contoh evaluasi-program-imunisasi-dasar.doc

43
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Imunisasi adalah salah satu pendekatan promotif dan preventif yang meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut. Imunisasi di Indonesia secara teratur dimulai pada tahun 1956. Kegiatan ini telah berhasil membasmi penyakit cacar di Indonesia, sehingga pada tahun 1974 Indonesia dinyatakan bebas cacar oleh WHO 1 . Keberhasilan tersebut merupakan upaya dilaksanakannya teknologi tepat guna di seluruh masyarakat Indonesia salah satunya dengan melaksanakan pemberian imunisasi secara kontinyu dan konsisten dalam Program Pengembangan Imunisasi (PPI). Dan pada tahun 1990 Indonesia telah mencapai lebih dari 80% imunisasi dasar tersebut yang dikenal sebagai Universal Child Immunization (UCI). Tercapainya UCI tersebut berupa tercapainya cakupan BCG/DPT-1/ Polio I minimal 90 %, DPT-3/Polio-3/Campak minimal 80 %. Cakupan hepatitis B tahun 2005 adalah 50 % dan tahun 2006 target sasaran nasional dipenuhi 2,3 . Namun, data dari WHO Immunization Summary 2010 menunjukkan cakupan beberapa imunisasi dasar di Indonesia 1

Upload: ayu-assa-chua

Post on 07-Jul-2016

309 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Imunisasi adalah salah satu pendekatan promotif dan preventif yang meningkatkan

kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar

dengan penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut. Imunisasi di Indonesia

secara teratur dimulai pada tahun 1956. Kegiatan ini telah berhasil membasmi penyakit

cacar di Indonesia, sehingga pada tahun 1974 Indonesia dinyatakan bebas cacar oleh

WHO1.

Keberhasilan tersebut merupakan upaya dilaksanakannya teknologi tepat guna di

seluruh masyarakat Indonesia salah satunya dengan melaksanakan pemberian imunisasi

secara kontinyu dan konsisten dalam Program Pengembangan Imunisasi (PPI). Dan pada

tahun 1990 Indonesia telah mencapai lebih dari 80% imunisasi dasar tersebut yang

dikenal sebagai Universal Child Immunization (UCI). Tercapainya UCI tersebut berupa

tercapainya cakupan BCG/DPT-1/ Polio I minimal 90 %, DPT-3/Polio-3/Campak

minimal 80 %. Cakupan hepatitis B tahun 2005 adalah 50 % dan tahun 2006 target

sasaran nasional dipenuhi2,3.

Namun, data dari WHO Immunization Summary 2010 menunjukkan cakupan

beberapa imunisasi dasar di Indonesia berkurang. Pada tahun 2008, cakupan DPT3 dan

polio3 adalah 77%. Cakupan Hepatitis B meningkat ke 78% namun masih belum

mencapai target 80%. Cakupan BCG pula adalah 89%5. Di peringkat DKI, kelurahan

Grogol-Petamburan mencatatkan cakupan imunisasi Hepatitis B yang masih rendah yaitu

hanya 47%7.

Namun, setiap tahun ratusan anak-anak meninggal karena penyakit yang

sebenarnya masih dapat dicegah dengan imunisasi atau PD3I (Penyakit yang Dapat

Dicegah dengan Imunisasi) yang secara tidak langsung meningkatkan Angka Kematian

Bayi (AKB) yaitu angka kematian bayi sampai umur satu tahun2,3. Berdasarkan SDKI

(survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2002-2003, AKB mencapai 35 per

seribu kelahiran hidup, tanpa imunisasi sekitar tiga dari 100 kelahiran anak akan

1

Page 2: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

meninggal karena penyakit campak, dua dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena

batuk rejan, satu dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus dan

dari 200.000 anak, satu anak akan menderita penyakit polio2.

Prevalensi kejadian PD3I di Indonesia juga masih tinggi. Prevalensi penduduk

yang pernah terinfeksi virus hepatitis B ditunjukkan dengan angka Anti-HBc sebesar

34%, dan cenderung meningkat dengan bertambahnya usia4. Prevalensi campak pada

tahun 2009 adalah 15,369 kasus di seluruh Indonesia, difteri sebanyak 219 dan tetanus

sebanyak 183 kasus. Angka ini merupakan angka tertinggi dari seluruh Negara ASEAN.

Pada tahun 2005, dilaporkan KLB polio sebanyak 4 kasus di DKI Jakarta sedangkan

WHO menetapkan target eradikasi polio. Pada tahun yang sama juga dilaporkan kasus

pertussis sebanyak 2,192 kasus di DKI Jakarta5,6. Tingginya PD3I ini seharusnya diberi

perhatian karena PD3I merupakan penyakit yang sangat berpotensi mengakibatkan KLB.

1.2. Permasalahan

Daripada latarbelakang ini, dapat disimpulkan beberapa masalah. Antaranya:

1.2.1. Terjadi penurunan cakupan beberapa program imunisasi (DPT dan Polio).

1.2.2. Cakupan program imunisasi dasar di Indonesia masih rendah (belum memenuhi

UCI)

1.2.3. Masih adanya angka kematian bayi yang membimbangkan yang diakibatkan oleh

PD3I.

1.2.4. Prevalensi dan insidens kejadian PD3I di Indonesia masih tinggi sekaligus

meningkatkan potensi terjadinya KLB

1.2.5 Tidak diketahuinya cakupan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Jelambar I,

Jakarta Barat pada periode Mei 2010 hingga April 2011.

1.3. Tujuan

1.3.1.Tujuan Umum :

Meningkatkan cakupan imunisasi dasar di Indonesia dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan kesehatan ibu dan anak dengan diharapkan teratasinya masalah

bersangkutan dengan program imunisasi dasar yang diketahui dari evaluasi ini.

2

Page 3: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

1.3.2.Tujuan Khusus :

1.3.2.1. Diketahuinya cakupan keberhasilan Program Imunisasi Dasar yang

dilaksanakan di Puskesmas Kelurahan Jelambar I periode Mei 2010

sampai April 2011.

1.3.2.2. Diketahuinya cakupan pelayanan program Imunisasi Dasar (BCG, DPT,

Polio, Hepatitis dan Campak).

1.3.2.3. Diketahuinya cakupan penyuluhan perorangan, kelompok dan masyarakat.

1.3.2.4. Diketahui cakupan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).

1.3.2.5. Diketahuinya cakupan pencatatan dan pelaporan.

1.3.2.6. Diketahui cakupan penatalaksanaan KIPI.

1.4. Manfaat

1.4.1.Manfaat bagi evaluator:

1.4.1.1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah.

1.4.1.2. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengelola suatu program

khususnya program-program kesehatan di Puskesmas.

1.4.1.3. Mengetahui sedikit banyaknya kendala-kendala yang dihadapi dalam

mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan, antara lain Perencanaan, Pengorganisasian,

Pelaksanaan, dan Pengawasan.

1.4.2.Manfaat bagi perguruan tinggi :

1.4.2.1. Mengamalkan Tridharma Perguruan Tinggi.

1.4.2.2. Memperkenalkan Fakultas Kedokteran UKRIDA kepada masyarakat.

1.4.2.3. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di

bidang kesehatan.

1.4.3.Manfaat Bagi Puskesmas :

1.4.3.1. Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan

program kegiatan Posyandu sehingga memenuhi target cakupan program.

3

Page 4: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

1.4.3.2. Memberikan masukan terhadap jalinan kerjasama dan membina peran

serta masyarakat dalam melaksanakan program kegiatan Posyandu secara

optimal.

1.4.4.Manfaat bagi masyarakat :

1.4.4.1. Meningkatkan pengetahuan tentang arti pentingnya kegiatan Program

Imunisasi.

1.4.4.2. Peran serta masyarakat menjadi lebih baik dalam melaksanakan kegiatan

dan program imunisasi terutama melalui pelayanan di Posyandu.

4

Page 5: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

Bab II

Materi dan Metoda

2. 1. Materi

Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil kegiatan

bulanan Puskesmas mengenai program Imunisasi Dasar di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Jelambar I periode Mei 2010 sampai dengan April 2011, antara lain:

1. Pelayanan imunisasi dasar di Puskesmas dan Posyandu

2. Penyuluhan mengenai imunisasi dasar

3. Pemantauan (monitoring)

4. Pencatatan dan pelaporan

5. Penatalaksanaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

2. 2. Metode

Evaluasi program ini dilakukan dengan cara menganalisis data cakupan program

Imunisasi Dasar di Puskesmas Kelurahan Jelambar I periode Mei 2010 sampai dengan

April 2011 melalui pendekatan sistem. Hasil evaluasi disajikan dalam bentuk tekstular

dan tabular.

5

Page 6: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

Bab III

Kerangka Teoritis

3.1. Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem adalah prinsip pokok atau cara kerja sistem yang diterapkan

pada waktu menyelenggarakan pekerjaan administrasi. Dibentuknya suatu sistem pada

dasarnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Untuk

terbentuknya sistem tersebut perlu dirangkai beberapa unsur atau elemen sedemikian rupa

sehingga secara keseluruhan membentuk kesatuan dan secara bersama-sama berfungsi

untuk mencapai tujuan kesatuan.

Sistem terbentuk dari bagian atau elemen yang saling berhubungan dan

mempengaruhi. Bagian atau elemen tersebut dapat dikelompokkan dalam enam unsur

saja yaitu:

i. Masukan (input)

Masukan adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan

diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.

ii. Proses (process)

Proses adalah elemen yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

iii. Keluaran (output)

Keluaran adalah elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam

sistem.

iv. Lingkungan (environment)

Lingkungan adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi

mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.

v. Umpan balik (feedback)

6

Lingkungan(iv)

Masukan(i)

Proses(ii)

Keluaran(iii)

Dampak(vi)

Umpan Balik(v)

Page 7: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

Umpan balik adalah elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus

sebagai masukan dalam sistem tersebut.

vi. Dampak (impact)

Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.

3.2. Tolok Ukur Keberhasilan

Tolok ukur keberhasilan terdiri dari variable masukan, proses, keluaran, umpan

balik, lingkungan dan dampak. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus

dicapai dalam program Imunisasi Dasar (Lampiran 1).

Bab IV

Penyajian Data

4.1. Sumber data

Sumber data dalam evaluasi ini berupa data sekunder yang berasal dari data

monografi Kelurahan Jelambar I dan laporan bulanan Puskesmas Kelurahan Jelambar I

periode Mei 2010 sampai dengan April 2011.

4.2. Data Umum

7

Page 8: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

4.2.1. Data Geografis

Lokasi Puskesmas kelurahan Jelambar I terletak di jalan Satria 1 RW 04,

Kelurahan Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakaerta Barat.

Puskesmas Jelambar I seluas 250 m2 dibangun diatas tanah 305 m2..

Wilayah kerja Puskesmas Jelambar I seluas ±63,72 Hektar meliputi 5 RW dan 58

RT.

Jumlah Posyandu ada 5 yang terletak di RW 01, 02, 03, 04 dan 11.

Batas wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Jelambar I :

Batas Utara : Jl. Jelambar Baru

Batas Selatan : Jl. Daan Mogot

Batas Barat : Jl. Amanah

Batas Timur : Jl. Prof.dr. Latumenten Raya

Keterangan: Peta wilayah disertakan di lampiran 6

4.2.2. Data Demografi

Jumlah penduduk Kelurahan Jelambar I: 17.606 jiwa.

Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin : Laki-laki 8.332 jiwa dan

perempuan 9.274 jiwa.

Jumlah kepala keluarga : 3.476 orang

Jumlah bayi : 836

Jumlah balita : 2.508

Sebagian besar penduduk bermata pencarian pegawai pemerintah/ABRI

(41,27%).

Fasilitas kesehatan yang berada di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Jelambar I

terdapat 5 tempat praktek swasta dokter umum, 5 tempat praktek swasta dokter

spesialis, 6 tempat praktek swasta dokter gigi.

Keterangan: Data demografi lebih lengkap terlampir pada lampiran II

4.2. Data Khusus

4.2.1. Masukan

4.2.1.1.Tenaga

8

Page 9: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

Dokter umum : 1 orang

Dokter gigi : 1 orang

Bidan : 1 orang

Perawat : 1 orang

Kader aktif : 11/ Posyandu (rata-rata 9 orang terlatih setiap

posyandu)

Tokoh Masyarakat : Pak Lurah

4.2.1.2. Dana

APBD : Cukup

4.2.1.3. Sarana

4.2.1.3.1. Medis

4.2.1.3.1.1. Peralatan suntik

Disposible syringe

(1cc, 2 cc, 2,5cc, 3 cc, 5 cc) : Cukup

Autodisposible syringe (0, 5cc) : Cukup

Alkohol 70% : Cukup

4.2.1.3.1.2.Cold chain

Lemari es : 2 buah

Vaccine Carrier : 3 buah

Thermos + 4 buah cold pack : sejumlah tim lapangan

Cold box : 2 buah

4.2.1.3.1.3. Vaksin

BCG + Pelarut (NaCl 0, 9 %) : Cukup

DPT : Cukup

Polio + pipet : Cukup

Campak + Pelarut (Aqua Bidest) : Cukup

Hepatitis B : Cukup

4.2.1.3.1.4. Alat dan obat KIPI

Stetoskop : 3 buah

9

Page 10: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

Tensimeter : 2 buah

Infus set : tidak ada

Alat suntik : cukup

Cairan infus NaCl 0, 9 % : tidak ada

Deksamethason injeksi : cukup

Adrenalin : cukup

Paracetamol : cukup

4.2.1.3.2. Non Medis

4.2.1.3.2.1. Gedung Puskesmas

Ruang pendaftaran : 1 ruang

Ruang tunggu : 1 ruang

Ruang periksa : 1 ruang

Kamar obat : 1 ruang

4.2.1.3.2.2. Posyandu : 5 buah

4.2.1.3.2.3. KMS Balita : Cukup

4.2.1.3.2.4. Buku pencatatan hasil imunisasi : 1 buah

4.2.1.3.2.5. Buku catatan stock vaksin : 1 buah

4.2.1.3.2.6. Kartu pencatatan suhu lemari es : 1 lembar

4.2.1.3.2.7. Kartu pencatatan suhu freezer : 1 lembar

4.2.1.3.2.8. Kapas dan tempatnya : 2 buah

4.2.1.3.2.9. Tempat sampah : 3 buah

4.2.1.4. Metode

Sesuai dengan kebijakan program imunisasi dasar:

4.2.1.4.1. Pelayanan imunisasi dasar di Puskesmas dan Posyandu

4.2.1.4.1.1. BCG:Diberikan sebanyak 1 kali dengan dosis 0,05 cc, intrakutan

di deltoid l lengan atas kanan.

4.2.1.4.1.2. DPT: Diberikan sebanyak 3 kali dengan dosis 0,5 cc, IM/SC

dalam, di anterolateral paha atas, pada umur 2 bulan kemudian

diberikan lagi dengan interval paling cepat 4 minggu (1 bulan).

4.2.1.4.1.3. Polio: Diberikan sebanyak 4 kali, diberikan 2 tetes secara oral

dengan interval 4 minggu (1 bulan).

10

Page 11: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

4.2.1.4.1.4. Hepatitis B: Diberikan sebanyak 3 kali dengan dosis 0,5 cc,

IM/SC dalam, di anterolateral paha atas, dosis berikutnya dengan

interval minimal 4 minggu (1 bulan).

4.2.1.4.1.5. Campak: Diberikan 1 kali dengan dosis 0,5 cc, IM, di lengan kiri

atas.

* Vaksin DPT dan Hepatitis B dalam bentuk vaksin kombo

4.2.1.4.2. Penyuluhan mengenai imunisasi dasar

4.2.1.4.2.1. Perorangan : Dengan wawancara

4.2.1.4.2.2. Kelompok : Dengan ceramah

4.2.1.4.2.3. Masyarakat : Melalu spanduk, poster, leaflet

4.2.1.4.3. Pemantauan (monitoring) : Dengan Pemantauan Wilayah Setempat

(PWS) bulanan

4.2.1.4.4. Pencatatan : setiap bulan

4.2.1.4.5. Pelaporan : setiap bulan

4.2.1.4.6. Penatalaksanaan KIPI : jika ada kasus

4.2.2. Proses

4.2.2.1. Perencanaan

4.2.2.1.1. Menentukan besarnya sasaran dan target cakupan imunisasi dasar

Besarnya sasaran: ditentukan oleh Puskesmas Kecamatan (423 bayi)

Target cakupan:

BCG : 90 %

DPT-1 : 95 %

DPT-2 : 90%

DPT-3 : 85 %

Polio-1 : 95 %

Polio-2 : 90 %

Polio-3 : 85 %

Polio-4 : 90 %

Hepatitis B-1 : 90 %

Hepatitis B-2 : 90 %

Hepatitis B-3 : 85%

11

Page 12: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

Campak : 90 %

4.2.2.1.2. Membuat jadwal pelayanan imunisasi dasar

4.2.2.1.2.1. BCG: Senin, jam 08.00 – 12.00, oleh bidan

4.2.2.1.2.2. Hepatitis combo (DPT + Hepatitis) : senin – jumat, jam 08.00 –

12.00, oleh bidan.

4.2.2.1.2.3. Polio: senin – jumat, jam 08.00 – 12.00, oleh bidan.

4.2.2.1.2.4. Campak : senin, jam 08.00 – 12.00, oleh bidan.

4.2.2.1.3. Merencanakan logistik imunisasi dasar

4.2.2.1.3.1 Kebutuhan vaksin = (Jumlah sasaran 423 bayi x target)

Indeks Pemakaian

4.2.2.1.3.2 Kebutuhan alat suntik = jumlah sasaraan 423 bayi x target

4.2.2.1.3.3 Kebutuhan cold chain:

-Lemari es : 2 buah

-Vaccine carrier : 3 buah

-Cold box : 2 buah

-Thermos + 4 buah cold pack : sejumlah tim lapangan

4.2.2.1.4. Mengelola vaksin, peralatan vaksinasi dan cold chain

4.2.2.1.4.1. Vaksin Campak, Polio dan BCG ditempatkan tempat

penyimpanan es.

4.2.2.1.4.2. Vaksinasi Hepatitis B dan DPT disusun dibagian di rak bagian

bawah.

4.2.2.1.4.3. Suhu cold chain 2 – 8 o C

4.2.2.1.4.4. Satu spuit untuk satu orang

4.2.2.1.5. Memberikan penyuluhan mengenai imunisasi dasar

4.2.2.1.5.1. Perorangan : Setiap hari di Puskesmas

4.2.2.1.5.2. Kelompok : Tidak ditemukan jadwal penyuluhan secara

tertulis yang jelas. (Hanya didapatkan dari

wawancara dengan bidan)

-dilaksanakan setiap bulan sesuai jadwal posyandu

4.2.2.1.5.3. Masyarakat : Melalui spanduk, poster dan leaflet.

12

Page 13: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

4.2.2.1.6. Mengadakan kerja sama lintas program dan lintas sektoral: 12 x setahun

4.2.2.1.7. Melakukan monitoring : 12 x dalam setahun

4.2.2.1.8. Melaksanakan pencatatan: setiap akhir bulan

4.2.2.1.9. Melaksanakan pelaporan: setiap awal bulan

4.2.2.1.10. Merencanakan penatalaksanaan KIPI : Jika ada kasus

4.2.2.2. Pengorganisasian

Struktur organisasi ditulis dan pemberian tugas yang teratur dalam

melaksanakan tugasnya.

Dr. Ratna : Penanggung jawab

Bidan Dinah : Pelaksana

Ibu Sumartati : Pelaksana

Struktur Organisasi Puskesmas Kelurahan Jelambar I

13

Ka PuskesmasDr. Ratna

Ka. TU Yayan

BPG, UKGSDrg. Santi

KIA, KB, PosyanduBdn.Dina

BP umum, JPK, Gakin, Jiwa, PTM

Dr. Ratna

P2P,UKS.ApotekSumartati

Page 14: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

4.2.2.3. Pelaksanaan

4.2.2.3.1. Besar sasaran: 423 bayi

4.2.2.3.2. Target cakupan:

BCG : 90 %

DPT-1 : 95 %

DPT-2 : 90%

DPT-3 : 85 %

Polio-1 : 95 %

Polio-2 : 90 %

Polio-3 : 85 %

Polio-4 : 90 %

Hepatitis B-1 : 90 %

14

Page 15: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

Hepatitis B-2 : 90 %

Hepatitis B-3 : 85%

Campak : 90 %

4.2.2.3.3. Jadwal pelayanan imunisasi dasar

4.2.2.3.3.1. BCG: Senin, jam 08.00 – 12.00, oleh bidan

4.2.2.3.3.2. Hepatitis combo (DPT + Hepatitis) : senin – jumat, jam 08.00 –

12.00, oleh bidan.

4.2.2.3.3.3. Polio: senin – jumat, jam 08.00 – 12.00, oleh bidan.

4.2.2.3.3.4. Campak : senin, jam 08.00 – 12.00, oleh bidan.

4.2.2.3.4. Logistik imunisasi dasar

4.2.2.3.4.1. Vaksin

BCG : 53 ampul

DPT-HepB : 1269 vial

Polio : 211 vial

Campak : 53 vial

4.2.2.3.4.2. Alat suntik

Alat suntik 0,05 cc (untuk BCG) : 423 x 100 % = 423 buah.

Alat suntik 0,5 % (untuk DPT, Hepatitis dan Campak) : {423 x

(100 % + 95 % + 90 %) + 423 x (100 % + 95 % + 90 %) + 423 x

(90 %)} = 1587 buah

* Mengambil stok vaksin dan alat suntik dari puskesmas kecamatan setiap kali habis stok

4.2.2.3.4.3. Cold chain:

Lemari es : 1 buah

Vaccine carrier : 3 buah

Cold box : 1 buah

Thermos + 4 buah cold pack : Sejumlah tim lapangan

4.2.2.3.5. Pengelolaan vaksin dan peralatan vaksin

4.2.2.3.5.1. Vaksin Campak, Polio dan BCG ditempatkan tempat

15

Page 16: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

penyimpanan es.

4.2.2.3.5.2. Vaksinasi Hepatitis B dan DPT disusun dibagian di rak bagian

bawah.

4.2.2.3.5.3. Suhu cold chain 5 o C

4.2.2.3.5.4. Satu spuit untuk satu orang

4.2.2.3.6. Penyuluhan mengenai imunisasi dasar

4.2.2.3.6.1. Perorangan : dilakukan dengan wawancara tapi tidak setiap kali

kunjungan.

4.2.2.3.6.2. Kelompok: 6x dalam 12 bulan. (Jadwal lengkap di lampiran IV)

4.2.2.3.6.3. Masyarakat: melalui poster dan leaflet.

4.2.2.3.7. Kerja sama lintas program dan lintas sektoral: ada tetapi tidak secara

teratur.

4.2.2.3.8. Pencatatan: setiap bulan. (Pelaporan cakupan imunisasi

tidak spesifik dari anak-anak yang tinggal di wilayah kerja)

4.2.2.3.9. Pelaporan: setiap bulan.

4.2.2.3.10. Pemantauan: ada dengan sistem PWS.

4.2.2.3.11. Penatalaksanaan KIPI: tidak ada kasus.

4.2.2.4 Pengawasan

4.2.2.4.1. Laporan : ada laporan setiap bulan. (Pelaporan cakupan imunisasi

tidak spesifik dari anak-anak yang tinggal di wilayah kerja)

4.2.2.4.2. Rapat : dilakukan rapat bulanan dan triwulan

4.2.3. Keluaran

4.2.3.1. Cakupan imunisasi dasar

Tabel 1. Pencapaian Imunisasi Dasar di Puskesmas Kelurahan Jelambar I

periode Mei 2010 sampai dengan April 2011.

Jenis imunisasi Sasaran

Bayi

Target

Bayi %

Pencapaian

Bayi %

BCG 423 423 100 % 330 78,01%

DPT-1 423 423 100 % 574 135,70 %

16

Page 17: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

DPT-2 423 402 95 % 556 131,14%

DPT-3 423 381 90 % 576 136,17 %

Polio-1 423 423 100 % 576 136,17 %

Polio-2 423 411 97 % 561 132,62 %

Polio-3 423 398 94 % 565 134,52 %

Polio-4 423 381 90 % 584 138,06 %

Hepatitis B-1 423 423 100 % 574 135,70 %

Hepatitis B-2 423 402 95 % 556 131,14%

Hepatitis B-3 423 381 90 % 576 136,17 %

Campak 423 381 90 % 539 127,42 %

Sumber: Laporan bulanan hasil vaksinasi Puskesmas kelurahan Jelambar I periode Mei

2010 sampai dengan April 2011.

* Perincian cakupan imunisasi disertakan di Lampiran 3.

i) Cakupan imunisasi BCG

= (Jumlah bayi yang diimunisasi BCG / Sasaran bayi) x 100 %

= (330 /423) x 100 %

= 78,01%

ii) Cakupan imunisasi DPT-1

= (Jumlah bayi yang diimunisasi DPT-1 / Sasaran bayi) x 100 %

= (574/423) x 100 %

= 135,70 %

iii) Cakupan imunisasi DPT-2

= (Jumlah bayi yang diimunisasi DPT-2 / Sasaran bayi) x 100 %

= (556 / 423) x 100 %

= 131,14 %

iv) Cakupan imunisasi DPT-3

= (Jumlah bayi yang diimunisasi DPT-3 / Sasaran bayi) x 100 %

17

Page 18: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

= (576 /423) x 100 %

= 136,17 %

v) Cakupan imunisasi Polio-1

= (Jumlah bayi yang diimunisasi Polio-1 / Sasaran bayi) x 100 %

= (576 / 423) x 100 %

= 136,17 %

vi) Cakupan imunisasi Polio-2

= (Jumlah bayi yang diimunisasi Polio-2 / Sasaran bayi) x 100 %

= (561/423) x 100%

= 132,62%

vii) Cakupan imunisasi Polio-3

= (Jumlah bayi yang diimunisasi Polio-3 / Sasaran bayi) x 100 %

= (569/423) x 100 %

= 134,52 %

viii) Cakupan imunisasi Polio-4

= (Jumlah bayi yang diimunisasi Polio-4 / Sasaran bayi) x 100 %

= (584 / 423) x 100 %

= 138,06 %

ix) Cakupan imunisasi Hepatitis B-1

= (Jumlah bayi yang diimunisasi Hepatitis B-1 / Sasaran bayi) x 100 %

= (574/423) x 100 %

= 135,70 %

x) Cakupan imunisasi Hepatitis B-2

= (Jumlah bayi yang diimunisasi Hepatitis B-2 / Sasaran bayi) x 100 %

18

Page 19: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

= (556 / 423) x 100 %

= 131,14 %

xi) Cakupan imunisasi Hepatitis B-3

= (Jumlah bayi yang diimunisasi Hepatitis B-3 / Sasaran bayi) x 100 %

= (576 /423) x 100 %

= 136,17 %

xii) Cakupan imunisasi Campak

= (Jumlah bayi yang diimunisasi Campak / Sasaran bayi) x 100 %

= (539 / 423) x 100 %

= 127,42%

4.2.3.2. Penyuluhan mengenai imunisasi dasar

Perorangan : dilakukan tapi tidak setiap kunjungan.

Kelompok : 50 % (Lampiran IV)

Masyarakat : melalui poster dan leaflet ada

4.2.3.3. Pemantauan Wilayah Setempat : 12 x / tahun

4.2.3.4. Pencatatan dan pelaporan: setiap bulan. (Pelaporan cakupan imunisasi

tidak spesifik dari anak-anak yang tinggal di wilayah kerja)

4.2.3.5. Pelaksanaan KIPI : tidak ada kasus.

4.2.4. Lingkungan

4.2.4.1. Lingkungan fisik

Lokasi : mudah dijangkau.

Transportasi : ada transportasi yang mudah dan murah.

* sehingga mudah dikunjungi juga oleh pasien dari luar wilayah kerja

Fasilitas kesehatan lain: ada dan bisa menjalin kerja sama.

4.2.4.2. Lingkungan non fisik

19

Page 20: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

Pendidikan : tidak menjadi faktor penghambat.

Sosial ekonomi : tidak menjadi faktor penghambat.

Agama : tidak menjadi faktor penghambat.

4.2.5. Umpan Balik

5.2.5.1. Pencatatan dan pelaporan : ada

5.2.5.2. Rapat kerja dalam bentuk lokakarya mini : ada

4.2.6 Dampak

4.2.6.1. Langsung : menurunkan insidens dari PDI3.

4.2.6.2. Tidak langsung : mengurangkan angka kematian bayi yang

diakibatkan PDI3.

Bab V

Pembahasan

5.1. Tabel 2. Masalah Menurut Variable Keluaran

No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

1. Cakupan imunisasi BCG 100% 78,01% + (21,99%)

2. Cakupan imunisasi DPT-1/HB-1 100% 138,06% + (38,06%)

3. Cakupan imunisasi Polio-1 100% 136,17% + (36,17%)

4. Cakupan imunisasi Campak 90% 127,42% + (41,58%)

5. Cakupan penyuluhan 100% 50% + (50,00%)

20

Page 21: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

Keterangan : Variabel selain yang tertera di atas, tidak memiliki masalah berdasarkan

tolok ukur keberhasilan. (Lampiran 5)

5.2. Tabel 3. Masalah Menurut Variable Selain Keluaran

No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

1. Proses Perencanaan

Penyuluhan Kelompok

Setiap minggu kedua, satu bulan sekali, di Posyandu

Tidak jelas

perencanaan

bulanaan

+

2. Proses Perencanaan

Cakupan imunisasi

Berdasarkan tolok ukur di lampiran 1

Tidak sesuai

minimal tolok

ukur

+

3. Proses Pelaksanaan

Penyuluhan Kelompok

Setiap minggu kedua, satu bulan sekali, di

Tidak

dilaksanakan

+

21

Page 22: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

Posyandu setiap bulan

4. Proses pelaksanaan

penyuluhan perorangan

Setiap kali

kunjungan

Tidak setiap

kunjungan

+

5. Proses pelaksanaan

kerja sama lintas

program

Satu bulan sekali

(12 x /tahun)

Tidak

dilakukan

secara teratur

+

Keterangan: Variabel selain tertera di atas, tidak memiliki masalah berdasarkan tolok

ukur keberhasilan. (Lampiran 5)

Bab VI

Rumusan Masalah

6.1. Masalah menurut keluaran:

A. Cakupan imunisasi BCG masih kurang dari target. (78,01% dari 100%)

B. Cakupan imunisasi DPT-1/HB-1 jauh melebihi target. (138,06% dari 100%)

C. Cakupan imunisasi Polio-1 jauh melebihi target. (136,17% dari 100%)

D. Cakupan imunisasi Campak jauh melebihi target. (127,42% dari 90%)

E. Cakupan penyuluhan imunisasi kurang. (50% dari 100%)

6.2. Masalah lain (Penyebab):

22

Page 23: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

Dari proses:

A. Proses perencanaan penyuluhan kelompok tidak dilakukan dengan jelas.

B. Proses perencanaan cakupan imunisasi tidak sesuai tolok ukur propinsi.

C. Proses pelaksanaan penyuluhan kelompok tidak dilakukan setiap bulan.

D. Proses pelaksanaan penyuluhan perorangan tidak dilakukan setiap kali kunjungan.

E. Proses pelaksanaan kerja sama lintas program dilakukan tetapi tidak teratur.

Bab VII

Prioritas Masalah

7.1 A. Cakupan imunisasi BCG masih kurang dari target. (78,01% dari 100%)

B. Cakupan imunisasi DPT-1/HB-1 jauh melebihi target. (138,06% dari 100%)

C. Cakupan imunisasi Polio-1 jauh melebihi target. (136,17% dari 100%)

D. Cakupan imunisasi Campak jauh melebihi target. (127,42% dari 90%)

E. Cakupan penyuluhan imunisasi kurang. (50% dari 100%)

Tabel 4. Prioritas Masalah

23

Page 24: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

No. Parameter A B C D E

1. Besarnya masalah 4 2 2 3 3

2. Akibat yang ditimbulkan 5 3 2 3 3

3. Sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan

masalah

5 4 4 4 2

4. Teknologi yang tersedia 3 4 4 4 3

5. Keuntungan sosial yang diperoleh 5 2 2 2 3

Jumlah 22 15 14 16 14

7.2 Prioritas masalah adalah:

A. Cakupan imunisasi BCG masih kurang dari target. (78,01% dari 100 %)

B. Cakupan imunisasi Campak jauh melebihi target. (127,42% dari 90%)

Bab VIII

Penyelesaian Masalah

8.1. Masalah :

A. Cakupan imunisasi BCG masih kurang dari target (78,01% dari 90 %)

Penyebab:

Proses perencenaan penyuluhan kelompok tidak jelas.

Proses pelaksanaan penyuluhan kelompok tidak dilakukan setiap bulan.

Proses pelaksanaan penyuluhan perorangan dilakukan tetapi tidak dilakukan

pada setiap kunjungan.

Penyelasaian masalah:

Membuat jadwal jelas berkaitan penyuluhan imunisasi kelompok dan

24

Page 25: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

dilaksanakan sebulan sekali sesuai jadwal posyandu.

Pelaksanaan penyuluhan perorangan dilakukan setiap kali kunjungan ibu yang

mempunyai anak bawah 1 tahun di Puskesmas dan ibu hamil trimester ke-3

supaya bersedia imunisasi anak setelah lahir.

8.2 Masalah:

B. Cakupan imunisasi Campak jauh melebihi target. (127,42% dari 90%)

Penyebab:

Proses pelaksanaan pencatatan dan pelaporan imunisasi tidak dipisahkan

cakupan pasien dalam wilayah kerja dan yang diluar wilayah kerja. Hal ini

menyebabkan angka sebenar cakupan imunisasi di wilayah kerja puskesmas

lebih besar dari yang seharusnya

Lingkungan puskesmas yang lokasinya mudah dijangkau dan tersedia

transportasi meningkatkan kunjungan bayi dari luar wilayah kerja.

Penyelasaian masalah:

Melakukan pencatatan yang khusus cakupan imunisasi bayi dari wilayah

kerja.

Mengambil kira kunjungan bayi dari luar wilayah kerja dalam menentukan

sasaran bayi.

25

Page 26: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

Bab IX

Kesimpulan

7.1 Kesimpulan

Dari hasil evaluasi program imunisasi dasar yang dilakukan dengan cara

pendekatan sistem di Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan wilayah kerjanya pada

periode Mei 2010 sampai dengan April 2011 didapatkan cakupan imunisasi BCG dan

penyuluhan imunisasi kurang dari target sedangkan cakupan selain BCG jauh melebihi

target. Pelayanan dan penyelenggaraan imunisasi pula berjalan sesuai tolok ukur kecuali

penyuluhan serta pencatatan dan pelaporan cakupan imunisasi.

Masalah cakupan BCG yang rendah adalah disebabkan permasalahan di

perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan tentang imunisasi terhadap kelompok dan

perorangan. Masalah cakupan imunisasi selain BCG yang melebihi adalah disebabkan

26

Page 27: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

pencatatan dan pelaporan tidak memisahkan bayi dari wilayah kerja dan luar wilayah

kerja karena lingkungan puskesmas yang strategis menyebabkan kunjungan bayi dari luar

wilayah kerja tinggi. Hal ini disimpulan dengan evaluasi yang menggunakan pendekatan

sistem. Diharapkan dengan dibenahi penyuluhan, cakupan imunisasi BCG dapat

meningkat. Pencatatan dan pelaporan yang lebih spesifik dan penetapan sasaran bayi

yang mengambil kira kunjungan dari luar wilayah kerja diharapkan cakupan imunisasi

tidak tidak terlampau jauh melebihi target.

Dengan evaluasi menggunakan pendekatan sistem seperti ini, kita dapat menjaga

agar masing-masing kegiatan sejalan dengan ketentuan program dan dapat mengenal

pasti penyebab masalah pada keluaran atau cakupan imunisasi. Hal ini karena cakupan

imunisasi mempunyai dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Dampak positif

yang diharapkan dengan berhasilnya program imunisasi dasar adalah terjadinya

penurunan angka kematian dan kesakitan yang diakibatkan oleh PD3I serta dapat

mencegah akibat buruk yang lebih lanjut darinya. Selain itu dengan evaluasi ini juga

dapat memastikan cakupan imunisasi dasar terus meningkat, tidak mengalami penurunan

dan dapat mengatasi masalah kelebihan cakupan imunisasi dari target yang ditetapkan.

7.2. Saran

Saran yang diberikan oleh penulis terhadap penyelesaian masalah tersebut

ditujukan kepada:

7.2.1. Puskesmas Kelurahan Jelambar I:

7.2.1.1. Mengadakan jadwal penyuluhan teratur setiap bulan dan

melaksanakannya sesuai jadwal di posyandu-posyandu. Diharapkan

dalam tempoh setahun cakupan BCG dapat dinaikkan sebanyak 20%.

7.2.1.2. Melakukan pencatatan dan pelaporan yang lebih terperinci yang

memisahkan cakupan imunisasi di wilayah kerja dan dari luar wilayah

kerja. Diharapkan sasaran bayi lebih jelas untuk tahun kedepan.

7.2.1.3. Evaluasi ini dijadikan masukan untuk pelaksanaan program imunisasi

akan datang di Puskesmas Jelambar I supaya penyebab-penyebab

masalah yang ditemukan diperbaiki agar cakupan imunisasi dapat

27

Page 28: contoh Evaluasi-Program-Imunisasi-Dasar.doc

sesuai target. Hal ini dilakukan dengan merencanakan kegiatan

penyuluhan dengan jelas dan melaksanakannya sesuai perencenaan.

7.2.1.4. Evaluasi program imunisasi juga diharapkan dilakukan terus menerus

secara berkala setiap tahun di Puskesmas Jelambar I supaya

perkembangan keberhasilan cakupan imunisasi dapat diketahui dari

tahun ke tahun. Hal ini juga penting agar dapat dipastikan cakupan

imunisasi yang tinggi dapat dipertahankan dan sekiranya berlaku

penurunan dapat diperbaiki dengan segera berdasarkan penyebab yang

ditemukan dari evaluasi menurut pendekatan sistem.

7.2.2. Puskesmas Kecamatan Wijaya Kusuma

7.2.2.1. Mengambil kira kunjungan dari luar wilayah kerja dalam menetapkan

jumlah sasaran bayi di Puskesmas Kelurahan Jelambar 1. Hal ini

mengelakkan dari kelebihan cakupan 100% akan membawa masalah

kecukupan logistik yang tidak sesuai jumlah yang direncanakan.

7.2.2.2. Menetapkan target imunisasi sesuai target yang ditetapkan Dinkes

Propinsi. Diharapkan dalam tempoh setahun keseluruhan imunisasi

dapat mencapai target.

7.2.3. Sekretariat Kelurahan Jelambar

7.2.3.1. Melakukan pendataan ulang atau survei ulang monografi pendudukn

untuk memastikan angka-angkanya karena cakupan yang berlebihan

dari imunisasi puskesmas bisa mengisyaratkan jumlah bayi atau

penduduk yang lebih tinggi dari catatan sedia ada.

28