metode bimbingan zakat infaq dan shadaqah (zis)...

81
METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) PADA MAJELIS KONSELING DI YAYASAN DARUL QUR’AN NUSANTARA TANGERANG Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh HARVINA ANDASARI NIM: 103052028659 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H. / 2012 M.

Upload: doanthu

Post on 30-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

(ZIS) PADA MAJELIS KONSELING DI YAYASAN

DARUL QUR’AN NUSANTARA TANGERANG

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

HARVINA ANDASARI

NIM: 103052028659

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H. / 2012 M.

Page 2: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

(ZIS) PADA MAJELIS KONSELING DI YAYASAN

DARUL QUR’AN NUSANTARA TANGERANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

HARVINA ANDASARI

NIM: 103052028659

Pembimbing

Prof. Dr. Hj. Ismah Salman, M.Hum

NIP : 19470515 196798 2 001

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H./2012 M.

Page 3: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi
Page 4: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi
Page 5: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

i

ABSTRAK

Harvina Andasari

Metode Bimbingan Zakat Infaq dan Shadaqah (ZIS)pada Majelis Konseling

di Yayasan Darul Qur’an Nusantara Tangerang

Dalam setiap persoalan atau permasalahan pastinya seseorang

membutuhkan solusi yang tepat bagi permasalahannya. Solusi yang tepat dari

permasalahan tersebut adalah Allah, dan sebagai perantaranya melalui konselor.

Dalam memberikan bimbingan ZIS (zakat,infq,shodaqoh) tentunya terdapat

beberapa metode, dimana metode tersebut merupakan salah satu jalan dakwah

untuk mencapai suatu tujuan amar ma’ruf nahi munkar.

Untuk itu penulis merumuskan masalah yang menjadi obyek penelitian,

yaitu: a) Bagaimana metode bimbingan ZIS di Majelis Konseling pada Yayasan

Daarul Qur’an Nusantara.. b) Bagaimana materi yg digunakan dalam bimbingan

ZIS di Majelis Konseling pada Yayasan Daarul Qur’an Nusantara. c). Bagaimana

bentuk dan waktu bimbingan ZIS di Majelis Konseling pada Yayasan Daarul

Qur’an Nusantara.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan desain deskriptif analisis,

dengan menggunakan teknik wawancara, obserfasi, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan konseling yang diberikan

oleh Majelis Konseling Yayasan Daarul Qur’an ini adalah adanya upaya

menanamkan pemahaman bahwa sebagian besar permasalahan manusia dalam

memahami permasalahannya, terutama memahami tentang solusi dari

permasalahannya, agar kembali lagi berpedoman kepada ajaran al-qur’an dan

sunnah.

Page 6: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘Alamiin, penulis panjatkan segala puji dan syukur

ke hadirat Allah SWT Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, karena atas izin

dan kehendak-Nyalah penulis dapat menyelesaikan hasil karya tulisan dan pikiran

ini, sehingga terlaksana sesuai dengan harapan. Shalawat serta salam tercurahkan

kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan bagi

seluruh umat manusia, dan membawa kita sebagai umatnya mampu dalam

mengenal, mencari, dan menegakkan syariat Islam.

Pada dasarnya dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak

mengalami kesulitan, akan tetapi karena atas kekuasaan dan izin Allah SWT,

melalui bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat

penulis selesaikan walaupun banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis perlu menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA, selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Arief Subhan MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, Bapak Drs. Wahidin Saputra MA, selaku Pembantu

Dekan Bidang Akademik, Bapak Drs. Mahmud Jalal MA, selaku

Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs. Study

Rizal, LK, MA, selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswan.

Page 7: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

iii

3. Ibu Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si selaku Ketua Jurusan Bimbingan

dan Penyuluhan Islam, yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk dapat meneruskan revisi skripsi ini.

4. Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam, yang telah membantu penulis mengurus keperluan

untuk menyelesaikan sidang skripsi ini.

5. Ibu Prof. Dr. Hj. Ismah Salman, M. Hum., selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan motivasi dan semangat juang untuk

menyelesaiakan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi khususnya di

Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam yang telah memberikan

pengalaman akademis berupa ilmu pengetahuan, semoga seluruh

kebaikan mereka diberi balasan yang lebih baik dari apa yang pernah

mereka ajarkan.

7. Pihak Yayasan Darul Qur’an Nusantara, terimakasih atas ijin untuk

melakukan penelitian.

8. Ayahanda Hamdi dan Ibunda tersayang Kustantina yang telah

melahirkan dan membesarkan Penulis dengan kasih sayangnya.

“Mama, papa hanya inilah yang dapat Penulis persembahkan.” Adik-

adik penulis, Ramdhana Fajri, Hildan Wardhana, Ilham Kustandi, yang

telah menemani penulis dengan canda tawa

Page 8: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

iv

9. Suami penulis, Muhammad Nur Ikhsan, ST, dan putri ku Asla Marwah

Abqariah yang sudah banyak membantu penulis serta motivasinya,

terimakasih atas pengertian yang telah diberikan selama ini.

10. Teman-teman penulis di Jurusan BPI yang telah melukiskan kenangan

indah bersama dalam waktu yang cukup lama.

11. Keluarga Besar Mahasiswa Jurusan BPI, para senior dan junior, yang

senantiasa membantu penulis menuju pendewasaan diri.

12. Teman-teman di Al-Azhar Ika, Septi, Ana, Nila, Tina, Nurul, Iswan,

Ridla, Khairul, Rizki, Bilal, Amin, Iwan, Imron, Lukman,Himawan,

Royan, Mas Agus, Mas Tofik, Pak Anwar Sani, Mas Syarifuddin, Mba

Ningsih, Mba Dwi, Mba Titin, Ibu Emalia, dan Pak Nur.Atas

dukungan dan doa kalian semua impian penulis dapat terwujud.

13. Teman-teman Kosan WIKMA, Diah, Uni Wetty, Wiche, Tita, Heni,

Ana, Ia, Hani, Dede, Fiqri, Leni, Irma, yang telah menyempatkan

waktu kepada penulis dalam mengungkapkan permasalahan hidup.

14. Dan semua pihak yang telah ikut membantu hingga tersusunnya karya

tulis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 9: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

v

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT. Penulis berserah diri, semoga

semua bentuk perhatian, bantuan dan partisipasi yang telah diberikan

mendapat pahala yang setimpal dari-Nya. Dan harapan penulis semoga

karya ilmiah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam

bidang Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Amin.

Ciputat, 15 September 2012

Harvina Andasari

Page 10: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 6

D. Tinjauan Pustaka ...................................................................... .8

E. Teknik Penulisan ...................................................................... .9

F. Sitematika Penulisan ................................................................ .9

BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Bimbingan Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) ............ 11

1. Pengertian Metode ............................................................... 11

2. Pengertian Bimbingan .......................................................... 12

3. Pengertian Zakat ................................................................... 13

4. Pengertian Infaq .................................................................... 18

5. Pengertian Shadaqah ............................................................. 19

B. ZIS Sebagai Metode Bimbingan ............................................. 23

C. Zakat, Infaq dan Shadaqah dalam Ajaran Islam ....................... 27

D. Manfaat/Hikmah Zakat, Infaq dan Shadaqah ........................... 30

BAB III Metodologi Penelitian A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 35

B. Metode Penelitian ..................................................................... 36

C. Fokus Penelitian ....................................................................... 38

D. Sumber Data ............................................................................. 39

E. Teknik Pengambilan Data......................................................... 39

F. Asumsi Penelitian ..................................................................... 41

G. Analisa Data ............................................................................. 43

BAB IV Temuan dan Analisis Data

A. Gambaran Umum Yayasan Darul Qur’an Nusantara .............. 45

1. Latar Belakang Berdirinya .................................................... 45

2. Visi, Misi dan Tujuan ........................................................... 46

3. Program-program .................................................................. 47

B. Temuan dan Analisa Data Lapangan ....................................... 51

C. Uji Asumsi ................................................................................ 57

Page 11: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

vii

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. 60

B. Saran ........................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 63

LAMPIRAN

Page 12: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan dan kesenjangan sosial serta ekonomi dari sebuah negara

yang kaya dengan sumber daya alam dan mayoritas penduduknya beragama

Islam, seperti Indonesia, merupakan suatu keprihatinan. Penanganan yang

terkesan tidak serius, terhadap nasib dan masa depan puluhan juta kaum

dhuafa yang tersebar di seluruh tanah air, merupakan sikap yang berlawanan

dengan semangat dan komitmen Islam terhadap persaudaraan dan keadilan

sosial.

Jika dicermati, bukanlah karena persoalan kekayaan alam yang tidak

sebanding dengan jumlah penduduk, akan tetapi lebih karena tatanan sosial

yang buruk, serta rendahnya rasa kesetiakawanan sosial yang mengakibatkan

persoalan distribusi pendapatan dan akses ekonomi yang tidak adil.

Upaya yang hendaknya dilakukan, dalam rangka penanganan

permasalahan tersebut adalah harus dilakukan secara menyeluruh dan

tersistem dengan baik. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra dalam salah satu

tulisannya menyatakan bahwa “…lingkaran kemiskinan yang terbentuk dalam

masyarakat kita lebih banyak kemiskinan struktural, sehingga upaya

Page 13: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

2

mengatasinya harus dilakukan melalui upaya yang bersifat prinsipil,

sistematis, dan komprehensif, bukan hanya bersifat parsial dan sporadis….”1

Islam sebagai agama yang membawa petunjuk keadilan bagi seluruh

makhluk, telah membangun sebuah konsep saling berbagi terhadap sesama

terutama bagi yang memerlukan. Dengan mengajarkan kepada ummat Islam,

bahwa harta kekayaan itu statusnya bukan hak milik seutuhnya dari orang

yang memilikinya, melainkan sebahagian adalah hak orang lain yang harus

diberikan. Sebagaimana yang tercantum dalam al-Qur’an surah at-

Taubah/9:35 berikut:

Artinya: “ (Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam

neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan

punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah

harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka

rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS: Al-

Taubah: 35).2

Bahkan harta merupakan amanah Allah SWT. yang dititipkan kepada

manusia untuk dikelola, dan diambil manfaatnya oleh yang memiliki dan oleh

masyarakat seluruhnya. Sebagaimana yang tercantum dalam al Qur’an surat

at-Taubah:103 berikut:

1 Azyumardi Azra, Berderma untuk Semua Wacana dan Praktik Filantropi Islam

(Jakarta: Teraju, 2003), Cet. Ke-1, hal. 247-248. 2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Genta Risalah Press,

1992), Ed. Revisi, h. 283.

Page 14: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

3

Artinya: “Ambilah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan

menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya

doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah

Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS: Al-Taubah: 103).3

Harta kekayaan menurut ajaran Islam mempunyai fungsi sosial untuk

kepentingan masyarakat, kepentingan umum, dan kepentingan perjuangan

agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi. Secara

pandangan lahiriyah, manusia memang yang berupaya untuk mendapatkan

harta dengan jalan apa saja. Namun hakikat dari seluruh upaya manusa itu

adalah campur tangan Allah SWT, yang memiliki apa yang ada di alam

semesta dan isinya. Hak milik mutlak hanya ditangan Allah SWT. Murni

Djamal melalui pernyataannya yang tertulis dalam bukunya, menyatakan

bahwa manusia diberikan kebebasan mencari harta namun “…manusia hanya

mempunyai hak pakai atau hak guna sejauh tidak bertentangan dengan

kepentingan yang bersifat umum, seperti untuk masyarakat banyak, fakir,

miskin, perjuangan agama atau fisabilillah dan sebagainya….”4

Salah satu konsep yang diajarkan dalam Islam dalam rangka

mengentaskan kemiskinan adalah dengan menunaikan zakat, infaq, dan

shadaqahah. Dalam pelaksanaannya, ketiganya mempunyai aturan dan

3 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, h. 297-298.

4 Murni Djamal, Ilmu Fiqh (Jakarta: Proyek Pembinaan dan Sarana Perguruan Tinggi

Agama/IAIN Jakarta, 1983), Cet. Ke-2, h. 238.

Page 15: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

4

pedoman yang khusus. Aturan dan pedoman yang khusus ini merupakan acuan

yang melatar belakangi seseorang melaksanakan ketiganya. Walaupun

demikian, secara umum seseorang akan merasa berat untuk melakukan salah

satu atau bahkan ketiganya. Oleh karena itu, perlu pengarahan dalam

pelaksanaan zakat, infaq, dan shadaqah ini sehingga dapat dipahami yang

dilanjutkan dengan pengamalan yang dilandasi dengan kesadaran penuh.

Untuk mewujudkan kesadaran tersebut, pengarahan-pengarahan yang

berbentuk bimbingan tertentu baik perorangan ataupun kelompok dapat

dijadikan fasilitas yang sangat baik.

Bimbingan zakat, infaq, dan shadaqah menjadi perlu dilakukan

karena konsep ketiganya adalah memberikan sebagian harta yang dimiliki diri

sendiri kepada orang lain, hal ini tentunya akan dirasakan sangat berat. Ini

adalah akibat dari kurangnya pengetahuan atau tipisnya kepercayaan kepada

janji Allah yang akan melipat gandakan harta yang diberikan. Seperti apa yang

tercantum dalam al Qur’an surah al-Baqarah/2: 261 berikut:

Artinya: “Perumpaman (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir

benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir, seratus

biji. Allah SWT melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia

kehendaki. Dan Allah SWT maha luas (karunia-Nya) lagi Maha

Mengetahui.” (QS: Al-Baqarah: 261).5

5 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 65.

Page 16: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

5

Dalam memberikan bimbingan ZIS tentunya terdapat beberapa

metode, dimana metode tersebut merupakan salah satu jalan dakwah untuk

mencapai suatu tujuan amar ma’ruf dan nahi munkar. Seperti yang dilakukan

salah satu tokoh agama yaitu Ustad Yusuf Mansur. Dalam menjalankan

dakwahnya, beliau selalu mambawa konsep zakat, infaq, dan shadaqah

(selanjutnya disingkat dengan ZIS) dalam setiap materi yang disampaikan.

Sehingga mustami’ mendapatkan pencerahan tersendiri dalam memahami dan

mengamalkan ZIS.

Begitupun melalui bimbingan ZIS ini diharapkan menjadi motivator

kepada siapa saja yang akan menunaikan ZIS dengan dilandasi pengetahuan

dan pemahaman yang baik dan benar. Seperti halnya apa yang dilakukan

Ustad Yusuf Mansur dalam setiap dakwahnya yang menggerakkan hati untuk

berzakat, berinfaq, dan bershadaqah.

Atas dasar tersebut, metode bimbingan ZIS ini telah menarik perhatian

penulis untuk menelitinya lebih jauh. Salah satu lembaga yang

menyelenggarakan bimbingan ZIS ini adalah Majelis Konseling di bawah

naungan Yayasan Daarul Qur’an Nusantara yang dipromotori oleh Ustad

Yusuf Mansur, dimana lembaga tersebut juga mengumpulkan dan

menyalurkan ZIS.

Bertitik tolak dari uraian tersebut penulis tertarik untuk melaksanakan

penelitian, dan berinisiatif untuk mengangkat judul “Metode Bimbingan Zakat

Infaq Dan Shadaqahah (ZIS) Pada Majelis Konseling Di Yayasan Daarul

Qur’an Nusantara Tangerang.”

Page 17: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

6

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1) Pembatasan Masalah

Banyak sekali orang yang melakukan bimbingan sebagai penuntas

masalah kehidupan pribadi umat manusia. Diantaranya ada yg datang ke

phisikolog, ustad atau guru ngaji, bimbingan di sekolah-sekolah, bahkan

ada yang datang ke paranormal atau dukun.

Namun penulis lebih tertarik dan memilih bimbingan atau

konseling yang bernuansa islami, yaitu bimbingan yang memberikan

solusi berupa pemahaman tentang ajaran agama, seperti ibadah wajib,

yaitu sholat wajib. Sedangkan ibadah sunnahnya seperti tahajud, dhuha,

puasa, dan ZIS ( zakat,infaq,shodaqah).

Adapun yang dimaksud penulis di sini yaitu tentang metode

bimbingan ZIS, yang dimana bimbingan ZIS tersebut merupaka

serangkaian dari solusi atas permasalahan. Dan penulis hanya membatasi

pada bagaimana metode bimbingan ZIS dan disertai dengan bentuk dan

materi yang diberikan, guna menunjang keberhasilan dari bimbingan

tersebut.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang diutaran diatas, maka

penulis dapat merumuskan pokok-pokok permasalahannya sebagai

berikut:

a. Apa saja metode yang digunakan dalam bimbingan ZIS pada

Majelis Konseling di Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

Page 18: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

7

b. Bagaimana materi yang diterapkan dalam bimbingan ZIS pada

Majelis Konseling di Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

c. Bagaimana bentuk bimbingan ZIS yang bisa digunakan pada

Majelis Konseling di Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan pada sebuah penelitian merupakan titik tolak dari setiap

kegiatan penelitian sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah

yang sudah dikemukakan, maka dari itu setelah membatasi dan

merumuskan masalah penelitian maka tujuan dari penelitian skripsi ini

menurut penulis adalah;

a) Untuk mengetahui metode bimbingan ZIS pada Majelis Konseling di

Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

b) Untuk mengetahui materi bimbingan ZIS pada Majelis Konseling di

Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

c) Untuk mengetahui bentuk dan waktu bimbingan ZIS pada Majelis

Konseling di Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

2. Manfaat Penelitian.

Adapun manfaat yang kiranya dapat diperoleh dari penelitian ini

adalah untuk:

a. Manfaat secara sosial (social value), diharapkan berguna untuk

memberikan pedoman yang baik bagi kehidupan klien agar bimbingan

Page 19: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

8

tersebut manjadi motivasi dikehidupan kedepannya yang sesuai

dengan ajaran agama islam.

b. Manfaat secara akademik (academic value) diantaranya diharapkan

penulisa skripsi tentang bimbingan ZIS pada Majelis Konseling di

Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

c. Manfaat secara praktisi (practicion value) dari penelitian ini penulis

berharap dapat mensosialisasikan kepada klien agar terus melakuan

bimbingan yang sesuai dengan nilai-nilai dan syariat isalam.

d. Manfaat secara individual (individual value) penelitian ini dapat

diharapkan menjadi sebuah karya dan juga pedoman bagi penulis

untuk lebih mengembangkan wawasan dan khazanah keilmuan yang

dimiliki dalam hal bimbingan ZIS pada Majelis Konseling di Yayasan

Daarul Qur’an Nusantara.

D. Tinjauan Pustaka.

Dalam pembahasan yang akan disampaikan pada skripsi ini, memiliki

landasan literatur yang berkaitan dengan topik pembahasan, atau bahkan yang

memberikan inspirasi yang mendasari dilakukannya penelitian ini, di

antaranya:

a. Dari pembahasan skripsi sebelumnya pada jurusan Bimbingan Penyuluhan

Islam (BPI), penulis menemukan skripsi milik Riri Fikriyati,

101052022659, dengan judul “Bimbingan Islam Dalam Memberikan

Motivasi Bershadaqah di kalangan Siswa SMPN 254 Jagakarsa Jakarta

Page 20: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

9

Selatan”. Dengan rumusan masalah, bagaimana bimbingan Islam yang

dilakukan oleh guru BP/BK, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi,

serta apa saja yang telah dihasilkan dari nilai-nilai positif lainnya dari

kegiatan shadaqahah.

b. Selanjutnya penulis juga meninjau skripsi Jurusan Manajemen Dakwah

(MD), yang disusun oleh “Andri, 103053028696, dengan judul “Konsep

Shadaqahah Ustadz Yusuf Mansur Dan Implementasinya Pada Pondok

Pesantren Daarul Qur’an Bulak Santri Tangerang”. Dengan rumusan

masalah “bagaimana konsep shadaqahah serta implementasi dari konsep

shadaqahah ustadz Yusuf Mansur pada Ponpes Daarul Qur’an”.

c. Berbeda dengan yang ingin penulis sampaikan lebih kepada cara atau

metode tentang ZIS, serta bentuk dan materi apa saja yang menjadi

penunjang dari proses konseling tersebut.

E. Teknik Penulisan.

Dalam teknik penulisan dan transliterasi skripsi ini peneliti

berpedoman dengan menggunakan buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis,

Disertasi” yang disusun oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)

Januari 2007, Cet. Ke- 1.

F. Sistematika Penulisan.

Untuk menghindari terjadinya tumpang tindih pembahasan, maka

dalam penulisan skripsi sangat diperlukan sistematika penulisan yang baik,

Page 21: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

10

agar skripsi ini dapat tersampaikan dengan susunan yang rapi. Untuk itu, maka

penulis mensistematikakan penulisan skripsi ini sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan; Merupakan bab yang memuat latar belakang

masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, teknik dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori; Bab ini mengemukakan teori-teori yang

berkaitan dengan penelitian skripsi yang meliputi; Pengertian metode,

Pengertian bimbingan, dan pengertian zakat infaq dan shadaqahah (ZIS).

Kemudian pembahasan teori mengenai metode bimbingan ZIS, tuntunan ZIS

dalam ajaran islam, serta manfaat ZIS.

Bab III Metodologi Penelitian; Bab ini membahas tentang

metodologi penelitian yang digunakan dalam proses dan penyusunan skripsi

ini, terdiri dari; lokasi dan waktu penelitian, metode penelitian, fokus

penelitian, sumber data, teknik pengambilan data, asumsi penelitian dan

terakhir analisa data.

Bab IV Temuan dan Analisis Data Penelitian; Merupakan bab yang

menjelaskan tentang gambaran umum Yayasan Daarul Qur’an Nusantara dan

Majelis Konseling yang meliputi: Sejarah berdirinya, visi, misi dan program

kegiatan. Kemudian akan dikemukakan temuan lapangan yang berupa

interpretasi hasil wawancara dengan para subjek penelitian, pada akhir dari

bab ini dibahas mengenai analisis temuan lapangan dan uji asumsi.

Bab V Penutup; Bab ini terdiri dari Kesimpulan dan Saran penelitian.

Page 22: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode Bimbingan

1. Pengertian Metode

Dalam pengertian harfiah, metode adalah “Jalan yang harus

dilalui“ untuk mencapai suatu tujuan.1 Metode berasal dari kata “meta”

yang berarti melalui dan “hodos” yang berarti jalan. Namun pengertian

hakekat dari “metode” tersebut adalah segala sarana yang dapat digunakan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam “Kamus Besar Ilmu Pengetahuan”, terdapat dua pegertian

dari metode, yaitu:

a. Cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu

kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.

b. Cara melaksanakan atau mencapai ilmu pengetahuan berdasarkan

kaidah-kaidah yang jelas dan tegas.2

Menurut W.J.S Poerwadarminta menjelaskan bahwa metode

mempunyai pengertian sebagai berikut: “Cara yang telah diatur dan

terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud (dalam ilmu pengetahuan

dan sebagainya), cara menyelidiki (mengajar dan sebagainya)”. 3

1 H. M. Arifin, Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta:

PT Golden Terayon Perss, 1998), Cet. Ke-6. h. 43. 2 Save M Dogun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian

Kebudayaan Nusantara, 1997), Cet. Ke-2. h. 112. 3 W.J. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995),

Cet. Ke-14. h. 649.

Page 23: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

12

Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa metode adalah

suatu upaya terencana, sistematis dan rasional yang dilakukan seseorang

untuk mempersiapkan dan melakukan proses menemukan hasil dari suatu

tujuan tertentu.

2. Pengertian Bimbingan

Secara etimologi kata Bimbingan merupakan berasal dari Bahasa

Inggris “guidance”, dan dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti

menunjukkaan, membimbing, menuntun, ataupun membantu. Menurut

istilah, secara umum Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan

atau tuntunan.

Bimbingan menurut Hallen A dalam Dr. Rahcman Natawidjaja

adalah:

“Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada

individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya

individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup

mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai

dengan tuntutan dan keadaan lingkungan keluarga dan masyarakat,

serta kehidupan umumnya. Dengan demikian ia dapat mengecap

kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang berarti

bagi kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu

individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai

makhluk sosial”. 4

Sedang menurut Ahmad Mubarok, bimbingan adalah suatu

kegiatan pemberian bantuan psikologis pada seseorang, agar yang

4 Hallen A, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), Cet. Ke-1, h. 5.

Page 24: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

13

bersangkutan dapat menyelesaikan atau mengurangi sendiri masalah yang

sedang dihadapinya.5

Bimo Walgito mendefenisikan, bimbingan sebagai bantuan atau

pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu

dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidupnya

agar individu dapat mencapai kesejahteraan hidup.6

Bimbingan juga dapat diartikan dengan membantu individu

melalui usahanya sendiri untuk menanamkan dan mengembangkan

kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan pemanfaatan

sosial.7

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan oleh seseorang yang

ahli pada seseorang yang sedang menghadapi masalah (psikologis), secara

sistematis dan berkesinambungan kepada individu, agar tercapai

kemampuan untuk memahami dirinya sendiri, kemampuan untuk

menerima dirinya sendiri serta mampu untuk memecahkan masalahnya

secara mandiri dan bertanggung jawab.

3. Pengertian Zakat

Zakat berarti membersihkan harta milik seseorang dengan cara

pendistribusian, oleh kaum kaya kepada kaum miskin sebagai hak mereka.

5 Ahmad Mubarok, Konseling Agama, Teori dan Kasus, (Jakarta: PT. Bina Rena

Pariwara, 2005), Cet. Ke-3, h. 2. 6 Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Andi Offset,

1995), h. 4. 7 M. Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan untuk Fakultas Tarbiyah dan

Komponen MKDK, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), Cet. Ke-1, h. 11.

Page 25: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

14

Dengan membayar zakat, maka seseorang memperoleh penyucian hati dan

dirinya serta telah melakukan tindakan yang benar dan memeperoleh

rahmat selain hartanya akan bertambah.8

Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan kata dasar

(masdar) dari zakat yang berarti berkah, tumbuhan bersih, baik dan

bertambah. Sesuatu itu zaka, berarti tumbuh dan berkembang, dan

seseorang itu zaka, berarti orang itu baik.9

Zakat dari segi istilah fiqh berarti “sejumlah harta tertentu yang

diwajibkan Allah SWT diserahkan kepada orang-orang yang berhak”.

Jumlah dari kekayaan yang dikeluarkan itu disebut zakat, karena yang

dikeluarkan akan menambah banyak yang sudah ada, membuat lebih

berarti dan melindungi harta kekayaan itu dari kebinasaan.10

Layaknya

tanaman yang berbuah dan buah tersebut jatuh ke tanah yang kemudian

akan menjadi bibit pohon yang sejenis.

Sedangkan menurut istilah syara’ yang telah dirumuskan oleh

fuqaha mengenai arti zakat, antara lain adalah:

a. Pemberian sesuatu yang wajib diberikan dari sekumpulan harta

tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu, kepada golongan

tertentu yang berhak menerimanya.

b. Nama harta yang dikeluarkan manusia dari hak Allah SWT, untuk

diberikan kepada saudaranya yang fakir miskin.

c. Nama dari sebagian dari harta yang dikeluarkan oleh hartawan, untuk

diberikan kepada saudaranya yang fakir miskin dan untuk kepentingan

8 Yasin Ibrahim al-Syaikh, Cara Mudah Menunaikan Zakat, (Jakarta: Pustaka Madani,

1998), Cet. Ke 1, h. 35. 9 Yusuf Qardhawi, Fiqhuz Zakat, (Libanon: Muassasat Ar Risalah, 1973), Cet.ke-2, h. 34.

10 Ibid, h. 35.

Page 26: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

15

umum yang meliputi penertiban masyarakat dan peningkatan taraf

hidup umat.

d. Mengeluarkan sebagian harta, guna diberikan kepada mereka yang

telah diterangkan syara’, menurut aturan yang telah ditentukan di

dalam al-Qur’an, sunnah rasul, dan undang-undang fiqh.11

Dari pengetian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa zakat

adalah sebuah upaya pensucian/pembersihan harta benda yang dimiliki,

dengan cara mengeluarkan beberapa bagian yang sudah ditentukan, dan

diberikan kepada orang-orang dengan syarat-syarat tertentu, sesuai dengan

kaidah-kaidah fiqih.

Zakat adalah salah satu anjuran yang terdapat dalam rukun Islam

yang lima yakni, syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji. Hukum zakat

adalah wajib untuk dilakukan bagi umat Islam, hal ini termaktub baik

dalam al-Qur’an maupun sunnah Rasulullah Muhammad SAW.

Di antaranya Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surat al-

Taubah ayat: 71 yang berbunyi;

Artinya: “dan orang-orang mukmin itu, baik laki-laki maupun perempuan,

sebagian menjadi pemimpin bagi yang lain, saling menyuruh

berbuat baik dan melarang berbuat jahat, mendirikan shalat dan

membayarkan zakat serta mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka

11

Muhammad Ja’far, Tuntunan Ibadah Zakat, Puasa, Haji, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994),

h. 2.

Page 27: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

16

tentulah akan memperoleh karunia dari Allah”. (QS: al-Taubah:

71).12

Allah juga berfirman dalam surat al-Dzariyat ayat: 15-19 yang

berbunyi;

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang bertaqwa itu berada di dalam surga-

surga yang ada mata air di dalamnya, sambil mengambil apa yang

diberikan kepada mereka dari Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka

sebelum itu, di dunia adalah orang-orang yang suka berbuat baik,

mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir malam

mereka memohon ampun kepada Allah, dan pada harta mereka ada

hak untuk orang-orang miskin yang meminta dan orang miskin yang

tidak meminta”. (QS: al-Dzariyat: 15-19).13

Dalam sebuah hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Turmudzi dari

Abu Kabsyah al-Anmari, bahwa Nabi SAW pernah bersabda:

12

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, (Bandung: Genta Risalah Press,

1992), Ed. Revisi, h. 291. 13

Ibid, h. 859.

Page 28: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

17

Artinya: “ada tiga perkara yang saya bersumpah benar-benar terjadi, dan

akan saya ceritakan kepadamu, maka ingatlah baik-baik, yaitu;

tidaklah berkurang harta disebabkan zakat, dan tidak teraniaya

seorang hamba yang diterimanya dengan hati sabar, Allah akan

menambah kemuliaannya, serta tidak membuka seorang hamba

pintu meminta, kecuali akan dibukakan Allah baginya pintu

kemiskinan.” (HR. Turmudzi).14

Mengenai jenis harta yang wajib dizakatkan adalah; emas dan

perak, mata uang, hasil pertanian, peternakan, barang dagangan, barang

tambang dan harta karun. Untuk emas dan perak, baik dalam bentuk

kepingan (cetakan) maupun bongkahan, jika sudah mencapai masa satu

tahun serta pemiliknya tidak memiliki hutang piutang, maka kedua benda

tersebut wajib dikeluarkan zakatnya.15

Untuk zakat perniagaan, para ulama masih memiliki beda pendapat

mengenai wajib atau tidaknya, namun yang menjadi pokok pertimbangan

masalah ini adalah, bahwa Allah telah mewajibkan zakat pada harta orang-

orang kaya untuk membantu fakir miskin dan menggalang kepentingan

umum. Karena seandainya zakat perniagaan itu tidak wajib maka sebagian

besar dari para pengusaha/pedagang akan memperdagangkan uang

mereka, sehingga uang tersebut tidak akan pernah mencapai nisab satu

tahun.16

Adapun keuntungan bagi para orang kaya tersebut adalah untuk

14

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, (Bandung: PT Alma’arif, 1987), Cet. Ke- 14. h. 10. 15

Ibid, h. 34-36. 16

Ibid, h. 34-36

Page 29: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

18

membersihkan diri dari penyakit pelit dan menggantinya dengan rasa

santun dan peduli terhadap orang-orang yang malang nasibnya di samping

membantu negara dalam menanggulangi masalah kemiskinan. Hal ini

adalah untuk membendung terjadinya krisis ekonomi yang sekarang ini

sering terjadi akibat penumpukan kekayaan pada segelintir orang.17

Allah

Ta’ala berfirman dalam surat al-Hasyr ayat 7 yang berbunyi:

….

Artinya: “… agar peredarannya tidak terbatas di kalangan orang-orang kaya di

antaramu saja… “ (QS: al-Hasyr: 7).18

Pada intinya semua jenis harta yang dimiliki seseorang haruslah

dikeluarkan zakatnya dengan persyaratan tertentu yang sudah ditetapkan.

Dalam Islam, pemberi zakat maupun penerima tidak akan mendapatkan

kerugian apapun. Pihak pemberi akan terbebas dari beban moral sosial dan

bahkan mendapat ganjaran kebajikan, sedangkan penerima zakat tentunya

akan sangat terbantu untuk mengatasi kesulitan khususnya masalah

ekonomi.

4. Pengertian Infaq

Infaq berasal dari kata “nafaqo-yanfiqu-infaq” yang artinya

menafkahkan, membelanjakan harta.19

Infaq adalah mendermakan,

memberi rizki berupa karunia Allah SWT atau menafkahkan sesuatu

17

Ibid, h. 44-46. 18

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, h. 916. 19

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1990), h. 463.

Page 30: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

19

kepada orang lain dengan ikhlas karena Allah SWT, infaq adalah bukti

ketakwaan seseorang kepada Allah SWT.

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia mendefenisikan infaq adalah

memberi (sumbangan) harta benda tersebut untuk kebaikan, atau

menyumbangkan harta untuk kepentingan umum.20

Infaq adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan di

luar zakat, untuk kemaslahatan umum.21

Infaq sebagaimana yang dikatakan Didin Hafiduddin berasal dari

kata “an-faqa” yang berarti mengeluarkan bagian dari harta pendapatan

atau penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan oleh ajaran

Islam. Infaq dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman baik yang

berpenghasilan tinggi maupun rendah.22

Al-Qur’an menyebutkan bahwa

infaq dikeluarkan ketika kita dalam keadaan lapang atau sempit.

Pengertian infaq yang berasal dari kata “nafaqa” mempunyai

makna menafkahkan dan membelanjakan. Infaq mempunyai makna yang

sangat luas, dalam hal ini misalnya, dalam memberikan nafkah terhadap

istri dan keluarga termasuk implementasi infaq yang berarti memberikan

belanja kepada keluarganya.

20

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahas Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), Edisi ke-3, h. 431. 21

Dinas Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, Pedoman Zakat 9 seri, (Jakarta: Bagian

proyek peningkatan zakat dan wakaf, 2002, h. 131. 22

Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), h.15.

Page 31: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

20

5. Pengertian Shadaqah

Dalam pengertian kamus Arab Indonesia mengenai shadaqah H.

Mahmud Yunus menulis shadaqah artinya memberikan shadaqah dengan

sesuatu.23

Berbeda dengan zakat dan infaq, shadaqah sifatnya lebih umum

dan meliputi pengertian zakat dan infaq. Menurut A. Hasan yang dikutip

oleh Khalid Fadlullah dalam arti umum, shadaqah dirumuskan sebagai

pemberian hanya kepada orang yang berhak dan patut diberi karena

perintah Allah SWT dan Rasulnya, baik perintah wajib maupun sunnah

yang merupakan bentuk kemanusiaan.

Shadaqah berarti benar. Orang yang bershadaqah adalah orang

yang benar. Bershadaqah adalah orang yang benar pengakuan imannya.24

Menurut terminologi syariat Islam pengertian shadaqah sama dengan

pengertian infaq, termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Infaq

hanya berkaitan dengan materi, sedangkan shadaqah memiliki arti lebih

luas, yakni menyangkut hal-hal yang bersifat nonmaterial.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia shadaqah adalah

pemberian sesuatu kapada fakir miskin yang berhak menerimanya di luar

kewajiban zakat maal dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan

pemberi.25

23

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, h. 214. 24

Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq, dan Shadaqah, (Jakarta:

Gema Insani Press, 1998), Cet. Ke-1, h. 15. 25

DIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1008.

Page 32: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

21

Menurut Saefuddin Mujtaba shadaqah adalah pemberian sukarela

yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, terutama pada setiap

kesempatan terbuka yang tidak ditentukan, baik jenis, jumlah maupun

waktunya.26

Dalam sebuah hadist dikatakan, dari Abu Dzar r.a. Rasulullah Saw

bersabda:

Artinya: “dari Abu Dzar r.a. Rasulullah bersabda; “tidak satu jiwapun dari

anak cucu Adam kecuali diwajibkan atasnya bersedekah, yakni

setiap hari di mana terbit padanya matahari”. Lalu ada yang

bertanya; “ wahai Rasulullah, darimana kami bisa memperoleh

sesuatu yang bisa untuk disedekahkan setiap hari ?”. Maka Rasul

menjawab; “sesungguhnya pintu kebajikan itu tidak sedikit,

membaca tasbih, tahmid, takbir dan tahlil, mengajak kepada

kebaikan dan melarang kemungkaran, menyingkirkan duri (benda

26

Saefuddin Mujtaba, Belanjakan Harta Anda Sesuai Amanat Allah, (Jakarta: H. I. Press,

1997), h. 5.

Page 33: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

22

berbahaya) dari tengah jalan, menyampaikan pendengaran kepada

orang tuli dan menuntun orang buta, membimbing orang untuk

mencapai tujuannya, berjalan membimbing orang lemah yang

meminta tolong, dan dengan tangan membantu mengangkat barang

orang yang lemah, maka semua itu adalah sedekah darimu untuk

dirimu”. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Hibban dalam shahihnya, dan

juga oleh Baihaqi secara ringkas serta sebuah riwayat; “dan

senyummu di depan saudaramu adalah sedekah, menyingkirkan

batu, duri dan tulang dari tengah jalan adalah sedekah, begitu pula

membimbing orang yang tersesat adalah sedekah”.27

Pengertian shadaqah beragam sesuai dengan sudut pandang dari

masing-masing pemerhati. Namun, sebenarnya semua itu adalah

shadaqah.28

Pengertian shadaqah lebih luas dan umum, banyak sekali di

dalam Al-Qur’an yang menganjurkan kaum muslimin untuk memberikan

shadaqah. Di antara ayat yang dimaksud adalah firman Allah SWT,

sebagai berikut:

Artinya: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,

kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia)

memberi shadaqah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan

perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat

demikian karena mencari keridhaan Allah SWT, maka kelak Kami

memberi kepadanya pahala yang besar”.(QS: al-Nisa: 114).29

27

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, h. 176 - 178. 28

Ibid, h. 173. 29

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 97.

Page 34: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

23

Dari ayat tersebut nampak jelas bahwa shadaqah adalah suatu

kebajikan yang dilakukan seseorang yang hanya mengharapkan ridha dan

pahala dari Allah SWT dan kelak akan mendapat imbalan pahala yang

besar dari Allah SWT. Dan shadaqah tidak terbatas pada pemberian

material saja, tetapi juga dapat berupa jasa yang bermanfaat bagi orang

lain, memberikan senyum kepada orang lain dengan ikhlas termasuk

dalam kategori shadaqah.

B. ZIS Sebagai Pendekatan Metode Bimbingan.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa bimbingan merupakan

bantuan ataupun tuntunan terhadap individu untuk dapat memahami dirinya,

sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar.

Sedangkan Zakat Infaq dan Shadaqah (ZIS) adalah harta yang wajib dan

sunnah dikeluarkan atau pemberian, baik materi ataupun non materi yang

diberikan secara sukarela.

Bila digabungkan, metode bimbingan dan ZIS adalah sistem atau cara

yang dilakukan atau digunakan oleh seorang konselor kepada kliennya dalam

memberikan bantuan ataupun saran untuk dapat menjalankan kehidupan yang

sejahtera serta damai dalam lindungan Allah SWT atas nikmat yang harus kita

syukuri dan berikan kepada fakir, miskin dan dhuafa, oleh sebagian harta yang

kita miliki. Adapun kesimpulannya bahwa metode bimbingan ZIS merupakan

bantuan kepada individu yang sedang membutuhkan bantuan atas masalah-

Page 35: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

24

masalah yang sedang dihadapinya dengan cara memberikan pengertian

tentang pentingnya ZIS serta manfaat yang dapat dipetik dari hal tersebut.

Dalam penerapanya, bimbingan memiliki beberapa metode. Metode

lazim diartikan sebagai cara untuk mendekati masalah sehingga diperoleh

hasil yang memuaskan. Dalam hal ini metode bimbingan dapat

diklasifikasikan berdasarkan segi komunikasi, metode tersebut terdiri dari

metode komunikasi langsung yang disingkat menjadi metode langsung.

Metode komunikasi tidak langsung atau metode tidak langsung.

1. Metode langsung (metode komunikasi langsung) adalah metode

dimana pembimbing melakukan komunikasi langsung (bertatap muka)

dengan orang yang dibimbingnya.30

Metode ini dapat dirinci lagi

menjadi:

a. Metode individual

Yaitu Pembimbing dalam hal ini melakukan komunikasi

langsung secara individual dengan pihak yang dibimbingnya. Hal

ini dapat dilakukan dengan mempergunakan teknik:

1) Pecakapan pribadi

Yakni Pembimbing melakukan dialog langsung tatap muka

dengan pihak yang dibimbing.31

2) Kunjungan rumah (home visit)

30

H. M, Arifin, Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, h. 52.

31

Ibid

Page 36: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

25

Yakni Pembimbing mengadakan dialog dengan kliennya tetapi

dilaksanakan di rumah klien sekaligus untuk mengamati rumah

klien dan lingkungannya.32

3) Kunjungan dan obsevasi kerja

Yakni Pembimbing atau konseling jabatan melakukan

percakapan individual sekaligus mengamati kerja klien dan

lingkungannya.33

b. Metode Kelompok

Yaitu Pembimbing melakukan komunikasi langsung

dengan klien dalam kelompok.34

Hal ini dapat dilakukan dengan

menggunakan beberapa tekhnik:

1) Diskusi kelompok

Yakni pembimbing melaksanakan bimbingan dengan cara

mengadakan diskusi dengan atau bersama kelompok klien yang

mempunyai masalah yang sama.35

2) Karya wisata

Yakni bimbingan kelompok yang dilakukan secara langsung

dengan mempergunakan ajang karya wisata sebagai forumnya.

32

Ibid 33

Ibid 34

H. M, Arifin, Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, h. 53 35

Ibid

Page 37: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

26

3) Sosiodrama

Yakni bimbingan kelompok yang dilakukan dengan cara

bermain peran untuk memecahkan atau mencegah timbulnya

masalah secara sosiologis.

4) Psikodrama

Yakni bimbingan kelompok yang dilakukan dengan cara

bermain peran untuk memecahkan atau mencegah timbulnya

masalah psikologis.

5) Group teaching

Pemberian bimbingan kelompok dengan memberi materi

bimbingan kelompok tertentu (ceramah) kepada kelompok

yang telah disiapkan.36

2. Metode tidak langsung (metode komunikasi tidak langsung)

Adalah metode bimbingan yang dilakukan melalui media

komunikasi massa. Hal ini dapat dilakukan secara individual maupun

kelompok, bahkan massal.

a. Metode individual

1) Melalui surat-menyurat

2) Melalui telepon dan sebagainya

b. Metode kelompok / massal

1) Melalui papan bimbingan

2) Melalui surat kabar atau majalah

36

H. M, Arifin, Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, h. 54.

Page 38: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

27

3) Melalui brosur

4) Melalui radio (media radio)

5) Melalui televisi

Metode dan teknik yang dipergunakan dalam melaksanakan

bimbingan atau konseling tergantung pada:37

a) Masalah /problem yang sedang dihadapi.

b) Tujuan penggarapan masalah

c) Keadaan yang dibimbing /klien.

d) Kemampuan pembimbing /konselor menggunakan metode.

e) Sarana dan prasarana yang tersedia.

f) Kondisi dan situasi lingkungan sekitar.

g) Organisasi dan administrasi layanan bimbingan konseling.

h) Biaya yang tersedia.

C. Zakat, Infaq dan Shadaqah dalam Ajaran Islam

Umat Islam adalah umat yang mulia, umat yang dipilih Allah SWT

umtuk mengemban risalah, agar meraka menjadi khalifah di muka bumi ini.

Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, tentram

dan sejahtera. Oleh karena itu, Islam seharusnya menjadi rahmat bagi sebagian

alam.

Salah satu sisi ajaran Islam yang harus ditangani secara serius adalah

penanggulangan kemiskinan dengan cara mengoptimalisasikan pengumpulan

37

Ibid, h. 55.

Page 39: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

28

dan pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah, sebagaimana telah

dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta penerusnya di zaman keemasan

Islam.

Zakat dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 82 kali.38

Ini menunjukkan

hukun dasar zakat yang sangat kuat. Sebagaimana dalam salah satu Fiman

Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 110 yang berbunyi:

Artinya:“Dan laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala

kebajikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan

mendapatkannya (pahala) disisi Allah. Sungguh, Allah Maha

Melihat apa yang kamu kerjakan” (Q.S al-Baqarah: 110).39

Adapun tuntunan dalam berinfaq tersurat di dalam Al-Qur’an surat at-

Taubah ayat 99, yang berbunyi:

Artinya: “Dan dintara orang-orang Arab Badui itu ada yang beriman kepada

Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang diinfaqkannya

(dijalan Allah) sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah dan

sebagai jalan untuk (memperoleh) doa Rasul. Ketahuilah,

sesungguhnya infaq itu suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan

diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam

38

Lili Bariadi et. Al., Zakat dan Wirausaha (Jakarta, CED (Center for Entreprenership

Development), 2005), Cet. Ke-1, h. 4. 39

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, h. 30.

Page 40: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

29

rahmat (surga)-Nya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha

Penyayang.” (Q.S. al-Taubah: 99).40

Istilah shadaqah dan infaq, sebagian ulama fiqih menyatakan bahwa

shadaqah wajib dinamakan zakat, sedangkan shadaqah sunnah dinamakan

infaq. Sebagian yang lain menyatakan infaq wajib dinamakan zakat,

sedangkan infaq sunnah dinamakan shadaqah.41

Dan Firman Allah mengenai anjuran shadaqah terdapat di dalam surat

al-Baqarah ayat: 271:

Artinya: “Jika kamu menampakkan shadaqah-shadaqahmu, maka itu baik.

Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada

orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan

Menghapus sebagian kesalahan-kesalahan. Dan Allah Maha Teliti

apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Baqarah: 271).42

Banyak sekali ayat-ayat al-Qur’an lain yang memberikan tuntunan

kaum muslimin untuk senantiasa memberikan shadaqah. Di antara ayat yang

dimaksud adalah firman Allah SWT, sebagai berikut:

40

Ibid, h. 297 41

Lili Bariadi dkk., Zakat dan Wirausaha, h. 4. 42

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 68.

Page 41: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

30

Artinya: “Tidak ada kebaikkan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,

kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia)

memberi shadaqah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan

perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat

demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak kami

memberi kepadanya pahala yang besar”. (QS: al-Nisa: 114).43

Dari ayat tersebut nampak jelas bahwa shadaqah adalah suatu

kebajikan yang dilakukan seseorang yang hanya mengharapkan ridha dan

pahala dari Allah SWT dan kelak akan mendapat imbalan pahala yang besar

dari Allah SWT.

D. Manfaat/hikmah Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS)

Zakat dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan

jiwa (menumbuhkan akhlak mulia, menjadi murah hati, peka terhadap rasa

kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta serakah.

Zakat sebagaimana arti bahasa dari kata zakat mengandung arti suci

dan tumbuh, yakni orang yang patuh membayar zakat, hatinya dididik menjadi

suci, yakni hatinya sedikit-sedikit dilatih untuk tidak terbelenggu oleh harta,

karena memberi kepada orang lain merupakan latihan jiwa membuang sifat

tamak, menanamkan kesadaran bahwa di dalam harta miliknya ada hak orang

lain yang harus ditunaikan. Hartapun menjadi suci karena terbebas dari apa

yang bukan miliknya.

Ajaran Islam memberi peringatan dan ancaman yang keras terhadap

orang yang enggan mengeluarkan zakat. Kewajiban menunaikan zakat

demikian tegas dan mutlak, oleh karena itu di dalamnya terkandung hikmah

43

Ibid, h. 140.

Page 42: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

31

dan manfaat yang demikian besar dan mulia, baik yang berkaitan dengan

muzakki, mustahik, serta harta yang dikeluarkan zakatnya maupun bagi

masyarakat secara keseluruhan.

Ahmad Muflih Saefuddin dalam bukunya Pengelola Zakat Ditinjau

dari Aspek Ekonomi, yang diterbitkan oleh Badan Dakwah Islamiyah

mengungkapkan hikmah zakat dengan lebih terperinci, yakni:

a. Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT, mensyukuri nikmat-

Nya, menumbuhkan akhlak mulia dan memiliki rasa kepedulian yang

sangat tinggi. Menghilangkan sifat kikir dan rakus, menumbuhkan

ketenangan hidup sekaligus mengembangkan dan mensucikan harta yang

dimiliki.

b. Karena zakat merupakan hak bagi mustahik, maka fungsinya untuk

menolong, membantu dan membina mereka, terutama golongan fakir

miskin ke arah kehidupan yang lebih baik dan sejahtera, sehingga mereka

dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak.

c. Dari sisi pembangunan kesejahteraan umat zakat salah satu instrumen

pemerataan pendapatan. Dengan zakat yang dikelola secara baik,

dimungkinkan dapat membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus

pemerataan pendapatan economic with equqlity.

Zakat dipusatkan pada membayar, bukan pada menerima, oleh karena

itu zakat lebih merupakan shock terapi bagi pemilik harta agar tidak serakah

memonopoli kekayaan. Zakat tidak relefan dengan pengentasan kemiskinan

karena jumlahnya yang sangat sedikit. Oleh karena itu sebagaimana di

Page 43: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

32

samping shalat wajib juga dianjurkan shalat sunnah yang bemacam-macam

dan jauh lebih banyak dibanding shalat wajib, maka di samping kewajiban

berzakat, pemilik harta dianjurkan untuk memberi shadaqah dan infaq.

Adapun hikmah zakat jika dilihat dari situasi, kondisi serta waktu

pelaksanaannya yakni pada bulan Sya’ban adalah, untuk mensucikan orang-

orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan dari perkataan dan perbuatan keji,

dan di samping itu zakat juga berfungsi untuk mensejahterakan orang-orang

miskin.44

Dengan zakat, infaq maupun sadhaqah, diharapkan mampu mengikis

sifat-sifat kikir dan serakah, dengan demikian hati dan jiwa orang-orang

mukmin dapat tersucikan dan terangkat derajatnya, sehingga layak untuk

mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat seperti yang dijanjikan oleh Allah

SWT.

Adapun infaq adalah, pemberian yang ditentukan jumlahnya untuk

kepentingan tertentu, misalnya infaq untuk membangun jalan, membangun

sekolah, membangun masjid dan sebagainya. Memang zakat, infaq, dan

shadaqah bisa ditata menjadi potensi ekonomi masyarakat, akan tetapi secara

psikologis, zakat, infaq, dan shadaqah lebih tertuju pada penjalinan hubungan

antar manusia dan pembinaan masyarakat secara lebih luas. Oleh karena itu

dalam agama ditetapkan tiga prioritas penerima zakat, infaq dan shadaqah,

yaitu orang miskin, tetangga dekat dan kerabat.45

44

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, h. 154. 45

Achmad Mubarok. Psikologi Keluarga dari Keluarga Sakinah Hingga Keluarga

Bangsa, (Jakarta: PT. Bima Rena Pariwara, 2005), Cet. Ke-1, h. 220.

Page 44: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

33

Kata shadaqah ada hubungannya dengan kata “shadiq-shadiqah” yang

berarti “persahabatan”. Maknanya; orang yang gemar bershadaqah akan

memperoleh banyak sahabat, terutama dari orang-orang yang menerima

shadaqah itu. Shadaqah yang berhubungan dengan kata “shidq” yang artinya

benar atau jujur, maknanya bahwa pemberian shadaqah akan menumbuhkan

persahabatan yang benar, persahabatan yang dilandasi oleh nilai-nilai

kejujuran bukan persahabatan palsu.

Page 45: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

34

Dan Firman Allah SWT dalam Surat Ibrahim ayat 31, yang berbunyi:

Artinya:“Katakanlah (Muhammad) kepada hamba-hamba-Ku yang telah

beriman, “hendaklah mereka melaksanakan shalat, menafkahkan

sebagian rezeki yang Kami berikan secara sembunyi atau terang-

terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada

jual beli dan persahabatan.”(QS: Ibrahim: 31).46

Quraish Shihab menerangkan dalam bukunya yang berjudul

membumikan al-Qur’an yang diterbitkan oleh Mizan, bahwa manfaat

shadaqah adalah:

a. Mengikis habis sifat kikir dalam jiwa seseorang, melatihnya memiliki sifat

dermawan serta mengantarkan mensyukuri nikmat Allah SWT, sehingga

pada akhirnya dapat mensucikan diri mengembangkan kepribadiannya.

b. Menciptakan ketenangan dan ketentraman, bukan saja hanya kepada

penerima shadaqah kedengkian dan iri hati dapat timbul kepada mereka

yang hidup berlebihan tanpa mengulurkan bantuan kepada mereka.

Kedengkian tersebut dapat melahirkan permusuhan bagi pemilik harta,

sehingga pada akhirnya menimbulkan ketegangan dan kecemasan.

c. Mengambangkan harta benda, pengembangan ini dapat ditinjau dari dua

sisi, pertama sisi spiritual, berdasrkan firman Allah SWT.” Allah

memusnahkan riba dan mengembangkan shadaqah”. Kedua, sisi ekonomi,

psikologis yaitu batin dari pemberi shadaqah akan mengantarkan

46

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, h. 384 - 35.

Page 46: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

35

konsentrasi dalam pemikiran dan usaha pengembangan harta, di samping

itu penerima shadaqah akan mendorong terciptanya daya beli dan produksi

baru bagi produsen dalam hal ini adalah pemberi shadaqah.47

Ada sebuah kata-kata mutiara atau bisa disebut pesan yang

disampaikan oleh Dr. Kare Messenger “Kunci rumah anda, pergilah ke kolong

jembatan, cari siapapun yang membutuhkan, dan berbuatlah sesuatu baginya.”

Sedangkan Eric Butterworth pernah berkata: “ Orang yang tulus memberi

adalah orang yang sangat bahagia, sangat merasa aman, sangat merasa puas,

dan orang yang sangat makmur.”48

Memberi yang bermanfaat serta ikhlas

pastinya akan mendapatkan pahala sebagaimana Allah sudah janjikan bagi

umatnya yang menjalankan perintah-Nya.

47

Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, ( Bandung: Mizan, 1994), h. 325. 48

Muhammad Muhyidin, Keajaiban Shadaqah, (Yogyakarta: DIVA Press, 2007), Cet.

Ke-1, h. 71-72.

Page 47: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah sebuah strategi yang harus digunakan

oleh seorang peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Pengumpulan data,

analisa data, ketepatan dan keakuratan data hingga pada tahap pengolahan data

menjadi sebuah laporan, akan sangat ditentukan oleh metode yang digunakan

dalam sebuah penelitian.

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Majelis Konseling Yayasan Daarul Qur’an

Nusantara, Kawasan Bisnis CBD Ciledug Karang Tengah Tangerang Banten,

Jl. Hos Cokroaminoto Blok A3 No. 21, dimulai sejak pertengahan bulan

Februari tahun 2008 dan berakhir pada bulan Mei tahun 2009.

Alasan peneliti menetapkan tempat ini sebagai lokasi penelitian adalah

dengan berbagai pertimbangan di antaranya:

1. Lokasi penelitian mudah dijangkau, sehingga peneliti dapat menghemat

waktu dan biaya penelitian.

2. Yayasan Daarul Qur’an Nusantara merupakan sebuah instansi non

pemerintah yang memfokuskan kegiatannya pada bidang ke agamaan

praktis, seperti penerimaan dan penyalur Zakat, Infaq dan Shadaqah

{ZIS}.

Page 48: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

36

3. Majelis Konseling Yayasan Daarul Qur’an Nusantara merupakan salah

satu program yang diprakarsai oleh Yayasan Daarul Qur’an, untuk

memberikan bimbingan dan konseling bagi mereka yang sedang

menghadapi masalah dalam kehidupan.

Dari ketiga poin alasan tersebut di atas, peneliti lebih memperhatikan

pada poin ke dua dan ke tiga, dimana dua poin tersebut cenderung mengarah

pada konsentrasi keilmuan yang peneliti ambil di Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN, yakni Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian skripsi ini adalah kualitatif dengan desain deskriptif

analisis. Metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara terarah, dan

faktual, mengenai faktor-faktor dan hubungan setiap fenomena yang diteliti,

dan kemudian dijabarkan dalam bentuk tulisan berupa pembahasan pada bab-

bab tertentu dalam skripsi.

Pada penelitian ini penulis berusaha untuk mengungkap dan

mendeskripsikan mengenai apa dan bagaimana dilaksanakannya bimbingan

zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) pada Majelis Konseling Yayasan Daarul

Qur’an Nusantara, sehingga mampu membantu orang untuk keluar dari

masalah yang sedang dialaminya.

Seperti halnya yang diungkapkan oleh Mardalis yang memberi

pengertian penelitian yang bersifat deskriptif sebagai berikut:

Page 49: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

37

“Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang

saat ini berlaku di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat

analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini

terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan

memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan

melihat kaitan variabel-variabel yang diteliti. Variabel ini tidak

menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotasa melainkan hanya

mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel

yang diteliti”. 1

Guba menyatakan bahwa, penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk

menguji atau membuktikan kebenaran suatu teori, melainkan teori itu

dikembangkan sesuai dengan data yang dikumpulkan. Di samping itu, tidak

ada pengertian populasi dalam sebuah penelitian kualitatif, sampling bersifat

purposif, yakni bergantung pada fokus penelitian. Instrument pada penelitian

kualitatif tidak menggunakan test, angket atau eksperimen dan dengan

sendirinya tidak berdasarkan definisi operasional. Yang dilakukan peneliti

adalah menyelidiki aspek-aspek yang khas yang berupa pola atau tema. Untuk

analisis data pada penelitian jenis ini, bersifat terbuka, open ended, induktif.2

Dikatakan terbuka karena sifatnya terbuka bagi perubahan, perbaikan

dan penyempurnaan berdasarkan data yang diperoleh. Penelitian kualitatif ini

tidak dapat ditentukan rentang waktu yang dibutuhkannya, pada hakikatnya

penelitian ini dapat berjalan terus-menerus, namun suatu saat harus diakhiri

bila kehabisan waktu karena adanya ikatan atas aturan suatu lembaga ataupun

karena permasalahan biaya.3

1 Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),

h. 22. 2 Ibid

3 Drs. Subana, M.Pd dan Sudrajat S. Pd., Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung:

Penerbit Pustaka Setia, 2001), Cet. Ke-1, h. 21-22.

Page 50: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

38

C. Fokus Penelitian

Fokus penulis dalam penalitian mengenai metode bimbingan ZIS pada

Majelis Konseling di Yayasan Daarul Qur’an adalah:

1. Metode Bimbingan ZIS pada Majelis Konseling di Yayasan Daarul

Qur’an Nusantara.

Metode bimbingan ZIS pada Majelis Konseling di Yayasan Daarul

Qur’an Nusantara ini yaitu melalui metode direktif. Dalam hal ini

konselor atau pembimbing lebih sering memberikan saran-saran yang

bersifat mengajak ( berdakwah).

2. Materi yang digunakan dalam bimbingan ZIS pada Majelis

Konseling di Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

Berbagai materi yang menjadi dasar di dalam proses bimbingan

ZIS pada Majelis Konseling di Yayasan Daarul Qur’an Nusantara, yang

pertama: mengetahui apa yang menjadi penyebab atau masalah yang klien

alami. Kedua: pembelajaran mengenai etika islam, seperti perintah untuk

melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan syariat islam seperti sholat

lima waktu, sholat dhuha, tahajud, zakat, infaq, sedekah, dan lain

sebagainnya.

3. Bentuk dan waktu untuk bimbingan ZIS pd Majelis Konseling di

Yayasan Daarul Qur’an Nusantara

a) Bentuk bimbingan zis yang diterapkan di Majelis Konseling Daarul

Qur’an Nusantara.

Page 51: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

39

b) Waktu yang digunakan untuk konsultasi bimbingan zis yang

diterapkan di Majelis Konseling Daarul Qur’an Nusantara.

D. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini dibagi dalam dua kategori, yaitu:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian,

dalam hal ini adalah para asatidz yang memberikan layanan konseling.

2. Data Sekunder, yaitu data yang sifatnya menunjang data primer, dapat

diperoleh dari pengurus yayasan, dokumentasi dan catatan-catatan

lapangan selama penelitian.

Sumber data ialah unsur utama yang dijadikan sasaran dalam

penelitian untuk memperoleh data-data kongkret, dan yang dapat memberikan

informasi untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini.4

E. Teknik Pengambilan Data

Dalam memperoleh data-data penelitian, peneliti menggunakan teknik

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik wawancara merupakan

percakapan yang berisikan tanya dan jawab yang mengarah pada tujuan

tertentu yang diperoleh dari subjek penelitian. Menurut Deddy Mulyana

menjelaskan bahwa, wawancara adalah bentuk komunikasi dua orang,

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya,

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.5

4 Ibid, h. 29.

5 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif; Paradigma Baru Ilmu Komunikasi

dan Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. Ke-2, h. 180.

Page 52: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

40

Menurut Fred N. Kerlinger, wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu, percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksudnya adalah

orang yang diwawancarai itu mengemukakan isi hatinya, pandangan-

pandangannya, pendapatnya, dan lain-lain sedemikian rupa sehingga

pewawancara dapat lebih mengenalnya.6

Benister dkk seperti dikutip oleh E. Kristi Poerwandari menjelaskan,

bahwa observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat,

mencatat fenomena-fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan aspek-

aspek dalam fenomena tersebut.7

Sebelum melakukan wawancara, penulis terlebih dahulu menyusun

panduan wawancara yang dijadikan acuan pada saat wawancara berlangsung.

Selain itu, penulis juga menggunakan tape recorder untuk merekam hasil-

hasil yang diperlukan, dan juga mencatat informasi yang didapatkan ketika

wawancara berlangsung.

Adapun pelaksanaan observasi dalam penelitian ini dilakukan terhadap

kegiatan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh Majelis Konseling

Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi yakni, peneliti

membaca dan mempelajari berbagai data tertulis seperti buku, jurnal, atau

bulletin yang diterbitkan oleh Yayasan Daarul Qur’an Nusantara atau penerbit

lain yang berkesesuaian dengan pembahasan penelitian ini.

6 Fred N. Kerlinger, Asas-asas Penelitian Bihavioral (Yogyakarta: Universitas Gajah

Mada Press, 2000), h. 770. 7 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, h. 62.

Page 53: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

41

F. Asumsi Penelitian

Anjuran untuk berzakat, infaq dan shadaqah dalam ajaran Islam

merupakan upaya untuk membentuk dan membangun rasa tanggung jawab

sosial baik dalam skala individu maupun korporasi.

Maka seseorang yang sedang mengalami suatu permasalahan hidup

memerlukan bantuan atau bimbingan dari seseorang yang mampu

mengajaknya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Proses bimbingan tersebut

disini lebih kepada ajaran agama islam, yang dimana selain dengan melakukan

perintah wajib sebagai proses perenungan jiwa pada klien tersebut juga

melakukan perintah sunnah yaitu anjuran untuk berzakat, infaq, dan sodaqah

sebagai proses pembersihan atau klinsing bagi harta yang kosong.

Di samping itu pemahaman tentang zakat, infaq dan shadaqah adalah

bagian dari ibadah yang tentunya akan mendapat ganjaran kebajikan yang

berkali lipat, kiranya akan mampu menjadi motivasi seseorang untuk bangkit

dan memperbaiki diri sehingga mampu melakukan tiga anjuran tersebut di atas

(zakat, infaq dan shadaqah). Dalam sebuah ungkapan bijak, “lebih baik tangan

di atas daripada tangan yang di bawah” adalah sebuah analogi yang ingin

mengatakan bahwa lebih baik memberi dari pada menerima.

Untuk itu diperlukan adanya kegiatan yang dapat membimbing

seseorang untuk bisa memberi dengan tulus dan ikhlas. Pada umumnya

kegiatan bimbingan dilakukan menggunakan beberapa metoda di antaranya:

Page 54: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

42

1. Wawancara.

Wawancara adalah salah satu cara untuk memperoleh fakta-fakta kejiwaan

klien, yang nantinya dapat dijadikan bahan pemetaan kondisi kejiwaan

klien pada saat tertentu sehingga dapat merumuskan jenis bantuan apa

yang sesuai. Kegiatan ini dilakukan melalui proses Tanya jawab terstruktur

sehingga dapat mengeksplorasi kondisi permasalahan klien secara

sistematis.

2. (Group Guidance) bimbingan kelompok.

Bimbingan ini dilakukan dalam sebuah kelompok, yakni proses eksplorasi

kondisi kejiwaan dilakukan dengan cara diskusi, ceramah, seminar, atau

dinamika kelompok. Dengan kegiatan ini diharapkan klien mampu

mengenal kondisi diri, melalui pertukaran pengalaman baik permasalahan

dan cara mengatasinya, antar sesama anggota maupun pembimbing.

3. (Non-direktif) tidak mengarahkan

Dalam metode ini, konselor berupaya agar klien mengeksplorasi

permasalahannya sendiri dengan satu atau dua pertanyaan mengarahkan,

kemudian memberikan klien kesempatan seluas-luasnya untuk

menceritakan semua uneg-uneg (kondisi batin) yang disadarinya, yang

kiranya menjadi hambatan jiwanya. Konselor hanya mencatat point-point

penting yang dianggap rawan untuk kemudian diberi bantuan, yakni

berupa petunjuk-petunjuk maupun saran yang sifatnya tidak wajib dan

tidak mengikat.

Page 55: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

43

4. (Direktif) bersifat mengarahkan.

Merupakan kebalikan dari metoda non-direktif. Yakni konselor berperan

aktif untuk membimbing klien dengan saran-saran, pandangan atau

nasehat yang hendaknya dilakukan klien, sesuai dengan permasalahan

yang dihadapinya.

5. Psikoanalisis (penganalisaan jiwa)

Ini merupakan metoda yang sedikit lebih rumit, karena seorang konselor

dituntut untuk lebih menguasai teori-teori psikoanalisa untuk dapat

mengeksplorasi kondisi kejiwaan klien, seperti tafsir mimpi, konsepsi Id,

Ego dan Super Ego, dan lain sebagainya. Teori ini berasal Sigmund Freud

yang dipergunakan untuk mengungkapkan segala tekanan perasaan

terutama yang tidak disadari oleh klien.8

G. Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisis induktif dalam perspektif Zakat,

Infaq dan Shadaqah (ZIS), di mana ZIS ini dipandang sebagai faktor yang

mampu mempengaruhi kondisi psikis seseorang seperti, pandangan hidup,

kesadaran sosial dan pola perilaku yang baik yang sesuai dengan tuntunan al-

Qur’an dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW.

Metode penelitian kualitatif itu sendiri secara khusus berorientasi pada

ekplorasi, penemuan dan logika induktif. Dikatakan induktif karena peneliti

tidak dituntut untuk memaksakan diri dalam membatasi masalah penelitian

8 H.M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT

Golden Terayon Press, 1998), Cet. Ke-6. h. 44-50., lihat juga, H.M Umar dan Sartono, Bimbingan

dan Penyuluhan, (Bandung: Pustaka Setia, 2001) Cet. Ke-II. h. 122-145.

Page 56: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

44

pada menerima atau menolak dugaannya, tetapi lebih pada memahami suatu

situasi (make sense of the situation) sesuai dengan situasi tersebut

menampilkan diri.9

Dalam hal ini, data yang peneliti temukan di lapangan dikumpulkan,

kemudian memaparkannya secara deskriptif dengan cara menerangkan,

memberikan gambaran serta menginterpretasikan, kemudian disimpulkan

menurut pemahaman peneliti berdasarkan pada teori-teori bimbingan dan

konseling yang dimiliki.

Setelah penulis mendapatkan data-data informasi yang dibutuhkan,

selanjutnya teknik yang penulis lakukan dalam menganalisis data yaitu

sebagai berikut:

1. Data yang didapatkan melalui observasi, dimana penulis mengumpulkan

data secara akurat dengan cara mencatat fenomena yang muncul dan

mempertimbangkan hubungan antara aspek hubungan tersebut.

2. Data yang disampaikan melalui wawancara, yakni adanya percakapan

antara penulis dengan yang diwawancarai, mengemukakan pendapat,

pandangan dan lain sebagainya.

3. Data yang didapatkan melalui dokumentasi, yakni penulis mencari data

mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku dan lain sebagainya.

E.Kristi P.h, 31

Page 57: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

45

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Majelis Konseling Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

Yayasan Daarul Qur’an Nusantara adalah sebuah lembaga yang

bergerak di bidang pendidikan Islam untuk menciptakan para penghafal al-

Qur’an dan sebagai lembaga penerima serta penyalur zakat, infaq dan

shadaqah dan juga wakaf ummat muslim nusantara.

Lembaga ini berlokasi di dua tempat yaitu; 1). Kawasan Bisnis CBD

Ciledug Blok A3 No. 21 Jl. Hos Cokroaminoto, Karang Tengah 15157 Kota

Tangerang. 2). Komplek Perkantoran Bona Indah Blok A2/D5 Jl. Karang

Tengah Lebak Bulus Cilandak Jakarta Selatan.1

1. Latar Belakang Berdirinya Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

Yayasan Daarul Qur’an Nusantara adalah sebuah lembaga yang

pada mulanya bergerak di bidang pendidikan (pesantren) yang didirikan

oleh ustadz Yusuf Mansur, seorang putra Betawi, pada tahun 2003. Hal ini

dilakukan adalah untuk membuktikan kecintaannya terhadap al-Qur’an.

Pada mulanya pesantren ini hanya dihuni oleh delapan orang santri, namun

pada tahun-tahun berikutnya bertambah menjadi 250 orang santri yang

terdiri dari tingkat Taman kanak-kanak hingga tingkat SMU dengan nama

Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an atau disingkat dengan PPPA.

1 Yayasan Daarul Qur’an, PPPA News, (Tangerang: Azzahra Graphic Design printing,

2008), Ed. I, h. 1.

Page 58: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

46

PPPA ini diikarkan pada tanggal 29 Maret 2006 di Balai Sarbini, serta

dikukuhkan melalui Akte Notaris tertanggal 11 Mei 2007. Tidak hanya

pada bidang pendidikan saja, Yayasan ini lambat laun juga mulai

merambah pada bidang yang lebih luas, salah satunya adalah sebagai

lembaga yang menerima dan menyalurkan zakat infaq dan shadaqah serta

wakaf.2

2. Visi, Misi dan Tujuan Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

Adapun visi dari Yayasan Daarul Qur’an Nusantara adalah; 1).

Mencetak generasi penghafal Qur’an. 2). Menjadikan masyarakat umum

pencinta al-Qur’an. Sedangkan misi Yayasan Daarul Qur’an Nusantara

adalah; 1). Menyediakan pendidikan gratis bagi siswa yang tidak mampu.

2). Menjadikan al-Qur’an sebagai tuntunan dan pola hidup masyarakat.3

Tujuan didirikannya Yayasan Daarul Qur’an Nusantara ini adalah

untuk sebaik mungkin memperkenalkan kepada masyarakat bahwa al-

Qur’an dan ajaran Islam pada umumnya merupakan sebuah tuntunan yang

mengarah pada kebaikan bagi seluruh alam (rahmatan li al-„alamin).4

2 Ustadz Ahmad Jameel, Wawancara I Tangerang, 19 Oktober 2008 pukul 13.25 WIB,

Pesantren Ketapang Yayasan Daarul Qur’an Nusantara. 3 Ibid.

4 Ibid.

Page 59: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

47

3. Program-Program Yayasan Daarul Qur’an Nusantara

Sebagian besar kegiatan di Yayasan Daarul Qur’an Nusantara,

dititik beratkan pada bidang pendidikan khususnya menghapal al-Qur’an.5

Namun kemudian, seiring dengan pesatnya perkembangan globalisasi dan

informasi, Yayasan ini kemudian mengembangkan beberapa program

penunjang, salah satunya adalah Majelis Konseling (MK) Yayasan Darul

Qur’an Nusantara, seperti:

a. G -Waqtu

Gerakan Wakaf Tunai yang digulirkan untuk membangun

fasilitas umum: pendidikan, kesehatan, ibadah dan lain sebagainya

yang bermanfaat untuk masyarakat.6

b. Simpatik guru

Simpatik Guru bertujuan memberikan subsidi sebagai wujud

simpati kepada para asaatidz/asaatidzah yang mengabdikan ilmunya di

madrasah, TPA/ TPQ, majlis iqra dan masjid. Sasaran dari program ini

diprioritaskan pada kepada TPA/ TPQ yang mendidik anak-anak

kurang mampu sebagai motivasi untuk terus mengajarkan Al-Qur’an,

Para asaatidz juga di dorong untuk membiasakan dan mengajarkan

anak didik mereka sholat dhuha, tahajud dan sholat sunnah lainnya

diluar ibadah fardhu.

5 Ibid

6 Majalah daqu, edisi 2008 / Jumadil Akhir 1430 H. h 92-96

Page 60: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

48

c. Beasiswa santri qur’an

Merupakan apresiasi kepada para santri dhuafa untuk

menadapatkan beasiswa dalam belajar menghafal Al-Qur’an. Bantuan

berupa beasiswa bagi para santri tahfidz dari berbagai pesantren serta

memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang

yang lebih tinggi.7

d. PPPA training center

Sebagai pusat pengembangan dalam bidang Pembibitan,

pelatihan, konsultasi dan kajian Al- Qur’an, PPPA Training Center

menggulirkan berbagai program antara lain:

a) Majelis konseling

Majelis konseling ini sebagai sarana masyarakat untuk

berkonsultasi berbagai masalah dan diasuh oleh para asatidz

Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an Yayasan Daarul

Qur’an.8

b) Pusat kajian qur’an terpadu (PUQAT)

Sebagai Pusat Pengkajian berbagai macam metode yang

mempunyai tujuan mencetak menghafal Al-Qur’an.9

7 Ibid

8 Ibid

9 Ibid

Page 61: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

49

c) Q – Learn

Program belajar Al qur’an yang difasilitasi oleh PPPA

Daarul Qur’an dengan menyediakan tenaga pengajar Al

Qur’an/Guru ngaji Privat yang di peruntukkan bagi mereka yang

tidak mempunyai waktu khusus tetapi ingin belajar mengaji.

Program Q- Learn akan memberikan pembelajaran mulai dari

tingkat awal sampai mahir baca tulis Al –Qur’an sampai belajar

cara menghafalnya.10

e. Bingkisan untuk yatim (BUY)

Setiap bulan Muharram, PPPA Daarul Qur’an memberikan

bingkisan untuk anak yatim. Distribusi bingkisan ini untuk anak yatim

di daerah-daerah terpencil dan pedesaan sebagai ikhtiar menyambung

tali silaturrahim.11

f. Santri gemar membaca (SGM)

Program Pengadaan Perpustakaan bagi pondok pesantren dan

sekolah untuk mendorong minat baca bagi para santri dan masyarakat

agar gemar membaca.12

10

Ibid 11

Ibid 12

Ibid

Page 62: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

50

g. Bantuan untuk pesantren tahfidz

Membantu biaya operasional pondok pesantren dalam

pemeliharaan fasilitas serta aktifitas belajar mengajar sebagai ikhtiar

menghidupkan pesantren-pesantren tahfidz di Indonesia.13

h. JARIQU (jadikan aku santri qur’an)

Program Orang Tua Asuh untuk para santri penghafal Al

Qur’an.14

i. Berbagi parcel nusantara

Program charity dan pemberdayaan untuk guru-guru TPA dan

sekolah, mereka dibekali keterampilan membuat dan mendesain parsel

secara menarik, dan di distribusikan untuk masyarakat yang tak

berpunya di sekitar mereka.15

j. Mobile qur’an

Dengan menggunakan fasilitas perpustakaan mobil yang siap

berkeliling ke pusat keramaian: Masjid, sekolah dan mejelis untuk

memberikan motivasi dalam mencintai Al-qur’an. Dipadukankan

dengan multi media yang dipandu oleh trainer, sehingga masyarakat

13

Ibid 14

Ibid 15

Ibid

Page 63: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

51

akan lebih memahami dan mengetahui informasi terbaru

perkembangan Al-qur’an.16

k. EKSPOR (ekonomi pesantren produktif)

Program pemberdayaan yang digulirkan untuk membangun

kemandirian pesantren-pesantren tahfidz di Indonesia.17

l. Qur'an call

Program qur’an call merupakan layanan bimbingan belajar

membaca Al Qur’an by phone 24 jam untuk segala umur. Program ini

di dukung oleh para mahasiswa Tahfidz STMIK (sekolah tinggi

manajemen informatika dan komputer) Antar Bangsa dan Santri

Daarul Qur’an yang telah hafal dan memahami Al Qur’an.18

B. Temuan dan Analisis Data Lapangan

1. Bimbingan ZIS Majelis Konseling di Yayasan Daarul Qur’an

Nusantara.

a. Metode Bimbingan ZIS

Pada metode bimbingan ZIS ini, klien diupayakan untuk

mampu mengenali permasalahan yang sedang di hadapi, bahwa

permasalahan itu tidak hanya datang dari luar akan tetapi mungkin

juga diakibatkan oleh diri sendiri. Hal ini senada dengan yang

diungkapkan oleh ustadz A Jameel;

16

Ibid 17

Ibid 18

Ibid

Page 64: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

52

“Kenapa masalah Allah berikan kepada manusia… yang

pertama Allah.. e… ingin agar manusia itu kembali kepada Allah,

yang kedua, bisa jadi Allah ingin manusia tersebut inget kepada

Allah dan Allah ingin manusia tersebut naek derajat, yang ketiga,

ada memang masalah yang disebabkan oleh manusia itu sendiri

yang mengundangnya. “kullu nafsin bima kasabat rahiinah” setiap

manusia tergantung pada apa yang ia lakukan.”19

Dalam Islam, dianjurkan bagi tiap-tiap muslim ketika ia

menghadapi suatu permasalahan dalam hidupnya dan ia tidak

memiliki pedoman akan masalah tersebut, dengan kata lain tidak ada

kejelasan akan solusi dari permasalahan yang dihadapinya, maka ia

wajib untuk berpegang pada al-Qur’an dan al-Sunnah.

Setelah mengamati apa kira-kira duduk permasalahan yang

sedang klien alami, konselor pertama-tama mengajak klien untuk

mengintrospeksi diri yakni bertobat dengan membersihkan hati

melalui perbaikan perilaku, kegiatan ibadah dan perubahan pola

pikir. Seperti yang dituturkan oleh ustadz A Jameel berikut:

“Ketika mereka itu datang ada yang… “ustaad, saya sudah

lama punya utang, segala macemlah, lalu kita ajak kepada mereka

untuk kembali pada Allah, balik pada Allah, benerin shalatnya,

sebelum jauh-jauh mencari solusi, benerin dulu shalatnya, dirapiin

dulu punya ikhtiar kepada Allahnya, berdoanya gimana.. bangun

malamnya gimana… e.. punya salah apa kita kepada Allah, pernah

19

Ustadz Ahmad Jameel, Wawancara I Tangerang, 19 Oktober 2008 pukul 13.25 WIB,

Pesantren Ketapang Yayasan Daarul Qur’an Nusantara

Page 65: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

53

salah apa kita kepada Allah, pernah buat salah apa kita kepada

manusia… itu dulu dibenerin.”20

Allah Ta’ala berfirman dalam surat al-Hajj ayat 77, yang berbunyi:

ا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah

kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan,

supaya kamu mendapat kemenangan”. (QS: al-Hajj: 77).21

Proses ini dalam Majelis Konseling Darul Qur’an

Nusantara dikenal dengan nama proses “klinsing”

(pembersihan/pensucian), sesuai dengan penuturan ust. Jameel;

“Sempet juga kita bikin satu ini ya..klinik. kita namain

klinik spiritual konseling, seperti apa sih…yang pertama kita ngajak

mereka itu…e.. ada tiga hal yang kita ajak mereka untuk… e… apa

namanya… mencoba untuk intropeksi ya.. yang pertama di

klinsing..”22

Upaya pembersihan/pensucian di atas diikuti dengan upaya untuk

merubah pola pikir (Mind Storming) klien.

Kemudian tahap selanjutnya adalah tahap eksplorasi

masalah, pada tahap ini konselor berupaya menyampaikan kepada

klien bahwa, kemungkinan besar permasalahan yang selama ini

20

Ustadz Ahmad Jameel, Wawancara I Tangerang, 19 Oktober 2008 pukul 13.25 WIB,

Pesantren Ketapang Yayasan Daarul Qur’an Nusantara. 21

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Departemen Agama RI, Al-

Qur‟an dan Terjemahannya, (Bandung: Genta Risalah Press, 1992), Ed. Revisi, h. 523. 22

Ustadz Ahmad Jameel, Wawancara I Tangerang, 19 Oktober 2008 pukul 13.25 WIB,

Pesantren Ketapang Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

Page 66: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

54

dihadapinya adalah akibat dari dosa-dosa yang telah ia

lakukan.Berikut penuturan ustad Jamil:

“Ketika dia sudah dapet, sudah ketemu akar masalah,

kita.. kita sodorkan tuh sepuluh dosa besar.. sepuluh dosa besar

penyebab kesalahan….. kita sodorkan sepuluh dosa besar, kalau

ada salah satu yang dicoret, coret,coret. Bahkan ada yang bilang

“ustad, kurang ni sepuluh”, “:dosa saya lebih dari sepuluh”, nah

ini, kita sodorin daftar dosa.”23

Setelah proses eksplorasi masalah tersebut dilakukan,

barulah konselor mengajak klien untuk bersama-sama mencari

solusi yang humanis namun konselor tetap membimbing klien untuk

meyakini ke-Maha Kuasaan Allah SWT.

Pada tahap berikutnya, konselor berupaya menyadarkan

klien bahwa salah satu solusi yang tepat dalam mengatasi masalah

yang dihadapinya adalah dengan tindakan belajar untuk rajin

beribadah serta mau memberi dan berbagi dengan ikhlas, yakni

dengan bershadaqah.

Tahap terakhir adalah tahap evaluasi. Di sini konselor

dituntut untuk mampu mengawasi klien yang dibimbingnya.

Kegiatan evaluasi ini dilakukan dengan harapan agar konselor dan

klien bisa mengukur kemajuan, perubahan ataupun kemunduran

yang dialami oleh klien untuk kemudian diperbaiki.

23

Ustadz Ahmad Jameel, Wawancara I Tangerang, 19 Oktober 2008 pukul 13.25 WIB,

Pesantren Ketapang Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

Page 67: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

55

Selain itu proses evaluasi ini akan dapat membantu

konselor untuk menentukan langkah bimbingan selanjutnya yang

tentu saja atas kesepakatan konselor dan klien.

b. Materi Bimbingan ZIS

Untuk materi yang digunakan dalam proses konseling atau

bimbingan yaitu peserta atau klien harus menginap selama 3 hari

kegiatan, dimana meliputi kegiatan riyadhah, dhuha, sholat wajib dan

ibadah-ibadah sunnahnya seperti zakat, infaq, dan shodaqah.

Seperti yang ustad Hendi katakana,”Solusi yang diterapkan disini

adalah ibadah wajib dan sunnahnya, yaitu sholat dan sedekahnya.

Begitu kita sudah suruh dia besedekah, ternyata dia tidak mendapatkan

yang dia inginkan, nah untuk membangun kepercayaan bahwa Allah

membalas sedekah orang itu tidak mesti dalam berupa uang, itu lama

waktunya karena harus masuk ke kategori tauhid lagi. Misalnya dia

punya hutang 100 juta, saya suruh dia sedekah 10 juta,tetapi dalam

waktu tiga bulan target yang dia inginkan dia gak dapet tuh 100 juta,

(karena mungkin ada yang tidak dijanakan?), bukan itu saja,karena

mungkin allah mendebit 100 juta gorg selesai kuliahnya,dan di tiba-tiba

dia tidak jadi kecelakaam. Nah itu-itu yang tidak masuk dalam kategori

mereka.”24

c. Bentuk dan Waktu Bimbingan

Majelis konseling disini adalah suatu program dari Yayasan

Daarul Qur’an itu sendiri. Yang dimana program tersebut dikhususkan

untuk konsultasi atas permasalahan-permasalahan hidup.

24

Ustad Hendi,wawancara III Tangerang 14 Februari 2009 pukul 13.08 WIB, Pesantren

Ketapang Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

Page 68: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

56

Seperti yang ustad Hendi katakan;” Kalau majelis konseling

tidak terorganisir,karena majelis konseling ini sebuah program, bukan

lembaga. Kalau lembaga ada jabatan, karena program maka masuk

pada sebuah kegiatan tapi besar dan program yang nasional.Di Daarul

Qur‟an setiap program pasti nasional termasuk majelis konseling ini ,

seperti keliling dari satu rumah ke rumah lainnya, dari satu kantor ke

kantor yang lainnya, dari majelis satu ke majelis lainnya dan

seterusnya.”25

Dikatakan bahwa bentuk program ini andalan dan terstruktural,

seperti yang ustad Rochimi katakana;”Program kita ini andalan dan

structural, jadi ada namanya 3 hari kegiatan, 3 hari itu meliputi sekian

materi dan pesertanya harus menginap, karena fuul dengan materi.”26

Di samping itu tentang yang dijelaskan oleh ustad Rochimi lebik

kepada kelompok, sedangkan untuk bentuk bimbingan selain kelompok

namun ada juga bentuk individu, seperti yang ustad Hendi katakan:”

Bimbingan yang saya berikan adalah personal, kemudian konseling,

kemudian learning by doing. Jadi bimbingan yang saya berikan itu

mengajak klien saya itu untuk melaksanakannya. Jadi bentuknya

personal. Dan selanjutnya adalah kelompok, cara memberikan

bimbingan kelompok adalah dengan mengetahui permasalahan yang

terjadi dalam kelompok tersebut, lalu kita cari penyebabnya, nanti

ketemu sendiri solusinya.27

Waktu juga menjadi factor penentu dalam melakukan bimbingan.

Karena waktu yang tidak tepat dan suasana yang tidak kondusif tentu

tidak akan membawa manfaat.

25

Ibid. 26

Ustad Abdul Rochimi,wawancara II Tangerang 13 Februari 2009 pukul 09.15 WIB,

Pesantren Ketapang Yayasan Daarul Qur’an. 27

Ustad Hendi,wawancara III Tangerang 14 Februari 2009 pukul 13.08 WIB, Pesantren

Ketapang Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.

Page 69: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

57

Di Majelis Konseling sendiri kalau untuk waktu bimbingannya

tidak ditentukan untuk yang personal, karena kadang mereka bias

konsultasi melalui media internet maupun telepon seluler dan itu bagi

klien cara yang efektif sesuai dengan perkembangan zaman masa kini.

Adapun waktu yang ditentukan untuk kelompok biasanya sabtu-minggu.

Seperti yang ustad Rochimi katakana:”waktu untuk personal bebas,

waktu untuk kelopok sabtu-minggu dan menggunakan kelas khusus atau

kelas khusus atau kelas yang sesuai dengan permasalahannya, seperti

karir, jodoh, hutang piutang, usaha dan lain sebagainya, dengan

pemateri yang berbeda-beda, dibuka dr jam 8 paji hari sabtu ditutup jam

5 sore di hari minggu.”28

C. Uji Asumsi

Berdasarkan temuan lapangan di atas, semakin memperkuat dugaan

bahwa permasalahan manusia yang muncul ke permukaan disebabkan oleh

enggannya manusia dalam memperhatikan nasib sesamanya. Hal ini

ditegaskan dalam sebuah pepatah yang telah lama dilupakan: “berat sama di

pikul, ringan sama dijinjing” telah lama hilang dalam pola pikir dan kehidupan

manusia. Keselarasan dan rasa solidaritas yang tinggi sesungguhnya dapat

menciptakan aura positif dalam kehidupan sosial. Hal itu juga yang akan

semakin membuat rasa persatuan antar sesama masyarakat semakin kukuh dan

kuat.

Adanya anjuran untuk saling memberi dalam bentuk zakat infaq dan

shadaqah diiringi dengan rasa tulus dan ikhlas, sesungguhnya akan

meningkatkan ukhuwah (rasa persaudaraan) bagi sesama manusia. Tidak

seperti rumus matematis, apabila sesuatu dikurangi maka hasilnya akan

28

Ustad Abdul Rochimi,wawancara II Tangerang 13 Februari 2009 pukul 09.15 WIB,

Pesantren Ketapang Yayasan Daarul Qur’an.

Page 70: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

58

berkurang. Pengeluaran shadaqah, infak dan zakat yang apabila dikelola

dengan baik ternyata mampu memperbaiki kesenjangan sosial yang selama ini

terus melanda masyarakat umum.

Pelaksanaan metode ZIS merupakan metode yang menarik sekaligus

tepat dalam proses konseling. Walaupun tidak selalu berhasil pada awalnya.

Karena penggunaan metode ini juga harus ditunjang oleh kesungguhan dan

penghayatan klien dalam menjalankannya. Pendamping juga harus memiliki

pribadi yang mampu menunjukkan bahwa metode ini bukan hanya untuk

dibicarakan tetapi dilaksanakan. Bimbingan dan pelaksanaan yang selaras

akan membantu klien dalam pembenahan dan pembentukan pola pikir baru

akan pentingnya berzakat, berinfaq dan bershadaqah, sebagai salah satu solusi

dalam menghadapi problematika hidupnya.

Karena sesungguhnya, pengeluaran harta milik seseorang untuk pihak-

pihak yang berhak menerimanya, mengandung unsur latihan rohani dan

latihan moral. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari rasa tamak,

mengurangi rasa cinta harta, memupuk rasa persaudaraan, kasih sayang dan

membangkitan kepekaan untuk mau menolong orang yang kekurangan.29

Mengenai kegiatan konseling di Majelis Konseling Yayasan Daarul

Qur’an Nusantara, nampak bahwa meskipun para konselor diberi kebebasan

untuk berkreasi dalam memberikan layanan bimbingan, akan tetapi tetap

menggunakan ZIS sebagai landasan berpikir dan bertindak. Proses bimbingan

29

Mohammad Ardani, Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, Tangerang: PT Mitra

Cahaya Utama, Cet. Ke-1. h. 178.

Page 71: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

59

dilakukan dengan tahapan-tahapan tertentu seperti proses pengenalan,

eksplorasi masalah, penanggulangan, serta evaluasi.

Page 72: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Dari hasil penelitian lapangan yang telah penulis deskripsikan pada

bab-bab sebelumnya, penulis berkesimpulan bahwa kegiatan layanan

bimbingan dan konseling yang dilakukan/diberikan oleh Majelis Konseling

Yayasan Daarul Qur’an pada tataran praktisnya masih tetap mengadopsi

metode dan pendekatan-pendekatan bimbingan dan konseling pada umumnya.

Mengenai kegiatan konseling di Majelis Konseling Yayasan Darul

Qur’an Nusantara, nampak bahwa meskipun para konselor diberi kebebasan

untuk berkreasi dalam memberikan layanan bimbingan, akan tetapi tetap

menggunakan ZIS sebagai landasan berpikir dan bertindak. Proses bimbingan

dilakukan dengan tahapan-tahapan tertentu seperti proses pengenalan,

eksplorasi masalah, penanggulangan, serta evaluasi.

Adapun sisi unik dari layanan bimbingan konseling yang diberikan

oleh Majelis Konseling Yayasan Daarul Qur’an ini adalah adanya upaya

menanamkan pemahaman bahwa sebagian besar permasalahan manusia adalah

disebabkan oleh kurang mampunya manusia untuk bisa memberi dengan

ikhlas (zakat, infaq dan shadaqah). Andai saja seseorang mampu

melaksanakan ini dengan baik maka yang bersangkutan akan terjamin bahwa

kondisi baik fisik maupun rohaninya akan baik pula.

Page 73: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

61

B. Saran.

Dari sedikit hasil penelitian yang telah diperoleh, penulis merasa perlu

untuk mengajukan beberapa saran yang sekiranya bersifat membangun.

Dengan tidak mengurangi rasa hormat, berikut beberapa saran yang dapat

penulis ajukan:

1. Konselor/pembimbing diharapkan menguasai bidang keilmuan dan

pengembangan bimbingan dan konseling dengan lebih mendalam,

terutama dengan menggabungkan metode-metode lain yang dapat

memperkaya dan mewarnai proses konseling itu sendiri. Sehingga apa

yang menjadi tujuan dari sebuah bimbingan atau konseling mampu

mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Konselor hendaknya terus memberikan pemahaman kepada masyarakat

luas, tidak hanya sebatas antara klien dan konselornya saja, untuk

menyadari pentingnya berbagi yang didasari dengan rasa ikhlas, kepada

sesamanya (Zakat, Infaq dan shadaqah). Karena semakin masyarakat

menyadari betapa pentingnya ZIS ini, maka secara tidak langsung akan

membantu pemerintah dalam mengatasi masalah sosial yang terjadi,

khususnya di lingkungan sekitarnya.

3. Hendaknya para pembimbing/konselor senantiasa semakin memperkaya

lagi khazanah pengetahuan dan pemahaman pada sisi keilmuan psikologi

khususnya yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling. Terutama

yang berkenaan dengan fase-fase perkembangan manusia. Hal ini penting

Page 74: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

62

karena akan terdapat perbedaan mendasar dalam menghadapi klien yang

berbeda usia, lingkungan dan pendidikan.

4. Saran terakhir penulis mengingat terbatasnya hasil penelitian kali ini

adalah, hendaknya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam

mengenai layanan bimbingan dan konseling yang berbasis zakat, infaq dan

shadaqah ini. Karena ini merupakan suatu khazanah pengetahuan baru,

yang masih harus lebih dikembangkan lagi bagi bidang keilmuan Dakwah,

khususnya bagi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Page 75: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

63

DAFTAR PUSTAKA

A, Hallen. Bimbingan Konseling. Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Ardani, M. Memahami Permasalahan Fikih Dakwah. Tangerang: Mitra Cahaya

Utama, 2006, Cet. Ke-I.

Arifin, M. Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama.

Jakarta: PT Golden Terayon Perss, 1998.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian”Suatu Pendekatan Praktek”, Jakarta:

Rineka Cipta, 2002.

Azra, Azyumardi. Berderma untuk semua wacana dan praktik filantropi islam.

Jakarta: Teraju, 2003.

Bariadi, Lili dkk. Zakat dan Wirausaha. Jakarta, CED (Center for Entreprenership

Development), 2005.

Chaplin, P. James, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2001, Cet. Ke- VII.

________________, Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Genta Risalah

Press, 1992.

________________. Al-Hikmah Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung:

Diponegoro, 2006.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahas Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka, 2002.

Dinas Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, Pedoman Zakat 9 seri. Jakarta:

Bagian proyek peningkatan zakat dan wakaf, 2002.

Djamal, Murni. Ilmu Fiqh Jakarta: Proyek Pembinaan dan Sarana Perguruan

Tinggi Agama/IAIN Jakarta, 1983.

Dogun, Save M. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkajian

Kebudayaan Nusantara, 1997

Fachruddin, Terjemah Hadits Shahih Muslim. Jakarta: Bulan Bintang, 1982.

Hafidhuddin, Didin. Dakwah Aktual. Jakarta: Game Insani Press, 1998.

Page 76: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

64

____________ Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq, dan Sedekah. Jakarta:

Gema Insani Press, 1998.

____________ Zakat Dalam Perekonomian Modern. Jakarta: Gema Insani Press,

2002.

Ibrahim, al-Syaikh Yasin. Cara Mudah Menunaikan Zakat. Jakarta: Pustaka

Madani, 1998.

Ja’far, Muhammad. Tuntunan Ibadah Zakat, Puasa, Haji. Jakarta: Kalam Mulia,

1994.

Kerlinger, Fred N. Asas-asas Penelitian Bihavioral .Yogyakarta: Universitas

Gajah Mada Press, 2000.

Mahmud, Musthafa. Islam Sebuah Kajian Filosofis, Jakarta: Bina Rena, 1997.

Mardalis. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara,

2002.

____________ Psikologi Keluarga dari Keluarga Sakinah Hingga Keluarga

Bangsa. Jakarta: PT. Bima Rena Pariwara, 2005.

____________ Konseling Agama, Teori dan Kasus. Jakarta: PT. Bina Rena

Pariwara, 2005.

Muhyidin, Muhammad. Keajaiban Shadaqah. Yogyakarta: DIVA Press, 2007.

Mujtaba, Saefuddin. Belanjakan Harta Anad Sesuai Amant Allah. Jakarta: H. I.

Press, 1997.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif; Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.

Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi

Aksara, 2003.

Poerwadarminta, W.J. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,

1995.

Poerwandari, E. Kristi. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta:

LPSP3, 1998.

Qardhawi, Yusuf. Fiqhuz Zakat. Libanon: Muassasat Ar Risalah, 1973.

Rosjidan. Pengantar Wawancara Konseling. Malang: IKIP, 1994.

Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah. Bandung: PT Alma’arif, 1978.

Page 77: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi

65

Shihab, Quraish. Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan, 1994.

Subana, M. dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia,

2001.

Suyuti, Achmad. Selekta Khutbah Jum’at. Jakarta: Pustaka Amani, 1998.

Umar, M. dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan untuk Fakultas Tarbiyah dan

Komponen MKDK. Bandung: CV Pustaka Setia, 1998

Walgito, Bimo. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset,

1995.

Yayasan Daarul Qur’an, PPPA News. Tangerang: Azzahra Graphic Design

Printing, 2008.

Yunus, Mahmud. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: Hidakarya Agung, 1990.

Page 78: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi
Page 79: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi
Page 80: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi
Page 81: METODE BIMBINGAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32534/1/HARVINA... · agama, disamping fungsinya untuk memenuhi kepentingan pribadi