pengaruh time budget pressure terhadap kinerja …
TRANSCRIPT
i
PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP
KINERJA AUDITOR DENGAN KECERDASAN
EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN
SKEPTISME PROFESIONAL SEBAGAI PEMODERASI
(Studi Empiris Auditor Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh:
Silviana Cew
NIM: 142114122
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
i
PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP
KINERJA AUDITOR DENGAN KECERDASAN
EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN
SKEPTISME PROFESIONAL SEBAGAI PEMODERASI
(Studi Empiris Auditor Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh:
Silviana Cew
NIM: 142114122
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman Persembahan
MOTTO
“Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk
Tuhan dan bukan untuk manusia”.
(Kolose 3:23)
“Bersukacitalah senantiasa, tetaplah berdoa, mengucap syukurlah dalam segala
hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”.
(1 Tesalonika 5:16-18).
“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara
dalam kesukaran”.
(Amsal 17:17)
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus atas segala Rahmat dan Pertolongan-Nya
Papaku Cew Ngok Khun dan Mamaku Chin Siulan
Kakakku Helmy Cewadinata, Cahyono Cewadinata, Jefferson Cewadinata,
My Good Companions & Support System Budi Bong, Dendy Ananda, Purwanti,
Patrisia Chew, Jacky, Pandu Bagus Nur Pujiyanto & Deviana Vonie.
Skripsi ini juga saya persembahkan untuk sahabat-sahabatku (NineSquad) Dendy
Ananda, Yuliandes, Cynthia Putri, Sarah Ratna Utami, Chicilia Kristin, Andre
Purba Hartantya, Rizky Priyambada, Ridwan Hirwanto. dan teman-teman MPAT
& Akuntansi kelas C 2014 atas masukan, motivasi, dan bantuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
“PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KINERJA AUDITOR
DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN
SIKAP SKEPTISME PROFESIONAL SEBAGAI PEMODERASI (Studi Empiris
Pada Kantor Akuntan Publik Daerah Istimewa Yogyakarta)”, dan diajukan untuk
diuji pada tanggal 18 April 2018 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Mei 2018
Yang membuat pernyataan,
Silviana Cew
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Snata Dharma:
Nama: Silviana Cew
NIM: 142114122
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KINERJA
AUDITOR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN
SPIRITUAL, DAN SIKAP SKEPTISME PROFESIONAL SEBAGAI
PEMODERASI”
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Daerah Istimewa Yogyakarta)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepengtingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 Mei 2018
Yang menyatakan,
(Silviana Cew)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
yang tak terhingga kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA, CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt selaku Pembimbing I yang
telah sabar dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Lisia Apriani, M.Si., Akt selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing selama proses perkuliahan.
6. Dosen–dosen Akuntansi yang telah membimbing dari awal sampai akhir.
7. Bapak dan Ibu Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta yang telah membantu
mengisi kursioner penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah bersedia
menyediakan buku-buku selama proses perkuliahan.
9. Teruntuk kedua sahabatku Dendy Ananda dan Yosefin Krisna yang telah
menemani dan membantu penulis dalam penyebaran kursioner.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu peulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dpaat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Mei 2018
Silviana Cew
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH ............................................................................................ vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xiv
ABSTRAK ....................................................................................................... xv
ABSTRACT ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
C. Batasan Masalah ............................................................................ 7
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian......................................................................... 8
F. Sistematika Penulisan Penelitian ................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 11
A. Kinerja ........................................................................................... 11
B. Time Budget Pressure ................................................................... 14
C. Kecerdasan Emosional .................................................................. 17
D. Kecerdasan Spiritual ..................................................................... 26
E. Skeptisme Profesional ................................................................... 28
F. Perumusan Hipotesis ..................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 38
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 38
B. Waktu & Tempat Penelitian .......................................................... 38
C. Subyek & Obyek Penelitian .......................................................... 38
D. Metode & Desain Penelitian ......................................................... 39
E. Data Penelitian .............................................................................. 39
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 40
G. Populasi & Sampel ........................................................................ 41
H. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 43
I. Teknik Analisis Data ..................................................................... 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR AKUNTAN
PUBLIK DI YOGYAKARTA ......................................................................... 54
A. Kantor Akuntan Publik Drs. Bismar, Muntalib & Yunus ............. 54
B. Kantor Akuntan Publik Drs. Soeroso Donosapoetro, MM .......... 54
C. Kantor Akuntan Publik Drs. Hadiono ........................................... 55
D. Kantor Akuntan Publik Indarto Waluyo ....................................... 55
E. Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji & Rekan .......................................................................... 55
F. Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan................. 57
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 58
A. Paparan Data ................................................................................. 61
B. Teknik Analisis Data ..................................................................... 62
C. Pembahasan ................................................................................... 75
BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 85
A. Kesimpulan.................................................................................... 85
B. Keterbatasan .................................................................................. 88
C. Saran .............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar nama-nama KAP di wilayah Yogyakarta ......................... 41
Tabel 3.2 Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson (DW) ................................ 50
Tabel 5.1 Data Penyebaran Kursioner .......................................................... 58
Tabel 5.2 Presentase Kursioner ................................................................... 59
Tabel 5.3 Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor ........................................ 60
Tabel 5.4 Uji Validitas Variabel Time Budget Pressure .............................. 61
Tabel 5.5 Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional ............................. 61
Tabel 5.6 Uji Validitas Variabel Kecerdasan Spiritual ................................ 62
Tabel 5.7 Uji Validitas Variabel Skeptisme Profesional .............................. 63
Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 64
Tabel 5.9 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 65
Tabel 5.10 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................... 66
Tabel 5.11 Hasil Uji Durbin-Watson ............................................................. 67
Tabel 5.12 Hasil Uji MRA (Moderated Regression Analysis)....................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................. 37
Gambar 5.1 Scatterplot Hasil Uji Heterokedastisitas .................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Kuesioner ....................................................................... 85
LAMPIRAN II Surat Keterangan Penelitian .......................................... 96
LAMPIRAN III Data Kursioner............................................................... 105
LAMPIRAN IV Output SPSS .................................................................. 115
LAMPIRAN V Output SPSS Asumsi Klasik ......................................... 137
LAMPIRAN VI Output SPSS Uji Regresi Moderating .......................... 139
LAMPIRAN VII Product Moment ........................................................... 141
LAMPIRAN VIII Tabel Durbin Watson.................................................... 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KINERJA AUDITOR
DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN
SKEPTISME PROFESIONAL SEBAGAI PEMODERASI
(Studi Empiris Auditor Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Yogyakarta)
Silviana Cew
Nim : 142114122
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor, (2) pengaruh kecerdasan emosional terhadap
kinerja auditor, (3) pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor, (4)
pengaruh skeptisme profesional terhadap kinerja auditor, (5) pengaruh time
budget pressure terhadap kinerja auditor dengan kecerdasan emosional sebagai
variabel pemoderasi, (6) pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor
dengan kecerdasan spiritual, dan (7) pengaruh time budget pressure terhadap
kinerja auditor dengan sikap skeptisme profesional sebagai variabel pemoderasi.
Metode pengambilan sampel yaitu convenience sampling. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu uji validitas menggunakan Korelasi Product Moment
dan uji reabilitas menggunakan Cronbach Alpha. Uji prasyarat analisis digunakan
uji normalitas, dan uji asumsi klasik meliputi uji multikolinearitas, uji
heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji hipotesis menggunakan Moderated
Regression Analysis (MRA).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang
tidak signifikan time budget pressure terhadap kinerja auditor. (2) terdapat
pengaruh yang tidak signifikan kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor. (3)
terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara kecerdasan spiritual terhadap
kinerja auditor. (4) terdapat pengaruh positif skeptisme profesional terhadap
kinerja auditor. (5) kecerdasan emosional tidak mampu memperkuat atau
memperlemah pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor. (6)
kecerdasan spiritual tidak mampu memperkuat atau memperlemah pengaruh time
budget pressure terhadap kinerja auditor. (7) skeptisme profesional mampu
memperkuat pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor .
kata kunci: kinerja auditor, time budget pressure, kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual, dan skeptisme profesional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
THE EFFECT OF TIME BUDGET PRESSURE ON AUDITOR PERFORMANCE
WITH EMOTIONAL INTELLIGENCE, SPIRITUAL INTELLIGENCE, AND
PROFESSIONAL SKEPTICISM AS MODERATING VARIABLE
(Empirical Studies Auditor on Public Accounting Firm in Yogyakarta)
Silviana Cew
Nim : 142114122
University of Sanata Dharma Yogyakarta
2018
The purposes of this study are to determine: (1) the effect of time budget
pressure on auditor performance, (2) the effect of emotional intelligence on
auditor performance, (3) the effect of spiritual intelligence on auditor
performance, (4) the effect of professional skepticism on auditor performance, (5)
the effect of time budget pressure on auditor performance with emotional
intelligence as moderating variable, (6) the effect of time budget pressure on
auditor performance with spiritual intelligence as moderating variable, and (7)
the effect of time budget pressure on auditor performance with professional
skepticism as moderating variable.
The sampling method used is convenience sampling method. Data analysis
techniques used for validity test is the Product Moment Correlation and reliability
test used is Cronbach Alpha. Prerequisite test analysis using the normality test,
and classical assumption test covering the multicolinearity test, heterokedasticity
test, and autocorrelation test. Hypothesis test used is moderated regression
analysis (MRA).
The results proved that: (1) time budget pressure had not significant effect
on auditor performance. (2) emotional intelligence had not significant effect on
auditor performance. (3) spiritual intelligence had not significant effect on
auditor performance. (4) professional skepticism had a positive effect on auditor
performance. (5) Emotional Intelligence is not able to strengthen or weaken the
effect of time budget pressure on auditor performance. (6) Spiritual Intelligence is
not able to strengthen or weaken the effect of time budget pressure on auditor
performance. (7) Professional Skepticism is able to strengthen the effect of time
budget pressure on auditor performance.
keyword: auditor performance, time budget pressure, emotional inteligence,
spiritual inteligence, skepticism inteligence.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Profesi auditor dikatakan sangat menjanjikan untuk masa depan,
karena auditor dibutuhkan oleh dunia bisnis saat ini. Perkembangan
industri yang semakin pesat mengakibatkan permintaan akan jasa audit
laporan keuangan semakin banyak. Perusahaan dan masyarakat
menggunakan jasa auditor untuk memeriksa laporan keuangannya untuk
mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah
saji material.
Perkembangan profesi auditor saat ini, auditor dituntut untuk
terus meningkatkan kinerja agar dapat bersaing di lingkungan industri
yang semakin kompetitif. Pengertian kinerja (performance) menurut
Mangkunegara (2010), merupakan suatu hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Time budget pressure menurut Amalia dkk (2009) merupakan
keadaan dimana auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap
anggaran waktu yang telah disusun, atau terdapat pembatasan waktu dalam
anggaran yang sangat ketat. Penugasan audit yang dilakukan oleh auditor
tidak terlepas dari adanya anggaran waktu yang diberikan oleh atasan atas
biaya yang akan dikeluarkan oleh klien. Semakin rendah waktu yang
digunakan untuk melakukan penugasan audit maka semakin rendah biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang akan dikeluarkan oleh klien, sebaliknya semakin tinggi waktu yang
digunakan oleh auditor untuk melakukan penugasan audit maka semakin
banyak biaya yang akan dikeluarkan oleh klien (Sososutikno, 2003). Hal
ini akan membuat klien memilih KAP lain yang mampu meyelesaikan
tugas auditnya dengan lebih efektif dan efisien.
Pada prakteknya time budget pressure digunakan sebagai tolak
ukur untuk melihat efisiensi kinerja auditor dalam menyelesaikan
penugasan audit. Auditor dituntut untuk menghasilkan laporan yang
berkualitas dengan anggaran waktu yang terbatas, maka akan
menimbulkan tekanan tersendiri bagi auditor. Bekerja dalam kondisi yang
tertekan oleh waktu membuat auditor cenderung untuk melakukan perilaku
disfungsional atau perilaku menyimpang dari standar yang berlaku.
Beberapa penelitian sebelumnya meneliti pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor. Tujuan penelitian tersebut yaitu untuk
mengetahui apakah time budget pressure dapat mempengaruhi penurunan
kinerja auditor secara positif atau negatif. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Surtikanti (2012) dan Arisinta (2013), menyimpulkan
bahwa time budget pressure berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iswari (2015) dan
Susmiyanti (2016), menemukan bahwa time budget pressure berpengaruh
negatif terhadap kinerja.
Penelitian yang dilakukan tidak semuanya memberikan hasil yang
sama. Penelitian ini dilakukan karena untuk mencari tahu pengaruh time
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
budget pressure terhadap kinerja auditor khususnya di wilayah
Yogyakarta.
Pada dasarnya manusia memiliki beberapa kecerdasan dalam
dirinya diantaranya, kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional
(EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Pada awal abad ke-20 kecerdasan
intelektual menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang. Namun seiring
berjalannya waktu penguasaan mengenai teori dan penggunaan kecerdasan
kognitif saja tidak cukup. Auditor seringkali bekerja pada situasi dan
lingkungan yang berbeda-beda, yang mengharuskan auditor untuk dapat
menempatkan diri dengan baik di lingkungan sosial maupun di lingkungan
kerja.
Penelitian ini menambahkan variabel moderasi karena dari
penelitian-penelitian sebelumnya menyimpulkan hubungan kausal yang
hasilnya bertentangan atau konflik, baik konflik signifikansinya maupun
konflik arahnya. Variabel moderasi yang digunakan yaitu kecerdasan
emosional memberi kemampuan bagi seorang auditor dalam
mengendalikan emosionalnya dan kemampuan bagi auditor dalam bekerja
sama dengan memahami perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain,
memotivasi diri sendiri serta mengelola emosi dengan baik pada diri
sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain (Goleman, 2009).
Auditor yang bekerja dalam kelompok atau tim kerapkali diminta
pendapat untuk memberikan keputusan secara langsung, auditor yang
memiliki kontrol emosi kurang baik akan sangat mudah untuk mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
keputusan dan bahkan sangat mudah juga untuk menyesali keputusan
tersebut, karena emosi yang tidak stabil akibat permasalahan pribadi dan
pekerjaan. Auditor yang memiliki kecerdasan emosional yang baik
diharapkan mampu mengelola emosinya, menempatkan dirinya, dan
memotivasi dirinya secara baik agar kinerjanya dapat berjalan secara
efektif.
Auditor yang memiliki tingkat kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual yang tinggi akan mampu bertindak dan berperilaku
secara etis sesuai dengan etika profesi akuntan. Hal ini didukung oleh
penelitian Ahmad (2009) yang menunjukkan bahwa kecerdasan emosional
berpengaruh terhadap kinerja auditor. Kecerdasan emosi seorang auditor
dapat menimbulkan motivasi terhadap auditor tersebut sehingga walaupun
auditor di hadapi dengan time budget pressure auditor tersebut akan dapat
meningkatkan kinerja dalam pekerjaannya.
Kecerdasan spiritual menurut Zohar dan Marshall (2007) adalah
kecerdasan dalam memecahkan persoalan mengenai makna dan nilai.
Seseorang yang membawa makna spiritualitas dalam kerjaannya akan
merasakan hidup dan pekerjaannya lebih berarti, sehingga mendorong
dirinya termotivasi untuk meningkatkan kinerja yang dimilikinya dan akan
berkembang lebih maju dalam karirnya.
Auditor yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi akan lebih
berhati-hati dalam berperilaku dan bertindak terhadap segala sesuatu yang
menyimpang dari yang sebenarnya. Auditor yang tidak membawa makna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
spiritualitas dalam pekerjaannya akan melakukan tindakan menyimpang
seperti tidak jujur, padahal sebagai auditor dituntut untuk bersikap secara
obyektif dan memiliki integritas. Auditor bisa saja melakukan hal tersebut
karena mendapatkan fee lebih dari klien yang bersangkutan.
Kecerdasan spiritual berkaitan dengan tekanan time budget
karena dengan adanya kecerdasan spiritual dalam diri auditor dapat
meningkatkan kemampuan auditor dalam mengatur, mengarahkan
hidupnya, serta bertanggungjawab atas pekerjaannya, sehingga auditor
akan berusaha untuk mengatasi segala masalah yang dihadapinya dengan
tetap mematuhi standar dan kode etik yang berlaku.
Skeptisme profesional menurut Tuanakota (2013:321) merupakan
kewajiban auditor untuk menggunakan dan mempertahankan sikap
profesionalnya sepanjang periode penugasan terutama kewaspadaan atas
kemungkinan terjadinya kecurangan yang bisa dilakukan manajemen,
selalu senantiasa mempertanyakan bukti audit yang diperoleh serta selalu
menerapkan kehati-hatian.
Auditor yang memiliki sikap skeptisme profesional akan
melaksanakan tugas audit dengan sebaik-baiknya sekalipun auditor sedang
berada dalam situasi yang tertekan akibat waktu yang diberikan untuk
menyelesaikan penugasan audit terlalu singkat. Sikap skeptis membuat
auditor selalu ingin menghasilkan kinerja yang baik bagi profesi dan
kliennya. Oleh karena itu, auditor yang berada dalam situasi tertekan oleh
time budget akan tetap melaksanakan tugas audit sesuai dengan standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dan kode etik yang berlaku agar citra profesi auditor tetap terjaga dengan
baik.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh
time budget pressure terhadap kinerja auditor, menunjukkan hasil yang
berbeda-beda atau tidak konsisten dari tingkat signifikansi maupun
arahnya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
mengenai pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor.
Penelitian ini penulis menambahkan variabel pemoderasi yaitu kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual, dan sikap skeptisme profesional yang
diduga dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor. Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini diambil judul “Pengaruh
Time Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor dengan Kecerdasan
Spiritual, Kecerdasan Emosional, dan Sikap Skeptisme Profesional sebagai
Pemoderasi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan diatas, maka rumusan
masalah yang dapat diambil oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Apakah time budget pressure berpengaruh terhadap kinerja auditor?
2. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja auditor?
3. Apakah kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kinerja auditor?
4. Apakah skeptisme profesional berpengaruh terhadap kinerja auditor?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
5. Apakah kecerdasan emosional memoderasi pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor ?
6. Apakah kecerdasan spiritual memoderasi pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor?
7. Apakah skeptisme profesional memoderasi pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor?
C. Batasan Masalah
Baik buruknya kinerja auditor dipengaruhi oleh bermacam-macam
faktor salah satunya yaitu time budget pressure. Berdasarkan hal tersebut,
maka peneliti melakukan pembatasan masalah pada faktor yang
kemungkinan akan mempengaruhi kinerja auditor, faktor yang diduga
mempengaruhi kinerja auditor yaitu time budget pressure. Kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual, dan sikap skeptisme profesional auditor
diduga sebagai variabel moderating yang mempengaruhi hubungan antara
time budget pressure dengan kinerja auditor.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui:
1. Pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor.
2. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor
3. Pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor
4. Pengaruh skeptisme profesional terhadap kinerja auditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
5. Kecerdasan emosional sebagai variabel moderasi pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor.
6. Kecerdasan spiritual sebagai variabel moderasi pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor.
7. Skeptisme Profesional sebagai variabel moderasi pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis
dalam menambah dan memperluas wawasan dalam hal auditing
khususnya dalam bidang analisis pengaruh time budget pressure
terhadap kinerja auditor dengan kecerdasan emosional, kecerdasan
spiritual, dan sikap skeptisme profesional sebagai pemoderasi.
2. Bagi Kantor Akuntan Publik dan Auditor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kantor
akuntan publik sebagai acuan dalam meningkatkan kinerja auditornya
dengan mengelola kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual serta
menjunjung tinggi sikap skeptisme profesional selama bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk
menambah ilmu pengetahuan, referensi, bahan rujukan dan sumber
informasi di bidang auditing terkait penelitian dengan topik yang sama
maupun berkaitan dengan penelitian ini.
F. Sistematika Penulisan Penelitian
Penulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bab yang terdiri
dari Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Metode
Penelitian, Bab IV Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik di
Yogyakarta, Bab V Pembahasan, Bab VI Penutup. Adapun deskripsi
masing-masing bab ini sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan penelitian.
BAB II Landasan Teori
Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori pendukung dan hasil
penelitian terdahulu sebagai acuan penelitian ini serta kerangka
konsep penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, subyek dan obyek penelitian, metode dan desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
penelitian, data penelitian, teknik pengumpulan data, populasi
dan sampel, definisi operasional, teknik analisis data.
BAB IV Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta
Bab ini menjelaskan mengenai gambaran singkat mengenai
setiap Kantor Akuntan Publik yang berada di Yogyakarta dan
hanya terdaftar di IAPI saja.
BAB V Pembahasan
Bab ini membahas mengenai hasil dari pengujian yang
dilakukan dan menguraikan hasil penelitian tersebut dalam
pembahsan.
BAB VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil uji dan analisis data yang
dilakukan pada bab V, dan keterbatasan serta saran untuk
peneliti selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kinerja (Performance)
1. Definisi Kinerja
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja
(performance). Kinerja berasal dari kata job performance atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
seseorang oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya yang didasarkan
kecakapan, kemampuan dan kesungguhan serta waktu
(Mangkunegara, 2010).
Pengertian kinerja menurut I Gusti Agung Rai (2008;41-42),
mengatakan bahwa istilah kinerja mengarah pada dua hal, yaitu proses
dan hasil yang dicapai. Kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap
pekerjaan yang telah dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang
telah ditetapkan bersama. Kinerja adalah cara perseorangan atau
kelompok dari suatu organisasi menyelesaikan suatu pekerjaan atas
tugas.
Pengertian kinerja menurut Mulyadi (2008:11) adalah
“Akuntan publik yang melaksanakan penugasan pemeriksaan
(examination) secara obyektif atas laporan keuangan suatu perusahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan
keuangan tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan”.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, bisa disimpulkan
bahwa kinerja (performance) merupakan suatu hasil kerja yang
dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman,
kesungguhan, serta waktu yang diukur dengan mempertimbangkan
kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu.
2. Pengukuran Kinerja
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini, untuk
mengukur kinerja auditor adalah kualitias kerja, kuantitas kerja,
pengetahuan tentang pekerjaan, pendapat atau pernyataan yang
disimpulkan, dan perencanaan kerja (Ahmad, 2009).
a. Kualitas kerja
Seperangkat hasil atau nilai yang menitik beratkan pada mutu
kerja berdasar pada seluruh kemampuan, keterampilan dan
pengetahuan yang dimiliki oleh auditor telah sesuai dengan
standar kerja atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Kuantitas kerja
Menitik beratkan kepada hasil seberapa banyak yang dihasilkan
seseorang pada kerja pada satuan waktu atau periode tertentu,
serta kemampuan dalam memanfaatkan sarana dan prasarana
penunjang.
c. Pengetahuan tentang pekerjaan
Kemampuan seseorang dapat dilihat dengan seberapa besar dia
memahami apa yang sedang dikerjakan termasuk tanggung jawab
apa yang harus dilaksanakan.
d. Pendapat atau pernyataan yang disimpulkan.
Kemampuan seorang karyawan untuk mengambil kesimpulan
terhadap ide atau hasil kerja yang diberikan kemudian diterapkan
sesuai prosedur kerja.
e. Perencanaan kerja
Merupakan suatu rangkaian kerja untuk melakukan persiapan guna
menunjang pelaksanaan kerja sampai dengan pada pencapaian hasil
kerja. Fungsi dari perencanaan adalah sebagai konsep awal dalam
menjalankan alur kerja yang akan dilaksanakan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Buku Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia
(Mangkunegara, 2010:15) mengemukakan faktor-faktor kinerja
dapat dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal, yang
dijelaskan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Faktor internal (dispossional) yaitu faktor yang dihubungkan
dengan sifat seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik
disebabkan karena mempunyai kemampuan tinggi dan
seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang yang
mempunyai kinerja jelek disebabkan orang tersebut memiliki
upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.
b. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
sesorang yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap,
dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pemimpin,
fasilitas kerja dan iklim organisasi.
B. Time Budget Pressure
1. Definisi Time Budget
Pengertian time budget pressure menurut Gregory A.
Liyanarachchi (2007:62) mengungkapkan “time budget pressure is
one type of pressure that has the potential to severely undermine
auditor’s control environment”(Tekanan anggaran waktu
merupakan satu jenis tekanan yang berpotensi merusak lingkungan
pengendalian auditor). Menurut Siti Kurnia Rahayu dan Ely
Suhayati (2010:160) dalam Prolentina (2011) mendefinisikan
anggaran waktu adalah suatu audit di susun dengan memprediksi
waktu yang dibutuhkan pada setiap tahap dalam program audit
untuk berbagai tingkat auditor dan menjumlahkan prediksi tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
yaitu dengan mengestimasikan jumlah jam yang dibutuhkan oleh
setiap level staf dan mengestimasikan out of pocket cost.
Sedangkan menurut Amalia dkk (2009), time budget pressure
merupakan keadaan dimana auditor dituntut untuk melakukan
efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun, atau terdapat
pembatasan waktu dalam anggaran yang sangat ketat, sedangkan
Silaban (2009) menyatakan bahwa penentuan waktu yang telah
ditetapkan dapat menjadi salah satu faktor penyebab stres yang
mengakibatkan gangguan bagi auditor untuk menyelesaikan
program audit sebagaimana mestinya. Perilaku tertekan tersebut
ditunjukkan dengan melakukan percepatan penyelesaian langkah-
langkah pada program audit, mengurangi jumlah pekerjaan yang
seharusnya dilakukan dalam program audit dan mempercayai
alasan auditee mengenai bukti tanpa menganalisis kebenarannya .
Beberapa penelitian sebelumnya memberikan hasil yang berbeda-
beda diantaranya time budget pressure berpengaruh negatif
terhadap kinerja auditor, diantaranya hasil penelitian Ervinayanti
(2013) dan Susmiyanti (2016), namun tidak semua penelitian
memberikan hasil yang sama. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
surtikanti (2012) dan Arisinta (2013), menyatakan bahwa time
budget pressure berpengaruh positif terhadap kualitas audit. time
budget pressure yang tergolong cukup tinggi tidak menyebabkan
penurunan terhadap kualitas audit. Karena, time budget merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas auditnya dan
meskipun auditor berada dibawah tekanan, mereka harus tetap
mempertahankan kualitas auditnya karena tekanan anggaran waktu
merupakan hal-hal yang tidak bisa dihindarkan dan menjadi suatu
kewajiban dalam penugasan.
2. Indikator Time Budget Pressure
Menurut Kelly, T dan L Margheim (1990) terdapat beberapa
indikator time budget pressure, yaitu:
a. Pemahaman auditor atas time budget
Sebelum melakukan tugas audit, auditor harus mengetahui dan
memahami tentang time budget yang telah disepakati oleh
auditor dengan klien. Hal ini penting karena auditor dapat
mengetahui tekanan yang ditimbulkan atas time budget sehingga
auditor dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
b. Tanggung jawab auditor atas time budget
Dalam melaksanakan time budget, seorang auditor harus
mengetahui tanggung jawab yang harus diselesaikan dan target-
target yang harus dicapai serta auditor dapat bertanggung jawab
atas tugasnya agar proses audit dapat berjalan dengan efisien
sesuai dengan waktu yang telah dianggarkan.
c. Penilaian kinerja yang dilakukan oleh atasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Time budget sebagai alat ukur bagi atasan untuk menilai kinerja
seorang auditor. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana auditor telah memenuhi time budget yang
ditetapkan. Auditor yang dapat mencapai time budget yang
ditetapkan, mengindikasikan bahwa kinerja auditor tersebut
baik.
d. Alokasi fee untuk biaya audit
Kelancaran dalam suatu proses audit dipengaruhi oleh fee audit
yang diterima auditor dalam menyelesaikan tugas audit
berdasarkan waktu yang telah ditetapkan. Semakin tinggi fee
audit maka tekanan time budget akan berkurang, sedangkan
semakin rendah fee audit yang diterima maka tekanan time
budget akan semakin tinggi.
e. Frekuensi revisi time budget
Revisi atas time budget dilakukan auditor apabila terdapat
masalah dalam melakukan penugasan audit. Permintaan revisi
time budget akan menimbulkan tekanan terhadap auditor yang
akan mempengaruhi kinerja yang dihasilkan.
C. Kecerdasan Emosional
1. Definisi Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosi menurut Goleman (2009) adalah salah satu
kemampuan seseorang yang didalamnya terdiri dari berbagai
kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
frustasi, mengendalikan impulsive needs atau dorongan hati, tidak
melebih-lebihkan kesenangan maupun kesusahan, mampu
mengatur reactive needs, menjaga agar bebas stress, tidak
melumpuhkan kemampuan berpikir dan kemampuan untuk
berempati pada orang lain, serta adanya prinsip berusaha sambil
berdoa.
2. Komponen Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional dapat diukur menggunakan beberapa
komponen yang ada. Goleman (2009) membagi kecerdasan
emosional menjadi 5 bagian yaitu tiga komponen berupa
kompetensi emosional (kesadaran diri, pengaturan diri, dan
motivasi). Dan dua komponen berupa kompetensi sosial (empati
dan keterampilan sosial). Lima komponen kecerdasan emosional
tersebut yaitu sebagai berikut:
a. Kesadaran diri (Self Awareness)
Pengertian kesadaran diri menurut Goleman (2009) yaitu
mengetahui apa yang ia rasakan pada suatu saat, dan
menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri
sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri,
dan kepercayaan diri yang kuat. Menurut Goleman (2009),
dalam bukunya kecerdasan emosi untuk meraih puncak prestasi,
kesadaran diri tidak terbatas pada mengamati diri dan mengenali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
perasaan akan tetapi juga menghimpun kosa kata untuk perasaan
dan mengetahui hubungan antara fikiran, perasaan dan reaksi.
Goleman mengatakan bahwa kesadaran seseorang terhadap titik
lemah serta kemampuan pribadi seseorang merupakan bagian
dari kesadaran diri. Ciri orang yang mampu mengukur diri
secara akurat yaitu sadar tentang kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahannya, menyempatkan diri untuk merenung
dan belajar dari pengalaman, terbuka terhadap hal-hal baru, dan
bersedia memandang diri sendiri dengan perspektif yang luas
dengan pandai menangani kesedihan.
b. Pengaturan diri (Self Management)
Pengertian pengaturan diri menurut Goleman (2009) adalah
pengelolaan impuls dan perasaan yang menekan, peka terhadap
kata hati, dan sanggup menunda kenikmatan sebelum
tercapainya suatu sasaran dan mampu pulih kembali dari
tekanan emosi. Dalam kata Yunani kuno, kemampuan ini
disebut sophrosyne, “hati-hati dan cerdas dalam mengatur
kehidupan, keseimbangan, dan kebijaksanaan yang terkendali”.
Menurut Goleman, lima komponen pengaturan diri yang
umumnya dimiliki oleh star performer adalah pengendalian diri,
dapat dipercaya, kehati-hatian, adaptabilitas, dan inovasi.
1) Pengendalian diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Pengendalian diri adalah mengelola dan menjaga agar emosi
dan impuls yang merusak tetap terkendali. Seperti mengelola
dengan baik perasaan-perasaan impulsif dan emosi-emosi
yang menekan, tetap teguh, berpikir positif, dan tidak goyah
bahkan dalam situasi yang paling berat, berpikir dengan
jernih dan tetap fokus mengendalikan tekanan yang muncul.
2) Dapat dipercaya
Dapat dipercaya yaitu bertindak menurut etika dan tidak
mempermalukan orang, berani mengakui kesalahan diri
sendiri dan berani menegur orang lain yang berperilaku tidak
etis.
3) Kehati-hatian
Kehati-hatian yaitu dapat diandalkan dan bertanggung jawab
dalam memenuhi kewajiban, seperti memiliki komitmen dan
menepati janji, bertanggung jawab untuk mencapai tujuan
mereka, terorganisasi dan cermat dalam bekerja.
4) Adaptabilitas
Adaptabilitas yaitu keluwesan dalam menanggapi perubahan
dan tantangan. Keluwesan ini tergantung pada kemampuan
emosi untuk tetap merasa tenang dalam menanggapi sesuatu
yang tidak terduga. Orang yang kemampuannya kurang
dalam menyesuaikan diri akan timbul rasa ketakutan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kecemasan, ketidaknyamanan yang mendalam akibat
perubahan.
5) Inovasi
Inovasi yaitu bersikap terbuka terhadap gagasan-gagasan
baru dan pendekatan-pendekatan baru, serta informasi terkini.
Tindakan inovatif memerlukan unsur kognitif dan emosi.
Bisa mempunyai wawasan kreatif merupakan unsur kognitif,
dan merasakannya memerlukan kecapan emosi, seperti
percaya diri dan ketekunan.
c. Motivasi diri (Self Motivation)
Pengertian motivasi menuurt Goleman (2009) adalah
menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan
dan menuntun diri menuju sasaran, membantu pengambilan
inisiatif serta bertindak sangat efektif, dan mampu untuk
bertahan dan bangkit dari kegagalan.
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal
yang sangat penting yang berkaitan dengan memberi perhatian,
memotivasi diri sendiri, menguasai diri sendiri, dan berkreasi.
Menurut Goleman untuk menumbuhkan motivasi seseorang
dibutuhkan adanya flow. flow adalah keadaan ketika seseorang
sepenuhnya terserap ke dalam apa yang dikerjakannya,
perhatiannya hanya terfokus ke pekerjaan yang dilakukan.
Mampu mencapai keadaan flow merupakan puncak kecerdasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
emosional yang dapat menumbuhkan perasaan senang dan
bahagia.
d. Empati (Empathy)
Empati dari bahasa Yunani yang berarti “ketertarikan fisik”
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengenali,
mempersepsikan, dan merasakan perasaan orang lain. Karena
pikiran, kepercayaan, dan keinginan seseorang berhubungan
dengan perasaannya, seseorang yang berempati akan mampu
mengetahui pikiran dan mood orang lain. Pengertian empati
menurut Goleman (2009) merupakan kemampuan menghayati
masalah atau kebutuhan-kebutuhan yang tersirat dibalik
perasaan seseorang.
Emosi jarang diungkapkan dengan kata-kata, tetapi emosi jauh
lebih sering diungkapkan melalui hasrat. Kunci untuk
memahami perasaan orang lain adalah mampu untuk membaca
pesan nonverbal seperti nada bicara, gerak-gerik, dan ekpresi
wajah. Manfaat dari kemampuan membaca perasaan dari isyarat
nonverbal mencakup lebih pandai menyesuaikan diri secara
emosional, lebih mudah bergaul dan lebih peka terhadap orang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
e. Keterampilan sosial (Relationship Management)
Pengertian keterampilan sosial menurut Goleman (2009) adalah
kemampuan untuk menangani emosi dengan baik ketika
berhubungan dengan orang lain, mampu membaca situasi dan
jaringan sosial dengan cermat, berinteraksi dengan lancar,
memimpin, bermusyawarah, menyelesaikan perselisihan serta
bekerjasama dalam tim.
Salah satu kunci keterampilan sosial adalah seberapa baik atau
buruk seseorang dalam mengungkapkan perasaan dirinya.
Dibutuhkan dua keterampilan emosional yang lain, yaitu
pengaturan diri dan empati untuk dapat menguasai keterampilan
dalam berhubungan dengan orang lain. Orang yang cerdas
secara sosial mampu untuk membaca suasana hati dan keinginan
orang lain, karena itu dengan mudah menyesuaikan diri,
mengambil hati, mempengaruhi dan memimpin orang lain.
3. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional
Daniel Goleman mengklasifikasikan kecerdasan emosional
menjadi lima aspek penting yaitu : mengenali emosi diri, mengelola
emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan
membina hubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Mengenali emosi diri
Mengenali emosi diri adalah mengetahui apa yang dirasakan
seseorang pada suatu saat dan menggunakannya untuk memandu
dalam pengambilan keputusan diri sendiri. Orang yang memiliki
keyakinan yang lebih tentang perasaannya adalah orang yang
handal bagi kehidupan mereka, karena memiliki perasaan lebih
tinggi akan perasaan mereka yang sesungguhkan atas
pengambilan keputusan masalah pribadi.
Seseorang yang mampu mengenali emosinya sendiri adalah bila
ia memiliki kepekaan yang tajam atas perasaan mereka
sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan
secara tepat. Misalnya sikap yang diambil dalam menentukan
berbagai pilihan, seperti memilih sekolah, jurusan, pekerjaan,
sampai pada pemilihan terhadap pasangan hidup.
b Mengelola emosi
Mengelola emosi yaitu menangani perasaan agar perasaan dapat
terungkap dengan pas. Kecakapan ini bergantung pada
kesadaran diri sendiri. Mengelola emosi berhubungan dengan
kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan
kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan akibat-akibat
yang timbul karena gagalnya keterampilan emosional dasar.
Orang-orang yang lemah kemampuannya dalam mengelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung,
sementara mereka yang pintar dapat bangkit kembali jauh lebih
cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam hidup.
c. Memotivasi diri sendiri
Memotivasi diri sendiri adalah kemampuan menata emosi
sebagai alat untuk mencapai tujuan dalam kaitan untuk memberi
perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri
sendiri. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung
jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka
kerjakan.menurut Goleman emosi dan motivasi saling berkaitan
karena sama-sama saling menggerakkan. Motivasi
menggerakkan manusia untuk mencapai sasaran atau tujuan
sedangkan emosi menjadi bahan bakar untuk memotivasi, dan
motivasi pada gilirannya menggerakkan persepsi dan bentuk-
bentuk tindakan.
d Mengenali emosi orang lain
Mengenali emosi orang lain atau bersikap empati adalah
kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain,
mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan
saling percaya dan menyelaraskan diri dengan orang banyak
atau masyarakat. Orang yang memiliki rasa empati terhadap
oran lain akan mampu menangkap situasi sosial yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
tersembunyi yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan dan
dikehendaki orang lain.
e Membina hubungan
Membina hubungan adalah kemampuan dalam mengendalikan
dan menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan
orang lain, cermat dalam membaca atau melihat situasi,
berinteraksi dengan lancar, memahami dan bertindak bijaksana
dalam hubungan antar manusia.
D. Kecerdasan Spiritual
1. Definisi Kecerdasan Spiritual
Pengertian kecerdasan spiritual menurut Zohar dan
Marshall (2007), adalah kecerdasan yang bertumpu pada bagian
dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan diluar ego atau
jiwa sadar. Kecerdasan spiritual menjadikan manusia yang benar-
benar utuh secara intelektual, emosi dan spiritual. Kecerdasan
spiritual adalah kecerdasan jiwa. Kecerdasan spiritual dapat
membantu manusia menyembuhkan dan membangun diri manusia
secara utuh. Kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk
menghadapi dan memecahkan persoalan mengenai makna dan
nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup
manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,
kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan dan jalan hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.
Kecerdasan spiritual menurut Wahab dan Umiarso (2011:52)
adalah kecerdasan yang sudah ada dalam setiap diri manusia sejak
lahir yang membuat manusia menjalani hidup penuh makna, selalu
mendengarkan suara hati nurani, tak pernah merasa sia-sia, semua
yang dijalaninya selalu bernilai.
2. Elemen Kecerdasan Spiritual
Zohar dan Marshall (2007) menyebutkan beberapa elemen
yang dapat dicirikan sebagai komponen kecerdasan spiritual, yaitu:
a. Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan
aktif) untuk mencapai hasil yang baik
b. Tingkat kesadaran diri yang tinggi. Mengetahui batas wilayah
yang nyaman untuk dirinya sendiri, banyak tahu tentang
dirinya.
c. Kemampuan menghadapi dan memanfaatkan penderitaan.
Mampu menanggapi dan menentukan sikap ketika situasi yang
menyakitkan atau tidak menyenangkan datang.
d. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa takut.
e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai.
Seseorang yang memiliki SQ yang tinggi akan memiliki
pemahaman tentang tujuan hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
f. Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu.
Orang yang tingkat kecerdasan spiritualnya tinggi akan
mengetahui bahwa ketika dia merugikan orang lain, dia
merugikan dirinya sendiri.
g. Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal
(berpandangan holistik)
h. Kecenderungan nyata untuk bertanya : “mengapa?” atau
“bagaimana jika” untuk mencari jawaban yang mendasar.
i. Pemimpin yang penuh pengabdian dan bertanggungjawab.
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari
penelitian terdahulu Sukidi (2002), yaitu: religius (rajin
beribadah, berdoa, merasa dekat dengan Tuhan), eksistensi diri
(memaknai hidup dengan baik, berpendirian pada kebenaran,
bersyukur), sifat positif (jujur, amanah, toleran, keseuaian
antara kata-kata perbuatan), beretika (menganut standar etika,
tidak melanggar hukum), kepedulian sosial (dermawan dan
mau berbagi, berkontribusi terhadap kesejahteraan, terbuka).
E. Sikap Skeptisme Profesional
1. Definisi Skeptisme Profesional
Menurut Sukrisno Agoes (2012:71), pengertian Skeptisme
profesional adalah sikap yang penuh dengan pertanyaan dalam
benaknya serta sikap penilaian kritis atas setiap bukti audit yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
diperoleh. Menurut Tuanakotta (2013:321), pengetian skeptisme
profesional merupakan kewajiban auditor untuk menggunakan dan
mempertahankan sikap profesionalnya sepanjang periode
penugasan terutama kewaspadaan atas kemungkinan terjadinya
kecurangan yang bisa dilakukan manajemen, selalu senantiasa
mempertanyakan bukti audit yang diperoleh serta selalu
menerapkan kehati-hatian.
2. Indikator Skeptisme Profesional
Menurut Hurt (2010:152), terdapat enam karakteristik
utama yang dimiliki seseorang saat menerapkan sikap skeptisme
profesional, yaitu:
a. Karakteristik yang berkaitan dengan pengujian bukti audit
1) Questioning mind (pola pikir yang selalu bertanya-tanya)
Questiong mind merupakan karakter dari skeptisme
seseorang dalam memepertanyakan alasan, penyesuaian dan
pembuktian akan suatu objek. Karakter skeptisme ini
dibentuk dari beberapa indikator yaitu : (1) auditor menolak
suatu pernytaan atau statement tanpa pembuktian yang jelas,
(2) memberikan pertanyaan untuk pembuktian suatu objek
tertentu kepada auditor lain, (3) auditor memiliki kemampuan
dalam mendeteksi kecurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2) Suspension of judgement (penundaan pengambilan
keputusan)
Suspension of judgement adalah karakter skeptisme yang
mengindikasikan seseorang untuk membutuhkan waktu lebih
lama dalam membuat keputusan yang matang serta
menambah informasi untuk mendukung pertimbangan
tersebut. karakter skeptisme ini dibentuk dari beberapa
indikator, yaitu: (1) membutuhkan informasi yang lebih
untuk membuat keputusan, (2) tidak secara terburu-buru
dalam pengambilan keputusan, (3) tidak akan membuat
keputusan jika informasi belum valid.
3) Search for knowledge adalah karakter skeptisme seseorang
yang didasari oleh rasa ingin tahu. Karakter skeptisme ini
dibentuk dari beberapa indikator, yaitu: (1) berusaha mencari
dan menemukan informasi yang baru, (2) menyenangkan bila
menemukan informasi yang baru, (3) menyenangkan bila
dapat membuktikan informasi baru tersebut.
b. Karakteristik yang berkaitan dengan pemahaman bukti audit
1) Interpersonal understanding (pemahaman interpersonal)
Interpersonal understanding adalah karakter skeptisme
seseorang yang dibentuk dari pemahaman tujuan, motivasi
serta integritas dari penyedia suatu informasi. Karakter
skeptisme ini dibentuk dari beberapa indikator yaitu: (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
berusaha untuk memahami perilaku orang lain, (2) berusaha
untuk memahami alasan seseorang berperilaku demikian.
c. Karakteristik yang berkaitan dengan inisiatif seseorang untuk
bersikap berdasarkan bukti audit yang diperoleh
1) Self confidence (percaya diri)
Self confidence adalah karakter skeptisme seseorang untuk
percaya diri secara profesional dalam bertindak terhadap
bukti yang sudah dikumpulkan. Karakter skeptisme ini
dibentuk dari beberapa indikator, yaitu: (1)
mempertimbangkan penjelasan dari orang lain, (2)
memecahkan informasi yang tidak konsisten.
2) Self determination (keteguhan hati)
Self determination adalah karakter skeptisme seseorang
dalam menyimpulkan secara objektif terhadap bukti yang
sudah dikumpulkan. Karakter skeptisme ini dibentuk dari
beberapa indikator, yaitu: (1) tidak akan secara langsung
menerima ataupun membenarkan pernyataan dari orang lain,
(2) tidak mudah untuk dipengaruhi oleh orang lain terhadap
suatu hal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
F. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor
Time budget pressure merupakan keadaan yang
menunjukkan auditor dituntut untuk menyelesaikan penugasan
audit sesuai dengan waktu yang telah disusun. Kinerja auditor
dapat diukur melalui efisiensi waktu auditor dalam menyelesaikan
tugas audit sesuai dengan waktu yang dianggarkan. Semakin cepat
waktu pengerjaan audit, maka biaya audit yang dikeluarkan klien
semakin kecil, sebaliknya semakin lama waktu pengerjaan audit,
maka semakin besar biaya audit yang dikeluarkan klien.
Pada praktiknya, time budget pressure digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi auditor dalam menyelesaikan pekerjaan
auditnya. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas audit
merupakan komponen penting dalam penilaian kinerja auditor
antara lain terpacunya kinerja auditor untuk dapat menyelesaikan
pekerjaannya tepat pada waktunya.
Beberapa penelitian sebelumnya memberikan hasil yang
berbeda-beda diantaranya time budget pressure berpengaruh
negatif terhadap kinerja auditor, diantaranya hasil penelitian
Ervinayanti (2013) dan Susmiyanti (2016), mengatakan bahwa
tingginya time budget pressure menimbulkan tekanan stres dalam
diri auditor yang kemudian memunculkan sikap disfungsional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan melewatkan beberapa prosedur audit, hal ini akan
menyebabkan penurunan terhadap kinerja auditor. Namun tidak
semua penelitian memberikan hasil yang sama. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Surtikanti (2012) dan Arisinta (2013),
menyatakan bahwa time budget pressure berpengaruh positif
terhadap kualitas audit. time budget pressure yang tergolong cukup
tinggi tidak menyebabkan penurunan terhadap kualitas audit.
Karena, time budget merupakan waktu yang diberikan untuk
menyelesaikan tugas auditnya dan meskipun auditor berada
dibawah tekanan, mereka harus tetap mempertahankan kualitas
auditnya karena tekanan anggaran waktu merupakan hal-hal yang
tidak bisa dihindarkan dan menjadi suatu kewajiban dalam
penugasan.
H1: Time budget pressure berpengaruh negatif terhadap
kinerja auditor
2. Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja auditor
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang
dalam memahami perasaan diri dan hubungannya dengan orang
lain, melepaskan rasa khawatir, rasa frustasi, memotivasi diri
sendiri, dan bersikap empati dengan memahami perasaan orang lain
(Goleman, 2009). Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap
kinerja seorang auditor. Apabila seorang auditor dapat mengelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
emosi dalam dirinya, maka auditor dapat menempatkan dirinya
secara baik di lingkungan sosial maupun dalam lingkungan kerja.
Pada praktiknya auditor bekerja pada situasi dan
lingkungan yang berbeda-beda yang mengharuskan auditor untuk
dapat menempatkan diri secara baik ketika berhubungan dengan
atasan, bawahan, rekan kerja atau pun klien. Auditor yang memiliki
kecerdasan emosional yang baik akan mampu bersikap dengan baik
ketika berada pada situasi dia di tempatkan. Kecerdasan emosi
yang baik akan mendorong auditor untuk meningkatkan kinerja
dalam dirinya dengan menjaga agar beban stres yang dialami tidak
merusak kemampuan dalam berpikir, hal ini akan memotivasi
auditor untuk menghasilkan kualitas audit yang baik dan dalam
karirnya auditor dapat lebih berkembang.
H2: Kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap
kinerja auditor.
3. Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja auditor
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang dalam
memcahkan persoalan mengenai makna dan nilai, kecerdasan untuk
menilai bahwa tindakan dan jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan orang lain (Zohar, 2007). Banyak hal yag
membuat seseorang bahagia dengan pekerjaannya, salah satunya
adalah dengan kebebasan seseorang untuk mengekspresikan
potensi yang ada dalam dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Seseorang yang membawa makna dalam hidupnya dan
membawa makna spiritual dalam pekerjaannya akan merasakan
hidup dan pekerjaan lebih bermakna. Kecerdasan spiritual yang
baik dapat menjadi benteng dalam diri auditor untuk lebih berhati-
hati dalam bertindak dan berperilaku. Auditor yang cerdas secara
spiritual akan melaksanakan audit lebih jujur dan bertanggung
jawab, hal ini akan memotivasi dirinya untuk meningkatkan kinerja
yang lebih maksimal.
Penelitian Choiriah (2013) mengatakan bahwa auditor yang
memiliki kecerdasan spiritual akan mendorong dirinya untuk dapat
mengingkatkan kemampuannya dalam mengatur, mengarhkan
hidupnya, dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan
padanya, sehingga auditor akan berusaha untuk mengatasi masalah
yang di hadapinya dengan tetap berpedoman pada standar dan etika
profesi yang berlaku.
H3: Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif terhadap
kinerja auditor.
4. Skeptisme profesional berpengaruh positif terhadap kinerja
auditor
Skeptisme profesional adalah kewajiban yang harus dimiliki
dan dipertahankan auditor selama proses penugasan audit, terutama
kewaspadaan terhadap terjadinya kecurangan dan kekeliruan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dilakukan oleh manajer, selalu bersikap hati-hati dan senantiasa
mempertanyakan bukti yang diperolehnya (Tuanakotta, 2013).
Sikap skeptisme profesional membuat auditor
melaksanakan audit sebaik-baiknya, karena auditor ingin
menghasilkan output yang baik bagi citra dari profesinya. Sikap
skeptis mendorong auditor untuk selalu melakukan evaluasi-
evaluasi kritis terhadap bukti yang di perolehnya dan tidak terburu-
buru untuk membuat keputusan sebelum menperoleh informasi
yang valid. Dengan diterapkannya sikap skeptisme profesional
membuat auditor lebih berhati-hati dalam menerima dan mengolah
informasi yang diperoleh dari manajer sehingga kualitas audit yang
di hasilkan akan lebih maksimal.
H4: Skeptisme profesional berpengaruh positif terhadap
kinerja auditor
5. Pengaruh time budget terhadap kinerja auditor dengan
kecerdasan emosional sebagai variabel moderating
Kecerdasan emosional merupakan kecerdasan untuk
mengendalikan perasaan pada diri sendiri dan hubungan dengan
orang lain, mampu mengendalikan suasana hati untuk menanggapi
kesedihan dan kegembiraan secara tepat, mampu memotivasi diri
sendiri, dan bersikap empati terhadap orang disekitar. Seseorang
yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan tahu
menempatkan diri dalam lingkungan sosial, mengerti bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
harus bertindak dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
pekerjaan.
Kecerdasan emosional memberikan pengaruh terhadap
pekerjaan auditor, dengan tinggi rendahnya tekanan time budget
yang diterimanya. Auditor yang memiliki kecerdasan emosi yang
baik akan mampu memotivasi dirinya dalam mengelola emosi
dalam diri, dan menjaga agar stress yang dihadapi tidak
mengurangi kemampuan berpikir, sehingga auditor termotivasi
dalam meningkatkan kinerja yang lebih baik.
Penelitian Alwani (2009) yang berjudul “Pengaruh
Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris
Pada KAP Di Kota Semarang)” mengatakan bahwa kecerdasan
emosional berpengaruh terhadap kinerja auditor. Kecerdasan emosi
seorang auditor dapat menimbulkan motivasi terhadap auditor
tersebut sehingga seorang auditor tersebut akan dapat
meningkatkan kinerja dalam pekerjaannya.
H5: kecerdasan emosional memoderasi pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
6. Pengaruh time budget terhadap kinerja auditor dengan
kecerdasan spiritual sebagai variabel moderating
Menurut Zohar dan Marshall (2007) kecerdasan spiritual
adalah kecerdasan dalam memecahkan persoalan mengenai makna
dan nilai. Seseorang yang membawa makna spiritualitas dalam
kerjaannya akan merasakan hidup dan pekerjaannya lebih berarti
(loyal). Mereka yang dapat memberi makna dalam hidup mereka
dan membawa spiritualitas dalam lingkungan kerja mereka akan
membuat mereka menjadi orang yang lebih baik, jujur,
bertanggung jawab dan hal ini akan mendorong dirinya termotivasi
untuk meningkatkan kinerja yang dimilikinya, sehingga dalam karir
ia dapat berkembang lebih maju
Auditor yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi
akan lebih berhati-hati dalam berperilaku dan bertindak terhadap
segala sesuatu yang menyimpang dari yang sebenarnya.
Kecerdasan spiritual berkaitan dengan tekanan time budget karena
dengan adanya kecerdasan spiritual dalam diri auditor dapat
meningkatkan kemampuan auditor dalam mengatur, mengarahkan
hidupnya, serta bertanggungjawab pada pekerjaannya, sehingga
auditor akan berusaha untuk mengatasi segala masalah yang
dihadapinya dengan tetap patuh pada standar dan kode etik yang
berlaku. Didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Anis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Choiriah (2013) menemukan bahwa kecerdasan spiritual
berpengaruh terhadap kinerja auditor.
H6: kecerdasan spiritual memoderasi pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor.
7. Pengaruh time budget terhadap kinerja auditor dengan sikap
skeptisme profesonal sebagai variabel moderating
Skeptisme profesional adalah sikap yang penuh dengan
pertanyaan dalam benaknya serta sikap penilaian kritis atas setiap
bukti audit yang diperoleh Sukrisno Agoes (2012:71). Skeptisme
profesional menurut Theodorus (2013:321) merupakan kewajiban
auditor untuk menggunakan dan mempertahankan sikap
profesionalnya sepanjang periode penugasan terutama
kewaspadaan atas kemungkinan terjadinya kecurangan yang bisa
dilakukan manajemen, selalu senantiasa mempertanyakan bukti
audit yang diperoleh serta selalu menerapkan kehati-hatian.
Auditor yang memiliki sikap skeptisme profesional akan
melaksanakan tugas audit dengan sebaik-baiknya sekalipun sedang
berada dalam keadaan yang tertekan akibat waktu yang diberikan
untuk menyelesaikan program audit yang terlalu singkat. Sikap
skeptis membuat auditor selalu ingin menghasilkan kinerja yang
baik bagi profesi dan kliennya. Maka dari itu, auditor yang berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dalam keadaan tertekan oleh time budget akan tetap melaksanakan
tugas audit sesuai dengan standar dan kode etik yang berlaku.
H7: Skeptisme profesional memoderasi pengaruh time budget
terhadap kinerja auditor.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian :
H2
H1
H3 H4
Time Budget Pressure
(X1)
Kinerja Auditor
(Y)
Kecerdasan Emosional
(X2)
Kecerdasan Spiritual
(X3)
Skeptisme Profesional
(X4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Penelitian empiris bertujuan
untuk mencari generalisasi atas suatu pertanyaan yang berhubungan
dengan sejumlah subjek. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh
time budget terhadap kinerja auditor eksternal junior dan senior yang
hasilnya dapat bermanfaat bagi seluruh Kantor Akuntan Publik di wilayah
Yogyakrta. Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif, karena
penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan hubungan kausal antara
variabel-variabel dengan melalui pengujian hipotesis yang telah
dirumuskan sebelumnya.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik di wilayah
Yogyakarta. Waktu pelaksanaan penelitian bulan November hingga Jan
2018.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian menurut Meleong (2010) yaitu narasumber, yang
artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Subjek dalam
penelitian ini yaitu auditor junior dan auditor senior di KAP Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Obyek penelitian menurut Sugiyono (2012) merupakan sasaran
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang sesuatu hal (variabel
tertentu). Obyek penelitian dalam penelitian ini meliputi: time budget
pressure, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, sikap skeptisme
profesional, dan kinerja auditor di KAP wilayah Yogyakarta.
D. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan desain penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif, sehingga data-data yang dihasilkan dari penelitian
dapat diukur dan dikonversikan terlebih dahulu kedalam bentuk angka dan
kemudian diolah dengan menggunakan metode statistik dalam program
SPSS. Data yang telah diolah kemudian dijelaskan dalam bentuk
deskriptif.
E. Data Penelitian
Berdasarkan sifat dan bentuknya, data yang digunakan pada
penelitian ini dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu data kuantitatif dan
data kualitatif. Daftar pernyataan yang tertulis di dalam kursioner yang
akan disebarkan dan daftar nama Kantor Akuntan Publik di wilayah
Yogyakarta merupakan data kualitatif dalam penelitian ini. Data
kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil dari kursioner yang diukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menggunakan skala likert dan jumlah auditor yang bekerja di KAP
wilayah Yogyakarta.
Berdasarkan sumbernya, data penelitian ini dikelompokkan
menjadi data primer dan data sekunder. Jawaban dari responden dan
kursioner yang disebar merupakan data primer. Data jumlah auditor yang
bekerja pada KAP wilayah Yogyakarta merupakan data sekunder.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Kursioner
Metode kursioner menurut (Danang, Sunyoto 2013:23),
merupakan metode pengumpulan data menggunakan daftar pernyataan
yang diajukan kepada responden untuk dijawab dengan memberikan
angket. Terdapat dua jenis penilaian kursioner menggunakan skala
likert. Kursioner untuk pernyataan positif dengan skala 1 adalah
sangat tidak setuju (STS), skala 2 adalah tidak setuju (TS), skala 3
adalah setuju (S), skala 4 sangat setuju (SS), dan kursioner untuk
pernyataan negatif dengan skala 1 adalah sangat setuju (SS), skala 2
adalah setuju (S), skala 3 adalah tidak setuju (TS), dan skala 4 adalah
sangat tidak setuju (STS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
G. Populasi dan Sampel
Pengertian populasi menurut Uma Sekaran (2011:241), adalah
keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti
investigasi. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh auditor yang
tardaftar pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta. Jumlah auditor yang
bekerja di KAP yogyakarta berjumlah 55 orang.
Penellitian ini mengambil data, alamat, dan nama KAP di wilayah
Yogyakarta yang terdaftar melalui website IAPI (Ikatan Akuntan Publik
Indonesia) di website www.iapi.or.id.
Tabel 3.1 Daftar nama-nama KAP di wilayah Yogyakarta :
No. KAP
Jumlah
Auditor
(Orang)
1 KAP Drs. Bismar, Muntalib & Yunus
(CAB) 8
2 KAP Drs. Hadiono 6
3 KAP Indiarto Waluyo 5
4 KAP Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji dan Rekan (PUSAT) 8
5 KAP Drs. Soeroso Donosapoetro, MM 8
6 KAP Hadori Sugiarto Adi & Rekan (CAB) 19
Jumlah Auditor 54
Sumber: data sekunder, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Sampel merupakan subset atau subkelompok populasi. Sampel
merupakan sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari
sebuah populasi dari penelitian untuk menjadi wakil dari populasi tersebut
menurut Uma Sekaran (2011 : 244).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik
convenience sampling. Pengertian convenience sampling menurut
Jogiyanto (2013) adalah pengambilan sampel secara nyaman dilakukan
dengan memilih sampel secara bebas sekehendak perisetnya, yaitu dengan
cara memilih auditor yang bersedia menjadi responden atau bersedia
mengisi kursioner. Berikut merupakan perhitungan sampelnya, menurut
Slovin (1960):
n = N
1+N(d2)
Keterangan:
n = sampel
N = populasi
d = batas toleransi kesalahan
n = 54
1+54(0,05)2
= 54
1+0,135
= 54
1,135
= 47,57 dibulatkan menjadi 47 responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Frankel dan Wallen (1993:92) menyarankan besar sampel minimum
untuk :
1. Penelitian deskriptif sebanyak 100
2. Penelitian korelasional sebanyak 50
3. Penelitian kausal-komparatif sebanyak 30 per group
4. Penelitian eksperimental sebanyak 30 atau 15 per group
Penelitian ini, tidak dapat menggunakan sampel sejumlah 48
responden. Hal ini dikarenakan terdapat sebagian KAP yang tidak
menerima kursioner penelitian dan adanya batasan penerimaan kursioner
untuk auditor pada KAP. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas,
sehingga menurut Frankel dan Wallen penggunaan sebanyak lebih dari 30
per group dapat diterima.
H. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Auditor
(Y). Menurut Mulyadi (2008:11), pengertian kinerja auditor merupakan
akuntan publik yang melaksanakan penugasan pemeriksaan
(examination) secara obyektif atas laporan keuangan suatu perusahaan
atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan
keuangan tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Model yang digunakan dalam kursioner ini mengacu pada
kursioner peneliti terdahulu Ahmad (2009) dengan memodifikasi
beberapa pernyataan yang terdiri dari 18 item pertanyaan dengan
menggunakan skala likert 1-4.
2. Variabel Independen (X1)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah time budget
pressure. Time budget pressure merupakan situasi dimana auditor
dituntut untuk menyelesaikan program audit dalam kurun waktu yang
telah dianggarkan oleh perusahaan audit. Adanya time budget pressure
meningkatkan perilaku menyimpang sehingga menghasilkan kinerja
audit yang tidak efektif.
Model yang digunakan dalam kursioner ini mengacu pada
kursioner peneliti terdahulu Susmiyanti (2016) dengan memodifikasi
beberapa pernyataan yang terdiri dari 15 item pertanyaan dengan
menggunakan skala likert 1-4.
3. Variabel Moderating (X2,X3,X4)
Variabel moderating dalam penelitian ini yaitu keceradasan
emosional, kecerdasan spiritual, dan sikap skeptisme profesional.
Kecerdasan emosional merupakan kecerdasan dalam memahami
perasaan milik sendiri dan milik orang lain, kemampuan dalam
mengendalikan emosi dan mengekspresikan secara tepat pada
tempatnya, memotivasi diri sendiri serta kemampuan dalam merasakan
apa yang dirasakan oleh orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan dalam
menyelesaikan persoalan makna dan nilai. Seseorang yang memiliki
kecerdasan spiritual yang tinggi mampu memaknai pekerjaan dan hidup
yang pernah dialaminya. Seseorang yang memiliki makna spiritualitas
yang tinggi akan bertindak lebih berhati-hati dan memusatkan
pikirannya hanya kepada sang pencipta.
Sikap skeptisme profesional merupakan sikap kritis dari seorang
auditor dalam menyikapi segala persoalan dalam halnya penugasan
audit. Sikap skeptis yang selalu sarat akan pertanyaan dalam benak
untuk meneliti dan mengevaluasi lebih dalam untuk menemukan bukti
audit.
Model yang digunakan dalam kursioner kecerdasan emosional
ini mengacu pada kursioner peneliti terdahulu Ahmad (2009) dengan
memodifikasi beberapa pernyataan yang terdiri dari 15 item pernyataan
dengan menggunakan skala likert 1-4.
Model yang digunakan dalam kursioner kecerdasan spiritual ini
mengacu pada kursioner peneliti terdahulu Sukidi (2002) dengan
memodifikasi beberapa pernyataan yang terdiri dari 15 item pernyataan
dengan menggunakan skala likert 1-4.
Model yang digunakan dalam kursioner sikap skeptisme
profesional ini mengacu pada peneliti terdahulu Rahmatika Ananda
(2014) dengan memodifikasi beberapa pernyataan teridiri dari 15 item
pertanyaan dengan menggunakan skala likert 1-4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
I. Teknik Analisis Data
1. Uji coba instrumen
a. Uji Validitas
Menurut (Imam Gozali, 2013:52) Uji validitas digunakan
untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kursioner, suatu
kursioner dikatakan valid atau tidak valid apabila pernyataan pada
kursioner tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur.
Uji validitas menggunakan korelasi product moment.
Kriteria untuk uji validitas menurut Ghozali (2013) yaitu:
Jika nilai r hitung > dari r tabel dengan tingkat signifikansi sebesar
5% dikatakan “Valid”, Namun sebaliknya jika r hitung lebih kecil
dari r tabel dengan tingkat signifikansi 5% maka pertanyaan
tersebut dapat dikatakan “tidak valid”.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Kursioner akan dikatakan reliabel apabila jawaban dan pernyataan
dalam kursioner konsisten dan stabil dari waktu ke waktu (Imam
Ghozali, 2013:47). Uji reliabilitas menggunakan metode
Cronbach Alpha dengan program SPSS.
Kriteria untuk uji reliabilitas menurut Imam Ghozali (2013:48):
a) Alpha > 0,70 dikatakan reliabel atau memiliki reliabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
b) Alpha < 0.70 dikatakan tidak reliabel atau tidak memilik
reliabilitas.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji ini terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heterokedastisitas dan uji autokorelasi. Uji ini dilakukan sebelum
melakukan pengujian hipotesis dengan model regresi berganda.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas yaitu untuk menguji apakah dalam model
regresi, residual memiliki distribusi normal atau tidak (Sukirno DS,
2008:46). Menurut (Ghozali, 2013) Model regresi yang baik adalah
yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji
normalitas dapat dilakukan dengan uji historgram, uji normal P
Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov-
Smirnov.
Penelitian ini menggunakan uji normalitas dengan metode
Kolmogorov-Smirnov menurut Sugiyanto (2010).
Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis :
H0: Data residual berdistribusi normal
Ha: Data residual tidak berdistribusi normal
Kriteria dalam pengambilan keputusan berdasarkan
probabilitas adalah sebagai berikut :
Nilai signifikansi > 5% maka distribusi data normal
Nilai signifikansi < 5% maka distribusi data tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
b. Uji multikolinearitas
Uji ini untuk melihat apakah ada atau tidaknya korelasi
antara variabel-variabel bebas (independen) dalam suatu model
regresi berganda (Sukirno DS, 2008:38). Jika terjadi korelasi antar
variabel-variabel bebas akan mengganggu hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Sehingga model regresi
yang baik yaitu tidak terdapat korelasi antar variabel bebas.
Untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas dapat
dilakukan dengan variance inflasion factor (VIF), korelasi pearson
antara variabel-variabel bebas, dan dengan melihat eigenvalues dan
condition index (CI). Tolerance mengukur variabilitas variabel
bebas yang telah terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel
bebas lainnya. menurut Imam Ghozali (2013), kriteria dalam
pengambilan keputusan suatu model regresi bebas multikolinearitas
adalah :
a) Memiliki nilai Tolerance tinggi > 0.10
b) Memiliki nilai VIF rendah < 0.10
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk melihat apakah
dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lainnya Imam Ghozali (2013).
Apabila terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya disebut Heteroskedastisitas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dan apabila varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya tetap maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya bersifat tetap.
Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan metode
scatterplot. Model yang baik apabila tidak terjadi pola tertentu
dalam grafik, seperti melebar kemudian menyempit atau sebaliknya
dan mengumpul ditengah. Jika terjadi hal semacam itu berarti
terjadi heteroskedastisitas. Heterokedastisitas yang baik apabila
sebaran titik-titik menyebar secara random (acak) di bawah atau
diatas angka 0 pada sumbu Y.
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi perlu dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antara variabel pengganggu (et) pada periode
tertentu dengan variabel pengganggu sebelumnya (et-1). Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dapat diukur
dengan uji Durbin-Watson (DW Test). Hasil pengujian lalu
dibandingkan dengan nilai DW kritis yang terdapat pada tabel DW.
Setelah itu dapat diambil kesimpulan apakah ada atau tidak
autokorelasi yang ditandai dengan batas atas (du) dan batas bawah
(dL). Hipotesis yang akan diuji adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)
Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0)
Dasar pengambilan keputusan ada atau tidaknya
autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.2 Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson (DW)
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi
positif
Tolak 0 < DW < dL
Tidak ada autokorelasi
positif
No decision dL ≤ DW ≤ du
Tidak ada autokorelasi
negatif
Tolak 4 – dL < DW < 4
Tidak ada autokorelasi
negatif
No decision 4 – du ≤ DW ≤ 4 – dL
Tidak ada autokorelasi
positif dan negatif
Tidak ditolak du < DW < 4 - du
Sumber: Ghozali, 2013:111
3. Analisis Regresi Moderasi (MRA)
Regresi moderasi merupakan aplikasi khusus regresi berganda
linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur
interaksi Imam Ghozali (2013). Persamaan umum regresi moderasi
yaitu:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5 X1X2 + b6 X1X3 + b7X1X4 +e
Keterangan:
Y : Variabel kinerja auditor
a : Konstanta
X1 : Variabel time budget pressure
X2 : Variabel kecerdasan emosional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
X3 : Variabel kecerdasan spiritual
X4 : Variabel sikap skeptisme profesional
X1X2 : Interaksi antara partisipasi time budget
pressure dan kecerdasan emosional
X1X3 : Interaksi antara partisipasi time budget
pressure dan kecerdasan spiritual
X1X4 : Interaksi antara partisipasi time budget
pressure dan skeptisme profesional
b1 – b7 : Koefisien regresi
e : Standar eror
Penelitian ini menggunakan nilai taraf nyata sebesar 5%
pengambilan keputusan hipotesis diterima atau ditolak sebagai
berikut:
Jika tingkat signifikansi < nilai taraf nyata 0,05 maka hipotesis
diterima.
Jika tingkat signifikansi > nilai taraf nyata 0,05 maka hipotesis
ditolak.
4. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
keterikatan variabel dependen kinerja auditor dengan variabel
independennya yaitu time budget pressure. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai koefisien determinasi R2 untuk
menunjukkan persentase tingkat kebenaran suatu prediksi dari
pengujian regresi yang dilakukan (Ghozali, 2013).
Berikut ini kriteria pengambilan keputusan R2 yang dijabarkan
oleh (Ghozali, 2013) sebagai berikut:
1) 0 : Tidak ada korelasi presentasi sama sekali
2) >0 – 0,25 : Presentase pengaruh sangat lemah
3) >0,25 – 0,50 : Presentase pengaruh hidup
4) >0,50 – 0,75 : Presentase pengaruh kuat
5) >0,75 – 0,99 : Presentase pengaruh sangat kuat
6) 1 : Presentase pengaruh sempurna
5. Uji Hipotesis
A. Uji Statistik F
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel
independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen.
Uji F juga dimaksud untuk mengetahui apakah semua variabel
bebas memiliki koefisien regresi sama dengan nol (Ghozali,
2013). Menurut (Ghozali, 2013) dasar pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut:
a) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
independen atau variabel bebas tidak memiliki pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau variabel
terikat.
b) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak
atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau variabel bebas memiliki pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau variabel
terikat.
B. Uji Statistik t
Uji statistik t dilakukan untuk melihat seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).
Menurut Ghozali pngambilan keputusan adalah sebagai berikut :
a) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau variabel bebas tidak mempunyai pengaruh
secara individual terhadap variabel dependen atau variabel
terikat.
b) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak
atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau variabel bebas memiliki pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen atau variabel terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
57
BAB IV
GAMBARAN UMUM
KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI YOGYAKARTA
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di
Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Sebanyak 10 Kantor Akuntan Publik
yang terdaftar di website IAPI per 31 januari 2016. Pada penelitian ini Kantor
Akuntan Publik yang bersedia untuk menerima kursioner yang dibagikan
sebanyak 6 Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta. Berikut ini
merupakan gambaran umum dari KAP yang bersedia untuk dilakukan penelitian:
A. Kantor Akuntan Publik Drs. Bismar, Muntalib & Yunus (CAB)
Kantor Akuntan Publik Drs. Bismar, Muntalib & Yunus (CAB)
berkedudukan di jalan Soka No. 24, Baciro, Yogyakarta 55225. Telepon:
(0274) 551-813, fax: (0274) 589-079. Jumlah akuntan publik yang terdaftar
sebanyak satu orang yaitu Drs. Abdul Muntalib, Ak dengan nomor register
akuntan publik D-2355.
Sumber: Kantor Akuntan Publik Drs. Bismar, Muntalib & Yunus
B. Kantor Akuntan Publik Drs. Soeroso Donosapoetro, MM
Kantor Akuntan Publik Drs. Soeroso Donosapoetro didirikan pada
tanggal 25 Juni 2004 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Keuangan
Republik Indonesia No.KEP-254/KM.6/2004 tanggal 25 Juni 2004. Kantor
berkedudukan di jalan Beo No. 49 Demangan Baru Yogyakarta 55281.
Telpon/Fax: (0274) 589-283, email: [email protected]. Tujuan
didirikannya KAP ini adalah memberikan jasa atestasi maupun non-atestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Jumlah akuntan publik yang terdaftar sebanyak satu orang yaitu Drs. Soeroso
Donosapoetro, Ak dengan nomor register akuntan publik D-788.
Sumber: Kantor Akuntan Publik Drs. Soeroso Donosapoetro, MM.
C. Kantor Akuntan Publik Drs. Hadiono
Kantor Akuntan Publik Drs. Hadiono berkedudukan di Jalan Kusbini
No. 27 Yogyakarta. Nomor dan tanggal izin usaha yaitu KEP-
1125/KM.17/1998 tanggal 12/15/1998. Telepon: (0274) 555-100. Fax: (0274)
555-101. Jumlah akuntan publik yang terdaftar sebanyak satu orang yaitu
Drs. Hadiono dengan nomor register akuntan publik AP.0108.
Sumber: Kantor Akuntan Publik Drs. Hadiono
D. Kantor Akuntan Publik Indarto Waluyo
Kantor Akuntan Publik Indarto Waluyo berkedudukan di jalan Ring
Road Timur No. 33, Wonocatur, Yogyakarta. Nomor dan tanggal izin usaha
yaitu 114/KM.1/2011 tanggal 3/3/2011. Bentuk usaha adalah perseorangan.
Telepon: (0274) 927-6429, fax: (0274) 830:6123. Jumlah akuntan publik
yang terdaftar sebanyak satu orang yaitu Indarto Waluyo, M.Acc.,Akt.,CPA
dengan nomor register akuntan publik AP.0906.
Sumber: Kantor Akuntan Publik Indarto Waluyo
E. Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan
Rekan
Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan
Rekan adalah Kantor Akuntan Publik yang berdiri di wilayah Yogyakarta
pada tahu 2015. KAP ini hadir setelah merger anatar KAP Kumalahadi, KAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kuncara dan KAP Sugeng Pramudji. KAP Sugeng Pramudji telah beroperasi
pertama kali di legalisasi oleh Kementerian Keuangan (KEMENKEU) tahun
1985, KAP Kumalahadi mendapatkan lisensi pada tahun 1990 dan Kuncara
telah berpengalaman bekerja di Delloite lebih dari lima tahun di bidang
Auditing dan juga di KAP yang berada di Jakarta dan Yogyakarta. Pelayanan
yang diberikan oleh KAP seperti Financial Statement Audit, Special Audit,
Due Diligence, Financial Accounting, System dan Process Assurance. Partner
dari KAP ini yaitu Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pramudji dan Tjoepit
Samiadji. KAP ini berkedudukan di Jalan Kranji No. 90 Serang Baru, Mudal,
Sariharjo, Ngaglik. Email: [email protected],
[email protected], dan [email protected], website:
kksppartners.com. Land line: (0274) 4463648, mobile: 08122796796, pusat
informasi: Jalan Godean Km. 5 No. 104 Godean Yogyakarta 55292, Land
line: (0274) 530-5200/081327758927, email: [email protected].
Jumlah akuntan publik yang terdaftar sebanyak satu orang yaitu Dr.
Kumalahadi, M.Si, AK., CPA dengan nomor register akuntan publik
AP.0113.
Sumber: Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara Sugeng Pramudji dan
Rekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
F. Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan
Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan berdiri sejak
tahun 1973. Berkantor pusat di Jakarta dengan kantor-kantor cabang tersebar
di Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta. Kantor Akuntan Publik Hadori
Sugiarto Adi & Rekan berkedudukan di Jalan Prof. Dr. Sarjito No. 9
Yogyakarta 55223. Telepon: (0274) 2747100136/137, Fax: (0274) 513912,
Email: [email protected]. Jumlah akuntan publik yang terdaftar
sebanyak enam orang yaitu Drs Sugiarto, M.Acc, MBA, Ak, CPA dengan
nomor register akuntan publik AP.0482, Drs. Hartono, Ak, CPA dengan
nomor register AP.0486, Drs. Adi Wirawan, Ak, CPA dengan nomor register
AP.0203, Drs. Djarwoto, Ak dengan nomor register 0307, Drs. Theodorus
Hiriyanto, AK dengan nomor register AP.0306, Dr. Purwoto Wignjohartojo,
Ak, CPA dengan nomor register AP.0062.
Sumber: Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
61
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data
Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience
sampling yaitu pengambilan sampel secara nyaman. Penyebaran kursioner
ditujukan kepada auditor yang bekerja di KAP wilayah Yogyakarta.
Keseluruhan kursioner yang dikirim kepada responden adalah sebanyak 37
kursioner berdasarkan jumlah auditor yang dapat berpartisipasi di 6 KAP dari
10 Kantor Akuntan Publik di wilayah Yogyakarta yang terdaftar di website
www.iapi.or.id.
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 25 November 2017 hingga 30
Januari 2018. Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 37 kursioner ke 6
Kantor Akuntan Publik Yogyakarta. Kursioner yang kembali sebanyak 37
buah, sehingga tingkat pengembalian kursioner adalah sebesar 100%,
sedangkan kursioner yang tidak kembali adalah 0 buah atau sebesar 0%.
Data penyebaran kursioner dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.1 Data Penyebaran Kursioner
No. Nama Kantor Akuntan Publik Wilayah Jumlah Kursioner
1. Drs. Bismar, Muntalib & Yunus Yogyakarta 5
2. Drs. Hadiono Yogyakarta 6
3. Indiarto Waluyo Yogyakarta 5
4. Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji dan Rekan
Yogyakarta 8
5 Drs. Soeroso Donosapoetro,
MM
Yogyakarta 8
6. Hadori Sugiarto Adi & Rekan Yogyakarta 5
Total 37
Sumber: Data yang diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Kursioner yang dapat digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini
adalah sebanyak 37 buah atau sebesar 100%, sedangkan total kursioner yang
tidak lengkap sebanyak 0 buah atau sebesar 0%.
Tabel 5.2 Presentase Kursioner
Keterangan Jumlah Presentase
Total kusioner yang dibagikan 37 100%
Total kursioner yang tidak kembali 0 0%
Total kursioner yang kembali 37 100%
Total kursioner yang tidak lengkap 0 0%
Total kursioner yang dapat digunakan 37 100%
Sumber: Data yang diolah, 2018
B. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan sebagai pengujian hipotesis dari
pernyataan dalam kusioner. Kursioner ini terdiri dari lima variabel yakni
variabel terikat kinerja auditor, variabel bebas yaitu time budget pressure, dan
variabel moderasi yakni kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan
skeptisme profesional. Kursioner yang diuji berjumlah 37 responden.
Software yang digunakan adalah SPSS 22.
1. Uji Coba Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kursioner. Suatu kusioner dikatakan valid apabila pertanyaan
pada kursioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kursioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Uji validitas ini
dapat dikatakan valid apabila kriteria pengujian r hitung > dari r tabel
dengan tingkat signifikansi 5%, sebaliknya uji validitas ini dapat
dikatakan tidak valid apabila kriteria pengujian r hitung < dari r tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dengan tingkat signifikansi 5%. Penelitian ini dilakukan dengan
aplikasi SPSS 22 dengan hasil sebagai berikut:
a. Kinerja Auditor
Tabel 5.3 Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor
Item
Pertanyaan
r hitung r tabel Keterangan
P1 0,903 0,324 Valid
P2 0,616 0,324 Valid
P3 0,541 0,324 Valid
P4 0,778 0,324 Valid
P5 0,567 0,324 Valid
P6 0,584 0,324 Valid
P7 0,627 0,324 Valid
P8 0,555 0,324 Valid
P9 0,600 0,324 Valid
P10 0,493 0,324 Valid
P11 0,037 0,324 Tidak Valid
P12 0,498 0,324 Valid
P13 0,541 0,324 Valid
P14 0,573 0,324 Valid
P15 0,519 0,324 Valid
P16 0,584 0,324 Valid
P17 0,423 0,324 Valid
P18 0,616 0,324 Valid
Sumber: Data yang diolah, 2018
Pada tabel 5.3 dapat diketahui bahwa butir pernyataan nomor
sebelas tidak valid karena r hitung lebih kecil daripada r tabel,
sehingga butir nomor sebelas tidak bisa digunakan dalam pengujian
selanjutnya. Butir pernyataan selain nomor sebelas adalah valid
karena r hitung lebih besar daripada r tabel. R tabel pada tingkat
signifikansi 5% dengan degree of freedom (df) = 37-2 = 35 sebesar
0,324.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
b. Time Budget Pressure
Tabel 5.4 Uji Validitas Variabel Time Budget Pressure
Item
Pernyataan
r hitung r tabel Keterangan
P1 0,527 0,324 Valid
P2 0,677 0,324 Valid
P3 0,511 0,324 Valid
P4 0,457 0,324 Valid
P5 0,427 0,324 Valid
P6 0,437 0,324 Valid
P7 0,392 0,324 Valid
P8 0,397 0,324 Valid
P9 0,417 0,324 Valid
P10 0,528 0,324 Valid
P11 0,727 0,324 Valid
P12 0,515 0,324 Valid
P13 0,430 0,324 Valid
P14 0,667 0,324 Valid
P15 0,768 0,324 Valid
Sumber: Data yang diolah, 2018
Pada tabel 5.4 dapat diketahui bahwa semua butir pernyataan
adalah valid karena r hitung lebih besar dari pada r tabel. Nilai r
tabel pada tingkat signifikansi 5% dengan degree of freedom (df) =
37-2 = 35 sebesar 0,324.
c. Kecerasan Emosional
Tabel 5.5 Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional
Item
Pernyataan
r hitung r tabel Keterangan
P1 0,775 0,324 Valid
P2 0,783 0,324 Valid
P3 0,821 0,324 Valid
P4 0,666 0,324 Valid
P5 0,545 0,324 Valid
P6 0,659 0,324 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lanjutan Tabel 5.5
Item
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
P7 0,567 0,324 Valid
P8 0,638 0,324 Valid
P9 0,562 0,324 Valid
P10 0,550 0,324 Valid
P11 0,611 0,324 Valid
P12 0,638 0,324 Valid
P13 0,647 0,324 Valid
P14 0,567 0,324 Valid
P15 0,688 0,324 Valid
Sumber: Data yang diolah, 2018
Pada tabel 5.5 dapat diketahui bahwa semua butir pernyataan
adalah valid karena r hitung lebih besar dari pada r tabel. Nilai r
tabel pada tingkat signifikansi 5% dengan degree of freedom (df) =
37-2 = 35 sebesar 0,324
d. Kecerdasan Spiritual
Tabel 5.6 Uji Validitas Variabel Kecerdasan Spiritual
Item
Pernyataan
r hitung r tabel Keterangan
P1 0,707 0,324 Valid
P2 0,653 0,324 Valid
P3 0,684 0,324 Valid
P4 0,676 0,324 Valid
P5 0,611 0,324 Valid
P6 0,601 0,324 Valid
P7 0,527 0,324 Valid
P8 0,684 0,324 Valid
P9 0,514 0,324 Valid
P10 0,593 0,324 Valid
P11 0,583 0,324 Valid
P12 0,601 0,324 Valid
P13 0,765 0,324 Valid
P14 0,576 0,324 Valid
P15 0,586 0,324 Valid
Sumber: Data yang diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Pada tabel 5.6 dapat diketahui bahwa semua butir pernyataan
adalah valid karena r hitung lebih besar dari pada r tabel. Nilai r
tabel pada tingkat signifikansi 5% dengan degree of freedom (df) =
37-2 = 35 sebesar 0,324.
e. Skeptisme Profesional
Tabel 5.7 Uji Validitas Variabel Skeptisme Profesional
Item
Pernyataan
r hitung r tabel Keterangan
P1 0,786 0,324 Valid
P2 0,704 0,324 Valid
P3 0,602 0,324 Valid
P4 0,689 0,324 Valid
P5 0,689 0,324 Valid
P6 0,562 0,324 Valid
P7 0,598 0,324 Valid
P8 0,683 0,324 Valid
P9 0,567 0,324 Valid
P10 0,513 0,324 Valid
P11 0,614 0,324 Valid
P12 0,539 0,324 Valid
P13 0,625 0,324 Valid
P14 0,532 0,324 Valid
P15 0,737 0,324 Valid
Sumber: Data yang diolah, 2018
Pada tabel 5.7 dapat diketahui bahwa semua butir pernyataan
adalah valid karena r hitung lebih besar dari pada r tabel. Nilai r
tabel pada tingkat signifikansi 5% dengan degree of freedom (df) =
37-2 = 35 sebesar 0,324.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
statistik Cronbach Alpha. Suatu Variabel dikatakan reliabel jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Hasil uji reliabilitas dapat
dilihat pada tabel 5.8.
Tabel 5.8 Pengujian Reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha
Standarized
Alpha
Hasil
Kinerja Auditor 0,883 0,70 Reliabel
Time Budget Pressure 0,812 0,70 Reliabel
Kecerdasan Emosional 0,895 0,70 Reliabel
Kecerdasan Spiritual 0,881 0,70 Reliabel
Skeptisme Profesional 0,891 0,70 Reliabel
Sumber: Data yang diolah, 2018
Berdasarkan pada tabel 5.8 nilai Cronbach Alpha kinerja auditor
sebesar 0,883 > α = 0,70 maka variabel kinerja auditor adalah reliabel.
Pada variabel time budget pressure nilai Cronbach Alpha sebesar
0,812 > α = 0,70 maka variabel time budget pressure adalah reliabel.
Pada variabel kecerdasan emosional nilai Cronbach Alpha sebesar
0,895 > α = 0,70 maka variabel kecerdasan emosional adalah reliabel.
Pada variabel kecerdasan spiritual nilai Cronbach Alpha sebesar
0,881> α = 0,70 maka variabel kecerdasan spiritual adalah reliabel.
Pada variabel skeptisme profesional nilai Cronbach Alpha sebesar
0,891 > α = 0,70 maka variabel skeptisme profesional adalah reliabel.
2. Uji Asumsi Klasik
Pada teknik analisis regresi berganda digunakan uji asumsi klasik
untuk memastikan bahwa pada model regresi tidak terjadi penyimpangan
baik multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah dalam model regresi
nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi
dikatakan baik apabila memiliki nilai residual yang terdistribusi
normal. Data yang terdistribusi normal apabila niali signifikansi di
atas alpha 0,05. Dalam penelitian ini, uji normalitas diolah melalui
bantuan SPSS Statistik 22 dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 5.9 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 37
Normal
Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 3,72589908
Most Extreme
Differences
Absolute ,111
Positive ,056
Negative -,111
Test Statistic ,111
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c.d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data yang diolah 2018
Berdasarkan pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov test
diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200 lebih besar dari 0,05
(5%). Sehingga, menunjukkan model regresi layak untuk digunakan
karena memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya
korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model
regresi berganda. Berikut merupakan hasil Uji Multikolinearitas telah
disajikan didalam tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 5.10 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
Time Budget Pressure 0,989 1,011
Kecerdasan Emosional 0,928 1,077
Kecerdasan Spiritual 0,903 1,107
Skeptisme Profesional 0,948 1,055
Sumber: Data yang diolah 2018
Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang
berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya
lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor
(VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan
varians dari residual satu ke pengamatan yang lain. Uji
Heterokedastisitas dilakukan dengan metode Scatter Plot. Berikut
merupakan hasil dari Uji Heterokedastisitas yang disajikan dalam
gambar berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 5.1 Scatterplot Hasil Uji Heterokedastisitas
Dalam gambar grafik Scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar diatas diatas maupun dibawah
angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
untuk digunakan.
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Berikut
merupakan hasil uji Durbin-Watson :
Tabel 5.11 Hasil Uji Durbin-Watson
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,695a ,483 ,418 3,919 2,380
a. Predictors: (Constant), SKEPPROF, TBP, EQ, SQ
b. Dependent Variable: KINERJA AUDITOR
Sumber: Data yang diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 5.11 menunjukkan nilai DW sebesar 2,380, yang dapat dilihat
pada tabel uji Durbin Watson berikut. Nilai ini akan dibandingkan
dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah
sampel 37 (n) dan jumlah variabel independen 4 (k=4), maka di tabel
Durbin Watson akan didapatkan nilai batas bawah (dl) 1,248 dan batas
atas (du) 1,723 Karena nilai DW 2,380 lebih besar dari batas atas (du)
1,723 dan kurang dari 4 – 1,723 (4 – du), maka dapat disimpulkan
bahwa tidak menolak H0 yang menyatakan tidak ada autokorelasi
positif atau negatif.
3. Uji Hipotesis
a. Pengujian hipotesis pertama, hipotesis kedua, hipotesis ketiga, dan
hipotesis keempat
Analisis regresi moderasi untuk menguji hipotesis pertama (time
budget pressure berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor).
Hipotesis kedua, hipotesis ketiga, dan hipotesis keempat yang
menyatakan bahwa time budget pressure berpengaruh terhadap kinerja
auditor dengan kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, skeptisme
profesional sebagai variabel moderating. Hasil Uji Regresi Moderating
dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 22 sebagai berikut:
Tabel 5.12 Hasil Uji MRA (Moderated Regression Analysis)
Model
Regresi
Variabel Bebas Koefisien
Regresi
thitung Sig
IV Konstanta 38,555 5,903 0,000
Time Budget Pressure -0,106 -0,425 0,673
Kecerdasan Emosional 0,076 0,645 0,523
Kecerdasan Spiritual -0,171 -1,117 0,272
Skeptisme Profesional 0,513 3,196 0,003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lanjutan Tabel 5.12
Time Budget
Pressure*Kecerdasan
Emosional
0,002 0,957 0,346
Time Budget
Pressure*Kecerdasan
Spiritual
-0,003 -1,171 0,250
Time Budget
Pressure*Skeptisme
Profesional
0,010 3,894 0,000
R 0,689
R Square 0,474
Fhitung 7,212
Sig. Fhitung 0,000
Sumber: Data yang diolah, 2018
1) Persamaan Regresi
Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut dapat diketahui
persamaan regresi satu prediktor sebagai berikut:
Y = 38,555-0,106X1+0,076X2-0,171X3+0,513X4+0,002X1X2-
0,003X1X3+0,010X1X4
interpretasi dari persamaan di atas adalah jika nilai konstanta (a)
sebesar 38,555 memiliki arti jika variabel time budget pressure (X1),
kecerdasan emosional (X2), kecerdasan spiritual (X3), dan skeptisme
profesional (X4), interaksi time budget pressure dengan kecerdasan
emosional (X1*X2), interaksi time budget pressure dengan
kecerdasan spiritual (X1*X3), dan interaksi time budget pressure
dengan skeptisme profesional (X1X4) dinyatakan konstan pada angka
0, maka nilai kinerja auditor (Y) adalah sebesar 38,555.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
a) Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil tabel 5.12 menunjukkan nilai korelasi (r)
bernilai positif sebesar 0,689% dan R Square yang dihasilkan
yaitu sebesar 0,474 (47,4%). Hal ini berarti variasi kinerja auditor
yang dapat dijelaskan oleh variabel independen time Budget
pressure dan variabel moderator. Sedangkan sisanya sebesar
52,6% dipengaruhi oleh variabel selain time budget pressure,
kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan skeptisme
profesional.
b) Pengujian Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Pengujian ini untuk mengetahui signifikansi pengaruh
variabel moderating terhadap pengaruh antara variabel time
budget pressure terhadap kinerja auditor. Berdasarkan hasil
pengujian yang telah dilakukan, Uji Anova dan F test
menghasilkan niali F hitung sebesar 7,212 dengan tingkat
signifikansi 0,000 Dikarenakan probabilitas signifikansi jauh
lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi kinerja auditor atau dapat dikatakan bahwa time
budget pressure dan kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual,
dan skeptisme profesional secara bersama-sama berpengaruh
terhadap kinerja auditor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
c) Pengujian Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Hasil tampilan output SPSS jelas menunjukkan bahwa secara
individu variabel Time Budget Pressure memberikan nilai
koefisien regresi sebesar -106 dengan probabilitas signifikansi
0,673. Variabel kecerdasan emosional memberikan nilai koefisien
regresi sebesar 0,076 dengan probabilitas signifikansi 0,523.
Variabel kecerdasan spiritual memberikan nilai koefisien regresi -
0,171 dengan probabilitas signifikansi 0,272. Variabel skeptisme
profesional memberikan nilai koefisien regresi sebesar 0,513
dengan probabilitas signifikansi 0,003. Variabel moderating
interaksi 1 (Time Budget Pressure*Kecerdasan Emosional)
ternyata tidak signifikan yaitu dengan probabilitas signifikansi
0,346. Variabel moderating interaksi 2 (Time Budget
Pressure*Kecerdasan Emosional) ternyata tidak signifikan
dengan probabilitas signifikansi 0,250. Variabel moderating
interaksi 3 (Time Budget Pressure*Skeptisme Profesional)
ternyata signifikan dengan probabilitas signifikansi 0,000 dan
jauh dibawah 0,05. Temuan ini menunjukkan bahwa hanya
variabel skeptisme profesional yang merupakan variabel
moderating.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
b. Pembahasan
1. Pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor
Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh negatif antara time budget
pressure terhadap kinerja auditor”. Pengaruh antara time budget
terhadap kinerja auditor adalah tidak signifikan, yang ditunjukkan
dengan nilai signifikansi lebih dari level of significant 0,05 atau
(0,673<0,05) yang berarti H1 ditolak dan nilai koefisien regresi
sebesar -0,106 yang memiliki arah negatif. Koefisien korelasi r
sebesar 0,689, nilai koefisien determinasi r2 yaitu sebesar 0,474
(47,4%) yang berarti time budget pressure berpengaruh terhadap
kinerja auditor sebesar 47,4% sedangkan sisanya 86,7% dipengaruhi
oleh variabel lain diluar penelitian.
Hasil kursioner menunjukkan bahwa time budget pressure
tidak menjadi suatu beban atau kendala bagi auditor dalam
melaksanakan tugas auditnya. Arisinta (2013), mengatakan bahwa
time budget merupakan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan
tugas auditnya dan meskipun auditor berada dibawah tekanan,
mereka harus tetap mempertahankan kualitas auditnya karena
tekanan anggaran waktu merupakan hal-hal yang tidak bisa
dihindarkan dan menjadi suatu kewajiban dalam penugasan.
Surtikanti (2012), mengatakan bahwa anggaran waktu diidentifikasi
sebagai suatu potensi untuk meningkatkan penilaian audit dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
mendorong auditor lebih memilih informasi yang relevan dan
menghindari penilaian yang tidak relevan.
2. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor
Kecerdasan emosional tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja auditor. Koefisien korelasi r sebesar 0,689, koefisien
determinasi r2 sebesar 0,474, dan koefisien regresi sebesar 0,076 dan
tingkat signifikansi sebesar 0,523 lebih besar dari level of significant
yaitu 0,523>0,05. Maka hasil penelitian ini tidak mendukung
hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
positif terhadap kinerja auditor, karena nilai yang dihasilkan tidak
signifikan.
Pada variabel kecerdasan emosional, responden dalam
menjawab pernyataan dalam kursioner cenderung tidak setuju,
artinya kecerdasan emosi yang dimiliki auditor tidak terlalu tinggi.
Poin yang dapat saya ambil dari hasil kursioner adalah auditor
merasa khawatir apabila tidak dapat menyelesaikan tugas audit tepat
pada waktunya, dan auditor sulit untuk menerima gagasan dari
kliennya. Hal ini menjukkan bahwa kecerdasan emosional yang
dimiliki auditor tidak cukup tinggi untuk dapat mengelola perasaan
dalam dirinya agar stres atau masalah yang dihadapi tidak
melumpuhkan kemampuan dalam berpikir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
3. Pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor
Kecerdasan spiritual tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja auditor. Koefisien korelasi r sebesar 0,689, koefisien
determinasi r2 sebesar 0,474, dan koefisien regresi sebesar 0,076 dan
tingkat signifikansi sebesar 0,272 lebih besar dari level of significant
yaitu 0,272>0,05. Maka hasil penelitian ini tidak mendukung
hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
positif terhadap kinerja auditor, karena nilai yang dihasilkan tidak
signifikan dan memiliki arah yang negatif.
Pada variabel kecerdasan spiritual, responden dalam
menjawab kursioner cenderung merasa tidak setuju, artinya
kecerdasan spiritual yang dimiliki auditor tidak terlalu tinggi. Poin
yang dapat saya ambil dari hasil kursioner tersebut adalah auditor
merasa dirinya bukanlah orang yang religius, sulit untuk menerima
setiap kejadian baik dan buruk dalam hidupnya. Hal ini
menunjukkan bahwa kecerdasan yang dimiliki auditor tidak cukup
tinggi untuk dapat mengatur hidupnya dan membawa makna dalam
hidup maupun pekerjaannya.
4. Pengaruh skeptisme profesional terhadap kinerja auditor
Skeptisme profesional berpengaruh signifikan dan positif
terhadap kinerja auditor. Koefisien korelasi r sebesar 0,689,
koefisien determinasi r2 sebesar 0,474, dan koefisien regresi sebesar
0,513 dan tingkat signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil dari level of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
significant yaitu 0,000<0,05. Maka hasil penelitian ini mendukung
hipotesis keempat yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
positif terhadap kinerja auditor.
Pada variabel skeptisme profesional, auditor dalam
menjawab pernyataan dalam kursioner cenderung merasa setuju,
artinya sikap skeptisme profesional yang dimiliki auditor cukup baik.
poin yang dapat saya ambil dari hasil kursioner adalah auditor sering
menolak informasi tertentu sebelum auditor dapat menemukan bukti
dari informasi tersebut adalah benar. Auditor juga tidak terburu-buru
untuk membuat atau mengambil keputusan sebelum informasi
tersebut valid.
Hal ini yang menyebabkan bahwa sikap skeptisme
profesional yang dimiliki auditor cukup baik untuk selalu bersikap
waspada dan berhati-hati terhadap segala kemungkinan kesalahan
dan kecurangan yang dilakukan oleh auditee. Sikap skeptis
mendorong auditor melaukan evaluasi-evaluasi terhadap bukti yang
diperoleh dan selalu mencari informasi baru untuk mendukung
dalam pengambilan suatu keputusan.
5. Pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor dengan
kecerdasan emosional sebagai pemoderasi.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis kelima yang
menyatakan bahwa “Time budget pressure berpengaruh terhadap
kinerja auditor dengan kecerdasan emosional sebagai pemoderasi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Hasil nilai signifikansi lebih dari level of significant 0,05 atau
(0,346>0,05). Koefisien korelasi r sebesar 0,689, nilai koefisien
determinasi r2 yaitu sebesar 0,474 (47,4%). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional tidak
memoderasi pengaruh antara time budget terhadap kinerja auditor.
Hasil pengujian terhadap hipotesis 5 menunjukkan bahwa
kecerdasan emosional tidak memoderasi pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor. Hal ini didukung oleh penelitian
Fabiola (2005) yang menunjukkan bahwa kecerdasan emosional
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Hasil
penelitian Arie Pangestu Dwijayanti (2009) menunjukkan bahwa
kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan sosial
tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor secara signifikan.
Pada variabel kecerdasan emosional, responden dalam
menjawab pernyataan dalam kursioner cenderung merasa tidak
setuju, artinya kecerdasan emosional yang dimiliki auditor tidak
terlalu tinggi. Poin yang dapat saya ambil dari hasil kursioner adalah
auditor masih merasa khawatir dan cemas apabila tidak dapat
menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Hal ini menyebabkan
kecerdasan emosional yang dimiliki auditor tidak cukup kuat untuk
memoderasi pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Pemaparan diatas menunjukkan bahwa kecerdasan emosional
tidak dapat meningkatkan kinerja auditor dengan memberi pengaruh
positif terhadap time budget pressure. Dengan demikian, hasil
penelitian ini tidak menerima hipotesis kedua. Tidak memoderasinya
variabel kecerdasan emosional di dalam pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor disebabkan auditor tidak dapat
mengelola emosinya dengan baik ketika berada pada tekanan waktu
yang relatif singkat dalam penugasan auditnya. Hal ini berarti
kecerdasan emosional tidak memberi pengaruh yang memperlemah
atau memperkuat pengaruh time budget pressure terhadap kinerja
auditor.
6. Pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor dengan
kecerdasan spiritual sebagai pemoderasi.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis keenam yang
menyatakan bahwa “Time budget pressure berpengaruh terhadap
kinerja auditor dengan kecerdasan spiritual sebagai pemoderasi”.
Nilai signifikansi lebih besar dari level of significant 0,05 atau
(0,250>0,05). Koefisien korelasi sebesar 0,689, nilai koefisien
determinasi r2 yaitu sebesar 0,474 (47,4%). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel kecerdasan spiritual tidak memoderasi
pengaruh antara time budget terhadap kinerja auditor.
Hasil pengujian terhadap hipotesis 6 menunjukkan bahwa
kecerdasan spiritual tidak memoderasi pengaruh time budget
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
pressure terhadap kinerja auditor. Hal ini didukung oleh penelitian
Fabiola (2005) yang menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian
Arie Pangestu Dwijayanti (2009) menunjukkan bahwa kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan sosial tidak
berpengaruh terhadap kinerja auditor secara signifikan.
Pada variabel kecerdasan spiritual, responden dalam menjawab
pernyataan dalam kursioner cenderung merasa tidak setuju, artinya
kecerdasan spiritual yang dimiliki auditor tidak terlalu tinggi. Poin
yang dapat saya ambil dari hasil kursioner adalah auditor merasa
dirinya tidak religius, sulit untuk menerima setiap kejadian buruk
yang terjadi dalam dirinya, dan auditor merasa dirinya bukanlah
orang yang jujur serta selalu menepati janji yang dibuatnya. Hal ini
menyebabkan kecerdasan spiritual yang dimiliki auditor tidak cukup
kuat untuk memoderasi pengaruh time budget pressure terhadap
kinerja auditor.
Kecerdasan Spiritual terbukti bukan variabel moderator karena
terbukti tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Hal ini berarti
kecerdasan spiritual tidak memberi pengaruh yang memperlemah
atau memperkuat pengaruh time budget pressure terhadap kinerja
auditor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
7. Pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor dengan
Skeptisme Profesional sebagai Pemoderasi.
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis ketujuh yang
menyatakan bahwa “Time budget pressure berpengaruh terhadap
kinerja auditor dengan skeptisme profesional sebagai pemoderasi”.
Nilai signifikansi lebih kecil dari level of significant 0,05 atau
(0,000<0,05). Koefisien korelasi sebesar 0,689, nilai koefisien
determinasi r2 yaitu sebesar 0,474 (47,4%). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel skeptisme profesional mampu
memoderasi pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor.
Dengan demikian hipotesis keempat diterima.
Pengaruh yang ditimbulkan akan memperkuat pengaruh time
budget pressure pada kinerja auditor, hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi yang lebih kecil dari level of significant. Time budget
pressure yang dialami auditor menyebabkan munculnya rasa
tertekan dalam diri seorang auditor yang berakibat pada munculnya
sikap disfungsional dengan melewatkan beberapa prosedur audit
agar terselesaikannya penugasan tepat pada waktu yang telah
dianggarkan.
Tingginya tekanan yang dirasakan dan dialami oleh auditor
menyebabkan auditor merasa semakin tertekan yang berakibat pada
menurunnya kinerja auditor. Skeptisme profesional adalah sikap
kritis yang dimiliki auditor dengan selalu bertanya dan melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
evaluasi-evaluasi secara kritis terhadap bukti audit yang
ditemukannya, sikap ini yang akan membantu dalam meningkatkan
kinerja auditor. Auditor dengan sikap skeptis dalam dirinya akan
bekerja secara baik sesuai dengan standar etika profesi akuntan yang
berlaku agar penugasan yang diberikan padanya dapat diselesaikan
dengan baik dan citra profesinya tetap terjaga dengan baik.
Sikap skeptis akan memacu auditor untuk mengumpulkan
bukti yang meyakinkan untuk penugasan auditnya. Seorang auditor
yang memiliki sikap skeptis yang tinggi akan bekerja dengan baik
serta akan tetap melakukan evaluasi terhadap bukti audit yang
ditemukannya, walaupun auditor sedang berada dalam tekanan yang
sangat berat akibat waktu yang diberikan untuk menyelesaikan
penugasan terlalu singkat, sikap skeptis tersebut membuat auditor
tetap melakukan prosedur audit yang sesuai, sehingga kinerja auditor
tetap terjaga dengan baik. hal inilah yang membuat skeptisme
profesional memperkuat pengaruh time budget pressure terhadap
kinerja auditor.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Rahmatika Ananda (2014) menunjukkan bahwa
dengan diterapkannya skeptisme profesional oleh auditor maka akan
meningkatkan sikap kehati-hatian auditor dalam menerima dan
mengolah informasi yang diberikan auditee sehingga kualitas audit
dapat terjaga dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Sikap skeptisme profesional terbukti sebagai variabel
moderator yang mempengaruhi time budget pressure terhadap
kinerja auditor karena terbukti memberikan pengaruh yang
signifikan. Hal ini berarti skeptisme profesional memberi pengaruh
yang memperkuat pengaruh time budget pressure terhadap kinerja
auditor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
85
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Time budget pressure berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor.
Time budget pressure tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja auditor yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar
0,689, nilai koefisien determinasi r2 sebesar 0,474 dan nilai signifikansi
lebih dari level of significant yakni 0,05 atau (0,673>0,05). Hasil
kusioner menunjukkan bahwa auditor tidak memandang time budget
sebagai suatu beban atau kendala dalam menjalankan dan melaksanakan
penugasan auditnya. Peningkatan time budget pressure yang cukup tinggi
tidak menyebabkan penurunan terhadap kinerja auditor.
2. Kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap kinerja auditor
Kecerdasan emosional tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja auditor dengan nilai koefisien korelasi 0,689, nilai koefisien
determinasi r2 sebesar 0,474 dan nilai signifikansi lebih besar dari level of
significant yakni 0,05 atau (0,523>0,05). Hasil kursioner menunjukkan
bahwa auditor masih merasa khawatir apabila tidak dapat menyelesaikan
tugas auditnya secara tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3. Kecerdasan spiritual berpengaruh positif terhadap kinerja auditor
Hasil penelitian menunjukkan kecerdasan spiritual tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor dengan nilai koefisien
korelasi 0,689, nilai koefisien determinasi r2 sebesar 0,474 dan nilai
signifikansi lebih besar dari level of significant yakni 0,05 atau
(0,272>0,05). Hasil kursioner menunjukkan bahwa auditor sulit
menerima setiap kejadian baik dan buruk dalam hidupnya serta merasa
dirinya bukanlah orang yang religius.
4. Skeptisme profesional berpengaruh positif terhadap kinerja auditor
Hasil penelitian menunjukkan skeptisme profesional berpengaruh
positif terhadap kinerja auditor dengan nilai koefisien korelasi 0,689,
nilai koefisien determinasi r2 sebesar 0,474 dan nilai signifikansi lebih
kecil dari level of significant yakni 0,05 atau (0,003>0,05). Hasil
kursioner menunjukkan auditor tidak terburu-buru dalam membuat
keputusan sebelum informasi yang di dapat belum valid dan selalu
melakukan evaluasi kritis.
5. Kecerdasan emosional tidak memoderasi pengaruh time budget pressure
terhadap kinerja auditor.
Kecerdasan emosional yang ditunjukkan dengan nilai koefisien
korelasi r sebesar 0,689, nilai koefisien determinasi r2 0,474 dan nilai
signifikansi lebih dari level of signifikan yakni 0,05 atau (0,346>0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional tidak memoderasi
pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
6. Kecerdasan spiritual tidak memoderasi pengaruh time budget pressure
terhadap kinerja auditor.
Kecerdasan spiritual yang ditunjukkan dengan nilai koefisien
korelasi r sebesar 0,689, nilai koefisien determinasi r2 0,474 dan nilai
signifikansi lebih dari level of significant yakni 0,05 atau (0,250>0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual tidak memoderasi
pengaruh time budget pressure terhdap kinerja auditor.
Hal ini menyebabkan kecerdasan spiritual yang dimiliki auditor
tidak cukup kuat untuk memoderasi pengaruh time budget pressure
terhadap kinerja auditor.
7. Skeptisme profesional memoderasi dengan memperkuat pengaruh time
budget pressure terhadap kinerja auditor.
Skeptisme profesional yang ditunjukkan dengan nilai koefisien
korelasi r sebesar 0,689, nilai koefisien determinasi r2 0,474 dan nilai
signifikansi lebih dari level of significant yakni 0,05 atau (0,000>0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa skeptisme profesional memoderasi dengan
memperkuat pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
B. Keterbatasan
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan. Dengan adanya keterbatasan,
diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk penelitian berikutnya, yaitu
1. Terdapat pembatasan dari Kantor Akuntan Publik terkait jumlah
penerimaan kursioner yang akan di isi, dan jangka waktu yang lama
dalam pengambilan kursioner, dikarenakan kesibukan auditor dan
bergantian dengan mahasiswa-mahasiswa lain yang juga melakukan
penelitian pada Kantor Akuntan Publik. Maka jumlah responden yang
didapatkan dalam penelitian ini hanya sejumlah 37 auditor.
2. Peneliti tidak dapat terlibat atau terjun langsung dalam penyebaran
kursioner sehingga peneliti dengan responden tidak bisa bertukar pikiran
apabila terdapat kalimat yang tidak dipahami.
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat beberapa saran untuk peneliti
selanjutnya yaitu :
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan di daerah lain selain di
Yogyakarta atau dapat memperluas responden.
2. Peneliti selanjutnya sebaiknya dapat menambahkan variabel lain yang
belum diuji dalam penelitian ini, yaitu misalnya variabel fee audit dan
motivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
89
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2010. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : PT.
Refika Aditama.
Abdul Wahab dan Umiarso. 2011. Kependidikan dan Kecerdasan Spiritual.
Jogjakarta: Ar-Ruzz.
Agoes, Sukrisno. 2012. “ Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksan Akuntan Oleh
Akuntan Publik”, Jilid 1, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.
Alwani, Ahmad. 2009. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja
Auditor pada KAP Di Kota Semarang. Skripsi Jurusan Akuntansi UNNES
(tidak dipublikasikan).
Amalia, Yuliana, Netty, Hernawati, Enggar, dan Diah PA. 2009. Pengaruh time
pressure dan risiko audit terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit. Jurnal Cakrawala Akuntansi, Vol.1, No.1, hlm 21-32.
Ananda, Rahmatika, 2014,”Pengaruh Skeptisme Profesional, Kepatuhan pada
Kode Etik dan Independensi terhadap Kualitas Audit”. Skripsi. Universitas
Negeri Padang
Anis, Choiriah (2013). Pengaruh Kecerdasan Emosional,, Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Spiritual, dan Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor dalam
Kantor Akuntan Publik. Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Arie, Pangestu Dwijayanti, 2009. Pengaruh Keceradasan Emosional, Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Spiritual, dan Keceradasan Sosial terhadap Kinerja
Auditor. Skripsi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jakarta.
Arisinta, Octaviana. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Time Budget
Pressure, Dan Audit Fee Terhadap Kualitas audit Pada Kantor Akuntan
Publik di Surabaya. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Tahun XXIII, No. 3
Desember 2013.
Chaniago, Junaidi. 2010. Tabel Durbin Watson.
(https://junaidichaniago.files.wordpress.com/2010/04/tabel-dw.pdf,
diakses tanggal 14 Maret 2018).
Danang, Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika
Aditama Anggota Ikapi.
Ely, Suhayati dan Siti Kurnia Rahayu. 2010. Auditing, Konsep Dasar dan
Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Yogykarta : Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Ervinayanti, Yanuariska. 2013 . Pengaruh Time Budget Pressure dan Time
Deadline Pressure terhadap Kinerja Auditor. Skripsi. Universitas
Airlangga.
Fabiola R. A. 2005. Analisis Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Keceradsan
Emosi, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan. Program
Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
Frankel, J & Wallen, N. 1993. How to Design and Evaluate Research in
Education. Edisi 2. New York: McGraw-Hill Inc.
Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Goleman, Daniel. 2009. Emotional Inteligence. Kecerdasan Emosional Mengapa
EI Lebih Penting daripada IQ. (Terjemahan T. Hermayana). Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi 5. BPFE- Yogyakarta. Yogyakarta.
Hurt, R. K. 2010. Development a Scale to Measure Proffesional Skepticism.
Auditing: A Journal of Practice & Theory, 149-171.
Iswari, Made Intan Precilia. 2015. Motivasi Auditor Pemoderasi Pengaruh Fee
Audit dan Time Budget Pressure pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan
Publik Provinsi Bali. Skripsi. Universitas Udayana, Denpasar.
Kelley, T.P dan L. Margheim. 1990. The Impact of Time Budget Pressure,
Personality, Leadership Variables on Dysfunctional Auditor Behavior. A
Journal of Practice & Theory. Vol. 9, No. 2 Spring. 1990, pp. 21-42.
Liyanarachchi, Gregory A. 2007. “Time Budget Pressure in New Zealend
Audits”. University of Auckland Business Review. Vol. 9, No. 2, P. 62.
Manurung, Plorentina. 2011. Analisis Tekanan Anggaran Waktu Pengaruhnya
Terhadap Profesionalisme Auditor Eksternal dan Implikasinya Pada
Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Komputer Indonesia. Bandung.
Moleong, L. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Cetakan Keempat. Jakarta : Salemba Empat.
Rai, I Gusti Agung. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Jakarta : Grafindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Silaban, Adnan. 2009. “Perilaku Dysfunctional Auditor dalam Pelaksanaan
Program Audit (Studi Empiris di Kantor Akuntan Publik)”. Disertasi.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Sososutikno, 2003. Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku
Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit. Skripsi.
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Sugiyanto. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:
Alfabeta.
Sukidi. 2002. “Rahasia Sukses Hidup Bahagia Kecerdasan Spiritual Mengapa
(SQ) Lebih Penting Daripada IQ dan EQ”. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Sukirno DS. 2008. Pelatihan Analisis Data Program Diploma III Universitas
Negeri Yogyakarta. Modul.
Surtikanti. 2012. Pengaruh Fee Audit, Pengalaman Audit dan Independensi
Akuntan Publik terhadap Tekanan Anggaran Waktu dan Dampaknya
terhadap Kualitas Audit (Survei pada Kantor Akuntan Publik yang
terdaftar di Bapepam-LK). Disertasi. Universitas Padjajaran.
Susmiyanti. 2016. “Pengaruh Fee Audit, Time Budget Pressure dan Kompleksitas
Tugas terhadap Kualitas Audit dengan Pengalaman Auditor sebagai
Variabel Moderating” (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di
Yogyakarta)”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Tuanakotta, Theodorus. M. 2013. Audit Berbasis ISA (International Standards on
Auditing). Jakarta: Salemba Empat.
Zohar, Danah dan Ian Marshall. 2007. Kecerdasan Spiritual. Bandung: Mizan
Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
92
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
93
LAMPIRAN I KURSIONER
Tanggal 25 November 2017
Kepada Yth. Bapak/ Ibu/ Sdr/ Sdri
di tempat
Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas
Ekonomi, Program Akuntansi yang sedang menyusun skripsi dalam bidang
kinerja auditor dengan judul “Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap
Kinerja Auditor Dengan Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan
Skeptisme Profesional Sebagai Pemoderasi”. Dalam penyusunan skripsi untuk
meraih gelar sarjana ini, saya membutuhkan kerjasama dari Bapak/Ibu/Sdr/i
Responden untuk memberikan jawaban atas daftar pernyataan yang telah
disusun guna melengkapi data yang saya perlukan.
Mengingat data yang diperoleh semata-mata hanya akan digunakan untuk
keperluan ilmiah maka saya akan berterima kasih bila Bapak/Ibu/Sdr/i
Responden bersedia mengisi sejujur-jujurnya. Saya berjanji tidak akan
menyalahgunakan keterangan yang diberikan untuk hal-hal diluar penelitian.
Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu/Sdr/i Responden, saya ucapkan
terima kasih.
Hormat saya,
Silviana cew
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PETUNJUK PENGISIAN KURSIONER
A. Petunjuk Kegiatan
Bapak/ Ibu/ Sdra/ i dimohon untuk mengisi terlebih dahulu data responden
yang sudah disediakan serta daftar pernyataan yang telah disajikan dalam
tabel dibawah dengan memberikan tanda centang () pada pilihan
jawaban yang telah tersedia, sebagai berikut:
STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju
B. Data Responden
1. Nama Kantor Akuntan Publik :
2. Usia Responden : 20-30 tahun
31-40 tahun
> 40 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
Laki-laki
4. Jenjang pendidikan : D3 S1
S2 S3
5. Jabatan saat ini : Partner Manajer
Supervisor Senior
Junior
6. Lama bekerja dibidang auditing : < 3 tahun
3-5 tahun
>5 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Kinerja Auditor (Ahmad, 2009)
No. PERNYATAAN STS
(1)
TS
(2)
S
(3)
SS
(4)
Indikator Kualitas Audit
1
Saya sering melakukan
pembuktian untuk asersi
manajemen dalam melakukan
pemeriksaan.
2
Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan audit sesuai dengan
standar dan kode etik akuntan.
3
Saya mampu membuat audit yang
sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya karena hasil audit
bermanfaat bagi orang lain.
4
Saya berani bertanggung jawab
terhadap hasil audit yang telah
saya lakukan.
Indikator Kuantitas Kerja
5 Saya mampu mencapai target
yang dibebankan kepada saya.
6
Saya dapat menyelesaikan tugas
audit sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Indikator Pengetahuan Tentang Pekerjaan
7
Saya sering mengembangkan
tujuan umum untuk menguji
kewajaran laporan keuangan
secara keseluruhan
8
Saya sering mengembangkan
tujuan khusus yang akan
digunakan sebagai dasar
pengumpulan bukti
9
Saya selalu menerapkan prosedur
audit untuk memperoleh bukti
audit yang kompeten.
10
Saya memahami resiko yang akan
saya terima ketika melakukan
kesalahan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lanjutan kursioner kinerja auditor
Indikator Pendapat atau Pernyataan yang Disimpulkan
11
Saya sering memberikan pendapat
dalam laporan auditor independen
untuk menggambarkan kondisi
atau fakta keuangan
12
Saya sering mempertimbangkan
faktor ekonomis dan waktu untuk
memperoleh bukti audit yang
cukup sebagai dasar merumuskan
pendapat
13
Saya sering menggabungkan
informasi atau bukti yang didapat
selama pemeriksaan untuk
memperoleh kesimpulan
menyeluruh mengenai laporan
keuangan.
Indikator Perencanaan Kerja
14
Saya sering menyusun program
audit terlebih dahulu sebelum
melakukan pemeriksaan
15
Saya sering menyeleksi bukti
audit atau informasi yang
diperoleh sebelum melakukan
pemeriksaan
16
Program audit yang saya susun
merinci mengenai prosedur audit
yang digunakan.
17
Program audit yang saya susun
merinci mengenai ukuran sampel
yang dipilih.
18
Program audit yang saya susun
merinci mengenai pelaksanaan
audit serta waktunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Time Budget Pressure (Susmiyanti, 2016)
No PERNYATAAN STS
(1)
TS
(2)
S
(3)
SS
(4)
Indikator Pemahaman Tentang Time Budget
1 Time budget dalam penugasan
audit tidak dikomunikasikan
2
Saya memandang time budget
dalam penugasan audit sebagai
sebuah beban
3
Saya memandang time budget
sebagai kendala untuk
pelaksanaan atau penyelesaian
prosedur audit tertentu
Indikator Tanggug Jawab Terhadap Time Budget
4
Dengan berpedoman pada time
budget, saya mengetahui tanggung
jawab yang harus diselesaikan dan
target-target yang harus dicapai
5
Saya dituntut untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan proses
audit tepat waktu sesuai dengan
time budget
6
Saya merasa melaksanakan atau
menyelesaikan suatu prosedur
audit tertentu pada batas time
budget merupakan suatu
kewajiban
Indikator Penilaian Kinerja Dari Atasan
7
Ditempat saya bekerja, time
budget dipergunakan sebagai
salah satu indikator pengukuran
efisiensi kinerja
8
Ditempat saya bekerja, time
budget merupakan keputusan yang
mutlak dari atasan yang tidak
dapat diganggu gugat
9
Ditempat saya bekerja, kesesuaian
penugasan audit dengan time
budget dijadikan indikator
penilaian kinerja dari atasan
Indikator Alokasi Fee Untuk Biaya Audit
10
Penyelesaian prosedur audit yang
saya lakukan sangat tergantung
pada fee yang saya terima untuk
biaya audit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lanjutan kuersioner time budget pressure
11
Biaya audit untuk menyelesaikan
setiap program audit tidak selalu
mencukupi, karena fee yang saya
dapatkan tidak terlalu besar
12
Ditempat saya bekerja, auditor
tidak diberi kesempatan untuk
dapat mengajukan anggaran waktu
dalam melakukan pekerjaan audit
Indikator Frekuensi Time Budget Pressure
13
Semakin saya sering melakukan
revisi atas time budget, maka saya
akan mendapat penilaian yang
tidak baik dari atasan
14
Semakin banyak revisi atas time
budget, akan menunjukkan kinerja
saya yang semakin buruk
15
Target-target yang telah
ditetapkan tidak dapat saya capai
dengan banyaknya revisi time
budget yang saya lakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Kecerdasan Emosional (Ahmad, 2009)
No PERNYATAAN STS
(1)
TS
(2)
S
(3)
SS
(4)
Indikator Kesadaran Diri
1
Saya merasa mampu
menggunakan segenap
pengetahuan saya dalam
melaksanakan proses pengauditan
sesuai dengan SPAP
2 Saya sulit menerima gagasan atau
ide dari klien saya
3
Saya merasa tidak canggung
ketika melakukan audit pada
lingkungan yang belum saya kenal
4
Saya sering merasa khawatir tidak
dapat menyelesaikan pengauditan
tepat waktu
Indikator Pengaturan Diri
5
Selama saya melakukan audit saya
tetap bersikap tenang dalam
menghadapi klien yang kurang
kooperatif
6
Saya akan menarik diri dari
penugasan orang yang
memandang saya tidak
independen terhadap suatu
penugasan
7
Untuk menyelesaikan audit tepat
waktu, saya dapat menunda
pemuasan sesaat saya seperti
menonton tv, jalan-jalan dll
Indikator Motivasi
8
Saya berharap mendapatkan
kesempatan untuk memperoleh
promosi dari perusahaan
9
Saya berkemauan untuk mencoba
lagi melakukan hal yang sama
meskipun dulu pernah mengalami
kegagalan
10
saya diberi kesempatan untuk
mengikuti pelatihan yang berguna
untuk meningkatkan profesional
saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lanjutan kusioner kecerdasan emosional
Indikator Empati
11 saya memahami tugas-tugas dan
kesibukan klien
12
Saya akan melakukan audit sebaik
mungkin walaupun klien saya
sulit untuk ditemui
Indikator Keterampilan Sosial
13
saya mampu mengkomunikasikan
laporan hasil audit saya kepada
klien
14 saya dapat berkomunikasi dengan
atasan secara baik
15
Saya merasa mudah
mengembangkan topik
pembicaraan mengenai audit
dengan klien saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Kecerdasan Spiritual (Sukidi, 2002)
No. PERNYATAAN STS
(1)
TS
(2)
S
(3)
SS
(4)
Indikator Religius
1 Saya adalah orang yang rajin
beribadah
2 Saya selalu berdoa setiap hari
sebelum dan sesudah melakukan
aktivitas
3 Saya merasa cinta dan dekat
dengan Tuhan dalam hati saya
Indikator Eksistensi Diri
4
Saya bisa menerima dengan
lapang dada kejadian baik atau
buruk dalam hidup saya
5 Saya memiliki keberanian untuk
berpendirian pada kebenaran
6 Saya selalu bersyukur atas
keberuntungan yang saya peroleh
Indikator Sifat Positif
7 Saya adalah orang yang jujur
8 Saya selalu memegang janji yang
diamanahkan kepada saya
9 Saya selalu toleran terhadap
perbedaan
10
Apa yang sudah saya katakan
selalu sesuai dengan perbuatan
saya
Indikator Beretika
11 Saya berpedoman pada standar
etika dan moral
12
Saya menahan diri untuk tidak
melakukan pelanggaran hukum
meskipun saya dapat
melakukannya tanpa risiko dan
terkena sanksi
Indikator Kepedulian Sosial
13
Saya adalah orang yang
dermawan dan mau berbagi
keberuntungan dengan orang lain
14 Saya mempunyai kontribusi
terhadap kesejahteraan orang lain
15 Saya orang yang terbuka saat saya
berinteraksi dengan orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Skeptisme Profesional (Trinanda Hanum Hartan, 2016)
No. PERTANYAAN STS
(1)
TS
(2)
S
(3)
SS
(4)
Indikator Questioning Mind (pola pikir selalu bertanya)
1
Saya sering menolak informasi
tertentu, kecuali saya menemukan
bukti bahwa informasi tertentu
adalah benar
2
Teman-teman saya mengatakan
bahwa saya sering menanyakan
hal-hal yang saya lihat atau
dengar saat melakukan tugas audit
3
Saya sering menanyakan hal-hal
meragukan yang saya lihat dan
dengar
Indikator Suspension of Judgement (penundaan pengambilan
keputusan)
4 Saya tidak suka membuat
keputusan dengan cepat
5
Saya akan mempertimbangkan
seluruh informasi yang tersedia
sebelum saya membuat keputusan
6
Sebelum saya membuat
keputusan, saya akan bertanya
kepada teman-teman saya
Indikator Search For Knowledge
7
Menemukan informasi-informasi
baru adalah hal yang
menyenangkan bagi saya
8 Belajar adalah hal yang
menyenangkan bagi saya
9
Saya sering bertanya dengan
teman-teman saya sebagai sarana
untuk menambah informasi
Indikator Interpersonal Understanding
10
Saya tertarik pada apa yang
menyebabkan orang lain
berperilaku dengan cara-cara yang
mereka lakukan
11 Saya suka memahami alasan
perilaku orang lain
12 Saya adalah orang yang percaya
diri
13 Saya yakin dengan kemampuan
saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lanjutan kursioner skeptisme profesional
14 Saya cenderung untuk segera
menerima apa yang orang lain
katakan pada saya
15 Saya sering menerima penjelasan
orang lain tanpa berpikir terlebih
dahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN II KETERANGAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
LAMPIRAN III DATA KURSIONER (Kinerja Auditor)
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 Total
R1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 53
R2 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 61
R3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 63
R4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 53
R5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 65
R6 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 57
R7 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 64
R8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
R9 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 64
R10 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 63
R11 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 56
R12 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50
R13 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52
R14 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 57
R15 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52
R16 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 63
R17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 66
R18 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 65
R19 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 62
R20 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 58
R21 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 61
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lanjutan Lampiran III
R22 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 55
R23 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 60
R24 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 63
R25 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 60
R26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 53
R27 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 55
R28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 64
R29 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67
R30 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 64
R31 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 52
R32 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 61
R33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 53
R34 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 62
R35 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 55
R36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 67
R37 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 61
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Data Time Budget Pressure
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Total
R1 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 54
R2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 56
R3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 52
R4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 49
R5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 56
R6 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 54
R7 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 54
R8 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 52
R9 3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 50
R10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R11 2 2 2 4 2 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 40
R12 2 2 2 4 3 4 2 2 4 2 2 4 4 2 2 41
R13 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 54
R14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 47
R15 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 53
R16 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 55
R17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R18 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 53
R19 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 57
R20 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 4 53
R21 4 2 2 4 2 4 2 4 4 4 2 3 4 4 2 47
10
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lanjutan Data Time Budget Pressure
R22 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 56
R23 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 55
R24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R26 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 52
R27 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 47
R28 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 51
R29 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 56
R30 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 58
R31 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 52
R32 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 54
R33 4 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 2 40
R34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R35 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 2 2 48
R36 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 55
R37 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 58
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Data Kecerdasan Emosional
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Total
R1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 52
R3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 42
R4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 39
R5 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 49
R6 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 44
R7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 59
R8 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47
R9 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
R10 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 46
R11 4 3 2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 4 2 48
R12 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 39
R13 2 2 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 43
R14 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 45
R15 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 54
R16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 44
R17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R18 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 51
R19 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 56
R20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R21 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 49
10
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lanjutan Data Kecerdasan Emosional
R22 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 55
R23 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 40
R24 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 2 41
R25 3 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 43
R26 2 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 44
R27 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 46
R28 3 3 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 52
R29 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 53
R30 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 48
R31 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
R32 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 51
R33 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 55
R34 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 45
R35 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 45
R36 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 49
R37 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 55
11
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Data Kercerdasan Spiritual
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Total
R1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 49
R5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 54
R6 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 55
R7 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 43
R8 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 40
R9 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 47
R10 2 2 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 50
R11 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 44
R12 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 56
R13 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 51
R14 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 37
R15 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 50
R16 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 43
R17 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 38
R18 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 42
R19 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 45
R20 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 38
R21 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 42
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lanjutan Data Kecerdasan Spiritual
R22 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 40
R23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
R24 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 40
R25 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 40
R26 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 54
R27 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 49
R28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 46
R29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R32 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46
R33 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 40
R34 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 40
R35 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43
R36 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 38
R37 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 39
11
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Data Skeptisme Profesional
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Total
R1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 56
R4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 55
R5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 59
R6 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 48
R7 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 55
R8 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46
R9 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
R10 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 53
R11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 55
R12 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 47
R13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R16 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 51
R17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 56
R18 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 57
R19 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 56
R20 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 48
R21 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 52
11
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lanjutan Data Skeptisme Profesional
R22 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 55
R23 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 56
R24 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 57
R25 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 47
R26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
R27 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 47
R28 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 51
R29 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 55
R30 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 51
R31 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 56
R32 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 53
R33 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 56
R34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 46
R35 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 53
R36 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 57
R37 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 57
11
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
LAMPIRAN IV OUTPUT SPSS {Output Correlations Kinerja Auditor (Validitas)}
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 Total
P1 Pearson
Correlation 1
,542**
,399*
,740**
,456**
,542**
,476**
,437**
,556**
,460**
,399*
,586**
,586**
,509**
,542** ,367
*
,542**
,906**
Sig. (2-
tailed) ,001 ,014 ,000 ,005 ,001 ,003 ,007 ,000 ,004 ,014 ,000 ,000 ,001 ,001 ,026 ,001 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P2 Pearson
Correlation ,542** 1 ,257
,460**
,444**
,339*
,399*
,255 ,231 -
,024
,367*
,399*
,180 ,367
* ,339* ,180
,339*
,601**
Sig. (2-
tailed) ,001 ,124 ,004 ,006 ,040 ,014 ,128 ,169 ,890 ,026 ,014 ,285 ,026 ,040 ,285 ,040 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P3 Pearson
Correlation ,399* ,257 1 ,246
,384*
,257 ,197 ,295 ,175 ,405
* ,129
-
,021 ,088 ,238 ,476** ,197
,476**
,517**
Sig. (2-
tailed) ,014
,
124 ,142 ,019 ,124 ,242 ,076 ,299 ,013 ,445 ,904 ,604 ,156 ,003 ,242 ,003 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P4 Pearson
Correlation ,740**
,460**
,246 1 ,467
**
,460**
,405*
,445**
,536**
,298 ,463
**
,513**
,622**
,246 ,351* ,296 ,460
** ,796**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,004 ,142 ,004 ,004 ,013 ,006 ,001 ,073 ,004 ,001 ,000 ,142 ,033 ,075 ,004 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
11
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
P5 Pearson
Correlation
,456**
,444**
,384*
,467**
1 ,219 ,399
* ,062 ,264 ,090 ,272 ,287 ,287 ,160 ,219 ,287 ,444** ,562**
Sig. (2-
tailed) ,005 ,006 ,019 ,004 ,193 ,014 ,715 ,114 ,595 ,103 ,085 ,085 ,344 ,193 ,085 ,006 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P6 Pearson
Correlation
,542**
,339*
,257 ,460
** ,219 1 ,180
,428**
,456**
,195 ,038 ,399
* ,290
,367*
,339*
,180 ,229 ,590**
Sig. (2-
tailed) ,001 ,040 ,124 ,004 ,193 ,285 ,008 ,005 ,248 ,821 ,014 ,082 ,026 ,040 ,285 ,172 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P7 Pearson
Correlation
,476**
,399*
,197 ,405
*
,399*
,180 1 ,221 ,384
*
,355*
,632**
,238 ,347
* ,088 ,180 ,456** ,290 ,617**
Sig. (2-
tailed) ,003 ,014 ,242 ,013 ,014 ,285 ,189 ,019 ,031 ,000 ,156 ,035 ,604 ,285 ,005 ,082 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P8 Pearson
Correlation
,437**
,255 ,295 ,445
** ,062
,428**
,221 1 ,380
*
,327*
,209 ,307 ,393
* ,295 ,168 ,135 ,168 ,568**
Sig. (2-
tailed) ,007 ,128 ,076 ,006 ,715 ,008 ,189 ,020 ,048 ,214 ,065 ,016 ,076 ,319 ,426 ,319 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
P9 Pearson
Correlation
,556**
,231 ,175 ,536
** ,264
,456**
,384*
,380*
1 ,467
** ,287 ,272
,384*
,287 ,231 ,272 ,231 ,637**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,169 ,299 ,001 ,114 ,005 ,019 ,020 ,004 ,085 ,103 ,019 ,085 ,169 ,103 ,169 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P10 Pearson
Correlatio
n
,460**
-
,024
,405*
,298 ,090 ,195 ,355
*
,327*
,467**
1 ,188 ,138 ,246 ,188 ,195 ,246 ,304 ,506**
Sig. (2-
tailed) ,004 ,890 ,013 ,073 ,595 ,248 ,031 ,048 ,004 ,266 ,416 ,142 ,266 ,248 ,142 ,068 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P11 Pearson
Correlatio
n
,399*
,367*
,129 ,463
** ,272 ,038
,632**
,209 ,287 ,188 1 ,088 ,306 ,021 ,257 ,197 ,367* ,517**
Sig. (2-
tailed) ,014 ,026 ,445 ,004 ,103 ,821 ,000 ,214 ,085 ,266 ,604 ,066 ,904 ,124 ,242 ,026 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P12 Pearson
Correlatio
n
,586**
,399*
-
,021
,513**
,287 ,399
* ,238 ,307 ,272 ,138 ,088 1
,347*
,415*
,290 ,238 ,071 ,553**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,014 ,904 ,001 ,085
,
014 ,156 ,065 ,103 ,416 ,604 ,035 ,011 ,082 ,156 ,676 ,000
11
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P13 Pearson
Correlatio
n
,586**
,180 ,088 ,622
** ,287 ,290
,347*
,393*
,384*
,246 ,306 ,347
* 1 ,197 ,180 ,129 ,180 ,575**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,285 ,604 ,000 ,085 ,082 ,035 ,016 ,019 ,142 ,066 ,035 ,242 ,285 ,445 ,285 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P14 Pearson
Correlatio
n
,509**
,367*
,238 ,246 ,160 ,367
* ,088 ,295 ,287 ,188 ,021
,415*
,197 1 ,586
** -,129 ,367* ,517**
Sig. (2-
tailed) ,001 ,026 ,156 ,142 ,344 ,026 ,604 ,076 ,085 ,266 ,904 ,011 ,242 ,000 ,445 ,026 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P15 Pearson
Correlatio
n
,542**
,339*
,476**
,351*
,219 ,339
* ,180 ,168 ,231 ,195 ,257 ,290 ,180
,586**
1 -,038 ,560*
* ,580**
Sig. (2-
tailed) ,001 ,040 ,003 ,033 ,193 ,040 ,285 ,319 ,169 ,248 ,124 ,082 ,285 ,000 ,821 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
11
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
P16 Pearson
Correlatio
n
,367*
,180 ,197 ,296 ,287 ,180 ,456
** ,135 ,272 ,246 ,197 ,238 ,129
-
,129
-
,038 1 ,180 ,414*
Sig. (2-
tailed) ,026 ,285 ,242 ,075 ,085 ,285 ,005 ,426 ,103 ,142 ,242 ,156 ,445 ,445 ,821 ,285 ,011
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P17 Pearson
Correlatio
n
,542**
,339*
,476**
,460**
,444**
,229 ,290 ,168 ,231 ,304 ,367
* ,071 ,180
,367*
,560**
,180 1 ,612**
Sig. (2-
tailed) ,001 ,040 ,003 ,004 ,006 ,172 ,082 ,319 ,169 ,068 ,026 ,676 ,285 ,026 ,000 ,285 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
TO
TA
L
Pearson
Correlatio
n
,906**
,601**
,517**
,796**
,562**
,590**
,617**
,568**
,637**
,506**
,517**
,553**
,575**
,517**
,580**
,414* ,612*
* 1
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,001 ,000 ,000 ,001 ,000 ,011 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Output Correlation Time Budget Pressure (Validitas)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Total
P1 Pearson
Correlation 1 ,120 ,286 ,064 ,137 -,017 ,274 ,153 ,161 ,141 ,163 ,306
,652*
* ,337* ,349* ,527**
Sig. (2-
tailed) ,480 ,086 ,705 ,417 ,920 ,100 ,365 ,341 ,407 ,334 ,065 ,000 ,041 ,034 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P2 Pearson
Correlation ,120 1
,536**
,098 ,197 ,067 ,058 ,490*
* ,076
,331*
,687*
* ,145 ,177 ,386*
,672*
* ,677**
Sig. (2-
tailed) ,480 ,001 ,564 ,244 ,695 ,732 ,002 ,655 ,046 ,000 ,393 ,295 ,018 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P3 Pearson
Correlation ,286
,536**
1 ,064 ,308 ,119 ,085 ,238 -,195 ,080 ,310 ,316 ,160 ,107 ,349* ,511**
Sig. (2-
tailed) ,086 ,001 ,708 ,064 ,483 ,619 ,155 ,249 ,638 ,062 ,057 ,343 ,530 ,034 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P4 Pearson
Correlation ,064 ,098 ,064 1 ,012
,878*
* ,301 ,053 ,298
,334*
,157 ,298 ,293 ,217 ,112 ,457**
Sig. (2-
tailed) ,705 ,564 ,708 ,944 ,000 ,071 ,756 ,074 ,043 ,352 ,073 ,078 ,198 ,508 ,004
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
12
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
P5 Pearson
Correlation ,137 ,197 ,308 ,012 1 ,014 ,183 -,060 ,088 ,215 ,316 ,220 ,080 ,186 ,319 ,427**
Sig. (2-
tailed) ,417 ,244 ,064 ,944 ,936 ,279 ,726 ,605 ,200 ,057 ,190 ,636 ,269 ,054 ,008
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P6 Pearson
Correlation
-
,017 ,067 ,119
,878**
,014 1 ,246 ,076 ,297 ,341
* ,227 ,356* ,213 ,181 ,015 ,437**
Sig. (2-
tailed) ,920 ,695 ,483 ,000 ,936 ,142 ,654 ,075 ,039 ,176 ,031 ,206 ,283 ,929 ,007
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P7 Pearson
Correlation ,274 ,058 ,085 ,301 ,183 ,246 1 -,282 ,144 ,220 ,227 ,120 ,033 ,190 ,203 ,392*
Sig. (2-
tailed) ,100 ,732 ,619 ,071 ,279 ,142 ,091 ,395 ,190 ,176 ,480 ,845 ,259 ,229 ,017
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P8 Pearson
Correlation ,153
,490**
,238 ,053 -,060 ,076 -
,282 1 ,179 ,146 ,266 ,022 ,128
,421*
* ,231 ,397*
Sig. (2-
tailed) ,365 ,002 ,155 ,756 ,726 ,654 ,091 ,290 ,388 ,112 ,895 ,450 ,009 ,169 ,015
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
12
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
P9 Pearson
Correlation ,161 ,076 -,195 ,298 ,088 ,297 ,144 ,179 1 ,248 ,122 ,358* ,070
,463*
* ,270 ,417*
Sig. (2-
tailed) ,341 ,655 ,249 ,074 ,605 ,075 ,395 ,290 ,138 ,471 ,030 ,681 ,004 ,107 ,010
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P10 Pearson
Correlation ,141
,331*
,080 ,334
* ,215 ,341* ,220 ,146 ,248 1 ,372* ,139 ,037 ,256
,453*
* ,528**
Sig. (2-
tailed) ,407 ,046 ,638 ,043 ,200 ,039 ,190 ,388 ,138 ,024 ,410 ,828 ,126 ,005 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P11 Pearson
Correlation ,163
,687**
,310 ,157 ,316 ,227 ,227 ,266 ,122 ,372
* 1 ,288 ,120
,514*
*
,742*
* ,727**
Sig. (2-
tailed) ,334 ,000 ,062 ,352 ,057 ,176 ,176 ,112 ,471 ,024 ,084 ,478 ,001 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P12 Pearson
Correlation ,306 ,145 ,316 ,298 ,220 ,356* ,120 ,022
,358*
,139 ,288 1 ,152 ,190 ,281 ,515**
Sig. (2-
tailed) ,065 ,393 ,057 ,073 ,190 ,031 ,480 ,895 ,030 ,410 ,084 ,368 ,259 ,092 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
P13 Pearson
Correlation
,652**
,177 ,160 ,293 ,080 ,213 ,033 ,128 ,070 ,037 ,120 ,152 1 ,215 ,276 ,430**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,295 ,343 ,078 ,636 ,206 ,845 ,450 ,681 ,828 ,478 ,368 ,201 ,099 ,008
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P14 Pearson
Correlation
,337*
,386*
,107 ,217 ,186 ,181 ,190 ,421*
*
,463*
* ,256
,514*
* ,190 ,215 1
,553*
* ,667**
Sig. (2-
tailed) ,041 ,018 ,530 ,198 ,269 ,283 ,259 ,009 ,004 ,126 ,001 ,259 ,201 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P15 Pearson
Correlation
,349*
,672**
,349*
,112 ,319 ,015 ,203 ,231 ,270 ,453
**
,742*
* ,281 ,276
,553*
* 1 ,768**
Sig. (2-
tailed) ,034 ,000 ,034 ,508 ,054 ,929 ,229 ,169 ,107 ,005 ,000 ,092 ,099 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
TO
TA
L
Pearson
Correlation
,527**
,677**
,511**
,457**
,427*
*
,437*
*
,392*
,397* ,417* ,528
**
,727*
*
,515*
*
,430*
*
,667*
*
,768*
* 1
Sig. (2-
tailed) ,001 ,000 ,001 ,004 ,008 ,007 ,017 ,015 ,010 ,001 ,000 ,001 ,008 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
12
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Output Correlation Kecerdasan Emosional (Validitas)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Total
P1 Pearson
Correlation 1
,679**
,534**
,648**
,439*
* ,363* ,221 ,275
,516*
* ,181
,764*
* ,389*
,444*
*
,632*
* ,359* ,775**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,001 ,000 ,007 ,027 ,189 ,100 ,001 ,285 ,000 ,017 ,006 ,000 ,029 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P2 Pearson
Correlation
,679**
1 ,542
**
,749**
,238 ,242 ,307 ,427*
*
,468*
*
,349*
,604*
* ,217
,560*
*
,531*
*
,486*
* ,783**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,001 ,000 ,156 ,150 ,064 ,008 ,003 ,034 ,000 ,197 ,000 ,001 ,002 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P3 Pearson
Correlation
,534**
,542**
1 ,417
*
,549*
*
,681*
*
,625**
,624*
* ,282
,535**
,310 ,625*
*
,517*
* ,237
,574*
* ,821**
Sig. (2-
tailed) ,001 ,001 ,010 ,000 ,000 ,000 ,000 ,091 ,001 ,062 ,000 ,001 ,157 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P4 Pearson
Correlation
,648**
,749**
,417*
1 ,234 ,163 ,153 ,283 ,374* ,133 ,571*
* ,307 ,374*
,434*
* ,378* ,666**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,010 ,164 ,334 ,365 ,090 ,023 ,432 ,000 ,065 ,022 ,007 ,021 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
P5 Pearson
Correlation
,439**
,238 ,549
** ,234 1
,480*
* ,299 ,334* ,154 ,193 ,271 ,397*
,458*
* ,206 ,222 ,545**
Sig. (2-
tailed) ,007 ,156 ,000 ,164 ,003 ,073 ,043 ,362 ,252 ,105 ,015 ,004 ,221 ,187 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P6 Pearson
Correlation
,363*
,242 ,681
** ,163
,480*
* 1
,458**
,650*
* ,236
,522**
,173 ,596*
* ,415* ,207
,492*
* ,659**
Sig. (2-
tailed) ,027 ,150 ,000 ,334 ,003 ,004 ,000 ,159 ,001 ,305 ,000 ,011 ,219 ,002 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P7 Pearson
Correlation ,221 ,307
,625**
,153 ,299 ,458*
* 1
,506*
* ,262 ,241 ,186
,612*
*
,434*
* ,102
,440*
* ,567**
Sig. (2-
tailed) ,189 ,064 ,000 ,365 ,073 ,004 ,001 ,117 ,151 ,272 ,000 ,007 ,547 ,006 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P8 Pearson
Correlation ,275
,427**
,624**
,283 ,334* ,650*
*
,506**
1 ,226 ,443
** ,168
,506*
* ,328* ,106
,503*
* ,638**
Sig. (2-
tailed) ,100 ,008 ,000 ,090 ,043 ,000 ,001 ,178 ,006 ,320 ,001 ,048 ,531 ,001 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
P9 Pearson
Correlation
,516**
,468**
,282 ,374
* ,154 ,236 ,262 ,226 1 ,207
,466*
* ,183 ,160 ,341* ,330* ,562**
Sig. (2-
tailed) ,001 ,003 ,091 ,023 ,362 ,159 ,117 ,178 ,218 ,004 ,278 ,344 ,039 ,046 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P10 Pearson
Correlation ,181
,349*
,535**
,133 ,193 ,522*
* ,241
,443*
* ,207 1 ,109 ,316 ,224 ,263
,471*
* ,550**
Sig. (2-
tailed) ,285 ,034 ,001 ,432 ,252 ,001 ,151 ,006 ,218 ,519 ,057 ,184 ,115 ,003 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P11 Pearson
Correlation
,764**
,604**
,310 ,571
** ,271 ,173 ,186 ,168
,466*
* ,109 1 ,186 ,369*
,604*
* ,147 ,611**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,062 ,000 ,105 ,305 ,272 ,320 ,004 ,519 ,272 ,025 ,000 ,387 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P12 Pearson
Correlation
,389*
,217 ,625
** ,307 ,397*
,596*
*
,612**
,506*
* ,183 ,316 ,186 1
,434*
* ,102
,599*
* ,638**
Sig. (2-
tailed) ,017 ,197 ,000 ,065 ,015 ,000 ,000 ,001 ,278 ,057 ,272 ,007 ,547 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
P13 Pearson
Correlation
,444**
,560**
,517**
,374*
,458*
* ,415*
,434**
,328* ,160 ,224 ,369* ,434*
* 1
,531*
* ,341* ,647**
Sig. (2-
tailed) ,006 ,000 ,001 ,022 ,004 ,011 ,007 ,048 ,344 ,184 ,025 ,007 ,001 ,039 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P14 Pearson
Correlation
,632**
,531**
,237 ,434
** ,206 ,207 ,102 ,106 ,341* ,263
,604*
* ,102
,531*
* 1 ,234 ,567**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,001 ,157 ,007 ,221 ,219 ,547 ,531 ,039 ,115 ,000 ,547 ,001 ,164 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P15 Pearson
Correlation
,359*
,486**
,574**
,378*
,222 ,492*
*
,440**
,503*
* ,330*
,471**
,147 ,599*
* ,341* ,234 1 ,688**
Sig. (2-
tailed) ,029 ,002 ,000 ,021 ,187 ,002 ,006 ,001 ,046 ,003 ,387 ,000 ,039 ,164 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
TO
TA
L
Pearson
Correlation
,775**
,783**
,821**
,666**
,545*
*
,659*
*
,567**
,638*
*
,562*
*
,550**
,611*
*
,638*
*
,647*
*
,567*
*
,688*
* 1
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 lvel (2-tailed).
12
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Output Correlation Kecerdasan Spiritual (Validitas)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Total
P1 Pearson
Correlation 1
,660**
,676**
,436**
,271 ,650*
* ,098 ,288 ,027 ,027 ,306 ,218
,603*
* ,090
,628*
* ,707**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,007 ,105 ,000 ,566 ,084 ,874 ,874 ,066 ,195 ,000 ,598 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P2 Pearson
Correlation
,660**
1 ,592
**
,448**
,355* ,539*
* ,314 ,179 ,066 ,066 ,189 ,094
,433*
* ,219
,427*
* ,653**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,005 ,031 ,001 ,058 ,290 ,698 ,698 ,263 ,578 ,007 ,193 ,008 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P3 Pearson
Correlation
,676**
,592**
1 ,394
* ,238
,508*
* ,091
,432*
* ,115 ,115 ,153 ,165
,471*
* ,224
,629*
* ,684**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,016 ,155 ,001 ,594 ,008 ,498 ,498 ,367 ,330 ,003 ,183 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P4 Pearson
Correlation
,436**
,448**
,394*
1 ,433*
* ,266 ,252 ,288 ,289
,412*
,323 ,336* ,584*
* ,232
,491*
* ,676**
Sig. (2-
tailed) ,007 ,005 ,016 ,007 ,112 ,132 ,084 ,083 ,011 ,051 ,042 ,000 ,167 ,002 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
P5 Pearson
Correlation ,271
,355*
,238 ,433
** 1 ,241
,531**
,543*
* ,172
,462**
,566*
*
,524*
* ,383*
,488*
* ,067 ,611**
Sig. (2-
tailed) ,105 ,031 ,155 ,007 ,151 ,001 ,001 ,308 ,004 ,000 ,001 ,019 ,002 ,693 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P6 Pearson
Correlation
,650**
,539**
,508**
,266 ,241 1 ,184 ,296 ,230 ,230 ,237 ,133 ,401* ,090 ,339* ,601**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,001 ,001 ,112 ,151 ,277 ,075 ,172 ,172 ,158 ,433 ,014 ,597 ,040 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P7 Pearson
Correlation ,098 ,314 ,091 ,252
,531*
* ,184 1 ,379* ,416*
,416*
,456*
*
,550*
* ,330* ,417* ,011 ,527**
Sig. (2-
tailed) ,566 ,058 ,594 ,132 ,001 ,277 ,021 ,010 ,010 ,005 ,000 ,046 ,010 ,947 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P8 Pearson
Correlation ,288 ,179
,432**
,288 ,543*
* ,296
,379*
1 ,417* ,570
**
,453*
*
,672*
*
,527*
*
,525*
* ,242 ,684**
Sig. (2-
tailed) ,084 ,290 ,008 ,084 ,001 ,075 ,021 ,010 ,000 ,005 ,000 ,001 ,001 ,148 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
12
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
P9 Pearson
Correlation ,027 ,066 ,115 ,289 ,172 ,230
,416*
,417* 1 ,769
**
,561*
*
,513*
* ,340*
,516*
* ,089 ,514**
Sig. (2-
tailed) ,874 ,698 ,498 ,083 ,308 ,172 ,010 ,010 ,000 ,000 ,001 ,040 ,001 ,599 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P10 Pearson
Correlation ,027 ,066 ,115
,412*
,462*
* ,230
,416*
,570*
*
,769*
* 1
,561*
*
,513*
* ,340*
,650*
* ,200 ,593**
Sig. (2-
tailed) ,874 ,698 ,498 ,011 ,004 ,172 ,010 ,000 ,000 ,000 ,001 ,040 ,000 ,236 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P11 Pearson
Correlation ,306 ,189 ,153 ,323
,566*
* ,237
,456**
,453*
*
,561*
*
,561**
1 ,620*
* ,325*
,420*
* ,027 ,583**
Sig. (2-
tailed) ,066 ,263 ,367 ,051 ,000 ,158 ,005 ,005 ,000 ,000 ,000 ,050 ,010 ,873 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P12 Pearson
Correlation ,218 ,094 ,165
,336*
,524*
* ,133
,550**
,672*
*
,513*
*
,513**
,620*
* 1
,528*
* ,400* ,040 ,601**
Sig. (2-
tailed) ,195 ,578 ,330 ,042 ,001 ,433 ,000 ,000 ,001 ,001 ,000 ,001 ,014 ,813 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
P13 Pearson
Correlation
,603**
,433**
,471**
,584**
,383* ,401* ,330
*
,527*
* ,340*
,340*
,325* ,528*
* 1 ,377* ,375* ,765**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,007 ,003 ,000 ,019 ,014 ,046 ,001 ,040 ,040 ,050 ,001 ,022 ,022 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P14 Pearson
Correlation ,090 ,219 ,224 ,232
,488*
* ,090
,417*
,525*
*
,516*
*
,650**
,420*
* ,400* ,377* 1 ,201 ,576**
Sig. (2-
tailed) ,598 ,193 ,183 ,167 ,002 ,597 ,010 ,001 ,001 ,000 ,010 ,014 ,022 ,232 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P15 Pearson
Correlation
,628**
,427**
,629**
,491**
,067 ,339* ,011 ,242 ,089 ,200 ,027 ,040 ,375* ,201 1 ,586**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,008 ,000 ,002 ,693 ,040 ,947 ,148 ,599 ,236 ,873 ,813 ,022 ,232 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
TO
TA
L
Pearson
Correlation
,707**
,653**
,684**
,676**
,611*
*
,601*
*
,527**
,684*
*
,514*
*
,593**
,583*
*
,601*
*
,765*
*
,576*
*
,586*
* 1
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Output Correlations Skeptisme Profesional (Validitas)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Total
P1 Pearson
Correlation 1
,781**
,390*
,569**
,569*
* ,399* ,304 ,367*
,613*
* ,219
,561*
* ,290 ,257 ,367*
,740*
* ,786**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,017 ,000 ,000 ,014 ,068 ,026 ,000 ,193 ,000 ,082 ,124 ,026 ,000 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P2 Pearson
Correlation
,781**
1 ,264 ,579
**
,579*
* ,399*
,425**
,272 ,491*
* ,081 ,412* ,175 ,272 ,384*
,536*
* ,704**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,115 ,000 ,000 ,014 ,009 ,103 ,002 ,635 ,011 ,299 ,103 ,019 ,001 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P3 Pearson
Correlation
,390*
,264 1 ,518
**
,518*
* ,233 ,253
,430*
* ,215
,377*
,251 ,343* ,430*
* ,099 ,363* ,602**
Sig. (2-
tailed) ,017 ,115 ,001 ,001 ,165 ,131 ,008 ,201 ,021 ,134 ,037 ,008 ,562 ,027 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P4 Pearson
Correlation
,569**
,579**
,518**
1 ,351* ,513*
* ,298 ,355* ,298 ,244
,481*
* ,188
,463*
* ,246 ,406* ,689**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,001 ,033 ,001 ,073 ,031 ,074 ,145 ,003 ,266 ,004 ,142 ,013 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
P5 Pearson
Correlation
,569**
,579**
,518**
,351*
1 ,188 ,515
**
,463*
* ,408* ,133 ,365* ,296 ,355* ,246
,515*
* ,689**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,001 ,033 ,266 ,001 ,004 ,012 ,434 ,026 ,075 ,031 ,142 ,001 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P6 Pearson
Correlation
,399*
,399*
,233 ,513
** ,188 1 ,029 ,197 ,012
,399*
,404* ,238 ,524*
* ,415* ,355* ,562**
Sig. (2-
tailed) ,014 ,014 ,165 ,001 ,266 ,863 ,242 ,944 ,014 ,013 ,156 ,001 ,011 ,031 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P7 Pearson
Correlation ,304
,425**
,253 ,298 ,515*
* ,029 1
,622*
* ,363* ,202 ,212 ,355* ,405* ,296 ,351* ,598**
Sig. (2-
tailed) ,068 ,009 ,131 ,073 ,001 ,863 ,000 ,027 ,231 ,207 ,031 ,013 ,075 ,033 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P8 Pearson
Correlation
,367*
,272 ,430
**
,355*
,463*
* ,197
,622**
1 ,319 ,384
* ,175 ,415*
,674*
* ,238
,513*
* ,683**
Sig. (2-
tailed) ,026 ,103 ,008 ,031 ,004 ,242 ,000 ,054 ,019 ,299 ,011 ,000 ,156 ,001 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
13
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
P9 Pearson
Correlation
,613**
,491**
,215 ,298 ,408* ,012 ,363
* ,319 1 ,150
,486*
* ,122 ,209 ,319 ,363* ,567**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,002 ,201 ,074 ,012 ,944 ,027 ,054 ,375 ,002 ,470 ,214 ,054 ,027 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P10 Pearson
Correlation ,219 ,081
,377*
,244 ,133 ,399* ,202 ,384* ,150 1 ,293 ,511*
* ,272 ,272 ,313 ,513**
Sig. (2-
tailed) ,193 ,635 ,021 ,145 ,434 ,014 ,231 ,019 ,375 ,079 ,001 ,103 ,103 ,059 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P11 Pearson
Correlation
,561**
,412*
,251 ,481
** ,365* ,404* ,212 ,175
,486*
* ,293 1 ,288 ,175 ,291
,443*
* ,614**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,011 ,134 ,003 ,026 ,013 ,207 ,299 ,002 ,079 ,084 ,299 ,080 ,006 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P12 Pearson
Correlation ,290 ,175
,343*
,188 ,296 ,238 ,355
* ,415* ,122
,511**
,288 1 ,306 ,197 ,355* ,539**
Sig. (2-
tailed) ,082 ,299 ,037 ,266 ,075 ,156 ,031 ,011 ,470 ,001 ,084 ,066 ,242 ,031 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
P13 Pearson
Correlation ,257 ,272
,430**
,463**
,355* ,524*
*
,405*
,674*
* ,209 ,272 ,175 ,306 1 ,238 ,296 ,625**
Sig. (2-
tailed) ,124 ,103 ,008 ,004 ,031 ,001 ,013 ,000 ,214 ,103 ,299 ,066 ,156 ,075 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P14 Pearson
Correlation
,367*
,384*
,099 ,246 ,246 ,415* ,296 ,238 ,319 ,272 ,291 ,197 ,238 1 ,405* ,532**
Sig. (2-
tailed) ,026 ,019 ,562 ,142 ,142 ,011 ,075 ,156 ,054 ,103 ,080 ,242 ,156 ,013 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
P15 Pearson
Correlation
,740**
,536**
,363*
,406*
,515*
* ,355*
,351*
,513*
* ,363* ,313
,443*
* ,355* ,296 ,405* 1 ,737**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,001 ,027 ,013 ,001 ,031 ,033 ,001 ,027 ,059 ,006 ,031 ,075 ,013 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
TO
TA
L
Pearson
Correlation
,786**
,704**
,602**
,689**
,689*
*
,562*
*
,598**
,683*
*
,567*
*
,513**
,614*
*
,539*
*
,625*
*
,532*
*
,737*
* 1
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,001 ,000 ,001 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
13
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
136
Output Correlations Kinerja Auditor (Reliabilitas)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,883 17
Output Correlations Time Budget Pressure (Reliabilitas)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,812 15
Output Correlations Kecerdasan Emosional (Reliabilitas)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,895 15
Output Correlations Kecerdasan Spiritual (Reliabilitas)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,881 15
Output Correlations Skeptisme Profesional (Reliabilitas)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,891 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN V OUTPUS SPSS (UJI ASUMSI KLASIK)
Output Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 37
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 3,72589908
Most Extreme
Differences
Absolute ,111
Positive ,056
Negative -,111
Kolmogorov_Smirnov Z ,111
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c.d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Output Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standa
rdized
Coeffic
ients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 11,905 14,107 ,844 ,405
TBP ,402 ,124 ,415 3,249 ,003 ,989 1,011
EQ ,096 ,105 ,121 ,916 ,367 ,928 1,077
SQ -,157 ,135 -,155 -1,159 ,255 ,903 1,107
Skeptisme
Profesional ,552 ,142 ,508 3,891 ,000 ,948 1,055
a. Dependent Variable: Kinerja auditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Output Heterokedastisitas
Output Autokorelasi
Model Summaryb
Mod
el R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 ,695a ,483 ,418 3,919 2,380
a. Predictors: (Constant), Skeptisme Profesional, Time Budget Pressure,
Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual
b. Dependent Variable: Kinerja auditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
LAMPIRAN VI Output SPSS UJI REGRESI MODERATING
(Variabel X1 terhadap Y dengan variabel moderating X2, X3, X4)
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Interaksi1, Interaksi2,
Interaksi3, Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan
Spiritual, Skeptisme
Profesional, Time Budget
Pressureb
. Enter
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,689a ,474 ,408 3,952
a. Predictors: (Constant), Interaksi3, Interaksi2, Interaksi1, Time Budget
Pressure, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Skeptisme
Profesional
b. Dependent Variable: Kinerja Auditor
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 450,561 4 112,640 7,212 ,000b
Residual 499,764 32 15,618
Total 950,324 36
a. Dependent Variable: Kinerja auditor
b. Predictors: (Constant), Interaksi3, Interaksi2, Interaksi1, Time Budget
Pressure, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Skeptisme
Profesional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 38,555 6,532 5,903 ,000
Time Budget
Pressure
-0,106 0,249 -0,109 -0,425 0,673
Kecerdasan
Emosional
0,076 0,119 0,096 0,645 0,523
Kecerdasan
Spiritual
-0,171 0,153 -0,170 -1,117 0,272
Skeptisme
Profesional
0,513 0,161 0,472 3,196 0,003
Interaksi1 0,002 0,002 ,155 0,957 0,346
Interaksi2 -0,003 0,002 -0,210 -1,171 0,250
Interaksi3 0,010 0,003 0,728 3,894 0,000
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LAMPIRAN VII PRODUCT MOMENT
Nilai – nilai r Product Moment
Membuat data distribusi r tabel
derajat bebas tingkat signifikansi
0,1 0,05 0,01
1 0,987688341 0,996917334 0,999876632
2 0,9 0,95 0,99
3 0,805383637 0,878339448 0,958735004
4 0,729299276 0,811401352 0,917199699
5 0,669439467 0,754492234 0,87452638
6 0,621489245 0,706734401 0,834341626
7 0,582205597 0,666383605 0,797681205
8 0,549356832 0,631896865 0,764592497
9 0,521404365 0,602068777 0,734786337
10 0,497264745 0,575982986 0,707887551
11 0,476155992 0,552942659 0,683527633
12 0,457500172 0,532412805 0,661375604
13 0,440860842 0,513977484 0,641144809
14 0,425901994 0,497309035 0,622590731
15 0,412360481 0,482146017 0,60550592
16 0,400027052 0,468277305 0,589714448
17 0,388733046 0,455530506 0,575066791
18 0,378340861 0,443763399 0,561435404
19 0,368737003 0,432857556 0,548711026
20 0,359826941 0,422713504 0,536799623
21 0,351531231 0,413247031 0,525619884
22 0,34378257 0,404386322 0,515101171
23 0,336523514 0,396069729 0,505181838
24 0,329704705 0,388243997 0,495807848
25 0,323283463 0,38086286 0,486931635
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
26 0,317222673 0,373885911 0,47851116
27 0,311489888 0,367277684 0,470509127
28 0,306056601 0,361006908 0,462892325
29 0,300897649 0,355045889 0,455631081
30 0,295990731 0,349370007 0,448698793
31 0,291316 0,343957289 0,442071539
32 0,286855726 0,338788054 0,435727745
33 0,282594017 0,333844619 0,429647896
34 0,278516581 0,329111043 0,423814294
35 0,274610523 0,324572915 0,418210849
36 0,270864176 0,320217169 0,412822897
37 0,267266955 0,316031928 0,407637038
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN VIII Tabel Durbin Watson
Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%
N K=1 K=2 K=3 K4
Dl dU dL dU dL dU dL dU
6 0.6102 1.4002
7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964
8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866
9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881
10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137
11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833
12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766
13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943
14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296
15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774
16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351
17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005
18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719
19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482
20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283
21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116
22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974
23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855
24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753
25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666
26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591
27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527
28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473
29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426
30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386
31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352
32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323
33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298
34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277
35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259
36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245
37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI