pengaruh workload time budget pressure, dan due ...repository.ub.ac.id/7042/1/jelvi yusuf.pdf ·...

119
PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta) Disusun Oleh : Jelvi Yusuf NIM .135020301111084 SKRIPSI Diajukan Sebagai salah satu syarat untuk meraih Derajat Sarjana Ekonomi JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE

PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

Disusun Oleh :

Jelvi Yusuf

NIM .135020301111084

SKRIPSI

Diajukan Sebagai salah satu syarat untuk meraih

Derajat Sarjana Ekonomi

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

i

Page 3: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

ii

Page 4: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

iii

RIWAYAT HIDUP

Nama : Jelvi Yusuf

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Maret 1995

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat Rumah : Jl. Palmerah Utara RT 007/ Rw 04 no 47 Jakarta

Alamat Email : [email protected]

Pendidikan Formal:

Sekolah Dasar (2001-2007) : SDN Negeri 07 Palmerah, Jakarta

SMP (2007-2010) : SMPN 111 Jakarta

SMA (2010-2013) : SMAN 112 Jakarta

Perguruan Tinggi (2013-2017) : S1 jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya

Pendidikan Non Formal:

− Nurul Fikri Jakarta

− Mayantara School

Page 5: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

iv

Pengalaman Organisasi:

− Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi periode 2016

− Ketua Komisi II Konstitusi Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Periode 2015

− Staff Sumber Daya Manusia Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Periode 2014

Page 6: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang

telah memberikan rahmat, hidayah inayah serta nikmatnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul: “ PENGARUH WORKLOAD,

TIME BUDGET PRESSURE DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP

KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)”.

Skripisi ini untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih derajat sarjana

Ekonomi program Strata Satu (S-1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya.

Selama penelitian dan penyusuanan laporan penelitian dalam skripsi ini,

penulis tidak luput dari kendala dan permasalahan. Semua kendala yang terjadi dapat

diatasi openulis berkat adanya bantunan, bimbingan dan dukungan dari berbagai

pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebsar-besarnya

kepada:

1. ALLAH SWT karena berkah dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan

penulisan ini.

2. Bapak Nurkholis, SE., M.Bus., AK. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya

Page 7: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

vi

3. Ibu Nurul Fachriyah, SE., MSA., AK. selaku dosen pembimbing yang telah

sabar, mengorbankan waktu, pikiran, memberikan evaluasi serta kerap

memberikan saran dalam menyelesaian laporan skripsi ini.

4. Bapak Abdul Ghofar, DBA., AK., CPMA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Universitas Brawijaya Malang

5. Bapak Dr. Drs. Bambang Hariadi, M.Ec., AK. selaku dosen penguji 1 (satu)

yang sudah banyak memberikan kritik dan saran terhadap perbaikan skripsi

ini.

6. Kepada orang tua tercinta bapak Syafni dan ibu Zulbaiti yang tiada henti

memberikan dukungan serta doa selama penulis menyelesaikan skripsi.

7. Kepada Kak Sandra Syafni dan Abang Fachrul Rozi sebagai saudara kandung

penulis, yang tiada hentinya memberikan dukungan dan kritikan selama penlis

meneyelesaikan skripsi

8. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khusunya Jurusan

Akuntansi yang telah memberikan bekal dalam bentuk ilmu yang sangaat

bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada keluar besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi yang terus

mendampingi penulis dan tiada hentinya memberikan semangat selama

penyelesaian skripsi

10. Kepada Zaky, Dhana, Taqim, Dika, Ali, Luthfi, Buldi, Rizky, dan fikri teman

satu kontrakan penulis, yang terus memberikan penyemangat dan batuan

selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

vii

11. Kepada Faqih, Chandry, Vina, Imam, Frida, Ega, Hafidh, Sidha, There,

Rizky, Ryan, Dae, Chico, Aisyah, Donny dan teman-teman yang lain

angkatan 2013, yang tetep setia menemani selama proses pembuatan skripsi

ini.

12. Kepada Amanda Adestia Aprilia yang terus memberikan semangaat, pikiran,

tempat berdisuksi, serta tidak letih memberikan semangat selama proses

pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan karena keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi tercapainya

kesempurnaan dalam skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat khususnya

bagi penulis selaku penyusunan laporan ini dapatbermanfaat bagi banyak pihak,

Aamiin

Malang, Oktober 2017

Penulis

Page 9: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ i

SURAT PERNYATAAN ............................................................................................... ii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xv

ABSTRAKSI ................................................................................................................ xvii

ABSTRACT ................................................................................................................ xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 9

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 9

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 9

1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................................... 11

Page 10: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

ix

BAB II TELAAH PUSTAKA ..................................................................................... 13

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ...................................................................... 13

2.2 Workload (Beban Kerja) ..................................................................................... 15

2.3 Time Budget Pressure (Tekanan Anggaran Waktu) ........................................ 18

2.4 Due Professional Care (Kemahiran Professional) ............................................ 24

2.5 Kualitas Audit ..................................................................................................... 27

2.6 Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 37

2.7 Kerangka Pemiridan dan Pengembangan Hipotesis ....................................... 41

2.6.1 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 41

2.6.2 Pengembangan Hipotesis ....................................................................... 41

BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................................ 48

3.1 Rancangan Penelitian ......................................................................................... 48

3.2 Tempat dan Waktu penelitian ........................................................................... 49

3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................................... 49

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .................................. 52

3.4.1 Variabel Bebas (Variabel Independen) ................................................. 52

3.4.2 Variabel Terikat (Varibel Dependen) ................................................... 55

3.5 Data Penelitian .................................................................................................... 58

3.5.1 Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 58

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 58

Page 11: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

x

3.6 Analitisi dan Pengolahan Data .......................................................................... 59

3.6.1 Statistik Deskriptif .................................................................................. 59

3.6.2 Uji Validitas ............................................................................................. 60

3.6.3 Uji Reabilitas ........................................................................................... 60

3.7 Metode Analisis Data .......................................................................................... 61

3.7.1 Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 61

3.7.1.1 Uji Normalitas ...................................................................................... 61

3.7.1.2 Uji Multikolonieritas ............................................................................ 61

3.7.1.3 Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 62

3.7.2 Pengujian Hipotesis ................................................................................ 63

3.7.2.1 Koefisien Deteriminasi ........................................................................ 64

3.7.2.2 Uji Statistik F ........................................................................................ 64

3.7.2.3 Uji Statistik t ......................................................................................... 65

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................ 66

4.1 Objek Penelitian .................................................................................................. 66

4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 66

4.1.2 Profil Responden ...................................................................................... 68

4.1.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 67

4.1.2.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir ......................... 69

4.1.2.3 Deskripsi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ................ 70

4.1.2.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja .................... 71

Page 12: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

xi

4.2 Hasil Uji Intsturmen penelitian ......................................................................... 72

4.2.1 Hasil Uji Statisitk Deskriptif .................................................................. 72

4.2.2 Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................... 74

4.2.2.1 Hasil Uji Validitas ................................................................................. 74

4.2.2.2 Hasil Uji Reabilitas ............................................................................... 76

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 77

4.3.1 Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 77

4.3.2 Hasil Uji Multikolonieritas ..................................................................... 78

4.3.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 79

4.4 Pengujian Hipotesis ............................................................................................ 80

4.4.1 Koefisien Determinasi ............................................................................ 80

4.4.2 Hasil Uji Statistik F ................................................................................. 81

4.4.3 Hasil Uji Statistik t ................................................................................... 82

4.4.4 Hasil Analisis Regresi Berganda ............................................................ 84

4.5 Pembahasan ......................................................................................................... 85

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 90

5.1 Simpulan .................................................................................................. 90

5.2 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 92

5.3 Saran untuk Penelitan berikutnya ........................................................ 93

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 95

Page 13: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 37

Tabel 3.1 Operasional Variabel dan Pengukuran ........................................................... 56

Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel penelitian .................................................................. 67

Tabel 4.2 Jenis kelamin .................................................................................................. 69

Tabel 4.3 Posisi Terakhir ............................................................................................... 69

Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir ........................................................................................ 70

Tabel 4.5 Pengalaman Kerja .......................................................................................... 71

Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif .......................................................................... 72

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Keseluruhan .................................................... 75

Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas ........................................................................................ 77

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ...................................................................................... 78

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolonieritas .......................................................................... 79

Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 80

Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................................. 81

Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik F ....................................................................................... 82

Page 14: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

xiii

Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t ....................................................................................... 83

Page 15: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Kualitas Audit ................................................................................. 31

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................................... 41

Page 16: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ................................................................................. 101

Lampiran 2 Pre-Test Variabel Wokrload ...................................................................... 107

Lampiran 3 Pre-Test Variabel Time Budget Pressure ................................................. 108

Lampiran 4 Pre-Test Variabel Due Professional Care ................................................ 109

Lampiran 5 Pre-Test Variabel Kualitas Audit ............................................................ 110

Lampiran 6 Jawaban Responden Variabel Workload .................................................. 111

Lampiran 7 Jawaban Responden Variabel Time Budget Pressure ............................. 113

Lampiran 8 Jawaban Responden Variabel Due Professional Care ............................ 116

Lampiran 9 Jawaban Responden Variabel Kualitas Audit ......................................... 118

Lampiran 10 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................. 123

Lampiran 11 Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir ................................. 123

Lampiran 12 deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja .............................. 123

Lampiran 13 statistik deskriptif .................................................................................. 124

Lampiran 14 uji validitas variabel wokrlaod .............................................................. 124

Lampiran 15 uji validitas variabel Time Budget Pressure .......................................... 126

Page 17: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

xvi

Lampiran 16 uji validitas variabel Due Professional Care .......................................... 129

Lampiran 17 uji validitas variabel Kualitas Audit ....................................................... 132

Lampiran 18 uji reabilitas variabel workload .............................................................. 135

Lampiran 19 uji reabilitas variabel Time Budget Pressure ......................................... 136

Lampiran 20 uji reabilitas variabel Due Professional Care ........................................ 137

Lampiran 21 uji reabilitas variabel Kualitas Audit ...................................................... 138

Lampiran 22 uji normalitas ......................................................................................... 139

Lampiran 23 uji heteroskedastisitas ............................................................................. 139

Lampiran 24 uji multikolonieritas ............................................................................... 140

Lampiran 25 uji regresi berganda ............................................................................... 141

Page 18: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

xvii

ABSTRAK

PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE

PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

Oleh:

JELVI YUSUF

Dosen Pembimbing: Nurul Fachriyah, SE., MSA., AK.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh workload, time budget pressure dan due professional care terhadap kualitas audit. Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik wilayah DKI Jakarta. Sampel yang digunakan sebanyak 91 auditor yang tersebar di 16 Kantor Akuntan Pubik. Sampel yang diperoleh menggunakan metode survei dengan teknik convenience sampling. Analisis data dilakukan menggunakan metode regresi linier berganda dengan aplikasi SPSS 24.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa workload berpengaruh negatif terhadap kualitas audit, sedangkan time budget pressure dan due professional care berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Kata Kunci : Workload, Time Budget Pressure, Due Professional Care, Kualitas

Audit

Page 19: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

xviii

ABSTRACT

THE EFFECT OF WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE AND DUE

PROFESSIONAL CARE TOWARDS AUDIT QUALITY

(Empirical Studies at Public Accountant in DKI Jakarta)

By :

Jelvi Yusuf

Supervision : Nurul Fachriyah, SE., MSA., AK.

This research aims to test the influence of film on workload, time budget pressure and due professional care to the quality of audit. The respondents in this research was the auditors who works at public accountant of DKI Jakarta region. The sample used as many as 91 an auditor who overspread at 16 accountant public. The samples were obtained use the method of survey sampling with convenience tecnhiques. The data analysis was done used the method of multiple linear regression with application SPSS 24.0. The research results showed the workload had negative effect on the quality of audit, while the time budget pressure and the due professional care had positive effect on the quality of audit

Keywords : Workload, Time Budget Pressure, Due Professional Care, Audit

Quality

Page 20: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Profesi auditor adalah salah satu pekerjaan yang berhubungan dengan laporan

keuangan, dalam hal ini peran auditor adalah memastikan apakah laporan keuangan

yang sudah dibuat oleh perusahaan sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Dalam

pekerjaanya, Kantor Akuntan Publik mengharapkan auditor dapat memberikan jasa

yang profesional. Di lain pihak para pengguna laporan keuangan tentu mengharapkan

hasil dari laporan keuangan yang diaudit tidak ada salah saji material, dapat dipercaya

keberadaanya, dan dapat memberikan informasi yang jelas apabila terdapat

rekomendasi-rekomendasi yang dibutuhkan perusahaan.

Perusahaan mempunyai laporan keuangan yang dapat digunakan sebagai

sumber informasi dan dasar untuk pengambilan keputusan bagi pihak internal

maupun eksternal perusahaan, menurut FASB, ada dua karakteristik yang penting

dalam laporan keuangan yaitu relevan (relevance) dan dapat diandalkan (realible),

karakteristik tersebut sukar untuk diukur oleh pihak pengguna dari internal maupun

eksternal. Oleh sebab itu, disini pengguna laporan keuangan menggunakan jasa

auditor independen agar membantu untuk meningkatkan kepercayaan atas laporan

keuangan yang dibuat oleh perusahaan, apakah laporan tersebut relevan dan dapat

diandalkan ( Singgih dan Bawono, 2010).

Page 21: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

2

Sebagai auditor, menjaga profesionalitas adalah salah satu hal yang penting

guna menunjang karir. Auditor ketika menjalakankan pekerjaanya harus berpedoman

dengan standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yang

terbagi menjadi standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.

Menurut Elfarini (2007) menyatakan bahwa standar umum dimana auditor harus

menjalankan pelaksanaan auditnya dengan kemahiran profesionalnya dan

independensi yang dimiliknya. Standar pekerjaan lapangan auditor harus bisa

merencanakan dengan baik dan mempunyai pemahaman yang handal terkait

pengendalian interal, serta dapat memperoleh bukti audit yang menjadi dasar untuk

melakukan tujuan audit. Standar pelaporan auditor diharapkan dapat memberikan

penyataan pendapat terkait laporan keuangan menyeluruh apakah sudah sesuai

dengan prinsip atau standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Seorang auditor dalam menjalankan pekerjaannya tidak hanya bertanggung

jawab untuk kepentingan klien semata, walaupun yang menghubungi pertama kali

tentu dari pihak klien. Pihak auditor juga harus bertanggung jawab dan menjaga

hubungan dengan pihak ketiga seperti pemegang saham, calon investor, hingga badan

pemerintah. Jasa audit yang lakukan oleh auditor bertujuan agar tidak adanya

perbedaan dalam informasi yang dimiliki antara manajer perusahaan dan pihak ketiga

dalam memahami laporan keuangan. Jasa audit tentu memberikan manfaat bagi

perusahaan, hal ini yang membuat banyak Kantor Akuntan Publik yang berusaha

untuk meningkatkan kualitas audit yang diberikan terhadap klien yang dimiliki oleh

Page 22: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

3

Kantor Akuntan Publik. Akan tetapi, banyak hal-hal yang menjadi permasalahan

apakah kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor berkualitas tinggi atau sebaliknya,

dikarenakan terdapat beberapa hal yang mempengaruhi dari hasil kualitas audit.

Auditor tidak selalu melakukan tugasnya dengan baik, mungkin terjadi

beberapa kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja sehingga

mempengaruhi kualitas audit. Terdapat contoh bagaimana masyarakat menilai

kinerja auditor, salah satunya terdapat hal yang dinamakan “kegagalan auditor”.

Menurut Rahmina (2014) kasus yang menimpa perusahan publik yang terdapat di

indonesia terjadi dikarenakan ketidakmampuan deteksi yang dilakukan oleh seorang

auditor, akibat hal tersebut menurunkan kepercayaan publik terhadap profesi auditor.

Terdapat beberapa kegagalan bisnis yang mengakibatkan perusahan-

perusahan jatuh, banyak dikaitkan dengan kegagalan auditor dalam melakukan

tugasnya. Dalam hal ini, tentu kredibilitas seorang auditor diperhatikan dalam menilai

sebuah laporan keuangan. Permasalahan tersebut tentu mempengaruhi pandangan dari

masyarakat luas khusunya bagi para pengguna laporan keuangan, masyarakat

beranggapan bahwa kualitas audit yang tinggi menghasilkan tingkat kepercayaan

yang tinggi pula oleh masyarakat terhadap laporan keuangan (Kushayanti, 2003).

Dalam menentukan kualitas audit memang belum ada suatu definisi yang jelas

bagaimana kualitas audit yang seharusnya, menurut De Angelo (1981) dalam Witkins

et., al., (2004) kualitas audit didefiniskan bahwa auditor memungkinkan menemukan

Page 23: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

4

dan melaporkan apabila terjadi pelanggaran dalam sistem akuntansi klien. Hasil

temuan pelanggaran menjadi alat ukur kualitas audit, temuan pelanggaranan tersebut

akan mudah dihasilkan apabilla auditor mempunyai keahlian dan pengetahuan yang

cukup. Namun, pelaporan hasil temuan pelanggaran tergantung terhadap kepada

kemauan auditor untuk melaporkannya, kemauan melaporkan tersebut tergantung

terhadap independensi yang auditor miliki..

Kualitas audit diperhatikan oleh masyarakat luas, banyak permasalahan yang

menimpa perusahaan dan Kantor Akuntan Publik terkait jasa audit yang telah

dilakukan. Mulai dari kasus Enron yang terjadi pada sekitar tahun 2001, sebuah

perusahaan besar dibidang energi melakukan manipulasi data dan berkerja sama

dengan KAP Andersen. Dalam kasus tersebut, terlihat bagaimana masyarakat

menginginkan agar seorang auditor untuk dapat melakukan tugasnya dengan

profesional dan objektif.

Kualitas audit menjadi perbincangan yang menarik bagi auditor senior

ataupun junior, karena banyak hal yang dapat mempengaruhi kualitas audit. Terdapat

beberapa komponen yang mempengaruhi kualitas audit, salah satunya adalah beban

pekerjaan (workload) yang diterima oleh partner dan staff auditor. Menurut Rusli

(2016) mengatakan bahwa workload yang timbul berbeda-beda antara KAP yang satu

dengan lain, hal ini tergantung dengan rasio klien audit dan partner audit.

Page 24: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

5

Workload yang tinggi saat melakukan proses audit dipengaruhi oleh banyak

sedikitnya sebuah KAP menerima klien. Semakin banyak seorang auditor menerima

klien akan mempengaruhi keterbatasan waktu oleh auditor untuk mekalukan satu

proses audit. Menurut Hansen et., al., (2007) sebuah workload diartikan sebagai audit

capacity stress yaitu tekanan yang diterima oleh auditor sehubungan banyaknya

perikatan yang dilakukan dengan klien.

Fitriany (2011) mengemukakan bahwa semakin tinggi workload

menyebabkan timbulnya dysfunctional audit behavior, Kejadian tersebut

mengakibatkan seorang auditor mengalami penurunan kemampuan untuk

menemukan penyimpangan dan kesalahan. Menurut Lopez dan Peters (2012)

tekanan workload yang dirasakan oleh auditor ketika melakukan proses audit akan

menghasilkan kualitas yang lebih rendah, ketimbang auditor yang tidak mempunyai

tekanan workload. Akan tetapi tidak selalu workload memberikan dampak negatif,

karena tekanan yang besar dapat memacu seoarang auditor untuk bekerja lebih baik

dan menjaga reputasinya di hadapan klien. Workload harus menjadi perhatian untuk

sebuah KAP dikarekanan ketika menerima sebuah perikatan, KAP juga harus

mempehatikan sumber daya manusia dan terbatasnya waktu ketika melakukakan

proses audit.

Selain dari workload yang mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan,

ternyata terdapat tekanan anggaran waktu (time budget pressure) yang dapat

mempengaruhi. Time budget adalah suatu anggaran waktu yang di estimasikan oleh

Page 25: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

6

suatu KAP untuk menyelesaikan suatu prosedur audit. Menurut Sosuktino (2003)

dalam Apriyas (2014) menjelaskan bahwa time budget pressure bisa menimbulkan

stress terhadap auditor, hal itu disebabkan karena adanya tidak keseimbangan antara

waktu dan tugas yang diberikan, serta mempengaruhi kinerja dan etika profesional

auditor.

Time budger pressure berhubungan dengan waktu yang dibutuhkan oleh

auditor, suatu Kantor Akuntan Publik harus bisa melakukean estimasi waktu yang

dibutuhkan auditor untuk melakukan prosedur audit sebelum melakukan audit.

Terjadinya kekurangan waktu selama proses berjalannya audit berakibat para auditor

yang mengurangi tahapan audit dan berimbas pada penurunan kualitas audit yang

dihasilkan. Akan tetapi, time budget yang diberikan bisa memberikan dampak

sebaliknya, bukan penurunan melainkan pengingkatan dalam kinerja auditor, karena

seorang auditor akan berusaha menjalankan semua prosedur audit dengan menaati

waktu yang sudah diberikan. Cara auditor untun menganggapi suatu time budget akan

berpengaruh terhadap kinerja Kantor Akuntan Publik secara keseluruhan, apabila

para auditor dalam Kantor Akuntan Publik tersebut memiliki permasalahan dalam

mengatasi time budget, tentu akan brepengaruh terhadap hubungan antar klien

sehingga klien akan berfikir ulang untuk memakai jasa Kantor Akuntan Publik

tersebut.

Time budget pressure yang diterima oleh auditor mendapatkan respon yang

berbeda-beda, akibat terdapat tekanan tersebut munculnya perilaku disfungsional

Page 26: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

7

yang dilakukan oleh auditor. Menurut Soobaroyen dan Chengabroyan (2005) auditor

yang mengurusi banyak klien memiliki fokus hanya mengejar target waktu yang

ditentukan, pandangan ini menyebabkan auditor menghilangkan sebagian prosedur

audit agar tercapainya anggaran waktu yang ditentukan. Menurut Arisinta (2015)

menyatakan bahwa anggaran waktu yang diterima auditor mampu menghasilkan

kualitas audit yang baik, karena auditor terbiasa menyelesaikan tugas secara efisien

dan tepat waktu. Time budget pressure dianggap dapat berpengaruh negaitf maupun

positf terhadap kualitas audit, tergantung terhadap individu auditor dalam

menanggapi anggaran waktu yang disediakan.

Hasil audit yang dihasilkan bergantung terhadap seorang auditor sudah

melakukan tugas dengan standar yang berlaku. Salah satu yang diperhatikan adalah

due professional care yaitu auditor ketika melakukan pelaksanaan audit, wajib

menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama ( SPAP, 230 :

1). Seorang auditor harus bisa menunjukan sikap profesional dan bisa bertanggung

jawab terhadap standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan yang berlaku.

Due professional care dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan,

selain menuntut seorang auditor untuk cermat dan seksama, seorang auditor

diharapkan dapat berfikir kritis dan berhati-hati dalam melaksanan tugas. Dengan

sikap yang cermat dan hati-hati tersebut diharapkan pula dapat berpengaruh ketika

mengukur risiko yang ditemukan. Pengungkapan terhadap kesalahan ataupun

Page 27: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

8

kecurangan yang terjadi akan meningkat apabila seorang auditor mempunyai sikap

yang cermat dan keyakinan yang memadai.

Seorang auditor penting untuk mengimplentasikan due profesional care dan

profesional skeptisme. Menurut louwers et., al., (2008) kecurangan atau kesalahan

yang ditemukan dalam kegagalan audit disebabkan karena kurangnya profesional

skeptisme dan due professional care. Hal tersebut menggambarkan bahwa penerapan

suatu standar tidak akan berhasil apabila seorang auditor tidak mengimplimentasikan

keyakinan memadai dan profesional skeptisme.

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui bahwa kualitas audit yang

dihasilkan terpengaruh dari workload, time budget pressure dan due professional

care. Kantor Akuntan Publik bisa menjadikan hasil penelitian ini sebagai masukan,

untuk mengevaluasi kinerja setiap auditor yang terlibat. Penelitian ini juga

diharapkan bisa memberikan bukti empiris dari penelitian-penilitian sebelumnya yang

sudah dilakukan.

Penelitian ini merupakan replikasi dan mengabungkan dari penelitian yang

dilakukan oleh Dwimilten (2015) dan Fitriany dan Setiawan (2011) Penelitian ini

terdapat beberapa perbedaan metode penelitian oleh penelitian sebelumnya. Penilitian

ini memiliki objek penelitian terhadap auditor yang bekerja di beberapa kantor

Akuntan Publik di DKI jakarta. Atas dasar latar belakang diatas, judul penelitian ini

adalah: “Pengaruh Workload, Time Budget Pressure, dan Due Professional Care

Page 28: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

9

terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI

Jakarta”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah

sebagai berikut :

1. Apakah workload berpengaruh negatif terhadap kualitas audit?

2. Apakah time budget pressure berpengaruh positif terhadap kualitas audit?

3. Apakah due professional care berpengaruh positif terhadap kualitas audit?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam peneilitan ini ada dua tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, yaitu :

1. Untuk menguji pengaruh workload negatif terhadap kualitas audit pada

auditor yang bekerja di DKI Jakarta.

2. Untuk menguji pengaruh time budget pressure positif terhadap kualitas audit

pada auditor yang bekerja di DKI Jakarta.

3. Untuk menguji pengaruh due professional care terhadap kualitas audit pada

auditor yang bekerja di DKI Jakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teorits

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apa saja yang

berpengaruh terhadap kualitas audit. Studi ini menguji seberapa besar tekanan

Page 29: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

10

kerja yang diterima oleh seorang auditor ketika melakukan proses audit,

menguji seberapa berpegaruh kah hasil dari kualitas audit apabila

mendapatkan anggaran waktu yang terbatas , dan seberapa besar due

Professional Care yang harus dimiliki oleh seorang auditor untuk melakukan

pekerjaanya. studi ini juga diharapkan bisa menjadi literatur dan sumbangan

konseptual bagi peneliti dimanapun yang ingin melakukan studi empiris

dengan studi dan model yang sama.

2. Manfaat Praktik

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Kantor Akuntan Publik

yang ada, dalam penelitian ini pimpinan Kantor Akuntan Publik dapat melihat

bagaimana kualitas audit yang diperlukan agar perusahaan yang dipimpinnya

dapat menjalakan jasanya dengan baik, dan memberikan pandangan

bagaimana cara meningkatkan dan melakukan evaluasi dibutuhkan oleh

auditor ketika menjalankan tugasnya. Penelitian ini juga diharapkan

memberikan pandangan bagi perushaan yang membutuhkan jasa audit

bagaimana kualitas audit yang dibutuhkan oleh perusahaan. Penelitian ini

diharapkan pula dapat berpengaruh terhadap individu auditor agar tetap

berusaha meningkatkan kinerja dan sikap profesionalnyaa.

3. Kegunaan penelitian selanjutnya

Penelitian ini hanya mempertimbangkan konstruk workload, time budget

pressure dan due professional care, diharapkan penelitian selanjutnya dapat

Page 30: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

11

mengembangkan dengan konstruk teori dan model yang lebih baik, dan studi

pada tempat yang lebih baik.

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian ini memliki sistematika penulisan, yang berguna untuk

mempermudah penulisan dan pembahsan. Terdapat pembasahan terdiri dari 5 bab.

Sistematika penulitasn tersebut, adalah:

− Bab 1 Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitan

dan manfaat penelitian

− Bab 2

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan untuk memecahkan

permasalahan yang ada dalam penelitian, menjelaskan pengertian dari masing-

masing variabel yang ditelihi dan penegembangan hipotesis

− Bab 3

Bab ini berisi tentang variabel penelitian, definisi operasinal varibel jenis dan

sumber data, populasi penelitian, metode pengumpulan dan analisis yang

digunakan dalam penelitian

− Bab 4

Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan pengolahan data yang sudah

dilakukan

Page 31: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

12

− Bab 5

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan berdasarkan data yang telah

diolah di bab sebelumnya, dan memberikan saran terkait penelitan-penelitian

yang akan dilakukan di masa yang mendatang.

Page 32: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

13

BAB II

TELAAH PUSSTAKA

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan menjelaskan tentang terdapat konflik kepentingan antara

manajemen sebagai agent dan pemilik atau entitas lain yang berhubungan dengan

perusahaan selaku principal (Jensen dan Meckling, 1976). Laporan keuangan adalah

salah satu tolak ukur bagi principal apakah perusahaan yang dimiliknya berjalan

dengan baik, namun terdapat keterbatasan informasi, dimana manajemen mempunyai

pengetahuan yang lebih dibandingkan principal. Manajemen terjun langsung

terhadap kegiatan operasional perusahaan mengetahui hal-hal teknis yang ada dalam

perushaan, dalam hal ini principal hanya dapat melihat dan menerima informasi

ketika memang sudah dilaporkan dalam laporan keuangan. Kinerja manajemen

diukur berdasarkan laporan keuagan tersebut, namun principal tidak bisa memastikan

dengan pasti apakah manajemen tidak melakukan kecurangan terhadap laporan

keuangan yang dibuatnya, manajemen mempunyai kecendrungan untuk membuat

tindakan apapun agar laporan keuagan yang dibuatnya menggambarkan bahwa

perusahaan yang dijalankanya berjalan sesuai dengan keinginan principal.

Principal tentu membutuhkan pihak ketiga yang memastikan apakah laporan

keuangan yang dibuat oleh perusahaan sudah menggambarkan kinerja perushaaan

secara keseluruhan tanpa ada yang harus di tutupi, sosok pihak ketiga adalah auditor

Page 33: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

14

independen yang mampu menguji apakah laporan keuangan sudah handal dan baik.

Auditor harus membuktikan bahwa hal-hal yang dituangkan dalam laporan keuangan

memang sesuai dengan apa yang terjadi karena hal itu berpengaruh terhadap principal

untuk mengambil keputusan. Principal membutuhkan seorang auditor yang mampu

dan mempunyai keahlihan dibidangnya, agar principal dapat mengetahui informasi

secara keseluruhan yang ada dalam perusahaan. Menurut Eisendhardt (1989) dalam

Indah (2014) terdapat tiga asumsi yang mendasari teori agenan, yaitu:

1) Asumsi tentang sifat manusia

Asumsi tentang sifat manusia menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki

suatu sifat mementingkan diri sendiri (self interest), terdapat keterbatasan

rasionalitas (bounded rationality) serta tidak menyukai resiko (risk

aversion).

2) Asumsi tentang keorganisasian

Asumsi tentang keorganisasian menjelaskan bahwa terdapat konflik

diantara anggota organisasi dan adanya asymetric information (antara

principal dan agent)

3) Asumsi tentang informasi

Asumsi tentang informasi menjelaskan bahwa informasi dianggat sebagai

suatu barang komoditi yang dapat diperjual belikan

Model teori keagenan memang sulit dihindarkan ketika kita menemui dalam

dunia nyata, para auditor adalah pihak ketiga yang dapat meyakinkan bahwa

Page 34: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

15

manajemen sudah menjalankan tugas dan sesuai dengan baik dan pihak pengguna

informasi sudah mendapatkan informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Konflik

kepentingan yang ada teori keagenan diharapkan dapat berkurang ketika ada sosok

auditor yang melakukan jasa audit, karena konflik dapat ditimbulkan dapat dicegah

dari hasil audit yang dibuat oleh auditor.

2.2 Workload (Beban Kerja)

menurut PERMENDAGRI No 12/2008 workload (beban kerja) adalah

besarnya sebuah pekerjaan yang diterima oleh suatu jabatan/unit organisasi dan

merupakan hasil perkalian dari volume kerja dan norma waktu. Seorang pekerja

ketika merasa pekerjaan yang diterima tidak sesuai dengan kapasitasnya, mereka akan

merasa kelelahan, sebaliknya, apabila pekerja merasa kapasitas yang dimiliki lebih

besar ketimbang tugas yang diberikan, mereka akan merasakan kejenuhan. Beban

kerja yang dirasakan karyawan dapat dikaregorikan menjadi tiga hal, yaitu beban

kerja yang terlalu tinggi (overcapacity), beban kerja yang terlalu rendah (under

capacity) dan beban kerja yang sesuai.

Workload timbul adanya volume kerja dan norma waktu, perbandingan yang

terjadi antara jumlah Kantor Akuntan Publik dan Klien menjadikan volume kerja dan

norma waktu yang diterima oleh auditor tidak sebanding. Workload dalam audit

merupakan suatu kapasitas yang dimiliki oleh seorang auditor untuk menyelesaikan

tugas yang dikerjakan dengan batasan waktu tertentu. Menurut Setiawan dan Fitriany

Page 35: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

16

(2011) Workload yang diterima oleh seorang auditor diakibatkan oleh perbandingan

yang tidak seimbang antara jumlah klien yang ditangani dan waktu yang tersedia

untuk melakukan proses audit.

Workload yang timbul dalam melakukan proses audit akan menghasilkan

kualitas audit yang rendah, karena seorang auditor tidak mempunyai waktu yang

cukup untuk menyelesaikan tugas serta memiliki beban kerja yang tinggi ketika

melakukan proses audit. Ketimpangan antara beban kerja dan keterbatasan waktu

yang dimiliki dapat membuat seorang auditor dapat kelelehan dan mempengaruhi

kinerja ketika melakukan proses audit. Ketimpangan tersebut juga akan

mempengaruhi, ketika melakukan deteksi salah saji material, salah saji material yang

ditemukan akan menurun apabila seorang auditor merasa workload yang diterima

terlalu tinggi.

Menurut Lopez dan Peters (2012) Workload diartikan sebagai busy season

yang terjadi pada awal tahun atau kuartal pertama dikarenakan perusahaan umumnya

mempunyai fiscal year yang jatuh pada bulan desember setiap tahunnya. Bersamaan

dan banyaknya jumlah perusahaan yang melaporkan laporan keuangan

mengakibatkan busy season, sehingga mengakibatkan KAP mempunyai waktu yang

sempit dan beban kerja yang tinggi. Keputusan BAPEPAM No.36/PM/2003

mewajibkan untuk setiap emiten untuk menyerahkan laporan keuangan yang telah

diaudit selambat lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan

Page 36: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

17

tahunan. Keputusan tersebut menggambarkan bahwa selama 90 hari adalah busy

season yang dialami oleh auditor.

Workload dapat diartikan pula sebagai audit capacity stress yaitu tekanan

yang diterima oleh auditor akibat dari banyaknya jumlah perikatan yang harus

diselesaikan. Menurut Hansen et. al., (2008) audit capacity stress yang terjadi di

USA pada saat itu, timbul dari bertambahnya klien yang diterima oleh suatu KAP

yang berdampak dari kasus Enron yang mengakibatkan KAP Andersen dibubarkan.

Setelah kejadian tersebut. Banyak KAP yang mendapatkan tambahan klien dan

mengakibatkan workload yang diterima menjadi besar. Kemampuan para auditor

untuk menemukan dan melaporkan suatu salah saji material akan menurun seiring

tingginya workload yang diterima.

Masa tenggat waktu yang terbatas dan kekurangan staff adalah masalah yang

utama timbulnya workload yang tinggi. Kedua hal tersebut mengakibatkan turunnya

kualitas audit melalui prosedur audit yang dilakukan berakibat audit judgement

berkurang, dan sulit mempertahankan staff yang mempunyai keterampilan dan

pengetahuan yang tinggi. Workload yang tinggi juga berhubungan dengan kepuasan

auditor terhadap profesi yang dijalaninnya, auditor akan memiliki pandangan yang

negatif terhadap profesinya ketika merasa workload yang tinggi akan mempengaruhi

suatu kualitas audit (Wilkins et. al., 2015)

Page 37: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

18

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa workload berpengaruh negatif

terhadap kualitas audit yang dihasilkan ( Fitriany 2011, dan Lopez dan Peters 2012).

Penelitian ini mencoba membuktikan apakah para workload dapat berpengaruh

negatif, karena menurut penelitan yang dilakukan oleh Wilkins et. al., (2015)

menyebutkan ternyata ada beberapa hal yang positif tentang workload yang tinggi,

para pekerja merasa lebih terorganisasi dan tersistematis dalam menjalankan

tugasnya, hal ini akan meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan. Penelitian ini

mencoba menemukan pengaruh terhadap kualitas audit akibat workload yang

diterima oleh auditor.

2.3 Time Budget Pressure (Tekanan Anggaran Waktu)

Time Budget Pressure atau tekanan anggaran waktu terbagi menjadi 2 makna,

yaitu tekanan dan anggaran waktu. Tekanan adalah keadaan dimana seorang auditor

merasakanan desakan saat menjalani proses audit. Sedangkan time budget adalah

estimasi waktu yang diperlukan oleh auditor untuk melaksanakan proses audit yang

disusun berdasarkan informasi yang dihimpun dari proses awal audit. Dari penjelasan

diatas dapat dismpulkan bahwa time budget pressure adalah desakan yang diperoleh

auditor untuk melaksanakan proses audit sesuai dengan waktu yang sudah

dianggarkan sebelumnya.

Menurut Alderman et al (1990 : 37) dalam Dwimilten (2015) menjelaskan

time budget adalah bagian yang digunakan oleh para auditor sebagai perencanaan

Page 38: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

19

panduan dalam setiap seksi audit yang menggunakan satuan waktu jam. Jumlah jam

yang sudah direncanakan harus dialokasikan bersama dengan persiapan skedul kerja

yang berisikan siapa yang mengerjakan, berapa lama waktunya, dan apa yang harus

dikerjakan. Jumlah alokasi tersebut dianggarkan dalam proses awal dalam prosedur

audit, dan disusun menjadi skedul mingguan.

Anggaran waktu yang dibuat dalam proses audit mempunyai perimbangan,

agar auditor mempunyai batas waktu tertentu dalam melakukan suatu proses audit.

Anggaran waktu tersebut digunakan oleh KAP sebagai indikator untuk melakukan

estimasi cost dalam suatu perikatan audit dan mengukur kinerja auditor. Namun, pada

nyatanya terdapat anggaran waktu yang tidak berjalan dengan semestinya, mulai

munculnya perilaku disfungsional dan mengurangi suatu prosedur audit akibat waktu

yang terbatas sehingga mengurangi kefektifan dalam suatu proses audit. Beberapa

permasalahan yang timbul akibat time budget pressure yang dijelaskan diatas muncul

dan mengakibatkan kualitas audit yang dihasilkan akan menurun. Menurut

Soobaroyen dan Chengabroyan (2005) mengungkapkan bahwa terdapat hubungan

antara time budget pressure dan kualitas audit, ketika auditor merasakan time budget

pressure yang ketat menyebabkan mereka untuk meninggalkan beberapa program

audit dan berakibat menurunnya suatu kualitas audit.

Time budget pressure sulit untuk dihindari oleh suatu KAP, dalam hal ini

KAP harus bisa melakukan estimasi, seberapa besar cost yang ditanggung dalam

suatu perikatan. Cost yang tinggi yang timbul dari proses audit yang terlalu lama,

Page 39: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

20

akan memberikan dampak langsung terhadap klien, dan memungkinkan untuk klien

memilih KAP yang lainnya dalam perikatan berikutnya. Tidak hanya untuk KAP,

seorang auditor harus juga bisa menghadapi tekanan, karena bekerja tepat waktu

sesuai yang dianggarkan akan mempengaruhi karir yang dimiliki.

Menurut Sososutikno (2003) mengemukakan bahwa Time budget presssure

menuntut seorang auditor untuk melakukan efisiesnsi terhadap waktu yang

dianggarkan. time budget pressure adalah suatu yang lumrah dalam sistem

pengendalian auditor, oleh karena itu seorang auditor harus bisa memanfaatkan waktu

yang terbatas. Time budget yang dibuat secara ketat akan menghasilkan tekanan,

sehingga tekanan tersebut bisa menimbulkan periaku disfungsional seorang auditor.

Dalam penelitan yang dilakukan Donelly et. al., (2003) terdapat beberapa perilaku

disgfungsional yang dilakukan oleh auditor, yaitu pengumpulan bukti yang tidak

memadai dan mengganti, atau mengubah suatu prosedur audit.

Menurut Whittington et. al., (1992:202) dalam Pratiwi (2008) mengemukakan

bahwa kualitas audit yang dipengaruhi seberapa besarnya time budget pressure dapat

diukur melakui komponen peniliaian kinerja seorang auditor. Komponen tersebebut

terbagi menjadi beberapa indikator. Indikator tersebut adalah:

1. Pemahaman auditor atas time budget

Pemahaman auditor atas time budget perlu diperhatikan, yaitu tekanan

yang ditimbulkan oleh time budget. karena apabila auditor memiliki

Page 40: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

21

pemahaman yang tinggi tentang time budget maka tekanan yang

dihasilkan akan rendah, begitu sebaliknya apabila auditor memiliki

pemahaman yang rendah, maka tekanan yang dihasilkan akan tinggi.

Pemahaman tentang time budget ditentukan sebelum dilakukannya

tugas audit, dan sesuai dengan kesepakatan antara manajer dan klien.

2. Tanggung jawab auditor atas time budget

Tanggung jawab yang dimiliki auditor terkait time budget harus

dimengerti sebelum proses audit berjalan, agar para auditor dapat

meminimalisir tekanan yang timbul akibat time budget yang dapat

berpengaruh terhadap kualitas audit. Tanggung jawab yang diharus

diemban adalah, auditor harus bisa bertanggung jawab terhadap proses

audit yang sudah ditetapkan agar tetap berjalan efisen serta harus

mencapai target-target yaang sudah ditentukan.

3. Penilaian kinerja yang dilakukan oleh atasan

Manajer dapat mengukur kinerja seorang auditor salah satunya melalui

time budget. Penilaian kinerja tersebut dilakukan untuk mengetahui

seberapa tepat seorang auditor melaksanakan suatu time budget,

penilaian kinerja ini dapat menimbulkan tekanan terhadap auditor

dalam melaksankan audit, sehingga dapat berpengaruh terhadap

kualitas audit yang dihasilkan. Tekanan yang diterima oleh auditor

berbeda tergantung bagaimana penilaian kerja yang diberikan oleh

manajer, auditor akan merasa memperoleh tekanan yang tinggi apabila

Page 41: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

22

manajer memberikan penilaian kinerja yang tidak disesuai dengan time

budget, sebaliknya tekanan akan rendah apabila manajer memberikan

penilaian yang baik terhadar auditor terhadap time budget yang

disepakati.

4. Alokasi fee untuk biaya audit

Biaya audit diperlukan untuk menentukan time budget yang akan

ditetapkan, biaya audit tersebut didapatkan dari fee yang diterima oleh

suatu KAP. Berdasarkan penjelasan diatas menggambarkan bahwa

suatu proses audit yang memiliki fee yang besar tentu akan

mengalokasikan biaya yang besar ketika melakukan proses audit.

Alokasi fee yang tinggi terhadap biaya audit mengakibatkan auditor

merasakan tekanan yang rendah dalam pemenuhan time budget,

sebaliknya alokasi fee yang rendah terhadap biaya audit

mengakibatkan auditor merasakan tekanan yang tinngi dalam

pemenuhan time budget.

5. Frekuensi revisi time budget

Tekanan yang diperoleh auditor dapat terpengaruh akibat dari sedikit

banyaknya revisi time budget ketika melakukan tugas audit. Hal

tersebut terjadi, karena apabila revisi yang dilakukan sering dilakukan,

auditor akan mendapatkan penilaian yang tidak baik oleh atasan,

sebaliknya apabila auditor jarang melakukan revisi, kinerja auditor

akan diniliai baik sehingga tekanan yang timbul rendah.

Page 42: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

23

Kesepakatan yang timbul terkait time budget menjadi tanggung jawab KAP

terhadap klien, oleh sebab itu bukan hanya staff auditor saja yang mendapatkan

tekanan, tetapi sampai tingkatan manajer pun memperoleh tekanan. Tekanan yang

diterima oleh manajer yaitu, bagaimana mengalokasikan fee yang diperoleh menjadi

biaya yang akan dikeluarkan untuk mengelola time budget. KAP ketika mengelola

time budget tidak mudah, karena terkadang time budget yang dianggarkan tidak

terealisasi akibat laporan klien tersebut memang tidak memuaskan, sehingga butuh

usaha lebih untuk menyelesaikannya.

Menurut DeZort (1998) menyatakan bahwa time budget pressure

berhubungan dengan time deadline pressure, kedua hal tersebut saling tumpang

tindih memberikan tekanan terhadap auditor. Tekanan yang timbul mempengaruhi

perilaku para auditor ketika mengambil keputusan, selain itu merubah strategi untuk

mendapatkan sebuah informasi dan membatasi proses informasi. Akibat dari tekanan

yang dijelaskan sebelumnya berakibat kualitas audit yang dihasilkan akan menurun.

Penelitian sebelumnya mengambarkan bahwa time budget pressure

berpengaruh negatif terhadap kualitas audit yang dihasilkan (Ratha 2015, Nurhayati

2015, dan Apriyas 2016). Dalam penelitian ini diharapkan bisa dijadikan acuan untuk

KAP ketika membuat time budget, karena pada dasarnya time budget dibuat agar para

auditor dapat menjalankan tugasnya sesuai prosedur yang di sepakati, dan apabila

dirasa belum efisien auditor bisa melakukan revisi atau tambahan waktu untuk

mengumpulkan bukti audit. Tetapi nyatanya, auditor terpaku terhadap time budget

Page 43: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

24

sehingga timbul tekanan yang menyebabkan auditor tidak menjalankan tugas sesuai

dengan prosedur audit. Hal ini disayangkan karena, tujuan dari audit adalah hasil

opini yang berguna untuk masyarakat umum.

Terdapat beberapa penelitian pula yang menemukan bahwa time budget

pressure mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit yang dihasilkan.

Menurut Arisinta (2013), time budget pressure yang terjadi dalam pekerjaan auditor

dapat mempengaruhi dari kinerja auditor, pengaruh tersebut bisa berdampak positif

karena auditor akan terpacu untuk menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya.

Perilaku positif dan negatif auditor terhadap time budget yang dimiliki oleh suatu

KAP, bergantung terhadap kompetensi yang dimiliki oleh auditor tersebut.

2.4 Due Professional Care (Kemahiran Profesional)

Due professional care atau biasa dikenal dengan penggunaan kemahiran

profesional harus dimiliki oleh auditor. Hal tersebut ditegaskan dalam SA Seksi 230

nomor 01 auditor dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan keuangan, wajib

menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. Kemahiran

yang dimiliki oleh para auditor meliputi berbagai aspek, seperti bertanggung jawab

terhadap tugas yang diberikan, melakukan evaluasi terhadap bukti-bukti yang

diperoleh, berhati-hati dalam tugas, dan melakukan pekerjaan sesuai dengan standar

yang berlaku.

Page 44: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

25

Suatu salah saji material yang disebabkan oleh kecurangan ataupun tidak

kesengajaan mungkin ditemukan oleh auditor, apabila mereka mampu menggunakan

due professional care dengan cermat dan seksama. Para auditor harus mampu

menggunakan keterampilannya dengan cara mengkritisi dan evaluasi terkait bukti-

bukti yang diperoleh selama proses berjalannya audit, hal tersebut akan memudahkan

auditor untuk memberikan professional judgement. Professional judgement perlu

diperhatikan auditor, karena harus berdasarkan sikap kehatian-hatian dan kecermatan

profesional.

Seorang auditor harus mempunyai tingkat keterampilan yang umum dimiliki

oleh auditor lainnya, keteramplilan tersebut harus didukung pula dengan keceramatan

dan keseksamaan yang wajar. Menurut Boynton (2002:103) kecermatan adalah

pencarian yang dilakukan terus menerus guna mencapai kesempurnaan dalam

melaksanakan audit. Kecermatan untuk seorang auditor mewajibkan untuk waspaada

terhadap resiko yang dihadapi yang akan mempengaruhi objektifitas audit.

Kecermatan juga dipengaruhi oleh sikap auditor, auditor harus bisa mempunyai

keteguhan, kesungguhan, berupaya memberikan jasa yang profesional.

Menurut Singgih dan Bawono (2010) due professional care yaitu menuntut

para auditor untuk melaksanakan professional skeptism berdasarkan kemahiran

profesional yang cermat dan seksama. Akan tetapi ada dua hal yang harus

diperhatikan, tidak hanya profesional skeptism. Menurut SA Seksi 230 due

Page 45: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

26

professional care terdiri dari dua aspek, yaitu skeptisme profesional dan keyakinan

yang memadai.

1. Skeptisme profesional

Skeptisme profesional adalah suatu pemikiran untuk tetap

kritis terkait evaluasi bukti-bukti audit yang ditemukan. Menurut

Tuanakotta (2015:59) kewaspadaan profesional adalah kewaspadaan

yang dimiliki oleh auditor sejak awal, yang beranggapan bahwa calon

klien bisa membohongi auditor dengan melakukan manipulasi laporan

keuangan. Skeptisme profesional dianggap suatu kewajaran untuk

auditor, karena auditor akan berurusan dengan risiko salah saji

material, yang bisa terjadi karena disengaja atauapun tidak disengaja.

Nearon (2005) dalam Dwimilten (2015) menyatakan apabila

auditor tidak mampu menerapkan sikap skeptis dan tidak bisa bersikap

objektif pada saat pemeriksaan, opini yang dihasilkan tidak memiliki

fungsi dan memiliki kualitas audit yang rendah. Tidak terus

mempercayai klien adalah hal yang perlu dilakukan, karena tidak

seluruh klien mengungkapkan laporan yang sesungguhnya. Oleh sebab

itu, auditor harus tetap berusaha objektif dalam memperoleh bukti-

bukti audit.

Page 46: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

27

2. Keyakinan memadai

Penerapan due professional care memungkinan para auditor

memperoleh keyakinan yang memadai bahwa suatu laporan keuangan

bebas dari salah saji material, yang disengaja maupun tidak disengaja.

Auditor harus mempunyai keyakinan bahwa bukti audit yang

ditemukan dirasa cukup untuk mendukung temuan dan opini auditor.

Semakin banyaknya bukti- bukti yang memadai, maka bisa

diperkirakan hasil audit akan berkualitas baik.

Menurut louwers et al (2008) menyimpulkan bahwa kegagalan audit dalam

kasus kecurangan yang terjadi disebabkan oleh kurangnya skeptimse profesional dan

due professional care dalam penerapan standar audit. Dengan kata lain, kegagalan

audit tidak datang dari standar audit, dan merevisi standar auditing tidak menghalangi

kegagalan audit akan terjadi lagi. Menurut Singgih dan Bawono (2010) due

professional care terpengaruh oleh aspek sikap dan aspek struktural. Aspek sikap

adalah sikap yang dimiliki oleh auditor meliputi sikap curiga, percaya dan

profesionalisme auditor, sedangkan aspek struktural adalah bagian dari kode etik

profesi, pelatihan yang dilakukan dan asosiasi profesional.

2.5 Kualitas Audit

Kualitas audit adalah salah satu hal yang harus diperhatikan dalam suatu

proses pengauditan. Proses audit yang dilakukan adalah salah satu upaya untuk

Page 47: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

28

menimalisir asimetri informasi yang terjadi antara para pihak perusahaan dan pihak

yang berkepentingan. Pihak yang berkepentingan tentu membutuhkan hasil audit

dalam laporan keuangan untuk mengambil keputusan. Hal tersebut tentu

menggambarkan bagaimana peranan dan tanggung jawab dari auditor untuk berupaya

menghasilan kualitas audit yang baik.

De angelo (1981) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kualitas audit

adalah kemungkinan seorang auditor untuk melaporkan dan menemukan suatu

kesalahan pada laporan keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Banyak

pandangan yang menjelaskan tentang kualitas audit, menurut pihak yang

menggunakan laporan keuangan melihat, bahwa kualitas audit adalah garansi yang

diberikan oleh seorang auditor, bahwa laporan keuangan yang diaudit tidak ada

kecurangan dan salah saji material. Kualitas audit juga bisa disebut apabila hasil audit

yang dilakukan sudah sesuai dengan standar audit yang berlaku.

Melaporkan kecurangan atau pelanggaran dalam proses audit, hal tersebut

bergantung terhadap indepedensi yang dimiliki oleh seorang auditor. Apabila

indepedensi yang dipunyai seorang auditor tinggi, tentu akan mudah untuk

menungungkapkan serta melaporkan pelanggaran yang ditemukan. Semakin tinggi

kemungkinan auditor untuk meneumukan pelanggaran atau kecurangan, semakin

tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan.

Page 48: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

29

Goldman dan barlev (1974) menjelaskan bahwa laporan audit yang dihasikan

diperlukan oleh beberapa kelompok yang berkepentingan, yaitu: (1) manajer

perusahaan tersebut, (2) pemegang saham, (3) pihak ketiga atau pihak eksternal

seperti kreditor, supplier atau calon investor. Kepentingan yang diuraikan diatas

mempengaruhi kinerja auditor dalam melakukan proses audit.

Johnson et., al., (2002) menjelaskan bahwa para investor dapat

memperkirakan nilai dari saham yang akan diperdagangkan berdasarkan peningkatan

kualitas dari pelaporan keuangan. Peningkatan kualitas yang dimaksud adalah

tindakan yang tidak hanya sampai ketika auditor ketika menemukan salah saji

material, tetapi bagaimana tindakan auditor ketika menemukan salah saji tersebut.

Oleh sebab itu, apabila auditor dapat memperbaiki salah saji material yang

ditemukan, maka kualitas audit yang dihasilkan akan lebih baik. Sebaliknya, ketika

auditor belum mampu memperbaiki salah saji material dan masih melakukan

kecurangan, hal tersebut akan membuat kualitas audit menjadi rendah.

Deis dan Giroux (1992) menyatakan bahwa kualitas audit memiliki 4 hal yang

berhubungan, yaitu:

1. Audit Tenure yaitu lamanya waktu yang dilakukan oleh auditor untuk

melakukan pemerikasaan. Hal ini menjelaskan bahwa semakin lama auditor

melaksanakan pemeriksaan menyebabkan kualitas audit yang rendah.

Page 49: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

30

2. Jumlah klien, klien yang diterima oleh KAP tentu berbeda-beda. Semakin

banyak jumlah klien yang diterima, tentu auditor akan menjaga reputasinya,

hal tersebut menjadikan kualitas audit akan semakin baik.

3. Kedaaan keuangan klien. Apabila perusahaan yang diaudit memiliki keadaaan

keuangan yang tidak sehat, maka kualitas audit yang dihasilkan cenderung

rendah, karena klien akan menekan auditor untuk tidak berpedoman kepada

standar audit yang berlaku.

4. Pihak ketiga yang melakukan review. Hal ini akan mengingkatkan kualitas

audit, karena auditor menyadari bahwa hasil pekerjaanya akan dirieview oleh

piihak ketiga.

Wooten (2003) menyatakan bahwa ada dua hal yang bisa dijadikan standar

yang diperlukan permasalahan yang yang ada dalam kualitas audit. Permasalahan

pertama adalah bagaimana cara seorang auditor menemukan kesalahan material, dan

yang kedua adalah bagaimana cara seorang auditor untuk melaporkan kesalahan

material tersebut. Semanjak penelitian De Angelo tahun 1981 banyak penelitian

dilakukan berusaha mendefinisikan dimensi yang ada dalam kualitas audit. Dalaam

Wooten (2003) telah disajikan sebuah model untuk merangkum dari penilitian

empiris yang sudah dilakukan sebelumnya.

Page 50: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

31

Gambar 2.1

Model Kualitas Audit

Sumber : Wooten (2003)

Mendeteksi salah saji material dapat dipengaruhi dengan seberapa handal tim

audit dalam melakukan proses audit, yang didalam prosesnya terpengaruh dengan

sistem pengendalian mutu dan manajemen sumber daya KAP. Kedua hal tersebut

berbeda diantara KAP yang satu dengan lainnya, dalam hal ini ukuran Kantor

Akuntan Publik mempengaruhi bagaimana suatu proses audit. Penelitian sebelumnya

Page 51: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

32

sudah menemukan bagaimana perbedaan antara Kantor Akuntan Publik, hasilnya

menunjukan bahwa Kantor Akuntan Publik besar (big 4) menerima biaya audit yang

lebih besar ketimbang kantor akuntan kecil.

De Angelo (1981) menyatakan bahwa Kantor Akuntan Publik besar akan

menghasilkan peforma audit yang lebih baik ketimbang Kantor Akuntan Publik kecil

karena mereka mempunyai reputasi yang harus dipertaruhkan. Selain hal tersebut,

Kantor Akuntan Publik besar juga mempunyai sumber daya yang lebih banyak,

mereka mempunyai para auditor yang terlatih. Akan tetapi, dari segi besar atau

kecilnya suatu kantor Akuntan Publik, belum bisa mendefiniskan apakah kualitas

audit bergantung dari suatu ukuran Kantor Akuntan Publik,.

Kantor Akuntan publik mempunyai karakterisitik yang berbeda antara satu

dengan yang lainnya, hal tersebut tentu dapat mempengaruhi kualitas audit yang

dihasilkan. Suatu Kantor Akuntan Publik tentu mampu mengalokasikan sumber daya

untuk dipekerjakan dan melakukan pelatihan terkait metodologi yang terbaik unutk

mendeteksi kesalahan dalam laporan keuangan. Dalam tingkatan karakteristik

perusahaan yang dapat mempengaruhi ketika melakukan suatu proses audit, ada

beberapa hal yang mempengaruhi, yaitu:

1. Sumber Daya Manusia

Kualitas yang tinggi akan dihasilkan apabila perusahaan dapat

mengalokasikan seorang auditor dengan tepat sesuai dengan

Page 52: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

33

profesionalisme dan kemampuan yang terus dilatih. Sumber daya

manusia berhubungan dengan perekrutan dan pelatihan, apabila suatu

Kantor Akuntan Publik dapat menarik calon auditor yang cerdas dan

handal, Kantor Akuntan Publik tersebut dapat mencetak seorang

auditor yang berkualitas pula. Selanjutnya, ketika perekrutan berjalan

dengan baik, dan pelatihan yang direncankan dengan sistematis, akan

memungkinkan membuat seorang auditor memahami keterampilan

yang dimiliki dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan

tugas audit.

2. Proses Kontrol

Para ahli menjelaskan bahwa suatu kualitas yang tinggi dihasilkan

oleh Kantor Akuntan Publik yang memiliki kontrol kuat selama

dilakukannya proses audit. Generally Accepted Auditing standards

(GAAS) dalam Wooten (2003) menyatakan adanya kewajibkan

Kantor Akuntan Pubrik untuk mampu mempertahankan kualitas

kontrol dalam sistem pengendalian mereka dan mengharuskan untuk

para auditor untuk merencanakan audit secara tercukupi. Kantor

Akuntan Publik yang mempunyai sistem kualitas kontrol yang kuat

dan metodologi proeses audit yang tersistematis cenderung

mengurangi salah saji material yang tidak terdeteksi ketika melakukan

proses audit.

Page 53: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

34

3. Pengalaman Industri Tertentu

Sebuah Kantor Akuntan Publik yang mempunyai beberapa klien

dalam suatu industri tertentu, memberikan pengetahuan lebih dalam

terhadap risiko audit yang terdapat pada jenis industri tersebut. Deis

dan Giroux (1991) menyatakan bahwa suatu Kantor Akuntan Publik

yang memiliki suatu konstentrasi pada industri tertentu akan

menghasilan kualitas audit yang lebih tinggi, karena mereka berusaha

untuk mempertahankan suatu industri tersebut, dan akan kehilangan

banyak hal apabila tidak dapat menghasilkan kualitas audit yang tinggi

pada kualitas tersebut.

Selain faktor dari Kantor Akuntan Publik tersebut, ada beberapa hal yang

harus diperhatikan secara spesifik, yaitu anggota dari tim audit. Faktor yang terdapat

dalam tim audit lebih penting ketimbang dengan faktor dari suatu ukuran Kantor

Akuntan Publik. Kantor Akuntan Publik yang melakukan perekrutan dengan baik,

melakukan proses kontrol yang kuat, mempunyai pengalaman terkait suatu industri

akan menghasilkan suatu tim audit yang menghasillkan kualitas audit yang tinggi.

Terdapat beberapa karakteristik yang terdapat dalam tim audit menurut Wooten

(2003), yaitu :

1. Perhatian Partner dan Manajer

Para ahli menjelaskan bahwa partner dan manajer yang memberikan

perhatian ketika adanya suatu perikatan berpengaruh terhadap kualitas

Page 54: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

35

audit. Generally Accepted Auditing standards (GAAS) dalam Wooten

(2003) menjelaskan bahwa partner dan manajer harus bisa

menugaskan dan melakukan bimbingan dengan tepat. Kehadiran para

partner dan manajer dibutuhkan ketika dilapangan dan ketika

memberikan judgement terkait pertanyaan-pertanyaan yang bersifat

teknikal maupun prosedural.

2. Perencanaan dan Kinerja

Proses audit harus direncakanan dan dilakukan dengan benar ketika

memastikan salah saji material. Suatu Kantor Akuntan yang besar

lebih cenderung mempunyai anggota tim yang akan melakukan

perencanaan dan kinerja yang baik.

3. Profesionalisme

Para ahli menjelaskan bahwa profesionalisme yang dimiliki oleh

seorang auditor yang terlibat dalam suatu perikatan akan

mempengaruhi ketika pendeteksian salah saji material. Auditor yang

mempunyai profesionalisme tinggi akan melakukan kinerja audit

dengan benar.

4. Pengalaman dengan Klien

Pengalamaan dengan klien terdahulu akan mempengaruhi kualitas

audit menjadi lebih tinggi. Seorang auditor yang yang pernah

melakukan auditor di klien yang sama akan memperoleh keuntungan

seperti mengerti proses bisnis klien dan beberapa kekurangan atau

Page 55: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

36

kelemahan dalam sistem akuntansi klien. Mereka dapat mudah

mengindentifikasi area yang paling berisiko dan ditemukannya salah

saji material, dan mereka dapat fokus terhadap area yang mudah

diidentifkasi tersebut.

5. Pengalaman dengan Industri klien

Melakukan proses audit di beberapa perusahaan/klien dengan tipe

industri yang sama akan menjadikan seorang auditor mengerti

bagaimana proses dan prosedur yang ada dalam industri tersebut.

Ketika memperoleh pemahaman tentang kelemahan, resiko dan

permasalahan yang dihadapi industri tersebut, membuat auditor

percaya diri dan mudah untuk menmbukan bukti untuk disampikan

terhadap klien.

Kemampuan yang dimiliki oleh auditor ketika melaporkan salah saji material

bergantung oleh salah satunya independensi. Independensi dapat mempengaruhi hasil

kualitas audit yang dihasilkan, independensi dari seorang auditor dapat terpengaruh

akibat tekanan yang didapakan, emosional, dan keuangan auditor yang bermasalah.

Semakin besar auditor merasakan permasalahan yang ada dan berpengaruh terhadap

independensi, semakin besar kemungkinan kualitas audit yang dihasilkan akan

rendah. Wooten (2003) menjelaskan bahwa tidak hanya independensi yang

mempengaruhi kualitas audit, tetapi terdapat penetapan harga, tenure dan jasa lain

Page 56: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

37

yang ditawarkan dapat mempengaruhi ketika melaporkan salah saji dalam laporan

keuangan.

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama variabel Analisis Hasil Penelitian

1 Eunike Dwimlten (2015)

Variabel independen:

Kompetensi, indepedensi, akuntabilitas, time budget pressure, due professiona care

Variabel dependen:

Kualitas audit

Analisis regresi bergantda

Dalam hasil penelitian, kompetensi, indepedensi, akuntabilitas, time budget pressure, due professional care berpengaruh positif terhadap kualitas audit

2 Febrian Adhi Pratama Ishak, Halim Dedy Perdana, Anis Widjajanto (2015)

Variabel independen:

Rotasi audit, workload dan spesialisasi audit

Variabel dependen:

Kualitas audit

Analisis regresi logistik

Dalam hasil penelitian, rotasi audit dan spesialisasi audit berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Sedangkan workload berpengaruh positif terhadap kualitas audit

3 I Made Dwi

Variabel independen:

Due professional care,

Analisis regresi linear

Dalam hasil penelitian, due professional care

Bersambung pada Halaman Selanjutnya

Page 57: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

38

Lanjutan Halaman Sebelumnya

Kresna Ratha (2015)

Variabel independen:

Due professional care, akuntabilitas, kompleksitas

audit, dan time budget pressure

Variabel dependen:

Kualitas audit

berganda dan akuntabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas audit, sedangkan kompleksitas audit dan time budget pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit

Elisha Muliani Singgih (2010)

Variabel independen:

indepedensi , pengalaman, due professional care dan akuntabilitas

Variabel dependen:

Kualitas audit

Analisis regresi linear berganda

Dalam hasil penelitian, indepedensi, due professional care, dan akuntabilistas berpengaruh secara partial terhadap kualitas audit, dan pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualtias audit. Sedangkan indepensi adalah faktor paling dominan yang mempengaruhi kualitas audit

5 Saripudin, Netty Herawaty, Rahayu (2012)

Variabel independen:

Independensi, pengalaman, due professional care, dan akuntabilitas

Variabel dependen:

Kualitas audit

Analisis regresi linear berganda

Dalam hasil penelitaan. independensi, pengalaman dan akuntabilitas berpengaruh terhadap kulaitas audit, sedangkan due professional care

Bersambung pada Halaman Selanjutnya

Page 58: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

39

Lanjutan Halaman Sebelumnya

tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

6 Liswan Setiawan W, Fitriany (2011)

Variabel independen:

Workload, spesialisasi audit

Analisis regresi tanpa interaksi

Dalam hasil penelitan, workload berpengaruh negatif terhadap kualitas

Variabel dependen:

Kualitas audit

Variabel pemoderasi:

Kualitas komite audit

audit, dan komite audit mengurangi pengaruh negatif tersebut. Sedangkan spesialisasi audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit, dan komite audit tidak berpengaruh terhadap hubungan speliasasi audit dan komite audit.

7 Zata Isma Rizky Amalina (2016)

Variabel independen:

Due professional, time budget pressure, kompetensi dan motivasi

Variabel dependen:

Kualitas audit

Analisis regresi linier berganda

Dalam hasil penelitian due professional care, time budget pressure, kompeteni dan motivasi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

8 A.A Putu Ratih Cahaya Ningsih (2013)

Variabel independen:

Kompetensi, independensi, time budget pressure

Analisis regresi linier berganda

Dalam hasil penelitan, kompetensi dan indepedensi berpengaruh positif

Bersambung pada Halaman Selanjutnya

Page 59: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

40

Lanjutan Halaman Sebelumnya

Variabel dependen:

Kualitas audit

terhadap kualitas audit, sedangkan time budger pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.

9 Octaviana Arisinta (2013)

Variabel independen:

Kompetensi, indepedensi, time budget pressure, audit

Analisis regresi linier berganda

Dalam hasil penelitian. Kompetensi, indepedensi, time

fee

Variabel dependen

Kualitas audit

budget pressure, dan audit fee berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

10 Reni Febriyanti (2014)

Variabel independen:

Indepensi, due professional care, akuntabilitas

Variabel dependen

Kualitas audit

Analisis regresi linier berganda

Dalam hasil penelitian, indepensi dan akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan due professional care berpengaruh positif terhadap kualitas audit

Page 60: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

41

2.7 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis

2.7.1 Kerangka Pemikirian

GAMBAR 2.2

Kerangka Pemikiran

2.7.2 Pengembangan Hipotesis

pengembangan hipotesis menjelaskan keterkaitan antara variabel indenpenden

dan variabel dependen, dalam penelitian ini, pengembangan hipotesis dijabarkan

menjadi berikut:

1. Pengaruh workload terhadap kualitas audit

Workload adalah kapasitas yang dimiliki oleh seorang auditor

untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaaan dengan batasan waktu

Time budget pressure

(X2)

Workload

(X1)

Kualitas Audit

(Y)

Due professional are

(X3)

Page 61: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

42

tertentu. Banyaknya klien yang ditangani, berbanding terbalik dengan

terbatasnya jumlah auditor, dapat mempengaruhi workload. Menurut

Setiawan dan Fitriany (2011) workload yang timbul dan dirasakan

oleh auditor, akibat terbatasnya waktu ketika melakukan proses waktu,

ditambah dengan tidak sebandingnya jumlah auditor dan jumlah klien

yang ditangani.

Workload bisa terjadi saat terjadinya busy season sekitar 90

hari setelah tanggal laporan keuangan dikeluarkan (Lopez dan Peterz,

2012). Selama periode tersebut workload yang timbul dapat

memberikan dampak audit capacity stress, yaitu tekanan yang

diperoleh oleh seorang auditor akibat dari jumlah klien yang harus

ditangani. Workload yang dirasakan dapat mempengaruhi auditor

dalam proses audit, seperti kurangnya kemampuan auditor saat

menemukan dan melaporkan salah saji material, hal tersebut

menjadikan kualitas audit yang dihasilkan akan menurun.

Hasil dari penelitian Rusli (2016) menjelaskan bahwa kualitas

audit akan menurun seiring tingginya workload yang diterima oleh

auditor, karena kemampuan auditor akan berkurang ketika mencoba

melaporkan penyimpangan dan kekeliruan dalam laporan keuangan.

Kecendrungan seorang auditor akan menurun kinerjanya karena

terbatasnya volume kerja dan volume waktu yang dimiliki. Menurut

hasil penelitian Wilkins et., al., (2014) workload yang tinggi

Page 62: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

43

mengakibatkan turunnya kualitas audit, karena judgement yang

dikeluarkan akan berkurang dan prosedur audit terganggu.

Dalam penelitan yang dilakukan Widjajanto et., al., (2015)

menemukan bahwa workload yang tinggi, membuat auditor akan

tepacu dan memberikan kinerja yang terbaik. Suatu KAP juga akan

menjaga profesionalismenya karena workload sulit dihindari dan

membuat suatu KAP akan mencari cara bagaiamana membuat sutau

prosedur yang teroganisir dan tersitematis. Penelitian ini mencoba

menemukan apakah workload berpengaruh negatif atau sebaliknya.

Berdasarkan penelitian terdahulu dan analisis yang dilakukan,

maka hipotesis dalam penelitian dinyatakan sebagai berikut

H1: Workload berpengaruh negatif terhadap kualitas audit

2. Pengaruh time budget pressure terhadap kualitas audit

Time budget pressure adalah tekanan yang didapatkan oleh

auditor ketika melakukan proses audit, tekanan tersebut diakibatkan

dari terbatasnya estimasi waktu proses audit. Hasil penelitian

Soobaroyen dan Chengabroyan (2015) terdapat hubungan antara

kualitas audit dan time budget pressure, kualitas audit akan menurun

apabila auditor merasakan time budget pressure yang tinggi, karena

auditor akan cendrung tidak menjanlankan program audit secara

keseluruhan. Menurut Apriyas (2006) menemukan bahwa time budget

Page 63: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

44

pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit, time budget

pressure dapat menimbulkan stress pada auditor yang menyebabkan

meraka hanya terfokus terhadap anggaran waktu, tidak terhadap hal-

hal yang dapat mempengaruti temuan dan pengungkapan.

Auditor akan memberikan respon yang berbeda-beda terhadap

tekanan dari time budget, salah satunya seorang auditor cenderung

timbul perilaku disfungsional. Perilaku disfungsional tersebut

mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan, karena kinerja auditor

berkurang dalam hal ketepatan dan keefektifan dalam pengumpulan

bukti-bukti audit. Time budget pressure dibuat ketat karena bertujuan

agar auditor bekerja efisen, sehingga auditor seharusnya bisa

memanfaatkan waktu yang dimiliki sehingga terhindar dari perilaku

disfungsional.

Time budget pressure dipengaruhi oleh banyaknya jumlah

perikatan dan terbatasnya waktu yang diestimasi. Menurut penelitian

Arisinta (2015) menemukan bahwa time budget pressure berpengaruh

positif terhadap kualitas audit, hal tersebut terjadi karena terdapat

anggaran waktu yang dimiliki, auditor akan meningkatkan kinerjanya

dengan cara menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Penelitian

Dwimilten (2015) menguatkan bahwa time budget pressure

berpengaruh positf terhadap kualitas audit, dan menjelaskan bahwa

terdapat perilaku positif ketika auditor memiliki time budget.

Page 64: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

45

Menurut penelitan Amalina (2016) time budget pressure dapat

berpengaruh positif terhadap kualitas audit, dikarenakan tekanan yang

dihadapi menjadikan auditor berusaha untuk tetap menghadapinya

dengan cara menjaga ketepatan waktu dan menjalanakan semua

prosedur audit. Penelitian ini mencoba menemukan apakah time

budget pressure berpengaruh positif atau sebaliknya. Berdasarkan

penelitian terdahulu dan analisis yang dilakukan, maka hipotesis

dalam penelitian dinyatakan sebagai berikut

H2: Time budget pressure berpengaruh positif terhadap kualitas

audit

3. Pengaruh due professional care terhadap kualitas audit

Due professional care adalah suatu sikap yang harus

dijalankan oleh para auditor. Terdapat dua aspek penting yang saling

berhubungan terhadap due professiona care, hal tersebut adalah

skeptisme profesional dan keyakinan yang memadai. Hasil peneltian

Dwimilten (2015) menjelaskan bahwa kemahiran profesional auditor

dapat meyakinkan bahwa laporan keuangan akan bebas dari salah saji

material. Hasil dari penelitan Kopp, Morley dan Rennie dalam Singgih

dan Bawono (2010) membuktikan bahwa masyarakat luas akan

mempercayai hasil audit, apabila auditor dapat menggunakan sikap

skeptisme profesonal selama proses audit.

Page 65: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

46

Menurut Louwers et., al., (2008) seorang auditor yang tidak

mampu menggunakan skeptisme profesionalnya atau due professional

care dengan baik, cenderung kurang berhasil dalam menemumkan

fraud dalam laporan keuangan. Penjelasan sebelumnya menyatakan

bahwa auditor harus bisa menggunakan skeptisme profesionalnya

untuk melakukan kritik dan evaluasi terhadap bukti audit yang

ditemukan, serta tetap dengan berhati-berhati dan penuh tangung

jawab. Selain itu, auditor juga harus bisa memberikan keyakinan yang

memadai terhadap opini yang dikeluarkan bahwa hasil audit tersebut

bebas dari salah saji material.

Menurut Rahayu (2012) due professional care tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, karena auditor

telah menyadari bahwa ketatnya peraturan-peraturan dalam profesi

auditor. Penjelasan sebelumnya berbanding terbalik, dengan penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya oleh Dwimilten (2015), Ratha

(2015) dan Febriyanti (2014). Peneliti berpendapat bahwa semakin

baik auditor menggunakan due professional care, semakin baik pula

kualitas audit yang dihasilkan. Penelitian ini mencoba menemukan

apakah due professional care berpengaruh positif atau sebaliknya.

Berdasarkan penelitian terdahulu dan analisis yang dilakukan,

maka hipotesis dalam penelitian dinyatakan sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

47

H3: Due professional care berpengaruh positif terhadap kualitas

audit.

Page 67: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

48

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian adalah suatu pencarian dengan objektif dan jelas agar menemukan

fakta dan hubungan antar fakta tersebut, sehingga bisa menghasilkan dalil atau

hukum (John 1949, dalam Siregar 2014:7). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk

menganalisis dan menguji pengaruh workload, time budget pressure, dan due

professional care terhadap kualitas audit di KAP Kota DKI Jakarta. Pada penelitian

ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang dilakukan

adalah penelitian survei. Menurut Siregar (2014: 10) penelitian survei adalah

penelitian yang dilakukan dengan tidak melakukan perubahan khusus terhadap

variabel-variabel yang akan diteliti. Metode survei adalah penelitian dengan cara

mendapatkan data dari suatu tempat tertentu secara alamiah, selanjutnya peneliti

melakukan perlakkuan dalam pengmpulkan data dengan cara seperti mengedarkan

kuesioner, wawancara, dan sebagainya.

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP)

yang terdaftar pada Direktori Institusi Akuntan Publik (IAPI) 2016 di wilayah DKI

Jakarta. Penentuan sampel dalam penelitian ini didasari menurut Roscoe (1975)

dalam Sekaran dan Bougie (2013:269) ukuran sampel yang tepat digunakan sebanyak

lebih besar dari 30 dan kurang dari 500, sedangkan untuk penelitian korelasi atau

Page 68: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

49

analisis regresi berganda, jumlah sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang

diteliti.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian yang dilakukan memiliki objek penelitian yang berada di Kota

daerah DKI Jakarta pada tahun 2017. Penelitian ini dilakukan kepada Auditor, yang

bekerja pada beberapa Kantor Akuntan Publik.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah istiliah yang biasa diungkapkan untuk menyebutkan suatu

kelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Menurut Bungin (2006:99) dalam

Siregar (2014:56) pupulasi adalah suatu kesuluruhan dari objek penelitian yang

berupa manusia, peristiwa, sikap, dan sebagainya. Sehingga objek penelitian tersebut

dapat dijadikan sumber data dalam penelitian. Menurut Sekaran dan Bougie (2013:

240) populasi dikaitkan dengan sekelompong orang, kejadian atau hal lainya yang

menarik peneliti untuk melakukan investigasi. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Auditor yang bekerja Di Kantor Akuntan Publik di Kota DKI

Jakarta. Menurut Siregar (2014: 56) sampel dalah suatu prosedur dalam pengambilan

data, dalam pengambilan tersebut hanya sebagian dari populasi yang diambil dan

dipergunakan untuk menentukan sifat dan ciri yang diinginkan dari suatu populasi.

Menurut Sekaran dan Bougie (2013: 241) sampel adalah bagian dari populasi,

ketika melakukan analisis terhadap sampel, peneliti diharapkan dapat menarik

Page 69: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

50

kesimpulan dan menggeneralisasi dari populasi tersebut. Peneliti menggambil sampel

Auditor didalam populasi Auditor yang tersebar di DKI Jakarta sehingga

memudahkan untuk penyebaran kuesioner. Penetuan jumlah sampel yang digunakan

sesuai dengan rumus Machin dan Campbell. Peneliti menduga bahwa variabel

eksogen paling tidak sebesar 10% ditentukan oleh ketiga variabel endogen tersebut.

Oleh karena itu diketahui besarnya ρ2 = 0,1 atau ρ = 0,3. Besarnya tingkat

kepercayaan adalah 95%, sehingga α = 0,05 dan power sebesar 95% (β = 1- 0,95 =

0,05. Oleh karena itu, besarnya Zα (untuk α = 0,05) adalah 1,645 (hasil interpolasi

linier), dan besarnya Zβ (untuk β = 0,05) adalah 1,645 (hasil interpolasi linier).

a. Melakukan Iterasi:

1) Iterasi Pertama

2) untuk menghitung Iterasi kedua, terlebih dahulu dicari:

3) Iterasi kedua

20,15475980

3,013,01ln 2

1 U' =⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛−

+=ρ

( ) 115,9836 3 )02(0,1547598

645,1 1,645n 2

2

=++

=

( )0,156076

1-115 23,0

3,013,01ln 2

1 U2 =+⎟⎠

⎞⎜⎝

+=ρ

( ) 114,0866 3 )(0,156076

645,1 1,645n 2

2

=++

=

Page 70: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

51

Oleh karena hasil iterasi pertama dan kedua belum menunjukkan

satuan yang sama, maka iterasi dilanjutkan ke iterasi ketiga. Sebelum

menghitung iterasi ketiga, terlebih dahulu dicari:

4) Iterasi ketiga

Hasil iterasi kedua dan ketiga menunjukkan satuan angka yang sama yaitu 115

(hasil pembulatan ke atas), sehingga ditentukan batas minimal ukuran sampel yang

diambil adalah 115. Hasil perhitungan untuk menentukan besar sampel menunjukkan

hasil perhitungan yaitu sebesar 115 orang responden. Berdasarkan hasil perhitungan

jumlah sampel, maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

115 orang responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Penelitian ini dalam pengambilan sampel dengan cara nonprobability

sampling, yaitu unsur ada didalam populasi, tidak memiliki kesempatan yang sama

untuk dipilih sebagai sampel (Siregar, 2014:60). Penelitian menggunakan teknik

convenience sampling, yaitu teknik dengan cara mendapatkan informasi dari

responden yang mudah bersedia. Teknik convenience sampling dirasa cocok apabila

( )0,156087

1-114 23,0

3,013,01ln 2

1 U3 =+⎟⎠

⎞⎜⎝

+=ρ

( ) 114,0701 3 )(0,156087

645,1 1,645n 2

2

=++

=

Page 71: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

52

ditiujukan para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. Berdasarkan objek

yang dituju, penggunaan convenience sampling dirasa efisien dan akses yang

terjangkau oleh peneliti.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.4.1 Variabel bebas (Variabel Independen)

Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi atau yang

menjadi penyebab perubahan pada variabel dependen (Y). Variabel independen

dalam penelitian ini berjumlah 3, yaitu:

1. Workload

Workload atau beban kerja ditemukan pada setiap lini pekerjaan,

workload adalah besarnya beban pekerjaan yang diterima akibat

perbandingan antara norma waktu dan norma kerja. Workload dalam

ranah audit adalah kapasitas yang dimiliki oleh seorang auditor ketika

menyelesaikan suatu tugas, dalam proses tersebut terpengaruh dengan

waktu yang dimiliki. Hasil audit yang terjadi akan berkuarang apabila,

seorang auditor tidak maskimal dalam menjalankan tugasnya karena

mempunyai workload yang tinggi. menurut Wilkins et., al., (2015) akibat

workload yang tinggi menyebabkan auditor mempunyai waktu yang

terbatas dan beban yan tinggi, sehingga bisa mengeluarkan judgement

yang tidak meyakinkan dan menurunya prosedur audit.

Page 72: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

53

Peneliti menggunakan kuesioner untuk memperoleh data, Variabel ini

terdapat kuesioner yang diukur pada skala interval dan pengukuran

instrument penelitian yang berisi respon dari responden menggunakan

skala likert. Skala likert 1 (satu) sampai dengan 5 (lima), dimana 1 (satu)

sangat tidak setuju hingga 5 (lima) sangat setuju. Pada variabel ini diambil

dari penelitian sebelumnya Handayani (2014), pada penelitian tersebut

terdapat dua indikator, pertama kebutuhan waktu serta yang kedua

kebutuhan fisik dan mental.

2. Time budget pressure

Time budget pressure adalah suatu tekanan yang dihadapi oleh auditor

akibat terbatasnya estimasi yang dianggarkan di awal perikatan audit.

Menurut Arisinta (2015) menyatakan bahwa time budget pressure dapat

berpengaruh positif, dikarenakan auditor akan melaksanakan tugas sesuai

dengan anggaran yang disudah disesuaikan, dan auditor berusaha bekerja

secara efisien. Tekanan yang diterima oleh auditor mempengaruhi auditor

ketika mengambil keputusan dan melakukan pencarian informasi-

informasi yang ada. Oleh sebab itu, terdapat kemungkinan bahwa time

budget pressure yang diterima oleh auditor memberikan dampak positif

terhadap kinerja yang dlakukan oleh auditor.

Peneliti menggunakan kuesioner untuk memperoleh data, Variabel ini

terdapat kuesioner yang diukur pada skala interval dan pengukuran

instrument penelitian yang berisi respon dari responden menggunakan

Page 73: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

54

skala likert. Skala likert 1 (satu) sampai dengan 5 (lima), dimana 1 (satu)

sangat tidak setuju hingga 5 (lima) sangat setuju. Pada variabel ini diambil

dari penelitian sebelumnya Apriyas (2014), pada penelitian tersebut

terdapat berbagai indikator, yaitu tanggung jawab atas time budget, waktu

penugasan yang terbatas dan time budget yang ketat, penilaian kerja oleh

atasan, dan frekuensi revisi time budget.

3. Due professional care

Due professional care atau biasa disebut juga dengan penggunaan

kemahiran professional, hal tersebut harus dimiliki oleh auditor saat

sedang melakukan prosedur audit. Due professional care terdiri dari yang

pertama skeptisme professional yaitu sikap dan pemikirian yang tetap

kritis terhadap bukti-bukti audit yang ditemukan, yang kedua keyakinan

memadai yaitu keyakinan yang dimiliki oleh auditor bahwa laporan

keuangan yang disajikan bebas dari salah saji material. Menurut louwers

et., al., (2008) dalam beberapa kasus kegagalan audit disebabkan oleh

auditor yang kuran menerapkan skeptisme profesionalnya dan due

professional care.

Peneliti menggunakan kuesioner untuk memperoleh data, Variabel ini

terdapat kuesioner yang diukur pada skala interval dan pengukuran

instrument penelitian yang berisi respon dari responden menggunakan

skala likert. Skala likert 1 (satu) sampai dengan 5 (lima), dimana 1 (satu)

sangat tidak setuju hingga 5 (lima) sangat setuju. Pada variabel ini diambil

Page 74: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

55

dari penelitian sebelumnya Dwimilten (2015), pada penelitian tersebut

terdapat terdapat beberapa indikator, yaitu kecermatan dan seksama,

keteguhan dalam melaksanakan tanggung jawab, skeptisme, kompeten

dan kehatian-hatian, dan objektif.

3.4.2 Variabel Terikat (Variabel Dependen)

Menurut Sekaran dan Bougie (2013: 69) vraiabel terikat atau dependen adalah

variabel yang utama dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian dilakukan

adalah bisa mengerti dan menggambarkan variabel dependen. Variabel dependen

yang dituangkan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Kualitas audit

Kualitas audit yang baik adalah keinginan banyak klien yang telah

melakukan biaya untuk jasa audit. Kualitas audit yang baik berguna bagi

masyarakat luas untuk mengurangi asimteri informasi dan dapat berguna

untuk mengambil keputusan. Menurut De Angelo (1981) kualitas audit

adalah sebuah kemungkinan oleh para auditor untuk menemukan dan

melaporkan salah saji material dalam laporan keuangan. Dalam penelitian

ini mencoba menguji apakah terdapat pengaruh workload, time budget

pressure, dan due professional care terhadap kualitas audit.

Peneliti menggunakan kuesioner untuk memperoleh data, Variabel ini

terdapat kuesioner yang diukur pada skala interval dan pengukuran

instrument penelitian yang berisi respon dari responden menggunakan

Page 75: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

56

skala likert. Skala likert 1 (satu) sampai dengan 5 (lima), dimana 1 (satu)

sangat tidak setuju hingga 5 (lima) sangat setuju. Pada variabel ini diambil

dari penelitian sebelumnya Dwimilten (2015), pada penelitian tersebut

terdapat terdapat beberapa indikator, yaitu bukti yang memadai, deteksi

salah saji, matearilitas, kepatuhan pada standar akuntansi, dan pelaporan

yang sesungguhnya.

Tabel 3.1

Operasional Variabel dan Pengukuran

Variabel Indikator Skala No.

soal

Skala

penguk

uran

Workload

(X2)(sumber:

Handayani,

2014)

1. kebutuhan waktu

2. kebutuhan fisik dan

mental

Interval 1-5 Likert

Time budget

pressure

1. tanggung jawab atas time

budget

interval 6-13 Likert

Bersambung pada Halaman Selanjutnya

Page 76: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

57

Lanjutan Halaman Selanjutnya

Time budget

pressure

(X3)(sumber:

Apriyas

(2014))

2. waktu penugasan yang

terbatas dan time budget

yang ketat

3. penilaian kerja oleh atasan

4. frekuensi revisi time budget

Due

professional

care (X3)

(sumber :

Dwimilten

(2015))

1. kecermatan dan seksama

2. keteguhan dalam melaksanan

tanggung jawab

3. skeptisme

4. kompeten dan kehati-hatian

5. obyektif

Inverval 14-21 Likert

Kualitas

audit (Y)

(sumber:

Dwimilten

(2015))

1. bukti yang memadai

2. deteksi salah saji

3. materaititas

4. kepatuhan pada standar

akuntansi

5. pelaporan yang sesunguhnya

Inverval 22-29 Likert

Page 77: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

58

3.5 Data Penelitian

3.5.1 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis data primer. Data primer adalah data yang

dikumpulkan sendiri oleh peneliti, data tersebut didapatkan dari sumber pertama dari

objek penelitian tersebut (Siregar, 2014:37). Jenis data primer yang didapat

berdasarkan dari penyebaran kueisoner. Menurut Siregar (2014:44) kuesioner adalah

teknik pengumpulan informasi yang memungkinan untuk menganalisis perilaku,

sikap-sikap dan karakterisitik beberapa orang. Kuesioner yang dibuat adalah jenis

kuesionet tertutup. Menurut Siregar (2014:44) kueisoner tertutup berbentuk pilihan

ganda, dalam kuesioner ini responden tidak mempunyai kesempatan untuk

memperikan pendapat. Kuesioner ini dibagikan kepada responden, yaitu para auditor

yang ada di KAP di daerah DKI Jakarta.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode survei atau penelitian lapangan (field

research). Pada penelitian ini, survei dilakukan secara langsung dengan mendatangi

lokasi objek penelitian, dimana objek penelitian yang dituju adalah Kantor Akuntan

Publik yang ada di DKI Jakarta. Kuesioner diberikan langsung kepada responden

yang menjadi sampel penelitian, responden tersebut adalah auditor aktif yang terdapat

di Kantor Akuntan Publik di daerah DKI Jakarta.

Page 78: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

59

Kuesioner yang disebar oleh peneliti dibuat berdasarkan dari penelitian

sebelumnya, yang sesuai dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian

ini. Kuesioner yang dikembangkan oleh penelitian sebelumnya oleh Handayani

(2014), Dwimilten (2015), dan Apriyas (2014). Penelitian ini sesuai dengan variabel

yang diuji sebelumnya yaitu workload, time budget pressure, dan due professional

care. Pengambilan variabel dari beberapa penelitian selanjutnya dijadikan satu dalam

bentuk kuesioner yang akan diberikan kepada responden para auditor di Kota DKI

Jakarta.

3.6 Analisis dan Pengolahan Data

Metode analisis data yang digunakan peneliti adalah metode analisis

menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif diterapkan dengan cara

melakukan analisis terhadap permasalah yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif.

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah dengan cara analisis regregi

linier berganda yang dioperasikan melalui Statisticcal Package for Social Science

(SPSS) versi 24.0. Penlitian berharap kuesioner yang disebarkan bisa menjadi

validitas dan reabilitas, sehingga peneliti melakukan uji validitas dan uji reabilitas

terhadap kualitas data.

3.6.1 Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2013:19) statistik deskriptif dapat memeberikan suatu

deskripsi atau gambaran pada suatu data, yang dapat dianalisis memalui rata-rata

Page 79: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

60

(mean), varian, standar deviasi, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan

skewnesss.

3.6.2 Uji Validitas

Penelitian ini menggunakan uji validitas agar kuesioner yang disebarkan dapat

mengukur butir pertanyaan yang diajukan sah atau valid. Menurut Sireger (2014: 74)

uji validitas dilakukan agar mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur

apa yang ingin dikukur. Dalam penelitian ini, pengujian validitas menggunakan

Pearson correlation, yaitu menghitung korelasi yang terjadi antara nilai yang

diperole dari pertanyan yang diajukan. Apabila Pearson Correlation menunjukan

bahwa r hitung ≥ nilai r table dan signifikansi < 0,05 maka pengujian tersebut valid.

3.6.3 Uji Reabilitas

Penelitian ini menggunakan uji raeabilitas agar peneliti dapat mengetahui

apakah kuesioner yang diajukan konsisten atau tidak. Menurut Siregar (2014: 87) uji

reablitas dilakukan agar peneliti mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap

konsisten, apabila pengukuran dilakukan berulang kali, terhadap gejala yang sama.

Dalam penelitian ini, pengujian reabilitas menggunakan metode statistik Cronach

Alpha, apabila Cronbach Alpha dari variabel ≥ 0,7 maka pertanyaan dalam

instrument penelitian tersebut reliabel. Sebaliknya jika niiai Cronach Alpha < 0 < 7

maka pertanyaan dalam variabel tersebut tidak reliabel.

Page 80: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

61

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik, hal tersebut dilakukan agar

dapat menghindari terjadinya suatu estimasi yang bias karena tidak semua data dapat

ditetapkan sebagai regresi. Pengujian yang asumsi klasik meliputi beberapa

pengujian, yaitu:

3.7.1.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013:160) uji normalitas bertujuuan untuk menguji

suatu model regresi, dan memastikan bahwa nilai residual terdistiribusi

secara normal. Regresi yang baik adalah suatu data yang distribusinya

normal atau mendekati normal. Untuk menguji residual tersebut, teknik

yang digunakan adalah teknik Kolmogorov Smirnov. Konsep dasar dari

Kolmogorov Smirnov yaitu membandingkan distiribusi data dengan teknik

data yang telah diubah ke dalam bentuk Z-score dan diasumsikan normal.

Dalam konsep Kolmogorov Smirnov menunjukan bahwa suatu model

regresi yang baik ketika data terdistribusi normal atau mendekati nilai

signifikansi > 0,05.

3.7.1.2 Uji Multiokolonieritas

Menurut Ghozali (2013: 105) dalam uji multikolonieritas berguna

untuk melakukan pengujian apakah dalam model regresi terdapat korelasi

antar valiabel independen. Pada penelitian yang menggunakan regresi

Page 81: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

62

yang baik, seharusnya tidak ada korelasi antar varabel independen. Untuk

menguji Multiokolonieritas dapat diliat dari Torelanca Value atau

Variance Inflation Factor (VIF). Torelance value untuk mengukur

variabilitas dari variabel independen yang tidak terpilih dan tidak

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Untuk memastikan tidak

adanya multikolinearitas, melihat nilai dari Torelance > 0,01 dari nilai

VIF < 10, dengan catatan Tolerance yang rendah sama dengan VIF yang

tinggi.

3.7.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastitas dilakukan untuk melakukan pengujian apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabil variance dari residual dari

pengamatan ke pengamatan lain beda, maka disebut heteroskedastitistas,

sebaliknya apabila residual dari pengamatan dengan pengamatan sama,

maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas. Salah satu cara mendeteksi heteroskedastisitas adalah

dengan menggunakan Uji Park (Ghozali, 2014:139). Untuk melakukan

deteksi dalam uji heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat nilai

signifikansi (probabilitas) dari masing-masing variabel independen. Dasar

analisis tersebut adalah apabila variabel independen memiliki signifikansi

dibawah 0,05 maka telah terjadi heteroskedastistias dalam, sebaliknya

apabila signifikansi diatas 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 82: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

63

3.7.2 Pegujian Hipotesis

Penilitian yang dilakukan ini melakukan pengujian hipotesis menggunakan

model regresi linier berganda. Menurut Siregar (2014: 405) regresi liner berganda

yaitu suatu alat yang dinggunakan untuk melakukan prediksi di masa yang akan

datang, berdasarkan data yang diperoleh dari masa lalu atau untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini,

variabel independen terdiri dari workload, time budget pressure, dan due professional

care, sedangkan variabel dependen adalah kualitas audit. Berdasarkan penjelasan

sebelumnya, model regresi liner berganda sebagai berikut:

Keterangan :

Y= Variabel dependen ( kualitas audit)

A= Konstanta

b1= koefisien regresi dari varibabel indendepen (workload)

b2= koefisien regresi dari varibabel indendepen (time budget pressure)

b3= koefisien regresi dari varibabel indendepen (due professional care)

X1= variabel independen (workload)

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Page 83: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

64

X2= variabel independen (time budget pressure)

X3= variabel independen (due professional care)

Terdapat tiga pegujian dalam analisis regresi berganda, yaitu :

3.7.2.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dilkakukan agar penliti dapat melakukan

pengukuran seberapa jauh kmampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Dalam uji ini, nilai koefisien determinasi adalah antara

0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 kecil menjelaskan bagaimana kemampuan

variabel independen menjelaskan variabel dependen. Apabila nilai

mendekati satu, menandakan bahwa variabel independen memberikan

informasi yang dibutuhkan dalam memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2013:97)

3.7.2.2 Uji Statistik F

Menurut Ghozli (2013: 98) ujian statistik F dilakukan untuk menguji

apakah variabel indpenden berpengaruh bersama-sama terhadap variabel

dependen. Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji dalam tingkatan

signifikansi sebesar 5 persen (∝ = 0,05). Oleh sebab itu, apabila nilia

fhitung > ftabel, maka variabel independen berpengaruh signifikan dengan

variabel indepnden, apabila hasil nilai sebaliknya maka, variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Page 84: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

65

3.7.2.3 Uji Statistik t

Pengujian uji statistik t bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan

variasi dalam variabel dependen. Pengujian uji statistik t digunakan untuk

mengetauhi ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Pada pengujian t penelitian ini

akan diuji dalam tingkatan signifikansi sebesar 5 persen (∝ = 0,05). Oleh

sebab itu, apabila nilia thitung > ttabel, maka variabel independen

berpengaruh signifikan dengan variabel indepnden, apabila hasil nilai

sebaliknya maka, variabel independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Page 85: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

66

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian

4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

(KAP) yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. Sampel dalam penelitian ini yaitu

tertuju untuk para auditor yang bekerja di 16 KAP di wilayah DKI Jakarta. Pemilihan

16 KAP berdasarkan daftar yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan tahun 2016.

Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah mereka yang meliputi Auditor

Junior, Auditor Senior, Supervisor, Manajer , dan Rekan.

Pengumpulan data dengan cara penyebaran kuesioner secara tidak langsun

melalui perantara kepada responden yang bekerja pada KAP di wilayah DKI Jakarta.

Penyebaran dan pengambilan kuesioner dilakukan pada 27 Juli – 14 Agustus 2017.

Kuesioner yang disebar sebanyak 115 buah, namun kuesioner yang dikembalikan

sejumlah 91 buah kuesioner. Kuesioner yang tidak dapat dikembalikan dikarenakan

terdapat beberapa KAP yang sedang terdapat pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan

sehingga berpengaruh terhadap kuesioner yang diberikan

Page 86: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

67

Tabel 4.1

Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner

Dikirim

Kuesioner

Dikembalikan

1 KAP Abubakar Usman & Rekan 5 5

2 KAP Darmawan & Hendang 5 5

3 KAP Drs. Tasnim Ali Widjanarko & Rekan 10 6

4 KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry 5 5

5 KAP Arman Dhani & Rekan 10 9

6 KAP Noor Salim, Nurshan, Sinarahardja 5 5

7 KAP Junaedi, Chairul & Subyakto 10 8

8 KAP Jansen & Ramdan 10 5

9 KAP Djoko, Sidik, & Indra 10 5

10 KAP Bharata, Arifin, Mumajad & Sayuti 5 5

11 KAP Joachim Poltak Lian Michell & Rekan 10 10

12 KAP Ellya Noorlisyati & Rekan 5 5

13 KAP Leonard, Mulia & Richard 5 5

Bersambung pada Halaman Selanjutnya

Page 87: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

68

Lanjutan Halaman Sebelumnya

14 KAP Shohibul, Kaslani, Komarianto &

Santosa

5 4

15 KAP H Yuwono 10 4

16 KAP Amir Abadi Jusuf 5 5

Total 115 91

4.1.2 Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja pada KAP di

wilayah DKI Jakarta. Peneliti mencoba menjabarkan berbagai kriteria yang ada dalam

responden tersebut, terdiri dari Nama KAP, jenis kelamin, posisi terakhir, pendidikan

terakhir dan pengalaman kerja.

4.1.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2 menyajikan hasil uji deskripsi responden yang diperoleh

berdasarkan jenis kelamin

Page 88: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

69

Table 4.2

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Comulative Pecent

Laki-Laki 50 54.9 54.9 54.9

Perempuan 41 45.1 45.1 100.0

Total 91 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah, 2017

Tabel 4.2 menunjukan bahwa terdapat sebanyak 50 orang berjenis kelamin

Laki-Laki dan terdapat 41 orang berjenis kelamin Perempuan.

4.1.2.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir

Tabel 4.3 menyajikan hasil uji deskripsi responden yang diperoleh

berdasarkan posisi terakhir

Tabel 4.3

Posisi Terakhir

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Comulative Pecent

Auditor Junior

46 50.5 50.5 50.5

Auditor Senior

41 45.1 45.1 95.6

Manajer 1 1.1 1.1 96.7

Supervisor 3 3.3 3.3 100.0

Total 91 100.0 100.0

Page 89: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

70

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.3 menunujukan bahwa responden sebanyak 46 berposisi terakhir

sebagai Junior Auditor. Responden sebanyak 41 berposisi terakhir sebagai Senior

Auditor. Responden sebanyak 3 berposisi terakhir sebagai supervisor. Responden

sebanyak 1 berposisi terakhir sebagai manajer. Mayoritas responden dalam penelitian

yang dilakukan berposisi terakhir sebagai auditor junior

4.1.2.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.4 menyajikan hasil uji deskripsi responden yang diperoleh

berdasarkan posisi terakhir

Tabel 4.4

Pendidikan Terakhir

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Comulative Pecent

D3 3 3.3 3.3 3.3

S1 83 91.2 91.2 94.5

S2 3 3.3 3.3 97.8

S3 2 2.2 2.2 100

Total 91 100 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.4 menunujukan bahwa responden berpendidikan terakhir Diploma

Tiga (D3) dengan jumlah 3 Responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1)

Page 90: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

71

dengan jumlah 83 Responden berpendidikan terakhir Strata dua (S2) dengan jumlah

3, Responden berpendidikan terakhir Strata Tiga (S3) dengan jumlah 2. Mayoritas

responden dalam penelitian yang dilakukan berpendidkan Strata Satu (S1)

4.1.2.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Tabel 4.5 menyajikan hasil uji deskripsi responden yang diperoleh berdsarkan

pengalaman kerja

Tabel 4.5

Pengalaman Kerja

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Comulative Pecent

< 1 Tahun 26 28.6 28.6 28.6

1-3 Tahun 34 37.2 37.2 63.8

3-5 Tahun 15 15.5 15.5 79.3

< 5 Tahun 16 17.6 17.6 100.0

Total 91 100 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.5 menunjukan bahwa responden yang mempunyai pengalaman kerja

selama kurang dari 1 tahun sebanyak 26. Responden yang mempunyai pengalaman

kerja selama 1 sampai 3 tahun sebanyak 34. Responden yang mempunyai

pengalaman kerja selama 3 sampai 5 tahun sebanyak 15. Responden yang

mempunyai pengalaman kerja selama lebih dari 5 tahun sebanyak 16. Mayoritas

Page 91: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

72

responden dalam penelitian yang dilakukan memiliki pengalaman kerja selama 1-3

tahun.

4.2 Hasil Uji Instrumen Penelitian

4.2.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif dilakukan untuk mengetauhi kualitas data yang

diperoleh. Kualitas data tersebut dilihat melalui mean dan standar deviasi yang

dihasilkan. Kualitas data disebut baik apabila nilai mean lebih besar dari pada standar

deviasi. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini meliputi workload (X1) , time

budget pressure (X2), due professional care (X3) dan kualitas audit (Y), seluruh

variabel diuji secara statistik deskriptif.

Tabel 4.6

Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std.Deviation

X1 91 6 25 15.76 4.549

X2 91 16 40 28.89 5.182

X3 91 16 40 32.67 3.445

Y 91 14 40 32.23 3.792

Valid N (listwise)

91

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Page 92: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

73

Tabel 4.6 menjelaskan bahwa terdapat jumlah responden terdapat 91 orang.

Variabel workload (X1) terdapat jawaban minimum responden sebesar 6 dan

maksimum 25, dengan rata rata total jawaban sebesar 15,76 dan standar deviasi

sebesar 4,549. Variabel workload (X1) memiliki 2 dimensi yang mempengaruhi yaitu

kebutuhan waktu serta kebutuhan fisik dan mental. Rata-rata menunjukan bahwa

auditor merasakan waktu, serta fisik dan mental diperlukan ketika melakukan jasa

audit

Tabel 4.6 menjelaskan bahwa terdapat jumlah responden terdapat 91 orang.

Variabel time budget pressure (X2) terdapat jawaban minimum responden sebesar 16

dan maksimum 40, dengan rata rata total jawaban sebesar 28,86 dan standar deviasi

sebesar 5,182 . Variabel time budget pressure (X2) dipengaruhi oleh tanggung jawab,

penugasan dan frekuensi time budget. Rata-rata menunjukan bahwa auditor time

budget pressure yang diterima oleh auditor mempengaruhi kinerja auditor.

Tabel 4.6 menjelaskan bahwa terdapat jumlah responden terdapat 91 orang.

Variabel due professional care (X2) terdapat jawaban minimum responden sebesar

16 dan maksimum 40, dengan rata rata total jawaban sebesar 32,67 dan standar

deviasi sebesar 3,445. Variabel due professional care (X2) terdapat bebepa dimensi

yang mempengaruhi yaitu skeptisme, objektif hingga kecermatan dan seksama. Rata-

rata menunjukan bahwa auditor tetap berusaha professional dan berfikir kritis

terhadap bukti audit yang diterima dan berusaha melakukan evaluasi terhadap bukti

audit yang diperoleh.

Page 93: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

74

Tabel 4.6 menjelaskan bahwa terdapat jumlah responden terdapat 91 orang.

Variabel kualitas audit (Y) terdapat jawaban minimum responden sebesar 16 dan

maksimum 40, dengan rata rata total jawaban sebesar 32,23 dan standar deviasi

sebesar 3,792. Variabel kualitas audit (Y) memiliki beberapa dimensi yang

mempengaruhi yaitu seperti mendapatkan bukti yang memadai, deteksi salah saji dan

kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku. Rata-rata menunjukan bahwa

kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor dapat menemukan materailitas dan

melaporkan sesuai dengan standar yang berlaku

4.2.2 Hasil Uji Kualitas data

4.2.2.1 Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pearson correlation, pedoman suatu

model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir

pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukan hasil uji

validitas dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, workload (X1),

time budget pressure (X2), due professional care (X3) dan kualitas audit (Y).

Page 94: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

75

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Insturmen Keseluruhan

Nomor butir pertanyaan

Pearson Correlation

Sig ( 2-Tailed) Keterangan

1 0.770** 0.000 Valid

2 0.697** 0.000 Valid

3 0.732** 0.000 Valid

4 0.764** 0.000 Valid

5 0.828*** 0.000 Valid

6 0.668** 0.000 Valid

7 0.519** 0.000 Valid

8 0.499** 0.005 Valid

9 0.608** 0.000 Valid

10 0.504** 0.005 Valid

11 0.639** 0.000 Valid

12 0.693** 0.000 Valid

13 0.837** 0.000 Valid

14 0.583** 0.001 Valid

15 0.698** 0.000 Valid

16 0.734** 0.000 Valid

17 0.683** 0.000 Valid

18 0.540** 0.000 Valid

19 0.750** 0.000 Valid

20 0.627** 0.000 Valid

Bersambung pada Halaman Selanjutnya

Page 95: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

76

Lanjutan Halaman Sebelumnya

21 0.631** 0.000 Valid

22 0.785** 0.000 Valid

23 0.450* 0.012 Valid

24 0.772** 0.000 Valid

25 0.458* 0.011 Valid

26 0.578** 0.010 Valid

27 0.662** 0.000 Valid

28 0.561** 0.000 Valid

29 0.692** 0.000 valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.7 menunjukan hasil validitas seluruh butir pertanyaan memiliki nilai

signifikansi di bawah 0,05. Hal tersebut berarti bahwa seluruh butir pertanyaan

mempunyai kriteria valid.

4.2.2.2 Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrument penelitian.

Suatu instrument penelitian dapat diapatkan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada

diatas 0,70. Tabel 4.12 menunjukan hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini.

Page 96: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

77

Tabel 4.8

Hasil Uji Reabilitas

Variabel Cronbach`s Alpha Keterangan

Workload 0.809 Reliabel

Time Budget Pressure 0.759 Reliabel

Due professional care 0.798 Reliabel

Kualitas audit 0.759 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.8 menunjukan nilai cronbach alpha atas variabel workload sebesar

0.809, time budget pressure sebesar 0.759, due professional care sebesar 0.798,

terakhir kualitas audit sebesar 0.759. Kuesioner yang disebarkan bisa disimpulkan

reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70. Hal ini

menunjukan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh

data yang konsisten yang berarti bila perntayaan itu diajukan kembali akan diperoleh

jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Hasil Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

variael dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal, karena

memungkinkan untuk suatu data tidak memenuhi asumsi normalitas. Untuk

Page 97: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

78

memenuhui asumsi normalitas hasus diuji terhadap data yang bersangkutan, dengan

menggunakan analisis statisitik berupa uji normalitas.

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas

Unstandardized

Predicted

value

N 91

Kolmogrov-SmirnovZ 0.084

Asymp.Sig.(2-Tailed) 0.148

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.9 menggunakan nilai sig. ( 2 tailed) sebesar 0.148 yang berarti lebih

besar dari 0.05. hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi ini telah

memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2 Hasil Uji Multikolonieritas

Mendeteksi adanya permasalahan multikolonieritas, maka dapat dilakukan

dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation factor ( VIF) serta besaran

korelasi antara variabel independen. Tabel 4.11 menunjukan hasil uji

mulitkolonieritas pada penelitian ini

Page 98: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

79

Tabel 4.10

Hasil Uji Multikolonieritas

Variabel Penelitian Tolerance VIF

Workload 0.715 1.399

Time Budget Pressure 0.610 1.639

Due Professional care 0.829 1.206

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Nilai tolerance variabel workload adalah 0.715 lebih besar dari 0.10 dan nilai

VIF 1.399 dibawah 10. Nilai tolerance variabel Time Budget Pressure adalah 0.610

lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF 1.639 dibawah 10. Nilai tolerance variabel due

professional care adalah 0.829 lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF 1.206 dibawah 10.

Disimpulkan, bahwa model persamaan regresi tidak terdapat permasalahan

multikolonieritas dan layak digunakan dalam penelitian ini.

4.3.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diolah melalui model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila, varians residual suatu pengamatan ke

pengamatan lainnya tetap, maka disetbut data tersebut disebut homoskedastisitas.

Heteroskedastisitas menunjukan kesalahan yang terjadi secara tidak acak tetapi

menunjukan adanya hubungan yang sistematis diantara masing-masing variabel.

Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat dibawah ini:

Page 99: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

80

Tabel 4.11

Hasil Uji Heteroskedastisitas

model Unstandardized Coefficient

Standard Coefficient T sig

B Std.Error Beta

Constant .240 2.284 .105 .917

X1 0.96 0.60 0.199 1.603 .113

X2 -0.90 0.57 -0.212 -1.574 .119

X3 0.31 0.74 0.049 .424 .673

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.10 menunjukan bahwa seluruh variabel tidak terdapat

heteroskedastisitas dikarenakan signifikansi lebih besar dari 0,05. Pada variabel

workload (X1) menunjukan nilai signifikansi 0,113, variabel time budget pressure

(X2) menunjukan nilai signifikansi 0,119, dan variabel due professional care

menunjukan nilai signifkansi 0,673. Tidak terdapatnya heteroskedastisitas dalam

penelitian ini menunjukan bahwa variabel independen layak digunakan untuk

memprediksi kualitas audit.

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel

independen, yaitu workload, time budget pressure, dan due professional care dalam

Page 100: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

81

menjalankan variabel dependen yaitu kualitas audit. Adapun hasil uji koefisien

determinasi dapat dilihat dalam tabel 4.12 menyajikan hasil uji koefisen determinasi

untuk variabel X1, X2, X3 dan Y.

Tabel 4.12

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .837 .700 .690 2.112

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.12 menghasilkan bahwa koefisien determinasi (R2) yang diperoleh

sebesar 0.837. Hasil tersebut, menjadikan adannya hubungan yang sangat kuat antara

variabel workload, time budget pressure, due professional care dan kualitas audit.

Berdasarkan Adjusted R Square dapat dilihat terdapat 0,690, hal ini menandakan

bahwa 69 % kualitas audit dipengaruhi atau dapat dijelaskan melalui variabel

workload, time budget pressure, dan time budget pressure. Sedangkan 31 % bahwa

kualitas audit dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diuji.

4.4.2 Hasil Uji Statistik F

Uji F dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah variabel workload, time

budget pressure, dan due professional care dapat memprediksi atau memiliki

pengaruh terdahap variabel dependen. Hasil uji statistik F dapat dilihat dari tabel

Page 101: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

82

4.13, hitpotesis diterima jika nilai probabilitas siginifikansi < 0,05. Hipotesis ditolak

jika nilai signifikansi > 0.05.

Tabel 4.13

Hasil Uji Statisik F

Model Sum of Square

DF Mean Square

F Sig

regression 906.067 3 302.022 67.706 0.000

Residual 388.087 87 4.461

total 1294.154 90

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.1 nilai F diperoleh sebesar 67.706 dengan tingkat signifkansi 0.000.

model regresi ini layak untuk digunakan, karena tingkat signifikansi lebih kecil dari

0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa workload, time budget pressure dan due

professional care berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit

4.4.3 Hasil Uji Statistik t

Uji statitik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing

masing variabel indenpenden secara individual terhadap variabel dependen yang diuji

pada tingkat signifikansi 0.05. jika nilai probabilitas t lebih kecil dari 0.05 maka

hipotesisi diterima dan sebaliknya.

Page 102: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

83

Tabel 4.14

Hasil Uji Statistik t

model Unstandardized Coefficient

Standard Coefficient T sig

B Std.Error Beta

Constant 3.243 2.205 1.471 .145

X1 -.155 .058 -.186 -2.678 .009

X2 .146 .055 .200 2.659 .009

X3 .833 .071 .756 11.733 .000

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :

a) Hasil uji t antara variabel workload dengan kualitas audit menghasilkan nilai

signifkan t sebesar 0,009. nilai signifikansi t < 0,05 maka hal ini menunjukan

H1 diterima. Kesimpulannya secara parsial variabel workload berpengaruh

secara negatif terhadap kualitas audit. Apabila workload yang dirasakan oleh

auditor meningkat maka akan menurunkan kualitas audit

b) Hasil uji t antara variabel time budget pressure dengan kualitas audit

menghasilkan nilai signifkan t sebesar 0,009. nilai signifikansi t < 0,05 maka

H2 diterima. Kesimpulannya secara parsial variabel time budget pressure

berpengaruh secara negatit terhadap kualitas audit. Apabila time budget

pressure yang dirasakan oleh auditor meningkat maka akan meningkatkan

kualitas audit

Page 103: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

84

c) Hasil uji t antara variabel due professional care dengan kualitas audit

menghasilkan nilai signifkan t sebesar 0,000. nilai signifikansi t < 0,05 maka

H3 diterima. Kesimpulannya secara parsial variabel due professional care

berpengaruh secara positif terhadap kualitas audit. Apabila due professional

care yang diberikan oleh auditor meningkat maka akan meningkatkan

kualitas audit

4.4.4 Hasil Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan regresi berganda untuk melakukan prediksi

dimasa yang akan datang berdasarkan data yang diperoleh dari masal lalu atau untuk

mengetahui pengaruh antar variabel independen dan variabel dependen. Dalam

penelitian ini memperlihatkan pengaruh antara workload, time budget pressure, dan

due professional care terhadap kualitas audit.

Hasil persamaan yang diperoleh adalah

Y= 3,243 – 0,155 X1 + 0,146 X2 + 0,833 X3 + 2,245

Keterangan :

X1 = workload

X2 = Time Budget Pressure

X3 = due Professional care

Y = kualitas audit

Page 104: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

85

Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat disimpulkan bahwa :

a) Koefisien konstatnta sebesar 3,243 dengan nilai positif, dapat diartikan bahwa

Y (Kualitas Audit) akan bernilai 3,243 jika workload, time budget pressure ,

dan due professional care masing masing bernilai 0

b) Variabel workload memiliki koefisien negative sebesar –0,155. nilai koefisien

regresi negatif menunjukan bahwa setiap penurunan satu persen variabel

workload, akan menurunkan kualitas audit sebesar 0,155 dengan asumsi

variabel yang lain tetap

c) Variabel time budget pressure memiliki koefisien positif sebesar 0,146. nilai

koefisien regresi positif menunjukan bahwa setiap kenaikan satu persen

variabel time budget pressure, akan meningkatkan kualitas audit sebesar

0,146 dengan asumsi variabel yang lain tetap

d) Variabel due professional care memiliki koefisien poitif sebesar 0,833 nilai

koefisien regresi positif menunjukan bahwa setiap kenaikan satu persen

variabel due professional care, akan meningkatkan kualitas audit sebesar

0,833 dengan asumsi variabel yang lain tetap

4.5 Pembahasan

a) Pengaruh Workload terhadap Kualitas Audit

Pengujian statistik pada Hipotesis (H1) menunujukan bawa workload

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas audit. Pengaruh negatif yang

ditimbulkan menyebabkan semakin tingginya workload yang dirasakan oleh auditor

Page 105: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

86

maka semakin rendah tingkat kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor. Tingginya

workload yang diterima oleh auditor akan menurunkan cara kerja auditor ketika

menemukan dan melaporkan kekeliruan dan penyimpangan dalam laporan keuangan.

Penelitan sebelumnya yang dilakukan oleh Fitriany dan Setiawan (2011),

Rusli (2016), Hansen et., al. (2008), Lopez (2012) dan Suresti (2015) mendukung

hasil penelitian ini menunjukan bahwa workload berpengaruh terhadap kualitas audit

dan menunjukan mempunyai pengaruh negatif. Menurut Ardianingsih (2013) dalam

Suresti (2015) menurutnya, seorang auditor selalu berpegang terhadap standar audit

dan kode etik yang mensyaratkan mereka untuk professional dalam menjalankan

penugasan, karena itulah ketika banyak penugasan khususnya di masa sibuk awal

tahun menjadikan auditor tidak memberikan jasaa audit yang tidak optimal.

Terbatasnya waktu audit dan banyaknya klien yang harus ditangani akan

meningkatkan beban kerja dan mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Widjajanto et., al., (2015) yang menyatakan bahwa workload berpengaruh

positif terhadap kualitas audit. Workload yang diterima oleh seorang auditor akan

meningkatkan kinerja mereka, karena banyaknya banyaknya klien justru

mengingkatkan pengalaman dan pemahaman auditor terhadap berbagai macam

lingkungan bisnis. Menurut Deis dan Giroux (1992) menyebutkan bahwa seorang

auditor yang banyak klien akan terus berusaha menjaga reputasinya sehingga

berusaha kualitas audit yang dihasilkan agar terus meningkat.

Page 106: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

87

b) Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit

Pengujian statistik pada Hipotesis (H2) menunujukan bawa time budget

pressure berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Pengaruh positf

yang ditimbulkan menyebabkan semakin tingginya time budget pressure yang

dirasakan oleh auditor maka semakin tinggi tingkat kualitas audit yang dihasilkan

oleh auditor. Semakin ketat time budget pressure yang diterima oleh auditor, akan

meningkatkan kualitas audit, karena auditor berusaha mengerti dengan tugas yang

diterima dan memanfaatkan waktu yang terbatas sebaik mungkin.

Penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Dwimilten (2015), Arisinita

(2013), dan Pramana (2014) mendukung hasil penelitian ini menunjukan bahwa time

budget pressure berpengaruh terhadap kualitas audit dan menunjukan mempunyai

pengaruh positif. Menurut Setyorini (2011:15) dalam Dwimilten (2015) terdapat dua

tanggapan yang dilakukan oleh auditor terkait anggaran waktu yang diterima, pertama

auditor akan menjalankan secara fungsional, menerima dan menjalankan (positif)

atau kedua disfungsional audior kurang menerima dan menyebabkan kualitas audit

(negatif). Auditor yang memahami time budget pressure yang baik akan

mempengaruhi kualitas audit menjadi lebih baik, karena auditor akan melaksanakan

dan tidak membuang waktu sesuai apa yang sudah diberikan oleh atasannya. Laporan

keuangan yang diperiksa akan efektif dan efisien dan auditor akan menghasilkan hasil

audit yang sistematis dan sesuai skala prioritas sesuai dengan anggaran waktu yang

ditetapkan.

Page 107: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

88

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Ratha (2015), Ningsih (2013), dan Apriyas (2014) yang menyatakan bahwa time

budget pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Seorang auditor yang

memilik time budget pressure yang ketat akan bekerja dibawah tekanan, sehingga

mengalami stres. Seorang auditor yang merasakan stres ketika dituntut untuk

menyelesaikan audit dengan tepat waktu akan berkurang kinerjanya dalam

menemukan kesalahan atau pelanggaran yang terjadi. Menurut Soobaroyen dan

Chengabroyan (2005) menyatakan, seorang auditor yang menerima time budget yang

ketat akan menginggalkan beberapa proseudr audit yang penting, akibatnya kualitas

audit akan menurun.

c) Pengaruh Due Professional Care terhadap Kualitas Audit

Pengujian statistik pada Hipotesis (H3) menunujukan bawa due professional

care berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Pengaruh positf yang

ditimbulkan menyebabkan semakin tingginya due professional care yang dirasakan

oleh auditor maka semakin tinggi tingkat kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor.

Due professional care yang tinggi menunjukan bahwa seorang auditor sudah

mengimplementasikan kemahiran professional dengan cermat dan seksama, sehingga

memperoleh keyakinan tidak ada salah saji material dari laporan keuangan.

Penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Ratha (2015), Singgih dan

Bawono (2010), dan Pramono (2013) mendukung hasil penelitian ini menunjukan

bahwa due professional care berpengaruh terhadap kualitas audit dan menunjukan

Page 108: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

89

mempunyai pengaruh positif. Dalam PSA No.4 SPAP (2011) melaksanakan

skeptisisme professional disertai juga kecermatan dan keseksamaan akan

menghasilkan kemahiran professional. Skeptisisme professional yang dimiliki berupa

sikap auditor yang mampu berfikir kritis dan melakukan evaluasi terhadap bukti

audit. Kecermatan dan keseksamaan yang dimiliki auditor untuk meminimalisir

kesalahan yang disengaja, dan kelalaian yang ada.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Rahayu et., al., (2012), Sari (2015), dan Badjuri (2013) yang menyatakan bahwa

due professional care berpengaruh signifikan negatif terhadap kualitas audit. Due

professional care yang tidak berpengaruh menunjukan sikap skeptis dan keyakinan

yang memadai kurang berpengaruh terhadap kualitas audit. Menurut Sari (2012)

menyatakan, auditor yang kurang mempunyai rasa skeptis mereka yang mempunyai

pengalaman kurang dari 3 tahun, dikarenakan pengalaman yang dimiliki belum bisa

menjadikan auditor mempunyai sikap yang kritis.

Page 109: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

90

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh workload,

time budget pressure, dan due professional care terhadap kualitas audit. Responden

dalam penelitian ini berjumlah 91 Auditor yang bekerja di 16 Kantor Akuntan Publik

(KAP) di DKI Jakarta. Berdasarkan data yang dikumpulkan dan diolah sehingga

mendapatkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan model regeresi

linier berganda, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Workload berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kualitas audit,

sehingga hipotesis (H1) diterima. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian sebelumnya, oleh Handayani (2014) bahwa workload yang

diukur dengan kebutuhan waktu serta kebutuhan fisik dan mental dapat

mengurangi kualitas audit. Semakin tinggi workload yang dirasakan oleh

auditor maka semakin rendah hasil kualitas audit yang dihasilkan, begitu

juga sebaliknya. Kantor Akuntan Publik harus bisa mengatur volume kerja

yang akan diterima oleh masing-masing individu serta melakukan

pertimbangan yang tepat tentang seberapa banyak perikatan yang akan

dilakukan. Penelitian ini konsisten dengan penelitan Setriawan dan

Fitriany (2011), Wiramatja dan Rusli (2016), dan Suresti (2015)

Page 110: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

91

2. Time Budget Pressure berpengaruh signifikan dan positif terhadap kualitas

audit, sehingga hipotesis (H2) diterima. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian sebelumnya, oleh Arisinta (2013) auditor yang mempunyai

pemahaman yang tinggi tentang time budget akan menghasilkan kualitas

audit yang baik karena auditor akan berusaha melaksanakan tugas yang

diberikan tepat pada waktunya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa,

semakin tinggi time budget pressure yang dimiliki oleh auditor maka

semakin tinggi hasil kualitas audit yang dihasilkan. Kantor Akuntan

Publik yang dapat mengalokasikan anggaran waktu dengan ideal, dapat

mempengaruhi kinerja auditor menjadi lebih efisien sehingga kualitas

audit yang dihasilkan akan meningkat. Penelitian ini konsisten dengan

penelitian Amalina (2016) , Dwimilten (2015)

3. Due professional care berpengaruh signifikan dan positif terhadap

kaualitas audit, sehingga hipotesis (H3) diterima. Hasil penelitian ini

mendukung penelitan sebelumnya oleh Dwimilten (2015) bahwa due

professional care yang menyangkut dua aspek keyakinan yang memadai

dan skeptisme profesional, apabila dilaksanakan dengan baik akan

mengingkatkan hasil kualitas audit yang dihasilkan. Sehingga dapat

Page 111: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

92

disimpulkan bahwa, semakin tinggi due professional care yang dimiliki

oleh auditor maka semakin tinggi hasil kualitas audit yang dihasilkan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, semakin tinggi due professional care

yang dimiliki oleh auditor maka semakin tinggi hasil kualitas audit yang

dihasilkan. Suatu tim audit yang dapat menerapkan profesional skeptisme

dan keyakinan yang memadai selama suatu proses audit berlangsung,

memudahkan auditor untuk mendeteksi kecurangan ataupun

ketidaksengajaan sehingga dapat mempengaruhi kualitas audit menjadi

lebih baik. Penelitian ini konsisten dengan penelitan Dwimilten (2015),

Ratha (2015) dan Febriyanti (2014).

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan memeliliki beberapa keterbatasan sehingga mempengaruhi

hasi dari penelitian, adapaun keterbatasan tersebut adalah:

1 Pengembalian kuesioner yang terlalu cepat oleh KAP, sehingga

memungkinkan auditor mengisi kuesioner tergesa-gesa dan tidak terlalu

paham tentang poin-poin yang diajukan.

Page 112: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

93

2 Penelitian ini terbatas hanya menguji workload, time budget pressure dan

due professional care yang mempengaruhi dari kualitas audit.

3 Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan

kuesioner berpotensi menimbulkan data yang bias, dikarenakan

pemahaman masing-masing individu auditor berbeda.

5.3 Saran untuk Penelitian berikutnya

Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa keterabatasan sehingga

mempengaruhi hasil dari penelitian. Peneliti mempunyai beberapa saran yang

diajukan berdasarkan keterbatasan yang dapat dilakukan dalam penelitian-penelitian

selanjutnya, yaitu:

1. Penelitian ini untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi kualitas

audit melibatkan variabel workload, due, time budget pressure dan due

professional care. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan

beberapa variabel lainnya seperti spesialisasi auditor, integrasi atau

perbedaan gender

2. Penelitian selanjutnya diharapkan, dapat menggunakan metode penelitian

yang berbeda, seperti metode wawancara. Wawancara dilaukan agar

Page 113: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

94

peneliti mengetahui lebih jelas bagaimana tanggapan responden mengenai

variabel-variabel ang diuji. Wawancara dialkukan juga diharapkan agar

responden tidak salah pehamanan terkait beberapa pertanyaan apabila

dilakukan lewat kuesioner.

3. Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk KAP yang mempunyai

beban kerja yang begitu tinggi. KAP diharapkan untuk bisa mengatur

pola pembagian kerja agar tidak memberatkan audtior yang terlibat.

Diharapkan suatu KAP agar dapat menyusun time budget yang ideal

untuk para auditor sehingga dapat meningkatkan kinerja auditor. KAP

bisa memberikan arahan terhadap auditor untuk menggunakan due

professional care selama melakukan proses audit.

Page 114: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

95

DAFTAR PUSTAKA

Amalina, Z. I. R. (2016). Pengaruh due professional care, time budget pressure, kompetensi, motivasi terhadap kualitas audit. Jurnal ilmu dan riset akuntansi, Vol. 5, No.4.

Apriyas, T. M. (2014). Pengaruh Kompetensi, Independsi, dan time budget pressure bagi audtior terhadao kualitas audit (studi empiris pada kantor akuntan publik di Yogyakarta). (Tesis tidak dipublikasikan). Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Arisinta, O. (2013). Pengaruh kompetensi, independensi, time budget pressure, dan audit fee terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di surabaya. Jurnal ekonomi dan bisnis, Vol. 3, No 266-278

Badjuri, A. (2011). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas audit auditor independen pada kantor akuntan publik (KAP) di Jawa tengah. Dinamika keuangan dan perbankan, Vol. 3, No. 2, Hal: 183-197

Boynton, William C. (2002). Modern Auditing. Edisi ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga

Christiawan, Yulius Jogi. (2003). Kompetensi dan Indepensi Akuntan Publik Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No. 2.

DeAngelo, L.e. (1981). Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting and economics.

Deis, D. R., & Giroux, Gary., A. (1992). Determinants of audit quality in the public sector. The accounting review, Vol. 67, No.3, pp 462-479

Donelly, D. P., O`Bryan, D., & Quirin, J. J. (2003). Auditor acceptance of dysfunctional audit behaviour: an explanatory model using auditors personal characterstics. Behaviroal research in accounting, Vol. 15, No. 87-110.

Dezoort, F. T. (1998). “Time pressure research in auditing: implications for practice. The auditor report, 22(1).

Page 115: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

96

Dwimilten, E. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Jurnal ilmu dan riset akuntansi, Vol. 4, No. 4.

Elfarini, E. C. (2007). Pengaruh Kompetensi dan Indepedensi Auditor terhadap Kualitas audit. Penelitian. Universitas Negeri semarang

Febriyanti, R. (2014). Pengaruhindependsi, due professional care dan akuntabilitas terhadap kualitas audit (studi empiris pada kantor akuntan publik di kota padang dan pekanbaru). (Tesis tidak dipublikasikan). Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Padang

Fitriany, & Setiawan, L. (2011). Pengaruh workload dan spesialisasi auditor terhadap kualitas audit dengan kualitas komite audit sebagai variabel pemoderasi. Jurnal akuntansi dan keuangan indonesia, Vol. 8, No. 1.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi analisis miltivariate dengan program IBM SPSS 2.1. edissi ketujuh. Semarang: Badan penerbit Universitas Diponegoro

Goldman & Barlev. (1974). The auditor firm conflict of interest: its implication for independence. The accounting review, PP 707-17.

Handayani, D. (2014). Pengaruh kompetensi, independensi, workload dan spesialisasi auditor terhadap kualitas audit (studi empiris pada auditor KAP di Surakarta dan Yogkyakarta). Jurnal. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hansen, C. S., Kumar, K. R., & Sulivian, M.W. (2007). Auditor capacity stress and audit quality: Market Based evidence from andersen`s indictment. Journal of accounting and economics, Vol. 10-49.

IAI. (2001). standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta. Salemba Empat.

Indah, S. N. M. (2014). Pengaruh Kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit (studi empiris pada kantor akuntan publik di Semarang). (Tesis tidak dipublikasikan). Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Diponegoro, Semarang.

Page 116: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

97

Jensen, M. C., & Meckling. W. (1976). Theory of the firm: managerial behavior, agency cost and ownership structure. Journal of financial economics, Vol. 3, No. 305-360.

Johnson, V, E., Reynolds, J K., & Khurana, I. K. (2002). Audit-firm tenure and the quality of financial reports. Contemporary accounting research, Vol. 19, No. 4, pp 637-60.

Khomsyiah. & Nur I. (1998). Pengartuh Orientasi Etika Terhadap Komtimen dan senstivitas etika aduitor Pemerintahan di DKI Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia in Accounting, Vol.6.

Kusharyanti. (2003).Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topik penelitian di masa datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

Lopez, D. M., & Peters, G. G. (2012). The effect of workload compression on audit quality. A journal of practice and theory, 31(4), pp: 139-165.

Louwers, T. J., Elanie, h., Brad J. R., & Elizabeth, A. G. (2008). Deficiencies in auditing related-party transactions: insight form AAERs. Current Issues in Auditing, Vol 2. Issue 2, A10-A16.

Ningsih, A. A. P. R. (2013). Pengaruh kompetensi, indepedensi, dan time budget pressure terhadap kualitas audit. E-jurnal akuntansi universitas udayana, 4.1.

Nurhayati, E. (2015). Pengaruh pengalaman, independensi, dan time budget pressure terhadap kualitas audit dengan etika sebagai variabel pemoderasi (studi empiris pada auditor KAP di Bandung. JRKA, Vol. 1, Isue 2.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pedoman Analisis Beban Kerja di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. Diakses dari http://www.kemendagri.go.id/produk-hukum/2008/02/20/peraturan-mendagri-no-12-tahun-2008

Pramana, R. (2014). Pengaruh sistem pengendalian mutu dan time budget pressure terhadap kualitas audit (studi kasus pada kantor akuntan publik wilayah

Page 117: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

98

bandung). (tesis tidak dipublikasikan). Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung.

Pramono, O. (2016). Pengaruh locus of control, due professional care dan integritas terhadap kualitas audit (studi empiris pada kantor akuntan publik di daerah istimewa Yogyakarta). Jurnal profita, edisi 5.

Pratiwi, R. A. (2008). Pengaruh time budget pressure terhadap kualitas audit yang terjadi di kantor akuntan publik. (tesis tidak dipublikasikan). Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung.

Rahayu, Herawaty, N., & Saripudin. (2012). Pengaruh independsi, pengalman, due professional care dan akuntabilitas terhadap kualitas audit ( survei terhadap auditor KAP di jambi dan palembang). E-journal binar akuntansi, Vol.1, No.1.

Rahmina. (2014). Influence of auditor independence, audit tenure, and audit fee on audit quality of members of capital market accountant forum in indonesia. international Confrence on Accounting Studies, Vol. 164, No 324-331.

Ratha, I. M. D. K. (2015). Pengaruh due professional care, akuntabilitas, kompleksitas audit, dan time budget pressure terhadap kualitas audit. E-jurnal akunntansi universitas udayana, Vol. 13, No. 311-339.

Rusli, T. J. (2016). Komite Audit Sebagai Pemoderasi Pengaruh Workload dan Masa Perikatan Audit pada Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 11, No. 1.

Sari, E. N. (2015). Pengaruhkompetensi, independensi dan due professional care terhadap kualitas audit (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta dan Tangerang). (Tesis tidak dipublikasikan). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta

Singgih, & Bawono. (2010) Pengaruh Indepedensi, Pengalaman, Due Professional Care, dan Akuntabilitas terhadap kualitas audit. Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Page 118: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

99

Siregar, S. (2014). Statistik parametrik untuk penelitian kuantitatif dilengkapi dengan perhitungan manual dan aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.

Soobaroyen, T. & Chengabroyan, C. (2005). Auditors` perception of time budget pressure, premature sign offs and under-reporting of chargeable time : evidence from a developing country. Interbational journal of auditing, Vol. 10, No. 201-218.

Sososutikno, C. (2003). Hubungan tekanan anggaran waktu dengan perilaku disfungsional serta pengaruhnya terhadap kualitas audit. Simposium Nasional Akuntansi VI.

Standar Audit Seksi 230 tentang Penggunaan Kemahiran Profesional dengan Cermat dan Seksama dalam Pelaksanaan Pekerjaan Auditor. Diakses dari https://alengwee.files.wordpress.com/2011/10/sa-seksi-230.pdf

Suresti, A (2015). Pengaruh workload, auditor spesialisasi industri dan audit tenure terhadap kualitas audit dengan komite audit sebagai variabel moderating. (Tesis tidak dipublikasikan). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta

Tuanakotta, T. M. (2015). Audit kontemporer (International Standards on Auditing). Jakarta: Salemba empat.

Sekaran, U, & Bougie, R. (2013). Research methods for Business; a skill building approach. United Kingdom: Jon Wiley & Sons Ltd.

Widjajanto, A., Perdana, H. D., & Ishak, F. A. P. (2015). Pengaruh rotasi audit, workload, dan spesialisasi terhadap kualitas audit pada persahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia pada tahun 2009-2013. Jurnal organisasi dan manajemen, Vol.11, No.2

Wilkins, M. S., Schmit, J. J., & Perselin, J. S. (2014). Auditor perceptions of audit workload, audit quality, and the auditing professions. Riset. Universitas Trinity

Page 119: PENGARUH WORKLOAD TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE ...repository.ub.ac.id/7042/1/Jelvi Yusuf.pdf · PENGARUH WORKLOAD, TIME BUDGET PRESSURE, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALIAS

100

Wooten, T. G. (2003). It is impossible to know the number of poor-quality audit that simply go undetected and unpublicized. The CPA journal. P.48-51.