hubungan keterlibatan orang tua dengan prestasi...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN KETERLIBATAN ORANG TUA DENGAN
PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Mirrah Aghnia Nafilah Febriastuti
1113016200055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Hubungan Keterlibatan Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Kimia Siswa disusun oleh Mirrah Aghnia Nafilah Febriastuti, NIM
1113016200055, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan LULUS dalam ujian Munaqosah
pada tanggal 13 Juli 2020 dihadapan dewan penguji. Karena itu penulis berhak
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang pendidikan kimia.
Jakarta, 23 Juli 2020
Panitia Ujian Munaqosah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia (Ketua Prodi Pendidikan Kimia),
Burhanudin Milama, M.Pd
NIP. 19770201 200801 1 011
23 Juli 2020
……………….
Penguji I,
Salamah Agung, Ph.D
NIP. 19790624 200604 2 002
23 Juli 2020
……………….
Penguji II,
Dila Fairusi, M.Si
NIP. 19850330 201503 2003
23 Juli 2020.
……………….
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Syarif Hidayatullah Jakarta
Dr. Sururin, M.Ag
NIP. 19710319 199803 2 001
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul “Hubungan Keterlibatan Orang Tua dengan
Prestasi Belajar Kimia Siswa”. disusun oleh Mirrah Aghnia Nafilah
Febriastuti, NIM. 1113016200055, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah
sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang
munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 29 Juni 2020
Yang Mengesahkan,
Mengetahui,
Ketua jurusan pendidikan kimia
Burhanudin Milama, M.Pd NIP. 19770201 200801 1011
Pembimbing I
Burhanudin Milama, M.Pd
NIP. 19770201 200801 1011
Pembimbing II
Dewi Murniati, M.Si
NIDN.0315048003
iii
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 15 April 2011
FITK No. Revisi: : 02 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Mirrah Aghnia Nafilah Febriastuti
Tempat/Tgl.Lahir : Tangerang, 28 Februari 1995
NIM : 1113016200055
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/Pendidikan Kimia
Judul Skripsi : Hubungan Keterlibatan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Kimia Siswa
Dosen Pembimbing : 1. Burhanudin Milama, M. Pd
2. Dewi Murniati, M. Si
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung
jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 27 Juni 2020
Mirrah Aghnia Nafilah Febriastuti
NIM. 1113016200055
iv
ABSTRAK
Mirrah Aghnia Nafilah Febriastuti. NIM. 1113016200055. Hubungan
Keterlibatan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Kimia Siswa. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan keterlibatan
orang tua untuk meningkatkan prestasi belajar kimia siswa. Hipotesis yang
diajukan adalah bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
keterlibatan orang tua dengan prestasi belajar kimia. Penelitian ini tergolong
dalam jenis penelitian kuantitatif, dengan analisis korelasional product moment.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dengan jumlah sampel
sebanyak 52 siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,012,
karena signifikansi lebih kecil dari pada 0,05 (0,012 < 0,05), maka Ho ditolak Ha
diterima. Jadi terdapat hubungan yang positif dan signifikansi antara keterlibatan
orang tua terhadap prestasi belajar kimia siswa di SMAN 6 Tangerang Selatan.
Kata Kunci: Keterlibatan Orang Tua, Prestasi Belajar
v
ABSTRACT
Relationship of Parent Involvement with Student Achievement in Chemistry
Learning. Thesis. Chemical Education Study Program Department of Natural
Sciences Faculty of Tarbiyah and Teacher Training at the Syarif Hidayatullah State
Islamic University Jakarta.
The purpose of this study was to determine the extent of the relationship between parental
involvement to improve student chemistry learning achievement. The hypothesis proposed
is that there is a positive and significant relationship between parental involvement and
chemistry learning achievement. This research belongs to the type of quantitative research,
with the product moment correlational analysis. The population of this study was all
students of class X with a total sample of 52 students. The results showed that the
significance value was 0.012, because the significance was smaller than 0.05 (0.012 <0.05),
then Ho was rejected Ha was accepted. So there is a positive and significant relationship
between parental involvement and student chemistry learning achievement at SMAN 6
Tangerang Selatan.
Keywords: Parental Involvement, Learning Achievement
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrohim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdullilahirabbil„alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini sebagaimana mestinya. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga serta para sahabatnya,
dan semoga kita sebagai umatnya mendapatkan syafa’atnya di hari akhir kelak.
Skripsi yang berjudul “Hubungan Keterlibatan Orang Tua dengan
Prestasi Belajar Kimia Siswa” ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) pada Program Studi Pendidikan Kimia,
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu, mendukung dan membimbing
penulis dalam menyelesaikan skrispsi ini, diantaranya kepada:
1. Bapak Suswardi dan Ibu Pudji Hastuti tercinta yang luar biasa selalu
memberikan kasih sayang moril maupun materil, memberikan semangat, do’a
dan dukungan yang tiada hentinya, dan kesabaran tanpa batas kepada penulis.
2. Suami tercinta Ainur Rofiq yang luar biasa selalu ada saat senang dan
dukanya dunia penyelesaian skripsi, memberikan semangat, do’a dan
dukungan yang tiada hentinya, dan kesabaran tanpa batas kepada penulis.
3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan, waktu, perhatian, motivasi, dan semangat kepada
penulis selama perkuliahan berlangsung hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta sekaligus dosen pembimbing I yang telah banyak
berperan penting dalam memberikan waktu, saran, motivasi dan perhatiannya
serta membimbing penulis dengan sangat baik sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
vii
5. Bu Dewi Murniati, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang juga telah
memberikan bimbingan, waktu, saran, motivasi dan perhatiannya kepada
penulis dengan sangat baik sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Rosty Kafitriana, S.Pd, Rahmadini Putri Fahruli, dan Yulinda Balqis, S.Pd
yang telah membantu peneliti melakukan penelitian di sekolah.
7. Teman seperjuangan Rayhanah Nur Tsabitah, S.Pd yang selalu meluangkan
waktunya untuk menjadi tempat bertanya-tanya dan berbagi informasi dengan
penulis menuju wisuda.
8. Teman-teman terbaik selama perkuliahan Intan Muthiah Afifah,S.Pd., Fitria
Kusuma Wardhani, S.Pd., dan Siti Hajijah Malau S.Pd., yang selalu ada saat
senang dan dukanya dunia perkuliahan, memberi semangat dan memotivasi
penulis.
9. Bu Salamah Agung, Ph.D dan Bu Dila Fairusi, M.Si., selaku dosen penguji I
dan penguji II yang telah memberikan banyak saran dan masukan untuk
penulis menyelesaikan skripsi ini.
10. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPA, khususnya dosen Program Studi
Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik
dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.
12. Kepala beserta guru SMAN 6 Kota Tangerang Selatan yang telah
mengizinkan peneliti untuk pengambilan data sehingga penelitian berjalan
dengan lancar.
13. Teman-teman Program Studi Pendidikan Kimia angkatan 2013 yang saling
memberikan bantuan dan motivasi.
14. Adik-adik tersayang, Mirrah Afina dan Mirrah Nabila yang selalu memberi
keceriaan kepada penulis.
15. Dan Ananda Muhammad Farhan Zavian tersayang yang selalu memberi
keceriaan dan menemani penulis menyelesaikan skripsi ini.
viii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan,
untuk itu sangat diharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk penulis agar lebih baik lagi. Semoga skripsi ini memberikan
manfaat khususnya bagi mahasiswa sebagai calon guru dan umumnya bagi seluruh
kalangan demi meningkatkan mutu pendidikan guna melahirkan manusia yang
berkualitas. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 23 Juli 2020
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI...................................................... ..........ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ..................................................... .........iii
ABSTRAK ....................................................................................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................................................... .v
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xi
BAB I ............................................................................................................................... .1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 4
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................... 6
KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS ....................................................... 6
A. Kajian Teori ......................................................................................................... 6
1. Prestasi Belajar................................................................................................. 6
B. Penelitian yang Relevan ..................................................................................... 16
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 18
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................................ 20
vii
BAB III ........................................................................................................................... 21
METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................... 21
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 21
B. Metode Penelitian ............................................................................................... 21
C. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 21
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 22
E. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 23
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................................ 26
1. Validitas............................................................................................................27
2. Reliabilitas ...................................................................................................... 27
G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 28
BAB IV ........................................................................................................................... 32
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................. 32
A. Hasil Penelitian ................................................................................................... 32
B. Pembahasan ........................................................................................................ 40
BAB V ............................................................................................................................. 46
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 46
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 46
B. Saran ................................................................................................................. .46
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 48
LAMPIRAN ................................................................................................................... 50
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Variabel, Jenis, dan Sumber Data ............................................................... 22
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Angket ............................................................................. 24
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Keterlibatan Orang Tua .............................................. 24
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keterlibatan Orang Tua ............................ 28
Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ................. 30
Tabel 4.1 Hasil Angket Keterlibatan Orang Tua ......................................................... 33
Tabel 4.2 Hasil Persentase Tipe Keterlibatan Orang Tua........................................... 33
Tabel 4.3 Prestasi Belajar Kimia Siswa ........................................................................ 34
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Angket Keterlibatan Orang Tua ............................... 35
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Prestasi Belajar Kimia ............................................... 36
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Prestasi Belajar Kimia ............................................ 36
Tabel 4.7 Uji Korelasi X dan Y ..................................................................................... 37
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ..................................................... 38
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................................... 19
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Uji Coba ................................................................................... 51
Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas .......................................................... 51
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian ................................................................................. 53
Lampiran 4 Hasil Kuesioner Penlitian ......................................................................... 56
Lampiran 5 Hasil Data Penelitian Variabel Belakar Kimia ....................................... 59
Lampiran 6 Hasil Distribusi Statistik Keterlibatan Orang Tua ................................. 62
Lampiran 7 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas ................................................... 63
Lampiran 8 Hasil Uji Korelasi dan Analisis Regresi Sederhana ................................ 64
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 65
Lampiran 10 Lembar Uji Referensi.............................................................................. 66
Lampiran 11 Biodata Penulis ........................................................................................ 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi
manusia. Berbagai ilmu pengetahuan dapat dimiliki tentunya dengan
menempuh jalan pendidikan, baik formal maupun nonformal, salah satunya
adalah Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada jenjang pendidikan SMA
mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa yang
mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam.
Mata pelajaran Kimia menjadi mata pelajaran yang sulit dan ditakuti
siswa. Menurut Thoughtco dalam kumparan (Fachrizal, 2017) alasan
siswa membenci kimia adalah karena memerlukan pemahaman konsep
dalam mempelajarinya, bila siswa melewatkan konsep dasarnya, maka
akan membuat pelajaran ini sulit untuk dipahami. Selain itu dalam
mempelajari kimia memerlukan pemahaman matematika yang baik,
khususnya dalam aljabar dan geometri. Kimia sangat memerlukan
matematika dalam penerapannya, hal ini yang membuat pelajaran ini
semakin sulit, terutama bagi siswa yang kurang menyukai sains. Hal
serupa juga dikatakan oleh Riyanto dalam republika (Purwata, 2013) ,
menurutnya pelajaran Ilmu kimia lebih menekankan pada teori yang
banyak hitungannya sehingga hal ini menjadikannya pelajaran yang
menakutkan bagi siswa.
Hasil rata-rata nilai kimia UN SMA juga mengalami penurunan
dibanding dengan mata pelajaran lainnya. Menurut data hasil survey
antaranews (Maga, 2013) untuk siswa jurusan IPA, Bahasa Indonesia naik
1,58 poin, Bahasa Inggris naik 0,06 poin , Matematika naik 2,04 poin,
Fisika naik 2,2 poin, Kimia turun 0,22 poin, dan Biologi naik 1,83 poin.
2
Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar
yang diperoleh seorang siswa, baik itu faktor dari dirinya sendiri (Internal)
maupun dari luar dirinya (Eksternal), salah satu faktor eksternal yang
berpengaruh ialah seperti orang tua atau keluarga. Pusat pendidikan yang
pertama adalah lingkungan keluarga. Pendidikan di lingkungan keluarga
sangat strategis untuk memberikan pendidikan ke arah kecerdasan, budi
pekerti atau kepribadian serta persiapan hidup di masyarakat. Orang tua
akan menjadi panutan dan teladan bagi anaknya. Namun sayangnya peran
orang tua di Indonesia masih sangat minim, seperti yang dikemukakan oleh
Sri Mulyani dalam Kompas (Rakhma, 2017) yang menyoroti peran orang
tua Indonesia dalam pendidikan yang dipandangnya masih minim.
Padahal, menurut Sri Mulyani, sekolah dan orang tua harus menjadi mitra
dalam pendidikan anak. Sebanyak 80 persen orang tua tidak pernah
memberikan masukan dalam pengambilan keputusan di sekolah, dan
sebanyak 30 persen tidak pernah berdiskusi dengan guru. Ia pun
menyatakan, keterlibatan orang tua adalah cara yang murah namun efektif
dalam meningkatkan kinerja sistem pendidikan.
Pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan anak bukanlah hal
yang kecil karena pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh
setiap individu yang hidup agar dapat bertahan menghadapi perkembangan
zaman. Seperti saat ini orang tua semakin menyadari pentingnya
memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak mereka sejak dini.
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak dapat memberikan
banyak dampak positif bagi anak. Peran aktif orang tua tentu saja perlu
didukung oleh komunikasi yang baik antara orang tua dan pihak sekolah.
Tidak hanya peran guru dan lingkungan yang penting tetapi peran orang tua
juga memegang peranan yang sangat penting dalam prestasi belajar anak.
Dalam hal ini, orang tua sebagai guru pertama bagi anak. Orang tua
merupakan individu yang terdekat dengan anak, paling mengerti mengenai
anaknya dan memiliki tanggung jawab terhadap anak. Orang tua
membentuk sikap dan perilaku anak dengan memberikan tekanan secara
3
langsung atau tidak langsung agar dapat mencapai pola perilaku yang
diharapkan orang tuanya (Wong, Eaton, Wilson 2008).
Penelitian yang dilakukan oleh Rafiq (2013) mengungkapkan
bahwa keterlibatan orangtua berpengaruh signifikan terhadap kinerja
akademik anak-anak mereka. Penelitian ini membuktikan bahwa
keterlibatan orangtua dapat meningkatkan prestasi akademik anak-anak
mereka. Orang tua harus lebih memperhatikan anak-anak mereka, melihat
potensi dan bakat yang ada pada anak mereka, memberikan sarana dan
prasarana untuk mendukung proses pembelajaran mereka di sekolah serta
selalu memotivasi anak agar tetap semangat dalam belajar. Para orang tua
juga diharapkan dapat melakukan semua itu dengan niat yang tulus untuk
menciptakan generasi yang mempunyai moral yang baik dan wawasan
yang tinggi serta semangat pantang menyerah.
Madugu (2014) mengemukakan bahwa keterlibatan orangtua dan
minat belajar memiliki pengaruh signifikan pada siswa dan merupakan
prediktor penting pada prestasi belajar matematika. Penelitian tersebut
merekomendasikan orangtua harus memastikan bahwa mereka dapat
melengkapi upaya guru di sekolah dengan memantau dan mengawasi
kegiatan akademik anak-anak mereka dalam rangka meningkatkan prestasi
belajar matematika.
Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fane (2019)
ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
keterlibatan orang tua terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika
siswa. Keluarga/orang tua merupakan lembaga utama, pertama dan yang
paling dekat dengan anak. Hal itu menjadi terpenting bagi anak. Pengertian,
penerimaan, pemahaman, perhatian, serta bantuan orang tua menjadi sangat
berarti bagi anak untuk mengarahkan kehidupan dan pencapaian prestasi
belajar. Dengan adanya keterlibatan khususnya dari orang tua, maka peserta
didik menjadi lebih terkontrol dan mempunyai dorongan tersendiri untuk
meraih prestasi belajar yang lebih baik. Dengan begitu keterlibatan orang
4
tua dalam belajar anaknya merupakan salah satu faktor terpenting untuk
membangun sukses belajar.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,
penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan
Keterlibatan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Kimia Siswa”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Kurangnya keterlibatan orang tua dalam mengawasi kegiatan belajar
anak-anak mereka.
2. Prestasi belajar kimia yang diperoleh siswa belum maksimal.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang luas dan terbatasnya ruang
lingkup pembahasan, maka penulis berupaya menjelaskan masalah yang
dibahas hanya terfokus pada:
1. Penelitian menggunakan 6 tipe keterlibatan orang tua yang
dikembangkan oleh Joyce Epstein.
2. Prestasi belajar yang dilihat hanya mata pelajaran kimia saja.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah
yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah “Apakah terdapat
hubungan antara keterlibatan orang tua dengan prestasi belajar kimia
siswa?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan
antara keterlibatan orang tua dengan prestasi belajar kimia siswa.
5
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan yang postif
bagi siswa agar dapat meningkatkan komunikasi yang lebih baik dengan
orangtuanya.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru untuk dapat
meningkatkan komunikasi yang lebih baik dengan orangtua siswa.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan yang positif
bagi pihak sekolah untuk meningkatkan komunikasi antara sekolah dan
orangtua dalam mengawasi kegiatan belajar siswa baik di rumah
maupun di sekolah.
4. Bagi Orang Tua
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan yang positif
bagi pihak orang tua untuk lebih mengawasi kegiatan belajar
5. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan,
dan pengalaman mengenai hubungan keterlibatan orangtua dengan
prestasi belajar kimia siswa.
6
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Winkel mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan
suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai oleh seseorang setelah
memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu, maka
prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh
seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar (Winkel,
1991).
Sedangkan prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti :
a) penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan guru,
b) kemampuan yang sungguh-sungguh ada atau dapat diamati dan
yang dapat diukur langsung dengan tes tertentu.
Sejalan dengan itu, menurut Sumadi Suryabrata (2006),
prestasi dapat pula didefinisikan sebagai berikut : “nilai merupakan
perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai
kemajuan/prestasi belajar siswa selama masa tertentu”. Jadi, prestasi
adalah hasil usaha siswa selama masa tertentu melakukan kegiatan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah hasil usaha siswa yang dapat dicapai setelah
mengikuti proses pembelajaran yang dapat dibuktikan dengan hasil
tes. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang dibutuhkan siswa
untuk mengetahui kemampuan yang diperolehnya dari suatu
kegiatan yang disebut belajar.
7
b. Faktor-faktor yang memengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang dicapai oleh anak didik merupakan hasil
dari interaksi antara berbagai macam faktor yang
mempengaruhinya. Pada dasarnya, faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu faktor internal dan eksternal (faktor dari luar). Hal ini dapat
dijelaskan sebagaimana dikemukakan oleh Slameto (2010) sebagai
berikut:
(1) Faktor internal, yang meliputi:
a) faktor jasmaniah yaitu, faktor kesehatan dan cacat
tubuh,
b) faktor psikologis yaitu, intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, dan kesiapan, dan
c) faktor kelelahan yaitu, kelelahan jasmani dan rohani
(bersifat psikis).
(2) Faktor eksternal Menurut Slameto (2010), faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi belajar adalah keadaan keluarga dan
lingkungan masyarakat. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat
tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang
dijelaskan Slameto, bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan
pertama dan utama. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat
penting dalam keberhasilan belajar seseorang. Rasa aman itu
membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa
aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang
menambah motivasi untuk belajar.
8
b) Lingkungan masyarakat
Di samping orangtua, lingkungan juga merupakan salah satu
faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses
pelaksanaan pendidikan. Lingkungan alam sekitar sangat
berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak sebab dalam
kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan
lingkungan tempat ia berada.
Begitu juga faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yang
dikemukakan oleh Syah (2004). Hasil belajar yang memuaskan
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
pelajar. Faktor ini terdiri dari faktor psikologis atau psikis dan
faktor fisiologis atau fisik (Gunarsa, 2006). Faktor psikologis dari
siswa yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi tingkat
kecerdasan, sikap siswa, bakat dan minat siswa serta motivasi
belajar siswa. Sedangkan faktor fisiologis yang mempengaruhi
hasil belajar terdiri dari keadaan jasmani atau kesehatan dan fungsi
dari pancaindera. Faktor psikologis, seperti kecerdasan, bakat, dan
minat siswa sangat mempengaruhi siswa dalam mencapai prestasi
belajar. Semakin tinggi tingkat kecerdasan siswa maka akan
semakin besar peluang keberhasilan belajar siswa. Sama halnya
dengan tingkat kecerdasan, bakat juga mempengaruhi tinggi-
rendahnya prestasi belajar di bidang studi tertentu, karena bakat
setiap orang berbeda-beda (Syah, 2004). Selain bakat, prestasi
belajar yang tinggi juga dapat dicapai ketika seseorang yang
mempunyai minat besar terhadap mata pelajaran tertentu
memberikan perhatian penuh terhadap mata pelajaran tersebut.
Faktor psikologis lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar
yaitu motivasi. Motivasi dibagi menjadi dua yaitu intrinsik dan
ekstrinsik (Syah, 2004). Motivasi intrinsik merupakan suatu
keaadaan dari diri siswa yang mampu mendorong siswa untuk
belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan suatu keadan
9
dari luar individu yang mampu mendorong individu untuk belajar.
Contoh dari motivasi ekstrinsik yaitu pujian, hadiah, peraturan tata
tertib, dan orang tua yang menjadi teladan bagi anak serta guru.
Dengan motivasi belajar yang tinggi, maka prestasi belajar yang
baik dapat dicapai. Faktor fisiologis (fisik) yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa yaitu keadaan jasmani dan fungsi dari
pancaindera. Keadaan jasmani seorang siswa dipengaruhi oleh
status nutrisi dan status kesehatan. Status kesehatan dan status gizi
yang kurang menyebabkan daya tangkap anak dalam belajar dan
kemampuan belajar anak akan berkurang (Gunarsa,2006). Fungsi
panca indera yang baik merupakan syarat siswa dapat menerima
pelajaran dengan baik, misalnya kemampuan melihat dan
mendengar yang baik akan memperlancar proses pembelajaran.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri
siswa. Faktor ini terdiri atas dua macam yaitu faktor sosial dan
faktor non-sosial (Syah, 2004). Lingkungan sosial yang
mempengaruhi pencapaian hasil belajar meliputi keluarga, guru
dan staf, masyarakat, serta teman. Sedangkan lingkungan non-
sosial yang mempengaruhi pencapaian belajar siswa antara lain:
rumah, sekolah, peralatan atau fasilitas dan lingkungan alam.
Lingkungan sosial sangat mempengaruhi pencapaian prestasi
belajar siswa. Guru dan staff serta teman menjadi teladan bagi
siswa di sekolah. Apabila guru dan staff serta teman mampu
mencipatakan suasana belajar yang kondusif, maka hal tersebut
dapat menjadi daya dorong positif terhadap belajar siswa. Di
lingkungan masyarakat seperti tetangga dan teman sepermainan
juga sangat mempengaruhi siswa dalam belajar. Lingkungan
kumuh yang serba kekurangan akan menyulitkan siswa dalam
belajar. Selain di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat,
lingkungan lain yang berpengaruh yaitu lingkungan keluarga.
Lingkungan sosial yang paling banyak berpengaruh terhadap
kegiatan belajar siswa yaitu orang tua dan keluarga. Orang tua dan
10
keluarga merupakan unsur utama dalam pengenalan lingkungan
sosial dan pendidik pertama bagi anak (Berger, 2000). Sebagai
contoh, kebiasaan orang tua yang salah dalam memonitor kegiatan
anak, akan memberikan dampak yang buruk. Dampak buruk
tersebut antara lain anak yang tidak mau belajar atau bahkan anak
cenderung untuk berperilaku menyimpang
(Patterson & Loeber 1984 dalam Syah, 2004). Terdapat beberapa
faktor keluarga yang mempengaruhi anak dalam belajar yaitu: cara
mendidik anak, hubungan orang tua dengan anak, sikap orang tua,
ekonomi keluarga, dan suasana dalam keluarga (Gunarsa, 2006).
Lingkungan non-sosial yang ikut menentukan tingkat keberhasilan
belajar siswa antara lain: rumah dan letak gedung sekolah, dan alat
alat belajar. Kondisi rumah yang sempit dan berantakan serta
gedung sekolah yang terletak didekat pasar menyebabkan siswa
untuk cenderung tidak nyaman dalam belajar. Selain itu, tidak
lengkapnya alat-alat untuk belajar juga akan mempersulit siswa
untuk belajar.
2. Keterlibatan Orang Tua (Parental Involvement)
Pendidikan anak merupakan bidang perhatian bagi orangtua dan
guru, yang perlu menyelidiki secara kolaboratif dalam
mengembangkan kemitraan yang efektif, strategi yang terbaik serta
berkontribusi terhadap perkembangan intelektual dan sosial anak.
Epstein (1995) menyatakan bahwa program keterlibatan yang
komprehensif dan efektif, berfokus pada kerangka kerja (framework)
yang memiliki enam tipe/dimensi berikut, yakni :
Keterlibatan Tipe 1 : Parenting
Sekolah dan orangtua akan memiliki efek yang cukup
berpengaruh pada bagaimana orangtua mendukung pendidikan
anaknya di rumah. Dimensi parenting menurut Epstein (1995)
didefinisikan sebagai metode dimana sekolah dapat membantu semua
orangtua untuk membangun lingkungan yang mendukung di rumah.
11
Keterlibatan Tipe 2 : Communicating.
Dimensi communicating dari kerangka Epstein (1995) ini
menjelaskan untuk merancang bentuk-bentuk komunikasi yang efektif
antara pihak sekolah dengan orangtua bertujuan membantu orangtua
dalam memahami kemajuan anak-anak mereka dirumah dan program
yang tersedia di sekolah, serta untuk membantu meningkatkan kinerja
akademik anak-anak mereka.
Keterlibatan Tipe 3 : Volunteering
Dimensi ketiga dari keterlibatan ini adalah volunteer. Menurut
Epstein (1995), volunteering berarti siapa saja yang dapat mendukung
tujuan sekolah sehingga dapat membantu program program yang
diusung sekolah, terlepas dari mana dan kapan aksi sukarela itu
dilakukan.
Keterlibatan Tipe 4 : Learning at Home
Epstein (1995) menegaskan bahwa learning at home didefinisikan
sebagai pemberian informasi dan ide-ide dari sekolah kepada orangtua
tentang cara membantu siswa dirumah dengan tugas dan kegiatan
lainnya, keputusan atau rencana yang terkait dengan kurikulum.
Aktivitas learning at home menyediakan informasi dan ide-ide untuk
orangtua tentang kerja akademik yang anak mereka sudah lakukan di
kelas, bagaimana untuk menolong anak mereka dengan PR, dan
aktivitas atau keputusan yang berkaitan dengan kurikulum lainnya.
Keterlibatan Tipe 5 : Decision Making
Epstein (2002 dalam Wright, 2009) mendefinisikan pengambilan
keputusan sebagai keputusan sekolah yang juga melibatkan orangtua,
serta mengembangkan perwakilan orangtua di sekolah. Ketika berpikir
tentang pengambilan keputusan, dimulai dengan organisasi perwakilan
orang tua-guru (Parent-Teacher Asssociation). Aktivitas decision
making memungkinkan keluarga untuk berpartisipasi dalam
memutuskan tentang program sekolah yang mempengaruhi mereka
12
sendiri dan anak-anak lainnya (Wright & Dolores, 2003).
Keterlibatan Tipe 6: Collaborating with Community
Epstein (1995) mendefinisikan sebagai usaha untuk melibatkan
orangtua. Secara garis besar, tipe ini berarti upaya sekolah
berkolaborasi untuk mengidentifikasi dan mengintegrasikan sumber
daya maupun jasa atau bantuan dari orangtua guna meningkatkan
pembelajaran siswa dan ikut mempengaruhi kualitas pendidikan yang
diberikan oleh sekolah. Sekolah akan melakukannya dengan baik
untuk memanfaatkan dan mengkoordinasikan semua sumber daya yang
tersedia dari segala instansi yang ada di sekitar sekolah untuk
membantu sekolah memenuhi tujuan dan pengalaman akademis yang
positif untuk semua siswa (Epstein, 2008 dalam Wright, 2009).
Keterlibatan orangtua dalam prestasi belajar anaknya akan
membawa dampak yang positif terhadap cara belajar anaknya. Hal ini
akan membantu anak untuk belajar menjalani proses pendidikan yang
berlangsung di sekolah dan di rumah. Orangtua yang telah memiliki
wawasan serta pengalaman yang cukup akan memberikan tanggung
jawab yang tinggi terhadap pendidikan anaknya. Schunk (2010: 74)
menyimpulkan beberapa bentuk tanggung jawab dan keterlibatan
orangtua terhadap pendidikan anak-anaknya antara lain:
1) Memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Orangtua yang memiliki kesadaran yang tinggi terhadap
pendidikan anaknya akan lebih memerhatikan dan berusaha memenuhi
sarana dan prasarana yang dibutuhkan anak untuk menunjang kegiatan
belajarnya. Hal ini dapat dilihat dari pengalaman belajar orangtua yang
telah dijalani sebelumnya. Oleh karena itu, mayoritas orangtua yang
memiliki keterlibatan yang tinggi terhadap prestasi belajar anaknya akan
lebih memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang
menunjang kegiatan belajar anak seperti alat tulis, tas, sepatu, buku
penunjang belajar, buku modul, dan lainnya.
13
2) Pengawasan kegiatan belajar di dalam rumah
Banyak hal yang dilakukan seorang anak di dalam rumahnya, salah
satunya yakni menyelesaikan tugas sekolah ataupun sekedar mengulang
pelajaran di sekolahnya. Karakteristik anak usia sekolah dasar salah
satunya yakni lebih suka melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan
seperti bermain. Tingkat rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian
tugas sekolah ataupun belajar bagi anak usia sekolah dasar masih sangat
rendah. Oleh karena itu, orangtua harus lebih perhatian terhadap
kegiatan belajar di dalam rumah. Orangtua haruslah mengingatkan anak
untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan di sekolah,
mengingatkan anak untuk mengulang pelajaran di sekolah serta
mendampingi belajar anaknya.
3) Pengawasan kegiatan belajar di sekolah
Kegiatan belajar di sekolah bukan hanya tanggung jawab pihak
sekolah saja, namun orangtua juga ikut andil dalam kesuksesan belajar
anaknya. Orangtua yang selalu menanyakan perkembangan belajar
anaknya di sekolah akan lebih mengerti kondisi anaknya yang
sebenarnya. Selain itu, komunikasi yang terjalin baik antara pihak
sekolah dengan orangtua akan lebih cepat penyelesaian masalah-
masalah yang terjadi pada diri anak, baik masalah dalam proses KBM
ataupun masalah yang terjadi antara anak dengan lingkungannya. Oleh
karena itu, orangtua dituntut untuk lebih perhatian lagi terhadap
kegiatan belajar anak di sekolah serta jangan hanya menggantungkan
tanggung jawab belajar anak di sekolah terhadap pihak sekolah saja.
4) Memberikan motivasi
Motivasi merupakan obat yang ampuh untuk menghilangkan rasa
malas yang datang dalam kegiatan belajar. Orangtua yang memiliki
wawasan, pengetahuan serta pengalaman yang tinggi akan lebih mudah
memberikan motivasi yang positif untuk anaknya. Motivasi
mengandung tipe yakni penguatan dan teguran/ hukuman. Penguatan
diberikan kepada anak yang telah mencapai keberhasilan dalam segala
14
hal termasuk dalam kegiatan belajar. Penguatan dapat berbentuk ucapan
pelajaran di sekolahnya. Karakteristik anak usia sekolah dasar salah
satunya yakni lebih suka melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan
seperti bermain. Tingkat rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian
tugas sekolah ataupun belajar bagi anak usia sekolah dasar masih sangat
rendah. Oleh karena itu, orangtua harus lebih perhatian terhadap
kegiatan belajar di dalam rumah. Orangtua haruslah mengingatkan anak
untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan di sekolah,
mengingatkan anak untuk mengulang pelajaran di sekolah serta
mendampingi belajar anaknya.
5) Pengawasan kegiatan belajar di sekolah
Kegiatan belajar di sekolah bukan hanya tanggung jawab pihak
sekolah saja, namun orangtua juga ikut andil dalam kesuksesan belajar
anaknya. Orangtua yang selalu menanyakan perkembangan belajar
anaknya di sekolah akan lebih mengerti kondisi anaknya yang
sebenarnya. Selain itu, komunikasi yang terjalin baik antara pihak
sekolah dengan orangtua akan lebih cepat penyelesaian masalah-
masalah yang terjadi pada diri anak, baik masalah dalam proses KBM
ataupun masalah yang terjadi antara anak dengan lingkungannya. Oleh
karena itu, orangtua dituntut untuk lebih perhatian lagi terhadap
kegiatan belajar anak di sekolah serta jangan hanya menggantungkan
tanggung jawab belajar anak di sekolah terhadap pihak sekolah saja.
6) Memberikan motivasi
Motivasi merupakan obat yang ampuh untuk menghilangkan rasa
malas yang datang dalam kegiatan belajar. Orangtua yang memiliki
wawasan, pengetahuan serta pengalaman yang tinggi akan lebih mudah
memberikan motivasi yang positif untuk anaknya. Motivasi
mengandung tipe yakni penguatan dan teguran/ hukuman. Penguatan
diberikan kepada anak yang telah mencapai keberhasilan dalam segala
hal termasuk dalam kegiatan belajar. Penguatan dapat berbentuk ucapan
15
positif maupun benda. Namun, pemberian penguatan ini haruslah
dilakukan dengan bijak untuk menghindari sifat pemanja dari anak.
Selain itu, teguran/hukuman juga perlu diberikan kepada anak yang
masih keliru dalam melakukan banyak hal. Teguran/hukuman ini
haruslah dikemas dengan bijak, jangan dengan perkataan yang kasar dan
keras. Hal ini akan membuat anak memiliki sifat penakut serta
pemberontak. Kedua tipe di dalam motivasi ini haruslah disesuaikan
dengan kondisi anak serta diberikan dengan bijak.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat
beberapa cara orangtua terlibat dalam belajar anak. Cara orangtua
terlibat dalam belajar anak secara umum yaitu dengan mengikutsertakan
diri pada kegiatan anak, seperti pekerjaan rumah. Keterlibatan orangtua
juga ditunjukkan ketika mengunjungi anaknya di sekolah, bertemu
dengan guru, ikut serta dalam aktivitas dan kegiatan yang sedang
diadakan di sekolah, menjadi sukarelawan di sekolah, membantu anak
dengan mengikutsertakannya dalam kursus belajar, mengikuti
perkembangan kemajuan akademik anak, serta membiayai pendidikan
anak.
16
B. Penelitian yang Relevan
Di bawah ini akan disajikan beberapa hasil penelitian yang relevan
dengan penelitian ini. Hasil penelitian pendukung yang dimaksud yaitu hasil
penelitian yang berhubungan dengan keterlibatan orang tua dengan prestasi
belajar siswa, antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Fane (2019) berjudul “Pengaruh
keterlibatan orang tua, perilaku guru, dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar matematika siswa” terdapat pengaruh positif dan
signifikan masing-masing variabel yaitu keterlibatan orang tua, perilaku
guru, motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas
X SMA Negeri 4 Yogyakarta.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rafiq (2013) berjudul “Parental
Involvement and Academic Achievement; A Study on Secondary School
Students of Lahore, Pakistan” mengungkapkan bahwa keterlibatan
orangtua berpengaruh signifikan terhadap kinerja akademik anak-anak
mereka. Penelitian ini membuktikan bahwa keterlibatan orangtua dapat
meningkatkan prestasi akademik anak-anak mereka.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Zulifah pada tahun 2011 berjudul
“Hubungan Keterlibatan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa”
menunjukkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar siswa sangat
bergantung pada keterlibatan yang diterapkan oleh orang tua di rumah.
Semakin besar keterlibatan yang diterapkan oleh orang tua, maka akan
semakin tinggi prestasi belajar siswa
4. Penelitian yang dilakukan oleh Tolada (2012) berjudul “Hubungan
Keterlibatan Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah
Di Sdit Permata Hati, Banjarnegara” mengungkapkan bahwa Hasil
analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara keterlibatan orang
tua dengan prestasi belajar anak (p value = 0,001). Keterlibatan orang
tua yang berhubungan dengan prestasi belajar anak yaitu pemberian
tambahan bimbingan belajar, pemberian perhatian terhadap tugas
sekolah dan jadwal harian, serta keterlibatan orang tua dalam kegiatan
sekolah.
17
5. Abdurrahman dan Madugu (2014) dalam penelitiannya yang berjudul
“Parental Involvement and Interest on Senior Secondary School
Students‟ Mathematics Achievement In Kebbi State, Nigeria”
mengemukakan bahwa keterlibatan orangtua dan minat belajar memiliki
pengaruh signifikan pada siswa dan merupakan prediktor penting pada
prestasi belajar matematika.
18
C. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar siswa merupakan skala keberhasilan dalam
menempuh pendidikan di sekolah formal. Ada banyak faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa yakni yang berasal dari faktor internal
dan eksternal. Dalam penelitian ini, yang akan dibahas yaitu faktor eksternal
yakni faktor keluarga yakni mengenai keterlibatan orang tua dalam belajar.
Keterlibatan orang tua memegang peranan yang sangat penting
dalam perkembangan anak, khususnya dalam belajar anak. Efek dari
keterlibatan orangtua dalam pendidikan belajar anak secara umum anak
menjadi sukses dalam pembelajaran di sekolah, karena orangtua
mendukung dan terlibat dalam pendidikan anak. Kegiatan belajar anak di
sekolah cukup terbatas, sedangkan anak waktu terbanyaknya merupakan
tanggung jawab orangtua di rumah. Keterlibatan orangtua di rumah berupa
bimbingan belajar dan dukungan lain agar anak dapat mencapai prestasinya
di sekolah.
19
Variabel X
Keterlibatan Orang Tua
Pengasuhan Anak (Parenting)
Berkomunikasi (Communicating)
Menjadi Sukarelawan (Volunteering)
Belajar di rumah (Learning at Home)
Pengambilan keputusan (Decision
Making)
Berkolaborasi dengan komunitas
(Collaborating with Community)
Variabel Y
Prestasi Belajar
Siswa
Perolehan nilai
rata-rata Ujian
Akhir Semester
(UAS) mata
pelajaran Kimia
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Hubungan antara keterlibatan
orangtua dengan prestasi belajar
siswa
Peran Orang tua dalam pendidikan anak masih
minim di Indonesia dan mata pelajaran Kimia
dianggap sulit bagian sebagian siswa di
Indonesia
20
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2016).
Berdasarkan teori yang telah diuraikan, dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara keterlibatan orang tua
dengan prestasi belajar siswa
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara keterlibatan orang tua dengan
prestasi belajar
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun tempat penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6
Tangerang Selatan. Sedangkan waktu penelitian ini dilakasanakan bulan
Juni 2018.
B. Metode Penelitian
Penelitian yang berjudul hubungan keterlibatan orang tua dengan
prestasi belajar siswa merupakan penelitian deskriptif korelasional karena
penelitian ini akan mencari kontribusi antara satu variabel dengan variabel
lain yaitu variabel keterlibatan orangtua terhadap variabel prestasi belajar
siswa. Keterlibatan orang tua merupakan variabel bebas yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya suatu perubahan,
sedangkan prestasi belajar kimia siswa merupakan variabel terikat yaitu
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat.
Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena variabel bebas dan variabel
terikat diukur dalam bentuk angka-angka, kemudian dicari ada tidaknya
kontribusi antara kedua variabel tersebut dan dikemukakan seberapa besar
kontribusinya.
C. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2016: 80), “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa MIPA SMA Negeri 6 Tangerang Selatan tahun ajaran
2017/2018.
22
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut”. (Sugiyono, 2016: 81). Teknik sampling dalam
penelitian ini adalah sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016: 182). Sampel yang akan
digunakan pada penelitian ini diambil dari siswa kelas X MIPA 3 dan X
MIPA 4 yang berjumlah 52 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Teknik pengumpulan data
yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui hubungan antara
keterlibatan orang tua dengan prestasi belajar kimia menggunakan
angket/kuesioner keterlibatan orang tua dan nilai ujian akhir semester siswa.
Angket/kuesioner keterlibatan orang tua disusun berdasarkan teori Joyce
Epstein yang indikatornya terdiri dari pengasuhan anak (parenting),
Nilai prestasi belajar kimia siswa diambil dari setiap ujian akhir
semester kimia siswa yang berasal dari buku nilai guru pada mata pelajaran
tersebut. Selama proses penelitian, peneliti menyebar angket/kuesioner
Tabel 3.1
Variabel, Jenis Data, Dan Sumber Data
Variabel Jenis Data
Sumber Data Teknik
Pengumpulan Data
Keterlibatan
Orang Tua
Data
primer
Orang tua siswa
Membagikan
angket/kuesioner
pada saat
pengambilan rapot di akhir semester
Prestasi
Belajar
Kimia
Data
sekunder
Laporan nilai ujian
akhir semester
kimia siswa
Mendapatkan
laporan nilai ujian
akhir semester kimia
pada guru mata pelajaran tersebut
23
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Titik tolak dari penyusunan
instrumen adalah variabel-variabel yang ditetapkan untuk diteliti. Dari
variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan
selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini
kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan
(Sugiyono, 2016: 102-103).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa
angket/kuesioner keterlibatan orang tua dimana orang tua siswa kelas X
MIPA sebagai respondennya. Sementara, prestasi belajar kimia diperoleh
dari data soft file guru mata pelajaran tersebut.
1) Angket Keterlibatan Orang Tua
Menurut Arifin (2011: 228), angket adalah instrumen penelitian
yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring
data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai
dengan pendapatnya. Pertanyaan tersebut ada yang terbuka, ada yang
tertutup, dan ada juga berstruktur. Angket mempunyai kesamaan
dengan wawancara, kecuali dalam implementasinya, di mana angket
dilaksankan secara tertulis, sedangkan wawancara dilaksanakan secara
lisan. Bentuk angket yang digunakan pada penilitian ini yaitu bentuk
angket berstruktur dengan jawaban tertutup, di mana angket yang setiap
pertanyaannya sudah tersedia berbagai alternatif jawaban. Angket
digunakan sebagai bentuk penilaian dan memperoleh informasi, yakni
mengetahui sejauh mana keterlibatan orang tua siswa. Penilaiannya
berupa skala sikap model Likert, yaitu skala yang berisi sejumlah
pernyataan dengan kategori respon dan kemudian nilai/skor seseorang
pada skala dihitung dengan menjumlahkan jumlah tanggapan yang ia
berikan. Nilai/skor yang diukur dari alternatif jawaban Selalu (SL),
Sering (S), Jarang (J), dan Tidak Pernah (TP). Adapun kriteria skor
24
alternatif jawaban pertanyaan dapat dilihat dalam tabel 3.2 sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Angket
Alternatif Jawaban Nilai/skor
Selalu 4
Sering 3
Jarang 2
Tidak Pernah 1
Instrumen keterlibatan orang tua terdiri dari 6 tipe, yaitu
pengasuhan anak (parenting), berkomunikasi (communicating),
menjadi sukarelawan (volunteering), belajar di rumah (learning at
home), pengambilan keputusan (decision making), berkolaborasi
dengan komunitas (collaborating with community). Kuesioner yang
digunakan untuk validasi dan penelitian bisa dilihat di pada Lampiran
1 dan Lampiran 3. Penyusunan alat ukur ini lebih jelas dijabarkan
dalam tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Keterlibatan Orang Tua
No
Tipe
Keterlibatan
Orang Tua
Definisi
Indikator
Pernyataan
No. Item
Pernyataan
1 Pengasuhan
Anak
(Parenting)
Membantu semua
keluarga
membangun
lingkungan
rumah untuk
mendukung
anak-anak
sebagai siswa
a. Mengidentifikasi
waktu dan tempat
yang teratur di rumah
untuk anak
mengerjakan PR
b. Memantau pekerjaan
rumah anak
c. Mendiskusikan
pentingnya
pendidikan yang baik
dengan anak
d. Mendukung peraturan
sekolah
1, 2, 3, 4, 5
25
e. Mendukung
pembelajaran anak
dengan menyediakan
makanan bergizi dan
menyarankan waktu
yang cukup untuk tidur
2 Berkomunikasi
(Communicating)
Merancang
bentuk
komunikasi yang
efektif dari
sekolah ke rumah
dan rumah ke
sekolah tentang
program sekolah
dan kemajuan
anak-anak
a. Menghadiri
pertemuan antara
sekolah dengan orang
tua
b. Menanyakan
perkembangan anak di
sekolah kepada guru
c. Menanyakan
kehadiran anak di
sekolah kepada guru
6, 7, 8
3 Menjadi
Sukarelawan
(Volunteering)
Merekrut dan
mengatur
bantuan dan
dukungan orang
tua
a. Menjadi sukarelawan
untuk kegiatan atau
program sekolah
tertentu
b. Mengajak orang tua
lainnya untuk menjadi
sukarelawan untuk
kegiatan atau program
sekolah tertentu
4 Belajar di Rumah
(Learning at
Home)
Memberikan
informasi dan ide
kepada keluarga
tentang
bagaimana
membantu siswa
di rumah dengan
pekerjaan rumah
dan kegiatan
lainnya terkait
kurikulum,
keputusan, dan
perencanaan
a. Memberitahu anak
untuk
bertanggungjawab
menyelesaikan semua
tegas tepat waktu dan
melakukannya dengan
kemampuan
terbaiknya
b. Membantu anak untuk
menyelesaikan
pekerjaan rumah
c. Mendiskusikan
pelajaran dengan anak
di rumah
11, 12*, 13
5 Pengambilan
Keputusan
(Decision
Making)
Menyertakan
orang tua dalam
keputusan
sekolah,
mengembangkan
kepemimpinan
a. Menghadiri
pertemuan
antarorangtua dengan
pihak sekolah
b. Berkontribusi pada
kegiatan pertemuan
14, 15
26
orang tua dan wakilnya
antarorangtua dengan pihak sekolah
6 Berkolaborasi
dengan
Komunitas
(Collaborating
with Community)
Mengidentifikasi
dan
mengintegrasikan
sumber daya dan
layanan dari
komunitas untuk
memperkuat
program sekolah,
praktik keluarga,
serta
pembelajaran dan
pengembangan
siswa
a. Menghadiri salah satu
program sekolah
b. Menerapkan
sportivitas yang baik
saat menghadiri salah
satu program sekolah
c. Mempercayai bahwa
anak dapat
menunjukkan
sportivitas yang baik
setiap saat
d. Mendukung anak
untuk berpartisipasi
dalam kegiatan
sukarela yang
melayani masyarakat
16, 17, 18, 19
Jumlah 19
*butir pernyataan yang tidak valid
2) Prestasi Belajar Siswa
Pengumpulan data prestasi belajar siswa dalam penelitian ini
menggunakan Teknik dokumentasi. Dokumentasi ini berupa prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran kimia kelas X IPA semester genap
tahun ajaran 2017/2018. Prestasi belajar siswa ini terdiri dari data nilai
ujian akhir semester berupa soft file yang dimiliki oleh guru mata
pelajaran tersebut.
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang baik merupakan instrumen yang valid dan reliabel.
Valid berarti dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
dikur,sedangkan reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2016: 121).
27
1. Validitas
Uji validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kesahihan suatu instrumen. Uji validitas instrumen digunakan
untuk mengetahui kesahihan butir pertanyaan sehingga data yang
digunakan dalam analisis selanjutnya adalah data yang diambil
berdasarkan butir pertanyaan yang valid, sedangkan butir yang tidak
valid dinyatakan gugur dan langsung di drop (tidak diikutkan dalam
pengujian selanjutnya).
Uji validitas instrumen pada penelitian ini terdapat dua tahapan.
Pada tahap pertama, instrumen keterlibatan orang tua dilakukan uji
validitas isi oleh validator ahli. Hasilnya diperoleh 19 butir pernyataan
dianggap valid isi kontennya. Selanjutnya, tahap kedua dilakukan uji
coba kuesioner oleh orang tua dengan menggunakan aplikasi spss.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.
Dengan pedoman apabila rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 5%
maka butir item valid, dan apabila rhitung < rtabel maka butir item tidak
valid. Dalam pengumpulan data yang digunakan adalah butir-butir
pernyataan yang valid. Hasilnya diperoleh 18 butir pernyataan dianggap
valid isi kontennya.
2. Reliabilitas
Menurut Arifin (2011: 248), reliabilitas adalah derajat konsistensi
intrumen yang bersangkutan. Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan,
apakah suatu instrumen dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika selalu
memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama
pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Uji reliabilitas pada
penelitian ini menggunakan teknik Cronbach‟s Alpha atau Koefisisen
Alpha karena teknik ini tidak hanya digunakan untuk tes dengan dua
28
pilihan, tetapi penerapannya lebih luas, seperti menguji reliabilitas skala
pengukuran sikap dengan tiga, lima, atau tujuh pilihan.
Berikut ini hasil uji reliabilitas terhadap 18 item yang valid saja,
karena 1 item tidak valid sehingga tidak dipakai dalam perhitungan.
Perhitungan uji reliabilitas ini menggunakan aplikasi SPSS versi 20.0
dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keterlibatan Orang Tua
Cronbach’s Alpha 0,896
Jumlah butir
pernyataan 18
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk mencari hubungan antara keterlibatan
orang tua dengan prestasi belajar kimia siswa sesuai dengan hipotesis yang
diajukan. Beberapa langkah analisis data yang akan dilakukan meliputi
statistik deskriptif data, uji normalitas, uji homogenitas, uji koefisien
korelasi product moment, dan uji koefisien determinasi.
1. Deskriptif Statistik Data
Menurut Arifin (2011: 251-252), statistik deskriptif adalah statistik
yang mempunyai tugas untuk mengumpulkan, mengolah dan
menganalisis data, kemudian menyajikannya dengan baik. Statistik
deskriptif bertugas hanya menerangkan atau menggambarkan suatu
gejala atau keadaan, seperti: mean, modus, dan median dari suatu
kelompok tertentu. Kegiatan statistik deskriptif meliputi
pengklasifikasian data, penyajian data, baik dengan tabel maupun
dengan grafik. Pada deskriptif statistik dalam penelitian ini
digambarkan data hasil dari angket keterlibatan orang tua dan prestasi
belajar kimia siswa secara umum mulai dari rata-rata (mean), nilai
tengah (median), nilai yang paling banyak muncul (modus) standar
29
deviasi, skor maksimum, dan skor minimum yang dituangkan dalam
bentuk tabel.
2. Uji Prasyarat
Sebagai persyaratan untuk pengujian hipotesis statistik inferensial,
dilakukan pengujian tentang asumsi distribusi normal dan homogenitas.
Dalam praktek, pengujian tentang asumsi ini menentukan jenis teknik
analisis atau statistik uji yang akan digunakan.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi
sampel yang terpilih berasal dari sebuah distibusi populasi normal
atau tidak. Uji normalitas yang digunakan mengacu pada model
Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas ini menggunakan SPSS versi
20. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut.
H0 : Distribusi polulasi normal, jika probabilitas > 0,05, H0
diterima.
H1 : Distribusi populasi tidak normal, jika probabilitas ≤ 0,05, H0
ditolak.
(Kadir, 2016: 155-156)
b. Uji Homogenitas
Homogenitas data mempunyai makna bahwa data memiliki
variasi atau keragaman nilai sama atau secara statistik sama. Uji
homogenitas mengacu pada Levene Test. Uji homogenitas ini
menggunakan SPSS versi 20. Hipotesis yang akan diuji adalah
sebagi berikut.
H0 : Data homogen, jika probabilitas > 0,05, H0 diterima.
H1 : Data tidak homogen, jika probabilitas ≤ 0,05, H0 ditolak.
(Kadir, 2016: 167-168)
30
3. Uji Hipotesis
a. Uji Korelasi Karl Pearson Product Momen
Uji hipotesis yang dilakukan adalah uji korelasi untuk
mengetahui hubungan antara variabel X dan Y. Data yang
berdistribusi normal, maka teknik uji korelasi yang digunakan
adalah korelasi karl pearson product moment “r”. Sedangkan data
yang tidak berdistribusi normal, maka teknik korelasi yang
digunakan adalah korelasi spearman‟s rho. Uji korelasi ini
menggunakan SPSS versi 20. Kriteria pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut.
H0 : tidak ada hubungan, jika rhitung < rtabel, H0 diterima dan Ha
ditolak.
Ha : ada hubungan, jika rhitung > rtabel, H0 ditolak dan Ha diterima.
Adapun nilai koefisien korelasi dapat memberikan interpretasi
suatu tingkat hubungan sebagai berikut.
Tabel 3.6
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0, 599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(Sugiyono, 2016: 184)
b. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan ukuran yang menunjukkan
proporsi variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas.
(Wahyuni, 2014: 211). Koefisien determinasi dilakukan untuk
mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel keterlibatan orang
31
tua (X) terhadap variabel prestasi belajar kimia siswa (Y). Uji
koefisien determinasi ini menggunakan SPSS versi 20.
c. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana mempelajari apakah antara dua
variabel atau lebih mempunyai pengaruh/hubungan atau tidak,
mengukur kekuatan hubungan, dan membuat ramalan yang
didasarkan kepada kuat lemahnya pengaruh/hubungan tersebut.
Model Regresi : 𝑌 = 𝛼 + 𝛽𝑋 + 𝑒 (populasi)
Fungsi Taksiran: 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋 (sampel)
Di mana a = konstanta, b = koefisien regresi (slope), yang
nilainya dapat diperoleh dari data sampel. Pada analisis regresi data
variabel X dan Y mensyaratkan data sampel yang terpilih harus
random, berdistribusi normal, dan homogen. Analisis regresi
sederhana ini menggunakan SPSS versi 20. (Kadir, 2016: 176-177)
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini didapatkan data yang diperoleh dari angket
keterlibatan orang tua dan prestasi belajar kimia siswa. Angket keterlibatan
orang tua terdiri dari 18 butir pernyataan. Angket tersebut diberikan kepada
orang tua siswa kelas X MIPA SMA Negeri 6 Tangerang Selatan. Adapun
data prestasi belajar kimia siswa diperoleh dari nilai Ujian Akhir Semester
(UAS) tahun ajaran 2017/2018 pada mata pelajaran kimia.
Pada bagian hasil penelitian ini akan dijelaskan mengenai deskripsi
data pada variabel penelitian, hasil uji prasyarat analisis, dan hasil pengujian
hipotesis. Uraiannya sebagai berkut:
1. Deskripsi Data
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel keterlibatan
orang tua sebagai variabel bebas dan variabel prestasi belajar kimia
sebagai variabel terikat. Deskripsi data yang disajikan dalam penelitian
ini meliputi jumlah siswa, nilai tertinggi, nilai terendah, mean, dan
standar deviasi. Selain itu disajikan juga klasifikasi data pada masing-
masing variabel untuk menentukan kategori suatu variabel. Berikut ini
adalah hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan
menggunakan aplikasi SPSS.
a. Variabel Keterlibatan Orang Tua
Variabel ini diukur dengan menggunakan kuesioner yang
terdiri dari 18 butir pernyataan dengan empat alternatif jawaban.
Data hasil angket keterlibatan orang tua secara umum dianalisis
dengan tujuan untuk mengetahui keterlibatan orang tua pada sampel
yang diteliti. Secara rinci hasil perhitungan dapat dilihat pada
Lampiran dan disajikan pada Tabel 4.1 berikut.
33
Tabel 4.1
Hasil Angket Keterlibatan Orang Tua
Data Hasil
Jumlah Sampel 52
Nilai Tertinggi 65
Nilai Terendah 36
Mean 49,60
Standar Deviasi 7,670
Pada Tabel 4.1 sampel yang diteliti sebanyak 52.
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa keterlibatan orang
tua memiliki nilai rata-rata sebesar 49,60 atau senilai 55% dengan
nilai tertinggi sebesar 65 dan terendah sebesar 36.
Tipe-tipe keterlibatan orang tua dianalisis untuk mengetahui
tipe keterlibatan orang tua terkuat dan terlemah yang dimiliki oleh
sampel. Nilai maksimal dari angket keterlibatan orang tua tersebut
adalah 76 secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2
Hasil Persentase Tipe Keterlibatan Orang Tua
Tipe Keterlibatan Orang Tua Hasil
Parenting 85,1%
Communicating 72%
Volunteering 39,75%
Learning at Home 70,75%
Decision Making 66,25%
Collaborating with Community 73,87%
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tipe parenting memiliki
nilai tertinggi sebesar 85,1% dibandingkan tipe keterlibatan orang
tua lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa tipe parenting sebagai tipe
terkuat dalam keterlibatan orang tua. Adapun tipe volunteering
sebesar 39,75% sebagai tipe keterlibatan orang tua terlemah dalam
penelitian.
34
b. Variabel Prestasi Belajar Kimia
Data prestasi belajar kimia diperoleh dari nilai ujian akhir
semester tahun ajaran 2017/2018 pada mata pelajaran kimia. Data
prestasi belajar kimia pada siswa secara umum dapat dilihat pada
Lampiran dan disajikan pada Tabel 4.3 beikut.
Tabel 4.3
Prestasi Belajar Kimia Siswa
Data Hasil
Jumlah Sampel 52
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Mean 81,40
Standar Deviasi 10,189
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa prestasi belajar kimia
pada siswa memiliki nilai rata-rata sebesar 81,40 dengan nilai
tertinggi sebesar 100 dan terendah sebesar 60. Adapun nilai standar
deviasi sebesar 10,189.
2. Analisis Data
a. Uji Prasyarat
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas. Berikut adalah hasil uji prasyarat yang dilakukan
dalam penelitian ini:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas sebagai uji prasyarat analisis dasar digunakan
untuk mengetahui apakah data penelitian bersistribusi normal
atau tidak, sehingga langkah selanjutnya akan menggunakan
analisis statistik parametrik atau nonparametrik. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov.
35
Pengambilan keputusan dalam uji normalitas ini bahwa jika Sig
> α maka data berdistribusi normal sedangkan jika Sig < α maka
data berdistribusi tidak normal. Berikut hasil uji normalitas data
hasil angket keterlibatan orang tua dan prestasi belajar kimia
siswa.
a. Hasil Uji Normalitas Data Angket Keterlibatan Orang Tua
Hasil uji normalitas data angket keterlibatan orang
tua dapat dilihat pada Lampiran dan disajikan pada Tabel 4.4
berikut.
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Angket Keterlibatan Orang Tua
Data Hasil
Jumlah Siswa 52
α 0,05
Sig. 0,753
Kesimpulan Data berdistribusi normal
Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam
uji normalitas ini bahwa jika Sig > α maka data berdistribusi
normal. Dengan demikian, karena nilai Sig 0,753 > 0,05
maka data angket keterlibatan orang tua berdistibusi normal.
b. Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Kimia
Hasil uji normalitas data prestasi belajar kimia dapat
dilihat pada Lampiran dan disajikan pada Tabel 4.5 berikut.
36
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Prestasi Belajar Kimia
Data Hasil
Jumlah Siswa 52
α 0,05
Sig. 0,137
Kesimpulan Data berdistribusi normal
Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam
uji normalitas ini bahwa jika Sig > α maka data berdistribusi
normal. Dengan demikian, karena nilai Sig 0,137 > 0,05
maka data angket prestasi belajar kimia berdistibusi normal.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan sebagai uji prasyarat analisis
dasar untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varians
atau keragaman nilai yang sama atau tidak. Hasil perhitungan uji
homogenitas data menggunakan aplikasi SPSS dapat dilihat
pada Tabel 4.6 di bawah ini.
Tabel 4.6
Hasil Uji Homogenitas Prestasi Belajar Kimia
Data Hasil
Jumlah Siswa 52
α 0,05
Sig. 0,066
Kesimpulan Data bersifat homogen
Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji
homogenitas bahwa jika Sig > α maka data bersifat homogen.
Dengan demikian, karena nilai Sig 0,066 > 0,05 maka data
angket prestasi belajar kimia bersifat homogen.
37
b. Uji Korelasi Pearson Product Moment
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji
Korelasi. Analisis dilakukan dengan teknik korelasi Pearson
Product Moment karena data sampel yang diteliti berdistribusi
normal. Uji ini dilakukan untuk melihat tingkat kekuatan atau
keeratan hubungan antar variabel dan untuk mengetahui apakah
hubungan tersebut signifikan atau tidak. Korelasi antara dua variabel
dapat diketahui dengan melihat nilai koefisien korelasi Pearson dan
nilai Sig. (2-tailed). Dasar pengambilan keputusan korelasi yaitu jika
nilai Sig < α maka Ho ditolak yang artinya terdapat korelasi antar
variabel, namun jika nilai Sig > α, maka Ho diterima yang artinya
tidak terdapat korelasi antar variabel. Hasil uji hipotesis data
penelitian disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.7
Uji Korelasi X dan Y
Data Hasil
Jumlah Sampel (N) 52
α 0,05
Sig. (2-tailed) 0,012
Correlation Coefficient 0,347
Kesimpulan Terdapat hubungan antara X dan Y
Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan data nilai Sig. 2-tailed
yaitu sebesar 0,012 lebih kecil dari taraf signifikansi (0,012 < 0,05),
maka hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti terdapat
hubungan yang signifikan antara variabel keterlibatan orang tua dan
presatsi belajar kimia pada siswa. Dapat diketahui pula bahwa nilai
Correlation Coefficient sebesar 0,347. Kriteria hubungan
keterlibatan orang tua dan prestasi belajar kimia termasuk dalam
kategori rendah karena nilai Correlation Coefficient sebesar 0,347
38
merupakan rentang nilai dengan interval 0,20 – 0,399 atau berada
dalam kategori rendah.
c. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui apakah
variabel keterlibatan orang tua berhubngan positif terhadap prestasi
belajar kimia siswa atau tidak. Di bawah ini merupakan tabel hasil
analisis regresi sederhana.
Tabel 4.8
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Data Hasil
Persamaan Regresi Y = 58,533 + 0,461X.
α 0,05
t hitung 2,615
p-value 0,012
Kesimpulan
Keterlibatan orang tua berhubungan
positif terhadap prestasi belajar kimia
siswa
Nilai konstanta sebesar 58,533 hal ini berarti bahwa Prestasi
Belajar akan sebesar 58,553 jika Keterlibatan Orang Tua sama
dengan nol. Hal ini dapat dijelaskan bahwa Prestasi Belajar akan
menurun jika tidak ada Keterlibatan Orang Tua.
Variabel Keterlibatan Orang Tua mempunyai hubungan
positif terhadap prestasi belajar dengan koefisien regresi sebesar
0,461 menunjukkan bahwa apabila keterlibatan orang tua meningkat
sebesar 1 persen maka prestasi belajar akan meningkat sebesar 0,461
persen dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan. Nilai
signifikan (sig) sebesar 0,012, nilai ini jauh lebih rendah
dibandingkan dengan 0,05 maka hubungan keterlibatan orang tua
terhadap prestasi belajar adalah signifikan.
39
Berdasarkan perhitungan SPSS, nilai thitung sebesar 2,615 .
sedangkan p value sebesar 0,012 sehingga p value <5%
(0,012<0,05) artinya ada hubungan positif dan signifikan variabel
keterlibatan orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi keterlibatan orang tua maka
prestasi belajar siswa akan semakin baik, begitu pula sebaliknya.
Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,120 yang berarti 12,0%
variasi pada variabel dependen prestasi belajar siswa dapat
dijelaskan oleh variasi variabel indipenden keterlibatan orang tua,
sedangkan sisanya 88,0% dipengaruhi oleh variabel lain.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang sudah
dijabarkan diatas, hasil hipotesis menyatakan “keterlibatan orang
tua berhubungan positif terhadap prestasi belajar kimia siswa”.
40
B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterlibatan
orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia. Banyak
faktor yang memengaruhi prestasi belajar siswa, baik faktor internal
maupun faktor eksternal. Dalam hal ini keterlibatan orang tua termasuk ke
dalam faktor eksternal yang dapat memengaruhi prestasi siswa. Oleh karena
itu, peneliti akan membahas hasil temuan dari angket yang telah diisi oleh
orang tua siswa kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan. Adapun data
prestasi belajar kimia siswa diperoleh dari nilai Ujian Akhir Semester
(UAS) tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
bahwa variabel Keterlibatan Orang Tua mempunyai pengaruh positif
terhadap prestasi belajar dan dalam hasil penilitian ini juga menunjukkan
bahwa semakin tinggi keterlibatan orang tua maka prestasi belajar siswa
akan semakin baik, begitu pula sebaliknya prestasi belajar akan menurun
jika tidak ada keterlibatan orang tua.
Hasil penelitian ini senada dengan yang dilakukan Zulifah (2011)
yang membuktikan bahwa terdapat hubungan keterlibatan orang tua
terhadap prestasi belajar. Dalam penelitiannya menunjukkan bahwa tinggi
rendahnya prestasi belajar siswa sangat bergantung pada penerapan
keterlibatan orang tua baik di rumah maupun di sekolah. Semakin besar
keterlibatan orang tua, maka semakin tinggi prestasi belajar siswa. Dalam
menstimulasi anak, keterlibatan orang tua dapat mengubah tingkah laku,
pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orang tua.
Anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.
Dengan keterlibatan orang tua yang demikianlah dapat menjadikan siswa
menjadi lebih baik dan dapat berdampak pada pendidikan. Setiap orang tua
pasti ingin anak-anaknya menjadi siswa yang pandai, cerdas dan
berakhlakul karimah
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitan yang dilakukan
oleh Rafiq (2013), ia mengungkapkan bahwa keterlibatan orangtua
berpengaruh
41
signifikan terhadap kinerja akademik anak-anak mereka. Penelitian ini
membuktikan bahwa keterlibatan orangtua dapat meningkatkan prestasi
akademik anak-anak mereka. Menurutnya, orang tua harus lebih
memperhatikan anak-anak mereka, melihat potensi dan bakat yang ada pada
anak mereka, memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung proses
pembelajaran mereka di sekolah serta selalu memotivasi anak agar tetap
semangat dalam belajar.
Abdurrahman dan Madugu (2014) juga menguatkan dengan
mengemukakan bahwa keterlibatan orang tua dan minat belajar memiliki
pengaruh signifikan pada siswa. Penelitian tersebut merekomendasikan
orangtua harus memastikan bahwa mereka dapat melengkapi upaya guru di
sekolah dengan memantau dan mengawasi kegiatan akademik anak-anak
mereka dalam rangka meningkatkan prestasi belajar.
Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukakn oleh Fane
(2019) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
keterlibatan orang tua terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika
siswa. Keluarga/orang tua merupakan lembaga utama, pertama dan yang
paling dekat dengan anak. Hal itu menjadi terpenting bagi anak. Pengertian,
penerimaan, pemahaman, perhatian, serta bantuan orang tua menjadi sangat
berarti bagi anak untuk mengarahkan kehidupan dan pencapaian prestasi
belajar. Dengan adanya keterlibatan khususnya dari orang tua, maka peserta
didik menjadi lebih terkontrol dan mempunyai dorongan tersendiri untuk
meraih prestasi belajar yang lebih baik. Dengan begitu keterlibatan orang
tua dalam belajar anaknya merupakan salah satu faktor terpenting untuk
membangun sukses belajar.
Dari hasil angket penelitian keterlibatan orang tua pada tabel 4.1
dapat disimpulkan bahwa dari 52 sampel menunjukan bahwa terdapat 55%
orang tua terlibat dalam proses belajar anak. Hasil ini sejalan dengan yang
dilakukan oleh Tolada 2012, yang menunjukan bahwa 58% orang tua
42
terlibat dalam proses belajar anak. Hasil tersebut menunjukan bahwa orang
tua memiliki keterlibatan yang baik karena lebih dari setengah jumlah orang
tua yang terlibat dalam belajar anak. Menurut Schunk (2010) beberapa cara
orang tua agar tetap terlibat pada belajar anak, diantaranya dapat dilihat dari
pemberian dukungan terhadap anak, pemberian tambahan bimbingan
belajar, pemberian perhatian terhadap tugas sekolah dan jadwal harian, serta
ditunjukan pada keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah. Apabila cara
tersebut dilakukan oleh orang tua, maka prestasi anak dapat meningkat.
Dalam hasil penelitian, terdapat enam tipe keterlibatan orang tua
(tabel 4.2) yaitu pengasuhan anak (parenting), berkomunikasi
(communicating), menjadi sukarelawan (volunteering), belajar di rumah
(learning at home), pengambilan keputusan (decision making), dan
berkolaborasi dengan komunitas (collaborating with community).
Dari keenam tipe di atas, pengasuhan anak (parenting), menjadi tipe
yang paling besar pengaruhnya dalam keterlibatan orang tua terhadap
prestasi belajar. Parenting mempunyai nilai 85% untuk mempengaruhi
prestasi belajar kimia di sekolah. Tipe parenting meliputi mengatur waktu
dan tempat yang teratur di rumah untuk mngerjakan PR, memantau anak di
rumah, mendiksusikan pentingnya pendidikan yang baik, mendukung
peraturan sekolah, menyediakan makanan yang bergizi dan menyarankan
waktu yang cukup untuk tidur. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Rahmawati 2016 yang menyatakan dapat dikatakan bahwa
variabel parenting berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Parenting
yang baik dapat mempengaruhi prestasi belajar. Berdasarkan pendapat
Setyono dalam Rahmawati (2006: 26) parenting adalah segala hal yang
berhubungan dengan bagaimana kita sebagai orang tua mendidik dan
membesarkan anak-anak. Kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa
semakin baik parenting akan semakin tinggi prestasi belajar siswa.
Sebaliknya, jika semakin buruk parenting maka akan semakin rendah
prestasi belajar siswa
43
Hasil ini juga sejalan dengan yang dilakukan Tolada (2012) yang
menyatakan bahwa adanya hubungan orang tua dalam pemberian perhatian
terhadap tugas sekolah dan jadwal harian dengan prestasi belajar anak.
Analisa peneliti, dengan adanya pemberian perhatian terhadap tugas sekolah
seperti pekerjaan rumah (PR), dan pemberian perhatian orang tua terhadap
jadwal harian seperti waktu bermain, dan waktu belajar anak, maka hal
tersebut akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Selain itu
pemberian perhatian tugas sekolah dan jadwal harian juga didukung dengan
suasan lingkungan rumah yang mendukung belajar anak, misalnya orang tua
selalu menyediakan makanan kecil ketika anak belajar dan menyediakan
sarapan pagi serta memastikan anak untuk sarapan pagi. Hal teresebut
menunjukan adanya interaksi yang baik antara orang tua dan anak, sehingga
anak lebih bersemangat untuk belajar dan prestasi belajar anak meningkat.
Tipe keterlibatan orang tua yang berikutnya adalah berkolaborasi
dengan komunitas (collaborating with community) yang mempunyai nilai
74% atau tipe ke dua tertinggi. Dalam tipe ini meliputi: menghadiri salah
satu program sekolah , menerapkan sportivitas yang baik saat menghadiri
salah satu program sekolah, mempercayai bahwa anak dapat menunjukan
sportivitas yang baik setiap saat dan yang terakhir mendukung anak untuk
berpartisipasi dalam kegiatan sukarela yang melayani masyarakat. Dalam
tipe ini sekolah harus bekerja untuk berkomunikasi ketika dihadapkan
pada peluang yang tersedia sehingga kesempatan bagi orang tua sebagai
pemangku kepentingan memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari
tujuan yang dibuat sekolah (Epstein, 2008 dalam Wright, 2009)
Tipe keterlibatan orang tua ketiga tertinggi adalah Communicating
yang mempunyai nilai 72%. Dalam tipe ini meliputi menghadiri pertemuan
antara sekolah dengan orang tua, menanyakan perekembangan anak di
sekolah pada guru, menanyakan kehadiran anak di sekolah kepada guru.
Hasil ini dikuatkan oleh hasil penelitian Abdi (2013) yang menyatakan
bahwa penerapan komunikasi orang tua dan guru yang efektif, dapat
mempengaruhi prestasi belajar anak.
44
Tipe keterlibatan orang tua keempat Learning at home yang
mempunyai nilai 71%. Dalam tipe ini meliputi : memberitahu anak untuk
bertanggung jawab menyelesaikan semua tugas tepat waktu, membantu
anak menyelesaikan pekerjaan rumah , mendiksuksikan pelajaran dengan
anak di rumah. Pihak sekolah sangat perlu melibatkan orang tua dalam
membantu siswa belajar di rumah. Learning at home terbukti menjadi
salah satu tipe keterlibatan orang tua yang berpengaruh dalam prestasi
belajar seperti yang di kemukakan Padmadewi (2018) dalam
penelitiannya, berdasarkan hasil interview dengan pihak sekolah
dinyatakan bahwa keterlibatan orang tua dalam membantu siswa belajar di
rumah terbukti sangat banyak membantu siswa untuk memahami pelajaran
lebih baik dan mendapatkan prestasi akademik yang tinggi.
Tipe keterlibatan orang tua yang kelima , atau kedua yang terendah
Decision making yang mempunyai nilai 66%. Tipe ini meliputi: menghadiri
pertemuan antar orang tua dengan pihak sekolah, berkontribusi pada
kegiatan pertemuan orang tua dengan pihak sekolah. Berdasarkan
penelitian Krisdia (2017) tipe keterlibatan orang tua decision making ini
membuat siswa merasa sangat terbantu dalam memperoleh informasi baik
mengenai cara belajar maupun menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi siswa.
Tipe yang paling rendah pengaruhnya dalam keterlibatan orang tua
adalah sukarelawan (Volunteering) yang hanya mencapai 39%
pengaruhnya terhadap presetasi belajar. Volunteering meliputi peran orang
tua menjadi sukarelawan untuk kegiatan atau program sekolah tertentu dan
mengajak orang tua lainnya menjadi sukarelawan untuk kegiatan sekolah
atau program tertentu. Voluntering menjadi tipe yang paling rendah
pengaruhnya terhadapa keterlibatan orang tua, hasil ini sejalan dengan
penelitian Yuliasari (2018) ia menyertakan alasan kenapa voluntering
menjadi tipe yang pegaruhnya rendah karena tipe sukarelawan mempunyai
faktor penghambat yaitu waktu dan dana.
45
Berdasarkan tabel 4.3 tentang deskripsi dan hasil belajar kimia siswa
di SMAN 6 Tangerang Selatan diketahui bahwa nilai tertinggi yang
diperoleh siswa adalah 100 dan terendah adalah 60 dengan rata-rata nilai
keseluruhan siswa adalah 81,40. Siswa yang mendapat nilai tinggi
cenderung dengan orang tua yang memiliki keterlibatan yang tinggi pula
meskipun tidak semua, karena dalam hasil penelitian menunjukan koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,120 yang berarti 12 % variasi pada variabel
dependen prestasi belajar siswa dapat dijelaskan oleh variasi variabel
indipenden keterlibatan orang tua. Sedangkan sisanya 88,0% dipengaruhi
oleh variabel lain. Dari hasil koefisien determinasi ditemukan bahwa faktor
lain lebih mendominasi prestasi belajar siswa daripada faktor keterlibatan
orang tua. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar menurut Craggs
dalam Mohzan, Hassan, & Halil (2013) adalah kecerdasan intelektual siswa,
status sosial ekonomi, motivasi, hubungan sesama, hubungan guru-siswa,
dan kepribadian. Faktor lainnya sebagaimana dikemukakan oleh Slameto
(2010), yaitu: (1) faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang
belajar atau faktor internal terdiri atas faktor jasmani (kesehatan jasmani
anak dan cacat tubuh), faktor psikologis (kecerdasan, minat, bakat,
motivasi, kematangan, dan kesiapan), dan faktor kelelahan (lelah jasmani
dan lelah rohani). (2) Faktor yang ada di luar individu atau eksternal terdiri
atas faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, pengujian hipotesis, dan
pembahasan, disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan cukup
signifikan antara keterlibatan orangtua dengan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran kimia. Persentase sumbangan pengaruh variabel keterlibatan orang tua
tehadap prestasi belajar siswa terbilang rendah sebesar 34,7%, sedangkan pengaruh
prestasi belajar siswa tertinggi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas
dalam penelitian.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut.
1. Untuk para orang tua hendaklah menyadari bahwa keluarga merupakan
lembaga pertama dalam kehidupan siswa, tempat ia belajar dan menyatakan
diri sebagai makhluk sosial. Keluarga memberikan dasar pembentukan
tingkah laku, watak, moral dan pendidikan pada siswa.
2. Pihak sekolah hendaknya mengadakan pertemuan rutin antara orang tua dan
sekolah untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam belajar terhadap
prestasi belajar siswa, sehingga siswa dapat mencapai prestasi yang
memuaskan.
3. Untuk para siswa janganlah merasa takut untuk berkomunikasi, baik dengan
orang tua maupun guru, ungkapkanlah masalah dan perasaan anda, karena
para pendidiklah yang akan membimbing siswa didik mereka menuju
kedewasaan dan yang terpenting berusahalah terus untuk dapat berprestasi.
4. Bagi semua pihak yang berkompeten diharapkan untuk mengembangkan
penelitian ini, baik sebagai penelitian lanjutan maupun penelitian lain
47
tentang keterlibatan orang tua dalam belajar, sehingga diharapkan pada
penelitian selanjutnya dapat menemukan hal-hal baru yang bermanfaat.
Temuan hal-hal baru pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat
diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
48
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, Nukman. (2013). Pengaruh Komunikasi Orang Tua Dan Guru Terhadap Prestasi
Belajar Anak Pada Gampong Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Aceh Barat.
Skripsi. Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat
Fachrizal. (2017). 5 Pelajaran Yang Ditakuti Siswa Di Sekolah. https://kumparan.com/kumparanstyle/5-pelajaran-yang-ditakuti-siswa. (28 November 2019)
Fane, Abdoulaye, Sugito. (2019). Pengaruh keterlibatan orang tua, perilaku guru,
dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa. Jurnal
Riset Pendidikan Matematika. Vol.6 , 53-61
Gunarsa, S.D., & Gunarsa, Y.S.D (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Kadir. (2016). Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan
Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers.
Krisdia, Agnes (2017), Hubungan antara persepsi terhadap keterlibatan orang tua dalam prestasi matematika kelas V sekolah dasar. Skripsi. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Madugu. (2013). Parental Involvement and Interest on Senior Secondary School
Students‟ Mathematics Achievement In Kebbi State, Nigeria. International
Journal of Advancements in Research & Technology. Vol. 3, 14-19.
Maga, Anwar. (2019). Kemendikbud: Nilai rata-rata UN SMA dan SMK naik
tipis. https://papua.antaranews.com/berita/489591/kemendikbud-nilai-rata-
rata-un-sma-dan-smk-naik-tipis . (15 November 2019)
Mohzan, M.A.M., Hassan, N., & Halil, N.A. (2013). The Influence of Emotional
Intelligence on Academic Achievement. Procedia – Social and Behavioral
Sciences
Padmadewi. (2018). Memberdayakan Keterlibatan Orang Tua Dalam
Pembelajaran Literasi Di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora.
Vol.7, 64-76.
Purwata, Heri. (2013). Minat Belajar Ilmu Kimia Siswa SMA Harus Ditingkatkan.
https://republika.co.id/Minat-Belajar-Ilmu-Kimia-Siswa-SMA . (28 November
2019).
49
Rafiq, Hafiz. (2013). Parental Involvement and Academic Achievement; A Study on
Secondary School Students of Lahore, Pakistan. International Journal of
Humanities and Social Sciences. Vol. 3, 209-223.
Sakina Rakhma. (2017). Sri Mulyani : Peran Orang Tua Indonesia Dalam
Pendidikan Masih Minim. https://kompas.com/Peran-Orang-Tua-Indonesia-
Dalam . (13 November 2019)
Santrock, JW. (2003). Perkembangan Remaja Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga
Schunk, D.H . (2010) . Motivation in Education: Theory, Research, and
Applications. Third Edition. New Jersey: Pearson Education
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Susanti, Aria. (2014). Perspektif Guru terhadap Kemitraan antara Sekolah, Guru
dan Masyarakat di SDN Inklusif di Surabaya. Jurnal Psikologi Industri dan
Organisasi. Vol. 3, 158-168.
Suryabrata, Sumadi. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Syah, 2004. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Tolada, Titis (2012). Hubungan keterlibatan orang tua dengan prestasi belajar anak
usia sekolah di SDIT Permata Hati, Banjarnegara. Skripsi. Universitas
Indonesia
Wong, D.L., Hockenbery-Eaton, M., Wilson (2008). Buku ajar keperawatan
pediatrics Ed.6. Jakarta : EGC
WS. Winkel, (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia
Zulifah, Nuruz. (2011). Hubungan keterlibatan orang tua terhadap prestasi belajar
siswa. Skripsi. UIN Surabaya
50
LAMPIRAN
51
Lampiran 1.
KUESIONER UJI COBA
“HUBUNGAN KETERLIBATAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI
BELAJAR KIMIA SISWA”
Pernyataan-pernyataan berikut berkaitan dengan keterlibatan orang tua.
Petunjuk Pengisian
Jawablah pertanyaan berikut dengan menuliskan jawaban pada tempat yang telah
disediakan dan memberi tanda ceklist () pada kotak yang telah disediakan.
Pilihlah kategori jawaban berikut:
Selalu (SL) : Selalu, jika Anda selalu melakukan pernyataan tersebut.
Sering (S) : Sering, jika Anda sering melakukan pernyataan tersebut.
Jarang (J) : Jarang, jika Anda jarang melakukan pernyataan tersebut.
Tidak Pernah (TP): Tidak pernah, jika Anda tidak pernah melakukan pernyataan
tersebut.
No Pernyataan TP J S SL
1. Saya mengatur waktu dan tempat yang teratur di rumah
untuk anak mengerjakan PR.
2. Saya memantau pekerjaan rumah anak.
3. Saya mendiskusikan pentingnya pendidikan yang baik
dengan anak.
4. Saya mendukung peraturan sekolah.
52
5. Saya mendukung pembelajaran anak dengan menyediakan
makanan bergizi dan menyarankan waktu yang cukup
untuk tidur.
6. Saya menghadri pertemuan antara sekolah dengan orang
tua.
7. Saya menanyakan kehadiran anak di sekolah kepada guru.
8. Saya menanyakan perkembangan anak di sekolah kepada
guru.
9. Saya menjadi sukarelawan untuk kegiatan atau program
sekolah tertentu.
10. Saya mengajak orang tua lainnya untuk menjadi
sukarelawan untuk kegiatan atau program sekolah
tertentu.
11. Saya memberitahu anak bertanggungjawab untuk
menyelesaikan semua tugas tepat waktu dan
melakukannya dengan kemampuan terbaiknya.
12. Saya membantu anak untuk menyelesaikan pekerjaan
rumah.
13. Saya mendiskusikan pelajaran kimia dengan anak di
rumah.
14. Saya menghadiri pertemuan antarorangtua dengan pihak
sekolah.
15. Saya berkontribusi pada kegiatan pertemuan
antarorangtua dengan pihak sekolah.
16. Saya menghadiri program sekolah tertentu.
53
17. Saya menerapkan sportivitas yang baik saat menghadiri
program sekolah tertentu.
18. Saya mempercayai bahwa anak dapat menunjukkan
sportivitas yang baik setiap saat.
19. Saya mendukung anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan
sukarela yang melayani masyarakat.
51
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Keterlibatan Orang Tua
2.1 Hasil Uji Validitas Instrumen
Resp No. Item Pernyataan
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 2 2 2 2 2 4 4 58
2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 3 4 2 3 3 3 3 63
3 2 2 3 3 3 3 2 2 1 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 41
4 4 3 4 3 3 3 2 2 1 1 4 3 2 3 2 3 3 3 4 53
5 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 1 1 4 1 1 4 4 4 58
6 2 4 4 4 3 2 2 2 1 1 3 2 1 2 1 4 4 4 4 50
7 3 4 3 4 4 4 4 4 1 1 4 3 2 3 1 3 4 4 4 60
8 2 3 4 4 3 1 2 2 1 1 3 1 2 1 1 1 2 4 4 42
9 3 4 4 4 3 2 2 2 1 1 4 2 2 2 2 2 2 3 4 49
10 2 3 4 4 4 4 3 3 1 1 4 2 2 4 1 1 1 4 3 51
11 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 1 1 2 2 1 1 1 1 28
12 2 2 3 4 3 3 2 2 1 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 42
13 4 2 2 4 4 4 2 2 1 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 50
14 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 65
15 3 3 3 3 4 2 1 2 2 1 3 2 1 1 1 2 3 4 4 45
16 2 3 4 4 3 3 2 2 1 1 4 3 1 1 1 1 2 3 4 45
17 1 1 3 3 3 3 1 3 3 1 4 4 1 3 3 2 3 3 3 48
18 2 2 3 4 4 2 2 2 1 1 4 3 2 1 1 2 4 4 4 48
19 3 3 3 4 4 4 2 4 2 2 3 2 2 4 3 2 2 3 3 55
20 3 3 4 4 4 4 1 1 1 1 4 3 2 4 2 2 3 4 4 54
21 1 2 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 3 45
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 72
23 3 3 3 4 4 4 2 3 1 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 53
24 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 4 2 1 4 2 2 3 4 4 58
52
25 4 2 3 4 4 4 1 3 1 1 4 2 1 4 4 2 4 4 4 56
26 4 3 4 4 3 2 2 3 1 1 4 1 1 2 1 1 3 4 4 48
27 2 2 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 4 3 4 3 3 4 62
28 2 2 3 4 3 2 2 2 1 1 3 2 1 4 1 2 4 4 4 47
29 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 56
30 2 3 4 4 4 2 3 3 1 1 4 4 2 2 2 2 2 4 4 53
r hitung 0.5541 0.5147 0.4972 0.5441 0.7276 0.6336 0.6248 0.6784 0.5033 0.7147 0.5473 0.4126 0.4736 0.5873 0.529 0.555 0.4827 0.4904 0.507
t hitung 3.5224 3.1767 3.032 3.4316 5.6129 4.3337 4.234 4.8862 3.0823 5.407 3.4601 2.3966 2.8455 3.84 3.2984 3.5307 2.9167 2.9777 3.1126
t tabel 2.763262455
keterangan
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
UNVALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
2.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
53
Lampiran 3.
KUESIONER PENELITIAN
“HUBUNGAN KETERLIBATAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI
BELAJAR KIMIA SISWA”
Pernyataan-pernyataan berikut berkaitan dengan keterlibatan orang tua.
Petunjuk Pengisian
Jawablah pertanyaan berikut dengan menuliskan jawaban pada tempat yang telah
disediakan dan memberi tanda ceklist () pada kotak yang telah disediakan.
Pilihlah kategori jawaban berikut:
Selalu (SL) : Selalu, jika Anda selalu melakukan pernyataan tersebut.
Sering (S) : Sering, jika Anda sering melakukan pernyataan tersebut.
Jarang (J) : Jarang, jika Anda jarang melakukan pernyataan tersebut.
Tidak Pernah (TP): Tidak pernah, jika Anda tidak pernah melakukan pernyataan
tersebut.
No Pernyataan TP J S SL
1. Saya mengatur waktu dan tempat yang teratur di rumah
untuk anak mengerjakan PR.
2. Saya memantau pekerjaan rumah anak.
3. Saya mendiskusikan pentingnya pendidikan yang baik
dengan anak.
4. Saya mendukung peraturan sekolah.
54
5. Saya mendukung pembelajaran anak dengan menyediakan
makanan bergizi dan menyarankan waktu yang cukup
untuk tidur.
6. Saya menghadri pertemuan antara sekolah dengan orang
tua.
7. Saya menanyakan kehadiran anak di sekolah kepada guru.
8. Saya menanyakan perkembangan anak di sekolah kepada
guru.
9. Saya menjadi sukarelawan untuk kegiatan atau program
sekolah tertentu.
10. Saya mengajak orang tua lainnya untuk menjadi
sukarelawan untuk kegiatan atau program sekolah
tertentu.
11. Saya memberitahu anak bertanggungjawab untuk
menyelesaikan semua tugas tepat waktu dan
melakukannya dengan kemampuan terbaiknya.
12. Saya mendiskusikan pelajaran kimia dengan anak di
rumah.
13. Saya menghadiri pertemuan antarorangtua dengan pihak
sekolah.
14. Saya berkontribusi pada kegiatan pertemuan
antarorangtua dengan pihak sekolah.
15. Saya menghadiri program sekolah tertentu.
16. Saya menerapkan sportivitas yang baik saat menghadiri
program sekolah tertentu.
55
17. Saya mempercayai bahwa anak dapat menunjukkan
sportivitas yang baik setiap saat.
18. Saya mendukung anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan
sukarela yang melayani masyarakat.
56
Lampiran 4.
Hasil Kuesioner Penelitian Keterlibatan Orang Tua
No Nama Skor
Angket
1 M. Akbar 47
2 Adinda 42
3 Aditya 48
4 Alda 41
5 Alfira 46
6 Ari 45
7 Devandra 41
8 Gabrielle 54
9 M. Fariz 49
10 M. Nur Fajar 55
11 Mayang 58
12 Nirina 50
13 Norma 65
14 Pramhastuti 53
15 Radifa 45
16 Rafsanjani 41
17 Rani 39
18 Rosalinda 55
19 Saraswati 43
20 Sefilla 51
21 Siti 48
22 Kayla 42
23 Beatrice 62
57
24 Amelia 62
25 Fridya 51
26 Dhela 55
27 Naufal 39
28 Azmi 47
29 Raihan 41
30 Rahma 40
31 Davin 43
32 Jessica 47
33 Ahmad 56
34 Dinda 38
35 Muhammad 54
36 Putra 50
37 Defin 44
38 Aulia 36
39 Tika 50
40 Ayu 62
41 Veronika 61
42 Zalfa 48
43 Gardena 42
44 Jelisa 60
45 Natasya 56
46 Salsabila 50
47 Anisa 49
48 Firayulifaiza 65
49 Ghozan 58
50 Axel 57
58
51 Jumara 42
52 Mufid 56
59
Lampiran 5.
Hasil Data Penelitian Variabel Prestasi Belajar Kimia
No Nama Nilai UAS
1 M. Akbar 77
2 Adinda 73
3 Aditya 79
4 Alda 73
5 Alfira 73
6 Ari 73
7 Devandra 72
8 Gabrielle 73
9 M. Fariz 72
10 M. Nur Fajar 72
11 Mayang 79
12 Nirina 73
13 Norma 73
14 Pramhastuti 73
15 Radifa 72
16 Rafsanjani 72
17 Rani 72
18 Rosalinda 76
19 Saraswati 73
20 Sefilla 80
21 Siti 73
22 Kayla 74
23 Beatrice 92
60
24 Amelia 100
25 Fridya 85
26 Dhela 96
27 Naufal 60
28 Azmi 97
29 Raihan 69
30 Rahma 87
31 Davin 91
32 Jessica 66
33 Ahmad 98
34 Dinda 85
35 Muhammad 80
36 Putra 76
37 Defin 94
38 Aulia 86
39 Tika 78
40 Ayu 100
41 Veronika 92
42 Zalfa 93
43 Gardena 96
44 Jelisa 94
45 Natasya 88
46 Salsabila 98
47 Anisa 94
48 Firayulifaiza 88
49 Ghozan 84
50 Axel 77
61
51 Jumara 84
52 Mufid 78
62
Lampiran 6.
Hasil Distrbusi Statistik Keterlibatan Orang Tua dan Prestasi Belajar Kimia
Siswa
63
Lampiran 7.
7.1. Hasil Uji Normalitas
7.2. Hasil Uji Homogenitas
64
Lampiran 8.
Hasil Uji Korelasi Product Moment dan Analisis Regresi Sederhana
65
Lampiran 9.
DOKUMENTASI PENELITIAN
66
Lampiran 10.
LEMBAR UJI REFERENSI
Judul Skripsi : Hubungan Keterlibatan Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Kimia Siswa
Nama : Mirrah Aghnia Nafilah Febriastuti
NIM 1113016200055
Prodi : Pendidikan Kimia
Pembimbing 1 : Burhanudin Milama, M.Pd,
Pembimbing 2 : Dewi Murniati, M. Si.
No
Referensi
Paraf
Pembimbing 1 Pembimbing 2
BAB I
1
Fachrizal. “5 Pelajaran Yang Ditakuti
Siswa Di Sekolah”
https://kumparan.com/kumparanstyle/5-
pelajaran-yang-ditakuti-siswa. Diakses
pada 28 November 2019
2
Purwata, Heri. “Minat Belajar Ilmu
Kimia Siswa SMA Harus ditingkatkan”
https://republika.co.id/Minat-Belajar-
Ilmu-Kimia-Siswa-SMA Diakses pada 28
November 2019
3
Sakina Rakhma. “ Sri Mulyani : Peran
Orang Tua Indonesia Dalam
Pendidikan Masih Minim”
https://kompas.com/Peran-Orang-Tua-
Indonesia-Dalam Pendidikan. Diakses
pada 28 November 2019
67
4 Wong, D.L., Hockenbery-Eaton, M., Wilson (2008). Buku Ajar Keperawatan
Pediatrics Edisi Keenam. Jakarta : EGC
5
Rafiq. (2013). Parental Involvement
and Academic Achievement; A Study on
Secondary School Students of Lahore, Pakistan
6
Abdurrahman dan Madugu. (2013).
Parental Involvement and Interest on
Senior Secondary School Students‟
Mathematics Achievement In Kebbi
State, Nigeria
7
Fane, Abdulaye (2019). Pengaruh
keterlibatan orang tua, perilaku guru,
dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa.
BAB II
1 WS. Winkel. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
(hlm:160)
2
Sumadi, Suryabrata. (2006). Psikologi
Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo. (hlm:297)
3 Syah. (2004). Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan baru. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya. (hlm: 135)
4 Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta
: PT Rineka Cipta. (hlm: 54-72)
5 Santrock, John W. (2003). Adolescence
Perkembangan Remaja Edisi Keenam.
Jakarta : Erlangga. (hlm:272-273)
6
Schunk, D.H (2010). Motivation in
Education: Theory, Research, and
Applications Third Edition. New Jersey:
Pearson Education
7 Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta. (hlm : 64)
BAB III
68
1 Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta. (hlm:80-81)
2 Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta. (hlm:182)
3 Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta. (hlm:102-103)
4 Arifin, Zainal. (2011). Penelitian
Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya. (hlm:228)
5 Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta. (hlm:121)
6 Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya. (hlm:248)
7 Arifin, Zainal. (2011). Penelitian
Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya. (hlm:251-252)
8
Kadir. (2016). Statistika Terapan:
Konsep, Contoh dan Analisis Data
dengan Program SPSS/Lisrel dalam
Penelitian Edisi Kedua. Jakarta:
Rajawali Pers. (hlm:155-156)
9
Kadir. (2016). Statistika Terapan:
Konsep, Contoh dan Analisis Data
dengan Program SPSS/Lisrel dalam
Penelitian Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers. (hlm:167-168)
10 Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta. (hlm:184)
12
Kadir. (2016). Statistika Terapan:
Konsep, Contoh dan Analisis Data
dengan Program SPSS/Lisrel dalam
Penelitian Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers. (hlm:176-177)
BAB IV
1 Zulifah, Nuruz. (2011). Hubungan
keterlibatan orang tua terhadap
prestasi belajar siswa.
69
2
Abdurrahman dan Madugu. (2013).
Parental Involvement and Interest on
Senior Secondary School Students‟
Mathematics Achievement In Kebbi
State, Nigeria
3
Rafiq. (2013). Parental Involvement
and Academic Achievement; A Study on
Secondary School Students of Lahore, Pakistan
4
Schunk, D.H (2010) . Motivation in
Education: Theory, Research, and
Applications. Third Edition. New
Jersey: Pearson Education
5
Fane, Abdulaye (2019). Pengaruh
keterlibatan orang tua, perilaku guru,
dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa.
7
Tolada, Titis (2012). Hubungan
keterlibatan orang tua dengan prestasi
belajar anak usia sekolah di SDIT
Permata Hati, Banjarnegara
8 Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: PT Rineka Cipta
9
Mohzan, M.A.M., Hassan, N., & Halil, N.A. (2013). The Influence of
Emotional Intelligence on Academic
Achievement. Procedia – Social and
Behavioral Sciences
Jakarta, 29 Juni 2020
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I
Burhanudin Milama, M.Pd,
NIP. 19770201 200801 1011
Pembimbing II
Dewi Murniati, M. Si.
NIDN.0315048003
70
Lampiran 11.
BIODATA PENULIS
Mirrah Aghnia Nafilah Febriastuti. Anak pertama dari tiga
bersaudara, Lahir di Tangerang pada tanggal 28 Februari 1995,
bertempat tinggal di Depok, Jawa Barat. No. Hp 081513087011.
Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh
penulis di antaranya yaitu TK As-Sa’adah Bogor lulus tahun
2001, SD Negeri Tajur 2 Bogor lalu kemudian berpindah
sekolah di SD Muhammadiyah 12 Pamulang lulus tahun 2007,
SMP Muhammadiyah 22 Pamulang lulus tahun 2010, dan SMA Muhammadiyah
25 Pamulang lulus tahun 2013. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikannya ke
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Program Studi Pendidikan Kimia pada tahun 2013 melalui jalur
mandiri.