pengelolaan lahan berkelanjutan untuk mendukung …
TRANSCRIPT
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
PENGELOLAAN LAHAN BERKELANJUTAN
UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN
PANGAN NASIONAL
Diselenggarakan atas Kerjasama:
Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) Komda Aceh Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Aceh
Di Gedung Academic Activity Center (AAC) Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh, 16 – 17 September 2014
Editor: Syakur Suwardi Fikrinda Manfarizah
Penerbit:
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS Kampus Universitas Syiah Kuala
Darussalam, Banda Aceh 23111
ACEH-INDONESIA
Telp. 0651-7552440
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang;
dilarang memperbanyak, menyalin, merekam sebagian
atau seluruh buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun
tanpa izin tertulis dari penerbit
ISBN: 978-602-1270-17-2
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Prosiding Seminar Nasional:
Pengelolaan Lahan Berkelanjutan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional /
Syakur [et al.] – Banda Aceh: Syiah Kuala University Press, 2015.
Xv, 400 p.; ilus. 20 cm
Bibliografi
ISBN: 978-602-1270-17-2
Dicetak di Banda Aceh, Indonesia
PENGELOLAAN LAHAN BERKELANJUTAN
UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah‐Nya atas terlaksananya Seminar Nasional dengan tema “Pengelolaan Lahan
Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional”.
Pangan merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang tidak bisa disubstitusi dengan bahan lain.
Pembangunan subsektor ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan pangan yang cukup dari
segi jumlah, mutu, keamanan dan keragaman sehingga setiap rumah tangga mampu
mengkonsumsi pangan setiap saat dalam jumlah yang cukup, aman, bergizi dan sesuai
pilihannya. UU No. 7 tahun 1996 tentang pangan mengamanatkan pembangunan pangan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia, dimana pemerintah bersama masyarakat bertanggung
jawab untuk mewujudkan ketahanan pangan sesuai dengan peran dan sumberdaya yang
dimilikinya.
Pertumbuhan dan dinamika jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan mencapai 250 juta
jiwa pada tahun 2015 berimplikasi terhadap kebutuhan pangan nasional. Kapasitas penyediaan
bahan pangan justru menghadapi sejumlah tantangan seperti perubahan iklim global, kompetisi
pemanfaatan sumberdaya lahan dan air untuk kegiatan pertanian dan non pertanian, serta
degradasi lingkungan yang menurunkan kapasitas produksi pangan nasional.
Oleh karena itu pengelolaan lahan berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan nasional
masih menjadi isu sangat penting dan perlu mendapat prioritas penanganan dalam program
pembangunan nasional. Berbagai permasalahan tersebut perlu mendapatkan masukan-
masukan dari berbagai pihak. Untuk maksud itulah seminar nasional bertajuk "Pengelolaan
Lahan Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional" ini diselenggarakan.
Seminar ini terlaksana atas kerjasama Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) Komda Aceh,
Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Aceh pada tanggal 16 – 17 September 2014 di Gedung Academic Activity Center (AAC)
Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Sebagai tindak lanjut kegiatan tersebut yang telah dirumuskan beberapa hal, maka perlu
didokumentasikan mengenai rumusan serta ide‐ide ilmiah yang dipresentasikan dalam kegiatan
tersebut. Dalam Seminar Nasional tersebut telah dipresentasikan ide, pendapat, dan hasil
penelitian yang dibagi menjadi empat bidang yaitu bidang konservasi tanah dan air, bidang
biologi dan bioteknologi tanah, bidang kesuburan tanah dan bidang klasifikasi tanah dan
evaluasi lahan. Hasil seminar, terutama berupa resume paparan makalah utama dan makalah
pendamping dari berbagai bidang, sambutan dan pengarahan dari pihak terkait, serta daftar
peserta seminar dituangkan dalam buku prosiding seminar ini. Untuk kemudian, buku prosiding
"Pengelolaan Lahan Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional" ini
diharapkan bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Banda Aceh, Desember 2014
Editor: Syakur
Suwardi Fikrinda
Manfarizah
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Kata Sambutan Ketua Panitia
BIDANG KONSERVASI TANAH DAN AIR
Potensi dan Keberlanjutan Budidaya Padi Sawah di Lahan Gambut Pantai Timur Sumatera Utara, Abdul Rauf dan Rahmawaty
Halaman
1
Pengaruh Aplikasi Hidrogel Terhadap Beberapa Karakteristik Tanah, Abraham 9 Suriadikusumah
Pertanian Terpadu Berbasis Rambutan Menunjang Pertanian Berkelanjutan di 17 Lahan Kering, Bachrul Ibrahim, Muh. Jayadi, dan Asmita Ahmad
Aliran Permukaan, Erosi dan Kadar Hara Sedimen akibat Tindakan Konservasi 27 Tanah Vegetatif pada Pertanaman Kelapa Sawit, Zahrul Fuady, Halus Satriawan, dan Nanda Mayani
Peningkatan Produktivitas Lahan Sawah Terdegradasi di Kabupaten Belitung 36 Timur, D. Subardja, Erna Suryani, dan A. Kasno
Efek Salinitas pada Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Padi Sawah di 47 Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Wan Arfiani Barus, Abdul Rauf , B. Sengli J. Damanik(Ϯ), dan Rosmayati
Panen Air Hujan Menggunakan Rorak dan Saluran Resapan dalam Pengelolaan 54 Lahan Pala Berkelanjutan Kabupaten Aceh Selatan, Fachruddin, Mustafril, Budi Indra Setiawan, dan Prastowo
Analisis Kualitas Tanah yang Telah Mengalami Konversi Lahan Menjadi Lahan 65 Industri Batu Bata di Kabupaten Serdang Bedagai, Muhammad Rizwan, dan Abdul Rauf
Pengaruh Kadar Air terhadap Dekomposisi Bahan Gambut, Putri Oktariani, G. 73 Djajakirana, dan B. Sumawinata
Akumulasi Logam Berat dan Respon Tanaman Padi terhadap Ameliorasi Gambut 80 Dengan Dregs, Nelvia
Manajemen Restorasi Rawa Tripa di Provinsi Aceh, Hairul Basri dan Ahmad Reza 88 Kasuri
Manajemen Lahan dalam Konteks Tataguna pada Pembukaan Lahan Transmigrasi 99 di Gampong Owaq Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah, Zulkifli Nasution, Ichwana, Ashfa, dan Kansih Sri Hartini
BIDANG BIOLOGI DAN BIOTEKNOLOGI TANAH
Pengaruh Pemberian Azospirillum Sp. Menggunakan Carrier Kompos dan Pupuk Urea dalam Meningkatkan Serapan Nitrogen serta Pertumbuhan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.), Wanda Syahdul Haq, Sarifudin, dan T. Sabrina
109
Peningkatan Ketahanan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) terhadap Cekaman Air Melalui Penggunaan Va-Mikoriza Di Rumah Kasa, Asmarlaili Sahar Hanafiah, T. Sabrina, Diana Sofia Hanafiah dan Yossi C Manurung
118
Dampak Pemupukan Nitrogen Terhadap Hama Penggerek Batang dan Pelipat Daun Padi, Hendrival
125
Pengaruh Gulma Siam Terhadap Kandungan Bahan Organik Tanah dan Pertumbuhan Sawi di Entisol, Fikrinda dan Nazir Akhmad
134
Pemanfaatan Kompos Jerami Dan Biochar pada Dosis Pupuk NPK yang Berbeda untuk Meningkatkan Kesehatan Tanah dan Hasil Tanaman Padi Berbasis Teknologi IPAT-BO, Ania Citraresmini, Bobby Clinton Siregar, Emma Trinurani Sofyan, Tien Turmuktini dan Tualar Simarmata
142
Seleksi Isolat-Isolat Bakteri Pelarut Kalium dan Pemanfaatannya dalam Penyediaan Kalium untuk Pertumbuhan Tanaman, Diyan Herdiyantoro, Mieke Rochimi Setiawati, dan Ridha Hudaya
152
Efek Residu Pupuk Organik dan Penambahan Pupuk Anorganik terhadap Sifat Kimia dan Biologi Tanah pada Lahan Sawah Tadah Hujan, Elli Afrida, Abdul Rauf, Hamidah Hanum, dan Didik Harnowo
160
Kandungan P Tanah dan Pertumbuhan Jagung yang Dipengaruhi Oleh Aplikasi Mikroba Pelarut Fosfat dan Pupuk P pada Tanah Marginal, Betty Natalie Fitriatin, Anny Yuniarti, dan Tien Turmuktini
167
Seleksi Isolat Bakteri Penambat N2 Asal Tanah dan Tanaman Padi Sawah dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Kandungan N Planlet Padi Sawah, Mieke Rochimi Setiawati, Pujawati Suryatmana, dan Diyan Herdiyantoro
175
Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max (L) Merr ) pada Ultisol Yang Diinokulasi dengan Rhizobakteri Penghasil Fitohormon IAA, Agustian, Muthia Oktaviana, dan Lusi Maira
182
Dampak Inkubasi Kombinasi Kompos Jerami dan Biochar pada Berbagai Dosis Pupuk NPK terhadap C-Organik dan Populasi Mikroba Tanah serta Hasil Tanaman Padi Berbasis Teknologi Budidaya IPAT-BO, Ania Citraresmini, Ivan Ezer Barus, Yuliati Machfud, dan Tualar Simarmata
190
BIDANG KESUBURAN TANAH
Biochar dan Kompos Memperbaiki Sifat Kimia dan Biologi Tanah Andisol pada Dataran Tinggi Aceh Tengah, Sufardi, Muyassir, dan Darwin Efendi
201
Ameliorasi Air Laut Untuk Tanah Gambut Dataran Rendah Sumatera, Sarifuddin, Zulkifli Nasution, A. Rauf dan B. Mulyanto
213
Fosfor Total, P Tersedia Tanah dan Serapan P Tanaman Jagung akibat Pemberian Kompos Sampah Pasar dan Pupuk Fosfat pada Fluventic Eutrudepts, Yusra
221
Formula Pupuk untuk Lahan Padi Sawah Tercemar Kadmium dan Timbal, Rija Sudirja, Benny Joy, Santi Rosniawaty, Ade Setiawan, dan Dadang Supriatna
230
Pengaruh Bahan Organik Terhadap Sifat Kimia Tanah Abu Vulkanis yang Dikapur serta Produksi tanaman gandum (Triticum aestivum L.) Di Alahan Panjang, Syafrimen Yasin, Irfan Suliansyah, Gusnidar, Juniarti, dan Irwan Darfis
239
Peningkatan Fosfat Larut dari Batuan Fosfat dengan Campuran Limbah Cair Industri Tapioka dan Asam Sulfat pada Waktu Inkubasi Berbeda, Ainin Niswati, Riana Maulida, Abdul Kadir Salam, dan Sri Yusnaini
248
Peningkatan Kualitas Limbah Cair Agroindustri Nanas dengan Penambahan Limbah Kepala Udang sebagai Bahan Dasar Pembuatan Pupuk Organik Cair, Sri Yusnaini, Ainin Niswati, dan Udin Hasanudin
256
Dinamika Respirasi Tanah Selama Pertumbuhan Tanaman Jagung Akibat Pemberian Kombinasi Biomassa Azolla dan Pupuk Urea, Dermiyati, Tia Amendia Putri, Ainin Niswati dan Sri Yusnaini
262
Hasil Dan Kadar Gula Jagung Manis Dengan Aplikasi Pupuk Hayati dan berbagai Sumber Pupuk P , Asritanarni Munar, Alridiwirsah, dan Dani Prayoga
271
Keragaman Genetik Padi Lokal Aceh Toleran Nitrogen Rendah, Bakhtiar, Muyassir, dan Chairunas
278
Respons Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Terhadap Intensitas Cahaya Rendah, Taufan Hidayat , Zaitun, Hasanuddin
285
BIDANG KLASIFIKASI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
Karakterisasi Ultisol Di Perkebunan Kelapa Sawit PTPN I Pulau Tiga Aceh Tamiang, Teti Arabia, Ashabul Anhar, Fikrinda, dan Noor Faiqoh Mardatin
291
Karakteristik dan Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Jagung (Zea mays L.) di Daerah Tropika Basah Sulawesi Selatan, Risma Neswati, Christianto Lopulisa, dan Hernusye Husni
301
Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Memetakan Daya Dukung Lahan Permukiman di Banda Aceh, Indonesia, Muhammad Rusdi, Ruhizal Roosli, dan Mohd Sanusi S. Ahamad
309
Evaluasi Kemampuan Lahan untuk Pertanian di Sub Das Krueng Sieumpo Aceh, Halus Satriawan, Erwin Masrul Harahap, Rahmawaty, dan Abubakar Karim
317
Analisis Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Aceh Selatan, Mustafril
327
Fluks CO2 Andisol dari Tanaman Hortikultura di Bogor Jawa Barat, Jon Hendri, Suwardi, Basuki Sumawinata, dan Dwi Putro Tejo Baskoro
337
Analisis Sumberdaya Lahan Kakao Rakyat Dengan Mengintegrasikan Komunitas Fauna Tanah, Hasbullah Syaf dan Laode Muhammad Harjoni Kilowasid
347
Karakteristik Kimia dan Total Elemental Oksida Abu Vulkanis Gunung Sinabung Kabupaten Karo Pasca Erupsi Januari 2014, Dian Fiantis, Shamshuddin Jusop, dan Eric Van Ranst
356
Penilaian Potensi Lahan Berdasarkan Analisis Kemampuan Lahan di Kecamatan Lhok Nga Kabupaten Aceh Besar, Manfarizah, Syamsidah Djuita, dan Abubakar Karim
365
Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar, Syamsidah Djuita, Zainabun, dan Syakur
374
Daftar Peserta Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional, Kerjasama HITI Komda Aceh, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dan Bappeda Aceh, Tanggal 16 – 17 September 2014 Di Gedung AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
384
278
KERAGAMAN GENETIK PADI LOKAL ACEH TOLERAN NITROGEN RENDAH
Bakhtiar1, Muyassir2, Chairunas3
1Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Unsyiah, 2Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas
Pertanian Unsyiah, 3BPTP Aceh email korenponen: [email protected].
ABSTRAK
Identifikasi varietas yang efisien dalam menggunakan N dari tanah akan membantu pemulia dalam perakitan tanaman yang memiliki hasil tinggi pada lahan yang kahat hara N. Sebanyak 60 varietas lokal padi Aceh diuji tingkat toleransinya pada pemupukan N rendah. Varietas INPARI 10 digunakan sebagai pembanding. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak berbaris dengan 3 ulangan. Petak horizontal terdiri atas tiga tingkat pemupukan N dan petak vertikal adalah 60 genotipe tanaman padi. Faktor pertama adalah pemberian N terdiri atas tiga taraf yaitu tanpa pupuk N (N0), pupuk N sebanyak 110 kg/ha dan pupuk pupuk N sebanyak 220 kg/ha. Keragaman genetik antar varietas pada populasi varietas lokal pada Aceh untuk efisiensi pupuk N termasuk tinggi. Pada penelitian ini, diperoleh sebanyak 11 varietas padi lokal Aceh yang tergolong toleran terhadap N rendah.
Kata kunci: efisien; padi; genotipe; nitrogen
ABSTRACT
Identification of rice varieties that can efficiently utilize soil N would assist in improving the yield of the crop on N deficient soils.A total of 60 local varieties of rice Aceh were evaluated of tolerance to low N fertilization.The experimental designused issplitplot designwith 3 replications.The first factoris N fertilization consists ofthreelevels i.e.without fertilizerN, fertilizer N as110kg/ha and220kg/ha. Genetic variability between varieties in thelocal variety of Aceh for N fertilizer efficiency is high. In thepresent study, there11 Aceh's local rice varieties were classified as tolerant low N.
Keywords: efficient; rice; genotype; nitrogen
PENDAHULUAN
Penghapusan subsidi pupuk menyebabkan harga pupuk mahal. Akibatnya biaya usaha tani
meningkat, pendapatan petani menurun dan petani tidak mampu membeli pupuk serta sering
dijumpai kelangkaan pupuk di lapangan. Disamping itu efisiensi pupuk N pada pertanaman
padi umumnya rendah karena N hilang melalui nitrifikasi-denitrifikasi, penguapan ammoniak,
aliran permukaan, dan pencucian (Singh et al., 1998). Akibatnya, tanaman juga akan
mengalami kekurangan N.
Saat ini, permintaan terhadap beras organik, baik dari pasar domestik maupun ekspor sangat
tinggi dan diprediksi akan terus meningkat. Budidaya padi organik yang sepenuhnya
menggunakan bahan organik. Namun demikian menurut Syam (2008) jumlah hara esensial
tanaman yang terdapat dalam pupuk organik, baik yang alami maupun komersial, tergolong
sangat rendah. Jarang sekali bahan organik yang mengandung hara N di atas 3%, sehingga
tidak mampu meningkatkan produksi padi.
279
Penggunaan varietas efisien pupuk N merupakan salah satu strategi yang dapat menjamin
produksi padi secara berkelanjutan. Efisiensi pupuk N ditentukan berdasarkan kemampuan
tumbuh yang baik pada kondisi N rendah. Efisiensi penggunaan N dalam produksi biomassa
tanaman sangat beragam dan dikendalikan secara genetik (Singh et al., 1998). Bakhtiar et al
(2009) di Aceh masih banyak dijumpai varietas lokal yang diperkirakan memiliki sifat efisien
pemupukan N karena dibudidayakan pada kondisi N rendah atau tidak dipupuk sama sekali.
Identifikasi varietas yang efisien dalam menggunakan N dari tanah akan membantu pemulia
dalam perakitan tanaman yang memiliki hasil tinggi pada lahan yang kahat hara N. Adanya
keragaman genetik dalam hal efisiensi hara sangat memungkinkan untuk mengembangkan
varietas efisien hara melalui program pemuliaan (Presterl et al. 2003). Sebagai langkah awal,
dalam program perakitan padi varietas efisien N, maka identifikasi genotype efisien N sangat
diperlukan, sehingga nantinya petani dapat menggunakan pupuk N seminimal mungkin atau
dapat dibudidayakan padi dengan menggunakan pupuk organik yang memiliki kadar hara N
rendah dalam rangka memenuhi tingginya permintaan beras organik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi genotipe padi lokal Aceh yang efisien
pupuk Nitrogen sebagai bahan untuk perakitan varietas unggul berdaya hasil tinggi dan efisien
pupuk N.
METODE PENELITIAN
Percobaan pertama, merupakan percobaan lapangan dilakukan pada sawah petani di Desa
Aneuk Glei, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Percobaan lapangan
dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2011. Sebelum dilakukan penelitian, sampel tanah
sawah tersebut diambil pada lapisan olah tanah sedalam 20 cm dengan sistem acak sebanyak
tiga sampel selanjutnya dikompositkan.
Sebanyak 60 varietas lokal padi Aceh yang berasal dari berbagai kabupaten di Aceh diuji
tingkat toleransinya pada pemupukan N rendah. Varietas INPARI 10 digunakan sebagai
pembanding.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak berbaris dengan 3 ulangan.
Petak horizontal terdiri atas tiga tingkat pemupukan N dan petak vertikal adalah 50 genotipe
tanaman padi. Faktor pertama adalah pemberian N terdiri atas tiga taraf yaitu tanpa pupuk N
(N0), pupuk N sebanyak 110 kg/ha dan pupuk pupuk N sebanyak 220 kg/ha.
Pengamatan akan dilakukan terhadap jumlah anakan yang dihitung adalah anakan yang
mempunyai minimal dua daun yang telah berkembang sempurna. Setiap minggu diukur tinggi
tanaman sampai tanaman berumur 60 hari setelah tanam. Tinggi tanaman diukur dari
permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi. Pengamatan dilakukan terhadap dua rumpun
di tengah-tengah barisan untuk setiap genotipe pada setiap taraf pemupukan N.
Pada saat tanaman berumur 60 hari, dilakukan pemanenan tajuk tanaman. Tajuk dipanen
dengan cara memotong tepat pada leher akar dengan menggunakan pisau cutter stainless
steel kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik yang berbeda sesuai dengan kode
perlakuan dan dibawa ke Laboratorium dan dipindahkan kedalam amplop untuk dikering
ovenkan pada suhu 750C sampai berat konstan. Kemudian ditimbang bobot kering tajuk.
Genotipe dianggap efisien jika memiliki bobot kering total tinggi.
280
Kriteria toleransi genotipe terhadap defisiensi N yang digunakan adalah nilai relatif dari jumlah
anakan, bobot kering tajuk dan tinggi tanaman yaitu perbandingan nilai pengamatan pada
perlakukan tanpa pupuk N dengan nilai pengamatan pada perlakuan pupuk N. Pengelompokan
tingkat toleransi mengacu pada kriteria yang digunakan IRRI (1996), yaitu sangat toleran (80-
100%), toleran (60-79%), agak peka (40-59%), peka (20-39%), dan sangat peka (0-19%).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sifat tanah pada lokasi penelitian
Lokasi penelitian sesuai untuk penyaringan genotipe efisien N dan P. Hal ini ditunjukkan oleh
hasil analisis sampel tanah yang diambil dari lokasi penelitian (Tabel 1). Kandungan N total dan
P tersedia (Bray II) pada lokasi penelitian masing-masing tergolong sangat rendah dan rendah.
Tabel 1. Hasil analisis sampel tanah pada lokasi penelitian di lapangan
Jenis analisis Metode analisis Nilai Penetapan Kriteria*)
Faksi-Pasir (%) -Debu (%) -Liat (%)
Pipet hydrometer 10 55 35
Lempung Liat Berdebu
pH -H2O -KCl
pH Meter
6.91 5.35
Agak asam
C Organik (%) Walkley & Black 1.10 Rendah N Total Kjeldahl 0.09 Sangat rendah P Tersedia (ppm) Bary II 7.18 Rendah K (me/100g) NH4OAc pH 7 0.30 Rendah Na (me/100g) NH4OAc pH 7 0.56 Rendah Ca (me/100g) NH4OAc pH 7 6.15 Mg (me/100g) NH4OAc pH 7 0.55 Tinggi H (me/100g) KCL pH 7 0.06 Al (me/100g) KCL pH 7 Tidak terukur Sangat rendah KTK (me/100g) NH4OAc pH 7 30.80 Tinggi KB (%) NH4OAc pH 7 25.00 *) Berdasarkan Balai Penelitian Tanah. 2005. Penilaian angka-angka hasil analisis tanah. Pusat Penelitian Tanah, Bogor.
Penyaringan varietas lokal padi Aceh efisien N
Pada penyaringan varietas efisien N hanya ada 42 varietas dari 60 varietas yang diidentifikasi,
hal ini disebabkan 10 varietas benihnya tumbuhnya kurang baik dan 8 varietas habis dimakan
tikus. Kondisi lapangan percobaan sesuai bagi penyaringan varietas efisien N. Hal ini dapat
dilihat dari hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tinggi tanaman, jumlah anakan, berata
kering tanaman dan berat basah berbeda antar varietas (Tabel 2).
Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat keragaman genetik pada sifat tinggi tanaman, jumlah
anakan, berat kering berangkasan dan berat basah berangkasan antar varietas padi lokal Aceh
yang diidentifikasi. Singh et al. (1998) mendapatkan bahwa genotipe efisien memberikan hasil
gabah yang tinggi baik pada kondisi N rendah maupun N tinggi, sedangkan genotipe inefisien
memberikan hasil gabah rendah pada kondisi N rendah tetapi sangat respon terhadap
281
pemberian N. Pada penelitian ini hanya diamati sifat pertumbuhan vegetatif saja karena
varietas yang digunakan tergolong berumur dalam.
Tabel 2. Kuadrat tengah pengaruh pemupukan N terhadap pertumbuhan varietas lokal padi Aceh
Sumber Karagaman
Kuadrat Tengah
Tinggi Tanaman Jumlah Anakan Berat Kering Tanaman
Berat Basah Tanaman
Dosis N (N) 5.091 tn 3.322 tn 0.964 tn 2.472 tn
Varietas (V) 4.927** 6.091** 1.768** 3.488**
N x V 0.936tn 0.871tn 0.747tn 0.706tn
tn = tidak nyata; * = nyata; ** = sangat nyata pada uji F
Gambar 1. Nilai relatif pertumbuhan vegetatif pada perlakuan tanpa N dan pemberian N
Gambar 1 menunjukkan bahwa tingkat pengaruh pemberian N tidak sama untuk keempat sifat
pertumbuhan padi. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa nilai relatif pada
perlakuan tanpa pemberian pupuk N dan dengan pemberian pupuk N penurunan berat kering
berangkasan lebih besar dibandingkan penurunan sifat lainnya. Hal ini diduga pemberian N
menyebabkan tanaman menjadi lebih sukulen sehingga kandungan air dalam jaringan
tanaman lebih banyak.
Sebaran varietas menurut tingkat toleransinya terhadap perlakuan N rendah menunjukan pola
yang berbeda-beda antar peubah pertumbuhan yang diamati. Jika dilihat dari sifat tinggi
tanaman dan jumlah anakan, maka varietas lokal padi Aceh lebih banyak yang sangat toleran
(Gambar 2 dan 3).
282
Gambar 2. Distribusi varietas padi menurut tingkat toleransi terhadap kahat N berdasarkan Tinggi Tanaman umur 35 HST.
Gambar 3. Distribusi varietas padi menurut tingkat toleransi terhadap kahat N berdasarkan Jumlah Anakan umur 21 HST.
Sebaran varietas menurut tingkat toleransinya terhadap perlakuan N rendah berdasarkan
berat kering dan berat basah berangkasan menunjukan pola distribusi normal. Oleh karena itu,
sifat berat kering dapat digunakan untuk memilah varietas menurut tingkat toleransinnya
terhadap N dibandingkan sifat tinggi tanaman dan jumlah anakan. Namun demikian berbeda
dengan Janaki and Thiyagarajan (2004)yang menyatakan bahwa variabilitas genetik produksi
biomassa lebih rendah dibandingkan dengan hasil gabah dalam efisiensi penyerapan N.
Gambar 4. Distribusi varietas padi menurut tingkat toleransi terhadap kahat N berdasarkan Berat Kering Berangkasan
Gambar 5. Distribusi varietas padi menurut tingkat toleransi terhadap kahat N berdasarkan Berat Basah Berangkasan
Penggolongan tingkat toleransi terhadap kahat N dari varietas padi lokal padi Aceh
beradasarkan berat kering disajikan pada Tabel 3. Umumnya petani menanam varietas lokal
tidak menggunakan sama sekali atau hanya menggunakan pupuk N dalam jumlah sedikit,
sehingga varietas tersebut sudah beradaptasi terhadap pupuk N rendah. Limbongan et at
(2009) melaporkan bahwa kultivar padi lokal biasanya, aromatik dan efisien terhadap
pemanfaatan nitrogen, namun kultivar ini berumur panjang dan produksinya rendah.
283
Tabel 3. Nama varietas lokal padi Aceh menurut tingkat toleransinya terhadap kahat N berdasarkan berat bering berangkasan
Sangat Toleran Toleran Agak Peka Peka Sirendeuh Sitandun Arias Pade Malaysia
Pade Manggeng Bo Santet Sirias
Kepala Gajah Tinggong Ramos Tihion
Sigupai Bo 100 Seumereubok
Kuku Balam Sialek Pulot Simarik
INPARI 10 Kuku Balang Rom Mokot
Pade Jamai Asan Rangan Lango Manyam U
Sepulo Sigudang Pade Penataran
Pandan Wangi Sigeudop Rasi Singke
Sipirok Pade Kapai Tamping
Aweh Rasi Bubun
Ketan Hitam Pade Pineng Lango
Pade Sirende Sambei
Cantek Manis
Asi Putih
Ketan Putih
Semireik
Sigupai Pulo
Siputeh
Varietas yang tergolong sangat toleran memiliki berat kering berangkasan lebih tinggi pada
keadaan tanpa pupuk N dibandingkan berat kering dari varietas toleran dan agak peka. Namun
demikian pada pemberian pupuk N berat kering varietas sangat toleran lebih rendah
dibandingkan berat kering varietas toleran dan varietas agak peka, tetapi jika dibandingkan
dengan varietas peka pada pemberian pupuk N, berat kering varietas sangat toleran jauh lebih
tinggi (Gambar 6). Hal ini mengindikasikan bahwa varietas sangat toleran termasuk efisien
tetapi kurang respon terhadap pemberian pupuk N dibandingkan varietas toleran dan agak
peka.
Gambar 6. Respon varietas padi menurut tingkat toleransi terhadap kahat N berdasarkan Berat Kering Berangkasan
284
KESIMPULAN
Keragaman genetik antar varietas pada populasi varietas lokal pada Aceh untuk efisiensi pupuk
N termasuk tinggi. Pada penelitian ini, diperoleh sebanyak 11 varietas padi lokal Aceh yang
tergolong toleran terhadap N, yaitu Sirendeuh, Pade Manggeng, Kepala Gajah, Sigupai, Kuku
Balam, Pade Jamai Asan, Sepulo, Sipirok, Aweh, Ketan Hitam dan Pade Sirende. Varietas lokal
padi Aceh tersebut dapat dimanfaatkan pemulia sebagai sumber gen untuk mengembangkan
varietas unggul padi yang efisien pupuk N.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Zuyasna, T. Hidayat, M. Rahmawati. 2009. Pemanfaatan Plasma Nutfah Padi Lokal
Aceh untuk Perakitan Varietas Adaptif pada Tanah Masam. Laporan Penelitian Sesuai Perioritas Nasional. Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Balai Penelitian Tanah. 2005. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah, Bogor
[IRRI] International Rice Research Institute. 1996. Standard Evaluation System for Rice. Manila: International Rice Research Institute.
Janaki, P and T.M. Thiyagarajan . 2004.Genotypic variations on the efficiency of crop absorbed nitrogen in transplanted rice. Madras Agric. J. 91 (1-3) : 86-91.
Limbongan, YL., B.S. Purwoko, Trikoesoemaningtyas, dan H.Aswidinnoor. 2009. Respon Genotipe Padi Sawah terhadap Pemupukan Nitrogen Di Dataran Tinggi. J. Agron. Indonesia 37 (3) : 175 – 182.
Presterl, T., G. Seitz, M. Lanbeck, EM. Thiemt, W. Schmidt, HH. Geiger. 2003. Improving nitrogen-use efficiency in European maize. Estimation of quantitative genetic parameters. Crop Sci. 43:1259-1265.
Singh,U., J.K. Ladha, E.G. Castillo, G. Punzalan, A. Tirol-Padre, and M. Duqueza. 1998. Genotypic variation in nitrogen use efficiency in medium- and long-duration rice. Field Crops Research Vol. 58: 35-53.
Syam, M. 2008. Padi organik dan tuntutan peningkatan produksi beras. Iptek Tanaman Pangan Vol. 3, No. 1 : 1-8.