pengaruh teknik pembelajaran probing...

190
PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI MTS AL-FALAH KECAMATAN KOTABARU KABUPATEN KARAWANG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh KHOERUNNISA NIM.108015000006 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: trinhmien

Post on 16-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING – PROMPTING

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPS DI MTS AL-FALAH KECAMATAN KOTABARU

KABUPATEN KARAWANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh

KHOERUNNISA

NIM.108015000006

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 3: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 4: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 5: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

i

ABSTRAK

KHOERUNNISA, NIM 108015000006 : “Pengaruh Teknik Pembelajaran

Probing-Prompting Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran IPS di MTs Al-Falah Kecamatan Kotabaru Kabupaten

Karawang”. Skripsi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik

pembelajaran probing-prompting terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

quasi eksperimen. Pada penelitian ini sampel diambil sebanyak 54 orang dengan

menggunakan teknik purposive sampling, dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Teknik pengumpulan data

menggunakan instrumen tes objektif berupa pilihan ganda sebanyak 18 soal dan

non tes berupa observasi. Sebelum melakukan analisa data dengan menggunakan

uji-t, dilakukan uji normalitas dengan uji liliefors dan uji homogenitas dengan uji

Fisher. Pada perhitungan uji hipotesis melalui uji-t pada taraf signifikan 95%,

didapatkan hasil thitung < ttabel (-0,04 < 2,01) maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Sehingga kesimpulannya adalah penggunaan teknik pembelajaran probing-

prompting tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Kata Kunci : Teknik probing-prompting, Hasil Belajar

Page 6: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

ii

ABSTRACT

KHOERUNNISA, NIM 108015000006 : “The effects of Probing-Prompting

Learning Technique Towards Improvement of Student Learning Outcomes

in Social Subjects at MTs Al-Falah Kotabaru District of Karawang”.

Department of Social Sciences, Faculty of Tarbiah Sciences and Teaching,

University of Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

This study was conducted to determine the effect of the use of probing-

prompting learning techniques towards improvement of student learning outcomes

in social subjects. The method used in this study is quasi-experimental. In this

study, samples were taken from 54 people with purposive sampling and divided

into two groups: the control group and the experimental group. Data collection

techniques using an objective test instruments in the form of multiple choice

questions and a total of 18 non-test in the form of observation. Before performing

data analysis using t-test, normality test is performed with Liliefors test and

homogeneity test with Fisher test. In the calculation of hypothesis testing via t-test

at significant level of 95%, the result tcount < ttable (-0.04 < 2.01) hence Ho accepted

and Ha rejected. So the conclusion is the use of probing-prompting learning

technique does not have a significant effect in improving student learning

outcomes in social subjects.

Keywords: Mechanical probing-prompting, Learning Outcomes

Page 7: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan taufik dan hidayah kepada setiap makhluk ciptaan-Nya tanpa

henti, terutama kepada penulis. Shalawat dan salam semoga selalu tersampaikan

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah berjasa membimbing umatnya menuju

jalan yang penuh dengan ilmu pengetahuan, juga kepada keluarga, para sahabat

dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis memanjatkan puji syukur karena berkat taufik dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Teknik

Pembelajaran Probing-Prompting Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran IPS di MTs Al-Falah Kecamatan Kotabaru Kabupaten

Karawang” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

(S.Pd) pada program studi Pendidikan IPS. Penulis menyadari dalam penulisan

skripsi ini masih banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan

pengetahuan dan kurangnya pengalaman penulis. Tetapi dengan banyaknya

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak penulisan skripsi ini pun dapat

diselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung

ataupun tidak langsung. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

iv

3. Ibu Maila Dinia Husni Rahim, MA. SpD, selaku dosen pembimbing I

yang telah sabar membimbing, membantu serta memberikan dorongan

kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

4. Ibu Anissa Windarti, M.Sc selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis saat

melaksanakan penelitian dan penulisan skripsi ini.

5. Seluruh dosen jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah

banyak membantu penulis selama berkuliah di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Yandi Hanadi, S.Pd.I, M.Si selaku kepala sekolah, serta guru

dan staf yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian di MTs Al-Falah dan juga bersedia memberikan data-data

yang penulis butuhkan untuk kelengkapan penulisan skripsi ini.

7. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mendo’akan serta memberikan

dukungan baik moral maupun materi kepada penulis.

8. Suamiku tercinta Ahmad Nahrowi S.Pd.I, yang telah memberikan do’a

dan motivasi agar penulisan ini dapat terselesaikan.

9. Teman-teman seperjuangan Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial angkatan

2008 yang telah memberikan dukungan, semangat dan motivasi.

10. Pihak-pihak lain yang telah membantu yang tidak mungkin penulis

sebutkan saru-persatu.

Penulis berharap semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan

mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada

umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, Maret 2015

Penulis

Khoerunnisa

NIM 108015000006

Page 9: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ..................................................................................................

ABSTRACK ..............................................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................

DAFTAR TABEL ......................................................................................

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................

B. Identifikasi Masalah.............................................................

C. Pembatasan Masalah.............................................................

D. Rumusan Masalah.................................................................

E. Tujuan Penelitian..................................................................

F. Manfaat Penelitian................................................................

1. Manfaat Teoritis...............................................................

2. Manfaat Praktis................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Teknik Probing-Prompting..................................................

1. Pengertian Teknik Pembelajaran......................................

2. Pengertian Teknik Probing-Prompting............................

3. Kelebihan dan Kelemahan...............................................

4. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran...........................

B. Hakikat Belajar.....................................................................

i

ii

iii

v

viii

ix

x

1

5

5

5

5

6

6

6

7

7

8

12

14

16

Page 10: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

vi

1. Pengertian Belajar............................................................

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar.....................

3. Hasil Belajar.....................................................................

C. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)……...........……

1. Pengertian IPS..................................................................

2. Tujuan Pembelajaran IPS.................................................

D. Kajian Relevan.....................................................................

E. Kerangka Berfikir.................................................................

F. Hipotesis...............................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................

B. Metode dan Desain Penelitian.............................................

1. Metode Penelitian............................................................

2. Desain Penelitian.............................................................

C. Populasi dan Sampel............................................................

D. Prosedur Penelitian..............................................................

1. Tahap Persiapan..............................................................

2. Tahap Pelaksanaan..........................................................

3. Tahap Penyelesaian.........................................................

E. Teknik Pengumpulan Data...................................................

F. Instrumen Penelitian............................................................

1. Tes Hasil Belajar Siswa...................................................

2. Observasi.........................................................................

G. Teknik Analisis Data............................................................

1. Pengujian Persyaratan Analisis Data.............................

2. Pengujian Hipotesis.........................................................

3. Uji Normalitas Gain........................................................

H. Hipotesis Statistik.................................................................

16

17

21

23

23

24

25

27

28

29

29

29

30

31

32

32

33

33

33

33

34

41

41

41

44

44

45

Page 11: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MTs Al-Falah ........................................

B. Hasil Uji Coba Instrumen Test.............................................

C. Deskripsi Data......................................................................

1. Deskripsi Data Tes Awal (Pretest)...................................

2. Deskripsi Data Tes Akhir (Posttest).................................

3. Deskripsi Data Hasil Observasi .....................................

D. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis Data............................

1. Analisis Data Tes Awal (Pretest).....................................

2. Analisis Data Tes Akhir (Posttest)...................................

E. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan................................

F. Analisis dan Interpretasi Data.............................................

G. Keterbatasan Penelitian.......................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................

B. Saran.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................

46

48

50

51

54

56

58

58

60

62

64

65

66

66

68

Page 12: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian ......................................................................

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar .....................................

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes .............................................

Tabel 4.2 Data Statistik Pretest Kelas Kontrol .........................................

Tabel 4.3 Data Statistik Prestest Kelas Eksperimen .................................

Tabel 4.4 Data Statistik Posttest Kelas Kontrol .......................................

Tabel 4.5 Data Statistik Posttest Kelas Eksperimen ................................

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar (Aktivitas

Guru) Kelas Kontrol ................................................................

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar (Aktivitas

Guru) Kelas Eksperimen ..........................................................

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol

...................................................................................................

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen

...................................................................................................

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Tes Awal (Pretest) Kelas Kontrol dan

Eksperimen ...............................................................................

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Tes Awal (Pretest) ..............................

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Tes Akhir (Posttest) Kelas Kontrol dan

Eksperimen ...............................................................................

Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Tes Akhir (Posttest) ............................

Tabel 4.14 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest .............................

Tabel 4.15 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest ............................

32

35

50

52

54

55

56

58

58

58

59

60

61

61

62

63

64

Page 13: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah-langkah penerapan teknik probing-prompting ..........

Gambar 2.2 Kegiatan Belajar .......................................................................

Gambar 4.1 Histogram Hasil Pretest Kelas Kontrol ...................................

Gambar 4.2 Histogram Hasil Pretest Kelas Eksperimen ............................

Gambar 4.3 Histogram Hasil Posttest Kelas Kontrol .................................

Gambar 4.4 Histogram Hasil Posttest Kelas Eksperimen ..........................

16

23

53

54

56

57

Page 14: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Lampiran 14

Lampiran 15

Lampiran 16

Wawancara Pada Kegiatan Observasi (Pra Penelitian) Untuk Guru

IPS Kelas VII

Wawancara Pada Kegiatan Observasi (Pra Penelitian) Untuk

Siswa IPS Kelas VII

Pedoman Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar dan Aktivitas

Siswa Kelas Eksperimen

Pedoman Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar dan Aktivitas

Siswa Kelas Kontrol

Tabel Analisis Untuk Menghitung Validitas Butir Soal

Tabel Anallisi Untuk Menghitung Reliabilitas Butir Soal

Langkah-Langkah Perhitungan Taraf Kesukaran

Daftar Skor Uji Coba Kelompok Atas dan Kelompok Bawah

Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

Soal Pretest dan Posttest

RPP Kelas Eksperimen

Data Pretest Kelas Kontrol

Data Posttest Kelas Kontrol

Data Pretest Kelas Eksperimen

Data Posttest Kelas Eksperimen

Rekapitulasi Nilai Pretest, Posttest dan Nilai N-Gain Kelompok

Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Page 15: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin

berkembang dengan pesat. Hal itulah yang mengharuskan adanya

perkembangan dalam dunia pendidikan agar dapat menghasilkan manusia

yang berkualitas, yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

yang sedang berkembang. Selain dapat menguasai ilmu pengetahuan, para

siswa juga diharapkan dapat menjadi warga negara yang demokratis dan

bertanggung jawab.

Kegiatan dalam pendidikan terdapat proses belajar mengajar yang

melibatkan dua pihak yakni guru dan siswa. Dalam kegiatan pembelajaran,

siswa didorong untuk terlibat dalam mengkaji suatu topik atau melakukan

suatu kegiatan yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran

yang diharapkan. Guru juga harus memiliki kemampuan untuk memahami

peserta didiknya, dan mengetahui bagaimana caranya agar peserta didiknya

tersebut dapat berhasil mencapai tujuan yang diharapkan itu. Karena

keberhasilan proses belajar mengajar tidak terlepas dari cara pendidik

mengajar peserta didiknya.

Pendidikan semakin dituntut untuk tampil sebagai kunci dalam

pengembangan sumber daya manusia. Yaitu manusia yang memiliki

kemampuan, kepribadian, dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan

perkembangan. Maka dari itu, hasil dari proses pendidikan tidak hanya

diukur dari apa yang dapat ditampilkan oleh lulusan pendidikan, melainkan

juga disertai sikap dan nilai yang mendasari seperti kemandirian, prakarsa dan

ketekunan. Seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun

2003, yaitu:

Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

Page 16: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

2

2

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.1

Dari konsep pendidikan menurut Undang-Undang di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan

guru harus merencanakan proses belajar mengajar menjadi lebih

menyenangkan bagi siswanya. Karena dari proses pembelajaran itulah dapat

menghasilkan hasil belajar yang diinginkan. Maka, proses pembelajaran itu

tidak boleh dikesampingkan oleh pendidik.

Selain itu, salah satu peran guru dalam proses belajar mengajar adalah

memberikan pertanyaan kepada siswanya. Pertanyaan memungkinkan

terjadinya komunikasi langsung antara penanya dan penjawab. Dalam hal ini,

komunikasi yang terjadi adalah hubungan timbal balik secara langsung antara

siswa dengan guru dan siswa dengan siswa. Kegiatan tanya jawab ini

dilakukan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar

mengajar. Dengan adanya komunikasi seperti tanya jawab inilah guru dapat

mengetahui tingkat keberhasilannya mencapai suatu tujuan dalam proses

belajar mengajar.

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan merupakan salah satu strategi

pengajaran dasar yang dapat diterapkan pada hampir semua bidang materi

pelajaran. Menurut Eggen & Kauchak jika dilakukan dengan efektif, strategi

questioning (bertanya) dapat mendorong keterlibatan, meningkatkan

pembelajaran, memotivasi siswa, dan menyediakan umpan balik tentang

kemajuan pembelajaran.2 Diharapkan dengan meningkatnya partisipasi siswa

dalam kegiatan belajar dapat tercapai tujuan yang diinginkan dalam suatu

pendidikan. Dengan begitu pendidikan akan lebih berkualitas. Selain itu, para

pendidik tidak hanya menjejali para peserta didiknya dengan materi-materi

pelajaran tetapi memberi pemahaman kepada peserta didiknya tentang

informasi dan pembelajaran yang telah disampaikan untuk diaplikasikan

1 Undang-Undang, “ SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional): UU RI No. 20 Tahun 2003”,

(Jakarta: Sinar Grafika, 2008), Cet. I, h.3

2 David A. Jacobsen, Paul Eggen, dan Donald Kauchak, Methods For Teaching, Terj. Achmad

Fawaid dan Khoirul Anam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. Ke-1, h.172

Page 17: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

3

3

dalam kesehariannya. Sesuai dengan tujuan utama dari pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap

mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan

terampil dalam mengatasi setiap masalah yang ada, baik yang menimpanya

ataupun orang lain. Dari sinilah para pendidik mempunyai tugas untuk

memilih model, metode, dan strategi pembelajaran yang sesuai agar

tercapainya tujuan tersebut.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis selama tiga hari

yaitu pada tanggal 23-25 Oktober 2012, dengan cara mewawancarai siswa

dan guru mata pelajaran IPS, dan juga melakukan pengamatan proses

pembelajaran dapat diketahui permasalahan yang dihadapi MTs Al-Falah

dalam proses pembelajaran IPS adalah rendahnya hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPS, karena metode yang sering digunakan adalah metode

ceramah. Dari hasil wawancara dengan guru yang bersangkutan kendala yang

dihadapi dari metode ceramah tersebut adalah siswa kurang fokus terhadap

pelajaran yang disampaikan bahkan ada yang sampai tertidur ketika proses

belajar mengajar berlangsung. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Heru

Setyawan dalam sebuah artikel dituliskan bahwa kelemahan dari metode

ceramah adalah jika metode ceramah terlalu sering digunakan dalam proses

belajar mengajar akan membuat siswa bosan dan cenderung membuat pasif

siswa.3 Siswa yang tidak fokus ketika belajar tidak akan bisa menangkap

pelajaran dengan baik dan itu akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya.

Telah disebutkan sebelumnya bahwa untuk mencapai hasil belajar yang

diinginkan maka guru harus merencanakan proses belajar mengajar yang baik

dan menyenangkan bagi peserta didiknya. Kurangnya perhatian siswa

terhadap pelajaran ketika proses belajar mengajar tersebut berakibat pada

hasil belajarnya yang dibuktikan oleh nilai dari 30 orang siswa dalam 1 kelas

3 Heru Setyawan, Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Metode Ceramah, 2011,

(http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan.html)

Page 18: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

4

4

terdapat 19 orang siswa yang nilainya masih di bawah KKM yaitu di bawah

70.

Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas untuk

meningkatkan belajar siswa secara aktif, strategi pembelajaran yang dapat

digunakan oleh pendidik adalah strategi yang dapat membuat siswa merasa

yakin akan kemampuan yang dimilikinya dan selalu ikut berpartisipasi dalam

proses belajar mengajar. Salah satu strategi belajar yang dapat memacu siswa

untuk bisa belajar aktif dan mandiri adalah strategi questioning dengan

penggunaan teknik pembelajaran probing prompting.

Probing-prompting berasal dari bahasa Inggris, menurut arti katanya

probing berarti menyelidik dan prompting berarti mendorong.4 Pembelajaran

dengan menggunakan teknik probing-prompting sangat erat kaitannya dengan

pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan

teknik pembelajaran tersebut disebut dengan probing question. Dalam teknik

pembelajaran ini siswa mau tidak mau dituntut untuk berpartisipasi dalam

proses belajar mengajar. Teknik probing-prompting adalah pembelajaran

dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya

menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan

pengetahuan siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang

sedang dipelajari. Penjelasan lebih rinci tentang teknik pembelajaran probing-

prompting akan penulis bahas pada BAB II. Diharapkan dengan penerapan

teknik probing-prompting dalam proses pembelajaran akan bisa

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hasil belajar yang

dimaksud penulis adalah perubahan yang terjadi pada siswa setelah siswa

tersebut mendapatkan pengalaman dari interaksi dengan lingkungannya, baik

dengan guru atau temannya dan perubahan tersebut diukur dengan

diberikannya tes. Maka dari itu, penulis mengangkat permasalahan tersebut

menjadi skripsi dengan judul “Pengaruh Teknik Pembelajaran Probing-

Prompting Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

4 Jhon M. Echols & Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2008), h. 448

Page 19: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

5

5

Pelajaran IPS di MTs Al-Falah Kecamatan Kotabaru Kabupaten

Karawang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, maka dapat

ditemukan beberapa masalah diantaranya adalah:

1. Kurangnya partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar.

2. Sedikitnya media dan metode pembelajaran yang diberikan oleh guru

kepada siswa.

3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

C. Pembatasan Masalah

Dari uraian identifikasi masalah di atas maka dilakukan pembatasan

masalah agar pembahasan tidak meluas, maka masalah akan dibatasi pada hal

pengaruh teknik pembelajaran probing-prompting terhadap peningkatan hasil

belajar siswa di MTs Al-Falah Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan dalam skripsi ini adalah:

Apakah terdapat pengaruh penggunaan teknik pembelajaran probing-

prompting terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

di MTs Al-Falah Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

Untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh penerapan teknik

pembelajaran probing-prompting terhadap peningkatan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPS di MTs Al-Falah Kecamatan Kotabaru Kabupaten

Karawang.

Page 20: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

6

6

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bertambahnya wawasan dan pengalaman peneliti tentang penerapan

teknik probing-prompting dalam pembelajaran IPS.

b. Sebagai referensi bagi peneliti lain untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Siswa sebagai penerima ilmu dapat menjadikan teknik pembelajaran

probing-prompting ini sebagai teknik mengembangkan cara berpikirnya

untuk memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

b. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan mutu

pendidikan di kelasnya.

c. Sekolah bisa mendapatkan masukan teknik pembelajaran yang bagus

sehingga sekolah bisa menerapkan cara yang efektif dalam sistem

pembelajarannya.

Page 21: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

7

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka merupakan suatu ringkasan dan teori yang ditemukan dari

sumber bacaan yang ada kaitannya dengan tema yang akan diangkat dalam sebuah

penelitian. Tujuan dari penulisan kajian pustaka ini adalah untuk

mengorganisasikan penemuan-penemuan peneliti yang pernah dilakukan. Dan

tujuan dari peneliti menuliskan kajian pustaka adalah agar pembaca dapat

mengetahui dan memahami masalah atau tema yang diangkat dalam penelitian ini.

A. Teknik Probing-Prompting

Sebelum kita membahas pengertian dari teknik probing-prompting, sebaiknya

terlebih dahulu kita mengetahui pengertian dari teknik pembelajaran. Adapun

pengertian dari teknik pembelajaran yaitu sebagai berikut.

1. Pengertian Teknik Pembelajaran

Wina Sanjaya menyebutkan bahwa pengertian dari teknik adalah cara

yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu

metode.5 Dan adapun pengertian tentang pembelajaran, Wina Sanjaya

mengartikannya sebagai proses penambahan informasi dan kemampuan

baru.6 Dari definisi-definisi tentang teknik dan pembelajaran yang telah

disebutkan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengertian dari

teknik pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan guru untuk

menerapkan metode tertentu dalam kegiatan belajar mengajar agar

terjadinya suatu perubahan perilaku, cara berpikir, dan keterampilan siswa

sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

5 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2010), hl. 127 6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2010), h. 129

Page 22: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

8

8

2. Pengertian Teknik Probing-Prompting

Dalam sebuah kegiatan belajar mengajar akan ditemukan tiga

kemungkinan ketika guru mengajukan pertanyaan kepada siswanya, yaitu

siswa diam, siswa menjawab dengan benar dan siswa menjawab dengan

salah. Pada umumnya yang terjadi dalam sebuah kegiatan belajar

mengajar, ketika siswa diam atau menjawab pertanyaan dengan salah guru

akan melemparkan pertanyaan tersebut kepada temannya yang lain yang

lebih dianggap mampu untuk menjawab pertanyaan dengan benar. Jika hal

ini terjadi, maka siswa yang diam atau tidak bisa menjawab dengan benar

akan merasa terabaikan. Untuk menghindari kemungkinan tersebut,

peneliti akan mencoba untuk menerapkan sebuah strategi questioning

(bertanya) dengan teknik probing-prompting. Dalam penerapannya

peneliti akan terlibat langsung sebagai guru dan guru pamong sebagai

observernya.

Probing menurut kamus Bahasa Inggris berasal dari kata dasar probe

(kb) 1. Pemeriksaan, penyelidikan, to Probe into: menyelidiki.7 Sedangkan

menurut istilah probing berarti berusaha memperoleh keterangan yang

lebih jelas atau mendalam.8 Dan prompting menurut bahasa Inggris adalah

mengarahkan, menuntun sedangkan menurut istilah prompting adalah

pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada murid dalam proses

berpikirnya.9 Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

teknik probing-prompting adalah suatu cara bertanya yang menuntun

peserta didik untuk menjawab pertanyaan secara benar dengan menggali

pemikirannya sendiri dengan cara guru memberikan pertanyaan yang dapat

menuntun siswa untuk menjawab pertanyaan dengan benar.

Teknik probing-prompting merupakan salah satu teknik untuk

mengajukan pertanyaan. Menurut Herdian (2009), teknik probing-

7 Jhon M. Echols & Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2008), h. 8 Jhon M. Echols & Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2008), h.448

9 Marno Idris, Strategi dan Metode Pengajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2008), h.117

Page 23: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

9

9

prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian

pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses

berpikir yang mengaitkan pengetahuan, sikap siswa dan pengalamannya

dengan pengetahuan baru yang ingin dicapai. Artinya, pengetahuan baru

tidak diberitahukan.10

Melalui pembelajaran dengan teknik probing, siswa terlatih

merefleksikan persepsinya, memberikan argumen dan

mengkomunikasikan ke pihak lain sehingga guru pun memahami proses

berpikir siswa, dan guru dapat membimbing serta mengintervensikan ide

baru berupa konsep atau prinsip.11

Dengan demikian proses pembelajaran

berlangsung sesuai dengan kemampuan siswa sehingga interaksi antara

guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa menjadi terkondisi secara

alami.

Pembelajaran dengan teknik probing menurut Joyce, Weil dan

Shower, langkah pertama adalah menghadapkan siswa pada situasi yang

mengandung teka-teki, lalu menyelidiki respon siswa, dan dilanjutkan

dengan penyelidikan penalarannya.12

Ketika menghadapi situasi baru,

menurut Moore dan Parker “siswa akan menghadapi pertentangan dengan

latar belakang pengetahuannya, sehingga muncul tanggapan berpikir siswa

terhadap apa yang dihadapinya berdasarkan pengetahuan yang ada”.13

Dari

pengertian tersebut peneliti mengambil kesimpulan bahwa dengan

menggunakan teknik probing dalam pembelajaran siswa harus menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru dengan menggunakan pendapatnya

sendiri dari pengetahuan yang telah dia miliki dan juga alasan dia bisa

mengemukakan alasan seperti itu.

Setiawan mengemukakan bahwa teknik probing dalam pembelajaran

adalah cara bertanya guru kepada siswa melalui serangkaian pertanyaan,

10 Titin Sobariah, Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam Pembelajaran

dengan Teknik Probing-Prompting, (Bandung, Skripsi UPI, 2012), hl. 12

11 Dede Sulaeman, Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Teknik Probing Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa MTs, (Jakarta, Skripsi UIN, 2007), h. 17

12

Ibid, hal 17

13

Ibid, hal 17

Page 24: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

10

10

bertujuan untuk menggiring siswa sampai pada pemahaman yang

dimaksud dan untuk meningkatkan jawaban sehingga jawaban berikutnya

lebih jelas, akurat serta beralasan. Sedangkan probing question ialah

pertanyaan yang bersifat menggali untuk mendapatkan jawaban lebih dari

siswa yang bermaksud untuk mengembangkan kualitas jawaban, sehingga

jawaban berikutnya lebih jelas, akurat serta beralasan.14

Dengan demikian

teknik probing adalah suatu teknik dalam pembelajaran dengan cara guru

mengajukan serangkaian pertanyaan untuk membimbing siswa sampai

pada pemahaman yang dimaksudkan, dan untuk meningkatkan kualitas

jawaban siswa sehingga jawaban berikutnya lebih jelas, akurat serta

beralasan.

Teknik probing merupakan bagian dari metode tanya jawab. Dengan

menggunakan tanya jawab siswa lebih aktif daripada belajar mengajar

dengan ekspositori.15

Metode ekspositori inilah yang sering digunakan

oleh guru di sekolah yang menjadi objek penelitian walaupun terkadang

menggunakan metode lain. Ekspositori merupakan strategi pembelajaran

yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari

seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat

menguasai materi pelajaran secara optimal.16

Jadi, dalam sebuah kegiatan

belajar mengajar dengan menggunakan strategi ekspositori yang lebih aktif

adalah gurunya bukan siswanya. Tetapi pada teknik probing-prompting

siswa menjadi lebih aktif dari gurunya karena dengan diterapkannya teknik

ini anak diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya ataupun

bertanya mengenai hal yang tidak dia pahami. Lebih lanjut dikatakan

bahwa dengan metode tanya jawab, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

oleh guru harus dijawab oleh siswa atau mungkin siswa balik bertanya jika

ada sesuatu yang tidak jelas baginya.

14 Ibid, h. 18

15

Ibid.

16

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2010), h. 179

Page 25: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

11

11

Secara bahasa “prompting” berarti “mengarahkan, menuntut”.17

Sedangkan menurut istilah adalah pertanyaan yang diajukan untuk

memberi arah kepada murid dalam proses berfikirnya.18

Prompting

merupakan suatu strategi bertanya yang melibatkan penggunaan isyarat-

isyarat, atau petunjuk-petunjuk, yang digunakan untuk membantu siswa

menjawab dengan benar.19

Dengan menggunakan teknik inilah diharapkan

dapat mengurangi persoalan tanya jawab yang dilakukan oleh seorang

guru terhadap muridnya. Persoalan yang dimaksud adalah guru tidak

hanya bertanya kepada siswa yang dianggapnya bisa menjawab pertanyaan

yang diajukan tetapi kepada siswa lain dengan memberikan pertanyaan

yang dapat menuntun dan menggali pengetahuan siswa agar siswa dapat

menjawab pertanyaan dengan benar. Prompting bisa berhasil dan

menyenangkan untuk diterapkan dalam membantu siswa mengonstruksi

jawaban-jawaban yang tidak dapat mereka berikan sebelumnya. Dan untuk

memperoleh jawaban-jawaban yang diharapkan dari siswa, setelah guru

memberikan pertanyaan maka guru harus memberikan waktu tunggu agar

anak bisa memikirkan jawaban apa yang sesuai dengan pertanyaan yang

diajukan oleh gurunya.

Jadi, dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya

teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru

menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali

sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan siswa dan

pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari.

Selanjutnya siswa mengkonstruksikan sendiri konsep menjadi pengetahuan

baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan. Dengan

model pembelajaran seperti ini proses tanya jawab dilakukan secara acak.

Sehingga mau tidak mau setiap siswa harus berpartisipasi aktif, siswa tidak

17 Idris, Marno, Strategi Dan Metode Pengajaran (Jogyakarta: Ar-Ruz Media, 2008), hal 117

18

Ibid, 125

19 David A. Jacobsen, Methods For Teaching, Terjemahan Achmad Fawaid dan Khoirul Anam,

(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009), Cet. Ke-1, h. 182

Page 26: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

12

12

bisa menghindar dari proses pembelajaran, karena setiap saat mereka akan

dilibatkan dalam proses tanya jawab.20

3. Kelebihan dan Kelemahan

a. Kelebihan

Pada setiap strategi, metode ataupun teknik pembelajaran yang

digunakan pastinya mempunyai kekurangan dan kelebihan. Adapun

kelebihan menggunakan teknik pembelajaran probing-prompting

dalam suatu pembelajaran yaitu para siswa dapat mengonstruksi

jawaban-jawaban yang tidak dapat mereka berikan sebelumnya.

Penggunaan strategi-strategi questioning di dalam kelas adalah untuk

membantu siswa mempelajari konten dan untuk mengajari mereka

berpikir lebih kritis dan analitis. Dalam berpikir kritis siswa dituntut

menggunakan logika (akal sehat) untuk menentukan sebab akibat,

menganalisis, menarik kesimpulan-kesimpulan, dan bahkan

menciptakan hukum-hukum (kaidah teoritis). Dan siswa dituntut

untuk menggunakan strategi kognitif tertentu yang sesuai untuk

menguji keandalan gagasan pemecahan masalah dan mengatasi

kesalahan atau kekurangan.

Pertanyaan-pertanyaan probing-prompting dapat mendorong

pemikiran kritis dan lebih mendalam melalui penerapan lima tingkatan

proses dalam ranah kognitif. Ranah kognitif adalah ranah yang

mencakup kegiatan mental (otak) yang berhubungan dengann

kemampuan berpikir. Kelima tingkatan proses dalam ranah kognitif

yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan

mengevaluasi. Dengan dipergunakannya teknik tersebut guru dapat

menggali pengetahuan siswa dengan cara menuntunnya agar dapat

mencapai jawaban yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan.

Mengajukan pertanyaan yang mengharuskan siswa untuk menerapkan,

20 Suyatno, Menjelajahi Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Mass Media Buana Pustaka, 2009),

h. 63

Page 27: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

13

13

menganalisis, dan mengevaluasi informasi adalah tujuan utama dalam

mendorong kemampuan-kemampuan berpikir tingkat tinggi.21

Pada kenyataan yang terjadi saat ini yang lebih aktif dalam

kegiatan belajar mengajar adalah guru dibandingkan dengan siswa.

Guru yang lebih banyak berbicara dibandingkan siswa. Masalah ini

peneliti temukan pada sekolah yang akan menjadi objek penelitian.

Padahal alangkah baiknya jika siswa belajar untuk lebih aktif ketika

proses belajar mengajar sedang berlangsung agar guru dapat menilai

siswa tersebut dapat menyerap atau tidak pelajaran yang telah

disampaikan sebelumnya. Guru dapat menilainya dengan cara

bertanya kepada siswa atau ketika siswa bertanya. Karena ketika siswa

bertanya berarti sedang terjadi proses berpikir dan adanya rasa ingin

tahu dari siswa. Maka dari itu, peneliti memilih untuk menggunakan

teknik pembelajaran probing-prompting agar siswa lebih aktif. Karena

dengan menggunakan teknik pembelajaran ini siswa akan diberikan

pertanyaan oleh guru yang sifatnyan menggali pengetahuan siswa.

b. Kelemahan

Setelah sebelumnya peneliti memaparkan kelebihan dari teknik

probing-prompting, ada baiknya kita mengetahui juga kelemahan dari

teknik pembelajaran tersebut. Seperti yang ditunjukkan oleh buku-

buku penelitian, probing-prompting merupakan teknik penting yang

banyak digunakan oleh guru efektif. Namun, teknik ini bisa jadi

sangat sulit untuk diterapkan dan tidak bisa digunakan sesering dan

sesuka hati kita. Alasan kesulitan ini adalah bahwa probing-prompting

memerlukan pemikiran on your feet.22

Maksudnya adalah perlu

adanya pemikiran yang mendalam dari pengajar itu sendiri agar dapat

memfasilitasi jawaban siswa yang salah ataupun yang benar.

Sementara banyak prosedur dan skill mengajar dapat direncanakan

21

Jacobsen, op.cit, h. 187

22 ibid, h. 183

Page 28: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

14

14

dan dipraktikkan terus menerus (in advance), probing-prompting

hanya bisa dipraktikkan dalam konteks pelajaran yang nyata. Jadi,

apabila akan menerapkan/menggunakan teknik ini pendidik harus

mempersiapkan perencanaan pengajaran secara matang agar dapat

mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran

Pembelajaran IPS dengan teknik probing-prompting melalui tujuh

tahapan, disajikan dalam tabel berikut:

Relevan

Tidak relevan

Tahap I

Menghadapkan siswa pada situasi baru yang mengandung teka teki,

melalui gambar, peragaan, dll

Tahap II

Tunggu beberapa saat (3-5 sekon)

Tahap III

Ajukan pertanyaan sesuai TPK / Sub-TPK

Tahap IV

Tunggu beberapa saat (2-4 sekon)

Tahap V

Minta seseorang siswa untuk menjawabnya

Respon Siswa

Tahap VI

Mengajukan pertanyaan menuju TPK / Sub-TPK dengan satu seri pertanyaan:

Ingatan kognitif : mengingat, mengidentifikasi, observasi

Berpikir konvergen : mengasosiasi, mengklasifikasi, merumuskan kembali,

menerapkan, sintesis, meramalkan tertutup, membuat keputusan

Berpikir divergen : mengemukakan pendapat, meramalkan terbuka

Berpikir evaluatif : mengusahakan kebenaran, mendesain nilai

Tahap VII

Mengajukan pertanyaan akhir untuk menguji TPK / Sub-TPK

Page 29: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

15

15

Gambar 2.1 Langkah-langkah penerapan teknik probing-prompting23

Keterangan :

Tahap I, menghadapkan siswa pada situasi baru, misalnya dengan

memerhatikan gambar, alat, menunjuk gambar, atau situasi

lainnya yang mengandung teka-teki

Tahap II, menunggu beberapa saat (3-5 detik) untuk memberikan

kesempatan kepada siswa merumuskan jawabannya.

Tahap III, mengajukan pertanyaan sesuai dengan Tujuan Pembelajaran

Khusus (TPK) kepada seluruh siswa.

Tahap IV, menunggu beberapa saat (2-4 menit) untuk memberikan

kesempatan siswa merumuskan jawabannya.

Tahap V, meminta salah seorang siswa untuk menjawab pertanyaan

tersebut.

Tahap VI, dari respon pertama siswa itu, apabila jawabannya relevan

dan benar, mintalah tanggapan dari siswa lain untuk

meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam kegiatan

yang sedang berlangsung, dan berilah pujian atas jawaban

yang benar. Namun, apabila jawabannya tidak relevan,

maka ajukanlah beberapa pertanyaan susulan yang

berhubungan dengan respon pertama tersebut dimulai dari

pertanyaan yang bersifat observasional, lalu diajukan

dengan pertanyaan yang menuntut siswa berpikir pada

tingkat yang lebih tinggi sampai siswa dapat menjawab

pertanyaan tersebut. Pertanyaan yang diajukan pada langkah

ini sebaiknya diajukan pada beberapa siswa yang berbeda

agar seluruh siswa terlibat dalam satu kegiatan probing-

prompting.

23

Titin Sobariah, Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam Pembelajaran

dengan Teknik Probing-Prompting, (Bandung, Skripsi UPI, 2012), h. 18

Page 30: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

16

16

Tahap VII, mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang berbeda

untuk lebih menekankan bahwa TPK tersebut benar-benar

lebih dipahami oleh seluruh siswa.24

B. Hakikat Belajar

Setelah mengetahui uraian di atas tentang pembelajaran maka kita sebaiknya

mengetahui dan memahami hakikat belajar. Adapun pengertian dari hakikat

belajar yaitu sebagai berikut:

1. Pengertian Belajar

Ada pendapat beberapa ahli tentang pengertian dari belajar,

diantaranya:

a. Morgan, dalam buku Introduction to Psychology (1978)

mengemukakan: Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman.

b. Gagne, dalam buku The Conditions of Learning (1977) menyatakan

bahwa: Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan

isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga

perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia

mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.

c. Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning (1975),

mengemukakan: belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku

seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana

perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar

kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-

keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan

sebagainya).25

24

ibid

25 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 84

Page 31: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

17

17

Dari definisi-definisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa pengertian

belajar adalah suatu proses perubahan seseorang baik dari tingkah lakunya,

cara berpikir ataupun keterampilan yang disebabkan oleh pengalaman

yang didapatkan akibat dari interaksi dengan lingkungannya. Belajar dapat

merubah seseorang yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu dan yang

tidak bisa menjadi bisa.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Sebelumnya telah kita ketahui bahwa pengertian dari belajar adalah

suatu proses perubahan seseorang baik itu tingkah laku, cara berpikir

ataupun keterampilan yang disebabkan oleh pengalaman yang dialami

akibat adanya interaksi dengan lingkungannya. Tetapi tidak selamanya

proses belajar itu dapat berjalan dengan baik. Ada beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi kesuksesan belajar, yaitu : Slameto membagi faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua bagian, yaitu faktor intern

dan faktor ekstern.26

Sedangkan menurut Ngalim Purwanto faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar adalah faktor individual dan faktor sosial.27

Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pendapat ke dua

ahli tersebut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

belajar itu sama, yang berbeda adalah dari pemakaian bahasanya. Faktor-

faktor tersebut adalah faktor individual atau bisa disebut dengan faktor

intern dan faktor sosial atau faktor ekstern.

Terlebih dahulu peneliti akan menjelaskan faktor yang pertama yaitu

faktor individual atau faktor intern. Slameto membagi faktor individual

atau intern ini menjadi 3 bagian yaitu faktor jasmaniah (faktor kesehatan

dan cacat tubuh), faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan, dan kesiapan), dan faktor kelelahan.28

Adapun menurut

Ngalim Purwanto yang termasuk ke dalam faktor ini adalah

26

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

h. 54

27

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 102

28

ibid

Page 32: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

18

18

kematangan/pertumbuhan, kecerdasan/inteligensi, latihan, motivasi, dan

faktor pribadi.

Dari poin-poin faktor individual atau internal di atas, peneliti hanya

akan menjelaskan 3 poin utama saja yaitu kematangan/pertumbuhan,

inteligensi, dan motivasi. yang pertama dari faktor individual adalah

kematangan/pertumbuhan. Menurut Slameto kematangan adalah suatu

tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya

sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.29

Adapun menurut

Ngalim Purwanto, mengajarkan sesuatu yang baru dapat berhasil jika tarap

pertumbuhan pribadi telah memungkinkannya, potensi-potensi jasmani

atau rohaninya telah matang untuk itu.30

Kesimpulan peneliti dari kedua

pernyataan ke dua ahli di atas, anak bisa belajar sesuatu apabila sudah siap

(matang) untuk belajar dan anak yang sudah siap (matang) tidak akan bisa

menyalurkan bakatnya apabila dia tidak belajar. Jadi intinya adalah

seseorang dapat mempelajari sesuatu sesuai dengan kesiapan

(kematangan).

Poin yang kedua adalah inteligensi/kecerdasan. Di dalam bukunya

Slameto menuliskan bahwa inteligensi itu adalah kecakapan yang terdiri

dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke

dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,

mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,

mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Dari poin inteligensi

ini Ngalim Purwanto berpendapat bahwa dapat tidaknya seseorang

mempelajari sesuatu dengan baik ditentukan/dipengaruhi pula oleh taraf

kecerdasannya. Peneliti menyimpulkan bahwa kecerdasan memang ikut

mempengaruhi belajar, karena dengan adanya inteligensi anak akan lebih

cepat menangkap materi yang disampaikan oleh guru. Kemudian

inteligensi yang ada pada anak dapat terus diasah dengan diadakannya

latihan-latihan.

29 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

h. 59

30

Purwanto, op.cit, h. 103

Page 33: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

19

19

Poin yang terakhir dari faktor individual atau internal adalah motivasi.

Untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi

penyebab berbuat adalah motif sebagai daya penggerak/pendorongnya.31

Pendapat itu sama dengan yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto yaitu

motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan

sesuatu.32

Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa motivasi itu

berada dalam diri setiap individu. Motivasi tersebut yang menjadi

pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu agar mencapai tujuan yang

diinginkan. Jika seseorang mempunyai tujuan hidup yang jelas pasti dia

mempunyai motivasi yang tinggi dalam dirinya. Tetapi jika seseorang

tidak mempunyai semangat untuk melakukan sesuatu berarti dia

kehilangan tujuan dalam hidupnya. Maka dari itu kita harus mempunyai

tujuan hidup yang jelas agar selalu bersemangat dalam melakukan sesuatu.

Orang yang mempunyai motivasi yang tinggi tidak akan menyerah ketika

usaha yang dilakukannya gagal, tetapi justru dia akan mencoba lagi untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

Yang termasuk faktor eksternal atau faktor sosial menurut Slameto

terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.33

Ngalim Purwanto membaginya menjadi empat bagian yaitu: faktor

keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang

dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang

tersedia, dan motivasi sosial.34

Peneliti terlebih dahulu akan menjelaskan faktor keluarga/keadaan

rumah tangga. Di dalam faktor keluarga/keadaan rumah tangga itu Slameto

membaginya menjadi beberapa bagian, yaitu: cara orang tua mendidik,

relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

31

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.

58

32

Purwanto, loc. cit.

33

Slameto, loc.cit.

34

ibid

Page 34: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

20

20

pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.35

Dari pembagian

faktor-faktor tersebut peneliti berpendapat bahwa cara orang tua mendidik

anak itu memang berpengaruh untuk berhasil atau tidaknya anak tersebut

mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Seperti pernyataan yang

diucapkan oleh Sutjipto Wirowidjojo bahwa “Keluarga adalah lembaga

pendidikan yang pertama dan utama”.36

Dari pernyataan tersebut dapat

disimpukan bahwa peran keluarga itu sangat berpengaruh bagi pendidikan

anak-anak karena mereka lebih banyak berinteraksi dengan keluarga.

Demi kelancaran belajar serta keberhasilan pencapaian tujuan yang

diinginkan selain dari faktor cara orang tua mendidik anaknya juga dapat

dipengaruhi oleh relasi antar anggota keluarga. Hubungan yang baik

adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan

bimbingan untuk mensukseskan belajar anak.

Suasana rumah yang nyaman dan tenteram, tidak ada kegaduhan akan

membuat anak belajar dengan tenang. Karena suasana yang seperti itulah

yang membuat anak belajar dengan fokus. Berbeda jika suasana rumah

yang tidak beraturan, bising dan banyak kegaduhan atau penghuni rumah

yang suka ribut dapat memecahkan atau mengganggu konsentrasi anak

untuk belajar. Maka dari itu, ciptakanlah suasana yang nyaman dan

tenteram agar anak bisa konsentrasi dalam belajar.

Faktor yang keempat dalam keluarga adalah keadaan ekonomi

keluarga. Hal ini berpengaruh karena anak yang sedang belajar pasti

mempunyai banyak kebutuhan baik itu kebutuhannya di sekolah seperti

alat tulis, seragam dan yang lainnya. Anak butuh penerangan untuk belajar

di malam hari, dan butuh makanan yang bergizi untuk pertumbuhannya.

Jika ekonomi keluarga yang bagus semua fasilitas untuk belajar akan

terpenuhi. Beda dengan anak dari orang yang kurang mampu, terkadang

mereka harus susah payah mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan

belajarnya itu.

35

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

h.60-64

36

ibid, h. 61

Page 35: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

21

21

Anak akan bersemangat belajar jika ada pengertian dari orang tua,

perhatian orang tua dan dukungan dari orang tua. Orang tua perlu melihat

adanya bakat apa yang dimiliki anak dan apa yang diminati anak. Jika

anak mempelajari sesuatu sesuai dengan bakat dan minatnya dia akan

semakin giat belajar untuk meraih cita-citanya. Jangan sampai

memaksakan keinginan anak untuk mempelajari sesuatu karena nanti dia

akan malas untuk belajar dan merasa tidak ada dukungan dari orang tuanya

untuk meraih cita-cita yang diinginkan.

Dan faktor yang terakhir dari keadaan keluarga adalah latar belakang

kebudayaan. Dalam keluarga kita harus menumbuhkan kebudayaan yang

baik bagi anak, kebudayaan yang bisa mendorong anak-anak untuk rajin

belajar. Biasanya dari orang tua yang suka membaca anaknyapun akan

suka membaca karena sering melihat orang tuanya membaca ataupun

karena dibiasakan membaca oleh orang tuanya. Anak akan melakukan apa

yang sering dilihatnya.

3. Hasil Belajar

Telah disebutkan sebelumnya bahwa belajar adalah suatu proses

perubahan seseorang baik tingkah laku, cara berpikir ataupun

keterampilannya. Perubahan tingkah laku, cara berpikir dan keterampilan

sesudah belajar disebut dengan hasil belajar. “Hasil belajar atau prestasi

adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai

yang diberikan oleh guru”.37

Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah

“kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya”.38

Dari pendapat dua ahli tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada

siswa setelah siswa tersebut mendapatkan pengalaman dari interaksi

37 Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa, (Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2004), hlm. 75

38 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2009), cet.14, h.22

Page 36: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

22

22

dengan lingkungannya, baik dengan guru atau temannya dan perubahan

tersebut dapat diukur dengan diberikannya tes oleh guru.

Adapun kegiatan belajar dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kegiatan Belajar39

Dari gambar di atas bisa dilihat bahwa masukan mentah (raw input)

merupakan bahan baku yang perlu diolah. Di dalam proses belajar

mengajar di sekolah yang disebut raw input adalah siswa. Kemudian raw

input ini diberi pengalaman belajar tertentu di dalam sebuah proses belajar

mengajar (teaching-learning process). Dalam pemberian pengalaman pada

proses belajar mengajar tersebut ada pula beberapa faktor lingkungan yang

mempengaruhinya yaitu masukan lingkungan (environmental input) dan

sejumlah faktor yang sengaja dirancang (instrumental input) yaitu

kurikulum atau bahan pelajaran, guru yang memberikan pelajaran, sarana

dan fasilitas, serta manajemen sekolah. Setelah semua proses belajar

mengajar itu dilakukan maka kita akan memperoleh output yaitu

pencapaian hasil yang dikehendaki.

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar

dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan

oleh peserta didik atau murid.40

Dari proses belajar tersebut siswa

memperoleh hasil belajar yang merupakan hasil dari interaksi tindak

belajar yaitu mengalami proses untuk meningkatkan kemampuan

39

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), cet. 24,

h. 106

40

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2006), Cet. Ke-6, hlm. 61

INSTRUMENTAL

INPUT

RAW INPUT TEACHING – LEARNING

PROCESS

ENVIRONMENTAL

INPUT

OUTPUT

Page 37: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

23

23

mentalnya dan tindak mengajar yaitu membelajarkan siswa. Dari uraian di

atas peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu keadaan pada

diri seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Keadaan ini ditandai

dengan perubahan perilaku dan pengetahuan seseorang terhadap apa yang

dipelajarinya. Kemudian hasil belajar dapat diperoleh dengan melakukan

proses evaluasi atau penilaian terhadap perubahan perilaku dan

pengetahuan tersebut.

C. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Pengertian IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, hukum, dan budaya. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari

kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-

ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi,

filsafat, dan psikologi sosial.41

Istilah Pendidikan IPS dalam menyelenggarakan pendidikan di

Indonesia masih relatif baru digunakan. Pendidikan IPS merupakan

padanan dari Social Studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat.

Istilah tersebut pertama kali digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi

nama lembaga Social Studies yang mengembangkan kurikulum di AS.42

Kurikulum pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana yang dikatakan

oleh Hamid Hasan (1990), merupakan fusi dari berbagai disiplin ilmu.

Martorella mengatakan bahwa pembelajaran Pendidikan IPS lebih

menekankan pada aspek pendidikan daripada transper konsep, karena

dalam pembelajaran Pendidikan IPS siswa diharapkan memperoleh sikap,

nilai, moral, dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah

dimilikinya. Dengan demikian, pembelajaran Pendidikan IPS harus

diformulasikan pada aspek pendidikannya.

41 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), Cet. Ke-2, h. 171 42

ibid, h. 172

Page 38: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

24

24

Mata pelajaran IPS di SMP/MTs memiliki beberapa karakteristik,

yaitu:

a. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur

geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan,

sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan, dan agama.

b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur

keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas

sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema)

tertentu.

c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut

berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan

interdisipliner dan multidisipliner.

d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut

peristiwa dan perubahan kehidupan maysrakat dengan prinsip sebab

akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur,

proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar

survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan

keamanan.43

2. Tujuan pembelajaran IPS

Mengenai tujuan ilmu pengetahuan sosial (pendidikan IPS), para ahli

sering mengaitkannya dengan berbagai sudut kepentingan dan penekanan

dari program pendidikan tersebut. Gross (1978) menyebutkan bahwa

tujuan Pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga

negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat, secara tegas ia

mengatakan to prepare students to be well-functioning citizens in a

democratic society.44

Tujuan lain dari pendidikan IPS adalah untuk

mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam

mengambil keputusan setiap persoalan yang dihadapinya.

Adapun tujuan utama dari Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial

yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap

perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap

masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri

43

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 174-175

44

Etin Solihatin, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta : Bumi

Aksara, 2011), Cet. Ke-5, h. 14

Page 39: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

25

25

maupun yang menimpa masyarakat.45

Tujuan tersebut dapat dicapai

manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan

secara baik. Dari rumusan tujuan yang telah disebutkan di atas, maka

peneliti mengambil kesimpulan bahwa setelah disampaikannya

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), diharapkan siswa memiliki

kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, serta

dapat menyelesaikan masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat

atau lingkungannya maupun yang terjadi pada dirinya sendiri.

D. Kajian Relevan

Penelitian ini dilaksanakan dengan merujuk dari beberapa hasil penelitian

yang relevan, diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh :

1. Titin Sobariah pendidikan Matematika, FPMIPA Universitas Pendidikan

Indonesia (UPI) Bandung, tahun akademik 2012 dari skripsinya yang

berjudul “Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam

Pembelajaran dengan Teknik Probing-Prompting”, penelitian tersebut

menunjukkan bahwa penggunaan teknik probing-prompting dapat

meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa dalam

pembelajaran.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Yepi Surpita, pendidikan Kimia, FKIP

Universitas Bengkulu, tahun akademik 2009 dari skripsinya yang

berjudul “Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Model Pembelajaran

Kooperative Tipe Probing-Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Kimia Pokok Bahasan Minyak Bumi di Kelas X Siswa MAN Kota

Manna” dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan pendekatan

konstruktivisme model Kooperatif tipe probing-prompting dalam

pembelajaran Kimia dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas siswa

dan respon siswa.

3. Fithria Aisyah Rahmawati: “Model Pembelajaran Probing-Prompting

Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar

45 Trianto, op. cit, h. 176

Page 40: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

26

26

Matematika di Kelas VIII C SMPN 5 Sleman” diperoleh kesimpulan

bahwa hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan motivasi dan

prestasi belajar matematika siswa setelah diberikan tindakan berupa

pembelajaran matematika dengan model pembelajaran probing-

prompting.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Agung Setiadi dari Tesisnya yang

berjudul “Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran

Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas Melalui Pendekatan Probing-

Prompting” dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa (1)

kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa dibandingkan

dengan pembelajaran konvensional, ditinjau dari keseluruhan siswa

maupun kategori Kemampuan Awal Matematis (KAM); (2) tidak

terdapat interaksi anatara pembelajaran dan KAM terhadap peningkatan

kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa; (3) adanya

korelasi antara kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa

setelah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan probing-

prompting; dan (4) siswa menunjukkan sikap positif terhadap

pembelajaran matematika, pendekatan probing-prompting, maupun

terhadap soal-soal pemahaman dan penalaran matematis.

Kajian relevan pertama merupakan sebuah skripsi yang peneliti dapatkan

dari perpustakaan UPI Bandung dan mendapatkan formatnya lengkap. Hal ini

dapat memudahkan peneliti karena peneliti dapat mengetahui proses dari

penelitian yang dilakukan. Sedangkan kajian relevan yang ke dua dan ke tiga

merupakan skripsi tetapi peneliti hanya memperoleh format abstraknya saja.

Penelitian yang terakhir merupakan sebuah tesis yang peneliti dapatkan dari

perpustakaan UPI Bandung. Dari semua hasil yang relevan terkait dengan

penggunaan teknik probing-prompting pada peningkatan hasil belajar IPS

belum ditemukan. Maka dari itu, peneliti mencoba menerapkan teknik

probing-prompting untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran

Page 41: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

27

27

IPS. Sampai saat karya tulis ini ditulis peneliti belum menemukan penelitian

terkait lainnya.

E. Kerangka Berpikir

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) membahas hubungan antara manusia

dengan lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang

sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan

yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya.46

Pelajaran IPS ini penting

bagi siswa sebagai makhluk sosial yang pasti membutuhkan orang lain dalam

hidupnya. Dengan dipelajarinya Ilmu Pengetahuan Sosial ini siswa

diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya di

lingkungan masyarakat ataupun keluarganya. Mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) yang dipelajari di sekolah setingkat SMP

merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi,

sejarah, geografi, dan ekonomi. Karena banyaknya materi yang dipelajari

guru yang bersangkutan harus pintar-pintar mencari metode yang sesuai

dengan materi yang ada dalam mata pelajaran IPS tersebut. Jika guru hanya

menyampaikan materi dengan menggunakan metode ekspositori atau ceramah

siswa akan cepat merasa bosan bahkan siswa bisa saja tidak menyukai mata

pelajaran ini.

Dari keempat karya ilmiah yang telah dituliskan sebelumnya, semua

penelitian yang menggunakan teknik pembelajaran probing-prompting

tersebut berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan keberhasilan

penelitian tersebutlah peneliti ingin menguji cobakan teknik probing-

prompting tersebut pada mata pelajaran IPS karena sampai saat karya ilmiah

ini ditulis peneliti belum menemukan penelitian dengan menggunakan

metode tersebut pada mata pelajaran IPS.

Penelitian yang akan dilaksanakan berpegang pada pembelajaran IPS yang

menyangkut aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Ketiga hal tersebut dapat

dicapai dengan menggunakan teknik pembelajaran probing-prompting. Siswa

46

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet ke 2, h. 173

Page 42: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

28

28

dapat melatih kemampuan berpikir yang kritis dan analitis dalam menjawab

pertannyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.

F. Hipotesis

Ho = Tidak terdapat pengaruh penggunakan teknik pembelajaran

probing-prompting terhadap peningkatan hasil belajar siswa

Ha = Terdapat pengaruh penggunaan teknik pembelajaran probing-

prompting terhadap peningkatan hasil belajar siswa

Page 43: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

29

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang diambil sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah MTs

Al-Falah yaitu salah satu sekolah swasta yang terdapat di Kecamatan

Kotabaru Kabupaten Karawang. Peneliti memilih sekolah ini karena

sebelumnya belum pernah dilakukan penelitian di tempat ini dan ketika

melakukan observasi pra penelitian, peneliti menemukan masalah yaitu

rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, pada saat itu metode

pembelajaran yang sering digunakan adalah metode pembelajaran

konvensional. Kemudian peneliti memilih kelas VII sebagai objek penelitian

karena pada kelas VII terdapat 3 rombel, ini sangat ideal terkait peneliti

membutuhkan 1 kelas kontrol dan 1 kelas eksperimen. Observasi awal yang

dilakukan untuk mengetahui masalah yang terdapat pada kelas VII di sekolah

tersebut dilaksanakan pada tanggal 23-25 Oktober 2012 tetapi penelitian baru

bisa dilaksanakan pada tanggal 14-24 Oktober 2013 di kelas VIII A dan VIII

C pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Hal ini disebabkan oleh peneliti

yang masih harus mengumpulkan referensi terkait probing-prompting,

metode yang diuji cobakan pengaruhnya pada penelitian ini dan juga

kesempatan yang diberikan sekolah untuk penelitian pada waktu tersebut.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Dilihat dari tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh

penerapan teknik pembelajaran probing-prompting terhadap peningkatan

hasil belajar siswa, peneliti akan menggunakan metode penelitian kuasi

eksperimen (eksperimen semu). Peneliti menggunakan metode kuasi

eksperimen karena alasan waktu penelitian dan sampel yang sudah

terkondisikan. Penggunaan kuasi eksperimen ini lebih singkat

dibandingkan dengan eksperimen murni yang membutuhkan waktu yang

Page 44: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

30

30

cukup lama dan tidak mungkin dapat dilakukan di sekolah yang sudah

dilakukan pembagian kelas sebelumnya.

Perbedaan antara kuasi eksperimen dengan eksperimen murni

adalah dari pengontrolan variabelnya. Dalam kuasi eksperimen

pengontrolan dilakukan hanya pada satu variabel saja sedangkan pada

eksperimen murni pengontrolan dilakukan pada semua variabel. Dalam

penelitian ini varibel yang dikontrol adalah hasil belajar siswa. Ciri

utama dari kuasi eksperimen adalah pengelompokkan subjek penelitian

dilakukan berdasarkan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya. Maka

dari itu peneliti tidak melakukan pengelompokkan subyek penelitian

tetapi peneliti menggunakan kelompok yang sudah dibentuk oleh

sekolah.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebasnya adalah pembelajaran dengan teknik

probing-prompting, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar.

Di dalam penelitian ini terdapat dua kelas yang dibandingkan yaitu satu

kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

diterapkan pembelajaran yang menggunakan teknik pembelajaran

probing-prompting, sedangkan kelas kontrol tidak mendapat perlakuan

seperti kelas eksperimen tetapi dengan menggunakan pembelajaran

konvensional. Peneliti akan melakukan kegiatan percobaan sendiri

dengan cara menggunakan teknik pembelajaran probing-prompting pada

kegiatan belajar mengajar, sedangkan pada kelas kontrol peneliti sebagai

observer yang mengobservasi dan membandingkan pengajaran yang

dilakukan oleh guru pamong pada kelas tersebut. Dari kedua kelompok

kelas itu akan dibandingkan hasil belajarnya.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa

nonequivalent kontrol group design (pretest-posttest kelompok kontrol

Page 45: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

31

31

tanpa acak).47

Dimana dalam desain ini dilakukan tes sebanyak dua kali

yaitu sebelum eksperimen/tes awal (O1), disebut pretest, dan sesudah

eksperimen/tes terakhir (O2), disebut posttest. Pretest dilakukan untuk

mengetahui kemampuan awal siswa sebelum treatment sedangkan

posttest dilakukan setelah treatment untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh penggunaan teknik pembelajaran probing-prompting terhadap

peningkatan hasil belajar. Perbedaan antara O1 dan O2 diasumsikan

merupakan dari treatment (eksperimen). Desain penelitian dapat

digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 - O2

Keterangan :

O1 : Tes awal yang dilaksanakan pada kedua kelompok (Pretest)

O2 : Tes akhir yang dilaksanakan pada kedua kelompok (Posttest)

X : Perlakuan untuk kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan

teknik pembelajaran probing-prompting

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Al-Falah Kecamatan Kotabaru

Kabupaten Karawang.

47

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2012), Cet ke-15, h. 116

Page 46: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

32

32

2. Sampel

Pemilihan sampel dilakukan dengan sampling purposive, yaitu

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam hal ini

atas pertimbangan pihak guru mata pelajaran, pemilihan sampel

dilakukan untuk memperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari

pemilihan sampel tersebut diperoleh kelas VIII C sebagai kelas

eksperimen dan kelas VIII A sebagai kelas kontrol.

D. Prosedur Penelitian

Secara garis besar, prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Adapun langkah-langkah dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada standar

isi mata pelajaran IPS SMP/MTs kelas VIII sesuai dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), serta menganalisis materi pada

buku ajar untuk memilih materi apa yang dapat dipergunakan untuk

penerapan teknik pembelajaran probing-prompting.

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan teknik pembelajaran probing-prompting.

c. Menyusun instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data berupa

tes hasil belajar dan pedoman observasi. Penyusunan instrumen dibuat

oleh peneliti dengan bimbingan dosen.

d. Sebelum digunakan dalam penelitian, soal tes terlebih dahulu

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru IPS yang

bersangkutan. Kemudian diperbaiki sesuai dengan saran yang

diberikan. Selanjutnya instrumen diuji cobakan kepada siswa kelas IX

MTs untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya

pembeda.

Page 47: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

33

33

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan awal yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan

pengukuran dengan memberikan pretest kepada kedua kelas yang menjadi

sampel penelitian. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal

siswa sebelum diberi treatment. Setelah diberikan treatment yang berbeda

kepada kedua kelompok yaitu pada kelas eksperimen digunakan teknik

pembelajaran probing-prompting dan kelas kontrol menggunakan metode

pembelajaran yang biasa digunakan guru pamong yaitu metode

pembelajaran konvensional, kemudian dilakukan pengukuran kembali

dengan memberikan posttest kepada kedua kelompok tersebut. Selama

proses pembelajaran berlangsung, pengamat melakukan observasi

keaktifan siswa. Treatment ini dilakukan selama 3x pertemuan.

3. Tahap Penyelesaian

Adapun kegiatan pada tahap penyelesaian yaitu:

a. Mengolah data hasil tes siswa dari hasil pretest dan posttest.

b. Menganalisis data kemudian membahasnya.

c. Menarik kesimpulan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Di dalam melakukan penelitian, teknik pengumpulan data dibutuhkan

untuk membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan

data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes berupa tes

hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 butir soal yang

disusun oleh peneliti serta teknik non tes berupa observasi yang menjadi data

tambahan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dibuat untuk mendapatkan data dan informasi yang

akurat mengenai hal-hal yang akan dikaji dalam penelitian ini. Instrumen

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dan pedoman

Page 48: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

34

34

observasi. Tes objektif yang dibuat berupa pilihan ganda yang digunakan

untuk mengukur ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa. Observasi

digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa ketika belajar dengan

menggunakan teknik pembelajaran probing-prompting.

1. Tes Hasil Belajar Siswa

Tes pilihan ganda ini memuat aspek kognitif yang berbentuk pilihan

ganda sebanyak 30 soal pada pokok bahasan kondisi fisik, wilayah, dan

penduduk Indonesia. Tes berupa soal-soal berguna untuk mengukur

kemampuan pembelajaran IPS siswa.

a. Kisi-kisi instrumen

Sebelum instrumen tes digunakan, instrumen tersebut harus

diujicobakan terlebih dahulu. Instrumen yang diuji coba berjumlah 30

butir soal. Dari 30 soal tersebut hanya 18 soal yang memenuhi kriteria

untuk digunakan sebagai instrumen. Adapun kisi-kisi instrumen dalam

penelitian ini, yaitu :

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi Indikator Soal No. Soal

Mendeskripsikan

kondisi fisik,

wilayah, dan

penduduk

1. Mengidentifikasi

letak geologis, letak

geografis, dan letak

astronomis

Indonesia

Mengidentifikasi

letak geologis

Indonesia

Memahami letak

geografis

Indonesia

Memahami letak

astronomis

Indonesia

Menyebutkan

pengaruh letak

astronomis

Indonesia

7*

1*,3*, 4*

8* , 9*

6*, 10

2. Menganalisis Memahami 2, 14*

Page 49: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

35

35

hubungan letak

geografis dengan

perubahan musim

dan waktu di

Indonesia

perubahan musim

yang terjadi di

Indonesia

Mengetahui

pengaruh letak

geografis dan

astronomis di

Indonesia

Mengetahui

pembagian

wilayah

Indonesia bagian

Barat

Mengetahui

pembagian

wilayah

Indonesia bagian

Tengah

Menghitung

perbedaan waktu

pada suatu

wilayah

Mengetahui

pembagian

wilayah

Indonesia bagian

Timur

Mengetahui

selisih waktu di

setiap wilayah

bagian

25

17*, 24

13*, 28

18, 26

16*

29

3. Mengidentifikasi

penyebab terjadinya

perubahan musim

dan menentukan

bulan

berlangsungnya

musim hujan dan

musim kemarau di

wilayah Indonesia

Mengetahui

peralihan musim

yang ada di

Indonesia

Menjelaskan

terjadinya angin

muson di

Indonesia

12, 15*,

27

19, 22*

20*

Page 50: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

36

36

Memahami

pembagian angin

muson

4. Mengidentifikasi

persebaran flora dan

fauna tipe Asia,

Australiia, dan

kaitannya dengan

pembagian wilayah

Wallace dan Weber

Mengetahui flora

dan fauna di

wilayah Wallace

Menyajikan

informasi

persebaran fauna

Asiatis dan

Australis

21*

5, 23*

5. Mendeskripsikan

persebaran jenis

tanah dan

pemanfaatannya di

Indonesia

Mengidentifikasi

jenis-jenis tanah

yang subur

Menjelaskan

jenis-jenis tanah

yang terdapat di

Indonesia

11*

30*

Keterangan : (*) Soal yang valid

b. Kalibrasi Instrumen

Untuk menghitung kalibrasi instrumen dalam penelitian ini penulis

menggunakan program Anates. Anates ini adalah suatu program yang

dikembangkan oleh Drs. Karno To, M.Pd dan Yudi Wibisono, ST.

Dengan menggunakan program ini peniliti dapat lebih cepat dalam

menghitung kalibrasi instrumen. Berikut langkah-langkah penggunaan

Anates:

1) Buka program anates

2) Pilih buat file baru

3) Tentukan jumlah subjek/siswa

4) Tentukan jumlah butir soal

5) Tentukan jumlah piihan jawaban

6) Masukkan kunci jawaban pada kolom yang telah disediakan

7) Masukkan kode/nama subjek pada kolom yang telah disediakan

8) Masukkan jawaban siswa pada kolom yang telah disediakan

Page 51: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

37

37

9) Kembali ke menu utama

10) Pilih olah semua otomatis

11) Simpan data

Soal-soal yang telah dibuat untuk dijadikan sebagai soal tes,

kemudian dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui

apakah soal-soal tersebut memenuhi syarat soal yang baik. Setelah

memenuhi syarat soal yang baik soal-soal ini diberikan kepada kelas

IX yang sebelumnya sudah mempelajari materi yang akan diujikan

kepada objek penelitian. Kemudian peneliti mengukur validitas,

reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Perhitungan yang

digunakan menggunakan rumus sebagai berikut :

1) Pengukuran Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.48

Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan. Validitas soal diuji dengan rumus korelasi product

moment.49

√{ } { }

rxy = angka indeks korelasi “r” product moment

N = banyaknya peserta tes

∑ XY = jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑ X = jumlah seluruh skor X

∑ Y = jumlah seluruh skor Y

Untuk mengetahui validitas dari butir soal peneliti

menggunakan program Anates. Setelah dilakukan perhitungan

dengan menggunakan program Anates dari 30 soal yang diuji

48

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), Cet. XIV, h. 211

49 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 87

Page 52: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

38

38

cobakan terdapat 18 soal yang valid. Dari 18 soal itulah yang

kemudian dijadikan sebagai soal pretest dan posttest.

2) Pengukuran Reliabilitas

Reliabilitas bermakna keterpercayaan, keteladanan, keajegan

yaitu konsistensi, dapat diartikan sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya dan konsisten. Reliabilitas menunjuk

pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen

tersebut sudah baik.

Uji reliabilitas yang digunakan dalam menguji instrumen

menggunakan metode belah dua dengan pembelahan ganjil-

genap. Pada saat penyekoran, tes dibelah menjadi dua sehingga

tiap siswa memperoleh dua macam skor, yakni skor yang

diperoleh dari soal-soal bernomor ganjil dan skor dari soal-soal

bernomor genap. Skor total diperoleh dengan menjumlahkan skor

ganjil dan genap. Selanjutnya skor ganjil dikorelasikan dengan

skor genap, hasilnya adalah koefisien korelasi rgg singkatan dari

rganjil-genap. Mencari rgg tersebut adalah dengan menggunakan

rumus korelasi product moment. Perhitungan tersebut baru

menunjukkan reliabilitas separuh tes.

Karena tes dibelah menjadi dua, dan untuk mencari reliabilitas

seluruh tes maka digunakan rumus Spearman-Brown yaitu

sebagai berikut :

r11 = 2 x rgg

( 1 + rgg )

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

rgg = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Adapun kriterianya yaitu sebagai berikut :

Page 53: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

39

39

0,00 – 0,20 = reliabilitas kecil

0,20 – 0,40 = reliabilitas rendah

0,40 – 0,70 = reliabilitas sedang

0,70 – 0,90 = reliabilitas tinggi

0,90 – 1,00 = reliabilitas sangat tinggi

Peneliti menggunakan program Anates untuk mencari

reliabilitas tes. Setelah dihitung dengan menggunakan program

tersebut diperoleh nilai reliabilitas tes sebesar 0,73 artinya

reliabilitas tinggi.

3) Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu susah. Soal yang terlalu mudah tidak akan melatih cara

berpikir siswa. Dan apabia soal yang diberikan terlalu susah akan

menyebabkan siswa tidak bersemangat untuk menjawab

pertanyaan tersebut dan karna putus asa dalam menjawab soal

terkadang siswa menjawab asal soal tersebut. Untuk melihat taraf

kesukaran suatu butir soal, dalam hal ini menggunakan program

Anates. Rumus kesukaran yang dipakai yaitu:50

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

pada butir itu

JS = Jumlah seluruh peserta tes

50

Ibid, h. 223

Page 54: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

40

40

Klasifikasi indeks kesukaran:51

P = 0,00 – 0,30 = Sukar

P = 0,31 – 0,70 = Sedang

P = 0,71 – 1,00 = Mudah

Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari butir soal peneliti

menggunakan program Anates, dan kemudian diperoleh hasil dari

18 soal yang valid ada 16 soal sedang dan 2 soal sukar.

4) Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan

siswa yang berkemampuan rendah.52

Untuk mengetahui indeks

diskriminasi digunakan rumus:53

Keterangan:

D = Indeks diskriminasi butir

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal

itu dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab

soal itu dengan benar

51

Ibid, h. 225

52 Ibid, h. 226

53 Ibid, h. 228

Page 55: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

41

41

Adapun kriterianya sebagai berikut:54

D = 0,00 – 0,20 = Jelek

D = 0,21 – 0,40 = Cukup

D = 0,41 – 0,70 = Baik

D = 0,71 – 1,00 = Baik Sekali

Hasil uji instrumen dari 30 soal yang diuji cobakan ada 9 soal

buruk, 3 soal cukup baik, 3 soal baik, dan 15 soal sangat baik.

Soal yang digunakan sebagai soal pretest dan posttest adalah yang

daya pembedanya baik dan sangat baik. Jadi, soal yang digunakan

sebanyak 18 butir soal.

2. Observasi

Manfaat dari pedoman observasi adalah mengetahui hal-hal yang tidak

dapat diamati oleh peneliti dalam pelaksanaan evaluasi. Pedoman

observasi ini diisi oleh observer ketika pembelajaran berlangsung.

Pedoman observasi yang digunakan meliputi pedoman observasi aktivitas

guru dan observasi aktivitas siswa. Pedoman observasi aktivitas guru

digunakan untuk mengamati cara mengajar guru di kelas. Jika yang

menjadi observer adalah peneliti maka yang diobservasi adalah guru IPS

yang bersangkutan tetapi sebaliknya jika yang menjadi observer adalah

guru IPS maka yang diobservasi adalah peneliti ketika mengajar di kelas

eksperimen. Adapun pedoman observasi aktivitas siswa digunakan untuk

mengamati keaktivan siswa di kelas dan yang menjadi observer adalah

guru yang mengajar.

G. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t,

terlebih dahulu diadakan pengujian persyaratan analisis, yaitu :

54

Ibid, h. 232

Page 56: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

42

42

a. Uji Normalitas Data

Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah data keadaan awal

populasi terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang akan

digunakan adalah Uji Lilliefors, dengan rumus:55

Lo = │F (Zi) – S (Zi) │

Keterangan :

Lo = Harga mutlak terbesar

F (Zi) = Peluang angka baku

S (Zi) = Proporsi angka baku

Adapun langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

1) Kolom X

Data diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar.

2) Kolom Zi

Keterangan :

Zi = Skor baku

X = Nilai siswa

X = Nilai rata-rata

SD = Standar Deviasi

3) Kolom F(Zi)

Nilai Zi dikonsultasikan pada daftar tabel (tabel Z)

4) Kolom S(Zi)

Kolom ini dicantumkan nilai yang diperoleh dari perhitungan

sebagai berikut:

5) Kolom | |

Merupakan harga mutlak dari selisih F(Zi) dan S(Zi)

55

Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005), h.466

Page 57: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

43

43

6) Tentukan nilai L0 dengan harga terbesar dari harga mutlak selisih

dan dibandingkan dengan Ltabel dari tabel liliefors. Dengan kriteria :

Lhitung < Ltabel : data berdistribusi normal

Lhitung Ltabel : data berdistribusi tidak normal

Ltabel atau nilai kritis untuk uji liliefors dengan n > 30 dan taraf

nyata (α) 0,05 adalah Ltabel =

Lhitung diambil nilai terbesar dari keseluruhan Lhitung yang ada.

7) Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal, maka nilai L0 dikonsultasikan ke dalam tabel

nilai kritis L dengan taraf signifikasi α = 0,05. Kriteria pengujian

populasi ini dianggap berdistribusi normal jika harga L0 lebih kecil

dari Ltabel (angka kritis).

b. Uji Homogenitas

Uji ini untuk mengetahui seragam tidaknya varians sampel –

sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas

dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenan populasi. Uji

homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher, dengan langkah-

langkah sebagai berikut:56

1) Hipotesis

Ha :

H0 : =

2) Tentukan Fhitung dengan rumus

dengan

3) Tetapkan taraf signifikan (α)

4) Hitung Ftabel dengan rumus

Ftabel = F

(dk varian terbesar – 1, dk varian terkecil – 1)

Dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel

56

Husaini Usman dan Purnomo setiadi, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009),

Cet.IV, h.133

Page 58: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

44

44

5) Tentukan kriteria pegujian H0, yaitu:

Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, yang berarti varians kedua

populasi homogen.

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua

populasi tidak homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Jika sampel berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji

parametrik dengan menguji statistik menggunakan rumus uji-t dengan

taraf signifikansi = 0,05, sebagai berikut:57

thit =

21

21

11.

nnS

XX

gab

dengan Sgab =

2

11

21

2

22

2

11

nn

SnSn

Keterangan:

X1 : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

X2 : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

n1 : Jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 : Jumlah sampel kelompok kontrol

S12 : Varians kelompok eksperimen

S22 : Varians kelompok kontrol

Dengan kriteria pengujianya adalah sebagai berikut:

Terima Ho jika thitung < ttabel

Tolak Ho jika thitung > ttabel

3. Uji Normalitas Gain

Gain adalah selisih antara nilai postest dan pretest, gain

menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa

57 Husaini Usman dan Purnomo setiadi, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2009), Cet.IV, h.142

Page 59: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

45

45

setelah pembelajaran dilakukan guru.58

Pengujian N-Gain ini dilakukan

untuk menghindari hasil kesimpulan bias penelitian. Adapun rumus untuk

menghitung N-Gain adalah :

Dengan kategorisasi perolehan sebagai berikut :

g-tinggi : nilai g > 0,7

g-sedang : nilai 0,7 > g > 0,3

g-rendah : nilai g < 0,3

H. Hipotesis Statistik

Berdasarkan kerangka konseptual yang didukung oleh landasan

teoritis, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut yaitu:

H0 : µx = µy

Ha : µx µy

Keterangan :

H0 = Tidak terdapat pengaruh penggunakan teknik pembelajaran probing-

prompting terhadap peningkatan hasil belajar siswa

Ha = Terdapat pengaruh penggunaan teknik pembelajaran probing-

prompting terhadap peningkatan hasil belajar siswa

58

Isti Nurcahyani. Pengaruh Teknik Probing Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Dalam

Pembelajaran Konsep Getaran dan Gelombang. (Jakarta: Skripsi UIN, 2011) h. 45

Page 60: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

46

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MTs Al-Falah

PROFIL MADRASAH

1. Nama Madrasah : MTs Al-Falah

2. Nomor Statistik Madrasah : 121232150040

3. Akreditasi Madrasah : B

4. Alamat Madrasah : Jl. Mashudi No. 2 RT.03/03

Desa Pangulah Utara

Kecamatan Kotabaru

Kabupaten Karawang

Provinsi Jawa Barat

5. NPWP : 00.505.352.5-408.000

6. Nama Kepala : Yandi Hanadi, S.Pd.I

7. Nomor Telp. HP : (0264) 315556 / 08159795621

8. Nama Yayasan : YAPISAF

9. Alamat Yayasan : Jl. Mashudi No. 2 RT. 03/03

Pangulah

Utara

Kec. Kotabaru Kab. Karawang

10. Telp. Yayasan : (0264) 317082

11. No. Akte Pendirian Yayasan : 07-1989

12. Kepemilikan Tanah : Yayasan

a. Status tanah (Wakaf Yayasan)

b. Luas Tanah 1598 m2

13. Status Bangunan : Yayasan

14. Luas Bangunan : 1148 m2

15. Data Siswa dalam 3 Tahun terakhir (MTs, MA) untuk MI agar dialokasikan

Page 61: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

47

47

Tahun

Ajaran

Kelas

Jumlah Siswa

Kelas VII, VIII

& IX

VII VIII IX Jml

Siswa

Jml

Rombel Jml

Siswa

Jml

Rbl

Jml

Siswa

Jml

Rbl

Jml

Siswa

Jml

Rbl

2011/2012 38 1 37 1 31 1 106 3

2012/2013 85 3 38 1 37 1 160 5

2013/2014 112 3 85 3 40 1 237 7

16. Data Sarana dan Prasarana

N

o Jenis Prasarana

Jml.

Ruang

Jml.

R.

Kondi

si

Baik

Jml. R.

Kondisi

Rusak

Kategori Kerusakan

Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

1 Ruang Kelas 5 - 3 - 3 1

2 Perpustakaan 1 - 1 1 - -

3 R. Lab. IPA - - - - - -

4 R. Lab. Biologi - - - - - -

5 R. Lab. Fisika - - - - - -

6 R. Lab. Kimia - - - - - -

7 R. Lab.

Komputer 1 - 1 - 1 -

8 R. Lab. Bahasa - - - - - -

9 R. Pimpinan 1 - 1 - 1 -

10 R. Guru 1 - 1 - 1 -

11 R. Tata Usaha 1 - 1 - 1 -

12 R. Konseling - - - - - -

13 Tempat Ibadah 1 - 1 - 1 -

14 R. UKS 1 - - 1 - -

15 Jamban 3 - 3 - - 3

16 Gudang 1 - 1 - 1 -

Page 62: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

48

48

17 R. Sirkulasi - - - - - -

18 Tempat Olah

Raga

1 - - - 1 -

19 R. Osis - - - - - -

20 R. Keterampilan 1 - - - 1 -

21

.

R. Serbaguna 1 - - - - 1

17. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

NO Keterangan Jumlah

Pendidik

1. Guru PNS diperbantukan Tetap 3

2. Guru tetap Yayasan 10

3. Guru Honorer 4

4. Guru Tidak Tetap -

Tenaga Kependidikan

1 TU 1

2 Penjaga Sekolah 1

3

dst

B. Hasil Uji Coba Instrumen Test

Langkah awal sebelum dilakukannya penelitian adalah melakukan

pengujian terhadap instrumen tes dengan tujuan untuk mengetahui kualitas

instrumen tes sebelum dijadikan sebagai alat pengumpulan data. Pengujian

instrumen tes tersebut dilakukan pada kelas IX di sekolah MTs Al-Falah.

Pengujian instrumen tes ini sempat dilakukan dua kali karena intrumen tes

yang pertama terlalu sukar untuk siswa yang mendapatkan materi tersebut 1

tahun sebelumnya yaitu ketika mereka duduk di kelas VIII, kemudian peneliti

mengganti instrumen tes dengan soal yang lebih mudah dan kalimat yang bisa

mudah dimengerti oleh siswa. Analisis terhadap hasil pengujian dilakukan

dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji daya pembeda, dan uji

tingkat kesukaran.

Page 63: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

49

49

Tabel 4.1.

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes

No

Soal

Validitas

Tiap Butir

Soal

Reliabilitas Daya

Pembeda

Tingkat

Kesukaran Keputusan

1. rxy = 0,392

0,73

Tinggi

Baik Sedang Dipakai

2. rxy = 0,130

Buruk Sukar Tidak

Dipakai

3. rxy = 0,413 Sangat baik Sedang Dipakai

4. rxy = 0,367 Baik Sedang Dipakai

5. rxy = 0,076

Cukup Baik Sedang Tidak

Dipakai

6. rxy = 0,441 Sangat Baik Sedang Dipakai

7. rxy = 0,581 Sangat Baik Sedang Dipakai

8. rxy = 0,471 Sangat Baik Sedang Dipakai

9. rxy = 0,363 Sangat Baik Sedang Dipakai

10. rxy = 0,168

Buruk Sedang Tidak

Dipakai

11. rxy = 0,423 Cukup Baik Sedang Dipakai

12. rxy = 0,327 Sangat Baik

Sedang Tidak

Dipakai

13. rxy = 0,446 Sangat Baik Sedang Dipakai

14. rxy = 0,409 Sangat Baik Sedang Dipakai

15. rxy = 0,396 Sangat Baik Sedang Dipakai

16. rxy = 0,383 Sangat Baik Sedang Dipakai

17. rxy = 0,411 Sangat Baik Sedang Dipakai

18. rxy = -0,147

Buruk Sedang Tidak

Dipakai

19. rxy = 0,197 Buruk Sedang Tidak

Dipakai

20. rxy = 0,496 Sangat Baik Sedang Dipakai

21. rxy = 0,476 Sangat Baik Sedang Dipakai

22. rxy = 0,515 Sangat Baik Sedang Dipakai

23. rxy = 0,365 Baik Sukar Dipakai

24. rxy = 0,168

Buruk Sedang Tidak

Dipakai

25. rxy = 0,233 Cukup Baik Sedang Tidak

Page 64: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

50

50

Dipakai

26. rxy = 0,130

Buruk Sukar Tidak

Dipakai

27. rxy = 0,141

Buruk Sedang Tidak

Dipakai

28. rxy = 0, 096

Buruk Sedang Tidak

Dipakai

29. rxy = 0,028

Buruk Sukar Tidak

Dipakai

30. rxy = 0, 429 Baik Sukar Dipakai

Hasil pengujian (Tabel 4.1) menunjukkan bahwa instrumen validitas tiap

soal berada pada kisaran rendah sampai tinggi, reliabilitas butir soal tergolong

tinggi. Daya pembeda berada pada kisaran buruk sampai sangat baik. Tingkat

kesukaran instrumen tes mengandung soal yang sedang dan sukar.

Berdasarkan kriteria pengujian diputuskan bahwa dari 30 soal yang diuji

cobakan ada 18 soal yang akan digunakan sebagai soal pretest dan posttest.

C. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS setelah mendapatkan

pembelajaran dengan menggunakan teknik pembelajaran probing-prompting.

Adapun langkah awal yang dilakukan adalah dengan mengadakan uji

coba soal (uji instrumen) sebelum soal tersebut dijadikan sebagai soal pretest

dan soal posttest pada kelas kontrol dan eksperimen. Uji coba tersebut

dilakukan untuk mengetahui kevalidan tiap butir soal (validitas), reliabilitas,

daya pembeda dan tingkat kesukaran tiap butir soal. Setelah pengujian

dilakukan, kemudian dilakukan tes awal (pretest) pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada masing-masing

kelas. Kemudian dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

konvensional pada kelas kontrol dan teknik pembelajaran probing-prompting

pada kelas eksperimen. Setelah semua materi disampaikan, peneliti

Page 65: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

51

51

mengadakan test akhir (posttest) yang tujuannya untuk mengetahui pengaruh

dari teknik pembelajaran yang dipakai pada kelas eksperimen.

1. Deskripsi Data Hasil Tes Awal (Pretest)

a. Hasil Pretest Pada Kelas Kontrol

Tabel 4.2 Data Statistik Pretest Kelas Kontrol

Statistik Tes Awal (Pretest)

Nilai Terendah 33

Nilai Tertinggi 61

Rentang Kelas 28

Jumlah Kelas Interval 5,72 → 6

Panjang Kelas 4,67 → 5

Rata-rata (Mean) 47,07

Modus 41,25

Median 47

Standar Deviasi 9,14

Berdasarkan Tabel 4.2, data hasil pretest kelas kontrol (Lampiran

12) sebanyak 27 siswa yang dijadikan sampel berada pada rentang

33 - 62 dengan rata-rata 47,07. Kemudian nilai tengah dari hasil

pretest tersebut 47 dan standar deviasinya adalah 9,14. Untuk lebih

jelasnya mengenai data hasil pretest pada kelas kontrol kita lihat

gambar diagram batang di bawah ini :

Page 66: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

52

52

Gambar 4.1

Diagram Batang Hasil Pretest Kelas Kontrol

Dari gambar 4.1 di atas dapat diketahui dari 27 orang siswa yang

dijadikan sampel, jumlah siswa yang mendapat skor terendah

interval 33-37 sebanyak 3 orang (11,11%), sedangkan jumlah siswa

yang mendapat skor tertinggi interval 58-62 sebannyak 4 orang

(14,814%). Skor terbanyak berada pada interval 38-42 sebanyak 6

orang (22,222%).

b. Hasil Pretest Pada Kelas Eksperimen

Tabel 4.3 Data Statistik Pretest Kelas Eksperimen

Statistik Tes Awal (Pretest)

Nilai Terendah 33

Nilai Tertinggi 61

Rentang Kelas 28

Jumlah Kelas Interval 5,72 → 6

Panjang Kelas 4,67 → 5

Rata-rata (Mean) 43,07

Modus 51,79

Median 43,75

Standar Deviasi 7,69

0

1

2

3

4

5

6

7

33-37 38-42 43-47 48-52 53-57 58-62

Page 67: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

53

53

Berdasarkan Tabel 4.3, data hasil pretest kelas eksperimen

(Lampiran 14) sebanyak 27 siswa yang dijadikan sampel berada

pada rentang 33 - 62 dengan rata-rata 43,07. Kemudian nilai tengah

dari hasil pretest tersebut 43,75 dan standar deviasinya adalah 7,69.

Untuk lebih jelasnya mengenai data hasil pretest pada kelas

eksperimen kita lihat gambar diagram batang di bawah ini :

Gambar 4.2

Diagram Batang Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Dari gambar 4.2 di atas dapat diketahui dari 27 orang siswa yang

dijadikan sampel, jumlah siswa yang mendapat skor terendah

interval 33-37 sebanyak 6 orang (22,222%), sedangkan jumlah siswa

yang mendapat skor tertinggi interval 58-62 sebannyak 1 orang

(3,703%). Skor terbanyak berada pada interval 48-52 sebanyak 7

orang (25,93%).

0

1

2

3

4

5

6

7

8

33-37 38-42 43-47 48-52 53-57 58-62

Page 68: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

54

54

2. Deskripsi Data Hasil Tes Akhir (Posttest)

a. Hasil Posttest Pada Kelas Kontrol

Tabel 4.4 Data Statistik Posttest Kelas Kontrol

Statistik Tes Awal (Posttest)

Nilai Terendah 50

Nilai Tertinggi 78

Rentang Kelas 28

Jumlah Kelas Interval 5,72 → 6

Panjang Kelas 4,67 → 5

Rata-rata (Mean) 67,63

Modus 75,5

Median 69,92

Standar Deviasi 9,53

Berdasarkan Tabel 4.4, data hasil posttest kelas kontrol (Lampiran

13) sebanyak 27 siswa yang dijadikan sampel berada pada rentang

50 - 79 dengan rata-rata 67,63. Kemudian nilai tengah dari hasil

posttest tersebut 69,92 dan standar deviasinya adalah 9,53. Untuk

lebih jelasnya mengenai data hasil posttest pada kelas kontrol kita

lihat gambar diagram batang di bawah ini :

Page 69: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

55

55

Gambar 4.3

Diagram Batang Hasil Posttest Kelas Kontrol

Dari gambar 4.3 di atas dapat diketahui dari 27 orang siswa yang

dijadikan sampel, jumlah siswa yang mendapat skor terendah

interval 50-54 sebanyak 2 orang (7,41%), sedangkan jumlah siswa

yang mendapat skor tertinggi interval 75-79 sebannyak 8 orang

(29,63%). Skor terbanyak berada pada interval 75-79 sebanyak 8

orang (29,63%).

b. Hasil Posttest Pada Kelas Eksperimen

Tabel 4.5 Data Statistik Posttest Kelas Eksperimen

Statistik Tes Awal (Posttest)

Nilai Terendah 56

Nilai Tertinggi 83

Rentang Kelas 27

Jumlah Kelas Interval 5,72 → 6

Panjang Kelas 4,5 → 5

Rata-rata (Mean) 67,41

Modus 63

Median 69

Standar Deviasi 8,24

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79

Page 70: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

56

56

Berdasarkan Tabel 4.5, data hasil posttest kelas eksperimen

(Lampiran 15) sebanyak 27 siswa yang dijadikan sampel berada

pada rentang 56 - 85 dengan rata-rata 67,41. Kemudian nilai tengah

dari hasil posttest tersebut 69 dan standar deviasinya adalah 8,24.

Untuk lebih jelasnya mengenai data hasil posttest pada kelas

eksperimen kita lihat gambar diagram batang di bawah ini :

Gambar 4.4

Diagram Batang Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Dari gambar 4.4 di atas dapat diketahui dari 27 orang siswa yang

dijadikan sampel, jumlah siswa yang mendapat skor terendah

interval 56-60 sebanyak 5 orang (18,52%), sedangkan jumlah siswa

yang mendapat skor tertinggi interval 81-85 sebannyak 1 orang

(3,7%). Skor terbanyak berada pada interval 61-65 sebanyak 6 orang

(22,22%).

3. Deskripsi Data Hasil Observasi

Pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa di kelas,

diperoleh melalui observasi yang dilakukan oleh observer pada setiap

pertemuan. Sebelum dimulainya proses belajar mengajar, observer diberi

dua lembar pedoman observasi untuk diisi selama proses belajar

0

1

2

3

4

5

6

7

56-60 61-65 66-70 71-75 76-80 81-85

Page 71: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

57

57

mengajar berlangsung yaitu pedoman observasi terhadap aktivitas guru

dan pedoman observasi terhadap aktivitas siswa. Observasi ini dilakukan

pada setiap pertemuan. Dari 3 kali pertemuan dapat diperoleh hasil

sebagai berikut :

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar

(Aktivitas Guru) Kelas Kontrol

Pertemuan Jumlah Keterangan

1 66 Baik

2 65 Baik

3 65 Baik

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar

(Aktivitas Guru) Kelas Eksperimen

Pertemuan Jumlah Keterangan

1 67 Baik

2 64 Baik

3 62 Baik

Dari tabel 4.6 (Lampiran 4) dan tabel 4.7 (Lampiran 3) di atas

dapat diketahui bahwa hasil observasi pada kegiatan belajar mengajar

(aktivitas guru) pada pertemuan 1,2 dan 3 berbeda jumlahnya antara

kelas kontrol dan eksperimen. Tetapi pada kedua kelas tersebut memiliki

kategori baik dalam menyampaikan materi. Adapun dalam pengamatan

terhadap aktivitas siswa hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Kelas Kontrol

Pertemuan Total Skor Presentase Kualifikasi

1 32 72,73% Baik

2 30 68,18% Baik

3 32 72,73% Baik

Page 72: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

58

58

Tabel 4.9 Pedoman Pengamatan Aktivitas Siswa

Kelas Eksperimen

Pertemuan Total Skor Presentase Kualifikasi

1 30 68,18% Baik

2 34 77,27% Baik

3 35 79,56% Baik

Dari pedoman pengamatan aktivitas pada tabel 4.8 (lampiran 4) dan

4.9 (lampiran 3) di atas mempunyai perbedaan antara kelas kontrol

dengan kelas eksperimen. Pada pertemuan pertama persentase aktivitas

siswa pada kelas kontrol lebih besar dibandingkan dengan kelas

eksperimen yaitu kelas kontrol 72,73% sedangkan kelas eksperimen

68,18. Pertemuan kedua kelas kontrol mengalami penurunan menjadi

68,18% sedangkan kelas eksperimen mengalami kenaikan menjadi

77,27%. Dan pada pertemuan terakhir persentase aktivitas siswa kelas

kontrol mengalami kenaikan lagi menjadi 72,73% tetapi tidak lebih besar

dibandingkan kenaikan yang dialamai oleh kelas eksperimen yaitu

79,56%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik

pembelajaran probing-prompting membuat aktivitas siswa menjadi lebih

aktif di kelas.

D. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis Data

1. Analisis Data Tes Awal (Pretest)

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Liliefors.

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak, denga kriteria :

Lhitung < Ltabel : data berdistribusi normal

Lhitung > Ltabel : data berdistribusi tidak normal

Page 73: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

59

59

Hasil uji normalitas pretest yang telah dilakukan oleh penulis pada

kelas kontrol dan eksperimen disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Tes Awal (Pretest)

Kelas Kontrol dan Eksperimen

Data Kelas

Kriteria Kesimpulan Kontrol Eksperimen

N 27 27

Lo < Lt NORMAL Lhitung 0,1516 0,1463

Ltabel 0,173 0,173

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa data tes awal

(pretest) pada kelas kontrol maupun eksperimen berdistribusi

normal. Hasil pengujian pretest pada kelas kontrol (Lampiran 12)

diperoleh harga Lhitung atau Lo = 0,1516 dan pada kelas eksperimen

(Lampiran 14) diperoleh harga Lhitung atau Lo = 0,1463. Dari tabel

harga kritis uji Liliefors dengan taraf signifikan (α) = 0,05 untuk n =

27 maka didapatkan harga Ltabel = 0,173, maka data tersebut sudah

memenuhi kriteria yaitu pada kelas kontrol Lhitung (0,1516) < Ltabel

(0,173) dan pada kelas eksperimen Lhitung (0,1463) < Ltabel (0,173).

Kesimpulan dari hasil pengujian tersebut bahwa H0 diterima. Dengan

demikian data populasi pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seragam tidaknya

varians sampel – sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji

homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher. Kriteria dalam uji

homogenitas ini adalah:

Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, yang berarti varians kedua

populasi homogen.

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua

populasi tidak homogen.

Page 74: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

60

60

Adapun hasil uji homogenitas pada tes awal (pretest) terdapat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Tes Awal (Pretest)

Kelas S2 Fhitung Ftabel Kesimpulan

Kontrol 83,46 1,411 1,95 HOMOGEN

Eksperimen 59,15

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas diketahui bahwa varians =

83,46 dan varians = 59,15. Kemudian hasil uji homogenitas untuk

data pretest pada kelas kontrol (Lampiran 12) dan eksperimen

(Lampiran 14) diperoleh Fhitung = 1,411 dari tabel harga distribusi F

dengan taraf signifikan (α) = 0,05 untuk db penyebut 27 (27-1) dan

db pembilang 27 (27-1) maka didapat harga Ftabel = 1,95. Ternyata

harga Fhitung (1,411) < Ftabel (1,95), maka H0 diterima. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua populasi

homogen.

2. Analisis Data Tes Akhir (Posttest)

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Liliefors.

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak, denga kriteria :

Lhitung < Ltabel : data berdistribusi normal

Lhitung > Ltabel : data berdistribusi tidak normal

Hasil uji normalitas posttest yang telah dilakukan oleh penulis pada

kelas kontrol dan eksperimen disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Tes Akhir (Posttest)

Kelas Kontrol dan Eksperimen

Data Kelas

Kriteria Kesimpulan Kontrol Eksperimen

N 27 27 Lo < Lt NORMAL

Page 75: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

61

61

Lhitung 0,1481 0,1527

Ltabel 0,173 0,173

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa data tes akhir

(posttest) pada kelas kontrol maupun eksperimen berdistribusi

normal. Hasil pengujian posttest pada kelas kontrol (Lampiran 13)

diperoleh harga Lhitung atau Lo = 0,1481 dan pada kelas eksperimen

(Lampiran 15) diperoleh harga Lhitung atau Lo = 0,1527. Dari tabel

harga kritis uji Liliefors dengan taraf signifikan (α) = 0,05 untuk n =

27 maka didapatkan harga Ltabel = 0,173, maka data tersebut sudah

memenuhi kriteria yaitu pada kelas kontrol Lhitung (0,1481) < Ltabel

(0,173) dan pada kelas eksperimen Lhitung (0,1527) < Ltabel (0,173).

Kesimpulan dari hasil pengujian tersebut bahwa H0 diterima. Dengan

demikian data populasi posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seragam tidaknya

varians sampel – sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji

homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher. Kriteria dalam uji

homogenitas ini adalah:

Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, yang berarti varians kedua

populasi homogen.

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua

populasi tidak homogen.

Adapun hasil uji homogenitas pada tes akhir (posttest) terdapat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Tes Akhir (Posttest)

Kelas S2 Fhitung Ftabel Kesimpulan

Kontrol 90,86 1,34 1,95 HOMOGEN

Eksperimen 67,94

Page 76: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

62

62

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas diketahui bahwa varians =

90,86 dan varians = 67,94. Kemudian hasil uji homogenitas untuk

data posttest pada kelas kontrol (Lampiran 13) dan eksperimen

(Lampiran 15) diperoleh Fhitung = 1,34 dari tabel harga distribusi F

dengan taraf signifikan (α) = 0,05 untuk db penyebut 27 (27-1) dan

db pembilang 27 (27-1) maka didapat harga Ftabel = 1,95. Ternyata

harga Fhitung (1,34) < Ftabel (1,95), maka H0 diterima. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua populasi

homogen.

E. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis dan diperoleh hasil dari

kedua kelompok tersebut berdistribusi normal dan bersifat homogen.

Kemudian selanjutnya akan dilakukan uji kesamaan dua rata-rata hasil

pretest. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

yang signifikan antara skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen

agar diketahui layak atau tidaknya untuk diberikan treatment (penerapan

teknik pembelajaran probing-prompting). Adapun hasil uji kesamaan dua

rata-rata pretest disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.14 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

Keterangan Kontrol Eksperimen

Jumlah Sampel 27 27

47,07 43,07

S2 83,46 59,15

thitung -0,8013

ttabel 2,01

Kesimpulan Menerima Ho dan menolak Ha

Berdasarkan analisis yang terdapat pada tabel 4.14 dengan menggunakan

uji-t pretest antara kelas kontrol (Lampiran 12) dan eksperimen (Lampiran

Page 77: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

63

63

14) pada taraf signifikan 95% (0,05) dengan derajat kebebasan dk = (n1 + n2)

– 2= 52 maka diperoleh ttabel = 2,01 dan thitung = -0,8013. Untuk pengujian

tersebut diajukan hipotesis berikut :

Ho = Tidak terdapat pengaruh penggunakan teknik pembelajaran

probing-prompting terhadap peningkatan hasil belajar siswa

Ha = Terdapat pengaruh penggunaan teknik pembelajaran probing-

prompting terhadap peningkatan hasil belajar siswa

Dengan kriteria :

Jika harga thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika harga thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Berdasarkan kriteria yang tertera di atas dan juga data hasil penelitian,

maka kriteria hasil penelitian yang diperoleh yaitu thitung < ttabel (-0,8013 <

2,01) maka Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga kesimpulannya adalah tidak

terdapat perbedaan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hasil

pengujian tersebut menunjukkan bahwa sampel layak digunakan untuk diberi

treatment (penerapan teknik pembelajaran probing-prompting) agar dapat

mengetahui pengaruh dari treatment (penerapan teknik pembelajaran

probing-prompting) tersebut dalam peningkatan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPS. Adapun hasil uji kesamaan dua rata-rata posttest disajikan

dalam bentuk tabel berikut ini :

Tabel 4.15 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest

Keterangan Kontrol Eksperimen

Jumlah Sampel 27 27

67,63 67,41

S2 90,86 67,94

thitung -0,04

ttabel 2,01

Kesimpulan Menerima Ho dan menolak Ha

Page 78: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

64

64

Adapun hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan Tabel 4.15 dengan

uji-t posttest antara kelas kontrol (Lampiran 13) dengan kelas eksperimen

(Lampiran 15) pada taraf signifikan 95% (0,05) dengan derajat kebebasan dk

= (n1 + n2) – 2= 52 maka diperoleh ttabel = 2,01 dan thitung = -0,04. Berdasarkan

kriteria penerimaan dan penolakan Ho dan juga data hasil penelitian yang

tertera di atas, maka kriteria hasil penelitian yang diperoleh yaitu thitung < ttabel

(-0,04 < 2,01) maka Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga kesimpulannya

adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan skor posttest kelas kontrol

dengan kelas eksperimen dengan kata lain tidak terdapat pengaruh

penggunakan teknik pembelajaran probing-prompting terhadap peningkatan

hasil belajar siswa.

F. Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil perhitungan uji hipotesis yang telah dilakukan oleh penulis

dengan taraf signifikan 95% (0,05) maka diperoleh hasil thitung < ttabel (-0,04 <

2,01) maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang

signifikan dari teknik pembelajaran probing-prompting terhadap hasil belajar

IPS siswa. Ini diambil dari rata-rata hasil posttest dari kedua kelas yaitu kelas

kontrol yang menggunakan pendekatan konvensional memperoleh rata-rata

67,63 sedangkan kelas eksperimen yang menggunakan teknik pembelajaran

probing-prompting memperoleh 67,41.

Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas baik kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol keduanya berdistribusi normal dan

homogen. Berdasarkan uji N-gain dari hasil belajar IPS siswa kelompok

eksperimen 0,62444 dan kelompok kontrol 0,71926. Dari nilai tersebut

dikatakan bahwa rata-rata N-gain pada kelompok kontrol lebih besar jika

dibandingkan dengan kelompok eksperimen.

Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa penggunaan teknik

pembelajaran probing-prompting tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Page 79: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

65

65

Maka dari itu, perlu kiranya ketika guru akan menggunakan teknik

pembelajaran ini harus mengetahui kelemaham-kelemahannya. Yang salah

satu kelemahannya adalah teknik ini tidak bisa digunakan sesering dan

sesuka hati. Apabila akan menggunakan teknik probing-prompting pendidik

harus mempersiapkan perencanaan pengajaran secara matang agar mencapai

tujuan yang diinginkan. Kemudian, guru harus mengetahui cocok atau

tidaknya penggunaan teknik ini pada suatu pelajaran. Karena bisa saja teknik

ini tidak berhasil dikarenakan kurangnya persiapan atau penggunaannya tidak

cocok pada mata pelajaran tertentu.

G. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis ini tentunya memiliki

banyak keterbatasan, diantaranya adalah :

1. Penulis hanya melakukan penelitian pada satu pokok bahasan saja.

2. Penelitian ini hanya dilakukan di satu sekolah yaitu di MTs Al-Falah

Kotabaru, maka hasil penelitian bisa saja berbeda jika dilakukan di

sekolah lain.

Page 80: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

66

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan oleh penulis,

maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik pembelajaran probing-

prompting pada mata pelajaran IPS tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata

hasil posttest dari nilai rata-rata kelas kontrol lebih besar daripada rata-rata

hasil posttest kelas eksperimen, yaitu kelas kontrol 67,63 dan kelas

eksperimen 67,41. Pada perhitungan uji hipotesis melalui uji-t pada taraf

signifikan 95%, didapatkan hasil thitung < ttabel (-0,04 < 2,01) maka Ho diterima

dan Ha ditolak. Hasil yang negatif ini bisa terjadi karena waktu yang

digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian dengan menggunakan

teknik probing-prompting cukup singkat dan juga kualitas siswa dari kelas

kontrol dan kelas eksperimen berbeda. Teknik probing-prompting ini sendiri

memiliki manfaat yang terlihat ketika dilakukan observasi pada saat

penelitian yaitu terjadinya komunikasi antara siswa dengan guru dan siswa

dengan siswa yang membuat kelas lebih aktif.

B. Saran

1. Sebagai pengajar atau guru kita memang harus menggunakan metode

pembelajaran yang bervariasi dalam mengajar agar siswa tidak merasa

bosan dan juga untuk lebih meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap

pelajaran yang disampaikan, tetapi sebelum menggunakan metode

tersebut guru harus memahami bagaimana cara penerapan suatu metode

pada pelajaran tertentu.

2. Dilihat dari kesimpulan di atas bukan berarti teknik pembelajaran yang

digunakan dalam penelitian tidak berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa, tetapi dalam penggunaan teknik probing-prompting ini

membutuhkan waktu yang lebih lama dalam tahap persiapan dan

Page 81: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

67

67

pelaksanaannya. Jadi, jika guru yang menerapkan lebih bisa mengelola

waktu dengan baik atau lebih siap untuk menggunakan teknik ini maka

bisa saja teknik tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Page 82: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

68

68

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. XIV

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2012)

David A. Jacobsen, Paul Eggen, dan Donald Kauchak, Methods For

Teaching, Terj. Achmad Fawaid dan Khoirul Anam, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009), Cet. Ke-1

Husaini Usman dan Purnomo setiadi, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2009), Cet.IV, h.133

Idris, Marno. Strategi dan Metode Pengajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruz Media,

2008)

Jhon M. Echols & Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2008)

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010), cet. 24

Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan,

Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2012)

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010)

Setyawan, Heru. Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Metode Ceramah,

2011, (http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-

kelebihan-dan-kekurangan.html)

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2010)

Solihatin, Etin. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS,

(Jakarta : Bumi Aksara, 2011), Cet. Ke-5, h. 14

Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005)

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2009), cet.14

Page 83: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

69

69

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet ke-15

Suyatno, Menjelajahi Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Mass Media

Buana Pustaka, 2009)

Sagala, Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung:

Alfabeta, 2006), Cet. Ke-6

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), Cet.

Ke-2

Tu’u, Tulus. Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa, (Jakarta :

PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004)

Undang-Undang, “ SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional): UU RI No. 2

Tahun 2003”, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), Cet. I

INTERNET :

Pratama, Aidhil. Pengertian dan Macam-macam Teknik Pembelajaran,

2012, (http://lompoulu.blogspot.com/2012/11/pengertian-jenis-teknik-

pembelajaran.html)

SKRIPSI :

Sobariah, Titin. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa

dalam Pembelajaran dengan Teknik Probing-Prompting, (Bandung,

Skripsi UPI, 2012)

Sulaeman, Dede. Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Teknik

Probing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa MTs,

(Jakarta, Skripsi UIN, 2007)

Isti Nurcahyani. Pengaruh Teknik Probing Terhadap Hasil Belajar Peserta

Didik Dalam Pembelajaran Konsep Getaran dan Gelombang.

(Jakarta: Skripsi UIN, 2011)

Page 84: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

LEMBAR UJI REFERENSI

Judul Skripsi : Pengaruh Teknik Pembelajaran Probing-Prompting Terhadap

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di

MTs Al-Falah Cikampek

Penulis : Khoerunnisa

NIM : 108015000006

Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

NO. REFERENSI PEMBIMBING

I

PEMBIMBING

II

1.

Aidhil Pratama, Pengertian dan Macam-macam Teknik

Pembelajaran, 2012,

(http://lompoulu.blogspot.com/2012/11/pengertian-

jenis-teknik-pembelajaran.html)

2.

David A. Jacobsen, Methods For Teaching, Terjemahan

Achmad Fawaid dan Khoirul Anam, (Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, 2009), Cet. Ke-1, h. 182

3.

David A. Jacobsen, Paul Eggen, dan Donald Kauchak,

Methods For Teaching, Terj. Achmad Fawaid dan

Khoirul Anam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),

Cet. Ke-1, h.172

4.

Dede Sulaeman, Pembelajaran Matematika dengan

Menggunakan Teknik Probing Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika Siswa MTs, (Jakarta, Skripsi

UIN, 2007), h. 17

5.

Etin Solihatin, Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran IPS, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), Cet.

Ke-5, h. 14

6.

Heru Setyawan, Pengertian, Kelebihan, dan

Kekurangan Metode Ceramah, 2011,

(http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-

kelebihan-dan-kekurangan.html)

Page 85: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

7. Husaini Usman dan Purnomo setiadi, Pengantar

Statistika, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), Cet.IV,

h.133

8.

Husaini Usman dan Purnomo setiadi, Pengantar

Statistika, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), Cet.IV,

h.142

9. Idris, Marno, Strategi Dan Metode Pengajaran

(Jogyakarta: Ar-Ruz Media, 2008), hal 117

10.

Jhon M. Echols & Hassan Shadily, Kamus Inggris-

Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.

448

11. Marno Idris, Strategi dan Metode Pengajaran,

(Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2008), h.117

12.

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar

Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),

cet.14, h.22

13. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2010), h. 84

14. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2010), cet. 24, h. 106

15. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2010), h. 102

16.

Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika Untuk

Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi,

dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 23.

17. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang

Memengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 58

18. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 54

19. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 59

20. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.60-

Page 86: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

64

21. Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005),

h.466

22.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012),

Cet ke-15, h. 116

23. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 87

24.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet.

XIV, h. 211

25. Suyatno, Menjelajahi Pembelajaran Inovatif,

(Sidoarjo: Mass Media Buana Pustaka, 2009), h. 63

26. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran,

(Bandung: Alfabeta, 2006), Cet. Ke-6, hlm. 61

27.

Titin Sobariah, Peningkatan Kemampuan Penalaran

Matematis Siswa dalam Pembelajaran dengan Teknik

Probing-Prompting, (Bandung, Skripsi UPI, 2012), hl.

12

28.

Titin Sobariah, Peningkatan Kemampuan Penalaran

Matematis Siswa dalam Pembelajaran dengan Teknik

Probing-Prompting, (Bandung, Skripsi UPI, 2012), h.

18

29 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta : Bumi

Aksara, 2010), Cet. Ke-2, h. 171

30. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2010), h. 174-175

31. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2010), cet ke 2, h. 173

32.

Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi

Siswa, (Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,

2004), hlm. 75

33. Undang-Undang, “ SISDIKNAS (Sistem Pendidikan

Page 87: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Nasional): UU RI No. 20 Tahun 2003”, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2008), Cet. I, h.3

34.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi

Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010),

hl. 127

35.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi

Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), h.

129

36.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi

Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), h.

179

Jakarta, Maret 2015

Yang mengesahkan :

Pembimbing I

Maila Dinia Husni Rahim, MA. SpD

NIP : 19780314 200604 2 002

Pembimbing II

Anissa Windarti, M.Sc

NIP : 19820802 201101 2 005

Page 88: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 1

Wawancara Pada Kegiatan Observasi (Pra Penelitian)

Untuk Guru IPS Kelas VII

1. Metode apa yang sering digunakan dalam pembelajaran IPS di MTs Al-Falah kelas VII?

Jawab : Metode yang sering saya gunakan adalah metode ceramah

2. Apakah penggunaan metode yang sering digunakan berhasil diterapkan dalam

pembelajaran IPS di MTs Al-Falah kelas VII?

Jawab : Sebenarnya sih kurang

3. Apa kendala dari metode yang sering digunakan di MTs Al-Falah kelas VII?

Jawab : Anak kurang fokus bahkan kadang ada yang tidur

4. Bagaimana respon anak terhadap pelajaran IPS dengan menggunakan metode yang

sering di gunakan tersebut?

Jawab : Ada beberapa siswa yang memperhatikan, tetapi ada juga yang bercanda/ngobrol

5. Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui teknik pembelajaran Probing-Prompting?

Jawab : Tidak

6. Apakah Bapak/Ibu sudah menerapkan teknik pembelajaran Probing-Prompting dalam

pembelajaran IPS di MTs Al-Falah kelas VII?

Jawab : Tidak

7. Jika sudah pernah menerapkan teknik pembelajaran Probing-Prompting, bagaimana

hasilnya?

Jawab : -

8. Bagaimana cara Bapak/Ibu melakukan evaluasi?

Jawab : Melalui test tulis, bentuk pilihan ganda dan uraian

9. Bagaimana dengan nilai mata pelajaran IPS siswa kelas VII di MTs Al-Falah?

Jawab : Cukup bagus sih kalo nilai harian karena open book

10. Bagaimanakah perasaan Bapak/Ibu ketika mengajar IPS?

Jawab : Ketika mengajar senang menghadapi anak yang antusias mengikuti pelajaran.

Tetapi kadang terkendala kepada materi IPS yang banyak khususnya pada materi

Geografi dan Sejarah

Page 89: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 2

Wawancara Pada Kegiatan Observasi (Pra Penelitian)

Untuk Siswa Kelas VII

1. Apakah ade tertarik dengan mata pelajaran IPS?

L1 : Tidak terlalu tertarik

L2 : Tidak terlalu

P1 : Iya

P2 : Iya

2. Apa yang membuat ade tertarik dalam mempelajari mata pelajaran IPS?

L1 : Karena ada mata pelajaran Sejarah

L2 : Bisa mengetahui sejarah

P1 : Pelajarannya menyenangkan

P2 : Pelajarannya menyenangkan

3. Apa yang membuat ade tidak tertarik dalam mempelajari mata pelajaran IPS?

L1 : Banyak hapalan padahal saya susah buat menghapal

L2 : Sering ada pertanyaan yang susah

P1 : -

P2 : Anak yang lain suka berisik jadi bikin ga konsen

4. Bagaimana cara mengajar guru IPS di kelas?

L1 : Agak menyenangkan

L2 : Menyenangkan

P1 : Bagus

P2 : Bagus/Tegas

5. Apakah pembelajaran IPS menurut ade menyenangkan?

L1 : Tidak

L2 : Cukup menyenangkan

P1 : Iya

P2 : Menyenangkan

6. Kendala apa yang ade hadapi ketika belajar IPS?

L1 : Susah menghapal

L2 : Susah dipahami

P1 : Menghapal

P2 : Menghapal dan membaca

Page 90: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

7. Menurut ade cara belajar yang bagaimana sehingga pelajaran IPS menyenangkan?

L1 : Tidak membaca sendiri tapi harus banyak dijelasin sama guru

L2 : Pertanyaan dari guru

P1 : Kerja kelompok

P2 : Kerja kelompok

Page 91: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 92: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 93: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 94: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 95: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 96: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 97: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 98: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 99: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 100: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 101: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 102: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Page 103: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 5

TABEL ANALISIS UNTUK MENGHITUNG VALIDITAS BUTIR SOAL

NO. SISWA

BUTIR SOAL SKOR

TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 A 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 12

2 B 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 17

3 C 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 10

4 D 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 12

5 E 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 9

6 F 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 12

7 G 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 8

8 H 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17

9 I 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 13

10 J 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 10

11 K 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 16

12 L 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 11

13 M 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 13

14 N 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 17

15 O 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 13

16 P 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 24

17 Q 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 10

18 R 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9

19 S 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 20

20 T 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 11

21 U 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 15

22 V 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 18

23 W 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 8

24 X 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11

Page 104: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

25 Y 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 22

26 Z 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 17

27 AA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 18

28 AB 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 14

29 AC 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 13

30 AD 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 25

JUMLAH 17 6 21 19 18 14 13 14 18 20 15 13 13 18 14 10 14 17 19 18 13 14 7 20 11 6 11 15 8 9 425

Page 105: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Validitas soal no.1

No.

Soal Nomor 1

X Y X2 Y

2 XY

1 1 12 1 144 12

2 1 17 1 289 17

3 1 10 1 100 10

4 0 12 0 144 0

5 1 9 1 81 9

6 1 12 1 144 12

7 0 8 0 64 0

8 1 17 1 289 17

9 0 13 0 169 0

10 1 10 1 100 10

11 1 16 1 256 16

12 0 11 0 121 0

13 0 13 0 169 0

14 1 17 1 289 17

15 0 13 0 169 0

16 1 24 1 576 24

17 0 10 0 100 0

18 0 9 0 81 0

19 1 20 1 400 20

20 0 11 0 121 0

21 0 15 0 225 0

22 0 18 0 324 0

23 1 8 1 64 8

24 0 11 0 121 0

25 1 22 1 484 22

26 1 17 1 289 17

27 1 18 1 324 18

28 0 14 0 196 0

29 1 13 1 169 13

30 1 25 1 625 25

∑ 17 425 17 6627 267

Page 106: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Langkah-Langkah Mencari Validitas

Contoh mencari validitas soal nomor 1 :

Dari tabel validitas soal nomor 1 di atas diperoleh data sebagai berikut :

∑X = 17 ∑X2 = 17

∑Y = 425 ∑Y2 = 6627

∑XY = 267

Sesudah diketahui ∑X, ∑X2, ∑Y, ∑Y

2, dan ∑XY tinggal memasukkan bilangan-bilangan

tersebut ke dalam rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut:

√{ } { }

√{ } { }

=

= 0,392

Page 107: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Perhitungan Validitas menggunakan Program ANATES

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

=================================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 30

Nama berkas: F:\UJI_VALIDITAS_(G).ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 1 0,392 Signifikan

2 2 0,130 -

3 3 0,413 Signifikan

4 4 0,367 Signifikan

5 5 0,076 -

6 6 0,441 Signifikan

7 7 0,581 Sangat Signifikan

8 8 0,471 Sangat Signifikan

9 9 0,363 Signifikan

10 10 0,168 -

11 11 0,423 Signifikan

12 12 0,327 -

13 13 0,446 Signifikan

14 14 0,409 Signifikan

15 15 0,396 Signifikan

16 16 0,383 Signifikan

17 17 0,411 Signifikan

18 18 -0,147 -

19 19 0,197 -

20 20 0,469 Sangat Signifikan

21 21 0,476 Sangat Signifikan

22 22 0,515 Sangat Signifikan

23 23 0,365 Signifikan

24 24 0,168 -

25 25 0,233 -

26 26 0,130 -

27 27 0,141 -

28 28 0,096 -

29 29 0,028 -

30 30 0,429 Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01

10 0,576 0,708 60 0,250 0,325

15 0,482 0,606 70 0,233 0,302

20 0,423 0,549 80 0,217 0,283

25 0,381 0,496 90 0,205 0,267

30 0,349 0,449 100 0,195 0,254

40 0,304 0,393 125 0,174 0,228

50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

Page 108: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 6

TABEL ANALISIS UNTUK MENGHITUNG RELIABILITAS BUTIR SOAL

NO

.

SIS

WA

BUTIR SOAL

SK

OR

TO

TA

L 1,3,5,7,9,1

1,13,15,17,

19,21,23,2

5,27,29

2,4,6,8,10,1

2,14,16,18,

20,22,24,26

,28,30

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Ganjil Genap

1 A 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 12 6 6

2 B 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 17 10 7

3 C 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 10 6 4

4 D 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 12 5 7

5 E 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 9 5 4

6 F 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 12 6 6

7 G 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 8 2 6

8 H 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 9 8

9 I 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 13 7 6

10 J 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 10 5 5

11 K 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 16 5 11

12 L 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 11 4 7

13 M 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 13 6 7

14 N 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 17 9 8

15 O 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 13 7 6

16 P 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 24 13 11

17 Q 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 10 6 4

18 R 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9 6 3

19 S 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 20 12 8

20 T 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 11 3 8

21 U 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 15 8 7

22 V 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 18 8 10

23 W 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 8 5 3

Page 109: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

24 X 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 5 6

25 Y 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 22 12 10

26 Z 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 17 7 10

27 AA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 18 9 9

28 AB 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 14 7 7

29 AC 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 13 7 6

30 AD 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 25 12 13

JUMLAH 17 6 21 19 18 14 13 14 18 20 15 13 13 18 14 10 14 17 19 18 13 14 7 20 11 6 11 15 8 9 425 212 213

Page 110: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

TABEL PERSIAPAN PERHITUNGAN RELIABILITAS

DENGAN BELAH DUA GANJIL-GENAP

NO. SISWA

Item Ganjil (1,3,5,7,9,11,13,15,17,19,

21,23,25,27,29)

Item Genap

(2,4,6,8,10,12,14,16,18,20

,22,24,26,28,30) X2 Y

2 XY

(X) (Y)

1 A 6 6 36 36 36

2 B 10 7 100 49 70

3 C 6 4 36 16 24

4 D 5 7 25 49 35

5 E 5 4 25 16 20

6 F 6 6 36 36 36

7 G 2 6 4 36 12

8 H 9 8 81 64 72

9 I 7 6 49 36 42

10 J 5 5 25 25 25

11 K 5 11 25 121 55

12 L 4 7 16 49 28

13 M 6 7 36 49 42

14 N 9 8 81 64 72

15 O 7 6 49 36 42

16 P 13 11 169 121 143

17 Q 6 4 36 16 24

18 R 6 3 36 9 18

19 S 12 8 144 64 96

20 T 3 8 9 64 24

21 U 8 7 64 49 56

22 V 8 10 64 100 80

23 W 5 3 25 9 15

24 X 5 6 25 36 30

25 Y 12 10 144 100 120

26 Z 7 10 49 100 70

27 AA 9 9 81 81 81

28 AB 7 7 49 49 49

29 AC 7 6 49 36 42

30 AD 12 13 144 169 156

JUMLAH 212 213 1712 1685 1615

Setelah dihitung/dijumlahkan diperoleh harga-harga berikut:

N = 30 ∑X = 212 ∑Y = 213

∑X2

= 1712 ∑Y2 = 1685 ∑XY = 1615

Page 111: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Langkah-Langkah Mencari Reliabilitas

Contoh mencari reliabilitas soal:

Setelah menentukan harga-harga pada halaman sebelumnya, kemudian harga-harga tersebut

dimasukkan ke dalam rumus product moment sebagai berikut:

√{ } { }

√{ } { }

=

= 0,571

Dengan rumus product moment diperoleh harga rxy atau rgg = 0,571, tetapi harga tersebut

baru menunjukkan reliabilitas separuh tes. Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan

rumus Spearman-Brown, yaitu:

r11 = 2 x rgg

( 1 + rgg )

= 2 x 0,571

= 1142

= 0,73 ( 1 + 0,571 ) 1,571

0,70 – 0,90 = reliabilitas tinggi

Hasil ini sama dengan perhitungan menggunakan ANATES, yaitu :

Page 112: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

RELIABILITAS TES

================

Rata2= 14,17

Simpang Baku= 4,57

KorelasiXY= 0,57

Reliabilitas Tes= 0,73

Nama berkas: F:\UJI_VALIDITAS_(G).ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 1 Syahru Ramadhan 7 10 17

2 2 Irvan 4 7 11

3 3 Sri Rahayu 8 10 18

4 4 Sukmawati 5 3 8

5 5 Bambang 5 4 9

6 6 Syahrindra 12 10 22

7 7 Dani 6 6 12

8 8 Musyarofah 9 8 17

9 9 Reza Diharja 6 4 10

10 10 Sabilia Hanif 12 8 20

11 11 Ahmad Topani 6 6 12

12 12 Sri Indriyani 8 7 15

13 13 Wiwit Tannia 7 6 13

14 14 Novia Nurjannah 7 6 13

15 15 Suprayogi 5 6 11

16 16 Dianta K. 9 8 17

17 17 Dede Fiki 2 6 8

18 18 Hanifah Fauziah 5 5 10

19 19 Ilhamda Rafi 5 11 16

20 20 Aldi A. 6 4 10

21 21 Maulana Ilyas 6 7 13

22 22 Thia Rhevani 9 9 18

23 23 Rohmat F. 6 3 9

24 24 Siti Maizatul 3 8 11

25 25 Pudjia Alifia 13 11 24

26 26 Albi Juansyah 10 7 17

27 27 Titin Patimah 7 7 14

28 28 Andika 5 7 12

29 29 Dini Ardini 7 6 13

30 30 Wullan Priyanti 12 13 25

Page 113: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 7

Langkah-Langkah Perhitungan Taraf Kesukaran

Contoh mencari taraf kesukaran soal no.1:

Rumus taraf kesukaran yaitu :

1. Cari nilai B

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar pada butir itu

Soal no.1 = 17

2. Tentukan JS = Jumlah seluruh peserta tes

JS = 30

3. Tentukan nilai P

4. Kesimpulannya taraf kesukaran no.1 berada pada tingkat sedang karena berdasarkan

klasifikasi indeks kesukaran nilai pada kisaran 0,31-0,70 memiliki kadar kesukaran

sedang.

Page 114: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Perhitungan Taraf Kesukaran

No.

Soal B JS P=B/JS Keterangan

2 6 30 0,2 Sukar

3 21 30 0,7 Sedang

4 19 30 0,63333 Sedang

5 18 30 0,6 Sedang

6 14 30 0,46667 Sedang

7 13 30 0,43333 Sedang

8 14 30 0,46667 Sedang

9 18 30 0,6 Sedang

10 20 30 0,66667 Sedang

11 15 30 0,5 Sedang

12 13 30 0,43333 Sedang

13 13 30 0,43333 Sedang

14 18 30 0,6 Sedang

15 14 30 0,46667 Sedang

16 10 30 0,33333 Sedang

17 14 30 0,46667 Sedang

18 17 30 0,56667 Sedang

19 19 30 0,63333 Sedang

20 18 30 0,6 Sedang

21 13 30 0,43333 Sedang

22 14 30 0,46667 Sedang

23 7 30 0,23333 Sukar

24 20 30 0,66667 Sedang

25 11 30 0,36667 Sedang

26 6 30 0,2 Sukar

27 11 30 0,36667 Sedang

28 15 30 0,5 Sedang

29 8 30 0,26667 Sukar

30 9 30 0,3 Sukar

Agar lebih cepat dalam menghitung taraf kesukaran dapat menggunakan program

ANATES, hasil perhitungan menggunakan ANATES dengan cara manual di atas hasilnya akan

sama karena program ANATES juga menggunakan rumus yang telah tertera di halaman

sebelumnya hanya ditambahkan dengan pengalian 100%, adapun hasil dari perhitungan

menggunakan ANATES yaitu :

Page 115: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

TINGKAT KESUKARAN

=================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 30

Nama berkas: F:\UJI_VALIDITAS_(G).ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 1 17 56,67 Sedang

2 2 6 20,00 Sukar

3 3 21 70,00 Sedang

4 4 19 63,33 Sedang

5 5 18 60,00 Sedang

6 6 14 46,67 Sedang

7 7 13 43,33 Sedang

8 8 14 46,67 Sedang

9 9 18 60,00 Sedang

10 10 20 66,67 Sedang

11 11 15 50,00 Sedang

12 12 13 43,33 Sedang

13 13 13 43,33 Sedang

14 14 18 60,00 Sedang

15 15 14 46,67 Sedang

16 16 10 33,33 Sedang

17 17 14 46,67 Sedang

18 18 17 56,67 Sedang

19 19 19 63,33 Sedang

20 20 18 60,00 Sedang

21 21 13 43,33 Sedang

22 22 14 46,67 Sedang

23 23 7 23,33 Sukar

24 24 20 66,67 Sedang

25 25 11 36,67 Sedang

26 26 6 20,00 Sukar

27 27 11 36,67 Sedang

28 28 15 50,00 Sedang

29 29 8 26,67 Sukar

30 30 9 30,00 Sukar

Page 116: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 8

DAFTAR SKOR UJI COBA

KELOMPOK ATAS DAN KELOMPOK BAWAH

Kelompok Atas

NO

NAMA

SISWA

NOMOR SOAL SKOR

TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Wullan P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 25

2 Pudjia Alifia 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 24

3 Syahrindra 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 22

4 Sabilia Hanif 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 20

5 Sri Rahayu 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 18

6 Thia Rhevani 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 18

7 Syahru R 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 17

8 Musyarofah 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 17

JUMLAH 7 3 7 6 5 6 7 6 8 6 6 6 6 8 6 6 7 4 5 7 6 6 3 6 3 1 4 4 2 4 161

Kelompok Bawah

NO

NAMA

SISWA NOMOR SOAL

SKOR

TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Siti Maizatul 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 11

2 Reza Diharja 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 10

3 Hanifah F 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 10

4 Aldi A. 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 10

5 Bambang 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 9

6 Rohmat F. 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9

7 Sukmawati 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 8

8 Dede Fiki 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 8

JUMLAH 4 2 3 3 3 1 0 2 3 5 4 2 2 3 2 1 2 3 5 2 1 1 0 5 1 1 4 5 4 1 75

Page 117: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Langkah-Langkah Perhitungan Daya Pembeda

Contoh mencari daya pembeda soal no.1:

Rumus taraf daya pembeda yaitu :

1. Membuat daftar skor uji coba kelompok atas dan kelompok bawah

Dari tabel daftar skor pada halaman sebelumnya diketahui soal no. 1:

JA = 8

JB = 8

BA = 7

BB = 4

2. Tentukan nilai D

3. Kesimpulannya daya pembeda soal no.1 berada pada tingkat cukup karena berdasarkan

klasifikasi kriteria daya pembeda nilai pada kisaran 0,21 – 0,40 adalah cukup.

Page 118: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Karena menggunakan cara perhitungan manual di atas membutuhkan waktu yang lama

maka dari itu penulis menggunakan program ANATES untuk mencari daya pembeda, hasilnya

adalah sebagai berikut:

DAYA PEMBEDA

============

Jumlah Subyek= 30

Klp atas/bawah(n)= 8

Butir Soal= 30

Nama berkas: F:\UJI_VALIDITAS_(G).ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 1 7 4 3 37,50

2 2 3 2 1 12,50

3 3 7 3 4 50,00

4 4 6 3 3 37,50

5 5 5 3 2 25,00

6 6 6 1 5 62,50

7 7 7 0 7 87,50

8 8 6 2 4 50,00

9 9 8 3 5 62,50

10 10 6 5 1 12,50

11 11 6 4 2 25,00

12 12 6 2 4 50,00

13 13 6 2 4 50,00

14 14 8 3 5 62,50

15 15 6 2 4 50,00

16 16 6 1 5 62,50

17 17 7 2 5 62,50

18 18 4 3 1 12,50

19 19 5 5 0 0,00

20 20 7 2 5 62,50

21 21 6 1 5 62,50

22 22 6 1 5 62,50

23 23 3 0 3 37,50

24 24 6 5 1 12,50

25 25 3 1 2 25,00

26 26 1 1 0 0,00

27 27 4 4 0 0,00

28 28 4 5 -1 -12,50

29 29 2 4 -2 -25,00

30 30 4 1 3 37,50

Page 119: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 9

Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi Indikator Soal No. Soal

Mendeskripsikan

kondisi fisik,

wilayah, dan

penduduk

1. Mengidentifikasi

letak geologis, letak

geografis, dan letak

astronomis

Indonesia

Mengidentifikasi

letak geologis

Indonesia

Memahami letak

geografis

Indonesia

Memahami letak

astronomis

Indonesia

Menyebutkan

pengaruh letak

astronomis

Indonesia

7*

1*,3*, 4*

8* , 9*

6*, 10

2. Menganalisis

hubungan letak

geografis dengan

perubahan musim

dan waktu di

Indonesia

Memahami

perubahan musim

yang terjadi di

Indonesia

Mengetahui

pengaruh letak

geografis dan

astronomis di

Indonesia

Mengetahui

pembagian

wilayah

Indonesia bagian

Barat

Mengetahui

pembagian

wilayah

Indonesia bagian

Tengah

Menghitung

perbedaan waktu

pada suatu

wilayah

Mengetahui

2, 14*

25

17*, 24

13*, 28

18, 26

16*

Page 120: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

pembagian

wilayah

Indonesia bagian

Timur

Mengetahui

selisih waktu di

setiap wilayah

bagian

29

1. Mengidentifikasi

penyebab terjadinya

perubahan musim

dan menentukan

bulan

berlangsungnya

musim hujan dan

musim kemarau di

wilayah Indonesia

Mengetahui

peralihan musim

yang ada di

Indonesia

Menjelaskan

terjadinya angin

muson di

Indonesia

Memahami

pembagian angin

muson

12, 15*,

27

19, 22*

20*

2. Mengidentifikasi

persebaran flora dan

fauna tipe Asia,

Australiia, dan

kaitannya dengan

pembagian wilayah

Wallace dan Weber

Mengetahui flora

dan fauna di

wilayah Wallace

Menyajikan

informasi

persebaran fauna

Asiatis dan

Australis

21*

5, 23*

3. Mendeskripsikan

persebaran jenis

tanah dan

pemanfaatannya di

Indonesia

Mengidentifikasi

jenis-jenis tanah

yang subur

Menjelaskan

jenis-jenis tanah

yang terdapat di

Indonesia

11*

30*

Keterangan : (*) Soal yang valid

Page 121: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 10

Nama : Mata Pelajaran :

Kelas : Hari/Tgl :

Petunjuk :

1. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal!

2. Bacalah soal dengan teliti, kemudian selesaikan lebih dahulu soal yang kamu anggap

mudah!

3. Periksalah kembali hasil pekerjaanmu sebelum dikumpulkan kepada guru!

4. Dilarang bekerja sama dengan teman!

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar!

1. Yang dimaksud letak geografis suatu negara adalah ....

a. Letak negara dilihat dari kenyataannya di bumi

b. Letak negara berdasarkan garis lintang dan bujur

c. Letak negara berdasarkan pengaruh kebudayaan

d. Letak negara dari komposisi perekonomian

2. Secara geografis, Indonesia terletak diantara dua samudera, yaitu ....

a. Hindia dan Pasifik

b. Hindia dan Atlantik

c. Pasifik dan Atlantik

d. Antartika dan Atlantik

3. Di bawah ini merupakan pengaruh letak geografis terhadap kehidupan di Indonesia, kecuali

....

a. banyak memiliki mitra kerja dengan sesama negara berkembang

b. mengalami pergantian musim setiap 6 bulan sekali

c. banyak memperoleh penyinaran matahari sepanjang tahun

d. memiliki tiga daerah pembagian waktu

4. Berikut ini yang merupakan dampak atau pengaruh dari letak astronomis Indonesia adalah

....

a. Indonesia memiliki dua musim yaitu penghujan dan kemarau

b. Indonesia dilalui angin muson yang berganti arah setiap 6 bulan sekali

c. Indonesia memiliki tiga daerah waktu

d. Indonesia memiliki beraneka ragam budaya

Page 122: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

5. Letak suatu daerah atau negara berdasarkan kandungan batuan yang ada di dalam bumi

disebut letak ....

a. geografis

b. geologis

c. astronomis

d. topografis

6. Letak astronomis yaitu letak wilayah berdasarkan ....

a. struktur dan komposisi batuan

b. garis lintang dan garis bujur

c. keadaan wilayah dan daerah lain

d. kedudukan dan letak suatu daerah

7. Letak astronomis Indonesia adalah ....

a. 6o LU – 11

o LS dan 95

o BT – 141

o BT

b. 6o LU – 11

o LU dan 95

o BT – 141

o BT

c. 6o LS – 11

o LS dan 95

o BB – 141

o BB

d. 6o LU – 11

o LU dan 95

o BT – 141

o BT

8. Jenis tanah padzol di Indonesia banyak dimanfaatkan untuk ....

a. perkebunan

b. pertanian tadah hujan

c. padang rumput

d. peternakan

9. Perhatikan daftar daerah di Indonesia berikut :

1) Jawa Tengah 5) Bali

2) Kalimantan Selatan 6) Kalimantan Timur

3) Sumatera 7) Jawa Timur

4) Sulawesi 8) Kalimantan Tengah

Berdasarkan daftar daerah di atas, yang termasuk waktu Indonesia bagian tengah adalah ....

a. 2,4 dan 5

b. 2,4 dan 8

c. 5,6 dan 7

d. 1,2 dan 3

10. Perubahan musim di Indonesia disebabkan oleh ....

a. Rotasi bumi

b. Revolusi bumi

c. Rotasi matahari

d. Revolusi matahari

11. Peralihan antar musim yang terjadi di wilayah Indonesia disebut ....

a. musim pancaroba

b. musim paceklik

c. musim kering

d. musim peralihan

Page 123: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

12. Wilayah Indonesia yang termasuk ke dalam WIT adalah ....

a. Kalimantan

b. Maluku

c. NTB

d. NTT

13. Berikut ini yang bukan merupakan wilayah waktu Indonesia bagian barat adalah ...

a. Jawa dan Madura

b. Sumatera

c. Bali dan Nusa Tenggara

d. Kalimantan Barat

14. Angin yang bergerak dari daratan Australia sekitar bulan April-September yang

mendatangkan musim kemarau disebut angin ...

a. muson utara

b. muson barat

c. muson timur

d. muson selatan

15. Berikut yang tidak termasuk wilayah fauna Wallace adalah ....

a. Sulawesi

b. Sumatera

c. NTT

d. Maluku

16. Angin muson Timur yang bertiup antara bulan April-September dari daratan Australia

menuju Asia akan berdampak bagi wilayah Indonesia berupa ....

a. musim kemarau

b. musim penghujan

c. musim semi

d. musim pancaroba

17. Di bawah ini yang termasuk binatang tipe Australis adalah ....

a. Burung kasuari, tapir dan harimau

b. Cenderawasih, kuskus dan kakaktua

c. Kanguru, burung kasuari dan cenderawasih

d. Kanguru, gajah dan kera

18. Tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang dikeluarkan gunung berapi dan jenis

tanah ini sangat subur dan cocok untuk pertanian disebut ....

a. tanah laterit

b. tanah humus

c. tanah vulkanis

d. tanah endapan

Page 124: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu

Kelas/Semester : VIII/I

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1x pertemuan)

Pertemuan ke- : 1 (Satu)

Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan

pertumbuhan jumlah penduduk

I. Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk

*SK ini terdiri dari 4 KD, tetapi penelitian saya khususkan pada KD 1. Adapun keempat KD

itu yaitu: 1) Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk, 2) Mengidentifikasi

permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya, 3) Mendeskripsikan

permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan

berkelanjutan dan 4) Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan dampaknya

terhadap pembangunan.

II. Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran

1. Mengidentifikasi letak geologis, letak geografis, dan letak astronomis Indonesia

2. Menganalisis hubungan letak geografis dengan perubahan musim di Indonesia

III. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran siswa diharapkan dapat :

1. Menunjukkan posisi geografis (letak geologis, letak geografis, dan letak astronomis)

Indonesia dengan teliti dan dipertanggung jawabkan.

2. Menganalisis hubungan posisi geografis dengan perubahan musin di Indonesia dengan

tekun, teliti, dan dipertanggung jawabkan.

Page 125: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

IV. Materi Pembelajaran

1. Materi pokok

Letak Indonesia (letak geografis, astronomis dan geologis Indonesia).

Hubungan posisi geografis dengan perubahan musim di indonesia.

2. Uraian materi (terlampir)

V. Metode Pembelajaran

1. Pembelajaran dengan teknik probing-prompting

2. Tanya jawab

3. Observasi

4. Penugasan

VI. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan I :

A. Pendahuluan (waktu 25 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Memeriksa kehadiran siswa

Apersepsi (pengetahuan prasarat)

- Letak geografis Indonesia

sangat strategis

- Indonesia adalah negara

kepulauan karena jumlah

pulaunya mencapai 17.508

pulau.

Guru memberikan pretest untuk

mengetahui kemampuan siswa

sebelum diberi materi pelajaran

Motivasi : Guru memberikan

motivasi kepada siswa agar siap

dalam mengikuti pembelajaran

Mengacungkan tangan ketika

namanya disebutkan

Siswa memperhatikan dan

merespon dengan baik

Siswa mengerjakan soal

pretest yang diberikan oleh

guru

Siswa mendengarkan

motivasi yang diberikan oleh

guru

1

1

2,3,4

1

Page 126: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Katelitian (carefulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung jawab (responsibility)

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B.1. Eksplorasi (waktu 30 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Guru meminta siswa untuk

memperhatikan peta

Sebelum menyampaikan materi,

guru terlebih dahulu bertanya

dengan menggunakan teknik

probing-prompting terkait materi

yang akan disampaikan

Pertanyaan:

- Guru menunjukkan peta dunia,

kemudian bertanya benua apa

saja yang terdapat di dunia?

- Tunjukkan wilayah mana saja

yang termasuk ke dalam benua

Asia, Australia, Eropa,

Amerika dan Afrika !

- Negara kita Indonesia diapit

oleh berapa benua dan benua

apa sajakah itu?

Guru menjelaskan posisi

geografis (letak geografis, letak

geologis, dan letak astronomis

Indonesia dan pembagian wilayah

& waktu di Indonesia

Siswa memperhatikan peta

Siswa menjawab pertanyaan

sesuai dengan apa yang dia

ketahui

Siswa memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru.

Kemudian siswa mencatat

apa yang diajarkan oleh guru

1

2,3,4

1,2,3,4

Page 127: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

Melibatkan peserta didik secara

aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

Siswa bertanya kepada guru

mengenai hal yang belum

dimengerti

Siswa belajar aktif di dalam

proses pembelajaran

3

3

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Ketelitian (carefulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung Jawab (responsibility)

B.2. Elaborasi (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Menunjukkan peta Indonesia dan

menunjuk siswa untuk

menyebutkan letak geografis dan

astronomis Indonesia

Menunjuk beberapa siswa untuk

menjelaskan kembali materi yang

telah disampaikan

Meminta siswa untuk

menganalisis hubungan letak

geografis dengan perubahan

musim di Indonesia

Siswa menyebutkan letak

geografis dan letak

astronomis Indonesia

Siswa menjelaskan materi

sesuai dengan apa yang telah

dipahami

Menganalisis dengan melihat

materi di buku pegangan

siswa

2,3,4

2,3,4

2,3,4

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Ketelitian (carfulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung jawab (responsibility)

Page 128: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

B.3. Konfirmasi (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Guru bertanya jawab dengann

siswa dengan menggunakan

probing-prompting

- Tolong tunjukkan daerah mana

saja yang masuk ke dalam

WIT! (sambil menunjukkan

peta Indonesia)

- Apakah kepanjangan dari

WIT?

- Daerah mana saja yang masuk

ke Indonesia bagian Timur?

Guru bersama siswa bertanya

jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan

Siswa menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh guru

sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki

Siswa juga bertanya kepada

guru apa yang belum

diketahui terkait dengan

materi pembahasan

3,4

1,2

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Ketelitian (carefulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung jawab (responsibility)

C. Penutup (waktu 5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Bersama-sama dengan peserta

didik dan/atau sendiri membuat

kesimpulan pelajaran

Guru memberikan penguatan dari

hasil tanya jawab

Siswa bersama dengan guru

membuat kesimpulan

mengenai materi yang telah

dipelajari

Siswa memperhatikan dan

menanggapi penjelasan guru

1,3

1,3

Page 129: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Ketelitian (carefulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung jawab (responsibility)

VII. Media dan Sumber Belajar

1. Sumber buku acuan:

IPS untuk SMP/Mts kelas VIII oleh Roger Pakpahan, dkk. Penerbit : PT. Grasindo

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP dan Mts kelas VIII oleh Herlan Firmansyah dan

Dani Ramdani. Penerbit : CV. Djatnika

Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII oleh Sanusi Fattah, dkk. Penerbit : CV. Teguh

Karya

2. Media pembelajaran : Atlas dan Peta Indonesia

VIII. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian : Tes tertulis

2. Bentuk instrumen : Tes uraian

3. Soal/instrumen : Soal uraian

Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan letak astronomis? Jelaskan!

2. Sebutkan letak astronomis wilayah Indonesia!

3. Sebutkan pengaruh letak geografis Indonesia terhadap aspek sosial!

4. Jelaskan pengertian dari garis khatulistiwa!

5. Sebutkan beberapa tempat atau wilayah Indonesia yang dilewati oleh garis

khatulistiwa!

Page 130: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Jawaban

1. Letak astronomis adalah letak suatu wilayah dipandang dari kedudukan garis lintang

dan garis bujur.

2. 6oLU – 11

oLS dan 95

oBT – 141

oBT

3. Aspek sosial : letak Indonesia yang strategis memudahkan bangsa Indonesia

berhubungan dengan bangsa-bangsa lain sehingga proses interaksi sosial lebih

dinamis.

4. Garis khatulistiwa adalah garis khayal keliling bumi, terletak melintang pada nol

derajat yang membagi bumi menjadi dua belahan yang sama, yaitu Belahan Bumi

Utara dan Belahan Bumi Selatan.

5. Bonjol (Sumatera Barat), Pontianak (Kalimantan Barat), Tambu (Sulawesi Tengan),

dan Halmahera (Maluku).

Page 131: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran

Materi IPS Geografi

A. LETAK INDONESIA

1. Letak Geografis Indonesia

Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah yang dilihat berdasarkan

kenyataan di bumi. Indonesia diapit oleh dua benua dan dua samudera. Benua yang

mengapit wilayah Indonesia adalah Benua Asia dan Benua Australia. Samudera yang

mengapit wilayah Indonesia adalah Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Dengan

demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting

secara geografis, karena berkaitan dengan keadaan iklim dan perekonomian.

a. Dampak positif dari posisi letak geografis Indonesia, antara lain :

1) Dilalui oleh garis khatulistiwa

2) Termasuk daerah beriklim tropis, dengan temperatur (suhu udara) cukup tinggi

3) Banyak terkena sinar matahari

4) Di wilayah iklim tropis tanaman yang memerlukan udara panas sepanjang

tahun dapat tumbuh dengan subur

b. Dampak negatif dari posisi letak geografis Indonesia, antara lain :

1) Indonesia yang terletak pada lempeng-lempeng aktif dunia (lempeng Filiphina,

lempeng Samudera Pasifik dan lempeng Australia – Samudera Hindia)

menyebabkan sering terjadi bencana alam seperti gempa tektonik, aktivitas

vulkanisme, dan tsunami.

2) Sering terjadi angin ribut

3) Sulit menghindar dari pengaruh budaya asing

2. Letak Astronomis Indonesia

Letak astronomis adalah letak suatu daerah atau wilayah berdasarkan posisi garis

lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang melintang secara

horizontal dan melingkari permukaan bumi. Garis khatulistiwa merupakan lintang 0o,

dan membagi bumi atas dua bagian yaitu belahan utara dan belahan bumi selatan.

Garis bujur adalah garis khayal yang membujur dan menghubungkan kutub utara

dengan kutub selatan. Garis bujur disebut juga garis Meridian. Garis bujur 0o adalah

garis bujur yang melewati kota Greenwich.

Page 132: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Berdasarkan letak astronomisnya negara Indonesia terletak antara 6o LU – 11

o LS

dan 95o

BT – 141o BT. Keadaan tersebut menjadikan Indonesia memiliki tiga daerah

waktu, yaitu :

a. Daerah Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), meliputi seluruh Sumatera, jawa,

Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil sekitarnya.

Waktu Indonesia Barat memiliki selisih waktu 7 jam lebih awal dari GMT

(Greenwich Mean Time).

b. Daerah Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), meliputi Bali, Nusa Tenggara,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil

sekitarnya. Waktu Indonesia Tengah memiliki selisih waktu 8 jam lebih awal dari

GMT.

c. Daerah Waktu Indonesia bagian Timur (WIT), meliputi Kepulauan Maluku,

Papua, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia bagian Timur memiliki

selisih waktu 9 jam lebih awal dari GMT.

3. Letak Geologis Indonesia

Letak geologia adalah letak suatu wilayah berdasarkan susunan batuan yang ada

pada bumi. Letak geologis wilayah Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Indonesia merupakan bagian dari dua buah rangkaian pegunungan besar di dunia,

yaitu rangkaian Pegunungan Mediteran dan rangkaian Pegununngan Sirkum

Pasifik.

b. Indonesia terletak pada pertemuan lempeng litosfer, yaitu lempeng Indonesia –

Australia yang bertumbukan dengan lempeng Asia.

c. Indonesia terletak pada tiga dangkalan, yaitu Dangkalan Sunda, Dangkalan Sahul

dan Daerah Laut pertengahan Australia Asiatis.

Letak geologis inilah yang menyebabkan wilayah Indonesia banyak dijumpai

gunung berapi, sehingga banyak wilayah di Indonesia yang kesuburannya cukup

tinggi. Namun perlu disadari pula bahwa letak geologis yang seperti itu

menyebabkan wilayah Indonesia rawan dengan bencana alam seperti gunung

meletus dan gempa bumi.

Page 133: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

B. HUBUNGAN POSISI GEOGRAFIS DENGAN PERUBAHAN MUSIM DI

INDONESIA

Posisi Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudera mengakibatkan

perubahan musim setiap 6 bulan sekali yakni musim kemarau dan hujan. Musim kemarau

berlangsung antara bulan April-September, dan musim hujan berlangsung antara bulan

Oktober-Maret. Perubahan musim tersebut disebabkan adanya peredaran semu matahri

setiap tahun. Peredaran semu matahari adalah gerakan semu matahari dari khatulistiwa

menuju garis lintang. Akibat peredaran semu matahari setiap tahun tersebut, terjadilah

peristiwa-peristiwa berikut :

1. Pada tanggal 21 Juni matahari berada di belahan bumi utara.

2. Di belahan utara pada saat itu terjadi musim panas dengan temperatur udara sangat

tinggi.

3. Tekanan udara di belahan bumi utara rendah.

4. Belahan bumi selatan mengalami musim dingin dengan temperatur udara rendah.

Page 134: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu

Kelas/Semester : VIII/I

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1x pertemuan)

Pertemuan ke : 2 (Dua)

Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan

pertumbuhan jumlah penduduk

I. Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk

*SK ini terdiri dari 4 KD, tetapi penelitian saya khususkan pada KD 1. Adapun keempat KD

itu yaitu: 1) Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk, 2) Mengidentifikasi

permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya, 3) Mendeskripsikan

permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan

berkelanjutan dan 4) Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan dampaknya

terhadap pembangunan.

II. Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran

1. Mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim dan menentukan bulan

berlangsungnya musim hujan dan musim kemarau di wilayah Indonesia

2. Mengidentifikasi persebaran flora dan fauna tipe Asia, Australia, dan kaitannya dengan

pembagian wilayah Wallace dan Weber.

III. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran siswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pembagian angin muson di Indonesia dengan teliti, tekun dan dapat

dipertanggung jawabkan.

2. Menyebutkan penyebab terjadinya musim dengan teliti dan dapat dipertanggung

jawabkan.

3. Mengetahui jenis dan persebaran flora & fauna di Indonesia.

Page 135: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

IV. Materi Pembelajaran

1. Materi pokok

Musim di Indonesia.

Persebaran flora dan fauna Indonesia dan kaitannya dengan pembagian wilayah

Wallace dan Weber.

2. Uraian materi (terlampir)

V. Metode Pembelajaran

1. Pembelajaran dengan teknik probing-prompting

2. Tanya jawab

3. Observasi

4. Penugasan

VI. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan I :

B. Pendahuluan (waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Memeriksa kehadiran siswa,

kebersihan dan kerapihan kelas.

Apersepsi (pengetahuan prasarat)

- Sebutkan musim apa saja yang

terdapat di Indonesia?

- Kapan terjadinya musim

hujan?

- Kapan terjadinya musim

kemarau?

Motivasi : Guru memberikan

motivasi kepada siswa agar siap

dalam mengikuti pembelajaran

Mengacungkan tangan ketika

namanya disebutkan

Siswa memperhatikan dan

menjawab pertanyaan dengan

baik

Siswa mendengarkan

motivasi yang diberikan oleh

guru

1

1,2,4

1

Page 136: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Katelitian (carefulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung jawab (responsibility)

C. Kegiatan Inti (waktu 55 menit)

B.1. Eksplorasi (waktu 30 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Guru bertanya mengenai angin

muson dengan teknik probing-

prompting.

Contoh pertanyaan:

- Apakah ada yang pernah

mendengar mengenai angin

muson?

- Apakah angin muson itu?

- Apakah ada kaitannya angin

muson dengan perubahan

musim di Indonesia?

Guru memberikan waktu

beberapa saat untuk siswa

menjawab pertanyaan

Guru meminta seorang siswa

untuk menjawab pertanyaan

Guru menjelaskan tentang arah

angin muson di Indonesia dan

penyebab terjadinya perubahan

musim.

Guru menjelaskan jawaban-

jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan yang telah diajukan

Siswa berpikir untuk

menjawab pertanyaan sesuai

dengan pengetahuan yang

telah didapatkan sebelumnya

Siswa memikirkan jawaban

yang tepat untuk pertanyaan

yang diajukan

Siswa memperhatikan klu-

klu yang diberikan oleh guru

Siswa memperhatikan

Siswa memperhatikan

2,3,4

2,3,4

3,4

1

1

Page 137: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Ketelitian (carefulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung Jawab (responsibility)

B.2. Elaborasi (waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Guru memberikan tugas untuk

menulis materi yang telah

disampaikan

Guru memberikan tugas

kelompok yaitu membuat

rangkuman tentang hasil tanya

jawab dari penjelasan guru

kemudian mendiskusikannya

Siswa mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru

Siswa melakukan diskusi

kelompok

2,3,4

2,3,4

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Ketelitian (carfulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung jawab (responsibility)

B.3. Konfirmasi (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Guru bertanya jawab tentang hal-

hal yang belum diketahui siswa

dengan menggunakan teknik

probing-prompting

Guru bersama siswa bertanya

Siswa menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh guru

sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki

Siswa juga bertanya kepada

3,4

1,2

Page 138: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan

guru apa yang belum

diketahui terkait dengan

materi pembahasan

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Ketelitian (carefulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung jawab (responsibility)

D. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Bersama-sama dengan peserta

didik dan/atau sendiri membuat

kesimpulan pelajaran

Guru memberikan penguatan dari

hasil tanya jawab

Siswa bersama dengan guru

membuat kesimpulan

mengenai materi yang telah

dipelajari

Siswa memperhatikan dan

menanggapi penjelasan guru

1,3

1,3

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Ketelitian (carefulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung jawab (responsibility)

VII. Media dan Sumber Belajar

1. Sumber buku acuan:

IPS untuk SMP/Mts kelas VIII oleh Roger Pakpahan, dkk. Penerbit : PT. Grasindo

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP dan Mts kelas VIII oleh Herlan Firmansyah dan

Dani Ramdani. Penerbit : CV. Djatnika

Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII oleh Sanusi Fattah, dkk. Penerbit : CV. Teguh

Karya

2. Media pembelajaran : Peta angin muson dan gambar-gambar yang terkait dengan materi

Page 139: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

VIII. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian : Tes tertulis

2. Bentuk instrumen : Tes uraian

3. Soal/instrumen : Soal uraian

Latihan

1. Jelaskan sebab-sebab terjadinya pergantian musim di Indonesia!

2. Ada berapa jenis angin muson yang terdapat di Indonesia?Jelaskan!

3. Sebutkan jenis-jenis fauna tipe Australis!

4. Sebutkan wilayah pulau-pulau yang merupakan fauna tipe Asiatis!

5. Faktor apakah yang berperan dalam persebaran flora dan fauna di Indonesia?

Jawaban

1. Adanya perubahan arah angin, revolusi bumi

2. Ada 2 yaitu: a) angin muson barat yang bertiup setiap bulan Oktober sampai Maret

yang menyebabkan terjadinya musim hujan di Indonesia, b) angin muson timur yang

bertiup mulai bulan April sampai September yang menyebabkan terjadinya musim

kemarau di Indonesia.

3. Cenderawasih, kasuari dan kanguru

4. Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan

5. Keadaan iklik, tanah dan pengaruh makhluk hidup atau biotik.

Page 140: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran

Materi IPS Geografi

C. ANGIN MUSON DI INDONESIA

Peredaran semu tahunan matahari menyebabkan perubahan gerakan angin yang

dikenal dengan nama angin muson. Angin muson adalah angin yang bertiup setiap 6

bulan sekali berganti arah. Di Indonesia terdapat dua angin muson, yaitu :

1. Angin muson barat, bertiup setiap bulan Oktober-Maret, saat kedudukan semu

matahari di belahan bumi selatan. Hal ini menyebabkan tekanan udara maksimum

di Asia dan tekanan udara minimum di Australia. Karena angin melalui Samudera

Hindia, angin tersebut mengandung uap air yang banyak sehingga pada bulan

Oktober-Maret di Indonesia terjadi musim hujan.

2. Angin muson timur, bertiup mulai bulan April-September, saat kedudukan semu

matahari berada di belahan bumi utara. Akibatnya, tekanan udara di Asia rendah

dan tekanan udara di Australia tinggi. Angin tersebut melewati gurun yang luas di

Australia dan bersifat kering sehingga Indonesia saat itu mengalami musim

kemarau.

D. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

1. Jenis Flora di Indonesia

Flora di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu hutan hujan tropis,

hutan musim, dan hutan sabana tropik.

a. Hutan hujan tropis, hidup sepanjang tahun. Hutan jenis ini tersebar di

Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

b. Hutan musim, pada musim kemarau dedaunan pada rontok. Hutan jenis ini

terdapat di Jawa bagian Timur, Sulawesi, dan Nusa Tenggara

c. Hutan Sabana Tropik, berupa rerumputan dan semak belukar. Hutan ini hanya

ada di sebagian kecil wilayah Nusa Tenggara yaitu di Pulau Sumba.

2. Jenis dan Persebaran Fauna di Indonesia

Indonesia memiliki keanekaragaman jenis fauna, antara lain, dari 8.000 jenis

reptilian di dunia 25% diantaranya terdapat di Indonesia. Persebaran fauna di

Indonesia diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berikut :

Page 141: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

a. Fauna Asiatis

Fauna di wilayah Indonesia bagian barat banyak menyerupai daratan Asia.

Persebaran fauna di bagian barat, yaitu dari wilayah Sumatera, Jawa, Bali,

Kalimantan hingga Selat Makassar dan Selat Lombok. Fauna di daerah barat

ini terdapat banyak binatang dengan ciri jenis hewan besar. Fauna itu antara

lain : gajah, badak, harimau dan orang utan.

b. Fauna Australis

Fauna Australis banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian timur, berupa

burung dan jenis binatang berkantung. Fauna jenis ini antara lain:

cenderawasih, kasuari dan kanguru.

c. Flora dan Fauna Peralihan

Flora dan Fauna di wilayah peralihan ini berjenis Asiatis dan Australis.

Contohnya adalah anoa, babi rusa, burung meleo, bengkarung, dan komodo.

Adapun perbedaan jenis fauna di wilayah Indonesia bagian barat dengan

timur yaitu sebagai berikut :

No. Ciri Fauna di Indonesia

Barat Timur

1. Binatang yang menyusui berjumlah besar Binatang menyusui sedikit

2. Tidak ada binatang berkantung Banyak binatang berkantung

3. Banyak binatang kera Tidak ada binatang kera

4. Banyak jenis ikan tawar Jenis ikan air tawar sedikit

5. Burung berwarna tidak banyak jenisnya Banyak jenis burung berwarna

Page 142: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu

Kelas/Semester : VIII/I

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1x pertemuan)

Pertemuan ke : 3 (Tiga)

Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan

pertumbuhan jumlah penduduk

I. Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk

*SK ini terdiri dari 4 KD, tetapi penelitian saya khususkan pada KD 1. Adapun keempat KD

itu yaitu: 1) Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk, 2) Mengidentifikasi

permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya, 3) Mendeskripsikan

permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan

berkelanjutan dan 4) Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan dampaknya

terhadap pembangunan.

II. Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran

1. Mendeskripsikan persebaran jenis tanah

2. Mengidentifikasi pemanfaatan tanah di Indonesia

III. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran siswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan jenis-jenis tanah yang terdapat di Indonesia

2. Menjelaskan manfaat apa saja yang ada pada tanah

IV. Materi Pembelajaran

1. Materi pokok

Persebaran jenis tanah di Indonesia.

Pemanfatan berbagai jenis tanah di Indonesia

2. Uraian materi (terlampir)

Page 143: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

V. Metode Pembelajaran

1. Pembelajaran dengan teknik probing-prompting

2. Tanya jawab

3. Observasi

4. Penugasan

VI. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan I :

E. Pendahuluan (waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Memeriksa kehadiran siswa,

kebersihan dan kerapihan kelas.

Apersepsi (pengetahuan prasarat)

- Ada berapa jenis tanah yang

kamu ketahui??

Motivasi : Guru memberikan

motivasi kepada siswa agar siap

dalam mengikuti pembelajaran

Mengacungkan tangan ketika

namanya disebutkan

Siswa memperhatikan dan

menjawab pertanyaan dengan

baik

Siswa mendengarkan

motivasi yang diberikan oleh

guru

1

1,2,4

1

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Katelitian (carefulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung jawab (responsibility)

F. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B.1. Eksplorasi (waktu 30 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Guru bertanya dengan

menggunakan teknik probing-

prompting

Contoh pertanyaan :

Siswa memperhatikan

pertanyaan yang diajukan

1,2,3,4

Page 144: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

- Tanah merupakan sumber daya

alam yang dapat diperbaharui,

maka dari itu apakah tanah

perlu kita lestarikan?

- Mengapa perlu/tidak perlu

dilestarikan? Sebutkan

alasannya!

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berfikir

Guru menjelaskan tentang materi

Persebaran jenis tanah di

Indonesia dan pemanfatan

berbagai jenis tanah di Indonesia

Guru menjelaskan jawaban dari

pertanyaan yang diajukan

sebelumnya

Siswa berfikir

Siswa memperhatikan

Siswa memperhatikan

1,2

1

1

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Ketelitian (carefulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung Jawab (responsibility)

B.2. Elaborasi (waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Memberikan tugas kelompok

untuk menjelaskan kembali

materi yang sudah di sampaikan

Menunjuk salah satu kelompok

untuk presentasi

Siswa mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru

Kelompok siswa yang

ditunjuk maju ke depan kelas

untuk presentasi

2,3,4

2,3,4

Page 145: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Ketelitian (carfulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung jawab (responsibility)

B.3. Konfirmasi (waktu 5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Guru bertanya jawab tentang hal-

hal yang belum diketahui siswa

dengan menggunakan teknik

probing-prompting

Guru bersama siswa bertanya

jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan

Siswa menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh guru

sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki

Siswa juga bertanya kepada

guru apa yang belum

diketahui terkait dengan

materi pembahasan

3,4

1,2

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Ketelitian (carefulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung jawab (responsibility)

G. Penutup (waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa * Nilai

Karakter

Guru memberikan soal posttest

kepada siswa

Siswa mengerjakan soal yang

diberikan oleh guru

2,3,4

* Keterangan

1. Rasa hormat dan perhatian (respect)

2. Ketelitian (carefulness)

3. Tekun (diligence)

4. Tanggung jawab (responsibility)

Page 146: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

VII. Sumber Belajar

1. Sumber buku acuan:

IPS untuk SMP/Mts kelas VIII oleh Roger Pakpahan, dkk. Penerbit : PT. Grasindo

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP dan Mts kelas VIII oleh Herlan Firmansyah dan

Dani Ramdani. Penerbit : CV. Djatnika

Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII oleh Sanusi Fattah, dkk. Penerbit : CV. Teguh

Karya

2. Media pembelajaran : Peta pembagian wilayah waktu di Indonesia dan gambar-gambar

yang terkait dengan materi

VIII. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian : Tes tertulis

2. Bentuk instrumen : Tes uraian

3. Soal/instrumen : Soal isian

Latihan

1. Jenis tanah yang sangat subur dan cocok untuk pertanian adalah ....

2. Jenis tanah padzol di Indonesia banyak dimanfaatkan untuk ....

3. Tanah yang terjadi karena temperatur dan curah hujan yang tinggi, sifatnya mudah

basah, dan subur jika terkena air merupakan ciri-ciri jenis tanah ....

4. Sebaran tanah padzol terdapat di ....

5. Tanah pasir adalah ....

Jawaban

1. tanah humus

2. perkebunan

3. padzol

4. pegunungan tinggi

5. tanah hasil pelapukan batuan beku

Page 147: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran

Materi IPS Geografi

E. PERSEBARAN JENIS TANAH DAN PEMANFAATANNYA DI INDONESIA

1. Jenis Tanah di Indonesia dan Persebarannya

a. Tanah humus adalah tanah hasil pelapukan tumbuhan (bahan organik),

berwarna hitam. Sangat subur dan cocok untuk pertanian. Banyak terdapat

di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua.

b. Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair

yang dikeluarkan gunung berapi. Jenis tanah ini sangat subur cocok untuk

pertanian. Terdapat di daerah Jawa, Sumatera, Bali, Lombok, Halmahera

dan Sulawesi.

c. Tanah padzol adalah tanah yang terjadi karena temperatur dan curah hujan

yang tinggi, sifatnya mudah basah dan subur jika terkena air. Warna kuning

abu-abu, cocok untuk perkebunan. Banyak terdapat di pegunungan tinggi.

d. Tanah pasir adalah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen, tidak

berstruktur. Kurang baik untuk pertanian karena sedikit mengandung bahan

organik. Banyak terdapat di pantai barat Sumatera Barat, Jawa Timur dan

Sulawesi.

e. Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu

tergenang air (rawa), kekurangan unsur hara, sirkulasi udara tidak lancar,

proses penghancuran tidak sempurna, kurang baik untuk pertanian. Banyak

terdapat di Kalimantan, Sumatera dan Papua.

f. Tanah mergel adalah tanah campuran dari batuan kapur, pasir dan tanah liat

karena hujan yang tidak merata. Banyak terdapat di lereng pegunungan

dataran rendah, seperti Solo, Madiun, Kediri dan Nusa Tenggara.

g. Tanah kapur terbentuk dari induk kapur yang mengalami laterisasi lemah.

Banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara,

Maluku dan Sumatera.

Page 148: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

2. Pelestarian Sumber Daya Tanah

Adapun usaha pelestarian sumber daya tanah antara lain sebagai berikut :

a. Membuat terasering atau sengkedan di lahan miring dan perbukitan

b. Membuat hutan cadangan di lereng-lereng gunung

c. Mengupayakan pemupukan dengan pupuk alami

d. Mengadakan reboisasi

e. Mengadakan penghijauan di lahan miring dengan jenis tanaman tahunan.

Page 149: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 12

DATA PRETEST KELAS KONTROL

NO NAMA

BUTIR SOAL JUMLAH SKOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Adam Surya Bahana 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 8 44

2 Agil Tri Tyasbudi 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 9 50

3 Agus Riyanto 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 10 56

4 Ahmad Ridwan 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 12 61

5 Alda A. M. 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 6 33

6 Al-Lenah 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 6 33

7 Andi 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 7 39

8 Anggara 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 12 61

9 Audika S. P. 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 8 44

10 Cucu Cahyati 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 7 39

11 Dela Noviana 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 8 44

12 Dimas Dwi .B 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 7 39

13 Erpin Maulana 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 9 50

14 Galuh Putri 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 8 44

15 Gifar Al-Farizi 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 10 56

16 Nia Kurniasih 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 8 44

17 Nurfelisa 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 9 50

18 Oman 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 12 61

19 Rian Apriansyah 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 8 39

20 Ririn Arindi 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 10 56

21 Sandi 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 6 33

22 Sinta Wati Dewi 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 10 56

23 Supriyatna 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 12 61

24 Syahrul Alfinnur 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 9 50

Page 150: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

25 Toni 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7 39

26 Tuti Kurnia 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 9 50

27 Zauzahra Jamilah 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 7 39

JUMLAH 8 27 22 14 22 6 18 25 3 9 11 4 9 9 11 9 19 8 234 1271

RATA-RATA 47.0741

Page 151: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

kode Xi Z F(Z) S(Z) |F(Z)-S(Z)|

K1 33 -1.54 0.0618 0.111 0.0493

K2 33 -1.54 0.0618 0.111 0.0493

K3 33 -1.54 0.0618 0.111 0.0493

K4 39 -0.88 0.1894 0.333 0.1439

K5 39 -0.88 0.1894 0.333 0.1439

K6 39 -0.88 0.1894 0.333 0.1439

K7 39 -0.88 0.1894 0.333 0.1439

K8 39 -0.88 0.1894 0.333 0.1439

K9 39 -0.88 0.1894 0.333 0.1439

K10 44 -0.34 0.3669 0.519 0.1516

K11 44 -0.34 0.3669 0.519 0.1516

K12 44 -0.34 0.3669 0.519 0.1516

K13 44 -0.34 0.3669 0.519 0.1516

K14 44 -0.34 0.3669 0.519 0.1516

K15 50 0.32 0.6225 0.704 0.0812

K16 50 0.32 0.6225 0.704 0.0812

K17 50 0.32 0.6225 0.704 0.0812

K18 50 0.32 0.6225 0.704 0.0812

K19 50 0.32 0.6225 0.704 0.0812

K20 56 0.98 0.8365 0.852 0.0154

K21 56 0.98 0.8365 0.852 0.0154

K22 56 0.98 0.8365 0.852 0.0154

K23 56 0.98 0.8365 0.852 0.0154

K24 61 1.52 0.9357 1.000 0.0643

K25 61 1.52 0.9357 1.000 0.0643

K26 61 1.52 0.9357 1.000 0.0643

K27 61 1.52 0.9357 1.000 0.0643

47.1

44

rata-rata : 47.1

Varians (S2) : 83.46

Standar Deviasi (S) : 9.14

Lt 0.173

Lo 0.1516

Berdistribusi Normal Lo < Lt ( 0,1516 < 0,173)

Page 152: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Persiapan Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa

Pada Kelas Kontrol

A. Pretest

Skor hasil belajar kelas kontrol dari nilai yang terkecil hingga yang terbesar :

33, 33, 33, 39, 39, 39, 39, 39, 39, 44

44, 44, 44, 44, 50, 50, 50, 50, 50, 56

56, 56, 56, 61, 61, 61, 61

Banyak data = 27

Nilai tertinggi = 56

Nilai terendah = 33

1. Rentang Kelas (R)

R = nilai tertinggi – nilai terendah

= 56 – 33

= 28

2. Banyak Interval Kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n

Keterangan :

K = Banyaknya kelas

n = Jumlah siswa kelas kontrol

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 27

= 1 + 3.3 x 1,431363764159

= 5,72 6 (dibulatkan)

3. Panjang Kelas Interval (P)

P =

=

= 4,67 5 (dibulatkan)

Page 153: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

4. Menghitung Median (Me) dan Modus (Mo)

Tabel Distribusi frekuensi pretest kelas Kontrol

No Interval Batas kelas Xi fi fi.Xi Xi2 fi.Xi

2

Frek

Absolut

Frek Relatif

(%)

1 33 - 37 32,5 35 3 105 1225 3675 3 11,11

2 38 - 42 37,5 40 6 240 1600 9600 6 22,222

3 43 - 47 42,5 45 5 225 2025 10125 5 18,52

4 48 - 52 47,5 50 5 250 2500 12500 5 18,52

5 53 - 57 52,5 55 4 220 3025 12100 4 14,814

6 58 - 62 57,5 60 4 240 3600 14400 4 14,814

Jumlah (∑ ) 270 285 27 1280 13975 62400 27 100

a. Median

Menggunakan rumus : |

|

Keterangan :

Me = median

Tb = tepi bawah

p = panjang kelas

n = jumlah siswa

f = frekuensi kelas median

F = jumlah semua frekuensi di atas kelas median

Letak Me =

Kelas median = 43 – 47

Tb = 42,5

p = 5

f = 5

F = 9

: |

|

: |

|

= 47

Page 154: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

b. Modus

Menggunakan rumus : |

|

Mo = nilai yang sering muncul

Tb = tepi bawah

p = panjang kelas

b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat di atasnya

b2 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat di bawahnya

Kelas modus = 38 – 42

Tb = 37,5

p = 5

b1 = 6 – 3 = 3

b2 = 6 – 5 = 1

: |

|

: |

|

:

:

5. Menentukan Rata-rata ( ), Varians (S2), dan Standar Deviasi

Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Pretest Kelas

Kontrol

Xi fi fi.Xi Xi2 fi.Xi

2

33 3 99 1089 3267

39 6 234 1521 9126

44 5 220 1936 9680

50 5 250 2500 12500

56 4 224 3136 12544

61 4 244 3721 14884

∑ 27 1271 62001

Page 155: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

a. Rata-rata

Menggunakan rumus : X =

Keterangan :

X = mean

Fi = menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = menyatakan nilai ujian

b. Varians

Menggunakan rumus : Si2

Keterangan :

Si2 = Varians

Fi = menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = menyatakan nilai ujian

n = banyak siswa

: Si2

: Si2

: Si2

: Si2

: Si2

c. Standar Deviasi

SD √

SD √

SD √

SD √

SD √

SD

Page 156: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Uji Normalitas

Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

1. Diketahui :

Rata-rata X = 47,074

Simpangan Baku (SD) = 9,14

Maka contoh perhitungan

2. Berdasarkan tabel uji normalitas didapat harga Lo = 0,1516

3. Menentukan Ltabel

Dari harga kritis uji liliefors untuk n = 27 dan α = 0,05, didapat harga Ltabel = 0,173

Kriteria pengujian

Diterima Ho jika Lo hitung < Lo tabel (0,1516 < 0,173) maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima. Dengan demikian data pretest kelas kontrol berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Langkah-langkah pengujian :

1. Ho = sampel homogen

Ha = sampel tidak homogen

2. Mencari varian masing-masing

a. Kelas eksperimen diperoleh varian S2 = 59,15

b. Kelas kontrol diperoleh varian S2 = 83,46

3. Tentukan Fhitung dengan rumus Fhitung =

4. Tentukan kriteria pengujian yaitu :

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel

Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel

5. Dalam menentukan harga Ft digunakan pada α = 0,05, untuk db penyebut 27 (27-1) dan db

pembilang 27 (27-1) (0,05 : 26,26). Karena db pembilang tidak terdapat pada tabel distribusi

F, maka digunakan db pembilang terdekat yaitu 24 dan db penyebut 26 pada taraf signifikan

0,05 adalah 1,95. Ternyata harga Fhitung (1,411) < Ftabel (1,95), maka Ho diterima. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua populasi homogen.

Page 157: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Analisis Hipotesis

1. Untuk dk = (n1 + n2) – 2 = (27 + 27) - 2 = 52 pada taraf kepercayaan 0,05 diperoleh ttabel =

2,00665 = 2,01

2. Kriteria

Terima Ho jika thitung < ttabel

Tolak Ho jika thitung > ttabel

Untuk menguji hipotesis penelitian ini langkah-langkah yang dapat diambil yaitu sebagai

berikut :

Data statistik

n1 eksperimen = 27 n2 kontrol = 27

X eksperimen = 43,07 X kontrol = 47,07

varians (S2) = 59,15 varians (S

2) = 83,46

thit =

21

21

11.

nnS

XX

gab

dengan Sgab =

2

11

21

2

22

2

11

nn

SnSn

Keterangan:

X1 : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

X2 : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

N1 : Jumlah sampel kelompok eksperimen

N2 : Jumlah sampel kelompok kontrol

S12 : Varians kelompok eksperimen

S22 : Varians kelompok kontrol

Dimana :

Sgab =

2

11

21

2

22

2

11

nn

SnSn

Sgab =

22727

46,8312715,59127

Sgab = 52

96,169.29,537.1

Sgab = 52

86,707.3

Page 158: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Sgab = 71,305

t =

21

21

11.

nnS

XX

gab

t =

27

1

27

1.305,71

07,4707,43

t =

27

2.305,71

4

t = 07,0305,71

4

x

t = 99135,4

4

t = -0,8013

Kesimpulan : Hasil thitung = -0,8013 ternyata lebih kecil dibandingkan dengan hasil ttabel =

2,01 berarti hasil pretest yang belum mendapat perlakuan menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan antara kelas kontrol dengan kelas

eksperimen.

Page 159: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 13

DATA POSTTEST KELAS KONTROL

NO NAMA

BUTIR SOAL JUMLAH SKOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Adam Surya Bahana 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 12 67

2 Agil Tri Tyasbudi 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 13 72

3 Agus Riyanto 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13 72

4 Ahmad Ridwan 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 14 78

5 Alda A. M. 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 11 61

6 Al-Lenah 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 9 50

7 Andi 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 12 67

8 Anggara 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 78

9 Audika S. P. 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 12 67

10 Cucu Cahyati 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 9 50

11 Dela Noviana 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 13 72

12 Dimas Dwi .B 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 10 56

13 Erpin Maulana 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 14 78

14 Galuh Putri 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 11 61

15 Gifar Al-Farizi 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 13 72

16 Nia Kurniasih 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 10 56

17 Nurfelisa 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 13 72

18 Oman 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 78

19 Rian Apriansyah 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 12 67

20 Ririn Arindi 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 14 78

21 Sandi 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 10 56

22 Sinta Wati Dewi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 14 78

23 Supriyatna 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 78

24 Syahrul Alfinnur 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 13 72

Page 160: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

25 Toni 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 10 56

26 Tuti Kurnia 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 14 78

27 Zauzahra Jamilah 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 10 56

JUMLAH 16 27 27 23 23 6 26 27 2 20 20 18 17 7 19 7 23 20 328 1826

RATA-RATA 67,6296

Page 161: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol

kode Xi Z F(Z) S(Z) |F(Z)-S(Z)|

K1 50 -1,85 0,0322 0,074 0,0419

K2 50 -1,85 0,0322 0,074 0,0419

K3 56 -1,22 0,1112 0,259 0,1481

K4 56 -1,22 0,1112 0,259 0,1481

K5 56 -1,22 0,1112 0,259 0,1481

K6 56 -1,22 0,1112 0,259 0,1481

K7 56 -1,22 0,1112 0,259 0,1481

K8 61 -0,70 0,242 0,333 0,0913

K9 61 -0,70 0,242 0,333 0,0913

K10 67 -0,07 0,4721 0,481 0,0094

K11 67 -0,07 0,4721 0,481 0,0094

K12 67 -0,07 0,4721 0,481 0,0094

K13 67 -0,07 0,4721 0,481 0,0094

K14 72 0,46 0,6772 0,704 0,0265

K15 72 0,46 0,6772 0,704 0,0265

K16 72 0,46 0,6772 0,704 0,0265

K17 72 0,46 0,6772 0,704 0,0265

K18 72 0,46 0,6772 0,704 0,0265

K19 72 0,46 0,6772 0,704 0,0265

K20 78 1,09 0,8621 1,000 0,1379

K21 78 1,09 0,8621 1,000 0,1379

K22 78 1,09 0,8621 1,000 0,1379

K23 78 1,09 0,8621 1,000 0,1379

K24 78 1,09 0,8621 1,000 0,1379

K25 78 1,09 0,8621 1,000 0,1379

K26 78 1,09 0,8621 1,000 0,1379

K27 78 1,09 0,8621 1,000 0,1379

67,6

72

rata-rata : 67,6

Varians (S2) : 90,86

Standar Deviasi (S) : 9,53

Lt 0,173

Lo 0,1481

Berdistribusi Normal Lo < Lt (0,1481 < 0,173)

Page 162: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

B. Posttest

Skor hasil belajar kelas kontrol dari nilai yang terkecil hingga yang terbesar :

50, 50, 56, 56, 56, 56, 56, 61, 61, 67

67, 67, 67, 72, 72, 72, 72, 72, 72, 78

78, 78, 78, 78, 78, 78, 78

Banyak data = 27

Nilai tertinggi = 78

Nilai terendah = 50

1. Rentang Kelas (R)

R = nilai tertinggi – nilai terendah

= 78 – 50

= 28

2. Banyak Interval Kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n

Keterangan :

K = Banyaknya kelas

n = Jumlah siswa kelas kontrol

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 27

= 1 + 3.3 x 1,431363764159

= 5,72 6 (dibulatkan)

3. Panjang Kelas Interval (P)

P =

=

= 4,67 5 (dibulatkan)

Page 163: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

4. Menghitung Median (Me) dan Modus (Mo)

Tabel Distribusi frekuensi posttest kelas Kontrol

No Interval Batas kelas Xi fi fi.Xi Xi2 fi.Xi

2 Frek

Absolut

Frek

Relatif (%)

1 50 - 54 49,5 52 2 104 2704 5408 2 7,41

2 55 - 59 54,5 57 5 285 3249 16245 5 18,52

3 60 - 64 59,5 62 2 124 3844 7688 2 7,41

4 65 - 69 64,5 67 4 268 4489 17956 4 14,81

5 70 - 74 69,5 72 6 432 5184 31104 6 22,22

6 75 - 79 74,5 77 8 616 5929 47432 8 29,63

Jumlah (∑ ) 372 387 27 1829 25399 125833 27 100

a. Median

Menggunakan rumus : |

|

Keterangan :

Me = median

Tb = tepi bawah

p = panjang kelas

n = jumlah siswa

f = frekuensi kelas median

F = jumlah semua frekuensi di atas kelas median

Letak Me =

Kelas median = 70 – 74

Tb = 69,5

p = 5

f = 6

F = 13

: |

|

: |

|

= 69,92

Page 164: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

b. Modus

Menggunakan rumus : |

|

Mo = nilai yang sering muncul

Tb = tepi bawah

p = panjang kelas

b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat di atasnya

b2 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat di bawahnya

Kelas modus = 75 – 79

Tb = 74,5

p = 5

b1 = 8 – 6 = 2

b2 = 8 – 0 = 8

: |

|

: |

|

:

:

5. Menentukan Rata-rata ( ), Varians (S2), dan Standar Deviasi

Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Posttest Kelas

Kontrol

Xi fi fi.Xi Xi2 fi.Xi2

50 2 100 2500 5000

56 5 280 3136 15680

61 2 122 3721 7442

67 4 268 4489 17956

72 6 432 5184 31104

78 8 624 6084 48672

∑ 27 1826 125854

Page 165: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

a. Rata-rata

Menggunakan rumus : X =

67,629

Keterangan :

X = mean

Fi = menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = menyatakan nilai ujian

b. Varians

Menggunakan rumus : Si2

Keterangan :

Si2 = Varians

Fi = menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = menyatakan nilai ujian

n = banyak siswa

: Si2

: Si2

: Si2

: Si2

: Si2

c. Standar Deviasi

SD √

SD √

SD √

SD √

SD √

SD

Page 166: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Uji Normalitas

Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol

1. Diketahui :

Rata-rata X = 67,629

Simpangan Baku (SD) = 9,53

Maka contoh perhitungan

2. Berdasarkan tabel uji normalitas didapat harga Lo = 0,1481

3. Menentukan Ltabel

Dari harga kritis uji liliefors untuk n = 27 dan α = 0,05, didapat harga Ltabel = 0,173

Kriteria pengujian

Diterima Ho jika Lo hitung < Lo tabel (0,1481 < 0,173) maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima. Dengan demikian data posttest kelas kontrol berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Langkah-langkah pengujian :

1. Ho = sampel homogen

Ha = sampel tidak homogen

2. Mencari varian masing-masing

a. Kelas eksperimen diperoleh varian S2 = 67,94

b. Kelas kontrol diperoleh varian S2 = 90,86

3. Tentukan Fhitung dengan rumus Fhitung =

4. Tentukan kriteria pengujian yaitu :

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel

Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel

5. Dalam menentukan harga Ft digunakan pada α = 0,05, untuk db penyebut 27 (27-1) dan db

pembilang 27 (27-1) (0,05 : 26,26). Karena db pembilang tidak terdapat pada tabel distribusi

F, maka digunakan db pembilang terdekat yaitu 24 dan db penyebut 26 pada taraf signifikan

0,05 adalah 1,95. Ternyata harga Fhitung (1,337) < Ftabel (1,95), maka Ho diterima. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua populasi homogen.

Page 167: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Analisis Hipotesis

1. Untuk dk = (n1 + n2) – 2 = (27 + 27) - 2 = 52 pada taraf kepercayaan 0,05 diperoleh ttabel =

2,00665 = 2,01

2. Kriteria

Terima Ho jika thitung < ttabel

Tolak Ho jika thitung > ttabel

Untuk menguji hipotesis penelitian ini langkah-langkah yang dapat diambil yaitu sebagai

berikut :

Data statistik

n1 eksperimen = 27 n2 kontrol = 27

X eksperimen = 67,41 X kontrol = 67,63

varians (S2) = 67,94 varians (S

2) = 90,86

thit =

21

21

11.

nnS

XX

gab

dengan Sgab =

2

11

21

2

22

2

11

nn

SnSn

Keterangan:

X1 : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

X2 : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

N1 : Jumlah sampel kelompok eksperimen

N2 : Jumlah sampel kelompok kontrol

S12 : Varians kelompok eksperimen

S22 : Varians kelompok kontrol

Dimana :

Sgab =

2

11

21

2

22

2

11

nn

SnSn

Sgab =

22727

86,9012794,67127

Page 168: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Sgab = 52

36,362.244,766.1

Sgab = 52

8,128.4

Sgab = 79,4

t =

21

21

11.

nnS

XX

gab

t =

27

1

27

14,79

67,6367,41

t =

27

24,79

22,0

t = 07,04,79

22,0

x

t = 558,5

22,0

t = -0,04

Kesimpulan : Hasil thitung = -0,04 ternyata lebih kecil dibandingkan dengan hasil ttabel =

2,01 berarti hasil posttest setelah mendapat perlakuan menunjukkan bahwa

tidak terdapat perbedaan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.

Page 169: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 14

DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN

NO NAMA

BUTIR SOAL JUMLAH SKOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Afifah Zahrah 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8 44

2 Anastasya Aqilla 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 9 50

3 Bagus Setiawan 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 9 50

4 Deden 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 7 39

5 Doni Pratama 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 7 39

6 Dwi Ratih 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 7 44

7 Faisal Ali 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 10 56

8 Hendri M. 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8 44

9 Irma Audiawati 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 9 50

10 Kartika Aprilia 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9 50

11 Muhidin 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6 33

12 Nani Mulyani 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 9 50

13 Pajar Dika Pebrian 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 6 33

14 Pitri Andriani 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 8 44

15 Pratiwi 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 7 39

16 Putri Dewi Rahayu 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 9 50

17 Ratna Widianingsih 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 6 33

18 Restu Pangestu 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 6 33

19 Rian Nuryatin 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 6 33

20 Rika Fitriani 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 8 44

21 Rizal Fahmi 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 7 39

22 Salsabila N. K. 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 6 33

23 Sinta Wulandari 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 7 39

24 Siti Fatimah 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 8 44

Page 170: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

25 Susantika 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7 39

26 Teti Kurnia 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 9 50

27 Yeti Novitasari 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 11 61

JUMLAH 11 19 22 16 13 0 27 21 5 15 7 4 18 8 8 5 5 5 209 1163

RATA-RATA 43,0741

Page 171: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

kode Xi Z F(Z) S(Z) |F(Z)-S(Z)|

E1 33 -1,31 0,0951 0,222 0,1271

E2 33 -1,31 0,0951 0,222 0,1271

E3 33 -1,31 0,0951 0,222 0,1271

E4 33 -1,31 0,0951 0,222 0,1271

E5 33 -1,31 0,0951 0,222 0,1271

E6 33 -1,31 0,0951 0,222 0,1271

E7 39 -0,53 0,2981 0,444 0,1463

E8 39 -0,53 0,2981 0,444 0,1463

E9 39 -0,53 0,2981 0,444 0,1463

E10 39 -0,53 0,2981 0,444 0,1463

E11 39 -0,53 0,2981 0,444 0,1463

E12 39 -0,53 0,2981 0,444 0,1463

E13 44 0,12 0,5478 0,667 0,1189

E14 44 0,12 0,5478 0,667 0,1189

E15 44 0,12 0,5478 0,667 0,1189

E16 44 0,12 0,5478 0,667 0,1189

E17 44 0,12 0,5478 0,667 0,1189

E18 44 0,12 0,5478 0,667 0,1189

E19 50 0,90 0,8159 0,926 0,1100

E20 50 0,90 0,8159 0,926 0,1100

E21 50 0,90 0,8159 0,926 0,1100

E22 50 0,90 0,8159 0,926 0,1100

E23 50 0,90 0,8159 0,926 0,1100

E24 50 0,90 0,8159 0,926 0,1100

E25 50 0,90 0,8159 0,926 0,1100

E26 56 1,68 0,9535 0,963 0,0095

E27 61 2,33 0,9901 1,000 0,0099

43,1

44

rata-rata : 43,1

Varians (S2) : 59,15

Standar Deviasi (S) : 7,69

Lt 0,173

Lo 0,1463

Berdistribusi Normal Lo < Lt (0,1463 < 0,173)

Page 172: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Persiapan Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa

Pada Kelas Eksperimen

A. Pretest

Skor hasil belajar kelas kontrol dari nilai yang terkecil hingga yang terbesar :

33, 33, 33, 33, 33, 33, 39, 39, 39, 39

39, 39, 44, 44, 44, 44, 44, 44, 50, 50

50, 50, 50, 50, 50, 56, 61

Banyak data = 27

Nilai tertinggi = 61

Nilai terendah = 33

1. Rentang Kelas (R)

R = nilai tertinggi – nilai terendah

= 61 – 33

= 28

2. Banyak Interval Kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n

Keterangan :

K = Banyaknya kelas

n = Jumlah siswa kelas kontrol

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 27

= 1 + 3.3 x 1,431363764159

= 5,72 6 (dibulatkan)

3. Panjang Kelas Interval (P)

P =

=

= 4,67 5 (dibulatkan)

Page 173: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

4. Menghitung Median (Me) dan Modus (Mo)

Tabel Distribusi frekuensi pretest kelas Eksperimen

No Interval Batas kelas Xi fi fi.Xi Xi2 fi.Xi

2

Frek

Absolut

Frek Relatif

(%)

1 33 - 37 32,5 35 6 210 1225 7350 6 22,222

2 38 - 42 37,5 40 6 240 1600 9600 6 22,222

3 43 - 47 42,5 45 6 270 2025 12150 6 22,22

4 48 - 52 47,5 50 7 350 2500 17500 7 25,93

5 53 - 57 52,5 55 1 55 3025 3025 1 3,703

6 58 - 62 57,5 60 1 60 3600 3600 1 3,703

Jumlah (∑ ) 270 285 27 1185 13975 53225 27 100

a. Median

Menggunakan rumus : |

|

Keterangan :

Me = median

Tb = tepi bawah

p = panjang kelas

n = jumlah siswa

f = frekuensi kelas median

F = jumlah semua frekuensi di atas kelas median

Letak Me =

Kelas median = 43 – 47

Tb = 42,5

p = 5

f = 6

F = 12

: |

|

: |

|

= 43,75

Page 174: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

b. Modus

Menggunakan rumus : |

|

Mo = nilai yang sering muncul

Tb = tepi bawah

p = panjang kelas

b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat di atasnya

b2 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat di bawahnya

Kelas modus = 48 - 52

Tb = 47,5

p = 5

b1 = 7 – 6 = 1

b2 = 7 – 1 = 6

: |

|

: |

|

:

:

5. Menentukan Rata-rata ( ), Varians (S2), dan Standar Deviasi

Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Pretest Kelas

Eksperimen

Xi fi fi.Xi Xi2 fi.Xi2

33 6 198 1089 6534

39 6 234 1521 9126

44 6 264 1936 11616

50 7 350 2500 17500

56 1 56 3136 3136

61 1 61 3721 3721

∑ 27 1163 51633

Page 175: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

a. Rata-rata

Menggunakan rumus : X =

Keterangan :

X = mean

Fi = menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = menyatakan nilai ujian

b. Varians

Menggunakan rumus : Si2

Keterangan :

Si2 = Varians

Fi = menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = menyatakan nilai ujian

n = banyak siswa

: Si2

: Si2

: Si2

: Si2

: Si2

c. Standar Deviasi

SD √

SD √

SD √

SD √

SD √

SD

Page 176: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Uji Normalitas

Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

1. Diketahui :

Rata-rata X = 43,074

Simpangan Baku (SD) = 7,69

Maka contoh perhitungan

2. Berdasarkan tabel uji normalitas didapat harga Lo = 0,1463

3. Menentukan Ltabel

Dari harga kritis uji liliefors untuk n = 27 dan α = 0,05, didapat harga Ltabel = 0,173

Kriteria pengujian

Diterima Ho jika Lo hitung < Lo tabel (0,1463 < 0,173) maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima. Dengan demikian data pretest kelas eksperimen berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Langkah-langkah pengujian :

1. Ho = sampel homogen

Ha = sampel tidak homogen

2. Mencari varian masing-masing

a. Kelas eksperimen diperoleh varian S2 = 59,15

b. Kelas kontrol diperoleh varian S2 = 83,46

3. Tentukan Fhitung dengan rumus Fhitung =

4. Tentukan kriteria pengujian yaitu :

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel

Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel

5. Dalam menentukan harga Ft digunakan pada α = 0,05, untuk db penyebut 27 (27-1) dan db

pembilang 27 (27-1) (0,05 : 26,26). Karena db pembilang tidak terdapat pada tabel distribusi

F, maka digunakan db pembilang terdekat yaitu 24 dan db penyebut 26 pada taraf signifikan

0,05 adalah 1,95. Ternyata harga Fhitung (1,411) < Ftabel (1,95), maka Ho diterima. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua populasi homogen.

Page 177: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Analisis Hipotesis

1. Untuk dk = (n1 + n2) – 2 = (27 + 27) - 2 = 52 pada taraf kepercayaan 0,05 diperoleh ttabel =

2,00665 = 2,01

2. Kriteria

Terima Ho jika thitung < ttabel

Tolak Ho jika thitung > ttabel

Untuk menguji hipotesis penelitian ini langkah-langkah yang dapat diambil yaitu sebagai

berikut :

Data statistik

n1 eksperimen = 27 n2 kontrol = 27

X eksperimen = 43,07 X kontrol = 47,07

varians (S2) = 59,15 varians (S

2) = 83,46

thit =

21

21

11.

nnS

XX

gab

dengan Sgab =

2

11

21

2

22

2

11

nn

SnSn

Keterangan:

X1 : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

X2 : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

n1 : Jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 : Jumlah sampel kelompok kontrol

S12 : Varians kelompok eksperimen

S22 : Varians kelompok kontrol

Page 178: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Dimana :

Sgab =

2

11

21

2

22

2

11

nn

SnSn

Sgab =

22727

46,8312715,59127

Sgab = 52

96,169.29,537.1

Sgab = 52

86,707.3

Sgab = 71,305

t =

21

21

11.

nnS

XX

gab

t =

27

1

27

1.305,71

07,4707,43

t =

27

2.305,71

4

t = 07,0305,71

4

x

t = 99135,4

4

t = -0,8013

Kesimpulan : Hasil thitung = -0,8013 ternyata lebih kecil dibandingkan dengan hasil ttabel =

2,01 berarti hasil pretest yang belum mendapat perlakuan menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan antara kelas kontrol dengan kelas

eksperimen.

Page 179: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 15

DATA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

NO NAMA

BUTIR SOAL JUMLAH SKOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Afifah Zahrah 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 78

2 Anastasya Aqilla 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 13 72

3 Bagus Setiawan 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 13 72

4 Deden 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 10 56

5 Doni Pratama 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 11 61

6 Dwi Ratih 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 11 61

7 Faisal Ali 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 13 72

8 Hendri M. 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 12 67

9 Irma Audiawati 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 14 78

10 Kartika Aprilia 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 12 67

11 Muhidin 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 10 56

12 Nani Mulyani 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 11 61

13 Pajar Dika Pebrian 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 11 61

14 Pitri Andriani 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 13 72

15 Pratiwi 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 12 67

16 Putri Dewi Rahayu 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 14 78

17 Ratna Widianingsih 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 12 67

18 Restu Pangestu 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 10 56

19 Rian Nuryatin 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 11 61

20 Rika Fitriani 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 14 78

21 Rizal Fahmi 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 14 78

22 Salsabila N. K. 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 10 56

23 Sinta Wulandari 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 10 56

24 Siti Fatimah 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 12 67

Page 180: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

25 Susantika 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 12 67

26 Teti Kurnia 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13 72

27 Yeti Novitasari 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 83

JUMLAH 20 22 24 20 15 3 27 25 6 22 22 19 21 16 16 16 15 18 327 1820

RATA-RATA 67,4074

Page 181: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

kode Xi Z F(Z) S(Z) |F(Z)-S(Z)|

E1 56 -1,38 0,0838 0,185 0,1014

E2 56 -1,38 0,0838 0,185 0,1014

E3 56 -1,38 0,0838 0,185 0,1014

E4 56 -1,38 0,0838 0,185 0,1014

E5 56 -1,38 0,0838 0,185 0,1014

E6 61 -0,78 0,2177 0,370 0,1527

E7 61 -0,78 0,2177 0,370 0,1527

E8 61 -0,78 0,2177 0,370 0,1527

E9 61 -0,78 0,2177 0,370 0,1527

E10 61 -0,78 0,2177 0,370 0,1527

E11 67 -0,05 0,4801 0,593 0,1125

E12 67 -0,05 0,4801 0,593 0,1125

E13 67 -0,05 0,4801 0,593 0,1125

E14 67 -0,05 0,4801 0,593 0,1125

E15 67 -0,05 0,4801 0,593 0,1125

E16 67 -0,05 0,4801 0,593 0,1125

E17 72 0,56 0,7123 0,778 0,0655

E18 72 0,56 0,7123 0,778 0,0655

E19 72 0,56 0,7123 0,778 0,0655

E20 72 0,56 0,7123 0,778 0,0655

E21 72 0,56 0,7123 0,778 0,0655

E22 78 1,29 0,9015 0,963 0,0615

E23 78 1,29 0,9015 0,963 0,0615

E24 78 1,29 0,9015 0,963 0,0615

E25 78 1,29 0,9015 0,963 0,0615

E26 78 1,29 0,9015 0,963 0,0615

E27 83 1,89 0,9706 1,000 0,0294

67,4

67

rata-rata : 67,4

Varians (S2) : 67,94

Standar Deviasi (S) : 8,24

Lt 0,173

Lo 0,1527

Berdistribusi Normal Lo < Lt (0,1527 < 0,173)

Page 182: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

B. Posttest

Skor hasil belajar kelas kontrol dari nilai yang terkecil hingga yang terbesar :

56, 56, 56, 56, 56, 61, 61, 61, 61, 61

61, 67, 67, 67, 67, 67, 72, 72, 72, 72

72, 72, 78, 78, 78, 78, 83

Banyak data = 27

Nilai tertinggi = 78

Nilai terendah = 50

1. Rentang Kelas (R)

R = nilai tertinggi – nilai terendah

= 83 – 56

= 27

2. Banyak Interval Kelas (K)

K = 1 + 3.3 log n

Keterangan :

K = Banyaknya kelas

n = Jumlah siswa kelas kontrol

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 27

= 1 + 3.3 x 1,431363764159

= 5,72 6 (dibulatkan)

3. Panjang Kelas Interval (P)

P =

=

= 4,5 5 (dibulatkan)

Page 183: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

4. Menghitung Median (Me) dan Modus (Mo)

Tabel Distribusi frekuensi posttest kelas Eksperimen

No Interval Batas kelas Xi fi fi.Xi Xi2 fi.Xi

2

Frek

Absolut

Frek

Relatif (%)

1 56 - 60 55,5 58 5 290 3364 16820 5 18,52

2 61 - 65 60,5 63 6 378 3969 23814 6 22,22

3 66 - 70 65,5 68 5 340 4624 23120 5 18,52

4 71 - 75 70,5 73 5 365 5329 26645 5 18,52

5 76 - 80 75,5 78 5 390 6084 30420 5 18,52

6 81 - 85 80,5 83 1 83 6889 6889 1 3,7

Jumlah (∑ ) 408 423 27 1846 30259 127708 27 100

a. Median

Menggunakan rumus : |

|

Keterangan :

Me = median

Tb = tepi bawah

p = panjang kelas

n = jumlah siswa

f = frekuensi kelas median

F = jumlah semua frekuensi di atas kelas median

Letak Me =

Kelas median = 70 – 74

Tb = 65,5

p = 5

f = 5

F = 10

: |

|

: |

|

= 69

Page 184: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

b. Modus

Menggunakan rumus : |

|

Mo = nilai yang sering muncul

Tb = tepi bawah

p = panjang kelas

b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat di atasnya

b2 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat di bawahnya

Kelas modus = 61 - 65

Tb = 65,5

p = 5

b1 = 6 – 5 = 1

b2 = 6 – 5 = 1

: |

|

: |

|

:

:

5. Menentukan Rata-rata ( ), Varians (S2), dan Standar Deviasi

Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Posttest Kelas

Eksperimen

Xi fi fi.Xi Xi2 fi.Xi2

56 5 280 3136 15680

61 5 305 3721 18605

67 6 402 4489 26934

72 5 360 5184 25920

78 5 390 6084 30420

83 1 83 6889 6889

∑ 27 1820 124448

Page 185: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

a. Rata-rata

Menggunakan rumus : X =

67,407

Keterangan :

X = mean

Fi = menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = menyatakan nilai ujian

b. Varians

Menggunakan rumus : Si2

Keterangan :

Si2 = Varians

Fi = menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian

Xi = menyatakan nilai ujian

n = banyak siswa

: Si2

: Si2

: Si2

: Si2

: Si2

c. Standar Deviasi

SD √

SD √

SD √

SD √

SD √

SD

Page 186: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Uji Normalitas

Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

1. Diketahui :

Rata-rata X = 67,407

Simpangan Baku (SD) = 8,24

Maka contoh perhitungan

2. Berdasarkan tabel uji normalitas didapat harga Lo = 0,1527

3. Menentukan Ltabel

Dari harga kritis uji liliefors untuk n = 27 dan α = 0,05, didapat harga Ltabel = 0,173

Kriteria pengujian

Diterima Ho jika Lo hitung < Lo tabel (0,1527 < 0,173) maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima. Dengan demikian data posttest kelas kontrol berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Langkah-langkah pengujian :

1. Ho = sampel homogen

Ha = sampel tidak homogen

2. Mencari varian masing-masing

a. Kelas eksperimen diperoleh varian S2 = 67,94

b. Kelas kontrol diperoleh varian S2 = 90,86

3. Tentukan Fhitung dengan rumus Fhitung =

4. Tentukan kriteria pengujian yaitu :

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel

Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel

5. Dalam menentukan harga Ft digunakan pada α = 0,05, untuk db penyebut 27 (27-1) dan db

pembilang 27 (27-1) (0,05 : 26,26). Karena db pembilang tidak terdapat pada tabel distribusi

F, maka digunakan db pembilang terdekat yaitu 24 dan db penyebut 26 pada taraf signifikan

0,05 adalah 1,95. Ternyata harga Fhitung (1,337) < Ftabel (1,95), maka Ho diterima. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua populasi homogen.

Page 187: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Analisis Hipotesis

1. Untuk dk = (n1 + n2) – 2 = (27 + 27) - 2 = 52 pada taraf kepercayaan 0,05 diperoleh ttabel =

2,00665 = 2,01

2. Kriteria

Terima Ho jika thitung < ttabel

Tolak Ho jika thitung > ttabel

Untuk menguji hipotesis penelitian ini langkah-langkah yang dapat diambil yaitu sebagai

berikut :

Data statistik

n1 eksperimen = 27 n2 kontrol = 27

X eksperimen = 67,41 X kontrol = 67,63

varians (S2) = 67,94 varians (S

2) = 90,86

thit =

21

21

11.

nnS

XX

gab

dengan Sgab =

2

11

21

2

22

2

11

nn

SnSn

Keterangan:

X1 : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

X2 : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

n1 : Jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 : Jumlah sampel kelompok kontrol

S12 : Varians kelompok eksperimen

S22 : Varians kelompok kontrol

Dimana :

Sgab =

2

11

21

2

22

2

11

nn

SnSn

Sgab =

22727

86,9012794,67127

Sgab = 52

36,362.244,766.1

Sgab = 52

8,128.4

Page 188: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Sgab = 79,4

t =

21

21

11.

nnS

XX

gab

t =

27

1

27

14,79

67,6367,41

t =

27

24,79

22,0

t = 07,04,79

22,0

x

t = 558,5

22,0

t = -0,04

Kesimpulan : Hasil thitung = -0,04 ternyata lebih kecil dibandingkan dengan hasil ttabel =

2,01 berarti hasil posttest setelah mendapat perlakuan menunjukkan bahwa

tidak terdapat pengaruh penggunakan teknik pembelajaran probing-

prompting terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Page 189: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Lampiran 16

Rekapitulasi Nilai Pretest, Posttest dan Nilai N-Gain

Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

No.

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Pretest Posttest N-Gain Kriteria Pretest Posttest N-Gain Kriteria

1 44 67 0,68 Sedang 44 78 0,87 Tinggi

2 50 72 0,79 Tinggi 50 72 0,67 Sedang

3 56 72 0,73 Tinggi 50 72 0,67 Sedang

4 61 78 1 Tinggi 39 56 0,39 Sedang

5 33 61 0,62 Sedang 39 61 0,5 Sedang

6 33 50 0,38 Sedang 44 61 0,44 Sedang

7 39 67 0,72 Tinggi 56 72 0,59 Sedang

8 61 78 1 Tinggi 44 67 0,59 Sedang

9 44 67 0,68 Sedang 50 78 0,85 Tinggi

10 39 50 0,28 Rendah 50 67 0,52 Sedang

11 44 72 0,82 Tinggi 33 56 0,46 Sedang

12 39 56 0,44 Sedang 50 61 0,33 Sedang

13 50 78 1 Tinggi 33 61 0,56 Sedang

14 44 61 0,5 Sedang 44 72 0,72 Tinggi

15 56 72 0,73 Tinggi 39 67 0,64 Sedang

16 44 56 0,35 Sedang 50 78 0,85 Tinggi

17 50 72 0,79 Tinggi 33 67 0,68 Sedang

18 61 78 1 Tinggi 33 56 0,46 Sedang

19 39 67 0,73 Tinggi 33 61 0,56 Sedang

20 56 78 1 Tinggi 44 78 0,87 Tinggi

21 33 56 0,51 Sedang 39 78 0,89 Tinggi

22 56 78 1 Tinggi 33 56 0,46 Sedang

23 61 78 1 Tinggi 39 56 0,39 Sedang

24 50 72 0,79 Tinggi 44 67 0,59 Sedang

25 39 56 0,44 Sedang 39 67 0,64 Sedang

26 50 78 1 Tinggi 50 72 0,67 Sedang

27 39 56 0,44 Sedang 61 83 1 Tinggi

47,0741 67,6296

43,0741 67,4074

Rata-rata N-Gain 0,71926 Sedang Rata-rata N-

Gain 0,62444 Sedang

Page 190: PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44432/1/KHOERUNNISA-FITK.pdf · Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini

Persentase Nilai N-Gain Kelompok Kontrol

dan Kelompok Eksperimen

Kriteria N-Gain

Persentase Kelompok

Kontrol Eksperimen

Tinggi 59,26 % 25,93 %

Sedang 37,04 % 74,07 %

Rendah 3,70 % -

Jumlah 100 % 100 %