pengaruh upah dan nilai produksi, terhadap …
TRANSCRIPT
PENGARUH UPAH DAN NILAI PRODUKSI, TERHADAP
PENYERAPAN TENAGA KERJA PABRIK PENSIL
DI KECAMATAN SINGKUT KABUPATEN
SAROLANGUN
SKRIPSI
Oleh:
ELLY SUSI ANGGRAENI
NIM. EES 150637
DOSEN PEMBIMBING
Drs. Arsa, M. HI
Bambang Kurniawan, S.P., ME
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
TAHA SAIFUDDIN JAMBI
MOTTO
Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung”. (QS. Al- Jumu‟ah: 10)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil „alamin
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi nikmat kesehatan
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh strata 1 (S1)
Shalawat beserta salam tidak lupa pula kukirimkan kepada junjunganku
Muhammad Rasullah Saw.
Alhamdulillah sebagai ucapan terima kasih dan rasa syukur, cinta dan kasih
sayang yang tulus, kupersembahkan Skripsi ini kepada orang-orang tercinta:
Ayahanda Tercinta dan Ibunda Tersayang
Yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa yang selalu
tercurahkan selama melewati proses hidup terutama dalam
penyelesaian skripsi ini.
Almamater Biruku sungguh indah dan sungguh cerah warnamu, tetaplah
menjadi tempat pengabdian yang luar biasa, anak bangsa sangat
membutuhkanmu.
ABSTRAK
Elly Susi Anggreani; EES. 150637; Pengaruh Upah Dan Nilai Produksi, Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja Pabrik Pensil Di Kecamatan Singkut Kabupaten
Sarolangun.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui dan menganalisis upah
berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja pada pabrik pensil di Kecamatan
Singkut Kabupaten Sarolangun. (2) Untuk mengetahui dan menganalisis nilai
produksi berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja pada pabrik pensil di
Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun. (3) Untuk mengetahui dan
menganalisis upah dan nilai produksi berpengaruh terhadap penyerapan tenaga
kerja pada pabrik pensil di Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jumlah populasi
sama dengan sampel yaitu sebanyak 30 responden di Pabrik Pensil Kecamatan
Singkut Kabupaten Sarolangun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t (Uji
Parsial) nilai signifikan untuk variabel upah memiliki nilai signifikan lebih besar
dari 0,05 yaitu 0,226.
Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai variabel upah tidak berpengaruh dan
signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan hasil uji t (Uji Parsial)
nilai signifikan untuk variabel nilai produksi memiliki nilai signifikan 0,491 lebih
besar dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel nilai produksi tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan
hasil uji F (Uji Simultan) di peroleh nilai hitung sebesar 1,134 dengan nilai
signifikan 0,337 dimana p>0,05 jadi hasil uji F 0,337>0,05 maka dapat dinyatakan
variabel tenaga kerja tidak dapat dipengaruhi oleh variabel upah dan nilai
produksi secara bersama-sama.
Kata Kunci: Upah, Nilai Produksi dan Penyerapan Tenaga Kerja
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-nya serta anugerah yang tiada terkira, shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rasullah SAW yang telah mengajarkan
suri tauladan, dan yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman modern
seperti yang kita rasakan sekarang sekarang dengan kemudahannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Upah Dan Nilai
Produksi, Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pabrik Pensil Di Kecamatan
Singkut Kabupaten Sarolangun”.
Skripsi ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan
kelulusan studi pada Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Oleh karena itu, hal
yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang
turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Prof. Dr. A.A Miftah, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islami Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rafidah, SE., M. EI,, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr. Novi Mubriyanto, SE., ME. selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi .
5. Dr. Sucipto, S. Ag selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si dan M. Yunus M.Si, selaku Ketua dan
Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Bapak Drs. Arsa, M.HI, selaku dosen Pembimbing I.
8. Bapak Bambang Kurniawan, S.P., ME selaku dosen Pembimbing II.
9. Bapak dan Ibu Staff Karyawan/Karyawati di lingkungan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT
kita mohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.
Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, Maret 2020
Elly Susi Anggraeni,
EES. 150637
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN .................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................. ii
NOTA DINAS ............................................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8
D. Batasan Msalah .................................................................................. 8
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 9
F. Kerangka Teori................................................................................... 10
G. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 22
H. Kerangka Pikir ................................................................................... 23
I. Hipotesis ............................................................................................. 24
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 25
B. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 25
C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 26
D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 27
E. Operasional Variabel .......................................................................... 28
F. Uji Coba Statistik ............................................................................... 29
G. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 30
H. Uji Hipotesis....................................................................................... 35
I. Sistematika Penulisan......................................................................... 36
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Profil Pabrik Pensil ............................................................................ 38
B. Sejarah Pabrik Pensil.......................................................................... 38
C. Struktur Organisasi............................................................................. 40
D. Kabupaten Sarolangun ....................................................................... 40
BAB IV PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden .................................................................... 43
B. Uji Instrumen Penelitian .................................................................... 45
C. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 47
D. Uji Hipotesis....................................................................................... 50
E. Pembahasan ........................................................................................ 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 56
B. Saran ................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Upah Karyawan ..................................................................... 5
Tabel 1.2 Data Jumlah Produksi Tahun 2017-2019 ....................................... 7
Tabel 1.3 Tinjauan Pustaka ............................................................................ 22
Tabel 2.1 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 29
Tabel 3.1 Batas Kabupatenn Sarolangun ....................................................... 41
Tabel 4.1 Karakterstik Responden Berdasarkan Usia .........................................43
Tabel 4.2 Karakterstik Responden Berdasarkan Pendidikan ..............................44
Tabel 4.3 Karakterstik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .........................44
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Upah .....................................................................45
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Nilai Produksi ......................................................45
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Penyerapan Tenaga Kerja ....................................46
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel ............................................................46
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas ...........................................................................47
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas ..................................................................48
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................50
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ...............................................51
Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan (Uji F) .................................................................53
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara berkembang seperti Indonesia melakukan pembangunan ekonomi
untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Pembangunan
ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas
kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan serta pengentasan kemiskinan di
setiap daerah. Salah satu indikator untuk memulai keberhasilan ekonomi suatu
Negara adalah di lihat dari kesempatan kerja yang di ciptakan dari pembangunan
ekonomi. Sumber daya manusia turut terlibat dalam pembangunan ekonomi
sebagai salah satu pelaku pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat
menjadi beban dalam pembangunan. Hal tersebut terjadi ketika jumlah penduduk
yang besar tidak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia, yang kemudian
akan menyebabkan penduduk usia kerja kesulitan memperoleh pekerjaan.1
Salah satu tujuan dari pembangunan adalah untuk menciptakan tingkat
Gross National Produck yang setinggi-tingginya, namun dalam hal ini tidak
terlepas dari berbagai masalah ekonomi itu sendiri. Diantara masalah – masalah
yang yaitu pemberantasan kemiskinan, ketimpangan pendapatan, penyediaan
lapangan pekerjaan, hal ini menjadi pemicu timbulnya pertumbuhan dalam suatu
wilayah.2 Secara umum salah satu ciri kondisi suatu wilayah yang berkembang
adalah jumlah populasi cukup tinggi dengan konsekuensi angkatan kerja
1Fauzi Ramadhan,”Analisis Pengaruh Upah, Modal, dan Nilai Produksi Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja UMKM Kerajinan Kulit Kabupaten Bantul”(skripsi universitas
diponegoro, Semarang 2016), hlm 1. 2Lia Amali,Ekonomi Internasional. Graha Ilmu,( Yogayakarta. 2007), hlm. 89.
1
mengalami peningkatan.Pengangguran mengalami kondisi yang terbilang cukup
tinggi, karena kurangnya lapangan pekerjaan.
Hal ini berlaku tidak hanya diindonesia tetapi di semua Negara berkembang
dan tidak menutup kemungkinan Negara berkembang cukup umum dialami.
Contohnya Indonesia mengalami hal tersebut dengan tidak begitu jauh dengan
Negara berkembang lainnya.3
Pembangunan ekonomi di masa lalu di pandang dalam perubahan secara
terencana atas terstruktur antara produksi dan kesempatan kerja.4 Pembangunan
ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapital penduduk
suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.5
Apabila memperlihatkan arah perbandingan industrialisasi suatu Negara-
Negara maju dengan Negara sedang Berkembang (NSB) Perbedaan yang sangat
menonjol adalah laju pertumbuhan penduduk dan hasil-hasil yang dicapai
dibidang pendidikan yang cukup beragam. Akibatnya,usaha-usaha pembangunan
yang dilakukan harus memperhitungkan laju pertumbuhan angkatan kerja yang
tinggi.6
3Heatubun. Peranan Usaha Kecil dan Menengah dalam Pertumbuhan Ekonomi dan
Eksport . (Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor: Tesis Magister 2008), hlm. 23. 4Sadono Sukirno,” Ekonomi Pembangunan : Proses , Masalah dan Dasar Kebijakan edisi
2. “(Jakarta:kencana 2006), hlm. 10. 5Michael.P.Todaro,”Pembangunan Ekonomi Jilid I”, Edisi
Kesebelas, (Jakarta :Erlangga, 2011), hlm. 17. 6 Arsyad Lincolin, “Pengantar Dan Pembangunan Ekonomi Daerah, (Yogyakarta :
BPFE”, 1999), hlm. 20.
3
Menjadi bagian dari tenaga kerja ataupun menjadi pencari kerja yang aktif
karena masih mengangur merupakan sebuah langkah yang dapat di tempuh dalam
menjalani aktifitas di dunia. Salah satu bentuk menjalani kehidupan tentunya
merupakan tata cara manusia untuk tetap bertahan hidup tidak lain adalah bekerja.
Sebab dalam bekerja mempunyai tujuan tersendiri yaitu menghasilkan sesuatu
yang berharga atau dalam bahasa ekonomi mampu memproduksi. Hal ini sejalan
dengan firman allah dalam al-qur‟an surah al-jumu‟ah ayat 10 yang artinya :
ثيرا ل ع لكم ت ف اذكرواله ك و ابت غوا من ف ضل الل ة ف انت شروا في ال رض و ل إذ ا قضي ت الص و فل
Artinya:
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah allah banyak-banyak supaya
kamu beruntung.(Q.S Al.jumu‟ah(62):10)7
Ayat diatas memerintahkan kepada kita agar tidak meninggalkan shalat dan
mencari karunia Allah, agar selalu bekerja dan mengingat Allah banyak-banyak
supaya kita beruntung. Bagi pemerintah pengembangan usaha semakin dinamis
untuk di kembangkan yaitu pengembangan industri kecil dan menengah
mengingat pengalaman yang dihadapi oleh Indonesia dalam menghadapi krisis
ekonomi menjadikan sektor ini sebagai satu-satunya yang paling tangguh dalam
menghadapi krisis keuangan.
Bagi daerah lebih diuntungkan karena adanya Undang - Undang No. 32
tahun 2004 tentang otonomi daerah yang memberikan keleluasaan bagi daerah
dalam mengembangkan daerahnya secara mandiri8. Hal serupa di pererat pula
7 Al - Jumu‟ah (62) :10.
8Undang-Undang tentang Otonomi Daerah No.32 Tahun 2004.
oleh terbitnya UUD 1945 pasal 33 ayat 1bahwa perekonomian di susun sebagai
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Lebih lanjut pula ditegaskan
dalam pasal 33 bahwa kemakmuran masyarakatlah yang lebih diutamakan bukan
kemakmuran perseorangan.9
Pentingnya suatu pengembangan industri kecil dan menengah, sehingga
pemerintah provinsi ataupun secara nasional melakukan berbagai usaha sekaligus
menumbuhkan komitmen untuk meningkatkan kinerja daya saing ekonomi.
Menyediakan lapangan pekerjaan dapat memperbanyak penyerapan tenaga
kerja. Dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan suatu daerah. Di
Kabupaten Sarolangun sendiri khususnya di Kecamatan Singkut pada tahun 2017
ada 3 industri di bidang pembuatan bahan pensil dan pabrik pensil. Tinggi nya
tingkat industri tentunya sangat menggembirakan, namun jadi masalah karena
jumlah tersebut belum dapat menekan angka pengangguran di Kecamatan Singkut
itu sendiri.
Khususnya di Kecamatan Singkut mayoritas masyarakat berkebun karet,
dengan rendah nya harga jual karet maka membuat masyarakat mengalami
kesulitan perekonomian, bahkan banyak juga pengangguran. Tetapi dengan
adanya pabrik pensil tersebut maka dapat mengatasi semua permasalahan tersebut,
selain untuk memenuhi kehidupan keluarga maka bisa membantu membuka
lapangan pekerjaan. Selain untuk membantu masyarakat dalam hal perekonomian,
pabrik ini juga mengurangi angka pengangguran di wilayah sekitar khususnya di
Kecamatan Singkut. Berikut data upah dan jumlah produksi.
9UUD 1945 pasal 33 ayat 1.
5
TABEL 1.1
Data Upah Karyawan
NO
Pekerja
UPAH
Per hari (per orang) Per bulan
1 12 orang pekerja perempuan
(sortir dan ikat) / ( packing )
85.000 26.520.000
2 Bagian Tekhnisi = 1 pegawai 140.000 3.640.000
3 Bagian forman / kepala
workshop = 1 pegawai
140.000 3.640.000
4 Bagian Cut saw = 1 pegawai 160.000 4.160.000
5 Bagian operator = 15 pegawai 162.000 4.860.000
Jumlah 687.000 92.716.000
Sumber : CV. Sumber Rezeki Maju Bersama 2019
Berdasarkan data diatas jumlah pegawai pabrik pensil CV. Sumber Rezeki
Maju Bersama berjumlah 30 orang diantaranya :12 pegawai perempuan dan 18
pegawai laki-laki. Upah yang di dapat oleh pegawai dihitung perhari dengan
rincian sebagai berikut: bagian ikat atau sortir di upah 85.000 / hari, bagian teknisi
140.000 / hari, bagian forman atau kepala workshop 140.000 / hari, bagian cut
saw 160.000 / hari, bagian operator 162.000 / hari.
Seperti diketahui besaran upah minimum Kabupaten (UMK) Sarolangun
mengalami kenaikan pada tahun 2020 merujuk pada UMP Jambi berdasarkan SK
yang sudah diteken oleh gubernur Jambi mengalami kenaikan sebesar 8,51 persen
atau sebesar Rp. 206.272,97 dari jumlah sebelumnya.
UMK Sarolangun pada tahun 2019 merujuk besaran UMP Jambi, dengan
besaran Rp. 2.423.899, dan mengalami kenaikian pada tahun 2020 sebesar Rp.
206272,97 sehingga besarannya pada tahun 2020 menjadi Rp. 2.630.162,13
perbulan.
Jika melihat dari besaran upah minimum Kabupaten (UMK) di Kabupaten
Sarolangun, maka pabrik pensil CV. Sumber Rejeki Maju Bersama telah
memberikan upah yang sesuai dengan upah minimum Kabupaten (UMK).
Masalah ketenaga kerjaan bukan hanya keterbatasan lapangan pekerjaan
atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas namun jauh lebih serius adalah
pada kegagalan penciptaan lapangan kerja yang baru pada tingkat yang sebanding
dengan laju pertumbuhan output industri. Seiring dengan berubahnya lingkungan
makro ekonomi mayoritas Negara-Negara berkembang, angka pengangguran
meningkat pesat terutama disebabkan oleh terbatasnya permintaan tenaga kerja.
Oleh karena itu sektor informal menjadi satu bagian yang penting dalam
menjawab lapangan kerja dan angkatan kerja, yang salah satunya adalah melalui
pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).10
Ketidak seimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dan tanggung
jawab kerja akan menghasilkan angka pengangguran. Sektor kerja dan
pengangguran merupakan hal yang berhubungan dengan orang-orang dalam
proses informal.
Salah satu sektor yang diharapkan dapat menciptakan kesempatan kerja dan
perluasan lapangan pekerjaan adalah sektor industri. Terutama industri yang
bersifat pada karya. Hal ini karena proses industrialisasi merupakan salah satu
perantara menuju proses pembangunan yang baik dan dapat meningkatkan taraf
10
Arief Rahman ,” Analisis Pengaruh Upah, Modal, dan Nilai Produksi Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja UMKM Industri Mebel Kota Malang” (Universitas Brawijaya Malang,
2014), hlm. 1.
7
hidup masyarakat melalui perluasan kesempatan kerja, sehingga dapat menyerap
banyak tenaga kerja.11
Usaha dalam peningkatan permintaan tenaga kerja tersebut pun dipengaruhi
oleh beberapa faktor, seperti upah dan produksi. Salah satu cara memperluas
kegiatan industri melalui pengembangan industri. Pertumbuhan unit usaha suatu
sektor pada suatu daerah dapat akan menambah lapangan pekerjaan.
Kebijakan upah ini sering di kritik oleh para pengusaha karena dalam
kenyataannya masih banyak pekerja yang upahnya di bawah tingkat upah
minimum, oleh para pengusaha penetapan upah dilihat sebagai pertambahan biaya
produksi yang penyelesaiannya para pengusaha memutuskan untuk menaikkan
harga jual produksi untuk menjamin kelangsungan usahanya. Dan kemungkinan
yang terjadi dengan melakukan pemutusan hubungan kerja maka akan lebih
banyak terjadi lagi pengangguran.12
Tabel 1.2
Data Jumlah Produksi Tahun 2017-2019
Tahun
Jumlah Produksi (Pcs)
Per Bulan Per Tahun
2017 1.760.000 21.120.000
2018 1.845.000 22.140.000
2019 1.320.000 15.840.000
Sumber : CV.Sumber Rezeki Maju Bersama Tahun 2019
Berdasarkan data diatas jumlah produksi pabrik pensil di Kecamatan
Singkut, pada tahun 2017 jumlah produksi nya 1.760.000 pcs/bulan atau
21.120.000 pcs/ tahun, atau setara dengan 153.600 packing/ tahun, sedangkan
11
Tambunan Tulus TH “ Perekonomian Indonesia (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2003), hlm.
249. 12
Ikka dewi rahmawati” Pengaruh Investasi dan Tingkat Upah Terhadap Kesempatan
Kerja di Jawa Timur”(Universitas Negri Surabaya 2015), hlm. 4.
pada tahun 2018 jumlah produksi 1.845.000 pcs/bulan atau 22.140.000 pcs/
tahun, setara dengan 170.500 pcs/tahun. Kemudian pada tahun 2019 jumlah
produksi 1.320.000 pcs/bulan atau 15.840.000 pcs/tahun, setara dengan 9.360
packing/tahun.
Berdasarkan latar belakang di atas, kurangnya lapangan pekerjaan masih
menjadi masalah pokok yang harus di selesaikan, agar dapat terciptanya
kesejahteraan, namun kesejahteraan tidak akan tercapai tanpa adanya peran dari
semua pihak. Oleh sebab itu, penulis merasa tertarik untuk mengetahui dan
memahami lebih jauh mengenai masalah tersebut. Sehingga penulis melakukan
penelitian dengan judul :“Pengaruh Upah, Nilai Produksi, Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja Pabrik Pensil Di Kec. Singkut Kab. Sarolangun“
B. Rumusan Masalah
Berdasarkandari latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh upah terhadap penyerapan tenaga kerja pada pabrik pensil
di Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun?
2. Adakah pengaruh nilai produksi terhadap penyerapan tenaga kerja pada
pabrik pensil di Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun?
3. Adakah pengaruh upah dan nilai produksi terhadap penyerapan tenaga kerja
pada pabrik pensil di Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan fokus dan mendalam maka penulis
memandang permasalahan penelitian yang di angkat perlu dibatasi ruang lingkup
9
objek yang akan digunakan. Oleh sebab itu penulis membatasi penelitian hanya
pada bentuk pengaruh upah dan nilai produksi, terhadap penyerapan tenaga kerja
pada pabrik pensil Jl. Lintas Sumatra Kelurahan Sei Benteng Kecamatan Singkut
Kabupaten Sarolangun.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari uraian masalah yang telah diungkapkan di atas penelitian ini
memiliki tujuan :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis upah berpengaruh terhadap penyerapan
tenaga kerja pada pabrik pensil di Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis nilai produksi berpengaruh terhadap
penyerapan tenaga kerja pada pabrik pensil di Kecamatan Singkut Kabupaten
Sarolangun.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis upah dan nilai produksi berpengaruh
terhadap penyerapan tenaga kerja pada pabrik pensil di Kecamatan Singkut
Kabupaten Sarolangun.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan, maka manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini ada 2 manfaat praktis dan manfaat teoritis adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Pihak Penulis
Untuk menerapkan teori-teori yang telah diterima di bangku kuliah pada
kenyataan yang ada dalam perusahaan dan untuk menambah pengetahuan dan
memperluas cakrawala pikir terutama yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi oleh perusahaan dan juga sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar strata satu (S1).
b. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan dan
informasi terkait penyerapan tenaga kerja di Pabrik Pensil dan meningkatkan
kinerja khususnya yang berkaitan dengan Upah dan Nilai Produksi.
c. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat membantu pihak lain dalam
penyajian informasi dan referensi untuk mengadakan penelitian serupa mengenai
topik-topik yang berkaitan dengan penelitian ini baik bersifat melanjutkan atau
melengkapi.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat menjadikan referensi dan ilmu
pengetahuan khususnya bagi pihak-pihak yang terkait pada masalah yang diteliti
dalam penelitian ini.
2. Kerangka Teori
1. Pengertian Upah
Menurut undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, upah
didefinisikan sebagai hak pekerja atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam
bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja
atau buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan pekerja atau
11
buruh yang ditetapkan dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah
atau akan dilakukan.13
Pada peraturan pemerintah Rebublik Indonesia No.78
Tahun 2015 tentang pengupahan pasal 1 ayat (1), upah didefinisikan sebagai hak
pekerja atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha dan pemberi kerja kepada pekerja atau buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan bagi pekerja atau buruh dan
keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.14
Upah diberikan sebagai bentuk balas jasa yang adil dan layak diberikan
kepada para pekerja atas jasa – jasanya dalam mencapai tujuan organisasi.
Ada 3 implementasi dalam dalam definisi ini :
1. Upah kerja menyangkut penerimaan oleh tenaga kerja
2. Upah kerja menyangkut imbalan yang harus diberikan pengusaha kepada
tenaga kerja.
3. Upah kerja yang diterima oleh tenaga kerja dapat dinyatakan dalam rupiah per
jam, per minggu, dan sebagainya sesuai perjanjian kerja.
Jadi upah kerja adalah penerimaan / pendapatan yang diterima oleh karyawan
sebagai imbalan atas suatu pekerjaan yang telah di sumbangkan pada suatu
13
Undang – undang N0.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, bagian kedua:
pengupahan 14
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.78 Tahun 2015 tentang Pengupahan bab I
(ketentuan umum)
perusahaan atau home industry, baik dalam bentuk fisik maupun mental yang
digunakan untuk mencukupi kebutuhan pekerja dan keluarganya.15
a. Upah Uang / Nominal
Upah Uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para
pengusaha sebagai pembayaran keatas tenaga mental atau fisik para pekerja yang
digunakan dalam proses produksi.
b. Upah Riil
Upah Riil adalah tingkat upah para pekerja yang diukur dari sudut
kemampuan upah tersebut membeli barang-barang atau jasa-jasa yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan para pekerja.16
2. Upah Dalam Ekonomi Islam
Dalam konsep islam sebagaimana diajarkan dalam al-quran membahas upah
secara umum. Akan tetapi, bukan berarti konsep upah tidak diatur dalam konsep
syariah tetapi pembahasan tersebut dirangkum dalam bentuk filosofi yang masih
membutuhkan penafsiran sendiri. Pembahasan upah dalam islam terkategori pada
konsep ijarah, sedangkan ijarah sendiri lebih cenderung membahas tentang upah
dalam islam relative sedikit dan bila ada semua itu hanya bersifat nilai-nilai atau
norma-norma.
3. Jenis-Jenis Upah
15
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, Shahih Sunan Ibnu Majah (Jakarta:Pustakaazzam,
2013), hlm. 230. 16
Sadono Sukirno. Mikro Ekonomi (Jakarta : PT.Raja grafindo pers, 2012), hlm.12.
13
a) Upah Nominal
Yang dimaksud upah nominal ialah sejumlah uang yang dibayarkan kepada
para buruh yang berhak secara tunai sebagai imbalan atas pengerahan jasa-jasa
atau pelayanan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perjanjian
kerja dibidang industri maupun perusahaan ataupun dalam suatu organisasi kerja,
dimana kedalam upah tersebut tidak ada tambahan atau keuntungan yang lain
yang diberikan kepadanya. Upah nominal ini seiring pula disebut upah uang
(money wages) sehubungan dengan wujudnya yang memang berupa uang secara
keseluruhannya.
b) Upah Nyata
Yang dimaksud dengan upah nyata ini ialah upah uang yang nyata yang
benar-benar harus diterima oleh seseorang yang berhak. Upah nyata ini ditentukan
oleh daya beli upah tersebut yang akan banyak tergantung dari:
a) Besar atau kecilnya jumlah uang yang diterima
b) Besar atau kecilnyabiaya hidup yang diperlukan
c) Upah wajar
Upah wajar dimaksudkan sebagai upah yang secara relative ditandai cukup
wajar oleh pengusaha dan para buruhnya sebagai uang imbalan atas jasa-jasa yang
diberikan buruh kepada pengusaha atau perusahaan sesuai dengan perjanjian kerja
diantara mereka,17
4. Komponen Upah
17
M Kadarisman. Manajemen Kompensasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Hlm. 122.
Komponen upah menurut surat edaran menteri tenaga kerja republik
Indonesia No : SE-07/Men/1990 tentang pengelompokan komponen upah dan
pendapatan non upah yaitu sebagai berikut :
1. Upah pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut
tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesempatan.
2. Tunjangan kerja adalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan
pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan keluarganya serta
dibayarkan dalam satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok.
3. Tunjangan tidak tetap adalah suatu pembayaran yang secara langsung atau
tidak langsung berkaitan dengan pekerjaan yang di berikan secara tidak tetap
untuk pekerja dan keluarganya serta di bayarkan menurut satuan waktu yang
tidak sama dengan waktu pembayaran upah pokok.18
5. Sistem Pengupahan
Terdapat beberapa penggolongan dalam upah yaitu:
a. Upah sistem waktu
Dalam system waktu besarnya upah yang ditentukan berdasarkan standar
waktu seperti jam, hari, minggu, atau bulan. Besarnya upah sistem waktu hanya
didasarkan kepada lamanya bekerja bukan dikaitkan dengan prestasi kerja.
18
Ibid, hlm. 209.
15
b. Upah sistem bagi hasil
Dalam system bagi hasil Besarnya upah di tetapkan atas kesatuan unit
yang dihasilkan atau terjual oleh pekerja. Biasanya dilembaga keuangan syariah
karyawan yang dikenakan sistem upah seperti ini adalah bagian marketing.
c. Upah Borongan
Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya
jasa berdasarkan atas volume pekerja dan lama mengerjakannya.19
6. Sistem penentuan upah
Salah satu aspek yang sangat penting dalam penentuan upah adalah jumlah
upah yang diterima karyawan harus memiliki internal equity dan eksternal equity.
Internal equity adalah jumlah yang diperoleh akan dipersepsi sesuai dengan input
yang diberikan dibandingkan dengan pekerjaan yang sama dalam perusahaan.
Eksternal equity merupakan jumlah yang diterima persepsi sesuai dengan jumlah
yang diterima dengan pekerjaan sejenis diluar organisasi.20
Tahapan-tahapan yang dilalui dalam pemberian konfensasi berupa upah
adalah sebagai berikut:
a. lakukan survei gaji terhadap beberapa perusahaan lain mengenai besarnya
upah untuk pekerjaan yang sebanding. Survey gaji bertujuan untuk
menetapkan tarif yang berlaku di masyarakat. Survey gaji yang baik yang
spesifik untuk jabatan . survey secara normal tertulis merupakan yang terbaik.
Namun dapat juga dilakukan melalui telepon dan surat kabar.
19
Heidjrachman,dan Suad Husna, Manajemen Personalia (Yogyakarta: BPFE edisi 7,
2002), hlm. 373. 20
Hasibuan, Melayu. S. P, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta:Cetakan ke 6,
Penerbit CV. Haji Masagung, 2003), hlm. 264.
b. Tentukan nilai masing-masing pekerjaan melalui evaluasi jabatan. Evaluasi
jabatan merupakan suatu perbandingan sistematik yang dibuat untuk
menetapkan nilai dari suatu pekerjaan dengan pekerjaan lain. Evaluasi jabatan
bertujuan menetapkan nilai relative dari suatu jabatan. Pada evaluasi ini,
jabatan-jabatan dibandingkan satu terhadap yang lain berdasarkan kesulitan
pekerjaan.
c. mengkelompokkan pekerjaan-pekerjaan serupa kedalam tingkatan upah.
Tingkatan upah adalah suatu tingkat pembayaran yang terdiri dari jabatan-
jabatan dengan tingkat yang hampir sama.
d. menetapkan harga dari masing-masing tingkat pembayaran menggunakan
kurva upah. Kurva upah ini memperlihatkan hubungan antar nilai jabatan
dengan upah rata-rata untuk jabatan tertentu.
e. menentukan tarif upah. Akhir-akhir ini terjadi kecendrungan mengelompokan
jabatan menjadi tiga sampai lima kelompok atau lebih dikenal dengan nama
broadbanding. Hal ini dilakukan untuk mempermudah owner dalam
menentukan tarif upah. Keuntungan menggunakan sistem ini ialah bila terjadi
kenaikan pangkat yang tidak terlalu menonjol atau berbeda jauh dengan
kedudukan sebelumnya. perusahaan tidak perlu mengubah tarif upahnya
terlalu besar.21
21
Panggabaen.S.Mutiara, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bogor: Ghalia Indonesi,
2004), hlm. 59.
17
7. Indikator - Indikator Upah
1) Sistem pengupahan
Sistem pengupahan yang diterapkan oleh setiap pengusaha atau pemberi
kerja tidaklah sama. Tergantung bidang usaha dan jenis pekerjaan.
2) Sistem upah menurut produksi
Upah menurut produksi yang diberikan bisa mendorong pada karyawan
untuk bekerja keras untuk memproduksi lebih banyak.
3) Sistem upah menurut senioritas
Sistem ini akan mendorong untuk lebih setia atau loyalitas terhadap
perusahaan dan lembaga kerja. Sistem ini akan menguntungkan bagi orang-orang
yang lanjut usia. Juga pemuda yang mendorong untuk tetap masih bekerja pada
suatu perusahaan.
4) Sistem upah menurut kebutuhan
Sistem ini memberikan upah yang lebih besar kepada mereka yang sudah
kawin atau berkeluarga. Seandainya semua kebutuhan itu terpenuhi, maka upah
itu akan mempersamakan standar hidup semua orang.22
5) Nilai Produksi
Input yang dispesifikan dengan mengingat teknologi yang ada.23
Nilai
produksi adalah tingkat produksi atau keseluruhan sejumlah barang yang
dihasilkan di industri. Naik turunnya suatu permintaan pasar dari hasil produksi
perusahaan yang bersangkutan, akan berpengaruh apabila permintaan hasil
22
M ,As‟ad, Psikologi Industri,( Jakarta : Liberty. 1987), hlm, 13. 23
Sadono sukirno, Teori Pengantar mikro ekonomi (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
2013 ), hlm. 54.
produksi barang perusahaan tersebut meningkat, maka produsen cenderung untuk
menambah kapasitas produksinya.24
Teori produksi merupakan suatu aktifitas yang memberikan nilai guna suatu
barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia. Fungsi dari produksi dapat
berbentuk tabel atau matematis yang menunjukkan jumlah output maksimum
yang dapat dihasilkan berdasarkan suatu kelompok.25
Nilai Output suatu daerah memperkirakan bahwa akan mengalami
peningkatan hasil produksi dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang
memproduksi barang yang sama. Para pengusaha akan membutuhkan sejumlah
uang yang akan diperoleh dengan tambahan perusahaan tersebut, demikian juga
dengan tenaga kerja. Apabila jumlah suatu output yang dihasilkan oleh
perusahaan dengan jumlah yang lebih besar maka akan menghasilkan suatu
output yang besar pula, sehingga semakin banyak jumlah perusahaan /unit yang
berdiri maka akan semakin banyak kemungkinan untuk terjadi penambahan
output produksi.26
Perubahan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan hasil produksi,
antara lain: naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi dari perusahaan
yang bersangkutan, tercemin melalui besarnya volume produksi, dan harga
barang-barang modal yaitu nilai mesin atau alat yang digunakan dalam proses
produksi. pengusaha memperkerjakan seseorang karena untuk membantu
memproduksi barang/jasa yang akan dijual kepada konsumen. Oleh karena itu,
24
Sony sumarsonoEkonomi Manajemen SDM , Ketenaga kerjaan (Yogyakarta :
GrahaIlmu , 2003 ), hlm. 69-70. 25
S. Assauri, Manajemen Pemasaran,( Jakarta: Rajawali. 2000). hlm. 12. 26
Alma Buchari. Pengantar Bisnis, (Bandung . Alfbeta, 2012), hlm. 38.
19
kenaikan permintaan pengusaha terhadap tenaga kerja bergantung dari kenaikan
permintaan masyarakat suatu barang yang akandi produksi.
Cobb-Douglas adalah salah satu fungsi produksi yang paling sering
digunakan dalam penelitian empiris. Fungsi ini juga meletakkan jumlah dari hasil
produksisebagai fungsi dari modal (capital) dengan faktor tenaga kerja (labour).
Dengan demikian dapat pula dijelaskan bahwa hasil dari produksi dengan
kuantitas atau jumlah tertentu dapat menghasilkan taraf pendapatan tertentu pula.
Berdasarkan penjelasan fungsi produksi cob-douglas di atas dapat
dirumuskan bahwa faktor-faktor penentu seperti tenaga kerja dan modal
merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus diperhatikan terutama dalam
upaya untuk mendapatkan tingkat pendapatan dari suatu usaha produksi seperti
industri kecil dan menengah. Ini berarti bahwa jumlah tenaga kerja serta modal
peralatan yang merupakan input dalam suatu kegiatan produksi industri kecil dan
menengah dapat memberikan beberapa kemungkinan tentang tingkat pendapatan
yang mungkin diperoleh.27
6) Indikator Nilai Produksi
1) Jumlah produksi yang dihasilkan
2) Harga jual produksi28
7) Penyerapan Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan suatu pekerjaan
guna untuk menghasilkan suatu barang atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan
27
Sadono Sukirno, Teori Pengantar Mikroekonomi ( Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2013), hlm. 54. 28
Handoko. Manajemen Produksi. Pengendalian produksi, (Yogyakarta.BPFE
Yogyakarta. 1999), hlm. 3.
sendiri maupun untuk masyarakat.Sedangkan menurut Depnakertrans tahun2006.
Tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan untuk
menghasilkan barang atau jasa.Baik untuk memenuhi diri sendiri maupun
masyarakat. Depnakertrans juga mendefinisikan tenaga kerja sebagai setiap laki-
laki atau wanita yang berumur 15 tahun keatas yang sedang dalam atau
melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja untuk
menghasilkan barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.29
Tenaga kerja mencangkup penduduk yang berusia 14-60 tahun yang sudah
atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan suatu
kegiatan lain seperti sekolah dan mengurus rumah tangga. Tenaga kerja itu sendiri
terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri dari
golongan yang bekerja dan yang menganggur. Sedangkan bukan angkatan kerja
terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga,
dan golongan yang menerima pendapatan.30
Angkatan kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas yang mampu
dalam proses produksi. Yang digolongkan bekerja yaitu mereka yang sudah aktif
dalam kegiatannya yang menghasilkan barang atau jasa atau mereka yang selama
seminggu sebelum pencacahan melakukan pekerjaan atau bekerja dengan maksud
memperoleh penghasilan selama paling sedikit 1 jam dalam seminggu dan tidak
boleh putus.31
29
Undang-Undang Pokok Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003, Bab 1 Ketentuan Umum
pasal 1, 2003. 30
Sonny Sumarsono,Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenaga Kerjaan.
(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2003), hlm. 4. 31
Michel P Todaro, Pembangunan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm. 17.
21
Pengangguran adalah suatu keadaan seseorang yang tergolong dalam
kategori angkatan kerja (labor force) tidak memiliki pekerjaan secara aktif
sedangkan mencari pekerjaan. Terdapat tiga golongan pengangguran yang dapat
di klasifikasikan sebagai pengangguran friksional .
1. Tenaga kerja yang baru saja pertama mencari kerja. Setiap tahun terdapat
golongan penduduk yang mencapai usia yang tergolong sebagai angkatan
kerja. Disamping itu pelajar dan sarjana yang baru menyelesaikan
pelajarannya juga akan aktif mencari kerja.
2. Pekerjaan yang meninggalkan kerja dan mencari kerja baru. Pada saat
perekonomian mencapai tingkat kegiatan yang sangat tinggi terdapat
perusahaan yang mendapat masalah untuk mendapat pekerjaan. Ini akan
mendorong orang-orang yang sedang bekerja untuk meninggalkan
pekerjaannya, untuk mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan pribadinya
atau untuk mendapatkan gaji yang lebih besar.
3. Pekerja yang memasuki lagi pasaran buruh. Terdapat golongan pekerja dahulu
yang telah bekerja tetapi meninggalkan angkatan kerja, dan memutuskan
untuk bekeja kembali.32
8) Indikator Penyerapan Tenaga Kerja
Selaras dengan sastrowardoyo mengidentifikasikan dua indikator dari
penyerapan tenaga kerja :
32
Sadono Sukirno.Pengantar Teori Mikro Ekonomi Edisi Ketiga . (Jakarta :Rajawali Pers
2002), hlm. 24.
1) Jenis perusahaan
Ada beberapa wirausaha yang dapat dengan mudah untuk melakukan
suksesi, tetapi ada pula yang mengalami hal sebaliknya, pada umumnya hal
tersebut dapat ditentukan oleh jenis perusahaan.
2) Nilai produk
Setiap unit produk mempengaruhi jumlah dana yang di perlukan untuk
mendistribusikan suatu produk.
3) Jumlah Tenaga Kerja
Banyaknya para pekerja/karyawan rata-rata setiap hari kerja, baik pekerja
yang di bayar maupun pekerja yang tidak dibayar.33
3.Tinjauan Pustaka
Tabel 1.3
Tinjauan Pustaka
No Peneliti Judul penelitian Hasil
1
Pengaruh Nilai Produksi
dan investasi serta jumlah
unit usaha terhadap
penyerapan tenaga kerja
pada sektor industri
menengah di kota makasar
Penelitian ini menunjukkan
variabel dari nilai produksi,
nilai Investasi dan jumlah
unit usaha berpengaruh
signifikan dan berpengaruh
positif terhadap penyerapan
tenaga kerja di kota Makassar
2
Aisa
Cendikia34
Pengaruh Jumlah Usaha,
Nilai Investasi dan Upah
Minimum Terhadap
Permintaan Tenaga Kerja
Pada Industri Kecil dan
Menengah Di Provinsi
Sumatra Barat
Jumlah unit usaha dan nilai
investasi mempunyai
pengaruh yang positif
terhadap permintaan tenaga
kerja. Sedangkan upah
minimum kota mempunyai
pengaruh negative namun
tidak signifikan terhadap
permintaan tenaga kerja di
33
Aziz Prabowo. Manajemen Sumber Daya Manusia. ( Jakarta: Bumi Aksara, 2001),
hlm. 24. 34
Aisa Cendikia “Pengaruh Jumlah Usaha , Nilai Investasi dan Upah Minimum
Terhadap Permintaan Tenaga Kerja Pada Industry Kecil dan Menengah di Provinsi Sumatra
Barat”. (Skripsi UIN sunan kalijaga Yogyakarta2017), hlm. 75.
23
Sumatra barat.
3
Pirman
Firiswandi35
Pengaruh Upah dan Modal
Terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja Pada
Industri Kecil Study Kasus
Pusat Industri Kecil
Menteng Kota Medan
Upah berpengaruh signifikan
terhadap penyerapan tenaga
kerja, sedangkan modal tidak
signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja.
4
Riyadh
Rahmad
Prabandana36
Pengaruh Modal, Nilai
Produksi, Dan Tingkat
Upah Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja
Industri Kecil Di
Kabupaten Sukoharjo
Penelitian ini menunjukkan
bahwa modal tidak
berpengaruh signifikan
terhadap penyerapan tenaga
kerja. Sedangkan nilai
produksi berpengaruh positif
signifikan. Kemudian tingkat
upah berpengaruh negatif
signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja.
5
Ni Made
Cahya
Ningsih37
Pengaruh Modal dan
Tingkat Upah Terhadap
Nilai Produksi Serta
Penyerapan Tenaga Kerja
Pada Industri Kerajinan
Perak
Secara simultan untuk untuk
persamaan substruktual,
modal,tingkat upah, dan nilai
produksi berpengaruh
signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja pada
industry kerajinan perak di
kecamatan sukawati
kabupaten gianyar.
Sumber: diolah 2020
Perbedaannya penelitian ini dengan penelitian terdahulu yakni terletak pada
jenis variabel yang digunakan.Kemudian tempat penelitian belum pernah
dilakukan oleh peneliti terdahulu merupakan satu-satunya judul yang ada ditempat
penelitian atau baru diteliti.
4.Kerangka Pemikiran
35
Pirman Firiswandi.”Pengaruh Upah dan Modal Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Pada Industri Kecil” (Skripsi UIN Sumatera Utara Medan 2016), hlm. 75. 36
Riyadh Rahmad Prabandana”Pengaruh Modal, Nilai Produksi, Dan Tingkat Upah
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Industri Kecil Di Kabupaten Sukoharjo” (Skripsi
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015), hlm. 11. 37
Ni made cahya ningsih “Pengaruh Modal Dan Tingkat Upah Terhadap Nilai Produksi
Serta Penyerapan Tenaga Kerja Di Pabrik Perak” Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan Vol.8 No.
1. Februari 2015, hlm. 90.
Kerangka berfikir atau kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran dari
penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta. Observasi dan telaah
keperpustakaan. Oleh karena itu, kerangka berfikir memuat teori, dalil atau
konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Uraian dalam
kerangka berfikir menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar variabel penelitian.
Variabel-variabel penelitian dijelaskan secara mendalam dan relevan dengan
permasalahan yang di teliti, sehingga dapat dijadikan dasar untuk menjawab
permasalahan penelitian kerangka berfikir juga menggambarkan alur pemikiran
penelitian dan memberikan penjelasan kepada pembaca mengapa mempunyai
anggapan seperti yang dinyatakan dalam hipotesis.
Berdasarkan teori dari hasil-hasil penelitian terdahulu, maka dapat
digambarkan skema kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Upah (X1)
Nilai produksi (x2) Penyerapan Tenaga Kerja (y)
5. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
berdasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
25
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
empiris.38
1. H1:β1=0: Diduga terdapat pengaruh antara Upah terhadap penyerapan tenaga
kerja di Pabrik Pensil Di Kecamatan Singkut.
2. H1:β1=0: Diduga terdapat pengaruh antara Nilai Produksi terhadap
penyerapan tenaga kerja di Pabrik Pensil Di Kecamatan Singkut.
3. H1:β1=0: Diduga terdapat pengaruh antara Upah dan Nilai Produksi terhadap
penyerapan tenaga kerja di Pabrik Pensil Di Kecamatan Singkut.
38
Sugiyono,”Metode Penelitian Kuantitatif, Dan R&D,”cet 25,(Bandung: Alfabeta ,
2017), hlm. 63.
26
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode
penelitian kuantitatif dalam penelitian kuantitatif ini banyak menggunakan angka.
Mulai dari penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya,
demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian ini dilengkapi tabel.39
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer merupakan data langsung yang diperoleh dari responden
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran berupa kuisioner, kuisioner
merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.40
Dalam penelitian ini
jelas data yang digunakan peneliti adalah data primer. Data primer dari penelitian
ini di peroleh langsung dari penyebaran pertanyaan yang bekerja di Pabrik Pensil
di Kecamatan Singkut.
39
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey,(Jakarta: LP3ES,
1989), hlm. 336. 40
E. Putro Widoyoko, Teknik Penelitian Instrument Penelitian,( Jakarta: Alfabeta, 2012),
hlm. 11.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada
perusahaan dan sumber lainnya. yaitu dengan mengadakan suatu studi
kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan objek
penelitian atau dapat dilakukan biro pusat statistik.41
Data sekunder dalam
penelitian ini adalah bersumber dari buku-buku dan literature yang membahas
mengenai materi penelitian berupa gambaran.Sumber-sumber pustaka yang ada
dan data pendukung lainnya yang dianggap mendukung penelitian ini.
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah suatu subjek keseluruhan dari penelitian. Dalam penelitian
kuantitatif populasi diartikan sebagai generasi yang terdiri atas: obyek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.42
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, jadi populasi dalam
penelitian ini 30 populasi.
2. Sampel
Menurut Arikunto jika meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian
tersebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang
41
Danang Sunyoto, Metode Penelitian Akuntansi, (Bandung :PT.Refika Aditama, 2013),
hlm. 47. 42
Ibid.,hlm. 130.
di teliti. Apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik di ambil seluruhnya,
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah
subyek besar dapat di ambil antara 10% - 5% atau 20% - 25% itu untuk
pengambilan sampel dengan populasi di atas 100.43
Maka penelitian ini
mengambil semua populasi sebagai sampel penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel yang dipilih berdasarkan teknik
nonprobability sampling. Sampling jenuh adalah teknik untuk penentuan sampel
bila semua anggota populasi di gunakan sebagai sampel, istilah lain sampel jenuh
adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.44
D. Instrumen Pengumpulan Data
1. Angket ( Kuesioner )
Angket adalah suatu daftar yang berisikan serangkaian pertanyaan mengenai
suatu masalah atau bidang yang akan di teliti, untuk memperoleh data angket
disebarkan kepada responden.45
Angket merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada
responden untuk menjawabnya. Kuesioner juga merupakan teknik pengumpulan
data yang efisien apabila penelitian tahu dengan pasti variabel yang akan di ukur
dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Pernyataan-pernyataan diukur
menggunakan skala likert 1-5 yaitu:
a. Bobot 5 : Sangat Setuju
43
Ibid ., hlm. 31. 44
Sugiyono,”Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R Dan D”,(Bandung :
Alfabeta, 2015), hlm. 145. 45
Cholid Narbuko dan Abu Achmad, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Bumi Aksara
2010), hlm. 76.
b. Bobot 4 : Setuju
c. Bobot 3 : Kurang Setuju
d. Bobot 2 : Tidak Setuju
e. Bobot 1 : Sangat Tidak Setuju
2. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya
langsung.46
Untuk mewawancarai informasi, terlebih dahulu penulis merancang
daftar pertanyaan yang berhubungan langsung dengan data penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan membaca
buku-buku atau bahan-bahan keperpustakaan yang berhubungan dengan masalah
yang dibahas.
E. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variael merupakan suatu definisi yang diberikan kepada
suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau
variabel tersebut. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dependent
variabel dan independent variabel berikut penjelasannya.
Tabel 2.1
Variabel, Konsep, Indikator dan Skala
46
Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi Teori Dan Aplikasi ,( Jakarta , PT.Raja
Grafindo Persada, 2005), hlm,136.
Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Skala
pengukuran
Upah (X1)
Upah merupakan
penerimaan sebagian
imbalan dari pemberi
kerja kepada
penerima pekerjaan
untuk jasa yang telah
dilakukan.
1. Sistem pengupahan
2. Sistem upah menurut
produksi
3. Sistem upah menurut
senioritas
4. Sistem upah menurut
kebutuhan
Likert
Nilai
Produksi
(X2)
Nilai Produksi adalah
tingkat produksi atau
keseluruhan jumlah
barang yang dihasilkan
di industry
1. Jumlah produksi yang
dihasilkan
2. Harga jual produk
Likert
Penyerapan
Tenaga
Kerja (y)
Penyerapan tenaga
kerja merupakan jumlah
tertentu dari jumlah
tenaga kerja yang
digunakan dalam satu
unit usaha tertentu.
1. Jenis Perusahaan
2. Nilai Produk
3. Jumlah Tenaga Kerja
Likert
F. Uji Coba Validitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau
sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaiknya, instrument yang kurang
valid berarti memiliki validitas yang rendah. Alat ukur yang valid berarti alat
ukur yang dapat digunakan untuk mengukur sesuatu yang hendak di ukur.
Tinggi rendahnya validitas ditentukan dari satu angka yang disebut dengan
koefisien validitas.47
Validitas dilakukan dengan cara membandingkan r-
hitung dan r-tabel dengan ketentuan:
a. Jika r-hitung ˃ r-tabel, maka data valid
b. Jika r-hitung ˂ r-tabel, maka data tidak valid.
2. Uji Realibilitas
Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau kontruk.Butir pertanyaan dikatakan
reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten.48
Reabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument memberi
hasil. Pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-
ulang terhadap gejala yang sama. Untuk menguji realibilitas digunakan teknik
Cronbach Alpha ˃ 0,60 maka data tersebut mempunyai keandalan yang tinggi.
Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach Alpha dengan
bantuan SPSS versi 21.
3. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif
yang mendeskripsikan suatu permasalahan dan menganalisis data dan hal lain
yang berhubungan dengan angka-angka atau rumus-rumus perhitungan yang
digunakan untuk menganalisis data yang sedang diteliti. Untuk melihat pengaruh
Upah dan Nilai Produksi maka peneliti menggunakan metode analisis regresi
berganda (multiple regression) terhadap penyerapan tenaga kerja di pabrik pensil
47
Yaya Jakaria, Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, (Bandung:
Alfabeta, 2015), hlm.104. 48
Ibid, hlm. 81.
Kecamatan Singkut. Bentuk persamaan regresi linear berganda adalah sebagai
berikut 49
:
1. Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda dengan tujuan untuk menguji pengaruh
lebih dari satu variabel independent terhadap variabel dependent. Persamaan dari
regresi linear berganda dapat ditulis sebagai berikut :50
Y=α+b1X1+b2X2+b3X3+e
Dimana :
Y = Penyerapan Tenaga Kerja
B0 = Konstanta
B1,b2 = koefisien regresi
X1 = Upah
X2 = Nilai Produksi
e = Error term
Persamaan diatas merupakan persamaan non linier, maka persamaan
tersebut perlu diubah menjadi persamaan linier dengan menggunakan logaritma
natural (Ln). Logaritma natural terbagi menjadi dua macam yaitu persamaan Semi
log dan Dobble log. Dalam penelitian ini menggunakan persamaan logaritma
natural semi log yakni model dimana hanya salah satu variabel (Y atau X) yang
ditransformasikan secara logaritma, model semi log yang digunakan tipe (Log-
49
Sugiyono, (2008). hlm. 12. 50
Agung Abdul Rasul,” Praktik Statistik Ekonomi Dan Bisnis”,(Jakarta : Mitra Wicana
Media, 2010), h1m. 34.
Lin) dimana variabel Y dalam bentuk logaritma sedangkan variabel X berbentuk
linier. Adapun modelnya sebagai berikut.
LnY=Lnβ0+β1LnX1+β2LnX2+β3LnX3+µ…………. (3.2)
Keterangan :
LnY = Penyerapan Tenaga Kerja
X1 = Upah
X2 = Nilai Produksi
Lnβ0 = Konstanta
β 1-β 2= Parameter yang di estimasi
µ = error term 51
2. Uji KoefisienDeterminasi (R2)
Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Jika nilai R2 semakin mendekati 1
maka artinya semakin besar variabel independen dalam menjelaskan variasi-
variabel dependen. Hubungan antara variabel-variabel independen dengan
variabel dependen, diukur dengan koefisien korelasi (R). Jika angka R diatas
0.5 maka korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen adalah kuat. Sebaliknya, jika angka R di bawah 0.5 maka korelasi
atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah
lemah.52
51
Nurhikmah Risvis Said, “Pengaruh Upah Minimun Regional, Investasi, Dan
Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Di Kota Makassar,” , halm. 49-50. 52
Blmono. Agung “Metode-Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS”,Andi OFFSET,
(Yogyakarta, 2005), hlm. 12.
3. Uji signifikan Persial (Uji t)
Uji parsial (t) berguna untuk menguji pengaruh dari masing-masing
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, kriteria yang
digunakan adalah:
. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan statistic t, dimana nilai hitung
dapat diperoleh dengan rumus:
t = β
β
βi : Koefisien
Se(βi) : Standar eror koefisien regresi
Dengan Hipotesis dibawah ini :
a) Uji t untuk variabel Upah
H0 > 0.05, Artinya variabel upah tidak berpengaruh terhadap variabel penyerapan
tenaga kerja di pabrik pensil di Kecamatan Singkut.
H0 < 0.05, Artinya variabel upah berpengaruh terhadap variabel penyerapan
tenaga kerja di pabrik pensil di Kecamatan Singkut.
b) Uji t untuk variabel nilai produksi
H0 > 0.05 Artinya variabel nilai produksi tidak berpengaruh terhadap variabel
penyerapan tenaga kerja di pabrik pensil di Kecamatan Singkut.
H0< 0.05 Artinya variabel nilai produksi berpengaruh terhadap variabel
penyerapan tenaga kerja di pabrik pensil di Kecamatan Singkut.
4. Uji Signifikan Simultan ( Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen dari suatu persamaan regresi dengan
menggunakan hipotesis statistic nilai F di hitung. Di rumuskan sebagai berikut:
F =
Keterangan ;
R = korelasi
K = variabel independen
N = jumlah sampel
Pengambilan keputusan di dasarkan pada nilai probabilitas yang di dapatkan
sdari hasil uji berikut53
:
1. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
2. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima
kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang di ajukan adalah:
1. Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan)
2. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak ( tidak signifikan).
5. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan, dilakukan
agar dapat diketahui apakah model regresi tersebut merupakan model regresi
53
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara, 2012,
hlm 89.
yang baik atau tidak. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan
adalah uji normalitas, multikolinietas, dan uji heteroskedastisitas.54
1). Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen,
independen atau keduanya berdistribusi normal atau mendeteksi normal.
Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan
menggambarkan penyebaran data melalui grafik. Jika data menyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi
asumsi normalitas.55
2). Uji multikolinearitas
Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana terdapat beberapa hubungan
linear yang sempurna antar variabel bebas dalam model regresi.56
Ada atau
tidaknya multikolinearitas dapat diketahui dari koefisien korelasi masing-masing
dari varibel bebas.Jika semua koefisien korelasi masing-masing variabel lebih
besar dari 0.08 maka terjadilah multikolinearitas.
3). Uji heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian yang berbeda dari satu pengamatan dengan
pengamatan lainnya.57
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan lain, jika variansi
54
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan
Penerbit Universitas Diponorogo, Semarang 2004, hlm. 23. 55
Imam Gunawan,”Pengantar Statistik Inferensial,” ed. 1, cet. 1, (Jakarta: Rajawali Pers,
2016) , hlm. 93. 56
Napa J. Awat,”Metode Statistik Dan Ekonometri,” ed. 1, cet. 1, (Yogyakarta: Liberty,
1995), hlm. 368. 57
Ibid,hlm. 379.
dan residul terjadi satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka terjadi
heteroskedastisitas.
Untuk menguji apakah model regresi terjadi heteroskedastisitas atau tidak,
penelitian ini menggunakan grafik plot antara nilai predisi variabel dependen. Uji
heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi bebas,
yaitu ZPRED dengan residulnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y
yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya)
yang telah di stadendtized.
6. SISTEMATIK PENULISAN
Sistematik penulisan dalam penilitian ini di susun berurutan yang terdiri dari
beberapa bab sebagai berikut:
BAB 1 pendahuluan penulis memaparkan latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, kerangka teori,
kerangka pemikiran, tinjauan pustaka dan hipotesis.
BAB II metode penelitian, bab ini menguraikan tentang pendekatan penelitian,
sumber dan jenis data, instrument pengumpulan data, teknik analisis
data, dan sistematik penulisan.
BAB III Gambaran umum lokasi penelitian, bab ini menguraikan tentang
pembahasan obyektif penelitian : jenis penelitian dan instrument
pengumpulan data
BAB IV hasil dan pembahasan, berisikan analisis dan interprestasi hasil
BAB V penutup berisikan kesimpulan dan saran dari penelitian in
39
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Pabrik Pensil
Kecamatan Singkut mayoritas masyarakat berkebun karet, dengan rendah
nya harga jual karet maka membuat masyarakat mengalami kesulitan
perekonomian, bahkan banyak juga pengangguran. Tetapi dengan adanya pabrik
pensil tersebut maka dapat mengatasi semua permasalahan tersebut, selain untuk
memenuhi kehidupan keluarga maka bisa membantu membuka lapangan
pekerjaan. selain untuk membantu masyarakat dalam hal perekonomian, pabrik ini
juga mengurangi angka pengangguran di wilayah sekitar khususnya di Kecamatan
Singkut.
Menyediakan lapangan pekerjaan dapat memperluas penyerapan tenaga
kerja. pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan. Di Kabupaten Sarolangun
sendiri khususnya di Kecamatan Singkut pada tahun 2017 ada 3 industri di bidang
pembuatan bahan pensil dan pabrik pensil. Tinggi nya tingkat industri tersebut
tentunya sangat menggembirakan, namun jadi masalah jumlah tersebut belum
dapat menekan angka pengangguran di Kecamatan Singkut itu sendiri.
Hal serupa di pererat pula oleh terbitnya UUD 1945 pasal 33 ayat 1bahwa
perekonomian di susun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Lebih lanjut pula ditegaskan dalam pasal 33 bahwa kemakmuran
masyarakatlah yang lebih diutamakan bukan kemakmuran perseorangan.58
Pentingnya pengembangan suatu industri kecil dan menengah, sehingga
pemerintah baik pemerintah provinsi ataupun secara nasional melakukan berbagai
usaha sekaligus serta menumbuhkan komitmen untuk meningkatkan kinerja daya
saing ekonomi.
Salah satu sektor yang diharapkan dapat menciptakan kesempatan kerja dan
perluasan lapangan pekerjaan adalah sektor industri. Terutama industri yang
bersifat pada karya. Hal ini karena proses industrialisasi merupakan salah satu
perantara menuju proses pembangunan yang baik dan dapat meningkatkan taraf
hidup masyarakat melalui perluasan kesempatan kerja, sehingga dapat menyerap
banyak tenaga kerja.
58
UUD 1945 pasal 33 ayat 1.
B. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
GAMBAR 3.1
CV SUMBER REZEKI MAJU BERSAMA
Sumber: Dokumen diolah 2020
PEMILIK/ PIMPINAN
HERMAN
TEKNISI/
QUALITY
HERI
KARYAWAN
SUPARJO
KARYAWAN
TUKIMIN
MUKHLIS
SUPARMIN
ASEP
PURWOKO
TINO
AMIR
DARKIM
KUSNADI
YANTO
PIMPINAN
LAPANGAN
KERJA
BAMBANG
BAGIAN
ACCOUNTING
MALA
IQBAL
TEKNISI PRODUKSI
SURIP
KARYAWAN
TUKIYEM
KARYAWAN
YANI
NUR
KARSIH
PARSINI
DARSIH
PAGIYEM
YULI
WINI
FITRI
SRI
EKA
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jl. Lintas Sumatra Kelurahan Sungai Benteng,
Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun. Kabupaten Sarolangun adalah salah
satu Kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Luas wilayahnya 6.174 km² dengan
populasi 246.245 jiwa (Sensus Penduduk 2010). Kabupaten ini beribu kota
di Sarolangun. Sarolangun resmi berdiri pada tanggal 10 Oktober 1999 yang
berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 1999
tentang pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro
Jambi, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.59
Sebelumnya, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin tergabung
dalam Kabupaten Sarolangun-Bangko, selanjutnya diperkuat dengan keputusan
DPRD Provinsi Jambi Nomor 2/DPRD/99 tanggal 9 Juli 1999 tentang pemekaran
Kabupaten di Provinsi Jambi.60
Secara geografis, Kabupaten Sarolangun terletak antara 01°53‟39‟‟ sampai
02°46‟02‟‟ Lintang Selatan dan antara 102°03´39‟‟ sampai 103°13´17‟‟ Bujur
Timur dan merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 10 sampai dengan
1000 meter dari permukaan laut.61
Pembagian wilayah dan batas Kabupaten Sarolangun adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1
59
https://id.m.wikipedia.org 60
Ibid 61
https://sarolangunkab.go.id
Batas Kabupaten Sarolangun
Utara Kabupaten Batang Hari
Timur Kabupaten Batang Hari dan kabupaten Musi Banyuasin
Selatan Kabupaten Musi Rawas Utara
Barat Kabupaten Merangin
Sumber: Dokumen Kabupaten Sarolangun 2016
Luas wilayah administratif Kabupaten Sarolangun meliputi 6.174 Km²,
terdiri dari dataran rendah 5.248 km2 (85%) dan dataran tinggi 926 km2 (15%).
Secara administratif pada awal berdirinya kabupaten Sarolangun terdiri atas 6
kecamatan, 4 kelurahan dan 125 desa. sampai dengan tahun 2010 Kabupaten
Sarolangun terdiri dari 10 kecamatan, 9 kelurahan, dan 134 desa dengan jumlah
penduduk pada tahun 2010 sebanyak 246.245 jiwa dengan kepadatan penduduk
40 jiwa/km2, rata-rata pertumbuhan penduduk pertahun mencapai 3,32 persen.62
Sarolangun merupakan kabupaten yang dilalui oleh jalur Jalan Lintas
Sumatra. Karena letaknya yang strategis tersebut, maka kabupaten ini menjadi
suatu tempat yang bisa diperhitungkan untuk membuka lahan usaha.
Perekonomian kabupaten yang memiliki semboyan "sepucuk adat srumpun
62
Ibid
pseko" ini sabagian besar berasal pertanian dan sumber daya alam yang berupa
minyak bumi, batu bara, dan emas.63
63
https://sarolangunkab.go.id
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu
perlu dilakukan pengelompokkan dengan karakteristik tertentu. Berikut
karakteristik data responden berdasarkan data tentang usia, jenis kelamin, dan
pendidikan. Berikut ini pembahasannya:
2. Karakteristik responden berdasarkan usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Karakteristik Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
20-29 5 16,7%
30-39 13 43,3%
>40 12 40
Jumlah 30 100%
Sumber: Data primer diolah 2020
Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi sampel
dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 responden. diantaranya (16,7%) yang
usianya 20-29 tahun, sedangkan yang usia 30-39 tahun sebanyak 13 responden
(43,3%), dan >40 tahun 12 responden (40%). Hal ini diartikan bahwa mayoritas
tenaga kerja di pabrik pensil dikecamatan singkut kabupaten sarolangun kisaran
usia 30 -39 tahun.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Frekuensi Persentase
SMP 4 13,3%
SMA 23 76,7%
D3/S1 3 10%
Jumlah 30 100%
Sumber: Data primer diolah 2020
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa para karyawan
merupakan orang yang berpendidikan. Data tersebut menginformasikan bahwa
lulusan SMP sederajat sebanyak 4 responden (13,3%), lulusan SMA sebanyak 23
responden (76,7%), kemudian lulusan D3 dan S1 sebanyak 3 responden (10%).
Hal ini artinya bahwa mayoritas responden tenaga kerja pabrik pensil rata-rata
lulusan SMA sederajat.
5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ini dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Pendidikan Frekuensi Persentase
Laki – laki 18 60%
Perempuan 12 40%
Jumlah 30 100%
Sumber :data primer diolah 2020
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa 20 responden
didominasikan oleh laki- laki sebanyak 20 orang(60%), dibandingkan dengan
pekerja perempuan yang hanya berjumlah 12 orang (40%).
B. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
a. Upah
Hasil Uji Validitas Upah yang terdiri dari 4 pertanyaan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Upah
Item pertanyaan r hitung r table Keterangan
P1 0,403 0,367 Valid
P2 0,545 0,367 Valid
P3 0,617 0,367 Valid
P4 0,389 0,367 Valid
Sumberr: data primer yang diolah 2020
Berdasarkan Dengan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh
item untuk variabel upah berstatus valid dengan hasil rhitung>rtabel.
b. Nilai Produksi
Hasil Uji dari Validitas Nilai produksi yang terdiri dari 2 pertanyaan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Nilai Produksi
Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
P1 0,750 0,367 Valid
P2 0,703 0,367 Valid
Sumber :data primer yang diolah 2020
Berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh item untuk
variabel nilai produksi berstatus valid dengan hasil rhitung>rtabel.
c. Tenaga Kerja
Hasil dari Uji Validitas Tenaga Kerja yang terdiri dari 3 pertanyaan dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Tenaga Kerja
Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
P1 0,760 0,367 Valid
P2 0,586 0,367 Valid
P3 0,438 0,367 Valid
Sumber: data primer yang diolah 2020
Berdasarkan dari data diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
seluruh untuk variabel tenaga kerja berstatus valid dengan hasil rhitung>rtabel.
2. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas digunakan untuk mengukur konsistensi variabel penelitian.
Untuk mengukur uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 21
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Variabel Cronbach’s
alpha
Standar
reliabilitas
Keterangan
Upah 0,609 0,6 Reliabel
nilai produksi 0,770 0,6 Reliabel
tenaga kerja 0,809 0,6 Reliabel
Sumber: data primer yang di olah 2020
Berdasarkan dari data tabel diatas, hasil dari uji reliabilitas menunjukkan
bahwa dari ketiga variabel yitu Inovasi Produk, Orientasi Pasar dan Kinerja
Pemasaran mempunyai nilai cronbach’s alpha> 0,6. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semua dari variabel yang digunakan dalam penelitian
berstatus reliable sehingga dari jawaban responden dapat digunakan dalam
penelitian.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel memiliki distribusi
normal atau tidak. Dalam penelitian ini di gunakan uji kolmogorof smirnov
digunakan apakah variabel berasal dari distribusi yang sama. Variabel di katakana
berdistribusi normal jika signifikan di atas 0,05 maka tidak terdapat perbedaan
signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku, artinya data yang
kita uji normal.
Tabel. 4.8
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,34892394
Most Extreme Differences
Absolute ,062
Positive ,062
Negative -,056
Kolmogorov-Smirnov Z ,338 Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
sumber: data primer yang diolah 2020
Tabel di atas menunjukkan besarnya nilai signifikanasymp.sig
adalah 1,000 lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan data berdistribusi
normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas ini bertujuan Untuk melihat ada atau tidak adanya
korelasi yang lebih tinggi diantara variabel-variabel bebas dalam suatu model
regresi sederhana.64
Untuk mengetahui apakah ada multikolinearitas atau tidak
adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF).Hasil dari uji ini
untuk melihat masing-masing dari variabel yang dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini:
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
Upah 0,929 1,076 Tidak Terjadi Multikolinieritas
Nilai Produksi 0,929 1,076 Tidak Terjadi Multikolinieritas
Sumber: data primer yang diolah 2020
Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel upah dan nilai produksi
mempunyai nilai Tolerance > 0,1 dan nilai VIF <10. Maka dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang ada pada penelitian ini tidak terjadi
multikolinieritas.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji ini dapat melihat apakah ada ketidaksamaan varian dari residul satu
pengamatan kepengamatan lain.65
Model regresi yang baik yaitu tidak terjadi
heterokedastisitas. Model regresi dalam penelitian ini menggunakan
metodesccater plot untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas.
Hasil dari uji heterokedastisitas terhadap model regresi disajikan dalam
bentukchart dibawah ini.
64
Albert Kurniawan, “Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis”,(Bandung: Alfabeta,
2014), hlm. 157. 65
Albert Kurniawan, “Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis”,(Bandung: Alfabeta,
2014) hlm. 158.
Chart 4.1
Hasil Uji HETEROKEDASTISITAS
Sumber: data primer yang diolah 2020
Berdasarkan output scatterplot diatas, diketahui bahwa:
1. Titik-tik data penyebaran berada diatas dan dibawah atau disekitar
angka (-2) -2.
2. Titik-titik tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah
3. Penyebaran titik data tidak berpola.
D. Uji Hipotesis
1. Uji linear Berganda
Uji statistik dari regresi linier berganda digunakan untuk menguji
signifikan ariabel melalui koefisien regresi.
Tabel 4.10
Hasil Analisis Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 9,401 1,487 6,324 ,000
UPAH -,090 ,104 -,146 -,868 ,393
NILAI PRODUKSI ,438 ,132 ,559 3,323 ,003
Sumber: data primer yang diolah 2020
Berdasarkan dari hasil data diatas maka dapat dibuat persamaan sebagai
berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2
Y= 9,401 – 0,090 upah + 0,438 nilai produksi
Keterangan:
1) 9,401 adalah harga dari konstan, dimana nilai tenaga kerja tidak dipengaruhi
oleh upah dan nilai produksi.
2) - 0,090 yaitu harga koefisien upah. yang jika upah naik satu maka akan
menambah nilai upah sebesar - 0,090 begitu juga jika upah turun satu maka
akan menurunkan nilai upah sebesar - 0,090. Upah terhadap tenaga kerja
sebesar 0,393> 0,05 yang artinya tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
3) 0,438 yaitu harga koefisien dari regresi nilai produksi, yang artinya apabila
nilai dari produksi naik satu maka akan menambah nilai dari produksi sebesar
0,438 tetapi apabila nilai produksi menurun satu maka akan menurunkan
produksi sebesar 0,438. Variabel produksi ini memiliki pengaruh positif
terhadap tenaga kerja. Nilai produksi terhadap tenaga kerja sebesar 0,003 <
0,05 yang artinya memiliki pengaruh dan signifikan.
2. Uji F (Uji Simultan)
Tabel 4.11
Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 11,657 2 5,828 5,520 ,010b
Residual 28,510 27 1,056
Total 40,167 29 a. Dependent Variabel: Tenaga Kerja
b. predictors: (Constans), NILAI PRODUKSI, UPAH
Sumber: data primer yang diolah 2020
Tabel dari Uji Simultan diatas memberikan informasi tentang Uji F. Uji F
tersebut bertujuan untuk dapat mempengaruhi variabel upah dan nilai produksi
terhadap penyerapan tenaga kerja. Caranya yaitu membandingkan signifikan
dengan taraf signifikan 5% (0,05).
Berdasarkan hasil dari Uji F diatas dapat diperoleh nilai F hitung sebesar
5,520 dengan nilai signifikan 0,010 dimana p<0,05 jadi hasil dari Uji F
0,010>0,05 maka dapat di ambil kesimpulan bahwa variabel tenaga kerja dapat
dipengaruhi oleh variabel upah dan nilai produksi secara bersamaan.
3. Uji t (Uji Parsial)
Uji parsial (Uji t) digunakan untuk menunjukkan pengaruh secara individu
variabel bebas yang ada dalam model terhadap variabel terikat. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas dalam
menjelaskan variabel terikat. Apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat. Penjelasan hasil uji t untuk masing-masing variabel
bebas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Analisis Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 9,401 1,487 6,324 ,000
UPAH -,090 ,104 -,146 -,868 ,393
NILAI PRODUKSI ,438 ,132 ,559 3,323 ,003
Sumber: data primer yang diolah 2020
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa variabel upah memiliki nilai
signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu 0,393>0,05 dan thitung<ttabel yaitu sebesar -
0,868 < 2.048. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai variabel upah tidak
berpengaruh dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.
Sedangkan variabel nilai produksi memiliki nilai signifikan lebih kecil dari
0,05 yaitu 0,003<0,05 dan thitung>ttabelyaitu sebesar 3,323 > 2.048. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa variabel nilai produksi berpengaruh dan t signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja.
4. Uji Determinasi R2
Koefisien determinasi ini pada intinya dapat mengukur seberapa jauh
kemampuan sebuah jenis dalam menerangkan variasi variabel Dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah nol dan satu nilai R2 yang kecil berarti variasi
variabel dependen yang sangat terbatas. Dan nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen sudah dapat memberi semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Adapun tabel hasil pengolahan
data Koefisien determinasi R2 sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,539a ,290 ,238 1,02758
a. Predictors: (Constant), NILAI PRODUKSI, UPAH
b. Dependent Variable: TENAGA KERJA
Sumber: data primer yang diolah 2020
Model dari summary ini dapat memberikan informasi mengenai koefisien
determinasi R (Square), yaitu seberapa besar kontribusi variabel upah dan nilai
produksi dalam bentuk persentasi terhadap tenaga kerja. Berdasarkan dari model
summary di atas dapat diperoleh R Square sebesar 0,290. Apabila dirubah
kebentuk persentase menjadi 29%, sehingga dapat dinyatakan bahwa peran upah
dan nilai produksi terhadap tenaga kerja sebesar 29%. Dan sisanya sebesar 71%
dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak termasuk dalam variabel dalam
penelitian ini.
E.Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 30 responden. Hasil
penelitian mendukung hipotesis pertama bahwa variabel Upah tidak berpengaruh positif
terhadap penyerapan tenaga kerja. Hipotesis kedua Nilai Produksi berpengaruh positif
terhadap penyerapan tenaga kerja. Hal ini dilakukan dengan menggunakan regresi linear
berganda Y= 9,401 – 0,090 Upah + 0,438 nilai produksi yang berarti upah tidak
berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja dan nilai produksi berpengaruh
positif terhadap penyerapan tenaga kerja, hal ini ditunjukan oleh koefisien sebesar 0,393
untuk upah dan 0,003 untuk nilai produksi, nilai signifikan sebesar 0,000. Hal ini berarti
>< dari 0,005.Nilai thitung >< ttabel yaitu sebesar 0,868 < 2,048 sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel upah tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja, nilai thitung >< ttabel yaitu sebesar 3,323 > 2,048. Hal ini berarti dapat disimpulkan
bahwa variabel nilai produksi ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja.
1.Pengaruh Upah(X1) terhadap penyerapan tenaga kerja (Y)pabrik pensil di
Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolanggun.
Variabel Upah ini tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja dengan arah yang positif. Nilai signifikan dapat di lihat pada tabel
4.12 yang mana menunjukkan nilai tidak signifikan untuk variabel upah yaitu
0,393>0,05 dan thitung<ttabelyaitu sebesar -0,868 < 2.048 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel upah tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap
tenaga kerja pabrik pensil di Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun.
Nilai koefisien dari regresi yaitu sebesar – 0,090 yang menunjukkan
bahwa setiap penambahan upah sebesar 1% makan akan mengalami penurunan
terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja sebesar -0.090%. Dengan melihat dari
hasil analisis bahwa menunjukkan hubungan antara upah terhadap penyerapan
tenaga kerja yang memiliki hubungan positif dan tidak berpengaruh signifikan
terhadap penyerapan tenaga kerja. Hal ini dikarenakan upah tidak berpengaruh
tinggi atau rendahnya terhadap biaya produksi perusahaan. Naiknya dari tingkat
upah maka akan meningkatkan biaya produksi pada perusahaan, yang kemudian
akan meningkatkan pula harga per unit barang yang akan diproduksi.
Bagi sebuah perusahaan upah yaitu salah satu pengeluaran dari
pembayaran dari faktor input produksi yang telah diberikan oleh perusahaan
kepada para tenaga kerja. Semakin besar pengeluaran perusahaan maka suatu
perusahaan akan memilih untuk mengurangi tenaga kerja sehingga permintaan
tenaga kerja akan menurun. Dalam sebuah teori permintaan tenaga kerja juga
disebut dengan jangka pendek karena kenaikan tingkat upah telah diantisipasi
dengan mengurangi produksinya. Turunnya suatu produksi dapat mengakibatkan
berkurangnya tenaga kerja yang dibutuhkan. Penurunan jumlah tenaga kerja
karena turunnya skala produksi disebut dengan efek skala produksi atau scale
effect.
Secara signifikan besarnya faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan
tenaga kerja dalam dunia industri khususnya industri kecil disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor lingkungan internal yang dapat dikontrol oleh manajemen dari
industri kecil tersebut, seperti tingkat upah, produktivitas tenaga kerja, serta
modal yang merupakan unsure dari kinerja industry, dan lingkungan eksternal
atau diluar control manajemen industry kecil tersebut diantaranya inflasi,
pengangguran, pendapatan nasional dan masih banyak lagi termasuk kebijakan
dari pemerintah sendiri. Jika kita lihat variabel bebas dalam penelitian ini berasal
dari lingkungan internal industri kecil. Hasil nilai koefisien determinasi yang
hanya sebesar 29% menunjukkan bahwa faktor dari lingkungan eksternal
tampaknya memiliki kemampuan yang lebih kecil dalam menjelaskan variabel
Penyerapan Tenaga Kerja, sebagai indikator dari kebijakan pengusaha. Yang
berarti, dalam menetapkan kebijakan Penyerapan Tenaga Kerja lebih
mempertimbangkan faktor dari dalam lingkungan internal pengusaha yang
menjadi faktor pertimbangan mereka dalam Penyerapan Tenaga Kerja.
Hal ini sama dengan teori kelasik dimana menyatakan bahwa upah
memiliki hubungan yang positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Karena
semakin tinggi tingkat upah maka semakin rendah penyerapan tenaga kerja. Sama
halnya dengan yang dikatakan oleh todaro bahwa semakin tinggi tingkat upah
yang ditawarkan kepada tenaga kerja maka akan menurunkan tingkat penyerapan
tenaga kerja. Pendapat ini juga didukung oleh sumarsono bahwa besar atau
kecilnya upah akan berpengaruh tinggi atau rendah tehadap biaya produksi. Biaya
produksi yang tinggi pula dapat meningkatkan harga produk yang pada akhirnya
membuat permintaan pada barang berkurang.66
Penelitian ini didukung oleh peneliti sebelumnya Cahyadi tahun (2013),
yang menyatakan bahwa variabel dari upah tidak berpengaruh signifikan dan
berhubungan negative terhadap penyerapan tenaga kerja dengan tingkat signifikan
(0,057 > 0,05).67
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh firman
piriswandi bahwa penelitian yang berjudul Pengaruh Upah Dan Modal Terhadap
Penyarapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Study Kasus Pusat Industri Kecil
Menteng Kota Medan. Hasil nya menunjukkan bahwa uji t terkait pengaruh upah
terhadap penyerapan tenaga kerja diketahui hasil upah signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja. Hasil tersebut dapat dilihat dengan melihat perolehan
dari hasil uji t, dimana di dapat nilai signifikan 0,000. Dan nilai signifikan yang
lebih kecil dari 0,005 (0,000 < 0,05) dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
66
Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Trans Haris Munandar (Jakarta:
Erlangga, 2000), hlm. 91. 67
Luh Diah Citra Resmi Cahyadi, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Industri di Kota Denpasar, Denpasar: Program Pasca Sarjana.
Universitas Udayana Denpasar (Tesis, 2013), hlm. 62.
diterima. Yang artinya upah berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja industry kecil.68
2. Pengaruh Nilai Produksi (X2) Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja (Y)
pabrik pensil di Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolanggun.
Variabel nilai produksi berpengaruh dan signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja dengan arah yang positif. Nilai signifikan dapat dilihat pada tabel
4.12 yang menunjukkan nilai signifikan untuk variabel nilai produksi yaitu
0.003>0.05 sehingga dapat dikatakan variabel nilai produksi berpengaruh dan
signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pabrik pensil di Kecamatan Singkut
Kabupaten Sarolanggun.
Nilai koefisien regresi yaitu sebesar 0.438 menunjukkan bahwa setiap
penambahan nilai produksi sebesar 1% maka akan menurunkan tingkat
penyerapan tenaga kerja sebesar 0.438%. Dengan melihat dari analisis yang
menunjukkan bahwa hubungan antara nilai produksi terhadap penyerapan tenaga
kerja memiliki hubungan yang positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja. Hal ini karena nilai produksi tidak berpengaruh tinggi
terhadap biaya produksi perusahaan. Naiknya suatu nilai produksi maka akan
meningkatkan volume produksi suatu perusahaan, yang kemudian akan
meningkatkan pula harga per unit barang yang akan diproduksi.
Nilai produksi yaitu suatu tingkat produksi atau seluruh jumlah barang
yang dihasilkan oleh industri. Naik turunnya suatu permintaan pasar maka hasil
68
Pirman Firiswandi, Pengaruh Upah Dan Modal Terhadap Penyarapan Tenaga Kerja
Pada Industri Kecil Study Kasus Pusat Industri Kecil Menteng Kota Medan, Skripsi: Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara, 2016
produksi dari perusahaan yang bersangkutan akan berpengaruh apabila
permintaan hasil produksi perusahaan meningkat. Maka produsen lebih cenderung
untuk meningkatkan kapasitas dari produksinya. Karena dengan begitu produsen
akan menambah penggunaan tenaga kerja.69
Besar atau kecilnya tenaga kerja yang diminta oleh perusahaan itu
dipengaruhi dari besar atau kecilnya jumlah barang yang akan diproduksi oleh
tenaga kerja tersebut. besar atau kecilnyanya barang yang diproduksi tergantung
pada besar atau kecilnya permintaan konsumen. Semakin besar permintaan
konsumen semakin besar juga jumlah barang yang diproduksi semakin besar juga
permintaan tenaga kerja yang di minta oleh perusahaan.70
Karena sesuai dengan
teori bahwa untuk dapat meningkatkan nilai output maka diperlukan peningkatan
nilai input yang digunakan. Dalam hal ini adalah tenaga kerja.Sehingga semakin
tinggi produktivitas tenaga kerja maka semakin tinggi pula jumlah barang yang
diproduksi. Dengan asumsi bahwa faktor produksi lainnya tetap maka nilai
produksi juga akan meningkat.
69
Sumarsono, Sony. Ekonomi Manajemen SDM, Ketenagakerjaan, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2003), hlm. 69-70 70
Riyadh Rahmad Prabandana. Pengaruh Modal, Nilai Produksi dan Tingkat Upah
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Industri Kecil Di Kabupaten Sukoharjo. (jurnal, 2015)
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas maka dapat di ambil kesimpulan
bahwa:
1. Berdasarkan dari hasil uji t ( Uji Parsial) nilai signifikan untuk variabel upah
memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu 0,393. Hal ini dapat
dikatakan bahwa nilai variabel upah tidak berpengaruh dan signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja.
2. Berdasarkan hasil uji t (Uji Parsial) nilai signifikan untuk variabel nilai
produksi memiliki nilai signifikan 0,003 lebih kecil dari 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa variabel nilai produksi berpengaruh dan signifikan
terhadap penyerapan tenaga kerja.
3. Berdasarkan dari uji F (Uji Simultan) dapat diperoleh nilai F hitung sebesar
5,520 dengan nilai signifikan sebesar 0,010 dimana p<0,05 jadi hasil uji F
0,010<0,05. Maka dapat dinyatakan variabel dari tenaga kerja dapat di
pengaruhi oleh variabel upah dan nilai produksi secara bersamaaan.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan diatas maka saran dari penulis kepada pabrik
pensil Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya perusahaan memberikan upah yang sesuai dengan taraf Upah
Minimum Regional maupun Provinsi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
penyerapan tenaga kerja perusahaan yang lebih baik.
2. Sebaiknya perusaan meningkatakn nilai produksi pensil lebih luas lagi agar
meningkatkan valume penjualan yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Referensi Buku
Anonim, Al- Qur’an dan Terjemahan, Semarang: CV. Toha Putra, 1989.
Aziz. Prabowo Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,
2001.
Abdul Agung Rasul. Praktik Statistik Ekonomi Dan Bisnis. Jakarta : Mitra
Wicana Media, 2010
Assauri,S. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Rajawali, 2000.
Danang, Sunyoto. Metode Penelitian Akuntansi. Bandung: PT.Refika
Aditama,2013.
Heidjrachman & Husna Suad.Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE
Edisi 7, 2002.
Handoko. Manajemen Produksi. Pengendalian produksi, Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta, 1999.
Hasibuan.Melayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit
CV.Haji Masagung, 2003.
Lia. Amalia, Ekonomi Internasional. Yogyakarta : Graha Ilmu,2007.
M. As‟ad. Psikologi Industri, Jakarta : Liberty, 1987.
Micheal P Todaro.Pembangunan ekonomi . Jakarta : Erlangga, 2011.
Muhammad, Teguh Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2005.
Narbuko Cholid & Achmad Abu, Metodelogi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara, 2010.
Napa J. Awat, Metode Statistik Dan Ekonometri. Yogyakarta : Liberty, 1995.
Riyanto. Produktivitas dan Seni Usaha. Jakarta : PT. Binaman Teknika
Aksara, 1989.
Singarimbun Masri.& Effendi.Sofian Metode Penelitian Survey. Jakarta :
LP3ES, 1989.
Sadono, Sukirno. Pengantar Teori Mikro, Ekonomi Edisi Ketiga, Jakarta :
Rajawali Pers, 2002.
Sadono, Sukirno, Mikro Ekonomi . Jakarta : PT. Raja Grafindo pers, 2012.
Sumarsono, Sukirno. Teori Pengantar mikro ekonomi, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2013.
Sony, Sumarsono. Ekonomi Manajemen SDM , Ketenaga kerjaan Yogyakarta
: Graha Ilmu, 2003.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Dan R&D, 2017.
Sukirno. Sadono. Ekonomi Pembangunan.. Jakarta: Kencana, 2016.
Sukirno.sadono. Teori Pengantar Mikroekonomi. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, 2013.
Undang-Undang pokok ketenagakerjaan. No.13 tahun 2003, Bab 1 ketentuan
umum pasal 1, 2003.
Undang-undang tentang otonomi daerah No 32 Tahun, 2004.
Undang-undang 1945 pasal 33 ayat 1
Widoyoko.E.Putro.Teknik Penelitian Instrumen Penelitian, 2012.
2. Referensi Internet
Aisa, Cendikia. Pengaruh jumlah usaha, nilai investasi dan upah minimum
terhadap permintaan tenaga kerja pada industry kecil dan
menengah di provinsi sumatera barat. Uin Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2017.
Arif, Rahman. Analisis Pengaruh Upah,Modal,dan Nilai Produksi Terhadap
penyerapan tenaga kerja UMKM industri mebel kota malang.
Universitas Brawijaya Malang, 2014.
Fauzan, Ramadhan. Analisis Pengaruh Upah, Modal, dan Nilai Produksi
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja UMKM Kerajinan Kulit
Kabupaten Bantul universitas diponegoro,semarang, 2016.
Heatubun. Peranan Usaha Kecil dan Menengah Dalam Pertumbuhan
Ekonomi dan Eksport. Sekolah pasca sarjana, institut pertanian
bogor: Tesis Magister, 2008.
Hajrah,H. Pengaruh Nilai Produksi, Investasi , Dan Jumlah Unit Usaha
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Kecil
Dan Menengah Di Kota Makasar. Uin Alaudin Makassar, 2017.
Ika Dewi Rahmawati.Pengaruh Investasi dan tingkat upah terhadap
kesempatan kerja di jawa timur. Universitas Negri Surabaya.2015.
Ni Made Cahya Ningsih. Pengaruh Modal Dan Tingkat Upah Terhadap Nilai
Produksi Serta Penyerapan Tenaga Kerja Di Pabrik Perak. Jurnal
Ekonomi Kuantitatif Terapan, 2015.
Nurhikmah Risvis Said. Pengaruh Upah Minimun Regional, Investasi, Dan
Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Di Kota Makassar
Pirman, Firiswandi, Pengaruh Upah dan modal terhadap penyerapan tenaga
kerja pada industry kecil. UIN Sumatra Utara Medan, 2016.
Riyadh Rahmad Prabandana. Pengaruh Modal, Nilai Produksi, Dan Tingkat
Upah Terhadap Penyerapan Tenaga kerja Industri kecil
dikabupaten sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2015.
KUISIONER PENELITIAN
Responden yang terhormat, saya Elly Susi Anggraeni, Mahasiswa Jurusan
Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negri
Sulthan Thaha Saifudin Jambi. Saat ini sedang melakukan penelitian tentang
Pengaruh Upah dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Pabrik Pensil Di Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun. Maka dimohon
kesediaan Bapak/ibu Saudara/saudari untuk mengisi kuisioner ini dengan lengkap
dan benar. Semua informasi yang diterima sebagai hasil kuisioner ini bersifat
rahasia dan dapat digunakan untuk kepentingan akademis atas perhatiannya saya
ucapkan terimakasih.
Berilah tanda Chek (√ ) pada instrument pernyataan yang sesuai dengan
diri Bapak/ibu/sdr/i. disesuaikan dengan kenyataan pada kehidupan
Bapak/ibu/sdr/I sehari-hari.berilah satu jawaban saja pada satu pernyataan dengan
perincian:
A. Sangat Tidak Setuju (STS)
B. Tidak Setuju (TS)
C. Kurang Setuju (KS)
D. Setuju (S)
E. Sangat Setuju (SS)
Identitas Responden
Isilah pertanyaan berikut ini:
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pendidikan :
1. UPAH
NO PERNYATAAN STS TS KS S SS
1
CV.Sumber Rezeki Maju memiliki sistem
pengupahan diambil berdasarkan perhari,
perminggu, atau perbulan sesuai
keinginan karyawan.
2
Sistem pengupahan menurut produksi
CV. Sumber Rezeki Maju harus dilihat
berdasarkan kemampuan karyawan,
dengan sistem ini maka dapat mendorong
karyawan untuk bekerja keras agar dapat
memproduksi lebih banyak.
3
CV.Sumber Rezeki Maju harus memiliki
sistem pengupahan menurut masa kerja.
Sistem ini dapat mendorong untuk lebih
setia atau loyalitas pegawai terhadap
perusahaan.
4
CV. Sumber Rezeki Maju harus
memberikan upah sesuai dengan
kebutuhan karyawan. Sistem ini diberikan
kepada mereka yang sudah berkeluarga
untuk memberikan rasa aman.
2. NILAI PRODUKSI
NO PERNYATAAN STS TS KS S SS
1 Upah yang diberikan oleh CV. Sumber
Rezeki maju harus mengacu pada hasil
atau jumlah produksi yang dihasilkan oleh
tenaga kerja.
2
Untuk mendapatkan harga jual produk
yang tinggi, CV. Sumber Rezeki Maju
harus melakukan pemeriksaan terlebih
dahulu bahan baku dari pemasok sebelum
proses produksi.
3. TENAGA KERJA
NO PERNYATAAN STS TS KS S SS
1
CV. Sumber Rezeki Maju harus
meningkatkan nilai pasar untuk dapat
bersaing dengan perusahaan lainnya.
2
Setiap unit produk yang dihasilkan oleh
CV. Sumber Rezeki Maju harus
berpengaruh atau mempengaruhi terhadap
jumlah dana yang diperlukan.
3. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang
rajin dan jujur CV. Sumber Rezeki maju
mengutamakan anggota keluarga maupun
tetangga sekitar.
LAMPIRAN HASIL KUESIONER PENELITIAN
NO UPAH NILAI PRODUKSI TENAGA KERJA
P1 P2 P3 P4 TL P1 P2 TL P1 P2 TL
1 1 2 4 1 8 2 4 6 4 3 7
2 5 1 2 4 12 5 4 9 3 3 6
3 4 2 4 2 12 2 2 4 4 4 8
4 2 2 3 1 8 4 2 6 2 3 5
5 4 3 5 2 14 2 3 5 3 2 5
6 2 2 4 2 10 3 4 7 5 4 9
7 4 2 4 3 13 4 4 8 4 3 7
8 3 1 2 3 9 3 4 7 3 3 6
9 1 5 4 2 12 2 4 6 2 4 6
10 2 2 3 3 10 4 4 8 3 3 6
11 3 3 5 2 13 2 3 5 3 2 5
12 3 2 4 2 11 4 4 8 5 4 9
13 4 2 4 3 13 4 4 8 4 3 7
14 3 1 2 4 10 3 4 7 3 3 6
15 2 5 4 3 14 2 2 4 2 4 6
16 2 4 3 4 13 4 2 6 4 3 7
17 3 3 5 3 14 2 3 5 3 2 5
18 4 4 4 4 16 3 4 7 5 4 9
19 4 2 4 1 11 4 4 8 4 3 7
20 3 3 4 4 14 3 4 7 3 3 6
21 1 4 4 2 11 2 2 4 2 4 6
22 2 2 2 3 9 4 2 6 4 3 7
23 3 3 5 4 15 4 3 7 3 2 5
24 3 2 3 2 10 4 4 8 4 4 8
25 4 2 4 3 13 4 4 8 4 3 7
26 3 1 2 4 10 4 2 6 4 3 7
27 1 5 4 2 12 4 2 6 2 4 6
28 2 2 3 3 10 4 3 7 4 3 7
29 3 1 2 4 10 5 2 7 3 2 5
30 3 2 4 2 11 4 4 8 5 4 9
LAMPIRAN UJI VALIDITAS
UPAH
Correlations
P1 P2 P3 P4 TL
P1
Pearson Correlation 1 -,461* ,013 ,311 ,403*
Sig. (2-tailed) ,010 ,944 ,094 ,027
N 30 30 30 30 30
P2
Pearson Correlation -,461* 1 ,549** -,118 ,545**
Sig. (2-tailed) ,010 ,002 ,536 ,002
N 30 30 30 30 30
P3
Pearson Correlation ,013 ,549** 1 -,379* ,617**
Sig. (2-tailed) ,944 ,002 ,039 ,000
N 30 30 30 30 30
P4
Pearson Correlation ,311 -,118 -,379* 1 ,389*
Sig. (2-tailed) ,094 ,536 ,039 ,034
N 30 30 30 30 30
TL
Pearson Correlation ,403* ,545** ,617** ,389* 1
Sig. (2-tailed) ,027 ,002 ,000 ,034 N 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
NILAI PRODUKSI
Correlations
P1 P2 TL
P1
Pearson Correlation 1 ,057 ,750**
Sig. (2-tailed) ,764 ,000
N 30 30 30
P2
Pearson Correlation ,057 1 ,703**
Sig. (2-tailed) ,764 ,000
N 30 30 30
TL
Pearson Correlation ,750** ,703** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 N 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
TENAGA KERJA
Correlations
P1 P2 P3 Total
P1
Pearson Correlation 1 ,101 -,167 ,760**
Sig. (2-tailed) ,595 ,378 ,000
N 30 30 30 30
P2
Pearson Correlation ,101 1 -,404* ,586
**
Sig. (2-tailed) ,595 ,027 ,001
N 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation -,167 -,404
* 1 ,438
Sig. (2-tailed) ,378 ,027 ,044
N 30 30 30 30
Total
Pearson Correlation ,760** ,586
** ,438 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,044 N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
LAMPIRAN UJI RELIABILITAS
RELIABILITAS UPAH
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,609 5
RELIABIITAS NILAI PRODUKSI
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,770 3
RELIABILITAS PENYERAPAN TENAGA KERJA
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,809 3
Uji
Heterokedastisit
as
LAMPIRAN UJI NORMALITAS DAN REGRESI BERGENDA
NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,34892394
Most Extreme Differences
Absolute ,062
Positive ,062
Negative -,056 Kolmogorov-Smirnov Z ,338
Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 9,401 1,487 6,324 ,000 Upah -,090 ,104 -,146 -,868 ,393 ,929 1,076
Nilai Produksi ,438 ,132 ,559 3,323 ,003 ,929 1,076
a. Dependent Variable: Penyerapan Tenaga Kerja
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 11,657 2 5,828 5,520 ,010b
Residual 28,510 27 1,056
Total 40,167 29 a. Dependent Variable: Penyerapan Tenaga Kerja b. Predictors: (Constant), Nilai Produksi, Upah
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,539a ,290 ,238 1,02758
a. Predictors: (Constant), Nilai Produksi, Upah b. Dependent Variable: Penyerapan Tenaga Kerja