pengaruhfaktor demografis, keterlibatan orang tua,...

118
PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP DIRI AKADEMIK DAN SELF- EFFICACYTERHADAP PRESTASI AKADEMIK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh : Adam Yalfiz Hakki NIM : 1112070000023 FAKULTASPSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H /2018 M

Upload: others

Post on 30-Aug-2019

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG

TUA, KONSEP DIRI AKADEMIK DAN SELF-

EFFICACYTERHADAP PRESTASI AKADEMIK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh :

Adam Yalfiz Hakki

NIM : 1112070000023

FAKULTASPSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H /2018 M

Page 2: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

ii

Page 3: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

iii

Page 4: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

iv

Page 5: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

v

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) Mei 2018

C) Adam Yalfiz Hakki

D) Pengaruh faktor demografis, keterlibatan orang tua, konsep diri akademik dan self-

efficacy terhadap prestasi akademik

E) xv + 87halaman + 14 lampiran

F) Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor demografis (jenis kelamin,

pendidikan orang tua, dan penghasilan orang tua), keterlibatan orangtua

(keterlibatan orang tua dirumah dan keterlibatan orang tua disekolah), konsep diri

akademik (Self confident dan self effort), dan self-efficacy terhadap prestasi siswa.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis

regresi berganda yang melibatkan populasi sebanyak 304 siswa dengansampel

sebanyak 283 siswa kelas 8 dan 9 (perempuan 120; laki-laki 163), dengan teknik

pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling, yaitu teknik

purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah hasil adaptasi dari Hoover-

Dampsey dan Sandler (2005) mengenai aktifitas keterlibatan orang tua. Skala

Academic Self Concept scale (ASC scale) dari Liu dan Wang (2005) untuk

mengukur konsep diri akademik, dan untuk skala self-efficacy menggunakan alat

ukur yang digunakan oleh Pertiwi (2015) yang mengacu pada teori Bandura. Untuk

pengujian validitas konstruk menggunakan Lisrel 8.7

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari

faktor demografis, keterlibatan orang tua, konsep diri akademik dan self-efficacy

terhadap prestasi akademik sebesar 36% sedangkan 64% sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain diluar penelitian ini. Variabel-variabel yang memberikan pengaruh

tersebut adalah jenis kelamin sebesar 32,5% dan self-efficacysebesar 2%.

Penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar menggunakan variabel

lainnya seperti inteligesi, minat, motivasi dan faktor pendekatan belajar seperti

speculative dan achieving, analytical dan deep, reproductive dan surfaceuntuk

mengukur prestasi siswa.

G) Bahan bacaan: 60; bukur : 6+ jurnal: 48 + skripsi: 5 + web: 1

Page 6: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

vi

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) May 2018

C) Adam Yalfiz Hakki

D) The Effect of demographic factors, parent involvement, academic self concept, and

self-efficacy to student achievement

E) xv +87 page + 14 attachment

F) This study aimed to investigate how the influence of demographic factors (gender,

parent’s education, and parent’s income), parent involvement (parent involvement

at home and parent involvement at school), academic self concept (academic effort

and academic confident), and self-efficacy to student achievement.

In this study, the writer used a quantitative approach with multiple regression

analysis involving 304 population with sample size 282 student grade 8 and 9

(female 120: male 162) with non-probability sampling technique. An adaption of

Hoover-Dampsey and Sandler scale was used to measure parent involvement

activities.Academic Self Concept scale(ASC scale) from Liu and Wang

(2005)measuring academic self concept, and instrument from Pertiwi (2015) which

is based on Bandura theory measuring self-efficacy. For testing the construct

validity is using Lisrel 8.7.

The result indicates that there is a significant influence on demographic factors,

parent involvement, academic self concept, and self-efficacy to student achievement

ammounts 36%, the remaining 64% influenced by other variables outside this

study. The variables that give the influence are gender 32,5% and self-efficacy 2%.

Researcher sugest to further reaserch using other variables such as intelligence,

interest, motivation and factor of study approach like speculative andachieving,

analyticalanddeep, reproductiveandsurface to measure student academic

achievement

G) Literatures:60; book : 6 + journal: 48 + minithesis: 5 + website: 1

KATA PENGANTAR

Page 7: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

vii

Alhamdulilahi rabbil 'alamin

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat

dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini. Shalawat serta

salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW,

beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya.

Penulisan proposal skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan langsung

maupun tidak langsung berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag., M.Si., Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, periode 2014-2019, beserta jajarannya.

2. Ibu Hj. Dr. Diana Mutiah, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen

Pembimbing skripsi, terimakasih telah memberikan bimbingan, arahan, koreksi,

saran, dan kritik yang membangun selama masa perkuliahan.

3. Segenap dosen Psikologi, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama penulis

menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi.

4. Bapak Syaifullah, Kepala Sekolah SMP Tri Mulia yang telah memberikan izin

penelitian di sekolah yang Bapak pimpin.

5. Kedua orang tua tercinta, mamaku Suyatmi, terima kasih atas segala kasih saying

dan doa serta ayahku Alm. Sabhani, sosok panutan dan segala cerita tentang Ayah

memberikan motivasi tersendiri untuk peneliti.

6. Kakakku tersayang, Mutiara Novianti Fani, S.E., M.M terimakasih atas dukungan

danmenjadi tempat curhat yang baik bagi peneliti.

Page 8: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

viii

7. Teman-teman 2012 kelas A yang telah memberikan dukungan serta canda yang

menyenangkan.

8. Teteh Agusti Yolandari S.Psi dan Julia Roswani S.Psi, terima kasih atas petunjuk

sistematika penulisan skripsi dan mengajari peneliti untuk analisis data.

9. Kawan-kawan Himpunan mahasiswa Islam terima kasih telah memberikan wadah

yang baik bagi peneliti untuk berproses selama perkuliahan

10. Mega Famela, terima kasih telah meluangkan waktu menemani peneliti serta

membawakan bekaldalam mengerjakan skripsi ini.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih untuk

segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan untuk membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis memohon kepada Allah SWT agar seluruh dukungan, bantuan,

bimbingan dari semua pihak dibalas dengan sebaik-baiknya, amin. Saran dan kritik

yang membangun sangat penulis harapkan untuk kebaikan di masa yang akan datang.

Jakarta, 14 Mei 2018

Penulis

Page 9: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kemudian apabila kamu bertekad, maka berusahalah

(Al-Insyirah : 7)

Jika ridha ibumu sudah kau dapat, maka apapun bisa kau lakukan.

(Adam Yalfiz Hakki)

Skripsi ini kupersembahkan untuk Mamaku yang selalu

mendukung dan mendoakanku, Alm.Ayah semoga kau tersenyum

serta untuk kakakku.

Page 10: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………….... ii

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………. iii

LEMBAR PERNYATAAN ……………………………...…………....…. iv

ABSTRAK ………………………………………………………………… v

ABSTRACT …………………………………...…………………………… vi

KATA PENGANTAR …………………………………...…………..…… vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………….. ix

DAFTAR ISI ………………………………………………………............ x

DAFTAR TABEL ……………………………………………………........ xiii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………..……. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………...………………… xv

BAB 1 PENDAHULUAN……...………………………….…………...

1-14

1.1. Latar belakang masalah……………………...…….……... 1

1.2. Pembatasan masalah dan perumusan masalah …….…….. 12

1.2.1. Pembatasan masalah ………………….………...... 12

1.2.2. Perumusan masalah ……………….…...……….... 12

1.3. Tujuan dan manfaat penelitian …………………...…....… 13

1.3.1. Tujuan penelitian .……… …………….…..…....... 13

1.3.2. Manfaat penelitian ……………………………...... 13

1.3.2.1. Manfaat teoritis ….………….…….…... 13

1.3.2.2. Manfaat praktis ..…………………….... 14

BAB 2LANDASAN TEORI…………………………………….……...

15-43

2.1. Prestasi Akademis …………………………………..….. 15

2.1.1. Definisi prestasi akademis……..…………………. 15

2.1.2. Teoriprestasi akademis…………………………… 16

2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

akademis…………………………………………..

2.1.3.1.Faktor internal…………………………….

2.1.3.2. Faktor eksternal…………………………..

18

19

20

2.1.4. Pengukuran prestasi akademis……………………. 22

2.2. Faktor Demografi……..………………………………..... 23

2.2.1. Jenis kelamin……………………………………… 23

2.2.2. Pendidikan orang tua……………………………… 24

2.2.3. Penghasilan orangtua…………………………….. 25

2.2.4. Teknik Skoring……………………………………. 27

2.3. KeterlibatanOrangtua….…………………………………. 28

2.3.1. Definisi keterlibatan orang tua……………….... 28

2.3.2. Dimensi keterlibatan orangtua...………………….. 29

2.3.3. Pengukuran keterlibatan orang tua……...………. 30

2.4 Konsep Diri Akademis……………………………………. 31

Page 11: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

xi

2.4.1. Definisi konsep diri akademis………………...…... 31

2.4.2. Dimensi konsep diri akademis...………………….. 32

2.4.3. Pengukuran konsep diri akademis …..…...………. 33

2.5 Self-Efficacy……………………………………………….. 35

2.5.1. Definisi self-efficacy…………………………….... 35

2.5.2.Pengukuran self -

efficacy…………………………...

37

2.6 Kerangka Berpikir………………………………………… 39

2.7 Hipotesis Penelitian………………………………………... 42

2.7.1.Hipotesis mayor……………………………………. 42

2.7.2. Hipotesis minor…………………………………… 42

BAB 3METODE PENELITIAN………………………………......…...

44-57

3.1. Populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel……..... 44

3.2. Variabel penelitian ………………….…………………… 44

3.3. Instrumen pengumpulan data ...……………...………… 47

3.4.1. Alat ukur prestasi siswa ……...……….………….. 47

3.4.2. Kuesioner Demografi………. …………...…...…... 47

3.4.3. Alat ukur keterlibatan orangtua…………………… 47

3.4.4. Alat ukur konsep diri akademik………………… 47

3.4.5. Alat ukur self-efficacy………………………………… 48

3.4. Uji validitas konstruk …………………...……......……… 48

3.5.1. Uji validitas alat ukur keterlibatan orang tua

dirumah...................................................................

50

3.5.2. Uji validitas alat ukur leterlibatan orang tua

disekolah……………………………………...….

51

3.5.3. Uji validitas alat ukur academic confidence……. 52

3.5.4. Uji validitas alat ukur academic effort ………….. 52

3.5.5. Uji validitas alat ukur self effiacy………………. 55

3.6. Teknik analisis data ………………..…………………….. 56

BAB 4 HASIL PENELITIAN ………...………………………..………

58-67

4.1. Gambaran subjek penelitian ……………………...………. 56

4.2. Statistik deskriptif variabel penelitian ……………………. 59

4.3. Hasil uji hipotesis ………………………………………… 61

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ….………….………

68-76

5.1. Kesimpulan ……………………………………………….. 68

5.2. Diskusi ……………………………………………………. 68

5.3. Kekurangan dan Kelebihan ………………………………. 73

5.3. Saran ……………………………………………………… 74

5.3.1. Saran teoritis ……………………………………….. 75

5.3.2. Saran praktis ……………………………………….. 75

DAFTAR PUSTAKA ………………………………...…………………...

77

LAMPIRAN ………………………………………….....………………… 84

Page 12: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Nilai skor jawabanskala Likert ….…………………..…………. 46

Tabel 3.5. Muatan faktor item keterlibatan orang tua di rumah……………. 50

Tabel 3.6. Muatan faktor item keterlibatan orang tua di sekolah ………….. 52

Tabel 3.7. Muatan faktor item academic confidence ……………………... 53

Tabel 3.8. Muatan faktor item academic effort…………...………..……… 54

Tabel 4.1. Gambaran umum subjek penelitian …………………………….. 58

Tabel 4.2. Skor variabel penelitian……………..…………………………... 58

Tabel 4.3. Rumus kategorisasi……………………………………………... 60

Tabel 4.4. Kategorisasi skor Variabel……………..……………………… 60

Tabel 4.5. Tabel R Square ………………………………………..……...… 62

Tabel 4.6. Tabel anova …………………………………………..……........ 62

Tabel 4.7. Tabel koefisien …………………………………………........... 63

Tabel 4.8. Tabel proporsi varians masing-masing independent variable … 65

Page 13: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan kerangka berfikir ………………………………….… 42

Page 14: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ……………………………...…………… 84

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ………………………………………….. 85

Lampiran 3 Syntax dan Path Diagram CFA …………………………………… 90

Lampiran 4Output Deskriptif dan Regresi …..………………………..…… 96

Lampiran 5 Tabel Blueprint alat ukur keterlibatan orang tua…………….... 99

Lampiran 6 Tabel Blueprint alat ukur konsep diri akademik………………. 100

Lampiran 7 Tabel Blueprint alat ukur self-efficacy…………..…………….... 101

Lampiran 8Muatan faktor item self-efficacy.………………………...……. 103

Page 15: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat penting bagi perkembangan masyarakat. Semakin berpendidikan

masyarakat, semakin beradab dan baik disiplin masyarakat. Masyarakat sebagai

sumber daya manusia suatu negara merupakan faktor penting dalam pembangunan di

era globalisasi saat ini. Pengalaman di banyak negara menunjukan, sumber daya

manusia yang bermutu lebih penting dari pada sumber daya alam yang melimpah.

Salah satu cara meningkatkan mutu sumber daya manusia adalah dengan pendidikan.

Akan tetapi, beberapa dekade terakhir ini, mutu pendidikan Indonesia sangat rendah.

Rendahnya mutu pendidikan Indonesia dapat dilihat dari dataProgramme for

International Student Achievement (PISA).PISA merupakan sistem ujian yang

diinisasi oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)

yang bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh

dunia. Setiap tiga tahun, siswa berusia 15 tahun dipilih secara acak, untuk mengikuti

tes dari tiga kompetensi dasar yaitu membaca, matematika dan sains. PISA mengukur

apa yang diketahui siswa dan apa yang dapat dia lakukan (aplikasi) dengan

pengetahuannya. Hasil data menunjukan bahawa Indonesia berada pada posisi 64 dari

72 negara peserta (antaranews, 2016).

Page 16: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

2

Berdasarkan data di atas, maka dapat dikatakan prestasi akademik siswa

Indonesia masih memprihatinkan. Kenyataannya, setiap siswa dituntut dapat

mencapai prestasi akademik yang memuaskan. Saat penerimaan siswa baru, setiap

sekolah memiliki standarisasi nilai yang harus dipenuhi siswa untuk dapat menjadi

peserta didik di sekolah tersebut. Lalu, setelah berhasil masuk ke sekolah yang

diharapkan, siswa akan dituntut untuk mendapat nilai yang baik atau diatas KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) jika ingin naik kelas. Selanjutnya, untuk lulus dalam

Ujian Nasional juga ditetapkan minimal nilai yang harus dicapai siswa agar dapat

lulus dan dapat melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya.

Dalam memilih sekolah, siswa akan memilih berdasarkan tingkat akreditasi

sekolah tersebut. Tigkat akreditasi dinilai berdasarkan delapan komponen, yaitu :1)

Standar Isi; 2) Standar Proses 3) Standar Kompetensi Lulusan; 4) Standar Pendidik

dan Tenaga Kependidikan; 5) Standar Sarana dan Prasarana; 6) Standar Pengelolaan;

7) Standar Pembiayaan; 8) Standar Penilaian (Badan Akreditasi Nasional

Sekolah/Madrasah, 2017). Sekolah dengan akreditasi A berarti sekolah yang seluruh

komponennya dianggap baik oleh BAN S/M, sehingga dapat meningkatkan mutu

peserta didik yang ditandai dengan prestasi akademik yang baik.

Namun, penulis menemukan data salah satu Sekolah Menengah Pertama yang

terakreditasi A tetapi perolehan nilai UN nya kurang memuaskan. Data tersebut

didapat melalui wawancara elektronik, yaitu melalui wawancara pribadi pada tanggal

15 Juni 2017 dengan salah satu pengajar. Dari hasil wawancara didapatkan, bahwa

Page 17: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

3

sekolah tersebut memiliki nilai rata-rata 65,46 (kategori D) untuk mata pelajaran

Bahasa Indonesia, 41,52 untuk mata pelajaran Bahasa Inggris (kategori C), 40,42

untuk mata pelajaran Matematika (kategori D), dan 41,37 untuk mata pelajaran IPA

(kategori D). Pengajar tersebut juga membenarkan bahwa prestasi akademik siswa di

sekolah ini rendah.

Dalam dunia pendidikan, termasuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP),

keberhasilan seorang siswa ditandai dengan prestasi belajar yang tinggi atau

mencapai standar kelulusan, hal ini dikenal sebagai prestasi akademik. Prestasi

akademik ialah suatu tingkat khusus perolehan atau hasil keahlian dalam karya

akademik yang dinilai oleh guru-guru, lewat tes-tes yang dibakukan, atau lewat

kombinasi kedua hal tersebut (Chaplin, 2005), sehingga melalui prestasi

akademiknya, seorang siswa dapat mengetahi kemajuan yang telah dicapai dalam

belajar dan menunjukkan gambaran kelebihan maupun kekurangannya.

Prestasi akademik siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Syah

(2010), faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri siswa dan berpengaruh

terhadap proses pembelajaran dalam pencapaian prestasi akademik, yaitu aspek

fisiologis dan aspek psikologis serta pendekatan belajar. Kemudian faktor eksternal

adalah faktor dari luar diri siswa dan berpengaruh terhadap proses pembelajaran

dalam pencapaian prestasi akademik, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan

nonsosial. Faktor-faktor inilah yang akan saling berinteraksi sehingga menghasilkan

Page 18: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

4

prestasi akademik yang baik.

Selain itu, faktor yang berpengaruh pada prestasi akademik siswa adalah

faktor demografis. Faktor demograsi adalah gambaran tentang perilaku penduduk

baik secara agregat maupun kelompok (Yasin & Adiotomo dalam Nafisah, 2017).

Pengelompokan penduduk dapat meliputi jenis kelamin, pendidikan orang tua, dan

penghasilan orang tua. Hasil penelitian Nnamani dan Oyibe (2016), Dahie,

Mohamed, dan Moalim (2016), dan Wilson (2009) menunjukan bahwa jenis kelamin,

pendidikan orang tua, dan penghasilan orang tua berpengaruh pada prestasi akademik

siswa. Nnamani dan Oyibe (2016) menyatakan bahwa siswa laki-laki unggul dalam

mata pelajaran Ilmu Sosial, Kimia, Fisika, matematika dan lingkungan dan siswa

peremuan unggul dalam mata pelajaran Bahasa dan Seni. Dahie, Mohamed, dan

Moalim (2016), dan Wilson (2009) menyatakan bahwa pendidikan dan penghasilan

orang tua memainkan peran penting dalam mengasah keterampilan anak. Orang tua

kelas menengah berperan aktif dalam pendidikan dan perkembangan anak-anak

dengan menggunakan kegiatan yang terorganisir dan terkontrol melalui diskusi,

sehingga kemampuan penalaran anak akan terasah.

Namum terdapat penelitian yang berlawanan dari hasil penelitian diatas. Hasil

penelitian Joseph, John, Eric, Yusuf, dan Olubunmi menunjukan bahwa jenis kelamin

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademis siswa. Selain itu,

hasil penelitian Nelson (2009) dan Belley dan Lochner (2007) masing-masing

membuktikan bahwa pendidikan orang tua dan penghasilan orang tua tidak memiliki

Page 19: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

5

pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademis siswa.

Prestasi akademik yang tinggi juga dihubungkan dengan keterlibatan orang

tua baik di rumah dan di sekolah. Berdasarkan penelitian Rafiq, Tehsin, Fatima,

Sohail, Saleem, dan Khan (2013) keterlibatan orang tua di rumah dalam

meningkatkan prestasi siswa merupakan fungsi pendidikan dari sebuah keluarga.

Dapat dipahami bahwa keluarga memiliki tanggung jawab agar anak menjadi anggota

masyarakat yang produktif. Semakin orang tua terlibat dalam proses menyampaikan

pendidikan untuk anak-anak mereka, semakin banyak anak-anak yang dapat unggul

dalam prestasiakademik mereka. Penyampaian pendidikan juga berguna untuk

menjadikan anak sebagai anggota masyarakat yang produktif serta bertanggung

jawab.

Rasinski dan Fredrick (1988, dalam Vahedi & Nikdel, 2011) menyimpulkan

bahwa orang tua memainkan peran tidak ternilai dalam membangun dasar

pembelajaran anak. Zang dan Carrasquillo (1995, dalam Vahedi & Nikdel, 2011) juga

menyatakan bahwa ketika anak-anak dikelilingi dengan rasa kepedulian, orang tua

yang sanggup dan mampu memelihara serta menjalin hubungan dengan persaingan

yang tidak begitu ekstrem, tidak akan sulit membangun kemampuan menulis dan

membaca anak.

Menurut Rafiq, et al. (2013) keterlibatan orang tua dihubungkan dengan

pencapaian prestasi akademik anak yang lebih tinggi dalam pelajaran bahasa dan

matematika. Bentuk dari keterlibatan orang tua berupa mendaftarkananak ke tempat

Page 20: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

6

les sehinggaanak memiliki ketekunan akademik yang lebih baik, perilaku dan

kemampuan sosial yang lebih baik, kemampuan beradaptasi di sekolah, absensi yang

lebih baik dan tingkat drop-out yang lebih rendah. Bentuk keterlibatan orang tua

lainnya yaitu mengawasi PR, mendorong anak untuk mengikuti kegiatan ekstra

kurikuler, aktif berhubungan dengan para guru dan membantu anak mengembangkan

rencana masa depannya sehingga anak-anak lebih merespon dan melakukan yang

terbaik di sekolah. Cotton dan Wikelund (2005) menyatakan bahwa semakin orang

tua terlibat dalam pembelajaran anak, maka semakin bermanfaat efek pencapaian

prestasi akademik. Perayataan ini berdasarkan pada 42 review penelitian yang

dilakukan oleh peneliti lain dalam rentang 1975-1988. Hal senada juga disampaikan

oleh Bryan (2005) bahwa anak-anak cenderung memiliki level prestasi yang tinggi

ketika orang tua terlibat dalam pendidikan.

Prestasi akademik tidak hanya tergantung pada kualitas sekolah dan guru,

akan tetapi tingkat keterlibatan orang tua memiliki peran penting dalam prestasi

akademik anak-anak mereka (Rafiq, et al., 2013). Beberapa ilmuan telah mengkaji

pengaruh keterlibatan orang tua terhadap prestasi akademikbaik melalui tinjauan

pustaka maupun melalui penelitian. Sepertitinjauan pustaka Jeynes (2003), Jeynes

(2007), Shute, Hansen, Underwood, J. S. (2007) (dalam Porumbu & Necsoi, 2013)

yang menunjukan pentingnya keterlibatan orang tuadalam memfasilitasiprestasi

siswa. Dimensiketerlibatan orang tua terbukti menjadi prediktorprestasi akademik

siswa di sekolah yang kuat. Dalam ranah penelitian juga menyimpulkan hal yang

Page 21: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

7

sama. Temuan penelitian mendukung adanya hubungan positif antara keterlibatan

orang tua dan keberhasilan pendidikan (Rafiq, et al., 2013).

Usaha berkelanjutan dari keterlibatan orang tua, dapat meningkatkan prestasi

akademik siswa sesuai dengan temuan penelitian Driessen, Smit dan Sleegers (2005),

Fan (2001), Hong dan Ho (2005) (dalam Rafiq, et al., 2013). Peneltian Tela dan Tela

(2003), Campbell (1995), Rich (1987) (dalam Vahedi & Nikdel, 2011) menunjukan

bahwa keterlibatan orang tuadalam pendidikan anak dapat memberikan manfaat baik

bagi orangtua, anak dan sekolah. Selanjutnya, penelitian di Allama Iqbal Town,

Lahore City (Rafiq, et al., 2013) berjudul “Parental Involvement and Academic

Achievement; A Study on Secondary School Student of Lahore, Pakistan’’

menunjukan bahwa keterlibatan orang tua memberikan efek yang signifikan dalam

performance academic anak-anak yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi

akademikanak-anak. Namun hasil penelitian dari Ralph dan McNeal membuktikan

bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan keterlibatan orang tua dengan prestasi

akademis siswa.

Dilihat dari faktor internal siswa, konsep diri dapat diasumsikan sebagai salah

satu faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seorang siswa. Secara umum,

konsep diri diartikan sebagai evaluasi individu mengenai diri sendiri; penilaian dan

penaksiran mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan (Chaplin, 2005).

Jika dihubungkan dengan prestasi akademik, maka konsep diri dapat diartikan

sebagai perasaan individu atau tingkat kepercayaan menyelesaikan tugas-tugas

Page 22: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

8

akademik tertentu (Awan, Noureen, Naz, 2011) yang biasanya disebut dengan konsep

diri akademik. Tingginya tingkat konsep diri akademik pada siswa akan membawa

keberhasilan siswa di sekolah dan rendahnya tingkat konsep diri akademik pada

siswa akan mambawa kegagalan siswa di sekolah. Keberhasilan atau kegagalan siswa

di sekolah menurut Gabriel, et al., (2009) tergantung pada bagaimana seseorang

merasakan kualitas dan atribut kualitas diri sendiri. Chowdhury dan Pati (1997)

menyatakan bahwa konsep diri akademikmemainkan peran penting dalam proses

pendidikan. Ketika seorang anakditerima, disetujui, dihormati dan disukai akan

memiliki kesempatan untuk memperoleh sikap penerimaan diri dan menghormati diri.

Menurut Wang dan Lin (2008) konsep diri akademik dipandang sebagai

keyakinan umum individu tentang diri mereka. Tingkat konsep diri akademik

individu memprediksi apakah atau sejauhmana dia mampu menyelesaikan tugas-

tugas akademik baik berhasil atau tidak berhasil.Konsep diri akademikdipandang

sebagai fungsimotivasi yang perlu dijaga bahkan ditingkatkan bila ingin memiliki

prestasi akademik yang baik. Hal ini sesuai dengan Byrne (dalam Awan, et al., 2011)

yang menyatakan bahwa konsep diriakademik memiliki fungsi motivasi dan dengan

demikian, perubahan konsep diriakademik akan menyebabkan perubahan dalam

prestasi akademik berikutnya. Perubahan tersebut memiliki dampak positif bagi

prestasi akademik jika konsep diri akademik siswa meningkat dan juga berdampak

negatif bagi prestasi akademik jika konsep diri akademik siswa menurun.

Page 23: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

9

Oleh karena itu, konsep diri akademiksebaiknya diselidiki untuk siswa yang

memiliki prestasiakademik yang rendah. Ini dilakukan untuk menjaga keyakinan

siswa tentang diri mereka sendiri. Dambudzo (2012) menyatakan bahwa penting

untuk menyelidiki hubungan antara konsep diriakademik dan prestasi akademik

dalam rangka untuk menyelamatkan para pelajar yang menjadi korban keyakinan

negatif mereka tentang dirinya. Pernyataan ini ditekankan juga oleh Hamachek

(1995) yang menyatakan bahwa prestasi akademik tidak hanya menjadi ungkapan

kemampuan siswa tetapi juga dapat membantu siswa merasa percaya diri dan mampu

berbuat hal baik sedangkan persepsi negatif siswa akan menyebabkan mereka merasa

ragu-ragu. Pembentukan konsep diriakademik dapat dilakukan dengan mulai

berprilaku baik sebelum dan saat siswa berada di sekolah. Penelitian Caslyn dan

Kenny (1977), Garg (1992) (dalam DeFreitas & Rinn, 2013) menemukan bahwa

siswa harus berprilaku baik di sekolah untuk memiliki konsep diriakademik yang

tinggi, sementara penelitian Marsh, Trautwein, Lüdtke, Koller dan Baumert (2005),

Valentine, DuBois, dan Cooper (2004) (dalam DeFreitas & Rinn, 2013) mendukung

gagasan bahwa konsep diriakademik yang tinggi diperlukan sebelum siswa dapat

melakukan hal terbaik di sekolah.

Penelitian terdahulu terkait hubungan konsep diri akademik

dengan prestasi akademik dapat dilihat dari penelitan yang dilakukan oleh Awan, et

al. (2011) yang berjudul “A Study of Relationship between Avhievement Motivation,

Self-Concept an Achievement in English and Mathematics at Secondary Level ’’.

Page 24: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

10

Penelitian ini terdiri dari 366 siswa (144 laki-laki dan 172 perempuan) yang berasal

dari empat sekolah umum dan empat sekolah privat di Sarghoda, Pakistan. Hasil

penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan konsep diri akademik

dengan prestasi akademik. Penelitian lainnya dilakukan oleh Arefi dan

Naghebzadeh (2014) yang berjudul “The Relation Between Academic Self-Concept

And Academic Motivation And Its Effect On Academic Achievement’’. Penelitian ini

terdiri dari 300 siswa (150 laki-laki dan 150 perempuan) yang berasal dari lingkungan

sosial-ekonomi yang berbeda di Urmia City, Iran. Hasilnya, konsep diri akademik

mempunya hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi akademik. Artinya

semakin tinggi tingkat konsep diri akademik siswa, semakin tinggi juga prestasi

akademiknya. Hasilnya, konsep diri akademik mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap prestasi akademik. Hasil yang berlawanan dapat ditemukan dalam penelitian

Newman (1984, dalam Marsh, 2014), yaitu konsep diri akademik tidak berpengaruh

signifikan terhadap prestasi akademis siswa.

Disamping konsep diri akademik, faktor internal lainnya

seperti self-efficacy perlu ditinjau sebagai pembentuk tercapainya prestasi akademik

siswa yang tinggi. Self-efficacy menurut Bandura (dalam Santrock, 2004) merupakan

keyakinan bahwa seseorang mampu menguasai situasi tertentu dan menghasilkan

sesuatu yang positif. Bandura (dalam Santrock, 2004) meyakini bahwa self-efficacy

adalah faktor penting yang mempengaruhi prestasi akademik seorang murid.

Tingginya self-efficacy dapat memicu individu dalam mencetak prestasi pada suatu

Page 25: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

11

bidang tertentu, baik akademik, seni, budaya, sosial, dan lain-lain. Schunk (dalam

Santrock, 2004) menyatakan bahwa self-efficacy mempengaruhi individu dalam

menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.

Self-efficacy pada tahap selanjutnya akan

mempengaruhi motivasi seseorang. Zimmerman (2000) menjelaskan bahwa self-

efficacy mempengaruhi beberapa indikasi motivasi akademik seperti pilihan aktifitas,

tingkat usaha yang dilakukan, persistensi dan reaksi emosional, sehingga dapat

dikatakan bahwa self-efficacy mempunyai peran strategis terhadap motivasi

seseorang. Bandura (dalam Zimmerman, 2000) mengemukakan bahwa self-efficacy

berkontribusi signifikan terhadap motivasi seseorang dan pencapaiannya.

Berdasarkan hal itu, dapat dipahami bahwa self-efficacymempunyai andil besar

terhadap motivasi dan prestasi akademik seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh

Lent dan Larkin (1984) yang berjudul “Relation of Self-Efficacy Expectations to

Academic Achievement and Persistence”, dimana hasil penelitiannya menyatakan

bahwa tingkat dan kekuatan self-efficacy dalam kebutuhan pendidikan berhubungan

dengan prestasi akademik. Selain itu, Penelitian yang dilakukan oleh Li (2012) yang

berjudul “A Study of the Attitude, Self-efficacy, Effort and Academic Achievement of

CityU Students towards Research Methods and Statistics”, dimana hasil penelitiannya

menyatakan bahwa ada hubungan positif antara dua variabel: self-efficacy dan

prestasi akademik. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Tahalele (2005, dalam

Nugroho, 2007) membuktikan bahwa self-efficacy tidak memiliki pengaruh yang

Page 26: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

12

signifikan terhadap prestasi akademis siswa. Berdasarkan temuan penelitian

terdahulu, dimana hasil penelitian terdapat pertentangan, tentunya akan sangat

menarik untuk dapat mengetahui lebih lanjut mengenai keterkaitan variabel demi

tercapainya prestasi akadamik siswa yang lebih baik. Oleh karena itu, penulis tertarik

melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Faktor Demografis, Keterlibatan Orang

Tua, Konsep Diri Akademik dan Self-efficacyterhadap Prestasi Akademik”

1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan prestasi akademik dengan

faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu faktor demografis jenis kelamin, pendidikan

orang tua, pendapatan orang tua, keterlibatan orang tua di rumah, keterlibatan orang

tua di sekolah, academic confidence, academic effort, dan self-efficacy. Subjek

penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas 8 dan 9 di SMP Tri Mulia, Jakarta Selatan.

1.2.2 Perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan faktor demografis (jenis kelamin,

pendidikan orang tua, dan penghasilan orang tua) keterlibatan orang tua

(keterlibatan orang tua di rumah dan keterlibatan orang tua di sekolah), konsep

diri akademik (academic confidence dan academic effort), dan self-

efficacyterhadap prestasi akademik ?

Page 27: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

13

2. Berapa besar pengaruh faktor demografis (jenis kelamin, pendidikan orang tua,

dan penghasilan orang tua), keterlibatan orang tua (keterlibatan orang tua di

rumah dan keterlibatan orang tua di sekolah), konsep diri akademik (academic

confidence dan academic effort), dan self-efficacyterhadap prestasi akademik ?

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Membuktikan pengaruh faktor demografis (jenis kelamin, pendidikan orang tua,

dan penghasilan orang tua), keterlibatan orang tua (keterlibatan orang tua di

rumah dan keterlibatan orang tua di sekolah), konsep diri akademik (academic

confidence dan academic effort), dan self-efficacyterhadap prestasi akademik.

2. Mengetahui variabel faktor demografis (jenis kelamin, pendidikan orang tua, dan

penghasilan orang tua), keterlibatan orang tua (keterlibatan orang tua di rumah

dan keterlibatan orang tua di sekolah), konsep diri akademik (academic

confidence dan academic effort), dan yang berpengaruh besar terhadap prestasi

akademik.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pada ilmu psikologi, terutama

psikologi sosial, psikologi pendidikan dan psikologi keluarga. Sumbangan hasil

penelitian juga akan memperkuat penelitian sebelumnya terkait pengaruh faktor

Page 28: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

14

demografis, keterlibatan orang tua, konsep diri akademik, dan self-efficacy terhadap

prestasi akademik siswa bila hasil penelitian signifikan.

1.4.2 Manfaat praktis

Dalam ranah praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi

untuk penelitian selanjutnya juga menjadi tambahan wawasan untuk orang tua dan

siswa/i demi meningkatkan prestasi akademik siswa.

Page 29: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

15

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Prestasi Akademik

2.1.1 Definisi prestasi akademik

Menurut Linn, Bond, Car, Darling-Hammond, Harris, Hess, Shulman (tt) terdapat

perbedaan antara prestasi akademik dengan pembelajaran akademik. Meskipun

prestasi akademik dan pembelajaran akademik sering digunakan untuk menilai

pengajaran. Prestasi akademik adalah status pengetahuan dari materi subjek

pelajaran, pemahaman, dan keterampilan pada satu waktu, sedangkan

pembelajaran siswa adalah pertumbuhan pengetahuan, pemahaman, dan

keterampilan subjek pelajaran dari waktu ke waktu.

Menurut Arefi dan Naghebzadeh (2014), prestasi akademik adalah skor

aktual atau skor yang diperoleh dalam ujian tahunan siswa. Untuk lebih spesifik,

prestasi akademik ini mengacu pada kinerja dalam bentuk nilai numerik yang

diperoleh siswa dalam ujian akhir. Pengukuran yang paling umum digunakan

untuk mengukur prestasi akademik adalah tes terstandar.

Prestasi adalah kecakapan nyata yang dapat diukur secara langsung dengan

menggunakan tes. Definisi yang lain menyebutkan bahwa prestasi belajar siswa

merupakan tingkat penguasaan atau keberhasilan yang dicapai siswa dalam menuntut

suatu pelajaran pada periode tertentu. Prestasi belajar siswa biasanya dinyatakan

Page 30: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

16

dalam bentuk angka atau skor yang berfungsi sebagai indikator keberhasilan dari

suatu proses belajar mengajar (Santoso & Salim, 2010).

Dengan demikian, penulis menggunakan definisi prestasi siswa yang

diutarakan oleh Arefi dan Naghebzadeh (2014) yaitu skor aktual atau skor yang

diperoleh dalam ujian tahunan siswa. Untuk lebih spesifik, prestasi akademik ini

mengacu pada kinerja dalam bentuk nilai numerik yang diperoleh siswa dalam

ujian akhir. Pengukuran yang paling umum digunakan untuk mengukur prestasi

akademik adalah tes terstandar, yaitu menggunakan nilai rapot Ujian Kenaikan

Kelas (UKK).

2.1.2 Teori prestasi akademik siswa

Tujuan pembelajaran adalah berkaitan terhadap hal-hal yang harus diketahui

dan dapat dilakukan oleh para siswa pada akhir sebuah program studi; pelajaran

harus dirancang untuk mencapai tujuan tersebut. Evaluasi tersebut menunjukan

sejauh mana setiap siswa telah benar-benar menguasainya pada akhir

pembelajaran (Carr & Harris, 2001; Marzano dkk., 2001, dalam Slavin, 2012).

Winkel (1996) mengungkapkan bahwa kemampuan intelektual sangat

menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui

berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi.

Tujuan dari evaluasi untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah

proses belajar mengajar.

Page 31: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

17

Evaluasi atau penilaian mengacu pada berbagai macam cara yang

digunakan sekolah-sekolah formal untuk mengukur prestasi akademis siswa

(Gronlund & Waugh, 2009; McMillan, 2008; Popham, 2005, dalam Slavin, 2012).

Evaluasi siswa biasanya berfokus pada prestasi akademis dengan menggunakan

kuis-kuis, ulangan harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

Evaluasi siswa memiiki enam tujuan utama, yaitu :

1. Umpan balik untuk siswa

Siswa perlu mengetahui hasil dari usaha-usaha yang telah dilakukan siswa.

Evaluasi regular memberikan umpan balik pada kelebihan dan kelemahan siswa.

Informasi ini akan membantu siswa untuk meningkatkan nilai-nilai mereka.

2. Umpan Balik untuk tenaga pengajar

Satu dari fungsi terpenting (namun sering dilupakan) dari evaluasi siswa adalah

memberikan umpan balik terhadap para pengajar mengenai keefektifan

pengajaran tenaga pengajar. Kuis yang sering diajukan, mengerjakan tugas-tugas

akan memberikan lebih detail indikasi-indikasi kemajuan mengenai siswa

tersebut.

3. Informasi untuk para orang tua

Sebuah rapor disebut rapor dikarenakan unttuk melaporkan kemajuan siswa.

Melaporkan fungsi evaluasi ini sangat penting untuk berbagai alasan.

Diantaranya, berbagai macam evaluasi sekolah yang rutin (hasil-hasil ujian,

tanda bintang, dan sertifikat maupun keterangan dalam kartu laporan penilaian)

Page 32: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

18

menginformasikan kepada orangtua mengenai tugas-tugas sekolah anak-

anaknya. Jika siswa mendapat nilai buruk, orangtuanya mungkin mengetahui

sebabnya dan mungkin dapat membantunya dengan tepat.

4. Informasi untuk seleksi dan sertifikasi

Sebagian sosiolog melihat bahwa pengelompokan siswa maupun mahasiswa ke

dalam aturan bemasyarakat sebagai tujuan utama pihak lembaga pendidikan.

5. Informasi untuk dipertanggung-jawabkan

Evaluasi siswa menjadi data untuk evaluasi para guru, sekolah-sekolah, kepala

daerah, bahkan Negara. Setiap negara memiliki program ujian yang

memperkenankan negara untuk memberikan peringkat setiap sekolah

berdasarkan penampilan siswanya. Hasil ujian semacam ini juga sering

digunakan dalam mengevaluasi para kepala sekolah, tenaga pengajar, dan

pengawas. Ini yang menyebabkan ujian tersebut menjadi sangta serius.

6. Dorongan untuk meningkatkan usaha siswa

Yang terpenting dari tujuan evaluasi adalh untuk mendorong para siswa agar

memberikan usaha terbaiknya. Beberapa siswa sekolah menengah atas juga

menekankan pentingya nilai-nilai tersebut untuk masuk seleksi ke perguruan

tinggi.

Berdasarkan pemaparan mengenai peranan penting dan fungsi evaluasi

yang telah dikemukakan diatas, nilai ujian akhir semester menjadi acuan

pengukuran prestasi akademis siswa dalam penelitian ini.

Page 33: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

19

2.1.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi akademik

Menurut (Syah, 2010) untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi, maka perlu

diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi akademik. Ada pun faktor-

faktor yang mempengaruhi prestasi akademik adalah sebagai berikut :

2.1.3.1 Faktor internal

Faktor dari dalam diri siswa yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor

internal dibagi menjadi dua aspek, yaitu:

1. Aspek fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

menandai tingkat kebugaran oragan-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat

mempengruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi

organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengaran dan

indera penglihatan, juga sangat memengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap

informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan dikelas,

2. Aspek psikologis. Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa, seperti: tingkat

kecerdasan/inteligensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi

siswa.

3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi

dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-

materi pelajaran. Ada pun pendekatan belajar siswa dibedakan menjad 3 macam,

yaitu: 1) Pendekatan tinggi, yang dibedakan menjadi speculative dan achieving; 2)

Page 34: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

20

Pendekatan sedang, yang dibedakan menjadi analytical dan deep, dan 3)

Pendekatan rendah, yang dibedakan menjadi reproductive dan surface.

2.1.3.2 Faktor eksternal

Faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor eksternal

terdiri dari dua macam, yakni:

1. Faktor lingkungan sosial, seperti: keluarga, guru dan staf, masyarakat dan teman,

2. Faktor lingkungan nonsosial, seperti: rumah, sekolah, peralatan dan alam.

Selain itu, terdapat penelitian terdahulu terkait prestasi akademik, yaitu :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nnamani dan Oyibe (2016) yang berjudul

“Gender And Academic Achievement Of Secondary School Students In Social

Studies In Abakaliki Urban Of Ebonyi State” , dimana hasil penelitian

menyatakan bahwa jenis kelamin skor rata-rata prestasi akademik siswa

perempuan lebih tinggi daripada skor rata-rata prestasi akademik siswa laki-laki.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dahie, dkk (2016) yang berjudul

“Socioeconomic Status And Academic Achievement At Secondary Schools In

Mogadishu-Somalia” , dimana hasil penelitian menyatakan pendidikan orang

tua, pekerjaan orang tua, dan penghasilan orang tua memiliki hasil positif

dan signifikan terhadap prestasi akademik siswa.

Page 35: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

21

3. Penelitian yang dilakukan oleh Awan, Noureen dan Naz (2011) yang berjudul “A

Study of Relationship between Achievement Motivation, Self Concept and

Achievement in English and Mathematics at Secondary Level”, dimana hasil

penelitiannya menyatakan bahwa konsep diri matematika dan bahasa inggris

berhubungan dengan prestasi akademik pada tingkat signifikansi sebesar 0.01 (2-

tailed).

4. Penelitian yang dilakukan oleh DeFreitas dan Rinn (2013) yang

berjudul“Academic Achievement in First Generation College Students: The Role

of academic self-concept”, dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa konsep

diri akademik berhubungan dengan prestasi akademik pada tingkat korelasi

sebesar 0,25, p = 0,01.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Arefi dan Naghebzadeh (2014) yang berjudul

“The Relation Between Academic Self-Concept and Academic Motivation and Its

Effect on Academic Achievement”, dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa

tidak ada hubungan signifikan antara motivasi akademik dan prestasi akademik,

tetapi ada hubungan yang signifikan antara konsep diri akademik dan prestasi

akademik.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Lent dan Larkin (1984) yang berjudul “Relation of

Self-Efficacy Expectations to Academic Achievement and Persistence”, dimana

hasil penelitiannya menyatakan bahwa tingkat dan kekuatan self-efficacy dalam

kebutuhan pendidikan berhubungan dengan prestasi akademik.

Page 36: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

22

7. Penelitian yang dilakukan oleh Li (2012) yang berjudul “A Study of the Attitude,

Self-efficacy, Effort and Academic Achievement of CityU Students towards

Research Methods and Statistics”, dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa

ada hubungan positif antara dua variabel: self-efficacy dan prestasi akademik.

Dari faktor-faktor dan hasil-hasil penelitian di atas, penulis memilih faktor

demografis, keterlibatan orang tua, self-efficacy dan konsep diri akademik sebagai

variabel yang mempengaruhi prestasi akademik siswa.

2.1.4 Pengukuran Prestasi Akademik

Berdasarkan penelitian terdahulu, terdapat beberapa alat ukur untuk mengukur

prestasi akademik, yaitu :

1. Kuesioner demografi

Arefi dan Naghebzadeh (2014) menggunakan kuesioner demografi dan meminta

siswa melaporkan umur, jenis kelamin, dan rata-rata nilai mereka.

2. Nilai ujian akhir siswa dan laporan pengajar

Kung dan Lee (2015) menggunakan 2 alat ukur untuk prestasi matematik siswa.

Pertama, menggunakan nilai ujian akhir siswa dan kedua, evaluasi pengajar terhadap

kinerja siswa pada kelas matematik. Untuk evaluasi pengajar terhadap kinerja siswa

pada kelas matematik, menggunakan 5 point skala model Likert yang diurutkan dari 1

= lemah sampai 5 = sangat baik.

3. Nilai rapor

Page 37: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

23

Rogers, Theule, Ryan, Adam dan Keating (2009) menggunakan nilai terbaru anak-

anak pada mata pelajaran matematika, science, dan bahasa.

4. Informasi demografi

DeFreitas dan Rinn (2013) menggunakan kuesioner demografi. Siswa diminta untuk

melaporkan usia, etnis, jenis kelamin, pendapatan, dan nilai rata-rata mereka.

Dalam penelitian ini, pengukuran prestasi akademik didasarkan pada data

primer, yaitu didapat dari pihak sekolah. Hal ini berdasarkan pada penelitian Arefi

dan Naghebzadeh (2014).

2.2 Faktor Demografi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian demografi merupakan ilmu

tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk yang memberikan

uraian atau gambaran statistik mengenai suatu bangsa dilihat dari sudut sosial

politik dan ilmu kependudukan. Sedangkan menurut Yasin dan Adiotomo (2010,

dalam Nafisah, 2017) demografi adalah gambaran tentang perilaku penduduk,

baik secara agregat maupun kelompok. Faktor demografi menurut Nurdin dan

Adioetomo (2010, dalam Nafisah, 2017) diantaranya meliputi: jenis kelamin,

pendidikan orang tua, dan penghasilan orang tua. Dalam penelitian ini, faktor

demografis adalah gambaran tentang perilaku penduduk, baik secara agregat

maupun kelompok yang meliputi jenis kelamin, pendidikan orang tua, dan

penghasilan orang tua.

Page 38: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

24

2.2.1 Jenis kelamin

Secara umum, pengertian jenis kelamin (Gender)adalah perbedaan yang tampak

antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku. Fakih

(2006) mengemukakan bahwa jenis kelamin merupakan suatu sifat yang melekat

pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun

kultural. Perubahan ciri dan sifat yang terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke

tempat lainnya disebut konsep gender. Selanjutnya Santrock (2004) mengemukakan

bahwa istilah gender dan seks memiliki perbedaan dari segi dimensi. Istilah seks

(jenis kelamin) mengacu pada dimensi biologis seorang laki-laki dan perempuan,

sedangkan gender mengacu pada dimensi sosial-budaya seorang laki-laki dan

perempuan. Dalam penelitian ini, jenis kelamin merupakan perbedaan biologis antara

laki-laki dan perempuan.

Hasil tes prestasi yang dilakukan oleh Onekutu (2002) telah menunjukkan

bahwa anak laki-laki dan perempuan di usia dini memiliki kinerja yang sama dalam

semua mata pelajaran termasuk Bahasa Inggris, dan ketika mereka tumbuh ke kelas

yang lebih tinggi, siswa perempuan mulai lebih tertarik dalam pelajaran seni dan

bahasa, sedangkan anak laki-laki lebih tertarik dalam pelajaran sains dan Ilmu Sosial.

Perbedaan minat pelajaran antara siswa laki-laki dan perempuan menghasilkan situasi

di mana ada lebih banyak anak laki-laki daripada anak perempuan yang mengambil

peminatan Ilmu Sosial.

2.2.2 Pendidikan orang tua

Page 39: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

25

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 14 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 yang dimaksud pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Fuad

Ihsan (2003) Tingkat atau jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik,

tingkat kerumitan bahan pengajaran dan cara menyajikan bahan pengajaran. Jenjang

pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

pendidikan tinggi. Dalam penelitian ini, pendidikan orang tua adalah tingkat

pendidikan formal yang telah dilalui oleh orang tua siswa.

Pendidikan orang tua erat kaitannya dengan kecerdasan orang tua. Hubungan

kausal antara pendidikan orang tua dengan kecerdasan anak dapat ditemukan dalam

gen. Orang tua yang cerdas akan mencapai pendidikan yang tinggi dan mewariskan

kecerdasan yang tinggi kepada anak. Selain itu, orang tua yang cerdas akan

menyediakan lingkungan yang dapat merangsang intelektual anak-anak mereka

(Bouchard & McGue, 1981; Plomin,1997; Plomin, DeFries, & Loehlin, 1977, dalam

Steinmayr, Dinger & Spinath, 2010)

2.2.3 Penghasilan orang tua

Page 40: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

26

Penghasilan orang tua diartikan setiap hasil jerih payah orang tua yang dapat dinilai

dengan tingkat atau nilai tertentu. Berdasarkan jenisnya dibedakan penghasilan

menjadi dua yaitu: (a) penghasilan berupa barang, dan (b) penghasilan berupa uang.

Sedangkan bidang kegiatannya, pendapatan meliputi pendapatan sektor formal dan

pendapatan sektor informal. Pendapatan sektor formal adalah segala penghasilan baik

berupa barang atau uang yang bersifat regular dan diterimakan biasanya balas jasa

atau kontraprestasi di sektor formal yang terdiri dari pendapatan berupa uang,

meliputi: gaji, upah dan hasil investasi dan pendapatan berupa barang-barang

meliputi: beras, pengobatan, transportasi, perumahan, maupun yang berupa rekreasi.

Pendapatan sektor informal adalah segala penghasilan baik berupa barang maupun

uang yang diterima sebagai balas jasa atau kontraprestasi di sektor informal yang

terdiri dari pendapatan dari hasil investasi, pendapatan yang diperoleh dari

keuntungan sosial, dan pendapatan dari usaha sendiri, yaitu hasil bersih usaha yang

dilakukan sendiri, komisi dan penjualan dari hasil kerajinan rumah (BPS, 2004).

Dalam penelitian ini yang dimaksud penghasilan orang tua adalah pendapatan orang

tua dalam bentuk rupiah yang diterima setiap bulan sebagau hasil balas jasa dari

kegiatan orang tua.

Penghasilan keluarga selama masa kanak-kanak memiliki dampak besar pada

prestasi akademik (Duncan, Ziol-Guest, & Kalil, 2010). Kesenjangan prestasi antara

anak-anak yang tinggal di keluarga berpenghasilan rendah dan anak-anak yang

tinggal di keluarga yang lebih kaya dimulai sebelumnya taman kanak-kanak, dan

Page 41: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

27

melebar seiring bertambahnya usia (Duncan & Magnuson, 2005; Heckman, 2006;

Magnuson & Duncan, 2006). Mekanisme yang mendasari hubungan antara

pendapatan keluarga dan prestasi siswa adalah kehadiran di sekolah. Anak-anak yang

tidak masuk kelas akan gagal mendapatkan manfaat pelajaran, interaksi teman

sebaya, dan kegiatan lainnya yang dirancang untuk mendorong pembelajaran

(Morrisey, Hutchison dan Winsler, 2013).

2.2.4 Teknik skoring

Pada penelitian ini, jenis kelamin dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok

laki-laki dan kelompok perempuan. Kemudian untuk kelompok laki-laki diberi kode

1 dan untuk kelompok perempuan diberi kode 0. Memberikan kode kepada kelompok

laki-laki dan perempuan sesuai dengan peneitian yang dilakukan Arefi dan

Naghebzadeh (2014).

Selanjutnya, untuk pendidikan orang tua dibagi berdasarkan tingkat

pendidikan formal yang telah ditempuh orang tua, yaitu : SD, SMP, SMA, S1 dan S2.

Untuk SD diberi kode 1, SMP dieri kode 2, SMA diber kode 3, S1 diberi kode 4, dan

S2 diberi kode 5. Teknik ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dahie, dkk

(2016).

Terakhir, untuk penghasilan orang tua dibagi menjadi empat kelompok

kemudian diberi kode. Untuk kelompok orang tua yang memiliki penghasilan

1.500.000 diberi kode 1, untuk kelompok orang tua yang memiliki penghasilan

1.500.000-2.500.000 diberi kode 2, untuk kelompok orang tua yang memiliki

Page 42: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

28

penghasilan 2.500.000-3.500.000 diberi kode 3, untuk kelompok orang tua yang

memiliki penghasilan lebih dari 3.500.000 diberi kode 4. Pengelompokan penghasilan

orang tua berdasarkan pada Badan Pusat Statistik (2004)

2.3 Keterlibatan Orang Tua

2.3.1 Definisi Keterlibatan Orang Tua

Menurut Rafiq, dkk (2013) keterlibatan orang tua mungkin berbeda antar budaya dan

antar lingkungan masyarakat. Keterlibatan orang tua juga berbeda tipe yang memiliki

pengaruh berbeda pada kinerja anak-anak. Keterlibatan orang tua adalah kegiatan

membantu anak-anak dalam membaca, mendorong megerjakan tugas sekolah,

memantau kegiatan anak di rumah dan di sekolah, dan menyediakan layanan

pembinaan untuk meningkatkan pembelajaran anak-anak dalam mata pelajaran yang

berbeda.

Menurut Deslorges dan Abouchar (dalam Rafiq dkk, 2013) keterlibatan orang

tua digolongkan ke dalam empat kategori; 1) Keterlibatan orang tua berbasis sekolah;

2) Keterlibatan orang tua berbasis rumah; 3) keterlibatan orang tua langsung dalam

kegiatan akademik anak-anak; 4) keterlibatan orang tua secara tidak langsung dalam

kegiatan akademik anak-anak. Tingkat keterlibatan orang tua bervariasi di antara

orang tua. Misalnya keterlibatan ibu, orang tua yang berpendidikan atau tidak

berpendidikan, keterlibatan ayah, status ekonomi, latar belakang keluarga, lingkungan

sosial. Keterlibatan orang tua memiliki dampak positif pada prestasi akademik anak-

Page 43: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

29

anak bahkan ketika faktor latar belakang seperti kelas sosial, ukuran keluarga, telah

diperhitungkan.

Menurut Hoover-Dempsey dan Sandler (2005) keterlibatan orang tua

merupakan aktifitas dan perilaku keterlibatan orang tua dan anak baik di rumah

ataupun di sekolah. Keterlibatan orang tua di rumah didefinisikan sebagai aktifitas

yang terjadi antara anak dan orang tua di luar sekolah. Kegiatan dan perilaku orang

tua berfokus pada perilaku, sikap, atau strategi yang berkaitan dengan anak, dan

termasuk kegiatan orang tua seperti membantu mengerjakan pekerjaan rumah,

mempersiapkan anak untuk menghadapi ujian, dan mengawasi kemajuan anak.

Kegiatan keterlibatan orang tua di sekolah termasuk yang biasanya dilakukan oleh

orang tua di sekolah. Perilaku keterlibatan orang tua di sekolah dapat berfokus pada

anak, tetapi mungkin juga berfokus pada masalah sekolah.

Dengan demikian, penulis menggunakan definisi keterlibatan orang tua yang

diutarakan oleh Hoover-Dempsey dan Sandler (2005), yaitu aktifitas dan perilaku

keterlibatan orang tua dan anak baik di rumah ataupun di sekolah.

2.3.2 Dimensi Keterlibatan Orang Tua

Hoover-Dempsey dan Sandler (2005) membagi kategori aktifitas dan perilaku

keterlibatan orang tua dalam 2 kategori, yaitu:

1. Aktifitas keterlibatan orang tua di rumah, aktifitas yang berlangsung antara anak

dan orang tua diluar sekolah. Kegiatan dan perilaku orang tua umumnya berfokus

pada perilaku anak terkait pembelajaran, sikap atau strategi, dan termasuk

Page 44: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

30

membantu memberikan penjelasan ketika ada PR yang sulit dikerjakan anak,

mengulas materi sebelum ujian, serta mengawasi kemajuan prestasi akademik

anak.

2. Aktifitas keterlibatan orang tua di sekolah, termasuk yang biasanya dilakukan oleh

orang tua di sekolah. Perilaku keterlibatan berbasis sekolah dapat berfokus pada

anak (misalnya, menghadiri rapat orang tua-guru) dan dapat berfokus pada isu-isu

sekolah atau kebutuhan anak (misalnya, menghadiri open house sekolah, menjadi

relawan saat kunjungan lapangan)

2.3.3 Pengukuran Keterlibatan Orang Tua

Pada penelitian terdahulu telah digunakan alat ukur keterlibatan orang tua. Ada pun

alat ukur pada penelitian terdahulu sebagai berikut :

1. Alat ukut yang digunakan oleh Fan (2001) yang mengukur empat dimensi

keterlibatan orang tua, yaitu : communication (alpha cronbach = 0.75), parent

educational aspiration (alpha cronbach = 0.92), participation (alpha cronbach =

0.61), dan supervision (alpha cronbach = 0.60)

2. Alat ukur yang digunakan oleh Hoover-Dempsey dan Sandler (2005) yang

mengukur aktifitas keterlibatan orang tua berbasis rumah dan keterlibatan orang

tua berbasis sekolah. Untuk keterlibatan orang tua berbasis rumah terdapat 5 item

dengan alpha cronbach = 0,85, dan keterlibatan orang tua berbasis sekolah

terdapat 5 item dengan alpha cronbach = 0,82

Page 45: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

31

3. Alat ukur keterlibatan orang tua yang digunakan oleh kurniawati (2009) dengan 4

skala Likert yang dihilangkan jawaban netral. Ada pun dimensi yang diukur

adalah: (1) menyediakan bahan bacaan sesuai usia anak; (2) orang tua mengajari

anak membaca; (3) orang tua mengecek hasil membaca/memonitor anak; (4)

senang mengajak anak ke toko buku; (5) menyediakan tempat membaca.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat ukur yang dikembangkan

berdasarkan teori dan dimensi dari Hoover-Dempsey dan Sandler (2005). Ada pun

dimensi keterlibatan orang tua adalah keterlibatan orang tua di rumah dan

keterlibatan orang tua di sekolah. Pengembangan alat ukur dikarenakan hanya ada 10

item dalam alat ukur aslinya yang masing-masing item hanya mengukur 1 aspek.

Penulis menambahkan 13 item kedalam skala tersebut supaya pengukuran aspek

keetrlibatan orang tua di rumah dan keterlibatan orang tua di sekolah pada subjek

penelitian lebih dalam. Sehingga total item pada skala keterlibatan orang tua

sebanyak 23 item. Selain itu, penulis juga memodifikasi alternatif pilihan jawaban

menjadi 4 poin skala Likert yang diurut dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 4 (sangat

setuju).

2.4 Konsep Diri Akademik

2.4.1 Definisi Konsep Diri Akademik

Menurut Wang dan Lin (2008) konsep diri dipandang sebagai keyakinan umum

individu tentang diri sendiri. Tingkat konsep diripada individu memprediksi apakah

atau sejauh mana individu mampumenyelesaikan tugas-tugas akademik dengan

Page 46: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

32

berhasil atau tidak. Dengan demikian, konsep diri dapat mengarah pada peningkatan

kinerja akademik.

Menurut Lewis dan Knight, Mui (2000) konsep diri tersusun atas dimensi

akademik, social, emosional dan fisik yang merupakan satu set persepsi atau referensi

yang dimiliki seseorang tentang self. Pentingnya konsep diri berkontribusi penting

dalam pembentukan kepribadian. Hal ini berkaitan dengan kompetensi sosial, karena

mempengaruhi bagaimana seseorang merasa, berpikir, belajar, menghargai dirinya,

berhubungan dengan orang lain dan bagaimana dia berperilaku.

Sedangkan Liu dan Wang (2005) menyimpulkan beberapa definisi konsep

diri akademik dari beberapa ahli. Persepsi kompetensi, kesenangan dan kemauan

siswa untuk belajar giat terhadap materi pelajaran, dan komitmen menyelesaikan

tugas merupakan inti dari definisi konsep diri akademik menurut para ahli yang

digunakan oleh Liu dan Wang. Akhirnya, Liu dan Wang meyimpulkan konsep diri

akademik merupakan persepsi siswa yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan

menyelesaikan tugas tertentu

Dari penjelasan diatas penulis mengambil definisi konsep diri akademik

yang dijabarkan oleh Liu dan Wang (2005) yakni persepsi siswa yang berkaitan

dengan tingkat kepercayaan menyelesaikan tugas tertentu.

2.4.2 Dimensi Konsep Diri Akademik

Liu dan Wang (2005) membagi dimensi konsep diri akademik menjadi dua bagian,

yaitu:

Page 47: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

33

1. Academic Confidence (AC), yaitu perasaan siswa tentang kompetensi

akademiknya.

2. Academic Effort (AE), yaitu komitmen, keterlibatan, dan ketertarikan siswa

terhadap tugas sekolahnya.

2.4.3 Pengukuran Konsep Diri Akademik

Terdapat alat ukur konsep diri akademik pada penelitian sebelumnya, yaitu :

1. Pada penelitian Liu dan Wang (2005) menggunaka Academic Self Conceptscale

(ASC Scale) dikembangkan atas referensi subskala academic self esteem Battle

(1981), skala konsep diri pelajaran sekolah Marsh, Relich dan Smith (1983) skala

general and academic status Piers dan Harris (1964) dan skala konsep diri

akademikQuek (1988). Alat ini terdiri atas dua subskala academic confidence (9

item) dan academic effort (10 item). Subskala academic confidence (AC) menilai

perasaan dan persepsi siswa tentang kompetensi akademik. Contoh item “saya baik

dalam semua pelajaran sekolah” dan “kebanyakan teman sekelas saya lebih pintar

dari saya”. Subskala academic effort (AE) menilai komitmen, keterlibatan dan

ketertarikan siswa pada pekerjaan sekolah. Contoh item “saya tertarik dengan

pekerjaan sekolah saya” dan “saya belajar dengan giat demi ujian saya”. Jawaban

dari item diberikan 4 poin skala yang diurut dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 4

(sangat setuju).

2. Instrumen dari Adeoye (2008) yang memberikan informasi tentang konsep

Page 48: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

34

diriindividu. Instrument ini memiliki 5 item skala dengan pola respon berupaangka

4 = Sangat Seperti Saya, 3 = Seperti Saya, 2 = Tidak Seperti Saya , 1 = Sangat

Tidak Seperti Saya. Total skor berkisar 1-20 dengan skor dari 14 ke atas

menunjukkan konsep diri yang baik dan skor 1-13 menunjukkan konsep diri yang

buruk. Item dalam instrumen meliputi; Saya prihatin tentang apa yang orang

pikirkan tentang saya, saya selalu ingin menjadi diri saya sendiri, saya selalu takut

gagal, saya orang yang cerdas dan bertanggung jawab, saya selalu merasa sulit

untuk menghadapi realitas kehidupan. Adeoye (2008) melaporkan CronbachAlpha

dan keandalan co–efisien untuk skala sebesar 0,72. Dalam penelitian inidiperoleh

Cronbach Alpha sebesar 0,76.

3. Self Description Questionnare III (SDQ-III) dirancang untuk mengukur konsep

diriremaja akhir dan dewasa awal. SDQ-III didasarkan pada modelkonsep

diriShavelson yang mendukung semua multifaset dan hirarki darikonsep

diriShavelson, Hubner, dan Stanton (dalam DeFreitas & Rinn, 2013).SDQ-III

berisi 136 item dan mengukur 13 faset dari konsep diri Marsh dan O’Neill (dalam

DeFreitas dan Rinn, 2013). Setiap faset dikurur oleh 10 sampai 12 item dengan

respon dari 1 (sangat salah) sampai 8 (sangat benar). SDQ-III menilai empat area

konsep diri akademik (matematika, verbal, akademik umum dan pemecahan

masalah), delapan area konsep diri non akademik (kemampuan fisik, penampilan

fisik, hubungan sesama jenis, hubungan lawan jenis, hubungan dengan orang tua,

nilai spiritual/agama, kejujuran/dapat dipercaya dan stabilitas emosi) dan konsep

Page 49: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

35

diri general. Pada penelitian DeFreitas dan Rinn (2013) hanya menggunakan data

subskala konsep diri matematika dan subskala konsep diri verbal. Contoh item

pada subskala matematikakonsep diriadalah “secaraumum saya lebih baik dalam

kursus matematika daripada kursus lainnya” dan “saya lumayan baik dalam

matematika” contoh item subskala verbal konsep diri adalah “di sekolah saya lebih

sulit belajar membaca daripada murid lain”, “kemampuan verbal saya lumayan

baik”, “saya dapat menulis secara efektif”.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan alat ukur Academic Self Concept

scale (ASC scale) dari Liu dan Wang (2005). Alat ukur ini terdiri atas dua subskala,

yaitu academic confidence (9 item) dengan nilai koefisien alpha mencapai 0,82 dan

academic effort (10 item) dengan nilai koefisien alpha mencapai 0,71. Subskala

academic confidence (AC) menilai perasaan dan persepsi siswa tentang kompetensi

akademik dan subskala academic effort (AE) menilai komitmen, keterlibatan dan

ketertarikan siswa pada pekerjaan sekolah. Alat ukur ini menggunakan jenis skala

Likert dengan 4 alternatif jawaban yang diurut dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 4

(sangat setuju).

2.5 Self-Efficacy

2.5.1 Definisi Self-efficacy

Self-efficacy menurut Bandura (1994) adalahkepercayaan/keyakinan yang dimiliki

seseorang terhadap kemampuan untuk menghasilkan/menujukkan tingkat

kemampuan dalam mengerjakan latihan yang mempengaruhi peristiwa yang terjadi

Page 50: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

36

dalam kehidupan. Self-efficacy menentukan bagaimana orang merasakan, berpikir,

memotivasi diri dan berperilaku. Keyakinan semacam itu menghasilkan efek beragam

melalui empat proses besar, yaitu kognitif, motivasi, afektif dan proses seleksi.

Menurut Pajares (1996), self-efficacy keyakinan dan harapan lainnya memiliki

kesamaan, yaitu keyakinan tentang kemampuan yang dirasakan seseorang. Self-

efficacy didefinisikan sebagai kemampuan yang dirasakan individu untuk mencapai

kinerja yang telah dibuat dan mencapai hasil yang spesifik. Menurut teori kognitif

sosial, kejadian-kejadian yang dapat mempengaruhi seseorang berbeda. Tergantung

pada apa yang dikelola, pengaturan motivasi sendiri, proses berpikir, keadaan dan

tindakan afektif, atau perubahan kondisi lingkungan.

Sementara itu Stajkovic dan Luthans (2002) menganggap bahwa self-efficacy

mengacu pada keyakinan individu akan kemampuannya untuk mengeksekusi tugas

tertentu dalam konteks tertentu. Siswa cenderung mengevaluasi dan

mengintegrasikan informasi tentang kemampuan yang mereka rasakan. Self-efficacy

menentukan apakah perilaku belajar siswa akan dimulai, seberapa besar usaha yang

diperlukan, dan berapa lama usaha itu dipertahankan. Self-efficacy yang tinggi pada

siswa akan mengaktifkan usaha yang cukup dan menghasilkan kesuksesan. Self-

efficacy yang rendah pada siswa akan membuat siswa menghentikan usaha mereka

sebelum waktunya dan menghasilkan kegagalan.

Dengan demikian, penulis menggunakan definisi self-efficacy yang diutarakan

Page 51: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

37

oleh Bandura (1994) yang menyatakan bahwa self-efficacy merupakan

kepercayaan/keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap kemampuan untuk

menghasilkan/menujukkan tingkat kemampuan dalam mengerjakan latihan yang

mempengaruhi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan.

2.5.2 Pengukuran Self-efficacy

Ada sejumlah penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti untuk mengukur self-

efficacy, diantaranya :

1. Self-efficacy Scale (SES) dengan 30 item laporan diri yang dirancang untuk

megukur self-efficacy umum dan sosialseperti Locus of Control, Personal Control,

Social Desirability, Ego Strength, Interpersonal Competence,dan Self-esteem

(Sherer dan Maddux, 1982). Alat ukur ini menggunakan 5 poin skala Likert

dengan jawaba A “Sangat Setuju” sampai jawaban E “Sangat TIdak Setuju”, nila

koefisien alpha alat ukur ini sebesar 0,86 untuk self-efficacy umum dan 0,71 untuk

self-efficacy sosial.

2. Alat ukur yang digunakan oleh Owen dan Froman (1988), College Academic Self-

efficacy Scale (CASES) yang mengukur self-efficacy khususnya untuk mahasiswa

perguruan tinggi. CASES terdiri dari 33 item laporan diri, dibuat untuk mengkur

self-efficacyacademic dengan meminta mahasiswa untuk menilai seberapa yakin

mereka tentang kemampuan dalam kinerja akademik yang berkaitan dengan

perilaku di perguruan tinggi. Kuesioner menggunakan 5 poin skala Likert dengan

Page 52: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

38

jawaban sangat yakin (memilih A) dan sedikit yakin (memilih B). Owen dan

Froman (1988) menguji reabilitas CASES sebanyak dua kali, hasil koefisien alpha

CASES pertama kali sebesar 0,92 dan setelah delapan minggu besar koefisien

alpha CASES sebesar 0,92.

3. Multidimensional Scale of Perceived Self-efficacy (MPSE) dalam penelitian

Hughes, Galbraith, dan White (2011) yang menggunakan sembilan domain (57

item) yang mengukur self-efficacy untuk prestasi akademik; daftar sumber daya

sosial; belajar mengatur diri (kemampuan untuk mengatur kegiatan belajar

sendiri); keterampilan membagi waktu luang dan kegiatan ekstrakurikuler;

menemui harapan lain; mendaftar dalam komunitas pengasuhan dan dukungan

komunitas; serta self regulatory efficacy (kemampuan untuk menghindari perilaku

transgresif seperti bolos sekolah atau menggunakan narkoba), self -fficacy sosial,

dan Self-assertiveefficacy. Semua item dalam bentuk “Seberapa baik dapat Anda

(melakukan tugas atau proses tertentu)?” Siswa menjawab pada skala 7 poin mulai

dari 1 (tidak baik sama sekali) sampai 7 (sangat baik). skor yang lebih besar

mengindikasikan tingkat self-efficacy yang lebih tinggi. Reliabilitas internal (alpha

Cronbach) untuk subskala MSPSE berkisar dari α = 0,62 (daftar Sumber Daya

Sosial) sampai α = 0,90 (effikasi diri untuk belajar mengatur diri).

4. Alat ukur self-efficacy yang digunakan oleh Pertiwi (2015) dengan mengacu pada

teori Bandura dengan item sebanyak 30. Nilai Chronbach’s alpha = 0,903 dengan

Page 53: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

39

4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan

sangat tidak setuju (STS).

Untuk variabel self-efficacy dalam peneleitian ini, penulis menggunakan

alat ukur dari Pertiwi (2015) yang mengacu pada teori Bandura. Alat ukur ini terdiri

dari 30 item dengan skala model Likert yang memuat 4 alternatif jawaban yaitu

sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).

Koefisien alpha pada alat ukur tersebut mencapai 0.903 yang artinya dapat mengukur

self-efficacy secara baik dan konsisten.

2.6 Kerangka Berpikir

Sekolah mrupakan tempat terjadinya proses belajar mengajar. Disetiap sekolah pasti

memiliki alat uji untuk mengetahui keberhasilan belajar seorang anak. Alat uji ini

dikenal dengan ujian tengah semester dan ujian kenaikan kelas. Dimana hasil dari

ujian akan keluar skor yang mengindikasikan prestasi akademik siswa. Banyak

penelitian mengungkapkan variabel-variabel yang mempengaruhi prestasi siswa,

diantaranya faktor demografis, keterlibatan orang tua, konsep diri akademik, dan self-

efficacy.

Faktor demografis seperti jenis kelamin, pendidikan orang tua, dan

penghasilan orang tua dapat meningkatkan prestasi akademik siswa. Berdasarkan

penelitian terdahulu, skor rata-rata prestasi akademik siswa perempuan lebih baik dari

prestasi akademik siswa laki-laki. Siswa perempuan lebih unggul dalam pelajarab

Page 54: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

40

bahasa dan seni sedangkan siswa laki-laki lebih unggul dalam pelajaran Ilmu Sosial,

Kimia, Fisika, matematika dan lingkungan.

Selanjutnya, pendidikan orang tua juga dapat meningkatkan prestasi akademik

siswa. Orang tua yang berpendidikan tinggi, sadar akan pentingnya pendidikan untuk

anak-anak mereka. Sehingga akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pendidikan

untuk anak-anak mereka. Dengan demikian, bila anak terhambat masalah akademik

maka orang tua akan membantu mengajari atau akan mendaftarkan anaknya ke

program bimbingan belajar. Hasilnya, prestasi akademik anak akan baik.

Berikutnya, penghasilan orang tua menentukan kesanggupan orang tua dalam

memilih program belajar. Orang tua dengan penghasilan tinggi, akan memilih

program belajar yang ekslkusif seperti les privat. Les privat adalah program belajar

dimana pengajar akan mendatangi rumah siswa dan hanya ada satu pengajar per satu

siswa sehingga anak-anak akan lebih fokus dalam menyerap materi yang belum

dipahami. Dengan demikian, anak akan siap dalam menghadapi ujian di sekolah

Selain Aktifitas keterlibatan orang tua di sekolah, misalnya menghadiri rapat

orang tua dan guru dapat menjadi pengetahuan orang tua terkait program-program

pembelajaran apa saja yang ada di sekolah yang berkaitan dengan pencapaian prestasi

akademik yang lebih baik. Sehingga, bila orang tua mengetahui program-program

yang akan memberikan dampak baik bagi prestasi akademik anak, maka orang tua

akan mendorong anaknya untuk mengikuti program tersebut. Begitu pula dengan

aktifitas keterlibatan orang tua di rumah, misalnya membantu anak untuk mengulas

Page 55: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

41

pelajaran saat akan diadakan ujian, maka orang tua sudah terlibat agar anak dapat

menguasai materi yang akan diujikan dalam ujian. Dengn demikian hasil ujian anak

nantinya akan baik, yaitu diatas KKM. Jadi dapat diasumsikan, bahwa keterlibatan

orang tua baik di sekolah atau di rumah dapat mempengaruhi prestasi akademik anak.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Jeynes (2007), Porumbu dan Necsoi (2012),

dan Rafiq, dkk (2013), bahwa prestasi akademik dipengaruhi oleh keterlibatan orang

tua.

Selanjutnya, academic confidence (AC) dan academic effort (AE) dalam

konsep diri akademik berpengaruh pada prestasi siswa. AC merupakan perasaan dan

persepsi siswa terkait kompetensi dirinya. Seorang siswa yang merasa kompetensi

dirinya baik di setiap mata pelajaran akan mempersepsikan bahwa mata pelajaran itu

mudah. Sehingga, saat menerima materi pelajaran dari guru mereka akan lebih

optimis untuk menguasainya. Kemudian AE merupakan komitmen, keterlibatan, dan

ketertarikan siswa terhadap tugas sekolahnya. Siswa yang tertarik dengan tugas

sekolahnya akan berusaha mengerjakan tugas itu dengan baik. Sehingga nilai yang

diraihnya pun akan baik pula. Jadi dapat diasumsikan bahwa konsep diri akademik

mempengaruhi prestasi akademik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Awan, dkk

(2011), DeFreitas dan Rinn (2013), dan Adeoye dan Feyisetan (2015) bahwa prestasi

akademik dipengaruhi oleh konsep diri akademik.

Kemudian, siswa dengan self-efficacy yang tinggi saat dihadapkan dengan

tingkat soal yang sulit, mereka akan memiliki keyakinan bahwa mereka dapat

Page 56: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

42

menyelesaikan soal tersebut dengan baik, sehingga kemungkinan besar siswa itu akan

sukses dalam prestasi akademiknya. Jadi dapat diasumsikan, bahwa self-efficacy

mempengaruhi prestasi akademik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Li (2012),

Adeoye dan Feyestein (2015) yang menyatakan bahwa self-efficacy mempengaruhi

prestasi akademik.

Berdasarkan penjelasan landasan teori dan kerangka berfikir di atas, maka

penulis memiliki konsep seperti berikut:

Gambar 2.1 Ilustrasi Kerangka Berfikir

2.6 Hipotesis

2.6.1 Hipotesis Mayor

: Ada pengaruh yang signifikan faktor demografis (jenis kelamin, pendidikan

orang tua, dan penghasilan orang tua) keterlibatan orang tua (keterlibatan orang

Page 57: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

43

tua di rumah dan keterlibatan orang tua di sekolah), konsep diri akademik

(academic confidence dan academic effort), dan self-efficacyterhadap prestasi

akademik

2.6.2 Hipotesis Minor

: Ada pengaruh yang signifikan dimensi jenis kelamin dalam faktor

demografisterhadap prestasi akademik siswa.

: Ada pengaruh yang signifikan dimensi pendidikan orang tua dalam faktor

demografisterhadap prestasi akademik.

: Ada pengaruh yang signifikan dimensi penghasilan orang tua dalam faktor

demografis terhadap prestasi akademik.

: Ada pengaruh yang signifikan dimensi keterlibatan orang tua di rumah dalam

keterlibatan orang tuaterhadap prestasi akademik.

: Ada pengaruh yang signifikan dimensi keterlibatan orang tua di sekolah dalam

keterlibatan orang tuaterhadap prestasi akademik.

: Ada pengaruh yang signifikan dimensi academic confidence dalam konsep diri

akademik terhadap prestasi akademik.

: Ada pengaruh yang signifikan dimensi academic effort dalam konsep diri

akademik variabel terhadap prestasi akademik

: Ada pengaruh yang signifikan variabel self-efficacy terhadap prestasi akademik.

Page 58: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

44

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah siswa dan siswi SMP X kelas 8 dan 9 dengan

jumlah keseluruhan populasi siswa dan siswi sebanyak 304 siswa dengan sampel

sebanyak 282 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik non-probability sampling dimana peluang terpilihnya anggota populasi tidak

dapat diketahui. Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini ialah metode purposive sampling karena karakteristik sampel dalam

penelitian telah ditentukan, antara lain :

1. Siswa dan siswi aktif SMP X Jakarta

2. Terdaftar di kelas 8 dan kelas 9

3.2. Variabel Penelitian

Adapun variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah prestasi

akademik.

2. Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah : faktor

demografis (Jenis Kelamin, pendidikan orang tua, dan pendapatan orang tua),

keterlibatan orang tua (keterlibatan orang tua di rumah dan keterlibatan orang tua

di sekolah), konsep diri akademik (Academic confidence dan Academic effort,

Page 59: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

45

danSelf-Efficacy.

Adapun definisi operasional variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Prestasi siswaadalah skor yang didapat siswa SMP X kelas 8 dan kelas 9 dalam

Ujian Kenaikan Kelas (UKK). Hasil UKK diperoleh dari rapor siswa semester

dua.

2. Faktor demografis gambaran tentang perilaku penduduk baik secara agregat

maupun kelompok. Faktor demografis dalam penelitian ini meliputi jenis

kelamin, pendidikan orang tua, dan penghasilan orang tua.. Data faktor

demografis siswa diperoleh dari data responden yang diisi siswa

3. Keterlibatan orang tua merupakan perilaku keterlibatan antara orang tua dan anak

baik di sekolah ataupun di rumah yang diperoleh dari siswa SMP X kelas 8

dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi akademik. Adapun keterlibatan orang

tua ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan dimensi sebagai berikut :

1) Keterlibatam orang tua di rumah merupakan aktifitas orang tua dan anak yang

dilakukan di rumah.

2) Keterlibatan orang tua di sekolah merupakan aktifitas orang tua dan anak

yang dilakukan di sekolah.

4. Konsep diri akademik merupakan penilaian siswa SMP X kelas 8 terhadap

dirinya sendiri terkait dengan kompetensi dan tugas sekolah yang diukur dengan

menggunakan skala likert dengan dimensi sebagai berikut :

1) Academic confidence merupakan penilaian siswa tentang kompetensi

Page 60: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

46

akademiknya.

2) Academic effort merupakan komitmen, keterlibatan, dan ketertarikan siswa

terhadap tugas sekolahnya.

5. Self-Efficacy merupakan penilaian siswa SMP X kelas 8 terkait kemampuannya

untuk belajar dan usaha yang dilakukan siswa saat mengahadapi tantangan yang

diukur dengan skala likert.

3.4. Instrumen pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan penulis untuk

memperoleh data yang hendak diteliti. Untuk mengetahui prestasi siswa, pnulis

mengumpulkan nilai rapor siswa dan teknik kuesioner dengan skala model Likert

untuk skala keterlibatan orang tua, konsep diri akademik, dan self-efficacy. Dalam

model skala Likert cara menjawabnya adalah dengan memberikan tanda silang (x)

pada salah satu alternatif pilihan jawaban yang disediakan. Item disusun dalam

bentuk pernyataan favorable (positif) dan unfavorable (negatif). Skor untuk alternatif

pilihan jawabandalam pernyataan favorable dan unfavorable dapat dilihat pada tabel

3.1.

Tabel 3.1

Nilai skor jawaban skala Likert

Alternatif

Pilihan Jawaban

Peryataan

Favorable Unfavorable

Sangat sesuai/Sangat sering 4 1

Sesuai/Sering 3 2

Tak sesuai/Pernah 2 3

Sangat tak sesuai/Tak pernah 1 4

Page 61: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

47

3.4 Instrumen pengumpulan data

3.4.1 Alat ukur prestasi siswa

Data primer digunakan untuk mengetahui nilai rapot siswa yang diperoleh

dari guru wali kelas.

3.4.2 Kuesioner demografis

Kuesioner demografis digunakan untuk mengetahui nama siswa, jenis

kelamin, pendidikan orang tua, dan penghasilan orang tua.

3.4.3 Alat ukur keterlibatan orang tua

Alat ukur keterlibatan orang tua disusun sendiri oleh penulis berdasarkan teori

dan dimensi dari Hoveer-Dempsey dan Sandler (2005) dengan 22 buah item.

Alat ukur ini terbagi kedalam dua dimensi keterlibatan orang tua, yaitu :

keterlibatan orang tua di rumah (14 item) dan keterlibatan orang tua di

sekolah (8 item). Blueprint keterlibatan orang tua dapat dilihat pada tabel 3.2

(Terlampir)

3.4.4 Alat ukur konsep diri akademik

Alat ukur konsep diri akademik yang digunakan adalah Academic Self

Concept scale (ASC scale) dari Liu dan Wang (2005) yang diterjemahkan

kedalam bahasa Indonesia. Skala ini terdari dari 19 item yang terbagi kedalam

dua dimensi, yaitu : academic confidence (9 item) dan academic effort (10

item). Blueprint konsep diri akademik dapat dilihat pada tabel 3.3.

(Terlampir)

Page 62: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

48

3.4.5 Alat ukur Self-Efficacy

Alat ukur Self-Efficacy dalam peneleitian ini menggunakan alat ukur dari Pertiwi

(2015) yang mengacu pada teori Bandura. Skala ini terdiri dari 30 item dengan

jumlah indicator sebanyak 6 indikator. Adapun jumlah item favorable sebanyak 13

item dan jumlah item unfavorable sebanyak 17 item yang dapat dilihat pada tabel 3.4.

(Terlampir)

3.5 Uji validitas konstruk

Untuk menguji validitas konstruk setiap item maka penulis melakukan uji validitas

dengan menggunakan CFA (Confirmatory Factor Analysis) dengan menggunakan

software LISREL 8.70. Berikut langkah-langkah yang dilakukan, yaitu:

1. Menguji apakah hanya satu faktor saya yang menyebabkan item-item saling

berkorelasi (hipotesis uni-dimensional item). Hipotesis ini diuji dengan Chi-

Square, untuk memutuskan apakah memang tidak ada perbedaan antara matriks

korelasi yang diperoleh dari data dengan matriks korelasi yang dihitung menurut

teori atau model. Jika hasil Chi-Square tidak signifikan (p>0.05) berarti hipotesis

nihil yang menyatakan bahwa “tidak ada perbedaan antara matriks korelasi yang

diperoleh dari data dan model” tidak ditolak yang artinya item yang diuji

mengukur satu faktor saja (uni-dimensional). Namun jika nilai Chi-Square

signifikan (p<0.05), maka diperlukan modifikasi terhadap model dengan cara

memperbolehkan kesalahan pengukuran pada item-item saling berkorelasi tetapi

dengan tetap menjaga bahwa item hanya mengukur satu faktor (uni-

Page 63: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

49

dimensional). Jika sudah diperoleh model yang fit (tetapi tetap uni-dimensional)

maka dilakukan langkah selanjutnya.

2. Menganalisis item mana yang menjadi sumber tidak fit. Terdapat beberapa hal

yang perlu diperhatikan untuk mengetahui item mana yang menjadi sumber tidak

fit, yaitu:

Menggunakan uji signifikansi terhadap koefisien muatan faktor dari masing-masing

item dengan menggunakan t-test. Jika nilai t yang diperoleh pada sebuah item tidak

signifikan (ǀt<1.96ǀ) maka item tersebut akan di drop karena dianggap tidak signifikan

sumbangannya terhadap pengukuran yang sedang dilakukan.

Melihat arah dari koefisien muatan faktor (factor loading). Jika suatu item memiliki

muatan faktor negatif, maka item tersebut didrop karena tidak sesuai dengan

pengukuran (berarti semakin tinggi nilai pada item tersebut semakin rendah nilai pada

faktor yang diukur).

Sebagai kriteria tambahan (optional) dapat dilihat juga banyaknya korelasi partial

antara kesalahan pengukuran pada suatu item yang berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran pada item lain. Jika pada suatu item terdapat terlalu banyak korelasi

seperti ini (misalnya lebih dari tiga), maka item tersebut juga akan didrop. Alasannya

karena item yang demikian selain mengukur apa yang ingin diukur juga mengukur

hal lain (multi-dimensional item).

Jika langkah-langkah di atas telah dilakukan, maka diperoleh item-item yang

valid untuk mengukur apa yang ingin diukur.

Page 64: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

50

3.5.1 Uji validitas alat ukur keterlibatan orang tua di rumah

Penulis menguji apakah 14 item yang bersifat unidimensional, artinya item-item

tersebut benar-benar hanya mengukur Keterlibatan Orang Tua di Rumah. Dari hasil

awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan

Chi-Square=319.51, df=77, P-value = 0.00000 dan RMSEA = 0.106. Namun, setelah

dilakukan modifikasi sebanyak 14 kali terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran di beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-Square=80,91, df=63, P-value = 0.06386 dan

RMSEA = 0.032. Artinya model satu faktor dapat diterima, bahwa seluruh item

hanya mengukur satu faktor saja yaitu Keterlibatan Orang Tua di Rumah.

Tabel 3.5

Muatan faktor item keterlibatan orang tua di rumah.

No Item Faktor Loading Std. Error T-Value Sig

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

0.36

0.44

0.06

-0.20

0.54

0.42

0.61

0.72

0.61

0.19

0.61

0.60

0.34

0.43

0.06

0.06

0.07

0.07

0.06

0.06

0.06

0.06

0.06

0.07

0.06

0.06

0.06

0.06

5.63

6.89

0.87

-3.00

8.84

6.45

10.02

12.37

11.20

2.86

10.20

10.04

5.26

6.70

X

X

Keterangan : V= signifikan (t>1.96); X= tidak signifikan (t<1.96)

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

Page 65: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

51

di drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap muatan

faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya.

Koefisien muatan faktor untuk item keterlibatan orang tua di rumahdapat dilihat pada

tabel 3.5.

Berdasarkan tabel 3.5 di atas terlihat bahwa 12 item yang mengukur keterlibatan

orang tua di rumah signifikan, 12 item yang signifikan dengan t > 1.96 dan bertanda

positif. Sedangkan sisanya sebanyak dua item harus di drop (t < 1.96).

3.5.2 Uji validitas alat ukur keterlibatan orang tua di sekolah

Penulis menguji apakah delapan item yang bersifat unidimensional, artinya item-item

tersebut benar-benar hanya mengukur Keterlibatan Oran Tua di Sekolah. Dari hasil

awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit dengan Chi-

Square=227.99 , df=20, P-value = 0.00000 dan RMSEA = 0.192. Namun, setelah

dilakukan modifikasi sebanyak 9 kali terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

di beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit

dengan Chi-Square=16.38, df=11, P-value = 0.12767 dan RMSEA = 0.042. Artinya

model satu faktor dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor

saja yaitu Keterlibatan Orang Tua di Sekolah.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

di drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap muatan

faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya.

Page 66: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

52

Koefisien muatan faktor untuk item keterlibatan orang tua di sekolahdapat dilihat

pada tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6

Muatan faktor item keterlibatan orang tua di sekolah

No Item Faktor Loading Std. Error T-Value Sig

1

2

3

4

5

6

7

8

0.83

0.85

-0.63

-0.11

0.56

0.41

0.85

0.44

0.05

0.05

0.06

0.06

0.06

0.06

0.08

0.06

15.74

15.92

-11.23

-1.95

9.47

7.18

10.67

7.33

X

X

Keterangan : V= signifikan (t>1.96); X= tidak signifikan (t<1.96)

Berdasarkan tabel 3.6 diatas terlihat bahwa enam item yang mengukur

keterlibatan orang tua di sekolah signifikan, enam item yang signifikan dengan t >

1.96 dan bertanda positif. Sedangkan sisanya sebanyak dua item harus di drop (t <

1.96)..

3.5.3 Uji validitas alat ukur academic confidence

Penulis menguji apakah sembilan item yang bersifat unidimensional, artinya item-

item tersebut benar-benar hanya mengukur Academic Confidence. Dari hasil awal

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-

Square=135.27, df=27, P-value = 0.00000 dan RMSEA = 0.119. Namun, setelah

dilakukan modifikasi sebanyak tujuh kali terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran di beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-Square=29.32, df=20, P-value = 0.08163 dan

Page 67: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

53

RMSEA = 0.041. Artinya model satu faktor dapat diterima, bahwa seluruh item

hanya mengukur satu faktor saja yaitu Academic Confidence.

Tabel 3.7

Muatan faktor item academic confidence.

No Item Faktor Loading Std. Error T-Value Sig

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0.34

0.08

0.51

0.10

0.55

0.52

0.76

0.71

0.46

0.07

0.07

0.06

0.07

0.06

0.06

0.06

0.06

0.06

5.13

1.20

8.29

1.53

8.82

8.49

13.40

12.20

7.23

X

X

Keterangan : V= signifikan (t>1.96); X= tidak signifikan (t<1.96)

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

di drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap muatan

faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya.

Koefisien muatan faktor untuk item academic effort dapat dilihat pada tabel 3.7.

Berdasarkan tabel 3.7 di atas terlihat bahwa tujuh item yang mengukur

academic effort signifikan, tujuh item yang signifikan dengan t > 1.96 dan bertanda

positif. Sedangkan sisanya sebanyak dua item harus di drop (t < 1.96).

3.5.4 Uji validitas alat ukur academic effort

Page 68: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

54

Penulis menguji apakah 10 item yang bersifat unidimensional, artinya item-item

tersebut benar-benar hanya mengukur Academic Effort. Dari hasil awal analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-

Square=227.96, df=35, P-value = 0.00000 dan RMSEA = 0.140. Namun, setelah

dilakukan modifikasi sebanyak 10 kali terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran di beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-Square=35.87, df=25, P-value = 0.07362 dan

RMSEA = 0.039. Artinya model satu faktor dapat diterima, bahwa seluruh item

hanya mengukur satu faktor saja yaitu Academic Effort.

Tabel 3.8

Muatan faktor item academic effort .

No Item Faktor Loading Std. Error T-Value Sig

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0.43

0.32

0.57

0.65

0.43

0.85

0.22

0.04

0.64

0.34

0.06

0.06

0.06

0.06

0.06

0.05

0.06

0.07

0.06

0.06

6.93

5.13

9.48

11.26

6.96

15.52

3.38

0.60

11.05

5.39

X

Keterangan : V= signifikan (t>1.96); X= tidak signifikan (t<1.96)

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

di drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap muatan

Page 69: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

55

faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya.

Koefisien muatan faktor untuk item academic effort dapat dilihat pada tabel 3.8.

Berdasarkan tabel 3.8 di atas terlihat bahwa sembilan item yang mengukur

academic effort signifikan, sembilan item yang signifikan dengan t > 1.96 dan

bertanda positif. Sedangkan sisanya sebanyak satu item harus di drop (t < 1.96).

3.5.5 Uji validitas alat ukur self effiacy

Penulis menguji apakah 30 item yang bersifat unidimensional, artinya item-item

tersebut benar-benar hanya mengukur self-efficacy. Dari hasil awal analisis CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square=2657.83,

df=405, P-value = 0.00000 dan RMSEA = 0.140. Namun, setelah dilakukan

modifikasi sebanyak 42 kali terhadap model, dimana kesalahan pengukuran di

beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit

dengan Chi-Square=1079.72, df=361 dan RMSEA = 0.084. Artinya model satu faktor

dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu self-

efficacy.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

di drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap muatan

faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya.

Koefisien muatan faktor untuk item self-efficacy dapat dilihat pada tabel 3.9.

(Terlampir)

Page 70: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

56

Berdasarkan tabel 3.9terdapat 28 item yang mengukur self-efficacy signifikan,

28 item yang signifikan dengan t > 1.96 dan bertanda positif. Sedangkan sisanya

sebanyak dua item harus di drop (t < 1.96).

3.6. Teknik analisis data

Dalam penelitian ini berdasarkan hipotesis yang hendak diukur, penulis

menggunakan teknik analisis multiple regression atau analisis regresi berganda untuk

mengetahui besar dan arah hubungan antara independent variabel dengan

dependentvariable. Terdapat delapan independent variabel dalam penelitian ini

yaitufaktor demografis (jenis kelamin, pendidikan orang tua, dan penghasilan orang

tua) keterlibatan orang tua(keterlibatan orang tua di rumah dan keterlibatan orang tua

di sekolah), konsep diri akademik (academic confidence dan academic effort), dan

self-efficacy dimana penulis ingin melihat pengaruhnya terhadap dependent variabel

yaitu prestasi akademik siswa. Metode analisis juga digunakan untuk melihat

pengaruh secara parsial dari faktor demografis, keterlibatan orang tua, konsep diri

akademik, dan self-efficacy terhadap prestasi akademik.

Persamaan analisis multi regresi pada penelitian ini adalah:

Y = a + + + + + + + + + e

Keterangan:

Y = Prestasi akademik siswa

a = Intercept (Konstan)

b = Koefisien regresi yang distandarisasikan untuk masing-masing X

= Jenis Kelamin

= Pendidikan Orang Tua

= Pendapatan Orang Tua

Page 71: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

57

= Keterlibatan orang tua di rumah

= Keterlibatan orang tua di sekolah

= Academic Confidence

= Academic Effort

= Self-Efficacy

e = Residu

Adapun data yang dianalisis dengan persamaan diatas adalah hasil dari

pengukuran yang sudah ditransformasi ke dalam true score. Dalam hal ini, truescore

adalah faktor yang dihitung dengan menggunakan software SPSS dengan

menggunakan item yang valid. Tujuan dari true score adalah agar koefisien regresi

tidak mengalami atenuasi atau underestimated (koefisien regresi yang terhitung lebih

rendah dari yang seharusnya sehingga tidak signifikan).

Dalam analisis regresi berganda, besarnya proporsi varians resiliensi yang

dipengaruhi oleh bervariasinya seluruh IV bisa diukur dengan rumus R², dimana:

Hasil uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh penulis.

Page 72: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

58

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas 8 dan 9 SMP X yang

berjumlah 283 orang. Gambaran umum subjek penelitian digambarkan berdasarkan

ciri-ciri demografi, seperti jenis kelamin, pendidikan orang tua dan penghasilan orang

tua.

Tabel 4.1

Gambaran umum subjek penelitian Karakteristik sampel Jumlah Persentase

Jenis Kelamin Laki-laki 162 58

Perempuan 120 42

Pendidikan orang tua SD 34 12

SMP 59 21

SMA 156 55

S1 30 11

S2 4 1

Penghasilan orang tua 1.500.000 99 35

1.500.000 s/d 2.500.000 91 32

2.500.000 s/d 3.500.000 56 20

Lebih dari 3.500.000 37 13

Berdasarkan karakteristik jenis kelamin pada tabel 4.1, dapat diketahui bahwa

responden laki-laki jumlahnya lebih banyak daripada perempuan, yaitu 58%.

Selanjutnya, jika dilihat berdasarkan karakteristik tingkat pendidikanorang tua pada

tabel 4.1,dapat diketahui bahwa tingkat SMA merupakan pendidikan terakhir orang

tua terbanyak yaitu 55%. Kemudian, berdasarkan karakteristik penghasilan orang

Page 73: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

59

tuapada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa penghasilan orang tua subjek penelitian

terbanyak memiliki penghasilan 1.500.0000, yaitu 35%.

4.2 Statistik deskriptif variabel penelitian

Pada penelitian ini, skor yang digunakan dalam analisis statistik adalah skor yang

dihitung untuk menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran yang merupakan

hasil proses konversi raw score, skor ini disebut true score. Proses ini dilakukan

untuk memudahkan dalam melakukan perbandingan antara skor hasil penelitian

variabel yang diteliti.

Dengan demikian, raw score pada setiap variabel harus diletakan pada skala

yang sama. Untuk memperoleh deskripsi statistik, dihitung item-item yang valid dan

positif, sehingga didapatkan faktor skor. Jadi, penghitungan skor faktor ini tidak

menunjukan item-item variabel seperti pada umumnya, tetapi dihitung true score

pada tiap skala. Skor faktor yang dianalisis adalah skor faktor yang bermuatan positif

dan signifikan.

T-Score= (skor faktor x 10) + 50

Setelah didapatkan skor faktor yang telah dirubah menjadi true score, nilai baku

inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan regresi. Hal tersebut

berlaku juga untuk semua variabel pada penelitan ini. Skor tersebut disajikan dalam

tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Skor variabel penelitian

Page 74: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

60

N Min Max Mean Std. D

Prestasi akademik 282 63.46 85.58 75.4165 3.73329

Pendidikan orang tua 282 1.00 5.00 2.68 .870

Penghasilan orang tua 282 1.00 4.00 2.11 1.030

Keterlibatan di rumah 282 18.38 66.49 50.00 9.054

Keterlibatan di sekolah 282 38.04 80.28 50.00 8.649

Academic confidence 282 26.71 65.13 50.00 8.387

Academic effort 282 21.31 64.09 50.00 8.493

Self-efficacy 282 21.52 70.01 50.01 9.579

Berdasarkan tabel 4.2, dapat dijelaskan bahwa untuk variabel prestasi akademik

memiliki skor minimum 63.46 dan maksimum 85.58, variabel pendidikan orang tua

memiliki skor minimum 1 dan maksimum 5, variabel penghasilan orang tua memiliki

skor minimum 1 dan maksimum 4 , variabel keterlibatan orang tua dirumah memiliki

skor minimum 18.38 dan maksimum 66.49, variabel keterlibatan orang tua disekolah

memiliki skor minimum 38.04 dan maksimum 62.87, variabel academic confidence

memiliki skor minimum 26.71 dan maksimum 65.13, variabel academic effort

memiliki skor minimum 21.31 dan maksimum 64.09, variabel self-efficacy memiliki

skor minimum 21.52 dan maksimum 70.01.

Pada penelitian ini, penulis juga membagi klasifikasi prestasi akademik,

keterlibatan orang tua di rumah, keterlibatan orang tua disekolah, academic

confidence, academic effort, self-efficacy menjadi dua skor, yaitu skor rendah dan

tinggi. Kategorisasi didapat berdasarkan rumus pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3

Rumus kategorisasi

Kategorisasi Rumus

Rendah X<M

Tinggi X>M

Page 75: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

61

Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan

rendahnya tiap variabel disajikan pada tabel 4.3.

Berdasarkan data pada tabel dapat dilihat bahwa variabel prestasi akademikberada

pada kategorisasi tinggi (143 orang atau sebesar 50.71%), variabel keterlibatan orang

tua dirumahberada pada kategorisasi tinggi (146 orang atau sebesar 51.78%),

variabel keterlibatan orang tua disekolahberada pada kategorisasirendah

Tabel 4.4

Kategorisasi Skor Variabel

Variabel Frekuensi %

Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Prestasi akademik 139 143 49.29 50.71

Keterlibatan di rumah 136 146 48.22 51.78

Keterlibatan di sekolah 155 127 54.96 45.04

Academic confidence 136 146 48.22 51.78

Academic effort 122 160 43.26 56.74

Self-efficacy 152 130 54.90 45.10

(155 orang atau sebesar 54.96%), variabel academic confidenceberada pada

kategorisasi tinggi (147 orang atau sebesar 51.78%), variabel academic effortberada

pada kategorisasi tinggi (166 orang atau sebesar 56.74%), variabel self-

efficacyberada pada kategorisasi rendah (153 orang atau sebesar 54.90%)

4.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Pada tahapan ini penulis menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda

dengan menggunakan software SPSS 17.0. Seperti yang sudah disebutkan pada Bab

3, dalam regresi ada tiga hal yang dilihat, yaitu melihat besaran R square untuk

mengetahui varians dependent variable yang dijelaskan oleh independent variable,

kedua apakah secara keseluruhan independent variable berpengaruh secara signifikan

Page 76: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

62

terhadap dependent variable, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya

koefisien regresi dari masing-masing independent variable. Langkah pertama penulis

melihat besaran R square untuk melihat berapa persen (%) varians dependent

variable yang dijelaskan oleh independent variable Selanjutnya untuk tabel R square

dapat dilihat pada tabel 4.4.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa peroleh R square sebesar 0.360. Artinya

proporsi varians dari prestasi akademik yang dijelaskan oleh jenis kelamin,

pendidikan orang tua, penghasilan orang tua, keterlibatan orang tua di rumah,

keterlibatan orang tua di sekolah, academic confidence, academic effort dan self-

efficacy sebesar 36%, sedangkan 64% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar

penelitian ini.

Tabel 4.5

Tabel R-square

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .600a .360 .341 3.03113

a. Predictors: (Constant), penghasilan_orangtua, keterlibatan_di_sekolah, jenis_kelamin,

keterlibatan_di_rumah, pendidikan_orangtua, effort, confidence, efficacy

Langkah kedua penulis menganalisis dampak dari seluruh independent variable

terhadap prestasi akademik. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6berikut.

Tabel 4.6

Tabel anova

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Page 77: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

63

ANOVAb

a. Dependent Variable: prestasi_akademik

b. Predictors: (Constant), penghasilan_orangtua, keterlibatan_di_sekolah, jenis_kelamin, keterlibatan_di_rumah, pendidikan_orangtua, effort, achievement, efficacy

Jika melihat kolom keenam dari kiri diketahui bahwa (p < 0,05), maka hipotesis

nihil ditolak. Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari jenis kelamin, pendidikan

orang tua, penghasilan orang tua, keterlibatan orang tua di rumah, keterlibatan orang

tua di sekolah, academic confidence, academic effort dan self-efficacy terhadap

prestasi akademik. Langkah terakhir adalah melihat signifikan atau tidaknya koefisien

regresi dari masing-masing independent variable. Adapun penyajiannya ditampilkan

pada tabel 4.6.

Tabel 4.7

Koefisien regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 79.834 2.591 30.809 .000

Jenis Kelamin -4.130 .377 -.548 -10.965 .000*

Pendidikan Orangtua .064 .215 .015 .300 .765

Penghasilan Orangtua .126 .186 .035 .678 .498

Keterlibatan Dirumah -.019 .021 -.046 -.874 .383

Keterlibatan Disekolah -.044 .024 -.102 -1.870 .063

Academic confidence -.026 .028 -.058 -.917 .360

Academic effort -.016 .027 -.037 -.616 .539

Self-efficacy .055 .019 .142 2.885 .004*

1 Regression

Residual

Total

1408.171

2508.258

3916.429

8

273

282

176.021

9.188

19.158 .000b

Page 78: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

64

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 79.834 2.591 30.809 .000

Jenis Kelamin -4.130 .377 -.548 -10.965 .000*

Pendidikan Orangtua .064 .215 .015 .300 .765

Penghasilan Orangtua .126 .186 .035 .678 .498

Keterlibatan Dirumah -.019 .021 -.046 -.874 .383

Keterlibatan Disekolah -.044 .024 -.102 -1.870 .063

Academic confidence -.026 .028 -.058 -.917 .360

Academic effort -.016 .027 -.037 -.616 .539

Self-efficacy .055 .019 .142 2.885 .004*

a. Dependent Variable: Prestasi Akademik

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.6, dapat disampaikan persamaan

regresi sebagai berikut : (* signifikan)

Prestasi akademik = 79.834 – 4.130 (jenis kelamin)* + 0.064 (pendidikan orang tua)

+ 0.126 (penghasilan orang tua) – 0.019 (keterlibatan orang tua di rumah) - 0.044

(keterlibatan orang tua disekolah) – 0.026 (academic confidence) - 0.016 (academic

effort) + 0.055 (self-efficacy)*.

Dari persamaan regresi yang telah dipaparkan, dapat dijelaskan dari delapan

independent variable terdapat duaindependent variable yang signifikan pengaruhnya

terhadap prestasi akademik, yaitu jenis kelamin dan self-efficacy. Adapun penjelasan

dari nilai koefisien regresi yang diperoleh dari masing-masing independent

variableadalah sebagai berikut :

Page 79: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

65

1. Independent variable nilai koefisien regresi jenis kelamin sebesar -4.130dengan

nilai P= 0.000 (p < 0,05)yang berarti variabel jenis kelaminmempengaruhi secara

signifikan terhadap prestasi akademik. Selain itu, koefisien regresi dari jenis

kelamin bertanda negatif, artinya bahwa jenis kelamin yang diberi kode 0 (siswa

perempuan) memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan

laki-laki.

2. Independent variable nilai koefisien regresi pendidikan orang tua sebesar

0.064dengan nilai P=0.765 (p > 0,05)yang berarti variabel pendidikan orang tua

tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap prestasi akademik.

3. Independent variable nilai koefisien regresipenghasilan orang tua sebesar

0.126dengan nilai P=0.498 (p > 0,05)yang berarti variabel penghasilan orang tua

tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap prestasi akademik.

4. Independent variable nilai koefisien keterlibatan orang tua di rumah sebesar -

0.19dengan nilai P=0.383 (p > 0.05)yang berarti variabel ketelibatan orang tua

dirumah tidak mempengaruhi secarasignifikan terhadap prestasi akademik.

5. Independent variable nilai koefisien keterlibatan orang tua di sekolah sebesar -

0.044dengan nilai P=0.063 (p > 0.05)yang berarti variabel keterlibatan orang tua

disekolah tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap prestasi akademik.

6. Independent variable nilai koefisien regresi accademic confidence sebesar -

0.026dengan nilai P=0.360(p > 0.05) yangberarti variabel academic confidence

tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap prestasi akademik

Page 80: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

66

7. Independent variable nilai koefisien regresi academic effortsebesar-0.016dengan

nilai P=0.539 (p > 0.05)yang berarti variabel academic efforttidak mempengaruhi

secarasignifikan terhadap prestasi akademik.

8. Independent variable nilai koefisien regresi self-efficacysebesar 0.055dengan

nilai P=0.004(p < 0.05)yang berarti variabel self-efficacymempengaruhi

secarasignifikan terhadap prestasi akademik.Selain itu, koefisien regresi dari self-

efficacy bertanda positif, artinya semakin tinggi self-efficacy siswa maka prestasi

akademik siswa akan semakin tinggi.

Selanjutnya, penulis ingin mengetahui sumbangan proporsi varians dari masing-

masing independent variable terhadap prestasi akademik. Untuk itu penulis

melakukan analisis regresi berganda secara stepwise yaitu dengan menambahkan satu

independent variable setiap melakukan analisis regresi. Adapun R2changedapat

dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.8

Proporsi varians untuk masing-masing independent variable

Model R2 R

2change

F

Change df1 df2 Sig

Jenis Kelamin .325 .325 134.732 1 280 .000

Pendidikan Orangtua .325 .000 .131 1 279 .717

Penghasilan Orangtua .326 .001 .267 1 278 .606

Keterlibatan Dirumah .329 .004 1.514 1 277 .220

Keterlibatan Di sekolah .335 .005 2.195 1 276 .140

Academic confidence .339 .004 1.840 1 275 .176

Academic effort .340 .001 .343 1 274 .558

Self-efficacy .360 .020 8.321 1 273 .004

Pada tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bahwa :

Page 81: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

67

1. Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 32.5% terhadap varians

prestasi akademik. Sumbangan tersebut signifikan dengan nilai P= 0.000 (<0.05).

2. Variabel pendidikan orang tua memberikan sumbangan sebesar 0 % terhadap

varians prestasi akademik. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan nilai P=

0.717 (>0.05).

3. Variabel penghasilan orang tua memberikan sumbangan sebesar 0.1 % terhadap

varians prestasi akademik. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan nilai P=

0.606 (>0.05).

4. Variabel keterlibatan orang tua di rumah memberikan sumbangan sebesar 0,4%

terhadap varians prestasi akademik. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan

nilai P= 0.220 (>0.05).

5. Variabel keterlibatan orang tua di sekolah memberikan sumbangan sebesar 0.5%

terhadap varians prestasi akademik. Sumbangan tersebut signifikan dengan nilai

P= 0.140 (<0.05).

6. Variabel academic confidencememberikan sumbangan sebesar 0.4 % terhadap

varians prestasi akademik. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan nilai P=

0.176 (>0.05).

7. Variabel academic effort memberikan sumbangan sebesar 0.1% terhadap varians

prestasi akademik. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan nilai P= 0.558

(>0.05).

Page 82: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

68

8. Variabel self-efficacy memberikan sumbangan sebesar 2%terhadap varians

prestasi akademik. Sumbangan tersebutsignifikan dengan nilai P= 0.004 (<0.05).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat 8 variabel independen, yaitu

jenis kelamin, pendidikan orang tua, penghasilan orang tua, keterlibatan orang tua di

rumah, keterlibatan orang tua di sekolah, academic confidence, academic effort dan

self-efficacyjika dilihat dari besarnya pertambahan R Square yang dihasilkan setiap

kali dilakukan penambahan variabel independen (sumbangan proporsi varian yang

diberikan). Dari keseluruhan variabel independen tersebut yang memberikan

sumbangan paling besar terhadap variabel dependen dilihat dari besarnya

pertambahan R Square yaitu variabel jenis kelamin yang memberikan sumbangan

sebesar 32.4% dan self-efficacy yang memberikan sumbangan sebesar 2% terhadap

prestasi akademik.

Page 83: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

69

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji multiple

regressionhasilnyaterdapat pengaruh yang signifikan faktor demografis (jenis

kelamin, pendidikan orang tua, dan penghasilan orang tua), keterlibatan orang tua

(keterlibatan orang tua di rumah dan keterlibatan orang tua di sekolah), konsep diri

akademik(academic confidence dan academic effort)danself-efficacyterhadap prestasi

akademik siswa sebesar 36%.

Selanjutnya penulis melakukan uji hipotesis terhadap masing-masing

independent variable tehadap prestasi akademik siswa. Dari hasil uji hipotesis,

terdapat dua independent variable yang berpengaruh signifikan terhadap prestasi

akademik, yaitu jenis kelamin dan self-efficacy. Sedangkan pendidikan orang tua,

penghasilan orang tua, keterlibatan orang tua di rumah, keterlibatan orangtua di

sekolah, academic confidence, dan academic effort tidak berpengaruh signifikan

terhadap prestasi akademik siswa.

5.2. Diskusi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan faktor

demografis (jenis kelamin, pendidikan orang tua, dan penghasilan orang tua),

keterlibatan orang tua (keterlibatan orang tua di rumah dan keterlibatan orang tua di

Page 84: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

70

sekolah), konsep diri akademik(academic confidence dan academic effort)danself-

efficacyterhadap prestasi akademik siswa sebesar 36%.

Variabel jenis kelaminmemiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi

akademik siswa. Variabel jenis kelamin memiliki tingkat signifikansi sebesar 0 (P<

0.05) dan memberikan sumbangan pengaruh sebesar 32.5% terhadap prestasi

akasemik siswa. Arah pengaruh jenis kelamin adalah positif, artinya siswa yang

diberi kode 0 (siswa perempuan) memiliki prestasi yang lebih tinggi dari siswa yang

diberi kode 1 (siswa laki-laki). Hasil penelitian ini sejalan dengan Oyibe dan

Nnamani (2016) dan Eshetu (2014) yang menyatakan bahwa jenis kelaminmemiliki

pengaruh signifikan terhadap prestasi akademik siswa. Dalam penelitian Oyibe dan

Nnamani (2016) menyatakan bahwa skor rata-rata prestasi akademik siswa

perempuan lebih tinggi dari pada skor rata-rata prestasi akademik siswa laki-laki.

Namun, penulis menemukan hasil yang menyatakan bahwa jenis kelamin tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademik, seperti penelitian

yang dilakukan oleh Joseph, et al. (2015) dan Weis, Heikamp, Trommsdorff (2013).

Menurut Eshetu (2014) siswa perempuan lebih giat dalam belajar daripada siswa laki-

laki, sehingga prestasi siswa perempuan lebih tinggi daripada siswa laki-laki.

Variabel pendidikan orang tuamemiliki pengaruh tidak signifikan terhadap

prestasi akademik siswa tetapi memiliki arah pengaruh positif. Variabel pendidikan

orang tua memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.765 (P>0.05) dengan besar

sumbangan sebesar 0%. Variabel ini tidak signifikan karena terjadi kesalahan saat

Page 85: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

71

pengambilan data. Kesalahan terjadi karena penulis memberikan kuesioner langsung

ke siswa, bukan ke orang tua. Sehingga terjadi kesalahan dalam menjawab

pendidikan orang tua. Penulis juga tidak membagi kategori pendidikan ayah dan

pendidikan ibu. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dahie, et al.

(2016) dan Gordon, Dahl, dan Lochner (2012).

Namun, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nelson (2009) dan Amuda dan Ali (2016). Nelson (2009) menyatakan bahwa faktor

internal seperti self-efficacy memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap prestasi

akademik. Selain itu, Penelitian yang dilakukan oleh Amuda dan Ali (2016)

membuktikan bahwa pendidikan ayah dan ibu tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap prestasi akademik. Amuda dan Ali (2016) menyatakan bahwa

komitmen pribadi, tekad, dan self-efficacy adalah beberapa faktor internal yang dapat

mempengaruhi prestasi akademik.Stajkovic dan Luthans (2002) menyatakan Siswa

cenderung mengevaluasi dan mengintegrasikan informasi tentang kemampuan yang

mereka rasakan. Self-efficacy menentukan apakah perilaku belajar siswa akan

dimulai, seberapa besar usaha yang diperlukan, dan berapa lama usaha itu

dipertahankan. Self-efficacy yang tinggi pada siswa akan mengaktifkan usaha yang

cukup dan menghasilkan kesuksesan. Self-efficacy yang rendah pada siswa akan

membuat siswa menghentikan usaha mereka sebelum waktunya dan menghasilkan

kegagalan.

Page 86: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

72

Variabel penghasilan orang tuamemiliki pengaruhtidak signifikan terhadap

prestasi akademik siswa tetapi memiliki arah pengaruh positif. Variabel penghasilan

orang tua memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.498 (P>0.05) dan memberikan

sumbangan sebesar 0.1% terhadap prestasi akademik siswa. Variabel penghasilan

orang tua tidak signifikan karena terjadi kesalahan saat pengambilan data. Kesalahan

terjadi karena penulis memberikan kuesioner langsung ke siswa, bukan ke orang tua.

Sehingga terjadi kesalahan dalam menjawab penghasilan orang tua. Hasil ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Wilson dan Mavello (2009) dan Belley dan

Lochner (2007). Namun, penelitian yang dilakukan oleh Dahie, et al. (2016) dan

Gordon, et al. (2012) membuktikan bahwa penghasilan orang tua memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap prestasi akademik.

Variabel keterlibatan orang tua, baik keterlibatan orang tua di rumah dan

keterlibatan orang tua di sekolah memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap prestasi

akademik siswa dan memiliki arah pengaruh negatif. Variabel keterlibatan orang tua

di rumah memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.383 (P>0.05) dan memberikan

sumbangan sebesar 0.4% terhadap prestasi akademik siswa, sedangkan untuk

variabel keterlibatan orang tua di sekolah memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.063

(P>0.05) dan memberikan sumbangan sebesar 0.5%. Variabel keterlibatan orang tua

tidak signifikan walaupun sudah menggunakan kuesioner dari Dampsey dan Sandler

(2005). Penulis menambahkan 13 item pada kuesiner penelitian karena hanya ada

satu item untuk mengukur satu indikator. Penambahan item kuesioner diharapkan

Page 87: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

73

dapat mengukur variabel keterlibatan orang tua di rumah dan keterlibatan oarng tua di

sekolah lebih dalam. Namun, hasil ini sejalan dengan penelitian McNeal (2014) dan

Kim dan Rohner (2002) dan tidak sejalan dengan hasil penelitian Dempsey dan

Sandler (2005) dan Fan (2001)

Variabel konsep diri akademik (academic confidence dan academic

effort)memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap prestasi akademik siswa dan

memiliki arah pengaruh negatif. Variabel academic confidence memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0.360 (P>0.05) dan memberikan sumbangan sebesar 0.4%

terhadap prestasi akademik siswa, sedangkan variabel academic effort memiliki

tingkat signifikansi sebesar 0.539 (P>0.05) dan memberikan sumbangan sebesar

0.1% terhadap prestasi akademik siswa. Variabel konsep diri akademik (academic

confidence dan academic effort) tidak signifikan walaupun sudah menggunakan skala

baku dari Liu dan Wang (2005). Hasil ini memang tidak sesuai dengan asumsi

peneliti. Namun, terdapat penelitian terdahulu yang mendukung hasil ini. Penelitian

yang dilakukan oleh Newman (1984 dalam Marsh, 2014) dan Meerah dan Mazlan

(2017).

Variabel self-efficacy memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi

akademik siswa dan memiliki arah pengaruh positif, artinya semakin tinggi self-

efficacy siswa maka semakin tinggi prestasi akademik siswa. Variabel self-efficacy

memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.004 (P<0.05) dan memberikan sumbangan

sebesar 2% terhadap prestasi akademik siswa. Hasil ini sejalan dengan penelitian

Page 88: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

74

Zimmerman (2000) dan Li (2012). Tingginya self-efficacy dapat memicu individu

dalam mencetak prestasi pada suatu bidang tertentu, baik akademik, seni, budaya,

sosial, dan lain-lain. Schunk (dalam Santrock, 2004) menyatakan bahwa self-efficacy

mempengaruhi individu dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk

mencapai suatu tujuan.

Self-efficacy pada tahap selanjutnya akan mempengaruhi motivasi seseorang.

Zimmerman (2000) menjelaskan bahwa self-efficacy mempengaruhi beberapa

indikasi motivasi akademik seperti pilihan aktifitas, tingkat usaha yang dilakukan,

persistensi dan reaksi emosional, sehingga dapat dikatakan bahwa self-efficacy

mempunyai peran strategis terhadap motivasi seseorang. Bandura (dalam

Zimmerman, 2000) mengemukakan bahwa self-efficacy berkontribusi signifikan

terhadap motivasi seseorang dan pencapaiannya. Berdasarkan hal itu, dapat dipahami

bahwa self-efficacymempunyai andil besar terhadap motivasi dan prestasi akademik

seseorang. Namun, masih terdapat pertentangan hasil penelitian tentang ada tidaknya

pengaruh self-efficacy terhadap prestasi akademik siswa. Penelitian yang dilakukan

oleh Tahalele (2005, dalam Nugroho 2004) dan Strelnieks (2005, dalam Li, 2012)

membuktikan tidak ada pengaruh signifikan self-efficacy terhadap prestasi akademik

siswa. Strelnieks (2005, dalam Li, 2012) bahkan menyatakan ketika self-efficacy

dapat memberikan pengaruh terhadap prestasi akademik berpengaruh pada beberapa

faktor eksternal seperti jenis kelamin dan status sosial ekonomi.

5.3 Kekurangan dan Kelebihan

Page 89: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

75

Dari uraian diskusi diatas, penulis menyadari bahwa terdapat kelebihan dan

kekurangan dalam penelitian ini. Adapun kelebihan penelitian ini ialah mengukur

prestasi akademik siswa bukan hanya menggunakan predictor persepsi individu

terhadap diri sendiri (konsep diri akademikdan self-efficacy). Penelitian ini juga

menggunakan predictor persepsi individu terhadap lingkungan di luar diri individu

(keterlibatan orang tua) dan atribut yang melekat pada individu (faktor demografis),

sehingga penelitian ini dapat menjelaskan bahwa bukan hanya faktor internal saja

yang mempengaruhi prestasi akademik siswa, melainkan faktor eksternal dan faktor

demografis juga dapat mempengaruhi prestasi kademik siswa.

Sedangkan kekurangan penelitian terdapat pada prosedur pengumpulan data.

Pada skala faktor demografis (penghasilan orang tua dan pendidikan orang tua), ada

indikasi subjek penelitian memberikan respon yang tidak sesuai fakta. Hal ini

dikarenakan ketidaktahuan siswa terkait penghasilan dan pendidikan orang tua

mereka secara pasti. Lalu, penelitian ini juga memiliki kekurangan dalam

menambahkan item pada kuesioner alat ukur keterlibatan orang tua (keterlibatan

orang tua di rumah dan keterlibatan orang tua di sekolah) sehinga hasil uji regresi

menyatakan bahwa tidak ada pengaruh keterlibatan orang tua (keterlibatan orang tua

di rumah dan keterlibatan orang tua di sekolah) terhadap prestasi akademik.

5.4 Saran

Penulis menyadari bahwa banyak keterbatasan yang ada dalam penelitian yang telah

dilakukan. Namun penulis berharap hal tersebut dapat menjadi bahan pembelajaran

Page 90: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

76

dan bahan evaluasi bagi penulis maupun penulis di masa mendatang. Berdasarkan

hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis membagi dua saran, yaitu saran teoritis

dan saran praktis.

5.4.1 Saran teoritis

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, varians dari keseluruhan independent

variable sebesar 36%, dan sisanya 64% disebabkan oleh faktor lain diluar

pnelitian ini. Untuk penelitian selanjutnya dengan tema yang sama sebaiknya

menggunakan variabel lain seperti inteligesi, minat, motivasi dan faktor

pendekatan speculative dan achieving, analytical dan deep, reproductive dan

surface.

2. Pada penelitian ini, variabel penghasilan orang tua dan pendidikan orang tua di

peroleh langsung dari siswa, sehingga jawaban yang diberikan siswa belum tentu

sesuai dengan kenyataan. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya data

penghasilan orang tua dan pendidikan orang tua dapat diminta langsung ke pihak

sekolah.

3. Untuk penelitian yang akan datang sebaiknya menggunakan alat ukur yang baku,

sehingga diharapkan memperoleh hasil uji regresi yang sesuai dengan asumsi.

5.4.2 Saran praktis

Page 91: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

77

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa jenis kelaminmemberikandampak yang

signfikan terhadap prestasi akademik. Oleh sebab itu,disarankan kepada pengajar

untuk menilai ulang metode pembelajaran di kelas serta menyampaikan materi

ajar dengan metode yang tepat, agar setiap siswa memiliki kesempatan untuk

unggul dalam kegiatan pembelajaran.

2. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa self-efficacy memberikandampak yang

signfikan terhadap prestasi akademik. Oleh sebab itu,disarankan kepada siswa

untuk lebih percaya akan kemampuan sendiri dalam mengerjakan tugas atau

ulangan, sehingga dapat memperoleh prestasi yang baik dan tinggi.

3. Dari tabel kategorisasi skor variabel, dapat dilihat selisih dari persentase prestasi

tinggi dengan persentase prestasi rendah hanya sebesar 1.42%. Walaupun bisa

dikatakan bahwa rata-rata prestasi siswa tinggi, namun selisih persentase antara

prestasi tinggi dengan persentase prestasi rendah kecil. Oleh sebab itu,

disarankan untuk pihak sekolah agar memberikan pendalaman materi bagi

seluruh siswa, sehingga semakin banyak siswa yang memiliki prestasi tinggi.

4. Dari gambaran umum hasil penelitian, dapat dilihat bahwa persentase pendidikan

orang tua terbesar ada pada tingkat SMA dengan persentase pendapatan orang

tua terbanyak ada pada tingkat 1.500.000. Jadi, dapat dikatakan bahwa orang tua

sulit untuk memenuhi kebutuhan akademik siswa yang dapat meningkatkan

Page 92: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

78

prestasi anak (contohnya, mengajarkan sendiri anak mereka dan mendaftarkan

anak ke tempat bimbingan belajar). Oleh sebab itu, disarankan untuk pihak

sekolah untuk memberikan pendalaman materi untuk seluruh siswa tanpa

memungut bayaran atau menerima pembayaran sesuai kesanggupan orang tua.

Page 93: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

79

DAFTAR PUSTAKA

Adeoye, H.& Feyisetan, T. (2015). Influence of self-concept and self-efficacy on

academic achievement in english language among senior secondary

school students in oyo and ogun states.International Journal of Social

Sciences and Humanities Reviews, 5 (2), 123-131.

Amariana, A. (2012). Keterlibatan orangtua dalam perkembangan literasi anak usia

dini. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Amuda, B.G., &Ali, D.G. (2016).Parents’ level of education as predictors of

academic performance of Nce students of colleges of education in the

north eastern states of nigeria. Journal Of Humanities And Social Science,

21 (2), 41-47

Arefi, M.& Naghebzadeh, M. (2014). The relation between academic self-concept

and academic motivation and its effect on academic achievement. Indian

Journal of Fundamental and Applied Life Sciences, 4 (S4), 3225-3230.

Awan, R., Noureen, G., & Naz, A. (2011). A study of relationship between

achievement motivation, self concept and achievement in english and

mathematics at secondary level. International Education Studies, 4 (3), 72-79.

Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (2017). Perangkat Akreditasi

SMP/MTs. Jakarta: Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah.

Belley, P., & Lochner, L. (2007). The Changing Role Of Family Income And Ability

In DeterminingEducational Achievement. Working Paper Series.

Massachusetts Avenue: Cambridge.

Bryan, J. (2005). Fostering Educational Resilience and Achievement in Urban School

ThroughSchool-Familiy Community Partnership, 219-227.

Chaplin, J.P (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Alih Bahasa: Dr. Kartini Kartono.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Page 94: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

80

Chowdhury, A & Pati, C. (1997). Effect of Selected Family Variables on Social

Preference,Academic Achievement and Self-Concept of Elementary School

Children. Early Child Development and Care, 137, 133-143.

Cotton, K & Wikelund, K.R. (1989). Parent Involvement in Education.Education

Research and Improvement, 20 (1989), 57-65.

Dahie, A.M., Mohamed, M.O., Moalim, A.A. (2016). Socioeconomic Status And

Academic Achievement At Secondary Schools In Mogadishu-Somalia.

International Journal in Management and Social Science, 4 (1), 300-313.

Dambudzo, I.I., Lewis, A & Schulze, S. (2012). The Relationship Between Learner

Social Self Concept and Academic Achievement. Prime Research on

Education, 2(5), 259-268.

DeFreitas, S.C & Rinn, A. (2013). Academic achievement in first generation college

students: the role of academic self-concept. Journal of the Scholarship of

Teaching and Learning, 13 (1), 57-67.

Duncan, G.J., Ziol-Guest, K.M., & Kalil, A. (2010). Early-childhood poverty and

adult attainment, behavior, and health. Child Development, 81 (1), 306-325.

Eshetu, A.A. (2014). Gender disparity analysis in academic achievement at higher

education preparatory school: Case of Soth Wolo, Ethiopia. Educational

Research and Review, 10 (1), 50-58.

Fan, X. (2001) Parental Involvement and Students' Academic Achievement: A

Growth Modeling Analysis, The Journal of Experimental Education, 70(1),

27-61.

Fakih, M. (2006). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Gabriel, K.C., Cheboswony, M., Kodero, H.M., & Benard, M. (2009). The self-

concept andacademic performance of institutionalized and non-

institutionalized HIV/AIDS orphaned children in Kisumu municipality.

Educational Research and Review, 4(3), 106-110.

Page 95: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

81

Gordon, B., Dahl, Lochner, L. (2012). The impact of family income on child

achievement: evidence from the earned income tax credit. American

Economic Review, 102(5): 1927–1956.

Hamachek, D. (1995). Self-Concept and School Achievement: Interaction Dynamics

and a ToolFor Assessing Self Concept Component. Jornal of Counseling and

Development, 73, 419

Hoover-Dampsey, K.V & Sandler, H.M. (2005). The Social Context of Parental

Involvement: A Path to Enhanced Achievement. Nashville: Vanderbilt

University.

Hughes, A., Galbraith, D & White, D. (2011). Perceived Competence: A Common

Core for Self-Efficacy and Self-Concept?, Journal of Personality Assessment,

93(3), 278-289.

Ihsan, F. (2003). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Jeynes, W.H. (2007). The Relationship Between Parental Involvement and Urban

Secondary School Student Academic Achievement. Urban Education, 42(1),

82-110.

Joseph, A., John, O., Eric, I., Yusuf, A., & Olubunmi, A. (2015). Effect of gender on

students’ academic performance in computer studies in secondary schools in

New Bussa, Borgu, Local Government of Niger State. Journal of Education

and Practice, 6 (3), 1-7.

Kim, K & Rohner, R.P. (2002). Parental Warmth, Control, and Involvement in

Schooling: Predicting Academic Achievement among Korean American

Adolescents. Journal of Cross-Cultural Psychology, 33 (127), 127-140

Kung, H.Y & Lee, C.Y. (2016). Multidimensionality of Parental Involvement and

Children's Mathematics Achievement in Taiwan: Mediating Effect of Math

Self-Efficacy. Learningand Individual Differences, 1-8.

Page 96: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

82

Kurniawati. (2009). Pengaruh keterlibatan orang tua dan ekonomi keluarga

terhadap minat membaca siswa kelas VIIID SMP Negeri 1 Bojong

Pekalongan. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Lent, R.W., Brown, S.D. & Larkin, K.C. (1984). Relation of Self-Efficacy

Expectations to Academic Achievement and Persistence. Journal of

Counseling Psychology, 31(3), 356-362

Lewis, J.D & Knight, H.V. (2000). Self-Concept in Gifted Youth: An Investigation

Employing the Piers-Harris Subscales. Gifted Child Quarterly, 44(1), 45-53

Li, L.K.Y. (2012). A Study of the Attitude, Self-efficacy, Effort and Academic

Achievement of CityU Students towards Research Methods and Statistics.

Discovery – SS Student E-Journal, 1, 154-183

Linn, R., Bond, L., Carr, P., Hammon, LD., Harris, D., Hess, F., & Shullmen, L. (tt).

Executive Summary. Dalam Johnston, R., Mark, M., & Lisa, T (ed). Student

Learning, Student Achievement: How Do Teachers Measure Up?. Wilson

Boulevard: Arlington.

Liu, W.C & Wang, C.K.J. (2005). Academic self-concept: a cross-sectional study of

grade. and gender differences in a singapore secondary school. Asia Pacific

Education Review, 6 (1), 20-27.

McNeal, R.B. (2014). Parent involvement, academic achievement and the role of

student attitudes and behaviors as mediators. Journal of Educational

Research, 2(8), 564-576.

Meerah, A.R.M & Mazlan, S.N. (2017). Relationship between academic self concept

andacademic achievement among uitm centre offootball athletes.

International Journal of Management and Applied Science, 3 (2), 71-77.

Morrissey, T. W., Hutchison, L., & Winsler, A. (2013). Family Income, School

Attendance, and Academic Achievement in Elementary School.

Developmental Psychology. Advance online publication. doi:

10.1037/a0033848

Page 97: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

83

Nafisah, J. (2017). Pengaruh faktor demografi terhadap pendapatan tenaga kerja

sektor primer di Indonesia. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta.

Nelson, J.K. (2009). Impact of parent education on student success. Orem: Utah

Valley University

Nugroho, O.A. (2007). Hubungan antara self-efficacy, penyesuaian diri dengan

prestasi akademik mahasiswa. Skripsi. Madiun: Universitas Widya Mandala

Nnamani, S.C., Oyibe, O.A. (2016). Gender And Academic Achievement Of

Secondary SchoolStudents In Social Studies In Abakaliki Urban Of Ebonyi

State. British Journal of Education, 4 (8), 72-83.

Owen, S.D & Froman, R.D. (1988). Development of a College Academic Self-

Efficacy Scale. Document Resume, 1-8.

Pertiwi, N.G (2015). Pengaruh Self Efficacy Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa Kelas

V Sekolah Dasar Daerah Binaan IV Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten

Cilacap. Skripsi. Tegal: Universitas Negeri Semarang

Porumbu, D & Necsoi, V. (2013). Relationship between parental involvement/

attitude and children’s school achievements. Social and Behavioral Sciences,

76 (2013), 706-710.

Rafiq H.M.W., Fatima, T., Sohail, M.M., Saleem M., & Khan, M.A. (2013). Parental

involvement and academic achievement; a study on secondary school

students of Lahore, Pakistan. International Journal of Humanities and

Social Science,3 (8), 209-223.

Rogers, M.A., Theule, J., Ryan, B.A., Adams, G.R., & Keating, L. (2009). Parental

involvement and children's school achievement : evidence for mediating

processes. Canadian Journal of School Psychology, 24 (1), 34-57.

Santoso, A., Salim (2010). BAB II: Kajian Pustaka. Dalam Ainun Salim (ed).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Siswa: Tinjauan Berdasarkan

Page 98: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

84

Data TIMMS 2007. 7. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian

dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional.

Santrock, J.W. (2004). Educational Psychology. 2nd edition. New York: McGraw-

Hill

Schunk, D. H., & Pajares, F. (2009). Self-efficacy theory. In K. R. Wenzel & A.

Wigfield (Eds.), Educational psychology handbook series. Handbook of

motivation at school, 5-53.

Sherer, M & Maddux, J.E. (1982). The Self-Efficacy Scale: Construction And

Validation. Psychological Reports, 1982, 51, 663-671

Slavin,R.E (1994). Educational Psychologyi: Theory and practice. 4th edition.

Massachusetts: Paramount Publishing.

Stajkovic, A.D & Luthans F. (2002). Social Cognitive Theory and Self .efficacy:

Implications for Motivation Theory and Practice. Initial Consideration, 126-

140.

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Depdiknas.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja. Jakarta: Depnaker.

Vahedi, M & Nikdel, H. (2011). Emotional intelligence, parental involvement and

academic achievement. Social and Behavioral Sciences, 30 (2011), 331-335.

Wang, J & Lin, E. (2008). An Alternative Interpretation of the Relationship between

Self-Concept and Mathematics Achievement: Comparison of Chinese and US

Students as a Context. Evaluation & Research in Education, 21(3), 154-174.

Weis, M., Heikamp, T., & Trommsdorff, G. (2013).Gender differences in school

achievement: The role of self-regulation. Original Research

Page 99: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

85

Article.Konstanz: Department of Psychology, Developmental and Cross-

Cultural Psychology, University of Konstanz.

Wibisono, K (2016). Peringkat Pisa Indonesia Mengalamai Peningkatan. Diakses

pada tanggal 8 Februaru 2017 dari

https://www.antaranews.com/berita/600165/peringkat-pisa-indonesia-alami-

peningkatan.html

Wilson, C.M. (2009). The Relation Among Parental Factors and Achievement of

African American Urban Youth. The Journal of Negro Education, 78 (2),

102-113.

Page 100: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

86

Lampiran 1

Surat Izin Penelitian

Page 101: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

86

Lampiran 2

Kuesioner Penelitian Assalamu’alaikum Wr. Wb / Salam Sejahtera Saya Adam Yalfiz Hakki, Mahasiswa Program Strata 1 (S1) Fakultas Psikologi Jakarta yang saat ini sedang melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian tuga s akhir. Oleh karena itu, Saya mengharapkan Adik-Adik untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Adik-Adik dapat mengisi kuesioner ini dengan mengikuti petunjuk pengisian yang telah diberikan. TIDAK ADA JAWABAN SALAH dalam kuesioner ini. Adapun informasi yang Adik-Adik berikan dalam penelitian ini akan dijaga KERAHASIAANNYA dan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian. Atas perhatian Adik-Adik, Saya ucapkan terima kasih. DATA RESPONDEN Nama : Jenis Kelamin : Pendidikan orang tua* : a. SD c. SMA e. S2 b. SMP d. S1 Penghasilan orang tua per bulan* : a. 1.500.000 c. 2.500.000 s/d 3.500.000 b. 1.500.000 s/d 2.500.000 d. lebih dari 3.500.000 *) silang (x) salah satu pilihan

Tanda Tangan dan Nama jelas

Petunjuk Pengisian Berikut terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami setiap butir pernyataan. Adik-Adik diminta mengemukakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan apa yang Adik-Adik pikirkan

dengan cara menyilang (X) salah satu dari empat pilihan yang tersedia, pada bagian kanan dari masing-masing pernyataan. Jika jawaban Adik-Adik, Adik-Adik Sangat Setuju, silanglah pada bagian SS Jika jawaban Adik-Adik, Adik-Adik Setuju, silanglah pada bagian S Jika jawaban Adik-Adik, Adik-Adik Tidak Setuju, silanglah pada bagian TS Jika jawaban Adik-Adik, Adik-Adik Sangat Tidak Setuju, silanglah pada bagian STS Contoh

No Pernyataan SS S TS STS

1 Orang tua saya menanyakan tentang

kegiatan belajar saya di sekolah

X

Skala 1 Keterlibatan Orang Tua

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1

Orang tua saya menanyakan

tentang kegiatan belajar saya di

sekolah

2 Saat mengerjakan PR, Orang tua

saya akan mendampingi saya

3 Ketika saya kesulitan mengerjakan

PR, orang tua saya akan membantu

4 Orang tua saya menanyakan

tentang ada tidaknya PR

5 Saya belajar bersama orang tua

saya saat akan ujian

6 Orang tua saya meminta kisi-kisi

ujian

7 Saya mengerjakan PR bersama

Page 102: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

90

orang tua saya

8 Saya sering berbincang tentang

tugas yang sulit saya kerjakan

9

Saya mengulas materi ujian

bersama orang tua

10 Saya berlatih mengerjakan soal

bersama orang tua saya

11 Orang tua saya memeriksa tugas

yang saya kerjakan

12 Saat sekolah mengadakan rapat

dengan orang tua, orang tua saya

hadir

13 Orang tua saya meminta pihak

sekolah untuk melaporkan proses

belajar saya di sekolah

14 Orang tua saya hadir bila ada

pertunjukan yang diadakan oleh

sekolah

15 Orang tua saya menargetkan nilai

yang harus saya capai

16 Setelah ujian, orang tua saya

menanyaka kemungkinan niai yang

dapat saya capai

17 Orang tua saya tidak akan hadir

bila ada undangan rapat dengan

pihak sekolah

18 Orang tua saya memberikan rumus

singkat dalam mengerjakan soal

19 Saya mengerjakan soal sendiri

yang sebelumnya dibantu oleh

orang tua

20 Orang tua saya sibuk sehigga

meminta sekolah memberitahu

hasil rapat

21 Orang tua saya menghadiri

undangan open-house dari sekolah

22 Orang tua saya menjadi volunteer

untuk kegiatan study tour

23 Saat mengambil rapot, orang tua

saya menanyakan proses belajar

saya

Skala 2 Konsep Diri Akademik

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya dapat memahami pelajaran

dengan mudah

2 Saya dapat membantu tugas

sekolah teman

3 Jika saya giat, saya dapat diterima

oleh sekolah favorit

4 Kebanyakan teman sekelas saya

lebih pintar dari saya

5 Guru saya berfikir bahwa saya

tidak mampu mengerjakan tugas

6 Saya lupa tentang apa yang sudah

dipelajari

7 Saya merasa ingin keluar dari

sekolah ini.

8 Saya tidak mampu mengerjakan

soal ujian

Page 103: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

91

9 Saya mampu melakukan yang

terbaik disemua pelajaran daripada

yang lain

10 Saya tertidur didalam kelas

11 Saya mengerjakan tugas tanpa

berpikir

12 Saya memperhatikan guru selama

pelajaran

13 Saya belajar giat saat ujian

14 Saya tertarik dengan tugas sekolah

saya

15 Saya akan melakukan yang terbaik

saat ujian

16 Saya tidak yakin bahwa nilai

matematika saya akan lebih baik

lagi di ujian berikutnya

17 Saya menunggu pelajaran selesai.

18 Saya tidak mudah menyerah saat

menghadapi soal yang sulit

19 Saya tidak mau berusaha lebih

dalam pekerjaan sekolah saya

Skala 3 Self Efficacy

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya hanya mengerjakan soal-soal

yang mudah.

2 Saya menyerah jika mengerjakan

soal yang sulit.

3 Untuk soal yang mudah pasti bisa

saya selesaikan, tapi untuk soal

yang sulit saya pasti tidak bisa

menyelesaikannya.

4 Saya tidak cukup pintar untuk

mengerjakan soal yang sulit.

5 Saya pintar, jadi saya pasti bisa

mengerjakan soal yang sulit.

6 Saya hanya mengetahui cara untuk

menyelesaikan soal yang mudah.

7 Saya akan berpikir keras untuk

memecahkan soal yang sulit.

8 Saya hanya mengerjakan soal yang

mudah.

9 Soal yang sulit membuat saya

malas untuk

mengerjakannya.

10 Saya memiliki ide untuk

mengerjakan soal yang

sulit.

11 Jika menghadapi soal yang sulit,

saya tidak berusaha

untuk menyelesaikannya.

12 Saya tidak akan mengerjakan soal

yang sulit.

13 Tidak ada cara untuk

menyelesaikan soal yang sulit.

14 Saya tidak memiliki cara untuk

menyelesaikan soal yang sulit.

15 Saya akan membiarkan soal yang

sulit.

16 Saya semangat jika mengerjakan

soal yang sulit.

17 Saya putus asa jika mengerjakan

soal yang sulit.

18 Saya tidak akan bisa mengerjakan

Page 104: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

92

soal yang sulit.

19 Saya harus memiliki keyakinan

agar sukses.

20 Saya tidak yakin bisa mengerjakan

soal yang sulit.

21 Jika semua soal sulit, pasti saya

mendapatkan nilai yang buruk.

22 Saya tidak yakin bisa mengerjakan

soal yang sulit.

23 Jika kita tidak berusaha, maka kita

tidak dapat mengerjakan soal yang

sulit.

24 Berkat kemampuan saya, saya bisa

mengerjakan soal sesulit apapun.

25 Jika saya berusaha, saya pasti bisa

menyelesaikan

soal-soal yang sulit.

26 Jika saya memiliki niat dan tujuan,

saya pasti bisa

menghadapi kesulitan.

27 Nilai buruk saya dapatkan karena

belum belajar ketika akan ulangan

28 Saya memperhatikan Bapak/Ibu

guru ketika menyampaikan materi,

sehingga ketika ulangan

mendapatkan nilai bagus.

29 Saya tidak boleh menyerah ketika

mengerjakan soal yang sulit jika

tidak ingin mendapatkan nilai

buruk seperti pada ulangan

kemarin.

30 Jika saya hanya bermain terus-

menerus, saya akan mendapatkan

nilai yang sangat buruk seperti

ulangan lalu.

-TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA-

Page 105: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

90

Lampiran 3

Syntax dan Path Diagram CFA

Syntax dan Path Diagram Keterlibatan Orang Tua di Rumah

uji validitas konstruk keterlibatan orang tua dirumah DA NI=14 NO=283 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 PM SY FI=RUMAH.COR MO NX=14 NK=1 TD=SY LK KOTR FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 FR LX 11 1 LX 12 1 LX 13 1 LX 14 1 FR TD 2 1 TD 8 7 TD 4 3 TD 7 5 TD 4 1 TD 9 8 TD 13 10 TD 12 10 TD 7 6 TD 6 5 FR TD 12 6 TD 9 2 TD 12 9 TD 14 10 PD OU SS TV MI

Page 106: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

91

Syntax dan Path Diagram Keterlibatan Orang Tua di Sekolah

uji validitas konstruk keterlibatan orang tua disekolah DA NI=8 NO=283 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 PM SY FI=SEKOLAH.COR MO NX=8 NK=1 TD=SY LK KOTS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 FR TD 8 7 TD 4 3 TD 7 2 TD 8 5 TD 5 4 TD 7 1 TD 7 3 PD OU SS TV MI

Page 107: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

92

Syntax dan Path Diagram Academic Confidence

uji validitas konstruk confidence DA NI=9 NO=283 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 PM SY FI=ACHIEVEMENT.COR MO NX=9 NK=1 TD=SY LK ACHIEV FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 FR TD 3 1 TD 9 1 TD 2 1 TD 6 4 TD 9 5 TD 6 1 TD 4 2 PD OU SS TV MI

Page 108: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

93

Syntax dan Path Diagram Academic Effort

uji validitas konstruk EFFORT

DA NI=10 NO=283 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

PM SY FI=EFFORT.COR

MO NX=10 NK=1 TD=SY

LK

EFFORT

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX

10 1

FR TD 2 1 TD 10 7 TD 8 7 TD 3 1 TD 10 2 TD 7 2 TD 8 6 TD 8 3 TD 10 1

TD 8 2

PD

OU SS TV MI

Page 109: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

94

--------

Syntax dan Path Diagram Self Efficacy

uji validitas konstruk EFFICACY DA NI=30 NO=283 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 PM SY FI=EFFICACY.COR MO NX=30 NK=1 TD=SY LK EFFICACY FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 FR LX 11 1 LX 12 1 LX 13 1 LX 14 1 LX 15 1 LX 16 1 LX 17 1 LX 18 1 LX 19 1 LX 20 1 FR LX 21 1 LX 22 1 LX 23 1 LX 24 1 LX 25 1 LX 26 1 LX 27 1 LX 28 1 LX 29 1 LX 30 1

Page 110: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

95

FR TD 26 25 TD 29 28 TD 8 6 TD 14 13 TD 10 7 TD 30 27 TD 30 15 TD 13 12 TD 16 13 TD 16 10 FR TD 25 24 TD 24 16 TD 22 20 TD 24 5 TD 25 10 TD 28 12 TD 28 18 TD 30 8 TD 8 1 TD 25 23 FR TD 26 23 TD 30 6 TD 6 1 TD 29 25 TD 29 19 TD 29 26 TD 28 26 TD 21 7 TD 18 17 TD 9 2 TD 4 3 TD 22 18 FR TD 28 25 TD 2 1 TD 22 8 TD 15 5 TD 30 29 TD 27 13 TD 8 5 TD 20 12 TD 19 3 TD 19 4 TD 19 11 TD 14 2 PD OU SS TV MI

Page 111: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

96

Page 112: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

97

Lampiran 4

Output Deskriptif dan Regresi

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

NilaiUAS 75.4165 3.73329 282

JK .5745 .49530 282

PendOrtu 2.68 .870 282

PenghasilOrtu 2.11 1.030 282

Dirumah 50.00 9.054 282

Disekolah 50.00 8.649 282

Confidence 50.00 8.387 282

Effort 50.00 8.493 282

Efficacy 50.01 9.579 282

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1 JK .

2 PendOrtub .

3 PenghasilOrtub .

4 Dirumahb . Enter

5 Disekolahb .

6 Confidenceb .

7 Effortb .

8 Efficacyb .

a. Dependent Variable: NilaiUAS

b. All requested variables entered.

Page 113: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

98

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .600a .360 .341 3.03113

a. Predictors: (Constant), Efficacy, PenghasilOrtu, Effort, JK,

PendOrtu, Dirumah, Disekolah, Confidence

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 1408.171 8 176.021 19.158 .000b

Residual 2508.258 273 9.188

Total 3916.429 281

a. Dependent Variable: NilaiUAS

b. Predictors: (Constant), Efficacy, PenghasilOrtu, Effort, JK, PendOrtu, Dirumah, Disekolah,

Confidence

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 79.834 2.591 30.809 .000

JK -4.130 .377 -.548 -10.965 .000

PendOrtu .064 .215 .015 .300 .765

PenghasilOrtu .126 .186 .035 .678 .498

Dirumah -.019 .021 -.046 -.874 .383

Disekolah -.044 .024 -.102 -1.870 .063

Confidence -.026 .028 -.058 -.917 .360

Effort -.016 .027 -.037 -.616 .539

Efficacy .055 .019 .142 2.885 .004

Page 114: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

99

a. Dependent Variable: NilaiUAS

Model Summary

Mod

el

R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Chang

e

df1 df2 Sig. F

Change

1 .570a .325 .322 3.07299 .325

134.73

2 1 280 .000

2 .570b .325 .320 3.07777 .000 .131 1 279 .717

3 .571c .326 .319 3.08182 .001 .267 1 278 .606

4 .574d .329 .320 3.07898 .004 1.514 1 277 .220

5 .579e .335 .323 3.07236 .005 2.195 1 276 .140

6 .582f .339 .325 3.06769 .004 1.840 1 275 .176

7 .583g .340 .323 3.07136 .001 .343 1 274 .558

8 .600h .360 .341 3.03113 .020 8.321 1 273 .004

a. Predictors: (Constant), JK

b. Predictors: (Constant), JK, PendOrtu

c. Predictors: (Constant), JK, PendOrtu, PenghasilOrtu

d. Predictors: (Constant), JK, PendOrtu, PenghasilOrtu, Dirumah

e. Predictors: (Constant), JK, PendOrtu, PenghasilOrtu, Dirumah, Disekolah

f. Predictors: (Constant), JK, PendOrtu, PenghasilOrtu, Dirumah, Disekolah, Confidence

g. Predictors: (Constant), JK, PendOrtu, PenghasilOrtu, Dirumah, Disekolah, Confidence, Effort

h. Predictors: (Constant), JK, PendOrtu, PenghasilOrtu, Dirumah, Disekolah, Confidence, Effort,

Efficacy

Page 115: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

99

Lampiran 5

Tabel Blueprint alat ukur keterlibatan orang tua

Tabel 3.2

Blueprint alat ukur keterlibatan orang tua

Dimensi Indikator Item

Jumlah Favorable Unfavorable

Keterlibatan

orang tua

dirumah

Keterlibatan

orang tua di

sekolah

Berbincang terkait

pembelajaran

Mendampingi saat

mengerjakan PR

Mengulas pelajaran

Sikap dan strategi

Mengawasi kemajuan

anak

Menghadiri rapat orang

tua-guru

Mengamati proses belajar

Melakukan open house ke

sekolah

Menjadi komitee sekolah

1,2,3

4,5

6,7,8

9,10,11

12,13,14

15,16

18,23

-

22

-

-

-

-

-

17

19

20,21

-

3

2

3

3

3

3

3

2

1

Page 116: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

100

Lampiran 6

Tabel Blueprint alat ukur konsep diri akademik

Tabel 3.3

Blueprint alat ukur konsep diri akademik

Dimensi Indikator Item

Jumlah Favorable Unfavorable

Academic

Confidence

Academic

Effort

Perasaan terkait

kompetensi akademik

Komitmen tehadap tugas

Keterlibatan

mengerjakan tugas

Minat terhadap tugas

1, 2, 3, 9

13, 15, 18,

19

14

12

4, 5, 6, 7, 8

16

10,11

17

9

5

3

2

Page 117: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

101

Lampiran 7

Tabel Blueprint alat ukur self-efficacy

Tabel 3.4

Blueprint alat ukur self-efficacy

Dimensi Indikator Item

Jumlah Favorable Unfavorable

Self-Efficacy

Tingkat kesulitan tugas

Perilaku menghadapi

tugas

Kuat lemahnya

keyakinan

Pengharapan terhadap

kemampuan

Pengalaman bukan

hambatan

Menjadikan pengalaman

sebagai dasar untuk

meningkatkan keyakinan

5

7, 10, 16

19, 23

24, 25, 26

27

28, 29, 30

1, 2, 3, 4, 6

8, 9, 11, 12,

13,14, 15,

17

18, 20, 21,

22

-

-

-

6

11

6

3

1

3

Page 118: PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45874/1/ADAM YALFIZ...PENGARUHFAKTOR DEMOGRAFIS, KETERLIBATAN ORANG TUA, KONSEP

103

Lampiran 8

Muatan faktor item self-efficacy

Keterangan : V= signifikan (t>1.96); X= tidak signifikan (t<1.96)

No Item Faktor Loading Std. Error T-Value Sig

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

0.61

0.62

0.70

0.49

0.31

0.26

0.58

0.60

0.68

0.45

0.69

0.69

0.68

0.65

0.72

0.46

0.74

0.67

0.68

0.59

0.62

0.56

0.33

0.36

0.54

0.48

-0.20

0.54

0.40

-0.09

0.05

0.05

0.05

0.06

0.06

0.06

0.05

0.05

0.05

0.06

0.05

0.05

0.05

0.05

0.05

0.06

0.05

0.05

0.05

0.06

0.05

0.06

0.06

0.06

0.06

0.06

0.06

0.06

0.06

0.06

11.08

11.43

13.23

8.51

5.15

4.33

10.52

10.95

12.74

7.86

12.96

12.91

13.09

11.97

13.74

7.91

14.20

12.24

12.42

10.71

11.28

10.09

5.54

6.11

9.68

8.37

-3.25

9.47

6.92

-1.54

X

X