pengaruh variabel demografi dan budaya...

123
PENGARUH VARIABEL DEMOGRAFI DAN BUDAYA TERHADAP MINAT MENABUNG PADA BANK SYARIAH DI KEC. PURWAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh: DEDE NURASIAH 1113046000126 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439H/2018M

Upload: docong

Post on 02-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH VARIABEL DEMOGRAFI DAN BUDAYA TERHADAP

MINAT MENABUNG PADA BANK SYARIAH DI KEC. PURWAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh:

DEDE NURASIAH

1113046000126

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439H/2018M

v

ABSTRACT

Dede Nurasiah. NIM 1113046000126. INFLUENCE OF VARIABLE

DEMOGRAPHICS AND CULTURE ON THE INTEREST INSIDE TO SHARIA

BANKS IN DISTRICT PURWAKARTA. Syariah Economic Studies Program,

Faculty of Economics and Business, State Islamic University Syarif Hidayatullah

Jakarta,1439 H/2018 M.

This study aims to determine the effect of demographic variables and

culture of society on the interest of saving in Islamic banks in the district

Purwakarta. The Variables used in this research are independent variables of

age, education, employment, income and culture, dependent variable in the form

of interest in saving Islamic banks. This study took as many as 100 respondents

with convenience sampling method as sampling. Data collection in this study

using questionnaires with regression analysis techniques through F test and t test

using Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 16.0 Software.

The results showed that demographic and cultural variables

simultaneously affect the interest of saving with a significance level of 0.000.

While based on partial test result of age variable have significant negative effect,

education variable have positive significant effect, income variable have positive

significant effect, and culture variable have positive significant effect. Only job

variables have no significant effect. For the largest coefficient of cultural

variables of 5.192 with a significance level of 0.000. The amount of influence of

demographic and cultural variables on the interest of saving amounted to 60.8%

while the rest of 39.2% influenced by other variables that are not examined.

Keywords: Demographic Variables, Culture, Consumer Behavior, Marketing

Management.

Advisor : Ahmad Chairul Hadi, MA

Nurul Handayani, S.Pd., M.Pd

References : 1995 s.d 2016

vi

ABSTRAK

Dede Nurasiah. NIM 1113046000126. PENGARUH VARIABEL DEMOGRAFI

DAN BUDAYA TERHADAP MINAT MENABUNG PADA BANK SYARIAH

DI KEC. PURWAKARTA. Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1439 H/2018 M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel demografi

dan budaya masyarakat terhadap minat menabung pada bank syariah di Kec.

Purwakarta. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

independen yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan budaya serta

variabel dependen berupa minat menabung pada bank syariah. Penelitian ini

mengambil sebanyak 100 responden dengan metode convenience sampling

sebagai pengambilan sampel. Pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner dengan teknik analisis regresi melalui uji F dan uji t

dengan menggunakan Software Statistical Product and Service Solutions (SPSS)

16.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel demografi dan budaya

secara simultan berpengaruh terhadap minat menabung dengan tingkat

signifikansi 0,000. Sedangkan berdasarkan hasil uji parsial variabel usia

berpengaruh negatif signifikan, variabel pendidikan berpengaruh positif

signifikan, variabel pendapatan berpengaruh positif signifikan, serta variabel

budaya berpengaruh positif signifikan. Hanya variabel pekerjaan yang tidak

berpengaruh signifikan. Untuk koefisien paling besar yaitu variabel budaya

sebesar 5,192 dengan tingkat signifikansi 0,000. Besarnya pengaruh variabel

demografi dan budaya terhadap minat menabung sebesar 60,8% sedangkan

sisanya sebesar 39,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Kata kunci: Variabel Demografi, Budaya, Perilaku Konsumen, Manajemen

Pemasaran.

Pembimbing : Ahmad Chairul Hadi, MA

Nurul Handayani, S.Pd., M.Pd

Daftar Pustaka : 1995 s.d 2016

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas

rahmat dan keridhaan-Nya lah penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan dan

berjalan dengan lancar. Tak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada

baginda kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat-Nya. Atas

kehendak dan rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan

Judul “Pengaruh Variabel Demografi dan Budaya terhadap Minat Menabung pada

Bank Syariah di Kec. Purwakarta” ditujukan sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi Strata 1 (S-1) dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dengan selesainya Skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah banyak membantu memberikan dukungan baik

materi maupun non materi dalam menyelesaikan Skripsi ini. ditujukan kepada:

1. Kedua orang tua, Ibunda dan Ayahanda yang begitu penulis hormati dan

sayangi. Bapak Eman Sulaeman dan Ibu Sarnah Sopiah yang senantiasa

memberikan dukungan berupa do’a yang terus mengalir, materi yang tak

terhitung jumlahnya maupun nasihat-nasihat yang tiada henti didengungkan

yang sangat berarti bagi penulis.

2. Tuty Alawiyah sebagai kakak kandung penulis serta Ika fauziah N dan Asep

M Yasin sebagai adik penulis yang sangat penulis sayangi.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Yogi Citra Pratama, M.Si dan Ibu Tini Anggraeni, S.T., M.Si., selaku

Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

viii

5. Bapak AM. Hasan Ali, MA., dan Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., MA., selaku Tim

Task Force Passing Out Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Mohamad Mujibur Rohman, MA., selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang selalu memberikan bimbingan selama menjadi mahasiswa

aktif.

7. Bapak Ahmad Chairul Hadi, MA., selaku Dosen Pembimbing I Skripsi yang

dengan bimbingannya memberikan keleluasaan dan kemudahan bagi penulis

untuk mengeksplorasi hasil dengan arahan yang baik.

8. Ibu Nurul Handayani, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II Skripsi yang

selalu memberikan masukan dan semangat serta arahan yang baik agar Skripsi

ini dapat diterima.

9. Seluruh Dosen Fakultas Syariah Dan Hukum Serta Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu yang begitu ikhlas dan membimbing penulis dari awal

kuliah hingga bisa menyelesaikan Skripsi ini.

10. Seluruh staff bagian administrasi Fakultas Syariah & Hukum serta Fakutas

Ekonomi & Bisnis mahasiswa Passing Out yang selalu membantu

mempermudah para mahasiswa Passing Out dalam hal administratif dan

persyaratan kuliah, Skripsi hingga wisuda.

11. Minten, Kiki PJ, Liza FR, Diana, Rosita, Andini dan Sarah Sahabat penulis

yang tersetia menyemangati, mengingatkan, dan mendengarkan berbagai

keluh kesah penulis dari memulai niat hingga terselesaikannya Skripsi ini.

12. Keluarga Besar Muamalat Angkatan 2013 serta keluarga besar IKPD Jakarta,

semoga kesuksesan menyertai kita dan senantiasa berada dalam lindungan

Allah SWT.

13. Semua pihak yang penulis tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas

bantuan dan dukungan dalam penyelesaian Skripsi ini.

Ciputat, 27 Maret 2018

Penulis

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... iv

ABSTRACT ............................................................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 8

E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 10

A. Landasan Teori ........................................................................................... 10

1. Segmentasi Pasar .................................................................................... 10

a. Pemasaran Bank .................................................................................. 12

b. Lingkungan Pemasaran Bank ............................................................. 13

2. Minat Menabung .................................................................................... 14

a. Pengertian Minat ................................................................................. 14

b. Pengertian Menabung ......................................................................... 16

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung ............................ 21

a. Demografi ........................................................................................... 21

b. Budaya ................................................................................................ 25

B. Review Studi Terdahulu ............................................................................. 28

C. Kerangka Konsep ....................................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 33

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 33

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 33

C. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ........................................................ 34

x

1. Kuesioner ................................................................................................ 34

2. Wawancara ............................................................................................. 36

D. Metode Analisis Data ................................................................................. 37

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ........................................................... 37

a. Uji Validitas ........................................................................................ 37

b. Uji Reliabilitas .................................................................................... 38

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 38

a. Uji Normalitas..................................................................................... 38

b. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 39

c. Uji Multikolinearitas ........................................................................... 39

d. Uji Autokorelasi .................................................................................. 40

3. Uji Regresi Linier Berganda ................................................................... 40

E. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 41

1. Uji F-test ................................................................................................. 41

2. Uji t-test .................................................................................................. 42

3. Koefisien determinasi (R²) ..................................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 43

A. Profil Kecamatan Purwakarta .................................................................... 43

B. Uji Validitas ............................................................................................... 43

C. Uji Reliabilitas ........................................................................................... 48

D. Penemuan dan Pembahasan ....................................................................... 48

1. Karakteristik Responden ........................................................................ 48

2. Faktor Usia (X1) ..................................................................................... 51

3. Faktor Pendidikan (X2) ........................................................................... 53

4. Faktor Pekerjaan (X3) ............................................................................. 56

5. Faktor Pendapatan (X4) .......................................................................... 59

6. Faktor Budaya (X5) ................................................................................ 61

7. Faktor Minat Menabung (Y) .................................................................. 69

E. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 76

1. Uji Normalitas ........................................................................................ 76

2. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 77

3. Uji Multikolinearitas .............................................................................. 78

xi

4. Uji Autokorelasi ..................................................................................... 78

F. Analisis Regresi Linier Berganda .............................................................. 79

G. Hasil Uji Signifikansi ................................................................................. 80

1. Uji F-test ................................................................................................. 80

2. Uji t-test .................................................................................................. 82

3. Koefisien Determinasi (R2) .................................................................... 83

H. Interpretasi Data ......................................................................................... 84

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 88

A. Kesimpulan ................................................................................................ 88

B. Saran ........................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1. Perkembangan Total Asset, Jaringan Kantor, Jumlah ATM dan Tenaga

Kerja Perbankan Syariah di Indonesia .................................................................... 3

Tabel 2. 1. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 28

Tabel 3. 1. Skala Likert ......................................................................................... 35

Tabel 3. 2. Kisi-kisi Penelitian .............................................................................. 35

Tabel 4. 1. Data Output Uji Validitas ................................................................... 44

Tabel 4. 2. Data Output Uji Validitas (2) .............................................................. 46

Tabel 4. 3. Output Uji Reliabilitas ........................................................................ 48

Tabel 4. 4. Jenis Kelamin ...................................................................................... 48

Tabel 4. 5. Usia ..................................................................................................... 49

Tabel 4. 6. Pendidikan ........................................................................................... 49

Tabel 4. 7. Pekerjaan ............................................................................................. 50

Tabel 4. 8. Pendapatan .......................................................................................... 50

Tabel 4. 9. Ketika Usia Meningkat Saya Membutuhkan Tabungan Masa Depan

(P1U) ..................................................................................................................... 51

Tabel 4. 10. Pada Usia Dini Saya Terbiasa Menabung (P2U) .............................. 51

Tabel 4. 11. Jika Saya Ingin Hidup Sejahtera maka Saya Menyiapkan Tabungan

Hari Tua (P3U) ...................................................................................................... 52

Tabel 4. 12.Tabungan sebagai Harta Karun di Masa Depan (P4U) ...................... 52

Tabel 4. 13. Saya Mengetahui Sistem Bagi Hasil yang Diterapkan di Bank Syariah

(P1K) ..................................................................................................................... 53

Tabel 4. 14. Saya Tidak Begitu Paham dengan Keuntungan Bagi Hasil di Bank

Syariah (P2K) ........................................................................................................ 53

Tabel 4. 15. Saya Akan Mencari Tahu Keuntungan dari Menabung di Bank

Syariah (P3K) ........................................................................................................ 54

xiii

Tabel 4. 16. Saya Pernah Membaca Berita Berkaitan dengan Bank Syariah

(P4K) ..................................................................................................................... 55

Tabel 4. 17. Bank Syariah Memiliki Badan Pengawas Terpercaya (P5K) ........... 55

Tabel 4. 18. Saya Melakukan Pekerjaan Lain untuk Mendapatkan Penghasilan

Tambahan (P1J) .................................................................................................... 56

Tabel 4. 19. Saya Bersedekah agar Pekerjaan Berkah (P2J) ................................ 56

Tabel 4. 20. Di Tempat Saya Bekerja Memberlakukan Iuran Dana Sosial (P3J) . 57

Tabel 4. 21. Saya Merencanakan Keuangan Secara Matang untuk Menghindari

Terjadinya Resiko Terkena PHK (P4J) ................................................................. 57

Tabel 4. 22. Di Tempat Saya Bekerja Dianjurkan untuk Menabungdi Bank

Syariah (P5J) ......................................................................................................... 58

Tabel 4. 23. Saya Selalu Menyesuaikan antara Pendapatan dan

Pengeluaran (P1T) ................................................................................................. 59

Tabel 4. 24. Saya Mengeluarkan Zakat Penghasilan Setiap Bulan (P2T) ............ 59

Tabel 4. 25. Saya Menyisihkan Pendapatan untuk Ditabung Setiap Bulan (P3T) 60

Tabel 4. 26. Saya Mengetahui Pentingnya Perencanaan Keuangan (P4T) ........... 60

Tabel 4. 27. Saya Berencana Membuka Rekening di Bank Syariah jika

Pendapatan Meningkat (P5T) ................................................................................ 61

Tabel 4. 28. Bank Syariah Diperuntukan untuk Berbagai Macam Lapisan

Masyarakat (P1B).................................................................................................. 61

Tabel 4. 29. Aturan yang Dibuat Pemerintah Daerah Menganjurkan Setiap Orang

Menabung (P2B) ................................................................................................... 62

Tabel 4. 30. Saya Menyisihkan Cadangan Dana untuk Kebutuhan Tak Terduga

(P3B) ..................................................................................................................... 62

Tabel 4. 31. Saya Hanya Membeli Barang dan Jasa yang Benar-Benar Saya

Butuhkan (P4B) ..................................................................................................... 63

Tabel 4. 32. Saya Menganggap Gaya Hidup Berlebihan adalah Sebuah Penyakit

Dalam Kehidupan Bermasyarakat (P5B) .............................................................. 63

xiv

Tabel 4. 33. Saya Memandang Bahwa Bank Syariah Telah Diterima Oleh

Masyarakat (P6B).................................................................................................. 64

Tabel 4. 34. Saya Memandang Kehadiran Bank Syariah Membantu Masyarakat

yang Ingin Terbebas dari Unsur Riba (P7B) ......................................................... 64

Tabel 4. 35. Saya Selalu Berusaha Tidak Berhutang untuk Memenuhi Kebutuhan

Hidup (P8B) .......................................................................................................... 65

Tabel 4. 36. Saya Terbiasa Menyisihkan Pendapatan untuk Anak Menabung

(P9B) ..................................................................................................................... 65

Tabel 4. 37. Saya Terbiasa Membelanjakan Uang pada Hal-Hal yang Tak

Bertentangan dengan Agama (P10B) .................................................................... 66

Tabel 4. 38. Keputusan Menabung Dipengaruhi Oleh Lingkungan Keluarga

(P11B) ................................................................................................................... 66

Tabel 4. 39. Saya Melakukan Perencanaan Keuangan yang Sesuai Syariat

dengan Hidup Sederhana (P12B) .......................................................................... 67

Tabel 4. 40. Saya Mengetahui Perintah Allah SWT untuk Tidak Hidup

Berlebih-Lebihan (P13B) ...................................................................................... 67

Tabel 4. 41. Kegiatan Pemerintah Memotivasi Masyarakat untuk Hidup Sederhana

(P14B) ................................................................................................................... 68

Tabel 4. 42. Saya Mempunyai Harapan untuk Berangkat Ke Tanah Suci,

maka Saya Akan Menggunakan Tabungan Haji di Bank Syariah (P1M) ............. 69

Tabel 4. 43. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Percaya Akan

Faedah yang Akan Diterima (P2M) ...................................................................... 69

Tabel 4. 44. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Dapat Menjaga

Tingkat Kepercayaan (P3M) ................................................................................. 70

Tabel 4. 45. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Bank Syariah

Jauh Dari Unsur Riba (P4M)................................................................................. 70

Tabel 4. 46. Saya Memiliki Anak, maka Saya Akan Menempatkan

Dana Pendidikannya pada Tabungan Berencana Bank Syariah (P5M) ................ 71

Tabel 4. 47. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Prosedur yang

Mudah (P6M) ........................................................................................................ 71

xv

Tabel 4. 48. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Pelayanan yang

Prima (P7B) ........................................................................................................... 72

Tabel 4. 49. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Lokasi yang

Strategis (P8B) ...................................................................................................... 72

Tabel 4. 50. Saya Berminat Menginformasikan Kepada Kerabat untuk Menabung

di Bank Syariah (P9M) ......................................................................................... 73

Tabel 4. 51. Saya Pernah Mendengar Berbagai Produk Bank Syariah (P10B) .... 73

Tabel 4. 52. Saya Pernah Melihat Iklan/Brosur tentang Tabungan Bank Syariah

(P11B) ................................................................................................................... 74

Tabel 4. 53. Saya Pernah Mencari Informasi Mengenai Produk Tabungan

Bank Syariah (P12M) ............................................................................................ 75

Tabel 4. 54. Saya Berminat Menabung di Bank Syariah karena Gedung dan

Ruang Layanan Disetiap Unit Sangat Nyaman (P13M) ....................................... 75

Tabel 4. 55. Saya Senang Menabung (P14M)....................................................... 76

Tabel 4. 56. Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 76

Tabel 4. 57. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 77

Tabel 4. 58. Hasil Uji Multikolinearitas................................................................ 78

Tabel 4. 59. Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................... 78

Tabel 4. 60. Hasil Uji Regresi Linier Berganda .................................................... 79

Tabel 4. 61. Hasil Uji F ......................................................................................... 81

Tabel 4. 62. Hasil Uji t .......................................................................................... 82

Tabel 4. 63. Hasil Uji R Square ............................................................................ 83

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Pandangan Keynes Mengenai Penentu Tabungan .......................... 18

Gambar 2. 2. Skema Hubungan Nilai, Norma, Sanksi, dan Pola Konsumsi ........ 27

Gambar 2. 3. Kerangka Konsep ............................................................................ 32

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai bangsa dengan ekonomi yang berasas pada

kerakyatan, dengan karakteristik geografi dan budaya daerah setiap wilayah yang

berbeda, menghasilkan sebuah opini bahwa wilayah dapat menjadi faktor

pendukung dalam pertumbuhan dan perkembangan sebuah perekonomian bangsa.

Perekonomian sebuah bangsa dapat dikatakan baik, ketika rakyat dapat merasakan

kesejahteraan yang tercipta dari perekonomian yang baik pula.

World Bank telah melakukan penelitian bahwa kesejahteraan tidak bisa

hanya dipandang dari sisi moneter saja. Sisi non-moneter seperti gizi, interaksi

sosial, jumlah jam bekerja, dan pendidikan juga turut menentukan kondisi

kesejahteraan seseorang. Frey dan Slutzer mengungkapkan bahwa terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Hal ini meliputi

faktor demografi dan faktor ekonomi.1 Dari sinilah peranan demografi terhadap

pembangunan perekonomian memiliki pengaruh yang cukup penting dalam

merencanakan dan menjalankan kegiatan pemasaran dunia perbankan, demografi

menjadi sebuah segmentasi pasar dan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan

seseorang untuk melakukan sebuah tindakan atau perilaku konsumen.

Lingkungan pemasaran dapat diartikan sebagai kekuatan yang ada di

dalam dan diluar perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen

pemasaran, untuk mengembangkan dan mempertahankan produk-produk bank

yang ada. Lingkungan pemasaran juga dapat diartikan sebagai kemampuan

manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi-

transaksi yang berhasil dengan nasabah sasarannya.2 Beberapa penelitian yang

menunjukkan bahwa adanya faktor-faktor demografi yang berpengaruh pada

1 Aryogi Ista dan Dyah Wulansari, Subjective Well-being Individu Dalam Rumah Tangga

di Indonesia, (Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Juni, 2016; 01 (I)), h. 1-12.

2 Kasmir, Pemasaran Bank, Cet. 1, (Jakarta : Kencana, 2004), h. 91.

2

tingkat menabung yaitu Penelitian Collins dalam penelitiannya yang berjudul

Saving Behavior In Ten Development Countries, yang menunjukkan bahwa

meningkatnya standar hidup merupakan alasan mengapa jumlah tabungan

meningkat. Seseorang dengan usia yang lebih matang cenderung mendapatkan

penghasilan yang lebih tinggi, sehingga mempengaruhi perilaku dalam

menabung.3

Dalam Islam perilaku seorang konsumen harus mencerminkan hubungan

dirinya dengan Allah SWT. Dalam ekonomi Islam, kepuasan konsumen

bergantung pada nilai-nilai agama yang diterapkan pada rutinitas kegiatannya,

yang tercermin pada alokasi uang yang dibelanjakannya.4 Menurut Mozer Kahf

dan Umar Chapra, menyatakan bahwa pengeluaran yang berlebihan dilarang dan

penimbunan simpanan juga dikecam tegas oleh Al-qur’an dan As-sunnah. Lebih

lanjut Kahf dan Umar Chapra menyatakan bahwa sangatlah perlu

mengorganisasikan serta meregulasi uang dan sistem perbankan dalam suatu cara

yang tidak mengurangi dorongan melakukan pengeluaran yang berlebihan, tetapi

juga memobilisasi simpanan dan penyalurannya ke dalam pemanfaatan-

pemanfaatan secara sosial produktif.5

Hadirnya lembaga keuangan syariah merupakan bentuk implementasi dari

adanya kebutuhan masyarakat akan bentuk produk-produk yang tak hilang dari

kaidah ke-Islaman, hal ini di dorong oleh open mainded masyarakat bahwa bunga

(Interest) pada bank konvensional hukumnya haram, karena termasuk dalam

kategori riba yang dilarang dalam agama. Bukti nyata dalam keharaman riba yaitu

dengan adanya tragedi di tahun 1998 yang mana menyebabkan bank-bank

konvensional bangkrut, tak bisa bertahan dalam kondisi perekonomian dunia yang

3 Susan M Collins. Saving Behavior In Ten Developing Countries, (Chicago: University

of Chocago Press, 1991), h. 350.

4 Muflih Muhammad, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam,

(Jakarta : Raja Gravindo Persada, 2006), h. 8.

5 Yanda Eka, Teori dan Fungsi Tabungan, diakses pada Tanggal 21 Maret 2017 Melalui

Https://googleweblight.com.

3

memburuk. Namun bank syariah tetap bisa melakukan kegiatan operasionalnya

dengan baik tanpa adanya hambatan.

Melalui lembaga keuangan syariah diharapkan operasional yang

dijalankan dapat memperhatikan aspek yang kurang diperhatikan dalam lembaga

konvensional lainnya. Berkembangnya perbankan syariah di Indonesia merupakan

bentuk dorongan dari keinginan masyarakat Indonesia (Masyarakat Muslim) yang

berpandangan bahwa riba adalah suatu hal yang dilarang dalam agama.

Bank syariah adalah salah satu alternatif lembaga keuangan yang dianggap

aman oleh masyarakat untuk menyimpan dananya dengan tidak

mengesampingkan kaidah ke-Islaman. Berdasarkan hasil Laporan Statistik

Perbankan Syariah (SPS) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Volume 15 Tahun 2016

menunjukkan bahwa adanya peningkatan total asset yang terus meningkat setiap

tahunnya.

Tabel 1. 1. Perkembangan Total Asset, Jaringan Kantor, Jumlah ATM dan

Tenaga Kerja Perbankan Syariah di Indonesia

No Tahun Total Asset

Jumlah

Jaringan

Kantor

Jumlah

ATM

Jumlah

Tenaga Kerja

1 2014 272.343 2.483 3.482 45.818

2 2015 296.262 2.301 3.716 55.816

3 Jan 2016 287.440 2.282 3.719 55.442

4 Feb 2016 290.430 2.238 3.720 55.106

5 Mar 2016 297.772 2.230 3.713 54.729

6 Apr 2016 295.377 2.183 3.722 54.674

7 Mei 2016 297.935 2.157 3.724 54.791

8 Jun 2016 306.225 2.129 3.734 54.923

9 Jul 2016 305.542 2.127 3.116 54.603

10 Ags 2016 305.287 34 2.104 54.329

11 Sep 2016 331.763 34 2.210 55.546

4

12 Okt 2016 331.005 34 2.203 55.663

13 Nov 2016 339.343 34 2.176 55.647

14 Des 2016 356.504 34 3.259 55.597

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2016

Industri perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang berperan

menjadi salah satu pilar perekonomian nasional. Laju pertumbuhan perbankan

syariah di tingkat global tak diragukan lagi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

mencatat per-Juni 2016 sektor perbankan syariah memiliki total asset sebesar Rp

306.225 Triliun. Asset perbankan syariah tumbuh sebesar 11,97% dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya. Industri perbankan syariah mengelola 18,31

juta rekening dana masyarakat, melalui lebih 2.557 jaringan kantor di seluruh

Indonesia.6 Jika dipersamakan kembali dengan periode Desember tahun lalu,

dengan jumlah asset per Desember 2017 mencapai Rp 356.504 Triliun, tumbuh

sekitar 12%.

Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah dengan sebaran jaringan kantor

Bank Umum Syariah terbesar kedua di Indonesia, jaringan kantor Bank Umum

Syariah yang ada di Provinsi Jawa Barat mencapai 314 kantor yang terdiri dari 61

Kantor Cabang (KC), 225 Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan 28 Kantor Kas

(KK).7 Provinsi Jawa Barat memiliki beberapa Kabupaten, salah satunya yaitu

Kabupaten Purwakarta.

Kabupaten Purwakarta dalam beberapa tahun terakhir mendapatkan

perhatian yang cukup luas terkait gebrakan budayanya, pengenalan budaya dan

penerapan budaya dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat yang dilakukan

oleh bupati dan kepemerintahannya, menjadi hal yang cukup menarik untuk

dibahas. Dekonsentrasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam

menentukan kebijakan pembangunan dan peraturan daerah di bidang pendidikan,

6 Nadirsyah Hosen, Islam and Democracy, Sindonews.Com, diakses pada Tanggal 16

Maret 2007 Melalui Http://nhosen.blogspot.com/2006/07/islam-and-democracy.html.

7 Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah, Desember Vol. 15, 2016.

5

ekonomi dan kebudayaan bermasyarakat cukup dipatuhi oleh masyarakatnya.

Namun tak dapat dipungkiri banyak pula pro-kontra dikalangan masyarakat

mengenai berbagai kebijakan yang telah diputuskan.

Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang

paling mendasar. Dengan kata lain, merupakan faktor paling utama dalam

perilaku pengambilan keputusan dan perilaku pembelian.8 Budaya yang

berkembang di Kabupaten Purwakarta menjadi hal yang cukup menarik bagi para

pelaku bisnis untuk melakukan telaah lebih jauh, untuk mengenal pasar yang akan

dijadikan pangsa pasar atau ekspansi usaha dengan mengenal segmentasi pasar

yang akan dijadikan target. Sehingga pemasaran produk atau jasa yang dilakukan

lebih efektif dan efisien.

Budaya dapat diartikan sebagai pengenalan atau alat analisis karakteristik

konsumen, salah satu contoh penerapan budaya yang dilakukan oleh pemerintahan

Kabupaten Purwakarta yaitu diwajibkannya penggunaan kebaya dan baju kampret

sebagai seragam sekolah dan pakaian wajib untuk acara-acara besar serta

penggunaan sandal sebagai atribut pelengkapnya, nilai yang berubah terhadap

nilai budaya berpengaruh pula terhadap konsumsi masyarakat, masyarakat

Kabupaten Purwakarta akan meningkatkan tingkat konsumsi baju kebaya, baju

kampret dan sandal sebagai perlengkapan sekolah. Hal ini sejalan dengan

PERBUP (Peraturan Bupati) No.69 tahun 2015 tentang Pendidikan Berkarakter.

Produk dan jasa memainkan peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi

budaya, karena produk mampu membawa pesan makna budaya. Makna budaya

akan dipindahkan ke produk dan jasa, dan produk kemudian dipindahkan ke

konsumen.9

Pemahaman tentang budaya suatu masyarakat dan bangsa akan

memberikan inspirasi mengenai produk yang dibutuhkan oleh konsumen, apalagi

8 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan,

dan Keinginan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 253.

9 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2011), h. 237.

6

Kabupaten Purwakarta sempat dijuluki sebagai kota tasbeh, yaitu kota dengan

tingkat kesyahduannya dalam beragama Islam yang dijunjung tinggi. Literasi

inilah yang menjadikan latar belakang pengangkatan masalah dalam penelitian ini

untuk melihat seberapa berpengaruhkah budaya di Kabupaten Purwakarta

terhadap minat menabung di Bank Syariah. Penelitian akan memilih wilayah

dengan cakupan yang lebih sempit yaitu Kecamatan Purwakarta yang merupakan

kecamatan kota di Kabupaten Purwakarta yang memiliki sarana dan prasarana

paling menunjang serta banyaknya lembaga-lembaga keuangan yang beroperasi di

wilayah Kec. Purwakarta tersebut. Ditambah hasil wawancara dengan bagian

pemasaran dibeberapa Bank syariah di Kec. Purwakarta yang menyebutkan bahwa

adanya peningkatan cukup signifikan setiap tahunnya pada kegiatan funding.

Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel

demografi dan budaya terhadap minat menabung di Bank Syariah Kec.

Purwakarta. Masyarakat yang berada dalam lingkungan Bank-bank Syariah di

Kec. Purwakarta menjadi objek penelitian didasarkan pada produk penghimpunan

dana yang ditawarkan kepada nasabah yaitu tabungan. Penelitian dilakukan

dengan mengamati dan menganalisis bagaimana faktor-faktor demografi dan

budaya menentukan minat menabung nasabah pada Bank Syariah di Kec.

Purwakarta. Variabel demografi dan Budaya yang digunakan yaitu: 1) Usia; 2)

Pendidikan; 3) Pekerjaan; 4) Pendapatan; 5) Budaya.

Setelah menguraikan beberapa permasalahan diatas, maka perlu

diadakannya penelitian yang berfokus pada demografi dan budaya terhadap minat

menabung masyarakat. dalam hal ini peneliti ingin mengangkat suatu topik sesuai

dengan permasalahan-permasalahan diatas, yaitu “Pengaruh Demografi dan

Budaya terhadap Minat Menabung pada Bank Syariah di Kec.Purwakarta”.

7

B. Identifikasi Masalah

Sebelum dilakukan pembatasan dan perumusan masalah penelitian, maka

perlu dilakukan identifikasi masalah. Berdasarkan latar belakang diatas, maka

dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Demografi setiap daerah yang berbeda menjadi hal terpenting yang

harus dipahami sebagai pangsa pasar dan persaingan antar lembaga

keuangan.

2. Berdasarkan laporan volume 15 OJK tahun 2016 minat menabung

masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun terus mangalami

peningkatan sebesar 12% tercatat per Desember 2016.

3. Adanya pergeseran budaya yang terjadi di Kabupaten Purwakarta

menjadi hal yang harus dicermati sebagai sebuah peluang ataupun

ancaman bagi lembaga keuangan syariah.

4. Dekonsentrasi yang diterapkan pemerintah daerah dapat

mempengaruhi bidang perekonomian daerah.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembatasan ruang lingkup penelitian dilakukan untuk mempermudah

pembahasan dalam penulisan Skripsi ini, penulis membatasi masalah yang akan

dibahas sehingga pembahasan lebih jelas dan terarah sesuai dengan yang

diharapkan penulis. adapun pembatasan masalah yaitu berfokus pada bagaimana

variabel demografi yang meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan

budaya memiliki pengaruh terhadap minat menabung pada Bank Syariah di

Kecamatan Purwakarta.

Dari identifikasi dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah yang

diajukan untuk ditelaah lebih lanjut sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel demografi

dan budaya terhadap minat menabung di Bank Syariah?

8

2. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap minat menabung

di Bank Syariah?

3. Berapa persentase dari pengaruh variabel demografi dan budaya

terhadap minat menabung di Bank Syariah?

4. Apakah penelitian yang dilakukan menguatkan atau melemahkan teori

yang ada dan penelitian terdahulu?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban

dari permasalahan diatas, Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk menganalisis apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel

demografi dan budaya yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan,

dan budaya terhadap minat menabung pada Bank Syariah.

b. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap minat

menabung di Bank Syariah.

c. Untuk mengetahui persentase dari pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen.

d. Untuk mengetahui apakah penelitian yang dilakukan sesuai atau tidak

dengan teori dan penelitian terdahulu.

2. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari Penelitian dan penulisan Skripsi ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi berbagai pihak diantaranya :

a. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai

sumber referensi yang berguna serta memperkaya khazanah keilmuan

yakni ilmu ekonomi, terkait perilaku konsumen dan segmentasi pasar

syariah.

b. Bagi bank, diharapkan informasi yang berhasil dikumpulkan dalam

penelitian ini dapat dijadikan pengambilan keputusan yang tepat dalam

usaha meningkatkan pangsa pasar agar dapat meningkatkan tingkat

9

kentungan bagi bank dan motivasi masyarakat menabung di Bank

Syariah.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan isi penulisan dalam

penelitian ini, penyusun menguraikan secara singkat sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis membahas mengenai latar belakang masalah yang

akan diteliti, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini terdapat dua jenis kajian pustaka, yaitu kajian teoritis dan

review studi terdahulu. diuraikan tentang segmentasi pasar, segmentasi

bank, lingkungan pemasaran bank, faktor-faktor yang mempengaruhi

minat menabung, pengertian demografi, pengertian budaya, pengertian

minat, pengertian menabung, review studi terdahulu, kerangka konsep

dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang ruang lingkup penelitian, populasi

dan teknik pengambilan sampel, jenis dan metode pengumpulan data,

metode analisis data, dan pengujian hipotesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang profil Kec. Purwakarta, hasil uji

validitas dan uji reliabilitas, penemuan dan pembahasan hasil uji asumsi

klasik, analisis regresi linier berganda, hasil uji signifikansi dan

interpretasi hasil.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil pengolahan data dan

saran-saran apa saja yang harus dilakukan oleh pelaku usaha dalam

bidang lembaga keuangan syariah.

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Segmentasi Pasar

Menurut Rhenald Kasali, segmentasi pasar merupakan pembentukan pasar

dengan menjeniskan pasar yang heterogen ke pasar yang lebih spesifik. Rhenald

menegaskan bahwa :

“Segmentasi adalah proses mengotak-ngotakkan pasar yang heterogen ke dalam

potensial customer yang memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan

karakter yang memiliki respons yang sama dalam membelanjakan uangnya.” 10

Segmentasi pasar adalah proses menempatkan konsumen dalam

subkelompok di pasar produk. Pada hakikatnya perusahaan tidak dapat melayani

seluruh pelanggan, apalagi terdapat pesaing yang memiliki posisi lebih baik di

pasar tertentu. Karena pasar yang heterogen, maka akan sulit produsen untuk

melayaninya.11

Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam kehidupan

ini. Bukan hanya untuk kepentingan bisnis namun juga untuk kegiatan-kegiatan

kemasyarakatan dan kegiatan-kegiatan nirlaba lainnya. Dalam kegiatan bisnis

segmentasi pasar digunakan untuk memilih pasar sasaran, mencari peluang,

menggerogoti segmen pemimpin pasar, merumuskan pesan-pesan komunikasi,

melayani lebih baik, menganalisis perilaku konsumen, mendesain produk dan lain

sebagainya.12

10

Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan Positioning,

Cet, 1. 1998. E-book diakses pada tanggal 15 Juni 2017 melalui

Https://books.google.co.id/books?id=3UJ4c_dskHEC&pg=PA26&dq=segmenta+pasar&hl=idvhK

Ewi8rL6p7LTXAhUKsI8KHR1mAqgQ6AEIJjAA#v=onepage&q=segmentasi%20pasar&f=false.

11 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan,

dan Keinginan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 384.

12 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan,

dan Keinginan Konsumen, h.384.

11

Prosedur segmentasi pasar biasanya dilakukan melalui tiga tahap, yaitu

tahap survey, tahap analisis dan tahap identifikasi profil:13

Tahap survey, peneliti melakukan serangkaian diskusi dan kelompok

fokus untuk memperoleh pendalaman mengenai motivasi, sikap dan

perilaku konsumen. Dari temuan hasil diskusi disusun kuesioner untuk

memperoleh data mengenai tingkat kepentingan atribut, kesadaran

merek, peringkat merek, pola penggunaan produk, sikap terhadap

kategori produk, dan data demografi, geografi, psikologi, dan

mediagrafi dari responden.

Tahap analisis, data yang diperoleh diolah dengan menggunakan alat

analisa yang sesuai.

Tahap identifikasi profil, setiap segmen diidentifikasi karakteristiknya

berdasarkan sikap, perilaku, demografi, psikologi dan pola media.

Segmentasi pasar harus dilakukan secara periodic karena segmentasi

pasar dapat berubah setiap saat.

Penelitian akan segmentasi pasar konsumen terbagi kedalam dua

kecenderungan, yaitu penelitian cenderung menggunakan variabel karakteristik

konsumen dan penelitian yang cenderung menggunakan variabel respon

konsumen. Penelitian yang menggunakan variabel karakteristik konsumen

biasanya menggunakan variabel demografi, geografi dan psikologi. Sedangkan

penelitian yang menggunakan variabel respon membagi konsumen berdasarkan

pencarian manfaat, saat penggunaan atau merek kemudian mempelajari apakah

segmen ini memiliki karakteristik yang berbeda.

13

Ujang Sumarwan, Pemasaran Strategik: Perspektif Perilaku Konsumen dan Marketing

Plan, (Bogor: PT. Penerbit IPB Press, 2015), h. 31.

12

a. Pemasaran Bank

Philip Kotler dalam bukunya mengenai perilaku konsumen

mendefinisikan pengertian pemasaran sebagai:

“Suatu proses sosial dan manajerial dengan nama individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara

menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.”14

Manajemen pemasaran adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk

mencapai hasil pertukaran yang diinginkan pada pasar sasaran. Keahlian

dasar pemasar adalah mempengaruhi tingkat, waktu dan komposisi

permintaan untuk suatu produk, jasa, organisasi, orang atau gagasan.15

Ada lima filosofi yang dapat dianut organisasi dalam melakukan

pemasaran, antara lain:16

1) Konsep berwawasan produksi, beranggapan bahwa konsumen akan

memilih produk yang harganya terjangkau dan mudah didapat,

sehingga tugas utama manajemen adalah meningkatkan efisiensi

produksi dan distribusi serta menurunkan harga.

2) Konsep berwawasan produk, beranggapan bahwa konsumen akan

memilih produk bermutu baik dengan harga yang wajar, sehingga

tidak perlu banyak usaha promosi.

3) Konsep berwawasan menjual, beranggapan bahwa konsumen tidak

akan membeli cukup banyak produk perusahaan kecuali mereka

dirangsang dengan usaha menjual dan promosi yang gencar.

4) Konsep berwawasan pemasaran, beranggapan bahwa tugas utama

perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan pilihan

kelompok sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan.

5) Konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat, beranggapan

bahwa tugas utama perusahaan adalah menghasilkan kepuasan

14

Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 61.

15 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 1995), h. 39.

16 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h. 39.

13

pelanggan dan bahwa kesejahteraan konsumen serta masyarakat

dalam jangka panjang adalah kunci mencapai tujuan serta

tanggungjawab perusahaan.

Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi

profit, kegiatan pemasaran merupakan suatu kebutuhan utama. Tanpa adanya

kegiatan pemasaran bank tidak akan mengetahui kebutuhan dan keinginan

yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia usaha perbankan perlu

mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus menerus

melakukan riset pasar.17

Secara umum, tujuan pemasaran bank adalah

memaksimumkan konsumsi sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli

produk yang ditawarkan bank, memaksimumkan kepuasan konsumen melalui

pelayanan yang diinginkan nasabah, dan memaksimumkan berbagai jenis

produk bank sehingga nasabah memiliki berbagai pilihan.

Pengertian permintaan merupakan suatu keinginan manusia yang

didukung oleh daya belinya. Artinya, sesuatu akan terjadi permintaan apabila

konsumen memiliki sejumlah dana atau barang pengganti untuk memperoleh

barang yang lain. Besarnya permintaan nasabah tergantung dari daya beli

nasabah disamping harus didukung oleh minat dan akses untuk

mendapatkannya.18

b. Lingkungan Pemasaran Bank

Dalam merencanakan dan menjalankan kegiatan pemasaran, dunia

perbankan juga sama dengan kegiatan pemasaran di perusahaan lainnya.

Salah satunya adalah harus memperhatikan lingkungan pemasaran yang akan

dimasuki. Lingkungan pemasaran ini sangat menentukan strategi yang akan

dijalankan, karena lingkungan pemasaran sangat mempengaruhi sukses

tidaknya kegiatan pemasaran yang akan dijalankan nantinya.19

17

Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta : Kencana, 2005), h. 60.

18 Kasmir, Pemasaran Bank, h. 60.

19 Kasmir, Pemasaran Bank, h. 91.

14

Dalam praktiknya secara umum lingkungan pemasaran dibagi menjadi

dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah

kekuatan yang dekat dengan bank yang akan mempengaruhi kemampuan

bank yang bersangkutan dalam melayani para pelanggannya. Sedangkan

lingkungan makro merupakan kekuatan yang lebih luas dari lingkungan

mikro yang mempengaruhi bank secara keseluruhan. Komponen-komponen

lingkungan makro adalah sebagai berikut:20

1) Lingkungan demografis

2) Lingkungan ekonomis

3) Lingkungan alam

4) Lingkungan teknologi

5) Lingkungan politik dan undang-undang

6) Lingkungan budaya (kultural)

2. Minat Menabung

a. Pengertian Minat

Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian

terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari

maupun membuktikan lebih lanjut.21

Slameto berpendapat bahwa minat

adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus-

menerus yang disertai dengan rasa senang.22

Menurut Gregory, “Interest is a preference for particular ideas,

activities, and object; value involves the importance or worth attached to

those ideas, activities and objects”. Pernyataan ini mengandung arti bahwa

minat adalah perasaan lebih suka/tertarik terhadap ide-ide, aktifitas ataupun

objek; suatu nilai yang penting dan berharga yang terdapat pada ide-ide,

20

Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta : Kencana, 2005), h. 92.

21 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 1981), h. 38.

22 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka cipta,

2010), h. 57.

15

aktifitas dan objek-objek. Sedangkan menurut Winkel minat adalah

kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada

bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.23

Minat adalah keinginan atau kebutuhan manusia yag dibentuk oleh

budaya dan kepribadian seseorang.24

Makna minat menurut Crow & Crow,

minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong

kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda atau kegiatan ataupun

bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu

sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan partisipasi

dalam kegiatan.25

Menurut Johanes yang dikutip oleh Bimo Walgito, menyatakan bahwa

minat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu minat intrinsik dan ekstrinsik.

Minat intrinsik adalah minat yang timbulnya dari dalam individu sendiri

tanpa pengaruh dari luar. Sedangkan minat ekstrinsik adalah minat yang

timbul karena pengaruh dari luar. Berdasarkan pendapat ini maka minat

intrinsik dapat timbul karena sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis

kelamin dan termasuk juga harapan bekerja. Sedangkan minat ekstrinsik

dapat timbul karena pengaruh latar belakang, status sosial ekonomi orang tua,

minat orang tua, informasi, lingkungan dan sebagainya.26

23

Yohnshon, Peran Universitas di Surabaya Dalam Meningkatkan Jumlah Keluarga

Mapan di Surabaya, (Universitas Kristen Petra: Jurnal Penelitian Jurusan Ekonomi Manajemen,

2009), h. 60.

24 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga,

2011), h.38.

25 Abd Rochman, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 1993),

h.112.

26 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 1981), h. 35.

16

Minat sebenarnya terdiri dari tiga unsur, yaitu unsur Kognisi

(Mengenal), Emosi (Perasaan), dan Konasi (Kehendak). Adapun pengertian

dari ketiga unsur di atas yaitu:27

1) Unsur kognisi (pengenalan), yaitu kemampuan untuk mengenal

segala sesuatu yang di dalamnya terdapat aktivitas jiwa atau

kegiatan yang akan dilakukan.

2) Unsur emosi (perasaan), yaitu kemampuan untuk merasakan segala

sesuatu yang disebabkan oleh perangsang dari luar dan dari dalam

dirinya. Karena dalam melakukan suatu kegiatan itu biasanya

disertai dengan perasaan tertentu, seperti perasaan senang.

3) Unsur konasi (kehendak) merupakan kelanjutan dari kedua unsur

tersebut, yaitu kemampuan yang mendorong manusia untuk

berbuat, baik dengan alasan maupun tanpa alasan, seperti nafsu,

kemauan, dan lain-lain.

Oleh sebab itu minat dapat dianggap sebagai respon yang sadar, jika

tidak demikian, minat tidak mempunyai arti apa-apa. Unsur kognisi dalam

arti minat didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang

dituju oleh minat tersebut. Unsur emosi, karena dalam partisipasi atau

pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu, sedangkan unsur konasi

merupakan kelanjutan unsur kedua yaitu yang diwujudkan dalam bentuk

kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan.28

b. Pengertian Menabung

Menabung merupakan tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena

dengan menabung berarti seorang muslim sedang mempersiapkan diri untuk

pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk

menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam Al-Qur’an terdapat

27

Baharuddin, Psikologi Pendidikan: Refleksi Teoretis terhadap Fenomena, (Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2016), h. 85.

28 Abd Rochman, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 1993),

h.112.

17

beberapa ayat yang secara tidak langsung memerintahkan kaum muslimin

untuk bersiap menghadapi masa depan.29

Ayat yang membahas tentang menabung dijelaskan dalam Q.S An-Nisa (4):9:

قوااللهولي قولواق ووليخش السديداالذينلؤت ركوامنخلفهمذريةضعافاخافواعليهمف ليت

Terjemahan:

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya

mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang

mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh karena itu, hendaklah

mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur

kata yang benar”.

Asbabun nuzul dalam ayat di atas berkaitan dengan kisah seorang

sahabat yang bertanya kepada Rasulullah SAW. Diriwayatkan oleh Bukhari

dan Muslim bahwa tatkala Rasullah SAW datang menjenguk Sa’ad bin Abi

Waqqash yang sedang sakit, bertanyalah sa’ad kepadanya:

“Ya Rasulullah, saya mempunyai harta dan hanya putriku satu-satunya

yang akan mewarisiku, dapatkah kusedekahkan dua pertiga kekayaanku?”

Jawab Rasulullah, “Jangan”. “Dan kalau separuh bagaimana?” tanya sa’ad

lagi. “Jangan” jawab Rasulullah. “Dan kalau sepertiganya bagaimana

Rasulullah?” Rasulullah menjawab. “Sepertiga pun masih banyak”.

Kemudian Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya lebih baik

meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya daripada meninggalkan

mereka dalam keadaan miskin yang meminta-minta”.30

Pendapat yang representatif dengan ayat diatas adalah pendapat yang

mengatakan bahwa apabila kamu khawatir akan nasib keturunanmu kelak,

maka topanglah mereka dengan kekuatan finansial, agar ketika kamu telah

29

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema

Insani, 2001), h.154.

30 Amin Mahfudh Said, Tafsir Surat An-nisa Ayat 9, diakses pada Tanggal 29 Maret 2018

Melalui http://aminmahfud.blogspot.co.id/2013/02/tafsir-surat-nisa-ayat-9.html.

18

tiada keturunanmu tidak mengalami kesengsaraan. Ayat diatas menganjurkan

dan memotivasi orangtua agar bisa menyimpan harta dan mengumpulkan

hartanya untuk diwariskan, agar keturunanya kelak dapat hidup sejahtera.

Dengan adanya hukum waris berarti kita dituntut memiliki harta yang

dipersiapkan untuk diwariskan kepada anak cucu. Kandungan dalam ayat

sebelum dan sesudah ayat 9 merupakan bagian dari pokok-pokok hukum

warisan, Bagaimana agar harta dapat diwariskan, yaitu dengan cara

mengumpulkan, menyimpan atau menginvestasikan penghasilan yang

diperoleh, agar nantinya ada hal yang berguna bagi kesejahteraan hidup

keturunan sepeninggal kita kelak.

Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah

tangga bukan tergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga. Ia tergantung

kepada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu. Makin besar

jumlah pendapatan yang diterima oleh satu rumah tangga, makin besar pula

jumlah tabungan yang akan dilakukan olehnya. Apabila jumlah pendapatan

rumah tangga tidak mengalami kenaikan atau penurunan, perubahan yang

cukup besar dalam suku bunga tidak akan menimbulkam pengaruh yang

berarti keatas jumlah tabungan yang akan dilakukan oleh rumah tangga.31

Gambar 2. 1. Pandangan Keynes Mengenai Penentu Tabungan

31

Sadono Sukirno, Teori Pengatar Makro Ekonomi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2011), h. 80.

(+)

S

S1

0

S

Sf

Y1

(-)

YY

Pendapatan Masyarakat

Jum

lah

Tab

un

gan

19

Dalam gambar 2.1 mengenai pandangan Keynes, ia memberikan

gambaran mengenai penentuan tabungan masyarakat. Kurva S adalah fungsi

tabungan, yaitu garis yang menggambarkan hubungan diantara jumlah

tabungan dan pendapatan nasional. Kurva S bermula dari nilai tabungan

negatif, dan S bentuknya menaik dari kiri bawah ke kanan atas.

Bentuk kurva S tersebut menggambarkan sifat tabungan masyarakat,

yaitu:32

1) Apabila tingkat pendapatan nasional rendah, tabungan masyarakat

negatif. Keadaan ini berarti masyarakat menggunakan tabungan di

masa lalu untuk membiayai kehidupannya. Baru setelah pendapatan

nasional melebihi Y0 masyarakat menabung sebagian dari

pendapatannya.

2) Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak tabungan

masyarakat. Apabila pendapatan nasional adalah Y1, tabungan S1

dan apabila pendapatan nasional Yf , maka jumlah tabungan Sf.

Konsep kecondongan mengkonsumsi dan menabung secara marginal

terdapat dua istilah, yaitu :33

a) Kecondongan Mengkonsumsi Marginal/ Marginal Propensity to

Consume (MPC), dapat didefinisikan sebagai perbanding di antara

pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan

pendapatan disposibel yang diperoleh. Nilai MPC dapat dihitung

dengan menggunakan formula:

MPC =

b) Kecenderungan Menabung Marginal/ Marginal Propensity to

Saving (MPS), dapat didefinisikan sebagai perbandingan di antara

32

Sadono Sukirno, Teori Pengatar Makro Ekonomi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2011), h. 83.

33

Sadono Sukirno, Teori Pengatar Makro Ekonomi, h. 110.

20

pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposibel.

Nilai MPS dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

MPS =

Apabila rumah tangga mengalami kenaikan pendapatan, maka

konsumsi dan tabungannya akan bertambah. Hubungan di antara

pertambahan pendapatan, pertambahan konsumsi, dan pertambahan tabungan

dapat dinyatakan dengan menggunakan rumusan sebagai berikut:

Apabila masing-masing komponen persamaan diatas dibagi oleh

maka akan diperoleh:

Dengan demikian persamaan diatas dapat diubah menjadi:

1 = MPS + MPC

Secara nyata, perilaku konsumsi kita bergantung juga dengan

ekspektasi atau harapan dan kebutuhan konsumsi di masa depan. Yang

dimaksud dengan konsumsi Inter-temporal adalah konsumsi yang dilakukan

dalam dua waktu, yaitu sekarang (Periode Pertama) dan masa yang akan

datang (Periode Kedua). Dalam ekonomi konvensional, pendapatan adalah

penjumlahan konsumsi dan tabungan. Atau secara matematis ditulis:34

Y = C + S

dimana:

Y = Pendapatan

C = Konsumsi

34

Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2007), h.87.

21

S = Tabungan

Jika rumusan itu diubah untuk mendapatkan pengertian savings atau

tabungan, maka formulasinya akan menjadi S = Y – C.35

Secara garis besar, menabung akan sangat dipengaruhi oleh tingkat

penghasilannya. Semakin tinggi tingkat penghasilan seseorang, maka akan

semakin besar uang yang akan disisihkan untuk tabungan. Menabung

merupakan suatu kegiatan yang dianjurkan dalam agama, sehingga hal ini

merupakan kegiatan yang baik untuk kelangsungan hidup di masa yang akan

datang. Mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan buruk seperti

sakit, kecelakaan atau kebutuhan mendesak agar segalanya dapat dihadapi

dengan persiapan finansial yang baik.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung

a. Demografi

Philip M. Haruser dan Otis Doubley Dunca yang dikutip Loren Krivo

(1991) mengajukan definisi demografi. “Demography is study of size,

territorial distribution, and composition of population, changes, which maybe

identified as natalility, mortality, territorial movement, and social mobility

(Changes of Status)”.36

Demografi adalah Studi tentang ukuran, teritorial,

distribusi, dan komposisi populasi, perubahan yang memungkinkan

diidentifikasi dengan pergerakan kelahiran, kematian, pergerakan teritorial

dan mobilitas penduduk (Perubahan Status). Batasan diatas sering disebut

demografi formal atau demografi primer. Demografi merupakan ilmu

pengetahuan tentang susunan dan perkembangan penduduk; Ilmu yang

35

Vita Widyan Priaji, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung di Bank

Syariah, (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Skripsi S1 Fakultas Psikologi,

2011), h. 65.

36 T.Widodo, Sosiologi Kependudukan: Kajian Teoritis dan Empiris Perspektif Sosiologi

Kependudukan, (Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT Penerbitan dan

Percetakan UNS Press, 2011), h. 2.

22

memberi uraian atau lukisan berupa statistik mengenai suatu bangsa dilihat

dari sudut sosial politik; ilmu kependudukan.37

Ralph Thom Linson (1965), “Some theories are formulated for

principal purpose of explaining demographic tendencies, these maybe called

primary theories. Secondary theories are only incidentally, demographic. It a

writers avowed intention is figuring out he how’s, why’s and wherefore’s of

demographic behavior, this is, of course, a primary one. But even if his

dominant interest is to analyze economic behavior, social class, or some

other non-demographic phemomenon, his resulting theory may have

demographic ramifications. Primary theories are easy to identify, but

secondary theories are often so indirectly concerned with population matter

and to be eclucive.”

Berdasarkan pendapat diatas, dapat dijelaskan bahwa teori primer

dirumuskan untuk menerangkan kecenderungan demografi, yaitu variabel-

variabel fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Sedangkan teori sekunder

dirumuskan untuk menjelaskan hubungan variabel yang tidak secara langsung

terkait dengan materi kependudukan tetapi menjadi inklusif dalam

kependudukan.38

Charles B. Nam dan Philip G Susan (1984), mengajukan kategori / tipe

data kependudukan, yaitu ;39

1) Population Size (Jumlah Penduduk)

Informasi kependudukan yang menyajikan jumlah penduduk di

daerah/wilayah tertentu pada waktu lalu, sekarang dan yang akan

datang. Analisis ini bertujuan untuk menemukan perubahan jumlah

penduduk dalam dimensi waktu tertentu.

37

Wirah Aryoso dan Syaiful Hermawan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Pustaka Makmur, 2013), h. 137.

38 T.Widodo, Sosiologi Kependudukan: Kajian Teoritis dan Empiris Perspektif Sosiologi

Kependudukan, (Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT Penerbitan dan

Percetakan UNS Press, 2011), h. 23.

39 T.Widodo, Sosiologi Kependudukan: Kajian Teoritis dan Empiris Perspektif Sosiologi

Kependudukan, h. 5.

23

2) Mortality (Kematian)

Rasio jumlah penduduk yang mati setiap 1000 penduduk (kategori

kelompok penduduk ditinjau dari aspek tertentu).

3) Geographic Mobility (Migrasi)

Jumlah penduduk yang melakukan pindah tempat tinggal baik

lokal, regional, nasional maupun internasional.

4) Population Distribution (Sebaran Penduduk)

Data yang memberikan informasi tentang sebaran tempat tinggal

penduduk dalam wilayah tertentu.

5) Population Characteristics (Karakteristik Penduduk)

Data karakteristik penduduk memberikan informasi tentang

identitas tertentu segolongan penduduk di daerah tertentu, seperti

status kekeluargaan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan atau

karakteristik rasional, ekonomi ataupun budaya.

Kekuatan demografi utama yang dipantau pemasar adalah populasi,

karena orang membentuk pasar. Para pemasar benar-benar tertarik pada

besarnya jumlah penduduk dan angka pertumbuhan di kota, wilayah dan

bangsa, distribusi usia dan bauran ethis, tingkat pendidikan, pola rumah

tangga, karakteristik, serta gerakan nasional. Demografi akan

menggambarkan karakteristik suatu penduduk. Memahami usia konsumen

adalah penting, karena konsumen yang berbeda usianya akan mengkonsumsi

produk dan jasa yang berbeda juga. Pendidikan dan pekerjaan adalah dua

karakteristik konsumen yang saling berhubungan. Pendidikan akan

menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang konsumen. Dimana

seorang konsumen tinggal akan mempengaruhi pola konsumsinya. 40

Ciri-ciri demografis hanya menggambarkan karakteristik populasi

masyarakat. Demografi adalah telaah mengenai populasi manusia dalam arti

jumlah, kerapatan, lokasi, umur, jenis kelamin, ras dan jenis pekerjaan.

40

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Jakarta ; Ghalia Indonesia, 2011), h. 13.

24

Lingkungan demografi sangat diperhatikan oleh pemasar karena melibatkan

manusia dan manusialah yang membentuk pasar.41

Berikut ini variabel-variabel demografi yang dapat mempengaruhi

perilaku konsumen :

a) Usia

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli semasa

hidupnya, selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi

seringkali berhubungan dengan umur.42

Orang akan mengubah

barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka.

Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia.43

Lopez (1995) dalam penelitiannya yang menemukan adanya

pengaruh usia terhadap perilaku menabung, Lopez menemukan

hasil bahwa usia merupakan variabel sosio-demografis yang paling

berpengaruh terhadap perilaku menabung.44

b) Pendidikan

Solmon (1975) dalam risetnya yang berjudul The Relation between

Schooling and Savings Behavior: An Example of The Indirect

Effects of Education. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata

dan kecenderungan untuk menabung akan naik pada individu yang

memiliki pencapaian sekolah yang lebih tinggi.45

41

Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan,

dan Keinginan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 236.

42 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen:Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 135.

43 Bilsom Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2008), h. 10.

44 Aryogi Ista dan Dyah Wulansari, Subjective Well-being Individu Dalam Rumah Tangga

di Indonesia, Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Juni 2016; 01 (I); 1-12.

45 Vita Widyan Priaji, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung di Bank

Syariah, (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Skripsi S1 Fakultas Psikologi,

2011), h. 66.

25

c) Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang

dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang

mempunyai minat diatas rata-rata akan produk dan jasa mereka.46

Analisis konsumen mempertimbangkan pekerjaan sebagai

indikator terbaik mengenai kelas sosial. Pekerjaan yang dilakukan

konsumen sangat mempengaruhi perilaku mereka dan merupakan

salah satu basis terpenting untuk menyampaikan prestise,

kehormatan dan respek. 47

d) Pendapatan

Memahami bagaimana penghasilan didistribusikan dalam dan

lintas populasi memberikan informasi kepada perusahaan tentang

daya beli dan pendapatan diskresioner kelompok-kelompok yang

berbeda. Studi tentang distribusi pendapatan menunjukkan bahwa

standar hidup terus meningkat, variasi terus terjadi di dalam dan

diantara bangsa-bangsa. Misalnya meningkatnya pasangan yang

dua-duanya berkarier. Walaupun secara umum pendapatan riel

telah menurun, namun pasangan karir-ganda ini telah

meningkatkan pendapatan mereka. Angka-angka aktual

menghasilkan informasi relevan yang strategis.48

b. Budaya

Menurut Hawkins, et al (2007: 43) Budaya diartikan sebagai komplek

yang menyeluruh yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, hukum,

moral, kebiasaan dan kapabilitas lainnya serta kebiasaan-kebiasaan yang

dikuasai oleh individu sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut

46

Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen:Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 135.

47 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan,

dan Keinginan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 246.

48 Michael A Hitt, R. Duane Ireland dan Robert E. Hoskisson, Manajemen Strategis Daya

Saing dan Globalisasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 58.

26

Mowen dan Minor (2002) Kebudayaan didefinisikan sebagai seperangkat

pola perilaku simbol melalui Bahasa dan cara-cara lain kepada anggota

masyarakat. Dalam konsep yang lain juga dinyatakan bahwa budaya

mencakup pengetahuan, nilai, kebudayaan, keyakinan, kebiasaan dan

perilaku.49

Hawkins, Best dan Coney (2001) berpendapat bahwa budaya

mempengaruhi perilaku melalui batas-batas yang di sebut norma. Secara

sederhana norma adalah aturan-aturan yang menggariskan atau melarang

suatu perilaku dalam situasi tertentu. Norma sendiri dibentuk dari nilai

budaya, yaitu keyakinan yang dipegang luas menyangkut sesuatu yang

diinginkan.50

Budaya suatu masyarakat bisa diidentifikasi berdasarkan etnis,

agama, kelas sosial, dan lain-lain. Oleh karena itu, budaya sangat dekat

hubungannya dengan demografi.

Menurut Sondang P. Siagian fungsi budaya dalam kehidupan

bermasyarakat adalah sebagai berikut:51

1) Penentu batas-batas perilaku dalam arti menentukan yang benar

dan salah, yang pantas dan tidak pantas, serta wajar dan tidak

wajar, sopan dan tidak sopan, serta yang dibenarkan dan yang

dilarang.

2) Instrumen untuk mempertahankan jati diri. Kebanggaan menjadi

warga masyarakat bangsa tertentu adalah salah satu

manifestasinya.

3) Penumbuhan komitmen sosietal dalam berbagai bidang kehidupan

seperti bidang ekonomi, politik, pendidikan dan berbagai bidang

lainnya. Misalnya, terlibat dalam proses pertumbuhan ekonomi.

49

Tatik Suryani, Perilaku Konsumen : Implikasi pada Strategi Pemasaran, (Yogyakarta :

Graha Ilmu, 2008), h. 285.

50 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2008), h. 144.

51 Irham Fahmi, Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 101.

27

4) Perekat rasa kebersamaan. Bentuknya antara lain berupa kesediaan

untuk menumbuh suburkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan

solidaritas sosial, serta tidak menonjolkan egosentrisme dan sikap

yang individualistis.

5) Sebagai pengganti mekanisme pengendalian yang formalistis dan

mengembangkan kemampuan untuk memantau diri sendiri (Self

Monitoring).

Gambar 2. 2. Skema hubungan nilai, norma, sanksi, dan pola konsumsi

Sumber : Hawkins, Best dan Coney (2001)

Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi

perilaku, sikap, kepercayaan dan kebiasaan seseorang dan masyarakat.

Budaya bukan hanya bersifat abstrak, seperti nilai, pemikiran dan

kepercayaan; budaya bisa berbentuk objek material, rumah, kendaraan,

peralatan elektronik dan pakaian adalah contoh-contoh produk yang bisa

dianggap sebagai budaya suatu masyarakat. Undang-undang, musik,

teknologi dan bahasa adalah contoh lain dari budaya masyarakat. Suatu nilai-

nilai bisa dianggap sebagai makna budaya (Cultural Meaning) jika semua

orang memiliki pemahaman yang sama terhadap nilai-nilai tersebut. Budaya

akan mempengaruhi sikap, persepsi dan perilaku konsumen.52

52

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Jakarta ; Ghalia Indonesia, 2011), h. 13.

Nilai-nilai

budaya

Norma-norma

menggariskan

sejumlah

perilaku yang

sesuai

Sanksi-sanksi

hukuman atas

pelanggaran

norma-norma

POLA KONSUMSI

28

Budaya mencakup aspek pengetahuan, nilai dan keyakinan artinya

bahwa pengetahuan, nilai- nilai dan keyakinan merupakan bagian penting

yang tidak dapat dipisahkan dari budaya yang akan mempengaruhi perilaku

konsumen yang merupakan warga masyarakat yang tinggal di suatu budaya

tertentu. Budaya akan mempengaruhi cara berpikir dan bagaimana anggota

masyarakat mengambil keputusan.53

B. Review Studi Terdahulu

Tabel 2. 1. Penelitian Terdahulu

No. Substansi Keterangan

1. Identitas Vita Widyan Priaji – Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta- (Skripsi) 2011.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung di Bank

Syariah.

Metode

Analisis

Metode analisis penelitian yang digunakan yaitu analisis

regresi berganda dengan uji validitas menggunakan analisis

CFA (Confirmatory Factor Analysis) melalui Software Lisrel

8.30.

Variabel Penelitian:

Dependen (Y);

Intensi menabung di Bank Syariah.

Independen (X);

Sikap, norma subjektif, perceived behavior control,

religiusitas, pendapatan, pendidikan dan usia.

Hasil

Penelitian

Bahwa adanya pengaruh signifikan secara menyeluruh antara

variabel psikologi dan variabel demografi terhadap intensi

menabung di masyarakat.

Perbedaan Jika penelitian ini hanya menggunakan analisis berganda, dan

hanya menggunakan uji validitas dalam memperoleh hasil.

maka penelitian yang akan dilakukan menggunakan alat

analisis berupa uji reliabilitas, uji validitas, uji regresi

53

Tatik Suryani, Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran, (Yogyakarta :

Graha Ilmu, 2008), h. 285.

29

berganda, asumsi klasik, dan uji normalitas. Serta uji hipotesis

(uji t, uji f, uji R2) dengan Software SPSS 16.0.

2. Identitas Prihantoro, Imam Basuki, dan Kasir Iskandar -

GUNADARMA - (Jurnal) 2013.

Analisis Faktor-faktor Makro Ekonomi dan Demografi

terhadap Fungsi Permintaan Asuransi Jiwa di Indonesia.

Metode

Analisis

Metode:

Metode penelitian yang digunakan yaitu Multiple Regression.

Variabel Penelitian:

Dependen (Y);

Permintaan asuransi jiwa di Indonesia.

Independen (X);

Variabel makro ekonomi; produk domestik bruto, tingkat

inflasi, tingkat bunga tabungan, tingkat pertumbuhan sektor

keuangan, dan demografi; pendidikan.

Hasil

Penelitian

Hasil dalam penelitian menunjukkan secara simultan, tingkat

produk domestik bruto, tingkat pendidikan, tingkat

pertumbuhan sektor keuangan dan tingkat bunga berpengaruh

positif, sedangkan faktor lain seperti tingkat inflasi dan

dependency ratio berpengaruh negatif.

Perbedaan Jika variabel dependen penelitian ini berfokus pada faktor

apa yang mempengaruhi permintaan asuransi jiwa di

Indonesia, maka penelitian yang akan diteliti berupa minat

menabung.

Variabel independennya berbeda, pada penelitian ini alat

ukurnya menggunakan faktor makro ekonomi.

3 Identitas I Ketut Widiana – Universitas Udayana - (Jurnal) 2012.

Hubungan Karakteristik Sosial Demografi dengan Tingkat

Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan PT. Asuransi Nusantara

Life Cabang Bali- NTB di Denpasar.

Metode

Analisis

Metode:

Metode penelitian yang digunakan yaitu multiple regression.

Variabel Penelitian:

30

Dependen (Y): tingkat kepuasan & loyalitas pelanggan.

Independen (X);

Karakteristik sosio demografis; Jenis Kelamin, Umur,

Pendidikan, Pekerjaan & Pendapatan.

Hasil

Penelitian

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hampir 80%

responden merasa puas dengan pelayanan yang diterima

namun yang loyal hanya 21% dengan menggunakan indikator

sosial demografi.

Perbedaan Variabel dependen yang berbeda, fokus dalam penelitian ini

ingin mengetahui tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan

terhadap produk asuransi di PT. Asuransi Nusantara Bali.

4. Identitas Ni Putu Ayu Widyaastuti, I G.N. Jaya Agung Widagda K –

Uni Udayana – (Jurnal, 2012).

Pengaruh Faktor Demografi dan Lingkungan Sosial terhadap

Keputusan Pembelian Dimediasi Oleh Perilaku Membaca

Atribut Label (Studi Kasus : Susu UHT Merek Ultrajaya Di

Kota Denpasar)

Metode

Analisis

Metode:

Metode penelitian yang digunakan yaitu path analysis.

Variabel Penelitian:

Dependen (Y);

Keputusan pembelian (Y1); Prioritas produk, keyakinan

membeli, pertimbangan manfaat, pengalaman membeli dan

Perilaku membaca atribut label (Y2); Informasi gizi, label

halal, komposisi bahan, masa kadaluarsa.

Independen (X);

Variabel demografi (X1); Jenis kelamin, usia, daya beli, dan

gaya hidup.

Lingkungan sosial (X2); Status sosial, kelompok referensi dan

keluarga.

Hasil

Penelitian

Hasil penelitian pada penelitian ini menunjukkan bahwa faktor

demografi dan lingkungan sosial dapat berpengaruh secara

langsung terhadap keputusan pembelian dan sebaliknya tidak

31

berpengaruh pada pembelian yang dimediasi oleh perilaku

membaca atribut label.

Perbedaan Dalam menentukan sampel, penelitian ini menggunakan

teknik Purposive Sampling, sedangkan penelitian yang akan

digunakan menggunakan teknik Convenience Sampling.

Variabel dependen yang berbeda.

5. Identitas Atin Yulaifah - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta- (Skripsi) 2011.

Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi terhadap

Keputusan Nasabah Dalam Memilih Bank Syariah

Metode

Analisis

Metode:

Metode penelitian yang digunakan yaitu multiple regression.

Variabel Penelitian:

Dependen (Y);

Keputusan nasabah memilih bank syariah.

Independen (X);

Budaya, sosial, pribadi dan psikologi.

Hasil

Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan

variabel budaya, sosial, pribadi, psikologi mempunyai

pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam

memilih bank syariah. Variabel; psikologi memiliki pengaruh

paling dominan.

Perbedaan Jika penelitian ini variabel dependennya yaitu intensi

menabung dan variabel independen variabel independen yaitu

variabel psikologi, maka variabel dependen penelitian yang

akan dilakukan yaitu minat menabung dan variabel

independennya yaitu variabel budaya, jika variabel demografi

yang digunakan yaitu religiusitas, maka penelitian yang akan

dilakukan yaitu variabel pekerjaan.

32

C. Kerangka Konsep

Gambar 2. 1. Kerangka Konsep

Pengaruh Variabel Demografi dan Budaya terhadap Minat Menabung

pada Bank Syariah di Kec. Purwakarta

Penyebaran Kuesioner pada Calon Nasabah Potensial

(Masyarakat)

Minat

Menabung

(Y)

Usia

(X1)

Pendidikan

(X2)

Pekerjaan

(X3)

Pendapatan

(X4)

Budaya

(X5)

Pengujian Asumsi :

1. Uji Validitas

2. Uji Reliabilitas

3. Uji Normalitas

4. Uji Heteroskedastisitas

5. Uji Multikolinearitas

6. Uji Autokorelasi

Uji Regresi

Pengujian:

1. Uji F

2. Uji t

3. Uji R2

Interpretasi & Kesimpulan

Model

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini berada dalam ranah ilmu ekonomi,

berkenaan dengan strategi pemasaran eksternal yang dapat dilakukan oleh bank-

bank syariah sebagai lembaga keuangan berbasis syariah yang difokuskan pada

minat menabung masyarakat ditinjau dari aspek demografi dan budaya yang

terbagi dalam lima dimensi yaitu: Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan dan

Budaya. Minat menabung masyarakat sebagai variabel dependen (Y) dan Variabel

demografi & budaya sebagai variabel independen (X).

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi pada penelitian ini yaitu penduduk Kecamatan Purwakarta; Desa

Nagri Kaler, Desa Nagri Tengah dan Desa Citalang, dimana wilayah ini

merupakan daerah yang sebaran kantor bank syariahnya paling banyak di

Kabupaten Purwakarta. Dalam penelitian ini tidak semua anggota populasi

dijadikan subjek penelitian untuk pengujian hipotesis, melainkan menggunakan

data sampel yang diambil secara acak dari populasi dan hasilnya digeneralisasikan

pada populasi penelitian. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan

Non probability Sampling, teknik pengambilan sampel yang ditentukan sendiri

oleh peneliti dengan jenis penarikan sampel secara Convenience Sampling.

Convenience Sampling (Sampel Sasaran) ialah sampling dimana pemilihan

elemen sampel berdasarkan kemudahan atau yang menyenangkan peneliti karena

data diperoleh dengan cepat.54

Menurut Abrami, Cholmsky dan Gordon, “Sampel penelitian sebesar 30

responden dianggap mendekati distribusi normal. Hal ini berarti, semakin besar

jumlah sampel, distribusi sampel akan semakin menyerupai distribusi normal.

54

Supranto, Nandan Limakrisna, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk Menyusun

Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media:2013), h. 43.

34

Dan hal tersebut sangat bermanfaat untuk pengujian hipotesis penelitian.”55

Untuk

menghitung besarnya sampel, maka Rumus Slovin digunakan sebagai penentuan

sampel yang perlu diambil.

Rumus Slovin:

N =

= 34.268/ (1+34.268*(0,1)2

)

=34.268/ (1 + 34.268 * 0.01)

=34.268/343,68

=99,70903 = 100

Keterangan:

n: Jumlah sampel

N: Jumlah populasi (34.268 =

Jumlah penduduk ketiga desa)

e: Toleransi eror (10%)

Dari hasil perhitungan diatas, maka sampel yang akan menjadi objek

penelitian sebanyak 100 responden yang merupakan calon nasabah potensial bank

syariah.

C. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

peneliti menggunakan data sekunder terkait minat menabung serta aspek

demografi dan aspek budaya yang diperoleh dari jurnal, buku, internet, Skripsi

serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi Skripsi. Sedangkan data

primer diperoleh langsung dari hasil pengolahan kuesioner yang telah disebar

kepada responden. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa

kuesioner yang mengarah pada bentuk-bentuk pertanyaan atau pernyataan untuk

melihat minat masyarakat menabung di Bank Syariah.

1. Kuesioner

Kuesioner atau angket merupakan cara pengumpulan data dengan

memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Dalam kuesioner

terdapat uji validitas dan reliabilitas. Adapun pengukuran yang digunakan dalam

55

Karina Indria, Ayu Dwi Nindyati, Kajian Konformitas dan Kreatifitas Affective

Remaja, (Jurnal Provitae no. 1 Mei, 2007), h. 95.

35

penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena

seseorang. Dalam skala likert, maka variabel akan dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen

berupa pertanyaan-pertanyaan. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan

skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.56

Tabel 3. 1. Skala Likert

Bobot Kategori

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Kurang Setuju

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

Tabel 3. 2. Kisi-kisi Penelitian

Variabel

Penelitian Dimensi Indikator

Bagian/ Nomor

Soal

Demografi Usia Selera.

Kebutuhan Material.

1, 2, 3, 4

Pendidikan Tingkat Pengetahuan

tentang Bank Syariah.

Mengetahui Operasional

Bank Syariah.

1, 2, 3, 4, 5

Pekerjaan Persepsi Tempat Kerja.

Konsumsi Sosial.

1, 2, 3, 4, 5

Pendapatan Lingkungan Ekonomi.

Konsumsi.

1, 2, 3, 4, 5

Budaya Keyakinan Keyakinan Akan Label

Syariah.

1, 2, 5, 6, 7, 10,

12, 13

56

Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner, & Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku

Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 132.

36

Komunikasi yang

Terjalin antara Bank dan

Masyarakat.

Tingkat Kepercayaan

Akan Bank Syariah.

Kewenangan Aturan yang Dibuat Oleh

Pemerintah Setempat.

.Peran Keluarga.

11, 14

Kebiasaan Perilaku Dalam Mengatur

Finansial.

3, 4, 8, 9

Minat

Menabung

Kognisi

(Pengenalan)

Mengenal Aktifitas dan

Kegiatan Bank Syariah.

Lokasi Bank Syariah.

Menginformasikan Bank

Syariah pada Masyarakat

Luas.

Mencari Tahu Informasi

tentang Bank Syariah.

6, 7, 8, 9, 10, 11,

12

Emosi

(Perasaan)

Ketertarikan terhadap

Menabung di Bank

Syariah.

Ketidaktertarikan

Menggunakan Produk

Bank Syariah.

2, 3, 4, 13, 14

Konasi

(Kehendak)

Menggunakan Tabungan

di Bank Syariah.

Menggunakan Bank

Syariah sebagai Lembaga

Penempatan Dana.

1, 5

2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini menyasar dua Kantor

Cabang yang ada di Kec. Purwakarta yaitu BRI Syariah KC. Purwakarta dan BSM

KC. Purwakarta dengan menemui bagian marketing bank syariah tersebut.

37

D. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam analisis data yaitu deskriptif kuantitatif,

metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data antara lain: Uji

Normalitas, Uji Asumsi Klasik dan Uji Analisis Regresi Linier Berganda. Dimana

proses pengolahannya menggunakan perangkat Software SPSS 16,0. Penelitian ini

bertujuan untuk mengeneralisasikan sampel yang telah dikumpulkan sebagai

gambaran dari populasi yang diteliti. Digunakan untuk mengetahui arah dan

besarnya pengaruh dari variabel bebas yang jumlahnya lebih dari satu terhadap

variabel terikat. Metode uji ini digunakan untuk menganalisa hubungan antara

minat masyarakat menabung pada Bank Syariah berdasarkan variabel demografi

dan budaya.

Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dibuat dalam bentuk

Checklist. Dalam pengujian kuesioner terdapat uji validitas dan uji reliabititas.

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang

menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh

masing-masing item yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan dengan

skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan

semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus

signifikan berdasarkan ukuran statistik. Bila ternyata skor semua item yang

disusun berdasarkan dimensi konsep berkolerasi dengan skor totalnya, maka

dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.57

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan suatu

instrumen atau alat pengumpul data dalam mengungkap sesuatu yang menjadi

sasaran pokok pengukuran yang dilakukan. Suatu instrumen dikatakan valid,

57 Supranto, Nandan Limakrisna, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk Menyusun

Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h.98.

38

bila instrumen tersebut mampu mengukur apa saja yang harus diukurnya dan

mampu mengungkap apa yang ingin diungkap.

b. Uji Reliabilitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi hasil

pengukuran jika dilakukan pengukuran ulang terhadap gejala dan alat ukur

yang sama. Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah menunjukkan pada

suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik.58

Reliabilitas adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran

yang menghasilkan reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu

memberikan hasil ukur yang terpercaya (Reliabel).59

Hasil penelitian dikatakan reliabel, apabila terdapat kesamaan data

dalam waktu yang berbeda. Menghitung reliabilitas menggunakan nama Alpha

Cronbach, maka batasan reliabilitas sebenarnya sudah ditentukan.60

Batasan

uji reliabilitas:

Koefisisen Alpha mendekati 1 : Sangat baik

Koefisisen Alpha berada diatas angka 0.8 : Baik

Koefisisen Alpha berada dibawah 0,6 : Tidak reliable

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data.

Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametik, asumsi

yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi

secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data

58

Supranto, Nandan Limakrisna, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk Menyusun

Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h.99.

59 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), h. 49.

60 Mustafa Edwin Nasution, Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007), h. 116.

39

akan mengikuti bentuk distribusi normal. Uji normalitas bisa dilakukan

dengan dua cara. Yaitu dengan "Normal P-P Plot" dan "Tabel Kolmogorov

Smirnov".61

dalam penelitian ini akan menganalisa hasil memalui tabel

Kolmogorov Smirnov.

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Hasan (2002) heteroskedastisitas berarti variasi (Varians)

variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas,

kesalahan yang terjadi random (Acak) tetapi memperlihatkan hubungan yang

sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas.

Heteroskedastisitas yang ada dalam regresi dapat menyebabkan :

Penaksir (Estimator) yang diperoleh menjadi tidak efisien, hal itu

disebabkan variansnya sudah tidak minim lagi (Tidak Efisien).

Kesalahan baku koefisien regresi akan terpengaruh, sehingga

memberikan indikasi yang salah dan koefisien determinasi

memperlihatkan daya penjelasan terlalu besar.62

c. Uji Multikolinearitas

Uji asumsi tentang multikolinearitas ini dimaksudkan untuk

membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara

variabel bebas (Independent Variable) dengan variabel terikat (Dependent

Variable) yang lainnya. Frisch dalam Gujarati dan Zein (1997) menyatakan

bahwa istilah multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang

sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan

dari model regresi.63

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.

61

Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner, & Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku

Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 132.

62 Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner, & Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku

Konsumen, h. 135.

63 Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM

SPSS Statistiks 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 224.

40

Ada tidaknya hubungan atau korelasi antarvariabel independen atau

variabel bebas (Multikolinearitas) dapat diketahui atau dideteksi dengan

memanfaatkan statistik korelasi Varianve Inflation Factor (VIF). VIF dalam

hal ini merupakan suatu harga koefisien statistik yang menunjukkan pada

Collinearity. Apabila nilai VIF > 10, terjadi multikolinearitas. Sebaliknya,

jika VIF < 10, tidak terjadi multikolinearitas.64

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi yang

disusun menurut urutan waktu (Seperti Data Time Series) atau urutan

tempat/ruang (Data Cross Section), atau korelasi yang timbul pada dirinya

sendiri. Dengan demikian autokorelasi merupakan suatu kondisi dimana

terdapat korelasi atau hubungan antar pengamatan atau observasi baik itu

dalam bentuk observasi deret waktu (Time Series) atau observasi cross

section.65

Deteksi adanya autokorelasi dengan melihat besaran Durbin

Watson. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:66

Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.

Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3. Uji Regresi Linier Berganda

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh/hubungan variabel

berbias (Independent Variable) yaitu variabel demografi yang terdiri dari Usia

(X1), Pendidikan (X2), Pekerjaan (X3), Pendapatan (X4) dan Budaya (X5) terhadap

variabel terikat (dependent variable) yaitu minat menabung masyarakat pada

64

Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM

SPSS Statistiks 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 235. 65

Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM

SPSS Statistiks 19, h. 263.

66 Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner, & Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku

Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 134.

41

Bank Syariah di Kec. Purwakarta (Y), akan digunakan metode analisis fungsi

regresi linier berganda. Agar hasil penelitian lebih terarah dan teruji, maka peneliti

menggunakan program SPSS versi 16,0.

Persamaan regresi linier berganda dengan lima variabel yaitu:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Keterangan :

Y = Minat menabung masyarakat pada bank syariah

a = Konstanta

b = Koefisiensi regresi

X1 = Usia

X2 = Pendidikan

X3 = Pekerjaan

X4 = Pendapatan

X5 = Budaya

e = Standar eror

E. Pengujian Hipotesis

Dalam pengujian hipotesis, dilakukan dengan dua teknik pengujian yang

dapat dilakukan antara sebagai berikut:

1. Uji F-test

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat

kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih

besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan

bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan

42

terhadap variabel dependen. Untuk analisisnya dari output SPSS dapat dilihat dari

tabel ”Anova”.67

2. Uji t-test

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat

signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari

derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan

bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.

Analisis uji t juga dilihat dari tabel ”Coefficient”. 68

3. Koefisien determinasi (R²)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien

determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu

variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain.

Dalam bahasa sehari-hari adalah kemampuan variabel bebas untuk berkontribusi

terhadap variabel tetapnya dalam satuan persentase.69

67

Dokumen Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Pusat dalam Bentuk Softfile

Ms.Word..

68 Dokumen Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Pusat dalam Bentuk Softfile

Ms.Word.

69 Dokumen Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Pusat dalam Bentuk Softfile

Ms.Word.

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Kecamatan Purwakarta

Kecamatan Purwakarta termasuk salah satu dari 7 kecamatan yang ada di

Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Purwakarta termasuk

dalam tipologi dataran dengan ketinggian dari permukaan air laut sekitar 500 m

dan memiliki curah hujan rata-rata 2.468 mm/tahun. Memiliki luas wilayah sekitar

24,49 Km2

dengan jumlah penduduk mencapai 57.430 Jiwa. Luas lahan pertanian

sawah mencapai 529 Ha, lahan pertanian Non sawah 366 Ha dan lahan Non

pertanian mencapai 1553,82 Ha.

Terhitung dalam data kependudukan 2016, tingkat kelahiran di Kecamatan

Purwakarta sebesar 432 Jiwa dengan tingkat kematian mencapai 309 Jiwa. Agama

yang dianut penduduk setempat diantaranya Agama Islam, Kristen, Katolik,

Hindu dan Budha, yang didominasi oleh penganut agama Islam mencapai 40.983

Jiwa. Wilayah di Kecamatan Purwakarta termasuk jantung kota dengan sarana dan

prasarana memadai yang didominasi kantor-kantor pemerintahan daerah dan

perkantoran lainnya, serta sarana ekonomi masyarakat seperti pasar tradisional,

pertokoan, dan swalayan.70

B. Uji Validitas

Untuk menguji apakah item-item pernyatan yang akan disebar valid,

dilakukan terlebih dahulu penyebaran kepada 50 responden dengan memberikan

50 item pernyataan untuk menguji validitas dari semua pernyataan tersebut.

Kuesioner dibagi ke dalam enam faktor utama yaitu: usia, pendidikan, pekerjaan,

pendapatan dan budaya serta minat menabung.

70

Badan Pusat Statistik (BPS) Kab. Purwakarta diakses pada tanggal 21 November 2017

melalui Http://Purwakartakab.bps.go.id

44

Tabel 4. 1. Data Output Uji Validitas

No Kode Pernyataan Pearson Correlation Keterangan

1. P1U 0,863 Valid

2. P2U 0,814 Valid

3. P3U 0,877 Valid

4. P4U 0,793 Valid

5. P1K 0,717 Valid

6. P2K 0,585 Valid

7. P3K 0,723 Valid

8. P4K 0,724 Valid

9. P5K 0,798 Valid

10. P1J 0,619 Valid

11. P2J 0,619 Valid

12. P3J 0,768 Valid

13. P4J 0,754 Valid

14. P5J 0,548 Valid

15. P1T 0,632 Valid

16. P2T 0,678 Valid

17. P3T 0,704 Valid

18. P4T 0,647 Valid

19. P5T 0,549 Valid

20. P1B 0,671 Valid

21. P2B 0,554 Valid

22. P3B 0,423 Valid

23. P4B 0,579 Valid

24. P5B 0,652 Valid

25. P6B 0,758 Valid

26. P7B 0,520 Valid

45

27. P8B 0,729 Valid

28. P9B 0,315 Valid

29. P10B 0,514 Valid

30. P11B 0,409 Valid

31. P12B 0,733 Valid

32. P13B 0,635 Valid

33. P14B 0,568 Valid

34. P15B 0,079 Tidak Valid

No Kode Pernyataan Pearson Correlation Keterangan

35. P1M 0.109 Tidak Valid

36. P2M 0,600 Valid

37. P3M 0,698 Valid

38. P4M 0,740 Valid

39. P5M 0,653 Valid

40. P6M 0,635 Valid

41. P7M 0,614 Valid

42. P8M 0,790 Valid

43. P9M 0,450 Valid

44. P10M 0,210 Tidak Valid

45. P11M 0,786 Valid

46. P12M 0,789 Valid

47. P13M 0,703 Valid

48. P14M 0,560 Valid

49. P15M 0,575 Valid

50. P16M 0,413 Valid

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Mengingat jika r hitung > r tabel maka data dinyatakan valid, dengan

menggunakan rumus df = n - 2 (50 – 2) = 48 dengan tingkat signifikansi (2-tailed)

= 0,05 diperoleh nilai 0,2787. Maka data yang tidak valid sebanyak 3 item

46

pernyataan. Setelah mengubah dan mengembangkan kuesioner, maka dilanjutkan

dengan melakukan penyebaran kuesioner terhadap 100 responden.

Tabel 4. 2. Data Output Uji Validitas (2)

No Kode Pernyataan Pearson Correlation Keterangan

1. P1U 0,809 Valid

2. P2U 0,746 Valid

3. P3U 0,797 Valid

4. P4U 0,759 Valid

5. P1K 0,725 Valid

6. P2K 0,465 Valid

7. P3K 0,701 Valid

8. P4K 0,736 Valid

9. P5K 0,737 Valid

10. P1J 0,547 Valid

11. P2J 0,623 Valid

12. P3J 0,733 Valid

13. P4J 0,764 Valid

14. P5J 0,609 Valid

15. P1T 0,685 Valid

16. P2T 0,669 Valid

17. P3T 0,655 Valid

18. P4T 0,641 Valid

19. P5T 0,623 Valid

20. P1B 0,639 Valid

21. P2B 0,400 Valid

22. P3B 0,481 Valid

23. P4B 0,577 Valid

24. P5B 0,644 Valid

47

25. P6B 0,624 Valid

26. P7B 0,561 Valid

27. P8B 0,603 Valid

28. P9B 0,246 Valid

29. P10B 0,464 Valid

30. P11B 0,365 Valid

31. P12B 0,699 Valid

32. P13B 0,468 Valid

33. P14B 0,355 Valid

No Kode Pernyataan Pearson Correlation Keterangan

34. P1M 0,593 Valid

35. P2M 0,790 Valid

36. P3M 0,711 Valid

37. P4M 0,681 Valid

38. P5M 0,714 Valid

39 P6M 0,608 Valid

40. P7M 0,672 Valid

41. P8M 0,552 Valid

42. P9M 0,728 Valid

43. P10M 0,771 Valid

44. P11M 0,664 Valid

45. P12M 0,677 Valid

46. P13M 0,674 Valid

47. P14M 0,415 Valid

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas telah ditampilkan hasil akhir dari pengujian validitas

terhadap 100 responden sehingga bisa dipastikan item pernyataan yang valid

sebanyak 47. Bila r hitung > r tabel maka data dinyatakan valid, dengan df = n – 2

(100 – 2) = 98 signifikansi 0,05 diperoleh nilai 0,1966. Hasil menunjukkan bahwa

48

tidak ada satupun pernyataan yang memiliki nilai korelasi yang lebih kecil dari r

tabel. Sehingga semua data dalam tabel kedua dinyatakan valid.

C. Uji Reliabilitas

Tabel 4. 3. Output Uji Reliabilitas

Reliability Statistiks

Cronbach's Alpha N of Items

.902 47

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Hasil pada tabel menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar 0,902.

Berarti bahwa koefisien Alpha berada diatas angka 0,8 yang dikategorikan baik,

sehingga seluruh kuesioner yang berjumlah 47 item dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam mengukur pengaruh variabel

demografi dan budaya masyarakat terhadap minat menabung pada Bank Syariah.

D. Penemuan dan Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Penelitian ini menggambarkan keadaan responden yang berjumlah 100.

Responden merupakan masyarakat setempat di Kecamatan Purwakarta dengan

kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Data responden terdiri dari jenis

kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Berdasarkan hasil

pengolahan kuesioner maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4. 4. Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 51 51.0 51.0 51.0

Perempuan 49 49.0 49.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Hasil tabel diatas, menunjukkan bahwa responden yang terpilih yaitu laki-

laki sebanyak 51 responden dengan persentase 51% dan perempuan sebanyak 49

responden dengan persentase 49%.

49

Tabel 4. 5. Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 20 Tahun 24 24.0 24.0 24.0

20 – 31 Tahun 44 44.0 44.0 68.0

31– 40 Tahun 17 17.0 17.0 85.0

40 – 51 Tahun 9 9.0 9.0 94.0

> 51 Tahun 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Hasil pada tabel menunjukkan bahwa setengah responden berusia kurang

dari 20 tahun sebanyak 24 responden, responden berusia diantara 20-31 tahun

sebanyak 44 responden, responden dengan usia 31-40 tahun sebanyak 17 orang,

responden berusia 40-51 tahun sebanyak 9 orang dan usia lebih dari 51 tahun

sebanyak 6 orang.

Tabel 4. 6. Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Bersekolah 1 1.0 1.0 1.0

Lulusan SD 7 7.0 7.0 8.0

Lulusan SMP 27 27.0 27.0 35.0

Lulusan SMA 43 43.0 43.0 78.0

Lulusan S1/S2/S3 22 22.0 22.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Hasil pada tabel menunjukkan 1 responden tidak bersekolah dengan

persentae 1%, 7 responden dengan lulusan SD dengan persentase 7%, 27

responden lulusan SMP dengan persentase 27%, 43 responden merupakan

lulusan SMA dengan persentase 43%, dan 22 responden lulusan S1/S2/S3 dengan

persentase 22%.

50

Tabel 4. 7. Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Bekerja 3 3.0 3.0 3.0

Mahasiswa/Pelajar 34 34.0 34.0 37.0

PNS 11 11.0 11.0 48.0

Wiraswasta 23 23.0 23.0 71.0

Lainnya 29 29.0 29.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Hasil pada tabel menunjukkan 3 responden tidak bekerja dengan

persentase 3%, 34 responden merupakan mahasiswa/pelajar dengan persentase

34%, 11 responden bekerja sebagai PNS dengan persentase 11%, 23 responden

bekerja sebagai wiraswasta dengan persentase 23% dan 29 responden

terkategorikan bekerja lainnya dengan persentase 29%.

Tabel 4. 8. Pendapatan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid < Rp 600.000 20 20.0 20.0 20.0

Rp 600.000 – Rp 1.600.000 38 38.0 38.0 58.0

Rp 1.600.000 – Rp 2.600.000 22 22.0 22.0 80.0

Rp. 2.600.000 – Rp 3.500.000 12 12.0 12.0 92.0

> Rp 3.500.000 8 8.0 8.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Dari tabel 4.8 hasil menunjukkan pendapatan 20 responden dengan

pendapatan kurang dari Rp 600.000, 38 responden dengan pendapatan Rp 600.000

– Rp 1.600.000, 22 responden Rp 1.600.000 – Rp 2.600.00, 12 responden dengan

pendapatan Rp 2.600.000 – Rp 3.500.000 dan dengan pendapatan lebih dari Rp

3.500.000 sebanyak 8 responden.

51

2. Faktor Usia (X1)

Tabel 4. 9. Ketika Usia Meningkat Saya Membutuhkan Tabungan Masa

Depan (P1U)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Setuju 38 38.0 38.0 39.0

Sangat Setuju 61 61.0 61.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas penilaian responden mengenai ketika usia meningkat saya

akan membutuhkan tabungan masa depan. Terdapat 1 responden atau 1%

menyatakan sangat tidak setuju, 38 respoden atau 38% menyatakan setuju dan 61

responden atau 61% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

kesadaran responden untuk mempunyai tabungan masa depan sangat tinggi.

Tabel 4. 10. Pada Usia Dini Saya Terbiasa Menabung (P2U)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0

Kurang Setuju 13 13.0 13.0 16.0

Setuju 56 56.0 56.0 72.0

Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas penilaian responden mengenai pada usia dini saya sudah

terbiasa menabung. Terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak

setuju, 2 respoden atau 2% menyatakan tidak setuju, 13 respoden atau 13%

menyatakan kurang setuju, 56 respoden atau 56% menyatakan setuju dan 28

responden atau 28% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

responden terbiasa untuk menabung sedari dini.

52

Tabel 4. 11. Jika Saya Ingin Hidup Sejahtera maka Saya Menyiapkan

Tabungan Hari Tua (P3U)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0

Kurang Setuju 1 1.0 1.0 4.0

Setuju 34 34.0 34.0 38.0

Sangat Setuju 62 62.0 62.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas penilaian responden mengenai jika saya ingin hidup

sejahtera maka saya menyiapkan tabungan hari tua. Terdapat 1 responden atau

1% menyatakan sangat tidak setuju, 2 respoden atau 2% menyatakan tidak setuju,

1 responden atau 1% menyatakan kurang setuju, 34 respoden atau 34%

menyatakan setuju, 62 respoden atau 62% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa kesadaran responden untuk mempersiapkan tabungan hari

tua sangat tinggi.

Tabel 4. 12.Tabungan sebagai Harta Karun di Masa Depan (P4U)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0

Kurang Setuju 2 2.0 2.0 4.0

Setuju 52 52.0 52.0 56.0

Sangat Setuju 44 44.0 44.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas penilaian responden mengenai tabungan sebagai harta

karun di masa depan. Terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak

setuju, 1 respoden atau 1% menyatakan tidak setuju, 2 responden atau 2%

menyatakan kurang setuju, 52 respoden atau 52% menyatakan setuju, 44 respoden

53

atau 44% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden

menyadari akan berharganya tabungan untuk pemenuhan kehidupan masa depan.

3. Faktor Pendidikan (X2)

Tabel 4. 13. Saya Mengetahui Sistem Bagi Hasil yang Diterapkan di Bank

Syariah (P1K)

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 6 6.0 6.0 8.0

Kurang Setuju 22 22.0 22.0 30.0

Setuju 54 54.0 54.0 84.0

Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas penilaian responden mengenai saya mengetahui sistem

bagi hasil yang diterapkan di Bank Syariah. Terdapat 2 responden atau 2%

menyatakan sangat tidak setuju, 6 respoden atau 6% menyatakan tidak setuju, 22

responden atau 22% menyatakan kurang setuju, 54 respoden atau 54%

menyatakan setuju, 16 respoden atau 16% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden mengetahui sistem bagi hasil di Bank

Syariah.

Tabel 4. 14. Saya Tidak Begitu Paham dengan Keuntungan Bagi Hasil di

Bank Syariah (P2K)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 13 13.0 13.0 14.0

Kurang Setuju 29 29.0 29.0 43.0

Setuju 49 49.0 49.0 92.0

Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

54

Pada tabel diatas penilaian responden mengenai saya tidak begitu paham

dengan keuntungan bagi hasil di Bank Syariah. Terdapat 1 responden atau 1%

menyatakan sangat tidak setuju, 13 respoden atau 13% menyatakan tidak setuju,

29 responden atau 29% menyatakan kurang setuju, 49 respoden atau 49%

menyatakan setuju, 8 respoden atau 8% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden tidak memahami keuntungan dari sistem

bagi hasil di Bank Syariah.

Tabel 4. 15. Saya Akan Mencari Tahu Keuntungan dari Menabung di Bank

Syariah (P3K)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0

Kurang Setuju 15 15.0 15.0 18.0

Setuju 62 62.0 62.0 80.0

Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas penilaian responden mengenai saya akan mencari tahu

keuntungan dari menabung di Bank Syariah. Terdapat 1 responden atau 1%

menyatakan sangat tidak setuju, 2 respoden atau 2% menyatakan tidak setuju, 15

responden atau 15% menyatakan kurang setuju, 62 respoden atau 62%

menyatakan setuju, 20 respoden atau 20% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa antusiasme responden untuk mencari tahu keuntungan

menabung di Bank Syariah cukup tinggi.

55

Tabel 4. 16. Saya Pernah Membaca Berita Berkaitan dengan Bank Syariah

(P4K)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 5 5.0 5.0 7.0

Kurang Setuju 24 24.0 24.0 31.0

Setuju 60 60.0 60.0 91.0

Sangat Setuju 9 9.0 9.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas penilaian responden mengenai saya pernah membaca berita

yang berkaitan dengan bank syariah. Terdapat 2 responden atau 2% menyatakan

sangat tidak setuju, 5 respoden atau 5% menyatakan tidak setuju, 24 responden

atau 24% menyatakan kurang setuju, 60 respoden atau 60% menyatakan setuju, 9

respoden atau 9% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

responden pernah membaca berita terkait Bank Syariah.

Tabel 4. 17. Bank Syariah Memiliki Badan Pengawas Terpercaya (P5K)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0

Kurang Setuju 7 7.0 7.0 10.0

Setuju 52 52.0 52.0 62.0

Sangat Setuju 38 38.0 38.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas penilaian responden mengenai bank syariah memiliki

badan pengawas yang terpercaya. Terdapat 1 responden atau 1% menyatakan

sangat tidak setuju, 2 respoden atau 2% menyatakan tidak setuju, 7 responden atau

7% menyatakan kurang setuju, 52 respoden atau 52% menyatakan setuju, 38

respoden atau 38% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

56

responden mengetahui akan badan yang mengawasi produk dan operasional yang

dijalankan bank syariah.

4. Faktor Pekerjaan (X3)

Tabel 4. 18. Saya Melakukan Pekerjaan Lain untuk Mendapatkan

Penghasilan Tambahan (P1J)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Tidak Setuju 4 4.0 4.0 6.0

Kurang Setuju 6 6.0 6.0 12.0

Setuju 49 49.0 49.0 61.0

Sangat Setuju 39 39.0 39.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas penilaian responden mengenai saya melakukan pekerjaan

lain untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Terdapat 2 responden atau 2%

menyatakan sangat tidak setuju, 4 respoden atau 4% menyatakan tidak setuju, 6

responden atau 6% menyatakan kurang setuju, 49 respoden atau 49% menyatakan

setuju, 39 respoden atau 39% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa kebanyakan responden melakukan pekerjaan tambahan untuk mendapatkan

penghasilan lebih.

Tabel 4. 19. Saya Bersedekah agar Pekerjaan Berkah (P2J)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Setuju 29 29.0 29.0 31.0

Sangat Setuju 69 69.0 69.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas penilaian responden mengenai saya bersedekah agar

pekerjaan berkah, terdapat 2 responden atau 2% menyatakan kurang setuju, 29

respoden atau 29% menyatakan setuju, 69 respoden atau 69% menyatakan sangat

57

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran responden akan faedah bersedekah

sangat tinggi.

Tabel 4. 20. Di Tempat Saya Bekerja Memberlakukan Iuran Dana Sosial

(P3J)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 4 4.0 4.0 5.0

Kurang Setuju 9 9.0 9.0 14.0

Setuju 60 60.0 60.0 74.0

Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai di tempat saya bekerja

diberlakukan iuran dana sosial. Terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat

tidak setuju, 4 respoden atau 4% menyatakan tidak setuju, 9 responden atau 9%

menyatakan kurang setuju, 60 respoden atau 60% menyatakan setuju, 26 respoden

atau 26% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan

responden setuju apabila ada pemberlakuan iuran dana sosial di tempat mereka

bekerja.

Tabel 4. 21. Saya Merencanakan Keuangan Secara Matang untuk

Menghindari Terjadinya Resiko Terkena PHK (P4J)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0

Kurang Setuju 8 8.0 8.0 11.0

Setuju 45 45.0 45.0 56.0

Sangat Setuju 44 44.0 44.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

58

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya merencanakan

keuangan secara matang untuk menghindari terjadinya resiko terkena PHK.

Terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 2 respoden atau

2% menyatakan tidak setuju, 8 responden atau 8% menyatakan kurang setuju, 45

respoden atau 45% menyatakan setuju, 44 respoden atau 44% menyatakan sangat

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden akan mempersiapkan

perencanaan keuangan yang matang untuk menghindari situasi yang akan

merugikan.

Tabel 4. 22. Di Tempat Saya Bekerja Dianjurkan untuk Menabung di Bank

Syariah (P5J)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 3 3.0 3.0 4.0

Kurang Setuju 27 27.0 27.0 31.0

Setuju 42 42.0 42.0 73.0

Sangat Setuju 27 27.0 27.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai di tempat saya bekerja

dianjurkan menabung di Bank Syariah. Terdapat 1 responden atau 1%

menyatakan sangat tidak setuju, 3 respoden atau 3% menyatakan tidak setuju, 27

responden atau 27% menyatakan kurang setuju, 42 respoden atau 42%

menyatakan setuju, 27 respoden atau 27% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden setuju apabila perusahaan atau tempat

mereka bekerja mengharuskan membuka rekening di Bank Syariah.

59

5. Faktor Pendapatan (X4)

Tabel 4. 23. Saya Selalu Menyesuaikan antara Pendapatan dan Pengeluaran

(P1T)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang Setuju 5 5.0 5.0 5.0

Setuju 51 51.0 51.0 56.0

Sangat Setuju 44 44.0 44.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya selalu menyesuaikan

antara pendapatan dan pengeluaran. Terdapat 5 responden atau 5% menyatakan

kurang setuju, 51 respoden atau 51% menyatakan setuju, 44 respoden atau 44%

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden

akan menyesuaikan antara pendapatan yang diperoleh dengan pengeluaran yang

akan dilakukan.

Tabel 4. 24. Saya Mengeluarkan Zakat Penghasilan Setiap Bulan (P2T)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Kurang Setuju 6 6.0 6.0 7.0

Setuju 65 65.0 65.0 72.0

Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya mengeluarkan zakat

penghasilan setiap bulan. Terdapat 1 respoden atau 1% menyatakan tidak setuju, 6

responden atau 6% menyatakan kurang setuju, 65 respoden atau 65% menyatakan

setuju, 28 respoden atau 28% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa responden akan melakukan zakat penghasilan setiap bulannya.

60

Tabel 4. 25. Saya Menyisihkan Pendapatan untuk Ditabung Setiap Bulan

(P3T)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Kurang Setuju 3 3.0 3.0 4.0

Setuju 50 50.0 50.0 54.0

Sangat Setuju 46 46.0 46.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya akan menyisihkan

pendapatan untuk ditabung setiap bulan. Terdapat 1 respoden atau 1%

menyatakan tidak setuju, 3 responden atau 3% menyatakan kurang setuju, 50

respoden atau 50% menyatakan setuju, 46 respoden atau 46% menyatakan sangat

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden akan menyisihkan pendapatan

untuk ditabung.

Tabel 4. 26. Saya Mengetahui Pentingnya Perencanaan Keuangan (P4T)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Kurang Setuju 4 4.0 4.0 6.0

Setuju 46 46.0 46.0 52.0

Sangat Setuju 48 48.0 48.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai Saya mengetahui

pentingnya perencanaan keuangan. Terdapat 2 respoden atau 2% menyatakan

tidak setuju, 4 responden atau 4% menyatakan kurang setuju, 46 respoden atau

46% menyatakan setuju, 48 respoden atau 48% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa responden menyadari akan pentingnya perencanaan

keuangan dalam mengatur kebutuhan hidup sehari-hari.

61

Tabel 4. 27. Saya Berencana Membuka Rekening di Bank Syariah jika

Pendapatan Meningkat (P5T)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0

Kurang Setuju 15 15.0 15.0 18.0

Setuju 57 57.0 57.0 75.0

Sangat Setuju 25 25.0 25.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya berencana membuka

rekening di Bank Syariah jika pendapatan meningkat. Terdapat 3 respoden atau

3% menyatakan tidak setuju, 15 responden atau 15% menyatakan kurang setuju,

57 respoden atau 57% menyatakan setuju, 25 respoden atau 25% menyatakan

sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden akan melakukan

perencanaan pembukaan rekening tabungan di Bank Syariah.

6. Faktor Budaya (X5)

Tabel 4. 28. Bank Syariah Diperuntukan untuk Berbagai Macam Lapisan

Masyarakat (P1B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Kurang Setuju 5 5.0 5.0 6.0

Setuju 68 68.0 68.0 74.0

Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai bank syariah diperuntukan

untuk berbagai macam lapisan masyarakat. Terdapat 1 respoden atau 1%

menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden atau 5% menyatakan kurang setuju,

68 respoden atau 68% menyatakan setuju, 26 respoden atau 26% menyatakan

62

sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa bank syariah telah diterima berbagai

kalangan lapisan masyarakat.

Tabel 4. 29. Aturan yang Dibuat Pemerintah Daerah Menganjurkan Setiap

Orang Menabung (P2B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Kurang Setuju 17 17.0 17.0 19.0

Setuju 59 59.0 59.0 78.0

Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai aturan yang dibuat

pemerintah daerah agar setiap orang menabung. Terdapat 2 respoden atau 2%

menyatakan tidak setuju, 17 responden atau 17% menyatakan kurang setuju, 59

respoden atau 59% menyatakan setuju, 22 respoden atau 22% menyatakan sangat

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa aturan yang dibuat pemerintah daerah dalam

mewajibkan masyarakat untuk menabung dapat diterima, meskipun ada beberapa

masyarakat yang merasa belum mampu melakukan aturan pemerintah daerah.

Tabel 4. 30. Saya Menyisihkan Cadangan Dana untuk Kebutuhan Tak

Terduga (P3B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang Setuju 6 6.0 6.0 6.0

Setuju 56 56.0 56.0 62.0

Sangat Setuju 38 38.0 38.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya akan menyisihkan

cadangan dana untuk kebutuhan tak terduga. Terdapat 6 responden atau 6%

menyatakan kurang setuju, 56 respoden atau 56% menyatakan setuju, 38 respoden

63

atau 38% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden akan

menyisihkan dana cadangan untuk keperluan yang tak terduga.

Tabel 4. 31. Saya Hanya Membeli Barang dan Jasa yang Benar-Benar Saya

Butuhkan (P4B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang Setuju 4 4.0 4.0 4.0

Setuju 47 47.0 47.0 51.0

Sangat Setuju 49 49.0 49.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya hanya membeli barang

dan jasa yang benar-benar saya butuhkan. Terdapat 4 respoden atau 4%

menyatakan kurang setuju, 47 respoden atau 47% menyatakan setuju, 49 respoden

atau 49 % menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden

terbiasa membelanjakan barang dan jasanya pada hal yang sangat dibutuhkan.

Tabel 4. 32. Saya Menganggap Gaya Hidup Berlebihan adalah Sebuah

Penyakit Dalam Kehidupan Bermasyarakat (P5B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Kurang Setuju 9 9.0 9.0 11.0

Setuju 33 33.0 33.0 44.0

Sangat Setuju 56 56.0 56.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya menganggap gaya

hidup berlebihan adalah sebuah penyakit dalam kehidupan bermasyarakat.

Terdapat 2 respoden atau 2% menyatakan sangat tidak setuju, 9 responden atau

9% menyatakan kurang setuju, 33 respoden atau 33% menyatakan setuju, 56

64

respoden atau 56% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

responden setuju bahwa hidup berlebihan merupakan penyakit dalam

bersosialisasi dengan masyarakat luas dalam kehidupan sosial.

Tabel 4. 33. Saya Memandang Bahwa Bank Syariah Telah Diterima Oleh

Masyarakat (P6B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang Setuju 9 9.0 9.0 9.0

Setuju 65 65.0 65.0 74.0

Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai Saya memandang bahwa

bank syariah telah diterima oleh masyarakat. Terdapat 9 responden atau 9%

menyatakan kurang setuju, 65 respoden atau 65% menyatakan setuju, 26 respoden

atau 26% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju

bahwa bank syariah telah diterima masyarakat luas.

Tabel 4. 34. Saya Memandang Kehadiran Bank Syariah Membantu

Masyarakat yang Ingin Terbebas dari Unsur Riba (P7B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Kurang Setuju 5 5.0 5.0 6.0

Setuju 45 45.0 45.0 51.0

Sangat Setuju 49 49.0 49.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya memandang kehadiran

bank syariah membantu masyarakat yang ingin terbebas dari unsur riba. Terdapat

1 respoden atau 1% menyatakan tidak setuju, 5 responden atau 5% menyatakan

kurang setuju, 45 respoden atau 45% menyatakan setuju, 49 respoden atau 49%

65

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan responden

mengenai pengharaman riba cukup tinggi.

Tabel 4. 35. Saya Selalu Berusaha Tidak Berhutang untuk Memenuhi

Kebutuhan Hidup (P8B)

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 3 3.0 3.0 4.0

Kurang Setuju 11 11.0 11.0 15.0

Setuju 49 49.0 49.0 64.0

Sangat Setuju 36 36.0 36.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya selalu berusaha tidak

berhutang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terdapat 1 respoden atau 1%

menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden atau 3% menyatakan tidak setuju, 11

responden atau 11% menyatakan kurang setuju, 49 respoden atau 49%

menyatakan setuju, 36 respoden atau 36% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa kebanyakan responden menyetujui untuk tidak berhutang

dalam pemenuhan kebutuhan.

Tabel 4. 36. Saya Terbiasa Menyisihkan Pendapatan untuk Anak Menabung

(P9B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Kurang Setuju 8 8.0 8.0 10.0

Setuju 60 60.0 60.0 70.0

Sangat Setuju 30 30.0 30.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya terbiasa menyisihkan

pendapatan untuk anak menabung. Terdapat 2 respoden atau 2% menyatakan

tidak setuju, , 8 respoden atau 8% menyatakan kurang setuju, 60 respoden atau

66

60% menyatakan setuju dan 30 responden atau 30% menyatakan sangat setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden akan menyisihkan pendapatannya

untuk tabungan anaknya di Sekolah.

Tabel 4. 37. Saya Terbiasa Membelanjakan Uang pada Hal-Hal yang Tak

Bertentangan dengan Agama (P10B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0

Kurang Setuju 4 4.0 4.0 6.0

Setuju 65 65.0 65.0 71.0

Sangat Setuju 29 29.0 29.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya terbiasa

membelanjakan uang saya pada hal-hal yang tak bertentangan dengan agama.

Terdapat 1 respoden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau

1% menyatakan tidak setuju, 4 respoden atau 4% menyatakan kurang setuju, 65

respoden atau 65% menyatakan setuju, 29 respoden atau 29% menyatakan sangat

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden membelanjakan uangnya pada hal

yang tidak berseberangan dengan agama atau hal yang dilarang dalam agama.

Tabel 4. 38. Keputusan Menabung Dipengaruhi Oleh Lingkungan Keluarga

(P11B)

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0

Kurang Setuju 21 21.0 21.0 24.0

Setuju 52 52.0 52.0 76.0

Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

67

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai Keputusan menabung

dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Terdapat 3 respoden atau 3% menyatakan

tidak setuju, 21 responden atau 21% menyatakan kurang setuju, 52 respoden atau

52% menyatakan setuju, 24 respoden atau 24% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan kebanyakan kegiatan menabung akan dipengaruhi oleh lingkungan

keluarga yang mendukung.

Tabel 4. 39. Saya Melakukan Perencanaan Keuangan yang Sesuai Syariat

dengan Hidup Sederhana (P12B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Kurang Setuju 3 3.0 3.0 4.0

Setuju 56 56.0 56.0 60.0

Sangat Setuju 40 40.0 40.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya melakukan

perencanaan keuangan yang sesuai syariat dengan hidup sederhana. Terdapat 1

respoden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden atau 3%

menyatakan kurang setuju, 56 respoden atau 56% menyatakan setuju, 40 respoden

atau 40% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan responden hidup

sederhana merupakan prinsip hidup yang baik agar hidup selalu berkah dan

sejahtera.

Tabel 4. 40. Saya Mengetahui Perintah Allah SWT untuk Tidak Hidup

Berlebih-Lebihan (P13B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Setuju 47 47.0 47.0 48.0

Sangat Setuju 52 52.0 52.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

68

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya mengetahui perintah

Allah SWT untuk tidak hidup berlebih-lebihan. Terdapat 1 responden atau 1%

menyatakan tidak setuju, 47 respoden atau 47% menyatakan setuju, 52 respoden

atau 52% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para responden

menyadari bahwa sifat berlebih-lebihan merupakan sifat tercela dan perilaku yang

sangat dilarang dalam agama Islam.

Tabel 4. 41. Kegiatan Pemerintah Memotivasi Masyarakat untuk Hidup

Sederhana (P14B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Kurang Setuju 5 5.0 5.0 6.0

Setuju 63 63.0 63.0 69.0

Sangat Setuju 31 31.0 31.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai kegiatan pemerintah

memotivasi masyarakat untuk hidup sederhana.Terdapat 1 respoden atau 1%

menyatakan tidak setuju, 5 responden atau 5% menyatakan kurang setuju, 63

respoden atau 63% menyatakan setuju, 31 respoden atau 31% menyatakan sangat

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan atau aturan yang dibuat pemerintah

daerah sering memotivasi masyarakat untuk hidup sederhana.

69

7. Faktor Minat Menabung (Y)

Tabel 4. 42. Saya Mempunyai Harapan untuk Berangkat Ke Tanah Suci,

maka Saya Akan Menggunakan Tabungan Haji di Bank Syariah (P1M)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0

Kurang Setuju 11 11.0 11.0 14.0

Setuju 41 41.0 41.0 55.0

Sangat Setuju 45 45.0 45.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya mempunyai harapan

untuk berangkat ke Tanah Suci, maka saya akan menggunakan tabungan haji di

Bank Syariah. Terdapat 1 respoden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 2

responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 11 responden atau 11% menyatakan

kurang setuju, 41 respoden atau 41% menyatakan setuju, 45 respoden atau 45%

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden

akan menabung di Bank Syariah jika mereka menunaikan ibadah haji.

Tabel 4. 43. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Percaya Akan

Faedah yang Akan Diterima (P2M)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang Setuju 9 9.0 9.0 9.0

Setuju 58 58.0 58.0 67.0

Sangat Setuju 33 33.0 33.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya tertarik menabung di

Bank Syariah karena percaya akan faedah yang akan diterima. Terdapat 9

responden atau 9% menyatakan kurang setuju, 58 respoden atau 58% menyatakan

setuju, 33 respoden atau 33% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan

70

bahwa para responden memiliki keyakinan bila menabung di Bank Syariah

mereka akan mendapatkan faedah yang bermanfaat.

Tabel 4. 44. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Dapat

Menjaga Tingkat Kepercayaan (P3M)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0

Kurang Setuju 9 9.0 9.0 11.0

Setuju 61 61.0 61.0 72.0

Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya tertarik menabung di

Bank Syariah karena dapat menjaga tingkat kepercayaan. Terdapat 1 respoden

atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menyatakan tidak

setuju, 9 responden atau 9% menyatakan kurang setuju, 61 respoden atau 61%

menyatakan setuju, 28 respoden atau 28% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa responden sangat percaya jika dana mereka ditabung di Bank

Syariah.

Tabel 4. 45. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Bank Syariah

Jauh Dari Unsur Riba (P4M)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Kurang Setuju 9 9.0 9.0 10.0

Setuju 56 56.0 56.0 66.0

Sangat Setuju 34 34.0 34.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya tertarik menabung di

Bank Syariah karena bank syariah jauh dari unsur riba. Terdapat 1 responden atau

1% menyatakan tidak setuju, 9 respoden atau 9% menyatakan kurang setuju, 56

71

respoden atau 56% menyatakan setuju, 34 respoden atau 34% menyatakan sangat

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para responden menyadari bahwa riba

merupakan hal yang sangat dilarang dalam agama Islam dan harus dihindari,

sehingga memilih bank syariah agar terhindar dari riba.

Tabel 4. 46. Saya Memiliki Anak, maka Saya Akan Menempatkan Dana

Pendidikannya pada Tabungan Berencana Bank Syariah (P5M)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Kurang Setuju 17 17.0 17.0 19.0

Setuju 56 56.0 56.0 75.0

Sangat Setuju 25 25.0 25.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya memiliki anak, maka

saya akan menempatkan dana pendidikannya pada tabungan berencana bank

syariah. Terdapat 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 17 respoden atau

17% menyatakan kurang setuju, 56 respoden atau 56% menyatakan setuju dan 25

responden atau 25% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jika

responden memiliki anak, sebagian responden akan menempatkan dana

pendidikan anaknya di Bank Syariah.

Tabel 4. 47. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Prosedur yang

Mudah (P6M)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0

Kurang Setuju 15 15.0 15.0 17.0

Setuju 62 62.0 62.0 79.0

Sangat Setuju 21 21.0 21.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

72

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya tertarik menabung di

Bank Syariah karena prosedur yang mudah. Terdapat 1 respoden atau 1%

menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju, 15

responden atau 15% menyatakan kurang setuju, 62 respoden atau 62%

menyatakan setuju, 21 respoden atau 21% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa responden merasa prosedur di Bank Syariah cukup mudah.

Tabel 4. 48. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Pelayanan

yang Prima (P7B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Kurang Setuju 16 16.0 16.0 17.0

Setuju 68 68.0 68.0 85.0

Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya tertarik menabung di

Bank Syariah karena pelayanan yang prima. Terdapat 1 respoden atau 1%

menyatakan sangat tidak setuju, 16 responden atau 16% menyatakan kurang

setuju, 68 responden atau 68% menyatakan setuju, 15 respoden atau 15%

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa

pelayanan yang akan diberikan prima.

Tabel 4. 49. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Lokasi yang

Strategis (P8B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0

Kurang Setuju 19 19.0 19.0 22.0

Setuju 65 65.0 65.0 87.0

Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

73

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya tertarik menabung di

Bank Syariah karena lokasi yang strategis. Terdapat 1 respoden atau 1%

menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 19

responden atau 19% menyatakan kurang setuju, 65 respoden atau 65%

menyatakan setuju, 13 respoden atau 13% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa lokasi yang cukup

strategis membuat mereka berminat menabung di Bank Syariah.

Tabel 4. 50. Saya Berminat Menginformasikan Kepada Kerabat untuk

Menabung di Bank Syariah (P9M)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Kurang Setuju 21 21.0 21.0 23.0

Setuju 62 62.0 62.0 85.0

Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya berminat

menginformasikan kepada kerabat untuk menabung di Bank Syariah. Terdapat 2

responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 21 respoden atau 21% menyatakan

kurang setuju, 62 respoden atau 62% menyatakan setuju, 15 respoden atau 15%

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden akan

menginformasikan bank syariah kepada kerabat.

Tabel 4. 51. Saya Pernah Mendengar Berbagai Produk Bank Syariah (P10B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Kurang Setuju 22 22.0 22.0 24.0

Setuju 64 64.0 64.0 88.0

Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

74

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya pernah mendengar

berbagai produk bank syariah. Terdapat 2 responden atau 2% menyatakan tidak

setuju, 22 responden atau 22% menyatakan kurang setuju, 64 respoden atau 64%

menyatakan setuju, 12 respoden atau 12% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian responden pernah mendengar berbagai macam

produk yang ada di Bank Syariah.

Tabel 4. 52. Saya Pernah Melihat Iklan/Brosur tentang Tabungan Bank

Syariah (P11B)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0

Kurang Setuju 19 19.0 19.0 21.0

Setuju 64 64.0 64.0 85.0

Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya pernah melihat

Iklan/Brosur tentang tabungan bank syariah. Terdapat 1 respoden atau 1%

menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju, 19

responden atau 19% menyatakan kurang setuju, 64 respoden atau 64%

menyatakan setuju, 15 respoden atau 15% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa kebanyakan responden berminat menabung di Bank Syariah

karena pernah melihat brosur/iklan dari bank syariah.

75

Tabel 4. 53. Saya Pernah Mencari Informasi Mengenai Produk Tabungan

Bank Syariah (P12M)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0

Kurang Setuju 25 25.0 25.0 27.0

Setuju 64 64.0 64.0 91.0

Sangat Setuju 9 9.0 9.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya pernah mencari

informasi mengenai produk tabungan bank syariah. Terdapat 1 respoden atau 1%

menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju, 25

responden atau 25% menyatakan kurang setuju, 64 respoden atau 64%

menyatakan setuju, 9 respoden atau 9% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa kebanyakan responden pernah mencari tahu informasi

produk tabungan yang ada di Bank Syariah.

Tabel 4. 54. Saya Berminat Menabung di Bank Syariah karena Gedung dan

Ruang Layanan Disetiap Unit Sangat Nyaman (P13M)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0

Kurang Setuju 17 17.0 17.0 21.0

Setuju 57 57.0 57.0 78.0

Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya berminat menabung di

Bank Syariah karena gedung dan ruang layanan disetiap unit sangat nyaman.

Terdapat 4 responden atau 4% menyatakan tidak setuju, 17 respoden atau 17%

menyatakan kurang setuju, 57 respoden atau 57% menyatakan setuju, 22 respoden

atau 22% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para responden

76

berminat menabung di Bank Syariah karena di setiap unit kantor dapat

memberikan kenyamanan.

Tabel 4. 55. Saya Senang Menabung (P14M)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Kurang Setuju 5 5.0 5.0 6.0

Setuju 45 45.0 45.0 51.0

Sangat Setuju 49 49.0 49.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah SPSS, 2018

Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya senang menabung.

Terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden atau

5% menyatakan kurang setuju, 45 respoden atau 45% menyatakan setuju, 49

respoden atau 49% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para

responden sangat senang menabung.

E. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual

yang terdistribusi normal.

Tabel 4. 56. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.93817076

Most Extreme Differences Absolute .065

Positive .053

Negatif -.065

Kolmogorov-Smirnov Z .649

Asymp. Sig. (2-tailed) .794

a. Test distribution is Normal.

77

Berdasarkan tabel diatas, nilai signifikansi > 0,05 (0,794 > 0,05), hal ini

menyimpulkan bahwa data residual terdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada ketidaksamaan

varian residual untuk semua pengamatan pada model regresi linier. Dalam tabel di

bawah pendekatan pengujian yang digunakan untuk mengetahui terjadinya

heteroskedastisitas yaitu dengan pengujian Glejser.

Tabel 4. 57. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.606 3.171 1.452 .150

Usia_X1 -.169 .151 -.148 -1.120 .265

Pendidikan_X2 -.027 .114 -.030 -.241 .810

Pekerjaan_X3 .081 .140 .083 .577 .565

Pendapatan_X4 .041 .155 .035 .264 .792

Budaya_X5 -.011 .052 -.027 -.205 .838

a. Dependent Variable: RES_2

Dari output pada tabel diatas menunjukkan bahwa kelima variabel tidak

ada gejala heteroskedastisitas karena setiap variabel independen memiliki nilai

signifikansi > 0,05. Variabel usia dengan tingkat signifikansi 0,265 > 0,05,

variabel pendidikan dengan tingkat signifikansi 0,810 > 0,05, variabel pekerjaan

dengan tingkat signifikansi 0,565 > 0,05, variabel pendapatan dengan tingkat

signifikansi 0,792 > 0,05 dan variabel budaya dengan tingkat signifikansi sebesar

0,838 > 0,05.

78

3. Uji Multikolinearitas

Tabel 4. 58. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity

Statistiks

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.606 3.171

Usia_X1 -.169 .151 -.148 .598 1.673

Pendidikan_X2 -.027 .114 -.030 .670 1.492

Pekerjaan_X3 .081 .140 .083 .508 1.967

Pendapatan_X4 .041 .155 .035 .605 1.653

Budaya_X5 -.011 .052 -.027 .614 1.629

a. Dependent Variable: RES_2

Nilai VIF dan Tolerance merupakan indikasi yang kuat dalam

menyimpulkan fenomena terjadinya multikolinearitas (interkorelasi variabel

bebas). Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,01 maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pada tabel diatas

menunjukkan bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,01.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

4. Uji Autokorelasi

Tabel 4. 59. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .148a .022 -.030 2.48264 1.974

a. Predictors: (Constant), Budaya_X5, Pendidikan_X2, Pendapatan_X4, Usia_X1,

Pekerjaan_X3

b. Dependent Variable: RES_2

Untuk mengetahui terjadinya autokorelasi maka langkah yang dilakukan

adalah membandingkan nilai antara DW hitung dengan dL dan dU, dL dan dU

diperoleh dari nilai perhitungan yang mana telah ada dalam sebuah tabel Durbin

79

Witson (DW). Diperolehnya nilai dU berdasarkan jumlah data (N = 100) dan

jumlah variabel (k = 6). Dengan demikian menghasilkan dL sebesar 1,571 dan dU

sebesar 1,780. Jika nilai DW > dU maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi

autokorelasi, hasil pada tabel menunjukkan bahwa DW > dU (1,974 > 1,758).

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

F. Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada

hasil output SPSS berikut ini:

Tabel 4. 60. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.406 5.162 .466 .642

Usia_X1 -.591 .245 -.201 -2.412 .018

Pendidikan_X2 .442 .186 .188 2.380 .019

Pekerjaan_X3 .400 .229 .158 1.750 .083

Pendapatan_X4 1.002 .253 .329 3.965 .000

Budaya_X5 .441 .085 .428 5.192 .000

a. Dependent Variable: MinatMenabung_Y

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diatas, maka diperoleh

persamaan regresi:

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 +ε

Y = 2,406 + (-0,591) + 0,442 + 0,400 + 1,002 + 0,441

Dari rumus regresi diatas, dapat dinyatakan nilai koefisien regresi sebagai

berikut:

a. Nilai konstanta sebesar 2,406 memberikan arti bahwa variabel Usia,

Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan dan Budaya dianggap konstan, maka

variabel minat menabung masyarakat pada bank syariah sebesar 2,406.

80

b. Nilai -0,591 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap

adanya upaya peningkatan sebesar satu satuan untuk variabel usia, maka

akan terjadi penurunan minat menabung sebesar 0,591.

c. Nilai 0,442 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap

adanya upaya peningkatan sebesar satu satuan untuk variabel pendidikan,

maka akan terjadi peningkatan minat menabung sebesar 0,442.

d. Nilai 0,400 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap

adanya upaya peningkatan sebesar satu satuan untuk variabel pekerjaan,

maka akan terjadi peningkatan minat menabung sebesar 0,400.

e. Nilai 1,002 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap

adanya upaya peningkatan sebesar satu satuan untuk variabel pendapatan,

maka akan terjadi peningkatan minat menabung sebesar 1,002.

f. Nilai 0,441 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap

adanya upaya peningkatan sebesar satu satuan untu variabel budaya, maka

akan terjadi peningkatan minat menabung sebesar 0,441.

G. Hasil Uji Signifikansi

1. Uji F-test

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen secara

keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan

membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan melihat tingkat signifikansi.

Jika nilai F hitung > F tabel dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5%

berarti variabel independen secara simultan berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen.

81

Tabel 4. 61. Hasil Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2384.590 5 476.918 29.198 .000a

Residual 1535.410 94 16.334

Total 3920.000 99

a. Predictors: (Constant), Budaya_X5, Pendidikan_X2, Pendapatan_X4, Usia_X1,

Pekerjaan_X3

b. Dependent Variable: MinatMenabung_Y

Hipotesis:

H0 : β1 = 0 ( Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan dan Budaya tidak

berpengaruh signifikan terhadap minat menabung)

Ha : β1 ≠ 0 ( Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan dan Budaya

berpengaruh signifikan terhadap minat menabung)

Dari hasil uji ANOVA menunjukkan tingkat keyakinan 5%, df 1 (jumah

variabel – 1) atau 6-1 = 5 dan df 2 (n – k – 1) atau 100 – 5 – 1 = 94 (n merupakan

jumlah data dan k merupakan jumlah variabel), maka hasil yang diperoleh untuk

F-tabel sebesar 2,31. Hasil pada tabel menunjukkan bahwa nilai F-hitung > F-

tabel (29,198 > 2,31) dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 <

0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kelima variabel independen yaitu usia,

pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan budaya masyarakat secara simultan

memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel minat menabung. Sehingga

H0 ditolak dan Ha diterima.

82

2. Uji t-test

Tabel 4. 62. Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.406 5.162 .466 .642

Usia_X1 -.591 .245 -.201 -2.412 .018

Pendidikan_X2 .442 .186 .188 2.380 .019

Pekerjaan_X3 .400 .229 .158 1.750 .083

Pendapatan_X4 1.002 .253 .329 3.965 .000

Budaya_X5 .441 .085 .428 5.192 .000

a. Dependent Variable: MinatMenabung_Y

Pada analisis regresi digunakan signifikansi 2 sisi, dengan a = 5% : 2 = 2,5%

(0,025), dengan derajat kebebasan (df) = n-k atau 100 - 6 = 94. Dengan demikian

hasil yang diperoleh sebesar +1,985/-1,985. Dasar pengambilan keputusan Uji t

yaitu: jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap

variabel terikat dan sebaliknya, serta jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel (X)

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y) dan sebaliknya.

Berdasarkan cara pengambilan keputusan uji parsial (t) dalam analisis

regresi dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pengaruh Usia (X1) terhadap Minat Menabung (Y)

Berdasarkan hasil diatas, diperoleh nilai t hitung lebih besar dari pada t

tabel (-2,412 > -1,985) dengan nilai signifikansi 0,018 < 0,05. Sehingga

pengaruh yang terjadi memiliki arah yang negatif. Maka secara parsial

variabel usia berpengaruh negatif signifikan terhadap minat menabung,

artinya Ha diterima.

b. Pengaruh Pendidikan (X2) terhadap Minat Menabung (Y)

Nilai t hitung > t tabel (2,380 > 1,985) dengan nilai signifikansi 0,019 <

0,05. sehingga variabel pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap

variabel minat menabung, artinya Ha diterima.

83

c. Pengaruh Pekerjaan (X3) terhadap Minat Menabung (Y)

Berdasarkan hasil di atas diperoleh nilai t hitung > t tabel (1,750 < 1,985)

dengan nilai signifikansi 0,083 > 0,05. Maka secara parsial variabel

pekerjaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menabung, artinya

Ha ditolak.

d. Pengaruh Pendapatan (X4) terhadap Minat Menabung (Y)

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilai t hitung > t tabel (3,965 > 1,985)

dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga secara parsial variabel

pendapatan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung, artinya Ha

diterima.

e. Pengaruh Budaya (X5) terhadap Minat Menabung (Y)

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilai t hitung > t tabel (5,192 > 1,985)

dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga secara parsial variabel

budaya berpengaruh signifikan terhadap minat menabung, artinya Ha

diterima.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4. 63. Hasil Uji R Square

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .780a .608 .587 4.042

a. Predictors: (Constant), Budaya_X5, Pendidikan_X2, Pendapatan_X4, Usia_X1,

Pekerjaan_X3

b. Dependent Variable: MinatMenabung_Y

Berdasarkan tabel diatas, besarnya nilai R Square sebesar 0,608. Angka ini

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh yang dimiliki variabel independen

terhadap variabel dependen. Angka tersebut menunjukkan bahwa pengaruh Usia,

Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan dan Budaya terhadap Minat Menabung

84

sebesar 60,8% sedangkan sisanya 39,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar

model ini.

H. Interpretasi Data

Setelah melalui berbagai analisis terhadap model, maka dapat disimpulkan

bahwa persamaan regresi yang digunakan telah cukup baik dalam

menggambarkan keadaan objek penelitian, karena telah memenuhi persyaratan

Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) yakni nilai residual yang normal, tidak

terdapat heteroskedastisitas, tidak terdapat multikolinearitas, dan tidak adanya

autorelasi.

Berdasarkan hasil uji statistik simultan, dapat disimpulkan bahwa secara

bersamaan variabel Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan dan Budaya

memiliki pengaruh terhadap Minat menabung masyarakat pada Bank Syariah

dengan nilai signifikansi 0,000.

Berdasarkan hasil uji statistik parsial, variabel usia (X1) memiliki

pengaruh negatif signifikan terhadap minat menabung sebesar ­2,412 dengan nilai

signifikansi (< 0,05) yaitu 0,018. Artinya setiap usia masyarakat di Kecamatan

Purwakarta bertambah maka tingkat minat seseorang untuk menabung menjadi

menurun. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat Kecamatan Purwakarta

(sebagai orangtua) cenderung memilih untuk menginvestasikan kelebihan

pendapatannya pada tabungan anak mereka disekolah, perilaku ini merupakan

representasi dari kebijakan PERBUP No.69 tahun 2015 (sebagai Policy Force)

yang berisi kewajiban menabung bagi peserta didik di Sekolah. Usia juga

menunjukkan serangkaian kewajiban dan kapasitas ekonomi seseorang dalam

sebuah keluarga.

Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Lopez yang menyatakan bahwa faktor usia berpengaruh signifikan terhadap

perilaku menabung, namun Lopez menambahkan bahwa seseorang yang telah

berusia lanjut dapat menjelaskan penurunan tingkat menabung, hal ini disebabkan

pada usia lanjut, uang pensiunan yang mereka terima digunakan untuk kebutuhan

85

kesehatan.71

Hal serupa juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh

Solmon C. Lewis di Negara Spanyol, hasil penelitiannya menyebutkan bahwa

salah satu penyebab dari menurunnya tingkat menabung masyarakat Spanyol

disebabkan oleh tingginya tingkat penggunaan dana pensiun yang digunakan

untuk biaya kesehatan. Usia merupakan variabel sosio-demografi yang

memungkinkan untuk membedakan secara jelas sikap dan perilaku seseorang

dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan hasil uji statistik parsial, variabel pendidikan (X2) memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap minat menabung sebesar 2,380 dengan nilai

signifikansi (< 0,05) yaitu 0,019. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka semakin tinggi pula minat seseorang untuk menabung. Dengan

pencapaian pendidikan yang tinggi, membuat seseorang memiliki pengetahuan

yang baik mengenai masalah dan informasi keuangan. Sehingga akan lebih efektif

dalam pengambilan keputusannya.

Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Solmon72

yang menyatakan bahwa pendidikan memiliki pengaruh signifikan

terhadap perilaku menabung. Dari hasil penelitiannya ternyata seseorang dengan

pencapaian pendidikan tinggi cenderung lebih baik pemahannya tentang inflasi

dan lebih mampu memberikan arahan kepada keluarganya mengenai masalah

keuangan.

Berdasarkan hasil uji statistik parsial variabel pekerjaan (X3) tidak

memiliki pengaruh terhadap minat menabung yaitu sebesar 1,750 dengan nilai

signifikansi (> 0,05) yaitu 0,083. Artinya pekerjaan tidak berpengaruh signifikan

terhadap minat seseorang untuk menabung. Hal ini dapat dipahami karena daerah

Kecamatan Purwakarta terdapat banyak sekolah-sekolah dan universitas, mereka

cenderung lebih memanfaatkan pelayanan jasa seperti layanan transfer jika

71

Fernando Lera Lopez, The Influence of Age on Household Savings Behaviours and

Motives Evidence from Spain, (Pamplone, Spain: Department of Economics, Public University of

Navarre, 1995). 72

Lewis C Solmon, The Relation between Schooling and Savings Behavior: An Example

of The Indirect Effects of Education, (National Bureau of Economic Research, 1975), h. 253-294.

86

dibandingkan dengan produk tabungan. Meskipun mahasiswa/pelajar lebih

banyak peluang untuk menerima informasi lebih cepat, namun mereka akan lebih

memilih menggunakan produk pelayanan jasa seperti produk multijasa, oleh

karenanya hal ini menjadi tugas manajemen pemasaran dalam menyasar peluang

tersebut.

Hasil penelitian ini berlawanan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Juaria, dkk73

yang menyimpulkan bahwa faktor yang dominan

dalam mempengaruhi minat menabung masyarakat di Dusun Sebau Apo adalah

faktor pekerjaan, hal ini menjelaskan bahwa umumnya masyarakat yang

menabung di Bank adalah masyarakat yang memiliki pekerjaan di Perusahaan

sawit dan instansi pemerintahan, mereka umumnya memiliki rekening tabungan

karena pekerjaan mereka mengharuskan untuk memilikinya agar proses

penggajian lebih mudah.

Berdasarkan hasil uji statistik parsial variabel pendapatan (X4) memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap minat menabung sebesar 3,965 dengan nilai

signifikansi (< 0,05) yaitu 0,000. Artinya semakin besar pendapatan yang dimiliki

masyarakat maka semakin besar pula minat menabung di Bank Syariah.

Memahami pendapatan memberikan informasi bagi bank tentang daya beli dan

pendapatan diskresioner kelompok yang homogen. Menurut Keynes makin

besarnya jumlah pendapatan yang diterima, maka makin besar tabungan yang

akan dilakukan seseorang.

Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Wyska74

yang menyatakan bahwa pendapatan memiliki pengaruh signifikan

terhadap minat menabung mahasiswa UIN Yogyakarta. Hal ini disebabkan karena

meningkatnya uang saku mahasiswa, secara tidak langsung semua kebutuhan

73

Juaria, dkk., Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat menabung Masyarakat di Dusun

Sebau Apo Kabupaten Landak, (Jurnal FKIP UNTAN Potianak). 74

Wyska Mielanti D Saputri, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa UIN

Sunan Kalijaga untuk Menabung di Bank Syariah, (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2017).

87

lainnya akan terpenuhi yang akan memberikan pengaruh terhadap keinginan untuk

menabung.

Berdasarkan hasil uji statistik parsial variabel budaya (X5) memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap minat menabung sebesar 5,192 dengan nilai

signifikansi (< 0,05) yaitu 0,000. Artinya semakin besar pengaruh budaya yang

timbul, maka akan mempengaruhi minat seseorang untuk menabung di Bank

Syariah, kebudayaan menjadi faktor utama seseorang dalam mengambil keputusan

dan perilaku pembelian. hal ini sesuai dengan teori Kotler yang menyebutkan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen salah satunya yaitu

budaya.

Hasil penelitian ini berlawanan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Atin75

yang menyatakan bahwa budaya tidak berpengaruh terhadap

keputusan menjadi nasabah bank syariah. Penelitian yang dilakukan Atin berpusat

di Wilayah Ciputat, variabel budaya yang menjadi variabel penelitiannya tidak

dapat membuktikan bahwa budaya memiliki pengaruh terhadap minat masyarakat

pada Bank Syariah, dikarenakan Ciputat merupakan wilayah pinggiran ibu kota

yang terdapat berbagai corak kebudayaan bias untuk dijadikan variabel penelitian.

75

Atin Yulaifah, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi terhadap Keputusan

Nasabah dalam Memilih Bank Syariah, (Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011).

88

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan di atas dapat

disimpulkan bahwa:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, pendidikan, pekerjaan,

pendapatan dan budaya secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap minat menabung pada Bank Syariah di Kec. Purwakarta. Hal

tersebut dibuktikan dengan diperolehnya nilai sigifikansi sebesar 0,000

atau lebih kecil dari 5% (0,05). Hasil uji statistik parsial juga

menunjukkan bahwa variabel pendidikan, pendapatan dan budaya

berpengaruh positif signifikan sedangkan variabel usia berpengaruh

negatif signifikan dan untuk variabel pekerjaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap minat menabung masyarakat Kecamatan

Purwakarta di Bank Syariah.

2. Berdasarkan beta koefisisen regresi, nilai koefisien paling besar adalah

variabel budaya sebesar 5,192 dengan tingkat signifikansi 0,000.

temuan ini menunjukkan bahwa budaya adalah variabel yang paling

berpengaruh terhadap minat menabung di Bank Syariah diantara lima

variabel lain, sesuai dengan teori yang dipaparkan para ahli dan hasil

wawancara yang dilakukan dengan bagian pemasaran Bank Syariah

Mandiri dan BRI Syariah KC. Purwakarta yang menyebutkan bahwa

budaya setempat cukup berpengaruh signifikan terhadap

perkembangan dan pertumbuhan bank syariah di Kab. Purwakarta.`

3. Besarnya pengaruh variabel demografi dan budaya terhadap minat

menabung sebesar 60,8% sedangkan sisanya sebesar 39,2%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak peneliti masukkan, yang

nantinya berguna untuk acuan bagi penelitian selanjutnya.

4. Penelitian ini menguatkan teori yang menyebutkan bahwa budaya dan

demografi berpengaruh terhadap perilaku konsumen seseorang, teori

89

minat menabung sama dengan teori minat beli yang sering

dikemukakan oleh para ahli.

B. Saran

1. Bank-bank syariah di Kec. Purwakarta telah cukup diterima dengan baik

oleh masyarakat di Lingkungannya, sehingga hal ini dapat dijadikan sebuah

peluang dalam melebarkan sayap bank syariah di tengah keberadaan yang

satu wilayah dengan bank-bank konvensional. Bank-bank syariah harus

memperhatikan aspek perspektif masyarakat yang masih tabu akan bank

syariah, seperti prosedur yang sulit dan rumit, proses yang lama, pendekatan

personal yang kurang, promosi dan pengenalan keberadaan bank syariah

yang masih belum digalakkan. Kenyataan inilah yang masih masyarakat

patuhi sebagai sebuah pemikiran tentang bank syariah khususnya di Kec.

Purwakarta, bahwa hal-hal yang disebutkan diatas sangatlah berlawanan

dengan bank konvensional. sehingga harus ditentukan langkah promosi

yang efektif dan efisien agar masyarakat paham betul akan keuntungan dari

menjadi nasabah bank syariah sehingga nantinya akan terjadi peningkatan

jumlah nasabah.

2. Harus disiapkan anggaran sosialisasi bank syariah. Apabila bank syariah

bisa memberikan informasi yang baik dan mampu memberdayakan budaya

yang dianut oleh masyarakatnya maka hal ini akan berdampak positif dalam

pertumbuhan dan perkembangan bank syariah.

3. Budaya juga berpengaruh besar dalam tingkat keuntungan bank syariah,

mengenal kebudayaan yang dianut masyarakat dapat menjadi peluang yang

besar terhadap keuntungan bank syariah.

4. Penelitian selanjutnya agar dapat mencari faktor-faktor lain yang sekiranya

mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih suatu produk dalam hal

ini menjadi nasabah bank syariah.

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’I. Bank Syariah dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema

Insani, 2001.

Aryoso, Wirah dan Syaiful Hermawan. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Pustaka Makmur, 2013.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kab. Purwakarta diakses pada Tanggal 21 November

2017 Melalui Https://Purwakartakab.bps.go.id/

Baharuddin. Psikologi Pendidikan: Refleksi Teoretis terhadap Fenomena.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.

Dokumen Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Pusat Dalam Bentuk

Softfile.

Eka, Yanda. Teori dan Fungsi Tabungan. Diakses pada Tanggal 21 Maret 2017

Melalui Https://googleweblight.com.

Fahmi, Irham. Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta, 2012.

Girard, Tulay. The Role of Demographics on The Susceptibility to Social

Influence: A Pretest Study. Journal of Marketing Development and

Competitveness,2010.

Hitt, Michael A. R. Duane Ireland dan Robert E. Hoskisson, Manajemen Strategis

Daya Saing dan Globalisasi. Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Hosen, Nadirsyah. Islam and Democracy. Diakses pada Tanggal 16 Maret 2017

melalui Http://nhosen.blogspot.com/2006/07/Islam-and-democracy.html.

Indria, Karina Ayu Dwi Nindyati. Kajian Konformitas dan kreatifitas Affective

Remaja. Jurnal Provitae, 2007.

Ista, Aryogi dan Dyah Wulansari. Subjective Well-being Individu Dalam Rumah

Tangga di Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 2016.

Juaria, dkk. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung Masyarakat di

Dusun Sebau Apo Kabupaten Landak. Jurnal FKIP UNTAN Pontianak.

Karim, Adiwarman A. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: PT.Raja Grafindo

Persada,2007.

Kasali, Rhenald. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan

Positioning. Cet, 1. 1998. E-book diakses Tanggal 15 Juni 2017 melalui

Https://books.google.co.id/books?id=3UJ4c_dskHEC&pg=PA26&dq=seg

mentasi+pasar&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi8rL6p7LTXAhUKsI8KHR

1mAqgQ6AEIJjAA#v=onepage&q=segmentasi%20pasar&f=false.

Kasmir. Pemasaran Bank. Cet, 1. Jakarta : Kencana, 2004.

Kasmir, Pemasaran Bank. Cet, 2. Jakarta: Kencana, 2005.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta; Erlangga,

2011.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat, 1995.

Lopez, Fernando Lera. The Influence of Age on Household Savings Behaviours

and Motives Evidence from Spain. (Pamplone, Spain: Department of

Economics, Public University of Navarre, 1995).

Muhammad, Muflih. Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam.

Jakarta: Raja Gravindo Persada, 2006.

Nasution, Mustafa Edwin dan Hardius Usman. Proses Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007.

Otoritas Jasa Keuangan. Statistik Perbankan Syariah. Desember volume 15. 2016.

Panduan Penulisan Skripsi FSH UIN Jakarta 2017

Priaji, Vita Widyan. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung di

Bank Syariah. Skripsi S1 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Prihantoro, Imam Basuki, dan Kasir Iskandar. Analisis Faktor-faktor Makro

Ekonomi dan Demografi terhadap Fungsi Permintaan Asuransi Jiwa di

Indonesia. Jurnal Asuransi dan Manajemen Resiko, 2013.

Rochman, Abd. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya,

1993.

Said, Amin Mahfudh. Tafsir Surat An-nisa Ayat 9. diakses pada Tanggal 29 Maret

2018 Melalui http://aminmahfud.blogspot.co.id/2013/02/tafsir-surat-nisa-

ayat-9.html.

Saputri, Wyska Mielanti D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa

UIN Sunan Kalijaga untuk Menabung di Bank Syariah. Skripsi S1

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2017.

Setiadi, Nugroho J. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif,

Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana, 2010.

Setiadi, Nugroho J. Perilaku Konsumen:Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2013.

Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2008.

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta, 2010.

Sudarmanto, Gunawan. Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program

IBM SPSS Statistiks 19. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.

Sugiono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta, 2008.

Sukirno, Sadono. Teori Pengatar Makroekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2011.

Sumarwan, Ujang. Pemasaran Strategik: Perspektif Perilaku Konsumen dan

Marketing Plan. Bogor: PT. Penerbit IPB Press, 2015.

Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2011.

Sunyoto, Danang. Teori, Kuesioner, & Analisis Data untuk Pemasaran dan

Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Supranto dan Nandan Limakrisna. Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk

Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Mitra Wacana Media:

2013.

Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen : Implikasi pada Strategi Pemasaran.

Yogyakarta : Graha Ilmu, 2008.

Susan, Collins M. Saving Behavior in Ten Developing Countries. Chicago:

University of Chocago Press, 1991.

Solmon, Lewis C. The Relation between Schooling and Savings Behavior: An

Example of The Indirect Effects of Education. (National Bureau of

Economic Research, 1975).

Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset, 1981.

Widiana, I Ketut. Hubungan Karakteristik Sosial Demografi dengan Tingkat

Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (PT. Asuransi Nusantara Life Cabang

Bali- NTB di Denpasar). Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana

Bali, 2012.

Widodo, T. Sosiologi Kependudukan: Kajian Teoritis dan Empiris Perspektif

Sosiologi Kependudukan. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan

(LPP) dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS Press, 2011.

Widyaastuti, Ni Putu Ayu dan I G.N. Jaya Agung Widagda K. Pengaruh Faktor

Demografi dan Lingkungan Sosial terhadap Keputusan Pembelian

Dimediasi oleh Perilaku Membaca Atribut Label (Studi Kasus : Susu UHT

Merek Ultrajaya Di Kota Denpasar). Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Udayana Bali, 2012.

Yohnshon. Peran Universitas di Surabaya Dalam Meningkatkan Jumlah

Keluarga Mapan di Surabaya. Jurnal Penelitian Jurusan Ekonomi

Manajemen, Universitas Kristen Petra, 2009.

Yulaifah, Atin. Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi terhadap

Keputusan Nasabah Dalam Memilih Bank Syariah. Skripsi S1 Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011.

LAMPIRAN

HASIL WAWANCARA

1. Kapan berdirinya bank-bank syariah tersebut?

BSM KC. Purwakarta :

12 Februari 2006 merupakan tanggal berdirinya Bank Syariah Mandiri

(BSM) KC. Purwakarta. Awalnya BSM KC.Purwakarta ini memiliki 3 kantor

yang berada di beberapa wilayah Purwakarta antara lain satu kantor layanan,

satu kantor cabang pembantu dan satu kantor cabang, namun pada tahun 2015

beberapa kantor disatukan menjadi satu kantor cabang saja yang letaknya di

wilayah Kec. Purwakarta.

BRI Syariah KC. Purwakarta:

27 November 2000 merupakan tanggal berdirinya BRI Syariah di

Purwakarta. Sebenarnya kantor cabang yang ada di Kabupaten Purwakarta,

dalam struktur kantor pusat masih terdaftar sebagai kantor cabang pembantu

(KCP) yang masih menginduk pada kantor cabang Bandung., namun dalam

struktur yang telah terdaftar di Bank Indonesia (BI) kantor yang ada di

Kabupaten Purwakarta telah berbentuk Kantor Cabang dengan total

outsanding mencapai 100M.

2. Mengapa memilih daerah ini sebagai lokasi kantor?

BSM KC. Purwakarta :

Pertimbangan dalam memilih lokasi, yaitu: pertama, jarak dengan

pusat kota yang sangat dekat atau bisa dibilang lokasi ini merupakan pusat

kota, Kedua, wilayah yang cakupannya cukup strategis mudah di akses

masyarakat ketiga, kantor kami dapat secara jelas terlihat oleh masyarakat

karena berada di jalan protokol kota.

BRI Syariah KC. Purwakarta:

Pertama, daerah Purwakarta memiliki lokasi yang strategis dengan

daerah yang dihimpit oleh dua kota industri, yaitu Cikampek dan Karawang.

Dengan jalur transportasi yang dekat dengan Bandung dan Jakarta atau dengan

mudah dapat diakses oleh masyarakat karena dekat dengan pusat kota.

Kedua, memiliki potensi yang bisa dimaksimalkan karena banyak

orang mencari alternatif untuk rumah hunian yang nyaman dengan harga tanah

yang murah, karena jika ingin memiliki rumah hunian di kota industri harus

memiliki budget yang terbilang besar. Mengingat masih banyaknya lahan di

daerah Purwakarta yang belum terjamah dengan kondisi lingkungan yang

masih asri dan nyaman menjadikan salah satu hal yang harus lebih di

perhatikan sebagai sebuah peluang.

3. Bagaimana tingkat menabung masyarakat? Didominasi oleh warga

pribumikah?

BSM KC. Purwakarta :

Minat masyarakat cukup antusias dalam menerima Bank Syariah

Mandiri ditengah-tengah adanya beberapa bank konvesional, nasabah atau

masyarakat cukup majemuk dalam ketertarikannya terhadap bank syariah

mandiri ini baik masyarakat lokal maupun pendatang, namun ada pula

masyarakat lokal yang merupakan keturuan arab yang menjadi nasabah

potensial kami yang lumayan banyak kami layani.

BRI Syariah KC. Purwakarta:

Kebanyakan masyarakat dalam produk funding memilih produk

tabungan, namun tingkat minat menabung didominasi oleh masyarakat luar

atau orang yang bekerja pada kota industri.

4. Produk apa yang paling diminati dan menguntungkan bagi bank syariah?

BSM KC. Purwakarta :

Hampir semua produk yang kami sediakan diminati oleh masyarakat,

untuk produk funding sendiri banyak perusahaan-perusahaan besar menaruh

peror (penggajian karyawan) yang cukup besar di BSM kami.

BRI Syariah KC. Purwakarta:

Produk yang paling diminati di BRI syariah sendiri yaitu KPR dan

FLPP yang mana menjadi fokus penting bagi bagian pemasaran agar potensi

ini dapat terus dikembangkan oleh BRI Syariah Purwakarta. Sedangkan

sebesar 40%, merupakan produk consumer seperti produk multiguna yang

menempati persentase paling besar dalam produk yang paling diminati.

5. Berpengaruh atau tidak regulasi yang ditetapkan pemerintah daerah khususnya

dalam bidang ekonomi, apakah berpengaruh terhadap pertumbuhan bank

syariah di daerah Purwakarta?

BSM KC. Purwakarta :

Pengaruh pasti ada namun tidak begitu signifikan terhadap operasional

yang kami jalankan. Namun seperti aturan yang menyebutkan bahwa

masyarakat harus bisa mandiri berwirausaha hal ini cukup berpengaruh.

BRI Syariah KC. Purwakarta:

Bupati Dedi Mulyadi dalam beberapa tahun kebelakang sedang

gencar-gencarnya melakukan pengenalan Purwakarta kepada masyarakat luas

hal ini tentunya sangat berpengaruh pada beberapa lembaga komersil.

Berbagai peraturan daerah yang dibuat pemerintahannya cukup membuat

pertumbuhan beberapa sektor khususnya lembaga keuangan cukup meningkat.

BRI Syariah KC Purwakarta sendiri membuat kerjasama dengan

pemerintah daerah dalam membangun proyek KPR dan FLPP (Fasilitas

Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yaitu pembiayaan perumahan yang

disubsidi oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan PERUMNAS dan

developher yang telah terdaftar PPDPP.

6. Dalam kegiatan masyarakat atau pemerintah daerah apakah bank pernah

melakukan kemitraan dalam kelancaran sebuah acara?

BSM KC. Purwakarta :

Kami cukup aktif terlibat dalam berbagai acara-acara kemasyarakatan

seperti pembangunan masjid agung di daerah yang masih belum memiliki

masjid besar dengan penggelontoran dana sekitar RP. 460.000.0000 atau

sponsorship dalam acara santunan atau kerjasama dengan instansi Koperasi

dan perusahaan. Penggelontoran dana CSR yang secara rutin kami lakukan

yang sasarannya merupakan lingkungan sekitar kantor atau kegiatan

masyarakat.

BRI Syariah KC. Purwakarta:

Kami belum begitu intens melakukan pendekatan dengan masyarakat,

karena masyarakat sendiri masih memandang penuh bank-bank konvensional.

Karena apabila ada berbagai macam kegiatan atau event-event yang diadakan

di tengah masyarakat BRI Syariah tidak bisa sefleksible bank-bank

konvensional. Kita harus terlebih dahulu melihat apakah acara yang

diselenggarakan bertentangan atau tidak dengan syariat agama.

7. Langkah apa saja yang dilakukan untuk dapat menarik perhatian masyarakat

terhadap bank syariah?

BSM KC. Purwakarta :

Pendekatan individual cukup efektif dilakukan atau jika ada kegiatan

masyarakat, apa saja yang bisa kami bantu termasuk dana-dana CSR untuk

membuat pandangan bahwa BSM peduli akan lingkungan masyarakat sekitar,

tidak hanya hadir untuk meraup keuntungan saja namun juga bank syariah

hadir untuk membantu masyarakat sekitar.

BRI Syariah KC. Purwakarta:

Mengedukasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan keagamaan seperti

tabligh akbar yang diinisiasi oleh pemerintah daerah dengan peran BRI

Syariah sebagai sponsorship. Terlibat dalam beberapa kegiatan masyarakat

yang tidak bertentangan dengan syariat agama.

8. Budaya yang tengah berkembang di Purwakarta sendiri apakah membawa

dampak positif atau sebaliknya?

BSM KC. Purwakarta :

Beberapa kebudayaan cukup berpengaruh terhadap perkembangan

BSM KC. Purwakarta sendiri, seperti dibiasakan atau diberlakukannya anak

Sekolah Dasar (SD) hingga jenjang SMA untuk menabung sedari dini,

membawa dampak yang cukup positif terhadap produk kami seperti tabungan

junior, atau tabungan perencanaann.

BRI Syariah KC. Purwakarta:

Budaya yang tengah berkembang di Purwakarta memiliki pengaruh

yang cukup signifikan bagi pertumbuhan dan perkembangan BRI Syariah

sendiri, yang mana masyarakat Purwakarta sudah mulai mengenal BRI

Syariah yang ada di Purwakarta.

9. Apakah masih menemukan fenomena masyarakat yang beranggapan bahwa

menabung di rumah lebih baik?

BSM KC. Purwakarta :

Masih ada, terutama usia lanjut, namun kami juga berupaya

memberikan paradigmaa yang baik kepada masyarakat tentang bank syariah.

Karena terkadang pandangan masyarakat mengenai bank syariah sangatlah

beragam, maka kami disini ingin memperbaiki paradigma yang salah

mengenai bank syariah tersebut.

BRI Syariah KC. Purwakarta:

Tentunya masih ada asumsi seperti itu, akan tetapi di daerah

Purwakarta sendiri, masyarakatnya sudah beranggapan lebih baik menabung

di Bank daripada menempatkan atau menyimpan uang di rumah mereka

sendri. Hal ini disebabkan terkadang karena merasa memiliki uang simpanan

maka konsumsi menjadi lebih banyak.

10. Dari segi pemasaran, apa yang menjadi peluang dan kendala yang dihadapi

khususnya pada masyarakat dan daerah Purwakarta?

BSM KC. Purwakarta :

Tentunya peluang dan kendala pasti ada dalam geliat kegiatan

perekonomian, bagaimana kita menyikapinya saja, karena menurut kami

kendala bukan sesuatu hal yang harus dihindari namun suatu hal yang harus

dicari pemecahan masalahnya, agar kami terus dapat perkembang dan

bertahan.

BRI Syariah KC. Purwakarta:

Peluang: Pertama, potensi banyaknya lahan yang belum tergarap

mejadikan salah satu peluang BRI Syariah dalam mengembangkan sayap di

wiilayah Purwakarta sendiri, target yang masih terfokus 5 Km jaraknya

dengan kantor menjadi prioritas yang sedang dilakukan oleh BRI Syariah.

Kedua, mental orang pinggiran jika dibandingkan dengan orang kota lebih

kuat dalam hal pemenuhan jaminan.

Kendala: Masih banyak masyarakat yang belum mengenal bank-bank

syariah yang ada di wilayah Purwakarta, masih banyak masyarakat yang

masih berminat untuk menggunakan bank-bank konvensional dalam transaksi,

Kebayakan masyarakat sekitar masih beranggapan bahwa prosedur yang

dijalankan bank syariah sangat rumit dan susah dan Keberanian bank syariah

sendiri dalam mendobrak daerah-daerah potensial padahal banyak sekali

potensi-potensi yang bisa diperhitungkan, karena pergerakan BRI Syariah di

beberapa cabang sendiri masih ditentukan oleh kantor pusat.

LAMPIRAN

LEMBAR KUESIONER

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

KUESIONER

Untuk Masyarakat Kecamatan Purwakarta ; Desa Nagri Kaler, Desa Citalang dan

Desa Nagri Timur

Kuesioner ini dibuat untuk memenuhi penelitian penulisan di bidang minat

menabung masyarakat. Dengan diperolehnya data melalui kuesioner ini penulis

berharap akan dapat mengetahui faktor apakah yang paling mempengaruhi antara

variabel demografi dan budaya terhadap minat menabung masyarakat pada bank

syariah di Kec. Purwakarta. Oleh karena itu penulis memohon kepada Bapak/Ibu

untuk kesediaanya mengisi kuesioner ini.

Atas kesediaan waktu dan kerjasama Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini.

Penulis ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat Saya

Dede Nurasiah

Data Personal Responden

Nama* :

Jenis Kelamin* : (Laki-laki/Perempuan) (*Boleh tidak diisi)

USIA:

a. < 20 Tahun

b. 20 – 31 Tahun

c. 31 – 40 Tahun

d. 40 – 51 Tahun

e. > 51 Tahun

PENDIDIIKAN:

a. Tidak Bersekolah

b. Lulusan SD

c. Lulusan SMP

d. Lulusan SMA

e. Lulusan S1/S2/S3

PEKERJAAN:

a. Tidak Bekerja

b. Mahasiswa/Pelajar

c. PNS

d. Wiraswasta

e. Lainnya

PENDAPATAN:

a. < Rp 500.000

b. Rp 500.000 – Rp 1.500.000

c. Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000

d. Rp. 2.500.000 – 3.500.000

e. > Rp 3.500.000

Petunjuk Pengisian kuesioner

Jawablah dengan Memberikan Tanda (√) pada kolom yang disediakan.

No. PERTANYAAN SS S KS TS STS

1. Saya adalah Warga Kecamatan

Purwakarta

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

USIA

NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS

1. Ketika usia meningkat saya akan

membutuhkan tabungan masa depan.

2. Pada usia dini saya sudah terbiasa

menabung.

3. Jika saya ingin hidup sejahtera maka saya

menyiapkan tabungan hari tua.

4. Tabungan sebagai harta karun di masa

depan.

PENDIDIKAN

NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS

1. Saya mengetahui sistem bagi hasil yang

diterapkan di Bank Syariah.

2. Saya tidak begitu paham dengan

keuntungan bagi hasil di Bank Syariah.

3. Saya akan mencari tahu keuntungan dari

menabung di Bank Syariah.

4. Saya pernah membaca berita yang berkaitan

dengan bank syariah.

5. Bank syariah memiliki badan pengawas

yang terpercaya.

PEKERJAAN

NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS

1. Saya melakukan pekerjaan lain untuk

mendapatkan penghasilan tambahan.

2. Saya bersedekah agar pekerjaan berkah.

3. di tempat saya bekerja diberlakukan iuran

dana sosial.

4. Saya merencanakan keuangan secara

matang untuk menghindari terjadinya resiko

terkena PHK.

5. di tempat saya bekerja dianjurkan untuk

menabung di Bank Syariah.

PENDAPATAN

NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS

1. Saya selalu menyesuaikan antara

pendapatan dan pengeluaran.

2. Saya mengeluarkan zakat penghasilan setiap

bulan.

3. Saya akan menyisihkan pendapatan untuk

ditabung setiap bulan.

4. Saya mengetahui pentingnya perencanaan

keuangan.

5. Saya berencana membuka rekening di Bank

Syariah jika pendapatan meningkatkan.

BUDAYA

NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS

1. Bank syariah diperuntukan untuk berbagai

macam lapisan masyarakat.

2. Aturan yang dibuat pemerintah daerah

menganjurkan setiap orang menabung.

3. Saya menyisihkan cadangan dana untuk

kebutuhan tak terduga.

4. Saya hanya membeli barang dan jasa yang

benar-benar saya butuhkan.

5.

Saya menganggap gaya hidup berlebihan

adalah sebuah penyakit dalam kehidupan

bermasyarakat.

6. Saya memandang keberadaan bank syariah

telah diterima oleh masyarakat.

7. Saya memandang kehadiran bank syariah

membantu masyarakat yang ingin terbebas

dari unsur riba.

8. Saya selalu berusaha tidak berhutang untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

9. Saya terbiasa menyisihkan pendapatan

untuk anak menabung.

1 0.

Saya terbiasa membelanjakan uang pada

hal-hal yang tak bertentangan dengan

agama.

11. Keputusan menabung dipengaruhi oleh

lingkungan keluarga.

12. Saya melakukan perencanaan keuangan

yang sesuai syariat dengan hidup sederhana.

13. Saya mengetahui perintah Allah SWT untuk

tidak hidup berlebih-lebihan.

14. Kegiatan pemerintah memotivasi

masyarakat untuk hidup sederhana.

MINAT MENABUNG

NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS

1.

Saya mempunyai harapan untuk berangkat

ke Tanah Suci, maka saya akan

menggunakan tabungan haji di Bank

Syariah.

2.

Saya tertarik menabung di Bank Syariah

karena saya percaya akan faedah yang

akan diterima.

3.

Saya tertarik menabung di Bank Syariah

karena dapat menjaga tingkat

kepercayaan.

4. Saya tertarik menabung di Bank Syariah

karena bank syariah jauh dari unsur riba.

5.

Saya memiliki anak, maka saya akan

menempatkan dana pendidikannya pada

tabungan berencana bank syariah.

6. Saya tertarik menabung di Bank Syariah

karena prosedur yang mudah.

7. Saya tertarik menabung di Bank Syariah

karena pelayanan yang prima.

8. Saya tertarik menabung di Bank Syariah

karena lokasi yang strategis.

9. Saya berminat menginformasikan kepada

kerabat untuk menabung di Bank Syariah.

10. Saya pernah mendengar berbagai produk

bank syariah.

11. Saya pernah melihat Iklan/Brosur tentang

tabungan bank syariah.

12. Saya pernah mencari informasi mengenai

produk tabungan bank syariah.

13.

Saya berminat menabung di Bank Syariah

karena gedung dan ruang layanan disetiap

unit sangat nyaman.

14. Saya senang menabung.