komponen upah

23
Komponen Upah

Upload: adiirawan

Post on 30-Dec-2015

141 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

KOMPONEN UPAH - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPONEN UPAH

Kompo-nen Upah

Page 2: KOMPONEN UPAH

Pasal 1 ayat 30 UU No. 13 Tahun 2003

Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan di nyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pe ngusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjan jian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang- undangan, terma-suk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluar-ganya atas suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Page 3: KOMPONEN UPAH

Pasal 90 dan 91 ayat 1 UU No. 13/ 2003

dalam menetapkan besarnya upah, pen-gusaha dilarang membayar lebih rendah dari ketentuan upah minimum yang telah ditetap-kan pemerintah setempat (Pasal 90 ayat 1 UU No. 13/ 2003).

Apabila pengusaha memperjanjikan pemba-yaran upah yang lebih rendah dari upah min-imum, maka kesepakatan tersebut batal demi hukum (Pasal 91 ayat 2 UU No. 13/2003)

Page 4: KOMPONEN UPAH

Pasal 88 ayat 1 No. 13/2003Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Kebijakan pemerintah me ngenai pengupahan yang melindungi pekerja/buruh meliputi:

• upah minimum• upah kerja lembur• upah tidak masuk kerja karena berhalangan• upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar peker-jaannya;•  upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;•  bentuk dan cara pembayaran upah•  denda dan potongan upah;•  hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;•  struktur dan skala pengupahan yang proporsional;•  upah untuk pembayaran pesangon; dan•  upah untuk perhitungan pajak penghasilan.

Page 5: KOMPONEN UPAH

Pasal 94 UU No. 13/2003

Komponen upah sendiri terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, maka besarnya upah pokok sedikit-dikitnya 75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.Kebijakan komponen gaji/upah ditetapkan oleh masing-masing perusahaan. Yang jelas, gaji tidak boleh lebih rendah dari Upah Min-imum Propinsi (UMP) yang ditetapkan pe-merintah.

Page 6: KOMPONEN UPAH

Pasal 54 ayat 1 huruf e UU No. 13/2003Besaran upah atau gaji dan cara pembayaran nya merupakan salah satu isi dari perjanjian kerja Akan tetapi dalam perjanjian kerja, tidak di-jabarkan secara detail mengenai sistem pengga jian, hal tersebut akan dituangkan lbih lanjut dalam Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjan jian Kerja Bersama (PKB), atau dibuat dalam bentuk struktur dan skala upah menjadi lampiran yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari PP/PKB.

Page 7: KOMPONEN UPAH

pasal 14 ayat (3) Permenaker No. 1 Tahun 1999Peninjauan besarnya upah pekerja dengan masa kerja lebih dari 1 (satu) tahun, dilakukan atas kesepakatan tertulis antara pekerja/serikat pekerja dengan pen-gusaha. Kesepakatan tertulis tersebut ditempuh dan dilakukan melalui proses perundingan bipartit antara pekerja/serikat pekerja dengan pengusaha di perusahaan yang bersangkutan. Dari perundingan bipartit tersebut kemudian melahir kan kesepakatan, yang selanjutnya kesepakatan tersebut dituangkan secara tertulis Peraturan Perusa-haan (PP), atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB). 

Page 8: KOMPONEN UPAH

komponen upah berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Repub-lik Indonesia No. SE-07/MEN/1990 Tahun 1990

• Upah Pokok• Tunjangan Tetap• Tunjangan Tidak Tetap

Page 9: KOMPONEN UPAH

Upah Pokokadalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau jenis pe kerjaan yang besarnya dite-tapkan berda sarkan kesepakatan

Page 10: KOMPONEN UPAH

Tunjangan Tetapadalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap un tuk pekerja dan keluarganya serta dibayarkan da lam satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok, seperti Tunjangan Isteri; Tunjangan Anak; Tunjangan Perumahan; Tunjangan Kematian; Tunjangan Daerah dan lain-lain. Tunjangan Makan dan Tunjangan Transport dapat dimasukan dalam komponen tunjangan tetap apabila pemberian tun-jangan tersebut tidak dikaitkan dengan kehadiran, dan diterima secara tetap oleh pekerja menurut satuan waktu, harian atau bulanan.

Page 11: KOMPONEN UPAH

Tunjangan Tidak Tetap adalah suatu pembayaran yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap untuk pekerja dan keluarganya serta dibayarkan menurut sat-uan waktu yang tidak sama dengan waktu pem-bayaran upah pokok, seperti Tunjangan Trans-port yang didasarkan pada kehadiran, Tunjan-gan makan dapat dimasukan ke dalam tunjan-gan tidak tetap apabila tunjangan tersebut diberikan atas dasar kehadiran (pemberi an tun-jangan bisa dalam bentuk uang atau fasi litas makan).

Page 12: KOMPONEN UPAH

Undang – Undang yang mengatur mengenai Tunjangan

•UU no 13 pasal 99 mengatur adanya Jaminan Sosial untuk para pekerja•Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.04/MEN/1994 tentang Tunjangan Hari Raya (THR)

Page 13: KOMPONEN UPAH

UU no 13 pasal 99

(1) Setiap pekerja/buruh dan keluar-ganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja.

(2) Jaminan sosial tenaga kerja seba-gaimana dimaksud dalam ayat (1), dilaksana kan sesuai dengan per-aturan perun dang-undangan yang berlaku.

Page 14: KOMPONEN UPAH

UU no 13 pasal 100Pasal 100(1) Untuk meningkatkan kesejahteraan bagi pekerja/

buruh dan keluarganya, pengusaha wajib menyedi-akan fasilitas kesejahteraan.

(2) Penyediaan fasilitas kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilaksanakan dengan mem perhatikan kebutuhan pekerja/buruh dan ukuran kemampuan perusahaan.

(3) Ketentuan mengenai jenis dan kriteria fasilitas ke sejahteraan sesuai dengan kebutuhan pekerja/bu ruh dan ukuran kemampuan perusahaan seba-gaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur de ngan Peraturan Pemerintah.

Page 15: KOMPONEN UPAH

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.04/MEN/1994

Menurut peraturan tersebut, pengusaha diwa-jib kan untuk memberi THR Keagamaan kepada peker ja yang telah mempunyai masa kerja 3 (tiga) bulan atau lebih secara terus-menerus. Pekerja yg ber masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, mendapat THR minimal satu bulan gaji. Se dangkan Pekerja/buruh yang bermasa kerja tiga bulan secara terus-menerus tetapi kurang dari 12 bulan, mendapat secara proporsional.

Page 16: KOMPONEN UPAH

tunjangan keahlianTunjangan keahlian merupakan salah satu ben tuk tunjangan yang diterimakan kepada pekerja berkenaan dengan posisi, kondisi atau suatu penilaian tertentu, bisa dalam bentuk uang, dan dapat berben-tuk natura. Tunjangan tersebut, adalah bagian dari komponen upah disam ping upah pokok dan pendapatan non-upah, se perti: fasilitas, bonus dan/atau THR.

Page 17: KOMPONEN UPAH

tunjangan keahlianTunjangan keahlian diklasifikasikan tunjangan tetap karena dibayarkan secara teratur bersamaan dengan upah pokok sesuai dengan jenja ng keahlian dan kompetensi serta profe-sional isme seseorang pekerja. Sebab, menu-rut ke tentuan Pasal 18 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) UU No. 13/2003, seseorang pekerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi (sesuai dengan keahlian dan profesionalis-menya) yang diperoleh melalui sertifikasi kom-petensi kerja atau melalui pengalaman kerja.

Page 18: KOMPONEN UPAH

pendapatan non-upah• Fasilitas: adalah kenikmatan dalam bentuk nyata/natura

yang diberikan perusahaan oleh karena hal-hal yang bersifat khusus atau untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, seperti fasilitas kendaraan (antar jemput pekerja atau lain nya); pemberian makan secara cuma-cuma; sarana ibadah; tempat penitipan bayi; koperasi; kantin dan lain-lain.• Bonus: adalah bukan merupakan bagian dr upah, melainkan

pembayaran yang diterima pekerja dari hasil keuntungan perusahaan atau karena pekerja menghasilkan hasil kerja lebih besar dari target produksi yang normal atau karena peningkatan produktivitas; besarnya pembagian bonus dia tur berdasarkan kesepakatan.• Tunjangan Hari Raya (THR), Gratifikasi dan Pembagian ke

untungan lainnya.

Page 19: KOMPONEN UPAH

pengusaha tetap wajib memberikan gaji/upah

• Pekerja sakit sehingga tidak dapat melakukan peker-jaan

• Pekerja perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnyasehingga tidak dapat mela kukan pekerjaan

• Pekerja tidak masuk bekerja karena menikah, meni kahkan,mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau keguguran kandungan, suami atau is-teri atau anak atau menantu atau orang tua atau mer-tua atau anggota keluarga dalam satu rumah mening-gal dunia

• Pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya kare na sedang menjalankan kewajiban terhadap negara

Page 20: KOMPONEN UPAH

pengusaha tetap wajib memberikan gaji/upah

• Pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya karena menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya

• Pekerja bersedia melakukan pekerjaan yang telah di-janjikan tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari pengusaha

• Pekerja melaksanakan hak istirahat/cuti• Pekerja melaksanakan tugas serikat pekerja atas

persetujuan pengusaha• Pekerja melaksanakan tugas pendidikan dari pe-

rusahaan

Page 21: KOMPONEN UPAH

bila perusahaan terlambat memberi upah

Apabila upah terlambat dibayar, maka mulai dari hari keempat sampai hari kedelapan terhitung dari hari pembayaran upah, prusahaan wajib mem-bayar sanksi keterlambatan yakni sebesar 5% dari gaji untuk tiap ha ri keterlambatan. Diatas hari kedelapan, sanksi keterlambatan menjadi 1%/hari keterlambatan. Apabila sesudah satu bulan upah masih belum diba-yar, maka disamping berkewajiban untuk membayar tambahan upah, perusahaan diwajibkan membayar bunga yang ditetapkan oleh bank untuk kredit pe-rusahaan yang bersangkutan

Page 22: KOMPONEN UPAH

prosedur memperkarakan masalah keterlambatan pembayaran gaji

UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisi han Hubungan Industrial. Prosedurnya adalah:• Mengadakan perundingan bipartit (antara pekerja dan

pengusaha) secara musyawarah untuk mencapai mufakat.• Apabila dalam waktu 30 hari setelah perundingan dimulai

tidak tercapai kesepakatan, upaya selanjutnya adalah pe-rundingan tripartit, yaitu dengan melibat kan Dinas Kete-nagakerjaan dan Transmigrasi setempat. Pada tahap ini, perlu mengajukan bukti-bukti bahwa perundingan biparti telah dilaksanakan, namun gagal mencapai kesepakatan.

• Apabila perundingan tripartit tetap tidak menghasilkan kesepakatan, maka salah satu pihak dapat mengajukan perselisihan ini kepada Pengadilan Hubungan Industrial.

Page 23: KOMPONEN UPAH

tata cara pembayaran upah• Pembayaran upah harus dilakukan dengan

alat pembayaran yang sah. Bila pembayaran upah tidak ditentukan dalam perjanjian atau peraturan perusahaan, maka pembayaran upah dilakukan di tempat kerja atau kantor perusahaan.

• Jangka waktu pembayaran upah secepat-cepatnya bisa dilakukan seminggu sekali atau selambat-lambatnya sebulan sekali, kecuali dalam perjanjian kerja tertulis waktu pem ba-yaran kurang dari satu minggu.