pengaruh roa, der, ukuran perusahaan terhadap nilai …repository.ub.ac.id/2864/1/ekarina...

111
PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) Disusun Oleh: EKARINA NOVAYANTI NIM. 135020201111082 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi KONSENTRASI MANAJEMEN KEUANGAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2013-2015)

Disusun Oleh:

EKARINA NOVAYANTI

NIM. 135020201111082

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih

Derajat Sarjana Ekonomi

KONSENTRASI MANAJEMEN KEUANGAN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2013-2015)

Yang disusun oleh:

Nama : Ekarina Novayanti

NIM : 135020201111082

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Konsentrasi : Keuangan

Telah dipertanggung jawabkan di depan dewan penguji pada tanggal 08 Agutus

2017 dan dinyatakan memenuhi syarat diterima.

1. Dr. Himmiyatul Amanah J. J., SE., MM., CFP.

NIP. 19611220 198601 2 001

(Dosen Pembimbing) ……………………………..

2. Dr. Siti Aisjah, SE., MS., CSRS., CFP.

NIP.19601111 198601 2 001

(Dosen Penguji 1) ……….……………………..

3. Toto Raharjo, SE., MM.

NIP. 19620607 198701 1 001

(Dosen Penguji 2) ………………………………

Malang, 08 Agustus 2017

Ketua Program Studi S1 Manajemen

Dr. Siti Aisjah.,SE.,MS CSRS, CFP

NIP.19601111 198601 2 001

Page 3: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan
Page 4: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan
Page 5: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan
Page 6: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ekarina Novayanti

Tempat,tanggal lahir : Mataram, 03 November 1995

Alamat : Jln.Bunga Pinang Merah 1 No.06

Soekarno Hatta, Malang

Jeniskelamin : Perempuan

Agama : Islam

No.telp : 081232665754

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

1. SDN 16 Mataram 2001/2007

2. MTsN 1 Mataram 2007/2010

3. SMAN 5 Mataram 2010/2013

4. Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya 2013-2017

Pengalaman Kepanitiaan

1. Staff Magang Divisi Bendahara Himpunan Jurusan Manajemen

FEB UB 2013

2. Staff Divisi LO Management Edutainment 2013

Page 7: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah peneliti panjatkan pada Allah SWT, karena atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

lancar. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah dalam rangka memenuhi salah satu

syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Jurusan Manajemen pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Peneliti menyadari dalam perjalanan masa perkuliahan sampai dengan

penulisan skripsi ini telah banyak pihak yang membantu dan mendukung melalui

berbagai cara. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Nurkholis, M.Bus. (Acc)., Ak., Ph.D. Sebagai Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

2. Dr. Sumiati, SE.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Brawijaya.

3. Dr. Siti Aisjah, SE., MS., CSRS., CFP. Selaku Ketua Program Studi S1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

4. Dr. Himmiyatul Amanah J. J., SE., MM., CFP. Selaku Dosen Pembimbing

yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, dan nasehat yang telah

Ibu berikan dan juga waktu yang telah Ibu luangkan.

5. Dr. Siti Aisjah SE., MS., CSRS., CFP. Sebagai dosen penguji I yang telah

memberikan kritik dan saran, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

kritik dan saran, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

Page 8: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

ii

7. Kedua orang tua yang kucintai, Bapak Sa’I Anwar dan Ibu Sumi Hayanti

yang dengan selalu sabar selalu berdoa, memberikan semangat, dan

motivasi.

8. Vera Gusrina Tamimi, Guruh Khedar dan Muhammad Zulfizahari sebagai

kakak dan adik yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan.

9. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang atas ilmu dan bimbingan selama penulis

menjalani kuliah.

10. Omega Rini, Gladys Aprillia, Baiq Novita, Margaret Hutabarat, Magdalena

Tarigan dan Retna Iswandari sebagai sahabat yang menemani perjuangan

selama kurang lebih 4 tahun di S-1 Manajemen FEB UB. Terimakasih atas

kebersamaan, hiburan, dukungan, dan doa kalian.

11. Teman Perjuangan lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu

yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini.

Akhir kata peneliti sangat berharap Allah SWT memberikan rahmat dan

berhak-Nya kepada mereka semua yang telah membantu. Semoga skripsi ini

memberikan manfaat bagi perkembangan Ilmu dan siapapun yang membaca.

Malang, 08 Agustus 2017

Ekarina Novayanti

Page 9: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. ix

ABSTRAK .................................................................................................................. x

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ .. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 10

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 11

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 11

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 12

2.2 Kajian Teori ................................................................................................ 13

2.2.1 Asuransi ............................................................................................ 13

2.2.2 Manfaat Asuransi .............................................................................. 14

2.2.3 Risiko dan Ketidakpastian ................................................................ 14

2.2.4 Ciri-Ciri Risiko Yang Dapat Diasuransikan ..................................... 15

2.2.5 Prinsip-Prinsip Asuransi ................................................................... 16

2.2.6 Jenis Usaha Perasuransian ................................................................ 17

2.3 Nilai Perusahaan ......................................................................................... 20

2.3.1 Pengukuran Nilai Perusahaan ........................................................... 21

Page 10: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

ix

2.4 Saham .......................................................................................................... 21

2.4.1 Pengertian Saham.............................................................................. 21

2.4.2 Jenis-Jenis Saham ............................................................................. 22

2.4.3 Harga Saham ..................................................................................... 23

2.4.4 Analisis Saham.................................................................................. 23

2.5 Analisis Rasio Keuangan ............................................................................. 24

2.5.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan ................................................ 24

2.5.2 Bentuk-Bentuk Rasio Keuangan ....................................................... 24

2.6 Rasio Profitabilitas ...................................................................................... 26

2.6.1 Pengertian Rasio Profitabilitas .......................................................... 26

2.6.2 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas ......................................................... 27

2.7 Struktur Modal ........................................................................................... 28

2.7.1 Pengertian Struktur Modal ............................................................... 28

2.7.2 Teori Struktur Modal ....................................................................... 29

2.7.3 Komponen Struktur Modal .............................................................. 36

2.7.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal ...................... 40

2.7.5 Struktur Modal Yang Optimal ......................................................... 42

2.7.6 Pengukuran Struktur Modal ............................................................. 43

2.8 Ukuran Perusahaan .................................................................................... 44

2.9 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 45

2.10 Hipotesis .................................................................................................... 48

Page 11: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

x

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 50

3.2 Populasi ....................................................................................................... 50

3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 51

3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 52

3.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................... 52

3.5.1 Variabel Terikat ............................................................................... 52

3.5.2 Variabel Bebas ................................................................................. 52

3.6 Metode Analisa Data ................................................................................... 54

3.6.1 Statistik Deskriptif ............................................................................ 54

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 55

3.6.2.1 Uji Normalitas .................................................................... 55

3.6.2.2 Uji Autokorelasi ................................................................. 55

3.6.2.3 Uji Multikolinieritas ........................................................... 56

3.6.2.4 Uji Heterokedastisitas ........................................................ 56

3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................... 66

3.6.4 Uji Koefisien Determinasi ................................................................ 67

3.6.5 Uji Hipotesis ..................................................................................... 58

3.6.5.1 Uji F .................................................................................. 58

3.6.5.2 Uji t .................................................................................... 59

3.6.2.3 Uji β .................................................................................... 60

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Obyek Penelitian ....................................................................... 61

4.2 Penyajian Data ............................................................................................ 67

Page 12: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

ix

4.2.1 Data ROA .......................................................................................... 67

4.2.2 Data DER .......................................................................................... 69

4.2.3 Data Ukuran Perusahaan (SIZE) ...................................................... 71

.....................................................................................................

4.3 Analisa Data ............................................................................................... 73

4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................... 73

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 75

4.4.1 Uji Normalitas ................................................................................... 75

4.4.2 Uji Autokorelasi ................................................................................ 76

4.4.3 Uji Multikolinearitas ......................................................................... 77

4.4.4 Uji Heterokedastisitas ....................................................................... 78

4.4.5 Hasil Analisis Regresi Berganda ..................................................... 79

4.4.6 Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................................... 80

4.4.7 Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................. 81

4.4.7.1 Hasil Pengujian Signifikansi Simultan ................................. 81

4.4.8 Hasil Pengujian Signifikansi Parsial ................................................. 82

4.4.8.1 Pengaruh ROA Terhadap Nilai Perusahaan ......................... 82

4.4.8.2 Pengaruh DER Terhadap Nilai Perusahaan ......................... 83

4.4.8.3 Pengaruh SIZE Terhadap Nilai Perusahaan. ........................ 85

4.4.9 Hasil Pengujian Variabel Dominan ................................................... 86

4.5 Implikasi Hasil Penelitian ........................................................................... 87

BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 89

Page 13: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

x

5.2 Saran ........................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 91

LAMPIRAN ............................................................................................................. 94

Page 14: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

ix

DAFTAR TABEL

Judul Tabel Hal.

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Asuransi Go Public……………………….... 51

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan ROA Perusahaan Asuransi.............................. 68

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan DER Perusahaan Asuransi ............................. 70

Tabel 4.3 Hasil SIZE Perusahaan Asuransi.................................................. 72

Tabel 4.4 Hasil Analisis Statistik Deskriptif................................................ 73

Tabel 4.5 Hasil Uji Nornalitas ……………………………………………. 75

Tabel 4.6 Hasil Uji Runs-Test …………………………………………….. 76

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas …………………………………….. 77

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Berganda.................................................. 79

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2).......................................... 80

Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi Simultan ………………………………... 81

Tabel 4.11 Variabel Dominan ……………………………………………… 86

Page 15: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

x

DAFTAR GAMBAR

Judul Gambar Hal.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian .................................................... 47

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ................................................ 48

Gambar 4.1 Uji Heterokedastisitas.........................…………….............. 78

Page 16: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran Hal.

Lampiran 1 Data Perhitungan Nilai Perusahaan (PBV)......................... 94

Lampiran 2 Data Perhitungan Profitabilitas (ROA)............................... 95

Lampiran 3 Data Perhitungan Struktur Modal (DER)........................... 96

Lampiran 4 Data Perhitungan Ukuran Perusahaan (SIZE).................... 97

Page 17: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

x

PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2013-2015)

Oleh:

Ekarina Novayanti

FakultasEkonomidanBisnisUniversitasBrawijaya

[email protected]

Dosen Pembimbing:

Dr. Himmiyatul Amanah J. J., SE., MM., CFP.

ABSTRAK

Pertumbuhan perusahaan asuransi seiring dengan pergeseran akan kebutuhan

asuransi yang masuk dalam kebutuhan sekunder bahkan primer di masyarakat. Perusahaan

mempunyai tujuan jangka panjang yaitu untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang

saham. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, struktur modal,

ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas diukur dengan Return

On Assets (ROA), struktur modal diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan Ukuran

Perusahaan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur

dengan Price Book Value (PBV).

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian explanatory

research yang menjelaskan hubungan atau pengaruh antar variabel. Populasi dalam

penelitian ini sejumlah 11 perusahaan Asuransi dan dengan metode pengambilan sampel

jenuh, diperoleh sampel sebanyak 11 perusahaan. Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda.

Penelitian ini menggunakan uji parsial yang menunjukan hasil bahwa profitabilitas

(ROA) berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap nilai perusahaan, struktur modal

(DER) berpengaruh signifikan dengan arah positif dan ukuran perusahaan

berpengaruhsignifikan dengan arah positif terhadap nilai perusahaan (PBV)

Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan.

Page 18: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

ix

THE EFFECT OF ROA, DER, AND COMPANY SIZE ON COMPANY VALUE ( A

Study on Insurance Companies Listed in the Indonesia Stock Exchange in the Period of

2013-2015)

By:

Ekarina Novayanti

Faculty of Economics and Business, Brawijaya University

[email protected]

Advisor:

Dr. Himmiyatul Amanah J. J., SE., MM., CFP.

ABSTRACT

The growth of Insurance companies are is growing in line with the shift of in the

people’s need for insurance in It changes from tertiary to secondary needs and or even

primary needs in the community. The company has a long-term goal of insurance companies

is to maximize the shareholder wealth of their shareholders. This study aims to determine the

effect of profitability, capital structure, firm size on the value of insurance companies listed

on the Indonesia Stock Exchange (BEI). The independent variable in this research is

profitability measured with Return On Assets (ROA), capital structure measured with Debt to

Equity Ratio (DER) and Company Size. Dependent variable in this research is company

value measured by Price Book Value (PBV).

This quantitative explanatory research explains the relation or influence between

variables. Using saturated sampling method the entire population of this study 11 insurance

companies and with the sampling method saturated, were selected obtained as the sample as

many as 11 companies. The data of this study were analyzed using multiple linear regression

analysis.

This partial test of this research shows the result that profitability (ROA) have a

significant and positive toward firm value, capital structure (DER) have a significant and

positive and firm size have a significant with positive effect toward firm value (PBV)

Keywords : Company Value, Profitability, Capital Structure, Company Size.

Page 19: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini pertumbuhan ekonomi dan pembangunan terus

berkembang secara pesat. Perekonomian Indonesia di tahun 2013 mengalami

pertumbuhan. Pembangunan infrastruktur juga akan meningkat ditahun 2013.

Meningkatnya pembangunan infrastruktur akan mendorong pertumbuhan asuransi

di Indonesia ke arah yang lebih baik. Lancarnya arus barang dan jasa dan

meningkatnya konsumsi masyarakat menjadi keuntungan bagi bisnis asuransi.

Semakin besar pertumbuhan ekonomi maka konsumsi untuk produk asuransi akan

semakin meningkat.

Berdasarkan seminar Insurance Outlook 2016, menurut kepala eksekutif

pengawas IKNB Firdaus Djaelani diketahui bahwa di Indonesia sendiri, industri

asuransi terus berkembang dengan pesat seiring dengan tumbuhnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya berasuransi dan berinvestasi. Perusahaan asuransi

menarik untuk diteliti karena, bisnis asuransi merupakan bisnis yang sangat

prospektif dikarenakan potensi pasar yang masih cukup luas sehingga

memungkinkan perolehan margin keuntungan besar dalam jangka panjang.

Tren pembelian asuransi memang tumbuh setiap tahunnya. Diperkirakan

hal ini berkaitan dengan konsistensi fondasi ekonomi yang kokoh di Indonesia

yang mempengaruhi peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah. (Infobank

News Online:http://www.infobanknews.com; Mei 2013).

Page 20: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

2

Pembelian asuransi pada kurun waktu 2013-2015 meningkat setiap

tahunnya, sebagaimana dicerminkan oleh rasio antara premi bruto terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami peningkatan sebesar 0,21% dari 2,35%

pada tahun 2014 menjadi 2,56% pada tahun 2015.

Disamping perkembangan dan prospek usaha yang baik di bidang asuransi

kemampuan keuangan serta nilai perusahaan asuransi tersebut sangatlah penting

dimata pasar. Investasi pada sekuritas juga bersifat liquid ( mudah berubah). Oleh

karena itu, penting bagi perusahaan untuk selalu memperhatikan kepentingan

para pemilik modal dengan jalan memaksimalkan nilai perusahaan, karena nilai

perusahaan merupakan salah satu ukuran keberhasilan atas pelaksanaan rasio-

rasio keuangannya.

Ketentuan Undang-Undang No. 2 tahun 1992 Tanggal 11 Februari 1992,

Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan nonbank yang mempunyai

peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang layanan

jasa yang diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi resiko yang akan terjadi

di masa yang akan datang. Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan

Page 21: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

3

karakteristik dengan perusahaan nonasuransi seperti kegiatan Underwriting –

akutaria, klaim, dan reasuransi – retrosesi.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

152/PMK.010/2012, Bab 1 ayat 8 “Tata kelola perusahaan yang baik adalah

struktur dan proses yang digunakan dan diterapkan organ Perusahaan

Perasuransian untuk meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan

mengoptimalkan nilai perusahaan bagi seluruh pemangku kepentingan khususnya

pemegang polis, tertanggung, peserta, dan /atau pihak yang berhak memperoleh

manfaat, secara akuntabel dan berlandaskan peraturan perundang-undangan serta

nilai-nilai etika”.

Dari salah satu ayat diatas dapat di lihat bahwa pentingnya sebuah

perusahaan asuransi untuk memperhatikan struktur dan proses yang digunakan

dalam kegiatan usahanya untuk mengoptimalkan nilai perusahaannya. Hal

tersebut mengindikasikan bahwa nilai perusahaan (firm value) telah menjadi

aspek fundamental dalam penilaian dan pengambilan keputusan, sehingga

diperlukan strategi yang tepat untuk meningkatkan dan menjaga nilai perusahaan.

M. Masdar (2008: 31) menyatakan tujuan utama perusahaan menurut teori

perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan atau nilai perusahaan.

Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi perusahaan, karena berarti

memaksimalkan kekayaan pemegang saham merupakan tujuan utama perusahaan

(Taswan, 2003: 51). Pentingnya nilai suatu perusahaan di dunia persaingan yang

semakin pesat dalam dunia usaha tersebut membuat setiap perusahaan semakin

meningkatkan kinerjanya serta menerapkan strategi-strategi yang tepat agar

Page 22: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

4

tujuannya dapat tercapai. Perusahaan yang telah go public bertujuan

meningkatkan kemakmuran pemilik atau pemegang saham melalui peningkatan

nilai perusahaan. Harga saham dan nilai perusahaan mengikhtisarkan penilaian

kolektif investor tentang seberapa baik keadaan suatu perusahaan, baik kinerja

saat ini maupun prospek masa depannya. Oleh sebab itu, peningkatan harga

saham mencerminkan sinyal positif dari investor kepada manajer (Brealey et al.,

2007: 46). Nilai perusahaan menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan

datang, serta mencerminkan asset yang dimiliki oleh perusahaan.

Nilai perusahaan menjadi salah satu dasar yang penting dalam

pengambilan keputusan investasi. Para investor sering kali menilai suatu

perusahaan dengan melihat nilai saham perusahaan. Penilaian terhadap nilai

saham perusahaan terdapat tiga jenis penilaian, penilaian atas nilai buku (book

value), nilai pasar (market value) dan nilai instrinsik (intrinsic value) (Jogiyanto,

2013: 117). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten. Nilai

pasar merupakan pembukuan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik adalah

nilai sebenarnya dari saham.

Salah satu pendekatan dalam menentukan nilai intrinsik saham adalah

dengan Price to Book Value (PBV). PBV atau rasio harga per nilai buku

merupakan hubungan antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar

saham. PBV mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen

dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh

(Brigham dan Houston, 2012:152).

Page 23: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

5

Nilai perusahaan dapat diproksikan dengan PBV. PBV juga menunjukkan

seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang

relative terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi rasio PBV

dapat diartikan semakin berhasil perusahaan menciptakan kemakmuran bagi

pemegang saham selaras dengan menciptakan nilai perusahaan yang lebih baik.

Untuk mengikuti pergerakan nilai perusahaan, perlu diketahui faktor-faktor apa

saja yang mempengaruhi naik turunnya nilai perusahaan, Harmono (2014: 72)

menyatakan model penelitian yang dapat dibangun berkaitan dengan konsep nilai

perusahaan diantaranya price earning ratio, struktur modal, profitabilitas, ukuran

perusahaan dan pertumbuhan perusahaan. Dalam penelitian ini, variabel yang

digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh terhadap nilai perusahaan

diantaranya profitabilitas, struktur modal dan ukuran perusahaan.

Kinerja perusahaan umumnya diukur berdasarkan profitabilitas yang

dimiliki perusahaan, profitabilitas menunjukkan tingkat pertumbuhan perusahaan.

Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi

yang akan dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return

yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan investor (Tandelilin 2010, dalam

Lilla 2015: 5). Menurut Harmono (2009:109) menyatakan bahwa profitabilitas ini

menggambarkan kinerja fundamental perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi

dan efektifitas operasi perusahaan dalam memperoleh laba. Rasio profitabilitas

diproksikan dengan return on assets (ROA). ROA sering disebut juga rentabilitas

ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio ini mengukur tingkat

pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan

Page 24: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

6

seluruh aktiva yang dimiliki. Semakin tinggi ROA semakin tinggi keuntungan

yang dihasilkan perusahaan.

Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi serta berhasil

membukukan laba yang terus meningkat akan menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut berkinerja baik, sehingga akan menciptakan respon yang positif kepada

pemegang saham dan membuat harga saham perusahaan meningkat. Profitabilitas

yang tinggi juga menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga akan

menciptakan sentimen positif bagi pemegang saham dan nilai perusahaan akan

meningkat (Sujoko dan Soebintoro, 2007: 43) Pada penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya oleh Nieke (2012: 80) menemukan hasil ROA positif tidak

signifikan.

(Abdul Halim 2007, dalam Lilla 2015: 6) Struktur modal merupakan

perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat tetap, hutang jangka

panjang, saham preferen dan saham biasa, struktur modal menggambarkan

sumber pendanaan yang digunakan untuk membiayai aktivitas operasional

perusahaan. (Agustini , dalam Lilla 2015: 2). Untuk memenuhi kebutuhan

dananya perusahaan mengutamakan modal yang bersumber dari dalam (intern)

perusahaan yang diambil dari dana yang dihasilkan perusahaan sendiri, maka akan

sangat mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. Apabila kebutuhan dana

sudah meningkat karena pertumbuhan perusahaan dan dana dari sumber internal

tidak mencukupi maka menjadi pilihan menggunakan dana yang berasal dari luar

perusahaan baik dari hutang (debt financing) maupun dengan menggunakan

saham baru (external equity financing). Dengan melihat struktur modal

Page 25: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

7

perusahaan, dapat diketahui sejauh mana sumber pendanaan eksternal digunakan

untuk mendanai seluruh kegiatan usaha perusahaan.

Pendanaan merujuk pada modal dari suatu perusahaan, tugas utama

manajemen perusahaan menentukan target struktur modal optimal yang di

dalamnya terdapat proporsi antara modal asing atau utang dengan modal sendiri.

Semua struktur modal adalah baik. Tetapi kalau dengan merubah struktur modal

ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang

terbaik (Suad Husnan dan Pudjiastuti, 2004:263). Mengacu pada trade – off

theory, (Brigham dan Houston, 2012:32) nilai perusahaan akan meningkat jika

perusahaan menggunakan hutang dalam struktur modalnya pada tingkat tertentu,

penggunaan hutang tersebut memberikan manfaat berupa pengurangan beban

pajak, sehingga akan meningkatkan laba perusahaan yang pada akhirnya akan

berimbas pada peningkatan nilai perusahaan, namun dengan penggunaan hutang

secara berlebihan justru akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang

diperoleh perusahaan lebih kecil jika dibandingkan biaya dari penggunaan hutang

tersebut. Dalam teori ini terdapat titik tertentu dimana bauran antara hutang dan

modal yang digunakan oleh perusahaan berada pada posisi optimal, yaitu

penambahan manfaat dari hutang seimbang dengan biaya kebangkrutan. Titik

tersebut adalah titik optimal, yang merupakan batas maksimal penambahan

hutang. Dijelaskan juga pada teori sinyal menurut Brigham dan Houston

(2012:38) merupakan suatu tindakan yang diambil oleh manajemen suatu

perusahaan untuk menunjukkan kepada investor tentang bagaimana manajemen

menilai prospek perusahaan tersebut. Perusahaan dengan prospek yang

menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan

Page 26: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

8

modal baru dengan cara-cara lain seperti penggunaan hutang. Jumlah hutang yang

dimiliki perusahaan dapat menjadi sinyal positif bagi investor karena perusahaan

yang memiliki hutang pada jumlah tertentu menunjukkan perusahaan untuk

membayar hutang tersebut, selain itu dengan penggunaan hutang investor akan

menangkap sinyal bahwa perusahaan dapat mengelola hutang tersebut untuk

mendukung kelancaran aktivitas perusahaan yang pada akhirnya akan

meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.

Struktur modal dalam penelitian ini diproksikan melalui debt to equity

ratio (DER), rasio ini mengukur mengenai seberapa besar aktiva perusahaan yang

dibiayai dengan hutang dibandingkan dengan modal sendiri yang dimiliki

perusahaan atau dengan kata lain bagian hutang yang dapat dijamin menggunakan

modal sendiri. Sheikh and Wang (2011: 119) menyatakan bahwa proporsi

pembiayaan hutang perusahaan merupakan rasio leverage perusahaan. Dengan

demikian, hutang merupakan elemen struktur modal perusahaan dan struktur

permodalan merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja

perusahaan (Kyereboah, 2007: 60). Pada penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya Dohny (2014: 71) DER tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Ukuran perusahaan (SIZE) merupakan hal yang diperhatikan bagi investor

dan kreditur. Ukuran perusahaan menunjukkan aktivitas yang dimiliki perusahaan

(Hasnawati dan Sawir 2015 dalam Lilla 2015: 7) memaparkan bahwa ukuran

perusahaan dapat menentukan kekuatan tawar-menawar (bargaining power) dalam

kontrak keuangan. Perusahaan besar dapat dengan mudah mengakses ke pasar

Page 27: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

9

modal. Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti perusahaan memiliki

fleksibilitas dan kemampuan untuk memunculkan dana yang lebih besar.

Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan.

Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah

pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal

maupun eksternal. Ukuran perusahaan dinyatakan berhubungan positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan (Andi R dan Hanung, 2007:11).

Proksi dari ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan

logaritma natural dari total aset (Jogiyanto, 2013: 392), keseluruhan aset yang

dimiliki suatu perusahaan dapat mencerminkan ukuran dari perusahaan tersebut,

semakin besar aset yang dimiliki maka akan semakin banyak ruang gerak

manajemen dalam mengelola aset untuk meningkatkan nilai perusahaan. Pada

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya Rizky (2014: 89) dan Lilla (2015: 96)

menemukan bahwa SIZE berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Penelitian mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan profitabilitas, struktur

modal, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan telah banyak dilakukan.

Seperti penelitian yang dilakukan Nieke (2012: 52), Dhony (2013: 45), Lilla

(2015: 55) Pada umumnya penelitian terdahulu yang telah dilakukan tentang

pengaruh ROA, DER, dan SIZE terhadap nilai perusahaan yang hasilnya berbeda-

beda, maka penelitian ini termotivasi untuk menguji kembali pengaruh ROA,

DER dan SIZE terhadap Nilai Perusahaan yang menggambarkan kinerja

perusahaan Asuransi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 sampai 2015.

Page 28: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

10

Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini diakukan untuk

menganalisis dan membuktikan apakah ROA, DER dan ukuran perusahaan

memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, sehingga penulis menyusun

usulan penelitian dengan judul: “Pengaruh ROA, DER dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Asuransi Di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka

dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah variabel ROA, DER dan ukuran perusahan berpengaruh secara

simultan terhadap nilai perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI periode

2013-2015?

2. Apakah variabel ROA, DER dan ukuran perusahaan berpengaruh secara

parsial terhadap nilai perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI periode

2013-2015?

3. Manakah diantara variabel ROA, DER dan ukuran perusahaan yang paling

dominan terhadap nilai perusahaan.

Page 29: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

11

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui variabel ROA, DER dan ukuran perusahan berpengaruh

secara simultan terhadap nilai perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI

periode 2013-2015.

2. Ingin mengetahui variabel ROA, DER dan ukuran perusahaan

berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan asuransi yang

terdaftar di BEI periode 2013-2015.

3. Ingin mengetahui diantara variabel ROA, DER dan ukuran perusahaan

yang paling dominan terhadap nilai perusahaan.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh ROA,

DER, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan analisis yang berguna dan saran-saran tentang

pengaruh yang terjadi akibat tingkat ROA, DER, dan ukuran perusahaan

terhadap nilai perusahaan.

3. Bagi Peneliti Lain

Dapat dijadikan sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya

yang bekerkaitan dengan pembahasan dalam penelitian ini.

Page 30: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Nieke (2012) menemukan hasil bahwa EVA dan EPS berpengaruh positif

dan signifikan terhadap harga saham sedangkan ROA berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap harga saham.

Dhonny (2013) Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan

faktor-faktor fundamental perusahaan meliputi working capital turn over

(WCOT), sales growth, DER, ROE dan faktor teknikal (Beta) berpengaruh

terhadap nilai perusahaan (PBV). Secara parsial, sales growth dan ROE

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan WCOT,

DER, DPR dan Beta tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Rizky (2014) Hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel

profitabilitas, struktur modal, ukuran perusahaan dan likuiditas berpengaruh

simultan terhadap nilai perusahaan.Profitabilitas merupakan variabel yang

berpengaruh positif dan signifikan serta variabel yang berpengaruh dominan

terhadap nilai perusahaan. Serta variabel likuiditas yang berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan variabel struktur modal dan

ukuran perusahaan mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Page 31: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

13

Lilla (2015) Hasil penelitiannya menyatakan bahwa profitabilitas memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa

jika profitabilitas meningkat maka nilai perusahaan juga akan mengalami

peningkatan. Variabel struktur modal juga menunjukkan hubungan positif

signifikan terhadap nilai perusahaan, dimana jika struktur modal meningkat atau

dengan kata lain jumlah hutang atas modal perusahaan meningkat akan diikuti

pula oleh meningkatnya nilai perusahaan, sementara variabel ukuran perusahaan

tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.

Mirry (2016) Hasil penelitiannya menyatakan bahwa struktur modal

(DER), kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan profitabilitas

(ROE) memilikan pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Hasil

penelitian ini menemukan bahwa struktur modal (DER) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Asuransi

Definisi asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2

Tahun 1992 tentang usaha perasuransian Bab 1 Pasal 1“Asuransi atau

pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan nama pihak

penanggung meningkatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi

asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,

kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab

hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul

dari suatu peristiwa membayar premi kepada perusahaan asuransi”.

Page 32: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

14

2.2.2 Manfaat Asuransi

Dahlan (2005: 650) Asuransi pada dasarnya dapat member manfaat bagi

tertanggung (insured) antara lain sebagai berikut:

1. Rasa aman dan perlindungan. Dengan memiliki polis asuransi maka

tertanggung akan terhindar dari kerugian-kerugian yang mungkin timbul.

2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil. Semakin besar

kemungkinan terjadinya suatu kerugian dan semakin besar kerugian yang

mungkin ditimbulkannya, makin besar pula premi pertanggungannya.

3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit

4. Berfungsi sebagai tabungan

5. Alat penyebaran risiko. Dengan asuransi, risiko kerugian dapat disebarkan

kepada penanggung.

6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha. Tertanggung akan melakukan

investasi atas suatu bidang usaha apabila investasi tersebut dapat ditutup

oleh asuransi yang dimaksudkan untuk mengurangi risiko.

2.2.3 Risiko dan Ketidakpastian

Menurut Dahlan (2005: 656) Risiko selalu melibatkan dua istilah, yaitu

ketidakpastian dan peluang kerugian financial. Ketidakpastian dan peluang

kerugian ini dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Ketidakpastian ekonomis, yaitu ketidakpastian dari kebijakan ekonomi

yang pada gilirannya mempengaruhi konsumsi, harga atau perkembangan

teknologi.

Page 33: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

15

2. Ketidakpastian yang berkaitan dengan alam, yaitu ketidakpastian akan

terjadinya banjir, kebakaran atau bencana alam lainnya.

3. Ketidakpastian yang manusiawi, yaitu ketidakpastian terhadap terjadinya

pembunuhan, pencurian dan sebagainya.

Jenis-jenis risiko dalam perusahaan asuransi, yang umum dikenal dalam usaha

peransuransian antara lain meliputi:

1. Risiko murni (pure risk), Risiko murni adalah suatu risiko yang bilamana

terjadi akan memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi akan

menimbulkan kerugian akan tetapi juga tidak memberikan keuntungan.

2. Risiko spekulatif (speculative risk), Risiko yang berkaitan dengan

terjadinya dua kemungkinan yaitu peluang mengalami kerugian financial

atau memperoleh keuntungan .

3. Risiko individu (individual risk), Risiko yang akan terjadi apabila

memiliki mobil, membeli rumah, melalukan investasi dalam suatu usaha

atau menyewa apartemen.

2.2.4 Ciri-ciri Risiko Yang Dapat Diasuransikan

Dahlan (2005:660) Risiko tersebut harus memenuhi hal-hal berikut:

1. Dapat dinilai dengan uang.

2. Serupa dan dalam jumlah yang memadai.

3. Harus bersifat murni.

4. Kerugian terjadi dengan kebetulan dan tidak direncanakan.

5. Tidak bertentangan dengan kepentingan umum.

Page 34: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

16

6. Premi asuransi yang dikenakan cukup wajar.

7. Pihak yang mengasuransikan harus memiliki insurable interest.

2.2.5 Prinsip-prinsip Asuransi

Menurut Dahlan (2005: 667) Prinsip asuransi dibagi menjadi dua,

diantaranyaadalah:

1. Konsep “The Law Of Large Numbers”

Prinsip dasar asuransi sebagaimana telah disebutkan adalah pengalihan risiko

kerugian dari suatu individu kepada suatu kelompok yang diwakili oleh

perusahaan asuransi. Di samping itu, asuransi merupakan suatu alat sosial untuk

mengurangi risiko di mana yang banyak membagi kerugian yang sedikit atau

“many share the losses of a few”. Semakin besar jumlah kelompok yang

membagi kerugian, semakin kecil jumlah beban kerugian setiap kelompok

individu.Dengan demikian, besar kecilnya kelompok dalam masalah penanganan

risiko ini disebut “hukum bilangan besar” atau dalam praktik asuransi dikenal

dengan “the law of large numbers”. “Semakin besar jumlah risiko, semakin

mendekati hasil atau kerugian sesungguhnya sesuai dengan hasil atau kerugian

yang diperkirakan”. Perlu di ingat bahwa sistem asuransi secara keseluruhan

didasarkan pada pandangan bahwa banyak orang membayar dalam jumlah kecil

untuk memperoleh bayaran atas kerugian. Kita dapat mengetahui berapa besarnya

orang yang harus bayar apabila kita dapat memprediksi berapa besarnya jumlah

kerugian yang akan terjadi. Semakin akurat dapat memperkirakan jumlah

kerugian, semakin akurat pula jumlah uang yang harus dibayar orang.

Page 35: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

17

2. Insurable Risks

Dahlan (2005: 668) Insurable interest pada prinsipnya adalah semua risiko

yang dapat dipertanggungkan. Oleh karena itu, untuk mengasuransikan suatu

risiko ada beberapa karakteristik atau ciri yang harus dipenuhi. Sepanjang risiko

tersebut memenuhi sifat ini, risiko yang bersangkutan dikatakan insurable risks,

yang disingkat dengan “LURCH”.

Setiap huruf merupakan singkatan dari suatu ciri dari risiko yang dapat

diasuransikan, yaitu:

1) L : Loss (kemungkinan terjadinya kerugian)

2) U : Unexpected (tidak dapat diperkirakan)

3) R : Reasonable (memiliki nilai)

4) C : Catastrophic (tidak menimbulkan risiko yang sangat besar)

5) H : Homogeneous (sama atau serupa dalam bentuk atau sifat

2.2.6 Jenis Usaha Perasuransian

Dahlan (2005: 691) Penggolongan asuransi dapat dilakukan dengan melihat

aspek jenis usaha perasuransian, meliputi:

1. Asuransi Kerugian

Usaha asuransi kerugian adalah usaha yang memberikan jasa-jasa dalam

penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab

hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

Sedangkan perusahaan asuransi kerugian adalah perusahaan yang hanya dapat

menyelenggarakan usaha dalam bidang usaha asuransi kerugian termasuk

reasuransi.

Page 36: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

18

Selanjutnya, usaha asuransi kerugian dalam praktiknya di Indonesia dapat

dibagi sebagai berikut:

1) Asuransi kebakaran

2) Asuransi pengangkutan

3) Asuransi aneka, yaitu jenis asuransi kerugian yang tidak dapat

digolongkan ke dalam asuransi kebakaran dan asuransi pengangkutan.

Jenis asuransi aneka ini antara lain: asuransi kendaraan bermotor,

kecelakaan diri, pencurian, uang dalam pengangkutan, uang dalam

penyimpanan, kecurangan.

2. Reasuransi

Pengertian sederhana asuransi (reinsurance) pada prinsipnya adalah

pertanggungan ulang atau sering disebut asuransi dari asuransi. Pengertian

reasuransi, yaitu suatu sistem penyebaran risiko di mana penanggung

menyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya kepada

penanggung lain. Pihak yang menyerahkan pertanggungan (tertanggung) disebut

dengan “ceding company” dan yang menerima pertanggungan (penanggung)

disebut reinsurer atau disebut juga reasurader. Sedangkan menurut UU No. 2

Tahun 1992, Perusahaan reasuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa

dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan

asuransi kerugian atau perusahaan asuransi jiwa.

Segala masalah yang berkaitan dengan tertanggung, reasurader hanya akan

berurusan dengan perusahaan asuransi yang melakukan penutupan langsung,

dalam hal ini perusahaan asuransi yang menerbitkan polisnya atau ceding

company. Oleh karena itu jika klaim, perusahaan asuransi bertanggung jawab

Page 37: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

19

penuh kepada tertanggung. Sedangkan reasurader hanya akan bertanggung jawab

kepada ceding company sesuai dengan besarnya bagian klaim tersebut.

Dalam kegiatan usaha perasuransian, terutama dalam hal penutupan asuransi,

merupakan suatu prinsip bahwa risiko yang ditutup harus disebarkan kepada

pihak lain untuk menghindari beban risiko melebihi batas kemampuannya.

Dengan adanya penyebaran risiko tersebut, maka sebagian risiko yang ditutupnya

itu akan ditanggung sendiri, sementara sebagian lainnya dibebankan pada

perusahaan asuransi lain yang ikut menanggung prinsip ini disebut dengan

spreading of risk principle.

Selanjutnya, penyebaran risiko tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan

2 (dua) cara, yaitu:

1) Koasuransi (co-insurance) pertanggungan yang dilakukan secara

bersama

2) Reasuransi (reinsurance)

3. Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi

dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya

seseorang yang dipertanggungkan.

Menurut UU No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian, hanya

perusahaan asuransi jiwa yang telah memperoleh izin usaha dari Menteri

Keuangan yang dapat melakukan kegiatan usaha pertanggungan jiwa. Oleh

karena itu, perusahaan asuransi kerugian tidak diperkenankan melakukan

kegiatan penutupan dalam bidang asuransi jiwa.

Pada prinsipnya manusia menghadapi 4 (empat) macam ketidakpastian yang

berkaitan dengan produktivitas ekonomisnya, yaitu: kematian, cacat, pemutusan

Page 38: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

20

hubungan kerja, dan pengangguran. Dalam menghadapi kemungkinan

ketidakpastian tersebut, asuransi jiwa merupakan instrument financial untuk:

1) Memberikan dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan

2) Membayar santunan bagi tertanggung yang meninggal

3) Membantu usaha dari kerugian yang disebabkan meninggalnya pejabat

kunci perusahaan

4) Penghimpunan dana untuk persiapan pensiun, keperluan penting, dan

penggunaan untuk bisnis

5) Menunda atau menghindari pajak pendapatan.

2.3 Nilai Perusahaan

Ross, et al., (2009: 54) mendefinisikan nilai perusahaan merupakan sebuah

pencapaian perusahaan sebagai indikator dari kepercayaan pemegang saham

terhadap perusahaan sejak pendirian perusahaan sampai saat ini. Nilai perusahaan

merupakan perbandingan antara nilai pasar dengan nilai buku perusahaan per

sahamnya. Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar

perusahaan karena dapat memberikan kemakmuran bagi investor/pemegang

saham apabila harga saham naik.

Menurut Brigham dan Houston (2012: 152) PBV adalah perbandingan antara

harga saham dengan nilai buku perusahaan. Dimana nilai buku perusahaan (book

value share) adalah perbandingan antara ekuitas saham biasa dengan jumlah

saham yang beredar. PBV mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada

manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus

tumbuh. PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham

Page 39: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

21

suatu perusahaan.Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya memiliki rasio

PBV di atas satu, yang mencerminkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari

nilai bukunya. PBV yang tinggi mencerminkan tingkat kemakmuran para

pemegang saham, dimana kemakmuran bagi pemegang saham merupakan tujuan

utama dari perusahaan.

2.3.1 Pengukuran Nilai Perusahaan

Brigham dan Houston (2012: 152) nilai perusahaan (value of the firm) dapat

dilihat dari perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan nilai buku

perlembar saham. Nilai perusahaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui

PBV. PBV mengukur nilai yang diberikan pasar kepada manajemen dan

organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh, dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Ross, et al, 2009: 96)

𝑃𝐵𝑉 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒

2.4 Saham

2.4.1 Pengertian Saham

Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya atau bukti dari

kepemilikan sebagian dari perusahaan, hal ini yang disebut dengan saham (stock)

(Jogiyanto, 2013: 111).

Untuk memperoleh modal, perusahaan menerima setoran dari para investor.

Sebagai bukti setoran dikeluarkan tanda bukti pemilikan yang berbentuk saham

yang diserahkan kepada pihak-pihak yang menyetorkan modal. Pemilik

perusahaan merupakan pihak yang mempunyai saham sehingga disebut pemegang

Page 40: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

22

saham. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyerta atau kepemilikan

seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (Darmadji

dan Hendy, 2006: 17)

2.4.2 Jenis – Jenis Saham

Menurut Zaki Baridwan (2004: 203) yaitu “Apabila perusahaan mengeluarkan

satu macam saham maka itu disebut saham biasa (common stock). Apabila saham

yang dikeluarkan 2 macam, yang satu adalah saham biasa dan yang lainnya adalah

saham prioritas (preferred stock)”.

Berikut diuraikan mengenai masing-masing jenis saham:

1. Saham biasa (common stock)

Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling

yunior terhadap pembagian dividen, dan hak atas kekayaan perusahaan

apabila perusahaan tersebut terlikuidasi atau dapat juga disebut sebagai

hak residual.

2. Saham prioritas (preferred stock)

Saham prioritas merupakan saham yang mempunyai beberapa kelebihan,

biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian dividen atau

pembagian aktiva pada saat dilikuidasi.Karakteristik saham ini gabungan

antara obligasi dengan saham biasa, karena menghasilkan pendapatan

tetap (seperti obligasi), tetapi juga bisa tidak mendapatkan hasil seperti

yang diharapkan investor.

Page 41: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

23

2.4.3 Harga Saham

Menurut Rusdin (2008: 66) harga saham yaitu “harga saham ditentukan

menurut hukum permintaan-penawaran atau kekuatan tawar-menawar. Makin

banyak orang yang ingin membeli, maka harga saham tersebut cenderung

bergerak naik. Sebaliknya, makin banyak orang yang ingin menjual saham, maka

saham tersebut bergerak turun.

Saham biasanya diperdagangkan di lantai bursa dengan harga pasar yang akan

berbeda-beda pada tiap-tiap waktunya, hal ini akan berkaitan dengan nilai dari

suatu saham tersebut. Secara singkat, Jogiyanto mengungkapkan bahwa nilai yang

berhubungan dengan saham yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market

value), dan nilai intrinsic (intrinsic value). Jogiyanto (2013: 117) menjelaskan

“Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai

pasar merupakan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsic merupakan nilai

sebenarnya dari saham”.

2.4.4 Analisis Saham

Perkiraan harga saham perusahaan dimasa yang akan datang dalam penentuan

keputusan investasi terdapat 2 (dua) macam analisis yatu (Jogiyanto, 2013:130) :

1. Analisis Fundamental

Analisis fundamental menggunakan data fundamental, yaitu data yang

berasal dari keuangan perusahaan (misalnya laba, dividen yang dibayar,

penjualan)

Page 42: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

24

2. Analisis Teknis

Sedangkan analisis teknis menggunakan data pasar (permintaan dan

penawaran) dari saham untuk menentukan harga saham. Misalnya harga

dan volume transaksi saham

2.5 Analisis Rasio Keuangan

2.5.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Menurut Ross, et al., (2009:78) Cara menghindari masalah yang timbul dalam

membandingkan perusahaan dengan ukuran yang berbeda adalah dengan

menghitung dan membandingkan rasio-rasio keuangan (financial ratios). Rasio-

rasio tersebut merupakan cara untuk membandingkan dan menyelidiki hubungan

yang ada diantara berbagai bagian informasi keuangan. Penggunaan rasio akan

menghilangkan masalah ukuran karena ukuran akan secara efektif terbagi. Yang

akhirnya kita dapatkan adalah persentase, kelipatan, atau periode waktu.

2.5.2 Bentuk-Bentuk Rasio Keuangan

Menurut Ross, et al., (2009:27) Analisis Rasio Keuangan dapat

dikelompokkan menjadi kategori-kategori sebagai berikut ini:

1. Rasio-rasio solvabilitas jangka pendek atau likuiditas (Liquidity Ratio)

rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini memfokuskan diri pada aktiva

lancar dan kewajiban lancar.

2. Rasio solvabilitas jangka panjang atau pengungkitan (leverage) keuangan

Page 43: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

25

Rasio-rasio solvabilitas jangka panjang ditunjukan untuk melihat

kemampuan jangka panjang perusahaan untuk memenuhi kewajibannya,

atau lebih umum lagi pengungkitan keuangannya.

3. Rasio-rasio manajemen aset atau perputaran aset

Ukuran-ukuran dalam bagian ini disebut rasio-rasio pemanfaatan aset (aset

utilization ratios). Rasio ini membandingkan tingkat penjualan aset dengan

investasi dalam berbagai rekening aktiva seperti perputaran persediaan,

perputaran piutang, perputaran aktiva tetap dan juga biaya perputaran total

aktiva.

4. Rasio-rasio profitabilitas (Profitability Ratio)

Dalam setiap bentuknya, rasio ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa

efisien sebuah perusahaan telah menggunakan aset dan mengelola

operasinya. Fokus dari kelompok rasio adalah pada hasil akhir, yaitu laba

bersih.

5. Rasio-rasio nilai pasar

Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menciptakan nilai pada masyarakat (investor) atau pada para pemegang

saham. Rasio ini memberikan informasi seberapa besar masyarakat

menghargai perusahaan, sehingga mereka mau membeli saham perusahaan

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku saham. Pada kelompok ini

harga pasar perlembar saham, yaitu sebagian didasarkan pada informasi

yang tidak seluruhnya terdapat dalam laporan keuangan. Pastinya ukuran

ini dapat langsung dihitung hanya untuk perusahaan-perusahaan yang

sahamnya diperdagangkan di masyarakat.

Page 44: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

26

2.6 Rasio Profitabilitas

2.6.1 Pengertian Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas dapat memberikan informasi mengenai kinerja keuangan

perusahaan. Rasio profitabilitas ini merupakan suatu perhitungan yang

bertujuanuntuk mengetahui tingkat laba yang diperoleh perusahaan dengan

berdasarkan komponen-komponen yang ada dalam perusahaan tersebut.

Menurut Agus Sartono (2010:122) menyatakan bahwa profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,

total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang

akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi

pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam

bentuk dividen.

Menurut Harmono (2009:109) menyatakan bahwa “Analisis profitabilitas ini

menggambarkan kinerja fundamental perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi

dan efektifitas operasi perusahaan dalam memperoleh laba”.

Dari definisi di atas bahwa rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan

suatu perusahaan dalam menjaga stabilitas finansialnya untuk selalu berada dalam

kondisi yang stabil dan profit dimana disisi lain hal ini bermanfaat untuk menarik

minat investor. Karena jika kondisi ini mengalami penurunan, hal ini cenderung

membuat perusahaan berada dalam ambang kondisi yang harus diwaspadai untuk

kelayakan dan keamanan dalam berinvestasi.

Page 45: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

27

2.6.2 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

Adapun jenis-jenis rasio profitabilitas menurut Sutrisno (2009:222) adalah

sebagai berikut:

1. Net Profit Margin (NPM)

NPM merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.

NPM adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin

besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga

akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya

pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan seberapa besar

persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar

rasio ini makan dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk

mendapatkan laba yang tinggi.

2. Return On Assets (ROA)

ROA sering disebut juga rentabilitas ekonomis merupakan ukuran

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva

yang dimiliki oleh perusahaan.

Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan

perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki. Semakin

tinggi ROA semakin tinggi keuntungan. Semakin tinggi keuntungan yang

dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik dengan nilai

saham.

Page 46: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

28

3. Return On Equity (ROE)

ROE yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

dengan modal sendiri yang dimiliki.

Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba

yang bermanfaat bagi pemegang saham, ukuran dari keberhasilan adalah

angka ROE yang berhasil di capai. Semakin besar ROE mencerminkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang

saham. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal

sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan

pajak perseroan atau income tax. Sedangkan modal sendiri yang

diperhitungkan hanya modal sendiri yang bekerja di dalam perusahaan.

4. Earning Per Share (EPS)

EPS merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan per lembar saham yang dimiliki.

(Darmadji dan Hendy, 2008: 52) Rasio EPS digunakan untuk mengukur

keberhasilan manajamen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik

perusahaan. EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan yang

tergambar dalam setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja

menyebabkan semakin besar laba dan kemungkinan jumlam dividen yang

diterima pemegang saham.

2.7 Struktur Modal

2.7.1 Pengertian Struktur Modal

Menurut Agus Sartono (2010:225) menyatakan bahwa salah satu isu paling

penting yang dihadapi oleh para manajer keuangan adalah hubungan struktur

Page 47: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

29

modal dan nilai perusahaan. Struktur modal adalah merupakan perimbangan

jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham

preferen dan saham biasa. Sementara itu struktur keuangan adalah perimbangan

antara total utang dengan modal sendiri.

(Weston dan Copeland 1996, dalam Dhonny 2014) Definisi struktur modal

sebagai pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham

preferen dan modal pemegang saham.Nilai buku dari modal pemegang saham

terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba

ditahan. Bila perusahaan memiliki saham preferen , maka saham tersebut akan

ditambahkan pada modal pemegang saham.

Struktur modal merupakan hal penting dalam sebuah perusahaan, dimana

didalamnya terdapat perpaduan antara utang beserta ekuitas atau biasa diartikan

sebagai perimbangan antara modal asing dan modal sendiri. Keputusan untuk

menentukan struktur modal bertujuan untuk mencapai keseimbangan yang

optimum antara penggunaan hutang jangka panjang dan modal sendiri untuk

mencapai nilai perusahaan.

2.7.2 Teori Struktur Modal

Struktur modal dapat diukur dengan beberapa teori. Konsep teori yang

berkaitan dengan pembahasan dan penelitian masalah tersebut sangat banyak dan

bermacam-macam cara pandangnya terhadap masalah dan pemecahannya,

sehingga teori-teori tersebut perlu diimplementasikan ke dalam praktek maupun

kasus-kasus tertentu yang berkaitan. Ada beberapa teori yang berkaitan dengan

struktur modal, yaitu:

Page 48: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

30

1. Pendekatan Modigliani-Miller (MM)

Franco Modigliani dan Merton Miller (MM) memperkenalkan model teori

struktur modal secara sistematis, ilmiah dan atas dasar penelitian yang terus

menerus. Teori yang diperkenalkan diantaranya sebagai berikut:

1) Teori MM tanpa pajak

Teori struktur modal modern yang pertama dimulai pada tahun 1958

adalah teori Modigliani dan Miller (teori MM). Mereka berpendapat

bahwa struktur modal tidak relevan atau tidak mempengaruhi nilai

perusahaan. MM mengajukan beberapa asumsi untuk membangun teori

mereka (Brigham dan Houston, 2012:33) yaitu:

a. Tidak terdapat agency cost

b. Tidak ada pajak

c. Investor dapat berhutang dengan tingkat suku bunga yang sama

dengan perusahaan

d. Investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen

mengenai prospek perusahaan di masa depan

e. Tidak ada biaya kebangkrutan

2) Teori MM dengan pajak

Brigham dan Houston (2012:34) Pada tahun 1963 dikembangkan model

MM dengan pajak. MM menyimpulkan bahwa penggunaan hutang

(leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan karena penghematan pajak.

Penghematan ini didapatkan karena penghasilan kena pajak akan

berkurang akibat penggunaan hutang (bersifat tax deductible), sehingga

jumlah pajak yang dibayarkan lebih kecil dibandingkan perusahaan yang

Page 49: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

31

tidak memiliki hutang. Model MM dengan pajak menyimpulkan bahwa

perusahaan seharusnya menggunakan hamper 100% hutang.

Pada tahun 1976, Miller menyajikan suatu teori struktur modal yang juga

meliputi pajak untuk penghasilan pribadi. Pajak pribadi ini adalah pajak

pribadi dari saham dan obligasi. Jadi Miller menyatakan bahwa (1) bunga

sebagai pengurang pajak akan menguntungkan penggunaan pendanaan

melalui utang, tetapi (2) perlakuan pajak atas laba dari saham yang lebih

menguntungkan menurunkan tingkat pengembalian atas saham yang

diminta dan akibatnya menguntungkan penggunaan pendanaan melalui

ekuitas.

2. Teori Potensi Terjadinya kebangkrutan

Teori pengaruh potensi terjadinya kebangkrutan (Brigham dan Houston,

2012:25) merupakan penjabaran dari hasil teori MM yang tergantung pada asumsi

bahwa perusahaan tidak akan bangkrut, sehingga tidak akan ada biaya

kebangkrutan. Namun kebangkrutan pada praktiknya terjadi dan bianyanya sangat

mahal, perlu dicatat bahwa terjadinya ancaman kebangkrutan dan kebangkrutan

membawa masalah seperti pemasok dan pemberi pinjaman menolak memberi

kredit atau pinjaman ketika terdapat potensi kebangkrutan. Hal ini terjadi karena

sebuah perusahaan memasukan lebih banyak hutang dalam struktur modalnya,

karena biaya potensi menahan kebangkrutan mendorong perusahaan

menggunakan hutang ketingkat yang berlebihan. Biaya-biaya yang berhubungan

dengan kebangkrutan memiliki dua unsur; (1) Kemungkinan terjadi

ketidakstabilan perusahaan dalam keuntungan, penjualan, aset, dan (2) jumlah

biaya yang akan terjadi ketika kesulitan keuangan muncul.

Page 50: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

32

3. Teori Trade-off

Dijelaskan dalam buku Brigham dan Houston, 2012:183) bahwa masih

terdapat teori lain struktur modal selain teori yang dikemukakan oleh MM. teori

ini membahas tentang hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan.

Dalam kenyataannya, ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa

menggunakan hutang sebanyak-banyaknya. Model trade-off mengasumsikan

bahwa struktur modal perusahaan merupakan hasil trade-off dari keuntungan

pajak dengan menggunakan hutang dengan biaya yang akan timbul sebagai akibat

penggunaann utang tersebut. Esensi trade-off dalam struktur modal adalah

menyeimbangkan manfaat dari penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih besar,

tambahan hutang masih diperkenankan.Apabila penggunaan hutang sudah lebih

besar maka tambahan hutang sudah tidak diperbolehkan. Trade-off theory telah

mempertimbangkan berbagai faktor seperti corporate tax, biaya kebangkrutan dan

personal tax, dalam menjelaskan mengapa suatu perusahaan memilih struktur

modal tertentu. Biaya kebangkrutan tersebut bisa cukup signifikan.

Biaya tersebut terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu:

1) Biaya langsung yaitu, biaya yang dikeluarkan untuk membayar biaya

administrasi, biaya pengacara atau biaya lainnya yang sejenis.

2) Biaya tidak langsung yaitu, biaya yang terjadi karena dalam kondisi

kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain tidak mau berhubungan

dengan perusahaan secara normal. Misalnya supplier tidak akan mau

memasok barang karena mengkhawatirkan kemungkinan tidak akan

membayar.

Page 51: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

33

Biaya lain dari tingginya hutang adalah peningkatan biaya keagenan (agency

cost) antara pemegang hutang dalam meningkatkan pengawasan terhadap

perusahaan. Pengawasan bisa dilakukan dalam bentuk biaya-biaya monitoring

(persyaratan lebih ketat) dan bisa dalam bentuk kenaikan tingkat bunga. Teori

trade-off memprediksi hubungan positif antara struktur modal dengan nilai

perusahaan dengan asumsi keuntungan pajak masih lebih besar dari biaya

keagenan. Pada intinya teori trade-off menunjukkan bahwa nilai perusahaan

dengan utang akan semakin meningkatkan dengan meningkatnya tingkat hutang.

Penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya sampai titik

tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaan hutang dapat menurunkan nilai

perusahaan.

4. Signaling Theory

Brigham dan Houston (2012:38) menyatakan bahwa sinyal adalah suatu

tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk

bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.

Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari

penjualan saham dan mengusahakan modal baru dengan cara-cara lain seperti

dengan menggunakan hutang.

Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manajer dan pemegang saham tidak

mempunyai akses informasi perusahaan yang sama. Ada informasi tertentu yang

hanya diketahui oleh manajer, sedangkan pemegang saham tidak tahu informasi

tersebut sehingga terdapat informasi yang tidak simetri (asymmetric information)

antara manajer dan pemegang saham. Akibatnya, ketika struktur modal

Page 52: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

34

perusahaan mengalami perubahan, hal tersebut dapat membawa informasi kepada

pemegang saham yang akan mengakibatkan nilai perusahaan berubah. Dengan

kata lain, perilaku manajer dalam hal ini menentukan struktur modal, dapat

dianggap sebagai sinyal oleh pihak luar (Mamduh, 2004: 314).

Ross et al., (2009: 143) mengembangkan model dimana struktur modal

(penggunaan hutang) merupakan sinyal yang disampaikan oleh manajer ke pasar.

Apabila manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan

saham meningkat.Manajer dapat menggunakan hutang lebih banyak sebagai

sinyal yang lebih dapat dipercaya. Hal ini karena perusahaan yang meningkatkan

hutang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan

di masa mendatang. Dasar perimbanganya adalah penambahan hutang

menyebabkan keterbatasan arus kas dan meningkatnya biaya-biaya beban

keuangan sehingga manajer hanya akan menerbitkan hutang baru yang lebih

banyak apabila mereka yakin perusahaan di masa mendatang dapat memenuhi

kewajibannya. Investor diharapkan menangkap sinyal bahwa perusahaan

mempunyai prospek yang baik. Dengan demikian hutang merupakan tanda atau

sinyal positif.

5. Pecking Order Theory

Pada tahun 1984 Myers dan Majluf mengemukakan mengenai teori pecking

order, mereka menetapkan suatu urutan keputusan pendanaan dimana para

manajer pertama kali akan memilih untuk menggunakan laba ditahan, kemudian

hutang dan modal sendiri eksternal sebagai pilihan terakhir. Pecking order theory

menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai urut-urutan preferensi dalam

Page 53: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

35

memilih sumber pendanaan. Perusahaan-perusahaan yang profitable umumnya

meminjam dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut disebabkan karena mereka

memerlukan external financing yang sedikit. Perusahaan-perusahaan yang kurang

profitable cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena alasan dana

internal yang tidak mencukupi kebutuhan dan karena hutang merupakan sumber

eksternal yang disukai. Dana eskternal lebih disukai dalam bentuk hutang

daripada modal sendiri karena perimbangan biaya emisi utang jangka panjang

yang lebih murah dibandingkan dengan biaya emisi saham.

Teori pecking order bisa menjelaskan alasan perusahaan mencapai tingkat

keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang kecil. Tingkat

hutang yang kecil tersebut tidak dikarenakan perusahaan yang menargetkan

tingkat utang yang kecil, tetapi karena mereka tidak begitu membutuhkan dana

eksternal. Tingkat keuntungan yang tinggi menjadikan dana internal mereka

cukup untuk mendanai kebutuhan investasi perusahaan. Model asymmetric

information signaling menyatakan bahwa tingkat informasi yang berbeda antara

insiders/pihak manajemen dan outsiders/pihak pemodal (pihak manajemen

mempunyai informasi yang lebih banyak daripada pihak pemodal) sedemikian

rupa hingga insiders bertindak sebagai penyampai informasi mengenai nilai

perusahaan pada outsiders. Informasi tersebut mengenai informasi mengenai nilai

prospek dan resiko perusahaan. Model tersebut memprediksi bahwa perubahan

bauran antara hutang dan modal sendiri suatu perusahaan memuat informasi

mengenai nilai saham.

Page 54: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

36

2.7.3 Komponen Struktur Modal

(Ridwan S dan Inge, 2007: 324) untuk menjelaskan proporsi dari struktur

modal perlu adanya pengetahuan dasar tentang jenis-jenis sumber dana dan sifat

resikonya, yaitu:

1. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri, berasal

dari pengambilan bagian, peserta atau pemilik. Modal sendiri merupakan

modal dalam suatu perusahaan yang dipertaruhkan untuk segala risiko, baik

risiko usaha maupun risiko kerugian-kerugian lainnya terdiri dari:

1) Cadangan (Capital surplus) merupakan surplus yang diperoleh dari luar

usaha operasional perusahaan, antara lain:

a. Paid in Surplus

a) Premium on Stock adalah cadangan yang diperoleh dari penjualan

saham atas kenaikan harga, sehingga di neraca kredit timbul

cadangan agio saham.

b) Discount Rate, timbul karena perusahaan melakukan penurunan

nilai daripada saham yang melebihi saldo rugi.

b. Donated Surplus

Donated surplus adalah surplus yang diperoleh dari sumbangan,

misalnya subsidi pemerintah untuk perusahaan negara.

c. Unrealized Appreciation of Asset

Unrealized Appreciation of Asset adalah cadangan yang timbul karena

adanya penilaian kembali dari aktiva perusahaan dilakukan untuk

mengurangi beban pajak.

Page 55: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

37

2) Modal Saham

Modal saham merupakan tanda bukti pemilik atas suatu perusahaan. Uang

yang diterima dari hasil penjualan akan tetap ditandai dalam perusahaan

selama hidupnya. Pada umurnya modal saham dapat dibedakan menurut

jenisnya, yaitu:

a. Common Stock (Modal Saham Biasa)

Common stock merupakan modal saham yang terikat secara permanen

dalam suatu perusahaan selama perusahaan beroperasi, pemegang

saham biasa merupakan pemilik perusahaan yang sebenarnya.

Pendapatan yang diterima oleh pemegang saham merupakan kelebihan

atas laba yang diperoleh setelah dikurangi dengan pajak. Saham biasa

juga disebut variable income security atau surat berharga dengan tidak

tetap penghasilan.

b. Preferent Stock (Modal Saham Istimewa)

Preferent stock merupakan salah satu bentuk aktiva modal sendiri dan

modal pinjaman, hal ini disebabkan karena saham preferen merupakan

modal sendiri, yaitu modal yang timbul secara permanen dalam

perusahaan selama hidupnya, tetapi para persero saham ini memiliki

deviden yang tetap setiap tahunnya dan tidak mempunyai hak suara

dalam rapat pemegang saham. Sehingga mereka dapat dianggap

sebagai kreditur yang memberikan pinjaman dan sebagai kompensasi

pemegang saham ini didahulukan dalam pembagian laba dan

pengembalian modal.

Page 56: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

38

c. Laba Ditahan

Keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dapat sebagian

dibayarkan sebagai deviden dan sebagian ditahan oleh perusahaan.

Apabila penahanan keuntungn tersebut sudah dengan tujuan tertentu,

maka dibentuklah cadangan sebagaimana diuraikan. Apabila

perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan

keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan

keuntungan yang ditahan (Retained Earnings)

2. Modal Pinjaman

Modal pinjaman adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang untuk

sementara ada di dalam perusahaan. Bagi perusahaan, modal ini merupakan

hutang yang pada saatnya harus dikembalikan, dengan demikian modal

pinjaman mempunyai jangka waktu pinjaman yang terbatas baik untuk jangka

panjang maupun jangka pendek.

Bentuk modal pinjaman antar lain:

1) Modal Pinjaman Jangka Pendek, antara lain:

a. Kredit Rekening Koran adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan

dengan batas flapond tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak

sekaligus melainkan sebagian menurut kebutuhannya.

b. Kredit dari penjualan, merupakan kredit perniagaan (Trade-Credit) dan

kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit.

c. Kredit dari pembeli, kredit yang diberikan perusahaan sebagai pembeli

kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang

lainnya.

Page 57: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

39

d. Kredit wesel, terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan “surat

pengakuan hutang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar

sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu

2) Modal Pinjaman Jangka Menengah, antara lain:

a. Term Loan, adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan

kurang dari 10 tahun.

b. Leasing, adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan service dari

suatu aktiva tetap.

3) Modal Pinjaman Jangka Panjang, antara lain:

a. Pinjaman Hipotek (Marigage Payable) adalah pinjaman jangka

panjang dimana pemilik modal (kreditur) diberi hak hipotek atas suatu

barang tidak bergerak.

b. Pinjaman Obligasi (Bonds Payable) adalah bentuk pinjaman jangka

panjang dimana debitur mengeluarkan surat pengakuan hutang yang

menyatakan bahwa ia akan bersedia membayar kembali pinjaman pada

suatu saar tertentu dimasa yang akan datang.

c. Indentur, adalah merupakan perjanjian antara perusahaan yang

mengeluarkan long term debt securities dan kreditur.

d. Call Feature, adalah hak perusahaan untuk membeli kembali surat

hutang yang dikeluarkan sebelum jatuh temponya dengan harga

tertentu.

e. Martunity, long term debt biasanya memiliki marturity antara 20 tahun

sampai 30 tahun. Apabila perusahaan memerlukan dana untuk

pembiayaan jangka panjang maka akan dibuat menjadi beberapa tahap,

Page 58: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

40

biasanya terdiri dari dua tahap. Tahap yang pertama berumur 30 tahun

dan tahap berikutnya adalah sisa tahun rencana pembiayaan.

2.7.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stuktur Modal

Menurut Agus Sartono (2010:248) menyatakan bahwa terlepas dari

pendekatan mana yang akan diambil untuk menentukan struktur modal yang

optimal, para manajer keuangan perlu mempertimbangkan beberapa faktor

penting sebagai berikut.

1. Tingkat penjualan

Perusahaan dengan tingkat penjualan yang relatif stabil berarti memiliki

aliran kas yang relatif stabil pula, maka dapat menggunakan utang lebih

besar daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil.

2. Struktur asset

Perusahaan yang mempunyai struktur aset dalam jumlah yang besar dapat

menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini disebabkan karena dari

skalanya perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses

kesumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil.

3. Pertumbuhan

Pertumbuhan penjualan (sales growth) suatu perusahaan adalah salah satu

karakteristik perusahaan yang dapat mewakili masa depan perusahaan

tersebut. Semakin besar rasio pertumbuhan penjualannya maka semakin

baik prospek perusahaan bagi kreditur dan semakin besar hutang yang bisa

diperoleh.

Page 59: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

41

4. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan faktor penting penentu struktur modal. Denga

laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba

ditahan sebelum menggunakan hutang. Hal ini sesuai dengan Pecking

Order Theory yang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai

keuntungan yang besar maka akan mempunyai sumber dana internal yang

besar juga maka perusahaan tersebut cenderung memilih menggunakan

sumber dana internal dibandingkan menggunakan sumber dana eksternal

seperti hutang dan penerbitan saham baru.

5. Variabel laba dan perhitungan pajak

Variabel ini sangat erat kaitannya dengan stabilitas penjualan.Jika

variabilitas atau votalitas laba perusahaan-perusahaan kecil maja

perusahaan mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menanggung

beban tetap dari utang. Ada kecenderungan bahwa penggunaan utang akan

memberikan manfaat berupa perlindungan pajak.

6. SIZE Perusahaan

Semakin besar ukuran sebuah perusahaan, umumnya akan semakin

terdiversifikasi kegiatan bisnisnya dan semakin kecil aliran cash flow-nya.

Hal ini akan mengurangi risiko penggunaan hutang karena dengan

stabilnya cash flow maka perusahaan akan dapat melakukan pembayaran

hutang dengan teratur. Semakin besar SIZE perusahaan makan akan

membuat investor lebih percaya akan kemampuan perusahaan dalam

membayar hutang.

Page 60: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

42

7. Kondisi intern perusahaan dan ekonomi luar

Perusahaan perlu menanti saat yang tepat untuk menjual saham dan

obligasi.Secara umum kondisi yang paling tepat untuk menjual obligasi

atau saham adalah pada saat tingkat bunga pasar rendah dan pasar sedang

bullish.

2.7.5 Struktur Modal yang Optimal

Brigham dan Houston (2012: 24) menjelaskan bahwa struktur modal yang

optimal adalah struktur yang memaksimalkan harga dari saham perusahaan, dan

hal ini biasanya meminta rasio utang yang lebih rendah daripada rasio yang

memaksimalkan EPS yang diharapkan.

Untuk memperoleh struktur modal yang optimal, perusahaan harus

mengetahui besarnya biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan atas

penggunaan modal tersebut, karena struktur modal yang optimal adalah struktur

modal yang dapat meminimalkan biaya modalnya. Kebijakan struktur modal

melibatkan perimbangan antara risiko dan tingkat pengembalian:

1. Menggunakan lebih banyak hutang berarti memperbesar risiko yang

ditanggung pemegang saham.

2. Menggunakan lebih banyak hutang juga memperbesar tingkat

pengembalian yang diharapkan.

Risiko yang semakin tinggi cenderung menurunkan harga saham tetapi

meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga

saham tersebut, karena itu struktur modal yang optimal harus berada pada

Page 61: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

43

keseimbangan antara risiko dan pengembalian yang memaksimumkan harga

saham.

2.7.6 Pengukuran Struktur Modal

1. Debt To Asset Ratio (DAR)

DAR adalah rasio yang mengukur seberapa besar jumlah aktiva

perusahaan dibiayai hutang. Karena semua hutang mengandung risiko

maka semakin besar presentasinya makin besar pula risiko yang

ditanggung perusahaan dan semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar

pula jumlah modal yang dimiliki.

Rasio DAR ini diukur dengan rumus (Imam Santoso, 2009: 493):

𝐷𝐴𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

2. Debt To Equity Ratio (DER)

Menurut Bambang Riyanto (2005:333), DER mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh

berapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang.

DER juga memberikan jaminan tentang seberapa besar hutang-hutang

perusahaan dijamin modal sendiri. DER akan mempengaruhi kinerja

perusahaan dan menyebabkan apresiasi dan depresiasi harga saham.

Semakin besar DER menandakan struktur permodalan usaha banyak

memanfaatkan hutang-hutang relative terhadap ekuitas. Semakin besar

DER mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi akibatnya para

investor cenderung menghindari saham-saham yang memiliki nilai DER

yang tinggi.

Page 62: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

44

DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri

atau ekuitas yang digunakan untuk membayar hutang. DER merupakan

perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total

ekuitasnya. Secara matematis DER dapat dirumuskan sebagai berikut

(Imam Santoso, 2009: 495):

𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang (jangka pendek

maupun jangka panjang) semakin besar dibandingkan dengan total modal

sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap

pihak luar (Imam Santoso, 2009).

2.8 Ukuran Perusahaan (SIZE)

SIZE menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Besar kecilnya

perusahaan dapat mempengaruhi struktur modal yang digunakan. Perusahaan

besar dapat dengan mudah mengakses ke pasar modal. Kemudahan untuk

mengakses ke pasar modal berarti perusahaan memiliki fleksibilitas dan

kemampuannya untuk memunculkan dana yang lebih besar. Perusahaan besar

cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dari pada perusahaan

kecil. Ukuran perusahaan sering dijadikan indikator bagi kemungkinan terjadinya

kebangkrutan bagi suatu perusahaan, dimana perusahaan dalam ukuran lebih besar

dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya (Agus

Sartono, 2010: 249).

Page 63: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

45

Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses untuk

mendapatkan sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk

mendapatkan pinjaman dari kreditur akan lebih karena perusahaan dengan ukuran

besar memiliki profitabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan dalam

industri, sebaliknya perusahaan dengan ukuran skala kecil akan lebih menghadapi

ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan

yang mendadak. Oleh karena itu, memungkinkan perusahaan besar tingkat

leverage akan lebih besar dari pada perusahaan yang berukuran kecil.

Selain itu teori signaling menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik

dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar dengan demikian pasar

diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk.

Logaritma dari total assets dijadikan sebagai indikator dari ukuran perusahaan

karena jika semakin besar ukuran perusahaan maka aset tetap yang dibutuhkan

juga akan semakin besar.

Ukuran perusahaan (Firm SIZE) diberi symbol SIZE. Variabel ini diukur dengan

menggunakan logaritma dari nilai buku aktiva (Jogiyanto, 2013: 392).

SIZE = (log Total Assets)

2.9 Kerangka Berpikir

Menurut Sekaran (2009: 60) mengemukakan bahwa, kerangka berpikir

merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

berbagai faktor yang telah diindentifikasi sebagai masalah yang penting.

Kerangka berpikir yang mendasari penelitian ini adalah bahwa nilai perusahaan

merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan minat investor terhadap

Page 64: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

46

perusahaannya. Struktur modal serta keputusan investasi yang baik merupakan

salah satu cara dalam meningkatkan nilai perusahaan.

Pemilik sebuah perusahaan mungkin dapat mempergunakan hutang yang

berjumlah relative besar untuk membatasi manajernya. Kebanyakan

pengambilalihan perusahaan dan pembelian melalui hutang dirancang untuk

meningkatkan efisiensi dengan mengurangi arus kas bebas yang tersedia bagi para

manajer (Brigham & Houston, 2012: 101). Pembelanjaan yang dilakukan oleh

manajemen keuangan akan membentuk struktur keuangan yang dapat

menunjukkan kompensasi perbandingan sumber dana perusahaan dalam

membiayai operasional perusahaan. Bagi setiap perusahaan, keputusan dalam

pemilihan sumber dana merupakan hal penting sebab hal tersebut akan

mempengaruhi struktur keuangan perusahaan, yang akan mempengaruhi kinerja

perusahaan serta pada akhirnya akan mempengaruhi nilai dari perusahaan tersebut

di pasar.

Kerangka berpikir penelitian ini ditunjukkan pada Gambar berikut ini:

Page 65: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

47

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Perusahaan – Perusahaan Asuransi

Fenomena

Pertumbuhan perusahaan asuransi seiring dengan pergeseran akan kebutuhan

asuransi yang masuk dalam kebutuhan sekunder bahkan primer di masyarakat

Laporan Keuangan

Variabel Dependen (Y)

Nilai Perusahaan

Variable Independen (X)

1. ROA (X1)

2. DER (X2)

3. SIZE (X3)

Analisa Regresi Berganda

Y1= a +β1 X1i + β2 X2i +β3 X3i + e1

Pengujian Hipotesis

Hasil Penelitian

Kesimpulan

Page 66: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

48

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

H3

H2

Keterangan:

: Berpengaruh Simultan

: Berpengaruh Parsial

: Berpengaruh Dominan

2.10 Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu yang telah disusun

diatas, pengaruh antar variabel dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam

model hipotesis. Hipotesis menurut Sugiyono (2009: 93) merupakan jawaban

sementara atas rumusan masalah penelitian. Suatu hipotesis dikatakan jawaban

sementara karena disusun berdasarkan teori yang relevan, belum berdasarkan

fakta-fakta empiris yang diperoleh dari hasil pengumpulan data. Model hipotesis

dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

ROA

H1

PBV DER

Ukuran Perusahaan

Page 67: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

49

H1o: Diduga variabel Profitabilitas (X1), Struktur Modal (X2), dan Ukuran

Perusahaan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap Nilai Perusahan (Y).

H1a: Diduga variabel Profitabilitas (X1), Struktur Modal (X2), dan Ukuran

Perusahaan (X3), tidak berpengaruh secara simultan terhadap Nilai Perusahan (Y).

H2o: Diduga variabel Profitabilitas (X1), Struktur Modal (X2), dan Ukuran

Perusahaan (X3) berpengaruh secara Parsial terhadap Nilai Perusahan (Y).

H2a: Diduga variabel Profitabilitas (X1), Struktur Modal (X2), dan Ukuran

Perusahaan (X3) berpengaruh secara Parsial terhadap Nilai Perusahan (Y).

H3o: Diduga variabel Profitabilias (X1) berpengaruh secara dominan terhadap

Nilai Perusahaan (Y).

H3a: Diduga variabel Profitabilias (X1) tidaak berpengaruh secara dominan

terhadap Nilai Perusahaan (Y).

Page 68: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

50

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah

penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi

(2006:5), penelitian eksplanatori adalah penelitian yang menjelaskan hubungan

kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis.

Karena alasan utama dari penelitian eksplanatori adalah untuk menguji

hipotesis yang diajukan, maka diharapkan melalui penelitian ini dapat dijelaskan

hubungan dan pengaruh dari variabel-variabelnya yaitu variabel bebas dan

variabel terikat yang ada dalam hipotesis tersebut.

3.2 Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel secara sampel

jenuh. Sampel Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2009:68)

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan

asuransi yang terdaftar di BEI. Jumlah perusahaan yang go public sebanyak 11

perusahaan. Perusahaan yang termasuk dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 3.1 sebagai berikut:

Page 69: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

51

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Asuransi Go Public

No. Kode Saham Nama Emiten

1. ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk

2. AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk

3. AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk

4. ASBI Asuransi Bintang Tbk

5. ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk

6. ASJT Asuransi Jaya Tania Tbk

7. ASRM Asuransi Ramayana Tbk

8. LPGI Lippo General Insurance Tbk

9. MREI Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

10. PNIN Panin Insurance Tbk

11. PNLF Panin Financial Tbk

Sumber:www.idx.co.id

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Sumber data yang digunakan merupakan data sekunder. Data sekunder merupakan

data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak

pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel

data, diagram-diagram (Sekaran, 2009:41). Data sekunder, yaitu berupa laporan

keuangan perusahaan asuransi per tanggal 31 Desember 2013-2015 yang

dipublikasikan dalam website BEI (www.idx.co.id) yang digunakan untuk

menghitung variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Harga saham

Page 70: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

52

penutupan akhir tahun (closing price) 2013-2015 yang diperoleh dari laporan

tahunan perusahaan asuransi dan dari website Yahoo (finance.yahoo.com).

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

melalui metode dokumentasi dan studi kepustakaan. Metode dokumentasi dalam

penelitian ini didapat dari data-data sekunder dan tertulis berupa laporan keuangan

perusahaan asuransi yang terdaftar secara umum di BEI. Studi kepustakaan

dengan mencari informasi melalui buku, koran atau majalah.

3.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah:

3.5.1 Variabel Terikat

Dalam penelitian ini sebagai variabel terikat yang digunakan adalah Nilai

perusahaan dari perusahaan yang diteliti. Nilai perusahaan dicerminkan dari rasio

nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi

perusahaan, uang merupakan salah satu ukuran keberhasilan manajemen

perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan PBV. PBV

Dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Ross et al., 2009:96)

𝑃𝐵𝑉 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒

3.5.2 Variabel Bebas

Dalam penelitian ini variabel tidak terikat yang digunakan adalah profitabilitas,

struktur modal, dan ukuran perusahaan dari perusahaan yang diteliti.

Page 71: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

53

1. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubunganya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Agus

Sartono, 2010: 122). Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan

ROA, dimana ROA merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

ROA atau disebut juga rentabilitas ekonomi ialah laba usaha dengan

modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan

laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase. ROA dirumuskan sebagai

berikut (Suad Husnan, 2004: 72):

𝑅𝑂𝐴 = 𝐸𝐵𝐼𝑇

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%

2. Struktur Modal

Struktur modal sebagai pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang

jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

Copeland 1996, dalam Dohnny 2013). Struktur modal dalam penelitian ini

diproksikan dengan DER, dimana DER mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh

berapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang.

DER akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan apresiasi

dan depresiasi harga saham. Semakin besar DER menandakan struktur

permodalan usaha banyak memanfaatkan hutang-hutang relative terhadap

ekuitas. DER dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Imam

Santoso, 2009: 495).

Page 72: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

54

𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

3. Ukuran Perusahaan

SIZE menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. (Hasnawati dan

Sawir 2015 dalam Lilla 2015: 7) memaparkan bahwa ukuran perusahaan

dapat menentukan kekuatan tawar-menawar (bargaining power) dalam

kontrak keuangan. Perusahaan besar dapat dengan mudah mengakses ke

pasar modal. Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti

perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk memunculkan

dana yang lebih besar. SIZE dianggap mampu mempengaruhi nilai

perusahaan. Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka

akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan

baik yang bersifat internal maupun eksternal. SIZE dalam penelitian ini

dapat diukur dengan menggunakan logaritma dari nilai buku aktiva

(Jogiyanto, 2013: 392)

𝑆𝐼𝑍𝐸 = (𝐿𝑜𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠)

3.6 Metode Analisa Data

3.6.1 Statistik Deskriptif

Menurut Imam Ghozali (2006: 90) statistik deskriptif memberikan

gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan

distribusi).Statistik deskriptif menggambarkan profil sampel secara keseluruhan

dan secara umum.

Page 73: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

55

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi berganda, untuk mengetahui apakah

model regresi menunjukkan pengaruh yang signifikan atau tidak maka terlebih

dahulu harus memenuhi uji asumsi klasik yang meliputi:

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memilki distribusi normal. Cara untuk mendeteksi

apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis statistik.

Dasar pengambilan uji normalitas yaitu menggunakan analisis statistik

Kolmogrov Smirnov (Imam Ghozali, 2006: 149):

1) Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas < 0,05 maka distribusi data

adalah tidak normal

2) Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas >0,05 maka distribusi data

adalah normal.

3.6.2.2 Uji Autokorelasi

Menurut Imam Ghozali (2006: 91) Uji autokorelasi bertujuan untuk

menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode

sebelumnya t-1 (sebelumnya). Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan

Run-Test. Apabila hasil Run-Test melebihi 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi.

Page 74: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

56

3.6.2.3 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.Jika variabel bebas

saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal (Imam Ghozali, 2006: 95).

Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di

dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance inflation

factor (VIF), nilai tolerance yang besarnya diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas multikolinearitas atau tidak

terjadi multikolinearitas (Imam Ghozali, 2006:96).

3.6.2.4 Uji Heterokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menganalisis apakah dalam model regresi terdapat

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Kita

dapat melihatnya dari grafik plot antara nilai prediksi varibel terikat (ZPRED)

dengan residualnya (SRESID). Dasar analisis yang digunakan adalah: jika ada

pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu atau teratur

maka mengindikasikan telah terjadi Heterokedastisitas. Sebaliknya bila titik-titik

yang ada menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

Heterokedastisitas (Imam Ghozali, 2006:126).

3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Mengacu pada hipotesis yang diajukan, maka metode analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, yang berguna untuk

Page 75: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

57

menguji apakah variabel bebas yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap variabel terikatnya.

Yi = ai + B1i X1i + B2i X2i + B3i X3i + ei

Dimana:

Yi = Nilai Perusahaan ke - i

ai = Konstanta ke - 1

X1i = ROA Perusahan ke - i

X2i = DER Perusahaan ke - i

X3i = SIZE Perusahaan ke - i

B1-3 = Koefisien Regresi

Hasil penelitian yang nantinya diperoleh dengan menggunakan model persamaan

diatas adalah seberapa besar pengaruh profitabilitas, struktur modal dan ukuran

perusahaan yang digambarkan dalam rasio-rasio ROA, DER dan SIZE terhadap

PBV perusahaan Asuransi yang terdaftar di BEI 2013-2015.

3.6.4 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menyatakan proporsi atau persentase dari total

variasi variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel-variabel independent

(X1), (X2), (X3), …, (Xn) secara bersama-sama (Gujarati dan Porter, 2010: 187).

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur pengaruh variabel-variabel

independen terhadap variabel dependen yang nilainya berada diantara 0 sampai

Page 76: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

58

1.Jika nilai R2mendekati 1, berarti variabel independen memiliki pengaruh yang

kuat.

3.6.5 Uji Hipotesis

3.6.5.1 Uji F

Menurut Mudrajad (2003: 65 ) menjelaskan bahwa uji F digunakan untuk

menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Ketepatan

fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness of

fit. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel dependen.

Pengujian Uji F dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

1. H0 : ρ = 0, berarti variabel bebas (X) tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel terikat (Y)

2. Ha : ρ ≠ 0, berarti variabel bebas (X) mempunyai pengaruh atau korelasi

signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Jika Fhitung < Ftabel maka menerima H0 dan menerima Ha bahwa secara bersama-

sama variabel bebas mempunyai pengaruh yang tidak signifikan.

Jika Fhitung > Ftabel maka menolak H0 dan menerima Ha bahwa secara bersama-

sama variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan. Untuk mengetahui

signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap

variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5% (α = 0,05).

Jika sig > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Page 77: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

59

Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

3.6.5.2 Uji t

Uji siginifikansi individual ( Uji t ) dilakukan untuk mengetahui apakah

masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara

parsial terhadap variabel terikat dengan melihat nilai probabilitas pada tingkat α =

0,05 dan juga untuk mengetahui variabel bebas yang paling dominan pengaruhnya

terhadap variabel terikat (Singgih, 2003: 54 ) sebelum melakukan Uji t maka

ditentukan dahulu hipotesisnya:

1. H0 = β1 = 0 artinya tidak ada pengaruh positif dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial

2. Ha = β1 ≠ 0 artinya ada pengaruh positif dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial.

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a. thitung > ttabel = H0 ditolak dan Ha diterima, berarti bahwa ada pengaruh

yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen secara parsial.

b. thitung < ttabel = H0 diterima dan Ha ditolak, berarti bahwa tidak ada

pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial.

Jika sig > α (0,05) maka H0 diterima Ha ditolak dan jika sig < α (0,05) maka H0

ditolak Ha diterima. Jika H0 ditolak berarti dengan tingkat kepercayaan tertentu

(5%).

Page 78: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

60

3.6.5.3 Uji β

Uji dominan digunakan untuk mengetahui variabel bebas mana yang

paling dominan berpengaruh terhadap variabel terikat. Menurut Imam Ghozali

(2006: 152) untuk mengetahui variabel yang dominan dilakukan dengan cara

melihat nilai koefisien regresi standardized tertinggi. Dimana variabel yang

memiliki nilai koefisien standardized tertinggi atau terbesar merupakan variabel

yang memiliki pengaruh dominan.

Page 79: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

61

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Obyek Penelitian

1. PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk

PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. didirikan dan berkedudukan di Jakarta

sesuai dengan akta Notaris Kartini Mulyadi SH No. 78 tertanggal 12 Oktober

1982. Perusahaan bergerak dalam bidang Asuransi kerugian.

Perusahaan Asuransi Bina Dana Arta Tbk sejak tanggal 6 Juli 1989 telah

mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dan

menjadi Perusahaan Jasa Asuransi Umum pertama yang menjadi Perusahaan

terbuka. Asuransi Bina Dana Arta melakukan serangkaian penerbitan saham

melalui Right Issue guna memperkuat modal dan mengimbangi kinerja

keuangannya yang terus bertumbuh. Perusahaan telah melakukan penawaran

umum perdana pada tanggal 6 Juli 1989 sebanyak 900.000 saham dengan nilai

nominal Rp 1.000 per saham.

2. PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk

PT. Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk didirikan pada tanggal 28 Mei 1982

berdasarkan Akta Notaris Trisnawati Mulia, SH No. 76 yang telah disahkan oleh

Menteri Kehakiman Republik Indonesia pa tanggal 21 September 1982.

Perusahaan mulai beroperasi komersial sebagai perusahaan asuransi kerugian

sejak tahun 1983 berdasarkan Surat Ijin Usaha dari Menteri Keuangan Republik

Indonesia No. 633/MD/1983 tanggal 11 Februari 1983. Perusahaan mendirikan

Page 80: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

62

dan menjalankan usaha dalam bidang asuransi kerugian, saham Perseroan tercatat

di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 14 September 1990.

Perusahaan memiliki berbagai macam produk yang dijadikan sebagai

unggulan yaitu produk aman diri, produk aman harta, produk aman hull, produk

aman kargo, produk aman oto, produk aman perjalanan, produk aman sehat,

produk aman uang, produk asuransi bonding, produk asuransi burglary, produk

asuransi car, dan produk lain-lain yang meliputi Erection All Risk Insurance,

Machinery Breakdown Insurance, Liability Insurance (Asuransi Tanggung

Gugat), Heavy Equipment Insurance (Asuransi alat-alat berat), Electronic

Equipment Insurance, Fidelity Guarantee Insurance.

3. PT. Asuransi Multi Artha Guna Tbk

PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk didirikan di Surabaya tanggal 14

Nopember 1980.Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup

kegiatan perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi

kerugian termasuk usaha reasuransi kerugian.

Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif

dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO)

kepada masyarakat sebanyak 240.000 saham dengan nilai nominal Rp 100,- per

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang

Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 23 Desember 2005.

Pada tanggal 26 September 2011, perusahaan memperoleh pernyataan efektif

dari ketua BAPEPAM-LK dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan

Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar

Page 81: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

63

1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak 478.881.626 waran yang diberikan

secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa

Efek Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh saham perusahaan atau sejumlah

2.873.289.760 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

4. PT. Asuransi Bintang Tbk

PT. Asuransi Bintang merupakan salah satu perusahaan asuransi tertua di

Indonesia yaitu berdiri pada tanggal 17 Maret 1955 yang masih ada dan terus

berkembang hingga saat ini tanpa memiliki captive market.

Pada tanggal 6 Oktober 1989, Perusahaan memperoleh Surat Izin Emisi

Saham dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No.SI-061/SHM/MK.10/1989

untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) kepada masyarakat

sebanyak 1.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Saham-

saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek

Indonesia) pada tanggal 17 Nopember 1989.

5. PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk

PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk didirikan pada tanggal 1 April 1982. Ruang

lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang asuransi

kerugian termasuk usaha prinsip syariah yang akan dilaksanakan melalui kantor

cabang perusahaan.

Surat keputusan No.SI-067/SHM/MK.10/1989 tanggal 31 Oktober 1989,

Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan persetujuan kepada

Page 82: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

64

perusahaan untuk menjual sahamnya kepada masyarakat. Pada tanggal 31

Desember 2010 dan 2011, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham yang

telah ditempatkan dan disetor penuh di Bursa Efek Indonesia, kecuali modal

saham diperoleh kembali sebanyak 860.000 saham.

6. PT. Asuransi Jaya Tania Tbk

PT. Asuransi Jasa Tania Tbk didirikan tanggal 25 Juni 1979. Pada taun 2003

perusahaan melakukan Penawaran Umum Usaha kepada masyarakat sebanyak

50.000.000 Saham Biasa Atas Nama atau 16,67% dari 300 juta saham yang

ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 200,- per saham, dengan

harga penawaran sebesar Rp 300 per saham.

7. PT. Asuransi Ramayana Tbk

Perusahaan berdiri pada tahun 1956 dengan nama PT. Maskapai Asuransi

Ramayana dan memiliki 19 cabang di seluruh Indonesia. PT. Asuransi Ramayana

mengadakan kerjasama dengan 4 perusahaan asuransi dalam negeri lainnya dan

sekarang telah menjadi 17 perusahaan asuransi yang diajak kerjasama oleh PT.

Asuransi Ramayana. Perusahaan menawarkan produk pelayaran, pengiriman,

kebakaran dan kendaraan. Pada tanggal 5 Oktober 1998 perusahaan menawarkan

saham perusahaan untuk go public dengan harga Rp 500,- per lembar saham.

Terjadi perubahan harga menjadi Rp 1000,- per lembar saham. Tetapi akhirnya

dipecah kembali harganya menjadi Rp 500,- per lembar saham pada maret 1998.

Page 83: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

65

8. PT. Lippo General Insurance Tbk

PT. Lippo General Insurance Tbk didirikan dan berkedudukan di Jakarta

tanggal 6 September 1963 dengan nama PT. Asuransi Brawijaya dan perusahaan

mengubah nama menjadi PT. Lippo General Insurance tanggal 30 Desember

1991.

Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1983, Perusahaan

telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan pada tahun 1997 untuk

mencatatkan 51.000.000 sahamnya dengan nilai nominal Rp 500,- per saham

dengan harga perdana sebesar Rp 2.225,- pada Bursa Efek Indonesia. Sebelum

dilakukan penawaran umum saham kepada masyarakat, jumlah saham

ditempatkan dan disetor adalah 99.000.000 saham, sehingga sesudah penawaran

umum tersebut jumlah seluruh saham ditempatkan dan disetor adalah 150.000.000

saham. Tanggal efektif penawaran umum perdana tersebut adalah tanggal 27 Juni

1997. Pencatatan saham tersebut dilakukan pada tanggal 22 Juli 1997 pada Bursa

Efek Indonesia

9. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 1953.Ruang lingkup

kegiatan perusahaan bergerak dibidang reasuransi.

Berdasarkan surat izin emisi saham dari Menteri Keuangan Republik

Indonesia No. SI-038/SM/MK.10/1989 tanggal 25 Juni 1989, Perusahaan

memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum efek kepada

masyarakat sebanyak 2.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000,- per

Page 84: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

66

saham dengan harga Rp 5.000,- per saham. Pemegang saham utama menurut

catatan perusahaaan adalah RBS Coultts Bank Ltd, Singapura.

10. PT. Panin Insurance Tbk

PT. Panin Insurance Tbk didirikan di Jakarta dengan nama PT. Pan-Union

Insurance Ltd tanggal 24 Oktober 1973. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah dalam bidang asuransi

kerugian. Perusahaan memperoleh izin usaha dari Departemen Keuangan

Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri dengan

Surat Keputusan No.KEP-8015/MD/1986 tanggal 8 Desember 1986.

Entitas induk Perusahaan adalah PT. Panincorp.Perusahaan tergabung dalam

kelompok usaha (Grup) Pan Indonesia (Panin).

Pada tanggal 13 Agustus 1983, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif

dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. SI-

109/PM/1983 untuk melakukan penawaran umum atas 765.000 saham

perusahaan kepada masyarakat dengan harga penawaran umum Rp 1.150,- per

saham. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saham perusahaan

masing-masing sebanyak 4.068.323.920 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia.

11. PT. Panin Financial Tbk

Panin Financial Tbk didirikan pada tanggal 19 Juli 1974 dengan nama PT.

Asuransi Jiwa Panin Putra. Perusahaan beroperasi secara komersial pada tahun

1976.

Page 85: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

67

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan

adalah dalam bidang asuransi kerugian. Pada tanggal 13 April 1983, Perusahaan

memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran

Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.020.000 dengan nilai

nominal Rp 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 2.950,- per saham.

Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Juni

1983.

4.2. Penyajian Data

4.2.1. Data ROA

ROA atau disebut juga rentabilitas ekonomi ialah laba usaha dengan modal

sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan

dinyatakan dalam persentase. ROA dirumuskan sebagai berikut (Suad Husnan,

2004: 72):

𝑅𝑂𝐴 = 𝐸𝐵𝐼𝑇

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%

Hasil perhitungan ROA pada perusahaan asuransi adalah sebagai berikut:

Page 86: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

68

Tabel 4.1

Hasil Perhitungan ROA Perusahaan Asuransi

Periode 2013-2015

Nama

Perusahaan

Tahun Rata-rata SD CV

2013 2014 2015

ABDA 8,21% 7,04% 9,80% 8,35% 1,386 0,166

AHAP 8,06% 6,83% 2,37% 5,75% 2,993 0,521

AMAG 11,90% 9,00% 8,07% 9,65% 1,200 0,124

ASBI 5,89% 3,21% 6,17% 5,09% 1,631 0,320

ASDM 3,38% 3,28% 3,80% 3,49% 0,279 0,080

ASJT 2,91% 5,70% 5,66% 4,76% 1,602 0,337

ASRM 3,84% 4,93% 5,59% 4,79% 0,883 0,184

LPGI 5,86% 6,53% 4,25% 5,55% 1,170 0,211

MREI 12,52% 11,17% 11,36% 11,68% 0,729 0,062

PNIN 7,60% 7,82% 5,57% 7,00% 1,239 0,177

PNLF 7,41% 7,22% 5,27% 6,64% 1,184 0,178

Rata – rata 7,05% 6,61% 6,17%

SD 3,161 2,343 2,631

CV 0,448 0,354 0,426

Sumber: data diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa terdapat perusahaan yang

memiliki rata-rata ROA yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lainnya, yaitu

Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) sebesar 11,68%. Sementara itu, rata-

rata ROA terendah dimiliki oleh Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM), yang hanya

memperoleh rata-rata nilai ROA sebesar 3,49% dari total aset yang dimiliki.

Berdasarkan Tabel 4.1 juga dapat diketahui bahwa standar deviasi ROA

tertinggi dimiliki oleh Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) yaitu sebesar

2,993. Hal ini disebabkan oleh perubahan ROA AHAP yang selalu mengalami

penurunan signifikan selama periode 2013-2015, sehingga terjadi variasi data

yang tinggi. Standar deviasi ROA terendah dimiliki oleh Asuransi Dayin Mitra

Page 87: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

69

(ASDM) yaitu sebesar 0,279. Sementara itu, nilai CV ROA tertinggi dimiliki oleh

AHAP yaitu sebesar 0,521. Nilai CVROA terendah diperoleh MREI sebesar 0,062.

Berdasarkan Tabel 4.1 juga dapat diketahui MREI memiliki rata-rata

tinggi dan CV kecil menandakan perusahaan tersebut sangat baik karena

perusahaan memiliki tingkat pengembalian tinggi dengan resiko rendah, AHAP

memiliki rata rata terendah dan CV besar menandakan perusahaan sangat jelek

karena perusahaan memiliki tingkat pengembalian rendah dengan resiko tinggi.

AMAG memiliki rata-rata relatif tinggi, akan tetapi memiliki CV yang relatif

besar.

4.2.2. Data DER

DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya

yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang

digunakan untuk membayar hutang. DER merupakan perbandingan antara total

hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya. Secara matematis DER

dapat dirumuskan sebagai berikut (Imam Santoso, 2009: 495):

𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

Hasil perhitungan DER pada perusahaan asuransi adalah sebagai berikut:

Page 88: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

70

Tabel 4.2

Hasil Perhitungan DER Perusahaan Asuransi

Periode 2013-2015

Nama

Perusahaan

Tahun Rata-rata SD CV

2013 2014 2015

ABDA 1,64 1,20 1,33 1,39 0,23 0,165

AHAP 1,96 1,97 1,52 1,81 0,26 0,144

AMAG 0,72 0,60 0,74 0,68 0,08 0,118

ASBI 2,10 2,20 2,07 2,12 0,06 0,028

ASDM 4,56 5,02 4,93 4,83 0,24 0,050

ASJT 1,33 1,04 1,35 1,24 0,17 0,137

ASRM 5,37 5,00 4,18 4,85 0,61 0,126

LPGI 0,57 0,65 0,75 0,66 0,09 0,136

MREI 1,41 1,47 1,30 1,40 0,08 0,057

PNIN 0,28 0,34 0,30 0,31 0,03 0,097

PNLF 0,27 0,33 0,27 0,29 0,04 0,138

Rata – rata 1,84 1,80 1,70

SD 1,68 1,70 1,51

CV 0,913 0,944 0,889 Sumber: data diolah 2017

Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa rata-rata DER antar

perusahaan asuransi. Rata-rata DER tertinggi dimiliki Asuransi Ramayana Tbk

(ASRM) yaitu sebesar 4,85. Sementara itu, rata-rata DER terendah diperoleh

Panin Financial Tbk (PNLF) yaitu sebesar 0,29.

Berdasarkan Tabel 4.2 juga dapat diketahui bahwa standar deviasi DER

tertinggi dimiliki ASRM yaitu sebesar 0,61. Standar deviasi DER terendah

dimiliki Panin Insurance Tbk. (PNIN) yaitu sebesar 0,03. Sementara itu, nilai CV

DER tertinggi dimiliki Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) yaitu sebesar 0,165.

Nilai CV DER terendah dimiliki Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) sebesar

0,050.

Page 89: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

71

Berdasarkan Tabel 4.2 juga dapat diketahui ASRM memiliki rata-rata

tinggi dan CV kecil menandakan perusahaan tersebut sangat baik karena

perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi dengan resiko rendah, PNLF

memiliki rata rata terendah dan CV besar menandakan perusahaan sangat jelek

karena perusahaan memiliki tingkat hutang yang rendah dengan resiko tinggi.

AHAP memiliki rata-rata relatif tinggi, akan tetapi memiliki CV yang relatif

besar.

4.2.3. Data Ukuran Perusahaan (SIZE)

SIZE dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Karena semakin

besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan

memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal.

SIZE dalam penelitian ini dapat diukur dengan menggunakan logaritma dari nilai

buku aktiva (Jogiyanto, 2013: 392)

𝑆𝐼𝑍𝐸 = (𝐿𝑜𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠)

Hasil perhitungan SIZE pada perusahaan asuransi adalah sebagai berikut:

Page 90: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

72

Tabel 4.3

Ukuran Perusahaan (SIZE) Perusahaan Asuransi

Nama

Perusahaan

Tahun Rata-rata SD CV

2013 2014 2015

ABDA 21,49 21,71 21,77 21,66 0,15 0,007

AHAP 26,41 26,62 26,87 26,64 0,23 0,008

AMAG 21,11 21,23 21,69 21,34 0,31 0,015

ASBI 19,80 19,90 20,02 19,91 0,11 0,006

ASDM 20,82 21,03 21,10 20,99 0,15 0,007

ASJT 26,03 26,48 26,69 26,40 0,34 0,013

ASRM 27,79 27,96 27,98 27,91 0,11 0,004

LPGI 28,17 28,41 28,43 28,34 0,15 0,005

MREI 27,61 27,86 28,00 27,82 0,19 0,007

PNIN 16,69 16,87 16,96 16,84 0,14 0,008

PNLF 16,60 16,79 16,80 16,73 0,11 0,007

Rata – rata 22,96 23,17 23,30

SD 4,40 4,43 4,44

CV 0,191 0,191 0,191

Sumber: data diolah 2017

Berdasarkan Tabel 4.3, dapat diketahui bahwa rata-rata SIZE antar

perusahaan asuransi. Rata-rata SIZE tertinggi dimiliki Lippo General Insurance

Tbk (LPGI) yaitu sebesar 28,34. Sementara itu, rata-rata SIZE terendah dimiliki

Panin Financial Tbk (PNLF) yaitu sebesar 16,73.

Berdasarkan Tabel 4.3 juga dapat diketahui bahwa standar deviasi SIZE

tertinggi dimiliki Asuransi Jaya Tania Tbk (ASJT) yaitu sebesar 0,34. Standar

deviasi SIZE terendah terdapat tiga perusahaan asuransi yaitu: Asuransi Bintang

Tbk (ASBI), Asuransi Ramayana Tbk (ASRM), dan Panin Financial (PNLF)

sebesar 0,11. Sementara itu, nilai CV SIZE tertinggi dimiliki AMAG yaitu sebesar

0,015. Nilai CV SIZE terendah dimiliki ASRM sebesar 0,004.

Berdasarkan Tabel 4.3 juga dapat diketahui LPGI memiliki rata-rata tinggi

dan CV kecil menandakan perusahaan tersebut sangat baik karena perusahaan

Page 91: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

73

memiliki tingkat aset yang tinggi dengan resiko rendah, PNLF memiliki rata rata

terendah dan CV besar menandakan perusahaan sangat jelek karena perusahaan

memiliki tingkat aset yang rendah dengan resiko tinggi. AHAP memiliki rata-rata

relatif tinggi, akan tetapi memiliki CV yang relatif besar.

4.3. Analisa Data

4.3.1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran data yang dapat dilihat

dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi.

Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas yaitu, ROA, DER, dan SIZE dan

satu variabel terikat yaitu PBV. Berikut disajikan hasil analisis statistik deskriptif

pada 11 perusahaan asuransi selama periode 2013-2015:

Tabel 4.4

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 33 2.37 12.52 6.6127 2.67090

DER 33 .27 5.37 1.7812 1.58284

SIZE 33 16.60 28.43 23.1421 4.28782

PBV 33 .12 4.05 1.2636 1.09123

Valid N (listwise) 33

Page 92: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

74

Berdasarkan tabel deskripsi variabel penelitian dijelaskan bahwa penelitian

ini terdiri dari 33 sampel yang berasal dari 11 sampel penelitian, dimana masing-

masing perusahaan terdiri dari 3 periode yang berbeda. Variabel ROA memiliki

rata-rata 6,61% hal ini berarti secara keseluruhan rata-rata perusahaan asuransi

mampu mendapatkan laba dari total asset yang dimiliki perusahaan dalam tiga

periode. Meskipun demikian nilai maksimum variabel ROAsebesar 12,52% yang

menandakan bahwa semakin tinggi nilai ROA maka nilai perusahaan semakin

baik, nilai rasio tersebut milik Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

Variabel DER yang merupakan rasio total hutang dengan total ekuitas

perusahaan menunjukkan nilai rata-rata sebesar 1,78. Hal ini berarti bahwa rata-

rata perusahaan asuransi memiliki hutang sebesar 1,78 kali lebih besar dari modal

sendiri (ekuitas) yang dimiliki perusahaan. Nilai minimum dari variabel DER

sebesar 0,27 dimiliki oleh Panin Financial Tbk, sedangkan nilai maksimum

variabel DER sebesar 5,37 dimiliki oleh Asuransi Ramayana Tbk. Semakin besar

DER mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi akibatnya para investor

cenderung menghindari saham-saham yang memiliki nilai DER yang tinggi.

Variabel SIZE pada penelitian ini diproksikan menggunakan Ln total asset.

Penggunaan natural log (Ln) dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengurangi

fluktuasi yang berlebih. Jika nilai total asset langsung dipakai begitu saja maka

nilai variabel akan sangat besar, miliar bahkan triliun. Nilai minimum variabel

SIZE sebesar 16,60 hal ini berarti perusahaan dengan nilai asset yang paling kecil

adalah 16,194,161 dimiliki oleh Panin Financial Tbk, sedangkan nilai maksimum

variabel SIZE sebesar 28,43 hal ini berarti perusahaan dengan nilai asset yang

paling besar 2,228,730,234,130 dimiliki oleh Lippo General Insurance Tbk

Page 93: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

75

4.4. Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan memasukkan data dan mengujinya

melalui program SPSS. Berikut ini merupakan hasil dari pengujian Asumsi Klasik

menggunakan SPSS:

4.4.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi kedua

variabel mempunyai distribusi data normal atau tidak normal.Untuk ini dilakukan

uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

Dengan dasar pengambila keputusan dengan melihat Asymp. Sig. (2-

tailed) lebih besar dari 0,05. Jika terpenuhi nilai diatas 0,05 maka data dapat

disimpulkan normal dan sebaliknya. Berikut merupakan hasil dari pengujian

normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 33

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .86518178

Most Extreme Differences Absolute .185

Positive .185

Negative -.110

Kolmogorov-Smirnov Z 1.063

Asymp. Sig. (2-tailed) .209

a. Test distribution is Normal.

Page 94: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

76

Dari data tabel diatas dapat dilihat Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,209

yang berarti nilainya lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

penelitian ini terdistribusi normal.

4.4.2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya t-1.Dalam penelitian ini uji

autokorelasi menggunakan Runs-Test.

Dengan dasar pengambilan keputusan dengan melihat Asymp. Sig. (2-

tailed) > 0,05. Jika terpenuhi nilai diatas 0,05 maka data dapat disimpulkan tidak

terjadi masalah autokorelasi dan sebaliknya. Berikut merupakan hasil uji

autokorelasi dengan menggunakan Runs-Test.

Tabel 4.6

Hasil Uji Runs-Test

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -.21107

Cases < Test Value 16

Cases >= Test Value 17

Total Cases 33

Number of Runs 17

Z .000

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

a. Median

Page 95: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

77

Dari tabel hasil uji autokorelasi diatas dapat dilihat nilai Asymp. Sig (2-

tailed) yaitu 1,000 > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah

autokorelasi antar variabel.

4.4.3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).

Dengan dasar pengambilan keputusan dengan melihat nilai tolerance > 0,1

dan nilai VIF < 10. Jika terpenuhi nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka

data dapat disimpulakan tidak terjadi multikolinearitas. Berikut ini merupakan

hasil uji multikoliniearitas dari data yang telah diolah:

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

ROA .787 1.271

DER .733 1.365

SIZE .912 1.097

a. Dependent Variable: PBV

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai tolerance dan variabel independent >

0,1 dan nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas.

Page 96: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

78

4.4.4. Uji Heterokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika

variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah tetap,

disebut homokedastisitas. Jika variabel tersebut berbeda maka disebut

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi

heterokedastisitas.

Dalam penelitian ini uji heterokedastisitas menggunakan uji

Scatterplot.Pengambilan keputusan dengan hasil pola pada grafik, jika

membentuk pola yang tidak jelas dan menyebar maka hasil tersebut tidak terjadi

masalah heterokedastisitas. Berikut ini merupakan hasil uji heterokedastisitas:

Gambar 4.1

Uji Heterokedastisitas dengan Scatterplot

Page 97: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

79

Berdasarkan hasil pengujian dengan Scatterplot membentuk pola yang

tidak jelas dan menyebar di bawah maupun diatas angka 0 pada sumbu Y secara

acak. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas.

4.4.5. Hasil Analisis Regresi Berganda

Pengelolaan data dengan menggunakan regresi linear berganda bertujuan

untuk menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen.

Dengan dasar pengambilan keputusan dengan melihat nilai Sig. < 0,05

menyatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen

dan sebaliknya. Berikut merupakan hasil analisis regresi berganda:

Tabel 4.8

Hasil Analisis Regresi Berganda

Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3

Y = -2773 + 0,231ROA + 0,249DER + 0,81SIZE

Dari persamaan linier berganda diatas, maka dapat diartikan bahwa:

Coefficientsa

-2.773 .848 -3.269 .003

.231 .055 .565 4.208 .000

.249 .094 .361 2.654 .013

.089 .033 .351 2.672 .012

(Constant)

ROA

DER

SIZE

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: PBVa.

Page 98: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

80

1. Hasil uji regresi berganda ROA terhadap nilai perusahaan yaitu nilai Sig.

sebesar 0,00 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Hasil uji regresi berganda DER terhadap nilai perusahaan yaitu nilai Sig.

sebesar 0,01 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa DER berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. Hasil uji regresi berganda SIZE terhadap nilai perusahaan yaitu nilai Sig.

sebesar 0,01 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa SIZE berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan.

4.4.6. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen.Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen.Koefisien determinasi dilihat dari nilai

Adjusted R Square. Berikut merupakan hasil uji koefisien determinasi:

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .609a .371 .306 .90883

a. Predictors: (Constant), SIZE, ROA, DER

b. Dependent Variable: PBV

Page 99: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

81

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi

(Adjusted R Square) sebesar 0,306 atau 30,6% maka dapat diartikan pengaruh

variabel independent terhadap variabel dependent (nilai perusahaan) dalam

penelitian ini sebesar 0,306 atau 30,6%. Sedangkan 69,4% dipengaruhi oleh

variabel independent lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

4.4.7. Hasil Pengujian Hipotesis

4.4.7.1. Hasil Pengujian Signifikansi Simultan

Uji hipotesis secara simultan ini menggunakan uji F (F-test) dimana nilai

Fhitung dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat keyakinan tertentu. Uji

signifikansi simultan ini digunakan untuk menguji seluruh variabel independen

berpengaruh secara signifikansi terhadap variabel dependen.

Hasil pengujian:

Tabel 4.10

Hasil Uji Signifikansi Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 14.148 3 4.716 5.698 .003a

Residual 24.003 29 .828

Total 38.150 32

a. Predictors: (Constant), SIZE, ROA, DER

b. Dependent Variable: PBV

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 5,698. Dari

perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa Fhitung sebesar 5,698 lebih besar

Page 100: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

82

dibandingkan dengan Ftabel sebesar 2,93 dan nilai signifikansi sebesar 0,003 lebih

kecil dari nilai α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel independen

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

4.4.8. Hasil Pengujian Signifikansi Parsial

4.4.8.1.Pengauh ROA Terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki

perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan perusahaan (Suad Husnan, 2004:

25). Kinerja perusahaan pada umumnya diukur berdasarkan tingkat profitabilitas

yang dimiliki perusahaan, profitabilitas juga digunakan sebagai dasar bagi ukuran

kinerja perusahaan yang lain (Harmono, 2014: 23). Profitabilitas dalam penelitian

ini diukur dengan ROA yang membandingkan antara laba bersih sebelum pajak

dengan total aset, ROA menunjukkan perusahaan menghasilkan laba dalam

memanfaatkan total asetnya.

Hipotesis penelitian menyatakan bahwa profitabilitas mampu

mempengaruhi nilai perusahaan dengan arah positif, yang berarti bahwa apabila

profitabilitas mengalami peningkatan akan diikuti dengan peningkatan nilai

perusahaan. Dari hasil uji tabel 4.8 menunjukkan bahwa profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Hal ini memiliki arti bahwa naik turunnya tingkat profitabilitas

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Semakin baik pertumbuhan profitabilitas

berarti prospek perusahaan di masa depan dinilai semakin baik juga, artinya

semakin baik pula nilai perusahaan dimata investor. Apabila kemampuan

Page 101: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

83

perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham juga akan

meningkat (Suad Husnan, 2001:317). Harga saham yang meningkat

mencerminkan nilai perusahaan yang baik bagi investor. Nilai pemegang saham

akan meningkat apabila nilai perusahaan meningkat yang ditandai dengan tingkat

pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham.

4.4.8.2. Pengaruh DER Terhadap Nilai Perusahaan

Struktur modal adalah merupakan perimbangan jumlah hutang jangka

pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham

biasa (Agus Sartono, 2010: 225). Struktur modal dalam penelitian ini diukur

dengan debt to equity ratio yang membandingkan antara total hutang dan modal,

DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh

kewajibannya yang ditunjukkan oleh berapa bagian dari modal sendiri yang

digunakan untuk membayar hutang.

Struktur modal merupakan hal penting dalam sebuah perusahaan, dimana

didalamnya terdapat perpaduan antara utang beserta ekuitas atau biasa diartikan

sebagai perimbangan antara modal asing dan modal sendiri. Keputusan untuk

menentukan struktur modal bertujuan untuk mencapai keseimbangan yang

optimum antara penggunaan hutang jangka panjang dan modal sendiri untuk

mencapai nilai perusahaan. Hipotesis penelitian menyatakan bahwa struktur

modal mampu mempengaruhi nilai perusahaan dengan arah positif.

Dari hasil uji tabel 4.8 menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Hal ini memiliki arti bahwa naik turunnya porsi bauran antara hutang

Page 102: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

84

dan modal sendiri yang digunakan perusahaan berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Arah hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan adalah

positif, yang mengindikasikan bahwa perusahaan yang meningkatkan hutang atas

modal sendiri dalam struktur modal perusahaan akan berpengaruh terhadap

peningkatan nilai perusahaan. Dari hasil uji penelitian ini mendukung teori trade-

off dan teori sinyal.

Trade – off theory, (Brigham, 2012:32) nilai perusahaan akan meningkat

jika perusahaan menggunakan hutang dalam struktur modalnya pada tingkat

tertentu, penggunaan hutang tersebut memberikan manfaat berupa pengurangan

beban pajak, sehingga akan meningkatkan laba perusahaan yang pada akhirnya

akan berimbas pada peningkatan nilai perusahaan, namun dengan penggunaan

hutang secara berlebihan justru akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat

yang diperoleh perusahaan lebih kecil jika dibandingkan biaya dari penggunaan

hutang tersebut. Dalam teori ini terdapat titik tertentu dimana bauran antara

hutang dan modal yang digunakan oleh perusahaan berada pada posisi optimal,

yaitu penambahan manfaat dari hutang seimbang dengan biaya kebangkrutan.

Titik tersebut adalah titik optimal, yang merupakan batas maksimal penambahan

hutang.

Dijelaskan juga pada teori sinyal menurut Brigham dan Houston (2012:38)

merupakan suatu tindakan yang diambil oleh manajemen suatu perusahaan untuk

menunjukkan kepada investor tentang bagaimana manajemen menilai prospek

perusahaan tersebut. Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan

mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan modal baru dengan

cara-cara lain seperti penggunaan hutang. Jumlah hutang yang dimiliki

Page 103: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

85

perusahaan dapat menjadi sinyal positif bagi investor karena perusahaan yang

memiliki hutang pada jumlah tertentu menunjukkan perusahaan untuk membayar

hutang tersebut, selain itu dengan penggunaan hutang investor akan menangkap

sinyal bahwa perusahaan dapat mengelola hutang tersebut untuk mendukung

kelancaran aktivitas perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan

kesejahteraan pemegang saham.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizky

(2014) yang menyebutkan bahwa struktur modal berbanding lurus dengan nilai

perusahaan, dengan kata lain struktur modal akan diikuti dengan meningkatnya

nilai perusahaan.

4.4.8.3. Pengaruh SIZE Terhadap Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan.

Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah

pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal

maupun eksternal. Ukuran perusahaan dinyatakan berhubungan positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan (Andi R dan Hanung, 2007:11).

Proksi dari ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan

logaritma natural dari total aset (Jogiyanto, 2013: 392), keseluruhan aset yang

dimiliki suatu perusahaan dapat mencerminkan ukuran dari perusahaan tersebut,

semakin besar aset yang dimiliki maka akan semakin banyak ruang gerak

manajemen dalam mengelola aset untuk meningkatkan nilai perusahaan. Hipotesis

penelitian menyatakan bahwa ukuran perusahaan mampu mempengaruhi nilai

perusahaan dengan arah positif, yang berarti bahwa semakin besar ukuran

Page 104: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

86

perusahaan akan diikuti dengan peningkatan nilai perusahaan. Karena semakin

besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan

memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Dari

hasil uji tabel 4.8 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.4.9. Hasil Pengujian Variabel Dominan

Pengujian variabel dominan digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kontribusi masing-masing variabel bebas dan yang paling menentukan (dominan)

pengaruhnya terhadap variabel PBV, maka digunakan koefisien Beta (Beta

Coefficient) setiap variabel yang distandarisasi (standardized coefficient). Berikut

merupakan hasil analisis variabel independen yang signifikan terhadap PBV:

Tabel 4.11

Variabel Dominan

Pada tabel 4.11 nilai positif menunjukkan koefisien berbanding lurus. Dari

Coefficientsa

Model

Standardized

Coefficients

Beta

1 (Constant)

ROA .591

DER .256

SIZE .238

Page 105: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

87

data di atas variabel ROA memiliki koefisien terbesar dan positif yaitu 0,591. Hal

ini menunjukkan bahwa ROA berbanding lurus dan mempunyai pengaruh yang

dominan terhadap variabel PBV dibanding variabel independen lainnya.

4.5. Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi penelitian bagi perusahaan yang dapat dijelaskan dalam

penelitian ini diantaranya, variabel profitabilitas yang diproksikan melalui return

on asset memiliki nilai positif terhadap nilai perusahaan, dengan kata lain semakin

tinggi profitabilitas akan diikuti dengan semakin tingginya nilai perusahaan, naik

turunnya nilai profitabilitas perusahaan menjadi perhatian investor, sehingga

memberikan pengaruh pada nilai perusahaan, implikasi hasil penelitian ini bagi

perusahaan adalah perlunya memperhatikan tingkat profitabilitas yang dimiliki

perusahaan, perusahaan diharapkan mampu mempertahankan dan meningkatkan

tingkat profitabilitas dengan mengoptimalkan pengelolaan asetnya sehingga dapat

meningkatkan laba bersih yang dihasilkan perusahaan, dengan pengelolaan aset

yang baik, diharapkan menghasilkan profitabilitas yang meningkat dari tahun ke

tahun sehingga akan menjadi sinyal positif bagi investor yang akan

mengakibatkan meningkatkan nilai perusahaan.

Struktur modal merupakan perbandingan jumlah hutang dengan modal

sendiri. Dalam penelitian ini struktur modal diukur menggunakan DER yang

membandingkan antara jumlah hutang dan modal sendiri suatu perusahaan,

variabel struktur modal memiliki nilai berbanding lurus dan berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan, atau dengan kata lain semakin meningkatnya

variabel struktur modal (penggunaan hutang) akan meningkatkan nilai

Page 106: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

88

perusahaan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa struktur modal perusahaan

Asuransi tidak melebihi titik optimal, sehingga hutang yang dimiliki perusahaan

dapat meningkatkan nilai perusahaan. Meskipun tingkat hutang yang dimiliki

perusahaan cukup tinggi, namun masih memberikan manfaat bagi perusahaan.

Implikasi hasil penelitian, perusahaan sebaiknya tidak meningkatkan hutang

karena hutang yang digunakan perusahaan jumlah yang besar dan tingkat

penggunaan hutang sudah berada pada posisi maksimal.

Sementara untuk variabel ukuran perusahaan dalam penelitian ini

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan serta memiliki arah hubungan

positif terhadap nilai perusahaan, keseluruhan aset yang dimiliki suatu perusahaan

dapat mencerminkan ukuran dari perusahaan tersebut, semakin besar aset yang

dimiliki maka akan semakin banyak ruang gerak manajemen dalam mengelola

aset untuk meningkatkan nilai perusahaan. Implikasi penelitian ini, ukuran

perusahaan mampu mempengaruhi nilai perusahaan dengan arah positif, yang

berarti bahwa semakin besar ukuran perusahaan akan diikuti dengan peningkatan

nilai perusahaan. Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan

semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang

bersifat internal maupun eksternal

.

Page 107: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

profitabilitas, struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

asuransi yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2015. Jumlah perusahaan

Asuransi yang go public sebanyak 11 perusahaan. Berdasarkan hasil analisis

statistic yang diolah menggunakan aplikasi statistik SPSS,maka kesimpulan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan analisis regresi linear

berganda, menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama)

profitabilitas, struktur modal, ukuran perusahaan berpengaruh secara

signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan asuransi yang

terdaftar di BEI periode 2013-2015.

2. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan analisis regresi linear

berganda, secara parsial menunjukkan bahwa variabel profitabilitas,

struktur modal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI periode 2013-

2015.

3. Berdasarkan hasil dari pengujian yang dilakukan dengan analisis regresi

linear berganda, menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki koefisien beta

terbesar dan positif. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berbanding

Page 108: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

90

lurus dengan nilai perusahaan dan menunjukkan bahwa profitabilitas

mempunyai pengaruh yang dominan terhadap nilai perusahaan.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan, maka saran yang dapat dikemukakan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan variabel-variabel yang dapat

mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan kedepannya diharapkan dapat

memperbaiki dan mempertahankan kinerjanya dengan memperhatikan

profitabilitas, struktur modal dan ukuran perusahaan dalam upaya

meningkatkan nilai perusahaan.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel independen lain yang

dianggap dapat mempengaruhi nilai perusahaan dan memperbanyak

jumlah sampel penelitian agar hasil penelitian dapat digeneralisasi

3. Investor sebaiknya cermat dalam menilai kinerja perusahaan, nilai

perusahaan serta faktor-faktor yang mempengaruhiya perlu mendapat

perhatian khusus dari penilaian investor karena akan berpengaruh terhadap

tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan.

Page 109: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

91

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono, 2010, Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi, Edisi 4, BPFE

UGM, Yogyakarta.

Andi Rachmawati, dan Hanung Triatmoko, 2007 “Analisis Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”, hal 1-26 SNA 10,

Makassar.

Anonimuous, Bursa Efek Indonesia, 2017, Laporan Keuangan, (Online),

(www.idx.co.id), diakses pada Maret 2017.

InfoBank News, 2013. Tren Pembelian Asuransi, (Online),

(http://www.infobanknews.com), diakses pada maret 2017.

Insurance Look, 2016, Bisnis Perasuransian, Keuangan dan

Perbankan, (Online), (http://www.mediaasuransinews.co.id),

diakses pada April 2017.

Yahoo Finance, 2017, Laporan Tahunan, (Online),

(www.finance.yahoo.com), diakses pada Maret 2017.

Kementeri Keuangan Republik Indonesia, Tahun 2012, Peraturan

Mentri No. 152/PMK.010/2012, Bab 1 Ayat 8.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1992 Tanggal 11

Februari. Usaha Perasuransian Bab 1 Pasal 1.

Bambang Riyanto, 2005. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi

keempat, BPFE UGM Yogyakarta.

Brealey, Richard A., Stewart C. Myers dan Alan J. Marcus., 2007, Dasar – dasar

Manajemen Keuangan Perusahaan, Diterjemahkan oleh Yelvi Andri

Zaimur, 2008, Edisi Kelima, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Brigham, Augene F., dan Houston, Joel F., 2012 Dasar-dasar Mananjemen,

Diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto, 2013, Edisi Kesebelas, Buku 1

dan 2. Salemba Empat, Jakarta.

Dahlan Siamat, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi kelima. Mitra

Wacana Media, Jakarta.

Darmadji Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin, 2006, Pasar Modal di Indonesia,

Pendekatan Tanya Jawab. Salemba Empat, Jakarta.

Dhony Yuartha Afrillian, 2014. Analisis Faktor Fundamental dan Teknikal yang

Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012). Skripsi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.

Page 110: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

92

Gujarati, Damodar N. dan Dawn C. Porter, 2010, Dasar – dasar Ekonometrika.

Diterjamahkan oleh Eugenia Mardanugraha, Sita Wardhani, Mangunsong

dan Carlos 2012. Edisi 5, Buku 2, Salemba Empat, Jakata.

Harmono, 2009, Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard (Pendekatan

Teori, Kasus, dan Riset Bisnis), Bumi Aksara, Jakarta.

Harmono, 2014, Manajemen Keuangan, Edisi Satu, Cetakan Ketiga, Bumi

Aksara, Jakarta.

Hartono, 2013, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 7, BPFE UGM,

Yogyakarta.

Imam Ghozali, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi

Ketujuh, Cetakan 7. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Imam Santoso, 2009, Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediet

Accounting), Jilid dua, PT. Refika Aditama, Bandung.

Jogiyanto, 2013, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kesembilan, BPFE

UGM, Yogyakarta.

Kyereboah Coleman, A. 2007, The Impact of Capital Structure on the Perfomance

of Microfinance institutions. The Journal of Risk Finance, Volume 8,

No.1, pp. 56-71.

Lilla Yuniar Suksmana, 2015, Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan, Skripsi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.

Mamduh M. Hanafi, 2004, Manajemen Keuangan, Edisi 1,BPFE-UGM

Yogyakarta.

Masdar, M. 2008, The analysis of Factors Affecting Capital Structure and Its

Relation to The Value of Firm, Manajemen dan Bisnis Volume 7, Nomor

1.

Mirry Yuniyanti Pasaribu, 2016, Pengaruh Struktur Modal, Struktur Kepemilikan

dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia. Skripsi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.

Mudrajad Kuncoro, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga,

Jakarta.

Nieke Arwiyati, 2012, Pengaruh EVA, Rasio Profitabilitas Dan EPS Terhadap

Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di BEI Tahun

2006-2010. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro,

Semarang.

Reilly, F. K. & Brown K. C. (2006), Investment Analysis And Portofolio

Management, 8th

edition, Australia: Thomson-South Western.

Page 111: PENGARUH ROA, DER, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI …repository.ub.ac.id/2864/1/EKARINA NOVAYANTI.pdf · 6. Toto Raharjo, SE., MM. Sebagai dosen penguji II yang telah memberikan

93

Ridwan Sundjaja dan Inge Barlian, 2007, Manajemen Keuangan 2, BPFE-

Yogyakarta.

Rizky Akbar Putra, 2014, Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, Ukuran

Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada

Perusahaan Asuransi di BEI Tahun 2010-2012). Skripsi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.

Ross, Stephan A., Randolph W.W., and Bradford D.J., 2009, Pengantar

Keuangan Perusahaan, Diterjemahkan oleh Ali Akbar Y., Rafika D., dan

Christine, 2010, Edisi Kedelapan, Buku 1,Salemba Empat, Jakarta.

Rusdin, 2008, Pasar Modal: Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik,

ALFABETA, Bandung.

Sekaran, Uma, 2009, Metodologi Penelitian untuk Bisnis 2, Diterjemahkan oleh

Kwan Men Yon, 2011, Edisi Keempat, Jilid 2, Salemba Empat, Jakarta.

Sheikh, N.A., and Wang Z., (2011), Determinants of capital structure: An

Empirical Study of Firms in Manufacturing Industry of Pakistan. Journal

of Managerial Finance, Volume 37, No. 2, pp. 117-133.

Singarimbun, Masry dan Sofian Effendi, 2006, Metode penelitian Survei, Cetakan

kedelapanbelas, Pustaka LP3ES, Jakarta.

Singgih Santoso, 2003, Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS, PT.

Elex Media Komputindo, Jakarta.

Suad Husnan dan Pudjiastuti, 2004, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, UPP

APP YKPM, Yogyakarta.

Suad Husnan, 2001, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas,AMP

YKPN, Yogyakarta.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, CV Alfabeta,

Bandung.

Sujoko dan Soebintoro, (2007), The Influence of Shareholder, Leverage, Internal

Factors and Factors Ekstern to The Value of Firm: Empirical Study on

Manufacturing Company at Bursa Efek Jakart, Jurnal Manajamen dan

Kewirausahaan, Volume 9, No.1, hal 41-48.

Sutrisno, 2009, Manajemen Keuangan, Ekonesia, Yogyakarta.

Taswan (2003), The Analysis of Insider Ownership, Debt and Dividend Policy on

Value of Firm and The Affecting Factors, Jurnal Bisnis dan Ekonomi,

Volume 10, No.2.

Zaki Baridwan, 2004, Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, BPFE,

Yogyakarta.