pengawasan penyelenggaraan waralaba ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/skripsi yogi...

155
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA OLEH BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU (BPMPPTSP) KABUPATEN PANDEGLANG (Studi Pada Jenis Waralaba Minimarket Indomart dan Alfamart) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Konsentrasi Kebijakan Publik Oleh: Yogi Muhamad Akbar NIM. 6661093241 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015

Upload: tranthu

Post on 27-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA

OLEH BADAN PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU

(BPMPPTSP) KABUPATEN PANDEGLANG

(Studi Pada Jenis Waralaba Minimarket Indomart dan Alfamart)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Konsentrasi Kebijakan Publik

Oleh:

Yogi Muhamad Akbar

NIM. 6661093241

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2015

Page 2: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang
Page 3: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang
Page 4: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang
Page 5: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

maka apabila kamu sudah selesai dari suatu urusan,

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,

dan hanya kepada Tuhan-mulah kamu berharap”

(Terjemahan Q.S. Al-Insyirah)

Kebahagiaan besar adalah kumpulan perjuangan yang panjang

"The big happiness is a collection of the long time

struggle." …….. ^_^

“Skripsi ini aku persembahkan

kepada kedua orang tua ku

motivator terbaik yang senantiasa

mendo’akan ku selama ini ….

“Serta kepada Sahabat-Sahabat

seperjuangan yang senantiasa

memberikan semangat dalam

menyelesaikan penelitian ini ….

Page 6: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

i

ABSTRAK

Yogi Muhamad Akbar. NIM. 6661093241. Pengawasan Penyelenggaraan

Waralaba Oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang. Program Studi Ilmu

Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I Gandung Ismanto, S.Sos.,MM. II

Juliannes Chadith, S.Sos.,M.Si.

Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten

Pandeglang ditangani oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP). Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan

gambaran bagaimana pengawasan penyelenggaraan waralaba yang dilaksanakan

oleh BPMPPTSP di Kabupaten Pandeglang. Dengan metode penelitian yang

digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan teori pengawasan

George R.Terry. Hasil penelitian bahwa pengawasan dalam penyelenggaraan

waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang belum berjalan

optimal. Karena masih terdapat waralaba minimarket di Kabupaten Pandeglang

yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun

2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba ini disebabkan karena

kurangya komunikasi dan koordinasi yang baik antara BPMPPTSP dan Tim

pelaksana teknis dan kurangnya pengawasan dalam pelaksanaan penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang khususnya pada saat proses perizinan

ditempuh. Oleh karena itu berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil

penelitian ini maka peneliti memberikan saran atau rekomendasi yang dapat

dijadikan masukan agar pengawasan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten

Pandeglang dapat berjalan optimal.

Kata kunci : Pengawasan Penyelenggaraan Waralaba.

\

Page 7: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

ii

ABSTRACT

Yogi Muhamad Akbar. NIM.093241. NIM.2015. Script. Control of Franchising

By the Board of Investment and Licensing Services One Door Implementation

of Program Social Rehabilitation of Houses Uninhabitable (BPMPPTSP) in

PandeglangDistrict. Program Study of Public Administration. Faculty of Social

and Political Sciences. University of Sultan Ageng Tirtayasa. 1st Advisor:

Ismanto, MM., and 2nd Advisor: Juliannnes Chadith, M.Si.

The process of implementation the franchise minimarket Indomart / Alfamart in

Pandeglang handled by Control of Franchising By the Board of Investment and

Licensing Services One Door Implementation of Program Social Rehabilitation of

Houses Uninhabitable (BPMPPTSP). The purpose of this study is to get an idea of

how the supervision of the implementation of the franchise by BPMPPTSP in

Pandeglang District. The research is this with method used is a qualitative

method with using of the theory Controlling from George R.Terry. The research

concludes that oversight in the operation of the franchise minimarket Indomart /

Alfamart in Pandeglang District not run optimally. Because there are franchises

minimarket in Pandeglang District which is not in accordance with Regional

Regulation No. 12 Year 2010 on Guidelines for the Implementation of the

Franchise is caused lack of communication and coordination between

BPMPPTSP and team technical implementation and lack of oversight in the

management of the franchise in Pandeglang in particular during the licensing

process adopted. Therefore, based on the conclusions derived from the results of

this study, the researchers provide advice or recommendations that can be used

as input for monitoring the implementation of the franchise in Pandeglang

District can run optimally.

Keywords : Controlling, Franchise, Services, Licensing.

Page 8: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, Rabb yang telah

melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam semoga terus tercurah pada Nabi Muhammad

SAW yang telah membawa penerang hingga akhirnya mampu mengubah zaman

yang jahiliyah menjadi zaman yang terang benderang dewasa ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini merupakan tantangan

tersendiri bagi peneliti. Karenanya peneliti mengalami beberapa kekeliruan dan

perlu banyak tenaga, pikiran, waktu dan tentunya kerja keras untuk menuntaskan

penelitian skripsi ini. Akan tetapi dengan tekad dan kesungguhan hati peneliti

mampu menyelesaikan skripsi ini meski di dalamnya masih diperlukan beberapa

perbaikan yang mendalam.

Skripsi yang berjudul “Pengawasan Penyelenggraan Waralaba Oleh Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) di

Kabupaten Pandeglang.” ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana

S1 yang nantinya akan di ujikan pada sidan skripsi. Tentu peneliti menyadari

bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan do’a dari berbagai pihak.

Oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada Abi & Umi yang

senantiasa mendoakan dan memberikan supportnya yang tiada akhir. Tak lupa

peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada Seluruh Civitas Akademika

Untirta yang terhormat :

Page 9: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

ii

1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa beserta jajarannya, semoga saya menjadi Mahasiswa yang akan

mempraktekan tridharma perguruan tinggi.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos.,M.Si., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik nasihat bapak akan saya ingat selalu.

3. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos.,M.Si., selaku Wakil Dekan 1 Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Terimakasih atas segala ilmu yang telah

diberikan selama ini. FISIP Broother Hood.

4. Ibu Mia Dwianna, S.Sos.,M.Si., selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik.

5. Bapak Gandung Ismanto, S.Sos.,MM., selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, sekaligus Dosen Pembimbing 1 skripsi dan juga

sebagai teman diskusi yang tidak henti hentinya memberikan pencerahan,

nasehat, dan sopportnya. Terimakasih Bapak atas semuanya Bapak telah

menjadi inspirasi bagi saya.

6. Ibu Rahma, S.Sos.,M.Si., Sebagai Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara,

beserta jajaran, staf dan dosen Administrasi Negara trimakasih semuanya atas

ilmu dan nasehatnya selama ini.

7. Ibu Ipah Ema, S.Sos.,M.Si., selaku Sekretari Prodi Ilmu Administrasi Negara,

terimakasih atas bimbingannya.

8. Bapak Juliasnnes Chadith, S.Sos.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing II skripsi,

terimakasih Bapak atas bimbingannya selama ini semoga skripsi ini

Page 10: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

iii

bermanfaat dan tentunya akan menjadi kenang-kenangan yang berharga dari

Bapak untuk saya.

9. Kepada Sahabatku Mirojul Husain, Deni Setiadi, Aditia Andriana, Rizki MC,

Dalikal Rizal, Fahrudin Penggerak Perubahan, Ismatullah, Adi Fajar Nugraha,

Anwar Musyadad Trimakasih atas supportnya selama ini.

10. Kepada Kawan-kawan Seperjuangan Akademisi Bundo Syandi Negara, Aat

Syafaat, Noel Ricky R, Iwan Setiawan, Agus, Syaipul Bahri, Karyadi, Indri

Sutopo, Ikhwan Effendi, Asep Hidayat, Arif, Wahyu Firmansayah, Ajil dan

Ade Adhar, yang telah memberikan semngat.

11. Kepada Teman-teman Kelas G angkatan 2009 yang tidak bisa saya sebutkan

satu-persatu terimaksih semuanya semoga kita tetap menjadi keluarga.

Peneliti menyadari bahwa baik subtansi dan tulisan dalam penelitian ini

masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan ilmu Peneliti. Oleh

karenanya peneliti memohon maaf atas kekurangan didalam skripsi ini dan

peneliti berharap ada kritik dan saran agar kedepan penulis bisa memperbaikinya.

Semoga skripsi ini bermanfaat Amin.

Pandeglang, Juni 2015

Yogi Muhamad Akbar

Page 11: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

iv

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORSINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERSEMBAHAN

ABSTRAK………………………………………………………………………...i

ABSTRACT………………………………………………………………………ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………......iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….vi

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………x

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah……………………………………………………1

1.2. Identifikasi dan Batasan Masalah…………………………………………..14

1.3. Rumusan Masalah……………………...…………………………………...14

1.4. Tujuan Penelitian……………………………………………………………14

1.5. Manfaat Penelitian…………………………………………………………..15

1.6. Sistematika Penulisan………………………………………………………..16

Page 12: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

v

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR

2.1. Deskripsi Teori…………………………………………………………21

2.1.1. Pengertian Pengawasan………………………………………………...21

2.1.2. Sistem Pengawasan…………………………………………………….23

2.1.3. Tujuan Pengawasan…………………………………………………….25

2.1.4. Jenis Pengawasan………………………………………………………28

2.1.5. Proses Pengawasan……………………………………………………..29

2.1.6. Sifat dan Waktu Pengawasan…………………………………………..33

2.1.7. Fungsi Pengawasan……………………………………………………..34

2.1.8. Teknik Pengawasan……………………………………………………..35

2.1.9. Faktor yang Mempengaruhi Pengawasan……………………………….35

2.1.10. Pengertian Waralaba…………………………………………………….36

2.1.11. Penelitian Terdahulu…………………………………………………….37

2.1.12. Kerangka Berfikir……………………………………………………….39

2.1.13. Asumsi Dasar……………………………………………………………41

BAB III HASIL METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian………………………………………………………42

3.2. Instrumen Penelitian. …………………………………………………..43

3.3. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………...44

3.4. Informan Penelitian……………………………………………………..48

3.5. Teknik Pengelolaan dan Analisis Data………………………………….49

3.6. Informan Penelitian……………………………………………………...54

Page 13: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

vi

3.7. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………...54

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian……………………………………………….55

4.2. Profil Kabupaten Pandeglang……………………………………………55

4.3 Gambaran Umum Daerah Kabupaten Pandeglang………………….…..56

4.4. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pandeglang…………..….59

4.5 Rekapitulasi Waralaba Di Kabupaten Pandeglang 2015……….……….62

4.6. Gambaran Umum BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang…………..…….64

4.7. Visi dan Misi ……………………………………………………………65

4.8. Tujuan dan Sasaran………………………………………………………66

4.9. Izin-Izin Yang Di Kelola Oleh BPMPPTSP ……………………………66

4.9.1. Struktur Organisasi……………………………………………………...68

4.9.2. Struktur Organisasi ………………………………………..…………...69

4.9.3. Gambaran Umum Tentang Waralaba …….……………..………….…..72

4.9.4. Deskripsi Data………………………………………………..……..….74

4.9.5 Informan Penelitian ……………………………………………………76

4.9.6 Pembahasan ……………………………………………………………77

4.9.7 Mengukur Hasil Pekerjaan …………………………………………….81

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1. Kesimpulan……………………………………………………………..124

5.2. Saran…………………………………………………………………….125

Page 14: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

vii

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Waralaba………………………………………………………7

Tabel 1.2. Pertumbuhan Waralaba……………………………………………….8

Tabel 1.3 Data Informan…………………………………………………………43

Tabel 4.1 Pedoman Wawancara …………………………………………………48

Tabel 4.2 Transkip Triangulasi Data……………………………………………..77

Page 15: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

viii

DAFTAR GAMBAR

2.1. Kerangka Berfikir………………………………………………………...38

3.3. Teknik Pengumpulsn Data…………………………………………….…54

3.4. Informan Penelitian………………………………………………………58

4.5. Peta Kabupaten Pandeglang……………………………………………...60

Page 16: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan dan Rekomendasi Penyusunan Skripsi

Lampiram 2 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 3 : Catatan Lapangan

Lampiran 4 : Catatan Bimbingan

Lampiran 5 : Pedoman Wawancara

Lampiran 6 : Data Matriks Wawancara

Lampiran 7 : Data Hasil Wawancara

Lampiran 8 : Fhoto Lapangan

Lampiran 9 : Arsip

Lampiran 10:Profil BPMPPTSP

Lampiran 11: Perpres No 12 Tahun 2009

Lampiran 12: Permen Perdagangan No.31 Tahun 2008

Lampiran 13: Perda No 12 Tahun 2010

Lampiran 14: Perbub No 32 Tahun 2014

Lampiran 15: Data Waralaba

Lampiran 16: Data Profil

Lampiran 17: Biodata Peneliti

Page 17: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil

dan makmur sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Pancasila dan UUD

1945. Maka untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah telah menetapkan

tujuan nasional yang dituangkan dalam pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi

segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamayan yang abadi dan keadilan sosial bagi

seluruh rakyat indonesia, itu semua tentu bisa diwujudkan melalui penyelenggara

negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dan diperkuat dengan

menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Republik Indonesia.

Atas dasar tersebut oleh karenanya pemerintah sebagai pelaksana dalam

mewujudkan cita-cita bangsa ini harus memperhatikan kepentingan-kepentingan

umum agar terciptanya masyarakat yang sejahtera, dibentuknya sebuah sistem

hukum yang menjadi dasar dan sarana utama dalam merealisasikan tujuan bangsa

dan negara karena keberadaan negara diharapkan dapat menjadi wadah

terciptanya suatu iklim perekonomian yang adil dan merata. Hal ini dapat tercipta

jika didukung dengan sistem perekonomian nasional yang efektif dan efisien,

kerenanya dengan demikian pelaksanaan pembangunan nasional harus senantiasa

Page 18: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

2

memperhatikan keserasian dan keseimbangan dalam berbagai bidang termasuk

pada bidang ekonomi.

Di era globalisasi dewasa ini pertumbuhan perekonomian di Indonesia

semakin meningkat pesat, itu ditandai dengan diberlakukannya pasar bebas

masuknya usaha-usaha asing di Indonesia dengan berbagai sistem bisnis yang

beragam seperti sistem bisnis waralaba yang saat ini berkembang di Indonesia.

Istilah waralaba mulai disebut dalam perundang-undangan di Indonesia sejak di

undangkannya UU Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha kecil, kemudian

pemerintah mengeluarkan PP Nomor 16 Tahun 1997 tentang waralaba, yang

diikuti dengan dikeluarkannya Keputusan Mentri Perindustrian dan Perdagangan

No.259/MPP/KEP/7/1997, tentang ketentuan dan pelaksanaan pendaftaran usaha

waralaba. Menurut PP Nomor 16 Tahun 2010 waralaba merupakan hak khusus

yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis

dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang atau jasa dan digunakan

oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba dalam peraturan perundang-

undangan tersebut ditegaskan bahwa waralaba merupakan perikatan dimana salah

satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau memanfaatkan hak

kekayaan intelektual dan atau penemuan ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain

tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang atau jasa.

Dalam rangka untuk membangun usaha waralaba di Indonesia maka

dikeluarkanlah Peraturan Mentri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 12/M-

DAG/PER/3/2006 yang mengatur mekanisme waralaba di Indonesia kemudian

perkembangan waralaba di Indonesia yang teraktual adalah diberlakukannya

Page 19: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

3

Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 Tentang waralaba dan kemudian

Pemerindag Nomor 31/MEN-DAG/PER/8/2008 Tentang Penyelenggaraan

waralaba sebagai peraturan yang di dalamnya mengatur terkait pelaksanaan dan

penyelenggaraannya dengan munculnya peraturan tersebut mulai terlihat adanya

indikasi penggunaan usaha waralaba sebagai sistem bisnis yang digunakan

sebagai alternatif usaha yang sangat menjanjikan untuk dijadikan kemudian

dijadikan diantaranya seperti bisnis waralaba makanan siap saji seperti KFC,

Hokabento, dan McDonals. Kemudian selain itu di Indonesia juga berkembang

bisnis waralaba seperti supermarket dan minimarket seperti supermarket Matahari,

Carefour dan Lottemart kemudian minimarket seperti Alfamart/Indomart.

Di Provinsi Banten khususnya di Kabupaten Pandeglang usaha bisnis

waralaba yang saat ini berkembang cukup pesat yakni waralaba berbentuk

minimarket seperti Indomart dan Alfamart, terlihat hampir disetiap Kecamatan di

wilayah Kabupaten Pandeglang dapat dijumpai waralaba berbentuk minimarket

seperti Indomart dan Alfamart bahkan disetiap perempatan jalan di Kabupaten

Pandeglang dapat dijumpai waralaba minimarket seperti Indomart dan Alfamart.

Berikut data jumlah waralaba berbentuk minimarket di Kabupaten Pandeglang :

Tabel 1.1 Jumlah Waralaba Berbentuk Minimarket

Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010-2015

JUMLAH

Page 20: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

4

No KECAMATAN PT.INDOM

ARCO

(Indomart)

PT.MIDI

UTAMA

(Alfamart)

PT.MIDI

UTAMA

(Alfamidi)

PT.GLOBA

L NIAGA

(Ceriamart)

Total

1 Cadasari 2 1 0 0 3

2 Karang Tanjung 2 2 1 0 5

3 Pandeglang 7 7 0 0 14

4 Majasari 4 4 1 0 9

5 Kadu Hejo 3 3 1 1 8

6 Cipeucang 1 0 0 0 1

7 Saketi 3 2 0 0 5

8 Mandalawangi 3 2 0 0 5

9 Jiput 1 0 0 0 1

10 Menes 3 3 0 0 3

11 Labuan 4 5 1 0 10

12 Carita 1 0 0 1 2

13 Sukaresmi 1 0 0 0 1

14 Panimbang 4 3 1 0 8

15 Pagelaran 5 1 0 0 6

16 Sobang 2 1 0 0 3

17 Munjul 2 0 0 0 2

18 Cibaliung 2 3 0 0 5

19 Sumur 1 1 0 0 2

20 Cimanggu 0 1 0 0 1

21 Cikeusik 1 1 0 0 2

22 Cikeusal 2 0 0 0 2

23 Bojong 1 1 0 0 2

55 41 5 2 103

Sumber : BPMPPTSP Kab.Pandeglang 2015.

Tabel 1.2

Pertumbuhan Waralaba Berbentuk Minimarket di Kabupaten Pandeglang

Dari Tahun 2010-2015

No.

Nama Perusahaan

Tahun

Jumlah

Page 21: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

5

2010 2011 2012 2013 2014 215

1. Indomart 12 27 4 3 2 2 50

2. Alfamart 16 30 4 1 2 3 46

3. Alfamidi 1 1 1 0 1 1 5

4. Sejenisnya 1 1 0 0 0 0 2

Total 103

Sumber: BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang Tahun 2010-2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pertumbuhan usaha bisnis

waralaba berbentuk minimarket seperti Indomart dan Alfamart dari tahun 2010-

2015 mengalami pertumbuhan yang signifikan terlihat adanya peningkatan jumlah

di tahun 2010 jumlah waralaba berbentuk minimarket tercatat berjumlah 30 gerai

dan di tahun 2015 meningkat menjadi 103 gerai waralaba berbentuk minimarket

seperti Indomart dan Alfamart di Kabupaten Pandeglang, ini membuktikan bahwa

usaha waralaba di Kabupaten Pandeglang saat ini berkembang cukup pesat yang

persebarannya hampir merata diseluruh daerah di Kabupaten Pandeglang.

Berkembangnya usaha waralaba minimarket seperti Indomart dan

Alfamart di Kabupaten Pandeglang tentu di satu sisi akan membawakan dampak

positif bagi perkembangan ekonomi di daerah menciptakan investiasi dan

membuka lapangan pekerjaan, namun di sisi lain keberadaan waralaba berbentuk

minimarket seperti Indomart dan Alfamart juga dapat membawakan dampak

negative bagi iklim perekonomian di daerah timbulnya persaingan yang tidak

sehat antar pelaku usaha di Kabupaten Pandeglang yang pada kenyataannya saat

ini sudah terlihat adanya persaingan yang kurang sehat antara waralaba dengan

Page 22: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

6

pedangan kecil khususnya kios-kios kecil, pedagang kecil dipaksa bersaing

dengan waralaba yang memiliki modal besar dan didukung dengan tempat,

fasilitas dan layanan yang prima tentu ini akan berpengaruh kepada minat

konsumen yang akan memilih berbelanja ke waralaba Indomart/Alfamart karena

dirasa lebih nyaman dan harga yang lebih murah, tentu ini akan merugikan

pedagang kios kecil yang dari segi tempat maupun fasilitas dibawah waralaba

seperti Indomart maupun Alfamart ditambah lagi saat ini waralaba seperti

Indomart dan Alfamart sudah sangat menjamur dan persebarannya saat ini sangat

luas dan hampir disetiap perempatan didaerah Kabupaten Pandeglang dapat

mudah dijumpai waralaba seperti Indomart dan Alfamart, jika kondisi seperti ini

terus berlangsung maka tidak menutup kemungkinan pedagang kios kecil akan

semakin melesu dan boleh jadi mereka terpaksa gulung tikar karena tidak sanggup

bersaing dengan waralaba minimarket seperti Indomart dan Alfamart jika

keberadaan waralaba tidak diatur dan di awasi dengan baik oleh pemerintah,

mengingat bahwa di Kabupaten Pandeglang juga banyak terdapat usaha-usaha

kecil seperti pedagang warung kecil dan pasar tradisional yang keberadaanya juga

harus di perhatikan oleh pemerintah daerah.

Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang membuat suatu kebijakan yang

mengatur tentang penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang yakni

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan

Waralaba Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Dalam Perda tersebut diatur

mengenai penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang dimulai dari

prosedur perizinan hingga pengaturan tata lokasi atau zonasi bangunan waralaba

Page 23: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

7

diatur secara rinci dalam perda tersebut. Seperti pada pasal 1 ayat 4 dijelaskan

jarak antara bangunan waralaba dengan pasar tradisional diatur minimal 200

meter dan pada pasal 1 ayat 5 disebutkan bahwa waralaba wajib memasarkan

produk lokal. Tentu harapan dibuatnya perda tersebut dapat mengatur dan

mengendalikan usaha bisnis waralaba yang saat ini berkembang pesat agar

terciptanya iklim perekonomian yang adil dan sehat di Kabupaten Pandeglang.

Berdasarkan observasi awal di lapangan peneliti melihat bahwa dalam

penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang belum berjalan dengan baik

meski penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang sudah diatur dalam

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan

Waralaba Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern tidak serta merta dapat

mengendalikan dan mengatur keberadaan waralaba di Kabupaten Pandeglang itu

semua terlihat pada saat peneliti melakukan observasi awal di lapangan dan

melakukan pengamatan peneliti menemukan beberapa permasalahan terkait

penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang dimulai dari waralaba yang

tidak sesuai dengan ketentuan dalam perda seperti jarak antara bangunan waralaba

dengan pasar tradisional yang kurang dari 200 meter dan tidak ditemukannya

produk lokal yang dipasarkan oleh waralaba Indomart dan Alfamart, sampai pada

waralaba yang diisinyalir tidak mengantongi izin namun tetap dibiarkan beroprasi,

padahal dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 12 Tahun 2010

sebagaimana yang di maksud pada pasal 1 ayat 4 bahwa waralaba berbentuk

minimarket seperti Indomart/Alfamart harus berjarak minimal 200 meter dari

pasar tradisional dan waralaba berbentuk minimarket seperti Indomart/Alfamart

Page 24: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

8

wajib menjual atau memasarkan produk lokal yang ada di Kabupaten Pandeglang.

Namun pada saat peneliti melakukan observasi dilapangan peneliti menemukan

beberapa waralaba di Kabupaten Pandeglang yang jaraknya kurang dari 200

meter dari pasar tradisional kemudian secara acak peneliti mengunjungi beberapa

waralaba yang ada di Kabupaten Pandeglang tidak ditemukan produk lokal yang

di pasarkan oleh waralaba Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang, sesuai

dengan yang di lansir oleh salah satu media online memberitakan bahwa ada tiga

waralaba di Kabupaten Pandeglang yang melanggar ketentuan dalam Peraturan

Daerah Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba

Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern dalam Perda tersebut diatur jarak bangunan

waralaba dengan pasar tradisional minimal berjarak 200 meter namun bangunan

waralaba yang ada di Kecamatan Majasari, Kecamatan Menes dan Kecamatan

Cadasari jarak dari pasar tradisional kurang dari 200 meter dari pasar tradisional.

(Sumber: Wartaharian 10/7/2014).

Menurut Kepala Seksi Pembinaan Penyuluhan dan Pengawasan Satpol PP

Kabupaten Pandeglang. “Agus Mulyana, ketika diwawancarai menerangkan

bahwa memang ada laporan dari masyarakat terkait adanya waralaba minimarket

yang melanggar ketentuan dalam perda seperti jarak antara bangunan dengan

pasar tradisional yang kurang dari 200 meter, pihak Satpol PP Sudah

berkoordinasi dengan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang sebagai instansi yang

mempunyai kewenangan terkait pengeluaran izin dan pencabutan izin usaha

waralaba tersebut.” ujar Agus Mulyana, pihak Satpol PP akan bergerak untuk

Page 25: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

9

memberikan tindakan setelah ada rekomendasi dari BPMPPTSP untuk

menertibkan waralaba yang melanggar ketentuan dalam perda. (wawancara kamis

19/07/2014/pkl 10.00/Kantor Satpol PP Kabupaten Pandeglang). Sementara

ketika peneliti mengkonfirmasi kepada BPMPPTSP Selaku instansi yang

mempunyai kewenangan dalam pemberian izin usaha maupun pencabutan izin

usaha, Kepala Bidang Pengendalian.”Suryana ketika diwawancarai memberikan

keterangan bahwa dalam proses penyelenggaraan waralaba di Kabupaten

Pandeglang itu bukan hanya ditangani oleh Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Peizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) namun ada tim teknis yang

juga menangani proses perizinan di lapangan dintaranya Dinas PU, Dinas Tata

Ruang, Dinas Koperasi dan Perdangan dan Satpol PP Kabupaten Pandeglang, tim

teknis tersebut bertugas di bawah koordinasi Bidang Pengendalian BPMPPTSP

Kabupaten Pandeglang oleh karenanya pada saat proses perizinan ditempuh kami

membutuhkan informasi yang akurat dari tim plaksana teknis apakah izin yang di

tempuh sudah sesuai dengan prosedur atau belum, tim teknis tersebut di bawah

koordinasi bidang pengendalian BPMPPTSP dan bertugas sesuai dengan tugasnya

masing-masing. Menurut.”Suryana saat diwawancarai pada (jumat 20/07/2014/pkl

10.00/Kantor BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang).

Kemudian peneliti melanjutkan observasi dan wawancara kembali untuk

menggali informasi terkait pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten

Pandeglang dan menanyakan tentang permasalahan yang telah di ungkapkan pada

wawancara sebelumnya kali ini peneliti mewawancarai langsung peneliti

melanjutkan obeservasi kembali kelapangan guna menggali informasi lebih dalam

Page 26: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

10

kali ini wawancara dilakukan peneliti kepada “Revan, salah satu LSM di

pandeglang memberikan tanggapannya terkait pelaksanaan penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang, menurutnya adanya pelanggaran dalam

penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang semua tidak terlepas dari

kurangnya pengawasan yang di lakukan oleh pemerintah Kabupaten Pandeglang

dalam hal ini Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang selaku instansi atau lembaga yang

mengurusi setiap proses perizinan usaha di Kabupaten Pandeglang. Termasuk di

dalamnya perizinan usaha waralaba minimarket seperti Indomart dan Alfamart

sesuai dengan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang

Tugas Fungsi dan Tata kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang sebagaimana dimaksud

dalam pasal 17 ayat 3 bahwa Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang mempunyai tugas

pokok dan fungsi melaksanakan Pengendalian Pengawasan serta Evaluasi Terkait

Kegiatan Penanaman Modal dan Perizinan Usaha di Kabupaten Pandeglang yang

sudah seharusnya bisa menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan

amanat dalam perbub tersebut. BPMPPTSP lah yang mempunyai tugas

mengawasi proses perizinan usaha waralaba di Kabupaten Pandeglang.

Menurutnya Revan’ juga pemerintah dalam hal ini eksekutif kurang tegas

terhadap waralaba yang terbukti melanggar ketentuan dalam Perda Nomor 12

Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba Pusat Perbelanjaan dan

Toko Modern. Menurutnya Pemerintah kurang tegas dalam menerapkan peraturan

Page 27: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

11

yang ada dan tidak adanya sangksi tegas yang diberikan pemerintah kepada para

pengusaha waralaba yang melanggar perda ini yang menyebabkan para pengusaha

waralaba tidak mengindahkan peraturan yang ada.“(Wawancara Pada Kamis

21/07/2014/pukul 14.00 WIB di Rumah Revan LSM).

Dari uraian diatas maka hasil pengamatan (observation) peneliti di

lapangan yang dapat dilihat dan di simpulkan oleh peneliti atas permasalahan

yang terjadi terkait Pengawasan Penyelenggaraan Waralaba (Indomart/Alfamart)

oleh BPMPPTSP di Kabupaten Pandeglang, yaitu :

Pertama, Terdapat waralaba yang melanggar ketentuan dalam Peraturan

Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Waralaba Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern yaitu

terdapat bangunan waralaba minimarket yang jaraknya kurang dari 200

meter antara bangunan waralaba dengan pasar tradisional padahal diatur

dalam Perda Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan

Waralaba dalam pasal 4 ayat 1 yang menerangkan bahwa jarak antara

waralaba dengan pasar tradisional minimal harus berjarak 200 meter akan

tetapi bangunan waralaba yang ada di majasari, pasar cadasari dan pasar

menes jaraknya dengan pasar tradisional kurang dari 200 meter ini tentu

tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Perda, dan pada saat

observasi peneliti tidak menemukan produk lokal yang dipasarkan oleh

para waralaba seperti Indomart/Alfamart padahal ketentuan untuk menjual

produk lokal juga ada dalam perda nomor 12 tahun 2010.

Page 28: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

12

Kedua, Kurangnya koordinasi dan kerjasama yang baik antara

BPMPPTSP dan Tim Teknis juga bisa menjadi faktor tidak optimalnya

pengawasan yang dilakukan BPMPPTSP dalam mengawasi proses

pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang seperti

disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang. menyampaikan bahwa dalam peroses

pemberian izin usaha waralaba BPMPPTSP sangat membutuhkan

informasi yang akurat dari tim teknis dalam memberikan informasi dari

hasil survey lapangan apakah waralaba tersebut sudah sesuai dengan

prosedur yang ada dalam pendirian waralaba.

Ketiga, Kurang adanya pengawasan dari pihak Badan Penanaman Modal

dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPTSP) dalam pelaksanaan

penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten

Pandeglang, pengawasan/monitoring dilakukan hanya pada saat proses

perizinannya saja dan tidak Continue sehingga pada saat observasi peneliti

menemukan menemukan beberapa bangunan waralaba yang tidak sesuai

dengan ketentuan dalam perda. seperti jarak antara waralaba dengan pasar

tradisional diatur dalam perda nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman

penyelenggaraan waralaba dalam pasal 4 ayat 1 yang menerangkan bahwa

jarak antara waralaba dengan pasar tradisional minimal berjarak 200 meter

akan tetapi bangunan waralaba yang ada di majasari, pasar cadasari dan

pasar menes jaraknya dengan pasar tradisional kurang dari 200 meter, dan

pada saat observasi peneliti tidak menemukan produk lokal yang

Page 29: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

13

dipasarkan oleh waralaba Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

padahal itu ada dalam perda. seharusnya BPMPPTSP beserta seluruh

unsur pelaksana dalam penyelenggaraan waralaba dapat melakukan

pengawasan secara optimal.

Keempat, belum adanya sanksi tegas yang diberikan terhadap pengusaha

waralaba yang terbukti telah melakukan pelanggaran, ini yang kemudian

pada akhirnya banyak pengusaha waralaba yang tidak mempedulikan

peraturan yang ada atau tidak mengindahkan peraturan yang ada.

Seharusnya Pemerintah Daerah dalam hal ini Badan Penenaman Modal

dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten

Pandeglang sebagai instansi yang menjadi pelaksana dalam

penyelenggaraan waralaba bisa bersikap tegas terhadap waralaba yang

terbukti melakukan pelanggaran agar penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglang dapat terkelola dengan baik, tanpa merugikan

pihak manapun.

Dari permasalahan yang yang telah diuraikan di atas maka muncul

pertanyaan bagaimana Pengawasan Penyelenggaraan waralaba oleh Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ( BPMPPTSP )

Kabupaten Pandeglang, selaku instansi yang membidangi proses perizinan usaha

di Kabupaten Pandeglang termasuk yang menangani peroses penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang, kemudian sesuai dengan Peraturan Bupati

Pandeglang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Tugas Fungsi dan Tatakerja Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP)

Page 30: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

14

pasal 17 ayat 3 (BPMPPTSP) mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan

Pengendalian Pengawasan dan Evaluasi terkait kegiatan penanaman modal dan

perizinan usaha di Kabupaten Pandeglang. Maka dalam penelitian ini peneliti

mengambil judul. “Pengawasan Penyelenggaraan Waralaba Oleh Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

(BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas yang telah dijabarkan

sebelumnya, maka dapat diambil beberapa permasalahan yaitu diantaranya

sebagai berikut:

1) Terdapat waralaba Indomart dan Alfamart yang melanggar perda

nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglang.

2) Kurangnya koordinasi dan komunikasi yang baik antara BPMPPTSP

dan pelaksana teknis dalam penyelenggaraan waralaba di Kabupaten

Pandeglang.

3) Belum optimalnya pengawasan yang dilakukan oleh BPMPPTSP

dalam penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang.

4) Belum adanya sanksi tegas yang diberikan kepada pihak waralaba

Indomart dan Alfamart yang terbukti melakukan pelanggaran.

Page 31: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

15

1.3 Batasan dan Rumusan Masalah

1.3.1 Batasan Masalah

Dalam penelitian tentunya diperlukan suatu pembatasan-pembatasan

dalam masalah yang akan diteliti. Hal ini agar penelitian yang dilakukan tidak

meluas dari fokus penelitian. Oleh karena itu Maka peneliti membatasi ruang

lingkup permasalahan ini hanya pada Pengawasan Penyelenggaraan Waralaba

Minimarket Indomart dan Alfamart oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu BPMPPTSP di Kabupaten Pandeglang.

1.3.2 Rumusan Masalah

Setelah masalah penelitian dibatasi ruang lingkupnya, maka rumusan

dalam penelitian ini yaitu: Pengawasan Penyelenggaraan Waralaba oleh Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP)

Kabupaten Pandeglang.

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan

penelitian ini yaitu untuk mengetahui Bagaimana Pengawasan Penyelenggaraan

Waralaba Minimarket seperti Indomart dan Alfamart oleh Badan Penanaman

Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) di Kabupaten

Pandeglang.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan maksud dan tujuannya maka hasil penelitian ini diharapkan

memiliki manfaat baik secara teori maupun praktis sebagai berikut:

Page 32: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

16

1. Bagi peneliti, yaitu diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah

wawasan tentang Bagaimana pengawasan penyelenggaraan waralaba oleh

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang.

2. Manfaat atau kegunaan teori, yaitu diharapkan hasil penelitian ini dapat

dijadikan bahan informasi bagi instansi terkait.

3. Bagi kegunaan praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan

kontribusi pemikiran dalam penyelenggaraan waralaba di Kabupaten

Pandeglang pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, peneliti membagi ke dalam 5 (lima) bagian yang

masing-masing terdiri dari sub bagian yaitu sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Terdiri dari:

1.1 Latar Belakang Masalah, yaitu menggambarkan ruang lingkup dan

kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara

deduktif, dari lingkup yang umum hingga kepada masalah yang

spesifik yang relevan dengan judul skripsi.

1.2 Identifikasi Masalah, yaitu mengidentifikasi dikaitkan dengan tema/

topik/judul dan fenomena yang akan diteliti.

1.3 Batasan dan Rumusan Masalah,

Page 33: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

17

1.3.1 Batasan Masalah, yaitu pemfokusan masalah-masalah yang

akan diajukan dalam rumusan masalah.

1.3.2 Rumusan Masalah, yaitu mendefinisikan permasalahan

yang telah ditetapkan dalam bentuk definisi konsep dan

operasional.

1.4 Tujuan Penelitian, yaitu mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai

dengan dilaksanakannya penelitian sejalan dengan isi dan rumusan

permasalahan.

1.5 Manfaat Penelitian, yaitu menjelaskan manfaat teoritis dan praktis dari

temuan penelitian.

Bab II : Deskripsi Teori dan Asumsi Dasar

Terdiri dari:

2.1 Deskripsi Teori, yaitu mengkaji berbagai teori dan konsep-konsep

yang relevan dengan permasalahan penelitian, kemudian

menyusunnya secara teratur dan rapi. Dengan mengkaji berbagai teori

dan konsep-konsep maka peneliti akan memiliki konsep penelitian

yang jelas, dapat menyusun pertanyaan dengan rinci untuk

penyelidikan sehingga memperoleh temuan lapangan yang menjadi

jawaban atas masalah yang telah dirumuskan. Hasil penting lainnya

Page 34: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

18

dari kajian teori adalah didapatkan kerangka konseptual menurut

peneliti, yang di dalamnya tergambar pedoman wawancara.

2.2 Kerangka Berfikir, yaitu menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai

kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada

pembaca.

2.3 Asumsi Dasar, yaitu anggapan atau jawaban sementara terhadap

permasalahan yang diteliti.

Bab III : Metodologi Penelitian

Terdiri dari:

3.1 Metode Penelitian, yaitu menjelaskan metode yang dipergunakan

dalam penelitian.

3.2 Sasaran Penelitian, yaitu menjelaskan akan sasaran-sasaran yang akan

diteliti dalam penelitian.

3.3 Instrument Penelitian, yaitu menjelaskan tentang proses penyusunan

dan jenis alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data, yaitu menjelaskan bagaimana peneliti bisa

mendapatkan data saat melakukan penelitian.

3.5 Informan Penelitian, yaitu menjelaskan tentang pihak-pihak mana saja

yang dipilih secara langsung untuk pengumpulan data-data penelitian.

Page 35: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

19

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis data, yaitu menjelaskan tentang

teknik analisa beserta rasionalisasinya.

3.7 Pengujian Keabsahan Data, yaitu menjelaskan keabsahan suatu data

penelitian.

3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian, yaitu menjelaskan jadwal penelitian

secara rinci beserta tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan.

Bab IV : Hasil Penelitian

Terdiri dari:

4.1 Deskripsi Objek Penelitian, yaitu menjelaskna tentang objek

penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara jelas, struktur

organisasi dari populasi/sampel.

4.2 Informan Penelitian, yaitu menjelaskan siapa saja yang menjadi

sumber informasi penelitian.

4.3 Deskripsi Data, yaitu menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah

dari data mentah dengan mempergunakan teknik analisis data yang

relevan.

4.4 Pembahasan, yaitu melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil

analisis data.

Bab V : Penutup

Terdiri dari:

Page 36: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

20

5.1 Kesimpulan, yaitu menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan

secara ringkas dan padat.

5.2 Saran, yaitu berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap

bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun praktis.

Page 37: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

21

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1 Pengawasan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia secara etimologi pengawasan

berasal dari kata awas yang artinya dapat melihat baik-baik, memperhatikan baik-

baik, waspada, dan hati-hati. Kemudian Menurut Harahap (2001:14) Pengawasan

adalah keseluruhan sistem, teknik cara yang mungkin dapat digunakan oleh

seorang atasan untuk menjamin agar segala aktivitas yang dilakukan oleh dan

dalam organisasibenar-benar menerapkan prinsip efisiensi dan mengarah kepada

upaya mencapai keseluruhan tujuan dalam suatu organisasi.

Sedangkan menurut Maringan (2004 : 61) mengemukakan pengawasan

adalah peroses dimana pimpinan ingin mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan

yang dilakukan oleh bawahan sesuai dengan rencana, perintah, tujuan, kebijakan

yang telah ditentukan. Selain itu menurut Dessler (2009:2) Menerangkan bahwa

pengawasan (Controlling) adalah merupakan penyusunan standar seperti kuota

penjualan, standar kualitas, atau level produksi pemeriksaan untuk mengkaji

prestasi kerja aktual dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.

Berdasarkan penjelasan oleh para ahli diatas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwasannya pengawasan adalah merupakan suatu tindakan

pemantauan atau pemeriksaan kegiatan perusahaan untuk menjamin pencapaian

Page 38: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

22

tujuan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya dan melakukan

tindakan korektif yang diperlukan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang

ada sebelumnya. Pengawasan yang efektif membantu usaha dalam mengatur

pekerjaan agar dapat terlaksana dengan baik. Dengan kata lain fungsi pengawasan

menilai apakah rencana yang telah ditetapkan tercapai dengan baik.

Menurut G.R Terry dalam Hasibuan (2001:242) mengemukakan hal

sebagai berikut :

“Controlling can be defined as the procces of determining what is to be

accomplished, that is the standard, what is being accomplished, that is the

performance, evaluating the performance and if necessary applying corrective

measure so that performance takes place according to plans, that is, in

conformity with the standard.”

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus

dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilaksanakan yaitu pelaksanaan, menilai

pelaksanaan dan melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai

dengan rencana yaitu selaras dengan standar. Kemudian menurut Henry Fayol

dalam Harahap (2001:10) :

“Controlling consist in verifying whether everything occurs in conformity with the

plan adopted, the instruction issued and principles established. Ithas objective to

point out weaknesses and errors in order to rectify then prevent recurrence.”

Pengawasan mencangkup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai

dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, dan prinship yang

Page 39: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

23

dianut. Juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat

dihindari kejadiannya dikemudian hari.

2.1.2 Sistem Pengawasan

Sistem pengawasan yang efektif haruslah memenuhi beberapa prinsip

pengawasan yaitu adaya rencana tertentu dan adanya pemberian intruksi serta

wewenang-wewekepada bawahan. Rencana merupakan standar alat pengukur

pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan rencana tersebut menjadi petunjuk

pakah suatu pelaksanaan pekerjaan berhasil atau tidak. Pemberian intruksi dan

wewenangnya dilakukan agar sistem pengawasan tersebut memang benar - benar

dilaksanakan secara efektif. Wewenang dan intruksi yang jelas harus dapat

diberikan kepada bawahan, karena berdasarkan itulah kemudian dapat diketahui

apakah bawahannya sudah menjalankan tugas-tugasnya dengan baik sesuai

dengan apa yang telah diintruksikan oleh atasannya.

Menurut Duncan dalam Harahap (2001:246) mengemukakan bahwa

beberapa sifat pengawasan yang efektif sebagai berikut :

a. Pengawasan harus dipahami sifat dan kegunaannya. Oleh karena itu harus

dikomunikasikan. Kemudian masing - masing kegiatan membutuhkan

sistem pengawasan tertentu yang berlainan dengan sistem kegiatan lain.

oleh karena itu sistem pengawasan harus dapat merefleksi sifat-sifat dan

kebutuhan dari kegiatan yang harus diawasi.

b. Pengawasan harus mengikuti pola yang dianut organisasi, karena titik

berat pengawasan sesungguhnya berkisar pada manusia, sebab manusia

Page 40: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

24

itulah yang melakukan kegiatan dalam badan usahan atau organisasi yang

bersangkutan. Karyawan merupakan aspek-aspek intern yang kegiatannya

tergambar dalam pola organisasi maka suatu sistem pengawasan harus

dapat memenuhi prinsip berdasarkan pola organisasi. Ini berarti bahwa

dengan suatu sistem pengawasan maka penyimpangan yang terjadi

ditunjukan pada organisasi yang bersangkutan.

c. Pengawasan harus dapat mengidentifikasi masalah organisasi, karena

tujuan utama dari pengawasan adalah mengusahakan agar apa yang telah

direncanakan bisa tercapai. Oleh karenanya agar sistem pengawasan

berjalan dengan efektif, maka suatu sistem pengawasan setidaknya harus

dapat segera mengidentifikasi kesalahan yang terjadi didalam organisasi.

Dengan adanya identifikasi maka kesalahan yang terjadi dalam organisai

bisa teratasi.

d. Pengawasan harus fleksibel karena suatu sistem pengawasan bisa berjalan

efektif bilamana sistem pengawasan yang dibangun memenuhi prinsip

fleksibilitas. Ini berarti bahwa pengawasan itu tetap dapat dipergunakan

meskipun terjadi perubahan-perubahan terhadap rencana yang diluar

dugaan.

e. Pengawasan harus ekonomis, karena sifat ekonomis dari suatu sistem

pengawasan sunguh-sungguh diperlukan karena tidak ada gunanya suatu

sistem yang mahal bila tujuan pengawasan itu dapat direfleksikan dengan

Page 41: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

25

suatu sistem pengawasan yang lebih murah. Tidak ada suatu sistem

pengawasan yang berlaku untuk semua situasi dan semua organisasi.

2.1.3 Tujuan Pengawasan

Pelaksanaankegiatan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dan

direncanakan memerlukan pengawasan agar perencanaan yang telah disusun dan

disepakati bersama dapat dilaksanakan dengan baik. Pengawasan dikatakan sangat

penting karena pada dasarnya manusia sebagai objek pengawasan mempunyai

sifat salah dan khilaf. Oleh karenanya manusia dalam organisasi perlu diawasi,

bukan mencari kesalahannya dan menghukumnya, tetapi dididik dan dibimbing

agar kemudian tidak melakukan kesalahan yang sama. Seperti yang dikemukakan

oleh Husnaini (2001:400) tujuan pengawasan diantaranya sebagai berikut :

1. Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan

pemborosan dan hambatan.

2. Mencegah terulang kembalinya kesalahan, penyimpangan, pemborosan,

dan hambatan.

3. Meningkatkan kelancaran operasi perusahaan. Melakukan tindakan

koreksi terhadap kesalahan yang dilakukan dalam pencapaian kerja yang

baik.

Menurut Griffin (2004:163) mendeskripsikan tujuan pengendalian seperti

Gamabar 2.1 berikut :

Page 42: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

26

Gambar 2.1 : Tujuan Pengendalian

(Sumber Griffin 2004:163)

Keterangan Gambar 2.1 Tujuan Pengendalian adalah sebagai berikut :

a. Beradaptasi dengan perubahan lingkungan

Organisasi akan menghadapi perubahan dalam lingkungan bisnis yang

tidak stabil dalam rentang waktu antara penepatan tujuan dan pencapaian

tujuan, banyak kejadian didalam organisasi dan lingkungannya yang dapat

menuntun pergerakan kearah tujuan atau menyimpangkan tujuan itu

sendiri. Sistem pengawasan yang baik dapat membantu para manajer

mengantisipasi memantau dan merespon perubahan. Beradaptasi dengan

perubahan lingkungan membatasi akumulasi kesalahan pengendalian

membantu organisasi mengatasi kompleksitas.

b. Membatasi Akumulasi Kesalahan

Kesalahan-kesalahan kecil umumnya tidak menimbulkan kerusakan serius

pada kinerja organisasi. Namun dari waktu ke waktu kesalahan-kesalahan

kecil dapat terakumulasi dan berdampak serius bagi berjalannya organisasi

Beradaptasi dengan

perubahan lingkungan

Meminimasi biaya Mengatasi

kompleksitas

Pengendalian

membantu organisaasi

Membatasi akumulasi

kesalahan

Page 43: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

27

Oleh karena itu pengawasan diperlukan untuk menghindari terjadinya

kembali kesalahan yang sama kemudian dengan adanya pengawasan,

manajer dapat melihat penyebab terjadinya kesalahan dan dapat akhirnya

dapat mengambil sebuah keputusan untuk memperbaikinya.

c. Mengatasi Kompleksitas Organisasi

Perusahaan jika hanya menggunakan satu jenis bahan baku atau sumber

daya, untuk membuat suatu jenis produk atau jasa, memiliki desain

organissasi yang sederhana, dan mengalami permintaan produk yang

konstan, maka para manajernya dapat membangun sistem pengawasan

yang minim dan sederhana.

d. Meminimisasi Biaya

Pengawasan juga dapat membantu mengurangi biaya dan meningkatkan

output apabila dipraktekan secara efekif. Secara filosofis dikatakan bahwa

pengawasan sangat penting karena manusia pada dasarnya mempunyai

sifat salah atau khilaf, sehingga manusia dalam organisasi perlu diawasi.

Menurut Maringan (2004:61) menyatakan tujuan pengawasan adalah sebagai

berikut:

a. Mencegah dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian

dalam pelaksanaan tugas yang dilakukan.

b. Agar pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan dan disepakati sebelumnya.

Page 44: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

28

Tujuan organisasi dapat tercapai, jika fungsi pengawasannya dilakukan

sebelum terjadinya penyimpangan dan kesalahan. Sehingga lebih bersifat

mencegah (Prefentive Control), dibandingkan dengan tindakan-tindakan yang

dilakukan ketika sudah terjadi penyimpangan dan kesalahan. Maka kesimpulan

yang dapat diambil adalah pengawasan merupakan langkah yang diambil untuk

menjaga pelaksanaan dari tujuan organisasi agar bisa mencapai tujuan sesuai

dengan rencana yang sudah disepakati bersama.

2.1.4 Jenis-jenis Pengawasan

Menurut maringan (2004:62) pengawasan dibagi menjadi empat :

a. Pengawasan dari dalam organisasi

Pengawasan yang dilakukan oleh atasan untuk mengumpulkan data atau

informasi yang diperlukan oleh organisasi untuk menilai kemajuan dan

kemunduran organisasi.

b. Pengawasan dari luar organisasi

Pengawasan yang dilakukan oleh unit diluar organisasi ini dibentuk untuk

kepentingan tertentu.

c. Pengawasan prefevtif

Pengawasan dilakukan sebelum rencana itu dilaksanakan, dengan tujua

untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan kerja.

d. Pengawasan represif

Pengawasan yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan agar

hasilnya sesuai dengan apa yang telah direncanaka.

Menurut Ernie dan Saefullah (2005:327) jenis pengawasan dibagi menjadi tiga :

a. Pengawasan awal

Page 45: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

29

Pengawasan yang dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan kegiatan.

Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan kesalahan

dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Pengawasan proses

Pengawasan dilakukan pada saat proses pekerjaan tengah berlangsung

untuk memastikan apakah pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan

tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

c. Pengawasan akhir

Pengawasan yang dilakukan pada saat akhir dilaksanakannya proses

pekerjaan.

2.1.5 Proses Pengawasan

Sistem pengawasan organisasi memiliki 4 (empat) langkah fundamental

dalam setiap prosesnya (Griffin, 2004:167) kemudian langkah-langkah tersebut

telah diilustrasikan dalam Gambar 2.2 sebagai berikut :

Gambar 2.2 Langkah-Langkah Dalam Proses Pengawasan

(Sumber : Griffin 2004:167)

Masing-masing langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

Menetapkan

standar

Mengukur

kinerja

Mempertahankan

setatus quo

Mengoreksi

penyimpangan

Mengubah

standar

Membandingkan

kinerja dengan

standar

Menentukan

kebutuhan akan

tindakan koreksi

Page 46: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

30

1. Menetapkan Standar

(Control standard) adalah target yang menjadi acuan perbandingan untuk

kinerja dikemudian hari. Kemudian tandar yang ditetapkan untuk tujuan

pengawasan harus diekspresikan dalam acuan yang dapat diukur. Setrategi

pengawasan harus konsisten dengan tujuan organisasi. Dalam penentuan

standar, diperlukan pengidentifikasian indikator-indikator kinerja, adalah

ukuran kinerja yang menyediakan informasi yang berhubungan langsung

dengan objek yang diawasi. Standar bagi hasil kerja karyawan pada

umumnya terdapat rencana keseluruhan maupun rencana-rencana bagian,

agar standar tersebut harus dikemukakan dan dijelaskan kepada karyawan

sehingga karyawan akan memahami tujuan yang sebenarnya ingin dicapai.

2. Mengukur kinerja

Pengukuran kinerja adalah aktivitas konstan dan kontinu bagi sebagian

besar organisasi, agar pengawasan dapat berjalan dengan efektif. Ukuran-

ukuran kinerja harus valid. Kinerja karyawan biasanya diukur berbasis

kuantitas dan kualitas output, tetapi bagi banyak pekerjaan, pengukuran

kinerja harus lebih mendetail.

3. Membandingkan kinerja dengan standar

Tahap ini dimaksudkan dengan membandingkan hasil pekerjaan dengan

standar yang telah ditentukan. Hasil pekerjaan dapat diketahui melalui

laporan tulisan yang disusun karyawan baik laporan rutin maupun laporan

khusus. Selain itu atasan dapat juga langsung mengunjungi karyawan

untuk menanyakan langsung hasil dari pekerjaan tersebut atau dengan

Page 47: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

31

cara memanggilnya langsung dan mendengarkannya secara lisan. kinerja

dapat berada pada posisi lebih tinggi dari, lebih rendah dari, atau sama

dengan standar. Pada beberapa perusahaan perbandingan dapat dilakukan

dengan mudah, misalnya dengan menetapkan standar namun dalam

beberapa kasus perbandingan ini standar ini jelas dan relative mudah

dihitung untuk menentukan apakah apakah standar telah tercapai atau

belum. Namun dalam beberapa kasus perbandingan ini dapat dilakukan

dengan lebih detail jika kinerja lebih rendah dibandingkan standar, maka

seberapa besar penyimpangan ini dapat ditoleransi sebelum tindakan

korektif dilakukan.

4. Menentukan kebutuhan tindakan korektif

Berbagai keputusan menyangkut tindakan korektif sangat bergantung pada

keahlian-keahlian analitis dan diagnosis seorang manajer. Setelah

membandingkan kinerja dengan standar manajer dapat memilih salah satu

tindakan: yang mempertahankan status quo (tidak melakukan apa-apa)

mengoreksi penyimpangan, atau merubah standar. Tindakan perbaikan

diartikan sebagai tindakan yang diambil untuk menyesuaikan hasil

pekerjaan nyata yang menyimpang agar kemudian sesuai dengan standar

atau rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk melaksanakan

tindakan perbaikan maka harus diketahui apa yang menyebabkan terjadi

penyimpangan. Ada beberapa sebab yang memungkinkan dapat terjadinya

penyimpangan diantaranya yaitu :

1. Kekurangan factor produksi

Page 48: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

32

2. Tidak cakapnya pimpinan dalam mengorganisasi human resources

3. Sikap sikap pegawai yang apatis

Oleh karenanya, dalam proses pengawasan diperlakukannya laporan yang

dapat menyesuaikan bentuk-bentuk penyimpangan kearah pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut George R Terry (1986:397) pengawasan terdiri dari suatu proses

yang dibentuk oleh tiga macam langkah-langkah yang bersifat universal yakni :

1. Mengukur hasil pekerjaan

2. Membandingkan hasil dari pekerjaan dengan standar dan memastikan

perbedaan (apabila ada perbedaan)

3. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan

perbaikan.

Dari beberapa teori yang telah di jabarkan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus

dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilaksanakan yaitu pelaksanaan, menilai

pelaksanaan dan melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai

dengan rencana yaitu selaras dengan standar kaitannya dengan proses pengawasan

langkah-langkah secara universal yang harus dilakukan adalah meliputi mengukur

hasil pekerjaan kemudian membandingkan hasil pekerjaan dengan standar artinya

dalam pengawasan harus ada standar yang telah di tetapkan agar dapat

membandingkan apakah hasil dari pekerjaan pengawasan tersebut sudah sesuai

dengan apa yang telah ditetapkan atau belum, kemudian mengoreksi

Page 49: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

33

penyimpangan artinya ketika pengawasan berlangsung dan menemukan

penyimpangan maka langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan agar tidak

kembalik melakukan kesalahan yang sama.

2.1.6 Sifat dan Waktu Pengawasan

Menurut Hasibuan (2001:247) sifat dan waktu pengawasan terdiri dari :

1. Prefentive contrlol adalah pengendalian yang dilakukan sebelum

kegiatan dilakukan untuk menghindari terjadinya penyimpangan-

penyimpangan dalam proses pelaksanaanya. Prefentive control ini

dilakukan dengan cara :

a. Menentukan proses pelaksanaan pekerjaan.

b. Membuat peraturan dan pedoman pelaksanaan pekerjaan itu.

c. Mendemonstrasikan cara pelaksanaan pekerjaan itu.

d. Mengorganisasi segala macam kegiatan.

e. Menentukan jabatan bagi setiap karyawan.

f. Menetapkan sistem koordinasi pelaporan dan pemeriksaan.

g. Menetapkan sanksi bagi karyawan yang membuat kesalahan

2. Repressive control, adalah pengendalian yang dilakukan setelah

terjadi kesalahan dalam pelaksanaanya, dengan maksud agar tidak

terjadi pengulangan kesalahan, sehingga hasilnya sesuai dengan

yang diinginkan repressive kontroll ini dilakukan dengan cara :

a. Membandingkan dengan hasil dengan rencana

b. Menganalisis sebab-sebab yang menimbulkan kesalahan dan

mencari tindakan perbaikan

c. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaanya, jika perlu

dikenakan sanksi hukuman kepadanya.

Page 50: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

34

d. Menilai kembali prosedur-prosedur pelaksanaan yang ada

e. Mengecek kebenaran laporan yang dibuat oleh petugas

pelaksana

2.1.7 Fungsi Pengawasan

Menurut Ernie dan Saefulah (2005:12) fungsi pengawasan yaitu :

a. Mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian tujuan serta target

sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan

yang mungkin ditemukan.

c. Melakukan berbagai alternative solusi atas berbagai masalah

yang terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan

Menurut maringan (2004:62) fungsi pengawasan adalah :

a. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang deberikan

amanah atau tugas dan wewenang dalam melaksanakan pekerjaan.

b. Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan prosedur yang telah ditentukan.

c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelenggaraan,

kelalaian dan kelemahan agar tidak terjadi kerugian.

Page 51: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

35

Dalam penjelasan tersebut maka dapat diambil seuah kesimpulan bahwa

pengawasan merupakan tindakan untuk mengevaluasi hasil dari aktivitas

pekerjaan yang telah dilakukan dalam suatu perusahaan atau organisasi dan

melakukan tindakan koreksi bila diperlukan.

2.1.8 Teknik-Teknik Pengawasan

Menurut Siagian (2003:112) proses pengawasan pada dasarnya dilakukan

dengan mempergunakan dua macam teknik yaitu :

a. Pengawasan langsung

Yaitu pengawasan yang dilakukan sendiri oleh pimpinan, dalam hal ini

pimpinan langsung datang dan memeriksa kegiatan yang sedang

dijalankan oleh bawahan. Pengawasan langsung dapat berbentuk :

1. Inspeksi langsung

2. On thespot observation

3. On thespot report

b. Pengawasan tidak langsung

Pengawasan dari jarak jauh. Pengawasan dilakukan melalui laporan

yang disampaikan oleh para bawahan. Baik itu tertulis maupun lisan.

2.1.9 Faktor yang Mempengaruhi Pengawasan

Faktor yang mempengaruhi pengawasan, berikut akan dikemukakan oleh

para ahli sebagai berikut :

Page 52: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

36

Menurut mulyadi (2007:770) mengemukakan beberapa factor yang dapat

mempengaruhi pengawasan adalah :

a. Perubahan yang selalu terjadi baik dari luar maupun dari dalam

organisasi.

b. Kompleksitas organisasi memerlukan pengawasan formal karena

adanya desentralisasi kekuasaan.

c. Kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan anggota organisasi

memerlukan pengawasan.

2.1.10 Pengertian Waralaba

Waralaba menurut Keputusan Mentri Perindustrian dan Perdagangan

Republik Indonesia No.259/MPR/Kep/7/1997 Tentang Ketentuan dan tata Cara

Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba, yaitu adalah perikatan dimana salah

satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas

kekayaan intelektual atau penemuan atau cirri khas usaha yang dimiliki oleh pihak

lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam rangka

menyediakan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam

rangka menyediakan dan atau penjualan barang dan jasa.

Kemudian pengertian waralaba menurut PP RI No. 42 tentang waralaba,

revisi atas PP No.16 Tahun 1997 dan Keputusan Mentri Perindustrian dan

Perdagangan No.259/MPR/KEP/7/1997 Tentang Ketentuan dan Tata Cara

Page 53: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

37

Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba menjelaskan bahwa Waralaba

merupakan hak khusus yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha/jasa

yang telah terbukti hasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak

lain berdasarkan perjanjian waralaba.

Adapun Waralaba Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang

No.12 Tahun 2010 tentang pedoman penyelenggaraan waralaba, pusat

perbelanjaan dan toko modern waralaba adalah merupakan hak khusus yang

dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan

ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang atau digunakan oleh pihak lain

berdasarkan perjanjian waralaba.

2.1.11 Penelitian Terdahulu

Temuan-temuan hasil dari penelitian sebelumnya merupakan sebagai

alat/bahan pertimbangan dan data pendukung dalam penelitian yang sedang

dilakukan. Penelitian terdahulu, harus ada keterkaitan dengan penelitian yang

sedang diteliti, sehingga dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan pendukung

data. Oleh karena pentingnya melihat hasil penelitian yang terdahulu, maka

peneliti akan memaparkan setidaknya dua hasil penelitian yang sudah ada.

Pemaparan hasil penelitian akan dijelaskan di bawah ini.

A.Peneliti Pertama

Penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Imas Masruroh Tahun 2014 dengan judul

Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No 12 Tahun 2010

Page 54: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

38

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, Pusat Perbelanjaan dan Toko

Modern. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

implementasi Perda Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan

Waralaba, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern di Kabupaten Pandeglang. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa dalam Impelementasinya masih belum optimal

itu semua terlihat dari hasil penelitian dilapangan ternyata dalam

penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang banyak yang menyalahi

ketentuan dalam Perda.

B.Peneliti Kedua

Penelitian yang dilakukan oleh Agus Prasetyo di Universitas Mataul Anwar

(UNMA) Penelitian dengan judul Pengaruh Keberadaan Waralaba Terhadap

Pedagang Kecil di Kabupaten Pandeglang. Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui dampak keberadaan waralaba terhadap pedagang kecil di Kabupaten

Pandeglang. Hasil penelitian menunjukan bahwa keberadaan waralaba di

Kabupaten Pandeglang seperti indomart dan alfamart disatu sisi membawakan

dampak positif terhadap perkembangan prekonomian didaerah dan menciptakan

lapangan pekerjaan bagi masyarakat pandeglang namun disisi keberadaan

waralaba juga membawakan dampak negative bagi iklim perekonomian didaerah

karena terjadi persaingan tidak sehat antara waralaba dan pedagang kecil didaerah.

Saran dari peneliti adalah kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan waralaba

di pandeglang harus lebih memperhatikan pedagang kecil dengan membuat aturan

yang lebih memperhatikan keberadaan pedagang kecil atau pasar tradisional.

Page 55: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

39

2.1.12 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir adalah merupakan alur pemikiran peneliti dalam suatu

penelitian sebagai kelanjutan dari kajian teori untuk kemudian memberikan

penjelasan dari penelitian mengenai Pengawasan Badan Penanaman Modal, dan

Pelayanan, Perizinan Terpadu Satu Pintu, (BPMPPTSP) dalam penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang. Maka dalam penelitian ini dibuatkanlah suatu

kerangka berfikir agar baik peneliti dan pembaca dapat mudah memahami dan

mengetahui tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

Menurut Sugiyono (2010:65) mengemukakan bahwa kerangka berfikir

merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

berbagai factor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah.

Oleh karenanya peneliti berangkat dari identifikasi masalah peneliti

kemudian membuat kerangka berfikir adapun permasalahan-permasalahan terkait

pengawasan Penyelenggaraan Waralaba oleh BPMPPTSP Kab.Pandeglang

diantaranya :

1) Terdapat waralaba yang melanggar perda nomor 12 tahun 2010 tentang

pedoman penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang.

2) Kurangnya koordinasi dan komunikasi yang baik antara pelaksana

teknis dan BPMPPTSP.

3) Belum adanya sanksi tegas dari pemerintah terhadap waralaba yang

melakukan pelanggaran.

4) Kurangnya pengawasan oleh BPMPPTSP dalam penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang.

Page 56: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

40

Berdasarkan dari permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka

kiranya dibutuhkan suatu alat untuk mengukur pengawasan penyelenggaraan

waralaba oleh BPMPPTSP. Di bawah ini akan dikemukakan mengenai indikator

Pengawasan yang menjadi titik acuan untuk mengetahui pengawasan BPMPPSTP

dalam penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart danAlfamart di Kabupaten

Pandeglang dengan menggunakan Langkah-langkah Pengawasan Menurut G.R

Terry ( 1986:397 ) yaitu:

1. Mengukur hasil pekerjaan

2. Membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan

perbedaan ( apabila ada perbedaan )

3. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan

perbaikan.

Langkah-langkah pengawasan yang telah disebutkan di atas, dinilai dan

dianggap lebih rasional dan tepat untuk menjawab permasalahan-permasalahan

yang ada pada pengawasan penyelenggaraan waralaba oleh BPMPPTSP di

Kabupaten Pandeglang. Dengan diadakannya pengukuran pengawasan sesuai

indikator pengawasan yang telah disebutkan di atas, maka diharapkan Badan

Penanaman Modal dan Pelayangan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP)

Kabupaten Pandeglang dapat lebih optimal lagi dalam melakukan pengawasannya

terhadap penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang. Untuk lebih

jelasnya kerangka berfikir dapat di lihat pada gambar 2.3 di bawah ini :

Page 57: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

41

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir

2.1.13 Asumsi Dasar

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dibuat suatu asumsi

dasar dalam penelitian, yang merupakan anggapan peneliti terhadap permasalahan

yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti sendiri mengasumsikan bahwa

Pengawasan penyelenggaraan Waralaba oleh Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ( BPMPPTSP ) di Kabupaten Pandeglang

belum berjalan optimal.

Identifikasi Masalah :

1. Terdapat waralaba Indomart dan Alfamart yang melanggar Perda Nomor 12

Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba di Kabupaten

Pandeglang.

2. Kurangnya koordinasi dan komunikasi yang baik antara BPMPPTSP dan

pelaksana teknis dalam penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang.

3. Belum optimalnya pengawasan yang dilakukan oleh BPMPPTSP dalam

penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang.

4. Belum adanya sanksi tegas yang diberikan kepada pihak waralaba Indomart dan

Alfamart yang terbukti melakukan pelanggaran.

Pengawasan Penyelenggaraan Waralaba Oleh BPMPPTSP

Di Kabupaten Pandeglang

Langkah-langkah pengawasan menurut

Teori G.R Terry :

1. Mengukur hasil pekerjaan

2. Membandingkan hasil pekerjaan dengan

setandar dan memastikan perbedaan

(apabila ada)

3. Mengoreksi penyimpangan yang tidak

dikehendaki melalui tindakan perbaikan

Optimalnya Pengawasan

BPMPPTSP dalam

Penyelenggaraan Waralaba di

KabupatenPandeglang

Page 58: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian agar dapat mengumpulkan data-data untuk

mencapai tujuan yang diharapkan diperlukan adanya suatu metode yang sesuai

dan tepat untuk menunjang tercapainya tujuan suatu penelitia.

Menurut Sugiyono (2010:1) secara umum metode penelitian diartikan

sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2007:6) metode Penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong (2007:3)

mengemukakan bahwa, metodologi penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati.

Page 59: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

43

3.2 Sasaran Penelitian

Adapun sasaran dalam penelitian “Pengawasan Penyelenggaraan Waralaba

oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

(BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang diharapkan dapat berjalan dengan optimal.

3.3 Instrument Penelitian

Dalam penelitian ini mengenai Pengawasan penyelenggaraan waralaba

Oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

(BPMPPTSP) di Kabupaten Pandeglang yang menjadi instrument penelitiannya

adalah peneliti sendiri. Menurut Sugiyono (2008:31) meneliti adalah mencari data

yang teliti atau akurat. Sehubungan dengan kaitannya peneliti sebagai instrument

atau alat penelitian, maka peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap peneliti

sebagai instrument meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian

kualitatif, penguasaan wawasan terhadap suatu bidang yang diteliti, kesiapan

peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun

logistiknya.

Sejalan dengan pendapat Irawan (2006:17) yang menyatakan bahwa dalam

sebuah penelitian kualitatif yang menjadi instrument terpenting adalah peneliti

sendiri. Sedangkan menurut Moleong (2007:19) pencari tahu alamiah (peneliti)

dalam mengumpulkan data lebih banyak bergantung pada dirinya sendiri sebagai

alat pengumpul data. Oleh sebabnya, instrument dalam penelitian ini adalah

peneliti sendiri. Dengan membuat pedoman wawancara dan pedoman observasi

dalam rangka mempermudah proses pengumpulan dan analisis data. Sehingga

Page 60: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

44

peneliti dapat mengumpulkan data secara lebih utuh dan alamiah dalam rangka

memperoleh hasil penelitian yang lebih mendalam.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data untuk dianalisis. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu meliputi: observasi, wawancara dan

dokumentasi.

1) Observasi

Menurut Moleong (2007:176) mengemukakan observasi (pengamatan)

adalah kegiatan untuk mengoptimalkan kemampuan untuk peneliti dari segi motif,

kepercayaan,perhatian, perilaku tidak sadar, kebiasaan dan sebagainya. Kemudian

pengamatan diklasifikasikan atas pengamatan melaui cara berperan serta

(partisipan) dan yang tidak berperan serta (non partisipan). Pada pengamatan

tanpa peran serta, peneliti hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan

pengamatan saja. Sedangkan pengamatan berperan serta melakukan dua peranan

sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan sekaligus menjadi anggota resmi dari

kelompok yang diamati. Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai non

partisispan atau tidak beperan serta, karena dalam penelitian ini peneliti tidak

terlibat secara langsung dalam proses penyelenggaraan waralaba yang dilakukan

oleh (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang. Peneliti hanya melakukan pengamatan

saja untuk mengetahui kondisi dari objek penelitian.

Page 61: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

45

2) Wawancara

Moleong (2007:186) menerangkan bahwa wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu sendiri dilakukan oleh dua pihak yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam penelitian ini,

peneliti melakukan tanya jawab dengan narasumber dari aparatur dan masyarakat

yang mengetahui dan memahami lebih jauh khususnya Pengawasan Badan

Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) dalam

penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang.

Berikut ini peneliti membuat pedoman wawancara penelitian dengan

menggunakan indikator Teori Langkah-langkah Pengawasan menurut G.R Terry

(1986:397 ) dapat di lihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara

No Dimensi Informan

1.

Mengukur hasil pekerjaan

BPMPPTSP, Dinas PU, Dinas

Tata Ruang, Dinas

Perindustrian dan Perdagangan,

LSM, Masyarakat,

Kab.Pandeglang,SATPOL PP

2.

Membandingkan hasil pekerjaan dengan

standar dan memastikan perbedaan

(apabila ada perbedaan)

BPMPPTSP, Dinas PU Dinas.

Perindustrian dan Perdagangan

Tata Ruang ,Waralaba,

SATPOL PP,

3.

Mengoreksi penyimpangan yang tidak

dikehendaki melalui tindakan

perbaikan.

BPMPPTSP, Dinas PU,Dinas,

Perindustrian dan Perdagangan

Tata Ruang, Waralaba, SATPOL

PP, Masyarakat, LSM.

Sumber: Peneliti 2015.

Page 62: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

46

3) Dokumentasi

Studi yang digunakan untuk mencari dan memperoleh data sekunder

berupa peraturan perundang-undangan, laporan-laporan berupa foto atau dokumen

elektronik (rekaman), catatan serta dokumen-dokumen yang relevan dengan

masalah yang diteliti.

Dalam penelitian ini dokumentasi yang diambil berupa foto-foto dan

dokumentasi elektronik yang berupa rekaman. Dokumentasi digunakan untuk

memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan wawancara. Adapun alat

pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1) Buku Catatan

Buku catatan ini digunakan peneliti untuk mencatat setiap informasi

dari sumber data pada saat wawancara dengan sumber data dan

mencatat perkembangan penelitian di lapangan. Menurut Satori dan

Komariah (2010:177), buku catatan adalah catatan lengkap yang bukan

saja berisi hasil pengamatan atau wawancara di lapangan tetapi juga

sudah ada refleksi dari peneliti atas hasil atau deskripsi yang

dikerjakan setelah selesai melakukan suatu pengamatan atau

wawancara.

2) Alat Perekam

Alat perekam ini digunakan peneliti untuk merekam setiap

pembicaraan pada saat wawancara dengan sumber informasi. Menurut

Page 63: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

47

Satori dan Komariah (2010:177-178), tape recorder dapat merekam

semua percakapan dengan baik, tetapi sayang tidak dapat menangkap

ekspresi wajah dan gerak-gerik informan. Seandainya informan

keberatan dengan dengan pemakaian tape recorder, maka peneliti

tidak boleh memaksa dan atau tidak boleh mensiasatinya dengan cara

tersembunyi karena kalau ketahuan hal ini dapat merusak hubungan

baik.

3) Kamera Digital dan Handphone

Kamera digital dan Handphone ini digunakan peneliti untuk memotret

kegiatan yang berkaitan dengan penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk

meningkatkan keabsahan penelitian, yang berupa foto-foto lokasi

penelitian ataupun sumber data.

4) Studi Kepustakaan

Menurut Sugiyono (2009:144), studi kepustakaan berkaitan dengan kajian

teoritis dan referensi lain yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang

berkaitan dengan situasi sosial yang diteliti. Sedangkan Soekidjo (2005:93),

mengemukakan bahwa studi kepustakaan adalah suatu metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan melakukan pencarian data-data yang berhubungan dari

berbagai sumber pustaka untuk kelengkapan data yang dibutuhkan.

Page 64: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

48

3.5 Informan Penelitian

Setelah mempelajari peran dan hubungan antar partisipan, peneliti akan

mampu menentukan informan yang cocok untuk penelitiannya. Menurut Morse

dalam Denzin (2009:289), seorang informan yang baik adalah seorang adalah

seorang yang mampu menangkap, memahami dan memenuhi permintaan peneliti,

memiliki kemampuan reflektif, bersifat artikulatif, meluangkan waktu untuk

wawancara, dan bersemangat dalam berperan serta dalam penelitian. Penentuan

informan dalam penelitian mengenai Pengawasan BPMPPTSP dalam

penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang menggunakan teknik

Snowball yaitu jumlah informan akan bertambah sesuai dengan kebutuhan dalam

penelitian. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini diantaranya

adalah:

Tabel 3.2 : Informan Penelitian

Informan Spesifikasi Informan Keterangan

I1-2

Kepala BPMPPTSP Kab.Pandeglang

Kepala Bidang Pengendalian

Key Informan

I3-6

Tim Pelaksana Teknis :

Dinas Tata Ruang, Dinas PU, Dinas

Koprasi dan Perdagangan, Satpol PP

Kab.Pandeglang

Key Informan

I7-8

Waralaba Indomart dan Alfamart

Key Informan

I9-I15

LSM, Masyarakat, Kios Kecil

Secondary Informan

(Snowball)

Sumber: Peneliti 2015.

Page 65: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

49

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, kegiatan analisis data diperoleh sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam

hal ini analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip oleh

Irawan (2006:73), mengemukakan bahwa analisis data kualitatif adalah:

“Analisis data adalah proses mencari dan mengatur secara sistematis

transkip interview, catatan di lapangan,dan bahan-bahan lain yang

anda dapatkan,yang kesemua itu anda kumpulkan untuk meningkatkan

pemahaman anda (terhadap suatu fenomena) yang membantu anda

untuk mempresentasikan penemuan anda kepada orang lain”.

Data yang diperoleh selama penelitian yang didapat dari berbagai sumber

kemudian dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang

bermacam-macam, dan dilakukan secara terus menerus hingga datanya jenuh.

Pada akhirnya data yang terkumpul tersebut menjadi sebuah kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh peneliti maupun orang lain ketika mempelajari hasil

penelitian tersebut.

Dalam penelitian ini, proses analisis data yang digunakan adalah analisis

data kualitatif model interaktif dari Miles dan Huberman (2010:340). Kegiatan

analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagai sesuatu yang terjalin

merupakan proses siklus dan interaktif pada saat sebelum, selama, dan sesudah

pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk membangun wawasan umum yang

disebut analisis. Aktivitas dalam analisis dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut :

Page 66: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

50

Gambar 3.1

Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif

(Sumber: Miles dan Huberrman)

Berdasarkan gambar di atas dijelaskan bahwa dalam pandangan ini, tiga

jenis dalam kegiatan analisis data dan kegiatan pengumpulan data itu sendiri

merupakan proses siklus dan interaktif. Peneliti bergerak diantara empat sumbu

kumpuran tersebut selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak balik

diantara kegiatan reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan/verifikasi selama

sisa waktu penelitian. Untuk lebih jelasnya, maka kegiatan analisis data dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Koleksi Data

Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting,

karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan

berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang

sudah ditetapkan. Data yang kita cari harus sesuai dengan tujuan penelitian.

Data

Reduction

Data

Collection Data

Display

Conclutions

Drawing/

Verification

Page 67: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

51

Dengan teknik sampling yang benar, kita sudah mendapatkan strategi dan

prosedur yang akan kita gunakan dalam mencari data di lapangan.

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasis

data sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan

diferivikasi. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah

penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Data yang diperoleh

dari lapangan jumlahnya cukup banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu

dicatat secara rinci dan teliti. Kemudian segera dilakukan analisis data melalui

reduksi data.

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan selanjutnya, dan mencarinya kembali bila

diperlukan. Reduksi data ini membantu untuk memberikan kode-kode pada aspek

tertentu.

3. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka alur yang kedua yang penting dalam kegiatan

analisis dalam penelitian kualitatif adalah penyajian data, yaitu sebagai

sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan mengambil tindakan. Dalam penelitian kualitatif ini, penyajian

Page 68: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

52

data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau teks naratif selain itu dapat

berupa grafik, matriks, network (jaringan kerja) dan bagan. Dengan mendisplay

data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan

kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

4. Penarikan Kesimpulan/verifikasi

Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu menyimpulkan dari

temuan-temuan penelitian untuk dijadikan suatu kesimpulan penelitian.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah

bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung

oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan

yang kredibel. Oleh karena itu kesimpulan harus diverifikasi selama penelitian

berlangsung.

3.7 Uji Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan (trustworthines) maka diperlukan pengujian

dalam keakuratan data. Terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan

untuk menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan dua cara yaitu:

Page 69: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

53

3.7.1. Triangulasi (Triangulation)

Untuk menguji keabsahan data penelitian menggunakan triangulasi.

Triangulasi menurut Paton dalam Moleong (2005:330-331) Triangulasi adalah

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini

dapat dicapai dengan cara:

1. Membandingkan data pengamatan dan hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan

Peneliti hanya menggunakan triangulasi sumber. Menurut Satori dan

Komariah (2010:170-171) menyatakan bahwa triangulasi sumber adalah cara

meningkatkan kepercayaan penelitian dengan mencari data dari sumber yang

beragam yang masih terkait satu sama lain. Sedangkan triangulasi teknik yaitu

penggunaan beragam teknik pengungkapan data yang dilakukan kepada sumber

data.

3.7.2. Mengadakan Membercheck

Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa

jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti datanya

tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya.

Page 70: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

54

3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.8.1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu

Kabupaten Pandeglang.

3.8.2. Jadwal Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada table 3.3

berikut ini :

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian

No.

Kegiatan

Tahun

2014-2015 Fe

b

M

ar

M

ei

Ju

n

Jul Au

g

Se

p

Ok

t

No

v

De

s

M

art

Ap

ril

M

ei

Ju

ni

Ju

li

Agu

st

1. Observasi Awal

Ke Lapangan

2. Pengurusan

Perizinan

3. Tahap Penyusunan

Proposal Penelitian

4. Seminar Proposal 5. Revisi Proposal 6. Reduksi Data 7. Penyajian Data 8. Verifikasi Data 9. Penarikan

Kesimpulan

10. Penyusunan

Laporan Akhir

11. Sidang AkSkripsi

Sumber Peneliti :2015.

Page 71: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Objek Penelitian

Penelitian ini bertempat di Dinas Badan Penanaman Modal dan

Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang.

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Nomor 2 Tahun 20014 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten

Pandeglang dan Berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 32 Tahun

2014 Tentang Rician Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal

dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten

Pandeglang. (Profil BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang tahun 2014)

Berdasarkan Keputusan Bupati tersebut di atas, Badan Penanaman

Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu merupakan unsur

pelaksana otonomi daerah, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah.

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

(BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemerintah daerah di bidang Penanaman Modal dan Perizinan melaksanakan

Page 72: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

56

koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan administrasi di biang penanaman

modal pelayanan perizinan dan non perizinan

4.1.2 Gambaran Umum Daerah dan Perekonomian Kabupaten Pandeglang

Kabupaten Pandeglang adalah salah satu Kabupaten yang terletak di

bagian Selatan Provinsi Banten secara geografis, Secara administratif

Kabupaten Pandeglang dibentuk pada tanggal 1 April 1874 ( Sumber Humas

Pandeglang. jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang berdasarkan sensus

Penduduk pada bulan Mei 2010 adalah 1.149.610 orang dengan komposisi

penduduk laki-laki sebanyak 589.056 orang dan perempuan sebanyak

560.554 orang. Berdasarkan data diatas, rasio jenis kelamin pada tahun 2010

sebesar 105,08. Sebaran penduduk perkecamatan relative tidak merata.

Kecamatan dengan penduduk terjarang yaitu kecamatan sumur dengan rata-

rata sebanyak 88 jiwa/Km2, sementara wilayah yang terpadat adalah

Kecamatan Labuan, yaitu sebanyak 3.439 jiwa/Km2. Sedangkan rata-rata

kepadatan penduduk (LPP) Kabupaten Pandeglang Sensus Penduduk periode

1961-1971 sebesar 2,71 persen, periode 1971-1980 sebesar 2,15 persen,

periode 1980-1990 sebesar 2,14 persen, periode 1990- 2000 sebesar 1,64

persen dan 2000-2010 sebesar 1,30 persen. Menurut angka laju pertumbuhan

penduduk ialah merupakan salah satu wujud keberhasilan pembangunan

bidang kependudukan yang salah satunya antara lain adalah program

Keluarga Berncanan (KB).

Page 73: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

57

Berdasarkan BPS Kabupaten Pandeglang, jumlah penduduk 15 tahun

keatas yang bekerja yang bekerja berjumlah 384.657 jiwa. Lapangan

pekerjaan utama penduduk berupa pertanian, perkebunan, kehutanan,

perburuan dan perikanan. Kemudian industri perdagangan, rumah makan

dan jasa akomodasi dan jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan.

Secara umum, pekerja di Kabupaten Pandeglang bekerja di sektor informal

(83,67%) dan sisanya bekerja di bidang formal (16,33%) dari jumlah

pekerja di atas 15 tahun berjumlah 434.746 jiwa, pekerja dengan setatus

pekerjaan berusaha sendiri memiliki proporsi ya ng terbesar yaitu 23,67%

sedangkan pekerja dengan setatus pekerjaan berusaha dibantu buruh tidak

tetap /tidak dibayar memiliki proporsi terkecil (2,32%) Struktur penduduk

ini selalu berubah-ubah Karena disebabkan oleh proses demografi yakni

kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga migrasi atau

perpindahan penduduk Sebaran penduduk perkecamatan relative tidak

merata. Kecamatan dengan penduduk terjarang yaitu kecamatan sumur

dengan rata-rata sebanyak 88 jiwa/Km2, sementara wilayah yang terpadat

adalah Kecamatan Labuan, yaitu sebanyak 3.439 jiwa/Km2. Kondisi

Ekonomi di Kabupaten Pandeglang Pada tahun 2014 pertumbuhan

ekonomi positif terjadi pada semua sektor ekonomi di Kabupaten

Pandeglang Akselerasi pertumbuhan pada beberapa sektor andalan seperti

pertanian dan perdangangan serta jasa-jasa menyebabkan laju

pertumbuhan ekonomi Pandeglang Meningkat dari 5,25 persen pada tahun

2012 menjadi 5,62 persen pada tahun 2014. Sektor pertanian mengalami

Page 74: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

58

pertumbuhan yang sangat signifikan dari -0,41 persen pada tahun 2012

menjadi 3,12 persen di tahun 2014

Tabel 4.1

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pandeglang

No. Lapangan Usaha PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku (Milyar Rupiah)

PDRB Atas Dasar Harga

Konstan (Milyar Rupiah)

2011 2012 2011 2012

1. Pertanian 496,2 541,3 273 284,5

2. Pertambangan dan

Penggalian

1 1,1 0,5 0,5

3. Industri Pengolahan 264,2 292,8 146,6 157,6

4. Listrik, Gas, dan

Air Bersih

90 101,4 43,5 47,2

5. Bangunan 1.415,9 1.545 701,7 742,5

6. Perdagangan,

Hotel, dan Restoran

1.446,1 1.592,1 787,2 850,9

7. Pengangkutan dan

Komunikasi

405,3 451,5 206,8 227,3

8. Keuangan,

Persewaan, dan

Jasa Perusahaan

648,1 718,1 293,4 312,8

9. Jasa-Jasa 1.574,6 1.841,8 657,3 706,4

Jumlah 6.341,7 7.085,6 3.110,5 3.330,1

(Sumber: BAPEDA Kabupaten Pandeglang)

Dari data diatas terlihat bahwa sektor perdangan juga memiliki

andil terhadap PAD Kabupaten Pandeglang. Saat ini di Kabupaten

Pandeglang usaha bisnis waralaba yang saat ini berkembang pesat yakni

bisnis waralaba minimarket seperti Indomart dan Alfamart ini terlihat

hampir disetiap Kecamatan di wilayah Kabupaten Pandeglang dapat

Page 75: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

59

ditemui waralaba berbentuk minimarket seperti Indomart dan alfamart.

Waralaba Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No.12 Tahun

2010 tentang pedoman penyelenggaraan waralaba, pusat perbelanjaan dan

toko modern waralaba adalah merupakan hak khusus yang dimiliki oleh

orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri

khas usaha dalam rangka memasarkan barang atau digunakan oleh pihak

lain berdasarkan perjanjian waralaba. Berikut Rekapitulasi data Waralaba

Berbentuk Mimimarket oleh BPMPPTS :

Tabel 1.1 Rekapitulasi Waralaba Berbentuk Minimarket

Di Kabupaten Pandeglang 2015

No

KECAMATAN

JUMLAH

PT.INDOM

ARCO

(Indomart)

PT.MIDI

UTAMA

(Alfamart)

PT.MIDI

UTAMA

(Alfamidi)

PT.GLOBA

L NIAGA

(Ceriamart)

Total

1 Cadasari 2 1 0 0 3

2 Karang Tanjung 2 2 1 0 5

3 Pandeglang 7 7 0 0 14

4 Majasari 4 4 1 0 9

5 Kadu Hejo 3 3 1 1 8

6 Cipeucang 1 0 0 0 1

7 Saketi 3 2 0 0 5

8 Mandalawangi 3 2 0 0 5

9 Jiput 1 0 0 0 1

10 Menes 3 3 0 0 3

11 Labuan 4 5 1 0 10

12 Carita 1 0 0 1 2

13 Sukaresmi 1 0 0 0 1

Page 76: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

60

14 Panimbang 4 3 1 0 8

15 Pagelaran 5 1 0 0 6

16 Sobang 2 1 0 0 3

17 Munjul 2 0 0 0 2

18 Cibaliung 2 3 0 0 5

19 Sumur 1 1 0 0 2

20 Cimanggu 0 1 0 0 1

21 Cikeusik 1 1 0 0 2

22 Cikeusal 2 0 0 0 2

23 Bojong 1 1 0 0 2

55 41 5 2 103

Sumber : BPMPPTSP Kab.Pandeglang 2015.

Dari data diatas dapat dilihat bahwa di Kabupaten Pandeglang

usaha jenis waralaba minimarket sudah sangat banyak ini mengindikasikan

bahwa usaha jenis ini sekarang sangat diminati oleh para pelaku usaha.

Terlihat dari data diatas bahwa data jumlah waralaba sampai dengan tahun

2015 terdaftar berjumlah 103 waralaba yang tersebar hampir di seluruh

Kecamatan di Kabupaten Pandeglang terdapat bangunan waralaba

minimarket seperti Indomart dan Alfamart. Keberadaan usaha waralaba di

Kabupaten Pandeglang tentu disatu sisi akan berpengaruh positif terhadap

perkembangan perekonomian di daerah dan bisa menciptakan investasi

dan mennyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di daerah di

Kabupaten Pandeglang. Namun keberadaan waralaba juga bisa

membawakan dampak negative bagi persaingan usaha jika keberadaannya

tidak di atur oleh pemerintah setempat. Ini semua karena mengingat

bahwa di Kabupaten Pandeglang juga banyak terdapat usaha-usaha mikro

seperti warung kecil dan pasar tradisional yang harus diperhatikan

Page 77: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

61

keberadaanya oleh pemerintah Karena jika hal tersebut tidak diperhatikan

maka tidak menutup kemungkinan dengan keberadaan waralaba justru

akan membawakan dampak yang negative dan menimbulkan persaingan

yang tidak sehat antar pelaku usaha di Kabupaten Pandeglang. data dari

BPMPPTSP cupkup membuktikan bahwa pertumbuhan waralaba di

Kabupaten Pandeglang tumbuh dengan pesat. Di Provinsi Banten

khususnya di kabupaten pandeglang usaha bisnis waralaba yang saat ini

berkembang pesat yakni bisnis waralaba minimarket seperti indomart dan

alfamart yang pertumbuhannya saat ini sangat pesat di Provinsi Banten

Khususnya di Kabupaten Pandeglang itu semua terlihat hampir disetiap

perempatan dapat ditemui bangunan waralaba berbentuk minimarket

seperti indomart dan alfamart. Keberadaan usaha waralaba di Kabupaten

Pandeglang tentu disatu sisi dapat berpengaruh positif terhadap

perkembangan perekonomian karena dapat menciptakan investasi dan

menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat pandeglang. namum

keberadaan waralaba berbentuk minimarket seperti indomart dan alfamart

juga harus dibatasi dan diawasi keberadaannya karena mengingat

bahwasannya dikabupaten pandeglang juga banyak terdapat usaha warung

kecil dan pasar tradisional yang harus diperhatikan juga oleh pemerintah

Kabupaten Pandeglang Karena jika hal tersebut tidak diperhatikan maka

akan terjadi iklim perekonomian yang tidak sehat yang dapat merugikan

warung kecil.

Page 78: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

62

Berikut ini adalah data pertumbuhan usaha waralaba di Kab. Pandeglang dari

tahun 2010 -2015 dapat dilihat pada Tabel 1.2 di bawah ini.

Tabel 1.2

Pertumbuhan Waralaba Berbentuk Minimarket di Kabupaten Pandeglang

Dari Tahun 2010-2015

No.

Nama Perusahaan

Tahun

Jumlah

2010 2011 2012 2013 2014 215

1. Indomart 12 27 4 3 2 2 50

2. Alfamart 16 30 4 1 2 3 46

3. Alfamidi 1 1 1 0 1 1 5

4. Sejenisnya 1 1 0 0 0 0 2

Total 103

Sumber: Diadaptasi dari BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang Tahun 2010-215

Dapat dilihat dari data tabel di atas bahwa jumlah waralaba dari

tahun 2010-2015 tercatat berjumlah 103 gerai waralaba dan terlihat setiap

tahunnya ada gerai waralaba yang dibangun oleh pemerintah daerah

Kabupaten Pandeglang. Berkembangnya usaha waralaba tentu akan

berpengaruh terhadap iklim perekonomian yang ada di daerah, pengaruh

positifnya keberadaan waralaba akan menciptakan lapangan pekerjaan

bagi masyarakat setempat dan menciptakan investasi jika keberadaannya

dikelola dan diatur dengan baik oleh pemerintah setempat namun

sebaliknya jika keberadaan waralaba di Kabupaten Pandeglang tidak

dikelola dan di atur dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan dapat

Page 79: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

63

menciptakan iklim perekonomian yang buruk, seperti akan timbulnya

persaingan yang tidak sehat antara pedagang kecil dengan waralaba yang

sudah tentu yang akan dirugikan adalah pedagan kecil yang tidak mampu

bersaing dengan waralaba yang dari segi fasilitas dan pelayanannya jauh

lebih baik dan modern.

Di Kabupaten Pandeglang terdapat kebijakan yang mengatur

proses pelaksanaan dalam penyelenggaraan waralaba di Kabupaten

Pandeglang yakni Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 12

Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang Nomor.12 Tahun 2010 Waralaba adalah merupakan hak

khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap

sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang

atau jasa dan digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.

Kemudian didalam peraturan daerah tersebut dijelaskan tentang aturan

pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang.

Dibentuknya Perda tersebut dinilai sebagai salah satu upaya konkret

pemerintah dan jajaran aparat hukum dan wakil rakyat (DPRD), untuk

mengatur dan mengendalikan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten

Pandeglang. Dalam perda tersebut proses penyelenggaraan waralaba diatur

secara terperinci dimulai dari proses perizinan hingga tatalokasi pendirian

waralaba diatur dalam perda tersebut sehingga harapan dibentuknya perda

tersebut dapat mengendalikan dan mengatur penyelenggaraan waralaba di

Page 80: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

64

Kabupaten Pandeglang agar terciptanya iklim perekonomian yang adil dan

sehat. Badan Penanaman Modal, dan Pelayanan Perizinan, Terpadu Satu

Pintu (BPMPPTSP), selaku instansi atau lembaga yang mempunyai tugas

menangani peroses penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang,

sekaligus menjadi pelaksana Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, Pusat Perbelanjaan, dan

Toko modern di Kabupaten Pandeglang. Kemudian sesuai Peraturan

Bupati Pandeglang Nomor 32 Tahun 2014, Tentang Tugas, Fungsi dan

Tatakerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu (BPMPPTSP) dalam pasal 17 ayat 3, bahwa (BPMPPTSP)

mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan Pengendalian,

Pengawasan dan Evaluasi terkait kegiatan penanaman modal dan perizinan

usaha termasuk didalamnya izin usaha waralaba minimarket seperti

Indomart dan Alfamart di Kabupaten Pandeglang dalam pelaksanaan

penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang di tangani oleh

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang.

4.1.3 Gambaran Umum BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu (BPMPPTSP) dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang Berdasarkan Peraturan Bupati

Pandeglang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan

Page 81: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

65

Tata Kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu (BPMPPTSP).

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu

Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan

administrasi dibidang penanaman modal pelayanan perizinan dan non

perizinan dengan prinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi, simplifikasi,

keamanan dan kepastian.

4.1.3.1 Visi dan Misi

Peranan visi adalah sebagai cara pandang lembaga jauh ke depan

berupa arah organisasi agar tetap berkelanjutan. Dalam merumuskan visi

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

(BPMPPTSP)

Visi yaitu: “Sebagai Badan Publik Penyelenggaraa Pelayanan

Perizinan Yang Prima”.

Sedangkan Misi sebagai berikut:

1. Memperkuat Kapasistas Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

2. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia

3. Meningkatkan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan

4. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Berbasis

Teknologi Informasi

5. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pelayanan

Page 82: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

66

4.1.3.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan : Mewujudkan Pelayanan Perizinan yang Prima kemudian

Meningkatkan Citra Aparatur Pemerintah dengan memberikan pelayanan

yang mudah,cepat, aman, transparan, nyaman, ramah dan pasti,

meningkatkan partisimasi masyarakat dalam pembangunan melalui

pelayanan perizinan serta meningkatkan kopetensi dan profesionalitas

Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pelayanan perizinan dan

mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif di Kabupaten

Pandeglang.

Sasaran : Meningkatnya investasi dan kegiatan penanaman modal

kemudian meningkatnya kualitas layanan perizinan dan penanaman modal

serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pengurusan izin usaha di

Kabupaten Pandeglang.

4.1.3.3 Izin-Izin Yang Di Kelola Oleh BPMPPTSP

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu dalam tugasnya mempunyai kewenangan dalam memproses

perizinan yang ada di Kabupaten Pandeglang diantaranya yaitu :

1. Izin Prinsip Penanaman Modal

2. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal

3. Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal

4. Izin Usaha Penanaman Modal

5. Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal

Page 83: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

67

6. Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal

7. Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal

8. Izin Lokasi

9. Izin Perubahan Penggunaan Tanah

10. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah

11. Izin Mendirikan Bangunan

12. Izin Merobohkan Bangunan

13. Izin Tempat Usaha

14. Izin Usaha Perdagangan

15. Izin Gangguan

16. Izin Reklame

17. Izin Usaha Pertanian

18. Izin Usaha Peternakan

19. Izin Usaha Kontruksi

20. Tanda Daftar Perusahaan

21. Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STWP)

22. Izin Usaha Toko Modern

23. Izin Usaha Industri

24. Izin Usaha Pusat Perbelanjaan

25. Izin Usaha Kepariwisataan

Page 84: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

68

4.1.3.4 Struktur Organisasi

Secara organisasi/struktural BPMPPTSP terdiri dari:

1. Kepala Badan

2. Sekretariat

3. Kepala Bidang Penanaman Modal

4. Kepala Bidang Sistem Informasi dan Pengendalian

5. Kepala Bidang Pelayanan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, BPMPPTSP

Kabupaten Pandeglang didukung personil sebagai berikut:

1. Sekretariat terdiri atas:

a. Sub bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub bagian Keuangan

c. Sub bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan

2. Bidang Penanaman Modal

a. Sub Bagian Pengembangan Penanaman Modal

b. Sub Bagian Promosi dan Kerjasama

3. Bidang Sistem Informasi dan Pengendalian

a. Sub Bagian Data dan Informasi

b. Sub Bagian Pengendalian

4. Bidang Pelayanan

a. Tim Teknis

Page 85: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

69

Struktur Organisasi

SI

Gambar 4.2

Struktur Organisasi BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang

(Sumber: Profil Gambaran Umum BPMPPTSP Kab,Pandeglang Tahun 2014)

KEPALA BPMPPTSP

H.Syukran, SH.,MH

SEKRETARIS

SUBAG

PERENCANAAN,

EVALUASI

&

PELAPORAN

SUBAG

KEUANGAN

SUBAG UMUM

&

KEPEGAWAIAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONARIS

BIDANG

PELAYANAN

BIDANG

PENANAMAN

MODAL

BIDANG SISTEM

INFORMASI &

PENGENDALIAN

TIM TEKNIS

SUB BIDANG

DATA &

INFORMASI

SUB BIDANG

PENGEMBANGAN

SUB BIDANG

PENGENDALIAN

SUB BIDANG

PROMOSI &

KERJASAMA

Page 86: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

70

Pegawai pada BPMPPTSP berjumlah 32 orang yang terdiri dari Eselon II

berjumlah 1 orang, Eselon III berjumlah 6 orang, Eselon IV berjumlah 18 orang,

dan pelaksana berjumlah 7 orang.

Tabel 4.5

Pegawai Menurut Golongan

No.

Golongan Banyaknya Orang Presentase

1. II/a - -

2. II/b 1 3,12%

3. II/c - -

4. II/d - -

5. III/a 6 18,75%

6. III/b - -

7. III/c 7 21,87%

8. III/d 10 31,27%

9. IV/a 7 21,87%

10. IV/b 1 3,12%

Jumlah 32 100%

(Sumber: Profil Gambaran Umum BPMPPTSP Kab.Pandeglang Tahun 2014)

Adapun pegawai menurut tingkat pendidikan terdiri dari lulusan

SLTA berjumlah 1 orang, lulusan D.II berjumlah 2 orang, lulusan S.1

berjumlah 19 orang, dan lulusan S.2 berjumlah 10 orang.

Tabel 4.6

Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

No.

Pendidikan Banyaknya Orang Presentase

1. SLTA 1 3,12%

2. D.I - -

3. D.II 2 6,25%

4. D.III - -

5. S.1 19 59,37%

6. S.2 10 31,27%

Jumlah 32 100% (Sumber: Gambaran Umum BPMPPTSP Kab.Pandeglang Tahun 2012)

Page 87: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

71

4.1.3.5 Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu (BPMPPTSP) dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang Berdasarkan Peraturan Bupati

Pandeglang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan

Tata Kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu (BPMPPTSP).

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu

Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan

pelayanan administrasi dibidang penanaman modal pelayanan perizinan

dan non perizinan dengan prinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi,

simplifikasi, keamanan dan kepastian

Tugas Pokok dan Fungsi BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang

diantaranya yaitu :

1. Melaksanakan Koordinasi dan Menyelenggarakan Pelayanan Administrasi

di Bidang Penanaman Modal Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi,

simplifikasi, keamanan dan kepastian.

2. Membantu Bupati dalam Perumusan Pelaksanaan dan Penyelenggaraan

kebijakan di Bidang Penanaman Modal, Perizinan dan Non Perizinan

secara terpadu.

3. Pelaksanaan Penyusunan Program BPMPPTSP.

Page 88: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

72

4. Penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan dan

penanaman modal.

5. Pelaksanaan Koordinasi proses pelayanan perizinan, non perizinan dan

penanaman modal,

6. Pelaksanaan administrasi penanaman modal, pelayanan perizinan dan non

perizinan.

4.1.4 Gambaran Umum Tentang Waralaba

Di Indonesia istilah waralaba mulai disebut dalam peraturan

perundang-undangan di Indonesia sejak diundangkannya UU No. 9 Tahun

1995 tentang Usaha kecil, yang di Pasal 27 mengatur bahwakemitraan

usaha dilaksanakan dengan pola :inti plasma, sub kontrak, waralaba dan

jenis lain. Untuk menindak lanjuti ketentuan tersebut, maka Pemerintah

mengeluarkan PP No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba, yang diikuti

dengan dikeluarkannya Keputusan Mentri Perindustrian dan Perdagangan

No.259/MPP/KEP/7/1997,tentang Ketentuan dan Pelaksanaan pendaftaran

UsahaWaralaba.Dalam peraturan perundang-undangan tersebut ditegaskan

bahwa waralaba merupakan perikatan dimana salah satu pihak diberikan

hak untuk memanfaatkan dan atau memanfaatkan hak kekayaan intelektual

dan atau penemuan cirri khas usaha yang dimiliki pihak lain tersebut

dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang atau jasa.

Page 89: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

73

Dalam rangka untuk membangun usaha waralaba di Indonesia agar

lebih maju lagi maka dikeluarkanlah Peraturan Mentri Perdagangan

Republik Indonesia No.12/M-DAG/PER/3/2006 tentang ketentuan dan

tatacara penertiban surat tanda pendaftaran usaha waralaba. Perubahan

yang mendasar pada peraturan ini adalah pengaturan yang mengatur

jangka waktu kontrak waralaba utama dan waralaba lanjutan. Kemudian

perkembangan waralaba di Indonesia yang teraktual adalah

diberlakukannya PP No.42 Tahun 2007 Tentang Waralaba dan kemudian

Pemerindag No. 31/MEN-DAG/PER/8/2008 Tentang Penyelenggaraan

Waralaba sebagai peraturan yang mengatur terkait pelaksanaanya. Dalam

dua peraturan perundang-undangan tersebut mulai nampak adanya indikasi

penggunaan usaha waralaba sebagai alternatif usaha yang sangat

menjanjikan untuk dijadikan bisnis usaha. Waralaba menurut peraturan

daerah Kabupaten Pandeglang no 12 tahun 2010 tentang pedoman

penyelenggaraan waralaba, pusat perbelanjaan dan toko moderen.

Waralaba merupakan hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan

atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan cirri khas usaha dalam

rangka memasarkan barang atau atau digunakan oleh pihak lain

berdasarkan perjanjian waralaba.

Page 90: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

74

4.2 Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan penjelasan mengenai data yang telah di dapat

dari hasil penelitian lapangan. Dalam penelitian ini mengenai Pengawasan

Penyelenggaraan Waralaba Oleh Badan Penanaman Modal, dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Pandeglang menggunakan jenis dan

analisis data melalui pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan kualitatif maka data

yang diperoleh berbentuk kata-kata dan kalimat berdasarkan hasil wawancara

dengan informan penelitian, observasi lapangan, studi dokumentasi, dan studi

literatur yang relevan dengan fokus penelitian.

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi tidak berperan

serta (non partisipan), di mana peneliti tidak terlibat dalam pelaksanaan

Penyelenggaraan Waralaba di Kabupaten Pandeglang. Selain observasi, peneliti

juga melakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara. Wawancara

yang dilakukan oleh peneliti menggunakan teknik wawancara tidak struktur.

Artinya peneliti tidak melakukan wawancara sesuai dengan pedoman wawancara

yang tersusun secara sistematis dan lengkap. Peneliti hanya melakukan

wawancara dengan menanyakan secara garis besar permasalahan yang akan

ditanyakan. Hal ini dimaksudkan agar proses wawancara berlangsung secara

alami dan mendalam sehingga mendapatkan data-data yang dibutuhkan oleh

peneliti.

Kemudian pengumpulan data selanjutnya dilakukan dengan menggunakan

studi dokumentasi dan studi literatur. Hal ini dilakukan agar memperkuat data-

data yang telah ada dan teruji keabsahan datanya. Hasil pengumpulan data-data

Page 91: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

75

tersebut kemudian di analisis menggunakan teknik analisis data kualitatif sehingga

data-data tersebut dapat menghasilkan suatu pemahaman baru.

Adapun dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan oleh

peneliti seperti yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, menggunakan

model yang dikembangkan oleh Miles dan Humberman, yakni reduksi data,

penyajian data, dan verifikasi. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah mereduksi

data (data reduction), yaitu merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan

pada hal yang penting, dicari tema, dan polanya. Untuk mempermudah peneliti

dalam mereduksi data, penelitian memberikan kode pada aspek tertentu, yaitu:

1. Kode Q1,2,3 dan seterusnya menandakan daftar urutan pertanyaan.

2. Kode I1,2,3 dan seterusnya menandakan daftar urutan informan

Langkah selanjutnya adalah melakukan penyajian data (data display).

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat atau teks naratif, bagan, matriks, hubungan antar kategori, network,

flowchart dan sejenisnya. Namun dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data

dalam bentuk teks narasi. Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan

(verification) setelah data bersifat jenuh, artinya telah ada pengulangan informasi,

maka kesimpulan tersebut dapat dijadikan jawaban atas masalah penelitian.

Dalam mempertajam analisis peneliti dalam penelitian ini, maka dalam

proses penilaian Pengawasan Penyelenggaraan Waralaba Oleh Badan Penanaman

Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) di Kabupaten

Page 92: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

76

Pandeglang, penelitian menggunakan teori Langkah-langkah Pengawasan

Menurut G.R Terry ( 1986:397 ) yaitu:

1. Mengukur hasil pekerjaan

2. Membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan

perbedaan ( apabila ada perbedaan )

3. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan

perbaikan.

4.2.1 Informan Penelitian

Seperti yang telah peneliti paparkan pada bab 3, bahwa dalam

penelitian ini informa penelitiannya ditentukan dengan menggunakan teknik

purposive sampling, yakni suatu teknik pengambilan informan dengan

penetapan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu disesuaikan dengan

informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Sedangkan dalam menentukan

jumlah informan, peneliti menggunakan teknik snowball sampling, yaitu

jumlah informan akan bertambah sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian.

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula

jumlahnya kecil, kemudian membesar.

Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang,

tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang

diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan

dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang yang dipandang lebih

tahu dan melengkapi data yang diberikan oleh orang sebelumnya.

Page 93: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

77

Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 16 orang, di

antaranya yaitu dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Daftar Informan Penelitian

Informan Spesifikasi Informan Keterangan

I1-2

Kepala BPMPPTSP Kab.Pandeglang

Kepala Bidang Pengendalian

Key Informan

I3-6

Tim Pelaksana Teknis :

Dinas Tata Ruang, Dinas PU, Dinas

Koprasi dan Perdagangan, Satpol PP

Kab.Pandeglang

Key Informan

I7-8

Waralaba Indomart dan Alfamart

Key Informan

I9-I15

LSM, Masyarakat, Kios Kecil

Secondary Informan

(Snowball)

Sumber: Peneliti 2015.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengawasan Penyelenggaraan Waralaba (Indomart/Alfamart)

Oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu (BPMPPTSP) Di Kabupaten Pandeglang

Di era globalisasi dewasa ini pertumbuhan perekonomian di Indonesia

semakin meningkat pesat, itu ditandai dengan diberlakukannya pasar bebas

masuknya usaha-usaha asing di Indonesia dengan berbagai sistem bisnis yang

beragam seperti sistem bisnis waralaba yang saat ini berkembang pesat di

Indonesia. Istilah waralaba mulai disebut dalam peraturan perundang-

Page 94: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

78

undangan di Indonesia sejak diundangkannya UU Nomor 9 Tahun 1995

tentang Usaha kecil, yang di Pasal 27 mengatur bahwakemitraan usaha

dilaksanakan dengan pola :inti plasma, sub kontrak, waralaba dan jenis lain.

Untuk menindak lanjuti ketentuan tersebut, maka Pemerintah mengeluarkan

PP No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba, yang diikuti dengan dikeluarkannya

Keputusan Mentri Perindustrian dan Perdagangan No.259/MPP/KEP/7/1997,

tentang Ketentuan dan Pelaksanaan pendaftaran Usaha Waralaba. Dalam

peraturan perundang-undangan tersebut ditegaskan bahwa waralaba

merupakan perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk

memanfaatkan dan atau memanfaatkan hak kekayaan intelektual dan atau

penemuan cirri khas usaha yang dimiliki pihak lain tersebut dalam rangka

penyediaan dan atau penjualan barang atau jasa.

Dalam rangka untuk membangun usaha waralaba di Indonesia agar

lebih maju lagi maka dikeluarkanlah Peraturan Mentri Perdagangan Republik

Indonesia No.12/M-DAG/PER/3/2006 tentang ketentuan dan tatacara

penertiban surat tanda pendaftaran usaha waralaba. Perubahan yang mendasar

pada peraturan ini adalah pengaturan yang mengatur jangka waktu kontrak

waralaba utama dan waralaba lanjutan. Kemudian perkembangan waralaba di

Indonesia yang teraktual adalah diberlakukannya PP No.42 Tahun 2007

Tentang Waralaba dan kemudian Pemerindag No. 31/MEN-DAG/PER/8/2008

Tentang Penyelenggaraan Waralaba sebagai peraturan yang mengatur terkait

pelaksanaanya. Dalam dua peraturan perundang-undangan tersebut mulai

Page 95: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

79

nampak adanya indikasi penggunaan usaha waralaba sebagai alternatif usaha

yang sangat menjanjikan untuk dijadikan bisnis usaha.

Di Provinsi Banten khususnya di kabupaten pandeglang usaha bisnis

waralaba yang saat ini berkembang pesat yaitu bisnis Waralaba Minimarket

seperti Indomart dan Alfamart yang pertumbuhannya saat ini sangat pesat itu

semua terlihat hampir disetiap perempatan dapat ditemui waralaba berbentuk

minimarket seperti indomart dan alfamart. Waralaba Menurut Peraturan

Daerah Kabupaten Pandeglang No.12 Tahun 2010 tentang pedoman

penyelenggaraan waralaba, pusat perbelanjaan dan toko modern waralaba

adalah merupakan hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau

badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka

memasarkan barang atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian

waralaba. Keberadaan waralaba tentu akan membawakan dampak positif dan

negative.

Dampak positivnya tentu dengan keberadaan waralaba berbentuk

minimarket seperti Indomart dan Alfamart di daerah akan menciptakan

lapangan pekerjaan bagi masyarakat di daerah dan menciptakan investasi bagi

Pemerintah Daerah, tentu itu semua jika dalam pelaksanaannya diatur dan

dikelola dengan baik oleh pemerintah Kabupaten Pandeglang.

Badan Penanaman Modal, dan Pelayanan Perizinan, Terpadu Satu

Pintu (BPMPPTSP), selaku instansi atau lembaga yang mempunyai tugas

menangani peroses penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang,

Page 96: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

80

sekaligus menjadi pelaksana Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 Tentang

Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, Pusat Perbelanjaan, dan Toko modern

di Kabupaten Pandeglang. Kemudian sesuai peraturan Bupati Pandeglang

nomor 32 tahun 2014, tentang tugas, fungsi dan tatakerja badan penanaman

modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu (BPMPPTSP) sebagaimana

dimaksud dalam pasal 17 ayat 3, bahwa (BPMPPTSP) mempunyai tugas

pokok dan fungsi melaksanakan pengendalian,pengawasan dan evaluasi

terkait kegiatan penanaman modal dan perizinan usaha di Kabupaten

Pandeglang.

Setiap program pemerintah tentu memiliki kendala dalam

pelaksanaannya, begitu juga dengan penyelenggaraan waralaba

(Indomart/Alfamart) Di Kabupaten Pandeglang dalam pelaksananya tentu

terdapat kendala dan permasalhan sesuai dengan hasil observasi awal

dilapangan dalam penelitian ini bahwa dalam penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglang ternyata terdapat beberapa kendala dan masalah

dimulai dari adanya waralaba yang melanggar ketentuan alam Perda sampai

kepada waralaba yang tidak mengantongi izin namun tetap beroprasi.

Untuk mengetahui bagaimana Pengawasan Penyelenggaraan

Waralaba (Indomart/Alfamart) Oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu, Satu Pintu (BPMPPTSP) Di Kabupaten Pandeglang maka

peneliti melakukan 3 (tiga) penilaian dari Teori Langkah-langkah Pengawasan

Menurut G.R Terry ( 1986:397 ) yaitu:

Page 97: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

81

1. Mengukur hasil pekerjaan

2. Membandingkan hasil pekerjaan dengan standar dan memastikan

perbedaan ( apabila ada perbedaan )

3. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan

perbaikan.

4.3.2 Mengukur Hasil Pekerjaan

Pengukuran pelaksanaan program dalam suatu organisasi swasta

ataupun pemerintahan, dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat

keberhasilan setiap program kerja yang dilaksanakan dalam suatu organisasi

baik swasta maupun pemerintahan, maka untuk mengetahuinya diperlukan

Pengawasan terhadap pelaksanaan dari setiap program yang di jalankan

kemudian Pengawasan adalah suatu kegiatan yang biasanya dilakukan oleh

seorang atasan atau manejer uantuk melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan program untuk mengetahui apakah setiap pekerjaan-pekerjaan

terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang di

kehendaki. Pengawasan juga merupakan kegiatan untuk menilai dan

mengoreksi pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan agar hasilnya sesuai

dengan yang dikehendaki.

Begitu-pun dalam Penyelenggaraan Waralaba (Minimarket Indomart,

Alfamaart) di Kabupaten Pandeglang Untuk mengetahui bagaimana

pelaksanaannya apakah sesuai dengan yang dikendaki, untuk mengetahuinya

maka diperlukan Pengawasan pada saat proses penyelenggaraannya kaitannya

Page 98: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

82

dengan Pengawasan berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 32

Tahun 2014 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanaman

Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu Mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan administrasi

dibidang penanaman modal pelayanan perizinan dan non perizinan dengan

prinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi, simplifikasi, keamanan dan

kepastian. Mengacu pada peraturan tersebut maka proses Penyelenggaraan

Waralaba di Kabupaten Pandeglang dalam pelaksanaannya di tangani

langsung oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu (BPMPPTSP).

Seperti yang disampaikan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kab.Pandeglang (I1),

Mengatakan,

“Ia betul BPMPPTSP mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan

penyelenggaraan pelayanan perizinan di Kabupaten Pandeglang

diantaranya perizinan mendirikan bangunan, perizinan usaha dll.

Termasuk juga didalamnya perizinan usaha Waralaba. akan tetapi

BPMPPTSP tidak sendiri dalam memproses setiap perizinan nanh

disini ada tim teknis yang membantu memproses perizinan dilapangan

tentu berkoordinasi dengan kami. Tim teknis tersebut diantaranya

Dinas PU,Dinas Tata Ruang,Dinas Koprasi dan Perdagangan dan

Satpol PP. jadi begitu De.”(Wawancara/Kamis, 5 Mei 2015/pukul

10.00 WIB/wawancara tersebut dilakukan di Kantor BPMPPTSP

Kabupaten Pandeglang).

Hal senada di sampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang (I2), menyampaikan bahwa:

Page 99: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

83

“Pelaksanaan Penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang

ditangani oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu BPMPPTSP sebagai pelaksana tugas pemerintah

yang mengurusi pada bidang Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan. Untuk pelaksanaan penyelenggaraan waralaba disini

dalam hal teknis BPMPPTSP di bantu Tim Teknis dalam hal perizinan

dilapangan, diantaranya Dinas Tataruang, Dinas Indakpas, Dinas

Perhubungan dan Satpol PP. sesuai dengan surat Keputusan Bupati

Pandeglang tentang Pembentukan Tim Teknis Pada Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

(BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang. tim teknis tersebut di bawah

koordinasi BPMPPTSP oleh Bidang Pengendalian. Tim teknis bekerja

sesuai dengan tupoksinya masing masing dan melakukan koordinasi

dengan BPMPTSP terkait perizinan waralaba di Kabupaten

Pandeglang. .”(Wawancara/Kamis Mei 2015 /pukl 10.00 WIB/

wawancara tersebut dilakukan di Kantor Satpol PP Kabupaten.

Pandeglang).

Berdasarkan keterangan diatas dapat diketahui bahwa dalam

Pelaksanaan Penyelenggaraan Waralaba (Indomart,Alfamart) di Kabupaten

Pandeglang dalam pelaksanannya ditangani oleh Badan Penanaman Modal

dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten

Pandeglang sesuai Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Rincian

Tugas dan Fungsi, Tata Kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang. dalam

Peraturan Bupati tersebut dijelaskan bahwa Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi, dan penyelenggaraan pelayanan administrasi di

bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan termasuk didalamnya

menangani proses pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten

Pandeglang.

Page 100: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

84

Dalam Pelaksanaannya Penyelenggaraan waralaba di Kabupaten

Pandeglang dari hasil wawancara diatas Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang

di bantu oleh Tim teknis yang terdiri dari Dinas Koprasi, Perdagangan dan

Perindustrian, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Ruang Cipta Karya, dan

Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) sesuai dengan surat Keputusan

Bupati Pandeglang Nomor 504/Kep. 167-Huk/2015, tentang Pembentukan

tim teknis pada bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu

satu pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang.

Dari hasil wawancara diatas juga dapat diketahui dalam proses

pelaksanaan perizinan usaha Waralaba (Indomart dan Alfamart) BPMPPTSP

Berkoordinasi dengan tim pelaksana teknis dalam memproses perizinan di

lapangan tim teknis tersebut diantaranya Dinas PU, Dinas Tata Ruang, Dinas

Koprasi, Perdagangan dan Perindustrian dan Satpol PP dibawah Koordinasi

Bidang Pengendalian dan Pengawasan Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten

Pandeglang.

Seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang Perdagangan Informasi

dan Pengendalian Dinas Koprasi, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten

Pandeglang (I3), menjelaskan :

“Ya memang benar kami bagian dari tim pelaksana teknis dalam

perizinan usaha dan perdagngan termasuk juga izin usaha Waralaba

kami di bawah koordinasi Bidang Pengendalian dan Pengawasan

BPMPPSTP Kabupaten Pandeglang kaitannya dalam pelaksanaan

Page 101: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

85

penyelenggaraan Waralaba di Kabupaten Pandeglang Kami yang

memproses perizinan usahannya kemudian berkoordinasi dengan

BPMPPSTSP jika izin usahnya sudah ditempuh .”(Wawancara/Kamis,

5 Mei 2015/pukul 10.00 WIB/wawancara tersebut dilakukan di Kantor

Dinas Koprasi,Perdagangan dan Perindustrian Kab. Pandeglang).

Dari hasil wawancara dengan Kepala Bidang Perdagangan Informasi

dan Pengendalian Dinas Koprasi, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten

Pandeglang dapat diketahui dalam pelaksanaan penyelenggaraan waralaba

(Indomart,Alfamart) juga mempunyai andil dalam setiap mekanisme perizinan

yang harus ditempuh oleh pihak waralaba, Dinas Koprasi dan Perdagangan di

bawah Koordinasi Bidang Pengendalian dan Pengawasan BPMPPTSP

mempunyai tugas untuk memproses perizinan usahanya dan kemudian

berkoordinasi dengan Pihak BPMPPTSP beserta tim teknis lainnya.

Seperti keterangan yang diberikan oleh Tim Pelaksana Teknis lainnya

yakni oleh Kepala Dinas PU (I4),

“Betul Dinas Pekerjaan Umum (PU) juga bagian dari tim plaksana

teknis dalam pelaksanaan penyelenggaraan Waralaba di Kabupaten

Pandeglang Dinas PU lah yang menangani terkait

izin.”(Wawancara/Kamis,6 Mei 2015 /pukl 10.00 WIB / wawancara

tersebut dilakukan di Kantor Dinas Kabupaten. Pandeglang).

Hal senadan juga di jelaskan juga oleh tim plaksana teknis yakni

Kepala Bidang Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (I5),

“Dalam pelaksanaan Penyelenggaraan Waralaba di Kabupaten

Pandeglang Dinas Tatarunangmerupakan bagian dari tim pelaksana

teknis yang memproses perizinan dilapngan dalam hal lokasi

bangunan waralaba yang akan didirikan apakah sudah sesuai dengan

ketentuan dalam perda. contohnya jarak antara waralaba dengan

pasar tradisional diatur harus berjarak minimal 200 meter dan jarak

Page 102: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

86

bangunan dengan as jalan harus berjarak 15 meter nah kamilah yang

memprosesnya.”(Wawancara/Kamis,6 Mei 2015 /pukl 10.00 WIB/

wawancara tersebut dilakukan di Kantor Dinas Tataruang Kabupaten.

Pandeglang).

Hal sedana di sampaikan oleh Satpol PP Kabupaten Pandeglang

memberikan keterangan serupa ketika di wawancarai oleh peneliti kali ini

yang diwawancarai adalah Kepala Bidang Pembinaan, Pengawasan dan

Penyuluhan Satpol PP Kabupaten Pandeglang (I4), mengatakan bahwa :

“Ia betul sekali kami Satpol PP juga merupakan bagian dari Tim

Pelaksana teknis dalam pelaksanaan Penyelenggaraan Waralaba

(Indomart,Alfamart)di Kabupaten Pandeglang ,nah tugas kami disini

adalah mengawal dan mengawasi ketika proses perizinan dilapangan

sedang ditempuh, karena kami adalah merupakan unsure penegak

Hukum dan perundang-undangan maka tugas kami adalah mengawasi

apakah proses perizinan yang sedang ditempuh sudah sesuai dengan

ketentuan yang ada mengacu pada Perda Nomor 12 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Waralaba kemudiann jika ada pelangaran maka

kami yang akan menegur pihak waralaba.. ”(Wawancara/Kamis,6 Mei

2015 /pukl 14.00 WIB/ wawancara tersebut dilakukan di Kantor Satpol

PP Kabupaten. Pandeglang).

Dari hasil hasil wawancara diatas yang dapat deketahui terkait proses

penyelenggaraan Waralaba di Kabupaten Pandeglang menurut keterangan dari

BPMPPSTS beserta tim pelaksana teknis maka yang dapat peneliti simpulkan

bahwa dalam proses penyelengaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang itu

ditangani oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu (BPMPPTSP) dan Tim Teknis diantaranya Dinas Sosial, Dinas PU,

Dinas Tata Ruang, Dinas Koprasi, dan Satpol PP.

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Pandeglang Nomor 32

Tahun 2014 Tentang Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanaman

Page 103: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

87

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten

Pandeglang.

Di dalam Peraturan tersebut disebutkan bahwa Badan Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten

Pandeglang mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan Koordinasi

dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang penanaman modal

pelayanan perizinan dan non perizinan secara terpadu dengan prinsip

Koordinasi, Integrasi, Singkronisasi, Simplifikasi, Keamanan dan Kepastian.

Dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai pihak ditingkat Pemerintah

Daerah/SKPD, Di Kabupaten Pandeglang. diantaranya Dinas Pekerjaan

Umum, Dinas Tata Ruang, Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Satuan

Polisi Pamong Praja menjadi bagian dari tim plaksana teknis dalam pelaksana

penyelenggaraan Waralaba Di Kabupaten Pandeglang. Dalam pelaksanaanya

tersebut merupakan kerjasama yang didasarkan pada fungsi dan tugas pokok

masing-masing. Oleh karena itu masing-masing pihak harus bertanggung

jawab terhadap kelancaran tugas dalam upaya mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Pihak yang terkait dalam pelaksanaan penyelenggaraan Waralaba

(Indomart/Alfamart) perlu melakukan komunikasi dan koordinasi yang baik

untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Pihak yang terkait dalam pelaksanaan penyelenggaraan waralaba

(Indomart/Alfamart) Di Kabupaten Pandeglang berdasarkan pengamatan

peneliti selama melakukan penelitian adalah BPMPPTSP dan tim pelaksana

teknis Dinas PU, Dinas Tata Ruang, Dinas Perdagangan dan Perindustrian,

Page 104: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

88

dan Satuan Polisi Pamong Praja, tim plaksana teknis tersebut di bawah

koordinasi Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan BPMPPTSP

Kabupaten Pandeglang. Seperti yang disampaikan oleh Kepala BPMPPTSP

Kabupaten Pandeglang (I1),

“ Dalam pelkasnaan penyelenggaraan waralaba (Indomart/Alfamart)

BMPPPSTS di bantu oleh tim plaksana teknis di bawah koordinasi

bidang pengendalian dan pengawasan untuk membantu proses

perizinan dilapangan sesui dengan tugas pokok dan fungsinya masing-

(Wawancara/Kamis, 15 2015/pukul 13.00 WIB/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang).

Dari pemaparan yang disampaikan oleh Kepala BPMPPTS Kabupaten

Pandeglang bahwa dalam penyelenggaraan waralaba (Indomart/Alfamart) di

lapangan itu melibatkan tim teknis yakni Dinas PU, Dinas Tata Ruang, Dinas

Perdagangan dan Satuan Polisi Pamong Praja yang menjadi bagian dari tim

pelaksana tekni. Banyaknya pelaksana yang terlibat dalam penyelenggaraan

waralaba (Indomart/Alfamart) tidak menjamin memiliki pengaruh besar

terhadap suksesnya pelaksanaan tersebut.

Agar dalam pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di kabupaten

pandeglang dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan perundang

undangan, yang paling penting adalah pengawasan pada saat ditempuhnya

proses perizinan dalam penyelenggaraan waralaba karena pada saat peneliti

melakukan observasi dilapangan ditemukan beberapa permasalahan terkait

penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang diantaranya terdapat

waralaba (Indomaret/Alfamart) yang tidak mempunyai izin namun tetap

beroprasi kemudian adanya waralaba yang melanggar Perda Nomor 12 Tahun

Page 105: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

89

2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba. Untuk mengetahui

penilaian dan pendapat mengenai kemampuan dari pelaksanaan

penyelenggaraan waralaba (Indomart/Alfamart) di Kabupaten Pandeglang dan

bagaimana pengawasannya , peneliti menanyakan kepada informan terkait

kemampuan pelaksana penyelenggaraan waralaba dan pengawasannya.

Adapun menurut LSM di Kabupaten Pandeglang (I7) mengenai pandangannya

terhadap kemampuan pelaksana dan mengenai bagaimana pengawasandalam

pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang,

mengatakan,

“Menurut saya BPMPPTSP sejauh ini dalam pelaksanaan

penyelenggaraan waralaba (Indomart/Alfamart) di Kabupaten

Pandeglang belum berjalan dengan baik. kenapa demikian karena

terdapat waralaba(Indomart/Alfamart) di pandeglang yang belum

mempunyai izin namun di biarkan beroprasi dan sampai saat ini pihak

BPMPPTSP belum juga memberikan sanksi tegas terhadap waralaba

yang belum mempunyai izin tersebut”. (Wawancara/Rabu, Juli

2015/Pukul 11.00 WIB/wawancara tersebut dilakukan di Alun-alun

Pandeglang).

Hal senada juga disampaikan Oleh salah satu pemilik warung kecil di

Kabupaten Pandeglang memberikan tanggapannya mengenai pelaksanaan

penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang (I10), mengatakan bahwa

“Belum baik dek .. karena kami pedagang kecil masih merasa

dirugikan dengan adanya waralaba di Pandeglang. pemerintah tidak

memperhatikan nasib kami pedagan kecil yang dipaksa bersaing

dengan waralaba yang bermodal besar. Seharusnya pemerintah kalo

bisa itu waralaba kayak indomart di batasi jangan banyak-banyak.”

(Wawancara/Rabu, Juli 2015/Pukul 13.00 WIB/wawancara tersebut

dilakukan Pasar sodong menes Pandeglang).

Page 106: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

90

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa dalam pelaksanaan

penyelenggaraan waralaba (Indomart/Alfamart) di Kabupaten Pandeglang

belum berjalan dengan baik. Itu semua ditandai dengan adanya waralaba yang

belum mempunyai izin namun tetap dibiarkan beroprasi ini Hal ini

mengindikasikan pengawasan yang dilakukan oleh pihak BPMPPTSP masih

belum optimal.

Sama halnya dengan pernyataan yang disampaikan oleh Kepala

Bidang Pengawasan dan Penyuluhan Satpol PP Kabupaten Pandeglang (I4)

juga menyampaikan pendapatnya mengenai pelaksanaan penyelenggaraan

waralaba (Indomart/Alfamart) Di Kabupaten Pandeglang, mengatakan,

“Menurut saya, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang sebagai

pelaksana dalam penyelenggaraan waralaba dan sebagai pelaksana

perda nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman penyelenggaraan

waralaba sudah melakukannya dengan baik. Kami satpol pp yang juga

merupakan bagian dari tim plaksana teknis dalam penyelenggaraan

waralaba (Indomart/Alfamart) di Kabupaten Pandeglang tidak

memungkiri bahwa adanya laporan dari masyarakat bahwa ada

waralaba yang belum mempunyai izin namun tetap beroprasi, kami

disini hanya sebagai tim teknis saja kewenangan terkait itu ada di

BPMPPTSP dalam hal ini bidang pengendalian dan pengawasan

perizinan yang akan menyelidikinya. Nah kalo memang terbukti

bahwa waralaba yang dilaporkan itu benar tidak mempunyai izin

maka kami Satpol PP yang akan menindaknya Tapi itu juga harus ada

rekomendasi dari pihak BPMPPTSP. Kami disini bergerak jika sudah

ada rekomendasi untuk menertibkan waralaba yang tidak berizin itu.

Teguran pertama hingga tiga kali jika teguran dari kami tidak

diindahkan maka sesuai dengan peraturan yang ada maka kami akan

menyegel waralaba tersebut. Seperti yang sudah sudah. Begitu Dek”

”(Wawancara/Selasa,Mei 2015/Pukul 08.00 WIB/wawancara tersebut

dilakukan di Kantor Satpol PP Kabupaten Pandeglang).

Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa dalam pengawasan

penyelenggaraan waralaba (Indomart/Alfamart) diKabupaten Pandeglang

Page 107: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

91

dalam perizinannya di Awasi oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

perizinan terpadu satu pintu (BPMPPTSP) di bawah bidang pengendalian dan

pengawasan. Sesuai peraturan Bupati Pandeglang nomor 32 tahun 2014,

tentang tugas, fungsi dan tatakerja badan penanaman modal dan pelayanan

perizinan terpadu satu pintu (BPMPPTSP) sebagaimana dimaksud dalam pasal

17 ayat 3, bahwa (BPMPPTSP) mempunyai tugas pokok dan fungsi

melaksanakan pengendalian,pengawasan dan evaluasi terkait kegiatan

penanaman modal dan perizinan usaha di Kabupaten Pandeglang,

Kaitannya dengan pengawasan penyelengaraan waralaba di Kabupaten

Pandeglang untuk mengetahui proses yang terjadi sebenarnya dilapangan

makan peneliti melakukan wawancara terhadap informan (I13) Masyarakat

Pandeglang (Pemilik Warung Kecil) mengatakan,

“Menurut saya pemerintah kurang tegas terhadap waralaba

(Indomart/Alfamart) yang tidak mengantongi izin. Terusterang

Dek”…waralaba (Indomart/Alfamart) yang ada disebrang jalan itu

belum mempunyai izin dari pemerintah tapi tetap saja dibiarkan

beroprasi” warga masyarakat yang lain juga banyak yang tau

(Wawancara/Kamis, 5 mei 2015/Pukul 10.00 WIB/wawancara tersebut

dilakukan di kios pasar).

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa masyarakat

menilai bahwa dalam penyelenggaraan waralaba (Indomart/Alfamart)di

Kabupaten Pandeglang Pemerintah dalam hal ini Badan Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu satu Pintu (BPMPPTSP)kurang tegas dalam menindak

waralaba yang melanggar, ini mengindikasikan bahwa pengawasan yang

dilakukan oleh BPMPPTSP dalam pelaksanaan waralaba di Kabupaten

Page 108: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

92

Pandeglang masih kurang optimal. Untuk mengetahui bagaimana proses

pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di lapangan maka peneliti melanjutkan

wawancara dengan LSM lainnya yang ada di Pandegalang, mengatakan

bahwa.

“Saya melihat bahwa dalam pelaksanaan penyelenggaraan waralaba

(Indomart/Alfamart) di Kabupaten Pandeglang Pemerintah dalam hal

ini Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu (BPMPPSTS) ketika dalam proses perizinan dilapangan di

tempuh tidal langsung ikut melihat proses yang ada, dan terkesan

lebih mempercayakan kepada tim plaksana teknis untuk memproses

prizinan dilapangan, BPMPPTSP hanya mengandalkan informasi dari

tim plaksana teknis saja. Ini yang kemudian pada proses perizinan

dilapangan di tempuh dan tanpa ada pengawasan langsung dari

BPMPPTSP, maka bisa jadi situasi tersebut di manfaatkan oleh oknum

yang tidak bertanggung jawas utuk memuluskan proses perizinan

dilapangan, oleh karnanaya banyak terjadi pelanggaran yang

BPMPPTSP tidak ketahui.”(Wawancara/Kamis, 6 Mei 2015/Pukul

14.00 WIB/wawancara tersebut dilakukan di Rumahnya ).

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa dalam

pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang bahwa

BPMPPPTS tidak langsung turun kelapangan untuk mengawasi langsung

proses perizinan di lapangan. Seharusnya ada pengawasan secara langsung

dari BPMPPTSP ketika proses perizinan di lapangan ditempuh untuk

memastikan apakah perizinan yang sdang ditempuh sudah sesuai dengan

aturan yang berlaku.

Dalam pembagian tugasnya sebagaimana tertera dalam Peraturan

Bupati Pandeglang nomor 32 tahun 2014, tentang tugas, fungsi dan tatakerja

badan penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu

(BPMPPTSP) sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat 3, bahwa

Page 109: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

93

(BPMPPTSP) mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan

pengendalian,pengawasan dan evaluasi terkait kegiatan penanaman modal dan

perizinan usaha di Kabupaten Pandeglang.

Sedangkan menurut Satpol PP Kabupaten Pandeglang (I4), bahwa

untuk pelaksana penyelenggaraan waralaba di lapangan Badan Penanaman

Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ikut turun langsung

kelapangan dengan tim plaksana teknis untuk memantau langsung proses

perizinan yang sedang ditempuh di lapangan hal tersebut dilakukan agar

ketika ada yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada langsung bisa di

evaluasi tanpa menunggu informasi dari tim pelaksana teknis dilapanagn hal

ini akan lebih efektif dalam melakukan pengawasan dalam pelaksanaan

penyelengaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang. Hal tersebut perlu

dilakukan agar pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten

Pandeglang dapat berjalan dengan baik dan bisa menyelesaikan bagian lain

dalam tahapan-tahapan perizinan dalam penyelenggaraan waralaba. Berikut

ini adalah penjelasan dari Satpol PP Kabupaten Pandeglang, menjelaskan,

“Agar dalam pelaksaanaannya bisa berjalan dengan baik maka

diperlukaan sinergisitas dan komunikasi yang baik antara BPMPPTSP

dan tim pelaksana teknis dilapangan agar dalam penyelenggaraan

waralaba di Pandeglang bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan

aturan yang berlaku. Kemudian seharusnya ketika perizinan waralaba

dilapangan ditempuh BPMPPSTP seyogyanya agar bisa turun

langsung melihat ketika proses perizinan dilapang ditempuhagar pada

saat proses perizinan ditempuh itu dalam pengawasan langsung

BPMPPTSP dan ketika ada kesalahan dalam prosedur perizina, bisa

langsung di Evaluasi.”(Wawancara/Kamis, 5 Mei 2015/Pukul 10.00

WIB/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Satpol PP Kabupaten

Pandeglang).

Page 110: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

94

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui dari penjelasan salah

satu tim dari pelaksana teknis dalam penyelenggaraan walaba di Kabupaten

Pandeglang(I3-3),menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang agar dalam pelaksanaannya bisa berjalan

dengan baik maka diperlukan sinergisitas dan komunikasi yang baik antara

tim pelaksana teknis dan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintum, dan ketika proses perizinan dilapangan ditempuh

menurutnya BPMPPTSP bisa secara langsung melakukan pengawasan

dilapangan ini semua dilakukan agar proses perizinan dilapangan bisa berjalan

dengan sesui peraturan yang ada.

Tim plaksana teknis dalam pelaksanaan penyelenggaraan waralaba

(Indomart/Alfamar) dalam penyelenggaraan waralaba tersebut ketika berada

di lapangan adalah dibawah kordinasi BPMPPSTP . Sejauh mana BPMPPTSP

dan Tim Pelaksana Teknis melakukan kerjasama dan koordinasi, maka akan

terlihat kemampuan kerjanya. Sesuai dengan tupoksinya masing-masing

Sama halnya apa yang dirasakan pula oleh masyarakat pandeglang, agar dalam

pelaksanaannya penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang bisa

ditangani secara professional.Seperti pemaparannya berikut ini,

“Siapa yang berwenang untuk melakukan pengawasan dalam

penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang adalah

pemerintah kami disini tidak begitu mengerti tentang pelaksanaan

perizinan waralaba itu dan kami berharap pemerintah bisa tegas

dalam menerapkan aturan dalam peyelenggaraan waralaba agar

keberadaannya tidak menyalhi aturan dan akhirnya akan merugikan

pemerintah dan kami pedagang kecil akan semakin merugi karena

karena keberadaan waralaba yang begitu banyak di pandeglang kami

Page 111: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

95

dipaksa untuk bersaing dengan waralaba. (Wawancara / Rabu,11

Mei2015/Pukul 10.55 WIB/wawancara tersebut dilakukan di dekat

Pasar Tradisional di Cadasari).

Berdasarkan pemaparan di atas, dijelaskan bahwa masyarakat

Kabupaten Pandeglang mengharapkan dalam pelaksanaan penyelenggaraan

waralaba di Kbaupaten Pandeglang bisa ditangani dengan seprofesional

mungkin oleh pemerintah dan sesuai dengan perundang-undangan yang

berlaku, dalam prosedur perizinan dalam penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglang mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun

2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba Pusat Perbelanjaan dan

Tomo Modern. Seperti adanya keterlibatan dari aparat Kelurahan, Ketua

RT/RW setempat dan pemilik kios kecil.

Keberadaan usaha waralaba di Kabupaten Pandeglang tentu disatu sisi

dapat berpengaruh positif terhadap perkembangan perekonomian karena dapat

menciptakan investasi dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat

pandeglang. namum keberadaan waralaba berbentuk minimarket seperti

indomart dan alfamart juga harus dibatasi dan diawasi keberadaannya karena

mengingat di kabupaten pandeglang juga banyak terdapat usaha warung kecil

dan pasar tradisional yang harus diperhatikan juga oleh pemerintah

Dikabupaten pandeglang terdapat kebijakan yang mengatur tentang

Penyelenggaraan Waralaba yakni Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No

12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern. Waralaba mnurut Peraturan Daerah

Kabupaten Pandeglang Nomor.12 Tahun 2010 Waralaba adalah merupakan

Page 112: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

96

hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap

sistem bisnis yitu dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang

atau jasa dan digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.

dalam perda tersebut mengatur pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglang dimulai dari prosedur perizinan.

4.3.3 Membandingkan Hasil Pekerjaan Dengan Standar dan Memastikan

Perbedaan

Tahap ini dimaksudkan dengan membandingkan hasil pekerjaan

dengan standar yang telah ditentukan. Hasil pekerjaan dapat diketahui

melalui laporan tulisan yang disusun karyawan baik laporan rutin maupun

laporan khusus. Selain itu atasan dapat juga langsung mengunjungi

karyawan untuk menanyakan langsung hasil dari pekerjaan tersebut atau

dengan cara memanggilnya langsung dan mendengarkannya secara lisan.

kinerja dapat berada pada posisi lebih tinggi dari, lebih rendah dari, atau

sama dengan standar. Pada beberapa perusahaan perbandingan dapat

dilakukan dengan mudah, misalnya dengan menetapkan standar namun

dalam beberapa kasus perbandingan ini standar ini jelas dan relative

mudah dihitung untuk menentukan apakah apakah standar telah tercapai

atau belum. Namun dalam beberapa kasus perbandingan ini dapat

dilakukan dengan lebih detail jika kinerja lebih rendah dibandingkan

standar, maka seberapa besar penyimpangan ini dapat ditoleransi sebelum

tindakan korektif dilakukan.

Page 113: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

97

Begitupun dalam penyelenggaraan Waralaba (Indomart/Alfamart)

di Kabupaten Pandeglang ada panduan khusus dalam penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang yakni Peraturan Daerah No.12 Tahun

2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba Pusat Perbelanjaan

dan Toko Modern. Maka dalam pelaksanaanya harus mengacu kepada

Perda tersebut, maka untuk mengetahui apakah dalam pelaksanannya

sudah sesuai dengan prosedur atau standar yang sudah di tetapkan maka

peneliti menanyakannya kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang sebagi

lembaga atau instansi yang menjadi pelaksana dalam penyelenggaraan

waralaba (Indomart/Alfamart) di Kabupaten Pandeglang dan sebagai

pelaksana dari Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 12 Tahun

2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba Pusat Perbelanjaan

dan Toko Modern.

Dalam penyelenggaraan Waralaba (Indomart/Alfamart) di

Kabupaten Pandeglang ini, mereka yang bertanggung jawab harus dapat

melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang

berlaku, serta harus dilihat apakah pelaksanaannya telah sesuai dengan

petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Pemerintah,

Dikabupaten pandeglang terdapat kebijakan yang mengatur tentang

Penyelenggaraan Waralaba yaitu Peraturan Daerah No12 Tahun 2010

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, Pusat Perbelanjaan dan

Toko Modern. Waralaba mnurut Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang

Page 114: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

98

Nomor.12 Tahun 2010 Waralaba adalah merupakan hak khusus yang

dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis

yitu dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang atau jasa

dan digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba. dalam

perda tersebut mengatur pelaksanaan penyelenggaraan waralaba.

Mengacu Pada peraturan Bupati Pandeglang nomor 32 tahun 2014,

tentang tugas, fungsi dan tatakerja badan penanaman modal dan pelayanan

perizinan terpadu satu pintu (BPMPPTSP) sebagaimana dimaksud dalam

pasal 17 ayat 3, bahwa (BPMPPTSP) mempunyai tugas pokok dan fungsi

melaksanakan pengendalian, pengawasan dan evaluasi terkait kegiatan

penanaman modal dan perizinan usaha di Kabupaten Pandeglang.

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu

Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan

pelayanan administrasi dibidang penanaman modal pelayanan perizinan

dan non perizinan dengan prinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi,

simplifikasi, keamanan dan kepastian kemudian Tugas Pokok dan Fungsi

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang diantaranya yaitu: Melaksanakan

Koordinasi dalam Menyelenggarakan Pelayanan Administrasi di Bidang

Penanaman Modal Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan secara terpadu

dengan prinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi, simplifikasi, keamanan

dan kepastian. Membantu Bupati dalam Perumusan pelaksanaan dan

Penyelenggaraan kebijakan di Bidang Penanaman Modal, Perizinan dan

Page 115: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

99

Non Perizinan secara terpadu dalam perizinan.Pelaksanaan Penyusunan

Program BPMPPTSP. Penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan

dan non perizinan dan penanaman modal. Pelaksanaan Koordinasi proses

pelayanan perizinan, non perizinan dan penanaman modal, Pelaksanaan

administrasi penanaman modal, pelayanan perizinan dan non perizinan.

Pelaksanaan penyelenggaraan waralaba dalam pelaksanaannya

tentu harus mengacu pada Perundang-Undangan dan kepada prosedur

yang berlaku. Seperti yang terteda dalam Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan

Waralaba Pusat Perbeelanjaan dan Toko Modern.

Namun, ketika peneliti melakukan observasi dan wawancara ke

lapangan, ternyata terdapat waralaba (Indomart/Alfamart) yang tidak

sesuai dengan ketentuan seperti yang tertera dalam Peraturan Daerah

Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraa Waralaba Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern. Seperti jarak antara pasar tradisional yang

dalam perda diatur harus berjarak 200 meter namun terdapat waralaba

yang jaraknya kurang dari 200 meter dari pasar tradisional, belum lagi

menurut keterangan dari masyarakat terdapat waralaba yang tidak

mengantongi izin namun masih tetap beroprasi. Oleh karnanya untuk

mengetahui kebenaran dari keterangan tersebut maka peneliti melakukan

wawancara kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) adalah instansi pemerintah yang

mempunyai tugas sebagai pelaksana dalam penyelenggaraan waralaba di

Page 116: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

100

Kabupaten Pandeglang seperti yang tertera dalam peraturan Bupati

Pandeglang nomor 32 tahun 2014, sebagaimana dimaksud dalam pasal 17

ayat 3, mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan pengendalian,

pengawasan dan evaluasi terkait kegiatan penanaman modal dan perizinan

usaha di Kabupaten Pandeglang.

Untuk mengetahui apakah dalam penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglang sudah ses uai dengan Perundang-Undangan

yang ada maka peneliti menanyakan kepada BPMPPTSP Kabupaten

Pandeglang yakni Kepada Kepala Bidang Informasi dan Pengendalian

(I2). mengatakan,

“Tentu dalam penyelenggaraan waralaba harus mengacu pada

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Waralaba Pusat Perbelanjaan dan toko Modern.

”. kami sudah mengacu pada Perda tersebut, namun jika memang

ada waralaba yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada kami

biasanya mengkaji dan jika terbukti melakukan pelanggaran kami

akan memanggil pemilik waralaba tersebut (Wawancara/Senin,

Mei 2015/Pukul 10.00 WIB/wawancara tersebut dilakukan di

Kantor BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang).

Berdasarkan keterangan di atas, dijelaskan bahwa dalam

pelaksanaan penyelenggaraan waralaba (Indomart/Alfamart) mengacu

pada Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 12 Tahun 2010

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba Pusat Perbelanjaan dan

Modern namun pada saat peneliti melakukan observasi dan melakukan

wawancara ternyata menurut salah satu LSM di Pandeglang

mengungkapkan bahwa ada beberapa waralaba yang tidak mempunyai izin

dan tidak sesuai dengan Perda Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman

Page 117: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

101

Penyelenggaraan Waralaba. seperti Waralaba di Cadasari dan pasar menes

yang jaraknya dari pasar tradisional kurang dari 200 ini tidak sesuai

dengan ketentuan sebagaimana yang tertera dalam Perda Nomor 12 Tahun

2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba yang salah satu

pointnya menjelaskan bahwa jarak antara waralaba berrbentuk

Indomart/Alfamart minimal harus berjarak 200 meter dari pasar tradisional

Seperti penjelasan dari Salah satu LSM di Kabupaten Pandeglabg (I7).

memberikan pemaparan mengenai adanya waralaba (Indomart/Alfamart)

yang melanggar ketentuan dalam Perda, beliau mengatakan,

“Di Kabupaten Pandeglang ada beberapa Waralaba yang tidak sesuai

dengan ketentuan dalam perda, seperti waralaba Alfamart yang ada di

Pasar menes dan pasar Cadasari, jarak nya kurang dari 200 meter dari

pasar tradisional. Jelas itu merupakan pelanggaaran terhadap perda

Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba

Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Dalam perda tersebut jelas bahwa

salah satu ketentuannya jarak antara waralaba berbentuk minimarket

seperti Indomart/Alfamart harus berjarak 200 meter dari pasar

tradisional. Tapi dari pihak BPMPPTSP belum menindaknya sampai

sekarang dan terlihat kurangnya Pengawasan dari BPMPPTSP. Adanya

bidang pengendalian dan pengawasan di BPMPPTS dirasa belum optimal

dalam pengawasannya terhadap penyelenggaraan waralaba di

Pandeglang“(Wawancara/Jum’at, Mei 2015/Pukul 11.00 WIB/wawancara

tersebut dilakukan di Warung Kopi dekat alun-alun Kabupaten

Pandeglang).

Berdasarkan keterangan di atas, dijelaskan bahwa terdapat

waralaba yang melanggar ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten

Pandeglang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan

Waralaba. ini mengindikasikan Kurangnya pengawasan yang dilakukan

oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu BPMPPTSP . dalam pelaksanaan penyelenggaraan waralaba

Page 118: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

102

(Indomart/Alfamart) di Kabupaten Pandeglang, Mengacu Pada Peraturan

Bupati Pandeglang Nomor 32 Tahun 2014, Tentang Tugas, Fungsi dan

Tatakerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu (BPMPPTSP) sebagaimana dimaksud pasal 17 ayat 3, menerangkan

bahwa (BPMPPTSP) mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan

pengendalian, pengawasan dan evaluasi terkait kegiatan penanaman modal

dan perizinan usaha di Kabupaten Pandeglang. menurut perda tersebut

BPMPPTSP mempunyai tugas pengendalian dan pengawasan terhadap

proses perizinan usaha di Kabupaten Pandeglang yang seharusnya

bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglang khususnya dalam mengawasi proses

penyelenggaraan waralaba. menurut keterangan dari salah satu LSM di

Kabupaten Pandeglang bahwa dalam Pelaksanaanya pada proses perizinan

dilapangan ditempuh BPMPPTSP hanya mengandalkan informasi dari tim

pelaksana teknis dan tidak secara langsung ikut mengawasi di lapangan ini

yang menurutnya sering kali di manfaatkan oleh para oknum yang tidak

bertanggung jawab yang mencoba memuluskan proses perizinan di

Lapangan. Sedangkan keterlibatan bidang pengawasan dan pengendalian

BPMPPTSP pada saat proses perizinan dilapangan ditempuh tidak turun

langsung kelapangan melainkan hanya menunggu informasi dari tim

plaksana teknis. Sedangkan penanggung jawab dalam perizinan

penyelenggaraan waralaba adalah BPMPPTSP sama halnya dengan apa

yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan penyuluhan Satpol

Page 119: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

103

PP Kabupaten Pandeglang (I4). Berikut keterangan yang disampaikan oleh

beliau,

“Meskipun dalam penyelenggaraan Waralaba ada tim pelaksana

teknis di dalammnya namun tetap BPMPPPTSP yang menjadi

penanggung jawab atas dikeluarkannya perizinan waralaba

tersebut, dan kami hanya sebagai tim teknis yang membantu proses

perizinan dilapangan. Dibawah Koordinasi Bidang Pengendalian

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang. perihal dikeluarkannya atau

tidak izina tersebut itu yang berwenang adalah BPMPPTSP. Dan

terkait adanya waralba yang tidak sesuai dengan Perda No.12

Tahun 2010 kami sudah mencoba memberikan teguran kepada

pemilik waralaba, nah jika sampai tiga kali teguran dari kami

tidak diindahkan maka kami akan tegas menyegel atau menutup

paksa waralaba tersebut. Namun sekali lagi itu pun harus ada

rekomendasi dari BPMPPTSP biasanya rekomendasi penutupan

itu dilakukan setelah BPMPPTAS melakukan rapat bersama tim

teknis untuk meninjau apakah waralaba yang dilaporkan tersebut

menyalahi atauran atau tidak. Nah jika memang terbukti maka

BPMPPTSP akan mengintruksikan kepada Satpol PP untuk

melakukan penindakan. Terhadap waralaba tersebut. begitu”.

(Wawancara/Kamis, Mei/Pukul13.00 WIB / wawancara tersebut di

laklakukan di Kantor Satpol PP Kabupaten Pandeglang).

Berdasarkan keterangan yang disampaikan di atas, dijelaskan

bahwa yang bertanggung jawab dalam pengawasan pelaksanaan

peyelenggaraan waralaba (Indomart/Alfamart) di Kabupaten Pandeglang

Pejabat Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu sebagai instansi yang menjadi plaksana dalam penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang Dalam hal ini adalah Kepala Bidang

Pengendalian BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang Sedangkan Tim

Pelaksana Teknis hanya membantu pada saat proses perizinan dilapangan

tetap yang mempuyai kewenangan untuk dikeluarkan atau tidaknnya izin

usaha waralaba tersebut adalah BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang .

Page 120: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

104

seperti halnya yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan

Promosi dinas Perdagandan,dan Perizndustrian. Salah satu dinas yang

menjadi tim pelaksana teknis dalam penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglabg (I3) mengatakan,

“Ya semua tergantung dari BPMPPTSP nya dalam pengeluaran

izin usaha waralaba tersebut, biasanya jika semua sudah sesuai

dengan prosedur yang ada maka BPMPPTSP akan mengeluarkan

izin tersebut begitupun sebaliknya juka dirasa belum sesuai

dengan prosedur yang ada maka biasanya kami tim teknis di

undang untuk melakukan peninjauan dan mengevaluasi apakah

waralaba tersebut benar sesuai dengan prosedur atau belum. kami

disini hanya tim pelaksana teknis saja”.(Wawancara/Kamis,Meii

/Pukul 13.30 WIB/wawancara tersebut dilakukan di Kantor Dinas

Koprasi, Perdagangan dan Perindustria).

Berdasarkan keterangan di atas, dijelaskan bahwa yang

bertanggung jawab penuh dikeluarkan atau tidaknya izin usaha waralaba

adalah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu. sesuai peraturan Bupati Pandeglang nomor 32 tahun 2014, tentang

tugas, fungsi dan tatakerja badan penanaman modal dan pelayanan

perizinan terpadu satu pintu (BPMPPTSP) sebagaimana dimaksud dalam

pasal 17 ayat 3, bahwa (BPMPPTSP) mempunyai tugas pokok dan fungsi

melaksanakan pengendalian,pengawasan dan evaluasi terkait kegiatan

penanaman modal dan perizinan usaha di Kabupaten Pandeglang. sesuai

peraturan Bupati Pandeglang nomor 32 tahun 2014, tentang tugas, fungsi

dan tatakerja badan penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu

satu pintu (BPMPPTSP) sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat 3,

bahwa (BPMPPTSP) mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan

Page 121: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

105

pengendalian,pengawasan dan evaluasi terkait kegiatan penanaman modal

dan perizinan usaha di Kabupaten Pandeglang. Sedangkan penanggung

jawab pengawasan dalam penyelenggaraan waralaba (Indomart/Alfamart)

pelaksana itu ada di Kepala Pengendalian dan Pengawasan BPMPPTSP

Kabupaten.

Penyelenggaraan usaha waralaba di Kabupaten Pandeglang

meskipun sudah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, Pusat Perbelanjaan dan

Toko Modern, namun masih saja terdapat waralaba yang melanggar perda,

seperti yang dilansir oleh salah satu media online wartaharian.com terbit

tanggal 10 Februari 2014, memberitakan bahwa ada tiga waralaba di

Kabupaten Pandeglang yang melanggar ketentuan dalam Perda No. 12

Tahun 2010, dalam Perda tersebut diatur jarak bangunan waralaba dengan

pasar tradisional minimal berjarak 200 meter namun bangunan waralaba

yang ada di majasari, pasar menes dan pasar sodong jarak dari pasar

tradisional jaraknya kurang dari 200 meter ini tentu tidak sesuai dengan

ketentuan yang telah diatur dalam perda pasal 4 ayat 1 yang menerangkan

bahwa jarak antara waralaba dengan pasar tradisional minimal berjarak

200 meter dengan pelanggaran tersebut tentu yang akan dirugikan adalah

pedagan kecil karena pembeli akan lebih memilih untuk berbelanja di

minimarket, ini semua bersinggungan dengan Peraturan Daerah No.12

Tahun 2010 dalam pasal 2 ayat 1 menerangkan bahwasannya pendirian

waralaba wajib memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan

Page 122: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

106

memperhatikan keberadaan pasar tradisional, usaha kecil, usaha menengah

yang ada di wilayah Kabupaten Pandeglang. dengan adanya pelanggaran

tersebut namun pemerintah seperti membiarkan pelanggaran tersebut dan

tidak memberikan sanksi tegas terhadap waralaba yang melanggar perda,

seperti yang di ungkapkan oleh salah satu LSM di Kabupaten Pandeglang.

(I10)

Untuk mengetahui apakah dalam pelaksanaan penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang sudah sesuai dengan Peraturan Darah

Kabupaten Pandeglang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Waralaba Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern,

kemudian salah satu pointnya adalah tentang dijelaska bahwa pendirian

waralaba wajib memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat,

keberadaan pasar tradisional, usaha kecil dan usaha menengah, yang ada di

Wilayah Kabupaten Pandeglang kemudian pendiriaan Waralaba yang

berbentuk toko modern wajib memperhatikan batasan jarak antara pasar

tradisional dengan waralaba dengan ketentuan jarak antara waralaba

berbentuk minimarket dengan pasar tradisional minimal 200 meter. Seperti

yang di jelaskan oleh Satpol PP Kabupaten Pandeglang. mengatakan.

“Penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang sudah

diatur dalam Perda No.12 tahun 2010 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Waralaba, Pusat Perbelanjaan dan Toko

Modern, maka pelaksanaan penyelengaraan waralaba di

kabupaten pandeglang harus mengacu kepada peraturan tersebut,

kami selaku penegak perundang-undangan dan merupakan bagian

dartim plaksana teknis dalam penyelengaraan waralaba sudah

Page 123: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

107

menerapkan aturan yang ada. Sesuai dengan perda tersebut jika

ada pewaralaba yang melanggar maka kami akan menindaknya

dan memberikan sanksi sesui dengan apa yang tertuang di dalam

peraturan daer No.12 Tahun 2010. (Wawancara/Jum’at,Mei

2015/Pukul 11.00 WIB/wawancara tersebut dilakukan di kantor

Satpol PP Kabupaten Pandeglang).

Dari hasil wawancara dengan Satopl PP tersebut dapat diketahui

bahwa penyelenggaraan waralaba (Indomart/Alfamart) di Kabupaten

Pandeglang ditaur dalam Peraturan Daerah No.12 Tahun 2010 Tentang

Pedoman Penyelenggaraan Waralaba,Pusat Perbelanjaan dan Toko

Moderen. Penyelenggaraan usaha waralaba di Kabupaten Pandeglang

meskipun sudah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, Pusat Perbelanjaan dan

Toko Modern, namun masih saja terdapat waralaba yang melanggar perda,

seperti yang dilansir oleh salah satu media online wartaharian.com terbit

tanggal 10 Februari 2014, memberitakan bahwa ada tiga waralaba di

Kabupaten Pandeglang yang melanggar ketentuan dalam Perda No. 12

Tahun 2010, dalam Perda tersebut diatur jarak bangunan waralaba dengan

pasar tradisional minimal berjarak 200 meter namun bangunan waralaba

yang ada di majasari, pasar menes dan pasar sodong jarak dari pasar

tradisional jaraknya kurang dari 200 meter ini tentu tidak sesuai dengan

ketentuan yang telah diatur dalam perda pasal 4 ayat 1 yang menerangkan

bahwa jarak antara waralaba dengan pasar tradisional minimal berjarak

200 meter dengan pelanggaran tersebut tentu yang akan dirugikan adalah

pedagan kecil karena pembeli akan lebih memilih untuk berbelanja di

minimarket, ini semua bersinggungan dengan Peraturan Daerah No.12

Page 124: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

108

Tahun 2010 dalam pasal 2 ayat 1 menerangkan bahwasannya pendirian

waralaba wajib memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan

memperhatikan keberadaan pasar tradisional, usaha kecil, usaha menengah

yang ada di wilayah Kabupaten Pandeglang. Seperti yang disampaikan

oleh LSM di Kabupaten Pandeglang (19)

“Adanya pelanggaran dalam penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglng tidak terlepas dari Kurangnya Pengawasan

yang di lakukan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan, Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten

Pandeglang. ini yang menyebabkan terjadinya pelanggaran dalam

penyelenggaraan waralaba diPandeglang. (Wawancara/Kamis, 15

Mei 2015/Pukul 13.00 WIB/wawancara tersebut dilakukan di

Rumahnya).

Hal senada di Ungkapkan Oleh salah satu Masyarakat pemilik

Warung Kacil di Pandeglang mengatakan bahwa (I12).

“Pemerintah haruh lebih meningkatkan pengawasannya dalam

penyelenggaraan waralaba, saya yakin dibelakang pendirian

waralaba ada yang berbain dek, buktinya itu pemerintah seperti

diam saja padahal sudah jelas itu waralaba melanggar aturan.

Kami disini pedagang kecil yang dirugikan.(Wawancara/Kamis,

15Mei 2015/Pukul 13.00 WIB/wawancara tersebut dilakukan di

warung kecil di majasari).

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh salah satu pemilik kios

kecil di Majasari yang bersebelahan dengan waralaba yang di duga tidak

berizin, mengatakan bahwa.

“Saya gak tau kalo pendirian waralaba itu harus ada izin dari kita

pedangan kecil, tau tau udah dibangun aja de, gada informasi

sama sekali baik dari apartur desa mupun pemerintah. Gatau

siapa itu yang ngurusin yang jelas saya ga pernah menyataan

memberikan izin. Saya merasa keberatan dan yidak setuju kalo

indomart itu didirikan tanpa izin harusnya pemerintah bersikap

Page 125: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

109

tegas terhadap indomart yang melanggar aturan

(Wawancara/Kamis,15Mei2014/Pukul 13.00 WIB/wawancara

tersebut dilakukan di Warung di Majasari).

Dari Hasil wawancara tersebut dapat di ketahui dalam

pelaksanaanya pemerintah masih kurang dalam melakukan pengawasan

terhadap penyelenggaraah waralaba (Indomart/Alfanart) di Kabupaten

Pandeglang ini terlihat karena masih terdapatnya waralaba yang tidak

mempunyai izin namun di biarkan beroprasi Berkembangnya usaha jenis

ini tentu akan berpengaruh terhadap iklim perekonomian yang ada di

daerah, pengaruh positifnya keberadaan waralaba akan menciptakan

lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat dan menciptakan investasi

jika keberadaannya dikelola dan diawasi dengan baik oleh pemerintah

setempat jika keberadaan waralaba di Kabupaten Pandeglang tidak

dikelola dan di awasi dengan baik maka tidak menutup kemungkinan bisa

menciptakan iklim perekonomian yang buruk timbulnya persaingan yang

tidak sehat antara pedagang kecil dan pemilik waralaba karena di

Kabupaten Pandeglang banyak terdapat usaha-usaha kecil seperti warung

kecil dan pasar tradisional yang keberadaanya juga harus mendapat

perhatian dari pemerintah setempat.

Page 126: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

110

4.3.4 Mengoreksi Penyimpangan-Penyimpangan yang Tidak Dikehendaki

Melalui Tindakan Perbaikan

Berbagai keputusan yang menyangkut tindakan korektif sangat

bergantung pada keahliaan analitis dan diagnosis seorang pemimpin dalam

suatu organisasi swasta maupun pemerintah. Setelah membandingkan

kinerja dengan standar dapat memilih salah satu tindakan: yang

mempertahankan status quo (tidak melakukan apa-apa) mengoreksi

penyimpangan, atau merubah standar. Tindakan perbaikan diartikan

sebagai tindakan yang diambil untuk menyesuaikan hasil pekerjaan nyata

yang menyimpang agar kemudian sesuai dengan standar atau rencana yang

telah ditetapkan sebelumnya. Untuk melaksanakan tindakan perbaikan

maka harus diketahui apa yang menyebabkan terjadi penyimpangan.

Dalam suatu pengawasan mengoreksi penyimpangan yang tidak

dikehendaki melalui tindakan perbaikan adalah hal yang wajib dalam suatu

pengawasan dimanapun itu berada. Supaya mengetahui program yang

dijalankan dapat diketahui kelemahan nya dan dilakukan perbaikan.

Supaya program tersebut berjalan dengan baik dengan tujuan yang sudah

direncanakan sebelumnya

Badan Penanaman Modal, dan Pelayanan Perizinan, Terpadu Satu

Pintu (BPMPPTSP), selaku instansi atau lembaga yang mempunyai tugas

menangani peroses penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang,

sekaligus menjadi pelaksana Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, Pusat Perbelanjaan, dan

Page 127: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

111

Toko modern di Kabupaten Pandeglang. Kemudian sesuai peraturan

Bupati Pandeglang nomor 32 tahun 2014, tentang tugas, fungsi dan

tatakerja badan penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu satu

pintu (BPMPPTSP) sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat 3, bahwa

(BPMPPTSP) mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan

pengendalian,pengawasan dan evaluasi terkait kegiatan penanaman modal

dan perizinan usaha di Kabupaten Pandeglang

Dalam penyelenggaraan Waralaba di Kabupaten Pandeglang tentu

dalam pelaksanaanya menghadapi baik kendala-kendala yang disebabkan

oleh faktor internal maupun eksternal, kaitannya dengan penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang pada saat peneliti melakukan observasi

dan wawancara di lapangan banyak ditemukan penyimpangan dan

permasalahan pada penyelenggaraan waralaba berbentuk Minimarket

(Indomart/Alfamart) di Kabupaten Pandeglang di mulai dari waralaba

(Indomart/Alfamart) yang tidak mengantongi izin, waralaba yang tidak

memper panjang izinnya, terdapatnya waralaba yang melanggar ketentuan

dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Waralaba yang mestinya menjadi acuan pada saat proses

perizinan di tempuh. Melihat penyimapangan dan pelanggaran tersebut

maka banyak pertanyaan muncul baik dari dalam diri peneliti maupun

masyarakat bagaimana Pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah

dalam penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang, mengacu

pada Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 32 Tahun 2014 bahwa yang

Page 128: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

112

menpunyai tugas untuk melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan

usaha waralaba adalah Badan Penaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu, (BPMPPTSP) yang didalamnya terdapat bidang

Informasi pengendalian dan Pengawasan yang memiliki tugas pokok dan

fungusi mengawasi proses perizinan usaha di Kabupaten Pandeglang.

Oleh karena itu untuk mengetahui apa kendala yang dihadapi

dalam pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang

dan apa saja penyimpangan yang terjadi dan tidakan apa yang dilakukan

oleh pemerintah untuk melakukan tindakan korektif terkait hal tersebut

maka peneliti menanyakan langsung kepada Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten

Pandeglang yakni dengan mewawancarai Kepala Bidang Pengendalian dan

Pengawasan,(I2) Mengatakan bahwa,

“….yaa Tentu kami tidak mengharapkan terjadinya penyimpangan

dalam penyelenggaraan waralaba, kami BPMPPTSP beserta tim

Teknis sudah menjalankan tugas kami sesuai dengan prosedur

yang ada, dan mengacu pada Perda Nomor 12 Tahun 2010

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba. adapun laporan

dari masyarakat tentang waralaba yang diisinyalir belum

mengantongi izin, kami sejauh ini sudah merespon dengan baik

dan sedang kami proses. (Wawancara dilakukan di Kantor

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang Kamis, Mei 2015).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut bahwa BPMPPTSP dan Tim

Teknis sejauh ini dalam pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglang sudah menjalankannya sesuai dengan prosedur

yang ada dan mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang

Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba.

Page 129: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

113

Untuk mengetahui bagaimana pngawasan yang dilakukan oleh Pemerintah

dalam hal ini BPMPPTSP dalam pelaksanaan penyelenggaraan waralaba

(Indomart/Alfamart) Untuk mengetahui bagaimana pengawasan yang

dilakukan oleh BPMPPTSP dalam pelaksanaan penyelenggaraan waralaba

di Kabupaten Pandeglang maka peneliti menanyakan kepada salah satu

dari tim pelaksana teknis Satpol PP Kabupaten Pandeglang wawancara

dilakukan yakni kepada Kepala Bidang Pengawasan dan Penyuluhan (I6)

“…… Sejauh ini saya melihat BPMPPTSP Sudah baik dalam

menjalankan tugasnya sebagai pelaksana dalam penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang dan sudah mengacu pada

Perda Nomor 12 Tahun 2010… yaa mungkin hanya belum optimal

saja itu wajar saya piker yaa yang namanya manusia ada salah

salah seidkit ya itu wajar. nah kaitannya dengan pengawasan yang

dilakukan BPMPPTSP itu ada pada bidang Pengendalian dan

Pengawasan, nah yang dilakukan adalah yang saya ketahui adalah

mengkaji laporan dari tim pelaksana teknis ketika proses perizinan

dilapangan sudah ditempuh. Nah jadi dikeluarkan atau tidaknya

izin usaha waralaba tersebut itu kewenangan dari BPMPPTSP.

(Wawancara dilakukan di Kantor Satpol PP Pandeglang

Kab.Pandeglang Rabu Mei 2015).

Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa Pengawasan dalam

pelaksanaan penyelenggaraan waralaba oleh BPMPPTSP ada pada bidang

pengendalian dan pengawasan, yang mempunyai tugas pokok dan fungsi

mengawasi penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang, pada

bidang tersebut didalamnya ada tim pelaksana teknis yakni Dinas PU,

Dinas Tata Ruang, Dinas Koprasi dan Perdagangan dan kemudian Satpol

PP Kabupaten Pandeglang yang mana tugas dari tim pelaksana teknis

adalah membantu pada proses perizinan di lapangan di tempuh sesuai

dengan bidangnya masih-masing. Untuk mengetahui sejauh mana

Page 130: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

114

pengawasan yang dilakukan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) kaitannya dengan

penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang, apakah pada saat

pelaksanaan dilapangan didapati penyimpangan dan apa tidakan yang

dilakukan jika memang terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang. maka peneliti melakukan wawancara

kepada Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan BMPPTSP

Kabupaten Pandeglang (I2) mengatakan,

“Kami sudah melakukan kegiatan pengawasan sesuai dengan

tupoksi kami di bidang pengendalian dan pengawasan perizinan,

namun kami disini tidak bekerja sendiri, ada tim teknis juga yang

terlibat dan yang menangani pada saat proses perizinan di

lapangan ditempuh, dan kami sudah melaksanakanya sesuai

dengan topoksi kami masing masing. Tim teknis ketika dilapangan

berkoordinasi dengan kami. Terkait adanya waralaba yang

diisinyalir tidak mengantongi izin dan yang melanggar perda,

kami sudah melakukan peninjauan kembali kepada waralba-

waralaba yang melakukan pelanggaran, kami biasanya

merapatkannya dengan tim teknis dan melakukan evaluasi

bersama terkait waralaba-waralaba yang diisinyalir melakukan

pelanggaran dan jika memang terbukti maka kami akan

mengintruksikan kepada Satpol PP Untuk menindak waralaba

yang melakukan pelanggaran tersebut. ( Wawancara dilakukan di

Kantor BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang Mei 2015)

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu sudah

melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan waralaba

di Kabupaten Pandeglang dan di bantu oleh tim pelaksana teknis, dan

menanggapi adanya laporan dari masyarakat tentang adanya waralaba

(Indomart/Alfamart) BPMPPTSP sudah melakukan peninjauan ulang

Page 131: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

115

kepada waralaba yang diisinyalir melakukan pelanggaran, dari keterangan

tersebut jika pada saat peninjauan kembali didapati pelanggaran maka

BPMPPTSP menginstruksikan kepada Satpol PP untuk memberikan

teguran kepada waralaba yang terbukti melakukan pelanggaran.

Kemudian untuk mengetahui pelanggaran apa saja yang terjadi

dilapangan untuk mengetahuinya peneliti melakukan wawancara kepada

salah satu LSM di Kabupaten Pandeglang (I9) mengemukakan,

“ada beberapa waralaba di Kabupaten Pandeglang yang

melanggar ketentuan dalam Perda Nomor 12 Tahun 2010 Tentang

Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, yakni jarak antara

waralaba dengan pasar tradisional didalam perda diatur harus

berjarak minimal 200 meter namun waralaba yang ada di pasar

cadasari dan pasar sodong, jaraknya kurang dari 200 meter meter

dari pasar tradisional, belum lagi pelanggaran yang terjadi di

daerah kadulisung, terdapat waralaba yang belum mengantongi

izin namun tetap dibiarkan beroprasi walaupun tanpa lebel

sekalipun, tapi jelas terlihat dari bangunannya itu adalah

waralaba minimarket. Seharusnya pemerintah bersikap tegas

kepada wralaba yang terbukti melakukan pelanggaran,

(Wawancara dilakukan di warung kopi alun-alun Pandeglang Mei

2015).

Hal yang sama di ungkapkan oleh masyarakat di Kabupaten

Pandeglang (I.I- ) (Pemilik Warung Kecil) di Kecamatan Cadasari

mengatakan bahwa,

“Saya sih menharapkan pemerintah bersikap tegas aja kalo emang ga

mengantongi izin ya metinya ditutup aja waralabanya, lagian kami

juga engga perna tau tentang prosedur pendirian waralaba yang salah

satu nya haru mempunyai izin dari masyarakat sekitar, dan saya gak

pernah tuh dimintain izinnya sama waralaba. (Wawancara dilakukan

di Warung di Pasar Cadasari Mei 2015)

Dari keterangan yang dipaparkan di atas, dijelaskan bahwa yang

bertanggung dalam mengawasi pelaksanaan penyelenggaran waralaba adalah

Page 132: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

116

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

(BPMPPTSP), selaku instansi atau lembaga yang mempunyai tugas

menangani peroses penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang,

sekaligus menjadi pelaksana Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 Tentang

Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, Pusat Perbelanjaan, dan Toko modern

di Kabupaten Pandeglang. Kemudian sesuai peraturan Bupati Pandeglang

nomor 32 tahun 2014, tentang tugas, fungsi dan tatakerja badan penanaman

modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu (BPMPPTSP) sebagaimana

dimaksud dalam pasal 17 ayat 3, bahwa (BPMPPTSP) mempunyai tugas

pokok dan fungsi melaksanakan pengendalian,pengawasan dan evaluasi

terkait kegiatan penanaman modal dan perizinan usaha di Kabupaten

Pandeglang dan menurut keterangan dari hasil wawancara Baik dengan LSM

maupun masyarakat bahwa Pengawasan penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglang masih belum optimal itu dikarnakan masih terdapat

waralaba di Kabupaten Pandeglang yang tidak mengantongi izin dan adanya

waralaba yang melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Nomor 12

Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba Pusat Perbelanjaan

dan Toko modern.

Dari hasil wawancara dengan LSM ternyata dalam pelaksanaannya

masih terdapat waralaba yang melanggar ketntuan dalam Peraturan Daerah

Nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman penyelenggaraan waralaba. kemudian

peneliti melakukan wawancara kepada BPMPPTSP pada bidang pengendalian

dan pengawasan untuk mengetahui kebenaran dari pernyataan LSM tersebut

Page 133: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

117

terkait adanya waralaba yang melanggar ketentuan dalam perda. Peneliti

mewawancarai Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan BPMPPTSP (I-

2) Memberikan keterangan sebagai berikut :

“Memang ada beberpa laporan dari masyarakat tentang adanya

waralaba yang tidak sesui dengan ketentuan yang tertuang dalam

perda no 12 tahun 2010 tentang pedoman penyelenggaraan waralaba.

Kami sudah memprosesnya dan sudah berkoordinasi dengan tim teknis

dan mengadakan rapat evaluasi bersama tim tknis dan adapun

waralaba yang terbukti melakukan pelanggaran kami sudah

berkoordinasi dengan Satpol PP karena Satpol PP lah yang

mempunyai kewenangan untuk menindak waralaba yang melakukan

pelanggaran terhadap perda. Satpol PP disini sebagai salah satu

lembaga penegak perundang-undangan. Jadi kami serahkan ke Satpol

PP. (Wawancara dilakukan di ruangan kantor BPMPPTSP Kabupaten

Pandeglang Mei 2015)

Hal senada di ungkapkan oleh Satpol PP Kabupaten Pandeglang

peneliti menanyakan terkait adanya laporan dari masyarakat bahwa adanya

waralaba yang melanggar ketentuan dalam perda disampaikan oleh Kepala

Bidang Pengawasan dan Penyuluhan Satpol PP Kabupaten Pandeglang (16)

“Memang ada beberapa laporan dari masyarakat tentang adanya

waralaba yang melanggar ketentuan dalam perda no 12 tahun 2010

tentang pedoman penyelenggaraan waralaba. seperti yang ada di

pasar cadasari dan pasar sodong menes, yang jaraknya dari pasar

tradisional kurang dari 200 meter dan adanya waralaba yang

diisinyalir tidak mengantongi izin dan tetap beroprasi. Mananggapi

laporan tersebut kami Satpol PP beserta tim teknis dalam

penyelenggaraan waralaba sudah berkoordinasi dengan BPMPPTSP

untuk dilakukan peninjauan atas laporan tersebut. Dan sedang

diproses.( (Wawancara dilakukan di ruangan kantor Satpol PP

Kabupaten Pandeglang Mei 2015)

Page 134: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

118

Dari hasil wawancara diatas yang bisa peneliti simpulkan bahwa dalam

pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang masih

terdapat waralaba yang melanggar ketentuan dalam perda no 12 tahun 2010

tentang pedoman penyelenggaraan waralaba, pusat perbelanjaan dan toko

modern ini di karnakan masih kurang optimalnya pengawasan yang dilakukan

oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

(BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang sebagai pelaksana tugas pemerintah

dalam bidang pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu

satu pintu yang juga menangani proses perizinan penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglang.

4.3.5 Pembahasan Analisa Hasil Penelitian dan Temuan Lapangan

Penyelenggaraan waralaba minimarket (Indomart&Alfamart) menurut

Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 2 Tahun 2014 dilaksanakan oleh Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pandeglang yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan

penyelenggaraan pelayanan administrasi di bidang penanaman modal

pelayanan dan perizinan usaha termasuk didalamnya penyelenggaraan

waralaba minimarket (Indomart&Aalfamart) dalam pelaksanaannya di urusi

oleh BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang. adapun pengawasannya dilakukan

pada bidang pengendalian dan pengawasan. BPMPPTSP memiliki tim teknis

yang membantu dalam pelaksanaan penyelenggaraan waralaba menurut

keputusan Bupati Pandeglang Nomor 504/Kep.161 Tahun 2015 dalam

Page 135: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

119

susunan tim teknis pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang terdiri dari Dinas

PU, yang mengurusi pada bidang pembangunan gedung dan penataan

bangunan, Dinas Koperasi, perindustrian dan perdagangan yang mengurusi

pada bidang perizinan usaha dan perdagangan, dan Satpol PP Kabupaten

Pandeglang.

Di Provinsi Banten khususnya di kabupaten pandeglang usaha bisnis

waralaba yang saat ini berkembang pesat waralaba minimarket seperti

Indomart dan Alfamart terlihat hampir disetiap perempatan dapat ditemui

waralaba berbentuk minimarket seperti indomart dan alfamart. Waralaba

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No.12 Tahun 2010 tentang

pedoman penyelenggaraan waralaba, pusat perbelanjaan dan toko modern

waralaba adalah merupakan hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan

atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka

memasarkan barang atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian

waralaba. Keberadaan waralaba tentu akan membawakan dampak positif dan

negative. dampak positivnya tentu dengan keberadaan waralaba berbentuk

minimarket seperti Indomart dan Alfamart di daerah akan menciptakan

lapangan pekerjaan bagi masyarakat di daerah dan menciptakan investasi bagi

Pemerintah Daerah, tentu itu semua jika dalam pelaksanaannya diatur dan

dikelola dengan baik oleh pemerintah Kabupaten Pandeglang.

Page 136: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

120

Badan Penanaman Modal, dan Pelayanan Perizinan, Terpadu Satu

Pintu (BPMPPTSP), selaku instansi atau lembaga yang mempunyai tugas

menangani peroses penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang,

sekaligus menjadi pelaksana Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 Tentang

Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, Pusat Perbelanjaan, dan Toko modern

di Kabupaten Pandeglang. Kemudian sesuai peraturan Bupati Pandeglang

nomor 32 tahun 2014, tentang tugas, fungsi dan tatakerja badan penanaman

modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu (BPMPPTSP) sebagaimana

dimaksud dalam pasal 17 ayat 3, bahwa (BPMPPTSP) mempunyai tugas

pokok dan fungsi melaksanakan pengendalian,pengawasan dan evaluasi

terkait kegiatan penanaman modal dan perizinan usaha di Kabupaten

Pandeglang.

Dalam penelitian ini peneliti akan menganalisis Pengawasan

pelaksanaan penyelenggaraan waralaba berbentuk minimarket Indomart dan

Alfamart di Kabupaten Pandeglang oleh Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP). Yang didasarkan pada

teori Pengawasan GR.Terry yang terdiri dari tiga variabel yaitu : mengukur

hasil pekerjaan, membandingkan hasil pekerjaan dengan setandar dan

memastikan perbedaam jika (apabila ada perbedaan), mengoreksi

penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan. Dari

semua hasil wawancara diketahui bahwa dalam pelaksanaan penyelenggaraan

waralaba dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang terlihat

Page 137: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

121

belum berjalan dengan optimal itu semua peneliti dapat simpulkan

berdasarkan temuan peneliti di lapangan bahwa adanya waralaba yang

melanggar ketentuan dalam perda seperti jarak antara waralaba dengan pasar

tradisional minimal berjarak 200 meter namun waralaba yang berada di pasar

cadasari dan pasar menes tidak sesuai dengan ketentuan dalam perda nomor

12 tahun 2010 tentang pedoman penyelenggaraan waralaba. dan tidak

ditemukannya produk lokal yang dipasarkan sebagaimana yang telah diatur

dalam perda bahwa waralaba wajib memasarkan produk lokal. Kaitannya

dengan pengawasan pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten

Pandeglang oleh BPMPPTSP dari variabel mengukur hasil pekerjaan dalam

pelaksanaannya BPMPPTSP hanya mengandalkan tim teknis dalam

melakukan pengawasan dilapangan dan hanya melakukan pengawasan pada

saat proses perizinan ditempuh setelah itu hanya melakukan rapat koordinasi

dengan tim teknis saja. Adapun permasalahan dalam penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang yaitu adanya waralaba yang melanggar

ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Waralaba seperti jarak yang kurang dari 200 meter dari pasar

tradisional. hasil pengamatan (observation) peneliti di lapangan yang dapat

dilihat dan disimpulkan oleh peneliti atas permasalahan yang terjadi terkait

Pengawasan Penyelenggaraan Waralaba (Indomart/Alfamart) oleh

BPMPPTSP di Kabupaten Pandeglang, yaitu :

Page 138: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

122

Terdapat waralaba yang melanggar ketentuan dalam perda nomor 12 tahun

2010 yaitu terdapat bangunan waralaba minimarket yang jaraknya kurang dari 200

meter antara bangunan waralaba dengan pasar tradisional yang mana dalam Perda

No.12 Tahun 2010 diatur jarak antara bangunan waralaba dengan pasar tradisional

minimal harus berjarak 200 meter akan tetapi bangunan waralaba yang ada di

majasari, pasar cadasari dan pasar menes jarak nya dengan tradisional kurang dari

200 meter ini tentu tidak sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam perda

pasal 4 ayat 1 yang menerangkan bahwa jarak antara waralaba dengan pasar

tradisional minimal berjarak 200 meter. Kemudian Kurangnya Pengawasan oleh

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

(BPMPPTSP) terhadap pelaksanaan penyelenggaraan waralaba pada saat proses

perizinan ditempuh hanya mengandalkan informasi dari tim teknis (Dinas PU dan

Tata Ruang ) yang kemudian menyebabkan pada saat proses perizinan ditempuh

dilapangan dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang

mencoba memuluskan perizinan dilapangan dan terjadi pelanggaran yang tidak

diketahui oleh BPMPPTSP. Kurangnya koordinasi dan komunikasi yang efektif

antara tim pelaksana teknis dan BPMPPTSP dalam memberikan informasi pada

saat proses perizinan penyelenggaraan Waralaba di lapangan sehingga terkadang

terjadi kesalahan informasi dan miskomunikasi antara tim pelaksana teknis dan

BPMPPSTSP Kabupaten Pandeglang. Hal ini diungkapkan oleh bapak “H.Sukron

Selaku Kepala BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang, beliau memberikat

keterangan bahwa dalam peroses pemberian izin usaha waralaba sangat

membutuhkan informasi dari tim pelaksana teknis dalam menginformasikan

Page 139: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

123

apakah izin tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau belum.

Kemudian belum adanya sanksi tegas yang diberikan kepada pengusaha waralaba

yang melakukan pelanggaran yang kemudian pada akhirnya banyak pengusaha

waralaba yang tidak mempedulikan peraturan yang ada dan kembali melakukan

pelanggaran. Seharusnya Pemerintah Daerah dalam hal ini badan penenaman

modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu (BPMPPTSP) seharusnya

bersikap tegas kepada para pengusaha waralaba yang terbukti melakukan

pelanggaran agar pengusaha waralaba tidak melakukan pelanggaran kembali ini

semua agar penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang dapat terkelola

dengan baik, tanpa merugikan pihak manapun.

Dari hasil analisa diatas yang bisa peneliti simpulkan bahwa dalam

pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang masih terdapat

waralaba yang melanggar ketentuan dalam perda no 12 tahun 2010 tentang

pedoman penyelenggaraan waralaba, pusat perbelanjaan dan toko modern ini di

karnakan masih kurang optimalnya pengawasan yang dilakukan oleh Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP)

Kabupaten Pandeglang sebagai pelaksana tugas pemerintah dalam bidang

pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu yang

juga menangani proses perizinan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten

Pandeglang.

Page 140: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

124

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan temuan-temuan di lapangan maka

penyimpulan akhir dari penelitian mengenai Pengawasan Penyelenggaraan

Waralaba oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu (BPMPPTSP) di Kabupaten Pandeglang belum berjalan dengan optimal.

Dikarenakan masih terdapat beberapa masalah. Pertama terdapat waralaba

Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang yang tidak sesuai dengan ketentuan

dalam perda nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman penyelenggaraan waralaba,

namun tetap dibiarkan beroprasi. Kedua kurangnya komunikasi dan koordinasi

yang baik antara tim teknis dan BPMPPTSP dalam pelaksanaan penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang sehingga pengawasan yang dilakukan tidak

berjalan optimal. Ketiga tidakadanya proses pengawasan/monitoring yang

kontinoe dalam pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang

pengawasan/monitoring hanya dilakukan pada saat proses perizinan dilapangan

ditempuh. Keempat, belum adanya sanksi tegas yang diberikan pemerintah daerah

Kabupaten Pandeglang terhadap waralaba Indomart/Alfamart yang terbukti

melakukan pelanggaran sehingga tidak adanya efek jera bagi pengusaha waralaba

yang melakukan pelanggaraan.

Page 141: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

125

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian diatas maka

peneliti memberikan beberapa rekomendasi atau saran yang dapat dijadikan

masukan dan pertimbangan agar pengawasan dalam pelaksanaan penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang dapat berjalan dengan optimal. Yaitu :

• Meningkatkan Koordinasi dan kerja sama yang baik antara BPMPPTSP

dan tim teknis dalam penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang.

• Perlu adanya peningkatan wawasan bagi seluruh unsure pelaksana

penyelenggaraan waralaba untuk lebih memahami perda nomor 12 tahun

2010 tentang pedoman penyelenggaraan waralaba sehingga mengerti

terkait prosedur dalam penyelenggaraan waralaba. agar terjadinya

pelanggaran dapat diminimalisir.

• Meningkatkan Pengawasan terhadap proses penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglang dan secara professional mengacu pada perda no.12

tahun 2010 tentang pedoman pnyelenggaraan waralaba.

• Hendaknya BPMPPTSP memberikan sanksi tegas terhadap waralaba

melanggar ketentuan dalam perda agar dapat menimbulkan efek jera.

• Agar Pengawasan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang

dapat berjalan optimal maka diperlukan sinergisitas antara seluruh unsure

pelaksana dalam penyelenggaraan waralaba dan bekerja sama dengan

seluruh elemen masyarakat untuk turut serta mengawasi penyelenggaraan

waralaba di Kabupaten Pandeglang.

Page 142: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Denzin, Norman K. & Yvonna S. Lincoln. 2009. Handbook Of Qualitative

Research. Terjemahan Dariyanto dkk. Yogyakarta ; Pustaka Pelajar.

Djam’an Satori, Dan Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung ; Alfabet.

Dessler, Gary. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta ; Indeks.

George R.Terry. 2001. Prinsip - prinsip Manajemen. PT Bumi Aksara.

.1986. Asas - asas Manajemen. Penerjemah Winardi. Bandung ;

Alumni.

Harahap, Sofyan. 2001. Sistem Pengawasan Manajemen. Jakarta ; Quantum.

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengertian Dasar,

Pengertian, dan Masalah. Jakarta ; PT Toko Gunung Agung.

Husnaini, Usman. 2001. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta ;

Bumi Aksara.

Manullang, M. Dan Manullang Marihot. 2001. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Edisi Pertama. Cetak Pertama. Yogyakarta ; BPEE.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung ; PT Remaja

Rosdakarya Offset.

.2005. Metode Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung ; PT Remaja

Rosdakarya.

Mulyadi. 2007. Sistem Akutansi. Jakarta ; Salemba Empat.

Ricky W. Griffin. 2004. Manajemen. Edisi Tujuh. Jilid Pertama. Jakarta ;

Erlangga.

Siagian, Sondang. 2003. Filsafat Administrasi. Edisi Revisi. Jakarta ; Bumi

Aksara.

Simbolon, Maringan Masri. 2004. Dasar – dasar Administrasi dan Manajemen.

Jakarta ; Ghalia Indonesia.

Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Jakarta ; Refika Aditama.

Page 143: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

Soehartono, Irawan. 2010. Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian

Bidang Ilmu Kesejahteraan. Bandung ; PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif & RND. Bandung ;

Alfabet.

. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif & RND.

Bandung; Alfabet.

Sule, E. Saefullah, K. 2005. Perkenalan Dengan Konsep Manajemen. Jakarta ;

Kencana.

Prasetya Irawan, 2006. Penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk ilmu-ilmu social.

DIA FISIP UI.

T. Hani Handoko. 1984. Edisi Ke-1. Dasar – dasar Manajemen Produksi dan

Operasi. Yogyakarta ; BPEE.

Sumber Peraturan :

Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1997 Tentang Waralaba

Peraturan Mentri Perdagangan Republik Indonesia No.12/M-DAG/PER/3/2006

tentang ketentuan dan tatacara penertiban surat tanda Pendaftaran usaha

waralaba

Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Rincian Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu.

Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang

Pedoman Penyelenggaraan Waralaba Pusat Perbelanjaan dan Toko

Modern.

Sumber Internet:

http://www.Pandeglang.co.id. Diakses tanggal 09 September 2014 Pukul 20.00

WIB.

Sumber Dokumen:

Profil BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang.

Buku Kamus Bahasa Indonesia.

Buku Perjanjian Waralaba Tahun 2010.

Skripsi Chandra Yudiana Efendi. Pengawasan Berpengaruh Positif Dan

Signifikan Terhadap Efisiensi Kerja Pada Perum Pegadaian Kanwil 1

Medan

Page 144: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

FHOTO DOKUMENTASI PADA SAAT PENELITIAN DI LAPANGAN

Fhoto ketika mewawancarai BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang

Fhoto diambil pada saat mewawancarai Kepala BPMPPSTP dan Kepala Bidang Pengendalian dan

Pengawasan

Page 145: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

Fhoto ketika mewawancarai Tim Teknis (Dinas PU)

Page 146: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

Fhoto ketika mewawancarai Tim Teknis (Dinas Tata Ruang Kab.Pandeglang)

Page 147: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

Fhoto ketika mewawancarai Satpol PP Kabupaten Pandeglang sebagai Penegak Perda dan

bagian dari tim teknis (Bapak Agus Mulyana)

Page 148: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

Kordinator Indomart & Alfamart Kab.Pandeglang

LSM Pandeglang Ketika di wawancarai

Page 149: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

Masyarakat Pandeglang dan Pedagang Kios Kecil Ketika di Wawancarai

Indomart & Alfamart yang bermasalah

Page 150: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

CATATAN LAPANGAN

1. Maret 2014

Pada bulan Maret 2014 peneliti melakukan proses pengajuan judul untuk

skripsi. Peneliti mengajukan judul kepada jurusan dengan mengajukan 3 judul

alternatif judul dan untuk mengetahui Dosen Pembimbing skripsi. Pihak

jurusan menyetujui pengajuan judul peneliti yang berjudul “Implementasi

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan

Waralaba Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern Di Kabupaten Pandeglang

Kabupaten Serang”. Pada bulan ini peneliti mengajukan izin penelitian kepada

BPPT Kabupaten Pandeglang.

2. April-Agustus 2014

Skripsi terhenti karena selama 5 bulan dikarenakan ketika itu peneliti

mengikuti Seleksi Pertukaran Pemuda Antar Provinsi yang di selenggarakan

oleh Kementrian Pemuda dan Olah Raga, dan alhamdulilla berhasil lolos

untuk mewakili Provinsi Banten di Tingkat Nasional. Dan dinobatkan menjadi

Duta Pemuda dan Asean Provinsi Banten 2014.

3. September 2014

Peneliti melakukan observasi awal kepada beberapa SKPD terkait untuk

menggali informasi dan mencari data mengenai Implementasi Perda No 12

Tahun 2010. Dan mewawancarai beberapa informan.

4. Oktober 2014

Peneliti melakukan wawancara kepada Kepala BPPT Kabupaten Pandeglang .

Selain itu meminta data mengenai Kemudian melakukan wawancara kepada

Beberapa Kepala Bidang dan Masyarakat.

5. November 2014

Peneliti mulai mengerjakan penyusunan skripsi. Atas masukan dari Dosen

Pembimbing Skripsi baik pembimbing 1 maupun pembimbing 2, maka

peneliti mengerjakan penyusunan skripsi mulai dari bab1 hingga bab 3.

Page 151: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

6. Desember 2014

Pada bulan ini peneliti melakukan perbaikan bab 2 dan bab 3. Karena ada

beberapa teori yang harus dilengkapi di bab 2 dan penambahan jumlah

informan di bab 3. Selanjutnya peneliti mendapatkan acc untuk seminar.

7. Januari 2014

Peneliti mendaftarkan diri kepada jurusan untuk melaksanakan seminar

proposal penelitian.

8. Februari 2014

Pada tanggal 10 Februari 2014 peneliti melakukan seminar proposal. Setelah

seminar ada beberapa yang di revisi yaitu proposal penelitian peneliti harus

dilengkapi dengan teori yang sesuai.

Peneliti melakukan konsultasi kepada Dosen Penguji mengenai penelitian

yang diambil. Atas masukan dan arahan dari Doses Penguji, peneliti

diharuskan mengganti judul baru untuk skripsi. Karena judul yang diangkat

oleh peneliti sudah ada yang meneliti sebelumnya.

9. April 2014

Pada bulan ini judul baru yang diajukan peneliti untuk skripsi baik kepada

Dosen Penguji Seminar, Dosen Pembimbing 1 dan 2 di acc. Judul tersebut

adalah “Pengawasan Penyelenggaraan Waralaba Pusat Perbelanjaan dan Toko

Modern Oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu (BPMPPTSP) di Kabupaten Pandeglang. Atas masukan Dosen Penguji

dan konsultasi dengan Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

Peneliti dipersilahkan untuk melakukan penyusunan skripsi dari bab 1 hingga

bab 5 tanpa melakukan seminar proposal terlebih dahulu. Selain itu peneliti

juga mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kesbangpol Kabupaten

Pandeglang untuk melakukan penelitian di BPMPPTSP Kabupaten

Pandeglang.

10. Mei 2014-Juli 2014

Pada bulan ini peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada

Kesbangpol Kabupaten Pandeglang untuk izin penelitian kepada BPMPPTSP

Page 152: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

Kabupaten Pandeglang. Selain itu peneliti melakukan observasi awal

melakukan observasi lapangan, melakukan wawancara dengan beberapa

informan, dan meminta data kepada instansi terkait. Berikut ini adalah tabel

jadwal penelitian.

No. Hari dan Tanggal Keterangan

1. Senin, 5 Mei 2015 Wawancara dengan Kepala BPMPPTSP

Kabupaten Pandeglang

2. Jum’at, 9 Mei 2015 Wawancara dengan Pelaksana Teknis,

Wawancara dengan Kepala Bidang

Pengendalian dan Pengawasan

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang. dan

mewawancarai Bidan Pelayanan dan

Informasi.

3. Senin, 12 Mei 2015 Menemui Kepala Bidang Pengendalian

dan Pengawasan BPMPPTSP Kabupaten

Pandeglang.

4. Selasa, 13 Mei 2015 Menemui Satpol PP Kabupaten

Pandeglang dan LSM, Masyarakat dan

peneliti melakukan wawancara terhadap

beberapa Informan di Lapangan

5. Rabu, 14 Mei 2015 Wawancara dengan Kepala Dinas PU

Dan melakukan wawancara terkait

penyelenggaraan Waralaba di Kabupaten

Pandeglang dan akhirnya mendapatkan

data yang dibutuhkan dalam penelitian

6. Kamis, 15 Mei 2015 Wawancara dengan Kepala Bidang

Pengendalian dan Pengawasan

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang. dan

mewawancarai Bidan Pelayanan dan

Page 153: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

Informasi.

7. Jum’at, 16 Mei 2015 Menemui Masyarakat dan Pedagang Kecil

di Kabupaten Pandeglang untuk

menanyakan terkait Waralaba .

8. Selasa, 20 Mei 2015 Wawancara dengan Pemilik Waralaba,

Wawancara dengan Kepala Bidang

Pengendalian dan Pengawasan

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang. dan

mewawancarai Bidan Pelayanan dan

Informasi.

9. Rabu, 21 Mei 2015 Mendatangi Kantor LSM dan melakukan

Wawancara untuk mengetahui informasi

terkait Pengawasan yang dilakukan oleh

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang

10. Kamis, 22 Mei 2015 Wawancara dengan Masyarakat dan LSM.

Dan Wawancara dengan Kepala Bidang

Pengendalian dan Pengawasan

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang. dan

mewawancarai Bidan Pelayanan dan

Informasi.

11. Jum’at, 23 Mei 2015 Melakukan observasi kebeberapa titik

didaerah Kabupaten yang diisinyalir

terdapat Waralaba berbentuk Minimarket

yang tidak mempunyai izin dan melanggar

Perda.

12. Sabtu, 24 Mei 2015 Observasi dilakukan kembali oleh peneliti,

kali ini untuk meminta data kepada

BPMPPTSP . Wawancara dengan Kepala

Bidang Pengendalian dan Pengawasan

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang. dan

Page 154: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

mewawancarai Bidan Pelayanan dan

Informasi.

13. Senin, 27 Mei 2014 Mendatangi pemilik Waralaba yang ada di

Kabupaten Pandeglang untuk sedikit

menanyakan terkai pengawasan yang

dilakukan oleh BPMPPTSP Kabupaten

Pandeglang.

14. Rabu, 29 Mei 2015 Pengambilan data mengenai jumlah

Waralaba yang ada di Kabupaten

Pandeglang dan Profil BPMPPTSP

Kabupaten Pandeglang. dan Wawancara

dengan Kepala Bidang Pengendalian dan

Pengawasan BPMPPTSP Kabupaten

Pandeglang. dan mewawancarai Bidan

Pelayanan dan Informasi.

15. Rabu, 4 Juni 2015 Observasi penelitian ke Cadasari untuk

menemui masyarakat disana untuk

mengetahui proses dalam penyelenggaraan

Waralaba di Kabupaten Pandeglang. dan

Wawancara dengan Kepala Bidang

Pengendalian dan Pengawasan

BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang. dan

mewawancarai Bidan Pelayanan dan

Informasi.

Selain itu pada bulan ini pula peneliti melakukan penyusunan akhir yaitu bab 1, 2,

3, 4, dan 5 serta melakukan bimbingan untuk memperoleh hasil maksimal pada

laporan akhir setelah melakukan wawancara dan observasi lapangan.

Page 155: PENGAWASAN PENYELENGGARAAN WARALABA ...repository.fisip-untirta.ac.id/597/1/Skripsi Yogi Muhamad...Proses penyelenggaraan waralaba minimarket Indomart/Alfamart di Kabupaten Pandeglang

BIODATA PENELITI

Nama : Yogi Muhamad Akbar

TTL : Pandeglang, 16 Juni 1990

Agama : Islam

Hoby : Baca, Diskusi, Kajian, Aksi & Trafelling

Tempat Tinggal : Desa. Batubantar Kec.Cimanuk Kab.Pandeglang

Riwayat Pendidikan : -SDN I BATUBANTAR

-SMPN II PANDEGLANG

-SMAN II PANDEGLANG

-Untirta Serang

Motto Hidup : Semangat Berkarya