keanekaragaman hewan
TRANSCRIPT
KEANEKARAGAMAN HEWAN
BIO 20209
(3 K)
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA
UNIVERSITAS INDONESIA
Ujian Akhir Semester16Ujian Akhir Semester8
Database dan bioinformatika hewan
15Keanekaragaman Minor Phyla 7
Konservasi fauna Indonesia14Keanekaragaman Echinodermata 6
Keanekaragaman ekosistem hewan
13Keanekaragaman Arthropoda 5
Keanekaragaman Mamalia12Keanekaragaman Mollusca 4
Keanekaragaman Aves11Keanekaragaman Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida
3
Keanekaragaman Amfibia dan Reptilia
10Keanekaragaman Protozoa, Porifera, dan Coelenterata
2
Keanekaragaman Pisces9Indonesia sebagai Negara Megadiversitas di dunia
1
Pokok BahasanPekan ke-Pokok BahasanPekan ke-
JADWAL TATAP MUKA
Tatap Muka 1Tatap Muka 1
Indonesia sebagai Negara Megadiversitas di dunia
KEANEKARAGAMAN HAYATIKEANEKARAGAMAN HAYATI(Biodiversity)(Biodiversity)
Istilah yang digunakan untuk menerangkan keanekaragaman; variabilitas dan keunikan gen; spesies, dan ekosistem.
Ungkapan pernyataan terdapatnya pelbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah & sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan mahluk, yaitu tingkatan ekosistem, jenis & genetik
Keseluruhan spesies, genus, ekosistem di dalam suatu wilayah.
Kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, sifat genetis, & ekosistem yang menjadi lingkungan hidup (WWF 1989).
Disebut juga biofilia (Wilson 1984; Kellert & Wilson 1993).
DI MANA DITEMUKAN DI MANA DITEMUKAN KEANEKARAGAMAN HAYATIKEANEKARAGAMAN HAYATI
1. Hutan hujan tropik.2. Terumbu karang.3. Danau tropik besar.4. Laut dalam.
Lingkungan dengan kekayaan spesies tertinggi:
(Pianka 1966; Groombridge 1992)
5. Hutan gugur daun.6. Padang semak.7. Padang rumput.8. Padang pasir.
(Mares 1992)
NILAI KEANEKARAGAMAN HAYATINILAI KEANEKARAGAMAN HAYATI
1. Langsung: pemanfaatan konsumtif & produktif.
2. Tidak langsung (pemanfaatan non konsumtif): fungsi ekologis, pemilihan & keberadaan.
PARAMETER PENILAIANPARAMETER PENILAIAN
1. Obyektif: Tipe & luas ekosistem (km2), besar populasi jenis (jumlah individu), produktivitas (kg/ha/tahun).
2. Subeyektif: arti penting perubahan habitat.Dapat diwujudkan dalam bentuk: uang, energi, nilai fungsional dll.
Perkiraan nilai ekosistem dunia secara Perkiraan nilai ekosistem dunia secara ekonomi ekologisekonomi ekologis
92232302
8.4982.007
14.785252
4.052
Nilai lokal tahunan
($/ha/thn)
Lahan PertanianPadang RumputHutan lainnyaDanau & SungaiHutan TropisLahan BasahLautan terbukaPantai
Ekosistem
3.81.90041.72005
0.11.40080.93.89870.92.9556
4.933038.433.2002
12.63.1021
Nilai Global tahunan
(109 $/thn)
Luas (106 ha)No
Sumber: Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
1. Manfaat Langsung1. Manfaat Langsung
1. Konsumtif: nilai yang diberikan pada produk alam yang dikonsumsi langsung, tanpa melewati pasar. Misalnya: bahan pangan, bahan bangunan, obat-obatan, kayu bakar, pakan ternak dll.
2. Produktif: nilai yang diberikan pada produk yang dipanen secara komersial. Misalnya: kayu bakar, kayu glondongan, kulit fauna, tumbuhan obat, daging hewan, buah-buahan, hiasan dll.
2. Manfaat Tidak Langsung2. Manfaat Tidak Langsung
1. Ekologis. Keanekaragaman memberikan keuntungan bagi ekosistem tertentu.
2. Pemilihan. Nilai peluang pilihan (nilai kesanggupan) merupakan potensi yang dimiliki setiap spesies –terutama yang belum ditemukan, atau yang ciri khasnya belum dieskplorasi sepenuhnya – untuk memberi manfaat bagi kesejahteraan manusia.
3. Keberadaan. Berkaitan erat dengan dimensi etik yang mencerminkan simpati, rasa tanggung jawab & kepedulian terhadap spesies & ekosistem di suatu wilayah. Disebut juga “Nilai Pusaka” karena terdapat varian, jenis, atau ekosisten yang unik & penting.
KEANEKARAGAMANKEANEKARAGAMAN
1. Keanekaragaman Genetik
Dibagi dalam 3 kategori hirakis.
2. Kenenakagaman Spesies
3. Keanekaragaman Ekosistem
Seluruh spesies dunia, termasuk bakteri & protista serta tumbuhan, jamur & hewan.
Variasi genetik dalam spesies pada populasi akibat pemisahan geografi atau antar individu dalam satu populasi.
Perbadaan komunitas biologi & asosiasinya dengan faktor fisik lingkungan.
KEANEKARAGAMAN GENETIKKEANEKARAGAMAN GENETIK
1. Menunjuk pada variasi genetik di dalam spesies yang meliputi populasi yang perbedaannya jelas di dalam spesies yang sama (mis: varietas padi) atau varietas genetik di dalam suatu populasi (mis: varietas genetik badak india lebih tinggi daripada cheetah)
2. Sampai saat ini pengukuran keanekaragaman genetik dipakai terutama hanya untuk spesies yang sudah dibudidayakan)
Merupakan konsep variabilitas di dalam suatu spesies yang diukur oleh variasi genetik di dalam spesies, varietas, subspesies atau
keturunam tertentu.
PLASMA NUTFAH ATAU GENPLASMA NUTFAH ATAU GEN
1. Bahan baku sifat keturunan yang memiliki satu atau beberapa pengaruh fenotip dari suatu organisme.
2. Suatu unit bahan baku keturunan yang menempati posisi khusus (lokus) dalam genom atau kromosom.
3. Suatu unit bahan baku keturunan yang dapat mengalami mutasi ke berbagai bentuk alela.
4. Suatu unit bahan baku yang dapat mengalami rekombinasi dengan unit bahan baku keturunan lainnya.
Merupakan molekul yang ada di dalam kromosom
PLASMA NUTFAHPLASMA NUTFAH
Bahan baku utama sistem kehidupan(molekul, individu, spesies, populasi, atau komunitas
biologis)
Keanekaragaman plasma nutfah membentuk biodiversitas
Pelestarian spesies, populasi atau komunitas biologi sebenarnya adalah pelestarian plasma
nutfah (gen).
DASAR KEANEKARAGAMAN GENETIKDASAR KEANEKARAGAMAN GENETIK
GEN
DNA & RNA
KROMOSOM
INTI SEL
SEL
PERUBAHAN VARIASI PERUBAHAN VARIASI GENETIK ALAMIGENETIK ALAMI
Fenotip ditentukan oleh genotip & lingkungan.
Variasi fenotip spesies berubah dari waktu ke waktu.
MIKROEVOLUSIMIKROEVOLUSI
Variasi genetik suatu populasi bertambah karena satu atau kombinasi faktor (Avers, 1989):
Mutasi.Reproduksi seksual (membentuk rekombinasi).Polimorfisme atau superioritas heterozigot.Aliran gen (imigrasi) dan out breeding.Penambahan jumlah populasi.Variasi geografi.
Evolusi dibawah kategori spesies
MIKROEVOLUSIMIKROEVOLUSI
Variasi genetik suatu populasi berkurang karena satu atau kombinasi faktor (Avers, 1989):
Seleksi alam.Genetic drift.Emigrasi.Pengurangan jumlah populasi.
Evolusi dibawah kategori spesies
KERENTANAN TERHADAP KEPUNAHANKERENTANAN TERHADAP KEPUNAHAN
1. Sebaran geografi sempit.2. Terdiri dari satu atau beberapa populasi.3. Ukuran populasi kecil atau ukuran populasi menurun.4. Densitas rendah.5. Memerlukan wilayah jelajah luas.6. Ukuran tubuh besar. 7. Ketidak mampuan menyebar dengan baik.8. Bermigrasi musiman.9. Keanekaragaman genetik rendah.10.Memiliki relung tertentu.11.Hanya dijumpai pada lingkungan yang stabil.12.Membentuk kelompok secara tetap atau sementara.13.Diburu atau dipanen manusia.
Karekter spesies yang rentan punah (Ehrenfeld 1970, Terborgh 1974, Pimm dkk. 1988, Gittleman 1994):
Kategori Keterancaman Populasi OrganismeKategori Keterancaman Populasi Organisme
Peluang punah > 20% selama 20 tahun.
-
< 250 individu dewasa
< 2500 individu dewasa
Luas daerah sebaran < 5000 km2
Luas daerah ditempati < 500 km2
> 50% selama 50 tahun atau 3 generasi.
Genting
Kemungkinan punah
Daerah sebaran
Populasi sangat kecil
Populasi kecil
Daerah sebaran yang sempit
Penurunan tajam
Kriteria
< 1000 individu dewasa< 1000 km2 atau < 5 lokasi
< 50 individu dewasaD1
--D2
Peluang punah > 10% selama 100 tahun.
Peluang punah > 50% selama 5 tahun.
E
< 10000 individu dewasa
< 250 individu dewasaC
Luas daerah sebaran < 20000 km2
Luas daerah ditempati < 2000 km2
Luas daerah sebaran < 100 km2
Luas daerah ditempati < 10 km2
B
> 20% selama 10 tahun atau 3 generasi.
> 80% selama 10 tahun atau 3 generasi.
A
RentanKritisNo.
(Sumber: IUCN/SSC 1994; Shannaz dkk. 1995)
KONSERVASI KONSERVASI KEANEKARAGAMAN GENETIKKEANEKARAGAMAN GENETIK
Belum diketahui manfaat langsung atau tidak langsung
Mempertahankan kekayaan genetik alami.Mempertahankan sifat unggul.Banyak spesies dengan sifat gentik tidak unggul punah.
Kenapa perlu dilakukan ?
KEANEKARAGAMAN SPESIESKEANEKARAGAMAN SPESIES1. Menunjuk pada varietas spesies di dalam suatu daerah2. Dapat diukur dengan banyak cara 3. Belum disepakai tentang metode pengukuran terbaik
Ukuran yang umum dipakai: Jml. spesies dalam satu are (“kekayaan spesies” atau “species richness”).
Kekayaan spesies: Total spesies yang hadir pada area tertentu.
“Keanekaragaman taksonomi”: Jml. spesies & hubungan spesies satu dengan spesies lainnya.
(area yang memiliki 1 sp burung & 1 sp kadal memiliki keragaman taksonomi yang lebih besar daripada area yang hanya memiliki 3 sp burung)
Konsep variabilitas organisme hidup di bumi & diukur dengan jml. spesies di bumi atau kawasan tertentu
KONSEP SPESIESKONSEP SPESIES
Konsep Biologi: kelompok organisme yang secara genetik sama & mampu berkembang biak serta menghasilkan keturunan fertil.
Konsep Morfologi: kelompok organisme yang memiliki ciri morfologi/bentuk luar/fenotipe, fisiologi, atau biokimia sama atau mirip di antara sesema anggotanya.
APAKAH SPESIES BERUBAH ?APAKAH SPESIES BERUBAH ?
Sebagai suatu satuan entitas selalu berubah
Spesies bervolusi
Mutasi & rekombinasi
Terbentuk variasi (keanekaragaman)
TINGKAT KELANGKAAN SPESIESTINGKAT KELANGKAAN SPESIES(IUCN 1994)
1. Punah (Extinct). Spesies yang tidak diragukan lagi bahwa individu terakhir mati.
2. Punah di Alam (Extinct in the wild). Spesies yang populasinya hanya ditemukan di penangkaran atau terdapat sebagai populasi alami yang hidup di luar sebaran aslinya.
3. Kritis (Critical endangered). Spesies yang menghadapi resiko kepunahan sangat tinggi di alam dalam waktu dekat.
4. Genting (Endangered). Spesies yang tidak tergolong kritis, namun menghadapi resiko kepunahan sangat tinggi di alam.
5. Rentan (Vulnerable). Spesies yang tidak tergolong kritis maupun genting, namun menghadapi resiko kepunahan sangat tinggi di alam.
6. Relatif rentan (Lower risk). Spesies yang setelah dievaluasi tidak tergolong kritis, genting maupun rentan.
7. Kurang data (Data deficient). Spesies yang tidak cukup memiliki data untuk dilakukan perkiraan tingkat kelangkaannya.
8. Tidak dievaluasi (Not evaluated). Spesies yang tidak atau belum dinilai berdasaran kriteria di atas.
KEANEKARAGAMAN EKOSISTEMKEANEKARAGAMAN EKOSISTEM
1. Lebih sulit diukur daripada keenekaragaman spesies dan genetika karena batas-batas komunitas dan ekosistem sulit ditentukan.
2. Jumlah dan penyebarannya dapat diukur selama kriteria yang dipakai untuk mendefinisikan komunitas dan ekosistem konsisten dipakai
Berkaitan dengan keanekaragaman & kesehatan kompleks-kompleks tempat spesies berada.
Ekosistem merupakan komunitas biologi bersama dengan lingkungan fisik yang terkait.
RAGAM EKOSISTEMRAGAM EKOSISTEM
1. Kelompok Ekosistem Bahari (Laut Dalam, Laut Dangkal, Terumbu Karang, Pantai Batu, Pantai Lumpur dll.)
2. Kelompok Ekosistem Darat Alami (Vegetasi Pamah, Vegetasi Pegunungan, Vegetasi Monsun dll.)
3. Kelompok Ekosistem Suksesi (Ekosistem Suksesi Primer & Ekosistem Suksesi Sekunder)
4. Kelompok Ekosistem Buatan (Dam, Sawah, Kota, Pedesaan dll.)
KEANEKARAGAMANKEANEKARAGAMAN
1. Keanekaragaman α: keanekaragaman spesies pada skala lokal atau habitat tertentu
2. Keanekaragaman β: mengukur laju perubahan spesies dalam skala regional
3. Keanekaragaman γ: keanekaragaman spesies pada skala regional atau regional
Salah satu karakteristik suatu komunitas
KEANEKARAGAMANKEANEKARAGAMAN
Keanekaragaman α Umum digunakan
Gabungan 2 aspek komposisi jenis pada
komunitas (jumlah jenis & keseragaman)
Kedua aspek tsb dapat digambarkan secara terpisah atau bersama:
Terpisah (kekayaan jenis)
Bersama (indeks heterogenitas)
MEGA CENTER MEGA CENTER (Mega Diversity)(Mega Diversity)
Indonesia negara kepulauan terbesar: memiliki +17.500 pulau, panjang pantai + 81.000 km.
Habitat alami beragam, 47 ekosistem yang berbeda.
Kekayaan tumbuhan & hewan tinggi.
Jumlah spesies endemik banyak.
MEGA DIVERSITYMEGA DIVERSITY
Kawasan biogeografi Indonesia
(1). Sumatera dsk.; (2) Jawa & Bali; (3) Kalimantan, natuna & Anabas; (4) dsk, termasuk Sula; (5) Nusa tenggara; (6) Maluku; (7) Irian Barat, Kei & Aru.
19.0008.5007.000Pisces
5151.300600
1.000
5.0002.00030.000
1.000.0001.500
MinimumIndonesia DuniaTaksa
4.2001.500Amfibi
4.170800Mamalia9.2001.600Burung6.3002.000Reptilia
66.90010.000Avertebrata lain50.0006.000Moluska300.00050.000Arthropoda lain
30.000.0005.000.000Insekta30.8003.500Protozoa
Maksimum
Sumber: Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH & Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm
Perkiraan Jumlah Perkiraan Jumlah JenisJenis TumbuhanTumbuhan(MENURUT TAKSON UTAMA)(MENURUT TAKSON UTAMA)
Perkiraan Jumlah Perkiraan Jumlah JenisJenis TumbuhanTumbuhan(MENURUT TAKSON UTAMA)(MENURUT TAKSON UTAMA)
530100100Gymnospermae25.000
1.2501.5001.0004.280225
MinimumIndonesia DuniaTaksa
220.50030.000Angiospermae
11.3001.550Pakis16.0001.500Lumut21.0001.800Alga (rumput laut)47.00012.000Fungi4.700300Bakteri & Cyanobakteria
Maksimum
Sumber: Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH & Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm
Jenis Hutan IndonesiaJenis Hutan Indonesia
Hutan Bambu, Nipah & saguHutan BakauHutan PantaiHutan RawaHutan Rawa GambutHutan Lahan Basah Dataran rendahHutan Tepi SungaiHutan KerangasHutan SavanaHutan MusimHutan Batu KapurHutan Tanah Ultra BasahHutan Hujan PenggununganHutan Hujan Pegunungan RendahHutan Dataran rendah
Jenis Hutan
2.047.10047.942.4005
3.747.4008
2.100153.858.3000143.322.0000134.690.300121.369.800111.232.200101.148.3009
2.669.900717.3006
2.909.300> 200039.983.9001000-20002
65.442.400< 10001Lus (ha)DPL (m)No.
TipeTipe Habitat Daratan Utama diHabitat Daratan Utama di IndonesiaIndonesia
55,8
100,0
39,7
39,0
46,9
43,9
60,0
28,3
78,8
77,1
57,5
34,2
28,6
46,8
39,3
Tersisa (%)
Total
Alpin
Vegetasi pantai
Hutan musim
Hutan pada batuan ultrabasik
Mangrove
Hutan pinus tropik
Hutan hujan setengah keruh
Hutan rawa gambut
Hutan peggunungan
Hutan hujan dataran rendah
Hutan kayu hitam
Hutan Kerangas
Hutan rawa air tawar
Hutan pada batu kapur
Tipe Habitat
8,23.4204
4,9896.1575
2,0150.8778
6,61.895.512
31,12.17014
2,539013
4,424.19212
0,48.29911
11,250.80010
15,63.2159
6,5219.2527
21,1206.2336
1,291.6603
5,2103.0542
4,1135.7931
Dilindungi (%)Luas Awal (km2)No.
Sumber: Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH & Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm
Daftar negara dengan jumlah spesies mamalia, Daftar negara dengan jumlah spesies mamalia, burung & reptil yang termasuk 10 besar.burung & reptil yang termasuk 10 besar.
CinaMalaysiaIndiaBoliviaVenezuelaEkuadorIndonesiaBrazilPeruKolombia
Burung
PNGThailandMalaysiaPeruEkuadorKolombiaIndiaIndonesiaAustraliaMelksiko
Reptilia
310311350359361394409428449515
3831.534Zaire3831.447Cina
2941.200India
2821.195Tanzania2821.200Uganda
2971.250Kolombia3451.275Peru
5111.622Brasil6861.701Meksiko7171.721Indonesia
Mamalia
Sumber: Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH & Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm
Jumlah spesies mamalia di negara tropika & Jumlah spesies mamalia di negara tropika & subtropikasubtropika
151166205288359515439415394
Sp.Jml
40242550748
12211636238227379220
(103 km2)Luas
25298511882
10391812190922688456
(103 km2)Luas
258ArgentinaZaire92AlgeriaMesiko
91ChiliVenezuela
58BelgiaRwanda50InggrisFilipina93PerancisKosta Rica
247Afrika SelatanKolumbia140IranIndonesia
139KanadaBrazilSp.SubtropisTropisJmlNegaraNegara
Sumber: Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
Numbers of species threatened with extinction in major groups ofNumbers of species threatened with extinction in major groups of
animals and some key families and orders.animals and some key families and orders.
2593.000Amfibi245224.000Ikan
53917Boidae31676.000Reptil
111386
50511836
1.0291711
Number of species threatened with
extinction
1434
1794.500
302109
9.5002529
Approximate number of
species
11Burung33Anseriformes
48Marsupialia
79Cervidae38Canidae
11Mamalia39Psitaciformes
68Iguanidae38Varanidae
Percentage of species threatened
with extinctionGroup
Sumber: Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
Sepuluh negara terbesar dengan jumlah spesies Sepuluh negara terbesar dengan jumlah spesies tertinggitertinggi
Meksiko (52)Thailand (282)Venezuela (197)Cina (1195)Tanzania (310)10
Malesia (+ 1200)
India (1200)
Bolivia (+ 1250)
Venezuela (1275)
Ekuador (1447)
Indonesia (1519)
Brazil (1622)
Peru (1701)
Kolumbia (1721)
Burung
PNG (282)
Malesia (294)
Peru (297)
Ekuador (345)
Kolumbia (383)
India (453)
Brazil (467)
Indonesia (+ 600)
Australia (686)
Meksiko (717)
Reptil
Uganda (311)
India (350)
Kolumbia (359)
Peru (361)
Cina (394)
Zaire (409)
Brazil (428)
Meksiko (449)
Indonesia (515)
Mamalia
India (77)Ekuador (358)3
Brazil (74)Meksiko (282)4
Kolumbia (59)Peru (251)7
Australia (197)
Malesia (55)USA (205)9
Peru (58)Zaire (216)8
Ekuador (64)Cina (265)6
Myanmar (68)Indonesia (270)5
Cina (99-104)Kolumbia (407)2
Indonesia (121)Brazil (516)1
Kupu-kupuAmfibi
Sumber: Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
Kekayaan Hayati di IndonesiaKekayaan Hayati di Indonesia
1. Minimal 11% spesies Angiospermae2. 12% spesies Mamalia3. 16% spesies Amfibi & Reptil4. 17% spesies Aves5. Minimal 37% spesies Pisces
(% Dunia)
Kekayaan Hayati di IndonesiaKekayaan Hayati di Indonesia
1. 515 spesies mamalia, 36% endemik2. 122 spesies kupu sayap burung, 44% endemik,
urutan ke-1 dunia3. > 600 spesies reptil, urutan ke-3 dunia4. 1531 spesies burung, 28% endemik5. 270 spesies amfibi, urutan ke-5 dunia6. 28000 tumbuhan berbunga, urutam ke-7 dunia
Daftar AcuanMcNeely, J.A., K.R. Miller, W.V. Reid., R.A. Mittermeier & T.B. Werner. 1990.
Conserving the world’s biological diversity. IUCN, Gland, Switzerland: WRI, CI, WWF-US, & the World Bank, Washington DC: 193 hlm.
MenLH & Konphalimdo. 1995. Atlas keanekaragaman hayati di Indonesia.MenLH & Konphalimdo, Jakarta: x + 106 hlm + 3 lamp.
Primack, R.B. 1998. Essentials of conservation biology. 2nd ed. Sinauer Associates, Sunderland: xii + 660 hlm.
Republik Indonesia & Kerajaan Norwegia. 1994. Kenenekaragaman hayati di Indonesia. Kantor MenLH & Konphalimdo, Jakarta: xv + 219 hlm.
Sastrapradja, D.S., S. Adisoemarto, K. Kartawinata, S. Sastrapradja & M.A. Rivai. 1989. Keanekaragaman hayati untuk kelangsungan hidup bangsa. LIPI, LBN-Bogor: iv + 98 hlm.
WRI, IUCN & UNEP. 1992. Strategi keanekaragaman hayati global. Terj. Dari Global biodiversity strategy oleh Perret, S. PT Granedia, Jakarta: xiv + 271 hlm