bakhil, egois, rakus dan tamak,

sekaligus berkeinginan untuk selalu membersihkan, mensucikan dan

mengembangkan harta yang dimilikinya (Masdar F. Mas‟udi,

2004:164).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa zakat adalah

kewajiban bagi orang yang memiliki sejumlah kekayaan tertentu.

Dengan kata lain, zakat berkaitan dengan pemilik harta yang

memenuhi syarat untuk dikeluarkan. Karena itu, zakat diwajibkan bagi

para pemilik harta yang hartanya telah memenuhi syarat.

Zakat mempunyai dua aspek; yaitu pengeluaran atau

pembayaran zakat dan penerimaan atau pembagian zakat. Yang

merupakan unsur mutlak dari keislaman adalah aspek yang pertama,

yaitu pengeluaran atau pembayaran zakat. Hal ini berarti suatu

dorongan yang kuat dari ajaran Islam, supaya umatnya yang baik

berusaha keras untuk menjadi pembayar zakat. Dengan kata lain harus

mampu bekerja dan berusaha sehingga memiliki harta kekayaan yang

melebihi kebutuhan-kebutuhan pokoknya sekeluarga, sehingga ia

Page 43: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

30

menjadi pembayar zakat. Inilah sesungguhnya yang merupakan ajaran

pokok dari Islam.

2. Infaq

Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan

sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu (Gustian Djuanda, 2006:11).

Pemaknaan istilah infaq berarti memberikan sejumlah harta tertentu

bagi orang yang membutuhkan. Secara syari‟at, infaq berarti

mengeluarkan sebagian harta untuk suatu kepentingan yang

diperintahkan ajaran Islam. Istilah infaq adalah sebagian harta

seseorang yang dikeluarkan untuk kepentingan umum dengan tidak

perlu memperhatikan nishab dan haulnya. Infaq dapat dikeluarkan oleh

orang yang beriman baik yang berpenghasilan tinggi atau rendah, dalam

keadaan lapang ataupun sempit.

Jadi infaq tidak ditentukan ukurannya, ukurannya tergantung

kerelaan masing-masing orang-orang yang mau memberikan hartanya.

Oleh karena itu, kewajiban memberikan infaq tidak hanya tergantung

pada mereka yang mempunyai kelebihan harta, namun ditujukan

kepada semua orang yang memiliki kelebihan dari kebutuhan

pokoknya.

Allah SWT menganjurkan orang-orang yang beriman untuk

berinfak dalam kebaikan. Allah telah menjanjikan surga yang luas

seluas langit dan bumi, bagi orang-orang yang berinfaq di jalan Allah,

baik dalam keadaan senang maupun susah. Allah SWT juga

Page 44: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

31

menjelaskan bahwa orang yang benar-benar beriman, adalah orang

yang menginfaqkan hartanya hanya untuk mengharapkan ridha Allah.

Mereka tidak berinfaq demi nafsu, atau tujuan apapun. Mereka

berinfaq hanya karena Allah. Oleh karena itu, mereka merasa tenang

jika Allah menerima shadaqah mereka, merasa tenang karena berkah

yang diberikan Allah dalam harta mereka dan merasa tenang dengan

pahala dan pemberian Allah. (Syaikh M. Abdul Athi Buhairi, 2005:

104)

3. Shadaqah

Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Orang

yang suka bershadaqah adalah orang yang benar pengakuan imannya.

Shadaqah mempunyai pengertian yang luas dibanding infaq, tidak

hanya berasal dari harta. Misalnya dalam sebuah hadits dikatakan

bahwa senyum dan menyingkirkan duri dari jalan termasuk shadaqah.

Jika zakat sesuatu yang dikeluarkan dari jenis harta tertentu, dengan

syarat tertentu dan diberikan kepada golongan tertentu. (M. Masykur

Khoir, 2006: 8).

Shadaqah menurut istilah, memberikan sesuatu kepada yang

berhak menerimanya, hanya semata-mata mengharapkan ridho Allah.

Shadaqah merupakan bahasa Qur‟ani yang sifatnya umum, yakni

segala sesuatu yang diberikan kepada pihak lain tanpa menyalahi

aturan syara‟. Masih membekas makna pembiasan, bahwa shadaqah

dilakukan ketika ada harta lebih. Padahal aturan syari‟atnya, shadaqah

Page 45: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

32

tidak harus menunggu kaya. Seruan Allah agar bershadaqah dimulai

ketika kondisi masih sempit dan susah, dan bershadaqahlah sesuai

kemampuan batas kepemilikinnya. Dengan Shadaqah, Allah

memberikan jalan keluar dengan kelipatan yang tidak disangka-

sangka. Mereka yakin, Allah akan memberikan balasan yang berlipat

ganda. Bagi orang yang mengeluarkan shadaqah di harapkan untuk

tidak memperlihatkan hartanya, karena perbuatan itu dapat menyakiti

hati mustahik dan juga dapat menghilangkan pahala shadaqahnya.

Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur‟an:

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-

nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti

orang yang menafkahkan hartanya Karena riya kepada

manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari

kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu

licin yang di atasnya ada tanah, Kemudian batu itu

ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (Tidak

bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa

yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi

petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. (Al-Baqarah :

264)

Allah SWT menyeru kepada hamba-hambaNya yang

beriman dan memperingatkan mereka supaya tidak menyiak-nyiakan

pahala shadaqah mereka, yaitu dengan menampakkan kelebihan yang

Page 46: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

33

mereka miliki di hadapan orang-orang yang membutuhkan sehingga

dapat menyakiti hati mereka. Mereka mengeluarkan hartanya dengan

tujuan mencari popularitas dan pujian orang lain, padahal sebenarnya

mereka tidak beriman kepada Allah dan hari akhir.

Kondisi orang yang memperlihatkan shadaqahnya itu

diumpamakan seperti batu halus yang berdebu, lalu hujan deras

membasahinya, sehingga hilanglah debu yang menempel pada batu

tersebut. Sebagaimana hujan deras dapat menghilangkan debu dari

batu halus itu, begitu pulalah kondisinya, apabila shadaqah disertai

dengan menyakiti perasaan si penerima dan riya, maka pahalanya

akan hilang. Dengan demikian, orang yang mengeluarkan shadaqah

itu tidak dapat mengambil manfaat apapun dari shadaqahnya. Inilah

sifat orang kafir, karena itu jauhilah! Karena, Allah SWT tidak akan

mengarahkan kaum kafir menuju kebaikan dan petunjuk.

Sesungguhnya Allah SWT menjadikan shadaqah dengan harta

dan membelanjakannya di jalan kebaikan itu merupakan ciri dari

orang-orang yang benar-benar bertakwa. Allah SWT memberikan sifat

kepada mereka dengan sifat ketakwaan, dikarenakan mereka

membebaskan diri mereka dari sikap rakus dan kikir. Dengan

shadaqah, mereka membebaskan tangan mereka dari sifat pelit yang

hina, serta menyambung tali silaturrahim dengan orang-orang yang

membutuhkan dan kerabat mereka yang miskin.

Page 47: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

34

C. Bentuk-bentuk Zakat

Zakat dibedakan menjadi dua, yaitu zakat maal dan zakat fitrah.

1. Zakat Maal

Kata maal, dari segi bahasa berarti harta benda. Menurut bahasa

maal adalah segala sesuatu yang diinginkan oleh manusia untuk

dimiliki, dimanfaatkan ataupun disimpan. Sedangkan menurut istilah

syara‟ maal adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki, digunakan dan

diambil manfaatnya secara umum. (Asrifin An Nakhrawie, 2011: 85).

Dari pengertian diatas, maka yang disebut zakat maal adalah

zakat atas harta kekayaan tertentu yang wajib dikeluarkan oleh

pemiliknya karena telah mencapai syarat tertentu. (Asrifin An

Nakhrawie, 2011: 85)

a. Zakat binatang ternak

Selama ini zakat binatang ternak kurang popular dan kurang

mendapat perhatian dari masyarakat. Mungkin dikarenakan tidak

banyak orang yang mempunyai peternakan dalam jumlah besar.

Petani di pedesaan biasanya hanya mempunyai beberapa ekor

kambing atau sepasang sapi untuk membajak sawah.

Beberapa jenis hewan yang wajib dizakati meliputi 3 jenis, yaitu;

1) Binatang unta

2) Binatang sapi

3) Binatang kambing

Page 48: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

35

1. Nishob dan kadar zakatnya binatang unta

Batas nishob atau jumlah minimal unta yang wajib di zakati

adalah 5 ekor. Dibawah 5 ekor tidak wajib zakat. Sedangkan

kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah sebagaimana tabel

berikut ini : (M. Masykur Khoir, 2006: 20)

Tabel 1

NISHOB DAN KADARNYA BINATANG UNTA

JUMLAH

TERNAK

JUMLAH

ZAKAT

KETERANGAN

5 s/d 9 1 ekor Apabila menggunakan domba maka

menggunakan domba betina yang

sudah genap berumur 1 tahun atau

lebih. Dan apabila menggunakan

kambing kacang, maka menggunakan

kambing kacang betina yang genap

berumur 2 tahun atau lebih.

10 s/d 14 2 ekor

15 s/d 19 3 ekor

20 s/d 24 4 ekor

25 s/d 35 1 ekor Unta jenis bintu makhodl1

36 s/d 45 1 ekor Unta jenis bintu labun2

46 s/d 60 1 ekor Unta jenis hiqqoh3

61 s/d 75 1 ekor Unta jenis jadza‟ah4

76 s/d 90 2 ekor Unta jenis bintu labun

91 s/d 120 2 ekor Unta jenis hiqqoh

121 3 ekor Unta jenis bintu labun

2. Nishob dan kadar zakatnya binatang sapi

Batas nishob atau jumlah minimal sapi yang wajib

dizakati adalah 30 ekor. Dibawah 30 ekor tidak wajib zakat.

1 Bintu Makhodl : Unta betina yang sudah genap umur 1 tahun, masuk umur 2 tahun.

2 Bintu Labun : Unta betina yang sudah genap umur 2 tahun, masuk umur 3 tahun. 3 Hiqqoh : Unta betina yang sudah genap umur 3 tahun, masuk umur 4 tahun. 4 Jadza‟ah : Unta betina yang sudah genap umur 4 tahun, masuk umur 5 tahun.

Page 49: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

36

Sedangkan kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah

sebagaimana label berikut ini : (M. Masykur Khoir, 2006: 23)

Tabel 2

NISHOB DAN KADARNYA BINATANG SAPI

JUMLAH

TERNAK

JUMLAH DAN KETERANGAN ZAKAT

30 s/d 39 1 ekor sapi jenis tabi‟5

40 s/d 59 1 ekor sapi jenis musinnah6

60 s/d 69 2 ekor sapi jenis tabi‟

70 s/d 79 2 ekor sapi (1 jenis tabi‟ & 1 jenis musinnah)

80 s/d 89 2 ekor sapi jenis musinnah

90 s/d 99 3 ekor sapi jenis tabi‟

100 3 ekor sapi (2 jenis tabi‟ & 1 jenis musinnah)

3. Nishob dan kadar zakatnya binatang kambing

Batas nishob atau jumlah minimal kambing yang wajib

dizakati adalah 40 ekor. Dibawah 40 ekor tidak wajib dizakati.

Sedangkan kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah

sebagaimana label berikut ini : (M. Masykur Khoir, 2006: 26)

Tabel 3

NISHOB DAN KADARNYA BINATANG KAMBING

JUMLAH

TERNAK

JUMLAH

ZAKAT

KETERANGAN

40 s/d 120 1 ekor Apabila menggunakan jenis domba,

maka harus yang sudah genap

berumur 1 tahun, masuk 2 tahun.

Apabila menggunakan jenis kacang

maka harus yang sudah genap

berumur 2 tahun, masuk 3 tahun.

121 s/d 200 2 ekor

201 s/d 399 3 ekor

400 s/d 499 4 ekor

500 5 ekor

5 Tabi‟ : Sapi jantan yang sudah genap umur 1 tahun, masuk 2 tahun. 6 Musinnah : Sapi betina yang sudah genap umur 2 tahun, masuk 3 tahun.

Page 50: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

37

b. Zakat emas dan perak

Emas dan perak adalah termasuk jenis benda yang wajib

dizakati. Baik berupa emas batangan atau yang masih terurai. Hal ini

berdasarkan nash al-Qur‟an, al-Hadits dan ijma‟ ulama. Dalam surat

at-Taubah ayat 34 Allah SWT berfirman :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian

besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib

Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan

batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan

Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak

dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka

beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan

mendapat) siksa yang pedih.

1) Nishob dan kadar zakatnya emas dan perak

Adapun nishab emas adalah sebesar 20 dinar, berat

timbangannya kurang lebih 94 gram. Sementara zakat yang

harus dikeluarkan adalah sebesar 2,5 %. Sedangkan nishab

perak adalah sebesar 200 dirham, berat timbangannya kurang

lebih 624 gram. Sementara zakat yang harus dikeluarkan

adalah 2,5 % (Mudjahit, 1994: 254).

Page 51: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

38

Yang dimaksud dengan dirham dan dinar di atas adalah perak

dan emas yang menjadi standar zakat perak dan emas di dalam

syariat Islam (Suparta, 1992: 359).

c. Zakat ma‟din dan rikaz

Ma‟din (barang tambang) adalah segala benda berharga yang

ditemukan dari perut bumi. Sedangkan rikaz (harta terpendam)

adalah harta pendaman kafir jahiliah (orang-orang sebelum

datangnya Islam).

1) Nishab dan kadarnya barang tambang

Adapun hasil tambang emas dan perak wajib dikeluarkan

zakatnya apabila cukup nishab, pada waktu diperolehnya. Kadar

zakatnya adalah 2,5 % atau 1/40 (seperempat sepuluh). Sabda

Rasulullah saw:

في ا لرقة ربع ا لعشر

“Pada emas dan perak zakat keduanya seperempat sepuluh (1/40)

atau 2,5 % (Riwayat Bukhari) (Suparta, 1992: 358).

2) Nishob dan kadar zakatnya rikaz (harta terpendam)

Barang rikaz seperti emas, perak, tembaga, besi, timah dan

kuningan wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 20% atau 1/5 sesuai

dengan sabda Rasulullah saw sebagai berikut : (Asrifin An

Nakhrawie, 2011: 125)

وفي ا لركا زا لخمس

“Zakat rikaz adalah seperlima”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Page 52: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

39

d. Zakat tanaman dan buah-buahan

Di antara jenis benda yang wajib dizakati adalah tanaman

(hasil bumi) atau biji-bijian dan buah-buahan. Dalam surat al-An‟am

ayat 141 Allah SWT berfirman :

Artinya : Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang

berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma,

tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun

dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak

sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang

bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah

haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan

kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-

lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang

berlebih-lebihan.

1) Jenis tanaman dan buah-buahan yang wajib dizakati

a) Diantara jenis tanaman (biji-bijian atau makanan) yang wajib

dikeluarkan zakatnya adalah :

(1) Gandum

(2) Beras, padi, padi kretek dan lain-lain

(3) Kacang hijau

(4) Kacang tunggak

b) Diantara jenis buah-buahan yang secara dzatiah wajib dizakati

adalah : Kurma dan anggur.

Page 53: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

40

e. Zakat perdagangan (tijaroh)

Yang dimaksud dengan barang dagangan adalah segala barang

yang dibeli dengan tujuan untuk dipergandakan (Asrifin An

Nakhrawie, 2011: 126). Barang-barang yang menjadi obyek

pertukaran atau komoditas perdagangan atau lebih dikenal dengan

istilah harta tijaroh meliputi setiap barang yang bisa dipertukarkan.

Baik berupa benda atau materi atau berupa manfa‟at atau jasa.

2. Zakat Fitrah

Zakat fitrah atau dikenal dengan sebutan zakat badan, zakat

ru‟us atau shadaqah fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan bagi

setiap muslim yang mampu. Sebab menemui sebagian bulan

Romadlon dan bulan syawal. Zakat fitrah khusus disyari‟ahkan

kepada ummat Nabi Muhammad dan mulai diwajibkan pada dua hari

menjelang hari „Idul Fitri pada tahun kedua Hijriah.

Mengeluarkan zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap orang

yang telah memenuhi syarat wajibnya.

a. Mekanisme dan kadarnya zakat fitrah

Salah satu dari hikmah syari‟ah fitrah adalah berbagi

kebahagiaan dengan orang-orang yang kurang mampu pada hari

yang berbahagia (hari raya), dengan memberikan barang yang

diperlukan dalam hidup. Di antara syarat-syarat benda yang

digunakan sebagai zakat fitrah adalah: (M. Masykur Khoir, 2006:

79)

Page 54: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

41

1). Bahan makanan

Manurut madzhab syafi‟i, benda yang digunakan sebagai

zakat fitrah harus berupa makanan (bukan uang) yang pada masa

itu (tahun/hari raya) dijadikan sebagai makanan pokok oleh

mayoritas orang dalam daerah tersebut.

2). Sejenis (tidak campuran)

Bahan makanan yang digunakan zakat fitrah harus sejenis,

tidak campuran. Misalnya, jenis beras, jenis gandum, jenis

jagung dan lain-lain.

3). Dikeluarkan di tempat orang yang dizakati

Orang yang dizakati merupakan orang yang zakatnya

dibayarkan orang lain. Orang yang menzakati adalah orang yang

membayarkan zakat orang lain.

Apabila tempat standart makanan pokok dari orang yang

dizakati dan orang yang menzakati berbeda, maka jenis

makanan pokok yang digunakan zakat dan tempat

memberikannya disesuaikan dengan daerahnya orang yang

dizakati.

4). Satu sho‟ untuk setiap satu orang

Bahan makanan yang digunakan untuk berzakat untuk

setiap satu orang adalah satu sho‟. Satu sho‟ menurut An-

Nawawi adalah : (M. Masykur Khoir, 2006: 80).

- Satu sho‟ gandum : 1.862,18 gram

Page 55: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

42

- Satu sho‟ beras putih : 2.719,19, 3 gram

- Satu sho‟ gabah : 2.205, 22 gram

- Satu sho‟ kacang hijau : 2.600, 12 gram

- Satu sho‟ kacang tunggak : 2.522, 323, 2 gram

b. Niat zakat fitrah

Zakat fitrah merupakan sebuah ibadah fardlu yang sudah

barang tentu membutuhkan niat. Melihat fenomena zakat fitrah

yang memungkinkan dilakukan oleh orang lain (yang

menangggung nafkahnya atau mendapat izin dari orang yang

dizakati), maka pelaku niat dalam zakat fitrah ada 3 macam : (M.

Masykur Khoir, 2006: 82).

1) Zakat untuk dirinya sendiri

وويت ان اخرج زكاةالڧطرعه وڧسي فرضاهلل تعالي

2) Zakat untuk orang yang ditanggung fitrahnya

وويت ان اخرج زكاةالڧطرعه ولذي فرضاهلل تعالي

3) Zakat untuk orang yang tidak ditanggung fitrahnya

وويت ان اخرج زكاةالڧطرعه فوله فرضاهلل تعالي

c. Hikmah zakat fitrah:

1) Membersihkan jiwa dan menyempurnakan pahalanya orang

yang telah berpuasa Romadlon. Dengan berzakat fitrah, nilai

ibadah puasa Romadlon yang barangkali berkurang karena hal-

hal yang kurang baik yang dilakukan seorang muslim, menjadi

Page 56: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

43

sempurna. Sebagaimana sujud sahwi yang menyempurnakan

kekurangan dalam sholat.

2) Mengeluarkan zakat fitrah untuk dibagikan kepada kaum fakir

miskin yang membutuhkan bantuan adalah salah satu wujud

dari rasa kasih sayang kita terhadap kaum fakir miskin

(Mudjahit, 1994: 267).

D. Hukum Zakat

Berdasarkan Nash al-Qur‟an, al-Hadits dan Ijma‟ Ulama‟,

mengeluarkan zakat bagi orang yang telah menetapi syarat wajibnya,

hukumnya wajib. Artinya, wajib bagi setiap muslim yang merdeka, baligh,

berakal dan mempunyai harta tertentu (harta yang wajib dizakati) yang telah

mencapai nishob dan mentapi syarat-syaratnya untuk mengeluarkan zakat.

Syari‟ah zakat diwajibkan pada bulan syawal (menurut sebagian ulama bulan

Sya‟ban) pada tahun kedua Hijriah. Diantara dalil nash yang melegimitasi

hukum wajib zakat adalah:

Artinya: “tidaklah mereka itu diperintah, melainkan supaya beribadah kepada

Allah dengan ikhlas dan condong melakukan agama karenaNya,

begitu pula supaya mengerjakan sholat dan mengeluarkan Zakat

dan itulah agama yang lurus”.

Sehingga jelaslah bahwa zakat adalah suatu kewajiban yang

diperintahkan oleh Allah SWT, yang telah pasti. Kepastian tersebut diperinci

Page 57: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

44

lebih lanjut tentang kadar, jumlah dan jenisnya oleh junjungan kita Nabi

Muhammad SAW. Bagi orang yang mempunyai harta yang telah memenuhi

syarat wajib zakat, wajib mengerti (belajar) ilmu dan tata cara yang

berhubungan dengan permasalahan zakat. Seperti tata cara menentukan

nishob, kadar harta yang dikeluarkan, jenis harta yang digunakan zakat dan

lain-lain. Sebab di antara syarat sahnya zakat adalah sesuai dengan batas

ketentuannya dan dari jenis barang yang mencukupi untuk digunakan zakat.

E. Syarat-syarat Zakat

Syarat adalah segala ketentuan yang harus dipenuhi oleh rukun zakat.

Syarat wajib mengeluarkan zakat adalah sebagai berikut: (M. Masykur Khoir:

2006, 16)

1. Islam

Bagi non muslim (kafir) tidak diwajibkan mengeluarkan zakat.

Sedangkan bagi orang murtad (keluar dari Islam) menurut pendapat yang

shohih, zakatnya ditangguhkan (mauquf). Apabila kembali masuk Islam

maka wajib mengqodlo zakat yang tidak dikeluarkan saat diluar Islam, dan

apabila tetap diluar Islam, maka tidak wajib mengeluarkan zakat dan

hartanya menjadi harta fai’ (disita Negara).

2. Merdeka

Bagi budak atau hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat,

karena hamba sahaya tidak mempunyai hak milik. Tuannyalah yang

Page 58: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

45

memiliki apa yang ada di tangan hambanya (Wahbah Al-Zuhayly,

2005: 98).

3. Milik yang sempurna

Milik yang sempurna maksudnya, penguasaan seseorang

terhadap harta kekayaan tersebut secara sempurna. sehingga bisa

menggunakannya secara khusus. Atau harta benda itu milik individu

dan tidak berkaitan dengan hak orang lain. Dengan demikian, harta

yang digadaikan tidak wajib dizakati karena harta tersebut tidak

dikuasai. Begitu juga harta mubah yang dimiliki secara umum tidak

wajib dizakati. Misalnya, tanaman yang tumbuh satu-satunya di sebuah

tanah yang tidak dimiliki oleh siapapun sebab harta tersebut tidak ada

yang menguasai. Begitu pula orang yang tidak menjadi pemilik sebuah

harta, seperti orang yang mencuri, orang yang dititipi atau orang yang

menemukan sebuah harta, tidak wajib mengeluarkan zakatnya (Wahbah

Al-Zuhayly, 2005: 103).

4. Mencapai nishob/batas tertentu yang mewajibkan zakat

Nishob adalah batas minimal suatu harta dikenai kewajiban zakat

berdasarkan ketentuan syariat. Jika kurang dari batas minimal tersebut,

maka tidak wajib zakat.

5. Haul/sudah genap satu tahun

Maksudnya, harta yang dikenai zakat telah melewati masa satu

tahun atau 12 bulan Hijriyah. Ini terhitung sejak harta itu mencapai

nishob pada pemiliknyanya.

Page 59: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

46

6. Saum/digembalakan

Saum hanya disyaratkan untuk jenis harta yang berupa binatang

ternak. Binatang yang dizakati yaitu binatang yang digembalakan.

Digembalakan artinya sengaja diurus sepanjang tahun untuk diambil

manfaatnya seperti susu, daging dan anak hasil perkembangbiakan.

F. Rukun Zakat

Rukun adalah unsur-unsur yang terdapat dalam pelaksanaan zakat, yaitu:

(Hassan Saleh: 2008, 159)

1. Muzakki

Orang atau badan yang dimiliki oleh orang muslim yang berkewajiban

menunaikan zakat. Setiap warga Negara Indonesia yang beragama Islam

dan mampu berkewajiban menunaikan zakat.

2. Harta yang dikenakan zakat

Harta yang harus dikeluarkan zakatnya adalah emas, perak, binatang

ternak, dagangan, hasil bumi, ma‟din, rikaz.

3. Orang yang menerima zakat (mustahik), (fakir, miskin, amil, muallaf,

gharim, sabilillah, ibnusabil

G. Penerima Zakat

Berdasarkan QS Al-Taubah ayat 60, ada delapan kelompok (ashnaf)

orang yang dinyatakan berhak mendapat zakat (mustahiq).

Page 60: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

47

1. Orang Fakir

Orang fakir adalah orang yang tidak memiliki harta untuk memenuhi

kebutuhan pokoknya.

2. Orang Miskin

Orang yang tidak memiliki harta untuk memenuhi kebutuhan

pokonya, namun ia mampu berusaha untuk mencari nafkah. Hanya saja,

penghasilannya tidak mencukupi kehidupan sendiri atau keluarganya.

3. Amil

Orang yang mendapat tugas mengurus zakat, mulai dari

pengumpulan, penerimaan, pendistribusian, bahkan sampai

pemberdayaannya. Menurut UU no Pasal 38 tahun 1999 pasal 3 tentang

pengelolaan zakat, yang dimaksud dengan amil zakat adalah pengelola

zakat yang diorganisasikan dalam suatu badan atau lembaga.

4. Muallaf

Secara harfiah muallaf qulubuhum mengandung arti orang-orang

yang dibujuk (dijinakkan) hatinya. Dalam terminology fiqh, yang termasuk

kategori muallaf adalah : (M. Masykur Khoir, 2006: 89)

a) Orang yang baru masuk Islam dan Iman (niat) nya belum kuat.

b) Orang yang baru masuk Islam dan Iman nya sudah kuat, dan

mempunyai kemuliaan atau pengaruh dikalangan kaumnya. Dengan

memberikan zakat kepadanya, diharapkan kaumnya yang masih kafir

mau masuk Islam.

Page 61: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

48

c) Orang Islam yang melindungi kaum muslimin dari gangguan dan

keburukan orang-orang kafir.

d) Orang Islam yang membela kepentingan kepentingan kaum muslimin

dari muslim yang lain dan orang-orang non Islam.

5. Riqab

Orang budak yang sedang berusaha membebaskan dirinya dari

tuannya. Perkembangan pengertian budak ialah golongan atau bangsa yang

sedang membebaskan diri dari eksploitasi pihak lain.

6. Gharim

Orang-orang yang terlilit utang. Ia tidak dapat keluar dari lilitan

utangnya, kecuali dengan bantuan zakat.

7. Sabilillah

Sabilillah dalam pengertian umum adalah orang yang berjuang di

jalan Allah. Sabilillah dalam arti sempit bisa berarti jihad, sedangkan

dalam arti luas bisa diartikan sebagai segala bentuk kebaikan di jalan Allah

yang mengantarkan pelakunya dan manusia lain kepada keridhaan Allah.

Dari pengertian sebagaimana di atas maka jihad bisa dalam bentuk upaya

pendidikan dalam pengajaran. Dari sini pula dapat di jelaskan bahwa guru

juga termasuk dalam kategori sabilillah, demikian juga ustadz yang

berjuang memberikan pengajaran kepada orang banyak.

8. Ibnusabil

Secara harfiah, kata ibnusabil berarti anak jalanan. Namun, yang

dimaksud disini adalah orang-orang yang kehabisan bekal dalam

Page 62: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

49

perjalanan bukan untuk tujuan maksiat, sehingga mereka tidak mampu

meneruskan perjalanan, kecuali dengan bantuan zakat.

H. Tujuan dan hikmah Zakat

1. Tujuan Zakat

Ditinjau dari sudut syariah Islam, maka tujuan berzakat adalah untuk

membersihkan harta dan jiwa. Pengeluaran zakat harta untuk

membersihkan harta kita, karena dalam harta tersebut sebagian merupakan

hak orang miskin. Sementara zakat fitrah adalah untuk membersihkan jiwa

dan dibayarkan setelah menunaikan ibadah puasa. Dalam Islam harta

adalah milik Allah. Manusia hanya diberi amanah untuk mengelola harta

tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh

Allah SWT.

Zakat merupakan ibadah yang mempunyai aspek sosial sebagai

landasan membangun satu sistem yang mewujudkan kesejahteraan dunia

dan akhirat. Dengan mengintegrasikannya dalam ibadah berarti

memberikan peranan penting pada keyakinan keimanan yang

mengendalikan seorang mukmin dalam hidupnya. Demikianlah fungsi

sesungguhnya dari ibadah yang dikenal dengan nama zakat.

Tujuan lain yaitu, sesungguhnya jika zakat, infaq dan shadaqah

dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan ditata dengan baik, baik

pengambilan maupun pendistribusiannya, akan mampu memperkecil

Page 63: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

50

masalah kemiskinan dan kefakiran yang kini dihadapi sebagian umat.

(Didin Hafidhuddin: 2001, 219)

2. Hikmah zakat

Adanya kewajiban menunaikan zakat yang demikian tegas dan

mutlak itu, karena di dalam ajaran ini terkandung hikmah dan manfaat

yang demikian besar dan mulia, baik yang berkaitan dengan muzakki,

mustahik, harta yang dikeluarkan zakatnya, maupun bagi masyarakat

secara keseluruhan. Perintah mengeluarkan zakat diiringi oleh janji

dari Allah SWT, bahwa semua ibadah dan segala amal perbuatan yang

baik akan dibalas oleh Allah SWT. Tidak ada amal ibadah yang hilang

atau terabaikan. Ini merupakan janji Allah SWT. Sebagai pemuas atas

kebutuhan tabiat manusia yang selalu mengharapkan balas jasa

terhadap apa yang dikerjakannya. (Rahmah Kumala Dewi, 2008: 3)

Di antara hikmahnya zakat adalah :

a. Meningkatkan Iman

Orang yang dengan sadar dan tulus ikhlas mengeluarkan

zakat, berarti telah sanggup menerima perintah Allah secara total

dan menempatkannya di atas semua kepentingan meyakini dan

membenarkan bahwa zakat merupakan Rukun Islam dan menjadi

haknya orang lain harus diberikan. Selain itu, zakat infaq dan

shadaqah dan lain-lain menjadi perwujudan syukur kepada Allah

atas karuniaNya yang berupa materi, sebagaimana sholat, puasa

dan lain-lain menjadi wujud syukur atas ni‟mat yang berupa

Page 64: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

51

kesehatan badan. Dalam al- Baqoroh ayat 267, Allah memulai

perintah mengeluarkan zakat.

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan

Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan

sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk

kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu

kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri

tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan

mata terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha

Kaya lagi Maha Terpuji

b. Membersihkan Jiwa

Dengan berzakat berarti telah melatih dan menumbuh

kembangkan jiwa sosial, dermawan dan kasih sayang terhadap

sesama. Mensucikan hati dari penyakit materialisme, kikir dan

dendam. Dengan zakat seseorang akan mencapai titik tertinggi

ni‟mat ridlonya Allah SWT. Dalam surat At-Taubah 103 Allah

berfirman :

Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan

zakat itu kamu membersihkan[658] dan

mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman

jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi

Maha Mengetahui.

Page 65: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

52

c. Menjaga Harta

Rosulullah SAW bersabda :

حصىواموالكم با لسكا ة ودا ووا مرضا كم با لصذقة

“jagalah hartamu dengan (mengeluarkan) zakat, dan

sembuhkan orang-orang sakitmu dengan shadaqah” (M. Masykur

Khoir, 2006: 11). Secara implisit hadits diatas memberi

pemahaman, bahwa resep mujarab untuk menjaga harta dan jiwa

pemiliknya dari marabahaya adalah zakat.

I. Lembaga Amil Zakat

Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah lembaga pengelola zakat yang

dibentuk masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah untuk melakukan

pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat sesuai ketentuan

agama. Definisi Lembaga Amil Zakat (LAZ) terdapat dalam keputusan

Menteri Agama Nomor 581 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan UU Nomor 38

Tahun 1999 tentang Pengelolaan zakat menyebutkan, yang dimaksud dengan

Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah institusi pengelola zakat yang

sepenuhnya dibentuk atas prakarsa masyarakat dan oleh masyarakat yang

bergerak dibidang dakwah, pendidikan, sosial, dan kemaslahatan umat Islam.

Di Indonesia terdapat lembaga-lembaga yang melakukan pengelolaan zakat.

Seperti YDSF (Yayasan Dana Sosial Al-Falah), PKPU (Pos Kemanusiaan Peduli

Ummat), Rumah Zakat dan lain-lain. Di samping pengelolaan zakat yang telah

dipaparkan diatas, pengelolaan zakat dapat juga dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat

Page 66: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

53

(LAZ) yang terdapat di Masjid. Dalam hal ini, peranan Masjid sangatlah besar,

karena kehidupan sehari-hari dari umat Islam terkait erat dengan Masjid yang

didirikan atas dasar iman. Semua kegiatan umat terpusat di Masjid dengan

imam sebagai manajer yang efektif dari setiap Masjid

Masjid adalah tempat memulai langkah keluar untuk mendapatkan

petunjuk dari nurullah. Diantara fungsi dan peran masjid adalah : (Moh E.

Ayub, 1996: 7-8).

1. Masjid merupakan tempat kaum muslimin beribadat dan mendekatkan diri

kepada Allah,

2. Masjid adalah tempat kaum muslimin beri‟tikaf, membersihkan diri,

menggembleng batin untuk membina kesadaran dan mendapatkan

pengalaman batin/keagamaan sehingga selalu terpelihara keseimbangan

jiwa dan raga serta keutuhan kepribadian,

3. Masjid adalah tempat bermusyawarah kaum muslimin guna memecahkan

persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat,

4. Masjid adalah tempat kaum muslimin berkonsultasi, mengajukan

kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan,

5. Masjid adalah tempat membina keutuhan ikatan jama‟ah dan kegotong-

royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama,

6. Masjid dengan majlis taklimnya merupakan wahana untuk meningkatkan

kecerdasan dan ilmu pengetahuan muslimin,

7. Masjid adalah tempat pembinaan dan pengembangan kader-kader

pimpinan umat,

Page 67: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

54

8. Masjid tempat mengumpulkan dana, menyimpan dan membagikannya dan

9. Masjid tempat melaksanakan pengaturan dan Supervise sosial.

Apabila masjid dituntut untuk membina umat, tentu sarana yang

dimilikinya harus tepat dan cukup memadai, menyenangkan, dan menarik

bagi semua orang. Baik dewasa, kanak-kanak, tua, muda, pria, wanita, yang

terpelajar maupun tidak, kaya dan miskin. Disinilah peran pengurus takmir

masjid untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat jama‟ah masjid.

Salah satu komponen kemakmuran masjid adalah Imam, khususnya untuk

bidang ibadah. Untuk itu, perlu dibentuk dewan imam.

Untuk menuju terwujudnya masyarakat beriman dan bertaqwa,

setidaknya ada lima materi dakwah yang menjadi prioritas, yang tidak lepas

dari fungsi masjid yaitu:

a. Pembinaan Ukhuwah Islamiyah

b. Pembinaan Akhlakul Karimah

c. Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan

d. Pencegahan kemaksiyatan

e. Pemberantasan paham menyesatkan

Dalam kaitannya dengan zakat, fungsi Masjid yang telah dipaparkan

diatas merupakan suatu kegiatan yang dapat membantu dalam menjalankan

kegiatan pengelolaan zakat. Dengan adanya pembinaan-pembinaan tersebut,

maka dapat membantu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat

untuk menjalankan syari‟ah Islam, salah satunya yaitu dengan zakat.

Page 68: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

55

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Kendal

1. Kondisi Geografis

Kabupaten Kendal adalah salah satu kabupaten yang berada dalam

wilayah profinsi Jawa Tengah. Batas wilayah administrasi kabupaten

Kendal meliputi : laut Jawa di arah utara, kota Semarang di arah timur,

kabupaten Temanggung di arah selatan, dan kebupaten Batang di arah barat.

Jarak jauh wilayah kabupaten Kendal dari barat ke timur adalah sejauh 40

km, sedagkan dari utara ke selatan adalah sejauh 36 km.

Kabupaten kendal mempunyai luas wilayah sebesar 1.002,23 km

yang terbagi menjadi 20 kecamatan dengan 265 desa serta 20

kelurahan.(“Letak Geografis Kabupaten Kendal”, www.kabupaten-

kendal.go.id ). Pusat pemerintahan berada di kecamatan Kendal. Sembilan

belas kecamatan tersebut masing-masing adalah Plantungan (12 desa),

Sukorejo (12 desa), Pageruyung (14 desa), Patean (14 desa), Singorojo (14

desa), Limbangan (16 desa), Boja (18 desa), Kaliwungu (15 desa),

Brangsong (12 desa), Pegandon (12 desa), Ngampel (12 desa), Gemuh (16

desa), Ringinarum (12 desa), Weleri (16 desa), Rowosari (16 desa),

Kangkung (15 desa), Cepiring (15 desa), Patebon (18 desa), dan Kota

Kendal (20 kelurahan).

Secara umum wilayah kabupaten Kendal terbagi menjadi dua daerah

dataran yaitu daerah dataran rendah (pantai) dan daerah dataran tinggi

Page 69: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

56

(pegunungan). Wilayah bagian utara merupakan daerah dataran rendah

dengan ketinggian antara 0-10 meter yang meliputi 12 kecamatan yaitu

Weleri, Rowosari, Kangkung, Cepiring, Gemuh, Ringinarum, Pegandon,

Ngampel, Patebon, Kendal, Brangsong dan Kaliwungu. Sedang bagian

wilayah selatan merupakan daerah dataran tinggi yang terdiri atas tanah

pegunungan dengan ketinggian 10-2.579 meter yang meliputi 7 kecamatan

yaitu, Plantungan, Pageruyung, Sukorejo, Patean, Singorojo, Boja dan

Limbangan.

Perkembangan kependudukan di Kabupaten Kendal dari tahun

ketahun terus meningkat. Data dari dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kendal sampai dengan pertengahan tahun 2010 data jumlah penduduk

di Kabupaten Kendal telah mencapai 1.074.940 jiwa yang terdiri dari laki -

laki 535.279 jiwa (49.80%) dan perempuan 539.661 jiwa (50.20%), dengan

kepadatan rata - rata 1.061 jiwa/km². Dilihat dari perkembangannya sampai

pertengahan tahun 2010 penduduk Kabupaten Kendal mengalami

pertumbuhan rata - rata 1.55 % per-tahun. Data Penduduk Kabupaten

Kendal selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : (“Penduduk

Kabupaten Kendal”, www.kabupatenkendal.go.id).

Page 70: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

57

Tabel 4

BANYAKNYA PENDUDUK KABUPATEN KENDAL

DIRINCI MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2006 – 2010

Penduduk 2006 2007 2008 2009 2010

Laki-laki 453.719 462.612 520.589 527.224 535.279

Perempuan 464.776 474.808 524.514 531.269 539.661

JUMLAH 918.495 937.420 1.045.103 1.058.493 1.074.940

Kepadatan/

Km2

916 935 1.043 1.056 1.061

Sumber: Penduduk Kabupaten Kendal, www.kabupatenkendal.go.id.

Dengan memperhatikan jumlah penduduk pada tabel diatas, maka

dapat dilihat pada pertengahan tahun 2010 jumlah penduduk di Kabupaten

Kendal mengalami peningkatan sebesar 1.55 % yakni dari jumlah 1.058.493

jiwa ditahun 2009 meningkat menjadi 1.074.940 jiwa pada tahun 2010.

Dengan membandingkan banyaknya penduduk laki - laki dan penduduk

perempuan, maka diketahui "Sex Ratio" penduduk Kabupaten Kendal

pertengahan tahun 2010 sebesar 992 per 1000; ini berarti adanya

kecenderungan meningkatnya angka kelahiran apabila tidak ditangani secara

dini, karena proporsi penduduk perempuan lebih besar dibanding penduduk

laki - laki. Jumlah penduduk menurut kelompok umur terbanyak berada

pada strata 15 - 64 tahun, dengan jumlah jiwa 775.231 orang. Dalam

kelompok Usia produktif tersebut, jumlah jiwa terbanyak pada strata 25 - 29

tahun dengan jumlah jiwa 108.274 orang. Jumlah kelompok umur 0 - 14

Tahun sebanyak 227.485 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terendah

berada pada strata 65 tahun keatas berjumlah 72.227 jiwa.

Page 71: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

58

2. Kondisi Keagamaan

Kendal beribadat (akronim dari bersih, indah, barokah, aman, damai

dan tertib) adalah semboyan dari kabupaten Kendal. Hal ini mencerminkan

bahwa aspek kehidupan beragama yang harmonis sangat didambakan.

Demikian pula makna religius sangat kental dalam lambang daerah

kabupaten Kendal antara lain, (1) tulisan “Ngesti Widhi” yang berarti suatu

fatwa mutiara yang melambangkan watak bertaqwa kepada Allah Tuhan

Yang Maha Esa, tekun beribadat dan beramal, (2) bambo runcing yang

beruas sembilan dengan warna kuning menjulang keatas menuju kearah

bintang melambangkan perjuangan walisongo di dalam kepahlawanan dan

keperwiraan mereka menyebarkan agama Islam yang sampai sekarang

masih dianut oleh rakyat Kendal, dan kubah atau menara Masjid yang

melambangkan teguhnya kepribadian rakyat Kendal. Bahwa daerah ini

banyak memiliki ajaran dan kebudayaan yang memberikan andil besar

dalam hal perkembangan dan pertumbuhan ajaran Islam, begitu pula

perkembangan-perkembangan berikutnya dengan adanya banyak pondok

pesantren. (“LambangKendal”, www.kabupaten-kendal.go.id)

Data tentang tingkat dan kondisi keberagamaan masyarakat kabupaten

Kendal ditentukan dengan parameter-parameter yang umumnya dipakai

untuk mengukur tingkat keberagamaan suatu masyarakat Muslim dan juga

kategori sosial lainnya antara lain adalah jumlah tempat ibadah yang

dibandingkan dengan jumlah penduduk. Dengan demikian diasumsikan

bahwa semakin banyak jumlah tempat ibadah disuatu tempat maka semakin

Page 72: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

59

tinggi tingkat keberagamaan masyarakat itu. Atau dengan kata lain jumlah

tempat ibadah berbanding terbalik dengan jumlah umat pemakai tempat

ibadah itu. Kecuali tempat ibadah parameter yang lain adalah jumlah sarana

dan prasarana pendidikan dan keagamaan tertentu seperti haji dan jumlah

pemeluk yang menekuni dibidang keilmuan dan profesi keagamaan seperti

santri, ulama’, mubaligh dan khotib.

Pada tahun 2010 mayoritas penduduk Kabupaten Kendal beragama

Islam yaitu sebesar 919.465 jiwa (98,90%). Sedangkan penduduk

yang beragama Kristen (Protestan) sebanyak 4.653 orang, yang

beragama Katolik sebanyak 4.038 orang, Hindu sebanyak 421 orang,

dan penduduk yang beragama Budha merupakan jumlah terkecil yaitu

sejumlah 275 orang atau sekitar 0,03% dari keseluruhan jumlah

penduduk Kabupaten Kendal (www.kabupaten-kendal.go.id).

Dari segi tempat ibadah, agama Islam di kabupaten Kendal juga

sangat mendominasi seiring dengan jumlah umatnya. Tercatat ada 3.961

tempat ibadah bagi umat Islam yang terdiri dari 805 Masjid, 2.079 Langgar,

dan 177 Musholla. Tempat Ibadah bagi umat beragama lain tercatat 53

gereja dan 6 pura atau wihara. Jika dibandingkan dengan jumlah umat Islam

yang ada di kabupaten Kendal, maka rata-rata setiap tempat ibadah

mempunyai 200 jam’ah. Dari data yang ada dapat diambil suatu pemahaman

bahwa ada kepedulian masyarakat terhadap kebutuhan pembangunan dan

penambahan sarana-sarana ibadah.

Page 73: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

60

Setiap tahun rata-rata ada dua kloter atau 700-800 jama’ah haji

kabupaten Kendal atau 0,08 % - 0,09 % dari jumlah penduduk kabupaten

Kendal. Fenomena ini bisa diartikan bahwa tingkat perekonomian penduduk

Kendal cukup di satu sisi dan tingkat keberagaam umat Islam yang cukup

tinggi disisi yang lain (www.kabupaten-kendal.go.id).

Sejalan dengan tempat peribadatan dan jumlah jamaah haji, jumlah

sarana dan prasarana keagamaan maupun jumlah umat yang menekuni

keilmuan dan profesi keagamaan pun cukup tinggi. Hal demikian bisa

dilihat dari data tentang jumlah pondok pesantren yang berjumlah 129 buah

dengan 2.093 pengajar atau ustadz. Data ini tidak termasuk jumlah

Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan al-Qur’an dan Majlis Taklim.

3. Kondisi Perekonomian

Kabupaten Kendal boleh dibilang memiliki banyak hal yang

dibutuhkan bagi suatu daerah dan rakyatnya untuk menjadi kaya, makmur

dan jaya. Letak geografisnya, yaitu dijalur utama Jakarta-Surabaya yang

tidak pernah sepi sepanjang 24 jam, memungkinkan apapun yang

ditawarkan orang disana untuk dilirik calon pembeli.

Selain itu, posisi Kendal sebagai penyangga bagi kota Semarang yang

merupakan Ibu Kota Jawa Tengah sangat memungkinkan pada suatu saat

akan menampung limpahan kegiatan yang sudah jenuh atau tidak mungkin

lagi dilakukan lagi di Kota Semarang.

Meskipun sebagian besar penduduk Kabupaten Kendal memiliki

aktvitas di sektor pertanian, namun sektor industri pengolahan memberikan

Page 74: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

61

kontribusi terbesar pada PDRB Kabupaten Kendal tahun 2003 yaitu sebesar

42,63%, disusul sektor pertanian 21,24%, sektor perdagangan 17,15%, dan

sektor jasa 9,01%. Sedangkan konstribusi terkecil pada sektor pertambangan

dan penggalian yaitu sebesar 0,46%. Sektor-sektor lainnya seperti sektor

listrik dan air minum, bangunan, pengangkutan dan komunikasi, keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan masing-masing berkisar antara 2-3%. PDRB

kabupaten Kendal pada tahun 2003 mencapai Rp. 1.662.065,83 (harga

konstan). Jika diperhatikan sejak lima tahun terakhir maka dapat dinyatakan

bahwa sumbangan PDRB didominasi oleh tiga sektor utama (industri

pengolahan, pertanian dan perdagangan) (www.kendalkab.go.id).

4. Kondisi kesejahteraan sosial

Meskipun secara keseluruhan kondisi perekoniman kabupaten Kendal

cukup baik, akan tetapi tidak serta merta hal itu berbanding lurus dengan

kondisi kesejahteraan sosial. Menurut data yang ada, jumlah penyandang

masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ternyata cukup tinggi. Yang secara

global dikelompokkan dalam beberapa kategori berikut : anak-anak, wanita,

lansia, penyandang cacat, keluarga dan masyarakat (“KesejahteraanSosial”,

www.kabupaten-kendal.go.id).

PMKS kategori anak-anak terdiri dari berbagai jenis antara lain anak

balita terlantar (661 jiwa), anak terlantar (6775 jiwa), anak yang menjadi

korban kekerasan (91), anak nakal (948 jiwa), anak jalanan (291 jiwa), dan

anak cacat (1148 jiwa). PMKS kategori wanita terdiri dari dua jenis yaitu

wanita rawan sosial ekonomi (6538 jiwa), dan wanita yang menjadi korban

Page 75: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

62

tindak kekerasan (223 jiwa). Sedangkan PMKS lansia yang menjadi korban

tindak kekerasan (11 jiwa).

Penyandang cacat meliputi penyandang cacat mental eks psikotik (247

jiwa), penyandang cacat ganda (117 jiwa), penyandang cacat bibir sumbing

(53 jiwa), penyandang cacat bekas penderita penyakit kronis (754 jiwa),

penyandang cacat bekas penderita penyakit kusta (29 jiwa), tuna susila (203

jiwa), pengemis (31 jiwa), gelandangan (3 jiwa), bekas narapidana (735

jiwa), pekerja migran bermasalah (204 jiwa).

Keluarga penyandang masalah kesejahteraan sosial terdiri dari

keluarga fakir miskin, keluarga berumah tak layak huni, keluarga

bermasalah psikologis, dan keluarga rentan. Masyarakat yang menjadi

penyandang masalah kesejahteraan sosial antara lain masyarakat yang

tinggal di daerah rawan bencana, masyarakat korban bencana alam, dan

masyarakat korban bencana sosial.

Jika dibandingkan dengan keseluruhan penduduk Kendal, maka

masyarakat yang menyandang masalah kesejahteraan sosial adalah 17,8 %

dan masyarakat yang tidak menyandang masalah kesejahteraan sosial adalah

82,2%.

B. Potensi Zakat di Kendal

Di Kendal memiliki sejumlah Badan Amil Zakat atau Lembaga Amil

Zakat yang masih bekerja secara aktif. Diantaranya yaitu Bapelurzam, LAZ

Masjid Agung Kendal, Bapelazis, BAZDA Kabupaten, LAZ NU. Badan Amil

Page 76: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

63

Zakat atau Lembaga Amil Zakat yang akan dibahas disini yaitu LAZ (Lembaga

Amil Zakat) Masjid Agung Kendal, Bapelurzam (Badan Pengelola Urusan

Zakat Muhammadiyah) dan Bapelazis (Badan Pengelola Zakat Infaq dan

Shadaqah).

Potensi zakat di kabupaten Kendal pada tahun 2010 Bapelurzam (Badan

Pengelola Urusan Zakat Muhammadiyah) berhasil mengumpulkan dan

mengelola dana zakat sebesar Rp. 702.988.650,-, LAZ (Lembaga Amil Zakat)

Masjid Agung Kendal mengumpulkan dan mengelola dana zakat sebesar Rp.

17.370.000,-, dan bapelazis (Badan Pengelola Zakat Infaq dan Shadaqah)

mengumpulkan dan mengelola dana zakat sebesar Rp. 46.862.719,- sehingga

totalnya Rp. 762.291.369,-. Harusnya dana zakat yang terkumpul lebih dari

itu, karena sampai sekarang saja masih ada masyarakat yang belum mendapat

bagian dari dana zakat.

Akan tetapi bukan berarti dana zakat tersebut tidak dapat digunakan

untuk memberdayakan masyarakat lemah. Dana zakat tersebut sudah sangat

membantu sebagian masyarakat yang kurang mampu. Maka terlihat bahwa

dana zakat yang terkumpul dan dikelola ketiga Lembaga atau Badan tersebut

sangat berarti bagi keluarga yang berhak mendapatkan bagian zakat di

kabupaten Kendal.

Namun demikian tidak serta merta dapat diartikan bahwa potensi zakat

untuk masyarakat di Kabupaten Kendal tidak ada. Ada banyak hal terkait yang

tidak bisa diabaikan untuk dapat mengambil kesimpulan secara tepat. Secara

riil badan atau lembaga pengelola zakat di Kendal tidak hanya Bapelurzam,

Page 77: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

64

Bapelazis, dan LAZ Masjid Agung. Di Kendal juga masih banyak Lembaga

atau Badan pengelola zakat yang dapat bekerja secara aktif. Dengan demikian

dapat diasumsikan bahwa dana zakat yang terkumpul dan dikelola oleh

keseluruhan badan atau Lembaga pengelola zakat yang ada tentu lebih besar

lagi dari yang dikumpulkan dan dikelola oleh Bapelurzam, Bapelazis dan LAZ

Masjid Agung Kendal.

Upaya pemberdayaan masyarakat ekonomi lemah melalui pengelolaan

dana zakat memerlukan waktu, tidak langsung selesai. Maksudnya, betapapun

besarnya dana zakat yang terkumpul dan dikelola oleh badan atau lembaga

pengelola zakat pada suatu waktu tidak dapat langsung menghilangkan

kemiskinan dari masyarakat. Kemiskinan tidak dapat dihilangkan, tetapi bisa

dikurangi. Karena itu yang diperlukan adalah upaya serius dan terus-menerus

untuk sampai batas maksimal. Menurut Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten

Kendal, Drs. Bachtiar Nurono, guna membantu warga masyarakat yang

kekurangan agar mampu bangkit menuju kehidupan yang lebih baik, sosialisasi

zakat sangat penting dilaksanakan untuk menggali potensi zakat di wilayah

Kabupaten Kendal.

C. LAZ Masjid Agung Kendal

1. Sejarah berdirinya LAZ Masjid Kendal

Terbentuknya Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang terdapat di Masjid

Agung Kendal tersebut tak lepas dari beberapa hal yang mendasari

keinginan dari sebagian umat untuk merealisasikan suatu kegiatan sosial

Page 78: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

65

yang berupa pengumpulan dana zakat, infaq, dan shadaqah. Sedangkan

pentasyarupannya akan dikembalikan untuk kepentingan warga

masyarakat pula.

Dalam hal ini Lembaga Amil Zakat yang terdapat di Masjid Agung

Kendal merupakan salah satu lembaga dakwah yang ada di Indonesia.

Lembaga ini didirikan dengan SK Bupati Nomor : 451.1/333/2004 tanggal

27 Maret 2004 tentang pembentukan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Kab.

Kendal.

Lembaga Amil Zakat yang terdapat di Masjid Agung Kendal

merupakan salah satu lembaga yang melakukan kegiatan dakwah yang

berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan

secara produktif dana zakat, infaq, dan shadaqah baik dari perseorangan,

lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.

Lembaga Amil Zakat yang terdapat di Masjid Agung Kendal dibentuk

untuk mencapai daya guna, hasil guna dan akuntabilitas dalam pengelolaan

dana zakat, infaq, dan shadaqah sehingga dapat meningkatkan peran serta

umat Islam kota Kendal dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya

dengan penggalian dan pengelolaan dana zakat, infaq, dan shadaqah.

Seiring berjalannya waktu Lembaga Amil Zakat yang terdapat di

Masjid Agung Kendal mengalami peningkatan dalam hal pengumpulan

dana zakat, infaq dan shadaqah. Hal ini dibuktikan dengan semakin

bertambahnya perolehan dan meningkatnya pula dana yang disalurkan

melalui program yang telah dibentuk.

Page 79: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

66

2. VISI dan MISI

Visi dari LAZ Masjid Agung Kendal yaitu Menjadi Lembaga Yang

Amanah Dan Profesional Dalam Pengelolaan Zakat, Infaq Dan Shadaqah

(ZIS), mempunyai kemampuan dan integritas untuk mengembangkan

zakat, infaq dan shadaqah.

Misi dari LAZ Masjid Agung Kendal yaitu :

a. Meningkatkan kesadaran berzakat bagi Aghniya/Muzakki;

b. Mengoptimalkan pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) yang

amanah dan profesional serta berbasis manajemen modern dan

syariah.

c. Meningkatkan status mustahiq menjadi Muzakki melalui program-

program Pendayagunaan dan Pendistribusian;

d. Mendayagunakan dan mendistribusikan ZIS kepada Mustahiq secara

lebih berdayaguna dan berhasilguna.

3. Tujuan Laz Masjid Agung Kendal

Tujuan pengelolaan ZIS di LAZ Masjid Agung Kendal adalah

sebagai berikut:

a. Terukurnya kinerja pelaksanaan pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah

dan mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan yang akan datang.

b. Terciptanya rumusan kegiatan prioritas LAZ Masjid Agung Kendal

sebagai salah satu instrumen pemberdayaan ekonomi umat.

c. Terlaksananya sistem pengorganisasian yang modern dan akuntable

sehingga kepercayaan masyarakat betul-betul tumbuh secara alamiah.

Page 80: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

67

4. Program Kerja

Program kerja di LAZ Masjid Agung Kendal dikelompokkan

menjadi dua bagian yaitu:

a. Program Kerja Umum

1) Program Motivasi dan Sosialisasi Zakat

a) Target

(1) Terbangunnya motivasi dan kesadaran kolektif umat

Islam untuk mengeluarkan zakat demi mengangkat

harkat martabat hidup seluruh anggota masyarakat.

(2) Terwujudnya konsepsi umat mengenai konsep zakat yang

tidak hanya sekedar memenuhi kewajiban ritual belaka,

melainkan menjadi instrument syariah untuk mengatasi

kepincangan sosial ekonomi di dalam masyarakat

sehingga terwujudnya kesejahteraan umat;

b) Bentuk Program

(1) Membangun sentra penyuluhan dan layanan publik

melalui UPZ secara terpadu;

(2) Penyelenggaraan penyuluhan mengenai zakat;

2) Program Pengelolaan Zakat dan Pemberdayaan Masyarakat

a) Target

(1) Tersedianya data muzakki dan mustahik;

(2) Terbangunnya sistem informasi dan jaringan pengolahan

data pengelolaan zakat;

Page 81: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

68

(3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola

zakat.

b) Bentuk Program

(1) Mendata jumlah zakat, muzakki dan mustahik;

(2) Membangun sistem informasi yang terintegrasi dalam

pengolahan data;

(3) Menyelenggarakan orientasi, temu konsultasi dan rapat

koordinasi;

b. Program Kerja Bidang-Bidang

1) Bidang Pengumpulan

a) Target

(1) Tersedianya catatan dan pembukuan yang transparan atas

pengumpulan dana;

(2) Terlaporkannya hasil pengumpulan dana setiap

1 tahun 2 kali.

b) Bentuk Program

(1) Mandata dinas, badan, kantor pemerintah

Kab. Kendal dan perusahaan-perusahaan swasta;

(2) Mengedarkan surat pada lembaga pemerintah

dan perusahaan yang belum ada UPZ;

(3) Membuat laporan keuangan berkala yang disampaikan

secara terbuka.

Page 82: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

69

2) Bidang Pendistribusian

a) Target

(1) Tercapainya skala prioritas kebutuhan mustahik

dalam pemberian hibah;

(2) Terbentuknya bentuk bantuan yang dapat

menyelesaikan masalah yang sangat mendesak;

(3) Meningkatkan kesejahteraan mustahik baik

perorangan maupun kelompok.

b) Bentuk Program

(1) Membuka layanan informasi yang mudah diakses

oleh masyarakat baik berupa iklan ataupun

pengumuman yang dipasang di Kantor Kelurahan dan

Kecamatan, supaya kebutuhan darurat dapat segera

dilaporkan dan ditangani oleh LAZ;

(2) Menjalin kerjasama dengan para pelaku usaha dan

pedagang untuk mencari warga miskin yang

membutuhkan suntikan dana hibah dari LAZ;

3) Bidang Pendayagunaan

a) Target

(1) Tercapainya pemenuhan hajat hidup mustahik yang

delapan asnaf dan orang-orang yang tidak berdaya secara

ekonomi.

Page 83: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

70

(2) Adanya tempat usaha nyata yang berpeluang dapat

mengurangi pengangguran.

(3) Terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang hakiki,

sehingga mampu menjalankan ajaran agama dengan

tenang dan khusu’.

b) Bentuk Program

(1) Memberikan bantuan pada fakir miskin baik

yang konsumtif maupun produktif;

(2) Memberikan pembinaan kepada mustahik yang

berkesinambungan, agar terjadi hubungan kekeluargaan

yang harmonis.

(3) Kegiatan khitanan massal bagi kaum dhuafa.

5. Susunan pengurus LAZ Masjid Agung Kendal

Susunan pengurus Lembaga Amil Zakat Masjid Agung Kendal

terdiri atas unsur penasehat, ketua, sekretaris, bendahara, bagian

penerimaan, dan bagian penyaluran. Dalam kepengurusan LAZ, LAZ

mengadakan pergantian setiap tahunnya. Sebagian dari pengurus LAZ

adalah pengurus Masjid Agung Kendal.

Adapun susunan pengurus LAZ Masjid Agung Kendal adalah

sebagai berikut: (Dokumen LAZ Masjid Agung Kendal “Susunan

Pengurus” tahun 2010/2011)

1. Penasehat

Drs. H. Asmawi Usman

Page 84: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

71

2. Ketua

HM. Makmun Amin

3. Sekretaris

1. HM. Ubaidillah, S.Pd. I

2. M. Asyrofi

4. Bendahara

HA. Hasjim Amin

5. Bagian penerimaan

1. Abdul Choliq

2. HM. Chafidz M

3. Moh. Isom Amin

6. Bagian penyaluran

1. M. Sunarso

2. Suratman

3. Asroch

6. Tugas Pengurus LAZ Masjid Agung Kendal

a. Penasehat

Memberi nasihat baik diminta maupun tidak kepada pengurus untuk

kemajuan LAZ. Menasehati pengurus untuk kemajuan LAZ.

b. Ketua

1) Melaksanakan garis besar kebijakan LAZ dalam program

pengumpulan, penyaluran dan pendayagunaan zakat,

2) Memimpin pelaksanaan program-program LAZ,

Page 85: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

72

3) Merencanakan pengumpulan, penyaluran dan pendayagunaan

zakat.

c. Sekretaris

1) Melaksanakan kegiatan ketatausahaan,

2) Menyiapkan bahan-bahan untuk pelaksanaan kegiatan

pengembangan pengelolaan zakat dan mempersiapkan laporan,

3) Menyediakan fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan

sehari-hari

4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh ketua

5) Dalam melaksanakan tugasnya sekretaris bertanggung jawab

kepada ketua.

d. Bendahara

1) Mengolah seluruh asset uang zakat,

2) Melaksanakan pembukuan dan keuangan,

3) Menerima tanda bukti penerimaan setoran pengumpulan hasil zakat

dari bidang pengumpulan,

4) Menerima tanda bukti penerimaan setoran pengumpulan hasil zakat

dari bidang pendayagunaan zakat dan lainnya dari bidang

pendayagunaan,

5) Menyusun dan menyampaikan laporan berkala atas penerimaan dan

penyaluran dana zakat,

6) Mempertanggungjawabkan dana zakat dan dana lainnya.

Page 86: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

73

e. Bagian penerimaan

1) Melakukan pendataan muzakki, harta zakat dan lainnya,

2) Melakukan usaha penggalian zakat dan dana lainnya,

3) Melakukan pengumpulan zakat dan lainnya, dan menyampaikan

tanda bukti penerimaan pada bendahara

4) Mencatat dan membukukan hasil pengumpulan zakat dan lainnya,

5) Mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan zakat dan lainnya.

f. Bagian penyaluran

1) Menerima dan menyeleksi permohonan calon mustahiq,

2) Mencataat mustahiq yang memenuhi syarat menurut kelompoknya

masing-masing,

3) Menyiapkan rancangan keputusan tentang mustahiq yang

menerima zakat dan lainnya,

4) Melaksanakan penyaluran dana zakat dan lainnya sesuai dengan

keputusan yang telah ditetapkan,

5) Mencatat penyaluran dana zakat dan lainnya, dan menyerahkan

tanda bukti penerimaan pada bendahara,

6) Menyiapkan bahan laporan penyaluran dana zakat dan lainnya,

7) Mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua.

8) Menerima dan mencatat permohonan pemanfatan dana zakat dan

lainnya untuk usaha.

Page 87: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

74

D. Pengelolaan zakat, infaq dan Shadaqah di LAZ Masjid Agung Kendal

Dari perspektif manajemen pengelolaan, pranata zakat mempunyai

dua sisi utama yaitu pengumpulan dan penyaluran. Pengumpulan zakat antara

lain ditempuh dengan langkah sebagai berikut. Muzakki secara langsung

mendatangi LAZ atau UPZ. Sedang penyaluran zakat, dilaksanakan dengan

memperhatikan beberapa hal berikut : (i) penyaluran terdiri atas

pendistribusian dan pendayagunaan. (ii) Pendistribusian dan pendayagunaan

diperuntukkan delapan ashnaf. (iii) penekanan kepada kelangsungan hidup

fakir miskin. (iv) memenuhi kebutuhan pokok. (v) sumber perekonomian

untuk pemeliharaan masjid dan kesejahteraan umat. (vi) untuk keperluan

masyarakat umum.

Berikut ini akan dipaparkan mekanisme pengelolaan zakat di LAZ

Masjid Agung Kendal yang meliputi proses pengumpulan, pendistribusian

dan pendayagunaan.

1. Pengumpulan Zakat

Posisi dan peran sebagai pengumpul dan pengelola dana melekat

pada eksistensi lembaga zakat. Sumber daya yang dimiliki dan dikuasai

oleh lembaga zakat pada umumnya berasal dari donatur atau muzakki.

Untuk mendapatkannya, lembaga zakat menjalankan perannya sebagai

pengumpul dana melalui berbagai cara. Sehingga dana atau sumber daya

yang terkumpul merupakan mandat atau amanah dari para donatur untuk

dikelola dan oleh karenanya harus dipertanggung jawabkan berdasarkan

tujuan awalnya.

Page 88: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

75

Untuk menjalankan mandat dari para donatur yang berupa dana

atau sumber daya tersebut, maka lembaga zakat berperan juga sebagai

pengelola dana untuk mencapai tujuan dan kepentingan lembaga.

Untuk memberikan kepercayaan muzakki terhadap lembaga amil

zakat diperlukan kualitas manajemen lembaga amil zakat dan sifat amanah

para pengelolanya. Upaya menghindari ketidaktepatan dalam

pengumpulan dan penyaluran dana zakat, perlu dilakukan melalui

manajemen zakat. Dengan demikian, diharapkan dapat memberdayakan

zakat sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan sosial, mengembangkan

masyarakat dan menyelamatkan modal harta dan pengembangannya.

(Muhammad Hasan, 2011: 20).

Untuk itu LAZ Masjid menyediakan kader-kader yang

berkemampuan luas. Selaku tenaga operasional LAZ berinisiatif

memungut atau mengumpulkan zakat dari para wajib zakat secara

langsung. Para tenaga operasional itu secara door to door datang kepada

para wajib zakat di rumah mereka. Dalam hal ini, para wajib zakat tidak

begitu saja dipungut zakatnya. Mulanya wajib zakat diberi surat

pemberitahuan yang isinya menyatakan bahwa LAZ siap memungut dan

mengelola zakat mereka.

Dalam kenyataannya tidak semua wajib zakat membayar zakatnya

setelah didatangi oleh petugas pengumpul. Banyak para muzakki yang

secara langsung dalam berbagai kesempatan meyerahkannya kepada LAZ.

Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menyerahkan zakatnya jauh hari

Page 89: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

76

sebelum tenaga operasinal menyebarkan surat pemberitahuan pengelolaan

zakat.

Tabel 5

PERKEMBANGAN PEROLEHAN DANA ZIS

LAZ MASJID AGUNG KENDAL

2009-2011

NO TAHUN JUMLAH ZIS JUMLAH MUZAKKI

1. 2009 Rp. 8.405.000 422

2. 2010 Rp. 13.180.000 380

3. 2011 Rp. 17.370.000 395

Sumber: Dokumen LAZ Masjid Agung Kendal

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa perolehan dana ZIS di

LAZ Masjid Agung Kendal dari tahun ke tahun mengalami perubahan.

Dalam jumlah zakat, pada tahun 2009 LAZ memperoleh dana sebesar Rp.

8.405.000, pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang drastis dalam

perolehan dana ZIS yaitu Rp. 13.180.000, dan pada tahun 2011 LAZ

mengalami peningkatan perolehan dana ZIS yaitu sebesar Rp. 17.370.000.

Sedangkan dalam jumlah muzakki, pada tahun 2009 muzakki yang

menyalurkan hartanya ke LAZ Masjid Agung Kendal yaitu ada 422

muzakki, pada tahun tahun 2010 mengalami penurunan yaitu 380

muzakki, tapi pada tahun 2011 mengalami peningkatan lagi yaitu menjadi

395 muzakki. Kenaikan dan penurunan muzakki di LAZ Masjid Agung

Kendal itu dikarenakan kesadaran muzakki di Kendal tidak tetap.

Page 90: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

77

Tabel 6

DAFTAR HIMPUNAN ZIS LAZ MASJID AGUNG KENDAL

TAHUN 2009-2011

NO TAHUN ZAKAT INFAQ SHODAQOH JUMLAH

1 2009 Rp. 7.435.000 Rp. 40.000 Rp. 930.000 Rp. 8.405.000

2 2010 Rp. 12.450.000 Rp. 560.000 Rp. 170.000 Rp. 13.180.000

3 2011 Rp. 15.425.000 Rp. 905.000 Rp. 1.040.000 Rp. 17.730.000

Sumber : Dokumen LAZ Masjid Agung Kendal

Muzakki yang mengeluarkan zakatnya di LAZ Masjid Agung

Kendal yaitu PNS, Pedagang atau Wiraswasta, Petani, Karyawan Swasta.

Tabel 7

DAFTAR HIMPUNAN ZIS LAZ MASJID AGUNG KENDAL

TAHUN 2011

NO Cabang Dana Terhimpun Jumlah Muzakki

1 Kebondalem Rp. 410.000 21

2 Patukangan Rp. 710.000 23

3 Kendal Rp. 13.255.000 166

4 Pegulon Rp. 755.000 58

5 Kaliwungu Rp. 60.000 3

6 Pekauman Rp. 340.000 21

7 Langenharjo Rp. 500.000 34

8 Pegandon Rp. 120.000 6

9 Boja Rp. 20.000 1

10 Patebon Rp. 410.000 22

11 Tunggul Rejo Rp. 200.000 10

12 Gemuh Rp. 70.000 3

13 Sukorejo Rp. 40.000 2

14 Cepiring Rp. 200.000 7

15 Karangsari Rp. 140.000 7

16 Brangsong Rp. 40.000 2

17 Weleri Rp. 100.000 5

18 Pageruyung Rp. 80.000 4

Jumlah Rp. 17.370.000 395

Sumber : Dokumen LAZ Masjid Agung Kendal

Page 91: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

78

Dari daftar tabel di atas dapat disimpulkan bahwa himpunan dana

ZIS di LAZ Masjid Agung Kendal pada tahun 2011 adalah Rp. 17.370.000

dengan muzakki sebanyak 395 orang. Akan tetapi dalam pengumpulan

zakat bagi LAZ bukan semata dari banyak atau meningkatnya dana yang

terhimpun. Yang justru diharapkan adalah peningkatan jumlah muzakki

disamping jumlah dana zakatnya. Sebab, semakin banyak orang berzakat

berarti semakin dekat dengan tujuan disyari’atkannya pranata zakat itu

sendiri.

Karena merasa belum sukses, maka LAZ melakukan sosialisasi

dengan dakwah bil hal. Dengan memberikan contoh tauladan dalam

berzakat. Para tokoh agama terus berusaha menggerakkan umat. Untuk

berzakat dengan gerakan sadar zakat yang antara lain melalui khutbah-

khutbah dan pengajian khusus tentang zakat dalam berbagai kesempatan.

Agaknya ada beberapa kejanggalan berkaitan dengan konsepsi

yang dipilih dan strategi yang diterapkan oleh LAZ Masjid Agung Kendal

dalam hal pengelolaan zakat terutama dari sisi pengumpulan. Pertama,

tenaga operasional yang bertugas dalam penerimaan dana zakat tidak

mengetahui seberapa besar harta kekayaan muzakki. Karena mereka hanya

menerima. Jadi mereka tidak mengetahui apakah zakatnya itu sesuai

dengan kekayaannya muzakki atau tidak.

Kedua, dalam penerimaan, dana zakat, infaq dan shadaqah tidak

melakukan pencatatan data muzakki berdasarkan jenis usaha.

Page 92: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

79

2. Pendistribusian dan pendayagunaan Zakat

Bagian pengelolaan zakat yang tidak kalah pentingnya setelah

pengumpulan zakat adalah penyaluran. Arti penting penyaluran zakat

tanpak jelas bila ternyata dana yang terkumpul tidak sampai kepada

mustahik atau tidak tepat sasaran. Suatu ironi bila masyarakat telah

berduyun-duyun membayar zakat dan mempercayakannya kepada amil.

Namun setelah itu dana zakat yang besar itu menguap atau tidak sampai

mustahik yang benar-benar membutuhkan. Sebab, dengan demikian hal

terpenting dari tujuan dan hikmah disyari’atkannya zakat tidak tercapai.

Seperti telah disinggung diatas, penyaluran zakat perlu memperhatikan

antara lain hal-hal berikut : adanya dua pos utama yaitu pendistribusian

dan pendayagunaan, penekanan pada kelangsungan hidup fakir miskin,

penekanan pada upaya pembinaan umat Islam, dan penekanan pada upaya

pemberdayaan ekonomi umat.

Perlu ditekankan disini bahwa pendistribusian zakat diartikan

sebagai penyaluran zakat kepada mustahik secara konsumtif. Sedangkan

pendayagunaan zakat diartikan sebagai penyaluran zakat kepada mustahik

dengan berorientasi pada aspek produktif. Artinya pemberian zakat itu

dimaksudkan agar mustahik dapat berproduksi secara mandiri dengan

bermodalkan dana zakat yang diterimanya, sehingga pada masa mendatang

diharapkan tidak lagi menjadi mustahik tetapi berubah menjadi muzakki.

Penyaluran zakat kepada mustahik secara konsumtif di LAZ yaitu

dengan menyalurkan zakat berupa beras dan uang. Sedangkan penyaluran

Page 93: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

80

zakat kepada mustahik secara produktif yaitu dengan memberikan lahan

untuk di kelola mustahik, diberi modal untuk membuka usaha,

menyewakan tempat usaha.

Mekanisme penyaluran dana ZIS di LAZ Masjid tidak memaksakan

pada delapan ashnaf, tetapi sebagian dari delapan ashnaf. Menurut LAZ

Masjid, tidak semua ashnaf itu ada pada saat ini. Golongan riqab, gharimin

dan muallaf masing-masing sulit didapatkan pada kondisi sekarang

(Wawancara dengan Bp. Kholik pengurus LAZ bagian penerimaan).

Dalam menentukan siapa-siapa yang akan mendapatkan bagian zakat

diadakan musyawarah semua pengurus LAZ. Yang demikian ini sangat

diperlukan karena terlalu banyaknya calon mustahik yang diusulkan oleh

proposal yang diusulkan untuk menghindari terjadinya fitnah dikemudian

hari. LAZ juga bekerja sama dengan para pedagang. Pedagang tersebut

termasuk orang yang mengajukan calon mustahik kepada LAZ. Karena

pedagang tersebut mengetahui bagaimana keadaan calon mustahik yang

diajukan itu.

Dalam penyalurannya LAZ juga mengetahui permasalahan yang ada

pada mustahik. Apabila permasalahannya adalah permasalahan

kemiskinan, harus diketahui penyebab kemiskinan tersebut, sehingga LAZ

dapat mencari solusi yang tepat demi tercapainya target yang telah

direncanakan.

Dari sekian banyak calon mustahik, yang ditentukan untuk dapat

menerima dana ZIS yaitu yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Page 94: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

81

(wawancara dengan Bp. M. Sunarso, selaku pengurus LAZ bagian

penyaluran dana ZIS pada tanggal 23 November 2011)

a. Kebenaran mustahik termasuk depalan ashnaf

b. Mendahulukan orang-orang yang paling tidak berdaya memenuhi

ketentuan kebutuhan dasar secara ekonomi dan sangat memerlukan

bantuan.

c. Mendapat persetujuan dari pengurus LAZ.

Tabel 8

DATA PENYALURAN DANA ZIS

LAZ MASJID AGUNG KENDAL

2011

NO ASHNAF ALOKASI PROSENTASE

1. Fakir Miskin Rp. 8.685.000 50 %

2. Amil Rp. 3.474.000 20 %

3. Sabilillah Rp. 1.737.000 10%

4. Ibnu Sabil Rp. 3.474.000 20%

Jumlah Rp. 17.370.000 100%

Sumber : Dokumen LAZ Masjid Agung Kendal

Dalam proses pembagian dana ZIS di LAZ Masjid Agung Kendal,

LAZ bekerja sama dengan setiap Instansi dan Kelurahan di Kendal.

Perwakilan dari setiap Instansi dan kelurahan tersebut datang ke Masjid

untuk mengambil zakat untuk kemudian dibagikan kepada para mustahik

di setiap desa dan instansi tersebut.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengelolaan ZIS di LAZ

Masjid Agung Kendal

Pengelolaan ZIS di LAZ Masjid Agung Kendal secara umum

dipengaruhi oleh beberapa faktor penunjang dan penghambat. Berikut ini

Page 95: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

82

akan dipaparkan secara umum beberapa hal yang mempengaruhi

pengelolaan zakat di LAZ Masjid Agung Kendal.

1. Faktor pendukung

Beberapa hal berikut merupakan faktor-faktor pendukung

pengelolaan ZIS di LAZ Masjid Agung Kendal. Pertama, kesadaran

berzakat di lembaga pengelola zakat. Sukses atau tidaknya pengelolaan

zakat jelas tidak bisa dilepaskan dari kesadaran berzakat masyarakat itu

sendiri. Betapapun pengelola berusaha sekuat tenaga, banting tulang,

bila tidak ada kesadaran dari masyarakat untuk berzakat di LAZ maka

tidak akan ada dana zakat yang terkumpul.

Hanya saja faktor ini bersifat pasif dan menunggu, disamping

intensitasnya sangat dipengaruhi oleh faktor pengelola. Kalaupun ada

yang aktif dan punya inisiatif untuk mendatangi lembaga amil zakat

maka jumlah demikian itu tidak terlalu banyak. Itupun merupakan sikap

respon dari adanya aksi para pengelola zakat atau pihak lain.

Kedua, antusiasnya masyarakat untuk berzakat fitrah ke

Lembaga Amil Zakat. Karena zakat fitrah merupakan zakat yang hanya

dilakukan pada bulan romadlon. Zakat fitrah dapat menyempurnakan

pahalanya orang yang telah berpuasa romadlon. Dengan berzakat fitrah,

nilai ibadah puasa romadlon yang barangkali berkurang karena hal-hal

yang kurang baik yang dilakukan seorang muslim menjadi sempurna.

Zakat fitrah merupakan zakat wajib bagi setiap muslim yang

tanpa memandang status sosial, gender (jenis kelamin), maupun umur,

Page 96: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

83

bahkan bagi bayi yang baru lahir dan orang sakit yang mendekati ajal

sekalipun.

Ketiga, LAZ berada di lingkungan Masjid. Masjid menjadi salah

satu daya tarik bagi Muzakki untuk berzakat di LAZ. Karena LAZ

Masjid Agung Kendal berada di lingkungan Masjid. Masjid merupakan

tempat untuk menjalankan ibadah. Selain masjid digunakan untuk

ibadah sholat, masjid juga dapat digunakan sebagai tempat ibadah

sosial.

Masjid merupakan tempat untuk membina keimanan dan

ketaqwaan umat. Pembinaan keimanan dan ketaqwaan masyarakat

dapat dilakukan melalui LAZ, yaitu dengan masyarakat berzakat di

LAZ.

2. Faktor Penghambat

Beberapa faktor penghambat dalam pengelolaan zakat di LAZ

Masjid Agung Kendal. Pertama, Problem sumber daya manusia.

Kualitas sumber daya manusia pengelola zakat masih rendah karena

kebanyakan tidak menjadikan pekerjaan amil sebagai profesi atau

pilihan karier, tapi sebagai pekerjaan sampingan atau pekerjaan paruh

waktu. Menjadi pengelola zakat atau amil hanya sekedar mengisi waktu

luang atau mengisi hari tua bagi yang sudah pensiun.

Rendahnya tingkat kualitas diri maupun kuantitas para

pengelola zakat terutama tenaga operasionalnya jelas merupakan

masalah yang utama dan pertama dalam pengelolaan zakat.

Page 97: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

84

Dimaksudkan dengan rendahnya kualitas diri pengelola zakat adalah

tiadanya semangat dan keseriusan. Dimaksudkan dengan rendahnya

kuantitas para pengelola zakat adalah tidak tersedianya tenaga

operasional dan profesional yang bekerja secara penuh dalam

pengelolaan zakat. Hambatan ini mengakibatkan kurangya sosialisasi

secara menyeluruh kepada masyarakat. (wawancara dengan Bp. Kholik,

bagian Penerimaan zakat).

Kedua, pemahaman masyarakat tentang pranata zakat maal

masih kurang. Banyak dari mereka yang tidak mengetahui adanya zakat

maal. Yang mereka ketahui hanyalah zakat fitrah. Karena itu selama ini

mereka hanya mengeluarkan zakat fitrah. Atau mereka tahu ada zakat

maal, namun mereka merasa tidak berkewajiban mengeluarkan

zakatnya karena menurutnya kekayaan mereka itu tidak wajib dizakati.

Ketiga, kurangnya biaya operasional organisasi pengelola zakat.

Setiap organisasi pengelola zakat selalu mengeluhkan tidak tersedianya

biaya operasional. LAZ Masjid Agung Kendal mempunyai kendala soal

dana operasional ini baik untuk pengadaan sarana prasarana kerja

maupun untuk upah atau gaji tenaga operasionalnya. LAZ Masjid

Agung Kendal juga belum mempunyai kantor sendiri, dalam

menjalankan kerjanya dilakukan di kantor takmir Masjid. Sehingga

dalam menjalankan kerjanya kurang maksimal.

Pengumpulan zakat itu tidak sekali kerja langsung selesai. Perlu

waktu lama sejak dari perencanaan sampai penyampain pelaporan

Page 98: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

85

pelaksanaan. Perlu banyak tenaga dan pikiran untuk mendapatkan hasil

yang maksimal. Apalagi ketika pola pengumpulannya adalah pola

jemput bola. Jelas butuh energi dan sikap mental yang lebih dalam

melaksanakannya.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh LAZ Masjid Agung Kendal

dalam pengembangan pelaksanaan pengelolaan zakat: (Wawancara

dengan Bapak Ubaid, selaku sekretaris LAZ pada tanggal 24 November

2011).

1. Penyelenggaraan penyuluhan mengenai zakat

2. Membangun sistem informasi yang terintegrasi dalam pengolahan

data

3. LAZ akan mengadakan pelatihan pengelolaan zakat

4. Menyelenggarakan orientasi, temu konsultasi dan rapat koordinasi

5. Meninjau ulang tentang strategi perzakatan.

Page 99: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

86

BAB IV

ANALISIS PENGELOLAAN ZIS DALAM UPAYA KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT ISLAM

A. Analisis pelaksanaan pengelolaan dana ZIS dalam upaya

kesejahteraan masyarakat Islam pada LAZ Masjid Agung Kendal

Umat Islam pasti mengetahui perintah mengeluarkan zakat, sebab

jelas merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima. Zakat adalah salah

satu tiang Islam yang amat penting. Dengan zakat maka wajah

kemasyarakatan dari ajaran Islam menjadi nyata. Sedangkan tanpa zakat,

agama Islam menjadi tidak sempurna.

Karena zakat itu sangat penting bagi kehidupan masyarakat, maka

perlu dikembangkan dengan adanya pengelolaan zakat, infaq dan

shadaqah. Agar pengelolaan zakat itu dapat terlaksana dengan baik maka

sebaiknya zakat itu dikelola oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) atau Badan

Amil Zakat (BAZ).

Lembaga amil zakat (LAZ) adalah lembaga pengelola zakat yang

dibentuk masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah untuk melakukan

pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat sesuai ketentuan

agama. Lembaga amil zakat (LAZ) merupakan lembaga dakwah yang

bergerak dibidang ekonomi. Karena Lembaga Amil Zakat (LAZ)

mempunyai tujuan untuk mewujudkan peningkatan pendapatan dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial dengan

Page 100: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

87

memungut zakat dari orang-orang kaya untuk kemudian didistribusikan

kepada orang-orang yang lemah.

Lembaga dakwah merupakan salah satu unsur penting dalam proses

keberhasilan dakwah. Karena lembaga dakwah ini merupakan sarana bagi

da’i dalam sebuah struktur organisasi. Dalam hal ini tugas da’i adalah

mensosialisasikan zakat kepada masyarakat. Mensosialisasikan zakat

merupakan salah satu kegiatan dakwah yang mengajarkan masyarakat

untuk mengeluarkan hartanya untuk berzakat.

Dalam menjalankan aktifitas dakwah agar dapat berjalan secara

efektif dalam mencapai tujuan dakwah dibutuhkan kerja professional.

Image professional dalam dakwah akan terwujud apabila dalam

menjalankan aktifitas dakwah menggunakan pengelolaan yang baik.

Pengelolaan merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan

dengan menggunakan tenaga orang lain dalam pencapaian tujuan.

Pengelolaan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengelola dana zakat,

infaq dan shadaqah.

Pengelolaan zakat bertujuan untuk meningkatkan pelayanan bagi

masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai dengan tuntunan agama,

meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial, dan

meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat (UU No. 38 Tahun 1999

Bab II pasal 5).

Page 101: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

88

Sebagaimana dari tujuan pengelolaan zakat itu sendiri yaitu apabila

pengelolaan zakat itu dilakukan dengan baik dan benar maka zakat bisa

menjadi sumber dana tetap yang cukup potensial untuk menunjang

suksesnya pembangunan nasional, terutama dibidang agama dan ekonomi.

Khususnya untuk memperkecil masalah kemiskinan dan kefakiran juga

dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan

sosial material maupun spiritual. Yaitu meliputi oleh rasa keselamatan,

kesusilaan, dan ketentraman lahir dan bathin yang memungkinkan bagi

setiap warga Negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri

dan keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak –hak asasi

manusia serta kehidupan manusia sesuai dengan pancasila (UU No. 6

tahun 1974 tentang pokok-pokok kesejahteraan sosial pasal 2 ayat 1).

Unsur-unsur pokok dalam pengertian kesejahteraan sosial adalah:

1. Kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial;

2. Dapat hidup layak;

3. Mampu mengembangkan diri;

4. Dapat melaksanakan fungsi sosial.

Dari konsep kesejahteraan sosial di atas, terungkap bahwa dalam

rangka pencapaian kesejahteraan sosial yang meliputi kesejahteraan lahir

dan bathin. Perlu diwujudkan suasana keselamatan, Kesusilaan serta

Page 102: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

89

ketentraman lahir dan bathin. Sehingga masyarakat dapat berusaha untuk

mewujudkan kesejahteraannya sendiri.

Suatu peningkatan kesejahteraan masyarakat memerlukan beberapa

syarat yaitu, perbaikan dalam produksi dan perbaikan dalam distribusi

yang dihasilkan. Perbaikan dalam produksi meliputi : (i) meningkatkan

daya produksi sehingga hasil yang diperoleh oleh setiap pekerja lebih

besar hanya dengan upaya yang lebih kecil, (ii) perbaikan dalam organisasi

produksi menghindari pengangguran dan sebab-sebab lain sehingga dapat

mengurangi pemborosan sumber daya ekonomi sekecil-kecilnya, dan (iii)

perbaikan dalam susunan atau pola produksi sehingga dapat melayani

kebutuhan masyarakat.

Perbaikan dalam distribusi meliputi : (i) pengurangan perbedaan

dalam pendapatan berbagai individu dan keluarga yang berlainan, yang

biasa terdapat dalam kebanyakan komunitas yang beradab, dan (ii)

pengurangan fluktuasi antara periode waktu yang berbeda-beda dalam

pendapatan individu dan keluarga tertentu, terutama di kalangan

masyarakat yang lebih miskin. (Bachrawi Sanusi, 2000: 19)

Zakat memperbaiki pola konsumsi, produksi dan distribusi dalam

masyarakat Islam. Salah satu kejahatan terbesar dari kapitalisme adalah

penguasaan dan pemilikan sumber daya produksi oleh segelintir manusia

yang beruntung sehingga mengabaikan orang yang kurang beruntung yang

banyak jumlahnya. Hal ini mengakibatkan perbedaan dalam hal

Page 103: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

90

pendapatan yang ada dan akhirnya memperlambat pertumbuhan industri

dan perdagangan dalam negri.

Zakat adalah hal yang wajib bagi kalangan orang Islam yang kaya

dengan tujuan untuk melenyapkan perbedaan pendapatan dan

mengembalikan daya beli kepada rakyat miskin. Tidak ada salahnya orang

berusaha mendapatkan uang, akan tetapi pada saat yang bersamaan Islam

mengusahakan tidak adanya seorangpun umatnya tidak memperoleh

kebutuhan hidup yang sederhana. Pendapatan masyarakat yang tidak sama

besar kecilnya itu karena berbagai macam sebab. Antara lain karena

perbedaan pendidikan, jenis pekerjaan, dan semangat kerja. Pendapatan

masyarakat yang berbeda inilah yang menyebabkan tingkat kesejahteraan

masyarakat juga berbeda.

Untuk mengatasi hal tersebut dari adanya perbedaan pendapatan

dan kesejahteraan masyarakat itu, Islam telah mengadakan berbagai

lembaga yang sangat efektif untuk meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan masyarakat. Yaitu dengan zakat, infaq shadaqah.

Hal demikian dapat dicapai dengan pembagian dana ZIS melalui

Lembaga Amil zakat secara tepat dikalangan orang yang kurang mampu.

Dengan memberikan dana zakat kepada mereka telah memberi

keseimbangan antara permintaan dan pengeluaran barang. Dengan

demikian zakat memudahkan jalannya produksi dan pada saat yang

bersamaan melicinkan jalan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Jelasnya demikian, setelah memiliki daya beli mereka akan meminta lebih

Page 104: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

91

banyak barang, dan para pengusahapun akan mencoba memproduksi lebih

banyak, sehingga kesempatan kerja dalam negri akan bertambah.

Salah satu Lembaga Amil Zakat (LAZ) yaitu Lembaga Amil Zakat

(LAZ) yang terdapat di Masjid Agung Kendal. Lembaga Amil Zakat

(LAZ) yang terdapat di Masjid Agung Kendal merupakan salah satu

lembaga yang melakukan kegiatan dakwah yang berkhidmat dalam

pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, dan

shadaqah baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi

lainnya.

Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang terdapat di Masjid Agung Kendal

dibentuk untuk mencapai daya guna, hasil guna dan akuntabilitas dalam

pengelolaan dana zakat, infaq, dan shadaqah sehingga dapat meningkatkan

peran serta umat Islam kota Kendal dalam rangka pembangunan manusia

seutuhnya dengan penggalian dan pengelolaan dana zakat, infaq, dan

shadaqah.

Pengelolaan zakat menurut undang-undang no 38 tahun 1999 tentang

pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat.

Perencanaan adalah menentukan dan merumuskan segala apa yang

dituntut oleh situasi dan kondisi pada Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Perencanaan di Lembaga Amil Zakat Masjid (LAZ) Agung Kendal

meliputi; perencanaan sosialisasi, perencanaan pengumpulan dana ZIS,

Page 105: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

92

perencanaan penggunaan dana ZIS, dan perencanaan pengawasan ZIS.

Tindakan-tindakan ini diperlukan dalam pengelolaan dana ZIS guna

mencapai tujuan pengelolaan zakat.

Pengorganisasian adalah pengelompokkan dan pengaturan sumber

daya manusia untuk dapat digerakkan sebagai satu kesatuan sesuai dengan

rencana yang telah dirumuskan, menuju tercapainya tujuan yang

ditetapkan. Pengorganisasian di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid

Agung Kendal meliputi pengorganisasian sosialisasi ZIS,

pengorganisasian pengumpulan ZIS, pengorganisasian dalam penyaluran

ZIS dan pengorganisasian dalam pengawasan dalam semua kegiatan yang

dilakukan di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Agung Kendal.

Pelaksanaan adalah melakukan suatu kegiatan yang telah

direncanakan. Pelaksanaan yang dilakukan Lembaga Amil Zakat (LAZ)

Masjid Agung Kendal meliputi; pelaksanaan sosialisasi ZIS, pelaksanaan

pengumpulan dana ZIS, dan pelaksanaan penyaluran dana ZIS.

Pengawasan adalah mengetahui kejadian-kejadian yang sebenarnya

dengan ketentuan dan ketetapan peraturan, serta menunjuk secara tepat

terhadap dasar-dasar yang telah ditetapkan dalam perencanaan semula.

Pengawasan yang dilakukan di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Agung

Kendal yaitu pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja, pengawasan

terhadap pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan,

mengawasi operasional kegiatan yang dilaksanakan bagian pelaksana yang

Page 106: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

93

mencakup pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan, dan

melakukan pemeriksaan operasinal dan pemeriksaan syari’ah.

Pengelolaan dana ZIS di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Agung

Kendal mempunyai dua sisi utama yaitu pengumpulan dan penyaluran.

Pengumpulan dana ZIS antara lain ditempuh dengan langkah sebagai

berikut: pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) mensosialisasikan kepada

masyarakat secara langsung dengan mendatangi muzakki langsung. Dalam

hal ini, para wajib zakat tersebut tidak langsung dipungut zakatnya. Para

wajib zakat hanya diberi pemberitahuan bahwa Lembaga Amil Zakat

(LAZ) siap memungut dan mengelola zakat mereka.

Kegiatan pengumpulan seperti ini merupakan cara yang cukup

efektif untuk mendapatkan dana zakat dari para muzakki. Karena

pengumpulan seperti ini dapat menyadarkan atau mengingatkan para

muzakki untuk mengeluarkan hartanya untuk berzakat. Akan tetapi

pemungutan seperti ini membutuhkan energi dan sikap mental yang lebih

dalam melaksanakannya.

Penyaluran dana ZIS Di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Agung

Kendal, hal pertama yang dilakukan dalam langkah penyaluran zakat

adalah dengan melakukan distribusi lokal atau dengan kata lain lebih

mengutamakan penerima zakat yang berada dalam lingkungan terdekat

dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Setiap desa yang bersebelahan

dengan wilayah Lembaga Amil Zakat (LAZ), maka akan lebih diutamakan

di banding daerah lain. Penyaluran seperti ini dapat memudahkan

Page 107: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

94

pendistribusian zakat itu sendiri. Tapi bukan tidak menyalurkan ke daerah

lain, hanya saja Lembaga Amil Zakat (LAZ) lebih mengutamakan di

dalam lingkungan yang dekat dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid

Agung Kendal.

Salah satu pendistribusian yang baik adalah adanya keadilan yang

sama di antara semua golongan yang telah Allah SWT tetapkan sebagai

penerima zakat atau mustahik, juga keadilan bagi setiap individu di setiap

golongan penerima zakat atau mustahik.

Akan tetapi, di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Agung Kendal

tidak mengharuskan semua dari delapan asnaf tersebut mendapatkan zakat.

Di Lembaga Amil Zakat (LAZ) zakatnya hanya disalurkan kepada fakir

miskin, amil, ibnusabil, sabilillah. Karena golongan riqab, gharimin, dan

muallaf masing-masing sulit ditemukan pada kondisi sekarang

(Wawancara dengan Bp. Kholik pengurus LAZ bagian penerimaan).

Dalam penyaluran dana ZIS di LAZ Masjid Agung Kendal

mengelompokkan menjadi dua. Yaitu, penyaluran secara konsumtif dan

penyaluran secara produktif. Penyaluran secara konsumtif yaitu,

penyaluran yang dalam pembagian dana ZIS itu berupa kebutuhan pokok

seperti bahan makanan. Sedangkan penyaluran secara produktif yaitu

penyaluran dana ZIS itu berupa sesuatu yang nantinya bisa menghasilkan

sesuatu.

Penyaluran dana zakat secara konsumtif di Lembaga Amil Zakat

(LAZ) yaitu penyaluran dana ZIS berupa beras dan uang. Penyaluran ini

Page 108: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

95

diambil dari dana zakat fitrah. Kesadaran yang cukup tinggi bagi

masyarakat Kendal yang mengeluarkan zakatnya di Lembaga Amil Zakat

(LAZ) Masjid Agung Kendal, terlihat dalam zakat fitrah. Karena jumlah

zakat fitrah lebih besar dari pada zakat maal, infaq dan shadaqah. Perlu

ditekankan disini, maksud dari jumlah zakat fitrah lebih besar dari pada

zakat maal, infaq dan shadaqah adalah jumlah muzakkinya.

Pembagian zakat fitrah yaitu pada bulan romadlon. Walaupun zakat

fitrah itu bersifat sementara dan hanya satu kali dalam satu tahun, tapi

dengan pemberian zakat fitrah diharapkan mereka bisa ikut merayakan

hari kemenangan tersebut dengan perasaan senang dan bahagia

sebagaimana layaknya orang lain.

Sedangkan penyaluran secara produktif yaitu berupa modal usaha

atau modal kerja untuk mengembangkan kemampuan mustahik agar dapat

menghasilkan sesuatu. Sesuatu itu hal yang dapat membantu

meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan mustahik. Dengan usaha

tersebut tersebut mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup secara terus-

menerus. Pembagian zakat dalam bentuk produktif ditindak lanjuti dengan

memotifasi, mengawasi dan membantu mengembangkan kemampuan

mustahik. Lembaga Amil Zakat (LAZ) juga tidak hanya memberikan

modal saja, namun bertanggung jawab untuk mengembangkan

kemampuan mustahik, sehingga mustahik yang bersangkutan dapat hidup

mandiri, dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari tanpa ketergantungan lagi

dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Page 109: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

96

B. Analisis faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

pengelolaan dana ZIS pada LAZ Masjid Agung Kendal

Pengelolaan ZIS di LAZ Masjid Agung Kendal secara umum

dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung dan penghambat. Oleh

karena itu penulis mencoba menganalisis faktor-faktor yang menjadi

pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pengelolaan ZIS dengan

menggunakan analisis SWOT. Berikut analisis SWOT pada pelaksanaan

pengelolaan ZIS:

1. Strength (kekuatan)

a. Kesadaran berzakat di Lembaga Amil Zakat (LAZ)

b. Lembaga Amil Zakat (LAZ) berada di lingkungan Masjid

c. Antusias masyarakat untuk berzakat fitrah ke Lembaga Amil Zakat

(LAZ).

2. Weakness (kelemahan)

a. Keterbatasan jumlah SDM pada kepengurusan LAZ,

b. Keterbatasan alokasi dana untuk program pengelolaan ZIS,

c. Belum mempunyai kantor sendiri.

d. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang adanya zakat maal.

3. Opportunity (peluang)

a. Adanya muzakki, yang peduli dengan masalah kemiskinan,

b. Undang-undang RI Nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat,

Page 110: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

97

c. Keputusan menteri Agama RI Nomor 373 tahun 2003 tentang

pelaksanaan undang-undang nomor 38 tahun 1999,

d. Keputusan direktur jendral bimbingan masyarakat Islam dan urusan

Haji nomor : D/291 tentang pedoman teknis pengelolaan zakat.

4. Treathment (tantangan atau ancaman)

a. Tuntutan kebutuhan hidup yang semakin berat,

b. Banyaknya keluarga yang hidup dibawah garis kemiskinan,

c. Banyaknya lembaga sosial yang juga mengelola ZIS.

Page 111: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Pengelolaan zakat di LAZ Masjid Agung Kendal mempunyai dua sisi utama yaitu

pengumpulan dan penyaluran. Penyaluran zakat atas pendistribusian dan

pendayagunaan. Bahwa pendistribusian zakat diartikan sebagai penyaluran zakat

kepada mustahik secara konsumtif. Sedangkan pendayagunaan zakat diartikan

sebagai penyaluran zakat kepada mustahik dengan berorientasi pada aspek produktif.

2. Pengelolaan ZIS di LAZ Masjid Agung Kendal secara umum dipengaruhi oleh

beberapa faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung pengelolaan ZIS

adalah kesadaran berzakat di lembaga lembaga amil zakat, LAZ berada di

lingkungan Masjid, antusias masyarakat untuk zakat fitrah di LAZ. Sedangkan

faktor penghambat pengelolaan ZIS adalah SDM pengelola masih rendah, lemahnya

muzakki yang berzakat maal di LAZ, kurangnya biaya operasional.

B. Saran-saran

Setelah mengadakan penelitian di LAZ Masjid Agung Kendal tentang pengelolaan

zakat, infaq dan shadaqah, maka melalui kesempatan ini penulis ingin menyumbangkan

buah pikiran atau saran-saran yang sekiranya bermanfaat. Saran-saran tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Bagi LAZ

Sebagai lembaga Amil Zakat yang menjadi intermediary antara muzakki dan

mustahik melalui jasa pelayanan yang diberikannya, kompetensi yang harus

dikembangkan yaitu:

Page 112: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

99

- Pelayanan yang baik bagi Muzakki dan mustahik dengan komitmen

memberikan pelayanan yang tepat, cepat, benar dengan penanganan yang baik.

- Program pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah yang lebih kreatif, inovatif

tetapi sederhana dan memungkinkan dapat dijangkau oleh seluruh mustahik,

sesuai dengan kebutuhan sehingga benar-benar mampu mampu meningkatkan

status mustahik.

- Produk dan program layanan zakat, infaq dan shadaqah yang kreatif dan

inivatif yang membuat muzakki semakin meningkat kesadaran dan

kemauannya untuk menunaikan zakat, infaq dan shadaqah di LAZ yang

terdapat di Masjid Agung Kendal.

2. Bagi Pengurus LAZ

Bagi pengurus, dengan adanya suatu pengelolaan yang baik yang di lakukan

dalam mengelola zakat, infaq dan shadaqah diharapkan untuk lebih professional

dalam melaksanakan tugasnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Bentuk professionalitas tersebut dapat dilihat dari; pertama, pada bidang sosialisasi,

dibutuhkan seorang da’i atau da’iyah atau orang yang mengerti pemasaran. Kedua,

dalam bidang pembukuan atau pengadministrasian zakat, dibutuhkan orang yang

paham akuntansi. Ketiga, dalam pendayagunaan zakat, diperlukan orang yang

memahami manajemen atau ahli pengembangan sumber daya manusia.

3. Bagi Masjid

Dengan adanya LAZ di Masjid diharapkan dapat memotifasi pengurus Masjid

untuk lebih berkreatif mengembangkan sumber daya manusia yang ada di Masjid.

Sehingga masyarakat lebih tertarik untuk melaksanakan kegiatan ibadah di Masjid.

Page 113: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

100

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur alhamdulillahirabbil’aalamin, Penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan hidayahNya penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar tanpa banyak hambatan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat

kekurangan maupun kesalahan, oleh karena itu penulis sangat berharap saran dan kritik

konstruktif dari semua pihak terutama para pembaca demi kesempurnaan dan

kelengkapan penulisan skripsi selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis memohon petunjuk dan bimbingan

dari segala kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan ini dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat khusunya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Page 114: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Amrullah. 1983. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Seminar

Nasional dan Diskusi Pusat Latihan, Penelitian dan Pengembangan

Masyarakat (PLP2M), Yogyakarta: Prima Duta Yogyakarta

Al-Zuhayly, Wahbah. 2005. Zakat Kajian Berbagai Mazhab, Bandung; PT

Rosdakarya

Anas, Ahmad. 2006. Paradigma Dakwah Kontemporer, Semarang: PUSTAKA

RIZKI PUTRA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: Rineka Cipta

Ayub, E. Moh, Dkk. 1996. Manajemen Masjid, Jakarta: Gema Insani Press

Aziz, Ali Moh. 2004. Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media.

Departemen Agama RI. 2009. Pedoman Zakat 9 Seri, Jakarta: Direktorat Jenderal

Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat.

Dewi, Kumala Rahmah. 2008. Fadilah Zakat (Pembuka Pintu Rezeki),

Yogyakarta, Mutiara Media.

Djuanda, Gusti, S.E. 2006. Pelaporan Zakat Pengurang Pajak Penghasilan.

Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Dokumen LAZ Masjid Agung Kendal “Susunan Pengurus” tahun 2010/2011

Gunadi, RA. 2003. Panduan Zakat bersama Dr. Kh. Didin Hafidhuddin,

Jakarta: Republika

Hafidhuddin, Didin. 2001. Dakwah Aktual, Jakarta: Gema Insani Press.

Hasan, Muhammad. 2011. Manajemen Zakat Model Pengelolaan yang Efektif,

Yogyakarta: Idea Press

Kayo, Pahlawan Katib. 2005. Kepemimpinan Islam dan Dakwah, Jakarta: Sinar

Grafita Offset

Khoir, Masykur M. 2006. Risalah Zakat, Kediri: Duta Karya Mandiri

Koentjoroningrat, 1981. Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta:

Gramedia

Page 115: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

Moleong, J Lexy. 2009. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Mas’udi, F. Masdar. 2004. Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS. Jakarta,

PIRAMEDIA.

Muhammad. 2002. Zakat Profesi: Wacana Pemikiran dalam Fiqh Kotemporer,

Jakarta: Salemba Diniyah

Mudjahit, dkk. 1994. Materi Pokok Fiqh II MODUL 7-12, Direktorat Jenderal

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam da Universitas Terbuka.

Munir, M. 2006. Manajemen Dakwah, Jakarta: PRENADA MEDIA

Najieh, Ahmad. 1984. 323 Hadits dan Syair untuk Bekal Dakwah, Jakarta:

Pustaka Amani

Nakhrawie, An Asrifin. 2011. Sucikan hati dan bertambah kaya bersama

zakat, Delta Prima Press

Qaradhawi, Yusuf. 1995. Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan, Jakarta: Gema

Insani Press

________________2005. Spektrum Zakat dalam Membangun Ekonomi

Kerakyatan, Jakarta: Zikrul Hakim

_______________2010. Hukum Zakat. Jakarta: PT. Mitra Kerjaya Indonesia.

Sahri, Muhammad. 1982. Zakat dan Infaq Pengembangan Zakat dan Infaq

dalam Usaha Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Malang:

Penerbit: Yayasan Pusat Studi “ Avicenna”

Saleh, Hassan. 2008. Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, Jakarta:

Kharisma Putra Utama Offset

Sanusi, Bachrawi. 2000. Sistem Ekonomi Suatu Pengantar, Jakarta: FE

Universitas Indonesia

Shaleh, Rosyad. 1993. Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang

Sugiono, Dendi. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke Empat,

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. PT Gramedia Pustaka

Utama

Supardi, dkk. 2001. Manajemen Masjid dalam Pembangunan Masyarakat,

Yogyakarta: UII Press

Page 116: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

Suparta, dkk. 1992. Materi Pokok Fiqh I MODUL 7-12, Direktorat Jenderal

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam da Universitas Terbuka.

UU No. 6 tahun 1974 tentang pokok-pokok kesejahteraan sosial pasal 2 ayat 1

UU RI Nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat

UU No. 6 tahun 1974 tentang pokok-pokok kesejahteraan sosial pasal 2 ayat 1).

Wawancara dengan Narasumber di LAZ Masjid Agung Kendal pada tanggal 1-

30 November 2011.

http://www.kendalkab.go.id68-rkpd-kab.-kendal-2012

http://www.kabupaten-kendal.go.id, LambangKendal

http://www.kabupaten-kendal.go.id, Letak Geografis Kabupaten Kendal

Yafie, Ali. 1995. Menggagas Fiqh Sosial dari Soal Lingkungan Hidup,

Asuransi Hingga Ukhuwah. Bandung: Mizan Anggota IKAPI

Yasin, Abul Fatihuddin. 2008. Rahasia Keajaiban Shodaqoh, Surabaya: Terbit

Terang

Page 117: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

HASIL WAWANCARA DENGAN BAPAK HM. MAKMUN AMIN

KETUA LAZ MASJID AGUNG KENDAL TANGGAL

1 NOVEMBER 2011 DI KANTOR TAKMIR MASJID AGUNG

KENDAL

Data 1 : Bagaimana latar belakang berdirinya LAZ yang terdapat di

Masjid Agung Kendal?

Narasumber : Berdirinya Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang terdapat di Masjid

Agung Kendal tersebut tak lepas dari beberapa hal yang mendasari

keinginan dari sebagian umat untuk merealisasikan suatu kegiatan

sosial yang berupa pengumpulan dana zakat, infaq, dan shadaqah.

Sedangkan pentasyarupannya akan dikembalikan untuk

kepentingan warga masyarakat pula. Lembaga ini didirikan dengan

SK Bupati Nomor : 451.1/333/2004 tanggal 27 Maret 2004 tentang

pembentukan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Kab. Kendal.

Data 2 : Apa tujuan didirikannya LAZ yang terdapat di Masjid Agung

Kendal?

Narasumber : Lembaga Amil Zakat yang terdapat di Masjid Agung Kendal

dibentuk untuk mencapai daya guna, hasil guna dan akuntabilitas

dalam pengelolaan dana zakat, infaq, dan shadaqah sehingga dapat

meningkatkan peran serta umat Islam kota Kendal dalam rangka

pembangunan manusia seutuhnya dengan penggalian dan

pengelolaan dana zakat, infaq, dan shadaqah.

Page 118: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

Data 3 : Bagaimana struktur LAZ Masjid Agung Kendal?

Narasumber : Strukturnya meliputi penasehat, ketua, sekretaris, bendahara,

bagian penerimaan dan bagian penyaluran.

Data 4 : Apa yang merupakan dana terbesar yang dihasilkan di LAZ yang

terdapat di Masjid Agung Kendal?

Narasumber : Dana terbesar yang dihasilkan di LAZ adalah dana zakat fitrah.

Data 5 : Apa Visi LAZ Masjid Agung Kendal?

Narasumber : Visi dari LAZ Masjid Agung Kendal yaitu Menjadi Lembaga

Yang Amanah Dan Profesional Dalam Pengelolaan Zakat, Infaq

Dan Shadaqah (ZIS), mempunyai kemampuan dan integritas untuk

mengembangkan zakat, infaq dan shadaqah.

Data 6 : Apa Misi LAZ Masjid Agung Kendal?

Narasumber : a. Meningkatkan kesadaran berzakat bagi Aghniya/Muzakki;

b. Mengoptimalkan pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS)

yang amanah dan profesional serta berbasis manajemen

modern dan syariah.

c. Meningkatkan status mustahiq menjadi Muzakki melalui

program-program Pendayagunaan dan Pendistribusian;

d. Mendayagunakan dan mendistribusikan ZIS kepada Mustahiq

secara lebih berdayaguna dan berhasilguna.

Data 7 : Apa dasar hukum pengelolaan zakat?

Narasumber : UU No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat.

Page 119: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

HASIL WAWANCARA DENGAN KETUA PENGELOLAAN LAZ

MASJID AGUNG KENDAL TANGGAL 15 NOVEMBER 2011 DI

KANTOR TAKMIR MASJID AGUNG KENDAL

Data 8 : Apa fungsi pengelolaan terhadap dana ZIS di LAZ yang terdapat

di Masjid Agung Kendal?

Narasumber : Untuk mengelola dana ZIS. Agar dana ZIS dapat tersalurkan

kepada mustahik dengan benar.

Data 9 : Siapa pembuat rencana program kerja?

Narasumber : Dirapatkan bersama-sama

Data 10 : Apakah hambatan yang ada dalam pelaksanaan pengelolaan

terhadap dana ZIS di LAZ yang terdapat di Masjid Agung Kendal?

Narasumber : a. Keterbatasan jumlah SDM pada kepengurusan LAZ,

b. Keterbatasan alokasi dana untuk program pengelolaan ZIS,

c. Belum mempunyai kantor sendiri.

Data 11 : Berapa kali pengelolaan terhadap dana ZIS di LAZ yang terdapat

di Masjid Agung Kendal dilakukan?

Narasumber : Satu tahun dua kali.

data 12 : Menurut Anda, apakah pengelolaan terhadap dana ZIS sudah

maksimal dan sesuai prosedur yang ada?

Narasumber : InsyaAllah sudah.

Data 13 : Apa yang dilakukan komisi pengelolaan ketika terjadi

penyimpangan terhadap pelaksanaan pengelolaan dana ZIS?

Narasumber : 1. Penyelenggaraan penyuluhan mengenai zakat

Page 120: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

2. Membangun sistem informasi yang terintegrasi dalam

pengolahan data

3. LAZ akan mengadakan pelatihan pengelolaan zakat

4. Menyelenggarakan orientasi, temu konsultasi dan rapat

koordinasi

5. Meninjau ulang tentang strategi perzakatan.

Page 121: PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Kedudukan zakat di dalam Islam menjadi soal yang terpenting tentang

BIODATA MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Laili Mustikawati

Tempat/Tanggal Lahir : 19 Desember 1989

Alamat : Jl. Mertowidjoyo RT. 3/RW.5 Jambearum Patebon

Kendal.

Riwayat Pendidikan : SD II Purwosari Lulus Tahun 2001

SMP Takhassus Al-Qur’an Wonosobo Lulus

Tahun 2004

SMA Takhassus Al-Qur’an Wonosobo Lulus

Tahun 2007

IAIN Walisongo Semarang Fakultas Dakwah

Lulus Tahun 2012

Demikian biodata saya buat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 19 Desember 2011

Penulis

Laili Mustikawati