pengelolaan lahan

20
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT bahwa kami telah menyelesaikan tugas kelompok mata kulah Ilmu Tanah dengan membahas “ Pengelolaan Tanah Kolam Budidaya Perairan Darat”. Dalam mengerjakan tugas ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki oleh kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan tugas ini. Dalam mengerjakan tugas ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Setya Widi Ayuning P, S. Pi yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas ini. Semoga hasil dari tugas ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin. Malang, 15 Desember 2012 1

Upload: duta-msp

Post on 11-Aug-2015

137 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

cara pengelolaan tanah yang baik dan benar

TRANSCRIPT

Page 1: pengelolaan lahan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT bahwa kami

telah menyelesaikan tugas kelompok mata kulah Ilmu Tanah dengan membahas “

Pengelolaan Tanah Kolam Budidaya Perairan Darat”.

Dalam mengerjakan tugas ini kami merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang dimiliki oleh kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak

sangat kami harapkan demi penyempurnaan tugas ini.

Dalam mengerjakan tugas ini kami menyampaikan ucapan terima kasih

kepada Ibu Setya Widi Ayuning P, S. Pi yang telah memberikan tugas, petunjuk,

kepada kami sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.

Semoga hasil dari tugas ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan

pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan

yang diharapkan dapat tercapai, Amin.

Malang, 15 Desember 2012

Penyusun

1

Page 2: pengelolaan lahan

DAFTAR ISI

KATA PENGENTAR ................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................. 3

2.1 Definisi Pengeloaan dan Budidaya ............................. 3

2.2 Pengelolaan Kolam Tanah Budidaya Yang Baik ............... 4

2.3 Pengaruh Pengelolaan Kolam Budidaya Terhadap

Kualitas Air Dan Kehidupan Ikan ........................................... 7

2.4 Dampak Kolam Yang Tidak Dilakukan Pengelolaan dan

Perbadingannya Dengan Kolam Tanpa Pengelolaan........ 7

BAB III PENUTUP ............................................................................. 10

3.1 Kesimpulan ................................................................. 10

3.2 Saran .............................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. iii

2

Page 3: pengelolaan lahan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia diiringi dengan peningkatan

kebutuhan pangan salah satunya protein ikan akan turut memicu perkembangan

produksi akuakultur. Konsekuensi dari meningkatnya kebutuhan akan ikan ini

akan memicu para petani ikan untuk membudidayakan ikan secara lebih. Petani

akan terus melakukan proses budidaya dengan mengesampingkan salah satu

faktor penting dan sangat vital dalam usaha bidaya yakni pengelolaan lahan.

Pengelolaan lahan budaya ikan merupakan suatu cara untuk tetap menjaga

kualitas dari daya dukung lahan atau kolam budidaya. Pengelolaan lahan atau

kolam budidaya ikan dapat dilakukan dengan beberapa hal antara lain pemupukan,

pembalikan tanah serta manajemen penggunaan kolam budidaya. Kolam yang

terlalu diporsir untuk kegiatan budidaya akan menurunkan daya dukung

lahannya. Daya dukung lahan merupakan kemampuan suatu lahan budidaya atau

kolam untuk mendukung kehidupan ikan. Daya dukung lahan ini akan

mempengaruhi kestabilan kualitas air yang secara langsung dapat mempengaruhi

kehidupan ikan. Jika daya dukung lahan menurun akan berimbas pada

menurunnya hasil produksi ikan budidaya.

Minimnya pengelolaan yang baik oleh petani ikan mengakibatkan

penurunan produksi ikan dan menimbulkan banyak masalah lingkungan. Sebagai

contoh penggunaan pupuk yang berlebih pada lahan budidaya dapat

mengakibatkan eutrofikasi dan blooming algae. Penggunaaan pakan buatan

berlebih juga akan mengakibatkan pencemaran terhadap lahan budidaya yang

akan meningkatkan pH karena berlebihnya unsur hara.

Berdasarkan masalah di atas penulis tertarik untuk membuat makalah

mengenai pengelolaan tanah kolam budidaya perairan darat yang bertujuan untuk

memberitahukan akan pentingnya pengelolaan tanah kolam budidaya.

3

Page 4: pengelolaan lahan

1.2. Rumusan Masalah

Seberapa penting pengelolaan kolam budidaya ?

Bagaimana cara pengelolaan kolam budidaya yang baik ?

Adakah pengaruh pengelolaan kolam budidaya terhadap kualitas air

dan kehidupan ikan ?

Adakah perbedaan antara kolam yang dikelola dengan baik dengan

kolam yang tidak dikelola ?

Apa dampak tanah kolam budidaya yang tidak dikelola dengan baik ?

1.3. Tujuan

Agar mahasiswa mengerti mengenai arti pengelolaan dan dapat

mempraktikannya dalam kehidupan sehari – hari.

Menambah wawasan mahasiswa mengenai definisi budidaya ikan.

Memberikan pengetahuan mahasiswa akan pentingnya pengelolaan

kolam budidaya terhadap kualitas air dan kelangsungan hidup ikan.

Menambah pengetahuan mengenai cara pengelolaan kolam tanah

untuk budidaya.

Memberikan pengetahuan mengenai dampak yang ditimbulkan oleh

kolam bidaya yang tidak di kelola dengan baik.

4

Page 5: pengelolaan lahan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pengelolaan (Manajemen) dan Budidaya

Menurut Rickkets (1997) dalam Naji (2010), para ahli telah

mendefinisikan kurang lebih sebanyak 350 definisi mengenai pengelolaan atau

menajemen pada 75 tahun terakhir. Topik manajemen selalu berada di bawah

perhatian masyarakat dan negara. Beberapa ahli menerangkan bahwa pengelolaan

atau menajemen adalah sebuah proses. Ada juga yang mengartikan pengelolaan

atau manajemen adalah sebuah seni dan ada pula yang mendefinisikan

pengelolaan atau menajemen sebagai sebuah kemampuan.

Menurut naji (2010), manajement atau pengelolaan adalah sebuah proses

memimpin atau mengolah suatu permasalahan untuk tujuan bersama dan utilitas

publik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kaitannya dalam pengelolaan tanah

pada kolam budidaya adalah bagaimana seseorang mengelola atau memanajemen

suatu lahan budidaya agar daya dukung lahan tetap baik dan produksi ikan dapat

dipertahankan.

Budidaya adalah Pembudidayaan organisme akuatik termasuk ikan,

moluska, krustasea dan tanaman air.kegiatan dalam budidaya adalah stocking,

pemberian pakan, melindungi dari predator dan lain – lain. Budidaya merupakan

sektor yang tumbuh paling cepat dari ekonomi pangan dunia, meningkat lebih dari

10% per tahun dan saat ini mencakup lebih dari 30% dari semua ikan yang

dikonsumsi. Sementara masyarakat dunia menganggap bahwa budidaya

merupakan salah satu solusi yang potensial untuk menyediakan sumber daya ikan

yang stabil (White et al, 2004).

5

Page 6: pengelolaan lahan

2.2. Pengelolaan Kolam Tanah Budidaya Yang Baik

Langkah - langkah dalam pengelolaan kolam budidaya yang baik adalah

sebagai berikut :

a. Pengeringan

Pengeringan kolam merupakan suatu bagian dari kegiatan budidaya

ikan pada persiapan kolam ikan. Pengeringan kolam dilakukan dengan tujuan

untuk membunuh hama dan bibit penyakit yang ada pada kolam, pada kolam

pemijahan pengeringan kolam ini bertujuan untuk merangsang pemijahan

ikan, dengan bau ampo yang dihasilkan dari tanah yang terairi air kolam.

Kegiatan pengeringan kolam biasanya dilakukan selama 3 hari sampai kondisi

tanah dasar kolam retak-retak. Pada kegiatan pengeringan kolam ini saluran

air masuk ke kolam harus ditutup agar proses pengeringan berjalan sempurna.

Menurut Mollah et al (1979), Kolam yang sudah kering umumnya tanah

dasarnya berubah warna menjadi keabu – abuan, hal ini disebabkan oleh

timbunan bahan organik.

b. Pengapuran

Pengapuran adalah salah satu tahapan dalam proses pengelolaan kolam

tanah. Pengapuran ini berfungsi untuk menetralkan pH, membunuh bibit

penyakit dan memperbaiki kualitas tanah.

Menurut Mollah et al (1979), Kecenderungan asam terhadap tanah

diakibatkan oleh kekurangan oksigen antara air dan tanah sebagai akibat dari

dekomposisi bahan organik melambat sehingga menimbulkan berkurang atau

sebagian teroksidasi menjadi senyawa seperti HJS, asam lemak CH4 dan

rantai pendek yang merupakan agen penyebab untuk membuat tanah sangat

asam, kecuali secara alami buffer.

6

Page 7: pengelolaan lahan

Kalsium merupakan elemen penting yang harus hadir dalam

lingkungan bagi kehidupan kegiatan organisme. Ramamirtham et al

(1988), kolam yang kurang zat kapur baik di tanah dan air akan akan kurang

produktif dari pada kolam yang memiliki zat kapur yang cukup.

Mollah et al (1979) mengamati hubungan terbalik antara kalsium

dalam air dan kalsium dalam tanah di salah satu kolam mereka bekerja, dan

dalam beberapa korelasi yang lain tidak jelas

Schaperclaus (1933) dalam Mollah et al (1979) melaporkan bahwa

sedikit pH basa adalah menguntungkan untuk kedua tanah dan air dari kolam

ikan, reaksi tanah yang hampir netral (pH 6.5 - 7.5) dari tambak adalah

optimal untuk budidaya ikan, sementara cukup asam (pH 5,5 -6,5) dan cukup

reaksi basa (pH 7,5 - 8,5) kemungkinan besar akan menghasilkan hasil rata-

rata ikan.

c. Pembalikan Tanah dan Pemupukan

Menurut Das et al (1996), Unsur hara memegang peran penting dalam

produktifitas biologi dalam air. Karena penipisan unsur hara sering dialami di

kolam ikan budidaya, sudah menjadi kewajiban untuk mempertahankan

tingkat unsur hara optimal yang akan mendukung produksi ikan berkelanjutan.

Pemupukan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan unsur hara di

tanah. Pupuk untuk kolam budidaya di bagi menjadi 2 yaitu pupuk organik

dan anorganik. Unsur-unsur penyuburkolam yang utama adalah nitrogen,

fosfor, potasium dan kalsium sedangkan unsur pendukung antara lain mangan,

boron, sulfur, besi, tembaga, seng dll. Keuntungan dari pupuk anorganik

adalah memiliki sifat kimia tertentu, komposisi unsur yang tepat dan bisa

langsung larut dalam air. Pupuk yang digunakan dalam kolam ikan harus

memiliki kriteria yang baik dan sesuai dengan karakteristik kolam. Meskipun

sejumlah besar pupuk digunakan dalam produksi untuk tanaman pertanian,

namun kolam budidaya membutuhkan pemupukan dalam jumlah yang sedikit

7

Page 8: pengelolaan lahan

untuk menunjang kehidupan organisme. Pupuk yang biasa digunakan untuk

kolam adalah ZA, TSP dan UREA.

Aplikasi pupuk anorganik juga dikenal mempercepat mineralisasi dari

pupuk. Kurangnya informasi tentang dosis pupuk dan pupuk untuk digunakan

dalam kolam ikan, mengakibatkan beberapa dampak negatif terhadap

lingkungan. Dengan demikian, pengaruh pupuk terhadap produksi ikan

sangatlah berpengaruh. Dosis fosfor yang dianjurkan berbeda dari satu negara

ke negara yang lain yang lain tergantung pada perbedaan geoclimatik dan ikan

yang dibudidayakan. Uni Soviet memiliki penetapan dosis fosfor sebesar 15 -

20 kg/ ha, sedangkan di Eropa Barat dosis yang dianjurkan untuk amonium

sulfat 30 - 40 kg/ha setiap dua minggu. Di USA, dosis yang dianjurkan 50 kg /

ha (Das et al, 1996).

Pembalikan tanah berfungsi untuk mengaduk pupuk dengan tanah agar

tercampur dengan rata. Selain itu, pembalikan tanah juga bermanfaat untuk

menciptakan ruang pori serta menggemburkan tanah. Pembalikan tanah dapat

dilakukan menggunakan cangkul atau traktor pada kolam yang memiliki lebar

yang lebih dari 500 m2.

d. Pengisian Air Kolam

Kolam yang telah dilakukan proses pengeringan, pemupukan,

pembalikan tanah dasar, dan perbaikan tanggul yang rusak selanjutnya air

dimasukkan ke dalam kolam. Namun kolam tidak dapat langsung di pakai

sebab perlu menunggu tumbuhnya plankton yang berfungsi sebagai pakan

alami ikan serta sebagai indikator kesuburan perairan. Selain itu, dengan

menunggu beberapa saat maka kita dapat melakukan proses pengkayaan

oksigen terlarut dalam air untuk menunjang kehidupan ikan nantinya. Menurut

Banerjea (1967), mengatakan bahwa oksigen terlarut di suatu perairan tidak

boleh kurang dari 3,0 ppm.

8

Page 9: pengelolaan lahan

2.3. Pengaruh Pengelolaan Kolam Budidaya Terhadap Kualitas Air dan

Kehidupan Ikan

Kualitas air adalah faktor – faktor yang mempengaruhi kehidupan ikan.

Terdapat 3 parameter kualitas air yaitu parameter kimia, parameter fisika dan

parameter biologi. parameter fisika air meliputi suhu, kecerahan, kekentalan dan

warna air. Parameter kimia meliputi DO, CO2, BOD, COD, nitrat, fosfat dan

nitrogen. Sedangkan parameter biologi meliputi kepadatan plankton.

Kolam yang tidak dilakukan pengeringan akan banyak menimbun bahan

organik sehingga meningkatkan organisme untuk mendegradasi bahan organik

tersebut yang berimbas pada pH tanah yang asam. Kolam yang tidak dilakukan

pemupukan akan kekurangan unsur hara yang mengakibatkan susahnya organisme

renik akuatik seperti plankton hidup. Selain itu, jika pengelolaan tidak dilakukan

sifat – sifat tanah akan berpengaruh terhadap sifat kimia dan fisika air. Hal ini

sesuai menurut Banerjea (1967), mengatakan bahwa faktor kesuburan tanah lebih

penting dibandingkan dengan kualitas air, sebab kualitas air dipengaruhi oleh

tanah dasar kolam dan secara tidak langsung berimbas pada kelangsungan hidup

ikn.

Menurut Mollah et al (1979), dalam kolam yang normal kualitas airnya

tidak di pengaruhi oleh faktor eksternal, melainkan disebabkan oleh sifat – sifat

tanah dasar. Tanah memainkan peran yang sangat penting dalam mengatur

produksi organisme planktonik di kolam ikan baik kualitas maupun kuantitasnya.

Kondisi tanah mempengaruhi sifat fisika dan kimia air. Keduanya saling

mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Jika tanah memiliki kestabilan yang

baik maka kualitas air juga akan stabil.

2.4 Dampak Kolam Yang Tidak Dilakukan Pengelolaan dan perbandingan nya

dengan kolam tanpa pengelolaan

9

Page 10: pengelolaan lahan

Kolam yang tidak dilakukan pengelolaan akan mengurangi daya dukung

lahan untuk budidaya. Penurunan daya dukung ini disebabkan oleh beberapa

faktor antara lain menipisnya unsur hara dalam tanah yang dapat mempengaruhi

kandungan unsur hara dalam air, penumpukan bahan organik yang bisa

mengakibatkan timbulnya gas amonia yang berbahaya bagi kelangsungan hidup

ikan. Pemupukan yang tidak teratur mempengaruhi ketersediaan unsur hara di

dalam tanah. Secara umum, jadwal pemupukan kolam tanah harus diatur dan

didasarkan pada kebutuhan unsur hara ekosistem kolam perairan darat. Selain itu,

faktor seperti karakteristik tanah kolam, faktor iklim, spesies ikan yang

dibudidayakan, waktu resistensi air, kualitas dan kuantitas dari vegetasi dan

banyak faktor lainnya yang saling berinteraksi. Namun dalam penggunaannya

jangan berlebih sebab menimbulkan ancaman terhadap lingkungan saat

digunakan dalam jumlah berlebih ( Das et al, 1996).

Kolam yang tidak dikelola tanahnya dengan baik dapat menurunkan hasil

produksi. Kolam yang di lakukan pengelolaan tanah, daya dukungnya akan tetap

stabil untuk menjaga kelangsungan hidup biota akuatik di dalamnya.

Perbandingan hasil panen juga sangat mencolok, dimana kolam tanpa pengelolaan

berbeda 30% dengan kolam yang dilakukan pengelolaan, namun jika tidak

dilakukan pegelolaan secara terus menerus akan menunjukkan perbandingan yang

lebih signifikan (Mollah et a,l 1979)

10

Page 11: pengelolaan lahan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan kolam tanah pada periran darat sangat penting. Sebab pengelolaan

tanah sangat berpengaruh terhadap kualitas air dan daya dukung lahan.

Pengelolaan sendiri didefinisikan sebagai proses atau langkah untuk mengatur

suatu permasalah untuk mencapai tujuan yang sama. Jika dikaitkan dengan

pengelolaan tanah maka memiliki arti bahwa pengelolaan tanah adalah suatu

kegiatan mengatur atau mengolah lahan atau kolam budidaya agar tetap memiliki

kondisi yang baik serta memiliki daya dukung lahn yang stabil. Pengelolaan tanah

terdiri dari pegeringan yang bertujuan untuk membunuh bakteri dan bibit penyakit

yang dapat mengancam kelangsungan hidup ikan, pengapuran yang bertujuan

untuk meningkatkan pH sehingga ph menjadi netral, pemupukan yang bertujuan

untuk menambahkan unsur – unsur hara dalam kolam tanah dan pembalikan dasar

kolam tanah yang bertujuan untuk membuat ruang pori agar terisi udara dan

mencampurkan pupuk.

Budidaya sendiri didefinisikan sebagai suatu kegiatan memelihara biota akuatik.

Dalam praktiknya budidaya dilakukan di kolam tanah terutama budidaya yang

dilakukan diperairan darat.

3.2 Saran

Sebaiknya pengelolaan terhadap lahan budidaya tetap dilakukan karena

penting sekali untuk menunjang kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan

serta keberlanjutannya budidaya ikan. Seharusnya para petani ikan kita jangan

hanya mementingkan dari hasil saja yang secara tidak langsung akan

11

Page 12: pengelolaan lahan

mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi ikan. Dan sebaiknya pemerintah

atau mahasiswa mengenalkan bagaimana budidaya yang berwawasan lingkungan

serta cara pengelolaan lahan budidaya yang baik.

12

Page 13: pengelolaan lahan

DAFTAR PUSTAKA

Banerjea S. M. 1967. Water Quality and Soil Condition of Fish Ponds in

Some States of India in Relation to Fish Production. [ Online ].

http://epubs.icar.org.in/ejournal/index.php/IJF , diakses pada 18 Desember 2012.

Das S. K. and B. B. Jana. 1996. Pond Fertilization Through Inorganic

Sources:

an Overview. [ Onlie ]. http://epubs.icar.org.in/ejournal/index.php/IJF , diakses

pada 18 Desember 2012.

Mollah M. F. A, A. K. M aminul Haque, M. eaqub, M. idris and M. Y.

Chowdhury. 1979. Interaction Between Pond-Bottom Soil and Water Qualities.

[Online]. http://epubs.icar.org.in/ejournal/index.php/IJF , diakses 19 Desember

2012.

Naji, mohammad. 2010. Management And Cultural Development. [ Online ].

http://epubs.icar.org.in/ejournal/index.php/IJF , diakses 18 Desember 2012.

White, kathryn, Brendan O’neill, zdravka tzankova. 2004. At a Crossroads :

Will Aquaculture Fulfill the Promise of the Blue Evolution. [ Online ].

www.aquacultureClearinghouse.org , diakses pada 18 Desember 2012.

13