pengaruh ukuran kantor akuntan publik,...

108
PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, PENGUNGKAPAN AUDITOR LAIN DALAM LAPORAN AUDITOR, DAN UKURAN KOMITE AUDIT TERHADAP MISSTATEMENT DALAM LAPORAN KEUANGAN AUDITAN (Studi Empiris pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Chandra Raenaldi NIM: 1111082000071 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: nguyenngoc

Post on 09-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK,

PENGUNGKAPAN AUDITOR LAIN DALAM LAPORAN AUDITOR,

DAN UKURAN KOMITE AUDIT TERHADAP MISSTATEMENT DALAM

LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2008-2012)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi

Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Chandra Raenaldi

NIM: 1111082000071

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

ii

Page 3: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

iii

Page 4: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

iv

Page 5: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

v

Page 6: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Chandra Raenaldi

2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 05 Juni 1994

3. Alamat : Jl. Cicentang RT 002/01 No.40, Kelurahan

Rawabuntu, Kecamatan Serpong, Kota

Tangerang Selatan

4. Telepon : 089636202507

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri 2 Rawabuntu Tahun 1999-2005

2. SMP Negeri 7 Tangerang Selatan Tahun 2005-2008

3. SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2015

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Pojok Bursa Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode

2013-2015

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Tolka Arifin

2. Tempat, Tanggal Lahir : Solo, 21 Maret 1953

3. Ibu : Mimi Ngatminah

4. Tempat, Tanggal Lahir : Solo, 20 Maret 1960

Page 7: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

vii

ABSTRACT

The Effects of Audit Firm Size, Disclosure of Other Auditors in the Auditor

Reports, and Audit Committee Size on Misstatement in the Audited Financial

Reports

The purpose of this study is to examine the effects of audit firm size,

disclosure of other auditors in the auditor reports, and audit committee size on

misstatement in the audited financial reports that are indicated as a form of

financial reporting and audit failures on non financial listed companies in

Indonesia. In addition, this study also added two control variables, firm size and

firm complexity.

Data for this study were obtained from the financial reports of non

financial listed companies in Indonesia Stock Exchange from the period of 2008-

2012 with a total population of 1.767 non financial companies. Based on method

purposive sampling, research sample total is 64 financial statements with 32

financial statements subsequently restated and 32 financial statements as matched

sample. A matched sample comprising non restating companies is formed using

match-pair procedures where misstated and non misstated companies are

matched by fiscal year, industry sector, and firm size. Hypothesis in this research

are tested by logistic regression.

Result of this research indicates that audit firm size effects significantly on

misstatement in the audited financial reports. This evidence suggests that smaller

accounting firms do not enforce the correct application of financial accounting

standard (SAK) to the same extent as large accounting firms, the resulting in

more misstatements on client audited financial reports and implying lower quality

audit outcomes by small accounting firms. On the other hand two another

variables, disclosure of other auditors in the auditor reports and audit committee

size found don‘t effects significantly on misstatement in the audited financial

reports.

Keywords : Audit firm size, disclosure of other auditors in the auditor reports,

audit committee size, financial report misstatements, agency

problems.

Page 8: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

viii

ABSTRAK

Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Pengungkapan Auditor Lain

dalam Laporan Auditor, dan Ukuran Komite Audit Terhadap Misstatement

dalam Laporan Keuangan Auditan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ukuran kantor

akuntan publik, pengungkapan auditor lain dalam laporan auditor, dan ukuran

komite audit terhadap misstatement dalam laporan keuangan auditan yang

diindikasikan sebagai bentuk kegagalan pelaporan keuangan dan kegagalan audit

pada perusahaan go public non keuangan di Indonesia. Disamping itu, penelitian

ini juga menggunakan dua variabel kontrol, yaitu ukuran perusahaan dan

kompleksitas perusahaan.

Data untuk penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan go

public non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu

2008-2012 dengan total populasi sebesar 1.767 perusahaan non keuangan.

Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian ini adalah 64

laporan keuangan dengan 32 laporan keuangan yang disajikan kembali tahun

selanjutnya dan 32 sampel pembanding. Sampel pembanding yang terdiri dari

perusahaan yang tidak melakukan penyajian kembali dibentuk menggunakan

match-pair procedures yang mana perusahaan yang melakukan dan tidak

melakukan misstatement dicocokan berdasarkan tahun fiskal, sektor industri, dan

ukuran perusahaan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik

regresi logistik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran KAP berpengaruh signifikan

terhadap misstatement dalam laporan keuangan auditan. Hal ini menunjukkan

bahwa kantor akuntan publik kecil tidak mengaplikasikan Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) secara benar pada tingkat yang sama dengan kantor akuntan

publik besar, yang menyebabkan lebih banyak misstatement pada laporan

keuangan auditan klien dan menyiratkan bahwa kualitas audit yang dihasilkan

oleh kantor akuntan publik kecil lebih rendah. Sedangkan dua variabel lain yaitu

pengungkapan auditor lain dalam laporan auditor dan ukuran komite audit

ditemukan tidak berpengaruh signifikan terhadap misstatement dalam laporan

keuangan auditan.

Kata kunci : ukuran kantor akuntan publik, pengungkapan auditor lain dalam

laporan auditor, ukuran komite audit, misstatement laporan

keuangan, masalah agensi.

Page 9: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,

yang telah memberikan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan

Publik, Pengungkapan Auditor Lain dalam Laporan Auditor, dan Ukuran

Komite Audit Terhadap Misstatement dalam Laporan Keuangan Auditan”

dengan baik. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

nabi akhir zaman, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan,

bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak langsung

dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

1. Kedua orangtua penulis, Bapak Arifin dan Ibu Mimi, yang selalu

mencurahkan perhatian, cinta dan sayang, dukungan serta doa yang tertuju

untukku.

2. Kakak-kakakku Nurul, Dini, Dina dan Dita yang selalu mendoakan dan

memberikan dukungan untuk kesuksesan penulis.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini LC., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak. CA., selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta

selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

berdiskusi, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi

ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Bapak berikan selama ini.

5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas saran yang diberikan

selama proses penulisan skripsi.

Page 10: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

x

6. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada

penulis.

7. Sella, Fitria, Mumu, Oji, dan Bonita yang telah menemani penulis selama

masa perkuliahan, terima kasih atas semangat dan keceriaan kalian.

8. Akuntansi C UIN 2011, terima kasih atas memori empat tahun kita bersama-

sama menghadapi kehidupan kampus yang penuh warna. Semoga kita semua

mencapai kesuksesan di masa depan.

9. Seluruh teman-temanku UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2011,

terima kasih atas doa, semangat dan dukungan yang diberikan kepada penulis

selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan

kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Mei 2015

Chandra Raenaldi

Page 11: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................i

Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ........................................................ iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .....................................................................iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ...................................................... v

Daftar Riwayat Hidup .........................................................................................vi

Abstract ................................................................................................................ vii

Abstrak ............................................................................................................... viii

Kata Pengantar ....................................................................................................ix

Daftar Isi ...............................................................................................................xi

Daftar Tabel .......................................................................................................xiv

Daftar Gambar .................................................................................................... xv

Daftar Lampiran ................................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 2

B. Perumusan Masalah ................................................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 10

1. Tujuan Penelitian ................................................................ 10

2. Manfaat Penelitian .............................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 12

A. Tinjauan Literatur ................................................................... 12

1. Teori Keagenan (Agency Theory) ...................................... 12

2. Misstatement ...................................................................... 14

3. Ukuran Kantor Akuntan Publik ......................................... 17

4. Pengungkapan Auditor Lain dalam Laporan Audit ........... 22

5. Komite Audit ..................................................................... 24

6. Ukuran Perusahaan ............................................................ 29

7. Kompleksitas Perusahaan .................................................. 30

Page 12: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

xii

B. Penelitian Sebelumnya ........................................................... 30

C. Kerangka Berpikir .................................................................. 34

D. Hipotesis ................................................................................. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 40

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 40

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................... 40

C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 41

D. Metode Analisis Data ............................................................. 42

1. Definisi Regresi Logistik ................................................... 42

2. Tahapan Regresi Logistik .................................................. 43

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ...................................... 47

1. Variabel Dependen ............................................................ 47

2. Variabel Independen .......................................................... 48

3. Variabel Kontrol ................................................................ 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 52

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................... 52

1. Deskripsi Objek Penelitian ............................................... 52

2. Deskripsi Sampel Penelitian ............................................. 54

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian .......................................... 55

BAB V PENUTUP .................................................................................... 68

A. Kesimpulan ............................................................................. 68

B. Saran ....................................................................................... 69

Daftar Pustaka .................................................................................................... 71

Lampiran ............................................................................................................. 77

Page 13: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

xiii

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1.1 Kasus Kesalahan Penyajian Laporan Keuangan di Dunia ........................ 2

2.1 Kinerja Big 4 ............................................................................................. 18

2.2 Jumlah KAP Menurut Jumlah Partner 2010-2014 .................................... 19

2.3 Kinerja KAP di Indonesia Tahun 2013 ..................................................... 20

2.4 Penelitian Sebelumnya .............................................................................. 31

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ......................................................... 51

4.1 Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria ................................................. 53

4.2 Sampel Penelitian ...................................................................................... 54

4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Sektor Industri ........................................ 55

4.4 Statistik Deskriptif .................................................................................... 56

4.5 Menilai Keseluruhan Model ...................................................................... 58

4.6 Koefisien Determinasi ............................................................................... 59

4.7 Kelayakan Model Regresi ......................................................................... 59

4.8 Matriks Klasifikasi .................................................................................... 60

4.9 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ........................................................ 61

Page 14: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

xiv

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Penelitian ...................................................................... 34

Page 15: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1. Data Sampel .............................................................................................. 75

2. Hasil Output SPSS .................................................................................... 84

Page 16: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi pihak internal

perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Karena laporan keuangan

merupakan catatan atau ringkasan transaksi yang telah dilakukan perusahaan

dalam satu periode akuntansi, maka laporan keuangan juga berfungsi sebagai

bentuk tanggung jawab perusahaan untuk memberikan informasi bagi pengguna

laporan keuangan, baik internal maupun eksternal.

Ketika informasi keuangan didasarkan pada laporan keuangan auditan,

pengguna laporan keuangan dapat memperoleh persepsi mengenai keandalan

laporan keuangan tersebut (Weele, 2011). Namun, ketika opini wajar tanpa

pengecualian yang telah diterbitkan keliru, investor mungkin mendasarkan

keputusan mereka pada informasi yang tidak dapat diandalkan, yang

menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak tepat (Flanagan dkk., 2008

dalam Weele, 2011). Laporan keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif

sehingga dapat menyediakan informasi yang tepat dalam pengambilan keputusan

oleh pengguna laporan keuangan (Wulandari & Budiartha, 2014).

Berbagai kasus misstatement pada laporan keuangan auditan dapat menjadi

gambaran tentang kualitas dari suatu laporan keuangan. Apabila laporan keuangan

yang telah diterbitkan tidak memenuhi persyaratan dan terdapat salah saji yang

material, maka perusahaan harus mengoreksi laporan keuangannya, koreksi ini

Page 17: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

2

disebut dengan restatement (Flanagan dkk., 2008 dalam Weele, 2011).

Restatement adalah penyajian kembali laporan keuangan ketika kesalahan

material ditemukan dalam laporan keuangan yang diterbitkan sebelumnya. Ketika

kesalahan seperti itu ditemukan, menandakan secara jelas bahwa laporan

keuangan sebelumnya tidak kredibel dan relatif berkualitas rendah (Anderson &

Yohn, 2002).

Isu-isu terkait ketidaktepatan penyajian dalam laporan keuangan terjadi di

berbagai negara. Kesalahan penyajian (misstatement) dapat disebabkan oleh

manajemen perusahaan itu sendiri (baik secara disengaja atau tidak disengaja),

kerjasama antara manajemen dan auditor untuk melakukan fraud, atau bahkan

karena kesalahan auditor dalam mengaudit sehingga misstatement tidak terdeteksi.

Kasus-kasus akuntansi yang berhubungan dengan adanya kesalahan penyajian

(misstatement) dalam laporan keuangan auditan dapat dilihat di tabel 1.1.

Tabel 1.1

Kasus Kesalahan Penyajian Laporan Keuangan di Dunia

No Nama

Perusahaan Kasus

1 Waste

Management

Inc. (2008)

Pada Februari 1998 perusahaan melakukan restatement untuk

laporan keuangan mereka tahun 1992-1996 dan tiga kuartal

pertama tahun 1997 yang telah diaudit oleh Arthur Andersen

dan melaporkan bahwa terjadi misstatement pada laba tahun-

tahun tersebut sebesar $1,7 milyar. Perusahaan dan auditor

terkena denda atas kasus ini.

2 Enron

(2001) Pada 8 November 2001, Enron mengumumkan akan

melakukan restatement untuk laporan keuangan mereka tahun

1997-2001 yang diaudit oleh Arthur Andersen dikarenakan

terjadinya misstatement pada shareholders equity sebesar 1,2

milyar dan beberapa penyesuaian lain pada laporan laba rugi

dan neraca serta menyembunyikan hutang perusahaan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 18: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

3

Tabel 1.1 (lanjutan)

3 WorldCom

(2002)

Pada 25 Juni 2002, WorldCom mengumumkan bahwa

perusahaan menggelembungkan laba pada tahun 2001 dan

kuartal pertama 2002 sebesar $3,8 milyar dengan

mengklasifikasikannya sebagai pengeluaran modal daripada

sebagai pengeluaran beban yang mana saat itu diaudit oleh

Arthur Andersen. Perusahaan dan auditor terkena sanksi

denda atas kasus ini.

4 Kimia

Farma

(2002)

Pada tanggal 3 Oktober 2002, laporan keuangan Kimia Farma

disajikan kembali karena terdapat misstatement dalam

laporan keuangan, yang mengakibatkan overstated

pada laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember

2001 sebesar Rp32,7 miliar yang merupakan 2,3% dari

penjualan dan 24,7% dari laba bersih. Partner KAP HTM

dikenakan denda atas resiko audit yang tidak berhasil

mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan

oleh PT Kimia Farma.

5 Freddie Mac

(2003)

Pada Juni 2003, perusahaan melaporkan bahwa terdapat

misstated earnings pada tahun 2000-2002 dengan total nilai

$5 milyar.

6 Great River

Indonesia

(2005)

Overstatement atas penyajian akun penjualan dan piutang

dalam Llaporan keuangan per 31 Desember 2003 dan

penambahan aktiva tetap perseroan, khususnya yang terkait

dengan penggunaan dana hasil emisi obligasi, yang tidak

dapat dibuktikan kebenarannya. Akuntan Publik yang

mengaudit Great River dibekukan izinnya selama dua tahun.

7 American

Insurance

Group

(2005)

Pada 31 Mei 2005 perusahaan melakukan restatement atas

laporan keuangan tahun 2004 yang diaudit oleh PwC,

dikarenakan adanya penggelembungan laba sebesar $1,32

milyar. Perusahaan dan auditor terkena sanksi denda atas hal

tersebut.

8 Lehman

Brothers

(2008)

Perusahaan menyembunyikan hutang sebesar $50 milyar dan

melaporkannya sebagai sales. Lehman Brothers bangkrut dan

PwC dikenai sanksi denda karena membantu manajemen

menutupi hal tersebut.

9 Satyam

Computer

(2009)

Perusahaan membesar-besarkan laba selama bertahun-tahun

dan meningkatkan neracanya hingga mencapai $1 milyar.

PwC India sebagai auditor Satyam turut dikenakan sanksi

denda.

Sumber: dari berbagai sumber

Banyaknya kasus terkait kesalahan auditor dalam menjalankan perannya,

baik disengaja (Waste Management Inc., Enron dan Lehman Brothers) maupun

Page 19: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

4

karena tidak terdeteksi oleh auditor (Kimia Farma, Satyam dan AIG) telah

mengikis kepercayaan publik terhadap perusahaan-perusahaan dan kantor akuntan

publik yang mengaudit mereka. Semua skandal tersebut disertai dengan penyajian

kembali laporan keuangan yang mana sebelumnya telah disetujui dan

dipublikasikan (Gertsen dkk., 2009). Padahal, auditor adalah pihak yang dianggap

mampu menjembatani kepentingan pihak prinsipal (yaitu pemegang saham,

terutama publik sebagai salah satu partisipan aktif dalam pasar modal) dengan

pihak agen, yaitu manajer sebagai pengelola keuangan perusahaan (Rossieta &

Wibowo, 2009).

Respon investor maupun pemerintah terhadap kasus-kasus akuntansi pada

tabel 1.1 menunjukkan bahwa profesi auditor memang keahlian dan kepercayaan,

dimana masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak

terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan

keuangan. Apabila terdapat kesalahan penyajian dalam laporan keuangan yang

dapat merugikan investor, tidak hanya perusahaan yang akan dituntut namun juga

auditor yang mengaudit laporan keuangan tersebut. Hal ini dikarenakan profesi

auditor bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan

perusahaan, dengan menyatakan pendapat apakah laporan keuangan disusun,

dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang

berlaku, sehingga pengguna laporan keuangan memperoleh informasi laporan

keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan keputusan (IAASB, 2013).

Sebagai dasar untuk menyatakan pendapat auditor, International Standard of

Auditing (ISA) mengharuskan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai

Page 20: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

5

bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari salah saji material, baik

karena kecurangan atau kesalahan. Secara umum, salah saji, termasuk kelalaian,

dianggap material jika secara individu atau secara agregat, kemungkinan dapat

mempengaruhi keputusan pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.

(IAASB, 2013).

Penelitian sebelumnya memberikan bukti bahwa auditor beresiko untuk

merusak reputasinya apabila terkait dengan laporan keuangan restatement.

Palmrose & Scholz (2000) menyatakan bahwa restatement memberikan

pengakuan eksplisit atas kelalaian atau salah saji yang material dalam laporan

keuangan yang disajikan kembali. Jadi tidak mengherankan apabila penyajian

kembali menimbulkan kekhawatiran tidak hanya tentang kualitas laporan

keuangan, tetapi juga kualitas pelayanan yang diberikan oleh auditor independen.

Hal ini disebabkan auditor dianggap ikut bertanggung jawab karena membiarkan

perusahaan untuk menerbitkan laporan keuangan yang salah saji material (Francis

& Michas, 2013).

Salah satu karakteristik auditor yang dianggap berpengaruh terhadap

kemungkinan adanya misstatement dalam laporan keuangan auditan adalah

ukuran kantor akuntan publik. Ukuran kantor akuntan publik besar dianggap lebih

independen yang memungkinkan mereka untuk tahan terhadap perilaku

oportunistik manajemen (DeAngelo, 1981 dalam Dehkordi dan Makarem, 2011).

Karena dibandingkan dengan kantor akuntan publik kecil, auditor besar memiliki

kekuatan negosiasi yang lebih baik, mereka cenderung lebih mampu membatasi

manajemen laba. Namun, terdapat pendapat bahwa kantor akuntan publik

Page 21: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

6

berukuran besar atau biasanya disebut dengan Big 4, tidak menjamin laporan

keuangan yang diaudit tidak mengandung kesalahan yang material (Nindita &

Siregar, 2012). Francis & Yu (2013) menemukan bahwa semakin besar ukuran

kantor akuntan publik, maka kemungkinan terjadinya restatement dikarenakan

adanya misstatement dalam laporan keuangan auditan akan semakin rendah

karena kantor akuntan publik besar dianggap memiliki pengalaman dan keahlian

lebih tinggi akan industri klien. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh

Kusuma & Rohman (2014) tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan

antara ukuran kantor akuntan publik dan misstatement.

Selain ukuran kantor akuntan publik, pengungkapan auditor lain dalam

laporan audit juga dianggap berpengaruh terhadap kemungkinan laporan

keuangan disajikan kembali. Terdapat keprihatinan mengenai audit laporan

keuangan yang dilaksanakan oleh kelompok auditor, yang mana terdiri atas

auditor utama atau auditor holding (induk perusahaan) dan auditor komponen.

Jika auditor utama menganggap pekerjaan auditor lain berhubungan dengan

kemungkinan salah saji material dalam laporan keuangan, auditor utama akan

mengungkapkan pekerjaan auditor lain dalam laporan keuangan, sebagai sarana

untuk mengurangi potensi kewajiban hukum masa depan jika terjadi audit failure

(Harris dkk., 2014). Beberapa penelitian (Harris dkk., 2014 dan Czerney dkk.,

2014) menemukan bahwa pengungkapan auditor lain dalam laporan keuangan

berpengaruh negatif terhadap misstatement.

Dalam Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) seksi 543, diterangkan

bahwa auditor utama dapat melakukan pemisahan tanggung jawab atas audit yang

Page 22: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

7

dilakukan dengan audit yang dilaksanakan oleh auditor lain dengan

mengungkapkan pekerjaan auditor lain dalam laporan audit. Hal ini berbeda

dengan yang tercantum dalam International Standard on Auditing (ISA) 600,

mengenai Special Considerations—Audits of Group Financial Statements

(Including the Work of Component Auditors), yang menyatakan bahwa tanggung

jawab laporan auditor terletak pada auditor utama dan laporan auditor tidak boleh

mengacu pada pekerjaan auditor komponen.

Pengadopsian ISA secara penuh oleh Indonesia serta telah diterapkannya

standar ini sejak 1 Januari 2013, dianggap kurang tepat oleh beberapa pihak. Eldes

(2013) yang dikutip dari akuntanonline.com menganggap bahwa dengan

pengadopsian ISA 600 di Indonesia, hal ini dapat menyebabkan monopoli

terselubung dan bahkan bisa dianggap tidak sesuai kode etik profesi, karena tidak

mempercayai hasil perkerjaan teman. Namun, standar lama juga memungkinkan

adanya penghindaran tanggung jawab atas pekerjaan auditor lain dengan hanya

mengacu pada pekerjaan auditor lain dalam opini audit pada laporan keuangan

konsolidasi (Carson dkk., 2014).

Dengan adanya perbedaan pendapat mengenai penerapan ISA 600 yang

tidak memperbolehkan pengungkapan auditor lain, mendorong penulis untuk

ingin mengetahui apakah standar lama (SA 543), yang diterapkan sebelum tahun

2013 memiliki kemungkinan lebih tinggi bagi seorang auditor untuk mengalami

audit failure dikarenakan oleh kinerja auditor lain yang kurang berkualitas.

Karena, dalam ISA 600, kualitas grup audit (lebih dari satu auditor yang

mengaudit satu perusahaan) dianggap lebih baik dengan adanya pemusatan

Page 23: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

8

tanggung jawab oleh auditor utama yang menyebabkan auditor utama

bertanggung jawab dalam pengarahan, pengawasan dan kinerja perikatan grup

audit sesuai dengan standar profesi, persyaratan hukum dan peraturan yang

berlaku, dan apakah laporan auditor yang dikeluarkan sesuai dengan situasi yang

ada.

Sebagai salah satu partisipan dalam governance perusahaan, tidak hanya

atribut-atribut auditor yang dianggap berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan perusahaan, tetapi banyak faktor-faktor lain. Salah satu faktor yang

dianggap berpengaruh adalah komite audit. Bedasarkan teori keagenan, konflik

kepentingan antara agen dan prinsipal disebabkan karena prinsipal tidak

mempunyai informasi yang cukup tentang kegiatan agen, yang dapat mendorong

agen menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada prinsipal. Dengan

adanya komite audit, maka aktivitas manajemen dapat dipantau tanpa adanya

intervensi dari pihak manapun karena komite audit bersifat independen (Kusumo

& Meiranto, 2014).

Untuk dapat melakukan tugas dan tanggung jawab komite audit dengan

baik, komite audit harus memiliki anggota yang cukup. Jumlah yang terlalu besar

akan cenderung kurang fokus dan kurangnya partisipasi (Treskawati, 2014)

sedangkan apabila komite audit terlalu kecil maka fungsi pengawasan akan

menjadi tidak maksimal karena kekurangan sumberdaya untuk pendistribusian

tugas-tugas komite audit (Kusumo & Meiranto, 2014). Menurut Peraturan

Bapepam-LK Nomor IX.1.5:KEP-643/BL/2012, anggota komite audit paling

Page 24: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

9

sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari komisaris independen

dan pihak dari luar emiten atau perusahaan publik.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, mendorong penulis untuk

meneliti pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap misstatement pada

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini

populasi yang digunakan adalah perusahaan non-keuangan go public di Bursa

Efek Indonesia (BEI), dan terdaftar selama periode 2008-2012. Pemilihan jenis

industri non-keuangan bertujuan untuk menghindari adanya resiko bisnis yang

mungkin terjadi pada industri keuangan.

Penelitian ini diberi judul “Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik,

Pengungkapan Auditor Lain dalam Laporan Auditor, dan Ukuran Komite

Audit terhadap Misstatement dalam Laporan Keuangan Auditan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, permasalahan dirumuskan

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ukuran kantor akuntan publik berpengaruh terhadap misstatement

pada laporan keuangan auditan?

2. Apakah pengungkapan auditor lain dalam laporan auditor berpengaruh

terhadap misstatement pada laporan keuangan auditan?

3. Apakah ukuran komite audit berpengaruh terhadap misstatement pada

laporan keuangan auditan.

Page 25: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan

bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

a. Pengaruh ukuran kantor akuntan publik terhadap misstatement dalam

laporan keuangan auditan.

b. Pengaruh pengungkapan auditor lain dalam laporan auditor terhadap

misstatement dalam laporan keuangan auditan.

c. Pengaruh ukuran komite audit terhadap misstatement dalam laporan

keuangan auditan.

2. Manfaat Penelitian

a. Kontribusi Teoritis

1) Mahasiswa Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan

referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk menambah

ilmu pengetahuan.

2) Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang atribut-atribut auditor

serta komite audit dan hubungannya dengan kualitas laporan keuangan

auditan serta menambah pengetahuan akuntansi khususnya audit

dengan memberikan bukti empiris tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi misstatement.

3) Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang

akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

Page 26: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

11

4) Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah

referensi mengenai misstatement.

b. Kontribusi Praktis

1) Auditor dan Kantor Akuntan Publik (KAP), sebagai tinjauan yang

diharapkan dapat menjadi informasi.

2) Perusahaan atau pengguna jasa KAP, diharapkan dapat bermanfaat

dalam mengetahui apa saja yang mempengaruhi misstatement.

3) Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), sebagai tambahan infornasi

yang dapat bermanfaat untuk dijadikan salah satu tinjauan dalam

menilai apakah ukuran KAP, pengungkapan auditor lain dalam laporan

auditor, dan ukuran komite audit berpengaruh terhadap misstatement

dalam laporan keuangan auditan.

Page 27: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan salah satu bentuk dari game theory, suatu

model kontraktual antara dua orang (pihak) atau lebih, yang menjelaskan

hubungan antara agent (manajemen suatu usaha) dengan principal (pemilik

usaha). Menurut Yushita (2010) hubungan antara prinsipal dan agent dapat

mengarah pada kondisi ketidakseimbangan informasi (asymmetrical

information) karena agent berada pada posisi yang memiliki informasi yang

lebih banyak tentang perusahaan dibandingkan dengan prinsipal. Sedangkan

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah

sebuah kontrak di mana satu orang atau lebih (prinsipal) melibatkan orang lain

(agen) untuk mengambil tindakan atas nama prinsipal yang melibatkan

delegasi dari beberapa otoritas pengambilan keputusan kepada agen.

Asumsi umum dalam teori ekonomi menyatakan bahwa jika individu

bersikap rasional, mereka akan bertindak sesuai kepentingan mereka. Namun,

walaupun manajemen seharusnya membuat keputusan yang terbaik bagi

prinsipal, di beberapa keadaan mereka akan membuat keputusan untuk

memaksimalkan kekayaan mereka, bukan kekayaan prinsipal (Drever dkk.,

2007). Sedangkan Jensen (2000), menyatakan bahwa permasalahan keagenan

(agency problem) berasal dari konflik kepentingan yang umum untuk hampir

Page 28: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

13

semua aktivitas kooperatif antara individu-individu, apakah mereka terjadi

atau tidak terjadi dengan cara hirarkis oleh analogi principal-agent.

Menurut Jensen (2000), perhatian besar ditujukan untuk mengembangkan

teori agensi telah mengakibatkan dua pendekatan, yang kita sebut sebagai

"positive theory of agency” dan literatur "principal-agent". Meskipun

keduanya berbeda dalam banyak hal, keduanya menganggap bahwa dalam

setiap hubungan kontrak total biaya agensi diminimalkan. Literatur principal-

agent umumnya matematis dan berorientasi non-empiris, sedangkan literatur

positive theory of agency umumnya tidak matematis dan berorientasi empiris.

Prinsipal memberikan kepercayaan dan bisa memastikan bahwa

manajemen akan membuat keputusan yang optimal hanya jika insentif yang

diberikan sesuai dan hanya jika manajemen terawasi. Akan tetapi, antara para

pihak yang berkepentingan tersebut tidak jarang terjadi benturan kepentingan

(conflict of interest), masing-masing pihak ingin memaksimalkan

kepentingannya (Arifah, 2012). Ada kemungkinan agen menyalahgunakan

kepercayaan dari pemilik untuk mengambil keuntungan pribadi (moral

hazard).

Jensen & Meckling (1976) dalam Drever dkk. (2007) menyatakan bahwa

dalam agency relationship dibutuhkan beberapa mekanisme untuk memonitor

keputusan yang dilakukan manajemen, dimana hal ini akan menyebabkan

agency costs, yaitu monitoring costs, bonding costs, dan residual loss.

Monitoring costs termasuk diantaranya biaya dalam menyiapkan laporan

keuangan dan biaya auditor independen untuk memastikan ketepatan

Page 29: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

14

pelaporan keuangan, bonding costs merupakan biaya yang ditangung oleh

agent untuk menetapkan dan mematuhi mekanisme yang menjamin bahwa

agent akan bertindak untuk kepentingan prinsipal. Sedangkan residual loss

merupakan pengorbanan yang berupa berkurangnya kemakmuran prinsipal

sebagai akibat dari perbedaan keputusan agen dan keputusan prinsipal.

Namun, Gavious (2007) mengatakan bahwa masalah keagenan dalam

konteks auditor bersumber pada mekanisme kelembagaan antara auditor dan

manajemen. Hal ini dikarenakan auditor dibayar oleh manajemen namun

bekerja untuk kepentingan pemilik. Dengan harapan memperoleh

perpanjangan perikatan dengan klien, maka auditor terkadang harus

mengurangi tingkat independensi dengan tujuan memenuhi beberapa

keinginan klien. Mekanisme kelembagaan ini menimbulkan ketergantungan

auditor kepada klien. Solusi lain adalah dengan memberi insentif kepada

manajer berupa saham perusahaan. Dengan pemberian insentif semacam itu,

manajer juga merupakan pemilik perusahaan dan dengan demikian

mempunyai rasa memiliki pada perusahaan sehingga tercipta keselarasan

preferensi antara prinsipal dan agen.

2. Misstatement

Menurut International Auditing and Assurance Standards Board (2013):

―Misstatement adalah perbedaan antara jumlah, klasifikasi, penyajian,

atau pengungkapan dalam laporan keuangan yang diterbitkan dan jumlah,

klasifikasi, penyajian, atau pengungkapan yang sesuai dengan kerangka

pelaporan keuangan yang berlaku.”

Misstatement material dalam laporan keuangan yang mengarah pada

restatement dapat disebabkan oleh insentif pribadi manajemen untuk

Page 30: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

15

mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham atau kekeliruan yang

dibuat oleh manajemen (Flanagan dkk., 2008 dalam Weele, 2011).

Misstatement dapat timbul dari kekeliruan ataupun kecurangan. Faktor yang

membedakan antara kekeliruan ataupun kecurangan dapat dilihat apakah

tindakan yang mendasari hal tersebut disengaja ataupun tidak disengaja

(IAASB, 2013).

Dalam ISA 450 mengenai Evaluation of Misstatements Identified during

the Audit, misstatement dapat berasal dari:

a. Sebuah ketidaktelitian dalam pengumpulan atau pengolahan data

yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan;

b. Kelalaian atas jumlah atau pengungkapan;

c. Estimasi akuntansi yang salah yang timbul dari kecerobohan atau

kesalahan interpretasi fakta;

d. Pertimbangan manajemen mengenai estimasi akuntansi yang

auditor anggap tidak masuk akal atau pemilihan dan penerapan

kebijakan akuntansi yang auditor anggap tidak pantas.

Sedangkan misstatement yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan

keuangan, menurut IAASB (2013) yang tercantum dalam ISA 240 dapat

menyangkut tindakan seperti yang disajikan berikut ini:

a. Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau

dokumen pendukungnya yang menjadi sumber data bagi

penyajian laporan keuangan

Page 31: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

16

b. Representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan

keuangan peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan

c. Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan

dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.

Misstatement dapat diidentifikasi baik oleh auditor maupun perusahaan

itu sendiri. Menurut Weele (2011), perusahaan dapat menemukan salah saji

dalam laporan keuangan mereka dengan memanfaatkan prosedur

pengendalian internal dan audit internal. Contoh prosedur pengendalian

internal yang dapat dimanfaatkan adalah review kebijakan, period-end

closing processes, pattern recognition dan analisis data. Sementara itu,

auditor eksternal, yang pastinya sudah dilengkapi dengan berbagai prosedur

dan teknik dapat menjalankan proses pemeriksaan sedemikian rupa sehingga

jika salah saji lolos dari penyaringan akuntan internal, salah saji tersebut

dapat terdeksi dalam proses audit sehingga laporan keuangan auditan (audited

financial statement) benar-benar bisa memberikan keyakinan yang cukup

mengenai deteksi salah-saji material, termasuk salah-saji yang bersumber dari

kesalahan semata (erroneous).

Risiko terjadinya misstatement yang material dalam laporan keuangan

umumnya lebih besar jika saldo akun dan golongan transaksi berisi estimasi

akuntansi, dibandingkan dengan jika saldo akun dan golongan transaksi berisi

data yang bersifat faktual. Hal ini karena adanya subjektivitas bawaan yang

terkandung dalam estimasi peristiwa yang akan datang yang terdapat dalam

setiap estimasi akuntansi. Misalnya estimasi mengenai: keusangan

Page 32: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

17

sediaan, tidak tertagihnya piutang, dan kewajiban garansi, adalah

tergantung tidak hanya pada peristiwa yang terjadi di masa depan yang tidak

dapat diperkirakan, namun juga tergantung pada salah saji yang mungkin

timbul karena penggunaan data yang tidak cukup atau tidak semestinya, atau

karena salah penggunaan data yang semestinya (IAI, 2011).

Dalam PSAK 25 (Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,

dan Kesalahan), kesalahan (misstatement) dapat timbul dalam pengakuan,

pengukuran, penyajian atau pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan.

Laporan keuangan tidak sesuai dengan SAK jika mengandung kesalahan

material atau tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian

laporan posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas tertentu. Potensi

kesalahan periode berjalan yang ditemukan pada periode itu dikoreksi

sebelum laporan keuangan diterbitkan. Namun, kesalahan material yang

kadangkala tidak ditemukan sampai suatu periode kemudian, dan kesalahan

periode lalu dikoreksi pada informasi komparatif sajian pada laporan

keuangan periode selanjutnya, hal ini disebut dengan restatement.

3. Ukuran Kantor Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik, yang disingkat KAP, adalah badan usaha yang

didirikan berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan mendapatkan izin

usaha berdasar Undang Undang Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik.

KAP dapat berbentuk usaha perseorangan, persekutuan perdata, firma, atau

bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik.

Page 33: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

18

Pada tahun 2015, terdapat 510 KAP yang terdaftar di Institut Akuntan Publik

Indonesia (IAPI).

Ukuran kantor akuntan publik merupakan ukuran yang digunakan untuk

menentukan besar kecilnya suatu kantor akuntan publik. Dalam banyak

literatur, ukuran kantor akuntan publik dikatakan besar apabila berafiliasi

dengan Big 4 sedangkan ukuran kantor akuntan publik dikatakan menengah

dan kecil apabila tidak berafiliasi dengan Big 4. Big 4 merupakan 4 KAP

internasional dengan pendapatan tertinggi dan pada tahun 2014, pendapatan

KAP Big 4 mencapai $120,3 Milyar dan memiliki kantor di lebih dari 150

negara.

Tabel 2.1

Kinerja Big 4

Nama KAP Karyawan Pendapatan (Milyar US$)

Global Asia Pasifik

Deloitte Touche Tohmatsu 210.400 34,200 4,800

PricewaterhouseCoopers 195.433 33,952 5,454

Ernst & Young 190.000 27,427 2,949

KPMG International 162.031 24,820 3,860

Sumber : dari berbagai sumber

Berbeda dengan pengukuran KAP berdasarkan afiliasinya dengan big 4

dan non Big 4, menurut Mustofa (2014) ukuran kantor akuntan publik di

Indonesia dapat dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan jumlah partner dalam

kantor akuntan publik. KAP kecil adalah KAP yang memiliki 1-3 partner,

KAP menengah memiliki 4-9 partner, sedangkan lebih dari 10 partner

merupakan KAP besar.

Page 34: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

19

Tabel 2.2

Jumlah KAP Menurut Jumlah Partner 2010 -2014

2010 2011 2012 2013 2014

KAP besar (≧ 10 partner) 4 6 8 10 10

KAP menengah (4-9 partner) 20 24 25 30 36

KAP kecil (1-3 partner) 478 474 442 449 427

Sumber : Mustofa (2014)

KAP kecil dengan 1-3 partner biasanya belum memiliki fungsi kontrol

manajemen yang maksimal. Tiga partner tersebut semuanya akan mengurusi

masalah operasional dan belum ada partner khusus bidang internal

manajemen yaitu keuangan, SDM, dan TI.

Untuk KAP menengah dengan 4-9 partner biasanya memiliki kontrol

manajemen yang sudah lebih baik asalkan merger yang dilakukan benar-

benar sesuai standar. Partner fungsional dapaat berbagi tugas dengan baik,

bahkan risk management, quality control, dan TI mungkin sudah ada.

Sementara KAP dengan partner lebih dari 10, fungsi-fungsi kontrol

manajemen akan semakin baik. Bahkan KAP dapat memiliki partner khusus

yang membidangi pelatihan internal dan riset. Mereka adalah ahli standar

professional atau resource person yang andal sebagai tempat bertanya di

kantor dan partner-partner spesialis lain untuk pengembangan pasar sesuai

dengan pengembangan industri.

Apabila pengukuran ukuran KAP menggunakan ukuran KAP menurut

Mustofa (2014) maka KAP yang berafiliasi dengan Big 4 bukan merupakan 4

kantor akuntan publik terbesar di Indonesia. KAP Hendrawinata Eddy &

Siddharta (Kreston International) merupakan KAP dengan jumlah partner

terbanyak tahun 2015, dengan 25 orang partner. Sedangkan KAP Big 4 yaitu

Page 35: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

20

Purwantono, Suherman & Surja (PwC); Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte);

Tanudiredja, Wibisana & Rekan (EY) dan Siddharta Widjaja & Rekan

(KPMG) masing masing memiliki partner sebanyak 20, 18, 24, dan 19 orang

partner pada tahun 2015.

Banyak proksi lain yang dapat digunakan untuk mengukur ukuran KAP

selain Big 4 dan non Big 4 serta jumlah partner. Proksi lain diantaranya

adalah total fee audit, jumlah karyawan (Cheng dkk., 2013), jumlah klien

(Francis & Yu, 2013), atau kombinasi diantara proksi-proksi tersebut (Choi,

2010; Nindita & Siregar 2012; Bae & Lee, 2013).

Tabel 2.3

Kinerja KAP di Indonesia Tahun 2013

Nama KAP Pendapatan Jumlah

Klien

Tenaga

Kerja

Tanudiredja, Wibisana & Rekan Rp677.677.704.000 1204 751

Purwantono, Suherman & Surja Rp623.156.721.251 1739 644

Osman Bing Satrio & Eny Rp306.972.327.000 1026 674

Siddharta & Widjaja Rp248.970.580.000 560 429

Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Rp105.567.311.377 1063 328

Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &

Saptoto Rp74.398.633.537 842 350

Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo &

Rekan Rp66.501.644.185 853 -

Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Rp56.490.558.987 759 261

Hendrawinata Eddy & Siddharta Rp39.638.433.643 583 200

Sumber : PPAJP

KAP yang berafiliasi dengan Big 4 merupakan KAP dengan pendapatan

tertinggi dan juga KAP dengan jumlah tenaga kerja terbanyak di Indonesia.

Sedangkan dalam hal jumlah klien, 483 emiten yang listing di Bursa Efek

Page 36: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

21

Indonesia hanya diaudit oleh 55 KAP dari 489 KAP yang terdaftar pada tahun

2013. 415 emiten atau setara dengan 85,92% diaudit oleh 20 KAP dan KAP

Big 4 mengaudit 194 perusahaan publik pada tahun 2013 atau setara dengan

40,16% dimana EY mengaudit sebanyak 103 emiten, Deloitte 46 emiten,

PwC sebanyak 32 emiten, dan KPMG sebanyak 13 emiten.

KAP besar diyakini melakukan audit lebih berkualitas dibandingkan

dengan KAP kecil (DeAngelo, 1981; Brooks dkk., 2012; Bae & Lee, 2013).

KAP besar dianggap lebih independen yang memungkinkan mereka untuk

tahan terhadap perilaku oportunistik manajemen (DeAngelo, 1981) dalam

(Dehkordi dan Makarem, 2011). Karena dibandingkan dengan KAP kecil,

KAP Big 4 umumnya memiliki reputasi yang tinggi dalam lingkungan bisnis,

sehingga akan berusaha untuk mempertahankan independensi mereka dengan

memberikan audit yang lebih berkualitas (Salim & Rahayu, 2013).

Hal serupa juga diungkapkan Francis & Yu (2013), yang berpendapat

bahwa audit yang dilakukan oleh KAP kecil akan memiliki kualitas yang

lebih rendah dikarenakan membiarkan klien mereka untuk lebih memiliki

kebebasan untuk melakukan tindakan manajemen laba. Sedangkan Juan dkk.

(2013) mengungkapkan KAP besar lebih memiliki keunggulan atas

independensi dan kompetensi dalam auditnya, sehingga lebih menjamin

kualitas audit yang lebih tinggi. Kualitas audit yang lebih tinggi menandakan

bahwa laporan keuangan yang diaudit akan lebih dipercaya oleh pengguna

laporan keuangan.

Page 37: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

22

4. Pengungkapan Auditor Lain dalam Laporan Audit

Merupakan hal yang biasa bagi perusahaan untuk memiliki lebih dari

satu kantor akuntan publik pada perikatan audit yang sama (PCAOB 2011

dalam Harris, 2013). Skenario ini terjadi pada perikatan audit yang

melibatkan beberapa komponen laporan keuangan di mana satu atau lebih

komponen diaudit oleh satu atau lebih kantor akuntan publik lainnya.

Dalam standar lama (SA seksi 543), terdapat dua keputusan bagi auditor

utama atau auditor holding (induk perusahaan) mengenai pekerjaan kantor

akuntan publik lain, yaitu mengacu kepada pekerjaan akuntan publik lain

tersebut, atau tidak mengacu pekerjaan kantor akuntan publik yang mengaudit

komponen perusahaan tersebut. Biasanya, auditor utama tidak mengacu ke

audit yang dilakukan oleh auditor lain bila:

a. Bagian audit dilaksanakan oleh auditor independen lain yang

merupakan kantor akuntan asosiasi atau koresponden dan yang

pekerjaannya dapat diterima oleh auditor utama berdasarkan

pengetahuannya mengenai standar profesional dan kompetensi

kantor auditor lain tersebut; atau

b. Auditor lain ditunjuk oleh auditor utama dan pekerjaan auditor lain

dilakukan di bawah bimbingan dan pengawasan auditor utama; atau

c. Auditor utama, baik ia memilih auditor lain atau tidak, mengambil

tindakan yang dianggap perlu untuk meyakinkan dirinya mengenai

audit yang dilakukan oleh auditor lain dan memperoleh keyakinan

mengenai kewajaran akun-akun yang akan dicantumkan dalam

Page 38: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

23

laporan keuangan yang diberi pendapat oleh auditor utama tersebut;

atau

d. Bagian laporan keuangan yang diaudit oleh auditor lain tidak

material dibandingkan dengan laporan keuangan yang dicakup oleh

pendapat auditor utama.

Sedangkan auditor utama dapat memutuskan untuk mengacu ke audit yang

dilakukan oleh auditor lain apabila dalam beberapa hal, mungkin tidak praktis

bagi auditor utama bila melakukan review terhadap pekerjaan auditor lain

atau menggunakan prosedur lain yang dalam pertimbangannya perlu untuk

memperoleh keyakinan mengenai audit yang dilakukan oleh auditor lain. Di

samping itu, jika suatu komponen laporan keuangan yang diaudit oleh auditor

lain material dalam hubungannya dengan laporan keuangan secara

keseluruhan, tanpa memperhatikan pertimbangan lainnya, auditor utama

dapat memutuskan untuk mengacu ke audit yang dilakukan oleh auditor lain

di dalam laporannya.

Jika auditor utama memutuskan akan mengacu ke audit yang dilakukan

oleh auditor lain, laporannya harus menunjukkan dengan jelas pembagian

tanggung jawab antara bagian laporan keuangan yang dicakup oleh auditnya

sendiri dan yang dicakup oleh audit yang dilaksanakan oleh auditor lain, baik

dalam paragraf pengantar, paragraf lingkup audit, dan paragraf pendapat.

Laporan tersebut harus menjelaskan pentingnya bagian laporan keuangan

yang diaudit oleh auditor lain. Hal ini dapat dilakukan dengan menyatakan

jumlah rupiah atau persentase satu atau lebih hal-hal berikut ini: jumlah

Page 39: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

24

keseluruhan aktiva, jumlah keseluruhan pendapatan, atau kriteria lainnya,

tergantung atas hal yang paling jelas menunjukkan bagian laporan keuangan

yang diaudit oleh auditor lain (IAPI, 2011). Sedangkan menurut IAASB

(2013), yang tercantum dalam ISA 600, auditor utama tidak diperbolehkan

untuk mengacu pada pekerjaan auditor lain, dan harus bertanggung jawab

atas laporan auditor yang diterbitkannya.

5. Komite Audit

Komite audit pada dasarnya adalah pihak internal yang mengawasi

kinerja agen. Dalam menerapkan good corporate governance, perusahaan

membentuk komite audit independen yang termasuk dalam lingkungan

internal perusahaan. Komite audit dimaksudkan agar pihak manajemen tidak

mengungkapkan informasi yang dianggap dapat membuat pemakai laporan

keuangan mengambil keputusan yang salah.

Keberadaan komite audit diharapkan mampu memberikan perlindungan

bagi investor dan calon investor dalam melakukan pengambilan keputusan

investasi mereka. Komite audit juga diharapkan dapat membantu tugas dewan

komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap manajemen. Pengawasan

yang dilakukan termasuk terhadap kualitas dari laporan keuangan yang

diungkapkan oleh perusahaan. Apabila komite audit kompeten dan

independen, kemungkinan terjadinya kualitas laporan keuangan yang rendah

dapat dikurangi (Zang dkk., 2013). Tidak hanya itu saja, komite audit juga

berfungsi sebagai jembatan penghubung antara perusahaan yang

Page 40: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

25

bersangkutan dengan auditor eksternal sehingga proses audit dapat diawasi

oleh komite audit.

Menurut peraturan yang dikeluarkan Bapepam-LK, anggota komite audit

paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari komisaris

independen dan pihak dari luar emiten atau perusahaan publik, diketuai oleh

komisaris independen dan masa tugas anggota komite audit tidak boleh lebih

lama dari masa jabatan dewan komisaris sebagaimana diatur dalam anggaran

dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu periode berikutnya. Dalam

menjalankan tugasnya komite audit harus memiliki kompetensi agar dapat

mengawasi manajemen dengan maksimal. Oleh karena itu, di syaratkan

bahwa minimal salah satu anggota komite audit haruslah memiliki latar

belakang akuntansi dan keuangan.

Dalam pedoman pembentukan komite audit yang efektif yang disusun

oleh Komite Nasional Good Corporate Governance (2002) tujuan

dibentuknya komite audit antara lain :

a. Pelaporan keuangan

Komite audit melaksanakan pengawasan independen atas proses

laporan keuangan dan audit ekstern.

b. Manajemen resiko dan kontrol

Komite Audit memberikan pengawasan independen atas proses risiko

dan kontrol.

c. Corporate governance

Page 41: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

26

Komite audit melaksanakan pengawasan independen atas proses tata

kelola perusahaan.

Seperti diatur dalam KEP-643/BL/2012 tentang Pembentukan dan

Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, persyaratan keanggotaan komite

audit antara lain:

a. Wajib memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan,

pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu

berkomunikasi dengan baik;

b. Wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya

yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan usaha emiten atau

perusahaan publik, proses audit, manajemen risiko, dan peraturan

perundang-undangan di bidang pasar modal serta peraturan

perundang-undangan terkait lainnya;

c. Wajib mematuhi kode etik komite audit yang ditetapkan oleh emiten

atau perusahaan publik;

d. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui

pendidikan dan pelatihan;

e. Wajib memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar belakang

pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi dan/atau keuangan;

f. Bukan merupakan orang dalam kantor akuntan publik, kantor

konsultan hukum, kantor jasa penilai publik atau pihak lain yang

memberi jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilai dan/atau

Page 42: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

27

jasa konsultasi lain kepada emiten atau perusahaan publik yang

bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;

g. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang

dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan,

atau mengawasi kegiatan emiten atau perusahaan publik tersebut

dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir kecuali komisaris independen;

h. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada

emiten atau perusahaan publik;

i. Dalam hal anggota komite audit memperoleh saham emiten atau

perusahaan publik baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu

peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak

lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah

diperolehnya saham tersebut.

j. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota dewan komisaris,

anggota direksi, atau pemegang saham utama emiten atau perusahaan

publik tersebut; dan

k. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak

langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha emiten atau

perusahaan publik tersebut.

Sedangkan dalam menjalankan fungsinya, komite audit memiliki tugas

dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:

a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan

dikeluarkan emiten atau perusahaan publik kepada publik dan/atau

Page 43: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

28

pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan

lainnya terkait dengan informasi keuangan emiten atau perusahaan

publik;

b. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan

perundangundangan yang berhubungan dengan kegiatan emiten atau

perusahaan publik;

c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan

pendapat antara manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya;

d. Memberikan rekomendasi kepada dewan komisaris mengenai

penunjukan akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang

lingkup penugasan, dan fee;

e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor

internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh direksi atas

temuan auditor internal;

f. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen

risiko yang dilakukan oleh direksi, jika emiten atau perusahaan publik

tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah dewan komisaris;

g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan

pelaporan keuangan emiten atau perusahaan publik;

h. Menelaah dan memberikan saran kepada dewan komisaris terkait

dengan adanya potensi benturan kepentingan emiten atau perusahaan

publik; dan

Page 44: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

29

i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi emiten atau

perusahaan publik.

Kemudian dalam melaksanakan tugasnya, seperti yang tercantum dalam

KEP-643/BL/2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja

Komite Audit, komite audit mempunyai wewenang sebagai berikut:

a. Mengakses dokumen, data, dan informasi emiten atau perusahaan

publik tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya perusahaan

yang diperlukan;

b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk direksi dan

pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan

akuntan terkait tugas dan tanggung jawab komite audit;

c. Melibatkan pihak independen di luar anggota komite audit yang

diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan);

dan

d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh dewan komisaris.

6. Ukuran Perusahaan Klien

Ukuran perusahaan merupakan besar atau luasnya suatu perusahaan dan

merupakan suatu indikator yang dapat menunjukkan kondisi atau

karakteristik suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat digolongkan

menjadi dua bagian yaitu besar atau kecil perusahaan tersebut. Ukuran

perusahaan dapat dinyatakan dalam berbagai proksi antara lain aktiva,

penjualan dan kapitalisasi pasar (Warnida, 2011 dalam Azizah &

Aniskyurlillah, 2014). Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal

Page 45: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

30

yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran

uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula

perusahaan dikenal dalam masyarakat. Dari ketiga variabel ini, nilai aktiva

relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar dan penjualan

dalam mengukur ukuran perusahaan.

7. Kompleksitas Perusahaan Klien

Kompleksitas perusahaan merupakan akibat dari pembentukan

departemen dan pembagian pekerjaan yang memiliki fokus terhadap jumlah

unit yang berbeda. Ketergantungan yang semakin kompleks terjadi apabila

organisasi dengan berbagai jenis atau jumlah pekerjaan dan unit

menimbulkan masalah manajerial dan organisasi yang lebih rumit.

Kompleksitas operasi sebuah perusahaan bergantung pada jumlah dan lokasi

unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya

(Ariyani & Budiartha, 2014)

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat

dilihat di dalam tabel 2.4 pada halaman selanjutnya.

Page 46: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

31

Tabel 2.4

Penelitian Sebelumnya

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Zhang Juan, Huang

Zhizong, Shen

Yanzhi, Xie Wenli

(2011)

Does Corporate

Governance Affect

Restatement of Financial

Reporting? Evidence

From China

Variabel ukuran

KAP menggunakan

variabel dummy

Obyek penelitian, serta

penelitian ini meneliti

dampak variabel yang ada

terhadap restatement

apabila ada campur tangan

CEO dalam memilih board

members.

Ukuran KAP berpengaruh

negatif signifikan terhadap

terjadinya restatement pada

laporan keuangan.

2 Nina Pertiwi (2012) Hubungan antara

Performa Komite Audit

dengan Earnings Quality

Variabel ukuran

komite audit dan

proksi earnings

quality

menggunakan

restatement

Tahun penelitian, tidak

terdapatnya variabel ukuran

KAP dan pengungkapan

auditor lain

Tidak ditemukannya pengaruh

yang signifikan antara ukuran

komite audit dengan

restatement.

Berlanjut ke halaman berikutnya

Page 47: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

32

Tabel 2.4 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

3 M. Kathleen Harris,

Thomas C. Omer, &

Paul Tanyi (2013)

The Voluntary Disclosure

of a Component Auditor in

the Independent Auditor‟s

Report and Financial

Reporting Quality

Variabel

pengungkapan

auditor lain dalam

laporan auditor

Obyek penelitian,

serta penelitian ini

menggunakan

misstatement dan

accrual quality

sebagai proksi kualitas

pelaporan keuangan,

sedangkan penulis

hanya menggunakan

misstatement.

Pengungkapan auditor lain

dalam laporan auditor

berhubungan dengan rendahnya

kualitas pelaporan keuangan

(lebih mungkin untuk terjadi

misstatement dalam laporan

keuangan).

4 Ridho Widi

Kusumo,

Meiranto (2014)

Analisis Pengaruh

Karakteristik Corporate

Governance Terhadap

Keterjadian Restatement

Variabel

ukuran komite

audit,

penggunaan

regresi logistic

Obyek penelitian

menggunakan

seluruh

perusahaan di

BEI

Ukuran komite audit tidak

berpengaruh terhadap

misstatement pada laporan

keuangan auditan.

Berlanjut ke halaman berikutnya

Page 48: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

33

Tabel 2.4 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

5 Keith Czerney, Jaime J.

Schmidt, Anne M.

Thompson (2014)

Does Explanatory

Language in Unqualified

Audit Reports Indicate

Increased Financial

Misstatement Risk

Variabel division of

responsibility yang

menggunakan

pengukuran

pengungkapan

auditor lain

Obyek penelitian,

serta peneltian ini

menggunakan seluruh

explanatory language

sebagai variabel

independen

Adanya division of

responsibility (yang ditandai

dengan pengungkapan auditor

lain) berpengaruh signifikan

dengan resiko misstatement.

6

Bayu Indra Kusuma,

Abdul Rohman (2014)

Analisis Mekanisme

Corporate Governance

Terhadap Probabilitas

Terjadinya Earnings

Restatement.

Variabel ukuran

kantor akuntan

publik, penggunaan

regresi logistik

Tahun penelitian,

tidak terdapatnya

variabel internal

corporate governance.

Tidak adanya pengaruh

negatif yang signifikan

antara ukuran kantor

akuntan publik dengan

restatement.

Page 49: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

34

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir ini merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya,

kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat di dalam gambar 2.1.

Berlanjut ke halaman berikutnya

Adanya Kasus-kasus Akuntansi yang dilakukan

baik oleh Perusahaan maupun Auditor

Basis Teori

Ukuran Kantor Akuntan Publik (X1)

Pengungkapan Auditor Lain dalam

Laporan Auditor (X2)

Variabel Independen Variabel Dependen

Misstatement dalam

Laporan Keuangan

Auditan (Y)

Ukuran Komite Audit (X3) - Ukuran Perusahaan - Kompleksitas

Perusahaan

Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Kasus-kasus Akuntansi

yang Berdampak pada Terjadinya Misstatement

Page 50: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

35

Gambar 2.1 (Lanjutan)

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

1. Ukuran kantor akuntan publik dengan misstatement dalam laporan

keuangan auditan

Auditor mempunyai peranan penting dalam menjembatani antara

kepentingan investor dan kepentingan perusahaan sebagai pemakai dan

penyedia laporan keuangan. Data-data perusahaan akan lebih mudah

dipercaya oleh investor dan pemakai laporan keuangan lainnya, apabila

laporan keuangan yang mencerminkan kinerja dan kondisi keuangan

perusahaan telah mendapat pernyataan wajar dari auditor. Peran auditor

diperlukan untuk mencegah diterbitkannya laporan keuangan yang

menyesatkan. Dengan menggunakan laporan keuangan yang telah diaudit,

pengguna laporan keuangan dapat memperoleh persepsi mengenai

keandalan laporan keuangan tersebut (Weele, 2011)

Model Regresi Logistik

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 51: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

36

Terdapat bukti empiris yang mendukung bahwa kantor akuntan

publik memberikan audit yang lebih berkualitas sehingga menurunkan

kemungkinan terjadinya misstatement dalam laporan keuangan. Kantor

akuntan publik besar dianggap lebih independen yang memungkinkan

mereka untuk tahan terhadap perilaku oportunistik manajemen (DeAngelo,

1981) dalam (Dehkordi dan Makarem, 2011). Francis & Yu (2013)

menemukan bahwa semakin besar ukuran kantor akuntan publik, maka

kemungkinan terjadinya misstatement akan semakin rendah karena kantor

akuntan publik besar dianggap memiliki pengalaman dan keahlian lebih

tinggi akan industri klien. Hasil yang serupa juga ditemukan oleh Juan

dkk., (2011) serta Lobo & Zhao (2013), dimana ukuran kantor akuntan

publik berpengaruh negatif terhadap kemungkinan terjadinya misstatement

dalam laporan keuangan auditan. Sedangkan dalam penelitian yang

dilakukan oleh Kusuma & Rohman (2014), tidak ditemukan adanya

pengaruh yang signifikan antara ukuran kantor akuntan publik dengan

misstatement.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H1 = ukuran kantor akuntan publik berpengaruh secara signifikan

terhadap misstatement dalam laporan keuangan auditan.

Page 52: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

37

2. Pengungkapan auditor lain dalam laporan auditor dengan

misstatement dalam laporan keuangan auditan

Pengungkapan auditor lain dalam laporan keuangan berarti auditor

utama memutuskan untuk tidak memikul tanggung jawab atas pekerjaan

auditor lain dan harus menunjukkan secara jelas pembagian tanggung

jawab antara auditor utama dan auditor lain dalam menyatakan

pendapatnya atas laporan keuangan. Dengan adanya pengungkapan ini,

tanpa memperhatikan keputusan auditor utama, auditor lain tetap

bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaannya dan atas laporannya.

Dalam beberapa hal, mungkin tidak praktis bagi auditor utama bila

melakukan review terhadap pekerjaan auditor lain atau menggunakan

prosedur lain yang dalam pertimbangannya perlu untuk memperoleh

keyakinan mengenai audit yang dilakukan oleh auditor lain. Di samping

itu, jika suatu komponen laporan keuangan yang diaudit oleh auditor lain

material dalam hubungannya dengan laporan keuangan secara keseluruhan,

menurut Harris dkk. (2013) auditor utama akan memilih untuk

mengungkapkan auditor lain dalam laporan auditor untuk menghindari

adanya kemungkinan misstatement pada laporan keuangan auditan,

sehingga auditor utama dapat terhindar dari kemungkinan terjadinya

kewajiban hukum di masa depan.

Beberapa penelitian (Harris dkk., 2014 dan Czerney dkk., 2014)

menemukan bahwa pengungkapan auditor lain dalam laporan keuangan

berpengaruh negatif terhadap misstatement. Yang mana dalam prakteknya,

Page 53: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

38

untuk menghindari kemungkinan adanya misstatement pada laporan

keuangan yang telah diaudit, apabila auditor utama tidak merasa yakin

akan kualitas audit yang dihasilkan auditor lain, ia akan memilih

mengungkapkan auditor lain dalam laporan auditor. Oleh karena itu, hal

ini menyebabkan hipotesis berikut:

H2 = pengungkapan auditor lain dalam laporan auditor berpengaruh

secara signifikan terhadap misstatement pada laporan

keuangan auditan.

3. Ukuran komite audit dengan misstatement dalam laporan keuangan

auditan

Sebagai salah satu partisipan dalam proses governance perusahaan,

Bapepam-LK mewajibkan komite audit memiliki paling sedikit terdiri dari

3 (tiga) orang anggota yang berasal dari komisaris independen dan pihak

dari luar emiten atau perusahaan publik. Menurut Zhang dkk. (2007),

anggota komite audit memiliki peran penting untuk memantau

pengendalian internal dan untuk memahami berbagai masalah keuangan

dan operasional yang dapat timbul.

Beberapa penelitian menemukan hubungan antara ukuran komite

audit dengan misstatement dalam laporan keuangan auditan. Carcello dkk.

(2011) menemukan bahwa terdapat hubungan antara ukuran komite audit

dengan keterjadian restatement. Hasil yang serupa juga terdapat pada

penelitian Lin dkk. (2006), yang menemukan bahwa ukuran komite audit

berhubungan negatif dengan misstatement pada laporan keuangan auditan.

Page 54: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

39

Sedangkan Pertiwi (2012) dan Kusumo & Meiranto (2014) tidak

menemukan hubungan yang signifikan diantara keduanya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H3 = ukuran komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap

misstatement dalam laporan keuangan auditan.

Page 55: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Sifat penelitian ini adalah kuantitatif dimana dilakukan dengan cara

mengkuantifikasi data-data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang

dibutuhkan dalam analisis. Sedangkan jenis penelitian ini adalah kausal

komparatif dimana merupakan jenis penelitian dengan karakteristik masalah

berupa hubungan sebab akibat atara dua variabel atau lebih. Penelitian ini akan

menguji dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh variabel independen,

yaitu ukuran KAP, pengungkapan auditor lain dalam laporan auditor, dan ukuran

komite audit terhadap variabel dependen, yaitu misstatement dalam laporan

keuangan auditan.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah meneliti sebagian dari elemen-elemen populasi. Sampel pada

penelitian ini adalah perusahaan non-keuangan yang listing di BEI pada tahun

2008-2012. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan purposive sampling method, yaitu metode pengambilan sampel

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria penentuan sampel adalah

sebagai berikut :

Page 56: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

41

1. Sampel merupakan perusahaan go public non keuangan yang melakukan

restatement pada laporan keuangan untuk periode tahun buku yang

berakhir 2008-2012. (t+1)

2. Sampel perusahaan restatement yang telah dipilih melalui tahap pertama

kemudian dipilih kembali. Restatement yang disebabkan oleh peraturan

perundangan, penerapan suatu standar akuntansi keuangan, stock split, dan

restatement lainnya yang tidak dibuat untuk memperbaiki kesalahan akan

dieliminasi.

3. Setelah melalui tahap ke-3, sampel dipilih kembali berdasarkan

ketersediaan data variabel independen yang akan diujikan.

4. Sampel kemudian dipasangkan dengan perusahaan yang tidak melakukan

restatement berdasarkan tahun fiskal, sektor industri, dan firm size.

Perusahaan dalam industri non-keuangan yang digunakan dalam penelitian

ini mencakup beberapa kelompok industri berdasarkan klasifikasi industri dari

BEI. Beberapa kelompok industri yang termasuk dalam jenis industri non-

keuangan antara lain: agriculture; mining; basic industry and chemicals;

miscellaneous industry; consumer goods industry; property, real estate and

building construction; infrastructure, utilities and transportation; trade, services

and investement.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh untuk digunakan dalam penelitian ini berupa data

sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

Page 57: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

42

melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data dalam

penelitian ini didapatkan melalui website Bursa Efek Indonesia (idx.co.id) dengan

mengambil data financial report perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Pencarian misstatement pada laporan keuangan auditan dicari

dengan melihat laporan keuangan perusahaan tahun selanjutnya dengan kata kunci

seperti: penyajian kembali, disajikan kembali, penerbitan kembali, restate, dan

restatement.

Selain itu peneliti juga melakukan penelitian kepustakaan dengan

memperoleh data yang berkaitan dengan pembahasan yang sedang diteliti melalui

berbagai literatur seperti buku dan jurnal, baik jurnal asing maupun tidak.

D. Metode Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

logistik (logistic regression) dengan bantuan SPSS. Alasan penggunaan alat

analisis regresi logistik (logistic regression) adalah karena variabel dependen

bersifat dummy. Sedangkan pendekatan keilmuan yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan ilmu statistik dengan uji statistik non parametrik.

Statistik non parametrik adalah statistik yang dapat digunakan dengan

mengabaikan segala asumsi yang melandasi metode statistik parametrik, terutama

yang berkaitan dengan distribusi normal (Gibbons & Chakraborti, 2003).

1. Definisi Regresi Logistik

Regresi logistik adalah bentuk khusus dimana variabel dependennya

terbagi menjadi dua bagian atau kelompok (biner). Walaupun formulanya

Page 58: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

43

dapat saja lebih dari dua kelompok. Regresi logistik adalah regresi yang

digunakan untuk mencari persamaan regresi jika variabel dependennya

merupakan variabel yang berbentuk skala. Regresi logistik binari digunakan

untuk menemukan persamaan regresi dimana variabel dependennya bertipe

kategorial dua pilihan seperti: ya atau tidak, atau lebih dari dua pilihan seperti:

tidak setuju, setuju, sangat setuju.

2. Tahapan Regresi Logistik

Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik

(logistic regression) adalah statistik deskriptif dan pengujian hipotesis

penelitian, adapun penjelasannya diuraikan dalam paragraf dibawah ini

(Ghozali, 2013):

a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu data

yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation), dan

maksimum-minimum. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-

rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan

untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum

digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal

ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang

berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel

penelitian.

Page 59: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

44

b. Pengujian Hipotesis Penelitian

Estimasi parameter menggunakan Maximum Likehood Estimation

(MLE).

Ho = b1 = b2 = b3 = ... = bi = 0

Ho ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ... ≠ bi ≠ 0

Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel independen (x) tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel respon yang diperhatikan (dalam

populasi). Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan ɑ =

5%. Nilai ɑ dinyatakan sebagai besarnya tingkat kesalahan yang dapat

ditolerir. Umumnya, untuk ilmu sosial, termasuk ekonomi dan keuangan,

besarnya a adalah 5%. Kaidah pengambilan keputusan adalah:

a. Jika nilai probabilitas (sig.) < a = 5% maka hipotesis alternatif

didukung.

b. Jika nilai probabilitas (sig.) > a = 5% maka hipotesis alternatif tidak

didukung.

1) Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Langkah pertama adalah menilai overall model fit terhadap data.

Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk

menilai model fit adalah:

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Dari hipotesis ini kita tidak akan menolak hipotesis nol agar model

fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi

Page 60: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

45

likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model

yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis

nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Penurunan

likelihood (-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau

dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

2) Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Cox dan Snell‘s R Square merupakan ukuran yang mencoba

meniru ukuran R2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik

estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga

sulit diinterpretasikan. Nagelkerke‘s R square merupakan modifikasi dari

koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari

0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox

dan Snell‘s R dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke‘s R dapat

diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression. Nilai yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

3) Menguji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow‘s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow‘s Goodness of

Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai

Page 61: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

46

dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga

model dapat dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow‘s

Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis

nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan

nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model

tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer

and Lemeshow‘s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka

hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi

nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena

cocok dengan data observasinya.

4) Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model

regresi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya misstatement dalam

laporan keuangan auditan di perusahaan.

5) Model Regresi Logistik yang Terbentuk

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi logistik (logistic regression), yaitu dengan melihat pengaruh

ukuran kantor akuntan publik, pengungkapan auditor lain dalam laporan

auditor dan ukuran komite audit terhadap misstatement dalam laporan

keuangan auditan serta menggunakan dua variabel kontrol, yaitu ukuran

perusahaan dan kompleksitas perusahaan. Model yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 62: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

47

RESTATE = a + ß1 KAPSIZE + ß2 COMPONENT+ ß3 KASIZE +

ß4 LnTA + ß5 SEGMEN + є

dimana:

RESTATE = restatement pada laporan keuangan tahun

selanjutnya

a = konstanta

ß1,2 = koefisien variabel

KAPSIZE = ukuran kantor akuntan publik

COMPONENT = pengungkapan auditor lain dalam laporan audit

KASIZE = jumlah anggota komite audit

LnTA = logaritma natural total asset

SEGMEN = jumlah segmen usaha perusahaan

є = error

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah misstatement dalam laporan

keuangan auditan, variabel independennya adalah ukuran kantor akuntan publik,

pengungkapan auditor lain dalam laporan auditor dan ukuran komite audit, serta

variabel kontrolnya adalah ukuran perusahaan dan kompleksitas perusahaan.

Pengukuran dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah misstatement pada laporan

keuangan auditan yang diukur dengan melihat penyajian kembali

Page 63: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

48

(restatement) laporan keuangan karena adanya suatu kesalahan saji yang

material dimana perusahaan menyajikan ulang dan menginformasikan kepada

investor bahwa laporan keuangan yang sudah dibuat tidak valid atau tidak

berlaku lagi pada periode selanjutnya. Restatement yang disebabkan oleh

peraturan perundangan, penerapan suatu standar akuntansi keuangan, stock

split, dan restatement lainnya yang tidak dibuat untuk memperbaiki

kesalahan akan dieliminasi.

Menggunakan restatement sebagai proksi misstatement banyak

digunakan dalam penelitian audit (Wang dkk, 2014, Harris dkk, 2013,

Beardsley dkk, 2014, Lobo & Zhao, 2014 dan Czerney dkk, 2014). Variabel

misstatement pada laporan keuangan auditan menggunakan variabel dummy.

Jika terjadi restatement laporan keuangan periode ini (dapat dilihat pada

laporan keuangan periode selanjutnya) maka diberikan nilai 1, sedangkan jika

laporan keuangan tidak di restatement, maka diberikan nilai 0.

2. Variabel Independen

a. Ukuran kantor akuntan publik

Ukuran kantor akuntan publik dalam penelitian ini merupakan

besar kecilnya kantor akuntan publik yang dibedakan dalam dua

kelompok, yaitu kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan big four

dan kantor akuntan publik yang tidak berafiliasi dengan big four.

Variabel ukuran kantor akuntan publik menggunakan variabel dummy.

Jika sebuah perusahaan diaudit oleh kantor akuntan publik big four maka

Page 64: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

49

diberikan nilai 1. Sedangkan jika sebuah perusahaan diaudit oleh kantor

akuntan publik non big four, maka diberikan nilai 0.

b. Pengungkapan auditor lain dalam laporan auditor

Pengungkapan auditor lain dalam laporan auditor adalah keadaan

dimana auditor utama memutuskan untuk tidak memikul tanggung jawab

atas pekerjaan auditor lain dan menunjukkan secara jelas pembagian

tanggung jawab antara auditor utama dan auditor lain dalam menyatakan

pendapatnya atas laporan keuangan. Pengungkapan ini dapat diketahui

dengan melihat kalimat “kami tidak mengaudit” dan “diaudit oleh auditor

lain” pada laporan auditor. Variabel ini menggunakan variabel dummy.

Jika terdapat pengungkapan auditor lain dalam laporan auditor maka

diberikan nilai 1. Sedangkan jika tidak ada pengungkapan, maka

diberikan nilai 0 (Harris dkk., 2013).

c. Ukuran komite audit

Ukuran komite audit adalah total keseluruhan anggota komite audit

dalam perusahaan Persyaratan keanggotaan komite audit dalam peraturan

Badan Pengawas Pasar Modal nomor: KEP-643/BL/2012 tentang

Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit,

perusahaan diwajibkan memiliki anggota komite audit paling sedikit

terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari komisaris independen

dan pihak dari luar emiten atau perusahaan publik.

Page 65: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

50

3. Variabel Kontrol

a. Ukuran perusahaan klien

Ukuran perusahaan klien merupakan besarnya ukuran sebuah

perusahaan yang diukur berdasarkan total aset. Semakin besar total aset

sebuah perusahaan mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan tersebut

besar, sebaliknya semakin kecil total aset sebuah perusahaan

mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan tersebut kecil.

Menurut Harris dkk. (2013) Audit failure di ekspektasi meningkat

dengan semakin besarnya aset sebuah perusahaan. Banyak penelitian

menggunakan ukuran perusahaan klien sebagai variabel kontrol dalam

penelitian mengenai misstatement (Juan dkk., 2011; Harris, dkk., 2013;

Czerney, dkk., 2014; Kusumo & Meiranto, 2014; Beardsley dkk., 2014).

Variabel ukuran perusahaan klien dalam penelitian ini dihitung dengan

melakukan logaritma natural (ln) atas total aset perusahaan.

b. Kompleksitas perusahaan klien

Kompleksitas perusahaan klien merupakan jumlah segmen usaha

dalam perusahaan. Kompleksitas perusahaan dianggap berpengaruh

terhadap kualitas pelaporan keuangan yang rendah (Harris dkk., 2013).

Harris dkk., (2013) dan Beardsley dkk., (2014) menggunakan jumlah

segmen usaha sebagai variabel kontrol dalam penelitian mereka

mengenai misstatement. Pengukuran variabel ini dihitung dengan jumlah

segmen usaha perusahaan klien yang material.

Page 66: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

51

Variabel dan skala pengukuran yang terdapat dalam penelitian disajikan

secara ringkas dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

No Variabel Jenis

Variabel

Indikator Skala

Pengukuran

1 Misstatement

(Czerney dkk.,

2014)

Dependen Variabel dummy,

diberikan nilai 1 jika

perusahaan melakukan

restatement pada tahun

selanjutnya, nilai 0 jika

sebaliknya

Nominal

2 Ukuran KAP

(Juan dkk., 2011)

Independen Variabel dummy,

diberikan nilai 1 jika

perusahaan di audit oleh

KAP Big 4, nilai 0 jika

tidak di audit KAP Big 4

Nominal

3 Pengungkapan

Auditor Lain

dalam Laporan

Auditor

(Harris dkk., 2013)

Independen Variabel dummy, jika

auditor mengungkapkan

auditor lain di dalam

laporan audit maka

diberikan nilai 1, jika

tidak mengungkapkan

maka diberikan nilai 0

Nominal

4 Ukuran Komite

Audit

(Kusumo dan

Meiranto, 2014)

Independen Total keseluruhan

anggota komite audit

Rasio

5 Ukuran

Perusahaan Klien

(Juan dkk., 2011;

Harris dkk., 2013;

Czerney dkk.,

2014)

Kontrol Logaritma natural aset

perusahaan

Rasio

6 Kompleksitas

Perusahaan Klien

(Harris dkk., 2013)

Kontrol Total segmen usaha

perusahaan

Rasio

Page 67: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

52

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1) Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan go public

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2008-2012. Industri

non keuangan dipilih untuk menghindari adanya industrial effect pada

perusahaan perbankan (Kusuma & Rohman, 2014). Fokus penelitian ini

adalah ingin melihat pengaruh ukuran KAP, pegungkapan auditor lain dalam

laporan auditor, dan ukuran komite audit terhadap misstatement dalam

laporan keuangan auditan pada perusahaan non keuangan.

Alasan penggunaan data 5 tahun mulai tahun 2008 s.d. 2012 karena

pengukuran variabel dependen yaitu restatement laporan keuangan tidak

banyak dilakukan oleh perusahaan. Data untuk variabel dependen

membutuhkan data dari tahun selanjutnya, sehingga penelitian ini juga

menggunakan data tahun 2013 yang digunakan untuk mengetahui

misstatement pada laporan keuangan auditan tahun 2012.

Tabel 4.1 pada halaman selanjutnya menyajikan tahapan seleksi sampel

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Page 68: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

53

Tabel 4.1

Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah perusahaan non keuangan

yang listing di BEI 329 329 350 367 392

Perusahaan yang tidak melakukan

restatement sesuai dengan kriteria

yang ditetapkan (320) (321) (344) (356) (385)

Perusahaan yang melakukan

restatement 9 8 6 11 7

Perusahaan yang melakukan

restatement dengan opini selain

unqualified atau data tidak tersedia (2) (4) (1) (1) (1)

Jumlah perusahaan yang

melakukan restatement yang

digunakan 7 4 5 10 6

Sampel kontrol perusahaan yang

tidak melakukan restatement 7 4 5 10 6

Jumlah 14 8 10 20 12

Akumulasi 64

Sumber: IDX Fact Book 2009-2013, data telah diolah

Jumlah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama periode 2008-2012 berkisar antara 329-392

perusahaan. Perusahaan yang tidak melakukan restatement atau melakukan

restatement tetapi tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pada tahun

2008-2012 sebanyak masing-masing 320, 322, 343, 356, dan 385 perusahaan.

Sehingga perusahaan non keuangan yang melakukan restatement adalah

sebanyak 41 perusahaan dalam 5 tahun penelitian. Perusahaan restatement

yang tidak sesuai kriteria sebanyak 9 perusahaan. Sehingga perusahaan yang

melakukan restatement yang dapat digunakan sebanyak 32 sampel, ditambah

dengan sampel kontrol perusahaan yang tidak melakukan restatement

Page 69: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

54

sebanyak 32 perusahaan. Total pengamatan yang dijadikan sampel penelitian

ini adalah sebanyak 64 pengamatan dalam 5 tahun penelitian.

2) Deskripsi Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan metode purposive sampling

dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Sampel dipilih

bagi perusahaan yang melakukan restatement pada satu tahun setelahnya.

Selain mengambil sampel dari perusahaan yang melakukan restatement,

peneliti juga mengambil perusahaan yang tidak melakukan restatement

sebagai sampel penanding. Sampel penanding dipilih berdasarkan firm size,

tahun fiskal, dan sektor industri. Ringkasan sampel penelitian disajikan dalam

Tabel 4.2.

Tabel 4.2

Sampel Penelitian

Industri

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Mining 2 2 1 1 1

Basic Industry & Chemicals 1 - - 4 1

Miscellaneous Industry - - - - 2

Consumer Goods Industry - - - 2 -

Property, Real Estate & Building

Construction 1 - 1 - -

Infrastructure, Utilities &

Transportation - - - 1 1

Trade, Service, & Investment 3 2 3 2 1

7 4 5 10 6

Total Perusahaan Restatement 32

Total Perusahaan yang Tidak

Melakukan Restatement 32

Total Perusahaan Sampel 64

Sumber : IDX Fact Book 2009-2013, data telah diolah

Page 70: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

55

Pada Tabel 4.3 di bawah ini dapat dilihat bahwa sampel yang terpilih

tersebar secara acak dan hampir tersebar merata pada 7 sektor industri.

Perusahaan yang paling banyak berasal dari sektor trade, service, and

investment yaitu sebanyak 22 sampel atau sekitar 34,37%.

Tabel 4.3

Distribusi Sampel Berdasarkan Sektor Industri

Industri Restate Non

Restatement Total %

Mining 7 7 14 21,87

Basic Industry & Chemicals 6 6 12 18,75

Miscellaneous Industry 2 2 4 6,25

Consumer Goods Industry 2 2 4 6,25

Property, Real Estate & Building

Construction 2 2 4 6,25

Infrastructure, Utilities &

Transportation 2 2 4 6,25

Trade, Service, & Investment 11 11 22 34,37

TOTAL 32 32 64 100

Sumber: IDX Fact Book 2009-2013, data telah diolah

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

logistik (logistic regression). Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran

yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen (ukuran KAP,

pengungkapan auditor lain, dan ukuran komite audit) terhadap variabel dependen

yaitu misstatement dalam laporan keuangan auditan.

1) Hasil Uji Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 64 data yang

berasal dari 5 tahun periode penelitian (2008-2012).

Page 71: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

56

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

RESTATE 64 ,0 1,0 ,500 ,5040

KAPSIZE 64 ,0 1,0 ,484 ,5037

COMPONENT 64 ,0 1,0 ,250 ,4364

KASIZE 64 2,0 5,0 3,188 ,5876

LnTA 64 23,22 31,88 27,908 2,2035

SEGMEN 64 1,0 5,0 2,422 1,0955

Valid N

(listwise)

64

Sumber : Output SPSS

Tabel 4.4 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel

penelitian. Berdasarkan Tabel diatas, hasil analisis dengan menggunakan

statistik deskriptif terhadap misstatement (RESTATE) menunjukkan nilai

minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,5 dan

standar deviasi 0,5040. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif

terhadap ukuran KAP (KAPSIZE) menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai

maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,484 dan standar deviasi 0,5037.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap pengungkapan

auditor lain dalam laporan auditor (COMPONENT) menunjukkan nilai

minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,250

dan standar deviasi 0,4364. Hasil analisis dengan menggunakan statistik

deskriptif terhadap ukuran komite audit (KASIZE) menunjukkan nilai

minimum sebesar 2, nilai maksimum sebesar 5 dengan rata-rata sebesar 3,188

dan standar deviasi 0,5876.

Page 72: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

57

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

variabel kontrol ukuran perusahaan klien (LnTA) menunjukkan nilai minimum

sebesar 23,22, nilai maksimum sebesar 31,88 dengan rata-rata sebesar 27,9083

dan standar deviasi 2,2035. Sedangkan variabel kontrol lain yaitu kompleksitas

perusahaan klien (SEGMEN) menunjukkan nilai minimum sebesar 1, nilai

maksimum sebesar 5 dengan rata-rata sebesar 2,422 dan standar deviasi 1,0955.

Variabel ukuran komite audit, ukuran perusahaan klien, dan

kompleksitas manajemen yang menggunakan skala pengukuran rasio, memiliki

nilai rata-rata lebih besar dari nilai standar deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa

kualitas data dari variabel tersebut cukup baik, karena nilai rata-rata yang lebih

besar dari nilai standar deviasinya mengidentifikasikan bahwa standar error

dari variabel tersebut kecil. Sedangkan untuk variabel misstatement, ukuran

KAP, dan pengungkapan auditor lain yang menggunakan skala pengukuran

nominal, nilai rata-rata dan standar deviasi tidak tepat digunakan sebagai alat

analisis kualitas data, karena kode angka yang digunakan dalam skala

pengukuran nominal hanya berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai

intrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa (Ghozali, 2013).

2) Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Karena variabel dependen bersifat dummy (melakukan restatement dan

tidak melakukan restatement), maka pengujian terhadap hipotesis dilakukan

dengan menggunakan uji regresi logistik. Tahapan dalam pengujian dengan

menggunakan uji regresi logistik dapat dijelaskan sebagai berikut (Ghozali,

2013):

Page 73: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

58

a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log

Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number=0) dengan nilai -2 Log

Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number=1). Nilai -2LL awal adalah

sebesar 88,723. Setelah dimasukkan tiga variabel independen dan dua

variabel kontrol, maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi

77,081. Penurunan Likelihood (-2LL) ini menunjukkan model regresi yang

lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

Tabel 4.5

Menilai Keseluruhan Model

Iteration -2 Log

likeliho

od

Coefficients

Constant KAP

SIZE

COMPONENT KA

SIZE

LnTA SEGMEN

Step

1

1 77,239 -1,456 -1,378 ,376 -,494 ,094 ,404

2 77,081 -2,020 -1,585 ,416 -,563 ,122 ,451

3 77,081 -2,062 -1,595 ,418 -,566 ,124 ,452

4 77,081 -2,062 -1,595 ,418 -,566 ,124 ,452

Initial -2 Log Likelihood: 88,723

Sumber : output SPSS

b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R. Square)

Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik

ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square

adalah sebesar 0,222 yang berarti variabilitas variabel dependen yang

dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 22,2%,

sedangkan sisanya sebesar 77,8% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di

luar model penelitian, seperti tenur audit, audit office diversity, audit fee,

audit effort, audit partner quality, independensi komite audit, tenur komite

Page 74: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

59

audit, karakteristik komisaris independen, dan kepemilikan saham

institusional.

Tabel 4.6

Koefisien Determinasi

Sumber: output SPSS

c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow‘s Goodness of Fit Test. Pengujian menunjukkan nilai Chi-

square sebesar 14,687 dengan signifikansi (p) sebesar 0,066. Berdasarkan

hasil tersebut, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka model

dapat disimpulkan mampu memprediksi nilai observasinya.

Tabel 4.7

Kelayakan Model Regresi

Step Chi-square Df Sig.

1 14,687 8 ,066

Sumber: output SPSS

d. Hasil Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi

untuk memprediksi kemungkinan misstatement dalam laporan keuangan

auditan yang dilakukan oleh perusahaan.

Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke

R Square

1 77,081a ,166 ,222

Page 75: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

60

Tabel 4.8

Matriks Klasifikasi

Observed Predicted

RESTATE Percentage

Correct ,0 1,0

Step

1

RESTATE ,0 23 9 71,9

1,0 11 21 65,6

Overall Percentage 68,8

Sumber: output SPSS

Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi

kemungkinan perusahaan melakukan restatement adalah sebesar 65,6%.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang

digunakan, terdapat sebanyak 21 perusahaan yang diprediksi akan

melakukan restatement dari total 32 perusahaan yang melakukan

restatement. Kekuatan prediksi model perusahaan yang tidak melakukan

restatement adalah sebesar 71,9%, yang berarti bahwa dengan model

regresi yang digunakan ada sebanyak 23 perusahaan yang diprediksi tidak

melakukan restatement dari total 32 perusahaan yang tidak melakukan

restatement.

e. Hasil Uji Regresi Logistik

Model regresi logistik yang terbentuk disajikan pada tabel pada

halaman selanjutnya.

Page 76: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

61

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step

1

KAPSIZE -1,595 ,692 5,315 1 ,021 ,203

COMPONENT ,418 ,685 ,372 1 ,542 1,519

KASIZE -,566 ,512 1,225 1 ,268 ,568

LnTA ,124 ,164 ,570 1 ,450 1,132

SEGMEN ,452 ,282 2,578 1 ,108 1,572

Constant -2,062 4,467 ,213 1 ,644 ,127

Sumber: output SPSS

Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model

berikut ini:

RESTATE = -2,062 – 1,595 KAPSIZE + 0,418 COMPONENT – 0,566

KASIZE + 0,124 LnTA + 0,452 SEGMEN

Berdasarkan pengujian regresi logistik (logistic regression)

sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, interpretasi hasil

disajikan dalam dua bagian. Bagian pertama membahas hasil dari hipotesis

penelitian yaitu pengaruh ukuran KAP terhadap misstatement dalam

laporan keuangan auditan (H1), pengaruh pengungkapan auditor lain

dalam laporan auditor terhadap misstatement dalam laporan keuangan

auditan (H2), pengaruh ukuran komite audit terhadap misstatement dalam

laporan keuangan auditan (H3). Sedangkan bagian kedua membahas hasil

pengujian dari variabel kontrol. Adapun penjelasannya adalah sebagai

berikut:

Page 77: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

62

1) Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

a) Pengaruh Ukuran KAP (KAPSIZE) terhadap Misstatement dalam

Laporan Keuangan Auditan (RESTATE)

Variabel KAPSIZE menunjukkan koefisien regresi negatif

sebesar 1,595 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,021, lebih

kecil dari a = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih kecil dari a

= 5% maka hipotesis ke-1 berhasil didukung. Sedangkan

berdasarkan nilai odds ratio, probabilitas perusahaan yang diaudit

oleh KAP Big 4 mengalami misstatement adalah sebesar 0,203

dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP selain Big

4.

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa ukuran KAP

berpengaruh terhadap misstatement dalam laporan keuangan

auditan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

sebelumnya yang telah dilakukan oleh Juan dkk (2011) dan Francis

& Michas (2013).

KAP besar dianggap memiliki kualitas audit yag lebih tinggi

daripada KAP kecil karena memiliki pengalaman dan keahlian

yang lebih tinggi (Francis, & Michas, 2013). Jika auditor di KAP

besar memiliki keahlian yang lebih baik, maka dapat diasumsikan

klien mereka kemungkinan akan mengaplikasikan standar

akuntansi dengan benar dan akan memiliki lebih sedikit

misstatement pada laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya.

Page 78: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

63

DeAngelo (1981) dalam Juan dkk., (2011) menemukan bahwa

KAP besar akan lebih independen karena mereka fokus akan

reputasi mereka. Apabila sebuah laporan keuangan yang telah

diaudit dilakukan restatement, maka hal tersebut akan dianggap

sebagai audit failure, yang akan mempengaruhi reputasi KAP

tersebut (Gertsen dkk., 2006). Disamping itu, keempat KAP Big 4

masing-masing memiliki tenaga profesional lebih dari 400 staf

(PPAJP per tahun 2013). Ketersediaan tenaga profesional akan

menghindari resiko double job yang diterima auditor.

Hasil pengujian yang menghasilkan arah pengaruh negatif

menunjukkan bahwa perusahaan yang telah menggunakan jasa

KAP Big 4 memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk

melakukan restatement pada tahun selanjutnya. Adanya faktor

expertise KAP menyebabkan perusahaan akan lebih memilih KAP

Big 4 untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata pelaku

pasar modal.

b) Pengaruh Pengungkapan Auditor Lain dalam Laporan Auditor

(COMPONENT) terhadap Misstatement dalam Laporan Keuangan

Auditan (RESTATE)

Variabel COMPONENT menunjukkan koefisien regresi

positif sebesar 0,418 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,542,

lebih besar dari a = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar

dari a = 5% maka hipotesis ke-2 tidak berhasil didukung. Penelitian

Page 79: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

64

ini tidak berhasil membuktikan bahwa ukuran KAP berpengaruh

terhadap misstatement dalam laporan keuangan auditan. Hasil

penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang

telah dilakukan oleh Harris dkk. (2013) dan Czerney dkk. (2014).

Sedangkan berdasarkan nilai odds ratio, probabilitas perusahaan

yang di dalam laporan auditnya terdapat pengungkapan auditor lain

mengalami misstatement adalah sebesar 1,519 kali dibandingkan

dengan perusahaan yang di dalam laporan auditnya tidak terdapat

pengungkapan auditor lain.

Tidak didukungnya hipotesis yang diuji menandakan bahwa

standar lama (SA 543), yang diterapkan sebelum tahun 2013 tidak

memiliki kemungkinan lebih tinggi bagi seorang auditor untuk

mengalami audit failure dikarenakan oleh kinerja auditor lain yang

kurang berkualitas. Sehingga dalam hal audit failure yang ditandai

dengan adanya misstatement dalam laporan keuangan auditan, ISA

600, kualitas grup audit (lebih dari satu auditor yang mengaudit

satu perusahaan) tidak dianggap lebih baik dengan adanya

pemusatan tanggung jawab oleh auditor utama.

c) Pengaruh Ukuran Komite Audit (KASIZE) terhadap Misstatement

dalam Laporan Keuangan Auditan (RESTATE)

Variabel KASIZE menunjukkan koefisien regresi negatif

sebesar 0,566 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,268, lebih

besar dari a = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar dari a

Page 80: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

65

= 5% maka hipotesis ke-3 tidak berhasil didukung. Penelitian ini

tidak berhasil membuktikan bahwa ukuran komite audit

berpengaruh terhadap misstatement dalam laporan keuangan

auditan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

sebelumnya yang telah dilakukan oleh Pertiwi (2012) dan Kusumo

& Meiranto (2014). Namun bertentangan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Lin dkk. (2006). Sedangkan berdasarkan nilai

odds ratio, setiap penambahan satu anggota dalam komite audit

berarti probabilitas terjadinya misstatement adalah sebesar 0,568

atau mengalami penurunan probabilitas.

Tidak didukungnya hipotesis yang diuji karena perusahaan

yang menjadi sampel rata-rata telah memiliki anggota komite audit

dengan jumlah paling sedikit 3 orang yang seluruhnya adalah

anggota independen dimana salah satu anggota merupakan

komisaris independen, sesuai dengan peraturan Bapepam-LK

Nomor: KEP-643/BL/2012 tentang Pembentukan dan Pedoman

Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

2) Hasil Pegujian Variabel Kontrol

a) Pengaruh Ukuran Perusahaan (LnTA) terhadap Misstatement

dalam Laporan Keuangan Auditan (RESTATE)

Variabel kontrol LnTA menunjukkan koefisien regresi positif

sebesar 0,124 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,450, lebih

besar dari a = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar dari a

Page 81: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

66

= 5% maka ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan

terhadap misstatement dalam laporan keuangan auditan. Sedangkan

berdasarkan nilai odds ratio, setiap penambahan satu unit dalam

ukuran perusahaan probabilitas terjadinya misstatement adalah

sebesar 1,132 kali atau mengalami peningkatan probabilitas.

Tidak ditemukannya pengaruh yang signifikan kemungkinan

dikarenakan perusahaan kecil maupun perusahaan besar tidak

memiliki perbedaan baik dalam kualitas pelaporan keuangan

maupun kualitas audit mereka.

b) Pengaruh Kompleksitas Perusahaan (SEGMEN) terhadap

Misstatement dalam Laporan Keuangan Auditan (RESTATE)

Variabel kontrol SEGMEN menunjukkan koefisien regresi

positif sebesar 0,452 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,108,

lebih besar dari a = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar

dari a = 5% maka kompleksitas perusahaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap misstatement dalam laporan keuangan auditan.

Sedangkan berdasarkan nilai odds ratio, setiap penambahan satu

unit dalam kompleksitas perusahaan probabilitas terjadinya

misstatement adalah sebesar 1,572 kali atau mengalami

peningkatan probabilitas.

Tidak ditemukannya pengaruh yang signifikan kemungkinan

dikarenakan semakin kompleks suatu pencatatan akuntansi dalam

Page 82: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

67

perusahaan tidak menjamin akuntan ataupun auditor untuk

menghasilkan laporan keuangan dan audit yang kurang berkualitas.

Page 83: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh ukuran KAP, pengungkapan auditor

lain dalam laporan auditor, dan ukuran komite audit terhadap misstatement dalam

laporan keuangan auditan. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis

regresi logistik dengan program Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver.

21. Data sampel perusahaan sebanyak 64 sampel perusahaan non keuangan go

public yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2012.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran KAP berpengaruh signifikan

terhadap misstatement dalam laporan keuangan auditan. Hal ini menunjukkan

bahwa kantor akuntan publik kecil tidak mengaplikasikan SAK secara benar pada

tingkat yang sama dengan kantor akuntan publik besar, yang menyebabkan lebih

banyak misstatement pada laporan keuangan auditan klien dan menyiratkan

bahwa kualitas audit yang dihasilkan oleh kantor akuntan publik kecil lebih

rendah. Sedangkan pengungkapan auditor lain dalam laporan auditor dan ukuran

komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap misstatement dalam laporan

keuangan auditan. Hasil pengujian hipotesis pada bagian sebelumnya dapat

diringkas sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan

bahwa ukuran KAP secara statistik berpengaruh terhadap misstatement

dalam laporan keuangan auditan selama 5 tahun pengamatan (2008-2012).

Page 84: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

69

2. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan

bahwa pengungkapan auditor lain dalam laporan auditor secara statistik

tidak berpengaruh terhadap misstatement dalam laporan keuangan auditan

selama 5 tahun pengamatan (2008-2012)

3. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan

bahwa ukuran komite audit secara statistik tidak berpengaruh terhadap

misstatement dalam laporan keuangan auditan selama 5 tahun pengamatan

(2008-2012).

B. Saran

Penelitian mengenai misstatement dalam laporan keuangan auditan dimasa

yang akan datang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih

berkualitas, dengan mempertimbangkan saran dibawah ini:

1. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan penggunaan

seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI sebagai populasi penelitian.

2. Pengukuran terhadap variabel misstatement pada penelitian selanjutnya

dapat menggunakan tidak hanya restatement, tetapi juga dapat

menggunakan reissuance laporan keuangan sebagai proksi misstatement.

3. Pengukuran variabel misstatement pada penelitian selanjutnya tidak hanya

menggunakan restatement satu tahun selanjutnya, tetapi juga restatement

dua atau tiga tahun selanjutnya karena misstatement pada tahun penelitian

memiliki kemungkinan untuk terdeteksi pada dua atau tiga tahun

selanjutnya.

Page 85: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

70

4. Pengukuran terhadap variabel ukuran KAP pada penelitian selanjutnya

dapat menggunakan alternatif proksi lain, seperti menggunakan total fee

audit, jumlah partner, jumlah karyawan, atau kombinasi antar proksi

tersebut.

5. Menambah variabel komite audit, misalnya frekuensi rapat, independensi

komite audit, serta keahlian komite audit.

Page 86: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

71

DAFTAR PUSTAKA

________. ―ISA 600 Tak Berdampak Terjadinya Monopoli Audit‖, Diakses

melalui: http://akuntanonline.com/showdetail.php?mod=art&id=318&t=IS

A%20600%20Tak%20Berdampak%20Terjadi%20Monopoli%20Audit&k

at=Auditing, pada tanggal 10 Januari 2015.

________. ―Menteri Keuangan Membekukan Akuntan Publik Justinus Aditya

Sidharta‖, Diakses melalui: http://www.hukumonline.com/berita/baca

/hol16017/menteri-keuangan-membekukan-akuntan-publik-justinus-

aditya-sidharta, pada tanggal 20 Mei 2015

________. ―Securities Exchange Act Form 8-K No. 1-13159‖, Diakses

melalui:http://www.sec.gov/Archives/edgar/data/1024401/000095012901

503835 /h91831e8-k.txt, pada tanggal 20 Mei 2015

________. ―Securities Exchange Act Release No,4444‖, Diakses melalui:

https://www.sec.gov/litigation/admin/34-44444.htm, pada tanggal 20 Mei

2015

________. ―Siaran Pers Badan Pengawas Pasar Modal‖, Diakses melalui:

http://www.bapepam.go.id/old/old/news/Des2002/PR_27_12_20 02.PDF,

pada tanggal 4 Mei 2015

________. ―The 10 Worst Corporate Accounting Scandals of All Time‖, Diakses

melalui: http://www.accounting-degree.org/scandals/, pada tanggal 20 Mei

2015.

Anderson, Kirsten L., and Teri Lombardi Yohn. "The Effect of 10K Restatements

on Firm Value, Information Asymmetries, and Investors' Reliance on

Earnings", Information Asymmetries and Investors' Reliance on Earnings,

2002.

Arifah, Dista Amalia. “Praktik Teori Agensi pada Entitas Publik dan Non Publik”,

Prestasi, Vol.9, No.1, 2012.

Ariyani, Ni Nyoman Trisna Dewi. “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,

Kompleksitas Operasi Perusahaan, dan Reputasi KAP terhadap Audit

Report Lag pada Perusahaan Manufaktur” E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana, 2014.

Azizah, Rizki, Indah Anisykurillah. “Pengaruh Ukuran Perusahaan. Debt Default,

dan Kondisi Keuangan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit

Going Concern”, Accounting Analysis Journal, 2014.

Page 87: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

72

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Keputusan Badan

Pengawas Pasar Modal Nomor 643 Tahun 2012 tentang Pembentukan dan

Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Bae, S. Gil dan Jae Eun Lee. “Does Audit Firm Size Matter? The Effect of Audit

Firm Size Measured by Audit Firm Revenues, Number of Offices, and

Professional Headcounts on Audit Quality and Audit Fees”, Working

paper. School of Business, Korea & Hongik University, 2013.

Beardsley, Erik L., Nathan C. Goldman, dan Thomas C. Omer. "Is Audit Office

Industry Diversity Associated with Client Misstatements? Evidence from

Tax and Non-Tax Accounts." Working Paper, 2014.

Blankley, Alan I., David N. Hurtt, dan Jason E. MacGregor. “Evaluating the

Effect of Abnormal Audit Fees on Future Restatements”, Current Issues in

Auditing, Vol. 7 Issue 1, p15-p21, 2013.

Carcello, Joseph V., dkk. "CEO Involvement in Selecting Board Members, Audit

Committee Effectiveness, and Restatements", Contemporary Accounting

Research 28.2, hal 396-430, 2011.

Carson, Elizabeth, Roger Simnett, Greg Trompeter, dan Anna Vanstraelen. “The

Impact of Group Audit Arrangements on Audit Pricing and Audit Quality”.

Working paper, 2014.

Cheng, Yu-Shu, Yahn-Shir Chen, dan Yu-Cheng Chen. “Direct and Mediating

Effects of Auditor Quality on Auditor Size and Performance”, International

Business Research, Vol.6, No.11, 2013.

Choi, Jong-Hag dkk. “Audit Office Size, Audit Quality and Audit Pricing‖,

Auditing: A Journal of Practice & Theory. Vol. 23 No.1, 2010.

Czerney, Keith, Jaime J. Schmidt, dan Anne M. Thompson. “Does Auditor

Explanatory Language in Unqualified Audit Reports Indicate Increased

Financial Misstatement Risk?”, The Accounting Review, Vol. 89, No. 6,

hal. 2115-2149, 2014.

DeAngelo, Linda Elizabeth. “Audit Size and Audit Quality”, Journal of

Accounting and Economics, Vol.3, hal. 183-199, 1981.

Dehkordi, Hassan Farajzadeh, Naser Makarem. “The Effect of Size and Type of

Auditor on Audit Quality”, International Research Journal of Finance and

Economics, Vol.80, hal. 121-137, 2011.

Deloitte Touche Tohmatsu. ―Deloitte Global Report 2014‖, 2014.

Page 88: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

73

Drever, Margaret, Partricia Stanton dan Susan McGowan. “Contemporary Issues

in Accounting‖. Milton: John Wiley & Sons Australia, 2007.

Ernst & Young Global Limited. ―EY Global Review‖, 2014.

Ferguson, Andrew, Jere R. Francis, and Donald J. Stokes. "The Effects of Firm-

wide and Office-level Industry Expertise on Audit Pricing." The

Accounting Review 78.2: 429-448, 2003.

Francis, Jere R. dan Paul N. Michas. “The Contagion Effect of Low-Quality

Audits”, The Accounting Review, Vol. 88, No. 2 (March 2013) pp. 521-

552, 2013.

Francis, Jere R., Paul N. Michas, dan Michael D. Yu. "Office Size of Big 4

Auditors and Client Restatements", Contemporary Accounting

Research 30.4: 1626-1661, 2013.

Gavious, Ilanit. “Alternative Perspectives to Deal with Auditors' Agency

Problem”, Critical Perspectives on Accounting : an International Journal

for Social and Organizational Accountability, Vol. 18, No. 4, hal. 451-467,

2007.

Gertsen, F. H., van Riel, C., dan Berens, G. “Avoiding Reputation Damage in

Financial Restatements", Long Range Planning, 39(4), 429-456, 2006.

Ghozali, Imam. “SPSS 21 Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Semarang : BP Universitas Diponegoro, 2013.

Gibbons, Dickinson Jean, Subhabrata Chakraborti. “Nonparametric Statistical

Interference”, New York : Marcell Dekker Inc, 2003.

Goldstein, Matthew. “Ernst & Young in Settlement Over Lehman Brothers”

Diakses melalui: http://www.nytimes.com/2015/04/16/business/dealbook

/ernst-young-in-settlement-over-lehman-brothers.html , tanggal 20 Mei

2015.

Grant, Paul. ―PwC Settes AIG Lawsuit‖, Diakses melalui:

http://www.accountancyage.com/aa/news/1748934/pwc-settles-aig-lawsuit,

pada tanggal 20 Mei 2015.

Harris, M.K., T.C. Omer, dan P. Tanyi. “The Disclosure of a Component Auditor

in the Independent Auditor's Report and Financial Reporting Quality”,

Working paper, diakses di SSRN: http://ssrn.com/abstract=2346888, pada

tanggal 12 Desember 2014.

Page 89: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

74

Ikatan Akuntan Indonesia. “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan:, Jakarta:

IAI, 2011.

Institut Akuntan Publik Indonesia. ―Standar Profesional Akuntan Publik‖,

Jakarta: IAPI, 2011.

International Auditing and Assurance Standards Board. “Handbook of

International Quality Control, Auditing, Review, Other Assurance, and

Related Services Pronouncements”, 2013 edition, International Federation

of Accountants, United States of America, 2013.

Jensen, Michael C., William H. Meckling. “Theory of the Firm: Managerial

Behaviour, Agency Costs and Ownership Structure”, Journal of Financial

Economics, Vol.3, No.4, hal. 305-360, 1976.

Jensen, Michael. “A Theory of the Firm: Governance, Residual Claims and

Organizational Forms‖, USA: Harvard University Press, 2000.

Jickling, Mark. “Accounting and Management Problems at Freddie Mac”,

Congressional Research Service, 2005.

Juan, Z., Zhizhong H., Yanzhi, S., & Wenli, X. “Does Coporate Governance

Affect Restatement of Financial Reporting? Evidence From China.”

Nankai Business Review International, 2(3), 289-302.

Komite Nasional Good Corporate Governance. “Pedoman Pembentukan Komite

Audit yang Efektif”. 2002.

KPMG International Cooperative. ―KPMG International Transparency Report

2014‖, 2014.

Kusuma, Bayu Indra dan Abdul Rohman. “Analisis Mekanisme Corporate

Governance terhadap Probabilitas Terjadinya Earnings Restatement”,

Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 3, No.4, 2014.

Kusumo, Ridho Widi, Meiranto. “Analisis Pengaruh Karakteristik Corporate

Governance terhadap Keterjadian Restatement‖ Diponegoro Journal of

Accounting, Vol.3, No.3, 2014.

Lin, Jerry W., June F. Li, and Joon S. Yang. "The Effect of Audit Committee

Performance on Earnings Quality." Managerial Auditing Journal 21.9, hal.

921-933, 2006.

Lobo, Gerald J., dan Yuping Zhao. "Relation Between Audit Effort and Financial

Report Misstatements: Evidence from Quarterly and Annual

Restatements." The Accounting Review 88.4: 1385-1412, 2013.

Page 90: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

75

Lyke, Bob, Mark Jickling. “WorldCom: The Accounting Scandal”, Congressional

Research Service, 2002.

Mustofa. Manajemen Modern Bisnis Kantor Publik, Jakarta: Kompas, 2014.

Nindita, Chairunnissa dan Sylvia Veronica Siregar. “Analisis Pengaruh Ukuran

Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit di Indonesia”. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Vol. 14, No. 2, hal. 91-104. 2012.

Palmrose, Z. V., dan Scholz, S. “Restated Financial Statements and Auditor

Litigation”. Working paper, available at SSRN 248455, 2000.

Pertiwi, Nina. “Hubungan antara Performa Komite Audit dengan Earnings

Quality”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 1, No.1,

2012.

Press Release Bapepam tentang Kasus PT. Great River Indonesia tanggal 23

Nopember 2005.

PricewaterhouseCoopers. ―PwC Global Annual Review 2014”, 2014.

Rossieta, Hilda dan Arie Wibowo. “Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit –

Suatu Studi dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark”,

Simposium Nasional Akuntansi XII, Palembang.

Salim, Apriyeni, Sri Rahayu. “Pengaruh Opini Audit, Ukuran KAP, Pergantian

Manajemen, dan Financial Distress terhadap Auditor Switching‖,

Working Paper. Universitas Telkom. 2013.

Tobing, Sorta. “Kasus ‗India Enron‘ Mulai Diadili”. Koran Tempo, 3 Nopember

2010.

Treskawati, Pamella. “Hubungan Karakteristik Komite Audit terhadap Financial

Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2012”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas

Surabaya, Vol.3 No.2, 2014

Wang, Yanyan, Lisheng Yu, dan Yuping Zhao. “The Association between Audit-

Partner Quality and Engagement Quality: Evidence from Financial

Report Misstatements‖, Auditing: A Journal of Practice and Theory,

forthcoming, 2014.

Weele, Marjolein L. van der. “Restatement Announcements: The Effect of Audit

Quality on the Market Reaction”, Master thesis, Tilburg University, 2011.

Page 91: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

76

Wulandari, N. P. Yani, Dan I Ketut Budiartha. “Pengaruh Struktur Kepemilikan,

Komite Audit, Komisaris Independen dan Dewan Direksi terhadap

Integritas Laporan Keuangan‖ E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

7.3: 574-586, 2014.

Yushita, Amanita Novi, „Earnings Management dalam Hubungan Keagenan”,

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. 8, No.1, 2013.

Zang, Yoonseok, Jae Bum Kim, Benjamin Segal dan Dan Segal. “The Triangular

Relationship Between Audit Committee Characteristics, Audit Inputs, and

Financial Reporting Quality‖, Singapore Management University

Research School of Accountancy, 8, 2013.

Zhang Y., Zhou J. and Zhou N., “Audit Committee Quality, Auditor Independence

and Internal Control Weakness.” Journal of Accounting and Public Policy

26: 300-327, 2007.

Page 92: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

77

LAMPIRAN

Page 93: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

78

LAMPIRAN 1

DATA SAMPEL

Page 94: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

79

Daftar Nama Perusahaan Sampel

Perusahaan Restatement Matched Sample

Nama Perusahaan Kode

Nomor

JASICA Nama Perusahaan Kode

Nomor

JASICA

2008

Asahimas Flat Glass Tbk. AMFG 32 Trias Sentosa Tbk. TRST 35

Bekasi Asri Pemula Tbk. BAPA 61 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. RBMS 61

Bakrie & Brothers Tbk. BNBR 98 United Tractors Tbk. UNTR 91

Bumi Resources Tbk. BUMI 21 Bayan Resources Tbk. BYAN 21

Central Omega Resources DKFT 23 Petrosea Tbk. PTRO 23

Multipolar Corporation Tbk. MLPL 98 Global Mediacom Tbk. BMTR 98

Ancora Indonesia Resources Tbk. OKAS 91

Millenium Pharmacon International

Tbk. SDPC 91

2009

Apexindo Pratama Duta Tbk. APEX 22 Elnusa Tbk. ELSA 22

Bumi Resources Tbk. BUMI 21 Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG 21

Indonesia Paradise Property Tbk. INPP 94 Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. JTPE 95

Pelita Sejahtera Abadi Tbk. PSAB 94 Island Concepts Indonesia Tbk. ICON 94

2010

Centrin Online Tbk. CENT 97 Metrodata Electronics Tbk. MTDL 97

Page 95: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

80

Perusahaan Restatement Matched Sample

Nama Perusahaan Kode Nomor

JASICA Nama Perusahaan Kode

Nomor

JASICA

Intiland Development Tbk. DILD 61 Pakuwon Jati Tbk. PWON 61

Dyviacom Intrabumi Tbk. DNET 97 Grahamas Citrawisata Tbk. GMCW 94

Elnusa Tbk. ELSA 22 Harum Energy Tbk. HRUM 21

AGIS Tbk. TMPI 91 Ancora Indonesia Resources Tbk. OKAS 91

2011

ABM Investama Tbk. ABMM 98 Global Mediacom Tbk. BMTR 98

Berau Coal Energy Tbk. BRAU 21 Borneo Lumbung Tbk. BORN 21

Citra Tubindo Tbk. CTBN 33 Alumindo Light Metal Industry Tbk. ALMI 33

Duta Pertiwi Nusantara Tbk. DPNS 34 Indo Acidatama Tbk. SRSN 34

XL Axiata Tbk. EXCL 73 Indosat Tbk. ISAT 73

Intanwijaya Internasional Tbk. INCI 34 Eterindo Wahanatama Tbk. ETWA 34

Kimia Farma Tbk. KAEF 53 Indofarma (Persero) Tbk. INAF 53

Kertas Basuki Rachmat Tbk. KBRI 38 Pelat Timah Nusantara Tbk. NIKL 33

AGIS Tbk. TMPI 91 Astra Graphia Tbk. ASGR 97

Ultrajaya Milk Industry & Trading Co.

Tbk. ULTJ 51 Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI 51

2012

Ratu Prabu Energi Tbk. ARTI 22 Surya Esa Perkasa Tbk. ESSA 22

Duta Pertiwi Nusantara Tbk. DPNS 34 Intanwijaya Internasional Tbk. INCI 34

Page 96: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

81

Perusahaan Restatement Matched Sample

Nama Perusahaan Kode Nomor

JASICA Nama Perusahaan Kode

Nomor

JASICA

Eratex Djaja Tbk. ERTX 43 Nusantara Inti Corpora Indonesia Tbk. UNIT 43

Island Concepts Indonesia Tbk. ICON 94

Pembangunan Graha Lestari Indah

Tbk. PGLI 94

Indo-Rama Syntethics Tbk. INDR 43 Polychem Indonesia Tbk. ADMG 43

Sarana Menara Nusantara Tbk. TOWR 75 Indika Energy Tbk. INDY 75

Page 97: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

82

Daftar Nama Perusahaan yang Tereliminasi

No Nama Perusahaan Kode Tahun

Misstatement

1 Intanwijaya Internasional Tbk. INCI 2008

2 Panasia Filament Inti Tbk. PAFI 2008

3 Asiaplast Industries Tbk. APLI 2009

4 Argo Pantes Tbk. ARGO 2009

5 Tunas Baru Lampung Tbk. TBLA 2009

6 Mitra Rajasa Tbk. MIRA 2009

7 Citra Kebun Raya Agri Tbk. CKRA 2010

8 Asiaplast Industries Tbk. APLI 2011

9 Hanson International Tbk. MYRX 2012

Page 98: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

83

Hasil Variabel

SAMPEL RESTATE KAPSIZE COMPONENT KASIZE ASET LnTA SEGMEN

AMFG 2008 1 1 0 3 Rp 1.993.033.000.000 28,32067871 2

BAPA 2008 1 1 0 3 Rp 127.212.980.516 25,56912853 2

BNBR 2008 1 0 1 3 Rp 25.417.965.773.000 30,86647735 3

BYAN 2008 0 1 0 3 Rp 6.747.195.000.000 29,54014798 2

BUMI 2008 1 0 1 4 Rp 58.253.000.000.000 31,69581671 4

DKFT 2008 1 0 0 3 Rp 21.188.351.961 23,77671743 1

BMTR 2008 0 1 1 3 Rp 13.720.366.000.000 30,24990241 4

MLPL 2008 1 0 1 3 Rp 11.402.498.000.000 30,06485357 3

OKAS 2008 1 0 0 3 Rp 643.583.742.684 27,19031799 3

PTRO 2008 0 1 0 3 Rp 1.952.034.600.000 28,29989333 3

RBMS 2008 0 0 0 3 Rp 118.304.745.665 25,49652972 1

SDPC 2008 0 0 0 3 Rp 308.658.000.000 26,4554997 3

TRST 2008 0 1 1 3 Rp 2.158.865.645.281 28,40060404 1

UNTR 2008 0 1 0 3 Rp 22.847.721.000.000 30,75987249 3

APEX 2009 1 1 0 3 Rp 4.833.349.180.200 29,20656076 2

BUMI 2009 1 0 0 3 Rp 69.907.000.000.000 31,8781869 4

ELSA 2009 0 1 0 5 Rp 4.210.421.000.000 29,06858376 5

ICON 2009 0 0 0 3 Rp 12.158.564.323 23,22129964 1

INPP 2009 1 0 0 3 Rp 126.568.056.547 25,564046 3

ITMG 2009 0 1 0 3 Rp 11.266.567.400.000 30,05286082 2

Page 99: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

84

SAMPEL RESTATE KAPSIZE COMPONENT KASIZE ASET LnTA SEGMEN

JTPE 2009 0 0 0 3 Rp 160.266.226.837 25,80010219 2

PSAB 2009 1 0 0 3 Rp 15.081.493.962 23,43673426 4

CENT 2010 1 1 1 3 Rp 327.559.624.538 26,51493594 2

DILD 2010 1 0 1 4 Rp 4.599.239.260.454 29,15691203 3

DNET 2010 1 0 0 3 Rp 16.639.792.726 23,53506282 3

ELSA 2010 1 1 0 5 Rp 3.695.249.000.000 28,93806906 3

GMCW 2010 0 0 0 4 Rp 15.414.799.933 23,45859392 2

HRUM 2010 0 1 0 2 Rp 3.470.174.000.000 28,87522585 2

MTDL 2010 0 1 1 3 Rp 945.242.001.932 27,57470682 2

OKAS 2010 0 1 0 4 Rp 1.287.118.000.000 27,88342673 3

PWON 2010 0 1 1 3 Rp 3.937.325.624.000 29,00152283 3

TMPI 2010 1 0 0 3 Rp 1.347.009.705.056 27,92890822 3

ABMM 2011 1 1 0 3 Rp 9.883.000.000.000 29,92183723 3

ALMI 2011 0 0 0 3 Rp 1.791.523.164.727 28,2140873 1

ASGR 2011 0 1 0 3 Rp 1.126.055.000.000 27,74974149 2

BMTR 2011 0 1 1 3 Rp 15.111.603.000.000 30,34648398 3

BORN 2011 0 1 0 3 Rp 15.373.809.000.000 30,36368646 1

BRAU 2011 1 1 0 3 Rp 18.673.000.000.000 30,55809975 1

CTBN 2011 1 1 1 3 Rp 2.233.000.000.000 28,43436709 5

DPNS 2011 1 0 1 3 Rp 172.322.620.690 25,87263426 2

Page 100: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

85

SAMPEL RESTATE KAPSIZE COMPONENT KASIZE ASET LnTA SEGMEN

ETWA 2011 0 0 0 3 Rp 620.709.552.075 27,1541291 2

EXCL 2011 1 1 0 3 Rp 31.170.654.000.000 31,07049819 1

INAF 2011 0 0 0 5 Rp 1.114.901.669.774 27,73978733 2

INCI 2011 1 0 0 3 Rp 125.184.677.577 25,5530559 1

ISAT 2011 0 1 0 5 Rp 52.172.311.000.000 31,58557303 3

KAEF 2011 1 0 0 3 Rp 1.794.399.675.018 28,21569164 3

KBRI 2011 1 0 0 3 Rp 744.581.030.849 27,33608752 1

MLBI 2011 0 1 0 3 Rp 1.220.813.000.000 27,83053815 1

NIKL 2011 0 1 0 4 Rp 921.277.510.000 27,54902714 2

SRSN 2011 0 0 0 3 Rp 361.182.183.000 26,61264833 4

TMPI 2011 1 0 0 3 Rp 1.265.816.392.124 27,8667384 3

ULTJ 2011 1 0 0 3 Rp 2.180.516.519.057 28,4105829 2

ADMG 2012 0 1 0 3 Rp 5.790.766.805.820 29,38728583 3

ARTI 2012 1 0 0 2 Rp 1.415.764.642.407 27,97869088 3

DPNS 2012 1 0 1 3 Rp 184.533.123.832 25,94109482 2

ESSA 2012 0 1 0 3 Rp 782.777.738.980 27,38611463 1

ERTX 2012 1 0 1 3 Rp 433.414.911.900 26,79496133 2

ICON 2012 1 0 0 4 Rp 83.363.453.861 25,14647585 4

INCI 2012 0 0 0 3 Rp 132.278.839.079 25,60817795 1

INDR 2012 1 1 1 3 Rp 6.642.450.247.530 29,52450202 5

INDY 2012 0 1 1 3 Rp 22.698.043.421.520 30,75329984 3

Page 101: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

86

SAMPEL RESTATE KAPSIZE COMPONENT KASIZE ASET LnTA SEGMEN

PGLI 2012 0 0 0 3 Rp 45.302.057.800 24,53661829 1

TOWR 2012 1 1 0 3 Rp 13.573.560.000.000 30,2391449 2

UNIT 2012 0 0 0 3 Rp 379.900.742.389 26,66317585 1

Page 102: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

87

LAMPIRAN 2

HASIL OUTPUT SPSS

Page 103: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

88

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

RESTATE 64 ,0 1,0 ,500 ,5040

KAPSIZE 64 ,0 1,0 ,484 ,5037

VOLUNTARY 64 ,0 1,0 ,250 ,4364

KASIZE 64 2,0 5,0 3,188 ,5876

LnTA 64 23,22 31,88 27,908 2,2035

SEGMEN 64 1,0 5,0 2,422 1,0955

Valid N

(listwise) 64

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in

Analysis

64 100,0

Missing Cases 0 ,0

Total 64 100,0

Unselected Cases 0 ,0

Total 64 100,0

a. If weight is in effect, see classification table for the

total number of cases.

Dependent Variable

Encoding

Original

Value

Internal

Value

,0 0

1,0 1

Page 104: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

89

Categorical Variables Codings

Frequenc

y

Parameter

coding

(1)

VOLUNTA

RY

,0 48 ,000

1,0 16 1,000

KAPSIZE ,0 33 ,000

1,0 31 1,000

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficient

s

Constant

Step 0 1 88,723 ,000

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 88,723

c. Estimation terminated at iteration

number 1 because parameter estimates

changed by less than ,001.

Classification Tablea,b

Observed Predicted

RESTATE Percentage

Correct ,0 1,0

Step 0 RESTATE

,0 0 32 ,0

1,0 0 32 100,0

Overall Percentage 50,0

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant ,000 ,250 ,000 1 1,000 1,000

Page 105: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

90

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables

KAPSIZE 5,067 1 ,024

COMPONENT 1,333 1 ,248

KASIZE ,736 1 ,391

LnTA ,004 1 ,949

SEGMEN 2,976 1 ,185

Overall Statistics 10,921 5 ,053

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients

Constant KAPSIZE COMPONE

NT

KASIZE LnTA

Step 1

1 77,239 -1,456 -1,378 ,376 -,494 ,094

2 77,081 -2,020 -1,585 ,416 -,563 ,122

3 77,081 -2,062 -1,595 ,418 -,566 ,124

4 77,081 -2,062 -1,595 ,418 -,566 ,124

Iteration Historya,b,c,d

Iteration Coefficients

SEGMEN

Step 1

1 ,404

2 ,451

3 ,452

4 ,452

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 88,723

d. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less

than ,001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.

Step 1

Step 11,642 5 ,040

Block 11,642 5 ,040

Model 11,642 5 ,040

Page 106: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

91

Model Summary

Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke R

Square

1 77,081a ,166 ,222

a. Estimation terminated at iteration number 4

because parameter estimates changed by less

than ,001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 14,687 8 ,066

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

RESTATE = ,0 RESTATE = 1,0 Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1

1 4 4,848 2 1,152 6

2 4 4,471 2 1,529 6

3 2 4,136 4 1,864 6

4 6 3,797 0 2,203 6

5 4 3,450 2 2,550 6

6 4 3,095 2 2,905 6

7 5 2,527 1 3,473 6

8 1 2,003 5 3,997 6

9 1 1,722 5 4,278 6

10 1 1,951 9 8,049 10

Classification Tablea

Observed Predicted

RESTATE Percentage

Correct ,0 1,0

Step 1

RESTAT

E

,0 23 9 71,9

1,0 11 21 65,6

Overall Percentage 68,8

a. The cut value is ,500

Page 107: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

92

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a

KAPSIZE -1,595 ,692 5,315 1 ,021 ,203

COMPONENT ,418 ,685 ,372 1 ,542 1,519

KASIZE -,566 ,512 1,225 1 ,268 ,568

LnTA ,124 ,164 ,570 1 ,450 1,132

SEGMEN ,452 ,282 2,578 1 ,108 1,572

Constant -2,062 4,467 ,213 1 ,644 ,127

a. Variable(s) entered on step 1: KAPSIZE, COMPONENT, KASIZE, LnTA,

SEGMEN.

Correlation Matrix

Constant KAPSIZE COMPONE

NT

KASIZE LnTA

Step 1

Constant 1,000 ,514 ,075 -,299 -,933

KAPSIZE ,514 1,000 -,027 -,018 -,585

COMPONENT ,075 -,027 1,000 ,159 -,127

KASIZE -,299 -,018 ,159 1,000 -,030

LnTA -,933 -,585 -,127 -,030 1,000

SEGMEN ,140 ,012 -,259 -,279 -,176

Correlation Matrix

SEGMEN

Step 1

Constant ,140

KAPSIZE ,012

COMPONENT -,259

KASIZE -,279

LnTA -,176

SEGMEN 1,000

Page 108: PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30465/1/CHANDRA... · SMK Negeri 1 Tangerang Selatan Tahun 2008-2011 4. UIN Syarif Hidayatullah

93