surakarta 2006 - digilib.uns.ac.id/sistem... · iv sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel...

65
iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Ahli Madya (AMd) Program Studi D3 Akuntansi Perpajakan Disusun oleh: Asih Mahasti NIM F.3403012 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2006

Upload: trandung

Post on 13-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

iv

Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak

rumah indekos di kabupaten Sukoharjo

Tugas Akhir

Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Derajat Gelar Ahli Madya (AMd)

Program Studi D3 Akuntansi Perpajakan

Disusun oleh:

Asih Mahasti NIM F.3403012

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2006

Page 2: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

ii

Page 3: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

1

Page 4: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

2

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Orang rugi itu adalah orang yang membuang-buang kesempatan untuk beriman, beramal dan saling nasihat-menasihati (Qs. Al Ashr(103):1-3) Ilmu hanya memaparkan fakta, Agamalah yang menentukan nilainya (Albrecht Ritschl, 1822-1889) Ketekunan dalam mencapai tujuan adalah rahasia keberhasilan (Benjamin Disraeli)

Karya kecil ini penulis persembahkan kepada: � Bapak –Ibu

� Keluarga Besar Eyang Wiryo Suwito

� Sahabat-sahabatku, pajak B 03

� Almamater

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dzat yang Maha Tinggi,

yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahNya. Salam dan Shalawat kepada Rosulullah Muhammad SAW, panutan paling brilian atas keteladanan luhur sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “SISTEM PEMUNGUTAN DAN PENGELOLAAN PAJAK HOTEL SPESIFIKASI TENTANG PAJAK RUMAH INDEKOS DI KABUPATEN SUKOHARJO”.

Penelitian dan penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh guna meraih gelar derajat Ahli Madya Akuntansi Perpajakan Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

Page 5: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

3

Penulis menyadari dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan kerjasama banyak pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Dra. Salamah Wahyuni, SU selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Sebelas Maret Surakarta

2. Drs. Santoso Tri Hananto, Msi., Ak selaku Ketua Program D3 Akuntansi

Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta

3. Drs. Eko Arief Sudaryono, Msi., Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan dorongan, bimbingan dan pengarahan dengan kebaikan serta

kesabaran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

ini

4. Seluruh staff pengajar dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Sebelas Maret Surakarta

5. Seluruh staff dan karyawan Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten

Sukoharjo yang telah memberikan bantuan dan menyediakan data serta

masukan yang penulis butuhkan selama penelitian

6. Keluarga Besar Eyang Wiryo Suwito atas doa, dukungan dan curahan kasih

sayangnya

7. Bapak Ibu atas doa, pengorbanan dan limpahan kasih sayangnya

8. Adek-adek kecilku, G da kalian G rame De’!!

9. Mijn laatst haven, DANU, kuliah tuch diurusin!!!hehehe... Thanks 4 everything!!!

LUV U

10. Mijn Luvly Pren, Ambar, Rika, Ita! Makasih atas do’a, semangat,

kebersamaannya! Dah lulus nich, kapan nyusul pren???

Page 6: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

4

11. Mijn Luvly Broer, Joey, Maz Bint, Maz Yust, Eko..dox!! Kapan

lulus Bro?? Dah tua lhoh,,,,,

12. Erni, Ryan, Nopita, Anggas, Candra, Tatanx, Dani, Budi_mbahe, Udin, Mami,

Deny, Little mom_Rika, Egis, Ana ‘n anak” pajak ’03 atas kebersamaan n waktu”

terindah yang telah kita lewati bersama!! Miz U All, Guys…

13. Semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan segala kritikan dan masukan yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri, pembaca pada umumnya, serta dapat menjadi jembatan untuk peneliyian selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surakarta, Juli 2006

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL…………………….…………….………………….……… i

HALAMAN PERSETUJUAN ....…….……………….……………………..….. ii

HALAMAN PENGESAHAN .........………………….…………………………. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..........…………….…………………………. iv

Page 7: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

5

KATA PENGANTAR……………………………………………………….…... v

DAFTAR ISI………………………………………………………………….…viii

DAFTAR BAGAN……………………………...........................…..……….….. xi

DAFTAR TABEL…………………………………………......………..…..........xii BAB I GAMBARAN UMUM

A. DESKRIPSI KABUPATEN SUKOHARJO………….................…… 1

1. Sejarah Kabupaten Sukoharjo……………………………………. 1

2. Tata Letak Kabupaten Sukoharjo………………………………… 2

B. STRUKTUR ORGANISASI BPKD SUKOHARJO..............……….. 2

1. Susunan dan Struktur Organisasi BPKD........................................ 3

2. Tugas Pokok dan Fungsi susunan BPKD........................................ 5

C. TATA KERJA BPKD SUKOHARJO…………......……………….... 8

D. LATAR BELAKANG.....……………………….…………….…….. 11

E. PERUMUSAN MASALAH………..........…………………………..12

F. TUJUAN PENELITIAN ……………………..…………………….. 13

G. MANFAAT PENELITIAN..................…………………………..…. 13

H. METODOLOGI PENELITIAN…..………………………………….14

BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI………………………………………………...16

1. Pengertian Pajak……....……………………………………….....16

2. Fungsi Pajak……..……………………………………................. 17

3. Sistem Pemungutan Pajak…………..……………………..…….. 17

4. Pengelompokan Pajak………………………………………….... 18

Page 8: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

6

B. PAJAK HOTEL .................................................................................. 20

1. Dasar Hukum Pajak Hotel..............................................................20

2. Pengertian Pajak Hotel................................................................... 21

3. Objek dan Subjek Pajak Hotel....................................................... 23

4. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak.................................................. 24

C. PEMBAHASAN ................................................................................. 25

1. Prosedur Pemungutan dan Pengelolaan Pajak Rumah Indekos di

Kabupaten Sukoharjo..................................................................... 25

2. Efektifitas Penerimaan Pajak Rumah Indekos di Kabupaten

ukoharjo......................................................................................... 39

3. Rasio Realisasi Pajak Rumah Indekos Terhadap Target yang Telah

Ditentukan .....................................................................................40

4. Kontribusi Pajak Rumah Indekos Terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun Anggaran 2003-2005 ........42

5. Hambatan yang Dihadapai oleh Pemerintah Daerah dalam

Melakukan Pemungutan dan Pengelolaan Pajak Rumah

Indekos........................................................................................... 43

6. Upaya yang Dilakukan Pemerintah Daerah dalam Mengatasi

Hambatan yang Terjadi................................................................. 45

BAB III TEMUAN

A. KELEBIHAN ……………………………………………………... 47

B. KELEMAHAN……………………………………………………. 48

BAB IV PENUTUP

Page 9: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

7

A. KESIMPULAN.................................................................................... 50

B. SARAN ............................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….... 53

LAMPIRAN

Page 10: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

8

DAFTAR BAGAN

BAGAN Halaman

1.1 Susunan Organisasi Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo……………………….........…………………...... 10

2.1 Prosedur Pembayaran Pajak Hotel (Pajak Rumah Indekos) menurut Perda

Kabupaten Sukoharjo No.3 Tahun 2003.................................................... 38

Page 11: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

9

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

2.1 Daftar Wajib Pajak Rumah Indekos Kabupaten Sukoharjo s/d Desember

2005................................................................................................................ 22

2.2 Daftar Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Rumah Indekos Kabupaten

Sukoharjo Tahun Anggaran 2003-2005......................................................... 40

2.3 Daftar Realisasi Penerimaan Pajak Rumah Indekos dan Kontribusinya

terhadap Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2003-2005.................... 42

Page 12: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

10

BAB I

GAMBARAN UMUM

A DESKRIPSI KABUPATEN SUKOHARJO

1. Sejarah Kabupaten Sukoharjo

Kabupaten Daerah Tingkat II Sukoharjo sebelum menjadi

Pemerintah Daerah Tingkat II yang memiliki otonomi sendiri, merupakan

Kewedanan yang sekarang disebut Pembantu Kepala Daerah (Bupati).

Sukoharjo merupakan salah satu Kewedanan dari 4 Kewedanan yang ada

di Surakarta, yaitu: Kewedanan Kartosuro, Surakarta, Bekonang, dan

Sukoharjo. Perkembangan selanjutnya Kewedanan Surakarta berubah

menjadi Hominto Surakarta/Kotapraja (sekarang Kotamadya) yang

terpisah dari Kabupaten Surakarta. Sedangkan Kabupaten Surakarta

berubah menjadi Kabupaten Sukoharjo yang meliputi Kawedanan

Kartosuro, Bekonang, dan Sukoharjo.

Berdasarkan Penetapan Pemerintah Nomor 16/SD tanggal 15 Juli

1946, tim yang dibentuk dengan SK Keputusan Daerah Tingkat II

Sukoharjo Nomor 433/851/1986 tanggal 24 Februari 1986 tentang Hari

Lahir Sukoharjo. Kemudian disahkan dengan SK Gubernur KDH Tingkat

II Jawa Tengah Nomor 1883/480/1986 dan diundangkan dalam Lembaran

Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sukoharjo Nomor 3tahun 1987 Seri

D Nomor 2 tanggal 2 Januari 1987, maka tanggal 15 Juli 1946 ditetapkan

sebagai hari lahirnya Kabupaten Sukoharjo.

Page 13: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

11

2. Tata Letak Kabupaten Sukoharjo

Dilihat dari peta Kabupaten Sukoharjo terletak disebelah tenggara

Jawa Tengah dan mempunyai batas daerah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Kotamadya Surakarta

b. Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Wonogiri dan Gunung Kidul

d. Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten

Sedangkan letak Kabupaten Sukoharjo secara geografis adalah

sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : 7º32’ 17,00”LS

b. Sebelah Timur : 110º51’ 33,70”BT

c. Sebelah Selatan : 7º33’ 32,00”LS

d. Sebelah Barat : 7º49’ 32,00”LS

B. STRUKTUR ORGANISASI BPKD SUKOHARJO

Instansi atau badan terdapat struktur organisasi. Dari struktur

organisasi akan terlihat tugas dan fungsi masing-masing bagian dan kepada

siapa bagian-bagian tersebut harus mempertanggungjawabkan pelaksanaan

kinerja pekerjaannya.

Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang

pengelolaan keuangan daerah diserahkan pada Badan Pangelola Keuangan

Daerah (BPKD). Sebelum pengelolaan keuangan daerah dipegang oleh

BPKD, tugas untuk mengelola keuangan daerah dipegang oleh Dinas

Pendapatan Daerah (Dipenda). Hal ini telah diatur dalam Ketetapan Peraturan

Page 14: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

12

Daerah Tingkat II Sukoharjo Nomor 20 tahun 1990 tentang Pembentukan

organisasi dan tata kinerja Dipenda Kabupaten Sukoharjo. Dengan adanya

peraturan daerah pengganti Nomor 10 tahun 2001 tentang Pembentukan,

kedudukan organisasi, tugas pokok, fungsi dan susunan organisasi badan

pengelola keuangan daerah Kabupaten Sukoharjo maka tugas dan pengelolaan

tersebut dipegang oleh BPKD, dan Perda Kabupaten Sukoharjo nomor 20

tahun 1990 dinyatakan tidak berlaku.

Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten

Sukoharjo Nomor 10 tahun 2001 tersebut, maka perlu diatur penjabaran tugas

pokok dan fungsi Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo.

Hal ini diatur dalam keputusan bupati Sukoharjo Nomor 21 tahun 2001

tentang penjabaran tugas pokok dan fungsi Badan Pengelola Keuangan Daerah

Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan keputusan ini, yang dimaksud dengan

Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) adalah instansi yang tugasnya

membantu bupati dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang

pengelola keuangan.

1. Susunan dan Struktur Organisasi BPKD

Susunan organisasi BPKD seperti dijelaskan dalam pasal 4

Keputusan Bupati Nomor 21 tahun 2001, adalah sebagai berikut:

a. Kepala Bagian

b. Sekretariat, terdiri atas:

1) Sub Bagian Kepegawaian

2) Sub Bagian Keuangan

Page 15: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

13

3) Sub Bagian Umum

c. Bidang Perencanaan dan Penyusunan Anggaran, terdiri atas:

1) Sub Bidang Perencanaan Anggaran

2) Sub Bidang Penyusunan Anggaran Penerimaan

3) Sub Bidang Penyusunan Anggaran Belanja

d. Bidang Pendapatan, terdiri atas:

1) Sub Bidang Pendaftaran dan Pandapatan

2) Sub Bidang Penetapan

3) Sub Bidang Penagihan

4) Sub Bidang Pendapatan Lain lain

e. Bidang Perbendaharaan, terdiri atas:

1) Sub Bidang Belanja Rutin Non Pegawai

2) Sub Bidang Belanja Rutin Pegawai

3) Sub Bidang Belanja Modal/Pembangunan

f. Bidang Verifikasi, terdiri atas:

1) Sub Bidang Verifikasi Kas

2) Sub Bidang Verifikasi Belanja Rutin Non Pegawai

3) Sub Bidang Verifikasi Balanja Rutin Pegawai

4) Sub Bidang Verifikasi Belanja Modal/Pembangunan

g. Bidang Kas, terdiri atas:

1) Sub Bidang Penerimaan

2) Sub Bidang Pengeluaran

3) Sub Bidang Pengendalian Kas

Page 16: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

14

h. Bidang Penatausahaan dan Akuntansi, terdiri atas:

1) Sub Bidang Tata Usaha Keuangan dan Pembukuan

2) Sub Bidang Pelaporan, Analisis Data Keuangan dan Sistem

Akuntansi

2. Tugas Pokok dan Fungsi susunan BPKD

a. Badan Pengelola Keuangan Daerah, mempunyai tugas pokok

membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang

pengelolaan keuangan daerah. Dalam pelaksanaan tugas pokok

tersebut, BPKD mempunyai fungsi:

1) Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang pengelolaan keuangan

daerah

2) Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah.

b. Sekretariat mempunyai tugas pokok dan fungsi antara lain:

1) Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang pengelolaan keuangan

daerah

2) Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah.

3) Koordinasi penyusunan program kerja, daftar usulan proyek, dan

daftar usulan kegiatan

4) Pengelolaan dan pelayanan administrasi pegawai dan keuangan

umum

5) Pengadaan barang habis pakai, barang cetakan, dan benda berharga

6) Pengelolaan urusan rumah tangga, pemeliharaan barang inventaris

Page 17: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

15

7) Koordinasi terhadap kegiatan yang berkaitan dengan

kesekertariatan yang dilaksanakan bidang bidang dan sub sub

bidang di lingkungan BPKD

c. Bidang Perencanaan dan Penyusunan Anggaran mempunyai tugas

pokok dan fungsi antara lain:

1) Penghimpunan dan perumusan peraturan perundang undangan,

pedoman serta petunjuk teknis perencanaan anggaran, penyusunan

anggaran penerimaan dan belanja.

2) Perumusan program kerja, program anggaran, rencana anggaran

pendapatan dan belanja, nota keuangan, naskah surat keputusan

otorisasi.

3) Analisa data pendapatan dan belanja

4) Pengaturan dan pengkoordinasian penelitian dan kredit anggaran

belanja

5) Koordinasi dengan unit kerja / instansi terkait.

d. Bidang Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas BPKD di bidang pendapatan. Dalam melaksanakan tugas pokok

ini, bidang pendapatan melaksanakan fungsi pendapatan meliputi

keseluruhan aktivitas mengenai pendaftaran dan pendataan, penetapan,

penagihan dan pendapatan lain-lain yang diserahkan dan menjadi

tanggung jawab pada bidang pendapatan.

e. Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas pokok dan fungsi antara

lain:

1) Penghimpunan dan perumusan peraturan perundang-undangan,

pedoman dan petunjuk teknis perbendaharaan

Page 18: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

16

2) Penyusunan rencana/program kerja bidang perbendaharaan

3) Penelitian dan pengujian kebenaran SSP belanja rutin dan belanja

modal/pembangunan

4) Penerbitan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP)

5) Penyusunan rekomendasi dan penyiapan SK pengangkutan,

pemberhentian bendaharawan umum daerah, pemegang kas kas

dan bendaharawan.

6) Penyelesaian masalah tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti

rugi serta koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait.

f. Bidang Verifikasi mempunyai tugas pokok dan fungsi antara lain:

1) Penghimpunan dan perumusan perundang-undangan, pedoman dan

petunjuk teknis verifikasi.

2) Penyusunan program kerja dan pengolahan data yangn

berhubungan dengan bidang verifikasi

3) Penelitian administrasi penerimaan dan pengeluaran kas

4) Koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait.

5) Penelitian dokumen administrasi serta penyusunan bahan serta

penyusunan bahan pengesahan belanja rutin dan belanja modal

atau pembangunan.

g. Bidang Kas mempunyai tugas pokok dan fungsi antara lain:

1) Penghimpunan dan perumusan peraturan perundang-undangan,

pedoman dan petunjuk teknis penerimaan, pengeluaran dan

pengendalian kas.

Page 19: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

17

2) Membukukan rekening atas nama Pemegang Kas Daerah pada

bank tertentu untuk menyimpan setoran penerimaan baik dalam

bentuk tunai transfer dan surat-surat berharga.

3) Pengendalian penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan

pembayaran uang dan atau surat berharga dalam rangka likuiditas

kas.

4) Pengelolaan penerimaan dan pengeluaran uang dan atau surat

berharga yang masuk dan keluar kas daerah.

5) Pemungutan dan penyetoran pajak negara sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

6) Koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait

h. Bidang Penatausahaan dan Akuntansi mempunyai tugas pokok dan

fungsi antara lain:

1) Penghimpunan dan perumusan peraturan perundang-undangan,

pedoman dan petunjuk teknis penata usahaan dan akuntansi

keuangan.

2) Penyusunan program kerja, laporan realisasi anggaran, nota dan

penghitungan APBD, aliran kas, neraca keuangan daerah, laporan

informasi keuangan daerah dan neraca kebutuhan benda berharga.

3) Pengolahan dan analisa data keuangan.

4) Koordinasi dengan unit/instansi terkait.

C. TATA KERJA BPKD SUKOHARJO

1. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok

tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan

Page 20: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

18

sinkronasi dalam lingkungan unit organisasi masing-masing, maupun antar

satu organisasi dilingkungan pemerintah daerah dengan instansi lain diluar

pemerintah daerah dengan tugas masing-masing

2. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi, serta bertanggung

jawab terhadap bawahannya masing-masing dan apabila terjadi

penyimpangan, dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai

dengan perundangan yang berlaku.

3. Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan

mengkoordinasikan bawahan masing-masing, serta mampu memberikan

bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahanya.

4. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi

petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta

menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.

5. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari

bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan

laporan lebih lanjut dan petunjuk kepada bawahan.

6. Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib

disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional

mempunyai hubungan kerja.

7. Dalam melaksanakan tugas, setiap pemimpin satuan organisasi dibantu

oleh satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian

bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat

berkala.

Page 21: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

19Bagan 1.1

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD)KABUPATEN SUKOHARJO

KEPALA BPKD

SEKETARIAT

KASUBAGUMUM

KASUBAGKEPEGAWAIAN

KASUBAGKEUANGAN

BIDANGPERENCANAN

BIDANG PENDAPATANBIDANG

PERBENDAHABIDANG

VERIVIKASIBIDANG KAS

BIDANGPENATA USAHA

KASUBBIDPERENCANAAN

KASUBBIDPENYUSUNANA

NGGARAN

KASUBBID

PENYUSUNAN

KASUBBIDPENDAFTARAN

KASUBBID PENETAPAN

KASUBBID PENAGIHAN

KASUBBIDPENDAPATAN

KASUBBIDBELANJA

KASUBBIDBELANJA

KASUBBIDBELANJA

KASUBBIDVERIVIKASI

KASUBBIDVEREIVIKASI BELANJA

KASUBBIDVERIVIKASI

RUTIN

KASUBBIDVERIVIKASI

KASUBBIDPENERIMAA

KASUBBIDPENGELUAR

AN KAS

KASUBBIDPENGENDAL

IAN KAS

KASUBBIDATAU USAHA

KASUBBIDPELAPORAN

DAN ANALIASA

Page 22: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

20

D. LATAR BELAKANG

Seiring dengan ditetapkannya UU No.22 tahun 1999 tentang

kewenangan Pemerintah Daerah dalam mengelola pemerintahan dan

pembangunan daerahnya sendiri secara efektif dan efisien dan UU No.25

tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah, yang telah dirubah dengan UU No.32 tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah dan UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maka pemerintah daerah

dalam rangka merealisasikan pelaksanaan otonomi daerah yang dititikberatkan

pada kabupaten/kota memerlukan pembiayaan. Pajak sebagai salah satu dari

sumber pendapatan daerah, yang artinya merupakan sumber pembiayaan

diharapkan mampu merealisasikan otonomi daerah tersebut.

Pajak merupakan suatu pungutan atau iuran rakyat kepada kas negara

berdasar undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat

imbalan jasa (kontraprestasi) secara langsung yang ditujukan dan digunakan

untuk membiayai keperluan umum. ( Prof.Dr.Rochmat Soemitro,SH.)

Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber

pendapatan asli daerah dan agar pemerintah dapat menangani kepentingan

daerah dengan otonomi daerah, maka pemerintah membuat kebijakan dengan

ditetapkannya UU No.34 tahun 2000 tentang perubahan atas UU No.18 tahun

1997 tentang Pajak daerah dan retribusi daerah.

Pajak Hotel merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang

cukup signifikan memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah,

Page 23: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

21

diharapkan dapat meningkatkan perkembangan pembangunan daerah di

Kabupaten Sukoharjo yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan juga mampu meningkatakan Pendapatan Asli Daerah sehingga

Kabupaten Sukoharjo dapat mandiri dan dapat merealisasikan pelaksanaan

otonomi daerah.

Pajak Rumah Indekos merupakan bagian dari pajak hotel yang

mempunyai potensi menjanjikan dalam meningkatkan pendapatan asli daerah

kabupaten sukoharajo. Pajak Rumah Indekos ini diberlakukan pada rumah

indekos yan mempunyai jumlah kamar lebih dari sepuluh , dengan tarif

sebesar 5% dari total pembayaran yang dilakukan selama satu bulan.

Namun dalam pelaksanaannya terdapat kendala-kendala dalam upaya

memaksimalkan potensi daerah, khususnya pajak rumah indekos. Berdasarkan

persoalan tersebut, penulis ingin mengangkat judul:

“SISTEM PEMUNGUTAN DAN PENGELOLAAN PAJAK HOTEL

SPESIFIKASI TENTANG PAJAK RUMAH INDEKOS

DIKABUPATEN SUKOHARJO”

E. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan atas uraian latar belakang tersebut, penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah prosedur pelaksanaan pemungutan dan pengelolaan Pajak Hotel

khususnya Pajak Rumah Indekos di Kabupaten Sukoharjo sudah sesuai

dengan peraturan yang berlaku?

Page 24: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

22

2. Bagaimana kontribusi Pajak Rumah Indekos terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Sukoharjo?

3. Hambatan-hambatan apa sajakah yang menjadi kendala Pemerintah

Daerah selaku fiscus dalam pelaksanaan pemungutan dan pengelolaan

Pajak Rumah Indekos?

4. Kebijakan dan strategi apakah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah

dalam mengatasi hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan pemungutan

dan pengelolaan Pajak Rumah Indekos?

F. TUJUAN PENELITIAN

Dalam penelitian dan penyusunan tugas akhir ini, tujuan yang ingin

dicapai oleh penulis adalah:

1. Ingin mengetahui apakah pelaksanaan pemungutan dan pengelolaan Pajak

Rumah Indekos sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Ingin mengetahui besarnya kontribusi Pajak Rumah Indekos terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo.

3. Ingin mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh BPKD dalam

melaksanakan pemungutan dan pengelolaan Pajak Rumah Indekos.

4. Ingin mengetahui kebijakan dan strategi yang dilaksanakan dan

dikembangakan oleh Pemerinatah Daerah dalam mengatasi hambatan yang

terjadi.

G. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi kantor BPKD Kabupaten Sukoharjo

Diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dalam

menentukan langkah kedepan, baik dalam perencanaan kegiatan maupun

Page 25: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

23

dalam pelaksanaan pemungutan sehingga dapat meningkatkan pendapatan

daerah dari pajak hotel khususnya pajak rumah indekos.

2. Bagi Penulis

Dapat memahami pengaruh dari Pajak Hotel khususnya Pajak Rumah

Indekos terhadap pembangunan otonomi daerah di Kabupaten Sukoharjo

serta dapat menambah pengetahuan mengenai ilmu perpajakan yang telah

dipelajari di dalam dunia kerja yang sesungguhnya tentang Pajak Hotel

khususnya Pajak Rumah Indekos

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan dasar bagi

penelitian dimasa yang akan datang, serta menambah perbendaharaan

kepustakaan FE UNS.

H. METODOLOGI PENELITIAN

1. Obyek penelitian

Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo

2. Sumber data

Data yang digunakan berupa data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari

instansi yang terkait (BPKD) berupa Undang-Undang Pajak, Surat

Keputusan dan buku-buku lain yang terkait.

3. Teknik pengumpulan data

a. Teknik wawancara

Dilakukan dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak

terkait yaitu BPKD Kab Sukoharjo

Page 26: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

24

b. Teknik observasi

Dilakukan dengan cara melakukan penelitian langsung ke BPKD

Sukoharjo

c. Teknik dokumentasi

Dilakukan dengan cara mengumpulkan data, laporan-laporan, dan

tulisan-tulisan dari petugas/pejabat yang berwenang.

d. Teknik Kepustakaan

Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengambil buku-buku

yang berhubungan dengan penelitian.

4. Teknik analisis data

Dalam menganalisis data yang diperoleh, penulis menggunakan 2 metode

analisis yaitu:

a. Analisis Kualitatif

Yaitu proses analisis data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka

atau tidak menggunakan rumus-rumus penghitungan statistik. Analisis

ini digunakan untuk memberikan informasi mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan pajak rumah indekos.

b. Analisis Kuantitatif

Yaitu proses analisis yang menggunakan angka/rumus. Analisis ini

digunakan untuk memberikan informasi mengenai efektifitas

penerimaan pajak hotel khususnya pajak rumah indekos di Kabupaten

Sukoharjo.

Page 27: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

25

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B LANDASAN TEORI

1. Pengertian Pajak

Pajak oleh beberapa ahli didefinisikan berbeda-beda tetapi pada

intinya mengandung pengertian yang sama.

a. Definisi pajak menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani

Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang

terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan peraturan,

dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat

ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-

pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk

menyelenggarakan pemerintahan. (R. Santoso Brotodiharjo, Pengantar

Ilmu Hukum Pajak,1991:2)

b. Definisi menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-

undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal

(kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan

untuk membayar pengeluaran umum.(Mardiasmo,2003)

Dari beberapa definisi pajak tersebut diatas, dapat disimpulkan

bahwa pajak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Page 28: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

26

a. Iuran rakyat kepada kas negara

b. Berdasarkan Undang-undang dan sifatnya memaksa

c. Tanpa adanya timbal-balik atau kontraprestasi secara langsung dari

negara. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya

kontraprestasi individual oleh pemerintah

d. Dipergunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Dalam hal ini

yang dimaksud adalah pajak dipergunakan untuk membiayai

pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

2. Fungsi Pajak

a. Fungsi budgetair

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-

pengeluaran pemerintah.

b. Fungsi mengatur (regulered)

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan

pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

3. Sistem Pemungutan Pajak

a. Official Assesment System

Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada

pemerintah (fiscus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang

oleh Wajib Pajak.

b. Self Assesment System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang

terutang.

Page 29: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

27

c. With Holding System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada pihak ketiga (bukan fiscus dan bukan wajib pajak yang

bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh

wajib pajak.

4. Pengelompokkan Pajak

a. menurut golongannya

1) Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus ditanggung sendiri oleh

Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan kepada orang lain. Misal:

Pajak Panghasilan

2) Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang bebannya dapat dialihkan

pada pihak lain. Misal: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah.

b. menurut sifatnya

1) Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berdasarkan pada subjeknya,

dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Misal: Pajak

Penghasilan

2) Pajak Objektif, yaitu pajak yang pada awalnya memperhatikan

objek yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar,

kemudian baru dicari subjeknya baik orang pribadi maupun badan.

Misal: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang

Mewah

Page 30: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

28

c. menurut lembaga pemungutnya

1) Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Misal: Pajak

Paenghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas

Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Bea Materai.

2) Pajak Daerah, yaitu pajak yang wewenang pemungutannya berada

pada pemerintah daerah, baik tingkat propinsi, kabupaten dan

kotapraja yang pemungutannya digunalan untuk pembiayaan

rumah tangga daerahnya (Munawir,1990)

Pajak Daerah terdiri atas:

a) Pajak Daerah Tingkat I, terdiri dari:

(1) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

(2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan

Kendaraan di Atas Air

(3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)

(4) Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah

dan Air Permukaan

b) Pajak Daerah Tingkat II, terdiri dari:

(1) Pajak Hotel

(2) Pajak Restoran

(3) Pajak Hiburan

(4) Pajak Reklame

(5) Pajak Penerangan Jalan

Page 31: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

29

(6) Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian

Golongan C

(7) Pajak Parkir

B PAJAK HOTEL

1. Dasar Hukum Pajak Hotel

a. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah

b. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209)

c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang Badan Penyeleseian

Sengketa Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3684)

d. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34

Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor

246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048)

e. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajka

dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

Page 32: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

30

Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3686)

f. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839)

g. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952)

h. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2001 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2001 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4022)

i. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4138)

j. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 3 Tahun 2003 tentang

Pajak Hotel (Lembaran Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun 2003

Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor

92)

2. Pengertian Pajak Hotel

Pajak Hotel adalah pungutan Daerah yang dikenakan atas

pelayanan di hotel atau penginapan.

Page 33: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

31

Hotel atau Penginapan adalah bangunan yang khusus disediakan

bagi orang untuk dapat menginap atau istirahat dalam jangka waktu tetentu

dengan memperoleh pelayanan dan atau fasilitas lainnya dengan dipungut

bayaran, termasuk bangunan yang menyatu yang dikelola dan dimiliki

oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran.

Pengusaha Hotel atau penginapan adalah perorangan atau badan

yang menyelenggarakan usaha hotel atau penginapan untuk dan atas

namanya sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi

tanggungannya.

Wajib Pajak adalah pengusaha hotel atau penginapan

Tabel 2.1 Daftar Wajib Pajak Rumah Indekos Kabupaten Sukoharjo s/d

Desember 2005

No. Nama Alamat

1 Kos Putri/ Bp. Dr. Sutopo Kartasura

2 Pondok Rembulan Kartasura

3 Pondok Barochah Kartasura

4 Pondok Pelangi Kartasura

5 Pondok Rahma Dewi Sukoharjo

6 Pondok Al Hidayah Sukoharjo

7 Puri Citra Putri Utama Sukoharjo

8 Pondok Asri Sukoharjo

9 Pondok Beta Sukoharjo

10 Pondok Al Hidayah I Sukoharjo

11 Pondok Al Hidayah II Sukoharjo

12 Pondok Al Hidayah III Sukoharjo

13 Pondok Al Hidayah IV Sukoharjo

Page 34: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

32

14 Pondok Makmur Sukoharjo

15 Wisma Arimbi Kartasura

16 Putri Aminah Kartasura

17 Wisma Putri Fiqih Kartasura

18 Wisma Putri Mama Kartasura

19 Wisma Panti Sari Kartasura

20 Wisma Ratih II Kartasura

21 Wisma Widya Kartasura

22 Gubug Jati* Sukoharjo Keterangan * : penginapan

Catatan : Data wajib pajak setiap bulan dapat berubah sesuai dengan

bertambah/berkurangnya wajib pajak

3. Objek dan Subjek Pajak Hotel

a. Objek Pajak Hotel

Objek Pajak Hotel adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di hotel atau penginapan. Objek Pajak Hotel meliputi:

1) Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, antara

lain hotel, motel, losmen, pesanggrahan (hostel), gubug/wisma

pariwisata (cottage), dan rumah penginapan termasuk rumah

indekos dengan jumlah kamar 10 atau lebih.

2) Pelayanan penunjang antara lain telepon, faximile, telex, foto copy,

pelayanan cuci, seterika, taksi dan pengangkutan lainnya yang

disediakan atau dikelola hotel atau penginapan.

3) Fasilitas olah raga dan hiburan antara lain pusat kebugaran (fitnes

centre), kolam renang, tenis, golf, karaoke, pub, dan diskotik yang

disediakan atau dikelola hotel atau penginapan

Page 35: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

33

4) Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di

hotel atau penginapan

Dikecualikan dari objek Pajak Hotel adalah:

1) Penyewaan rumah atau kamar, apartemen dan fasilitas tempat

tinggal lainnya yang tidak menyatu dengan hotel atau penginapan.

2) Pelayanan tinggal di asrama dan pondak pesantren.

3) Fasilitas olah raga dan hiburan yang disediakan di hotel atau

penginapan yang dipergunakan oleh bukan tamu hotel atau

penginapan dengan pembayaran.

4) Pertokoan, perkantoran, perbankan salon yang dipakai oleh umum

di hotel atau penginapan.

5) Pelayanan perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh hotel atau

penginapan dan dapat dimanfaatkan oleh umum

b. Subjek Pajak Hotel

Subjek Pajak Hotel adalah orang atau badan yang melakukan

pembayaran atas pelayanan hotel atau penginapan

4. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak

Dasar pengenaan pajak adalah jumlah pembayaran yang dilakukan

kepada hotel atau penginapan.

Tarif pajak hotel:

c. Tarif pajak hotel ditetapkan sebesar 10%

d. Khusus untuk tarif pajak rumah indekos ditetepkan sebesar 5%

Page 36: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

34

C. PEMBAHASAN

1. Prosedur Pemungutan dan Pengelolaan Pajak Rumah Indekos di

Kabupaten Sukoharjo

Definisi Pemungutan sesuai dengan Undang-undang Nomor 34

tahun 2000 tentang perubahan atas undang undang Republik Indonesia

Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Dareah dan Retribusi Daerah, yaitu:

suatu rangkaian kegiatan mulai dari menghimpun data objek dan sebjek

pajak, penentuan besarnya pajak terutang sampai kegiatan penagihan pajak

kepada wajib pajak serta pengawasan penyetorannya

Pendaftaran

Pendaftaran yang bertujuan untuk menjaring subjek pajak ini

dapat dilakukan oleh fiscus, dalam hal ini Pejabat atau Petugas Pajak

dari BPKD Kabupaten Sukoharjo (Official Assesment System) atau oleh

Wajib Pajak sendiri (Self Assesment System).

Pendaftaran diawali dengan penyuluhan oleh petugas pajak dari

BPKD Kabupaten Sukoharjo tentang peranan pajak dalam menunjang

pembiayaan pembangunan daerah, kemudian dilanjutkan dengan

pengisian formulir dengan jelas, lengkap dan benar serta ditandatangani

oleh Wajib Pajak atau kuasanya, selanjutnya pengusaha hotel atau

penginapan akan memperoleh NPWPD sebagai bukti pengusaha hotel

atau penginapan tersebut dikukuhkan sebagai Wajib Pajak.

Page 37: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

35

NPWPD (Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah ) adalah Suatu

sarana administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai identitas

(pribadi atau badan) dalam kepengurusan perpajakan.

Penghapusan NPWPD:

WP (pribadi) meninggal dunia atau pindah

WP (badan) telah dibubarkan secara resmi

Obyek pajak sudah tidak ada

WP (pribadi / badan) sudah tidak memenuhi syarat sebagai WP

Pendataan

Pendataan adalah kegiatan (baik yang dilakukan oleh fiscus atau

WP) untuk menghitung objek pajak dan perhitungan jumlah pajak

dengan menggunakan Surat Pemberitahuan menurut ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

Pendataan diawali dengan pengisian Surat Pemberitahuan Pajak

Daerah (SPTPD) secara jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani

oleh Wajib Pajak atau kuasanya. SPTPD harus disampaikan kepada

Bupati paling lambat 15 hari setelah berakhirnya masa pajak.

Kendala yang dihadapi petugas pajak pada saat pendataan antara

lain respon Wajib Pajak yang kurang baik serta pemberian data yang

kurang relevan oleh Wajib Pajak

Penetapan

Page 38: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

36

Penetapan adalah kegiatan penghitungan besarnya pajak yang

akan dikenakan kepada Wajib Pajak berdasarkan data-data SPTPD dari

Wajib Pajak.

Berdasarkan SPTPD Bupati menetapkan pajak terutang dengan

menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD). Dalam jangka

waktu 5 tahun sesudah saat terutangnya pajak, Bupati dapat

menerbitkan:

Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB) apabila:

Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang

terutang kurang atau tidak dibayar, dikenakan sanksi

administrasi berupa denda sebesar 2% setiap bulan dihitung

dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka

waktu paling lama 24 bulan dihitung sejak saat terutangnnya

pajak.

SPTPD tidak disampaikan dalam jangka waktu yang ditentukan,

dan telah ditegur secara tertulis, dikenakan sanksi administrasi

berupa denda sebesar 2% setiap bulan dihitung dari pajak

yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling

lama 24 bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.

Kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi pajak yang terutang

dihitung secara jabatan, dan dikenakan sanksi administrasi

berupa kenaikan sebesar 25% dari pokok pajak ditambah

sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% setiap bulan

Page 39: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

37

dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk

jangka waktu paling lama 24 bulan dihitung sejak saat

terutangnya pajak.

Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT)

Diterbitkan apabila ditemukan data baru atau data yang

semula belum terungkap yang menyebabakan penambahan jumlah

pajak yang terutang, akan dikenakan sanksi administrasi berupa

kenaikan sebesar 100% dari jumlah kekurangan pajak tersebut.

Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil

Diterbitkan apabila jumlah pajak yang terutang sama

besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan

tidak ada kredit pajak.

Apabila kewajiban membayar pajak terutang dalam

SKPDKB dan SKPDKBT tidak atau tidak sepenuhnya dibayar

dalam jangka waktu yang telah ditentukan, ditagih dengan

menerbitkan STPD ditambah dengan sanksi administrasi berupa

denda 2% setiap bulan.

Kendala yang dihadapi oleh fiscus dalam melaksanakan

penetapan adalah wajib pajak enggan bahkan tidak mau

menandatangani Surat Ketetapan Pajak.

Pembayaran

Pembayaran pajak dilakukan oleh Wajib Pajak setelah

dilakukan penetapan dan penghitungan pajak yang terutang.

Page 40: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

38

Pembayaran dapat dilakukan di Kas Daerah atau Pemegang Kas

Penerima/Pembantu Pemegang Kas Penerima sesuai waktu yang

ditentukan dalam SPTPD, SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, dan STPD

dengan menggunakan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD).

Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas, tetapi

dapat diangsur dalam waktu tertentu serta dilakukan secara teratur dan

berturut-turut dengan dikenakan bunga sebesar 2% setiap bulan dari

jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar, dengan persyaratan

sebagai berikut:

Wajib Pajak mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bupati,

melalui Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah dengan

menyebut sekurang-kurangnya:

tanggal, bulan dan tahun surat permohonan,

nama dan alamat hotel/penginapan,

nama dan alamat pemilik hotel/penginapan,

Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD),

besarnya pajak terutang,

pembayaran angsuran atau batas waktu penundaan pembayaran

yang dimohonkan,

alasan permohonan angsuran/penundaan yang jelas,

tanda tangan dan nama terang wajib pajak/pemohon.

Page 41: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

39

Permohonan tersebut disampaikan selambat-lambatnya 7 hari setelah

SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) diterima dan dibuktikan

dengan tanda terima.

Pembayaran angsuran dilakukan di Kas Daerah atau

Pemegang Kas Penerima sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam

keputusan persetujuan Bupati dengan menggunakan SSPD. Bupati

selambat-lambatnya 15 hari sejak tanggal diterimanya surat

permohonan sudah harus memberikan keputusan. Apabila setelah

lewat 15 hari Bupati tidak memberikan keputusan, maka permohonan

dianggap dikabulkan.

Berdasarkan data-data yang diperoleh penulis, prosedur dalam

pembayaran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku, tetapi dalam

pelaksanaannya belum sesuai dengan peraturan. Hal ini dikarenakan

Wajib Pajak tidak bersedia membayar pajak sebesar 5% dari jumlah

pembayaran, umumnya Wajib Pajak hanya bersedia membayar

separuhnya atau pembayaran pajak didasarkan atas negosiasi antara

fiscus dan Wajib Pajak. Fiscus melaksanakan negosiasi karena tidak

mau mengambil resiko dengan menerapkan peraturan yang berlaku,

lebih baik membayar pajak meskipun sedikit daripada tidak membayar

sama sekali.

Kendala yang dihadapi dalam proses pembayaran pajak rumah

indekos yaitu:

Page 42: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

40

Wajib Pajak kurang mendukung adanya Pajak Rumah Indekos, hal ini

dikarenakan Wajib Pajak telah membayar iuran kepada aparat desa

setempat setiap bulannya.

Adanya pengaruh dari Wajib Pajak lain untuk tidak membayar pajak,

karena diluar wilayah Kabupaten Sukoharjo untuk rumah indekos

tidak dipungut pajak.

Adanya pengaruh dari aparat desa setempat, dalam hal ini adalah

kepala desa, untuk tidak membayar Pajak Rumah Indekos.

Adanya perdebatan antara dewan dan eksekutif yang menganggap

pajak rumah indekos tidak layak untuk dipungut.

Penagihan

Penagihan adalah serangkaian tindakan agar Penanggung

Pajak melunasi utang pajak dan Biaya Penagihan Pajak dengan

menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan

sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan,

melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang

yang telah disita.

Penagihan akan dilakukan apabila SKPD tidak atau kurang

dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 hari sejak SKPD diterima,

dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% setiap bulan

dan ditagih dengan menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD).

Tetapi penagihan tidak akan dilakukan apabila Wajib Pajak melaporkan

sendiri sebelum dilakukan pemeriksaan.

Page 43: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

41

Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) adalah Surat untuk

melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga

dan atau denda.

Proses penagihan Pajak Daerah dilakukan apabila Wajib Pajak

tidak memenuhi kewajibannya dan melebihi jatuh tempo yang telah

ditetapkan. Adapun tahapan penagihan pajak adalah sebagai berikut:

Surat Teguran yaitu surat yang diterbitkan oleh Pejabat untuk menegur

atau memperingatkan kepada Wajib Pajak untuk melunasi utang

pajaknya.

Apabila utang pajak yang tercantum dalam STP, SKPKB,

SKPKBT tidak dilunasi samapi melewati 7 hari sejak saat jatuh

tempo pembayaran.

Surat Paksa yaitu surat perintah membayar utang pajak dan Biaya

Penagihan Pajak.

Apabila utang pajak tidak dilunasi setelah 21 hari dari

tanggal surat teguran maka akan diterbitkan surat paksa yang

disampaikan oleh Juru Sita Pajak Negara dengan beban biaya

penagihan paksa sebesar Rp 25.000,00, utang pajak harus dilunasi

dalam waktu 2 x 24 jam.

Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan yaitu surat yang diterbitkan

oleh Pejabat untuk melaksanakan penyitaan.

Page 44: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

42

Apabila utang pajk belum dilunasi dalam waktu 2 x 24 jam

dapat dilakukan tindakan penyitaan atas barang-barang Wajib

Pajak, dengan beban biaya pelaksanaan sita sebesar Rp 75.000,00

Lelang yaitu setiap penjualan barang di muka umum dengan cara

penawaran harga secara lisan dan atau tertulis melalui usaha

pengumpulan peminat atau calon pembeli.

Dalam waktu 14 hari setelah tindakan penyitaan, utang

pajak belum dilunasi maka akan dilanjutkan dengan tindakan

pelelangan melalui Kantor Lelang Negara.

Proses penagihan pajak dilakukan bila Wajib Pajak benar-

benar melalaikan kewajibannya dalam membayar pajak. Sesuai dengan

Perda Kabupaten Sukoharjo seharusnya penagihan dilakukan dengan

melibatkan satpol PP dan Badan Hukum yang berwenang, tetapi dalam

pelaksanaannya penagihan hanya dilakukan oleh Petugas Pajak dari

BPKD. Hal ini disebabkan antara lain karena terbatasnya jumlah

anggota tim pemeriksa pajak serta Wajib Pajak yang bersikap seolah-

olah cuci tangan, maksudnya yaitu Wajib Pajak bersedia menerima

peraturan-peraturan yang berlaku tetapi tidak mau melaksanakan, yaitu

membayar pajak yang terutang.

Pelelangan dalam pelaksanaannya belum pernah dilakukan

oleh BPKD Kabupaten Sukoharjo, hal ini disebabakan oleh

terbatasnya jumlah aparat pajak dan tidak adanya lembaga yang khusus

Page 45: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

43

menangani tentang pelelangan, serta dari pihak fiscus sendiri kesulitan

dalam menentukan objek yang akan dilelang.

Pembukuan dan Pelaporan

Pengusaha Hotel, khususnya pengusaha rumah indekos wajib

menyelenggarakan pembukuan secara tertib, teratur, dan benar sesuai

dengan norma pembukuan yang berlaku untuk menghitung besarnya

pajak yang terutang.

Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan

secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan

meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya serta jumlah

harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan

menyusun laporan keuangan berupa neraca dan perhitungan laba rugi

pada setiap akhir tahun pajak

Besarnya penetapan dan penerimaan pajak dihimpun dalam

buku catatan pajak yang kemudian akan dibuat daftar penetapan,

penerimaan dan tunggakan pajak yang kemudian akan dilanjutkan

dengan laporan realisasi hasil penerimaan tunggakan pajak sesuai

dengan masa pajak.

Dalam pelaksanaannya sangat jarang atau bahkan tidak ada

wajib pajak hotel khususnya wajib pajak rumah indekos yang

menyelenggarakan pembukuan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya

kesadaran wajib pajak dalam memahami arti pentingnya pajak dalam

menunjang pembangunan daerah, sehingga sebagian besar wajib pajak

Page 46: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

44

menganggap pajak adalah beban karena wajib pajak tidak menikmati

secara langsung manfaat dari pajak.

Pemeriksaan dan penyidikan

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari,

mengumpulkan, mengolah data atau keterangan lain untuk menguji

kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan atau tujuan lain dalam

rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan.

Pemeriksaan pajak dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban Perpajakan Daerah

dalam rangka melaksanakan ketentuan perundang-undangan Pajak

Daerah

Sasaran yang ingin dicapai oleh Pemerintah Daerah dalam

melaksanakan pemeriksaan pajak yaitu:

Interpretasi peraturan yang tidak benar

Kesalahan hitung

Penggelapan atau manipulasi data

Tunggakan pajak

Kendala yang dihadapi oleh fiscus dalam melaksanakan

pemeriksaan pajak yaitu:

Wajib Pajak bersikap kurang terbuka, dalam arti Wajib Pajak

memberikan respon yang kurang baik terhadap fiscus.

Page 47: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

45

Wajib Pajak tidak bersedia memberikan data yang dibutuhkan oleh

fiscus. Bila Wajib Pajak bersedia memberikan data yang

dibutuhkan oleh fiscus, data tersebut tidak akurat atau tidak sesuai

dengan kenyataan yang ada.

Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk

mencari serta mengumpulkan bukti yang diperlukan, sehingga dapat

membuat terang tentang tindak pidana perpajakan yang terjadi, dan

guna menemukan tersangka serta mengetahui besarnya pajak terutang

yang diduga digelapkan.

Penyidik dalam tindak pidana perpajakan adalah Pejabat

Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah.

Dalam melaksanakan tugasnya, penyidik pajak mempunyai

wewenang antara lain:

menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau

laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan

daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan

jelas;

meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang

pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan

sehubungan dengan tindak pidana perpajakan daerah tersebut;

meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan

sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan daerah;

Page 48: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

46

memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain,

berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan daerah;

melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti

pembukuan, pencatatan, dan dokumen-dokumen lain, serta

melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut;

meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas

penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah;

menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau

tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa

identitas orang dan atau dokumen yang dibawa;

memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan

daerah;

memanggil seseorang untuk didengar keterangannya dan diperiksa

sebagai tersangka atau saksi;

menghentikan penyidikan;

melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan

tindak pidana di bidang perpajakan daerah menurut hukum yang

dapat dipertanggungjawabkan.

Page 49: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

47

WP Mengisi SPTPD

Paling lambat 15 hari SKPD SSPD Menerbitkan

BUPATI

SKPD

Paling Lama 30 Hari

Surat teguran

Surat Paksa

Surat Perintah Melaksanakan Pernyataan

Penetapan Tanggal Pelelangan

Lelang

7 hari sejak jatuh tempo

> 21 hari

> 2 X 24 Jam

> 10 hari

Diserahkan pada WP

Bagan 2.1

PROSEDUR PEMBAYARAN PAJAK HOTEL (PAJAK RUMAH INDEKOS)

MENURUT PERDA KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2003

Page 50: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

48

48

Bagan 2.1

PROSEDUR PEMBAYARAN PAJAK HOTEL (PAJAK RUMAH INDEKOS) MENURUT PERDA KABUPATEN SUKOHARJO

NOMOR 3 TAHUN 2003

WPMengisiSPTPD

Paling lambat 15 hariSKPD SSPD

MenerbitkanBUPATI

7 hari sejak jatuh tempo

Diserahkan pada WP

Paling lama 30 hari

STPD

Surat Teguran

Surat Paksa

Surat PerintahMelaksanakan Pernyataan

Penetapan Tanggal Pelelangan

Lelang

> 21 hari

> 2 X 24 Jam

> 14 hari

Sumber : BPKD Kabupaten Sukoharjo

Page 51: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

49

49

Efektifitas Penerimaan Pajak Rumah Indekos di Kabupaten Sukoharjo

Tingkat efektifitas suatu pajak dapat diukur dengan cara

membandingkan realisasi yang dicapai dengan target yang telah

ditentukan. Penerimaan akan dikatakan efektif apabila realisasi yang

dicapai lebih besar dari target yang ditentukan dan penerimaan dikatakan

tidak efektif apabila target yang ditentukan lebih besar daripada realisasi

yang dicapai. Tingkat penerimaan dapat diukur dengan menggunakan

rumus:

P= %100XTrR

Keterangan:

P = Penerimaan Pajak

R = Realisasi Penerimaan

Tr = Target

Realisasi merupakan hasil pungutan dari penerimaan Pajak

Rumah Indekos,sedangakan target pajak rumah indekos adalah

kemampuan maksimal yang dicapai dari penerimaan pajak pumah indekos.

Target penerimaan ditetapkan dengan memperhatikan realisasi penerimaan

dari tahun sebelumnya yang sekaligus menunjukkan potensi yang dimiliki

oleh suatu daerah tertentu.

Pajak Rumah Indekos dikatakan efektif apabila selisih dari

realisasi penerimaan dengan target yang dianggarkan mengalami selisih

positif (lebih dari 100%) dan dikatakan tidak atau kurang efektif apabila

Page 52: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

50

selisih dari realisasi dengan target yang dianggarkan mengalami selisih

negatif (kurang dari 100%).

Rasio Realisasi Pajak Rumah Indekos terhadap target yang telah ditentukan

Tabel 2.2 Daftar Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Rumah Indekos

Kabupaten Sukoharjo Tahun Anggaran 2003-2005

Tahun Anggaran

Target (Rp)

Realisasi (Rp)

Sisa Kurang

(Rp)

Sisa Lebih (Rp)

Rasio Penerim

aan (%)

2003 1.000.000 2.380.000 - 1.380.000 238 2004 2.250.000 4.000.000 - 1.750.000 177,78 2005 4.000.000 4.690.000 - 690.000 117,25

Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo (data diolah) Keterangan : Realisasi tahun 2003 adalah data 6 bulan terakhir (Juli s/d Desember)

Perhitungan untuk Tahun 2003:

Target satu tahun = Rp 1.000.000,00 x 2

= Rp 2.000.000,00

Realisasi satu tahun = Rp 2.380.000,00 x 2

= Rp 4.670.000,00

Tingkat efektifitas penerimaan Pajak Rumah Indekos

P =

TrR x 100%

Contoh perhitungan:

Tahun 2003 = %100000.000.2000.760.4 x

= 238%

Tahun 2004 = %100000.250.2000.000.4 x

Page 53: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

51

= 177.78%

Tahun 2005 = %100000.000.4000.690.4 x

= 117,25%

Berdasarkan tabel dan perhitungan diatas dapat disimpulkan

bahwa realisasi penerimaan Pajak Rumah Indekos dari tahun ke tahun

mengalami kenaikan tetapi rasio penerimaan dari tahun ke tahun

mengalami penurunan. Pada tahun 2003 target yang ditetapkan sebesar Rp

2.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 4.760.000,00. Tahun 2004 target

yang ditetapkan sebesar Rp 2.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp

4.000.000,00. Untuk tahun 2005 target yang ditetapkan sebesar Rp

4.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 4.690.000,00. Kecenderungan

penurunan rasio penerimaan dapat dibuktikan dengan penurunan

prosentase penerimaan tiap tahunnya. Pada tahun 2003 rasio penerimaan

sebesar 238% dari target yang ditetapkan dengan selisih lebih sebesar Rp

1.380.000,00. Tahun 2004 rasio penerimaan turun menjadi 177,78% dari

target yang ditetapkan dengan selisih lebih sebesar Rp 1.750.000,00.

Tahun 2005 dengan selisih lebih sebesar Rp 690.000,00 rasio penerimaan

turun menjadi 117,25%. Penurunan rasio penerimaan ini disebabkan

karena sebagian besar Wajib Pajak yang melalaikan kewajiban

perpajakannya. Tetapi berdasarkan data dan perhitungan diatas,

penerimaan Pajak Rumah Indekos sudah termasuk dalam kategori efektif,

karena mempunyai selisih positif dari target yang ditetapkan.

Page 54: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

52

Kontribusi Pajak Rumah Indekos terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Sukoharjo Tahun Anggaran 2003-2005

Pajak Rumah Indekos merupakan salah satu komponen pajak

penyumbang terhadap Pendapatan Asli Daerah. Meskipun sumbangan

Pajak Rumah Indekos masih relatif sangat kecil, tetapi diharapkan akan

semakin meningkat di tahun-tahun mendatang. Untuk mengetahui

seberapa besar kontribusi Pajak Rumah Indekos terhadap Pendapatan Asli

Daerah dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 2.3 Daftar Realisasi Penerimaan Pajak Rumah Indekos dan

Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2003-2005

Tahun

Anggaran Realisasi

Pajak Rumah Indekos

(Rp)

Realisasi Pendapatan Asli Daerah

(Rp)

Rasio Penerimaan Pajak Rumah

Indekos terhadap Realisasi

Penerimaan PAD (%)

2003 4.760.000 19.929.269.513 0,024

2004 4.000.000 21.875.845.841 0,018

2005 4.690.000 33.590.630.519 0,014 Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo (data diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Pajak Rumah

Indekos memberikan kontribusi yang relatif kecil terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo. Selama tiga periode, Pajak Rumah

Indekos memberikan kontribusi rata-rata sebesar 0,019%. Rasio

Penerimaan Pajak Rumah Indekos terhadap Pendapatan Asli Daerah tiap

tahun mengalami penurunan. Pada tahun 2003 Pajak Rumah Indekos

memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 0,024%,

Page 55: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

53

pada tahun 2004 kontribusi yang diberikan turun menjadi 0,018 kemudian

pada tahun 2005 kontribusi Pajak Rumah Indekos menurun menjadi

0,014%. Penurunan kontribusi ini disebabkan karena Wajib Pajak Rumah

Indekos melalaikan kewajiban perpajakannya dan kurang tegasnya

peraturan pemerintah daerah serta kurangnya pengawasan dari fiscus

terhadap subjek dan objek Pajak Rumah Indekos sehingga penggalian

potensi Pajak Rumah Indekos kurang optimal.

Hambatan yang Dihadapi oleh Pemerintah Daerah Dalam Melakukan

Pemungutan dan Pengelolaan Pajak Rumah Indekos

Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh fiscus dalam

melaksanakan pemungutan pajak antara lain:

Rendahnya tingkat kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak

Wajib Pajak beranggapan bahwa pajak adalah beban. Mereka tidak

menyadari bahwa hasil pembangunan daerah yang mereka nikmati

dibiayai dari pajak yang mereka bayar sehingga Wajib Pajak menjadi

enggan membayar kewajiban perpajakanya karena Wajib Pajak tidak

langsung menikmati hasil pembayaran pajak secara langsung.

Adanya provokator dari Wajib Pajak lain

Banyak rumah indekos baru yang belum atau bahkan sengaja tidak

mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak menghasut Wajib Pajak lain

untuk tidak membayar pajak.

Wajib Pajak tidak mendukung rumah indekos dikenakan pajak

Wajib Pajak beranggapan bahwa Pajak Rumah Indekos tidak layak

untuk dipungut sebab rumah indekos tidak menyediakan fasilitas-

Page 56: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

54

fasilitas mewah seperti hotel. Wajib Pajak membandingkan dengan

hotel yang memang menyediakan fasilitas-fasilitas yang memang layak

untuk dipungut pajak. Disamping itu juga mengingat kebutuhan Wajib

Pajak yang semakin banyak sementara Wajib Pajak sudah membayar

iuran kepada kepala desa setempat membuat Wajib Pajak merasa

terbebani bila masih harus mambayar pajak.

Kurangnya pemahaman Wajib Pajak tentang Peraturan Daerah

Setiap ditetapkan peraturan-peraturan baru, Wajib Pajak menerima

tetapi dalam pelaksanaannya Wajib Pajak selalu menghindar. Wajib

Pajak tidak memahami peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah

Daerah tentang aturan-aturan, sanksi-sanksi serta manfaat dan tujuan

membayar pajak, salah satunya disebabkan oleh kurangnya sosialisasi

dari BPKD pada Wajib Pajak.

Wajib Pajak memberikan data yang tidak kompeten atas omzet

penerimaannya

Wajib Pajak dalam setiap pemeriksaan tidak memberikan data yang

sesungguhnya, karena mereka takut apabila memberikan data yang

sesungguhnya maka pajak yang harus mereka bayar semakin besar

dengan begitu pendapatan mereka semakin sedikit karena dikurangi

untuk membayar pajak.

Terbatasnya anggota tim pemeriksa pajak

Anggota tim pemeriksa pajak yang jumlahnya terbatas menyebabkan

Wajib Pajak menunggak pembayaran pajak terutang.

Page 57: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

55

Pembayaran Pajak Rumah Indekos hanya sebatas partisipasi

Mengingat kebutuhan pribadi Wajib Pajak yang semakin bertambah

tiap harinya membuat Wajib Pajak merasa tarif 5% yang ditetapkan

oleh Pemerintah Daerah memberatkan mereka. Pada umumnya Wajib

Pajak hanya bersedia membayar separuh atau atas dasar negosiasi

dengan fiscus.

Upaya yang Dilakukan oleh Pemerintah Daerah Dalam Mengatasi

Hambatan yang Terjadi

Sosialisasi kepada Wajib Pajak mengenai arti pentingya membayar pajak

dalam menunjang pembangunan daerah.

Memberikan keringanan pembayaran pajak yang terutang dengan cara

diangsur dan memberikan tenggang waktu pelunasan pajak yang

terutang.

Melakukan pendekatan kepada Wajib Pajak khususnya bagi Wajib Pajak

yang tidak membayar pajak kemudian dilanjutkan dengan penagihan.

Memberikan kesempatan pada Wajib Pajak untuk mengajukan keberatan

atas ditetapkannya peraturan daerah apabila Wajib Pajak mempunyai

alasan yan tepat.

Pihak BPKD melakukan survei lapangan untuk mengetahui keadaan Wajib

Pajak yang sebenarnya.

Memberikan surat tagihan dan surat teguran pada Wajib Pajak agar segera

melunasi tunggakan pajaknya.

Memberikan toleransi pada Wajib Pajak dengan cara penetapan besarnya

pajak terutang berdasarkan kemampuan Wajib Pajak dalam membayar

pajak.

Page 58: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

56

BAB III

TEMUAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai sistem pemungutan dan

pengelolaan Pajak Hotel khususnya Pajak Rumah Indekos serta kontribusinya

terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo, penulis menemukan

beberapa kelebihan dan kelemahan antara lain:

KELEBIHAN

Realisasi penerimaan Pajak Rumah Indekos selama tahun anggaran 2003-

2005 selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2003 target yang ditetapkan

sebesar Rp 2.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 4.760.000,00. Tahun

2004 target yang ditetapkan sebesar Rp 2.000.000,00 dengan realisasi

sebesar Rp 4.000.000,00. Untuk tahun 2005 target yang ditetapkan sebesar

Rp 4.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 4.690.000,00.

Tingkat kinerja BPKD Kabupaten Sukoharjo sudah dikatakan baik dilihat dari

tingkat efektifitas penerimaan Pajak Rumah Indekos yang sudah dapat

dikatakan efektif karena selalu melebihi dari target yang ditetapkan atau

memiliki selisih positif dari target yang ditetapkan.

Pajak Rumah Indekos mempunyai prospek yang baik karena banyaknya

perusahaan yang berdiri dan adanya universitas yang cukup terkenal di

Kabupaten Sukoharjo berdampak pada semakin banyaknya rumah indekos

yang didirikan oleh penduduk disekitar perusahaan dan universitas

tersebut.

Page 59: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

57

Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo memberikan kesempatan pada wajib

pajak untuk mengajukan keberatan atas ditetapkannya Peraturan Daerah

apabila wajib pajak mempunyai alasan yang tepat.

KELEMAHAN

Belum deterapkannya peraturan dan sanksi sebagaimana diatur dalam PERDA

terhadap Wajib Pajak yang melalaikan kewajiban perpajakannya sehingga

banyak Wajib Pajak yang menunda-nunda pembayaran pajak terutangnya.

Adanya keringanan dari pemerintah bagi Wajib Pajak untuk menunda

pembayaran pajak terutang sampai batas waktu tertentu atau mengangsur

pembayaran menyebabkan Wajib Pajak menunda-nunda kewajibannya

serta mengesampingkan pembayaran pajak yang pada akhirnya membuat

Wajib Pajak melalaikan kewajibannya.

Belum adanya tindakan penyitaan apalagi pelelangan terhadap Wajib Pajak

yang tidak melakukan kewajiban perpajakannya. Hal ini disebabkan dari

pihak BPKD sendiri kesulitan dalam menentukan objek penyitaan serta

belum adanya lembaga khusus yang menangani tentang penyitaan dan

pelelangan, sehingga bila dilaksanakan akan menyita banyak waktu,

tenaga serta membutuhkan biaya yang banyak, bahkan melebihi jumlah

pajak yang seharusnya dibayar.

Kontribusi Pajak Rumah Indekos terhadap PAD Kab Sukoharjo setiap

tahunnya selama tahun anggaran 2003-2005 mengalami penurunan. Pada

tahun 2003 Pajak Rumah Indekos memberikan kontribusi sebesar 0,024%.

Pada tahun 2004 terjadi penurunan sebesar 0,006% menjadi 0,018%

Page 60: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

58

sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan sebesar 0,004 menjadi

0,014%. Hal ini desebabkan karena dalam pelaksanaan pemungutan Pajak

Ruma Indekos, BPKD mengalami beberapa kendala, misalnya tingkat

kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak masih rendah, adanya

provokator dari Wajib Pajak lain untuk tidak membayar pajak, Wajib

Pajak tidak mendukung rumah indekos dikenakan pajak, Wajib Pajak

memberikan data yang tidak kompeten atas penerimaannya, tingkat

pemahaman terhadap peraturan masih rendah, serta terbatasnya tim

pemeriksa pajak.

Penetapan target belum sesuai dengan potensi yang sebenarnya di lapangan

menyebabkan penerimaan tidak optimal.

Page 61: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

59

BAB IV

PENUTUP

C KESIMPULAN

1. Pajak Rumah Indekos mulai diberlakukan pada pertengahan tahun 2003

dan diharapkan dapat meningkatkan PAD Kabupaten Sukoharjo dari

sektor pajak khususnya pajak hotel.

2. Realisasi penerimaan Pajak Rumah Indekos selama tahun anggaran 2003-

2005 setiap tahunnya mengalami peningkatan, yaitu sebesar Rp

2.380.000,00 pada tahun 2003, sebesar Rp 4.000.000,00 pada tahun 2004

dan sebesar Rp 4.690.000,00 pada tahun 2005.

3. Pelaksanaan pemungutan Pajak Rumah Indekos di Kabupaten Sukoharjo

dapat dikatakan efektif karena realisasi penerimaan Pajak Rumah Indekos

yang telah dicapai selama tahun anggaran 2003-2005 dapat melampaui

target yang ditetapkan. Pada tahun 2003 target yang ditetapkan sebesar Rp

2.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 4.760.000,00. Tahun 2004 target

yang ditetapkan sebesar Rp 2.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp

4.000.000,00. Untuk tahun 2005 target yang ditetapkan sebesar Rp

4.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 4.690.000,00.

4. Selama tahun anggaran 2003-2005, Pajak Rumah Indekos memberikan

kontribusi rata-rata terhadap PAD sesbesar 0,019%

5. Ratio penerimaan Pajak Rumah Indekos tiap tahun selama tahun anggaran

2003-2005 mengalami penurunan. Pada tahun 2003 rasio penerimaan

sebesar 238% dari target yang ditetapkan dengan selisih lebih sebesar Rp

Page 62: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

60

1.380.000,00. Tahun 2004 rasio penerimaan turun menjadi 177,78% dari

target yang ditetapkan dengan selisih lebih sebesar Rp 1.750.000,00.

Tahun 2005 dengan selisih lebih sebesar Rp 690.000,00 rasio penerimaan

turun menjadi 117,25%.

6. Hambatan-hambatan yang dihadapi Pemerintah Daerah khususnya Badan

Pengelola Keuangan Daerah dalam pelaksanaan pemungutan dan

pengelolaan Pajak Rumah Indekos antara lain:

a. Rendahnya tingkat kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak

b. Adanya provokator dari Wajib Pajak lain

c. Wajib Pajak tidak mendukung rumah indekos dikenakan pajak

d. Kurangnya pemahaman Wajib Pajak tentang Peraturan Daerah

e. Wajib Pajak memberikan data yang tidak kompeten atas omzet

penerimaannya

f. Terbatasnya anggota tim pemeriksa pajak

g. Pembayaran Pajak Rumah Indekos hanya sebatas partisipasi

7. Upaya-upaya yang dilakukan oleh BPKD dalam mengatasi hambatan yang

terjadi, antara lain:

a. Sosialisasi kepada Wajib Pajak mengenai arti pentingnya pajak dalam

menunjang pembangunan daerah

b. Memberikan keringanan pembayaran pajak yang terutang dengan cara

diangsur dan memberikan tenggang waktu pelunasan pajak yang

terutang

Page 63: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

61

c. Melakukan pendekatan kepada Wajib Pajak khususnya bagi Wajib

Pajak yang tidak membayar pajak kemudian dilanjutkan dengan

penagihan

d. Memberikan kesempatan pada Wajib Pajak untuk mengajukan

keberatan atas ditetapkannya Peraturan Daerah apabila Wajib Pajak

mempunayai alasan yang tepat

e. Pihak BPKD melaksanakan survei lapangan untuk mengetahui keadaan

Wajib Pajak yang sebenarnya

f. Memberikan surat tagihan dan surat teguran pada Wajib Pajak agar

segera melunasi tunggakan pajaknya

g. Memberikan toleransi pada Wajib Pajak dengan cara penetapan

besarnya pajak yang terutang berdasarkan kemampuan Wajib Pajak

dalam membayar pajak.

D SARAN

Penulis memberikan saran yang nantinya mungkin akan bermanfaat

bagi Badan Pengelola Keuangan Daerah Kebupaten Sukoharjo dalam

meningkatkan pendapatan daerahnya khususnya dari sektor pajak.

1. Melaksanakan sosialisasi tentang arti pentingnya pajak guna menunjang

jalannya pembangunan daerah secara berkala dan terkoordinir.

2. Melaksanakan pemeriksaan terhadap wajib pajak secara mendadak dan

berkala.

3. Melakukan koordinasi dengan instansi-instansi terkait dalam hal upaya

meningkatkan penerimaan Pajak Rumah Indekos.

Page 64: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

62

4. Meningkatkan SDM dari fiscus dengan memberi kesempatan untuk

mengikuti jenjang pendidikan formal atau pelatihan atau kursus, antara

lain pelatihan perpajakan, audit, keuangan dan juru sita pajak.

5. Dibentuknya tim audit untuk pemeriksaan pajak.

6. Memberikan penghargaan kepada petugas yang berprestasi.

7. Pendirian sarana dan prasarana yang berguna untuk umum khususnya

untuk masayarakat di Kabupaten Sukoharjo sebagai bukti bahwa

pembayaran pajak benar-benar digunakan untuk pembangunan daerah

yang akhirnya bermanfaat untuk masyarakat pada umumnya.

8. Penetapan target seharusnya sesuai dengan potensi yang sebenarnya ada

dilapangan, sehingga penerimaan dapat lebih dioptimalkan dan kinerja

BPKD Kabupaten Sukoharjo lebih ditingkatkan.

9. Sanksi terhadap wajib pajak yang melanggar peraturan dan melalaikan

kewajiban perpajakannya diterapkan secara tegas sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

Page 65: SURAKARTA 2006 - digilib.uns.ac.id/Sistem... · iv Sistem pemungutan dan pengelolaan pajak hotel spesifikasi tentang pajak rumah indekos di kabupaten Sukoharjo Tugas Akhir Disusun

DAFTAR PUSTAKA

Ali,Chidir.1993. Hukum Pajak Elementer. Bandung : PT.Eresco

Burton,Richard dan Wirawan B.Ilyas.2004. Hukum pajak. Edisi Revisi. Jakarta : Salemba Empat

Bupati Sukoharjo, Keputusan Bupati Sukoharjo Nomor 9 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pajak Hotel

Kesit,Bambang Praloso. Pajak dan Retribusi Daerah.Yogyakarta:UII Pers

Mardiasmo.2002. Perpajakan.Yogyakarta : Andi

.2003. Perpajakan. Edisi Revisi. Yogayakarta : Andi

Munawir.1982. Pokok-Pokok Perpajakan. Yogyakarta : Liberty

.1990. Perpajakan. Yogyakarta : Liberty

Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pajak Hotel

Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo Republik Indonesia

Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah

Soeaidy,Sholeh dan Dedi Hamid.2002. Retribusi Daerah dan Pajak Daerah.Jakarta : Durat Bahagia

Suandy,Erly.2002. Hukum Pajak. Jakarta : Salemba Empat

Tjahyono,Achmad.1999. Perpajakan. Yogyakarta : UPP AMP YKPN

Waluyo,Wirawan B.Ilyas.2002. Perpajakan Indonesia. Jakarta : Salemba Empat