pengaruh tipe kepribadian & dukungan sosial terhadap · 2014-05-31 · kepribadian, dukungan...

193
i PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN & DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP SUBJECTIVE WELL BEING (SWB) MAHASISWA PERANTAU UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh : MEILITA JAMILAH 109070000135 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Upload: others

Post on 07-Jul-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN & DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP

SUBJECTIVE WELL BEING (SWB) MAHASISWA PERANTAU UIN

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Psikologi (S.Psi)

Oleh :

MEILITA JAMILAH

109070000135

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

ii

PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN & DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP SUBJECTIVE

WELL BEING (SWB) MAHASISWA PERANTAU UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Psikologi (S.Psi)

Oleh :

MEILITA JAMILAH

109070000135

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Diana Mutiah, M.Si Ilmi Amalia, M.Psi

NIP.196710291996032001 NIP.198210142011012005

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN & DUKUNGAN SOSIAL

TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING MAHASISWA PERANTAU UIN

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27

September 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta, 27 September 2013

Sidang Munaqasyah

Dekan / Ketua Wakil Dekan/ Sekretaris Jahja Umar Ph.D Dra. Fadhilah Suralaga M.Si NIP. 19470521 198003 1 001 NIP. 19561223 198303 2 001

Anggota :

Mulia Sari Dewi M.Si, Psi Dra. Diana Mutiah M.Si NIP.197805022008012026 NIP.196710291996032001

Ilmi Amalia M.Psi NIP.198210142011012005

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Meilita Jamilah S

NIM : 109070000135

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH TIPE

KEPRIBADIAN & DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING

MAHASISWA PERANTAU UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA” adalah benar

merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam menyusun

penyusunan karya tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan karya

ini ini telah dicantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka. Saya bersedia

untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-undang jika ternyata

skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.

Jakarta, 30 September 2013

Yang Menyatakan,

Meilita Jamilah S NIM. 109070000135

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (Q.S: Al – Insyiraah: 5)

“Everybody dies but not everybody really life so live the life meaningfully”

Persembahan:

Allah SWT, My Almighty God

The Prophet Muhammad SAW

Karya sederhana ini kuberikan untuk Mama & Papa tersayang, Keluargaku

Teman – temanku, Dosenku, kampusku

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) September 2013

C) Meilita Jamilah

D) Pengaruh Tipe Kepribadian & Dukungan Sosial Terhadap Subjective Well-Being

Mahasiswa Perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

E) Xiv + 146 Halaman + Lampiran

F) Mahasiswa perantau yang berada jauh dari keluarga dan kampung halaman mengalami berbagai perubahan dalam kehidupannya sehingga rentan menimbulkan berbagai masalah. Berbagai masalah yang dihadapi dapat mempengaruhi mahasiswa dalam merasakan kebahagiaan. Carr (2004) menyetarakan kebahagiaan dengan istilah subjective well being. Subjective well being adalah evaluasi kognitif individu terhadap kepuasan hidupnya dan evaluasi afektif terhadap emosinya. Individu dikatakan memiliki subjective well being yang tinggi jika mereka merasa puas dengan kondisi hidup mereka, sering merasakan emosi positif dan jarang merasakan emosi negatif. (Diener & Lucas, 1999). Banyak faktor yang mempengaruhi subjective well being, diantaranya tipe kepribadian, dukungan sosial dan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap subjective well-being mahasiswa perantau. Sampel berjumlah 230 orang yang diambil dengan teknik non probability sampling. Analisa data pada penelitan ini menggunakan metode Statistic Multiple Regression Analysis pada taraf signifikansi 0.05. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan tipe kepribadian, dukungan sosial dan pendapatan terhadap subjective well being. Hasil uji hipotesis minor yang menguji signifikansi tiap independent variable (extraversion, agreeableness, neuoriticism, openness, conscientiousness, kerekatan emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan, ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan kesempatan untuk mengasuh dan income) terhadap dependent variable, diperoleh lima koefisien regresi yang signifikan pengaruhnya terhadap subjective well being yaitu extraversion, neuroticism, adanya pengakuan, kesempatan mengasuh dan income. Hasil penelitian juga menunjukkan proporsi varians dari subjective well being yang dijelaskan oleh seluruh independent variable adalah sebesar 67,1%, sedangkan sisanya 32,9% dipengaruhi oleh variable lain diluar penelitian ini.

G) Bahan Bacaan: 10 Buku, 29 Jurnal, 2 artikel, 1 Skripsi

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT

atas segala rahmat, hidayah, dan kasih sayang yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini dengan kesungguhan dan kerja keras. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita semua, Rasulullah Muhammad SAW

berikut keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah melibatkan banyak pihak yang secara

langsung maupun tidak telah menberikan kontribusi nyata bagi penulis. Banyak sekali

pelajaran dan hikmah yang penulis dapatkan baik selama penyusunan skripsi, maupun

selama kuliah di Fakultas Psikologi. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan hati,

penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Bapak Jahja Umar, Ph. D., Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, beserta seluruh pembantu dekan dan jajaran dekanat lainnya yang telah

memfasilitasi pendidikan mahasiswa dalam rangka menciptakan lulusan

berkualitas.

2. Ibu Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si, pembimbing akademik yang telah memberikan

dukungan.

3. Ibu Dra. Diana Mutiah, M.Si dan Ilmi Amalia, M.Psi, dosen pembimbing skripsi

yang dengan kesabaran dan kesungguhan telah memberikan banyak saran dan

kritik kepada penulis selama masa penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas

waktu yang berharga untuk membimbing dan memberikan masukan.

viii

4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang telah memberikan limpahan ilmu tidak ternilai dan banyak membantu

penulis.

5. Orang tua dan saudara - saudaraku tersayang, Mama Nuraini dan Papa Rustam

Effendy Samosir, Bang Rony, Kak Niki, Kak Inu, Najwa dan Zahra yang tak

pernah putus memberikan semangat, selalu penuh cinta, kasih dan sayang,

perhatian, pengertian dan dukungan baik moril maupun materiil. Terima kasih

atas alunan do’a pada setiap sujudnya. Semoga Allah SWT senantiasa

memberikan kasih sayang, ampunan dan berkahnya kepada kami sekeluarga.

6. Keluarga besar Alm. ST. Samosir dan Alm. Usman yang selalu memberikan

dukungan dan doa.

7. Para responden penulis yang telah bersedia memberikan informasi dan mengisi

angket penelitian sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian ini dengan hasil

yang maksimal.

8. Teman - teman di Psikoche kelas C angkatan 2009 yang menjadi keluarga baruku

dan memberikan kesan indah selama perkuliah ini. Terima kasih atas ilmu,

kenangan, semangat, pelajaran hidup serta pengalaman yang tak terlupakan

bersama kalian.

9. Sahabat tersayang Hana, Njen dan Tika yang telah memberikan begitu banyak

bantuan nyata dalam penelitian ini. Terimakasih untuk diskusi, berbagi cerita dan

menjadi motivator bagi penulis baik selama perkuliahan maupun selama penulis

melaksanakan penelitian.

ix

10. Sahabat seperjuangan di kos Al- Muna, Acan, Syifa, Isma, Novlin, Fani, Indah

dan Mba Nia tersayang yang selalu berbagi ceria, mendengarkan semua keluh

kesah, dan memberi saran kepada penulis.

11. Sahabat – sahabat terbaik sejak kecil, Ibal, Ewin, Uul, Dewi, Ai, Iwan, Triana,

Uci, Dani, Oi, Femi, Idena, Iin, Kindi dan Lizty yang selalu berbagi tawa, cerita

serta pelajaran hidup.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah ikut

berkontribusi terhadap penelitian ini.

Penelitian ini tidak akan berarti tanpa kehadiran dan kontribusi dari seluruh pihak

yang telah peneliti sebutkan. Penulis sangat berharap penelitian ini dapat memberi

manfaat kepada siapa saja yang membaca, serta menjadi kontribusi nyata dalam

kajian ilmu psikologi. Penulis juga berharap masukan dan kritik yang membangun

dari para pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang.

Jakarta, 30 September 2013

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v ABSTRAK ........................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii DAFTAR ISI..................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiv BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 1.2 Pembatasan Masalah ......................................................................... 9 1.3 Rumusan Masalah ....................................................................... 10 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1Tujuan penelitian ...................................................................... 11 1.4.2Manfaat penelitian

1.4.2.1 Manfaat teoritis ............................................................ 11 1.4.2.2 Manfaat praktis ............................................................ 12

1.5 Sistematika Penelitian ...................................................................... 13 BAB 2 KAJIAN TEORI

2.1 Subjective Well Being 2.1.1 Definisi subjective well being .................................................. 14 2.1.2 Dimensi subjective well being ................................................. 15

2.1.2.1 Dimensi kognitif subjective well being ......................... 16 2.1.2.2 Dimensi afektif subjective well being ........................... 17

2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Subjective Well Being .... 20 2.1.4 Pengukuran Subective well being ............................................. 26

2.2 Tipe Kepribadian Big Five ............................................................... 27 2.2.1 Trait - trait tipe kepribadian big five ......................................... 28 2.2.2 Pengukuran tipe kepribadian.................................................... 31

2.3 Dukungan Sosial 2.3.1 Definisi dukungan sosial ......................................................... 31 2.3.2 Dimensi dukungan sosial ......................................................... 32 2.3.3.Sumber – sumber dukungan sosial ........................................... 36 2.3.4.Pengukuran dukungan sosial.................................................... 36

2.4 Faktor Demografis income ............................................................... 37 2.5 Mahasiswa Perantau ....................................................................... 38 2.6 Kerangka Berpikir ....................................................................... 38 2.7 Hipotesis Penelitian

2.7.1 Hipotesis mayor ...................................................................... 42

xi

2.7.2 Hipotesis minor ....................................................................... 42 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel ....................... 44 3.2 Variabel Penelitian ....................................................................... 45 3.3 Definisi Operasional...................................................................... 45 3.4 Instrumen Pengumpulan Data........................................................ 46 3.5 Uji Validitas Instrumen Penelitian ................................................. 52

3.5.1 Uji validitas alat ukur subjective well being .......................... 54 3.5.1.1 Uji validitas alat ukur kognitif ............................... 54 3.5.1.2 Uji Validitas Alat Ukur Afektif ................................ 57

3.5.2 Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian 3.5.2.1Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian Extraversion ....... 59 3.5.2.2 Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian Agreeableness ... 62 3.5.2.3 Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian Neuroticism ....... 64 3.5.2.4 Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian Openness ........... 66 3.5.2.5 Uji Validitas Alat Ukur Conscientiousness ................. 68

3.5.3 Uji Validitas Alat Ukur Dukungan Sosial ............................. 70 3.5.3.1 Dukungan Sosial Kerekatan Emosional ...................... 70 3.5.3.2 Dukungan Sosial Integrasi Sosial ................................ 72 3.5.3.3 Dukungan Sosial Adanya Pengakuan .......................... 74 3.5.3.4 Dukungan Sosial Ketergantungan yang Diandalkan .... 76 3.5.3.5 Dukungan Sosial Bimbingan ...................................... 78 3.5.3.6 Dukungan Sosial Kesempatan Untuk Mengasuh ......... 80

3.6 Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 82 3.7 Metode Analisis Data .................................................................... 82

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek .............................................................. 86 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................. 89

4.2.1 Kategorisasi skor variabel penelitian..................................... 90 4.3 Uji Hipotesis Penelitian ................................................................. 93

4.3.1 Analisis regresi variabel penelitian ....................................... 93 4.3.2 Pengujian proporsi varians tiap independen variabel ............100

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI & SARAN 5.1 Kesimpulan ..................................................................................106 5.2 Diskusi .........................................................................................107 5.3 Saran ............................................................................................112

5.3.1 Saran teoritis .......................................................................112 5.3.2 Saran praktis ........................................................................113

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................115 Lampiran

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Alat Ukur Satisfacton with life scale Tabel 3.2 Blue Print Alat Ukur Positive Affect Negative Affect Schedule Tabel 3.3 Blue Print Alat Ukur International Personality Item Pool (IPIP) Big 5 Tabel 3.4 Blue print Social Provisions Scale Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Dimensi Kognitif Subjective Well Being Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Dimensi Afektif Subjective Well Being Tabel 3.7 Muatan faktor tipe kepribadian extraversion Tabel 3.8 Muatan faktor tipe kepribadian agreeableness Tabel 3.9 Muatan faktor tipe kepribadian neuroticism Tabel 3.10 Muatan faktor tipe kepribadian openness Tabel 3.11 Muatan faktor tipe kepribadian conscientiousness Tabel 3.12 Muatan faktor kerekatan emosional (emotional attachment) Tabel 3.13 Muatan faktor integrasi sosial (social integration) Tabel 3.14 Muatan faktor adanya pengakuan (reanssurance of worth) Tabel 3.15 Muatan faktor ketergantungan yang diandalkan (reliable reliance) Tabel 3.16 Muatan faktor bimbingan (guidance) Tabel 3.17 Muatan faktor kesempatan mengasuh (opportunity for nurturance) Tabel 4.1 Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia Tabel 4.3 Distribusi subjek penelitian berdasarkan income Tabel 4.4 Distribusi subjek penelitian berdasarkan asal daerah Tabel 4.5 Norma skor variabel Tabel 4.6 Kategorisasi skor tiap variabel Tabel 4.7 Tabel R square Tabel 4.8 Tabel Anova Tabel 4.9 Koefisien Regresi Tabel 4.10 Proporsi varians untuk masing – masing independent variable

xiii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir Gambar 1 Path Diagram Subjective Well Being (Kognitf) Gambar 2 Path Diagram Subjective Well Being (Afektif) Gambar 3 Path Diagram Tipe Kepribadian (Extraversion) Gambar 4 Path Diagram Tipe Kperibadian (Agreeableness) Gambar 5 Path Diagram Tipe Kepribadian (Neuroticism) Gambar 6 Path Diagram Tipe Kepribadian (Openness) Gambar 7 Path Diagram Tipe Kepribadian (Conscientiousness) Gambar 8 Path Diagram Dukungan Sosial (Kerekatan Emosional) Gambar 9 Path Diagram Dukungan Sosial (Integrasi Sosial) Gambar 10 Path Diagram Dukungan Sosial (Adanya Pengakuan) Gambar 11 Path Diagram Dukungan Sosial (Ketergantungan Yang Diandalkan) Gambar 12 Path Diagram Dukungan Sosial (Bimbingan) Gambar 13 Path Diagram Dukungan Sosial (Kesempatan Mengasuh)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat izin penelitian Lampiran 2 Syntax & path diagram uji validitas Lampiran 3 Angket penelitian Lampiran 4 Skoring data

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di Indonesia banyak orang melanjutkan pendidikan di luar daerah tempat tinggalnya

agar mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih memadai daripada di daerah

asalnya. Hal ini disebabkan belum meratanya penyebaran sarana pendidikan di

Indonesia baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Secara kuantitas, belum

meratanya sarana pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari jumlah universitas yang

ada pada masing – masing pulau di Indonesia. Di Pulau Sumatera terdapat 27

perguruan tinggi negeri (PTN), di Pulau Jawa terdapat 33 PTN, di Pulau Bali dan

Nusa Tenggara terdapat 9 PTN, di Pulau Kalimantan terdapat 10 PTN, di Pulau

Sulawesi terdapat 13 PTN sedangkan di Pulau Papua dan Maluku hanya terdapat 5

PTN. Dari segi kualitas, kita dapat melihat bahwa PTN yang masuk ke dalam jajaran

100 kampus terbaik di Asia versi Webometrics periode Februari 2013 semua berada

di Pulau Jawa. UGM berada di peringkat 70, ITB menempati rangking 81 dan UI di

posisi 95 (east timor forum, 2013).

Banyak siswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia melanjutkan

pendidikan tingginya di Pulau Jawa. Salah satu universitas yang menjadi tujuan untuk

melanjutkan pendidikan tinggi adalah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Pada tahun 2012, jumlah mahasiswa perantau yang sedang menempuh

pendidikan strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah berjumlah 13492 orang. Jumlah

tersebut adalah mahasiswa yang berasal dari 197 kabupaten dan kota di luar

Jabodetabek (Puskom Uin Jakarta, 2012). Mahasiswa – mahasiswa yang berasal dari

2

berbagai daerah di Indonesia ini biasanya tinggal di rumah – rumah kos, asrama, atau

rumah kontrakan. Mereka yang memiliki karakteristik seperti diatas disebut

mahasiswa perantau. Kata perantau disini memiliki makna seorang individu yang

melanjutkan pendidikan di luar daerah asal mereka, dengan pergi ke daerah lain untuk

mencari ilmu.

Dari hasil wawancara singkat yang penulis lakukan kepada beberapa mahasiswa

perantau di Fakultas Psikologi UIN Jakarta, masalah yang dikeluhkan adalah adanya

beberapa perubahan dalam kehidupan mereka yang menuntut mereka untuk

beradaptasi. Mereka harus beradaptasi terhadap lingkungan pergaulan yang baru,

norma – norma yang baru, beradaptasi terhadap gaya bicara dan gaya berpikir teman

– teman baru. Contohnya adalah pengalaman mengenai perubahan gaya bicara yang

dialami oleh seorang mahasiswi asal Medan. Ia mengatakan bahwa biasanya ia

berbicara dengan “aku” dan “kamu”. Namun lingkungan pergaulan barunya menuntut

ia untuk berbicara “lo” dan “gue”. Ia mengaku banyak kata – kata yang memiliki arti

yang berbeda antara daerah asalnya dan di Jakarta contohnya kata “kali” di Medan,

menjadi “banget” di Jakarta, kata “kereta” menjadi “motor”, dst. Hal serupa juga

dialami oleh seorang mahasiswi asal Wonosobo yang mengaku bahwa ia butuh waktu

untuk menghilangkan logat Jawanya yang kental karena ia sering diejek teman –

teman yang berasal dari Jakarta.

Mahasiswa perantau juga mengalami perubahan norma. Contohnya adalah

mahasiswa yang berasal dari sebuah daerah yang masih mengedepankan semangat

kekeluargaan dan gotong royong, ketika berhadapan dengan sebuah lingkungan yang

berbeda atau cenderung individualis tentunya menjadi semacam pertentangan budaya

3

(Nazar & Agustina, 2010). Perubahan lainnya yang dialami adalah perubahan dalam

gaya hidup. Mahasiswa perantau dituntut untuk mampu mengatur waktu untuk

belajar, hidup mandiri, mengatur keuangan yang diberikan secara terbatas setiap

bulannya dan mengatur waktu untuk berbagai kegiatan dan tugas yang harus

dikerjakan.

Masalah lain yang sering dihadapi mahasiswa perantau yang tinggal jauh dari

keluarga adalah rasa rindu kepada keluarga dan kampung halaman. Saat merasa rindu

dengan orang tua, mahasiswa perantau hanya bisa memandang wajah orang tuanya

dari foto, mendengar suara mereka dari ujung telefon, namun tidak bisa memeluk

mereka, dan mencium tangannya seperti saat di kampung halaman. Selain itu

mahasiswa perantau juga sering mengalami masalah keterbatasan keuangan saat

mereka kehabisan uang sebelum akhir bulan. Mahasiswa yang tinggal di rumah orang

tua bisa langsung meminta pada orang tua. Tapi, ketika berada di perantauan, ada rasa

segan meminta uang pada orang tua karena mereka telah mengirim uang tiap bulan

(Halamandaris & Power dalam Leontopoulou & Trivia, 2012; Nazar & Agustina,

2010).

Kehidupan mahasiswa perantau yang penuh dinamika tersendiri ini dapat

mempengaruhi mahasiswa dalam merasakan kebahagiaan. Carr (2004) mengatakan

bahwa kebahagiaan dapat disetarakan dengan istilah subjective well-being. Menurut

pendapat Diener dan Lucas (1999) subjective well-being adalah evaluasi individu

tentang kehidupannya, termasuk penilaian kognitif terhadap kepuasan hidupnya serta

penilaian afektif terhadap emosinya. Seseorang dikatakan memiliki subjective well-

4

being yang tinggi jika mereka merasa puas dengan kondisi hidup mereka, sering

merasakan emosi positif dan jarang merasakan emosi negatif. Subjective well being

dapat diketahui dari ada atau tidaknya perasaan bahagia (Diener & Lucas, 1999).

Pada penelitiannya Diener (2005) menunjukkan orang yang bahagia adalah orang

yang sukses di banyak bidang kehidupan dan kesuksesannya sebagian disebabkan

oleh kebahagiaannya. Orang yang bahagia lebih sosial, altruistik, aktif, lebih

menyukai dirinya sendiri dan orang lain, memiliki tubuh dan sistem imun yang kuat,

dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah lebih baik. Selain itu,

memiliki mood yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan pemikiran kreatif.

Subjective well being pada mahasiswa menjadi penting untuk diteliti karena

memiliki pengaruh terhadap banyak aspek psikologi. Salah satunya dengan prestasi

akademik. Pada saat individu memiliki subjective well being yang tinggi maka ia

mampu mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi pula (Quinn & Duckworth,

2007; Antonio, 2005). Russell (2008) menyimpulkan bahwa subjective well being

memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja (work performance) dan kepuasan

kerja. Artinya semakin tinggi subjective well being, maka semakin tinggi pula kinerja

(work performance) dan kepuasan kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Soini, Aro &

Niemivirta (2007) menyimpulkan bahwa subjective well being memiliki pengaruh

positif dengan self-improvement (pengembangan diri) serta achievement goal

orientation. Artinya semakin tinggi subjective well being, maka semakin tinggi pula

self-improvement (pengembangan diri) serta achievement goal orientation.

5

Penelitian yang dilakukan oleh Leontopoulou dan Trilivia (2012) dengan

menggunakan 312 sampel dari mahasiswa Universitas Greek menyimpulkan bahwa

character strength dan kesehatan mental berhubungan positif dengan subjective well

being. Kesehatan mental bukan hanya sekedar bebas dari gangguan tetapi lebih

kepada perasan sehat, sejahtera dan bahagia (well being), ada keserasian antara

pikiran, perasaan, perilaku, dapat merasakan kebahagiaan dalam sebagian besar

kehidupannya serta mampu mengatasi tantangan hidup sehari - hari. Sementara itu

Savelkoul, Witte dan Borne (2000) menyimpulkan ada hubungan positif coping,

dukungan sosial dan subjective well being pada penderita penyakit rematik. Hasil ini

senada dengan penelitian yang dilakukan Worsch, Amir dan Miller (2011) yang

menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif subjective well being terhadap goal

adjustment capacities dan coping pada caregiver (pengasuh) yang memiliki anggota

keluarga dengan gangguan mental.

Faktor – faktor yang mempengaruhi subjective well being antara lain adalah:

harga diri (self esteem), kepribadian, optimisme, dukungan sosial, pengaruh

masyarakat dan budaya serta faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, status

pernikahan dan pendapatan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kepribadian

merupakan salah satu prediktor subjective well being yang paling konsisten (Diener &

Lucas, 1999; Diener, Lucas dan Oishi, 2005).

Kepribadian adalah dimensi perbedaan individu terhadap kecenderungan yang

menunjukkan pola konsisten dari pikiran, perasaan, dan tindakan. Teori kepribadian

yang akan digunakan pada penelitian ini adalah tipe kepribadian Big Five. Tipe

kepribadian Big Five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk

6

melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain.

Lima trait kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness, neuoriticism,

openness, conscientiousness (Costa & McCrae dalam Feist & Feist, 2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Schimmack, Oishi, Radhakrishnan, Dzokoto,

Ahadi (2002) menyimpulkan bahwa budaya dan kepribadian memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap life satisfaction yang merupakan dimensi dari subjective well

being. Penelitian ini menunjukkan bahwa extraversion dan neuroticism memiliki

pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan openness, agreeableness dan

conscientiousness. Hasil yang sama juga disimpulkan Libran (2006) yang

menyatakan bahwa neuroticism mempengaruhi subjective well being sebesar 44%

sedangkan extraversion sebesar 8%. Hasil serupa juga diperoleh dari penelitian

Diener, Oishi dan Lucas (2003) yang menyimpulkan bahwa extraversion, neuroticism

dan self esteem berpengaruh terhadap tingkat subjective well being individu.

Hasil penelitian Gutierrez dkk (2004) menyatakan bahwa terdapat hubungan

antara kepribadian dan subjective well being khususnya extraversion dan neuroticism

namun agreeableness merupakan prediktor subjective well being yang tidak

signifikan. Hasil yang berbeda ditunjukkan penelitian yang dilakukan oleh DeNeve &

Cooper (1998) menunjukkan bahwa agreeableness dan conscientiousness

berhubungan dengan pengukuran subjective well being sedangkan openness memiliki

korelasi yang paling kecil dengan subjective well being. Penelitian yang dilakukan

Siedlecki, Salthouse, Oishi, & Jeswani (2013) menunjukkan bahwa extraversion,

agreeableness dan openness tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan

subjective well being. Perbedaan hasil penelitian ini membuat penulis tertarik untuk

7

menguji pengaruh kepribadian terhadap subjective well being dengan menggunakan

subjek penelitian yang berbeda dari peneltian – penelitian sebelumnya.

Selain kepribadian, dukungan sosial juga memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap subjective well being (Ratelle, Simard & Guay, 2012; Savelkoul, Witte dan

Borne, 2000; Taylor, Chatters, Hardison, & Riley, 2001; Siedlecki, Salthouse, Oishi,

& Jeswani, 2013). Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah rasa

nyaman, perhatian , penghargaan atau bantuan yang didapatkan seseorang dari orang

lain baik dari individu maupun kelompok. Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987)

menyebutkan bahwa ada enam komponen dukungan sosial yaitu kerekatan emosional

(emotional attachment), integrasi sosial (social integration), adanya pengakuan

(reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance),

bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance).

Hasil yang berbeda dengan penelitian – penelitian sebelumnya ditunjukkan oleh

Uchida, dkk. (2008). Uchida dkk (2008) menyatakan tidak ada hubungan antara

dukungan sosial dan well being pada budaya Eropa Amerika. Perbedaan hasil ini

mendorong penulis untuk menguji pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well

being di budaya Indonesia yaitu dengan menggunakan subjek penelitian mahasiswa

perantau. Penulis tertarik untuk meneliti pengaruh dukungan sosial terhadap

subjective well being pada mahasiswa perantau karena penelitian sebelumnya

melakukan pada subjek penelitian yang berbeda. Gatari (2008) yang mengambil

subjek penelitian ibu bekerja menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif

antara perceived social support dengan subjective well-being pada ibu bekerja.

Penelitian yang dilakukan Huda (2010) pada subjek laki – laki dan perempuan berusia

8

28 sampai 40 tahun yang belum menikah menyimpulkan bahwa terdapat kontribusi

dukungan sosial terhadap kepuasan hidup, afek positif dan afek negatif.

Selain kepribadian dan dukungan sosial, faktor demografis seperti income juga

memiliki hubungan dengan subjective well being. Income adalah hasil kerja dan usaha

yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penulis tertarik

untuk mengukur pengaruh income terhadap subjective well being karena salah satu

permasalahan utama yang disampaikan oleh mahasiswa perantau adalah masalah

keuangan. Mereka mengaku bahwa diakhir bulan biasanya mereka harus berhemat

atau kadang berhutang karena uang yang dikirimkan oleh orang tuanya sudah

menipis.

Penelitian yang dilakukan oleh Calvo dkk (2012) di 142 negara menghasilkan

kesimpulan terdapat tingginya tingkat social trust dan dukungan sosial berhubungan

dengan subjective well being. Hubungan ini menjadi lebih kuat pada negara – negara

yang memiliki penghasilan menengah keatas. Diener, Tay dan Oishi (2011) juga

menunjukkan hasil bahwa pendapatan memiliki hubungan dengan subjective well

being meski tidak terlalu kuat. Cramm, Moller dan Nieboer (2011) juga

menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara social capital,

kesehatan, status perkawinan dan tingkat pendapatan pada masyarakat Grahamstown,

Afrika Selatan.

Berbagai fenomena dan penelitian mengenai subjective well being yang telah

dilakukan oleh para peneliti sebelumnya inilah yang menyebabkan peneliti merasa

terdorong untuk melakukan penelitian yang tentang pengaruh tipe kepribadian big

five dan dukungan sosial terhadap subjective well being pada mahasiswa perantau.

9

1.2 Pembatasan Masalah

Penelitian ini terkait dengan pengaruh tipe kepribadian big five dan dukungan sosial

terhadap subjective well being pada mahasiswa perantau yang definisinya adalah

sebagai berikut:

1. Subjective well being didefinisikan sebagai evaluasi individu terhadap

pengalaman hidupnya, yang terdiri dari evaluasi kognitif dan afeksi. Evaluasi ini

meliputi penilaian emosional terhadap berbagai kejadian yang dialami dan

penilaian kognitif terhadap kepuasan hidup (Diener & Lucas, 1999).

2. Tipe kepribadian Big Five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam

psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam

lima buah domain. Lima traits kepribadian tersebut adalah extraversion,

agreeableness, neuoriticism, openness, conscientiousness (Costa & McCrae,

dalam Feist & Feist, 2009).

3. Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian,

penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain (individu maupun

kelompok). Aspek – aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh Weiss (dalam

Cutrona & Russell, 1987) terdiri dari kerekatan emosional (emotional

attachment), integrasi sosial (social integration), adanya pengakuan

(reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable

reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh (opportunity

for nurturance).

4. Income adalah hasil kerja dan usaha yang dilakukan seseorang untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Dalam penelitian ini pendapatan yang dimaksud adalah uang

10

yang dimiliki subjek tiap bulannya baik yang berasal dari kiriman orang tua

maupun yang diperoleh dari hasil bekerja.

5. Mahasiswa perantau adalah mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di luar

daerah asal mereka, dengan pergi ke daerah lain untuk mencari ilmu (Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 2000). Dalam penelitian ini mahasiswa perantau adalah

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berasal dari luar daerah

Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) yang saat ini tinggal di

kosan, asrama atau kontrakan.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan, maka dalam penelitian ini,

permasalahan tentang pengaruh antara tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap

subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dapat

disampaikan dalam bentuk pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut:

a. Apakah ada pengaruh tipe kepribadian terhadap subjective well being mahasiswa

perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

b. Apakah ada pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well being mahasiswa

perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

c. Apakah ada pengaruh income terhadap subjective well being mahasiswa perantau

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

d. Apakah ada pengaruh bersama tipe kepribadian, dukungan sosial dan income

terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta?

11

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

a. Mengukur pengaruh tipe kepribadian terhadap subjective well being

mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Mengukur pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well being

mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

c. Mengukur pengaruh income terhadap subjective well being mahasiswa

perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

d. Mengukur pengaruh bersama tipe kepribadian, dukungan sosial dan income

terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

1.4.2 Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis seperti penjelasan berikut ini.

1.4.2.1 Manfaat teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan

ilmu pengetahuan psikologi, khususnya pada bidang psikologi

pendidikan, psikologi positif serta bidang psikologi sosial dan psikologi

perkembangan. Penelitian ini juga dapat mengembangkan teori

dukungan sosial, kepribadian dan subjective well being.

12

1.4.2.2 Manfaat praktis

a. Diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi orang – orang terdekat

individu (anak, saudara, teman, dll) sebagai sumber dukungan sosial

utama dalam membantu mahasiswa perantau menjalani kehidupan

sebagai mahasiswa. Sehingga mahasiswa dapat terhindar dari hal –

hal negatif, mendapatkan subjective well being yang baik dan lebih

optimal dalam mengembangkan diri dan meraih prestasi.

b. Memberikan informasi kepada orang – orang yang berada disekitar

mahasiwa perantau seperti keluarga dan teman, dengan tujuan

mengembangkan pemahaman mengenai subjective well being pada

mahasiswa perantau.

c. Diharapkan dapat meningkatkan minat para peneliti lain untuk

melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam, atau melakukan

penelitian baru yang berhubungan dengan subjective well being dan

mahasiswa perantau.

13

1.5 Sistematika Penelitian

Proposal penelitian ini terdiri dari lima bagian.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang penelitian, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Pada bagian

pendahuluan akan dijelaskan garis besar penelitian secara umum.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas dasar-dasar teori yang digunakan untuk mendukung

penelitian yang akan dilakukan, yaitu teori mengenai subjective well being,

kepribadian, dukungan sosial dan pendapatan yang merupakan variabel dalam

penelitian ini serta dilengkapi dengan kerangka berpikir.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan penjelasan mengenai populasi dan sampel penelitian, variabel

penelitian, definisi operasional, alat ukur yang digunakan, prosedur penelitian dan

teknik analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan juga akan

dijelaskan bagaimana temuan yang didapat dari hasil penelitian tersebut.

BAB V : KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Bab ini membahas kesimpulan atas hasil penelitian serta saran-saran yang terkait

dengan penelitian ini hingga diharapkan dapat berguna untuk penelitian selanjutnya.

14

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Subjective Well Being

2.1.1 Definisi subjective well being

Subjective well being dapat diartikan sebagai penilaian individu terhadap

kehidupannya yang meliputi penilaian kognitif mengenai kepuasan hidup dan

penilaian afektif mengenai mood dan emosi seperti perasaan emosional positif

dan negatif (Eddington dan Shuman, 2008).

Subjective well being didefinisikan oleh Diener, Lucas & Oishi (2005)

sebagai evaluasi kognitif dan afektif individu terhadap hidupnya. Subjective

well being merupakan konsep yang mencakup tingginya kepuasan hidup,

rendahnya tingkat afek negatif dan tingginya tingkat afek positif. Definisi lain

subjective well being dari Russell (2008) adalah persepsi individu terhadap

kehidupannya atau pandangan subjektif individu terhadap pengalaman

hidupnya.

Subjective well being dapat diartikan sebagai penilaian individu terhadap

kehidupannya yang meliputi penilaian kognitif mengenai kepuasan hidup dan

penilaian afektif mengenai mood dan emosi (Diener & Lucas, 1999). Menurut

Shin & Jhonson (dalam Diener, 2009) subjective well being didefinisikan

15

sebagai penilaian global kualitas hidup individu menurut kriteria yang telah

dipilih individu tersebut.

Berdasarkan pengertian – pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

subjective well being adalah penilaian subjektif yang diberikan oleh individu

mengenai kehidupannya meliputi penilaian mengenai kepuasan hidup dan

emosi. Untuk penelitian ini, penulis memakai definisi dari Diener dan Lucas

(1999), yaitu: “evaluasi individu tentang kehidupannya, termasuk penilaian

kognitif terhadap kepuasan hidupnya serta penilaian afektif terhadap

emosinya”. Definisi ini dipilih karena lebih menggambarkan komponen –

komponen yang akan digunakan untuk mengukur subjective well being dalam

penelitian ini.

2.1.2 Dimensi – dimensi subjective well being

Dimensi subjective well being dapat dibagi menjadi dua yaitu penilaian

kognitif dan penilaian afektif. Penilaian kognitif adalah penilaian individu

mengenai kepuasan hidup sedangkan penilaian afektif adalah penilaian

individu terhadap mood dan emosi yang sering dirasakan dalam hidup (Diener,

Suh, Lucas dan Smith, 1999). Berikut ini adalah pembahasan lebih lanjut

mengenai kedua dimensi tersebut.

16

2.1.2.1 Dimensi kognitif subjective well being

Dimensi kognitif dari subjective well being adalah evaluasi terhadap

kepuasan hidup individu. Evaluasi tersebut dapat dikategorikan menjadi

evaluasi umum (global) dan evaluasi khusus (domain tertentu) (Diener,

et.al, 1999). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua

penilaian tersebut.

a. Evaluasi terhadap kepuasan hidup secara global, yaitu evaluasi

individu terhadap kehidupannya secara menyeluruh. Penilaian umum

ini merupakan penilaian individu yang bersifat reflektif terhadap

kepuasan hidupnya (Diener, 2005). Kepuasan hidup secara global

dimaksudkan untuk merepresentasikan penilaian individu secara

umum. Kepuasan hidup secara global didasarkan pada proses

penilaian dimana individu mengukur kualitas hidupnya dengan

didasarkan pada satu set kriteria yang unik yang mereka tentukan

sendiri. Secara lebih spesifik, kepuasan hidup secara global

melibatkan persepsi individu terhadap perbandingan keadaan

hidupnya dengan standar unik yang mereka miliki.

b. Evaluasi terhadap kepuasan domain tertentu, yaitu penilaian yang

dibuat individu dalam mengevaluasi domain atau aspek tertentu

dalam kehidupannya, seperti kesehatan fisik dan mental, pekerjaan,

rekreasi, hubungan sosial, kehidupan dengan pasangan hidup dan

kehidupan dengan keluarga (Diener, 2005).

17

Kedua dimensi tersebut tidak sepenuhnya terpisah. Evaluasi global

dan evaluasi terhadap domain tertentu memiliki keterkaitan satu sama

lain. Dalam melakukan penilaian mengenai kepuasan hidup secara

umum, individu kemungkinan besar akan menggunakan informasi

mengenai kepuasan pada salah satu aspek hidup yang dianggap paling

penting. Evaluasi terhadap kepuasan hidup secara global merupakan

refleksi dari persepsi individu terhadap hal – hal yang ada di dalam

hidupnya, ditambah dengan bagaimana kultur mempengaruhi

pandangan hidup positif individu.

2.1.2.2 Dimensi afektif subjective well being

Menurut Diener, et.al (1999) dimensi afektif subjective well being

merefleksikan peristiwa yang terjadi di dalam hidup individu. Dengan

meneliti tipe – tipe dari reaksi afektif yang ada, seorang peneliti dapat

memahami cara individu mengevaluasi kondisi dan peristiwa di dalam

hidupnya. Secara umum dimensi afektif subjective well being dapat

dikategorikan menjadi evaluasi terhadap keberadaan afek – afek positif

dan evaluasi terhadap keberadaan afek – afek negatif. Larsen dan

Diener (1992) dan Averill (dalam Carr, 2004) menjelaskan bahwa afek

positif adalah kombinasi hal yang sifatnya membangkitkan (arousal)

dan hal yang sifatnya menyenangkan (pleasantness) dan emosi yang

termasuk didalamnya antara lain aktif, siap sedia dan senang. Afek

negatif adalah kombinasi hal yang sifatnya membangkitkan (arousal)

18

dan hal yang sifatnya tidak menyenangkan (unpleasantness) dan

didalamnya terdapat emosi seperti cemas, sedih, dan ketakutan.

a. Evaluasi terhadap keberadaan afek positif

Carr (2004) menjelaskan afek positif sebagai dimensi dimana

terdapat perasaan yang nyaman dengan intensitas yang beragam.

Afek – afek positif merepresentasikan emosi yang bersifat

menyenangkan, seperti cinta atau kasih sayang. Afek – afek positif

dianggap sebagai bagian dari subjective well being karena afek –

afek tersebut merefleksikan reaksi individu terhadap sejumlah

peristiwa dalam hidup yang menunjukkan bahwa hidup berjalan

sesuai dengan apa yang diinginkan (Diener, 2005).

Larsen dan Diener (dalam Carr, 2004) mengatakan bahwa afek

positif adalah kombinasi dari hal yang sifatnya membangkitkan

(arousal) dan hal yang bersifat menyenangkan (pleasantness). Afek

– afek positif yang tinggi terjadi ketika individu merasakan energi

yang tinggi, konsentrasi penuh, dan keterlibatan yang

menyenangkan. Sementara itu, afek – afek positif yang rendah

terjadi ketika individu mengalami kesedihan dan kelelahan (Watson,

Clark & Tellegen, 1988). Afek positif dapat membuat individu lebih

menikmati pekerjaan, hubungan dengan orang lain, bahagia dalam

pekerjaan dan percintaan meningkatkan afek positif. Afek positif

mendorong individu untuk mendekatkannya pada situasi yang

menyenangkan dan bermanfaat seperti makanan, tempat berlindung,

19

dan mencari pasangan. Afek positif dapat ditingkatkan dengan

melakukan kegiatan fisik sehari – hari, tidur yang cukup,

bersosialisasi dengan teman dekat dan bekerja keras untuk mencapai

tujuan yang memiliki nilai (Watson, et.al, 1988).

b. Evaluasi terhadap keberadaan afek negatif

Afek negatif merepresentasikan mood dan emosi yang tidak

menyenangkan dan merefleksikan respon negatif yang dialami

individu sebagai reaksinya terhadap kehidupan, kesehatan,

keadaan dan peristiwa yang mereka alami (Diener, 2005).

Afek – afek negatif merupakan kombinasi dari hal – hal

yang bersifat membangkitkan (arousal) dan hal – hal yang

bersifat tidak menyenangkan (unpleasantness). Afek – afek

negatif yang tinggi akan muncul ketika individu merasakan

kemarahan, kebencian, jijik, rasa bersalah, ketakutan dan

kegelisahan. Sementara itu, afek – afek negatif yang rendah akan

muncul ketika individu merasakan ketenangan dan kedamaian

(Watson, et.al, 1988).

Afek – afek negatif memang dibutuhkan dan seharusnya

terjadi agar hidup dapat berfungsi secara optimal. Salah satu

fungsi dari afek negatif adalah mengarahkan kepada perilaku

menghindar yang berguna untuk menjauhkan individu dari

situasi yang berbahaya. Namun afek – afek negatif yang terlalu

sering terjadi atau terjadi secara berkepanjangan merupakan

20

indikasi bahwa individu memiliki penilaian yang buruk terhadap

kehidupannya. Pengalaman merasakan afek – afek negatif secara

berkepanjangan akan menghambat individu untuk bertingkah

laku secara efektif dalam kehidupan sehari – hari. Dengan

demikian, individu merasa bahwa hidupnya tidak menyenangkan

(Diener, 2005).

Individu dideskripsikan mempunyai subjective well being

yang tinggi apabila ia menilai kepuasan hidupnya tinggi dan

merasakan afek positif lebih sering dibandingkan afek negatif

(Diener & Lucas, dalam Ryan & Deci, 2001).

2.1.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi subjective well being

Berbagai hasil penelitian dan literatur telah menghasilkan sejumlah variabel

yang dianggap sebagai prediktor subjective well being yang signifikan.

Prediktor – prediktor yang dimaksud adalah harga diri (self esteem),

kepribadian, optimisme, dukungan sosial, pengaruh masyarakat dan budaya,

proses kognitif, serta faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, status

pernikahan dan pendapatan. Berikut ini adalah pembahasan secara lebih spesifik

untuk masing – masing prediktor diatas.

a. Harga diri (self esteem)

Menurut Eddington dan Shuman (2008) harga diri berhubungan kuat secara

positif di budaya barat. Harga diri (self esteem) yang tinggi akan membuat

individu memiliki beberapa kelebihan, termasuk pemahaman mengenai arti

21

dan nilai hidup (Ryan dan Deci, 2001). Hubungan yang kuat antara harga diri

(self esteem) dan subjective well being tidak ditemukan secara konsisten di

beberapa negara, terutama di negara – negara penganut sistem kolektif seperti

di Cina. Di negara – negara tersebut, otonomi dan tuntutan pribadi dianggap

tidak lebih penting daripada kesatuan keluarga dan sosial sehingga harga diri

(self esteem) menjadi prediktor subjective well being yang kurang penting

(Eddington & Shuman, 2008).

b. Kepribadian

Dua trait kepribadian yang ditemukan paling berhubungan dengan

subjective well being adalah extraversion dan neuroticism (Diener & Lucas,

1999). Extraversion mempengaruhi afek positif sedangkan neuroticism

mempengaruhi afek negatif. Para peneliti berpendapat bahwa extraversion

dan neuroticism paling berhubungan dengan subjective well being karena

kedua trait tersebut mencerminkan temperamen seseorang.

Sejumlah hasil penelitian menemukan bahwa tipe kepribadian

ekstroversi merupakan salah satu prediktor subjective well being yang paling

signifikan (DeNeve & Cooper, 1998; Diener & Lucas, 1999; Schimmack

et.al, 2002). Menurut Watson & Clark (dalam Diener & Lucas, 1999), trait

lain dalam model kepribadian “the big five trait factors” yaitu

agreeableness, conscientiousness, dan openness to experience menunjukkan

hubungan yang lebih lemah dengan subjective well being. Seidlitz (dalam

Diener & Lucas, 1999) mengatakan bahwa hubungan tersebut lebih lemah

22

karena trait tersebut terbentuk dari reward oleh lingkungan, dan bukannya

oleh reaktivitas faktor biologis terhadap lingkungan.

c. Optimisme

Individu yang memiliki optimisme terhadap masa depan cenderung merasa

lebih bahagia dan lebih puas dengan kehidupan (Diener et.al, 1999).

Schaier dan Carver (dalam Eddington & Shuman, 2008) menyatakan

optimisme sebagai kecenderungan untuk berharap hasil yang

menyenangkan pada kehidupan seseorang. Secara spesifik, mereka yang

mempercayai bahwa dirinya akan mendapat hasil yang positif, lebih

mungkin untuk meraih tujuannya. Diener et.al (1996) menyatakan

optimisme berkorelasi dengan pengukuran subjective well-being seperti

kepuasan hidup, afek menyenangkan, dan afek tidak menyenangkan.

Scheier dan Carver (1993) meninjau penemuan yang menunjukkan

bahwa optimisme membantu menjaga tingkat subjective well-being ketika

menghadapi stressor. Fakta menunjukkan bahwa optimisme cenderung

mendorong individu untuk menggunakan mekanisme coping yang fokus

pada masalah, mencari dukungan sosial, dan menekankan aspek positif dari

situasi yang sulit (Carver et al, 1986). Individu yang berpikir positif

menggunakan bentuk coping yang lebih efektif (dalam Eddington &

Shuman, 2008).

23

d. Dukungan sosial

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki

hubungan dengan dukungan sosial (Savelkoul et.al, 2000; Siedlecki et.al,

2013; Taylor et.al, 2001). Menurut Diener dan Selligman (2002) dukungan

sosial merupakan prediktor subjective well being. Orang – orang yang

memperoleh dukungan sosial yang memuaskan melaporkan bahwa mereka

lebih sering merasa bahagia dan lebih sedikit merasakan kesedihan. Hal ini

karena pemikiran bahwa individu memiliki tempat bersandar ketika mereka

membutuhkan akan membuat individu merasa nyaman dan hal ini akan

berkontribusi pada afek positif yang dirasakan individu. Tingginya afek

positif yang dirasakan individu menunjukkan tingginya subjective well

being yang dimiliki individu tersebut. Menurut Campbell (dalam Taylor

et.al, 2001) hadirnya orang – orang yang memberikan dukungan sosial

akan meningkatkan kemampuan individu dalam menghadapi stress

sehingga memapu menghasilkan tingkat subjective well being yang lebih

tinggi.

e. Pengaruh masyarakat dan budaya

Diener, Oishi dan Lucas (2003) mengemukakan bahwa perbedaan

subjective well being dapat terjadi karena perbedaan kekayaan negara.

Negara yang kaya dinilai dapat membentuk subjective well being yang

tinggi pada penduduknya karena negara yang kaya cenderung menghargai

hak asasi manusia, memberikan angka harapan hidup yang lebih panjang

dan lebih demokratis.

24

Perbedaan juga dapat disebabkan oleh budaya. Diener, Suh, Oishi

dan Shao (dalam Wirtz, Chiu, Diener & Oishi, 2009) mengatakan bahwa

norma budaya lebih mempengaruhi afek positif daripada afek negatif. Di

dalam sebuah budaya yang meanggap ekspresi hal – hal positif sebagai

sesuatu yang tidak baik, individu cenderung melaporkan tingkat afek

positif yang lebih rendah daripada individu yang tumbuh di dalam budaya

yang menganggap ekspresi hal – hal positif sebagai sesuatu yang wajar.

Afek positif lebih dipengaruhi oleh lingkungan karena lebih bersifat sosial.

f. Faktor demografis

Diener, Lucas dan Oishi (2005) mengatakan bahwa efek faktor demografis

(misalnya jenis kelamin, umur, status pernikahan, pendapatan) terhadap

subjective well being biasanya kecil. Berikut adalah penjelasan mengenai

faktor demografis yang mempengaruhi subjective well being.

a. Jenis kelamin dan umur

Diener, Lucas dan Oishi (2005) menyatakan bahwa jenis kelamin dan

umur berhubungan dengan subjective well being, namun efek tersebut

kecil. Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Diener dan

Suh (dalam Diener et al, 2005) yang menunjukkan bahwa perempuan

memiliki tingkat subjective well being yang relatif sama dengan laki –

laki.

25

b. Status pernikahan

Pengaruh status pernikahan terhadap subjective well being dipengaruhi

kuat oleh kebudayaan setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

dalam kultur individualis, pasangan yang tidak menikah tetapi tinggal

bersama (cohabiting) diketahui merasa lebih bahagia daripada

pasangan menikah atau seseorang yang tidak memiliki pasangan.

Sebaliknya dalam kultur kolektivis, pasangan yang menikah diketahui

merasa lebih bahagia daripada pasangan yang belum menikah tetapi

tinggal bersama atau seseorang yang tidak memiliki pasangan (Diener,

Gohm, Suh, Oishi dalam Diener, et al, 2005).

Banyak peneliti yang percaya pernikahan berhubungan dengan

subjective well being karena pernikahan sebagai kekuatan melawan

kesulitan hidup. Pernikahan memberikan dukungan emosional dan

finansial yang menghasilkan kondisi positif subjective well being

(Eddington & Shuman, 2008)

c. Pendapatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan memiliki hubungan

yang konsisten dengan subjective well being dalam analisis pada skala

negara. Hal ini disebabkan negara yang lebih makmur memiliki

demokrasi yang lebih baik dan lebih menghargai persamaan. Dalam

analisis pada skala individu, perbedaan pendapatan dalam selang

waktu tertentu hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap

subjective well being (Diener, et al, 2005). Alasan pendapatan tidak

26

terlalu kuat pengaruhnya terhadap subjective well being karena

kebanyakan orang yang memiliki pendapatan lebih tinggi harus

menghabiskan waktu lebih banyak untuk bekerja dan memiliki sedikit

waktu untuk bersenang – senang dan berhubungan sosial (Diener &

Diener, 2009).

2.1.4 Pengukuran subjective well being

Sebagian besar alat ukur yang digunakan untuk mengukur subjective well

being mengasumsikan bahwa kebahagiaan dan kepuasan hidup dapat disusun

dalam sebuah kontinum mulai dari “sangat bahagia” sampai dengan “sangat

tidak bahagia”. Salah satu skala yang memiliki nilai reliabilitas yang tinggi dan

paling sering digunakan adalah Satisfaction with Life Scale (Diener, Emmons,

Larsen & Griffin, 1985) untuk mengukur nilai individu mengenai kepuasan

hidupnya dan Positive Affect Negative Affect Schedule (Clark, Watson &

Tellegen, 1988) untuk mengukur tingkat afek positif dan afek negatif individu

pada satu waktu.

Peneliti menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Satisfaction with Life

Scale (SWLS) dan Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) karena

menurut peneliti skala tersebut sesuai untuk penelitian ini. Selain itu juga

karena Satisfaction with Life Scale (SWLS) dan Positive Affect Negative Affect

Schedule (PANAS) memiliki validitas dan reliabilitas yang baik (Pavot &

Diener, 2004; Gatari, 2008).

27

2.2. Tipe Kepribadian Big Five

Pada tahun 1930-an, Allport dan Odbert untuk pertama kalinya meneliti mengenai

sifat manusia, kemudian dilanjutkan oleh Cattell pada tahun 1940-an dan oleh

Tupes, Christal dan Norman pada tahun 1960-an. Pada akhir tahun 1970-an dan

awal 1980-an, Costa dan McCrae juga meneliti hal yang sama yaitu mengenai sifat

dari kepribadian (Feist & Feist 2009). Dalam masa tersebut, Costa dan McCrae

awalnya hanya terfokus pada dua dimensi utama, yaitu neuroticism dan

extraversion. Tidak lama setelahnya, Costa dan McCrae menemukan faktor ketiga

yang mereka sebut dengan keterbukaan pada pengalaman (openness to experience).

Hampir semua studi awal Costa dan McCrae hanya terfokus pada ketiga dimensi

ini. Pada tahun 1981 Lewis Goldberg muncul sebagai orang pertama yang

menggunakan istilah “Big Five” untuk mendeskripsikan temuan dari analisis faktor

atas sifat kepribadian. Akhirnya pada tahun 1985, Costa dan McCrae mulai

melaporkan studi pada lima faktor kepribadian.

Kepribadian big five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi

untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah

dimensi kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor.

Lima dimensi trait kepribadian tersebut terdiri dari extraversion, agreeableness,

neuroticism, openness dan conscientiousness.

28

2.2.1 Trait – trait dalam tipe kepribadian big five

Trait merupakan suatu pola tingkah laku yang relatif menetap secara terus

menerus dan konsekuen yang diungkapkan dalam satu deretan keadaan.

Trait mengacu pada perbedaan individu dalam berperilaku, konsistensi

perilaku sepanjang waktu, dan stabilitas perilaku pada berbagai situasi (Feist

& Feist, 2009). Pada penelitian ini, kepribadian dilihat berdasarkan The Big

Five Personality yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae. Trait-trait

dalam domain-domain dari Big Five Personality Costa dan McCrae (dalam

Feist & Feist, 2009) adalah sebagai berikut:

a. Extraversion

Faktor ini merupakan dimensi yang penting dalam kepribadian, dimana

extraversion ini dapat memprediksi banyak tingkah laku sosial. Dimensi ini

menilai kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal, level aktivitasnya,

kebutuhan untuk didukung, kemampuan untuk berbahagia dan menikmati

hidup (Costa & McCrae dalam Pervin & John, 2001). Individu dengan skor

extraversion yang tinggi cenderung penuh perhatian, ceria, aktif berbicara,

senang berkumpul, selalu bersemangat, bahagia, menyenangkan dan penuh

kasih sayang. Individu yang memiliki skor extraversion rendah cenderung

cuek, pendiam, penyendiri, serius, pasif dan tidak mempunyai cukup

kemampuan dalam mengekspresikan emosinya.

29

b. Agreeableness

Agreeableness menilai kualitas orientasi individu dengan kontinum mulai

dari lemah lembut sampai antagonis didalam berpikir, perasaan dan perilaku

(Costa & McCrae dalam Pervin & John, 2001). Individu dengan skor

agreeableness yang tinggi cenderung mudah percaya pada orang lain, murah

hati, suka menolong, mudah menerima dan baik hati. Individu yang

memiliki skor agreeableness yang rendah cenderung penuh curiga, pelit,

tidak ramah, mudah kesal dan mudah mengkritik orang lain.

c. Neuroticism

Trait ini menilai kestabilan dan ketidakstabilan emosi, mengidentifikasi

kecenderungan individu apakah mudah mengalami stres, mempunyai ide-ide

yang tidak realistis, mempunyai coping response yang maladaptif (Costa &

McCrae dalam Pervin & John, 2001). Individu dengan skor neuroticism

yang tinggi cenderung mudah menjadi cemas, temperamental, mengasihani

diri, sangat sadar akan dirinya sendiri, emosional, rapuh, rentan terhadap

gangguan yang berkaitan dengan stress, dan peka pada kritik. Individu yang

memiliki skor neuroticism rendah biasanya tenang, tidak emosional dan

puas terhadap dirinya.

d. Openness

Openness menilai bagaimana individu menggali sesuatu yang baru dan tidak

biasa, usaha secara proaktif mencari pengalaman baru dan penghargaan

individu terhadap pengalaman itu sendiri (Costa & McCrae dalam Pervin &

John, 2001). Individu yang secara konsisten mencari pengalaman yang

30

berbeda dan bervariasi akan memiliki skor yang tinggi pada keterbukaan

terhadap pengalaman. Sebagai contoh, mereka menikmati mencoba jenis

makanan baru di sebuah restoran atau mereka tertarik mencari restoran yang

baru dan menarik. Sebaliknya, mereka yang tidak terbuka kepada

pengalaman hanya akan bertahan dengan hal – hal yang tidak asing, yang

mereka tahu akan mereka nikmati. Individu yang memiliki karakteristik skor

openness yang tinggi cenderung kreatif, orisinil, imajniatif, penuh rasa

penasaran, terbuka, berpandangan luas, dan individu yang memiliki minat

yang besar, sedangkan individu yang memiliki skor openness rendah

biasanya konvensional, rendah hati, konservatif dan tidak terlalu penasaran

terhadap sesuatu.

e. Conscientiousness

Conscientiousness menilai kemampuan individu dalam hal

pengorganisasian, baik mengenai ketekunan dan motivasi dalam mencapai

tujuan. Sebagai lawannya conscientiousness menilai apakah individu

tersebut tergantung, malas dan tidak rapi (Costa & McCrae dalam Pervin

dan John, 2001). Individu yang memiliki karakteristik conscientiousness

dengan skor yang tinggi biasanya orang yang terorganisir dengan baik dan

teratur dalam setiap pekerjaan, pekerja keras, disiplin, bertanggung jawab,

tekun dan berambisi pada tujuannya, sebaliknya individu yang memiliki

skor conscientiousness yang rendah cenderung tidak memiliki tujuan yang

jelas, tidak teratur, kurang dapat dipercaya, teledor dalam bekerja, dan lebih

mudah menyerah saat menemui kesulitan dalam mengerjakan sesuatu.

31

2.2.2 Pengukuran tipe kepribadian big five

Kepribadian big five diukur dengan mengadaptasi skala International

Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor yang dibuat pada tahun 1992

oleh Goldberg (dalam Goldberg et.al, 2006). Skala ini terdiri dari 50 item

pernyataan yang diadaptasi sehingga memiliki empat rentang pilihan jawaban.

Pada kepribadian big five terdapat lima variabel yaitu: extraversion,

agreeableness, conscientiousness dan openness yang masing – masing variabel

terdapat 10 item (5 favorable dan 5 unfavorable).

Peneliti menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari International

Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor karena menurut peneliti skala

tersebut sesuai untuk penelitian ini. Selain itu juga karena International

Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik (Socha, et al., 2010; Guenole & Chernyshenko, 2005).

2.3. Dukungan Sosial

2.3.1. Definisi dukungan sosial

Menurut Rietschlin (dalam Taylor, 2006) dukungan sosial didefinisikan

sebagai informasi dari orang lain bahwa individu itu dicintai, diperhatikan,

berharga dan bagian dari sebuah jaringan komunikasi yang merupakan

kewajiban dari orang tua, pasangan, keluarga, teman dan komunitas sosial.

Ketika dihadapkan pada masalah, individu dengan tingkat dukungan sosial

yang tinggi akan lebih sedikit merasakan stress dan mampu melakukan coping

dengan baik (Taylor, 2006).

32

Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan,

perhatian, penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain,

dimana orang lain disini dapat diartikan sebagai individu perorangan atau

kelompok. Beberapa ahli Cobb, 1976; Gentry and Kobasa, 1984; Wallston,

Alagna and Devellis, 1983; Wills, 1984 (dalam Sarafino, 1998) menyatakan

bahwa individu yang memperoleh dukungan sosial akan meyakini individu

dicintai, dirawat, dihargai, berharga dan merupakan bagian dari lingkungan

sosialnya.

Dukungan sosial dapat berupa pemberian infomasi, bantuan tingkah laku,

ataupun materi yang didapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat

individu merasa diperhatikan, bernilai, dan dicintai. Dukungan sosial yang

diterima dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, timbul rasa

percaya diri dan kompeten (Taylor, 2006). Berdasarkan uraian diatas dapat

disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian,

penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain, baik dari

perorangan atau kelompok.

2.3.2 Dimensi dukungan sosial

Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987) menyebutkan bahwa terdapat enam

kebutuhan (provisions) yang harus dipenuhi agar seseorang dapat merasa

didukung secara cukup. Menurut Weiss enam kebutuhan tersebut yaitu:

kerekatan emosional (emotional attachment), integrasi sosial (social

integration), adanya pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang

33

dapat diandalkan (reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan

untuk mengasuh (opportunity for nurturance).

a. Kerekatan emosional (emotional Attachment)

Yaitu adanya perasaan kedekatan secara emosional kepada orang lain yang

memberikan rasa nyaman. Jenis dukungan sosial semacam ini

memungkinkan individu memperoleh kerekatan (kedekatan) emosional

sehingga menimbulkan rasa aman, tentram dan damai bagi yang menerima.

Individu yang mendapatkan dukungan sosial berupa kasih sayang bersikap

lebih tenang dan tidak gegabah dalam menghadapi permasalahan. Sumber

dukungan kasih sayang adalah dari orang – orang terdekat individu

contohnya biasa diperoleh dari pasangan hidup, anggota keluarga, teman

dekat dan individu lain yang memiliki hubungan yang harmonis.

Bentuk kasih sayang yang bisa didapatkan oleh remaja perantau antara

lain: mendapat penghiburan dari orang – orang terdekat ketika mengalami

permasalahan, orang – orang terdekat mampu memahami dan bersikap baik

terhadap kondisi mahasiswa perantau, orang – orang terdekat memberikan

perhatian ketika mahasiswa perantau sedang sakit, dan orang – orang

terdekat mampu memahami perasaan mahasiswa perantau.

b. Integrasi sosial (Social Integration)

Merujuk pada perasaan memiliki minat, kepedulian, dan aktivitas rekreasi

yang sama. Individu memiliki perasaan menjadi bagian dari kelompok,

tempat berbagi minat, perhatian serta melakukan kegiatan yang

menyenangkan bersama – sama.

34

Bentuk integrasi sosial mahasiswa perantau diantaranya: orangtua

memberi kesempatan pada mahasiswa perantau untuk tetap memiliki peran

dalam memutuskan permasalahan dalam keluarga walaupun mahasiswa

perantau tinggal jauh dari keluarga, orang – orang terdekat selalu siap untuk

membantu dan mencurahkan perhatian kepada mahasiswa perantau,

mahasiswa perantau memiliki kesempatan untuk berbagi suka dan duka

dengan orang – orang terdekat.

c. Adanya pengakuan atau penghargaan (Reassurance of Worth)

Yaitu adanya pengakuan dari orang lain terhadap kompetensi, keterampilan

dan nilai yang dimiliki individu. Mahasiswa mendapat pengakuan atas

kemampuan dan keahliannya serta mendapat penghargaan dari orang lain

atau lembaga. Sumber dukungan sosial semacam ini dapat berasal dari

keluarga, lembaga / organisasi atau universitas dimana mahasiswa kuliah.

Contoh bentuk penghargaan dan pengakuan yang diberikan kepada

mahasiswa perantau misalnya, orang tua atau lembaga memberi apresiasi

atas perilaku positif atau prestasi mahasiswa perantau, keluarga mampu

memberikan respon positif terhadap pendapat mahasiswa perantau, orang

tua tetap memberikan kepercayaan kepada mahasiswa perantau.

d. Ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance)

Yaitu adanya keyakinan bahwa ada orang lain yang dapat diandalkan untuk

membantu penyelesaian masalah. Pada dukungan sosial reliable reliance ini

individu mendapatkan kepastian atau jaminan bahwa individu dapat

mengharapkan orang lain untuk membantu dalam semua keadaan.

35

Mahasiswa perantau merasakan jaminan yang pasti bahwa orang lain akan

membantunya dalam setiap keadaan.

Bentuk ketergantungan yang dapat diandalkan pada mahasiswa perantau

misalnya, mahasiwa perantau mampu terbuka untuk bercerita baik suka

maupun duka dengan orang tua, mahasiswa perantau memiliki tempat untuk

bergantung dan meminta bantuan ketika menghadapi masalah, ada orang

lain yang memberikan motivasi positif pada mahasiswa perantau.

e. Bimbingan (Guidance)

Yaitu adanya seseorang yang memberikan nasehat atau informasi.

Dukungan sosial jenis ini adalah berupa adanya hubungan kerja atau pun

hubungan sosial yang memungkinkan mahasiswa perantau mendapatkan

informasi, saran atau nasihat yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan

dan mengatasi permasalahan yang dihadapi. Jenis dukungan sosial ini dapat

bersumber dari orang tua, dosen, teman, figur yang dituakan.

f. Kesempatan untuk membantu (Opportunity for Nurturance)

Suatu aspek penting dalam hubungan interpersonal adalah perasaan

dibutuhkan oleh orang lain. Dengan adanya kesempatan untuk membantu,

mahasiswa perantau merasa dirinya dibutuhkan dan penting bagi orang lain

sehingga individu dapat merasa berharga dan bernilai. Bentuk kesempatan

mahasiswa perantau untuk membantu misalnya teman memberikan

kepercayaan untuk membantu memberikan solusi permasalahan yang

dihadapi, orang tua mampu terbuka kepada mahasiswa perantau mengenai

permasalahan yang terjadi.

36

2.3.3 Sumber – sumber dukungan sosial

Sumber – sumber dukungan sosial banyak diperoleh individu dari lingkungan

sekitarnya. Sumber dukungan sosial merupakan aspek yang penting untuk

diketahui dan dipahami. Dengan pengetahuan dan pemahaman tersebut,

individu akan tahu pada siapa individu akan mendapatkan dukungan sosial

yang sesuai dengan situasi dan keinginannya yang spesifik, sehingga dukungan

sosial memiliki makna yang berarti. Sarafino (1998) mengatakan bahwa

dukungan sosial dapat diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda, yaitu:

suami atau isteri, keluarga, rekan kerja, dokter ataupun komunitas organisasi.

2.3.4. Pengukuran dukungan sosial

Peneliti dalam penelitian ini mengadaptasi skala yang dikembangkan oleh

Cutrona dan Russell (1987) yang dikenal dengan Social Provision Scale.

Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987) menyebutkan bahwa terdapat enam

kebutuhan (provisions) yang harus dipenuhi agar seseorang dapat merasa

didukung secara cukup. Menurut Weiss enam kebutuhan tersebut yaitu:

kerekatan emosional (emotional attachment), integrasi sosial (social

integration), adanya pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang

dapat diandalkan (reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan

untuk mengasuh (opportunity for nurturance). Peneliti menggunakan alat

ukur yang diadaptasi dari Social Provision Scale karena menurut peneliti skala

tersebut sesuai untuk penelitian ini. Selain itu juga karena Social Provision

37

Scale telah teruji memiliki validitas dan reliabilitas yang baik (Rizwan &

Syed, 2010).

2.4 Faktor Demografis Income

Income adalah hasil kerja dan usaha yang dilakukan seseorang untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa income memiliki

hubungan yang konsisten dengan subjective well being dalam analisis pada skala

negara. Namun, dalam analisis pada skala individu, perbedaan income dalam selang

waktu tertentu hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap subjective well

being (Diener, Lucas dan Oishi, 2005).

Alasan income tidak terlalu kuat pengaruhnya terhadap subjective well being

karena kebanyakan orang yang memiliki income lebih tinggi harus menghabiskan

waktu lebih banyak untuk bekerja dan memiliki sedikit waktu untuk bersenang –

senang dan berhubungan sosial (Diener & Diener, 2009). Hasil berbeda ditunjukkan

oleh penelitian yang dilakukan Cramm, Moller dan Nieboer (2011) yang

menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara social capital,

kesehatan, status perkawinan dan tingkat income pada masyarakat Grahamstown,

Afrika Selatan. Dalam penelitian ini income yang dimaksud adalah uang yang

dimiliki subjek tiap bulannya baik yang berasal dari kiriman orang tua maupun

yang diperoleh dari hasil bekerja.

38

2.5. Mahasiswa Perantau

Mahasiswa perantau adalah mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di luar daerah

asal mereka, dengan pergi ke daerah lain untuk mencari ilmu (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2000). Banyak orang melanjutkan pendidikannya di luar daerah tempat

tinggalnya agar mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih memadai daripada di

daerah asalnya. Mahasiswa – mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di

Indonesia ini biasanya tinggal di rumah – rumah kos, asrama, atau rumah

kontrakan. Mereka yang memiliki karakteristik seperti diatas yang disebut

mahasiswa perantau.

Mahasiswa perantau yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa

yang berasal dari luar daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang,

Bekasi) yang tinggal rumah – rumah kos, asrama, atau rumah kontrakan.

2.6 Kerangka Berpikir

Mahasiswa perantau menghadapi berbagai masalah antara lain adalah berbagai

perubahan dalam kehidupan mereka seperti norma – norma yang baru, yang

menuntut mereka untuk beradaptasi, rasa kangen kepada keluarga, masalah

keterbatasan keuangan, mengatur waktu untuk belajar, dan hidup mandiri.

Kehidupan mahasiswa perantau yang penuh dinamika tersendiri ini dapat

mempengaruhi mahasiswa dalam merasakan kebahagiaan. Alan Carr (2004)

mengatakan bahwa kebahagiaan dapat disetarakan dengan istilah subjective well-

being.Menurut pendapat Diener, Lucas dan Oishi (1999) subjective well-being

adalah evaluasi individu terhadap pengalaman hidupnya, yang terdiri dari evaluasi

39

kognitif dan afektif terhadap hidup. Mahasiswa perantau dikatakan memiliki

subjective well-being yang tinggi merasa puas dengan kondisi hidupnya, sering

merasakan emosi positif dan jarang merasakan emosi negatif. Faktor – faktor yang

mempengaruhi subjective well being antara lain adalah: harga diri (self esteem),

kepribadian, optimisme, dukungan sosial, pengaruh masyarakat dan budaya serta

faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, status pernikahan dan pendapatan.

Penelitian yang dilakukan Diener, Lucas dan Oishi (2005) menunjukkan bahwa

kepribadian merupakan salah satu prediktor subjective well being yang paling

konsisten.

Teori kepribadian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah tipe

kepribadian Big Five yaitu suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi

untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah

domain. Lima trait kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness,

neuoriticism, openness, conscientiousness (Costa & McCrae, dalam Feist & Feist,

2009).

Selain kepribadian, dukungan sosial juga memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap subjective well being. Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan

sosial adalah rasa nyaman, perhatian , penghargaan atau bantuan yang didapatkan

seseorang dari orang lain baik dari individu maupun kelompok. Weiss (dalam

Cutrona & Russell, 1987) menyebutkan bahwa ada enam komponen dukungan

sosial yaitu kerekatan emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan,

ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan dan kesempatan untuk

mengasuh.

40

Hasil penelitian menunjukkan bahwa income memiliki hubungan yang

konsisten dengan subjective well being dalam analisis pada skala negara. Namun,

dalam analisis pada skala individu, perbedaan pendapatan dalam selang waktu

tertentu hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap subjective well being

(Diener, Lucas dan Oishi, 2005). Dapat disimpulkan fokus penelitian ini adalah

tipe kepribadian (extraversion, agreeableness, neuoriticism, openness,

conscientiousness) dan dukungan sosial (kerekatan emosional, integrasi sosial,

adanya pengakuan, ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan,

kesempatan untuk mengasuh). serta faktor demografis berupa income.

41

Gambar 2.1

Skema kerangka berpikir

Tipe Kepribadian

Dukungan sosial

Faktor Demografis

Subjective Well Being

Extaversion

Agreeableness

Neuroticism

Openness

Conscientiousness

Kerekatan emosional (emotional attachment)

Integrasi sosial (social

integration)

Adanya pengakuan

(reanssurance of worth)

Ketergantungan yang

dapat diandalkan (reliable reliance)

Bimbingan (guidance)

Kesempatan untuk

mengasuh (opportunity for nurturance)

Income

42

2.7 Hipotesis Penelitian

2.7.1 Hipotesis mayor

H1 = Ada pengaruh yang signifikan antara tipe kepribadian dan dukungan

sosial terhadap Subjective Well Being (SWB) mahasiswa perantau UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2.7.2 Hipotesis minor

Hipotesis minor yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 = Ada pengaruh yang signifikan antara Extraversion terhadap subjective

well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

H2 = Ada pengaruh yang signifikan antara Agreeableness terhadap subjective

well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

H3 = Ada pengaruh yang signifikan antara Neuroticism terhadap subjective

well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

H4 = Ada pengaruh yang signifikan antara Openness terhadap subjective well

being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

H5 = Ada pengaruh yang signifikan antara Counscientiousness terhadap

subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

H6 = Ada pengaruh yang signifikan antara kerekatan emosional (emotional

attachment) terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

43

H7 = Ada pengaruh yang signifikan antara integrasi sosial (social integration)

terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

H8 = Ada pengaruh yang signifikan antara adanya pengakuan (reanssurance of

worth) terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

H9 = Ada pengaruh yang signifikan antara ketergantungan yang dapat

diandalkan (reliable reliance) terhadap subjective well being mahasiswa

perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

H10 = Ada pengaruh yang signifikan antara bimbingan (guidance) terhadap

subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

H11 = Ada pengaruh yang signifikan antara kesempatan untuk mengasuh

(opportunity for nurturance) terhadap subjective well being mahasiswa

perantau.

H12 = Ada pengaruh yang signifikan antara income terhadap subjective well

being mahasiswa perantau.

44

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa perantau yang sedang menjalani

pendidikan strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

berjumlah ± 13492 orang. Mahasiswa yang menjadi populasi pada penelitian ini

memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berusia 18 hingga 24 tahun.

b. Mahasiswa berasal dari luar daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, Bekasi).

c. Mahasiswa yang tinggal di kos , kontrakan atau asrama.

Tidak seluruh populasi penelitian yang ada di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan sampel berjumlah 230 orang. Pada penelitian ini, penulis

menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling. Sampel dipilih

berdasarkan kriteria tertentu dan kesediaan mereka untuk merespon.

45

3.2 Variabel Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan

satu variabel terikat dan dua variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini

adalah subjective well being sedangkan variabel bebas pada penelitian ini adalah tipe

kepribadian dan dukungan sosial.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Setelah menentukan mana yang menjadi variabel terikat dan variabel bebas, maka

selanjutnya penulis menentukan definisi operasional dari variabel – variabel tadi yang

kemudian akan digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan definisi operasional

variabel adalah sebagai berikut:

1. Subjective well being

Subjective well being adalah penilaian individu terhadap pengalaman

hidupnya, yang terdiri dari penilaian kognitif dan afektif dimana skor tersebut

diperoleh dari skala dalam bentuk likert.

2. Tipe kepribadian

Tipe kepribadian adalah dimensi perbedaan individu dalam kecenderungan

untuk menunjukkan pola konsisten dari pikiran, perasaan, dan tindakan yang

diukur menggunakan lima dimensi yaitu: extraversion, agreeableness,

neuroticism, openness dan conscientiousness. Skor tersebut diperoleh dari

skala dalam bentuk likert.

46

3. Dukungan sosial

Dukungan sosial adalah suatu proses hubungan yang terbentuk dari individu

dengan persepsi bahwa seseorang dicintai dan dihargai yang diukur

menggunakan enam aspek yaitu kerekatan emosional (emotional attachment),

integrasi sosial (social integration), adanya pengakuan (reanssurance of

worth), ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance), bimbingan

(guidance) dan kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance).

Skor tersebut diperoleh dari skala dalam bentuk likert.

3.4 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

dalam bentuk skala likert yang memiliki rentangan 1 – 4. Pengumpulan data dalam

penelitian ini terdiri dari tiga alat ukur. Adapun keempat alat ukur tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Alat ukur subjective well being

Alat ukur subjective well being merupakan sebuah skala yang digunakan untuk

mengukur persepsi individu terhadap pengalaman hidupnya, yang terdiri dari

evaluasi kognitif dan afektif. Penulis menggunakan Satisfaction with Life Scale

(SWLS) yang dikembangkan oleh Diener dkk (1985) untuk mengukur evaluasi

kognitif yaitu nilai kepuasan hidup individu secara global.

Responden diminta untuk mengindikasikan kesetujuannya terhadap setiap

pernyataan yang ada. Satisfaction with Life Scale (SWLS) memiliki rentangan

skala dari “sangat tidak setuju” (skala 1) sampai dengan “sangat setuju” (skala 7).

47

Dalam pengadaptasiannya, peneliti menerjemahkan Satisfaction with life scale

(SWLS) sendiri kemudian hasil terjemahan tersebut diterjemahkan kembali ke

Bahasa Inggris oleh teman penulis yang berkompeten untuk melihat apakah sama

dengan pernyataan di alat ukur asli. Penulis juga membandingkan hasil adaptasi

penulis dengan hasil adaptasi dari Gatari (2008). Atas saran dosen pembimbing,

penulis mengubah rentangan skala 7 menjadi skala 4 yaitu “sangat tidak setuju”,

“tidak setuju”, “setuju” dan “sangat setuju” agar tidak ada kecenderungan

jawaban pada skala di tengah – tengah atau ragu - ragu. Revisi kemudian

dilakukan berdasarkan masukan dosen pembimbing dan hasil perbandingan

terjemahan.

Penulis juga menggunakan Positive Affect Negative Affect Schedule

(PANAS) yang dikembangkan oleh Watson dkk (1988) untuk mengukur evaluasi

afektif individu. Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) merupakan

alat yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya afek positif dan afek

negatif dalam satu waktu dengan menggunakan skala likert. Alat ukur ini terdiri

dari 10 afek positif dan 10 afek negatif.

Alat ukur Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) menanyakan

seberapa besar responden merasakan afek tertentu dengan instruksi jangka

panjang yaitu “secara umum” yang lebih menggambarkan trait seseorang.

Responden diberikan pilihan skala 4 yaitu “tidak pernah”. “jarang”, “sering” dan

“sangat sering”. Dalam pengadaptasiannya, alat ukur Positive Affect Negative

Affect Schedule (PANAS) diterjemahkan dari bahasa aslinya oleh penulis

48

kemudian membandingkan terjemahan tersebut dengan hasil terjemahan Gatari

(2008). Hasil revisi kemudian mendapatkan masukan dari pembimbing penulis.

Untuk mendapatkan skor subjective well being, penulis menjumlahkan

true score yang diperoleh dari pengolahan data satisfaction with life scale dan

true score yang diperoleh dari pengolahan data Positive Affect Negative Affect

Schedule (PANAS).

Tabel 3.1

Blue print alat ukur satisfacton with life scale

Variabel Dimensi Indikator Nomor Item Jumlah

Subjective well being

Kognitif Merasa puas dengan kehidupan

1,3,5 3

Menilai kondisi hidup individu

menyenangkan

2,4 2

Total 5

49

Tabel 3.2

Blue print alat ukur positive affect negative affect schedule

Variabel Dimensi Indikator Nomor Item

Total

Subjective well being

Afektif Memiliki perasaan bahagia

3, 10 2

Merasa bersemangat mengerjakan

sesuatu

1, 9, 14, 16, 19

5

Memiliki fokus perhatian terhadap sesuatu

5, 12, 17 3

Merasakan kesedihan

2, 4 2

Merasakan kecemasan

6, 7, 15, 18, 20

5

Mudah tersinggung

11, 13, 8 3

Jumlah 20

2. Alat ukur tipe kepribadian

Tipe kepribadian diukur dengan menggunakan skala International Personality

Item Pool (IPIP) Big Five Factor yang dikembangkan oleh Goldberg dkk (2006).

Skala ini dirancang untuk mengukur tipe kepribadian menggunakan lima dimensi

yaitu extraversion, agreeableness, neuroticism, openness dan conscientiousness

yang masing – masing variabel terdapat 10 item. Alat ukur International

50

Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor ini terdiri dari 50 item pernyataan

dalam Bahasa Inggris dan kemudian peneliti adaptasi kedalam Bahasa Indonesia.

Dalam pengisiannya alat ukur ini, responden diminta untuk

mengindikasikan kesetujuannya terhadap setiap pernyataan yang ada dalam

rentangan skala dari “sangat tidak setuju” (skala 1) sampai dengan “sangat setuju”

(skala 4).

Tabel 3.3

Blue print alat ukur international personality item pool (ipip) big five factor

Dimensi Indikator Nomor Item Favorable

Nomor Item Unfavorable

Jumlah

Extraversion Aktif berbicara 1, 21, 31 6, 26 5

Senang berkumpul

11,41 16, 36, 46 5

Agreeableness Mudah percaya pada orang lain

42, 47 32 3

Suka menolong 7, 37 2 3

Baik hati 17, 27, 12, 22 4

Conscientiousness Terorganisir dengan baik

33, 43 8, 18, 28 5

Tekun 13, 23, 38 3

Berambisi pada tujuan

3 48 2

Neuroticism Mudah cemas 14, 24, 34 9, 19 5

Rentan terhadap stress

4, 49, 39 3

Peka pada kritik 44 29 2 Openess Kreatif 5, 25 40, 50 4

Penuh rasa penasaran

45 10 2

Imajinatif 15, 35 30, 20 4

Jumlah 50

51

3. Alat Ukur Dukungan Sosial

Alat ukur dukungan sosial yang digunakan peneliti adalah S ocial Provisions Scale

milik Cutrona (1984). Alat ukur ini terdiri atas enam dimensi yaitu kerekatan

emosional (emotional attachment), integrasi sosial (social integration), adanya

pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan

(reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh

(opportunity for nurturance). Social Provisions Scale menggunakan Bahasa

Inggris dan kemudian penulis adaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Alat ukur ini

terdiri dari 24 item dan dalam pengisiannya menggunakan skala likert dengan

rentangan 4 poin, yaitu dari “sangat tidak setuju” (skala 1) sampai dengan “sangat

setuju” (skala 4).

Tabel 3.4 Blue print Social Provisions Scale Dimensi Indikator Nomor Item

Favorable Nomor Item Unfavorable

Jumlah

Kerekatan emosional (emotional attachment)

Merasa dekat secara emosional dengan orang lain

11, 17, 2, 21 4

Integrasi sosial (social

integration)

Memiliki perasaan menjadi bagian dari kelompok dengan minat yang

sama

5, 8 14, 22 4

Adanya pengakuan

(reanssurance of worth)

Mendapat pengakuan dari orang lain atas kompetensi, keterampilan

dan nilai yang dimiliki

13, 20 6, 9 4

Ketergantungan yang dapat diandalkan

(reliable reliance)

Meyakini bahwa ada orang lain yang dapat membantu penyelesaian masalah.

1, 23 10, 18 4

Bimbingan (guidance)

Memiliki seseorang yang memberikan nasehat atau

informasi

12, 16 3, 19 4

Kesempatan untuk mengasuh

(opportunity for nurturance)

Merasa dibutuhkan oleh orang lain 4, 7 15, 24 4

Jumlah 24

52

3.5 Uji Validitas Instrumen Penelitian

Semua instrument yang penulis gunakan dalam penelitian ini diuji validitasnya.

Validitas diuji dengan confirmatory factor analysis (CFA) menggunakan program

LISREL 8.7 (Linear Structural Relationship). Berikut ialah prosedur CFA:

1. Menguji apakah hanya satu faktor saja yang menyebabkan item – item saling

berkorelasi (hipotesis unidimensional item). Hipotesis ini diuji dengan chi-

square. Untuk memutuskan apakah memang tidak ada perbedaan antara

matriks korelsi yang diperoleh dari data dengan matriks korelasi yang

dihitung menurut teori/ model. Jika hasil chi-square tidak signifikan

(p>0.05), maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa “tidak ada perbedaan

antara matriks korelasi yang diperoleh dari data dan model” diterima, yang

artinya, item yang diuji mengukur satu faktor saja (unidimensional).

Sedangkan, jika nilai chi-square signifikan (p<0.05), artinya item – item

yang diuji mengukur lebih dari satu faktor (multidimensional). Dalam

keadaan demikian maka peneliti melakukan modifikasi terhadap model

dengan cara memperbolehkan item – item saling berkorelasi tetapi dengan

tetap menjaga bahwa item hanya mengukur satu faktor (unidimensional). Jika

sudah diperoleh model yang fit (tetapi tetap unidimensional) maka dilakukan

langkah selanjutnya.

2. Menganalisis item mana yang menjadi sumber tidak fit.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui item mana

yang menjadi sumber tidak fit, yaitu:

53

a. Melakukan uji signifikansi terhadap koefisien muatan faktor dari masing

– masing item dengan menggunakan t-test. jika nilai t yang diperoleh

pada sebuah item tidak signifikan (t>1.96) maka item tersebut akan

didrop karena dianggap tidak signifikan sumbangannya terhadap

pengukuran yang sedang dilakukan.

b. Melihat arah koefisien maupun muatan faktor (factor loading). Jika suatu

item memiliki muatan negatif, maka item tersebut didrop karena tidak

sesuai dengan pengukuran (berarti semakin tinggi nilai pada item tersebut

semakin rendah nilai pada faktor yang diukur).

c. Sebagai kriteria tambahan (optional) dapat dilihat juga banyaknya

korelasi parsial antar kesalahan pengukuran, yaitu kesalahan pengukuran

pada suatu item yang berkorelasi dengan kesalahan pengukuran pada

item lain. Jika pada suatu item terdapat terlalu banyak korelasi seperti ini

(lebih dari tiga), maka item tersebut akan didrop. Alasannya adalah item

yang demikian selain mengukur apa yang ingin diukur juga mengukur hal

lain (multidimensional item).

3. Menghitung faktor skor

Jika langkah – langkah diatas telah dilakukan, maka diperoleh item – item

yang valid untuk mengukur apa yang diukur. Item – item inilah yang

kemudian diolah untuk mendapatkan faktor skor pada tiap skala. Dengan

demikian perbedaan kemampuan yang masing – masing item dalam

mengukur apa yang hendak diukur ikut menentukan dalam menghitung

54

faktor skor (true score). True score inilah yang akan dianalisis dalam

penelitian ini.

Dalam penelitian ini, penulis tidak menggunakan raw score / skor mentah

(hasil menjumlahkan skor item). Oleh karena itu sebenarnya tidak diperlukan

informasi tentang reliabilitas masing – masing alat ukur (misalnya, cronbach

alpha) karena true score itu reliabilitasnya sama dengan satu (100%).

Untuk kemudahan didalam penafsiran hasil analisis maka penulis

mentransformasikan faktor skor yang diukur dalam skala baku (Z score)

menjadi Tscore yang memiliki mean = 50 dan standar deviasi (SD) = 10

sehingga tidak ada responden yang mendapat skor negatif. Adapun rumus T

score adalah:

T score = (10 x skor faktor) + 50

3.5.1 Uji validitas alat ukur subjective well being

Subjective well being memiliki dua dimensi, yaitu kognitif dan afektif, dimana

dimensi kognitif diukur menggunakan alat ukur Satisfaction With Life Scale

yang terdiri dari 5 item dan dimensi afektif menggunakan alat ukur Positive

Affect Negative Affect Schedule yang terdiri 20 item.

3.5.1.1 Uji validitas alat ukur kognitif

Penulis menguji apakah kelima item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur dimensi kognitif subjective well being.

Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor

diperoleh model tidak fit, dengan Chi-square = 39.65, df = 5, P-value =

55

0.00000, dan nilai RMSEA = 0.174. Oleh sebab itu, penulis melakukan

modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa

item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit

dengan Chi-square =3.67, df = 3, P-value = 0.29910, RMSEA = 0.031.

P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item

hanya mengukur satu faktor yaitu dimensi kognitif dari subjective well

being. Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor

yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah

item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.5

dibawah ini:

Tabel 3.5

Muatan faktor item dimensi kognitif subjective well being

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.71 0.07 9.65 V

2 0.58 0.07 8.03 V

3 0.74 0.07 9.96 V

4 0.29 0.08 3.56 V

5 0.29 0.08 3.82 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)

56

Berdasarkan tabel 3.5, seluruh koefisien muatan faktor item

signifikan karena seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Selanjutnya

melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang negatif, maka diketahui

tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Item yang baik adalah

item yang kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain.

Pada model pengukuran ini, item 4 berkorelasi dengan item 3 dan item 5,

sementara item yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran.

Artinya item yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan

item lainnya, maka item tersebut hanya mengukur apa yang hendak

diukur. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan

didrop, yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan skor

faktor.

Langkah terakhir yaitu item – item yang tidak didrop dihitung skor

faktornya, skor faktornya dihitung untuk menghindari estimasi bias dari

kesalahan pengukuran. Penghitungan faktor skor ini tidak menjumlahkan

item – item variabel pada umumnya, tetapi justru mentransformasikan

faktor skor menjadi T-skor. T-skor memiliki dua fungsi, yaitu pertama

untuk menyamakan skala pengukuran yang berbeda – beda. Hal ini

hampir sama ketika menghitung z-skor, perbedaannya pada z-skor

memiliki rentangan mean = 0 dan standar deviasi = 1, sedangkan T-skor

memiliki rentangan mean = 50 dan standar deviasi = 10. Kemudian yang

kedua, untuk menghindari nilai minus pada faktor skor agar pembaca

57

mudah memahami interpretasi hasil penelitian. Adapun rumus T Score

yaitu:

T Score = (10 x skor faktor) + 50

Setelah didapatkan skor faktor yang telah diubah menjadi T Score,

nilai baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis regresi. Perlu

dicatat, bahwa hal yang sama juga berlaku untuk semua variabel pada

penelitian ini.

3.5.1.2 Uji validitas alat ukur afektif

Penulis menguji apakah keduapuluh item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur dimensi afektif subjective well being. Dari

hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor diperoleh model

tidak fit, dengan Chi-square = 39.65, df = 5, P-value = 0.00000, dan nilai

RMSEA = 0.100. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan

berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square

=38.25, df = 26, P-value = 0.05736, RMSEA = 0.045.

P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa

model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya

mengukur satu faktor yaitu dimensi afektif dari subjective well being.

Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item

58

tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai

t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.6 dibawah ini:

Tabel 3.6

Muatan faktor item dimensi afektif subjective well being

No Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan

1 0.46 0.07 7.02 V

2 0.53 0.07 8.03 V

3 0.49 0.07 7.45 V

4 0.61 0.06 9.46 V

5 0.52 0.07 7.94 V

6 0.72 0.06 11.87 V

7 0.79 0.06 13.67 V

8 0.41 0.07 6.16 V

9 0.77 0.06 12.12 V

10 0.65 0.07 9.97 V

11 0.61 0.06 9.59 V

12 0.17 0.07 2.47 V

13 0.68 0.06 11.08 V

14 0.72 0.07 10.76 V

15 0.68 0.06 11.06 V

16 0.66 0.06 10.38 V

17 0.44 0.07 6.64 V

18 0.71 0.06 11.82 V

19 0.64 0.06 10.18 V

20 0.72 0.06 11.66 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)

59

Berdasarkan tabel 3.6, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item

signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari item,

apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang

muatan faktornya negatif.

Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling berkorelasi,

yaitu item nomor 5, 13, 16, 18, 20. Pada model pengukuran ini terdapat

beberapa kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Dapat

disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada dirinya

masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang

akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan

faktor.

3.5.2 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian

Tipe kepribadian memiliki lima dimensi, yaitu extraversion, agreeableness,

neuroticism, openness dan conscientiousness. Penulis menggunakan Alat

ukur International Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor ini terdiri

dari 50 item pernyataan, yang masing – masing variabel terdapat 10 item.

3.5.2.1 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian extraversion

Penulis menguji apakah kesepuluh item yang ada bersifat

unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian

Extraversion. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 256.38,

60

df = 35, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.166. Oleh sebab

itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana

kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square

=38.35, df = 27, P-value = 0.07244, RMSEA = 0.043.

P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat

dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima.

Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu tipe

kepribadian extraversion. Kemudian penulis melihat apakah item

tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan

sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak,

pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti tabel 3.7 dibawah ini:

61

Tabel 3.7

Muatan faktor tipe kepribadian extraversion

No Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan

1 0.60 0.06 9.97 V

2 0.65 0.06 10.99 V

3 0.40 0.06 6.39 V

4 0.33 0.06 5.25 V

5 0.80 0.06 13.02 V

6 0.92 0.06 15.12 V

7 0.71 0.06 11.24 V

8 0.31 0.06 4.90 V

9 0.38 0.06 6.16 V

10 0.42 0.06 6.80 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.7, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item

signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari item,

apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang

muatan faktornya negatif.

Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling berkorelasi,

yaitu item nomor 3, 6, 8. Pada model pengukuran ini terdapat beberapa

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Dapat disimpulkan

62

bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada dirinya masing –

masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan

didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.

3.5.2.2 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian agreeableness

Penulis menguji apakah kesepuluh item yang ada bersifat

unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian

Agreeableness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model

satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 170.46, df = 35, P-

value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.130. Oleh sebab itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-square =35.83, df = 27, P-value =

0.11898, RMSEA = 0.038.

P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item

hanya mengukur satu faktor yaitu tipe kepribadian agreeableness.

Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item

tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat

nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.8 dibawah ini:

63

Tabel 3.8

Muatan faktor tipe kepribadian agreeableness

No Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan

1 0.62 0.06 10.06 V

2 0.77 0.06 12.08 V

3 0.38 0.07 5.51 V

4 0.39 0.06 5.98 V

5 0.38 0.07 5.66 V

6 0.31 0.07 4.74 V

7 0.66 0.06 10.51 V

8 0.53 0.06 8.43 V

9 0.65 0.07 9.62 V

10 0.38 0.07 5.92 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.8, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua

item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari

item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat

item yang muatan faktornya negatif.

Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling

berkorelasi, yaitu item nomor 2, 5, 9, 10. Pada model pengukuran ini

terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi.

64

Dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada

dirinya masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada

item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam

perhitungan faktor.

3.5.2.3 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian neuroticism

Penulis menguji apakah kesepuluh item yang ada bersifat

unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian

neuroticism. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu

faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 141.05, df = 35, P-value =

0.00000, dan nilai RMSEA = 0.115. Oleh sebab itu, penulis melakukan

modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa

item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit

dengan Chi-square =35.82, df = 31, P-value = 0.25246, RMSEA = 0.026.

P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item

hanya mengukur satu faktor yaitu tipe kepribadian neuroticism.

Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item

tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat

nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.9 dibawah ini:

65

Tabel 3.9.

Muatan faktor tipe kepribadian neuroticism

No Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan

1 0.73 0.06 11.85 V

2 0.66 0.06 10.40 V

3 0.79 0.06 13.09 V

4 0.44 0.07 6.41 V

5 0.69 0.07 10.49 V

6 0.28 0.07 3.98 V

7 0.59 0.07 9.01 V

8 0.36 0.07 5.18 V

9 0.61 0.06 9.41 V

10 0.32 0.07 4.92 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.9, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua

item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari

item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat

item yang muatan faktornya negatif.

Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling

berkorelasi, yaitu item nomor 5, 8, 10. Pada model pengukuran ini

terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi.

Dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada

dirinya masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada

66

item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam

perhitungan faktor.

3.5.2.4 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian openness

Penulis menguji apakah kesepuluh item yang ada bersifat

unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian

openness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu

faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 177.62, df = 35, P-value =

0.00000, dan nilai RMSEA = 0.133. Oleh sebab itu, penulis melakukan

modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada

beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh

model fit dengan Chi-square =31.83, df = 22, P-value = 0.08032,

RMSEA = 0.044.

P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item

hanya mengukur satu faktor yaitu tipe kepribadian openness. Kemudian

penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak

diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.10 dibawah ini:

67

Tabel 3.10

Muatan faktor tipe kepribadian openness

No Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan

1 0.53 0.06 8.18 V

2 0.50 0.08 6.68 V

3 0.59 0.07 8.47 V

4 0.29 0.08 3.75 V

5 0.72 0.06 11.72 V

6 0.57 0.07 8.72 V

7 0.48 0.07 7.27 V

8 0.33 0.07 4.93 V

9 0.46 0.07 6.95 V

10 0.83 0.06 14.13 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.10, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua

item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari

item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat

item yang muatan faktornya negatif.

Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling

berkorelasi, yaitu item nomor 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10. Pada model pengukuran

ini terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling

68

berkorelasi. Dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat

dimensional pada dirinya masing – masing. Dengan demikian secara

keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua item

akan dianalisis dalam perhitungan faktor.

3.5.2.5 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian conscientiousness

Penulis menguji apakah kesepuluh item yang ada bersifat

unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian

conscientiousness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 248.11, df =

35, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.163. Oleh sebab itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama

lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =30.72, df = 20, P-

value = 0.05903, RMSEA = 0.048.

P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item

hanya mengukur satu faktor yaitu tipe kepribadian conscientiousness.

Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item

tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat

nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.11 dibawah ini:

69

Tabel 3.11

Muatan faktor tipe kepribadian conscientiousness

No Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan

1 0.82 0.06 13.82 V

2 0.31 0.07 4.43 V

3 0.81 0.06 13.33 V

4 0.33 0.07 4.75 V

5 0.35 0.07 5.05 V

6 0.23 0.07 3.24 V

7 0.56 0.06 8.75 V

8 0.63 0.07 9.48 V

9 0.51 0.06 7.99 V

10 0.17 0.08 2.14 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.11, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua

item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari

item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat

item yang muatan faktornya negatif.

Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling

berkorelasi, yaitu item nomor 5, 6, 7, 8, 10. Pada model pengukuran ini

terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi.

70

Dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada

dirinya masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada

item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam

perhitungan faktor.

3.5.3 Uji validitas alat ukur dukungan sosial

Penulis menggunakan Alat ukur dukungan sosial Social Provisions Scale milik

Cutrona (1984). Alat ukur ini terdiri atas enam dimensi yaitu kerekatan

emosional (emotional attachment), integrasi sosial (social integration), adanya

pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan

(reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh

(opportunity for nurturance). Alat ukur ini terdiri atas 24 item yang tiap dimensi

terdiri atas 4 item.

3.5.3.1 Dukungan sosial kerekatan emosional (emotional attachment)

Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur kerekatan emosional (emotional

attachment). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu

faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 39.40, df = 2, P-value =

0.00000, dan nilai RMSEA = 0.286. Oleh sebab itu, penulis melakukan

modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada

beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh

71

model fit dengan Chi-square =0.11, df = 1, P-value = 0.73647, RMSEA

= 0.000.

P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item

hanya mengukur satu faktor yaitu kerekatan emosional (emotional

attachment). Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan

apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan

dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel

3.12 di bawah ini:

Tabel 3.12

Muatan faktor kerekatan emosional (emotional attachment)

No Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan

1 0.47 0.07 7.02 V

2 0.82 0.07 11.87 V

3 0.90 0.07 12.90 V

4 0.25 0.07 3.59 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.12, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua

item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari

72

item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat

item yang muatan faktornya negatif.

Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui hanya terdapat satu item

yang berkorelasi dengan item lain yaitu item nomor 4, sementara item

yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item

yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya,

item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan

demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang

artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.

3.5.3.2 Dukungan sosial integrasi sosial (social integration)

Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur integrasi sosial (social integration). Dari

hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata

tidak fit, dengan Chi-square = 6.12, df = 2, P-value = 0.04696, dan nilai

RMSEA = 0.095. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi

terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit

dengan Chi-square =1.38, df = 1, P-value = 0.24072, RMSEA = 0.041.

P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item

hanya mengukur satu faktor yaitu integrasi sosial (social integration).

Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

73

hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item

tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat

nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.13 dibawah ini:

Tabel 3.13

Muatan faktor integrasi sosial (social integration)

No Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan

1 0.56 0.08 6.77 V

2 0.36 0.08 4.26 V

3 0.72 0.09 8.00 V

4 0.54 0.08 6.67 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.13, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua

item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari

item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat

item yang muatan faktornya negatif.

Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui hanya terdapat satu item

yang berkorelasi dengan item lain yaitu item nomor 2, sementara item

yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item

yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya,

item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan

74

demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang

artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.

3.5.3.3 Dukungan sosial adanya pengakuan (reanssurance of worth)

Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur adanya pengakuan (reanssurance of

worth). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu

faktor, ternyata didapatkan model fit, dengan Chi-square = 2.04, df = 2,

P-value = 0.36019, dan nilai RMSEA = 0.010.

P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item

hanya mengukur satu faktor yaitu adanya pengakuan (reanssurance of

worth). Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor

yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah

item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.14

dibawah ini:

75

Tabel 3.14

Muatan faktor adanya pengakuan (reanssurance of worth)

No Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan

1 0.11 0.07 1.49 X

2 0.37 0.07 5.21 V

3 0.83 0.09 9.59 V

4 0.80 0.09 9.39 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.14, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua

item signifikan karena t > 1.96 kecuali item nomor 1 yang bernilai 1.49

(t < 1.96) yang tidak signifikan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari

item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat

item yang muatan faktornya negatif.

Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak

memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya seluruh item yang

tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, item

tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian

secara keseluruhan hanya item nomor 1 lah yang akan didrop karena

memiliki nilai t < 1.96. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak akan

ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.

76

3.5.3.4 Dukungan sosial ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable

reliance)

Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur ketergantungan yang dapat diandalkan

(reliable reliance). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 34.25, df = 2,

P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.265. Oleh sebab itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-square =0.00, df = 0, P-value = 1.00000,

RMSEA = 0.000.

P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item

hanya mengukur satu faktor yaitu ketergantungan yang dapat diandalkan

(reliable reliance). Kemudian penulis melihat apakah item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus

menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya

dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor,

seperti tabel 3.15 dibawah ini:

77

Tabel 3.15

Muatan faktor ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance)

No Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan

1 0.27 0.10 2.79 V

2 0.63 0.08 7.60 V

3 0.91 0.10 9.29 V

4 0.44 0.07 5.84 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.15, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua

item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari

item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat

item yang muatan faktornya negatif.

Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui hanya terdapat dua item

yang berkorelasi dengan item lain yaitu item nomor 3 dan 4, sementara

item yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya

item yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item

lainnya, item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan

demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang

artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.

78

3.5.3.5 Dukungan sosial bimbingan (guidance)

Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur bimbingan (guidance). Dari hasil analisis

CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan

Chi-square = 8.09, df = 2, P-value = 0.01748, dan nilai RMSEA = 0.115.

Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana

kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =1.30, df =

1, P-value = 0.25506, RMSEA = 0.036.

P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item

hanya mengukur satu faktor yaitu bimbingan (guidance). Kemudian

penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak

diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.16 dibawah ini:

79

Tabel 3.16

Muatan faktor bimbingan (guidance)

No Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan

1 0.65 0.07 8.91 V

2 0.71 0.06 11.22 V

3 0.88 0.06 13.83 V

4 0.69 0.06 10.82 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.16, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua

item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari

item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat

item yang muatan faktornya negatif.

Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui hanya terdapat satu item

yang berkorelasi dengan item lain yaitu item nomor 3, sementara item

yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item

yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya,

item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan

demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang

artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.

80

3.5.3.6 Dukungan sosial kesempatan untuk mengasuh (opportunity for

nurturance)

Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur kesempatan untuk mengasuh (opportunity

for nurturance). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model

satu faktor, ternyata diperoleh model fit, dengan Chi-square = 2.22, df =

2, P-value = 0.32967, dan nilai RMSEA = 0.022.

P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item

hanya mengukur satu faktor yaitu kesempatan untuk mengasuh

(opportunity for nurturance). Kemudian penulis melihat apakah item

tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan

sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak,

pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti tabel 3.17 di bawah ini:

81

Tabel 3.17

Muatan faktor kesempatan untuk mengasuh (opportunity for

nurturance)

No Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan

1 0.44 0.09 5.09 V

2 0.22 0.09 2.56 V

3 0.62 0.10 6.26 V

4 0.59 0.10 6.10 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.17, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua

item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari

item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat

item yang muatan faktornya negatif.

Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui tidak terdapat satu item

pun memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item yang tidak

memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, item

tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian

secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua

item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.

82

3.6 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

1. Sebelum turun ke lapangan, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti

kemudian mengadakan studi pustaka untuk melihat masalah tersebut dari sudut

pandang teoritis. Setelah mendapatkan teori – teori secara lengkap kemudian

menyiapkan, mengadaptasi dan menyusun alat ukur yang akan digunakan dalam

penelitian ini yaitu alat ukur subjective well being yang bernama Satisfaction

Life With Life Scale dan Positive Affect Negative Affect Schedule, alat ukur tipe

kepribadian yang bernama International Personality Item Pool, alat ukur

dukungan sosial yang bernama Social Provisions Scale.

2. Membuat surat izin penelitian kepada pihak fakultas psikologi.

3. Mulai menyebarkan angket kepada mahasiswa perantau UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tanggal 25 Juni 2013.

4. Setelah mendapatkan data yang diinginkan peneliti kemudian melakukan

pengolahan dan pengujian terhadap data yang sudah didapatkan.

3.7 Metode Analisis Data

Dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana pengaruh masing –

masing variabel tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap subjective well being dan

bagaimana pengaruh bersama variabel – variabel tipe kepribadian dan dukungan sosial

terhadap subjective well being, penulis mengunakan model statistika, karena datanya

berupa angka – angka yang merupakan hasil pengukuran atau perhitungan.

83

Dalam hal ini, berdasarkan hipotesis yang akan diukur peneliti menggunakan teknik

analisis multiple regression atau analisis regresi berganda untuk mengetahui besar dan

arah hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel. Analisis multi

regresi adalah suatu metode untuk mengkaji akibat – akibat dan besarnya akibat dari

lebih dari satu variabel bebas terhadap suatu variabel terikat, dengan menggunakan

prinsip –prinsip korelasi dan regresi. Berikut ini adalah persamaan regresi yang

digunakan dalam penelitian ini :

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+b7X7+b8X8+b9X9+b10X10+b11X11+b12X12+e

Keterangan :

Y = Subjective Well Being

a = konstan intersepsi

b = koefisien regresi

X1 = Tipe Kepribadian - Extraversion

X2 = Tipe Kepribadian - Agreeableness

X3 = Tipe Kepribadian - Neuroticism

X4 = Tipe Kepribadian - Openness

X5 = Tipe Kepribadian - Conscientiousness

X6 = Dukungan Sosial - Kerekatan emosional (emotional Attachment)

X7 = Dukungan Sosial - Integrasi sosial (Social Integration)

X8 = Dukungan Sosial - Adanya pengakuan (Reanssurance of Worth)

X9 = Dukungan Sosial - Ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable

reliance)

84

X10 = Dukungan Sosial - Bimbingan (Guidance)

X11 = Dukungan Sosial - Kesempatan untuk mengasuh (Opportunity for

Nurturance)

X12 = Income

e = residu, yang dalam hal ini adalah seluruh IV selain 11 IV dalam penelitian ini

yang mempengaruhi subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta namun tidak diteliti.

Untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan teknik analisis regresi berganda.

Teknik analisis berganda ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan

ditujukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel bebas (IV) dan DV. Regresi

berganda meerupakan metode statistika yang digunakan untuk membentuk model

hubungan antara variabel terikat (y) dengan lebih dari satu variabel bebas (x). teknik

analisis regresi berganda ini digunakan agar dapat menjawab hipotesis yang ada dalam

Bab 2. Untuk mendapat hasil analisis regresi berganda peneliti menggunakan software

SPSS versi 18.0.

Melalui regresi berganda ini dapat diperoleh nilai R, yaitu koefisien korelasi berganda

antara subjective well being dengan tipe kepribadian, dukungan sosial dan pendapatan.

Besarnya kemungkinan resiliensi yang disebabkan oleh faktor – faktor yang telah

disebutkan tadi ditunjukkan oleh koefisien determinasi berganda atau R2. R2 merupakan

proporsi varians dari subjective well being yang dijelaskan oleh tipe kepribadian,

dukungan sosial dan income. Untuk mendapatkan nilai R2, digunakan rumusan sebagai

berikut:

85

R2 = 𝐒𝐬𝐫𝐞𝐠𝑺𝑺𝒚

Uji R2 dilakukan untuk membuktikan apakah penambahan varians dari independent

variable satu persatu signifikan atau tidak. Untuk membuktikan apakah regresi X pada Y

signifikan atau tidak, dilakukan dengan menggunakan rumus F, yaitu sebagai berikut:

F = 𝐑𝟐 / 𝐤(𝟏 – 𝐑𝟐) / ( 𝐍 – 𝐤 – 𝟏)

Pembagian disini adalah R2 itu sendiri dengan df nya (yaitu k), ialah jumlah

independent variable yang dianalisis, sedangkan penyebutannya (1 - R2) dibagi dengan N

– k – 1 dimana N adalah jumlah sampel. Dari hasil uji F yang dilakukan nantinya, dapat

dilihat apakah variabel – variabel independent signifikan terhadap dependent variable,

maka peneliti melakukan uji t. Uji t yang dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut:

t = 𝐛𝐒𝐛

b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standar deviasi sampling dari koefisien b. selama

uji T, peneliti akan menulis R2, signifikan tidaknya dilakukan dengan menggunakan

rumus yang telah dijelaskan sebelumnya. Seluruh perhitungan penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan software SPSS 18.

86

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Pada bab empat penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan.

Pembahasan tersebut meliputi dua bagian yaitu, analisis deskriptif dan pengujian

hipotesis penelitian.

4.1 Gambaran Umum Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah 230 mahasiswa perantau yang sedang menempuh

pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Subjek

berasal dari wilayah luar Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan

Bekasi). Selanjutnya akan dijelaskan gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.1

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin N Persentase

Laki – Laki 51 22.2 %

Perempuan 179 77.8 %

Total 230 100 %

87

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah perempuan lebih banyak daripada jumlah

laki – laki. Jumlah laki – laki 51 orang (22.2 %), sementara jumlah perempuan 179

orang (77.8%).

Tabel 4.2

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia

No Usia N Persentase

1 18 40 17.4%

2 19 60 26.1%

3 20 55 23.9%

4 21 31 13.5%

5 22 33 14.3%

6 23 7 3.0%

7 24 4 1.7%

Total 230 100%

Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa jumlah usia terbanyak adalah 19 tahun

yaitu berjumlah 60 orang (26.1%), diikuti oleh usia 20 tahun sebanyak 55 orang

(23.9%) dan usia 18 tahun sebanyak 40 orang (17.4%) dari total keseluruhan subjek

penelitian yang berjumlah 230 orang.

88

Tabel 4.3

Distribusi subjek penelitian berdasarkan income

No Income N Persentase

1 ≤ 900.000 107 46.50%

2 950.000 – 1.800.000 105 45.70%

3 1.850.000 – 3.000.000 18 7.80%

Total 230 100%

Semua subjek masih menerima uang saku dari keluarga mereka. Rata – rata (mean)

mereka mendapatkan Rp 989.130 /bulan dari keluarga mereka. Range dari uang saku

partisipan sangat tinggi, mulai dari Rp. 300.000 hingga Rp.3.000.000 /bulan.

Meskipun mean dari income subjek sebesar Rp.989.130, tetapi banyak mahasiswa

yang memiliki income lebih rendah dari mean yaitu berjumlah 107 orang. Selebihnya

memiliki income lebih tinggi dari mean yaitu berjumlah 123 orang.

Tabel 4.4

Distribusi subjek penelitian berdasarkan asal daerah

No Asal N Persentase

1 Ambon 1 0.4%

2 Banten 31 13.5%

3 Bengkulu 5 2.2%

4 Jambi 4 1.7%

5 Jawa Barat 53 23.1%

6 Jawa Tengah 19 8.3%

89

No Asal N Persentase

7 Jawa Timur 20 8.7%

8 Kalimantan Timur 2 0.9%

9 Lampung 12 5.2%

10 Nangroe Aceh Darussalam 4 1.7%

11 Nusa Tenggara Timur 1 0.4%

12 Riau 9 3.9%

13 Sulawesi Selatan 6 2.6%

14 Sumatera Barat 21 9.2%

15 Sumatera Selatan 19 8,3%

16 Sumatera Utara 20 8.7%

17 Yogyakarta 3 1.3%

Total 230 100%

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa jumlah terbesar subjek penelitian berasal

dari Jawa Barat sebanyak 53 orang (23,1%), Banten sebanyak 31 orang (13.5%) dan

Sumatera Barat sebanyak 21 orang (9.2%) dari keseluruhan sampel yang berjumlah

230 orang.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Skor yang digunakan dalam analisis statistik pada penelitian ini adalah skor murni (t-

score) yang merupakan hasil dari proses konversi dari raw score. Proses ini dilakukan

untuk memudahkan dalam melakukan perbandingan antar skor hasil penelitian

variabel – variabel yang diteliti. Dengan demikian semua raw score pada setiap

variabel harus diletakkan pada skala yang sama. Hal ini dilakukan dengan

mentransformasikan raw score menjadi z-score. Agar nilai z-score menjadi positif,

perlu dilakukan perhitungan T-score = 50 + 10.z.

90

4.2.1 Kategorisasi skor variabel penelitian

Dengan menggunakan standar deviasi dan mean dari skala T ini, maka dapat

ditetapkan norma seperti yang tertera pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Norma skor variabel

Norma Interpretasi

T < 50 Rendah

T > 50 Tinggi

Setelah kategorisasi tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentase

kategori untuk subjective well being, tipe kepribadian (extraversion,

agreeableness, neuroticism, openness, conscientiousness) dan dukungan sosial

(kerekatan emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan, ketergantungan yang

dapat diandalkan, bimbingan dan kesempatan untuk mengasuh). Sebagaimana

yang terangkum pada tabel 4.6 berikut:

91

Tabel 4.6

Kategorisasi skor subjective well being, tipe kepribadian (extraversion,

agreeableness, neuroticism, openness, conscientiousness) dan dukungan

sosial (kerekatan emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan,

ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan dan kesempatan untuk

mengasuh).

No Variabel Kategori dan

Presentase Skor

Total

Rendah

(orang)

% Tinggi

(orang)

%

1 Subjective well being

114 49,6 116 50,4 230

2 Extraversion 122 53 108 47 230

3 Agreeableness 125 54,3 105 45,7 230

4 Neuroticism 108 47 122 53 230

5 Openness 115 50 115 50 230

6 Conscientiousness 93 40,4 137 59,6 230

7 Kerekatan emosional

136 59,1 94 40,9 230

8 Integrasi Sosial 161 70 69 30 230

9 Adanya Pengakuan 175 76,1 55 23,9 230

10 Ketergantungan yang diandalkan

144 62,6 86 37,4 230

11 Bimbingan 135 58,7 95 41,3 230

12 Kesempatan Mengasuh

100 43,5 130 56,5 230

92

Dari tabel 4.6, dapat diambil kesimpulan bahwa lebih banyak subjek penelitian

memiliki subjective well being pada tingkat tinggi yaitu sebanyak 116 orang

atau 50.4%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki extraversion pada tingkat

rendah yaitu sebanyak 122 orang atau 53%. Lebih banyak subjek penelitian

memiliki agreeableness pada tingkat rendah yaitu sebanyak 125 orang atau

54,3%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki neuroticism pada tingkat tinggi

yaitu sebanyak 122 orang atau 53%. Subjek penelitian memiliki openness pada

tingkat rendah dan tinggi sama banyaknya yaitu masing – masing sebanyak 115

orang atau 50%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki conscientiousness

pada tingkat tinggi yaitu sebanyak 137 orang atau 59,6%. Lebih banyak subjek

penelitian memiliki kerekatan emosional pada tingkat rendah yaitu sebanyak

136 orang atau 59,1%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki integrasi sosial

pada tingkat rendah yaitu sebanyak 161 orang atau 70%. Lebih banyak subjek

penelitian memiliki adanya pengakuan pada tingkat rendah yaitu sebanyak 175

orang atau 76,1%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki ketergantungan

yang dapat diandalkan pada tingkat rendah yaitu sebanyak 144 orang atau

62,6%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki bimbingan pada tingkat rendah

yaitu sebanyak 135 orang atau 58,7%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki

kesempatan untuk mengasuh pada tingkat tinggi yaitu sebanyak 130 orang atau

56,5%.

93

4.3 Uji Hipotesis Penelitian

4.3.1 Analisis regresi variabel penelitian

Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi

berganda dengan menggunakan software SPSS 18. Dalam regresi ada tiga hal

yang dilihat, yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen

(%) varians DV yang dijelaskan oleh IV, kedua apakah secara keseluruhan IV

berpengaruh secara signifikan terhadap DV, kemudian terakhir melihat

signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing – masing IV. Langkah

pertama penulis melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%)

varians DV yang dijelaskan oleh IV. Selanjutnya untuk tabel R square, dapat

dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Tabel R square

Model R R Square Adjusted R

Square

Std.Error of

the Estimate

1 .819 .671 .653 5.47822

a.Predictors: (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness,

Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan,

Ketergantungan yang Diandalkan, Bimbingan, Kesempatan Mengasuh, income.

94

Dari tabel 4.7 dapat kita lihat bahwa perolehan R square sebesar 0.671

atau 67.1%. artinya proporsi varians dari subjective well being yang dijelaskan

oleh semua independent variable adalah sebesar 67.1%, sedangkan 32.9%

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Langkah kedua penulis menganalisis dampak dari seluruh independent

variable terhadap subjective well being. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada

tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8

Tabel anova

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig

Regression 13266.266 12 1105.522 36.837 .000

Residual 6512.367 217 30.011

Total 19778.632 229

a. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism,

Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial,

Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Diandalkan, Bimbingan,

Kesempatan Mengasuh, income.

b. Dependent Variable : subjective well being

Jika melihat kolom signifikansi (kolom ke 6 dari kiri) diketahui bahwa sig

< 0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan

dari seluruh independent variable terhadap subjective well being ditolak. Artinya,

95

ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian extraversion, agreeableness,

neuroticism, openness, conscientiousness, dan dukungan sosial kerekatan

emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan, ketergantungan yang diandalkan,

bimbingan, kesempatan mengasuh, dan juga variabel demografi income terhadap

subjective well being.

Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independent

variable. Jika nilai t > 1.96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti

bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap subjective well

being. Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel 4.9 berikut.

96

Tabel 4.9

Koefisien regresi

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

(Constant) 36.290 4.988 7.275 .000

Extraversion .256 .046 .247 5.537 .000

Agreeableness .055 .053 .048 1.040 .299

Neuroticism -.686 .045 -.0672 -15.322 .000

Openness .073 .052 .069 1.410 .160

Conscientiousness .072 .047 .068 1.537 .126

Kerekatan

Emosional

.027 .072 .024 .371 .711

Integrasi Sosial .055 .065 .044 .847 .398

Adanya

Pengakuan

.135 .055 .120 2.471 .014

Ketergantungan

yang Diandalkan

.080 .062 .072 1.279 .202

Bimbingan .114 .079 .105 1.450 .149

Kesempatan

Mengasuh

.154 .062 .116 2.461 .015

Income 1.876 .000 .085 2.098 .037

a. Dependent Variable: Subjective Well Being

97

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.10 dapat disampaikan persamaan

regresi sebagai berikut: (* signifikan)

Subjective well being = 36.290 + 0.256extraversion* + 0.055agreeableness –

0.686neuroticism* + 0.073openness + 0.072conscientiousness + 0.027kerekatan

emosional + 0.055integrasi sosial + 0.135adanya pengakuan* +

0.080ketergantungan yang diandalkan + 0.114bimbingan + 0.154kesempatan

mengasuh* + 1.876income*

Dari tabel 4.9, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi

yang dihasilkan, kita melihat nilai pada kolom signifikansi (kolom paling kanan

atau yang ke 6 dari kiri). Jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan

signifikan pengaruhnya terhadap subjective well being dan sebaliknya. Dari

hasil diatas ada lima koefisien regresi yang signifikan yaitu extraversion,

neuroticism, adanya pengakuan, kesempatan mengasuh dan income. Variabel

lainnya tidak menghasilkan koefisien regresi yang signifikan. Hal ini berarti

bahwa dari 12 hipotesis minor hanya terdapat lima yang signifikan. Penjelasan

dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing – masing IV adalah sebagai

berikut:

1. Variabel tipe kepribadian extraversion : diperoleh nilai koefisien regresi

sebesar 0.247 dengan signifikansi 0,000 (sig < 0.05), yang berarti bahwa

variabel extraversion secara positif mempengaruhi subjective well being dan

98

signifikan. Artinya semakin tinggi extraversion maka semakin tinggi

subjective well being mahasiswa perantau.

2. Variabel tipe kepribadian agreeableness : diperoleh nilai koefisien regresi

sebesar 0.048 dengan signifikansi 0,299 (sig > 0.05), yang berarti bahwa

variabel agreeableness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

subjective well being.

3. Variabel tipe kepribadian neuroticism : diperoleh nilai koefisien regresi

sebesar -0.672 dengan signifikansi 0,000(sig < 0.05), yang berarti bahwa

variabel neuroticism secara negatif mempengaruhi subjective well being dan

signifikan. Artinya semakin tinggi neuroticism maka semakin rendah

subjective well being mahasiswa perantau.

4. Variabel tipe kepribadian openness : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar

0.069 dengan signifikansi 0,160 (sig > 0.05), yang berarti bahwa variabel

openness secara tidak berpengaruh secara signifikan terhadap subjective

well being.

5. Variabel tipe kepribadian conscientiousness : diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar 0.068 dengan signifikansi 0,126 (sig > 0.05), yang berarti

bahwa variabel conscientiousness tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap subjective well being.

6. Variabel kerekatan emosional : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar

0.024 dengan signifikansi sebesar 0,711 (sig > 0.05), yang berarti bahwa

variabel kerekatan emosional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

subjective well being.

99

7. Variabel integrasi sosial : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.044

dengan signifikansi sebesar 0,398 (sig > 0.05), yang berarti bahwa variabel

integrasi sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well

being.

8. Variabel adanya pengakuan : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.120

dengan signifikansi sebesar 0,014 (sig < 0.05), yang berarti bahwa variabel

adanya pengakuan secara positif mempengaruhi subjective well being dan

signifikan. Artinya semakin tinggi adanya pengakuan maka semakin tinggi

subjective well being mahasiswa perantau.

9. Variabel ketergantungan yang dapat diandalkan : diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar 0.072 dengan signifikansi sebesar 0,202 (sig > 0.05), yang

berarti bahwa variabel ketergantungan yang dapat diandalkan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well being.

10. Variabel bimbingan : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.105 dengan

signifikansi 0,149 (sig > 0.05), yang berarti bahwa variabel bimbingan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well being tetapi tidak

signifikan.

11. Variabel kesempatan untuk mengasuh : diperoleh nilai koefisien regresi

sebesar 0.116 dengan signifikansi sebesar 0,015 (sig < 0.05), yang berarti

bahwa variabel kesempatan untuk mengasuh secara positif mempengaruhi

subjective well being dan signifikan. Artinya semakin tinggi kesempatan

untuk mengasuh maka semakin tinggi subjective well being mahasiswa

perantau.

100

12. Variabel income: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.085 dengan

signifikansi sebesar 0,037 (sig < 0.05), yang berarti bahwa variabel income

secara positif mempengaruhi subjective well being dan signifikan. Artinya

semakin tinggi income maka semakin tinggi subjective well being

mahasiswa perantau.

Kemudian langkah selanjutnya penulis menguji penambahan proporsi

varians dari tiap independen variabel jika IV tersebut dimasukkan satu per satu

kedalam analisis regresi. Tujuannya adalah melihat penambahan (incremented)

proporsi varians dari tiap IV apakah signifikan atau tidak. Untuk analisis

lengkapnya dibahas pada sub bab berikut.

4.3.2 Pengujian proporsi varians masing – masing independen variabel

Penulis ingin mengetahui bagaimana penambahan proporsi varians dari

masing – masing independent variable terhadap subjective well being. Pada

tabel 4.11 kolom pertama adalah IV yang dianalisis secara satu per satu.

Kolom kedua merupakan penambahan varians DV dari tiap IV yang

dimasukkan secara satu per satu tersebut. Kolom ketiga merupkan nilai

murni varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu per satu, kolom

keempat adalah nilai F hitung bagi IV yang bersangkutan. Kolom DF adalah

derajat bebas bagi IV yang bersangkutan, yang terdiri dari numerator dan

denumerator yang telah ditentukan sebelumnya, nilai kolom inilah yang

akan dibandingkan dengan nilai F hitung. Apabila nilai F hitung lebih besar

101

daripada F tabel, maka kolom selanjutnya, yaitu kolom signifikansi akan

dituliskan signifikan dan sebaliknya.

Peneliti selanjutnya juga melihat besarnya proporsi varian DV yang

merupakan sumbangan atau pengaruh dari masing – masing IV, hal ini

dilakukan dengan menghitung pertambahan proporsi varian DV yang

merupakan sumbangan atau pengaruh dari masing – masing IV, hal ini

dilakukan dengan menghitung pertambahan proporsi varian setiap kali IV

dimasukkan dalam persamaan. Bertambahnya R2 (R2 change) ini dapat

dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini:

102

Tabel 4.10 Proporsi varians untuk masing – masing independent variable

Model

R R Square

Adjusted R

Square

Std.Error of the

Estimate

Change Statistics R Square Change

F Change

df1

df2 Sig. F Change

a .351 .123 .120 8.72029 .123 32.097 1 228 .000 b .356 .127 .119 8.72135 .004 .945 1 227 .332 c .798 .637 .632 5.63513 .510 317.732 1 226 .000 d .803 .644 .638 5.59152 .007 4.539 1 225 .082 e .804 .646 .638 5.59365 .001 .829 1 224 .364 f .804 .646 .636 5.60336 .000 .225 1 223 .636 g .805 .647 .636 5.60571 .001 .812 1 222 .368 h .808 .652 .639 5.58008 .005 3.044 1 221 .034 i .808 .652 .638 5.59266 .000 .007 1 220 .935 j .809 .655 .639 5.58251 .003 1.801 1 219 .181 k .815 .664 .647 5.52079 .009 5.924 1 218 .016 l .819 .671 .653 5.47822 .007 4.401 1 217 .037

a. Predictors : (Constant), Extraversion b. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness c. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism d. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness e. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness,

Conscientiousness f. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness,

Conscientiousness, Kerekatan Emosional g. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness,

Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial h. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness,

Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan i. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness,

Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Dapat Diandalkan

j. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Dapat Diandalkan, Bimbingan

k. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Dapat Diandalkan, Bimbingan, Kesempatan Mengasuh

l. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Dapat Diandalkan, Bimbingan, Kesempatan Mengasuh, income.

103

Dari tabel diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Extraversion memberikan sumbangan sebesar 12.3% dalam varians

subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F = 32.097 dan df =

1, 228

2. Variabel Agreeableness memberikan sumbangan sebesar 0.4% dalam varians

subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 0.945 dan

df = 1, 227

3. Variabel Neuroticism memberikan sumbangan sebesar 51% dalam varians

subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F = 317.732 dan df

= 1, 226

4. Variabel Openness memberikan sumbangan sebesar 0.7% dalam varians

subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 4.539 dan

df = 1, 225

5. Variabel Conscientiousness memberikan sumbangan sebesar 0.1% dalam varians

subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 0.829 dan

df = 1, 224

6. Variabel kerekatan emosional memberikan sumbangan sebesar 0.0% dalam

varians subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F =

0.225 dan df = 1, 223

7. Variabel integrasi sosial memberikan sumbangan sebesar 0.1% dalam varians

subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 0.812 dan

df = 1, 222

104

8. Variabel adanya pengakuan memberikan sumbangan sebesar 0.5% dalam varians

subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F = 3.044 dan df =

1, 221

9. Variabel ketergantungan yang dapat diandalkan memberikan sumbangan sebesar

0.0% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan

dengan F = 0.007 dan df = 1, 220

10. Variabel bimbingan memberikan sumbangan sebesar 0.3% dalam varians

subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 1.801 dan

df = 1, 219

11. Variabel kesempatan untuk mengasuh memberikan sumbangan sebesar 0.9%

dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F =

5.924 dan df = 1, 218

12. Variabel pendapatan memberikan sumbangan sebesar 0.7% dalam varians

subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F = 4.401 dan df =

1, 217

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada 5 IV, yaitu extraversion,

neuroticism, adanya dukungan sosial, kesempatan mengasuh, dan pendapatan yang

signifikan sumbangannya terhadap subjective well being, jika dilihat dari besarnya

pertambahan R2 yang dihasilkan setiap kali dilakukan penambahan IV (sumbangan

proporsi varian yang diberikan). Dari kelima IV tersebut dapat dilihat variabel yang

paling besar memberikan sumbangan terhadap DV. Hal tersebut dapat dilketahui dengan

melihat R2 change semakin besar maka semakin banyak sumbangan yang diberikan

terhadap DV. Dari tabel diatas diketahui urutan IV yang signifikan memberikan

105

sumbangan dari yang terbesar hingga terkecil ialah sebagai berikut: Neuroticism dengan

R2 change sebesar 0.510 atau 51%, Extraversion dengan R2 change sebesar 0.123 atau

12.3%, Adanya pengakuan dengan R2 change sebesar 0.050 atau 0.5%, Kesempatan

mengasuh dengan R2 change sebesar 0.090 atau 0.9%, Income dengan R2 change sebesar

0.070 atau 0.7%.

106

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab lima penulis akan memaparkan lebih lanjut hasil dari penelitian yang telah

dilakukan. Bab ini terdiri dari tiga bagian yaitu kesimpulan, diskusi dan saran.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, maka kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian ini adalah, “Ada pengaruh yang signifikan tipe kepribadian, dukungan

sosial dan income terhadap subjective well being pada mahasiswa perantau UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta”.

Dari hasil uji hipotesis minor yang menguji signifikansi masing – masing

koefisien regresi terhadap dependent variable, diperoleh lima koefisien regresi yang

signifikan yaitu extraversion, neuroticism, adanya pengakuan, kesempatan mengasuh

dan income. Dengan demikian ada 5 hipotesis minor yang diterima, yaitu

Ada pengaruh yang signifikan antara extraversion terhadap subjective well being

mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ada pengaruh yang signifikan antara neuroticism terhadap subjective well being

mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ada pengaruh yang signifikan antara adanya pengakuan terhadap subjective well

being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

107

Ada pengaruh yang signifikan antara kesempatan untuk mengasuh terhadap

subjective well being mahasiswa perantau.

Ada pengaruh yang signifikan antara pendapatan terhadap subjective well being

mahasiswa perantau.

Selain itu, ada lima IV yang signifikan sumbangan variansnya terhadap subjective

well being yaitu extraversion, neuroticism, adanya pengakuan, kesempatan mengasuh

dan pendapatan. Extraversion memberikan sumbangan sebesar 12.3%, neuroticism

memberikan sumbangan sebesar 51%, adanya pengakuan memberikan sumbangan

sebesar 0.5%, kesempatan mengasuh memberikan sumbangan sebesar 0.9% dan

pendapatan memberikan sumbangan sebesar 0.7%. Dari kelima variabel tersebut

terlihat bahwa yang memberikan sumbangan terbesar adalah neuroticism.

5.2 Diskusi

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tipe kepribadian memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap subjective well being. Hal ini karena tipe

kepribadian memberi warna tertentu bagaimana individu menerima kejadian –

kejadian dalam hidup mereka dan menjalani hidup dalam sikap yang positif atau

sikap negatif (Feist et al, dalam DeNeve & Cooper, 1998). Extraversion memiliki

pengaruh signifikan terhadap subjective well being dengan nilai koefisien regresi

sebesar 0,247, yang berarti bahwa variabel extraversion secara positif mempengaruhi

subjective well being. Jadi semakin tinggi extraversion maka semakin tinggi pula

subjective well being. Begitu juga jika dilihat dari proporsi varians extraversion

memberikan sumbangan sebesar 12,3%. Neuroticism merupakan prediktor yang

108

memberikan sumbangan terbesar yaitu 51% dan memiliki nilai koefisien regresi

sebesar -0,672, yang berarti bahwa variabel neuroticism secara negatif mempengaruhi

subjective well being. Jadi semakin tinggi neuroticism maka semakin rendah

subjective well being.

Berdasarkan penelitian – penelitian sebelumnya, neuroticism dan extraversion

didapatkan selalu berhubungan dengan subjective well being (DeNeve & Cooper,

1998; Gutierrez dkk, 2004; Libran, 2006; Syam & Devi, 2006) termasuk dalam

penelitian ini. Hal yang senada juga diungkapkan Diener & Lucas (1999) yang

menyimpulkan bahwa extraversion dan neuroticism merupakan prediktor subjective

well being yang konsisten di Amerika Serikat. Penelitian tentang subjective well

being yang dilakukan oleh Schimmack, Oishi, Radhakrishnan, Dzokoto, Ahadi

(2002) menyimpulkan bahwa kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap life satisfaction yang merupakan dimensi dari subjective well being.

Penelitian ini menunjukkan bahwa extraversion dan neuroticism memiliki pengaruh

yang lebih besar dibandingkan dengan openness, agreeableness dan

conscientiousness.

Menurut penulis pengaruh neuroticism dan extraversion terhadap subjective well

being dikarenakan neuroticism dan extraversion berkaitan dengan kemampuan

seseorang untuk menahan stress, untuk berbahagia dan menikmati hidup. Neuroticism

mengidentifikasi kecenderungan individu apakah mudah mengalami stres,

mempunyai ide-ide yang tidak realistis, mempunyai coping response yang

maladaptif. Sedangkan extraversion menilai kuantitas dan intensitas interaksi

interpersonal, level aktivitasnya, kebutuhan untuk didukung, kemampuan untuk

109

berbahagia dan menikmati hidup (Costa & McCrae 1985; 1990; 1992 dalam Pervin &

John, 2001). Ketika neuroticism individu tinggi, ia akan mudah mengalami stress dan

memiliki coping response yang maldaptif sehingga akan lebih sering merasakan afek

– afek negatif. Ketika individu sering merasakan afek – afek negatif dan jarang

merasakan hadirnya afek positif, maka individu tersebut akan memiliki subjective

well being yang rendah.

Sementara itu, variabel tipe kepribadian openness memiliki nilai koefisien regresi

sebesar 0,069 dengan sig > 0,05, yang berarti bahwa variabel openness secara tidak

signifikan mempengaruhi subjective well being. Variabel tipe kepribadian

agreeableness memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,048 dengan sig > 0,05, yang

berarti bahwa variabel agreeableness secara tidak signifikan mempengaruhi

subjective well being. Variabel tipe kepribadian conscientiousness memiliki nilai

koefisien regresi sebesar 0,068 dengan sig > 0,05, yang berarti bahwa variabel

conscientiousness secara tidak signifikan mempengaruhi subjective well being.

Agreeableness menilai kualitas orientasi individu dengan kontinum mulai dari lemah

lembut sampai antagonis didalam berpikir, perasaan dan perilaku (Costa & McCrae dalam

Pervin & John, 2001). Individu dengan skor agreeableness yang tinggi maka individu

tersebut cenderung mudah percaya pada orang lain, murah hati, suka menolong, mudah

menerima dan baik hati. Openness menilai bagaimana individu menggali sesuatu yang

baru dan tidak biasa, usaha secara proaktif dan penghargaan individu terhadap

pengalaman demi kepentingan individu sendiri. Conscientiousness menilai

kemampuan individu dalam hal pengorganisasian, baik mengenai ketekunan dan

110

motivasi dalam mencapai tujuan. Sebagai lawannya menilai apakah individu tersebut

tergantung, malas dan tidak rapi (Costa & McCrae dalam Pervin dan John, 2001).

Hasil ini senada dengan penelitian sebelumnya (Gutierrez dkk, 2005) yang

menunjukkan bahwa agreeableness merupakan prediktor subjective well being yang

tidak signifikan. Hasil yang berbeda ditunjukkan penelitian yang dilakukan oleh

DeNeve & Cooper (1998) menunjukkan bahwa agreeableness dan conscientiousness

berhubungan dengan pengukuran subjective well being sedangkan openness memiliki

korelasi yang paling kecil dengan subjective well being. Hubungan yang positif antara

agreeableness dan conscientiousness dengan subjective well being juga ditunjukkan

hasil penelitian McCrae & Costa (1991, dalam Gutierrez et.al, 2005).

Menurut penulis perbedaan hasil ini bisa disebabkan jumlah sampel dan varians

sampel. Penelitian – penelitian sebelumnya menggunakan sampel hingga ribuan,

sedangkan dalam penelitian ini hanya menggunakan sampel sebanyak 230 orang.

Selain itu hal ini juga dapat terjadi karena tingginya openness dapat mengarahkan

individu tidak hanya kepada pengalaman – pengalaman baik tapi juga pengalaman -

pengalaman buruk. Ketika mahasiswa perantau lebih banyak merasakan pengalaman

– pengalaman buruk maka hal ini tidak akan berpengaruh baik pada subjective well

being.

Berdasarkan penelitian terdahulu terhadap variabel dukungan sosial selalu

berhubungan positif dengan subjective well being (Ratelle, Simard & Guay, 2012;

Syam & Devi, 2006; Taylor dkk., 2001). Demikian juga dalam penelitian ini

dukungan sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap subjective well being.

111

Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian,

penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain (individu maupun

kelompok). Menurut penulis pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well being

karena dukungan sosial dapat meningkatkan kepuasan terhadap lingkungan yang

memberikannya sehingga akan mempengaruhi penilaian individu terhadap kepuasan

hidunya secara global.

Dimensi dukungan sosial yang memiliki pengaruh signifikan terhadap subjective

well being adalah adanya pengakuan yang memberikan pengaruh sebesar 0,5% dalam

varians subjective well being dan kesempatan untuk mengasuh memberikan

sumbangan sebesar 0,9% dalam varians subjective well being. Menurut penulis

dukungan sosial dapat meningkatkan self esteem dari mahasiswa perantau. Self

esteem merupakan sesuatu yang juga berhubungan dengan subjective well being

(Diener & Diener dalam Ryan dan Deci, 2001). Individu yang memiliki self esteem

yang tinggi akan mampu memandang hidup secara lebih positif dan lebih tinggi

tingkat kepuasan hidupnya.

Pendapatan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,085, yang menunjukkan

variabel pendapatan secara positif mempengaruhi subjective well being dan

signifikan. Artinya semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi subjective well

being mahasiswa perantau. Dari hasil pengujian proporsi varians diperoleh hasil

bahwa pendapatan memberikan sumbangan sebesar 0,7% dalam varians subjective

well being. Hasil yang sama juga diperoleh dari penelitian Diener, Tay dan Oishi

(2011) juga menunjukkan bahwa pendapatan memiliki hubungan dengan subjective

well being meski tidak terlalu kuat. Cramm, Moller dan Nieboer (2011) juga

112

menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara social capital,

kesehatan, status perkawinan dan tingkat pendapatan pada masyarakat Grahamstown,

Afrika Selatan.

5.3 Saran

Peneliti menyadari banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu peneliti

memberikan beberapa saran yang terdiri dari saran metodologis dan praktis

berdasarkan hasil dan keterbatasan penelitian tersebut.

5.3.1 Saran teoritis

1. Pada penelitian ini masih banyak variabel – variabel atau faktor – faktor lain

yang terkait erat dengan subjective well being namun tidak diikutsertakan

dalam analisis sebagai independent variable (IV). Oleh karena itu penulis

menyarankan agar penelitian tentang subjective well being selanjutnya dapat

menggunakan faktor – faktor lain seperti budaya (culture) karena budaya

berkaitan erat dengan mahasiswa perantau yang berasal dari beragam latar

belakang budaya.

2. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya memperbanyak jumlah

sampel agar hasil yang didapat lebih menggambarkan kondisi sebenarnya.

3. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan alat ukur yang lain seperti

Multidimensional Scale of Perceived Social Support untuk mengukur

dukungan sosial yang dibagi ke dalam kelompok faktor yang berkaitan

dengan sumber dukungan sosial. Dengan menggunakan alat ukur ini dapat

113

diketahui sumber dukungan sosial mana yang paling besar pengaruhnya

terhadap subjective well being.

5.3.2 Saran praktis

1. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa perantau berada

pada neuroticism kategori tinggi. Mahasiswa diminta untuk tidak mudah

mengalami stress dan mampu melakukan coping yang lebih baik. Mahasiswa

dapat mengatasi kecemasan dengan melakukan hal – hal yang bermanfaat

dan menyenangkan seperti menyalurkan hobi misalnya bermain musik dan

membaca atau melakukan kegiatan di alam bersama teman – teman.

2. Bagi orang – orang terdekat mahasiswa perantau seperti orang tua ataupun

teman, peneliti menyarankan untuk dapat memberi dukungan sosial lebih

optimal karena dukungan sosial pada mahasiswa perantau lebih banyak yang

berada pada kategori rendah. Pemberian dukungan sosial dapat dilakukan

dengan berbagai cara seperti dengan memberikan perhatian dan nasihat serta

mendengarkan dan membantu saat mahasiswa perantau menghadapi masalah.

Mahasiswa perantau juga disarankan untuk bergabung dalam perkumpulan

atau organisasi. Hal ini dapat membuat mahasiswa merasakan menjadi

bagian dari kelompok, melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama –

sama sehingga bisa meningkatkan perasaan mendapatkan dukungan sosial.

3. Kepada pihak kampus diharapkan untuk lebih memberi apresiasi kepada

mahasiswa perantau misalnya dengan lebih banyak memberikan beasiswa

bagi mahasiswa berprestasi agar mahasiswa perantau merasakan adanya

114

pengakuan atas kompetensi yang dimiliki. Pihak kampus juga diharapkan

untuk menyusun program pengenalan budaya dan gaya hidup di lingkungan

kampus agar mahasiswa perantau memperoleh informasi yang cukup

mengenai bagaimana harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

4. Orang tua diharapkan untuk lebih memperhatikan jumlah uang saku yang

diberikan kepada mahasiswa perantau. Mahasiswa perantau juga diharapkan

dapat lebih bijak mengatur keuangan yang telah diberikan orang tua.

115

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, B. (2005). Subjective well-being and academic success among college students. Capella University Journal, 107, 317 – 352.

Calvo, R., Y. Zheng, S. Kumar, A. Olgiati, L. Berkman. (2012). Well being and social capital on earth: Cross National evidence from 142 countries. Plos One Journal, 7 (8), 1 – 10. Doi:10.1371/journal.pone.0042793.

Carr, A. (2004). Positive psychology: the science of happiness and human strength. New York: Brunner – Routledge.

Cramm, J.M., V.Moller, & A.P.Nieboer. (2010). Individual and Neighbourhood level indicators of subjective well being in a small and poor eastern cape township: The effect of health, social capital, marital status and income. Social Indicator Research, 105, 581 – 593. Doi:10.1007/s11205-011-9790-0.

Cutrona, C.E. & Russell, D. (1987). The provisions of social relationships and adaptation to stress. Advances in personal relationships, 1, 37 – 67. Greenwich CT: JAI Press.

DeNeve, K.M., & H. Cooper. (1998). The Happy Personality: A meta-analysis of 137 personality traits and subjective well being. Psychological Bulletin, 124 (2), 197-229.

Diener, E. (2005). Guidelines for national indicators of subjective well being and ill-being. Applied Reasearch in Quality of Life, 1 (2), 1-7. Diakses dari: http://www.wam.umd.edu/~cgraham/Courses/Docs/PUAF698R-Diener-Guidelines%2-for%20National%20Indicators.pdf

Diener E. (2009). Subjective well being. In E. Diener (Ed). The science of well being. New York: Springer Science Business Media.

Diener E., L. Tay, S. Oishi. (2012). Rising income and the subjective well being of nations. Journal of Personality and Social Psychology, 104 (2). 267 – 276. Doi:10.1037/a0030487.

Diener, E., & Lucas, R.E. (1999). Personality and subjective well being. In D. Kahneman, E. Diener & N. Schwarz., Well being: The foundations of hedonic psychology. New York: Russell Sage Foundation.

Diener. E., & M.E.P. Seligman. (2002). Beyond Money: Toward an Economy of well being. In E. Diener (Ed), The science of well being. New York: Springer Science Business Media.

116

Diener, E., R.E. Lucas, & Oishi, S. (2005). Subjective well being: the science of happiness and life satisfaction. Dalam C.R. Snyder & S.J. Lopez (edtr). Handbook of positive psychology (hal – 63 – 73). New York: Oxford University Press.

Diener. E., & Robert B. Diener. (2009). Will money increase subjective well being? : A literature review and guide to needed research. In In E. Diener (Ed), The science of well being. New York: Springer Science Business Media.

Diener, E., Robert A. Emmons, Randy J. Larsen & S. Griffin. (1985). The satisfaction with life scale. Journal of Personality Assessment., 49 (1). 71 – 75.

Diener, E., Suh, E. M., Lucas, R. E., & Smith, H. L. (1999). Subjective well-being: Three decades of progress. Psychological Bulletin, 125, 276-302.

Diener. E., s. Oishi, R. Lucas. (2003). Personality, culture and subjective well being: Emotional and cognitive evaluations of life. Annual Review Psychology, 54. 403 – 25. Doi:10.1146/annurev.psych.54.101601.145056.

Eddington, N., & Shuman, R. (2008). Subjective well being (happiness). California: Continuing Psychology Education Inc.

Feist, J. & Feist, G.J. (2009). Theories of personality 7 th ed. New York: McGraw-Hill.

Gatari E. (2008). Hubungan antara perceived social support dengan subjective well being pada ibu bekerja. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Goldberg, L.R., et.al. (2006). The international personality item pool and the future of public-domain personality measures. Journal of Research in Personality, 40, 84-96. Doi:10.1016/j.jrp.2005.08.007.

Guenole, N., & O. S. Chernyshenko. (2005). The suitability of goldberg’s big five IPIP personality markers in new Zealand: a dimgensionality, bias, and criterion validity evaluation. New Zealand Jourpnal of Psychology, 34 (2), 86 – 96.

Gutierrez, J.L.G., B.M. Jimenez, E.G.Hernandez, C.P. Puente. (2005). Personality and subjective well being: big five correlation and demographic variables. Personality and Individual Differences, 38. 1561 – 1569. Doi: 10.1016/j.paid.2004.09.015.

Huda, N. (2010). Kontribusi dukungan sosial terhadap kepuasan hidup, afek menyenangkan dan afek tidak menyenangkan pada dewasa muda yang belum menikah. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Leontopoulou, S., & Trivilia S. (2012). Explorations of subjective well being and character strengths among Greek University student sample. International Journal of Wellbeing, 2(3), 251 – 270.Doi:10.5502/ijw.v2.i3.6.

117

Libran. E.C. (2006). Personality dimensions and subjective well being. The Spanish Journal of Psychology, 9 (1). 38 – 44. Available in: http//www.redaly.org/articulo.oa?id=17290105.

Pavot W. & E. Diener. (2004). Review of the satisfaction with life scale. In Ed Diener (Ed), Assessing well being. New York: Springer Science Business Media.

Pervin, A. L. & John, O.P. (2001). Personality theory and research 8 ed. New York: John Willey.

Quinn P. D. & Angela L. D. (2007). Happiness and academic achievement: Evidence for reciprocal causality. Psychological Science, 13, 81-84.

Ratelle.C.F., K. Simard, F. Guay. (2012). University students subjective well being: the role of autonomy support from parents, friends, and the romantic partner. Journal Happiness Study, 12. 902 – 920. Doi: 10.1007?s 10902- 012-9360-4.

Rizwan, M., & N. Syed. (2010). Urdu translation and psychometric properties of social provision scale. The International Journal of Educational and Psychological Assessment, 4. 33 – 47.

Russell, J.E.A. (2008). Promoting subjective well being at work. Journal of Career Assessment,16, 117 – 131. Doi: 10.1177/1069072707308142.

Ryan, R. M. & Deci E.L. (2001). On happiness and human potentials: A review of research on hedonic and eudaimonic well – being. Annual Review Psychology, 52, 141 – 166. Chicago: University of Illinois.

Sarafino, E.P. (1998). Health psychology: Biopsychosocial interaction third edition. New York: John Wiley & Sons Inc.

Savelkoul. M., M.W.M. Post, L.P. de Witte, & H.B. van den Borne. (2000). Social support, coping and subjective well being in patients with rheumatic diseases. Patient Education and Counseling, 39. 205 – 218.

Schimmack.U., S. Oishi, P. Radhakrishnan, V. Dzokoto, S. Ahadi. (2002). Culture, personality, and subjective well being: Integrating process models of life satisfaction. Journal of Personality and Social Psychology, 82 (4). 582 – 593.

Shyam. R, & P. Devi. (2006). Personality, religiosity, social support and helping behavior as correlates of subjective well being in older persons. Helpage India Research & Development Journal, 12 (2). 24 – 34.

Siedlecki. K.L., T.A. Salthouse, S. Oishi, & S. Jeswani. (2013). The relationship between social support and subjective well being across age. Social Indicators Research, 112 (2). 1-18. Doi: 10.007/s11205-013-0361-4.

118

Snyder. C.R. & S.J. Lopez (edtr). Handbook of positive psychology. New York: Oxford University Press.

Socha, A., Christoper A. Cooper & D. M. McCord. (2010). Confirmatory factor analysis of the M5-50: An implementation of the international personality item pool item set. Psychological Assessment, 22 (1). 43 – 49. Doi: 10.1037/a0017371.

Soini H. T., Katarina S. Aro, M. Niemivirta. (2007). Achievement goal orientations and subjective well-being:A person-centred analysis. Elsevier Learning and Instruction, 18, 251 – 266. Doi: 10.1016/j.learninstruc.2007.05.003.

Taylor. R.J., L.M. Chatters, C.B. Hardison, & A. Riley. (2001). Informal social support networks and subjective well being among African American. Journal of Black Psychology, 27 (4). 439 – 463.

Taylor, S.E. (2006). The handbook of health psychology. New York: Oxford University Press.

Uchida, Y., S. Kitayama, B. Mesquita, J. A. S. Reyes, & B. Morling. (2008). Is perceived emotional support beneficial? Well being and health in independent and interdependent cultures. Personality and Social Psychology Bulletin, 34. 741 – 755. Doi: 10.1177/0146167208315157.

Watson, D., L.A. Clark & A. Tellegen. (1988). Development and validation of brief measures of positive and negative affect: The PANAS scale. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 54, No. 6, 1061 – 1070.

Wirtz, D., C. Chiu, E. Diener, & S. Oishi. (2009). What constitutes a good life? Cultural differences in the role of positive and negative affect in subjective well being. J Pers, 77 (4). 1 – 22. Doi: 10.1111/j.1467-6494.2009.00578.x.

Worsch, C., E. Amir & G. E. Miller. (2011). Goal adjustment capacities, coping, and subjective well being: The sample case of caregiving for a family member with mental illness. Journal of Personality and Social Psychology, 100(5). 934 – 946. Doi: 10.1037/a0022873.

Internet

Nazar A. & L. Agustina. (2010). Kehidupan mahasiswa di perantauan. Diunduh pada tanggal 15 Nopember 2012 dari http://putrashakal.blogspot.com/2010/06/kehidupan-mahasiswa-di-perantauan.html.

East timor forum. (2013). UGM, ITB, UI Terus Populer di Asia. Diunduh pada tanggal 12April2013 dari http://www.topix.com/forum/world/east timor/TEUPD7B6JIBJ43NKE.

119

Pusat Layanan Informasi dan Komputerisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Layanan data. Diunduh pada tanggal 22 Oktober 2012 dari www.gmail.com/meilitajamilahs.

LAMPIRAN

Syntax Uji Validitas Satisfaction With Life Scale

Uji Validitas SWLS

DA NI=5 NO=230 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5

KM SY FI=SWLS.COR

MO NX=5 NK=1 TD=SY,FI

LK

SWB

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 5 4 TD 4 3

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1

PD

OU SS MI TV

GAMBAR 1

PATH DIAGRAM SUBJECTIVE WELL BEING (KOGNITF)

ITEM10.50

ITEM20.67

ITEM30.45

ITEM40.92

ITEM50.92

SWB 1.00

Chi-Square=3.67, df=3, P-value=0.29910, RMSEA=0.031

0.71

0.58

0.74

0.29

0.29

Syntax Uji Validitas Positive Affect Negative Affect Schedule

Uji Validitas Afek Positif & Negatif

DA NI=20 NO=230 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11

ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20

KM SY FI=AFEK.COR

MO NX=20 NK=2 TD=SY,FI

LK

AFEK POSITIF, AFEK NEGATIF

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10

FR TD 11 11 TD 12 12 TD 13 13 TD 14 14 TD 15 15 TD 16 16 TD 17 17 TD 18 18

TD19 19 FR TD 20 20

FR TD 8 1 TD 7 5 TD 9 8 TD 7 4 TD 6 3 TD 3 2 TD 10 9 TD 8 3 TD 8 4

FR TD 8 7 TD 10 9 TD 7 2 TD 10 4 TD 2 1 TD 9 6

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1

FR LX 11 2 LX 12 2 LX 13 2 LX 14 2 LX 15 2 LX 16 2 LX 17 2 LX 18 2 LX 19 2 LX

20 2

PD

OU SS MI TV

GAMBAR 2

PATH DIAGRAM SUBJECTIVE WELL BEING (AFEKTIF)

ITEM10.79

ITEM30.76

ITEM50.75

ITEM90.41

ITEM100.57

ITEM120.97

ITEM140.49

ITEM160.56

ITEM170.81

ITEM190.60

AFEK 1.

0.46

0.49

0.52

0.77

0.65

0.17

0.72

0.66

0.44

0.64

ITEM20.72

ITEM40.63

ITEM60.49

ITEM70.37

ITEM80.83

ITEM110.63

ITEM130.52

ITEM150.53

ITEM180.49

ITEM200.50

AFEK 1.00

Chi-Square=41.31, df=29, P-value=0.06471, RMSEA=0.043

0.53

0.61

0.72

0.79

0.41

0.61

0.68

0.68

0.71

0.72

Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Extraversion

Uji Validitas Extraversion

DA NI=10 NO=230 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

KM SY FI=extraversion.cor

MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI

LK

EXTRAVERSION

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10

FR TD 9 8 TD 7 6 TD 8 2 TD 8 4 TD 10 3 TD 3 1 TD 6 5 TD 8 1

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1

PD

OU SS MI TV

GAMBAR 3

PATH DIAGRAM TIPE KEPRIBADIAN (EXTRAVERSION)

ITEM10.65

ITEM20.57

ITEM30.84

ITEM40.89

ITEM50.37

ITEM60.17

ITEM70.50

ITEM80.94

ITEM90.85

ITEM100.82

EXTRAVER 1.0

Chi-Square=38.35, df=27, P-value=0.07244, RMSEA=0.043

0.60

0.65

0.40

0.33

0.80

0.92

0.71

0.31

0.38

0.42

Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Agreeableness

Uji Validitas Agreeableness

DA NI=10 NO=230 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

KM SY FI=AGR.COR

MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI

LK

AGREEABLENESS

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10

FR TD 8 1 TD 9 2 TD 9 3 TD 9 5 TD 10 4 TD 7 2 TD 10 6 TD 10 5

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1

PD

OU SS MI TV

GAMBAR 4

PATH DIAGRAM TIPE KPERIBADIAN (AGREEABLENESS)

ITEM10.62

ITEM20.40

ITEM30.86

ITEM40.85

ITEM50.84

ITEM60.90

ITEM70.56

ITEM80.72

ITEM90.61

ITEM100.84

AGREEABL 1.00

Chi-Square=35.83, df=27, P-value=0.11898, RMSEA=0.038

0.62

0.77

0.38

0.39

0.38

0.31

0.66

0.53

0.65

0.38

Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Neuroticism

Uji Validitas Neuroticism

DA NI=10 NO=230 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

KM SY FI=NEURO.COR

MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI

LK

NEUROTICISM

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10

FR TD 8 7 TD 10 2 TD 5 3 TD 5 1

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1

PD

OU SS MI TV

GAMBAR 5

PATH DIAGRAM TIPE KEPRIBADIAN (NEUROTICISM)

ITEM10.46

ITEM20.56

ITEM30.38

ITEM40.81

ITEM50.52

ITEM60.92

ITEM70.65

ITEM80.87

ITEM90.63

ITEM100.90

NEUROTIC 1.00

Chi-Square=35.82, df=31, P-value=0.25246, RMSEA=0.026

0.73

0.66

0.79

0.44

0.69

0.28

0.59

0.36

0.61

0.32

Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Openness

Uji Validitas Openess

DA NI=10 NO=230 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

KM SY FI=OP.COR

MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI

LK

OPENESS

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10

FR TD 6 3 TD 6 1 TD 4 2 TD 8 6 TD 10 4 TD 9 7 TD 9 6 TD 3 2 TD 10 3 TD 7 2

FR TD 5 4 TD 5 2 TD 10 2

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1

PD

OU SS MI TV

GAMBAR 6

PATH DIAGRAM TIPE KEPRIBADIAN (OPENNESS)

ITEM10.72

ITEM20.74

ITEM30.66

ITEM40.92

ITEM50.49

ITEM60.69

ITEM70.77

ITEM80.89

ITEM90.79

ITEM100.31

OPENESS 1.00

Chi-Square=31.83, df=22, P-value=0.08032, RMSEA=0.044

0.53

0.50

0.59

0.29

0.72

0.57

0.48

0.33

0.46

0.83

Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Conscientiousness

Uji Validitas Conscientiousness

DA NI=10 NO=230 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

KM SY FI=CONS.COR

MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI

LK

CONSCIENTIOUSNESS

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10

FR TD 6 2 TD 10 1 TD 10 6 TD 5 4 TD 10 3 TD 10 5 TD 8 4 TD 4 2 TD 6 4 TD 6 5 TD

10 2

FR TD 7 2 TD 8 5 TD 5 2 TD 8 3

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1

PD

OU SS MI TV

GAMBAR 5

PATH DIAGRAM TIPE KEPRIBADIAN (CONSCIENTIOUSNESS)

ITEM10.33

ITEM20.90

ITEM30.35

ITEM40.90

ITEM50.87

ITEM60.94

ITEM70.69

ITEM80.60

ITEM90.73

ITEM100.97

CONSCIEN 1.00

Chi-Square=30.72, df=20, P-value=0.05903, RMSEA=0.048

0.82

0.31

0.81

0.33

0.35

0.23

0.56

0.63

0.51

0.17

Syntax Uji Validitas Kerekatan Emosi

Uji Validitas Kerekatan Emosi Duksos

DA NI=4 NO=230 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4

KM SY FI=KEREKATAN.cor

MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI

LK

KEREKATAN

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 4 1

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1

PD

OU SS MI TV

GAMBAR 8

PATH DIAGRAM KEREKATAN EMOSIONAL

ITEM10.78

ITEM20.32

ITEM30.19

ITEM40.94

KEREKATA 1.00

Chi-Square=0.11, df=1, P-value=0.73647, RMSEA=0.000

0.47

0.82

0.90

0.25

Syntax Uji Validitas Integrasi Sosial

Uji Validitas Integrasi Sosial Duksos

DA NI=4 NO=230 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4

KM SY FI=integrasi.cor

MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI

LK

INTEGRASI SOSIAL

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 2 1

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1

PD

OU SS MI TV

GAMBAR 9

PATH DIAGRAM INTEGRASI SOSIAL

ITEM10.68

ITEM20.87

ITEM30.48

ITEM40.71

INTEGRAS 1.00

Chi-Square=1.38, df=1, P-value=0.24072, RMSEA=0.041

0.56

0.36

0.72

0.54

Syntax Uji Validitas Adanya Pengakuan

Uji Validitas Adanya Pengakuan Duksos

DA NI=4 NO=230 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4

KM SY FI=PENGAKUAN.COR

MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI

LK

PENGAKUAN

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1

PD

OU SS MI TV

GAMBAR 10

PATH DIAGRAM ADANYA PENGAKUAN

ITEM10.68

ITEM20.87

ITEM30.48

ITEM40.71

INTEGRAS 1.00

Chi-Square=1.38, df=1, P-value=0.24072, RMSEA=0.041

0.56

0.36

0.72

0.54

Syntax Uji Validitas KETERGANTUNGAN YANG DAPAT DIANDALKAN

Uji Validitas Ketergantungan yang dapat diandalkan Duksos

DA NI=4 NO=230 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4

KM SY FI=KETERGANTUNGAN.COR

MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI

LK

KETERGANTUNGAN DIANDALKAN

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 4 1 TD 3 1

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1

PD

OU SS MI TV

GAMBAR 11

PATH DIAGRAM KETERGANTUNGAN YANG DAPAT DIANDALKAN

ITEM10.93

ITEM20.60

ITEM30.18

ITEM40.81

KETERGAN 1.00

Chi-Square=0.00, df=0, P-value=1.00000, RMSEA=0.000

0.27

0.63

0.91

0.44

Syntax Uji Validitas Bimbingan

Uji Validitas Bimbangan Duksos

DA NI=4 NO=230 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4

KM SY FI=BIMBINGAN.COR

MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI

LK

BIMBINGAN

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 3 1

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1

PD

OU SS MI TV

GAMBAR 12

PATH DIAGRAM DUKUNGAN SOSIAL (BIMBINGAN)

ITEM10.58

ITEM20.49

ITEM30.22

ITEM40.53

BIMBINGA 1.00

Chi-Square=1.30, df=1, P-value=0.25506, RMSEA=0.036

0.65

0.71

0.88

0.69

Syntax Uji Validitas Kesempatan Mengasuh

Uji Validitas Kesempatan Mengasuh Duksos

DA NI=4 NO=230 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4

KM SY FI=MENGASUH.COR

MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI

LK

MENGASUH

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1

PD

OU SS MI TV

GAMBAR 13

PATH DIAGRAM DUKUNGAN SOSIAL (KESEMPATAN MENGASUH)

ITEM10.81

ITEM20.95

ITEM30.62

ITEM40.65

MENGASUH 1.00

Chi-Square=2.22, df=2, P-value=0.32967, RMSEA=0.022

0.44

0.22

0.62

0.59

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Saya adalah mahasiswi fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang

melakukan penelitian tentang mahasiswa perantau. Berkaitan dengan ini saya memohon

bantuan dari Anda untuk mengisi skala ini. Tidak ada jawaban yang salah, jadi silahkan

isilah setiap butir pernyataan sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya. Semua

jawaban Anda akan dijaga kerahasiaannya. Atas kerjasamanya saya mengucapkan

banyak terimakasih.

Wassalam

Meilita Jamilah

Data Responden

Nama/Inisial :

Jenis Kelamin :

Angkatan / Fakultas :

Usia :

Asal Daerah :

Tempat tinggal : Asrama / Kosan / Kontrakan/

…….(tuliskan yang lain)*coret yang tidak perlu.

Pendapatan / Biaya hidup (per bulan) :

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi.

………………………………

(Nama/Inisial & tanda tangan)

Petunjuk Pengisian

Berikut ini terdapat lima pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan tentukanlah sikap

anda terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda check list (√) pada kolom

yang paling menggambarkan diri anda. Isilah tiap pernyataan sesuai dengan keadaan diri

Anda yang sebenarnya. Harap periksa kembali jawaban Anda agar tidak ada satu

pernyataan pun yang terlewatkan.

Selamat Mengerjakan

Skala 1

No. Pernyataan Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Setuju Sangat

Setuju

1. Secara umum, kehidupan saya

sesuai dengan yang saya harapkan.

2. Kondisi - kondisi kehidupan saya

luar biasa.

3 Saya puas dengan kehidupan saya

4. Saya telah mendapatkan hal - hal

penting yang saya inginkan dalam

kehidupan.

5. Jika dapat mengulangi hidup, tidak

ada hal yang akan saya ubah.

Skala 2

Skala ini terdiri atas 20 kata yang menggambarkan perasaan – perasaan dan emosi yang

berbeda. Bacalah setiap item dan kemudian berilah tanda check list (√) pada kolom yang

paling menggambarkan perasaan dan emosi yang Anda rasakan secara umum.

No Pernyataan Tidak

Pernah

Jarang Sering Sangat

Sering

1 Tertarik pada suatu hal.

2 Tertekan masalah atau tugas.

3 Gembira

4 Kecewa

5 Kuat (secara mental dalam

menghadapi masalah)

6 Merasa bersalah

7 Takut

8 Kasar (menunjukkan rasa

bermusuhan, tidak ramah)

9 Bersemangat

10 Bangga

11 Mudah tersinggung

12 Waspada

13 Malu

14 Terinspirasi (tergerak untuk

melakukan sesuatu).

15 Gugup

16 Memiliki tekad yang kuat

17 Memberikan fokus perhatian pada suatu hal.

18 Gelisah

19 Aktif (memiliki atau menunjukkan

energi, lincah, dinamis) 20 Kuatir (takut)

Skala 3

Berikut ini terdapat lima puluh pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan tentukanlah

sikap anda terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda check list (√) pada

kolom yang paling menggambarkan diri anda.

No Pernyataan Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju Sangat Setuju

1 Saya mampu menghidupkan suasana.

2 Saya kurang peduli terhadap orang lain.

3 Saya mengerjakan segala sesuatu sampai semua sempurna.

4 Saya mudah stress.

5 Saya memiliki perbendaharaan kata yang kaya.

6 Saya tidak banyak bicara.

7 Saya peduli pada orang lain.

8 Saya meletakkan barang di sembarang tempat.

9 Saya tetap tenang dalam situasi apapun.

10 Saya kesulitan memahami ide – ide abstrak.

11 Saya merasa nyaman disekitar orang lain.

12 Saya merendahkan orang lain.

13 Saya mengerjakan tugas dengan teliti.

14 Saya mudah kuatir tentang suatu hal.

15 Saya memiliki imajinasi yang kuat.

16 Saya lebih senang berada dibelakang.

17 Saya simpati dengan perasaan orang lain.

No Pernyataan Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju Sangat Setuju

18 Saya sering membuat kekacauan.

19 Saya tidak mudah merasa sedih.

20 Saya tidak tertarik pada ide – ide abstrak.

21 Saya senang memulai pembicaraan.

22 Saya tidak tertarik pada masalah orang lain.

23 Saya melakukan tugas dengan cepat.

24 Saya mudah merasa gelisah.

25 Saya memiliki ide yang cemerlang.

26 Saya lebih suka diam.

27 Saya memiliki hati yang lembut.

28 Saya mudah lupa mengembalikan barang – barang ke tempat semula.

29 Saya mampu menahan amarah.

30 Saya sulit untuk berimajinasi.

31 Saya bisa memulai pembicaraan dengan orang – orang yang baru dikenal.

32 Saya tidak memikirkan orang lain.

33 Saya suka keteraturan.

34 Suasana hati saya mudah berubah.

35 Saya cepat memahami sesuatu.

36 Saya tidak suka jadi pusat perhatian.

37 Saya meluangkan waktu untuk

orang lain.

38 Saya mengabaikan tugas.

39 Saya tidak mudah mengalami perubahan mood.

40 Saya tidak suka menggunakan istilah/ kalimat yang sukar.

No Pernyataan Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Setuju Sangat

Setuju

41 Saya senang menjadi pusat

perhatian.

42 Saya dapat merasakan emosi orang

lain.

43 Saya suka membuat rencana dan

menjalankannya.

44 Saya mudah tersinggung.

45 Saya meluangkan waktu untuk

melakukan instropeksi diri.

46 Saya merasa risih berada di sekitar

orang lain.

47 Saya membuat orang lain merasa

nyaman.

48 Saya mengerjakan sesuatu setengah

– setengah.

49 Saya mampu bertahan dalam

menghadapi masalah.

50 Saya tidak mempunyai banyak ide.

Skala 4

Berikut ini terdapat lima puluh pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan tentukanlah sikap anda terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda check list (√) pada kolom yang paling menggambarkan diri anda. Dalam menjawab, saya ingin anda berpikir mengenai hubungan anda saat ini dengan orang lain seperti teman – teman, anggota keluarga, anggota kelompok, dan sebagainya.

No Pernyataan Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju Sangat Setuju

1 Ada orang - orang yang saya jadikan

tumpuan ketika saya membutuhkannya.

No Pernyataan Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Setuju Sangat

Setuju

2 Saya merasa tidak memiliki hubungan yang erat dengan orang lain.

3 Saya tidak punya teman yang bisa dijadikan tumpuan saat merasa tertekan.

4 Ada orang yang merasa bergantung kepada bantuan saya.

5 Ada teman yang bisa menikmati aktivitas sosial yang sama dengan saya.

6 Orang lain tidak menganggap saya sebagai pesaing mereka.

7 Saya merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan orang lain.

8 Saya merasa menjadi bagian dari sekelompok orang yang memiliki sikap dan keyakinan yang sama dengan saya.

9 Saya berpikir kalau orang lain tidak menghormati kemampuan saya.

10 Jika terjadi kesalahan, tidak ada orang yang mau membantu saya.

11 Saya memiliki teman dekat

sehingga merasa aman dan nyaman

secara emosional.

12 Saya punya seseorang yang bisa

diajak bicara ketika berhubungan

dengan keputusan penting didalam

kehidupan.

13 Saya berada dalam kelompok yang

mengakui kompetensi dan

keterampilan saya.

No Pernyataan Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju Sangat Setuju

14 Tidak ada orang yang mau berbagi dengan minat dan perhatian saya.

15 Tidak ada seorang pun yang benar – benar bergantung pada saya untuk kesejahteraan mereka.

16 Saya punya seseorang yang bisa dipercaya untuk menasihati saat saya memiliki masalah.

17 Saya merasa memiliki ikatan emosional yang kuat dengan setidaknya satu orang.

18 Tidak ada orang yang bisa dimintai bantuan saat saya membutuhkannya.

19 Tidak ada orang yang bisa diajak berbincang – bincang dengan nyaman mengenai masalah saya.

20 Ada orang – orang yang mau menghormati talenta dan kemampuan saya.

21 Saya kekurangan hubungan yang intim dengan orang lain.

22 Tidak ada orang yang suka melakukan apa yang saya lakukan.

23 Ada orang – orang yang bisa diharapkan saat saya mengalami masa darurat.

24 Tak ada orang yang membutuhkan perhatian dari saya.

Harap periksa kembali seluruh jawaban Anda, pastikan setiap nomor telah Anda isi.

Terima Kasih

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan memudahkan segala urusan Anda.

No Nama / Jenis KAngkat Fakultas Usia Asal Daerah Tempat Ti Biaya Hidu 1 2 3 4 5 11 M P 2009 FPsi 22 GARUT, JAWA Kosan 1000000 3 4 3 3 2 42 R P 2009 FPsi 22 BALARAJA, BANKosan 800000 3 3 3 3 2 33 MS L 2012 FPsi 20 BANDUNG, JAW Kosan 500000 3 3 3 3 1 24 IC P 2012 FPsi 19 BANTEN Kosan 400000 2 2 2 2 1 45 OLA ALD P 2012 FPsi 18 LAMPUNG Asrama 1000000 3 2 3 3 3 26 ISMA N.FP 2009 FPsi 22 SUKABUMI, JAW Kosan 1000000 3 3 3 3 2 37 NS P 2011 FPsi 19 SIDOARJO, JAW Kosan 1000000 3 3 3 3 2 38 LA P 2010 FPsi 21 YOGYAKARTA Kontrakan 1000000 2 3 3 3 2 39 SA P 2012 FPsi 19 MEDAN, SUMA Kontrakan 1000000 3 3 3 3 1 3

10 NF L 2012 FPsi 19 BUKIT TINGGI, Kontrakan 500000 3 2 3 3 2 311 JULIA RO P 2012 FPsi 19 PARIAMAN, SU Kosan 500000 3 3 3 3 2 412 ABD L 2012 FPsi 18 LAMPUNG Asrama 700000 3 3 3 3 3 313 KRIS P 2012 FPsi 18 BANTEN Kosan 1000000 3 3 3 3 3 314 ANIZA P 2012 FPsi 18 LAMPUNG Kosan 500000 4 3 3 2 2 415 MJ P 2009 FPsi 22 BENGKULU Kosan 1000000 3 3 3 3 3 316 IER P 2012 FPsi 19 PADANG, SUM Asrama 500000 3 3 2 2 1 317 I P 2009 FPsi 22 JAWA TENGAH Kosan 400000 3 3 3 3 2 318 DAN L 2012 FPsi 19 KARAWANG, JA Kosan 700000 2 3 1 2 1 319 SF P 2009 FPsi 22 CILEGON, BANTKosan 1000000 3 3 3 3 2 320 H P 2009 FPsi 21 KARAWANG, JA Asrama 1000000 3 3 3 2 2 221 ROBY SU L 2012 FPsi 19 WONOSOBO, JA Rumah sau 800000 3 2 2 2 2 322 R P 2010 FPsi 22 PURWOKERTO, Rumah sau 500000 2 3 2 3 3 323 QT P 2012 FPsi 19 SERANG, BANT Kosan 1000000 3 3 3 4 2 324 SYAHRIDA L 2009 FPsi 22 MEDAN, SUMA Kosan 800000 3 4 2 2 1 225 IA P 2009 FPsi 22 BANTEN Kosan 800000 3 3 3 3 2 326 YW P 2009 FPsi 20 BENGKULU Kosan 1000000 3 3 4 4 3 427 DH L 2009 FPsi 22 LEBAK, BANTENKosan 500000 2 3 3 3 2 228 P P 2011 FPsi 20 KUNINGAN, JAW Kosan 700000 2 2 2 3 2 429 RA P 2012 FPsi 18 BUKIT TINGGI, Asrama 1000000 3 2 3 2 2 330 NP P 2012 FPsi 21 PADANG, SUM Kosan 2000000 3 3 3 3 2 431 N P 2010 FPsi 21 PEMALANG, JA Kosan 1000000 3 3 3 2 3 332 MID L 2011 FPsi 20 GRESIK, JAWA TKosan 800000 3 3 3 3 2 333 D P 2009 FPsi 21 WONOSOBO, JA Kontrakan 1000000 3 3 3 3 4 334 NPP P 2012 FPsi 18 PALEMBANG, S Rumah sau 1000000 3 3 3 3 2 335 T P 2009 FPsi 23 BANTEN Kosan 800000 3 3 3 3 2 336 S P 2011 FPsi 19 RANGKASBITUN Kontrakan 700000 3 3 2 2 2 337 ERS L 2011 FPsi 21 PADANG, SUM Kosan 800000 3 4 3 3 2 438 NS P 2011 FPsi 19 BANTEN Kosan 800000 4 3 4 3 2 439 SP L 2011 FPsi 21 SUBANG, JAWA Kosan 1000000 3 3 3 2 2 340 LQ P 2012 FPsi 18 BANTEN Kosan 2400000 3 4 3 3 2 341 EK P 2012 FPsi 18 JAWA BARAT Kosan 400000 3 2 2 1 1 342 AMME P 2009 FPsi 22 CILEGON, BANTKosan 1200000 3 3 3 3 2 343 SZ P 2009 FPsi 21 MEDAN, SUMA Kosan 2000000 3 3 3 3 2 444 FMA P 2010 FPsi 21 PEKAN BARU, RKosan 1400000 2 3 3 2 2 345 UK P 2012 FPsi 19 CIREBON, JAWA Kosan 1000000 3 3 3 3 3 4

46 TWA P 2012 FPsi 18 BANTEN Asrama 450000 3 3 3 2 2 347 R P 2012 FPsi 19 BANTEN Kosan 1500000 3 3 3 3 3 348 NL P 2012 FPsi 18 PANDEGLANG, Asrama 700000 3 3 4 4 2 249 NNA P 2009 FPsi 22 MEDAN, SUMA Kosan 800000 3 4 2 2 3 450 RW P 2009 FPsi 22 PADANG, SUM Kosan 2000000 3 3 4 1 1 351 AM P 2010 FPsi 20 JAMBI Kosan 1500000 3 3 3 3 3 452 ZAKIA P 2009 FPsi 22 MEDAN, SUMA Kosan 1200000 3 2 3 3 1 353 AYEP L 2010 FPsi 20 RIAU Kosan 1000000 3 4 3 2 2 354 SIGANTE L 2009 FPsi 22 MADURA, JAW Kontrakan 800000 3 4 3 2 2 355 MFPN L 2010 FPsi 21 AMBON Asrama 800000 3 4 4 4 2 356 DKH P 2009 FPsi 21 JAWA BARAT Kosan 800000 3 3 3 3 2 357 HM P 2009 FPsi 22 JAWA BARAT Kosan 800000 3 2 3 2 2 358 SUKMA D L 2009 FPsi 23 BATAM, RIAU Kosan 2000000 3 4 3 2 2 359 NHA L 2007 FPsi 24 MEDAN, SUMA Kontrakan 1000000 3 4 3 1 1 360 MAVERICL 2009 FPsi 23 MAKASSAR, SU Kosan 700000 3 4 3 3 2 461 SR L 2007 FPsi 24 PALEMBANG, S Kosan 800000 2 3 2 2 1 362 NURZEIN L 2009 FPsi 21 BANDUNG, JAW Kontrakan 1000000 4 3 3 4 2 263 R L 2009 FPsi 22 PALEMBANG, S Kontrakan 700000 3 3 4 3 3 364 NN P 2009 FPsi 24 SUKABUMI, JAW Kosan 800000 2 3 2 2 3 365 CS P 2009 FPsi 23 SUKABUMI, JAW Kosan 1200000 4 3 3 2 3 366 MA P 2011 FPsi 19 GORONTALO, S Kosan 800000 3 3 3 3 2 367 TH P 2011 FPsi 20 BALARAJA, BANKosan 1000000 3 3 3 3 2 368 AS P 2008 FPsi 23 ANYER, BANTE Kosan 1000000 2 2 2 2 2 369 EKA P 2012 FKIK 18 PALEMBANG, S Kosan 1500000 3 3 3 3 2 270 MAHDIAH P 2012 FKIK 19 BENGKULU Asrama 2000000 4 4 4 3 1 271 MOH. HA L 2011 FKIK 19 BLITAR, JAWA TKontrakan 1000000 3 2 2 3 2 372 INDAH FA P 2009 FKIK 20 BREBES, JAWA Kosan 850000 2 2 2 3 4 373 FARUQ Y L 2012 FKIK 19 KEDIRI, JAWA TAsrama 700000 3 3 4 2 2 474 PUTRI P 2012 FKIK 18 KUDUS, JAWA TAsrama 850000 3 3 3 3 2 475 AHMAD K L 2012 FKIK 19 PASURUAN, JAW Asrama 600000 4 3 3 3 3 376 M. AULIA L 2012 FKIK 19 PEKALONGAN, Kosan 850000 3 3 3 3 2 377 MILAN L 2009 FKIK 22 PALEMBANG, S Kosan 2000000 2 2 2 2 2 378 IRMA P 2008 FKIK 22 KUNINGAN, JAW Kosan 1000000 3 3 2 2 3 379 AA P 2009 FKIK 21 PALEMBANG, S Kosan 1000000 3 3 3 2 1 480 RIAN HIDL 2011 FKIK 20 KUNINGAN, JAW Kosan 1000000 4 4 4 3 2 381 ANDIS L 2011 FKIK 20 SULAWESI SELAKosan 800000 3 3 3 2 1 382 TIA MONP 2011 FKIK 20 BENGKULU Kontrakan 1000000 3 2 3 2 1 383 M.A.W.K L 2011 FKIK 20 BANDUNG, JAW Kontrakan 500000 3 3 3 3 2 384 VR P 2011 FKIK 19 PADANG, SUM Kontrakan 1000000 3 3 3 2 3 385 VICA P 2011 FKIK 20 PALEMBANG, S Kosan 1000000 3 3 3 3 2 386 VINA FAUP 2011 FKIK 20 SUBANG, JAWA Kosan 1000000 3 2 3 3 2 387 NURIL PEP 2012 FKIK 18 SURABAYA, JAW Asrama 1000000 3 3 3 2 2 388 LAILI RACP 2012 FKIK 19 PONTIANAK, KA Kosan 1000000 3 2 3 3 3 389 FITRI HANP 2012 FKIK 19 SUKABUMI, JAW Asrama 600000 3 4 3 3 2 390 YULIA P 2012 FKIK 18 PEKAN BARU, RKontrakan 1500000 3 3 3 2 1 391 YOLA DW P 2012 FKIK 18 PADANG, SUM Kosan 1000000 3 3 3 3 2 292 PRADITA P 2012 FKIK 19 RIAU Kosan 1000000 3 3 3 2 1 3

93 SITI AISYA P 2012 FKIK 19 MEDAN, SUMA Kosan 1000000 3 3 3 2 2 394 RATNASAP 2012 FKIK 18 TASIKMALAYA, Kontrakan 800000 3 3 3 3 2 395 MUSLIM L 2011 FKIK 19 PALEMBANG, S Kosan 3000000 2 2 3 3 2 496 SUSANTOL 2012 FKIK 18 PALEMBANG, S Kosan 1000000 3 2 3 4 3 397 RICO ADI L 2012 FKIK 18 LAMPUNG Kontrakan 1500000 3 4 3 3 2 398 SILVIA ARP 2011 FKIK 20 PARIAMAN, SU Kosan 2000000 3 3 3 3 2 399 AQY SAJI P 2012 FKIK 18 JEMBER, JAWA Asrama 1000000 3 2 3 3 1 3

100 SEPTI P 2012 FKIK 19 LAMPUNG Kosan 1000000 3 3 2 2 4 4101 IQ P 2011 FKIK 18 BANTEN Kosan 1000000 3 4 3 3 2 4102 WIDYANF P 2012 FKIK 18 SUKABUMI, JAW Asrama 1000000 3 2 3 3 3 3103 SUMIA P 2011 FKIK 19 PALEMBANG, S Kosan 800000 3 2 2 3 1 3104 ABD. ROHL 2012 FKIK 19 PALEMBANG, S Kontrakan 1000000 3 3 2 3 4 4105 KARIMAHP 2011 FKIK 19 BANTEN Kosan 800000 3 2 2 2 1 3106 AK P 2011 FKIK 19 JEPARA, JAWA Kosan 850000 3 3 2 2 2 3107 TANTRI P 2012 FKIK 18 TEGAL, JAWA TKontrakan 800000 3 3 3 3 2 3108 WO P 2012 FKIK 19 PALEMBANG, S Asrama 800000 3 2 3 3 2 2109 ID P 2011 FKIK 20 PEMALANG, JA Kosan 850000 3 3 3 3 1 3110 TA P 2011 FKIK 20 KARAWANG, JA Kontrakan 1000000 3 3 3 3 3 4111 ECR P 2011 FKIK 18 PADANG, SUM Kontrakan 2000000 2 4 3 4 2 3112 R P 2011 FKIK 20 JEMBER, JAWA Kontrakan 850000 3 4 3 3 2 3113 A P 2011 FKIK 20 PURWOKERTO, Kosan 800000 2 2 2 2 2 3114 S P 2008 FITK 22 SUMATERA BA Kosan 1000000 3 2 2 3 2 3115 RF P 2009 FITK 22 SERADANG BED Kosan 1000000 3 3 3 3 2 3116 RINI P 2011 FKIK 19 BANTEN Kosan 600000 3 3 3 2 2 3117 MNF P 2011 FKIK 20 BREBES, JAWA Kosan 1000000 3 3 3 3 2 3118 ILZAM NZL 2011 FKIK 20 JEMBER, JAWA Kosan 300000 3 4 4 4 4 4119 ANA ERV P 2010 FKIK 21 PALEMBANG, S Kosan 1500000 3 3 3 3 2 3120 RISKY AN L 2012 FKIK 18 MEDAN, SUMA Kontrakan 1000000 3 3 3 3 1 4121 HARDI ML 2011 FKIK 20 PEKAN BARU, RKontrakan 800000 2 3 2 2 3 4122 SONIA P 2011 FKIK 19 SUKABUMI, JAW Kosan 800000 3 2 2 2 1 4123 NV P 2012 FKIK 19 KARAWANG, JA Asrama 1000000 3 4 3 3 3 3124 MUSTAQL 2012 FST 19 PADANG, SUM Kosan 1000000 4 3 4 3 2 3125 SAIFUL FAL 2011 FUF 20 CILEGON, BANTKosan 800000 3 3 2 2 1 3126 ARKA L 2011 FIDKOM 22 REMBANG, JAW Kosan 800000 3 3 2 2 2 3127 AMD P 2009 FIDKOM 22 JAWA TIMUR Kosan 1000000 3 4 3 3 3 4128 EDM P 2010 FSH 22 TEGAL, JAWA TKontrakan 800000 2 2 3 3 2 3129 ALPRILIA P 2012 FITK 20 GARUT, JAWA Kosan 1000000 3 3 3 3 2 3130 FITRI S. P 2012 FITK 18 PANDEGLANG, Asrama 1000000 3 2 3 3 3 3131 INSAN P 2012 FITK 19 LEBAK, BANTENKontrakan 500000 3 3 2 2 2 3132 OVI P 2012 FITK 19 BANTEN Kosan 1000000 3 4 2 3 2 4133 RENA HU P 2011 FITK 19 KARAWANG, JA Kosan 750000 3 3 3 2 2 3134 ULFAH P 2008 FITK 22 BANTEN Kosan 1000000 3 3 3 3 3 2135 TIFA IFTITP 2008 FITK 23 PANDEGLANG, Kosan 1000000 3 3 2 1 1 4136 SARAH H P 2012 FITK 19 CIBINONG Asrama 500000 2 3 2 2 1 3137 WULAND P 2010 FITK 20 LAMPUNG Rumah sau 1000000 3 3 3 3 2 3138 R L 2011 FISIP 20 GARUT, JAWA Kontrakan 800000 3 3 2 3 4 3139 ICHA P 2008 FISIP 21 MEDAN, SUMA Kosan 3000000 3 3 3 2 1 3

140 SENDY L 2009 FISIP 22 SUBANG, JAWA Asrama 1000000 4 2 3 3 2 3141 RF L 2009 FISIP 21 KUNINGAN, JAW Kosan 1000000 3 2 2 2 3 2142 MAWAD P 2011 FISIP 20 ACEH Kosan 1000000 4 4 4 3 4 3143 MINCHAHP 2012 FISIP 20 YOGYAKARTA Kosan 2000000 3 3 3 2 2 3144 APRILIAN L 2011 FISIP 20 BANTEN Asrama 400000 4 3 1 1 1 4145 YAYA P 2010 FISIP 21 TASIKMALAYA, Kosan 800000 4 3 3 4 2 3146 ANISA P 2012 FISIP 18 JAMBI Asrama 1000000 3 4 3 2 2 3147 AZ P 2011 FSH 20 PURWOKERTO Asrama 800000 2 3 2 2 3 3148 KHAIRIAH P 2012 FISIP 18 MEDAN, SUMA Asrama 500000 3 2 3 2 1 3149 NURIAH MP 2012 FITK 18 FLORES, NUSA Asrama 1000000 3 3 3 3 2 4150 SANTI P 2012 FITK 18 LAMPUNG Asrama 1000000 3 2 2 2 2 3151 DWI NAN P 2012 FEB 19 PALEMBANG, S Kosan 1000000 3 3 3 2 1 4152 RAT P 2012 FPsi 18 BUKIT TINGGI, Asrama 800000 2 1 2 2 1 4153 EVIA P 2012 FITK 18 KARAWANG, JA Asrama 1200000 3 2 1 2 2 3154 NL P 2012 FITK 20 JAWA TIMUR Asrama 650000 3 2 3 2 1 4155 LMR P 2012 FITK 21 RIAU Asrama 700000 3 2 3 3 2 3156 ST P 2012 FITK 19 LAMPUNG Asrama 1000000 3 3 3 2 2 3157 IR P 2012 FITK 19 YOGYAKARTA Asrama 800000 2 2 2 2 1 4158 DNC P 2012 FST 18 PADANG, SUM Asrama 1000000 2 2 3 3 1 3159 AO P 2012 FITK 18 PEKALONGAN Asrama 800000 2 3 2 3 2 3160 SITI KHODP 2011 FITK 21 PATI, JAWA TENAsrama 800000 3 3 2 3 3 3161 NMH P 2011 FDI 19 KUNINGAN, JAW Kosan 500000 3 2 2 2 2 3162 ID P 2011 FDI 19 KUNINGAN, JAW Asrama 600000 3 3 3 3 2 3163 GINIRA P 2012 FISIP 17 KUNINGAN, JAW Kosan 500000 3 2 2 2 1 3164 KHAIRAN P 2012 FDI 20 MEDAN, SUMA Kosan 1000000 2 2 3 2 2 3165 INDAH P 2011 FDI 20 GARUT, JAWA Asrama 800000 3 3 3 3 2 4166 DA P 2011 FIDKOM 19 BANTEN Asrama 600000 3 2 2 2 1 2167 MEISARAP 2012 FISIP 19 PADANG, SUM Kosan 500000 3 3 3 3 4 3168 SEPTINA P 2012 FISIP 18 JAWA TENGAH Asrama 500000 3 2 3 2 2 3169 SIMBA P 2011 FDI 20 CILACAP Asrama 800000 2 2 3 3 2 4170 OKTA RA P 2012 FSH 18 LAMPUNG Asrama 600000 3 3 2 3 2 2171 SHALIA MP 2012 FITK 18 LAMPUNG Asrama 1000000 3 3 3 2 1 3172 MUSTIKA P 2012 FITK 19 TASIKMALAYA, Asrama 1000000 3 3 3 3 1 3173 DIANA P 2012 FIDKOM 19 TASIKMALAYA, Asrama 700000 3 3 3 4 3 3174 AL P 2012 FEB 19 KEDIRI, JAWA TAsrama 600000 2 3 2 2 2 3175 MERY F P 2012 FUF 19 RIAU Asrama 800000 3 3 2 2 2 3176 MARHAM P 2012 FUF 19 MEDAN, SUMA Asrama 1000000 3 2 3 2 2 3177 NF P 2011 FDI 19 LAMONGAN Asrama 600000 3 3 4 3 2 3178 AY P 2011 FDI 20 LAMONGAN Asrama 600000 3 3 3 3 2 3179 AKMA P 2012 FITK 18 RIAU Asrama 800000 3 3 3 3 2 2180 AINI P 2012 FITK 17 SUKABUMI, JAW Asrama 900000 2 3 2 4 1 4181 ARAGEA P 2012 FIDKOM 19 KALIMANTAN TAsrama 2000000 3 3 2 2 2 3182 A P 2012 FIDKOM 19 BLITAR, JAWA TAsrama 900000 3 2 2 2 2 2183 AISYAH YP 2012 FSH 22 SULAWESI Asrama 1000000 2 3 4 2 1 3184 AP P 2012 FITK 20 TEGAL, JAWA TAsrama 600000 3 3 3 2 1 3185 Z P 2011 FDI 20 SUMATERA BA Asrama 900000 3 3 3 3 2 4186 LND P 2011 FITK 21 CIAMIS Asrama 700000 2 2 2 3 1 4

187 WIDYA P 2009 FST 20 LEBAK, BANTENKosan 2000000 2 2 2 3 2 3188 E P 2007 FPsi 24 SUKABUMI, JAW Kosan 1500000 3 3 2 2 1 3189 HH P 2009 FPsi 21 JAMBI Kosan 1000000 3 3 3 3 2 3190 FLS P 2010 FST 20 MALANG, JAWA Kosan 1300000 2 2 2 2 1 3191 YH P 2010 FISIP 21 MEDAN, SUMA Kosan 1500000 3 3 3 3 2 3192 ADS L 2010 FISIP 21 PADANG, SUM Kosan 2000000 3 4 4 3 2 3193 AZ P 2010 FISIP 21 SUMATERA UT Asrama 1000000 3 3 3 4 2 4194 TOWI IR P 2012 FST 19 CILACAP Kosan 750000 3 3 3 2 2 3195 DIAT L 2012 FST 19 MEDAN, SUMA Kosan 900000 3 3 4 1 2 3196 NC P 2009 FSH 20 BANTEN Kontrakan 2000000 4 4 4 3 2 3197 ENDAH MP 2009 FEB 21 BANDUNG, JAW Rumah sau 800000 3 2 4 3 2 4198 AUDIA P 2010 FSH 21 KUNINGAN, JAW Kontrakan 2000000 2 2 2 2 2 2199 EKO S L 2011 FSH 20 SULAWESI SELAKosan 1000000 3 2 3 3 3 3200 SAS P 2010 FSH 20 LAMPUNG Kosan 2000000 3 3 3 3 1 3201 NI'MATU P 2011 FSH 21 BOJONERGORO Rumah sau 1000000 3 2 3 3 2 2202 FD P 2011 FSH 20 CIAMIS Kosan 800000 3 3 3 3 2 3203 FEBRINA P 2011 FSH 19 MEDAN, SUMA Kosan 1500000 4 3 3 3 3 3204 ASIH MU P 2010 FSH 20 TASIKMALAYA, Kosan 800000 3 3 3 3 3 3205 M. RIF'AT L 2011 FSH 19 MEDAN, SUMA Kontrakan 700000 4 3 4 3 2 3206 SARA F P 2010 FSH 20 SUKABUMI, JAW Kosan 1200000 3 3 2 2 4 3207 IKA Y P 2011 FSH 20 BANTEN Asrama 500000 3 4 4 4 3 4208 ZS L 2011 FSH 19 TASIKMALAYA, Kontrakan 900000 3 2 2 2 1 3209 RAA P 2011 FITK 20 LAMPUNG Kontrakan 1000000 3 3 2 2 2 3210 DE P 2011 FITK 20 BENGKULU Kontrakan 800000 3 3 2 3 2 3211 FERDIAN L 2011 FSH 20 PADANG, SUM Kosan 800000 3 3 2 1 1 3212 HERI L 2011 FEB 20 SUMATERA BA Kontrakan 600000 2 3 3 2 3 3213 FR L+C24 2010 FEB 21 SUKABUMI, JAW Kosan 1000000 2 3 2 2 2 3214 IS P 2010 FPsi 19 CIREBON, JAWA Kontrakan 1500000 3 3 3 3 3 4215 SILMI P 2010 FPsi 20 PADANG, SUM Kosan 800000 3 4 4 3 1 3216 ZN P 2009 FPsi 23 JAWA TIMUR Kosan 800000 2 3 2 3 1 4217 DICK L 2010 FPsi 21 ACEH Kosan 1000000 4 4 4 2 2 4218 RA P 2010 FPsi 21 GRESIK Rumah sau 1000000 2 3 2 3 1 4219 AKMA L 2010 FPsi 20 SULAWESI SELAKosan 700000 3 3 3 3 2 3220 YAF P 2010 FPsi 20 JAMBI Kosan 1200000 3 3 4 3 3 3221 CANTIK P 2010 FPsi 20 PALEMBANG, S Kosan 1600000 3 3 4 3 4 3222 DEVI FA P 2012 FIDKOM 18 JAWA TENGAH Kosan 1000000 3 2 3 2 3 3223 A P 2010 FPsi 20 KUNINGAN, JAW Kosan 1200000 3 3 3 3 2 3224 HOT C P 2009 FKIK 22 MEDAN, SUMA Kosan 800000 3 2 3 3 2 3225 R P 2009 FKIK 22 PALEMBANG, S Kosan 1000000 3 3 3 3 2 3226 VF P 2009 FKIK 22 PALEMBANG, S Kosan 1500000 3 2 3 2 2 3227 N P 2009 FKIK 21 PALEMBANG, S Kosan 1500000 3 2 3 2 2 3228 SS P 2009 FKIK 22 PALEMBANG, S Kosan 1000000 2 2 3 2 1 3229 HISSI P 2009 FKIK 22 KARAWANG, JA Kosan 1000000 3 3 2 2 2 4230 M P 2009 FPsi 22 MEDAN, SUMA Kosan 1000000 3 4 4 4 3 4

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 12 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 33 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 4 2 4 3 1 4 2 3 4 3 1 3 3 3 32 3 2 3 2 2 1 4 3 2 3 2 3 2 4 4 2 4 2 3 2 3 2 2 4 4 12 3 3 4 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 4 1 3 4 3 2 3 3 3 33 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 32 4 2 4 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 23 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 22 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 43 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 4 3 2 3 3 33 4 2 3 2 2 1 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 3 2 2 23 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 33 4 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 4 2 4 3 2 4 2 3 3 4 2 3 3 3 32 3 2 4 3 3 1 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 24 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 4 1 33 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 32 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 22 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 42 3 3 2 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 23 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 32 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 32 3 2 3 2 1 1 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 3 42 4 2 3 2 3 2 4 2 2 4 3 3 3 4 4 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 43 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 23 4 2 3 2 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 23 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 23 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 22 3 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 33 3 3 4 2 2 1 4 4 1 2 2 3 2 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 2 3 12 4 2 3 2 2 2 4 4 2 2 2 3 2 4 4 2 4 2 3 4 3 1 3 3 3 32 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 4 32 4 2 3 3 2 2 4 3 2 4 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 3 3 3 42 4 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 23 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 32 3 2 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 23 3 2 4 1 1 1 4 3 1 3 2 4 2 4 4 1 3 1 3 4 4 2 4 3 4 33 4 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 2 4 3 2 4 3 4 2 2 2 3 4 3 13 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 3 22 3 2 3 2 1 1 3 3 1 2 3 4 2 3 4 2 4 2 3 3 2 1 3 3 3 42 4 3 4 2 2 1 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 1 3 4 33 3 3 2 2 2 1 2 2 4 2 3 3 3 1 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 12 4 2 3 4 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2

3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 33 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 32 3 3 4 4 4 3 3 2 4 2 4 2 4 2 2 3 3 2 4 3 3 3 1 1 3 23 3 2 3 3 3 1 4 3 2 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 22 3 2 4 3 2 1 4 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 33 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 12 4 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 43 4 4 4 3 1 1 3 3 2 4 1 4 2 4 4 2 4 1 4 4 3 3 4 4 4 22 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 22 3 2 4 3 2 1 4 3 2 4 3 4 3 4 3 2 4 2 3 4 3 2 3 2 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 23 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 32 4 2 4 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 2 3 2 4 3 3 23 4 2 3 2 2 1 3 4 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 1 4 32 3 2 4 2 1 3 4 4 2 3 2 4 2 4 3 1 4 2 3 3 3 1 3 3 3 22 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 44 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 2 2 3 42 4 2 4 2 2 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 1 2 1 2 2 3 1 4 1 3 13 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 23 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 32 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 22 2 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 32 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 33 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 4 2 3 3 2 2 3 2 3 33 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 32 3 2 3 4 2 1 4 3 3 2 2 4 2 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 13 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 33 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 23 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 32 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 24 2 2 4 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 4 4 2 4 1 3 4 3 1 3 4 3 32 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 33 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 32 3 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 4 32 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 2 3 44 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 33 4 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 32 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 31 3 2 3 1 1 1 3 3 2 3 1 3 1 3 3 1 3 1 3 3 3 1 3 2 3 32 3 2 2 2 1 3 3 2 2 4 2 4 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 33 4 2 3 3 2 2 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 23 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 23 4 2 3 2 1 1 4 4 2 3 2 3 1 4 4 2 3 1 3 3 3 2 3 3 4 34 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 22 4 2 4 1 1 1 4 4 2 1 1 1 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 32 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3

2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 23 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 34 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 33 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 1 3 23 4 2 4 2 1 2 4 4 2 3 2 4 2 4 3 2 4 2 4 4 4 2 3 2 4 32 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 4 2 4 2 2 2 4 2 2 3 2 4 1 4 3 2 4 2 3 3 2 2 4 3 3 34 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 32 4 2 3 2 2 1 3 4 2 3 1 4 2 4 4 2 4 2 3 3 3 2 3 4 4 23 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 4 3 24 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 22 3 2 4 3 1 1 3 4 2 2 4 4 2 4 4 2 4 1 4 2 3 1 2 3 3 44 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 22 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 32 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 32 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 43 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 33 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 23 4 2 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 44 4 2 4 2 2 1 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 4 3 43 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 43 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 22 3 2 4 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 4 2 2 2 4 2 3 3 4 23 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 32 4 2 4 2 2 1 4 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 42 4 2 4 1 2 1 4 4 2 2 2 4 4 4 4 2 4 2 3 3 2 2 2 3 3 23 3 2 3 2 2 2 3 3 2 4 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 23 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 23 4 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 2 2 2 3 3 23 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 32 4 2 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 31 4 2 4 1 1 1 4 2 1 2 1 3 1 3 2 1 2 1 3 4 3 1 3 2 4 42 3 2 3 2 2 1 4 2 3 4 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 1 3 2 3 33 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 4 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 42 3 2 4 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 3 3 1 4 2 3 3 3 2 4 3 3 33 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 32 3 3 2 2 3 1 4 3 2 3 3 4 2 3 4 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 13 4 3 4 3 3 1 3 3 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 22 3 2 3 3 3 1 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 33 3 3 3 4 3 1 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 4 3 2 2 3 42 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 43 3 3 3 3 3 1 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 22 4 2 3 2 2 2 4 2 2 3 2 4 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 32 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 1 3 2 1 3 13 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3

3 3 3 4 2 2 1 3 3 1 4 3 4 3 4 4 2 3 2 3 3 4 2 3 3 4 33 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 33 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 4 22 4 2 4 3 2 2 4 4 1 3 2 3 2 3 4 2 4 2 4 4 4 2 3 4 4 34 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 12 3 2 4 3 1 1 4 3 1 4 2 3 3 4 2 2 3 1 3 4 3 2 2 2 3 43 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 32 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 23 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 33 3 2 3 2 2 2 4 4 2 3 2 3 3 3 3 1 4 2 4 4 3 2 3 3 3 32 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 33 4 2 4 3 2 2 4 3 1 3 2 4 2 4 4 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 22 3 2 4 3 2 1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 4 2 2 2 2 3 12 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 4 13 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 4 4 32 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 1 3 1 3 4 2 4 2 3 2 2 2 3 4 2 33 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 32 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 23 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 22 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 22 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 33 3 3 3 3 2 1 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 34 4 3 2 3 4 1 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 43 3 2 2 3 4 2 2 2 2 4 3 2 2 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 42 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 3 33 4 3 3 3 3 2 4 4 2 3 2 4 2 4 3 2 4 2 3 4 3 3 3 4 4 32 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 3 34 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 4 2 2 3 24 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 23 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 34 4 2 2 3 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 43 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 32 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 43 3 3 2 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 22 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 4 4 2 3 2 3 4 4 2 3 2 4 32 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 32 4 2 3 3 3 1 4 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 32 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 34 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 4 2 4 3 4 1 2 4 2 4 3 14 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 12 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 32 4 2 2 4 3 2 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 1 3 43 3 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 22 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 2 2 3 3 4 1 2 3 4 42 4 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 4 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3

3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 3 1 2 3 32 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 4 3 32 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 24 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 3 22 3 2 4 2 2 1 4 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 14 3 2 3 2 1 1 4 4 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 1 4 13 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 22 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 23 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 22 3 3 4 2 2 2 4 3 2 3 2 4 2 4 4 2 4 2 3 3 3 3 2 4 3 33 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 33 4 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 3 4 2 4 2 3 42 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 32 4 2 4 4 3 1 3 3 2 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 4 22 3 2 2 3 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 32 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 32 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 23 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 32 4 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 2 1 3 24 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 2 4 33 4 2 4 3 2 2 4 4 2 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 4 3 1 3 3 4 32 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 32 4 2 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 33 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 33 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 32 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 33 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 23 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 32 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 4 21 4 2 4 2 1 2 4 4 2 4 1 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 33 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 22 3 2 4 2 2 1 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 32 4 3 4 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 33 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 23 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 32 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 34 3 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 32 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 23 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 23 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 3 3 23 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 32 3 2 3 2 2 1 4 3 2 3 2 3 2 3 4 2 4 2 3 1 3 2 3 3 4 3

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 323 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 33 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 32 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 2 3 3 41 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 1 2 3 4 43 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 43 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 32 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 33 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 32 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 32 1 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 33 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 42 2 3 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 4 22 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 22 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 33 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 33 2 3 4 3 4 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 2 42 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 33 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 43 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 23 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 33 2 3 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 2 3 1 2 32 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 32 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 2 22 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 1 3 4 2 2 3 33 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 32 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 1 4 3 32 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 23 2 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 4 32 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 42 3 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 1 2 3 4 32 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 42 3 3 3 3 2 4 1 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 4 2 2 4 3 42 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 33 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 33 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 32 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 32 3 3 3 4 1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 32 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 32 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 32 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 33 1 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 1 3 3 22 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 1 3 4 2 3 3 4 4 2 33 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 22 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 32 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 4 1 1 2 2 3

2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 32 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 33 1 2 3 3 2 2 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 33 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 2 3 4 3 32 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 33 2 3 4 3 3 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 32 2 3 4 2 3 3 2 4 4 2 2 3 1 1 3 3 2 3 4 2 2 4 42 4 4 4 2 2 4 2 4 3 2 1 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 42 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 31 4 4 3 3 1 4 3 4 3 2 4 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 43 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 32 4 3 2 2 3 4 2 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 32 3 3 4 2 3 3 1 4 3 3 2 1 3 3 2 3 1 3 4 1 4 3 42 3 3 2 2 2 4 3 3 4 2 1 3 3 3 2 4 4 3 1 2 4 4 42 2 2 4 3 2 4 2 3 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 42 2 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 2 31 2 2 3 3 1 2 1 4 3 2 1 1 2 4 1 4 1 4 1 2 2 2 23 2 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 33 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 43 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 32 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 32 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 32 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 32 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 33 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 3 3 4 42 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 3 33 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 42 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 2 3 2 32 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 32 2 3 4 3 2 3 4 3 2 2 2 3 4 4 1 4 4 2 3 3 4 2 43 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 33 2 2 4 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 1 2 2 2 2 3 3 3 2 32 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 33 3 3 4 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 4 4 2 33 3 2 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 4 2 2 3 4 42 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 23 2 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 32 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 42 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 31 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 32 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 32 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 23 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 1 3 3 3

3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 33 2 3 4 2 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 2 1 3 3 33 2 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 32 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 2 4 4 3 2 2 3 3 43 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 32 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 4 13 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 22 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 2 2 3 4 3 2 2 4 4 33 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 33 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 32 4 3 4 3 2 4 1 3 3 2 3 4 2 3 1 3 1 3 4 2 4 4 23 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 33 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 33 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 32 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 32 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 2 32 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 1 3 2 32 2 3 3 3 4 4 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 43 3 3 4 2 2 4 3 4 1 1 3 3 2 2 1 3 3 4 1 2 4 4 33 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 43 2 3 4 2 3 3 1 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 32 2 3 4 3 2 3 2 4 4 3 2 3 4 3 2 3 3 4 2 2 3 2 32 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 22 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 33 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 1 3 3 2 3 4 4 3 2 2 2 3 22 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 33 3 3 4 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 32 2 3 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 43 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 33 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 32 3 3 4 4 1 3 4 3 4 4 3 3 3 3 1 3 2 4 4 1 3 4 42 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 32 2 2 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 4 3 2 33 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 32 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 32 2 3 4 4 4 4 1 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 22 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 31 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 3 1 32 2 3 4 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 32 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 33 3 2 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 43 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 3 43 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 2 3 32 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 1 3 3 3 2 3 2 3 43 2 3 4 1 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 1 3 1 2 3 2 33 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2

2 2 2 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 4 33 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 22 2 4 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 32 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 2 2 4 3 31 2 4 3 3 4 4 1 4 2 2 2 4 3 4 4 3 4 3 2 2 4 3 21 4 2 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 2 3 4 2 4 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 23 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 42 2 2 4 3 3 4 1 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 4 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 33 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 32 3 3 4 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 2 4 4 4 1 3 4 3 42 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 1 3 2 43 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 2 2 33 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 4 2 3 3 3 3 42 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 23 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 33 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 33 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 2 3 2 4 42 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 32 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 4 2 4 1 1 3 4 12 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 33 4 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 33 2 3 4 3 3 3 3 4 4 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 23 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 33 2 2 4 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 1 2 3 33 1 3 3 4 3 4 1 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 33 3 3 4 4 3 3 1 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 33 3 3 4 3 3 4 3 1 4 2 3 4 4 2 3 2 4 4 2 3 4 4 42 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 32 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 33 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 32 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 33 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 42 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 33 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 34 4 4 1 2 4 4 3 1 1 4 4 4 3 4 3 2 4 3 1 4 1 4 24 1 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 4 3 2 4 3 1 4 2 2 3 4 32 2 2 4 3 3 2 4 3 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 3 2 3 3 33 2 2 4 3 3 2 1 3 4 3 3 2 3 2 3 2 1 3 4 2 1 2 33 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 32 2 3 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 1 4 3 43 3 3 4 3 2 3 3 3 2 1 3 4 4 1 2 3 3 3 4 2 4 4 3

3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 32 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 33 3 2 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 2 4 3 2 2 3 1 2 2 3 42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 3 1 1 3 3 31 2 3 4 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 3 3 42 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 33 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 33 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 2 3 4 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 31 3 3 4 2 1 2 4 3 3 2 4 3 3 2 4 2 2 3 4 1 3 3 32 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 33 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 1 3 3 42 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 32 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 4 32 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 1 22 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 32 2 2 4 3 2 4 2 2 3 1 3 2 2 2 1 3 1 4 3 1 4 2 23 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 42 3 3 4 3 2 3 4 4 3 1 2 3 4 3 2 3 2 4 2 2 4 4 42 2 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 32 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 33 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 33 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 32 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 22 3 3 4 3 2 3 1 2 4 3 3 2 2 2 1 2 2 3 4 2 4 1 33 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 33 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 1 3 3 32 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 41 3 4 4 3 1 4 3 4 4 1 4 4 2 3 1 4 4 4 3 1 4 4 43 3 2 4 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 4 42 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 32 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 33 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 43 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 33 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 32 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 32 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 1 3 3 2 3 3 2 2 3 3 33 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 33 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 34 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 32 2 4 4 3 2 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 4 4 3 2 2 4 4

33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 1 2 3 4 5 6 7 83 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 32 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 23 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 4 4 3 2 1 3 3 4 2 3 4 4 2 2 3 4 1 3 3 3 2 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 2 3 33 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 32 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 32 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 33 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 1 32 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 32 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 34 2 2 2 3 4 1 2 2 3 3 2 4 2 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 42 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 4 4 2 3 3 2 32 4 2 2 3 2 4 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 4 4 3 3 3 4 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 32 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 2 2 24 2 3 2 4 4 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 34 3 3 1 3 4 2 2 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 34 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 33 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 33 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 4 33 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 33 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 32 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 33 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 42 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 2 3 33 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 33 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 1 4 1 1 3 4 3 4 2 3 3 2 22 3 3 2 3 3 2 2 2 3 4 2 2 4 3 3 1 2 3 2 4 2 3 2 3 43 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 43 4 3 2 2 4 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 32 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 4 2 2 2 3 4 4 4 2 3 2 2 33 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 1 4 2 1 2 4 3 3 3 3 2 3 3

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 44 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 32 4 2 1 3 3 4 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 1 4 3 4 3 3 2 3 32 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 33 4 3 1 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 22 3 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 33 2 4 3 4 2 3 4 2 4 3 2 4 4 4 3 1 4 3 1 4 3 4 2 3 32 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 2 43 1 4 3 4 4 2 3 3 4 3 2 4 3 3 4 1 4 3 1 4 3 4 2 3 33 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 32 2 4 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 2 3 3 3 3 3 3 32 4 4 2 4 1 4 1 3 3 1 3 2 4 3 2 1 2 4 4 4 2 4 1 3 33 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 34 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 44 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 1 4 42 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 2 43 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 4 4 1 4 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 3 3 2 3 33 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 34 2 3 2 3 4 2 2 3 3 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 32 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 34 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 44 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 4 32 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 41 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 32 2 2 4 2 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 1 4 3 4 2 2 2 3 2 33 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 34 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 34 3 3 2 3 3 4 1 2 4 4 2 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 2 43 3 3 3 3 3 2 1 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 33 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 33 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 1 3 3 3 33 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 32 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 2 3 33 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 33 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 33 2 2 2 3 4 4 1 1 3 3 2 3 3 2 4 1 3 3 3 3 3 3 2 3 33 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3

3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 4 3 2 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 1 3 33 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 31 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 1 4 4 2 3 3 3 33 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 33 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 32 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 34 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 3 44 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 34 4 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 33 2 3 2 3 3 2 1 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 34 2 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 31 4 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 44 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 34 3 3 1 3 4 3 1 1 2 2 2 3 2 3 4 1 3 3 4 4 3 3 2 3 33 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 32 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 32 4 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 32 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 31 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 33 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 1 4 4 4 4 2 3 2 3 3 1 2 1 3 33 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 32 3 2 4 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 33 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 33 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 1 2 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 24 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 2 2 2 4 2 4 3 3 2 3 2 2 4 43 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 1 3 4 3 2 1 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 1 23 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 32 4 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 33 3 4 2 3 4 2 2 2 3 4 2 3 4 3 4 1 4 3 4 3 3 3 3 3 32 3 2 4 3 2 2 3 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 33 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3

4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 1 4 3 3 4 1 3 2 4 4 2 4 4 4 33 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 33 3 3 1 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 2 3 33 4 4 4 1 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 2 34 3 4 1 3 4 3 3 1 3 3 1 4 3 3 2 1 4 1 2 2 4 3 3 2 23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 23 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 34 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 1 23 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 33 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 33 4 2 1 4 3 4 4 1 3 3 1 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 43 3 3 4 3 1 3 2 4 4 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 3 3 3 1 2 33 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 2 3 32 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 2 21 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 33 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 32 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 32 4 2 3 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 4 3 43 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 34 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 43 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 33 4 2 2 3 2 3 2 2 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 4 1 2 3 2 3 33 4 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2 33 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 34 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 43 3 3 2 3 4 2 4 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 3 1 3 4 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 32 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 32 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 34 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 34 3 3 2 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 34 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 23 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 33 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 31 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 2 4 3 1 3 1 4 4 4 2 4 2 2 43 4 3 1 3 4 4 1 1 2 2 4 2 3 3 3 2 3 4 1 3 3 3 2 2 33 3 2 2 2 4 3 2 1 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 34 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 2 2 2 2 3 2 1 4 2 3 3 3 3 2 23 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 34 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 44 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 1 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3

3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 24 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 32 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 32 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 1 3 3 3 3 4 3 2 3 34 3 2 2 3 4 4 2 4 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 4 33 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 33 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 33 4 3 2 4 3 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 33 2 3 3 3 4 2 3 3 2 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 33 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 33 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 33 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 34 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 33 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 34 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 44 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 1 3 2 3 43 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 33 2 3 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 32 4 3 1 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 3 2 2 23 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 2 3 43 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 34 1 4 3 3 4 1 2 3 3 4 1 3 4 4 2 1 4 4 4 4 3 3 2 3 34 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 33 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 2 33 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 33 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 33 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 32 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 33 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 33 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 33 3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 1 2 3 3 2 2 3 3 4 4 2 1 2 3 33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 33 2 3 3 3 4 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 242 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 43 3 3 4 3 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 23 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 4 3 42 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 44 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 32 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 12 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 32 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 33 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 32 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 43 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 31 2 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 43 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 42 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 43 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 33 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 23 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 43 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 43 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 33 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 43 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 32 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 2 3 33 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 33 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 14 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 31 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 2 4 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 42 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 43 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 43 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 34 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 1 2 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 33 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 33 4 4 4 3 4 1 3 4 4 4 3 3 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 44 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 2 4 1 43 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 33 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 33 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 33 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 43 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 32 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 31 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 43 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 34 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 33 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 32 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 42 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 32 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 33 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 33 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 2 2 2 4 4 3 2 3 2 2 3 23 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 32 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 43 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 4 2 13 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 33 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 42 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 2 2 3 2 34 3 4 4 1 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 32 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 22 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 42 4 1 1 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 44 3 3 2 4 4 2 3 2 3 4 4 2 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 2 1 3 1 3 1 1 3 2 2 2 2 2 2 23 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 42 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 31 4 4 4 3 4 1 4 4 4 3 3 3 4 3 43 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 4 2 34 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 32 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 32 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 32 3 1 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 33 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 33 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 34 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 43 2 4 4 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 34 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 41 1 3 4 2 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 43 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3

2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 23 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 43 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 33 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 43 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 33 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 33 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 34 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 33 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 43 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 43 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 2 2 2 3 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 1 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 1 3 3 33 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 43 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 2 3 43 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 42 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 43 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 43 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 33 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 43 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 1 3 3 23 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 43 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 43 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 34 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 33 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 43 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 1 4 4 1 43 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 34 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4