pengelolaan pajak

26
PENGELOLAAN PAJAK DAERAH DI DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEKAYAAN, DAN ASET DAERAH KABUPATEN SUBANG TAHUN 2010 Seminar Usulan Penelitian FASIH SAEPUL ANWAR 170410070013

Upload: fasih-anwar

Post on 12-Jun-2015

7.649 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengelolaan pajak

PENGELOLAAN PAJAK DAERAH DI DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEKAYAAN, DAN ASET DAERAH KABUPATEN SUBANG TAHUN 2010

Seminar Usulan Penelitian

FASIH SAEPUL ANWAR170410070013

Page 2: Pengelolaan pajak

LATAR BELAKANG PENELITIAN

Sejak bergulirnya era reformasi, pemerintah saat ini telah mengubah sistem sentralisasi menjadi desentralisasi yang berarti pemerintah lokal (daerah) dapat mengelola keuangannya sendiri dan juga mengelola pemanfaatan sumber-sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat lokal.

Page 3: Pengelolaan pajak

Untuk membiayai pembangunan dan pengeluaran rutin lainnya pemerintah daerah tentu memerlukan sumber penerimaan dana yang besar. Salah satu sumber penerimaan yang dapat diandalkan yaitu berasal dari pajak daerah.

Dalam menghadapi ini Pemerintah Kabupaten Subang tentu sudah berusaha menggali potensi-potensi yang ada di daerahnya, salah satunya adalah pajak.

Page 4: Pengelolaan pajak

potensi Kabupaten Subang cukup besar, dilihat dari topografinya sendiri subang terdiri dari daerah dataran rendah, daerah berbukit, dan daerah pegunungan. Oleh karena itu potensi subang cukup besar, terutama bagi penerimaan pajak daerahnya.

Fenomena yang terjadi adalah kurang efektifnya pengelolaan pajak di kabupaten subang, hal ini terlihat dari banyaknya kasus dalam pemungutan pajak di Kabupaten Subang, salah satunya adalah kasus korupsi.

selain itu banyak perolehan pajak yang tidak mencapai target

Page 5: Pengelolaan pajak

Pelaksanaan pengelolaan pajak daerah sepenuhnya diserahkan kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) sebagai pelaksana daerah di bidang keuangan. Dengan demikian segala urusan terkait pengelolaan pajak menjadi tugas dan tanggungjawab DPPKAD.

Bertitik tolak dari latar belakang masalah tersebut di atas maka diadakan penelitian mengenai masalah tersebut dengan mengambil judul:

Pengelolaan Pajak Kabupaten Subang Tahun 2010 (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Subang)

Page 6: Pengelolaan pajak

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan kepada latar belakang penelitian di atas peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Subang dalam pengelolaan pajak daerah Kabupaten Subang tahun 2010?

2. Apakah pelaksanaan atau pemanfaatan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Subang dalam pengelolaan pajak daerah Kabupaten Subang tahun 2010 sudah efektif dan efisien ?

3. Bagaimana pengawasan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Subang dalam pengelolaan pajak daerah Kabupaten Subang tahun 2010?

Page 7: Pengelolaan pajak

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana pelaksanaan Pengelolaan pajak daerah oleh pemerintah Kabupaten Subang.

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa perencanaan

dalam pengelolaan pajak daerah oleh pemerintah Kabupaten Subang.

2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa apakah pelaksanaan atau pemanfaatan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Subang dalam pengelolaan pajak daerah sudah efektif dan efisien.

3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa pengawasan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Subang dalam pengelolaan pajak daerah.

Page 8: Pengelolaan pajak

KEGUNAAN PENELITIAN

1. Kalangan Akademis: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan studi Ilmu Pemerintahan dalam konteks pengelolaan pajak. Khusunya pengelolaan pajak daerah.

2. Kegunaan Pemerintah: khususnya Pemerintah Kabupaten Subang diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam melaksanakan pengelolaan pajak daerahnya.

3. Kepentingan Masyarakat: diharapkan dapat membantu masyarakat khusunya masyarakat subang, dan umumnya masyarakat indonesia untuk mengenal lebih dekat dalam pengelolaan pajak, sehingga dalam empirisnya masyarakat dapat mengawasi dalam pengelolaan pajak. Selain itu masyarakat juga lebih mengerti bagaimana dalam mengurus pajak.

4. Bagi Kepentingan Penulis: penelitian ini diharapkan dapat menambah pengatahuan, daya nalar, dan analisis terhadap masalah yang dihadapi pemerintah dan masyarakat dalam hal pengelolaan pajak.

Page 9: Pengelolaan pajak

KERANGKA PEMIKIRAN

Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintah pusat kepada daerah otonom. Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat.

Desentralisasi pengelolaan keuangan daerah merupakan konsekuensi logis dari adanya desentralisasi. Desentralisasi pengelolaan keuangan daerah ini dimaksudnya daerah memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh untuk mengelola keuangan masing-masing daerahnya

Page 10: Pengelolaan pajak

Pengelolaan merupakan salah satu fungsi pemerintah, Istilah pengelolaan sering diidentikan dengan istilah manajemen, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh siswanto, bahwa: “istilah manajemen telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengawasan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapengurusan, administrasi, dan sebagainya” (Siswanto, 2006: 1).

Page 11: Pengelolaan pajak

Seperti yang dijelaskan oleh Brantas bahwa: “manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya adalah ‘managing’ -pengelolaan-, sedang pelaksananya disebut manajer atau pengelola” (Brantas, 2009: 5).

Hersey dan Blanchard menurut Stoner dalam Sudjana (2000:17) memberikan arti pengelolaan sebagai berikut “pengelolaan merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui orang-orang serta kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi”.

Dari beberapa pengertian di atas dapat dilihat bahwa pengelolaan merupakan manajemen.

Page 12: Pengelolaan pajak

Manajemen adalah suatu kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan baik bersama orang lain, atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Sumijo dan soebedjo dalam Sudjana (2000:17) mengemukakan bahwa : manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan dari seluruh anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan

Page 13: Pengelolaan pajak

menurut Bachrul Elmi prinsip-prinsip manajemen modern pada intinya adalah:Perencanaan yang matang,memerlukan syarat adanya kemampuan dan kecermatan untuk melihat apa yang terjadi di masa lalu, apa yang dibutuhkan pada saat ini serta perubahan dan perkembangan yang akan terjadi di masa depan. Dalam konteks pengelolaan kekayaan daerah maka idelanya harus ada validasi data, pengetahuan dan kemampuan untuk mengukur apa dan berapa potensi kekayaan yang dimiliki dan bagaimana perencanaan penggunaan sesuai dengan kebutuhan saat ini dan di masa yang akan datang. Praktek-praktek yang demikian dapat disaksikan seperti pada pengelolaan SDA, yang hanya mementingkan kebutuhan saat ini tanpa mempertimbangkan kehidupan masa yang akan datang.Pelaksanaan yang tepat, mensyaratkan adanya proses penyelenggaraan yang efisien, efektif dan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan. Hal ini dapat dicapai jika didukung dengan adanya aturan yang jelas, pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas diantara para pihak yang terkait, didukung pula oleh profesionalisme bagi para pelaksananya. Dan tidak kalah penting artinya adalah sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang berkembang pada saat ini kita perlu memanfaatkan information technology (IT). Pengelolaan kekayaan daerah tanpa didasari ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi akan tidak efisien, hasilnya tidak optimal bahkan akan mengurangi nila manfaatnya.Prisip ketiga adalah pengawasan yang ketat. Arti ketat disini adalah bukan model pengawasan yang membelenggu dan mengakibatkan kesulitan bagi pelaksana dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Juga bukan pengawasan yang cenderung mencari-cari kesalahan bagi pelaksananya. Adapun yang dimaksud dengan pengawasan yang ketat dalam manajemen modern adalah konsistensi didalam menerpakan prinsip, aturan dan mekanisme yang telah ditetapkan.(Elmi, 2002: 122-123)

Page 14: Pengelolaan pajak

Pajak pada umumnya merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang, sehingga dapat dipaksakan dengan tidak mendapat balas jasa secara langsung.

Pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro adalah : “Pajak adalah iuran kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat di paksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat di tujukan dan yang di gunakan untuk membayar pengeluaran umum” (Soemitro, 2003:26).

Page 15: Pengelolaan pajak

Sedangkan pengertian pajak yang dikemukakan oleh P.J.A. Andriani yang telah diterjemahkan oleh R. Santoso Brotodiharjo adalah : “Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat di paksakan) yang terutang oleh wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat di tunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintahan”. (Brotodiharjo, 1991:2)

Page 16: Pengelolaan pajak

Model Kerangka pemikiran dalam penelitian tentang Pengelolaan pajak daerah Kabupaten Subang Tahun 2010 : OTONOMI PENGELOLAAN

PAJAK

PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN PAJAK:

1. PERENCANAAN.2. PELAKSANAAN.3. PENGAWASAN.

(Elmi. 2002: 122-123)

Page 17: Pengelolaan pajak

METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode penelitian deskriptif.

Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan”.

Page 18: Pengelolaan pajak

2. PENDEKATAN PENELITIANDalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini peneliti lebih menekankan pada penyelidikan untuk memahami masalah sosial berdasarkan pada pandangan informan yang terperinci tentang suatu masalah

Page 19: Pengelolaan pajak

3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA1. Studi Kepustakaan Yaitu mengadakan pengumpulan data

melalui penelaahan berbagai studi literatur yang berhubungan dengan Pelaksanaan Pengelolaan Pajak Kabupaten Subang.

2. Studi Lapangan Yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan menyeleksi data yang diperoleh di lokasi penelitian. Studi lapangan ini dilakukan dengan teknik: Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan langsung, dimana peneliti ditempatkan sebagai pengamat penuh.

Wawancara. yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung terhadap informan

Dokumentasi atau Kepustakaan, yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.

Page 20: Pengelolaan pajak

4. TEKNIK PENGAMBILAN INFORMANDari pertimbangan yang telah ditentukan,

dipilih beberapa orang informan yang ditentukan dengan teknik purposive. Dengan menggunakan teknik purposive ini peneliti dapat menggunakan pertimbangan yang mendalam atau intuisi dalam memilih orang-orang atau kelompok yang dinilai paling baik untuk diteliti (Hamidi, 2008:88).

Page 21: Pengelolaan pajak

NOINFORMAN INFORMASI YANG DIPEROLEH JUMLAH

1 Kepala Bidang Pendapatan Asli Daerah

Memberikan informasi mengenai penyusunan, keterlibatan dan pertanggung-jawaban DPPKAD

Selain itu memberikan informasi terkait pengawasan dalam pengelolaan pajak daerah

1 Orang

2 Kepala Seksi Pendaftaran Dan PendataanMemberikan informasi mengenai penyusunan dan

perencanaan terkait pendataan pajak1 Orang

3 Kepala Seksi Perhitungan, Penetapan, dan AngsuranMemberikan informasi mengenai penyusunan dan

perencanaan terkait pajak Kabupaten Subang 1 Orang

4 Kepala Seksi Penagihan, Keberatan dan PelaporanMemberikan Informasi mengenai pelaksanaan

pajak Kabupaten Subang 1 Orang

5Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan Inspektorat

Kabupaten Subang

Memberikan informasi mengenai pengawasan yang

dilakukan terkait pengelolaan pajak daerah

Kabupaten Subang1 Orang

6Koordinator Dewan Komite Lintas LSM dan Ormas

(DKLLO)

Memberikan Informasi mengenai peran masyarakat

dalam pengelolaan pajak daerah kabupaten subang 1 Orang

Page 22: Pengelolaan pajak

5. TEKNIK ANALISIS DATAPenelitian kualitatif bersifat induktif, artinya bermula dari hal-hal

yang bersufat khusus berupa data ke hal yang umum. Pada teknik analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis data dari Miles dan Huberman. Analisis data terdiri dari tiga tahapan sebagai berikut :

1. Tahap reduksi data, pada tahap ini peneliti memusatkan perhatian pada data lapangan yang telah terkumpul. Data lapangan tersebut selanjutnya dipilih, dalam arti menentukan derajat relevansinya dengan maksud penelitian.

2. Tahap penyajian data, pada tahap ini peneliti melakukan penyajian informasi melalui bentuk teks naratif terlebih dahulu.

3. Tahap penarikan dan verifikasi (kesimpulan), pada tahap ini peneliti selalu melakukan uji coba kebenaran setiap makna yang muncul dari data.

Page 23: Pengelolaan pajak

LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Subang

Adapun mengenai jadwal / lamanya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Studi pustaka, dilaksanakan pada bulan Juni 2011-November 20112. Usulan Penelitian, dilaksanakan pada bulan Juni 2011-Juli 20113. Seminar Outline, Agustus 20114. Penelitian lapangan, dilaksanakan pada bulan Agustus 2011-Oktober

20115. Pengolahan data, dilaksanakan pada bulan Agustus 2011-Oktober 20116. Seminar Draft, dilaksanakan pada bulan September 20117. Penulisan skripsi, dilaksanakan pada bulan Agustus 2011- November

20118. Sidang skripsi, dilaksanakan pada bulan November 2011

Page 24: Pengelolaan pajak

DAFTAR PUSTAKA

Buku: 

Abdurahmat. 2003. Investasi yang Menguntungkan.Yogyakarta : Andi. Brantas. 2009. Dasar Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta. Brotodiharjo, R, Santoso, 1991. Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Bandung: PT. Eresco. Elmi, Bachrul. 2002. Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia. Jakarta: UI Press.  Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hamidi, 2008. Metode Penelitian Kualitatif. UMM Press: Malang. Hasibuan, Malayu S.P. 1984, Manajemen dasar, pengertian dan masalah, Jakarta: Gunung Agung. Mahmudi. 2009. Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: Erlangga. Sarundajang. 2002. Arus Balik Kekuasaan Pusat ke Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Siswanto, H. B. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 25: Pengelolaan pajak

Soemitro, Rochmat, 2003, Asas Dasar Pajak dan Dasar Perpajakan, Jakarta:IKAPI Soleh, Chabib dan Heru Rochmansjah. 2010. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah: sebuah

Pendekatan Struktural Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik. Bandung: Fokusmedia. Suandy, Erly. 2005. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat. Sudjana. 2000. Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Luar Sekolah dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung : Falah Production Sukmadinata. Syaodih, Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja. Rosda

Karya. Widodo, Widi dan Dedy Djefris. 2008, Tax Payer's Right. Bandung : Alfabeta. Winarno, Surakhmad. 1985. Pengantar penelitian ilmiah dasar, metode dan teknik. Bandung:

Tartito. Yusuf. 2009. 8 Langkah Pengelolaan Aset Daerah (Menuju Pengelolaan Keuangan Daerah Terbaik).

Jakarta: Salemba Empat.

Page 26: Pengelolaan pajak

Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia. 2004. Undang Undang No.3 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah.   Sumber Pustaka Lainnya Watilo, Cory. 2010. PBB Tahun 2010 Kabupaten Subang.

http://reportersubang.posterous.com/berita-subang-43. Diunduh pada tanggal 02 Juli 2011. Ita, Ibnu. 2010. Daerah Harus Siap Kelola Pajak dan Retribusi.

http://www.batukar.info/news/daerah-harus-siap-kelola-pajak-dan-retribusi. Diunduh pada tanggal 02 Juli 2011.

 Republika. Kamis, 09 Desember 2010. Bupati Subang Diperiksa Sebagai Tersangka Korupsi Dana

Upah Pungut Pajak, hlm. 3.