pengaruh struktur dan komposisi …digilib.unila.ac.id/30530/3/skripsi tanpa bab...

32
PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI TERHADAP KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI HUTAN LINDUNG BATUTEGI, LAMPUNG (Skripsi) Oleh Rahmat Ori Fiza Paba JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: nguyendien

Post on 14-Mar-2019

262 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI

TERHADAP KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG

DI HUTAN LINDUNG BATUTEGI, LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

Rahmat Ori Fiza Paba

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

ABSTRAK

PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI

TERHADAP KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG

DI HUTAN LINDUNG BATUTEGI, LAMPUNG

Oleh

RAHMAT ORI FIZA PABA

Vegetasi berfungsi sebagai sumber pakan dan naungan bagi burung. Hutan

Lindung Batutegi termasuk hutan hujan dataran rendah yang kaya akan

keanekaragaman hayatinya. Berubahnya struktur vegetasi baik secara alami

maupun akibat kegiatan manusia menimbulkan perubahan jumlah dan komposisi

satwa liar seperti burung yang hidup di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh struktur dan komposisi vegetasi terhadap

keanekaragaman jenis burung yang ada di Hutan Lindung Batutegi.

Penelitian ini dilaksanakan di Hutan Lindung Batutegi mulai bulan Oktober 2015

sampai bulan Maret 2016. Pengambilan data menggunakan plot analisis vegetasi

dan pada setiap tipe habitat juga dilakukan pencatatan jenis burung yang ada pada

lokasi tersebut dengan menggunakan metode twenty species. Jenis tumbuhan yang

ditemukan di kawasan Hutan Lindung Batutegi ada 46 spesies. Dari seluruh

spesies, 28 jenis diantaranya merupakan tumbuhan tinggi tipe pohon dan 18 jenis

lainnya merupakan tumbuhan semak dan tanaman kebun.Terdapat 116 jenis

burung di KPHL Batutegi dengan keanekaragaman tertinggi ada pada areal hutan

(H’ = 4.09) diikuti kebun (H’=3,14) dan semak belukar (H’ = 3,37). Pada ketiga

tipe habitat di kawasan Hutan Lindung Batutegi jenis burung pemakan serangga

adalah jenis yang paling banyak ditemui yaitu 41 spesies.Pada tiga tipe habitat

yaitu hutan, semak dan kebun secara berturut-turut memiliki nilai indeks

kemerataan jenis 0,92; 0,82 dan 0,86. Hal ini menunjukkan bahwa pada tiap

habitat atau vegetasi tiap-tiap jenis burung yang ditemukan jumlahnya merata

yaitu sama-sama melimpah.

Kata Kunci: vegetasi, burung, habitat, Batutegi, keanekaragaman

Page 3: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman
Page 4: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman
Page 5: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung, pada tanggal

21 Januari 1994. Penulis merupakan anak pertama dari

empat bersaudara dari Ayah Firdaus dan Ibu Herlina Wati.

Penulis mulai menempuh pendidikan pertamanya di TK

Dharma Wanita Sekincau pada tahun 1998. Kemudian

melanjutkan ke SD Negeri 1 Giham Sukamaju, Sekincau pada tahun 1999. Pada

tahun 2005 penulis melanjutkan sekolahnya di SMP Negeri 1 Sekincau, dan SMA

Negeri 6 Bandar Lampung pada tahun 2008.

Pada tahun 2011, penulis tercatat sebagai salah satu mahasiswa Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui

jalur SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa di Jurusan Biologi FMIPA Unila,

Penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Mammalogi dan Ekologi

Hewan. Juga aktif di Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) sebagai Kepala

Bidang Ekspedisi dan sebagai Ketua Pelaksana Pekan Konservasi Sumber Daya

Alam (PKSDA) XVIII. .

Page 6: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karya Makmur,

Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Penulis juga melaksanakan Kerja Praktik

(KP) di Areal Pelepasliaran Kukang KPHL Batutegi yang dikelola oleh Yayasan

Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia dengan judul “Struktur dan Komposisi

Vegetasi Hutan Lindung Batutegi”.

Page 7: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

MOTTO

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka

sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim 14:7)

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan” (QS. Al-Inshirah 94:5)

“Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain

daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi yang beriman.”

(QS. An-Nahl 16:79) “

Page 8: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas

segala limpahan Rahmat, Ridho, dan karunia-Nya yang tdak

henti-hentinya Dia berikan. Kupersembahkan karya kecilku

ini untuk:

KEDUA ORANG TUAKU

Ayah Firdaus dan Ibu Herlina Wati

ADIK-ADIKKU

Ando, Tio, dan Nia

Orang-orang yang selalu mendoakan untuk kesuksesanku

Bapak dan ibu Dosen yang selalu memberikanku Ilmu yang

bermanfaat,

Serta Almamaterku tercinta

Page 9: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

SANWACANA

Dengan mengucap Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul“PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI

VEGETASITERHADAP KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG

DI HUTAN LINDUNG BATUTEGI, LAMPUNG” adalah salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana Sains di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua orang tuaku, Ayah Firdaus dan Ibu Herlina Watiyang tidak henti-

hentinya memberikan kasih sayang, semangat, restu dan doa, serta dorongan

motivasi kepada penulis untuk menggapai cita-cita.

2. Bapak Jani Master, M.Si. selaku Pembimbing I untuk ilmu, bimbingan, saran

dan kritik yang membangun serta motivasi dan perhatiannya dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu Dra. Elly L. Rustiati, M.Sc. selaku Pembimbing II atas kesediaan

memberikan bimbingan, saran, serta kritik yang membangun.

Page 10: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

4. Ibu Dr. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Penguji Utama danKetua Jurusan

Biologi FMIPA yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan

masukan dan saran-saran.

5. Bapak Prof. Dr. Sutyarso, M.Biomed. selaku Dosen Pembimbing Akademik,

atas arahannya selama penulis menyelesaikan perkuliahan.

6. Bapak Prof. Warsito, S.Si., DEA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

7. Adikku Febsa Fernando, Satrio Legowo, dan Maudy Jenia yang selalu

mendoakan untuk kesuksesanku.

8. Yayasan IAR Indonesia untuk semua fasilitas selama penulis melakukan

penelitian di Batutegi.

9. Sahabatku Arifin, Eri, Rendi terimakasih untuk kebersamaannya selama ini.

10. Keluarga Biologi 2011 untuk kebersamaan dan keceriaan selama perkuliahan.

11. Marli, Apri, Abdi, kadek, aviy, bang Mucel, Kak Eko, Kak Iduy, kak Mukhlis

dan seluruh warga Himbio terima kasih untuk kebersamaannya.

12. Keluarga KKN desa Karya Makmur Bayu, Farid, Intan dan Meli serta

Keluarga Pak Hadi.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

memberikan penulis dukungan, berbagai kritik dan saran.

Semoga Allah SWTmembalas kasih sayang kepada semua pihak yang telah

membantu penulis, dan semoga Allah SWT selalu memberikan ilmu dan pahala-

Nya yang berlimpah serta menjadikan kita orang-orang yang terus bersyukur

hingga terus belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Akhir kata, penulis

Page 11: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

menyadari bahwa masih banyak kekurangangan di dalam penulisan skripsi ini,

akan tetapi semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

kita semua.

Amin

Bandar Lampung, 20 Desember2017

Penulis,

Rahmat Ori Fiza Paba

Page 12: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .................................................................................................................... i

COVER DALAM ........................................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................... v

MOTTO ..................................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ..................................................................................................... viii

SANWACANA ........................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL..................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 3

C. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 3

D. Kerangka Pikir .................................................................................................... 4

Page 13: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Habitat ................................................................................................................ 6

B. Komunitas Burung .............................................................................................. 7

C. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Batutegi ................................... 8

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................................... 10

B. Bahan dan Alat Penelitian ................................................................................ 10

C. Pengumpulan Data ............................................................................................ 10

D. Analisis Data .................................................................................................... 11

1. Komposisi Vegetasi .................................................................................... 11

2. Keanekaragaman Tumbuhan dan Burung .................................................. 12

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan ............................................................................................ 14

1. Analisis Vegetasi ........................................................................................ 14

1.1 Kerapatan .............................................................................................. 15

1.2 Frekuensi .............................................................................................. 16

1.3 Dominansi ............................................................................................ 16

2. Keanekaragaman Jenis Burung .................................................................. 21

B. Pembahasan ...................................................................................................... 24

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .......................................................................................................... 39

B. Saran ................................................................................................................ 40

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jenis Tumbuhan Pada Vegetasi Hutan ..................................................... 16

Tabel 2. Jenis Tumbuhan Pada Vegetasi Semak .................................................... 18

Tabel 3. Daftar Jenis Tumbuhan pada Vegetasi Kebun ......................................... 19

Tabel 4. Beberapa jenis burung dengan jumlah individu terbanyak pada tiga tipe

habitat di KPHL Batutegi ......................................................................... 25

Tabel 5. Daftar Jenis Burung Yang Sama Yang Ditemukan Pada Ketiga Tipe

Habitat ...................................................................................................... 29

Page 15: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Jumlah individu dan jenis di Kawasan Hutan Lindung

Batutegi ................................................................................................ 20

Gambar 2. Indeks keanekaragaman Shannon Wiener (H’) dan indeks

kemerataan jenis Evennes (E) pada tiga tipe habitat ............................ 22

Gambar 3. Pengelompokkan burung berdasarkan jenis pakannya......................... 31

Gambar 4. Status konservasiberdasarkan IUCN Red List Species ....................... 36

Page 16: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Habitat merupakan tempat tinggal satwa liar yang di dalamnya terdapat komponen

biotik dan abiotik yang memiliki keterkaitan antara satu dan lainnya (Alikodra,

2002). Tipe habitat utama pada jenis burung sangat berhubungan dengan

kebutuhan hidup dan aktivitas hariannya. Salah satu habitat burung adalah hutan,

yang memberikan fasilitas bagi burung sebagai tempat bersarang, istirahat,

berkembang biak dan mencari makan. Burung memiliki ketergantungan pada

vegetasi hutan, baik langsung maupun tidak langsung sehingga terdapat hubungan

yang erat antara ragam vegetasi dan komunitas burung.

Vegetasi berfungsi sebagai sumber pakan dan naungan bagi burung. Perubahan

struktur dan komposisi vegetasi sebagai dampak aktivitas manusia menimbulkan

perubahan lingkungan biotik satwa liar. Kondisi ini menunjukkan bahwa

keberlangsungan kehidupan satwa bergantung pada habitatnya. Apabila habitat

dan komponen-komponennya terjaga kelestariannya maka akan mendukung

keberadaan dan keberlangsungan hidup satwa di habitat tersebut (Alikodra, 2002).

Page 17: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

2

Salah satu kawasan hutan yang masih tersisa sebagai habitat alami burung adalah

Hutan Lindung Batutegi. Hutan Lindung Batutegi termasuk hutan hujan dataran

rendah yang kaya akan keanekaragaman hayatinya. Keanekaragaman hayati di

register 39 Blok Way Rilau, baik fauna maupun flora, sampai tahun 2006, tercatat

sekitar 15 mamalia besar, 40 jenis burung dan beberapa jenis tumbuhan mulai dari

meranti (Shorea sp) hingga beringin (Ficus spp) (Dinas Kehutanan Provinsi

Lampung, 2013).

Sebagian areal Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Batutegi telah

berubah menjadi lahan perkebunan dan menyisakan sekitar 10.000 ha hutan (Dinas

Kehutanan Provinsi Lampung, 2013). Perubahan kawasan hutan tersebut

berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di

dalamnya. Keanekaragaman jenis burung sangat penting untuk memberikan

deskripsi struktur komunitas pada habitat yang ditempati, penelitian terhadap

burung penting berkaitan sebagai indikator biologis untuk kesehatan lingkungan

dan nilai keanekaragaman hayati (Rombang danRudyanto, 1999).

Burung merupakan salah satu kelompok terbesar dari hewan bertulang belakang

(vertebrata), kelompok hewan ini tersebar di seluruh dunia dan menempati setiap

tipe habitat dari katulistiwa hingga daerah kutub. Faktor yang menentukan

keberadaan burung antara lain adalah ketersediaan makanan dan tempat untuk

aktifitas istirahat, kawin, bermain, bersarang, bertengger dan berlindung.

Page 18: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

3

Kemampuan suatu wilayah dalam menampung burung ditentukan oleh luasan,

komposisi dan struktur vegetasi, tipe ekosistem dan bentuk habitat.

Struktur dan komposisi vegetasi menjadi salah satu penentu dalam sebuah habitat,

struktur vegetasi yang berbeda akan dihuni oleh satwa yang berbeda pula.

Berubahnya struktur vegetasi baik secara alami maupun akibat kegiatan manusia

menimbulkan perubahan jumlah dan komposisi satwa liar seperti burung yang

hidup di dalamnya. Kawasan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Batutegi

memiliki keanekaragaman vegetasi dan pemanfaatan lahan yang tinggi dan

penting untuk diteliti, salah satunya untuk mengetahui pengaruh struktur dan

komposisi vegetasi terhadap keanekaragaman jenis burung yang ada di Hutan

Lindung Batutegi.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati struktur dan komposisi vegetasi dan

pengaruhnya terhadap keanekaragaman jenis burung di Hutan Lindung Batutegi,

Lampung.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi ilmiah mengenai avifauna

Sumatera dan kondisi vegetasi di Hutan Lindung Batutegi. Selain itu sebagai

bahan masukan dalam pengelolaan dan konservasi avifauna bagi KPHL Batutegi,

Lampung.

Page 19: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

4

D. Kerangka Pikir

Burung merupakan satwa penting di dalam ekosistem dengan peranan ekologi

dalam penyebaran biji, polinator, serta pengendali populasi hama. Burung juga

merupakan spesies indikator yang berfungsi untuk menganalisis keadaan suatu

lingkungan. Burung adalah satwa yang memiliki mobilitas tinggi dan dapat

menanggapi berbagai macam perubahan yang terjadi pada suatu

lingkungan.Keanekaragaman jenis burung pada setiap habitat dipengaruhi oleh

berbagai faktor ekologi seperti struktur dan komposisi vegetasi, besarnya habitat,

serta kualitas lingkungan.

Kawasan Hutan Lindung Batutegi termasuk wilayah yang berfungsi sebagai area

tangkapan air (catchment area) dan sangat penting di Provinsi Lampung. Selain

bermanfaat sebagai sumber irigasi dan pembangkit listrik tenaga air utama di

Lampung, kawasan Batutegi merupakan wilayah hutan lindung yang menjadi area

konservasi dan sebagai habitat alami berbagai spesies penting Sumatera.

Kondisi struktur dan komposisi vegetasi, tutupan tajuk, serta kelimpahan makanan

berpengaruh besar terhadap berbagai jenis makhluk hidup termasuk avifauna,

sehingga mempengaruhi besar kecilnya keanekaragaman jenis. Dengan

mengetahui korelasi kondisi vegetasi yang ada seperti struktur dan komposisi

vegetasi terhadap keanekaragaman jenis avifauna dapat menggambarkan kondisi

ekosistem Hutan Lindung Batutegi.

Page 20: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Habitat

Habitat merupakan tempat organisme tinggal (Odum, 1993). Habitat terdiri dari

komponen biotik, abiotik dan edafik yang saling berinteraksi membentuk sumber

daya yang secara langsung maupun tak langsung mendukung kehidupan satwa

yang tinggal di dalamnya. Vegetasi merupakan bagian dominan dari habitat dan

menyediakan berbagai macam kebutuhan satwa mulai dari tempat bernaung,

berkembang biak dan sumber pakan (Fleming, 1992).

Vegetasi pada sebuah habitat merupakan faktor penting dalam kehidupan burung,

penggunaan habitat oleh burung tergantung sumber daya yang dibutuhkannya.

Perubahan penggunaan habitat oleh burung sangat dipengaruhi oleh kondisi

vegetasi yang ada pada habitat tersebut (Lambert, 1992). Burung tidak

memanfaatkan seluruh habitatnya, terdapat seleksi terhadap beberapa bagian dari

habitat sesuai dengan yang dibutuhkannya (Wiens, 1992).

Komunitas burung merupakan salah satu komponen biotik ekosistem yang

berperan dalam menjaga keseimbangan alam. Bentuk habitat yang baik untuk

Page 21: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

6

kelangsungan hidup burung adalah habitat yang mampu melindungi dari

gangguan maupun menyediakan kebutuhan hidupnya (Hernowo dan Prasetyo

1989).

B. Komunitas Burung

Komunitas burung adalah suatu kumpulan populasi dari jenis-jenis burung yang

hidup di suatu habitat serta saling berinteraksi membentuk sistem komposisi,

struktur, perkembangan dan peranannya sendiri (Wiens, 1992). Komposisi jenis

dari komunitas burung ditentukan oleh penambahan jenis melalui pembentukan

kolonisasi baru dan kehilangan jenis melalui kepunahan lokal, hal tersebut terkait

erat dengan perubahan habitat (Balen, 1999).

Keanekaragaman jenis adalah suatu karakteristik tingkat komunitas berdasarkan

organisasi biologisnya yang dapat digunakan untuk menyatakan struktur

komunitas. Komponen utama keanekaragaman jenis, kekayaan jenis dan

ekuitabilitas dalam pembagian individu yang merata diantara jenis (Odum,

1993). Keanekaragaman dan struktur komunitas burung berbeda antara satu

habitat dengan habitat lainnya (Johnsing and Joshua, 1994). Keanekaragaman

jenis di suatu area ditentukan oleh beberapa faktor seperti struktur vegetasi,

sejarah habitat, tingkat gangguan dari predator maupun manusia (Welty and

Baptista, 1988).

Page 22: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

7

Ketersediaan stratifikasi vertikal vegetasi dapat memberikan pengaruh yang

besar terhadap keberadaan dan kepadatan jenis burung. Oleh sebab itu, kerusakan

struktur maupun komposisi vegetasi hutan akan mempengaruhi distribusi dan

kelimpahan burung (Ding et al., 1997). Selain itu, distribusi jenis burung juga

dipengaruhi oleh fragmentasi habitat dan ketersediaan sumber daya habitat

seperti sumber pakan (Haslem and Bennett, 2008).

C. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Batutegi

Hutan Lindung Batutegi secara geografis terletak pada 104°27’–104°55’ BT dan

05°48’–5°22’ LS. Secara administratif KPHL Batutegi berada di empat

kabupaten, yaitu Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, Lampung Tengah dan

Pringsewu. Wilayah KPHL Batutegi meliputi sebagian kawasan Hutan Lindung

Register 39 Kota Agung Utara, sebagian kawasan Hutan Lindung Register 22

Way Waya dan sebagian Kawasan Hutan lindung Register 32 Bukit Ridingan.

Luas areal kelola KPH Batutegi berdasarkan surat keputusan menteri kehutanan

Nomor: SK.68/Menhut-II/2010 tanggal 28 Januari 2010 adalah 58.174 ha (Dinas

kehutanan provinsi Lampung, 2013).

Areal KPHL Batutegi termasuk Hutan Lindung yang terdapat di Kabupaten

Tanggamus. Areal Kelola KPHL Batutegi juga merupakan salah satu DAS

(Daerah Aliran Sungai) prioritas di Provinsi Lampung, karena fungsinya sebagai

area tangkapan air (bendungan). Bendungan ini menjadi sumber air bagi irigasi

Page 23: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

8

yang mengairi sawah-sawah di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur,

Metro dan beberapa kabupaten lain seluas ± 66.533 ha, sebagai pembangkit

tenaga Listrik dengan kapasitas 28MW, dan sebagai sumber air baku sebanyak

2.250 liter/detik (Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, 2013).

Page 24: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

9

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Hutan Lindung Batutegi mulai bulan Oktober 2015

sampai bulan Maret 2016, dan spesies yang belum diketahui diidentifikasi di

Laboratorium Ekologi Universitas Lampung.

B. Bahan dan Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah perlengkapananalisisvegetasi

yang terdiridaritali, meteran, kamera Nikon Coolpix S3700, pita diameter

danlembardata. Sedangkan untuk pengamatan keanekaragaman

jenisburungmenggunakanteropongbinokular, kamera DSLR danBuku

PanduanIdentifikasiBurung Sumatera,Jawa dan Kalimantan (MacKinnon, 2010).

C. PengumpulanData

Pada lokasi penelitian dipilih tiga tipe vegetasi yang berbeda yaitu hutan semak

dan kebun. Pada masing-masing tempat dibuat plot analisis vegetasi sebanyak 5

Page 25: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

10

plot yang tersebar. Ukuran plot disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan, pada

vegetasi hutan berukuran 20x20 meter dan pada vegetasi semak berukuran 10x10

meter. Pada vegetasi hutan setiap plot dicatat nama jenis pohon dan diameter

batang, vegetasi semak dicatat jenis tumbuhan semak dan jumlahnya sedangkan

pada vegetasi kebun spesies tumbuhan dilihat dan dijelaskan secara deskriptif.

Pada setiap tipe habitat juga dilakukan pencatatan jenis burung yang ada pada

lokasi tersebut dengan menggunakan metode twenty species. Keanekaragaman

jenis burung dibandingkan antara satu habitat dengan habitat lainnya dan dikaitkan

dengan kondisi vegetasi yang ada.

D. Analisis Data

a) Komposisi Vegetasi

Nilai kerapatan relatif (KR), frekuensi relatif (FR), dominansi relatif (DR),

dan indeks nilai penting (INP) spesies tumbuhan dihitung menggunakan

formula berikut (Soerianegara dan Indrawan 2005):

Kerapatan = Jumlah individu suatu jenis

Luas petak contoh

Kerapatan relatif = Jumlah individu suatu jenis

Luas petak contoh𝑥 100%

Frekuensi = Jumlah petak ditemukan suatu jenis

Jumlah seluruh petak

Page 26: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

11

Frekuensi relatif = Jumlah petak ditemukan suatu jenis

Jumlah seluruh petak 𝑥 100%

Dominansi = Luas bidang dasar suatu jenis

Luas petak contoh

Dominansi relatif = Dominansi suatu jenisjenis

Dominansi seluruh jenis𝑥 100%

Dominansi dan dominansi relatif hanya dihitung untuk jenis pohon tingkat

pancang, tiang, dan pohon (Soerianegara dan Indrawan 2005). Indeks Nilai

Penting (INP) untuk kategori tumbuhan bawah dan semai adalah

penjumlahan antara kerapatan relatif dan frekuensi relatif. Sedangkan INP

untuk kategori pancang, tiang dan pohon adalah penjumlahan antara

kerapatan relatif, frekuensi relatif, dan dominansi relatif.

b) Keanekaragaman Tumbuhan dan Burung

Nilaikeanekaragaman jenis tumbuhan dihitung berdasarkan indeks

keanekaragaman dan indeks kemerataan dengan formula sebagai berikut

(Ludwig and Reynolds 1988):

Keanekaragaman spesies dihitung menurut indeks Shannon (H'),

sebagai berikut:

H' = - ∑ [ ni/N] ln [ni/N]

H' menyatakan indeks keanekaragaman Shannon, ni adalah jumlah individu

jenis ke-i, dan N adalah total jumlah individu semua jenis yang ditemukan.

Page 27: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

12

Kemerataan jenis dihitung dengan menggunakan Indeks Evennes (E),

sebagai berikut:

E = H' /ln (S)

S adalah jumlah jenis.

c) Nilai kemiripan komunitas

Nilai kemiripan dari komunitas-komunitas yang dibandingkan dihitung

dengan menggunakan indeks Sorensen (Ludwig & Reynolds 1988), dengan

formula sebagai berikut:

S = 2w

a + b

S adalah nilai kemiripan, (w) adalah jumlah nilai penting terkecil untuk

masing-masing tegakan yang diamati, (a) adalah jumlah nilai penting dari

tegakan pertama, dan (b) adalah jumlah nilai penting dari tegakan kedua.

Page 28: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

38

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Jenis tumbuhan yang ditemukan di kawasan Hutan Lindung Batutegi ada 46

spesies. Dari seluruh spesies, 28 jenis diantaranya merupakan tumbuhan tinggi

tipe pohon dan 18 jenis lainnya merupakan tumbuhan semak dan tanaman

kebun.

2. Terdapat 116 jenis burung di KPHL Batutegi dengan keanekaragaman

tertinggi ada pada areal hutan (H’ = 4.09) diikuti kebun (H’ = 3,14) dan semak

belukar (H’ = 3,37). Terdapat satu jenis dengan status rentan (Vu) berdasarkan

IUCN dan 14 jenis hampir terancam (NT).

3. Pada ketiga tipe habitat di kawasan Hutan Lindung Batutegi jenis burung

pemakan serangga adalah jenis yang paling banyak ditemui yaitu 41 spesies.

4. Pada tiga tipe habitat yaitu hutan, semak dan kebun secara berturut-turut

memiliki nilai indeks kemerataan jenis 0,92; 0,82 dan 0,86. Hal ini

menunjukkan bahwa pada tiap habitat atau vegetasi tiap-tiap jenis burung

yang ditemukan jumlahnya merata yaitu sama-sama melimpah.

Page 29: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

39

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat daya dukung kawasan

terhadap jenis-jenis burung yang terancam punah.

Page 30: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

40

DAFTAR PUSTAKA

Alikodra, H. S. 2002. Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Bogor (ID): Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Anggriawan, V., B. Hariyadi, dan Muswita. 2015. Keanekaragaman jenis rangkong

dan tumbuhan pakannya di Harapan Rainforest Jambi (Species and feed

diversity of hornbill in the Harapan Rainforest, Jambi). Jurnal Biospecies Vol. 8

No.2, Juli 2015, hal. 73-79.

Arini, D. I. D., dan L. B. Prasetyo. 2013. Komposisi avifauna di beberapa tipe

lansekap Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (birds composition in different

types of landscape inBukit Barisan Selatan National Park). Jurnal penelitian

hutan dan konservasi alam Vol. 10 No. 2, Agustus 2013 : 135-151

Balen, Bv. 1999. Birds on Fragmented Island: Persistance in the Forests of Java

and Bali. Wageningen University and Research Centre. Tropical Resource

Management Papers, no. 30.

Begon M., Townsend, C.R., Harper, J.L. 2006. Ecology from Individual to cosystem.

Fourth edition. Malden: Blackwell Publishing.

Ding, T., Lee, P., Yao-Sung, P. 1997 Abudance and Distribution of Birds in Four,

High Elevation Plant Communities in Yushan National Park, Taiwan. Acta-

Zoological Taiwanica 8:55-64.

[Dishutprov Lampung]. Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. 2013. Gambaran

Umum KPHL Batutegi. Lampung.

Fleming T. H. 1992. How Do Fruit and Nectar Feefing Birds and Mammals Track

Their Food Resources. In: Hunter, M.D., Takayuki O., and Peter W. Price,

editor. Effects of Resource Distribution in Animal-Plant Interaction. New York.

Academic Press.

Page 31: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

41

Hadiprakarsa, Y. 1999. Studi komposisi pakan jenis-jenis burung rangkong (Aves:

Bucerotidae) di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung. Skripsi.

Universitas Pakuan. Bogor.

Haslem, A., Bennett, A. F. 2008. Bird in Agriculture Mosaics: The Influence of

Landscape Pattern and Countryside Heterogenity. Ecological Aplication

18:185-196.

Heriyanto, N. M., R. Garsetiasih, dan P. Setio. 2008. Status populasi dan habitat

burung di BKPH Bayah, Banten (Population status and habitat of birds in

Bayah Forest District, Banten).

Hernowo, J. B., Prasetyo, L. B. 1989. Konsep Ruang Terbuka Hijau Di Kota Sebagai

Pendukung Pelestarian Burung. Media Konservasi. II(04): 61-71.

Johnsing, A. J. T., Joshua, J. 1994. Avifauna in Three Vegetations Types on

Mundanthurai Plateu. South India. Journal of Tropical Ecology 10:323.

Kurnia, I., H. Fadly, U. Kusdinar, W.G. Gunawani, D. W. Idaman, R. S. Dewi,

D. Yandhi, G. S. Saragih, G. F. Ramdhan, T. D. Djuanda, R. Risnawati, dan

M. Firdaus. Keanekaragaman jenis burung di Taman Nasional Betung

Kerihun Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat(Bird diversity of

BetungKerihun National Park, Regency Of Kapuas Hulu, Province Of East

Borneo). Media konservasi Vol. X, No. 2 Desember 2005 : 37 – 46.

Ludwig J.A.. Reynolds J.F. 1988. Statistical Ecology. A Primer on Methods and

Computing New York : John Wiley and Son.

Lambert F.R. 1992 The Consequence of Selective Logging for Bornean Lowland

Forest Birds. Condor 94:443-450.

MacKinnon, J., K. Philipps dan B. Van Balen. 2010. Burung di Sumatera, Jawa, Bali

dan Kalimantan (termasuk Sabah, Serawak, dan Brunei Darussalam). Buku.

Puslitbang-Biologi. Jakarta. 521 p.

Nugroho, M. S., S. Ningsih, M. Ihsan. 2013. Keanekaragaman jenis burung pada

areal Dongi-Dongi di kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Warta rimba

volume 1, nomor 1 Desember 2013

Odum, P.E. 1993. Dasar-dasar Ekologi, diterjemahkan oleh Samingan T, Srigandono

B. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Ranuntu, R. A. dan S. N. Mallombasang. 2015. Studi populasi dan habitat anoa

(Bubalus sp) di Kawasan Hutan Lindung Desa Sangginora Kabupaten Poso. e-

Jurnal Mitra Sains, Volume 3 Nomor 2, April 2015 hlm 81-94 ISSN: 2302-

2027

Page 32: PENGARUH STRUKTUR DAN KOMPOSISI …digilib.unila.ac.id/30530/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfberpengaruh terhadap keanekaragaman hayati terutama burung yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman

42

Rombang, W.M. & Rudyanto. 1999. Daerah Penting bagi Burung di Jawa dan Bali.

PKA/BirdLife International-Indonesia Programme. Bogor.

Swastikaningrum,H., B.Irawan, dan S.Hariyanto. 2012. Keanekaragaman jenis

burung pada berbagai pemanfaatan lahan di kawasan Muara Kali Lamong,

Perbatasan Suarabaya – Gresik. Skripsi. Departemen Biologi Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Airlangga.

Sawitri, R., A. S. Mukhtar, dan E. Karlina. 2007. Habitat dan populasi burung di

Taman Nasional Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan (Habitat and

population of birds in Ciremai Mount National Park, Kuningan Country).

Soendjoto,M.A., M.K.Riefani, dan M.Zen. 2014. Penggunaan tipe habitat oleh

avifauna di lingkungan PT Arutmin Indonesia-NPLCT, Kabupaten Kotabaru,

Kalimantan Selatan. Sains dan Matematika ISSN 2302-7290 vol 3 No 1,

Oktober 2014.

Soerianegara I. Indrawan A. 2005. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Laboratorium

Ekologi Hutan Fakultas Kehutanan IPB.

Welty, J.C., Baptisia, L. 1988. The Life of Bird. 4th ed. New York. Saunders College

Publishing.

Wiens, J.A. 1992. The Ecology of Birds Communities. Vol. I. Foundations and

Patterns. Cambridge. Cambridge University Press.

.