pengelolaan program imunisasi 2

Upload: guntutbattlecamp

Post on 07-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    1/34

    Pengelolaan Program Imunisasi

    1. Upaya Pencegahan PD3Ia. Sasaran

    - Bayi

    - Ibu Hamil, Wanita Usia Subur (WUS)- Anak Sekolah

    b. Standar Program Imunisasib.1 Standar Logistik

    Pengertian logistik imunisasi adalah logistik yang memilikimanfaat langsung pada program imunisasi dan tidak termasukperalatan kantor. Logistik imunisasi terdiri dari barang habispakai (habis dalam waktu satu tahun), dan barang tidak habispakai (masa pakai lebih dari satu tahun)

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    2/34

    Barang habis pakai1. Vaksin

    2. Alat suntik3. Suku cadang lemari es dan freezer 4. Logistik lain yang berhubungan dengan pencatatan

    dan pelaporan maupun media penyuluhan

    Barang tidak habis pakai1. Coldroom (kamar dingin, suhu 2-8 C2. Freezer room (kamar dingan dengan suhu -15 s/d -25

    C3. Lemari es4. Freezer/minifreezer

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    3/34

    5. Cold box, vaccin carrier, thermos (untukmembawa vaksin)

    6. Sterilisator uap dan kelengkapannya7. Logistik lain yang mempunyai fungsi

    pendukung seperti termometer, genset

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    4/34

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    5/34

    Untuk bayi yang lahir di rumah sakit/Puskesmas HB, BCG dan Poliodapat segera diberikan.

    Cara Pemberian

    Vaksin Dosis Cara Pemberian

    BCG 0,05 cc Suntikan intrakutan tepatnya di insertioM.Deltoideus kanan

    DPT 0,5 cc Suntikan intra muskular/subkutan dalam

    Polio 2 tetes Meneteskan ke mulut

    Campak 0,5 cc Suntikan secara subkutan biasanya dilengan kiri bagian atas

    HepatitisB

    0,5 cc Suntikan intramuskular pada bagian luar

    TT 0,5cc Suntikan intramuskular/subkutan dalambisa di M.deltoideus.

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    6/34

    Standar TenagaTenaga pelaksana puskesmas

    1. Vaksinator Tenaga perawat atau bidan yang telah mengikuti pelatihanmenggunakan madul latihan tenaga imunisasiTugas : memberikan pelayanan imunisasi

    2. Pelaksana Cold ChainTenaga berpendidikan minimal SLA yang telah mengikutipelatihan cold chainTugas : - memelihara vaksin dan lemari es

    - memcatat suhu lemari es- bertanggung jawab atas sterilisator alat suntik

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    7/34

    3. Pengelola program imunisasiTenaga vaksinator atau pelaksana cold chain

    yang telah mengikuti palatihan menggunakanmodul latihan tenaga imunisasiTugas- Membuat perencanaan vaksin dan logistiklain- Mengatur jadual pelayanan imunisasi- Mengecek catatan pelayanan imunisasi

    - Membuat laporan- Membuat dan menganalisa PWS bulanan- Merencanakan tindak lanjut

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    8/34

    Kegiatan Khusus

    1. Sweeping- Meningkatkan jangkauan/aksesbilitas

    program- Analisis PWS cakupan rendah

    Kontak pertama (BCG,DPT1,Polio)- Upaya pencarian sasaran secara aktif diwilayah yang rendah cakupannya untukmencegah daerah potensial kantong KLB.

    - Tambahan cakupan bagi kontak berikutnyayang secara kebetulan ditemukan.

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    9/34

    Prosedur Sweeping

    Lakukan analisis PWS, tentukan wilayah yangrendah cakupannya dan jumlah sasaran tinggiPendataan sasaranJumlah vaksin harus cukupSurat pemberitahuan ke desaSedapat mungkin menggunakan jadwalposyandu.

    Sisa vaksin dapat diberikan pada anak balita diluar umur sasaranEvaluasi hasil sweeping.

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    10/34

    Backlog fighting

    Didaerah yang sulit terutama trasportasi,sehingga kunjungan minimal 4 kali setahunSasaran imunisasi pada kegiatan backlogfighting disesuaikan dengan sisa sasaran yang

    belum terlayani termasuk usia di atas 1 th

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    11/34

    Crash Program

    Kegiatan ini ditujukan untuk wilayah yangmemerlukan intervensi secara cepat karenamasalah khusus seperti :1. Angka kematian bayi tinggi, angka

    PD3 I tinggi.2. Infra struktur (tenaga,sarana,dana) kurang

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    12/34

    Prosedur crash programPenentuan wilayah sasaran berdasarkan hasil PWS

    Penentuan sasaran kegiatan yang sesuai dengan tujuan:

    - Tingginya kasus tetanus neonatarumsasaran wanita hamil dan wanita calon pengantin.

    Penyuluhan/kampanyePerencanaan kebutuhan vaksin,peralatan vaksin,perlengkapan,penyuluhan, biaya.Pemantauan/supervisi : indikator contoh :DPT 1,

    polio3/campak, TT-2 ibu hamilEvaluasi : morbiditas sebelum dan sesudah crashprogram.

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    13/34

    Out break Respone (ring vaksinasi)

    Imunisasi campak diberikan di lokasi KLB,diluar fokus KLB dengan umur sasaran 6bulan s/d umur kasus campak tertua,tanpa melihat status imunisasiSetiap sasaran juga diberikan kapsulvitamin A dosis tinggi untuk mencegahkomplikasi campak dan menurunkanangka kematian campak.

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    14/34

    d. Kerjasama lintas program dan sektor

    d.1. Lintas ProgramKeterpaduan KIA – Program ImunisasiKomponen statis Petugas KIA memberikanpelayanan imunisasi TT kepada ibu hamil pada

    pelayanan ante natal care dan imunisasi dasarlengkap untuk bayiUnit KIA mengkoordinir kegiatan surveilans di tingkatpuskesmas untuk eleminasi tetanus neonatarumserta mengadakan tindak lanjut kasus tetanusneonatarum, ibu/keluarga serta dukun/penolongpersalinan yang terlibat.Petugas imunisasi merujuk ibu hamil untukmendapatkan ANC serta memantau status imunisasiibu dari penderita tetanus neonatarum

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    15/34

    Keterpaduan dengan imunisasi surveilansa). Unit surveilance menyediakan informasi

    tentang kasus tetanus neonatarum sertapoliomyelitis akut serta daerah kantong.

    b). Unit imunisasi bertanggung jawab untukmenghilangkan daerah kantong.Keterpaduan KB-Kesehatan(imunisasi,gizi,diare,KIA,PKM,KB)Menggunakan sistem pendekatan 5 meja diposyandu

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    16/34

    d.2 Lintas Sektor

    Kerja sama program imunisasi –departemenagama1. Islam KUA , non islam catatan sipil/gereja

    2. Petugas merujuk calon pengantin wanitake puskesmas untuk imunisasi TT3. Menganjurkan calon pengantin wanita

    untuk melengkapi 2 dosis TT sebelum akadnikah.

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    17/34

    Kerja sama program imunisasi denganDepdagri

    1. Unit kesehatan melaporkan hasil PWSimunisasi ke Pemda Setempat2. Pemda memutuskan tindakan yang

    diperlukan untuk mengatasi masalah yangdihadapi program

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    18/34

    Kerja sama Imunisasi – Dep.Pendidikan Nasional.

    1. Pihak sekolah menanyakan statusimunisasi dari calon murid SD kelas I2. Melalui program UKS imunisasi

    memberikan penyuluhan tentang PD3I danimunisasi DT,TT

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    19/34

    Kerja sama Program Imunisasi denganOrganisasi Profesi (IDAI,POGI,IBI)

    1. Melibatkan organisasi profesi melaluipertemuan konsultasi atau berita aktual dariprogram.

    2. Kesepakatan tentang sasaran,jadual sertakontra indikasi perlu dijaga.3. Kerj sama dalam bentuk pencatatan danpelaporan cakupan imunisasi

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    20/34

    Peran Bantu PKK

    1. Mencatat sasaran dalam format F2 PKK,2. Memotivasi sasaran untuk di imunisasi3. Mengerakkan sasaran ke tempatimunisasi.

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    21/34

    PERENCANAAN

    Propinsi1. Kebutuhan Peralatan cold chain2. Kebutuhan vaksin

    3. Kebutuhan alat suntik4. Kebutuhan suku cadang

    Kabupaten1. Kebutuhan Peralatan cold chain

    2. Kebutuhan vaksin3. Kebutuhan alat suntik4. Kebutuhan suku cadang

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    22/34

    Pukesmas1. Kebutuhan Peralatan cold chain2. Kebutuhan vaksin3. Kebutuhan alat suntik4. Kebutuhan suku cadang

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    23/34

    Pergerakan dan pelaksanaan

    Propinsi1. Pengadaan2. Penyimpanan

    3. Distribusi4. PemeliharaanKabupaten1. Penyimpanan2. Distribusi3. Pemeliharaan

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    24/34

    Puskesmas1. Penyimpanan2. Distribusi3. Pemeliharaan

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    25/34

    Pengawasan, pemantauan, penilaian

    Propinsi1. Suhu2. Potensi vaksin3. Jumlah dan ratio logistikKabupaten1. Suhu

    2. Potensi vaksin3. Jumlah dan ratio logistik

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    26/34

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    27/34

    Pelayanan Imunisasi

    Inventaris sasaranPersiapan masyarakat

    - Tingkat PropinsiPenyampaian Informasi untuk kerjasama

    1. Lintas program terkait dalamunit kesehatan (KIA, UKS)

    2. Lintas sektoral terkait untukkerjasama antar kanwil dalam rapat koordinasi

    tingkat Propinsi (Dep.dagri dan otonomidaerah,depDiknas, Depag , PKK,TNIPenyuluhan melalui media massa (radio, poster,leaflet, televisi)

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    28/34

    Kabupaten1. Penyampaian informasi untuk kerjasama

    - Lintas program diantara seksi Dinas Kesehatan- Lintas Sektoral dalam rapat koordinasi Kab/kota- Penyuluhan melalui media massa. (radio, siaranpedesaan, pemutaran film)Puskesmas

    1. Penyampaian informasi dalam rapat koordinasiuntuk kerjasama- Lintas program : KIA, KB, Gizi,diare, BP, UKS,HSdan PKM

    - Lintas sektoral : camat, PKK, LSM, Agama,Diknas

    - Penyuluhan oleh kader atau petugas dengan alatperaga (arisan, pengajian,pertemuan koordinasi,posyandu ,

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    29/34

    Puskesmas- menunggu pelayanan puskesmas

    - Kunjungan rumahDesa

    - Penggerakan sasaran di lapangan (posyandu) oleh :. Kader PKK

    . Pamong

    . Dukun terlatih- Persiapan pelayanan imunisasi di SD

    . Pendekatan Kepala sekolah dan Ka. Diknas- Membuat jadwal pelayanan di SD

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    30/34

    Kegiatan Imunisasi

    1. Kegiatan Operasional RutinPelayanan imunisasi di komponen statis(puskesmas,puskesmas pembantu, rumahsakit, rumah sakit bersalin)

    Pelayanan imunisasi rutin oleh swasta :rumah sakit swasta, dokter praktek, bidanpraktek. Koordinasi pelayanan imunisasirutin : penyediaan vaksin dan pelaporan.Tempat pelayanan imunisasi di lapangan diposyandu

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    31/34

    c. Pengawasan

    1. Stok vaksinDilaporkan oleh petugas puskesmas,kabupaten,propinsi ke tingkat atasnya untuk pengambilan ataudistribusi vaksin. Grafik dibuat menurut waktu,

    dapat dibandingkan dengan cakupan dan batasstok maksimum dan minimum untuk menilaikesiapan stok vaksin menghadapi kegiatanprogram. Data stok vaksin diambil dari kartu stok.Stok minimal adalah kebutuhan vaksin selama satuminggu.Stok maksimal adalah kebutuhan vaksin satu bulanditambah cadangan satu minggu.

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    32/34

    2. Suhu lemari esDilakukan setiap hari pada grafik suhu yangtersedia. Ada catatan penting pada grafik tersebut :sweeping, Safari, KLB,KIPI

    3. Uji Potensi VaksinTujuan = diketahuinya potensi dan keamananvaksin

    Tujuan tambahan = kualitas cold chain pengelolaanvaksinMetodologi =

    - Sebagai indikator/sampel = pertusis 8 IU/ml(sensitifterhadap pembekuan) dan polio 10 pangkat lima(sensitif terhadap panas)

    - DPT 120 IU/ml

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    33/34

    Sampel diambil dari tempat penyimpanan ditingkat propinsi, kabupaten dan puskesmas

    Jumlah sampel untuk masing-masingtempat penyimpanan adalah 3 flakonD. Pemantauan

    Kegiatan bisa berjalan sesuai program:1. Pemantauan wilayah Setempat (PWS)

    Alat untuk memantau cakupan programPrinsip PWS :

    - Memanfaatkan data yang ada = data/laporan hasil imunisasi- Menggunakan indikator sederhana

  • 8/19/2019 Pengelolaan Program Imunisasi 2

    34/34

    Indikator PWS1. DPT 1 Jangkauan /aksesibilitas pelayanan

    Jumlah