pengaruh sikap konsumen pada penerapan program/pengaruh... · sekertaris : jonet ariyanto ......

88
i PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Satu untuk Sepuluh) TERHADAP BRAND LOYALTY AIR MINERAL AQUA (Studi Kasus pada Program Studi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS) SKRIPSI Oleh : NURINI X7407061 BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIAGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: dangminh

Post on 08-Jun-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Satu untuk Sepuluh)

TERHADAP BRAND LOYALTY AIR MINERAL AQUA

(Studi Kasus pada Program Studi Mahasiswa

Pendidikan Ekonomi FKIP UNS)

SKRIPSI

Oleh :

NURINI

X7407061

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIAGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Satu untuk Sepuluh)

TERHADAP BRAND LOYALTY AIR MINERAL AQUA

(Studi Kasus pada Program Studi Mahasiswa

Pendidikan Ekonomi FKIP UNS)

Oleh :

NURINI

X7407061

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

BKK Pendidikan Tata Niaga

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIAGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : ……………..

Tanggal :……………...

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang : Tanda Tangan

Ketua : Drs. Sunarto, MM

1....................

Sekertaris : Jonet Ariyanto Nugroho, SE., MM

2......................

Anggota I : Sudarno, S.Pd, M.Pd

3...................

Anggota II : Dra. Dewi Kusuma Wardani M.Si

4......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP. 196007271987021001

Page 5: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

NURINI. X7407061. PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA

PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

TERHADAP BRAND LOYALTY AIR MINERAL MEREK AQUA (Studi

Kasus Mahasiswa FKIP UNS) Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2011.

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Mengetahui apakah

terdapat pengaruh entertainment dalam penerapan program corporate social

responsibility terhadap brand loyalty air minum merek Aqua. 2) Mengetahui

apakah terdapat pengaruh informativeness dalam penerapan program corporate

social responsibility terhadap brand loyalty air minum merek Aqua. 3)

Mengetahui apakah terdapat pengaruh irritation dalam penerapan program

corporate social responsibility terhadap brand loyalty air minum merek Aqua. 4)

Mengetahui apakah terdapat pengaruh credibility dalam penerapan program

corporate social responsibility terhadap brand loyalty air minum merek Aqua.

Penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi

dalam penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, BKK

PTN, PAP dan PAK Surakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah

dengan Structural Equation Modeling (SEM). Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah purposive sampling. Untuk memenuhi asumsi kecukupan

sampel dalam analisis SEM, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 136. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner dengan skala likert.

Model dalam penelitian ini di ukur dari segi Goodness of Fit memiliki

indikasi yang baik chi-square bernilai 133,862 dengan degree of freedom 109,

probabilitas sebesar 0,053 lebih besar dari 0,05; nilai GFI sebesar 0,903; nilai

RMSEA sebesar 0,041; nilai TLI sebesar 0,965, CFI sebesar 0,972. Sebagai

tambahan dari indeks parsimony fit measures didapat nilai CMIN/df sebesar

1,228.

Berdasarkan hasil analisis SEM dapat disimpulkan: 1) Brand loyalty

ditentukan oleh entertainment, informatifeness, irritation dan credibility. Variabel

entertainment menentukan secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty

sebesar 0,037, variabel informatifeness menentukan secara positif dan signifikan

Page 6: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

terhadap brand loyalty sebesar 0,033. Variabel irritation menentukan secara

negatif dan signifikan terhadap brand loyalty sebesar -1,993, dan Variabel

credibility menentukan secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty

sebesar 0,003,

Page 7: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

NURINI. X7407061. CONSUMER ATTITUDES INFLUENCE ON

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM APPLICATION

TO THE BRAND brand loyalty MINERAL WATER AQUA (UNS Case

Study of Student Guidance and Counseling) Thesis. Surakarta: Faculty of

Teacher Training and Education in March Eleven University of Surakarta, in

December 2011.

The purpose of this study are as follows: 1) Determine whether there is the

influence of entertainment in the application of corporate social responsibility

program on brand loyalty brand Aqua drinking water.2) Determine whether there

is influence of informativeness in the application of corporate social responsibility

program on brand loyalty brand Aqua drinking water.3) Find out if there is

irritation in the application of the influence of corporate social responsibility

program on brand loyalty brand Aqua drinking water.4) Find out if there is the

influence of credibility in the application of corporate social responsibility

program on brand loyalty brand Aqua drinking water.

This research uses descriptive quantitative research methods.The population

in the study were students FKIP UNS, BKK PTN, and PAK PAP Surakarta ..Data

analysis technique used is to Structural Equation Modeling (SEM).The sampling

technique used was purposive sampling.To meet the assumption of the adequacy

of the sample in the SEM analysis, the number of samples in this study was

136.Data collection technique used was a questionnaire with Likert scale

technique.

The model in this study is measured in terms of Goodness of Fit have a

good indication of the chi-square value 133.862 with a degree of freedom 109, a

probability of 0.053 is greater than 0.05, the GFI value of 0.903; RMSEA value of

0.041; TLI value of 0.965, CFI of 0.972.In addition to the parsimony fit index

measures the value obtained Cmin / df of 1.228.

Based on the results of SEM analysis can be concluded: 1) Brand loyalty is

determined by the entertainment, informatifeness, irritation and

credibility.Entertainment variables determine positive and significant impact of

brand loyalty 0.037, variable informatifeness determine positively and

significantly to the brand loyalty of 0.033.Variables determining irritation

negatively and significantly to the brand loyalty of -1.993, and determine the

credibility variable is positively and significantly to the brand loyalty of 0.003,

Page 8: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

“Ketika waktu pagi tiba, jangan menunggu sampai sore.

Hiduplah dalam batasan hari ini.Kerahkan seluruh semangat yang ada untuk menjadi

lebih baik di hariini”

(Dr. „Aidh bin „Abdullah Al-Qarni)

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

Maka apabila telah selesai (dari satu urusan),

Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,

Dan kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

(Qs. Al Insyirah : 6-8)

Page 9: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk:

Rabb-ku atas semua kemudahan dan karunia-Mu, semoga semua ini bernilai

ibadah di hadapan-Mu

Ibu dan Ayah ku tercinta yang selalu mendukung dan mendoakanku,pemberi

inspirasi serta motivasi terbaik ku,

Keluarga kutersayang,(kak yuni, SE, mas eko, kak ning, mas dwi, adk adi dan

kedua keponakaanku nova dan tegar) yang selalu mendoakanku .

Alm. Mbah putri danAlm. Mbh kakung yang mendoakan q di alam kubur.

Adikku tersayang yang selalu mendukung, mendoakan dan menyemangati

hidupku.

seseorang yang ada dihatiku yang selalu membantu, mendoakan dan

menyemangatiku.

Sahabat-sahabat ku, Mailda, Mz.Ajix, Mz.Aris Mb.Iin, Mz.Didek, Sungging,

Heri, Fhafha, Lia, Dyan Tri yang selalu menyemangati dan memberikan warna di

hidupku.

Teman Seperjuangan PTN 2007,

Dan Almamaterku.

Page 10: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

pencipta semesta alam beserta seluruh isinya atas segala limpahan rahmat, berkah

serta hidayah-Nya, sehingga skripsi yang telah disusun dengan penuh kesabaran

dan keteguhan hati ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan skripsi banyak

mendapatkan bantuan, dorongan, motivasi serta doa dari berbagai pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu atas segala bentuk bantuan

tersebut, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberikan ijin untuk penyusunan skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan

ijin untuk penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta, yang telah menyetujui penyusunan skripsi ini.

4. Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Program Studi

Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta telah

memberikan ijin untuk penyusunan skripsi ini.

5. Sudarno. S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing I, yang dengan sabar memberikan

pengarahan serta bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Dra. Dewi Kusuma Wardani M.Si selaku Pembimbing II yang dengan sabar

telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

7. Segenap dosen dan karyawan di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta khususnya program

Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Tata Niaga yang telah mendidik dan

memberikan bekal ilmu pengetahuan selama ini.

Page 11: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

8. Seluruh Mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Tata Niaga dan

Pendidikan Administrasi Perkantoran, Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang menjadi responden dalam penelitian ini, yang telah memberikan

informasinya kepada penulis dengan menjawab kuesioner yang diberikan.

9. Teman-teman seperjuangan PTN 2007, sahabat-sahabatku atas motivasi dan

dorongannya.

10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, motivasi dan pengarahan yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga amal kebaikan semua pihak

tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca guna dapat

memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.

Surakarta, Desember 2011

Penulis

Page 12: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ ................................................................................................

HALAMAN PENGAJUAN .....................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ...............................................................

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................

HALAMAN ABSTRAK .........................................................................

HALAMAN MOTTO .............................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................

DAFTAR TABEL.....................................................................................

DAFTAR GAMBAR ................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................

A. Latar Belakang Masalah ................................................................

B. Perumusan Masalah ......................................................................

C. Tujuan Penelitian ...........................................................................

D. Manfaat Penenlitian .......................................................................

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................

1. Corporate Social Responsibility (CSR) ...................................

2. Prilaku Konsumen ....................................................................

3. sikap .........................................................................................

4. Brand (Merek) .........................................................................

B. Penelitian yang Relevan .................................................................

C. Kerangka Berpikir ..........................................................................

D. Perumusan Hipotesis ......................................................................

BAB III METODE PENELITIAN .........................................................

I

ii

iii

iv

v

xi

x

xi

xiii

xv

xvi

xvii

1

1

6

7

7

9

9

9

15

16

20

25

27

27

31

Page 13: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

A. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................

B. Populasi dan Sampel.......................................................................

C. Teknik Pengumpulan Data .............................................................

D. Rancangan Penelitian .....................................................................

E. Teknik Analisis Data .....................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN..............................................................

A. Deskripsi Data ................................................................................

B. Uji Persyaratan Analisis..................................................................

C. Pengujian Hipotesis........................................................................

D. Pembahasan Hasil Analisis Data....................................................

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................

A. Simpulan ........................................................................................

B. Implikasi ........................................................................................

C. Saran ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

LAMPIRAN ..............................................................................................

31

32

33

38

40

47

47

49

61

67

69

69

71

71

73

76

Page 14: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel 1

Tabel 2

Tabel 3

Tabel 4

Tabel 5

Tabel 6

Tabel 7

Tabel 8

Tabel 9

Tabel 10

Tabel 11

Tabel 12

Tabel 13

Tabel 14

Tabel 15

Tabel 16

Tabel 17

Tabel 18

Tabel 19

Jumlah Omset Penjualan Air Mineral Aqua .......................... ................................................................................................

Data Mahasiswa Angkatan 2009 ...............................................

Waktu penelitian .........................................................................................

Goodness-of-fit-indices. ..............................................................................

Hasil Pengumpulan Data ............................................................................

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................

Karakteristik Responden Berdasarkan Agama ...........................................

Karakteristik Responden Berdasarkan Konsentrasi ...................................

Standardized Regression Weights ENT .................................

Standardized Regression Weights INF ..................................

Standardized Regression Weights IRR ..................................

Standardized Regression Weights CRE. ................................

Standardized Regression Weights BRL.................................. ................................................................................................

Ringkasan Hasil Uji Reabilitas Variabel Penelitian...............

Hasil Uji Normalitas ...................................................................................

Hasil Pengujian Outlier ..............................................................................

Goodness-of-fit-index .................................................................................

Regression Weights .....................................................................................

Standardized Regression Weights ...............................................................

4

6

31

45

47

48

48

49

50

51

52

53

54

56

57

59

62

64

64

Page 15: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Gambar 6

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Piramida Loyalitas ..........................................................................

Kerangka Berpikir ......................................................................................

Konstruk Entertainment ..............................................................................

Konstruk Informattiveness .........................................................................

Konstruk Irritation .....................................................................................

Konstruk Credibility ...................................................................................

Konstruk Brand Loyalty....................................................................

Model Penelitian................................................................................

Hasil Penelitian..................................................................................

24

30

50

51

52

53

54

61

65

Page 16: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Lampiran 14

Lampiran 15

Lampiran 16

Matriks Kuesioner TryOut ..........................................................................

Surat Pengantar ...........................................................................................

Daftar PertanyaanTryOut ............................................................................

Tabulasi Try Out ........................................................................................

Uji Validitas dan Uji ReliabilitasTry Out ...................................................

Matriks Kuesioner Penelitian ......................................………….....

Daftar Pertanyaan Penelitian ............................................................

Tabulasi Penelitian ...........................................................................

Uji Validitas Penelitian......................................................................

Evaluasi Outlier.................................................................................

Hasil Uji Normalitas..........................................................................

Model Penelitian................................................................................

Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi pada Dekan.....................

Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi dari Dekan......................

Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Rektor................

Dokumentasi Foto..............................................................................

76

78

79

82

84

89

91

94

97

99

102

103

108

109

110

112

Page 17: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan di dunia bisnis yang semakin berkembang, menuntut perusahaan

untuk terus mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan lingkungan. Di dalam

sebuah perusahaan harus terkandung penghargaan, penghormatan, tanggung jawab

moral dan sosial terhadap manusia serta alam sekitar(www.wikipedia.com) diakses

tanggal 23 maret 2011. Kalau kita mengkaji lebih jauh akan ada dua kepentingan,

baik dari perusahaan maupun masyarakat yang perlu diselaraskan. Selain dari segi

intern perusahaan yang mampu menghasilkan laba, dan mensejahterakan

karyawannya, tetapi juga dari segi ekstern perusahaan mampu memberdayakan dan

memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat umum. Hal tersebut tidak terlepas

untuk meningkatkan daya saing suatu perusahaan agar terus maju dan berorientasi

pada masa depan.

Keberadaan perusahaan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi

masyarakat dan perekonomian suatu negara dalam bentuk membuka lapangan kerja,

menghasilkan pendapatan untuk negara melalui pajak dan menghasilkan barang dan

jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun kelangsungan hidup suatu

perusahaan tidak terlepas dari peran masyarakat sekitar yang turut memberikan

kontribusi yang cukup berarti bagi perusahaan dalam bentuk penyediaan faktor-faktor

produksi, guna menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Ketatnya persaingan

bisnis antar perusahaan, dan dengan alasan efisiensi, sering kali perusahaan

mengabaikan hal-hal yang menyangkut kerusakan lingkungan, kesejahteraan

karyawan dan masyarakat sekitar, serta kepedulian sosial lainnya.

Masyarakat umum memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap

perusahaan, sehingga banyak perusahaan merasa perlu untuk memberikan kontribusi

di luar perkiraan ekonomis perusahaan. Seiring dengan semakin besar pengaruh

perusahaan terhadap kehidupan masyarakat, perusahaan sudah sewajarnya

1

Page 18: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

bertanggung jawab terhadap keseluruhan lingkungan, baik intern maupun ekstern

perusahaan. Oleh karenanya perusahaan berkewajiban untuk selalu mencari peluang-

peluang baru bagi pertumbuhan, tentu saja dengan tetap mempertimbangkan faktor

keuntungan dan tingkat pengembalian finansial yang optimal.

Banyak perusahaan yang menyadari arti penting dari tanggung jawab sosial,

dan memasukkan tanggung jawab sosial dalam isu strategis bisnis perusahaan.

Tanggung jawab sosial perusahaan saat ini telah menjadi semacam social license to

operation (izin usaha). Bahkan tidak jarang perusahaan yang memasukkan isu

tanggung jawab sosial ke dalam visi dan misi perusahaan. Tanggung jawab sosial

perusahaan ini lazim disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR).

Tanggung jawab sosial perusahaan tersebut, telah tercantum dalam Undang-undang

No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 mengenai tanggung jawab

sosial dan lingkungan, dimana perusahaan terutama yang berbasis sumber daya alam

berkewajiban untuk melaksanakan CSR.

Corporate Social Responsibility merupakan suatu elemen penting dalam

kerangka keberlanjutan usaha suatu industri yang mencakup aspek ekonomi,

lingkungan dan aspek sosial budaya. Ditinjau dari aspek sosial, perusahaan memiliki

kewajiban untuk berpartisipasi dalam usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan

dan kompetensi masyarakat, perusahaan juga bertanggung jawab untuk memelihara

kualitas lingkungan dimana mereka beroperasi demi peningkatan kualitas hidup

masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi saat ini maupun bagi generasi

penerus. Namun perusahaan juga memperhatikan aspek ekonomis dimana kegiatan

sosial ini diharapkan akan membentuk citra positif perusahaan dimata masyarakat

yang nantinya akan mempengaruhi peningkatan profit perusahaan.

Sebuah organisasi dunia World Bisnis Council for Sustainable Development

(WBCD) menyatakan bahwa CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh

dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan

ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan

peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarga. Menurut Untung

Page 19: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

(2008:1) CSR merupakan komitmen perusahaan atau dunia usaha untuk berkontribusi

dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung

jawab sosial perusahaan dan menitik beratkan pada keseimbangan antara perhatian

terhadap aspek ekonomis, sosial dan lingkungan.

Hasil riset yang dilakukan oleh Roper Search Worldwide dalam Susanto (2007:5)

menunjukkan 75% responden memberi nilai lebih kepada produk dan jasa yang

dipasarkan oleh perusahaan yang memberi kontribusi nyata kepada komunitas

melalui program pengembangan. Sekitar 66% responden juga menunjukkan

mereka siap berganti merek kepada merek perusahaan yang memiliki citra sosial

yang positif yang didapatkan melalui CSR.

Susanto (2007), berpendapat bahwa CSR dapat menciptakan Brand loyalty .

Dengan adanya CSR, akan memberikan kesan positif terhadap produk. Hal ini akan

membuat sebuah merek menjadi lebih dikenal dan diingat, yang membentuk ikatan

emosional dibenak konsumen, lama kelamaan ikatan emosional tersebut akan

berkembang menjadi brand loyalty.

Salah satu perusahaan yang menerapkan program CSR adalah Danone Aqua,

merek air mineral dalam kemasan terkemuka yang banyak melakukan program-

program CSR. Beberapa contoh program CSR Danone Aqua yang telah diluncurkan

kemasyarakat seperti program pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat,

pendidikan, dan salah satu program CSR Danone Aqua yang terkenal adalah “1L

Aqua untuk 10L Air Bersih” atau yang lebih dikenal dengan program “Satu untuk

Sepuluh”. Program “Satu untuk Sepuluh” ini lebih dikenal oleh masyarakat luas,

karena banyak dipromosikan melalui media elektronik maupun media cetak. Program

yang telah dijalankan sejak tahun 2006 ini mempunyai tujuan untuk mengajak hidup

sehat dengan menyediakan akses air bersih dan pendidikan kesehatan bagi

masyarakat. Setiap penjualan satu liter produk aqua berlabel khusus, perusahaan aqua

berkomitmen untuk memberikan 10 liter air bersih kepada masyarakat yang

membutuhkan.

Baskorohadi Sukatmo, Brand Director, DANONE AQUA mengatakan,

”Untuk setiap liter produk AQUA berlabel khusus yang dijual, program ini

berkomitmen untuk memberikan 10 liter air bersih kepada masyarakat yang

Page 20: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

membutuhkan. Pada tahap pertama, kami telah menyediakan akses air bersih kepada

lebih dari 12.000 penerima bantuan di beberapa desa di Kecamatan Boking dan

Amanatun Utara di NTT. Sedangkan untuk tahap ketiga, AQUA menargetkan untuk

menjangkau 18.900 penerima bantuan di desa-desa di Kecamatan Boking, Amanatun

Utara, Toianas dan Noebana di NTT.” (www.aqua.com)

Danone Group menerima penghargaan "European Corporate Responsibility

Award" dari Orga Consultants, bertempat di Praha, Republik Cekopada tanggal 5

Februari 2009. Penghargaan tersebut diberikan kepada perusahaan terbaik di Eropa

yang menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR). Penghargaan ini diberikan

atas keberhasilan Danone Group menerapkan kebijakan pembangunan berkelanjutan

(sustainable development) yang inovatif dan patut untuk dicontoh. Penghargaan yang

diberikan kepada Danone Group itu tidak hanya prakarsa manajemen perusahaan

yang berpusat di Prancis, tetapi tidak terlepas dari jaringan korporasi Danone Group

di seluruh dunia yang ikut berperan dalam pencapaian prestasi tersebut, termasuk PT.

Aqua Golden Missippi Indonesia.

Produk Aqua ini terus menguasai pasar untuk air mineral. Hal ini dapat dapat

dilihat dari omset penjualan air mineral merek Aqua yang terus meningkat.

Berikut adalah data omzet penjualan Aqua:

Tabel 1. Jumlah Omzet Penjualan Air Mineral Aqua

Tahun Omzet Penjualan

(Dalam Triliun Rupiah)

%

Pertumbuhan

2005 1,56 -

2006 1,68 7,70 %

2007 1,95 16,70 %

2008 2,33 19,50 %

Sumber: www.aqua.com, diakses tanggal 23 maret 2011

Page 21: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Pada Tabel 1 ini dapat dilihat bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan

omset penjualan Aqua, dimana pada tahun 2007 dan 2008 persentase peningkatan

omset penjualan Aqua lebih besar dibandingkan tahun 2006 sebelum Aqua

menerapkan program “Satu Untuk Sepuluh”.

Peningkatan omzet penjualan Aqua ini tidak terlepas dari program-program

Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh Aqua, program “Satu untuk

Sepuluh” adalah salah satu program yang berhasil (Firdaus : 2010). Program tersebut

dapat berhasil karena selain isu yang diangkat masih berkaitan dengan produk yang

dijual, juga berdasarkan realita bahwa di Indonesia masih banyak daerah yang

kekurangan air bersih. Sehingga melalui program tersebut masyarakat akan lebih

banyak yang tertarik untuk membeli Aqua, selain itu konsumen juga merasa

diuntungkan karena dengan membeli sebuah produk mereka secara tidak langsung

telah ikut menyumbang untuk kepentingan sosial. Dengan demikian, selain Aqua

dibeli konsumen karena kualitas produknya juga karena Aqua memiliki kepedulian

terhadap kelestarian lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

Dalam penelitian ini nantinya akan dilakukan di kampus FKIP UNS pada

mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009. Hal ini dikatakan bahwa mahasiswa

adalah salah satu segmen pasar dari air mineral merek Aqua. Para mahasiswa yang

seharian dikampus sangat memerlukan air mineral kemasan yang praktis.

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan pada tanggal 23-28 Maret 2011

terhadap 189 mahasiswa BKK PTN, PAK, dan PAP angkatan 2009, diperoleh hasil

sebagai berikut.

Page 22: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Table 2. Data Mahasiswa Angkatan 2009 yang Membeli Kemasan Air Mineral

BKK Jumlah

Responden

Membeli Air

Mineral

Merek Aqua

Membeli

Air Mineral

Merek Lain

Prosentase

Aqua Merek lain

PTN 54 50 4 92,59% 7,40%

PAK 89 81 8 91,01% 8,98%

PAP 39 33 6 84,61% 15,38%

TOTAL 182 164 18 90,10% 9,89%

Sumber: Data Primer diolah tanggal 23-28 Maret 2011

Hasil survey menunjukan bahwa sebesar 90,1% telah membeli kemasan air

minum merek Aqua. Telah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa program

Corporate Social Responsibility ini mendatangkan banyak keuntungan bagi

perusahaan dan membawa efek yang positif bagi masyarakat, tetapi apakah perilaku

pembelian konsumen akan terpengaruh oleh program-program Corporate Social

Responsibility seperti ini?. Atas dasar itulah penulis bermaksud untuk mengetahui

apakah kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh PT. Aqua

Golden Missippi Indonesia ini membawa efek langsung terhadap perilaku pembelian

konsumen dengan melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH SIKAP

KONSUMEN DALAM PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP BRAND LOYALTY AIR MINERAL

MEREK AQUA ( Studi kasus mahasiswa FKIP UNS)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh entertainment dalam penerapan progam corporate

social responsibility terhadap brand loyalty air mineral merek Aqua?

Page 23: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Apakah terdapat pengaruh informativeness dalam penerapan progam corporate

social responsibility terhadap brand loyalty air mineral merek Aqua?

3. Apakah terdapat pengaruh irritation dalam penerapan progam corporate social

responsibility terhadap brand loyalty air mineral merek Aqua?

4. Apakah terdapat pengaruh credibility dalam penerapan progam corporate social

responsibility terhadap brand loyalty air mineral merek Aqua?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui apakah terdapat pengaruh entertainment dalam penerapan progam

corporate social responsibility terhadap brand loyalty air mineral merek Aqua.

2. Mengetahui apakah terdapat pengaruh informativeness dalam penerapan progam

corporate social responsibility terhadap brand loyalty air mineral merek Aqua.

3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh irritation dalam penerapan progam

corporate social responsibility terhadap brand loyalty air mineral merek Aqua.

4. Mengetahui apakah terdapat pengaruh credibility dalam penerapan progam

corporate social responsibility terhadap brand loyalty air mineral merek Aqua.

D. Manfaat Penelitian

Pada hakekatnya suatu penelitian yang dilaksanakan oleh seseorang diharapkan

akan mendapatkan manfaat tertentu. Begitu pula dengan penelitian ini diharapkan

mendatangkan manfaat antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis merupakan manfaat yang berhubungan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan secara konsep maupun teori. Manfaat yang ingin diperoleh dalam

penelitian ini adalah:

Page 24: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

a. Memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dengan teori –

teori yang relevan, khususnya teori tentang perilaku konsumen dan manajemen

pemasaran pada umumnya.

b. Memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Universitas pada

khususnya dan lembaga terkait serta masyarakat mengenai analisis Struktural

Equation Modeling yang disebut dengan SEM

2. Manfaat Praktis

Selain manfaat teoritis, dalam penelitian ini juga diharapkan bisa memberikan

manfaat praktis. Manfaat ini merupakan bentuk kontribusi yang diberikan bagi pihak-

pihak yang terkait. Manfaat praktis yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dalam proses penerapan program

Corporate Social Responbility (CSR) untuk menciptakan Brand Loyalty, yang

menyebabkan konsumen lebih loyal dan penjualan produk meningkat.

b. Bagi Penulis, sebagai media dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh

selama belajar di bangku kuliah.

c. Bagi UNS, hasil penelitian ini dapat sebagai tambahan pengetahuan (wawasan)

bagi mahasiswa UNS dan dapat digunakan sebagai masukan (acuan) untuk

mahasiswa yang akan mengadakan penelitian sejenis

Page 25: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ini berisi teori-teori yang erat kaitannya dengan Corporate Social

Responsibility,prilaku konsumen, sikap dan brand loyalty yang akan digunakan untuk

menganalisa masalah yang terjadi dalam penelitian dan dapat dijadikan sebagai bahan

pedoman dalam penulisan dan pembahasan skripsi ini.

1. Corporate Social Responsibility

a. Pengertian Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu elemen penting

dalam kerangka berkelanjutan usaha suatu industri yang mencakup aspek ekonomi,

lingkungan, dan sosial budaya. Definisi secara luas yang ditulis sebuah organisasi

dunia menurut Wikipedia (diakses tanggal 23 maret 2011) dalam World Bisnis

Council for Sustainable Development (WBCD) menyatakan “CSR merupakan suatu

pernyataan berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberi

kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun

masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta

seluruh keluarga”. Sedangkan menurut Untung, (2008:11) “CSR merupakan

komitmen perusahaan atau dunia usaha untuk berkontribusi dalam pengembangan

ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial

perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek

ekonomi, sosial dan lingkungan”.

b. Manfaat Corporate Social Responsibility

Fokus utama dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya ada tiga hal, yaitu:

profit, lingkungan dan masyarakat. Dengan diperolehnya laba, perusahaan dapat

memberikan deviden bagi pemegang saham, mengalokasikan sebagian laba yang

diperoleh guna membiayai pertumbuhan dan pengembangan usaha dimasa depan,

9

Page 26: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

serta membayar pajak kepada pemerintah. Dengan lebih banyak memberikan

perhatian kepada lingkungan sekitar, perusahaan dapat ikut berpartisipasi dalam

usaha-usaha pelestarian lingkungan demi terpeliharanya kualitas kehidupan umat

manusia dalam jangka panjang. Menurut Susanto (2007:31) “Konsumen akan lebih

loyal terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang konsisten

menjalankan CSR sehingga memiliki reputasi yang baik”.

Menurut Susanto (2007:28) perusahaan terdapat berbagai manfaat yang dapat

diperoleh dari aktivitas CSR, diantaranya:

1) Mengurangi resiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima

perusahaan.

2) CSR dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu perusahaan

meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis.

3) Keterlibatan dan kebanggan karyawan. Karyawan akan merasa bangga

bekerja pada perusahaan yang memiliki reputasi baik, yang secara

berkelanjutan melakukan upaya-upaya untuk membantu meningkatkan

kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

4) CSR yang dilaksanakan secara berkelanjutan akan mampu memperbaiki dan

mempererat hubungan antar perusahaan dengan para stakeholdernya.

5) Meningkatkan penjualan. Konsumen akan lebih menyukai produk-produk

yang dihasilkan oleh perusahaan menjalankan tanggung jawab sosialnya

secara berkelanjutan sehingga memiliki reputasi yang baik.

c. Tujuan CSR (Corporate Social Responsibility)

Beberapa tahun belakangan, di negara kita ini seperti sedang keranjingan

CSR, yaitu singkatan dari Corporate Social Responsibility. CSR awalnya berangkat

dari konsep usaha pengelolaan stakeholder oleh si perusahaan yang menjadi bagian

pula dalam GCG (Good Corporate Governance) mereka. Awalnya pula bahwa CSR

dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan sekitar agar

kembali berdampak positif terhadap sustainability perusahaan. Namun kesini-kesini

bisa jadi yang namanya CSR dilatarbelakangi oleh berbagai tujuan yang berbeda.

menurut Untung, (2008), seperti dijelaskan secara singkat berikut :

Page 27: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

1) CSR untuk Murni Sosial

Ada perusahaan yang memprogramkan kegiatan CSR mereka dengan tujuan

murni sosial, dalam hal ini “menyumbang” mereka yang kekurangan.

Kegiatan CSR dengan tujuan ini biasanya cukup tersembunyi, karena pada

dasarnya tujuannya saja sudah sosial buat apa digembar-gemborkan. Proyek

atau kelompok yang dibantu pun cenderung tidak selalu ada hubungannya

dengan perusahaan, seperti ke panti-panti atau daerah-daerah bencana. CSR

dalam koridor tujuan ini murni sebagai kegiatan sosial perusahaan untuk

membantu sesama.

2) CSR untuk Internal

Ada juga kegiatan CSR yang ditujukan untuk membangun rasa solidaritas di

dalam internal perusahaan. Suatu organisasi memang membutuhkan

media/kegiatan bersama agar rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki

tumbuh lebih dalam. Berbagai perusahaan ada yang menggunakan aktivitas

sosial sebagai kegiatan bersama yang dilakukan oleh para anggota organisasi.

Dalam hal ini seperti kunjungan bersama ke panti atau daerah bencana. CSR

dalam koridor tujuan ini mementingkan dampak yang dirasakan oleh pelaku,

dalam hal ini para karyawan yang ikut terjun langsung membantu sesama atas

nama perusahaan. Melalui kegiatan ini para karyawanpun dapat melihat niat

baik dan solidaritas perusahaan kepada sesama, dan tentu meningkatkan cinta

akan perusahaan tempat mereka bekerja.

3) CSR untuk Building A Good Brand Image

Yang tidak kalah banyaknya adalah CSR dengan tujuan untuk meningkatkan

citra positif merk di mata masyarakat. Contohnya saja apabila kita melihat

berbagai liputan bencana alam, pada tendanya ada nama brand tertentu

terpampang besar, karena tendanya sumbangan dari mereka. Pada umumnya

CSR dengan tujuan pembangunan citra merk ini mengandalkan publisitas

media yang besar, sehingga berita kegiatan ini diharapkan menyebar semakin

luas di masyarakat.

Page 28: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

4) CSR untuk Promosi

CSR untuk promosi. Pada dasarnya dalam hal ini seperti mengkomersilkan

niat orang untuk membantu. Tetapi dengan membantu dari unsur sosial CSR

sebagai atribut konsep promosi semata.

d. Perkembangan CSR di Indonesia

Konsep mengenai CSR mulai hangat dibicarakan di Indonesia sejak tahun

2001, dimana banyak perusahaan maupun instansi-instansi sudah mulai tertarik

dengan CSR sebagai suatu konsep pemberdayaan masyarakat. Sampai saat ini,

perkembangan tentang konsep dan implementasi CSR pun semakin meningkat, baik

dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini terbukti dari banyaknya perusahaan yang

berlomba-lomba untuk melakukan CSR. Pelaksanaannya semakin beranekaragam

mulai dari bentuk program yang dilaksanakan, maupun dari sisi dana yang digunakan

untuk program tersebut. Contoh kegiatan untuk program CSR yang dilakukan oleh

perusahaan antara lain pemberian beasiswa, bantuan langsung bagi korban bencana,

pemberian modal usaha, sampai pada pembangunan infrastruktur seperti

pembangunan sarana olahraga, sarana ibadah maupun sarana umum lainnya yang

dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Menurut Saidi dan Abidin (2004), Model pelaksanaan CSR juga bemacam-

macam. Setidaknya terdapat empat model pelaksanaan CSR yang umum digunakan

di Indonesia. Keempat model tersebut antara lain:

1) Dalam melaksanakan program CSR, perusahaan melakukan sendiri tanpa

melalui perantara atau pihak lain. Pada model ini perusahaan memiliki satu

bagian tersendiri atau bisa juga digabung dengan bagian lain yang

bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan sosial perusahaan.

2) Perusahaan mendirikan yayasan sendiri. Pada model ini biasanya perusahaan

sudah menyediakan dana khusus untuk digunakan secara teratur dalam

kegiatan yayasan.

Page 29: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Dalam menjalankan CSR perusahaan menjalin kerjasama dengan pihak lain

seperti lembaga sosial non pemerintah, lembaga pemerintah, media masa dan

organisasi lainnya.

4) Mendukung atau bergabung dengan suatu konsorsium. Perusahaan turut

mendirikan, menjadi anggota atau mendukung lembaga sosial yang didirikan

untuk tujuan sosial tertentu.

a) Alasan sosial

Perusahaan melakukan program CSR untuk memenuhi tanggung

jawab sosial kepada masyarakat. Sebagai pihak luar yang beroperasi

pada wilayah orang lain perusahaan harus memperhatikan masyarakat

sekitarnya. Perusahaan harus ikut serta dalam menjaga kesejahteraan

ekonomi masyarakat dan juga menjaga kesejahteraan lingkungan dari

kerusakan yang ditimbulkan.

b) Alasan ekonomi

Motif perusahaan dalam melakukan CSR tetap berujung pada

keuntungan. Perusahaan melakukan program CSR untuk menarik

simpati masyarakat dengan membangun citra positif bagi perusahaan

yang tujuan akhirnya tetap pada peningkatan profit.

e. Implementasi CSR

Idris (2005) mengemukakan sesungguhnya substansi keberadaan CSR

adalah dalam rangka memperkuat keberlanjutan perusahaan itu sendiri di sebuah

kawasan, dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholders yang difasilitasi

perusahaan tersebut dengan menyusun program-program pengembangan

masyarakat sekitarnya. Atau dalam pengertian kemampuan perusahaan untuk

dapat beradaptasi dengan lingkungannya, komunitas dan stakeholder yang terkait

dengannya, baik lokal, nasional, maupun global. Karenanya pengembangan CSR

ke depan seyogianya mengacu pada konsep pembangunan yang berkelanjutan

(Sustainability development).

Page 30: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Aqua mengadakan program-program CSR dalam bidang pendidikan,

ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. Beberapa contoh program CSR Danone

Aqua yang telah diluncurkan kemasyarakat seperti program pelestarian

lingkungan, pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan salah satu program CSR

Danone Aqua yang terkenal adalah “1L Aqua untuk 10L Air Bersih” atau yang

lebih dikenal dengan program “Satu untuk Sepuluh”.

Ketersediaan air untuk keberlangsungan masyarakat sangat dipengaruhi

oleh kondisi lingkungan sumber air yang tidak terlepas dari keberadaan

masyarakat yang tinggal dalam radius tertentu di sekitarnya yang merupakan

bagian dari lingkungan itu sendiri. Perusahaan menyadari pentingnya

keseimbangan antara sumber air, perusahaan dan masyarakat di lingkungan sekitar

sebagai salah satu syarat terciptanya pertumbuhan berkelanjutan. Perusahaan

berkomitmen menjalankan berbagai kegiatan atau program dalam rangka

menciptakan keseimbangan serta wujud Tanggungjawab Sosial Perusahaan.

Perusahaan sudah menerapkan pendekatan berbasis masyarakat dalam

menjalankan program-program sosialnya dengan melakukan kemitraan dengan

masyarakat, pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan yang lain.

Pertumbuhan Berkelanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Sustainable

Development and Corporate Social Responsibility – SD&CSR) telah menjadi

bagian dari kebijakan strategis Perseroan di bawah payung “AQUA Lestari”, yaitu

perkembangan berkelanjutan berbasis masyarakat. Salah satu program CSR Aqua

yang telah terlaksana yaitu Program “1L Aqua untuk 10L Air Bersih”

DANONE AQUA, menjelaskan ” Air merupakan kebutuhan mendasar bagi

kita semua, namun tidak semua orang bisa mengakses air bersih dalam

kehidupannya sehari-hari. Banyak daerah di berbagai belahan dunia, termasuk di

Indonesia, yang mengalami kesulitan untuk memperoleh air dikarenakan topografi

daerah tersebut membutuhkan sistem infrastruktur pasokan air bersih untuk

memungkinkan masyarakat sekitar agar dapat mengakses air bersih tersebut.

Selain akses air bersih, sanitasi, kesehatan lingkungan serta peningkatan

Page 31: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

kesejahteraan masyarakat pra sejahtera juga merupakan hal penting, kesemuanya

ini saling terkait. Air merupakan kehidupan, sanitasi merupakan martabat,

keduanya mendukung tercapainya kesehatan lingkungan yang berkesinambungan

yang pada akhirnya juga akan memberi kontribusi pada tercapainya

pengembangan kesejahteraan masyarakat dunia”.

Implementasi program Satu Untuk Sepuluh Terdapat tiga kunci utama yang

menentukan keberhasilan program. Pertama yaitu perbaikan akses air bersih yang

diukur dengan jumlah air yang tersedia dan jarak tempuh yang lebih dekat dan

waktu yang lebih singkat untuk memperoleh kebutuhan air minum dan memasak

bagi individu dan rumah tangga. Kedua, meningkatnya kesadaran untuk terbiasa

hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan kesehatan. Ketiga adalah aplikasi yang

tepat melalui proses participatory dari stakeholder lokal untuk memastikan

kelanjutan program”.

“Keberhasilan program CSR akan dievaluasi dan diukur berdasarkan

peningkatan akan tiga hal tersebut. Kemajuan dilihat dengan membandingkan

kondisi sebelum dan sesudah implementasi program. Dari evaluasi ini kami dapat

mengukur efektivitas program, baik secara fisik melalui instalasi akses air dan

perubahan perilaku kebiasaan hidup sehat di mana menunjukkan peningkatan

signifikan.

2. Perilaku Konsumen

a. Pengertian perilaku konsumen

Menurut Mowen dan Minor (2002:6) perilaku konsumen adalah “studi tentang

unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan,

konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide”.

Menurut Setiadi (2008) ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen, di antaranya adalah sebagai berikut:

Page 32: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

1) Faktor – faktor kebudayaan

Faktor kebudayaan Kebudayaan yang terdiri dari kebudayaan, sub budaya dan

kelas sosial. Merupakan factor yang mempengaruhi prilaku konsumen baik itu

dari segi sosial, ekonomi dan lingkungan.

2) Faktor sosial

Prilaku konsumen diprngaruhi dari factor sosoal baik itu dari Kelompok

Referensi atau yang disebut kelompok yang mempunyai pengaruh langsung

pada suatu sikap atau prilaku seseorang.

3) Faktor pribadi

Faktor pribadi bias dilihat dari Umur dan tahapan dalam siklus hidup,

pekerjaan, keadaan ekonomi ataupun gaya hidup seseorang baik individu

ataupun masyarakat

4) Faktor-faktor Psikologis

Kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan

fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, dan rasa tidak nyaman.

Sedangkan kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu: kebutuhan yang timbul

dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan

harga diri atau kebutuhan diterima.

3. Sikap

a. Pengertian Sikap

Menurut Mowen dan Minor (2002:319) “sikap adalah inti dari rasa suka dan

tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, objek, dan ide-ide tidak berwujud tertentu”.

Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk dalam Suryani (2008:162) “sikap

merupakan ekspresi perasaan yang berasal dari dalam diri individu yang

mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju

terhadap suatu objek.

b. Fungsi – fungsi sikap

Fungsi sikap mendorong orang-orang untuk mempertahankan dan

meningkatkan citra yang mereka bentuk sendiri. Dalam konteks yang lebih luas,

Page 33: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

fungsi-fungsi tersebut merupakan dasar motivasi pembentuk dan penguatan sikap

positif terhadap objek yang memuaskan kebutuhan atau sikap negatif yang

mendatangkan kerugian, hukuman, atau ancaman.

Menurut Kazt dalam Setiadi (2008:215) mengklasifikasikan empat jenis sikap

yaitu:

1) Fungsi Utilitarian

Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar

imbalan dan hukuman. Disini konsumen mengembangkan beberapa sikap

terhadap produk atas dasar apakah suatu produk memberikan kepuasan

atau kekecewaan.

2) Fungsi Ekspresi Nilai

Nilai Konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu merek produk

bukan didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas

kemampuan merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada

dirinya.

3) Fungsi Mempertahankan Ego

Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk

melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal,

sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.

4) Fungsi Pengetahuan

Sikap membantu konsumen mengorganisasikan informasi yang begitu

banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya. Fungsi pengetahuan

dapat membantu konsumen mengurangi ketidakpastian dan kebingungan

dalam memilah-milah informasi yang relevan dan tidak relevan dengan

kebutuhannya.

c. Model Sikap

Menurut Sumarwan (2002:82) mengungkapkan bahwa ada beberapa model

sikap, antara lain:

1) The Tricomponent Attitude Model (Triandis). Dimana sikap konsumen

terhadap suatu produk terbentuk dari tiga komponen yaitu kepercayaan

(kognitif), emosi (afektif) dan keinginan berperilaku (konatif).

2) Multi Attribute Atitude Model (Fishbein). Model multiatribut menjelaskan

bahwa sikap konsumen terhadap suatu model sikap (produk atau merek)

sangat ditentukan oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang

dievaluasi. Model ini disebut multiatribut karena evaluasi konsumen

terhadap objek berdasarkan kepada evaluasinya terhadap banyak atribut

yang dimiliki oleh objek tersebut.

Page 34: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Dalam penelitian ini hanya akan digunakan tricomponent attitude model yang

terdiri dari komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif. Model sikap

menggambarkan rancangan yang berharga untuk memeriksa hubungan antara

pengetahuan produk yang dimiliki konsumen dan sikap terhadap produk yang

berkenaan.

d. Komponen Sikap

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2002:147), sikap terdiri

dari tiga komponen yaitu kognitif, afektif dan konatif.

1) Komponen kognitif dari sikap menggambarkan pengetahuan dan persepsi

terhadap objek sikap. Pengetahuan dan persepsi tersebut diperoleh melalui

pengalaman langsung biasanya berbentuk kepercayaan.

2) Komponen afektif. Afektif menggambarkan perasaan dan emosi seseorang

terhadap suatu produk atau merek.

3) Komponen konatif. Konatif adalah komponen ketiga dari sikap yang

menggambarkan kecenderungan dari seseorang untuk melakukan tindakan

tertentu yang berkaitan dengan objek sikap (produk atau merek tertentu).

Sikap merupakan suatu kerangka organisasi dari beberapa sikap yang ada pada

diri seseorang didalamnya terdapat jumlah sikap yang bergabung membentuk

rangkaian yang kompleks. Pada pusat struktur ini terdapat nilai-nilai tentang individu

dan konsep diri. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing sikap memiliki tingkat

konsisten yang berbeda, sedangkan masing-masing sikap tersebut mungkin selaras

satu dengan yang lainnya atau mungkin bertentangan, akan tetapi sikapnya

mempunyai kecenderungan untuk menuju stabilitas dan mengelompok membentuk

struktur sikap.

e. Memprediksi Prilaku dengan Sikap

Satu persoalan yang sering membingungkan para pemasar adalah ketika sikap

tidak bisa dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku. Terdapat banyak faktor yang

mempengaruhi perilaku. Cialdini, Petty, dan Cacciopo dalam Setiadi (2008:224)

mengemukakan berbagai faktor yang mempengaruhi prediksi perilaku oleh sikap:

Page 35: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1) Keterlibatan konsumen

Dalam keputusan pembelian, sikap memungkinkan untuk memprediksi

perilaku dalam tingkat keterlibatan yang tinggi.

2) Pengukuran sikap

Pengukuran sikap seharusnya dapat diandalkan dan sahih. Pertanyaan-

pertanyaan tentang sikap konsumen seharusnya lebih spesifik.

3) Pengaruh orang lain

Keinginan orang lain terhadap pembelian, dan juga motivasi konsumen

untuk menuruti keinginan-keinginan itu mempengaruhi kemampuan sikap

memprediksi perilaku.

4) Faktor situasional

Faktor-faktor situasional seperti liburan, kekurangan waktu, sakit, dan hal-

hal lain yang mungkin menghalangi dan menyebabkan sikap tidak dapat

memprediksi perilaku dengan baik.

5) Pengaruh merek lain

Walaupun sikap terhadap suatu merek cukup tinggi, tapi jika sikap terhadap

merek lain lebih tinggi, maka merek yang lain itu lebih mungkin untuk

dibeli.

f. Karakteristik sikap

Menurut Pramudhitha, (2008) komponen variabel dalam persepsi konsumen

antara lain:

1) Entertainment

Entertainment didefinisikan sebagai tulisan atau gambar yang menarik

perhatian atau menyenangkan sehingga membuat penerima tertarik.

Entertainment merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah iklan

terutama pada iklan AQUA (satu untuk sepuluh). Iklan (satu untuk sepuluh)

yang bagus membuat konsumen puas akan hal yang diberikan oleh

perusahaan. diharapkan mampu untuk meningkatkan brand loyalty. Orang-

orang menyukai hal-hal yang berhubungan dengan kesenangan.

2) Informattiveness

Informattiveness didefinisikan sebagai isi dari iklan yang bersifat informasi

yang jelas kepada konsumen yang dituju. Sebuah iklan CSR AQUA (satu

untuk sepuluh) haruslah bersifat informattiveness atau memberikan informasi

yang jelas kepada konsumen yang dituju. Konsumen mengharap informasi

yang cepat, terarah dan tidak sulit dicerna dan mudah dimengerti. Dengan

Page 36: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

harapan bahwa konsumen biasa mengetahui progam CSR satu untuk sepuluh

dan biasa di manfaatkan bagi masyarakat yang tidak mampu maka dapat

menciptakan brand loyalty

3) Irritation

Irritation atau gangguan dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak

diharapkan terjadi oleh konsumen. Gangguan dapat diartikan berbeda oleh

konsumen. Kebanyakan oleh konsumen tidak menyukai iklan yang tidak

bermanfaat atau sebagian dari mereka ada juga yang merasa terganggu dengan

karakteristik iklan yang bersangkutan seperti iklan yang hanya memberikan

kebohongan saja, tidak sesuai dengan yang ditayangkan pada iklan tersebut.

4) Credibility

Credibility didefinisikan sebagai tingkat kebenaran yang tinggi atau iklan

tersebut dapat dipercaya bahwa hal-hal yang disajikan memang benar adanya.

Kredibilitas dimata konsumen dapat diartikan seperti tingkat kebenaran yang

tinggi atau dapat dipercaya bahwa hal yang dijanjikan memang benar adanya.

Dengan adanya kebenaran-kebenaran program CSR AQUA satu untuk

sepuluh duharapkan dapat menciptakan brand loyalty

4. Brand (Merek)

a. Pengertian Brand (merek)

Menurut Kotler (2007:332) “merek adalah tanda, simbol, rancangan atau

kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang/jasa

penjual atau kelompok penjual dan untuk mengidentifikasi dari barang atau jasa

pesaing”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa merek

merupakan tanda pengenal bagi sebuah produk yang sangat penting dan memudahkan

konsumen dalam mengingat produk tersebut.

b. Brand Loyalty (Loyalitas Merek)

Menurut Aeker dalam Suryani (2008:146) “brand loyalty sangat bernilai,

karena kesetiaan pelanggan terhadap merek merupakan salah satu asset merek. Brand

Page 37: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

loyalty (loyalitas merek) merupakan salah satu dari 5 variabel brand equity yang

dikembangkan oleh Aaker, disamping brand awareness (kesadaran merek), perceived

quality (persepsi perasaan yakin atau percaya) pada calon pelanggan lain untuk

mengkonsumsi merek tertentu tersebut”. Disamping itu, pelanggan yang puas

umumnya akan merekomendasikan merek yang pernah/sedang dikonsumsi kepada

teman/kerabat dekatnya, sehingga akan menarik pelanggan baru. Menurut Mowen

dan Minor (2002:108) “brand loyalty sebagai sejauh mana seseorang pelanggan

menunjukkan sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek

tertentu, dan berniat untuk terus membelinya dimasa depan”.

c. Fungsi Brand Loyalty (Loyalitas Merek)

Pengelolaan dan pemanfaatan yang benar dari suatu strategi pemasaran, maka

akan membuat brand loyalty menjadi asset stategis bagi perusahaan. Beberapa

potensi yang dapat diberikan oleh brand loyalty kepada perusahaan, yaitu

“mengurangi biaya pemasaran, meningkatkan perdagangan, menarik pelanggan baru,

memberi waktu untuk merespon ancaman pesaing” Durianto, (2004)

1) Mengurangi biaya pemasaran

Adanya keterkaitan antara brand loyalty dan biaya pemasaran. Dalam

kaitannya dengan biaya pemasaran, akan lebih murah mempertahankan

pelanggan dibandingkan dengan upaya untuk mendapatkan pelanggan baru.

Jadi, biaya pemasaran akan mengecil jika brand loyalty meningkat.

2) Meningkatkan Perdagangan

Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan peningkatan

perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara pemasaran. Semakin biasa

konsumen membeli suatu produk, maka semakin tinggi frekuensi pembelian

konsumen tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan.

3) Menarik pelanggan baru

Banyaknya pelanggan yang merasa puas dan suka pada merek tertentu, akan

menimbulkan perasaan yakin atau percaya pada calon pelanggan lain untuk

mengkonsumsi merek tertentu tersebut. Disamping itu, pelanggan yang puas

Page 38: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

umumnya akan merekomendasikan merek yang pernah/sedang dikonsumsi

kepada teman/kerabat dekatnya, sehingga akan menarik pelanggan baru.

4) Memberi waktu untuk merespon ancaman persaing

Brand loyalty akan memberikan waktu pada perusahaan untuk merespon

gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan produk baru dan

unggul, maka pelanggan yang loyal akan memberikan waktu pada perusahaan

untuk memperbaharui produk yang dihasilkan dengan cara menyesuaikan atau

mengadakan inovasi untuk dapat mengungguli produk baru pesaing

d. Tingkatan Brand Loyalty

Dalam kaitannya dengan brand loyalty suatu produk, didapati adanya

beberapa tingkatan brand loyalty. Masing-masing tingkatannya menunjukkan

tantangan pemasaran yang harus dihadapi sekaligus asset yang dapat dimanfaatkan.

Menurut Durianto, (2004) beberapa tingkatan brand loyalty adalah:

1) Konsumen yang suka berpindah-pindah

Konsumen yang suka berpindah-pindah adalah pelanggan yang berada pada

tingkat paling dasar dari piramida brand loyalty pada umumnya. Pelanggan

dengan switcher loyalty memiliki perilaku sering berpindah-pindah merek,

sama sekali tidak loyal atau tidak tertarik pada merek-merek yang dikonsumsi.

2) Konsumen yang membeli karena kebiasaan

Merupakan aktivitas rutin konsumen dalam membeli suatu merek produk,

meliputi proses pengambilan keputusan pembelian dan kesukaan terhadap

merek produk tersebut. Pelanggan yang berada dalam tingkatan habitual

buyer dapat dikategorikan sebagai pelanggan yang puas dengan merek produk

yang dikonsumsi atau setidaknya pelanggan tidak mengalami ketidakpuasan

dalam mengkonsumsi produk tersebut

3) Konsumen yang puas dengan pembelian yang dilakukan

Pada tingkatan satisfied buyer, pelanggan suatu merek masuk dalam kategori

puas bila pelanggan mengkonsumsi merek tersebut, meskipun demikian

Page 39: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mungkin saja pelanggan memindahkan pembelian ke merek lain dengan

menanggung switching cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu,

uang, atau resiko kinerja yang melekat dengan tindakan pelanggan merek.

4) Menyukai merek

Pelanggan yang masuk dalam kategori menyukai merek merupakan pelanggan

yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini, dijumpai

perasaan emosional yang terkait pada merek. Rasa suka pelanggan bisa saja

didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman

dalam penggunaan sebelumnya, baik yang dialami pribadi maupun oleh

kerabat atau pun disebabkan oleh perceived quality yang tinggi. Meskipun

demikian, seringkali rasa suka ini merupakan suatu perasaan yang sulit

diidentifikasi dan ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan ke dalam

sesuatu yang spesifik.

5) Konsumen yang setia terhadap merek produk yang dibeli

Commitment yaitu kepercayaan bahwa produk yang dikonsumsi mampu

melahirkan komunikasi dan interaksi diantara pelanggan yang ada. Pada

tahapan loyalitas committed buyer, pelanggan merupakan pelanggan setia

(loyal). Pelanggan memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek

dan bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi pelanggan dipandang

dari segi fungsi maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa sebenarnya

diri pelanggan. Pada tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas pembeli

ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek

tersebut kepada pihak lain.

Tiap tingkatan brand loyalty mewakili tantangan pemasaran yang berbeda dan

juga mewakili tipe asset yang berbeda dalam pengelolaan dan eksploitasinya.

Tampilan piramida brand loyalty yang umum adalah sebagai berikut:

Page 40: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Gambar 1.

Sumber : Durianto (2004:130)

Pada piramida loyalitas tersebut terlihat bahwa bagi merek yang belum

memiliki brand equity yang kuat, porsi terbesar dari konsumennya berada pada

tingkatan switcher. Selanjutnya, porsi terbesar kedua ditempati oleh konsumen yang

berada pada taraf habitual buyer dan seterusnya hingga porsi terkecil ditempati oleh

commited buyer. Meskipun demikian, bagi merek yang memiliki brand equity yang

kuat, tingkatan dalam brand loyalty diharapkan membentuk segitiga terbalik.

Maksudnya makin ke atas makin melebar sehingga diperoleh jumlah commited buyer

yang lebih besar daripada switcher.

Commited

Buyer

Liking of the Brand

Satisfied

Switcher

Habitual Buyer

Page 41: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Penelitian dengan judul “Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program

Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi

Lifebouy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU” yang dilakukan oleh

Hutauruk (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sikap konsumen

tentang penerapan program CSR (X) memiliki hubungan yang erat (substansial)

terhadap brand loyalty sabun mandi Lifebouy (Y) dengan nilai R sebesar 0,663

dan Koefisien Determinasi sebesar 44%. Persamaan regresi penelitian adalah Y

= 5,510 + 0,704X + e. Secara parsial, variabel sikap konsumen tentang penerapan

program CSR (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty

sabun mandi Lifebouy (Y) ada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.

2. Penelitian dengan judul “Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program

Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi

Lifebouy Pada Kecamatan Pajang dan Kedaton, lampung” oleh Marlina (2007).

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa penerapan Corporate Social Responsibility

(CSR) berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Meskipun hanya dapat

menjelaskan sebesar 21,6% terhadap perubahan loyalitas konsumen pada merek

sabun mandi Lifebouy, tetapi faktor ini sangat menentukan peningkatan loyalitas

konsumen pada merek sabun mandi Lifebouy secara keseluruhan. Dari bentuk

model yang dihasilkan, apabila variabel bebas tetap, maka konstanta bernilai -

9,759, mempunyai arti peningkatan loyalitas konsumen pada merek sabun mandi

Lifebouy adalah 0 (nol); nilai koefisien variabel bebas CSR (X) sebesar 0,833

dengan sig 0,004 memberikan arti apabila variabel CSR (X) mengalami

peningkatan 1%, maka loyalitas konsumen pada merek sabun mandi Lifebouy di

Kecamatan Panjang dan Kecamatan Kedaton akan mengalami peningkatan

dengan probabilitas sebesar 0,833

Page 42: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3. Perbedaan antara penelitian terdahulu dan terkini yaitu

a. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hutauruk adalah perbedaan

tempat, waktu penelitian, konsep penelitian yaitu penelitian terdahulu meneliti

CSR sabun mandi Lifebouy sedangkan dengan penelitian kali ini meneliti

CSR air minum merek Aqua dan alat analisis pada penelitian terdahulu

menggunakan regresi berganda pada penelitian kali ini menggunakan alat

analisis SEM (Structural Eguation Modeling)

b. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marlina adalah perbedaan

tempat, waktu penelitian, konsep penelitian yaitu penelitian terdahulu meneliti

CSR sabun mandi Lifebouy sedangkan dengan penelitian kali ini meneliti

CSR air minum merek Aqua dan alat analisis pada penelitian terdahulu

menggunakan regresi berganda pada penelitian kali ini menggunakan alat

analisis SEM (Structural Eguation Modeling)

Page 43: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

C. Kerangka Berfikir

Variabel laten endogen brand loyalty dipengaruhi oleh beberapa faktor

sebagai variabel laten eksogen, yaitu entertainment, informattiveness, irritation,

credibility. Dengan adanya program corporate social responsibility pada suatu merek

air mineral yaitu air mineral merek aqua, maka diharapkan akan menjadikan brand

loyalty pada air minum merek aqua. Analisis yang digunakan menggunakan analisis

SEM karena peneliti menguji hubungan variable yang kompleks untuk memperoleh

gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model dan SEM juga dapat menguji

secara bersama-sama.

1. Pengaruh entertainment terhadap brand loyalty dalam penerapan program

corporate social responsibility

Entertainment merupakan suatu hal yang penting dalam sebuah tayangan

iklan yang dilakukan oleh perusahaan aqua. Entertainment dari informasi

iklan berhubungan signifikan pada nilai iklan (Ducoffe,1995 dalam Parissa

dan Maria, 2004). Entertainment menunjukkan kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen akan suatu minat konsumen untuk membeli

produk yang dihasilkan perusahaan. Entertainment adalah faktor yang

krusial untuk meningkatkan loyalitas konsumen dan memberikan nilai lebih

dimata konsumen. Orang-orang menyukai hal-hal yang berhubungan dengan

kesenangan, seperti adanya hal-hal positip yang dilakukan oleh perusahaan

aqua dengan adanya program corporate social responsibility.

2. Pengaruh informattiveness terhadap brand loyalty dalam penerapan program

corporate social responsibility.

Informattiveness dapat didefinisikan sebagai kemampuan dari iklan untuk

menginformasikan kepada konsumen dengan alternatif produk sedemikian

sehingga pembelian menghasilkan kepuasan paling besar yang dapat

dihasilkan (Ducoffe, 1996 dalam Waldt, Robello dan Brown, 2009). Kualitas

informasi berpengaruh langsung pada persepsi konsumen atas produk yang

Page 44: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

ditawarkan. Oleh karena itu, informasi yang diberikan kepada konsumen

melalui tayangan iklan harus menunjukkan fitur yang kualitatif seperti

keakuratan, ketepatan dan kegunaan untuk konsumen tersebut (Siau dan

Shen, 2003 dalam Parissa dan Maria, 2004). Loyalitas konsumen dapat

dinilai melalui penerimaan terhadap Informattiveness dari program

corporate social responsibility yang dilakukan oleh perusahaan aqua.

3. Pengaruh irritation terhadap brand loyalty dalam penerapan program

corporate social responsibility

Irritation dapat diartikan sebagai sesuatu yang berupa gangguan yang

menyebabkan ketidaknyamanan bagi penerima iklan (Pramudhita, 2008).

Ketika iklan mempergunakan teknik yang menggangu, menyerang,

menghina atau teraman manipulatif, konsumen dimungkinkan untuk merasa

bahwa hal itu sebagai pengaruh yang tidak diinginkan atau mengganggu

(Ducoffe, 1996 dalam Parissa dan Maria, 2004). Tayangan iklan dapat

menyediakan informasi yang membingungkan penerima dan dapat

mengacaukan konsumen dengan berlimpah informasi (Steward dan Pavlou,

2002 dalam Parissa dan Maria). Parissa dan Maria, (2004) menyimpulkan

bahwa gangguan yang disebabkan oleh tayangan iklan yang tidak

dikehendaki atau bersifat membingungkan dapat merefleksi perasaan negatif

pada nilai tayangan iklan yang dirasakan. Sikap konsumen terhadap

tayangan iklan dapat dinilai melalui penerimaan terhadap irritation dari

tayangan iklan aqua.

4. Pengaruh credibility terhadap brand loyalty dalam penerapan program

corporate social responsibility

Mackenzie dan Lutz, (1989) dalam Parissa dan Maria, (2004)

mendefinisikan credibility sebagai persepsi konsumen terhadap keadaan

yang sebenarnya dan kepercayaan pada iklan secara umum. Sedangkan

menurut Pramudhita (2008), credibility diartikan sebagai tingkat kebenaran

yang tinggi atau iklan tersebut dapat dipercaya bahwa hal-hal yang

Page 45: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dijanjikan memang benar adanya. Parissa dan Maria,(2004), menyimpulkan

bahwa credibility dari iklan aqua mempunyai pengaruh positif terhadap

konsumen.

5. Program corporate social responsibility terhadap brand loyalty

Salmons dan Crespo (2005) mendefinisikan corporate social responsibility

sebagai CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan

mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan (stakeholders)

berdasarkan prisip kesukarelaan dan kemitraan. Sedangkan menurut

Susanto (2008) Konsumen akan lebih loyal terhadap produk-produk yang

dihasilkan oleh perusahaan yang konsisten menjalankan CSR sehingga

memiliki reputasi yang baik. Penelitian ini diperkuat Rujirutara (2008) yang

dalam penelitianya menunjukan CSR berpengaruh terhadap loyalitas. Jadi

dengan adanya program CSR berpengaruh positif terhadap brand loyalty

Merancang strategi untuk menarik konsumen baru dan menjadikan konsumen

tetap konsisten untuk membeli produk aqua adalah penting. Perusahaan akan

berupaya sebaik-baiknya untuk mempertahankan konsumen yang sudah

mengkonsumsi air minum aqua. Dengan kata lain loyalitas konsumen merupakan

pusat perhatian perusahaan

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dibuat kerangka pemikiran teoritis

seperti pada gambar 2.2 berikut:

Page 46: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Gambar 2. Kerangka Berfikir

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan pada tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah

dikemukakan maka peneliti menggunakan hipotesis sebagai berikut:

1. Entertainment dengan adanya program Corporate Social Responsibility

berpengaruh positif terhadap brand loyalty air mineral merek aqua.

2. Informativeness dengan adanya program Corporate Social Responsibility

berpengaruh positif terhadap brand loyalty air mineral merek aqua.

3. Irritation dengan adanya program Corporate Social Responsibility berpengaruh

negatif terhadap brand loyalty air mineral merek aqua.

4. Credibility dengan adanya program Corporate Social Responsibility berpengaruh

positif terhadap brand loyalty air mineral merek aqua.

Entertain

ment

Irritation

Credibility

Brand

loyalty

Ent1

Brl1

Eror

1

Eror

4

Eror10

Eror

7

Eror

6

Eror13

Brl2

Brl3

Brl4

Brl5

Eror14

Eror

15

Eror17

Eror

16

Informatti

veness

Ent2

Ent3

Irr1

Inf3

Inf2

Inf1

Cre3

Cre2

Cre1

Irr2

Eror

2

Eror

3

Eror

5

Eror

8

Eror11

Eror

12

Irr2 Eror

9

Page 47: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus FKIP UNS Surakarta, yang berlokasi di Jl.

Ir. Sutami No. 36a,Kentingan, Surakarta. Adapun alasan peneliti memilih Kampus

FKIP UNS Surakarta adalah:

1. Di lokasi tersebut tersedia data yang diperlukan oleh peneliti.

2. Air mineral merek aqua adalah perusahaan air minum yang pertama kali

menerapkan program Corporate Social Responsibility.

3. Di lokasi tersebut belum pernah dilakukan penelitian dengan masalah yang sama

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan setelah proposal penelitian disetujui oleh

dosen pembimbing dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang berwenang dan

direncanakan pada bulan Maret sampai selesai, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3. waktu penelitian

Jenis kegiatan 2011/2012

A. Persiapan Penelitian mei Juni juli Agsts sep okt Nov

1. pengajuan judul

2. penyusunan proposal

3. izin penelitian

4. penyusunan angket

B Pelaksanaan Penelitian

1. pengumpulan data

2. analisis data

3. penarikan hasil

31

Page 48: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4. penyusunan laporan

penelitian

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Riduwan (2009: 55) mengatakan bahwa, “Populasi merupakan objek atau

subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan

dengan masalah penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2009: 61) “Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa

Pendidikan Ekonomi, BKK PTN, PAP dan PAK angkatan 2009 dengan jumlah

populasi sebanyak 182 mahasiswa, yang sudah membeli air minum merek aqua dan

mengetahui program CSR yaitu satu liter aqua untuk sepuluh liter air bersih. Jumlah

populasi yang sudah memenuhi kritetia dalam penelitian ini sebanyak 164

mahasiswa.

2. Sampel

Ukuran sampel memegang peranan penting dalam estimasi dan interpretasi

hasil-hasil SEM. Ukuran sampel sebagaimana dalam metode-metode statistik lainnya

menghasilkan dasar untuk mengestimasi kesalahan sampling. Menurut Hair et al

dalam Ferdinand (2002: 47) “Ukuran sample yang sesuai digunakan dalam SEM

adalah antara 100-200.” Bila ukuran sample menjadi terlalu besar maka metode

menjadi sangat sensitive sehingga sulit untuk mendapatkan ukuran-ukuran goodness-

of-fit yang baik.

Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini mengikuti pedoman

ukuran sample yang dikembangkan oleh Ferdinand (2002: 48) yakni “Tergantung

Page 49: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten”. Jumlah sampel

adalah jumlah indikator dikali 5 sampai 10, karena jumlah indikator dalam penelitian

ini adalah 17 maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah 8 x 17 indikator = 136

orang. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 136 orang yaitu mahasiswa

Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK PTN, PAP dan PAK Surakarta.

Teknik sampling adalah cara yang digunakan dalam pengambilan sampel.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel kuota (quota

sampling), dengan sampel sebanyak 136 mahasiswa. Sedangkan metode yang

digunakan adalah accidental sampling yaitu hanya individu-individu atau grup-grup

yang kebetulan dijumpai, Karena setiap mahasiswa Program Studi Pendidikan

Ekonomi BKK PTN, PAP dan PAK mempunyai hak yang sama untuk dijadikan

sampel.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan

berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang

obyektif karena data merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang akan

menentukan hasil penelitian. Apabila dalam meniliti teknik pengumpulan datanya

belum sesuai maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.

1. Jenis dan Sumber data

a. Jenis Data

Menurut Dwi Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi dua,

yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan

angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua adalah

data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini,

penulis menggunakan jenis data kuantitatif

Page 50: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

b. Sumber data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh.

Dalam penelitian ini sumber datanya adalah mahasiswa FKIP Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Sumber data dibagi menjadi dua yaitu yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1) Data primer

Menurut Sugiyono (2009: 137) mengatakan bahwa “Data primer adalah data

yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder

adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya

lewat orang lain atau lewat dokumentasi”. Data primer yang ingin diketahui

adalah data tentang entertainment, informattiveness,irritation, credibility serta

brand loyalty pada penerapan program corporate social responsibility yang

dilakukan oleh pihak aqua. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung

dari mahasiswa FKIP UNS Surakarta melalui daftar pertanyaan yang berupa

angket.

2) Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari sumber/pihak lain, yaitu dari : buku, internet,

majalah, berbagai literatur maupun dari instansi teknis yang terkait dengan

penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini diperlukan data tambahan berupa

foto dan data statistik yang berperan sebagai penunjang untuk mendapatkan

hasil sesuai dengan tujuan.

2. Skala pengukuran data

Skala pengukuran menurut Sugiyono (2009: 92) merupakan “Kesepakatan

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur,

sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

kuantitatif”. Variabel entertainment, informativeness, irritation, credibility, serta

brand loyalty diukur berdasarkan atas jawaban skala Likert yang dimodifikasi

menjadi 4 (Empat) point, dengan alasan untuk menghindarkan jawaban netral yang

Page 51: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

dikembangkan oleh (Tsang, ho, dan Liang, 2004). Skala dimulai dari sangat tidak

setuju sampai sangat setuju. Bobot nilai masing-masing kategori adalah sebesar 1 s/d

4, dengan rincian sebagai berikut :

Sangat Setuju bobot 4

Setuju bobot 3

Tidak Setuju bobot 2

Sangat Tidak Setuju bobot 1

3. Metode pengukuran data

Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai metode

atau teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data berupa angket atau kuesioner.

a. Angket atau Kuesioner

1) Pengertian kuesioner

Menurut Sugiyono (2009: 142) mengatakan bahwa “Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Riduwan

(2009: 99) berpendapat bahwa tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi

yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila

responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian

daftar pertanyaan.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan kuesioner adalah daftar

pertanyaan yang harus dijawab dan dijadikan sarana untuk mendapatkan keterangan

dari responden dengan jawaban tanpa ada pengaruh dari pihak lain.

2) Macam kuesioner

Jenis-jenis kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2006) adalah:

a) Dari cara menjawab

(1) Kuesioner terbuka, yaitu memberikan kesempatan kepada responden

untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

Page 52: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

(2) Kuesioner tertutup, kuesioner yang sudah disediakan jawabanya.

b) Dari jawaban yang diberikan

(1) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

(2) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang

lain.

c) Dari bentuknya

(1) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup.

(2) Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka.

(3) Check list, daftar dimana responden tinggal memberi tanda chek ( ).

(4) Rating-scale, yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang

menunjukkan tingkatan misalnya dimulai dari sangat setuju sampai ke

sangat tidak setuju.

Pada penelitian ini menggunakan angket langsung, karena peneliti ingin

melakukan penelitian secara langsung pada responden dengan mengisi jawaban

yang sesuai dengan pendapatnya. Jika dipandang dari cara menjawab, angket

yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket tertutup dengan rating-

scale (sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan

misalnya dimulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju). Responden

tinggal memilih jawaban yang sesuai pada kolom yang tersedia supaya

mempermudah responden untuk memberikan jawaban, karena mahasiswa tidak

mempunyai waktu lama sehingga peneliti harus menyusun angket yang diberikan

pada nasabah seefisien mungkin.

3) Langkah-langkah penyusunan angket

Sebelum angket dibuat, maka perlu disusun langkah-langkah pembuatan

angket penelitian. Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai

berikut:

a. Menetapkan tujuan angket

Page 53: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Menyusun matrik spesifik data/indikator

c. Menyusun kisi-kisi angket

d. Merumuskan item angket

e. Uji coba angket (try out angket)

f. Revisi angket

g. Memperbanyak angket

h. Menyebar angket

i. Menarik angket dan menganalisis

Untuk memperoleh informasi yang cukup relevan dan cukup tinggi

kesahihannya, maka angket yang digunakan perlu di uji terlebih dahulu. Menurut

Suharsimi Arikunto (2006: 160) mengatakan bahwa, “Instrumen yang baik harus

memenuhi dua syarat yang penting yaitu valid dan reliabel”. Untuk lebih jelasnya

akan peneliti jabarkan sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah instrument penelitian

benar-benar mampu mengukur konstruk yang digunakan. Untuk uji validitas

yang digunakan alat uji Confirmatory factor Analysis (CFA) dengan

menggunakan bantuan Software AMOS 16. Tinggi rendahnya validitas suatu

angket dengan melihat factor loading. Factor loading adalah korelasi item-

item pertanyaan dengan kontruk yang diukurnya. Menurut Hair et al ( 1998 ),

factor loading lebih besar = 0,30 dianggap memenuhi level minimal, sangat

disarankan besarnya factor loading adalah = 0,40, jika factor loading suatu

item pertanyaan mencapai = 0,50 atau lebih besar maka item tersebut sangat

penting dalam mengintepretasikan konstruk yang diukurnya. Berdasarkan

pedoman tersebut, peneliti menetapkan nilai factor loading yang signifikan

adalah lebih dari = 0,50.

Page 54: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

i Standardized Loading diperoleh langsung untuk tiap-tiap

indikator yakni nilai lambda yang dihasilkan oleh masing-

masing indikator.

=

=

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua

kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur

yang sama. Reliabilitas konstruk dinilai dengan menghitung indeks reliabilitas

instrument yang digunakan dari model SEM yang dianalisis. Peneliti

melakukan uji reliabilitas dengan menghitung construct realiability (CR),

instrumen yang dipakai akan dianggap reliabel apabila CR > 0,70. Rumus

yang digunakan untuk menghitung reliabilitas menurut Ghozali (2008: 136)

adalah sebagai berikut:

CR= n

i

n

i

n

i

ii

i

1

2

1

2

1

Keterangan:

CR Construct Reliability

i

= Measurement error dari tiap-tiap indikator. measurement error

sama dengan 1-reliabilitas indikator yakni pangkat dua dari

Standardized Loading setiap indikator yang dianalisis.

D. Rancangan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui

brand loyalty maka akan disusun rancangan penelitian. Penelitian ini mempunyai 2

variabel yaitu: variabel eksogen dan variabel endogen.

Page 55: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

1) Variabel eksogen

Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah sikap konsumen.

a) Entertainment merupakan tulisan atau gambaran yang menarik perhatian dan

menyenangkan sehingga membuat penerima tertarik akan barang atau jasa

yang ditawarkan. Variabel entertainment diukur dengan indikator-indikator:

Perasaan senang (ent1), Perasaan nyaman (ent2), Perasaan puas (ent3)

b) Informattiveness merupakan isi dari iklan yang bersifat informasi yang jelas

kepada konsumen yang dituju. Variabel informattiveness diukur dengan

indikator-indikator: Kepedulian terhadap sesame (inf1), Menyediakan

informasi (inf2), Membantu menjaga kesehatan konsumen (inf3).

c) Irritation atau kekurangan merupakan sesuatau yang tidak diharapkan terjadi

oleh konsumen. Variabel irritation diukur dengan indikator-indikator: Merasa

dibohongi (irr1), Tayangan iklan tidak menarik (irr2), Konsumen tidak

tertarik adanya program CSR Aqua (irr3).

d) Credibility merupakan tingkat kebenaran yang tinggi atau iklan tersebut dapat

dipercaya bahwa hal-hal yang disajikan memang benar adanya. Variabel

credibility diukur dengan indikator-indikator: Membantu masyarakat (cre1),

Percaya adanya program CSR Aqua (cre2), Terkesan adanya CSR Aqua

(cre3).

2) Variabel endogen

Variabel endogen dalam penelitian ini adalah brand loyalty.

a) Brand loyalty adalah sejauh mana seorang pelanggan menunjukan sikap

positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tertentu,

dan berniat untuk terus-menerus membelinya dimasa mendatang. Variabel

brand loyalty diukur dengan indikator-indikator: Commited buyer (bl1),

Liking of the brand (bl2), Satisfied (bl3), Habitual buyer (bl4), Switcher

(bl5).

Page 56: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan dalam mengolah serta

menganalisis data yang terkumpul dalam penelitian untuk membuktikan hipotesa

yang diajukan. Analisis yang digunakan yaitu Structural Equation Modeling.

Langkah-langkah dalam analisis ini yaitu:

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generaliasasi (Sugiyono, 2001). Di dalam penelitian ini analisis deskriptif

digunakan untuk menganalisis profil responden dan tanggapan responden terhadap

setiap item pertanyaan yang diajukan untuk mendukung penelitian ini.

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP UNS Surakarta

yang telah membeli merek aqua sebanyak 3 kali dalam 1 bulan terakhir dan

mengetahui tentang hal penerapan program CSR yang dilakukan aqua yaitu program

“satu untuk sepuluh”. Jenis kelamin mahasiswa terdiri dari laki-laki dan perempuan.

2. Analisis Kuantitatif

a. Analisis SEM

Model persamaan struktural (Structural Equation Modeling) adalah teknik

analisis multivariate yang memungkinkan peneliti menguji hubungan antara variabel

yang kompleks untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan

model (Ghozali dan Fuad, 2008: 3). SEM dapat menguji secara bersama-sama

(Bollen, 1989):

1. Model structural : hubungan antara konstruk independen dan dependen, dan

2. Model measurement : hubungan antara indikator dengan konstruk (variabel

laten).

1. Variabel laten dan variabel manifest

Jika ada sebuah variabel laten, pastilah akan ada dua atau lebih variabel

manifest. Menurut Singgih (2007: 5), “Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat

Page 57: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

diukur secara langsung kecuali diukur dengan satu atau lebih variabel manifest”.

Variabel laten disebut juga dengan istilah unobserved variabel, konstruk atau

konstruk laten. Sedangkan variabel manifest menurut Singgih (2007: 5) adalah

“Variabel yang digunakan untuk menjelaskan atau mengukur sebuah variabel laten”.

Variabel manifest disebut juga dengan istilah observed variabel, measured variabel

atau indikator. Cara untuk mengetahui variabel laten dalam sebuah model SEM yaitu

dengan menguji apakan variabel tersebut dapat langsung diukur atau tidak. Jika tidak,

maka dapat dikategorikan sebagai variabel laten yang membutuhkan variabel

manifest. Dalam konvensi SEM variabel laten digambarkan dengan bulat oval atau

elips dan variabel manifest digambarkan dengan kotak.

2. Variabel laten eksogen dan endogen

Menurut Singgih (2007: 6) “Variabel eksogen adalah variabel independen

yang mempengaruhi variabel dependen”. Pada model SEM, variabel eksogen

ditunjukkan dengan adanya anak panah yang berasal dari variabel tersebut menuju

variabel endogen. Sedangkan variabel endogen menurut Singgih (2007: 7) adalah

“Variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen (eksogen)”. Pada

model SEM, variabel ditunjukkan dengan adanya anak panah (→) yang menuju

variabel tersebut. Variabel eksogen yaitu entertainment, Informattiveness, Irritation,

Credibility . Variabel endogen yaitu brand loyalty.

3. Error pada pengukuran (measurement) dan error pada struktural (structural)

Pada sebuah model SEM, khususnya pada pengukuran indikator atau sebuah

variabel laten, akan terdapat variabel error yang ditampilkan dalam sebuah lingkaran.

Variabel error ditampilkan dalam bentuk lingkaran kecil yang ada di setiap indikator.

Variabel error diberikan pada setiap indikator karena tidak semua item pertanyaan

dapat mengukur secara tepat. Bisa saja jawaban seseorang akan berbeda dengan yang

lainnya atau sebab lainnya. Sehingga pada indikator selalu akan ada kesalahan (error)

dalam pengukuran yang disebut dengan measurement error.

Error pada struktural model sering disebut dengan residual error yang

merefleksikan varians yang tidak dapat dijelaskan dalam variabel endogen

Page 58: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

(dependen) yang disebabkan semua faktor yang tidak dapat diukur. Seperti pada

measurement error, variabel independen tidaklah dapat menjelaskan semua hal pada

variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa akan ada kesalahan (error) saat

melakukan prediksi pada variabel dependen.

b. Uji Asumsi Model

1) Asumsi Kecukupan Sampel

Sampel yang harus dipenuhi dalam permodelan ini berjumlah 100 hingga

200 sampel atau 5 kali parameter variabel laten yang digunakan (Hair et all, 1998).

Maximum Likelihood (ML) akan menghasilkan estimasi parameter yang valid, efisien

dan reliable apabila data yang digunakan adalah Multivariate normaly dan akan

robust (tidak terpengaruh) terhadap penyimpangan Multivariate normaly yang

sedans/moderate (Ghozali dan Fuad, 2005).

2) Uji Normalitas

Asumsi normalitas adalah bentuk suatu distribusi data pada suatu variabel

dalam menghasilkan distribusi nominal menurut Ghozali dan Fuad (2005).

Normalitas dibagi menjadi 2, yaitu:

a) Univariate normality (normalitas univariat).

b) Multivariate normality (normalitas multivariat).

Apabila data memiliki multivariate normality, maka data tersebut pasti juga

memiliki univariate normality. Sebaliknya, apabila data univariate normality belum

tentu data tersebut juga memiliki multivariate normality. Curran et al dalam Ghozali

dan Fuad (2005) membagi jenis distribusi data menjadi tiga bagian, yaitu:

(1) Normal, bila nilai skewness < 2 dan nilai kurtosis < 7.

(2) Moderately non-normal, besarnya data yang tidak normal adalah moderat

(sedang). Nilai skewness antara 2 sampai 3 dan nilai kurtosis antara 7 sampai

21.

(3) Extremely non-normal, yaitu distribusi data sangat tidak normal. Nilai

skewness diatas 3 dan nilai kurtosis diatas 21.

Page 59: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Dalam SEM terutama bila diestimasi dengan teknik Maximum

Likelihood (ML) mensyaratkan sebaiknya asumsi normalitas pada data terpenuhi.

3) Asumsi Outliers

Outliers adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat

berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai

ekstrim baik untuk konstruk tunggal maupun konstruk kombinasi (Hair et al,

1998). Deteksi terhadap multivariate outliers dilakukan dengan memperhatikan

nilai mahalanobis distance. Kriteria, yang digunakan adalah berdasarkan nilai chi-

squares (Χ2) pada derajat kebebasan (degree of freedom) yaitu jumlah observed

variables pada output AMOS 16, dengan tingkat signifikansi p < 0,001.

c. Pengujian Hipotesis

Langkah selanjutnya setelah model dinyatakan fit, atau diterima secara

statistik adalah melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan AMOS 16.0

dengan menganalisis hubungan diantara variabel-variabel laten. SEM juga dapat

mengestimasi nilai-nilai path dari setiap hubungan variabel. Dengan

menggunakan analisis SEM maka semua hipotesis dalam studi ini dapat diuji

dengan melihat nilai probability yang ditunjukkan oleh output AMOS 16.0.

Pengujian yang dilakukan meliputi :

1) Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-fit)

Dalam analisis SEM, tidak ada alat uji statistik tunggal untuk menguji

hipotesis mengenai model (Hair et all, 1998). Tetapi berbagai fit index yang

digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang disajikan

dan data yang disajikan. Fit index yang digunakan meliputi:

a) Chi Square (Χ2)

Tujuan analisis ini adalah mengembangkan dan menguji sebuah model

yang sesuai dengan data. Chi square sangat bersifat sensitif terhadap

sampel yang terlalu kecil maupun yang terlalu besar. Oleh karenanya

pengujian ini perlu dilengkapi dengan alat uji lainnya. Nilai Chi-squares

Page 60: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model (Ghozali dan Fuad,

2005: 29). Nilai chi-square yang tinggi relatif terhadap degree of freedom

menunjukkan bahwa matrik kovarian atau korelasi yang diobservasi

dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini menghasilkan

probabilitas (p) lebih kecil dari tingkat signifikansi (α). Sebaliknya nilai

chi square yang kecil akan menghasilkan nilai probabilitas (p) yang lebih

besar dari tingkat signifikansi (α), dan ini menunjukkan bahwa input

matrik kovarian antara prediksi dengan observasi sesungguhnya tidak

berbeda secara signifikan (Ghozali dan Fuad, 2005). Tingkat signifikansi

penerimaan yang direkomendasikan adalah apabila p > 0,05 (Hair et al.,

1998), yang berarti matriks input yang sebenarnya dengan matriks input

yang diprediksi secara statistik tidak berbeda.

b) Goodness Of Fit Index (GFI)

Indeks yang menggambarkan tingkat kesesuaian model secara keseluruhan

yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi

dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai GFI ≥ 0,90 mengisyaratkan

model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik (Diamantopaulus dan

Siguaw dalam Ghozali dan Fuad, 2005: 31).

c) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)

RMSEA adalah ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan

statistik Chi-squares menolak model dengan jumlah sampel yang besar

(Ghozali dan Fuad, 2005: 24). Nilai RMSEA ≤ 0,08 mengindikasikan

indeks yang baik untuk menerima kesesuaian sebuah model.

d) Adjusted Goodness Fit of Index (AGFI)

Indeks ini merupakan pengembangan dari Goodness Fit Of Index (GFI)

yang telah disesuaikan dengan ratio dari degree of freedom model

(Ghozali dan Fuad, 2005: 31). Nilai yang direkomendasikan adalah AGFI

≥ 0,90, semakin besar nilai AGFI maka semakin baik kesesuaian

modelnya.

Page 61: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

e) Tucker Lewis Index (TLI)

TLI digunakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat

kompleksitas model (Ghozali dan Fuad, 2005: 34). TLI merupakan indeks

kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan

null model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai TLI ≥

0,90. TLI merupakan indeks yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel.

f) Normal Fit Index (NFI)

Indeks ini juga merupakan indeks kesesuaian incremental dan dapat

dijadikan alternatif untuk menentukan model fit. Nilai yang

direkomendasikan adalah NFI ≥ 0,90.

g) Normed Chi Square ( CMIN/DF)

CMIN/DF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chi square dibagi

dengan degree of freedom (Ghozali dan Fuad, 2005: 67). Indeks ini

merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan

goodness of fit model dan jumlah-jumlah koefisien estimasi yang

diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai yang

direkomendasikan untuk menerima adalah CMIN/DF < 2,0.

Berikut ini adalah tabel Goodness-of-fit Indices menurut Ghozali dan Fuad

(2005):

Tabel 4. Goodness-of-fit-indices.

Goodness-of-fit Indices Cut of value

Significance Probability (p) ≥ 0,05

CMIN/DF < 2,0

GFI ≥ 0,90

AGFI ≥ 0,90

TLI ≥ 0,90

NFI ≥ 0,90

RMSEA ≤ 0,08

Page 62: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2) Analisis Koefisien Jalur

Analisis koefisien jalur bertujuan untuk melihat signifikansi besaran koefisien

path (regression weights estimate) untuk membuktikan hipotesis yang ada.

Pada pengujian dua arah (two tailed), hipotesis diterima (Ha diterima dan H0

ditolak) jika dengan tingkat signifikansi 0,05 nilai critical ratio adalah > 1,96.

Kesesuaian arah hubungan path dengan arah hubungan yang telah

dihipotesiskan sebelumnya juga diperhatikan, jika arah hubungan (positif atau

negatif) sesuai dengan yang dihipotesiskan dan nilai critical ratio-nya juga

memenuhi syarat, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diuji

memperoleh dukungan yang kuat.

Page 63: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

a. Deskripsi Data Penelitian

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP UNS,

BKK PTN, PAP dan PAK Surakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 136. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability

sampling, yaitu purposive sampling. Penelitian ini menggunakan 4 variabel eksogen

dan 1 variabel endogen. Variabel eksogen tersebut adalah entertainment,

informativeness, irritation dan credibility. Sedangkan variabel endogen adalah brand

loyalty. Hasil pengumpulan kuesioner yang berhasil dihimpun dan layak untuk di

analisis dapat ditunjukkan pada tabel 5 berikut:

Tabel 5. Hasil Pengumpulan Data

Keterangan Jumlah %

Kuesioner yang terkumpul 140 100

Kuesioner yang pengisiannya tidak lengkap 4 2,86

Kuesioner yang memenuhi syarat 136 97,14

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa jumlah kuesioner yang terkumpul dan

terisi oleh responden sebanyak 140 (100%), kuesioner yang memenuhi syarat

sebanyak 136 (97,14%) dan kuesioner yang pengisiannya tidak lengkap sebanyak 4

(2,86%).

b. Deskripsi Responden

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik tanggapan

responden terhadap item-item pernyataan dalam kuesioner.

47

Page 64: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, responden dikategorikan menjadi 2 yaitu: laki-

laki dan perempuan. Data deskriptif jenis kelamin responden dapat dijelaskan

dengan tabel 6 berikut:

Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah %

Perempuan 92 67,65

Laki-laki 44 32,35

Total 136 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 6 ditunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin

perempuan sebanyak 92 (67,65%) responden dan responden yang berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 44 (32,358%). Hal ini dapat disimpulkan responden

yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu sebasar 92

(67,65%). Ini disebabkan karena pada saat melakukan pengambilan sampel, yang

lebih banyak melakukan transaksi adalah perempuan yang berjumlah 92

responden (65,32%).

b. Berdasarkan Agama

Berdasarkan Agama mahasiswa FKIP UNS Surakarta, responden

dikategorikan menjadi 3 yaitu Islam, Kristen atau Katholik. Data deskriptif agama

responden dapat dijelaskan dengan tabel 7 berikut:

Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Agama

Agama Jumlah %

Islam 130 95,59

Kristen atau Katholik 6 4,41

Total 136 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 7 ditunjukkan bahwa responden yang beragama Islam

adalah 130 responden (95,59%), dan Kristen atau katholik 6 responden (4,41%).

Page 65: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden beragama Islam 136

responden (95,59%).

c. Berdasarkan Konsentrasi

Berdasarkan Konsentrasi di Pendidikan Ekonomi yang membeli air

minum merek aqua dan mengetahui program CSR aqua satu untuk sepuluh,

responden dikategorikan menjadi 3 BKK yaitu Pendidikan Akuntansi, Pendidikan

Tata Niaga dan Pendidikan Administrasi Perkantoran. Data deskriptif responden

berdasarkan konsentrasi dapat dijelaskan dengan tabel 8 berikut:

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Konsentrasi

Berdasarkan Konsentrasi Jumlah %

Pendidikan Akuntansi 67 49,27

Pendidikan Tata Niaga 40 29,41

Pendidikan Administrasi Perkantoran 29 21,32

Total 136 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 8 ditunjukkan bahwa mahasiswa FKIP UNS Surakarta

dapat disimpulkan berdasarkan konsentrasi dari Pendidikan Akuntansi 67

responden (49,27%), Pendidikan Tata Niaga 40 responden (29,41%), dan dari

Pendidikan Administrasi Perkantoran sebanyak 29 responden (21,32%). Hal ini

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berdasarkan konsentrasi

adalah Pendidikan Akuntansi 67 responden (49,27%).

B. Uji Persyaratan Analisis

1. Uji Validitas

a. Konstruk Entertainment (ENT)

Konstruk Entertainment (unobserved/latent variabel) diukur dengan

menggunakan 3 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: perasaan senang (ent1),

Page 66: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

e1

e3

0,56

0,78

0,71

perasaan nyaman (ent2), perasaan puas (ent3). Hasil analisis confirmatory factor

analysis (CFA), sebagai berikut :

Gambar 3. Konstruk Entertainment

Dimensi sebuah faktor akan terlihat dalam sebuah SEM melalui arah regresi

( ) yang digunakan. Terdapat regresi dari Entertainment (ENT) menuju tiga

manifest variabel yaitu perasaan senang (ent1) dengan hasil 0,715, perasaan nyaman

(ent2) dengan hasil 0,561 dan perasaan puas (ent3) dengan hasil 0,782, setiap

manifest variabel memiliki satu variable error.

Tabel 9. Standardized Regression Weights ENT : (Group number 1- Default

model)

Estimate

ent1 <--- Entertainment 0,715

ent2 <--- Entertainment 0,561

ent3 <--- Entertainment 0,782

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 11 di atas, dapat diketahui bahwa ent1, ent2 dan ent3 yang

merupakan indikator pada variabel entertainment dinyatakan valid, karena memiliki

nilai factor loading (Estimate) di atas 0,5 (λ=0,5).

b. Konstruk Informativeness (INF)

Konstruk Informativeness (unobserved/latent variabel) diukur dengan

menggunakan 3 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: kepedulian terhadap

e2

Ent1

Ent2

Ent3

ENT

Page 67: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

e6

0,70

0,69

0,67

sesama (inf1), menyediakan informasi (inf2) dan membantu menjaga kesehatan

(inf3). Hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA), sebagai berikut:

Gambar 4. Konstruk Informattiveness

Dimensi sebuah faktor akan terlihat dalam sebuah SEM melalui arah regresi

( ) yang digunakan. Terdapat regresi dari Entertainment (ENT) menuju tiga

manifest variabel yaitu kepedulian terhadap sesama (inf1) dengan hasil 0,67,

menyediakan informasi (inf2) dengan hasil 0,70 dan membantu menjaga kesehatan

(inf3) dengan hasil 0,69, setiap manifest variabel memiliki satu variable error.

Tabel 10. Standardized Regression Weights INF: (Group number 1 - Default

model)

Estimate

KL1 <--- Informattiveness 0,672

KL2 <--- Informattiveness 0,700

KL3 <--- Informattiveness 0,689

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 10 di atas, dapat diketahui bahwa inf1, inf2 dan inf3 yang

merupakan indikator pada variabel kualitas pelayanan dinyatakan valid, karena

memiliki nilai factor loading (estimate) di atas 0,5 (λ=0,5).

c. Konstruk Irritation (IRR)

Konstruk Irritation (unobserved/latent variabel) diukur dengan menggunakan

3 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: merasa dibohongi degan program

CSR (irr1), tayangan iklan CSR tidak menarik (irr2) dan konsumen tidak tertarik

e5 Inf2

Inf3

INF

Inf1 e4

Page 68: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

e9

0,79

0,83

0,79

adanya program CSR aqua (irr3). Hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA),

sebagai berikut :

Gambar 5. Konstruk Irritation

Dimensi sebuah faktor akan terlihat dalam sebuah SEM melalui arah regresi

( ) yang digunakan. Terdapat regresi dari Entertainment (ENT) menuju tiga

manifest variabel yaitu merasa dibohongi degan program CSR (irr1) dengan hasil

0,79, tayangan iklan CSR tidak menarik (irr2) dengan hasil 0,79 dan konsumen tidak

tertarik adanya program CSR aqua (irr3) dengan hasil 0,83, setiap manifest variabel

memiliki satu variable error.

Tabel 11. Standardized Regression Weights IRR : (Group number 1 - Default model)

Estimate

irr1 <--- Irritation 0,789

irr2 <--- Irritation 0,790

irr3 <--- Irritation 0,835

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 11 di atas, dapat diketahui bahwa irr1, irr2 dan irr3 yang

merupakan indikator pada variabel Kepercayaan dinyatakan valid, karena memiliki

nilai factor loading (estimate) di atas 0,5 (λ=0,5).

d. Konstruk Credibility (CRE)

Konstruk Credibility (unobserved/latent variabel) diukur dengan

menggunakan 3 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: membantu masyarakat

sekitar adanya program CSR (cre1), percaya adanya program CSR (cre2) dan

e8 irr2

irr3

IRR

irr1 e7

Page 69: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

e12

0,83

0,69

0,77

terkesan adanya program CSR (cre3). Hasil analisis confirmatory factor analysis

(CFA), sebagai berikut :

Dimensi sebuah faktor akan terlihat dalam sebuah SEM melalui arah regresi

( ) yang digunakan. Terdapat regresi dari Entertainment (ENT) menuju tiga

manifest variabel yaitu membantu masyarakat sekitar adanya program CSR (cre1)

dengan hasil 0,77, percaya adanya program CSR (cre2) dengan hasil 0,83 dan

terkesan adanya program CSR (cre3) dengan hasil 0,69, setiap manifest variabel

memiliki satu variable error.

Tabel 12. Standardized Regression Weights CRE: (Group number 1 - Default model)

Estimate

cre1 <--- Credibility 0,770

cre2 <--- Credibility 0,830

cre3 <--- Credibility 0,690

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 12 di atas, dapat diketahui bahwa cre1, cre2 dan cre3 yang

merupakan indikator pada variabel Komitmen dinyatakan valid, karena memiliki nilai

factor loading (estimate) di atas 0,5 (λ=0,5).

e. Konstruk Brand loyalty (BRL)

Konstruk brand loyalty (unobserved/latent variabel) diukur dengan menggunakan

5 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: switcher (brl1), habitual buyer (brl2),

satisfied (brl3), liking of the brand (brl4), dan commited buyer. Hasil analisis

confirmatory factor analysis (CFA), sebagai berikut :

Gambar 6. Konstruk Credibility

e11 cre2

cre3

CRE

cre1 e10

Page 70: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

e15

e16

e17

0,81

0,61

0,81

Brl2 e14

0,70

BRL

Brl1 e13

0,78

Dimensi sebuah faktor akan terlihat dalam sebuah SEM melalui arah regresi

( ) yang digunakan. Terdapat regresi dari Entertainment (ENT) menuju lima

manifest variabel yaitu switcher (brl1) dengan hasil 0.78, habitual buyer (brl2)

dengan hasil 0,81, satisfied (brl3) dengan hasil 0,70, liking of the brand (brl4) dengan

hasil 0,61, dan commited buyer (brl5) dengan hasil 0,81, setiap manifest variabel

memiliki satu variable error.

Tabel 13. Standardized Regression Weights BRL : (Group number 1 - Default model)

Estimate

Brl1 <--- Brand Loyalty 0,782

Brl2 <--- Brand Loyalty 0,808

Brl3 <--- Brand Loyalty 0,696

Brl4 <--- Brand Loyalty 0,606

Brl5 <--- Brand Loyalty 0,811

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 13 di atas, dapat diketahui bahwa brl1, brl2, brl3, brl4 dan

brl5 yang merupakan indikator pada variabel loyalitas dinyatakan valid, karena

memiliki nilai factor loading (estimate) di atas 0,5 (λ=0,5).

Gambar 7. Konstruk Brand Loyalty

Brl3

Brl4

Brl5

Page 71: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama.

Reliabilitas konstruk dinilai dengan menghitung indeks reliabilitas instrument yang

digunakan dari model SEM yang dianalisis. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan

menghitung construct realiability (CR), instrumen yang dipakai akan dianggap

reliabel apabila CR > 0,70. Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas

menurut Ghozali (2008: 136) adalah sebagai berikut:

CR= n

i

n

i

n

i

ii

i

1

2

1

2

1

Jumlah standard loading ( i)

ENT = 0,715+0,561+0,782= 2,058

INF = 0,672+0,700+0,689=2,061

IRR = 0,789+0,790+0,835= 2,414

CRE = 0,770+0,830+0,690= 2,290

BRL = 0,782+0,808+0,696+0,606+0,811= 3,703

Jumlah kesalahan pengukuran

Kesalahan pengukuran = 1 - i2

ENT = (1 – 0,51)+(1-0,31)+(1-0,61)

= 0,49+0,69+0,39

= 1,57

INF = (1-0,45)+(1-0,49)+(1-0,47)

= 0,55+0,51+0,53

= 1,59

Page 72: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

IRR = (1-0,62)+(1-0,62)+(1-0,7)

= 0,38+0,38+0,3

= 1,06

CRE = (1-0,59)+(1-0,69)+(1-0,48)

= 0,41+0,31+0,52

= 1,24

BRL = (1-0,61)+(1-0,65)+(1-0,48)+(1-0,37)+(1-0,66)

= 0,39+0,35+0,52+0,63+0,34

= 2,23

Jadi Construct Realiability (CR) untuk konstruk laten

ENT = 57,1)058,2(

)058,2(2

2

= 57,1235,4

235,4 = 0,730

INF = 59,1)061,2(

)061,2(2

2

= 59,1248,4

248,4 = 0,728

IRR = 06,1)414,2(

)414,2(2

2

= 06,1827,5

827,5 = 0,846

CRE = 24,1)290,2(

)290,2(2

2

= 24,1244,5

244,5 = 0,809

BRL = 23,2)703,3(

)703,3(2

2

= 23,2712,13

712,13 = 0,860

Tabel 14. Ringkasan Hasil Uji Reabilitas Variabel Penelitian

No Nama Variabel Construct Realiability Keterangan

1 Entertainment (ENT) 0,730 Reliabel

2 Informativeness (INF) 0,728 Reliabel

3 Irritation (IRR) 0,846 Reliabel

4 Credibility (CRE) 0,809 Reliabel

5 Brand Loyalty (BRL) 0,860 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Page 73: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Berdasarkan tabel 14, semua konstruk reliabel karena menunjukkan

Construct Realiability > 0,70, yaitu Entertainment sebesar 0,730, Informativeness

sebesar 0,728, Irritation sebesar 0,846, Credibility sebesar 0,809 dan Brand Loyalty

sebesar 0,860.

3. Uji Asumsi Model

a. Asumsi Kecukupan Sampel

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 136 responden.

Jumlah sampel tersebut merupakan responden yang memenuhi syarat dalam

menjawab kuesioner yang diberikan. Jumlah tersebut juga dinilai memenuhi,

karena jumlah sampel minimal bagi penelitian yang menggunakan alat statistik

Structural Equation Modeling (SEM) dengan prosedur Maximum Likehood

Estimation (MLE) yaitu sebesar 5-10 observasi untuk setiap parameter yang

diestimasi atau 100-200 responden. Jumlah parameter yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 28, sehingga jumlah minimal sampel yang direkomendasikan

adalah 8 x 17 = 136 responden. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian

ini sebanyak 136.

b. Normalitas Data

Nilai statistik untuk menguji normalitas menggunakan z-value (Critical

Ratio atau C.R pada output Amos 16.0) dari nilai skewness dan kurtosis sebaran

data. Bila nilai C.R lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa

distribusi data tidak normal. Nilai kritis untuk C.R dari skewness dan nilai C.R

kurtosis di bawah ± 2,58. Normalitas univariate dan multivariate terhadap data

yang digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan AMOS 16.0.

Hasilnya adalah seperti yang ditampilkan pada tabel 15 berikut ini:

Tabel 15. Hasil Uji Normalitas

Variabel min Max Skew c.r. kurtosis c.r.

brl5 2,000 4,000 -,599 -2,853 -,647 -1,539

brl4 2,000 4,000 -,628 -2,991 -,614 -1,463

brl3 2,000 4,000 -,629 -2,993 -,549 -1,306

Page 74: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Variabel min Max Skew c.r. kurtosis c.r.

brl2 2,000 4,000 -,602 -2,868 -,710 -1,689

brl1 2,000 4,000 -,442 -2,103 -,691 -1,645

cre1 2,000 4,000 -,626 -2,978 -,558 -1,329

cre2 2,000 4,000 -,627 -2,984 -,554 -1,319

cre3 2,000 4,000 -,616 -2,934 -,589 -1,401

irr1 2,000 4,000 -,274 -1,304 -1,030 -2,453

irr2 2,000 4,000 -,498 -2,371 -,984 -2,342

irr3 2,000 4,000 -,498 -2,370 -,694 -1,651

inf1 2,000 4,000 -,619 -2,946 -,731 -1,741

inf2 2,000 4,000 -,627 -2,984 -,554 -1,319

inf3 2,000 4,000 -,303 -1,442 -,685 -1,631

ent1 2,000 4,000 -,586 -2,790 -,658 -1,566

ent2 2,000 4,000 -,597 -2,842 -,777 -1,849

ent3 2,000 4,000 -,612 -2,913 -,595 -1,416

Multivariate 2,038 0,468

Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

Berdasarkan tabel 15 terlihat hasil pengujian normalitas data dalam

penelitian ini. Evaluasi normalitas diidentifikasi tidak normal secara univariate

namun diidentifikasi normal secara multivariate. Secara univariate untuk nilai-

nilai dalam C.R kurtosis, sebagian item memiliki nilai diantara ± 2,58 dan

sebagian memiliki nilai lebih dari ± 2,58 yang berarti bahwa secara univariate

sebaran data dapat dianggap tidak normal, sehingga dapat digunakan untuk

estimasi pada analisis selanjutnya. Dalam studi ini data yang berjumlah 136

diperkirakan sulit memenuhi distribusi normal secara univariate, sehingga studi di

masa mendatang diharapkan meningkatkan jumlah sampel penelitian untuk

mendapatkan hasil pengujian berdasarkan kriteria normalitas data.

Data dalam penelitian ini terdistribusi normal secara multivariate dengan

nilai C.R kurtosis 2,162 < 2,58. Dikarenakan meskipun data secara univariate

dapat dikatakan tidak normal namun secara multivariate dapat dikatakan normal,

sehingga pengujian outlier dalam penelitian ini tidak diperlukan. Akan tetapi agar

Page 75: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

memberikan gambaran yang jelas mengenai sebaran data observasi maka dalam

penelitian ini tetap dilakukan pengujian outlier. Adapun hasil pengujian outlier

akan dibahas selanjutnya.

c. Evaluasi Outlier

“Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki

karakteristik unik yang sangat terlihat berbeda jauh dari observasi-observasi

lainnya yang muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel

tunggal ataupun variabel-variabel kombinasi”, Hair et al, dalam (Ghozali, 2008:

227). Dalam analisis multivariate, adanya outlier dapat diuji dengan statisic chi

square (2) terhadap nilai mahalanobis distance squared pada tingkat signifikansi

0,001 dengan degree of freedom sejumlah variabel yang digunakan dalam

penelitian. Dalam penelitian ini jumlah variabel yang digunakan sebanyak 17

variabel. Dengan demikian, apabila terdapat nilai mahalanobis distance yang

lebih besar dari x2 (17.0,001) = 40,79022, maka nilai tersebut adalah outliers

multivariatre.

Tabel 16. Hasil Pengujian Outlier

Observation

number

Mahalanobis d-

squared p1

p2

Jarak mahalanobis

kritis

43 36,495 0,004 0,415 40,79022

103 28,512 0,039 0,972

126 27,812 0,047 0,958

73 26,459 0,066 0,982

87 25,973 0,075 0,978

113 25,798 0,078 0,959

31 25,773 0,079 0,917

2 25,225 0,089 0,925

94 25,223 0,090 0,971

96 25,201 0,090 0,794

Page 76: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Observation

number

Mahalanobis d-

squared p1

p2

Jarak mahalanobis

kritis

128 25,158 0,091 0,705

3 24,971 0,095 0,654

55 24,829 0,099 0,589

51 24,612 0,104 0,553

- - - -

- - - -

11 12,290 0,717 0,353

Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

Berdasarkan tabel 16 di atas dapat diketahui nilai mahalanobis distance yang

dihasilkan tidak ada nilai mahalanobis distance yang melebihi 40,79022. Sehingga

dapat diiambil kesimpulan bahwa tidak terdapat outliers pada data yang dianalisis.

Secara multivariate data juga terbukti normal.

Page 77: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

0,57

0,65

0,83

0,69

0,69

0,68

0,79

0,79

0,83

0,77

0,83

0,70

0,52

0,28

-0,08

-0,08

-0,16

0,28

0,45

0,25

0,60

-0,03

0,79

0,62

0,72

0,79 0,79

0,79

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-fit)

Untuk mengetahui kriteria model yang baik (Goodness of Fit) digunakan:

Absolute Fit Measured (pengukuran indeks mutlak), Incremental Fit Measured

(pengukuran tambahan indeks) dan Parsimonious Fit Measured (pengukuran

kesederhanaan indeks). Gambar 8 berikut ini, merupakan model struktural (Path

Diagram).

goodness of fit chi square=133,862

probability=0,053 CMIN/DF=1,228

RMSEA=0,041 GFI=0,903

AGFI=0,864 NFI=0,869 TLI=0,965 CFI=0,972

PNFI=0,696

Gambar 8. Model Penelitian

ENT

IRR

CRE

BR

L

Ent1

Brl1

e1

e4

e10

e7

e6

e13

Brl2

Brl3

Brl4

Brl5

e14

e15

e17

e16

INF

Ent2

Ent3

Irr1

Inf3

Inf2

Inf1

Cre3

Cre2

Cre1

Irr2

e2

e3

e5

e8

e11

e12

Irr3 e9

z1

Page 78: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 17. Goodness-of-fit-index

Goodness-of-fit-index Hasil goodness-of-fit Evaluasi model

Absolute Fit Measured

LikeliH0od Chi square 133,862 Diharapkan kecil, x2

dengan df = 109

adalah 134,36878

-

Probability 0,053 ≥ 0,05 Baik

CMIN/DF 1,228 ≤ 2,00 / ≤ 3,00 Baik

RMSEA 0,041 0,05-0,08 Marginal

GFI 0,903 ≥ 0,90 Baik

Incremental fit measured

TLI 0,965 ≥ 0,90 Baik

NFI 0,869 ≥ 0,90 Marginal

CFI 0,972 ≥ 0,90 Baik

Parsimonious fit measured

PNFI 0,696 0,60-0,90 Baik

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Tujuan analisis Chi-Square (X2) adalah mengembangkan dan menguji model

yang sesuai dengan data. Dalam pengujian ini nilai X2 yang rendah dan menghasilkan

tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 akan mengindikasikan tidak ada perbedaan

yang signifikan antara matriks kovarian data dan matriks kovarian yang diestimasi.

Chi-Square sangat sensitif terhadap ukuran sampel. Nilai X2 pada penelitian ini

sebesar 133,862 dengan probabilitas 0,053 menunjukkan bahwa model penelitian

yang diajukan dapat diterima.

Normed Chi-Square (CMIN/DF) adalah ukuran yang diperoleh dari nilai Chi-

Square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian

parsimonious yang mengukur hubungan goodness-of-fit model dengan jumlah

koefisien-koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian.

Dengan nilai yang direkomendasikan CMIN/DF ≤ 2,0, sedangkan model memiliki

nilai CMIN/DF 1,228 menunjukkan model fit yang baik.

The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) adalah indeks yang

digunakan untuk mengkompensasi nilai Chi-Square dalam sampel yang besar. Nilai

Page 79: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

penerimaan yang direkomendasikan 0,05-0,08, model memiliki nilai RMSEA sebesar

0,041 mendekati 0,05 sehingga dapat dikatakan memiliki kesesuaian model yang

marginal. Goodness of fit index (GFI) mencermikan tingkat kesesuaian model secara

keseluruhan. Dengan tingkat penerimaaan yang direkomendasikan GFI ≥ 0,90, model

memiliki nilai GFI sebesar 0,903 sehingga dapat disimpulkan bahwa model

menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik.

Tucker Lewis Index (TLI) merupakan alternatif incremental fit index yang

membandingkan model yang diuji dengan baseline model. TLI merupakan indeks

kesesuaian model yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel. Nilai yang

direkomendasikan ≥ 0,90, model memiliki nilai TLI sebesar 0,965 sehingga dapat

disimpulkan bahwa model menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik. Normed Fit

Index (NFI), membandingkan model yang diuji dengan baseline model. Dengan nilai

penerimaan yang direkomendasikan NFI ≥ 0,90, model memiliki nilai sebesar 0,869,

sehingga menunjukkan model ini memiliki nilai fit yang marginal. Comparative Fit

Index (CFI) adalah indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang

diuji dengan null model. Dengan nilai penerimaan yang direkomendasikan CFI ≥

0,90, model memiliki nilai CFI sebesar 0,972. Dengan demikian menunjukkan model

ini memiliki kesesuaian yang baik.

Hasil pengukuran goodness-of-fit tersebut di atas menunjukkan bahwa model

yang diestimasi didapatkan nilai kesesuaian yang baik pada semua indeks secara

keseluruhan. Dengan demikian disimpulkan model struktural yang baik diestimasi

dapat diterima.

2. Analisis Koefisien Jalur

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini terdiri dari 4 hipotesis. Semua

hipotesis penelitian dilakukan uji satu sisi sebelah kanan, karena semua hubungan

antar variabel eksogen dengan variabel endogen dihipotesiskan berpengaruh positif.

Untuk mengetahui apakah hipotesis didukung oleh data atau tidak, maka nilai

probabilitas dari critical ratio (C.R) dibandingkan dengan nilai α= 5%. Apabila

Page 80: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

standardized koefisien parameter bernilai positif dan nilai probabilitas kurang dari α=

5%, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian didukung oleh data (terbukti

secara signifikan). Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan program

AMOS versi 16, diperoleh hasil uji hipotesis yang merupakan uji hubungan kausalitas

dari masing-masing variabel penelitian sebagaimana disajikan pada tabel 18 sebagai

berikut:

Tabel 18. Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

Brand Loyalty <--- Entertaiment

Brand Loyalty <--- Informativeness

Brand Loyalty <--- Irritation

Brand Loyalty <--- Credibility

0,243 0,116 2,088 0,034

0,268 0,126 2,127 0,033

-0,140 0,070 -1,993 0,046

0,319 0,138 2,317 0,020

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2011

Tabel 19. Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate

Brand Loyalty <--- Entertaiment

Brand Loyalty <--- Informativeness

Brand Loyalty <--- Irritation

Brand Loyalty <--- Credibility

0,277

0,249

-0,163

0,278

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2011

Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan program AMOS versi

16.0, diperoleh hasil uji hipotesis yang merupakan uji hubungan kausalitas dari

masing-masing variabel penelitian sebagaimana disajikan pada gambar 9 sebagai

berikut:

Page 81: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Keterangan:

*** = Signifikan pada level 1%

** = Signifikan pada level 5%

* = Signifikan pada level 10%

Berdasarkan analisis data di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel entertainment menentukan secara positif terhadap brand loyalty sebesar

0,277 artinya bahwa setiap kenaikan satu variabel entertainment akan

menyebabkan kenaikan pada brand loyalty sebesar 0,277. Hasil C.R.

entertainment pada brand loyalty sebesar 2,088 dan probabilitas sebesar 0,037.

Karena nilai C.R lebih dari 1,96 dan nilai p signifikan pada < 0,05, maka hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan bahwa entertainment

menentukan secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty didukung oleh

data, artinya hipotesis 1 (H1) diterima.

entertain

ment

Informati

feness

Brand

loyalty

Credibility

Irritation

0,277**

0,249**

-0,163**

0,278**

Gambar 9. Hasil Penelitian

Page 82: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

2. Variabel informativeness menentukan secara positif terhadap brand loyalty sebesar

0,249 artinya bahwa setiap kenaikan satu variabel informativeness akan

menyebabkan kenaikan pada brand loyalty sebesar 0,249. Hasil C.R.

informativeness pada brand loyalty sebesar 2,127 dan probabilitas sebesar 0,033.

Karena nilai C.R lebih dari 1,96 dan nilai p signifikan pada < 0,05, maka hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis 2 yang menyatakan bahwa persepsi religiusitas

menentukan secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty didukung oleh

data, artinya hipotesis 2 (H2) diterima.

3. Variabel irritation menentukan secara negatif terhadap brand loyalty sebesar -

0,163 artinya setiap kenaikan satu variabel irritation akan menyebabkan

penurunan brand loyalty sebasar -0,163. Hasil C.R. irritation pada brand loyalty

sebesar -1,993 dan probabilitas sebesar 0,046. Karena nilai C.R kurang dari 1,96

dan nilai p signifikan pada < 0,05, maka hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 3

yang menyatakan bahwa irritation menentukan secara negatif dan signifikan

terhadap brand loyalty tidak didukung oleh data, artinya hipotesis 3 (H3) ditolak.

4. Variabel credibility menentukan secara positif terhadap brand loyalty sebesar

0,278 artinya bahwa setiap kenaikan satu variabel credibility akan menyebabkan

kenaikan pada brand loyalty sebesar 0,278. Hasil C.R. credibility pelayanan pada

brand loyalty sebesar 2,317 dan probabilitas sebesar 0,003. Karena nilai C.R lebih

dari 1,96 dan nilai p signifikan pada < 0,05, maka hal ini menunjukkan bahwa

hipotesis 4 yang menyatakan bahwa credibility menentukan secara positif dan

signifikan terhadap brand loyalty didukung oleh data, artinya hipotesis 4 (H4)

diterima.

Page 83: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Hubungan variabel entertainment dengan brand loyalty

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin banyak tayangan iklan

program CSR yang dilakukan oleh perusahaan AQUA (satu untuk sepuluh) akan

menyebabkan semakin tinggi pula tingkat kepercayaan terhadap merek air mineral

AQUA. Entertainment dari informasi iklan berhubungan signifikan pada brand

loyalty (Ducoffe,1995 dalam Parissa dan Maria, 2004). Entertainment

menunjukkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan suatu

minat konsumen untuk membeli produk yang dihasilkan perusahaan.

Entertainment adalah faktor yang krusial untuk meningkatkan loyalitas konsumen

dan memberikan nilai lebih dimata konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan air mineral merek AQUA harus memperhatikan faktor yang dapat

mempengaruhi loyalitas konsumen. Penelitian ini juga telah menunjukkan bahwa

entertainment berpengaruh terhadap brand loyalty. Dengan adanya program CSR

tersebut yang menjadikan kepercayaan konsumen akan merek AQUA mempunyai

nilai positif, sehingga konsumen akan menggunakan/membeli air minerel merek

AQUA.

2. Hubungan variabel informativeness dengan brand loyalty

Penelitian ini menemukan bahwa informativeness yang dilakukan oleh

perusahaan air mineral merek AQUA hubungan yang positif dengan brand loyalty.

Perusahaan air mineral merek AQUA memberikan informasi informasi tambahan

dengan harapan konsumen memberikan respon positif kepada perusahaan. Seperti

Informattiveness sebagai kemampuan dari iklan untuk menginformasikan kepada

konsumen dengan alternatif produk sedemikian sehingga pembelian menghasilkan

kepuasan paling besar yang dapat dihasilkan (Ducoffe, 1996 dalam Waldt, Robello

dan Brown, 2009). Kualitas informasi berpengaruh langsung pada persepsi

konsumen atas produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, informasi yang diberikan

kepada konsumen melalui tayangan iklan harus menunjukkan fitur yang kualitatif

seperti keakuratan, ketepatan dan kegunaan untuk konsumen tersebut (Siau dan

Page 84: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Shen, 2003 dalam Parissa dan Maria, 2004). Sehingga konsumen akan

menggunakan/membeli air minerel merek AQUA.

3. Hubungan variabel irritation dengan brand loyalty

Penelitian ini mengindikasikan bahwa irritation yang diberikan dilakukan

oleh perusahaan air mineral merek AQUA menunjukan hubungan yang negatif

dengan brand loyalty. Menurut Pramudhita (2008) Irritation merupakan sesuatu

yang berupa gangguan yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi penerima iklan.

Dengan demikian, untuk mendapatkan suatu kepercayaan dari konsumen terhadap

air minum merek AQUA. Perusahaan AQUA harus memperhatikan tayangan-

tayangan ikan yang diberikan kepada konsumen. Apakah tayangan iklan CSR

(satu untuk sepuluh) tersebut menjadikan konsumen merasa terggangu, terserang,

terhina atau manipulatif. Dengan demikian untuk mendapatkan kepercayaan

terhadap suatu merek harus memperhatikan gangguan yang ditimbulkan oleh

iklan tersebut. Sehingga perusahaan air mineral merek AQUA harus

memprhatikan irritation agar konsumen tetap loyal terhadap air minum merek

AQUA. Dengan adanya gangguan yang menyebabkan ketidaknyamanan

merupakan hal yang yang perlu diperhatikan oleh pihak AQUA.

4. Hubungan antara variabel credibility dengan brand loyalty.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin banyak kebenaran pada

tayangan iklan CSR AQUA yang ditayangkan di televisi semakin basar pula

kepercayaan terhadap merek tersebut. Sehingga credibility berpengaruh positif

terhadap brand loyalty. Suatu tayangan iklan yang memiliki kebenaran yang besar

akan berpengaruh pada kepercayaan konsumen pada merek tersebut. Menurut

Pramudhita (2008), credibility merupakan tingkat kebenaran yang tinggi atau

iklan tersebut dapat dipercaya bahwa hal-hal yang dijanjikan memang benar

adanya. Sebagai perusahaan air minum terbesar di Indonesia maka pihak AQUA

harus memperhatikan kebenaran yang dilihatkan dari program CSR guna selalu

menjaga kepercayaan konsumen dan menjadikan konsumen menjadi loyal akan

merek AQUA.

Page 85: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Pada bagian ini akan dipaparkan kesimpulan, implikasi, dan saran yang

diharapkan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan sebagai bagian akhir dari

penelitian yang telah dilakukan penulis. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil analisis

data yang telah dilakukan dan akan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan

sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Selain kesimpulan, akan disertakan

saran-saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

A. Simpulan

Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Hutaruk

(2008), dengan judul pengaruh sikap konsumen tentang penarapan program

corporate social responsibility (CSR) terhadap brand loyalty sabun mandi lifebuoy

pada Mahasiswa Ekonomi USU, dan berdasarkan dari hasil analisis yang telah

dilakukan peneliti pada bab IV dengan menggunakan metode analisis Structural

Equation Modelling (SEM) maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil pengujian brand loyalty atas model yang diajukan menunjukkan

model yang baik. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh tayangan

iklan program CSR yang dilakukan oleh perusahaan AQUA (satu untuk

sepuluh) akan menyebabkan semakin tinggi pula tingkat kepercayaan

konsumen terhadap merek air mineral AQUA. Pengaruh tersebut

menandakan bahwa semakin tinggi faktor entertainment yang dibangun

oleh perusahaan AQUA, dapat meningkatkan kepercayaan konsumen

terhadap penggunaan merek AQUA, sebaliknya semakin rendah faktor

entertainment yang dibangun oleh perusahaan AQUA maka dapat

menurunkan kepercayaan konsumen terhadap penggunaan air mineral

merek AQUA.

69

Page 86: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

2. Hasil analisis menemukan bahwa informativeness yang dilakukan oleh

perusahaan air mineral merek aqua menunjukkan hubungan yang positif

dengan brand loyalty. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai

informativeness yang dibangun oleh perusahaan AQUA lewat iklan CSR

(satu untuk sepuluh) sangat berpengaruh terhadap brand loyalty air

mineral merek AQUA. Semakin baik nilai informativeness yang

dibangun oleh air mineral merek AQUA, maka akan semakin

meningkatkan kepercayaan konsumen untuk menggunakan air mineral

merek AQUA. Sebaliknya jika semakin buruk informativeness yang

dibangun oleh air mineral merek AQUA, maka akan semakin

menurunkan minat konsumen untuk menggunakan air mineral merek

AQUA.

3. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa irritation yang diberikan

oleh perusahaan air mineral merek AQUA menunjukan hubungan yang

negatif dengan brand loyalty. Hasil tersebut harus seminimalis mungkin

dihilangkan dari iklan CSR AQUA (satu untuk sepuluh), karena irritation

dapat berpengaruh negatif terhadap kepuasan konsumen akan merek

AQUA.

4. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa semakin banyak

kebenaran pada tayangan iklan CSR AQUA yang ditayangkan di televisi

semakin besar pula kepercayaan terhadap merek tersebut. Credibility

berpengaruh positif terhadap brand loyalty. Banyaknya kebenaran yang

disampaikan iklan CSR AQUA maka semakin banyak pula fakta yang

disampaikan kepada konsumen sehingga konsumen akan semakin

percaya dengan air mineral merek AQUA. Sebaliknya jika kebohongan

yang disampaikan kepada konsumen maka konsumen akan berfikiran

negatif dan berakibat terhadap brand loyalty yang dibangun oleh air

mineral merek AQUA.

Page 87: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disajikan

implikasi hasil penelitian sebagai berikut :

1. Dalam perusahaan AQUA menciptakan brand loyalty yang dibangun lewat iklan

CSR AQUA (satu untuk sepuluh) yaitu dengan meningkatkan entertainment,

informativeness, dan credibility yang dibangun oleh perusahaan AQUA memang

hal tersebut benar adanya. Dengan harapan bahwa dengan perusahaan

memperhatikan entertainment pada iklan CSR AQUA (satu untuk sepuluh)

konsumen mengetahui iklan tersebut dan konsumen merasa senang adanya iklan

tersebut. Perusahaan AQUA memperhatikan informativeness dengan perusahaan

menyediakan informasi yang memang benar adanya hal tersebut yang diharapkan

oleh konsumen. Credibility juga dibutuhkan oleh perusahaan untuk menciptakan

nilai kepercayaan konsumen akan produk AQUA. Dengan adanya iklan yang

menarik, informasi yang memang benar adanya, dan kepercayaan konsumen

brand loyalty semakin meningkat.

2. Hasil penelitian ini akan dapat dikembangkan untuk lebih lanjut melalui teori

keilmuan yang ada sebagai upaya peningkatan kepercayaan konsumen akan

adanya program CSR yang dilakukan oleh perusahaan AQUA.

C. Saran

1. Bagi Perusahaan AQUA

a. Perusahaan AQUA harus menjaga brand image melalui tayangan iklan CSR

AQUA (satu untuk sepuluh). Perusahaan menjaga brand image dengan

menjalin hubungan kepada masyarakat, melalui hal-hal yang memang benar

adanya, misanya pada program (satu untuk sepuluh) perusahaan menjajikan

untuk menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang kekurangan air bersih.

Hal tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan AQUA dengan menjalin

Page 88: PENGARUH SIKAP KONSUMEN PADA PENERAPAN PROGRAM/PENGARUH... · Sekertaris : Jonet Ariyanto ... Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, ... Segenap dosen dan karyawan di lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

hubungan yang baik dengan masyarakat hal tersebut dapat menciptakan citra

yang baik dan dengan citra yang baik itulah menjadikan konsumen percaya

akan produk tersebut dan dapat menciptakan brand loyalty.

b. Perusahaan AQUA tidak hanya melakukan CSR (satu untuk sepuluh) untuk

menciptakan brand loyalty. Perusahaan AQUA harus bisa menciptakan hal-

hal baru yang yang bisa menjalin hubungan baik dengan sosial, ekonomi dan

lingkungan. Dengan perusahaan menciptakan program-program baru dan

program tersebut yang dapat menjadikan konsumen tertarik akan adanya

produk AQUA diharapkan konsumen mejadi loyal akan produk AQUA.

Dengan konsumen loyal akan produk AQUA harapan perusahaan akan

meningkatkan brand loyalty.

2. Bagi penelitian selanjutnya

a. Dalam penelitian ini hanya dikemukakan tentang faktor yang mempengaruhi

brand loyalty dengan variabel entertainment, informativeness, irritation dan

credibility. Selanjutnya peneliti menyarankan untuk memasukkan atau

menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi brand loyalty agar dapat

memberikan hasil yang lebih baik lagi.

b. Penelitian ini memiliki cakupan populasi yang relatif sempit yaitu hanya

mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK PTN, PAP dan PAK

dengan jumlah sampel yang sedikit yaitu 136 mahasiswa, penelitian lain

disarankan untuk memperluas cakupan populasi yang digunakan sebagai

sumber data seperti menambah mahasiswa UNS lainnya terkecuali diatas yang

berada di lingkup Surakarta.