pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

141
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma III Program Studi Administrasi dan Keuangan Disusun Oleh : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB NPM 11.301.309 POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG 2014

Upload: linna-winarni

Post on 17-Jul-2016

23 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pengaruh disiplin kerja

TRANSCRIPT

Page 1: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR

BANDUNG

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma III

Program Studi Administrasi dan Keuangan

Disusun Oleh :

MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB

NPM 11.301.309

POLITEKNIK

PIKSI GANESHA BANDUNG

2014

Page 2: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN

ASTANAANYAR BANDUNG

Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309

Program : Diploma III

Program Studi : Administrasi dan Keuangan

Lulus Ujian : 16 Juli 2014

Ketua Program Studi, Pembimbing,

Resanti Lestari S.Pd.,M.M. Widwi Handari Adji, Dra., M.M.

NIDN 04-150283-01 NIDN 04-291168-02

Mengetahui dan Disahkan Oleh

Direktur

Politektik Piksi Ganesha

DR. H. K.Prihartono AH., Drs., S,Sos., MM.

NIDN 04-100568-01

Page 3: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN

ASTANAANYAR BANDUNG

Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309

Program : Diploma III

Program Studi : Administrasi dan Keuangan

Diterima dan Disetujui Dipertahankan

Dalam Ujian Sidang

Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

Widwi Handari Adji, Dra.,M.M. Drs. Endang Jaya

NIDN 04-291168-02 NIP 19591030.199203.1.001

Page 4: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

LEMBAR TIM PENGUJI

Judul : PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN

ASTANAANYAR BANDUNG

Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309

Program : Diploma III

Program Studi : Administrasi dan Keuangan

Telah Dinyatakan Lulus Dalam Ujian Sidang

Pada Tanggal 16 Juli 2014 di Bandung

Ketua Merangkap Anggota,

DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., MM.

NIDN 04-100568-01

Sekretaris Merangkap Anggota,

Resanti Lestari S.Pd.,M.M.

NIDN 04-150283-01

Anggota,

Widwi Handari Adji, Dra.,M.M

NIDN 04-291168-02

Page 5: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

PERNYATAAN PENULIS

Judul Tugas Akhir

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI

KECAMATAN ANSTANAANYAR BANDUNG

Dengan ini saya menyatakan bahwa

1. Tugas Akhir saya ini adalah asli dan belum pernah dipakai untuk memperoleh

gelar profesional Ahli Madya (A.Md) baik di Politeknik Piksi Ganesha

maupun perguruan tinggi lainnya.

2. Tugas Akhir saya ini adalah karya ilmiah yang murni dan bukan hasil plagiat

atau jiplakan serta asli dari ide dan gagasan saya sendiri tanpa bantuan pihak

lain kecuali arahan dari pembimbing.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila di

kemudian hari terdapat penyimpangan yang tidak etis, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh serta

sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi.

Bandung, 16 Juli 2014

Yang Membuat Pernyataan

Mutiara Bunda Ulil Albab

NPM 11.301.309

Page 6: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.

Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh

berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu)

orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan

menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan

kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46)

Page 7: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan

Astanaanyar Bandung.

Adapun maksud dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi

salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Diploma III pada program

diploma jurusan Administrasi dan Keuangan di Politeknik Piksi Ganesha

Bandung.

Mengingat keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman yang

penulis miliki, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan. Dengan segala upaya dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya

Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Penyelesaian Tugas Akhir ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan

dan nikmat yang diberikan-Nya, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih

dan penghargaan kepada:

1. Bapak DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., MM. selaku Direktur

Politeknik Piksi Ganesha Bandung

2. Ibu Resanti Lestari S.Pd.,M.M. selaku ketua Program Studi

Administrasi Keuangan

3. Ibu Widwi Handari Adji, Dra.,M.M. Selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan serta pengarahan dalam penulisan Tugas

Akhir ini

4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar yang telah memberikan Ilmu

Pengetahuan yang berguna dan tidak ternilai harganya selama penulis

menjalani pendidikan akademik di Politeknik Piksi Ganesha Bandung

5. Bapak H.Dadang Iriana, SH, M.Si. selaku Camat Kecamatan

Astanaanyar Bandung

Page 8: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

6. Drs.Syukur Sabar selaku Sekretaris Camat Kecamatan Astanaanyar

Bandung

7. Drs. Endang Jaya selaku pembimbing lapangan yang selalu membantu,

memberikan arahan dan motivasi selama penulis melaksanakan

Praktek Kerja Lapangan di Kecamatan Aastanaanyar Bandung

8. Seluruh staf pegawai Kecamatan Astananyar Bandung yang telah

bersedia memberikan waktu dan kesempatan dalam pengumpulan data

sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan

9. Orang tua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan cinta kasih dan

doa yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang

terbaik

10. Teman-teman seperjuangan dan teman-teman Administrasi dan

Keuangan angkatan 2011 atas semangat, dukungan, bantuan dan

sharing selama Praktek Kerja Lapangan hingga penulisan Tugas

Akhir, serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terima kasih.

Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat,khususnya bagi penulis

dan umumnya bagi pihak yang berkepentingan. Penulis juga mengharapkan saran

dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Bandung, Juli 2014

Penulis

Page 9: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

ABSTRAK

MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB

11.301.309

ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI

KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG

Tugas Akhir : 113 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap

kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung, metode yang digunakan

penulis adalah metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan

adalah observasi,wawancara, dan penyebaran kuesioner.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan pengaruh disiplin kerja terhadap

kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung adalah sebesar 94,09%,

selain itu juga dipengaruhi faktor lain diluar penelitian sebesar 5,91%.

Permasalahan : (1) Kurangnya sikap saling menghargai antar pegawai

dalam melakukan pekerjaan (2) Waktu pulang tidak tepat.

Saran : (1) Lebih meningkatkan sikap dan etika kerja agar terjalin

hubungan kerja yang baik dan menunjang kedisiplinan dan kinerja pegawai (2)

Pemimpin harus lebih tegas dalam mengambil tindakan dan berani menghukum

setiap pegawai yang indisipliner.

Kata Kunci: Disiplin Kerja, Kinerja Pegawai

Page 10: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

ABSTRACT

MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB

11.301.309

ADMINISTRATION AND FINANCE

THE INFLUENCE OF WORK DISCIPLINE TO THE EMPLOYEE

PERFORMANCE AT KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG

Final Report: 113 pages

This research has aimed to determine the influence of work discipline to

the employee performance at Kecamatan Astanaanyar Bandung, the method used

by the author is a quantitative method. Data collection techniques that writers do

is observation, interviews, and questionnaires.

Based on the results of the research show the influence of employee

discipline on the performance of employees in the Kecamatan Astanaanyar

Bandung amounted to 94,09%, but it is also influenced by other factors based on

the research of 5,91%.

Problems: (1) Less respect among employees to do the job (2) There is not

on time home.

Suggestions: (1) Improve the attitude and work ethic that established a

good working relationship and support the discipline and performance of

employees (2) Leaders must be more assertive in taking action and give

punishment to the indiscipline employee.

Keyword: Work Discipline, Employee Performance

Page 11: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR TIM PENGUJI

PERNYATAAN PENULIS

MOTTO

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... iii

ABSTRACT ................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Pokok Permasalahan ...................................................................... 4

1.3 Pertanyaan Penelitian ..................................................................... 4

1.4 Tujuan dan Manfaat Laporan ......................................................... 5

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Kajian Ilmiah ................................................................................ 7

A. Manajemen .............................................................................. 7

B. Manajemen Sumber Daya Manusia .......................................... 8

C. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ................... 9

D. Pengertian Disiplin Kerja ....................................................... 13

E. Indikator-Indikator Disiplin Kerja .......................................... 13

F. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja ................................................ 17

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan ................... 18

H. Hambatan Disiplin Kerja ....................................................... 18

I. Kinerja Pegawai ..................................................................... 19

J. Penilaian Kinerja .................................................................... 20

K. Tujuan Penilaian Kinerja ....................................................... 21

Page 12: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

L. Manfaat Penilaian Kinerja .................................................... 21

M. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ........................ 22

N. Standar Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil............... 23

a. Kewajiban ....................................................................... 24

b. Larangan ......................................................................... 25

c. Jenis Hukuman Disiplin PNS ........................................... 29

2.2 Metodologi Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ................ 30

A. Metodologi Penelitian ........................................................... 30

B. Definisi Operasional Variabel ............................................... 30

C. Populasi dan Sample Penelitian ............................................. 34

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 35

E. Teknik Pengolahan Data ........................................................ 36

BAB III PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG

3.1 Kondisi Topografi Kecamatan Astanaanyar Bandung ............... 40

3.2 Visi Misi Kecamatan Astanaanyar Bandung ............................. 42

3.3 Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung .............. 43

3.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Astanaanyar Bandung ...... 44

A. Camat ................................................................................. 44

B. Sekretaris Camat ................................................................. 44

C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian .................................. 45

D. Sub Bagian Program dan Keuangan .................................... 46

E. Seksi Pemerintahan ............................................................. 47

F. Seksi Ketentraman dan Ketertiban ....................................... 47

G. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan ................................ 48

H. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup ......... 49

I. Seksi Pelayanan ................................................................... 50

3.5 Disiplin Kerja di Kecamatan Astanaanyar Bandung ................. 51

3.6 Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ............. 52

Page 13: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

3.7 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di

Kecamatan Astanaanyar Bandung ........................................... 53

A. Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar

Bandung ............................................................................. 54

B. Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ......... 78

C. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Di Kecamatan Astanaanyar Bandung ................................ 102

C.1 Analisis Korelasi Rank Spearman ............................... 102

C.2 Analisis Korelasi Determinasi ..................................... 107

D. Permasalahan yang Timbul Dalam Disiplin Kerja Dalam

Kaitannya Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan

Astanaanyar Bandung ...................................................... 107

E. Upaya Pemecahan Masalah yang Dilakukan Untuk Menghadapi

Permasalahan yang Timbul Dalam Disiplin Kerja Dalam

Kaitannya Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan

Astanaanyar Bandung ...................................................... 108

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ............................................................................. 110

4.2 Saran ....................................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 114

LAMPIRAN ................................................................................................ 116

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 14: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan

orang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas Negara

sebagai bentuk pelayanan kepada orang banyak. Tujuan instansi pemerintah

dapat dicapai apabila mampu mengolah, menggerakkan dan menggunakan

sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien. Peran manusia

dalam organisasi sebagai pegawai memegang peranan yang menentukan

karena hidup matinya suatu organisasi pemerintah semata-mata tergantung

pada manusia. Pegawai merupakan faktor penting dalam setiap organisasi

pemerintahan. Pegawai merupakan faktor penentu dalam pencapaian tujuan

instansi pemerintah secara efektif dan efisien. Pegawai yang menjadi

penggerak dan penentu jalannya organisasi.

Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus

diperhatikan oleh setiap instansi, terutama bila mengingat bahwa instansi

pemerintah yang berhubungan dengan pelayanan publik. Hal ini memaksa

setiap instansi harus dapat bekerja dengan lebih efektif, efisien dan produktif.

Dalam memberikan pelayanan publik tentunya ini akan memacu instansi

pemerintah untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini

instansi pemerintah harus memperhatikan pada aspek sumber daya manusia.

Jadi manusia dapat dipandang sebagai faktor penentu, karena ditangan

Page 15: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

manusialah segala inovasi akan direalisasi dalam upaya mewujudkan tujuan

instansi pemerintah.

Pegawai merupakan penggerak kegiatan dalam suatu instansi. Dalam

melakukan kegiatan, pegawai memerlukan petunjuk kerja dari instansi agar

pelaksanaanya sesuai dengan perencanaan dan harus didukung dengan

peraturan kerja instansi sehingga menciptakan disiplin kerja. Pelaksanaan

disiplin kerja itu sendiri harus dikelola dengan baik oleh para pegawainya

karena dengan kurangnya kedisiplinan para pegawai akan bekerja kurang

baik, kurang maksimal yang mengakibatkan kinerja instansi menjadi turun.

Pada dasarnya instansi pemerintah harus mengedepankan pelayanan publik.

Dalam hal ini ada juga yang harus diperhatikan oleh instansi, yaitu mengenai

kinerja pegawai.

Kinerja pegawai sangatlah harus diperhatikan karena merupakan salah

satu kunci keberhasilan, Apabila suatu instansi melakukan aktivitas instansi

pemerintah dengan kinerja yang kurang baik maka citra instansi akan kurang

baik. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian yang kemudian diubah menjadi Undang-Undang Nomor 43

Tahun 1999 memberikan pengertian bahwa Pegawai Negeri adalah setiap

warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang

ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara

lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebagai aparatur negara, tentunya pegawai negeri sipil mempunyai tugas

yaitu tugas pemerintahan dan pembangunan. Atas dasar tersebut setiap

Page 16: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

pegawai negeri sipil dituntut untuk dapat memberikan pelayanan dengan

sebaik-baiknya kepada masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas

pemerintahan dan pembangunan dengan baik maka dibutuhkan pegawai

negeri sipil yang profesional, jujur, adil dan bertanggung jawab.

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai Negeri Sipil

adalah laporan hasil kinerja pegawai selama satu tahun yang di dalamnya

terdapat unsur-unsur yang dinilai dalam pelaksanaan pekerjaaan seorang PNS

merupakan salah satu aspek/faktor pendukung dalam rangka mewujudkan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) atau akuntabilitas publik.

Untuk memberikan penilaian terhadap akuntabilitas tingkah laku baik

seseorang (spiritual) dapat di lihat dari unsur-unsur yang dinilai di DP3

seseorang. Unsur-unsur yang dinilai ini dapat dijadikan indikator pengukuran

kinerja seseorang selain kriteria tupoksi, yang antara lain kesetiaan, prestasi

kerja, ketaatan, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, prakarsa,

kepemimpinan. Pada kenyataannya, DP3 PNS yang notabene adalah daftar

penilaian yang dalam penilaiannya menggunakan azas tertutup sering

dipertanyakan objektivitasnya, karena penilaiannya yang bersifat rahasia dan

si penilai mempunyai otoritas yang mutlak dalam menilai kinerja seseorang

dengan penilaian yang bersifat rahasia.

Kecamatan Astanaanyar Bandung adalah badan pemerintahan yang

bergerak di bidang pelayanan publik yang meliputi kegiatan pengawasan,

pengendalian, dan penertiban terhadap segala sesuatu mengenai pelayanan

publik dilingkungan Kecamatan Astanaanyar Bandung. Pegawai Kecamatan

Page 17: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Astanaanyar Bandung merupakan instansi pemerintah yang bertugas

memberikan pelayanan kepada publik secara efektif, efisien, transparan dan

akuntabel dalam menyelenggarakan tugas negara, pemerintah dan

pembangunan. Kedudukan dan peranannya yang penting menyebabkan

pegawai-pegawainya senantiasa dituntut supaya memiliki kesetiaan dan

ketaatan penuh secara maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya. Oleh

sebab itu pada diri masing-masing pegawai harus ditanamkan rasa akuntabel

dalam mengemban tupoksi yang diberikan.

Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul

dalam penyusunan tugas akhir ini adalah “ Pengaruh Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ”

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang diatas serta untuk memberi batasan

terhadap permasalahan yang akan di bahas, maka yang menjadi masalah

pokok dalam tugas akhir ini, yaitu “Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja

pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung”

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana disiplin kerja di Kecamatan Astanaanyar Bandung ?

2. Bagaimana kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ?

3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan

Astanaanyar Bandung ?

Page 18: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

4. Permasalahan apa saja yang dihadapi dalam disiplin kerja dalam kaitannya

dengan kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ?

5. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam menghadapi permasalahan

yang timbul dalam disiplin kerja dalam kaitannya dengan kinerja pegawai

di Kecamatan Astanaanyar Bandung ?

1.4 Tujuan dan Manfaat Laporan

A. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana disiplin kerja di Kecamatan

Astanaanyar Bandung.

2. Untuk mengetahui kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar

Bandung dalam menerapkan disiplin kerja.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja

pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung.

4. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi dalam

disiplin kerja pegawai dalam kaitannya dengan kinerja pegawai di

Kecamatan Astanaanyar Bandung.

5. Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam

mengatasi permasalahan yang timbul dalam peranan disiplin kerja

terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung.

Page 19: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

B. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

menambah ilmu praktik di lapangan dengan ilmu yang telah

ditekuni selama kuliah di program Diploma III Jurusan

Administrasi dan Keuangan.

b. Menambah pengalaman penulis agar dapat lebih baik lagi dalam

melakukan pekerjaan dan siap dalam menghadapi dunia kerja

yang sebenarnya.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi para karyawan dalam mengelola

kedisiplinan di dalam perusahaan. Serta sebagai salah satu usaha

untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan

datang.

3. Bagi Akademis

a. Menambah pengetahuan dan menjadi bahan referensi bagi pihak-

pihak yang mengkaji topik yang berkaitan dengan masalah

bahasan dalam Tugas Akhir ini.

b. Sebagai tambahan bahan pustaka serta acuan bagi peneliti

selanjutnya dalam penyusunan Tugas Akhir mengenai Pengaruh

Disipin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai.

Page 20: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI

PENELITIAN

2.1 Kajian Ilmiah

A. Manajemen

Manajemen dalam Bahasa Inggrisnya adalah management yang

berasal dari kata “to manage” yang mempunyai arti mengendalikan atau

mengurus. Sehingga manajemen dapat berarti bagaimana kita memimpin,

membimbing, dan mengatur semua orang menjadi karyawan (bawahan)

agar usaha yang sedang dilakukan mencapai suatu tujuan yang telah

direncanakan sebelumnya. Menurut Manullang (2001:3) Istilah

manajemen mengandung 3 (tiga) pengertian :

1. Manajemen sebagai suatu proses

2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas orang-orang yang

melaksanakan manajemen

3. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu

Berangkat dari definisi diatas dapat diketahui konsep kunci dari

manajemen adalah bekerja melalui tangan orang lain, walaupun demikian

pengertiannya, pemimpin bukan berarti pasif sementara orang lain yang

digerakkan bersifat aktif, tetapi manajemen itu memiliki pengertian

fungsional, dalam arti fungsional tersebut pegawai baru dapat

Page 21: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

dilaksanakan apabila ada kerjasama untuk mengarahkan dan mengelola

berbagai sumber daya yang ada dalam organisasi dalam rangka

mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan, dalam hal ini simpul kerja

sama, pengaturan dan kendali yang menggerakkan orang-orang untuk

bekerja tersebut ada di tangan pimpinan, Pimpinan dapat dikatakan dinilai

berhasil, apabila dalam mencapai tujuan tidak bekerja sendirian melainkan

mampu menggerakkan orang lain dan mengelola sumber-sumber daya

lainnya yang ada dalam organisasi sehingga mampu mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari

manajemen keorganisasian yang memusatkan perhatian pada unsur

manusia. Unsur manusia (Man) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu

khusus untuk mempelajari bagaimana mengatur suatu bidang ilmu khusus

untuk mempelajari bagaimana mengatur proses pemanfaatan sumber daya

manusia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu dan

dapat memberikan kepuasan bagi semua pihak. MSDM adalah suatu

bidang manajemen yang mempelajari hubungan dan peranan manusia

dalam organisasi atau perusahaan. Fokus yang dipelajari dalam MSDM

adalah masalah yang terkait dengan tenaga kerja manusia. MSDM adalah

suatu pendekatan dalam mengelola masalah-masalah manusia.

Page 22: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Ada beberapa definisi manajemen sumber daya manusia yaitu:

Menurut Hasibuan (2012:10) berpendapat bahwa :

“ MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga

kerja agar efektif membantu terwujudnya perusahaan, karyawan, dan

masyarakat.”

Menurut Handoko (2001 :4) menjelaskan :

“ Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi,

pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia

untuk mencapai baik tujuan individu maupun organisasi ”.

Dari definisi di atas dapat dilihat pentingnya peranan manajemen

dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

C. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan

(2012 :21-22-23)

1. Perencanaan

Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif

dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam

membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan

menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian

meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,

pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,

pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.

Page 23: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya

tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua

karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan

kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam

bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk

mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu

terwujudnya tujuan secara efektif.

3. Pengarahan

Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan,

agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam

membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan

masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan

menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya

dengan baik.

4. Pengendalian

Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan,

agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja

sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau

kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan

rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran,

Page 24: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan

menjaga situasi lingkungan pekerjaan.

5. Pengadaan

Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,

orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang

sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik

akan membantu terwujudnya tujuan.

6. Pengembangan

Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis,

teoretis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan

dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa

depan.

7. Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak

langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan

jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi

adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi

kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan

primernya serta berpedoman pada batas upah minimum

pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.

Page 25: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

8. Pengintegrasian

Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan

kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta

kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan

memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari

hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang

penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua

kepentingan yang bertolak belakang.

9. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau

meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan,

agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.

Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program

kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar

karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal

konsistensi.

10. Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan

kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit

terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplian adalah keinginan

dan kesadaran untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan

dan norma-norma sosial.

Page 26: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

11. Pemberhentian

Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari

suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh

keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja

berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya.

D. Pengertian Disiplin Kerja

Secara etimologis disiplin berasal dari bahasa inggris “disciple”

yang berarti pengikut atau penganut pengajaran. Latihan dan sebagainya.

Dispilin merupakan suatu keadaan tertentu dimana orang-orang yang

tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada

dengan rasa senang hati. Sedangkan kerja adalah segala aktivitas manusia

yang dilakukan untuk menggapai tujuan yang telah ditetapkannya.

Menurut Hasibuan (2012:193) berpendapat bahwa:

“Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati

semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan.

Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan

untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci

keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.”

E. Indikator-Indikator Disiplin Kerja

Menurut Hasibuan (2012:194) pada dasarnya banyak indikator

yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan seorang pegawai, di antaranya:

1. Tujuan dan kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat

kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas

dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi

Page 27: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan)

yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan

kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja dengan

sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya.

2. Teladan pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan

kedisiplinan karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan dan

panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi

contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata

dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik,

kedisiplinan bawahan pun akan baik. Jika teladan pimpinan

kurang baik (kurang berdisiplin), para bawahan pun akan

kurang disiplin.

3. Balas jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi

kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan

kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan

pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap

pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula. Balas

jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan

karyawan. Artinya semakin besar balas jasa, semakin baik

kedisiplinan karyawan. Sebaliknya, apabila balas jasa kecil,

kedisiplinan karyawan menjadi rendah. Karyawan sulit untuk

Page 28: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

berdisiplin baik selama kebutuhan-kebutuhan primernya tidak

terpenuhi dengan baik.

4. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan,

karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya

penting, dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya.

Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian

balas jasa (pengakuan) atau hukuman, akan merangsang

terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik. Manajer yang

cakap dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap

semua bawahannya. Dengan keadilan yang baik, akan

menciptakan kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan harus

diterapkan dengan baik pada setiap perusahaan agar kedisiplinan

karyawan perusahaan baik pula.

5. Waskat

Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling

efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan.

Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung

mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi

kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selau hadir di

tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk

jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan pekerjaannya. Waskat efektif merangsang

Page 29: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

kedisiplinan dan moral kerja karyawan. Karyawan merasa

mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dan

pengawasan dari atasannya.

6. Sanksi hukuman

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara

kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin

berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan

perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan

berkurang.

7. Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan

mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan

harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap

karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang

telah ditetapkan. Pimpinan yang berani menindak tegas

menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan

disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahannya.

Dengan demikian, pimpinan akan memelihara kedisiplinan

karyawan perusahaan.

8. Hubungan kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama

karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu

perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal maupun

Page 30: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

horizontal yang terdiri dari Direct Single Relationship, Direct

Group Relationship, dan Cross Relationship hendaknya berjalan

harmonis. Manajer harus berusaha menciptakan suasana

kemanusiaan yang serasi serta memikat, baik secara vertikal

maupun horizontal diantara semua karyawannya.

Terciptanya Human Relationship yang serasi akan mewujudkan

lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan

memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi,

kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan

kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik.

F. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja

Disiplin kerja menurut Handoko (2001:208) mengemukakan

bahwa terdapat dua tipe kegiatan pendisiplinan, yaitu :

1. Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk

mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan

aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.

Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri di antara

para karyawan. Dengan cara ini para karyawan menjaga disiplin

diri mereka bukan semata-mata karena dipaksa oleh pihak

manajemen.

2. Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani

pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba

untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan

Page 31: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut sebagai

tindakan pendisiplinan (disciplinary action). Sebagai contoh bisa

berupa peringatan atau skorsing.

G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu

disiplin kerja dalam suatu Instansi Pemerintah. Menurut Saydam

(2000:202), faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Besar kecilnya pemberian kompensasi

2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan

3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan

6. Ada tidaknya perhatian kepada pegawai

7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya

disiplin.

H. Hambatan Disiplin Kerja

Peraturan disiplin dibuat untuk mengatur tata hubungan yang

berlaku tidak saja dalam perusahaan-perusahaan besar atau kecil, tetapi

juga pada seluruh organisasi atau badan-badan yang memperkerjakan

banyak sumber daya manusia untuk melaksanakan pekerjaan. Pembuatan

suatu peraturan disiplin dimaksudkan agar para karyawan dapat

melakukan pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi

Page 32: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

penerapan peraturan disiplin itu banyak menemui hambatan dalam

pelaksanaannya.

Menurut Saydam (2000:286) bahwa hambatan pendisiplinan karyawan

akan terlihat dalam suasana kerja berikut yaitu:

1. Tingginya angka kemangkiran (absensi) karyawan

2. Sering terlambatnya karyawan masuk kantor atau pulang lebih

cepat dari jam yang sudah ditentukan

3. Menurunnya semangat dan gairah kerja

4. Berkembangnya rasa tidak puas, saling curiga dan saling melempar

tanggung jawab

5. Penyelesaian pekerjaan yang lambat, karena karyawan lebih sering

ngobrol daripada bekerja

6. Tidak terlaksananya supervise dan waksat (pengawasan yang

melekat dari atasan) yang baik

7. Sering terjadinya konflik antar karyawan dan pimpinan perusahaan

F. Kinerja Pegawai

Kinerja bagian dari produktivitas kerja, produktivitas berasal dari

kata “produktif” artinya sesuatu yang mengandung potensi yang digali,

sehingga produktivitas dapatlah dikatakan suatu proses kegiatan yang

terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam sebuah komoditi atau

objek. Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti keinginan

dan usaha dari setiap manusia maupun kelompok untuk selalu

meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupannya. Menurut

Page 33: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Mangkuprawira (2007:6) “ Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dari tanggung jawab yang diberikannya”.

Dengan demikian kinerja merupakan sebuah proses untuk

menetapkan apa yang harus dicapai, dan pendekatannya untuk mengelola

dan pengembangan manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan

kemungkinan bahwa sasaran akan dapat dicapai dalam jangka waktu

tertentu baik pendek maupun panjang.

G. Penilaian Kinerja

Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan

dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat

pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban

suatu instansi pemerintah serta mengetahui dampak positif dan negatif.

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna

mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya

kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang

ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi

dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian

tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana

kinerja pegawai.

Menurut Sugiyono (2009:29) “ Penilaian Kinerja adalah sebuah

gambaran atau deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan

yang terkait dari seseorang atau suatu kelompok”

Page 34: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

H. Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Dharma (2001:150) tujuan diadakannya penilaian kinerja

bagi para pegawai dapat kita ketahui dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Tujuan Evaluasi, dimana seorang manajer atau atasan menilai

kinerja dari masa lalu seorang pegawai atau bawahannya dengan

menggunakan rating deskriptif untuk menilai kinerja dan dengan

data tersebut berguna dalam keputusan-keputusan promosi,

demosi, terminasi dan kompensasi.

2. Tujuan Pengembangan, dimana seorang manajer mencoba untuk

meningkatkan kinerja seorang pegawai dimasa yang akan datang.

Sedangkan tujuan pokok dari system penilaian kinerja pegawai

adalah, sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid

yang berkenaan dengan perilaku dan kinerja anggota instansi

pemerintah.

I. Manfaat Penilain Kinerja

Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam dunia kerja

menilai bahwa penilaian ini merupakan bagian penting dari seluruh proses

kekaryaan dimana pegawai tersebut bekerja. Bagi pegawai, penilaian

tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti

kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya

bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan

karir bagi instansi pemerintah, hasil penilaian tersebut sangat penting

artinya dan peranaanya dalam pengambilan keputusan. Adapun secara

Page 35: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

terperinci menurut Handoko (2001:69) manfaat penilaian kinerja bagi

instansi pemerintah adalah sebagai berikut :

1. Perbaikan kinerja, umpan balik pelaksanaan kerja karyawan

2. Penyesuaian-penyesuaian gaji

3. Keputusan-keputusan penempatan, promosi dan mutasi

4. Perencanaan kebutuhan latihan dan pengembangan

5. Perencanaan dan pengembangan karier, umpan balik prestasi

mengarahkan keputusan-keputusan karier

6. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing, kinerja yang baik atau

buruk mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing

departemen personalia.

7. Melihat ketidak akuratan informasional

8. Mendeteksi kesalahan-kesalahan desain pekerjaan

9. Menjamin kesempatan yang adil, menjamin keputusan-keputusan

penempatan internal diambil tanpa deskriminasi.

10. Melihat tantangan-tantangan eksternal

J. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja merupakan suatu konstruksi multidimensi yang mencakup banyak

faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor tersebut terdiri dari

faktor intrinsik pegawai personal dan individu atau SDM.

Menurut L.Mathis dan H. Jackson (2006:82) faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja pegawai yaitu:

1. Kemampuan mereka

Page 36: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

2. Motivasi

3. Dukungan yang diterima

4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan

5. Hubungan mereka dengan organisasi

K. Standar Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan

ditentukan dari mutu profesionalitas ditentukan oleh disiplin para

pegawainya. Bagi aparatur Pemerintah disiplin tersebut mencangkup

unsur-unsur ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas

dan kesanggupan berkorban dalam arti mengorbankan kepentingan pribadi

dan golongannya untuk kepentingan negara dan masyarakat.

Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri

Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan

dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang

apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Sedangkan

Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS

yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan

disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang “Disiplin Pegawai Negeri

Sipil” Dalam Peraturan Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur

ketentuan-ketentuan mengenai:

Page 37: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

a. Kewajiban

Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980

mengatur kewajiban-kewajiban yang harus ditaati oleh setiap

Pegawai Negeri Sipil, sebagai berikut Setiap Pegawai Negeri

Sipil wajib:

1) Mengucapkan sumpah/janji PNS;

2) Mengucapkan sumpah/janji jabatan;

3) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-

undang Dasar Negara Republik Indonesia, dan

Pemerintah;

4) Menaati segala ketentuan peraturan perundang-

undangan;

5) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan

kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan

tanggung jawab;

6) Menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan

martabat PNS;

7) Mengutamakan kepentingan Negara dari pada

kepentingan sendiri, seseorang dan/atau golongan;

8) Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau

menurut pemerintah harus dirahasiakan;

9) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat

untuk kepentingan Negara;

Page 38: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

10) Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila

mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau

merugikan Negara atau Pemerintah terutama di bidang

keamanan, keuangan, dan materil;

11) Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;

12) Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;

13) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik

Negara dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat;

14) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada

masyarakat;

15) Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;

16) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk

mengembangkan karier; dan

17) Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh

pejabat yang berwenang.

b. Larangan

Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980

mengatur larangan yang harus dihindari oleh setiap Pegawai

Negeri Sipil, sebagai berikut Setiap Pegawai Negeri Sipil

dilarang:

1) Menyalah gunakan wewenang;

Page 39: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

2) Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan

pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan

kewenangan yang lain;

3) Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja

untuk Negara lain dan/atau lembaga atau organisasi

international;

4) Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau

lembaga swadaya masyarakat asing;

5) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,

menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik

bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat

berharga milik Negara secara tidak sah;

6) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman

sejawat, bawahan, atau orang lain didalam maupun

diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk

keuntungan pribadi, golongan atau pihak lainnya, yang

secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara;

7) Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu

kepada siapapun baik secara langsung atau tidak

langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat

dalam jabatan;

Page 40: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

8) Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari

siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan

dan/atau pekerjaannya;

9) Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;

10) Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu

tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit

salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan

kerugian bagi yang dilayani;

11) Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;

12) Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil

Presiden, DPR, DPD, DPRD dengan cara:

a. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye

b. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan

atribut PNS.

c. Sebagai peserta kampanye dengan menyerahkan

PNS lain

d. Sebagai peserta kampanye dengan menyerahkan

PNS lain

e. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan

fasilitas Negara

Page 41: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

13) Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil

presiden dengan cara:

a. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang

menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan

calon selama masa kampanye; dan/atau

b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada

keberpihakan terhadap pasangan calon yang

menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan

sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan

himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada

PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota

keluarga, dan masyarakat;

14) Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan

Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil

Keptala Daerah dengan cara memberikan surat

dukungan disertai foto copy Kartu Tanda Penduduk

atau Surat Keterangan tanda penduduk sesuai peraturan

perundang-undangan; dan

15) Memberikan dukungan kepada calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara :

a. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk

mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala

Daerah;

Page 42: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

b. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan

dalam kegiatan kampanye;

c. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang

menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan

calon sesama masa kampanye; dan/atau

d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada

keberpihakan terhadap pasangan calon yang

menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan

sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,

ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang

kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,

anggota keluarga, dan masyarakat.

c. Jenis Hukuman Disiplin PNS

1. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari:

a. Teguran lisan;

b. Teguran tertulis;

c. Pernyataan tidak puas secara tertulis;

2. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari:

a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun;

b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun;

c. Penurunan pangkat selama 1 tahun;

Page 43: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

3. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari:

a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3

tahun;

b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan

setingkat lebih rendah;

c. Pembebasan dari jabatan;

d. Pemberhentiaan dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri sebagai PNS;

e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

2.2 Metodologi Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

A. Metodologi Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:1) metode penelitian adalah “Suatu proses

berpikir dari penentuan masalah, melakukan pengumpulan data, baik

buku-buku maupun melalui observasi, melakukan pengolahan berdasarkan

data yang ada sampai dengan penarikan kesimpulan dari masalah

penelitian”.

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini

adalah jenis penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2009:15) metode kuantitatif adalah “metode yang

menganalisis data dalam bentuk angka dan perhitungannya dengan

menggunakan metode statistik, sehingga memudahkan penafsiran data

mentah yang diperoleh”.

B. Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel adalah definisi yang menjadikan variabel-

variabel yang diteliti menjadi operasional dalam kaitannya dengan proses

pengukuran variabel-variabel tersebut. Menurut hubungan satu variabel

Page 44: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian

dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut (Sugiyono 2009:39)

1. Variabel Independent, disebut juga variabel bebas yang merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu variabel X

(Disiplin Kerja).

2. Variabel Dependent, disebut juga variabel terikat yang merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Dalam hal ini yang menjadi variabel Y (Kinerja

Pegawai)

Operasional variabel akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan

secara tertutup akan memerlukan skala pengukuran, adapun skala

pengukuran yang digunakan adalah :

a. Skala Ordinal

Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang didasarkan pada

jenjang / ranking sehingga data hanya menunjukan yang lebih

tinggi atau yang lebih rendah.

b. Skala Likert

Skala likert merupakan skala pengukuran yang mengatur sikap dan

pendapat seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Sikap terhadap fenomena sosial dalam skala likert ini dapat

diungkapkan mulai dari yang paling negative, netral sampai yang

Page 45: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

paling positif. Maka dalam penelitian ini, fenomena sosial tersebut

telah dirumukan secara spesifik yang selanjutnya disebut sebagai

variabel penelitian. Dengan skala likert, variabel penelitian yang

akan diukur tersebut dijabarkan menjadi indikator variabel, dimana

indikator tersebut akan dijadikan sebagai titik tolak dalam

penyusunan item-item instrument berupa pertanyaan yang diajukan

peneliti dalam kuesioner

Setiap respon yang terpilih diberikan kewenangan untuk memilih

salah satu jawaban yang dianggap sesuai atau relevan dengan pertanyaan

yang diajukan oleh peneliti dalam kuesioner.

Responden diminta untuk menjawab salah satu dari lima kategori

jawaban yang telah disediakan. Dan setiap jawaban responden diberi skor

sebagai berikut :

Sangat Setuju (SS) Skor 5

Setuju (S) Skor 4

Cukup Setuju (CS) Skor 3

Kurang Setuju (KS) Skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1

Page 46: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Untuk operasional penelitian, variabel-variabel diatas dan sumber

perolehan datanya disusun pada table berikut :

Tabel 2.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

VARIABEL DEFINISI

VARIABEL

INDIKATOR SKALA

Disiplin

Kerja (X)

kesadaran dan

kesediaan seseorang

menaati semua

peraturan

perusahaan dan

norma-norma sosial

yang berlaku.

Hasibuan (2012:193)

1. Tujuan dan

Kemampuan

2. Teladan Pimpinan

3. Balas Jasa

4. Keadilan

5. Pengawasan

Melekat

6. Sanksi Hukuman

7. Ketegasan

8. Hubungan

Kemanusiaan

O

R

D

I

N

A

L

Kinerja

Pegawai (Y)

kerja secara kualitas

dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang

pegawai dalam

melaksanakan

tugasnya sesuai dari

tanggung jawab

yang diberikannya.

Mangkuprawira

(2007:6)

1. Kesetiaan

2. Prestasi Kerja

3. Tanggung Jawab

4. Ketaatan

5. Kejujuran

6. Kerjasama

7. Prakarsa

8. Kepemimpinan

O

R

D

I

N

A

L

Sumber : Hasil olahan penulis

Page 47: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Populasi dan Sample Penelitian

1. Pengertian Populasi

Menurut Sugiyono (2009:49) Populasi merupakan “wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda

alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

subjek/objek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat

yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti. Kuesioner ini

disebarkan kepada 20 responden yang mana respondennya adalah

pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung. Penulis memberikan

kuesioner sebanyak 20 pertanyaan terdapat 10 pertanyaan untuk

variabel X dan 10 pertanyaan untuk variabel Y.

2. Pengertian Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penulis tidak

mungkin meneliti semua yang ada pada populasi, maka penulis dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk

populasi itu. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus benar-

benar representative atau mewakili (Sugiyono 2009:118). Bila sampel

tidak representative, maka resiko yang dihadapi penulis ialah tidak

Page 48: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

dapat menyimpulkan sesuai dengan kenyataan atau membuat

kesimpulan yang salah. Namun, apabila subjek kurang dari 100 maka

lebih baik diambil seluruhnya, tetapi apabila jumlah subjek lebih dari

100 dapat diambil antara 20%-25% atau lebih (Arikunto 2006:106).

Berdasarkan pernyataan Arikunto, Penulis mengambil semua sampel

yaitu sebanyak 20 responden dikarenakan jumlah subjek kurang dari

100 maka diambil seluruhnya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang penulis gunakan pada Tugas Akhir

ini adalah :

1. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara

langsung kepada objek penelitian untuk mengetahui secara jelas

kondisi objek penelitian serta memperoleh data yang diperlukan.

2. Kuesioner

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana

peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden.

Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket tertutup, yaitu pertanyaan yang dibuat tidak memerlukan

penjelasan lebih lanjut sehingga responden hanya memilih

Page 49: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

alternative jawaban dengan membubuhkan tanda () pada setiap

jawaban.

3. Studi Kepustakaan

Teknik pengumpulan data ini yaitu dengan cara membaca,

mempelajari, mengutip beberapa pendapat dari berbagai sumber

buku, internet dan dari sumber lainnya yang digunakan sebagai

bahan teori.

4. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data ini yaitu dengan cara mengumpulkan

data-data yang diperlukan pada saat penelitian berlangsung. Mulai

dari yang tertulis tentang data perusahaan.

5. Wawancara

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara bertanya

langsung terhadap beberapa pegawai yang bekerja di tempat

tersebut guna memperoleh data yang dibutuhkan. Sehingga

mengetahui secara langsung masalah-masalah yang dialami

pegawai selama bekerja di tempat tersebut serta menjadi salah satu

cara dalam memberikan saran serta masukan yang diberikan

terhadap pewawancara.

D. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengetahui uji statistik antara variabel X dan variabel Y

digunakan analisi korelasi. Sedangkan metode atau teknik dalam korelasi

Page 50: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

yang popular digunakan adalah korelasi Rank-Spearman atau variabel

berskala ordinal

1. Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala likert. Skala likert

merupakan skala pengukuran yang mengatur sikap dan pendapat

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Fenomena sosial tersebut merupakan suatu variabel penelitian yang

akan diukur. Sebelum diukur, variabel tersebut dijabarkan menjadi

indikator variabel yang kemudian indikator variabel tersebut

digunakan sebagai tolak ukur menyusun item-item instrument yang

berupa pertanyaan dan pernyataan.

Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala

likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat

negative dan untuk keperluaan analisis kuantitatif, maka jawaban

ini diberi skor yaitu :

Tabel 2.2

Bobot atau Nilai Kuesioner

No Keterangan Skor/Nilai

1 Sangat Baik 5

2 Baik 4

3 Cukup Baik 3

4 Kurang Baik 2

5 Tidak Baik 1

Sumber : Sugiyono (2010:132)

Page 51: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

2. Analisis Korelasi

Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui uji determinasi

terhadap peningkatan kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar

Bandung dengan menggunakan koefisien Rank-Spearman.

Menurut Sugiyono (2007:245) analisis koefisien rank spearman

adalah “Suatu ukuran yang mendeskripsikan hubungan antara

variabel yang didukung secara substansi atau teoritis”.

Korelasi Rank-Spearman dinyatakan dalam rumus :

a. Rumus untuk data yang tidak memiliki data kembar :

)1(

6

12

2

nn

YiRXiR

rs

)1(

6

12

2

nn

d

rs

i

b. Rumus untuk data yang memiliki data kembar :

22

222

2 YX

dYXrs

i

Dimana :

rs = Koefisien Korelasi Rank-Spearman

di = Selisih ranking variabel X dan variable Y

n = Banyak data

Page 52: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel X dan variabel Y

diperlukan suatu tafsiran yang dijelaskan dalam batasan-batasan

seperti kriteria berikut ini :

Tabel 2.3

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Hubungannya Sangat Rendah

Hubungannya Rendah

Hubungannya Sedang

Hubungannya Kuat

Hubungannya Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2009:214)

Kemudian análisis korelasi dilanjutkan dengan menghitung koefisien

determinasi

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan ukuran atau besaran untuk

menyatukan tingkat kekuatan hubungan dalam bentuk persen

dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan

Rumus untuk menghitung koefisien determinasi adalah :

Kd = Rxy2

x 100%

Dimana : Kd = Koefisien Determinasi

Rxy2

= Koefisien Pearson Produk Momen

100% = Persentase

Page 53: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

BAB III

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR

BANDUNG

3.1 Kondisi Topografi Kecamatan Astanaanyar Bandung

Kecamatan Astanaanyar terletak di wilayah kota Bandung sebagai

ibu kota provinsi Jawa Barat. Secara topografi Kecamatan Astanaanyar

terletak pada ketinggian 700 meter dpl (di atas permukaan laut). Iklim

asli Kota Bandung termasuk Astanaanyar dipengaruhi oleh pegunungan

di sekitarnya sehingga cuaca yang terbentuk sejuk dan

lembab.temperatur rata-rata yaitu 23.4 c dan mencapai suhu tertinggi

pada bulan september, yaitu 30.9 c. Hal tersebut diduga sebagai dampak

polusi udara kendaraan bermotor dan dampak dari pemanasan global.

Walaupun demikian curah hujan di kota Bandung masih cukup tinggi,

yaitu rata-rata 18 hari per bulan. secara geografis wilayah Kecamatan

Astanaanyar terletak di pusat kota Bandung, dengan luas wilayah

279,40 ha. Kecamatan Astanaanyar Bandung berbatasan dengan :

- Bagian Utara : Kec. Andir,

- Bagian Selatan : Kec. Bandung Kidul

Page 54: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

- Bagian Timur : Kec. Regol

- Bagian Barat : Kec. Bojongloa Kidul dan kec.Bojongloa Kaler

(sumber : kcda astana anyar 2012 luas wilayah dan iklim kota bandung tahun 2012).

Kecamatan Astanaanyar terdiri dari 6 (enam) kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Karasak

2. Kelurahan Pelindung Hewan

3. Kelurahan Nyengseret

4. Kelurahan Panjunan

5. Kelurahan Cibadak

6. Kelurahan Karanganyar

Berdasarkan luas wilayahnya, kelurahan Pelindung Hewan

merupakan kelurahan dengan wilayah terluas, yaitu 59.50 ha atau

sebesar 21% dari total luas kecamatan. sementara Kelurahan Panjunan

merupakan kelurahan terkecil dengan luas wilayah 36.50 ha atau sebesar

13% total luas kecamatan. Kecamatan Astanaanyar merupakan daerah

yang sebagian besar adalah pemukiman penduduk dan sebagian kecil

terdapat kawasan perdagangan dan sektor jasa. Kecamatan Astanaanyar

berjarak 4 km dari kantor pemerintahan kota Bandung. Lokasi kantor

Kecamatan Astanaanyar berada pada wilayah Kelurahan Panjunan,

kantor kelurahan yang terjauh dari kantor Kecamatan adalah Kelurahan

Karasak, yaitu berjarak sekitar 3 km.

Page 55: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

3.2 Visi Misi Kecamatan Astanaanyar Bandung

VISI :

“KERAMAT” (Kreatif, Responsif, Agamis, Amanah, Tertib) dalam

mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima.

DEFINISI OPERASIONAL DARI VISI

- Kreatif : Mampu menciptakan gagasan baru dalam melaksanakan

tupoksi dan pelayanan

- Responsif : Cepat menanggapi dan bertindak dalam memberikan

pelayanan publik

- Agamis : Terciptanya situasi yang religius dalam setiap pola prilaku

dan kehidupan

- Amanah : Dapat di percaya dalam mengemban tupoksi yang

diberikan

- Tertib : Dapat bekerja sesuai aturan yang berlaku

MISI :

- Mewujudkan Pelayanan Pubik yang Prima :

Untuk mewujudkan visi masih perlu ditingkatkan kinerja

pemerintahan kecamatan dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat

Page 56: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

- Mewujudkan akuntabilitas kinerja pemerintahan kecamatan :

Meningkatkan kinerja pemerintahan kecamatan agar lebih efektif,

efisien, transparan dan akuntabel.

3.3 Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung

Gambar 2.1 :Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung

( Sumber : Kecamatan Astanaanyar Bandung, Maret 2014 )

Camat

Sekretaris

Camat Kelompok

Jabatan

Sub Bagian

Keuangan dan

Program

Kelurahan

Sub Bagian

Umum dan

Kepegawaian

Seksi

Trantib

Seksi

Pelayanan

Seksi Ekbang

dan LH

Seksi

Dikmas

Seksi

Pemerintahan

n

Page 57: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

3.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Astanaanyar Bandung

A. Camat

1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada

camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

2. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat (1) pasal

ini, Camat mempunyai fungsi:

a. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat

b. Mengkoordinasikan ketenteraman dan ketertiban umum

c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undangan

d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum

e. Membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya

B. Sekretaris Camat

1. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas kecamatan di bidang kesekertariatan.

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan

kecamatan

Page 58: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

b. Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekertariatan

kecamatan dan kelurahan

c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana,

program, evaluasi dan pelaporan kegiatan kecamatan dan

kelurahan

d. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas seksi

e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan kecamatan dengan

instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

kecamatan

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan

pengendalian administratif kegiatan kesekretariatan dan

kecamatan

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya

C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas sekrertariat kecamatan di bidang

umum dan kepegawaian

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi:

a. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan

lingkup administrasi umum dan kepegawaian

Page 59: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

b. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang

meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan

kecamatan, penyelenggaraan kerumah-tanggaan

kecamatan,pengelolaan perlengkapan dan administrasi

perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi

kepegawaian

c. Pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan

kepegawaian

D. Sub Bagian Program dan Keuangan

1. Sub bagian program dan keuangan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang

program dan keuangan.

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi

program dan keuangan kecamatan.

b. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan

penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan,

koordinasi penyusunan rencana dan program serta

penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan.

c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi

kegiatan penyiapan bahan penyusun rencana anggaran,

Page 60: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

koordinasi penyusuan anggaran, koordinasi pengelola dan

pengendalian

keuangan dan menyusun laporan keuangan Kecamatan.

d. Pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan

administrasi program dan keuangan Kecamatan.

E. Seksi Pemerintahan

1. Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan.

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Seksi pemerintahan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan data dan materi bahan lingkup pemerintahan

b. Pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tetangga

c. Pelayanan administrasi pertanahan

d. Pembinaan administrasi pemerintaha Kelurahan

e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pemerintahan

dengan Instansi terkait

f. Pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan

F. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

1. Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman

dan ketertiban.

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi:

Page 61: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman

dan ketertiban

b. Pembinaan ketentraman dan ketertiban

c. Pembinaan potensi perlindungan masyarakat

d. Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan

penanggulangan bencana

e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan

ketertiban dengan Instansi terkait

f. Pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban

G. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan

1. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan

dan kemasyarakatan

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai

fungsi:

a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan

kemasyarakatan.

b. Inventarisasi dan fasilitasi masalah sosial kemasyarakatan.

c. Inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal.

Page 62: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

d. Pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat

Kecamatan dan Kelurahan.

e. Fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga

partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi

muda.

f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan

dan kemasyarakatan dengan instansi terkait.

g. Pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan

kemasyarakatan.

H. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup

1) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Kecamatan di bidang ekonomi,pembangunan dan lingkungan

hidup.

2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup

mempunyai fungsi:

a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup

ekonomi,pembangunan dan lingkungan hidup.

b. Fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan

menengah.

c. Inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan

pembangunan.

Page 63: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

d. Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas

umum dan fasilitas sosial.

e. Fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya

pelestarian lingkungan hidup.

f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan

ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup

dengan instansi terkait.

g. Pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan

lingkungan hidup.

I. Seksi Pelayanan

1. Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Camat dibidang pelayanan

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan

b. Pelayanan data dan informasi Kecamatan

c. Pelayanan administrasi kependudukan

d. Pelayanan administrasi umum lainnya

e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan

Instansi Terkait Pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan

Page 64: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

3.5 Disiplin Kerja di Kecamatan Astanaanyar Bandung

Kedisiplinan merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu

instansi, karena bila tingkat kedisiplinan pegawai semakin baik maka,

akan semakin tinggi kinerja pegawai dan pekerjaan tanpa kedisiplinan

dari pegawai maka akan sangat sulit bagi instansi untuk mencapai hasil

yang optimal. Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai.

Disiplin menjadi persyaratan bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata

kehidupan berdisiplin yang akan membuat para pegawai mendapat

kemudahan dalam bekerja, dengan begitu akan menciptakan suasana

kerja yang kondusif dan mendukung usaha pencapaian tujuan.

Para pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung harus mentaati

prosedur kerja dan disiplin kerja positif yang sudah ditentukan , dan

harus ditaati oleh seluruh pegawai diantaranya:

1) Setiap pegawai wajib mengenakan pakaian seragam dinas dengan

segala kelengkapannya pada waktu melaksanakan tugas sehari-

hari, sesuai dengan peraturan yang ada

2) Jam dinas atau kerja dimulai hari Senin s/d Jumat pukul 08.00 s/d

16.00 WIB

3) Penyelenggaraan apel pagi

Page 65: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

4) Absensi

a. Menggunakan kartu pegawai kemudian menggunakan absen

elektronik yang secara otomatis akan terdeteksi langsung jam

datang dan jam pulang

b. Daftar hadir diatur menurut bagian kerja di tiap-tiap bidang

c. Bagi pegawai yang melaksanakan tugas diluar lingkungan

Kecamatan Astanaanyar Bandung menggunakan surat izin

dinas luar

3.6 Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung

Pada hakikatnya kinerja pegawai merupakan salah satu faktor

penting tercapainya tujuan suatu instansi pemerintah. Sedangkan kinerja

pegawai akan tercapai apabila adanya disiplin kerja dari diri sendiri.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di Kecamatan

Astanaanyar Bandung melakukan berbagai langkah-langkah dalam

upaya peningkatan kinerja pegawai diantaranya:

1. Instansi memberikan tunjangan perbaikan pegawai,

diharapkan dengan diberikannya tunjangan perbaikan pegawai

ini mampu meningkatkan kinerja pegawai untuk lebih

bersungguh-sungguh dan selalu semangat dalam melakukan

pekerjaannya.

2. Instansi selalu mengadakan acara atau event berupa sharing,

outbound, olahraga ceria pada waktu-waktu tertentu yang

tujuannya guna meningkatkan kebersamaan dan silaturahmi

Page 66: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

antar pegawai dan pimpinan. Dengan demikian pegawai akan

semakin dekat dan bisa menjalin kerja sama yang baik guna

memajukan instansi.

3.7 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan

Astanaanyar Bandung

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis akan membahas

bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Dalam

teknik pengumpulan data, penulis memberikan kuesioner sebanyak 20

pertanyaan terdapat 10 pertanyaan untuk variabel X dan 10 pertanyaan

untuk variabel Y dan disebarkan kepada 20 orang responden.

Kuesioner ini disebarkan kepada 20 responden yang mana

respondennya adalah pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung.

Kuesioner ini disebarkan dalam bentuk rating scale dengan

menggunakan skala ordinal yang memiliki 5 jenjang sebagai berikut:

5 berarti sangat baik = Sangat Setuju

4 berarti baik = Setuju

3 berarti cukup baik = Cukup Setuju

2 berarti kurang baik = Kurang Setuju

1 berarti sangat tidak baik = Sangat Tidak Setuju

Page 67: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

A. Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung

Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai. Tata

kehidupan berdisiplin akan membuat para pegawai mendapat

kemudahan dalam bekerja, dengan begitu akan menciptakan suasana

kerja yang kondusif dan mendukung usaha pencapaian tujuan. Para

pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung harus mentaati prosedur

kerja dan disiplin kerja positif yang sudah ditentukan , dan harus

ditaati oleh seluruh pegawai. Untuk lebih jelasnya hasil dari

pengolahan data kuesioner mengenai disiplin kerja di Kecamatan

Astanaanyar Bandung dapat dilihat di (Tabel Tabulasi Data Hasil

Kuesioner Disiplin Kerja sebagai Variabel X di Kecamatan

Astanaanyar Bandung).

Tabel 3.1

Tabel Rekapitulasi Disiplin Kerja (X)

NO PERNYATAAN JAWABAN

JUMLAH SS S CS KS STS

1

Pegawai

melaksanakan tugas

sesuai dengan tugas

pokok

4 16 0 0 0 84

2

Pimpinan selalu

memberikan contoh

teladan yang baik pada

bawahan

1 12 7 0 0 74

Page 68: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

NO PERNYATAAN JAWABAN

JUMLAH SS S CS KS STS

3

Kesesuaian balas jasa

yang diterima pegawai

dengan lama kerja

4 15 1 0 0 83

4 Promosi naik jabatan

pegawai 4 15 1 0 0 83

5 Pengawasan pegawai

oleh pimpinan 2 16 2 0 0 80

6

Sanksi hukuman yang

diberikan kepada

pegawai sudah sesuai

dengan tingkat

kesalahan yang

dilanggar

2 18 0 0 0 82

7

Sanksi hukuman

diberikan kepada para

pegawai yang

melanggar aturan

5 13 2 0 0 83

8

Ketegasan pegawai

dalam mengambil

keputusan berkaitan

dengan pekerjaan

0 14 6 0 0 74

9

Sikap saling

menghormati antara

pimpinan dan para

pegawai di Kecamatan

Astanaanyar Bandung

3 8 8 1 0 73

Page 69: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

NO PERNYATAAN JAWABAN

JUMLAH SS S CS KS STS

10

Sikap saling

menghargai antar

pegawai dalam

melakukan pekerjaan

di Kecamatan

Astanaanyar Bandung

2 8 10 0 0 72

Sumber : Hasil Olahan Penulis

1. Pegawai Melaksanakan Tugas Sesuai Dengan Tugas Pokok

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok di

Kecamatan Astanaanyar Bandung.

Tabel 3.2

Pegawai Melaksanakan Tugas Sesuai Dengan Tugas Pokok

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 16

3 Cukup Setuju 0

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Page 70: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 4 responden menjawab SS = 5x4 = 20

Jumlah skor : 16 responden menjawab S = 4x16 = 64

Jumlah skor : 0 responden menjawab CS = 3x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 84

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 84.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai tugas

pokok adalah sebesar 84 secara kontinum dapat digambarkan

sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

84

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

Page 71: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

menilai pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok

tergolong baik.

2. Pimpinan Selalu Memberikan Teladan Yang Baik Pada

Bawahan

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden pimpinan selalu memberikan yang teladan baik pada

bawahan di Kecamatan Astanaanyar Bandung.

Tabel 3.3

Pimpinan Memberikan Teladan Yang Baik Pada Bawahan

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 1

2 Setuju 12

3 Cukup Setuju 7

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 1 responden menjawab SS = 5x1 = 5

Jumlah skor : 12 responden menjawab S = 4x12 = 48

Jumlah skor : 7 responden menjawab CS = 3x7 = 21

Page 72: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 74

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 74.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator pimpinan selalu memberikan teladan baik pada

bawahan adalah sebesar 74 secara kontinum dapat digambarkan

sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

74

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai pimpinan selalu memberikan teladan baik pada bawahan

tergolong baik.

Page 73: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

3. Kesesuaian Balas Jasa Yang Diterima Pegawai

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden terhadap kesesuaian balas jasa di Kecamatan

Astanaanyar Bandung.

Tabel 3.4

Kesesuaian Balas Jasa Yang Diterima Pegawai

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 15

3 Cukup Setuju 1

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 4 responden menjawab SS = 5x4 = 20

Jumlah skor : 15 responden menjawab S = 4x15 = 60

Jumlah skor : 1 responden menjawab CS = 3x1 = 3

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 83

Page 74: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 83.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator tingkat kesesuaian balas jasa yang diterima

pegawai dengan lama kerja adalah sebesar 83 secara kontinum

dapat digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

83

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai tingkat kesesuaian balas jasa yang diterima pegawai

dengan lama kerja tergolong baik.

4. Promosi Naik Jabatan Pegawai

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden terhadap promosi naik jabatan pegawai di Kecamatan

Astanaanyar Bandung.

Page 75: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Tabel 3.5

Promosi Naik Jabatan Pegawai

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 15

3 Cukup Setuju 1

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 4 responden menjawab SS = 5x4 = 20

Jumlah skor : 15 responden menjawab S = 4x15 = 60

Jumlah skor : 1 responden menjawab CS = 3x1 = 3

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 83

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 83.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator tingkat kesesuaian balas jasa yang diterima

Page 76: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

pegawai dengan lama kerja adalah sebesar 83 secara kontinum

dapat digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

83

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai tingkat kesesuaian balas jasa yang diterima pegawai

dengan lama kerja tergolong baik.

5. Pengawasan Pegawai Oleh Pimpinan

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan terhadap

pengawasan pegawai oleh pimpinan di Kecamatan Astanaanyar

Bandung.

Tabel 3.6

Pengawasan Pegawai Oleh Pimpinan

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 2

2 Setuju 16

Page 77: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

3 Cukup Setuju 2

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 2 responden menjawab SS = 5x2 = 10

Jumlah skor : 16 responden menjawab S = 4x16 = 64

Jumlah skor : 2 responden menjawab CS = 3x2 = 6

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 80

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 80.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator tingkat pengawasan pegawai oleh pimpinan

adalah sebesar 80 secara kontinum dapat digambarkan sebagai

berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

80

Page 78: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden rata-

rata 80 terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para

responden menilai tingkat pengawasan pegawai oleh pimpinan

tergolong baik.

6. Sanksi Hukuman Yang Diberikan Kepada Pegawai Sudah

Sesuai Dengan Tingkat Kesalahan Yang Dilanggar

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden terhadap sanksi hukuman yang diberikan kepada

pegawai sudah sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar di

Kecamatan Astanaanyar Bandung.

Tabel 3.7

Sanksi Hukuman Yang Diberikan Kepada Pegawai Sudah

Sesuai Dengan Tingkat Kesalahan Yang Dilanggar

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 2

2 Setuju 18

3 Cukup Setuju 0

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Page 79: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 2 responden menjawab SS = 5x2 = 10

Jumlah skor : 18 responden menjawab S = 4x18 = 72

Jumlah skor : 0 responden menjawab CS = 3x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 82

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 82.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator sanksi hukuman yang diberikan kepada pegawai

sudah sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar adalah

sebesar 82% secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

82

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

Page 80: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai tingkat sanksi hukuman yang diberikan kepada pegawai

sudah sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar tergolong

baik.

7. Sanksi Hukuman Diberikan Kepada Para Pegawai Yang

Melanggar Aturan

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden terhadap sanksi hukuman diberikan kepada para

pegawai yang melanggar aturan di Kecamatan Astanaanyar

Bandung.

Tabel 3.8

Sanksi Hukuman Diberikan Kepada Para Pegawai Yang

Melanggar Aturan

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 13

3 Cukup Setuju 2

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Page 81: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 5 responden menjawab SS = 5x5 = 25

Jumlah skor : 13 responden menjawab S = 4x13 = 52

Jumlah skor : 2 responden menjawab CS = 3x2 = 6

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 83

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 83.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator sanksi hukuman diberikan kepada para pegawai

yang melanggar aturan adalah sebesar 83 secara kontinum dapat

digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

83

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

Page 82: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

menilai tingkat sanksi hukuman diberikan kepada para pegawai

yang melanggar aturan tergolong baik.

8. Ketegasan Pegawai Dalam Mengambil Keputusan Berkaitan

Dengan Pekerjaan

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden terhadap ketegasan pegawai dalam mengambil

keputusan berkaitan dengan pekerjaan di Kecamatan Astanaanyar

Bandung.

Tabel 3.9

Ketegasan Pegawai Dalam Mengambil Keputusan Berkaitan

Dengan Pekerjaan

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 0

2 Setuju 14

3 Cukup Setuju 6

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 0 responden menjawab SS = 5x0 = 0

Jumlah skor : 14 responden menjawab S = 4x14 = 56

Jumlah skor : 6 responden menjawab CS = 3x6 = 18

Page 83: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 74

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 74.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator tingkat ketegasan pegawai dalam mengambil

keputusan berkaitan dengan pekerjaan adalah sebesar 74 secara

kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

74

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai tingkat ketegasan pegawai dalam mengambil keputusan

berkaitan dengan pekerjaan tergolong baik.

Page 84: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

9. Sikap Saling Menghormati Antara Pimpinan dan Para

Pegawai

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden terhadap sikap saling menghormati antara pimpinan dan

para pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung.

Tabel 3.10

Sikap Saling Menghormati Antara Pimpinan dan Para Pegawai

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 3

2 Setuju 8

3 Cukup Setuju 8

4 Kurang Setuju 1

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 3 responden menjawab SS = 5x3 = 15

Jumlah skor : 8 responden menjawab S = 4x8 = 32

Jumlah skor : 8 responden menjawab CS = 3x8 = 24

Jumlah skor : 1 responden menjawab KS = 2x1 = 2

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 73

Page 85: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 73.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator tingkat sikap saling menghormati antara

pimpinan dan para pegawai adalah sebesar 73 secara kontinum

dapat digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

73

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai tingkat sikap saling menghormati antara pimpinan dan para

pegawai tergolong baik.

10. Sikap Saling Menghargai Antar Pegawai Dalam Melakukan

Pekerjaan

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden terhadap sikap saling menghargai antar pegawai dalam

melakukan pekerjaan di Kecamatan Astanaanyar Bandung.

Page 86: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Tabel 3.11

Sikap Saling Menghargai Antar Pegawai Dalam Melakukan

Pekerjaan

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 2

2 Setuju 8

3 Cukup Setuju 10

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 2 responden menjawab SS = 5x2 = 10

Jumlah skor : 8 responden menjawab S = 4x8 = 32

Jumlah skor : 10 responden menjawab CS = 3x10 = 30

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 72

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 72.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator sikap saling menghargai antar pegawai dalam

Page 87: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

melakukan pekerjaan adalah sebesar 72 secara kontinum dapat

digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

72

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai sikap saling menghargai antar pegawai dalam melakukan

pekerjaan tergolong baik.

Page 88: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Berdasarkan hasil rekapitulasi variabel X diatas dapat dilihat

bahwa pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok

memiliki nilai tertinggi dibanding dengan yang lain yaitu sebesar 84,

sedangkan kesesuaian balas jasa yang diterima pegawai, promosi naik

jabatan, dan sanksi hukuman diberikan kepada para pegawai yang

melanggar aturan memiliki nilai sebesar 83. Pada tingkat ketiga

sebesar 82 yaitu pemberian sanksi hukuman yang diberikan kepada

pegawai sudah sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar.

Pengawasan pegawai oleh pimpinan memiliki nilaik baik sebesar 80.

Begitupun dalam hal pimpinan selalu memberikan contoh teladan

yang baik pada bawahan dan ketegasan pegawai dalam mengambil

keputusan memiliki nilai sebesar 74. Pada posisi terendah kedua sikap

saling menghormati antara pimpinan dan para pegawai sebesar 73.

Secara keseluruhan variabel X tergolong pada daerah baik akan tetapi

yang menjadi posisi terendah berada pada sikap saling menghargai

antar pegawai dalam melakukan pekerjaan sebesar 72, hal ini yang

menjadi suatu permasalahan yang timbul dalam disiplin kerja.

Page 89: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Tabel 3.12

Tabel Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel (X) Disiplin Kerja

R Item Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 3 4 5 4 4 4 3 3 3 37

2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 37

3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 43

4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 42

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

6 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 37

7 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 39

8 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 36

9 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38

10 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 46

11 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38

12 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 38

13 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38

14 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 39

Page 90: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

15 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39

16 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 39

17 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 40

18 5 3 4 4 4 4 3 3 3 3 32

19 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 43

20 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 39

84 74 83 88 80 82 83 74 71 72 780

Rata-

Rata 4,2 3,7 4,15 4,4 4 4,1 4,15 3,7 3,55 3,6 39

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 27 responden menjawab SS = 5x27 = 135

Jumlah skor :135 responden menjawab S = 4x135 = 540

Jumlah skor : 37 responden menjawab CS = 3x37 = 111

Jumlah skor : 1 responden menjawab KS = 2x1 = 2

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 788

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 788

Skor Ideal 5x20x10 = 1000. Maka jumlah skor yang diperoleh

Page 91: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

melalui pengumpulan data adalah sebesar (788:1000) x 100 = 78,8

secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

78,8

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai disiplin

kerja para pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ialah

sebesar 78,8% dan terletak pada daerah baik, hal ini membuktikan

bahwa pelaksanaan disiplin kerja para pegawai sudah tergolong

baik.

B. Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung

Kinerja pegawai merupakan salah satu faktor penting

tercapainya tujuan suatu instansi pemerintah. Sedangkan kinerja

pegawai akan tercapai apabila adanya disiplin kerja dari diri sendiri.

Di Kecamatan Astanaanyar Bandung melakukan berbagai dalam

upaya peningkatan kinerja pegawai diantaranya:

1. Instansi memberikan tunjangan perbaikan pegawai,

diharapkan dengan diberikannya tunjangan perbaikan pegawai

ini mampu meningkatkan kinerja pegawai.

Page 92: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

2. Instansi selalu mengadakan acara atau event berupa sharing,

outbound, olahraga ceria pada waktu-waktu tertentu yang

tujuannya guna meningkatkan kebersamaan dan silaturahmi

antar pegawai dan pimpinan.

Untuk lebih jelasnya hasil dari pengolahan data kuesioner mengenai

kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung dapat dilihat di

(Tabel Tabulasi Data Hasil Kuesioner Kinerja Pegawai sebagai

Variabel Y di Kecamatan Astanaanyar Bandung).

Tabel 3.13

Tabel Rekapitulasi Kinerja Pegawai (Y)

NO PERNYATAAN JAWABAN

JUMLAH SS S CS KS STS

1 Pegawai setia terhadap

visi dan misi instansi 3 16 1 0 0 82

2

Pegawai menghasilkan

hasil kerja yang

memuaskan

4 12 3 1 0 79

3

Pegawai bekerja

dengan baik walaupun

tidak diawasi oleh

pimpinan

0 18 2 0 0 78

4

Pegawai mematuhi

seluruh peraturan

yang telah di tetapkan

2 12 6 0 0 76

5 Pegawai datang tepat

waktu 1 10 9 0 0 72

Page 93: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

NO PERNYATAAN JAWABAN

JUMLAH SS S CS KS STS

6 Pegawai pulang tepat

waktu 0 4 10 6 0 58

7

Pegawai selalu

menjaga hubungan

yang baik dengan

sesama pegawai

6 10 4 0 0 82

8

Pegawai mampu

mengambil inisiatif

dalam bekerja

1 11 7 1 0 72

9

Pimpinan lebih

mengutamakan

kerjasama dalam

usaha mencapai tujuan

5 14 1 0 0 84

10

Pimpinan senang

menerima saran,

pendapat,

dan kritikan-kritikan

dari bawahan.

6 12 2 0 0 84

Sumber : Hasil Olahan Penulis

1. Pegawai Setia Terhadap Visi Dan Misi Instansi

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden mengenai kesetiaan terhadap visi dan misi instansi di

Kecamatan Astanaanyar Bandung.

Page 94: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Tabel 3.14

Kesetiaan Pegawai Terhadap Visi dan Misi Instansi

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 3

2 Setuju 16

3 Cukup Setuju 1

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 3 responden menjawab SS = 5x3 = 15

Jumlah skor : 16 responden menjawab S = 4x16 = 64

Jumlah skor : 1 responden menjawab CS = 3x1 = 3

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 82

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 82.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator kesetian terhadap visi dan misi instansi adalah

sebesar 82 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 95: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

82

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai kesetiaan pegawai terhadap visi dan misi instansi tergolong

baik.

2. Pegawai Menghasilkan Hasil Kerja Yang Memuaskan

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden pegawai menghasilkan hasil kerja yang memuaskan di

Kecamatan Astanaanyar Bandung.

Tabel 3.15

Pegawai Menghasilkan Hasil Kerja Yang Memuaskan

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 12

3 Cukup Setuju 3

4 Kurang Setuju 1

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Page 96: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 4 responden menjawab SS = 5x4 = 20

Jumlah skor : 12 responden menjawab S = 4x12 = 48

Jumlah skor : 3 responden menjawab CS = 3x3 = 9

Jumlah skor : 1 responden menjawab KS = 2x1 = 2

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 79

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 79.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator pegawai menghasilkan hasil kerja yang

memuaskan sebesar 79% secara kontinum dapat digambarkan

sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

79

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

Page 97: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

menilai pegawai menghasilkan hasil kerja yang memuaskan

tergolong baik.

3. Pegawai Bekerja Dengan Baik Walaupun Tidak Diawasi

Pimpinan

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden pegawai bekerja dengan baik walaupun tidak diawasi

oleh pimpinan di Kecamatan Astanaanyar Bandung.

Tabel 3.16

Pegawai Bekerja Dengan Baik Walaupun Tidak Diawasi

Pimpinan

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 0

2 Setuju 18

3 Cukup Setuju 2

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 0 responden menjawab SS = 5x0 = 0

Jumlah skor : 18 responden menjawab S = 4x18 = 72

Jumlah skor : 2 responden menjawab CS = 3x2 = 6

Page 98: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 78

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 78.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indicator pegawai bekerja dengan baik walaupun tidak

diawasi oleh pimpinan adalah sebesar 78 secara kontinum dapat

digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

78

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai pegawai bekerja dengan baik walaupun tidak diawasi oleh

pimpinan tergolong baik.

Page 99: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

4. Pegawai Mematuhi Seluruh Peraturan Yang Telah Di

Tetapkan

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden terhadap promosi naik jabatan pegawai di Kecamatan

Astanaanyar Bandung.

Tabel 3.17

Pegawai Mematuhi Seluruh Peraturan Yang Telah Di

Tetapkan

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 2

2 Setuju 12

3 Cukup Setuju 6

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 2 responden menjawab SS = 5x2 = 10

Jumlah skor : 12 responden menjawab S = 4x12 = 48

Jumlah skor : 6 responden menjawab CS = 3x6 = 18

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 76

Page 100: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 76.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator mematuhi seluruh peraturan yang telah di

tetapkan adalah sebesar 76% secara kontinum dapat digambarkan

sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

76

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai mematuhi seluruh peraturan yang telah di tetapkan

tergolong baik.

5. Pegawai Datang Tepat Waktu

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan terhadap

ketepatan pegawai datang tepat waktu di Kecamatan Astanaanyar

Bandung.

Page 101: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Tabel 3.18

Pegawai Datang Tepat Waktu

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 1

2 Setuju 10

3 Cukup Setuju 9

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 1 responden menjawab SS = 5x1 = 5

Jumlah skor : 10 responden menjawab S = 4x10 = 40

Jumlah skor : 9 responden menjawab CS = 3x9 = 27

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 72

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 72. Dari

pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator pegawai datang tepat waktu adalah sebesar 72

secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 102: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

72

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data

yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada

daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai

tingkat pegawai datang tepat waktu tergolong baik.

6. Pegawai Pulang Tepat Waktu

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden terhadap ketepatan pegawai pulang tepat waktu di

Kecamatan Astanaanyar Bandung.

Tabel 3.19

Pegawai Pulang Tepat Waktu

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 0

2 Setuju 4

3 Cukup Setuju 10

4 Kurang Setuju 6

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Page 103: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 0 responden menjawab SS = 5x0 = 0

Jumlah skor : 4 responden menjawab S = 4x4 = 16

Jumlah skor : 10 responden menjawab CS = 3x10 = 30

Jumlah skor : 6 responden menjawab KS = 2x6 = 12

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 58

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 58. Dari

pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator ketepatan pegawai pulang tepat waktu adalah

sebesar 58 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

58

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah cukup baik. Sehingga pada umumnya para

Page 104: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

responden menilai tingkat ketepatan pegawai pulang tepat waktu

tergolong cukup baik.

7. Pegawai Selalu Menjaga Hubungan Yang Baik Dengan Sesama

Pegawai

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden terhadap pegawai selalu menjaga hubungan yang baik

dengan sesama pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung.

Tabel 3.20

Pegawai Selalu Menjaga Hubungan Yang Baik Sesama

Pegawai

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 6

2 Setuju 10

3 Cukup Setuju 4

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 6 responden menjawab SS = 5x6 = 30

Jumlah skor : 10 responden menjawab S = 4x10 = 40

Jumlah skor : 4 responden menjawab CS = 3x4 = 12

Page 105: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 82

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 82.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator pegawai selalu menjaga hubungan yang baik

dengan sesama pegawai adalah sebesar 82 secara kontinum dapat

digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

82

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai pegawai selalu menjaga hubungan yang baik sesama

pegawai tergolong baik.

Page 106: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

8. Pegawai Mampu Mengambil Inisiatif Dalam Bekerja

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden penulis mendapatkan penilaian terhadap pegawai

mampu mengambil inisiatif dalam bekerja di Kecamatan

Astanaanyar Bandung.

Tabel 3.21

Pegawai Mampu Mengambil Inisiatif Dalam Bekerja

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 1

2 Setuju 11

3 Cukup Setuju 7

4 Kurang Setuju 1

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 1 responden menjawab SS = 5x1 = 5

Jumlah skor : 11 responden menjawab S = 4x11 = 44

Jumlah skor : 7 responden menjawab CS = 3x7 = 21

Jumlah skor : 1 responden menjawab KS = 2x1 = 2

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 72

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Page 107: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 72.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator pegawai mampu mengambil inisiatif dalam

bekerja adalah sebesar 72 secara kontinum dapat digambarkan

sebagai berikut:

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

72

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai tingkat pegawai mampu mengambil inisiatif dalam bekerja

tergolong baik.

9. Pimpinan Lebih Mengutamakan Kerjasama Dalam Usaha

Mencapai Tujuan

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden terhadap pimpinan lebih mengutamakan kerjasama

dalam usaha mencapai tujuan di Kecamatan Astanaanyar Bandung.

Page 108: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Tabel 3.22

Pimpinan Lebih Mengutamakan Kerjasama Dalam Usaha

Mencapai Tujuan

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 14

3 Cukup Setuju 1

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 5 responden menjawab SS = 5x5 = 25

Jumlah skor : 14 responden menjawab S = 4x14 =56

Jumlah skor : 1 responden menjawab CS = 3x1 = 3

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 84

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 84.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

terhadap indikator pimpinan lebih mengutamakan kerjasama dalam

Page 109: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

usaha mencapai tujuan adalah sebesar 84% secara kontinum dapat

digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

84

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai pimpinan lebih mengutamakan kerjasama dalam usaha

mencapai tujuan tergolong baik.

10. Pimpinan Senang Menerima Saran, Pendapat Dan Kritikan-

Kritikan Dari Bawahan

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada

responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari

responden terhadap pimpinan senang menerima saran, pendapat

dan kritikan-kritikan dari bawahan di Kecamatan Astanaanyar

Bandung.

Page 110: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Tabel 3.23

Pimpinan Senang Menerima Saran, Pendapat Dan Kritikan-

Kritikan Dari Bawahan

No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden

1 Sangat Setuju 6

2 Setuju 12

3 Cukup Setuju 2

4 Kurang Setuju 0

5 Sangat Tidak Setuju 0

Jumlah 20

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 6 responden menjawab SS = 5x6 = 30

Jumlah skor : 12 responden menjawab S = 4x12 = 48

Jumlah skor : 2 responden menjawab CS = 3x2 = 6

Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 84

Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)

Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 84. Dari

pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan

Page 111: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

terhadap indikator pimpinan senang menerima saran, pendapat dan

kritikan-kritikan dari bawahan adalah sebesar 84 secara kontinum

dapat digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

84

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden

terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden

menilai pimpinan senang menerima saran, pendapat dan kritikan-

kritikan dari bawahan tergolong baik.

Page 112: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Berdasarkan hasil rekapitulasi variabel Y diatas dapat dilihat

bahwa pimpinan lebih mengutamakan kerjasama dalam usaha

mencapai tujuan dan pimpinan senang menerima masukan memiliki

nilai tertinggi dibanding dengan yang lain yaitu sebesar 84, sedangkan

kesetiaan pegawai terhadap visi dan misi instansi dan hubungan yang

baik dengan sesame pegawai memiliki nilai sebesar 82. Pada tingkat

ketiga sebesar 79 yaitu pegawai menghasilkan hasil kerja yang

memuaskan. Pegawai bekerja dengan baik walaupun tidak diawasi

oleh pimpinan sebesar 78. Begitupun dalam hal mematuhi seluruh

peraturan yang telah ditetapkan sebesar 76. Pada posisi terendah

kedua pegawai datang tepat waktu dan pegawai mampu mengambil

inisiatif dalam bekerja sebesar 72. Secara keseluruhan variabel Y

Page 113: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

tergolong pada daerah baik akan tetapi yang menjadi posisi terendah

berada pada ketepatan pulang tepat waktu sebesar 58, hal ini yang

menjadi suatu permasalahan yang timbul dalam kinerja pegawai.

Tabel 3.24

Tabel Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel (Y) Kinerja Pegawai

R Item Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 40

2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 35

3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 42

4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 28

5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 40

6 4 4 4 5 4 2 4 4 5 5 41

7 4 3 4 4 4 2 5 4 5 5 40

8 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 41

9 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 37

10 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 45

11 4 4 4 3 4 4 5 3 4 3 38

12 4 4 4 3 3 2 5 3 4 4 36

Page 114: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

13 4 4 4 4 3 2 5 3 4 4 37

14 5 4 4 3 3 3 4 3 4 4 37

15 4 4 4 3 3 3 5 3 4 4 37

16 4 3 4 4 3 2 5 3 4 4 36

17 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 41

18 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 40

19 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 38

20 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 38

82 79 78 76 72 58 82 72 84 84 767

Rata-

Rata 4,1 3,95 3,9 3,8 3,6 2,9 4,1 3,6 4,2 4,2 38,35

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Skor yang diperoleh:

Jumlah skor : 28 responden menjawab SS = 5x28 = 140

Jumlah skor :119 responden menjawab S = 4x119 = 476

Jumlah skor : 45 responden menjawab CS = 3x45 = 135

Jumlah skor : 8 responden menjawab KS = 2x8 = 16

Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +

Total skor = 767

Page 115: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah

767.Skor Ideal 5x20x10 = 1000.Maka jumlah skor yang diperoleh

melalui pengumpulan data adalah sebesar (767:1000) x 100 = 76,7

secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :

STB KB CB B SB

20 36 52 68 84 100

76,7

Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai kinerja

pegawai para pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ialah

sebesar 76,7 dan terletak pada daerah baik, hal ini membuktikan

bahwa pelaksanaan kinerja pegawai para pegawai sudah tergolong

baik.

C. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di

Kecamatan Astanaanyar Bandung

C.1 Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman

Untuk mengetahui seberapa besar peranan antara kedua

variabel yaitu disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan

Astanaanyar Bandung, penulis menggunakan teknik analisis

korelasi rank spearman yang perhitungannya dapat dilihat dibawah

ini:

Page 116: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Tabel 3.25

Tabel Perhitungan Metode Rank Spearman

Jumlah

Responden X Y

Rank Rank

id 2

id

X Y

1 32 28 1 1 0 0

2 36 35 2 2 0 0

3 37 36 4 3,5 0,5 0,25

4 37 36 4 3,5 0,5 0,25

5 37 37 4 6,5 -2,5 6,25

6 38 37 7,5 6,5 1 1

7 38 37 7,5 6,5 1 1

8 38 37 7,5 6,5 1 1

9 38 38 7,5 10 -2,5 6,25

10 39 38 12 10 2 4

11 39 40 12 13,5 2 4

12 39 40 12 13,5 -1,5 2,25

13 39 40 12 13,5 -1,5 2,25

14 39 40 12 13,5 -1,5 2,25

15 40 40 15,5 13,5 2 4

16 40 41 15,5 17 1,5 2,25

17 42 41 17 17 0 0

Page 117: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

18 43 41 18,5 17 1,5 2,25

19 43 42 18,5 19 -0,5 0,25

20 46 45 20 20 0 0

JUMLAH 39,5

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Tabel 3.26

Tabel Angka Kembar Variabel X dan Y

No

Angka

Kembar

X

T

Angka

Kembar

Y

T

1 37 3 2 40 4 5

2 43 2 0,5 41 3 2

3 40 2 0,5 37 4 5

4 39 5 10 38 3 2

5 38 4 5 36 2 0,5

6 42 1 0 35 1 0

7 36 1 0 42 1 0

8 46 1 0 28 1 0

9 32 1 0 45 1 0

Jumlah 20 18 20 14,5

Sumber : Hasil Olahan Penulis

Dik : 18 XT

5,14Ty

Page 118: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

XTnn

X12

32

1812

202032

X

1812

2080002

X

186652 X

2X 647

YTnn

Y12

32

5,1412

202032

Y

5,1412

2080002

Y

5,146652 Y

2Y 650,5

22

222

2 YX

dYXr

i

s

)5,650)(647(2

5,395,650647 sr

5,873.4202

258.1sr

74,648

629sr

sr 0,97

Page 119: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka perolehan hasil

bahwa koefisien korelasi rank spearman antara disiplin kerja

terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 0,97 , maka derajat

hubungan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai yang menghasilkan

jumlah korelasi rank spearman sebesar 0,97 termasuk golongan

hubungannya sangat kuat. (table 2.3)

C.2 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini diperlukan untuk melihat seberapa

besar pengaruh variabel X terhadap Y. Perhitungannya diperoleh

dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X

terhadap variabel Y maka koefisien determinasinya adalah sebagai

berikut:

Kd = r2

x 100%

Kd = (0,97) 2

x 100%

Kd = 94,09%

Dari nilai koefisien determinasi tersebut bahwa pengaruh disiplin

kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 94,09% dan sisanya sebesar

5,91% dipengaruhi faktor lainnya yang tidak diteliti oleh penulis.

Page 120: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

D. Permasalahan yang Timbul Dalam Disiplin Kerja Dalam

Kaitannya Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar

Bandung

Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang timbul dalam

pelaksanaan disiplin kerja yang berkaitan dengan kinerja pegawai.

1. Kurangnya sikap saling menghargai antar pegawai dalam

melakukan pekerjaan, sehingga menimbulkan kesalah pahaman

antar pegawai.

2. Permasalahan ketepatan pulang tepat waktu, masih ada

beberapa pegawai pulang sebelum waktunya, sehingga

berpengaruh terhadap pekerjaan serta kualitas pekerjaan

tersebut. Yang dimana seharusnya mengarah terhadap sasaran

kerja pegawai.

E. Upaya Pemecahan Masalah yang Dilakukan Untuk Menghadapi

Permasalahan yang Timbul Dalam Disiplin Kerja Dalam

Kaitannya Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar

Bandung

Beberapa upaya telah dilakukan pihak instansi dalam

pemecahan masalah yang timbul dari pelaksanaan disiplin kerja

terhadapa kinerja pegawai diantaranya:

Page 121: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

1. Sikap dan Etika Kerja

Sikap dan etika kerja yang saling menghormati antar pegawai

memberikan nilai plus dan membuat pegawai yang lain

menjadi betah untuk bekerja dan nyaman karena mendapat

respon yang baik, serta adanya kerjasama yang kuat antar

pegawai lain, sehingga terjalin sikap saling menghargai antar

pegawai dan terhindar dari kesalahpahaman.

2. Ketegasan Pimpinan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan

mempengaruhi kedisiplinan pegawai. Pimpinan harus berani

dan tegas bertindak untuk menghukum setiap pegawai yang

indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah

ditetapkan. Pimpinan yang berani menindak tegas menerapkan

hukuman bagi pegawai yang indisipliner akan disegani dan

diakui kepemimpinannya oleh bawahannya. Dengan demikian,

pimpinan akan memelihara kedisiplinan pegawai.

Page 122: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab

sebelumnya,maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Disiplin kerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung

berdasarkan hasil penelitian masuk kedalam kriteria baik, artinya

dilihat dari indikator disiplin kerja seperti melaksanakan tugas sesuai

tugas pokok, saling menghormati dan menghargai sesama pegawai,

patuh aturan, hubungan kemanusiaan, dan sanksi hukuman dengan

persentase rata-rata 78,8.

2. Kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung berdasarkan

hasil penelitian masuk kedalam kriteria baik, artinya dilihat dari

indikator kinerja pegawai seperti kesetiaan pegawai, prestasi

kerja,kerjasama antar pegawai, tanggung jawab, dan ketaatan pegawai

dengan persentase rata-rata 76,7.

3. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan

Astanaanyar Bandung berdasarkan hasil perhitungan koefisien

determinasi ialah sebesar 94,09% dan sisanya sebesar 5,91%

dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian.

Page 123: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

4. Permasalahan yang timbul dari pengaruh disiplin kerja terhadap

kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung dari hasil

wawancara dan hasil survey dilapangan, serta dilihat dari hasil

peritungan rekapitulasi variabel X (disiplin kerja) dan rekapitulasi

variabel Y (kinerja pegawai) diantaranya ialah:

a. Kurangnya sikap saling menghargai antar pegawai dalam

melakukan pekerjaan, sehingga menimbulkan kesalahpahaman

antar pegawai.

b. Permasalahan ketepatan pulang tepat waktu, masih ada beberapa

pegawai pulang sebelum waktunya, sehingga berpengaruh

terhadap pekerjaan serta kualitas pekerjaan tersebut. Yang

dimana seharusnya mengarah terhadap sasaran kerja pegawai.

5. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan disiplin

kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung

diantaranya ialah:

a. Sikap dan Etika Kerja

Sikap dan etika kerja yang saling menghormati antar pegawai

memberikan nilai plus dan membuat pegawai yang lain menjadi

betah untuk bekerja dan nyaman karena mendapat respon yang

baik, serta adanya kerjasama yang kuat antar pegawai lain,

sehingga terjalin sikap saling menghargai antar pegawai dan

terhindar dari kesalah pahaman.

Page 124: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

b. Ketegasan Pimpinan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan

mempengaruhi kedisiplinan pegawai. Pimpinan harus berani dan

tegas bertindak untuk menghukum setiap pegawai yang

indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.

Pimpinan yang berani menindak tegas menerapkan hukuman

bagi pegawai yang indisipliner akan disegani dan diakui

kepemimpinannya oleh bawahannya. Dengan demikian,

pimpinan akan memelihara kedisiplinan pegawai.

4.2 Saran

Dari beberapa kesimpulan yang telah penulis kemukakan, maka

penulis akan memberikan beberapa saran, penulis berharap saran ini bisa

menjadi bahan penimbang untuk dijadikan sebagai masukan. Adapun

saran yang dapat penulis berikan yaitu:

b. Diharapkan para pegawai memiliki sikap dan etika kerja serta

saling menghormati antar pegawai lain sehingga tejalin hubungan

kerja yang baik dan menunjang kedisiplinan dan kinerja pegawai

karena adanya usaha saling menghormati dan saling mengingatkan

kepada pegawai.

c. Diusahakan agar ada upaya tegas dari pimpinan pada setiap

bawahannnya untuk melaksanakan disiplin supaya disiplin waktu

itu penting yang akan berdampak pada kinerja pegawai serta tugas-

Page 125: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

tugas kerja yang diberikan agar mendapat hasil yang maksimal,

dan tidak menunda pekerjaan yang ditugaskan, sehingga saat ada

tugas kerja berikutnya pekerjaan yang sebelumnya ditugaskan

sudah selesai pada waktu yang tepat.

Page 126: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

DAFTAR PUSTAKA

A. Dokumen

1. Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang

“Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada

Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintahan Kota

Bandung”

2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang “Disiplin

Pegawai Negeri Sipil”

3. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011

Tentang “Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil”.

B. Buku-buku Ilmiah

1. Ardana I Komang, Mujiati Ni Wayan dan utama I Wayan Mudiartha.

(2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

2. Arikunto, Suharsimi. (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Rineka Cipta.Jakarta

3. Agus, Dharma. (2001). Manajemen Supervisi. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada

Page 127: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

4. Handoko, T Hani (2001). Manajemen Personalia dan Sumberdaya

Manusia. Edisi 2 Yogyakarta: BPFE.

5. Hasibuan, Malayu S.P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Edisi Revisi.Cetakan Keenam Belas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

6. M.Manullang, Marihot Manullang. (2001). Manajemen Sumber Daya

Manusia.Yogyakarta: BPFE.

7. Robert L. Mathis dan John H. Jackson. (2006). Human Resources

Management. Edisi sepuluh. Penerbit Salemba Empat.

8. Saydam, Gouzali. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia (Human

Resources Management Jilid 2). Jakarta : PT Toko Gunung Agung.

9. Sugiyono.(2009).MetodePenelitianAdministrasi. Cv,Alfabeta.Bandung

C. Website

1. http://materi-skripsi.blogspot.com/2012/04/disiplin-kerja.html

diunduh tanggal 29 mei 2014 pukul 14:35 WIB

2. http://clarashinta92.wordpress.com/2013/04/17/msdm-disiplin-kerja-

pegawai/

diunduh tanggal 29 mei 2014 pukul 15:15 WIB

3. http://najasmileforyou.blogspot.com/2013/05/manajemen-sumber-

daya-manusia-disilpin.html

diunduh tanggal 31 mei 2014 pukul 11:42 WIB

Page 128: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

LAMPIRAN

Page 129: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

SURAT PENGANTAR KUESIONER

Kepada Yth

Bpk/Ibu Pegawai

Kantor Kecamatan Astanaanyar Bandung

di Bandung

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan diperlukannya data untuk penelitian Tugas Akhir

(TA) yang berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di

Kecamatan Astanaanyar Bandung” maka dengan ini saya mengharapkan

kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi angket/kuesioner guna penelitian tersebut.

Kuesioner ini hanya kepentingan studi penelitian Tugas Akhir pada

jurusan Administrasi Keuangan Politeknik Piksi Ganesha Bandung dan sama

sekali tidak ada hubungannya dengan reputasi atau kedudukan Bapak/Ibu. Oleh

karena itu saya harap Bapak/Ibu bersedia menjawab angket tersebut dengan

sejujur-jujurnya dan mengisi seluruh pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam

angket/kuesioner.

Atas perhatian, kerjasama dan kesediaan Bapak/Ibu, saya ucapkan

terimakasih

Hormat Saya,

Mutiara Bunda Ulil Albab

Page 130: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Kuesioner untuk mengukur Disiplin Kerja (Variabel X)

Mohon dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan pengamatan

Bapak/Ibu dengan memberi tanda () pada salah satu kolom jawaban yang

tersedia.

NO PERNYATAAN JAWABAN

SS S CS KS STS

1 Pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan

tugas pokok

2 Pimpinan selalu memberikan contoh teladan

yang baik pada bawahan

3 Kesesuaian balas jasa yang diterima pegawai

dengan lama kerja

4 Promosi naik jabatan pegawai

5 Pengawasan pegawai oleh pimpinan

6

Sanksi hukuman yang diberikan kepada

pegawai sudah sesuai dengan tingkat kesalahan

yang dilanggar

7 Sanksi hukuman diberikan kepada para pegawai

yang melanggar aturan

8 Ketegasan pegawai dalam mengambil

keputusan berkaitan dengan pekerjaan

9

Sikap saling menghormati antara pimpinan dan

para pegawai di Kecamatan Astanaanyar

Bandung

10

Sikap saling menghargai antar pegawai dalam

melakukan pekerjaan di Kecamatan

Astanaanyar Bandung

Page 131: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

Kuesioner untuk mengukur Kinerja Pegawai (Variabel Y)

Mohon dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan pengamatan

Bapak/Ibu dengan memberi tanda () pada salah satu kolom jawaban yang

tersedia.

NO PERNYATAAN JAWABAN

SS S CS KS STS

1 Pegawai setia terhadap visi dan misi instansi di

Kecamatan Astanaanyar Bandung

2 Pegawai menghasilkan hasil kerja yang

memuaskan

3 Pegawai bekerja dengan baik walaupun tidak

diawasi oleh pimpinan

4 Pegawai mematuhi seluruh peraturan yang

telah di tetapkan

5 Pegawai datang tepat waktu

6 Pegawai pulang tepat waktu

7 Pegawai selalu menjaga hubungan yang baik

dengan sesama pegawai

8 Pegawai mampu mengambil inisiatif dalam

bekerja

9 Pimpinan lebih mengutamakan kerjasama

dalam usaha mencapai tujuan

10 Pimpinan senang menerima saran, pendapat,

dan kritikan-kritikan dari bawahan.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju S : Setuju CS : Cukup Setuju

KS : Kurang Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

Page 132: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01
Page 133: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01
Page 134: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01
Page 135: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01
Page 136: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01
Page 137: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01
Page 138: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01
Page 139: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG

( Sumber : Kecamatan Astanaanyar Bandung, Juni 2014)

Sekretaris

Camat

Kelompok

Jabatan

Sub Bagian

Keuangan dan

Program

Kelurahan

Sub Bagian

Umum dan

Kepegawaian

Seksi

Trantib

Seksi

Pelayanan

Seksi Ekbang

dan LH

Seksi

Dikmas

Seksi

Pemerintahan

Camat

Page 140: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01
Page 141: pengaruhdisiplinkerjaterhadapkinerjapegawaidikecamatanastanaanyarbandung-140813170137-phpapp01

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 22 Desember

1992. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara

dari pasangan Bapak Roy Sudjatmiko dan Ibunda Ety

Srimulyaningsih. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar

di SD Negeri Permata Hijau pada tahun 2005. Kemudian

pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun

2008 di SLTP Negeri 1 Rancaekek. Pendidikan lanjutan

menengah atas di selesaikan di SMA Negeri 1 Rancaekek

pada tahun 2011. Penulis melanjutkan tingkat pendidikan

pada tahun 2011 di Politeknik Piksi Ganesha Bandung Jurusan Administrasi

Keuangan. Penulisan melakukan Praktek Kerja Lapangan di Kecamatan

Astanaanyar Bandung sejak bulan Mei-Juli 2014.