pengaruh shopping lifestyle, discount dan …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/herdin...

108
PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE BUYING PADA PELANGGAN DI TRANSMART SOLO SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : HERDIN FEBRIYANTO NIM. 14.51.11.005 JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2018

Upload: lycong

Post on 21-May-2019

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSIPENJUALAN TERHADAP IMPULSE BUYING PADA

PELANGGAN DI TRANSMART SOLO

SKRIPSI

Diajukan KepadaFakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri SurakartaUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

HERDIN FEBRIYANTONIM. 14.51.11.005

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAHFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA2018

Page 2: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

ii

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI

Page 3: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

iii

Page 4: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

iv

Page 5: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

v

Page 6: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

vi

Page 7: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

vii

MOTTO

Terus berjuang, bergerak, belajar, dan bekerja. Maka kesuksesandan kemenangan sejati akan kita dapatkan. Keberhasilan adalah kemampuanuntuk melewati dan mengatasi dari suatu kegagalan ke kegagalan berikutnya

tanpa harus kehilangan semangat. Lebih baik fokus pada usaha sendiridaripada merasa iri dengan prestasi teman, jika orang lain bisa

maka aku juga termasuk bisa.(Herdin Febriyanto)

Ku olah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai dalam bab sejumlahlima, jadilah mahakarya, gelar sarjana kuterima, orang tua,saudara-saudaraku

tercinta, calon istri dan calon mertua pun bahagia.

Kesuksesan akan diraih dengan terus belajar, sukses adalah berani bertindakdan punya prinsip

Don’t lose the faith, keep praying, keep trying!

Page 8: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

viii

PERSEMBAHAN

Dengan segala rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan atas doa

serta dukungan dari orang-orang tercinta, alhamdulillah akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan. Oleh karena itu, karya ini ku persembahkan kepada :

1. Kedua orang tua ku, Bapak Sugiat dan Ibu Yuniah yang selalu menyebut

namaku disetiap doa, yang selalu memberikan nasehat, motivasi, yang

selalu jadi tempat mengadu, kalian orang tua yang luar biasa hebat.

Semoga selalu diberikan kesehatan, dan anak-anaknya bisa jadi

kebanggaan. Amiinnn, terimakasih kesayangan.

2. Kakak dan adikku tersayang, Intanik dan Amanda yang selalu berdoa dan

memberi dukungan kepadaku.

3. Kekasihku, Safitri Romadhona yang selalu memberi semangat dan doa di

setiap langkah demi langkah dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih

sudah membangkitkan semangat ketika sedang malas-malasan

mengerjakan skripsi. Terimakasih penyemangatku.

4. Teimakasih kepada sahabat-sahabatku yang berada dalam kawasan garis

keras Kos Herman Family Malik yang sangat berkesan karena sering

bangun kepagian, Fani yang rajin ngehabisin makanan dikos, Yudhi selalu

menjemputku dan mambawaku pulang ke kos ketika ke kampus, Wahyu,

Febrista, Ikbal kalian luar biasa !

5. Teman-teman seperjuanganku MBS angkatan 2014 khususnya kelas A

yang telah memberikan pelajaran hidup kepadaku.

6. Almamaterku IAIN Surakarta.

Page 9: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

ix

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan oleh penulis satu persatu yang

telah berjasa dan membantuku baik moril maupun spiritnya dalam

penyusunan skripsi.

Page 10: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

karunia dan hidayahnya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi, yang

berjudul “Pengaruh Shopping Lifestyle, Discount, dan Promosi Penjualan

Terhadap Impulse Buying pada Pelanggan Di Transmart Solo”. Skripsi ini disusun

untuk menyelesaikan Studi Jenjang Strata 1 (S1) Jurusan Manajemen Bisnis

Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta.

Penyusunan skripsi ini telah banyak mendapatkan dukungan dan batuan

dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran, waktu, tenaga dan

sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. H. Mudofir S.Ag., M.Pd., Rektor Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

2. Drs.H.Sri Walyoto, MM.,Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Datien Eriska Utami, SE., M.Si., Ketua Jurusan Manajemen Bisnis Syariah,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan sekaligus Dosen Pembimbing

Akademik saya.

4. Dr. Awan Kostrad Diharto, M.Ag. Pembimbing Skripsi yang telah sabar

memberikan bimbingan dengan keikhlasan meluangkan waktunya untuk

memberikan nasehat, masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi.

Page 11: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

xi

5. Erland Cahyo Saputro, S.Sos., M.Si., Kepala Perpustakaan IAIN Surakarta.

6. Konsumen Transmart Solo yang telah membantu dan melayani semua

kebutuhan data dan informasi yang penulis perlukan dalam penelitian.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta

yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

8. Bapak dan Ibuku tercinta, terima kasih atas do’a, cinta serta dukungan yang

tak pernah ada habisnya, kasih sayangmu tak akan pernah kulupakan.

9. Teman-teman MBS angkatan 2014 khususnya kelas A yang telah

memberikan pelajaran hidup kepadaku.

Terhadap semuanya tiada kiranya penulis dapat membalasnya, hanya do’a

serta puji syukur kepada Allah SWT, semoga memberikan balasan kebaikan

kepada semuanya. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, 17 Juli 2018

Penulis

Page 12: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

xii

ABSTRACT

This study aims to determine the influence of shopping lifestyle, discount,and sales promotion of impulse buying. The object studied in this research is thenewly established modern retail in Solo in 2017 namely Transmart Solo. This typeof research is quantitative. The population in this study are consumers who havebeen to Transmart Solo. The sample in this study were 100 respondents using nonprobability sampling method.

The results show that shopping lifestyle has a value of t = 5.556 > t table= 1.984 with a significance level of 0.000 < 0.05. This shows that shoppinglifestyle has a significant effect on impulse buying on customers in TransmartSolo. While the discount variable has a value of t = 0.159 <t table = 1.984 with asignificance level of 0.874 0.05 so it can be concluded that the discount does notsignificantly influence impulse buying. Sales promotion variables obtained valueof t = 2.599 > t table = 1.984 with a significance level of 0.011 < 0.05 so it canbe concluded that sales promotion has a significant effect on impulse buying.

Keywords: shopping lifestyle, discount, sales promotion and impulse buying

Page 13: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

xiii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh shopping lifestyle,discount, dan promosi penjualan terhadap impulse buying. Obyek yang ditelitidalam penelitian ini adalah retail modern yang baru berdiri di Solo tahun 2017yaitu Transmart Solo. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dalampenelitian ini adalah konsumen yang pernah berkunjung ke Transmart Solo.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dengan menggunakanmetode non probability sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa shopping lifestyle mempunyai nilaithitung = 5,556 > ttabel = 1,984 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 halini menunjukkan bahwa shopping lifstyle berpengaruh signifikan terhadap impulsebuying pada pelanggan di Transmart Solo. Sementara variabel discountmempunyai nilai thitung = 0,159 < ttabel = 1,984 dengan tingkat signifikansi sebesar0,874 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa discount tidak berpengaruhsignifikan terhadap impulse buying. Variabel promosi penjualan diperoleh nilaithitung = 2,599 > ttabel = 1,984 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,011 < 0,05sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan berpengaruh signifikanterhadap impulse buying.

Kata kunci: shopping lifestyle, discount, promosi penjualan dan impulsebuying

Page 14: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN BIRO SKRIPSI ........................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI................................. iv

HALAMAN NOTA DINAS...................................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN MUNAQASYAH...................................... vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... x

ABSTRACT............................................................................................... xii

ABSTRAK ................................................................................................. xiii

DAFTAR ISI.............................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL...................................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xix

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ........................................................... 7

1.3. Batasan Masalah................................................................. 8

1.4. Rumusan Masalah .............................................................. 8

1.5. Tujuan penelitian ................................................................ 9

1.6. Manfaat Penelitian.............................................................. 9

Page 15: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

xv

1.7. Sistematika Penulisan Skripsi............................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Teori........................................................................ 12

2.1.1. Perilaku Konsumen .................................................. 12

2.1.2. Shopping Lifestyle ................................................... 13

2.1.3. Discount ................................................................... 14

2.1.4. Promosi Penjualan.................................................... 16

2.1.4.1. Tujuan Promosi Penjualan........................ 18

2.1.4.2. Metode-metode Promosi Penjualan

Konsumen................................................. 19

2.1.5. Impulse Buying ......................................................... 22

2.2. Hasil Penelitian Yang Relevan........................................... 16

2.3. Kerangka berpikir ............................................................... 27

2.4. Hipotesis ............................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Wilayah Penelitian ........................................... 33

3.2. Jenis Penelitian ................................................................... 33

3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ......... 33

3.3.1. Populasi .................................................................. 33

3.3.2. Sampel .................................................................... 34

3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel .................................. 34

3.4. Data dan Sumber Data........................................................ 35

3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 35

Page 16: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

xvi

3.6. Variabel Peneletian ............................................................ 36

3.7. Definisi Operasional Variabel ............................................ 37

3.8. Teknik Analisis Data .......................................................... 38

3.8.1. Analisis Deskriptif .................................................. 38

3.8.2. Uji Instrumen .......................................................... 39

1. Uji Validitas...................................................... 39

2. Uji Reliabilitas .................................................. 39

3.8.3. Uji Asumsi Klasik .................................................. 40

1. Uji Normalitas ................................................. 40

2. Uji Heteroskedastisitas .................................... 40

3. Uji Multikolinieritas ........................................ 41

3.8.4. Analisis Regresi Berganda...................................... 41

3.8.5. Uji Ketetapan Model............................................... 42

1. Uji F .................................................................. 42

2. Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................ 42

3.8.6. Uji Hipotesis (Uji t) ................................................ 43

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Penelitian .............................................. 44

4.2. Pengujian dan Hasil Analisi Data....................................... 44

4.2.1. Deskripsi Responden.............................. ................ 44

4.2.2. Uji Instrumen Penelitian ......................................... 45

1. Uji Validitas...................................................... 45

2. Uji Reliabilitas .................................................. 46

Page 17: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

xvii

4.3. Pengujian dan Hasil Analisis Data ..................................... 47

4.3.1. Uji Asumsi Klasik ................................................ 47

1. Uji Normalitas................................................ 47

2. Uji Heterokedastisitas .................................... 49

3. Uji Multikolinieritas....................................... 49

4.3.2. Analisis Regresi Berganda ................................... 50

4.3.3. Hasil Uji Ketepatan Model................................... 52

1. Uji F ................................................................. 52

2. Koefisien Determinasi (R2) ............................. 54

4.3.4. Uji Hipotesis ........................................................ 54

1. Uji t................................................................. 54

2. Hasil Uji Hipotesis ......................................... 56

BAB V PENUTUP

1.1. Kesimpulan......................................................................... 61

1.2. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 61

1.3. Saran ................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Hasil Penelitian Yang Relevan .............................................. 36

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel................................................ 37

Tabel 4.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis kelamin.................. 41

Tabel 4.2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ................................ 41

Tabel 4.3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan........................ 41

Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas.................................................................. 46

Tabel 4.5. Hasil Uji Reliabilitas.............................................................. 47

Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas .............................................................. 48

Tabel 4.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................. 49

Tabel 4.11. Hasil Uji Multikolinieritas ..................................................... 50

Tabel 4.12. Hasil Analisis Regresi Berganda............................................ 51

Tabel 4.8. Hasil Uji F.............................................................................. 53

Tabel 4.6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................... 54

Tabel 4.7. Hasil Uji T.............................................................................. 55

Tabel 4.13. Hasil Pengujian Hipotesis ...................................................... 56

Page 19: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3. Kerangka Berpikir ................................................................. 29

Page 20: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian ................................................................ 64

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian........................................................... 65

Lampiran 3 Hasil Perhitungan Kuesioner.............................................. 68

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas .............................................................. 74

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................... 77

Lampiran 6 Hasil Uji Asumsi Klasik..................................................... 79

Lampiran 7 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda .................................. 81

Lampiran 8 Hasil Uji Ketepatan Model ................................................. 82

Lampiran 9 Hasil Uji T .......................................................................... 83

Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup......................................................... 84

Page 21: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

1

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era modern sekarang ini, keberadaan pasar tradisional mulai tergeser

dimana masyarakat cenderung lebih memilih untuk berbelanja di ritel modern. Hal

ini dikarenakan perihal kemajuan teknologi dan tuntutan kebutuhan konsumen

yang terus meningkat yang menjadi pendorong orientasi bisnis dalam lingkup

bisnis ritel. Pergeseran pola perilaku belanja mayarakat sekarang ini tidak hanya

untuk memenuhi kebutuhan berbelanja saja namun juga untuk memenuhi

kebutuhan untuk berekreasi dan mencari hiburan (Utami, 2008).

Oleh karena tuntutan tersebut, paradigma ritel tradisional bahwa yang

terpenting dalam menjalankan bisnis ritel adalah menjalankan fungsinya dalam

mengaktualkan transaksi penjualan sebagai tujuan utama aktifitas ritel, harus

diubah dengan paradigm ritel modern yang lebih memfokuskan diri pada

bagaimana ritel dapat memenuhi kebutuhan dasar sekaligus kebutuhan tambahan

dalam menjalankan fungsinya sebagai perantara (Utami, 2008).

Bank Indonesia (BI) memperkirakan penjualan ritel pada bulan Oktober

melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Buktinya hasil Survei

Penjualan Eceran versi BI, Indeks Penjualan Ritel (IPR) pada Oktober hanya

tumbuh 1,3 persen. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, IPR mencapai

1,8 persen. Padahal IPR pada September juga sudah melambat jika dibandingkan

dengan bulan sebelumnya yang masih tumbuh di sekitaran 2,2 persen.

BI menduga melambatnya penjualan ritel pada bulan lalu dikarenakan

adanya peregangan di kelompok non-makanan sekitar 9,4 persen, lebih tajam

1

Page 22: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

2

dibandingkan kontraksi September yang sebesar 6,2 persen. Itu terutama karena

penurunan kelompok peralatan informasi dan komunikasi akibat penurunan

penjualan produk elektronik. Namun, penjualan ritel kelompok makanan di

Oktober 2017 tumbuh 9,3 persen, lebih tinggi dibanding pertumbuhan bulan

sebelumnya yang sebesar 7,6 persen.

Peningkatan terutama terjadi pada penjualan produk bahan makanan,

makanan jadi, dan tembakau. Dari fakta itu, penjualan eceran pada Oktober

diperkirakan turun 0,3 persen secara bulanan, meski lebih baik dibanding pada

September yang turun 0,4 persen secara bulanan. Dengan demikian, BI

menyimpulkan pertumbuhan IPR sejak awal tahun hingga Oktober 2017

cenderung melambat secara tahunan (Koransulindo.com)

Sebelumnya, Bank Indonesia merilis hasil survei yang menunjukkan

penjualan ritel di kuartal pertama 2017 turun 0,25 persen dibanding kuartal

pertama 2016. Survei penjualan ritel yang dilakukan BI juga menunjukkan

pertumbuhan yang lambat di Januari 2017 dan stagnan di Februari 2017.

Gambar 1.1Penjualan ritel semester I (2016-2017)

Sumber : Alfaria Trijaya Tbk. (Katadata.co.id)

Page 23: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

3

Dari data statistik di atas, Penjualan ritel nasional periode Januari-Juni

2017 mengalami perlambatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya

(YoY). Data Nielsen Retail Audit dalam presentasi PT Sumber Alfaria Trijaya

Tbk menunjukkan bahwa penjualan ritel nasional pada semester I tahun ini hanya

tumbuh 3,7 persen dari sebelumnya sebesar 10,2 persen.

Di pasar modern, pertumbuhan penjualan ritel pada paruh pertama tahun

ini melambat menjadi 4,8 persen dari sebelumnya 11,4 persen. Untuk mini market

pertumbuhannya melambat menjadi 7,04 persen dari sebelumnya 18 persen.

Sedangkan untuk hyper/super market justru tumbuh 0,4 persen dari sebelumnya

hanya 0,1 persen.

Perlambatan tidak hanya terjadi di pasar modern, tapi dialami juga oleh

pasar tradisional. Pertumbuhan penjualan eceran di pasar tradisional dalam enam

bulan pertama 2017 juga melambat menjadi 2,9 persen dari sebelumnya mencapai

9,4 persen. Lesunya perekonomian domestik dan turunnya daya beli masyarakat

telah berdampak terhadap penjualan eceran di tanah air (Katadata.co.id).

Aprindo menilai ada tiga faktor yang menyumbang kelesuan di bisnis ritel.

Pertama, adanya sentimen negatif atas perpajakan yang digenjot pemerintah.

Kedua, sentimen negatif atas Pilkada yang terjadi di sejumlah provinsi serta

kabupaten/kota di Indonesia. Ketiga, adanya perubahan gaya hidup masyarakat.

Terkait faktor ketiga ini, Aprindo menilai ada pergeseran perilaku berbelanja di

kalangan masyarakat kelas menengah. Mereka yang biasanya berbelanja dalam

jumlah banyak untuk stok satu bulan, mulai mengubah pola belanjanya dengan

Page 24: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

4

membeli barang sesuai kebutuhan. Mereka juga cenderung menunda belanja

karena menunggu promo diskon (Republika.co.id)

Saat banyak perusahaan retail modern menutup gerai, Transmart justru

gencar berekspansi. Transmart memang menargetkan pembukaan 30 gerai baru

tahun ini, salah satunya ada di Pasaraya Blok M, lokasi yang justru baru

ditinggalkan Matahari. Terakhir, retail modern besutan Chairul Tanjung ini

membuka gerai ke-104 di Solo, Jawa Tengah pada hari Jumat 1 Desember di

Pabelan, Sukoharjo ini resmi beroperasi pada Jumat 1 Desember.

Gambar 1.2Jumlah gerai PT. Trans Retail Indonesia (Nov 2017)

Sumber : Pingit Aria (katadata.co.id).

Untuk itu, Transmart sebagai salah satu retail modern yang berdiri di solo

tepatnya di Pabelan, Sukoharjo lebih fokus dalam bersaing dengan perusahaan

retail modern yang sudah ada di Solo. Semakin banyaknya bisnis ritel modern

yang ada di Solo, membuat peritel berlomba-lomba menarik perhatian konsumen

Page 25: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

5

agar tetap menjaga eksistensi dan meningkatkan omzet penjualan yang didapat

dari pembelian yang dilakukan konsumen.

Untuk menarik perhatian konsumen agar membeli produk yang dijual,

pengusaha bisnis ritel melakukan promosi penjualan seperti buy one get one free,

pemberian kupon belanja. Selain itu pengusaha bisnis ritel juga mengadakan

discount untuk setiap pembelian produknya. Salah satu jenis pembelian yang

dilakukan oleh konsumen adalah pembelian yang tidak terencana atau impulse

buying.

Perilaku konsumen yang menarik di dalam toko ritel modern yaitu adanya

perilaku impulse buying atau yang biasa disebut pemasar dengan pembelian yang

tidak direncanakan. Pembelian impulsive (impulsive buying) adalah perilaku

berbelanja yang terjadi secara tidak terencana, tertarik secara emosional, dimana

proses pembuatan keputusan dilakukan dengan cepat tanpa berpikir secara bijak

dan pertimbangan terhadap keseluruhan informasi dan alternatif yang ada (Goyal,

2010).

Saat ini impulse buying merupakan fenomena yang telah menarik

perhatian penelitian khususnya di negara-negara maju (Utami & Rastini,

2015:1230). Peranan belanja impulsif konsumen tersebut telah memberikan

kontribusi bagi kinerja pendapatan toko-toko ritel untuk meningkatkan penjualan,

hal ini menjadi topik bahasan penting pada banyak penelitian selama beberapa

dekade terakhir (Bong, 2011)

Menurut Waworuntu (2014) Mall yang ingin memenangkan persaingan

harus memiliki suatu strategi. Salah satu strategi yang dapat diterapkan yaitu

Page 26: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

6

dengan cara memahami dari konsep Impulse Buying, karena sebagian besar

konsumen yang melakukan kegiatan berbelanja, memutuskan untuk membeli

secara tidak terencana atau secara tiba-tiba. Jadi dengan memahamim betul

konsep dari Impulse Buying, maka peluang untuk memenangkan persaingan akan

semakin tinggi.

Menurut Rook dan Gardner (1993) impulse buying didefinisikan sebagai

pembelian yang tidak direncanakan, yang ditandai dengan pengambilan keputusan

yang relatif cepat. Penelitian menunjukkan efek dari impulse buying adalah

suasana hati dan keadaan yang afektif, selain itu juga menemukan bahwa

konsumen yang memiliki suasana hati (mood) akan lebih kondusif untuk

berperilaku impulse buying daripada konsumen yang tidak memiliki suasana hati.

Apalagi ketika pembelian produk bersifat impulse buying, pembelanjaan

yang tidak direncanakan ketika konsumen dalam kondisi 'terdesak' merasa harus

membeli dan memiliki barang atau produk segera saat itu juga. Perilaku pelayan

toko dapat mempengaruhi segala kemungkinan yang terjadi di titik beli

(Rahmasari, 2010). Perusahaan ritel harus bisa mengenali dan memahami perilaku

konsumen agar mendapatkan konsumen yang potensial. Secara umum, sebelum

melakukan pembelian konsumen melakukan perencanaan terlebih dahulu tentang

jenis, jumlah, harga, tempat dan aspek lain dari barang yang akan dibeli. Namun,

beberapa perusahaan ritel menerapkan berbagai strategi agar konsumen lebih

tertarik melakukan pembelian secara spontan, tanpa perencanaan terlebih dahulu

(Winantri, 2016).

Page 27: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

7

Hasil survey yang dilakukan oleh AC Nielson yang menyatakan bahwa

85% konsumen ritel modern di Indonesia cenderung berbelanja secara impulsif.

Konsumen dalam membeli kebutuhannya tidak akan memikirkan suatu produk

tertentu atau merek tertentu melainkan mereka langsung membeli karena

ketertarikannya terhadap produk tersebut yang muncul secara tiba-tiba. Hasil

wawancara tidak terstruktur yang telah dilakukan oleh beberapa pelanggan pada

penelitian terdahulu dikatakan bahwa pelanggan sering melakukan impulse buying

dikarenakan pemberian diskon yang menarik ditambah dengan potongan harga

pada saat pembelian. kedua, produk fashion yang dijual mengikuti trend yang ada,

sesuai dengan citra diri seseorang tersebut, harga yang dijual sesuai dengan

kualitas, dan memiliki banyak pilihan produk fashion.

Namun tidak dipungkiri bahwa tidak jarang ditemukan pelanggan yang

tidak sering melakukan impulse buying karena tempat lalu lalang pelanggan yang

sempit, dimana pada saat ramai pelanggan sering berdesak desakan, pendapatan

yang dimiliki tidak mencukupi, busana yang diinginkan tidak dijual dan

pemberian diskon hanya pada busana tertentu saja.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Shopping lifestyle, Discount, dan Promosi

Penjualan terhadap Impulse Buying”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan untuk mempermudah

pembahasan dan penyusunan kerangka pemikiran, maka permasalahan yang

muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut:

Page 28: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

8

1. Perubahan gaya hidup masyarakat terkait perilaku berbelanja di kalangan

masyarakat kelas menengah mempengaruhi lesunya bisnis ritel.

2. Menurunnya daya beli masyarakat akibat kurangnya promo yang

dilakukan oleh pebisnis ritel untuk menarik perhatian pelanggan.

3. Masyarakat cenderung menunggu discount dalam melakukan pembelian.

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ditetapkan agar penelitian terfokus

pada pokok permasalah yang ada beserta pembahasannya, sehingga penilitian

diharapkan penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan yang telah

ditetapkan. Penelitian ini dibatasi pada masalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada konsumen yang pernah belanja di Transmart

Solo.

2. Peenelitian ini hanya meneliti pengaruh Shopping Lifestyle, Discount, dan

Promosi Penjulan terhadap Impulse Buying.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Shopping Lifestyle berpengaruh signifikan terhadap Impulse

Buying?

2. Apakah Discount berpengaruh signifikan terhadap Impulse Buying?

3. Apakah Promosi Penjualan berpengaruh signifikan terhadap Impulse

Buying?

Page 29: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

9

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk menganalisis apakah Shopping Lifestyle berpengaruh signifikan

terhadap Impulse Buying.

2. Untuk menganalisis apakah Discount berpengaruh signifikan terhadap

Impulse Buying.

3. Untuk menganalisis apakah Promosi Penjualan berpengaruh signifikan

terhadap Impulse Buying.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat bagi

pihak yang terkait antara lain:

1. Bagi Akademisi

a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi tambahan bagi

peneliti berikutnya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah akademik

sehingga berguna untuk pengembangan ilmu.

2. Bagi Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat

bagi peruahaan, baik berupa masukan ataupun pertimbangan terkait dengan sales

retail service quality terhadap impulse buying dan minat beli ulang dengan

mediasi costumer’s mood.

Page 30: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

10

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi

1. BAB I PENDAHULUAN

Berisi uraian tentang:

a. Latar Belakang Masalah

b. Identifikasi Masalah

c. Batasan Masalah

d. Rumusan Masalah

e. Tujuan Penelitian

f. Manfaat Penelitian

g. Sistematika Penulisan Skripsi

2. BAB II LANDASAN TEORI

Berisi uraian tentang:

a. Kajian Teori

b. Hasil Penelitian yang Relevan

c. Kerangka Berfikir

d. Hipotesis

3. BAB III METODE PENELITIAN

Berisi uraian tentang:

a. Waktu dan Wilayah Penelitian

b. Jenis Penelitian

c. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel

d. Data dan Sumber Data

e. Teknik Pengumpulan Data

Page 31: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

11

f. Variabel Penelitian

g. Definisi Operasional Variabel

h. Teknik Analisis Data

4. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berisi uraian tentang:

a. Gambaran Umum Penelitian

b. Pengujian dan Hasil Analisis Data

c. Pembahasan Hasil Analisis Data (Pembuktian Hipotesis)

5. BAB V PENUTUP

Berisi uraian tentang:

a. Kesimpulan

b. Keterbatasan Penelitian

c. Saran-saran

Page 32: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

12

BAB IILANDASAN TEORI

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Perilaku Konsumen

Menurut Morrisan (2010) perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai:

the process and activities people engage in when searching for, selecting,

purchasing, using, evaluating, and disposing of product and service so as to

satisfy their needs and desire, artinya suatu proses dan kegiatan yang terlibat

ketika orang mencari, memilih, membeli menggunakan, mengevaluasi dan

membuang produk dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Menurut Suryani (2008) pengertian perilaku merupakan proses yang

dinamis yang mencakup perilaku konsumen individual, kelompok, dan anggota

masyarakat yang secara terus menerus mengalami perubahan. Perilaku konsumen

merupakan tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi serta proses

yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan

produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhan dan dampaknya

terhadap konsumen atau masyarakat.

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian

(buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan

pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide. Definisi tentang perilaku

konsumen juga menyatakan bahwa proses pertukaran melibatkan serangkaian

langkah-langkah, dimulai dengan tahap perolehan atau akuisisi dan tahap

konsumsi (Mowen, 2004).

12

Page 33: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

13

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) karakteristik yang memengaruhi

perilaku konsumen yaitu :

1. Faktor Budaya

Mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen.

Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya, sub budaya,

dan kelas sosial pembeli.

2. Faktor social

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti

kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen.

3. Faktor pribadi

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti

usia, dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya

hidup, serta kepribadian dan konsep diri.

4. Faktor psikologis

Selanjutnya pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor

psikologis utama seperti motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan

dan sikap.

2.1.2 Shopping Lifestyle

Menurut Levy (2009) Shopping lifestyle adalah gaya hidup yang mengacu

pada bagaimana seseorang hidup, bagaimana mereka menghabiskan waktu, uang,

kegiatan pembelian yang dilakukan, sikap dan pendapat mereka tentang dunia

dimana mereka tinggal.

Page 34: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

14

Shopping lifestyle adalah ekspresi tentang lifestyle dalam berbelanja yang

mencerminkan perbedaan status sosial. Cara kita berbelanja mencerminkan status,

martabat, dan kebiasaan. Shopping lifestyle menunjukkan cara yang dipilih oleh

seseorang untuk mengalokasikan pendapatan, baik dari segi alokasi dana untuk

berbagai produk dan layanan, serta alternatif-alternatif tertentu dalam pembedaan

kategori serupa (Japarianto 2011).

Shopping lifestyle didefinisikan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh

pelanggan sehubungan dengan serangkaian tanggapan pribadi dan pendapat

tentang pembelian produk (Tirmizi, dkk., 2009).

2.1.3 Discount

Menurut Sutisna (2002) discount adalah pengurangan harga produk dari

harga normal pada periode tertentu. Sedangkan menurut Tjiptono (2008) discount

merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai

penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual.

Menurut Sutisna (2002) tujuan pemberian potongan harga adalah:

1. Mendorong pembelian dalam jumlah besar.

2. Mendorong agar pembelian dapat dilakukan dengan kontan atau waktu

yang lebih pendek.

3. Mengikat pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain.

Menurut Tjiptono (2008) terdapat empat bentuk diskon, diantaranya

adalah sebagai berikut:

Page 35: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

15

1. Diskon Kuantitas

Diskon kuantitas merupakan potongan harga yang diberikan guna

mendorong konsumen agar membeli dalam jumlah yang lebih banyak,

sehingga meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan. Diskon

kuantitas terdiri atas dua jenis, yaitu :

a. Diskon Kuantitas Kumulatif

Diskon kuantitas kumulatif diberikan kepada konsumen yang

membeli barang selama periode waktu tertentu, misalnya terus-

menerus selama satu tahun.

b. Diskon Kuantitas Non Kumulatif

Diskon kuantitas non kumulatif didasarkan pada pesanan

pembelian secara individual. Jadi hanya diberikan pada satu

pembelian dan tidak dikaitkan dengan pembelian-pembelian

sebelum dan sesudahnya.

2. Diskon Musiman

Diskon musiman adalah potongan harga yang diberikan hanya pada masa-

masa tertentu saja. Diskon musiman digunakan untuk mendorong

konsumen agar membeli barang-barang yang sebenarnya baru akan

dibutuhkan beberapa waktu mendatang.

3. Diskon Kas (Cash discount)

Diskon kas merupakan potongan harga yang diberikan apabila pembeli

membayar tunai barang-barang yang dibelinya atau membayarnya dalam

Page 36: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

16

jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian transaksi (termin

penjualan/ sales term).

4. Trade (Functional) Discount

Trade discount diberikan oleh produsen kepada para penyalur yang terlibat

dalam pendistribusian barang dan pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu,

seperti penjualan, penyimpanan, record keeping.

Selain empat macam diskon diatas, ada pula istilah harga obral (sale

price), yakni diskon sementara dari harga menurut daftar (list price). Tipe diskon

ini bertujuan mendorong pembelian dengan segera.

2.1.4 Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan

berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan

segera danmeningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan (Tjiptono, 2008).

Sedangkan Promosi penjualan menurut Cummins (2010) adalah serangkaian

teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran penjualan/pemasaran

dengan penggunaan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada

produk atau jasa baik kepada para perantara maupun pemakai langsung, biasanya

tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu.

Menurut Kotler dan Keller (2009) promosi penjualan (sales promotion)

merupakan bahan inti dalam kampanye pemasaran, terdiri dari koleksi alat

insentif, sebagian besar jangka pendek, yang dirancang untuk menstimulasikan

pembelian yang lebih cepat atau lebih besar atas produk atau jasa tertentu oleh

konsumen atau perdagangan.

Page 37: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

17

Menurut Kotler dan Amstrong (2001) tujuan promosi penjualan sangat

luas penjual bisa menggunakan promosi konsumen tujuannya adalah untuk

menarik konsumen agar mau mencoba produk baru, memancing konsumen agar

meninggalkan produk pesaing, atau untuk membuat konsumen meninggalkan

produk yang sudah matang, atau menahan dan memberi penghargaan pada

konsumen yang loyal. Tujuan promosi dagang mencakup: membuat pengecer

mendagangkan produk baru dan memberi ruang lebih banyak untuk persediaan,

membuat mereka membeli di muka.

Menurut Swastha (2007) promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan

pemasaran selain personal selling, periklanan, dan publisitas, yang mendorong

efektivitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat

seperti peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya.

Menurut Julian Cummins dan Roddy (2004) terdapat enam alasan utama

untuk perkembangan promosi penjualan yang sangat luas dan alasan bagi para

manajer untuk menyatakan bahwa promosi sangat penting dalam membangun

hubungan dengan pelanggan:

1. Perusahaan makin lama bekerja makin baik. Promosi penjualan

menawarkan pemutus rantai (chain breaker) di pasar yang sebagian besar

produk yang ditawarkannya sempurna.

2. Pelanggan mencari kelebihan dari merek yang mereka beli. Promosi

penjualan menawarkan sesuatu yang baru, kegembiraan dan humor di

tempat pembelian.

3. Tekanan untuk memperoleh hasil dalam jangka pendek makin meningkat.

Page 38: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

18

4. Pemirsa TV terfragmentasi sejalan dengan meningkatnya jumlah saluran

acara sehingga untuk mencapai kelompok pemirsa tertentu menjadi makin

mahal.

5. Makin banyaknya merek dan produk yang saling bersaing membuat orang

menutup mata dari pesan iklan yang diarahkan ke mereka.

6. Riset iklan menunjukkan bagwa pengaruh penjualan dari iklan TV selama

periode empat minggu adalah dua sampai tujug kali lebih besar apabila

berbarengan dengan promosi.

2.1.4.1 Tujuan Promosi Penjualan

Menurut Kotler dan Amstrong (2001) terdapat tiga tujuan promosi

penjualan:

1. Tujuan Promosi Intern

Untuk meningkatkan atau mempertahankan moral karyawan, melatih

karyawan tentang bagaimana cara terbaik yang harus dilakukan untuk

melayani konsumen, dan untuk meningkatkan dukungan karyawan,

kerjasama, serta semangat bagi usaha promosinya. Promosi penjualan juga

menambah dan melengkapi kegiatan-kegiatan bagian humas dengan

memberikan beberapa peralatan dan materi yang diperlukan untuk

melaksanakan program humas intern (contoh : slide, film, brosur, dan

selebaran).

2. Tujuan Promosi Penjualan Perantara

Usaha-usaha promosi penjualan dengan perantara (pedagang besar,

pengecer, lembaga pengkreditan, dan lembaga jasa) dapat dipakai untuk

Page 39: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

19

memperlancar atau mengatasi perubahan-perubahan musiman dalam

pesanan, untuk mendorong jumlah pembelian yang lebih besar, untuk

mendapatkan dukungan yang luas dalam saluran terhadap usaha promosi,

atau untuk memperoleh tempat serta ruang gerak yang lebih baik.

3. Tujuan Promosi Penjualan Konsumen

Promosi penjualan konsumen dapat dilakukan untuk mendapatkan orang

yang bersedia mencoba produk baru, untuk meningkatkan volume per

penjualan. Promosi penjualan perusahaan yang ditujukan pada konsumen

dapat dibedakan kedalam dua kelompok, yaitu:

a. Kegiatan yang ditujukan untuk mendidik atau memberitahukan

konsumen.

b. Kegiatan yang ditujukan untuk mendorong mereka.

Untuk memberitahukan konsumen, perusahaan dapat menyediakan buku

kecil, mengadakan demonstrasi, dan menawarkan jasa konsultasi. Sedangkan

untuk mendorong konsumen, perusahaan dapat memberi contoh barang atau

hadiah. Sering melakukan publisitas juga dilakukan untuk membangkitkan daya

tarik promosi seperti ini.

2.1.4.2 Metode-metode Promosi Penjualan Konsumen

Beberapa metode promosi penjualan diantaranya:

1. Pemberian Contoh Barang (Product Sampling)

Penjual dapat memberikan contoh barang secara cuma-cuma

kepada konsumen dengan tujuan untuk digunakan atau dicoba. Hal

Page 40: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

20

tersebut merupakan salah satu alat promosi penjualan yang dianggap

paling mahal, tetapi paling efektif. Pemberian contoh barang ini dapat

efektif terutama untuk memperkenalkan produk baru, dan pemberian

tersebut sering disertakan pada penjualan produk lain. Contoh: sabun,

kosmetik, dan sebagainya. Apabila produsen merasa bahwa produk

tersebut superior, pemberian contoh barang semacam ini adalah yang

terbaik. Contoh barang tersebut dapat di sampaikan kepada konsumen

melalui pos, dirumah, atau di toko.

2. Kupon / Nota

Dalam satu periode tertentu, sering penjual menyarankan kepada

pembeli untuk menyimpan dan mengumpulkan nota atau kupon bukti

pembeliannya. Seorang pembeli yang memiliki sebuah atau sejumlah

kupon sampai seharga tertentu, ia akan memperoleh barang seharga

tertentu. Penjual menggunakan cara tersebut dengan maksud untuk

menarik pembeli lebih banyak dan menciptakan langganan.

3. Hadiah

Metode ini pada prinsipnya sama dengan metode kupon / nota

dimuka, hanya mempunyai variasi yang lain. Seperti contoh, sebuah studio

foto memberikan hadiah berupa bingkai foto apabila konsumen mencetak

foto sebanyak 20 lembar. Cara ini dapat mendorong seseorang untuk

melakukan pembelian lebih banyak lagi, mempelajari keuntungan-

keuntungannya, dan akhirnya menjadi langganan.

4. Kupon Berhadiah

Page 41: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

21

Setiap pembeli yang membeli sampai jumlah tertentu atau membeli

satu unit barang akan memperoleh satu kupon yang diundi di kemudian

hari. Nomor kupon yang cocok dengan nomor undiannya akan

mendapatkan hadiah.

5. Undian dan Kontes

Merupakan alat promosi lain yang juga banyak dikenal di

masyarakat. Sekarang, cara ini hanya dilakukan di tempat-tempat tertentu

atau oleh penjual tertentu saja, seperti yang terdapat di arena hiburan

Taman Hiburan Surabaya. Caranya bermacam-macam, ada yang

menggunakan cincin besar dari rotan untuk dilemparkan ke barang yang

diinginkan. Sering terjadi bahwa orang sudah membayar tetapi tidak

memperoleh barangnya karena tidak berhasil.

6. Rabat (Cash Refund)

Rabat merupakan pengurangan harga yang diberikan kepada

pembeli. Rabat ini digunakan terutama untuk memperkenalkan produk

baru. Juga dipakai untuk mendorong pembelian ulang atas suatu barang

yang menguntungkan. Besarnya rabat dapat ditentukan dengan persentase

atau dengan satuan rupiah.

7. Peragaan (Display)

Peragaan sering disebut juga demonstrasi yang memamerkan

barang-barang pada waktu, tempat, dan situasi tertentu.

Page 42: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

22

2.1.5 Impulse Buying

Impulse buying didefinisikan sebagai pembelian yang tidak direncanakan,

yang ditandai dengan pengambilan keputusan yang relatif cepat. Penelitian

menunjukkan efek dari impulse buying adalah suasana hati dan keadaan yang

afektif, selain itu juga menemukan bahwa konsumen yang memiliki suasana hati

(mood) akan lebih kondusif untuk berperilaku impulse buying daripada konsumen

yang tidak memiliki suasana hati (Rook dan Gardner 1993).

Perilaku pembelian yang tidak direncanakan merupakan sesuatu yang

menarik bagi produsen maupun pengecer, karena merupakan pangsa pasar

terbesar dalam pasar modern. Tentunya fenomena “impulse buying”. Konsumen

yang tertarik secara emosional (terutama untuk produk (involvement) seringkali

tidak lagi melibatkan rasionalitas dalam proses pengambilan keputusan

pembelian. Konsumen sebagai pengambil keputusan pembelian atau yang

berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan tersebut, perlu dipahami

melalui suatu penelitian yang teratur.

Strategi yang tepat dan trik khusus perlu di miliki, tentunya factor-faktor

yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan impulse buying perlu di ketahui

oleh pemasar supaya pengorbanan yang besar terutama untuk biaya promosi bisa

terbayar dan tidak menjadi sia-sia. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu

beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang terdorong untuk

melakukan impulse buying diantaranya adalah karena faktor internal dan factor

eksternal. Faktor internal yang ada pada diri seseorang yaitu pada suasana hati dan

Page 43: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

23

kebiasaan mereka berbelanja apakah di dorong sifat hedonis atau tidak

(Rahmasari, 2010).

Perilaku impulse buying banyak dikaitkan dengan gaya hidup seseorang.

Gaya hidup merupakan suatu reaksi dari aktivitas, minat, dan opini seseorang,

oleh karena itu dapat dikatakan jika seseorang menghabiskan banyak waktu dan

uang untuk hal-hal yang tidak berguna, berlebihan atau tidak sesuai dengan

kebutuhan, maka gaya hidup seperti ini dapat dikategorikan sebagai perilaku

impulse buying (Pancaningrum, 2017).

Perasaan emosi konsumen pada saat berbelanja sering menimbulkan

pembelian impulsif (Cakraningrat dan Ardani, 2016). Impulse buying juga terjadi

ketika konsumen mengalami dorongan emosi untuk membeli produk, tanpa

pertimbangan bijaksana mengapa dan untuk apa alasan membeli suatu produk

tersebut ( Utami dan Rastini, 2015).

Verplanken dan Herabadi (2010) mengemukakan bahwa terdapat dua

elemen penting dalam impulse buying, yaitu:

1. Kognitif, elemen ini berfokus pada konflik yang terjadi pada kognitif

individu yang meliputi:

a. Tidak mempertimbangkan harga dan kegunaan suatu produk

b. Tidak melakukan evaluasi terhadap suatu pembelian produk

c. Tidak melakukan perbandingan produk yang akan dibeli dengan

produk yang mungkin lebih berguna.

2. Emosional, elemen ini berfokus pada kondisi emosional konsumen yang

meliputi:

Page 44: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

24

a. Timbulnya dorongan perasaan untuk segera melakukan pembelian

b. Timbul perasaan senang dan puas setelah melakukan pembelian

c. Tipe-tipe pembelian impulsif

Menurut Rook dan Fisher (1995), pembelian impuls (impulse buying)

memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

1. Spontanitas, yaitu pembelian yang tidak diharapkan dan memotivasi

konsumen untuk membeli sekarang, sering sebagai respon terhadap

stimulasi visual yang langsung di tempat penjualan.

2. Kekuatan, kompulsif, dan intensitas, di mana kemungkinan ada motivasi

untuk mengesampingkan semua yang lain dan bertindak seketika.

3. Kegairahan dan stimulasi, yakni desakan mendadak untuk membeli, sering

disertai emosi yang dicirikan sebagai “menggairahkan”, “menggetarkan”,

atau “liar”.

4. Ketidakpedulian akan akibat, yakni desakan untuk membeli yang begitu

sulit ditolak, sehingga akibat yang mungkin negatif diabaikan.

Menurut Ma‟ruf (2006) ada tiga macam jenis pembelian impulsif:

1. Pembelian tanpa rencana sama sekali yaitu konsumen belum

merencanakan sebelumnya terhadap pembelian suatu barang, ia membeli

barang tersebut begitu saja ketika melihatnya.

2. Pembelian yang setengah tak direncanakan yaitu konsumen sudah

merencanakan membeli suatu barang, tetapi belum ada rencana membeli

barang berdasarkan merek ataupun jenis/beratnya, dan membeli barang

begitu saja ketika mereka melihatnya.

Page 45: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

25

3. Barang pengganti yang tak direncanakan yaitu konsumen sudah

merencanakan membeli barang dengan merek tertentu, kemudian

membeli barang yang dimaksud tetapi dari merek lain.

Pembelian impulsif terjadi ketika konsumen mengalami tiba-tiba, sering

kuat dan gigih dorongan untuk membeli beberapa hal segera. Dorongan untuk

membeli secara hedonic kompleks dan dapat menstimulasi konflik emosional.

Juga, pembelian impulsif rawan terjadi dengan berkurangnya perhatian untuk

konsekuensinya (Rook, 1987). Impulse buying adalah pembelian yang tidak

direncanakan atau pembelian yang dilakukan di luar daftar belanja yang sudah

ada, terjadi di dalam toko dan dialami konsumen secara spontan dan tanpa

memikirkan resiko (Ratnasari, 2015).

Perilaku israf atau berlebih-lebihan diharamkan sekalipun komoditi yang

dibelanjakan adalah halal. Meskipun demikian, islam tetap memperbolehkan

seorang muslim untuk menikmati karunia kehidupan selama itu masih dalam batas

kewajaran (Muflih, 2006). Dasar perilaku konsumen islam antara lain:

Artinya: “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,

kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu

menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-

pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat

ingkar kepada Tuhannya” (Muflih, 2006).

Page 46: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

26

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa impulse buying

merupakan pembelian yang terjadi ketika konsumen mengalami desakan tiba-tiba,

yang biasanya sangat kuat dan menetap untuk membeli sesuatu dengan segera.

Dorongan membeli adalah sifat foya-foya dan dapat merangsang konflik

emosional, sehingga impulse buying mudah terjadi karena adanya keinginan

konsumen yang berubah-ubah (Rook, 1987).

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan untuk menganalisis

variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap impulse buying dapat dilihat

sebagai berikut:

1. Pada penelitian Chusniasari dan Prijati (2015) yang berjudul “Pengaruh

Shopping Lifestyle, Fashion Involvement dan Hedonic Shopping terhadap

Impulse Buying Pelanggan” dengan metode eksplanasi, dengan kuesioner

sebanyak 100 responden. Teknik analisa yang digunakan adalah teknik

analisa berganda. Hasil dari penelitian teersebut menunjukkan bahwa

variabel Shopping Lifestyle mempunyai pengaruh yang dominan terhadap

Impulse Buying.

2. Pada penelitian yang dilakukan oleh Febrisa Pawestri Manggiasih, dkk

(2015) yang berjudul “Pengaruh Discount, Merchandising, Dan Hedonic

Shopping Motives Terhadap Impulse Buying (Studi Kasus Pada Konsumen

Robinson Department Store Mal Ciputra Semarang)” dengan

menggunakan metode survey dan teknik pengumpulan data menggunakan

purposive sampling, dengan kuesioner sebanyak 100 responden. Analisis

Page 47: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

27

pengolahan data menggunakan SPSS veersi 17. Hasil dari penelitian ini

yaitu adanya pengaruh yang signifikan dari variabel Discount terhadap

Impulse Buying.

3. Pada penelitian I Km. Wisnu Temaja, dkk (2015) yang berjudul “Pengaruh

Fashion Involvement, Atmosfer Toko Dan Promosi Penjualan terhadap

Impulse Buying Pada Matahari Department Store Di Kota Denpasar”

dengan menggunakan metode purposive sampling, menggunakan sampel

sebanyak 119 responden. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik

analysis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini ada pengaruh

yang signifikan antara variabel Promosi Penjualan terhadap Impulse

Buying.

2.3 Kerangka Berfikir

Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia masih menunjukkan prospek cerah

di masa yang akan datang. Menurut Dune dan Lusch (2005) bahwa 70%

pembelian yang terjadi dipasar modern atau ritel ternyata merupakan pembelian

impulsif (impulse buying). Pancaningrum (2017) mendefinisikan pembelian

perilaku impulse buying banyak dikaitkan dengan gaya hidup seseorang. Gaya

hidup merupakan suatu reaksi dari aktivitas, minat, dan opini seseorang, oleh

karena itu dapat dikatakan jika seseorang menghabiskan banyak waktu dan uang

untuk hal-hal yang tidak berguna, berlebihan atau tidak sesuai dengan kebutuhan,

maka gaya hidup seperti ini dapat dikategorikan sebagai perilaku impulse buying.

Terjadinya pembelian tidak direncanakan disebabkan oleh beberapa hal,

yang pertama yaitu Shopping Lifestyle. Shopping Lifestyle menurut Japarianto

Page 48: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

28

(2011) adalah ekspresi tentang lifestyle dalam berbelanja yang mencerminkan

perbedaan status sosial. Cara kita berbelanja mencerminkan status, martabat, dan

kebiasaan. Shopping lifestyle menunjukkan cara yang dipilih oleh seseorang untuk

mengalokasikan pendapatan, baik dari segi alokasi dana untuk berbagai produk

dan layanan, serta alternatif-alternatif tertentu dalam pembedaan kategori serupa.

Yang kedua adalah discount, menurut Sutisna (2002) discount adalah

pengurangan harga produk dari harga normal pada periode tertentu. Saat sebuah

mall melakukan discount, akan menarik perhatian konsumen karena produk yang

dijual mengalami penurunan harga, sehingga pengunjung mall yang tidak berniat

membeli akan melakukan pembelian. Dan yang terakhir yaitu promosi penjualan,

promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai

insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan

meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan (Tjiptono, 2008). Promosi

penjualan bertujuan untuk menarik perhatian pembeli agar membeli produk yang

dijual, dengan adanya promosi-promosi yang ditawarkan maka tak sedikit pembeli

yang merasa tertarik dan membeli produk tersebut.

Penelitian dilakukan untuk mencari bukti tentang hubungan Shopping

Lifestyle, Discount, dan Promosi Penjualan terhadap Impulse Buying. Menurut

penelitian terdahulu factor yang paling mempengaruhi impulse buying adalah

shopping lifestyle, discount, dan promosi penjualan (Chusniasari dan Prijati

(2015, Febrisa Pawestri Manggiasih, dkk (2015), I Km. Wisnu Temaja, dkk

(2015)).

Page 49: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

29

Di bawah ini gambaran kerangka piker penelitian:

Sumber: Chusniasari dan Prijati (2015), Febrisa Pawestri Manggiasih,

dkk (2015), I Km. Wisnu Temaja, dkk (2015).

Kerangka pemikiran di atas menjelaskan bahwa penelitian ini melihat

pengaruh variabel independen shopping lifestyle (X1), discount (X2), dan promosi

penjualan (X3) berpengaruh terhadap variabel dependen impulse buying (Y)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan permasalahan dan teori-teori yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

H1

H2

H3

Shoppinglifestyle

Discount

Promosipenjualan

Impulsebuying

Page 50: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

30

1. Shopping Lifestyle

Belanja sekarang sudah menjadi gaya hidup, dengan pola tindakan

gaya hidup berbelanja seseorang dapat mengekspresikan diri,

menghilangkan rasa jenuh serta untuk menghabiskan waktu dan uang

mereka. Hal ini dapat digunakan untuk membedakan sifat dan karakteristik

seseorang melalui gaya berbelanja (Kosyu dkk. 2014).

Pada penelitian Chusniasari dan Prijati (2015) yang berjudul

“Pengaruh Shopping Lifestyle, Fashion Involvement dan Hedonic

Shopping terhadap Impulse Buying Pelanggan” dengan metode eksplanasi,

dengan kuesioner sebanyak 100 responden. Teknik analisa yang digunakan

adalah teknik analisa berganda. Hasil dari penelitian teersebut

menunjukkan bahwa variabel Shopping Lifestyle mempunyai pengaruh

yang dominan terhadap Impulse Buying. Maka perumusan hipotesisnya

adalah sebagai berikut:

H1: Shopping lifestyle berpengaruh terhadap impulse buying

2. Discount

Menurut Sutisna (2002) discount adalah pengurangan harga produk

dari harga normal pada periode tertentu. Sedangkan menurut Tjiptono

(2008) discount merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual

kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli

yang menyenangkan bagi penjual.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Febrisa Pawestri Manggiasih,

dkk (2015) yang berjudul “Pengaruh Discount, Merchandising, Dan

Page 51: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

31

Hedonic Shopping Motives Terhadap Impulse Buying (Studi Kasus Pada

Konsumen Robinson Department Store Mal Ciputra Semarang)” dengan

menggunakan metode survey dan teknik pengumpulan data menggunakan

purposive sampling, dengan kuesioner sebanyak 100 responden. Analisis

pengolahan data menggunakan SPSS veersi 17. Hasil dari penelitian ini

yaitu adanya pengaruh yang signifikan dari variabel Discount terhadap

Impulse Buying. Maka perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H2: Discount berpengaruh terhadap impulse buying

3. Promosi penjualan

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui

penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang

pembelian produk dengan segera danmeningkatkan jumlah barang yang

dibeli pelanggan (Tjiptono, 2008). Sedangkan Promosi penjualan menurut

Cummins (2010) adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk

mencapai sasaran-sasaran penjualan/pemasaran dengan penggunaan biaya

yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik

kepada para perantara maupun pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi

dalam jangka waktu tertentu.

Pada penelitian I Km. Wisnu Temaja, dkk (2015) yang berjudul

“Pengaruh Fashion Involvement, Atmosfer Toko Dan Promosi Penjualan

terhadap Impulse Buying Pada Matahari Department Store Di Kota

Denpasar” dengan menggunakan metode purposive sampling,

menggunakan sampel sebanyak 119 responden. Teknik analisis yang

Page 52: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

32

digunakan yaitu teknik analysis regresi linier berganda. Hasil dari

penelitian ini ada pengaruh yang signifikan antara variabel Promosi

Penjualan terhadap Impulse Buying. Maka perumusan hipotesisnya adalah

sebagai berikut:

H3: Promosi penjualan berpengaruh terhadap impulse buiyng

Page 53: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Wilayah Penelitian

Waktu penelitian yang direncanakan yaitu dari bulan Mei 2018 sampai

bulan Juli 2018. Penelitian ini dilakukan di Transmart Solo.

3.2. Jenis Penelitian

Ditinjau dari tujuan penelitian ini dikategorikan dalam penelitian

pengujian hipotesis. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

kuantitatif. Kuantitatif merupakan pengujian hasil penelitian maupun data

penelitian berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik (Sugiyono,

2013). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen yaitu Shopping Lifestyle (X1), Discount (X2), dan Promosi Penjualan

(X3) terhadap impulse buying sebagai variabel dependen (Y).

3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah

berkunjung ke Transmart Solo.

3.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek

yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Adapun

populasi dalam penelitian ini adalah sebagian pengunjung yang pernah berbelanja

Page 54: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

34

ke Transmart Solo sedangkan karakteristik responden meliputi nama, usia, jenis

kelamin, dan pekerjaan responden.

3.3.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2013) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut yang dipercaya dapat mewakili

karakteristik populasi secara menyeluruh.

Menurut Ferdinand (2014) dalam penelitian multivariate (termasuk yang

menggunakan analisis regresi multivariat) besarnya sampel ditentukan sebanyak

25 kali variabel independen. Analisis regresi dengan 4 variabel independen

membutuhkan kecukupan sampel sebanyak 100 sampel responden.

3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel

(Sugiyono, 2001). Teknik pengambilan sampel pada penlitian ini adalah secara

non probability sampling. Non probability sampling adalah teknik yang tidak

memberi peluang kesempatan yang sama bagi setiap unsure atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013).

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Seperti akan melakukan penelitian tentang pelanggan yang berbelanja di

mall tertentu, maka sampel sumber datanya adalah pelanggan yang berbelanja di

mall tersebut. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian-penelitian yang

tidak melakukan generalisasi (Sugiyono, 2013)

34

Page 55: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

35

3.4. Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan sumber data yang meliputi data primer

dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data (Sugiyono, 2013). Data primer dalam penelitian ini adalah

pengisian kuesioner oleh konsumen yang pernah berkunjung ke Transmart

Solo.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013). Data sekunder adalah data yang

diperoleh lewat pihak lain, atau tidak langsung dari subyek penelitiannya.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah diperoleh dari beberapa

literature baik dari buku, jurnal, skripsi, ataupun artikel dari internet.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner.

Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2013).

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini

menggunakan skala interval. Menurut Sekaran (2006) skala interval menunjukkan

kesamaan besaran perbedaan dalam titik skala. Skala interval digunakan untuk

menentukan perbedaan, urutan dan kesamaan besaran perbedaan dalam variabel.

Page 56: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

36

Oleh karena itu, skala interval lebih kuat dibandingkan sala nominal dan ordinal.

Skala interval dalam penelitian ini adalah dengan memberikan skor pada item

yang dinyatakan dalam respon alternative, yakni sangat tidak setuju 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 sangat setuju.

3.6. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu:

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen merupakan variabel bebas, yang artinya variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini variabel independennya

adalah Shopping lifestyle (X1), Discount (X2), dan Promosi penjualan (X3).

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel terikat, berarti variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

2013). Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah Impulse buying.

Page 57: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

37

3.7. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel mrupakan petunjuk yang lengkap tentang apa

yang diamati oleh peneliti dan bagaimana mengukur variabel atau konsep.

Tabel 3.1Definisi Operasional Variabel dan Indikator

Variabel Konsep Variabel IndikatorShopping lifestyle

(X1)gaya hidup yang dilakukanseseorang untuk mengekspresikandiri dengan pola tindakanmenghabiskan waktu dan uang,yang dapat digunakan untukmembedakan sifat dan karakteristikseseorang melalui gayaberbelanja.(Kosyu, 2014)

1. Tawaran iklan2. Model terbaru3. Merk terkenal4. Kualitas terbaik(Chusniasari, 2015)

Discount(X2)

potongan harga yang diberikan olehpenjual kepada pembeli sebagaipenghargaan atas aktivitas tertentudari pembeli yang menyenangkanbagi penjual (Tjiptono, 2008)

1. Besarnyapenguranganharga yangdiberikan menarikperhatian pembeli

2. Pembeli merasadiuntungkandengan adanyapotongan harga

(Sutisna, 2002)Promosi penjualan

(X3)bentuk persuasi langsung melaluipenggunaan berbagai insentif yangdapat diatur untuk merangsangpembelian produk dengan segeradan meningkatkan jumlah barangyang dibeli pelanggan (Tjiptono,2008)

1. Harga yangditawarkantergolong rendah

2. Tampilan sampelproduk yangmenarik

3. Demonstrasiproduk yangmenarik

(Manggiasih, 2015)Impulse buying

(Y)perilaku berbelanja yang terjadisecara tidak terencana, tertariksecara emosional, di mana prosespembuatan keputusan dilauandengan cepat tanpa berpikir secarabijak dan pertimbangan terhadapkeseluruhan informasi dan

1. Membeli barang-barang yang tidakdirencanakansebelumnya.

2. Membeli sesuatubarang tanpatanpa berpikir

Tabel berlanjut…

Page 58: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

38

3.8. Teknik Analisis Data

Metode analisis data adalah metode yang digunakan untuk

mrngolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dengan melihat

kerangka pemikiran, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penilitian

ini adalah analsis regresi dengan bantuan aplikasi SPSS 20.0.

3.8.1. Analisis Deskriptif

Analisis ini berisi mengenai bahasan secara deskriptif mengenai tanggapan

yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimaana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi

alternative yang ada (Suhartini &Listyorini, 2014)

panjang3. Membeli barang

tanpa ragu-ragu4. Konsumen sulit

mengendalikandiri terhadapdesakan untukmembeli sewkatumelihatpenawaran menari

5. Sewaktu melihatpenawaranmenarik,konsumen selalumembeli lebihdaripada yangseharusnya

(Chusniasari, 2015)

Lanjutan tabel 3.1

Page 59: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

39

(Sugiyono, 2013). Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin

mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku

untuk populasi di mana sampel diambil.

3.8.2. Uji Instrumen

Alat ukur yang digunakan untuk menguji untuk mengukur instrument

kuesioner yang dibuat dengan melakukan pengujian sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengukur kesahihan sebuah kuesioner.

Sebuah kuesioner dikatakan valid atau sah jika pertanyaan pada kuesioner dapat

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh uesioner tersebut. Instrument ukur

dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan, artinya alat tersebut menjalankan fungsi alat ukurnya atau

memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran

tersebut (Ghozali, 2013).

Menurut Arikunto ( 2007) instrumen kuesioner dinyatakan valid jika nilai

rhitung > rtabel atau p-value < α. Dalam peneitian, peneliti menggunakan hasil p-

value (nilai sig.) dengan α sebesar 5% (0,05). Instrument dapat dikatakan valid

jika p-value < 0,05.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas ini bertujuan untuk mengukur keandalan sebuah kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel ataupun konstruk. Suatu kuesioner

dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013).

Page 60: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

40

Menurut Latan dan Temalagi (2013) suatu konstruk atau variabel

dinyatakan reliabel jika menghasilkan nilai Cronbach Alpha > 0.70, namun jika

nilai 0.60 – 0.70 masih dapat diterima

3.8.3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik atau persamaan regresi berganda yang digunakan.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013)

Variabel pengganggu dari suatu regresi disyaratkan berdistribusi normal, hal ini

untuk memenuhi asumsi zero mean jika variabel dan berdistribusi maka variabel

yang diteliti Y juga berdistribusi normal.

Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai Asymp. Sig pada hasil

uji normalitas dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

Ketentuan suatu model regresi berdistribusi secara normal apabila probability dari

Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 (p> 0,05) (Djarwanto & Subagyo,

2003).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Page 61: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

41

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau

tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

Gejala heteroskedastisitas diuji dengan metode Glejser dengan cara

menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas. Apabila

masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap

absolutresidual (α=0,05) maka dalam model regresi tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas (Sanusi, 2011).

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mnguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2013).

Pendeteksian terhadap multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai

Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil regresi.Jika nilai VIF > 10 maka

terdapat gejala multikolinieritas (Sanusi, 2011).

3.8.4. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen atau untuk

membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel

bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y) (Usman & akbar, 2009).

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1+ b2X2+b3X3+e

Keterangan:

Y = variabel dependen yaitu impulse buying

Page 62: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

42

X1, X2, X3 = variabel independen yaitu shopping lifestyle, Discount, Promosi

penjualan

a = konstanta (nilai Y apabila X1,X2,X3…..Xn = 0)

b = koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

e = variabel pengganggu atau error

3.8.5. Uji Ketepatan Model

1. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen

mempengaruhi variabel dependen (Djarwanto & Subagyo, 2003).

Jika Fhitung > Ftabel (α, k-1, n-1), maka H0 ditolak, dan jika Fhitung > Ftabel (α,

k-1, n-1), maka H0 diterima. Pada output regresi, uji F juga dapat dilihat dengan

membandingkan nilai probabilitas dengan α yang ditentukan, dengan demikian

apabila hasil perbandingan menunjukkan bahwa nilai probabilitas < α (0,005)

dapat dikatakan baha pemodelan yang dibangun memenuhi kriteria.

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur presentase varian

variabel dependent yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independent yang

ada dalam model (Ghozali, 2013). Nilai R2 mempunyai range antara 0 – 1, jika

nilai range semakin mendekati angka 1 maka variabel independent semakin baik

dalam mengestimasikan variabel dependentnya.

Kenyataannya nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif, walaupun yang

dikehendaki harus bernilai positif. Menurut (Gujarati, 2003) jika dalam uji empiris

didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol.

Page 63: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

43

Secara matematis jika nilai R2 = 1, maka adjusted R2 – R2 =1. Sedangkan jika

nilai R2 = 0, maka adjusted R2 = (1 – k) / (n – k). Jika k > 1, maka adjusted R2

akan bernilai negatif.

3.8.6 Uji Hipotesis (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen (Djarwanto & Subagyo, 2003).

Menentukan kesimpulan apakah H0 diterima atau H1 ditolak.Apabila thitung > ttabel

maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti variabel independen secara individual

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.Apabila thitung < ttabel maka H0

diterima dan Ha ditolak, berarti variabel independen secara individual tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Page 64: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

44

BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Transmart Solo tepatnya di Pabelan, Sukoharjo

pada bulan Mei sd Juni 2018. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian

ini sebanyak 100 pelanggan dengan latar belakang yang berbeda-beda dilihat dari

jenis kelamin, usia, pekeerjaan, dan pendapatan. Mereka yang menjadi responden

adalah pelanggan yang berbelanja di Transmart Solo.

Penelitian ini juga untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Shopping

lifestyle, Discount, dan Promosi penjualan terhadap Impulse buying pada

pelanggan Transmart Solo. Untuk itu penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif yang didasarkan pada jawaban yang diberikan oleh responden dalam

penelitian.

4.2 Pengujian dan Hasil Analisis Data

4.2.1. Deskripsi Responden

Data penelitian dikumpulkan dengan menyebar 100 kuesioner pada

pelanggan di Transmart Solo. Dari data yang sudah terkumpul akan diidentifikasi

berdasarkan jenis kelamin, usia, serta pekerjaan. Identifikasi dilakukan untuk

mengetahui secara umum gambaran dari responden dalam penelitian ini. Berikut

profil 100 responden yang ikut berpartisipasi dalam penelitian:

44

Page 65: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

45

Tabel 4.1Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase1 Laki-laki 38Orang 38 %2 Perempuan 62 Orang 62 %

Total 100 orang 100 %Sumber: Data diolah, 2018

Tabel 4.2Usia Responden

No Umur Jumlah Prosentase1 17-25 tahun 45 orang 45%2 26-35 tahun 22 orang 22%3 36-45 tahun 25 orang 25%4 >45 tahun 8 orang 8%

Total 100 orang 100%Sumber: Data diolah, 2018

Tabel 4.3Pekerjaan Responden

No Pekerjaan Jumlah Prosentase1 Pelajar/Mahasiswa 50 orang 50%2 Ibu rumah tangga 10 orang 10%3 Wiraswasta 8 orang 8%4 Pns 23 orang 23%5 Wirausaha 1 orang 1%6 Dll 8 orang 8%7 Total 100 orang 100%

Sumber: Data diolah, 2018

4.2.2 Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan membandingkan rhitung dengan rtabel.

Nilai rhitung diukur dengan coeficient correlation pearson yaitu dengan menghitung

korelasi antara score masing-masing indikator atau item pertanyaan dengan total

Page 66: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

46

score. Sedangkan nilai rtabel didapatkan dari tabel pearson pada taraf signifikansi

0,05 (5%). Hasil uji validatas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4Hasil Uji Validitas

Variabel Item rhitung rtabel Keterangan

Impulse Buying

IB1 0,902

0,1966 ValidIB2 0,905IB3 0,862IB4 0,890IB5 0,891

Shopping Lifstyle

SL1 0,875

0,1966 ValidSL2 0,923SL3 0,827SL4 0,892SL5 0,922

Discount

DC1 0,838

0,1966 ValidDC2 0,854DC3 0,872DC4 0,827DC5 0,832

Promosi Penjualan

PP1 0,848

0,1966 ValidPP2 0,866PP3 0,889PP4 0,869PP5 0,789

Sumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua hasil uji rhitung > rtabel,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan yang

digunakan dalam variabel Shopping lifestyle, Discount, dan Promosi penjualan

adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat setiap indikator dari masing-

masing variabel apakah dapat dipercaya atau handal sebagai alat ukur variabel.

Page 67: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

47

Reliabilitas suatu indikator dapat dilihat dari nilai cronbach’s alpha (α). Indikator

atau item pertanyaan yang dapat dikatakan reliabel apabila nilai dari cronbach’s

alpha (α) lebih besar dari 0,70. Secara keseluruhan dari hasil uji reliabilitas dapat

dilihat hasilnya pada tabel berikut:

Tabel 4.5Hasil Uji Reliabilitas

Variabel ralpha Kriteria KeteranganImpulse Buying 0,961 ralpha > 0,70 ReliabelShopping Lifestyle 0,960 ralpha > 0,70 ReliabelDiscount 0,942 ralpha > 0,70 ReliabelPromosi Penjualan 0,945 ralpha > 0,70 Reliabel

Sumber: Data diolah, 2018

Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.5 menunjukkan keempat variabel

mempunyai nilai lebih besar dari 0.70, sehigga dapat disimpulkan indikator yang

digunakan pada variabel shopping lifestyle, discount, promosi penjualan dan

impulse buying dinyatakan handal atau dapat dipercaya sebagai alat ukur.

4.2.3. Uji Asumsi Klasik

Pada teknik analisa regresi berganda maka digunaka uji asumsi klasik

untuk memastikan bahwa model regresi tidak terjadi berbagai penyimpangan baik

normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013).

Variabel pengganggu dari suatu regresi disyaratkan berdistribusi normal, hal ini

Page 68: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

48

untuk memenuhi asumsi zero mean jika variabel dan berdistribusi maka variabel

yang diteliti Y juga berdistribusi normal.

Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai Asymp. Sig pada hasil

uji normalitas dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

Ketentuan suatu model regresi berdistribusi secara normal apabila probability dari

Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 (p> 0,05) (Djarwanto & Subagyo,

2003). Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9 Hasil Uji NormalitasVariabel Shopping Lifestyle, Discount dan Promosi Penjualan terhadap Impulse

Buying

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.95304047

Most Extreme Differences Absolute .048

Positive .043

Negative -.048

Test Statistic .048

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.Sumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig

adalah sebesar 0,200 (0,05). Jadi nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,05 Hal ini

dapat membuktikan bahwa dalam model regresi penelitian ini secara keseluruhan

berdisrtribusi normal.

Page 69: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

49

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap (Ghozali, 2013). Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.10 Hasil Uji HeteroskedastisitasVariabel Shopping Lifestyle, Discount dan Promosi Penjualan terhadap Impulse

Buying

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.994 2.626 2.664 .009

Shopping_Lifestyle -.006 .081 -.010 -.077 .939

Discount -.099 .143 -.145 -.695 .489

Promosi_Penjuala

n.065 .128 .098 .504 .615

a. Dependent Variable: RES2Sumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa nilai Sig. dari

Shopping Lifestyle adalah sebesar 0,939 (> 0,05), Discount adalah sebesar 0,489

(> 0,05), dan Promosi Penjualan adalah sebesar 0,615 (> 0,05). Jadi nilai Sig. dari

masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat membuktikan

bahwa dalam model regresi penelitian ini tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mnguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

Page 70: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

50

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali,

2013). Pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11 Hasil Uji MultikolinearitasVariabel Shopping Lifestyle, Discount dan Promosi Penjualan terhadap Impulse

Buying

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Shopping_Lifestyle .602 1.661

Discount .238 4.201

Promosi_Penjualan .273 3.658

a. Dependent Variable: Impulse_Buying

Sumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari

masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,1, dimana nilai Tolerance

dari Shopping Lifestyle = 0,602, Discount = 0,238 dan Promosi Penjualan = 0,273.

Sedangkan nilai Variance Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel

independen tidak lebih besar dari 10, dimana nilai VIF dari Shopping Lifestyle =

1,661, Discount = 4,201, dan Promosi Penjualan = 3,658. Hal ini membuktikan

bahwa diantara variabel independen dalam model regresi penelitian ini tidak

terjadi korelasi atau terbebas dari asumsi klasik multikolinearitas.

4.2.4. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen atau untuk

membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel

Page 71: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

51

bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y) (Usman & akbar, 2009).

Berikut adalah hasil dari analisis regresi berganda:

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi BergandaVariabel Shopping Lifestyle, Discount dan Promosi Penjualan terhadap Impulse

Buying

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.932 1.254 2.337 .022

SHOPPING_LIFE

STYLE.619 .111 .609 5.556 .000

DISCOUNT .025 .159 .024 .159 .874

PROMOSI_PENJ

UALAN.332 .128 .323 2.599 .011

a. Dependent Variable: IMPULSE_BUYINGSumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa nilai taksiran

parameter model persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = 2,932 + 0,619 Shopping Lifestyle + 0,025 Disount + 0,332 Promosi

Penjualan

Hasil analisis regresi di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) sebesar 2,932 menyatakan bahwa jika variabel independen

dianggap konstan, maka rata-rata realisasi Impulse Buying adalah sebesar

2,932.

2. Nilai koefisien regresi Shopping Lifestyle (B1) mempunyai parameter

positif sebesar 0,619 menyatakan bahwa jika variabel independen lain

Page 72: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

52

dianggap konstan dan Shopping Lifestyle mengalami kenaikan 1 satuan,

maka akan dapat meningkatkan Impulse Buying dalam merealisasikan para

pelanggan di Transmart Solo sebesar 0,619 dan begitu pula sebaliknya.

3. Nilai koefisien regresi Discount (B2) mempunyai parameter positif sebesar

0,025 menyatakan bahwa berbeda dengan variabel lain karena tidak

berpngaruh maka bahwa jika variabel independen lain dianggap konstan

dan Discount mengalami kenaikan 1 satuan maka belum tentu dapat

meningkatkan Impulse Buying dalam merealisasikan para pelanggan di

Transmart Solo sebesar 0,025 dan begitu pula sebaliknya.

4. Nilai koefisien regresi Promosi Penjualan (B3) mempunyai parameter

positif sebesar 0,332 menyatakan bahwa jika variabel independen lain

dianggap konstan dan Promosi Penjualan mengalami kenaikan 1 satuan,

maka akan dapat meningkatkan Impulse Buying dalam merealisasikan para

pelanggan di Transmart Solo sebesar 0,332 dan begitu pula sebaliknya.

4.2.5 Hasil Uji Ketepatan Model

Uji ketepatan model atau Goodness of Fit Model regresi sampel dalam

menaksir nilai aktual dapat dinilai dari berikut:

1. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel

shopping lifestyle (X1), discount (X2) dan promosi penjualan (X3) secara

keseluruhan dalam menjelaskan variabel impulse buying (Y). Berikut ini hasil

perhitungan uji F dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi

20:

Page 73: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

53

Tabel 4.8 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6357.666 3 2119.222 235.653 .000b

Residual 863.324 96 8.993

Total 7220.990 99

a. Dependent Variable: IMPULSE_BUYING

b. Predictors: (Constant), PROMOSI_PENJUALAN, SHOPPING_LIFESTYLE, DISCOUNT

Sumber: Data diolah, 2018

Hasil uji F dapat dilihat dari nilai Fhitung pada tabel 4.8 di atas yaitu

diperoleh Fhitung sebesar 235,653 dan sig. 0,000. Untuk mengetahui Ftabel terlebih

dahulu ditentukan derajat kebebasan (df1 dan df2). Dengan menggunakan

signifikasi α = 5%, df1 (nilai df dari model regression / jumlah variabel

independen) = 3, dan df2 (nilai df dari model residual / n-k-1) atau 100-3-1= 96

(dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen).

Ftabel dapat dicari dengan menggunakan program MS. Excel dengan rumus

=finv(α;df1;df2) atau =finv(0,05;3;96). Ftabel yang diperoleh adalah 2,699.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Fhitung = 235,653 > Ftabel = 2,699

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa shopping lifestyle,

discount dan promosi penjualan secara bersama-sama (simultan) mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying pada pelanggan di

Transmart Solo.

Page 74: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

54

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel shopping lifestyle (X1), discount (X2) dan promosi

penjualan (X3) secara keseluruhan dalam menjelaskan variabel impulse buying

(Y). Hasil perhitungan untuk nilai R Square (R2) dengan bantuan program

komputer SPSS versi 20, dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.6Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model RR

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .938a .880 .877 2.999

a. Predictors: (Constant), PROMOSI_PENJUALAN, SHOPPING_LIFESTYLE, DISCOUNT

b. Dependent Variable: IMPULSE_BUYINGSumber: Data diolah, 2018

Hasil perhitungan untuk nilai Adjusted R Square (R2) dengan bantuan

program komputer SPSS versi 20, diperoleh angka R2 = 0,877 atau 87,7%. Hal ini

berarti kemampuan variabel-variabel independen yang terdiri dari shopping

lifestyle, discount, dan promosi penjulan dalam menjelaskan variabel dependen

impulse buying pada pelanggan di Transmart Solo sebesar 87,7%.

4.2.6. Uji Hipotesis

1. Uji t

digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel

shopping lifestyle (X1), discount (X2) dan promosi penjualan (X3) secara

keseluruhan dalam menjelaskan variabel impulse buying (Y). Berikut ini hasil

Page 75: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

55

perhitungan uji T dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi

20:

Tabel 4.7 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.932 1.254 2.337 .022

SHOPPING_LIFE

STYLE.619 .111 .609 5.556 .000

DISCOUNT .025 .159 .024 .159 .874

PROMOSI_PENJ

UALAN.332 .128 .323 2.599 .011

a. Dependent Variable: IMPULSE_BUYINGSumber: Data diolah, 2018

Hasil uji t dapat diketahui dari tabel 4.7 di atas bahwa pada variabel

Shopping lifestyle (SL) diperoleh nilai thitung = 5,556 dengan nilai probabilitas

sebesar 0,000. Untuk mengetahui ttabel, dapat dicari dengan menggunakan program

MS. Excel dengan rumus =tinv(α;df2) atau =tinv(0,05;99). Ttabel yang diperoleh

adalah 1,984. Sehingga dapat disimpulakan bahwa nilai thitung = 5,556 > ttabel =

1,984 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa shopping

lifstyle mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying pada

pelanggan di Transmart Solo.

Variabel Discount diperoleh nilai thitung = 0,159 dengan nilai probabilitas

sebesar 0,874. Untuk mengetahui ttabel, dapat dicari dengan menggunakan program

MS. Excel dengan rumus =tinv(α;df2) atau =tinv(0,05;99). Ttabel yang diperoleh

Page 76: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

56

adalah 1,984. Sehingga dapat disimpulakan bahwa nilai thitung = 0,159 < ttabel =

1,984 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,874 0,05 hal ini menunjukkan

bahwa Ho diterima dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa discount

tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap impulse buying pada pelanggan di

Transmart Solo.

Variabel promosi penjualan diperoleh nilai thitung = 2,599 dengan nilai

probabilitas sebesar 0,011. Untuk mengetahui ttabel, dapat dicari dengan

menggunakan program MS. Excel dengan rumus =tinv(α;df2) atau =tinv(0,05;99).

Ttabel yang diperoleh adalah 1,984. Sehingga dapat disimpulakan bahwa nilai thitung

= 2,599 > ttabel = 1,984 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,011 < 0,05 hal ini

menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa promosi penjualan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

impulse buying pada pelanggan di Transmart Solo.

2. Hasil Uji Hipotesis

Tabel 4.13Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Kesimpulan

H1Shopping lifestyleImpulse buying

Diterima

H2DiscountImpulse buying

Ditolak

H3Promosi penjualanImpulse buying

Diterima

Sumber: Data diolah, 2018

Page 77: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

57

4.3 Pembahasan Hasil Analisis Data (Pembuktian Hipotesis)

1. Pengujian hipotesis 1

Variabel Shopping Lifestyle diperoleh nilai thitung = 5,556 dengan nilai

probabilitas sebesar 0,000. Ttabel yang diperoleh adalah 1,984. Sehingga dapat

disimpulakan bahwa nilai thitung = 5,556 > ttabel = 1,984 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa shopping lifestyle mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap impulse buying pada pelanggan di Transmart Solo.

Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat shopping lifestyle

konsumen atas fashion akan semakin kuat keinginan konsumen untuk memenuhi

kebutuhan akan pakaian yang sudah menjadi gaya hidup mereka agar selalu

berpenampilan menarik dimasyarakat dan tidak dinilai kuno atau ketinggalan

jaman membuat mereka rela mengorbankan sesuatu demi mencapainya dan hal

tersebut cenderung mengakibatkan impulse buying.

Gaya hidup yang terus berkembang menjadikan kegiatan shopping

menjadi salah satu tempat yang paling digemari oleh seseorang untuk memenuhi

kebutuhan. Sering kali kegiatan shopping ini dilatar belakangi oleh pola konsumsi

seseorang dalam menghabiskan waktu dan uang. Semakin tinggi konsumen

berbelanja dengan motivasi hedonis dan berbelanja menjadi sebuah gaya hidup,

besar pula kemungkinan terjadinya pembelian secara implusif, (Kosyu, 2014).

Hasil ini sejalan penelitian yang dilakukan oleh Japarinto dan Sugiharto (2011)

yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara shopping

lifestyle terhadap impulse buying.

Page 78: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

58

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi shopping lifestyle

yang ditawarkan pada pelanggan di Transmart Solo perilaku impulse buying pada

pelanggan yang berkunjung ke Transmart solo akan semakin tinggi karena

variabel discount berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying.

2. Pengujian hipotesis 2

Variabel Discount diperoleh nilai thitung = 0,159 dengan nilai probabilitas

sebesar 0,874. Ttabel yang diperoleh adalah 1,984. Sehingga dapat disimpulakan

bahwa nilai thitung = 0,159 < ttabel = 1,984 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,874

0,05 hal ini menunjukkan bahwa H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

discount tidak berpengaruh signifikan terhadap impulse buying pada pelanggan di

Transmart Solo.

Variabel discount tidak berpengaruh terhadap variabel impulse buying

alasannya karena konsumen saat hendak pergi ke Transmart Solo tidak

memikirkan soal discount sehingga keinginan konsumen datang ke Transmart

untuk berkunjung dan berbelanja tanpa memikirkan discount yang ditawarkan.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin gencar discount yang ditawarkan

pada pelanggan di Transmart Solo perilaku impulse buying pada pelanggan yang

berkunjung ke Transmart solo akan semakin rendah karena variabel discount tidak

berpengaruh terhadap impulse buying.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Jauhari (2017) dengan judul “ Pengaruh Promosi, Diskon, Merek, Store

Atmosphere, dan Shopping Emotion terhadap Impulse buying di kalangan

mahasiswa fakultas ekonomi universitas PGRI Yogyakarta”yang menyatakan

Page 79: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

59

bahwa variabel Discount tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Impulse

buying.

3. Pengujian hipotesis 3

Variabel Promosi Penjualan diperoleh nilai thitung = 2,599 dengan nilai

probabilitas sebesar 0,011. Ttabel yang diperoleh adalah 1,984. Sehingga dapat

disimpulakan bahwa nilai thitung = 2,599 > ttabel = 1,984 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,011 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa promosi penjualan mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap impulse buying pada pelanggan di Transmart Solo.

Hаsil pеnеlitiаn ini mеndukung konsеp dаri Tjiptono (2008) yаng

bеrpеndаpаt bаhwа mеlаlui promosi pеnjuаlаn, pеrusаhааn dаpаt mеnаrik

konsumеn bаru, mеmpеngаruhi pеlаnggаn untuk mеncobа produk bаru,

mеndorong konsumеn dаn pеlаnggаn mеmbеli lеbih bаnyаk, mеnyеrаng аktivitаs

promosi pеsаing, dаn mеningkаtkаn impulsе buying аtаu pеmbеliаn tidаk

dirеncаnаkаn sеbеlumnyа.

Hаsil dаri pеnеlitiаn ini mеnunjukkаn bаhwа promosi pеnjuаlаn

bеrpеngаruh signifikаn tеrhаdаp impulsе buying. Hаsil tеrsеbut juga mеndukung

pеnеlitiаn dаri Kurniаwаn dаn Kunto (2013) dеngаn judul “Pеngаruh Promosi dаn

Storе Аtmosphеrе tеrhаdаp Impulsе Buying dеngаn Shopping Еmotion sеbаgаi

vаriаbеl intеrvеning Studi Kаsus di Mаtаhаri Dеpаrtmеnt Storе Cаbаng Supеrmаll

Surаbаyа”. Hаsil pеnеlitiаn tеrsеbut аdаlаh promosi bеrpеngаruh positif dаn

signifikаn tеrhаdаp impulsе buying.

Page 80: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

60

Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Suharyono dan Anggun (2017) yang menyatakan bahwa Promosi

penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Impulse buying. Hаsil

pеnеlitiаn ini mеndukung konsеp pеmbеliаn impulsif dаpаt tеrjаdi sеcаrа tibа-tibа

kеtikа аdаnyа pеrаgааn produk аtаupun promosi yаng аdа ditеmpаt pеnjuаlаn

(Еngеl еt аl., 1994).

Page 81: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

61

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Shopping Lifestyle berpengaruh positif dan signifikan terhadap Impulse

Buying pada pelanggan di Transmart Solo. Jadi semakin baik shopping

lifestyle dapat meningkatkan impulse buying.

2. Discount tidak berpengaruh terhadap Impulse Buying pada pelanggan di

Transmart solo.

3. Promosi Penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Impulse

Buying pada pelanggan di Transmart Solo. Jadi semakin baik promosi

penjualan dapat meningkatkan impulse buying.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Meskipun penelitian ini telah dirancang dan dilaksanakan sebaik-baiknya,

namun masih terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Keterbatasan penggunaan variabel yang diteliti yaitu terbatas pada

shopping lifestyle, discount, promosi penjualan, dan impulse buying.

2. Keterbatasan pada metode survei bahwa peneliti tidak dapat mengontrol

jawaban responden, sehingga dapat saja pengisian kuesioner ini dilakukan

oleh orang lain yang tidak sesuai dengan karakteristik dan pendapat

responden yang bersangkutan.

61

Page 82: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

62

3. Keterbatasan dalam waktu dan kemampuan peneliti, sehingga hasil

penelitian terbatas pada kemampuan deskripsi.

4. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, sehingga sangat

mungkin datanya bersifat subyektif, akan lebih baik bila ditambahkan

metode wawancara sehingga hasil penelitian yang diperoleh lebih lengkap.

5. Penelitian ini masih belum bisa mengungkapkan secara keseluruhan

faktor-faktor yang mempengaruhi Impulse Buying pada pelanggan di

Transmart Solo secara keseluruhan. Karena hanya menemukan 28% dari

faktor-faktor yang mempengaruhi Impulse Buying tersebut, sehingga

masih terdapat 72% dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil studi dari kesimpulan yang telah diambil maka saran

yang dapat diberikan adalah:

1. Bagi perusahaan

Pada penelitian ini, mendapatkan hasil bahwa variabel discount

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel impulse buying, maka dari

itu sebaiknya pihak perusahaan harus lebih memahami perilaku konsumen

agar lebih memahami perilaku konsumen agar lebih meningkatkan

pembelian impulsif seperti contoh, dengan memberikan discount ditempat-

tempat yang strategis dan mudah dilihat konsumen. Jika produk diberikan

discount akan berpotensi konsumen membeli secara impulsif. Disamping

Page 83: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

63

itu, perusahaan juga diuntungkan apabila banyak pengunjung yang

melakukan pembelian tidak direncanakan sebelumnya.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Disarankan untuk mengkombinasikan penelitian ini dengan

penelitian lainnya yang memiliki kesamaan kriteria. Jika penelitian yang

dilakukan mengenai status sosial, perbanyak lagi data reponden seperti

pengeluaran perbulan, besarnya pendapatan perbulan yang ditabungkan

sehingga penelitian dapat menjadi lebih akurat.

Page 84: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

DAFTAR PUSTAKA

Akbar & Usman. (2009). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Anwar, Sanusi (2011), Metode Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta

Aria, P. (2017). Retail Lain Berguguran, Transmart Buka 30 Gerai Baru TahunIni. 15 Mei 2018. www.katadata.co.id

Arikunto, S., (2007), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI hal134, Rineka Apta, Jakarta.

BI Pastikan Penjualan Ritel Melambat Hingga Oktober 2017. (2017, 08November). Koran Sulindo.

Bong, Soeseno. (2011). Pengaruh In-Store Stimuli Terhadap Impulse BuyingBehavior Konsumen Hypermarket Di Jakarta, Ultima Management Vol. 3No. 1/201131–52.

Cakraningrat,P.B.W.W & Ardani,Sri,IG.A.K (2016). Pengaruh Promosi DanStore Atmosphere Terhadap Shopping Emotion Dan Impulse Buying DiDiscovery Shopping Mall, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.7, 2016:4423-44525(7), 4423–4452.

Cummins, Julian. Roddy Mullin. (2004). Sales Promotion . PPM. Jakarta

Cummins, Julian. (2010). Promosi Penjualan. Editor: Dr. Lyndon Saputra.Tanggerang: Binarupa Aksara.

Ferdinand, Augusty. (2014). Metode Penelitian Manajemen, Semarang, BadanPenerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBMSPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.

Goyal, A. (2010). A Multi-method Investigation of Happiness ’ as an InternalMotivator to Impulse Can Search for Happiness Lead to Impulse Buying ?Theoretical Background : Literature Review, 5(1), 1–16.

Gujarati, Damodar, 2003, Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta:Erlangga.

Herabadi, A. G. (2003). Buying Impulses: A Study on Impulsive Consumption.(Doctoral Theses), Catholic University of Nijmegen, Nedherland. Retrievedfromhttps://www.researchgate.net/publication.254889442_Buying_Impulses_A_Study_on_Impulsive_Comsuption.

Page 85: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

Japarianto, E., dan Sugiharto, S. (2011). Pengaruh Shopping Lifestyle danFashion Involvement Terhadap Impulse Buying Behavior Masyarakat HighIncome Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 6, No. 1, April: pp 32-40.

Kosyu, D. A.,Hidayat, K & Abdillah, Y. (2014). Pengaruh Hedonic ShoppingMotives Terhadap Shopping Lifestyle dan Impulse Buying, JurnalAdministrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014 14(2), 1–7. Kotler,Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip- Prinsip Pemasaran. Penerjemah:Bob Sabran, MM. Jilid 2. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Armstrong, Garry. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1.Jakarta: Erlangga.Mangkunegara, A. P. (2000). Perilaku Konsumen.Bandung: Reika Aditama.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran.Penerjemah: Bob Sabran, MM. Jilid 2. Edisi Ketiga belas. Jakarta: Erlangga.

Latan, Hengky dan Selva Temalagi. (2013). Analisis Multivariate Teknik danAplikasi Menggunakan Program IBM SPSS 20.0. Bandung: ALVABETA,cv

Levy, M. 2009. Retailing Manajemen. 7. Mc Graw Hill. New York. Alih BahasaSalim, L. (2009). Manajemen Pemasaran. Erlangga. Jakarta.Ma‟ruf, Hendri.2006. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Morrisan, M.A. (2010). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Mowen, J. C & Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen. Edisi kelima jilid 1.Jakarta: Erlangga.

.(2004). Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.

Muflih, Muhammad. (2006). Perilaku Konsumen Dalam Perspektik Ilmu EkonomiIslam. Jakarta : PT. Raja Grafind Persada.

Raharjo, B. (2017). Bisnis Ritel Alami Kelesuan, Apa Penyebabnya?. 16 Mei2018. www.katadata.co.id.

Rahmasari, L. (2010). Menciptakan Impulse Buying. Majalah IlmiahINFORMATIKA, 1(3), 56–68.

Ratnasari, V. A. (2015). PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAPHEDONIC SHOPPING VALUE DAN IMPULSE BUYING ( Survei PadaKonsumen Hypermart Malang Town Square ), 1(1).

Rook, D.W. and Gardner, M.P. (1993). In the mood: impulse buying’s affectiveantecedents. Research in Consumer Behavior, 6(7), 1-28. ISSN: 0885-2111.

Page 86: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

Rook, D.W. and Fisher, R.J. (1995). Normative influences on impulsive buyingbehavior. Journal of Consumer Research, 22, 305-313. ISSN: 15375277.

Rook, D. W. (1987). The Buying Impulse. Journal of Consumer Research, 14(2),189-199. ISSN: 1537-5277.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryani, Tatik, (2008). Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran.

Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: RosdaKarya.

Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Tirmizi, M. A., Rehman, K. U and Saif, M. I, (2009). An Empirical Study ofConsumer Impulse Buying Behavior in Local Markets. European Journal ofScientific Research. ISSN 1450-216X Vol. 28 No. 4 Yogyakarta: GrahaIlmu.Tjiptono, F. (2007). Strategi Pemasaran (2nd ed.). Yogyakarta: AndiOfset.

Trijaya, A. (2017). Penjualan Ritel di Pasar Tradisional dan Modern Melambat.16 Mei 2018. www.katadata.co.id.

Utami, C. W. (2008). Manajemen Barang Dagangan dalam Bisnis Ritel. Edisipertama: Banyumedia Publising, ISBN: 978-979-3323-93-0.

Utami, O. R., & Rastini, N. M. (2015). Pengaruh variabel demografi, kualitaslayanan, atmosfer toko pada Impulse Buying Di Hypermart Mal, E-JurnalManajemen Unud, Vol. 4, No. 5, 2015 : 1229-1237

Wardhana, S. (2017). Pengusaha Beberkan Penyebab Lesunya Bisnis Ritel diTahun Ini. 12 Maret 2018. www.tempo.co

Waworuntu, J. R. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi, 3(2), 1–17.

Page 87: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE
Page 88: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

64

Lampiran 1Jadwal Penelitian

NOBulan Maret April Mei Juni Juli AgustusKegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1PenyusunanProposal X X

2 Konsultasi X X X X X X X X X

3RevisiProposal X

4PengumpulanData X X X

5 Analisis Data X X

6

PenulisanAkhirNaskahSkripsi X X

7 Munaqasah X

8RevisiSkripsi X

Page 89: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

65

Lampiran 2Kuisioner Penelitian

1. Petunjuk Pengisian

a. Isilah identitas Anda pada lembar yang telah disediakan.

b. Bacalah dengan cermat dan teliti tiap pertanyaan atau pernyataan terlebih

dahulu sebelum menjawabnya.

c. Berilah tanda check list (√) pada identitas responden dan lingkari skor

pada kolom yang telah disediakan yaitu sangat tidak setuju 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 sangat setuju.

d. pilihan jawaban yang dianggap tepat atau paling sesuai dengan alternatif

jawaban.

2. Identitas Responden

a. Nama :

b. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

c. Usia : 17-25 Tahun 36-45 Tahun

26-35 Tahun > 45 Tahun

d. Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa

Ibu rumah tangga

Wiraswasta

PNS

Wirausaha

dll

Page 90: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

66

No Pernyataan JawabanVariabel Shopping lifestyle

1.Saya tertarik berbelanja diTransmart Solo karena adanyatawaran iklan yang menarik.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2.Saya belanja di Transmart Solokarena adanya model-modelterbaru.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3.Saya lebih suka memilihmodel terbaru. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4.Saya berbelanja di TransmartSolo karena banyak merkterkenal.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5.

Saya berbelanja di TransmartSolo karena menyediakanbarang-barang dengan kualitasterbaik.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

No Pernyataan JawabanVariabel Discount

1.

Saya tertarik belanja diTransmart Solo karena adanyadiskon.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2.

Dengan adanya tawaran diskonyang menarik mndorong sayauntuk berbelanja ke TransmartSolo.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3.Saya tertarik berbelanja keTransmart Solo karena adanyadiskon yang cukup besar.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4.Saya merasa pengeluaran saatberbelanja berkurang karenaadanya diskon.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5.Saya merasa beruntung karenaadanya diskon saat berbelanjadi Transmart Solo.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 91: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

67

No Pernyataan JawabanVariabel Promosi Penjualan

1.

Saat saya berbelanja diTransmart Solo saya merasaharga yang ditawarkantergolong rendah.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2.

Produk-produk yangditawarkan di Transmart Solodapat terjangkau karena hargayang tergolong rendah.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3.

Saya tertarik belanja diTransmart karena kemasanproduk yang ditampilkanmenarik

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4.

Saya tertarik berbelanja diTransmart Solo setelahmeakukan pemakaian produksaat promosi.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5.Saya tertarik berbelanja diTransmart karena adanyademonstrasi produk.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

No Pernyataan JawabanVariabel Impulse Buying

1.

Sewaktu saya pergi berbelanja,saya selalu membeli barang-barang yang tidakdirencanakan sebelumnya.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2.Saya selalu membeli sesuatubarang tanpa berfikir panjang.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3.Membeli barang tanpa ragu-ragu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4.

Saya sulit mengendalikan diriterhadap desakan untukmembeli sewaktu melihatpenawaran yang menarik.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5.

Sewaktu melihat penawaranyang menarik, saya selalumembeli lebih daripada yangseharusnya.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 92: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

68

Lampiran 3Hasil perhitungan kuisioner

Hasil Perhitungan Kuesioner(Variabel Impulse Buying dan Shopping Lifestyle)

NO IB1 IB3 IB4 IB5 TOTAL1 4 4 4 4 4 202 7 8 6 7 8 363 5 5 5 5 5 254 8 8 7 8 8 395 7 6 7 7 6 336 9 9 7 9 9 437 4 2 4 4 2 168 6 1 5 6 1 199 7 6 7 7 6 3310 6 6 9 6 6 3311 8 8 7 8 8 3912 9 9 9 9 9 4513 5 5 5 5 5 2514 6 6 6 6 6 3015 1 1 1 1 1 516 4 3 5 4 3 1917 7 7 8 7 7 3618 9 9 9 9 9 4519 9 9 9 9 9 4520 5 5 6 5 5 2621 8 8 7 8 8 3922 6 6 6 6 6 3023 4 4 4 4 4 2024 6 6 7 6 6 3125 6 8 8 6 8 3626 9 8 8 9 8 4227 6 8 6 6 8 3428 6 4 5 6 4 2529 6 4 1 6 4 2130 7 7 7 7 7 3531 7 7 7 7 7 3532 8 8 7 8 8 3933 8 8 10 8 8 4234 8 4 6 8 4 30

Page 93: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

69

35 8 7 8 8 7 3836 8 5 5 8 5 3137 9 10 10 9 10 4838 6 5 3 6 5 2539 2 5 3 2 5 1740 7 7 9 7 7 3741 8 8 9 8 8 4142 7 8 9 7 8 3943 10 10 10 10 10 5044 7 8 9 7 8 3945 9 9 9 9 9 4546 6 6 9 6 6 3347 7 8 6 7 8 3648 7 9 6 7 9 3849 9 6 8 9 6 3850 8 6 7 8 6 3551 6 7 7 6 7 3352 10 10 10 10 10 5053 8 8 8 8 8 4054 7 6 6 7 6 3255 7 8 8 7 8 3856 6 6 9 6 6 3357 9 8 8 9 8 4258 3 5 6 3 5 2259 7 7 7 7 7 3560 7 8 9 7 8 3961 7 7 9 7 7 3762 9 7 7 9 7 3963 6 7 8 6 7 3464 3 4 1 3 4 1565 7 7 7 7 7 3566 8 8 8 8 8 4067 7 10 8 7 10 4268 10 10 10 10 10 5069 6 9 5 6 9 3570 7 7 9 7 7 3771 8 8 9 8 8 4172 7 6 4 7 6 3073 6 7 7 6 7 3374 9 9 8 9 9 4475 4 5 5 4 5 23

Page 94: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

70

76 7 6 7 7 6 3377 7 5 5 7 5 2978 8 6 7 8 6 3579 7 8 6 7 8 3680 6 6 6 6 6 3081 6 7 7 6 7 3382 2 4 1 2 4 1383 6 5 5 6 5 2784 1 6 5 1 6 1985 2 5 4 2 5 1886 9 6 8 9 6 3887 3 9 4 3 9 2888 7 8 9 7 8 3989 7 9 10 7 9 4290 4 5 5 4 5 2391 7 4 4 7 4 2692 6 1 5 6 1 1993 4 6 3 4 6 2394 7 7 5 7 7 3395 8 8 3 8 8 3596 6 6 6 6 6 3097 6 5 5 6 5 2798 5 5 2 5 5 2299 8 8 9 8 8 41100 7 9 6 7 9 38

Page 95: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

71

Hasil Perhitungan Kuesioner(Variabel Discount dan Promosi Penjualan)

Resp DC1 DC2 DC3 DC4 DC5 TOTAL PP1 PP2 PP3 PP4 PP5 TOTAL1 5 5 7 6 6 29 5 5 5 5 6 262 8 9 9 8 8 42 9 8 7 9 8 413 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 254 9 6 6 8 7 36 6 5 6 6 8 315 7 7 7 6 7 34 7 7 8 7 6 356 10 8 6 7 9 40 5 7 9 8 7 367 4 3 4 4 5 20 2 2 3 3 4 148 1 7 4 1 7 20 3 6 6 7 1 239 7 7 8 8 8 38 6 7 7 7 8 3510 9 10 8 7 8 42 9 7 7 10 7 4011 8 7 8 8 8 39 8 8 7 7 8 3812 9 8 7 6 8 38 7 7 10 8 6 3813 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 2514 5 5 5 5 7 27 6 6 6 5 5 2815 1 1 1 2 3 8 1 2 1 1 2 716 3 4 4 2 6 19 2 3 3 4 2 1417 8 9 10 8 9 44 7 8 8 9 8 4018 7 9 9 8 8 41 9 9 9 9 8 4419 10 10 10 10 9 49 9 10 10 10 10 4920 5 7 6 8 6 32 5 7 6 7 8 3321 10 10 10 10 10 50 9 8 7 10 10 4422 6 6 6 6 7 31 6 6 6 6 6 3023 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 2024 6 6 6 6 8 32 6 6 6 6 6 3025 6 8 8 7 8 37 10 10 10 8 7 4526 7 5 8 5 4 29 10 8 8 5 5 3627 9 6 8 9 7 39 6 8 8 6 9 3728 5 5 6 3 5 24 4 5 5 5 3 2229 6 6 6 9 9 36 7 6 7 6 9 3530 6 4 7 7 8 32 9 9 9 4 7 3831 8 8 8 10 8 42 8 8 10 8 10 4432 7 7 7 5 6 32 8 9 10 7 5 3933 7 8 7 7 7 36 6 8 5 8 7 3434 4 10 5 6 10 35 7 7 7 10 6 3735 8 8 8 9 9 42 10 7 6 8 9 4036 10 7 8 6 7 38 9 5 9 7 6 3637 8 9 9 6 8 40 7 8 6 9 6 36

Page 96: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

72

38 9 7 6 7 7 36 8 5 6 7 7 3339 6 8 8 6 9 37 7 8 7 8 6 3640 5 9 8 7 7 36 7 9 6 9 7 3841 9 9 9 9 6 42 7 7 7 9 9 3942 7 9 7 4 8 35 6 9 9 9 4 3743 8 7 5 10 8 38 8 7 7 7 10 3944 10 10 10 10 6 46 7 9 10 10 10 4645 9 8 7 6 5 35 6 3 10 8 6 3346 8 6 5 5 5 29 5 3 6 6 5 2547 6 4 9 4 7 30 5 5 5 4 4 2348 4 5 5 9 8 31 7 6 4 5 9 3149 7 9 6 7 7 36 8 10 9 9 7 4350 9 6 6 5 6 32 7 7 7 6 5 3251 5 7 4 8 4 28 9 4 5 7 8 3352 6 7 7 9 9 38 8 8 8 7 9 4053 5 6 7 10 10 38 9 9 9 6 10 4354 8 8 8 8 6 38 10 10 10 8 8 4655 9 10 7 8 8 42 6 6 8 10 8 3856 4 8 8 7 6 33 8 10 8 8 7 4157 4 4 4 3 6 21 6 10 7 4 3 3058 1 5 4 8 8 26 6 4 3 5 8 2659 8 7 7 10 9 41 8 8 8 7 10 4160 7 7 7 6 8 35 9 10 10 7 6 4261 7 8 9 9 9 42 8 6 6 8 9 3762 8 6 8 6 7 35 9 9 9 6 6 3963 9 7 7 5 9 37 8 10 6 7 5 3664 8 9 10 5 2 34 9 8 5 9 5 3665 3 2 2 7 8 22 3 3 3 2 7 1866 7 7 7 8 10 39 8 10 7 7 8 4067 8 8 5 9 7 37 10 6 8 8 9 4168 7 10 8 6 8 39 7 8 7 10 6 3869 9 7 7 6 7 36 8 6 6 7 6 3370 7 7 7 6 6 33 7 9 6 7 6 3571 10 10 10 4 7 41 6 7 6 10 4 3372 2 4 5 7 8 26 7 9 4 4 7 3173 7 6 7 9 5 34 8 6 7 6 9 3674 6 7 7 9 6 35 4 8 9 7 9 3775 9 9 8 6 6 38 6 7 9 9 6 3776 4 10 5 7 8 34 6 6 6 10 7 3577 7 6 7 8 7 35 8 8 7 6 8 3778 7 5 3 3 8 26 7 6 8 5 3 29

Page 97: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

73

79 10 8 7 6 9 40 8 8 8 8 6 3880 7 6 6 6 8 33 9 8 6 6 6 3581 6 6 6 6 10 34 8 6 6 6 6 3282 6 7 7 4 7 31 10 7 6 7 4 3483 2 4 1 8 7 22 7 10 4 4 8 3384 6 8 6 7 3 30 7 9 8 8 7 3985 8 6 8 7 7 36 7 7 7 6 7 3486 6 8 7 9 8 38 7 6 7 8 9 3787 10 9 8 1 6 34 8 8 9 9 1 3588 6 9 4 3 6 28 6 4 1 9 3 2389 10 10 9 9 9 47 6 10 10 10 9 4590 9 6 7 3 8 33 9 9 9 6 3 3691 8 7 8 9 10 42 8 8 8 7 9 4092 8 6 8 8 7 37 10 10 9 6 8 4393 6 4 5 8 6 29 7 9 8 4 8 3694 4 6 6 7 6 29 6 7 8 6 7 3495 7 5 8 9 7 36 6 7 7 5 9 3496 8 8 7 7 9 39 7 9 9 8 7 4097 6 8 10 5 6 35 9 7 7 8 5 3698 6 5 5 5 3 24 6 4 5 5 5 2599 7 5 5 9 6 32 6 4 5 5 9 29100 7 8 9 5 7 36 6 8 9 8 5 36

Page 98: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

74

Lampiran 4Hasil Uji Validitas

Variabel Impulse Buying

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

IB1 6.98 1.792 100

IB2 7.02 1.869 100

IB3 7.01 1.883 100

IB4 7.00 1.729 100

IB5 7.00 1.907 100

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

IB1 28.03 47.464 .902 .949

IB2 27.99 46.394 .905 .949

IB3 28.00 47.111 .862 .956

IB4 28.01 48.515 .890 .952

IB5 28.01 46.212 .891 .951

Variabel Shopping Lifestyle

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

SL1 6.72 1.670 100

SL2 6.61 1.858 100

SL3 6.49 1.920 100

SL4 6.70 1.812 100

SL5 6.58 1.788 100

Page 99: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

75

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

SL1 26.38 47.652 .875 .952

SL2 26.49 44.333 .923 .944

SL3 26.61 45.513 .827 .961

SL4 26.40 45.515 .892 .949

SL5 26.52 45.242 .922 .944

Variabel Discount

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

DC1 6.59 1.891 100

DC2 6.49 1.828 100

DC3 6.45 1.760 100

DC4 6.48 1.888 100

DC5 6.71 1.659 100

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

DC1 26.13 42.175 .838 .930

DC2 26.23 42.623 .854 .927

DC3 26.27 43.088 .872 .924

DC4 26.24 42.427 .827 .932

DC5 26.01 45.061 .832 .931

Page 100: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

76

Variabel Promosi Penjualan

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

PP1 6.48 1.744 100

PP2 6.45 1.806 100

PP3 6.56 1.924 100

PP4 6.46 1.766 100

PP5 6.45 1.930 100

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

PP1 25.92 46.014 .848 .933

PP2 25.95 44.896 .866 .930

PP3 25.84 42.984 .889 .926

PP4 25.94 45.330 .869 .930

PP5 25.95 44.957 .789 .944

Page 101: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

77

Lampiran 5Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Impulse Buying

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.961 5

Variabel Shopping Lifestyle

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.960 5

Page 102: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

78

Variabel Discount

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.942 5

Variabel Promosi Penjualan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.945 5

Page 103: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

79

Lampiran 6Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.95304047

Most Extreme Differences Absolute .048

Positive .043

Negative -.048

Test Statistic .048

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.994 2.626 2.664 .009

Shopping_Lifestyle -.006 .081 -.010 -.077 .939

Discount -.099 .143 -.145 -.695 .489

Promosi_Penjuala

n.065 .128 .098 .504 .615

a. Dependent Variable: RES2

Page 104: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

80

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Shopping_Lifestyle.602 1.661

Discount .238 4.201

Promosi_Penjualan .273 3.658

a. Dependent Variable: Impulse_Buying

Page 105: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

81

Lampiran 7Hasil Analisis Regresi Berganda

Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.932 1.254 2.337 .022

SHOPPING_LIFES

TYLE.619 .111 .609 5.556 .000

DISCOUNT .025 .159 .024 .159 .874

PROMOSI_PENJU

ALAN.332 .128 .323 2.599 .011

a. Dependent Variable: IMPULSE_BUYING

Page 106: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

82

Lampiran 8Hasil Uji Ketepatan Model (Goodness of fit model)

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6357.666 3 2119.222 235.653 .000b

Residual 863.324 96 8.993

Total 7220.990 99

a. Dependent Variable: IMPULSE_BUYING

b. Predictors: (Constant), PROMOSI_PENJUALAN, SHOPPING_LIFESTYLE, DISCOUNT

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model RR

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .938a .880 .877 2.999

a. Predictors: (Constant), PROMOSI_PENJUALAN, SHOPPING_LIFESTYLE, DISCOUNT

b. Dependent Variable: IMPULSE_BUYING

Page 107: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

83

Lampiran 9Hasil Uji T

Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.932 1.254 2.337 .022

SHOPPING_LIFE

STYLE.619 .111 .609 5.556 .000

DISCOUNT .025 .159 .024 .159 .874

PROMOSI_PENJ

UALAN.332 .128 .323 2.599 .011

a. Dependent Variable: IMPULSE_BUYING

Page 108: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/2437/1/Herdin Febriyanto.pdf · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP IMPULSE

84

Lampiran 10Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Herdin Febriyanto

Nama Panggilan : Herdin

TTL : Tabanan, 12 Februari 1996

Alamat : Tumang sari, RT 02/14, Cepogo, Boyolali

Email : [email protected]

B. PENDIDIKAN

2001 – 2003 : TK Athfalussalim Tumang, Cepogo

2003 – 2009 : SD Negeri Tumang 3, Cepogo

2009 – 2011 : SMP Negeri 1 Cepogo

2011 – 2014 : SMA Negeri 1 Cepogo

2014 – 2018 : S1 Manajemen Bisnis Syariah Institut Agama

Islam Negeri Surakarta