pengaruh variabel demografi dan budaya...
TRANSCRIPT
PENGARUH VARIABEL DEMOGRAFI DAN BUDAYA TERHADAP
MINAT MENABUNG PADA BANK SYARIAH DI KEC. PURWAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh:
DEDE NURASIAH
1113046000126
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439H/2018M
v
ABSTRACT
Dede Nurasiah. NIM 1113046000126. INFLUENCE OF VARIABLE
DEMOGRAPHICS AND CULTURE ON THE INTEREST INSIDE TO SHARIA
BANKS IN DISTRICT PURWAKARTA. Syariah Economic Studies Program,
Faculty of Economics and Business, State Islamic University Syarif Hidayatullah
Jakarta,1439 H/2018 M.
This study aims to determine the effect of demographic variables and
culture of society on the interest of saving in Islamic banks in the district
Purwakarta. The Variables used in this research are independent variables of
age, education, employment, income and culture, dependent variable in the form
of interest in saving Islamic banks. This study took as many as 100 respondents
with convenience sampling method as sampling. Data collection in this study
using questionnaires with regression analysis techniques through F test and t test
using Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 16.0 Software.
The results showed that demographic and cultural variables
simultaneously affect the interest of saving with a significance level of 0.000.
While based on partial test result of age variable have significant negative effect,
education variable have positive significant effect, income variable have positive
significant effect, and culture variable have positive significant effect. Only job
variables have no significant effect. For the largest coefficient of cultural
variables of 5.192 with a significance level of 0.000. The amount of influence of
demographic and cultural variables on the interest of saving amounted to 60.8%
while the rest of 39.2% influenced by other variables that are not examined.
Keywords: Demographic Variables, Culture, Consumer Behavior, Marketing
Management.
Advisor : Ahmad Chairul Hadi, MA
Nurul Handayani, S.Pd., M.Pd
References : 1995 s.d 2016
vi
ABSTRAK
Dede Nurasiah. NIM 1113046000126. PENGARUH VARIABEL DEMOGRAFI
DAN BUDAYA TERHADAP MINAT MENABUNG PADA BANK SYARIAH
DI KEC. PURWAKARTA. Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1439 H/2018 M.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel demografi
dan budaya masyarakat terhadap minat menabung pada bank syariah di Kec.
Purwakarta. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
independen yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan budaya serta
variabel dependen berupa minat menabung pada bank syariah. Penelitian ini
mengambil sebanyak 100 responden dengan metode convenience sampling
sebagai pengambilan sampel. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner dengan teknik analisis regresi melalui uji F dan uji t
dengan menggunakan Software Statistical Product and Service Solutions (SPSS)
16.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel demografi dan budaya
secara simultan berpengaruh terhadap minat menabung dengan tingkat
signifikansi 0,000. Sedangkan berdasarkan hasil uji parsial variabel usia
berpengaruh negatif signifikan, variabel pendidikan berpengaruh positif
signifikan, variabel pendapatan berpengaruh positif signifikan, serta variabel
budaya berpengaruh positif signifikan. Hanya variabel pekerjaan yang tidak
berpengaruh signifikan. Untuk koefisien paling besar yaitu variabel budaya
sebesar 5,192 dengan tingkat signifikansi 0,000. Besarnya pengaruh variabel
demografi dan budaya terhadap minat menabung sebesar 60,8% sedangkan
sisanya sebesar 39,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Kata kunci: Variabel Demografi, Budaya, Perilaku Konsumen, Manajemen
Pemasaran.
Pembimbing : Ahmad Chairul Hadi, MA
Nurul Handayani, S.Pd., M.Pd
Daftar Pustaka : 1995 s.d 2016
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan keridhaan-Nya lah penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan dan
berjalan dengan lancar. Tak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada
baginda kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat-Nya. Atas
kehendak dan rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
Judul “Pengaruh Variabel Demografi dan Budaya terhadap Minat Menabung pada
Bank Syariah di Kec. Purwakarta” ditujukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi Strata 1 (S-1) dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dengan selesainya Skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah banyak membantu memberikan dukungan baik
materi maupun non materi dalam menyelesaikan Skripsi ini. ditujukan kepada:
1. Kedua orang tua, Ibunda dan Ayahanda yang begitu penulis hormati dan
sayangi. Bapak Eman Sulaeman dan Ibu Sarnah Sopiah yang senantiasa
memberikan dukungan berupa do’a yang terus mengalir, materi yang tak
terhitung jumlahnya maupun nasihat-nasihat yang tiada henti didengungkan
yang sangat berarti bagi penulis.
2. Tuty Alawiyah sebagai kakak kandung penulis serta Ika fauziah N dan Asep
M Yasin sebagai adik penulis yang sangat penulis sayangi.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Yogi Citra Pratama, M.Si dan Ibu Tini Anggraeni, S.T., M.Si., selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
viii
5. Bapak AM. Hasan Ali, MA., dan Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., MA., selaku Tim
Task Force Passing Out Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Mohamad Mujibur Rohman, MA., selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu memberikan bimbingan selama menjadi mahasiswa
aktif.
7. Bapak Ahmad Chairul Hadi, MA., selaku Dosen Pembimbing I Skripsi yang
dengan bimbingannya memberikan keleluasaan dan kemudahan bagi penulis
untuk mengeksplorasi hasil dengan arahan yang baik.
8. Ibu Nurul Handayani, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II Skripsi yang
selalu memberikan masukan dan semangat serta arahan yang baik agar Skripsi
ini dapat diterima.
9. Seluruh Dosen Fakultas Syariah Dan Hukum Serta Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan ilmu yang begitu ikhlas dan membimbing penulis dari awal
kuliah hingga bisa menyelesaikan Skripsi ini.
10. Seluruh staff bagian administrasi Fakultas Syariah & Hukum serta Fakutas
Ekonomi & Bisnis mahasiswa Passing Out yang selalu membantu
mempermudah para mahasiswa Passing Out dalam hal administratif dan
persyaratan kuliah, Skripsi hingga wisuda.
11. Minten, Kiki PJ, Liza FR, Diana, Rosita, Andini dan Sarah Sahabat penulis
yang tersetia menyemangati, mengingatkan, dan mendengarkan berbagai
keluh kesah penulis dari memulai niat hingga terselesaikannya Skripsi ini.
12. Keluarga Besar Muamalat Angkatan 2013 serta keluarga besar IKPD Jakarta,
semoga kesuksesan menyertai kita dan senantiasa berada dalam lindungan
Allah SWT.
13. Semua pihak yang penulis tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas
bantuan dan dukungan dalam penyelesaian Skripsi ini.
Ciputat, 27 Maret 2018
Penulis
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................... 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 8
E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 10
A. Landasan Teori ........................................................................................... 10
1. Segmentasi Pasar .................................................................................... 10
a. Pemasaran Bank .................................................................................. 12
b. Lingkungan Pemasaran Bank ............................................................. 13
2. Minat Menabung .................................................................................... 14
a. Pengertian Minat ................................................................................. 14
b. Pengertian Menabung ......................................................................... 16
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung ............................ 21
a. Demografi ........................................................................................... 21
b. Budaya ................................................................................................ 25
B. Review Studi Terdahulu ............................................................................. 28
C. Kerangka Konsep ....................................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 33
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 33
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 33
C. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ........................................................ 34
x
1. Kuesioner ................................................................................................ 34
2. Wawancara ............................................................................................. 36
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 37
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ........................................................... 37
a. Uji Validitas ........................................................................................ 37
b. Uji Reliabilitas .................................................................................... 38
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 38
a. Uji Normalitas..................................................................................... 38
b. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 39
c. Uji Multikolinearitas ........................................................................... 39
d. Uji Autokorelasi .................................................................................. 40
3. Uji Regresi Linier Berganda ................................................................... 40
E. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 41
1. Uji F-test ................................................................................................. 41
2. Uji t-test .................................................................................................. 42
3. Koefisien determinasi (R²) ..................................................................... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 43
A. Profil Kecamatan Purwakarta .................................................................... 43
B. Uji Validitas ............................................................................................... 43
C. Uji Reliabilitas ........................................................................................... 48
D. Penemuan dan Pembahasan ....................................................................... 48
1. Karakteristik Responden ........................................................................ 48
2. Faktor Usia (X1) ..................................................................................... 51
3. Faktor Pendidikan (X2) ........................................................................... 53
4. Faktor Pekerjaan (X3) ............................................................................. 56
5. Faktor Pendapatan (X4) .......................................................................... 59
6. Faktor Budaya (X5) ................................................................................ 61
7. Faktor Minat Menabung (Y) .................................................................. 69
E. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 76
1. Uji Normalitas ........................................................................................ 76
2. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 77
3. Uji Multikolinearitas .............................................................................. 78
xi
4. Uji Autokorelasi ..................................................................................... 78
F. Analisis Regresi Linier Berganda .............................................................. 79
G. Hasil Uji Signifikansi ................................................................................. 80
1. Uji F-test ................................................................................................. 80
2. Uji t-test .................................................................................................. 82
3. Koefisien Determinasi (R2) .................................................................... 83
H. Interpretasi Data ......................................................................................... 84
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 88
A. Kesimpulan ................................................................................................ 88
B. Saran ........................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1. Perkembangan Total Asset, Jaringan Kantor, Jumlah ATM dan Tenaga
Kerja Perbankan Syariah di Indonesia .................................................................... 3
Tabel 2. 1. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 28
Tabel 3. 1. Skala Likert ......................................................................................... 35
Tabel 3. 2. Kisi-kisi Penelitian .............................................................................. 35
Tabel 4. 1. Data Output Uji Validitas ................................................................... 44
Tabel 4. 2. Data Output Uji Validitas (2) .............................................................. 46
Tabel 4. 3. Output Uji Reliabilitas ........................................................................ 48
Tabel 4. 4. Jenis Kelamin ...................................................................................... 48
Tabel 4. 5. Usia ..................................................................................................... 49
Tabel 4. 6. Pendidikan ........................................................................................... 49
Tabel 4. 7. Pekerjaan ............................................................................................. 50
Tabel 4. 8. Pendapatan .......................................................................................... 50
Tabel 4. 9. Ketika Usia Meningkat Saya Membutuhkan Tabungan Masa Depan
(P1U) ..................................................................................................................... 51
Tabel 4. 10. Pada Usia Dini Saya Terbiasa Menabung (P2U) .............................. 51
Tabel 4. 11. Jika Saya Ingin Hidup Sejahtera maka Saya Menyiapkan Tabungan
Hari Tua (P3U) ...................................................................................................... 52
Tabel 4. 12.Tabungan sebagai Harta Karun di Masa Depan (P4U) ...................... 52
Tabel 4. 13. Saya Mengetahui Sistem Bagi Hasil yang Diterapkan di Bank Syariah
(P1K) ..................................................................................................................... 53
Tabel 4. 14. Saya Tidak Begitu Paham dengan Keuntungan Bagi Hasil di Bank
Syariah (P2K) ........................................................................................................ 53
Tabel 4. 15. Saya Akan Mencari Tahu Keuntungan dari Menabung di Bank
Syariah (P3K) ........................................................................................................ 54
xiii
Tabel 4. 16. Saya Pernah Membaca Berita Berkaitan dengan Bank Syariah
(P4K) ..................................................................................................................... 55
Tabel 4. 17. Bank Syariah Memiliki Badan Pengawas Terpercaya (P5K) ........... 55
Tabel 4. 18. Saya Melakukan Pekerjaan Lain untuk Mendapatkan Penghasilan
Tambahan (P1J) .................................................................................................... 56
Tabel 4. 19. Saya Bersedekah agar Pekerjaan Berkah (P2J) ................................ 56
Tabel 4. 20. Di Tempat Saya Bekerja Memberlakukan Iuran Dana Sosial (P3J) . 57
Tabel 4. 21. Saya Merencanakan Keuangan Secara Matang untuk Menghindari
Terjadinya Resiko Terkena PHK (P4J) ................................................................. 57
Tabel 4. 22. Di Tempat Saya Bekerja Dianjurkan untuk Menabungdi Bank
Syariah (P5J) ......................................................................................................... 58
Tabel 4. 23. Saya Selalu Menyesuaikan antara Pendapatan dan
Pengeluaran (P1T) ................................................................................................. 59
Tabel 4. 24. Saya Mengeluarkan Zakat Penghasilan Setiap Bulan (P2T) ............ 59
Tabel 4. 25. Saya Menyisihkan Pendapatan untuk Ditabung Setiap Bulan (P3T) 60
Tabel 4. 26. Saya Mengetahui Pentingnya Perencanaan Keuangan (P4T) ........... 60
Tabel 4. 27. Saya Berencana Membuka Rekening di Bank Syariah jika
Pendapatan Meningkat (P5T) ................................................................................ 61
Tabel 4. 28. Bank Syariah Diperuntukan untuk Berbagai Macam Lapisan
Masyarakat (P1B).................................................................................................. 61
Tabel 4. 29. Aturan yang Dibuat Pemerintah Daerah Menganjurkan Setiap Orang
Menabung (P2B) ................................................................................................... 62
Tabel 4. 30. Saya Menyisihkan Cadangan Dana untuk Kebutuhan Tak Terduga
(P3B) ..................................................................................................................... 62
Tabel 4. 31. Saya Hanya Membeli Barang dan Jasa yang Benar-Benar Saya
Butuhkan (P4B) ..................................................................................................... 63
Tabel 4. 32. Saya Menganggap Gaya Hidup Berlebihan adalah Sebuah Penyakit
Dalam Kehidupan Bermasyarakat (P5B) .............................................................. 63
xiv
Tabel 4. 33. Saya Memandang Bahwa Bank Syariah Telah Diterima Oleh
Masyarakat (P6B).................................................................................................. 64
Tabel 4. 34. Saya Memandang Kehadiran Bank Syariah Membantu Masyarakat
yang Ingin Terbebas dari Unsur Riba (P7B) ......................................................... 64
Tabel 4. 35. Saya Selalu Berusaha Tidak Berhutang untuk Memenuhi Kebutuhan
Hidup (P8B) .......................................................................................................... 65
Tabel 4. 36. Saya Terbiasa Menyisihkan Pendapatan untuk Anak Menabung
(P9B) ..................................................................................................................... 65
Tabel 4. 37. Saya Terbiasa Membelanjakan Uang pada Hal-Hal yang Tak
Bertentangan dengan Agama (P10B) .................................................................... 66
Tabel 4. 38. Keputusan Menabung Dipengaruhi Oleh Lingkungan Keluarga
(P11B) ................................................................................................................... 66
Tabel 4. 39. Saya Melakukan Perencanaan Keuangan yang Sesuai Syariat
dengan Hidup Sederhana (P12B) .......................................................................... 67
Tabel 4. 40. Saya Mengetahui Perintah Allah SWT untuk Tidak Hidup
Berlebih-Lebihan (P13B) ...................................................................................... 67
Tabel 4. 41. Kegiatan Pemerintah Memotivasi Masyarakat untuk Hidup Sederhana
(P14B) ................................................................................................................... 68
Tabel 4. 42. Saya Mempunyai Harapan untuk Berangkat Ke Tanah Suci,
maka Saya Akan Menggunakan Tabungan Haji di Bank Syariah (P1M) ............. 69
Tabel 4. 43. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Percaya Akan
Faedah yang Akan Diterima (P2M) ...................................................................... 69
Tabel 4. 44. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Dapat Menjaga
Tingkat Kepercayaan (P3M) ................................................................................. 70
Tabel 4. 45. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Bank Syariah
Jauh Dari Unsur Riba (P4M)................................................................................. 70
Tabel 4. 46. Saya Memiliki Anak, maka Saya Akan Menempatkan
Dana Pendidikannya pada Tabungan Berencana Bank Syariah (P5M) ................ 71
Tabel 4. 47. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Prosedur yang
Mudah (P6M) ........................................................................................................ 71
xv
Tabel 4. 48. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Pelayanan yang
Prima (P7B) ........................................................................................................... 72
Tabel 4. 49. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Lokasi yang
Strategis (P8B) ...................................................................................................... 72
Tabel 4. 50. Saya Berminat Menginformasikan Kepada Kerabat untuk Menabung
di Bank Syariah (P9M) ......................................................................................... 73
Tabel 4. 51. Saya Pernah Mendengar Berbagai Produk Bank Syariah (P10B) .... 73
Tabel 4. 52. Saya Pernah Melihat Iklan/Brosur tentang Tabungan Bank Syariah
(P11B) ................................................................................................................... 74
Tabel 4. 53. Saya Pernah Mencari Informasi Mengenai Produk Tabungan
Bank Syariah (P12M) ............................................................................................ 75
Tabel 4. 54. Saya Berminat Menabung di Bank Syariah karena Gedung dan
Ruang Layanan Disetiap Unit Sangat Nyaman (P13M) ....................................... 75
Tabel 4. 55. Saya Senang Menabung (P14M)....................................................... 76
Tabel 4. 56. Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 76
Tabel 4. 57. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 77
Tabel 4. 58. Hasil Uji Multikolinearitas................................................................ 78
Tabel 4. 59. Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................... 78
Tabel 4. 60. Hasil Uji Regresi Linier Berganda .................................................... 79
Tabel 4. 61. Hasil Uji F ......................................................................................... 81
Tabel 4. 62. Hasil Uji t .......................................................................................... 82
Tabel 4. 63. Hasil Uji R Square ............................................................................ 83
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Pandangan Keynes Mengenai Penentu Tabungan .......................... 18
Gambar 2. 2. Skema Hubungan Nilai, Norma, Sanksi, dan Pola Konsumsi ........ 27
Gambar 2. 3. Kerangka Konsep ............................................................................ 32
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai bangsa dengan ekonomi yang berasas pada
kerakyatan, dengan karakteristik geografi dan budaya daerah setiap wilayah yang
berbeda, menghasilkan sebuah opini bahwa wilayah dapat menjadi faktor
pendukung dalam pertumbuhan dan perkembangan sebuah perekonomian bangsa.
Perekonomian sebuah bangsa dapat dikatakan baik, ketika rakyat dapat merasakan
kesejahteraan yang tercipta dari perekonomian yang baik pula.
World Bank telah melakukan penelitian bahwa kesejahteraan tidak bisa
hanya dipandang dari sisi moneter saja. Sisi non-moneter seperti gizi, interaksi
sosial, jumlah jam bekerja, dan pendidikan juga turut menentukan kondisi
kesejahteraan seseorang. Frey dan Slutzer mengungkapkan bahwa terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Hal ini meliputi
faktor demografi dan faktor ekonomi.1 Dari sinilah peranan demografi terhadap
pembangunan perekonomian memiliki pengaruh yang cukup penting dalam
merencanakan dan menjalankan kegiatan pemasaran dunia perbankan, demografi
menjadi sebuah segmentasi pasar dan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
seseorang untuk melakukan sebuah tindakan atau perilaku konsumen.
Lingkungan pemasaran dapat diartikan sebagai kekuatan yang ada di
dalam dan diluar perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen
pemasaran, untuk mengembangkan dan mempertahankan produk-produk bank
yang ada. Lingkungan pemasaran juga dapat diartikan sebagai kemampuan
manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi-
transaksi yang berhasil dengan nasabah sasarannya.2 Beberapa penelitian yang
menunjukkan bahwa adanya faktor-faktor demografi yang berpengaruh pada
1 Aryogi Ista dan Dyah Wulansari, Subjective Well-being Individu Dalam Rumah Tangga
di Indonesia, (Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Juni, 2016; 01 (I)), h. 1-12.
2 Kasmir, Pemasaran Bank, Cet. 1, (Jakarta : Kencana, 2004), h. 91.
2
tingkat menabung yaitu Penelitian Collins dalam penelitiannya yang berjudul
Saving Behavior In Ten Development Countries, yang menunjukkan bahwa
meningkatnya standar hidup merupakan alasan mengapa jumlah tabungan
meningkat. Seseorang dengan usia yang lebih matang cenderung mendapatkan
penghasilan yang lebih tinggi, sehingga mempengaruhi perilaku dalam
menabung.3
Dalam Islam perilaku seorang konsumen harus mencerminkan hubungan
dirinya dengan Allah SWT. Dalam ekonomi Islam, kepuasan konsumen
bergantung pada nilai-nilai agama yang diterapkan pada rutinitas kegiatannya,
yang tercermin pada alokasi uang yang dibelanjakannya.4 Menurut Mozer Kahf
dan Umar Chapra, menyatakan bahwa pengeluaran yang berlebihan dilarang dan
penimbunan simpanan juga dikecam tegas oleh Al-qur’an dan As-sunnah. Lebih
lanjut Kahf dan Umar Chapra menyatakan bahwa sangatlah perlu
mengorganisasikan serta meregulasi uang dan sistem perbankan dalam suatu cara
yang tidak mengurangi dorongan melakukan pengeluaran yang berlebihan, tetapi
juga memobilisasi simpanan dan penyalurannya ke dalam pemanfaatan-
pemanfaatan secara sosial produktif.5
Hadirnya lembaga keuangan syariah merupakan bentuk implementasi dari
adanya kebutuhan masyarakat akan bentuk produk-produk yang tak hilang dari
kaidah ke-Islaman, hal ini di dorong oleh open mainded masyarakat bahwa bunga
(Interest) pada bank konvensional hukumnya haram, karena termasuk dalam
kategori riba yang dilarang dalam agama. Bukti nyata dalam keharaman riba yaitu
dengan adanya tragedi di tahun 1998 yang mana menyebabkan bank-bank
konvensional bangkrut, tak bisa bertahan dalam kondisi perekonomian dunia yang
3 Susan M Collins. Saving Behavior In Ten Developing Countries, (Chicago: University
of Chocago Press, 1991), h. 350.
4 Muflih Muhammad, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam,
(Jakarta : Raja Gravindo Persada, 2006), h. 8.
5 Yanda Eka, Teori dan Fungsi Tabungan, diakses pada Tanggal 21 Maret 2017 Melalui
Https://googleweblight.com.
3
memburuk. Namun bank syariah tetap bisa melakukan kegiatan operasionalnya
dengan baik tanpa adanya hambatan.
Melalui lembaga keuangan syariah diharapkan operasional yang
dijalankan dapat memperhatikan aspek yang kurang diperhatikan dalam lembaga
konvensional lainnya. Berkembangnya perbankan syariah di Indonesia merupakan
bentuk dorongan dari keinginan masyarakat Indonesia (Masyarakat Muslim) yang
berpandangan bahwa riba adalah suatu hal yang dilarang dalam agama.
Bank syariah adalah salah satu alternatif lembaga keuangan yang dianggap
aman oleh masyarakat untuk menyimpan dananya dengan tidak
mengesampingkan kaidah ke-Islaman. Berdasarkan hasil Laporan Statistik
Perbankan Syariah (SPS) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Volume 15 Tahun 2016
menunjukkan bahwa adanya peningkatan total asset yang terus meningkat setiap
tahunnya.
Tabel 1. 1. Perkembangan Total Asset, Jaringan Kantor, Jumlah ATM dan
Tenaga Kerja Perbankan Syariah di Indonesia
No Tahun Total Asset
Jumlah
Jaringan
Kantor
Jumlah
ATM
Jumlah
Tenaga Kerja
1 2014 272.343 2.483 3.482 45.818
2 2015 296.262 2.301 3.716 55.816
3 Jan 2016 287.440 2.282 3.719 55.442
4 Feb 2016 290.430 2.238 3.720 55.106
5 Mar 2016 297.772 2.230 3.713 54.729
6 Apr 2016 295.377 2.183 3.722 54.674
7 Mei 2016 297.935 2.157 3.724 54.791
8 Jun 2016 306.225 2.129 3.734 54.923
9 Jul 2016 305.542 2.127 3.116 54.603
10 Ags 2016 305.287 34 2.104 54.329
11 Sep 2016 331.763 34 2.210 55.546
4
12 Okt 2016 331.005 34 2.203 55.663
13 Nov 2016 339.343 34 2.176 55.647
14 Des 2016 356.504 34 3.259 55.597
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2016
Industri perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang berperan
menjadi salah satu pilar perekonomian nasional. Laju pertumbuhan perbankan
syariah di tingkat global tak diragukan lagi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
mencatat per-Juni 2016 sektor perbankan syariah memiliki total asset sebesar Rp
306.225 Triliun. Asset perbankan syariah tumbuh sebesar 11,97% dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya. Industri perbankan syariah mengelola 18,31
juta rekening dana masyarakat, melalui lebih 2.557 jaringan kantor di seluruh
Indonesia.6 Jika dipersamakan kembali dengan periode Desember tahun lalu,
dengan jumlah asset per Desember 2017 mencapai Rp 356.504 Triliun, tumbuh
sekitar 12%.
Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah dengan sebaran jaringan kantor
Bank Umum Syariah terbesar kedua di Indonesia, jaringan kantor Bank Umum
Syariah yang ada di Provinsi Jawa Barat mencapai 314 kantor yang terdiri dari 61
Kantor Cabang (KC), 225 Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan 28 Kantor Kas
(KK).7 Provinsi Jawa Barat memiliki beberapa Kabupaten, salah satunya yaitu
Kabupaten Purwakarta.
Kabupaten Purwakarta dalam beberapa tahun terakhir mendapatkan
perhatian yang cukup luas terkait gebrakan budayanya, pengenalan budaya dan
penerapan budaya dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat yang dilakukan
oleh bupati dan kepemerintahannya, menjadi hal yang cukup menarik untuk
dibahas. Dekonsentrasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam
menentukan kebijakan pembangunan dan peraturan daerah di bidang pendidikan,
6 Nadirsyah Hosen, Islam and Democracy, Sindonews.Com, diakses pada Tanggal 16
Maret 2007 Melalui Http://nhosen.blogspot.com/2006/07/islam-and-democracy.html.
7 Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah, Desember Vol. 15, 2016.
5
ekonomi dan kebudayaan bermasyarakat cukup dipatuhi oleh masyarakatnya.
Namun tak dapat dipungkiri banyak pula pro-kontra dikalangan masyarakat
mengenai berbagai kebijakan yang telah diputuskan.
Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang
paling mendasar. Dengan kata lain, merupakan faktor paling utama dalam
perilaku pengambilan keputusan dan perilaku pembelian.8 Budaya yang
berkembang di Kabupaten Purwakarta menjadi hal yang cukup menarik bagi para
pelaku bisnis untuk melakukan telaah lebih jauh, untuk mengenal pasar yang akan
dijadikan pangsa pasar atau ekspansi usaha dengan mengenal segmentasi pasar
yang akan dijadikan target. Sehingga pemasaran produk atau jasa yang dilakukan
lebih efektif dan efisien.
Budaya dapat diartikan sebagai pengenalan atau alat analisis karakteristik
konsumen, salah satu contoh penerapan budaya yang dilakukan oleh pemerintahan
Kabupaten Purwakarta yaitu diwajibkannya penggunaan kebaya dan baju kampret
sebagai seragam sekolah dan pakaian wajib untuk acara-acara besar serta
penggunaan sandal sebagai atribut pelengkapnya, nilai yang berubah terhadap
nilai budaya berpengaruh pula terhadap konsumsi masyarakat, masyarakat
Kabupaten Purwakarta akan meningkatkan tingkat konsumsi baju kebaya, baju
kampret dan sandal sebagai perlengkapan sekolah. Hal ini sejalan dengan
PERBUP (Peraturan Bupati) No.69 tahun 2015 tentang Pendidikan Berkarakter.
Produk dan jasa memainkan peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi
budaya, karena produk mampu membawa pesan makna budaya. Makna budaya
akan dipindahkan ke produk dan jasa, dan produk kemudian dipindahkan ke
konsumen.9
Pemahaman tentang budaya suatu masyarakat dan bangsa akan
memberikan inspirasi mengenai produk yang dibutuhkan oleh konsumen, apalagi
8 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan,
dan Keinginan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 253.
9 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2011), h. 237.
6
Kabupaten Purwakarta sempat dijuluki sebagai kota tasbeh, yaitu kota dengan
tingkat kesyahduannya dalam beragama Islam yang dijunjung tinggi. Literasi
inilah yang menjadikan latar belakang pengangkatan masalah dalam penelitian ini
untuk melihat seberapa berpengaruhkah budaya di Kabupaten Purwakarta
terhadap minat menabung di Bank Syariah. Penelitian akan memilih wilayah
dengan cakupan yang lebih sempit yaitu Kecamatan Purwakarta yang merupakan
kecamatan kota di Kabupaten Purwakarta yang memiliki sarana dan prasarana
paling menunjang serta banyaknya lembaga-lembaga keuangan yang beroperasi di
wilayah Kec. Purwakarta tersebut. Ditambah hasil wawancara dengan bagian
pemasaran dibeberapa Bank syariah di Kec. Purwakarta yang menyebutkan bahwa
adanya peningkatan cukup signifikan setiap tahunnya pada kegiatan funding.
Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel
demografi dan budaya terhadap minat menabung di Bank Syariah Kec.
Purwakarta. Masyarakat yang berada dalam lingkungan Bank-bank Syariah di
Kec. Purwakarta menjadi objek penelitian didasarkan pada produk penghimpunan
dana yang ditawarkan kepada nasabah yaitu tabungan. Penelitian dilakukan
dengan mengamati dan menganalisis bagaimana faktor-faktor demografi dan
budaya menentukan minat menabung nasabah pada Bank Syariah di Kec.
Purwakarta. Variabel demografi dan Budaya yang digunakan yaitu: 1) Usia; 2)
Pendidikan; 3) Pekerjaan; 4) Pendapatan; 5) Budaya.
Setelah menguraikan beberapa permasalahan diatas, maka perlu
diadakannya penelitian yang berfokus pada demografi dan budaya terhadap minat
menabung masyarakat. dalam hal ini peneliti ingin mengangkat suatu topik sesuai
dengan permasalahan-permasalahan diatas, yaitu “Pengaruh Demografi dan
Budaya terhadap Minat Menabung pada Bank Syariah di Kec.Purwakarta”.
7
B. Identifikasi Masalah
Sebelum dilakukan pembatasan dan perumusan masalah penelitian, maka
perlu dilakukan identifikasi masalah. Berdasarkan latar belakang diatas, maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Demografi setiap daerah yang berbeda menjadi hal terpenting yang
harus dipahami sebagai pangsa pasar dan persaingan antar lembaga
keuangan.
2. Berdasarkan laporan volume 15 OJK tahun 2016 minat menabung
masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun terus mangalami
peningkatan sebesar 12% tercatat per Desember 2016.
3. Adanya pergeseran budaya yang terjadi di Kabupaten Purwakarta
menjadi hal yang harus dicermati sebagai sebuah peluang ataupun
ancaman bagi lembaga keuangan syariah.
4. Dekonsentrasi yang diterapkan pemerintah daerah dapat
mempengaruhi bidang perekonomian daerah.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Pembatasan ruang lingkup penelitian dilakukan untuk mempermudah
pembahasan dalam penulisan Skripsi ini, penulis membatasi masalah yang akan
dibahas sehingga pembahasan lebih jelas dan terarah sesuai dengan yang
diharapkan penulis. adapun pembatasan masalah yaitu berfokus pada bagaimana
variabel demografi yang meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan
budaya memiliki pengaruh terhadap minat menabung pada Bank Syariah di
Kecamatan Purwakarta.
Dari identifikasi dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah yang
diajukan untuk ditelaah lebih lanjut sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel demografi
dan budaya terhadap minat menabung di Bank Syariah?
8
2. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap minat menabung
di Bank Syariah?
3. Berapa persentase dari pengaruh variabel demografi dan budaya
terhadap minat menabung di Bank Syariah?
4. Apakah penelitian yang dilakukan menguatkan atau melemahkan teori
yang ada dan penelitian terdahulu?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban
dari permasalahan diatas, Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk menganalisis apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel
demografi dan budaya yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan,
dan budaya terhadap minat menabung pada Bank Syariah.
b. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap minat
menabung di Bank Syariah.
c. Untuk mengetahui persentase dari pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
d. Untuk mengetahui apakah penelitian yang dilakukan sesuai atau tidak
dengan teori dan penelitian terdahulu.
2. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari Penelitian dan penulisan Skripsi ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi berbagai pihak diantaranya :
a. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai
sumber referensi yang berguna serta memperkaya khazanah keilmuan
yakni ilmu ekonomi, terkait perilaku konsumen dan segmentasi pasar
syariah.
b. Bagi bank, diharapkan informasi yang berhasil dikumpulkan dalam
penelitian ini dapat dijadikan pengambilan keputusan yang tepat dalam
usaha meningkatkan pangsa pasar agar dapat meningkatkan tingkat
9
kentungan bagi bank dan motivasi masyarakat menabung di Bank
Syariah.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan isi penulisan dalam
penelitian ini, penyusun menguraikan secara singkat sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis membahas mengenai latar belakang masalah yang
akan diteliti, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini terdapat dua jenis kajian pustaka, yaitu kajian teoritis dan
review studi terdahulu. diuraikan tentang segmentasi pasar, segmentasi
bank, lingkungan pemasaran bank, faktor-faktor yang mempengaruhi
minat menabung, pengertian demografi, pengertian budaya, pengertian
minat, pengertian menabung, review studi terdahulu, kerangka konsep
dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang ruang lingkup penelitian, populasi
dan teknik pengambilan sampel, jenis dan metode pengumpulan data,
metode analisis data, dan pengujian hipotesis.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang profil Kec. Purwakarta, hasil uji
validitas dan uji reliabilitas, penemuan dan pembahasan hasil uji asumsi
klasik, analisis regresi linier berganda, hasil uji signifikansi dan
interpretasi hasil.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil pengolahan data dan
saran-saran apa saja yang harus dilakukan oleh pelaku usaha dalam
bidang lembaga keuangan syariah.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Segmentasi Pasar
Menurut Rhenald Kasali, segmentasi pasar merupakan pembentukan pasar
dengan menjeniskan pasar yang heterogen ke pasar yang lebih spesifik. Rhenald
menegaskan bahwa :
“Segmentasi adalah proses mengotak-ngotakkan pasar yang heterogen ke dalam
potensial customer yang memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan
karakter yang memiliki respons yang sama dalam membelanjakan uangnya.” 10
Segmentasi pasar adalah proses menempatkan konsumen dalam
subkelompok di pasar produk. Pada hakikatnya perusahaan tidak dapat melayani
seluruh pelanggan, apalagi terdapat pesaing yang memiliki posisi lebih baik di
pasar tertentu. Karena pasar yang heterogen, maka akan sulit produsen untuk
melayaninya.11
Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam kehidupan
ini. Bukan hanya untuk kepentingan bisnis namun juga untuk kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan dan kegiatan-kegiatan nirlaba lainnya. Dalam kegiatan bisnis
segmentasi pasar digunakan untuk memilih pasar sasaran, mencari peluang,
menggerogoti segmen pemimpin pasar, merumuskan pesan-pesan komunikasi,
melayani lebih baik, menganalisis perilaku konsumen, mendesain produk dan lain
sebagainya.12
10
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan Positioning,
Cet, 1. 1998. E-book diakses pada tanggal 15 Juni 2017 melalui
Https://books.google.co.id/books?id=3UJ4c_dskHEC&pg=PA26&dq=segmenta+pasar&hl=idvhK
Ewi8rL6p7LTXAhUKsI8KHR1mAqgQ6AEIJjAA#v=onepage&q=segmentasi%20pasar&f=false.
11 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan,
dan Keinginan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 384.
12 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan,
dan Keinginan Konsumen, h.384.
11
Prosedur segmentasi pasar biasanya dilakukan melalui tiga tahap, yaitu
tahap survey, tahap analisis dan tahap identifikasi profil:13
Tahap survey, peneliti melakukan serangkaian diskusi dan kelompok
fokus untuk memperoleh pendalaman mengenai motivasi, sikap dan
perilaku konsumen. Dari temuan hasil diskusi disusun kuesioner untuk
memperoleh data mengenai tingkat kepentingan atribut, kesadaran
merek, peringkat merek, pola penggunaan produk, sikap terhadap
kategori produk, dan data demografi, geografi, psikologi, dan
mediagrafi dari responden.
Tahap analisis, data yang diperoleh diolah dengan menggunakan alat
analisa yang sesuai.
Tahap identifikasi profil, setiap segmen diidentifikasi karakteristiknya
berdasarkan sikap, perilaku, demografi, psikologi dan pola media.
Segmentasi pasar harus dilakukan secara periodic karena segmentasi
pasar dapat berubah setiap saat.
Penelitian akan segmentasi pasar konsumen terbagi kedalam dua
kecenderungan, yaitu penelitian cenderung menggunakan variabel karakteristik
konsumen dan penelitian yang cenderung menggunakan variabel respon
konsumen. Penelitian yang menggunakan variabel karakteristik konsumen
biasanya menggunakan variabel demografi, geografi dan psikologi. Sedangkan
penelitian yang menggunakan variabel respon membagi konsumen berdasarkan
pencarian manfaat, saat penggunaan atau merek kemudian mempelajari apakah
segmen ini memiliki karakteristik yang berbeda.
13
Ujang Sumarwan, Pemasaran Strategik: Perspektif Perilaku Konsumen dan Marketing
Plan, (Bogor: PT. Penerbit IPB Press, 2015), h. 31.
12
a. Pemasaran Bank
Philip Kotler dalam bukunya mengenai perilaku konsumen
mendefinisikan pengertian pemasaran sebagai:
“Suatu proses sosial dan manajerial dengan nama individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.”14
Manajemen pemasaran adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk
mencapai hasil pertukaran yang diinginkan pada pasar sasaran. Keahlian
dasar pemasar adalah mempengaruhi tingkat, waktu dan komposisi
permintaan untuk suatu produk, jasa, organisasi, orang atau gagasan.15
Ada lima filosofi yang dapat dianut organisasi dalam melakukan
pemasaran, antara lain:16
1) Konsep berwawasan produksi, beranggapan bahwa konsumen akan
memilih produk yang harganya terjangkau dan mudah didapat,
sehingga tugas utama manajemen adalah meningkatkan efisiensi
produksi dan distribusi serta menurunkan harga.
2) Konsep berwawasan produk, beranggapan bahwa konsumen akan
memilih produk bermutu baik dengan harga yang wajar, sehingga
tidak perlu banyak usaha promosi.
3) Konsep berwawasan menjual, beranggapan bahwa konsumen tidak
akan membeli cukup banyak produk perusahaan kecuali mereka
dirangsang dengan usaha menjual dan promosi yang gencar.
4) Konsep berwawasan pemasaran, beranggapan bahwa tugas utama
perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan pilihan
kelompok sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan.
5) Konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat, beranggapan
bahwa tugas utama perusahaan adalah menghasilkan kepuasan
14
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 61.
15 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 1995), h. 39.
16 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h. 39.
13
pelanggan dan bahwa kesejahteraan konsumen serta masyarakat
dalam jangka panjang adalah kunci mencapai tujuan serta
tanggungjawab perusahaan.
Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi
profit, kegiatan pemasaran merupakan suatu kebutuhan utama. Tanpa adanya
kegiatan pemasaran bank tidak akan mengetahui kebutuhan dan keinginan
yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia usaha perbankan perlu
mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus menerus
melakukan riset pasar.17
Secara umum, tujuan pemasaran bank adalah
memaksimumkan konsumsi sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli
produk yang ditawarkan bank, memaksimumkan kepuasan konsumen melalui
pelayanan yang diinginkan nasabah, dan memaksimumkan berbagai jenis
produk bank sehingga nasabah memiliki berbagai pilihan.
Pengertian permintaan merupakan suatu keinginan manusia yang
didukung oleh daya belinya. Artinya, sesuatu akan terjadi permintaan apabila
konsumen memiliki sejumlah dana atau barang pengganti untuk memperoleh
barang yang lain. Besarnya permintaan nasabah tergantung dari daya beli
nasabah disamping harus didukung oleh minat dan akses untuk
mendapatkannya.18
b. Lingkungan Pemasaran Bank
Dalam merencanakan dan menjalankan kegiatan pemasaran, dunia
perbankan juga sama dengan kegiatan pemasaran di perusahaan lainnya.
Salah satunya adalah harus memperhatikan lingkungan pemasaran yang akan
dimasuki. Lingkungan pemasaran ini sangat menentukan strategi yang akan
dijalankan, karena lingkungan pemasaran sangat mempengaruhi sukses
tidaknya kegiatan pemasaran yang akan dijalankan nantinya.19
17
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta : Kencana, 2005), h. 60.
18 Kasmir, Pemasaran Bank, h. 60.
19 Kasmir, Pemasaran Bank, h. 91.
14
Dalam praktiknya secara umum lingkungan pemasaran dibagi menjadi
dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah
kekuatan yang dekat dengan bank yang akan mempengaruhi kemampuan
bank yang bersangkutan dalam melayani para pelanggannya. Sedangkan
lingkungan makro merupakan kekuatan yang lebih luas dari lingkungan
mikro yang mempengaruhi bank secara keseluruhan. Komponen-komponen
lingkungan makro adalah sebagai berikut:20
1) Lingkungan demografis
2) Lingkungan ekonomis
3) Lingkungan alam
4) Lingkungan teknologi
5) Lingkungan politik dan undang-undang
6) Lingkungan budaya (kultural)
2. Minat Menabung
a. Pengertian Minat
Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian
terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari
maupun membuktikan lebih lanjut.21
Slameto berpendapat bahwa minat
adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus-
menerus yang disertai dengan rasa senang.22
Menurut Gregory, “Interest is a preference for particular ideas,
activities, and object; value involves the importance or worth attached to
those ideas, activities and objects”. Pernyataan ini mengandung arti bahwa
minat adalah perasaan lebih suka/tertarik terhadap ide-ide, aktifitas ataupun
objek; suatu nilai yang penting dan berharga yang terdapat pada ide-ide,
20
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta : Kencana, 2005), h. 92.
21 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 1981), h. 38.
22 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka cipta,
2010), h. 57.
15
aktifitas dan objek-objek. Sedangkan menurut Winkel minat adalah
kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada
bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.23
Minat adalah keinginan atau kebutuhan manusia yag dibentuk oleh
budaya dan kepribadian seseorang.24
Makna minat menurut Crow & Crow,
minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong
kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda atau kegiatan ataupun
bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu
sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan partisipasi
dalam kegiatan.25
Menurut Johanes yang dikutip oleh Bimo Walgito, menyatakan bahwa
minat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu minat intrinsik dan ekstrinsik.
Minat intrinsik adalah minat yang timbulnya dari dalam individu sendiri
tanpa pengaruh dari luar. Sedangkan minat ekstrinsik adalah minat yang
timbul karena pengaruh dari luar. Berdasarkan pendapat ini maka minat
intrinsik dapat timbul karena sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis
kelamin dan termasuk juga harapan bekerja. Sedangkan minat ekstrinsik
dapat timbul karena pengaruh latar belakang, status sosial ekonomi orang tua,
minat orang tua, informasi, lingkungan dan sebagainya.26
23
Yohnshon, Peran Universitas di Surabaya Dalam Meningkatkan Jumlah Keluarga
Mapan di Surabaya, (Universitas Kristen Petra: Jurnal Penelitian Jurusan Ekonomi Manajemen,
2009), h. 60.
24 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga,
2011), h.38.
25 Abd Rochman, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 1993),
h.112.
26 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 1981), h. 35.
16
Minat sebenarnya terdiri dari tiga unsur, yaitu unsur Kognisi
(Mengenal), Emosi (Perasaan), dan Konasi (Kehendak). Adapun pengertian
dari ketiga unsur di atas yaitu:27
1) Unsur kognisi (pengenalan), yaitu kemampuan untuk mengenal
segala sesuatu yang di dalamnya terdapat aktivitas jiwa atau
kegiatan yang akan dilakukan.
2) Unsur emosi (perasaan), yaitu kemampuan untuk merasakan segala
sesuatu yang disebabkan oleh perangsang dari luar dan dari dalam
dirinya. Karena dalam melakukan suatu kegiatan itu biasanya
disertai dengan perasaan tertentu, seperti perasaan senang.
3) Unsur konasi (kehendak) merupakan kelanjutan dari kedua unsur
tersebut, yaitu kemampuan yang mendorong manusia untuk
berbuat, baik dengan alasan maupun tanpa alasan, seperti nafsu,
kemauan, dan lain-lain.
Oleh sebab itu minat dapat dianggap sebagai respon yang sadar, jika
tidak demikian, minat tidak mempunyai arti apa-apa. Unsur kognisi dalam
arti minat didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang
dituju oleh minat tersebut. Unsur emosi, karena dalam partisipasi atau
pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu, sedangkan unsur konasi
merupakan kelanjutan unsur kedua yaitu yang diwujudkan dalam bentuk
kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan.28
b. Pengertian Menabung
Menabung merupakan tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena
dengan menabung berarti seorang muslim sedang mempersiapkan diri untuk
pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk
menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam Al-Qur’an terdapat
27
Baharuddin, Psikologi Pendidikan: Refleksi Teoretis terhadap Fenomena, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2016), h. 85.
28 Abd Rochman, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 1993),
h.112.
17
beberapa ayat yang secara tidak langsung memerintahkan kaum muslimin
untuk bersiap menghadapi masa depan.29
Ayat yang membahas tentang menabung dijelaskan dalam Q.S An-Nisa (4):9:
قوااللهولي قولواق ووليخش السديداالذينلؤت ركوامنخلفهمذريةضعافاخافواعليهمف ليت
Terjemahan:
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya
mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh karena itu, hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur
kata yang benar”.
Asbabun nuzul dalam ayat di atas berkaitan dengan kisah seorang
sahabat yang bertanya kepada Rasulullah SAW. Diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim bahwa tatkala Rasullah SAW datang menjenguk Sa’ad bin Abi
Waqqash yang sedang sakit, bertanyalah sa’ad kepadanya:
“Ya Rasulullah, saya mempunyai harta dan hanya putriku satu-satunya
yang akan mewarisiku, dapatkah kusedekahkan dua pertiga kekayaanku?”
Jawab Rasulullah, “Jangan”. “Dan kalau separuh bagaimana?” tanya sa’ad
lagi. “Jangan” jawab Rasulullah. “Dan kalau sepertiganya bagaimana
Rasulullah?” Rasulullah menjawab. “Sepertiga pun masih banyak”.
Kemudian Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya lebih baik
meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya daripada meninggalkan
mereka dalam keadaan miskin yang meminta-minta”.30
Pendapat yang representatif dengan ayat diatas adalah pendapat yang
mengatakan bahwa apabila kamu khawatir akan nasib keturunanmu kelak,
maka topanglah mereka dengan kekuatan finansial, agar ketika kamu telah
29
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema
Insani, 2001), h.154.
30 Amin Mahfudh Said, Tafsir Surat An-nisa Ayat 9, diakses pada Tanggal 29 Maret 2018
Melalui http://aminmahfud.blogspot.co.id/2013/02/tafsir-surat-nisa-ayat-9.html.
18
tiada keturunanmu tidak mengalami kesengsaraan. Ayat diatas menganjurkan
dan memotivasi orangtua agar bisa menyimpan harta dan mengumpulkan
hartanya untuk diwariskan, agar keturunanya kelak dapat hidup sejahtera.
Dengan adanya hukum waris berarti kita dituntut memiliki harta yang
dipersiapkan untuk diwariskan kepada anak cucu. Kandungan dalam ayat
sebelum dan sesudah ayat 9 merupakan bagian dari pokok-pokok hukum
warisan, Bagaimana agar harta dapat diwariskan, yaitu dengan cara
mengumpulkan, menyimpan atau menginvestasikan penghasilan yang
diperoleh, agar nantinya ada hal yang berguna bagi kesejahteraan hidup
keturunan sepeninggal kita kelak.
Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah
tangga bukan tergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga. Ia tergantung
kepada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu. Makin besar
jumlah pendapatan yang diterima oleh satu rumah tangga, makin besar pula
jumlah tabungan yang akan dilakukan olehnya. Apabila jumlah pendapatan
rumah tangga tidak mengalami kenaikan atau penurunan, perubahan yang
cukup besar dalam suku bunga tidak akan menimbulkam pengaruh yang
berarti keatas jumlah tabungan yang akan dilakukan oleh rumah tangga.31
Gambar 2. 1. Pandangan Keynes Mengenai Penentu Tabungan
31
Sadono Sukirno, Teori Pengatar Makro Ekonomi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2011), h. 80.
(+)
S
S1
0
S
Sf
Y1
(-)
YY
Pendapatan Masyarakat
Jum
lah
Tab
un
gan
19
Dalam gambar 2.1 mengenai pandangan Keynes, ia memberikan
gambaran mengenai penentuan tabungan masyarakat. Kurva S adalah fungsi
tabungan, yaitu garis yang menggambarkan hubungan diantara jumlah
tabungan dan pendapatan nasional. Kurva S bermula dari nilai tabungan
negatif, dan S bentuknya menaik dari kiri bawah ke kanan atas.
Bentuk kurva S tersebut menggambarkan sifat tabungan masyarakat,
yaitu:32
1) Apabila tingkat pendapatan nasional rendah, tabungan masyarakat
negatif. Keadaan ini berarti masyarakat menggunakan tabungan di
masa lalu untuk membiayai kehidupannya. Baru setelah pendapatan
nasional melebihi Y0 masyarakat menabung sebagian dari
pendapatannya.
2) Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak tabungan
masyarakat. Apabila pendapatan nasional adalah Y1, tabungan S1
dan apabila pendapatan nasional Yf , maka jumlah tabungan Sf.
Konsep kecondongan mengkonsumsi dan menabung secara marginal
terdapat dua istilah, yaitu :33
a) Kecondongan Mengkonsumsi Marginal/ Marginal Propensity to
Consume (MPC), dapat didefinisikan sebagai perbanding di antara
pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan
pendapatan disposibel yang diperoleh. Nilai MPC dapat dihitung
dengan menggunakan formula:
MPC =
b) Kecenderungan Menabung Marginal/ Marginal Propensity to
Saving (MPS), dapat didefinisikan sebagai perbandingan di antara
32
Sadono Sukirno, Teori Pengatar Makro Ekonomi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2011), h. 83.
33
Sadono Sukirno, Teori Pengatar Makro Ekonomi, h. 110.
20
pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposibel.
Nilai MPS dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
MPS =
Apabila rumah tangga mengalami kenaikan pendapatan, maka
konsumsi dan tabungannya akan bertambah. Hubungan di antara
pertambahan pendapatan, pertambahan konsumsi, dan pertambahan tabungan
dapat dinyatakan dengan menggunakan rumusan sebagai berikut:
Apabila masing-masing komponen persamaan diatas dibagi oleh
maka akan diperoleh:
Dengan demikian persamaan diatas dapat diubah menjadi:
1 = MPS + MPC
Secara nyata, perilaku konsumsi kita bergantung juga dengan
ekspektasi atau harapan dan kebutuhan konsumsi di masa depan. Yang
dimaksud dengan konsumsi Inter-temporal adalah konsumsi yang dilakukan
dalam dua waktu, yaitu sekarang (Periode Pertama) dan masa yang akan
datang (Periode Kedua). Dalam ekonomi konvensional, pendapatan adalah
penjumlahan konsumsi dan tabungan. Atau secara matematis ditulis:34
Y = C + S
dimana:
Y = Pendapatan
C = Konsumsi
34
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2007), h.87.
21
S = Tabungan
Jika rumusan itu diubah untuk mendapatkan pengertian savings atau
tabungan, maka formulasinya akan menjadi S = Y – C.35
Secara garis besar, menabung akan sangat dipengaruhi oleh tingkat
penghasilannya. Semakin tinggi tingkat penghasilan seseorang, maka akan
semakin besar uang yang akan disisihkan untuk tabungan. Menabung
merupakan suatu kegiatan yang dianjurkan dalam agama, sehingga hal ini
merupakan kegiatan yang baik untuk kelangsungan hidup di masa yang akan
datang. Mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan buruk seperti
sakit, kecelakaan atau kebutuhan mendesak agar segalanya dapat dihadapi
dengan persiapan finansial yang baik.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung
a. Demografi
Philip M. Haruser dan Otis Doubley Dunca yang dikutip Loren Krivo
(1991) mengajukan definisi demografi. “Demography is study of size,
territorial distribution, and composition of population, changes, which maybe
identified as natalility, mortality, territorial movement, and social mobility
(Changes of Status)”.36
Demografi adalah Studi tentang ukuran, teritorial,
distribusi, dan komposisi populasi, perubahan yang memungkinkan
diidentifikasi dengan pergerakan kelahiran, kematian, pergerakan teritorial
dan mobilitas penduduk (Perubahan Status). Batasan diatas sering disebut
demografi formal atau demografi primer. Demografi merupakan ilmu
pengetahuan tentang susunan dan perkembangan penduduk; Ilmu yang
35
Vita Widyan Priaji, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung di Bank
Syariah, (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Skripsi S1 Fakultas Psikologi,
2011), h. 65.
36 T.Widodo, Sosiologi Kependudukan: Kajian Teoritis dan Empiris Perspektif Sosiologi
Kependudukan, (Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT Penerbitan dan
Percetakan UNS Press, 2011), h. 2.
22
memberi uraian atau lukisan berupa statistik mengenai suatu bangsa dilihat
dari sudut sosial politik; ilmu kependudukan.37
Ralph Thom Linson (1965), “Some theories are formulated for
principal purpose of explaining demographic tendencies, these maybe called
primary theories. Secondary theories are only incidentally, demographic. It a
writers avowed intention is figuring out he how’s, why’s and wherefore’s of
demographic behavior, this is, of course, a primary one. But even if his
dominant interest is to analyze economic behavior, social class, or some
other non-demographic phemomenon, his resulting theory may have
demographic ramifications. Primary theories are easy to identify, but
secondary theories are often so indirectly concerned with population matter
and to be eclucive.”
Berdasarkan pendapat diatas, dapat dijelaskan bahwa teori primer
dirumuskan untuk menerangkan kecenderungan demografi, yaitu variabel-
variabel fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Sedangkan teori sekunder
dirumuskan untuk menjelaskan hubungan variabel yang tidak secara langsung
terkait dengan materi kependudukan tetapi menjadi inklusif dalam
kependudukan.38
Charles B. Nam dan Philip G Susan (1984), mengajukan kategori / tipe
data kependudukan, yaitu ;39
1) Population Size (Jumlah Penduduk)
Informasi kependudukan yang menyajikan jumlah penduduk di
daerah/wilayah tertentu pada waktu lalu, sekarang dan yang akan
datang. Analisis ini bertujuan untuk menemukan perubahan jumlah
penduduk dalam dimensi waktu tertentu.
37
Wirah Aryoso dan Syaiful Hermawan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pustaka Makmur, 2013), h. 137.
38 T.Widodo, Sosiologi Kependudukan: Kajian Teoritis dan Empiris Perspektif Sosiologi
Kependudukan, (Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT Penerbitan dan
Percetakan UNS Press, 2011), h. 23.
39 T.Widodo, Sosiologi Kependudukan: Kajian Teoritis dan Empiris Perspektif Sosiologi
Kependudukan, h. 5.
23
2) Mortality (Kematian)
Rasio jumlah penduduk yang mati setiap 1000 penduduk (kategori
kelompok penduduk ditinjau dari aspek tertentu).
3) Geographic Mobility (Migrasi)
Jumlah penduduk yang melakukan pindah tempat tinggal baik
lokal, regional, nasional maupun internasional.
4) Population Distribution (Sebaran Penduduk)
Data yang memberikan informasi tentang sebaran tempat tinggal
penduduk dalam wilayah tertentu.
5) Population Characteristics (Karakteristik Penduduk)
Data karakteristik penduduk memberikan informasi tentang
identitas tertentu segolongan penduduk di daerah tertentu, seperti
status kekeluargaan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan atau
karakteristik rasional, ekonomi ataupun budaya.
Kekuatan demografi utama yang dipantau pemasar adalah populasi,
karena orang membentuk pasar. Para pemasar benar-benar tertarik pada
besarnya jumlah penduduk dan angka pertumbuhan di kota, wilayah dan
bangsa, distribusi usia dan bauran ethis, tingkat pendidikan, pola rumah
tangga, karakteristik, serta gerakan nasional. Demografi akan
menggambarkan karakteristik suatu penduduk. Memahami usia konsumen
adalah penting, karena konsumen yang berbeda usianya akan mengkonsumsi
produk dan jasa yang berbeda juga. Pendidikan dan pekerjaan adalah dua
karakteristik konsumen yang saling berhubungan. Pendidikan akan
menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang konsumen. Dimana
seorang konsumen tinggal akan mempengaruhi pola konsumsinya. 40
Ciri-ciri demografis hanya menggambarkan karakteristik populasi
masyarakat. Demografi adalah telaah mengenai populasi manusia dalam arti
jumlah, kerapatan, lokasi, umur, jenis kelamin, ras dan jenis pekerjaan.
40
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Jakarta ; Ghalia Indonesia, 2011), h. 13.
24
Lingkungan demografi sangat diperhatikan oleh pemasar karena melibatkan
manusia dan manusialah yang membentuk pasar.41
Berikut ini variabel-variabel demografi yang dapat mempengaruhi
perilaku konsumen :
a) Usia
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli semasa
hidupnya, selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi
seringkali berhubungan dengan umur.42
Orang akan mengubah
barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka.
Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia.43
Lopez (1995) dalam penelitiannya yang menemukan adanya
pengaruh usia terhadap perilaku menabung, Lopez menemukan
hasil bahwa usia merupakan variabel sosio-demografis yang paling
berpengaruh terhadap perilaku menabung.44
b) Pendidikan
Solmon (1975) dalam risetnya yang berjudul The Relation between
Schooling and Savings Behavior: An Example of The Indirect
Effects of Education. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
dan kecenderungan untuk menabung akan naik pada individu yang
memiliki pencapaian sekolah yang lebih tinggi.45
41
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan,
dan Keinginan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 236.
42 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen:Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 135.
43 Bilsom Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2008), h. 10.
44 Aryogi Ista dan Dyah Wulansari, Subjective Well-being Individu Dalam Rumah Tangga
di Indonesia, Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan Juni 2016; 01 (I); 1-12.
45 Vita Widyan Priaji, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung di Bank
Syariah, (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Skripsi S1 Fakultas Psikologi,
2011), h. 66.
25
c) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang
dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang
mempunyai minat diatas rata-rata akan produk dan jasa mereka.46
Analisis konsumen mempertimbangkan pekerjaan sebagai
indikator terbaik mengenai kelas sosial. Pekerjaan yang dilakukan
konsumen sangat mempengaruhi perilaku mereka dan merupakan
salah satu basis terpenting untuk menyampaikan prestise,
kehormatan dan respek. 47
d) Pendapatan
Memahami bagaimana penghasilan didistribusikan dalam dan
lintas populasi memberikan informasi kepada perusahaan tentang
daya beli dan pendapatan diskresioner kelompok-kelompok yang
berbeda. Studi tentang distribusi pendapatan menunjukkan bahwa
standar hidup terus meningkat, variasi terus terjadi di dalam dan
diantara bangsa-bangsa. Misalnya meningkatnya pasangan yang
dua-duanya berkarier. Walaupun secara umum pendapatan riel
telah menurun, namun pasangan karir-ganda ini telah
meningkatkan pendapatan mereka. Angka-angka aktual
menghasilkan informasi relevan yang strategis.48
b. Budaya
Menurut Hawkins, et al (2007: 43) Budaya diartikan sebagai komplek
yang menyeluruh yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, hukum,
moral, kebiasaan dan kapabilitas lainnya serta kebiasaan-kebiasaan yang
dikuasai oleh individu sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut
46
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen:Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 135.
47 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan,
dan Keinginan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 246.
48 Michael A Hitt, R. Duane Ireland dan Robert E. Hoskisson, Manajemen Strategis Daya
Saing dan Globalisasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 58.
26
Mowen dan Minor (2002) Kebudayaan didefinisikan sebagai seperangkat
pola perilaku simbol melalui Bahasa dan cara-cara lain kepada anggota
masyarakat. Dalam konsep yang lain juga dinyatakan bahwa budaya
mencakup pengetahuan, nilai, kebudayaan, keyakinan, kebiasaan dan
perilaku.49
Hawkins, Best dan Coney (2001) berpendapat bahwa budaya
mempengaruhi perilaku melalui batas-batas yang di sebut norma. Secara
sederhana norma adalah aturan-aturan yang menggariskan atau melarang
suatu perilaku dalam situasi tertentu. Norma sendiri dibentuk dari nilai
budaya, yaitu keyakinan yang dipegang luas menyangkut sesuatu yang
diinginkan.50
Budaya suatu masyarakat bisa diidentifikasi berdasarkan etnis,
agama, kelas sosial, dan lain-lain. Oleh karena itu, budaya sangat dekat
hubungannya dengan demografi.
Menurut Sondang P. Siagian fungsi budaya dalam kehidupan
bermasyarakat adalah sebagai berikut:51
1) Penentu batas-batas perilaku dalam arti menentukan yang benar
dan salah, yang pantas dan tidak pantas, serta wajar dan tidak
wajar, sopan dan tidak sopan, serta yang dibenarkan dan yang
dilarang.
2) Instrumen untuk mempertahankan jati diri. Kebanggaan menjadi
warga masyarakat bangsa tertentu adalah salah satu
manifestasinya.
3) Penumbuhan komitmen sosietal dalam berbagai bidang kehidupan
seperti bidang ekonomi, politik, pendidikan dan berbagai bidang
lainnya. Misalnya, terlibat dalam proses pertumbuhan ekonomi.
49
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen : Implikasi pada Strategi Pemasaran, (Yogyakarta :
Graha Ilmu, 2008), h. 285.
50 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2008), h. 144.
51 Irham Fahmi, Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 101.
27
4) Perekat rasa kebersamaan. Bentuknya antara lain berupa kesediaan
untuk menumbuh suburkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan
solidaritas sosial, serta tidak menonjolkan egosentrisme dan sikap
yang individualistis.
5) Sebagai pengganti mekanisme pengendalian yang formalistis dan
mengembangkan kemampuan untuk memantau diri sendiri (Self
Monitoring).
Gambar 2. 2. Skema hubungan nilai, norma, sanksi, dan pola konsumsi
Sumber : Hawkins, Best dan Coney (2001)
Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi
perilaku, sikap, kepercayaan dan kebiasaan seseorang dan masyarakat.
Budaya bukan hanya bersifat abstrak, seperti nilai, pemikiran dan
kepercayaan; budaya bisa berbentuk objek material, rumah, kendaraan,
peralatan elektronik dan pakaian adalah contoh-contoh produk yang bisa
dianggap sebagai budaya suatu masyarakat. Undang-undang, musik,
teknologi dan bahasa adalah contoh lain dari budaya masyarakat. Suatu nilai-
nilai bisa dianggap sebagai makna budaya (Cultural Meaning) jika semua
orang memiliki pemahaman yang sama terhadap nilai-nilai tersebut. Budaya
akan mempengaruhi sikap, persepsi dan perilaku konsumen.52
52
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Jakarta ; Ghalia Indonesia, 2011), h. 13.
Nilai-nilai
budaya
Norma-norma
menggariskan
sejumlah
perilaku yang
sesuai
Sanksi-sanksi
hukuman atas
pelanggaran
norma-norma
POLA KONSUMSI
28
Budaya mencakup aspek pengetahuan, nilai dan keyakinan artinya
bahwa pengetahuan, nilai- nilai dan keyakinan merupakan bagian penting
yang tidak dapat dipisahkan dari budaya yang akan mempengaruhi perilaku
konsumen yang merupakan warga masyarakat yang tinggal di suatu budaya
tertentu. Budaya akan mempengaruhi cara berpikir dan bagaimana anggota
masyarakat mengambil keputusan.53
B. Review Studi Terdahulu
Tabel 2. 1. Penelitian Terdahulu
No. Substansi Keterangan
1. Identitas Vita Widyan Priaji – Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta- (Skripsi) 2011.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung di Bank
Syariah.
Metode
Analisis
Metode analisis penelitian yang digunakan yaitu analisis
regresi berganda dengan uji validitas menggunakan analisis
CFA (Confirmatory Factor Analysis) melalui Software Lisrel
8.30.
Variabel Penelitian:
Dependen (Y);
Intensi menabung di Bank Syariah.
Independen (X);
Sikap, norma subjektif, perceived behavior control,
religiusitas, pendapatan, pendidikan dan usia.
Hasil
Penelitian
Bahwa adanya pengaruh signifikan secara menyeluruh antara
variabel psikologi dan variabel demografi terhadap intensi
menabung di masyarakat.
Perbedaan Jika penelitian ini hanya menggunakan analisis berganda, dan
hanya menggunakan uji validitas dalam memperoleh hasil.
maka penelitian yang akan dilakukan menggunakan alat
analisis berupa uji reliabilitas, uji validitas, uji regresi
53
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran, (Yogyakarta :
Graha Ilmu, 2008), h. 285.
29
berganda, asumsi klasik, dan uji normalitas. Serta uji hipotesis
(uji t, uji f, uji R2) dengan Software SPSS 16.0.
2. Identitas Prihantoro, Imam Basuki, dan Kasir Iskandar -
GUNADARMA - (Jurnal) 2013.
Analisis Faktor-faktor Makro Ekonomi dan Demografi
terhadap Fungsi Permintaan Asuransi Jiwa di Indonesia.
Metode
Analisis
Metode:
Metode penelitian yang digunakan yaitu Multiple Regression.
Variabel Penelitian:
Dependen (Y);
Permintaan asuransi jiwa di Indonesia.
Independen (X);
Variabel makro ekonomi; produk domestik bruto, tingkat
inflasi, tingkat bunga tabungan, tingkat pertumbuhan sektor
keuangan, dan demografi; pendidikan.
Hasil
Penelitian
Hasil dalam penelitian menunjukkan secara simultan, tingkat
produk domestik bruto, tingkat pendidikan, tingkat
pertumbuhan sektor keuangan dan tingkat bunga berpengaruh
positif, sedangkan faktor lain seperti tingkat inflasi dan
dependency ratio berpengaruh negatif.
Perbedaan Jika variabel dependen penelitian ini berfokus pada faktor
apa yang mempengaruhi permintaan asuransi jiwa di
Indonesia, maka penelitian yang akan diteliti berupa minat
menabung.
Variabel independennya berbeda, pada penelitian ini alat
ukurnya menggunakan faktor makro ekonomi.
3 Identitas I Ketut Widiana – Universitas Udayana - (Jurnal) 2012.
Hubungan Karakteristik Sosial Demografi dengan Tingkat
Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan PT. Asuransi Nusantara
Life Cabang Bali- NTB di Denpasar.
Metode
Analisis
Metode:
Metode penelitian yang digunakan yaitu multiple regression.
Variabel Penelitian:
30
Dependen (Y): tingkat kepuasan & loyalitas pelanggan.
Independen (X);
Karakteristik sosio demografis; Jenis Kelamin, Umur,
Pendidikan, Pekerjaan & Pendapatan.
Hasil
Penelitian
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hampir 80%
responden merasa puas dengan pelayanan yang diterima
namun yang loyal hanya 21% dengan menggunakan indikator
sosial demografi.
Perbedaan Variabel dependen yang berbeda, fokus dalam penelitian ini
ingin mengetahui tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan
terhadap produk asuransi di PT. Asuransi Nusantara Bali.
4. Identitas Ni Putu Ayu Widyaastuti, I G.N. Jaya Agung Widagda K –
Uni Udayana – (Jurnal, 2012).
Pengaruh Faktor Demografi dan Lingkungan Sosial terhadap
Keputusan Pembelian Dimediasi Oleh Perilaku Membaca
Atribut Label (Studi Kasus : Susu UHT Merek Ultrajaya Di
Kota Denpasar)
Metode
Analisis
Metode:
Metode penelitian yang digunakan yaitu path analysis.
Variabel Penelitian:
Dependen (Y);
Keputusan pembelian (Y1); Prioritas produk, keyakinan
membeli, pertimbangan manfaat, pengalaman membeli dan
Perilaku membaca atribut label (Y2); Informasi gizi, label
halal, komposisi bahan, masa kadaluarsa.
Independen (X);
Variabel demografi (X1); Jenis kelamin, usia, daya beli, dan
gaya hidup.
Lingkungan sosial (X2); Status sosial, kelompok referensi dan
keluarga.
Hasil
Penelitian
Hasil penelitian pada penelitian ini menunjukkan bahwa faktor
demografi dan lingkungan sosial dapat berpengaruh secara
langsung terhadap keputusan pembelian dan sebaliknya tidak
31
berpengaruh pada pembelian yang dimediasi oleh perilaku
membaca atribut label.
Perbedaan Dalam menentukan sampel, penelitian ini menggunakan
teknik Purposive Sampling, sedangkan penelitian yang akan
digunakan menggunakan teknik Convenience Sampling.
Variabel dependen yang berbeda.
5. Identitas Atin Yulaifah - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta- (Skripsi) 2011.
Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi terhadap
Keputusan Nasabah Dalam Memilih Bank Syariah
Metode
Analisis
Metode:
Metode penelitian yang digunakan yaitu multiple regression.
Variabel Penelitian:
Dependen (Y);
Keputusan nasabah memilih bank syariah.
Independen (X);
Budaya, sosial, pribadi dan psikologi.
Hasil
Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan
variabel budaya, sosial, pribadi, psikologi mempunyai
pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam
memilih bank syariah. Variabel; psikologi memiliki pengaruh
paling dominan.
Perbedaan Jika penelitian ini variabel dependennya yaitu intensi
menabung dan variabel independen variabel independen yaitu
variabel psikologi, maka variabel dependen penelitian yang
akan dilakukan yaitu minat menabung dan variabel
independennya yaitu variabel budaya, jika variabel demografi
yang digunakan yaitu religiusitas, maka penelitian yang akan
dilakukan yaitu variabel pekerjaan.
32
C. Kerangka Konsep
Gambar 2. 1. Kerangka Konsep
Pengaruh Variabel Demografi dan Budaya terhadap Minat Menabung
pada Bank Syariah di Kec. Purwakarta
Penyebaran Kuesioner pada Calon Nasabah Potensial
(Masyarakat)
Minat
Menabung
(Y)
Usia
(X1)
Pendidikan
(X2)
Pekerjaan
(X3)
Pendapatan
(X4)
Budaya
(X5)
Pengujian Asumsi :
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
3. Uji Normalitas
4. Uji Heteroskedastisitas
5. Uji Multikolinearitas
6. Uji Autokorelasi
Uji Regresi
Pengujian:
1. Uji F
2. Uji t
3. Uji R2
Interpretasi & Kesimpulan
Model
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini berada dalam ranah ilmu ekonomi,
berkenaan dengan strategi pemasaran eksternal yang dapat dilakukan oleh bank-
bank syariah sebagai lembaga keuangan berbasis syariah yang difokuskan pada
minat menabung masyarakat ditinjau dari aspek demografi dan budaya yang
terbagi dalam lima dimensi yaitu: Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan dan
Budaya. Minat menabung masyarakat sebagai variabel dependen (Y) dan Variabel
demografi & budaya sebagai variabel independen (X).
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi pada penelitian ini yaitu penduduk Kecamatan Purwakarta; Desa
Nagri Kaler, Desa Nagri Tengah dan Desa Citalang, dimana wilayah ini
merupakan daerah yang sebaran kantor bank syariahnya paling banyak di
Kabupaten Purwakarta. Dalam penelitian ini tidak semua anggota populasi
dijadikan subjek penelitian untuk pengujian hipotesis, melainkan menggunakan
data sampel yang diambil secara acak dari populasi dan hasilnya digeneralisasikan
pada populasi penelitian. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Non probability Sampling, teknik pengambilan sampel yang ditentukan sendiri
oleh peneliti dengan jenis penarikan sampel secara Convenience Sampling.
Convenience Sampling (Sampel Sasaran) ialah sampling dimana pemilihan
elemen sampel berdasarkan kemudahan atau yang menyenangkan peneliti karena
data diperoleh dengan cepat.54
Menurut Abrami, Cholmsky dan Gordon, “Sampel penelitian sebesar 30
responden dianggap mendekati distribusi normal. Hal ini berarti, semakin besar
jumlah sampel, distribusi sampel akan semakin menyerupai distribusi normal.
54
Supranto, Nandan Limakrisna, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk Menyusun
Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media:2013), h. 43.
34
Dan hal tersebut sangat bermanfaat untuk pengujian hipotesis penelitian.”55
Untuk
menghitung besarnya sampel, maka Rumus Slovin digunakan sebagai penentuan
sampel yang perlu diambil.
Rumus Slovin:
N =
= 34.268/ (1+34.268*(0,1)2
)
=34.268/ (1 + 34.268 * 0.01)
=34.268/343,68
=99,70903 = 100
Keterangan:
n: Jumlah sampel
N: Jumlah populasi (34.268 =
Jumlah penduduk ketiga desa)
e: Toleransi eror (10%)
Dari hasil perhitungan diatas, maka sampel yang akan menjadi objek
penelitian sebanyak 100 responden yang merupakan calon nasabah potensial bank
syariah.
C. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
peneliti menggunakan data sekunder terkait minat menabung serta aspek
demografi dan aspek budaya yang diperoleh dari jurnal, buku, internet, Skripsi
serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi Skripsi. Sedangkan data
primer diperoleh langsung dari hasil pengolahan kuesioner yang telah disebar
kepada responden. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kuesioner yang mengarah pada bentuk-bentuk pertanyaan atau pernyataan untuk
melihat minat masyarakat menabung di Bank Syariah.
1. Kuesioner
Kuesioner atau angket merupakan cara pengumpulan data dengan
memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Dalam kuesioner
terdapat uji validitas dan reliabilitas. Adapun pengukuran yang digunakan dalam
55
Karina Indria, Ayu Dwi Nindyati, Kajian Konformitas dan Kreatifitas Affective
Remaja, (Jurnal Provitae no. 1 Mei, 2007), h. 95.
35
penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
seseorang. Dalam skala likert, maka variabel akan dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
berupa pertanyaan-pertanyaan. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan
skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.56
Tabel 3. 1. Skala Likert
Bobot Kategori
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Kurang Setuju
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
Tabel 3. 2. Kisi-kisi Penelitian
Variabel
Penelitian Dimensi Indikator
Bagian/ Nomor
Soal
Demografi Usia Selera.
Kebutuhan Material.
1, 2, 3, 4
Pendidikan Tingkat Pengetahuan
tentang Bank Syariah.
Mengetahui Operasional
Bank Syariah.
1, 2, 3, 4, 5
Pekerjaan Persepsi Tempat Kerja.
Konsumsi Sosial.
1, 2, 3, 4, 5
Pendapatan Lingkungan Ekonomi.
Konsumsi.
1, 2, 3, 4, 5
Budaya Keyakinan Keyakinan Akan Label
Syariah.
1, 2, 5, 6, 7, 10,
12, 13
56
Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner, & Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 132.
36
Komunikasi yang
Terjalin antara Bank dan
Masyarakat.
Tingkat Kepercayaan
Akan Bank Syariah.
Kewenangan Aturan yang Dibuat Oleh
Pemerintah Setempat.
.Peran Keluarga.
11, 14
Kebiasaan Perilaku Dalam Mengatur
Finansial.
3, 4, 8, 9
Minat
Menabung
Kognisi
(Pengenalan)
Mengenal Aktifitas dan
Kegiatan Bank Syariah.
Lokasi Bank Syariah.
Menginformasikan Bank
Syariah pada Masyarakat
Luas.
Mencari Tahu Informasi
tentang Bank Syariah.
6, 7, 8, 9, 10, 11,
12
Emosi
(Perasaan)
Ketertarikan terhadap
Menabung di Bank
Syariah.
Ketidaktertarikan
Menggunakan Produk
Bank Syariah.
2, 3, 4, 13, 14
Konasi
(Kehendak)
Menggunakan Tabungan
di Bank Syariah.
Menggunakan Bank
Syariah sebagai Lembaga
Penempatan Dana.
1, 5
2. Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini menyasar dua Kantor
Cabang yang ada di Kec. Purwakarta yaitu BRI Syariah KC. Purwakarta dan BSM
KC. Purwakarta dengan menemui bagian marketing bank syariah tersebut.
37
D. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam analisis data yaitu deskriptif kuantitatif,
metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data antara lain: Uji
Normalitas, Uji Asumsi Klasik dan Uji Analisis Regresi Linier Berganda. Dimana
proses pengolahannya menggunakan perangkat Software SPSS 16,0. Penelitian ini
bertujuan untuk mengeneralisasikan sampel yang telah dikumpulkan sebagai
gambaran dari populasi yang diteliti. Digunakan untuk mengetahui arah dan
besarnya pengaruh dari variabel bebas yang jumlahnya lebih dari satu terhadap
variabel terikat. Metode uji ini digunakan untuk menganalisa hubungan antara
minat masyarakat menabung pada Bank Syariah berdasarkan variabel demografi
dan budaya.
Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dibuat dalam bentuk
Checklist. Dalam pengujian kuesioner terdapat uji validitas dan uji reliabititas.
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang
menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh
masing-masing item yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan dengan
skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan
semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus
signifikan berdasarkan ukuran statistik. Bila ternyata skor semua item yang
disusun berdasarkan dimensi konsep berkolerasi dengan skor totalnya, maka
dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.57
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan suatu
instrumen atau alat pengumpul data dalam mengungkap sesuatu yang menjadi
sasaran pokok pengukuran yang dilakukan. Suatu instrumen dikatakan valid,
57 Supranto, Nandan Limakrisna, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk Menyusun
Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h.98.
38
bila instrumen tersebut mampu mengukur apa saja yang harus diukurnya dan
mampu mengungkap apa yang ingin diungkap.
b. Uji Reliabilitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi hasil
pengukuran jika dilakukan pengukuran ulang terhadap gejala dan alat ukur
yang sama. Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah menunjukkan pada
suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik.58
Reliabilitas adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran
yang menghasilkan reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpercaya (Reliabel).59
Hasil penelitian dikatakan reliabel, apabila terdapat kesamaan data
dalam waktu yang berbeda. Menghitung reliabilitas menggunakan nama Alpha
Cronbach, maka batasan reliabilitas sebenarnya sudah ditentukan.60
Batasan
uji reliabilitas:
Koefisisen Alpha mendekati 1 : Sangat baik
Koefisisen Alpha berada diatas angka 0.8 : Baik
Koefisisen Alpha berada dibawah 0,6 : Tidak reliable
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data.
Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametik, asumsi
yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi
secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data
58
Supranto, Nandan Limakrisna, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk Menyusun
Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h.99.
59 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), h. 49.
60 Mustafa Edwin Nasution, Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007), h. 116.
39
akan mengikuti bentuk distribusi normal. Uji normalitas bisa dilakukan
dengan dua cara. Yaitu dengan "Normal P-P Plot" dan "Tabel Kolmogorov
Smirnov".61
dalam penelitian ini akan menganalisa hasil memalui tabel
Kolmogorov Smirnov.
b. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Hasan (2002) heteroskedastisitas berarti variasi (Varians)
variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas,
kesalahan yang terjadi random (Acak) tetapi memperlihatkan hubungan yang
sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas.
Heteroskedastisitas yang ada dalam regresi dapat menyebabkan :
Penaksir (Estimator) yang diperoleh menjadi tidak efisien, hal itu
disebabkan variansnya sudah tidak minim lagi (Tidak Efisien).
Kesalahan baku koefisien regresi akan terpengaruh, sehingga
memberikan indikasi yang salah dan koefisien determinasi
memperlihatkan daya penjelasan terlalu besar.62
c. Uji Multikolinearitas
Uji asumsi tentang multikolinearitas ini dimaksudkan untuk
membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara
variabel bebas (Independent Variable) dengan variabel terikat (Dependent
Variable) yang lainnya. Frisch dalam Gujarati dan Zein (1997) menyatakan
bahwa istilah multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang
sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan
dari model regresi.63
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.
61
Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner, & Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 132.
62 Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner, & Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, h. 135.
63 Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM
SPSS Statistiks 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 224.
40
Ada tidaknya hubungan atau korelasi antarvariabel independen atau
variabel bebas (Multikolinearitas) dapat diketahui atau dideteksi dengan
memanfaatkan statistik korelasi Varianve Inflation Factor (VIF). VIF dalam
hal ini merupakan suatu harga koefisien statistik yang menunjukkan pada
Collinearity. Apabila nilai VIF > 10, terjadi multikolinearitas. Sebaliknya,
jika VIF < 10, tidak terjadi multikolinearitas.64
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi yang
disusun menurut urutan waktu (Seperti Data Time Series) atau urutan
tempat/ruang (Data Cross Section), atau korelasi yang timbul pada dirinya
sendiri. Dengan demikian autokorelasi merupakan suatu kondisi dimana
terdapat korelasi atau hubungan antar pengamatan atau observasi baik itu
dalam bentuk observasi deret waktu (Time Series) atau observasi cross
section.65
Deteksi adanya autokorelasi dengan melihat besaran Durbin
Watson. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:66
Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3. Uji Regresi Linier Berganda
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh/hubungan variabel
berbias (Independent Variable) yaitu variabel demografi yang terdiri dari Usia
(X1), Pendidikan (X2), Pekerjaan (X3), Pendapatan (X4) dan Budaya (X5) terhadap
variabel terikat (dependent variable) yaitu minat menabung masyarakat pada
64
Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM
SPSS Statistiks 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 235. 65
Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM
SPSS Statistiks 19, h. 263.
66 Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner, & Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 134.
41
Bank Syariah di Kec. Purwakarta (Y), akan digunakan metode analisis fungsi
regresi linier berganda. Agar hasil penelitian lebih terarah dan teruji, maka peneliti
menggunakan program SPSS versi 16,0.
Persamaan regresi linier berganda dengan lima variabel yaitu:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
Keterangan :
Y = Minat menabung masyarakat pada bank syariah
a = Konstanta
b = Koefisiensi regresi
X1 = Usia
X2 = Pendidikan
X3 = Pekerjaan
X4 = Pendapatan
X5 = Budaya
e = Standar eror
E. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis, dilakukan dengan dua teknik pengujian yang
dapat dilakukan antara sebagai berikut:
1. Uji F-test
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat
kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih
besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan
bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan
42
terhadap variabel dependen. Untuk analisisnya dari output SPSS dapat dilihat dari
tabel ”Anova”.67
2. Uji t-test
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat
signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari
derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan
bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.
Analisis uji t juga dilihat dari tabel ”Coefficient”. 68
3. Koefisien determinasi (R²)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien
determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu
variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain.
Dalam bahasa sehari-hari adalah kemampuan variabel bebas untuk berkontribusi
terhadap variabel tetapnya dalam satuan persentase.69
67
Dokumen Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Pusat dalam Bentuk Softfile
Ms.Word..
68 Dokumen Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Pusat dalam Bentuk Softfile
Ms.Word.
69 Dokumen Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Pusat dalam Bentuk Softfile
Ms.Word.
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Kecamatan Purwakarta
Kecamatan Purwakarta termasuk salah satu dari 7 kecamatan yang ada di
Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Purwakarta termasuk
dalam tipologi dataran dengan ketinggian dari permukaan air laut sekitar 500 m
dan memiliki curah hujan rata-rata 2.468 mm/tahun. Memiliki luas wilayah sekitar
24,49 Km2
dengan jumlah penduduk mencapai 57.430 Jiwa. Luas lahan pertanian
sawah mencapai 529 Ha, lahan pertanian Non sawah 366 Ha dan lahan Non
pertanian mencapai 1553,82 Ha.
Terhitung dalam data kependudukan 2016, tingkat kelahiran di Kecamatan
Purwakarta sebesar 432 Jiwa dengan tingkat kematian mencapai 309 Jiwa. Agama
yang dianut penduduk setempat diantaranya Agama Islam, Kristen, Katolik,
Hindu dan Budha, yang didominasi oleh penganut agama Islam mencapai 40.983
Jiwa. Wilayah di Kecamatan Purwakarta termasuk jantung kota dengan sarana dan
prasarana memadai yang didominasi kantor-kantor pemerintahan daerah dan
perkantoran lainnya, serta sarana ekonomi masyarakat seperti pasar tradisional,
pertokoan, dan swalayan.70
B. Uji Validitas
Untuk menguji apakah item-item pernyatan yang akan disebar valid,
dilakukan terlebih dahulu penyebaran kepada 50 responden dengan memberikan
50 item pernyataan untuk menguji validitas dari semua pernyataan tersebut.
Kuesioner dibagi ke dalam enam faktor utama yaitu: usia, pendidikan, pekerjaan,
pendapatan dan budaya serta minat menabung.
70
Badan Pusat Statistik (BPS) Kab. Purwakarta diakses pada tanggal 21 November 2017
melalui Http://Purwakartakab.bps.go.id
44
Tabel 4. 1. Data Output Uji Validitas
No Kode Pernyataan Pearson Correlation Keterangan
1. P1U 0,863 Valid
2. P2U 0,814 Valid
3. P3U 0,877 Valid
4. P4U 0,793 Valid
5. P1K 0,717 Valid
6. P2K 0,585 Valid
7. P3K 0,723 Valid
8. P4K 0,724 Valid
9. P5K 0,798 Valid
10. P1J 0,619 Valid
11. P2J 0,619 Valid
12. P3J 0,768 Valid
13. P4J 0,754 Valid
14. P5J 0,548 Valid
15. P1T 0,632 Valid
16. P2T 0,678 Valid
17. P3T 0,704 Valid
18. P4T 0,647 Valid
19. P5T 0,549 Valid
20. P1B 0,671 Valid
21. P2B 0,554 Valid
22. P3B 0,423 Valid
23. P4B 0,579 Valid
24. P5B 0,652 Valid
25. P6B 0,758 Valid
26. P7B 0,520 Valid
45
27. P8B 0,729 Valid
28. P9B 0,315 Valid
29. P10B 0,514 Valid
30. P11B 0,409 Valid
31. P12B 0,733 Valid
32. P13B 0,635 Valid
33. P14B 0,568 Valid
34. P15B 0,079 Tidak Valid
No Kode Pernyataan Pearson Correlation Keterangan
35. P1M 0.109 Tidak Valid
36. P2M 0,600 Valid
37. P3M 0,698 Valid
38. P4M 0,740 Valid
39. P5M 0,653 Valid
40. P6M 0,635 Valid
41. P7M 0,614 Valid
42. P8M 0,790 Valid
43. P9M 0,450 Valid
44. P10M 0,210 Tidak Valid
45. P11M 0,786 Valid
46. P12M 0,789 Valid
47. P13M 0,703 Valid
48. P14M 0,560 Valid
49. P15M 0,575 Valid
50. P16M 0,413 Valid
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Mengingat jika r hitung > r tabel maka data dinyatakan valid, dengan
menggunakan rumus df = n - 2 (50 – 2) = 48 dengan tingkat signifikansi (2-tailed)
= 0,05 diperoleh nilai 0,2787. Maka data yang tidak valid sebanyak 3 item
46
pernyataan. Setelah mengubah dan mengembangkan kuesioner, maka dilanjutkan
dengan melakukan penyebaran kuesioner terhadap 100 responden.
Tabel 4. 2. Data Output Uji Validitas (2)
No Kode Pernyataan Pearson Correlation Keterangan
1. P1U 0,809 Valid
2. P2U 0,746 Valid
3. P3U 0,797 Valid
4. P4U 0,759 Valid
5. P1K 0,725 Valid
6. P2K 0,465 Valid
7. P3K 0,701 Valid
8. P4K 0,736 Valid
9. P5K 0,737 Valid
10. P1J 0,547 Valid
11. P2J 0,623 Valid
12. P3J 0,733 Valid
13. P4J 0,764 Valid
14. P5J 0,609 Valid
15. P1T 0,685 Valid
16. P2T 0,669 Valid
17. P3T 0,655 Valid
18. P4T 0,641 Valid
19. P5T 0,623 Valid
20. P1B 0,639 Valid
21. P2B 0,400 Valid
22. P3B 0,481 Valid
23. P4B 0,577 Valid
24. P5B 0,644 Valid
47
25. P6B 0,624 Valid
26. P7B 0,561 Valid
27. P8B 0,603 Valid
28. P9B 0,246 Valid
29. P10B 0,464 Valid
30. P11B 0,365 Valid
31. P12B 0,699 Valid
32. P13B 0,468 Valid
33. P14B 0,355 Valid
No Kode Pernyataan Pearson Correlation Keterangan
34. P1M 0,593 Valid
35. P2M 0,790 Valid
36. P3M 0,711 Valid
37. P4M 0,681 Valid
38. P5M 0,714 Valid
39 P6M 0,608 Valid
40. P7M 0,672 Valid
41. P8M 0,552 Valid
42. P9M 0,728 Valid
43. P10M 0,771 Valid
44. P11M 0,664 Valid
45. P12M 0,677 Valid
46. P13M 0,674 Valid
47. P14M 0,415 Valid
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas telah ditampilkan hasil akhir dari pengujian validitas
terhadap 100 responden sehingga bisa dipastikan item pernyataan yang valid
sebanyak 47. Bila r hitung > r tabel maka data dinyatakan valid, dengan df = n – 2
(100 – 2) = 98 signifikansi 0,05 diperoleh nilai 0,1966. Hasil menunjukkan bahwa
48
tidak ada satupun pernyataan yang memiliki nilai korelasi yang lebih kecil dari r
tabel. Sehingga semua data dalam tabel kedua dinyatakan valid.
C. Uji Reliabilitas
Tabel 4. 3. Output Uji Reliabilitas
Reliability Statistiks
Cronbach's Alpha N of Items
.902 47
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Hasil pada tabel menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar 0,902.
Berarti bahwa koefisien Alpha berada diatas angka 0,8 yang dikategorikan baik,
sehingga seluruh kuesioner yang berjumlah 47 item dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam mengukur pengaruh variabel
demografi dan budaya masyarakat terhadap minat menabung pada Bank Syariah.
D. Penemuan dan Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini menggambarkan keadaan responden yang berjumlah 100.
Responden merupakan masyarakat setempat di Kecamatan Purwakarta dengan
kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Data responden terdiri dari jenis
kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Berdasarkan hasil
pengolahan kuesioner maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4. 4. Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 51 51.0 51.0 51.0
Perempuan 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Hasil tabel diatas, menunjukkan bahwa responden yang terpilih yaitu laki-
laki sebanyak 51 responden dengan persentase 51% dan perempuan sebanyak 49
responden dengan persentase 49%.
49
Tabel 4. 5. Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 20 Tahun 24 24.0 24.0 24.0
20 – 31 Tahun 44 44.0 44.0 68.0
31– 40 Tahun 17 17.0 17.0 85.0
40 – 51 Tahun 9 9.0 9.0 94.0
> 51 Tahun 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Hasil pada tabel menunjukkan bahwa setengah responden berusia kurang
dari 20 tahun sebanyak 24 responden, responden berusia diantara 20-31 tahun
sebanyak 44 responden, responden dengan usia 31-40 tahun sebanyak 17 orang,
responden berusia 40-51 tahun sebanyak 9 orang dan usia lebih dari 51 tahun
sebanyak 6 orang.
Tabel 4. 6. Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Bersekolah 1 1.0 1.0 1.0
Lulusan SD 7 7.0 7.0 8.0
Lulusan SMP 27 27.0 27.0 35.0
Lulusan SMA 43 43.0 43.0 78.0
Lulusan S1/S2/S3 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Hasil pada tabel menunjukkan 1 responden tidak bersekolah dengan
persentae 1%, 7 responden dengan lulusan SD dengan persentase 7%, 27
responden lulusan SMP dengan persentase 27%, 43 responden merupakan
lulusan SMA dengan persentase 43%, dan 22 responden lulusan S1/S2/S3 dengan
persentase 22%.
50
Tabel 4. 7. Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Bekerja 3 3.0 3.0 3.0
Mahasiswa/Pelajar 34 34.0 34.0 37.0
PNS 11 11.0 11.0 48.0
Wiraswasta 23 23.0 23.0 71.0
Lainnya 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Hasil pada tabel menunjukkan 3 responden tidak bekerja dengan
persentase 3%, 34 responden merupakan mahasiswa/pelajar dengan persentase
34%, 11 responden bekerja sebagai PNS dengan persentase 11%, 23 responden
bekerja sebagai wiraswasta dengan persentase 23% dan 29 responden
terkategorikan bekerja lainnya dengan persentase 29%.
Tabel 4. 8. Pendapatan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < Rp 600.000 20 20.0 20.0 20.0
Rp 600.000 – Rp 1.600.000 38 38.0 38.0 58.0
Rp 1.600.000 – Rp 2.600.000 22 22.0 22.0 80.0
Rp. 2.600.000 – Rp 3.500.000 12 12.0 12.0 92.0
> Rp 3.500.000 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Dari tabel 4.8 hasil menunjukkan pendapatan 20 responden dengan
pendapatan kurang dari Rp 600.000, 38 responden dengan pendapatan Rp 600.000
– Rp 1.600.000, 22 responden Rp 1.600.000 – Rp 2.600.00, 12 responden dengan
pendapatan Rp 2.600.000 – Rp 3.500.000 dan dengan pendapatan lebih dari Rp
3.500.000 sebanyak 8 responden.
51
2. Faktor Usia (X1)
Tabel 4. 9. Ketika Usia Meningkat Saya Membutuhkan Tabungan Masa
Depan (P1U)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Setuju 38 38.0 38.0 39.0
Sangat Setuju 61 61.0 61.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas penilaian responden mengenai ketika usia meningkat saya
akan membutuhkan tabungan masa depan. Terdapat 1 responden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 38 respoden atau 38% menyatakan setuju dan 61
responden atau 61% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
kesadaran responden untuk mempunyai tabungan masa depan sangat tinggi.
Tabel 4. 10. Pada Usia Dini Saya Terbiasa Menabung (P2U)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Kurang Setuju 13 13.0 13.0 16.0
Setuju 56 56.0 56.0 72.0
Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas penilaian responden mengenai pada usia dini saya sudah
terbiasa menabung. Terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak
setuju, 2 respoden atau 2% menyatakan tidak setuju, 13 respoden atau 13%
menyatakan kurang setuju, 56 respoden atau 56% menyatakan setuju dan 28
responden atau 28% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
responden terbiasa untuk menabung sedari dini.
52
Tabel 4. 11. Jika Saya Ingin Hidup Sejahtera maka Saya Menyiapkan
Tabungan Hari Tua (P3U)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Kurang Setuju 1 1.0 1.0 4.0
Setuju 34 34.0 34.0 38.0
Sangat Setuju 62 62.0 62.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas penilaian responden mengenai jika saya ingin hidup
sejahtera maka saya menyiapkan tabungan hari tua. Terdapat 1 responden atau
1% menyatakan sangat tidak setuju, 2 respoden atau 2% menyatakan tidak setuju,
1 responden atau 1% menyatakan kurang setuju, 34 respoden atau 34%
menyatakan setuju, 62 respoden atau 62% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa kesadaran responden untuk mempersiapkan tabungan hari
tua sangat tinggi.
Tabel 4. 12.Tabungan sebagai Harta Karun di Masa Depan (P4U)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Kurang Setuju 2 2.0 2.0 4.0
Setuju 52 52.0 52.0 56.0
Sangat Setuju 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas penilaian responden mengenai tabungan sebagai harta
karun di masa depan. Terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak
setuju, 1 respoden atau 1% menyatakan tidak setuju, 2 responden atau 2%
menyatakan kurang setuju, 52 respoden atau 52% menyatakan setuju, 44 respoden
53
atau 44% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden
menyadari akan berharganya tabungan untuk pemenuhan kehidupan masa depan.
3. Faktor Pendidikan (X2)
Tabel 4. 13. Saya Mengetahui Sistem Bagi Hasil yang Diterapkan di Bank
Syariah (P1K)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 6 6.0 6.0 8.0
Kurang Setuju 22 22.0 22.0 30.0
Setuju 54 54.0 54.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas penilaian responden mengenai saya mengetahui sistem
bagi hasil yang diterapkan di Bank Syariah. Terdapat 2 responden atau 2%
menyatakan sangat tidak setuju, 6 respoden atau 6% menyatakan tidak setuju, 22
responden atau 22% menyatakan kurang setuju, 54 respoden atau 54%
menyatakan setuju, 16 respoden atau 16% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden mengetahui sistem bagi hasil di Bank
Syariah.
Tabel 4. 14. Saya Tidak Begitu Paham dengan Keuntungan Bagi Hasil di
Bank Syariah (P2K)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 13 13.0 13.0 14.0
Kurang Setuju 29 29.0 29.0 43.0
Setuju 49 49.0 49.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
54
Pada tabel diatas penilaian responden mengenai saya tidak begitu paham
dengan keuntungan bagi hasil di Bank Syariah. Terdapat 1 responden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 13 respoden atau 13% menyatakan tidak setuju,
29 responden atau 29% menyatakan kurang setuju, 49 respoden atau 49%
menyatakan setuju, 8 respoden atau 8% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden tidak memahami keuntungan dari sistem
bagi hasil di Bank Syariah.
Tabel 4. 15. Saya Akan Mencari Tahu Keuntungan dari Menabung di Bank
Syariah (P3K)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Kurang Setuju 15 15.0 15.0 18.0
Setuju 62 62.0 62.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas penilaian responden mengenai saya akan mencari tahu
keuntungan dari menabung di Bank Syariah. Terdapat 1 responden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 2 respoden atau 2% menyatakan tidak setuju, 15
responden atau 15% menyatakan kurang setuju, 62 respoden atau 62%
menyatakan setuju, 20 respoden atau 20% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa antusiasme responden untuk mencari tahu keuntungan
menabung di Bank Syariah cukup tinggi.
55
Tabel 4. 16. Saya Pernah Membaca Berita Berkaitan dengan Bank Syariah
(P4K)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 5 5.0 5.0 7.0
Kurang Setuju 24 24.0 24.0 31.0
Setuju 60 60.0 60.0 91.0
Sangat Setuju 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas penilaian responden mengenai saya pernah membaca berita
yang berkaitan dengan bank syariah. Terdapat 2 responden atau 2% menyatakan
sangat tidak setuju, 5 respoden atau 5% menyatakan tidak setuju, 24 responden
atau 24% menyatakan kurang setuju, 60 respoden atau 60% menyatakan setuju, 9
respoden atau 9% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
responden pernah membaca berita terkait Bank Syariah.
Tabel 4. 17. Bank Syariah Memiliki Badan Pengawas Terpercaya (P5K)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Kurang Setuju 7 7.0 7.0 10.0
Setuju 52 52.0 52.0 62.0
Sangat Setuju 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas penilaian responden mengenai bank syariah memiliki
badan pengawas yang terpercaya. Terdapat 1 responden atau 1% menyatakan
sangat tidak setuju, 2 respoden atau 2% menyatakan tidak setuju, 7 responden atau
7% menyatakan kurang setuju, 52 respoden atau 52% menyatakan setuju, 38
respoden atau 38% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
56
responden mengetahui akan badan yang mengawasi produk dan operasional yang
dijalankan bank syariah.
4. Faktor Pekerjaan (X3)
Tabel 4. 18. Saya Melakukan Pekerjaan Lain untuk Mendapatkan
Penghasilan Tambahan (P1J)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 4 4.0 4.0 6.0
Kurang Setuju 6 6.0 6.0 12.0
Setuju 49 49.0 49.0 61.0
Sangat Setuju 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas penilaian responden mengenai saya melakukan pekerjaan
lain untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Terdapat 2 responden atau 2%
menyatakan sangat tidak setuju, 4 respoden atau 4% menyatakan tidak setuju, 6
responden atau 6% menyatakan kurang setuju, 49 respoden atau 49% menyatakan
setuju, 39 respoden atau 39% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa kebanyakan responden melakukan pekerjaan tambahan untuk mendapatkan
penghasilan lebih.
Tabel 4. 19. Saya Bersedekah agar Pekerjaan Berkah (P2J)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Setuju 29 29.0 29.0 31.0
Sangat Setuju 69 69.0 69.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas penilaian responden mengenai saya bersedekah agar
pekerjaan berkah, terdapat 2 responden atau 2% menyatakan kurang setuju, 29
respoden atau 29% menyatakan setuju, 69 respoden atau 69% menyatakan sangat
57
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran responden akan faedah bersedekah
sangat tinggi.
Tabel 4. 20. Di Tempat Saya Bekerja Memberlakukan Iuran Dana Sosial
(P3J)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 4 4.0 4.0 5.0
Kurang Setuju 9 9.0 9.0 14.0
Setuju 60 60.0 60.0 74.0
Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai di tempat saya bekerja
diberlakukan iuran dana sosial. Terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat
tidak setuju, 4 respoden atau 4% menyatakan tidak setuju, 9 responden atau 9%
menyatakan kurang setuju, 60 respoden atau 60% menyatakan setuju, 26 respoden
atau 26% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan
responden setuju apabila ada pemberlakuan iuran dana sosial di tempat mereka
bekerja.
Tabel 4. 21. Saya Merencanakan Keuangan Secara Matang untuk
Menghindari Terjadinya Resiko Terkena PHK (P4J)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Kurang Setuju 8 8.0 8.0 11.0
Setuju 45 45.0 45.0 56.0
Sangat Setuju 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
58
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya merencanakan
keuangan secara matang untuk menghindari terjadinya resiko terkena PHK.
Terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 2 respoden atau
2% menyatakan tidak setuju, 8 responden atau 8% menyatakan kurang setuju, 45
respoden atau 45% menyatakan setuju, 44 respoden atau 44% menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden akan mempersiapkan
perencanaan keuangan yang matang untuk menghindari situasi yang akan
merugikan.
Tabel 4. 22. Di Tempat Saya Bekerja Dianjurkan untuk Menabung di Bank
Syariah (P5J)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 4.0
Kurang Setuju 27 27.0 27.0 31.0
Setuju 42 42.0 42.0 73.0
Sangat Setuju 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai di tempat saya bekerja
dianjurkan menabung di Bank Syariah. Terdapat 1 responden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 3 respoden atau 3% menyatakan tidak setuju, 27
responden atau 27% menyatakan kurang setuju, 42 respoden atau 42%
menyatakan setuju, 27 respoden atau 27% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden setuju apabila perusahaan atau tempat
mereka bekerja mengharuskan membuka rekening di Bank Syariah.
59
5. Faktor Pendapatan (X4)
Tabel 4. 23. Saya Selalu Menyesuaikan antara Pendapatan dan Pengeluaran
(P1T)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Setuju 51 51.0 51.0 56.0
Sangat Setuju 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya selalu menyesuaikan
antara pendapatan dan pengeluaran. Terdapat 5 responden atau 5% menyatakan
kurang setuju, 51 respoden atau 51% menyatakan setuju, 44 respoden atau 44%
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden
akan menyesuaikan antara pendapatan yang diperoleh dengan pengeluaran yang
akan dilakukan.
Tabel 4. 24. Saya Mengeluarkan Zakat Penghasilan Setiap Bulan (P2T)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Kurang Setuju 6 6.0 6.0 7.0
Setuju 65 65.0 65.0 72.0
Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya mengeluarkan zakat
penghasilan setiap bulan. Terdapat 1 respoden atau 1% menyatakan tidak setuju, 6
responden atau 6% menyatakan kurang setuju, 65 respoden atau 65% menyatakan
setuju, 28 respoden atau 28% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa responden akan melakukan zakat penghasilan setiap bulannya.
60
Tabel 4. 25. Saya Menyisihkan Pendapatan untuk Ditabung Setiap Bulan
(P3T)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Kurang Setuju 3 3.0 3.0 4.0
Setuju 50 50.0 50.0 54.0
Sangat Setuju 46 46.0 46.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya akan menyisihkan
pendapatan untuk ditabung setiap bulan. Terdapat 1 respoden atau 1%
menyatakan tidak setuju, 3 responden atau 3% menyatakan kurang setuju, 50
respoden atau 50% menyatakan setuju, 46 respoden atau 46% menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden akan menyisihkan pendapatan
untuk ditabung.
Tabel 4. 26. Saya Mengetahui Pentingnya Perencanaan Keuangan (P4T)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Kurang Setuju 4 4.0 4.0 6.0
Setuju 46 46.0 46.0 52.0
Sangat Setuju 48 48.0 48.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai Saya mengetahui
pentingnya perencanaan keuangan. Terdapat 2 respoden atau 2% menyatakan
tidak setuju, 4 responden atau 4% menyatakan kurang setuju, 46 respoden atau
46% menyatakan setuju, 48 respoden atau 48% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa responden menyadari akan pentingnya perencanaan
keuangan dalam mengatur kebutuhan hidup sehari-hari.
61
Tabel 4. 27. Saya Berencana Membuka Rekening di Bank Syariah jika
Pendapatan Meningkat (P5T)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Kurang Setuju 15 15.0 15.0 18.0
Setuju 57 57.0 57.0 75.0
Sangat Setuju 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya berencana membuka
rekening di Bank Syariah jika pendapatan meningkat. Terdapat 3 respoden atau
3% menyatakan tidak setuju, 15 responden atau 15% menyatakan kurang setuju,
57 respoden atau 57% menyatakan setuju, 25 respoden atau 25% menyatakan
sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden akan melakukan
perencanaan pembukaan rekening tabungan di Bank Syariah.
6. Faktor Budaya (X5)
Tabel 4. 28. Bank Syariah Diperuntukan untuk Berbagai Macam Lapisan
Masyarakat (P1B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Kurang Setuju 5 5.0 5.0 6.0
Setuju 68 68.0 68.0 74.0
Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai bank syariah diperuntukan
untuk berbagai macam lapisan masyarakat. Terdapat 1 respoden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden atau 5% menyatakan kurang setuju,
68 respoden atau 68% menyatakan setuju, 26 respoden atau 26% menyatakan
62
sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa bank syariah telah diterima berbagai
kalangan lapisan masyarakat.
Tabel 4. 29. Aturan yang Dibuat Pemerintah Daerah Menganjurkan Setiap
Orang Menabung (P2B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Kurang Setuju 17 17.0 17.0 19.0
Setuju 59 59.0 59.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai aturan yang dibuat
pemerintah daerah agar setiap orang menabung. Terdapat 2 respoden atau 2%
menyatakan tidak setuju, 17 responden atau 17% menyatakan kurang setuju, 59
respoden atau 59% menyatakan setuju, 22 respoden atau 22% menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa aturan yang dibuat pemerintah daerah dalam
mewajibkan masyarakat untuk menabung dapat diterima, meskipun ada beberapa
masyarakat yang merasa belum mampu melakukan aturan pemerintah daerah.
Tabel 4. 30. Saya Menyisihkan Cadangan Dana untuk Kebutuhan Tak
Terduga (P3B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 6 6.0 6.0 6.0
Setuju 56 56.0 56.0 62.0
Sangat Setuju 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya akan menyisihkan
cadangan dana untuk kebutuhan tak terduga. Terdapat 6 responden atau 6%
menyatakan kurang setuju, 56 respoden atau 56% menyatakan setuju, 38 respoden
63
atau 38% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden akan
menyisihkan dana cadangan untuk keperluan yang tak terduga.
Tabel 4. 31. Saya Hanya Membeli Barang dan Jasa yang Benar-Benar Saya
Butuhkan (P4B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Setuju 47 47.0 47.0 51.0
Sangat Setuju 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya hanya membeli barang
dan jasa yang benar-benar saya butuhkan. Terdapat 4 respoden atau 4%
menyatakan kurang setuju, 47 respoden atau 47% menyatakan setuju, 49 respoden
atau 49 % menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden
terbiasa membelanjakan barang dan jasanya pada hal yang sangat dibutuhkan.
Tabel 4. 32. Saya Menganggap Gaya Hidup Berlebihan adalah Sebuah
Penyakit Dalam Kehidupan Bermasyarakat (P5B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Kurang Setuju 9 9.0 9.0 11.0
Setuju 33 33.0 33.0 44.0
Sangat Setuju 56 56.0 56.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya menganggap gaya
hidup berlebihan adalah sebuah penyakit dalam kehidupan bermasyarakat.
Terdapat 2 respoden atau 2% menyatakan sangat tidak setuju, 9 responden atau
9% menyatakan kurang setuju, 33 respoden atau 33% menyatakan setuju, 56
64
respoden atau 56% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
responden setuju bahwa hidup berlebihan merupakan penyakit dalam
bersosialisasi dengan masyarakat luas dalam kehidupan sosial.
Tabel 4. 33. Saya Memandang Bahwa Bank Syariah Telah Diterima Oleh
Masyarakat (P6B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 9 9.0 9.0 9.0
Setuju 65 65.0 65.0 74.0
Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai Saya memandang bahwa
bank syariah telah diterima oleh masyarakat. Terdapat 9 responden atau 9%
menyatakan kurang setuju, 65 respoden atau 65% menyatakan setuju, 26 respoden
atau 26% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju
bahwa bank syariah telah diterima masyarakat luas.
Tabel 4. 34. Saya Memandang Kehadiran Bank Syariah Membantu
Masyarakat yang Ingin Terbebas dari Unsur Riba (P7B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Kurang Setuju 5 5.0 5.0 6.0
Setuju 45 45.0 45.0 51.0
Sangat Setuju 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya memandang kehadiran
bank syariah membantu masyarakat yang ingin terbebas dari unsur riba. Terdapat
1 respoden atau 1% menyatakan tidak setuju, 5 responden atau 5% menyatakan
kurang setuju, 45 respoden atau 45% menyatakan setuju, 49 respoden atau 49%
65
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan responden
mengenai pengharaman riba cukup tinggi.
Tabel 4. 35. Saya Selalu Berusaha Tidak Berhutang untuk Memenuhi
Kebutuhan Hidup (P8B)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 4.0
Kurang Setuju 11 11.0 11.0 15.0
Setuju 49 49.0 49.0 64.0
Sangat Setuju 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya selalu berusaha tidak
berhutang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terdapat 1 respoden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden atau 3% menyatakan tidak setuju, 11
responden atau 11% menyatakan kurang setuju, 49 respoden atau 49%
menyatakan setuju, 36 respoden atau 36% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa kebanyakan responden menyetujui untuk tidak berhutang
dalam pemenuhan kebutuhan.
Tabel 4. 36. Saya Terbiasa Menyisihkan Pendapatan untuk Anak Menabung
(P9B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Kurang Setuju 8 8.0 8.0 10.0
Setuju 60 60.0 60.0 70.0
Sangat Setuju 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya terbiasa menyisihkan
pendapatan untuk anak menabung. Terdapat 2 respoden atau 2% menyatakan
tidak setuju, , 8 respoden atau 8% menyatakan kurang setuju, 60 respoden atau
66
60% menyatakan setuju dan 30 responden atau 30% menyatakan sangat setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden akan menyisihkan pendapatannya
untuk tabungan anaknya di Sekolah.
Tabel 4. 37. Saya Terbiasa Membelanjakan Uang pada Hal-Hal yang Tak
Bertentangan dengan Agama (P10B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Kurang Setuju 4 4.0 4.0 6.0
Setuju 65 65.0 65.0 71.0
Sangat Setuju 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya terbiasa
membelanjakan uang saya pada hal-hal yang tak bertentangan dengan agama.
Terdapat 1 respoden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau
1% menyatakan tidak setuju, 4 respoden atau 4% menyatakan kurang setuju, 65
respoden atau 65% menyatakan setuju, 29 respoden atau 29% menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden membelanjakan uangnya pada hal
yang tidak berseberangan dengan agama atau hal yang dilarang dalam agama.
Tabel 4. 38. Keputusan Menabung Dipengaruhi Oleh Lingkungan Keluarga
(P11B)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Kurang Setuju 21 21.0 21.0 24.0
Setuju 52 52.0 52.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
67
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai Keputusan menabung
dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Terdapat 3 respoden atau 3% menyatakan
tidak setuju, 21 responden atau 21% menyatakan kurang setuju, 52 respoden atau
52% menyatakan setuju, 24 respoden atau 24% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan kebanyakan kegiatan menabung akan dipengaruhi oleh lingkungan
keluarga yang mendukung.
Tabel 4. 39. Saya Melakukan Perencanaan Keuangan yang Sesuai Syariat
dengan Hidup Sederhana (P12B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Kurang Setuju 3 3.0 3.0 4.0
Setuju 56 56.0 56.0 60.0
Sangat Setuju 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya melakukan
perencanaan keuangan yang sesuai syariat dengan hidup sederhana. Terdapat 1
respoden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden atau 3%
menyatakan kurang setuju, 56 respoden atau 56% menyatakan setuju, 40 respoden
atau 40% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan responden hidup
sederhana merupakan prinsip hidup yang baik agar hidup selalu berkah dan
sejahtera.
Tabel 4. 40. Saya Mengetahui Perintah Allah SWT untuk Tidak Hidup
Berlebih-Lebihan (P13B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Setuju 47 47.0 47.0 48.0
Sangat Setuju 52 52.0 52.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
68
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya mengetahui perintah
Allah SWT untuk tidak hidup berlebih-lebihan. Terdapat 1 responden atau 1%
menyatakan tidak setuju, 47 respoden atau 47% menyatakan setuju, 52 respoden
atau 52% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para responden
menyadari bahwa sifat berlebih-lebihan merupakan sifat tercela dan perilaku yang
sangat dilarang dalam agama Islam.
Tabel 4. 41. Kegiatan Pemerintah Memotivasi Masyarakat untuk Hidup
Sederhana (P14B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Kurang Setuju 5 5.0 5.0 6.0
Setuju 63 63.0 63.0 69.0
Sangat Setuju 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai kegiatan pemerintah
memotivasi masyarakat untuk hidup sederhana.Terdapat 1 respoden atau 1%
menyatakan tidak setuju, 5 responden atau 5% menyatakan kurang setuju, 63
respoden atau 63% menyatakan setuju, 31 respoden atau 31% menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan atau aturan yang dibuat pemerintah
daerah sering memotivasi masyarakat untuk hidup sederhana.
69
7. Faktor Minat Menabung (Y)
Tabel 4. 42. Saya Mempunyai Harapan untuk Berangkat Ke Tanah Suci,
maka Saya Akan Menggunakan Tabungan Haji di Bank Syariah (P1M)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Kurang Setuju 11 11.0 11.0 14.0
Setuju 41 41.0 41.0 55.0
Sangat Setuju 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya mempunyai harapan
untuk berangkat ke Tanah Suci, maka saya akan menggunakan tabungan haji di
Bank Syariah. Terdapat 1 respoden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 2
responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 11 responden atau 11% menyatakan
kurang setuju, 41 respoden atau 41% menyatakan setuju, 45 respoden atau 45%
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden
akan menabung di Bank Syariah jika mereka menunaikan ibadah haji.
Tabel 4. 43. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Percaya Akan
Faedah yang Akan Diterima (P2M)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 9 9.0 9.0 9.0
Setuju 58 58.0 58.0 67.0
Sangat Setuju 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya tertarik menabung di
Bank Syariah karena percaya akan faedah yang akan diterima. Terdapat 9
responden atau 9% menyatakan kurang setuju, 58 respoden atau 58% menyatakan
setuju, 33 respoden atau 33% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan
70
bahwa para responden memiliki keyakinan bila menabung di Bank Syariah
mereka akan mendapatkan faedah yang bermanfaat.
Tabel 4. 44. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Dapat
Menjaga Tingkat Kepercayaan (P3M)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Kurang Setuju 9 9.0 9.0 11.0
Setuju 61 61.0 61.0 72.0
Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya tertarik menabung di
Bank Syariah karena dapat menjaga tingkat kepercayaan. Terdapat 1 respoden
atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menyatakan tidak
setuju, 9 responden atau 9% menyatakan kurang setuju, 61 respoden atau 61%
menyatakan setuju, 28 respoden atau 28% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa responden sangat percaya jika dana mereka ditabung di Bank
Syariah.
Tabel 4. 45. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Bank Syariah
Jauh Dari Unsur Riba (P4M)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Kurang Setuju 9 9.0 9.0 10.0
Setuju 56 56.0 56.0 66.0
Sangat Setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya tertarik menabung di
Bank Syariah karena bank syariah jauh dari unsur riba. Terdapat 1 responden atau
1% menyatakan tidak setuju, 9 respoden atau 9% menyatakan kurang setuju, 56
71
respoden atau 56% menyatakan setuju, 34 respoden atau 34% menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para responden menyadari bahwa riba
merupakan hal yang sangat dilarang dalam agama Islam dan harus dihindari,
sehingga memilih bank syariah agar terhindar dari riba.
Tabel 4. 46. Saya Memiliki Anak, maka Saya Akan Menempatkan Dana
Pendidikannya pada Tabungan Berencana Bank Syariah (P5M)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Kurang Setuju 17 17.0 17.0 19.0
Setuju 56 56.0 56.0 75.0
Sangat Setuju 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya memiliki anak, maka
saya akan menempatkan dana pendidikannya pada tabungan berencana bank
syariah. Terdapat 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 17 respoden atau
17% menyatakan kurang setuju, 56 respoden atau 56% menyatakan setuju dan 25
responden atau 25% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jika
responden memiliki anak, sebagian responden akan menempatkan dana
pendidikan anaknya di Bank Syariah.
Tabel 4. 47. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Prosedur yang
Mudah (P6M)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Kurang Setuju 15 15.0 15.0 17.0
Setuju 62 62.0 62.0 79.0
Sangat Setuju 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
72
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya tertarik menabung di
Bank Syariah karena prosedur yang mudah. Terdapat 1 respoden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju, 15
responden atau 15% menyatakan kurang setuju, 62 respoden atau 62%
menyatakan setuju, 21 respoden atau 21% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa responden merasa prosedur di Bank Syariah cukup mudah.
Tabel 4. 48. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Pelayanan
yang Prima (P7B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Kurang Setuju 16 16.0 16.0 17.0
Setuju 68 68.0 68.0 85.0
Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya tertarik menabung di
Bank Syariah karena pelayanan yang prima. Terdapat 1 respoden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 16 responden atau 16% menyatakan kurang
setuju, 68 responden atau 68% menyatakan setuju, 15 respoden atau 15%
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa
pelayanan yang akan diberikan prima.
Tabel 4. 49. Saya Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Lokasi yang
Strategis (P8B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Kurang Setuju 19 19.0 19.0 22.0
Setuju 65 65.0 65.0 87.0
Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
73
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya tertarik menabung di
Bank Syariah karena lokasi yang strategis. Terdapat 1 respoden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 19
responden atau 19% menyatakan kurang setuju, 65 respoden atau 65%
menyatakan setuju, 13 respoden atau 13% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa lokasi yang cukup
strategis membuat mereka berminat menabung di Bank Syariah.
Tabel 4. 50. Saya Berminat Menginformasikan Kepada Kerabat untuk
Menabung di Bank Syariah (P9M)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Kurang Setuju 21 21.0 21.0 23.0
Setuju 62 62.0 62.0 85.0
Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya berminat
menginformasikan kepada kerabat untuk menabung di Bank Syariah. Terdapat 2
responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 21 respoden atau 21% menyatakan
kurang setuju, 62 respoden atau 62% menyatakan setuju, 15 respoden atau 15%
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden akan
menginformasikan bank syariah kepada kerabat.
Tabel 4. 51. Saya Pernah Mendengar Berbagai Produk Bank Syariah (P10B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Kurang Setuju 22 22.0 22.0 24.0
Setuju 64 64.0 64.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
74
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya pernah mendengar
berbagai produk bank syariah. Terdapat 2 responden atau 2% menyatakan tidak
setuju, 22 responden atau 22% menyatakan kurang setuju, 64 respoden atau 64%
menyatakan setuju, 12 respoden atau 12% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian responden pernah mendengar berbagai macam
produk yang ada di Bank Syariah.
Tabel 4. 52. Saya Pernah Melihat Iklan/Brosur tentang Tabungan Bank
Syariah (P11B)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Kurang Setuju 19 19.0 19.0 21.0
Setuju 64 64.0 64.0 85.0
Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya pernah melihat
Iklan/Brosur tentang tabungan bank syariah. Terdapat 1 respoden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju, 19
responden atau 19% menyatakan kurang setuju, 64 respoden atau 64%
menyatakan setuju, 15 respoden atau 15% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa kebanyakan responden berminat menabung di Bank Syariah
karena pernah melihat brosur/iklan dari bank syariah.
75
Tabel 4. 53. Saya Pernah Mencari Informasi Mengenai Produk Tabungan
Bank Syariah (P12M)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Kurang Setuju 25 25.0 25.0 27.0
Setuju 64 64.0 64.0 91.0
Sangat Setuju 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya pernah mencari
informasi mengenai produk tabungan bank syariah. Terdapat 1 respoden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju, 25
responden atau 25% menyatakan kurang setuju, 64 respoden atau 64%
menyatakan setuju, 9 respoden atau 9% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa kebanyakan responden pernah mencari tahu informasi
produk tabungan yang ada di Bank Syariah.
Tabel 4. 54. Saya Berminat Menabung di Bank Syariah karena Gedung dan
Ruang Layanan Disetiap Unit Sangat Nyaman (P13M)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Kurang Setuju 17 17.0 17.0 21.0
Setuju 57 57.0 57.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya berminat menabung di
Bank Syariah karena gedung dan ruang layanan disetiap unit sangat nyaman.
Terdapat 4 responden atau 4% menyatakan tidak setuju, 17 respoden atau 17%
menyatakan kurang setuju, 57 respoden atau 57% menyatakan setuju, 22 respoden
atau 22% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para responden
76
berminat menabung di Bank Syariah karena di setiap unit kantor dapat
memberikan kenyamanan.
Tabel 4. 55. Saya Senang Menabung (P14M)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Kurang Setuju 5 5.0 5.0 6.0
Setuju 45 45.0 45.0 51.0
Sangat Setuju 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2018
Pada tabel diatas, penilaian responden mengenai saya senang menabung.
Terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden atau
5% menyatakan kurang setuju, 45 respoden atau 45% menyatakan setuju, 49
respoden atau 49% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para
responden sangat senang menabung.
E. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual
yang terdistribusi normal.
Tabel 4. 56. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.93817076
Most Extreme Differences Absolute .065
Positive .053
Negatif -.065
Kolmogorov-Smirnov Z .649
Asymp. Sig. (2-tailed) .794
a. Test distribution is Normal.
77
Berdasarkan tabel diatas, nilai signifikansi > 0,05 (0,794 > 0,05), hal ini
menyimpulkan bahwa data residual terdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada ketidaksamaan
varian residual untuk semua pengamatan pada model regresi linier. Dalam tabel di
bawah pendekatan pengujian yang digunakan untuk mengetahui terjadinya
heteroskedastisitas yaitu dengan pengujian Glejser.
Tabel 4. 57. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.606 3.171 1.452 .150
Usia_X1 -.169 .151 -.148 -1.120 .265
Pendidikan_X2 -.027 .114 -.030 -.241 .810
Pekerjaan_X3 .081 .140 .083 .577 .565
Pendapatan_X4 .041 .155 .035 .264 .792
Budaya_X5 -.011 .052 -.027 -.205 .838
a. Dependent Variable: RES_2
Dari output pada tabel diatas menunjukkan bahwa kelima variabel tidak
ada gejala heteroskedastisitas karena setiap variabel independen memiliki nilai
signifikansi > 0,05. Variabel usia dengan tingkat signifikansi 0,265 > 0,05,
variabel pendidikan dengan tingkat signifikansi 0,810 > 0,05, variabel pekerjaan
dengan tingkat signifikansi 0,565 > 0,05, variabel pendapatan dengan tingkat
signifikansi 0,792 > 0,05 dan variabel budaya dengan tingkat signifikansi sebesar
0,838 > 0,05.
78
3. Uji Multikolinearitas
Tabel 4. 58. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Collinearity
Statistiks
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.606 3.171
Usia_X1 -.169 .151 -.148 .598 1.673
Pendidikan_X2 -.027 .114 -.030 .670 1.492
Pekerjaan_X3 .081 .140 .083 .508 1.967
Pendapatan_X4 .041 .155 .035 .605 1.653
Budaya_X5 -.011 .052 -.027 .614 1.629
a. Dependent Variable: RES_2
Nilai VIF dan Tolerance merupakan indikasi yang kuat dalam
menyimpulkan fenomena terjadinya multikolinearitas (interkorelasi variabel
bebas). Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,01 maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pada tabel diatas
menunjukkan bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,01.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
4. Uji Autokorelasi
Tabel 4. 59. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .148a .022 -.030 2.48264 1.974
a. Predictors: (Constant), Budaya_X5, Pendidikan_X2, Pendapatan_X4, Usia_X1,
Pekerjaan_X3
b. Dependent Variable: RES_2
Untuk mengetahui terjadinya autokorelasi maka langkah yang dilakukan
adalah membandingkan nilai antara DW hitung dengan dL dan dU, dL dan dU
diperoleh dari nilai perhitungan yang mana telah ada dalam sebuah tabel Durbin
79
Witson (DW). Diperolehnya nilai dU berdasarkan jumlah data (N = 100) dan
jumlah variabel (k = 6). Dengan demikian menghasilkan dL sebesar 1,571 dan dU
sebesar 1,780. Jika nilai DW > dU maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi
autokorelasi, hasil pada tabel menunjukkan bahwa DW > dU (1,974 > 1,758).
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
F. Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada
hasil output SPSS berikut ini:
Tabel 4. 60. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.406 5.162 .466 .642
Usia_X1 -.591 .245 -.201 -2.412 .018
Pendidikan_X2 .442 .186 .188 2.380 .019
Pekerjaan_X3 .400 .229 .158 1.750 .083
Pendapatan_X4 1.002 .253 .329 3.965 .000
Budaya_X5 .441 .085 .428 5.192 .000
a. Dependent Variable: MinatMenabung_Y
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diatas, maka diperoleh
persamaan regresi:
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 +ε
Y = 2,406 + (-0,591) + 0,442 + 0,400 + 1,002 + 0,441
Dari rumus regresi diatas, dapat dinyatakan nilai koefisien regresi sebagai
berikut:
a. Nilai konstanta sebesar 2,406 memberikan arti bahwa variabel Usia,
Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan dan Budaya dianggap konstan, maka
variabel minat menabung masyarakat pada bank syariah sebesar 2,406.
80
b. Nilai -0,591 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap
adanya upaya peningkatan sebesar satu satuan untuk variabel usia, maka
akan terjadi penurunan minat menabung sebesar 0,591.
c. Nilai 0,442 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap
adanya upaya peningkatan sebesar satu satuan untuk variabel pendidikan,
maka akan terjadi peningkatan minat menabung sebesar 0,442.
d. Nilai 0,400 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap
adanya upaya peningkatan sebesar satu satuan untuk variabel pekerjaan,
maka akan terjadi peningkatan minat menabung sebesar 0,400.
e. Nilai 1,002 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap
adanya upaya peningkatan sebesar satu satuan untuk variabel pendapatan,
maka akan terjadi peningkatan minat menabung sebesar 1,002.
f. Nilai 0,441 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap
adanya upaya peningkatan sebesar satu satuan untu variabel budaya, maka
akan terjadi peningkatan minat menabung sebesar 0,441.
G. Hasil Uji Signifikansi
1. Uji F-test
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen secara
keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan melihat tingkat signifikansi.
Jika nilai F hitung > F tabel dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5%
berarti variabel independen secara simultan berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen.
81
Tabel 4. 61. Hasil Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2384.590 5 476.918 29.198 .000a
Residual 1535.410 94 16.334
Total 3920.000 99
a. Predictors: (Constant), Budaya_X5, Pendidikan_X2, Pendapatan_X4, Usia_X1,
Pekerjaan_X3
b. Dependent Variable: MinatMenabung_Y
Hipotesis:
H0 : β1 = 0 ( Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan dan Budaya tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung)
Ha : β1 ≠ 0 ( Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan dan Budaya
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung)
Dari hasil uji ANOVA menunjukkan tingkat keyakinan 5%, df 1 (jumah
variabel – 1) atau 6-1 = 5 dan df 2 (n – k – 1) atau 100 – 5 – 1 = 94 (n merupakan
jumlah data dan k merupakan jumlah variabel), maka hasil yang diperoleh untuk
F-tabel sebesar 2,31. Hasil pada tabel menunjukkan bahwa nilai F-hitung > F-
tabel (29,198 > 2,31) dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kelima variabel independen yaitu usia,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan budaya masyarakat secara simultan
memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel minat menabung. Sehingga
H0 ditolak dan Ha diterima.
82
2. Uji t-test
Tabel 4. 62. Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.406 5.162 .466 .642
Usia_X1 -.591 .245 -.201 -2.412 .018
Pendidikan_X2 .442 .186 .188 2.380 .019
Pekerjaan_X3 .400 .229 .158 1.750 .083
Pendapatan_X4 1.002 .253 .329 3.965 .000
Budaya_X5 .441 .085 .428 5.192 .000
a. Dependent Variable: MinatMenabung_Y
Pada analisis regresi digunakan signifikansi 2 sisi, dengan a = 5% : 2 = 2,5%
(0,025), dengan derajat kebebasan (df) = n-k atau 100 - 6 = 94. Dengan demikian
hasil yang diperoleh sebesar +1,985/-1,985. Dasar pengambilan keputusan Uji t
yaitu: jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap
variabel terikat dan sebaliknya, serta jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel (X)
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y) dan sebaliknya.
Berdasarkan cara pengambilan keputusan uji parsial (t) dalam analisis
regresi dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pengaruh Usia (X1) terhadap Minat Menabung (Y)
Berdasarkan hasil diatas, diperoleh nilai t hitung lebih besar dari pada t
tabel (-2,412 > -1,985) dengan nilai signifikansi 0,018 < 0,05. Sehingga
pengaruh yang terjadi memiliki arah yang negatif. Maka secara parsial
variabel usia berpengaruh negatif signifikan terhadap minat menabung,
artinya Ha diterima.
b. Pengaruh Pendidikan (X2) terhadap Minat Menabung (Y)
Nilai t hitung > t tabel (2,380 > 1,985) dengan nilai signifikansi 0,019 <
0,05. sehingga variabel pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap
variabel minat menabung, artinya Ha diterima.
83
c. Pengaruh Pekerjaan (X3) terhadap Minat Menabung (Y)
Berdasarkan hasil di atas diperoleh nilai t hitung > t tabel (1,750 < 1,985)
dengan nilai signifikansi 0,083 > 0,05. Maka secara parsial variabel
pekerjaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menabung, artinya
Ha ditolak.
d. Pengaruh Pendapatan (X4) terhadap Minat Menabung (Y)
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilai t hitung > t tabel (3,965 > 1,985)
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga secara parsial variabel
pendapatan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung, artinya Ha
diterima.
e. Pengaruh Budaya (X5) terhadap Minat Menabung (Y)
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilai t hitung > t tabel (5,192 > 1,985)
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga secara parsial variabel
budaya berpengaruh signifikan terhadap minat menabung, artinya Ha
diterima.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4. 63. Hasil Uji R Square
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .780a .608 .587 4.042
a. Predictors: (Constant), Budaya_X5, Pendidikan_X2, Pendapatan_X4, Usia_X1,
Pekerjaan_X3
b. Dependent Variable: MinatMenabung_Y
Berdasarkan tabel diatas, besarnya nilai R Square sebesar 0,608. Angka ini
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh yang dimiliki variabel independen
terhadap variabel dependen. Angka tersebut menunjukkan bahwa pengaruh Usia,
Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan dan Budaya terhadap Minat Menabung
84
sebesar 60,8% sedangkan sisanya 39,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
model ini.
H. Interpretasi Data
Setelah melalui berbagai analisis terhadap model, maka dapat disimpulkan
bahwa persamaan regresi yang digunakan telah cukup baik dalam
menggambarkan keadaan objek penelitian, karena telah memenuhi persyaratan
Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) yakni nilai residual yang normal, tidak
terdapat heteroskedastisitas, tidak terdapat multikolinearitas, dan tidak adanya
autorelasi.
Berdasarkan hasil uji statistik simultan, dapat disimpulkan bahwa secara
bersamaan variabel Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan dan Budaya
memiliki pengaruh terhadap Minat menabung masyarakat pada Bank Syariah
dengan nilai signifikansi 0,000.
Berdasarkan hasil uji statistik parsial, variabel usia (X1) memiliki
pengaruh negatif signifikan terhadap minat menabung sebesar 2,412 dengan nilai
signifikansi (< 0,05) yaitu 0,018. Artinya setiap usia masyarakat di Kecamatan
Purwakarta bertambah maka tingkat minat seseorang untuk menabung menjadi
menurun. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat Kecamatan Purwakarta
(sebagai orangtua) cenderung memilih untuk menginvestasikan kelebihan
pendapatannya pada tabungan anak mereka disekolah, perilaku ini merupakan
representasi dari kebijakan PERBUP No.69 tahun 2015 (sebagai Policy Force)
yang berisi kewajiban menabung bagi peserta didik di Sekolah. Usia juga
menunjukkan serangkaian kewajiban dan kapasitas ekonomi seseorang dalam
sebuah keluarga.
Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Lopez yang menyatakan bahwa faktor usia berpengaruh signifikan terhadap
perilaku menabung, namun Lopez menambahkan bahwa seseorang yang telah
berusia lanjut dapat menjelaskan penurunan tingkat menabung, hal ini disebabkan
pada usia lanjut, uang pensiunan yang mereka terima digunakan untuk kebutuhan
85
kesehatan.71
Hal serupa juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Solmon C. Lewis di Negara Spanyol, hasil penelitiannya menyebutkan bahwa
salah satu penyebab dari menurunnya tingkat menabung masyarakat Spanyol
disebabkan oleh tingginya tingkat penggunaan dana pensiun yang digunakan
untuk biaya kesehatan. Usia merupakan variabel sosio-demografi yang
memungkinkan untuk membedakan secara jelas sikap dan perilaku seseorang
dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan hasil uji statistik parsial, variabel pendidikan (X2) memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap minat menabung sebesar 2,380 dengan nilai
signifikansi (< 0,05) yaitu 0,019. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka semakin tinggi pula minat seseorang untuk menabung. Dengan
pencapaian pendidikan yang tinggi, membuat seseorang memiliki pengetahuan
yang baik mengenai masalah dan informasi keuangan. Sehingga akan lebih efektif
dalam pengambilan keputusannya.
Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Solmon72
yang menyatakan bahwa pendidikan memiliki pengaruh signifikan
terhadap perilaku menabung. Dari hasil penelitiannya ternyata seseorang dengan
pencapaian pendidikan tinggi cenderung lebih baik pemahannya tentang inflasi
dan lebih mampu memberikan arahan kepada keluarganya mengenai masalah
keuangan.
Berdasarkan hasil uji statistik parsial variabel pekerjaan (X3) tidak
memiliki pengaruh terhadap minat menabung yaitu sebesar 1,750 dengan nilai
signifikansi (> 0,05) yaitu 0,083. Artinya pekerjaan tidak berpengaruh signifikan
terhadap minat seseorang untuk menabung. Hal ini dapat dipahami karena daerah
Kecamatan Purwakarta terdapat banyak sekolah-sekolah dan universitas, mereka
cenderung lebih memanfaatkan pelayanan jasa seperti layanan transfer jika
71
Fernando Lera Lopez, The Influence of Age on Household Savings Behaviours and
Motives Evidence from Spain, (Pamplone, Spain: Department of Economics, Public University of
Navarre, 1995). 72
Lewis C Solmon, The Relation between Schooling and Savings Behavior: An Example
of The Indirect Effects of Education, (National Bureau of Economic Research, 1975), h. 253-294.
86
dibandingkan dengan produk tabungan. Meskipun mahasiswa/pelajar lebih
banyak peluang untuk menerima informasi lebih cepat, namun mereka akan lebih
memilih menggunakan produk pelayanan jasa seperti produk multijasa, oleh
karenanya hal ini menjadi tugas manajemen pemasaran dalam menyasar peluang
tersebut.
Hasil penelitian ini berlawanan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Juaria, dkk73
yang menyimpulkan bahwa faktor yang dominan
dalam mempengaruhi minat menabung masyarakat di Dusun Sebau Apo adalah
faktor pekerjaan, hal ini menjelaskan bahwa umumnya masyarakat yang
menabung di Bank adalah masyarakat yang memiliki pekerjaan di Perusahaan
sawit dan instansi pemerintahan, mereka umumnya memiliki rekening tabungan
karena pekerjaan mereka mengharuskan untuk memilikinya agar proses
penggajian lebih mudah.
Berdasarkan hasil uji statistik parsial variabel pendapatan (X4) memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap minat menabung sebesar 3,965 dengan nilai
signifikansi (< 0,05) yaitu 0,000. Artinya semakin besar pendapatan yang dimiliki
masyarakat maka semakin besar pula minat menabung di Bank Syariah.
Memahami pendapatan memberikan informasi bagi bank tentang daya beli dan
pendapatan diskresioner kelompok yang homogen. Menurut Keynes makin
besarnya jumlah pendapatan yang diterima, maka makin besar tabungan yang
akan dilakukan seseorang.
Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Wyska74
yang menyatakan bahwa pendapatan memiliki pengaruh signifikan
terhadap minat menabung mahasiswa UIN Yogyakarta. Hal ini disebabkan karena
meningkatnya uang saku mahasiswa, secara tidak langsung semua kebutuhan
73
Juaria, dkk., Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat menabung Masyarakat di Dusun
Sebau Apo Kabupaten Landak, (Jurnal FKIP UNTAN Potianak). 74
Wyska Mielanti D Saputri, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa UIN
Sunan Kalijaga untuk Menabung di Bank Syariah, (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2017).
87
lainnya akan terpenuhi yang akan memberikan pengaruh terhadap keinginan untuk
menabung.
Berdasarkan hasil uji statistik parsial variabel budaya (X5) memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap minat menabung sebesar 5,192 dengan nilai
signifikansi (< 0,05) yaitu 0,000. Artinya semakin besar pengaruh budaya yang
timbul, maka akan mempengaruhi minat seseorang untuk menabung di Bank
Syariah, kebudayaan menjadi faktor utama seseorang dalam mengambil keputusan
dan perilaku pembelian. hal ini sesuai dengan teori Kotler yang menyebutkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen salah satunya yaitu
budaya.
Hasil penelitian ini berlawanan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Atin75
yang menyatakan bahwa budaya tidak berpengaruh terhadap
keputusan menjadi nasabah bank syariah. Penelitian yang dilakukan Atin berpusat
di Wilayah Ciputat, variabel budaya yang menjadi variabel penelitiannya tidak
dapat membuktikan bahwa budaya memiliki pengaruh terhadap minat masyarakat
pada Bank Syariah, dikarenakan Ciputat merupakan wilayah pinggiran ibu kota
yang terdapat berbagai corak kebudayaan bias untuk dijadikan variabel penelitian.
75
Atin Yulaifah, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi terhadap Keputusan
Nasabah dalam Memilih Bank Syariah, (Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011).
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, pendidikan, pekerjaan,
pendapatan dan budaya secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap minat menabung pada Bank Syariah di Kec. Purwakarta. Hal
tersebut dibuktikan dengan diperolehnya nilai sigifikansi sebesar 0,000
atau lebih kecil dari 5% (0,05). Hasil uji statistik parsial juga
menunjukkan bahwa variabel pendidikan, pendapatan dan budaya
berpengaruh positif signifikan sedangkan variabel usia berpengaruh
negatif signifikan dan untuk variabel pekerjaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat menabung masyarakat Kecamatan
Purwakarta di Bank Syariah.
2. Berdasarkan beta koefisisen regresi, nilai koefisien paling besar adalah
variabel budaya sebesar 5,192 dengan tingkat signifikansi 0,000.
temuan ini menunjukkan bahwa budaya adalah variabel yang paling
berpengaruh terhadap minat menabung di Bank Syariah diantara lima
variabel lain, sesuai dengan teori yang dipaparkan para ahli dan hasil
wawancara yang dilakukan dengan bagian pemasaran Bank Syariah
Mandiri dan BRI Syariah KC. Purwakarta yang menyebutkan bahwa
budaya setempat cukup berpengaruh signifikan terhadap
perkembangan dan pertumbuhan bank syariah di Kab. Purwakarta.`
3. Besarnya pengaruh variabel demografi dan budaya terhadap minat
menabung sebesar 60,8% sedangkan sisanya sebesar 39,2%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak peneliti masukkan, yang
nantinya berguna untuk acuan bagi penelitian selanjutnya.
4. Penelitian ini menguatkan teori yang menyebutkan bahwa budaya dan
demografi berpengaruh terhadap perilaku konsumen seseorang, teori
89
minat menabung sama dengan teori minat beli yang sering
dikemukakan oleh para ahli.
B. Saran
1. Bank-bank syariah di Kec. Purwakarta telah cukup diterima dengan baik
oleh masyarakat di Lingkungannya, sehingga hal ini dapat dijadikan sebuah
peluang dalam melebarkan sayap bank syariah di tengah keberadaan yang
satu wilayah dengan bank-bank konvensional. Bank-bank syariah harus
memperhatikan aspek perspektif masyarakat yang masih tabu akan bank
syariah, seperti prosedur yang sulit dan rumit, proses yang lama, pendekatan
personal yang kurang, promosi dan pengenalan keberadaan bank syariah
yang masih belum digalakkan. Kenyataan inilah yang masih masyarakat
patuhi sebagai sebuah pemikiran tentang bank syariah khususnya di Kec.
Purwakarta, bahwa hal-hal yang disebutkan diatas sangatlah berlawanan
dengan bank konvensional. sehingga harus ditentukan langkah promosi
yang efektif dan efisien agar masyarakat paham betul akan keuntungan dari
menjadi nasabah bank syariah sehingga nantinya akan terjadi peningkatan
jumlah nasabah.
2. Harus disiapkan anggaran sosialisasi bank syariah. Apabila bank syariah
bisa memberikan informasi yang baik dan mampu memberdayakan budaya
yang dianut oleh masyarakatnya maka hal ini akan berdampak positif dalam
pertumbuhan dan perkembangan bank syariah.
3. Budaya juga berpengaruh besar dalam tingkat keuntungan bank syariah,
mengenal kebudayaan yang dianut masyarakat dapat menjadi peluang yang
besar terhadap keuntungan bank syariah.
4. Penelitian selanjutnya agar dapat mencari faktor-faktor lain yang sekiranya
mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih suatu produk dalam hal
ini menjadi nasabah bank syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi’I. Bank Syariah dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema
Insani, 2001.
Aryoso, Wirah dan Syaiful Hermawan. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pustaka Makmur, 2013.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kab. Purwakarta diakses pada Tanggal 21 November
2017 Melalui Https://Purwakartakab.bps.go.id/
Baharuddin. Psikologi Pendidikan: Refleksi Teoretis terhadap Fenomena.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.
Dokumen Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Pusat Dalam Bentuk
Softfile.
Eka, Yanda. Teori dan Fungsi Tabungan. Diakses pada Tanggal 21 Maret 2017
Melalui Https://googleweblight.com.
Fahmi, Irham. Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta, 2012.
Girard, Tulay. The Role of Demographics on The Susceptibility to Social
Influence: A Pretest Study. Journal of Marketing Development and
Competitveness,2010.
Hitt, Michael A. R. Duane Ireland dan Robert E. Hoskisson, Manajemen Strategis
Daya Saing dan Globalisasi. Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Hosen, Nadirsyah. Islam and Democracy. Diakses pada Tanggal 16 Maret 2017
melalui Http://nhosen.blogspot.com/2006/07/Islam-and-democracy.html.
Indria, Karina Ayu Dwi Nindyati. Kajian Konformitas dan kreatifitas Affective
Remaja. Jurnal Provitae, 2007.
Ista, Aryogi dan Dyah Wulansari. Subjective Well-being Individu Dalam Rumah
Tangga di Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 2016.
Juaria, dkk. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung Masyarakat di
Dusun Sebau Apo Kabupaten Landak. Jurnal FKIP UNTAN Pontianak.
Karim, Adiwarman A. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada,2007.
Kasali, Rhenald. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan
Positioning. Cet, 1. 1998. E-book diakses Tanggal 15 Juni 2017 melalui
Https://books.google.co.id/books?id=3UJ4c_dskHEC&pg=PA26&dq=seg
mentasi+pasar&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi8rL6p7LTXAhUKsI8KHR
1mAqgQ6AEIJjAA#v=onepage&q=segmentasi%20pasar&f=false.
Kasmir. Pemasaran Bank. Cet, 1. Jakarta : Kencana, 2004.
Kasmir, Pemasaran Bank. Cet, 2. Jakarta: Kencana, 2005.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta; Erlangga,
2011.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat, 1995.
Lopez, Fernando Lera. The Influence of Age on Household Savings Behaviours
and Motives Evidence from Spain. (Pamplone, Spain: Department of
Economics, Public University of Navarre, 1995).
Muhammad, Muflih. Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam.
Jakarta: Raja Gravindo Persada, 2006.
Nasution, Mustafa Edwin dan Hardius Usman. Proses Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007.
Otoritas Jasa Keuangan. Statistik Perbankan Syariah. Desember volume 15. 2016.
Panduan Penulisan Skripsi FSH UIN Jakarta 2017
Priaji, Vita Widyan. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung di
Bank Syariah. Skripsi S1 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Prihantoro, Imam Basuki, dan Kasir Iskandar. Analisis Faktor-faktor Makro
Ekonomi dan Demografi terhadap Fungsi Permintaan Asuransi Jiwa di
Indonesia. Jurnal Asuransi dan Manajemen Resiko, 2013.
Rochman, Abd. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya,
1993.
Said, Amin Mahfudh. Tafsir Surat An-nisa Ayat 9. diakses pada Tanggal 29 Maret
2018 Melalui http://aminmahfud.blogspot.co.id/2013/02/tafsir-surat-nisa-
ayat-9.html.
Saputri, Wyska Mielanti D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa
UIN Sunan Kalijaga untuk Menabung di Bank Syariah. Skripsi S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2017.
Setiadi, Nugroho J. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif,
Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana, 2010.
Setiadi, Nugroho J. Perilaku Konsumen:Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2013.
Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2008.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Sudarmanto, Gunawan. Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program
IBM SPSS Statistiks 19. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.
Sugiono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta, 2008.
Sukirno, Sadono. Teori Pengatar Makroekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2011.
Sumarwan, Ujang. Pemasaran Strategik: Perspektif Perilaku Konsumen dan
Marketing Plan. Bogor: PT. Penerbit IPB Press, 2015.
Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2011.
Sunyoto, Danang. Teori, Kuesioner, & Analisis Data untuk Pemasaran dan
Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Supranto dan Nandan Limakrisna. Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk
Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Mitra Wacana Media:
2013.
Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen : Implikasi pada Strategi Pemasaran.
Yogyakarta : Graha Ilmu, 2008.
Susan, Collins M. Saving Behavior in Ten Developing Countries. Chicago:
University of Chocago Press, 1991.
Solmon, Lewis C. The Relation between Schooling and Savings Behavior: An
Example of The Indirect Effects of Education. (National Bureau of
Economic Research, 1975).
Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset, 1981.
Widiana, I Ketut. Hubungan Karakteristik Sosial Demografi dengan Tingkat
Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (PT. Asuransi Nusantara Life Cabang
Bali- NTB di Denpasar). Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana
Bali, 2012.
Widodo, T. Sosiologi Kependudukan: Kajian Teoritis dan Empiris Perspektif
Sosiologi Kependudukan. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan
(LPP) dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS Press, 2011.
Widyaastuti, Ni Putu Ayu dan I G.N. Jaya Agung Widagda K. Pengaruh Faktor
Demografi dan Lingkungan Sosial terhadap Keputusan Pembelian
Dimediasi oleh Perilaku Membaca Atribut Label (Studi Kasus : Susu UHT
Merek Ultrajaya Di Kota Denpasar). Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Udayana Bali, 2012.
Yohnshon. Peran Universitas di Surabaya Dalam Meningkatkan Jumlah
Keluarga Mapan di Surabaya. Jurnal Penelitian Jurusan Ekonomi
Manajemen, Universitas Kristen Petra, 2009.
Yulaifah, Atin. Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi terhadap
Keputusan Nasabah Dalam Memilih Bank Syariah. Skripsi S1 Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2011.
LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA
1. Kapan berdirinya bank-bank syariah tersebut?
BSM KC. Purwakarta :
12 Februari 2006 merupakan tanggal berdirinya Bank Syariah Mandiri
(BSM) KC. Purwakarta. Awalnya BSM KC.Purwakarta ini memiliki 3 kantor
yang berada di beberapa wilayah Purwakarta antara lain satu kantor layanan,
satu kantor cabang pembantu dan satu kantor cabang, namun pada tahun 2015
beberapa kantor disatukan menjadi satu kantor cabang saja yang letaknya di
wilayah Kec. Purwakarta.
BRI Syariah KC. Purwakarta:
27 November 2000 merupakan tanggal berdirinya BRI Syariah di
Purwakarta. Sebenarnya kantor cabang yang ada di Kabupaten Purwakarta,
dalam struktur kantor pusat masih terdaftar sebagai kantor cabang pembantu
(KCP) yang masih menginduk pada kantor cabang Bandung., namun dalam
struktur yang telah terdaftar di Bank Indonesia (BI) kantor yang ada di
Kabupaten Purwakarta telah berbentuk Kantor Cabang dengan total
outsanding mencapai 100M.
2. Mengapa memilih daerah ini sebagai lokasi kantor?
BSM KC. Purwakarta :
Pertimbangan dalam memilih lokasi, yaitu: pertama, jarak dengan
pusat kota yang sangat dekat atau bisa dibilang lokasi ini merupakan pusat
kota, Kedua, wilayah yang cakupannya cukup strategis mudah di akses
masyarakat ketiga, kantor kami dapat secara jelas terlihat oleh masyarakat
karena berada di jalan protokol kota.
BRI Syariah KC. Purwakarta:
Pertama, daerah Purwakarta memiliki lokasi yang strategis dengan
daerah yang dihimpit oleh dua kota industri, yaitu Cikampek dan Karawang.
Dengan jalur transportasi yang dekat dengan Bandung dan Jakarta atau dengan
mudah dapat diakses oleh masyarakat karena dekat dengan pusat kota.
Kedua, memiliki potensi yang bisa dimaksimalkan karena banyak
orang mencari alternatif untuk rumah hunian yang nyaman dengan harga tanah
yang murah, karena jika ingin memiliki rumah hunian di kota industri harus
memiliki budget yang terbilang besar. Mengingat masih banyaknya lahan di
daerah Purwakarta yang belum terjamah dengan kondisi lingkungan yang
masih asri dan nyaman menjadikan salah satu hal yang harus lebih di
perhatikan sebagai sebuah peluang.
3. Bagaimana tingkat menabung masyarakat? Didominasi oleh warga
pribumikah?
BSM KC. Purwakarta :
Minat masyarakat cukup antusias dalam menerima Bank Syariah
Mandiri ditengah-tengah adanya beberapa bank konvesional, nasabah atau
masyarakat cukup majemuk dalam ketertarikannya terhadap bank syariah
mandiri ini baik masyarakat lokal maupun pendatang, namun ada pula
masyarakat lokal yang merupakan keturuan arab yang menjadi nasabah
potensial kami yang lumayan banyak kami layani.
BRI Syariah KC. Purwakarta:
Kebanyakan masyarakat dalam produk funding memilih produk
tabungan, namun tingkat minat menabung didominasi oleh masyarakat luar
atau orang yang bekerja pada kota industri.
4. Produk apa yang paling diminati dan menguntungkan bagi bank syariah?
BSM KC. Purwakarta :
Hampir semua produk yang kami sediakan diminati oleh masyarakat,
untuk produk funding sendiri banyak perusahaan-perusahaan besar menaruh
peror (penggajian karyawan) yang cukup besar di BSM kami.
BRI Syariah KC. Purwakarta:
Produk yang paling diminati di BRI syariah sendiri yaitu KPR dan
FLPP yang mana menjadi fokus penting bagi bagian pemasaran agar potensi
ini dapat terus dikembangkan oleh BRI Syariah Purwakarta. Sedangkan
sebesar 40%, merupakan produk consumer seperti produk multiguna yang
menempati persentase paling besar dalam produk yang paling diminati.
5. Berpengaruh atau tidak regulasi yang ditetapkan pemerintah daerah khususnya
dalam bidang ekonomi, apakah berpengaruh terhadap pertumbuhan bank
syariah di daerah Purwakarta?
BSM KC. Purwakarta :
Pengaruh pasti ada namun tidak begitu signifikan terhadap operasional
yang kami jalankan. Namun seperti aturan yang menyebutkan bahwa
masyarakat harus bisa mandiri berwirausaha hal ini cukup berpengaruh.
BRI Syariah KC. Purwakarta:
Bupati Dedi Mulyadi dalam beberapa tahun kebelakang sedang
gencar-gencarnya melakukan pengenalan Purwakarta kepada masyarakat luas
hal ini tentunya sangat berpengaruh pada beberapa lembaga komersil.
Berbagai peraturan daerah yang dibuat pemerintahannya cukup membuat
pertumbuhan beberapa sektor khususnya lembaga keuangan cukup meningkat.
BRI Syariah KC Purwakarta sendiri membuat kerjasama dengan
pemerintah daerah dalam membangun proyek KPR dan FLPP (Fasilitas
Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yaitu pembiayaan perumahan yang
disubsidi oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan PERUMNAS dan
developher yang telah terdaftar PPDPP.
6. Dalam kegiatan masyarakat atau pemerintah daerah apakah bank pernah
melakukan kemitraan dalam kelancaran sebuah acara?
BSM KC. Purwakarta :
Kami cukup aktif terlibat dalam berbagai acara-acara kemasyarakatan
seperti pembangunan masjid agung di daerah yang masih belum memiliki
masjid besar dengan penggelontoran dana sekitar RP. 460.000.0000 atau
sponsorship dalam acara santunan atau kerjasama dengan instansi Koperasi
dan perusahaan. Penggelontoran dana CSR yang secara rutin kami lakukan
yang sasarannya merupakan lingkungan sekitar kantor atau kegiatan
masyarakat.
BRI Syariah KC. Purwakarta:
Kami belum begitu intens melakukan pendekatan dengan masyarakat,
karena masyarakat sendiri masih memandang penuh bank-bank konvensional.
Karena apabila ada berbagai macam kegiatan atau event-event yang diadakan
di tengah masyarakat BRI Syariah tidak bisa sefleksible bank-bank
konvensional. Kita harus terlebih dahulu melihat apakah acara yang
diselenggarakan bertentangan atau tidak dengan syariat agama.
7. Langkah apa saja yang dilakukan untuk dapat menarik perhatian masyarakat
terhadap bank syariah?
BSM KC. Purwakarta :
Pendekatan individual cukup efektif dilakukan atau jika ada kegiatan
masyarakat, apa saja yang bisa kami bantu termasuk dana-dana CSR untuk
membuat pandangan bahwa BSM peduli akan lingkungan masyarakat sekitar,
tidak hanya hadir untuk meraup keuntungan saja namun juga bank syariah
hadir untuk membantu masyarakat sekitar.
BRI Syariah KC. Purwakarta:
Mengedukasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan keagamaan seperti
tabligh akbar yang diinisiasi oleh pemerintah daerah dengan peran BRI
Syariah sebagai sponsorship. Terlibat dalam beberapa kegiatan masyarakat
yang tidak bertentangan dengan syariat agama.
8. Budaya yang tengah berkembang di Purwakarta sendiri apakah membawa
dampak positif atau sebaliknya?
BSM KC. Purwakarta :
Beberapa kebudayaan cukup berpengaruh terhadap perkembangan
BSM KC. Purwakarta sendiri, seperti dibiasakan atau diberlakukannya anak
Sekolah Dasar (SD) hingga jenjang SMA untuk menabung sedari dini,
membawa dampak yang cukup positif terhadap produk kami seperti tabungan
junior, atau tabungan perencanaann.
BRI Syariah KC. Purwakarta:
Budaya yang tengah berkembang di Purwakarta memiliki pengaruh
yang cukup signifikan bagi pertumbuhan dan perkembangan BRI Syariah
sendiri, yang mana masyarakat Purwakarta sudah mulai mengenal BRI
Syariah yang ada di Purwakarta.
9. Apakah masih menemukan fenomena masyarakat yang beranggapan bahwa
menabung di rumah lebih baik?
BSM KC. Purwakarta :
Masih ada, terutama usia lanjut, namun kami juga berupaya
memberikan paradigmaa yang baik kepada masyarakat tentang bank syariah.
Karena terkadang pandangan masyarakat mengenai bank syariah sangatlah
beragam, maka kami disini ingin memperbaiki paradigma yang salah
mengenai bank syariah tersebut.
BRI Syariah KC. Purwakarta:
Tentunya masih ada asumsi seperti itu, akan tetapi di daerah
Purwakarta sendiri, masyarakatnya sudah beranggapan lebih baik menabung
di Bank daripada menempatkan atau menyimpan uang di rumah mereka
sendri. Hal ini disebabkan terkadang karena merasa memiliki uang simpanan
maka konsumsi menjadi lebih banyak.
10. Dari segi pemasaran, apa yang menjadi peluang dan kendala yang dihadapi
khususnya pada masyarakat dan daerah Purwakarta?
BSM KC. Purwakarta :
Tentunya peluang dan kendala pasti ada dalam geliat kegiatan
perekonomian, bagaimana kita menyikapinya saja, karena menurut kami
kendala bukan sesuatu hal yang harus dihindari namun suatu hal yang harus
dicari pemecahan masalahnya, agar kami terus dapat perkembang dan
bertahan.
BRI Syariah KC. Purwakarta:
Peluang: Pertama, potensi banyaknya lahan yang belum tergarap
mejadikan salah satu peluang BRI Syariah dalam mengembangkan sayap di
wiilayah Purwakarta sendiri, target yang masih terfokus 5 Km jaraknya
dengan kantor menjadi prioritas yang sedang dilakukan oleh BRI Syariah.
Kedua, mental orang pinggiran jika dibandingkan dengan orang kota lebih
kuat dalam hal pemenuhan jaminan.
Kendala: Masih banyak masyarakat yang belum mengenal bank-bank
syariah yang ada di wilayah Purwakarta, masih banyak masyarakat yang
masih berminat untuk menggunakan bank-bank konvensional dalam transaksi,
Kebayakan masyarakat sekitar masih beranggapan bahwa prosedur yang
dijalankan bank syariah sangat rumit dan susah dan Keberanian bank syariah
sendiri dalam mendobrak daerah-daerah potensial padahal banyak sekali
potensi-potensi yang bisa diperhitungkan, karena pergerakan BRI Syariah di
beberapa cabang sendiri masih ditentukan oleh kantor pusat.
LAMPIRAN
LEMBAR KUESIONER
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
KUESIONER
Untuk Masyarakat Kecamatan Purwakarta ; Desa Nagri Kaler, Desa Citalang dan
Desa Nagri Timur
Kuesioner ini dibuat untuk memenuhi penelitian penulisan di bidang minat
menabung masyarakat. Dengan diperolehnya data melalui kuesioner ini penulis
berharap akan dapat mengetahui faktor apakah yang paling mempengaruhi antara
variabel demografi dan budaya terhadap minat menabung masyarakat pada bank
syariah di Kec. Purwakarta. Oleh karena itu penulis memohon kepada Bapak/Ibu
untuk kesediaanya mengisi kuesioner ini.
Atas kesediaan waktu dan kerjasama Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini.
Penulis ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat Saya
Dede Nurasiah
Data Personal Responden
Nama* :
Jenis Kelamin* : (Laki-laki/Perempuan) (*Boleh tidak diisi)
USIA:
a. < 20 Tahun
b. 20 – 31 Tahun
c. 31 – 40 Tahun
d. 40 – 51 Tahun
e. > 51 Tahun
PENDIDIIKAN:
a. Tidak Bersekolah
b. Lulusan SD
c. Lulusan SMP
d. Lulusan SMA
e. Lulusan S1/S2/S3
PEKERJAAN:
a. Tidak Bekerja
b. Mahasiswa/Pelajar
c. PNS
d. Wiraswasta
e. Lainnya
PENDAPATAN:
a. < Rp 500.000
b. Rp 500.000 – Rp 1.500.000
c. Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000
d. Rp. 2.500.000 – 3.500.000
e. > Rp 3.500.000
Petunjuk Pengisian kuesioner
Jawablah dengan Memberikan Tanda (√) pada kolom yang disediakan.
No. PERTANYAAN SS S KS TS STS
1. Saya adalah Warga Kecamatan
Purwakarta
√
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
USIA
NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS
1. Ketika usia meningkat saya akan
membutuhkan tabungan masa depan.
2. Pada usia dini saya sudah terbiasa
menabung.
3. Jika saya ingin hidup sejahtera maka saya
menyiapkan tabungan hari tua.
4. Tabungan sebagai harta karun di masa
depan.
PENDIDIKAN
NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS
1. Saya mengetahui sistem bagi hasil yang
diterapkan di Bank Syariah.
2. Saya tidak begitu paham dengan
keuntungan bagi hasil di Bank Syariah.
3. Saya akan mencari tahu keuntungan dari
menabung di Bank Syariah.
4. Saya pernah membaca berita yang berkaitan
dengan bank syariah.
5. Bank syariah memiliki badan pengawas
yang terpercaya.
PEKERJAAN
NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS
1. Saya melakukan pekerjaan lain untuk
mendapatkan penghasilan tambahan.
2. Saya bersedekah agar pekerjaan berkah.
3. di tempat saya bekerja diberlakukan iuran
dana sosial.
4. Saya merencanakan keuangan secara
matang untuk menghindari terjadinya resiko
terkena PHK.
5. di tempat saya bekerja dianjurkan untuk
menabung di Bank Syariah.
PENDAPATAN
NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS
1. Saya selalu menyesuaikan antara
pendapatan dan pengeluaran.
2. Saya mengeluarkan zakat penghasilan setiap
bulan.
3. Saya akan menyisihkan pendapatan untuk
ditabung setiap bulan.
4. Saya mengetahui pentingnya perencanaan
keuangan.
5. Saya berencana membuka rekening di Bank
Syariah jika pendapatan meningkatkan.
BUDAYA
NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS
1. Bank syariah diperuntukan untuk berbagai
macam lapisan masyarakat.
2. Aturan yang dibuat pemerintah daerah
menganjurkan setiap orang menabung.
3. Saya menyisihkan cadangan dana untuk
kebutuhan tak terduga.
4. Saya hanya membeli barang dan jasa yang
benar-benar saya butuhkan.
5.
Saya menganggap gaya hidup berlebihan
adalah sebuah penyakit dalam kehidupan
bermasyarakat.
6. Saya memandang keberadaan bank syariah
telah diterima oleh masyarakat.
7. Saya memandang kehadiran bank syariah
membantu masyarakat yang ingin terbebas
dari unsur riba.
8. Saya selalu berusaha tidak berhutang untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
9. Saya terbiasa menyisihkan pendapatan
untuk anak menabung.
1 0.
Saya terbiasa membelanjakan uang pada
hal-hal yang tak bertentangan dengan
agama.
11. Keputusan menabung dipengaruhi oleh
lingkungan keluarga.
12. Saya melakukan perencanaan keuangan
yang sesuai syariat dengan hidup sederhana.
13. Saya mengetahui perintah Allah SWT untuk
tidak hidup berlebih-lebihan.
14. Kegiatan pemerintah memotivasi
masyarakat untuk hidup sederhana.
MINAT MENABUNG
NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS
1.
Saya mempunyai harapan untuk berangkat
ke Tanah Suci, maka saya akan
menggunakan tabungan haji di Bank
Syariah.
2.
Saya tertarik menabung di Bank Syariah
karena saya percaya akan faedah yang
akan diterima.
3.
Saya tertarik menabung di Bank Syariah
karena dapat menjaga tingkat
kepercayaan.
4. Saya tertarik menabung di Bank Syariah
karena bank syariah jauh dari unsur riba.
5.
Saya memiliki anak, maka saya akan
menempatkan dana pendidikannya pada
tabungan berencana bank syariah.
6. Saya tertarik menabung di Bank Syariah
karena prosedur yang mudah.
7. Saya tertarik menabung di Bank Syariah
karena pelayanan yang prima.
8. Saya tertarik menabung di Bank Syariah
karena lokasi yang strategis.
9. Saya berminat menginformasikan kepada
kerabat untuk menabung di Bank Syariah.
10. Saya pernah mendengar berbagai produk
bank syariah.
11. Saya pernah melihat Iklan/Brosur tentang
tabungan bank syariah.
12. Saya pernah mencari informasi mengenai
produk tabungan bank syariah.
13.
Saya berminat menabung di Bank Syariah
karena gedung dan ruang layanan disetiap
unit sangat nyaman.
14. Saya senang menabung.