pengaruh tipe kepribadian & dukungan sosial terhadap · 2014-05-31 · kepribadian, dukungan...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN & DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP
SUBJECTIVE WELL BEING (SWB) MAHASISWA PERANTAU UIN
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Psikologi (S.Psi)
Oleh :
MEILITA JAMILAH
109070000135
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
ii
PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN & DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP SUBJECTIVE
WELL BEING (SWB) MAHASISWA PERANTAU UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Psikologi (S.Psi)
Oleh :
MEILITA JAMILAH
109070000135
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Diana Mutiah, M.Si Ilmi Amalia, M.Psi
NIP.196710291996032001 NIP.198210142011012005
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN & DUKUNGAN SOSIAL
TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING MAHASISWA PERANTAU UIN
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA telah diujikan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27
September 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) pada Fakultas Psikologi.
Jakarta, 27 September 2013
Sidang Munaqasyah
Dekan / Ketua Wakil Dekan/ Sekretaris Jahja Umar Ph.D Dra. Fadhilah Suralaga M.Si NIP. 19470521 198003 1 001 NIP. 19561223 198303 2 001
Anggota :
Mulia Sari Dewi M.Si, Psi Dra. Diana Mutiah M.Si NIP.197805022008012026 NIP.196710291996032001
Ilmi Amalia M.Psi NIP.198210142011012005
iv
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Meilita Jamilah S
NIM : 109070000135
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH TIPE
KEPRIBADIAN & DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING
MAHASISWA PERANTAU UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA” adalah benar
merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam menyusun
penyusunan karya tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan karya
ini ini telah dicantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka. Saya bersedia
untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-undang jika ternyata
skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, 30 September 2013
Yang Menyatakan,
Meilita Jamilah S NIM. 109070000135
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (Q.S: Al – Insyiraah: 5)
“Everybody dies but not everybody really life so live the life meaningfully”
Persembahan:
Allah SWT, My Almighty God
The Prophet Muhammad SAW
Karya sederhana ini kuberikan untuk Mama & Papa tersayang, Keluargaku
Teman – temanku, Dosenku, kampusku
vi
ABSTRAK
A) Fakultas Psikologi
B) September 2013
C) Meilita Jamilah
D) Pengaruh Tipe Kepribadian & Dukungan Sosial Terhadap Subjective Well-Being
Mahasiswa Perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
E) Xiv + 146 Halaman + Lampiran
F) Mahasiswa perantau yang berada jauh dari keluarga dan kampung halaman mengalami berbagai perubahan dalam kehidupannya sehingga rentan menimbulkan berbagai masalah. Berbagai masalah yang dihadapi dapat mempengaruhi mahasiswa dalam merasakan kebahagiaan. Carr (2004) menyetarakan kebahagiaan dengan istilah subjective well being. Subjective well being adalah evaluasi kognitif individu terhadap kepuasan hidupnya dan evaluasi afektif terhadap emosinya. Individu dikatakan memiliki subjective well being yang tinggi jika mereka merasa puas dengan kondisi hidup mereka, sering merasakan emosi positif dan jarang merasakan emosi negatif. (Diener & Lucas, 1999). Banyak faktor yang mempengaruhi subjective well being, diantaranya tipe kepribadian, dukungan sosial dan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap subjective well-being mahasiswa perantau. Sampel berjumlah 230 orang yang diambil dengan teknik non probability sampling. Analisa data pada penelitan ini menggunakan metode Statistic Multiple Regression Analysis pada taraf signifikansi 0.05. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan tipe kepribadian, dukungan sosial dan pendapatan terhadap subjective well being. Hasil uji hipotesis minor yang menguji signifikansi tiap independent variable (extraversion, agreeableness, neuoriticism, openness, conscientiousness, kerekatan emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan, ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan kesempatan untuk mengasuh dan income) terhadap dependent variable, diperoleh lima koefisien regresi yang signifikan pengaruhnya terhadap subjective well being yaitu extraversion, neuroticism, adanya pengakuan, kesempatan mengasuh dan income. Hasil penelitian juga menunjukkan proporsi varians dari subjective well being yang dijelaskan oleh seluruh independent variable adalah sebesar 67,1%, sedangkan sisanya 32,9% dipengaruhi oleh variable lain diluar penelitian ini.
G) Bahan Bacaan: 10 Buku, 29 Jurnal, 2 artikel, 1 Skripsi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT
atas segala rahmat, hidayah, dan kasih sayang yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan kesungguhan dan kerja keras. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita semua, Rasulullah Muhammad SAW
berikut keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah melibatkan banyak pihak yang secara
langsung maupun tidak telah menberikan kontribusi nyata bagi penulis. Banyak sekali
pelajaran dan hikmah yang penulis dapatkan baik selama penyusunan skripsi, maupun
selama kuliah di Fakultas Psikologi. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan hati,
penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Bapak Jahja Umar, Ph. D., Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, beserta seluruh pembantu dekan dan jajaran dekanat lainnya yang telah
memfasilitasi pendidikan mahasiswa dalam rangka menciptakan lulusan
berkualitas.
2. Ibu Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si, pembimbing akademik yang telah memberikan
dukungan.
3. Ibu Dra. Diana Mutiah, M.Si dan Ilmi Amalia, M.Psi, dosen pembimbing skripsi
yang dengan kesabaran dan kesungguhan telah memberikan banyak saran dan
kritik kepada penulis selama masa penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas
waktu yang berharga untuk membimbing dan memberikan masukan.
viii
4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang telah memberikan limpahan ilmu tidak ternilai dan banyak membantu
penulis.
5. Orang tua dan saudara - saudaraku tersayang, Mama Nuraini dan Papa Rustam
Effendy Samosir, Bang Rony, Kak Niki, Kak Inu, Najwa dan Zahra yang tak
pernah putus memberikan semangat, selalu penuh cinta, kasih dan sayang,
perhatian, pengertian dan dukungan baik moril maupun materiil. Terima kasih
atas alunan do’a pada setiap sujudnya. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan kasih sayang, ampunan dan berkahnya kepada kami sekeluarga.
6. Keluarga besar Alm. ST. Samosir dan Alm. Usman yang selalu memberikan
dukungan dan doa.
7. Para responden penulis yang telah bersedia memberikan informasi dan mengisi
angket penelitian sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian ini dengan hasil
yang maksimal.
8. Teman - teman di Psikoche kelas C angkatan 2009 yang menjadi keluarga baruku
dan memberikan kesan indah selama perkuliah ini. Terima kasih atas ilmu,
kenangan, semangat, pelajaran hidup serta pengalaman yang tak terlupakan
bersama kalian.
9. Sahabat tersayang Hana, Njen dan Tika yang telah memberikan begitu banyak
bantuan nyata dalam penelitian ini. Terimakasih untuk diskusi, berbagi cerita dan
menjadi motivator bagi penulis baik selama perkuliahan maupun selama penulis
melaksanakan penelitian.
ix
10. Sahabat seperjuangan di kos Al- Muna, Acan, Syifa, Isma, Novlin, Fani, Indah
dan Mba Nia tersayang yang selalu berbagi ceria, mendengarkan semua keluh
kesah, dan memberi saran kepada penulis.
11. Sahabat – sahabat terbaik sejak kecil, Ibal, Ewin, Uul, Dewi, Ai, Iwan, Triana,
Uci, Dani, Oi, Femi, Idena, Iin, Kindi dan Lizty yang selalu berbagi tawa, cerita
serta pelajaran hidup.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah ikut
berkontribusi terhadap penelitian ini.
Penelitian ini tidak akan berarti tanpa kehadiran dan kontribusi dari seluruh pihak
yang telah peneliti sebutkan. Penulis sangat berharap penelitian ini dapat memberi
manfaat kepada siapa saja yang membaca, serta menjadi kontribusi nyata dalam
kajian ilmu psikologi. Penulis juga berharap masukan dan kritik yang membangun
dari para pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang.
Jakarta, 30 September 2013
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v ABSTRAK ........................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii DAFTAR ISI..................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiv BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 1.2 Pembatasan Masalah ......................................................................... 9 1.3 Rumusan Masalah ....................................................................... 10 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1Tujuan penelitian ...................................................................... 11 1.4.2Manfaat penelitian
1.4.2.1 Manfaat teoritis ............................................................ 11 1.4.2.2 Manfaat praktis ............................................................ 12
1.5 Sistematika Penelitian ...................................................................... 13 BAB 2 KAJIAN TEORI
2.1 Subjective Well Being 2.1.1 Definisi subjective well being .................................................. 14 2.1.2 Dimensi subjective well being ................................................. 15
2.1.2.1 Dimensi kognitif subjective well being ......................... 16 2.1.2.2 Dimensi afektif subjective well being ........................... 17
2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Subjective Well Being .... 20 2.1.4 Pengukuran Subective well being ............................................. 26
2.2 Tipe Kepribadian Big Five ............................................................... 27 2.2.1 Trait - trait tipe kepribadian big five ......................................... 28 2.2.2 Pengukuran tipe kepribadian.................................................... 31
2.3 Dukungan Sosial 2.3.1 Definisi dukungan sosial ......................................................... 31 2.3.2 Dimensi dukungan sosial ......................................................... 32 2.3.3.Sumber – sumber dukungan sosial ........................................... 36 2.3.4.Pengukuran dukungan sosial.................................................... 36
2.4 Faktor Demografis income ............................................................... 37 2.5 Mahasiswa Perantau ....................................................................... 38 2.6 Kerangka Berpikir ....................................................................... 38 2.7 Hipotesis Penelitian
2.7.1 Hipotesis mayor ...................................................................... 42
xi
2.7.2 Hipotesis minor ....................................................................... 42 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel ....................... 44 3.2 Variabel Penelitian ....................................................................... 45 3.3 Definisi Operasional...................................................................... 45 3.4 Instrumen Pengumpulan Data........................................................ 46 3.5 Uji Validitas Instrumen Penelitian ................................................. 52
3.5.1 Uji validitas alat ukur subjective well being .......................... 54 3.5.1.1 Uji validitas alat ukur kognitif ............................... 54 3.5.1.2 Uji Validitas Alat Ukur Afektif ................................ 57
3.5.2 Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian 3.5.2.1Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian Extraversion ....... 59 3.5.2.2 Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian Agreeableness ... 62 3.5.2.3 Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian Neuroticism ....... 64 3.5.2.4 Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian Openness ........... 66 3.5.2.5 Uji Validitas Alat Ukur Conscientiousness ................. 68
3.5.3 Uji Validitas Alat Ukur Dukungan Sosial ............................. 70 3.5.3.1 Dukungan Sosial Kerekatan Emosional ...................... 70 3.5.3.2 Dukungan Sosial Integrasi Sosial ................................ 72 3.5.3.3 Dukungan Sosial Adanya Pengakuan .......................... 74 3.5.3.4 Dukungan Sosial Ketergantungan yang Diandalkan .... 76 3.5.3.5 Dukungan Sosial Bimbingan ...................................... 78 3.5.3.6 Dukungan Sosial Kesempatan Untuk Mengasuh ......... 80
3.6 Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 82 3.7 Metode Analisis Data .................................................................... 82
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek .............................................................. 86 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................. 89
4.2.1 Kategorisasi skor variabel penelitian..................................... 90 4.3 Uji Hipotesis Penelitian ................................................................. 93
4.3.1 Analisis regresi variabel penelitian ....................................... 93 4.3.2 Pengujian proporsi varians tiap independen variabel ............100
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI & SARAN 5.1 Kesimpulan ..................................................................................106 5.2 Diskusi .........................................................................................107 5.3 Saran ............................................................................................112
5.3.1 Saran teoritis .......................................................................112 5.3.2 Saran praktis ........................................................................113
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................115 Lampiran
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Blue Print Alat Ukur Satisfacton with life scale Tabel 3.2 Blue Print Alat Ukur Positive Affect Negative Affect Schedule Tabel 3.3 Blue Print Alat Ukur International Personality Item Pool (IPIP) Big 5 Tabel 3.4 Blue print Social Provisions Scale Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Dimensi Kognitif Subjective Well Being Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Dimensi Afektif Subjective Well Being Tabel 3.7 Muatan faktor tipe kepribadian extraversion Tabel 3.8 Muatan faktor tipe kepribadian agreeableness Tabel 3.9 Muatan faktor tipe kepribadian neuroticism Tabel 3.10 Muatan faktor tipe kepribadian openness Tabel 3.11 Muatan faktor tipe kepribadian conscientiousness Tabel 3.12 Muatan faktor kerekatan emosional (emotional attachment) Tabel 3.13 Muatan faktor integrasi sosial (social integration) Tabel 3.14 Muatan faktor adanya pengakuan (reanssurance of worth) Tabel 3.15 Muatan faktor ketergantungan yang diandalkan (reliable reliance) Tabel 3.16 Muatan faktor bimbingan (guidance) Tabel 3.17 Muatan faktor kesempatan mengasuh (opportunity for nurturance) Tabel 4.1 Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia Tabel 4.3 Distribusi subjek penelitian berdasarkan income Tabel 4.4 Distribusi subjek penelitian berdasarkan asal daerah Tabel 4.5 Norma skor variabel Tabel 4.6 Kategorisasi skor tiap variabel Tabel 4.7 Tabel R square Tabel 4.8 Tabel Anova Tabel 4.9 Koefisien Regresi Tabel 4.10 Proporsi varians untuk masing – masing independent variable
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir Gambar 1 Path Diagram Subjective Well Being (Kognitf) Gambar 2 Path Diagram Subjective Well Being (Afektif) Gambar 3 Path Diagram Tipe Kepribadian (Extraversion) Gambar 4 Path Diagram Tipe Kperibadian (Agreeableness) Gambar 5 Path Diagram Tipe Kepribadian (Neuroticism) Gambar 6 Path Diagram Tipe Kepribadian (Openness) Gambar 7 Path Diagram Tipe Kepribadian (Conscientiousness) Gambar 8 Path Diagram Dukungan Sosial (Kerekatan Emosional) Gambar 9 Path Diagram Dukungan Sosial (Integrasi Sosial) Gambar 10 Path Diagram Dukungan Sosial (Adanya Pengakuan) Gambar 11 Path Diagram Dukungan Sosial (Ketergantungan Yang Diandalkan) Gambar 12 Path Diagram Dukungan Sosial (Bimbingan) Gambar 13 Path Diagram Dukungan Sosial (Kesempatan Mengasuh)
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat izin penelitian Lampiran 2 Syntax & path diagram uji validitas Lampiran 3 Angket penelitian Lampiran 4 Skoring data
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di Indonesia banyak orang melanjutkan pendidikan di luar daerah tempat tinggalnya
agar mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih memadai daripada di daerah
asalnya. Hal ini disebabkan belum meratanya penyebaran sarana pendidikan di
Indonesia baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Secara kuantitas, belum
meratanya sarana pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari jumlah universitas yang
ada pada masing – masing pulau di Indonesia. Di Pulau Sumatera terdapat 27
perguruan tinggi negeri (PTN), di Pulau Jawa terdapat 33 PTN, di Pulau Bali dan
Nusa Tenggara terdapat 9 PTN, di Pulau Kalimantan terdapat 10 PTN, di Pulau
Sulawesi terdapat 13 PTN sedangkan di Pulau Papua dan Maluku hanya terdapat 5
PTN. Dari segi kualitas, kita dapat melihat bahwa PTN yang masuk ke dalam jajaran
100 kampus terbaik di Asia versi Webometrics periode Februari 2013 semua berada
di Pulau Jawa. UGM berada di peringkat 70, ITB menempati rangking 81 dan UI di
posisi 95 (east timor forum, 2013).
Banyak siswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia melanjutkan
pendidikan tingginya di Pulau Jawa. Salah satu universitas yang menjadi tujuan untuk
melanjutkan pendidikan tinggi adalah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Pada tahun 2012, jumlah mahasiswa perantau yang sedang menempuh
pendidikan strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah berjumlah 13492 orang. Jumlah
tersebut adalah mahasiswa yang berasal dari 197 kabupaten dan kota di luar
Jabodetabek (Puskom Uin Jakarta, 2012). Mahasiswa – mahasiswa yang berasal dari
2
berbagai daerah di Indonesia ini biasanya tinggal di rumah – rumah kos, asrama, atau
rumah kontrakan. Mereka yang memiliki karakteristik seperti diatas disebut
mahasiswa perantau. Kata perantau disini memiliki makna seorang individu yang
melanjutkan pendidikan di luar daerah asal mereka, dengan pergi ke daerah lain untuk
mencari ilmu.
Dari hasil wawancara singkat yang penulis lakukan kepada beberapa mahasiswa
perantau di Fakultas Psikologi UIN Jakarta, masalah yang dikeluhkan adalah adanya
beberapa perubahan dalam kehidupan mereka yang menuntut mereka untuk
beradaptasi. Mereka harus beradaptasi terhadap lingkungan pergaulan yang baru,
norma – norma yang baru, beradaptasi terhadap gaya bicara dan gaya berpikir teman
– teman baru. Contohnya adalah pengalaman mengenai perubahan gaya bicara yang
dialami oleh seorang mahasiswi asal Medan. Ia mengatakan bahwa biasanya ia
berbicara dengan “aku” dan “kamu”. Namun lingkungan pergaulan barunya menuntut
ia untuk berbicara “lo” dan “gue”. Ia mengaku banyak kata – kata yang memiliki arti
yang berbeda antara daerah asalnya dan di Jakarta contohnya kata “kali” di Medan,
menjadi “banget” di Jakarta, kata “kereta” menjadi “motor”, dst. Hal serupa juga
dialami oleh seorang mahasiswi asal Wonosobo yang mengaku bahwa ia butuh waktu
untuk menghilangkan logat Jawanya yang kental karena ia sering diejek teman –
teman yang berasal dari Jakarta.
Mahasiswa perantau juga mengalami perubahan norma. Contohnya adalah
mahasiswa yang berasal dari sebuah daerah yang masih mengedepankan semangat
kekeluargaan dan gotong royong, ketika berhadapan dengan sebuah lingkungan yang
berbeda atau cenderung individualis tentunya menjadi semacam pertentangan budaya
3
(Nazar & Agustina, 2010). Perubahan lainnya yang dialami adalah perubahan dalam
gaya hidup. Mahasiswa perantau dituntut untuk mampu mengatur waktu untuk
belajar, hidup mandiri, mengatur keuangan yang diberikan secara terbatas setiap
bulannya dan mengatur waktu untuk berbagai kegiatan dan tugas yang harus
dikerjakan.
Masalah lain yang sering dihadapi mahasiswa perantau yang tinggal jauh dari
keluarga adalah rasa rindu kepada keluarga dan kampung halaman. Saat merasa rindu
dengan orang tua, mahasiswa perantau hanya bisa memandang wajah orang tuanya
dari foto, mendengar suara mereka dari ujung telefon, namun tidak bisa memeluk
mereka, dan mencium tangannya seperti saat di kampung halaman. Selain itu
mahasiswa perantau juga sering mengalami masalah keterbatasan keuangan saat
mereka kehabisan uang sebelum akhir bulan. Mahasiswa yang tinggal di rumah orang
tua bisa langsung meminta pada orang tua. Tapi, ketika berada di perantauan, ada rasa
segan meminta uang pada orang tua karena mereka telah mengirim uang tiap bulan
(Halamandaris & Power dalam Leontopoulou & Trivia, 2012; Nazar & Agustina,
2010).
Kehidupan mahasiswa perantau yang penuh dinamika tersendiri ini dapat
mempengaruhi mahasiswa dalam merasakan kebahagiaan. Carr (2004) mengatakan
bahwa kebahagiaan dapat disetarakan dengan istilah subjective well-being. Menurut
pendapat Diener dan Lucas (1999) subjective well-being adalah evaluasi individu
tentang kehidupannya, termasuk penilaian kognitif terhadap kepuasan hidupnya serta
penilaian afektif terhadap emosinya. Seseorang dikatakan memiliki subjective well-
4
being yang tinggi jika mereka merasa puas dengan kondisi hidup mereka, sering
merasakan emosi positif dan jarang merasakan emosi negatif. Subjective well being
dapat diketahui dari ada atau tidaknya perasaan bahagia (Diener & Lucas, 1999).
Pada penelitiannya Diener (2005) menunjukkan orang yang bahagia adalah orang
yang sukses di banyak bidang kehidupan dan kesuksesannya sebagian disebabkan
oleh kebahagiaannya. Orang yang bahagia lebih sosial, altruistik, aktif, lebih
menyukai dirinya sendiri dan orang lain, memiliki tubuh dan sistem imun yang kuat,
dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah lebih baik. Selain itu,
memiliki mood yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan pemikiran kreatif.
Subjective well being pada mahasiswa menjadi penting untuk diteliti karena
memiliki pengaruh terhadap banyak aspek psikologi. Salah satunya dengan prestasi
akademik. Pada saat individu memiliki subjective well being yang tinggi maka ia
mampu mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi pula (Quinn & Duckworth,
2007; Antonio, 2005). Russell (2008) menyimpulkan bahwa subjective well being
memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja (work performance) dan kepuasan
kerja. Artinya semakin tinggi subjective well being, maka semakin tinggi pula kinerja
(work performance) dan kepuasan kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Soini, Aro &
Niemivirta (2007) menyimpulkan bahwa subjective well being memiliki pengaruh
positif dengan self-improvement (pengembangan diri) serta achievement goal
orientation. Artinya semakin tinggi subjective well being, maka semakin tinggi pula
self-improvement (pengembangan diri) serta achievement goal orientation.
5
Penelitian yang dilakukan oleh Leontopoulou dan Trilivia (2012) dengan
menggunakan 312 sampel dari mahasiswa Universitas Greek menyimpulkan bahwa
character strength dan kesehatan mental berhubungan positif dengan subjective well
being. Kesehatan mental bukan hanya sekedar bebas dari gangguan tetapi lebih
kepada perasan sehat, sejahtera dan bahagia (well being), ada keserasian antara
pikiran, perasaan, perilaku, dapat merasakan kebahagiaan dalam sebagian besar
kehidupannya serta mampu mengatasi tantangan hidup sehari - hari. Sementara itu
Savelkoul, Witte dan Borne (2000) menyimpulkan ada hubungan positif coping,
dukungan sosial dan subjective well being pada penderita penyakit rematik. Hasil ini
senada dengan penelitian yang dilakukan Worsch, Amir dan Miller (2011) yang
menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif subjective well being terhadap goal
adjustment capacities dan coping pada caregiver (pengasuh) yang memiliki anggota
keluarga dengan gangguan mental.
Faktor – faktor yang mempengaruhi subjective well being antara lain adalah:
harga diri (self esteem), kepribadian, optimisme, dukungan sosial, pengaruh
masyarakat dan budaya serta faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, status
pernikahan dan pendapatan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kepribadian
merupakan salah satu prediktor subjective well being yang paling konsisten (Diener &
Lucas, 1999; Diener, Lucas dan Oishi, 2005).
Kepribadian adalah dimensi perbedaan individu terhadap kecenderungan yang
menunjukkan pola konsisten dari pikiran, perasaan, dan tindakan. Teori kepribadian
yang akan digunakan pada penelitian ini adalah tipe kepribadian Big Five. Tipe
kepribadian Big Five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk
6
melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain.
Lima trait kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness, neuoriticism,
openness, conscientiousness (Costa & McCrae dalam Feist & Feist, 2009).
Penelitian yang dilakukan oleh Schimmack, Oishi, Radhakrishnan, Dzokoto,
Ahadi (2002) menyimpulkan bahwa budaya dan kepribadian memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap life satisfaction yang merupakan dimensi dari subjective well
being. Penelitian ini menunjukkan bahwa extraversion dan neuroticism memiliki
pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan openness, agreeableness dan
conscientiousness. Hasil yang sama juga disimpulkan Libran (2006) yang
menyatakan bahwa neuroticism mempengaruhi subjective well being sebesar 44%
sedangkan extraversion sebesar 8%. Hasil serupa juga diperoleh dari penelitian
Diener, Oishi dan Lucas (2003) yang menyimpulkan bahwa extraversion, neuroticism
dan self esteem berpengaruh terhadap tingkat subjective well being individu.
Hasil penelitian Gutierrez dkk (2004) menyatakan bahwa terdapat hubungan
antara kepribadian dan subjective well being khususnya extraversion dan neuroticism
namun agreeableness merupakan prediktor subjective well being yang tidak
signifikan. Hasil yang berbeda ditunjukkan penelitian yang dilakukan oleh DeNeve &
Cooper (1998) menunjukkan bahwa agreeableness dan conscientiousness
berhubungan dengan pengukuran subjective well being sedangkan openness memiliki
korelasi yang paling kecil dengan subjective well being. Penelitian yang dilakukan
Siedlecki, Salthouse, Oishi, & Jeswani (2013) menunjukkan bahwa extraversion,
agreeableness dan openness tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan
subjective well being. Perbedaan hasil penelitian ini membuat penulis tertarik untuk
7
menguji pengaruh kepribadian terhadap subjective well being dengan menggunakan
subjek penelitian yang berbeda dari peneltian – penelitian sebelumnya.
Selain kepribadian, dukungan sosial juga memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap subjective well being (Ratelle, Simard & Guay, 2012; Savelkoul, Witte dan
Borne, 2000; Taylor, Chatters, Hardison, & Riley, 2001; Siedlecki, Salthouse, Oishi,
& Jeswani, 2013). Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah rasa
nyaman, perhatian , penghargaan atau bantuan yang didapatkan seseorang dari orang
lain baik dari individu maupun kelompok. Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987)
menyebutkan bahwa ada enam komponen dukungan sosial yaitu kerekatan emosional
(emotional attachment), integrasi sosial (social integration), adanya pengakuan
(reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance),
bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance).
Hasil yang berbeda dengan penelitian – penelitian sebelumnya ditunjukkan oleh
Uchida, dkk. (2008). Uchida dkk (2008) menyatakan tidak ada hubungan antara
dukungan sosial dan well being pada budaya Eropa Amerika. Perbedaan hasil ini
mendorong penulis untuk menguji pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well
being di budaya Indonesia yaitu dengan menggunakan subjek penelitian mahasiswa
perantau. Penulis tertarik untuk meneliti pengaruh dukungan sosial terhadap
subjective well being pada mahasiswa perantau karena penelitian sebelumnya
melakukan pada subjek penelitian yang berbeda. Gatari (2008) yang mengambil
subjek penelitian ibu bekerja menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif
antara perceived social support dengan subjective well-being pada ibu bekerja.
Penelitian yang dilakukan Huda (2010) pada subjek laki – laki dan perempuan berusia
8
28 sampai 40 tahun yang belum menikah menyimpulkan bahwa terdapat kontribusi
dukungan sosial terhadap kepuasan hidup, afek positif dan afek negatif.
Selain kepribadian dan dukungan sosial, faktor demografis seperti income juga
memiliki hubungan dengan subjective well being. Income adalah hasil kerja dan usaha
yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penulis tertarik
untuk mengukur pengaruh income terhadap subjective well being karena salah satu
permasalahan utama yang disampaikan oleh mahasiswa perantau adalah masalah
keuangan. Mereka mengaku bahwa diakhir bulan biasanya mereka harus berhemat
atau kadang berhutang karena uang yang dikirimkan oleh orang tuanya sudah
menipis.
Penelitian yang dilakukan oleh Calvo dkk (2012) di 142 negara menghasilkan
kesimpulan terdapat tingginya tingkat social trust dan dukungan sosial berhubungan
dengan subjective well being. Hubungan ini menjadi lebih kuat pada negara – negara
yang memiliki penghasilan menengah keatas. Diener, Tay dan Oishi (2011) juga
menunjukkan hasil bahwa pendapatan memiliki hubungan dengan subjective well
being meski tidak terlalu kuat. Cramm, Moller dan Nieboer (2011) juga
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara social capital,
kesehatan, status perkawinan dan tingkat pendapatan pada masyarakat Grahamstown,
Afrika Selatan.
Berbagai fenomena dan penelitian mengenai subjective well being yang telah
dilakukan oleh para peneliti sebelumnya inilah yang menyebabkan peneliti merasa
terdorong untuk melakukan penelitian yang tentang pengaruh tipe kepribadian big
five dan dukungan sosial terhadap subjective well being pada mahasiswa perantau.
9
1.2 Pembatasan Masalah
Penelitian ini terkait dengan pengaruh tipe kepribadian big five dan dukungan sosial
terhadap subjective well being pada mahasiswa perantau yang definisinya adalah
sebagai berikut:
1. Subjective well being didefinisikan sebagai evaluasi individu terhadap
pengalaman hidupnya, yang terdiri dari evaluasi kognitif dan afeksi. Evaluasi ini
meliputi penilaian emosional terhadap berbagai kejadian yang dialami dan
penilaian kognitif terhadap kepuasan hidup (Diener & Lucas, 1999).
2. Tipe kepribadian Big Five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam
psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam
lima buah domain. Lima traits kepribadian tersebut adalah extraversion,
agreeableness, neuoriticism, openness, conscientiousness (Costa & McCrae,
dalam Feist & Feist, 2009).
3. Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian,
penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain (individu maupun
kelompok). Aspek – aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh Weiss (dalam
Cutrona & Russell, 1987) terdiri dari kerekatan emosional (emotional
attachment), integrasi sosial (social integration), adanya pengakuan
(reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable
reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh (opportunity
for nurturance).
4. Income adalah hasil kerja dan usaha yang dilakukan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dalam penelitian ini pendapatan yang dimaksud adalah uang
10
yang dimiliki subjek tiap bulannya baik yang berasal dari kiriman orang tua
maupun yang diperoleh dari hasil bekerja.
5. Mahasiswa perantau adalah mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di luar
daerah asal mereka, dengan pergi ke daerah lain untuk mencari ilmu (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2000). Dalam penelitian ini mahasiswa perantau adalah
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berasal dari luar daerah
Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) yang saat ini tinggal di
kosan, asrama atau kontrakan.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan, maka dalam penelitian ini,
permasalahan tentang pengaruh antara tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap
subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dapat
disampaikan dalam bentuk pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut:
a. Apakah ada pengaruh tipe kepribadian terhadap subjective well being mahasiswa
perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
b. Apakah ada pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well being mahasiswa
perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
c. Apakah ada pengaruh income terhadap subjective well being mahasiswa perantau
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
d. Apakah ada pengaruh bersama tipe kepribadian, dukungan sosial dan income
terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta?
11
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
a. Mengukur pengaruh tipe kepribadian terhadap subjective well being
mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Mengukur pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well being
mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
c. Mengukur pengaruh income terhadap subjective well being mahasiswa
perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
d. Mengukur pengaruh bersama tipe kepribadian, dukungan sosial dan income
terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
1.4.2 Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis seperti penjelasan berikut ini.
1.4.2.1 Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan
ilmu pengetahuan psikologi, khususnya pada bidang psikologi
pendidikan, psikologi positif serta bidang psikologi sosial dan psikologi
perkembangan. Penelitian ini juga dapat mengembangkan teori
dukungan sosial, kepribadian dan subjective well being.
12
1.4.2.2 Manfaat praktis
a. Diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi orang – orang terdekat
individu (anak, saudara, teman, dll) sebagai sumber dukungan sosial
utama dalam membantu mahasiswa perantau menjalani kehidupan
sebagai mahasiswa. Sehingga mahasiswa dapat terhindar dari hal –
hal negatif, mendapatkan subjective well being yang baik dan lebih
optimal dalam mengembangkan diri dan meraih prestasi.
b. Memberikan informasi kepada orang – orang yang berada disekitar
mahasiwa perantau seperti keluarga dan teman, dengan tujuan
mengembangkan pemahaman mengenai subjective well being pada
mahasiswa perantau.
c. Diharapkan dapat meningkatkan minat para peneliti lain untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam, atau melakukan
penelitian baru yang berhubungan dengan subjective well being dan
mahasiswa perantau.
13
1.5 Sistematika Penelitian
Proposal penelitian ini terdiri dari lima bagian.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang penelitian, pembatasan masalah, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Pada bagian
pendahuluan akan dijelaskan garis besar penelitian secara umum.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas dasar-dasar teori yang digunakan untuk mendukung
penelitian yang akan dilakukan, yaitu teori mengenai subjective well being,
kepribadian, dukungan sosial dan pendapatan yang merupakan variabel dalam
penelitian ini serta dilengkapi dengan kerangka berpikir.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan penjelasan mengenai populasi dan sampel penelitian, variabel
penelitian, definisi operasional, alat ukur yang digunakan, prosedur penelitian dan
teknik analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Bab ini membahas kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan juga akan
dijelaskan bagaimana temuan yang didapat dari hasil penelitian tersebut.
BAB V : KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Bab ini membahas kesimpulan atas hasil penelitian serta saran-saran yang terkait
dengan penelitian ini hingga diharapkan dapat berguna untuk penelitian selanjutnya.
14
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Subjective Well Being
2.1.1 Definisi subjective well being
Subjective well being dapat diartikan sebagai penilaian individu terhadap
kehidupannya yang meliputi penilaian kognitif mengenai kepuasan hidup dan
penilaian afektif mengenai mood dan emosi seperti perasaan emosional positif
dan negatif (Eddington dan Shuman, 2008).
Subjective well being didefinisikan oleh Diener, Lucas & Oishi (2005)
sebagai evaluasi kognitif dan afektif individu terhadap hidupnya. Subjective
well being merupakan konsep yang mencakup tingginya kepuasan hidup,
rendahnya tingkat afek negatif dan tingginya tingkat afek positif. Definisi lain
subjective well being dari Russell (2008) adalah persepsi individu terhadap
kehidupannya atau pandangan subjektif individu terhadap pengalaman
hidupnya.
Subjective well being dapat diartikan sebagai penilaian individu terhadap
kehidupannya yang meliputi penilaian kognitif mengenai kepuasan hidup dan
penilaian afektif mengenai mood dan emosi (Diener & Lucas, 1999). Menurut
Shin & Jhonson (dalam Diener, 2009) subjective well being didefinisikan
15
sebagai penilaian global kualitas hidup individu menurut kriteria yang telah
dipilih individu tersebut.
Berdasarkan pengertian – pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
subjective well being adalah penilaian subjektif yang diberikan oleh individu
mengenai kehidupannya meliputi penilaian mengenai kepuasan hidup dan
emosi. Untuk penelitian ini, penulis memakai definisi dari Diener dan Lucas
(1999), yaitu: “evaluasi individu tentang kehidupannya, termasuk penilaian
kognitif terhadap kepuasan hidupnya serta penilaian afektif terhadap
emosinya”. Definisi ini dipilih karena lebih menggambarkan komponen –
komponen yang akan digunakan untuk mengukur subjective well being dalam
penelitian ini.
2.1.2 Dimensi – dimensi subjective well being
Dimensi subjective well being dapat dibagi menjadi dua yaitu penilaian
kognitif dan penilaian afektif. Penilaian kognitif adalah penilaian individu
mengenai kepuasan hidup sedangkan penilaian afektif adalah penilaian
individu terhadap mood dan emosi yang sering dirasakan dalam hidup (Diener,
Suh, Lucas dan Smith, 1999). Berikut ini adalah pembahasan lebih lanjut
mengenai kedua dimensi tersebut.
16
2.1.2.1 Dimensi kognitif subjective well being
Dimensi kognitif dari subjective well being adalah evaluasi terhadap
kepuasan hidup individu. Evaluasi tersebut dapat dikategorikan menjadi
evaluasi umum (global) dan evaluasi khusus (domain tertentu) (Diener,
et.al, 1999). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua
penilaian tersebut.
a. Evaluasi terhadap kepuasan hidup secara global, yaitu evaluasi
individu terhadap kehidupannya secara menyeluruh. Penilaian umum
ini merupakan penilaian individu yang bersifat reflektif terhadap
kepuasan hidupnya (Diener, 2005). Kepuasan hidup secara global
dimaksudkan untuk merepresentasikan penilaian individu secara
umum. Kepuasan hidup secara global didasarkan pada proses
penilaian dimana individu mengukur kualitas hidupnya dengan
didasarkan pada satu set kriteria yang unik yang mereka tentukan
sendiri. Secara lebih spesifik, kepuasan hidup secara global
melibatkan persepsi individu terhadap perbandingan keadaan
hidupnya dengan standar unik yang mereka miliki.
b. Evaluasi terhadap kepuasan domain tertentu, yaitu penilaian yang
dibuat individu dalam mengevaluasi domain atau aspek tertentu
dalam kehidupannya, seperti kesehatan fisik dan mental, pekerjaan,
rekreasi, hubungan sosial, kehidupan dengan pasangan hidup dan
kehidupan dengan keluarga (Diener, 2005).
17
Kedua dimensi tersebut tidak sepenuhnya terpisah. Evaluasi global
dan evaluasi terhadap domain tertentu memiliki keterkaitan satu sama
lain. Dalam melakukan penilaian mengenai kepuasan hidup secara
umum, individu kemungkinan besar akan menggunakan informasi
mengenai kepuasan pada salah satu aspek hidup yang dianggap paling
penting. Evaluasi terhadap kepuasan hidup secara global merupakan
refleksi dari persepsi individu terhadap hal – hal yang ada di dalam
hidupnya, ditambah dengan bagaimana kultur mempengaruhi
pandangan hidup positif individu.
2.1.2.2 Dimensi afektif subjective well being
Menurut Diener, et.al (1999) dimensi afektif subjective well being
merefleksikan peristiwa yang terjadi di dalam hidup individu. Dengan
meneliti tipe – tipe dari reaksi afektif yang ada, seorang peneliti dapat
memahami cara individu mengevaluasi kondisi dan peristiwa di dalam
hidupnya. Secara umum dimensi afektif subjective well being dapat
dikategorikan menjadi evaluasi terhadap keberadaan afek – afek positif
dan evaluasi terhadap keberadaan afek – afek negatif. Larsen dan
Diener (1992) dan Averill (dalam Carr, 2004) menjelaskan bahwa afek
positif adalah kombinasi hal yang sifatnya membangkitkan (arousal)
dan hal yang sifatnya menyenangkan (pleasantness) dan emosi yang
termasuk didalamnya antara lain aktif, siap sedia dan senang. Afek
negatif adalah kombinasi hal yang sifatnya membangkitkan (arousal)
18
dan hal yang sifatnya tidak menyenangkan (unpleasantness) dan
didalamnya terdapat emosi seperti cemas, sedih, dan ketakutan.
a. Evaluasi terhadap keberadaan afek positif
Carr (2004) menjelaskan afek positif sebagai dimensi dimana
terdapat perasaan yang nyaman dengan intensitas yang beragam.
Afek – afek positif merepresentasikan emosi yang bersifat
menyenangkan, seperti cinta atau kasih sayang. Afek – afek positif
dianggap sebagai bagian dari subjective well being karena afek –
afek tersebut merefleksikan reaksi individu terhadap sejumlah
peristiwa dalam hidup yang menunjukkan bahwa hidup berjalan
sesuai dengan apa yang diinginkan (Diener, 2005).
Larsen dan Diener (dalam Carr, 2004) mengatakan bahwa afek
positif adalah kombinasi dari hal yang sifatnya membangkitkan
(arousal) dan hal yang bersifat menyenangkan (pleasantness). Afek
– afek positif yang tinggi terjadi ketika individu merasakan energi
yang tinggi, konsentrasi penuh, dan keterlibatan yang
menyenangkan. Sementara itu, afek – afek positif yang rendah
terjadi ketika individu mengalami kesedihan dan kelelahan (Watson,
Clark & Tellegen, 1988). Afek positif dapat membuat individu lebih
menikmati pekerjaan, hubungan dengan orang lain, bahagia dalam
pekerjaan dan percintaan meningkatkan afek positif. Afek positif
mendorong individu untuk mendekatkannya pada situasi yang
menyenangkan dan bermanfaat seperti makanan, tempat berlindung,
19
dan mencari pasangan. Afek positif dapat ditingkatkan dengan
melakukan kegiatan fisik sehari – hari, tidur yang cukup,
bersosialisasi dengan teman dekat dan bekerja keras untuk mencapai
tujuan yang memiliki nilai (Watson, et.al, 1988).
b. Evaluasi terhadap keberadaan afek negatif
Afek negatif merepresentasikan mood dan emosi yang tidak
menyenangkan dan merefleksikan respon negatif yang dialami
individu sebagai reaksinya terhadap kehidupan, kesehatan,
keadaan dan peristiwa yang mereka alami (Diener, 2005).
Afek – afek negatif merupakan kombinasi dari hal – hal
yang bersifat membangkitkan (arousal) dan hal – hal yang
bersifat tidak menyenangkan (unpleasantness). Afek – afek
negatif yang tinggi akan muncul ketika individu merasakan
kemarahan, kebencian, jijik, rasa bersalah, ketakutan dan
kegelisahan. Sementara itu, afek – afek negatif yang rendah akan
muncul ketika individu merasakan ketenangan dan kedamaian
(Watson, et.al, 1988).
Afek – afek negatif memang dibutuhkan dan seharusnya
terjadi agar hidup dapat berfungsi secara optimal. Salah satu
fungsi dari afek negatif adalah mengarahkan kepada perilaku
menghindar yang berguna untuk menjauhkan individu dari
situasi yang berbahaya. Namun afek – afek negatif yang terlalu
sering terjadi atau terjadi secara berkepanjangan merupakan
20
indikasi bahwa individu memiliki penilaian yang buruk terhadap
kehidupannya. Pengalaman merasakan afek – afek negatif secara
berkepanjangan akan menghambat individu untuk bertingkah
laku secara efektif dalam kehidupan sehari – hari. Dengan
demikian, individu merasa bahwa hidupnya tidak menyenangkan
(Diener, 2005).
Individu dideskripsikan mempunyai subjective well being
yang tinggi apabila ia menilai kepuasan hidupnya tinggi dan
merasakan afek positif lebih sering dibandingkan afek negatif
(Diener & Lucas, dalam Ryan & Deci, 2001).
2.1.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi subjective well being
Berbagai hasil penelitian dan literatur telah menghasilkan sejumlah variabel
yang dianggap sebagai prediktor subjective well being yang signifikan.
Prediktor – prediktor yang dimaksud adalah harga diri (self esteem),
kepribadian, optimisme, dukungan sosial, pengaruh masyarakat dan budaya,
proses kognitif, serta faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, status
pernikahan dan pendapatan. Berikut ini adalah pembahasan secara lebih spesifik
untuk masing – masing prediktor diatas.
a. Harga diri (self esteem)
Menurut Eddington dan Shuman (2008) harga diri berhubungan kuat secara
positif di budaya barat. Harga diri (self esteem) yang tinggi akan membuat
individu memiliki beberapa kelebihan, termasuk pemahaman mengenai arti
21
dan nilai hidup (Ryan dan Deci, 2001). Hubungan yang kuat antara harga diri
(self esteem) dan subjective well being tidak ditemukan secara konsisten di
beberapa negara, terutama di negara – negara penganut sistem kolektif seperti
di Cina. Di negara – negara tersebut, otonomi dan tuntutan pribadi dianggap
tidak lebih penting daripada kesatuan keluarga dan sosial sehingga harga diri
(self esteem) menjadi prediktor subjective well being yang kurang penting
(Eddington & Shuman, 2008).
b. Kepribadian
Dua trait kepribadian yang ditemukan paling berhubungan dengan
subjective well being adalah extraversion dan neuroticism (Diener & Lucas,
1999). Extraversion mempengaruhi afek positif sedangkan neuroticism
mempengaruhi afek negatif. Para peneliti berpendapat bahwa extraversion
dan neuroticism paling berhubungan dengan subjective well being karena
kedua trait tersebut mencerminkan temperamen seseorang.
Sejumlah hasil penelitian menemukan bahwa tipe kepribadian
ekstroversi merupakan salah satu prediktor subjective well being yang paling
signifikan (DeNeve & Cooper, 1998; Diener & Lucas, 1999; Schimmack
et.al, 2002). Menurut Watson & Clark (dalam Diener & Lucas, 1999), trait
lain dalam model kepribadian “the big five trait factors” yaitu
agreeableness, conscientiousness, dan openness to experience menunjukkan
hubungan yang lebih lemah dengan subjective well being. Seidlitz (dalam
Diener & Lucas, 1999) mengatakan bahwa hubungan tersebut lebih lemah
22
karena trait tersebut terbentuk dari reward oleh lingkungan, dan bukannya
oleh reaktivitas faktor biologis terhadap lingkungan.
c. Optimisme
Individu yang memiliki optimisme terhadap masa depan cenderung merasa
lebih bahagia dan lebih puas dengan kehidupan (Diener et.al, 1999).
Schaier dan Carver (dalam Eddington & Shuman, 2008) menyatakan
optimisme sebagai kecenderungan untuk berharap hasil yang
menyenangkan pada kehidupan seseorang. Secara spesifik, mereka yang
mempercayai bahwa dirinya akan mendapat hasil yang positif, lebih
mungkin untuk meraih tujuannya. Diener et.al (1996) menyatakan
optimisme berkorelasi dengan pengukuran subjective well-being seperti
kepuasan hidup, afek menyenangkan, dan afek tidak menyenangkan.
Scheier dan Carver (1993) meninjau penemuan yang menunjukkan
bahwa optimisme membantu menjaga tingkat subjective well-being ketika
menghadapi stressor. Fakta menunjukkan bahwa optimisme cenderung
mendorong individu untuk menggunakan mekanisme coping yang fokus
pada masalah, mencari dukungan sosial, dan menekankan aspek positif dari
situasi yang sulit (Carver et al, 1986). Individu yang berpikir positif
menggunakan bentuk coping yang lebih efektif (dalam Eddington &
Shuman, 2008).
23
d. Dukungan sosial
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki
hubungan dengan dukungan sosial (Savelkoul et.al, 2000; Siedlecki et.al,
2013; Taylor et.al, 2001). Menurut Diener dan Selligman (2002) dukungan
sosial merupakan prediktor subjective well being. Orang – orang yang
memperoleh dukungan sosial yang memuaskan melaporkan bahwa mereka
lebih sering merasa bahagia dan lebih sedikit merasakan kesedihan. Hal ini
karena pemikiran bahwa individu memiliki tempat bersandar ketika mereka
membutuhkan akan membuat individu merasa nyaman dan hal ini akan
berkontribusi pada afek positif yang dirasakan individu. Tingginya afek
positif yang dirasakan individu menunjukkan tingginya subjective well
being yang dimiliki individu tersebut. Menurut Campbell (dalam Taylor
et.al, 2001) hadirnya orang – orang yang memberikan dukungan sosial
akan meningkatkan kemampuan individu dalam menghadapi stress
sehingga memapu menghasilkan tingkat subjective well being yang lebih
tinggi.
e. Pengaruh masyarakat dan budaya
Diener, Oishi dan Lucas (2003) mengemukakan bahwa perbedaan
subjective well being dapat terjadi karena perbedaan kekayaan negara.
Negara yang kaya dinilai dapat membentuk subjective well being yang
tinggi pada penduduknya karena negara yang kaya cenderung menghargai
hak asasi manusia, memberikan angka harapan hidup yang lebih panjang
dan lebih demokratis.
24
Perbedaan juga dapat disebabkan oleh budaya. Diener, Suh, Oishi
dan Shao (dalam Wirtz, Chiu, Diener & Oishi, 2009) mengatakan bahwa
norma budaya lebih mempengaruhi afek positif daripada afek negatif. Di
dalam sebuah budaya yang meanggap ekspresi hal – hal positif sebagai
sesuatu yang tidak baik, individu cenderung melaporkan tingkat afek
positif yang lebih rendah daripada individu yang tumbuh di dalam budaya
yang menganggap ekspresi hal – hal positif sebagai sesuatu yang wajar.
Afek positif lebih dipengaruhi oleh lingkungan karena lebih bersifat sosial.
f. Faktor demografis
Diener, Lucas dan Oishi (2005) mengatakan bahwa efek faktor demografis
(misalnya jenis kelamin, umur, status pernikahan, pendapatan) terhadap
subjective well being biasanya kecil. Berikut adalah penjelasan mengenai
faktor demografis yang mempengaruhi subjective well being.
a. Jenis kelamin dan umur
Diener, Lucas dan Oishi (2005) menyatakan bahwa jenis kelamin dan
umur berhubungan dengan subjective well being, namun efek tersebut
kecil. Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Diener dan
Suh (dalam Diener et al, 2005) yang menunjukkan bahwa perempuan
memiliki tingkat subjective well being yang relatif sama dengan laki –
laki.
25
b. Status pernikahan
Pengaruh status pernikahan terhadap subjective well being dipengaruhi
kuat oleh kebudayaan setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dalam kultur individualis, pasangan yang tidak menikah tetapi tinggal
bersama (cohabiting) diketahui merasa lebih bahagia daripada
pasangan menikah atau seseorang yang tidak memiliki pasangan.
Sebaliknya dalam kultur kolektivis, pasangan yang menikah diketahui
merasa lebih bahagia daripada pasangan yang belum menikah tetapi
tinggal bersama atau seseorang yang tidak memiliki pasangan (Diener,
Gohm, Suh, Oishi dalam Diener, et al, 2005).
Banyak peneliti yang percaya pernikahan berhubungan dengan
subjective well being karena pernikahan sebagai kekuatan melawan
kesulitan hidup. Pernikahan memberikan dukungan emosional dan
finansial yang menghasilkan kondisi positif subjective well being
(Eddington & Shuman, 2008)
c. Pendapatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan memiliki hubungan
yang konsisten dengan subjective well being dalam analisis pada skala
negara. Hal ini disebabkan negara yang lebih makmur memiliki
demokrasi yang lebih baik dan lebih menghargai persamaan. Dalam
analisis pada skala individu, perbedaan pendapatan dalam selang
waktu tertentu hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap
subjective well being (Diener, et al, 2005). Alasan pendapatan tidak
26
terlalu kuat pengaruhnya terhadap subjective well being karena
kebanyakan orang yang memiliki pendapatan lebih tinggi harus
menghabiskan waktu lebih banyak untuk bekerja dan memiliki sedikit
waktu untuk bersenang – senang dan berhubungan sosial (Diener &
Diener, 2009).
2.1.4 Pengukuran subjective well being
Sebagian besar alat ukur yang digunakan untuk mengukur subjective well
being mengasumsikan bahwa kebahagiaan dan kepuasan hidup dapat disusun
dalam sebuah kontinum mulai dari “sangat bahagia” sampai dengan “sangat
tidak bahagia”. Salah satu skala yang memiliki nilai reliabilitas yang tinggi dan
paling sering digunakan adalah Satisfaction with Life Scale (Diener, Emmons,
Larsen & Griffin, 1985) untuk mengukur nilai individu mengenai kepuasan
hidupnya dan Positive Affect Negative Affect Schedule (Clark, Watson &
Tellegen, 1988) untuk mengukur tingkat afek positif dan afek negatif individu
pada satu waktu.
Peneliti menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Satisfaction with Life
Scale (SWLS) dan Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) karena
menurut peneliti skala tersebut sesuai untuk penelitian ini. Selain itu juga
karena Satisfaction with Life Scale (SWLS) dan Positive Affect Negative Affect
Schedule (PANAS) memiliki validitas dan reliabilitas yang baik (Pavot &
Diener, 2004; Gatari, 2008).
27
2.2. Tipe Kepribadian Big Five
Pada tahun 1930-an, Allport dan Odbert untuk pertama kalinya meneliti mengenai
sifat manusia, kemudian dilanjutkan oleh Cattell pada tahun 1940-an dan oleh
Tupes, Christal dan Norman pada tahun 1960-an. Pada akhir tahun 1970-an dan
awal 1980-an, Costa dan McCrae juga meneliti hal yang sama yaitu mengenai sifat
dari kepribadian (Feist & Feist 2009). Dalam masa tersebut, Costa dan McCrae
awalnya hanya terfokus pada dua dimensi utama, yaitu neuroticism dan
extraversion. Tidak lama setelahnya, Costa dan McCrae menemukan faktor ketiga
yang mereka sebut dengan keterbukaan pada pengalaman (openness to experience).
Hampir semua studi awal Costa dan McCrae hanya terfokus pada ketiga dimensi
ini. Pada tahun 1981 Lewis Goldberg muncul sebagai orang pertama yang
menggunakan istilah “Big Five” untuk mendeskripsikan temuan dari analisis faktor
atas sifat kepribadian. Akhirnya pada tahun 1985, Costa dan McCrae mulai
melaporkan studi pada lima faktor kepribadian.
Kepribadian big five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi
untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah
dimensi kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor.
Lima dimensi trait kepribadian tersebut terdiri dari extraversion, agreeableness,
neuroticism, openness dan conscientiousness.
28
2.2.1 Trait – trait dalam tipe kepribadian big five
Trait merupakan suatu pola tingkah laku yang relatif menetap secara terus
menerus dan konsekuen yang diungkapkan dalam satu deretan keadaan.
Trait mengacu pada perbedaan individu dalam berperilaku, konsistensi
perilaku sepanjang waktu, dan stabilitas perilaku pada berbagai situasi (Feist
& Feist, 2009). Pada penelitian ini, kepribadian dilihat berdasarkan The Big
Five Personality yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae. Trait-trait
dalam domain-domain dari Big Five Personality Costa dan McCrae (dalam
Feist & Feist, 2009) adalah sebagai berikut:
a. Extraversion
Faktor ini merupakan dimensi yang penting dalam kepribadian, dimana
extraversion ini dapat memprediksi banyak tingkah laku sosial. Dimensi ini
menilai kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal, level aktivitasnya,
kebutuhan untuk didukung, kemampuan untuk berbahagia dan menikmati
hidup (Costa & McCrae dalam Pervin & John, 2001). Individu dengan skor
extraversion yang tinggi cenderung penuh perhatian, ceria, aktif berbicara,
senang berkumpul, selalu bersemangat, bahagia, menyenangkan dan penuh
kasih sayang. Individu yang memiliki skor extraversion rendah cenderung
cuek, pendiam, penyendiri, serius, pasif dan tidak mempunyai cukup
kemampuan dalam mengekspresikan emosinya.
29
b. Agreeableness
Agreeableness menilai kualitas orientasi individu dengan kontinum mulai
dari lemah lembut sampai antagonis didalam berpikir, perasaan dan perilaku
(Costa & McCrae dalam Pervin & John, 2001). Individu dengan skor
agreeableness yang tinggi cenderung mudah percaya pada orang lain, murah
hati, suka menolong, mudah menerima dan baik hati. Individu yang
memiliki skor agreeableness yang rendah cenderung penuh curiga, pelit,
tidak ramah, mudah kesal dan mudah mengkritik orang lain.
c. Neuroticism
Trait ini menilai kestabilan dan ketidakstabilan emosi, mengidentifikasi
kecenderungan individu apakah mudah mengalami stres, mempunyai ide-ide
yang tidak realistis, mempunyai coping response yang maladaptif (Costa &
McCrae dalam Pervin & John, 2001). Individu dengan skor neuroticism
yang tinggi cenderung mudah menjadi cemas, temperamental, mengasihani
diri, sangat sadar akan dirinya sendiri, emosional, rapuh, rentan terhadap
gangguan yang berkaitan dengan stress, dan peka pada kritik. Individu yang
memiliki skor neuroticism rendah biasanya tenang, tidak emosional dan
puas terhadap dirinya.
d. Openness
Openness menilai bagaimana individu menggali sesuatu yang baru dan tidak
biasa, usaha secara proaktif mencari pengalaman baru dan penghargaan
individu terhadap pengalaman itu sendiri (Costa & McCrae dalam Pervin &
John, 2001). Individu yang secara konsisten mencari pengalaman yang
30
berbeda dan bervariasi akan memiliki skor yang tinggi pada keterbukaan
terhadap pengalaman. Sebagai contoh, mereka menikmati mencoba jenis
makanan baru di sebuah restoran atau mereka tertarik mencari restoran yang
baru dan menarik. Sebaliknya, mereka yang tidak terbuka kepada
pengalaman hanya akan bertahan dengan hal – hal yang tidak asing, yang
mereka tahu akan mereka nikmati. Individu yang memiliki karakteristik skor
openness yang tinggi cenderung kreatif, orisinil, imajniatif, penuh rasa
penasaran, terbuka, berpandangan luas, dan individu yang memiliki minat
yang besar, sedangkan individu yang memiliki skor openness rendah
biasanya konvensional, rendah hati, konservatif dan tidak terlalu penasaran
terhadap sesuatu.
e. Conscientiousness
Conscientiousness menilai kemampuan individu dalam hal
pengorganisasian, baik mengenai ketekunan dan motivasi dalam mencapai
tujuan. Sebagai lawannya conscientiousness menilai apakah individu
tersebut tergantung, malas dan tidak rapi (Costa & McCrae dalam Pervin
dan John, 2001). Individu yang memiliki karakteristik conscientiousness
dengan skor yang tinggi biasanya orang yang terorganisir dengan baik dan
teratur dalam setiap pekerjaan, pekerja keras, disiplin, bertanggung jawab,
tekun dan berambisi pada tujuannya, sebaliknya individu yang memiliki
skor conscientiousness yang rendah cenderung tidak memiliki tujuan yang
jelas, tidak teratur, kurang dapat dipercaya, teledor dalam bekerja, dan lebih
mudah menyerah saat menemui kesulitan dalam mengerjakan sesuatu.
31
2.2.2 Pengukuran tipe kepribadian big five
Kepribadian big five diukur dengan mengadaptasi skala International
Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor yang dibuat pada tahun 1992
oleh Goldberg (dalam Goldberg et.al, 2006). Skala ini terdiri dari 50 item
pernyataan yang diadaptasi sehingga memiliki empat rentang pilihan jawaban.
Pada kepribadian big five terdapat lima variabel yaitu: extraversion,
agreeableness, conscientiousness dan openness yang masing – masing variabel
terdapat 10 item (5 favorable dan 5 unfavorable).
Peneliti menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari International
Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor karena menurut peneliti skala
tersebut sesuai untuk penelitian ini. Selain itu juga karena International
Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik (Socha, et al., 2010; Guenole & Chernyshenko, 2005).
2.3. Dukungan Sosial
2.3.1. Definisi dukungan sosial
Menurut Rietschlin (dalam Taylor, 2006) dukungan sosial didefinisikan
sebagai informasi dari orang lain bahwa individu itu dicintai, diperhatikan,
berharga dan bagian dari sebuah jaringan komunikasi yang merupakan
kewajiban dari orang tua, pasangan, keluarga, teman dan komunitas sosial.
Ketika dihadapkan pada masalah, individu dengan tingkat dukungan sosial
yang tinggi akan lebih sedikit merasakan stress dan mampu melakukan coping
dengan baik (Taylor, 2006).
32
Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan,
perhatian, penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain,
dimana orang lain disini dapat diartikan sebagai individu perorangan atau
kelompok. Beberapa ahli Cobb, 1976; Gentry and Kobasa, 1984; Wallston,
Alagna and Devellis, 1983; Wills, 1984 (dalam Sarafino, 1998) menyatakan
bahwa individu yang memperoleh dukungan sosial akan meyakini individu
dicintai, dirawat, dihargai, berharga dan merupakan bagian dari lingkungan
sosialnya.
Dukungan sosial dapat berupa pemberian infomasi, bantuan tingkah laku,
ataupun materi yang didapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat
individu merasa diperhatikan, bernilai, dan dicintai. Dukungan sosial yang
diterima dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, timbul rasa
percaya diri dan kompeten (Taylor, 2006). Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian,
penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain, baik dari
perorangan atau kelompok.
2.3.2 Dimensi dukungan sosial
Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987) menyebutkan bahwa terdapat enam
kebutuhan (provisions) yang harus dipenuhi agar seseorang dapat merasa
didukung secara cukup. Menurut Weiss enam kebutuhan tersebut yaitu:
kerekatan emosional (emotional attachment), integrasi sosial (social
integration), adanya pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang
33
dapat diandalkan (reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan
untuk mengasuh (opportunity for nurturance).
a. Kerekatan emosional (emotional Attachment)
Yaitu adanya perasaan kedekatan secara emosional kepada orang lain yang
memberikan rasa nyaman. Jenis dukungan sosial semacam ini
memungkinkan individu memperoleh kerekatan (kedekatan) emosional
sehingga menimbulkan rasa aman, tentram dan damai bagi yang menerima.
Individu yang mendapatkan dukungan sosial berupa kasih sayang bersikap
lebih tenang dan tidak gegabah dalam menghadapi permasalahan. Sumber
dukungan kasih sayang adalah dari orang – orang terdekat individu
contohnya biasa diperoleh dari pasangan hidup, anggota keluarga, teman
dekat dan individu lain yang memiliki hubungan yang harmonis.
Bentuk kasih sayang yang bisa didapatkan oleh remaja perantau antara
lain: mendapat penghiburan dari orang – orang terdekat ketika mengalami
permasalahan, orang – orang terdekat mampu memahami dan bersikap baik
terhadap kondisi mahasiswa perantau, orang – orang terdekat memberikan
perhatian ketika mahasiswa perantau sedang sakit, dan orang – orang
terdekat mampu memahami perasaan mahasiswa perantau.
b. Integrasi sosial (Social Integration)
Merujuk pada perasaan memiliki minat, kepedulian, dan aktivitas rekreasi
yang sama. Individu memiliki perasaan menjadi bagian dari kelompok,
tempat berbagi minat, perhatian serta melakukan kegiatan yang
menyenangkan bersama – sama.
34
Bentuk integrasi sosial mahasiswa perantau diantaranya: orangtua
memberi kesempatan pada mahasiswa perantau untuk tetap memiliki peran
dalam memutuskan permasalahan dalam keluarga walaupun mahasiswa
perantau tinggal jauh dari keluarga, orang – orang terdekat selalu siap untuk
membantu dan mencurahkan perhatian kepada mahasiswa perantau,
mahasiswa perantau memiliki kesempatan untuk berbagi suka dan duka
dengan orang – orang terdekat.
c. Adanya pengakuan atau penghargaan (Reassurance of Worth)
Yaitu adanya pengakuan dari orang lain terhadap kompetensi, keterampilan
dan nilai yang dimiliki individu. Mahasiswa mendapat pengakuan atas
kemampuan dan keahliannya serta mendapat penghargaan dari orang lain
atau lembaga. Sumber dukungan sosial semacam ini dapat berasal dari
keluarga, lembaga / organisasi atau universitas dimana mahasiswa kuliah.
Contoh bentuk penghargaan dan pengakuan yang diberikan kepada
mahasiswa perantau misalnya, orang tua atau lembaga memberi apresiasi
atas perilaku positif atau prestasi mahasiswa perantau, keluarga mampu
memberikan respon positif terhadap pendapat mahasiswa perantau, orang
tua tetap memberikan kepercayaan kepada mahasiswa perantau.
d. Ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance)
Yaitu adanya keyakinan bahwa ada orang lain yang dapat diandalkan untuk
membantu penyelesaian masalah. Pada dukungan sosial reliable reliance ini
individu mendapatkan kepastian atau jaminan bahwa individu dapat
mengharapkan orang lain untuk membantu dalam semua keadaan.
35
Mahasiswa perantau merasakan jaminan yang pasti bahwa orang lain akan
membantunya dalam setiap keadaan.
Bentuk ketergantungan yang dapat diandalkan pada mahasiswa perantau
misalnya, mahasiwa perantau mampu terbuka untuk bercerita baik suka
maupun duka dengan orang tua, mahasiswa perantau memiliki tempat untuk
bergantung dan meminta bantuan ketika menghadapi masalah, ada orang
lain yang memberikan motivasi positif pada mahasiswa perantau.
e. Bimbingan (Guidance)
Yaitu adanya seseorang yang memberikan nasehat atau informasi.
Dukungan sosial jenis ini adalah berupa adanya hubungan kerja atau pun
hubungan sosial yang memungkinkan mahasiswa perantau mendapatkan
informasi, saran atau nasihat yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan
dan mengatasi permasalahan yang dihadapi. Jenis dukungan sosial ini dapat
bersumber dari orang tua, dosen, teman, figur yang dituakan.
f. Kesempatan untuk membantu (Opportunity for Nurturance)
Suatu aspek penting dalam hubungan interpersonal adalah perasaan
dibutuhkan oleh orang lain. Dengan adanya kesempatan untuk membantu,
mahasiswa perantau merasa dirinya dibutuhkan dan penting bagi orang lain
sehingga individu dapat merasa berharga dan bernilai. Bentuk kesempatan
mahasiswa perantau untuk membantu misalnya teman memberikan
kepercayaan untuk membantu memberikan solusi permasalahan yang
dihadapi, orang tua mampu terbuka kepada mahasiswa perantau mengenai
permasalahan yang terjadi.
36
2.3.3 Sumber – sumber dukungan sosial
Sumber – sumber dukungan sosial banyak diperoleh individu dari lingkungan
sekitarnya. Sumber dukungan sosial merupakan aspek yang penting untuk
diketahui dan dipahami. Dengan pengetahuan dan pemahaman tersebut,
individu akan tahu pada siapa individu akan mendapatkan dukungan sosial
yang sesuai dengan situasi dan keinginannya yang spesifik, sehingga dukungan
sosial memiliki makna yang berarti. Sarafino (1998) mengatakan bahwa
dukungan sosial dapat diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda, yaitu:
suami atau isteri, keluarga, rekan kerja, dokter ataupun komunitas organisasi.
2.3.4. Pengukuran dukungan sosial
Peneliti dalam penelitian ini mengadaptasi skala yang dikembangkan oleh
Cutrona dan Russell (1987) yang dikenal dengan Social Provision Scale.
Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987) menyebutkan bahwa terdapat enam
kebutuhan (provisions) yang harus dipenuhi agar seseorang dapat merasa
didukung secara cukup. Menurut Weiss enam kebutuhan tersebut yaitu:
kerekatan emosional (emotional attachment), integrasi sosial (social
integration), adanya pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang
dapat diandalkan (reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan
untuk mengasuh (opportunity for nurturance). Peneliti menggunakan alat
ukur yang diadaptasi dari Social Provision Scale karena menurut peneliti skala
tersebut sesuai untuk penelitian ini. Selain itu juga karena Social Provision
37
Scale telah teruji memiliki validitas dan reliabilitas yang baik (Rizwan &
Syed, 2010).
2.4 Faktor Demografis Income
Income adalah hasil kerja dan usaha yang dilakukan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa income memiliki
hubungan yang konsisten dengan subjective well being dalam analisis pada skala
negara. Namun, dalam analisis pada skala individu, perbedaan income dalam selang
waktu tertentu hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap subjective well
being (Diener, Lucas dan Oishi, 2005).
Alasan income tidak terlalu kuat pengaruhnya terhadap subjective well being
karena kebanyakan orang yang memiliki income lebih tinggi harus menghabiskan
waktu lebih banyak untuk bekerja dan memiliki sedikit waktu untuk bersenang –
senang dan berhubungan sosial (Diener & Diener, 2009). Hasil berbeda ditunjukkan
oleh penelitian yang dilakukan Cramm, Moller dan Nieboer (2011) yang
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara social capital,
kesehatan, status perkawinan dan tingkat income pada masyarakat Grahamstown,
Afrika Selatan. Dalam penelitian ini income yang dimaksud adalah uang yang
dimiliki subjek tiap bulannya baik yang berasal dari kiriman orang tua maupun
yang diperoleh dari hasil bekerja.
38
2.5. Mahasiswa Perantau
Mahasiswa perantau adalah mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di luar daerah
asal mereka, dengan pergi ke daerah lain untuk mencari ilmu (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2000). Banyak orang melanjutkan pendidikannya di luar daerah tempat
tinggalnya agar mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih memadai daripada di
daerah asalnya. Mahasiswa – mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia ini biasanya tinggal di rumah – rumah kos, asrama, atau rumah
kontrakan. Mereka yang memiliki karakteristik seperti diatas yang disebut
mahasiswa perantau.
Mahasiswa perantau yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa
yang berasal dari luar daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang,
Bekasi) yang tinggal rumah – rumah kos, asrama, atau rumah kontrakan.
2.6 Kerangka Berpikir
Mahasiswa perantau menghadapi berbagai masalah antara lain adalah berbagai
perubahan dalam kehidupan mereka seperti norma – norma yang baru, yang
menuntut mereka untuk beradaptasi, rasa kangen kepada keluarga, masalah
keterbatasan keuangan, mengatur waktu untuk belajar, dan hidup mandiri.
Kehidupan mahasiswa perantau yang penuh dinamika tersendiri ini dapat
mempengaruhi mahasiswa dalam merasakan kebahagiaan. Alan Carr (2004)
mengatakan bahwa kebahagiaan dapat disetarakan dengan istilah subjective well-
being.Menurut pendapat Diener, Lucas dan Oishi (1999) subjective well-being
adalah evaluasi individu terhadap pengalaman hidupnya, yang terdiri dari evaluasi
39
kognitif dan afektif terhadap hidup. Mahasiswa perantau dikatakan memiliki
subjective well-being yang tinggi merasa puas dengan kondisi hidupnya, sering
merasakan emosi positif dan jarang merasakan emosi negatif. Faktor – faktor yang
mempengaruhi subjective well being antara lain adalah: harga diri (self esteem),
kepribadian, optimisme, dukungan sosial, pengaruh masyarakat dan budaya serta
faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, status pernikahan dan pendapatan.
Penelitian yang dilakukan Diener, Lucas dan Oishi (2005) menunjukkan bahwa
kepribadian merupakan salah satu prediktor subjective well being yang paling
konsisten.
Teori kepribadian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah tipe
kepribadian Big Five yaitu suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi
untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah
domain. Lima trait kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness,
neuoriticism, openness, conscientiousness (Costa & McCrae, dalam Feist & Feist,
2009).
Selain kepribadian, dukungan sosial juga memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap subjective well being. Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan
sosial adalah rasa nyaman, perhatian , penghargaan atau bantuan yang didapatkan
seseorang dari orang lain baik dari individu maupun kelompok. Weiss (dalam
Cutrona & Russell, 1987) menyebutkan bahwa ada enam komponen dukungan
sosial yaitu kerekatan emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan,
ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan dan kesempatan untuk
mengasuh.
40
Hasil penelitian menunjukkan bahwa income memiliki hubungan yang
konsisten dengan subjective well being dalam analisis pada skala negara. Namun,
dalam analisis pada skala individu, perbedaan pendapatan dalam selang waktu
tertentu hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap subjective well being
(Diener, Lucas dan Oishi, 2005). Dapat disimpulkan fokus penelitian ini adalah
tipe kepribadian (extraversion, agreeableness, neuoriticism, openness,
conscientiousness) dan dukungan sosial (kerekatan emosional, integrasi sosial,
adanya pengakuan, ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan,
kesempatan untuk mengasuh). serta faktor demografis berupa income.
41
Gambar 2.1
Skema kerangka berpikir
Tipe Kepribadian
Dukungan sosial
Faktor Demografis
Subjective Well Being
Extaversion
Agreeableness
Neuroticism
Openness
Conscientiousness
Kerekatan emosional (emotional attachment)
Integrasi sosial (social
integration)
Adanya pengakuan
(reanssurance of worth)
Ketergantungan yang
dapat diandalkan (reliable reliance)
Bimbingan (guidance)
Kesempatan untuk
mengasuh (opportunity for nurturance)
Income
42
2.7 Hipotesis Penelitian
2.7.1 Hipotesis mayor
H1 = Ada pengaruh yang signifikan antara tipe kepribadian dan dukungan
sosial terhadap Subjective Well Being (SWB) mahasiswa perantau UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2.7.2 Hipotesis minor
Hipotesis minor yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 = Ada pengaruh yang signifikan antara Extraversion terhadap subjective
well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
H2 = Ada pengaruh yang signifikan antara Agreeableness terhadap subjective
well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
H3 = Ada pengaruh yang signifikan antara Neuroticism terhadap subjective
well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
H4 = Ada pengaruh yang signifikan antara Openness terhadap subjective well
being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
H5 = Ada pengaruh yang signifikan antara Counscientiousness terhadap
subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
H6 = Ada pengaruh yang signifikan antara kerekatan emosional (emotional
attachment) terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
43
H7 = Ada pengaruh yang signifikan antara integrasi sosial (social integration)
terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
H8 = Ada pengaruh yang signifikan antara adanya pengakuan (reanssurance of
worth) terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
H9 = Ada pengaruh yang signifikan antara ketergantungan yang dapat
diandalkan (reliable reliance) terhadap subjective well being mahasiswa
perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
H10 = Ada pengaruh yang signifikan antara bimbingan (guidance) terhadap
subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
H11 = Ada pengaruh yang signifikan antara kesempatan untuk mengasuh
(opportunity for nurturance) terhadap subjective well being mahasiswa
perantau.
H12 = Ada pengaruh yang signifikan antara income terhadap subjective well
being mahasiswa perantau.
44
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa perantau yang sedang menjalani
pendidikan strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
berjumlah ± 13492 orang. Mahasiswa yang menjadi populasi pada penelitian ini
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berusia 18 hingga 24 tahun.
b. Mahasiswa berasal dari luar daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi).
c. Mahasiswa yang tinggal di kos , kontrakan atau asrama.
Tidak seluruh populasi penelitian yang ada di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan sampel berjumlah 230 orang. Pada penelitian ini, penulis
menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling. Sampel dipilih
berdasarkan kriteria tertentu dan kesediaan mereka untuk merespon.
45
3.2 Variabel Penelitian
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan
satu variabel terikat dan dua variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini
adalah subjective well being sedangkan variabel bebas pada penelitian ini adalah tipe
kepribadian dan dukungan sosial.
3.3 Definisi Operasional Variabel
Setelah menentukan mana yang menjadi variabel terikat dan variabel bebas, maka
selanjutnya penulis menentukan definisi operasional dari variabel – variabel tadi yang
kemudian akan digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan definisi operasional
variabel adalah sebagai berikut:
1. Subjective well being
Subjective well being adalah penilaian individu terhadap pengalaman
hidupnya, yang terdiri dari penilaian kognitif dan afektif dimana skor tersebut
diperoleh dari skala dalam bentuk likert.
2. Tipe kepribadian
Tipe kepribadian adalah dimensi perbedaan individu dalam kecenderungan
untuk menunjukkan pola konsisten dari pikiran, perasaan, dan tindakan yang
diukur menggunakan lima dimensi yaitu: extraversion, agreeableness,
neuroticism, openness dan conscientiousness. Skor tersebut diperoleh dari
skala dalam bentuk likert.
46
3. Dukungan sosial
Dukungan sosial adalah suatu proses hubungan yang terbentuk dari individu
dengan persepsi bahwa seseorang dicintai dan dihargai yang diukur
menggunakan enam aspek yaitu kerekatan emosional (emotional attachment),
integrasi sosial (social integration), adanya pengakuan (reanssurance of
worth), ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance), bimbingan
(guidance) dan kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance).
Skor tersebut diperoleh dari skala dalam bentuk likert.
3.4 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
dalam bentuk skala likert yang memiliki rentangan 1 – 4. Pengumpulan data dalam
penelitian ini terdiri dari tiga alat ukur. Adapun keempat alat ukur tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Alat ukur subjective well being
Alat ukur subjective well being merupakan sebuah skala yang digunakan untuk
mengukur persepsi individu terhadap pengalaman hidupnya, yang terdiri dari
evaluasi kognitif dan afektif. Penulis menggunakan Satisfaction with Life Scale
(SWLS) yang dikembangkan oleh Diener dkk (1985) untuk mengukur evaluasi
kognitif yaitu nilai kepuasan hidup individu secara global.
Responden diminta untuk mengindikasikan kesetujuannya terhadap setiap
pernyataan yang ada. Satisfaction with Life Scale (SWLS) memiliki rentangan
skala dari “sangat tidak setuju” (skala 1) sampai dengan “sangat setuju” (skala 7).
47
Dalam pengadaptasiannya, peneliti menerjemahkan Satisfaction with life scale
(SWLS) sendiri kemudian hasil terjemahan tersebut diterjemahkan kembali ke
Bahasa Inggris oleh teman penulis yang berkompeten untuk melihat apakah sama
dengan pernyataan di alat ukur asli. Penulis juga membandingkan hasil adaptasi
penulis dengan hasil adaptasi dari Gatari (2008). Atas saran dosen pembimbing,
penulis mengubah rentangan skala 7 menjadi skala 4 yaitu “sangat tidak setuju”,
“tidak setuju”, “setuju” dan “sangat setuju” agar tidak ada kecenderungan
jawaban pada skala di tengah – tengah atau ragu - ragu. Revisi kemudian
dilakukan berdasarkan masukan dosen pembimbing dan hasil perbandingan
terjemahan.
Penulis juga menggunakan Positive Affect Negative Affect Schedule
(PANAS) yang dikembangkan oleh Watson dkk (1988) untuk mengukur evaluasi
afektif individu. Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) merupakan
alat yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya afek positif dan afek
negatif dalam satu waktu dengan menggunakan skala likert. Alat ukur ini terdiri
dari 10 afek positif dan 10 afek negatif.
Alat ukur Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) menanyakan
seberapa besar responden merasakan afek tertentu dengan instruksi jangka
panjang yaitu “secara umum” yang lebih menggambarkan trait seseorang.
Responden diberikan pilihan skala 4 yaitu “tidak pernah”. “jarang”, “sering” dan
“sangat sering”. Dalam pengadaptasiannya, alat ukur Positive Affect Negative
Affect Schedule (PANAS) diterjemahkan dari bahasa aslinya oleh penulis
48
kemudian membandingkan terjemahan tersebut dengan hasil terjemahan Gatari
(2008). Hasil revisi kemudian mendapatkan masukan dari pembimbing penulis.
Untuk mendapatkan skor subjective well being, penulis menjumlahkan
true score yang diperoleh dari pengolahan data satisfaction with life scale dan
true score yang diperoleh dari pengolahan data Positive Affect Negative Affect
Schedule (PANAS).
Tabel 3.1
Blue print alat ukur satisfacton with life scale
Variabel Dimensi Indikator Nomor Item Jumlah
Subjective well being
Kognitif Merasa puas dengan kehidupan
1,3,5 3
Menilai kondisi hidup individu
menyenangkan
2,4 2
Total 5
49
Tabel 3.2
Blue print alat ukur positive affect negative affect schedule
Variabel Dimensi Indikator Nomor Item
Total
Subjective well being
Afektif Memiliki perasaan bahagia
3, 10 2
Merasa bersemangat mengerjakan
sesuatu
1, 9, 14, 16, 19
5
Memiliki fokus perhatian terhadap sesuatu
5, 12, 17 3
Merasakan kesedihan
2, 4 2
Merasakan kecemasan
6, 7, 15, 18, 20
5
Mudah tersinggung
11, 13, 8 3
Jumlah 20
2. Alat ukur tipe kepribadian
Tipe kepribadian diukur dengan menggunakan skala International Personality
Item Pool (IPIP) Big Five Factor yang dikembangkan oleh Goldberg dkk (2006).
Skala ini dirancang untuk mengukur tipe kepribadian menggunakan lima dimensi
yaitu extraversion, agreeableness, neuroticism, openness dan conscientiousness
yang masing – masing variabel terdapat 10 item. Alat ukur International
50
Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor ini terdiri dari 50 item pernyataan
dalam Bahasa Inggris dan kemudian peneliti adaptasi kedalam Bahasa Indonesia.
Dalam pengisiannya alat ukur ini, responden diminta untuk
mengindikasikan kesetujuannya terhadap setiap pernyataan yang ada dalam
rentangan skala dari “sangat tidak setuju” (skala 1) sampai dengan “sangat setuju”
(skala 4).
Tabel 3.3
Blue print alat ukur international personality item pool (ipip) big five factor
Dimensi Indikator Nomor Item Favorable
Nomor Item Unfavorable
Jumlah
Extraversion Aktif berbicara 1, 21, 31 6, 26 5
Senang berkumpul
11,41 16, 36, 46 5
Agreeableness Mudah percaya pada orang lain
42, 47 32 3
Suka menolong 7, 37 2 3
Baik hati 17, 27, 12, 22 4
Conscientiousness Terorganisir dengan baik
33, 43 8, 18, 28 5
Tekun 13, 23, 38 3
Berambisi pada tujuan
3 48 2
Neuroticism Mudah cemas 14, 24, 34 9, 19 5
Rentan terhadap stress
4, 49, 39 3
Peka pada kritik 44 29 2 Openess Kreatif 5, 25 40, 50 4
Penuh rasa penasaran
45 10 2
Imajinatif 15, 35 30, 20 4
Jumlah 50
51
3. Alat Ukur Dukungan Sosial
Alat ukur dukungan sosial yang digunakan peneliti adalah S ocial Provisions Scale
milik Cutrona (1984). Alat ukur ini terdiri atas enam dimensi yaitu kerekatan
emosional (emotional attachment), integrasi sosial (social integration), adanya
pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan
(reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh
(opportunity for nurturance). Social Provisions Scale menggunakan Bahasa
Inggris dan kemudian penulis adaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Alat ukur ini
terdiri dari 24 item dan dalam pengisiannya menggunakan skala likert dengan
rentangan 4 poin, yaitu dari “sangat tidak setuju” (skala 1) sampai dengan “sangat
setuju” (skala 4).
Tabel 3.4 Blue print Social Provisions Scale Dimensi Indikator Nomor Item
Favorable Nomor Item Unfavorable
Jumlah
Kerekatan emosional (emotional attachment)
Merasa dekat secara emosional dengan orang lain
11, 17, 2, 21 4
Integrasi sosial (social
integration)
Memiliki perasaan menjadi bagian dari kelompok dengan minat yang
sama
5, 8 14, 22 4
Adanya pengakuan
(reanssurance of worth)
Mendapat pengakuan dari orang lain atas kompetensi, keterampilan
dan nilai yang dimiliki
13, 20 6, 9 4
Ketergantungan yang dapat diandalkan
(reliable reliance)
Meyakini bahwa ada orang lain yang dapat membantu penyelesaian masalah.
1, 23 10, 18 4
Bimbingan (guidance)
Memiliki seseorang yang memberikan nasehat atau
informasi
12, 16 3, 19 4
Kesempatan untuk mengasuh
(opportunity for nurturance)
Merasa dibutuhkan oleh orang lain 4, 7 15, 24 4
Jumlah 24
52
3.5 Uji Validitas Instrumen Penelitian
Semua instrument yang penulis gunakan dalam penelitian ini diuji validitasnya.
Validitas diuji dengan confirmatory factor analysis (CFA) menggunakan program
LISREL 8.7 (Linear Structural Relationship). Berikut ialah prosedur CFA:
1. Menguji apakah hanya satu faktor saja yang menyebabkan item – item saling
berkorelasi (hipotesis unidimensional item). Hipotesis ini diuji dengan chi-
square. Untuk memutuskan apakah memang tidak ada perbedaan antara
matriks korelsi yang diperoleh dari data dengan matriks korelasi yang
dihitung menurut teori/ model. Jika hasil chi-square tidak signifikan
(p>0.05), maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa “tidak ada perbedaan
antara matriks korelasi yang diperoleh dari data dan model” diterima, yang
artinya, item yang diuji mengukur satu faktor saja (unidimensional).
Sedangkan, jika nilai chi-square signifikan (p<0.05), artinya item – item
yang diuji mengukur lebih dari satu faktor (multidimensional). Dalam
keadaan demikian maka peneliti melakukan modifikasi terhadap model
dengan cara memperbolehkan item – item saling berkorelasi tetapi dengan
tetap menjaga bahwa item hanya mengukur satu faktor (unidimensional). Jika
sudah diperoleh model yang fit (tetapi tetap unidimensional) maka dilakukan
langkah selanjutnya.
2. Menganalisis item mana yang menjadi sumber tidak fit.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui item mana
yang menjadi sumber tidak fit, yaitu:
53
a. Melakukan uji signifikansi terhadap koefisien muatan faktor dari masing
– masing item dengan menggunakan t-test. jika nilai t yang diperoleh
pada sebuah item tidak signifikan (t>1.96) maka item tersebut akan
didrop karena dianggap tidak signifikan sumbangannya terhadap
pengukuran yang sedang dilakukan.
b. Melihat arah koefisien maupun muatan faktor (factor loading). Jika suatu
item memiliki muatan negatif, maka item tersebut didrop karena tidak
sesuai dengan pengukuran (berarti semakin tinggi nilai pada item tersebut
semakin rendah nilai pada faktor yang diukur).
c. Sebagai kriteria tambahan (optional) dapat dilihat juga banyaknya
korelasi parsial antar kesalahan pengukuran, yaitu kesalahan pengukuran
pada suatu item yang berkorelasi dengan kesalahan pengukuran pada
item lain. Jika pada suatu item terdapat terlalu banyak korelasi seperti ini
(lebih dari tiga), maka item tersebut akan didrop. Alasannya adalah item
yang demikian selain mengukur apa yang ingin diukur juga mengukur hal
lain (multidimensional item).
3. Menghitung faktor skor
Jika langkah – langkah diatas telah dilakukan, maka diperoleh item – item
yang valid untuk mengukur apa yang diukur. Item – item inilah yang
kemudian diolah untuk mendapatkan faktor skor pada tiap skala. Dengan
demikian perbedaan kemampuan yang masing – masing item dalam
mengukur apa yang hendak diukur ikut menentukan dalam menghitung
54
faktor skor (true score). True score inilah yang akan dianalisis dalam
penelitian ini.
Dalam penelitian ini, penulis tidak menggunakan raw score / skor mentah
(hasil menjumlahkan skor item). Oleh karena itu sebenarnya tidak diperlukan
informasi tentang reliabilitas masing – masing alat ukur (misalnya, cronbach
alpha) karena true score itu reliabilitasnya sama dengan satu (100%).
Untuk kemudahan didalam penafsiran hasil analisis maka penulis
mentransformasikan faktor skor yang diukur dalam skala baku (Z score)
menjadi Tscore yang memiliki mean = 50 dan standar deviasi (SD) = 10
sehingga tidak ada responden yang mendapat skor negatif. Adapun rumus T
score adalah:
T score = (10 x skor faktor) + 50
3.5.1 Uji validitas alat ukur subjective well being
Subjective well being memiliki dua dimensi, yaitu kognitif dan afektif, dimana
dimensi kognitif diukur menggunakan alat ukur Satisfaction With Life Scale
yang terdiri dari 5 item dan dimensi afektif menggunakan alat ukur Positive
Affect Negative Affect Schedule yang terdiri 20 item.
3.5.1.1 Uji validitas alat ukur kognitif
Penulis menguji apakah kelima item yang ada bersifat unidimensional,
artinya benar hanya mengukur dimensi kognitif subjective well being.
Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor
diperoleh model tidak fit, dengan Chi-square = 39.65, df = 5, P-value =
55
0.00000, dan nilai RMSEA = 0.174. Oleh sebab itu, penulis melakukan
modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa
item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
dengan Chi-square =3.67, df = 3, P-value = 0.29910, RMSEA = 0.031.
P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item
hanya mengukur satu faktor yaitu dimensi kognitif dari subjective well
being. Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor
yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah
item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.5
dibawah ini:
Tabel 3.5
Muatan faktor item dimensi kognitif subjective well being
No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan
1 0.71 0.07 9.65 V
2 0.58 0.07 8.03 V
3 0.74 0.07 9.96 V
4 0.29 0.08 3.56 V
5 0.29 0.08 3.82 V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
56
Berdasarkan tabel 3.5, seluruh koefisien muatan faktor item
signifikan karena seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Selanjutnya
melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang negatif, maka diketahui
tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Item yang baik adalah
item yang kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain.
Pada model pengukuran ini, item 4 berkorelasi dengan item 3 dan item 5,
sementara item yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran.
Artinya item yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan
item lainnya, maka item tersebut hanya mengukur apa yang hendak
diukur. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan
didrop, yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan skor
faktor.
Langkah terakhir yaitu item – item yang tidak didrop dihitung skor
faktornya, skor faktornya dihitung untuk menghindari estimasi bias dari
kesalahan pengukuran. Penghitungan faktor skor ini tidak menjumlahkan
item – item variabel pada umumnya, tetapi justru mentransformasikan
faktor skor menjadi T-skor. T-skor memiliki dua fungsi, yaitu pertama
untuk menyamakan skala pengukuran yang berbeda – beda. Hal ini
hampir sama ketika menghitung z-skor, perbedaannya pada z-skor
memiliki rentangan mean = 0 dan standar deviasi = 1, sedangkan T-skor
memiliki rentangan mean = 50 dan standar deviasi = 10. Kemudian yang
kedua, untuk menghindari nilai minus pada faktor skor agar pembaca
57
mudah memahami interpretasi hasil penelitian. Adapun rumus T Score
yaitu:
T Score = (10 x skor faktor) + 50
Setelah didapatkan skor faktor yang telah diubah menjadi T Score,
nilai baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis regresi. Perlu
dicatat, bahwa hal yang sama juga berlaku untuk semua variabel pada
penelitian ini.
3.5.1.2 Uji validitas alat ukur afektif
Penulis menguji apakah keduapuluh item yang ada bersifat unidimensional,
artinya benar hanya mengukur dimensi afektif subjective well being. Dari
hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor diperoleh model
tidak fit, dengan Chi-square = 39.65, df = 5, P-value = 0.00000, dan nilai
RMSEA = 0.100. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap
model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan
berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square
=38.25, df = 26, P-value = 0.05736, RMSEA = 0.045.
P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa
model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya
mengukur satu faktor yaitu dimensi afektif dari subjective well being.
Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang
hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item
58
tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai
t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.6 dibawah ini:
Tabel 3.6
Muatan faktor item dimensi afektif subjective well being
No Koefisien Standar
Error
Nilai t Signifikan
1 0.46 0.07 7.02 V
2 0.53 0.07 8.03 V
3 0.49 0.07 7.45 V
4 0.61 0.06 9.46 V
5 0.52 0.07 7.94 V
6 0.72 0.06 11.87 V
7 0.79 0.06 13.67 V
8 0.41 0.07 6.16 V
9 0.77 0.06 12.12 V
10 0.65 0.07 9.97 V
11 0.61 0.06 9.59 V
12 0.17 0.07 2.47 V
13 0.68 0.06 11.08 V
14 0.72 0.07 10.76 V
15 0.68 0.06 11.06 V
16 0.66 0.06 10.38 V
17 0.44 0.07 6.64 V
18 0.71 0.06 11.82 V
19 0.64 0.06 10.18 V
20 0.72 0.06 11.66 V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
59
Berdasarkan tabel 3.6, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item
signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari item,
apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang
muatan faktornya negatif.
Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling berkorelasi,
yaitu item nomor 5, 13, 16, 18, 20. Pada model pengukuran ini terdapat
beberapa kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Dapat
disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada dirinya
masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang
akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan
faktor.
3.5.2 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian
Tipe kepribadian memiliki lima dimensi, yaitu extraversion, agreeableness,
neuroticism, openness dan conscientiousness. Penulis menggunakan Alat
ukur International Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor ini terdiri
dari 50 item pernyataan, yang masing – masing variabel terdapat 10 item.
3.5.2.1 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian extraversion
Penulis menguji apakah kesepuluh item yang ada bersifat
unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian
Extraversion. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan
model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 256.38,
60
df = 35, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.166. Oleh sebab
itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana
kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi
satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square
=38.35, df = 27, P-value = 0.07244, RMSEA = 0.043.
P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat
dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima.
Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu tipe
kepribadian extraversion. Kemudian penulis melihat apakah item
tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan
sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak,
pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien
muatan faktor, seperti tabel 3.7 dibawah ini:
61
Tabel 3.7
Muatan faktor tipe kepribadian extraversion
No Koefisien Standar
Error
Nilai t Signifikan
1 0.60 0.06 9.97 V
2 0.65 0.06 10.99 V
3 0.40 0.06 6.39 V
4 0.33 0.06 5.25 V
5 0.80 0.06 13.02 V
6 0.92 0.06 15.12 V
7 0.71 0.06 11.24 V
8 0.31 0.06 4.90 V
9 0.38 0.06 6.16 V
10 0.42 0.06 6.80 V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.7, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item
signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari item,
apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang
muatan faktornya negatif.
Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling berkorelasi,
yaitu item nomor 3, 6, 8. Pada model pengukuran ini terdapat beberapa
kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Dapat disimpulkan
62
bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada dirinya masing –
masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan
didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
3.5.2.2 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian agreeableness
Penulis menguji apakah kesepuluh item yang ada bersifat
unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian
Agreeableness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model
satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 170.46, df = 35, P-
value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.130. Oleh sebab itu, penulis
melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran
pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka
diperoleh model fit dengan Chi-square =35.83, df = 27, P-value =
0.11898, RMSEA = 0.038.
P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item
hanya mengukur satu faktor yaitu tipe kepribadian agreeableness.
Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang
hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item
tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat
nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.8 dibawah ini:
63
Tabel 3.8
Muatan faktor tipe kepribadian agreeableness
No Koefisien Standar
Error
Nilai t Signifikan
1 0.62 0.06 10.06 V
2 0.77 0.06 12.08 V
3 0.38 0.07 5.51 V
4 0.39 0.06 5.98 V
5 0.38 0.07 5.66 V
6 0.31 0.07 4.74 V
7 0.66 0.06 10.51 V
8 0.53 0.06 8.43 V
9 0.65 0.07 9.62 V
10 0.38 0.07 5.92 V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.8, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua
item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari
item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat
item yang muatan faktornya negatif.
Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling
berkorelasi, yaitu item nomor 2, 5, 9, 10. Pada model pengukuran ini
terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi.
64
Dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada
dirinya masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada
item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam
perhitungan faktor.
3.5.2.3 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian neuroticism
Penulis menguji apakah kesepuluh item yang ada bersifat
unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian
neuroticism. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu
faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 141.05, df = 35, P-value =
0.00000, dan nilai RMSEA = 0.115. Oleh sebab itu, penulis melakukan
modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa
item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
dengan Chi-square =35.82, df = 31, P-value = 0.25246, RMSEA = 0.026.
P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item
hanya mengukur satu faktor yaitu tipe kepribadian neuroticism.
Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang
hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item
tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat
nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.9 dibawah ini:
65
Tabel 3.9.
Muatan faktor tipe kepribadian neuroticism
No Koefisien Standar
Error
Nilai t Signifikan
1 0.73 0.06 11.85 V
2 0.66 0.06 10.40 V
3 0.79 0.06 13.09 V
4 0.44 0.07 6.41 V
5 0.69 0.07 10.49 V
6 0.28 0.07 3.98 V
7 0.59 0.07 9.01 V
8 0.36 0.07 5.18 V
9 0.61 0.06 9.41 V
10 0.32 0.07 4.92 V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.9, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua
item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari
item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat
item yang muatan faktornya negatif.
Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling
berkorelasi, yaitu item nomor 5, 8, 10. Pada model pengukuran ini
terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi.
Dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada
dirinya masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada
66
item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam
perhitungan faktor.
3.5.2.4 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian openness
Penulis menguji apakah kesepuluh item yang ada bersifat
unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian
openness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu
faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 177.62, df = 35, P-value =
0.00000, dan nilai RMSEA = 0.133. Oleh sebab itu, penulis melakukan
modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh
model fit dengan Chi-square =31.83, df = 22, P-value = 0.08032,
RMSEA = 0.044.
P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item
hanya mengukur satu faktor yaitu tipe kepribadian openness. Kemudian
penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak
diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut
perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.10 dibawah ini:
67
Tabel 3.10
Muatan faktor tipe kepribadian openness
No Koefisien Standar
Error
Nilai t Signifikan
1 0.53 0.06 8.18 V
2 0.50 0.08 6.68 V
3 0.59 0.07 8.47 V
4 0.29 0.08 3.75 V
5 0.72 0.06 11.72 V
6 0.57 0.07 8.72 V
7 0.48 0.07 7.27 V
8 0.33 0.07 4.93 V
9 0.46 0.07 6.95 V
10 0.83 0.06 14.13 V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.10, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua
item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari
item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat
item yang muatan faktornya negatif.
Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling
berkorelasi, yaitu item nomor 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10. Pada model pengukuran
ini terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling
68
berkorelasi. Dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat
dimensional pada dirinya masing – masing. Dengan demikian secara
keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua item
akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
3.5.2.5 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian conscientiousness
Penulis menguji apakah kesepuluh item yang ada bersifat
unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian
conscientiousness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan
model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 248.11, df =
35, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.163. Oleh sebab itu,
penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan
pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama
lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =30.72, df = 20, P-
value = 0.05903, RMSEA = 0.048.
P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item
hanya mengukur satu faktor yaitu tipe kepribadian conscientiousness.
Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang
hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item
tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat
nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.11 dibawah ini:
69
Tabel 3.11
Muatan faktor tipe kepribadian conscientiousness
No Koefisien Standar
Error
Nilai t Signifikan
1 0.82 0.06 13.82 V
2 0.31 0.07 4.43 V
3 0.81 0.06 13.33 V
4 0.33 0.07 4.75 V
5 0.35 0.07 5.05 V
6 0.23 0.07 3.24 V
7 0.56 0.06 8.75 V
8 0.63 0.07 9.48 V
9 0.51 0.06 7.99 V
10 0.17 0.08 2.14 V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.11, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua
item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari
item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat
item yang muatan faktornya negatif.
Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling
berkorelasi, yaitu item nomor 5, 6, 7, 8, 10. Pada model pengukuran ini
terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi.
70
Dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada
dirinya masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada
item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam
perhitungan faktor.
3.5.3 Uji validitas alat ukur dukungan sosial
Penulis menggunakan Alat ukur dukungan sosial Social Provisions Scale milik
Cutrona (1984). Alat ukur ini terdiri atas enam dimensi yaitu kerekatan
emosional (emotional attachment), integrasi sosial (social integration), adanya
pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan
(reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh
(opportunity for nurturance). Alat ukur ini terdiri atas 24 item yang tiap dimensi
terdiri atas 4 item.
3.5.3.1 Dukungan sosial kerekatan emosional (emotional attachment)
Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,
artinya benar hanya mengukur kerekatan emosional (emotional
attachment). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu
faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 39.40, df = 2, P-value =
0.00000, dan nilai RMSEA = 0.286. Oleh sebab itu, penulis melakukan
modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh
71
model fit dengan Chi-square =0.11, df = 1, P-value = 0.73647, RMSEA
= 0.000.
P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item
hanya mengukur satu faktor yaitu kerekatan emosional (emotional
attachment). Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur
faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan
apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel
3.12 di bawah ini:
Tabel 3.12
Muatan faktor kerekatan emosional (emotional attachment)
No Koefisien Standar
Error
Nilai t Signifikan
1 0.47 0.07 7.02 V
2 0.82 0.07 11.87 V
3 0.90 0.07 12.90 V
4 0.25 0.07 3.59 V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.12, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua
item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari
72
item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat
item yang muatan faktornya negatif.
Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui hanya terdapat satu item
yang berkorelasi dengan item lain yaitu item nomor 4, sementara item
yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item
yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya,
item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan
demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang
artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
3.5.3.2 Dukungan sosial integrasi sosial (social integration)
Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,
artinya benar hanya mengukur integrasi sosial (social integration). Dari
hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata
tidak fit, dengan Chi-square = 6.12, df = 2, P-value = 0.04696, dan nilai
RMSEA = 0.095. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi
terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item
dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
dengan Chi-square =1.38, df = 1, P-value = 0.24072, RMSEA = 0.041.
P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item
hanya mengukur satu faktor yaitu integrasi sosial (social integration).
Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang
73
hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item
tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat
nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.13 dibawah ini:
Tabel 3.13
Muatan faktor integrasi sosial (social integration)
No Koefisien Standar
Error
Nilai t Signifikan
1 0.56 0.08 6.77 V
2 0.36 0.08 4.26 V
3 0.72 0.09 8.00 V
4 0.54 0.08 6.67 V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.13, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua
item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari
item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat
item yang muatan faktornya negatif.
Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui hanya terdapat satu item
yang berkorelasi dengan item lain yaitu item nomor 2, sementara item
yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item
yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya,
item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan
74
demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang
artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
3.5.3.3 Dukungan sosial adanya pengakuan (reanssurance of worth)
Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,
artinya benar hanya mengukur adanya pengakuan (reanssurance of
worth). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu
faktor, ternyata didapatkan model fit, dengan Chi-square = 2.04, df = 2,
P-value = 0.36019, dan nilai RMSEA = 0.010.
P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item
hanya mengukur satu faktor yaitu adanya pengakuan (reanssurance of
worth). Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor
yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah
item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.14
dibawah ini:
75
Tabel 3.14
Muatan faktor adanya pengakuan (reanssurance of worth)
No Koefisien Standar
Error
Nilai t Signifikan
1 0.11 0.07 1.49 X
2 0.37 0.07 5.21 V
3 0.83 0.09 9.59 V
4 0.80 0.09 9.39 V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96) ; X = tidak signifikan
Berdasarkan tabel 3.14, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua
item signifikan karena t > 1.96 kecuali item nomor 1 yang bernilai 1.49
(t < 1.96) yang tidak signifikan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari
item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat
item yang muatan faktornya negatif.
Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak
memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya seluruh item yang
tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, item
tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian
secara keseluruhan hanya item nomor 1 lah yang akan didrop karena
memiliki nilai t < 1.96. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak akan
ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
76
3.5.3.4 Dukungan sosial ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable
reliance)
Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,
artinya benar hanya mengukur ketergantungan yang dapat diandalkan
(reliable reliance). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan
model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 34.25, df = 2,
P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.265. Oleh sebab itu, penulis
melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran
pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka
diperoleh model fit dengan Chi-square =0.00, df = 0, P-value = 1.00000,
RMSEA = 0.000.
P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item
hanya mengukur satu faktor yaitu ketergantungan yang dapat diandalkan
(reliable reliance). Kemudian penulis melihat apakah item tersebut
mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus
menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya
dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor,
seperti tabel 3.15 dibawah ini:
77
Tabel 3.15
Muatan faktor ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance)
No Koefisien Standar
Error
Nilai t Signifikan
1 0.27 0.10 2.79 V
2 0.63 0.08 7.60 V
3 0.91 0.10 9.29 V
4 0.44 0.07 5.84 V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.15, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua
item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari
item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat
item yang muatan faktornya negatif.
Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui hanya terdapat dua item
yang berkorelasi dengan item lain yaitu item nomor 3 dan 4, sementara
item yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya
item yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item
lainnya, item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan
demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang
artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
78
3.5.3.5 Dukungan sosial bimbingan (guidance)
Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,
artinya benar hanya mengukur bimbingan (guidance). Dari hasil analisis
CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan
Chi-square = 8.09, df = 2, P-value = 0.01748, dan nilai RMSEA = 0.115.
Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana
kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu
sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =1.30, df =
1, P-value = 0.25506, RMSEA = 0.036.
P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item
hanya mengukur satu faktor yaitu bimbingan (guidance). Kemudian
penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak
diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut
perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.16 dibawah ini:
79
Tabel 3.16
Muatan faktor bimbingan (guidance)
No Koefisien Standar
Error
Nilai t Signifikan
1 0.65 0.07 8.91 V
2 0.71 0.06 11.22 V
3 0.88 0.06 13.83 V
4 0.69 0.06 10.82 V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.16, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua
item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari
item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat
item yang muatan faktornya negatif.
Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui hanya terdapat satu item
yang berkorelasi dengan item lain yaitu item nomor 3, sementara item
yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item
yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya,
item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan
demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang
artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
80
3.5.3.6 Dukungan sosial kesempatan untuk mengasuh (opportunity for
nurturance)
Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,
artinya benar hanya mengukur kesempatan untuk mengasuh (opportunity
for nurturance). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model
satu faktor, ternyata diperoleh model fit, dengan Chi-square = 2.22, df =
2, P-value = 0.32967, dan nilai RMSEA = 0.022.
P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item
hanya mengukur satu faktor yaitu kesempatan untuk mengasuh
(opportunity for nurturance). Kemudian penulis melihat apakah item
tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan
sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak,
pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien
muatan faktor, seperti tabel 3.17 di bawah ini:
81
Tabel 3.17
Muatan faktor kesempatan untuk mengasuh (opportunity for
nurturance)
No Koefisien Standar
Error
Nilai t Signifikan
1 0.44 0.09 5.09 V
2 0.22 0.09 2.56 V
3 0.62 0.10 6.26 V
4 0.59 0.10 6.10 V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.17, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua
item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari
item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat
item yang muatan faktornya negatif.
Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui tidak terdapat satu item
pun memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item yang tidak
memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, item
tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian
secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua
item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
82
3.6 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
1. Sebelum turun ke lapangan, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti
kemudian mengadakan studi pustaka untuk melihat masalah tersebut dari sudut
pandang teoritis. Setelah mendapatkan teori – teori secara lengkap kemudian
menyiapkan, mengadaptasi dan menyusun alat ukur yang akan digunakan dalam
penelitian ini yaitu alat ukur subjective well being yang bernama Satisfaction
Life With Life Scale dan Positive Affect Negative Affect Schedule, alat ukur tipe
kepribadian yang bernama International Personality Item Pool, alat ukur
dukungan sosial yang bernama Social Provisions Scale.
2. Membuat surat izin penelitian kepada pihak fakultas psikologi.
3. Mulai menyebarkan angket kepada mahasiswa perantau UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tanggal 25 Juni 2013.
4. Setelah mendapatkan data yang diinginkan peneliti kemudian melakukan
pengolahan dan pengujian terhadap data yang sudah didapatkan.
3.7 Metode Analisis Data
Dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana pengaruh masing –
masing variabel tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap subjective well being dan
bagaimana pengaruh bersama variabel – variabel tipe kepribadian dan dukungan sosial
terhadap subjective well being, penulis mengunakan model statistika, karena datanya
berupa angka – angka yang merupakan hasil pengukuran atau perhitungan.
83
Dalam hal ini, berdasarkan hipotesis yang akan diukur peneliti menggunakan teknik
analisis multiple regression atau analisis regresi berganda untuk mengetahui besar dan
arah hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel. Analisis multi
regresi adalah suatu metode untuk mengkaji akibat – akibat dan besarnya akibat dari
lebih dari satu variabel bebas terhadap suatu variabel terikat, dengan menggunakan
prinsip –prinsip korelasi dan regresi. Berikut ini adalah persamaan regresi yang
digunakan dalam penelitian ini :
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+b7X7+b8X8+b9X9+b10X10+b11X11+b12X12+e
Keterangan :
Y = Subjective Well Being
a = konstan intersepsi
b = koefisien regresi
X1 = Tipe Kepribadian - Extraversion
X2 = Tipe Kepribadian - Agreeableness
X3 = Tipe Kepribadian - Neuroticism
X4 = Tipe Kepribadian - Openness
X5 = Tipe Kepribadian - Conscientiousness
X6 = Dukungan Sosial - Kerekatan emosional (emotional Attachment)
X7 = Dukungan Sosial - Integrasi sosial (Social Integration)
X8 = Dukungan Sosial - Adanya pengakuan (Reanssurance of Worth)
X9 = Dukungan Sosial - Ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable
reliance)
84
X10 = Dukungan Sosial - Bimbingan (Guidance)
X11 = Dukungan Sosial - Kesempatan untuk mengasuh (Opportunity for
Nurturance)
X12 = Income
e = residu, yang dalam hal ini adalah seluruh IV selain 11 IV dalam penelitian ini
yang mempengaruhi subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta namun tidak diteliti.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan teknik analisis regresi berganda.
Teknik analisis berganda ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan
ditujukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel bebas (IV) dan DV. Regresi
berganda meerupakan metode statistika yang digunakan untuk membentuk model
hubungan antara variabel terikat (y) dengan lebih dari satu variabel bebas (x). teknik
analisis regresi berganda ini digunakan agar dapat menjawab hipotesis yang ada dalam
Bab 2. Untuk mendapat hasil analisis regresi berganda peneliti menggunakan software
SPSS versi 18.0.
Melalui regresi berganda ini dapat diperoleh nilai R, yaitu koefisien korelasi berganda
antara subjective well being dengan tipe kepribadian, dukungan sosial dan pendapatan.
Besarnya kemungkinan resiliensi yang disebabkan oleh faktor – faktor yang telah
disebutkan tadi ditunjukkan oleh koefisien determinasi berganda atau R2. R2 merupakan
proporsi varians dari subjective well being yang dijelaskan oleh tipe kepribadian,
dukungan sosial dan income. Untuk mendapatkan nilai R2, digunakan rumusan sebagai
berikut:
85
R2 = 𝐒𝐬𝐫𝐞𝐠𝑺𝑺𝒚
Uji R2 dilakukan untuk membuktikan apakah penambahan varians dari independent
variable satu persatu signifikan atau tidak. Untuk membuktikan apakah regresi X pada Y
signifikan atau tidak, dilakukan dengan menggunakan rumus F, yaitu sebagai berikut:
F = 𝐑𝟐 / 𝐤(𝟏 – 𝐑𝟐) / ( 𝐍 – 𝐤 – 𝟏)
Pembagian disini adalah R2 itu sendiri dengan df nya (yaitu k), ialah jumlah
independent variable yang dianalisis, sedangkan penyebutannya (1 - R2) dibagi dengan N
– k – 1 dimana N adalah jumlah sampel. Dari hasil uji F yang dilakukan nantinya, dapat
dilihat apakah variabel – variabel independent signifikan terhadap dependent variable,
maka peneliti melakukan uji t. Uji t yang dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut:
t = 𝐛𝐒𝐛
b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standar deviasi sampling dari koefisien b. selama
uji T, peneliti akan menulis R2, signifikan tidaknya dilakukan dengan menggunakan
rumus yang telah dijelaskan sebelumnya. Seluruh perhitungan penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan software SPSS 18.
86
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Pada bab empat penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan.
Pembahasan tersebut meliputi dua bagian yaitu, analisis deskriptif dan pengujian
hipotesis penelitian.
4.1 Gambaran Umum Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah 230 mahasiswa perantau yang sedang menempuh
pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Subjek
berasal dari wilayah luar Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan
Bekasi). Selanjutnya akan dijelaskan gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.1
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin N Persentase
Laki – Laki 51 22.2 %
Perempuan 179 77.8 %
Total 230 100 %
87
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah perempuan lebih banyak daripada jumlah
laki – laki. Jumlah laki – laki 51 orang (22.2 %), sementara jumlah perempuan 179
orang (77.8%).
Tabel 4.2
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia
No Usia N Persentase
1 18 40 17.4%
2 19 60 26.1%
3 20 55 23.9%
4 21 31 13.5%
5 22 33 14.3%
6 23 7 3.0%
7 24 4 1.7%
Total 230 100%
Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa jumlah usia terbanyak adalah 19 tahun
yaitu berjumlah 60 orang (26.1%), diikuti oleh usia 20 tahun sebanyak 55 orang
(23.9%) dan usia 18 tahun sebanyak 40 orang (17.4%) dari total keseluruhan subjek
penelitian yang berjumlah 230 orang.
88
Tabel 4.3
Distribusi subjek penelitian berdasarkan income
No Income N Persentase
1 ≤ 900.000 107 46.50%
2 950.000 – 1.800.000 105 45.70%
3 1.850.000 – 3.000.000 18 7.80%
Total 230 100%
Semua subjek masih menerima uang saku dari keluarga mereka. Rata – rata (mean)
mereka mendapatkan Rp 989.130 /bulan dari keluarga mereka. Range dari uang saku
partisipan sangat tinggi, mulai dari Rp. 300.000 hingga Rp.3.000.000 /bulan.
Meskipun mean dari income subjek sebesar Rp.989.130, tetapi banyak mahasiswa
yang memiliki income lebih rendah dari mean yaitu berjumlah 107 orang. Selebihnya
memiliki income lebih tinggi dari mean yaitu berjumlah 123 orang.
Tabel 4.4
Distribusi subjek penelitian berdasarkan asal daerah
No Asal N Persentase
1 Ambon 1 0.4%
2 Banten 31 13.5%
3 Bengkulu 5 2.2%
4 Jambi 4 1.7%
5 Jawa Barat 53 23.1%
6 Jawa Tengah 19 8.3%
89
No Asal N Persentase
7 Jawa Timur 20 8.7%
8 Kalimantan Timur 2 0.9%
9 Lampung 12 5.2%
10 Nangroe Aceh Darussalam 4 1.7%
11 Nusa Tenggara Timur 1 0.4%
12 Riau 9 3.9%
13 Sulawesi Selatan 6 2.6%
14 Sumatera Barat 21 9.2%
15 Sumatera Selatan 19 8,3%
16 Sumatera Utara 20 8.7%
17 Yogyakarta 3 1.3%
Total 230 100%
Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa jumlah terbesar subjek penelitian berasal
dari Jawa Barat sebanyak 53 orang (23,1%), Banten sebanyak 31 orang (13.5%) dan
Sumatera Barat sebanyak 21 orang (9.2%) dari keseluruhan sampel yang berjumlah
230 orang.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Skor yang digunakan dalam analisis statistik pada penelitian ini adalah skor murni (t-
score) yang merupakan hasil dari proses konversi dari raw score. Proses ini dilakukan
untuk memudahkan dalam melakukan perbandingan antar skor hasil penelitian
variabel – variabel yang diteliti. Dengan demikian semua raw score pada setiap
variabel harus diletakkan pada skala yang sama. Hal ini dilakukan dengan
mentransformasikan raw score menjadi z-score. Agar nilai z-score menjadi positif,
perlu dilakukan perhitungan T-score = 50 + 10.z.
90
4.2.1 Kategorisasi skor variabel penelitian
Dengan menggunakan standar deviasi dan mean dari skala T ini, maka dapat
ditetapkan norma seperti yang tertera pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Norma skor variabel
Norma Interpretasi
T < 50 Rendah
T > 50 Tinggi
Setelah kategorisasi tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentase
kategori untuk subjective well being, tipe kepribadian (extraversion,
agreeableness, neuroticism, openness, conscientiousness) dan dukungan sosial
(kerekatan emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan, ketergantungan yang
dapat diandalkan, bimbingan dan kesempatan untuk mengasuh). Sebagaimana
yang terangkum pada tabel 4.6 berikut:
91
Tabel 4.6
Kategorisasi skor subjective well being, tipe kepribadian (extraversion,
agreeableness, neuroticism, openness, conscientiousness) dan dukungan
sosial (kerekatan emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan,
ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan dan kesempatan untuk
mengasuh).
No Variabel Kategori dan
Presentase Skor
Total
Rendah
(orang)
% Tinggi
(orang)
%
1 Subjective well being
114 49,6 116 50,4 230
2 Extraversion 122 53 108 47 230
3 Agreeableness 125 54,3 105 45,7 230
4 Neuroticism 108 47 122 53 230
5 Openness 115 50 115 50 230
6 Conscientiousness 93 40,4 137 59,6 230
7 Kerekatan emosional
136 59,1 94 40,9 230
8 Integrasi Sosial 161 70 69 30 230
9 Adanya Pengakuan 175 76,1 55 23,9 230
10 Ketergantungan yang diandalkan
144 62,6 86 37,4 230
11 Bimbingan 135 58,7 95 41,3 230
12 Kesempatan Mengasuh
100 43,5 130 56,5 230
92
Dari tabel 4.6, dapat diambil kesimpulan bahwa lebih banyak subjek penelitian
memiliki subjective well being pada tingkat tinggi yaitu sebanyak 116 orang
atau 50.4%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki extraversion pada tingkat
rendah yaitu sebanyak 122 orang atau 53%. Lebih banyak subjek penelitian
memiliki agreeableness pada tingkat rendah yaitu sebanyak 125 orang atau
54,3%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki neuroticism pada tingkat tinggi
yaitu sebanyak 122 orang atau 53%. Subjek penelitian memiliki openness pada
tingkat rendah dan tinggi sama banyaknya yaitu masing – masing sebanyak 115
orang atau 50%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki conscientiousness
pada tingkat tinggi yaitu sebanyak 137 orang atau 59,6%. Lebih banyak subjek
penelitian memiliki kerekatan emosional pada tingkat rendah yaitu sebanyak
136 orang atau 59,1%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki integrasi sosial
pada tingkat rendah yaitu sebanyak 161 orang atau 70%. Lebih banyak subjek
penelitian memiliki adanya pengakuan pada tingkat rendah yaitu sebanyak 175
orang atau 76,1%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki ketergantungan
yang dapat diandalkan pada tingkat rendah yaitu sebanyak 144 orang atau
62,6%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki bimbingan pada tingkat rendah
yaitu sebanyak 135 orang atau 58,7%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki
kesempatan untuk mengasuh pada tingkat tinggi yaitu sebanyak 130 orang atau
56,5%.
93
4.3 Uji Hipotesis Penelitian
4.3.1 Analisis regresi variabel penelitian
Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi
berganda dengan menggunakan software SPSS 18. Dalam regresi ada tiga hal
yang dilihat, yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen
(%) varians DV yang dijelaskan oleh IV, kedua apakah secara keseluruhan IV
berpengaruh secara signifikan terhadap DV, kemudian terakhir melihat
signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing – masing IV. Langkah
pertama penulis melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%)
varians DV yang dijelaskan oleh IV. Selanjutnya untuk tabel R square, dapat
dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Tabel R square
Model R R Square Adjusted R
Square
Std.Error of
the Estimate
1 .819 .671 .653 5.47822
a.Predictors: (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness,
Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan,
Ketergantungan yang Diandalkan, Bimbingan, Kesempatan Mengasuh, income.
94
Dari tabel 4.7 dapat kita lihat bahwa perolehan R square sebesar 0.671
atau 67.1%. artinya proporsi varians dari subjective well being yang dijelaskan
oleh semua independent variable adalah sebesar 67.1%, sedangkan 32.9%
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Langkah kedua penulis menganalisis dampak dari seluruh independent
variable terhadap subjective well being. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada
tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.8
Tabel anova
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig
Regression 13266.266 12 1105.522 36.837 .000
Residual 6512.367 217 30.011
Total 19778.632 229
a. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism,
Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial,
Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Diandalkan, Bimbingan,
Kesempatan Mengasuh, income.
b. Dependent Variable : subjective well being
Jika melihat kolom signifikansi (kolom ke 6 dari kiri) diketahui bahwa sig
< 0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan
dari seluruh independent variable terhadap subjective well being ditolak. Artinya,
95
ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian extraversion, agreeableness,
neuroticism, openness, conscientiousness, dan dukungan sosial kerekatan
emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan, ketergantungan yang diandalkan,
bimbingan, kesempatan mengasuh, dan juga variabel demografi income terhadap
subjective well being.
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independent
variable. Jika nilai t > 1.96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti
bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap subjective well
being. Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel 4.9 berikut.
96
Tabel 4.9
Koefisien regresi
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
(Constant) 36.290 4.988 7.275 .000
Extraversion .256 .046 .247 5.537 .000
Agreeableness .055 .053 .048 1.040 .299
Neuroticism -.686 .045 -.0672 -15.322 .000
Openness .073 .052 .069 1.410 .160
Conscientiousness .072 .047 .068 1.537 .126
Kerekatan
Emosional
.027 .072 .024 .371 .711
Integrasi Sosial .055 .065 .044 .847 .398
Adanya
Pengakuan
.135 .055 .120 2.471 .014
Ketergantungan
yang Diandalkan
.080 .062 .072 1.279 .202
Bimbingan .114 .079 .105 1.450 .149
Kesempatan
Mengasuh
.154 .062 .116 2.461 .015
Income 1.876 .000 .085 2.098 .037
a. Dependent Variable: Subjective Well Being
97
Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.10 dapat disampaikan persamaan
regresi sebagai berikut: (* signifikan)
Subjective well being = 36.290 + 0.256extraversion* + 0.055agreeableness –
0.686neuroticism* + 0.073openness + 0.072conscientiousness + 0.027kerekatan
emosional + 0.055integrasi sosial + 0.135adanya pengakuan* +
0.080ketergantungan yang diandalkan + 0.114bimbingan + 0.154kesempatan
mengasuh* + 1.876income*
Dari tabel 4.9, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi
yang dihasilkan, kita melihat nilai pada kolom signifikansi (kolom paling kanan
atau yang ke 6 dari kiri). Jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan
signifikan pengaruhnya terhadap subjective well being dan sebaliknya. Dari
hasil diatas ada lima koefisien regresi yang signifikan yaitu extraversion,
neuroticism, adanya pengakuan, kesempatan mengasuh dan income. Variabel
lainnya tidak menghasilkan koefisien regresi yang signifikan. Hal ini berarti
bahwa dari 12 hipotesis minor hanya terdapat lima yang signifikan. Penjelasan
dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing – masing IV adalah sebagai
berikut:
1. Variabel tipe kepribadian extraversion : diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar 0.247 dengan signifikansi 0,000 (sig < 0.05), yang berarti bahwa
variabel extraversion secara positif mempengaruhi subjective well being dan
98
signifikan. Artinya semakin tinggi extraversion maka semakin tinggi
subjective well being mahasiswa perantau.
2. Variabel tipe kepribadian agreeableness : diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar 0.048 dengan signifikansi 0,299 (sig > 0.05), yang berarti bahwa
variabel agreeableness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
subjective well being.
3. Variabel tipe kepribadian neuroticism : diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar -0.672 dengan signifikansi 0,000(sig < 0.05), yang berarti bahwa
variabel neuroticism secara negatif mempengaruhi subjective well being dan
signifikan. Artinya semakin tinggi neuroticism maka semakin rendah
subjective well being mahasiswa perantau.
4. Variabel tipe kepribadian openness : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar
0.069 dengan signifikansi 0,160 (sig > 0.05), yang berarti bahwa variabel
openness secara tidak berpengaruh secara signifikan terhadap subjective
well being.
5. Variabel tipe kepribadian conscientiousness : diperoleh nilai koefisien
regresi sebesar 0.068 dengan signifikansi 0,126 (sig > 0.05), yang berarti
bahwa variabel conscientiousness tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap subjective well being.
6. Variabel kerekatan emosional : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar
0.024 dengan signifikansi sebesar 0,711 (sig > 0.05), yang berarti bahwa
variabel kerekatan emosional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
subjective well being.
99
7. Variabel integrasi sosial : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.044
dengan signifikansi sebesar 0,398 (sig > 0.05), yang berarti bahwa variabel
integrasi sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well
being.
8. Variabel adanya pengakuan : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.120
dengan signifikansi sebesar 0,014 (sig < 0.05), yang berarti bahwa variabel
adanya pengakuan secara positif mempengaruhi subjective well being dan
signifikan. Artinya semakin tinggi adanya pengakuan maka semakin tinggi
subjective well being mahasiswa perantau.
9. Variabel ketergantungan yang dapat diandalkan : diperoleh nilai koefisien
regresi sebesar 0.072 dengan signifikansi sebesar 0,202 (sig > 0.05), yang
berarti bahwa variabel ketergantungan yang dapat diandalkan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well being.
10. Variabel bimbingan : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.105 dengan
signifikansi 0,149 (sig > 0.05), yang berarti bahwa variabel bimbingan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well being tetapi tidak
signifikan.
11. Variabel kesempatan untuk mengasuh : diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar 0.116 dengan signifikansi sebesar 0,015 (sig < 0.05), yang berarti
bahwa variabel kesempatan untuk mengasuh secara positif mempengaruhi
subjective well being dan signifikan. Artinya semakin tinggi kesempatan
untuk mengasuh maka semakin tinggi subjective well being mahasiswa
perantau.
100
12. Variabel income: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.085 dengan
signifikansi sebesar 0,037 (sig < 0.05), yang berarti bahwa variabel income
secara positif mempengaruhi subjective well being dan signifikan. Artinya
semakin tinggi income maka semakin tinggi subjective well being
mahasiswa perantau.
Kemudian langkah selanjutnya penulis menguji penambahan proporsi
varians dari tiap independen variabel jika IV tersebut dimasukkan satu per satu
kedalam analisis regresi. Tujuannya adalah melihat penambahan (incremented)
proporsi varians dari tiap IV apakah signifikan atau tidak. Untuk analisis
lengkapnya dibahas pada sub bab berikut.
4.3.2 Pengujian proporsi varians masing – masing independen variabel
Penulis ingin mengetahui bagaimana penambahan proporsi varians dari
masing – masing independent variable terhadap subjective well being. Pada
tabel 4.11 kolom pertama adalah IV yang dianalisis secara satu per satu.
Kolom kedua merupakan penambahan varians DV dari tiap IV yang
dimasukkan secara satu per satu tersebut. Kolom ketiga merupkan nilai
murni varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu per satu, kolom
keempat adalah nilai F hitung bagi IV yang bersangkutan. Kolom DF adalah
derajat bebas bagi IV yang bersangkutan, yang terdiri dari numerator dan
denumerator yang telah ditentukan sebelumnya, nilai kolom inilah yang
akan dibandingkan dengan nilai F hitung. Apabila nilai F hitung lebih besar
101
daripada F tabel, maka kolom selanjutnya, yaitu kolom signifikansi akan
dituliskan signifikan dan sebaliknya.
Peneliti selanjutnya juga melihat besarnya proporsi varian DV yang
merupakan sumbangan atau pengaruh dari masing – masing IV, hal ini
dilakukan dengan menghitung pertambahan proporsi varian DV yang
merupakan sumbangan atau pengaruh dari masing – masing IV, hal ini
dilakukan dengan menghitung pertambahan proporsi varian setiap kali IV
dimasukkan dalam persamaan. Bertambahnya R2 (R2 change) ini dapat
dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini:
102
Tabel 4.10 Proporsi varians untuk masing – masing independent variable
Model
R R Square
Adjusted R
Square
Std.Error of the
Estimate
Change Statistics R Square Change
F Change
df1
df2 Sig. F Change
a .351 .123 .120 8.72029 .123 32.097 1 228 .000 b .356 .127 .119 8.72135 .004 .945 1 227 .332 c .798 .637 .632 5.63513 .510 317.732 1 226 .000 d .803 .644 .638 5.59152 .007 4.539 1 225 .082 e .804 .646 .638 5.59365 .001 .829 1 224 .364 f .804 .646 .636 5.60336 .000 .225 1 223 .636 g .805 .647 .636 5.60571 .001 .812 1 222 .368 h .808 .652 .639 5.58008 .005 3.044 1 221 .034 i .808 .652 .638 5.59266 .000 .007 1 220 .935 j .809 .655 .639 5.58251 .003 1.801 1 219 .181 k .815 .664 .647 5.52079 .009 5.924 1 218 .016 l .819 .671 .653 5.47822 .007 4.401 1 217 .037
a. Predictors : (Constant), Extraversion b. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness c. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism d. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness e. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness,
Conscientiousness f. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness,
Conscientiousness, Kerekatan Emosional g. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness,
Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial h. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness,
Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan i. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness,
Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Dapat Diandalkan
j. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Dapat Diandalkan, Bimbingan
k. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Dapat Diandalkan, Bimbingan, Kesempatan Mengasuh
l. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Dapat Diandalkan, Bimbingan, Kesempatan Mengasuh, income.
103
Dari tabel diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel Extraversion memberikan sumbangan sebesar 12.3% dalam varians
subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F = 32.097 dan df =
1, 228
2. Variabel Agreeableness memberikan sumbangan sebesar 0.4% dalam varians
subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 0.945 dan
df = 1, 227
3. Variabel Neuroticism memberikan sumbangan sebesar 51% dalam varians
subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F = 317.732 dan df
= 1, 226
4. Variabel Openness memberikan sumbangan sebesar 0.7% dalam varians
subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 4.539 dan
df = 1, 225
5. Variabel Conscientiousness memberikan sumbangan sebesar 0.1% dalam varians
subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 0.829 dan
df = 1, 224
6. Variabel kerekatan emosional memberikan sumbangan sebesar 0.0% dalam
varians subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F =
0.225 dan df = 1, 223
7. Variabel integrasi sosial memberikan sumbangan sebesar 0.1% dalam varians
subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 0.812 dan
df = 1, 222
104
8. Variabel adanya pengakuan memberikan sumbangan sebesar 0.5% dalam varians
subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F = 3.044 dan df =
1, 221
9. Variabel ketergantungan yang dapat diandalkan memberikan sumbangan sebesar
0.0% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan
dengan F = 0.007 dan df = 1, 220
10. Variabel bimbingan memberikan sumbangan sebesar 0.3% dalam varians
subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 1.801 dan
df = 1, 219
11. Variabel kesempatan untuk mengasuh memberikan sumbangan sebesar 0.9%
dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F =
5.924 dan df = 1, 218
12. Variabel pendapatan memberikan sumbangan sebesar 0.7% dalam varians
subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F = 4.401 dan df =
1, 217
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada 5 IV, yaitu extraversion,
neuroticism, adanya dukungan sosial, kesempatan mengasuh, dan pendapatan yang
signifikan sumbangannya terhadap subjective well being, jika dilihat dari besarnya
pertambahan R2 yang dihasilkan setiap kali dilakukan penambahan IV (sumbangan
proporsi varian yang diberikan). Dari kelima IV tersebut dapat dilihat variabel yang
paling besar memberikan sumbangan terhadap DV. Hal tersebut dapat dilketahui dengan
melihat R2 change semakin besar maka semakin banyak sumbangan yang diberikan
terhadap DV. Dari tabel diatas diketahui urutan IV yang signifikan memberikan
105
sumbangan dari yang terbesar hingga terkecil ialah sebagai berikut: Neuroticism dengan
R2 change sebesar 0.510 atau 51%, Extraversion dengan R2 change sebesar 0.123 atau
12.3%, Adanya pengakuan dengan R2 change sebesar 0.050 atau 0.5%, Kesempatan
mengasuh dengan R2 change sebesar 0.090 atau 0.9%, Income dengan R2 change sebesar
0.070 atau 0.7%.
106
BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab lima penulis akan memaparkan lebih lanjut hasil dari penelitian yang telah
dilakukan. Bab ini terdiri dari tiga bagian yaitu kesimpulan, diskusi dan saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, maka kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini adalah, “Ada pengaruh yang signifikan tipe kepribadian, dukungan
sosial dan income terhadap subjective well being pada mahasiswa perantau UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta”.
Dari hasil uji hipotesis minor yang menguji signifikansi masing – masing
koefisien regresi terhadap dependent variable, diperoleh lima koefisien regresi yang
signifikan yaitu extraversion, neuroticism, adanya pengakuan, kesempatan mengasuh
dan income. Dengan demikian ada 5 hipotesis minor yang diterima, yaitu
Ada pengaruh yang signifikan antara extraversion terhadap subjective well being
mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ada pengaruh yang signifikan antara neuroticism terhadap subjective well being
mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ada pengaruh yang signifikan antara adanya pengakuan terhadap subjective well
being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
107
Ada pengaruh yang signifikan antara kesempatan untuk mengasuh terhadap
subjective well being mahasiswa perantau.
Ada pengaruh yang signifikan antara pendapatan terhadap subjective well being
mahasiswa perantau.
Selain itu, ada lima IV yang signifikan sumbangan variansnya terhadap subjective
well being yaitu extraversion, neuroticism, adanya pengakuan, kesempatan mengasuh
dan pendapatan. Extraversion memberikan sumbangan sebesar 12.3%, neuroticism
memberikan sumbangan sebesar 51%, adanya pengakuan memberikan sumbangan
sebesar 0.5%, kesempatan mengasuh memberikan sumbangan sebesar 0.9% dan
pendapatan memberikan sumbangan sebesar 0.7%. Dari kelima variabel tersebut
terlihat bahwa yang memberikan sumbangan terbesar adalah neuroticism.
5.2 Diskusi
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tipe kepribadian memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap subjective well being. Hal ini karena tipe
kepribadian memberi warna tertentu bagaimana individu menerima kejadian –
kejadian dalam hidup mereka dan menjalani hidup dalam sikap yang positif atau
sikap negatif (Feist et al, dalam DeNeve & Cooper, 1998). Extraversion memiliki
pengaruh signifikan terhadap subjective well being dengan nilai koefisien regresi
sebesar 0,247, yang berarti bahwa variabel extraversion secara positif mempengaruhi
subjective well being. Jadi semakin tinggi extraversion maka semakin tinggi pula
subjective well being. Begitu juga jika dilihat dari proporsi varians extraversion
memberikan sumbangan sebesar 12,3%. Neuroticism merupakan prediktor yang
108
memberikan sumbangan terbesar yaitu 51% dan memiliki nilai koefisien regresi
sebesar -0,672, yang berarti bahwa variabel neuroticism secara negatif mempengaruhi
subjective well being. Jadi semakin tinggi neuroticism maka semakin rendah
subjective well being.
Berdasarkan penelitian – penelitian sebelumnya, neuroticism dan extraversion
didapatkan selalu berhubungan dengan subjective well being (DeNeve & Cooper,
1998; Gutierrez dkk, 2004; Libran, 2006; Syam & Devi, 2006) termasuk dalam
penelitian ini. Hal yang senada juga diungkapkan Diener & Lucas (1999) yang
menyimpulkan bahwa extraversion dan neuroticism merupakan prediktor subjective
well being yang konsisten di Amerika Serikat. Penelitian tentang subjective well
being yang dilakukan oleh Schimmack, Oishi, Radhakrishnan, Dzokoto, Ahadi
(2002) menyimpulkan bahwa kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap life satisfaction yang merupakan dimensi dari subjective well being.
Penelitian ini menunjukkan bahwa extraversion dan neuroticism memiliki pengaruh
yang lebih besar dibandingkan dengan openness, agreeableness dan
conscientiousness.
Menurut penulis pengaruh neuroticism dan extraversion terhadap subjective well
being dikarenakan neuroticism dan extraversion berkaitan dengan kemampuan
seseorang untuk menahan stress, untuk berbahagia dan menikmati hidup. Neuroticism
mengidentifikasi kecenderungan individu apakah mudah mengalami stres,
mempunyai ide-ide yang tidak realistis, mempunyai coping response yang
maladaptif. Sedangkan extraversion menilai kuantitas dan intensitas interaksi
interpersonal, level aktivitasnya, kebutuhan untuk didukung, kemampuan untuk
109
berbahagia dan menikmati hidup (Costa & McCrae 1985; 1990; 1992 dalam Pervin &
John, 2001). Ketika neuroticism individu tinggi, ia akan mudah mengalami stress dan
memiliki coping response yang maldaptif sehingga akan lebih sering merasakan afek
– afek negatif. Ketika individu sering merasakan afek – afek negatif dan jarang
merasakan hadirnya afek positif, maka individu tersebut akan memiliki subjective
well being yang rendah.
Sementara itu, variabel tipe kepribadian openness memiliki nilai koefisien regresi
sebesar 0,069 dengan sig > 0,05, yang berarti bahwa variabel openness secara tidak
signifikan mempengaruhi subjective well being. Variabel tipe kepribadian
agreeableness memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,048 dengan sig > 0,05, yang
berarti bahwa variabel agreeableness secara tidak signifikan mempengaruhi
subjective well being. Variabel tipe kepribadian conscientiousness memiliki nilai
koefisien regresi sebesar 0,068 dengan sig > 0,05, yang berarti bahwa variabel
conscientiousness secara tidak signifikan mempengaruhi subjective well being.
Agreeableness menilai kualitas orientasi individu dengan kontinum mulai dari lemah
lembut sampai antagonis didalam berpikir, perasaan dan perilaku (Costa & McCrae dalam
Pervin & John, 2001). Individu dengan skor agreeableness yang tinggi maka individu
tersebut cenderung mudah percaya pada orang lain, murah hati, suka menolong, mudah
menerima dan baik hati. Openness menilai bagaimana individu menggali sesuatu yang
baru dan tidak biasa, usaha secara proaktif dan penghargaan individu terhadap
pengalaman demi kepentingan individu sendiri. Conscientiousness menilai
kemampuan individu dalam hal pengorganisasian, baik mengenai ketekunan dan
110
motivasi dalam mencapai tujuan. Sebagai lawannya menilai apakah individu tersebut
tergantung, malas dan tidak rapi (Costa & McCrae dalam Pervin dan John, 2001).
Hasil ini senada dengan penelitian sebelumnya (Gutierrez dkk, 2005) yang
menunjukkan bahwa agreeableness merupakan prediktor subjective well being yang
tidak signifikan. Hasil yang berbeda ditunjukkan penelitian yang dilakukan oleh
DeNeve & Cooper (1998) menunjukkan bahwa agreeableness dan conscientiousness
berhubungan dengan pengukuran subjective well being sedangkan openness memiliki
korelasi yang paling kecil dengan subjective well being. Hubungan yang positif antara
agreeableness dan conscientiousness dengan subjective well being juga ditunjukkan
hasil penelitian McCrae & Costa (1991, dalam Gutierrez et.al, 2005).
Menurut penulis perbedaan hasil ini bisa disebabkan jumlah sampel dan varians
sampel. Penelitian – penelitian sebelumnya menggunakan sampel hingga ribuan,
sedangkan dalam penelitian ini hanya menggunakan sampel sebanyak 230 orang.
Selain itu hal ini juga dapat terjadi karena tingginya openness dapat mengarahkan
individu tidak hanya kepada pengalaman – pengalaman baik tapi juga pengalaman -
pengalaman buruk. Ketika mahasiswa perantau lebih banyak merasakan pengalaman
– pengalaman buruk maka hal ini tidak akan berpengaruh baik pada subjective well
being.
Berdasarkan penelitian terdahulu terhadap variabel dukungan sosial selalu
berhubungan positif dengan subjective well being (Ratelle, Simard & Guay, 2012;
Syam & Devi, 2006; Taylor dkk., 2001). Demikian juga dalam penelitian ini
dukungan sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap subjective well being.
111
Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian,
penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain (individu maupun
kelompok). Menurut penulis pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well being
karena dukungan sosial dapat meningkatkan kepuasan terhadap lingkungan yang
memberikannya sehingga akan mempengaruhi penilaian individu terhadap kepuasan
hidunya secara global.
Dimensi dukungan sosial yang memiliki pengaruh signifikan terhadap subjective
well being adalah adanya pengakuan yang memberikan pengaruh sebesar 0,5% dalam
varians subjective well being dan kesempatan untuk mengasuh memberikan
sumbangan sebesar 0,9% dalam varians subjective well being. Menurut penulis
dukungan sosial dapat meningkatkan self esteem dari mahasiswa perantau. Self
esteem merupakan sesuatu yang juga berhubungan dengan subjective well being
(Diener & Diener dalam Ryan dan Deci, 2001). Individu yang memiliki self esteem
yang tinggi akan mampu memandang hidup secara lebih positif dan lebih tinggi
tingkat kepuasan hidupnya.
Pendapatan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,085, yang menunjukkan
variabel pendapatan secara positif mempengaruhi subjective well being dan
signifikan. Artinya semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi subjective well
being mahasiswa perantau. Dari hasil pengujian proporsi varians diperoleh hasil
bahwa pendapatan memberikan sumbangan sebesar 0,7% dalam varians subjective
well being. Hasil yang sama juga diperoleh dari penelitian Diener, Tay dan Oishi
(2011) juga menunjukkan bahwa pendapatan memiliki hubungan dengan subjective
well being meski tidak terlalu kuat. Cramm, Moller dan Nieboer (2011) juga
112
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara social capital,
kesehatan, status perkawinan dan tingkat pendapatan pada masyarakat Grahamstown,
Afrika Selatan.
5.3 Saran
Peneliti menyadari banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu peneliti
memberikan beberapa saran yang terdiri dari saran metodologis dan praktis
berdasarkan hasil dan keterbatasan penelitian tersebut.
5.3.1 Saran teoritis
1. Pada penelitian ini masih banyak variabel – variabel atau faktor – faktor lain
yang terkait erat dengan subjective well being namun tidak diikutsertakan
dalam analisis sebagai independent variable (IV). Oleh karena itu penulis
menyarankan agar penelitian tentang subjective well being selanjutnya dapat
menggunakan faktor – faktor lain seperti budaya (culture) karena budaya
berkaitan erat dengan mahasiswa perantau yang berasal dari beragam latar
belakang budaya.
2. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya memperbanyak jumlah
sampel agar hasil yang didapat lebih menggambarkan kondisi sebenarnya.
3. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan alat ukur yang lain seperti
Multidimensional Scale of Perceived Social Support untuk mengukur
dukungan sosial yang dibagi ke dalam kelompok faktor yang berkaitan
dengan sumber dukungan sosial. Dengan menggunakan alat ukur ini dapat
113
diketahui sumber dukungan sosial mana yang paling besar pengaruhnya
terhadap subjective well being.
5.3.2 Saran praktis
1. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa perantau berada
pada neuroticism kategori tinggi. Mahasiswa diminta untuk tidak mudah
mengalami stress dan mampu melakukan coping yang lebih baik. Mahasiswa
dapat mengatasi kecemasan dengan melakukan hal – hal yang bermanfaat
dan menyenangkan seperti menyalurkan hobi misalnya bermain musik dan
membaca atau melakukan kegiatan di alam bersama teman – teman.
2. Bagi orang – orang terdekat mahasiswa perantau seperti orang tua ataupun
teman, peneliti menyarankan untuk dapat memberi dukungan sosial lebih
optimal karena dukungan sosial pada mahasiswa perantau lebih banyak yang
berada pada kategori rendah. Pemberian dukungan sosial dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti dengan memberikan perhatian dan nasihat serta
mendengarkan dan membantu saat mahasiswa perantau menghadapi masalah.
Mahasiswa perantau juga disarankan untuk bergabung dalam perkumpulan
atau organisasi. Hal ini dapat membuat mahasiswa merasakan menjadi
bagian dari kelompok, melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama –
sama sehingga bisa meningkatkan perasaan mendapatkan dukungan sosial.
3. Kepada pihak kampus diharapkan untuk lebih memberi apresiasi kepada
mahasiswa perantau misalnya dengan lebih banyak memberikan beasiswa
bagi mahasiswa berprestasi agar mahasiswa perantau merasakan adanya
114
pengakuan atas kompetensi yang dimiliki. Pihak kampus juga diharapkan
untuk menyusun program pengenalan budaya dan gaya hidup di lingkungan
kampus agar mahasiswa perantau memperoleh informasi yang cukup
mengenai bagaimana harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
4. Orang tua diharapkan untuk lebih memperhatikan jumlah uang saku yang
diberikan kepada mahasiswa perantau. Mahasiswa perantau juga diharapkan
dapat lebih bijak mengatur keuangan yang telah diberikan orang tua.
115
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, B. (2005). Subjective well-being and academic success among college students. Capella University Journal, 107, 317 – 352.
Calvo, R., Y. Zheng, S. Kumar, A. Olgiati, L. Berkman. (2012). Well being and social capital on earth: Cross National evidence from 142 countries. Plos One Journal, 7 (8), 1 – 10. Doi:10.1371/journal.pone.0042793.
Carr, A. (2004). Positive psychology: the science of happiness and human strength. New York: Brunner – Routledge.
Cramm, J.M., V.Moller, & A.P.Nieboer. (2010). Individual and Neighbourhood level indicators of subjective well being in a small and poor eastern cape township: The effect of health, social capital, marital status and income. Social Indicator Research, 105, 581 – 593. Doi:10.1007/s11205-011-9790-0.
Cutrona, C.E. & Russell, D. (1987). The provisions of social relationships and adaptation to stress. Advances in personal relationships, 1, 37 – 67. Greenwich CT: JAI Press.
DeNeve, K.M., & H. Cooper. (1998). The Happy Personality: A meta-analysis of 137 personality traits and subjective well being. Psychological Bulletin, 124 (2), 197-229.
Diener, E. (2005). Guidelines for national indicators of subjective well being and ill-being. Applied Reasearch in Quality of Life, 1 (2), 1-7. Diakses dari: http://www.wam.umd.edu/~cgraham/Courses/Docs/PUAF698R-Diener-Guidelines%2-for%20National%20Indicators.pdf
Diener E. (2009). Subjective well being. In E. Diener (Ed). The science of well being. New York: Springer Science Business Media.
Diener E., L. Tay, S. Oishi. (2012). Rising income and the subjective well being of nations. Journal of Personality and Social Psychology, 104 (2). 267 – 276. Doi:10.1037/a0030487.
Diener, E., & Lucas, R.E. (1999). Personality and subjective well being. In D. Kahneman, E. Diener & N. Schwarz., Well being: The foundations of hedonic psychology. New York: Russell Sage Foundation.
Diener. E., & M.E.P. Seligman. (2002). Beyond Money: Toward an Economy of well being. In E. Diener (Ed), The science of well being. New York: Springer Science Business Media.
116
Diener, E., R.E. Lucas, & Oishi, S. (2005). Subjective well being: the science of happiness and life satisfaction. Dalam C.R. Snyder & S.J. Lopez (edtr). Handbook of positive psychology (hal – 63 – 73). New York: Oxford University Press.
Diener. E., & Robert B. Diener. (2009). Will money increase subjective well being? : A literature review and guide to needed research. In In E. Diener (Ed), The science of well being. New York: Springer Science Business Media.
Diener, E., Robert A. Emmons, Randy J. Larsen & S. Griffin. (1985). The satisfaction with life scale. Journal of Personality Assessment., 49 (1). 71 – 75.
Diener, E., Suh, E. M., Lucas, R. E., & Smith, H. L. (1999). Subjective well-being: Three decades of progress. Psychological Bulletin, 125, 276-302.
Diener. E., s. Oishi, R. Lucas. (2003). Personality, culture and subjective well being: Emotional and cognitive evaluations of life. Annual Review Psychology, 54. 403 – 25. Doi:10.1146/annurev.psych.54.101601.145056.
Eddington, N., & Shuman, R. (2008). Subjective well being (happiness). California: Continuing Psychology Education Inc.
Feist, J. & Feist, G.J. (2009). Theories of personality 7 th ed. New York: McGraw-Hill.
Gatari E. (2008). Hubungan antara perceived social support dengan subjective well being pada ibu bekerja. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Goldberg, L.R., et.al. (2006). The international personality item pool and the future of public-domain personality measures. Journal of Research in Personality, 40, 84-96. Doi:10.1016/j.jrp.2005.08.007.
Guenole, N., & O. S. Chernyshenko. (2005). The suitability of goldberg’s big five IPIP personality markers in new Zealand: a dimgensionality, bias, and criterion validity evaluation. New Zealand Jourpnal of Psychology, 34 (2), 86 – 96.
Gutierrez, J.L.G., B.M. Jimenez, E.G.Hernandez, C.P. Puente. (2005). Personality and subjective well being: big five correlation and demographic variables. Personality and Individual Differences, 38. 1561 – 1569. Doi: 10.1016/j.paid.2004.09.015.
Huda, N. (2010). Kontribusi dukungan sosial terhadap kepuasan hidup, afek menyenangkan dan afek tidak menyenangkan pada dewasa muda yang belum menikah. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Leontopoulou, S., & Trivilia S. (2012). Explorations of subjective well being and character strengths among Greek University student sample. International Journal of Wellbeing, 2(3), 251 – 270.Doi:10.5502/ijw.v2.i3.6.
117
Libran. E.C. (2006). Personality dimensions and subjective well being. The Spanish Journal of Psychology, 9 (1). 38 – 44. Available in: http//www.redaly.org/articulo.oa?id=17290105.
Pavot W. & E. Diener. (2004). Review of the satisfaction with life scale. In Ed Diener (Ed), Assessing well being. New York: Springer Science Business Media.
Pervin, A. L. & John, O.P. (2001). Personality theory and research 8 ed. New York: John Willey.
Quinn P. D. & Angela L. D. (2007). Happiness and academic achievement: Evidence for reciprocal causality. Psychological Science, 13, 81-84.
Ratelle.C.F., K. Simard, F. Guay. (2012). University students subjective well being: the role of autonomy support from parents, friends, and the romantic partner. Journal Happiness Study, 12. 902 – 920. Doi: 10.1007?s 10902- 012-9360-4.
Rizwan, M., & N. Syed. (2010). Urdu translation and psychometric properties of social provision scale. The International Journal of Educational and Psychological Assessment, 4. 33 – 47.
Russell, J.E.A. (2008). Promoting subjective well being at work. Journal of Career Assessment,16, 117 – 131. Doi: 10.1177/1069072707308142.
Ryan, R. M. & Deci E.L. (2001). On happiness and human potentials: A review of research on hedonic and eudaimonic well – being. Annual Review Psychology, 52, 141 – 166. Chicago: University of Illinois.
Sarafino, E.P. (1998). Health psychology: Biopsychosocial interaction third edition. New York: John Wiley & Sons Inc.
Savelkoul. M., M.W.M. Post, L.P. de Witte, & H.B. van den Borne. (2000). Social support, coping and subjective well being in patients with rheumatic diseases. Patient Education and Counseling, 39. 205 – 218.
Schimmack.U., S. Oishi, P. Radhakrishnan, V. Dzokoto, S. Ahadi. (2002). Culture, personality, and subjective well being: Integrating process models of life satisfaction. Journal of Personality and Social Psychology, 82 (4). 582 – 593.
Shyam. R, & P. Devi. (2006). Personality, religiosity, social support and helping behavior as correlates of subjective well being in older persons. Helpage India Research & Development Journal, 12 (2). 24 – 34.
Siedlecki. K.L., T.A. Salthouse, S. Oishi, & S. Jeswani. (2013). The relationship between social support and subjective well being across age. Social Indicators Research, 112 (2). 1-18. Doi: 10.007/s11205-013-0361-4.
118
Snyder. C.R. & S.J. Lopez (edtr). Handbook of positive psychology. New York: Oxford University Press.
Socha, A., Christoper A. Cooper & D. M. McCord. (2010). Confirmatory factor analysis of the M5-50: An implementation of the international personality item pool item set. Psychological Assessment, 22 (1). 43 – 49. Doi: 10.1037/a0017371.
Soini H. T., Katarina S. Aro, M. Niemivirta. (2007). Achievement goal orientations and subjective well-being:A person-centred analysis. Elsevier Learning and Instruction, 18, 251 – 266. Doi: 10.1016/j.learninstruc.2007.05.003.
Taylor. R.J., L.M. Chatters, C.B. Hardison, & A. Riley. (2001). Informal social support networks and subjective well being among African American. Journal of Black Psychology, 27 (4). 439 – 463.
Taylor, S.E. (2006). The handbook of health psychology. New York: Oxford University Press.
Uchida, Y., S. Kitayama, B. Mesquita, J. A. S. Reyes, & B. Morling. (2008). Is perceived emotional support beneficial? Well being and health in independent and interdependent cultures. Personality and Social Psychology Bulletin, 34. 741 – 755. Doi: 10.1177/0146167208315157.
Watson, D., L.A. Clark & A. Tellegen. (1988). Development and validation of brief measures of positive and negative affect: The PANAS scale. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 54, No. 6, 1061 – 1070.
Wirtz, D., C. Chiu, E. Diener, & S. Oishi. (2009). What constitutes a good life? Cultural differences in the role of positive and negative affect in subjective well being. J Pers, 77 (4). 1 – 22. Doi: 10.1111/j.1467-6494.2009.00578.x.
Worsch, C., E. Amir & G. E. Miller. (2011). Goal adjustment capacities, coping, and subjective well being: The sample case of caregiving for a family member with mental illness. Journal of Personality and Social Psychology, 100(5). 934 – 946. Doi: 10.1037/a0022873.
Internet
Nazar A. & L. Agustina. (2010). Kehidupan mahasiswa di perantauan. Diunduh pada tanggal 15 Nopember 2012 dari http://putrashakal.blogspot.com/2010/06/kehidupan-mahasiswa-di-perantauan.html.
East timor forum. (2013). UGM, ITB, UI Terus Populer di Asia. Diunduh pada tanggal 12April2013 dari http://www.topix.com/forum/world/east timor/TEUPD7B6JIBJ43NKE.
119
Pusat Layanan Informasi dan Komputerisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Layanan data. Diunduh pada tanggal 22 Oktober 2012 dari www.gmail.com/meilitajamilahs.
Syntax Uji Validitas Satisfaction With Life Scale
Uji Validitas SWLS
DA NI=5 NO=230 MA=KM
LA
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5
KM SY FI=SWLS.COR
MO NX=5 NK=1 TD=SY,FI
LK
SWB
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 5 4 TD 4 3
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1
PD
OU SS MI TV
GAMBAR 1
PATH DIAGRAM SUBJECTIVE WELL BEING (KOGNITF)
ITEM10.50
ITEM20.67
ITEM30.45
ITEM40.92
ITEM50.92
SWB 1.00
Chi-Square=3.67, df=3, P-value=0.29910, RMSEA=0.031
0.71
0.58
0.74
0.29
0.29
Syntax Uji Validitas Positive Affect Negative Affect Schedule
Uji Validitas Afek Positif & Negatif
DA NI=20 NO=230 MA=KM
LA
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11
ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20
KM SY FI=AFEK.COR
MO NX=20 NK=2 TD=SY,FI
LK
AFEK POSITIF, AFEK NEGATIF
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10
FR TD 11 11 TD 12 12 TD 13 13 TD 14 14 TD 15 15 TD 16 16 TD 17 17 TD 18 18
TD19 19 FR TD 20 20
FR TD 8 1 TD 7 5 TD 9 8 TD 7 4 TD 6 3 TD 3 2 TD 10 9 TD 8 3 TD 8 4
FR TD 8 7 TD 10 9 TD 7 2 TD 10 4 TD 2 1 TD 9 6
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1
FR LX 11 2 LX 12 2 LX 13 2 LX 14 2 LX 15 2 LX 16 2 LX 17 2 LX 18 2 LX 19 2 LX
20 2
PD
OU SS MI TV
GAMBAR 2
PATH DIAGRAM SUBJECTIVE WELL BEING (AFEKTIF)
ITEM10.79
ITEM30.76
ITEM50.75
ITEM90.41
ITEM100.57
ITEM120.97
ITEM140.49
ITEM160.56
ITEM170.81
ITEM190.60
AFEK 1.
0.46
0.49
0.52
0.77
0.65
0.17
0.72
0.66
0.44
0.64
ITEM20.72
ITEM40.63
ITEM60.49
ITEM70.37
ITEM80.83
ITEM110.63
ITEM130.52
ITEM150.53
ITEM180.49
ITEM200.50
AFEK 1.00
Chi-Square=41.31, df=29, P-value=0.06471, RMSEA=0.043
0.53
0.61
0.72
0.79
0.41
0.61
0.68
0.68
0.71
0.72
Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Extraversion
Uji Validitas Extraversion
DA NI=10 NO=230 MA=KM
LA
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10
KM SY FI=extraversion.cor
MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI
LK
EXTRAVERSION
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10
FR TD 9 8 TD 7 6 TD 8 2 TD 8 4 TD 10 3 TD 3 1 TD 6 5 TD 8 1
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1
PD
OU SS MI TV
GAMBAR 3
PATH DIAGRAM TIPE KEPRIBADIAN (EXTRAVERSION)
ITEM10.65
ITEM20.57
ITEM30.84
ITEM40.89
ITEM50.37
ITEM60.17
ITEM70.50
ITEM80.94
ITEM90.85
ITEM100.82
EXTRAVER 1.0
Chi-Square=38.35, df=27, P-value=0.07244, RMSEA=0.043
0.60
0.65
0.40
0.33
0.80
0.92
0.71
0.31
0.38
0.42
Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Agreeableness
Uji Validitas Agreeableness
DA NI=10 NO=230 MA=KM
LA
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10
KM SY FI=AGR.COR
MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI
LK
AGREEABLENESS
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10
FR TD 8 1 TD 9 2 TD 9 3 TD 9 5 TD 10 4 TD 7 2 TD 10 6 TD 10 5
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1
PD
OU SS MI TV
GAMBAR 4
PATH DIAGRAM TIPE KPERIBADIAN (AGREEABLENESS)
ITEM10.62
ITEM20.40
ITEM30.86
ITEM40.85
ITEM50.84
ITEM60.90
ITEM70.56
ITEM80.72
ITEM90.61
ITEM100.84
AGREEABL 1.00
Chi-Square=35.83, df=27, P-value=0.11898, RMSEA=0.038
0.62
0.77
0.38
0.39
0.38
0.31
0.66
0.53
0.65
0.38
Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Neuroticism
Uji Validitas Neuroticism
DA NI=10 NO=230 MA=KM
LA
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10
KM SY FI=NEURO.COR
MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI
LK
NEUROTICISM
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10
FR TD 8 7 TD 10 2 TD 5 3 TD 5 1
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1
PD
OU SS MI TV
GAMBAR 5
PATH DIAGRAM TIPE KEPRIBADIAN (NEUROTICISM)
ITEM10.46
ITEM20.56
ITEM30.38
ITEM40.81
ITEM50.52
ITEM60.92
ITEM70.65
ITEM80.87
ITEM90.63
ITEM100.90
NEUROTIC 1.00
Chi-Square=35.82, df=31, P-value=0.25246, RMSEA=0.026
0.73
0.66
0.79
0.44
0.69
0.28
0.59
0.36
0.61
0.32
Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Openness
Uji Validitas Openess
DA NI=10 NO=230 MA=KM
LA
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10
KM SY FI=OP.COR
MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI
LK
OPENESS
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10
FR TD 6 3 TD 6 1 TD 4 2 TD 8 6 TD 10 4 TD 9 7 TD 9 6 TD 3 2 TD 10 3 TD 7 2
FR TD 5 4 TD 5 2 TD 10 2
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1
PD
OU SS MI TV
GAMBAR 6
PATH DIAGRAM TIPE KEPRIBADIAN (OPENNESS)
ITEM10.72
ITEM20.74
ITEM30.66
ITEM40.92
ITEM50.49
ITEM60.69
ITEM70.77
ITEM80.89
ITEM90.79
ITEM100.31
OPENESS 1.00
Chi-Square=31.83, df=22, P-value=0.08032, RMSEA=0.044
0.53
0.50
0.59
0.29
0.72
0.57
0.48
0.33
0.46
0.83
Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Conscientiousness
Uji Validitas Conscientiousness
DA NI=10 NO=230 MA=KM
LA
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10
KM SY FI=CONS.COR
MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI
LK
CONSCIENTIOUSNESS
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10
FR TD 6 2 TD 10 1 TD 10 6 TD 5 4 TD 10 3 TD 10 5 TD 8 4 TD 4 2 TD 6 4 TD 6 5 TD
10 2
FR TD 7 2 TD 8 5 TD 5 2 TD 8 3
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1
PD
OU SS MI TV
GAMBAR 5
PATH DIAGRAM TIPE KEPRIBADIAN (CONSCIENTIOUSNESS)
ITEM10.33
ITEM20.90
ITEM30.35
ITEM40.90
ITEM50.87
ITEM60.94
ITEM70.69
ITEM80.60
ITEM90.73
ITEM100.97
CONSCIEN 1.00
Chi-Square=30.72, df=20, P-value=0.05903, RMSEA=0.048
0.82
0.31
0.81
0.33
0.35
0.23
0.56
0.63
0.51
0.17
Syntax Uji Validitas Kerekatan Emosi
Uji Validitas Kerekatan Emosi Duksos
DA NI=4 NO=230 MA=KM
LA
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4
KM SY FI=KEREKATAN.cor
MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI
LK
KEREKATAN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 4 1
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1
PD
OU SS MI TV
GAMBAR 8
PATH DIAGRAM KEREKATAN EMOSIONAL
ITEM10.78
ITEM20.32
ITEM30.19
ITEM40.94
KEREKATA 1.00
Chi-Square=0.11, df=1, P-value=0.73647, RMSEA=0.000
0.47
0.82
0.90
0.25
Syntax Uji Validitas Integrasi Sosial
Uji Validitas Integrasi Sosial Duksos
DA NI=4 NO=230 MA=KM
LA
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4
KM SY FI=integrasi.cor
MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI
LK
INTEGRASI SOSIAL
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 2 1
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1
PD
OU SS MI TV
GAMBAR 9
PATH DIAGRAM INTEGRASI SOSIAL
ITEM10.68
ITEM20.87
ITEM30.48
ITEM40.71
INTEGRAS 1.00
Chi-Square=1.38, df=1, P-value=0.24072, RMSEA=0.041
0.56
0.36
0.72
0.54
Syntax Uji Validitas Adanya Pengakuan
Uji Validitas Adanya Pengakuan Duksos
DA NI=4 NO=230 MA=KM
LA
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4
KM SY FI=PENGAKUAN.COR
MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI
LK
PENGAKUAN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1
PD
OU SS MI TV
GAMBAR 10
PATH DIAGRAM ADANYA PENGAKUAN
ITEM10.68
ITEM20.87
ITEM30.48
ITEM40.71
INTEGRAS 1.00
Chi-Square=1.38, df=1, P-value=0.24072, RMSEA=0.041
0.56
0.36
0.72
0.54
Syntax Uji Validitas KETERGANTUNGAN YANG DAPAT DIANDALKAN
Uji Validitas Ketergantungan yang dapat diandalkan Duksos
DA NI=4 NO=230 MA=KM
LA
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4
KM SY FI=KETERGANTUNGAN.COR
MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI
LK
KETERGANTUNGAN DIANDALKAN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 4 1 TD 3 1
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1
PD
OU SS MI TV
GAMBAR 11
PATH DIAGRAM KETERGANTUNGAN YANG DAPAT DIANDALKAN
ITEM10.93
ITEM20.60
ITEM30.18
ITEM40.81
KETERGAN 1.00
Chi-Square=0.00, df=0, P-value=1.00000, RMSEA=0.000
0.27
0.63
0.91
0.44
Syntax Uji Validitas Bimbingan
Uji Validitas Bimbangan Duksos
DA NI=4 NO=230 MA=KM
LA
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4
KM SY FI=BIMBINGAN.COR
MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI
LK
BIMBINGAN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 3 1
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1
PD
OU SS MI TV
GAMBAR 12
PATH DIAGRAM DUKUNGAN SOSIAL (BIMBINGAN)
ITEM10.58
ITEM20.49
ITEM30.22
ITEM40.53
BIMBINGA 1.00
Chi-Square=1.30, df=1, P-value=0.25506, RMSEA=0.036
0.65
0.71
0.88
0.69
Syntax Uji Validitas Kesempatan Mengasuh
Uji Validitas Kesempatan Mengasuh Duksos
DA NI=4 NO=230 MA=KM
LA
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4
KM SY FI=MENGASUH.COR
MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI
LK
MENGASUH
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1
PD
OU SS MI TV
GAMBAR 13
PATH DIAGRAM DUKUNGAN SOSIAL (KESEMPATAN MENGASUH)
ITEM10.81
ITEM20.95
ITEM30.62
ITEM40.65
MENGASUH 1.00
Chi-Square=2.22, df=2, P-value=0.32967, RMSEA=0.022
0.44
0.22
0.62
0.59
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Saya adalah mahasiswi fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang
melakukan penelitian tentang mahasiswa perantau. Berkaitan dengan ini saya memohon
bantuan dari Anda untuk mengisi skala ini. Tidak ada jawaban yang salah, jadi silahkan
isilah setiap butir pernyataan sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya. Semua
jawaban Anda akan dijaga kerahasiaannya. Atas kerjasamanya saya mengucapkan
banyak terimakasih.
Wassalam
Meilita Jamilah
Data Responden
Nama/Inisial :
Jenis Kelamin :
Angkatan / Fakultas :
Usia :
Asal Daerah :
Tempat tinggal : Asrama / Kosan / Kontrakan/
…….(tuliskan yang lain)*coret yang tidak perlu.
Pendapatan / Biaya hidup (per bulan) :
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi.
………………………………
(Nama/Inisial & tanda tangan)
Petunjuk Pengisian
Berikut ini terdapat lima pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan tentukanlah sikap
anda terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda check list (√) pada kolom
yang paling menggambarkan diri anda. Isilah tiap pernyataan sesuai dengan keadaan diri
Anda yang sebenarnya. Harap periksa kembali jawaban Anda agar tidak ada satu
pernyataan pun yang terlewatkan.
Selamat Mengerjakan
Skala 1
No. Pernyataan Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
1. Secara umum, kehidupan saya
sesuai dengan yang saya harapkan.
2. Kondisi - kondisi kehidupan saya
luar biasa.
3 Saya puas dengan kehidupan saya
4. Saya telah mendapatkan hal - hal
penting yang saya inginkan dalam
kehidupan.
5. Jika dapat mengulangi hidup, tidak
ada hal yang akan saya ubah.
Skala 2
Skala ini terdiri atas 20 kata yang menggambarkan perasaan – perasaan dan emosi yang
berbeda. Bacalah setiap item dan kemudian berilah tanda check list (√) pada kolom yang
paling menggambarkan perasaan dan emosi yang Anda rasakan secara umum.
No Pernyataan Tidak
Pernah
Jarang Sering Sangat
Sering
1 Tertarik pada suatu hal.
2 Tertekan masalah atau tugas.
3 Gembira
4 Kecewa
5 Kuat (secara mental dalam
menghadapi masalah)
6 Merasa bersalah
7 Takut
8 Kasar (menunjukkan rasa
bermusuhan, tidak ramah)
9 Bersemangat
10 Bangga
11 Mudah tersinggung
12 Waspada
13 Malu
14 Terinspirasi (tergerak untuk
melakukan sesuatu).
15 Gugup
16 Memiliki tekad yang kuat
17 Memberikan fokus perhatian pada suatu hal.
18 Gelisah
19 Aktif (memiliki atau menunjukkan
energi, lincah, dinamis) 20 Kuatir (takut)
Skala 3
Berikut ini terdapat lima puluh pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan tentukanlah
sikap anda terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda check list (√) pada
kolom yang paling menggambarkan diri anda.
No Pernyataan Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju Sangat Setuju
1 Saya mampu menghidupkan suasana.
2 Saya kurang peduli terhadap orang lain.
3 Saya mengerjakan segala sesuatu sampai semua sempurna.
4 Saya mudah stress.
5 Saya memiliki perbendaharaan kata yang kaya.
6 Saya tidak banyak bicara.
7 Saya peduli pada orang lain.
8 Saya meletakkan barang di sembarang tempat.
9 Saya tetap tenang dalam situasi apapun.
10 Saya kesulitan memahami ide – ide abstrak.
11 Saya merasa nyaman disekitar orang lain.
12 Saya merendahkan orang lain.
13 Saya mengerjakan tugas dengan teliti.
14 Saya mudah kuatir tentang suatu hal.
15 Saya memiliki imajinasi yang kuat.
16 Saya lebih senang berada dibelakang.
17 Saya simpati dengan perasaan orang lain.
No Pernyataan Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju Sangat Setuju
18 Saya sering membuat kekacauan.
19 Saya tidak mudah merasa sedih.
20 Saya tidak tertarik pada ide – ide abstrak.
21 Saya senang memulai pembicaraan.
22 Saya tidak tertarik pada masalah orang lain.
23 Saya melakukan tugas dengan cepat.
24 Saya mudah merasa gelisah.
25 Saya memiliki ide yang cemerlang.
26 Saya lebih suka diam.
27 Saya memiliki hati yang lembut.
28 Saya mudah lupa mengembalikan barang – barang ke tempat semula.
29 Saya mampu menahan amarah.
30 Saya sulit untuk berimajinasi.
31 Saya bisa memulai pembicaraan dengan orang – orang yang baru dikenal.
32 Saya tidak memikirkan orang lain.
33 Saya suka keteraturan.
34 Suasana hati saya mudah berubah.
35 Saya cepat memahami sesuatu.
36 Saya tidak suka jadi pusat perhatian.
37 Saya meluangkan waktu untuk
orang lain.
38 Saya mengabaikan tugas.
39 Saya tidak mudah mengalami perubahan mood.
40 Saya tidak suka menggunakan istilah/ kalimat yang sukar.
No Pernyataan Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
41 Saya senang menjadi pusat
perhatian.
42 Saya dapat merasakan emosi orang
lain.
43 Saya suka membuat rencana dan
menjalankannya.
44 Saya mudah tersinggung.
45 Saya meluangkan waktu untuk
melakukan instropeksi diri.
46 Saya merasa risih berada di sekitar
orang lain.
47 Saya membuat orang lain merasa
nyaman.
48 Saya mengerjakan sesuatu setengah
– setengah.
49 Saya mampu bertahan dalam
menghadapi masalah.
50 Saya tidak mempunyai banyak ide.
Skala 4
Berikut ini terdapat lima puluh pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan tentukanlah sikap anda terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda check list (√) pada kolom yang paling menggambarkan diri anda. Dalam menjawab, saya ingin anda berpikir mengenai hubungan anda saat ini dengan orang lain seperti teman – teman, anggota keluarga, anggota kelompok, dan sebagainya.
No Pernyataan Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju Sangat Setuju
1 Ada orang - orang yang saya jadikan
tumpuan ketika saya membutuhkannya.
No Pernyataan Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
2 Saya merasa tidak memiliki hubungan yang erat dengan orang lain.
3 Saya tidak punya teman yang bisa dijadikan tumpuan saat merasa tertekan.
4 Ada orang yang merasa bergantung kepada bantuan saya.
5 Ada teman yang bisa menikmati aktivitas sosial yang sama dengan saya.
6 Orang lain tidak menganggap saya sebagai pesaing mereka.
7 Saya merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan orang lain.
8 Saya merasa menjadi bagian dari sekelompok orang yang memiliki sikap dan keyakinan yang sama dengan saya.
9 Saya berpikir kalau orang lain tidak menghormati kemampuan saya.
10 Jika terjadi kesalahan, tidak ada orang yang mau membantu saya.
11 Saya memiliki teman dekat
sehingga merasa aman dan nyaman
secara emosional.
12 Saya punya seseorang yang bisa
diajak bicara ketika berhubungan
dengan keputusan penting didalam
kehidupan.
13 Saya berada dalam kelompok yang
mengakui kompetensi dan
keterampilan saya.
No Pernyataan Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju Sangat Setuju
14 Tidak ada orang yang mau berbagi dengan minat dan perhatian saya.
15 Tidak ada seorang pun yang benar – benar bergantung pada saya untuk kesejahteraan mereka.
16 Saya punya seseorang yang bisa dipercaya untuk menasihati saat saya memiliki masalah.
17 Saya merasa memiliki ikatan emosional yang kuat dengan setidaknya satu orang.
18 Tidak ada orang yang bisa dimintai bantuan saat saya membutuhkannya.
19 Tidak ada orang yang bisa diajak berbincang – bincang dengan nyaman mengenai masalah saya.
20 Ada orang – orang yang mau menghormati talenta dan kemampuan saya.
21 Saya kekurangan hubungan yang intim dengan orang lain.
22 Tidak ada orang yang suka melakukan apa yang saya lakukan.
23 Ada orang – orang yang bisa diharapkan saat saya mengalami masa darurat.
24 Tak ada orang yang membutuhkan perhatian dari saya.
Harap periksa kembali seluruh jawaban Anda, pastikan setiap nomor telah Anda isi.
Terima Kasih
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan memudahkan segala urusan Anda.
No Nama / Jenis KAngkat Fakultas Usia Asal Daerah Tempat Ti Biaya Hidu 1 2 3 4 5 11 M P 2009 FPsi 22 GARUT, JAWA Kosan 1000000 3 4 3 3 2 42 R P 2009 FPsi 22 BALARAJA, BANKosan 800000 3 3 3 3 2 33 MS L 2012 FPsi 20 BANDUNG, JAW Kosan 500000 3 3 3 3 1 24 IC P 2012 FPsi 19 BANTEN Kosan 400000 2 2 2 2 1 45 OLA ALD P 2012 FPsi 18 LAMPUNG Asrama 1000000 3 2 3 3 3 26 ISMA N.FP 2009 FPsi 22 SUKABUMI, JAW Kosan 1000000 3 3 3 3 2 37 NS P 2011 FPsi 19 SIDOARJO, JAW Kosan 1000000 3 3 3 3 2 38 LA P 2010 FPsi 21 YOGYAKARTA Kontrakan 1000000 2 3 3 3 2 39 SA P 2012 FPsi 19 MEDAN, SUMA Kontrakan 1000000 3 3 3 3 1 3
10 NF L 2012 FPsi 19 BUKIT TINGGI, Kontrakan 500000 3 2 3 3 2 311 JULIA RO P 2012 FPsi 19 PARIAMAN, SU Kosan 500000 3 3 3 3 2 412 ABD L 2012 FPsi 18 LAMPUNG Asrama 700000 3 3 3 3 3 313 KRIS P 2012 FPsi 18 BANTEN Kosan 1000000 3 3 3 3 3 314 ANIZA P 2012 FPsi 18 LAMPUNG Kosan 500000 4 3 3 2 2 415 MJ P 2009 FPsi 22 BENGKULU Kosan 1000000 3 3 3 3 3 316 IER P 2012 FPsi 19 PADANG, SUM Asrama 500000 3 3 2 2 1 317 I P 2009 FPsi 22 JAWA TENGAH Kosan 400000 3 3 3 3 2 318 DAN L 2012 FPsi 19 KARAWANG, JA Kosan 700000 2 3 1 2 1 319 SF P 2009 FPsi 22 CILEGON, BANTKosan 1000000 3 3 3 3 2 320 H P 2009 FPsi 21 KARAWANG, JA Asrama 1000000 3 3 3 2 2 221 ROBY SU L 2012 FPsi 19 WONOSOBO, JA Rumah sau 800000 3 2 2 2 2 322 R P 2010 FPsi 22 PURWOKERTO, Rumah sau 500000 2 3 2 3 3 323 QT P 2012 FPsi 19 SERANG, BANT Kosan 1000000 3 3 3 4 2 324 SYAHRIDA L 2009 FPsi 22 MEDAN, SUMA Kosan 800000 3 4 2 2 1 225 IA P 2009 FPsi 22 BANTEN Kosan 800000 3 3 3 3 2 326 YW P 2009 FPsi 20 BENGKULU Kosan 1000000 3 3 4 4 3 427 DH L 2009 FPsi 22 LEBAK, BANTENKosan 500000 2 3 3 3 2 228 P P 2011 FPsi 20 KUNINGAN, JAW Kosan 700000 2 2 2 3 2 429 RA P 2012 FPsi 18 BUKIT TINGGI, Asrama 1000000 3 2 3 2 2 330 NP P 2012 FPsi 21 PADANG, SUM Kosan 2000000 3 3 3 3 2 431 N P 2010 FPsi 21 PEMALANG, JA Kosan 1000000 3 3 3 2 3 332 MID L 2011 FPsi 20 GRESIK, JAWA TKosan 800000 3 3 3 3 2 333 D P 2009 FPsi 21 WONOSOBO, JA Kontrakan 1000000 3 3 3 3 4 334 NPP P 2012 FPsi 18 PALEMBANG, S Rumah sau 1000000 3 3 3 3 2 335 T P 2009 FPsi 23 BANTEN Kosan 800000 3 3 3 3 2 336 S P 2011 FPsi 19 RANGKASBITUN Kontrakan 700000 3 3 2 2 2 337 ERS L 2011 FPsi 21 PADANG, SUM Kosan 800000 3 4 3 3 2 438 NS P 2011 FPsi 19 BANTEN Kosan 800000 4 3 4 3 2 439 SP L 2011 FPsi 21 SUBANG, JAWA Kosan 1000000 3 3 3 2 2 340 LQ P 2012 FPsi 18 BANTEN Kosan 2400000 3 4 3 3 2 341 EK P 2012 FPsi 18 JAWA BARAT Kosan 400000 3 2 2 1 1 342 AMME P 2009 FPsi 22 CILEGON, BANTKosan 1200000 3 3 3 3 2 343 SZ P 2009 FPsi 21 MEDAN, SUMA Kosan 2000000 3 3 3 3 2 444 FMA P 2010 FPsi 21 PEKAN BARU, RKosan 1400000 2 3 3 2 2 345 UK P 2012 FPsi 19 CIREBON, JAWA Kosan 1000000 3 3 3 3 3 4
46 TWA P 2012 FPsi 18 BANTEN Asrama 450000 3 3 3 2 2 347 R P 2012 FPsi 19 BANTEN Kosan 1500000 3 3 3 3 3 348 NL P 2012 FPsi 18 PANDEGLANG, Asrama 700000 3 3 4 4 2 249 NNA P 2009 FPsi 22 MEDAN, SUMA Kosan 800000 3 4 2 2 3 450 RW P 2009 FPsi 22 PADANG, SUM Kosan 2000000 3 3 4 1 1 351 AM P 2010 FPsi 20 JAMBI Kosan 1500000 3 3 3 3 3 452 ZAKIA P 2009 FPsi 22 MEDAN, SUMA Kosan 1200000 3 2 3 3 1 353 AYEP L 2010 FPsi 20 RIAU Kosan 1000000 3 4 3 2 2 354 SIGANTE L 2009 FPsi 22 MADURA, JAW Kontrakan 800000 3 4 3 2 2 355 MFPN L 2010 FPsi 21 AMBON Asrama 800000 3 4 4 4 2 356 DKH P 2009 FPsi 21 JAWA BARAT Kosan 800000 3 3 3 3 2 357 HM P 2009 FPsi 22 JAWA BARAT Kosan 800000 3 2 3 2 2 358 SUKMA D L 2009 FPsi 23 BATAM, RIAU Kosan 2000000 3 4 3 2 2 359 NHA L 2007 FPsi 24 MEDAN, SUMA Kontrakan 1000000 3 4 3 1 1 360 MAVERICL 2009 FPsi 23 MAKASSAR, SU Kosan 700000 3 4 3 3 2 461 SR L 2007 FPsi 24 PALEMBANG, S Kosan 800000 2 3 2 2 1 362 NURZEIN L 2009 FPsi 21 BANDUNG, JAW Kontrakan 1000000 4 3 3 4 2 263 R L 2009 FPsi 22 PALEMBANG, S Kontrakan 700000 3 3 4 3 3 364 NN P 2009 FPsi 24 SUKABUMI, JAW Kosan 800000 2 3 2 2 3 365 CS P 2009 FPsi 23 SUKABUMI, JAW Kosan 1200000 4 3 3 2 3 366 MA P 2011 FPsi 19 GORONTALO, S Kosan 800000 3 3 3 3 2 367 TH P 2011 FPsi 20 BALARAJA, BANKosan 1000000 3 3 3 3 2 368 AS P 2008 FPsi 23 ANYER, BANTE Kosan 1000000 2 2 2 2 2 369 EKA P 2012 FKIK 18 PALEMBANG, S Kosan 1500000 3 3 3 3 2 270 MAHDIAH P 2012 FKIK 19 BENGKULU Asrama 2000000 4 4 4 3 1 271 MOH. HA L 2011 FKIK 19 BLITAR, JAWA TKontrakan 1000000 3 2 2 3 2 372 INDAH FA P 2009 FKIK 20 BREBES, JAWA Kosan 850000 2 2 2 3 4 373 FARUQ Y L 2012 FKIK 19 KEDIRI, JAWA TAsrama 700000 3 3 4 2 2 474 PUTRI P 2012 FKIK 18 KUDUS, JAWA TAsrama 850000 3 3 3 3 2 475 AHMAD K L 2012 FKIK 19 PASURUAN, JAW Asrama 600000 4 3 3 3 3 376 M. AULIA L 2012 FKIK 19 PEKALONGAN, Kosan 850000 3 3 3 3 2 377 MILAN L 2009 FKIK 22 PALEMBANG, S Kosan 2000000 2 2 2 2 2 378 IRMA P 2008 FKIK 22 KUNINGAN, JAW Kosan 1000000 3 3 2 2 3 379 AA P 2009 FKIK 21 PALEMBANG, S Kosan 1000000 3 3 3 2 1 480 RIAN HIDL 2011 FKIK 20 KUNINGAN, JAW Kosan 1000000 4 4 4 3 2 381 ANDIS L 2011 FKIK 20 SULAWESI SELAKosan 800000 3 3 3 2 1 382 TIA MONP 2011 FKIK 20 BENGKULU Kontrakan 1000000 3 2 3 2 1 383 M.A.W.K L 2011 FKIK 20 BANDUNG, JAW Kontrakan 500000 3 3 3 3 2 384 VR P 2011 FKIK 19 PADANG, SUM Kontrakan 1000000 3 3 3 2 3 385 VICA P 2011 FKIK 20 PALEMBANG, S Kosan 1000000 3 3 3 3 2 386 VINA FAUP 2011 FKIK 20 SUBANG, JAWA Kosan 1000000 3 2 3 3 2 387 NURIL PEP 2012 FKIK 18 SURABAYA, JAW Asrama 1000000 3 3 3 2 2 388 LAILI RACP 2012 FKIK 19 PONTIANAK, KA Kosan 1000000 3 2 3 3 3 389 FITRI HANP 2012 FKIK 19 SUKABUMI, JAW Asrama 600000 3 4 3 3 2 390 YULIA P 2012 FKIK 18 PEKAN BARU, RKontrakan 1500000 3 3 3 2 1 391 YOLA DW P 2012 FKIK 18 PADANG, SUM Kosan 1000000 3 3 3 3 2 292 PRADITA P 2012 FKIK 19 RIAU Kosan 1000000 3 3 3 2 1 3
93 SITI AISYA P 2012 FKIK 19 MEDAN, SUMA Kosan 1000000 3 3 3 2 2 394 RATNASAP 2012 FKIK 18 TASIKMALAYA, Kontrakan 800000 3 3 3 3 2 395 MUSLIM L 2011 FKIK 19 PALEMBANG, S Kosan 3000000 2 2 3 3 2 496 SUSANTOL 2012 FKIK 18 PALEMBANG, S Kosan 1000000 3 2 3 4 3 397 RICO ADI L 2012 FKIK 18 LAMPUNG Kontrakan 1500000 3 4 3 3 2 398 SILVIA ARP 2011 FKIK 20 PARIAMAN, SU Kosan 2000000 3 3 3 3 2 399 AQY SAJI P 2012 FKIK 18 JEMBER, JAWA Asrama 1000000 3 2 3 3 1 3
100 SEPTI P 2012 FKIK 19 LAMPUNG Kosan 1000000 3 3 2 2 4 4101 IQ P 2011 FKIK 18 BANTEN Kosan 1000000 3 4 3 3 2 4102 WIDYANF P 2012 FKIK 18 SUKABUMI, JAW Asrama 1000000 3 2 3 3 3 3103 SUMIA P 2011 FKIK 19 PALEMBANG, S Kosan 800000 3 2 2 3 1 3104 ABD. ROHL 2012 FKIK 19 PALEMBANG, S Kontrakan 1000000 3 3 2 3 4 4105 KARIMAHP 2011 FKIK 19 BANTEN Kosan 800000 3 2 2 2 1 3106 AK P 2011 FKIK 19 JEPARA, JAWA Kosan 850000 3 3 2 2 2 3107 TANTRI P 2012 FKIK 18 TEGAL, JAWA TKontrakan 800000 3 3 3 3 2 3108 WO P 2012 FKIK 19 PALEMBANG, S Asrama 800000 3 2 3 3 2 2109 ID P 2011 FKIK 20 PEMALANG, JA Kosan 850000 3 3 3 3 1 3110 TA P 2011 FKIK 20 KARAWANG, JA Kontrakan 1000000 3 3 3 3 3 4111 ECR P 2011 FKIK 18 PADANG, SUM Kontrakan 2000000 2 4 3 4 2 3112 R P 2011 FKIK 20 JEMBER, JAWA Kontrakan 850000 3 4 3 3 2 3113 A P 2011 FKIK 20 PURWOKERTO, Kosan 800000 2 2 2 2 2 3114 S P 2008 FITK 22 SUMATERA BA Kosan 1000000 3 2 2 3 2 3115 RF P 2009 FITK 22 SERADANG BED Kosan 1000000 3 3 3 3 2 3116 RINI P 2011 FKIK 19 BANTEN Kosan 600000 3 3 3 2 2 3117 MNF P 2011 FKIK 20 BREBES, JAWA Kosan 1000000 3 3 3 3 2 3118 ILZAM NZL 2011 FKIK 20 JEMBER, JAWA Kosan 300000 3 4 4 4 4 4119 ANA ERV P 2010 FKIK 21 PALEMBANG, S Kosan 1500000 3 3 3 3 2 3120 RISKY AN L 2012 FKIK 18 MEDAN, SUMA Kontrakan 1000000 3 3 3 3 1 4121 HARDI ML 2011 FKIK 20 PEKAN BARU, RKontrakan 800000 2 3 2 2 3 4122 SONIA P 2011 FKIK 19 SUKABUMI, JAW Kosan 800000 3 2 2 2 1 4123 NV P 2012 FKIK 19 KARAWANG, JA Asrama 1000000 3 4 3 3 3 3124 MUSTAQL 2012 FST 19 PADANG, SUM Kosan 1000000 4 3 4 3 2 3125 SAIFUL FAL 2011 FUF 20 CILEGON, BANTKosan 800000 3 3 2 2 1 3126 ARKA L 2011 FIDKOM 22 REMBANG, JAW Kosan 800000 3 3 2 2 2 3127 AMD P 2009 FIDKOM 22 JAWA TIMUR Kosan 1000000 3 4 3 3 3 4128 EDM P 2010 FSH 22 TEGAL, JAWA TKontrakan 800000 2 2 3 3 2 3129 ALPRILIA P 2012 FITK 20 GARUT, JAWA Kosan 1000000 3 3 3 3 2 3130 FITRI S. P 2012 FITK 18 PANDEGLANG, Asrama 1000000 3 2 3 3 3 3131 INSAN P 2012 FITK 19 LEBAK, BANTENKontrakan 500000 3 3 2 2 2 3132 OVI P 2012 FITK 19 BANTEN Kosan 1000000 3 4 2 3 2 4133 RENA HU P 2011 FITK 19 KARAWANG, JA Kosan 750000 3 3 3 2 2 3134 ULFAH P 2008 FITK 22 BANTEN Kosan 1000000 3 3 3 3 3 2135 TIFA IFTITP 2008 FITK 23 PANDEGLANG, Kosan 1000000 3 3 2 1 1 4136 SARAH H P 2012 FITK 19 CIBINONG Asrama 500000 2 3 2 2 1 3137 WULAND P 2010 FITK 20 LAMPUNG Rumah sau 1000000 3 3 3 3 2 3138 R L 2011 FISIP 20 GARUT, JAWA Kontrakan 800000 3 3 2 3 4 3139 ICHA P 2008 FISIP 21 MEDAN, SUMA Kosan 3000000 3 3 3 2 1 3
140 SENDY L 2009 FISIP 22 SUBANG, JAWA Asrama 1000000 4 2 3 3 2 3141 RF L 2009 FISIP 21 KUNINGAN, JAW Kosan 1000000 3 2 2 2 3 2142 MAWAD P 2011 FISIP 20 ACEH Kosan 1000000 4 4 4 3 4 3143 MINCHAHP 2012 FISIP 20 YOGYAKARTA Kosan 2000000 3 3 3 2 2 3144 APRILIAN L 2011 FISIP 20 BANTEN Asrama 400000 4 3 1 1 1 4145 YAYA P 2010 FISIP 21 TASIKMALAYA, Kosan 800000 4 3 3 4 2 3146 ANISA P 2012 FISIP 18 JAMBI Asrama 1000000 3 4 3 2 2 3147 AZ P 2011 FSH 20 PURWOKERTO Asrama 800000 2 3 2 2 3 3148 KHAIRIAH P 2012 FISIP 18 MEDAN, SUMA Asrama 500000 3 2 3 2 1 3149 NURIAH MP 2012 FITK 18 FLORES, NUSA Asrama 1000000 3 3 3 3 2 4150 SANTI P 2012 FITK 18 LAMPUNG Asrama 1000000 3 2 2 2 2 3151 DWI NAN P 2012 FEB 19 PALEMBANG, S Kosan 1000000 3 3 3 2 1 4152 RAT P 2012 FPsi 18 BUKIT TINGGI, Asrama 800000 2 1 2 2 1 4153 EVIA P 2012 FITK 18 KARAWANG, JA Asrama 1200000 3 2 1 2 2 3154 NL P 2012 FITK 20 JAWA TIMUR Asrama 650000 3 2 3 2 1 4155 LMR P 2012 FITK 21 RIAU Asrama 700000 3 2 3 3 2 3156 ST P 2012 FITK 19 LAMPUNG Asrama 1000000 3 3 3 2 2 3157 IR P 2012 FITK 19 YOGYAKARTA Asrama 800000 2 2 2 2 1 4158 DNC P 2012 FST 18 PADANG, SUM Asrama 1000000 2 2 3 3 1 3159 AO P 2012 FITK 18 PEKALONGAN Asrama 800000 2 3 2 3 2 3160 SITI KHODP 2011 FITK 21 PATI, JAWA TENAsrama 800000 3 3 2 3 3 3161 NMH P 2011 FDI 19 KUNINGAN, JAW Kosan 500000 3 2 2 2 2 3162 ID P 2011 FDI 19 KUNINGAN, JAW Asrama 600000 3 3 3 3 2 3163 GINIRA P 2012 FISIP 17 KUNINGAN, JAW Kosan 500000 3 2 2 2 1 3164 KHAIRAN P 2012 FDI 20 MEDAN, SUMA Kosan 1000000 2 2 3 2 2 3165 INDAH P 2011 FDI 20 GARUT, JAWA Asrama 800000 3 3 3 3 2 4166 DA P 2011 FIDKOM 19 BANTEN Asrama 600000 3 2 2 2 1 2167 MEISARAP 2012 FISIP 19 PADANG, SUM Kosan 500000 3 3 3 3 4 3168 SEPTINA P 2012 FISIP 18 JAWA TENGAH Asrama 500000 3 2 3 2 2 3169 SIMBA P 2011 FDI 20 CILACAP Asrama 800000 2 2 3 3 2 4170 OKTA RA P 2012 FSH 18 LAMPUNG Asrama 600000 3 3 2 3 2 2171 SHALIA MP 2012 FITK 18 LAMPUNG Asrama 1000000 3 3 3 2 1 3172 MUSTIKA P 2012 FITK 19 TASIKMALAYA, Asrama 1000000 3 3 3 3 1 3173 DIANA P 2012 FIDKOM 19 TASIKMALAYA, Asrama 700000 3 3 3 4 3 3174 AL P 2012 FEB 19 KEDIRI, JAWA TAsrama 600000 2 3 2 2 2 3175 MERY F P 2012 FUF 19 RIAU Asrama 800000 3 3 2 2 2 3176 MARHAM P 2012 FUF 19 MEDAN, SUMA Asrama 1000000 3 2 3 2 2 3177 NF P 2011 FDI 19 LAMONGAN Asrama 600000 3 3 4 3 2 3178 AY P 2011 FDI 20 LAMONGAN Asrama 600000 3 3 3 3 2 3179 AKMA P 2012 FITK 18 RIAU Asrama 800000 3 3 3 3 2 2180 AINI P 2012 FITK 17 SUKABUMI, JAW Asrama 900000 2 3 2 4 1 4181 ARAGEA P 2012 FIDKOM 19 KALIMANTAN TAsrama 2000000 3 3 2 2 2 3182 A P 2012 FIDKOM 19 BLITAR, JAWA TAsrama 900000 3 2 2 2 2 2183 AISYAH YP 2012 FSH 22 SULAWESI Asrama 1000000 2 3 4 2 1 3184 AP P 2012 FITK 20 TEGAL, JAWA TAsrama 600000 3 3 3 2 1 3185 Z P 2011 FDI 20 SUMATERA BA Asrama 900000 3 3 3 3 2 4186 LND P 2011 FITK 21 CIAMIS Asrama 700000 2 2 2 3 1 4
187 WIDYA P 2009 FST 20 LEBAK, BANTENKosan 2000000 2 2 2 3 2 3188 E P 2007 FPsi 24 SUKABUMI, JAW Kosan 1500000 3 3 2 2 1 3189 HH P 2009 FPsi 21 JAMBI Kosan 1000000 3 3 3 3 2 3190 FLS P 2010 FST 20 MALANG, JAWA Kosan 1300000 2 2 2 2 1 3191 YH P 2010 FISIP 21 MEDAN, SUMA Kosan 1500000 3 3 3 3 2 3192 ADS L 2010 FISIP 21 PADANG, SUM Kosan 2000000 3 4 4 3 2 3193 AZ P 2010 FISIP 21 SUMATERA UT Asrama 1000000 3 3 3 4 2 4194 TOWI IR P 2012 FST 19 CILACAP Kosan 750000 3 3 3 2 2 3195 DIAT L 2012 FST 19 MEDAN, SUMA Kosan 900000 3 3 4 1 2 3196 NC P 2009 FSH 20 BANTEN Kontrakan 2000000 4 4 4 3 2 3197 ENDAH MP 2009 FEB 21 BANDUNG, JAW Rumah sau 800000 3 2 4 3 2 4198 AUDIA P 2010 FSH 21 KUNINGAN, JAW Kontrakan 2000000 2 2 2 2 2 2199 EKO S L 2011 FSH 20 SULAWESI SELAKosan 1000000 3 2 3 3 3 3200 SAS P 2010 FSH 20 LAMPUNG Kosan 2000000 3 3 3 3 1 3201 NI'MATU P 2011 FSH 21 BOJONERGORO Rumah sau 1000000 3 2 3 3 2 2202 FD P 2011 FSH 20 CIAMIS Kosan 800000 3 3 3 3 2 3203 FEBRINA P 2011 FSH 19 MEDAN, SUMA Kosan 1500000 4 3 3 3 3 3204 ASIH MU P 2010 FSH 20 TASIKMALAYA, Kosan 800000 3 3 3 3 3 3205 M. RIF'AT L 2011 FSH 19 MEDAN, SUMA Kontrakan 700000 4 3 4 3 2 3206 SARA F P 2010 FSH 20 SUKABUMI, JAW Kosan 1200000 3 3 2 2 4 3207 IKA Y P 2011 FSH 20 BANTEN Asrama 500000 3 4 4 4 3 4208 ZS L 2011 FSH 19 TASIKMALAYA, Kontrakan 900000 3 2 2 2 1 3209 RAA P 2011 FITK 20 LAMPUNG Kontrakan 1000000 3 3 2 2 2 3210 DE P 2011 FITK 20 BENGKULU Kontrakan 800000 3 3 2 3 2 3211 FERDIAN L 2011 FSH 20 PADANG, SUM Kosan 800000 3 3 2 1 1 3212 HERI L 2011 FEB 20 SUMATERA BA Kontrakan 600000 2 3 3 2 3 3213 FR L+C24 2010 FEB 21 SUKABUMI, JAW Kosan 1000000 2 3 2 2 2 3214 IS P 2010 FPsi 19 CIREBON, JAWA Kontrakan 1500000 3 3 3 3 3 4215 SILMI P 2010 FPsi 20 PADANG, SUM Kosan 800000 3 4 4 3 1 3216 ZN P 2009 FPsi 23 JAWA TIMUR Kosan 800000 2 3 2 3 1 4217 DICK L 2010 FPsi 21 ACEH Kosan 1000000 4 4 4 2 2 4218 RA P 2010 FPsi 21 GRESIK Rumah sau 1000000 2 3 2 3 1 4219 AKMA L 2010 FPsi 20 SULAWESI SELAKosan 700000 3 3 3 3 2 3220 YAF P 2010 FPsi 20 JAMBI Kosan 1200000 3 3 4 3 3 3221 CANTIK P 2010 FPsi 20 PALEMBANG, S Kosan 1600000 3 3 4 3 4 3222 DEVI FA P 2012 FIDKOM 18 JAWA TENGAH Kosan 1000000 3 2 3 2 3 3223 A P 2010 FPsi 20 KUNINGAN, JAW Kosan 1200000 3 3 3 3 2 3224 HOT C P 2009 FKIK 22 MEDAN, SUMA Kosan 800000 3 2 3 3 2 3225 R P 2009 FKIK 22 PALEMBANG, S Kosan 1000000 3 3 3 3 2 3226 VF P 2009 FKIK 22 PALEMBANG, S Kosan 1500000 3 2 3 2 2 3227 N P 2009 FKIK 21 PALEMBANG, S Kosan 1500000 3 2 3 2 2 3228 SS P 2009 FKIK 22 PALEMBANG, S Kosan 1000000 2 2 3 2 1 3229 HISSI P 2009 FKIK 22 KARAWANG, JA Kosan 1000000 3 3 2 2 2 4230 M P 2009 FPsi 22 MEDAN, SUMA Kosan 1000000 3 4 4 4 3 4
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 12 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 33 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 4 2 4 3 1 4 2 3 4 3 1 3 3 3 32 3 2 3 2 2 1 4 3 2 3 2 3 2 4 4 2 4 2 3 2 3 2 2 4 4 12 3 3 4 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 4 1 3 4 3 2 3 3 3 33 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 32 4 2 4 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 23 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 22 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 43 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 4 3 2 3 3 33 4 2 3 2 2 1 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 3 2 2 23 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 33 4 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 4 2 4 3 2 4 2 3 3 4 2 3 3 3 32 3 2 4 3 3 1 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 24 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 4 1 33 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 32 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 22 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 42 3 3 2 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 23 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 32 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 32 3 2 3 2 1 1 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 3 42 4 2 3 2 3 2 4 2 2 4 3 3 3 4 4 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 43 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 23 4 2 3 2 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 23 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 23 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 22 3 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 33 3 3 4 2 2 1 4 4 1 2 2 3 2 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 2 3 12 4 2 3 2 2 2 4 4 2 2 2 3 2 4 4 2 4 2 3 4 3 1 3 3 3 32 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 4 32 4 2 3 3 2 2 4 3 2 4 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 3 3 3 42 4 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 23 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 32 3 2 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 23 3 2 4 1 1 1 4 3 1 3 2 4 2 4 4 1 3 1 3 4 4 2 4 3 4 33 4 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 2 4 3 2 4 3 4 2 2 2 3 4 3 13 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 3 22 3 2 3 2 1 1 3 3 1 2 3 4 2 3 4 2 4 2 3 3 2 1 3 3 3 42 4 3 4 2 2 1 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 1 3 4 33 3 3 2 2 2 1 2 2 4 2 3 3 3 1 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 12 4 2 3 4 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 33 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 32 3 3 4 4 4 3 3 2 4 2 4 2 4 2 2 3 3 2 4 3 3 3 1 1 3 23 3 2 3 3 3 1 4 3 2 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 22 3 2 4 3 2 1 4 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 33 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 12 4 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 43 4 4 4 3 1 1 3 3 2 4 1 4 2 4 4 2 4 1 4 4 3 3 4 4 4 22 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 22 3 2 4 3 2 1 4 3 2 4 3 4 3 4 3 2 4 2 3 4 3 2 3 2 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 23 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 32 4 2 4 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 2 3 2 4 3 3 23 4 2 3 2 2 1 3 4 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 1 4 32 3 2 4 2 1 3 4 4 2 3 2 4 2 4 3 1 4 2 3 3 3 1 3 3 3 22 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 44 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 2 2 3 42 4 2 4 2 2 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 1 2 1 2 2 3 1 4 1 3 13 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 23 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 32 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 22 2 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 32 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 33 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 4 2 3 3 2 2 3 2 3 33 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 32 3 2 3 4 2 1 4 3 3 2 2 4 2 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 13 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 33 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 23 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 32 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 24 2 2 4 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 4 4 2 4 1 3 4 3 1 3 4 3 32 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 33 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 32 3 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 4 32 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 2 3 44 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 33 4 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 32 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 31 3 2 3 1 1 1 3 3 2 3 1 3 1 3 3 1 3 1 3 3 3 1 3 2 3 32 3 2 2 2 1 3 3 2 2 4 2 4 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 33 4 2 3 3 2 2 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 23 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 23 4 2 3 2 1 1 4 4 2 3 2 3 1 4 4 2 3 1 3 3 3 2 3 3 4 34 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 22 4 2 4 1 1 1 4 4 2 1 1 1 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 32 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3
2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 23 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 34 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 33 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 1 3 23 4 2 4 2 1 2 4 4 2 3 2 4 2 4 3 2 4 2 4 4 4 2 3 2 4 32 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 4 2 4 2 2 2 4 2 2 3 2 4 1 4 3 2 4 2 3 3 2 2 4 3 3 34 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 32 4 2 3 2 2 1 3 4 2 3 1 4 2 4 4 2 4 2 3 3 3 2 3 4 4 23 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 4 3 24 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 22 3 2 4 3 1 1 3 4 2 2 4 4 2 4 4 2 4 1 4 2 3 1 2 3 3 44 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 22 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 32 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 32 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 43 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 33 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 23 4 2 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 44 4 2 4 2 2 1 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 4 3 43 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 43 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 22 3 2 4 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 4 2 2 2 4 2 3 3 4 23 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 32 4 2 4 2 2 1 4 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 42 4 2 4 1 2 1 4 4 2 2 2 4 4 4 4 2 4 2 3 3 2 2 2 3 3 23 3 2 3 2 2 2 3 3 2 4 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 23 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 23 4 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 2 2 2 3 3 23 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 32 4 2 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 31 4 2 4 1 1 1 4 2 1 2 1 3 1 3 2 1 2 1 3 4 3 1 3 2 4 42 3 2 3 2 2 1 4 2 3 4 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 1 3 2 3 33 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 4 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 42 3 2 4 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 3 3 1 4 2 3 3 3 2 4 3 3 33 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 32 3 3 2 2 3 1 4 3 2 3 3 4 2 3 4 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 13 4 3 4 3 3 1 3 3 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 22 3 2 3 3 3 1 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 33 3 3 3 4 3 1 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 4 3 2 2 3 42 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 43 3 3 3 3 3 1 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 22 4 2 3 2 2 2 4 2 2 3 2 4 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 32 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 1 3 2 1 3 13 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3
3 3 3 4 2 2 1 3 3 1 4 3 4 3 4 4 2 3 2 3 3 4 2 3 3 4 33 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 33 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 4 22 4 2 4 3 2 2 4 4 1 3 2 3 2 3 4 2 4 2 4 4 4 2 3 4 4 34 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 12 3 2 4 3 1 1 4 3 1 4 2 3 3 4 2 2 3 1 3 4 3 2 2 2 3 43 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 32 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 23 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 33 3 2 3 2 2 2 4 4 2 3 2 3 3 3 3 1 4 2 4 4 3 2 3 3 3 32 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 33 4 2 4 3 2 2 4 3 1 3 2 4 2 4 4 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 22 3 2 4 3 2 1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 4 2 2 2 2 3 12 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 4 13 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 4 4 32 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 1 3 1 3 4 2 4 2 3 2 2 2 3 4 2 33 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 32 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 23 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 22 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 22 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 33 3 3 3 3 2 1 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 34 4 3 2 3 4 1 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 43 3 2 2 3 4 2 2 2 2 4 3 2 2 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 42 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 3 33 4 3 3 3 3 2 4 4 2 3 2 4 2 4 3 2 4 2 3 4 3 3 3 4 4 32 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 3 34 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 4 2 2 3 24 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 23 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 34 4 2 2 3 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 43 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 32 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 43 3 3 2 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 22 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 4 4 2 3 2 3 4 4 2 3 2 4 32 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 32 4 2 3 3 3 1 4 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 32 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 34 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 4 2 4 3 4 1 2 4 2 4 3 14 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 12 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 32 4 2 2 4 3 2 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 1 3 43 3 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 22 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 2 2 3 3 4 1 2 3 4 42 4 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 4 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3
3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 3 1 2 3 32 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 4 3 32 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 24 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 3 22 3 2 4 2 2 1 4 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 14 3 2 3 2 1 1 4 4 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 1 4 13 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 22 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 23 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 22 3 3 4 2 2 2 4 3 2 3 2 4 2 4 4 2 4 2 3 3 3 3 2 4 3 33 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 33 4 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 3 4 2 4 2 3 42 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 32 4 2 4 4 3 1 3 3 2 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 4 22 3 2 2 3 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 32 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 32 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 23 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 32 4 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 2 1 3 24 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 2 4 33 4 2 4 3 2 2 4 4 2 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 4 3 1 3 3 4 32 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 32 4 2 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 33 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 33 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 32 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 33 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 23 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 32 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 4 21 4 2 4 2 1 2 4 4 2 4 1 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 33 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 22 3 2 4 2 2 1 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 32 4 3 4 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 33 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 23 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 32 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 34 3 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 32 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 23 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 23 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 3 3 23 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 32 3 2 3 2 2 1 4 3 2 3 2 3 2 3 4 2 4 2 3 1 3 2 3 3 4 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 323 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 33 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 32 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 2 3 3 41 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 1 2 3 4 43 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 43 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 32 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 33 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 32 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 32 1 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 33 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 42 2 3 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 4 22 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 22 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 33 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 33 2 3 4 3 4 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 2 42 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 33 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 43 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 23 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 33 2 3 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 2 3 1 2 32 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 32 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 2 22 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 1 3 4 2 2 3 33 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 32 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 1 4 3 32 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 23 2 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 4 32 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 42 3 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 1 2 3 4 32 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 42 3 3 3 3 2 4 1 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 4 2 2 4 3 42 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 33 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 33 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 32 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 32 3 3 3 4 1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 32 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 32 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 32 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 33 1 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 1 3 3 22 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 1 3 4 2 3 3 4 4 2 33 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 22 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 32 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 4 1 1 2 2 3
2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 32 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 33 1 2 3 3 2 2 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 33 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 2 3 4 3 32 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 33 2 3 4 3 3 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 32 2 3 4 2 3 3 2 4 4 2 2 3 1 1 3 3 2 3 4 2 2 4 42 4 4 4 2 2 4 2 4 3 2 1 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 42 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 31 4 4 3 3 1 4 3 4 3 2 4 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 43 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 32 4 3 2 2 3 4 2 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 32 3 3 4 2 3 3 1 4 3 3 2 1 3 3 2 3 1 3 4 1 4 3 42 3 3 2 2 2 4 3 3 4 2 1 3 3 3 2 4 4 3 1 2 4 4 42 2 2 4 3 2 4 2 3 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 42 2 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 2 31 2 2 3 3 1 2 1 4 3 2 1 1 2 4 1 4 1 4 1 2 2 2 23 2 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 33 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 43 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 32 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 32 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 32 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 32 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 33 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 3 3 4 42 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 3 33 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 42 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 2 3 2 32 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 32 2 3 4 3 2 3 4 3 2 2 2 3 4 4 1 4 4 2 3 3 4 2 43 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 33 2 2 4 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 1 2 2 2 2 3 3 3 2 32 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 33 3 3 4 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 4 4 2 33 3 2 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 4 2 2 3 4 42 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 23 2 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 32 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 42 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 31 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 32 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 32 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 23 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 1 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 33 2 3 4 2 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 2 1 3 3 33 2 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 32 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 2 4 4 3 2 2 3 3 43 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 32 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 4 13 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 22 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 2 2 3 4 3 2 2 4 4 33 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 33 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 32 4 3 4 3 2 4 1 3 3 2 3 4 2 3 1 3 1 3 4 2 4 4 23 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 33 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 33 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 32 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 32 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 2 32 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 1 3 2 32 2 3 3 3 4 4 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 43 3 3 4 2 2 4 3 4 1 1 3 3 2 2 1 3 3 4 1 2 4 4 33 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 43 2 3 4 2 3 3 1 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 32 2 3 4 3 2 3 2 4 4 3 2 3 4 3 2 3 3 4 2 2 3 2 32 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 22 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 33 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 1 3 3 2 3 4 4 3 2 2 2 3 22 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 33 3 3 4 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 32 2 3 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 43 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 33 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 32 3 3 4 4 1 3 4 3 4 4 3 3 3 3 1 3 2 4 4 1 3 4 42 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 32 2 2 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 4 3 2 33 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 32 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 32 2 3 4 4 4 4 1 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 22 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 31 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 3 1 32 2 3 4 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 32 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 33 3 2 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 43 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 3 43 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 2 3 32 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 1 3 3 3 2 3 2 3 43 2 3 4 1 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 1 3 1 2 3 2 33 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2
2 2 2 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 4 33 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 22 2 4 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 32 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 2 2 4 3 31 2 4 3 3 4 4 1 4 2 2 2 4 3 4 4 3 4 3 2 2 4 3 21 4 2 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 2 3 4 2 4 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 23 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 42 2 2 4 3 3 4 1 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 4 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 33 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 32 3 3 4 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 2 4 4 4 1 3 4 3 42 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 1 3 2 43 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 2 2 33 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 4 2 3 3 3 3 42 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 23 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 33 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 33 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 2 3 2 4 42 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 32 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 4 2 4 1 1 3 4 12 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 33 4 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 33 2 3 4 3 3 3 3 4 4 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 23 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 33 2 2 4 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 1 2 3 33 1 3 3 4 3 4 1 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 33 3 3 4 4 3 3 1 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 33 3 3 4 3 3 4 3 1 4 2 3 4 4 2 3 2 4 4 2 3 4 4 42 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 32 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 33 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 32 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 33 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 42 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 33 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 34 4 4 1 2 4 4 3 1 1 4 4 4 3 4 3 2 4 3 1 4 1 4 24 1 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 4 3 2 4 3 1 4 2 2 3 4 32 2 2 4 3 3 2 4 3 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 3 2 3 3 33 2 2 4 3 3 2 1 3 4 3 3 2 3 2 3 2 1 3 4 2 1 2 33 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 32 2 3 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 1 4 3 43 3 3 4 3 2 3 3 3 2 1 3 4 4 1 2 3 3 3 4 2 4 4 3
3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 32 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 33 3 2 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 2 4 3 2 2 3 1 2 2 3 42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 3 1 1 3 3 31 2 3 4 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 3 3 42 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 33 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 33 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 2 3 4 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 31 3 3 4 2 1 2 4 3 3 2 4 3 3 2 4 2 2 3 4 1 3 3 32 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 33 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 1 3 3 42 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 32 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 4 32 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 1 22 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 32 2 2 4 3 2 4 2 2 3 1 3 2 2 2 1 3 1 4 3 1 4 2 23 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 42 3 3 4 3 2 3 4 4 3 1 2 3 4 3 2 3 2 4 2 2 4 4 42 2 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 32 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 33 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 33 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 32 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 22 3 3 4 3 2 3 1 2 4 3 3 2 2 2 1 2 2 3 4 2 4 1 33 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 33 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 1 3 3 32 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 41 3 4 4 3 1 4 3 4 4 1 4 4 2 3 1 4 4 4 3 1 4 4 43 3 2 4 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 4 42 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 32 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 33 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 43 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 33 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 32 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 32 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 1 3 3 2 3 3 2 2 3 3 33 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 33 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 34 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 32 2 4 4 3 2 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 4 4 3 2 2 4 4
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 1 2 3 4 5 6 7 83 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 32 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 23 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 4 4 3 2 1 3 3 4 2 3 4 4 2 2 3 4 1 3 3 3 2 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 2 3 33 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 32 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 32 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 33 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 1 32 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 32 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 34 2 2 2 3 4 1 2 2 3 3 2 4 2 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 42 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 4 4 2 3 3 2 32 4 2 2 3 2 4 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 4 4 3 3 3 4 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 32 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 2 2 24 2 3 2 4 4 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 34 3 3 1 3 4 2 2 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 34 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 33 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 33 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 4 33 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 33 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 32 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 33 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 42 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 2 3 33 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 33 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 1 4 1 1 3 4 3 4 2 3 3 2 22 3 3 2 3 3 2 2 2 3 4 2 2 4 3 3 1 2 3 2 4 2 3 2 3 43 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 43 4 3 2 2 4 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 32 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 4 2 2 2 3 4 4 4 2 3 2 2 33 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 1 4 2 1 2 4 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 44 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 32 4 2 1 3 3 4 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 1 4 3 4 3 3 2 3 32 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 33 4 3 1 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 22 3 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 33 2 4 3 4 2 3 4 2 4 3 2 4 4 4 3 1 4 3 1 4 3 4 2 3 32 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 2 43 1 4 3 4 4 2 3 3 4 3 2 4 3 3 4 1 4 3 1 4 3 4 2 3 33 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 32 2 4 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 2 3 3 3 3 3 3 32 4 4 2 4 1 4 1 3 3 1 3 2 4 3 2 1 2 4 4 4 2 4 1 3 33 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 34 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 44 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 1 4 42 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 2 43 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 4 4 1 4 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 3 3 2 3 33 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 34 2 3 2 3 4 2 2 3 3 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 32 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 34 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 44 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 4 32 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 41 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 32 2 2 4 2 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 1 4 3 4 2 2 2 3 2 33 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 34 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 34 3 3 2 3 3 4 1 2 4 4 2 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 2 43 3 3 3 3 3 2 1 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 33 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 33 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 1 3 3 3 33 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 32 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 2 3 33 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 33 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 33 2 2 2 3 4 4 1 1 3 3 2 3 3 2 4 1 3 3 3 3 3 3 2 3 33 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 4 3 2 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 1 3 33 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 31 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 1 4 4 2 3 3 3 33 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 33 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 32 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 34 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 3 44 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 34 4 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 33 2 3 2 3 3 2 1 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 34 2 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 31 4 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 44 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 34 3 3 1 3 4 3 1 1 2 2 2 3 2 3 4 1 3 3 4 4 3 3 2 3 33 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 32 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 32 4 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 32 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 31 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 33 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 1 4 4 4 4 2 3 2 3 3 1 2 1 3 33 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 32 3 2 4 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 33 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 33 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 1 2 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 24 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 2 2 2 4 2 4 3 3 2 3 2 2 4 43 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 1 3 4 3 2 1 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 1 23 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 32 4 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 33 3 4 2 3 4 2 2 2 3 4 2 3 4 3 4 1 4 3 4 3 3 3 3 3 32 3 2 4 3 2 2 3 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 33 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3
4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 1 4 3 3 4 1 3 2 4 4 2 4 4 4 33 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 33 3 3 1 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 2 3 33 4 4 4 1 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 2 34 3 4 1 3 4 3 3 1 3 3 1 4 3 3 2 1 4 1 2 2 4 3 3 2 23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 23 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 34 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 1 23 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 33 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 33 4 2 1 4 3 4 4 1 3 3 1 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 43 3 3 4 3 1 3 2 4 4 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 3 3 3 1 2 33 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 2 3 32 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 2 21 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 33 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 32 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 32 4 2 3 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 4 3 43 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 34 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 43 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 33 4 2 2 3 2 3 2 2 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 4 1 2 3 2 3 33 4 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2 33 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 34 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 43 3 3 2 3 4 2 4 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 3 1 3 4 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 32 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 32 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 34 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 34 3 3 2 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 34 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 23 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 33 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 31 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 2 4 3 1 3 1 4 4 4 2 4 2 2 43 4 3 1 3 4 4 1 1 2 2 4 2 3 3 3 2 3 4 1 3 3 3 2 2 33 3 2 2 2 4 3 2 1 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 34 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 2 2 2 2 3 2 1 4 2 3 3 3 3 2 23 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 34 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 44 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 1 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3
3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 24 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 32 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 32 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 1 3 3 3 3 4 3 2 3 34 3 2 2 3 4 4 2 4 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 4 33 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 33 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 33 4 3 2 4 3 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 33 2 3 3 3 4 2 3 3 2 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 33 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 33 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 33 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 34 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 33 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 34 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 44 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 1 3 2 3 43 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 33 2 3 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 32 4 3 1 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 3 2 2 23 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 2 3 43 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 34 1 4 3 3 4 1 2 3 3 4 1 3 4 4 2 1 4 4 4 4 3 3 2 3 34 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 33 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 2 33 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 33 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 33 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 32 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 33 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 33 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 33 3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 1 2 3 3 2 2 3 3 4 4 2 1 2 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 33 2 3 3 3 4 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 242 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 43 3 3 4 3 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 23 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 4 3 42 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 44 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 32 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 12 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 32 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 33 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 32 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 43 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 31 2 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 43 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 42 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 43 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 33 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 23 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 43 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 43 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 33 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 43 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 32 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 2 3 33 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 33 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 14 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 31 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 2 4 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 42 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 43 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 43 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 34 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 1 2 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 33 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 33 4 4 4 3 4 1 3 4 4 4 3 3 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 44 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 2 4 1 43 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 33 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 33 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 33 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 43 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 32 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 31 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 43 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 34 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 33 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 32 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 42 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 32 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 33 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 33 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 2 2 2 4 4 3 2 3 2 2 3 23 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 32 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 43 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 4 2 13 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 33 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 42 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 2 2 3 2 34 3 4 4 1 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 32 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 22 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 42 4 1 1 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 44 3 3 2 4 4 2 3 2 3 4 4 2 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 2 1 3 1 3 1 1 3 2 2 2 2 2 2 23 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 42 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 31 4 4 4 3 4 1 4 4 4 3 3 3 4 3 43 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 4 2 34 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 32 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 32 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 32 3 1 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 33 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 34 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 43 2 4 4 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 34 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 41 1 3 4 2 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 43 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3
2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 23 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 43 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 33 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 43 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 33 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 33 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 34 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 33 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 43 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 43 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 2 2 2 3 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 1 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 1 3 3 33 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 43 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 2 3 43 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 42 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 43 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 43 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 33 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 43 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 1 3 3 23 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 43 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 43 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 34 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 33 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 43 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 1 4 4 1 43 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 34 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4