pengaruh zakat dan islamic corporate social...

138
PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (ICSR) TERHADAP REPUTASI DAN KINERJA PERUSAHAAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: ICHWAN SIDIK NIM. 1111082000066 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(ICSR) TERHADAP REPUTASI DAN KINERJA PERUSAHAAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

ICHWAN SIDIK

NIM. 1111082000066

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

ii

Page 3: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

iii

Page 4: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

iv

Page 5: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Ichwan Sidik

NIM : 1111082000066

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya

4. Tidak menggunakan pamanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui

pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan

bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan

sesungguhnya.

Jakarta, 28 Januari 2016

Ichwan Sidik

Page 6: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Ichwan Sidik

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Juni 1993

Alamat : Komplek BPI V Jalan Nuri Blok B 8 No. 1

Pamulang Timur, 15417

Tangerang Selatan

Telepon / Handphone : 021 – 74705673 / 0857-8133-7738

Email : [email protected]

[email protected]

SDN Ciputat VII [ 2000 – 2005 ]

SMPN 12 Jakarta [ 2005 – 2008 ]

SMAN 47 Jakarta [ 2008 – 2011 ]

S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta [ 2011 – 2015 ]

Ayah : Sudarno

Tempat & Tanggal Lahir : Purwokerto, 12 Maret 1953

Ibu : Sugiyani

Tempat & Tanggal Lahir : Wonogiri, 17 Desember 1960

Anak ke dari : 4 dari 4 bersaudara

Data Diri Pribadi

Pendidikan Formal

Latar Belakang Keluarga

Page 7: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

vii

THE EFFECT OF ZAKAT AND ISLAMIC CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (ICSR) ON CORPORATE

REPUTATION AND PERFORMANCE

ABSTRACT

This research aims to examine the effect of zakat and islamic corporate social

responsibility (ICSR) on corporate reputation as well as performance. This

research used samples of 10 islamic bank listed on Indonesia Financial Services

Authority (OJK) in period 2011 to 2014. Normality test and binary logistic

regression used to examine the effect of zakat and ICSR on islamic bank’s

reputation as well as performance.

Results of this study provide evidence that zakat positively and significantly

influence islamic bank’s reputation, ICSR positively and significantly influence

islamic bank’s reputation, zakat positively and significantly influence islamic

bank’s performance, while ICSR not significant influence islamic bank’s

performance. These results indicate that zakat and ICSR are equally important for

islamic bank’s reputation and performance in Indonesia.

Keyword : islamic bank, zakat, islamic corporate social responsibility, ICSR,

reputation, performance.

Page 8: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

viii

PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (ICSR) TERHADAP REPUTASI DAN KINERJA

PERUSAHAAN

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh zakat dan islamic corporate

social responsibility (ICSR) terhadap reputasi dan kinerja perusahaan. Penelitian

ini menggunakan sampel 10 bank syariah di Indonesia yang secara resmi terdaftar

di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2011 s.d 2014. Uji normalitas dan regresi

logistik digunakan untuk menguji pengaruh zakat dan ICSR terhadap reputasi dan

kinerja bank syariah.

Hasil penelitian menunjukan bahwa zakat berpengaruh positif signifikan

terhadap reputasi perusahaan, ICSR berpengaruh positif signifikan terhadap

reputasi perusahaan, zakat berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

perusahaan, sedangkan ICSR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan. Hasil tersebut mengindikasikan pentingnya zakat dan ICSR bagi

reputasi dan kinerja bank syariah di Indonesia.

Kata kunci : perbankan syariah, zakat, islamic corporate social responsibility,

ICSR, reputasi, kinerja.

Page 9: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul “Pengaruh

Zakat dan Islamic Corporate Social Responsibility (ICSR) terhadap Reputasi

dan Kinerja Perusahaan”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi

sebagian syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam berbagai hal,

terutama kepada:

1. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungannya selama ini;

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MSi dan seluruh jajaran Dekanat Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

3. Ibu Yessi Fitri, SE.,MSi.,Ak.,CA dan Bapak Hepi Prayudiawan,

SE.,MM.,Ak.,CA, selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

4. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku Dosen Pembimbing I pada skripsi ini,

yang telah bersedia memberikan waktu dan ilmunya untuk penulis;

5. Ibu Reskino, SE.,MSi.,Ak.,CA selaku Dosen Pembimbing II pada skripsi ini,

yang selalu bersedia memberikan waktu untuk me-review kembali skripsi ini;

6. Seluruh staf dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan didikan moral kepada penulis;

7. Teman-teman Akuntansi B 2011 yang selalu memberikan kesegaran melalui

tawa dan kehadirannya;

8. Seluruh teman-teman Akuntansi 2011 yang telah memberikan saran-sarannya;

9. Kakak dan kedua Abang penulis yang telah memberikan bantuan materil

maupun non-materilnya kepada penulis.

10. Dan Kamu, yang selama ini menemani penulis mengisi waktu luangnya untuk

menulis skripsi;

Page 10: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

x

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena

terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu,

penulis sangat terbuka untuk saran dan kritiknya yang ingin disampaikan

mengenai penulisan dan isi skripsi ini. Penulis berharap bahwa skripsi ini dapat

memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk pembaca dan penulis sendiri. Dan

akhir kata, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Jakarta, 28 Januari 2016

Ichwan Sidik

Page 11: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i

Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................ ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ....................................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .................................................................. iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... vi

Abstract ........................................................................................................... vii

Abstrak ............................................................................................................ viii

Kata Pengantar ................................................................................................ ix

Daftar Isi .......................................................................................................... xi

Daftar Tabel .................................................................................................... xiv

Daftar Gambar ................................................................................................. xvi

Daftar Lampiran .............................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur .................................................................... 10

1. Signalling Theory ............................................................. 10

2. Shari’a Enterprise Theory (SET) ..................................... 11

Page 12: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

xii

3. Zakat ................................................................................. 15

4. Islamic Corporate Social Responsibility (ICSR) .............. 19

5. Reputasi Perusahaan ........................................................ 24

6. Kinerja Perusahaan ........................................................... 25

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................ 28

C. Kerangka Pemikiran ................................................................ 32

D. Hipotesis .................................................................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 37

B. Metode Pemilihan Sampel ....................................................... 37

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 38

D. Metode Analisis Data .............................................................. 39

E. Operasionalisasi Variabel ........................................................ 45

1. Variabel Dependen ........................................................... 45

2. Variabel Independen ......................................................... 47

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 50

1. Deskripsi Objek Penelitian ............................................... 50

2. Deskripsi Sampel Penelitian ............................................. 51

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................ 53

1. Kolmogorov-Smirnov Test ................................................ 53

2. Binary Logistic Regression .............................................. 57

C. Pembahasan ............................................................................. 70

Page 13: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

xiii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 78

B. Saran ........................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 82

Page 14: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

xiv

Daftar Tabel

No. Tabel Keterangan Halaman

1.1 Potensi zakat bank syariah di Indonesia 2

1.2 Realisasi zakat bank syariah di Indonesia 2

2.1 Penelitian sebelumnya 28

3.1 Operasionalisasi variabel 48

4.1 Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK 50

4.2 Ketersediaan data penelitian 51

4.3 Tahapan pemilihan sampel penelitian 52

4.4 Kelompok data bank syariah periode 2011 s.d 2014 52

4.5 Uji normalitas variabel dependen 54

4.6 Statistik deskriptif variabel dependen 54

4.7 Uji normalitas variabel independen 55

4.8 Statistik deskriptif variabel independen 56

4.9 Statisik deskriptif variabel pengujian Model 1: REP 58

4.10 Model 1: REP tanpa variabel independen 58

4.11 Model 1: REP dengan memasukan variabel independen 59

4.12 Penurunan nilai statistik -2LogL 60

4.13 Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test 60

4.14 Tabel klasifikasi 2 x 2 61

4.15 Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square 61

4.16 Variabel-variabel pembentuk persamaan 62

4.17 Statistik deskriptif variabel pengujian Model 2: ROE 64

4.18 Model 2: ROE tanpa variabel independen 65

4.19 Model 2: ROE dengan memasukan variabel independen 65

4.20 Penurunan nilai statistik -2LogL 66

Page 15: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

xv

4.21 Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test 66

4.22 Tabel klasifikasi 2 x 2 67

4.23 Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square 68

4.24 Variabel-variabel pembentuk persamaan 69

Page 16: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

xvi

Daftar Gambar

No. Keterangan Halaman

2.1 Stakeholder menurut Sharia Enterprise Theory (SET) 13

2.2 Model Islamic CSR (ICSR) 23

2.3 Kerangka Pemikiran 32

Page 17: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

xvii

Daftar Lampiran

No. Keterangan Halaman

1 Tabel distribusi Chi-Square untuk d.f. 1 s.d 45 86

2 Pengungkapan ICSR pada BUS di Indonesia 87

3 Statistik Perbankan Syariah Indonesia s.d periode 2014 107

4 Peringkat 10 Bank Syariah Berdasarkan Aset 107

5 Dummy Variabel Dependen Reputasi (DPK) 108

6 Dummy Variabel Dependen Kinerja (ROE) 110

7 Kelompok Data 10 Bank Syariah Periode 2011 s.d 2014 111

8 Kertas Kerja Penelitian 111

9 Output SPSS: Regresi Logistik 112

10 Ayat Suci Al Quran: Perintah untuk Berzakat 120

11 Riwayat Hadist: Kewajiban Berzakat 121

Page 18: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zakat adalah salah satu cara Islam dalam mengelola harta, yang

memiliki nilai spiritual dalam mensucikan dan mengembangkan harta

dengan cara yang halal dan berkah. Bank syariah sebagai bank yang

menjalankan operasi bisnisnya secara syariah harus membedakan dirinya

dengan membayar zakat. Maka gebrakan yang diperlukan bank syariah

saat ini adalah pengelolaan harta yang tidak hanya sekedar halal (tanpa

riba) melainkan juga berkah.

Menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia, besarnya zakat

perusahaan dapat dipotong 2,5% dari nilai neraca (PMA 52/2014), atau

2,5% dari nilai laba sebelum pajak (UU 23/2011). Undang-undang telah

memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang berzakat dengan

menjadikan zakat yang dibayarnya objek yang mengurangi penghasilan

kena pajak (PKP) (pasal 23 ayat (2) UU 23/2011). Namun, nampaknya

insentif tersebut masih kurang menguntungkan bagi sebagian besar bank

syariah di Indonesia, khususnya bagi bank syariah yang masih baru

berdiri, sehingga optimalisasi zakat perusahaan di perbankan syariah

Indonesia belum dapat tercapai.

Berdasarkan data yang diamati pada 4 tahun terakhir (2011 s.d 2014),

potensi zakat dari bank syariah di Indonesia dapat mencapai kisaran angka

22 hingga 58 miliar rupiah (tabel 1.1). Namun sayangnya, nilai tersebut

Page 19: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

2

masih berupa potensi, sebab ditemukan pula bahwa tidak semua bank

membayar kewajiban zakatnya (tabel 1.2).

Tabel 1.1

Potensi Zakat Bank Syariah di Indonesia

2,5% dari Laba sebelum Pajak (dalam ‘000.000’)

Kode Bank Thn

berdiri 2011 2012 2013 2014

BMI 1992 9.292 13.046 16.341 3.696

BSM 1999 19.178 28.132 22.662 2.815

BMS 2004 1.848 6.326 5.121 598

BRIS 2008 418 3.451 4.599 385

BSB 2008 376 609 681 319

PBS 2009 310 1.239 729 2.455

BNIS 2010 2.231 3.444 4.490 5.503

BCAS 2010 224 274 419 437

BJBS 2010 644 (rugi) 1.014 888

BVS 2010 671 260 123 (rugi)

MSI 2010 1.359 1.405 1.480 1.916

BTPNS 2014 - - - 3.111

TOTAL 36.551 58.186 57.659 22.123

Sumber: Data sekunder diolah

Tabel 1.2

Realisasi Zakat Bank Syariah di Indonesia

Kode 1

Bayar

Zakat

Kode 0

Tidak Bayar

Zakat

Kode Bank 2011 2012 2013 2014 Predikat

BSM 1 1 1 1 Sangat Tertib

BMS 1 1 1 1 Sangat Tertib

BMI 1 1 1 1 Tertib

BNIS 1 1 1 1 Tertib

BRIS 0 0 1 1 Tertib

PBS 0 0 0 1 Belum Tertib

BSB 0 0 0 0 Tidak Tertib

MSI 0 0 0 0 Tidak Tertib

BCAS 0 0 0 0 Tidak Tertib

BVS 1* 1* 0 0 Tidak Tertib

BJBS 0 0 1* 0 Tidak Tertib

BTPNS - - - 0 Tidak Tertib

Ket: *: membayar, namun berbeda secara material dengan porsi zakat

2,5%

Sumber: Data sekunder diolah

Page 20: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

3

Berdasarkan tabel 1.1 pada halaman sebelumnya, dapat dilihat bahwa

kemampuan setiap bank syariah dalam mencetak keuntungannya cukup

baik. Di mana nilai zakat untuk setiap bank dapat mencapai ratusan juta

hingga puluhan miliar rupiah jika dihitung 2,5% berdasarkan laba sebelum

pajak yang mereka dapat. Hal ini menandakan bahwa potensi zakat dari

bank syariah saja cukup besar jika dimanfaatkan untuk kegiatan sosial

seperti CSR.

Berdasarkan tabel 1.2 pada halaman sebelumnya juga dapat diambil

kesimpulan bahwa implementasi zakat perusahaan baru terlaksana pada 5

bank syariah, sedangkan 1 bank baru memulai kewajiban berzakatnya di

tahun 2014, dan sisanya 6 bank (50%) tidak melaksanakan kewajiban

zakat. Predikat peneliti berikan sebagai penanda keseriusan bank dalam

membayar zakat. “Sangat tertib” berarti membayar zakat dengan porsi

yang sesuai. “Tertib” berarti membayar zakat dengan jumlah yang sedikit

berbeda (namun tidak material) dengan porsi seharusnya. “Belum tertib”

berarti baru memulai untuk membayar kewajiban berzakat. Dan “tidak

tertib” berarti tidak membayar zakat. Sedangkan, kode 1* (satu dengan

tanda bintang) peneliti berikan untuk menandakan bahwa bank membayar

zakat, namun dalam jumlah yang secara material berbeda dengan porsi

seharusnya, yang mana dalam prinsip syariah jumlah tersebut bukan zakat,

melainkan lebih condong seperti santunan atau infak dan sedekah dalam

Islam, misal: kewajiban berzakat 1 miliar rupiah, hanya dibayar zakat 3

juta rupiah.

Page 21: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

4

Padahal, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam,

zakat seharusnya dapat dipandang sama pentingnya dengan pajak. Zakat

berperan dalam melengkapi fungsi pajak untuk pembangunan ekonomi

secara sosial. Zakat juga dapat disalurkan sebagai bentuk CSR perusahaan

yang bernilai spiritual (CSR islami). Sehingga, zakat tidak hanya

bermanfaat bagi para penerima zakat (mustahiq), melainkan juga

membawa manfaat untuk reputasi perusahaan.

Menurut SET (sharia enterprise theory) dalam Triyuwono (2007),

perusahaan yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah memiliki

tanggung jawab dalam melaporkan pengungkapannya secara akuntabel

dan transparan kepada cakupan stakeholder yang luas, yakni kepada

Tuhan, manusia, dan alam. Kegagalan perusahaan dalam memenuhi

keinginan dan kebutuhan dari stakeholder akan berdampak pada hilangnya

dukungan dan akses perusahaan terhadap sumber daya yang ia butuhkan,

yang pada akhirnya akan mengganggu reputasi dan kinerja perusahaan.

Reputasi adalah penilaian umum orang-orang terhadap perusahaan,

yang ditinjau dari pengalaman orang-orang dalam menemukan kesamaan

antara apa yang perusahaan katakan dengan apa yang orang lain lihat (lihat

Harpur, 2002 dalam Louisot dan Rayner, 2010). Menurut signalling theory

zakat perusahaan yang disalurkan sebagai bentuk islamic CSR (ICSR),

akan menjadi sinyal atau alat promosi perusahaan untuk menarik simpati

dan dukungan dari stakeholder. Dengan demikian, pengungkapan zakat

dan ICSR yang dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten senantiasa

Page 22: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

5

akan memupuk kepercayaan masyarakat terhadap bank. Oleh karena itu,

peneliti mengambil asumsi bahwa zakat dan ICSR barkaitan dengan

reputasi perusahaan.

Reputasi juga dapat mempengaruhi kinerja bank. Oleh karena, reputasi

perusahaan dapat mempengaruhi dukungan masyarakat terhadap bank dan

akses bank terhadap sumber daya yang ia perlukan. Semakin baik bank

mengelola reputasinya, maka semakin baik bank dalam mendapatkan

sumber dayanya, seperti: mempertahankan pemegang sahamnya,

menambah pelanggan untuk memakai produk dan jasanya, membangun

kemitraan dengan pemasok, merekrut pegawai potensial, mempertahankan

pegawai, yang kesemuanya dapat diraih dengan biaya modal yang lebih

ringan (lihat Louisot dan Rayner, 2010). Oleh karena itu, dapat pula

diasumsikan bahwa reputasi dan kinerja saling berkaitan. Reputasi yang

baik, akan memudahkan bank dalam meningkatkan kinerjanya. Dalam

penelitian ini, keduanya (reputasi dan kinerja) akan diuji dengan variabel

pemrediksi zakat dan ICSR perusahaan.

Penelitian sebelumnya yang menguji hubungan zakat, ICSR, reputasi,

dan kinerja di perbankan syariah telah peneliti temukan. Diantaranya, telah

diteliti kaitan zakat terhadap kinerja keuangan perbankan syariah (Amirah

dan Raharjo, 2014), dan juga kaitan ICSR terhadap reputasi dan kinerja

perusahaan (Arshad et al., 2012). Namun, belum ada yang meneliti kaitan

zakat dan ICSR terhadap reputasi dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu,

Page 23: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

6

penelitian ini akan dilakukan dengan menggabungkan variabel-variabel

dari kedua penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Amirah dan Raharjo (2014) menemukan hasil positif yang signifikan

terkait hubungan zakat dengan kinerja keuangan perbankan syariah.

Penelitiannya dilakukan di Indonesia dengan periode pengamatan 3 tahun

(2009 s.d 2012). Penelitian tersebut menggunakan partial least squares

(PLS) sebagai metode uji untuk menganalisis data.

Kemudian Arshad et al. (2012) menemukan hasil positif signifikan

terkait hubungan ICSR dengan reputasi dan kinerja perusahaan.

Penelitiannya dilakukan di Malaysia dengan sampel perbankan syariah

yang beroperasi di sana. Penelitiannya dilakukan dengan menggunakan

regresi berganda sebagai metode analisis data.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Arshad et al. (2012). Ia menguji pengaruh ICSR terhadap

reputasi dan kinerja perusahaan pada sampel bank syariah di Malaysia.

Namun, penelitian ini direplikasi dengan sedikit perbedaan dengan

penelitian sebelumnya. Hal yang membedakan tersebut diantaranya:

1. Penelitian ini menambahkan zakat ke dalam variabel independen yang

sebelumnya hanya terdapat variabel independen ICSR untuk menguji

reputasi dan kinerja perusahaan.

2. Penelitian ini dilakukan pada sampel perbankan syariah di Indonesia,

yang sebelumnya dilakukan pada perbankan syariah di Malaysia.

Page 24: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

7

3. Penelitian ini menggunakan periode yang berbeda dan rentang waktu

yang berbeda. Penelitian ini menggunakan sampel 4 tahun (2011 s.d

2014) yang sebelumnya menggunakan sampel 3 tahun (2008 s.d 2010).

4. Penelitian ini menggunakan metode uji yang berbeda (regresi logistik),

yang pada penelitian sebelumnya menggunakan regresi berganda.

Penelitian ini penting diteliti karena, pertama penelitian yang menguji

pengaruh zakat terhadap reputasi perusahaan belum pernah peneliti

temukan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menambah literatur

terkait zakat dan reputasi perusahaan. Kedua, penelitian ini mengangkat

manfaat berzakat bagi perusahaan, sehingga perusahaan syariah lain akan

terdorong untuk memulai berzakat. Ketiga, penelitian ini memberi

kontribusi praktis untuk regulator dan perumus standar dalam memadukan

regulasi terkait zakat dan pajak bagi perusahaan. Dan yang terakhir,

penelitian ini memberi kontribusi akademis dalam memperkaya literatur

terkait zakat dan ICSR pada perbankan syariah di Indonesia. Maka

berdasarkan uraian tersebut, peneliti hendak melakukan penelitian ini

dengan judul “Pengaruh Zakat dan Islamic Corporate Social

Responsibility (ICSR) terhadap Reputasi dan Kinerja Perusahaan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah yang

hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah zakat memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

reputasi perusahaan?

Page 25: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

8

2. Apakah ICSR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

reputasi perusahaan?

3. Apakah zakat memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kinerja perusahaan?

4. Apakah ICSR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kinerja perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Menguji secara empiris pengaruh zakat terhadap reputasi perusahaan.

2. Menguji secara empiris pengaruh ICSR terhadap reputasi perusahaan.

3. Menguji secara empiris pengaruh zakat terhadap kinerja perusahaan.

4. Menguji secara empiris pengaruh ICSR terhadap kinerja perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini dilakukan untuk memberikan manfaat di bidang

akademik maupun praktik, sebagaimana berikut:

1. Bagi akademisi:

a. Memberi pengetahuan mengenai kewajiban dan manfaat zakat

perusahaan bagi perusahaan;

b. Memberi pengetahuan mengenai konsep pengungkapan ICSR dan

manfaatnya bagi perusahaan;

c. Memberi pengetahuan mengenai bagaimana zakat dan ICSR dapat

membedakan reputasi dan kinerja perusahaan dari pesaingnya;

Page 26: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

9

d. Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi praktisi:

a. Sebagai bahan pertimbangan bagi regulator dalam memperbaiki

peraturan perundang-undangan zakat bagi perusahaan;

b. Sebagai bahan pertimbangan untuk DSAK Syariah dalam

merumuskan standar dan kebijakan terkait zakat perusahaan;

c. Sebagai bahan pertimbangan bagi Dewan Pengawas Syariah

(DPS), praktisi manajemen, dan pemilik perusahaan syariah

mengenai faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menjalankan

tanggung jawab sosial korporat (CSR) yang sesuai dengan prinsip

syariah.

Page 27: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

37

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Signalling Theory

Teori ini digunakan untuk menjelaskan alasan diungkapkannya

aktivitas inisiatif CSR bagi perusahaan. Sinyal (sign) sendiri berarti sebuah

peringatan, simbol, ataupun tulisan, yang ditampilkan secara terbuka

(publicly displayed) untuk memberikan informasi atau mempromosikan

sesuatu dengan tujuan menyampaikan pesan atau pertanda dari simbol atau

tulisan tersebut (Scholastic Dictionary, 2011). Teori ini menyatakan bahwa

pengungkapan yang informatif yang diberikan perusahaan semata-mata

bertujuan untuk memberikan sinyal (sign), informasi, ataupun

mempromosikan sesuatu kepada masyarakat bahwa perusahaan telah

beritikad baik menjalankan usahanya secara akuntabel dan transparan.

Signalling theory menekankan bahwa perusahan pelapor dapat

meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaporan laporan keuangan. Jika

perusahaan gagal dalam mengungkapkan hal tersebut, perusahaan tersebut

akan diidentifikasi sebagai perusahaan rata-rata yang sama dengan

perusahaan lain (Hakansson, 1983) atau perusahaan yang tidak melakukan

pengungkapan (Drever et al., 2007:70). Dengan demikian, signalling

theory ini meyakini bahwa saat perusahaan telah memberikan laporan

pengungkapannya, maka publik akan meresponnya dengan respon yang

menguntungkan.

Page 28: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

11

Sebagaimana perkembangannya, transparansi dan akuntabilitas dari

akuntansi tidak lagi cukup hanya dengan menyampaikan dan menerbitkan

laporan keuangan audited, tapi juga diperlukan laporan lain yang

mengungkapkan pertanggungjawaban secara sosial. Maka dalam teori ini

memahami bahwa pelaporan dan pengungkapan aktivitas inisiatif CSR

bertujuan untuk memberikan pesan positif kepada pasar.

Hal ini memberikan motivasi bagi perusahaan-perusahaan besar untuk

mendapatkan respon positif dari pasar dengan menunjukkan informasi

yang lebih informatif kepada publik dan masyarakat. Dengan demikian

perusahaan dapat lebih unggul di pasar dibanding pesaingnya yang tidak

melakukan pengungkapan inisiatif CSR. Dan perusahaan berharap reputasi

perusahaan dapat lebih baik dari pesaingnya ketika dapat mengungkapkan

aktivitas inisiatif sosial. Akhirnya, reputasi yang baik dapat menjadi modal

bagi perusahaan untuk memperoleh sumber daya berkualitas dengan biaya

yang lebih efisien, dan biaya yang lebih efisien merupakan modal untuk

memperoleh kinerja yang optimal.

2. Shari’a Enterprise Theory (SET): Tuhan sebagai Pusat

Teori ini digunakan untuk memahami urgensi tanggung jawab sosial

perusahaan (CSR) bagi stakeholder dalam perspektif agama Islam. Teori

ini menyatakan bahwa stakeholder tidak hanya manusia dan alam, tapi

juga Tuhan. Menurut teori ini stakeholder meliputi Tuhan, manusia (yang

terbagi menjadi direct stakeholder dan indirect stakeholder), dan alam.

Dilihat dari bahasan teorinya yang menyinggung tentang stakeholder,

Page 29: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

12

maka dapat dikatakan SET ini melengkapi teori stakeholder konvensional.

Di sisi lain, teori ini juga melengkapi teori enterprise (ET) yang

menjelaskan bahwa akuntansi harus melayani bukan saja pemilik

perusahaan, tetapi juga masyarakat (Harahap, 1996).

SET dikembangkan oleh Triyuwono (2006) dengan memperbaiki

definisi dari enterprise theory (ET) berdasarkan sudut pandang syariah.

Menurut Triyuwono (2007) ET lebih mirip dengan nilai-nilai kapitalisme,

sedangkan akuntansi syariah masih merujuk pada ET. Oleh karena itu,

agar akuntansi syariah lebih dekat dengan ke-syariah-annya, teori ET

dikembangkan lagi berdasarkan prinsip syariah agar lebih relevan untuk

akuntansi syariah.

SET dikembangkan berdasarkan pada metafora zakat yang memiliki

karakter keseimbangan, yakni nilai keseimbangan maskulin dan feminin

(Triyuwono, 2007). SET menyeimbangkan nilai egoistik (maskulin)

dengan nilai altruistik (feminin), nilai materiil (maskulin) dengan nilai

spiritual (feminin), dan seterusnya. Konsekuensi dari nilai keseimbangan

ini menyebabkan SET tidak hanya peduli pada kepentingan individu

(dalam hal ini pemegang saham), tetapi juga kepentingan pihak-pihak

lainnya. Oleh karena itu, teori ini memandang cakupan stakeholder baik

secara vertikal maupun secara horizontal.

Stakeholder pertama adalah Tuhan. Tuhan merupakan pihak tertinggi

dan menjadi satu-satunya tujuan hidup manusia. Dengan menempatkan

Page 30: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

13

Tuhan sebagai stakeholder tertinggi, maka kesadaran manusia untuk selalu

melakukan perbuatan yang bertanggung jawab akan tetap terjamin.

Gambar 2.1

Stakeholder menurut Shari’a Enterprise Theory (SET)

Sumber: diolah oleh penulis

Stakeholder kedua adalah manusia. Manusia dibedakan menjadi dua,

yaitu direct-stakeholder dan indirect-stakeholder. Direct-stakeholder

adalah pihak-pihak yang secara langsung memberikan kontribusi bagi

perusahaan, baik kontribusi keuangan (financial contribution), maupun

kontribusi non-keuangan (non-financial contribution). Karena mereka

telah memberikan kontribusi pada perusahaan, maka mereka mempunyai

hak untuk mendapatkan kesejahteraan dari perusahaan. Sementara,

indirect-stakeholder adalah pihak yang sama sekali tidak memberikan

kontribusi kepada perusahaan (baik secara keuangan maupun non-

keuangan), tetapi secara syariah mereka memiliki hak untuk mendapatkan

kesejahteraan dari perusahaan.

Stakeholder terakhir adalah alam. Alam merupakan pihak yang

memberikan kontribusi bagi mati-hidupnya perusahaan, karena perusahaan

secara fisik didirikan di atas bumi, menggunakan energi yang tersebar di

alam, memproduksi dengan menggunakan bahan baku dari alam,

Tuhan

Manusia Alam

Page 31: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

14

memberikan jasa kepada pihak lain dengan menggunakan energi yang

tersedia di alam, dan lain-lainnya. Namun, demikian alam tidak meminta

distribusi kesejahteraan dalam bentuk uang sebagaimana manusia. Maka

wujud distribusi kesejahteraan pada alam adalah dengan menjaga

kelestariannya, mencegah pencemaran, dan sebagainya.

Dari penjelasan tersebut, maka secara implisit SET tidak menempatkan

posisi manusia sebagai pusat dari segala sesuatu. Namun sebaliknya, SET

menempatkan Tuhan sebagai pusat dari segala sesuatu. Tuhan menjadi

pusat tempat kembalinya makhluk di seluruh alam semesta. Sedangkan,

manusia hanya sebagai wakil-Nya (khalifah) sementara di bumi untuk

mengurus segala kekayaan alam sebagai bekal hidup dan beribadah di

bumi. Sebagaimana firman-Nya: “...Sesungguhnya Aku hendak

menjadikan seorang khalifah di muka bumi...” (Al Baqarah, 2:30), “dan

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah

kepada-Ku” (Adz Dzariyaat, 51:56). Maka segala aktivitas perusahaan

harus tunduk dan patuh terhadap semua hukum-hukum Tuhan.

Bila dikaitkan dengan zakat dan ICSR, maka SET memandang bahwa

segala aktivitas sosial perusahaan merupakan suatu bentuk kepatuhan

pemilik perusahaan terhadap keyakinannya, yang dalam hal ini dengan

menjalankan perintah berzakat agar dapat dimanfaatkan secara sosial oleh

para stakeholder-nya. Zakat yang juga merupakan bagian dari ICSR,

merupakan salah satu cara untuk memberikan kontribusi kebaikan bagi

semua pihak yang membutuhkan.

Page 32: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

15

3. Zakat

a. Definisi dan Hukum Zakat

Zakat merupakan salah satu instrumen pengelolaan harta dalam Islam

yang berperan dalam mendistribusikan kesejahteraan di seluruh kalangan

umat Muslim. Sehingga metode ini sangat strategis untuk mewujudkan

kemerataan pembangunan yang adil. Selain sebagai instrumen, zakat

merupakan salah satu ciri khas Islamnya seseorang yang terangkum dalam

Rukun Islam. Dalam zakat manusia diajarkan untuk membina hubungan

dengan sesamanya sekaligus mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini

menegaskan bahwa umat Islam merupakan mata rantai yang kokoh yang

saling menguatkan antara muslim satu dengan muslim lainnya.

Dari segi bahasa, zakat berarti bersih, tumbuh, berkah, dan terpuji

(Qardhawi, 1969). Sedangkan secara syara’, zakat bermakna sebagai

pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu, menurut sifat-sifat dan

ukuran tertentu kepada golongan tertentu. Dikenakannya zakat atas harta

tertentu adalah ketika tercapai nisab dan haul, untuk kemudian disalurkan

kepada 8 (delapan) golongan mustahiq yang tercantum dalam Alquran

surat At Taubah (9:60) (lihat lampiran).

Dari segi hukum dalam agama, zakat merupakan sebuah kewajiban

yang tercantum di Alquran bagi muslim yang mampu dengan cara

menyisihkan 2,5% dari hartanya untuk diberikan kepada 8 (delapan)

golongan (mustahiq) yang berhak menerima. Perintah berzakat dalam Al

Quran disebutkan dalam surat Al Baqarah (2:43), surat Al An’am (6:141),

Page 33: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

16

surat At Taubah (9:103), dan surat An Nuur (24:56) (lihat lampiran).

Hadist yang menceritakan tentang wajibnya zakat juga disebutkan dalam

kitab shahih Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas

(lihat lampiran).

Dari segi regulasi di Indonesia, menunaikan zakat merupakan sebuah

rangkaian ibadah umat Islam yang diatur dan dilindungi oleh negara.

Pemerintah Indonesia telah membuat peraturan perundang-undangan

terkait zakat seperti UU 23/2011, PP 14/2014, dan PMA 52/2014.

Peraturan-peraturan tersebut dibuat terkait pasal 29 ayat (2) UUD 1945

yang menjamin kemerdekaan setiap penduduk memeluk agama dan

beribadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing.

Salah satu tujuan zakat adalah mengentaskan kemiskinan, karena dana

zakat dapat dikelola untuk pemberdayaan ekonomi dari kaum fakir-miskin.

Dengan harapan, zakat dapat meningkatkan status ekonomi golongan

tersebut sehingga tidak lagi menjadi penerima zakat, melainkan menjadi

pembayar zakat. Mannan dalam buku Triyuwono dan As’udi (2001:31)

menjelaskan tentang urgensi dikeluarkannya zakat yang mengacu pada

salah satu faktor untuk mengurangi tingkat kemiskinan, bahwa:

“Zakat adalah poros keuangan Negara Islami. Zakat meliputi bidang

moral, sosial, dan ekonomi. Dalam bidang moral zakat mengikis habis

ketamakan dan keserakahan si kaya. Dalam bidang sosial, zakat bertindak

sebagai alat khas yang diberikan Islam untuk menghapus kemiskinan dari

masyarakat dengan menyadarkan si kaya akan tanggung jawab sosial yang

mereka miliki. Sedangkan zakat dalam bidang ekonomi mencegah

pemupukan kekayaan yang mengerikan dalam tangan segelintir orang dan

memungkinkan kekayaan untuk disebarkan sebelum sempat menjadi besar

dan sangat berbahaya di tangan para pemiliknya.”

Page 34: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

17

Dari dasar-dasar hukum tersebut, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa hukum membayar zakat bagi setiap muslim adalah wajib. Zakat

bertujuan untuk distribusi pendapatan yang lebih adil dan merata, sehingga

kecemburuan sosial antara golongan kaya dan golongan miskin dapat

dihilangkan. Zakat diambil dari muslim yang kaya untuk diberikan kepada

muslim yang lemah, namun bukan berarti zakat bertujuan untuk

memiskinkan orang kaya. Karena porsi zakat yang kecil, dan zakat juga

hanya dikenakan atas kriteria harta tertentu yang sudah ditetapkan, bukan

merupakan harta yang menjadi barang kebutuhan.

b. Zakat Perusahaan

Zakat perusahaan adalah zakat yang dibayar perusahaan dan yang

diterima dari pihak lain untuk disalurkan kembali kepada pihak yang

berhak sesuai dengan hukum syariah. Dalam konteks perbankan syariah,

zakat perusahaan merupakan zakat yang dibayar oleh bank 2,5% dari laba

tahunannya. Beberapa sumber dana zakat yang didayagunakan oleh

perbankan syariah adalah zakat perusahaan, zakat pegawai bank, dan zakat

yang berasal dari luar pegawai bank; seperti nasabah.

Pengenaan zakat dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dari nilai

neraca atau kedua dari nilai laba. Berdasarkan nilai neraca, zakat

dikenakan atas nilai aset lancar bersih setelah dikurangi dengan kewajiban

jatuh tempo (pasal 12 PMA 52/2014). Berdasarkan nilai laba, zakat

dikenakan dari laba sebelum pajak, karena dalam kaitannya dengan pajak

zakat dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak (pasal

Page 35: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

18

23 ayat (2) UU 23/2011). Pada umumnya penggunaan cara kedua lebih

umum digunakan, sehingga informasi pemotongan zakat perusahaan pada

bank syariah dapat dilihat pada laporan laba rugi.

Kewajiban membayar zakat bagi perusahaan ada dua pendapat.

Menurut PSAK 59 (2002) perusahaan wajib membayar zakat, sehingga

pos zakat merupakan bagian yang harus diungkapkan dalam laporan laba

rugi. Namun, menurut PSAK 101 (revisi 2007, revisi 2011, exposure draft

2014) perusahaan tidak wajib membayar zakat, sehingga zakat bukan lagi

merupakan pos yang harus diungkapkan dalam laporan laba rugi. Hal ini

sama dengan pendapat yang disampaikan oleh Triyuwono (2007), bahwa

kewajiban membayar zakat bagi perusahaan masih mengacu pada kedua

pendapat tersebut.

Harahap (2001:307) menyebutkan beberapa metode dalam menghitung

zakat perniagaan khususnya untuk perusahaan, berdasarkan pendapat yang

diungkapkan oleh pihak lain, sebagaimana berikut:

1) Menurut T.E. Gambling dan R.A. Karim

Zakat perdagangan dikenakan pada nilai bersih kekayaan, yaitu

(modal + laba bersih) x 2,5% atau atas modal kerja atau laba bersih

2) Menurut Yusuf Qardhawi

Seseorang yang memiliki kekayaan perdagangan yang sudah satu

tahun dan se-nisab pada akhir tahun itu, maka wajib mengeluarkan

zakatnya sebesar 2,5% dihitung dari modal dan keuntungan (zakat

dikenakan dari pangkal dan pertumbuhannya), bukan dari

keuntungannya saja. Sedangkan untuk aktiva tetap maka tidak

diwajibkan atas zakat kecuali jika aktiva tetap itu menghasilkan

keuntungan atau pendapatan, maka zakat atas aktiva tetap besarnya

10% dari hasil bersih setelah dikurangi biaya-biaya yang

dikeluarkan. Tetapi jika hasil bersih tidak mungkin untuk

diketahui, maka zakat dikenakan 5% atas seluruh hasil.

Page 36: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

19

3) Menurut Bazis DKI

Bazis DKI menghitung zakat dari aktiva lancar sesuai dengan

neraca tahunan, yaitu uang yang ada di kas dan bank, surat-surat

berharga, persediaan, dikurangi dengan kewajiban yang harus

dibayar dengan ketentuan nisab 98 gram emas murni dan tarif zakat

2,5%. Dalam perhitungan ini aktiva tetap dan utang jangka panjang

tidak diperhitungkan.

4) Menurut Syariat Takaful Malaysia Sdn. Berhad

Zakat dihitung sebesar 2,5% dari keuntungan sebelum pajak.

5) Menurut Bank Muamalat Indonesia

Zakat perusahaan dihitung 2,5% dari laba perseroan sebelum pajak

(laba dihitung menurut prinsip akuntansi) yang berlaku (PSAK).

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan

bahwa zakat perusahaan dapat dihitung dengan dua cara, pertama, 2,5%

dari neraca atau kedua, 2,5% dari laba sebelum pajak. Pemerintah

Indonesia telah menetapkan peraturan perundang-undangan terkait zakat,

diantaranya: Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 (ganti dari UU 38/1999),

Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2014 (tentang pelaksanaan UU

23/2011), dan Peraturan Menteri Agama No. 52 Tahun 2014 (tentang

perhitungan dan pendayagunaan zakat). Namun berdasarkan pengamatan,

peraturan-peraturan tersebut hanya sebatas berisi mengenai definisi, tarif,

dan tata cara pengelolaan, dan belum menekankan keharusan membayar

zakat bagi perusahaan dan sanksi yang akan dikenakan.

4. Islamic Corporate Social Responsibility (ICSR)

Islamic Corporate Social Responsibility (ICSR) adalah sebuah konsep

CSR Islami yang dikembangkan dari CSR konvensional. Ajaran dalam

Page 37: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

20

Islam selama ini telah memiliki konsep amal/filantropi yang mana identik

dengan konsep filantropi dalam konvensional. Hal ini terlihat dari ajaran

untuk berzakat, berinfak, bersedekah, memberi makan orang miskin, tidak

berbuat kerusakan, serta memberikan pinjaman kepada orang yang sedang

membutuhkan tanpa meminta sebuah imbalan (qard). Menurut penelitian

Williams dan Zinkin (2010) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara

ajaran Islam dengan konsep CSR UN Global Compact (yang berdimensi

hak asasi manusia, tenaga kerja, lingkungan, dan anti korupsi), justru

ajaran Islam lebih maju karena memiliki kodifikasi etik dan mekanisme

yang jelas jauh sebelum konsep CSR ada.

CSR dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan amal atau filantropi yang

dilaksanakan secara sukarela oleh perusahaan sebagai bentuk pelayanan

terhadap stakeholder. Konsep zakat, infaq, sedekah, wakaf, dan qard juga

merupakan nilai-nilai filantropi, maka dapat dikatakan ajaran filantropi

Islam tidak berbeda dengan konsep filantropi dalam CSR.

Definisi CSR yang masih beragam, masih sangat bergantung pada

bagaimana seseorang menangkap inti dari konsep yang disampaikan.

Sebagian besar orang mungkin akan mengaitkan konsep CSR dengan teori

stakeholder dari Freeman (1984), atau sebagian akan mengartikan dengan

konsep CSR sosial people-planet-profit Elkington (1998), atau sebagian

akan mengartikan CSR dengan konsep yang dinyatakan oleh Carroll

(1979) dengan empat dimensi CSRnya: ekonomi, legal, etikal, dan

filantropi. Bila diambil kesimpulan CSR konvensional berarti sebuah

Page 38: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

21

praktik filantropi perusahaan, yang bertujuan untuk memuaskan harapan

dari para stakeholder (manusia, alam, dan pemegang saham) demi

keberlangsungan hidup perusahaan yang berkelanjutan.

Sedangkan ICSR memiliki definisinya yang kurang lebih sama, karena

keduanya sama-sama memiliki landasan moral untuk tujuan kemanusiaan,

hanya yang membedakan ICSR memiliki alasan spiritual dalam

menjalankan pertanggungjawaban sosialnya. Hal ini cukup logis karena

konsep beramal yang dijalankan oleh setiap orang Islam bertujuan untuk

mempertanggungjawabkan harta yang dimilikinya kepada Tuhan.

Sehingga dalam ICSR sangat memperhatikan betul kehalalan sumber dana

dan tata cara membelanjakannya untuk aktivitas sosial. Sebagai contoh

dalam berzakat. Di satu sisi zakat adalah kewajiban, di sisi lain zakat juga

memiliki nilai sosial, namun zakat tidak diperbolehkan dari sumber yang

haram, melainkan harus dari sumber yang halal (Qardhawi, 1969; Mohsin,

2013). Begitu pula dalam hal pinjaman (qard). Memberi pinjaman adalah

sebuah kebaikan yang juga memiliki nilai spiritual, namun pinjaman tidak

boleh dilakukan atas dasar ingin menerima imbalan, karena akan berujung

pada riba yang diharamkan menurut agama.

Maka sampai pada tahap ini dapat disimpulkan bahwa ICSR adalah

CSR yang dikembangkan dengan nilai-nilai keislaman. Perbedaannya

dengan CSR konvensional hanya terletak pada adanya dimensi spiritual

yang menyeimbangkannya, sehingga sangat memperhatikan kehalalan

dana dan kesesuaiannya dengan tata cara dalam syariah.

Page 39: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

22

Kajian teori terkait ICSR dapat dirujuk pertama kali pada penelitian

yang dibuat oleh Haniffa (2002). Penelitiannya mencoba mengembangkan

konsep pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan untuk membantu

perusahaan Islam dalam melakukan pengungkapan yang Islami dalam

laporan keberlanjutannya. Penelitiannya menghasilkan suatu kerangka

pengungkapan CSR yang dinamakan Islamic Social Reporting Disclosure

atau biasa disebut ISR. Kerangka tersebut dikembangkan berdasarkan pada

prinsip ketauhidan, hukum syariah, dan etika. Menurutnya, penelitian

tersebut ingin menggarisbawahi beberapa kekurangan dari pengungkapan

konvensional khususnya dalam aspek spiritual. Dari hasil penelitiannya

didapatkan 5 unsur tema pengungkapan ISR, yakni tema keuangan dan

investasi, produk, karyawan, masyarakat, dan lingkungan.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Othman et al. (2009) dengan

mengembangkan kerangka ISR yang telah dibuat oleh Haniffa (2002)

sebelumnya. Hasilnya, Othman et al. (2009) menambahkan tema tata

kelola ke dalam kerangka sebelumnya, sehingga kerangka ISR yang ia

kembangkan terdiri dari 6 tema, yakni: tema keuangan dan investasi,

produk dan jasa, karyawan, masyarakat, lingkungan, dan tata kelola.

Penelitian terakhir terkait ICSR dilakukan oleh Khursid et al. (2014).

Penelitiannya mencoba membangun konsep CSR islam dari rerangka CSR

Carroll (1979) untuk membuktikan kebenaran dari temuan Williams dan

Zinkin (2010) yang menyatakan tidak ada perbedaan antara konsep

filantropi dalam Islam dengan teori CSR yang ada. Hasilnya penelitian

Page 40: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

23

Khursid et al. (2014) berhasil membangun sebuah rerangka alternatif

ICSR yang berdimensi ekonomi islam, legal islam, etika islam, dan

filantropi islam (lihat gambar 2.2 pada halaman berikutnya).

Gambar 2.2

Model Islamic CSR (ICSR)

Sumber: Khursid et al. (2014)

Bila mengingat kembali teori SET dari Triyuwono (2006), maka

tanggung jawab sosial perusahaan akan dapat dilihat dari stakeholder yang

melingkupinya, yakni: Tuhan, direct stakeholder, indirect stakeholder, dan

alam. Tanggung jawab kepada Tuhan adalah dengan mencari dan

membelanjakan harta dengan cara yang halal. Tanggung jawab kepada

direct stakeholder adalah dengan memperhatikan kesejahteraan pegawai

dan nasabah. Tanggung jawab kepada indirect stakeholder adalah kepada

masyarakat luas, fakir-miskin, dan orang-orang yang meminta maupun

Islamic Corporate Social

Responsibility (ICSR)

Islamic Economic

Responsbility

Make Profit without

Harming Others

Islamic Legal

Responsbility

Comply with Islamic

Law

Islamic Ethical

Responsbility

Follow Islamic Values

Islamic Philantropic

Responsbility

Contribute to

Community

Maximizing Profit

Halal Investment

Halal Products &

Service

Legitimate Earning

Avoid Hoarding

Fare Trading

Preserve Quality

of Product

Correct Weight &

measure

Avoid Cheating &

Fraud

Preclude Sexual

Imagery

Prevent

Exploitation of

Women

Prayer facility in

working hours

Payment of Zakat

Sadaqah (Charity

& Donation)

Cultural &

Religious Activity

Sponsor

Pilgrimage (Hajj)

Page 41: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

24

tidak meminta pertolongan. Tanggung jawab kepada alam adalah dengan

memperhatikan kelestarian lingkungan dan alam sekitarnya.

5. Reputasi Perusahaan

Membahas isu CSR relevan jika dikaitkan dengan reputasi perusahaan.

Sebab skandal yang terjadi pada perusahaan global seperti WorldCom,

Enron, dan sebagainya, membuat perusahaan harus bekerja keras untuk

melindungi reputasinya (The Economist, 2008). CSR dapat berperan

sebagai cosmetic treatment pada sebagian besar perusahaan (The

Economist, 2005). Yang pada akhirnya reputasi akan mempengaruhi nilai

atau daya saing perusahaan.

Menurut Louisot dan Rayner (2010) reputasi akan berdampak pada:

a. Keputusan pemegang saham untuk menahan sahamnya (hold their

shares);

b. Keinginan customer untuk membeli produk dan jasa;

c. Keinginan supplier untuk membangun kemitraan;

d. Keinginan pesaing untuk memasuki pasar;

e. Media coverage atau liputan media;

f. Tekanan dari LSM;

g. Kontrol dan wewenang terhadap regulasi;

h. Biaya modal;

i. Rekrutmen terhadap individu yang berpotensi tinggi;

j. Motivasi bagi pekerja; dan

k. Kecenderungan stakeholder untuk memberikan “hibah” dukungan

kepada perusahaan ketika terjadi darurat krisis.

Berdasarkan Oxford Student’s Dictionary of English (2001) reputasi

adalah opini terhadap suatu hal atau seseorang berdasarkan penilaian

orang-orang secara umum. Reputasi juga dapat berarti karakter

berdasarkan penilaian umum (Scholastic Dictionary, 2011). Maka dalam

Page 42: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

25

konteks perusahaan, reputasi adalah karakter perusahaan, yang didasarkan

pada penilaian masyarakat secara umum.

Reputasi perusahaan merujuk pada penilaian publik atas perusahaan

sepanjang waktu (Fombrun dan Shanley, 1990:235). Reputasi merupakan

persepsi stakeholder atas setiap aspek organisasi (Louisot and Rayner,

2010). Reputasi didasarkan pada pengalaman orang-orang menemui

keselarasan antara apa yang dikatakan perusahaan mengenai dirinya dan

apa yang orang lain lihat (Harpur, 2002). Maka tidak salah jika beberapa

penelitian mengukur reputasi secara kualitatif dengan menggunakan

kuesioner atau wawancara, karena pendapat tersebut akan digunakan

sebagai alat ukurnya. Secara kualitatif, perusahaan dapat mewawancarai

responden, baik dari stakeholder internal (e.g. karyawan, manajemen)

maupun stakeholder eksternal (e.g. pelanggan, pemasok, dsb).

Namun, mengukur reputasi secara kuantitatif juga dapat dilakukan

sebagai alternatif jika pengukuran secara kualitatif (kuesioner) dirasa

kurang efektif dan efisien untuk dilaksanakan, misal: sebaran geografis

stakeholder yang begitu luas. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan

ukuran lain, yakni capaian perusahaan based on market, karena menurut

Louisot dan Rayner (2010:2) reputasi mampu membedakan proporsi

market value perusahaan secara signifikan.

6. Kinerja Perusahaan

Dalam dunia perbankan, kinerja diukur menggunakan indeks komposit

tingkat kesehatan bank. Berdasarkan Peraturan BI No. 9/1/PBI/2007

Page 43: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

26

tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan

Prinsip Syariah, pasal 3, penilaian tingkat kesehatan bank syariah terdiri

dari 6 komponen, yaitu: Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity,

dan Sensitivity to Market Risk, atau sering disingkat dengan CAMELS.

Seiring dengan proses perpindahan wewenang Bank Indonesia (BI) ke

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), peraturannya hanya menjadi 4 komponen,

yakni risk profile, good corporate governance, earnings, dan capital

(pasal 6 POJK No. 8/POJK.03/2014).

Metode-metode dalam peraturan-peraturan tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Berdasarkan PBI No. 9/1/PBI/2007:

1) Permodalan (Capital), mengukur kecukupan, proyeksi kedepan,

dan kemampuan modal meng-cover risiko, serta kemampuan

memelihara penambahan modal yang berasal dari keuntungan

dalam mendukung pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.

Permodalan bank umumnya dapat diukur dari Capital Adequacy

Ratio (CAR).

2) Kualitas Aset (Assets), menilai kualitas dari aktiva produktif,

perkembangan kualitas aktiva produktif bermasalah, serta

kecukupan kebijakan internal dalam menangani aktiva produktif

bermasalah. Kualitas aset bank umumnya dapat diukur dari non-

Performing Loan (NPL) atau non-Performing Financing (NPF).

3) Managemen (Management), mengukur kualitas manajemen umum,

penerapan manajemen risiko, dan kepatuhan bank terhadap

ketentuan-ketentuan yang berlaku. Pada bagian ini biasanya

manajemen menilai sendiri (self-assessment) kualitas manajemen

umum dan manajemen risikonya.

4) Profitabilitas (Earning/Profitability), profitabilitas atau rentabilitas

mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba,

kemampuan laba mendukung ekspansi, dan menutup risiko, serta

tingkat efisiensi. Pada bagian ini umumnya dapat diukur dari nilai

return on equity (ROE), return on assets (ROA), dan net interest

margin (NIM).

5) Likuiditas (Liquidity), mengukur kemampuan bank memenuhi

kewajiban jangka pendeknya, potensi maturity mismatch,

Page 44: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

27

kecukupan kebijakan pengelolaan likuiditas, akses terhadap sumber

pendanaan, dan stabilitas pendanaan. Bagian ini umumnya dapat

dilihat pada debt to equity ratio (DER), perbandingan aset lancar

terhadap kewajiban lancar, dan debt to assets ratio (DAR).

6) Sensitivitas terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to Market Risk),

mengukur kemampuan modal bank dalam meng-cover potensi

kerugian akibat fluktuasi nilai tukar, dan kecukupan manajemen

bank dalam mengelola risiko pasar. Penilaian ini umumnya

dilakukan oleh BI atau OJK sebagai otoritas pengawas perbankan.

b. Berdasarkan POJK No. 8/POJK.03/2014:

1) Profil Risiko (Risk Profile), mengukur risiko inheren dan

kecukupan manajemen risiko bank terhadap 10 risiko, yaitu risiko

kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko

hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko reputasi, risiko

imbal hasil, dan risiko investasi. Berdasarkan isi undang-undang

kesepuluh risiko tersebut dinilai sendiri oleh manajemen bank atau

dalam hal ini dilakukan secara self-assessment.

2) Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance),

mengukur pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance.

Berdasarkan isi undang-undang, penilaian ini juga dilakukan

sendiri oleh manajemen bank.

3) Profitabilitas (Earnings), mengukur kinerja bank menghasilkan dan

mempertahankan kemampuan menghasilkan labanya. Sama seperti

peraturan sebelumnya, bagian ini dapat dilihat dari nilai seperti:

return on equity (ROE), return on assets (ROA), dan net interest

margin (NIM).

4) Permodalan (Capital), menilai tingkat kecukupan permodalan dan

pengelolaan permodalan oleh bank. Sama dengan pengukuran

berdasarkan undang-undang sebelumnya, bagian ini umumnya

dapat dilihat dari nilai rasio kecukupan modal bank atau capital

adequacy ratio (CAR), yang mengukur perbandingan modal antara

modal sendiri dengan modal yang berasal dari pihak lain.

Page 45: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

28

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 berikut ini merupakan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang menjadi referensi utama dalam penelitian ini:

Tabel 2.1

Penelitian Sebelumnya

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Muhammad Adnan

Khursid; Abdulrahman

Al-Aali; Ahmed Ali

Soliman; dan Salmiah

Mohamad Amin (2014)

Developing an

Islamic Corporate

Social

Responsibility

Model (ICSR)

Variabel Islamic

CSR (ICSR)

Teori-teori yang

berkaitan dengan

ICSR

Konten dalam

ICSR

Penelitian bersifat

kualitatif

Hanya

membangun

model ICSR

Tidak menguji

model ICSR

secara empiris

Penelitiannya

mengembangkan teori

CSR Carroll (1979).

Hasilnya model ICSR

yang berdimensi

ekonomi islam, legal

islam, etika islam, dan

filantropi islam.

2 Amirah dan Teguh Budi

Raharjo (2014)

Pengaruh Alokasi

Dana Zakat

Terhadap Kinerja

Keuangan

Perbankan

Syariah

Variabel

independen zakat

Variabel dependen

kinerja

Penggunaan ROE

sebagai proksi

kinerja

Tidak menguji

variabel

independen ICSR

Menggunakan

DPK sebagai

variabel mediasi

Zakat secara signifikan

mempengaruhi kinerja

keuangan Islamic

banking dengan DPK

sebagai variabel

mediasi.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 46: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

29

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Sebelumnya

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

Periode penelitian

selama 4 tahun

Tidak

menggunakan

variabel dependen

reputasi

Periode penelitian

2009-2012

Menggunakan

metode analisis

Partial Least

Square (PLS)

3 Roshayani Arshad;

Suaini Othman; dan

Rohana Othman (2012)

Islamic Corporate

Social

Responsibility,

Corporate

Reputation and

Performance

Variabel

independen ICSR

Variabel dependen

reputasi

Variabel dependen

kinerja

Tidak

menggunakan

variabel

independen zakat

Menggunakan

metode regresi

berganda

Sampel

perbankan syariah

di Malaysia

ICSR berpengaruh

secara parsial terhadap

reputasi, ROA, dan

ROE perusahaan, di

mana ukuran

perusahaan digunakan

sebagai variabel

kontrol

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 47: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

30

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Sebelumnya

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

4 Soraya Fitria dan Dwi

Hartanti (2010)

Islam dan

Tanggung Jawab

Sosial: Studi

Perbandingan

Pengungkapan

Berdasarkan GRI

Indeks dan ISR

Index

Metode

pengukuran

pengungkapan

ICSR

Hanya

membandingkan

pengungkapan

berdasarkan GRI

vs ISR

Tidak

menggunakan

variabel zakat,

reputasi, dan

kinerja

Tidak menguji

secara empiris

pengaruh ICSR

Skor pengungkapan

CSR perbankan syariah

versi GRI lebih tinggi

dibandingkan

pengungkapan versi

ISR, artinya perbankan

syariah belum

menyajikan

pengungkapan CSR

yang Islami yang

seharusnya hal tersebut

membedakan

identitasnya dengan

bank konvensional

5 Rohana Othman; Azlan

Md Thani; dan Erlane K

Ghani (2009)

Determinants of

Islamic Social

Reporting Among

Top Shariah-

Approved

Companies in

Bursa Malaysia

Variabel ICSR Variabel ICSR

digunakan

sebagai variabel

dependen

Sampel

perusahaan top

100, bukan

perbankan

Ukuran, profitabilitas,

dan komposisi dewan

mempengaruhi

pengungkapan ICSR,

sedangkan jenis

industri tidak.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 48: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

31

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Sebelumnya

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

6 Ros Haniffa (2002) Social Reporting

Disclosure: An

Islamic

Perspective

Metode

pengukuran

pengungkapan

ICSR

Jenis penelitian

kualitatif

Hanya

membangun

sebuah teori

Tidak menguji

secara empiris

pengaruh ISR

Pengungkapan Islamic

Social Reporting (ISR)

terdiri dari 5 tema: (1)

keuangan dan investasi,

(2) produk, (3)

karyawan, (4)

masyarakat, dan (5)

lingkungan.

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 49: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

32

C. Kerangka Pemikiran

Berikut ini merupakan kerangka pemikiran dalam penelitian ini:

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

Basis Teori:

Signalling Theory

Shari’a Enterprise Theory

Metode Analisis:

Uji Normalitas

Binary Logistic Regression

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

ICSR pada Bank Umum Syariah Zakat pada Bank Umum Syariah

Reputasi Perusahaan:

Market share

Dana Pihak

Ketiga (DPK)

Kinerja Perusahaan:

Return on Equity

(ROE)

Variabel Independen Variabel Dependen

Zakat

ICSR Disclosure

Zakat

ICSR Disclosure

Page 50: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

33

D. Hipotesis

1. Zakat terhadap Reputasi Perusahaan

Zakat adalah perintah agama, sehingga melaksanakannya merupakan

sebuah kewajiban bagi yang beragama Islam. Bank syariah sebagai bank

dengan predikat “syariah” tidak terlepas dari kewajiban untuk membayar

zakat. Zakat juga merupakan bagian dari CSR Islam, karena memiliki

kemiripan dari sisi konsep amal/filantropinya. Namun, nilai kewajiban dari

zakat menjadikannya sebuah konsep yang harus dipisahkan dengan ICSR

atau CSR Islam.

Pelaksanaan zakat di perbankan syariah Indonesia seharusnya dapat

dijalankan dengan optimal, karena porsi zakat yang kecil bagi perusahaan

(hanya 2,5% dari laba) sedangkan nilai tersebut sangat berarti bagi yang

membutuhkan. Namun regulasi di Indonesia (perppu) yang terakhir UU

23/2011 masih belum menekankan kewajiban berzakat bagi perusahaan,

yang terlihat dari tidak adanya sanksi bagi yang tidak melaksanakan.

Sehingga hal ini berdampak pada standar akuntansi syariah yang terbaru

(dalam hal ini PSAK 101) yang juga tidak mewajibkan perusahaan untuk

berzakat.

Reputasi yang baik adalah modal bagi perusahaan untuk meningkatkan

keunggulan dan daya saingnya. Perusahaan dengan reputasi yang baik

tidak hanya akan mendapatkan kepercayaan dari stakeholder, tapi juga

dapat memperluas pangsa pasarnya dengan biaya yang lebih rendah.

Page 51: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

34

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris bahwa

membayar zakat dapat mempengaruhi reputasi dari pelaksananya.

Penelitian yang menguji pengaruh zakat terhadap reputasi perusahaan

belum peneliti temukan. Reputasi akan diuji dengan proksi market share

dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola oleh bank syariah, apakah dengan

membayar zakat dapat membedakan keunggulan market share DPK bank

syariah yang membayar zakat dengan market share DPK bank syariah lain

yang tidak membayar zakat. Dengan demikian, hasil yang diperoleh dapat

dijadikan pertimbangan bagi regulator dan perumus standar untuk

mengembangkan kebijakan berzakat bagi perusahaan. Oleh karena itu,

hipotesis pertama yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:

H1: Zakat berpengaruh positif signifikan terhadap reputasi

perusahaan

2. ICSR terhadap Reputasi Perusahaan

Pengungkapan yang transparan dan akuntabel dapat meningkatkan

kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Seiring dengan

perkembangan zaman, pengungkapan yang diharapkan masyarakat bukan

lagi pengungkapan terhadap laporan keuangan audited, melainkan juga

pengungkapan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Semakin baik

perusahaan memenuhi ekspektasi dari para stakeholder-nya maka semakin

baik pula reputasi perusahaan di mata masyarakat.

Penelitian yang menguji pengaruh ICSR terhadap reputasi perusahaan

telah dilakukan oleh Arshad et al. (2012) pada perbankan syariah di

Page 52: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

35

Malaysia. Sedangkan penelitian ini akan dilakukan pada sampel perbankan

syariah di Indonesia, dengan pertanyaan apakah ICSR di Indonesia juga

dapat mempengaruhi reputasi perusahaan dibanding para pesaingnya. Oleh

karena itu, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H2: ICSR berpengaruh positif signifikan terhadap reputasi

perusahaan

3. Zakat terhadap Kinerja Perusahaan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa zakat adalah sebuah

kewajiban menurut agama, namun zakat tampak belum menjadi sebuah

kewajiban menurut regulasi di Indonesia. Ketaatan bank syariah dalam

berinisiatif tetap membayar zakat dalam keadaan tersebut seharusnya

dapat memberikan nilai lebih bagi reputasinya. Sehingga dengan reputasi

yang baik, bank dapat meningkatkan kinerjanya dengan biaya yang lebih

efisien. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan sebuah pengujian atas

asumsi tersebut, apakah kinerja bank syariah yang baik dapat dilihat dari

ketaatannya membayar zakat.

Penelitian sebelumnya yang menguji pengaruh zakat terhadap kinerja

telah dilakukan oleh Amirah dan Raharjo (2014) dengan menemukan bukti

empiris pengaruh yang signifikan zakat terhadap kinerja bank. Penelitian

ini akan mereplikasi dan menguji kembali hasil penelitian tersebut, dengan

hipotesis:

H3: Zakat berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

perusahaan

Page 53: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

36

4. ICSR terhadap Kinerja Perusahaan

Reputasi yang baik, merupakan salah satu aset yang dapat menjadi

modal perusahaan meraih kinerja yang unggul dari pesaing. Keberhasilan

perusahaan dalam melaksanakan kegiatan filantropi yang islami dapat

meraih dukungan dari stakeholder, yang mampu memperluas akses

terhadap sumber daya dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Berdasarkan asumsi tersebut, maka penelitian ini akan menguji apakah

hal tersebut dapat dibenarkan secara teori. Penelitian yang menguji

pengaruh ICSR terhadap kinerja telah dilakukan sebelumnya oleh Arshad

et al. (2012) pada sampel perbankan syariah di Malaysia. Penelitian ini

akan mereplikasi penelitian tersebut, dengan mengujinya pada sampel

perbankan syariah di Indonesia. Hipotesis yang akan diajukan pada

pengujian ini adalah:

H4: ICSR berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan

Page 54: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian korelasional di mana penelitian

bertujuan untuk menemukan variabel penting yang berkaitan dengan

masalah (Sekaran, 2007). Penelitian korelasional adalah tipe penelitian

dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua

variabel atau lebih dan bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya

korelasi antar variabel atau membuat prediksi berdasarkan korelasi antar

variabel (Indriantoro dan Supomo, 2002:27). Penelitian ini bertujuan untuk

menguji probabilitas perusahaan memiliki reputasi dan kinerja yang baik

diprediksi dari variabel zakat dan ICSR perusahaan. Populasi penelitian ini

adalah perbankan syariah yang ada di Indonesia, yang menerbitkan

laporan tahunan selama tahun 2011 s.d 2014.

B. Metode Pemilihan Sampel

Sampel dalam penelitian ini merupakan bank umum syariah yang

terdaftar di Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun

2011 s.d 2014. Data tersebut merupakan data sekunder yang diperoleh dari

situs OJK atau www.ojk.go.id dan situs perusahaan yang bersangkutan.

Metode pemilihan sampel menggunakan non-probability sampling, dengan

pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling), dengan teknik

pertimbangan (judgement sampling), yang merupakan tipe pemilihan

Page 55: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

38

sampel secara tidak acak dengan mempertimbangkan subjek penelitian

yang berada dalam posisi terbaik untuk memberikan informasi yang

diperlukan (Sekaran, 2006:137). Pemilihan sampel mempertimbangkan

kriteria sebagaimana berikut:

1. Sampel merupakan bank umum syariah yang terdaftar di BI dan OJK

selama tahun 2011-2014.

2. Perusahaan tersebut aktif menerbitkan dan mempublikasikan laporan

tahunan selama periode yang dimaksud.

3. Sampel merupakan bank umum syariah yang membayar ataupun tidak

membayar zakat, mengungkapkan ataupun tidak mengungkapkan

ICSR.

4. Adanya akses untuk memperoleh data laporan tahunan perusahaan

yang bersangkutan.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data peneliti menggunakan jenis sumber data

sekunder. Data sekunder dapat diperoleh dari perusahaan yang diteliti atau

data yang dipublikasikan untuk umum (Indriantoro dan Supomo,

2002:149). Data dapat berasal dari internal maupun dari eksternal

perusahaan, yang dapat diakses melalui internet, atau dengan cara

membaca catatan/publikasi secara seksama (Sekaran, 2009:184). Dalam

penelitian ini, data sekunder yang digunakan merupakan data sekunder

eksternal yang mana bersifat terbuka untuk umum. Penjelasan mengenai

Page 56: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

39

data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagaimana

berikut:

1. Data Internal

Data internal merupakan dokumen-dokumen akuntansi dan operasi

yang dikumpulkan, dicatat, dan disimpan di dalam suatu organisasi

(Indriantoro dan Supomo, 2002:149). Berkaitan dengan data internal,

peneliti tidak menggunakan jenis data ini.

2. Data Eksternal

Data sekunder eksternal umumnya disusun oleh suatu entitas selain

peneliti dari organisasi yang bersangkutan (Indriantoro dan Supomo,

2002:149). Peneliti memperoleh data ini melalui buku dan majalah,

publikasi pemerintah, ikhtisar statistik, basis data, media, laporan

tahunan perusahaan, dan sebagainya (Sekaran, 2006:65). Dalam

penelitian ini, pengumpulan data sekunder eksternal diperoleh dengan

mengunduh laporan tahunan bank syariah yang bersangkutan,

dilengkapi dengan publikasi statistik perbankan syariah dari OJK.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode statistik nonparametrik. Salah satu

syarat untuk menggunakan statistik nonparametrik adalah data terdistribusi

normal ataupun tidak normal dan tipe data adalah nominal, ordinal,

interval, maupun rasio pada data berjumlah seratus ataupun sepuluh

(Santoso, 2014:3). Jadi, dalam statistik nonparametrik tidak mengharuskan

Page 57: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

40

data berdistribusi normal, juga dapat dilakukan pada jumlah sampel kecil

ataupun besar, dan analisis dapat dilakukan untuk menguji hubungan

variabel campuran nonmetrik terhadap metrik ataupun sebaliknya. Berikut

metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk melihat apakah data berdistribusi normal

atau diambil dari populasi normal. Screening terhadap normalitas data

merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap analisis

multivariat, khususnya jika tujuannya adalah inferensi (Ghozali, 2006:27).

Tujuan uji ini adalah untuk melihat karakter data yang diperoleh sebelum

data dianalisis lebih lanjut, gunanya agar peneliti dapat memahami metode

analisis apa yang tepat untuk mengolah jenis data tersebut. Kekeliruan

dalam memilih metode analisis yang mengharuskan data berdistribusi

normal sedangkan data yang dimiliki tidak berdistribusi normal, dapat

mempengaruhi signifikansi uji statistik dan tingkat ketepatan klasifikasi

(Ghozali, 2006:8).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

untuk melihat normalitas data yang diperoleh. Uji ini dipilih karena lebih

umum digunakan serta lebih tepat dalam menggambarkan normalitas data

dibanding menggunakan grafik atau plot. Tujuan melihat normalitas data

adalah untuk menentukan model regresi apa yang tepat untuk digunakan.

Data berdistribusi normal ketika nilai sig. > 0,05, dan data tidak normal

Page 58: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

41

ketika nilai sig. < 0,05. Jika, normalitas data tidak terpenuhi, maka regresi

logistik akan digunakan dalam penelitian ini.

2. Binary Logistic Regression

Binary logistic regression atau regresi logistik adalah model regresi

dengan variabel dependen berupa dummy. Model ini membagi variabel

dependen menjadi dua kategori: bagus atau buruk, sukses atau tidak

sukses, unggul atau tidak unggul, dan seterusnya. Pengkodean variabel

dependen hanya sebatas untuk membedakan variabel yang masuk daerah

penerimaan dan variabel yang masuk daerah penolakan, dengan angka “1”

untuk kategori penerimaan, dan “0” untuk kategori penolakan.

Regresi logistik hampir sama dengan analisis diskriminan, di mana

variabel dependen berupa kode untuk mengkategorikan dua kelompok

yang berbeda. Bedanya, dalam analisis diskriminan kode hanya dipakai

pada variabel dependen, dan variabel independen seluruhnya berupa data

metrik (skala interval atau rasio). Sedangkan, dalam regresi logistik, selain

dipakai pada variabel dependen, kode juga dapat dipakai pada variabel

independen. Jadi, regresi logistik memungkinkan variabel independen

campuran antara variabel kategorial (nonmetrik) dan variabel kontinyu

(metrik).

Regresi logistik juga hampir sama dengan regresi berganda. Yang

membedakan, regresi berganda hanya dapat digunakan untuk data yang

berdistribusi normal, atau dalam kata lain regresi berganda hanya dapat

dipakai apabila asumsi multivariate normal distribution terpenuhi.

Page 59: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

42

Penggunaan regresi logistik sebenarnya bertujuan untuk menguji

apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan

variabel bebasnya (Ghozali, 2006:261). Dalam hal ini peneliti menguji

apakah probabilitas reputasi dan kinerja perusahaan yang baik dapat

diprediksi dengan zakat yang dibayar dan pengungkapan ICSR yang

dilakukan perusahaan.

Variabel yang dapat diuji dengan regresi logistik adalah variabel yang

tidak memenuhi asumsi normalitas, baik pada variabel dependen maupun

variabel independennya. Dengan regresi logistik, data yang berdistribusi

tidak normal tidak memerlukan treatment khusus, cukup hanya dengan

mengubah variabel menjadi dummy dengan pengkodean “1” dan “0”.

Selanjutnya, dalam regresi logistik terdapat dua tahapan dalam

menginterpretasikan output statistik. Tahap pertama adalah menilai model

fit. Dan tahap kedua adalah mengestimasi parameter serta interpretasinya.

Kedua tahapan tersebut akan dijelaskan sebagaimana berikut:

a. Menilai Model Fit

Langkah pertama sebelum membentuk persamaan regresi logistik

adalah menilai overall fit model. Statistik yang digunakan adalah nilai

Likelihood L, dalam SPSS akan ditransformasikan menjadi -2 Log

Likelihood atau disingkat -2LogL.

Statistik -2LogL digunakan untuk menentukan apakah penambahan

variabel independen ke dalam model dapat secara signifikan

memperbaiki model fit (Ghozali, 2006:269). Output SPSS akan

Page 60: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

43

memberikan dua nilai, yaitu nilai -2LogL sebelum model dimasukan

variabel independen, dan nilai statistik -2LogL setelah model

dimasukan variabel independen. Model regresi yang baik adalah (1)

model yang memiliki penurunan nilai statistik -2LogL cukup

signifikan, dan (2) model memiliki nilai -2LogL < Chi-square (X2)

tabel.

Kemudian, Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test

memberikan informasi mengenai apakah model dapat diterima untuk

digunakan dalam penelitian. Nilai Hosmer and Lemeshow memberikan

informasi mengenai kecocokan model dengan data. Dengan kata lain,

data empiris yang digunakan apakah sudah cocok atau sesuai dengan

model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model

dapat dikatakan fit) (Ghozali, 2006). Model yang dapat diterima adalah

model dengan nilai sig. > 0,05.

Tabel klasifikasi (classification table) 2 x 2 menghitung nilai

estimasi yang benar dari kode yang dilekatkan pada variabel dependen

penelitian. Estimasi ini didapat dari ketepatan prediksi vs observasi.

Sebagai contoh, kita memprediksi jawaban benar ada 5 dari total 10

soal, namun hasil observasi menunjukan jawaban benar hanya ada 4

dari total 10 soal, maka persentase ketepatan prediksi tersebut hanya

4/5 atau 80%. Tabel klasifikasi menunjukan persentase ketepatan

prediksi (percentage correct) dari 0 hingga 100%.

Page 61: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

44

Cox & Snell R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru

ukuran R2 pada multiple regression (Ghozali, 2006). Nilai ini

menjelaskan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen. Namun, karena Cox & Snell memiliki nilai

maksimum kurang dari 1 (satu) membuat nilainya sulit untuk

diinterpretasikan. Nagelkerke R Square merupakan modifikasi dari

koefisien Cox & Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi

dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Dengan demikian, koefisien determinasi

yang akan digunakan nanti adalah nilai dari Nagelkerke R Square.

Dengan nilai maksimum 1, maka nilai Nagelkerke yang baik adalah

yang mendekati angka 1 atau 100%.

b. Estimasi Parameter dan Interpretasinya

Ketika overall fit model sudah terpenuhi, analisis dapat dilanjutkan

dengan memasukan konstanta dan koefisien ke dalam model

penelitian. Nilai-nilai konstanta dan koefisien dapat ditemukan pada

kotak output SPSS “Variables in the Equation”. Setelah persamaan

telah terbentuk, langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan nilai

konstanta dan koefisien-koefisien tersebut ke dalam sebuah paparan

yang lebih jelas.

Berikut ini adalah model regresi logistik yang digunakan:

p

Ln = b0 + b1X1 + b2X2 + ...... + bkXk

1 - p

Page 62: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

45

Dimana:

Ln p/(1 – p) = logaritma natural dari probabilitas variabel Y

b0 = beta nol (seperti konstanta dalam regresi berganda)

b1, b2, dst = beta variabel independen (seperti koefisien dalam

regresi berganda)

[P/(1 – P)] = Odds (Y|X1,X2,...,Xk), dengan demikian model

regresi menjadi seperti berikut:

Ln [Odds (Y|X1|X2)] = b0 + b1X1 + b2X2 + ..... + bkXk

Dengan memasukan variabel-variabel ke dalam model regresi, maka

persamaan dalam model menjadi seperti berikut:

Model 1:

Ln [Odds (REP|ZAK|ICSR)] = b0 + b1 ZAK + b2 ICSR

Model 2:

Ln [Odds (ROE|ZAK|ICSR)] = b0 + b1 ZAK + b2 ICSR

E. Operasionalisasi Variabel

1. Variabel Dependen

Penelitian ini merupakan penelitian dengan dua variabel dependen,

yakni reputasi dan kinerja. Reputasi dan kinerja dipilih bertujuan untuk

mereplikasi penelitian yang telah dilakukan oleh Arshad et al. (2012)

sebelumnya. Kedua variabel dependen diuji dengan dua model regresi

yang terpisah. Regresi dilakukan menggunakan regresi logistik dua kali uji

Page 63: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

46

dengan dua model, karena tidak memungkinkan menguji kedua variabel

dependen secara bersamaan dalam satu model tunggal.

Reputasi digunakan sebagai variabel dependen pertama. Reputasi

diukur menggunakan market share Dana Pihak Ketiga (DPK) yang

dikelola oleh bank syariah. DPK setiap bank dibagi dengan total DPK

yang dikelola oleh seluruh BUS dan UUS, kemudian didapat rasio. Setelah

didapat rasio DPK masing-masing bank, selanjutnya rasio tersebut

dibandingkan dengan rata-rata DPK seluruh BUS dan UUS. Perusahaan

yang memiliki rasio DPK di atas rata-rata dikategorikan reputasi baik atau

“1”, sedangkan perusahaan dengan persentase DPK di bawah rata-rata

dikategorikan reputasi buruk atau “0”. Penggunaan DPK sebagai proksi

pengukuran reputasi karena DPK merepresentasikan tingkat kepercayaan

masyarakat untuk menempatkan dananya di antara berbagai pilihan bank

syariah yang ada. Reputasi diukur dengan cara sebagai berikut:

Dana Pihak Ketiga Bank

REP =

Total Dana Pihak Ketiga di Pasar

Kinerja digunakan sebagai variabel dependen kedua. Kinerja diukur

dengan menggunakan salah satu indikator kinerja perbankan, yakni

profitabilitas. Peneliti juga hanya menggunakan salah satu indikator dari

profitabilitas, yaitu return on equity (ROE). ROE digunakan sebagai

proksi pengukuran di dua penelitian sebelumnya (Arshad et al., 2012;

Amirah dan Raharjo, 2014). ROE menggambarkan tingkat pengembalian

modal yang akan diterima investor dan pemilik modal, di mana mereka

Page 64: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

47

adalah golongan stakeholder dengan klaim finansial paling utama terhadap

perusahaan. Perusahaan dengan ROE di atas rata-rata dikategorikan

perusahaan kinerja baik atau “1”, dan perusahaan dengan ROE di bawah

rata-rata dikategorikan perusahaan kinerja buruk atau “0”. ROE diukur

dengan rumus:

Laba sebelum zakat dan pajak t

ROE =

Total ekuitas t - 1

2. Variabel Independen

Dalam menguji reputasi dan kinerja, peneliti menggunakan variabel

independen zakat dan ICSR. Penggunaan variabel zakat dan ICSR

bertujuan untuk mereplikasi dua penelitian sebelumnya (Arshad et al.,

2012; Amirah dan Raharjo, 2014).

Zakat digunakan sebagai variabel independen pertama. Data mengenai

zakat perusahaan diambil dari laporan laba rugi atau laporan sumber dan

penggunaan dana zakat. Umumnya zakat dikenakan 2,5% dari laba

perusahaan. Zakat tidak dikenakan untuk perusahaan yang mengalami

rugi. Dalam penelitian ini, zakat diberi kode “1” untuk perusahaan yang

membayar zakat, dan “0” untuk perusahaan yang tidak membayar zakat.

Peneliti hanya dapat memberi kode pada variabel zakat, dikarenakan data

tidak berdistribusi normal.

Islamic Corporate Social Responsibility atau ICSR digunakan sebagai

variabel independen kedua. ICSR diperoleh dengan menganalisis konten

Page 65: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

48

laporan tahunan setiap perusahaan. Jumlah item total pengungkapan dalam

ICSR adalah 40 item, yang peneliti adaptasi dari penelitian-penelitian

sebelumnya (Haniffa, 2002; Othman et al., 2009). Item yang diungkapkan

oleh perusahaan diberi nilai 1, dan yang tidak diungkapkan diberi nilai 0.

Nilai total item yang diungkapkan kemudian dibagi dengan 40 (jumlah

total item) dan akan mendapat angka rasio. Oleh karena data ICSR berupa

rasio, maka nilai ICSR akan berkisar dari 0 sampai 1, atau 0 ≤ ICSR ≥ 1.

Berikut merupakan rumus menghitung nilai ICSR:

Item yang diungkapkan

ICSR =

Jumlah total item pengungkapan

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Jenis Variabel Indikator Skala

1 Reputasi

Perusahaan

(Arshad et al.,

2012)

Dependen Rasio DPK diatas rata-

rata menandakan

reputasi baik, kode “1”

untuk perusahaan

dengan reputasi baik,

kode “0” untuk

perusahaan dengan

reputasi buruk

Nominal

2 Kinerja

Perusahaan

(Arshad et al.,

2012; Amirah

dan Raharjo,

2014)

Dependen Return on Equity

(ROE) perusahaan

yang diatas rata-rata

menunjukan kinerja

baik. Kode “1” untuk

perusahaan dengan

kinerja baik, dan kode

“0” untuk perusahaan

dengan kinerja buruk

Nominal

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 66: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

49

Tabel 3.1 (lanjutan)

Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Jenis Variabel Indikator Skala

3 Zakat

(Amirah dan

Raharjo, 2014)

Independen Zakat dibayar

perusahaan sebesar

2,5% dari laba

sebelum zakat. Kode

“1” untuk perusahaan

yang membayar zakat,

dan kode “0” untuk

tidak membayar zakat

Nominal

4 Islamic

Corporate

Social

Responsibility

(ICSR)

(Arshad et al.,

2012)

Independen ICSR = item yang

diungkapkan / Jumlah

total item

pengungkapan

Rasio

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 67: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

50

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada populasi perbankan syariah di Indonesia. Saat

ini, tercatat ada 12 bank yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan

menjalankan operasi bisnisnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Berikut

adalah daftar kedua belas bank syariah tersebut:

Tabel 4.1

Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK

No. Nama Bank Tahun Berdiri Kode

1 Bank Muamalat Indonesia 1992 BMI

2 Bank Syariah Mandiri 1999 BSM

3 Bank Mega Syariah 2004 BMS

4 Bank Rakyat Indonesia Syariah 2008 BRIS

5 Bank Bukopin Syariah 2008 BSB

6 Panin Bank Syariah 2009 PBS

7 Bank Central Asia Syariah 2010 BCAS

8 Bank Negara Indonesia Syariah 2010 BNIS

9 Bank Jabar Banten Syariah 2010 BJBS

10 Bank Victoria Syariah 2010 BVS

11 Maybank Syariah Indonesia 2010 MSI

12 Bank Tabungan Pensiun Negara Syariah 2014 BTPNS

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari kedua belas bank syariah, 10 bank diambil sebagai sampel penelitian.

Sampel merupakan entitas yang secara berkala menerbitkan laporan tahunan

selama periode 2011 s.d 2014, dipublikasikan, dan dapat diakses secara umum.

Dalam penelitian ini, laporan tahunan perusahaan tersebut digunakan sebagai

bahan untuk dianalisis oleh peneliti.

Page 68: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

51

Pengumpulan data dilakukan dengan mengunduh laporan publikasi tahunan

di situs resmi bank syariah yang bersangkutan, dengan pelengkap data yang

diunduh dari situs resmi OJK atau www.ojk.go.id. Perolehan data dilaksanakan

pada tanggal 23 Oktober 2015. Tabel 4.2 di bawah ini menampilkan

ketersediaan data penelitian sebagaimana tersaji sebagai berikut:

Tabel 4.2

Ketersediaan Data Penelitian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

BMI BSM BMS BRIS BNIS BSB PBS BCAS BVS MIS BJBS BTPNS

2014 v v v v v v v v v v v v

2013 v v v v v v v v v v v -

2012 v v v v v v v v v v v -

2011 v v v v v v v v v v - -

2010 v v v v v v v v - - - -

Keterangan: tanda tickmark ‘v’ menandakan data yang tersedia

Sumber: Data sekunder yang diolah

2. Deskripsi Sampel Penelitian

Sampel dipilih dengan metode pemilihan sampel bertujuan (purposive

sampling) dengan dasar pertimbangan (judgement sampling). Pengambilan

sampel selama 4 tahun bertujuan agar data panel yang akan digunakan

seimbang. Berdasarkan tabel 4.2, peneliti mengambil sampel 10 dari total 12

perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan secara berkala selama periode

2011 s.d 2014. Dari total 12 perusahaan, Bank Tabungan Pensiun Negara

Syariah (BTPNS) dan Bank Jabar Banten Syariah (BJBS) dieliminasi karena

tidak terpenuhi ketersediaan data.

Page 69: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

52

Peneliti tidak menggunakan rentang periode 5 tahun, karena 2 dari 10

perusahaan baru aktif menerbitkan laporan tahunan dan laporan keuangan dari

tahun 2011. Dengan demikian terdapat 40 objek penelitian yang terkumpul dari

10 bank syariah selama 4 tahun. Tabel 4.3 berikut ini menampilkan tahapan

pemilihan sampel penelitian.

Tabel 4.3

Tahapan Pemilihan Sampel Penelitian

Jumlah

Jumlah total Bank Umum Syariah (BUS) 12

Perusahaan yang aktif menerbitkan laporan tahunan lengkap

selama 2011 s.d 2014

10

Jumlah sampel perusahaan yang dieliminasi 2

Jumlah sampel perusahaan yang digunakan 10

Periode penelitian (tahun) 4

Jumlah total data panel (seimbang) 40

Sumber: Data sekunder yang diolah

Peneliti menggunakan data Dana Pihak Ketiga (DPK), Return on Equity

(ROE), Zakat yang dibayar perusahaan (ZAK), dan Pengungkapan Islamic CSR

(ICSR). Sebelum dilakukan regresi, peneliti menguji normalitas dari sebaran

data penelitian. Jika data tidak terdistribusi normal maka penggunaan regresi

logistik dapat dilakukan.

Tabel 4.4

Kelompok Data Bank Syariah periode 2011 s.d 2014

DPK

(%)

ROE ZAK

(‘000.000)

ICSR

(%)

DPK

(%)

ROE ZAK

(‘000.000)

ICSR

(%)

BSM 2014 27,46 1,49 2.815 84,1 BSB 1,83 2,44 0 71,0

2013 30,76 15,34 22.662 82,2 1,78 7,63 0 68,3

2012 32,14 25,05 28.131 79,1 1,93 7,32 0 63,3

2011 36,93 24,24 19.178 78,9 1,99 6,19 0 56,8

BMI 2014 23,50 2,13 5.396 83,3 PBS 2,79 7,66 2.455 74,1

2013 22,77 11,41 11.896 80,4 1,56 4,44 0 62,5

2012 23,66 29,16 9.735 78,3 0,83 8,20 0 53,1

2011 23,19 20,79 6.841 77,7 0,36 2,80 0 43,7

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 70: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

53

Tabel 4.4 (lanjutan)

Kelompok Data Bank Syariah periode 2011 s.d 2014

DPK

(%)

ROE ZAK

(‘000.000)

ICSR

(%)

DPK

(%)

ROE ZAK

(‘000.000)

ICSR

(%)

BRIS 2014 7,67 0,44 3.239 72,7 MSI 0,36 6,83 0 59,5

2013 7,52 10,2 2.239 72,2 0,53 5,05 0 58,9

2012 8,10 10,41 0 70,4 0,52 4,93 0 55,6

2011 8,58 1,19 0 51,8 0,30 4,92 0 40,6

BNIS 2014 7,46 13,98 5.524 73,5 BCAS 1,07 2,90 0 65,6

2013 6,22 11,73 4.538 72,9 0,93 4,30 0 63,9

2012 6,07 10,18 3.169 68,7 0,86 2,80 0 63,3

2011 5,85 6,63 2.579 56,6 0,75 2,30 0 52,0

BMS 2014 2,70 2,5 598 63,5 BVS 0,52 -17,61 0 50,0

2013 4,22 26,23 5.121 63,3 0,55 3,70 0 47,5

2012 4,82 57,98 6.326 60,2 0,44 8,93 91 45,0

2011 4,27 16,89 1.848 59,5 0,40 18,69 30 37,5

Sumber: Data sekunder yang diolah

Data di atas merupakan peringkat 5 bank syariah teratas dan 5 bank syariah

terbawah berdasarkan besaran rata-rata aset selama tahun 2011 s.d 2014.

Kemudian sampel akan diuji untuk melihat apakah setiap variabel memiliki data

yang berdistribusi normal. Karena, regresi logistik umumnya tepat digunakan

jika asumsi multivariate normal distribution tidak terpenuhi, artinya regresi

logistik dapat dijalankan ketika data tidak berdistribusi normal.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Kolmogorov-Smirnov Test

Analisis pertama sebelum menguji variabel penelitian adalah menguji

normalitas data. Peneliti menguji normalitas data dengan uji Kolmogorov-

Smirnov untuk melihat apakah setiap variabel memiliki distribusi data yang

normal. Jika data tidak terdistribusi normal maka penggunaan regresi logistik

tepat untuk dilakukan, karena variabel dependen dapat diubah ke dalam bentuk

kategori atau dummy (non-metrik). Regresi logistik umumnya digunakan ketika

Page 71: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

54

asumsi normalitas data tidak dapat dipenuhi. Sedangkan, data terdistribusi

normal ketika nilai probabilitas signifikansi > 0,05.

Tabel 4.5

Uji Normalitas Variabel Dependen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DPK ROE

N 40 40

Normal Parametersa,b

Mean 7.8548 9.8097

Std. Deviation 10.51771 11.63502

Most Extreme Differences Absolute .273 .185

Positive .273 .184

Negative -.236 -.185

Test Statistic .273 .185

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c .001

c

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.5 di atas menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.000

(DPK) dan 0.001 (ROE). Ini berarti kedua data variabel dependen tidak

terdistribusi normal karena nilai signifikansi berada jauh di bawah 0,05 atau sig.

< 0,05. Hal ini disebabkan oleh rentang nilai yang cukup jauh pada kedua data

tersebut, yang dapat dilihat pada tabel 4.6 statistik deskriptif di bawah ini. Range

nilai maksimum-minimum yang jauh menjadi salah satu indikator data

terdispersi dan tidak terdistribusi secara normal.

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif Variabel Dependen

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DPK 40 36.63 .30 36.93 7.8548 10.51771

ROE 40 75.59 -17.61 57.98 9.8097 11.63502

Valid N (listwise) 40

Sumber: Output SPSS

Page 72: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

55

Tabel 4.6 menjelaskan bahwa jumlah pengamatan adalah 40. Nilai mean

adalah rata-rata, range adalah selisih nilai tertinggi dan nilai terendah, kemudian

Std. Deviation menunjukan simpangan baku. Nilai Std. Deviation yang lebih

tinggi dari nilai mean mengindikasikan bahwa nilai mean tidak dapat diandalkan

karena tidak menggambarkan nilai setiap unit pengamatan. Oleh karena itu,

dapat dikatakan bahwa data terdispersi atau data tidak terpusat di sekitar nilai

mean. Dampaknya, dispersi menyebabkan data tidak terdistribusi secara normal.

Selanjutnya adalah menguji normalitas data dari kedua variabel independen.

Untuk dapat menjalankan regresi logistik, setidaknya diperlukan satu variabel

yang berdistribusi tidak normal, agar dapat diubah ke dalam bentuk kategori atau

dummy (non-metrik). Pengujian dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov, di

mana data terdistribusi normal ketika nilai signifikansi > 0,05.

Tabel 4.7

Uji Normalitas Variabel Independen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ZAK ICSR

N 40 40

Normal Parametersa,b

Mean 3610.2750 64.0375

Std. Deviation 6466.55087 12.33219

Most Extreme Differences Absolute .288 .072

Positive .248 .054

Negative -.288 -.072

Test Statistic .288 .072

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c .200

c,d

Sumber: Output SPSS

Uji normalitas kolmogorov-smirnov pada kedua variabel independen zakat

dan ICSR menunjukan bahwa hanya variabel ICSR yang memiliki distribusi

Page 73: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

56

normal (sig. 0,200 > 0,05), sedangkan variabel zakat tidak terdistribusi normal

(sig. 0.000 < 0,05). Hal ini dikarenakan implementasi zakat belum sepenuhnya

dijalankan oleh seluruh sampel, berbeda dengan ICSR yang sudah diungkapkan

oleh seluruh sampel bank syariah. Rentang nilai maksimum dan minimum zakat

yang jauh menjadi salah satu penyebab distribusi data tidak normal (tabel 4.8).

Sedangkan untuk data ICSR sudah terdistribusi secara normal, karena

pengungkapan ICSR rata-rata sudah diungkapkan oleh semua sampel melalui

laporan tahunannya, sehingga rentang nilai pengungkapan ICSR antara satu

perusahaan dengan perusahaan lainnya tidak terlampau jauh.

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif Variabel Independen

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ZAK 40 28131.00 .00 28131.00 3610.2750 6466.55087

ICSR 40 46.60 37.50 84.10 64.0375 12.33219

Valid N (listwise) 40

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.8 di atas menunjukan jumlah pengamatan sebanyak 40. Dengan nilai

maksimum zakat 28.131 dan minimum 0, artinya penelitian ini membandingkan

perusahaan yang membayar zakat 28.131.000.000 rupiah dengan perusahaan

yang membayar zakat 0 (nol) rupiah, tentu hal ini membuat sebaran data tidak

normal. Berbeda dengan ICSR yang memiliki distribusi normal, memiliki nilai

mean yang menggambarkan keseluruhan nilai unit pengamatan, dilihat dari nilai

Std. Deviation < nilai Mean.

Page 74: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

57

Setelah uji normalitas dilakukan dapat disimpulkan bahwa variabel dependen

(REP dan ROE) berdistribusi tidak normal, satu variabel independen (ZAK)

berdistribusi tidak normal, dan satu variabel independen (ICSR) berdistribusi

normal. Dengan demikian regresi logistik dapat dijalankan, di mana variabel

dependen berupa dummy, dan variabel independen campuran antara dummy dan

rasio. Variabel yang berdistribusi tidak normal ditransformasi ke dalam bentuk

dummy “1” dan “0”. Kode 1 untuk perusahaan dengan reputasi baik, dan 0 untuk

reputasi buruk (REP), 1 untuk kategori perusahaan dengan kinerja baik dan 0

untuk kinerja buruk (ROE), dan 1 untuk kategori perusahaan membayar zakat

dan 0 untuk tidak membayar zakat (ZAK).

2. Binary Logistic Regression

Binary Logistic Regression atau regresi logistik digunakan untuk menguji

hipotesis penelitian. Variabel-variabel yang akan diuji adalah zakat dan ICSR

terhadap reputasi dan kinerja perusahaan. Variabel akan diuji dengan dua model

yang terpisah. Model pertama menguji pengaruh zakat (ZAK) dan ICSR (ICSR)

terhadap reputasi perusahaan (REP), sedangkan model kedua menguji pengaruh

zakat (ZAK) dan ICSR (ICSR) terhadap kinerja perusahaan (ROE).

a. Pengujian Model 1: Reputasi Perusahaan (REP)

1) Menilai Model Fit

Tahap ini akan menguji apakah model layak untuk menguji data secara

empiris. Kelayakan model akan dinilai berdasarkan nilai pada output SPSS.

Berikut ini adalah penjelasannya:

Page 75: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

58

Tabel 4.9

Statistik Deskriptif Variabel Pengujian Model 1: REP

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 40 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 40 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 40 100.0

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.9 di atas adalah statistik deskriptif untuk regresi logistik. Nilai N

menggambarkan bahwa jumlah pengamatan adalah 40 dengan persentase

100% yang menandakan bahwa tidak ada pengamatan yang tidak digunakan.

Oleh karena data itu analisis dapat dilanjutkan ke tahap penilaian model fit:

Tabel 4.10

Model 1: REP Tanpa Variabel Independen

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 55.352 -.100

2 55.352 -.100

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.10, model dengan konstanta saja (tanpa variabel

independen) tampak tidak fit. Hal ini dapat dilihat dari nilai -2LogL yang

lebih besar dari Chi-square tabel (lihat lampiran) df 40 – 1

alpha 5%, di mana

40 adalah jumlah pengamatan, dan 1 adalah jumlah parameter. Model yang

fit adalah model dengan nilai -2LogL < Chi-square tabel. Chi-square df 40 – 1

alpha 5% bernilai 54,57223, sedangkan nilai -2LogL adalah 55,352. Nilai ini

Page 76: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

59

signifikan secara statistik karena -2LogL 55,352 > 54,57223, artinya model

dengan konstanta saja tidak fit dengan data.

Tabel 4.11

Model 1: REP Dengan Memasukan Variabel Independen

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant ZAK(1) ICSR

Step 1 1 29.179 -4.789 2.281 .055

2 26.552 -7.627 3.016 .091

3 26.271 -8.981 3.329 .109

4 26.265 -9.226 3.381 .113

5 26.265 -9.233 3.383 .113

6 26.265 -9.233 3.383 .113

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.11 adalah model dengan interaksi variabel independen.

Berdasarkan tabel 4.11, penambahan variabel independen ke dalam model

membuat model menjadi fit. Hal ini dilihat dari nilai -2LogL yang menjadi

lebih kecil dari Chi-square tabel df 40 – 1 – 2

, di mana 40 adalah jumlah

pengamatan, 1 adalah konstanta, dan 2 adalah koefisien untuk setiap variabel

independen. Chi-square tabel df 40 – 1 – 2

pada alpha 5% bernilai 52,19232

(lihat lampiran), sedangkan nilai -2LogL pada tabel 4.11 bernilai 26,265. Hal

ini berarti model dengan memasukan variabel independen fit dengan data,

karena -2LogL 26,265 < 52,19232.

Pada halaman berikutnya, tabel 4.12 menampilkan penurunan nilai

statistik -2LogL. Cara mudah melihat kelayakan model adalah dengan

melihat apakah terjadi penurunan pada nilai -2LogL, dan apakah penurunan

Page 77: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

60

tersebut signifikan secara statistik. Berdasarkan pada tabel 4.10 dan 4.11,

nilai -2LogL menurun dari 55,352 menjadi 26,265, dengan selisih sebesar

29,087 (55,352 – 26,265) sama dengan yang ditampilkan dalam tabel 4.12.

Chi-square tabel df 2 (39 – 37)

alpha 5% adalah 5,99146. Berdasarkan kedua

nilai tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa penambahan variabel bebas

ZAK dan ICSR ke dalam model memperbaiki model fit, karena selisih nilai -

2LogL 29,087 > 5,99146.

Tabel 4.12

Penurunan Nilai Statistik -2LogL

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 29.087 2 .000

Block 29.087 2 .000

Model 29.087 2 .000

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.13

Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 9.290 8 .318

Sumber: Output SPSS

Untuk lebih memberikan kepastian mengenai kelayakan model, SPSS

memberikan nilai Hosmer and Lemeshow sebagai alternatif menilai model

fit. Model yang fit adalah model dengan nilai Hosmer and Lemeshow > 0,05.

Berdasarkan tabel 4.13 di atas model dikatakan fit, karena memiliki nilai sig.

0,318 > 0,05.

Page 78: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

61

Tabel 4.14

Tabel Klasifikasi 2 x 2

Classification Tablea

Observed

Predicted

REP Percentage

Correct .00 1.00

Step 1 REP .00 19 2 90.5

1.00 2 17 89.5

Overall Percentage 90.0

Sumber: Output SPSS

Tabel klasifikasi adalah tabel yang menggambarkan ketepatan prediksi

dengan observasi. Pada model yang sempurna nilai ketepatan prediksi adalah

100%. Berdasarkan tabel 4.14, prediksi perusahaan dengan reputasi buruk

ada 21 perusahaan, sedangkan observasi menunjukan hanya ada 19

perusahaan, maka ketepatan klasifikasinya sebesar 19/21 atau 90,5%.

Kemudian, prediksi perusahaan dengan reputasi baik ada 19 perusahaan,

sedangkan observasi menunjukan hanya ada 17 perusahaan, maka ketepatan

klasifikasinya adalah 17/19 atau 89.5%. Oleh karena itu, overall percentage

correct pada model adalah 90% [(90,5% + 89,5%) / 2].

Tabel 4.15

Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 26.265a .517 .690

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.15 menunjukan nilai Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R

Square. Cox & Snell dan Nagelkerke berfungsi sebagai koefisien determinasi

Page 79: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

62

dalam regresi logistik. Nilai yang digunakan adalah nilai dari Nagelkerke

karena memiliki nilai antara 0 (nol) hingga 1 (satu), sedangkan Cox & Snell

memiliki nilai maksimum kurang dari satu sehingga sulit diinterpretasikan.

Berdasarkan tabel 4.15 di halaman sebelumnya, kemampuan variabel ZAK

dan ICSR dalam menjelaskan reputasi perusahaan (REP) adalah 69%,

sedangkan 31% sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

2) Estimasi Parameter dan Interpretasinya

Pada bagian ini akan dijelaskan persamaan regresi serta interpretasinya.

Persamaan berikut ini adalah persamaan yang nantinya akan terbentuk

setelah konstanta dan koefisien setiap variabel ditemukan:

Model 1: Reputasi Perusahaan

Ln [Odds (REP|ZAK|ICSR)] = b0 + b1 ZAK + b2 ICSR

Tabel 4.16

Variabel-variabel Pembentuk Persamaan

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a ZAK(1) 3.383 1.043 10.516 1 .001 29.445

ICSR .113 .051 4.916 1 .027 1.119

Constant -9.233 3.461 7.118 1 .008 .000

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.16 memperlihatkan bahwa kedua variabel independen ZAK dan

ICSR signifikan secara statistik terhadap REP perusahaan, karena memiliki

nilai sig. lebih kecil dari 0,05. Nilai sig. ZAK sebesar 0,01 < 0,05 dan nilai

Page 80: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

63

sig. ICSR 0,027 < 0,05. Nilai beta (B) ZAK dan ICSR yang bernilai positif

menandakan bahwa setiap variabel memiliki hubungan positif terhadap

reputasi perusahaan (REP). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa log of

odds perusahaan memiliki reputasi baik secara positif berkaitan dengan zakat

yang dibayar (ZAK) dan pengungkapan ICSR (ICSR) pada laporan tahunan

perusahaan.

Setelah melihat signifikansi, langkah selanjutnya adalah membentuk

persamaan ke dalam model. Model regresi logistik untuk reputasi perusahaan

dapat dinyatakan sebagai berikut:

Ln [Odds (REP|ZAK|ICSR)] = - 9,233 + 3,383 ZAK + 0,113 ICSR

Nilai konstanta dan koefisien dari persamaan di atas didapat dari nilai

beta atau “B” (lihat kembali tabel 4.16), di mana Constant memiliki nilai

beta -9,233, ZAK memiliki nilai beta 3,383, dan ICSR memiliki nilai beta

0,113. Telah disimpulkan sebelumnya bahwa nilai positif (negatif) pada beta

menandakan hubungan positif (negatif) terhadap variabel dependen (REP).

Interpretasi dari model di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Sebuah

perusahaan (membayar atau tidak membayar zakat) akan memiliki odds

reputasi baik dengan angka sebesar 0,113 setiap unit peningkatan ICSR. Jika

ICSR dianggap konstan, maka odds perusahaan memiliki reputasi baik akan

naik sebesar 3,383 untuk setiap unit peningkatan ZAK.

Page 81: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

64

Hubungan antara odds dan variabel independen dapat dijelaskan sebagai

berikut. Perusahaan akan memiliki odds atau probabilitas berreputasi baik

dengan faktor 29,445 (e 3,383

) untuk setiap unit kenaikan ZAK, ditambah

1,119 (e 0,113

) untuk setiap peningkatan ICSR. Artinya, perusahaan akan

memiliki odds berreputasi baik 29,445 kali lipat ketika melaksanakan zakat,

dan 1,119 kali lipat ketika mengungkapkan ICSR. Berdasarkan tabel

klasifikasi sebelumnya, tingkat ketepatan prediksi ini adalah 90%.

b. Pengujian Model 2: Kinerja Perusahaan (ROE)

1) Menilai Model Fit

Tabel 4.17

Statistik Deskriptif Variabel Pengujian Model 2: ROE

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 40 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 40 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 40 100.0

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.17 menunjukan bahwa jumlah N pengamatan adalah 40, sama

dengan jumlah pengamatan pada model sebelumnya. Persentase penggunaan

data sebesar 100% menandakan bahwa tidak ada data yang tidak digunakan

dalam menganalisis model penelitian. Oleh karena data itu, analisis dapat

dilanjutkan ke tahap penilaian model fit penelitian.

Page 82: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

65

Tabel 4.18 menjelaskan bahwa model dengan konstanta saja tampak

tidak fit. Model yang fit adalah model dengan nilai -2LogL < Chi-square

tabel df n-q

. Chi-square tabel df 40 – 1

bernilai 54,57223, sedangkan nilai

statistik -2LogL bernilai 55,051. Nilai ini signifikan pada alpha 5% yang

berarti model dengan konstanta saja tidak fit dengan data karena nilai

statistik -2LogL 55,051 > 54,57223.

Tabel 4.18

Model 2: ROE Tanpa Variabel Independen

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 55.051 -.200

2 55.051 -.201

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.19

Model 2: ROE Dengan Memasukan Variabel Independen

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant ZAK(1) ICSR

Step 1 1 43.862 -3.622 1.413 .042

2 43.586 -4.463 1.607 .052

3 43.585 -4.537 1.622 .053

4 43.585 -4.537 1.622 .053

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.19 menunjukan nilai -2LogL setelah memasukan variabel

independen ke dalam model. Berdasarkan nilai -2LogL yang lebih kecil dari

nilai Chi-square tabel df 40 – 1 – 2

alpha 5%, maka dapat disimpulkan bahwa

penambahan variabel independen ke dalam model membuat model menjadi

Page 83: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

66

fit dengan data, karena nilai statistik -2LogL < Chi-square tabel df 40 – 1 – 2

alpha 5% (43,585 < 52,19232).

Tabel 4.20

Penurunan Nilai Statistik -2LogL

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 11.467 2 .003

Block 11.467 2 .003

Model 11.467 2 .003

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.20 menunjukan penurunan nilai -2LogL sebelum dan setelah

memasukan variabel independen ke dalam model. Nilai Chi-square 11,467

menujukan selisih penurunan nilai -2LogL dari 55,051 (sebelum) menjadi

43,585 (setelah), maka didapat selisih penurunan sebesar 11,467 (55,051 -

43,585 = 11,4667). Penurunan nilai ini signifikan secara statistik karena

selisih penurunan > nilai Chi-square tabel df 2 (39 – 37)

alpha 5% atau 11,467 >

5,99146. Oleh karena itu diambil kesimpulan bahwa penambahan variabel

independen ZAK dan ICSR ke dalam model memperbaiki model fit.

Tabel 4.21

Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 9.097 8 .334

Sumber: Output SPSS

Untuk lebih memastikan kelayakan model, Hosmer and Lemeshow dapat

digunakan sebagai alternatif dalam menilai model fit. Model dikatakan fit

Page 84: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

67

jika nilai sig. > 0,05. Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.21 di halaman

sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa model fit dengan data, karena

nilai sig. 0,334 > 0,05.

Kemudian, langkah selanjutnya adalah melihat ketepatan model dalam

memprediksi variabel dependen (Y). Nilai pada tabel klasifikasi akan

digambarkan dengan kisaran angka 0 hingga 100%, dengan membandingkan

antara nilai prediksi dengan observasi. Berikut ini adalah tabel 4.22 yang

menampilkan tabel klasifikasi tersebut.

Tabel 4.22

Tabel Klasifikasi 2 x 2

Classification Tablea

Observed

Predicted

ROE Percentage

Correct .00 1.00

Step 1 ROE .00 16 6 72.7

1.00 5 13 72.2

Overall Percentage 72.5

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.22 di atas dapat disimpulkan bahwa ketepatan model

dalam memprediksi variabel kinerja (ROE) adalah 72,5%. Nilai ini didapat

dari rata-rata tingkat kebenaran prediksi berbanding observasi secara

keseluruhan. Nilai 72,7% didapat dari 16/22 (kode 0), dan 72,2% didapat

dari 13/18 (kode1).

Langkah selanjutnya adalah menentukan koefisien determinasi model

penelitian. Koefisien determinasi adalah suatu ukuran yang menggambarkan

Page 85: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

68

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.

Dalam regresi logistik koefisien determinasi dilihat dari nilai Cox & Snell R

Square dan nilai Nagelkerke R Square. Nilai yang digunakan adalah nilai

Nagelkerke, karena ia memiliki ukuran antara 0 (nol) sampai 1 (satu),

sedangkan Cox & Snell memiliki nilai maksimum kurang dari satu yang

membuatnya sulit diinterpretasikan. Nagelkerke dimodifikasi dari Cox &

Snell dengan membagi nilai Cox & Snell dengan nilai maksimumnya.

Tabel 4.23

Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 43.585a .249 .333

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.23, kemampuan variabel independen menjelaskan

variabel dependen (ROE) sebesar 33,3%. Artinya 33,3% variabilitas variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen ZAK dan

ICSR, dan sisanya sebesar 67,7% variabilitas variabel dependen dijelaskan

oleh faktor-faktor lain.

2) Estimasi Parameter dan Interpretasinya

Pada bagian ini, akan dijelaskan persamaan regresi, serta interpretasinya.

Persamaan akan terbentuk setelah konstanta dan koefisien ditemukan dan

dimasukan ke dalam model penelitian. Sedangkan konstanta dan koefisien

Page 86: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

69

tersebut akan diperoleh dari output SPSS. Berikut ini adalah persamaan yang

nantinya akan terbentuk:

Model 2: Kinerja Perusahaan

Ln [Odds (ROE|ZAK|ICSR)] = b0 + b1 ZAK + b2 ICSR

Tabel 4.24

Variabel-variabel Pembentuk Persamaan

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a ZAK(1) 1.622 .774 4.387 1 .036 5.061

ICSR .053 .034 2.475 1 .116 1.055

Constant -4.537 2.170 4.374 1 .036 .011

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.24 memperlihatkan bahwa hanya variabel independen ZAK yang

signifikan terhadap kinerja (ROE) perusahaan, karena memiliki nilai sig.

0,036 yang lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan untuk pengujian

variabel kinerja (ROE), hanya variabel zakat (ZAK) yang memiliki pengaruh

signifikan (sig. 0,036 < 0,05), sedangkan ICSR (ICSR) tidak berpengaruh

secara signifikan (0,116 > 0,05).

Nilai beta (B) ZAK dan ICSR yang bernilai positif menandakan bahwa

setiap variabel memiliki hubungan positif terhadap kinerja perusahaan

(ROE). Oleh karena hanya variabel zakat yang berpengaruh secara

signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa log of odds perusahaan memiliki

kinerja baik secara positif berkaitan hanya dengan zakat yang dibayar

perusahaan (ZAK).

Page 87: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

70

Langkah selanjutnya adalah membentuk persamaan ke dalam model.

Model regresi akan dinyatakan sebagai berikut:

Ln [Odds (ROE|ZAK|ICSR)] = - 4,537 + 1,622 ZAK + 0,053 ICSR

Nilai konstanta dan koefisien didapat dari nilai beta atau “B” (lihat

kembali tabel 4.24), di mana Constant memiliki nilai beta -4,537, ZAK

memiliki nilai beta 1,622, dan ICSR memiliki nilai beta 0,053. Nilai positif

(negatif) pada beta menandakan hubungan positif (negatif) terhadap variabel

dependen (ROE).

Interpretasi dari model regresi dapat dijelaskan sebagai berikut. Sebuah

perusahaan (mengungkapkan ataupun tidak mengungkapkan ICSR) akan

memiliki odds kinerja baik dengan angka sebesar 1,622 untuk setiap unit

peningkatan ZAK. Artinya, odds atau probabilitas perusahaan memiliki

kinerja baik dapat dipengaruhi oleh zakat yang dibayar perusahaan (ZAK)

dengan odds 5,061 (e 1,622

) atau 5,061 kali lipat ketika perusahaan taat

membayar zakat. Sedangkan pengungkapan ICSR memberikan nilai odds

1,055 (e 0,053

), namun nilai ini tidak signifikan. Berdasarkan tabel klasifikasi

sebelumnya, ketepatan prediksi model secara keseluruhan adalah 72,5%.

C. Pembahasan

1. Zakat terhadap Reputasi Perusahaan

Penelitian yang menguji pengaruh zakat terhadap reputasi perusahaan belum

peneliti temukan sampai pada saat penelitian ini selesai dibuat. Oleh karena itu,

Page 88: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

71

hasil yang akan ditemukan dalam penelitian ini akan memberikan kontribusi

baru dalam menambah literatur terkait zakat dan reputasi perusahaan.

Berdasarkan hasil pengujian, penelitian ini menyimpulkan bahwa zakat

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap reputasi perusahaan, dibuktikan

dengan nilai beta (B) positif (3,383) dan nilai sig. yang jauh lebih rendah dari

alpha 0,05 (sig. 0,001 < 0,05). Pengujian terhadap reputasi diproksikan dengan

market share dana pihak ketiga (DPK) setiap bank, yang menggambarkan output

atau dampak perusahaan memiliki reputasi yang baik. Pengujian dilakukan

dengan model yang fit dan hasil yang signifikan. Oleh karena itu, hasil penelitian

ini menerima hipotesis 1 (H1) bahwa: zakat berpengaruh positif signifikan

terhadap reputasi perusahaan.

Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris pada suatu ayat yang dalam Al

Quran bahwa:

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara

kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh

akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan

orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan

meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan

Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada

dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan

tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang

(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”

(An Nuur, 24:55).

“Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan ta’atlah kepada rasul,

supaya kamu diberi rahmat” (An Nuur, 24:56).

Dalam ayat tersebut Allah SWT berjanji untuk tidak ragu memberi nikmat

kuasa pada siapa saja manusia yang beriman dan beramal saleh. Kuasa dapat

Page 89: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

72

diartikan sebagai sesuatu keutamaan atau keunggulan manusia dari manusia lain

sehingga ia berkuasa. Dan ayat berikutnya, Dia (Allah SWT) memberikan

contoh amalannya orang-orang yang saleh dan beriman, seperti sembahyang,

zakat, dan menaati ajaran rasul.

Secara keyakinan dalam Islam, hal ini menjadi bukti untuk manusia akan

ketepatan dan ketetapan janji Tuhan, karena pembuktian ini terjadi tanpa

rekayasa dari siapapun, bahwa setiap kata dan janji-Nya pasti akan terlaksana.

Oleh karena itu, penelitian ini di satu sisi akan menambah keyakinan bahwa

zakat membawa pengaruh positif terhadap muslim yang menjalankannya.

Secara empiris bila dikaitkan dengan Sharia Enterprise Theory (SET),

membayar zakat merupakan aktivitas yang memiliki unsur spiritual dan sosial.

Secara spiritual zakat merupakan komitmen manusia untuk tetap tunduk pada

perintah Tuhannya, dan secara sosial zakat memiliki nilai-nilai kemasyarakatan

untuk menyadari pentingnya kepedulian kepada sesama.

Bila dikaitkan dengan signalling theory, zakat yang dibayar dan disalurkan

dalam CSR akan memberi sinyal kepada masyarakat bahwa perusahaan ingin

mendapatkan citra dan respon yang baik dari masayarakat. Pengungkapan zakat

yang dilakukan secara konsisten akan tertanam dalam pikiran dan benak

masyarakat, yang lama-kelamaan akan membentuk kepercayaan masyarakat

terhadap perusahaan. Berdasarkan nilai Exp(B), perusahaan yang berzakat

memiliki peluang memperoleh reputasi baik sebesar 29,445 kali lipat dibanding

Page 90: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

73

perusahaan serupa yang tidak melaksanakan zakat. Oleh karena itu, diambil

kesimpulan bahwa zakat dapat meningkatkan reputasi baik perusahaan.

2. ICSR terhadap Reputasi Perusahaan

Penelitian yang menguji pengaruh ICSR terhadap reputasi perusahaan telah

dilakukan sebelumnya oleh Arshad et al. (2012), dengan hasil pengaruh ICSR

yang positif signifikan terhadap reputasi perusahaan. Proksi pengukuran reputasi

perusahaan pada penelitian Arshad et al. (2012) menggunakan indeks reputasi

yang dibangun sendiri dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan yang ada di

Malaysia. Sedangkan, penelitian ini menggunakan proksi ukuran capaian output

perusahaan based on market, yakni proporsi market share dana pihak ketiga

(DPK) yang menggambarkan kemampuan perusahaan meraih kepercayaan

masyarakat agar mereka mau menempatkan dananya pada bank.

Berdasarkan hasil pengujian, penelitian ini menyimpulkan bahwa ICSR

berpengaruh positif signifikan terhadap reputasi perusahaan. Hasil ini

mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arshad et al. (2012).

Hal tersebut dibuktikan dengan nilai sig. yang lebih rendah dari alpha 0,05

(0,027 < 0,05). Nilai beta (B) yang bernilai positif (0,113) menandakan bahwa

ICSR dan reputasi memiliki hubungan yang positif, di mana semakin baik ICSR

maka semakin baik reputasi perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini

menerima hipotesis 2 (H2) bahwa: ICSR berpengaruh positif signifikan terhadap

reputasi perusahaan.

Page 91: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

74

Bila dikaitkan dengan Sharia Enterprise Theory (SET), ICSR merupakan

bentuk kepekaan perusahaan terhadap kebutuhan para stakeholder, yakni Tuhan,

direct stakeholder, indirect stakeholder, dan alam. Peduli kepada Tuhan adalah

dengan memperhatikan halal haramnya usaha, serta memperhatikan prinsip

keadilan bagi semua. Peduli kepada direct stakeholder adalah kepada karyawan

dan nasabah. Peduli kepada indirect stakeholder adalah kepada masyarakat luas,

dengan menyalurkan dana zakat dan CSR dengan adil kepada siapa saja. Dan

peduli kepada alam adalah dengan menjaga kelestariannya. Kepedulian tersebut

merupakan bentuk amal kebaikan yang akan mendapat balasan untuk yang

melaksanakannya, sebagaimana ayat-Nya dalam Al Quran: “Barangsiapa yang

mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji sawit) pun, niscaya akan melihat

(balasan)nya” (Al Zalzalah, 99:7).

Bila dikaitkan dengan signalling theory, inisiatif perusahaan dalam ICSR

merupakan sebuah informasi yang akan membentuk citra yang akan direkam

dalam benak masyarakat. Sementara pengungkapan ICSR yang konsisten akan

menjadi sesuatu yang diterima secara berulang-ulang, yang lama-kelamaan akan

membentuk kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Berdasarkan nilai

Exp(B), perusahaan yang mengungkapkan ICSR secara konsisten pada laporan

tahunan akan memiliki peluang memiliki reputasi baik sebesar 1,119 kali lipat

dibanding perusahaan serupa yang tidak mengungkapkan ICSR. Oleh karena itu,

peneliti mengambil kesimpulan bahwa ICSR memiliki pengaruh positif yang

signifikan terhadap reputasi perusahaan.

Page 92: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

75

3. Zakat terhadap Kinerja Perusahaan

Penelitian yang menguji pengaruh zakat terhadap kinerja perusahaan telah

dilakukan oleh Amirah dan Raharjo (2014), dengan hasil pengaruh zakat positif

signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. Penelitian tersebut

dilakukan pada sampel 4 bank syariah di Indonesia, periode 2009-2012, dengan

metode partial least squares (PLS) menggunakan efek mediasi DPK sebagai

variabel intervening. Sedangkan penelitian ini dilakukan pada 10 sampel bank

syariah pada rentang periode 4 tahun dari 2011 s.d 2014, menggunakan regresi

logistik tanpa variabel mediasi.

Berdasarkan hasil pengujian, penelitian ini menyimpulkan bahwa zakat

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil ini mendukung

penelitian sebelumnya yang dilakukan Amirah dan Raharjo (2014). Hal tersebut

dibuktikan dengan nilai sig. yang lebih rendah dari 0,05 (0,036 < 0,05). Nilai

beta (B) yang bernilai positif (1,622) menandakan hubungan positif di antara

zakat dan kinerja. Hasil ini memberi kontribusi pada penelitian zakat terhadap

kinerja, dengan hasil yang menguatkan hipotesis pada pengujian sebelumnya.

Oleh karena itu, penelitian ini menerima hipotesis 3 (H3) bahwa: zakat

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Dikaitkan dengan SET, zakat adalah bukti komitmen kuat seorang hamba

terhadap keyakinannya, yang bertujuan untuk memperhatikan keinginan dari

para stakeholder-nya. Dari sudut pandang signalling theory, zakat tersebut

memiliki nilai lebih yang akan mengangkat citra dan reputasi dari pelakunya.

Page 93: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

76

Sementara, reputasi yang baik akan memberi keunggulan bagi perusahaan

terhadap akses sumber daya yang potensial dengan biaya yang lebih efisien,

sedangkan biaya yang efisien merupakan modal bagi kinerja yang optimal.

Berdasarkan nilai Exp(B), perusahaan yang berzakat memiliki peluang

memperoleh kinerja yang baik sebesar 5,061 kali lipat dibanding perusahaan

serupa yang tidak melaksanakan zakat. Oleh karena itu, dalam penelitian ini

peneliti mengambil kesimpulan bahwa zakat memiliki pengaruh positif secara

signifikan terhadap kinerja perusahaan.

4. ICSR terhadap Kinerja Perusahaan

Penelitian yang menguji pengaruh ICSR terhadap kinerja perusahaan telah

dilakukan oleh Arshad et al. (2012), dengan menemukan hasil positif signifikan

ICSR terhadap kinerja perusahaan. Penelitiannya dilakukan pada sampel

perbankan syariah di Malaysia dengan proksi pengukuran return on assets

(ROA) dan return on equity (ROE). Penelitian ini dilakukan pada sampel bank

syariah di Indonesia, dengan proksi pengukuran kinerja return on equity (ROE).

Berdasarkan hasil pengujian, ICSR tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja perusahaan. Hasil ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Arshad et al. (2012). Hal tersebut dibuktikan dengan nilai beta

(B) yang bernilai positif (0,053) yang berarti terdapat hubungan positif antara

ICSR dan kinerja. Sayangnya, pengaruh positif tersebut tidak signifikan karena

nilai sig. lebih besar dari 0,05 (0,116 > 0,05). Oleh karena itu, penelitian ini

menolak hipotesis 4 (H4) atau ICSR tidak berpengaruh signifikan terhadap

Page 94: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

77

kinerja perusahaan. Penelitian ini memberi kontribusi dalam menambah literatur

terkait ICSR dan kinerja, dengan memberi hasil uji yang berbeda dengan

penelitian sebelumnya.

Perbedaan signifikansi hasil penelitian dikarenakan periode penelitian yang

kurang panjang. Menurut Hill et al. (2007) dalam Sutedi (2015), memetik

manfaat dari investasi CSR agar dapat menciptakan value bagi perusahaan

memerlukan waktu yang panjang. Hill et al. (2007) dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa secara global perusahaan-perusahaan yang melakukan

CSR tidak mengalami peningkatan nilai saham yang signifikan dalam jangka

waktu 3 dan 5 tahun. Namun, dalam jangka panjang (10 tahun) perusahaan-

perusahaan yang berkomitmen terhadap CSR tersebut mengalami peningkatan

harga saham yang cukup signifikan mengalahkan para pesaingnya di pasar.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka singkatnya manfaat CSR terhadap kinerja

perusahaan dapat dipetik pada periode yang panjang. Oleh karena penelitian ini

hanya dilakukan pada periode 4 tahun, maka hal ini menjadi salah satu faktor

yang menyebabkan tidak signifikannya hasil pengujian ICSR terhadap kinerja

perusahaan.

Page 95: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan isu mengenai

perbankan syariah, zakat, dan ICSR di Indonesia. Penelitian ini menguji

pengaruh zakat dan ICSR terhadap reputasi dan kinerja perbankan syariah

dengan metode regresi logistik. Sampel penelitian terdiri dari 10 bank

umum syariah di Indonesia, yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) dan telah mempublikasikan laporan keuangan dan tahunannya

secara lengkap pada periode 2011 s.d 2014. Berdasarkan data yang diamati

dan hasil dari pengujian statistik yang telah dilakukan, peneliti mengambil

kesimpulan bahwa:

1. Berdasarkan hasil pengujian, zakat berpengaruh positif signifikan

terhadap reputasi perusahaan. Hasil ini menambah literatur baru pada

bidang penelitian zakat, yang menyimpulkan berdasarkan analisis dan

data bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara zakat dan

reputasi bank syariah.

2. Berdasarkan hasil pengujian, ICSR berpengaruh positif signifikan

terhadap reputasi perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian dari

Arshad et al. (2012) sebelumnya, yang menemukan bukti secara

empiris pengaruh ICSR terhadap reputasi perusahaan bank syariah di

Malaysia.

Page 96: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

79

3. Berdasarkan hasil pengujian, zakat berpengaruh positif signifikan

terhadap kinerja perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian oleh

Amirah dan Raharjo (2014) sebelumnya, yang menemukan bukti

secara empiris bahwa terdapat pengaruh signifikan dari zakat terhadap

kinerja perbankan syariah.

4. Berdasarkan hasil pengujian, ICSR tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan. Hasil ini tidak mendukung penelitian

Arshad et al. (2012) sebelumnya, yang menemukan bukti empiris

bahwa ICSR berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Namun, hasil ini sesuai dengan hasil yang ditemukan Hill et al. (2007)

bahwa manfaat inisiatif CSR hanya dapat diperoleh dalam rentang

waktu yang panjang, antara 5 hingga 10 tahun.

B. Saran

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, sehingga untuk peneliti

selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan hal-hal berikut:

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada perbankan syariah di Indonesia.

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menguji pada sektor industri

syariah yang lain, atau membandingkannya dengan perbankan syariah

negara lain.

2. Penelitian ini dilakukan pada saat tidak semua bank syariah secara

merata melaksanakan zakat. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat

menguji kembali pada data yang lebih mutakhir, yakni pada saat semua

Page 97: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

80

bank syariah telah melaksanakan zakat secara konsisten setiap

tahunnya.

3. Penelitian ini dilakukan pada rentang waktu yang pendek (4 tahun),

penelitian selanjutnya diharapkan dapat menguji dengan rentang waktu

yang lebih panjang (5 atau 10 tahun).

4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menguji reputasi perusahaan

dengan proksi pengukuran yang lain, misal: pengukuran kualitatif

(kuesioner) atau pengukuran kuantitatif lainnya seperti market share

pembiayaan.

5. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menguji kinerja perusahaan

dengan proksi pengukuran yang lain, seperti misal: net interest margin,

return on assets, harga saham, dan sebagainya.

Penelitian ini juga menemukan beberapa kekurangan terkait regulasi

dan standar, serta praktik yang berlaku di Indonesia, sehingga dari

penelitian ini peneliti memberikan saran kepada:

1. Pemerintah, agar meninjau kembali regulasi di Indonesia terkait zakat

agar penegakannya dapat disesuaikan dengan regulasi pajak. Dengan

demikian, ada keringanan bagi perusahaan-perusahaan syariah dalam

menetapi kewajiban zakat sekaligus pajaknya secara bersamaan.

2. DSAK Syariah, untuk meninjau kembali standar akuntansi zakat bagi

perusahaan syariah, agar kedepannya setiap perusahaan syariah dapat

menjalankan praktik dan pengungkapan zakatnya sesuai dengan

standar yang adil.

Page 98: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

81

3. DSN-MUI yang menaungi seluruh Dewan Pengawas Syariah (DPS) di

Indonesia, agar betul-betul menegakan prinsip-prinsip syariah kepada

seluruh DPS pada masing-masing bank yang diawasi. Sehingga

implementasi zakat perusahaan pada bank syariah di Indonesia dapat

ditegakan secara adil dan konsisten, serta dapat menjadi bank

percontohan untuk perusahaan-perusahaan syariah lain dalam hal

penegakan prinsip syariah yang benar-benar syariah.

Page 99: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

82

DAFTAR PUSTAKA

Al Quran dan Terjemahnya, diterjemahkan oleh Kementerian Urusan Agama

Islam Wakaf, Da’wah, dan Irsyad Kerajaan Saudi Arabia, Komplek

Percetakan Al Quranul Karim, Madinah Munawwarah, 1424 H, 2002.

Amirah dan Teguh Budi Raharjo. “Pengaruh Alokasi Dana Zakat Terhadap

Kinerja Keuangan Perbankan Syariah”, Seminar Nasional dan Call for

Paper, FEB UMS, 2014.

Arshad, Roshayani, Suaini Othman, dan Rohana Othman. “Islamic Corporate

Social Responsibility, Corporate Reputation and Performance”,

International Journal of Social, Behavioral, Educational, Economic and

Management Engineering, vol. 6, no. 4, hal. 90-94, 2012.

As’udi, Moh. dan Iwan Triyuwono. “Akuntansi Syariah: Memformulasikan

Konsep Laba Dalam Konteks Metafora Zakat”, Salemba Empat, Jakarta,

2001.

Bank Indonesia. “PBI No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah”, diakses dari:

http://www.ojk.go.id/dl.php?i=2654&f=1, pada 20-11-2015, pkl 18.39.

Carroll, A. B. “A Three-dimensional Conceptual Model of Corporate

Performance”, Academy of Management Review vol. 4 no. 4, hal. 497-505,

1979.

Drever, Margaret; Patricia Stanton; dan Susan McGowan. “Contemporary Issues

in Accounting”, John Wiley & Sons, Australia, 2007.

Elkington, John. “Accounting for The Triple Bottom Line”, Measuring Business

Excellence, vol. 2, hal. 18-22, 1998.

Fitria, S., dan Dwi Hartanti. “Islam dan Tanggung Jawab Sosial: Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan GRI Indeks dan ISR Indeks”,

Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, 2010.

Fombrun, C. dan M. Shanley. What’s in a Name? Reputation Building and

Corporate Strategy”, Academy of Management Journal 33, hal. 233-258,

1990.

Freeman, R. Edward. “Strategic Management: A Stakeholder Approach”, Pitman,

Boston, MA, 1984.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,

BPUNDIP, Semarang, 2006.

Page 100: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

83

Hakansson, N.H. “Comments on Weick and Ross”, The Accounting Review, vol.

58, no.2, hal. 381-384, 1983.

Haniffa, Ros. “Social Reporting Disclosure: An Islamic Perspective”, Indonesian

Management & Accounting Research, vol. 1, no. 2, hal. 128-146, 2002.

Harahap, Sofyan Syafri. “Akuntansi Islam”, Bumi Aksara, Jakarta, 1996.

Harahap, Sofyan Syafri. “Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam”, Pusaka

Quantum, Jakarta, 2001.

Harpur, Oonagh Mary. “Corporate Social Responsibility Monitor”, Gee

Publishing, London, 2002.

Hill, Ronald Paul; Thomas Ainscough; Todd Shank; dan Daryl Manullang.

“Corporate Social Responsibility and Socially Responsible Investing: A

Global Perspective”, Journal Business of Ethics vol. 70, 2007, diakses dari:

http://dspace.nelson.usf.edu/xmlui/bitstream/handle/10806/3483/hill_ainsco

ugh_shank_2007_manuscript.pdf?sequence=4, pada 22-11-2015, pkl 4.46.

Indriantoro dan Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &

Manajemen edisi pertama”, BPFE, Yogyakarta, 2002.

Khursid, Muhammad Adnan; Abdulrahman Al-Aali; Ahmed Ali Soliman; dan

Salmiah Mohamad Amin. “Developing an Islamic Corporate Social

Responsibility Model”, Competitiveness Review Vol. 24 No. 4, hal. 258-

274, Emerald Group Publishing, 2014.

Louisot, Jean-Paul dan Jenny Rayner. “Managing Risks to Reputation: From

Theory to Practice”, diakses melalui laman website risks to reputation:

www.risk2reputation.com/files/managing_risks_to_reputation_from_theory

_to_practice.pdf, pada 18-11-2015, pkl 13.21.

Mohsin, Ismail A. “Potential of Zakat in Eliminating Riba and Eradicating

Poverty in Muslim Countries”, Islamic Management and Business, vol. 5,

no. 11, 2013.

Othman, Rohana; Azlan Md Thani; dan Erlane K. Ghani. “Determinants of

Islamic Social Reporting Among Top Shariah-Approved Companies in

Bursa Malaysia”, Research Journal of International Studies, issue 12, 2009.

Otoritas Jasa Keuangan. “POJK No. 8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah”, diakses pada

laman website OJK: http://www.ojk.go.id/peraturan-otoritas-jasa-keuangan-

tentang-penilaian-tingkat-kesehatan-bank-umum-syariah-dan-unit-usaha-

syariah, pada 20-11-2015, pkl 18.53.

Oxford University Press. “Oxford Student’s Dictionary of English”, Oxford

University Press, Malaysia, 2001.

Page 101: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

84

Qardhawi, Yusuf. “Fiqh Al-Zakah: A Comparative Study of Zakah Regulations

and Philosophy in the Light of Quran and Sunnah”,trans. by Monzer Kahf,

Scientific Publishing Centre, Saudi Arabia, 1969.

Santoso, Singgih. “Statistik Multivariate Konsep dan Aplikasi dengan SPSS Edisi

Revisi”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2014.

Scholastic Dictionary. “Scholastic Children’s Dictionary ages 8 and up”,

Scholastic Inc., United States of America, 2011.

Sekaran, Uma. “Metode Penelitian Untuk Bisnis edisi 4 buku 2”, Salemba Empat,

Jakarta, 2006.

Sekaran, Uma. “Metode Penelitian Untuk Bisnis edisi 4 buku 1”, Salemba Empat,

Jakarta, 2007.

Sekaran, Uma dan Roger Bougie. “Research Methods for Business”, John Wiley

& Sons, United Kingdom, 2009.

Sutedi, Adrian. “Buku Pintar Hukum Perseroan Terbatas”, Raih Asa Sukses,

Jakarta, 2015.

The Economist. “Just Good Business”, diakses dari The Economist (2005):

www.economist.com/node/10491077, pada 20-11-2015, pkl 15.44.

The Economist. “The Good Company”, diakses dari The Economist (2008):

www.economist.com/node/3555212, pada 20-11-2015, pkl 15.47.

Triyuwono, Iwan. “Perspektif, Metodologi, dan Teori Akuntansi Syariah”,

Radjawali Press, Jakarta, 2006.

Triyuwono, Iwan. “Mengangkat ‘Sing Liyan’ Untuk Formulasi Nilai Tambah

Syariah”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, 2007.

Williams, Geoffrey dan John Zinkin. “Islam and CSR: A Study of the

Compatibility between the Tenets of Islam and the UN Global Compact”,

Journal Business of Ethics, vol. 91, no. 4, hal. 519-533, 2010.

Page 102: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

85

LAMPIRAN PENELITIAN

Page 103: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

86

Lampiran 1

Tabel Distribusi Chi-Square untuk d.f. = 1 sampai 45

df 0,25 0,10 0,05 0,01

1 1.32330 2.70554 3.84146 6.63490

2 2.77259 4.60517 5.99146 9.21034

3 4.10834 6.25139 7.81473 11.34487

4 5.38527 7.77944 9.48773 13.27670

5 6.62568 9.23636 11.07050 15.08627

6 7.84080 10.64464 12.59159 16.81189

7 9.03715 12.01704 14.06714 18.47531

8 10.21885 13.36157 15.50731 20.09024

9 11.38875 14.68366 16.91898 21.66599

10 12.54886 15.98718 18.30704 23.20925

11 13.70069 17.27501 19.67514 24.72497

12 14.84540 18.54935 21.02607 26.21697

13 15.98391 19.81193 22.36203 27.68825

14 17.11693 21.06414 23.68479 29.14124

15 18.24509 22.30713 24.99579 30.57791

16 19.36886 23.54183 26.29623 31.99993

17 20.48868 24.76904 27.58711 33.40866

18 21.60489 25.98942 28.86930 34.80531

19 22.71781 27.20357 30.14353 36.19087

20 23.82769 28.41198 31.41043 37.56623

21 24.93478 29.61509 32.67057 38.93217

22 26.03927 30.81328 33.92444 40.28936

23 27.14134 32.00690 35.17246 41.63840

24 28.24115 33.19624 36.41503 42.97982

25 29.33885 34.38159 37.65248 44.31410

26 30.43457 35.56317 38.88514 45.64168

27 31.52841 36.74122 40.11327 46.96294

28 32.62049 37.91592 41.33714 48.27824

29 33.71091 39.08747 42.55697 49.58788

30 34.79974 40.25602 43.77297 50.89218

31 35.88708 41.42174 44.98534 52.19139

32 36.97298 42.58475 46.19426 53.48577

33 38.05753 43.74518 47.39988 54.77554

34 39.14078 44.90316 48.60237 56.06091

35 40.22279 46.05879 49.80185 57.34207

36 41.30362 47.21217 50.99846 58.61921

37 42.38331 48.36341 52.19232 59.89250

38 43.46191 49.51258 53.38354 61.16209

39 44.53946 50.65977 54.57223 62.42812

40 45.61601 51.80506 55.75848 63.69074

41 46.69160 52.94851 56.94239 64.95007

42 47.76625 54.09020 58.12404 66.20624

43 48.84001 55.23019 59.30351 67.45935

44 49.91290 56.36854 60.48089 68.70951

45 50.98495 57.50530 61.65623 69.95683

Page 104: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

87

Lampiran 2

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011

Investasi dan Keuangan

1 Riba

Aktivitas yang mengandung riba 0,5 0,5 0,5 0,5 0 0 0,5 0,5 0,5 0,5

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Gharar

Aktivitas yang mengandung gharar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Zakat

Sumber zakat 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0 0 0,25 0,25 0

Jumlah yang dibayar bank 0 0 0,25 0 0 0 0 0,25 0,25 0

Jumlah yang disalurkan bank 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0 0 0,25 0,25 0

Penerima manfaat zakat 0,25 0 0,25 0,25 0 0 0 0 0,25 0

Produk dan Jasa

4 Status halal atau syariah dalam produk 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0

5 Inovasi dan pengembangan produk 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1

6 Peningkatan pelayanan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011 (Lanjutan)

Page 105: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

88

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011

Tenaga Kerja

7 Karakteristik Pekerjaan

Jumlah jam kerja & hari libur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Remunerasi 0,25 0,25 0 0 0 0 0,25 0 0 0,25

Rasio gaji dan upah 0,25 0,25 0 0 0 0 0,25 0,25 0 0,25

Komposisi karyawan berdasarkan kriteria

tertentu

0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0

8 Pendidikan dan Pelatihan

Program pendidikan & pelatihan karyawan 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

Membangun program & jenjang karir karyawan

0,25 0,25 0,25 0 0,25 0 0 0 0 0

Strategi retensi karyawan 0,25 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persentase karyawan yang menerima pelatihan

dan pengembangan karir

0 0 0,25 0 0 0 0 0 0 0

9 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0

10 Perekrutan karyawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

Page 106: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

89

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011

Sosial

11 Shadaqah dan donasi 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1

12 Wakaf 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Qard Hasan 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

14 Pendidikan

Pendirian sekolah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Bantuan sekolah dalam bentuk finansial maupun

non finansial

0 0,33 0 0 0 0 0,33 0,33 0 0

Beasiswa 0,33 0,33 0,33 0 0 0 0 0,33 0 0

15 Bantuan kesehatan 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0

16 Pemberdayaan ekonomi 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

17 Kepedulian terhadap yatim piatu dan dhuafa 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0

18 Pembangunan atau renovasi masjid/mushalla 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0

19 Kegiatan kepemudaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 Kegiatan sosial lainnya 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0

21 Sponsor acara kesehatan, olahraga dan

sebagainya

0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 107: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

90

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011

Lingkungan

22 Kampanye go green 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 Konservasi lingkungan 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

24 Perlindungan terhadap flora dan fauna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 Perbaikan dan pembuatan sarana umum 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

Tata Kelola Organisasi

26 Profil dan strategi organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

27 Struktur organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab DPS 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

29 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab direksi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

30 Kelengkapan & pelaksanaan tugas komite-komite 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab dewan

komisaris

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

32 Pelaksanaan prinsip syariah dalam penghimpunan

& penyaluran dana serta pelayanan jasa

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 108: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

91

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011

33 Penanganan benturan kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 Penerapan fungsi kepatuhan bank 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

35 Penerapan fungsi audit intern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

36 Penerapan fungsi audit ekstern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

37 Batas maksimum penyaluran dana 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0

38 Transparansi kondisi keuangan dan non

keuangan

1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

39 Kebijakan anti pencucian uang dan praktik

menyimpang lainnya

1 1 1 1 1 0 1 0 0 1

40 Etika perusahaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

TOTAL 31,08 31,58 23,83 20,75 22,75 17,50 20,83 22,66 15 16,25

RASIO 0,777 0,789 0,595 0,518 0,568 0,437 0,520 0,566 0,375 0,406

Page 109: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

92

Lampiran 2 (lanjutan)

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012

Investasi dan Keuangan

1 Riba

Aktivitas yang mengandung riba 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0 0,5 0,5 0,5

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Gharar

Aktivitas yang mengandung gharar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Zakat

Sumber zakat 0 0,25 0,25 0,25 0 0 0 0,25 0,25 0

Jumlah yang dibayar bank 0 0,25 0,25 0 0 0 0 0 0,25 0

Jumlah yang disalurkan bank 0 0,25 0,25 0,25 0 0 0 0 0,25 0

Penerima manfaat zakat 0 0,25 0,25 0,25 0 0 0,25 0 0,25 0

Produk dan Jasa

4 Status halal atau syariah dalam produk 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

5 Inovasi dan pengembangan produk 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

6 Peningkatan pelayanan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012 (Lanjutan)

Page 110: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

93

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012

Tenaga Kerja

7 Karakteristik Pekerjaan

Jumlah jam kerja & hari libur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Remunerasi 0,25 0,25 0,25 0 0 0 0,25 0 0 0,25

Rasio gaji dan upah 0,25 0,25 0 0 0 0 0,25 0,25 0 0,25

Komposisi karyawan berdasarkan kriteria

tertentu

0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0

8 Pendidikan dan Pelatihan

Program pendidikan & pelatihan karyawan 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

Membangun program & jenjang karir karyawan

0,25 0,25 0,25 0 0 0,25 0,25 0 0 0

Strategi retensi karyawan 0 0 0 0 0 0 0,25 0 0 0

Persentase karyawan yang menerima pelatihan

dan pengembangan karir

0,25 0,25 0,25 0 0 0 0,25 0 0 0

9 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0

10 Perekrutan karyawan 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

Page 111: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

94

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012

Sosial

11 Shadaqah dan donasi 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

12 Wakaf 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Qard Hasan 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

14 Pendidikan

Pendirian sekolah 0 0 0 0 0 0 0 0,33 0 0

Bantuan sekolah dalam bentuk finansial maupun

non finansial

0 0,33 0 0,33 0,33 0 0,33 0,33 0 0

Beasiswa 0,33 0,33 0,33 0,33 0 0 0 0,33 0 0

15 Bantuan kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

16 Pemberdayaan ekonomi 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1

17 Kepedulian terhadap yatim piatu dan dhuafa 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

18 Pembangunan atau renovasi masjid/mushalla 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0

19 Kegiatan kepemudaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 Kegiatan sosial lainnya 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

21 Sponsor acara kesehatan, olahraga dan

sebagainya

0 0 0 0 0 0 1 1 0 0

Page 112: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

95

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012

Lingkungan

22 Kampanye go green 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

23 Konservasi lingkungan 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0

24 Perlindungan terhadap flora dan fauna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 Perbaikan dan pembuatan sarana umum 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0

Tata Kelola Organisasi

26 Profil dan strategi organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

27 Struktur organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab DPS 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

29 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab direksi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 Kelengkapan & pelaksanaan tugas komite-komite 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab dewan

komisaris

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

32 Pelaksanaan prinsip syariah dalam penghimpunan

& penyaluran dana serta pelayanan jasa

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 113: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

96

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012

33 Penanganan benturan kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 Penerapan fungsi kepatuhan bank 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

35 Penerapan fungsi audit intern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

36 Penerapan fungsi audit ekstern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

37 Batas maksimum penyaluran dana 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

38 Transparansi kondisi keuangan dan non

keuangan

0 1 1 0 0 0 1 1 0 1

39 Kebijakan anti pencucian uang dan praktik

menyimpang lainnya

1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

40 Etika perusahaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

TOTAL 31,33 31,66 24,08 28,16 25,33 21,25 25,33 27,50 18 22,25

RASIO 0,783 0,791 0,602 0,704 0,633 0,531 0,633 0,687 0,45 0,556

Page 114: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

97

Lampiran 2 (lanjutan)

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013

Investasi dan Keuangan

1 Riba

Aktivitas yang mengandung riba 0,5 0,5 0 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Gharar

Aktivitas yang mengandung gharar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Zakat

Sumber zakat 0 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0,25 0,25 0

Jumlah yang dibayar bank 0 0,25 0 0 0 0,25 0 0,25 0,25 0

Jumlah yang disalurkan bank 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0,25 0,25 0

Penerima manfaat zakat 0 0,25 0,25 0 0 0,25 0 0,25 0,25 0

Produk dan Jasa

4 Status halal atau syariah dalam produk 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

5 Inovasi dan pengembangan produk 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

6 Peningkatan Pelayanan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 115: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

98

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013

Tenaga Kerja

7 Karakteristik Pekerjaan

Jumlah jam kerja & hari libur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Remunerasi 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0 0,25

Rasio gaji dan upah 0,25 0,25 0 0 0 0,25 0,25 0 0 0,25

Komposisi karyawan berdasarkan kriteria

tertentu

0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0

8 Pendidikan dan Pelatihan

Program pendidikan & pelatihan karyawan 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

Membangun program & jenjang karir karyawan 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0

Strategi retensi karyawan 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0 0

Persentase karyawan yang menerima pelatihan

dan pengembangan karir

0,25 0,25 0,25 0 0,25 0 0 0,25 0 0

9 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0

10 Perekrutan karyawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 116: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

99

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013

Sosial

11 Shadaqah dan donasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 Wakaf 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Qard Hasan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0

14 Pendidikan

Pendirian sekolah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Bantuan sekolah dalam bentuk finansial maupun

non finansial

0,33 0,33 0 0,33 0,33 0 0,33 0,33 0 0,33

Beasiswa 0,33 0,33 0,33 0,33 0 0 0 0,33 0 0

15 Bantuan kesehatan 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

16 Pemberdayaan ekonomi 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

17 Kepedulian terhadap yatim piatu dan dhuafa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18 Pembangunan atau renovasi masjid 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1

19 Kegiatan kepemudaan 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

20 Kegiatan sosial lainnya 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

21 Sponsor acara kesehatan, olahraga dan

sebagainya

0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Page 117: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

100

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013

Lingkungan

22 Kampanye go green 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0

23 Konservasi lingkungan 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0

24 Perlindungan terhadap flora dan fauna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 Perbaikan dan pembuatan sarana umum 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1

Tata Kelola Organisasi

26 Profil dan strategi organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

27 Struktur organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab DPS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

29 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab direksi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 Kelengkapan & pelaksanaan tugas komite-komite 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab dewan

komisaris

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

32 Pelaksanaan prinsip syariah dalam penghimpunan

& penyaluran dana serta pelayanan jasa

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 118: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

101

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013

33 Penanganan benturan kepentingan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

34 Penerapan fungsi kepatuhan bank 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

35 Penerapan fungsi audit intern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

36 Penerapan fungsi audit ekstern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

37 Batas maksimum penyaluran dana 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0

38 Transparansi kondisi keuangan dan non

keuangan

1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

39 Kebijakan anti pencucian uang dan praktik

menyimpang lainnya

1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

40 Etika perusahaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

TOTAL 32,16 32,91 25,33 28,91 27,33 25 25,58 29,16 19 23,58

RASIO 0,804 0,822 0,633 0,722 0,683 0,625 0,639 0,729 0,475 0,589

Page 119: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

102

Lampiran 2 (lanjutan)

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2014

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014

Investasi dan Keuangan

1 Riba

Aktivitas yang mengandung riba 0,5 0,5 0 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Gharar

Aktivitas yang mengandung gharar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Zakat

Sumber zakat 0,25 0 0 0,25 0 0,25 0,25 0,25 0,25 0

Jumlah yang dibayar bank 0 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0 0,25 0,25 0

Jumlah yang disalurkan bank 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0,25 0,25 0

Penerima manfaat zakat 0,25 0,25 0,25 0 0 0,25 0 0,25 0,25 0

Produk dan Jasa

4 Status halal atau syariah dalam produk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 Inovasi dan pengembangan produk 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1

6 Peningkatan Pelayanan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 120: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

103

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2014 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014

Tenaga Kerja

7 Karakteristik Pekerjaan

Jumlah jam kerja & hari libur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Remunerasi 0,25 0,25 0 0 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25

Rasio gaji dan upah 0,25 0,25 0 0 0,25 0,25 0,25 0 0 0,25

Komposisi karyawan berdasarkan kriteria

tertentu

0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0

8 Pendidikan dan Pelatihan

Program pendidikan & pelatihan karyawan 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

Membangun program & jenjang karir karyawan 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0 0,25 0 0,25

Strategi retensi karyawan 0,25 0,25 0 0 0 0 0,25 0 0 0

Persentase karyawan yang menerima pelatihan

dan pengembangan karir

0,25 0,25 0,25 0 0 0,25 0,25 0,25 0 0

9 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1

10 Perekrutan karyawan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

Page 121: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

104

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2014 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014

Sosial

11 Shadaqah dan donasi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

12 Wakaf 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

13 Qard Hasan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

14 Pendidikan

Pendirian sekolah 0 0 0 0 0 0 0 0,33 0 0

Bantuan sekolah dalam bentuk finansial maupun

non finansial

0 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0 0 0 0,33

Beasiswa 0,33 0,33 0,33 0 0,33 0,33 0 0,33 0 0

15 Bantuan kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

16 Pemberdayaan ekonomi 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

17 Kepedulian terhadap yatim piatu dan dhuafa 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

18 Pembangunan atau renovasi masjid 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0

19 Kegiatan kepemudaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 Kegiatan sosial lainnya 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

21 Sponsor acara kesehatan, olahraga dan

sebagainya

1 1 1 0 1 0 1 1 0 1

Page 122: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

105

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2014 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014

Lingkungan

22 Kampanye go green 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

23 Konservasi lingkungan 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

24 Perlindungan terhadap flora dan fauna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 Perbaikan dan pembuatan sarana umum 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1

Tata Kelola Organisasi

26 Profil dan strategi organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

27 Struktur organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab DPS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

29 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab direksi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 Kelengkapan & pelaksanaan tugas komite-komite 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab dewan

komisaris

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

32 Pelaksanaan prinsip syariah dalam penghimpunan

& penyaluran dana serta pelayanan jasa

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 123: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

106

Pengungkapan ICSR pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2014 (Lanjutan)

No. Item Pengungkapan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BMI BSM BMS BRIS BSB PBS BCAS BNIS BVS MIS

2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014

33 Penanganan benturan kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 Penerapan fungsi kepatuhan bank 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

35 Penerapan fungsi audit intern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

36 Penerapan fungsi audit ekstern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

37 Batas maksimum penyaluran dana 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0

38 Transparansi kondisi keuangan dan non

keuangan

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

39 Kebijakan anti pencucian uang dan praktik

menyimpang lainnya

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

40 Etika perusahaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

TOTAL 33,33 33,66 25,41 29,08 28,41 29,66 26,25 29,41 20 23,83

RASIO 0,833 0,841 0,635 0,727 0,710 0,741 0,656 0,735 0,5 0,595

Page 124: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

107

Lampiran 3

Statistik Perbankan Syariah Indonesia s.d periode 2014

No. Keterangan

1 Jumlah BUS + UUS

2014

2013

2012

2011

12 BUS + 22 UUS

11 BUS + 23 UUS

11 BUS + 24 UUS

11 BUS + 24 UUS

2 Jumlah BPRS

2014

2013

2012

2011

163 BPRS

163 BPRS

158 BPRS

155 BPRS

3 Dana Pihak Ketiga BUS + UUS

2014

2013

2012

2011

Rp. 217.858.000.000.000

Rp. 183.534.000.000.000

Rp. 147.512.000.000.000

Rp. 115.415.000.000.000

4 Market Share Dana Pihak Ketiga (DPK)

2014

2013

2012

2011

100/34 = 2,94%, baik jika ≥ 2,94%

100/34 = 2,94%, baik jika ≥ 2,94%

100/35 = 2,86%, baik jika ≥ 2,86%

100/35 = 2,86%, baik jika ≥ 2,86%

Lampiran 4

Peringkat 10 Bank Syariah Berdasarkan Aset

Dalam (‘000.000) Dalam (‘000.000)

Kode

Bank 2011 2012 2013 2014

Kode

Bank 2011 2012 2013 2014

BSM 48.672 54.229 63.965 66.942 BSB 2.730 3.616 4.343 5.161

BMI 32.480 44.206 53.724 62.413 PBS 1.019 2.140 4.053 6.208

BRIS 11.201 14.089 17.401 20.343 MSI 1.693 2.063 2.300 2.450

BNIS 8.467 10.645 14.709 19.492 BCAS 1.217 1.602 2.041 2.994

BMS 5.566 8.164 9.122 7.042 BVS 642 939 1.323 1.440

Page 125: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

108

Lampiran 5

Dummy Variabel Dependen Reputasi

Tahun

Jumlah

BUS +

UUS

DPK Gabungan

BUS + UUS

(000.000)

(sumber: OJK)

DPK yang

dikelola bank

Market

share

bank (%)

Market

share rata-

rata (%)

Dummy

a b

c d e = d / c f = 100% /

b

g

BMI

2014 34 217.858.000 51.206.270 23,50 2,94 1

2013 34 183.534.000 41.790.360 22,77 2,94 1

2012 35 147.512.000 34.903.830 23,66 2,86 1

2011 35 115.415.000 26.766.900 23,19 2,86 1

BSM

2014 34 217.858.000 59.821.000 27,46 2,94 1

2013 34 183.534.000 56.461.000 30,76 2,94 1

2012 35 147.512.000 47.409.000 32,14 2,86 1

2011 35 115.415.000 42.618.000 36,93 2,86 1

BMS

2014 34 217.858.000 5.881.057 2,70 2,94 0

2013 34 183.534.000 7.736.248 4,22 2,94 1

2012 35 147.512.000 7.108.754 4,82 2,86 1

2011 35 115.415.000 4.933.556 4,27 2,86 1

BRIS

2014 34 217.858.000 16.711.516 7,67 2,94 1

2013 34 183.534.000 13.794.869 7,52 2,94 1

2012 35 147.512.000 11.948.889 8,10 2,86 1

2011 35 115.415.000 9.906.412 8,58 2,86 1

BSB

2014 34 217.858.000 3.994.957 1,83 2,94 0

2013 34 183.534.000 3.272.263 1,78 2,94 0

2012 35 147.512.000 2.850.784 1,93 2,86 0

2011 35 115.415.000 2.291.737 1,99 2,86 0

PBS

2014 34 217.858.000 6.076.082 2,79 2,94 0

2013 34 183.534.000 2.870.310 1,56 2,94 0

2012 35 147.512.000 1.223.290 0,83 2,86 0

2011 35 115.415.000 419.770 0,36 2,86 0

BCAS

2014 34 217.858.000 2.338.700 1,07 2,94 0

2013 34 183.534.000 1.703.000 0,93 2,94 0

2012 35 147.512.000 1.261.800 0,86 2,86 0

2011 35 115.415.000 864.100 0,75 2,86 0

Page 126: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

109

Lampiran 5 (lanjutan)

Dummy Variabel Dependen Reputasi (DPK)

Tahun

Jumlah

BUS +

UUS

DPK Gabungan

BUS + UUS

(000.000)

(sumber: OJK)

DPK yang

dikelola bank

Market

share

bank

(%)

Market

share rata-

rata (%)

Dummy

a b

c d e = d / c f = 100% /

b

g

BNIS

2014 34 217.858.000 16.246.405 7,46 2,94 1

2013 34 183.534.000 11.422.190 6,22 2,94 1

2012 35 147.512.000 8.947.729 6,07 2,86 1

2011 35 115.415.000 6.756.262 5,85 2,86 1

BJBS

2014 34 217.858.000 4.600.000 2,11 2,94 0

2013 34 183.534.000 3.100.000 1,69 2,94 0

2012 35 147.512.000 2.975.063 2,02 2,86 0

2011 35 115.415.000 2.034.289 1,76 2,86 0

BVS

2014 34 217.858.000 1.132.087 0,52 2,94 0

2013 34 183.534.000 1.015.791 0,55 2,94 0

2012 35 147.512.000 646.324 0,44 2,86 0

2011 35 115.415.000 465.036 0,40 2,86 0

MIS

2014 34 217.858.000 779.234 0,36 2,94 0

2013 34 183.534.000 976.700 0,53 2,94 0

2012 35 147.512.000 769.055 0,52 2,86 0

2011 35 115.415.000 350.000 0,30 2,86 0

BTPNS

2014 34 217.858.000 2.707.504 0,01 2,94 0

Page 127: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

110

Lampiran 6

Dummy Variabel Dependen Kinerja (ROE)

ROE bank ROE rata-rata Dummy

Pada laporan

tahunan yang

diungkapkan

∑ROE/total

bank

BMI 2014 0,02 0,02 0

2013 0,11 0,10 1

2012 0,29 0,15 1

2011 0,21 0,10 1

BSM 2014 0,01 0,02 0

2013 0,15 0,10 1

2012 0,25 0,15 1

2011 0,24 0,10 1

BMS 2014 0,03 0,02 1

2013 0,26 0,10 1

2012 0,58 0,15 1

2011 0,17 0,10 1

BRIS 2014 0,00 0,02 0

2013 0,10 0,10 1

2012 0,10 0,15 0

2011 0,01 0,10 0

BSB 2014 0,02 0,02 1

2013 0,08 0,10 0

2012 0,07 0,15 0

2011 0,06 0,10 0

PBS 2014 0,08 0,02 1

2013 0,04 0,10 0

2012 0,08 0,15 0

2011 0,03 0,10 0

BCAS 2014 0,03 0,02 1

2013 0,04 0,10 0

2012 0,03 0,15 0

2011 0,02 0,10 0

BNIS 2014 0,14 0,02 1

2013 0,12 0,10 1

2012 0,10 0,15 0

2011 0,07 0,10 0

BJBS 2014 0,04 0,02 1

2013 0,05 0,10 0

2012 -0,03 0,15 0

2011 0,04 0,10 0

BVS 2014 -0,18 0,02 0

2013 0,04 0,10 0

2012 0,09 0,15 0

2011 0,19 0,10 1

MIS 2014 0,07 0,02 1

2013 0,05 0,10 0

2012 0,05 0,15 0

2011 0,05 0,10 0

BTPNS 2014 0,00 0,02 0

Page 128: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

111

Lampiran 7

Kelompok Data 10 Bank Syariah Periode 2011 s.d 2014

DPK

(%)

ROE ZAK

(‘000.000)

ICSR

(%)

DPK

(%)

ROE ZAK

(‘000.000)

ICSR

(%)

1 BSM 2014 27,46 1,49 2.815 84,1 6 BSB 1,83 2,44 0 71,0

2013 30,76 15,34 22.662 82,2 1,78 7,63 0 68,3

2012 32,14 25,05 28.131 79,1 1,93 7,32 0 63,3

2011 36,93 24,24 19.178 78,9 1,99 6,19 0 56,8

2 BMI 2014 23,50 2,13 5.396 83,3 7 PBS 2,79 7,66 2.455 74,1

2013 22,77 11,41 11.896 80,4 1,56 4,44 0 62,5

2012 23,66 29,16 9.735 78,3 0,83 8,20 0 53,1

2011 23,19 20,79 6.841 77,7 0,36 2,80 0 43,7

3 BRIS 2014 7,67 0,44 3.239 72,7 8 MSI 0,36 6,83 0 59,5

2013 7,52 10,2 2.239 72,2 0,53 5,05 0 58,9

2012 8,10 10,41 0 70,4 0,52 4,93 0 55,6

2011 8,58 1,19 0 51,8 0,30 4,92 0 40,6

4 BNIS 2014 7,46 13,98 5.524 73,5 9 BCAS 1,07 2,90 0 65,6

2013 6,22 11,73 4.538 72,9 0,93 4,30 0 63,9

2012 6,07 10,18 3.169 68,7 0,86 2,80 0 63,3

2011 5,85 6,63 2.579 56,6 0,75 2,30 0 52,0

5 BMS 2014 2,70 2,5 598 63,5 10 BVS 0,52 -17,61 0 50,0

2013 4,22 26,23 5.121 63,3 0,55 3,70 0 47,5

2012 4,82 57,98 6.326 60,2 0,44 8,93 91 45,0

2011 4,27 16,89 1.848 59,5 0,40 18,69 30 37,5

Lampiran 8

Kertas Kerja Penelitian

BAIK

Kode 1

TIDAK

BAIK

Kode 0

REP ROE ZAK ICSR REP ROE ZAK ICSR

BSM 2014 1 0 1 0,841 BSB 0 1 0 0,710

2013 1 1 1 0,822 0 0 0 0,683

2012 1 1 1 0,791 0 0 0 0,633

2011 1 1 1 0,789 0 0 0 0,568

BMI 2014 1 0 1 0,833 PBS 0 1 1 0,741

2013 1 1 1 0,804 0 0 0 0,625

2012 1 1 1 0,783 0 0 0 0,531

2011 1 1 1 0,777 0 0 0 0,437

BRIS 2014 1 0 1 0,727 MSI 0 1 0 0,595

2013 1 1 1 0,722 0 0 0 0,589

2012 1 0 0 0,704 0 0 0 0,556

2011 1 0 0 0,518 0 0 0 0,406

BNIS 2014 1 1 1 0,735 BCAS 0 1 0 0,656

2013 1 1 1 0,729 0 0 0 0,639

2012 1 0 1 0,687 0 0 0 0,633

2011 1 0 1 0,566 0 0 0 0,520

BMS 2014 0 1 1 0,635 BVS 0 0 0 0,500

2013 1 1 1 0,633 0 0 0 0,475

2012 1 1 1 0,602 0 0 1 0,450

2011 1 1 1 0,595 0 1 1 0,375

Page 129: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

112

Lampiran 9

Output SPSS: Regresi Logistik

Model 1: Reputasi Perusahaan (REP)

Dinyatakan dengan persamaan:

Ln [Odds (REP|ZAK|ICSR)] = b0 + b1 ZAK + b2 ICSR

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 40 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 40 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 40 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

.00 0

1.00 1

Categorical Variables Codings

Frequency

Parameter coding

(1)

ZAK .00 19 .000

1.00 21 1.000

Page 130: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

113

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 55.352 -.100

2 55.352 -.100

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 55.352

c. Estimation terminated at iteration number 2 because

parameter estimates changed by less than .001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

REP Percentage

Correct

.00 1.00

Step 0 REP .00 21 0 100.0

1.00 19 0 .0

Overall Percentage 52.5

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -.100 .317 .100 1 .752 .905

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables ZAK(1) 19.839 1 .000

ICSR 12.650 1 .000

Overall Statistics 23.539 2 .000

Page 131: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

114

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant ZAK(1) ICSR

Step 1 1 29.179 -4.789 2.281 .055

2 26.552 -7.627 3.016 .091

3 26.271 -8.981 3.329 .109

4 26.265 -9.226 3.381 .113

5 26.265 -9.233 3.383 .113

6 26.265 -9.233 3.383 .113

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 55.352

d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates

changed by less than .001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 29.087 2 .000

Block 29.087 2 .000

Model 29.087 2 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 26.265a .517 .690

a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter

estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 9.290 8 .318

Page 132: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

115

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

REP = .00 REP = 1.00

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 4 3.930 0 .070 4

2 3 3.847 1 .153 4

3 4 3.698 0 .302 4

4 4 3.421 0 .579 4

5 3 2.938 1 1.062 4

6 1 1.623 3 2.377 4

7 2 .816 2 3.184 4

8 0 .416 4 3.584 4

9 0 .188 4 3.812 4

10 0 .123 4 3.877 4

Classification Tablea

Observed

Predicted

REP Percentage

Correct

.00 1.00

Step 1 REP .00 19 2 90.5

1.00 2 17 89.5

Overall Percentage 90.0

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a ZAK(1) 3.383 1.043 10.516 1 .001 29.445

ICSR .113 .051 4.916 1 .027 1.119

Constant -9.233 3.461 7.118 1 .008 .000

a. Variable(s) entered on step 1: ZAK, ICSR.

Correlation Matrix

Constant ZAK(1) ICSR

Step 1 Constant 1.000 -.356 -.974

ZAK(1) -.356 1.000 .191

ICSR -.974 .191 1.000

Page 133: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

116

Lampiran 9 (lanjutan)

Output SPSS: Regresi Logistik

Model 2: Kinerja Perusahaan (ROE)

Dinyatakan dengan persamaan:

Ln [Odds (ROE|ZAK|ICSR)] = b0 + b1 ZAK + b2 ICSR

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 40 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 40 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 40 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

.00 0

1.00 1

Categorical Variables Codings

Frequency

Parameter coding

(1)

ZAK .00 19 .000

1.00 21 1.000

Page 134: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

117

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 55.051 -.200

2 55.051 -.201

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 55.051

c. Estimation terminated at iteration number 2 because

parameter estimates changed by less than .001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

ROE Percentage

Correct

.00 1.00

Step 0 ROE .00 22 0 100.0

1.00 18 0 .0

Overall Percentage 55.0

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -.201 .318 .399 1 .528 .818

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables ZAK(1) 8.386 1 .004

ICSR 6.373 1 .012

Overall Statistics 10.583 2 .005

Page 135: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

118

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant ZAK(1) ICSR

Step 1 1 43.862 -3.622 1.413 .042

2 43.586 -4.463 1.607 .052

3 43.585 -4.537 1.622 .053

4 43.585 -4.537 1.622 .053

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 55.051

d. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates

changed by less than .001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 11.467 2 .003

Block 11.467 2 .003

Model 11.467 2 .003

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 43.585a .249 .333

a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter

estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 9.097 8 .334

Page 136: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

119

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

ROE = .00 ROE = 1.00

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 4 3.564 0 .436 4

2 4 3.384 0 .616 4

3 3 3.189 1 .811 4

4 3 2.939 1 1.061 4

5 1 2.638 3 1.362 4

6 2 1.963 2 2.037 4

7 1 1.519 3 2.481 4

8 2 1.182 2 2.818 4

9 0 .879 4 3.121 4

10 2 .742 2 3.258 4

Classification Tablea

Observed

Predicted

ROE Percentage

Correct

.00 1.00

Step 1 ROE .00 16 6 72.7

1.00 5 13 72.2

Overall Percentage 72.5

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a ZAK(1) 1.622 .774 4.387 1 .036 5.061

ICSR .053 .034 2.475 1 .116 1.055

Constant -4.537 2.170 4.374 1 .036 .011

a. Variable(s) entered on step 1: ZAK, ICSR.

Correlation Matrix

Constant ZAK(1) ICSR

Step 1 Constant 1.000 .028 -.964

ZAK(1) .028 1.000 -.234

ICSR -.964 -.234 1.000

Page 137: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

120

Lampiran 10

Ayat Suci Al Quran: Perintah untuk Berzakat

Surat Al Baqarah (2) ayat 43:

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah berserta orang-orang

yang rukuk.”

Surat Al An’am (6) ayat 141:

“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan tidak

berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,

zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya).

Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan

tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkannya zakat); dan

janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-

orang yang berlebih-lebihan.”

Surat At Taubah (9) ayat 103:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan (dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan terhadap harta),

dan mensucikan (menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati dan

mengembangkan harta benda) mereka, dan mendoalah kamu untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Dan surat An Nuur (24) ayat 56:

“Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul,

supaya kamu diberi rahmat.”

Page 138: PENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38547/1/ICHWAN SIDIK-FEB.pdfPENGARUH ZAKAT DAN ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

121

Lampiran 11

Riwayat Hadist: Kewajiban Berzakat

Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dalam kitab shahih Bukhari dan

Muslim, mengenai kewajiban berzakat:

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam mengirim Mu’adz bin

Jabal ke Yaman dan bersabda: “Kau akan berada di tengah-tengah umat ahli

kitab. Ajaklah mereka mengakui bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah

kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah. Bila mereka

menerima, beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka diwajibkan shalat lima

kali dalam sehari semalam. Bila mereka menjalankannya, beritahukan pula

bahwa mereka diwajibkan mengeluarkan zakat yang dipungut dari orang-orang

kaya dan dikembalikan pada orang-orang miskin. Dan bila mereka

menjalankannya, maka kau harus melindungi kekayaan mereka itu, dan takutlah

kepada orang-orang yang teraniaya, karena antara doa orang yang teraniaya

dengan Allah tidak terdapat penghalang”.