cost budget
DESCRIPTION
COST BUDGET PPT S2 UNTARTRANSCRIPT
COST BUDGETUNTUK PROYEK KONSTRUKSI
ASIYANTO
BEBERAPA VERSI NILAI PROYEK
OWNER KONTRAKTOR SUBKONTRAKTOR
Nilai proyek Nilai proyek 1 Nilai proyek 2
Direct CostOwner
Mark Up
Direct Cost 1
Kontraktor
Mark Up 1
Direct Cost 2
Subkontraktor
Mark Up 2
+ + +
Sistim Construction Mgt
Sistim Main Contractor
BEBERAPA VERSI D.C & M.U
Pihak
Biaya
Owner Kontraktor Subkontraktor
Direct Cost
(± 85%)
Biaya proyek + jasa untuk Kontraktor
Biaya proyek + jasa untuk Subkontraktor
Biaya proyek
Mark Up
(± 15%)
Biaya untuk overhead, cadangan risi-ko, dan lain2
Biaya untuk menutup biaya tetap Perusaha-an, laba usaha, risiko
Biaya untuk menutup biaya tetap Perusaha-an, laba usaha, risiko
Biaya proyek versi Owner tersebut diatas adalah biaya fisik proyek (belum termasuk biaya perencanaan, pengawasan, dll)
NILAI PROYEK versi OWNER
Nilai Proyek berdasarkan sistim Main Contractor adalah : Direct cost 2 + Mark Up2 + Mark Up1 + Mark Up
Nilai Proyek berdasarkan sistim Construction Management adalah : Direct cost 2 + Mark Up2 + Jasa CM + Mark Up
Secara teori, Nilai Proyek berdasarkan sistim Construction Management lebih rendah dibanding sistim Main Contractor (dengan asumsi mark up kontraktor lebih besar dari jasa CM)
Dalam prakteknya tidak seperti itu, karena banyak risiko yang ditanggung oleh kontraktor, dalam sistim Main contractor, dan tidak dapat ditanggung oleh sistim CM
COST BUDGET PROYEK
Dari uraian diatas, maka terdapat perbedaan2 nilai cost budget untuk setiap pihak (Owner/Kontraktor/ Sub-kontraktor)
Secara umum, cost budget sebagai otorisasi pem-belanjaan proyek, dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu : Cost budget Biaya langsung (direct cost) dan Cost budget Biaya tidak langsung
Secara umum Proyek Manajer bertanggung jawab terhadap pengendalian semua biaya, tetapi fokus utamanya adalah pengendalian biaya langsung
COST BUDGET sbg ALAT KENDALI
PelaksanaanProyek
Penyimpanganbiaya
Pembelanjaan
COSTBUDGET
SesuaiBudget
Realisasibiaya
Start
Selesai
Tindakan Koreksi
MAKSUD & TUJUAN C.B
(1) Untuk mematok biaya pelaksanaan
(2) Untuk memberikan batasan uang yang disediakan untuk biaya pelaksanaan proyek
Oleh karena itu , Cost Budget harus realistik terhadap kenyataan yang diharapkan .
• Cost Estimate– Diperlukan untuk harga jual( Kontraktor)– Untuk keperluan extern– Format tidak standar
• Cost Budget– Diperlukan untuk biaya produksi– Untuk keperluan intern– Format standar
COST BUDGET vs COST ESTIMATE
HUBUNGAN C . B & C.E
CostEstimate
CostBudget
B. L
CostBudget B.T. L
Cadangan
+
+
HUBUNGAN C.B & C.E
(1) Cost estimate yang cermat adalah yang cukup competitif dan didasari oleh cost budget yang realistik. ( C.B mendahului C.E)
(2) Cost estimate yang jelek, akan menghasilkan cost budget yang tidak realistik. Karena meng-gunakan asumsi yang kurang realistik ( CE mendahului C.B)
(3) Butir (1) menunjukkan bahwa proses C.E didahului oleh C.B , biasanya karena waktu yang diberikan cukup
(4) Butir (2) menunjukkan bahwa proses C.E tidak didahului oleh C.B , biasanya karena waktu yang diberikan sangat terbatas .
(5) Butir (3) & (4) semuanya mungkin terjadi, tetapi seharusnya Cost Budget tetap realistik
COST BUDGET & pengendalian
Kasus 1( dianggap linier)
cost
waktuTitik evaluasi
Grafik C.BRealisasi
Tindakan pengendalian
Penyimpangan
cost
Titik evaluasi
Grafik C.B
Realisasi
Kasus 2 ( dianggap linier)
Pengendalian 1
Pengendalian 2
waktu
UNSUR-UNSUR biaya Proyek
Dari kegiatan proses produksi proyek kon-struksi , biaya langsung, terdiri dari :
(1) Biaya upah tenaga konstruksi
(2) Biaya material konstruksi
(3) Biaya alat konstruksi
(4) Biaya Subkon
(5) Biaya lain-lain ( persiapan , overhead lapangan , dll )
KODE BIAYA ( Cost Code )
(1) Proses pencatatan biaya ( pembukuan ) dilakukan oleh bagian akuntansi, setelah diberi code oleh cost engineer
(2) Informasi biaya dari akuntansi diperlukan oleh Engineer dlm proses pengendalian .
(3) Kode biaya dlm C.B sebaiknya sama deng-an kode pada Akuntansi
Untuk keperluan pedoman pembiayaan ,maka unsur-unsur biaya tersebut perlu diberi kode:
• Tidak ada standar dlm pemberian kode, setiap Perusahaan dapat membuat sendiri.
• Contoh untuk bahasan peng-kode-an, sbb: Kode Kelompok– Pendapatan : I– Biaya Langsung : II– Pajak : III– Biaya tidak langsung : IV
KODE PEMBUKUANSecara keseluruhan semua bukti transaksi dibukukan dan diberikan peng-kode-an
KODE UNSUR BIAYA LANGSUNG Dari contoh bahasan diatas, kode biaya langsung
dirinci lagi menjadi , subkelompok
Kode Subkelompok
(1) Biaya bahan : II . 1
(2) Biaya Upah : II . 2
(3) Biaya Alat : II . 3
(4) Biaya Subkon : II . 4
(5) Biaya Pers/Penyel. : II . 5
(6) Biaya Overhead Lap. : II . 6
KODE JENIS TIAP UNSUR B.L
Untuk keperluan tindakan dari Management, diperlukan kode jenis dari tiap subkelompok
(1) Kode Sub kelompok Bahan ( II . 1 )
- Semen : II . 1 . 1
- Pasir : II . 1 . 2
- Batu pecah : II . 1 . 3
- Besi beton : II . 1 . 4
- Dan seterusnya : II . 1 . n
KODE JENIS TIAP UNSUR B.L
(2) Kode Sub kelompok Upah ( II . 2 )
- Pek. Galian tanah : II . 2 . 1
- Pek. Pas. Batu : II . 2 . 2
- Pek. Cor Beton : II . 2 . 3
- Pek. Pembesian : II . 2 . 4
- Pek. Bekisting : II . 2 . 5
- Dan seterusnya : II . 2 . n
KODE JENIS TIAP UNSUR B.L
(3) Kode Sub kelompok Alat ( II . 3 )
- Sewa alat : II . 3 . 1
- Depresiasi alat : II . 3 . 2
- BBM : II . 3 . 3
-Minyak pelumas : II . 3 . 4
-Minyak hidrolis : II . 3 . 5
-Suku cadang : II . 3 . 6
- Operator/ Mekanik : II . 3 . 7
KODE JENIS TIAP UNSUR B.L
(5) Kode Sub kelompok Pers./ Peny. ( II . 5 )
- Mob / Demob Alat : II. 5 . 1
- Mob / Demob Tenaga : II. 5 . 2
- Base Camp : II . 5 . 3
- Jalan kerja : II . 5 . 4
- Ceremony : II . 5 . 5
- Dan seterusnya : II . 5 . n
KODE JENIS TIAP UNSUR B.L
(6) Kode Sub kelompok Overhead Proyek ( II.6 )
- Gaji pegawai proyek : II . 6 . 1
- Konsumsi / makan : II . 6 . 2
- Administrasi proyek : II . 6 . 3
- Honor : II . 6 . 4
- Dan seterusnya : II . 6 . n
KODE PAY ITEM
(1) Harga jual dari suatu proyek adalah me-rupakan kumpulan dari harga pay item ( item pekerjaan )
(2) Sedang dalam cost budget nilai pay item tidak tampak , karena ter-urai
(3) Sehingga C .B tidak dapat dipakai sbg feed back bagi cost estimate
(4) Untuk keperluan Mgt.terkadang diperlu -kan informasi real cost dari pay item
KODE PAY ITEM
(5) Bila diperlukan , untuk pay item diberi kode dengan digid ke empat.
Contoh :
Untuk item beton fondasi ( misalnya sbg pay item no.2 ) , maka untuk semen pada beton fondasi tersebut diberi kode : II . 1 . 1 . 2
• Walaupun kode pay item penting untuk mengetahui real cost pay item ybs . , tetapi dlm kenyataan ada kesulitan
• Kesulitan tersebut adalah sbb .:– Material / Alat / Pekerjaan penunjang terkadang
untuk beberapa item pekerjaan tercampur– Sering terjadi switching sumber daya antar item
pekerjaan
KESULITAN KODE PAY ITEM
• Untuk Material / Alat /Pek. Penunjang yang dipakai bersamaan harus dibagi /dipisahkan seca-ra jelas antar item pekerjaan yang terkait .
• Jangan melakukan switching sumber daya , atau bila terjadi switching , harus dicatat dengan baik , dan dilakukan evaluasi
PENERAPAN KODE PAY ITEM
Bila penerapan kode pay item dianggap pen-ting , maka harus dil;akukan hal-hal sbb:
KEBIJAKAN POKOK dlm C . B
Dalam penyusunan Cost Budget , perlu kebijakan pokok yang jelas , yaitu :
(1) Kebijakan Subkontrak
(2) Kebijakan pembelian bahan setengah jadi ( spt Readymix concrete, Asphalt Hotmix , Komponen beton precast dll )
KEBIJAKAN SUBKONTRAK
Kebijakan subkontrak didasari atas pertimbangan 2 sbb :
(1) Menghindari / mengurangi risiko
(2) Menghemat penggunaan S.D sendiri
(3) Memanfaatkan potensi luar
(4) Menyederhanakan Cost Budget
(5) Mengurangi kegiatan pengendalian
(6) Membina hubungan kerja dgn Mitra
KEBIJAKAN PEMBELIAN BAHAN
Kebijakan pembelian bahan setengah jadi didasari pertimbangan, sbb :
(1) Mengurangi Peralatan proyek
(2) Memperingan control ( biaya jadi Fix )
(3) Mengurangi kepadatan kegiatan lap .
(4) Memperingan pengendalian waste
(5) Memanfaatkan potensi luar
(6) Menyederhanakan Cost Budget
(7) Menjamin kualitas produk
Cost Budget untuk BAHAN & UPAH
Untuk membuat C.B bahan dan upah diperlukan kertas kerja, dgn contoh sbb :
BAHAN II.1 209.520.000
Semen II.1.1.3 10,50 2.625 zak 20.000 52.500.000
Pasir II.1.2.3 0,52 130 m3 30.000 3.900.000
Batu pecah II.1.3.3 0,84 210 m3 80,000 16.800.000
Besi Beton II.1.4.3 128,00 32.000 kg 3.000 96.000.000
Kayu bekisting II.1.5.3 0.16 40 m3 800.000 24.000.000
Plywood II.1.6.3 0,80 200 Lb 80.000 16.000.000
Kawat beton II.1.7.3 0,24 60 kg 3.000 180.000
Paku II.1.8.3 0,14 35 kg 4.000 140.000
UPAH II.2 22.875.000
Pembesian II.2.1.3 125 31.250 kg 300 9.375.090
Bekisting II.2.2.3 4 1.000 m2 6.000 6.000.000
Cor Beton II.2.3.3 1 250 m3 30.000 7.500.000
No Item Pekerjaan Kode Faktor Quantity Harga sat. Jumlah harga
3 BETON FONDASI K-350 - - 250 m3
COST BUDGET untuk ALAT
Biaya Alat perjam , dihitung sbb :
(1) Kebutuhan Bahan Bakar Minyak
- Jumlah premium = F x 0,3x PK L / jam
- Jumlah solar = F x 0.2 x PK “
F : faktor efisiensi 60% ---- 80%
(2) Kebutuhan Pelumas FxPK C Jumlah pelumas = ---------- + ----- L / jam 195,50 T
COST BUDGET untuk ALAT
(3) Kebutuhan minyak hidrolis
Jumlah M.Hidrolis =C / T x 1,2 L / jam
(4) Kebutuhan Grease ( Kg )
JENIS ALAT
KONDISI LAPANGAN
RINGAN SEDANG BERAT
TRAKTOR 100 PK 0,20 0,30 0,50
75 -------- 100 PK 0,15 0,25 0,45
60 -------- 75 PK 0,10 0,20 0,40
25 -------- 60 PK 0,05 0,20 0,25
WHEEL LOADER
100 ------ 150 PK 0,05 0,15 0,25
COST BUDGET untuk ALAT(5) Perbaikan Alat
Biaya perbaikan alat dipengaruhi oleh : umur ekonomi alat , umur alat, harga alat
Th . Ke Biaya perbaikan alat per tahun ( 2000 jam )
I 1 / 15 x 90% x Harga Alat
II 2 / 15 x 90% x Harga Alat
III 3 / 15 x 90% x Harga Alat
IV 4 / 15 x 90% x Harga Alat
V 5 / 15 x 90% x Harga Alat
Conrtoh diatas adalah untuk alat yang umur ekenominya 5 tahun , faktor 90% untuk alat yang bekerja berat , untuk yang bekerja ringan faktornya 60% .
COST BUDGET untuk SUBKON dll
(1) Penawaran Sub. , untuk porsi yang akan diSubkan ditetapkan sebagai Budget
(2) Budget untuk Pek. Pers. /Penyelesaian
dirinci sesuai kebutuhan
(3) Budget untuk Overhead , dirinci sesuai kebutuhan
Master Cost Budget ( Rekap ) Dari rincian harga penawaran yang tercantum dalam Kontrak , harus di uraikan menjadi Anggaran pelaksanaan , kemudian direkap menjadi Master Anggaran .
Harga penawaran dalam Kontrak :
Jenis pekerjaan : Quantity x Harga satuan = Jumlah harga
Anggaran biaya pelaksanaan :
• Biaya Langsung proyek : terdiri dari biaya upah , material , alat , subkontraktor , persiapan , dan overhead lapangan
• Biaya tak langsung : terdiri dari overhead kantor Pusat / cabang / perwakilan, penyusutan aktiva
• Pajak- pajak : terdiri dari PPN , dan Pph
• Cadangan Laba : termasuk cadangan resiko
Formulir Master Cost Budget (1) Kel. Sub.Kel PEMBEBANAN Rp. Keterangan
II. BIAYA LANGSUNG PROYEK
1. BAHAN / MATERIAL
2. UPAH
3. ALAT
4. SUBKONTRAK
5. PERSIAPAN / PENYELESAIAN
6. OVERHEAD LAPANGAN
SUB TOTAL
III KEWAJIBAN PAJAK
1. PPN ( 10% )
2. UANG MUKA PPH ( 1,50 % )
SUB TOTAL
IV BIAYA TIDAK LANGSUNG
1. OVERHEAD PUSAT / CABANG/ PERW.
2. PENYUSUSTAN AKTIVA TETAP
SDUB TOTAL
LABA / RUGI PROYEK
TOTAL
Rincian Anggaran Biaya Langsung Anggran biaya langsung untuk pelaksanaan harus dirinci untuk keperluan operasional ( pelaksanaan , dan pengendalian )
Upah : terdiri dari pek. Galian , timbunan , pa-sangan , cor beton , penulangan , form work , dst
Material : terdiri dari material beton , pasir , bata , batu kali , semen , kayu , tegel , dst
Alat : terdiri dari depresiasi , bbm / pelumas , per-baikan , alat sewa , dst .
Subkon : terdiri dari subkon A , subkon B, dst .
Persiapan: terdiri dari pek. Basecamp , jalan kerja , dewatering , dst
Overhead: terdiri dari gaji pegawai , honor , dst
Rincian Anggaran Biaya Upah
No Jenis PekerjaanSatuan Pek.
Harga Satuan Pek (Rp)
Kuantitas pekerjaan Jumlah Harga
( Rp )Fondasi Struktur Finish-
-ingJumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9.
Galian
Timbunan
Pas. Batu kali
Pas. Batu bata
Beton bertulang
Lantai
Kuda-Kuda
Penutup Atap
Dst
M3
M3
M3
M2
M3
M2
M3
M2
Total Biaya Upah
Rincian Anggaran Biaya Material
No Jenis MaterialSatuan Harga
Satuan (Rp)
Kuantitas material Jumlah Harga
( Rp )Fondasi Struktur Finish
-ing
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9.
Semen
Batu Kali
Pasir
Batu pecah
Batu Bata
Tegel
Kayu
Kosen
Dst
Zak
M3
M3
M3
bh
bh
M3
M3
Total Biaya Material
Rincian Anggaran Biaya Alat
No Jenis Alat
Jam operasi
Hrga Sewa Alat Sendiri
Mob/ De-mob
Jumlah
BBM Oli Perbaikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Buldozer Excavator
T. Crane
D. Truck
Pompa
Dst
Jumlah biaya Alat *
* Ditransfer ke Pos Persiapan/penyelesaian
Formulir Master Cost Budget (2) Kel. Sub.Kel PEMBEBANAN Rp. Keterangan
II. BIAYA LANGSUNG PROYEK
1. WORK ITEM 1
2. WORK ITEM 2
3. WORK ITEM 3
4. WORK ITEM 4
5. DST
6. OVERHEAD LAPANGAN
SUB TOTAL
III KEWAJIBAN PAJAK
1. PPN ( 10% )
2. UANG MUKA PPH ( 1,50 % )
SUB TOTAL
IV BIAYA TIDAK LANGSUNG
1. OVERHEAD PUSAT / CABANG/ PERW.
2. PENYUSUSTAN AKTIVA TETAP
SDUB TOTAL
LABA / RUGI PROYEK
TOTAL