analisis pengaruh investasi, kebijakan moneter,...

125
i ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, DAN ZIS (ZAKAT INFAQ SEDEKAH) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 2013-2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh : LAELI DWIWARDANI NIM 63020150025 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 31-May-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

i

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, DAN

ZIS (ZAKAT INFAQ SEDEKAH) TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 2013-2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

LAELI DWIWARDANI

NIM 63020150025

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 2: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

ii

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JalanTentaraPelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706

Website: www.febi.iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya,

maka skripsi Saudari:

Nama : LAELI DWIWARDANI

NIM : 63020-15-0025

Prodi : Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul :Analisis Pengaruh Investasi, Kebijakan Moneter, dan ZIS

(Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia Periode 2013-2018

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi.

Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 18 Juli 2019

Pembimbing

Taufikur Rahman, M.Si

NIP. 19770506 200912 1 007

Page 3: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

iii

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JalanTentaraPelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706

Website: www.febi.iainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, DAN ZIS (ZAKAT INFAQ SEDEKAH) TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 2013-2018

DISUSUN OLEH

LAELI DWIWARDANI

NIM: 63020150025

Telah dipertahankan oleh Panitia Dewan Penguji Skripsi Program Studi Ekonomi Syariah, Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Rabu, tanggal 14 Agustus 2019 dan telah dinyatakan memenuhi

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Mochlasin, M.Ag

Sekretaris Penguji : Taufikur Rahman, M.S.i

Penguji I : Dr. Abdul Aziz NP, M.M

Penguji II : Agung Guritno, M.Pd

Salatiga, 26 Agustus 2019 Dekan Fakultas Ekonomi danBisnis Islam

Dr. Anton Bawono,M.Si. NIP. 19740320 200312 1 001

Page 4: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : LAELI DWIWARDANI

NIM : 63020-15-0025

Program Studi : S1 Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul skripsi : Analisis Pengaruh Investasi, Kebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat

Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Periode 2013-2018

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Salatiga, 18 Juli 2019

Penulis,

LAELI DWIWARDANI

63020150025

Page 5: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

v

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : LAELI DWIWARDANI

NIM : 63020150025

Jurusan : S1 Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Dengan ini saya menyatakan bahwa judul skripsi ―Analisis Pengaruh Investasi,

Kebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Indonesia Periode 2013-2018‖ benar bebas dari plagiat, dan apabila

pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

ketentuan berlaku. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Salatiga, 18 Juli 2019

Penulis,

LAELI DWIWARDANI

NIM 63020150025

Page 6: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

vi

DECLARATION

In the name of Allah the most gracious and merciful.

Hereby the writer fully declares that the graduating paper is made by the writer

himself, and it is not contained the materials writers or has been published bu

other people and others, people ideas except the information from the references.

The writer is capable to account for graduating paper if in the future it can

proved of containing other’s ideas or fact the writer imitated to others’

graduating paper.

Like wise the declaration made by the writer and she hopes that this declaration

can be understood.

Salatiga, 18 Juli 2019

The writer

LAELI DWIWARDANI

NIM. 63020150025

Page 7: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

vii

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : LAELI DWIWARDANI

NIM : 63020150025

Jurusan : S1 Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Investasi, Kebijakan Moneter,

ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Indonesia Periode 2013-2018.

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini diperkenakan untuk dipublikasikan

pada e-repository IAIN Salatiga. Demikian surat pernyataan ini saya buat, apabila

dikemudian hari terbukti karya saya ini bukan karya saya sendiri, maka saya

sanggup menanggup semua konsekuensinya.

Salatiga, 18 Juli 2019

Penulis,

LAELI DWIWARDANI

NIM 63020150025

Page 8: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

viii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Kesabaran itu menolong di setiap pekerjaan”

PERSEMBAHAN

Untuk kedua orang tuaku tersayang,

Untuk kakak dan adik-adikku,

Dan untuk sahabat-sahabat seperjuangan.

Page 9: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat,

taufiq, dan hidayah-Nya, shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW sebagai utusan dan penyampai risalah-Nya. Berkat rahmat

dan karunia Allah SWT penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusunan skripsi ini bukanlah hasil usaha dari penulis semata, namun semua

berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

2. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

3. Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.SI selaku ketua Program Studi Ekonomi

Syariah yang telah memberi arahan.

4. Taufikur Rahman, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

5. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga yang telah memberikan ilmunya dengan tulus dan ikhlas.

6. Bapak dan Ibu beserta kakak-kakak saya Isna sofiyani, Adi Riyatno,

Herman Wicaksono, Rosyida Nur Azizah dan adik-adik saya Zaghlul

Page 10: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

x

Hakim Putra Pangestu, Intan Nuraini, Nabilla Arifta Abirahma, Nafissa

Arifta Abinaya serta keluarga besar yang telah berusaha memberikan

motivasi dan doa selama perkuliahan ini.

7. Sahabat-sahabatku tersayang Adika Arda Nariswara, Afroul ‗Aini, Ani

Sulistiowati, Izza Rossalia, Fitalia Indahsari, Mei Fatmawati DP, Dhea

Prihanti, Febi Fitriana, Kharissa Dinna Kartika, Aisyah Amalia, Dhani

Masturoh dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu mereka yang

selalu memberikan semangat dan motivasi serta membantu dalam segala

kesusahan.

8. Teman-teman KKN Magelang 2018 Posko 8 Dusun Tembelang dan

teman-teman magang 2018 KPP Pratama Salatiga yang telah memberikan

dukungan selama ini.

9. Teman-teman program studi S1 Ekonomi Syari‘ah angkatan 2015 yang

selalu memberikan pengalaman-pengalaman yang sangat berkesan.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin Ya Rabbal‘alamiin.

Salatiga, 18 Juli 2019

Penulis

Page 11: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

xi

ABSTRAK

Dwiwardani, Laeli. (2019). Analisis Pengaruh Investasi, Kebijakan Moneter,

dan ZIS(Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia Periode 2013-2018, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi S1 Ekonomi Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Taufikur

Rahman, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Investasi, Kebijakan

Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia Periode 2013-2018. Metode pengumpulan data dilakukan melalui

pengambilan data di Badan Pusat Statistika (BPS), Otoritas Jasa Keuangan (OJK),

Bank Indonesia (BI), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) tahun 2013-2018.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian

ini merupakan penelitian sekunder data time series yang kemudian dianalisis

menggunakan Eviews 09. Sampel yang digunakan yaitu sampel jenuh. Sampel

jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Reksadana

sebagai indicator variable Investasi, Nilai Tukar Rupiah sebagai indicator

Kebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Indonesia Periode 2013-2018. Teknik analisis data menggunakan uji

stationeritas, uji regresi linier berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Reksadana (Investasi) berpengaruh negatif

dan signifikan, Nilai Tukar Rupiah (Kebijakan Moneter) berpengaruh positif dan

tidak signifikan, serta ZIS (Zakat Infaq Sedekah) berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Secara simultan

Investasi, Kebijakan Moneter, dan Zakat Infaq Sedekah berpengaruh signifikan

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia periode 2013-2018.

Kata kunci : Investasi, Kebijakan Moneter, ZIS, Pertumbuhan Ekonomi

Page 12: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

xii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.......................................................................v

DECLARATION ................................................................................................... vi

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI .............................................................. vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... viii

MOTTO ............................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xv

BAB 1 ......................................................................................................................1

PENDAHULUAN ...................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………...1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………..10

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………10

D. Manfaat Penelitian……………………………………………………….11

E. Sistematika Penulisan ……………………………………………………12

BAB II ....................................................................................................................14

LANDASAN TEORI .............................................................................................14

A. Telaah Pustaka…………………………………………………………...14

Page 13: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

xiii

B. Kerangka Teori…………………………………………………………...21

1. Teori Monetaris................................................................................... 21

2. Pertumbuhan Ekonomi ....................................................................... 22

3. Investasi .............................................................................................. 30

4. Kebijakan Moneter ............................................................................. 37

5. Zakat Infaq dan Sedekah..................................................................... 46

C. Kerangka Penelitian……………………………………………………...52

D. Hipotesis………………………………………………………………….54

BAB III ..................................................................................................................58

METODE PENELITIAN .......................................................................................58

A. Jenis Penelitian………………………………………………………… 58

B. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………… 59

C. Populasi dan Sampel……………………………………………………. 60

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………….61

E Definisi Konsep dan Operasional……………………………………… 62

F. Instrumen Penelitian…………………………………………………….. 66

G. Uji Instrumen Penelitian…………………………………………………66

H. Alat Analisis…………………………………………………………… 67

BAB IV ..................................................................................................................73

ANALISIS DATA .................................................................................................73

A. Statistik Deskriptif……………………………………………………… ..... 73

B. Analisis Data…………………………………………………………… 76

BAB V....................................................................................................................89

PENUTUP ..............................................................................................................89

A.Kesimpulan……………………………………………………………….....89

B.Saran………………………………………………………………………...89

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................91

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..............................................................................14

Tabel 2.2Persamaan dan Perbedaan ZIS ................................................................52

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Investasi ..................................................................73

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Kebijakan Moneter .................................................74

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ZIS ..........................................................................74

Tabel 4.4Statistik Deskriptif Pertumbuhan Ekonomi ............................................75

Tabel 4.5 Hasil Uji Stasioneritas............................................................................76

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi ....................................................................................77

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas .....................................................................79

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ...........................................................................80

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................81

Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi ..................................................................................82

Tabel 4.11Ringkasan Hasil Penelitian ...................................................................88

Page 15: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ...........................................................................53

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ..........................................................................78

Page 16: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap Negara pasti mempunyai tujuan dalam pembangunan

ekonomi termasuk Indonesia. Menurut Irawan dan Suparmoko dalam

Haryanto (2013) Pembangunan Ekonomi sendiri adalah usaha-usaha untuk

meningkatkan taraf hidup suku bangsa yang seringkali diukur dengan

tinggi rendahnya pendapatan riil per kapita. Secara umum pembangunan

ekonomi juga bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang

cukup tinggi, menjaga keseimbangan ekonomi negara dan pendistribusian

pendapatan yang merata. Indikator yang digunakan untuk menghitung

tingkat pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan produk

nasional, seperti Produk Domestik Bruto (PDB) untuk tingkat nasional dan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk daerah provinsi dan

kabupaten/kota (Susanti dkk, 2000).

Modal fisik (physical capital) dan sumber daya manusia (human

capital) berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Ketersediaan

modal fisik sangat terkait dengan ketersediaan dana investasi. Pada kasus

perekonomian Indonesia, meski kinerja pertumbuhan belum mencapai

rata-rata prakrisis Asia, namun fundamental perekonomian yang cukup

kuat, disertai dengan perbaikan risiko makro dan mikro perekonomian,

telah mendorong berbagai lembaga internasional untuk memberikan

penilaian positif terhadap prospek perekonomian Indonesia. Hasilnya,

Page 17: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

2

Indonesia kembali dikategorikan pada peringkat layak investasi (invesment

grade) oleh beberapa lembaga internasional (Maryaningsih dkk, 2014).

Perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan kinerja yang

membaik dan menunjukkan perkembangan positif pertumbuhan ekonomi

Indonesia. Untuk keseluruhan tahun 2017, realisasi pertumbuhan ekonomi

merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir. Bank Indonesia

memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut. Beberapa

perkembangan positif pada triwulan IV 2017, baik dari sisi investasi,

ekspor maupun struktur lapangan usaha, diperkirakan dapat menjadi basis

berlanjutnya proses pemulihan ekonomi ke depan. Proyeksi pertumbuhan

ekonomi Indonesia 2018 yaitu 5,1%-5,5% (Bank Indonesia, 2018).

Menurut laporan Badan Pusat Statistik pertumbuhan ekonomi

kuartal-III 2018 sebesar 5,17 persen secara tahunan, naik 0,11 persen

dibandingkan periode yang sama tahun lalu, hal ini dikarenakan

pertumbuhan ekonomi kuartal-III 2018 didorong oleh berbagai faktor.

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan disumbang oleh industri

pengolahan sebesar 0,91 persen. Sedangkan faktor perdagangan

menyumbang 0,69 persen, sektor kontruksi sebesar 0,57 persen dan sektor

pertanian 0,49 persen. Sementara itu dari sisi pengeluaran konsumsi

lembaga non profit konsumsi rumah tangga masih menjadi yang tertinggi

dengan sumbangan 2,69 persen. Sedangkan Pembentukan Modal Tetap

Bruto (PMTB) 2,24 persen, konsumsi pemerintah 0,48 persen dan lainnya

Page 18: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

3

0,86 persen. Adapun ekspor minus 1,10 persen (Badan Pusat Statistik,

2018).

Melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini, maka analisis

ekonomi makro dan fiskal memainkan peran penting. Dengan melihat

analisis ekonomi makro dan fiskal dapat memberikan gambaran kinerja

perekonomian secara keseluruhan pada tahun berjalan dan juga dapat

memberikan perkiraan akan kinerja perekonomian tahun yang akan

datang. Kondisi makro perekonomian Indonesia dapat dipahami melalui:

tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap

US$, Suku bunga SBI, cadangan devisa, neraca transaksi berjalan, dan

tingkat investasi (Supriyanto, 2004).

Tinggi rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi salah satunya

dapat dilihat dari dinamika penanaman modal yang dapat mencerminkan

tinggi dan lesunya pembangunan. Salah satu indikator penanaman modal

tersebut yaitu investasi (Sari dkk, 2016). Investasi dalam ekonomi Islam

adalah tindakan menabung yang merupakan usaha seseorang dalam

mempersiapkan, melaksanakan dan merencanakan perencanaan di masa

yang akan datang yang digunakan sebagai persiapan dalam menghadapi

keadaan atau kendala yang tidak diharapkan. Investasi adalah salah satu

upaya yang telah diajarkan dalam Al-Qur‘an dan secara tidak langsung

terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur‘an yang memerintahkan kepada kaum

muslim untuk melakukan persiapan dan perencanaan dengan lebih baik

(Purnamasari, 2017).

Page 19: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

4

Menurut Tambunan (2016) dalam berinvestasi, Allah SWT dan

Rasul-Nya memberikan petunjuk dan aturan-aturan pokok yang

seharusnya diikuti oleh setiap muslim yang beriman, adapun aturan-aturan

pokok tersebut, yaitu terbebas dari unsur riba, gharar, judi (maysir), unsur

haram, dan syubhat. Berdasarkan hal ini, beberapa investasi yang

dikembangkan oleh para ahli fiqh muamalah, praktisi perbankan dan para

sarjana Islam yang sesuai dengan prinsip syariah Islam, salah satunya

adalah reksadana syariah.

Menurut laporan data Badan Koordinasi Penanaman Modal

(BKPM), Indonesia membukukan investasi pada tahun 2017 senilai Rp

692,8 triliun, dimana angka tersebut melampaui target yang sebesar Rp

678,8 triliun. Untuk tahun 2018, BKPM membidik realisasi investasi

senilai Rp 765 triliun. Namun, pertumbuhan investasi melambat pada

periode 2013-2017, peningkatannya masing-masing sebesar 27,2%,

16,1%, 17,7%, 12,3%, dan 13%. Hal ini disebabkan karena masalah

perizinan berusaha yang sering tidak konsisten dan tidak sinkron. Selain

itu, penyebab lainnya yaitu posisi nilai tukar rupiah yang melemah jika

dibandingkan pada tahun 2013, dan booming komoditas termasuk untuk

minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) beberapa tahun lalu juga

menjadi faktor lainnya yang berpengaruh terhadap realisasi investasi

karena dapat menyumbang 1,5-2,5 persen terhadap total Produk Domestik

Bruto (www.bisnis.com).

Page 20: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

5

Beberapa bukti empiris menyatakan adanya keterkaitan antara

investasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Diantaranya sebuah hasil

penelitian yang dilakukan oleh Putri (2014) variabel investasi domestik,

pengeluaran modal, tenaga kerja, dan infastruktur berpengaruh positif

secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa.

Sedangkan, pada penelitian yang dilakukan Sulistiawati (2012)

menunjukkan hasil investasi yang negatif tetapi tidak siginifikan

berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2006-2010.

Menurut Cioran pada era globalisasi sekarang ini dimana kegiatan

perekonomian suatu negara juga dipengaruhi oleh kegiatan perekonomian

negara lain sehingga pemerintah dalam menetapkan kebijakan baik

kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter akan dipengaruhi oleh faktor

eksternal. Moneter merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah

perekonomian, pertumbuhan ekonomi tidak akan bisa dianalisis tanpa

melibatkan persoalan moneter. Terdapat beberapa indikator ekonomi

domestik yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia,

antara lain suku bunga, nilai tukar (kurs), inflasi, ekspor dan konsumsi

Bahan Bakar Minyak atau BBM (Bank Indonesia, 2007).

Kebijakan pemerintah atau Bank Indonesia sering kali dikaitkan

dengan ekonomi makro, seperti kebijakan menangani masalah inflasi,

pengangguran dan beberapa penyakit ekonomi lainnya. Hal ini disebabkan

karena penanganannya dilakukan secara agregat, sebagai misal dengan

kebijakan moneter dan atau dengan kebijakan fiskal (Bawono, 2014).

Page 21: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

6

Dalam perkembangan sejarah peradaban manusia, peranan uang

dirasakan sangat penting. Hampir tidak ada satu pun bagian dari

kehidupan ekonomi manusia yang tidak terkait dengan keberadaan uang.

Pengalaman menunjukkan bahwa jumlah uang beredar di luar kendali

dapat menimbulkan konsekuensi atau pengaruh yang buruk bagi

perekonomian secara keseluruhan. Konsekuensi atau pengaruh buruk dari

kurang terkendalinya perkembangan jumlah uang beredar tersebut antara

lain dapat dilihat pada kurang terkendalinya perkembangan variabel-

variabel ekonomi utama, yaitu tingkat produksi (output) dan harga.

Peningkatan jumlah uang beredar yang berlebihan dapat mendorong

peningkatan harga melebihi tingkat yang diharapkan sehingga dalam

jangka panjang dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi (Bank

Indonesia, 2003).

Bank Indonesia membuat keputusan untuk tetap konsisten dalam

upaya mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik di tengah

ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi sehingga dapat

menjaga stabilitas, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah. Pelonggaran

kebijakan makroprudensial oleh BI diyakini dapat meningkatkan

fleksibilitas manajemen likuiditas dan intermediasi perbankan bagi

pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan II-2018 pertumbuhan Indonesia

diperkirakan tetap baik didukung oleh permintaan domestik yang tetap

kuat karena dapat mendorong kenaikan pertumbuhan impor. Sementara

pertumbuhan ekspor terindikasi tidak sekuat prakiraan karena dipengaruhi

Page 22: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

7

oleh tren harga komoditas global yang menurun. Prakiraan net ekspor

yang tidak sekuat prakiraan sebelumnya mempengaruhi prospek

pertumbuhan ekonomi 2018 yang diperkirakan mendekati batas bawah

kisaran proyeksi 5,1-5,5% (Bank Indonesia, 2018).

Beberapa bukti empiris menyatakan adanya keterkaitan antara

kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu dalam sebuah

hasil penelitian oleh Salim (2017) menunjukkan bahwa kurs berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, artinya

semakin besar nilai tukar nominal akan menyebabkan pertumbuhan

ekonomi meningkat secara signifikan. Adapun penelitian yang dilakukan

oleh Setiawan (2009) menyatakan bahwa Kebijakan perubahan suku

bunga oleh BI tidak signifikan mempengaruhi kondisi inflasi di Indonesia.

Suku bunga, jumlah uang beredar dan nilai tukar rupiah terhadap USD

secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Selain kebijakan moneter, ada juga kebijakan lain yang diterapkan

di Indonesia, yaitu kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal pada masa sekarang

ini berkaitan dengan pajak. Dalam Islam juga memiliki kebijakan fiskal

yang sudah diterapkan sejak zaman Rasulullah SAW, dimana pajak paling

sering dipungut dari berbagai jenis asset tertentu, tetapi juga dipungut dari

asset-asset lain yang produktif. Zakat Infaq Sedekah merupakan

pendapatan utama bagi negara pada masa Rasulullah. Zakat Infaq Sedekah

ini dijalankan oleh komunitas Muslim diseluruh penjuru dunia, termasuk

Indonesia yang potensi dana ZIS-nya benar-benar menjadi primadona

Page 23: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

8

dunia Islam disebabkan jumlah penduduk muslimnya yang terbesar di

seluruh dunia (Suma, 2013).

Disamping itu selain investasi dan kebijakan moneter sebagai

faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dalam perspektif

ekonomi Islam juga terdapat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi yaitu penyaluran dana ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah). Penyaluran

dana ZIS ini sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi menurut Ryandono

(2008) dalam Islam diwajibkan untuk mengeluarkan zakat, yang memiliki

fungsi untuk memaksa seseorang untuk menjadikan hartanya agar

senantiasa produktif ini maka akan meningkatkan output (perkembangan

dan pertumbuhan ekonomi), penyerapan tenaga kerja, pendapatan dan

kesejahteraan masyarakat dan lain sebagainya.

Ajaran Islam sangat menganjurkan untuk memperdulikan orang

miskin dan saling memberi. Menyantuni anak yatim, janda miskin, orang

yang berhutang dan orang yang kekurangan adalah amanat dari Allah yang

disebut sebagai filantropi islam. Filantropi islam ini lebih dikenal dengan

sebutan zakat, infaq, dan sedekah (Tambunan, 2016). Pengelolaan

filantropi ini ditangani oleh banyak pelaku, seperti Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS), masyarakat sipil seperti Lembaga Amil Zakat

(LAZ), rumah zakat, rumah wakaf dan lain sebagainya.

Dalam konteks Indonesia yang notabene negara dengan mayoritas

muslim terbesar di dunia, maka potensi ZIS yang dapat dihimpun pun

tentunya sangat besar, berdasarkan data dari Hafidhuddin dan Beik

Page 24: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

9

sampai saat ini tren penghimpunan zakat nasional masih sangat positif,

dimana total ZIS yang terhimpun tahun 2011 mencapai angka Rp 1,729

triliun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang artinya

mengalami kenaikan sebesar 15,3 dan naik 25 kali lipat jika dibandingkan

dengan tahun 2002. Rata-rata pertumbuhan ZIS dari tahun 2005-2015

maka pertumbuhan penghimpunan ZIS mencapai 39,28 persen. Hal

tersebut mengindikasikan adanya peningkatan kesadaran masyarakat yang

cukup tinggi untuk berzakat melalui organisasi pengelola zakat (OPS)

(Puskas BAZNAS, 2016).

Namun potret data penghimpunan ZIS diatas tentunya masih

sangat jauh apabila dibandingkan dengan potensi ZIS itu sendiri yang

sangat besar. Dana tersebut tidak mencapai lima persen dari total potensi

ZIS yaitu sebesar Rp 217 triliun/pertahun. Salah satu faktor penyebab

rendahnya realisasi penghimpunan ZIS adalah masih lemahnya koordinasi

dan sinergi antarlembaga zakat (www.kompasiana.com).

Beberapa bukti pengaruh Zakat Infaq Sedekah terhadap

pertumbuhan ekonomi antara lain dalam sebuah penelitian oleh Jalaludin

(2012) yang menunjukkan hasil ZIS Produktif berdampak positif bagi

pertumbuhan usaha mikro dan penyerapan tenaga kerja serta kesejahteraan

mustahik, sedangkan penelitian lain oleh Zahro dan Mufraini (2017)

menunjukkan hasil secara parsial variabel Indeks Pembangunan Manusia

dan Kemiskinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laju

Page 25: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

10

pertumbuhan ekonomi. Sedangkan Zakat Infaq Shadaqah tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan dengan latar belakang masalah tersebut diatas, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian kembali yang berjudul

“Analisis Pengaruh Investasi, Kebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat

Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode

2013-2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia tahun 2013-2018?

2. Bagaimana pengaruh kebijakan moneter terhadap pertumbuhan

ekonomi Indonesia tahun 2013-2018?

3. Bagaimana pengaruh ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap

pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013-2018?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui seberapa

besar pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia

tahun 2013-2018.

Page 26: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

11

2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui seberapa

besar pengaruh kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia tahun 2013-2018.

3. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui seberapa

besar pengaruh ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap pertumbuhan

ekonomi Indonesia tahun 2013-2018.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat Akademisi

a. Dapat digunakan sebagai bahan referensi yang dapat memberikan

manfaat bagi peneliti di masa datang yang juga tertarik untuk

melakukan penelitian dengan permasalahan yang dibahas dalam

penelitian ini.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

akademik sehingga berguna untuk membangun ilmu.

2. Manfaat Praktisi

Sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan untuk melakukan perbaikan di dalam peningkatan kualitas

pelayanan kepada nasabah. Serta hasil penelitian ini dapat

disumbangkan dan digunakan bagi pembaca dan sebagai acuan untuk

melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan masalah ini.

Page 27: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

12

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini, penulis membaginya menjadi tiga

bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Pada bagian awal

terdiri dari halaman sampul luar, lembar logo IAIN Salatiga, halaman

sampul dalam, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan

kelulusan, halaman pernyataan keaslian penelitian, halaman motto dan

persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar

lampiran, dan abstrak. Pada bagaian inti terdapat :

BAB I Pendahuluan, Penelitian ini diawali dengan latar belakang

masalah yang menimbulkan permasalahan. Dengan latar belakang masalah

yang ada, maka dirumuskan sebuah masalah sehingga mempunyai tujuan

dan manfaat penelitian yang akan dihasilkan.

BAB II Landasan Teori, Dalam bab ini berisi penelitian sebelumnya

yang relevan yang memilki keterkaitan dengan hipotesis yang akan

diajukan. Sebagai acuan maka diuraikan pula tinjauan pustaka berisi

tentang landasan teori yang membahas tentang variabel yang

mempengaruhi atau faktor yang mempengaruhi variabel dependen.

BAB III Metodologi Penelitian, Dalam bab ini berisi tentang jenis data

penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data dan skala

pengukuran data serta hasil uji data, jenis penelitian, populasi dan sampel,

lokasi dan waktu penelitian, skala pengukuran, definisi konsep, instrumen

penelitian, uji instrumen penelitian dan alat analisis.

Page 28: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

13

BAB IV Analisis Data, Bagian ini terdiri dari deskripsi data, analisis data,

dan pembahasan. Yaitu menguraikan tentang deskripsi obyek penelitian

dan analisis data serta pembahasannya.

BAB V Penutup, Bab ini adalah penutup dari skripsi yang berisi simpulan

dan saran bagi objek yang diteliti.

Page 29: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan variabel-variabel

Pengaruh Investasi, Kebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah)

terhadap Pertumbuhan Ekonomi diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Nama

Peneliti

Variabel Hasil Perbedaan

Penelitian

Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

1. Rini

Sulistiawati

(2012)

Variabel

Independen:

Investasi

Variabel

Dependen:

Pertumbuhan

Ekonomi,

Penyerapan

Tenaga Kerja,

dan

Kesejahteraan

Masyarakat di

Provinsi di

Indonesia

Investasi

berpengaruh tidak

signifikan dan

mempunyai

hubungan yang

negatif terhadap

pertumbuhan

ekonomi provinsi di

Indonesia

Dalam

penelitian ini

menambah

variabel

independen

kebijakan

moneter dan

ZIS serta tidak

menggunakan

variabel

dependen

penyerapan

tenaga kerja dan

kesejahteraan

masyarakat.

Page 30: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

15

2. Mutia Sari,

dkk. (2016)

Variabel

Independen:

Investasi,

Tenaga Kerja,

dan Pengeluaran

Pemerintah

Variabel

Dependen:

Pertumbuhan

Ekonomi di

Indonesia

Investasi, tenaga

kerja dan

pengeluaran

pemerintah secara

simultan

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan

ekonomi di

Indonesia.

Tidak

menggunakan

variabel

independen

tenaga kerja dan

pengeluaran

pemerintah dan

menambah

variabel

kebijakan

moneter dan

zakat infaq

sedekah.

3. Muhammad

Taufik, dkk.

(2014)

Variabel

Independen:

Investasi dan

Ekspor

Variabel

Dependen:

Pertumbuhan

Ekonomi serta

Penyerapan

Tenaga Kerja

Provinsi

Kalimantan

Timur

Variabel investasi

dan ekspor memiliki

pengaruh yang

signifikan terhadap

pertumbuhan

ekonomi.

Mengganti

variabel

independen

ekspor dengan

kebijakan

moneter dan

zakat infaq

sedekah. Dan

tidak

menggunakan

variabel

dependen

penyerapan

tenaga kerja.

4. Hellen, dkk.

(2017)

Variabel

Independen:

Investasi, tenaga

kerja,

pengeluaran

pemerintah

Tenaga kerja secara

signifikan

mempengaruhi

pertumbuhan

ekonomi, sementara

investasi dan belanja

Dalam

penelitian ini

tidak

menggunakan

variabel

independen

Page 31: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

16

Variabel

Dependen:

pertumbuhan

ekonomi serta

kesempatan

kerja

pemerintah tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

pertumbuhan

ekonomi.

tenaga kerja dan

pengeluaran

pemerintah, dan

tidak

menggunakan

variabel

dependen

kesempatan

kerja

5. Phany Ineke

Putri (2014)

Variabel

Independen:

Investasi,

Tenaga Kerja,

Belanja Modal,

dan

Infrastruktur

Variabel

Dependen:

Pertumbuhan

Ekonomi Pulau

Jawa

Investasi domestic,

pengeluaran modal,

tenaga kerja, dan

infrastruktur

berpengaruh positif

secara signifikan

terhadap

pertumbuhan

ekonomi di Pulau

Jawa

Tidak

menggunakan

variabel

independen

tenaga kerja,

belanja modal

dan infrastruktur

tetapi

menggunakan

variabel

kebijakan

moneter dan

ZIS.

Kebijakan Moneter terhadap Pertumbuhan Ekonomi

1. Iwan

Setiawan

(2009)

Variabel

Independen:

Kebijakan

Moneter

Variabel

Dependen:

Perkembangan

Inflasi dan

Pertumbuhan

Peningkatan jumlah

uang beredar dan

depresiasi nilai tukar

rupiah terhadap USD

berpengaruh

signifikan terhadap

peningkatan kondisi

inflasi di Indonesia.

Kebijakan

perubahan suku

Menambah

variabel

independen

investasi dan

ZIS. Pada

variabel

dependen hanya

menggunakan

pertumbuhan

ekonomi.

Page 32: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

17

Ekonomi di

Indonesia

bunga oleh BI tidak

signifikan

mempengaruhi

kondisi inflasi di

Indonesia. Suku

bunga, jumlah uang

beredar dan nilai

tukar rupiah

terhadap USD secara

signifikan

mempengaruhi

pertumbuhan

ekonomi.

2. Catona

Machtra dan

Fakhruddin

(2016)

Variabel

Independen:

Kebijakan

Moneter

Variabel

Dependen:

Output di

Indonesia

Terdapat pengaruh

yang signifikan

antara nilai tukar dan

inflasi terhadap

produk domestik

bruto. Dimana ketika

satu variabel

berubah variabel lain

mengikuti

pergerakannya dan

saling

mempengaruhi satu

sama lain.

Menambah

variabel

investasi dan

zakat infaq

sedekah pada

variabel

independen.

Pada variabel

dependen

menggunakan

pertumbuhan

ekonomi.

3. Jul Fahmi

Salim

(2017)

Variabel

Independen:

Kebijakan

Moneter

Variabel

Dependen:

Kurs berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap

pertumbuhan

ekonomi di

Indonesia, uji

simultan

Pada penelitian

ini menambah

variabel

independen

investasi dan

zakat infaq

sedekah.

Page 33: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

18

Pertumbuhan

Ekonomi di

Indonesia

menunjukkan bahwa

secara bersama-sama

inflasi berpengaruh

signifikan terhadap

ekonomi di

Indonesia

4. Hidayatullah

Syamsuyar

dan Ikhsan

(2017)

Variabel

Independen:

Nilai Tukar

Variabel

Dependen:

Pertumbuhan

Ekonomi

Indonesia

Nilai tukar yang

bergantung pada

periode sistem nilai

tukar (kurs*dummy)

berpengaruh positif

dan tidak signifkan

terhadap

pertumbuhan

ekonomi di

Indonesia.

Dalam

penelitian ini

menambah

variabel

independen

investasi dan

ZIS.

5. Muara

Nangarumba

(2016)

Variabel

Independen:

Kebijakan

moneter,

kebijakan fiskal,

penyaluran

kredit

Variabel

Dependen:

Pertumbuhan

ekonomi di

Provinsi Jawa

Timur Tahun

2006-2016

Interaksi kebijakan

moneter dan fiskal

memberi pengaruh

baik bagi

pertumbuhan

ekonomi melalui

penyaluran kredit

memiliki pengaruh

positif pada

pertumbuhan

ekonomi.

Tidak

menggunakan

variabel

independen

kebijakan fiskal

dan penyaluran

kredit.

Zakat Infaq Sedekah terhadap Pertumbuhan Ekonomi

1. Abdul Haris Variabel Terdapat pengaruh Menambah

Page 34: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

19

Romdhoni

(2017)

Independen:

Zakat

Variabel

Dependen:

Pertumbuhan

Ekonomi dan

Pengentasan

Kemiskinan

positif antara

pendayagunaan

program zakat

produktif LAZ An-

Naafi‘ Boyolali

terhadap pendapatan

mustahiq

variabel

independen

investasi,

kebijakan

moneter, infaq

dan sedekah

serta tidak

menggunakan

variabel

dependen

pengentasan

kemiskinan.

2. Jalaludin

(2012)

Variabel

Independen:

Zakat Infaq dan

Sadaqah

Produktif

Variabel

Dependen:

Pertumbuhan

Usaha Mikro

dan Penyerapan

Tenaga Kerja

serta

Kesejahteraan

Mustahik

ZIS Produktif

berdampak positif

bagi pertumbuhan

usaha mikro dan

penyerapan tenaga

kerja serta

kesejahteraan

mustahik.

Dalam

penelitian ini

menambah

variabelindepen

den investasi,

kebijakan

moneter dan

menggunakan

variabel

dependen

pertumbuhan

ekonomi serta

tidak ada

variabel

dependen

penyerapan

tenaga kerja dan

kesejahteraan

mustahik.

3. Vika

Fatimatuz

Variabel

Independen:

Secara parsial

variabel Indeks

Tidak

menggunakan

Page 35: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

20

Zahro dan

M. Arief

Mufraini

(2017)

Zakat, Infaq,

Shadaqah,

Indeks

Pembangunan

Manusia,

Kemiskinan

Variabel

Dependen:

Pertumbuhan

Ekonomi

Pembangunan

Manusia dan

Kemiskinan

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap laju

pertumbuhan

ekonomi. Sedangkan

Zakat Infaq

Shadaqah tidak

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap laju

pertumbuhan

ekonomi.

variabel

independen

Indeks

Pembangunan

Manusia dan

kemiskinan.

4. Rachmasari

Anggraini

(2016)

Variabel

Independen:

Dana zakat,

infaq, shodaqoh,

dan inflasi

Variabel

Dependen:

Pertumbuhan

ekonomi di

Indonesia 2011-

2015

Dana zakat infaq

shodaqoh

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap

pertumbuhan

ekonomi di

Indonesia serta dana

ZIS dan inflasi

secara simultan

berpengaruh

signifikan terhadap

pertumbuhan

ekonomi di

Indonesia periode

2011-2015.

Mengganti

variabel

independen

inflasi dengan

investasi dan

kebijakan

moneter.

5. Muhammad

Zaid

Variabel

Independen:

Zakat produktif

berpengaruh

Menambah

variabel

Page 36: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

21

Alaydrus

(2016)

Zakat produktif

Variabel

Dependen:

Pertumbuhan

Usaha Mikro

dan

Kesejahteraan

Mustahik

terhadap

pertumbuhan usaha

mikro mustahiq di

Kota Pasuruan Jawa

Timur, tetapi tidak

berpengaruh

terhadap

kesejahteraan

mustahiq di Kota

Pasuruan Jawa

Timur.

independen

infaq

sedekah,investas

i, dan kebijakan

moneter.

Variabel

dependen yang

digunakan

Pertumbuhan

Ekonomi.

B. Kerangka Teori

1. Teori Monetaris

Sistem moneter konvensional diawali dengan teori-teori ekonomi

konvensional yang berkembang sejak dulu. Perkembangan pemikiran

ekonomi ini dimulai dari mazhab ekonomi pra-klasik, ekonomi klasik,

marxisme, neo-klasik, historis, institutional, Keynes, monetaris, supply

siders dan aliran rationale expectation sampai seterusnya mengalami

perkembangan hingga saat ini. Perkembangan mengenai sistem moneter

konvensional terutama dalam hal permintaan uang, sangat terlihat jelas

pada masa lahirnya aliran monetaris, yang didasari kritikan atas pendapat

Keynesian mengenai perlu campur tangan pemerintah dalam mengarahkan

dan membimbing perekonomian yang diinginkan. Tokoh aliran monetaris

ini terbagi dalam 2 golongan yaitu golongan tua dan golongan muda. Salah

satu tokoh yang paling mendasari perkembangan aliran ini adalah Milton

Page 37: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

22

Friedman yang melihat bahwa peran pemerintah memang diperlukan

untuk perekonomian yang lebih efektif (Deliarnov, 2003).

Perubahan dalam jumlah uang beredar sangat berpengaruh pada

tingkat inflasi pada jangka panjang dan juga perilaku Gross National

Product (GDP) riil. Selain itu aliran monetaris mengemukakan adanya

kekuatan-kekuatan pasar dan pengaruh sumberdaya yang menyatakan

turunnya suku bunga akan mendorong investasi dan turunnya tingkat

harga akan mendorong konsumsi (pigou effect). Hal lainnya adalah

pendapat kaum monetaris mengenai fluktuasi ekonomi yang terjadi karena

terjadinya pelonjakan-pelonjakan dalam jumlah uang beredar yang

disebabkan karena kebijakan yang ekspansif yang diambil oleh

pemerintah. Hal ini dapat dilihat bahwa aliran monetaris lebih

menggerakan ekonomi dari sisi moneter, yang sangat berlawanan dengan

aliran Keynesian (Deliarnov, 2003).

2. Pertumbuhan Ekonomi

a. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Produk nasional atau pendapatan nasional adalah nilai barang dan

jasa akhir yang dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun tertentu.

Kemudian dijelaskan juga tentang cara-cara suatu negara dalam

menghitung pendapatan nasionalnya dengan memperhatikan terlebih

dahulu aliran pendapatan dan pengeluaran yang berlaku dalam suatu

perekonomian. Pertumbuhan ekonomi dapat juga diartikan kenaikan

output yang dihasilkan suatu negara. Suatu perekonomian tumbuh jika

Page 38: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

23

jumlah produk barang dan jasa meningkat. Pertumbuhan output ini

tercermin dalam nilai Produk Domestik Bruto. Nilai PDB yang

digunakan dalam mengukur persentase pertumbuhan ekonomi suatu

negara. PDB mengalami perubahan yang menunjukkan jumlah kualitas

barang dan jasa yang dihasilkan selama periode tertentu (Sukirno,

2011).

Pertumbuhan ekonomi secara singkat dapat pula diartikan sebagai

proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Tekanannya

dititikberatkan pada tiga aspek, yaitu proses, peningkatan output per

kapita dan dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu

proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat (one shoot).

Disini dapat dilihat adanya aspek dinamis dari suatu perekonomian,

yaitu melihat perekonomian sebagai sesuatu yang berkembang atau

berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya pada perubahan atau

perkembangan itu sendiri (Budiono, 1992).

Menurut Kuznets dalam Todaro (2000) pertumbuhan ekonomi

adalah kenaikan kapasitas jangka panjang dari negara yang

bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada

penduduknya. Kenaikan kapasitas tersebut dimungkinkan oleh adanya

kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, institusional dan

ideologi terhadap berbagai keadaan yang ada. Terdapat tiga faktor atau

komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu:

Page 39: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

24

a) Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi

baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau

sumber daya manusia.

b) Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selanjutnya akan

memperbanyak jumlah angkatan kerja.

c) Kemajuan teknologi

b. Indikator Pertumbuhan Ekonomi Wilayah

Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Adisasmita (2014),

dalam bukunya mengatakan bahwa ada beberapa indikator yang dapat

dijadikan sebagai tolak ukur untuk melihat pertumbuhan ekonomi

suatu wilayah adalah sebagai berikut:

1) Ketidakseimbangan Pendapatan

Dalam keadaan yang ideal, dimana pendapatan dengan

mutlak didistribusikan secara adil, 80 persen populasi terbawah

akan menerima 80 persen dari total pendapatan, sedangkan 20

persen populasi teratas menerima 20 persen total pendapatan.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), susunan

pengelompokkan penduduk dibagi menjadi tiga, yaitu 40 persen

populasi terendah, 40 persen populasi sedang, dan 20 persen

populasi teratas. Indikator ketidakseimbangan pendapatan dapat

diterapkan untuk menilai keberhasilan pembangunan ekonomi di

suatu wilayah.

2) Perubahan Struktur Perekonomian

Page 40: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

25

Dalam masyarakat yang maju, pembangunan ekonomi yang

dilaksanakan akan mengakibatkan perubahan struktur

perekonomian, dimana terjadi kecenderungan bahwa kontribusi

(peran) sektor pertanian terhadap nilai PDRB akan menurun,

sedangkan kontribusi sektor industri akan meningkat. Sektor

industri memiliki peranan sangat penting dalam pembangunan

nasional dan regional, sektor industri dapat menyediakan lapangan

kerja yang luas, memberikan peningkatan pendapatan kepada

masyarakat, menghasilkan devisa yang dihasilkan dari ekspor.

Oleh karena itu, perekonomian suatu wilayah harus diorientasikan

selain sektor pertanian, tetapi harus pula diorientasikan kepada

sektor industri.

3) Pertumbuhan Kesempatan Kerja

Masalah ketenagakerjaan dan kesempatan kerja merupakan

salah satu masalah yang strategis dan sangat mendesak dalam

pembangunan di Indonesia. Penduduk Indonesia yang berjumlah

lebih dari 240 juta jiwa, membuat tingkat pengangguran cukup

tinggi dan cenderung bertambah luas akibat krisis financial negara-

negara di dunia. Untuk mengatasi krisis ekonomi yang sangat luas

tersebut, diperlukan peranan pemerintah. Salah satu langkah

strategis yang ditempuh adalah pembangunan prasarana (misalnya

jalan). Pembangunan jalan yang menjangkau ke seluruh kantong-

kantong produksi, akan mendorong peningkatan produksi berbagai

Page 41: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

26

komoditas sektor pertanian dalam arti luas (meliputi tanaman

pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan) serta

barang-barang hasil industri. Pembangunan prasarana dan sarana

transportasi akan menunjang berkembangnya berbagai kegiatan di

sektor-sektor lainnya (pertanian, perdagangan, industri, pariwisata,

dan lainnya).

4) Tingkat dan Penyebaran Kemudahan

Dalam hal ini kemudahan diartikan sebagai kemudahan

bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, baik pemenuhan

kebutuhan hidup sehari-hari (seperti sandang, pangan, papan,

memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan, kesempatan

melakukan ibadah, rekreasi dan sebagainya), maupun pemenuhan

kebutuhan untuk dapat melakukan kegiatan usaha misalnya

mendapatkan bahan baku, bahan penolong, suku cadang, listrik, air

bersih, dan jasa-jasa seperti jasa angkutan, pemasaran, perbankan,

dan lainnya)

5) Produk Domestik Regional Bruto

Salah satu konsep yang penting dalam pembangunan

ekonomi regional (wilayah) adalah konsep Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan ukuran prestasi

(keberhasilan) ekonomi dari seluruh kegiatan ekonomi. Menurut

definisi, PDRB adalah jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir

yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah

Page 42: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

27

(regional) tertentu dalam waktu tertentu tanpa melihat faktor

kepemilikan. Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah diperoleh dari

kenaikan PDRB atas dasar harga konstan yang mencerminkan

kenaikan produksi barang dan jasa dari tahun ke tahun.

c. Faktor Pertumbuhan Ekonomi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

secara umum menurut Putra (2010), yaitu:

1) Sumber daya alam

2) Jumlah dan mutu pendidikan penduduk

3) Ilmu pengetahuan dan teknologi

4) Sistem sosial

5) Pasar

Untuk menilai prestasi pertumbuhan ekonomi terlebih dahulu

menghitung pendapatan nasional riil yaitu PNB atau PDB yang

dihitung menurut harga-harga yang berlaku dalam tahun dasar. Nilai

yang diperoleh dinamakan PNB atau PDB harga tetap yaitu harga yang

berlaku dalam tahun dasar. Tingkat pertumbuhan ekonomi dihitung

dari pertambahan PNB atau PDB riil yang berlaku dari tahun ke tahun.

Untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan ekonomi setiap

periodenya, dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

r(t-1) = PDRBt-PDRB (t-1) x100%

PDRBt-1

Page 43: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

28

Ket:

r t-1 = Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

PDRBt = Produk Domestik Regional Bruto tahun yang dihitung

PDRB (t-1) = Produk Domestik Regional Bruto tahun sebelumnya.

d. Teori Pertumbuhan Ekonomi

1) Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Adam Smith

Pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith dibagi

menjadi 5 tahapan yang berurutan, yaitu dimulai dari tahap

perburuan, tahap beternak, tahap bercocok tanam, tahap

perdagangan dan yang terakhir adalah tahap perindustrian

(Kuncoro, 1997). Secara garis besar, pemikiran Adam Smith

bertumpu pada akselerasi sistem produksi suatu negara. Sistem

produksi suatu negara terdiri tiga unsur pokok, yaitu (Budiono,

1992):

a) sumber-sumber alam yang tersedia (atau faktor produksi

tanah);

b) sumber daya manusia (jumlah penduduk);

c) stok barang kapital yang ada

2) Teori Pertumbuhan Klasik

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai berikut:

a) Jumlah Penduduk

Page 44: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

29

b) Jumlah stok barang-barang modal

c) Luas tanah dan kekayaan alam

d) Teknologi yang digunakan

Teori pertumbuhan ekonomi klasik menitikberatkan

perhatiannya kepada pengaruh pertambahan penduduk kepada

pertumbuhan ekonomi (Sukirno, 2006).

3) Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Harrod-Domar

Teori Harrod-Domar merupakan pengembangan dari teori

makro Keynes, analisis Keynes dianggap kurang lengkap karena

tidak mengungkapkan masalah-masalah ekonomi dalam jangka

panjang. Sedangkan teori Harrod-Domar ini menganalisis syarat-

syarat yang diperlukan agar suatu perekonomian dapat tumbuh dan

berkembang dalam jangka panjang. Teori ini juga merupakan

sintesa dari pemikiran Klasik dan Keynes mengenai makna

pembentukan modal dalam kegiatan ekonomi yang menganggap

pembentukan modal dalam tidak hanya dipandang sebagai

pengeluaran yang akan menambah kemampuan suatu

perekonomian untuk menghasilkan barang dan jasa, tetapi juga

akan meningkatkan permintaan efektif masyarakat (Arsyad, 2010).

4) Teori Schumpeter

Teori ini menekankan pentingnya peranan pengusaha

didalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Teori ini

menunjukkan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang

Page 45: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

30

akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam

kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi memperkenalkan

barang-barang baru, mempertinggi efisien cara memproduksi

dalam menghasilkan suatu barang, memperluas pasar sesuatu ke

pasar yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru

dan mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi dengan

tujuan mempertinggi koefisien kegiatan perusahaan. Berbagai

kegiatan inovasi ini akan memerlukan investasi baru (Sukirno,

2006).

3. Investasi

a. Pengertian Investasi

Alexander dan Sharpe mengemukakan bahwa investasi adalah

pengorbanan nilai tertentu yang berlaku saat ini untuk mendapatkan

nilai di masa datang yang belum dapat dipastikan besarnya. Sementara

itu Yogiyanto mengemukakan bahwa investasi adalah penundaan

konsumsi saat ini untuk digunakan dalam produksi yang efisien selama

periode tertentu. Tandelilin mendefinisikan investasi sebagai

komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan

pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang

(Ryandono, 2009).

Menurut Todaro (2000), investasi memainkan peran penting dalam

menggerakkan kehidupan ekonomi bangsa, karena pembentukan

modal memperbesar kapasitas produksi, menaikkan pendapatan

Page 46: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

31

nasional maupun menciptakan lapangan kerja baru, dalam hal ini akan

semakin memperluas kesempatan kerja. Selanjutnya, Mankiw (2003)

menyatakan bahwa inovasi teknologi merupakan salah satu faktor yang

mampu meningkatkan permintaan investasi. Menurut Sukirno (2008)

investasi dapat juga diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan

penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-

barang modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah

kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia

dalam perekonomian.

Keberhasilan program-program pembangunan sering dinilai

berdasarkan tinggi rendahnya tingkat pertumbuhan output dan

pendapatan nasional, bahkan baik buruknya kualitas kebijakan

pemerintah dan mutu aparatnya dibidang ekonomi secara keseluruhan

biasanya diukur berdasarkan kecepatan pertumbuhan output nasional

yang dihasilkan (Jhingan, 2003). Ada beberapa faktor atau komponen

utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap negara menurut Todaro

(2000) yaitu:

1) Akumulasi Modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis

investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan

modal atau sumber daya manusia;

2) Pertumbuhan Penduduk, yang beberapa tahun selanjutnya akan

memperbanyak jumlah tenaga kerja;

Page 47: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

32

3) Kemajuan Teknologi, yang dianggap sebagai sumber

pertumbuhan ekonomi yang paling penting dan dapat

diklarifikasikan menjadi tiga yaitu: 1) kemajuan teknologi yang

bersifat netral; 2) kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja; 3)

kemajuan teknologi yang hemat modal.

Harrod-Domar dalam Arsyad (2010) mengembangkan teori

Keynes dengan memberi peranan kunci kepada investasi di dalam

proses pertumbuhan ekonomi, khususnya mengenai sifat ganda yang

dimiliki investasi. Pertama, investasi menciptakan pendapatan

(merupakan dampak dari permintaan invetasi), dan kedua, investasi

memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara

meningkatkan stok kapital (merupakan dampak dari penawaran

investasi).

Menurut Solow dan Swan dalam Arsyad (2010) kemudian

mengoreksi teori Harrod-Domar dengan menunjukkan bahwa

pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan faktor-faktor

produksi (penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal) dan tingkat

kemajuan teknologi. Asumsi yang digunakan adalah skala

pengembalian yang konstan (constan return to scale), substitusi antara

modal (K) dan tenaga kerja (L) bersifat sempurna, dan adanya

produktivitas marjinal yang semakin menurun (diminishing marginal

productivity) dari tiap inputnya.

Page 48: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

33

b. Jenis-Jenis Investasi

Menurut Sukirno (2004), jenis-jenis investasi dibagi menjadi dua

yaitu investasi terdorong dan investasi otonom:

1) Investasi terdorong yaitu investasi yang tidak diadakan akibat

penambahan permintaan, pertambahan permintaan yang

diakibatkan pertambahan pendapatan.

2) Investasi otonomi yaitu investasi yang dilaksanakan atau diadakan

secara bebas, artinya investasi yang diadakan bukan karena

pertambahan permintaan efektif.

Sedangkan jenis-jenis menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam

―Standar Akuntasi Keuangan‖ (2009) antara lain:

1) Investasi Lancar

Investasi Lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan

untuk dimiliki selama satu tahun atau kurang.

2) Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar.

3) Mempertahankan Investasi Properti

Properti adalah investasi pada tanah atau bangunan yang tidak

digunakan oleh perusahaan yang berinvestasi.

4) Investasi Dagang

Investasi dagang adalah investasi yang ditunjuk untuk

mempermudah atau mempertahankan bisnis atau hubungan

perdagangan.

Page 49: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

34

Berikut beberapa jenis investasi yang umum dilakukan dalam

dunia bisnis antara lain:

1) Deposito

Deposito secara umum adalah jenis investasi dalam bentuk

simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada

waktu tertentu sesuai dengan perjanjian nasabah penyimpan

dengan bank. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh

masyarakat kepada bank yang dapat berupa Giro, Deposito

berjangka, Sertifikat deposito, Tabungan dan sejenisnya

(Karim, 2010).

Berikut jenis-jenis deposito yang ada di Indonesia yang

dibagi menjadi beberapa macam antara lain (Kasmir, 2014):

a) Deposito Berjangka

b) Sertifikat Deposito

c) Deposito on call

2) Saham

Menurut Umam (2013) pengertian saham yaitu sertifikat

yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan

pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan

aktiva perusahaan. Sedangkan menurut Badan Pengawas Pasar

Modal (2003) saham atau stock merupakan salah satu

instrumen surat berharga yang paling dominan dalam pasar

modal. Harga sebuah saham sangat dipengaruhi oleh

Page 50: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

35

permintaan dan penawaran. Harga suatu saham akan cenderung

naik apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan dan

cenderung turun jika terjadi kelebihan penawaran.

3) Obligasi

Obligasi atau surat utang adalah surat utang jangka

menengah panjang yang dapat dipindahtangankan, yang berisi

janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan

berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang

pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli

obligasi tersebut. Obligasi sendiri dapat diterbitkan oleh

korporasi maupun Negara. Obligasi juga merupakan salah satu

Efek yang tercatat di Bursa disamping Efek lainnya seperti

saham, sukuk, Efek Beragun Aset ataupun Dana Investasi Real

Estat (Bursa Efek Indonesia, 2018).

4) Reksadana

Menurut Susanto (2009) reksadana berasal dari kata

―reksa‖ yang berarti jaga atau pelihara sedangkan kata ―dana‖

yang berarti uang. Dalam undang-undang No. 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal yang menyebutkan bahwa reksadana

adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvetasikan dalam

portofolio efek manajer investasi.

Page 51: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

36

Reksadana memiliki beberapa sifat yang tidak bisa

dipisahkan yaitu sifat terbuka dan tertutup (Susanto, 2009):

a) Reksadana Terbuka (Open-End Fund), yaitu reksadana

yang menawarkan dan membeli saham-sahamnya dari

pemodal sampai sejumlah modal yang sudah

dikeluarkan. Pemegang saham jenis ini dapat menjual

kembali saham/unit penyertaan setiap saat apabila

diinginkan manajer investasi reksadana, melalui Bank

Kustodian wajib membelinya sesuai dengan NAB per

saham/unit pada waktu tersebut.

b) Reksadana Tertutup (Closed-End Fund), yaitu

reksadana yang tidak dapat membeli saham-saham yang

telah dijual kepada pemodal. Artinya, pemegang saham

tidak dapat menjual kembali sahamnya kepada manajer

investasi. Apabila pemilik saham hendak menjual

saham, hal ini harus dilakukan melalui Bursa Efek

tempat saham reksadana tersebut dicatatkan.

5) Emas

Seperti hukum yang berlaku dalam setiap investasi yaitu

semakin tinggi return yang ditawarkan maka semakin tinggi

pula resiko yang harus ditanggung investor. Oleh sebab itu,

investor dapat mengalami kerugian. Diantara beberapa

instrumen investasi, logam emas mulia merupakan salah satu

Page 52: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

37

pilihan investasi yang dapat dikatakan dalam kategori aman

meskipun kurang memberikan return yang kompertitif.

Instrumen yang satu ini merupakan salah satu instrumen

investasi tertua sepanjang sejarah manusia karena sejak zaman

dahulu telah digunakan menjadi alat untuk menyimpan

kekayaan yang teruji dalam kurun waktu yang panjang (Anita,

2015).

4. Kebijakan Moneter

a. Pengertian Kebijakan Moneter

Menurut Taylor dalam Natsir (2014) bahwa kebijakan moneter

merupakan upaya atau tindakan Bank Sentral dalam mempengaruhi

perkembangan moneter (jumlah uang beredar, suku bunga, kredit, dan

nilai tukar) untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu meliputi:

pertumbuhan ekonomi, stabilitas mata uang dan keseimbangan

eksernal serta perluasan kesempatan kerja. Para ekonom meyakini

bahwa kebijakan moneternya, Bank Sentral dapat mengontrol JUB

(Jumlah Uang Beredar). Peranan kebijakan moneter dalam

mempengaruhi perkembangan beberapa indikator ekonomi makro

utama tersebut diyakini karena terdapat keterkaitan yang cukup erat

antara perkembangan variabel indikator kebijakan moneter, uang

beredar, dan suku bunga dengan perkembangan kegiatan sektor riil.

Kebijakan moneter secara umum adalah kebijakan pemerintah

untuk memperbaiki keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah

Page 53: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

38

uang beredar, yang mana dalam analisis ekonomi makro memiliki

pengaruh penting terhadap tingkat output perekonomian juga terhadap

stabilitas harga-harga, meningkatkan kesempatan kerja dan

keseimbangan neraca pembayaran (Pohan, 2008).

b. Instrumen Kebijakan Moneter

Menurut Warjiyo dalam Solikin dan Suseno (2002) instrumen

kebijakan moneter merupakan alat-alat atau media pengendalian

operasi moneter yang dimiliki dan dapat digunakan oleh bank sentral

untuk mempengaruhi sasaran operasional dan sasaran akhir yang telah

ditetapkan oleh bank sentral atau pemerintah. Instrumen pengendalian

moneter dapat digolongkan sebagai berikut:

1) Menurut cara instrumen mempengaruhi sasaran operasional, maka

instrumen ini terdiri dari: instrumen langsung dan tidak langsung

2) Menurut orientasinya di pasar keuangan: instrumen yang

berorientasi pasar (market oriented/base) dan yang tidak

berorientasi pasar (non-market oriented/base)

3) Menurut diskresinya: instrumen yang diskresinya berada di bank

sentral dan/atau di peserta pasar keuangan.

Instrumen langsung adalah instrumen pengendalian

moneter yang dapat secara langsung mempengaruhi sasaran

operasional yang diinginkan oleh bank sentral. Dalam instrumen

ini terdapat hubungan korespondensi (one-to-one) antara instrumen

dan sasaran operasional. Sedangkan instrumen tidak langsung

Page 54: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

39

menurut Alexander et al. merupakan usaha untuk mengendalikan

variabel moneter dengan cara mempengaruhi neraca bank sentral.

Bank sentral mempengaruhi posisi base money atau bank reserve

yang pada akhirnya mempengaruhi kredit dan penawaran uang

(Natsir, 2014). Berikut beberapa instrumen kebijakan moneter

menurut Sukirno (2011) antara lain:

a) Operasi Pasar Terbuka

Kebijakan pasar terbuka merupakan instrumen yang paling

banyak dipergunakan oleh otoritas moneter dalam melaksanakan

kebijakan moneter mengingat instrumen ini lebih berorientasi

pasar, keterlibatan peserta OPT tidak mengikat, arah kebijakannya

mudah ditangkap pasar, dan tidak membebankan pajak pada bank.

Selain itu dengan menggunakan OPT, bank sentral dapat

mengendalikan frekuensi dilakukannya OPT dan menetapkan

jumlah/kuantitas lelang yang diinginkan sehingga OPT dapat

diandalkan untuk dapat mengendalikan jmlah uang beredar.

b) Mengubah Suku Bunga dan Suku Diskonto

Peranan bank sentral sebagai suatu sumber pinjaman atau

tempat untuk mendiskontokan surat-surat berharga tersebut dapat

digunakan oleh bank sentral sebagai suatu alat untuk

mengendalikan jumlah penawaran uang dan tingkat kegiatan

ekonomi. Dalam keadaan dimana kegiatan ekonomi berada

dibawah tingkat yang mewujudkan kesempatan kerja yang tinggi,

Page 55: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

40

bank central dapat mempertinggi kegiatan ekonomi dengan

menurunkan suku diskonto. Dengan penurunan suku diskonto,

biaya yang harus dibayar oleh bank-bank perdagangan untuk

meminjam dari bank sentral menjadi lebih murah. Ini akan

menggalakan mereka untuk memberikan lebih banyak pinjaman.

Sebaliknya, apabila bank sentral ingin mengurangi kegiatan

ekonomi yang sudah mencapai tingkat yang terlalu tinggi, suku

diskonto perlu dinaikkan. Kenaikan suku diskonto ini akan

mendorong bank-bank perdagangan menaikkan suku bunga ke atas

pinjaman-pinjaman yang diberikannya. Oleh karenanya para

pengusaha enggan membuat pinjaman baru dan pelanggan-

pelanggan yang telah membuat pinjaman akan mengembalikan

pinjaman yang dibuat pada masa lalu. Pada akhirnya kegiatan

ekonomi negara akan menurun.

c) Mengubah Tingkat Cadangan Minimum

Kesuksesan kedua jenis kebijakan moneter diatas sangat

bergantung bank apakah mempunyai kelebihan cadangan atau

tidak. Apabila kelebihan cadangan terdapat dalam kebanyakan

bank perdagangan, kedua tindakan ini tidak dapat digunakan untuk

membuat perubahan-perubahan dalam penawaran uang. Dengan

adanya kelebihan cadangan, kebijakan pasar terbuka dan

mengubah suku diskonto tidak mewujudkan efek yang diharapkan.

Apabila kelebihan cadangan banyak terdapat di bank-bank

Page 56: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

41

perdagangan, di dalam mempengaruhi penawaran uang, langkah

bank central yang paling efektif adalah dengan mengubah tingkat

cadangan minimum.

c. Kebijakan Moneter Menurut Rasulullah

Menurut Karim dalam Fordebi (2016) pada masa kepemimpinan

Rasulullah sudah dikenal apa yang disebut sekarang ini sebagai

kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Sama halnya dengan apa yang

negara lakukan pada masa kini, Rasulullah menerapkan kebijakan

fiskal dengan membangun infrastruktur-infrastruktur untuk

kepentingan rakyatnya. Rasulullah juga melakukan ekspor-impor

dengan berdagang serta menerapkan kebijakan moneter untuk menjaga

kestabilan mata uang (dinar dan dirham) tanpa menggunakan

instrumen yang berbau riba atau bunga. Berikut beberapa penjelasan

kebijakan moneter menurut Islam:

1) Tidak menggunakan instrumen suku bunga

2) Sistem ekonomi yang berlaku adalah sistem ekonomi dagang

3) Dinar dan dirham sebagai mata uang utama

4) Sistem devisa bebas

5) Permintaan uang hanya untuk bertransaksi dan berjaga-jaga

6) Melarang menimbun uang dan barang

7) Melarang perdagangan gelap

8) Segala bentuk transaksi harus dilakukan secara langsung

9) Melarang riba

Page 57: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

42

10) Mempercepat perputaran uang dan pembangunan ekonomi untuk

menjaga stabilitas dan peningkatan pertumbuhan ekonomi.

d. Nilai Tukar dan Perekonomian

Nilai tukar suatu mata uang yang didefinisikan sebagai harga

relatif dari suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Ada tiga

sistem nilai tukar, yaitu : (1) fixed exchange rate atau sistem nilai tukar

tetap; (2) managed floating exchange rate atau sistem nilai tukar

mengambang terkendali; dan (3) floating exchange rate atau sistem

nilai tukar mengambang (Bank Indonesia, 2015).

Menurut Warjiyo dan Juhro (2016) ada dua dimensi yang sangat

berbeda dari teori dan kebijakan moneter dalam ekonomi terbuka dan

ekonomi tertutup. Pertama, adanya pengaruh lalu lintas devisa dari

dari aktivitas perdagangan dan investasi internasional yang nampak

pada neraca pembayaran. Lalu lintas tersebut akan mempengaruhi

jumlah uang beredar di dalam negeri yang selanjutnya akan

ditransimisikan pada perkembangan variabel moneter maupun sektor

riil. Kedua, adanya pengaruh nilai tukar baik karena faktor luar negeri

maupun faktor domestik. Perkembangan nilai tukar akan berdampak

akan berdampak pada harga relatif barang dan asset finansial sehingga

mempengaruhi keputusan pelaku ekonomi dalam berbagai kegiatan

ekonominya. Oleh karena itu, perkembangan lalu lintas devisa dan

nilai tukar tersebut perlu terus dipantau dan menjadi pertimbangan

penting bagi bank sentral dalam perumusan kebijakan moneternya.

Page 58: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

43

e. Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar

Menurut Later dalam Warjiyo dan Juhro (2016) sejumlah faktor

dipertimbangkan untuk menentukkan sistem nilai tukar yang sesuai

dengan kondisi ekonomi dan keuangan negara yang bersangkutan.

Faktor-faktor tersebut antara lain: (1) ukuran relatif ekonomi negara

yang bersangkutan terhadap negara lain (2) integrasi perdagangan

dengan suatu negara atau kelompok negara yang lain (3) fleksibilitas

struktur ekonomi negara yang bersangkutan (4) mobilitas faktor

produksi seperti tenaga kerja dan modal (5) kemampuan untuk

mengabsorpsi atau menghadapi kejutan ekonomi baik dari internal

maupun eksternal (6) homogenitas ekonomi yang bersangkutan dengan

ekonomi negara atau kelompok negara yang lain (7) ketersediaan

sumber pembiayaan asing kesulitan dalam hal neraca pembayaran (8)

ketersediaan kebijakan moneter yang secara kolektif dapat mendukung

kestabilan sistem nilai tukar (9) kredibilitas dari nilai tukar yang

dipergunakan sebagai jangkar atau patokan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk negara yang

ukuran ekonominya relatif kecil dan berdasarkan faktor-faktor

tersebut, maka sistem nilai tukar tetap dapat dipertimbangkan. Sistem

ini menjadi semakin tepat bagi negara yang menpunyai pengalaman

inflasi yang tinggi dan kredibilitas bank sentral dalam menjaga

kestabilan harga yang masih rendah. penerapan sistem nilai tukar tetap

pada kondisi ekonomi seperti ini dapat membantu negara yang

Page 59: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

44

bersangkutan menurunkan inflasinya ke arah inflasi negara atau

kelompok negara yang dipergunakan sebagai patokan penetapan nilai

tukar. Namun, perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan juga

akan mengikuti perkembangan ekonomi negara lain dengan fluktuasi

output dan pengangguran yang lebih tinggi, sementara itu kemampuan

kebijakan moneter untuk mencapai tujuan ekonomi domestik akan

hilang.

f. Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar di Indonesia

Penentuan sistem nilai tukar selain dipengaruhi oleh kondisi

ekonomi dan keuangan negara, juga mempertimbangkan implikasinya

pada penerapan strategi kebijakan moneter dan pengelolaan lalu lintas

devisa atau arus modal asing. Seperti konsep trilema kebijakan

moneter dalam perekonomian terbuka, yaitu dalam kondisi suatu

negara menerapkan sistem nilai tukar tetap, maka akan terjadi aliran

dana luar negeri masuk maupun keluar yang kemudian dapat

mempengaruhi efektivitas kebijakan moneter, dan sebaliknya untuk

sistem nilai tukar yang masih mengambang. Sementara itu, apabila

diterapkan sistem devisa terkontrol, maka mobilitas aliran dana dari

dan ke luar negeri cenderung berkurang sehingga dapat mendukung

pelaksanaan kebijakan moneter yang lebih efektif, begitu juga

sebaliknya untuk sistem devisa bebas. Trilema kebijakan moneter

tersebut juga berimplikasi bahwa efektivitas pelaksanaan kebijakan

moneter sangat tergantung pada sistem nilai tukar dan sistem devisa

Page 60: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

45

yang dipilih. Untuk itu, kebijakan nilai tukar di Indonesia selain

ditujukan untuk mendukung kesinambungan pelaksanaan

pembangunan ekonomi juga diarahkan untuk mendukung efektivitas

pelaksanaan kebijakan moneter (Warjiyo dan Juhro, 2016)

Penerapan sistem nilai tukar di Indonesia diatur dalam UU No. 24

Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar. Sesuai

dengan undang-undang tersebut, sistem nilai tukar di Indonesia

ditetapkan oleh Pemerintah setelah mempertimbangkan rekomendasi

yang disampaikan oleh Bank Indonesia. Hal ini mengingat perubahan

sistem nilai tukar akan berdampak sangat luas, tidak hanya terhadap

kegiatan dibidang moneter dan sektor keuangan tetapi juga pada

kegiatan ekonomi riil baik konsumsi, investasi, maupun perdagangan

luar negeri. Oleh karena itu, perubahan pada sistem nilai tukar harus

melalui pemikiran dan penelitian yang matang, dengan

mempertimbangkan berbagai aspek baik ekonomi, politik, maupun

sosial (Warjiyo dan Juhro, 2016).

Adapun pelaksanaan kebijakan nilai tukar oleh Bank Indonesia

yang diatur dalam UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UU No. 6

Tahun 2009. Dalam pasal 12 Bank Indonesia melaksanakan kebijakan

nilai tukar sesuai dengan sistem nilai tukar yang dianut, antara lain:

1. Dalam sistem nilai tukar tetap berupa devaluasi atau revaluasi

terhadap mata uang asing;

Page 61: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

46

2. Dalam sistem nilai tukar mengambang berupa intervensi pasar;

3. Dalam sistem nilai tukar mengambang terkendali berupa penetapan

nilai tukar harian serta lebar pita intervensi.

5. ZIS (Zakat Infaq Sedekah)

a. Pengertian Zakat

Menurut Chaudhry dalam Fordebi (2016) zakat dapat diartikan

sebagai pungutan wajib, atau semacam pajak yang dipungut dari kaum

Muslim yang didistribusikan kepada kaum miskin atau dibelanjakan

oleh negara untuk mewujudkan kesejahteraan kaum miskin dan

mereka yang tak berpenghasilan. Zakat sudah secara jelas diatur oleh

Al-Qur‘an, Allah berfirman:

Artinya:“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat

itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk

mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi

mereka dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS At-

Taubah: 103).

Zakat dan sedekah merupakan dua nama yang berbeda, namun

dengan konsep yang hampir sama. Menurut Qardhawi dalam Fordebi

(2016) menyatakan bahwa konsep zakat dan sedekah sama namun

hanya berbeda nama saja. Sedekah sama dengan zakat yaitu memungut

sebagian pendapatan seseorang yang diperuntukkan bagi kaum yang

Page 62: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

47

tidak mampu dan hanya berbeda dalam penyebutan nama. Zakat

sendiri memiliki perbedaan yang mendasar dibandingkan dengan

pajak. Perbedaan ini mendorong penelitian lebih lanjut mengenai

penerapan zakat sebagai pajak ataupun mengurangi pajak terutama

pada negara dengan penduduk mayoritas umat Muslim.

Menurut Razak (1973) adapun orang-orang yang berhak menerima

adalah mereka yang telah ditetapkan Allah dalam QS At-taubah ayat

60 sebagai berikut:

Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-

orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para

mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-

orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang

sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan

Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Keterangan ayat tersebut yaitu sebagai berikut:

1) Golongan fakir (fuqara) yang terlantar dalam kehidupan karena

ketiadaan alat dan syarat-syaratnya.

2) Golongan miskin yaitu orang-orang yang tidak mempunyai apa-

apa.

3) Golongan pengurus atau pegawai zakat yang bekerja untuk

mengatur pengumpulan dan pembagian zakat.

Page 63: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

48

4) Golongan orang-orang yang dihibur hatinya (muallafati

quluubuhum) yang memerlukan bantuan keuangan untuk

mendekatkan hatinya kepada Islam.

5) Golongan riqab, untuk pembebasan dan kemerdekaan bagi masing-

masing diri atau individu, atau bagi suatu golongan atau suatu

bangsa.

6) Golongan orang-orang yang terikat hutang yang tidak

menyanggupi untuk membebaskan dirinya dari hutang itu.

7) Golongan Fii Sabilillah untuk segala kepentingan umum. Jihad dan

dakwah Islam, baik bersifat individu maupun secara kolektif, atau

untuk segala kepentingan pembangunan dalam masyarakat dan

negara.

8) Golongan orang-orang yang terlantar dalam perjalanan sebagai

musafir (ibnu sabil) yang memerlukan bantuan perongkosan untuk

kehidupan dan kediamannya dan tak pulang ke daerah asalnya.

b. Pengertian Infaq

Berdasarkan Undang-undang RI nomor 23 tahun 2011 tentang

pengelolaan zakat, di pasal 1 ayat 3 terdapat pengertian infaq. Infaq

adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha diluar

zakat untuk kemaslahatan umat. Zakat dan infaq adalah tumpukan

harta yang dikumpulkan dari para muzaki (wajib zakat) dan dermawan,

yang akan dibagikan dan disalurkan kembali (Hasan, 2006).

Page 64: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

49

Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu

harta untuk kepentingan sesuatu. Infaq menurut terminologi syariat,

infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan atau

penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan. Infaq

dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan

maupun tidak (Hafidhuddin, 2002).

Infaq mempunyai manfaat yang sangat besar untuk mustahiq.

Allah menganjurkan seseorang yang mempunyai kelebihan harta untuk

menginfaqkan hartanya dijalan Allah. Hal ini tercantum dalam QS. Al

Baqarah ayat 195:

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan, dan

berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

yang berbuat baik”.

Berbeda dengan zakat, infaq dalam arti luas merupakan

pembelanjaan yang bersifat sukarela untuk memenuhi anjuran Allah

agar memperoleh keridhoan-Nya. Infaq juga tergolong al-birr yakni

kebajikan yang luhur sebagaimana dalam QS Al Baqarah ayat 177.

Sebagai pembelanjaan sukarela, infaq sangat dekat dengan konsep al-

Barakah yang berarti nilai tambah, sebagaimana dalam QS. Al-A‘raf

ayat 96 dan QS Hud ayat 73. Konsep ini menjanjikan kesuksesan dan

keberuntungan di masa mendatang, baik di dunia maupun di akhirat

(Rosmini, 2016).

Page 65: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

50

c. Pengertian Sedekah

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2011 tentang pengelolaan zakat pasal 1 ayat 4, sedekah adalah harta

atau nonharta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha diluar

zakat untuk kemaslahatan umat. Sedekah berasal dari kata shadaqa

yang berarti benar. Maksudnya orang yang suka bersedekah adalah

orang yang benar pengakuan imannya. Menurut terminologi syariat,

pengertian sedekah sama dengan pengertian infaq, termasuk juga

hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, jika infaq berkaitan

dengan materi, sedangkan sedekah memiliki arti lebih luas,

menyangkut hal yang bersifat nonmateriil (Hafidhuddin, 2002).

Menurut Qordawi dalam Ryandono (2008) mengatakan ―sedekah

itu adalah zakat dan zakat itu adalah sedekah‖ berbeda nama tetapi

memiliki arti yang sama. Sedekah secara hukumnya dapat dibedakan

menjadi dua yaitu, sedekah wajib dan sedekah tidak wajib. Sedekah

wajib dikategorikan zakat sedangkan sedekah yang tidak wajib

dikategorikan infaq. Zakat wajib dikeluarkan apabila telah mencapai

nisab, telah dimiliki selama setahun, besarnya telah ditentukan dan

syarat lainnya telah terpenuhi. Apabila syarat-syarat zakat tersebut

telah terpenuhi maka jika tidak ditunaikan maka pemilik harta tersebut

telah melanggar perintah Allah SWT, sedangkan infaq boleh

dikeluarkan secara sukarela baik harta tersebut belum atau telah

mencapai syarat-syarat untuk berzakat. Dengan demikian, orang yang

Page 66: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

51

berzakat itu sebenarnya belum memberikan hartanya melainkan hanya

menunaikan kewajiban atas hartanya, sedangkan yang dikategorikan

memberikan hartanya (bersedekah) adalah orang yang berinfaq, karena

dalam setiap harta yang dimiliki oleh seseorang itu ada hak bagi orang

yang miskin dan orang tidak beruntung dalam perekonomian, seperti

disebutkan dalam QS. Adz-Dzariyat:19 sebagai berikut:

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang

meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian”.

Menurut Quthb (2004) ayat tersebut menjelaskan bahwa, mereka

menetapkan bagian tertentu bagi peminta-minta kemudian diberi. Juga

bagian tertentu bagi siapa yang diam dan malu. Mereka menetapkan

bagian tertentu sebagai hak yang wajib dibayarkan dari hartanya.

Mereka menetapkan hak yang tiada batasnya itu secara sukarela. Jika

zakat ada nisabnya, infaq dan sedekah tidak mengenal nisab. Jika zakat

hars diberikan kepada mustahiq tertentu (8 asnaf), maka infaq dan

sedekah boleh diberikan kepada siapapun juga, misalnya untuk kedua

orang tua atau anak yatim. Lebih singkatnya dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

Page 67: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

52

Tabel 2.2

Persamaan dan Perbedaan Zakat Infaq dan Sedekah

Definisi Hukum Waktu Bentuk

Zakat

Hak yang

wajib dalam

waktu

tertentu

untuk

golongan

tertentu

Wajib

apabila telah

mencapai

nisab

Ada batasan

dan

musiman

(haul)

Berupa

materi

Infaq

Menafkahkan

sesuatu

kepada orang

lain dengan

ikhlas karena

Allah semata

Wajib dan

sunnah

Terus

menerus

tanpa ada

batasan

Berupa

materi

Sedekah

Menafkahkan

sesuatu

kepada orang

lain dengan

ikhlas karena

Allah semata.

Sunnah Terus

menerus

tanpa ada

batasan

Berupa

materi dan

non materi

Sumber : Penelitian Terdahulu

C. Kerangka Penelitian

Dalam rangka memudahkan pemahaman mengenai masalah yang

dibahas dalam penelitian sehingga dapat dikembangkan dan diuji

kebenarannya, maka diperlukan adanya kerangka penelitian yang dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 68: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

53

H1

H2

H3

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

Maka penelitian diatas dapat dibuat persamaan matematis sebagai berikut:

Y=β0+β1X1+β2X2+β3X3+Ɛ

Y = Pertumbuhan Ekonomi

β0 = Konstanta

X1 = Investasi

X2 = Kebijakan Moneter

X3 = Zakat Infaq Sedekah

β1 = Koefisien Investasi

β2 = Koefisien Kebijakan Moneter

INVESTASI (X1)

(Reksadana)

KEBIJAKAN

MONETER (X2)

(Nilai Tukar

Rupiah)

ZAKAT, INFAQ,

SEDEKAH (X3)

PERTUMBUHAN

EKONOMI (Y)

(PDB)

Page 69: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

54

β3 = Koefisien Zakat Infaq Sedekah

Ɛ = Standar eror

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis dikatakan sementara karena jawaban

yang diberikan baru berdasarkan pada teori (Sugiyono, 2009). Dari

penjelasan tersebut diperoleh hipotesis sebagai berikut:

1. Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Teori ekonomi mengartikan atau mendefinisikan investasi sebagai

pengeluaran untuk membeli barang modal dan peralatan-peralatan

produksi dengan tujuan untuk menambah produksi barang dan jasa di

masa depan. Dengan kata lain, investasi juga dapat berarti kegiatan

perbelanjaan untuk meningkatkan kapasitas memproduksi suatu

perekonomian (Tambunan, 2016).

Secara teoritis, tingkat pertumbuhan ekonomi berkorelasi positif

dengan investasi seperti yang dinyatakan salah satunya oleh Keynes

agar pemerintah meningkatkan pengeluaran karena memandang

pemerintah sebagai agen independen yang mampu menstimulasi

perekonomian melalui kerja publik seperti pada masa resesi kenaikan

pengeluaran pemerintah (G) akan mendorong konsumsi (C) dan

investasi (I) sehingga dapat menaikkan pendapatan nasional (Y)

(Sulistiawati: 2012)

Page 70: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

55

Dalam sebuah penelitian terdahulu oleh Putri (2014) hasil

penelitian menunjukkan hasil investasi, pengeluaran modal, tenaga

kerja, dan infrastruktur berpengaruh positif secara signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis

pertama (H1) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H1 = Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi.

2. Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Taylor dalam Natsir (2014) bahwa kebijakan moneter

merupakan upaya atau tindakan Bank Sentral dalam mempengaruhi

perkembangan moneter (jumlah uang beredar, suku bunga, kredit, dan

nilai tukar) untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu meliputi:

pertumbuhan ekonomi, stabilitas mata uang dan keseimbangan

eksernal serta perluasan kesempatan kerja.

Menurut Sudirman (2013) sesuai dengan kondisi perekonomian di

Indonesia yang kegiatannya bertumpu salah satunya pada aset

keuangan kredit perbankan, maka pemerintah perlu melaksanakan

kebijakan moneter salah satunya melalui pengelolaan atau pengaturan

sistem kredit perbankan secara dinamis yang sesuai dengan kebutuhan

dan kondisi struktur potensi ekonomi masyarakat daerah (resource

base) yang akan digerakkan. Kebijakan moneter ditetapkan oleh Bank

Indonesia agar tujuan antara intermediate target berupa penentuan

Page 71: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

56

indikator ekonomi dapat tercapai sehingga tujuan pembangunan

ekonomi dapat diwujudkan.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Setiawan (2009)

dengan hasil penelitian suku bunga, jumlah uang beredar dan nilai

tukar rupiah terhadap USD secara signifikan mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis

yang kedua (H2) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H2 = Kebijakan Moneter berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

3. Pengaruh Zakat Infaq Sedekah (ZIS) terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Hasan (2006) zakat dan infaq adalah tumpukan harta yang

dikumpulkan dari para muzaki (wajib zakat) dan dermawan, yang akan

dibagikan dan disalurkan kembali. Sedangkan menurut Qordawi dalam

Ryandono (2008) mengatakan ―sedekah itu adalah zakat dan zakat itu

adalah sedekah‖ berbeda nama tetapi arti sama. Menurut terminologi

syariat, pengertian sedekah sama dengan pengertian infaq, termasuk

juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, jika infaq

berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut

hal yang bersifat nonmaterial.

Menurut Ryandono (2008) penyaluran dana ZIS merupakan salah

satu pendorong pertumbuhan ekonomi karena dalam Islam diwajibkan

untuk mengeluarkan zakat yang memiliki fungsi untuk memaksa

Page 72: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

57

seseorang untuk menjadikan hartanya agar senantiasa produktif yang

kemudian hasilnya dapat meningkatkan output (perkembangan dan

pertumbuhan ekonomi), penyerapan tenaga kerja, pendapatan,

kesejahteraan masyarakat dan lain sebagainya.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2016)

didapatkan hasil bahwa dana zakat infaq shodaqoh berpengaruh positif

dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia serta dana

ZIS dan inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia periode 2011-2015. Berdasarkan

uraian tersebut, maka hipotesis yang ketiga (H3) yang diajukan adalah

sebagai berikut:

H3 = Zakat Infaq Sedekah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Page 73: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

58

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif. Data kuantitatif adalah data berbentuk angka atau bilangan.

Data kuantitatif juga disebut dengan data numerik. Data kuantitatif

umumnya dapat dilakukan operasi-operasi matematika (Harinaldi, 2005).

Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Menurut

Kuncoro dalam Wicaksono (2013) data sekunder adalah data yang telah

dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada

masyarakat pengguna data. Dalam penelitian ini data sekunder yang

dipakai adalah data time series yang dilakukan di Indonesia periode tahun

2013-2018. Data yang diperlukan adalah:

1. Data bulanan reksadana konvensional sebagai indikator variabel

investasi di Indonesia tahun 2013-2018.

2. Data bulanan nilai tukar rupiah sebagai indikator variabel kebijakan

moneter di Indonesia tahun 2013-2018.

3. Data bulanan jumlah penerimaan dana ZIS (Zakat Infaq Sedekah) di

Indonesia tahun 2013-2018.

4. Data triwulanan Produk Domestik Bruto (PDB) atas harga konstan

sebagai indikator variabel pertumbuhan ekonomi yang diinterpolasi

menjadi data bulanan tahun 2013-2018.

Adapun sumber data tersebut diperoleh dari:

Page 74: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

59

1. Data reksadana di Indonesia tahun 2013-2018, yaitu dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) dalam terbitan ―Data dan Statistik Pasar Modal‖.

2. Data nilai tukar rupiah di Indonesia tahun 2013-2018, yaitu dari Bank

Indonesia (BI) dalam terbitan ―Laporan Kebijakan Moneter‖.

3. Data jumlah penyaluran dana zakat, infaq, dan sedekah di Indonesia

tahun 2013-2018, yaitu dari BAZNAS dalam terbitan ―Laporan Posisi

Keuangan‖

4. Data Produk Domestik Bruto (PDB) atas harga konstan tahun 2013-

2018, yaitu dari Badan Pusat Statistik dalam terbitan ―PDB atas harga

konstan‖

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder dan tidak terdapat

tempat penelitian, sehingga peneliti hanya mengambil objek

penelitiannya saja. Data-data tersebut diperoleh dari website resmi

BPS, OJK, BI, dan BAZNAS Pusat. Dalam penelitian ini, Indonesia

menjadi objek penelitian yang akan dilakukan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2018 sampai dengan

bulan Juni 2019.

Page 75: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

60

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Anshori dan Iswati (2009) populasi adalah sebuah obyek

penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data reksadana, nilai tukar rupiah, ZIS, dan Produk Domestik Bruto

dalam kurun waktu enam tahun, yaitu tahun 2013-2018. Seluruh data

yang digunakan berupa data bulanan, maka populasinya berjumlah 72

pengamatan.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi

besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi.

Berdasarkan sifat datanya maka dalam menentukkan jumlah

sampel yang akan digunakan, penelitian ini menggunakan teknik

sampel jenuh atau juga sering disebut dengan sampel sensus. Sampling

jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian

Page 76: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

61

ini adalah semua data reksadana konvensional, nilai tukar rupiah, zakat

infaq sedekah, dan produk domestik bruto dari tahun 2013-2018.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi dokumenter.

Menurut Sukmadinata (2009) studi dokumenter (documentary study)

merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun

elektronik. Data yang diperoleh tersebut merupakan data-data dari literatur

yang berkaitan baik berupa dokumen, artikel, catatan-catatan, laporan

keuangan, maupun arsip. Data tersebut kemudian disusun dan diolah

sesuai dengan kepentingan dan tujuan penelitian. Untuk tujuan penelitian

ini data yang dibutuhkan antara lain bersumber dari:

1. Investasi

Data reksadana konvensional dari tahun 2013-2018 diambil dari OJK

(Otoritas Jasa Keuangan) Indonesia di laman www.ojk.go.id.

2. Kebijakan Moneter

Data nilai tukar rupiah dari tahun 2013-2018 diambil dari BI (Bank

Indonesia) di laman www.bi.go.id.

3. Zakat Infaq Sedekah

Data jumlah penerimaan zakat infaq sedekah dari tahun 2013-2018

diambil dari BAZNAS Indoneesia di laman www.baznas.go.id

4. Pertumbuhan Ekonomi

Page 77: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

62

Data Produk Domestik Bruto dari tahun 2013-2018 diambil dari BPS

(Badan Pusat Statistik) di laman www.bps.go.id

E. Definisi Konsep dan Operasional

Menurut Bawono (2006), definisi operasional adalah penjelasan

mengenai definisi variabel-variabel yang akan digunakan, baik variabel

dependen maupun variabel independen. Sedangkan menurut Sugiyono

(2016) kata ―variabel‖ hanya ada pada penelitian kuantitatif, karena

penelitian kuantitatif berpandangan bahwa suatu gejala dapat

diklarifikasikan menjadi variabel-variabel. Pada dasarnya variabel

penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apasaja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut yang kemudian ditarik kesimpulannya. Berikut penjelasan dari

kedua variabel berikut:

1. Variabel Independen

Variabel independen atau biasa disebut dengan variabel bebas.

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat) (Sugiyono: 2013). Variabel independen dalam penelitian ini

yaitu:

a. Investasi (X1)

Menurut Tendelilin dalam Ryandono (2009) mendefinisikan

investasi sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

Page 78: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

63

lain yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh

keuntungan di masa yang akan datang.

Investasi memainkan peran penting dalam menggerakkan

kehidupan ekonomi bangsa, karena pembentukan modal

memperbesar kapasitas produksi, menaikkan pendapatan nasional

maupun menciptakan lapangan kerja baru, dalam hal ini akan

semakin memperluas kesempatan kerja (Todaro, 2000). Dalam

penelitian ini variabel investasi menggunakan indikator reksadana

konvensional yang diukur menggunakan Nilai Aktiva Bersih

(NAB) atau Net Asset Value (NAV) (Rodoni, 2009):

NAVt = (MVAt – LIABt/NSOt)

Keterangan:

NAVt = Nilai Aktiva Bersih pada periode t

MVAt = Total Nilai Pasar Aktiva pada periode t

LIABt = Total Kewajiban Reksadana pada periode t

NSOt = Jumlah unit penyertaan beredar pada periode t

b. Kebijakan Moneter (X2)

Menurut Taylor kebijakan moneter merupakan upaya atau

tindakan Bank Sentral dalam mempengaruhi perkembangan

moneter (jumlah uang beredar, suku bunga, kredit, dan nilai tukar)

untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu meliputi: pertumbuhan

Page 79: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

64

ekonomi, stabilitas mata uang dan keseimbangan eksernal serta

perluasan kesempatan kerja (Natsir, 2014). Dalam penelitian ini

variabel kebijakan moneter menggunakan indikator nilai tukar

rupiah. Berikut salah satu penghitungan nilai tukar menggunakan

formulasi Bilateral Exchange Rate sehingga dapat dicontohkan

nilai suatu mata uang dinyatakan dalam mata uang Negara lain. 1

USD = Rp 9800 atau Rp = USD 0,000102 (Bank Indonesia, 2017) :

Et = 1

et

Dimana Et adalah nilai suatu unit mata uang domestic yang

dinyatakan dalam mata uang Negara lain.

c. ZIS (Zakat Infaq Sedekah) (X3)

Menurut Hasan (2006) zakat dan infaq adalah tumpukan harta

yang dikumpulkan dari para muzaki (wajib zakat) dan dermawan,

yang akan dibagikan dan disalurkan kembali. Sedangkan menurut

Qordawi dalam Ryandono (2008) mengatakan ―sedekah itu adalah

zakat dan zakat itu adalah sedekah‖ berbeda nama tetapi arti sama.

Menurut terminologi syariat, pengertian sedekah sama dengan

pengertian infaq, termasuk juga hukum dan ketentuan-

ketentuannya. Hanya saja, jika infaq berkaitan dengan materi,

sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang bersifat

nonmaterial. Dalam penelitian ini data zakat infaq sedekah di

formulasikan sebagai berikut (BAZNAS, 2018):

Page 80: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

65

Jumlah Penyaluran ZIS = Penyaluran (sosial + pendidikan +

kesehatan + ekonomi + keagamaan).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2013). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

Pertumbuhan Ekonomi (Y) di Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan kenaikan output yang

dihasilkan suatu negara. Suatu perekonomian tumbuh jika jumlah

produk barang dan jasa meningkat. Pertumbuhan output ini tercermin

dalam nilai Produk Domestik Bruto. Nilai PDB yang digunakan dalam

mengukur persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara. PDB

mengalami perubahan yang menunjukkan jumlah kualitas barang dan

jasa yang dihasilkan selama periode tertentu (Sukirno, 2011). Indikator

pertumbuhan ekonomi yaitu akumulasi modal, pertumbuhan

penduduk, kemajuan teknologi, dan sumber daya institusi (Arsyad,

2015). Dengan indikator PDB, pertumbuhan ekonomi dapat dihitung

menggunakan formulasi sebagai berikut (Putra, 2010):

R(t-1, t) = (PDBt - PDBt-1)/PDBt-1 x 100%

Ket:

r t-1 = Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

PDBt = Produk Domestik Bruto tahun yang dihitung

Page 81: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

66

PDB (t-1) = Produk Domestik Bruto tahun sebelumnya.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data deret waktu

(time series). Data time series adalah data yang dikumpulkan dan diamati

atas rentang waktu tertentu (Tanjung dan Devi, 2013). Data time series

dapat berupa data harian, mingguan, bulanan, triwulan, ataupun tahunan.

Dalam penelitian ini data time series yang digunakan adalah data bulanan

yang diambil dari website resmi BPS, OJK, BI, dan BAZNAS.

Dalam penelitian ini, alat bantu statistik yang digunakan untuk

mengolah data adalah E-views 9. Analisis kuantitatif yang dilakukan

dalam penelitian ini dibantu dengan alat bantu statistik, yaitu analisis

regresi linear berganda. Regresi linier berganda dilakukan untuk melihat

sejauh mana variabe independent (variabel bebas) mempengaruhi variabel

dependen (variabel terikat).

G. Uji Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dan uji instrumen

penelitian menggunakan uji stasioneritas. Sebuah data dikatakan stasioner

jika memenuhi asumsi bahwa rata-rata dan variansinya konstan sepanjang

waktu serta kovarian antar dua data runtut waktu tergantung pada

kelambanan antara dua periode tersebut. Pengambilan keputusan pada uji

stasioneritas ialah jika nilai profitabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka

data tersebut bersifat stasioner (Winarno, 2015).

Page 82: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

67

H. Alat Analisis

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif akan memberikan sebuah interpretasi deskripsi

suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

varian nilai maksimum, nilai minimum, sum, range, kurtosis, dan

skewness (Ghozali, 2016).

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Ghozali (2013) regresi linier berganda untuk mengetahui

pengaruh variabel independen yang berjumlah lebih dari satu terhadap

variabel dependennya. Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui

ada atau tidaknya hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen sekaligus untuk mengetahui besaran dan arah tanda

variabel-variabel independen. Analisis regresi linier berganda dalam

penelitian ini menggunakan E-views dengan persamaan regresi:

Y = βO+β1X1 + β2X2 + β3X3 +Ɛ

Keterangan :

Y = Variabel Dependen (Pertumbuhan Ekonomi)

β = Koefisien

X1 = Variabel Independen (Investasi)

X2 = Variabel Independen (Kebijakan Moneter)

X3 = Variabel Independen (ZIS)

Ɛ = error/ galat/ residual

Page 83: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

68

3. Uji Asumsi Klasik

Menurut Bawono (2006) dalam analisis regresi, uji asumsi klasik

merupakan tahapan yang penting dilakukan. Apabila tidak terdapat

gejala asumsi klasik diharapkan dapat menghasilkan model regresi

yang handal sesuai kaidah BLUE (Best Linear Unbiased Estimator),

yang menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai

penaksir. Uji asumsi klasik sendiri terdiri dari empat jenis, antara lain:

a. Uji Normalitas

Menurut Santosa dalam Asnawi dan Masyhuri (2009) uji

normalitas adalah pengujian dalam sebuah model regresi, variabel

dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai

distribuasi normal atau tidak. Model yang baik adalah distribusi

data normal atau mendekati normal. Tujuan dari uji normalitas ini

untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribuasi

normal atau tidak. Untuk melihat bahwa data tersebut terdistribusi

normal atau tidak dapat diuji menggunakan uji Jarque-Bera (J-B).

Jika nilai dari J-B tidak signifikan atau lebih kecil dari 2 maka data

terdistribusi normal, atau dengan melihat nilai probability nya, jika

probilitas lebih besar dari 5% bila menggunakan tingkat

signifikansi ini maka data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut (Ghozali 2006) Uji Multikolinieritas digunakan

untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya

Page 84: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

69

korelasi antar variabel independen. Masalah multikolinieritas yang

serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter

estimasi (Bawono, 2006). Indikasi multikolinieritas ditunjukkan

dengan berbagai informasi berikut (Winarno, 2015):

1) Nilai R2 tinggi, tetapi variabel independen banyak yang tidak

signifikan.

2) Dengan menghitung koefisien antar variabel independen.

Apabila koefisien rendah, maka terjadi multikolinieritas.

3) Dengan melakukan regresi auxiliary. Regresi jenis ini dapat

digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih

variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi satu

variabel independen yang lain.

Uji multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan

metode auxiliary regresi antar variabel dependen untuk

mendapatkan r2, kemudian dibandingan dengan R

2 persamaan

utama (Bawono, 2006).

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana komponen ero

berkorelasi dengan dirinya sendiri menurut urutan waktu (untuk

model data time series) atau urutan ruang (untuk model data cross

section) (Bawono dan Shina, 2018). Tujuan dari autokorelasi

adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi dalam variabel

pengganggu pada suatu periode dengan periode yang sebelumnya.

Page 85: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

70

Untuk data time series autokorelasi sering terjadi, akan

tetapi untuk data sampelnya cross section jarang terjadi karena

variabel pengganggu satu berbeda dengan yang lain. Mendeteksi

gejala autokorelasi dapat dilakukan melalui identifikasi nilai

Durbin- Watson (DW test) dengan kriteria du< dw< 4-du

(Bawono, 2006).

d. Uji Heteroskidastisitas

Bawono dan Shina (2018) regresi linier sederhana

mensyaratkan pemenuhan asumsi homokedastisitas (homogenitas

varian), yaitu varian dari residual (eror) bersifat konstan.

Berkebalikan dengan homokedastisitas, kondisi dimana variansi

dari residual (eror) tidak bersifat konstan disebut sebagai

heteroskedastisitas. Cara mengetahui ada atau tidaknya gejala

heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan pengujian

dengan uji glejser. Jika signifikansi dari nilai probabilitas lebih

kecil dari 0.05 maka model tersebut mengandung

heteroskedastisitas, dan apabila signifikansi dari nilai probabilitas

lebih besar dari 0.05 maka model tersebut tidak mengandung

heteroskedastisitas.

4. Uji Hipotesis

a. Uji T (Uji Secara Parsial)

Uji t atau pengujian individu ini digunakan untuk melihat

tingkat signifikan variabel independen yang mempengaruhi

Page 86: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

71

variabel dependen secara individu. Adapun pengambilan

keputusannya dalam pengujian ini adalah sebagai berikut (Bawono,

2006):

1) Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima, artinya tidak ada

pengaruh yang signifikan.

2) Jika t hitung ≥ t tabel maka H0 ditolak, yang artinya ada

pengaruh yang signifikan.

3) Selain membandingkan t hitung dengan t tabel agar dapat

menentukkan H0 diterima atau ditolak, juga dapat melihat nilai

signifikansinya apakah kurang atau lebih dari 5%.

b. Uji F (Uji Secara Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah model regresi

yang dihasilkan cocok atau variabel-variabel independen secara

serentak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (Bawono

dan Shina, 2018). Signifikansi model regresi yang secara simultan

diuji dengan melihat nilai signifikansi (sig). Nilai signifikansi (sig)

apabila nilai dibawah 0,05 maka variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen. Dengan pengambilan keputusan

sebagai berikut:

1) Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, dan

begitupun sebaliknya.

2) Jika p < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, dan begitu juga

sebaliknya.

Page 87: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

72

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui

seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi

variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi

berarti semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai

koefisien determinasi berarti semakin semakin kecil kemampuan

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen atau

sangat terbatas. Nilai koefisien determinasi ditunjukkan dengan

nilai adjusted R Square bukan R Square dari model regresi karena

R Square bias terhadap jumlah variabel dependen yang

dimasukkan kedalam model, sedangkan adjusted R Square dapat

naik turun jika suatu variabel independen ditambahkan dalam

model (Ghozali, 2001).

Page 88: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

73

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Statistik Deskriptif

1. Reksadana di Indonesia Tahun 2013-2018

Penelitian ini menggunakan sampel reksadana sebagai indikator

variabel investasi di Indonesia dari tahun 2013-2018.

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Variabel Investasi

Reksadana

Mean 31106793

Median 27277393

Maximum 50749596

Minimum 18593377

Std. Dev. 10753382

Observation 72

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah observasi

sebanyak 72, menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 31106793

dengan besar nilai standar deviasi adalah 10753382 nilai reksadana

maximum (terbesar) 50749596 dan nilai reksadana minimum (terendah)

sebesar 18593377.

2. Nilai Tukar Rupiah di Indonesia Tahun 2013-2018

Penelitian ini menggunakan sampel nilai tukar rupiah sebagai

indikator variabel kebijakan moneter di Indonesia dari tahun 2013-

2018.

Page 89: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

74

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel Kebijakan Moneter

Nilai Tukar Rupiah

Mean 237.1528

Median 137.5

Maximum 1429

Minimum 2

Std. Dev. 276.3762

Observation 72

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah observasi

sebanyak 72, menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 237.1528

dengan besar nilai standar deviasi adalah 276.3762 nilai tukar rupiah

maximum (terbesar) 1429 dan nilai tukar rupiah minimum (terendah)

sebesar 2.

3. Zakat Infaq Sedekah di Indonesia Tahun 2013-2018

Penelitian ini menggunakan sampel zakat infaq dan sedekah di

Indonesia dari tahun 2013-2018.

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Variabel Zakat Infaq Sedekah

Zakat Infaq Sedekah

Mean 588000000000

Median 403000000000

Maximum 3400000000000

Minimum 42900000000

Std. Dev. 502000000000

Observation 72

Page 90: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

75

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah observasi

sebanyak 72, menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 588000000000

dengan besar nilai standar deviasi adalah 502000000000 nilai zakat

infaq sedekah maximum (terbesar) 3400000000000 dan nilai zakat infaq

sedekah minimum (terendah) sebesar 42900000000.

4. Produk Domestik Bruto Tahun 2013-2018

Penelitian ini menggunakan sampel Produk Domestik Bruto (PDB)

sebagai indikator variabel Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia dari

tahun 2013-2018.

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Variabel Pertumbuhan Ekonomi

PDB

Mean 230000000

Median 229000000

Maximum 268000000

Minimum 195000000

Std. Dev. 20301743

Observation 72

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah observasi

sebanyak 72, menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 230000000

dengan besar nilai standar deviasi adalah 20301743 nilai produk

domestik bruto maximum (terbesar) 268000000 dan nilai produk

domestik bruto minimum (terendah) sebesar 195000000.

Page 91: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

76

B. Analisis Data

1. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas yang digunakan adalah uji Unit Root dengan uji

Augmented-Dickey-Fuller (ADF). Hasil uji stasioneritas untuk masing-

masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Stasioneritas

No

Variabel

Probability

Unit Root Test

Keterangan

1

Reksadana (X1)

0.0001

Uji stasioneritas root 2nd

difference

2

Nilai Tukar Rupiah

(X2)

0.0000

Uji stasioneritas root 2nd

difference

3

ZIS (X3)

0.0000

Uji stasioneritas root 2nd

difference

4

PDB (Y)

0.0001

Uji stasioneritas root 2nd

difference

Sumber : Data sekunder yang diolah 2019

Berdasarkan tabel 4.5 data yang diolah menunjukkan output

dengan nilai probability < 0.05. Dengan demikian variabel independen

dan dependen memenuhi ketentuan uji stasioneritas dan layak untuk

dilanjutkan dengan pengujian data lanjutnya.

2. Uji Regresi

Uji regresi baru dapat dilakukan apabila data yang diteliti sudah

bersifat stasioner. Setelah data memenuhi uji stasioneritas, maka harus

Page 92: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

77

dilakukan pemilihan model regresi. Berikut merupakan hasil

spesifikasi model regresi:

Tabel 4.6

Uji Regresi

Dependent Variable: D(Y-2)

Method: Least Squares

Date: 01/10/10 Time: 01:21

Sample (adjusted): 2013M02 2018M12

Included observations: 71 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1424099. 260480.4 5.467200 0.0000

D(X1-2) -0.994127 0.336756 -2.952071 0.0043

D(X2-2) 62.01892 675.6352 0.091794 0.9271

D(X3-2) -2.15E-07 4.45E-07 -0.483631 0.6302 R-squared 0.124050 Mean dependent var 967409.9

Adjusted R-squared 0.084828 S.D. dependent var 1855468. S.E. of regression 1775026. Akaike info criterion 31.67122 Sum squared resid 2.11E+14 Schwarz criterion 31.79869 Log likelihood -1120.328 Hannan-Quinn criter. 31.72191

F-statistic 3.162794 Durbin-Watson stat 0.792931 Prob(F-statistic) 0.030113

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2019

Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian dapat ditulis

sebagai berikut:

Y = 1424099 – 0.994127 X1 + 62.01892 X2 – 0.000000215 X3

Keterangan:

Y : Pertumbuhan Ekonomi

Page 93: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

78

X1 : Investasi

X2 : Kebijakan Moneter

X3 : Zakat Infaq Sedekah

Persamaan model regresi tersebut dapat dijelaskan dibawah ini:

1) Konstanta diperoleh sebesar 1424099

2) Koefisien regresi variabel X1 diperoleh sebesar –0.994127 dengan

arah koefisien negatif.

3) Koefisien regresi variabel X2 diperoleh sebesar 62.01892 dengan

arah koefisien positif.

4) Koefisien regresi variabel X3 diperoleh sebesar –0.000000215

dengan arah koefisien negatif.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-3749998 -2499998 -1249998 3 1250003 2500003

Series: Residuals

Sample 2013M02 2018M12Observations 71

Mean -5.90e-11Median 175523.6Maximum 3337159.Minimum -3649881.Std. Dev. 1736573.Skewness -0.123277Kurtosis 1.879715

Jarque-Bera 3.892654Probability 0.142798

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Page 94: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

79

Dari gambar 4.1 diketahui bahwa nilai probability

persamaan pertama adalah 0.142798. Nilai tersebut menunjukkan

lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas dalam regresi dapat diuji

dengan melakukan regresi auxiliary dengan melihat R2 dari setiap

variabel. Adapun hasil uji auxiliary dapat dilihat pada tabel

dibawah ini, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinieritas

No

R-Squared

R2 Pada Persamaan

utama = 0.124050

Kesimpulan

1 Reksadana =

0.035573

Lebih kecil Tidak terjadi

multikolinieritas

2 Nilai Tukar

Rupiah =

0.046022

Lebih kecil Tidak terjadi

multikolinieritas

3 ZIS = 0.011891 Lebih kecil Tidak terjadi

multikolinieritas

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2019

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan

variabel bebas dengan nilai R2 pada nilai regresi utama. Jadi dapat

disimpulkan bahwa data variabel dalam penelitian ini tidak terdapat

multikolinieritas.

Page 95: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

80

c. Uji Autokorelasi

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 15.03898 Prob. F(3,64) 0.0000

Obs*R-squared 29.35660 Prob. Chi-Square(3) 0.0000

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 01/10/10 Time: 02:09

Sample: 2013M02 2018M12

Included observations: 71

Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -204746.7 208519.5 -0.981907 0.3298

D(X1-2) 0.406913 0.277192 1.467979 0.1470

D(X2-2) 143.5209 531.8295 0.269863 0.7881

D(X3-2) 4.57E-07 3.66E-07 1.250860 0.2155

RESID(-1) 0.719939 0.122752 5.864980 0.0000

RESID(-2) -0.054067 0.150770 -0.358603 0.7211

RESID(-3) -0.149326 0.130297 -1.146042 0.2560 R-squared 0.413473 Mean dependent var -5.90E-11

Adjusted R-squared 0.358486 S.D. dependent var 1736573. S.E. of regression 1390901. Akaike info criterion 31.22219 Sum squared resid 1.24E+14 Schwarz criterion 31.44527 Log likelihood -1101.388 Hannan-Quinn criter. 31.31090

F-statistic 7.519488 Durbin-Watson stat 1.967228 Prob(F-statistic) 0.000004

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2019

Berdasarkan tabel diatas, untuk mendapat uji autokorelasi yang

normal maka nilai regresi harus berada diantara DU dan 4-DU, yang

Page 96: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

81

mana nilai DU = 1.7504 dan DL = 1.5323, 4-DU = 2.2496 dan 4-DL =

2.4677. Pada tabel diatas didapat nilai Durbin Watson sebesar

1.967228. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak mengandung

autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Untuk dapat mengetahui ada atau tidaknya gejala

heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah dengan melakukan

pengujian Glejser. Jika signifikansi dari probabilitas < 0.05 maka

model tersebut mengandung heteroskedastisitas, dan apabila

signifikansi dari probabilitas > 0.05 maka model tersebut tidak

mengandung heteroskedastisitas (Supriyanto, 2017).

Tabel 4.9

Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 0.782490 Prob. F(3,67) 0.5079

Obs*R-squared 2.403409 Prob. Chi-Square(3) 0.4930 Scaled explained SS 1.348489 Prob. Chi-Square(3) 0.7177

Test Equation:

Dependent Variable: ARESID

Method: Least Squares

Date: 01/10/10 Time: 02:18

Sample: 2013M02 2018M12

Included observations: 71 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1431979. 119008.9 12.03254 0.0000

D(X1-2) 0.191851 0.153858 1.246940 0.2168

D(X2-2) 176.6226 308.6858 0.572176 0.5691

D(X3-2) 1.71E-07 2.03E-07 0.839583 0.4041

Page 97: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

82

R-squared 0.033851 Mean dependent var 1526707.

Adjusted R-squared -0.009410 S.D. dependent var 807189.3 S.E. of regression 810978.1 Akaike info criterion 30.10456 Sum squared resid 4.41E+13 Schwarz criterion 30.23203 Log likelihood -1064.712 Hannan-Quinn criter. 30.15525

F-statistic 0.782490 Durbin-Watson stat 1.223552 Prob(F-statistic) 0.507873

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2019

Berdasarkkan data hasil uji diatas dapat disimpulkan bahwa

penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas. Karena pada pengujian

heteroskedastisitas dapat dilihat probability senilai 0.507873 atau lebih

besar dari 0.05 maka model tersebut tidak mengandung

heteroskedastisitas.

4. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda didapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Regresi

Dependent Variable: D(Y-2)

Method: Least Squares

Date: 01/10/10 Time: 01:21

Sample (adjusted): 2013M02 2018M12

Included observations: 71 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1424099. 260480.4 5.467200 0.0000

D(X1-2) -0.994127 0.336756 -2.952071 0.0043

D(X2-2) 62.01892 675.6352 0.091794 0.9271

Page 98: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

83

D(X3-2) -2.15E-07 4.45E-07 -0.483631 0.6302

Sumber: Data Sekunder yang diolah 2019

a. Uji T (Uji Secara Parsial)

1. Reksadana

Setelah dilakukan uji maka diperoleh hasil pengujian nilai

koefisien dengan arah negatif sebesar 0.994127 dengan nilai

probabilitas 0.0043 sehingga reksadana berpengaruh negatif

signifikan terhadap PDB.

2. Nilai Tukar Rupiah

Setelah dilakukan uji maka diperoleh hasil pengujian nilai

koefisien dengan arah positif sebesar 62.01892 dengan nilai

probabilitas 0.9271 sehingga nilai tukar rupiah berpengaruh

positif tidak signifikan terhadap PDB.

3. Zakat Infaq Sedekah

Setelah dilakukan uji maka diperoleh hasil pengujian nilai

koefisien dengan arah negatif sebesar 0.0000000215 dengan

nilai probabilitas 0.6302 sehingga zakat infaq sedekah

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap PDB.

b. Uji F (Uji Secara Simultan)

Berdasarkan pada uji regresi dengan random effect dapat

diketahui bahwa F hitung < F tabel (3.162794 < 2.74) dengan nilai

probability F hitung 0.030113 < 0.05, hal ini menunjukkan bahwa

Page 99: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

84

variabel reksadana, nilai tukar rupiah dan ZIS berpengaruh secara

simultan terhadap PDB.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai uji Adjusted R2 pada uji regresi ini sebesar 0.124050.

Hal ini berarti varian variabel independen dapat menjelaskan

varian variabel dependen sebesar 12%, sedangkan sisanya 88%

dipengaruhi oleh faktor lain.

5. Hasil Pembahasan

Hasil dari pembahasan setelah dilakukannya uji-uji adalah sebagai

berikut:

a. Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi

Nilai koefisien variabel reksadana diperoleh sebesar -

0.994127 dengan arah koefisien negatif dan nilai probabilitas

0.0043 karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka

reksadana berpengaruh negatif signifikan terhadap produk

domestik bruto sehingga H1 ditolak.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian

Tambunan (2016) yang menyatakan bahwa reksadana syariah

memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap PDB

Indonesia. Namun sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Sulistiawati (2012) yang menyatakan investasi

berpengaruh tidak signifikan dan mempunyai hubungan negatif

terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi di Indonesia.

Page 100: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

85

Beberapa alasan yang menjadi penyebab reksadana

mempunyai hubungan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi

di Indonesia antara lain karena risiko pasar, yaitu risiko

fluktuasi harga yang disebabkan oleh perubahan faktor pasar.

Risiko ini juga disebut risiko berkurangnya Nilai Aktiva Bersih

per Unit Penyertaan reksadana. Faktor pasar tersebut antara

lain publikasi laporan keuangan dan data makroekonomi (kurs

nilai tukar, pertumbuhan ekonomi, dan sebagainya) yang

menunjukkan penurunan kinerja atau kinerja dibawah harapan.

Penurunan kinerja ini bisa juga karena sentiment negatif dari

investasi luar negeri sehingga berdampak pada investasi di

Indonesia (Rudiyanto, 2016).

b. Pengaruh kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi

Nilai koefisien variabel nilai tukar rupiah diperoleh sebesar.

62.01892 dengan arah koefisien positif dan nilai probabilitas

0.9271 karena nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka

nilai tukar rupiah berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

produk domestik bruto sehingga H2 ditolak.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

Setiawan (2009) yang menyatakan bahwa peningkatan jumlah

uang beredar dan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap USD

berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kondisi inflasi di

Indonesia. Namun sejalan dengan penelitian oleh Syamsuyar

Page 101: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

86

dan Ikhsan (2017) bahwa nilai tukar yang bergantung pada

sistem nilai tukar (Kurs*Dummy) terhadap pertumbuhan

ekonomi Indonesia berpengaruh positif namun tidak signifikan

pada tingkat signifikansi 0,05.

Beberapa penyebab nilai tukar berpengaruh tidak signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia antara lain karena

semakin terbukanya perekonomian Indonesia maka akan

semakin rentan terhadap gejolak eksternal khususnya dalam

pergerakan nilai tukar. Tekanan terhadap Rupiah juga

merupakan imbas dari sikap investor yang mulai berjaga-jaga

untuk mengantisipasi rencana kenaikan suku bunga the Fed.

Kebijakan Tiongkok untuk melakukan devaluasi terhadap Yuan

menimbulkan reaksi secara global sehingga menyebabkan

hampir semua mata uang mengalami depresiasi (Hastiadi dan

Fithria, 2015).

c. Pengaruh zakat infaq sedekah terhadap pertumbuhan ekonomi

Nilai koefisien variabel zakat infaq sedekah diperoleh

sebesar -0.0000000215 dengan arah koefisien negatif dan nilai

probabilitas 0.6302 karena nilai probabilitas lebih besar dari

0.05, maka zakat infaq sedekah berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap produk domestic bruto sehingga H3 ditolak.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

Anggraini (2016) yang menyatakan bahwa dana zakat infaq

Page 102: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

87

shodaqoh berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun penelitian ini

sejalan dengan penelitian Zahro dan Mufraini (2017) yang

menyatakan bahwa zakat infaq shodaqoh berpengaruh tidak

signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi.

Penyebab variabel zakat infaq sedekah berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia antara lain karena pengelolaan zakat di Indonesia

belum optimal meskipun pemerintah telah mengeluarkan

undang-undang tentang pengelolaan zakat. Salah satu faktor

penyebabnya yaitu faktor sistem dan kelembagaan. Undang-

undang tersebut belum sepenuhnya menertibkan tata kelola

zakat sesungguhnya, seperti tidak diberlakunya efek jera

terhadap muzakki yang lalai membayar zakat atau bentuk

punishment terhadap keterlambatan membayar zakat (Mufidah,

2016).

Page 103: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

88

Tabel 4.11

Ringkasan Hasil Penelitian

Hipotesis Kesimpulan

H1 Investasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia

Ditolak

H2 Kebijakan Moneter berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia

Ditolak

H3 Zakat Infaq Sedekah berpengaruh negative

dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi Indonesia

Ditolak

Page 104: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji analisis data, pengujian hipotesis dan

pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Secara parsial investasi berpengaruh secara negatif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

2. Secara parsial kebijakan moneter berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

3. Secara parsial zakat infaq sedekah berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

4. Secara simultan (bersama-sama) variabel independen yang terdiri dari

investasi, kebijakan moneter, dan zakat infaq sedekah berpengaruh

simultan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi praktisi dapat dijadikan sebagai bagian pertimbangan bahwa

kebijakan moneter dan zakat infaq sedekah secara langsung, sehingga

perlu adanya peningkatan dan perhatian khusus lagi agar di masa yang

akan dating dapat menjadi salah satu penunjang utama tercapainya

tercapainya pertumbuhan ekonomi yang positif. Selain itu, perlu adanya

Page 105: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

90

2. sosialisasi yang lebih tinggi bagi investasi agar lebih banyak dikenal

masyarakat, sehingga di masa yang akan datang dapat menjadi salah satu

tujuan utama kegiatan investasi.

3. Bagi akademik penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan

dokumentasi bagi pihak kampus sebagai bahan acuan penelitian yang akan

datang, baik berupa jurnal atau buku tentang keuangan syariah.

4. Bagi penulis atau peneliti di masa mendatang diharapkan untuk

menambahkan variabel-variabel yang lain seperti saham, obligasi, usaha

mikro kecil, dan sebagainya.

Page 106: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

91

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2004. Pengelolaan Pendapatan & Anggaran Daerah.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Alaydrus, Muhammad Zaid. 2016. ―Pengaruh Zakat Produktif terhadap

Pertumbuhan Usaha Mikro dan Kesejahteraan Mustahik Pada Badan Zakat

Kota Pasuruan Jawa Timur.‖ Tesis Universitas Airlangga, Surabaya.

Anggraini, Rachmasari. 2016. ―Analisis pengaruh dana zakat, infaq, shodaqoh

(ZIS) dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia pada

Periode 2011-2015.‖ Skripsi.

Anita. 2015 ―Analisis Komparasi Investasi Logam Mulia Emas dengan Saham

Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia 2010-2014.‖ Jurnal

Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No. 2. Oktober.

Anshori, Muslich & Sri Iswati. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif.

Surabaya: Airlangga University Press.

Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Asnawi dan Masyhuri. 2009. Metodologi Riset Manajemen Pemasaran. Malang:

UIN-Malang Press.

Bawono Anton dan Shina Arya Fendha Ibnu. 2018. Ekonometerika Terapan

Untuk Ekonomi dan Bisnis Islam Aplikasi dengan Eviews. Salatiga: LP2M

IAIN Salatiga.

Bawono, Anton. 2006. Multivariabel Analisis dengan SPSS. Salatiga: STAIN

Salatiga Press.

—. 2014. Mikro Ekonomi. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Budiono. 1992 Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: PBFE.

Deliarnov. 2003. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Rajawali Press.

Fordebi. 2016. Ekonomi dan Bisnis Islam (Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan

Bisnis Islam. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi

Kedua. Semarang: Universitas Diponegoro.

—. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi

Keempat. Semarang: Universitas Diponegoro.

—. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS Edisi 7.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Page 107: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

92

—. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi

8. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hafidhudin, Didin. 2002. Zakat dalam Perekonomian Modern. Jakarta: Gema

Insani Press.

Harinaldi. Prinsip-prinsip untuk Teknik dan Sains. Jakarta: Erlangga, 2005.

Haryanto, T. ―Economic Development Analysis.‖ 2, 2013: 151.

Hasan, Ali. Zakat dan Infak. Jakarta: Kencana, 2006.

Hastiadi Fithra Faisal dan Fithria Irfani,. 2015. Perekonomian Indonesia di

Tengah Bayang-Bayang Perlambatan Global. FEB UI Vol.3.

Hellen, Mintarti Sri, Fitriadi. 2017. ―Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja serta

Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Kesempatan

Kerja.‖ Jurnal Inovasi:28-38.

Jalaludin. 2012. ―Pengaruh Zakat Infaq dan Sadaqah Produktif terhadap

Pertumbuhan Usaha Mikro dan Penyerapan Tenaga Kerja serta

Kesejahteraan Mustahik.‖ Jurnal Ekonomi No.3.

Jhingan, M.L. 2003. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Karim, Adiwarman. 2010. Bank Islam: Analisis Fiqh & Keuangan Edisi 4 cet. 7.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan Edisi Pertama Cetakan Ke-7. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Kuncoro, Mudrajad. 1997. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN.

Machtra Catona, Fakhruddin. 2016. ―Analisis Efek Kebijakan Moneter terhadap

Output di Indonesia.‖ Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Vol.3 No.1.

Mankiw, N.G. 2003. Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Maryaningsih Novi, Hermasnyah Oki, Savitri Myrnawati. 2014. ―Pengaruh

Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.‖ Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan Vol. 7 No. 2:62.

Mufidah. 2016. ―Sistem Hirarki Kelembagaan Badan Pengelola Zakat di

Indonesia (Tinjauan terhadap Pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2011).‖

Jurnal Cita Hukum Vol. 4 No. 2. Juli.

Nangarumba, Muara. 2016. ―Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter, Kebijakan

Fiskal, dan Penyaluran Kredit terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi

Page 108: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

93

Jawa Timur Tahun 2006-2016.‖ Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan

Vol. 8 No. 2:114-130.

Natsir, M. 2014. Ekonomi Moneter dan Kebanksentralan. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Pohan, Aulia. 2008. Ekonomi Moneter Buku ii Edisi 1 cet. kesepuluh. Yogyakarta:

BPFE UGM.

Purnamasari, Femei. 2017. ―pertumbuhan ekonomi: invesasi pemerintah dan

manajemen investasi dalam perspektif islam (studi di kabupaten/kota

provinsi lampung).‖ Jurnal manajemen indonesia vol. 17 no.1:16-17.

Putra, Laurensius Julian Purwanjana. 2010. Rumus Praktis Menguasai Ekonomi.

Yogyakarta: Pustaka Boo Publisher Cet.ke-1.

Putri, Phany Ineke. 2014. ―Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Belanja Modal, dan

Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pulau Jawa.‖ Jurnal

Jejak:100-202.

Quthb, Sayyid. 2004. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an di Bawah Naungan Al-Qur’an jilid

6. Terjemahan oleh As’ad Yasin dkk. 2003. Jakarta: Gema Insani Press.

Razaq, Nasruddin. 1973. Dienul Islam. Bandung: PT Al Ma'arif. cet. pertama.

Rodoni, Ahmad. 2009. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta.

Romdhoni, Abdul Haris. 2017 .―Zakat dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

dan Pengentasan Kemiskinan.‖ Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol.3 No.1.

Rosmini. 2016. "Falsafah Infak Dalam Perspektif Al-Qur'an." Jurnal Kajian

Keislaman Vol. 20 No. 1

Rudiyanto. 2016. Seri Panduan Investasi: Reksadana untuk Pemula. Jakarta: PT

Elex Media Komputindo.

Ryandono, Muhammad Nafik Hadi. 2008. Ekonomi ZISWAQ (zakat, infak,

shodaqoh, dan wakaf). Surabaya: IFDI dan Cenforis.

—. 2009. Bursa Efek & Investasi Syariah.cet.1. Jakarta: PT Serambi Ilmu

Semesta.

Salim, Jul Fahmi. 2017. ―Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Indonesia.‖ Jurnal ekombis Vol.3 No. 2:68-76.

Sari Mutia, Syehalad Mohd. Nur, Sabri Majid Abd. 2016. ―Pengaruh Investasi,

Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Indonesia.‖ Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Vol. 3

No.2.

Page 109: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

94

Setiawan, Iwan. 2009 "Analisis Dampak Kebijakan Moneter terhadap

Perkembangan Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.‖ Jurnal

Ekonomi, Keuangan, Perbankan, dan Akuntansi Vol.1 No.1.

Solikin dan Suseno. 2002. Penyusunan Statistik Uang Beredar. Jakarta: PPSK

Bank Indonesia,.

Sudirman, Wayan I. 2013. Manajemen Perbankan Edisi Kedua . Jakarta:

Kencana.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

—. 2016. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

—. 2006. Makro Ekonomi Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

—. 2008. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo.

—. 2011. Teori Pengantar Makro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya.

Sulistiawati, Rini. 2012 . ―Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

dan Penyerapan Tenaga Kerja serta Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi

di Indonesia.‖ Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan Vol.3 No.1.

Suma, Muhammad Amin. 2013. Zakat,Infak, dan Sedekah: Modal dan Model

Ideal Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Modern.‖ Jurnal Al-Iqtishad

Vol. 5 No. 2: 254.

Supriyanto. 2004. ―Perekonomian Indonesia Pasca Invasi AS ke Irak.‖ Jurnal

Ekonomi dan Pendidikan Vol. 1 No. 1:84.

Susanti Hera, Ikhsan M, dan Widyawati. 2000. Indikator-indikator Makro

Ekonomi Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

Susanto, Baharuddin. 2009. Pasar Modal Syariah (Tinjauan Hukum). Yogyakarta:

UII Press.

Syamsuyar Hidayatullah, Ikhsan. 2017. "Dampak Sistem Nilai Tukar terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi

Vol. 2 No. 3

Page 110: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

95

Tambunan, Khairina. 2016. ―Analisis Pengaruh Investasi, Operasi Moneter, dan

ZIS terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.‖ Jurnal At-Tawasuth Vol. 1 No.

1:82.

Tanjung Hendri, Abrista Devi. 2013. Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam.

Bekasi: Gramata Publishing.

Taufik Muhammad, Rochaida Eny, Fitriadi. 2014. ―Pengaruh Investasi dan

Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi serta Penyerapan Tenaga Kerja

Provinsi Kalimantan Timur.‖ Jurnal Ekonomi Kantitatif Terapan Vol.7

No.2.

Todaro, Michael. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta:

Erlangga.

Umam, Khoerul. 2013. Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah.

Bandung: Pustaka Setia.

Warjiyo Perry, Juhro Solikin M. 2016. Kebijakan Bank Central Teori dan Praktik.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wicaksono, Eko Pambudi. 2013. ―Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi (Kabupaten/Kota di Provinsi Banten) Tahun

2001-2008.‖ Diponegoro Journal of Economics.

Winarno, W.W. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Zahro Vika Fatimatuz, Mufraini M. Arief. 2017. ―Pengaruh Zakat, Infaq,

Shadaqah, Indeks Pembangunan Manusia, dan Kemiskinan terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Provinsi Sumatra Barat Tahun 2013-2016.‖ Jurnal Pendidikan

Ekonomi .

Website:

www.bi.go.id

www.bps.go.id

www.bisnis.com

www.puskazbaznas.go.id

Page 111: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

96

www.kompasiana.com

www.ojk.go.id

www.baznas.go.id

Standar Akuntasi Keuangan, 2009

Badan Pengawas Pasar Modal, 2003

Bursa Efek Indonesia, 2018

Perundang-undangan:

UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

UU No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia

UU No. 6 Tahun 2009 Tentang Bank Indonesia

UU RI No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat

Page 112: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 113: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

Lampiran Data Penelitian

Tahun Bulan X1 X2 X3 Y

2013 Januari 18593377 0.62

2.16046E+11 195203330

Februari 18791585 0.35

2.52578E+11 195521440

Maret 19289643 0.82

2.97571E+11 195839550

April 19538369 0.05

2.54259E+11 198,453,587

Mei 20157541 0.74

2.56013E+11 201,067,623

Juni 20164422 2.09

2.66795E+11 203681660

Juli 19634856 3.43

7.1888E+11 205907710

Agustus 18919297 5.88

2.92037E+11 208133760

September 19180989 14.29

3.58081E+11 210359810

Oktober 19787602 2.73

6.07199E+11 208829460

November 19153190 5.77

3.94113E+11 207299110

Desember 19254452 4.85

5.22935E+11 205768760

2014 Januari 19976823 20.8

2.39897E+11 205798670

Februari 20537745 5.18

2.86804E+11 205828580

Maret 20632551 4.38

4.13115E+11 205858490

April 20838357 7.13

2.30297E+11 208485180

Mei 20869987 0.97

2.24054E+11 211111870

Juni 20998168 4.18

3.68139E+11 213738560

Juli 21278971 1.52

6.48147E+11 216,070,493

Agustus 21433940 1.03

2.54527E+11 218,402,427

September 21773281 2.71

9.87431E+11 220734360

Oktober 22426099 4

6.11833E+11 219207990

November 23161502 0.98

2.81156E+11 217681620

Page 114: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

Desember 23992963 3.9

1.09471E+12 216155250

2015 Januari 24725319 1.74

2.53202E+11 216,038,167

Februari 24912258 1.99

3.43337E+11 215,921,083

Maret 25613810 1.14

3.57801E+11 215804000

April 25678084 5.27

5.34847E+11 218,492,813

Mei 26673850 1.98

3.3928E+11 221,181,627

Juni 26244016 0.81

3.00098E+11 223870440

Juli 26152632 1.95

6.42971E+11 226,341,743

Agustus 25831223 3.72

2.98346E+11 228,813,047

September 25145266 4.1

6.52768E+11 231284350

Oktober 26215185 9.3

2.91525E+11 229,953,873

November 26191727 11.05

2.19356E+11 228,623,397

Desember 26844661 6.27

3.3041E+11 227292920

2016 Januari 27710124 0.36

1.874E+11 227,019,313

Februari 28462996 3.09

4.20505E+11 226,745,707

Maret 29331366 0.84

4.01666E+11 226472100

April 29868108 3.96

2.6968E+11 229,496,233

Mei 30204949 3.46

1.62681E+11 232,520,367

Juni 30944161 3.4

4.06607E+11 235544500

Juli 31498763 0.36

42949440810 238005020

Agustus 32459854 0.39

3.13502E+11 240465540

September 31671657 1.64

5.01472E+11 242926060

Oktober 32259807 1.24

3.88055E+11 241,456,933

November 32593200 1.7

4.05331E+11 239,987,807

Desember 33874981 3.13

1.63548E+12 238518680

Page 115: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

2017 Januari 35324389 0.59

1.30345E+11 238,282,363

Februari 35639136 0.12

5.61107E+11 238,046,047

Maret 36442172 0.08

3.85919E+11 237809730

April 37005362 1.1

3.52019E+11 240,987,593

Mei 37288769 0.05

6.18602E+11 244,165,457

Juni 38284423 1.08

6.90183E+11 247343320

Juli 39053105 0.3

8.71093E+11 249,972,267

Agustus 40654851 0.97

4.47401E+11 252,601,213

September 41403534 0.2

2.67663E+11 255230160

Oktober 42852845 0.19

9.15227E+11 253782490

November 43914387 0.4

7.09141E+11 252334820

Desember 45750657 1.51

1.19909E+12 250887150

2018 Januari 47685389 0.6

1.26117E+12 250541040

Februari 49296876 1.65

1.17937E+12 250194930

Maret 49650390 1.13

4.52872E+11 249848820

April 50749596 0.29

1.17084E+12 253,357,487

Mei 50439759 3.94

6.17253E+11 256,866,153

Juni 48656199 3.44

8.85884E+11 260374820

Juli 49341492 0.52

1.79387E+12 263,056,067

Agustus 49365615 3.84

1.17648E+12 265,737,313

September 49509027 2.07

1.18336E+12 268418560

Oktober 49396047 10.65

1.0065E+12 266908850

November 49952332 6.29

1.30821E+12 265399140

Desember 50539030 3.63

3.39904E+12 263889430

Page 116: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

Lampiran Uji Statistik Deskriptif

Date: 01/10/10

Time: 02:32

Sample: 2013M01 2018M12 Y X1 X2 X3 Mean 2.30E+08 31106793 237.1528 5.88E+11

Median 2.29E+08 27277393 137.5000 4.03E+11

Maximum 2.68E+08 50749596 1429.000 3.40E+12

Minimum 1.95E+08 18593377 2.000000 4.29E+10

Std. Dev. 20301743 10753382 276.3762 5.02E+11

Skewness 0.131886 0.612806 2.051404 2.903476

Kurtosis 1.961019 2.004280 7.976890 15.15972

Jarque-Bera 3.447171 7.480754 124.8074 544.7383

Probability 0.178425 0.023745 0.000000 0.000000

Sum 1.66E+10 2.24E+09 17075.00 4.24E+13

Sum Sq. Dev. 2.93E+16 8.21E+15 5423251. 1.79E+25

Observations 72 72 72 72

Lampiran Hasil Uji Stasioneritas

Uji Stasioner Variabel Investasi Pada Level

Null Hypothesis: X1 has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 1.045396 0.9967

Test critical values: 1% level -3.527045

5% level -2.903566

10% level -2.589227 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 117: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

Uji Stasioner Variabel Investasi Pada First Difference

Null Hypothesis: D(X1) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.743944 0.0054

Test critical values: 1% level -3.528515

5% level -2.904198

10% level -2.589562 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Uji Stasioner Variabel Investasi Pada Second Difference

Null Hypothesis: D(X1,2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -13.94281 0.0001

Test critical values: 1% level -3.528515

5% level -2.904198

10% level -2.589562

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Uji Stasioner Variabel Kebijakan Moneter Pada Level

Null Hypothesis: X2 has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.907727 0.0000

Test critical values: 1% level -3.525618

5% level -2.902953

10% level -2.588902 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 118: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

Uji Stasioner Variabel Kebijakan Moneter Pada First Difference

Null Hypothesis: D(X2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.582913 0.0000

Test critical values: 1% level -3.528515

5% level -2.904198

10% level -2.589562 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Uji Stasioner Variabel Kebijakan Moneter Pada Second Difference

Null Hypothesis: D(X2,2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 5 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.518167 0.0000

Test critical values: 1% level -3.536587

5% level -2.907660

10% level -2.591396

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Uji Stasioner Variabel ZIS Pada Level

Null Hypothesis: X3 has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 0.207666 0.9713

Test critical values: 1% level -3.528515

5% level -2.904198

10% level -2.589562

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 119: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

Uji Stasioner Variabel ZIS Pada First Difference

Null Hypothesis: D(X3) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.228750 0.0000

Test critical values: 1% level -3.528515

5% level -2.904198

10% level -2.589562 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Uji Stasioner Variabel ZIS Pada Second Difference

Null Hypothesis: D(X3,2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 6 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.284025 0.0000

Test critical values: 1% level -3.538362

5% level -2.908420

10% level -2.591799 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Uji Stasioner Variabel PDB Pada Level

Null Hypothesis: Y has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 10 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 3.624791 1.0000

Test critical values: 1% level -3.542097

5% level -2.910019

10% level -2.592645 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 120: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

Uji Stasioner Variabel PDB Pada First Difference

Null Hypothesis: D(Y) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 9 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.004438 0.9542

Test critical values: 1% level -3.542097

5% level -2.910019

10% level -2.592645

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Uji Stasioner Variabel PDB Pada Second Difference

Null Hypothesis: D(Y,2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 8 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -60.33821 0.0001

Test critical values: 1% level -3.542097

5% level -2.910019

10% level -2.592645 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran Hasil Uji Regresi

Dependent Variable: D(Y-2)

Method: Least Squares

Date: 01/10/10 Time: 01:21

Sample (adjusted): 2013M02 2018M12

Included observations: 71 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1424099. 260480.4 5.467200 0.0000

D(X1-2) -0.994127 0.336756 -2.952071 0.0043

D(X2-2) 62.01892 675.6352 0.091794 0.9271

D(X3-2) -2.15E-07 4.45E-07 -0.483631 0.6302 R-squared 0.124050 Mean dependent var 967409.9

Adjusted R-squared 0.084828 S.D. dependent var 1855468.

Page 121: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

S.E. of regression 1775026. Akaike info criterion 31.67122

Sum squared resid 2.11E+14 Schwarz criterion 31.79869

Log likelihood -1120.328 Hannan-Quinn criter. 31.72191

F-statistic 3.162794 Durbin-Watson stat 0.792931

Prob(F-statistic) 0.030113

Lampiran Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-3749998 -2499998 -1249998 3 1250003 2500003

Series: Residuals

Sample 2013M02 2018M12Observations 71

Mean -5.90e-11Median 175523.6Maximum 3337159.Minimum -3649881.Std. Dev. 1736573.Skewness -0.123277Kurtosis 1.879715

Jarque-Bera 3.892654Probability 0.142798

Lampiran Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 15.03898 Prob. F(3,64) 0.0000

Obs*R-squared 29.35660 Prob. Chi-Square(3) 0.0000

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 01/10/10 Time: 02:09

Sample: 2013M02 2018M12

Included observations: 71

Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -204746.7 208519.5 -0.981907 0.3298

D(X1-2) 0.406913 0.277192 1.467979 0.1470

D(X2-2) 143.5209 531.8295 0.269863 0.7881

D(X3-2) 4.57E-07 3.66E-07 1.250860 0.2155

RESID(-1) 0.719939 0.122752 5.864980 0.0000

RESID(-2) -0.054067 0.150770 -0.358603 0.7211

RESID(-3) -0.149326 0.130297 -1.146042 0.2560

Page 122: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

R-squared 0.413473 Mean dependent var -5.90E-11

Adjusted R-squared 0.358486 S.D. dependent var 1736573.

S.E. of regression 1390901. Akaike info criterion 31.22219

Sum squared resid 1.24E+14 Schwarz criterion 31.44527

Log likelihood -1101.388 Hannan-Quinn criter. 31.31090

F-statistic 7.519488 Durbin-Watson stat 1.967228

Prob(F-statistic) 0.000004

Lampiran Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 0.782490 Prob. F(3,67) 0.5079

Obs*R-squared 2.403409 Prob. Chi-Square(3) 0.4930

Scaled explained SS 1.348489 Prob. Chi-Square(3) 0.7177

Test Equation:

Dependent Variable: ARESID

Method: Least Squares

Date: 01/10/10 Time: 02:18

Sample: 2013M02 2018M12

Included observations: 71 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1431979. 119008.9 12.03254 0.0000

D(X1-2) 0.191851 0.153858 1.246940 0.2168

D(X2-2) 176.6226 308.6858 0.572176 0.5691

D(X3-2) 1.71E-07 2.03E-07 0.839583 0.4041 R-squared 0.033851 Mean dependent var 1526707.

Adjusted R-squared -0.009410 S.D. dependent var 807189.3

S.E. of regression 810978.1 Akaike info criterion 30.10456

Sum squared resid 4.41E+13 Schwarz criterion 30.23203

Log likelihood -1064.712 Hannan-Quinn criter. 30.15525

F-statistic 0.782490 Durbin-Watson stat 1.223552

Prob(F-statistic) 0.507873

Lampiran Hasil Uji Multikolinieritas

Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Investasi

Dependent Variable: D(X1-2)

Method: Least Squares

Date: 01/10/10 Time: 01:49

Sample (adjusted): 2013M02 2018M12

Page 123: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

Included observations: 71 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 450887.8 76215.82 5.915934 0.0000

D(X2-2) -373.4778 239.0478 -1.562357 0.1228

D(X3-2) 1.41E-08 1.60E-07 0.088241 0.9299 R-squared 0.035573 Mean dependent var 449938.8

Adjusted R-squared 0.007208 S.D. dependent var 641514.1

S.E. of regression 639197.9 Akaike info criterion 29.61515

Sum squared resid 2.78E+13 Schwarz criterion 29.71076

Log likelihood -1048.338 Hannan-Quinn criter. 29.65317

F-statistic 1.254105 Durbin-Watson stat 1.315966

Prob(F-statistic) 0.291846

Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Kebijakan Moneter

Dependent Variable: D(X2-2)

Method: Least Squares

Date: 01/10/10 Time: 01:50

Sample (adjusted): 2013M02 2018M12

Included observations: 71 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 49.07804 46.37252 1.058343 0.2936

D(X3-2) -6.90E-11 7.95E-11 -0.867576 0.3887

D(X1-2) -9.28E-05 5.94E-05 -1.562357 0.1228 R-squared 0.046022 Mean dependent var 4.239437

Adjusted R-squared 0.017964 S.D. dependent var 321.4951

S.E. of regression 318.5944 Akaike info criterion 14.40705

Sum squared resid 6902161. Schwarz criterion 14.50266

Log likelihood -508.4502 Hannan-Quinn criter. 14.44507

F-statistic 1.640249 Durbin-Watson stat 2.874482

Prob(F-statistic) 0.201511

Hasil Uji Multikolinieritas Variabel ZIS

Dependent Variable: D(X3-2)

Method: Least Squares

Date: 01/10/10 Time: 01:51

Sample (adjusted): 2013M02 2018M12

Included observations: 71 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Page 124: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

C 4.19E+10 7.08E+10 0.591704 0.5560

D(X1-2) 8091.515 91697.55 0.088241 0.9299

D(X2-2) -1.59E+08 1.83E+08 -0.867576 0.3887 R-squared 0.011891 Mean dependent var 4.48E+10

Adjusted R-squared -0.017171 S.D. dependent var 4.79E+11

S.E. of regression 4.83E+11 Akaike info criterion 56.68727

Sum squared resid 1.59E+25 Schwarz criterion 56.78288

Log likelihood -2009.398 Hannan-Quinn criter. 56.72529

F-statistic 0.409164 Durbin-Watson stat 2.541178

Prob(F-statistic) 0.665830

Hasil Uji Multikolinieritas Variabel PDB

Dependent Variable: D(Y-2)

Method: Least Squares

Date: 01/10/10 Time: 01:43

Sample (adjusted): 2013M02 2018M12

Included observations: 71 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1424099. 260480.4 5.467200 0.0000

D(X1-2) -0.994127 0.336756 -2.952071 0.0043

D(X2-2) 62.01892 675.6352 0.091794 0.9271

D(X3-2) -2.15E-07 4.45E-07 -0.483631 0.6302 R-squared 0.124050 Mean dependent var 967409.9

Adjusted R-squared 0.084828 S.D. dependent var 1855468.

S.E. of regression 1775026. Akaike info criterion 31.67122

Sum squared resid 2.11E+14 Schwarz criterion 31.79869

Log likelihood -1120.328 Hannan-Quinn criter. 31.72191

F-statistic 3.162794 Durbin-Watson stat 0.792931

Prob(F-statistic) 0.030113

Page 125: ANALISIS PENGARUH INVESTASI, KEBIJAKAN MONETER, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5765/1/skripsi LAELI.pdfKebijakan Moneter, dan ZIS (Zakat Infaq Sedekah) terhadap Pertumbuhan

Lampiran Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Laeli Dwiwardani

Tempat/Tanggal Lahir: Banyumas, 13 Maret 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

E-mail : [email protected]

Alamat : Pancurendang RT 05/04 Kec. Ajibarang Kab.Banyumas

Riwayat Pendidikan :1. SD Negeri 01 Pancurendang lulus tahun 2009

2. SMP Negeri 03 Ajibarang lulus tahun 2012

3. MA Negeri Purwokerto 02 lulus tahun 2015

Salatiga, 18 Juli 2019

Penulis