pengaruh tingkat suku bunga kredit, bagi hasil,...
TRANSCRIPT
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT,
BAGI HASIL, DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN
NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PROFITABILITAS (ROA) DENGAN PEMBIAYAAN
BAGI HASIL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN 2015-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
Desy Dwi Apriliana
NIM. 63010150132
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT,
BAGI HASIL, DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN
NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PROFITABILITAS (ROA) DENGAN PEMBIAYAAN
BAGI HASIL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN 2015-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
Desy Dwi Apriliana
NIM. 63010150132
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“ Jika kamu pernah berfikir bahwa hidupmu tidak lebih bahagia dari orang lain
disekitarmu, lihat lagi orang yang lebih susah dari kamu. Sesusah dan sedih
apapun ujian yang sedang kamu hadapi, masih banyak orang diluar sana yang
ujiannya lebih berat dari kamu alami. Hanya saja, orang lain mungkin senantiasa
sabar dan menampakkan wajah bahagia karena mereka percaya Allah selalu
bersamanya. Mereka percaya Allah tidak akan pernah memberikan ujian diluar
batas kemampuannya.
“ Jangan Lupa Bersyukur “
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya ,
skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Ayahanda tercinta Amin Santoso dan Ibunda tercinta Siti Suliyah beliau
adalah malaikatku, terimakasih atas perjuangannya dengan cucuran
keringat, kerja keras dan kasih sayangnya.
2. Kakakku tersayang Ike Sulistiani yang telah memberikan motivasi kepada
penulis dalam menimba ilmu selama dalam perkuliahan maupun dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Teman spesialku Yoga Eka Rivandi yang selalu memberi motivasi,
mendukung serta menyemangatiku.
4. Teman-teman senasib seperjuangan terlebih untuk sahabatku Ade Aprilia
Utami, Anita Rahmawati, Siti Nurhayati, Fitria Septiani dan Tri Anggun.
5. Sahabat-sahabat PS S1 angkatan 2015, yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu.
6. Teman-teman KKN kelompok 12, Dusun Karang, Desa Karanglangu,
Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan.
7. Sahabatku dari SMA N 1 BRINGIN Anita, Diyan, Fajar dan Nita.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya sehingga penulisan
skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang kita tunggu-tunggu
syafaatnya diyaumul qiyamah nanti. Dengan segala kerendahan hati, penulis
sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan
dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit, Bagi
Hasil, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF)
Terhadap Profitabilitas dengan Pembiayaan Bagi Hasil Sebagai Variabel
Intervening Pada Bank Umum Syariah Tahun 2015 - 2018 ” ini disusun untuk
melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1) Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam di IAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih
sederhana serta banyak kekurangan.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. Selaku Rektor IAIN
Salatiga.
ix
2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam dan selaku Pembimbing Skripsi yang telah sabar
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Ari Setiawan, M.M. Selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Bapak Dr. Mochlasin, M.Ag. selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak atau Ibu Dosen yang telah memberikan pengetahuan dan bimbingan
selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini.
6. Ayahanda Amin Santoso dan Ibunda tercinta Siti Suliyah, serta Kakak
tercinta Ike Sulistiani yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan
motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh
studi dan mewujudkan cita-cita.
7. Sahabat-sahabat PS S1 angkatan 2015
8. Yang tercinta teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan
motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses
penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih perlu penyempurnaan baik dari isi
maupun metodologi. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang
konstruktif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 28 Agustus 2019
Penulis
x
ABSTRAK
Apriliana, Desy Dwi. 2019. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit, Bagi Hasil,
Dana Pihak Ketiga(DPK) dan Non Performing Financing (NPF)
Terhadap Profitabilitas (ROA) dengan Pembiayaan Bagi Hasil Sebagai
Variabel Intervening pada Bank Umum Syariah Tahun 2015-2018.
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1 Perbankan
Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton Bawono, S.E,. M.Si.
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui Pengaruh
Tingkat Suku Bunga Kredit, Bagi Hasil, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non
Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas (ROA) dengan Pembiayaan
Bagi Hasil Sebagai Variabel Intervening Pada Bank Umum Syariah Tahun 2015-
2018. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan
menggunakan path analysis sebagai analisis data. Penelitian ini menggunakan
data sekunder berbentuk time series data laporan keuangan. Data yang telah
diperoleh kemudian dianalisis menggunakan alat bantu aplikasi Eviews 9.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat Suku Bunga Kredit
berpengaruh terhadap pembiayaan bagi hasil. Bagi hasil, DPK, NPF tidak
berpengaruh terhadap pembiayaan bagi hasil. Tingkat suku bunga kredit, bagi
hasil dan DPK berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA). NPF dan Pembiayaan
Bagi Hasil tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA). Hasil analisis jalur
menyatakan bahwa Pembiayaan Bagi Hasil tidak mampu memediasi Dana Pihak
Ketiga (DPK) terhadap Profitabilitas (ROA).
Kata Kunci : Tingkat Suku Bunga Kredit, Bagi Hasil, Dana Pihak Ketiga, Non
Performing Financing (NPF), Profitabilitas (ROA), Pembiayaan
Bagi Hasil
xi
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
D. Kegunaan Penelitian ................................................................................. 8
E. Sistematika Penelitian .............................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 11
A. Telaah Pustaka ........................................................................................ 11
B. Kerangka Teori ....................................................................................... 17
C. Kerangka Penelitian ............................................................................... 28
D. Hipotesis ................................................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 40
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 40
xii
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 40
C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 41
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 43
E. Skala Pengukuran ................................................................................... 44
F. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................... 44
G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 48
H. Alat Analisis ........................................................................................... 57
BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 58
A. Statistik Deskriptif .................................................................................. 58
1. Variabel Tingkat Suku Bunga Kredit (X1) ................................................... 59
2. Variabel Bagi Hasil (X2) ............................................................................... 59
3. Variabel Dana Pihak Ketiga (X3).................................................................. 60
4. Variabel Non Performing Financing (X4) .................................................... 61
5. Variabel Profitabilitas (ROA) ....................................................................... 61
6. Variabel Pembiayaan Bagi Hasil ................................................................... 62
B. Analisis Data .......................................................................................... 63
1. Uji Stasioner .................................................................................................. 63
2. Uji Statistik .................................................................................................... 64
3. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 79
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 91
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 115
A. Kesimpulan ........................................................................................... 115
B. Saran ..................................................................................................... 116
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................117
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 118
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 12
Tabel 3.1 Daftar Sampel Bank Umum Syariah ..................................................... 42
Tabel 3.2 Pengambilan Keputusan Durbin Watson .............................................. 55
Tabel 4.1 Statistik Variabel Suku Bunga Kredit ................................................... 59
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Bagi Hasil................................................ 59
Tabel 4.3 Statistik Variabel Dana Pihak Ketiga ................................................... 60
Tabel 4.4 Statistik Variabel NPF .......................................................................... 61
Tabel 4.5 Statistik Variabel ROA ......................................................................... 61
Tabel 4.6 Statistik Variabel Pembiayaan Bagi Hasil ............................................ 62
Tabel 4.7 Hasil uji Augmented Dickey-Fuller ...................................................... 63
Tabel 4.8 Uji Statistik Pembiayaan bagi hasil ...................................................... 64
Tabel 4.9 Uji Statistik pembiayaan bagi hasil setelah penyembuhan ................... 68
Tabel 4.10 Uji Statistik ROA ................................................................................ 72
Tabel 4.11 Uji Statistik ROA setelah Penyembuhan ............................................ 76
Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas Pembiayaan bagi hasil ....................................... 83
Tabel 4.13 Uji Multikolinieritas Pembiayaan Bagi hasil setelah penyembuhan .. 84
Tabel 4.14 Uji Multikolinieritas ROA .................................................................. 85
Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas Pembiayaan Bagi Hasil ................................. 86
Tabel 4.16 Uji Heteroskedastisitas ROA .............................................................. 87
Tabel 4.17 Uji Autokorelasi Pembiayaan Bagi Hasil ...........................................88
Tabel 4.18 Uji Autokorelasi ROA ........................................................................89
Tabel 4.19 Analisis Jalur Path ............................................................................. 106
xiv
Tabel 4.20 Uji Sobel ...........................................................................................108
Tabel 4.21 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................113
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 27
Gambar 4.1 Uji Normalitas Pembiayaan Bagi Hasil ............................................ 78
Gambar 4.2 Uji normalitas pembiayaan bagi hasil setelah penyembuhan ........... 78
Gambar 4.3 Uji Normalitas ROA.......................................................................... 79
Gambar 4.4 Uji Normalitas ROA setelah penyembuhan ...................................... 80
Gambar 4.5 Analisis Jalur ................................................................................... 102
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Penelitian, Statistik Deskriptif dan Uji Stasioner
Lampiran 2 Uji Statistik
Lampiran 3 Uji Asumsi Klasik
Lampiran 4 Lembar Konsultasi
Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 6 Pernyataan Publikasi Skripsi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank syariah yaitu lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam pembayaran serta
peredaran uang yang dioperasionalnya disesuaikan dengan prinsip syariat
islam. Bank syariah di Indonesia tumbuh semakin pesat semenjak tahun
1999, hal ini disebabkan pada tahun 1998. Pemerintah melalui UU No. 10
tahun 1998 mulai mengenali dan memberikan perhatian atas praktik
perbankan yang tidak menggunakan instrumen bunga. Begitu pula halnya
dengan diterbitkan UU No. 23 tahun 1999, Bank Indonesia memiliki hak
sebagai bank sentral untuk menyediakan fasilitas dan kewenangan untuk
mengatur dan mendorong perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia.
Dalam perekonomian Indonesia, permasalahan suku bunga kredit
merupakan indikator makro yang sangat penting. Indikator ini mempunyai
faktor-faktor penyebab dan dampak negatif yang sangat parah terhadap
perekonomian bila tidak segera diatasi. Perekonomian kita mempunyai
budaya penyerapan suku bunga tinggi. Pertumbuhan kredit Bank Swasta
Nasional Devisa cenderung masih mengalami kenaikan dan penuruan, hal
ini dapat dilihat dari tren pertumbuhan kredit dari tahun 2010 sampai
tahun 2015. Bank yang sehat cenderung mengalami kenaikan dalam
2
menyaluran kreditnya tetapi dalam kenyataannya tidak banyak bank yang
mengalami kenaikan pertumbuhan kredit. Menurut Bastian dan
Suhardjono (2006: 294), menyatakan bahwa tingkat suku bunga kredit
merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pendapatan bagi
bank. Peningkatan suku bunga kredit menandakan bahwa pendapatan
bunga dari penyaluran kredit juga meningkat, dengan meningkatnya
pendapatan bunga maka profitabilitas mengalami peningkatan. Di sisi lain
tingkat suku bunga kredit yang diberikan akan mengurangi minat calon
nasabah dalam melakukan kredit, hal tersebut akan mengakibatkan
penurunan penjualan yaitu kredit sehingga akan mempengaruhi
keuntungan atau penurunan profitabilitas (Arta, 2014).
Pada tahun 2014, kinerja perbankan syariah mengalami
peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari total asset,
pembiayaan yang disalurkan maupun dana dari pihak ketiga. Melihat
kinerja perbankan syariah yang semakin meningkat tersebut seharusnya
berdampak baik juga terhadap profitabilitas. Namun pada kenyataannya,
fenomena yang terjadi justru laba bank syariah anjlok per April 2014 yaitu
sebesar Rp 1,03 triliun. Jumlah itu menunjukan penurunan 24,26%
dibanding April 2013. Adapun laba bersih yang di raih bank syariah di 1
semester lalu mencapai Rp 1,36 triliun (Tribunnews.com, 4 September
2014).
Tantangan bank syariah dalam perekonomian di Indonesia masih
cukup besar. Untuk itu, perbankan syariah dalam mencapai daya saing
3
yang tinggi, perlu memperhatikan peningkatan kemampuan bank-bank
tersebut untuk menjadi bank yang sehat, antara lain dengan menjaga
tingkat profitabilitas. Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat
untuk mengukur kinerja suatu bank. Faktor- faktor yang mempengaruhi
profitabilitas bank dapat bersumber dari berbagai kinerja profitabilitas
yang ditunjukkan beberapa indikator. Rasio profitabilitas yang terpenting
bagi bank adalah Return On Assets (ROA).
Menurut Mamduh dan Abdul (2012: 157) Return On Assets sering
diterjemahkan sebagai rentabilitas ekonomi mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba di masa lalu, analisis ini kemudian
diproyeksikan ke masa depan untuk mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total asset yang dimiliki
perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset
tersebut. Biaya-biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang
merupakan biaya pendanaan dengan utang. Tingkat ROA digunakan untuk
mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan
pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank
yang di ukur dari aset yang sebagian besar dananya berasal dari simpanan
masyarakat, sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat
profitabilitas perbankan.
Salah satu indikator utama dalam mengalokasikan dana bank dapat
dilihat dari besarnya jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank
kepada nasabah. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah antara
4
lain pembiayaan jual beli, bagi hasil dan sewa. Pembiayaan bagi hasil
umumnya dapat dilakukan berdasarkan dua jenis akad yaitu pembiayaan
mudharabah dan pembiayaan musyarakah. Dimana kedua komponen
pembiayaan tersebut menggunakan sistem profit loss sharing (bagi hasil)
dengan membagi porsi pendapatan hasil usaha masing-masing yaitu
shahibul maal dan mudharib.
Sebagai lembaga keuangan yang mempunyai fungsi intermediasi
keuangan, bank syariah melakukan penghimpunan dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan yang disebut Dana Pihak Ketiga (DPK) dan
menyalurkan kembali dana yang diperoleh dari masyarakat yang kelebihan
dana (surplus) kepada masyarakat yang membutuhkan dana (deficit). Pada
bank syariah, kegiatan ini dikenal dengan istilah pembiayaan (financing).
Penyaluran pembiayaan dilakukan melalui skim pembiayaan baik
pembiayaan yang menggunakan prinsip jual beli, sewa, bagi hasil maupun
akad pelengkap (Karim, 2008).
Pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah dapat menimbulkan
kemungkinan tidak terbayarkan kembali pembiayaan tersebut atau dengan
kata lain terjadinya kredit macet yang kemungkinannya lebih besar.
Pembiayaan bermasalah di dalam perbankan syariah dapat dilihat dari
tingkat Non Performing Financing (NPF). Besar kecilnya presentase NPF
menunjukkan kinerja bank dalam pengelolaan dana yang disalurkan,
semakin besar presentase NPF maka hal tersebut dapat menurunkan
pendapatan yang diperoleh bank sehingga dapat mempengaruhi tingkat
5
profitabilitas bank syariah. Meskipun resiko dalam menyalurkan
pembiayaan tinggi akan tetapi potensi untuk mendapatkan keuntungan
juga tinggi. Untuk itu, bank harus meningkatkan volume pembiayaan
dengan menaikkan modal sendiri ataupun menghimpun dana dari
masyarakat.
Dalam penelitian ini tingginya suku bunga kredit, bagi hasil, dana
pihak ketiga dan NPF akan berpengaruh pada kegiatan usaha yang
dilakukan oleh bank, yang tentunya hal tersebut akan berpengaruh
terhadap tingkat profitabilitas yang akan didapatkan oleh bank. Sedangkan
kegiatan usaha bank yang paling utama dan paling besar adalah
pembiayaan, bisa berupa pembiayaan bagi hasil. Oleh karena itu, pada
penelitian ini pembiayaan bagi hasil dijadikan sebagai variabel intervening
untuk mengetahui pengaruh tidak langsung suku bunga kredit, bagi hasil,
dana pihak ketiga dan NPF terhadap profitabilitas melalui pembiayaan
bagi hasil yang disalurkan oleh bank.
Berdasarkan Latar Belakang tersebut penulis mengambil judul “
Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit, Bagi Hasil, Dana Pihak Ketiga
(DPK) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas
(ROA) dengan Pembiayaan Bagi Hasil sebagai Variabel Intervening pada
Bank Umum Syariah Tahun 2015 - 2018 “
6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap
profitabilitas (ROA)?
2. Bagaimana pengaruh bagi hasil terhadap profitabilitas (ROA)?
3. Bagaimana pengaruh dana pihak ketiga (DPK) terhadap
profitabilitas (ROA)?
4. Bagaimana pengaruh non performing financing (NPF) terhadap
profitabilitas (ROA)?
5. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil terhadap profitabilitas
(ROA)?
6. Bagaimana pengaruh Tingkat Suku Bunga Hasil terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil?
7. Bagaimana pengaruh Bagi Hasil terhadap Pembiayaan Bagi Hasil?
8. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil?
9. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil?
10. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil memediasi tingkat
suku bunga kredit terhadap profitabilitas (ROA)?
11. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil memediasi tingkat
bagi hasil terhadap profitabilitas (ROA)?
12. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil memediasi dana pihak
ketiga (DPK) terhadapp profitabilitas (ROA)?
7
13. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil memediasi non
performing financing (NPF) terhadap profitabilitas (ROA)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini
bertujuan untuk :
1. Menganalisis dan meneliti pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit
terhadap Profitabilitas (ROA).
2. Menganalisis dan meneliti pengaruh Bagi Hasil terhadap
Profitabilitas (ROA).
3. Menganalisis dan meneliti pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK)
terhadap Profitabilitas (ROA).
4. Menganalisis dan meneliti pengaruh Non Performing Financing
(NPF) terhadap Profitabilitas (ROA).
5. Menganalisis dan meneliti pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil
terhadap Profitabilitas (ROA).
6. Menganalisis dan meneliti pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit
terhadap Pembiayaan Bagi Hasil.
7. Menganalisis dan meneliti pengaruh Bagi Hasil terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil.
8. Menganalisis dan meneliti pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil.
9. Menganalisis dan meneliti pengaruh Non Performing Financing
(NPF) terhadap Pembiayaan Bagi Hasil.
8
10. Menganalisis dan meneliti pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil
memediasi Tingkat Suku Bunga Kredit.
11. Menganalisis dan meneliti pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil
memediasi Bagi Hasil.
12. Menganalisis dan meneliti pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil
memediasi Dana Pihak Ketiga (DPK).
13. Menganalisis dan meneliti pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil
memediasi Non Performing Financing (NPF).
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna bagi :
1. Bagi Penulis
Sebagai gambaran tentang pengaruh tingkat suku bunga kredit, bagi
hasil, dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF)
terhadap profitabilitas (ROA) dengan pembiayaan bagi hasil sebagai
variabel intervening.
2. Bagi Perbankan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan masukan dalam
memperbaiki dan meningkatkan kinerja dalam bank umum syariah dalam
hal profitabilitas (ROA) dan pembiayaan bagi hasil.
3. Bagi Institusi dan peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan mengenai pengaruh tingkat suku bunga kredit, bagi hasil,
dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap
9
profitabilitas (ROA) dengan pembiayaan bagi hasil sebagai variabel
intervening, serta dapat dijadikan sebagai referensi penelitian selanjutnya.
E. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan bertujuan menggambarkan alur pemikiran
penulis dari awal hingga akhir. Sistematika penulisan dalam skripsi terdiri
dari lima bab.
BAB I merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan. Pada bab ini dijelaskan alasan mengapa penelitian
ini perlu untuk diteliti.
BAB II menjelaskan telaah pustaka, landasan teori, kerangka
pemikiran dan pengembangan hipotesis. Pada bab ini akan menjelaskan
tentang teori yang mendasari penelitian, penelitian terdahulu, kerangka
penelitian dan hipotesis penelitian. Pada bab ini juga dipaparkan
penelitian-penelitian terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitian ini.
BAB III berisi penjelasan mengenai metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan jenis penelitian,
sumber data, definisi konsep dan operasional, metode pengumpulan data,
uji instrumen penelitian dan alat analisis data.
BAB IV menjelaskan analisis data dan pembahasan. Pada bab ini
menjelaskan tentang deskripsi penelitian dan analisis data meliputi analisis
terhadap tiap variabel, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil uji
hipotesis.
10
BAB V merupakan penutup. Pada bab ini dipaparkan kesimpulan
dari penelitian yang telah dilakukan dan saran yang berkaitan dengan
penelitian.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Hasil penelitian dari Aji (2017) menyatakan bahwa Tingkat Suku
Bunga Kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Menurut Garniwa (2015) menyatakan bahwa Tingkat suku bunga kredit
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan menurut Widiyama
dan Lukman menyatakan bahwa Tingkat suku bunga kredit berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Untuk pengaruh Bagi Hasil terhadap pengungkapan profitabilitas
menyatakan bahwa Bagi Hasil tidak berpengaruh signifikan positif
terhadap profitabilitas (ROA). Hasil penelitian Afrizal (2017) menyatakan
bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif terhadap
profitabilitas (ROA). Menurut Sudarmin dan Tyahya (2018) menyatakan
bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif signifikan terhadap
Profitabilitas (ROA). Menurut Fachrurohman (2018) menyatakan bahwa
Non Performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (ROA).
Untuk pengaruh pembiayaan bagi hasil terhadap pengungkapan
profitabilitas menurut Arim, dkk (2016) menyatakan bahwa Pembiayaan
Bagi Hasil berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA). Telah
12
banyak penelitian yang membahas mengenai faktor yang mempengaruhi
profitabilitas bank. Berikut research gap penelitian mengenai pengaruh
hubungan antara Pembiayaan bagi hasil terhadap Profitabilitas yang akan
dijelaskan pada tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
GAP Variabel Peneliti Hasil Penelitian
Isu : Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit, Bagi Hasil, Dana Pihak Ketiga (DPK),
Non Performing Financing (NPF), Profitabilitas (ROA) dan Pembiayaan Bagi Hasil
Research Gap :
Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit, Bagi Hasil, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan
Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas (ROA) dengan Pembiayaan
Bagi Hasil sebagai Variabel Intervening.
Tingkat Suku
Bunga Kredit
terhadap
pengungkapan
profitabilitas
(ROA)
Suku Bunga
Kredit
Tri Widiantoro
Aji, dkk (2017)
Tingkat Suku Bunga
Kredit tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas
(ROA).
Muhamad
Garniwa, (2015)
Tingkat suku bunga
kredit berpengaruh
terhadap
profitabilitas
(ROA).
Fagit Widiyama dan
Lukman Hidayat,
(2015)
Tingkat suku bunga
kredit berpengaruh
signifikan terhadap
13
profitabilitas (ROA).
Bagi Hasil
terhadap
pengungkapan
profitabilitas
(ROA)
Bagi Hasil Dila Anggraini,
(2018)
Bagi Hasil tidak
berpengaruh
signifikan positif
terhadap
profitabilitas
(ROA).
Dana Pihak
Ketiga (DPK)
terhadap
pengungkapan
profitabilitas
(ROA)
Dana Pihak
Ketiga
(DPK)
Dila Anggraini,
(2018)
Dana Pihak Ketiga
(DPK) berpengaruh
signifikan positif
terhadap
profitabilitas
(ROA).
Ulin Nuha Aji S
dan Astiwi
Andriani, (2016)
Dana Pihak Ketiga
(DPK) berpengaruh
positif terhadap
profitabilitas
(ROA).
Afrizal, (2017) Dana Pihak Ketiga
(DPK) berpengaruh
positif terhadap
profitabilitas
(ROA).
Sudarmin dan
Tyahya, (2018)
Dana Pihak Ketiga
berpengaruh positif
signifikan terhadap
Profitabilitas
(ROA).
Yoli Lara Sukma
(2013)
Bahwa dana pihak
ketiga tidak
14
berpengaruh dan
sangat signifikan
Non Performing
Financing
terhadap
pengungkapan
profitabilitas
(ROA)
Non
Performing
Financing
(NPF)
Dila Anggraini,
(2018)
Non Performing
Financing (NPF)
berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas
(ROA).
Ian Azhar dan
Arim, (2016)
Non Performing
Financing (NPF)
berpengaruh negatif
terhadap
profitabilitas
(ROA).
Ulin Nuha Aji S
dan Astiwi
Andriani, (2016)
Non Performing
Financing (NPF)
berpengaruh negatif
terhadap
profitabilitas
(ROA).
M. Hidayat
Fachrurohman,
(2018)
Non Performing
Financing (NPF)
berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas
(ROA).
Pembiayaan Bagi
Hasil terhadap
Profitabilitas
(ROA)
Pembiayaan
Bagi Hasil
Dila Anggraini,
(2018)
Pembiayaan Bagi
Hasil berpengaruh
negatif signifikan
terhadap
15
profitabilitas
(ROA).
Ian Azhar dan
Arim, (2016)
Pembiayaan Bagi
Hasil berpengaruh
negatif terhadap
profitabilitas
(ROA).
Cecep Yuda
Suhendar dan
Heraeni
Tatuatmodjo,
(2014)
Pembiayaan Bagi
Hasil berpengaruh
terhadap
profitabilitas
(ROA).
M. Hidayat
Fachrurohman,
(2018)
Pembiayaan Bagi
Hasil tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas
(ROA).
Tingkat Suku
Bunga Kredit
terhadap
pengungkapan
Pembiayaan Bagi
Hasil
Suku Bunga
Kredit
Herni Ali dan
Miftahurrohman,
(2015)
Tingkat Suku Bunga
Kredit berpengaruh
negatif terhadap
Pembiayaan Bagi
Hasil.
Bagi Hasil
terhadap
pengungkapan
Pembiayaan Bagi
Hasil
Bagi Hasil Dila Anggraini,
(2018)
Bagi Hasil tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Pembiayaan Bagi
Hasil.
Dita Andrraeny Tingkat bagi hasil
16
(2011) berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap volume
pembiayaan
berbasis bagi hasil
pada bank syariah.
Dana Pihak
Ketiga terhadap
pengungkapan
Pembiayaan Bagi
Hasil
Liliani dan
Khairunnisa,
(2015)
Dana Pihak Ketiga
berpengaruh
signifikan terhadap
Pembiayaan Bagi
Hasil.
Dila Anggraini,
(2018)
Dana Pihak Ketiga
tidak berpengaruh
terhadap
Pembiayaan Bagi
Hasil.
Herni Ali dan
Miftahurrohman,
(2015)
Dana Pihak Ketiga
berpengaruh positif
terhadap
Pembiayaan Bagi
Hasil.
Non Performing
Financing (NPF)
terhadap
pengungkapan
Pembiayaan Bagi
Hasil
Non
Performing
Financing
(NPF)
Liliani dan
Khairunnisa,
(2015)
Non Performing
Financing (NPF)
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Pembiayaan Bagi
Hasil.
Dila Anggraini,
(2018)
Non Performing
Financing (NPF)
tidak berpengaruh
17
signifikan terhadap
Pembiayaan Bagi
Hasil.
Herni Ali dan
Miftahurrohman,
(2015)
Non Performing
Financing (NPF)
tidak berpengaruh
terhadap
Pembiayaan Bagi
Hasil.
Pembiayaan Bagi
Hasil sebagai
Variabel
Intervenig
Pembiayaan
Bagi Hasil
Dila Anggraini,
(2018)
Pembiayaan bagi hasil
tidak dapat memediasi
variabel Suku Bunga
Kredit terhadap
profitabilitas.
Pembiayaan
berpengaruh
Negatif terhadap
ROA. .
B. Kerangka Teori
1. Syariah Enterprise Theory
Syariah Enterprise Theory menjelaskan bahwa Allah SWT,
merupakan sebagai pusat segala sesuatu dan menjadi tempat
kembalinya manusia dan alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa
harta adalah milik Allah dan hanya titipan untuk manusia dan harus
dikelola sebaik mungkin. Harta yang dimiliki ini tidak boleh ditimbun
dan harus dikelola dengan baik agar harta tersebut dapat berputar dan
menjadi harta yang produktif yang bermanfaat untuk orang lain. Peran
18
perbankan syariah yang menjalankan segala kegiatannya berdasarkan
Al Quran dan Al Hadits, sehingga perlu untuk bank syariah
menyalurkan dana yang dihimpun sebagai pembiayaan kepada pihak
lain yang membutuhkan (Wulandari, 2013: 438).
Berdasarkan kondisi ini, sebenarnya sangat ironi dan sangat
disayangkan karena ternyata perbankan syariah justru didominasi
dengan transaksi dengan prinsip jual beli dibandingkan dengan
transaksi pembiayaan berbasis bagi hasil. Karena idealnya, jika kita
mengacu berdasarkan Syariah Enterprise Theory, pembiayan bagi
hasil seharusnya lebih besar daripada jenis akad transaksi yang
lainnya, karena produk ini dinilai lebih memiliki spirit dan nilai-nilai
islam di bandingkan transaksi lainnya. Prinsip bagi hasil diharapkan
akan lebih dapat menggerakan sektor riil dan perekonomian, karena
konsep dari akad ini menutup kemungkinan untuk dilakukan
pembiayaan untuk hal konsumtif melainkan ditunjukkan untuk
kepentingan produktif. Dengan demikian kemaslahatan umat akan
lebih besar dirasakan.
2. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu tujuan dari perbankan, karena
dari profitabilitas ini dapat diketahui sejauh mana kinerja dari
perbankan itu sendiri. Bila profitabilitas baik maka dapat dikatakan
kinerja dari perbankan tersebut baik pula, begitu juga sebaliknya.
Pengertian profitabilitas menurut (Riyanto, 2008) adalah kemampuan
19
suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktivitas operasi yang
dihasilkan dari kegiatan usahanya selama periode tertentu.
Indikator yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja
profitabilitas bank adalah Return On Assets (ROA). Return On Assets
(ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang
digunakan. Return On Assets merupakan perbandingan antara laba
sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva yang dimiliki
perusahaan. Return On Assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa
dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan
mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila Return
On Assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang
dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu
perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut
berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan, tetapi jika total
aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba, maka
perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat
pertumbuhan.
Menurut Bank Indonesia, ROA merupakan rasio antara Laba
Sebelum Pajak dengan Total Aktiva. Untuk Bank Umum Syariah
berikut rumusnya :
ROA =
20
3. Suku Bunga Kredit
Menurut Kasmir (2013:114) pengertian suku bunga pinjaman atau
bunga kredit adalah suku bunga yang diberikan kepada para peminjam
atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
Menurut SEBI No.15/1/DPNP tanggal 15 Januari 2013 bahwa
indikator suku bunga kredit adalah SBDK (Suku Bunga Dasar Kredit)
diperlukan sebagai indikator besaran suku bunga kredit yang akan
diberikan kepada nasabah yang mengajukan kredit kepada bank.
SBDK merupakan suku bunga terendah yang mencerminkan
kewajaran biaya yang dikeluarkan oleh bank termasuk ekspektasi
keuntungan yang akan diperoleh. Komponen dalam menentukan
SBDK adalah :
a. Harga Pokok Dana untuk Kredit yang timbul dari kegiatan
penghimpunan dana
b. Biaya Overhead yang dikeluarkan oleh bank berupa beban
operasional bukan harga yang dikeluarkan untuk kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran kredit termasuk biaya
pajak yang harus dibayar.
c. Profit Margin (Margin Keuntungan) yang ditetapkan bank
dalam kegiatan penyaluran kredit.
21
4. Bagi Hasil
Bagi hasil merupakan sistem pembagian hasil usaha di mana
pemilik modal bekerjasama dengan pemilik modal untuk melakukan
kegiatan usaha. Apabila kegiatan usaha menghasilkan keuntungan
maka dibagi berdua dan ketika mengalami kerugian ditanggung
bersama pula. Sistem bagi hasil menjamin adanya keadilan dan tidak
ada pihak yang tereksploitasi. Bagi hasil merupakan pendapatan dari
pembiayaan investasi mudharabah dan musyarakah berupa bagi hasil
usaha dari pembiayaan pengadaan barang murabahah, baitsaman ajil,
dan ijarah berupa mark up dan sewa dari pemberian pinjaman berupa
biaya administrasi, dan dari penggunaan fasilitas berupa fee. Terdapat
dua pendekatan atau pola untuk menghitung bagi hasil yaitu:
a. Revenue sharing
Perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh
pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-
biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
tersebut. Revenue sharing mengandung kelemahan, karena
apabila tingkat pendapatan bank sedemikian rendah maka
bagian bank setelah pendapatan didistribusikan oleh bank tidak
mempunyai kebutuhan operasionalnya (yang lebih besar
daripada pendapatan fee) sehingga merupakan kerugian bank
dan membebani para pemegang saham sebagai penanggung
kerugian.
22
b. Profit & loss sharing
Profit & loss sharing berarti keuntungan dan atau kerugian
yang mungkin timbul dari kegiatan ekonomi atau bisnis
ditanggung bersama-sama. Dalam atribut nisbah bagi hasil
tidak terdapat suatu fixed and certain return sebagaimana
bunga, tetapi dilakukan profit and loss sharing berdasarkan
produktifitas nyata dari produk tersebut. Pada saat akad terjadi,
wajib disepakati sistem bagi hasil yang digunakan, apakah
revenue sharing, profit & loss sharing, atau gross profit. Jika
tidak disepakati, akad itu menjadi gharar.
Pembayaran imbalan bank syariah kepada deposan (pemilik
dana) dalam bentuk bagi hasil besarnya sangat tergantung dari
pendapatan yang diperoleh oleh bank sebagai mudharib atas
pengelolaan dana mudharabah tersebut, apabila bank syariah
memperoleh hasil usaha yang besar maka distribusi hasil usaha
didasarkan pada jumlah yang besar, sebaliknya apabila bank
syariah memperoleh hasil usaha yang sangat kecil, maka
distribusi hasil usaha didasarkan pada jumlah yang kecil.
5. Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dana pihak ketiga adalah dana yang dimiliki bank yang bersumber
dari pihak luar atau masyarakat yang bertujuan untuk menyimpan
sebagian harta atau uangnya dibank agar aman dan dapat ditarik
apabila dibutuhkan oleh masyarakat yang bertindak sebagai nasabah.
23
Dana pihak ketiga ini merupakan sumber dana yang terpenting bagi
kegiatan operasional suatu bank. Meskipun jenis produk simpanan di
bank syariah mirip dengan bank konvensional, namun dalam bank
syariah terdapat perbedaan-perbedaan prinsipil (Antonio, 2001). Jenis-
jenis Dana Pihak Ketiga pada Bank Syariah :
1. Simpanan Giro
2. Simpanan Tabungan
3. Simpanan Deposito
Macam-macam akad dalam dana pihak ketiga :
1. Wadiah
Wadiah dapat diartikan sebagai titipan mutni dari satu pihak ke
pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga
dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendak.
2. Mudharabah
Mudharabah merupakan pemilik harta (shahibul mal)
menyerahkan modal kepada pengusaha untuk berdagang dengan
modal tersebut dan laba dibagi diantara keduanya berdasarkan
persyaratan yang disepakati. Sedangkan prinsip mudharabah
dalam pengaplikasiannya di bank adalah penyimpan atau deposan
bertindak sebagai shahibul mal (pemilik modal) dan bank sebagai
mudharib (pengelola).
24
Dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga merupakan sumber
dana terbesar yang diandalkan oleh bank yang mencapao 80% - 90%
dari seluruh dana yang dikelola oleh bank. Sumber dana pihak ketiga
merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank
dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika bank mampu membiayai
operasinya dari sumber dana ini (Kasmir, 2004). Dengan demikian
semakin tingginya dana yang dihimpun dari masyarakat, bank
memiliki kesempatan lebih dalam menyalurkan dananya pada aset-aset
produktif seperti penyaluran kredit atau pembiayaan, penempatan dana
pada bank lain, penempatan pada surat berharga dan kegiatan usaha
lainnya. Hal tersebut tentunya akan menambah perolehan laba yang
didapat oleh bank. Maka dari itu peningkatan dana pihak ketiga
memiliki pengaruh positif terhadap perolehan laba atau profitabilitas.
6. Non Performing Financing (NPF)
Non Performing Financing merupakan suatu indikator untuk
mengukur seberapa besar pembiayaan bermasalah dalam suatu
pembiayaan. Rasio ini juga berfungsi sebagai kemampuan suatu
manajemen bank dalam mengelola pembiayaan yang disalurkan
kepada investor. Pembiayaan yang dimasukkan kategori pembiayaan
bermasalah adalah pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga
tidak termasuk pembiayaan kepada bank lain.
Menurut Ismail (2011), kredit bermasalah merupakan kredit yang
telah disalurkan oleh bank dan nasabah tidak dapat melakukan
25
pembayaran atau melakukan angsuran sesuai dengan perjanjian yang
telah ditandatangani oleh bank dan nasabah. Penilaian atas
penggolongan kredit baik kredit tidak bermasalah maupun bermasalah
tersebut dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Penilaian
secara kuantitatif terlihat dari kemampuan debitur dalam melakukan
pembayaran angsuran kredit baik angsuran secara kualitatif dapat
dilihat dari prospek usaha dan kondisi keuangan debitur.
Rivai (2010) menyatakan bahwa pembiayaan bank menurut
kualitasnya pada hakikatnya didasarkan atas risiko kemungkinan
menurut bank terhadap kondisi dan kepatuhan nasabah pembiayaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban untuk membayar bagi hasil,
mengangsur serta melunasi pembiayaan kepada bank jadi, unsur utama
dalam menentukan kualitas tersebut meliputi waktu pembiayaan bagi
hasil, pembayaran angsuran maupun pelunasan pokok pembiayaan dan
diperinci sebagai berikut :
a. Pembiayaan lancar (pass)
Meliputi pembayaran angsuran pokok atau bunga tepat waktu,
memiliki mutasi rekening yang aktif dan bagian dari pembiayaan
yang dijamin dengan agunan tunai (cash collateral).
b. Perhatian khusus (special mention)
Meliputi terdapat tunggakan angsuran pokok atau bunga yang
belum melampaui 90 hari, kadang-kadang terjadi cerukan, mutasi
26
rekening relatif aktif, jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak
yang diperjanjikan dan didukung oleh pinjaman baru.
c. Kurang lancar (substandard)
Meliputi terjadi tunggakan angsuran pokok, sering terjadi cerukan,
frekuensi mutasi rekening relatif rendah, terjadi pelanggaran
terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari, terdapat
indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur, dan dokumentasi
pinjaman yang lemah.
d. Diragukan (doubtful)
Meliputi tunggakan angsuran pokok, terjadi cerukan yang bersifat
permanen, terjadi wanprestasi lebih dari 180 kali, terjadi
kapitalisasi bunga dan dokumentasi hukum yang lemah, baik untuk
perjanjian pembiayaan maupun peningkatan jaminan.
e. Macet (loss)
Meliputi tunggakan angsuran pokok, kerugian operasional ditutup
dengan pinjaman baru dan dari segi hukum maupun kondisi pasar,
jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar.
Rasio non performing financing dapat dirumuskan :
NPF =
7. Pembiayaan Bagi Hasil
Pembiayaan bagi hasil adalah akad kerjasama antara bank sebagai
pemilik modal dengan nasabah sebagai pengelola modal untuk
memperoleh keuntungan dan membagi keuntungan yang diperoleh
27
berdasarkan kesepakatan atau nisbah yang disepakati (Nurhayati,
2009: 198). Pembiayaan bagi hasil terdiri dari akad mudharabah dan
akad musyarakah.
a. Pembiayaan Mudharabah
Menurut Sjahdeini (2010: 266) mudharabah adalah dimana
terdapat dua pihak yang berjanji melakukan kerja sama dalam
suatu ikatan kemitraan. Pihak yang satu merupakan pihak yang
menyediakan dana untuk diinvestasikan ke dalam kerja sama
kemitraan tersebut, yang disebut shahib al-mal, sedangkan pihak
yang lain menyediakan pikiran, tenaga dan waktunya untuk
mengelola usaha kerja sama tersebut, yang disebut mudharib.
Mereka bersepakat untuk membagi hasil usaha yang berupa
keuntungan saja berdasarkan pembagian yang porsi pembagian
keuntungan tersebut telah disepakati di awal perjanjian, sedangkan
dalam hal terjadi kerugian dipikul seluruhnya oleh shahib al-mal.
b. Pembiayaan Musyarakah
Menurut Sjahdeini (2010: 298-299), musyarakah adalah produk
finansial syariah yang berbasis kemitraan sebagaimana halnya
mudharabah. Pada metode pembiayaan musyarakah, bank dan
calon nasabah bersepakat untuk bergabung dalam suatu kemitraan
(partnership) dalam jangka waktu tertentu. Hasil keuntungan dan
kerugian dari musyarakah juga diatur, seperti halnya pada
mudharabah, sesuai dengan prinsip pembagian keuntungan dan
28
kerugian (profit and loss sharing principle). Keuntungan dibagi
menurut proporsi yang harus ditentukan sebelumnya.
C. Kerangka Penelitian
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Keterangan :
X1 : Suku Bunga Kredit
X2 : Bagi Hasil
X3 : Dana Pihak Ketiga (DPK)
X4 : Non Performing Financing (NPF)
Y : Return On Asset (ROA)
Z : Pembiayaan Bagi Hasil
SUKU BUNGA
KREDIT (X1)
BAGI HASIL (X2)
DANA PIHAK
KETIGA (X3)
NON
PERFORMING
FINANCING (X4)
ROA (Y) PEMBIAYAAN
BAGI HASIL (Z)
29
D. Hipotesis
1. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit Terhadap Profitabilitas
(ROA)
Kenaikan Bank Indonesia rate (nilai Bank Indonesia) Menuju
ketatnya likuiditas bank, sehingga bank mengalami kesulitan
mendapatkan dana murah dari pihak ketiga seperti giro, tabungan, dan
deposito yang menyebabkan peningkatan atau biaya dana yang lebih
tinggi kepada bank. Akibatnya, ketika ada peningkatan bunga kredit
yang tinggi, nilai bisnis klien tidak akan sebanding dengan pembiayaan
yang diberikan.“Apabila nasabah sudah mulai keberatan dengan
adanya suku bunga yang tinggi maka akan menaikkan kemungkinan
kredit macet” (Wibowo, 2013: 5).
Menurut Bastian (2006: 294) menyatakan bahwa tingkat suku
bunga kredit adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap
pendapatan bagi bank. Peningkatan suku bunga kredit menandakan
bahwa pendapatan bunga dari penyaluran kredit juga meningkat,
dengan meningkatnya pendapatan bunga maka profitabilitas
mengalami peningkatan. hasil yang sama mengenai pengaruh tingkat
suku bunga kredit terhadap profitabilitas ditemukan oleh Suarmi, dkk
(2014) yaitu tingkat suku bunga kredit memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap profitabilitas. Sementara hasil penelitian yang
dilakukan oleh Baakeel dan Alrashidi (2012) menyatakan bahwa
tingkat suku bunga yang tinggi berdampak pada penurunan
30
profitabilitas perusahaan kecil dan menengah. Tingkat suku bunga
kredit yang tinggi berdampak pada keuntungan usaha kecil dan
menengah yang lebih sedikit yang dikarenakan oleh semakin tingginya
biaya untuk membayar bunga pinjaman, di mana usaha kecil dan
menengah bergantung pada modal asing atau pinjaman modal dari
lembaga keuangan atau bank.
H1 : Tingkat Suku Bunga Kredit berpengaruh positif terhadap
profitabilitas
2. Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Profitabilitas (ROA)
Dalam penentuan tingkat nisbah bagi hasil untuk bank syariah
dilakukan oleh Dewan Syariah dengan mempertimbangkan unsur-
unsur dalam pengelolaan dana seperti biaya operasional, laba
perusahaan dan pembagian keuntungan kepada pemilik. Ada dua
faktor yang dapat mempengaruhi perhitungan bagi hasil, yaitu faktor
langsung dan faktor tidak langsung. Adapun yang dimaksud dengan
faktor langsung adalah invesment rate yaitu jumlah dana yang tersedia
dan nisbah bagi hasil yang merupakan prosentase aktual dana yang
diinvestasikan dari total dana.Jika bank menentukan investment rate
80% hal ini berarti 20% dari total dana akan dialokasikan untuk
memenuhi likuiditas. Jumlah dana yang tersedia merupakan jumlah
dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan.
Bukti empiris dari penelitian Prawira (2013) tingkat bagi hasil
yang cenderung turun mengakibatkan perolehan profitabilitas yang
31
tercermin dengan Return On Asset (ROA) turun, begitu juga
sebaliknya apabila tingkat bagi hasil meningkat maka mengakibatkan
profitabilitas yang meningkat pula. Berdasarkan hasil penelitian
terdahulu, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Bagi Hasil berpengaruh positif terhadap profitabilitas
3. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas (ROA)
Menurut teori yang diungkapkan Sinungan (1997:56) semakin
meningkat pangsa pasar Dana Pihak Ketiga, semakin meningkat kredit
yang diberikan. Meningkatnya kapasitas kredit menyebabkan
perolehan pendapatan bunga meningkat sehingga laba yang diperoleh
bank juga meningkat. Bukti empris Afrizal (2017) Dana Pihak Ketiga
(DPK) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA). Berdasarkan
kajian teori dan hasil penelitian terdahulu, maka dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H3 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif tehadap profitabilitas
pada perbankan Syariah.
4. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) Terhadap
Profitabilitas (ROA)
Menurut Ali (2004) apabila porsi pembiayaan bermasalah
membesar maka dapat berpengaruh pada kemungkinan terjadinya
penurunan pendapatan yang diperoleh bank, maka hal ini akan mampu
mempengaruhi besarnya perolehan laba bank syariah. Dan pada
akhirnya, akan mempengaruhi besarnya profitabilitas yang tercermin
32
dengan Return On Asset (ROA) yang diperoleh bank syariah. Bukti
empiris Wibowo (2013) menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio
NPF maka akan semakin rendah profitabilitas bank umum syariah.
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian terdahulu, maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut. Sedangkan penelitian dari
Rahman (2000) menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio NPF maka
akan semakin tinggi profitabilitas bank umum syariah syariah yang
diproksikan dengan Return On Asset (ROA).
H4 : Non Performing Financing (NPF) berpengaruh positif
terhadap profitabilitas perbankan Syariah
5. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil Terhadap Profitabilitas (ROA)
Pembiayaan bagi hasil merupakan salah satu komponen
penyusunan asset pada perbankan syariah. Menurut (Muhammad:
2005) dari pengelolaan pembiayaan bagi hasil, bank syariah
memperoleh pendapatan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah
disepakati. Pendapatan yang diperoleh akan mempengaruhi besarnya
laba yang diperoleh bank dan mampu mempengaruhi profitabilitas
yang dicapai. Penelitian Aulia (2013) serta Wicaksana (2011)
menunjukkan bahwa semakin tinggi Pembiayaan mudharabah dan
musyarakah maka semakin tinggi profitabilitas perbankan syariah
yang diproksikan dengan Return On Asset. Sedangkan menurut Maya
(2009) menunjukkan bahwa semakin tinggi pembiayaan mudharabah
dan musyarakah maka semakin rendah profitabilitas bank umum yang
33
diproksikan dengan net profit margin dan gross profit margin.
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian terdahulu, maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H5 : Pembiayaan bagi hasil berpengaruh positif terhadap
profitabilitas perbankan syariah
6. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit Terhadap Pembiayaan
Bagi Hasil
Penelitian yang dilakukan oleh Hilmi (2006) yang melakukan
penelitian yang bertujuan mengetahui apakah pembiayaan mudharabah
dan kredit modal kerja bersifat substitusi atau tidak. Hasil penelitian
ini menemukan bahwa, dengan tersegmentasinya nasabah pembiayaan
bank syariah dengan debitur di bank konvensional hal ini dibuktikan
dengan korelasi parsial antara variabel bunga kredit dengan variabel
pembiayaan mudharabah yang menunjukan hubungan yang negatif.
Dengan kata lain, kredit modal kerja di bank konvensional bukan
merupakan substitusi dari pembiayaan mudharabah bank syariah. Yang
artinya setiap penurunan volume KMK bank konvensional akibat
adanya kenaikan bunga kredit, tidak serta merta menaikan volume
pembiayaan bagi hasil, bahkan justru sebaliknya, hal tersebut di
karenakan antara bank konvensional dan bank syariah memiliki
segmentasi debitur yang berbeda.
H6 : Suku Bunga Kredit berpengaruh positif terhadap
pembiayaan bagi hasil.
34
7. Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Bagi Hasil
Hasil penelitian Badruzaman (2009), Palupi (2015) menunjukkan
bahwa tingkat bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap volume
pembiayaan pada bank syariah, sedangkan menurut penelitian Syam
(2012), Prasasti (2014) dan Andraeny (2011) menghasilkan
kesimpulan tingkat bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan
terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada bank syariah.
Pembiayaan berbasis bagi hasil yang terdiri dari mudharabah dan
musyarakah bersifat Natural Uncertainty Contract (NUC) yang
cenderung memiliki tingkat resiko tinggi dibandingkan dengan jenis
pembiayaan lainnya yang juga disalurkan oleh bank. Oleh karena itu
ketika tingkat bagi hasil yang diperoleh tinggi maka bank akan
cenderung memberikan pembiayaan berbasis bagi hasil dibandingkan
dengan produk pembiayaan lainnya. Berdasarkan tinjauan di atas,
hipotesis yang diuji yaitu :
H7 : Tingkat Bagi Hasil berpengaruh positif signifikan terhadap
pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah di
Indonesia.
8. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan Bagi Hasil
Penelitian Purwidianti dan Hidayah (2014), Badruzaman (2009),
Palupi (2015), Pratami (2011), dan Andraeny (2011) menunjukkan
bahwa Third Party Funds (DPK) berpengaruh positif signifikan
terhadap volume pembiayaan. Menurut Andraeny (2011) kegiatan
35
penghimpunan dan penyaluran dana merupakan fokus utama kegiatan
bank syariah. Oleh karena itu untuk dapat menyalurkan dana secara
optimal, bank harus memiliki kemampuan dalam menghimpun Third
Party Funds karena DPK ini merupakan sumber utama pembiayaan
bank. Maka, semakin besar Third Party Funds yang dapat dihimpun
oleh bank, semakin besar pula volume pembiayaan yang dapat
disalurkan termasuk pembiayaan berbasis bagi hasil.Berdasarkan
tinjauan di atas, maka hipotesis yang diuji yaitu :
H8 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif terhadap pembiyaan
berbasis bagi hasil pada perbankan syariah
9. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) Terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil
Non Performing Financing merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam mengelola pembiayaan
bermasalah. Menurut (Siamat : 2005) NPF adalah rasio bank yang
digunakan untuk mengetahui besarnya pembiayaan bermasalah
dikarenakan adanya pembiayaan yang tidak dapat tertagih. Rasio NPF
dikatakan wajar ketika berada disekitar 3% - 5% dari total pembiayaan
yang diberikan, untuk itu bank harus mampu menjaga rasio NPF nya.
Rasio NPF yang tinggi menunjukkan bahwa bank belum mampu
mengelola pembiayaan yang disalurkan secara baik dalam arti masih
banyak pembiayaan bermasalah yang terjadi dalam manajemen bank,
sehingga diperlukan pengendalian dalam pembuatan kebijakan untuk
36
memperketat aturan pengelolaan penyaluran pembiayaan. Semakin
banyak jumlah pembiayaan bermasalah maka akan semakin ketat
pengendalian dalam penyaluran pembiayaan sehingga mengakibatkan
rendahnya pembiayaan yang diberikan (Prasasti : 2014). Berdasarkan
tinjauan di atas, hipotesis yang diuji yaitu :
H9 : Non Performing Financing berpengaruh negatif terhadap
pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah.
10. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil memediasi tingkat
suku bunga kredit terhadap profitabilitas (ROA) ?
Suku bunga kredit berpengaruh terhadap pembiayaan bagi hasil
dengan arah hubungan positif, yang artinya dengan adanya kenaikan
suku rata-rata bunga kredit investasi pada bank umum maka akan
berdampak kepada peningkatan volume pembiayaan bagi hasil,
dikarenakan dengan adanya kenaikan suku bunga rata-rata kredit bank
umum menyebabkan investor akan beralih untuk mencari sumber dana
atau sumber pembiayaan lainnya salah satu nya dengan pembiayaan
bagi hasil mudharabah atau dengan kata lain pembiayaan bagi hasil
dengan kredit bank konvensional memiliki hubungan substitusi.
Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis
kreditnya. Jumlah bunga yang dibayar akan mempengaruhi angsuran
perbulannya (Kasmir, 2012:119). Menurut Bastian dan Suhardjono
(2006: 294) menyatakan bahwa tingkat suku bunga kredit merupakan
faktor yang paling berpengaruh terhadap pendapatan bagi bank.
37
Peningkatan suku bunga kredit menandakan bahwa pendapatan bunga
dari penyaluran kredit juga meningkat, dengan meningkatnya
pendapatan bunga maka profitabilitas mengalami peningkatan ( Arta,
2014). Disisi lain tingkat suku bunga kredit yang diberikan akan
mengurangi minat calon nasabah dalam melakukan kredit, hal tersebut
akan mengakibatkan penurunan penjualan yaitu kredit sehingga akan
memengaruhi keuntungan atau penurunan profitabilitas.
H10 : Bagi Hasil berpengaruh positif terhadap profitabilitas
dengan dimediasi pembiayaan.
11. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil memediasi tingkat
bagi hasil terhadap profitabilitas (ROA) ?
Pemberian kredit atau pembiayaan yang disalurkan akan
menghasilkan pendapatan bank dimana salah satu sumber pendapatan
berasal dari tingkat bagi hasil, menurut Mulyono (1995: 217) besarnya
keuntungan yang diinginkan merupakan salah satu acuan bank dalam
menentukan besarnya volume kredit yang akan disalurkan. Dimana
dapat disimpulkan bahwa semakin besar volume kredit yang akan
disalurkan maka akan semakin tinggi peluang perusahaan untuk
meningkatkan profitabilitas perusahaan.
H11 : Bagi Hasil berpengaruh positif terhadap profitabilitas
dengan dimediasi pembiayaan.
38
12. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil memediasi dana
pihak ketiga (DPK) terhadapp profitabilitas (ROA) ?
Menurut Kasmir (2004) menyatakan, jika bank tidak menyalurkan
kredit sementara dana yang terhimpun dari simpanan banyak maka
akan menyebabkan bank tersebut rugi. Dengan demikian, apabila
terjadi peningkatan dana pihak ketiga yang dihimpun, akan diimbangi
oleh bank dengan meningkatkan jumlah pembiayaannya sehingga aset
yang dimiliki oleh bank menjadi produktif dan menghasilkan
keuntungan. Maka dari itu dana pihak ketiga berpengaruh positif
terhadap pembiayaan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Arisandi
(2008) dan Oktaviani (2012) yang menyatakan hal serupa. Semakin
tingginya pembiayaan yang disalurkan oleh bank yang disebabkan oleh
tingginya dana pihak ketiga yang dihimpun tentunya akan
meningkatkan profitabilitas bank. Hal tersebut sesuai dengan
penelitian Masood dan Ashraf (2012), dan Gul et.al (2011).
H12 : Dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap
profitabilitas dengan dimediasi pembiayaan.
13. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil memediasi non
performing financing (NPF) terhadap profitabilitas (ROA) ?
Semakin besarnya rasio NPF suatu bank menandakan semakin
besarnya kredit bermasalah yang dihadapi oleh bank. Menurut
Dendawijaya (2003), besarnya kredit bermasalah menimbulkan
hilangnya kesempatan untuk memperoleh income dari kredit yang
39
diberikan, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk
bagi rentabilitas bank. Hal tersebut merupakan sebuah kerugian yang
harus ditanggung oleh bank, karena tidak akan menerima keuntungan
dari pembiayaan. Oleh sebab itu, pada periode selanjutnya bank akan
lebih berhati-hati dan cenderung mengurangi pembiayaannya untuk
mengurangi risiko kredit yang mungkin terjadi kembali pada periode
selanjutnya. Dengan demikian, NPF periode sebelumnya memiliki
pengaruh negatif terhadap pembiayaan yang disalurkan oleh bank. Hal
tersebut sesuai dengan penelitian Arisandi (2008) dan Muklis (2011).
Menurunnya jumlah pembiayaan yang disalurkan akibat tingginya
nilai NPF periode sebelumnya, tentunya juga akan berpengaruh
terhadap profitabilitas bank tersebut yang juga akan mengalami
penurunan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Masood dan Ashraf
(2012), dan Gul et.al (2011).
H13 : NPF berpengaruh negatif terhadap profitabilitas dengan
dimediasi pembiayaan
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantitatif (pengukuran), (Sujarweni, 2015: 39). Pendekatan kuantitatif
memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik
tertentu di dalam kehidupan manusia yang dinamakan sebagai variabel.
Data yang digunakan mengenai semua variabel dalam penelitian
ini merupakan skala pengukuran data rasio dengan desain uji hipotesis
data sekunder berbentuk time series. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa data sekunder yaitu
berupa laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan dan
perhitungan rasio keuangan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Karena ini menggunakan data sekunder, maka tidak ada lokasi
penelitian. Peneliti mengambil data di website masing-masing perusahaan
perbankan syariah yang digunakan sebagai sampel penelitian. Penelitian
41
ini dilakukan pada Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia. Waktu
penelitian ini dilakukan pada Tahun 2015-2018.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan
Syariah yang terdaftar di Publikasi Laporan Keuangan Bank Indonesia
periode 2015 – 2018. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 11 x
4 = 44 populasi.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
benar-benar valid dan mewakili (Sugiyono, 2015: 81).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi semua unsur atau
42
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dengan metode
sampling purpose. Sampling purpose adalah teknik penetuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015: 84-85). Sampel dalam
penelitian ini adalah 44 data. Berikut kriteria penentuan sampel
sebagai berikut:
a. Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia periode 2015 - 2018
yang terdaftar di OJK.
b. Bank Umum Syariah yang memliki laporan yang baik dan lengkap
sesuai variabel yang diteliti periode 2015 - 2018.
Berdasarkan pada kriteria tersebut, maka yang dapat dijadikan
sampel dalam penelitian ini yang berjudul Pengaruh Tingkat Suku
Bunga Kredit, Bagi Hasil, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non
Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas (ROA) dengan
Pembiayaan Bagi Hasil sebagai Variabel Intervening periode 2015 -
2018 yang berjumlah 11 bank umum syariah. Berikut ini adalah daftar
BUS yang dijadikan sampel dalam penelitian ini:
Tabel 3.1 Daftar Sampel Bank Umum Syariah
No Nama Bank Umum Syariah
1 Bank BRI Syariah
2 Bank Syariah Mandiri
3 Bank BNI Syariah
4 Bank BCA Syariah
43
5 Bank Maybank Syariah
6 Bank Bukopin Syariah
7 Bank Mega Syariah
8 Bank Victoria Syariah
9 Bank Panin Syariah
10 Bank Aceh Syariah
11 Bank BJB Syariah
Sumber: www.ojk.co.id
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku,
dan majalah yang berupa laporan keuangan publikasi perusahaan,
laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, majalah, dan lain
sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu
diolah lagi. Sumber yang tidak langsung memberikan data pada
pengumpul data (Sujarweni, 2015: 89).
2. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah awal yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah
data sumber sekunder, sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
44
langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2015:
224-225).
Adapun data yang diperoleh peneliti melalui studi pustaka yang
dilakukan dengan mengkaji buku-buku literatur, jurnal, dan artikel
untuk memperoleh landasan teoritis tentang bank syariah umum
syariah serta mengeksplorasi laporan-laporan keuangan dari bank
berupa laporan tahunan yang bersumber dari web masing-masing.
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2015: 92). Skala yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala rasio. Pengukuran rasio biasanya dalam
bentuk perbandingan antara satu individu atau objek tertentu dengan
lainnya (Sarwono, 2008: 24).
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Suku Bunga Kredit
Menurut Kasmir (2013: 114) pengertian suku bunga pinjaman atau
bunga kredit adalah suku bunga yang diberikan kepada para peminjam
atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
Menurut SEBI No.15/1/DPNP tanggal 15 Januari 2013 bahwa
indikator suku bunga kredit adalah SBDK (Suku Bunga Dasar Kredit)
diperlukan sebagai indikator besaran suku bunga kredit yang akan
45
diberikan kepada nasabah yang mengajukan kredit kepada bank.
SBDK merupakan suku bunga terendah yang mencerminkan
kewajaran biaya yang dikeluarkan oleh bank termasuk ekspektasi
keuntungan yang akan diperoleh.
2. Bagi Hasil
Bagi hasil merupakan sistem pembagian hasil usaha di mana
pemilik modal bekerjasama dengan pemilik modal untuk melakukan
kegiatan usaha. Apabila kegiatan usaha menghasilkan keuntungan
maka dibagi berdua dan ketika mengalami kerugian ditanggung
bersama pula. Sistem bagi hasil menjamin adanya keadilan dan tidak
ada pihak yang tereksploitasi. Bagi hasil merupakan pendapatan dari
pembiayaan investasi mudharabah dan musyarakah berupa bagi hasil
usaha dari pembiayaan pengadaan barang murabahah, baitsaman ajil,
dan ijarah berupa mark up dan sewa dari pemberian pinjaman berupa
biaya administrasi, dan dari penggunaan fasilitas berupa fee.
3. Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dana pihak ketiga adalah dana yang dimiliki bank yang bersumber
dari pihak luar atau masyarakat yang bertujuan untuk menyimpan
sebagian harta atau uangnya di bank agar aman dan dapat ditarik
apabila dibutuhkan oleh masyarakat yang bertindak sebagai nasabah.
Dana pihak ketiga ini merupakan sumber dana yang terpenting bagi
kegiatan operasional suatu bank. Meskipun jenis produk simpanan di
46
bank syariah mirip dengan bank konvensional, namun dalam bank
syariah terdapat perbedaan-perbedaan prinsipil (Antonio, 2001).
4. Non Performing Financing (NPF)
Non Performing Financing merupakan suatu indikator untuk
mengukur seberapa besar pembiayaan bermasalah dalam suatu
pembiayaan. Rasio ini juga berfungsi sebagai kemampuan suatu
manajemen bank dalam mengelola pembiayaan yang disalurkan
kepada investor. Pembiayaan yang dimasukkan kategori pembiayaan
bermasalah adalah pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga
tidak termasuk pembiayaan kepada bank lain. Yang termasuk
pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang kurang lancar,
diragukan dan pembiayaan macet.
Rasio non performing financing dapat dirumuskan :
NPF =
5. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu tujuan dari perbankan, karena
dari profitabilitas ini dapat diketahui sejauh mana kinerja dari
perbankan itu sendiri. Bila profitabilitas baik maka dapat dikatakan
kinerja dari perbankan tersebut baik pula, begitu juga sebaliknya.
Indikator yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas
bank adalah Return On Assets (ROA). Return On Assets (ROA)
merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur
47
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang
digunakan. Menurut Bank Indonesia, ROA merupakan rasio antara
Laba Sebelum Pajak dengan Total Aktiva. Untuk Bank Umum Syariah
berikut rumusnya :
ROA =
6. Pembiayaan Bagi Hasil
Pembiayaan bagi hasil adalah akad kerjasama antara bank sebagai
pemilik modal dengan nasabah sebagai pengelola modal untuk
memperoleh keuntungan dan membagi keuntungan yang diperoleh
berdasarkan kesepakatan atau nisbah yang disepakati (Nurhayati,
2009: 198). Pembiayaan bagi hasil terdiri dari akad mudharabah dan
akad musyarakah.
a. Pembiayaan Mudharabah
Menurut Sjahdeini (2010: 266) mudharabah adalah dimana
terdapat dua pihak yang berjanji melakukan kerja sama dalam
suatu ikatan kemitraan. Pihak yang satu merupakan pihak yang
menyediakan dana untuk diinvestasikan ke dalam kerja sama
kemitraan tersebut, yang disebut shahib al-mal, sedangkan pihak
yang lain menyediakan pikiran, tenaga dan waktunya untuk
mengelola usaha kerja sama tersebut, yang disebut mudharib.
Mereka bersepakat untuk membagi hasil usaha yang berupa
keuntungan saja berdasarkan pembagian yang porsi pembagian
48
keuntungan tersebut telah disepakati di awal perjanjian, sedangkan
dalam hal terjadi kerugian dipikul seluruhnya oleh shahib al-mal.
b. Pembiayaan Musyarakah
Menurut Sjahdeini (2010: 298-299), musyarakah adalah produk
finansial syariah yang berbasis kemitraan sebagaimana halnya
mudharabah. Pada metode pembiayaan musyarakah, bank dan
calon nasabah bersepakat untuk bergabung dalam suatu kemitraan
(partnership) dalam jangka waktu tertentu. Hasil keuntungan dan
kerugian dari musyarakah juga diatur, seperti halnya pada
mudharabah, sesuai dengan prinsip pembagian keuntungan dan
kerugian (profit and loss sharing principle). Keuntungan dibagi
menurut proporsi yang harus ditentukan sebelumnya.
G. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto dalam Sujarweni (2015: 97), instrumen
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Pembuatan instrumen harus
mengacu pada variabel penelitian, definisi operasional, dan skala
pengukurannya. Instrumen dalam penelitian ini berupa laporan keuangan
yang yang dapat diakses langsung melalui situs Bank Indonesia
(www.bi.go.id), Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id) dan website
masing-masing bank dan juga Bank Indonesia.
49
Teknik analisis data yang digunakan dalam menganilisis penelitian
ini adalah Analisis jalur (Path Analysis) yang dioperasikan melalui
program Eviews. Penelitian ini menguji pengaruh variabel Suku Bunga
Kredit, Bagi Hasil, Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing
(NPF) sebagai variabel independen terhadap Profitabilitas (ROA) dengan
Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel intervening. Sebelum melakukan
pengujian hipotesis, data diuji terlebih dahulu dengan menggunakan
statistik deskriptif, uji stasioner, uji statistik, uji asumsi klasik yang terdiri
dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi. Selanjutnya, pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan pengujian secara simultan ( Uji F ), pengujian secara parsial
( Uji F ) dan Koefisien Determinasi ( ). Kemudian, pengujian mediasi
menggunakan analisis jalur dan uji sobel.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, variasi,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan swekness
(kemencengan distribusi).
2. Uji Stasioner
Menurut Winarno (2015:78) uji stasioner digunakan untuk menguji
data time series agar data yang digunakan bersifat flat, tidak
mengandung komponen trend, dengan keragaman konstan dan tidak
50
terjadi fluktuasi periodik. Uji yang digunakan adalah uji Unit Root Test
yang dikembangkan oleh Dickey-Fuller. ‘
Pengambilan keputusan dalam uji ini yaitu apabila nilai
probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka data stasioner, dan sebaliknya
apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 maka data tidak
stasioner.
3. Uji statistik
a. Uji F
Koefisien regresi diuji secara serentak dengan menggunakan
regresi linier berganda, untuk mengetahui apakah keserempakan
tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap model. Uji
ini dilakukan untuk membandingkan pada nilai signifikansi (α =
5%) pada tingkat derajat 5%. Digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama-sama atau simultan
mempengaruhi variabel dependen. Uji F dapat dilihat pada tabel
regresi linier berganda. Pada penelitian ini persamaan 1 dengan
variabel independen Suku Bunga Kredit, Bagi Hasil, DPK dan NPF
terhadap variabel pembiayaan bagi hasil sebagai variabel
dependen. Pada persamaan 2 dengan variabel independen Suku
Bunga Kredit, Bagi Hasil, DPK, NPF dan Pembiayaan Bagi Hasil
terhadap variabel Profitabilitas (ROA) sebagai variabel dependen.
51
b. Uji T
Digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Signifikansi yang digunakan adalah 0,05 atau 5%. Pada persamaan
1 menguji pengaruh Suku Bunga Kredit, Bagi Hasil, DPK dan NPF
terhadap Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel dependen. Lalu
pada persamaan 2 menguji pengaruh Suku Bunga Kredit, Bagi
Hasil, DPK dan NPF dan Pembiayaan Bagi Hasil terhadap
Profitabilitas (ROA).
c. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi (goodness of fit) yang dinotasikan dengan
R2 merupakan ikhtisar yang menyatakan bahwa seberapa baik garis
regresi sampel mencocokkan data. Koefisien determinasi bertujuan
untuk mengukur proporsi variasi dalam varabel tidak bebas yang
dijelaskan oleh regresi. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1, bila R
2
= 0 berarti tidak ada hubungan yang sempurna. Sedangkan apabila
nilai R2 = 1 maka ada hubungan antara variasi Y dan X atau variasi
dari Y dapat diterangkan oleh X secara keseluruhan.
52
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Winarno (2015: 54) uji ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Seperti seperti diketahui
bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil, salah satu
pengujian dalam Eviews untuk melakukan pengujian asumsi
normalitas data tersebut dilakukan dengan menggunakan pengujian
Jarque Berra(JB). Jarque Berra(JB) adalah uji statistik untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal. Uji ini mengukur
perbedaan skewness dan kurtosis data dan dibandingkan dengan
apabila datanya bersifat normal, dengan kriteria jika :
1. Jika nilai J-B tidak signifikan lebih kecil dari 2 maka data
berdistribusi normal.
2. Bila probabilitas lebih besar dari 5% bila menggunakan tingkat
signifikansi ini maka data berdistribusi normal (hipotesis nolnya
adalah data berdistribusi normal).
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2013: 105) uji multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
53
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Menurut Winarno (2015: 52) uji ini bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (dependen). Dalam uji ini menggunakan uji auxiliary regresi
ini dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau
lebih variabel independen yang secara bersama-sama (misalnya X2
dan X3) mempengaruhi satu variabel independen yang lain
(misalnya X1). Kita harus menjalankan beberapa regresi, masing-
masing dengan memberlakukan satu variabel independen
(misalnya X1) sebagai variabel dependen dan variabel independen
lainnya tetap diperlakukan sebagai variabel independen.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Winarno (2015: 58) uji ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Kebanyakan data crossection mengandung situasi
heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang
mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Cara
mengetahui ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas pada
54
penelitian ini dengan melakukan pengujian dengan white
heteroskedasticity cross term. Jika signifikansi dari nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model tersebut mengandung
heteroskedastisitas, dan apabila signifikansi dari nilai probabolitas
lebih besar dari 0,05 maka model tersebut tidak mengandung
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Menurut Winarno (2015: 53) uji ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi nya ada korelasi antara
kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu
pada periode t-1 (sebelumnya), jika terjadi korelasi maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Dalam uji ini menggunakan
uji durbin-watson uji ini merupakan salah satu uji yang banyak
dipakai untuk mengetahui ada tidaknya korelasi, hampir semua
program statistik sudah menyediakan fasilitas untuk menghitung
nilai d yang mengambarkan koefisien DW. nilai ini akan berada di
kisaran 0 hingga 4.
Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam penelitian ini
digunakan uji Durbin-watson. Uji Durbin-watson memperhatikan
besarnya nilai Durbin-Watson pada tabel model summary yang
tertera pada ouput. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya
autokorelasi dapat dilihat pada tabel 3.2.
55
Tabel 3.2 Pengambilan Keputusan Durbin Watson
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0< d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4-dl < d <4
Tidak ada korelasi negatif No decision 4-du ≤ d ≤ 4-dl
Tidak ada autokorelasi positif atau
negatif
Tidak ditolak du < d < 4-du
e. Uji Path Analysis
Menurut Ghozali (2013: 249) Analisis jalur atau path
analysis digunakan untuk menguji pengaruh variabel intervening
digunakan metode analisis jalur yang merupakan perluasan dari
analisis regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah
penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas
antar variabel (model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan teori dan menentukan pola hubungan atara tiga atau
lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi
atau menolak hipotesis.
Y= a + p2 + p2 + p2 + p2 4 + e
Z = a + p1 + p1 + p1 + pX4+ p3Y+e2
56
Keterangan:
Z : Pembiayaan Bagi Hasil
X1 : Suku Bunga Kredit
X2 : Bagi Hasil
X3 : Dana Pihak Ketiga
X4 : Non Performing Financing
Y : ROA
Nilai koefisien untuk variabel independen terhadap variabel
dependen intervening akan memberikan nilai p1.Nilai koefisien untuk
variabel independen terhadap variabel intervening akan memberikan
nilai p2 dan nilai koefisien untuk variabel intervening terhadap
variabel akan memberikan nilai p3. Pengambilan keputusan untuk
menjelaskanpengaruh langsung atau tidak langsung serta pengaruh
total yaitu dengan kriteria:
1. Dengan melihat nilai p1 yaitu pengaruh langsung
2. Pengaruh tidak langsung = p2 x p3
3. Total pengaruh memediasi yang di tunjukan dengan rumus
= Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung = p1 +(p2 x
p3)
57
H. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi
dan Path Analysis menggunakan Eviews 9. Eviews adalah progam
komputer yang digunakan untuk mengolah data statistik dan data
ekonometrika. Progam ini dapat dijalankan pada sistem operasi Ms
Windows, sejak versi XP atau sesudahnya, baik versi 32 maupun 64 bit.
Eviews merupakan kelanjutan dari progam MicroTSP, yang dikeluarkan
pada tahun 1981. Progam Eviews dibuat oleh QMS (Quantitative icro
Software) yang berkedudukan di Irvine, California, Amerika Serikat.
Alamat situsnya ada di www.eviews.com. Kini QMS sudah diambilalih
oleh perusahaan lain, yaitu IHS Global, Inc pada tahun 2010 lalu
(Winarno, 2015: 11).
58
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Statistik Deskriptif
Penelitian ini berjudul Pengaruh Suku Bunga Kredit, Bagi Hasil,
Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) terhadap
Profitabilitas (ROA) dengan Pembiayaan Bagi Hasil sebagai Variabel
Intervening pada Bank Umum Syariah Tahun 2015-2018. Penelitian
ini menggunakan data annual report sesuai tahun 2015 sampai 2018
yang diperoleh dari laporan tahunan perbankan syariah yang
dipublikasikan melalui website masing-masing bank. Data laporan
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data dari Bank Umum
Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki
kelengkapan data sesuai dengan kinerja yang telah ditentukan. Jumlah
Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
sebanyak 13 bank, namun hanya 11 bank saja yang sesuai dengan
kriteria.
59
1. Variabel Tingkat Suku Bunga Kredit (X1)
Tabel 4.1 Statistik Variabel Suku Bunga Kredit
X1
Mean 11.14614
Maximum 15.42000
Minimum 0.130300
Std. Deviation 2.189283
Observations 44
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Dari tabel 4.1 diketahui nilai rata-rata suku bunga kredit sebesar
11.14614. Nilai tertinggi sebesar 15.42000 sedangkan nilai terendah
sebesar 0.130300 dan standar deviasi sebesar 2.189283.
2. Variabel Bagi Hasil (X2)
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Bagi Hasil
X2
Mean 11.32295
Maximum 17.00000
Minimum 2.410000
Std.deviation 2.921000
Observation 44
Sumber: data sekunder diolah, 2019
60
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata bagi hasil
sebesar 11.32295. Nilai tertinggi sebesar 17.00000, sedangkan nilai
terendah sebesar 2.410000 dan standar deviasi sebesar 2.921000.
3. Variabel Dana Pihak Ketiga (X3)
Tabel 4.3 Statistik Variabel Dana Pihak Ketiga
X3
Mean 50.64045
Maximum 713.3840
Minimum 1.128000
Std. Deviation 128.4166
Observations 44
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata dana
pihak ketiga sebesar 50.64045. Nilai tertinggi sebesar 713.3840,
sedangkan nilai terendah 1.128000 dan standar deviasi sebesar
128.4166.
61
4. Variabel Non Performing Financing (X4)
Tabel 4.4 Statistik Variabel NPF
X4
Mean 2.617500
Maximum 4.970000
Minimum 0.000000
Std . deviation 1.701686
Observations 44
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata NPF
sebesar 2.617500. Nilai tertinggi sebesar 4.970000, sedangkan nilai
terendah sebesar 0.000000 dan standar deviasi sebesar 1.701686.
5. Variabel Profitabilitas (ROA)
Tabel 4.5 Statistik Variabel ROA
Y
Mean 2.423864
Maximum 20.10000
Minimum 0.020000
Std.deviation 3.717031
Observations 44
Sumber : data sekunder diolah, 2019
62
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai rata-rata ROA
sebesar 2.423864. Nilai tertinggi sebesar 20.10000, sedangkan nilai
terendah sebesar 0.020000 dan standar deviasi sebesar 3.717031.
6. Variabel Pembiayaan Bagi Hasil
Tabel 4.6 Statistik Variabel Pembiayaan Bagi Hasil
Z
Mean 131.6138
Maximum 987.1590
Minimum 1.009000
Std . deviation 320.0259
Observation 44
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rata-rata
pembiayaan bagi hasil sebesar 131.6138. Nilai tertinggi sebesar
987.1590, sedangkan nilai terendah sebesar 1.009000 dan standar
deviasi sebesar 320.0259.
63
B. Analisis Data
1.Uji Stasioner
Tabel 4.7 Hasil uji Augmented Dickey-Fuller
Variabel Probabilitas Keterangan
Suku Bunga Kredit 0.0000 Stasioner
Bagi Hasil 0.0000 Stasioner
Dana Pihak Ketiga 0.0000 Stasioner
NPF 0.0000 Stasioner
ROA 0.0000 Stasioner
Pembiayaan Bagi
Hasil
0.0000 Stasioner
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Dari tabel 4.7 diketahui semua variabel Suku bunga kredit, Bagi hasil,
DPK , NPF, ROA dan Pembiayaan Bagi Hasil pada pengujian
stasioneritas level/ normal dengan probabilitas masing-masing variabel
bersifat stasioner.
64
2. Uji Statistik
1) Uji statistik Pembiayaan Bagi Hasil
Tabel 4.8 Uji Statistik Pembiayaan bagi hasil
Dependent Variable: Z(-3)
Method: Least Squares
Date: 08/29/19 Time: 20:30
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 41 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -559.4845 302.8413 -1.847451 0.0729
X1(-3) 26.53681 21.86398 1.213723 0.2328
X2(-3) 31.08577 19.39878 1.602460 0.1178
X3(-3) -0.330872 0.357860 -0.924587 0.3613
X4(-3) 14.42800 28.44564 0.507213 0.6151
R-squared 0.157465 Mean dependent var 117.3837
Adjusted R-
squared 0.063850 S.D. dependent var 302.0200
S.E. of
regression 292.2191 Akaike info criterion 14.30673
Sum squared
resid 3074112. Schwarz criterion 14.51571
Log likelihood -288.2880 Hannan-Quinn criter. 14.38283
F-statistic 1.682044 Durbin-Watson stat 1.064731
Prob(F-
statistic) 0.175501
Sumber : data sekunder diolah,2019
Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian dapat ditulis
sebagai berikut :
Pemb.Bagi Hasil = - 559.4845 + 26.53681 SUKUBUNGAKREDIT +
31.08577 BAGIHASIL + (-0.330872) DPK + 14.42800 NPF(-3)
65
Persamaan model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Nilai konstanta = - 559.4845
Diartikan bahwa ketika variabel independen kosntan atau sama
dengan 0, maka nilai Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
penurunan sebesar -559.4845 dengan asumsi cateris paribus.
2) Nilai koefiien regresi variabel Suku Bunga Kredit (X1) =
26.53681
Diartikan bahwa ketika variabel suku bunga kredit meningkat
sebesar 1 satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan
mengalami peningkatan sebesar 26.53681 dengan asumsi
cateris paeribus.
3) Nilai koefisien regresi variabel Bagi Hasil (X2) = 31.08577
Diartikan bahwa ketika variabel bagi hasil menigkat sebesar 1
satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
peningkatan sebesar 31.08577 dengan asumsi cateris paribus.
4) Nilai koefisien regresi variabel DPK (X3) = -0.330872
Diartikan bahwa ketika variabel DPK menurun sebesar 1
satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
penurunan sebesar - 0.330872 dengan asumsi cateris paribus.
5) Nilai koefisien regresi variabel NPF (X4) = 14.42800
Diartikan bahwa ketika variabel NPF meningkat sebesar 1
satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
peningkatan sebesar 14.42800 dengan asumsi cateris paribus.
66
a. Uji T test ( uji secara parsial )
1) Pengaruh Suku Bunga Kredit (X1) terhadap Pembiayaan
Bagi Hasil
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
suku bunga kredit sebesar 0.2328, karena nilai probabilitas
lebih besar dari 0,05 (α) maka suku bunga kredit secara
parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Pembiayaan
Bagi Hasil, sehingga H1 ditolak.
2) Pengaruh Bagi Hasil (X2) terhadap Pembiayaan Bagi Hasil
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
bagi hasil sebesar 0.1178, karena nilai probabilitas lebih
besar dari 0,05 (α), sehingga bagi hasil secara parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap Pembiayaan Bagi
Hasil, sehingga H2 ditolak.
3) Pengaruh DPK (X3) terhadap Pembiayaan Bagi hasil
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
DPK sebesar 0.3613, karena nilai probabilitas lebih besar
dari 0.05 (α), sehingga DPK secara parsial berpengaruh
tidak signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil, sehingga
H3 ditolak.
67
4) Pengaruh NPF (X4) terhadap Pembiayaan Bagi hasil
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
NPF sebesar 0.6151, karena nilai probabilitas lebih besar
dari 0.05 (α), sehingga NPF secara parsial berpengaruh
tidak signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil, sehingga
H4 ditolak.
b. Uji F test (uji secara simultan )
Berdasarkan uji pada tabel tersebut diketahui bahwa F hitung
(1.6820 < 2.58) dan besarnya sig. 0.1755 > 0.05, hal ini
menunjukkan bahwa variabel suku bunga kredit (X1), bagi hasil
(X2), DPK (X3) dan NPF (X4) secara simultan berpengaruh tidak
signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil.
c. Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel di atas nilai sebesar 0.157, hal ini
menunjukkan bahwa kontribusi variabel independen menjelaskan
atau mempengaruhi variabel independen sebesar 15.7% ,
sedangkan sisanya sebesar 84.3% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar model.
68
2) Uji statistik Pembiayaaan Bagi Hasil setelah Penyembuhan
Tabel 4.9 Uji Statistik pembiayaan bagi hasil setelah penyembuhan
Dependent Variable: LOGZ(-3)
Method: Least Squares
Date: 08/29/19 Time: 20:40
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 39 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -2.696152 3.370035 -0.800037 0.4292
LOGX1(-3) 0.460330 0.425106 1.082860 0.2865
LOGX2(-3) 1.746713 1.289551 1.354512 0.1845
LOGX3(-3) -0.231565 0.216041 -1.071859 0.2913
LOGX4(-3) 0.259861 0.222444 1.168212 0.2508
R-squared 0.169191 Mean dependent var 2.168159
Adjusted R-squared 0.071449 S.D. dependent var 1.959968
S.E. of regression 1.888652 Akaike info criterion 4.228812
Sum squared resid 121.2782 Schwarz criterion 4.442090
Log likelihood -77.46184 Hannan-Quinn criter. 4.305334
F-statistic 1.730998 Durbin-Watson stat 1.156639
Prob(F-statistic) 0.165931
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian dapat ditulis
sebagai berikut :
Pemb.Bagi Hasil = -2.696152 + 0.460330 SUKUBUNGAKREDIT +
1.746713 BAGIHASIL + (-0.231565) DPK + 0.259861 NPF
Persamaan model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
69
1) Nilai konstanta = - 2.696152
Diartikan bahwa ketika variabel independen kosntan atau sama
dengan 0, maka nilai Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
penurunan sebesar - 2.696152dengan asumsi cateris paribus.
2) Nilai koefiien regresi variabel Suku Bunga Kredit (X1) =
0.460330
Diartikan bahwa ketika variabel suku bunga kredit meningkat
sebesar 1 satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan
mengalami peningkatan sebesar 0.460330 dengan asumsi
cateris paeribus.
3) Nilai koefisien regresi variabel Bagi Hasil (X2) = 1.746713
Diartikan bahwa ketika variabel bagi hasil menigkat sebesar 1
satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
peningkatan sebesar 1.746713 dengan asumsi cateris paribus.
4) Nilai koefisien regresi variabel DPK (X3) = -0.231565
Diartikan bahwa ketika variabel DPK menurun sebesar 1
satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
penurunan sebesar - 0.231565 dengan asumsi cateris paribus.
5) Nilai koefisien regresi variabel NPF (X4) = 0.259861
Diartikan bahwa ketika variabel NPF meningkat sebesar 1
satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
peningkatan sebesar 0.259861 dengan asumsi cateris paribus.
70
a. Uji T test ( uji secara parsial )
1) Pengaruh Suku Bunga Kredit (X1) terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
suku bunga kredit sebesar 0.2865, karena nilai probabilitas
lebih besar dari 0,05 (α) maka suku bunga kredit secara
parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Pembiayaan
Bagi Hasil, sehingga H1 ditolak.
2) Pengaruh Bagi Hasil (X2) terhadap Pembiayaan Bagi
Hasil
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
bagi hasil sebesar 0.1845, karena nilai probabilitas lebih
besar dari 0,05 (α), sehingga bagi hasil secara parsial
berpengaruh berpengaruh tidak signifikan terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil, sehingga H2 ditolak.
3) Pengaruh DPK (X3) terhadap Pembiayaan Bagi hasil
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
DPK sebesar 0.2913, karena nilai probabilitas lebih besar
dari 0.05 (α), sehingga DPK secara parsial berpengaruh
tidak signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil, sehingga
H3 ditolak.
71
4) Pengaruh NPF (X4) terhadap Pembiayaan Bagi hasil
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
NPF sebesar 0.2508, karena nilai probabilitas lebih besar
dari 0.05 (α), sehingga NPF secara parsial berpengaruh
tidak signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil, sehingga
H4 ditolak.
b. Uji F test (uji secara simultan )
Berdasarkan uji pada tabel tersebut diketahui bahwa F hitung
(1.73099 < 2.58) dan besarnya sig. 0.1659 > 0.05, hal ini
menunjukkan bahwa variabel suku bunga kredit (X1), bagi hasil
(X2), DPK (X3) dan NPF (X4) secara simultan berpengaruh tidak
signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil.
c. Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel diatas nilai sebesar 0.169, hal ini
menunjukkan bahwa kontribusi variabel independen menjelaskan
atau mempengaruhi variabel independen sebesar 16.9% ,
sedangkan sisanya sebesar 83.1% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar model.
72
3) Uji statistik Profitabilitas (ROA)
Tabel 4.10 Uji Statistik ROA
Dependent Variable: Y(-3)
Method: Least Squares
Date: 08/29/19 Time: 20:50
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 41 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -1.918278 2.174467 -0.882183 0.3837
X1(-3) 0.252485 0.153076 1.649410 0.1080
X2(-3) 0.010300 0.137786 0.074751 0.9408
X3(-3) 0.024293 0.002485 9.777074 0.0000
X4(-3) -0.025494 0.195898 -0.130141 0.8972
Z(-3) 8.09E-05 0.001144 0.070744 0.9440
R-squared 0.742499 Mean dependent var 2.251951
Adjusted
R-squared 0.705714 S.D. dependent var 3.696513
S.E. of
regression 2.005291 Akaike info criterion 4.363914
Sum
squared
resid 140.7417 Schwarz criterion 4.614681
Log
likelihood -83.46023 Hannan-Quinn criter. 4.455229
F-statistic 20.18441 Durbin-Watson stat 1.920384
Prob(F-
statistic) 0.000000
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian dapat ditulis
sebagai berikut :
ROA = -1.918278 + 0.252485 SUKU BUNGA KREDIT +
0.010300 BAGI HASIL + 0.024293 DPK + (-0.025494) NPF + 8.90E-05
Pembiayaan bagi hasil
73
Persamaan model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Nilai konstanta = - 1.918278
Diartikan bahwa ketika variabel independen kosntan atau sama
dengan 0, maka nilai Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
penurunan sebesar - 1.918278 dengan asumsi cateris paribus.
2) Nilai koefiien regresi variabel Suku Bunga Kredit (X1) =
0.252485
Diartikan bahwa ketika variabel suku bunga kredit meningkat
sebesar 1 satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan
mengalami peningkatan sebesar 0.252485 dengan asumsi
cateris paeribus.
3) Nilai koefisien regresi variabel Bagi Hasil (X2) = 0.010300
Diartikan bahwa ketika variabel bagi hasil menigkat sebesar 1
satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
peningkatan sebesar 0.010300 dengan asumsi cateris paribus.
4) Nilai koefisien regresi variabel DPK (X3) = 0.024293
Diartikan bahwa ketika variabel DPK meningkat sebesar 1
satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
peningkatan sebesar 0.02493 dengan asumsi cateris paribus.
5) Nilai koefisien regresi variabel NPF (X4) = -0.025494
Diartikan bahwa ketika variabel NPF menurun sebesar 1
satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
penurunan sebesar -0.025494 dengan asumsi cateris paribus.
74
6) Nilai koefisien regresi variabel Pembiayaan Bagi Hasil (Z) =
8.09E-05
Diartikan bahwa ketika variabel Pembiayaan bagi hasil
meningkat sebesar 1 satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan
mengalami peningkatan sebesar 8.09E-05 dengan asumsi
cateris paribus.
a. Uji T test ( uji secara parsial )
1) Pengaruh Suku Bunga Kredit (X1) terhadap ROA
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
suku bunga kredit sebesar 0.1080, karena nilai probabilitas
lebih besar dari 0,05 (α) maka suku bunga kredit secara
parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA,
sehingga H5 ditolak.
2) Pengaruh Bagi Hasil (X2) terhadap ROA
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
bagi hasil sebesar 0.9408, karena nilai probabilitas lebih
besar dari 0,05 (α), sehingga bagi hasil secara parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA, sehingga H6
ditolak.
3) Pengaruh DPK (X3) terhadap ROA
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
DPK sebesar 0.0000, karena nilai probabilitas lebih kecil
75
dari 0.05 (α), sehingga DPK secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap ROA, sehingga H7 diterima.
4) Pengaruh NPF (X4) terhadap ROA
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
NPF sebesar 0.8972, karena nilai probabilitas lebih besar
dari 0.05 (α), sehingga NPF secara parsial berpengaruh
tidak signifikan terhadap ROA, sehingga H8 ditolak.
5) Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil (Z) terhadap ROA
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
Pembiayaan Bagi Hasil sebesar 0.9440, karena nilai
probabilitas lebih besar dari 0.05 (α), sehingga Pembiayaan
bagi hasil secara parsial berpengaruh tidak signifikan
terhadap ROA, sehingga H9 ditolak.
b. Uji F test (uji secara simultan )
Berdasarkan uji pada tabel tersebut diketahui bahwa F hitung
(20.1844 > 2.58) dan besarnya sig. 0.00000 < 0.05, hal ini
menunjukkan bahwa variabel suku bunga kredit (X1), bagi hasil
(X2), DPK (X3) dan NPF (X4) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap ROA.
c. Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel di atas nilai sebesar 0.742, hal ini
menunjukkan bahwa kontribusi variabel independen menjelaskan
atau mempengaruhi variabel independen sebesar 74.2% ,
76
sedangkan sisanya sebesar 25.8% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar model.
4) Uji statistik ROA setelah Penyembuhan
Tabel 4.11 Uji Statistik ROA setelah Penyembuhan
Dependent Variable: LOGY(-3)
Method: Least Squares
Date: 08/29/19 Time: 20:54
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 38 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.022207 0.143166 -0.155116 0.8777
LOGX1(-3) 0.992275 0.018211 54.48810 0.0000
LOGX2(-3) -0.013347 0.055730 -0.239495 0.8122
LOGX3(-3) 0.019430 0.009246 2.101368 0.0436
LOGX4(-3) 0.021272 0.009651 2.204068 0.0348
LOGZ(-3) 0.008315 0.007210 1.153281 0.2573
R-squared 0.989887 Mean dependent var 2.310931
Adjusted R-
squared 0.988306 S.D. dependent var 0.732067
S.E. of
regression 0.079164 Akaike info criterion -2.090655
Sum squared
resid 0.200541 Schwarz criterion -1.832089
Log
likelihood 45.72245 Hannan-Quinn criter. -1.998659
F-statistic 626.4198 Durbin-Watson stat 1.497836
Prob(F-
statistic) 0.000000
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian dapat ditulis
sebagai berikut :
77
LOGROA = - 0.02207 + 0.992275 SUKU BUNGA KREDIT + (-
0.013347) BAGIHASIL + 0.019430 DPK + 0.021272 NPF + 0.008315
PEMBIAYAAN BAGI HASIL
Persamaan model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Nilai konstanta = - 0.022207
Diartikan bahwa ketika variabel independen kosntan atau sama
dengan 0, maka nilai Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
penurunan sebesar - 0.022207 dengan asumsi cateris paribus.
2) Nilai koefiien regresi variabel Suku Bunga Kredit (X1) =
0.992275
Diartikan bahwa ketika variabel suku bunga kredit meningkat
sebesar 1 satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan
mengalami peningkatan sebesar 0.992275 dengan asumsi
cateris paeribus.
3) Nilai koefisien regresi variabel Bagi Hasil (X2) = - 0.013347
Diartikan bahwa ketika variabel bagi hasil menurun sebesar 1
satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
penurunan sebesar - 0.013347 dengan asumsi cateris paribus.
4) Nilai koefisien regresi variabel DPK (X3) = 0.019430
Diartikan bahwa ketika variabel DPK meningkat sebesar 1
satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
peningkatan sebesar 0.019430 dengan asumsi cateris paribus.
5) Nilai koefisien regresi variabel NPF (X4) = 0.021272
78
Diartikan bahwa ketika variabel NPF meningkat sebesar 1
satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan mengalami
peningkatan sebesar 0.021272 dengan asumsi cateris paribus.
6) Nilai koefisien regresi variabel Pembiayaan Bagi Hasil (Z) = -
0.008315
Diartikan bahwa ketika variabel Pembiayaan bagi hasil
meningkat sebesar 1 satuan, maka Pembiayaan Bagi Hasil akan
mengalami peningkatan sebesar 0.008315 dengan asumsi
cateris paribus.
a. Uji T test ( uji secara parsial )
1) Pengaruh Suku Bunga Kredit (X1) terhadap ROA
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
suku bunga kredit sebesar 0.0000, karena nilai probabilitas
kurang dari dari 0,05 (α) maka suku bunga kredit secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA, sehingga H5
diterima.
2) Pengaruh Bagi Hasil (X2) terhadap ROA
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
bagi hasil sebesar 0.8122, karena nilai probabilitas lebih
besar dari 0,05 (α), sehingga bagi hasil secara parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA, sehingga H6
ditolak.
79
3) Pengaruh DPK (X3) terhadap ROA
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
DPK sebesar 0.0436, karena nilai probabilitas lebih kecil
dari 0.05 (α), sehingga DPK secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap ROA, sehingga H7 diterima.
4) Pengaruh NPF (X4) terhadap ROA
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
NPF sebesar 0.0348, karena nilai probabilitas lebih kecil
dari 0.05 (α), sehingga NPF secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap ROA, sehingga H8 ditolak.
5) Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil (Z) terhadap ROA
Dari hasil pengujian regresi diperoleh nilai probabilitas
Pembiayaan Bagi Hasil sebesar 0.2573, karena nilai
probabilitas lebih besar dari 0.05 (α), sehingga Pembiayaan
bagi hasil secara parsial berpengaruh tidak signifikan
terhadap ROA, sehingga H9 ditolak
b. Uji F test (uji secara simultan )
Berdasarkan uji pada tabel tersebut diketahui bahwa F hitung
(626.4198 > 2.58) dan besarnya sig. 0.000000 < 0.05, hal ini
menunjukkan bahwa variabel suku bunga kredit (X1), bagi hasil
(X2), DPK (X3) dan NPF (X4) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap ROA.
80
c. Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel di atas nilai sebesar 0.989, hal ini
menunjukkan bahwa kontribusi variabel independen menjelaskan
atau mempengaruhi variabel independen sebesar 98.9% ,
sedangkan sisanya sebesar 1.1% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar model.
3. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
a. Uji normalitas Pembiayaan Bagi Hasil
Uji normalitas pembiayaan bagi hasil
0
2
4
6
8
10
12
14
-400 -200 0 200 400 600 800
Series: ResidualsSample 4 44Observations 41
Mean -1.26e-13Median -82.90688Maximum 834.8644Minimum -380.4299Std. Dev. 277.2234Skewness 1.826707Kurtosis 5.686562
Jarque-Bera 35.13196Probability 0.000000
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Gambar 4.1 Uji Normalitas Pembiayaan Bagi Hasil
Dari gambar 4.1 diketahui semua variabel persamaan regresi
nilai probability persamaan variabel regresi independen
terhadap Pembiayaan bagi hasil sebesar 0.000000. Nilai
menunjukkan lebih kecil dari 0.05, maka data berdistribusi
tidak normal.
81
b. Uji normalitas Pembiayaan Bagi Hasil setelah
Penyembuhan
Uji normalitas Pembiayaan Bagi Hasil setelah Penyembuhan
0
2
4
6
8
10
-1.25 -1.00 -0.75 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00
Series: ResidualsSample 4 44Observations 39
Mean 1.14e-16Median 0.082786Maximum 0.907428Minimum -1.200558Std. Dev. 0.489881Skewness -0.513926Kurtosis 2.673715
Jarque-Bera 1.889780Probability 0.388722
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Gambar 4.2 Uji normalitas pembiayaan bagi hasil setelah
penyembuhan
Dari gambar 4.2 diketahui setelah dilakukan penyembuhan
model regresi dengan (log) semua variabel persamaan regresi
nilai probability persamaan variabel regresi independen
terhadap Pembiayaan bagi hasil sebesar 0.388722. Nilai
menunjukkan lebih besar dari 0.05, maka data berdistribusi
normal.
82
c. Uji normalitas Profitabilitas (ROA)
Uji normalitas ROA
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20
Series: ResidualsSample 4 44Observations 38
Mean -5.93e-16Median -0.021738Maximum 0.223924Minimum -0.106297Std. Dev. 0.073172Skewness 1.501930Kurtosis 5.328406
Jarque-Bera 22.87070Probability 0.000011
Sumber : data sekunder diolah,2019
Gambar 4.3 Uji Normalitas ROA
Dari gambar 4.3 diketahui semua variabel persamaan regresi
nilai probability persamaan variabel regresi independen
terhadap Pembiayaan bagi hasil sebesar 0.000011. Nilai
menunjukkan lebih kecil dari 0.05, maka data berdistribusi
tidak normal.
d. Uji normalitas ROA setelah Penyembuhan
Uji normalitas ROA setelah Penyembuhan
0
2
4
6
8
10
12
14
-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10
Series: ResidualsSample 4 44Observations 38
Mean 2.14e-16Median -0.004418Maximum 0.097334Minimum -0.151217Std. Dev. 0.050783Skewness -0.502888Kurtosis 4.361835
Jarque-Bera 4.538121Probability 0.103409
Sumber : data sekunder diolah, 2019
83
Gambar 4.4 Uji Normalitas ROA setelah penyembuhan
Dari gambar 4.4 diketahui setelah dilakukan penyembuhan
model regresi dengan (log) semua variabel persamaan regresi
nilai probability persamaan variabel regresi independen
terhadap ROA sebesar 0.103409. Nilai menunjukkan lebih
besar dari 0.05, maka data berdistribusi normal.
2) Uji Multikolinieritas
Dalam penelitian ini untuk menguji multikolinieritas menggunakan
teknik uji auxiliary dengan melihat koefisien korelasi antara
masing-masing variabel. Metode auxiliary adalah teknik regresi
antar variabel independen untuk mendapatkan r2 , kemudian
dibandingkan dengan R2 persamaan utama (Bawono,2006:120).
Jita terdapat niai r2 > R2 dapat dikatakan terdapat masalah
multikolinieritas.
a. Uji multikolinieritas Pembiayaan Bagi Hasil
Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas Pembiayaan bagi hasil
NO r-Squared pada
persamaan utama
= 0.19425
Kesimpulan
1 Suku Bunga Kredit (X1) =
1.00000 Lebih besar Ada Korelasi
2 Bagi Hasil (X2) = 0.1083 Lebih Kecil Tidak Ada Korelasi
3 DPK (X3) = 0.1399 Lebih Kecil Tidak Ada Korelasi
4 NPF (X4) = 0.2332 Lebih besar ada Korelasi
5. ROA (Y) = 0.9894 Lebih besar ada korelasi
Sumber : Data diolah, 2019
84
Berdasarkan tabel di atas nilai R-squared Suku Bunga
Kredit, Bagi Hasil dan DPK lebih kecil dari nilai persamaan
pada persamaan utama sebesar 0.19421, sehingga tidak terdapat
gejala multikolinieritas atau tidak ada korelasi. Sedangkan suku
bunga kredit,NPF, dan ROA lebih besar dari nilai persamaan
pada persamaan utama sebesar 0.19421, sehingga terdapat
multikolinieritas, maka dari itu untuk mengatasi masalah
multikolinieritas, maka variabel tingkat suku bunga kredit, NPF
dan ROA perlu dihilangkan. Hasil yang diperoleh sebagai berikut :
b. Uji multikolinieritas regresi variabel Pembiayaan Bagi Hasil
setelah penyembuhan
Tabel 4.13 Uji Multikolinieritas Pembiayaan Bagi hasil setelah
penyembuhan
NO r-Squared pada
persamaan
utama = 0.10748
Kesimpulan
1. Bagi Hasil (X2) =
0.010523 Lebih Kecil
Tidak Ada
Korelasi
2. DPK (X3) = 0.010523 Lebih Kecil Tidak Ada
Korelasi
Sumber : Data diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas nilai R-squared Bagi Hasil dan
DPK lebih kecil dari nilai persamaan pada persamaan
utama sebesar 0.10748, sehingga tidak terdapat gejala
multikolinieritas atau tidak ada korelasi.
85
c. Uji multikolinieritas ROA
Tabel 4.14 Uji Multikolinieritas ROA
Berdasarkan tabel di atas nilai R-squared Bagi Hasil, DPK
dan lebih kecil dari nilai persamaan pada persamaan utama
sebesar 0.98946, sehingga tidak terdapat gejala multikolinieritas
atau tidak ada korelasi.
3) Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini untuk menguji gejala heteroskedastisitas
menggunakan teknik White heteroskedasticity no cross term. Jika
signifikansi dari prob*R < 0.05 maka model tersebut mengandung
heteroskedastisitas, dan apabila signifikansi dari prob*R > 0.05
maka model tersebut tidak mengandung heteroskedastisitas
(Supriyanto, 2017:63).
NO r-Squared
pada
persamaan
utama =
0.98946
Kesimpulan
1 Suku Bunga Kredit
(X1) = 0.0076 Lebih Kecil
Tidak Ada
Korelasi
2 Bagi Hasil (X2) =
0.1002 Lebih Kecil
Tidak Ada
Korelasi
3 DPK (X3) = 0.0409 Lebih Kecil Tidak Ada
Korelasi
4 NPF (X4) = 0.0809 Lebih Kecil Tidak ada
Korelasi
Sumber : Data diolah, 2019
86
a. Uji heteroskedastisitas Pembiayaan Bagi Hasil
Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas Pembiayaan Bagi Hasil
Uji Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 1.338869 Prob. F(4,34) 0.2756
Obs*R-
squared 5.307102 Prob. Chi-Square(4) 0.2572
Scaled
explained SS 6.214440 Prob. Chi-Square(4) 0.1837
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 09/02/19 Time: 18:27
Sample: 4 44
Included observations: 39
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -12.44361 9.852095 -1.263042 0.2152
LOGX1(-3)^2 2.405356 1.652873 1.455258 0.1548
LOGX2(-3)^2 0.228436 0.797049 0.286603 0.7762
LOGX3(-3)^2 -0.063882 0.099447 -0.642366 0.5249
LOGX4(-3)^2 0.257702 0.340391 0.757075 0.4542
R-squared 0.136080 Mean dependent var 3.109697
Adjusted R-
squared 0.034442 S.D. dependent var 5.530081
S.E. of
regression 5.434014 Akaike info criterion 6.342442
Sum squared
resid 1003.969 Schwarz criterion 6.555719
Log
likelihood -118.6776 Hannan-Quinn criter. 6.418964
F-statistic 1.338869 Durbin-Watson stat 2.042860
Prob(F-
statistic) 0.275627
Sumber : data sekunder diolah, 2019
87
Berdasarkan tabel di atas nilai Prob. F 0.2756, dan Prob.
Chi Square 0.2572, 0.1837 lebih besar dari 0.05, maka
dapat disimpulkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.
b. Uji heteroskedastisitas ROA
Tabel 4.16 Uji Heteroskedastisitas ROA
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.781334 Prob. F(5,32) 0.5706
Obs*R-
squared 4.134425 Prob. Chi-Square(5) 0.5302
Scaled
explained SS 6.345209 Prob. Chi-Square(5) 0.2741
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 09/02/19 Time: 18:30
Sample: 4 44
Included observations: 38
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.019869 0.021562 0.921490 0.3637
LOGX1(-3)^2 -0.003689 0.003661 -1.007676 0.3212
LOGX2(-3)^2 0.000687 0.001691 0.406125 0.6874
LOGX3(-3)^2 0.000249 0.000208 1.197279 0.2400
LOGX4(-3)^2 0.000415 0.000702 0.591810 0.5581
Z(-3)^2 -1.14E-09 6.92E-09 -0.164659 0.8702
R-squared 0.108801 Mean dependent var 0.005213
Adjusted R-
squared -0.030449 S.D. dependent var 0.010992
S.E. of
regression 0.011158 Akaike info criterion -6.009416
Sum squared
resid 0.003984 Schwarz criterion -5.750850
Log
likelihood 120.1789 Hannan-Quinn criter. -5.917421
F-statistic 0.781334 Durbin-Watson stat 2.118389
Prob(F- 0.570607
88
statistic)
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas nilai Prob. F 0.5706, dan Prob.
Chi Square 0.5302, 0.2741 lebih besar dari 0.05, maka
dapat disimpulkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.
4) Uji Autokorelasi
a. Uji autokorelasi Pembiayaan Bagi Hasil
Tabel 4.17 Uji Autokorelasi Pembiayaan Bagi Hasil
Dependent Variable: LOGZ(-3)
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG -
BHHH)
Date: 09/03/19 Time: 08:07
Sample: 4 44
Included observations: 39
Convergence achieved after 26 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -4.063799 4.085149 -0.994774 0.3273
LOGX1(-3) 0.233131 0.626175 0.372309 0.7121
LOGX2(-3) 2.459326 1.187224 2.071493 0.0465
LOGX3(-3) -0.164536 0.413729 -0.397689 0.6935
LOGX4(-3) 0.173011 0.239764 0.721587 0.4758
AR(1) 0.449453 0.186454 2.410532 0.0218
SIGMASQ 2.480629 0.745859 3.325869 0.0022
R-squared 0.337258 Mean dependent var 2.168159
Adjusted R-
squared 0.212994 S.D. dependent var 1.959968
S.E. of
regression 1.738754 Akaike info criterion 4.116723
89
Sum
squared
resid 96.74451 Schwarz criterion 4.415311
Log
likelihood -73.27610 Hannan-Quinn criter. 4.223854
F-statistic 2.714039 Durbin-Watson stat 1.942346
Prob(F-
statistic) 0.030288
Inverted AR
Roots .45
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Nilai d pada tabel menunjukkan angka 1.942346 yang mana
lebih besar dari nilai du = 1.7777 dan kurang dari 2.2222, maka
dapat disimpulkan bahwa data tidak mengandung autokorelasi.
b. Uji autokorelasi ROA
Tabel 4.18 Uji Autokorelasi ROA
Dependent Variable: LOGY(-3)
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 09/03/19 Time: 08:16
Sample: 4 44
Included observations: 38
Convergence achieved after 6 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.007097 0.282795 -0.025095 0.9801
LOGX1(-3) 0.995614 0.088021 11.31114 0.0000
LOGX2(-3) -0.022679 0.085937 -0.263904 0.7937
LOGX3(-3) 0.017883 0.011375 1.572098 0.1264
LOGX4(-3) 0.025353 0.017083 1.484094 0.1482
LOGZ(-3) 0.009763 0.012664 0.770926 0.4468
AR(1) 0.238206 0.228655 1.041771 0.3058
SIGMASQ 0.005060 0.001415 3.575780 0.0012
R-squared 0.990303 Mean dependent var 2.310931
90
Adjusted R-
squared 0.988041 S.D. dependent var 0.732067
S.E. of
regression 0.080058 Akaike info criterion -2.022947
Sum squared
resid 0.192278 Schwarz criterion -1.678192
Log
likelihood 46.43599 Hannan-Quinn criter. -1.900286
F-statistic 437.6886 Durbin-Watson stat 1.926222
Prob(F-
statistic) 0.000000
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Nilai d pada tabel menunjukkan angka 1.926222 yang mana
lebih besar dari nilai du = 1.7777 dan kurang dari 2.2222, maka
dapat disimpulkan bahwa data tidak mengandung autokorelasi.
91
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Suku Bunga Kredit terhadap ROA
Nilai koefisien variabel suku bunga kredit diperoleh sebesar
0.995614 dengan arah koefisien positif, nilai probabilitas 0.0000, nilai
koefisien AR(1) 0.238206 dan SIGMASQ 0.00506. Karena nilai
probabilitas lebih kecil dari 0.05 (α), maka H1 diterima atau dengan kata
lain suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hasil
penelitian ini didukung oleh penelitian Widiyama dan Hidayat, (2015)
yang menyatakan bahwa Tingkat suku bunga kredit berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hasil penelitian oleh Muhamad
Garniwa, (2015) Tingkat suku bunga kredit berpengaruh terhadap
profitabilitas (ROA). Hasil penelitian oleh Suarmi, dkk (2014) yaitu
tingkat suku bunga kredit memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap profitabilitas. Sementara hasil penelitian yang dilakukan oleh
Baakeel dan Alrashidi (2012) menyatakan bahwa tingkat suku bunga yang
tinggi berdampak pada penurunan profitabilitas perusahaan kecil dan
menengah. Tingkat suku bunga kredit yang tinggi berdampak pada
keuntungan usaha kecil dan menengah yang lebih sedikit yang
dikarenakan oleh semakin tingginya biaya untuk membayar bunga
pinjaman, di mana usaha kecil dan menengah bergantung pada modal
asing atau pinjaman modal dari lembaga keuangan atau bank.
92
2. Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Profitabilitas (ROA)
Nilai koefisien variabel bagi hasil diperoleh sebesar 0.022679 dengan
arah koefisien negatif, nilai probabilitas 0.7937, nilai koefisien AR(1)
0.238206 dan SIGMASQ 0.00506. Karena nilai probabilitas lebih besar
dari 0.05 (α), maka H2 ditolak atau dengan kata lain bagi hasil
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian
ini didukung oleh Anggraini, (2018) yang menyatakan bahwa Bagi Hasil
tidak berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA). Dalam
penentuan tingkat nisbah bagi hasil untuk bank syariah dilakukan oleh
Dewan Syariah dengan mempertimbangkan unsur-unsur dalam
pengelolaan dana seperti biaya operasional, laba perusahaan dan
pembagian keuntungan kepada pemilik. Ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi perhitungan bagi hasil, yaitu faktor langsung dan faktor
tidak langsung. Jumlah dana yang tersedia merupakan jumlah dana dari
berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan. Bukti empiris
dari penelitian Prawira (2013) tingkat bagi hasil yang cenderung turun
mengakibatkan perolehan profitabilitas yang tercermin dengan Return On
Asset (ROA) turun, begitu juga sebaliknya apabila tingkat bagi hasil
meningkat maka mengakibatkan profitabilitas yang meningkat pula.
93
3. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas (ROA)
Nilai koefisien variabel dana pihak ketiga (DPK) diperoleh sebesar
0.017883 dengan arah koefisien positif, nilai probabilitas 0.1264, nilai
koefisien AR(1) 0.238206 dan SIGMASQ 0.00506. Karena nilai
probabilitas lebih besar dari 0.05 (α), maka H3 ditolak atau dengan kata
lain dana pihak ketiga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
ROA. Hasil penelitian didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Yoli
Lara Sukma (2013) yang menyatakan bahwa dana pihak ketiga tidak
berpengaruh dan sangat signifikan. Menurut teori yang diungkapkan
Sinungan (1997:56) semakin meningkat pangsa pasar Dana Pihak Ketiga,
semakin meningkat kredit yang diberikan. Meningkatnya kapasitas kredit
menyebabkan perolehan pendapatan bunga meningkat sehingga laba yang
diperoleh bank juga meningkat. Penelitian yang dilakukan Sulastri (2005)
dan Irianti (2013) menunujukkan bahwa Third Party Funds berpengaruh
positif terhadap profitabilitas. Menurut teori yang diungkapkan Sinungan
(1997:56) semakin meningkat pangsa pasar Third Party Funds, semakin
meningkat kredit yang diberikan. Meningkatnya kapasitas kredit
menyebabkan perolehan pendapatan bunga meningkat sehingga laba yang
diperoleh bank juga meningkat. Hasil penelitian ini didukung dengan
penelitian sebelumnya Tenrilau (2012) yang menyimpulkan bahwa Dana
pihak ketiga berpengaruh positif.
94
4. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) Terhadap
Profitabilitas (ROA)
Nilai koefisien variabel Non Performing Financing (NPF)
diperoleh sebesar 0.025353 dengan arah koefisien positif, nilai probabilitas
0.1482, nilai koefisien AR(1) 0.238206 dan SIGMASQ 0.00506. Karena
nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 (α), maka H4 ditolak atau dengan
kata lain NPF berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
Fachrurohman, (2018) yang menyatakan bahwa Non Performing
Financing (NPF) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Menurut Ali (2004) apabila porsi pembiayaan bermasalah membesar maka
dapat berpengaruh pada kemungkinan terjadinya penurunan pendapatan
yang diperoleh bank, maka hal ini akan mampu mempengaruhi besarnya
perolehan laba bank syariah. Dan pada akhirnya, akan mempengaruhi
besarnya profitabilitas yang tercermin dengan Return On Asset (ROA)
yang diperoleh bank syariah. Bukti empiris Wibowo dan Syaichu (2013)
menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio NPF maka akan semakin rendah
profitabilitas bank umum syariah. Sedangkan penelitian dari Rahman
(2000) menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio NPF maka akan semakin
tinggi profitabilitas bank umum syariah yang diproksikan dengan Return
On Assets (ROA).
95
5. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil Terhadap Profitabilitas (ROA)
Nilai koefisien variabel Pembiayaan Bagi Hasil diperoleh sebesar
0.009763 dengan arah koefisien positif, nilai probabilitas 0.4468, nilai
koefisien AR(1) 0.238206 dan SIGMASQ 0.00506. Karena nilai
probabilitas lebih besar dari 0.05 (α), maka H5 ditolak atau dengan kata
lain Pembiayaan Bagi Hasil berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap ROA. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan Fachrurohman, (2018) yang menyatakan bahwa Pembiayaan
Bagi Hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Menurut (Muhammad: 2005) dari pengelolaan pembiayaan bagi hasil,
bank syariah memperoleh pendapatan bagi hasil sesuai dengan nisbah
yang telah disepakati. Pendapatan yang diperoleh akan mempengaruhi
besarnya laba yang diperoleh bank dan mampu mempengaruhi
profitabilitas yang dicapai. Penelitian Aulia dan Ridha (2013) serta
Wicaksana (2011) menunjukkan bahwa semakin tinggi Pembiayaan
Mudharabah dan Musyarakah maka semakin tinggi profitabilitas
perbankan syariah yang diproksikan dengan Return On Asset. Sedangkan
menurut Maya (2009) menunjukkan bahwa semakin tinggi pembiayaan
mudharabah dan musyarakah maka semakin rendah profitabilitas bank
umum yang diproksikan dengan net profit margin dan gross profit margin.
96
6. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit Terhadap Pembiayaan
Bagi Hasil
Nilai koefisien variabel Suku Bunga Kredit diperoleh sebesar
0.233131 dengan arah koefisien positif, nilai probabilitas 0.7121, nilai
koefisien AR(1) 0.44945 dan SIGMASQ 2.48062. Karena nilai
probabilitas lebih besar dari 0.05 (α), maka H6 ditolak atau dengan kata
lain Suku Bunga Kredit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan Ali dan Miftahurrohman, (2015) yang menyatakan bahwa
Tingkat Suku Bunga Kredit berpengaruh negatif terhadap Pembiayaan
Bagi Hasil. Penelitian yang dilakukan oleh Hilmi (2006) yang melakukan
penelitian yang bertujuan mengetahui apakah pembiayaan mudharabah
dan kredit modal kerja bersifat substitusi atau tidak. Hasil penelitian ini
menemukan bahwa, dengan tersegmentasinya nasabah pembiayaan bank
syariah dengan debitur di bank konvensional hal ini dibuktikan dengan
korelasi parsial antara variabel bunga kredit dengan variabel pembiayaan
mudharabah yang menunjukkan hubungan yang negatif. Dengan kata lain,
kredit modal kerja di bank konvensional bukan merupakan substitusi dari
pembiayaan mudharabah bank syariah. Yang artinya setiap penurunan
volume KMK bank konvensional akibat adanya kenaikan bunga kredit,
tidak serta merta menaikan volume pembiayaan bagi hasil, bahkan justru
sebaliknya, hal tersebut dikarenakan antara bank konvensional dan bank
syariah memiliki segmentasi debitur yang berbeda.
97
7. Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Bagi Hasil
Nilai koefisien variabel Bagi Hasil diperoleh sebesar 2.45932
dengan arah koefisien positif, nilai probabilitas 0.0465, nilai koefisien
AR(1) 0.44945 dan SIGMASQ 2.48062. Karena nilai probabilitas lebih
kecil dari 0.05 (α), maka H7 diterima atau dengan kata lain Bagi Hasil
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil. Hasil
penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Andraeny (2011)
yang menyatakan bahwa Tingkat bagi hasil berpengaruh positif dan
signifikan terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada bank
syariah. Hasil penelitian menurut Syam (2012), Prasasti (2014) dan
Andraeny (2011) menghasilkan kesimpulan tingkat bagi hasil berpengaruh
positif dan signifikan terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil
pada bank syariah. Pembiayaan berbasis bagi hasil yang terdiri dari
mudharabah dan musyarakah bersifat Natural Uncertainty Contract
(NUC) yang cenderung memiliki tingkat resiko tinggi dibandingkan
dengan jenis pembiayaan lainnya yang juga disalurkan oleh bank. Oleh
karena itu ketika tingkat bagi hasil yang diperoleh tinggi maka bank akan
cenderung memberikan pembiayaan berbasis bagi hasil dibandingkan
dengan produk pembiayaan lainnya. Hasil penelitian Badruzaman (2009),
Palupi (2015) menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil tidak berpengaruh
signifikan terhadap volume pembiayaan pada bank syariah
98
8. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan Bagi Hasil
Nilai koefisien variabel DPK diperoleh sebesar 0.164536 dengan
arah koefisien negatif, nilai probabilitas 0.06935, nilai koefisien AR(1)
0.44945 dan SIGMASQ 2.48062. Karena nilai probabilitas lebih besar dari
0.05 (α), maka H8 ditolak atau dengan kata lain DPK berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil. Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan Anggraini, (2018) yang
menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga tidak berpengaruh terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil. Penelitian Purwidianti dan Hidayah (2014),
Badruzaman (2009), Palupi (2015), Pratami (2011), dan Dita Andraeny
(2011) menunjukkan bahwa Third Party Funds (DPK) berpengaruh positif
signifikan terhadap volume pembiayaan. Menurut Andraeny (2011)
kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana merupakan fokus utama
kegiatan bank syariah. Oleh karena itu untuk dapat menyalurkan dana
secara optimal, bank harus memiliki kemampuan dalam menghimpun
Third Party Funds karena DPK ini merupakan sumber utama pembiayaan
bank. Maka, semakin besar Third Party Funds yang dapat dihimpun oleh
bank, semakin besar pula volume pembiayaan yang dapat disalurkan
termasuk pembiayaan berbasis bagi hasil. Dari hasil penelitian ini
menunjukan bahwa dana pihak ketiga (DPK) merupakan salah satu faktor
penting yang mempengaruhi jumlah volume pembiayaan berbasis bagi
hasil yang disalurkan oleh perbankan syariah kepada masyarakat.
99
9. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) Terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil
Nilai koefisien variabel NPF diperoleh sebesar 0.173011 dengan
arah koefisien positif, nilai probabilitas 0.4758, nilai koefisien AR(1)
0.44945 dan SIGMASQ 2.48062. Karena nilai probabilitas lebih besar dari
0.05 (α), maka H9 ditolak atau dengan kata lain NPF berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil. Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan Liliani dan Khairunnisa, (2015)
yang menyatakan bahwa Non Performing Financing (NPF) tidak
berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil. Non Performing
Financing merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam mengelola pembiayaan bermasalah. Menurut (Siamat, 2005)
NPF adalah rasio bank yang digunakan untuk mengetahui besarnya
pembiayaan bermasalah dikarenakan adanya pembiayaan yang tidak dapat
tertagih. Rasio NPF dikatakan wajar ketika berada disekitar 3% - 5% dari
total pembiayaan yang diberikan, untuk itu bank harus mampu menjaga
rasio NPF nya. Rasio NPF yang tinggi menunjukkan bahwa bank belum
mampu mengelola pembiayaan yang disalurkan secara baik dalam arti
masih banyak pembiayaan bermasalah yang terjadi dalam manajemen
bank, sehingga diperlukan pengendalian dalam pembuatan kebijakan
untuk memperketat aturan pengelolaan penyaluran pembiayaan. Semakin
banyak jumlah pembiayaan bermasalah maka akan semakin ketat
100
pengendalian dalam penyaluran pembiayaan sehingga mengakibatkan
rendahnya pembiayaan yang diberikan (Prasasti, 2014).
10. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil memediasi tingkat
suku bunga kredit terhadap profitabilitas (ROA) ?
Hasil perhitungan analisis jalur (path) menunjukkan coefficient
beta pengaruh suku bunga kredit terhadap ROA secara langsung sebesar
0.995614, sedangkan coefficient beta pengaruh suku bunga kredit melalui
Pembiayaan sebagai variabel intervening sebesar 0.995614 x 0.009763 =
0.009972. Pengaruh total variabel suku bunga kredit adalah 0.995614 +
0.009972 = 1.005586. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut pengaruh
suku bunga kredit secara langsung lebih besar dibandingkan pengaruh
suku bunga kredit melalui Pembiayaan bagi hasil sebagai variabel
intervening sebesar (1.005586 > 0.09972), maka dapat disimpulkan H10
ditolak, suku bunga kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA
melalui Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel intervening.
Suku bunga kredit berpengaruh terhadap pembiayaan bagi hasil
dengan arah hubungan positif, yang artinya dengan adanya kenaikan suku
rata-rata bunga kredit investasi pada bank umum maka akan berdampak
kepada peningkatan volume pembiayaan bagi hasil, dikarenakan dengan
adanya kenaikan suku bunga rata-rata kredit bank umum menyebabkan
investor akan beralih untuk mencari sumber dana atau sumber pembiayaan
lainnya salah satunya dengan pembiayaan bagi hasil mudharabah atau
101
dengan kata lain pembiayaan bagi hasil dengan kredit bank konvensional
memiliki hubungan substitusi.
Menurut Bastian dan Suhardjono (2006:294) menyatakan bahwa
tingkat suku bunga kredit merupakan faktor yang paling berpengaruh
terhadap pendapatan bagi bank. Peningkatan suku bunga kredit
menandakan bahwa pendapatan bunga dari penyaluran kredit juga
meningkat, dengan meningkatnya pendapatan bunga maka profitabilitas
mengalami peningkatan ( Arta, 2014). Disisi lain tingkat suku bunga kredit
yang diberikan akan mengurangi minat calon nasabah dalam melakukan
kredit, hal tersebut akan mengakibatkan penurunan penjualan yaitu kredit
sehingga akan memengaruhi keuntungan atau penurunan profitabilitas.
11. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil memediasi tingkat
bagi hasil terhadap profitabilitas (ROA) ?
Hasil perhitungan analisis jalur (path) menunjukkan coefficient
beta pengaruh bagi hasil terhadap ROA secara langsung sebesar -
0.022679, sedangkan coefficient beta pengaruh suku bunga kredit melalui
Pembiayaan sebagai variabel intervening sebesar -0.022679 x 0.009763 =
0.000221. Pengaruh total variabel bagi hasil adalah -0.022679 + 0.000221
= -0.022458. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut pengaruh bagi hasil
secara langsung lebih besar dibandingkan pengaruh suku bunga kredit
melalui Pembiayaan bagi hasil sebagai variabel intervening sebesar (-
0.022458 > 0.000221), maka dapat disimpulkan H11 ditolak, bagi hasil
102
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA melalui Pembiayaan Bagi
Hasil sebagai variabel intervening.
Pemberian kredit atau pembiayaan yang disalurkan akan
menghasilkan pendapatan bank dimana salah satu sumber pendapatan
berasal dari tingkat bagi hasil, menurut Mulyono (1995: 217) besarnya
keuntungan yang diinginkan merupakan salah satu acuan bank dalam
menentukan besarnya volume kredit yang akan disalurkan. Dimana dapat
disimpulkan bahwa semakin besar volume kredit yang akan disalurkan
maka akan semakin tinggi peluang perusahaan untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan.
12. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil memediasi dana
pihak ketiga (DPK) terhadapp profitabilitas (ROA) ?
Hasil perhitungan analisis jalur (path) menunjukkan coefficient
beta pengaruh DPK terhadap ROA secara langsung sebesar 0.017883,
sedangkan coefficient beta pengaruh DPK melalui Pembiayaan sebagai
variabel intervening sebesar 0.017883 x 0.009763 = 0.000174. Pengaruh
total variabel bagi hasil adalah 0.017883 + 0.000174 = 0.018057.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut pengaruh bagi hasil secara
langsung lebih besar dibandingkan pengaruh suku bunga kredit melalui
Pembiayaan bagi hasil sebagai variabel intervening sebesar (-0.018057 >
0.000174), maka dapat disimpulkan H12 ditolak, bagi hasil tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA melalui Pembiayaan Bagi Hasil
sebagai variabel intervening.
103
Menurut Kasmir (2004) menyatakan, jika bank tidak menyalurkan
kredit sementara dana yang terhimpun dari simpanan banyak maka akan
menyebabkan bank tersebut rugi. Dengan demikian, apabila terjadi
peningkatan dana pihak ketiga yang dihimpun, akan diimbangi oleh bank
dengan meningkatkan jumlah pembiayaannya sehingga aset yang dimiliki
oleh bank menjadi produktif dan menghasilkan keuntungan. Maka dari itu
dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap pembiayaan. Hal tersebut
sesuai dengan penelitian Arisandi (2008) dan Oktaviani (2012) yang
menyatakan hal serupa. Semakin tingginya pembiayaan yang disalurkan
oleh bank yang disebabkan oleh tingginya dana pihak ketiga yang
dihimpun tentunya akan meningkatkan profitabilitas bank. Hal tersebut
sesuai dengan penelitian Masood dan Ashraf (2012), dan Gul et.al (2011).
13. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil memediasi Non
Performing Financing (NPF) terhadap profitabilitas (ROA) ?
Hasil perhitungan analisis jalur (path) menunjukkan coefficient
beta NPF terhadap ROA secara langsung sebesar 0.025353, sedangkan
coefficient beta pengaruh suku bunga kredit melalui Pembiayaan sebagai
variabel intervening sebesar 0.025353 x 0.009763 = 0.000024. Pengaruh
total variabel bagi hasil adalah 0.025353 + 0.000024 = 0.025377.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut pengaruh bagi hasil secara
langsung lebih besar dibandingkan pengaruh suku bunga kredit melalui
Pembiayaan bagi hasil sebagai variabel intervening sebesar (-0.025377 >
0.000024), maka dapat disimpulkan H13 ditolak, bagi hasil tidak
104
berpengaruh signifikan terhadap ROA melalui Pembiayaan Bagi Hasil
sebagai variabel intervening. Semakin besarnya rasio NPF suatu bank
menandakan semakin besarnya kredit bermasalah yang dihadapi oleh
bank. Menurut Dendawijaya (2003), besarnya kredit bermasalah
menimbulkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh income dari kredit
yang diberikan, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh
buruk bagi rentabilitas bank. Hal tersebut merupakan sebuah kerugian
yang harus ditanggung oleh bank, karena tidak akan menerima keuntungan
dari pembiayaan. Oleh sebab itu, pada periode selanjutnya bank akan lebih
berhati-hati dan cenderung mengurangi pembiayaannya untuk mengurangi
risiko kredit yang mungkin terjadi kembali pada periode selanjutnya.
Dengan demikian, NPF periode sebelumnya memiliki pengaruh negatif
terhadap pembiayaan yang disalurkan oleh bank. Hal tersebut sesuai
dengan penelitian Arisandi (2008) dan Muklis (2011). Menurunnya jumlah
pembiayaan yang disalurkan akibat tingginya nilai NPF periode
sebelumnya, tentunya juga akan berpengaruh terhadap profitabilitas bank
tersebut yang juga akan mengalami penurunan. Hal tersebut sesuai dengan
penelitian Masood dan Ashraf (2012), dan Gul et.al (2011).
105
SU
Gambar 4.5 Analisis Jalur
SUKU BUNGA
KREDIT (X1)
BAGI HASIL (X2)
DPK (X3)
NPF (X4)
PEMBIAYAAN
BAGI HASIL (Z)
ROA (Y)
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
H8
H9
0.23313
2.45932
-0.16453
0.17301
H10 H11,
H12, H13
0.00976
0.99561
0.02535
-0.02267
0.01788
106
Tabel 4.19 Analisis Jalur Path
( X ke Y )
( Z ke Y
)
(std.
Error X
ke Y)
(std.error
Z ke Y )
x
(
Koefisien)
Suku Bunga
Kredit
melalui
Pembiayaan
Bagi Hasil ke
ROA
0.995614 0.009763 0.088021 0.012664 0.009720
Bagi Hasil
melalui
Pembiayaan
Bagi Hsil ke
ROA
-
0.022679
0.009763 0.085937 0.012664 -0.000221
DPK melalui
Pembiayaan
Bagi Hasil ke
ROA
0.017883 0.009763 0.011375 0.012664 0.000174
NPF melalui
Pembiayaan
Bagi Hasil ke
ROA
0.025353 0.009763 0.017083 0.012664 0.000247
Sumber : data sekunder diolah, 2019
Hitung standar eror dari koefisien SP2P3
(Suku Bunga Kredit )
=
=
=
=
=
107
= 0.012686
Bagi Hasil
=
=
=
=
=
= 0.001637
DPK
=
=
=
=
=
= 0.000282
NPF
=
108
=
=
=
=
= 0.001053
Berdasarkan hasil diatas dapat dihitung bahwa t statistic pengaruh mediasi
variabel independen terhadap ROA sebagai berikut :
1. t1 =
=
= 0.76619
2. t2 =
=
= -0.13500
3. t3 =
=
= 0.61702
4. t4 =
=
= 0.23456
Tabel 4.20 Uji Sobel
Model Koefisien Uji Sobel
Test (T
Hitung)
T Table Keterangan
Suku Bunga Kredit
melalui Pembiayaan Bagi
Hasil ke ROA
0.009720 0.76619 1.68023 Ditolak
Bagi Hasil melalui
Pembiayan Bagi Hasil ke
ROA
-0.000221 -0.13500 1.68023 Ditolak
DPK melalui
Pembiayaan Bagi Hasil
ke ROA
0.000174 0.61702 1.68023 Ditolak
NPF melalui Pembiayaan
Bagi Hasil ke ROA
0.000247 0.23456 1.68023 Ditolak
Sumber : data sekunder diolahh, 2019
109
1) H1 : Suku bunga kredit berpengaruh terhadap ROA
Hasil penelitian menunjukkan variabel suku bunga kredit pada
koefisien alpha 5% nilai coefficient 0.0000 < 0.05, sehingga H1
diterima, suku bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap ROA .
2) H2 : Bagi Hasil berpengaruh terhadap ROA
Hasil penelitian menunjukkan variabel bagi hasil pada koefisien alpha
5% nilai coefficient 0.7937 > 0.05, sehingga H2 ditolak, bagi hasil
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
3) H3 : DPK berpengaruh terhadap ROA
Hasil penelitian menunjukkan variabel DPK pada koefisien alpha 5%
nilai coefficient 0.1264 > 0.05, sehingga H3 ditolak DPK tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA.
4) H4 : NPF berpengaruh terhadap ROA
Hasil penelitian menunjukkan variabel NPF pada koefisien alpha 5%
nilai coefficient 0.1482 > 0.05, sehingga H4 ditolak, NPF tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA.
5) H5 : Pembiayaan bagi hasil berpengaruh terhadap ROA
Hasil penelitian menunjukkan variabel Pembiayaan bagi hasil pada
koefisien alpha 5% nilai coefficient 0.4468 > 0.05, sehingga H5
ditolak, Pembiayaan bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap
ROA.
110
6) H6 : Suku Bunga Kredit berpengaruh terhadap Pembiayaan bagi
hasil
Hasil penelitian menunjukkan variabel suku bunga kredit pada
koefisien alpha 5% nilai coefficient 0.7121 > 0.05, sehingga H6
ditolak, Suku bunga kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil.
7) H7 : Bagi hasil berpengaruh terhadap Pembiayaan bagi hasil
Hasil penelitian menunjukkan variabel bagi hasil pada koefisien alpha
5% nilai coefficient 0.0465 < 0.05, sehingga H7 diterima, Bagi Hasil
berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil.
8) H8 : DPK berpengaruh terhadap Pembiayaan bagi hasil
Hasil penelitian menunjukkan variabel DPK pada koefisien alpha 5%
nilai coefficient 0.6935 > 0.05, sehingga H8 ditolak, DPK tidak
berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil.
9) H9 : NPF berpengaruh terhadap Pembiayaan bagi hasil
Hasil penelitian menunjukkan variabel NPF pada koefisien alpha 5%
nilai coefficient 0.4758 > 0.05, sehingga H9 ditolak, NPF tidak
berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil.
10) H10 : Suku Bunga Kredit berpengaruh terhadap ROA melalui
Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel intervening.
Hasil perhitungan analisis jalur (path) menunjukkan coefficient beta
pengaruh suku bunga kredit terhadap ROA secara langsung sebesar
0.995614, sedangkan coefficient beta pengaruh suku bunga kredit
melalui Pembiayaan sebagai variabel intervening sebesar 0.995614 x
111
0.009763 = 0.009972. Pengaruh total variabel suku bunga kredit
adalah 0.995614 + 0.009972 = 1.005586. Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut pengaruh suku bunga kredit secara langsung lebih
besar dibandingkan pengaruh suku bunga kredit melalui Pembiayaan
bagi hasil sebagai variabel intervening sebesar (1.005586 > 0.09972),
maka dapat disimpulkan H10 ditolak, suku bunga kredit tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA melalui Pembiayaan Bagi Hasil
sebagai variabel intervening.
11) H11Bagi Hasil berpengaruh terhadap ROA melalui Pembiayaan
Bagi Hasil sebagai variabel intervening.
Hasil perhitungan analisis jalur (path) menunjukkan coefficient beta
pengaruh bagi hasil terhadap ROA secara langsung sebesar -0.022679,
sedangkan coefficient beta pengaruh suku bunga kredit melalui
Pembiayaan sebagai variabel intervening sebesar -0.022679 x
0.009763 = 0.000221. Pengaruh total variabel bagi hasil adalah -
0.022679 + 0.000221 = -0.022458. Berdasarkan hasil perhitungan
tersebut pengaruh bagi hasil secara langsung lebih besar dibandingkan
pengaruh suku bunga kredit melalui Pembiayaan bagi hasil sebagai
variabel intervening sebesar (-0.022458 > 0.000221), maka dapat
disimpulkan H11 ditolak, bagi hasil tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA melalui Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel
intervening.
112
12) H12 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap ROA melalui
Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel intervening.
Hasil perhitungan analisis jalur (path) menunjukkan coefficient beta
pengaruh DPK terhadap ROA secara langsung sebesar 0.017883,
sedangkan coefficient beta pengaruh DPK melalui Pembiayaan sebagai
variabel intervening sebesar 0.017883 x 0.009763 = 0.000174.
Pengaruh total variabel DPK adalah 0.017883 + 0.000174 = 0.018057.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut pengaruh DPK secara langsung
lebih besar dibandingkan pengaruh DPK melalui Pembiayaan bagi
hasil sebagai variabel intervening sebesar (-0.018057 > 0.000174),
maka dapat disimpulkan H12 ditolak, DPK tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA melalui Pembiayaan Bagi Hasil sebagai
variabel intervening.
13) H13 : NPF berpengaruh terhadap ROA melalui Pembiayaan Bagi
Hasil sebagai variabel intervening.
Hasil perhitungan analisis jalur (path) menunjukkan coefficient beta
NPF terhadap ROA secara langsung sebesar 0.025353, sedangkan
coefficient beta pengaruh NPF melalui Pembiayaan sebagai variabel
intervening sebesar 0.025353 x 0.009763 = 0.000024. Pengaruh total
variabel NPF adalah 0.025353 + 0.000024 = 0.025377. Berdasarkan
hasil perhitungan tersebut NPF secara langsung lebih besar
dibandingkan pengaruh NPF melalui Pembiayaan bagi hasil sebagai
variabel intervening sebesar (-0.025377 > 0.000024), maka dapat
113
disimpulkan H13 ditolak, NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap
ROA melalui Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel intervening.
Tabel 4.21
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Hasil
H1 Suku bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap ROA. Diterima
H2 Bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Ditolak
H3 DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Ditolak
H4 NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Ditolak
H5 Pembiayaan bagi hasil tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
Ditolak
H6 Suku bunga kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil.
Ditolak
H7 Bagi Hasil berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan
Bagi Hasil.
Diterima
H8 DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan
Bagi Hasil.
Ditolak
H9 NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan
Bagi Hasil.
Ditolak
H10 Suku bunga kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap
ROA melalui Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel
intervening.
Ditolak
114
H11 Bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA
melalui Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel
intervening.
Ditolak
H12 DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA melalui
Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel intervening.
Ditolak
H13 NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA melalui
Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel intervening
Ditolak
115
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dan pembahasan
mengenai pengaruh langsung maupun tidak langsung Suku Bunga Kredit,
Bagi Hasil, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing
(NPF) terhadap Profitabilitas (ROA) Pembiayaan Bagi Hasil Sebagai
Variabel Intervening pada Bank Umum Syariah Tahun 2015-2018 sebagai
berikut :
1. Suku bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap ROA .
2. Bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
3. DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
4. NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
5. Pembiayaan bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap
ROA.
6. Suku bunga kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap
Pembiayaan Bagi Hasil.
7. Bagi Hasil berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Bagi
Hasil.
8. DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Bagi
Hasil.
116
9. NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Bagi
Hasil.
10. Suku bunga kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA
melalui Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel intervening.
11. Bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA melalui
Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel intervening.
12. DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA melalui
Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel intervening.
13. NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA melalui
Pembiayaan Bagi Hasil sebagai variabel intervening.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan serta kesimpulan pada
penelitian ini, saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini
sebagai berikut:
1. Bagi Perbankan Syariah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan masukan dalam
memperbaiki dan meningkatkan kinerja dalam bank umum syariah
dalam hal profitabilitas (ROA) dan pembiayaan bagi hasil.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Adapun Adapun penelitian ini masih banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki, dikembangkan dan ditambah variabel. Untuk itu, bagi
peneliti selanjutnya agar mengembangkan penelitian.
117
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang mempengaruhi
hasil penelitian. Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:
1. Terdapat beberapa bank umum syariah yang tidak
mempublikasikan laporan keuangannya.
2. Terbatasnya sampel dikarenakan ada beberapa bank yang tidak
mempublikasikan pembiayaan bagi hasil dalam laporan
keuangannya.
3. Terbatasnya jurnal yang membahas suku bunga kredit terhadap
pembiayaan bagi hasil dan bagi hasil terhadap profitabilitas.
118
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, 2017. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Quick Ratio, Current Assets dan Non
Performance Finance terhadap Profitabilitas PT Bank Syariah Mandiri
Indonesia. Jurnal Valuta Vol. 3 No 1, April 2017.
Aji, 2017. Pengaruh Suku Bunga Kredit, Risiko Kredit dan Kecukupan Modal
Terhadap Profitabilitas ( Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Umum
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI Tahun 2013-2016 ). E-
jurnal Riset Manajemen Fakultas Ekonomi Unisma.
Ali, H. Masyhud. (2004). Asset Liability Management. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Anggraini, Dila. 2018. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing Financing,
Tingkat Bagi Hasil dan Modal Sendiri terhadap Profitabilitas dengan
Pembiayaan Bagi Hasil dan Modal Sendiri terhadap Profitabilitas dengan
Pembiayaan Bagi Hasil sebagai Variabel Intervening pada Perbankan
Syariah. Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia, Vol.1, No.1, Januari
2018.
Antonio, Syafi’i, 2001. Bank Syariah Dari Teori Kepraktik. Jakarta : Gema Insani
Press.
Azhar, Arim. 2016. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil dan
Non Performing Finance terhadap Profitabilitas ( Studi Kasus pada Bank
Umum Syariah di Indonesia Periode 2012 – 2014 ). JURNAL ASET
(AKUNTANSI RISET), 8 (1), 2016, 61-76.
Bambang, Riyanto. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
Penerbit GPFE.
Bastian, Indra dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Edisi Pertama.
Jakarta: Selemba Empat.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Dendawijaya, Lukman. (2001). Manajemen Perbankan Cetakan Pertama. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Garniwa, Muhamad. 2015. Pengaruh Suku Bunga Kredit Terhadap Profitabilitas.
Univ Komputer Indonesia.
119
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS
21 Edisi Tujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
______, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS
EdisiVIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gul, Sehrish, Faiza Irshad and Khalid Zaman. 2011 Factors Affecting Bank
Profitability in Pakistan.“The Romanian Economic Journal”
Hilmi. 2006. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan
Mudharabah pada Bank Syariah (studi kasus pada Bank Syariah
Mandiri). Tesis. Depok: Universitas Indonesia.
Ismail. (2011). Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:
Kencana.
Karim, Adiwarman A. 2005. Islamic Banking Fiqh and Financial Analysis.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
______, Adiwarman A. (2008). Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Edisi 3.
Jakarta: PT Grafindo Persada.
Kasmir, (2004). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja.
Grafindo Persada.
______. Analisis Laporan Keuangan. (2012). Rajawali Pers : Jakarta.
______. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. ( 2013). Edisi Revisi. Cetakan ke
12. Jakarta : Rajawali Pers.
Mamduh M Hanafi, Abdul Halim.2012. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Keempat, Cetakan Kedua. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Masood, dll. 2012. Bank Specific and Macroeconomic Profitability Determinants
of Islamic Banks. Qualitative Research in Financial Markets, Vol 4
No.2/3.
Muhammad (2005). Manajemen pembiayaan bank syariah. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN.
Mulyono, Teguh Pudjo. (1995). Analisa Laporan Keuangan Untuk Perbankan,
Edisi revisi III. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Muthaher, Osmad. (2012). Akuntansi Perbankan Syariah. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2011. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
120
Rahman, Aulia Fuad. 2000. Peran Karakteristik Informasi Broad Scope dan
Aggregation Sistem Akuntansi Manajemen pada Kondisi Ketidakpastian
Lingkungan dan Desentralisasi serta Peningkatan Kinerja Manajerial.
Jurnal Ekuitas.
Rivai, Veitzal, dan Arviyan, Arifin. (2010). Islamic Banking Sebuah Teori,
Konsep, dan Aplikasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Setiawan, dkk. 2016. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy
Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas
Bank Syariah dengan Pembiayaan sebagai Variabel Intervening.
Diponegoro Journal Of Management Volume 5.
Siamat, Dahlan. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Keempat. Jakarta:
Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sinungan, Muchdarsyah. (1997). Manajemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara.
Sjahdeini, Sutan Remi. (2010). Perbankan Syariah: Produk-produk dan Aspek-
aspek Hukumnya. Jakarta: PT. Jayakarta Agung Offset.
Suarmi, Ni Luh dkk. 2014. Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat
Pertumbuhan Jumlah Nasabah Kredit terhadap Profitabilitas Jumlah
Nasabah Desa (LPD) (Studi Kasus pada Lembaga Perkreditan Desa,
Sekecamatan Buleleng yang sudah terdaftar di LPLPDK di Buleleng
Periode 2010-2013). E-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No 1)
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Hh
Bandung: Alfabeta.
Wayan Joni Arta, I Ketut Wijaya Kesuma. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas,
Tingkat Suku Bunga Kredit, dan Pertumbuhan Kredit Terhadap
Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa (LPD) diKecamatan
Tegallalang, Gianyar. e-journal manajemen universitas udayana vol 3
No. 4 (2014) ISSN 2302-8912.
Wibowo, Edhi Satriyo dan M.Shyaichu. 2013. Analisis Pengaruh Suku Bunga,
Inflasi, CAR,BOPO, NPF, terhadap profitabilitas Bank Syariah.
Fak.Ekonomika dan\Bisnis Univ.Diponegoro.
Wicaksana. 2011. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan
Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.
Skripsi. Malang : Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas
Negeri Mlang.
121
Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan
Eviews, Edisi 4. Yogyakarta: UPP STI YKPN.
Wulandari, Wahyuli Ambarwati dan Kiswanto. 2013. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (Profit and Loss
Sharing)”. Jurnal Review Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3 No. 2 ,
Oktober 2013.
www.bi.go.id
www.ojk.co.id
122
LAMPIRAN 1
A. DATA PENELITIAN
Tahun Bank
Suku Bunga Kredit Bagi Hasil DPK NPF ROA PEMB.BAGI HASIL
2015 BANK BRI SYARIAH 10,25% 13,03% 19.648.782 3,89% 0,07% 6.068.912
2016 BANK BRI SYARIAH 10.25% 12,89% 22.045.058 3,19% 0,95% 6.457.375
2017 BANK BRI SYARIAH 10,98 13,61% 26.373.417 4,75% 0,51% 6.288.972
2018 BANK BRI SYARIAH 9,90% 12,89% 20.993.528 4,97% 0,43% 7.882.255
2015
BANK SYARIAH MANDIRI 11,00% 11,80% 62.113.000 4,05% 0,56% 13.111.451
2016
BANK SYARIAH MANDIRI 10,25% 9,11% 69.950.000 3,13% 0,59% 16.086.672
2017
BANK SYARIAH MANDIRI 10,78% 8,79% 77.903.000 2,71% 0,59% 20.628.438
2018
BANK SYARIAH MANDIRI 10,25% 5,21% 87.472.000 1,56% 0,88% 23.849.276
2015 BANK BNI SYARIAH 11,00% 11,18% 19.322.756 1,46% 1,43% 3.448.754
2016 BANK BNI SYARIAH 10,50% 12,05% 24.233.010 1,64% 1,44% 4.211.156
2017 BANK BNI SYARIAH 11,10% 12,73% 29.379.290 1,50% 1,31% 5.475.003
2018 BANK BNI SYARIAH 10,50% 12,57% 35.496.520 1,52% 1,42% 8.274.741
2015 BANK BCA SYARIAH 10,25% 9,50% 3.255.200 0,50% 1,09% 1.348.175
2016 BANK BCA SYARIAH 10,00% 9,25% 3.842.300 0,20% 1,10% 1.646.643
2017 BANK BCA SYARIAH 11,50% 8,50% 4.736.400 0,04% 1,20% 2.059.992
2018 BANK BCA SYARIAH 9,90% 9,40% 5.506.100 0,28% 1,20% 2.674.887
2015 BANK MAYBANK 10,75% 13,00% 713.384.000 4,93% 20,10% 8.672.388
123
SYARIAH
2016
BANK MAYBANK SYARIAH 9,75% 13,25% 429.372.000 4,60% 9,51% 13.980.610
2017
BANK MAYBANK SYARIAH 9,50% 13,00% 286.705.000 0,00% 5,50% 20.691.497
2018
BANK MAYBANK SYARIAH 9,75% 13,25% 131.649.000 0,00% 6,86% 23.704.304
2015
BANK BUKOPIN SYARIAH 13,02% 12,00% 4.756.303 2,74% 0,79% 2.100.583
2016
BANK BUKOPIN SYARIAH 11,97% 12,00% 5.442.609 4,66% 1,12% 2.527.173
2017
BANK BUKOPIN SYARIAH 12,48% 12,00% 5.498.425 4,18% 0,02% 2.753.373
2018
BANK BUKOPIN SYARIAH 9,53% 12,00% 4.543.665 3,65% 0,02% 2.698.851
2015 BANK MEGA SYARIAH 14,00% 17,00% 4.354.546 3,16% 0,30% 4.211.473
2016 BANK MEGA SYARIAH 13,00% 13,80% 4.773.546 2,81% 2,63% 4.714.812
2017 BANK MEGA SYARIAH 13,50% 13,19% 5.103.100 2,75% 0,93% 4.641.539
2018 BANK MEGA SYARIAH 11,50% 10,30% 5.723.208 1,96% 1,56% 5.718.619
2015
BANK VICTORIA SYARIAH 12,25% 17,00% 1.128.908 4,82% 2,36% 712.541
2016
BANK VICTORIA SYARIAH 12,25% 15,00% 1.204.681 4,35% 2,19% 949.606
2017
BANK VICTORIA SYARIAH 13,50% 13,00% 1.512.008 4,08% 0,36% 932.212
2018
BANK VICTORIA SYARIAH 12,08% 12,60% 1.491.441 3,46% 0,32% 987.159
2015 BANK PANIN SYARIAH 12,61% 13,69% 5.928.345 1,94% 1,14% 5.197.772
2016 BANK PANIN SYARIAH 11,48% 13,11% 6.899.008 1,86% 0,37% 5.321.601
124
2017 BANK PANIN SYARIAH 13,75% 10,32% 7.525.232 4,83% 10,77% 5.555.883
2018 BANK PANIN SYARIAH 10,20% 9,22% 6.905.806 3,84% 0,26% 5.675.102
2015 BANK ACEH SYARIAH 12,61% 6% 14.151.719 0,81% 2,83% 1.714.243
2016 BANK ACEH SYARIAH 12,57% 12,00% 13.724.839 0,07% 2,48% 978.446
2017 BANK ACEH SYARIAH 12,60% 10,11% 17.583.520 0,04% 2,51% 1.009.932
2018 BANK ACEH SYARIAH 12,62% 13,70% 17.423.850 0,04% 2,38% 1.270.002
2015 BANK BJB SYARIAH 10,93% 7,00% 4.563.559 4,45% 0,25% 1.112.650
2016 BANK BJB SYARIAH 10,56% 2,41% 5.118.972 4,94% 8,09% 1.054.188
2017 BANK BJB SYARIAH 15,42% 7,00% 5.359.578 2,85% 5,69% 975.965
2018 BANK BJB SYARIAH 10,73% 8,75% 4.099.867 1,96% 0,54% 1.258.274
B. STATISTIK DESKRIPTIF
Date: 08/17/19
Time: 17:21 Sample: 1 44
X1 X2 X3 X4 Y Z Mean 11.14614 11.32295 50.64045 2.617500 2.423864 131.6138
Median 10.99000 12.00000 6.902000 2.780000 1.130000 5.515000 Maximum 15.42000 17.00000 713.3840 4.970000 20.10000 987.1590 Minimum 0.130300 2.410000 1.128000 0.000000 0.020000 1.009000 Std. Dev. 2.189283 2.921000 128.4166 1.701686 3.717031 320.0259 Skewness -2.663914 -0.773095 3.960217 -0.195743 3.033821 2.165706 Kurtosis 15.85664 3.903323 18.96814 1.709045 13.33317 5.762721
Jarque-Bera 355.0779 5.878938 582.4771 3.336348 263.2496 48.38855 Probability 0.000000 0.052894 0.000000 0.188591 0.000000 0.000000
Sum 490.4303 498.2100 2228.180 115.1700 106.6500 5791.007 Sum Sq. Dev. 206.0972 366.8863 709105.3 124.5166 594.1018 4403914.
Observations 44 44 44 44 44 44
125
C. UJI STASIONER
1. SUKU BUNGA KREDIT
Null Hypothesis: D(X1) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.573651 0.0000
Test critical values: 1% level -3.600987
5% level -2.935001
10% level -2.605836
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(X1,2)
Method: Least Squares
Date: 08/20/19 Time: 23:12
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 41 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(X1(-1)) -2.239033 0.261153 -8.573651 0.0000
D(X1(-1),2) 0.452248 0.152794 2.959858 0.0053
C 0.096534 0.362055 0.266627 0.7912
R-squared 0.809253 Mean dependent var -0.132195
Adjusted R-squared 0.799214 S.D. dependent var 5.166395
S.E. of regression 2.315019 Akaike info criterion 4.587068
Sum squared resid 203.6539 Schwarz criterion 4.712452
Log likelihood -91.03490 Hannan-Quinn criter. 4.632726
F-statistic 80.60845 Durbin-Watson stat 2.064666
Prob(F-statistic) 0.000000
126
2. BAGI HASIL
Null Hypothesis: D(X2) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 3 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.598796 0.0000
Test critical
values: 1% level -3.610453
5% level -2.938987
10% level -2.607932
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(X2,2)
Method: Least Squares
Date: 08/20/19 Time: 23:16
Sample (adjusted): 6 44
Included observations: 39 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(X2(-1)) -2.641697 0.471833 -5.598796 0.0000
D(X2(-1),2) 1.205684 0.378415 3.186146 0.0031
D(X2(-2),2) 0.935037 0.307512 3.040648 0.0045
D(X2(-3),2) 0.373063 0.192624 1.936744 0.0611
C -0.300242 0.431535 -0.695753 0.4913
R-squared 0.717357 Mean dependent var 0.072821
Adjusted R-
squared 0.684105 S.D. dependent var 4.730481
S.E. of
regression 2.658745 Akaike info criterion 4.912795
Sum squared
resid 240.3435 Schwarz criterion 5.126072
Log likelihood -90.79950 Hannan-Quinn criter. 4.989317
F-statistic 21.57328 Durbin-Watson stat 1.978787
Prob(F-statistic) 0.000000
127
3. DANA PIHAK KETIGA
Null Hypothesis: D(X3) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.613081 0.0000
Test critical
values: 1% level -3.596616
5% level -2.933158
10% level -2.604867
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(X3,2)
Method: Least Squares
Date: 08/20/19 Time: 23:18
Sample (adjusted): 3 44
Included observations: 42 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(X3(-1)) -1.183326 0.155433 -7.613081 0.0000
C -0.489656 19.34036 -0.025318 0.9799
R-squared 0.591666 Mean dependent var -0.087071
Adjusted R-
squared 0.581458 S.D. dependent var 193.7393
S.E. of
regression 125.3394 Akaike info criterion 12.54637
Sum squared
resid 628398.3 Schwarz criterion 12.62912
Log likelihood -261.4739 Hannan-Quinn criter. 12.57670
F-statistic 57.95900 Durbin-Watson stat 2.035544
Prob(F-statistic) 0.000000
128
4. NON PERFORMING FINANCING
Null Hypothesis: D(X4) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 3 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.771013 0.0000
Test critical
values: 1% level -3.610453
5% level -2.938987
10% level -2.607932
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(X4,2)
Method: Least Squares
Date: 08/20/19 Time: 23:20
Sample (adjusted): 6 44
Included observations: 39 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(X4(-1)) -2.243766 0.388799 -5.771013 0.0000
D(X4(-1),2) 1.245976 0.308737 4.035720 0.0003
D(X4(-2),2) 0.554400 0.229291 2.417892 0.0211
D(X4(-3),2) 0.416784 0.171943 2.423974 0.0208
C -0.086798 0.228899 -0.379200 0.7069
R-squared 0.667381 Mean dependent var 0.000769
Adjusted R-
squared 0.628250 S.D. dependent var 2.335970
S.E. of
regression 1.424272 Akaike info criterion 3.664407
Sum squared
resid 68.97068 Schwarz criterion 3.877684
Log likelihood -66.45594 Hannan-Quinn criter. 3.740929
F-statistic 17.05480 Durbin-Watson stat 2.092100
Prob(F-statistic) 0.000000
129
5. PROFITABILITAS (ROA)
Null Hypothesis: D(Y) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.637410 0.0000
Test critical
values: 1% level -3.596616
5% level -2.933158
10% level -2.604867
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(Y,2)
Method: Least Squares
Date: 08/20/19 Time: 23:23
Sample (adjusted): 3 44
Included observations: 42 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(Y(-1)) -1.413596 0.146678 -9.637410 0.0000
C 0.045581 0.655255 0.069563 0.9449
R-squared 0.698976 Mean dependent var -0.143571
Adjusted R-
squared 0.691450 S.D. dependent var 7.641480
S.E. of
regression 4.244633 Akaike info criterion 5.775636
Sum squared
resid 720.6764 Schwarz criterion 5.858382
Log likelihood -119.2884 Hannan-Quinn criter. 5.805966
F-statistic 92.87966 Durbin-Watson stat 2.174599
Prob(F-statistic) 0.000000
130
6. PEMBIAYAAN BAGI HASIL
Null Hypothesis: D(Z) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.707839 0.0000
Test critical values: 1% level -3.596616
5% level -2.933158
10% level -2.604867
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(Z,2)
Method: Least Squares
Date: 08/20/19 Time: 23:34
Sample (adjusted): 3 44
Included observations: 42 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(Z(-1)) -1.412628 0.162225 -8.707839 0.0000
C 9.404950 52.41383 0.179436 0.8585
R-squared 0.654656 Mean dependent var -23.21657
Adjusted R-squared 0.646022 S.D. dependent var 569.4694
S.E. of regression 338.8117 Akaike info criterion 14.53521
Sum squared resid 4591735. Schwarz criterion 14.61796
Log likelihood -303.2395 Hannan-Quinn criter. 14.56554
F-statistic 75.82645 Durbin-Watson stat 1.985360
Prob(F-statistic) 0.000000
131
LAMPIRAN 2
1. UJI STATISTIK
A. Uji Statistik regresi terhadap Pembiayaan Bagi Hasil
Dependent Variable: Z(-3)
Method: Least Squares
Date: 08/29/19 Time: 20:30
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 41 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -559.4845 302.8413 -1.847451 0.0729
X1(-3) 26.53681 21.86398 1.213723 0.2328
X2(-3) 31.08577 19.39878 1.602460 0.1178
X3(-3) -0.330872 0.357860 -0.924587 0.3613
X4(-3) 14.42800 28.44564 0.507213 0.6151
R-squared 0.157465 Mean dependent var 117.3837 Adjusted R-squared 0.063850 S.D. dependent var 302.0200
S.E. of regression 292.2191 Akaike info criterion 14.30673 Sum squared resid 3074112. Schwarz criterion 14.51571
Log likelihood -288.2880 Hannan-Quinn criter. 14.38283
F-statistic 1.682044 Durbin-Watson stat 1.064731
Prob(F-statistic) 0.175501
B. Penyembuhan Uji statistik variabel terhadap pembiayaan bagi hasil
Dependent Variable: LOGZ(-3)
Method: Least Squares
Date: 08/29/19 Time: 20:40
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 39 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -2.696152 3.370035 -0.800037 0.4292
LOGX1(-3) 0.460330 0.425106 1.082860 0.2865
LOGX2(-3) 1.746713 1.289551 1.354512 0.1845
LOGX3(-3) -0.231565 0.216041 -1.071859 0.2913
LOGX4(-3) 0.259861 0.222444 1.168212 0.2508
132
R-squared 0.169191 Mean dependent var 2.168159
Adjusted R-squared 0.071449 S.D. dependent var 1.959968
S.E. of regression 1.888652 Akaike info criterion 4.228812
Sum squared resid 121.2782 Schwarz criterion 4.442090
Log likelihood -77.46184 Hannan-Quinn criter. 4.305334
F-statistic 1.730998 Durbin-Watson stat 1.156639
Prob(F-statistic) 0.165931
C. Uji statistik variabel independen terhadap Profitabilitas (ROA)
Dependent Variable: Y(-3)
Method: Least Squares
Date: 08/29/19 Time: 20:50
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 41 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -1.918278 2.174467 -0.882183 0.3837
X1(-3) 0.252485 0.153076 1.649410 0.1080
X2(-3) 0.010300 0.137786 0.074751 0.9408
X3(-3) 0.024293 0.002485 9.777074 0.0000
X4(-3) -0.025494 0.195898 -0.130141 0.8972
Z(-3) 8.09E-05 0.001144 0.070744 0.9440
R-squared 0.742499 Mean dependent var 2.251951 Adjusted R-squared 0.705714 S.D. dependent var 3.696513 S.E. of regression 2.005291 Akaike info criterion 4.363914 Sum squared resid 140.7417 Schwarz criterion 4.614681
Log likelihood -83.46023 Hannan-Quinn criter. 4.455229
F-statistic 20.18441 Durbin-Watson stat 1.920384 Prob(F-statistic) 0.000000
D. Penyembuhan Uji statistik regresi variabel terhadap ROA
Dependent Variable: LOGY(-3)
Method: Least Squares
Date: 08/29/19 Time: 20:54
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 38 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.022207 0.143166 -0.155116 0.8777
133
LOGX1(-3) 0.992275 0.018211 54.48810 0.0000
LOGX2(-3) -0.013347 0.055730 -0.239495 0.8122
LOGX3(-3) 0.019430 0.009246 2.101368 0.0436
LOGX4(-3) 0.021272 0.009651 2.204068 0.0348
LOGZ(-3) 0.008315 0.007210 1.153281 0.2573
R-squared 0.989887 Mean dependent var 2.310931
Adjusted R-
squared 0.988306 S.D. dependent var 0.732067
S.E. of
regression 0.079164 Akaike info criterion -2.090655
Sum
squared
resid 0.200541 Schwarz criterion -1.832089
Log
likelihood 45.72245 Hannan-Quinn criter. -1.998659
F-statistic 626.4198 Durbin-Watson stat 1.497836
Prob(F-
statistic) 0.000000
LAMPIRAN 3
1) UJI ASUMSI KLASIK
1. UJI NORMALITAS
a. Uji normalitas regresi pembiayaan bagi hasil
0
2
4
6
8
10
12
14
-400 -200 0 200 400 600 800
Series: ResidualsSample 4 44Observations 41
Mean -1.26e-13Median -82.90688Maximum 834.8644Minimum -380.4299Std. Dev. 277.2234Skewness 1.826707Kurtosis 5.686562
Jarque-Bera 35.13196Probability 0.000000
134
b. Penyembuhan Uji normalitas regresi Pembiayaan Bagi Hasil
0
2
4
6
8
10
-1.25 -1.00 -0.75 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00
Series: ResidualsSample 4 44Observations 39
Mean 1.14e-16Median 0.082786Maximum 0.907428Minimum -1.200558Std. Dev. 0.489881Skewness -0.513926Kurtosis 2.673715
Jarque-Bera 1.889780Probability 0.388722
c. Uji normalitas regresi variabel independen terhadap ROA
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20
Series: ResidualsSample 4 44Observations 38
Mean -5.93e-16Median -0.021738Maximum 0.223924Minimum -0.106297Std. Dev. 0.073172Skewness 1.501930Kurtosis 5.328406
Jarque-Bera 22.87070Probability 0.000011
d. Penyembuhan Uji normalitas regresi terhadap ROA
0
2
4
6
8
10
12
14
-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10
Series: ResidualsSample 4 44Observations 38
Mean 2.14e-16Median -0.004418Maximum 0.097334Minimum -0.151217Std. Dev. 0.050783Skewness -0.502888Kurtosis 4.361835
Jarque-Bera 4.538121Probability 0.103409
135
2. Uji Multikolinieritas
a. Uji Multikolinieritas Pembiayaan Bagi Hasil
Dependent Variable: LOGZ(-3)
Method: Least Squares
Date: 09/03/19 Time: 14:24
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 38 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOGX1(-3) -4.527231 4.121741 -1.098378 0.2800
LOGX2(-3) 0.839075 0.442086 1.897993 0.0665
LOGX3(-3) -0.373809 0.215873 -1.731615 0.0927
LOGX4(-3) 0.194015 0.240939 0.805244 0.4264
LOGY(-3) 4.949730 4.122095 1.200780 0.2384
R-squared 0.194252 Mean dependent var 2.180092
Adjusted R-
squared 0.096585 S.D. dependent var 1.984841
S.E. of
regression 1.886555 Akaike info criterion 4.229461
Sum squared
resid 117.4499 Schwarz criterion 4.444933
Log
likelihood -75.35976 Hannan-Quinn criter. 4.306124
Durbin-
Watson stat 1.236885
Dependent Variable: LOGX1(-3)
Method: Least Squares
Date: 09/03/19 Time: 14:33
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 38 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 3.83E-14 6.76E-15 5.669383 0.0000
LOGX1(-3) 1.000000 8.25E-15 1.21E+14 0.0000
LOGX2(-3) -1.35E-14 2.59E-15 -5.233758 0.0000
LOGX3(-3) -7.95E-16 4.55E-16 -1.746292 0.0904
LOGX4(-3) 5.06E-16 4.89E-16 1.033650 0.3090
LOGY(-3) 0.000000 8.24E-15 0.000000 1.0000
136
R-squared 1.000000 Mean dependent var 2.307868
Adjusted R-
squared 1.000000 S.D. dependent var 0.731419
S.E. of
regression 3.76E-15 Sum squared resid 4.53E-28
F-statistic 2.79E+29 Durbin-Watson stat 1.547989
Prob(F-
statistic) 0.000000
Dependent Variable: LOGX2(-3)
Method: Least Squares
Date: 09/03/19 Time: 14:29
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 38 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.457243 0.155184 15.83434 0.0000
LOGX1(-3) 0.006898 0.555201 0.012424 0.9902
LOGX3(-3) -0.033321 0.030083 -1.107645 0.2760
LOGX4(-3) 0.049053 0.031799 1.542588 0.1325
LOGY(-3) 0.006469 0.554329 0.011670 0.9908
R-squared 0.108313 Mean dependent var 2.428702
Adjusted R-
squared 0.000230 S.D. dependent var 0.253375
S.E. of
regression 0.253346 Akaike info criterion 0.213955
Sum squared
resid 2.118073 Schwarz criterion 0.429427
Log
likelihood 0.934849 Hannan-Quinn criter. 0.290619
F-statistic 1.002124 Durbin-Watson stat 1.623896
Prob(F-
statistic) 0.420406
137
Dependent Variable: LOGX3(-3)
Method: Least Squares
Date: 09/03/19 Time: 14:30
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 38 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 4.805004 2.446397 1.964115 0.0580
LOGX1(-3) -5.598605 3.000281 -1.866027 0.0709
LOGX2(-3) -1.075747 0.971202 -1.107645 0.2760
LOGX4(-3) -0.025998 0.187024 -0.139010 0.8903
LOGY(-3) 5.709672 2.988711 1.910413 0.0648
R-squared 0.139926 Mean dependent var 2.454294
Adjusted R-
squared 0.035675 S.D. dependent var 1.465869
S.E. of
regression 1.439484 Akaike info criterion 3.688526
Sum squared
resid 68.37976 Schwarz criterion 3.903998
Log
likelihood -65.08199 Hannan-Quinn criter. 3.765189
F-statistic 1.342201 Durbin-Watson stat 0.887596
Prob(F-
statistic) 0.275111
Dependent Variable: LOGX4(-3)
Method: Least Squares
Date: 09/03/19 Time: 14:30
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 38 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -2.559760 2.364130 -1.082749 0.2868
LOGX1(-3) -6.800535 2.686063 -2.531786 0.0163
LOGX2(-3) 1.371149 0.888862 1.542588 0.1325
LOGX3(-3) -0.022510 0.161932 -0.139010 0.8903
LOGY(-3) 6.679425 2.690235 2.482841 0.0183
R-squared 0.233276 Mean dependent var 0.456058
Adjusted R-
squared 0.140339 S.D. dependent var 1.444644
S.E. of 1.339443 Akaike info criterion 3.544464
138
regression
Sum squared
resid 59.20557 Schwarz criterion 3.759936
Log
likelihood -62.34482 Hannan-Quinn criter. 3.621128
F-statistic 2.510060 Durbin-Watson stat 0.862424
Prob(F-
statistic) 0.060563
Setelah penyembuhan dihilangkan suku bunga dan npf
Dependent Variable: LOGZ(-3)
Method: Least Squares
Date: 09/03/19 Time: 14:59
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 41 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -3.166378 3.029986 -1.045014 0.3026
LOGX2(-3) 2.346854 1.201847 1.952706 0.0582
LOGX3(-3) -0.128324 0.191870 -0.668808 0.5077
R-squared 0.107488 Mean dependent var 2.213501
Adjusted R-
squared 0.060514 S.D. dependent var 1.921126
S.E. of
regression 1.862092 Akaike info criterion 4.151634
Sum squared
resid 131.7607 Schwarz criterion 4.277017
Log
likelihood -82.10849 Hannan-Quinn criter. 4.197291
F-statistic 2.288228 Durbin-Watson stat 1.041288
Prob(F-
statistic) 0.115257
139
Dependent Variable: LOGX2(-3)
Method: Least Squares
Date: 09/03/19 Time: 15:00
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 41 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.475772 0.076215 32.48398 0.0000
LOGX3(-3) -0.016376 0.025429 -0.644005 0.5233
R-squared 0.010523 Mean dependent var 2.433505
Adjusted R-
squared -0.014849 S.D. dependent var 0.246274
S.E. of
regression 0.248096 Akaike info criterion 0.097548
Sum squared
resid 2.400513 Schwarz criterion 0.181137
Log
likelihood 0.000260 Hannan-Quinn criter. 0.127987
F-statistic 0.414742 Durbin-Watson stat 1.265456
Prob(F-
statistic) 0.523342
Dependent Variable: LOGX3(-3)
Method: Least Squares
Date: 09/03/19 Time: 15:01
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 41 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 4.144607 2.440080 1.698554 0.0974
LOGX2(-3) -0.642543 0.997730 -0.644005 0.5233
R-squared 0.010523 Mean dependent var 2.580975
Adjusted R-
squared -0.014849 S.D. dependent var 1.542628
S.E. of
regression 1.554039 Akaike info criterion 3.767142
Sum squared
resid 94.18646 Schwarz criterion 3.850731
Log
likelihood -75.22642 Hannan-Quinn criter. 3.797581
F-statistic 0.414742 Durbin-Watson stat 0.581717
Prob(F- 0.523342
140
statistic)
b. Uji multikolinieritas Profitabilitas ROA
Dependent Variable: LOGY(-3)
Method: Least Squares
Date: 08/29/19 Time: 22:42
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 38 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.043355 0.142695 -0.303827 0.7632
LOGX1(-3) 0.996237 0.017973 55.42954 0.0000
LOGX2(-3) 0.000638 0.054666 0.011670 0.9908
LOGX3(-3) 0.017441 0.009129 1.910413 0.0648
LOGX4(-3) 0.023565 0.009491 2.482841 0.0183
R-squared 0.989466 Mean dependent var 2.310931
Adjusted R-
squared 0.988189 S.D. dependent var 0.732067
S.E. of
regression 0.079559 Akaike info criterion -2.102563
Sum squared
resid 0.208877 Schwarz criterion -1.887091
Log
likelihood 44.94870 Hannan-Quinn criter. -2.025900
F-statistic 774.9414 Durbin-Watson stat 1.517324
Prob(F-
statistic) 0.000000
Dependent Variable: LOGX1(-3)
Method: Least Squares
Date: 08/29/19 Time: 22:44
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 39 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.050747 1.294384 1.584342 0.1221
LOGX2(-3) 0.095038 0.512500 0.185439 0.8540
LOGX3(-3) 0.022388 0.085819 0.260880 0.7957
141
LOGX4(-3) -0.041534 0.088169 -0.471076 0.6405
R-squared 0.007608 Mean dependent var 2.315898
Adjusted R-
squared -0.077454 S.D. dependent var 0.723471
S.E. of
regression 0.750967 Akaike info criterion 2.362004
Sum squared
resid 19.73829 Schwarz criterion 2.532626
Log
likelihood -42.05908 Hannan-Quinn criter. 2.423222
F-statistic 0.089438 Durbin-Watson stat 1.100319
Prob(F-
statistic) 0.965376
Dependent Variable: LOGX2(-3)
Method: Least Squares
Date: 08/29/19 Time: 22:46
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 39 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.458207 0.149930 16.39573 0.0000
LOGX1(-3) 0.010328 0.055694 0.185439 0.8540
LOGX3(-3) -0.032126 0.027792 -1.155916 0.2555
LOGX4(-3) 0.046699 0.028069 1.663742 0.1051
R-squared 0.100282 Mean dependent var 2.426276
Adjusted R-
squared 0.023163 S.D. dependent var 0.250477
S.E. of
regression 0.247559 Akaike info criterion 0.142582
Sum squared
resid 2.144997 Schwarz criterion 0.313203
Log
likelihood 1.219657 Hannan-Quinn criter. 0.203799
F-statistic 1.300359 Durbin-Watson stat 1.591068
Prob(F-
statistic) 0.289716
142
Dependent Variable: LOGX3(-3)
Method: Least Squares
Date: 08/29/19 Time: 22:47
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 39 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 4.967111 2.499481 1.987257 0.0548
LOGX1(-3) 0.086685 0.332281 0.260880 0.7957
LOGX2(-3) -1.144617 0.990225 -1.155916 0.2555
LOGX4(-3) 0.108106 0.173079 0.624604 0.5363
R-squared 0.040975 Mean dependent var 2.443113
Adjusted R-
squared -0.041228 S.D. dependent var 1.448137
S.E. of
regression 1.477687 Akaike info criterion 3.715748
Sum squared
resid 76.42456 Schwarz criterion 3.886369
Log
likelihood -68.45708 Hannan-Quinn criter. 3.776965
F-statistic 0.498460 Durbin-Watson stat 0.609272
Prob(F-
statistic) 0.685756
Dependent Variable: LOGX4(-3)
Method: Least Squares
Date: 08/29/19 Time: 22:48
Sample (adjusted): 4 44
Included observations: 39 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -3.220952 2.502282 -1.287206 0.2065
LOGX1(-3) -0.151692 0.322011 -0.471076 0.6405
LOGX2(-3) 1.569431 0.943313 1.663742 0.1051
LOGX3(-3) 0.101971 0.163258 0.624604 0.5363
R-squared 0.080960 Mean dependent var 0.484745
Adjusted R-
squared 0.002186 S.D. dependent var 1.436722
S.E. of
regression 1.435151 Akaike info criterion 3.657332
Sum squared 72.08803 Schwarz criterion 3.827953
143
resid
Log
likelihood -67.31797 Hannan-Quinn criter. 3.718549
F-statistic 1.027744 Durbin-Watson stat 0.912438
Prob(F-
statistic) 0.392191
3. Uji Heteroskedastisitas
a. Uji heteroskedastisitas regresi variabel Pembiayaan Bagi Hasil
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 1.338869 Prob. F(4,34) 0.2756
Obs*R-
squared 5.307102 Prob. Chi-Square(4) 0.2572
Scaled
explained SS 6.214440 Prob. Chi-Square(4) 0.1837
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 09/02/19 Time: 18:27
Sample: 4 44
Included observations: 39
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -12.44361 9.852095 -1.263042 0.2152
LOGX1(-3)^2 2.405356 1.652873 1.455258 0.1548
LOGX2(-3)^2 0.228436 0.797049 0.286603 0.7762
LOGX3(-3)^2 -0.063882 0.099447 -0.642366 0.5249
LOGX4(-3)^2 0.257702 0.340391 0.757075 0.4542
R-squared 0.136080 Mean dependent var 3.109697
Adjusted R-
squared 0.034442 S.D. dependent var 5.530081
S.E. of
regression 5.434014 Akaike info criterion 6.342442
Sum squared
resid 1003.969 Schwarz criterion 6.555719
Log
likelihood -118.6776 Hannan-Quinn criter. 6.418964
F-statistic 1.338869 Durbin-Watson stat 2.042860
144
Prob(F-
statistic) 0.275627
b. Uji heteroskedastisitas regresi variabel ROA
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.781334 Prob. F(5,32) 0.5706
Obs*R-
squared 4.134425 Prob. Chi-Square(5) 0.5302
Scaled
explained SS 6.345209 Prob. Chi-Square(5) 0.2741
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 09/02/19 Time: 18:30
Sample: 4 44
Included observations: 38
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.019869 0.021562 0.921490 0.3637
LOGX1(-3)^2 -0.003689 0.003661 -1.007676 0.3212
LOGX2(-3)^2 0.000687 0.001691 0.406125 0.6874
LOGX3(-3)^2 0.000249 0.000208 1.197279 0.2400
LOGX4(-3)^2 0.000415 0.000702 0.591810 0.5581
Z(-3)^2 -1.14E-09 6.92E-09 -0.164659 0.8702
R-squared 0.108801 Mean dependent var 0.005213
Adjusted R-
squared -0.030449 S.D. dependent var 0.010992
S.E. of
regression 0.011158 Akaike info criterion -6.009416
Sum squared
resid 0.003984 Schwarz criterion -5.750850
Log
likelihood 120.1789 Hannan-Quinn criter. -5.917421
F-statistic 0.781334 Durbin-Watson stat 2.118389
Prob(F-
statistic) 0.570607
145
4. Uji Autokorelasi
a. Uji autokorelasi regresi variabel pembiayaan bagi hasil
Dependent Variable: LOGZ(-3)
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 09/03/19 Time: 08:07
Sample: 4 44
Included observations: 39
Convergence achieved after 26 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic
C -4.063799 4.085149 -0.994774
LOGX1(-3) 0.233131 0.626175 0.372309
LOGX2(-3) 2.459326 1.187224 2.071493
LOGX3(-3) -0.164536 0.413729 -0.397689
LOGX4(-3) 0.173011 0.239764 0.721587
AR(1) 0.449453 0.186454 2.410532
SIGMASQ 2.480629 0.745859 3.325869
R-squared 0.337258 Mean dependent var
Adjusted R-
squared 0.212994 S.D. dependent var
S.E. of
regression 1.738754 Akaike info criterion
Sum squared
resid 96.74451 Schwarz criterion
Log
likelihood -73.27610 Hannan-Quinn criter.
F-statistic 2.714039 Durbin-Watson stat
Prob(F-
statistic) 0.030288
Inverted AR
Roots .45
146
b. Uji autokorelasi regresi variabel ROA
Dependent Variable: LOGY(-3)
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 09/03/19 Time: 08:16
Sample: 4 44
Included observations: 38
Convergence achieved after 6 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.007097 0.282795 -0.025095 0.9801
LOGX1(-3) 0.995614 0.088021 11.31114 0.0000
LOGX2(-3) -0.022679 0.085937 -0.263904 0.7937
LOGX3(-3) 0.017883 0.011375 1.572098 0.1264
LOGX4(-3) 0.025353 0.017083 1.484094 0.1482
LOGZ(-3) 0.009763 0.012664 0.770926 0.4468
AR(1) 0.238206 0.228655 1.041771 0.3058
SIGMASQ 0.005060 0.001415 3.575780 0.0012
R-squared 0.990303 Mean dependent var 2.310931
Adjusted R-
squared 0.988041 S.D. dependent var 0.732067
S.E. of
regression 0.080058 Akaike info criterion -2.022947
Sum squared
resid 0.192278 Schwarz criterion -1.678192
Log
likelihood 46.43599 Hannan-Quinn criter. -1.900286
F-statistic 437.6886 Durbin-Watson stat 1.926222
Prob(F-
statistic) 0.000000
147
LAMPIRAN 4
148
149