pengaruh promosi kesehatan terhadap perubahan …repository.helvetia.ac.id/2285/7/abdul hamid...

229
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN RUMAH TANGGA DI DESA BATU GODANG KECAMATAN ANGKOLA SANGKUNUR TAHUN 2019 TESIS ABDUL HAMID LUBIS NIM. 1702011001 PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT INSTITUT KESEHATAN HELVETIA 2019

Upload: others

Post on 14-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN

    PENGETAHUAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA

    TATANAN RUMAH TANGGA DI DESA BATU

    GODANG KECAMATAN ANGKOLA

    SANGKUNUR TAHUN 2019

    TESIS

    ABDUL HAMID LUBIS

    NIM. 1702011001

    PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

    INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

    2019

  • PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN

    PENGETAHUAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA

    TATANAN RUMAH TANGGA DI DESA BATU GODANG

    KECAMATAN ANGKOLA SANGKUNUR

    TAHUN 2019

    TESIS

    Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

    untuk Memeroleh Gelar Magister Kesehatan Masyarakat (M.K.M)

    pada Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Minat Studi Ilmu Perilaku Promosi Kesehatan Masyarakat

    Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia

    Oleh :

    ABDUL HAMID LUBIS

    NIM. 1702011001

    PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

    INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

    MEDAN

    2019

  • PENGESAHAN TESIS

    PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN

    PENGETAHUAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA

    TATANAN RUMAH TANGGADI DESABATU GODANG

    KECAMATAN ANGKOLA SANGKUNUR

    TAHUN 2019

    Disusun dan Diajukan Oleh :

  • Telah diuji pada tanggal :24 oktober 2019

    PANITIA PENGUJI TESIS

    Ketua : 1 Dr. H. Ismail Efendi, M.Si,

    Anggota : 2 Dr. dr. Hj. Arifah Dwi Fitriani M.Kes

    3 Dr. Mappeaty Nyorong, M.P.H

    4 Dr. Samsidar Sitorus, M.Kes,

  • ABSTRAK

    PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN

    PENGETAHUANHIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA

    TATANAN RUMAH TANGGA DI DESA BATU GODANG

    KECAMATAN ANGKOLA SANGKUNUR

    TAHUN 2019

    ABDUL HAMID LUBIS

    NIM. 1702011001

    Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Perilaku hidup bersih dan sehat hakikatnya adalah dasar pencegahan

    manusia dari berbagai penyakit. Survey awal di Desa Batu Godang Kecamatan

    Angkola Sangkunur terkait indikator PBHS menunjukkan bahwa masih banyak

    masyarakat di Desa Batu Godang yang belum menerapkan PHBS. Penelitian ini

    bertujuan untuk menganalisis pengaruh promosi kesehatan terhadap perubahan

    perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga di Desa

    Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019.

    Pada saat mengumpulkan data, jenis penelitian yang digunakan adalah

    kuantitatif dengan desain penelitian Quasy–Eksperiment dengan rancangan

    penelitian ini menggunakan one group pretest-posttest. Instrumen yang digunakan

    adalah lembar observasi yang dibagikan kepada 30 responden.

    Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh promosi kesehatan

    terhadap beberapa perubahan perilaku yaitu perilaku penimbangan bayi setiap

    bulan (p=0,000), perilaku mencuci tangan (p=0,000), perilaku penggunaan air

    bersih (p=0,000), perilaku penggunaan jamban sehat (p=0,000), perilaku

    pemberantasan jentik nyamuk (p=0,000), perilaku konsumsi buah dan sayur

    (p=0,000), perilaku melakukan aktifitas fisik (p=0,000), perilaku tidak merokok

    (p=0,005). Selain itu ada 2 variabel yang tidak dapat langsung dipengaruhi oleh

    promosi kesehatan yaitu perilaku persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

    (p=0,489) dan perilaku pemberian ASI ekslusif (p=0,320).

    Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar tenaga kesehatan maupun

    penyelenggara promosi kesehatan lainnya dalam meningkatkan prilaku PHBS

    pada tatanan rumah tangga dan dapat melakukan intervensi kembali yang

    bertujuan lebih meningkatkan kebersihan agar terhindar dari berbagai penyakit.

    Kata Kunci : PHBS, Promosi Kesehatan

    Daftar pustaka : buku 14 internet 57 (1992-2018)

  • PENGANTAR

    Puji syukur atas berkat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

    rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan

    baik. Adapun tesis penelitian yang berjudul “Pengaruh Promosi Kesehatan

    Terhadap Perubahan Pengetahuan Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Pada Tatanan

    Rumah Tangga Di Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun

    2019” disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi salah satu syarat dalam

    menyelesaikan program studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan

    Helvetia Medan.

    Dalam menyelesaikan tesis penelitian ini, penulis banyak mengalami

    kesulitan, akan tetapi berkat bimbingan dan arahan berbagai pihak, maka penulis

    dapat menyelesaikan tesis ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Oleh sebab

    itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc, M.Kes, selaku ketua pembina

    Yayasan Helvetia

    2. Iman Muhammad SE, S.Kom .MM, M.Kes selaku ketua

    yayasan,Pendidikan sosial Helvetia.Medan

    3. Dr. H. Ismail Efendi, M.Si, selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia

    sekaligus sebagai Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

    sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

    4. Dr. dr. Hj. Arifah Dwi Fitriani M.kes selaku Wakil Rektor Bidang

    Administrasi Umum dan Keuangan Institut Kesehatan Helvetia. , sekaligus

    selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, kritik dan saran

    sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

    5. Dr. Asriwati, S.Kep., Ns., S.Pd., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu

    Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia.

    6. Dr. Anto, SKM., M.Kes., MM, selaku Ketua Program Studi S2 Ilmu

    Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.

  • 7. Dr Acmad Rifai Skm M.Kes, M.P.H, selaku dosen penguji I yang telah

    memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan tesis ini.

    8. Dr.Asriwati S.Kep Ns, S,Pd , M.Kes, selaku dosen penguji II yang telah

    memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan tesis ini.

    9. Dosen Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan

    Helvetia Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama peneliti

    menempuh pendidikan.

    10. Kedua orangtua tercinta ayahanda dan Ibunda yang setiap saat selalu

    memberikan doa dan semangat kepada penulis.

    11. Keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada

    penulis dalam menyelesaikan tesis ini

    12. Seluruh teman-teman Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Institut Kesehatan Helvetia Medan yang selalu membantu dalam suka dan

    duka.

    Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga bimbingan, dorongan

    dan bantuan yang diberikan kepada penulis dapat membawa berkah.

    Medan, September 2019

    Penulis

    Asmarani Ida Yusnita Sirait

    1702011189

  • DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Penulis bernama Abdul Hamid Lubis, lahir di Sijungkang tanggal 26

    Agustus 1995, beragama Islam. Orangtua penulis bernama Alm. Alinafia Lubis

    dan Surto, S.Pd harahap, Anak ke- 4 (tiga) dari 8 bersaudara, beralamat di Desa

    Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur. Pada tahun 2002-2007 penulis

    menempuh pendidikan di SD Negeri 100300 Simataniari, tahun 2007-2010

    penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Sirongit, tahun 2010-2012

    penulis melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Angkola Sangkunur, tahun

    2012-2017 penulis melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan di Sekolah Tinggi

    Kesehatan Aufa Royhan, tahun 2017 sampai dengan selesai penulis melanjutkan

    pendidikan di S2 Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia

    Medan.

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN

    LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... i

    ABSTRACT ..................................................................................................... ii

    ABSTRAK ...................................................................................................... iii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... v

    RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vi

    DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

    BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

    1.1. Latar belakang ................................................................................ 1

    1.2. Rumusan masalah ........................................................................... 7

    1.3. Tujuan penelitian ............................................................................ 7

    1.3.1. Tujuan Umum ................................................................... 7 1.3.2. Tujuan Khusus .................................................................. 8

    1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

    1.4.1 Manfaat Teoretis ..................................................................... 8

    1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................................ 9

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 10

    2.1. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 10

    2.2 Telaah Teori .................................................................................... 60 2.2.1 PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) ................................ 60

    1) Pengertian PHBS .................................................................... 60 2) Tujuan PHBS ........................................................................ 61 3) Manfaat PHBS ....................................................................... 61 4) Sasaran ................................................................................... 63 5) Indikator PHBS Rumah Tangga ............................................ 63

    1. Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan .................................. 63 2. Memberikan Bayi ASI Ekslusif ....................................... 66 3. Menimbang Bayi dan Balita Setiap Bulan ....................... 68 4. Menggunakan Air Bersih ................................................. 68 5. Cuci Tangan pakai sabun ................................................. 69 6. Menggunakan Jamban Sehat ........................................... 71 7. Memberantas Jentik Nyamuk ........................................... 72 8. Makan sayur dan buah setiap hari .................................... 74 9. Melakukan Aktifitas Fisik setiap hari ........................... 75 10. Tidak Merokok di dalam Rumah .................................... 75

  • 2.2.2 Strategi Promosi Kesehatan .................................................... 77 1) Definisi Promosi Kesehatan ................................................... 77 2) Teknik Promosi Kesehatan .................................................... 78 3) Media Promosi Kesehatan...................................................... 79 4) Tempat Kegiatan Promosi Kesehatan .................................... 81

    2.3 Landasan Teori .............................................................................. 88 2.3.1 Perilaku ................................................................................... 88 2.3.2 Faktor yang Memengaruhi Perilaku ......................................... 89 2.3.3 Batasan Perilaku ....................................................................... 89 2.3.4 Batasan Perilaku ....................................................................... 90 2.3.5 Perilaku Kesehatan .................................................................. 91 2.3.6 Teori Precede-Procede Lawrance Green .................................. 91 2.3.7 Kerangka Teori ......................................................................... 95 2.3.8 Kerangka Teori ........................................................................ 96

    2.4 Kerangka Konsep ........................................................................... 97 2.5 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 97

    BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 100

    3.1 Desain Penelitian ........................................................................ 100 3.2 Lokasi dan waktu Penelitian ....................................................... 100

    3.2.1 Lokasi Penelitian ............................................................... 100 3.2.2 Waktu Penelitian ............................................................... 101

    3.3 Populasi dan Sampel .................................................................... 101 3.3.1. Populasi Penelitian ......................................................... 101

    3.3.2. Sampel Penelitian ........................................................... 101

    3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 102 3.4.1 Jenis Data ......................................................................... 102 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................... 102

    3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 104 3.5.1 Uji Validitas ...................................................................... 104 3.5.2 Uji Reliabilitas .................................................................. 104

    3.6 Variabel dan Defenisi Operasional ............................................. 104 3.6.1 Variabel Penelitian ............................................................ 104 3.6.2 Definisi Operasional .......................................................... 104

    3.7 Metode Pengukuran ..................................................................... 106 3.7.1 Aspek Pengukuran ........................................................... 106

    3.8 Metode Pengolahan Data ............................................................. 107 3.9 Analisis Data ................................................................................ 109

    3.9.1 Analisis Univariat ............................................................... 109

    3.9.2 Analisis Bivariat.................................................................. 109

    BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 111

    4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................... 111 4.2 Analisis Data .............................................................................. 111

    4.2.1 Data Demografi ................................................................... 111

  • 4.2.2 Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan 10 Indikator PHBS Pretest Promosi Kesehatan ...................................... 113

    4.2.3 Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan 10 Indikator PHBS Posttest Promosi Kesehatan ..................................... 116

    4.3 Analisis Data Bivariat .................................................................. 119 4.3.1 Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap perubahan

    Perilaku 10 Indikator PHBS pada Tatanan Rumah

    Tangga di Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur

    Tahun 2019 .......................................................................... 119

    BAB V PEMBAHASAN ................................................................................ 126

    5.1 Pengaruh Promosi Kesehatan terhadap Perubahan Perilaku Persalinan di Tolong oleh Tenaga Kesehatan pada Tatanan

    Rumah Tangga di Desa Batu Godang Kecamatan Angkola

    Sangkunur Tahun 2019 ................................................................ 126

    5.2 Pengaruh Promosi Kesehatan terhadap Perubahan Perilaku Pemberian Asi Ekslusif pada Tatanan Rumah Tangga di Desa

    Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019 ........ 132

    5.3 Pengaruh Promosi Kesehatan terhadap Perubahan Perilaku Penimbangan Bayi Setiap Bulan pada Tatanan Rumah Tangga

    di Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun

    2019 ............................................................................................ 135

    5.4 Pengaruh Promosi Kesehatan terhadap Perubahan Perilaku Mencuci Tangan dengan Sabun pada Tatanan Rumah Tangga

    di Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun

    2019 ............................................................................................ 138

    5.5 Pengaruh Promosi Kesehatan terhadap Perubahan Perilaku Penggunaan Air Bersih pada Tatanan Rumah Tangga di Desa

    Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019 ....... 140

    5.6 Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Perubahan Perilaku Penggunaan Jamban Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga Di

    Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun

    2019 ............................................................................................ 142

    5.7 Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Perubahan Perilaku Pemberantasan Jentik Nyamuk Pada Tatanan Rumah Tangga

    Di Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun

    2019 ............................................................................................. 146

    5.8 Pengaruh Promosi Kesehatan terhadap Perubahan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur pada Tatanan Rumah Tangga di

    Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun

    2019.............................................................................................. 149

    5.9 Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Perubahan Perilaku Melakukan Aktifitas Fisik Pada Tatanan Rumah Tangga Di

    Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun

    2019 ........................................................................................... 153

  • 5.10Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Perubahan Perilaku

    Tidak Merokok Pada Tatanan Rumah Tangga Di Desa Batu

    Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019................. 155

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 157

    6.1 Kesimpulan .................................................................................. 157 6.2 Implikasi ..................................................................................... 158 6.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................... 159 6.4 Saran ............................................................................................ 159

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 160

    LAMPIRAN

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar Judul Halaman

    2.1 Kerangka Teori ................................................................... 96

    2.2 Kerangka Konsep Penelitian ............................................... 97

  • DAFTAR TABEL

    Tabel Judul Halaman

    2.1 Tabel Sintesa Penelitian Terdahulu ............................................... 10

    3.3 Aspek Pengukuran......................................................................... 107

    4.1 Distribusi Frekuensi Siswa Berdasarkan Umur, Pendidikan,

    dan Pekerjaan ............................................................................... 112

    4.2 Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan 10 Indikator

    PHBS Pretest Promosi Kesehatan ................................................ 113

    4.3 Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan 10 Indikator

    PHBS Pretest Promosi Kesehatan................................................. 116

    4.4 Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap perubahan Perilaku 10

    Indikator PHBS pada Tatanan Rumah Tangga di Desa Batu

    Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019 .................. 119

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Judul Halaman

    1 Lembar Observasi ................................................................. 2 Master Tabel ......................................................................... 3 Out put SPSS ......................................................................... 4 Lembar Pengajuan Judul ....................................................... 5 Surat Ijin Survey Awal .......................................................... 6 Surat Balasan Survey Awal ................................................... 7 Lembar Revisi ........................................................................ 8 Surat Permohonan Uji Validitas ............................................ 9 Surat Ijin Penelitian ................................................................ 10 Surat Balasan Penelitian ......................................................... 11 Surat Balasan Selesai Penelitian ............................................ 12 Lembar Konsultasi Pembimbing I ......................................... 13 Lembar Konsultasi Pembimbing II ........................................

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Pengetahuan hidup bersih dan sehat hakikatnya adalah dasar pencegahan

    manusia dari berbagai penyakit. Kesehatan merupakan dambaan dan kebutuhan

    setiap orang. Prinsip pengetahuan hidup bersih dan sehat (selanjutnya PHBS) ini

    menjadi salah satu landasan dan program pembangunan kesehatan di Indonesia.

    Salah satu prinsip PBHS adalah tersedianya jamban yang memenuhi syarat

    kesehatan yang dapat menghindarkan lingkungan dari penyebaran penyakit,

    karena jamban yang tidak sehat dapat membawa efek terhadap penurunan tingkat

    kesehatan.

    Berdasarkan data World Health Organization tahun 2018, diperkirakan

    sebanyak 2,4 miliar atau 1 dari 3 penduduk dunia tidak memiliki jamban, dan

    tidak membiasakan hidup bersih dan sehat , seperti mencuci tangan dengan sabun,

    dan menggunakan air bersih, kurang dari 1 miliar penduduk masih buang air

    besar di tempat terbuka. Hal tersebut mengakibatkan penyebaran berbagai

    penyakit, seperti diare, schistosomiasis (1).

    WHO juga mencatat bahwa selama tahun 2018 lebih dari 340.000 anak-

    anak di bawah lima tahun meninggal akibat sanitasi dan air yang tidak higienis.

    Pada tahun 2018, terdapat 4,5 miliar orang hidup tanpa sanitasi yang dikelola

    dengan aman dan 2,1 miliar orang tidak memiliki jamban dan kekurangan akses

    ke tempat air bersih (2).

    https://id.wikipedia.org/wiki/Diarehttps://id.wikipedia.org/wiki/Schistosomiasis

  • Tingkat keberhasilan PHBS (Pengetahuan Hidup Bersih dan Sehat) di

    Indonesia menunjukkan bahwa: cakupan penolong persalinan oleh tenaga

    kesehatan sebesar 71%,dengan target nasional 90%, Bayi diberi ASI eksklusif

    50%, dengan target nasional 80%, Cakupan JPKM 20%, target nasional 80%,

    Jenis sumber air yang paling banyak digunakan adalah air sumur terlindung

    sebesar 40% dan ketersediaan air bersih 85%, target nasional 85% Rumah tangga

    yang menggunakan jamban sehat 60%, target nasional 80%, Kesesuaian luas

    lantai dengan jumlah penghuni 62% dengan target nasional 80%, Lantai rumah

    bukan lantai tanah 70% target nasional 80%, Hanya 30% penduduk Indonesia

    yang tidak merokok di dalam rumah, Hanya 20% penduduk yang melakukan

    aktifitas fisik, Hanya 26 % yang makan buah dan sayur setiap hari(3).

    Berdasarkan data Kemenkes tahun 2016 diketahui bahwasebanyak 1,1 juta

    orang penduduk masih buang air besar di area terbuka. Indonesia merupakan

    negara terbesar kedua di dunia yang memiliki angka buang air besar sembarangan

    (12,9)% setelah India yang menempati posisi pertama yaitu (58%), kemudian

    disusul China (4,5%), Ethiopia (4,4%), Pakistan (4,3%), Nigeria (3%), Sudan

    (1,5%), Nepal (1,3%). Brazil (1,2%) dan Niger (1,1%). Di sejumlah daerah di

    Indonesia masyarakat bahkan memanfaatkan sungai sebagai tempat mandi dan

    mencuci sehingga sangat rentan terkena penyakit terutama yang ditularkan

    melalui tinja (4).

    Menurut data profil Kesehatan Indonesia tahun 2018, Survei Kesehatan

    Nasional menunjukkan bahwa pencapaian rumah yang melaksanakan PHBS

    (klasifikasi IV) baru berkisar 39,22 %. Dengan presentase rumah tangga yang

  • memiliki fasilitas jamban keluarga (tempat buang air besar) tertinggi yaitu Daerah

    Khusus Ibukota Jakarta (98,9%), Daerah Istimewa Yogyakarta (94,2%),

    Kepulauan Riau (93,7%), Kalimantan Timur (93,7%). Dan persentase rumah

    tangga yang tidak memiliki fasilitas jamban keluarga terdapat di provinsi Papua

    (29,5%), Kalimanan Selatan (32,3%), Kalimantan Tengah (22,6%), Aceh (33,6%)

    dan Nusa Tenggara Timur (15,2%) (5).

    Berdasarkan data Provinsi Sumatera Utara, diketahui bahwa rumah tangga

    yang telah berpengetahuan hidup bersih dan sehat baru mencapai 61,12%, yang

    mana terdapat sebanyak 32,9% rumah tangga yang tidak memiliki jamban

    keluarga diantaranya yaitu Padang Lawas (53,82%), Langkat (47,06%), Nias

    Barat (46,32%), Tapanuli Selatan (30,83%), dan Nias Utara (11,85%) (6).

    Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan kabupaten yang termasuk dalam

    kabupaten dengan persentase urutan keempat yang tidak memiliki jamban

    sehingga penduduknya terancam menderita beberapa penyakit menular. Salah satu

    daerah di Kabupaten Tapanuli Selatan yang berpotensi terancam beberapa

    penyakit menular adalahKelurahan Rianiate Kecamatan Angkola Sangkunur, yang

    mana dikarenakan masyarakat didaerah tersebut masih buang air besar

    sembarangan, sehingga sering terjadi diare di wilayah tersebut .

    Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Desa Batu

    Godang Kecamatan Angkola Sangkunur terkait indikator PBHS, diketahui

    bahwasanya masih banyak masyarakat di Desa Batu Godangyang belum

    menerapkan PHBS, hal tersebut dapat dilihat dari data indikator PHBS yang

    seharusnya diterapkan namun tidak terlaksana, seperti pertolongan persalinan oleh

  • tenaga kesehatan. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 10 Kepala

    Keluarga (Selanjutnya disingkat KK) yang terdapat di Desa Batu Godang,

    terdapat 8 KK yang tidak mengandalkan pelayanan petugas kesehatan

    dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang melakukan persalinan dengan

    mengandalkan dukun beranak, pada indikator ASI Eksklusif diketahui bahwa ada

    6 KK yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi dengan alasan ibu bekerja

    diladang dari pagi sampai sore dan tidak memiliki waktu untuk memberikan ASI

    untuk balitanya, pada indikator jamban diketahui bahwa ada 8 KK yang tidak

    memiliki jamban sehat dikarenakan masyarakat lebih dominan ke sungai untuk

    melakukan aktivitas seperti mandi maupun BAB dan BAK, menggunakan air

    sungai sebagai air minum dan memasak, pada indikator pemberantasan jentik

    sebanyak 8 KK yang belum menerapkannya, begitu juga dengan indikator

    aktivitas fisik, sebanyak 9 KK yang tidak suka melakukan fisik karena pada

    umumnya masyarakat di Desa Batu Godang merupakan petani karet yang setiap

    harinya bekerja di kebun, sehingga tidak ada waktu untuk berolahraga dan hampir

    10 KK yang masih merokok di Desa Batu Godang Kecamatan Angkola

    Sangkunur dengan alasan dengan merokok seseorang dapat menghilangkan rasa

    jenuh maupun stress yang mereka rasakan akibat kelelahan kerja dan beban

    hidup,.

    Berdasarkan hasil survey awal tersebut, bahwasanya di Desa Batu Godang

    tingkat PHBSnya sangat dikatakan rendah sehingga masyarakat apabila terkena

    penyakit langsung berobat ke pelayanan kesehatan, padahal jarak dari Desa ke

    Pusat pelayanan kesehatan sangat jauh. Oleh karena itu penting sekali dilakukan

  • promosi kesehatan di desa tersebut, mengingat bahwa promosi kesehatan adalah

    suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berpengetahuan

    hidup bersih dan sehat. Promosi kesehatan mempunyai kekuatan untuk merubah

    pengetahuan masyarakat, pengetahuan merupakan reaksi individu terhadap

    stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respons ini dapat

    bersifat pasif (berfikir, berpendapat, bersikap) dan aktif (melakukan tindakan).

    Dengan demikian promosi kesehatan dapat menjadi faktor penting dalam

    perubahan pengetahuan masyarakat menuju pengetahuan hidup sehat, baik dalam

    ukuran sifat pengetahuan pasif maupun pengetahuan aktif(7).

    Promosi kesehatan perlu dilakukan oleh petugas kesehatan yang pada

    umumnya dapat mendeteksi kebutuhan masyarakat akan upaya kesehatan pada

    tahap yang lebih awal guna mencegah timbulnya penyakit. Akan tetapi,

    masyarakat juga kadang-kadang baru merasa membutuhkan upaya kesehatan jika

    mereka berada dalam tahap sakit atau bahkan dalam keadaan sudah parah.

    Pada umumnya tenaga kesehatan selalu memberitahukan masyarakat

    terkait pentingnya kesehatan, pencegahan dan penanganan rasa sakit dari promosi-

    promosi yang dilakukan oleh petugas, baik dalam bentuk penyuluhan langsung

    maupun dalam bentuk kunjungan ke rumah masyarakat. Di Desa Batu Godang

    Kecamatan Angkola Sangkunur petugas kesehatan selalu melakukan penyuluhan

    kesehatan pada masyarakat baik di Puskesmas, di Desa maupun kerumah

    masyarakat langsung ketika melakukan kunjungan dalam pendataan.

    Petugas kesehatan yang melakukan promosi kesehatan bertujuan untuk

    memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat maupun masalah

  • yang berpotensi menimbulkan resiko besar secara mandiri pada masyarakat, dan

    pihak puskesmas juga mengharapkan dengan adanya promosi kesehatan yang

    dilakukan mampu menjadi teladan bagi keluarga dan masyarakat dalam

    melakukan PHBS (8).

    Petugas kesehatan dari puskesmas melakukan upaya promosi kesehatan

    berdasarkan pedoman pelaksanaan promosi kesehatan yang ditetapkan oleh

    Kemenkes dengan strategi dasar utama promosi kesehatan yaitu pemberdayaan,

    bina suasana, advokasi dan kemitraan. Pemberdayaan yang dilakukan oleh tenaga

    kesehatan seperti memastikan setiap ibu yang telah mendapat pelayanan

    pengobatan untuk anak balitanya, dapat disampaikan tentang manfaat menimbang

    anak balita secara berkala untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan

    anak balitanya, bagaimana mencatat dan menggunakan kartu Menuju Sehat

    (KMS) dan juga ibu yang dikunjungi ke rumahnya, dipastikan dilakukan

    pemberdayaan sesuai masalah yang dihadapi (9).

    Untuk pemberdayaan keluarga, petugas kesehatan melakukan promosi

    kesehatan untuk memperkenalkkan pengetahuan yang baru agar masyarakat dapat

    mengalami perubahan pengetahuan menjadi lebih baik lagi dari pelaku yang saat

    ini di terapkan oleh keluarga. Petugas kesehatan juga menyatakan strategi promosi

    kesehatan dilakukan dan dikembangkan sesuai sasaran dan kondisi puskesmas

    agar tujuan dari promosi yang dilakukan petugas dapat tercapai serta pendataan

    yang dilakukan berdasarkan format mini lokakarya agar setiap petugas

    mengetahui apa program yang dilaksanana, pencapaian dari program, masalah

    yang terjadi serta upaya pemecahan masalah tersebut.

  • Berdasarkan paparan tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk

    melakukan penelitian tentang “Pengaruh Promosi Kesehatan terhadap

    Perubahan Pengetahuan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan

    Rumah Tangga di Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur

    Tahun 2019.

    1.2.Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dapat dikemukakan sebagai

    berikut :

    “Apakah ada pengaruh promosi kesehatan terhadap perubahan

    pengetahuan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga di

    Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019?”

    1.3. Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    Untuk mengetahui apakah ada pengaruh promosi kesehatan terhadap

    perubahan pengetahuan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah

    Tangga di Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    1. Untuk menganalisis pengaruh promosi kesehatan terhadap perubahan

    pengetahuan persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan pada tatanan rumah

    tangga di Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019.

  • 2. Untuk menganalisis pengaruh promosi kesehatan terhadap perubahan

    pengetahuan pemberian ASI Ekslusif pada tatanan rumah tangga di Desa

    Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019.

    3. Untuk menganalisis pengaruh promosi kesehatan terhadap perubahan

    pengetahuan penimbangan bayi setiap bulan pada tatanan rumah tangga di

    Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019.

    4. Untuk menganalisis pengaruh promosi kesehatan terhadap perubahan

    pengetahuan mencuci tangan dengan sabun pada tatanan rumah tangga di

    Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019.

    5. Untuk menganalisis pengaruh promosi kesehatan terhadap perubahan

    pengetahuan penggunaan air bersih pada tatanan rumah tangga di Desa Batu

    Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019.

    6. Untuk menganalisis pengaruh promosi kesehatan terhadap perubahan

    pengetahuan penggunaan jamban sehat pada tatanan rumah tangga di Desa

    Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019.

    7. Untuk menganalisis pengaruh promosi kesehatan terhadap perubahan

    pengetahuan pemberantasan jentik nyamuk pada tatanan rumah tangga di

    Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019.

    8. Untuk menganalisis pengaruh promosi kesehatan terhadap perubahan

    pengetahuan konsumsi buah dan sayur pada tatanan rumah tangga di Desa

    Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019.

  • 9. Untuk menganalisis pengaruh promosi kesehatan terhadap perubahan

    pengetahuan melakukan aktifitas fisik pada tatanan rumah tangga di Desa

    Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019.

    10. Untuk menganalisis pengaruh promosi kesehatan terhadap perubahan

    pengetahuan tidak merokok pada tatanan rumah tangga di Desa Batu Godang

    Kecamatan Angkola Sangkunur Tahun 2019.

    1.4. Manfaat Penelitian

    1.4.1. Manfaat Teoritis

    1. Sebagai sarana penambah pengetahuan dan penambah wawasan penulis

    tentang strategi promosi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan hidup bersih

    dan sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga.

    2. Sebagai sarana pengetahuan bagi mahasiswa dan pembaca lainnya dalam

    proses pengembangan ilmu dan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain

    yang ingin mengembangkan topik dalam penelitian.

    1.4.2. Manfaat Praktis

    1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi tenaga

    kesehatan maupun penyelenggara promosi kesehatan lainnya dalam

    meningkatkan prilaku PHBS pada tatanan rumah tangga dan dapat

    melakukan intervensi kembali yang bertujuan lebih meningkatkan

    kebersihan agar terhindar dari berbagai penyakit

  • 2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi

    masyarakat khususnya di lingkungan rumah tangga dalam PHBS sebagai

    pencegahan terhadap banyaknya penyakit.

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1.Penelitian Terdahulu

    Tabel 2.1. Tabel Sintesa Penelitian Terdahulu

    No Peneliti

    (Tahun)

    Judul dan Nama

    Jurnal

    Desain

    Penelitian

    Sampel Temuan

    1. Hadiyant

    (2016)

    Pengetahuan

    Hidup Bersih Dan

    Sehat (PHBS)

    Tatanan Keluarga

    Di Posdaya Al-

    Fadillah,

    Kualitatif

    dengan

    rancangan

    cross

    sectional

    studi

    Total

    Populasi

    Meningkatnya

    kesadaran masyarakat

    terutama keluarga-

    keluarga yang berada

    di POSDAYA Al-

    Fadillah tentang

    pentingnya

    pengetahuan hidup

    bersih dan sehat di

    keluarga

    2. Sekar P.

    dkk (2018)

    Faktor-Faktor

    Yang

    Mempengaruhi

    Tingkat

    Pengetahuan

    Hidup Bersih Dan

    Sehat Pada

    Tatanan Rumah

    Tangga Di

    Wilayah Kerja

    Puskesmas Poned

    X

    Kuantitatif

    dengan

    rancangan

    cross

    sectional

    studi

    purposive

    sampling

    Terdapat hubungan

    antara usia dan

    tingkat pengetahuan

    dengan pengetahuan

    PHBS rumah tangga,

    sedangkan tidak

    terdapat hubungan

    antara

    pendidikandengan

    pengetahuan PHBS

    rumah tangga

    3. Tristanti

    dan

    Himawan,

    (20180

    Pengetahuan

    Hidup Bersih

    Sehat Dalam

    Tatanan Rumah

    Tangga Warga

    Desa Prambatan

    Lor Kecamatan

    Kaliwungu

    Kabupaten Kudus

    Kuantitatif

    dengan

    rancangan

    cross

    sectional

    studi

    simple

    random

    sampling.

    Terdapat delapan

    indikator PHBS yang

    masih berada di

    bawah

    target nasional

    (80%).

    4. Sri Rezeki,

    2013

    Strategi Promosi

    Kesehatan

    Kuantitatif

    dengan

    Proportiona

    l Sampel

    Terdapat Tiga strategi

    promosi kesehatan

  • Terhadap

    Peningkatan

    Pengetahuan

    Hidup Bersih Dan

    Sehat Individu

    Pada Masyarakat

    Perkebunan Di

    Wilayah

    Puskesmas Sei

    Kijang Kabupaten

    Pelalawan

    rancangan

    cross

    sectional

    studi

    yang dilakukan pada

    masyarakat di

    wilayah Puskesmas

    Seikijang adalah

    advokasi,

    pemberdayaan

    masyarakat dan bina

    suasana.

    5. Dewi Ratna

    S.M dan

    Dewi

    Rostyaning

    sih

    Evaluasi Program

    Pengetahuan

    Hidup Bersih Dan

    Sehat (PHBS) Di

    Kelurahan

    Sarirejo

    Kecamatan

    Semarang Timur

    Kota Semarang

    Kuantitatif

    dengan

    rancangan

    cross

    sectional

    studi

    simple

    random

    sampling.

    Responsivitas

    Program PHBS di

    Kelurahan Sarirejo

    belum terwujud

    sebagaimana yang

    diharapkan

    6. Monica

    Christy

    K.A dan

    Rattu, Jane

    M.

    Pangemana

    n

    Analisis

    Pelaksanaan

    Program Promosi

    Kesehatan Di

    Puskesmas Bahu

    Kecamatan

    Malalayang Kota

    Manado

    Kuantitatif

    dengan

    rancangan

    cross

    sectional

    studi

    simple

    random

    sampling.

    Perencanaan promosi

    kesehatan sudah

    dilakukan tetapi

    masih banyak yang

    harus diupayakan,

    upaya advokasi sudah

    dilakukan tetapi

    belum maksimal di

    lihat dari pelaksanaan

    program yang belum

    optimal.

    7. Marlina,

    2018

    Faktor-Faktor

    Yang

    Berhubungan

    Dengan

    Pengetahuan

    Hidup Bersih Dan

    Sehat Pada

    Tatanan Rumah

    Tangga Di

    Wilayah Kerja

    Puskesmas

    Deleng Pokhkisen

    Kabupaten Aceh

    Kuantitatif

    dengan

    rancangan

    cross

    sectional

    studi

    total

    population

    Pengetahuan (p =

    0,005); 2) Sikap (p =

    0,000); 3) Kebiasaan

    (p = 0,001); 4)

    Petugas kesehatan (p

    = 0,024); 5)

    Pemimpin informal

    (p = 0,049)

    berhubungan dengan

    pengetahuan hidup

    bersih dan sehat di

    wilayah kerja

    Puskesmas Deleng

  • Tenggara Pokhkisen Kabupaten

    Aceh Tenggara

    8. Intan Indah

    K.S dan

    Muji

    Sulistyowat

    i

    Analisis Promosi

    Kesehatan Di

    Puskesmas

    Kalijudan

    Terhadap PHBS

    Rumah Tangga

    Kuantitatif

    dengan

    rancangan

    cross

    sectional

    studi

    simple

    random

    sampling.

    Pada data kuantitatif

    menunjukkan

    bahwa terdapat

    hubungan antara

    promosi kesehatan

    puskesmas dengan

    capaian PHBS

    dengan nilai

    signifi cant sebesar

    0,000 (α = 0,05).

    Penelitian kualitatif

    menunjukkan bahwa

    peran promosi

    kesehatan

    puskesmas dalam

    capaian PHBS dapat

    diwujudkan melalui

    serangkaian program

    promosi kesehatan

    yaitu

    kunjungan rumah,

    pemberdayaan

    melalui kemitraan,

    serta

    pengorganisasian

    melalui Upaya

    Kesehatan

    Berbasis Masyarakat

    (UKBM)

    9. Risanti

    Meirina S,

    dkk, 2018

    Peningkatan

    Derajat Kesehatan

    Melalui Promosi

    Kesehatan Pola

    Hidup Bersih Dan

    Sehat (Phbs) Di

    Dusun Sawahan

    Desa

    Pendowoharjo,

    Kuantitatif Stratified

    Random

    Sampling

    Frekuensi

    penyuluhan dan

    pemantauan Pola

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS)

    terhadap warga dusun

    Sawahan

    menunjukkan

    korelasi yakni

  • Kecamatan

    Sewon,

    Kabupaten Bantul

    meningkatnya

    indikator Pola Hidup

    Bersih dan Sehat

    (PHBS) yang tercapai

    10. Layya dkk,

    2016

    Pengetahuan

    Hidup Bersih Dan

    Sehat (PHBS)

    Dalam Tatanan

    Rumah Tangga

    Berbasis

    Kerusakan Akibat

    Tsunami Di

    Wilayah Kota

    Banda Aceh

    Penelitian

    kuantitatif

    dengan

    pendekatan

    cross

    sectional

    Sampel

    penelitian

    yaitu

    sebanyak

    97 orang

    Terdapat hubungan

    antara usia dan

    pekerjaan dengan

    penerapan PHBS

    dalam tatanan rumah

    tangga serta tidak ada

    hubungan antara

    pendidikan

    responden, jumlah

    keluarga responden,

    responden yang

    memiliki bayi/balita

    dan daerah tsunami

    berbasis tingkat

    keparahannya dengan

    penerapan PHBS

    dalam tatanan rumah

    tangga masyarakat

    kota Banda Aceh.

    11. Husni

    Abdul G.

    dkk, 2015

    Pengetahuan

    Hidup Bersih Dan

    Sehat (PHBS)

    Pada Tatanan

    Rumah Tangga

    Masyarakat Using

    Penelitian

    kuantitatif

    dengan

    pendekatan

    cross

    sectional

    Cluster

    Random

    Sampling

    Penelitian

    menunjukkan

    masyarakat using

    masih memiliki

    kebiasaan BAB di

    sungai, masyarakat

    menggunakan air

    bersih yang

    bersumber dari mata

    air pegunungan,

    kebiasaan tidak

    melakukan pemilahan

    sampah dan

    membuang sampah di

    pinggir sungai

    12. Yusri

    Yusuf dkk,

    2010

    Analisis Strategi

    Promosi

    Kesehatan Di

    Puskesmas

    Bambalamotu

    Dalam Pembinaan

    Penelitian

    kuantitatif

    dengan

    pendekatan

    cross

    sectional

    Cluster

    Random

    Sampling

    Menunjukkan hasil

    penelitian bahwa

    Advokasi dilakukan

    dengan program

    Puskesmas melalui

    Posyandu, polindes

  • Masyarakat Suku

    Da’a Di Desa

    Kasoloang Kab.

    Mamuju Utara

    dan pustu. Dukungan

    sosial berupa

    kesediaan menjadi

    kader kesehatan dan

    pemberdayaan

    masyarakat dilakukan

    kader Posyandu

    berupa penyuluhan

    baik dari pemerintah

    maupun LSM serta

    missioner (Gereja).

    13. Rama Nur

    Kurniawan.

    K, 2018

    Strategi Promosi

    Kesehatan

    Terhadap PHBS

    Dalam Upaya

    Penanggulangan

    Penyalahgunaan

    Narkoba

    Penelitian

    kuantitatif

    dengan

    pendekatan

    cross

    sectional

    Cluster

    Random

    Sampling

    Advokasi yang

    dilakukan Dinas

    Kesehatan Kabupaten

    Wajo dengan cara

    mengusulkan bantuan

    dana kepada

    Pemeerintah Daerah,

    untuk keperluan

    kegiatan penyuluhan

    napza di sekolah.

    Kemitraan yang

    dilakukan Dinas

    Kesehatan terhadap

    upaya

    penanggulangan

    narkoba dengan

    membangun kerjasa-

    ma dengan pihak

    polres, sekolah,

    puskesmas dan

    pemda

    14. Saleha

    Rodiah,

    dkk, 2016

    Strategi Promosi

    Kesehatan

    Puskesmas DTP

    Tarogong

    Kabupaten Garut

    Kuantitatif Cluster

    Random

    Sampling

    Strategi promosi

    kesehatan dilakukan

    melalui

    pemberdayaan

    masyarakat,

    advokasi, bina

    suasana dan

    kemitraan.

    15. Ramli,

    2016

    Pemberdayaan

    Masyarakat

    Dalam

    Berpengetahuan

    Kuantitatif Purposive

    Sampling

    Untuk melestarikan

    gerakan moral

    PINASA ini, hal yang

    penting pulaadalah

  • Hidup Bersih Dan

    Sehat (PHBS)

    Melalui Gerakan

    Moral “Pinasa”

    Di Kabupaten

    Banggai

    ketersediaan fasilitas

    yang mendukung

    proses terjadinya

    suatutindakan untuk

    mempermudah

    tindakan tersebut.

    Begitu pula

    dengangerakan

    PINASA, agar

    masyarakat terbiasa

    dengan tindakan itu

    makaharus

    disediakan fasilitas

    seperti tempat

    sampah dan

    sistempengangkutan

    di Kota Luwuk yang

    memadai baik dari

    kuantitasmaupun

    kualitasnya.

    16 Tetange

    (2017)

    Meningkatkan

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat Melalui

    Metode

    Demonstrasi di

    Kelompok A TK

    Putra Bangsa

    Berdikari

    Kecamatan Palolo

    rancangan

    tindakan

    kelas

    dengan

    deskriptif

    kualitatif

    dengan

    teknik

    persentasi

    Cluster

    Random

    sampling

    Sebelum tindakan

    diberikan

    pengetahuan hidup

    bersih dan sehat

    penerapannya masih

    kurang maksimal.

    Setelah dilakukan

    tindakan dapat

    disimpulkan bahwa

    penggunaan metode

    demonstrasi dapat

    meningkatkan

    pengetahuan hidup

    bersih dan sehat anak

    kelompok A terbukti

    ada peningkatan

    PHBS siklus pertama

    ke siklus kedua rata-

    rata kategori sangat

    baik dan baik 45%

    meningkat menjadi

    83,25% maka terjadi

    peningkatan 38,25%.

    17 Mulyo dan Hubungan Cross 76 orang Ada hubungan antara

  • Wiharto

    (2015)

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat dengan

    kejadian diare

    pada tatanan

    rumah tangga di

    daerah Kedaung

    Wetan Tangerang

    sectional secara

    purposive

    sampling

    Pengetahuan hidup

    bersih dan sehat

    dengan kejadian diare

    pada tatanan rumah

    tangga di daerah

    kedaung wetan

    Tangerang (r sebesar

    -0,338 , p-value =

    0.003 < α = 0,05).

    18 Habib

    (2016)

    Realitas Sosial

    Budaya

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat (Studi

    Kaum Perempuan

    Desa Bhuana Jaya

    Kecamatan

    Tenggarong

    Seberang

    Kabupaten Kutai

    Kartanegara)

    pendekatan

    kualitatif

    deskriptif

    Kaum

    perempuan

    Desa

    Bhuana

    Jaya

    Kaum perempuan

    Desa Bhuana Jaya

    dalam

    mempraktekkan

    pengetahuan PHBS

    rumah tangga yang

    diperoleh dan

    dimiliki untuk

    kesejahteraan

    keluarga telah

    menunjukkan

    eksistensi sosial dari

    segi peran dan

    kedudukan sosial

    yang tinggi bagi

    keluarga dan

    masyarakat

    setempat.Kedua,

    Kaum perempuan

    Desa Bhuana Jaya

    telah memiliki

    jejaring akses untuk

    memperoleh

    informasi kesehatan

    terutama yang

    berhubungan dengan

    kendala penerapan

    PHBS di dalam

    rumah tangga

    19 Kuron

    (2011)

    Analisis

    Pelaksanaan

    Program Promosi

    Kesehatan di

    kualitatif 4 orang Perencanaan promosi

    kesehatan sudah

    dilakukan tetapi

    masih banyak yang

  • Puskesmas Bahu

    Kecamatan

    Malalayang Kota

    Manado

    harus diupayakan,

    upaya advokasi sudah

    dilakukan tetapi

    belum maksimal di

    lihat dari pelaksanaan

    program yang belum

    optimal, kerjasama

    antara lintas program

    dan lintas sektor telah

    dilakukan, tenaga

    penyuluh yang ada

    belum berkompetesi

    dalam bidang

    promosi kesehatan,

    pengadaan media

    komunikasi masih

    kurang,

    pemberdayaan

    masyarakat belum

    optimal, bina suasana

    belum dilakukan,

    sarana dan media

    komunikasi masih

    kurang, dana untuk

    operasional dan

    ketersediaan tenaga

    penyuluh yang

    berkompetensi

    merupakan

    20 Satar

    (2011)

    Peningkatan

    Derajat Kesehatan

    Melalui Promosi

    Kesehatan Pola

    Hidup Bersih Dan

    Sehat (PHBS) Di

    Dusun Sawahan

    Desa

    Pendowoharjo,

    Kecamatan

    Sewon,

    Kabupaten Bantul

    Kuantitatif Cluster

    Random

    Sampling

    Frekuensi

    penyuluhan dan

    pemantauan Pola

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS)

    terhadap warga dusun

    Sawahan

    menunjukkan

    korelasi yakni

    meningkatnya

    indikator Pola Hidup

    Bersih dan Sehat

    (PHBS) yang

    tercapai.

  • 21 Islamy

    (2014)

    Analisis Higiene

    Sanitasi dan

    Keamanan

    Makanan Jajanan

    di Pasar Besar

    Kota Malang

    penelitian

    deskriptif

    dengan

    menggunak

    an metode

    pendekatan

    kualitatif

    berupa

    observasi,

    wawancara

    dan uji

    laboratoriu

    m

    Sampel

    diambil

    dengan

    metode

    purposive

    sampling,

    sebanyak

    20

    pedagang

    makanan

    jajanan di

    Pasar Besar

    Kota

    Malang

    Hasil penelitian

    menunjukkan semua

    pedagang yaitu 20

    tidak membiasakan

    menggaruk badan

    dekat makanan dan

    semua pedagang telah

    memakai

    perlengkapan dalam

    menyajikan makanan,

    menggunakan

    pakaian yang bersih

    atau layak pakai, dan

    membawa alat

    pembersih keringat.

    Semua pedagang

    masih belum

    membiasakan cuci

    tangan. Terdapat 15

    pedagang yang

    menyajikan jajanan

    tidak menggunakan

    wadah tertutup. Hasil

    uji mikrobiologi E.

    Coli, tidak ditemukan

    E. Coli pada semua

    sampel makanan

    yang diperiksa.

    22 Marlina

    (2017)

    Faktor-Faktor

    yang

    Berhubungan

    dengan

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat pada

    Tatanan Rumah

    Tangga di

    Wilayah Kerja

    Puskesmas

    Deleng Pokhkisen

    Kabupaten Aceh

    Tenggara

    penelitian

    kuantitatif

    dengan

    pendekatan

    cross

    sectional

    Sampel

    adalah

    seluruh

    populasi

    yang

    berjumlah

    146 ibu

    rumah

    tangga

    Hasil penelitian

    diperoleh : 1)

    Pengetahuan (p =

    0,005); 2) Sikap (p =

    0,000); 3) Kebiasaan

    (p = 0,001); 4)

    Petugas kesehatan (p

    = 0,024); 5)

    Pemimpin informal

    (p = 0,049)

    berhubungan dengan

    pengetahuan hidup

    bersih dan sehat di

    wilayah kerja

    Puskesmas Deleng

  • Pokhkisen Kabupaten

    Aceh Tenggara

    Tahun 2017; 6)

    Faktor yang dominan

    berhubungan dengan

    pengetahuan hidup

    bersih dan sehat di

    wilayah kerja

    Puskesmas Deleng

    Pokhkisen Kabupaten

    Aceh Tenggara

    Tahun 2017 adalah

    faktor sikap (p =

    0,0001; Exp (B)=

    10,98).

    23 Kuron dan

    A.J.

    M.(2012)

    Analisis

    Pelaksanaan

    Program Promosi

    Kesehatan di

    Puskesmas Bahu

    Kecamatan

    Malalayang Kota

    Manado

    metode

    kualitatif

    dengan

    4 orang Perencanaan promosi

    kesehatan sudah

    dilakukan tetapi

    masih banyak yang

    harus diupayakan,

    upaya advokasi sudah

    dilakukan tetapi

    belum maksimal di

    lihat dari pelaksanaan

    program yang belum

    optimal, kerjasama

    antara lintas program

    dan lintas sektor telah

    dilakukan, tenaga

    penyuluh yang ada

    belum berkompetesi

    dalam bidang

    promosi kesehatan,

    pengadaan media

    komunikasi masih

    kurang,

    pemberdayaan

    masyarakat belum

    optimal, bina suasana

    belum dilakukan,

    sarana dan media

    komunikasi masih

  • kurang

    24 Gani1

    (2015)

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS)

    pada Tatanan

    Rumah Tangga

    Masyarakat Using

    (Studi Kualitatif

    di Desa Kemiren,

    Kecamatan

    Glagah,

    Kabupaten

    Banyuwangi)

    deskriptif

    kualitatif

    Cluster

    Random

    sampling

    Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

    masyarakat Using

    masih memiliki

    kebiasaan BAB di

    sungai, masyarakat

    menggunakan air

    bersih yang

    bersumber dari mata

    air pegunungan,

    kebiasaan tidak

    melakukan pemilahan

    sampah dan

    membuang sampah di

    pinggir sungai.

    Kepala desa

    mewajibkan setiap

    rumah harus memiliki

    jamban untuk

    mengurangi

    kebiasaan masyarakat

    BAB di sungai. Ibu

    kades yang tergabung

    dalam tim penggerak

    PKK sudah

    melakukan

    penyuluhan tentang

    daur ulang sampah

    namun respon yang

    diharapkan masih

    belum sesuai.

    25 Nasaruddin

    (2005)

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS)

    dalam Tatanan

    Rumah tangga

    Berbasis

    Kerusakan Akibat

    Tsunami di

    Wilayah Kota

    Banda Aceh

    Kuantitatif Total

    populasi

    terdapat hubungan

    antara usia dan

    pekerjaan dengan

    penerapan PHBS

    dalam tatanan rumah

    tangga serta tidak ada

    hubungan antara

    pendidikan

    responden, jumlah

    keluarga responden,

  • responden yang

    memiliki bayi/balita

    dan daerah tsunami

    berbasis tingkat

    keparahannya dengan

    penerapan PHBS

    dalam tatanan rumah

    tangga masyarakat

    kota Banda Aceh.

    Kondisi lingkungan

    rumah tangga

    didaerah tsunami

    yang dipilih

    berdasarkan

    perbandingan hasil

    antara 3 wilayah

    berdasarkan tingkat

    keparahan akibat

    tsunami yang jauh

    lebih baik dari

    beberapa waktu

    setelah tsunami

    hingga saat ini, hal

    tersebut dapat dinilai

    dari ketersediaannya

    tempat tinggal yang

    layak, lingkungan

    yang bersih dan

    penggunaan air bersih

    untuk dikonsumsi

    sehari-hari sudah

    terpenuhi dengan

    baik. Kondisi

    responden saat ini

    sudah kembali

    kerumah dan

    memiliki aktifitas

    hidup masing-

    masing.

    26 Umaroh

    (2015)

    Gambaran

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS) di

    deskriptif

    kuantitatif

    Total

    Sampling

    Pencapaian

    hasil yang didapatkan

    desa Gentan

    (67,06%), desa

  • Wilayah Kerja

    Puskesmas Bulu

    Kabupaten

    Sukoharjo Bulan

    Januari-Maret

    2015

    Kedungsono (73,3%)

    dan desa Kamal

    (73,53%). Dari ketiga

    desa tersebut,

    terdapat empat

    indikator PHBS yang

    nilainya terendah,

    yakni ketersediaan

    tempat sampah

    (37,58%),

    kepemilikan JPK

    (49,43%), tidak

    merokok (52,81%),

    dan PSN (56,65%).

    Indikator PHBS

    dengan nilai tertinggi

    adalah tidak

    miras/narkoba

    (96,28%) dan

    ketersediaan air

    bersih (94,88%).

    27 Nurhajati

    (2011)

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS)

    Masyarakat Desa

    Samir Dalam

    Meningkatkan 1

    Kesehatan

    Masyarakat

    Menciptakan

    hidup sehat

    deskriptif

    kuantitatif

    Total

    Sampling

    Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

    dari 10 indikator

    PHBS, hasil

    penelitian pada

    masyarakat desa

    Samir diketahui

    bahwa ada 7

    indikator yang telah

    memenuhi target

    PHBS dan ada 3

    indikator yang

    hasilnya berada

    dibawah

    target/dibawah 70%.

    Hasil selengkapnya:

    1. Pertolongan

    persalinan oleh

    tenaga kesehatan

    (100%), 2. Bayi di

    beri ASI ekslusif

  • (17%), 3. Menimbang

    balita setiap bulan

    (100%), 4.

    Ketersediaan air

    bersih (84,1%), 5.

    Mencuci tangan

    dengan air bersih dan

    sabun (100%), 6.

    Ketersediaan jamban

    sehat (82,3%), 7.

    Memberantas jentik

    nyamuk (70,5%), 8.

    Makan buah dan

    sayur (52%), 9.

    Melakukan aktifitas

    fisik setiap hari

    28 Hadiyanto

    (2016)

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS)

    Tatanan Keluarga

    di Posdaya Al-

    Fadillah

    deskriptif

    kuantitatif

    Total

    Sampling

    Hasil kegiatan

    pengabdian

    masyarakat ini adalah

    meningkatnya

    kesadaran masyarakat

    terutama keluarga-

    keluarga yang berada

    di POSDAYA Al-

    Fadillah tentang

    pentingnya

    pengetahuan hidup

    bersih dan sehat di

    keluarga seperti

    persalinan di fasiltas

    kesehatan serta

    dibantu oleh tenaga

    kesehatan,

    pentingnya

    berolahraga secara

    teratur, memakan

    buah-buahan dan

    sayur sayuran, tidak

    merokok didalam

    rumah, setiap bayi

    dan balita ditimbang

    ke Posyandu,

  • memberantas jentik-

    jrntik nyamuk,

    mengguanakan air air

    bersih serta

    pentingnya

    menggunakan jamban

    sehat.

    29 Andriansya

    h (2014)

    penyuluhan dan

    praktik PHBS

    (pengetahuan

    hidup bersih

    sehat) dalam

    mewujudkan

    masyarakat desa

    peduli sehat

    Kualitatf Random

    sampling

    Pemberian

    penyuluhan terkait

    Pengetahuan Hidup

    bersih sehat

    diharapkan dapat

    menjadi upaya

    menyadarkan

    masyarakat akan

    pentingnya

    melakukan upaya

    Pengetahuan Hidup

    bersih sehat dalam

    kehidupan sehari-hari

    sekaligus

    memberikan

    pengetahuan

    bagaimana cara

    merealisasikannya

    sehingga bisa

    terwujud masyarakat

    yang peduli sehat

    30 Haifa

    (2018)

    Hubungan

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS)

    dalam Keluarga

    dengan Kejadian

    Diare pada Balita

    di Puskesmas

    Pundong Bantul

    Yogyakarta

    survey

    dengan

    jenis

    pendekatan

    cross

    sectional

    accidental

    sampling.

    Hasil penelitian

    didapatkan yaitu

    pengetahuan hidup

    bersih yang kurang

    sebanyak 33

    responden (47.8%)

    dan masih mengalami

    diare sebanyak 30

    responden (43.5%).

    Hasil uji statistik

    menunjukkan

    kooefisien korelasi

  • sebesar 0,001 < 0,05.

    31 Diana

    (2013)

    Program

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PUBS) di

    SD negeri 001

    Tanjung Balai

    Karimun Laporan

    Tahunan Tahun

    2011 Dinas

    kesehatan

    Kabupaten

    Karimun

    Desain

    Crossection

    al Study,

    proporsiona

    l

    Dari hasil uji statistik

    terdapat hubungan

    bermakna antara

    pengetahuan, dan

    peran guru dengan

    pelaksanan program

    PHBS pada anak

    sekolah di SD Negeri

    001 Tanjung Balai

    Karimun Tahun 2013

    (p>0,05).

    32 Rahmantari

    (2013)

    Penyuluhan dan

    Praktik PHBS

    (pengetahuan

    hidup bersih

    sehat) dalam

    Mewujudkan

    Masyarakat Desa

    Peduli Sehat

    Kualitatif Upaya ini adalah

    untuk mewujudkan

    derajat kesehatan

    masyarakat

    setinggitingginyaseba

    gai satu investasi bagi

    pembangunan sumber

    daya manusia yang

    produktif.Sementara

    itu, kesadaran

    masyarakat akan

    kesehatan dan pola

    hidp bersih

    sehat,khususnya

    masyarakat desa

    masih sangat rendah.

    Untuk itu pemberian

    penyuluhanterkait

    Pengetahuan Hidup

    bersih sehat

    diharapkan dapat

    menjadi upaya

    menyadarkanmasyara

    kat akan pentingnya

    melakukan upaya

    Pengetahuan Hidup

    bersih sehat

    dalamkehidupan

  • sehari-hari sekaligus

    memberikan

    pengetahuan

    bagaimana cara

    merealisasikannya

    sehingga bisa

    terwujud masyarakat

    yang peduli sehat

    33 Syahril

    (2017)

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS)

    pada Siswa-Siswi

    Sdk Rita pada

    Kecamatan Kota

    Komba

    Kabupaten

    Manggarai Timur

    Propinsi Nusa

    Tenggara Timur

    kualitatif Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    pengetahuan

    informan terhadap

    PHBS pada siswa-

    siswi SDK ritapada

    cukup, sikap

    informan terhadap

    PHBS pada siswa-

    siswi SDK ritapada

    positif dan tindakan

    informan terhadap

    PHBS pada siswa-

    siswi SDK rita pada

    menunjukan tindakan

    positif.

    34 Lina (2014) Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS)

    Siswa di SDN 42

    Korong Gadang

    Kecamatan

    Kuranji Padang

    deskriptif

    Kualitatif

    Total

    Populasi

    Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

    pengetahuan terendah

    terdapat pada

    penggunaan jamban

    bersih dan sehat,

    yaitu sebesar 67,6%,

    sebesar 56,3% siswa

    bersikap tidak

    menerima untuk jajan

    sehat di kantin

    sekolah dan sebanyak

    100% siswa tidak

    melaksanakan jajan

    sehat di kantin

    sekolah. Penelitianini

    menyarankan agar

    sekolah dapat

  • mengoptimalkan

    PHBS dengan

    mengaktifkan

    program UKS di

    sekolah

    35 Pictorianus

    (2013)

    Survei

    Pengetahuan

    Hidup Bersih Dan

    Sehat Di SMA

    Negeri 2 Sungai

    Raya Kabupaten

    Kuburaya

    deskriptif

    kuantitatif

    probability

    sampling

    Hasil dari penelitian

    ini menunjukan

    bahwa pengetahuan

    hidup bersih dan

    sehat (PHBS) sebagai

    berikut : 1) Menjaga

    rambut agar bersih

    dan rapi 10,60%. 2)

    Memakai pakaian

    bersih dan rapi

    8,60%. 3) Menjaga

    kuku agar pendek dan

    rapi 7,53%. 4)

    Berolahraga teratur

    dan terukur 7,73%. 5)

    Tidak

    merokok10,75%. 6)

    Tidak mengunakan

    narkoba, psikotropika

    dan zat adiktif (

    NAPZA ) 7,95%. 7)

    Memberantas jentik

    nyamuk 6,51% 8)

    Menggunakan

    jamban yang bersih

    dan sehat 9,43%. 9)

    Menggunakan air

    yang bersih Mencuci

    tangan dengan air

    yang mengalir dan

    menggunakan sabun

    8,29%. 10)

    Membuang sampah

    ke tempat sampah

    yang terpilah

    (sampah organik dan

    nonorganik ) 7,44%.

  • 11) Mengkomsumsi

    makanan yang sehat

    9,48%. 12)

    Menimbang berat

    badan dan mengukur

    tinggi badan secara

    berkala 6,07%.

    36 Habibi

    (2013)

    Realitas Sosial

    Budaya

    Pengetahuan

    Hidup Bersih Dan

    Sehat (Studi

    Kaum Perempuan

    Desa Bhuana Jaya

    Kecamatan

    Tenggarong

    Seberang

    Kabupaten Kutai

    Kartanegara)

    kualitatif

    deskriptif

    Hasil penelitian

    menunjukkan,

    pertama, Kaum

    perempuan Desa

    Bhuana Jaya dalam

    mempraktekkan

    pengetahuan PHBS

    rumah tangga yang

    diperoleh dan

    dimiliki untuk

    kesejahteraan

    keluarga telah

    menunjukkan

    eksistensi sosial dari

    segi peran dan

    kedudukan sosial

    yang tinggi bagi

    keluarga dan

    masyarakat

    setempat.Kedua,

    Kaum perempuan

    Desa Bhuana Jaya

    telah memiliki

    jejaring akses untuk

    memperoleh

    informasi kesehatan

    terutama yang

    berhubungan dengan

    kendala penerapan

    PHBS didalam rumah

    tangga.

    37 Juliana

    (2017)

    Hubungan

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS)

    dengan Kejadian

    kuantitatif Accidently

    Sampling

    Hasil

    penelitian

    menunjukkan bahwa

    terdapat hubungan

    antar pengetahuan

  • Diare pada Siswa

    SD negeri 1

    Padangmatinggi

    Kota

    Padangsidimpuan

    Tahun 2017

    (p=0,003), sikap

    (p=0,004), dan

    tindakan (p=0,001)

    terhadap PHBS

    dengan kejadian

    diare, dalam artian

    bahwa semakin baik

    PHBS responden

    maka akan semakin

    rendah kejadian

    diare. Fasilitas

    sanitasi dasar sekolah

    masih dalam kategori

    yang kurang baik.

    38 Keumalasar

    i (2017)

    Promosi

    Kesehatan Cuci

    Tangan dan

    Jajanan Sehat

    Terhadap

    Pengetahuan Dan

    Sikap Siswa

    kuantitatif

    dengan

    design pre

    experiment

    al

    purposive

    sampling

    Hasil penelitian

    menunjukkan

    terdapat pengaruh

    promosi kesehatan

    terhadap peningkatan

    pengetahuan dengan

    nilai rerata 8,398

    sebelum intervensi

    meningkat jadi 13,99

    (p=0,000) dan

    peningkatan sikap

    dengan nilai rerata

    47,74 sebelum

    intervensi meningkat

    jadi 64,47 (p=0,000).

    Promosi kesehatan

    merupakan prioritas

    utama dan merupakan

    salah satu intervensi

    keperawatan yang

    efektif meningkatkan

    tingkat kesadaran

    siswa akan

    pentingnya cuci

    tangan dan jajanan

    sehat di sekolah.

    39 Pandelaki

    (2015)

    Gambaran

    Pengetahuan

    deskriptif

    dengan

    Total

    Populasi

    Hasil penelitian yang

    diperoleh sebagian

  • Hidup Bersih Dan

    Sehat Pada

    Pegawai Di

    Kantor Dinas

    Kesehatan Kota

    Manado

    metode

    survei.

    besar responden

    memiliki

    pengetahuan baik

    tentang PHBS di

    lingkungan kerja,

    yaitu 52 responden

    (71,2%), sedangkan

    21 responden

    (28,8%) yang

    memiliki

    pengetahuan kurang

    baik. Sebagian besar

    responden memiliki

    sikap baik tentang

    PHBS di lingkungan

    kerja, yaitu 40

    responden (54,8%),

    sedangkan 33

    responden (45,2%)

    yang memiliki sikap

    kurang baik.

    Sebagian besar

    tindakan responden

    tentang PHBS di

    lingkungan kerja

    termasuk dalam

    kategori baik, yaitu

    43 responden

    (58,9%), sedangkan

    30 responden

    (41,1%) yang

    memiliki tindakan

    kurang baik.

    40 Pramono

    (2011)

    Peningkatan

    Pengetahuan

    Anak-Anak

    Tentang Phbs Dan

    Penyakit Menular

    Melalui Teknik

    Kie Berupa

    Permainan

    Elektronik

    Berdasarkan hasil uji

    beda menunjukkan

    bahwa terjadi

    peningkatan yang

    signifikan antara nilai

    rata-rata pengetahuan

    sebelum dan sesudah

    perlakuan

  • 41 Hadi

    (2017)

    Hubungan

    Pengetahuan

    Hidup Bersih Dan

    Sehat (Phbs)

    Terhadap Angka

    Kejadian Diare

    Akut Pada Santri

    Pondok Tremas

    Kabupaten

    Pacitan

    kuantitatif Purposive

    sampling

    Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

    sebagian besar santri

    di pondok pesantren

    Tremas kabupaten

    Pacitan memiliki

    pengetahuan hidup

    bersih yang kurang

    sehat. Hasil uji chi-

    square diketahui

    terdapat hubungan

    yang signifikan (p <

    0,05) antara

    pengetahuan hidup

    bersih dan sehat

    terhadap kejadian

    diare di Pondok

    Pesantren Tremas

    Kabupaten Pacitan.

    Terdapat hubungan

    antara pengetahuan

    hidup bersih dan

    sehat terhadap angka

    kejadian diare akut

    pada santri Pondok

    Tremas Pacitan

    42 Abdat

    (2017)

    Studi Kualitatif

    tentang

    Pelaksanaan

    Program

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS)

    Tatanan Rumah

    Tangga

    kualitatif

    dengan

    pendekatan

    fenomenolo

    gi

    deskriptif.

    Hasil penelitian ini

    menyatakan bahwa

    upaya menggerakkan

    kegiatan PHBS yang

    menitikberatkan

    kepada pengelolaan

    sumber daya manusia

    justru belum

    dijalankan. Peran

    serta masyarakat

    dalam upaya

    kesehatan masih

    rendah, ditambah

    belum tersedianya

    petugas khusus baik

    tenaga formal

    maupun tidak formal

  • untuk menggerakkan

    masyarakat dalam

    kegiatan PHBS

    secara kontinu.

    Diperoleh

    kesimpulan bahwa

    penggerakkan dan

    pelaksanaan kegiatan

    PHBS tatanan rumah

    tangga di lingkungan

    kampus belum

    maksimal, terbatas

    kepada pelaksanaan

    yang bersifat

    empowerment.

    43 Kern

    (2018)

    Perbedaan Sikap

    Kepala Keluarga

    Sebelum Dan

    Sesudah

    Penyuluhan

    Melalui Media

    Leaflet Tentang

    Pengetahuan

    Hidup Bersih Dan

    Sehat (Phbs) Di

    Desa Paningka

    Kecamatan

    Kasimbar

    quasi

    eksperimen

    tal dengan

    quasi-

    experiment

    al

    one group

    pretest-

    posttest des

    ign

    Proportion

    al Random

    Sampling

    Hasil penelitian

    menunjukan bahwa

    ada perbedaan sikap

    kepala keluarga

    sebelum dan sesudah

    penyuluhan melalui

    media leaflet dalam

    menerapkan

    Pengetahuan Hidup

    Bersih Dan Sehat

    (PHBS) di desa

    Paningka Kecamatan

    Kasimbar dengan

    nilai ρ Value = 0.000.

    44 Restiyani

    (2017)

    Based on a report

    by the policlinic

    health services of

    PT. Coca Cola

    Amatil Indonesia

    Central Java

    quasi

    eksperimen

    tal dengan

    quasi-

    experiment

    al

    one group

    pretest-

    posttest des

    ign

    simple

    random

    sampling

    The result of this

    research shows most

    of the respondents are

    in the age of over 40

    years (50%), a senior

    high school graduate

    (74%), and has joined

    the company for over

    15 years (62.9%).

    The chi square test

    showed that the

  • duration of joining

    the company

    (p=0.045),

    infrastructures and

    facilities (p=0.0001),

    support from the head

    officer (p=0.048), and

    support from health

    officer in the

    workplace (p=0.003)

    are related to the

    clean and healthy

    living behavior in

    workplace..

    45 Yuliandari

    dan

    Hery(2016)

    Pengaruh

    Pengetahuan Dan

    Sosial Ekonomi

    Keluarga

    Terhadap

    Penerapan

    Pengetahuan

    Hidup Bersih Dan

    Sehat (Phbs)

    Tatanan Rumah

    Tangga Di

    Wilayah Kerja

    Puskesmas X

    Kota Kediri

    survei

    analitik

    Two Stage

    Cluster

    Sampling

    Hasil penelitian

    menunjukkan sebesar

    61,0% tingkat

    pengetahuan rendah,

    76,0% tingkat sosial

    ekonomi keluarga

    adalah tingkat sosial

    ekonomi atas, dan

    53,0% rumah tangga

    ber-PHBS. Hasil uji

    statistik menunjukkan

    bahwa pengetahuan

    memiliki nilai

    p=0,000

  • Kejadian Diare

    pada Tatanan

    Rumah Tangga di

    Daerah Kedaung

    Wetan Tangerang

    Tidak Diare sebanyak

    43 responden

    (56,6%). Hasil uji

    korelasi menunjukan

    bahwa Ada

    Hubungan antara

    Pengetahuan hidup

    bersih dan sehat

    dengan kejadian diare

    pada tatanan rumah

    tangga di daerah

    kedaung wetan

    Tangerang (r sebesar

    -0,338 , p-value =

    0.003 < α = 0,05).

    47 Wulandari,(

    2018)

    Pengetahuan dan

    Peran Orangtua

    terhadap

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat Pada Siswa

    SD di Kecamatan

    Kramatwatu

    Serang

    Desain

    Penelitian

    Cross-

    Sectional

    Cluster

    Random

    Siswa di SD

    Margasana yang

    berpengetahuan baik

    dalam menerapkan

    PHBS di sekolah

    sebesar (53,4%),

    sedangkan siswa

    yang mempunyai

    pengetahuan kurang

    baik sebesar 56,3%

    dan peran orang tua

    yang kurang baik

    sebesar 7,6%.

    Terdapat hubungan

    yang signifikan

    antara pengetahuan

    dan peran orang tua

    dengan pengetahuan

    hidup bersih dan

    sehat (nilai p = 0,003

    dan 0,001).

    48 Putra(2016) Strategi Promosi

    Kesehatan Dinas

    Kesehatan

    Kabupaten Kutai

    Kartanegara

    Tentang

    Kualitatif Total

    Sampel

    Dinas Kesehatan

    Kabupaten Kutai

    Kartanegara dalam

    memberikan suatu

    strategi promosi

    khususnya di bidang

  • Pemahaman

    Pengetahuan

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS) di

    Puskesmas

    Mangkurawang

    kesehatan terhadap

    pemahaman

    masyarakat tentang

    pengetahuan hidup

    bersih dan sehat di

    tenggarong, untuk

    mencapai hal tersebut

    dibutuhkan suatu

    strategi promosi

    kesehatan dengan

    tujuan meningkatkan

    pemahaman

    masyarakat tentang

    pengetahuan hidup

    bersih dan sehat

    (PHBS)

    49 Risanti

    Meirina S,

    dkk, 2018

    Peningkatan

    Derajat Kesehatan

    Melalui Promosi

    Kesehatan Pola

    Hidup Bersih Dan

    Sehat (Phbs) Di

    Dusun Sawahan

    Desa

    Pendowoharjo,

    Kecamatan

    Sewon,

    Kabupaten Bantul

    Penelitian

    kuantitatif

    dengan

    pendekatan

    cross

    sectional

    Total

    Populasi

    Frekuensi

    penyuluhan dan

    pemantauan Pola

    Hidup Bersih dan

    Sehat (PHBS)

    terhadap warga dusun

    Sawahan

    menunjukkan

    korelasi yakni

    meningkatnya

    indikator Pola Hidup

    Bersih dan Sehat

    (PHBS) yang tercapai

    50. Layya dkk,

    2016

    Pengetahuan

    Hidup Bersih Dan

    Sehat (PHBS)

    Dalam Tatanan

    Rumah Tangga

    Berbasis

    Kerusakan Akibat

    Tsunami Di

    Wilayah Kota

    Banda Aceh

    Penelitian

    kuantitatif

    dengan

    pendekatan

    cross

    sectional

    Total

    Populasi

    Terdapat hubungan

    antara usia dan

    pekerjaan dengan

    penerapan PHBS

    dalam tatanan rumah

    tangga serta tidak ada

    hubungan antara

    pendidikan

    responden, jumlah

    keluarga responden,

    responden yang

    memiliki bayi/balita

    dan daerah tsunami

    berbasis tingkat

  • Hadiyanto (2016) dalam jurnal yang berjudul “Pengetahuan Hidup Bersih

    Dan Sehat (PHBS) Tatanan Keluarga Di Posdaya Al-Fadillah Tahun 2016”

    Menyimpulkan bahwasannya hasil penelitian menunjukkan kegiatan pengabdian

    masyarakat ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat terutama keluarga-

    keluarga yang berada di POSDAYA Al-Fadillah tentang pentingnya pengetahuan

    hidup bersih dan sehat di keluarga seperti persalinan di fasiltas kesehatan serta

    dibantu oleh tenaga kesehatan, pentingnya berolahraga secara teratur, memakan

    buah-buahan dan sayur sayuran, tidak merokok didalam rumah, setiap bayi dan

    balita ditimbang ke Posyandu, memberantas jentik-jentik nyamuk, menggunakan

    air air bersih serta pentingnya menggunakan jamban sehat (10).

    Sekar,dkk (2018) dalam jurnal yang berjudul “Faktor-Faktor Yang

    Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Hidup Bersih Dan Sehat Pada Tatanan

    Rumah Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas Poned X Tahun 2018”

    Menyimpulkan bahwasannya hasil penelitian menunjukkan multivariate regresi

    logistik didapatkan hubungan yang signifikan antara usia dengan tingkat

    pengetahuan PHBS rumah tangga (p =0,003) serta tingkat pengetahuan dengan

    tingkat pengetahuan PHBS rumah tangga (p =0,000), dan tidak didapatkan

    hubungan yang signifikan antara pendidikandengan tingkat pengetahuan PHBS

    rumah tangga(p = 0,206) (11).

    keparahannya dengan

    penerapan PHBS

    dalam tatanan rumah

    tangga masyarakat

    kota Banda Aceh.

  • Tristanti dan Himawan (2018)dalam jurnal yang berjudul “Pengetahuan

    Hidup Bersih Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Warga Desa Prambatan Lor

    Kecamatan Kaliwungu Kabupaten KudusTahun 2018” Menyimpulkan

    bahwasannya hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% pertolongan persalinan

    oleh tenaga kesehatan, 63% pemberian ASI eksklusif, 100% bayi dan balita

    dibawa ke Posyandu, 100% warga menggunakan air bersih, 54% warga mencuci

    tangan dengan air bersih dan sabun, 87% warga menggunakan jamban sehat, 68%

    pemberantasan jentik nyamuk, 47% warga terbiasa makan sayur dan buah, 39%

    warga melakukan olahraga rutin dan 65% warga tidak merokok. 100% ibu hamil

    periksa rutin, 64% warga membuang sampah pada tempatnya, 95% warga tidak

    minum minuman keras dan narkoba, 72% warga memiliki jaminan kesehatan,

    85% warga gosok gigi teratur, 91% lantai rumah baik. Terdapat delapan indikator

    PHBS yang masih berada di bawah target nasional (80%). Diharapkan pemerintah

    desa bersama kader kesehatan dan tokoh masyarakat dapat memotivasi

    masyarakat untuk melaksanakan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Dan

    diharapkan tenaga kesehatan hendaknya meningkatkan kegiatan promosi

    kesehatan melalui penyuluhan tentang PHBS kepada warga masyarakat Desa

    Prambatan Lor (12).

    Rezeki (2013) dalam jurnal yang berjudul “Strategi Promosi Kesehatan

    Terhadap Peningkatan Pengetahuan Hidup Bersih Dan Sehat Individu Pada

    Masyarakat Perkebunan Di Wilayah Puskesmas Sei Kijang Kabupaten Pelalawan

    Tahun 2013”menyimpulkan bahwasannya hasil penelitian menunjukkan

    terdapatTiga strategi promosi kesehatan yang dilakukan pada masyarakat di

  • wilayah PuskesmasSeikijang adalah advokasi, pemberdayaan masyarakat dan bina

    suasana. Strategi advokasiyang telah dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas

    Seikijang adalah pertemuan presentasikegiatan kesehatan yang dihadiri oleh lintas

    program dengan lintas sektoral. Kerjasamakesehatan yang dilakukan terhadap

    instansi terkait meliputi Kecamatan dan Kelurahan.Strategi pemberdayaan

    masyarakat telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Seikijangadalah dengan

    memperkenalkan kepada masyarakat, mengidentifikasi dan melakukanmotivasi

    akan program PHBS, juga melibatkan masyarakat sebagai kader

    posyandu.Memberdayakan masyarakat meliputi paguyuban, perkumpulan wirit

    untuk membentukkader PHBS juga merupakan langkah efektif. Strategi bina

    suasana yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Seikijang meliputi

    petugaskesehatan hanya mengadakan penyuluhan dan menyebarkan informasi

    kesehatan yangdiprogramkan oleh Dinas Kesehatan, akan tetapi belum ada

    petugas kesehatan mengajaktokoh masyarakat, tokoh agama, dengan masyarakat

    memberikan penyuluhan tentang PHBS,lomba desa PHBS, sehingga belum

    terbentuknya opini yang baik antara tokoh masyarakatdengan semua pihak dalam

    meningkatkan PHBS.Pelaksanaan PHBS masyarakat Seikijang berada pada rata-

    rata klasifikasi II (warna kuning)artinya masyarakat kurang melaksanakan PHBS

    karena hanya melaksanakan 4 sampai 5 dari10 indikator.Terdapat hubungan yang

    signifikan antara strategi advokasi dengan PHBS (p value = 0,007),pemberdayaan

    masyarakat dengan PHBS (p value = 0,001), bina suasana dengan PHBS(p value

    = 0,000) (13).

  • Dewi dan Rostyaningsih (2016) dalam jurnal yang berjudul “Evaluasi

    Program Pengetahuan Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di Kelurahan Sarirejo

    Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang Tahun 2016” menunjukkan

    hasilbahwa responsivitas Program PHBS di Kelurahan Sarirejo belum terwujud

    sebagaimana yang diharapkan. Inti permasalahan penyelengaraan Program PHBS

    di Kelurahan Sarirejo ialah rendahnya upaya advokasi dan bina suasana

    yangdilakukan oleh pemerintah setempat, serta rendahnya pengetahuan dan

    kesadaran masyarakat dalam berpengetahuan sehat(14).

    Christy, dkk (2016) dalam jurnal yang berjudul “Analisis Pelaksanaan

    Program Promosi Kesehatan Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota

    Manado 2016” menunjukkan hasilbahwaperencanaan promosi kesehatan sudah

    dilakukan tetapi masih banyak yang harus diupayakan, upaya advokasi sudah

    dilakukan tetapi belum maksimal di lihat dari pelaksanaan program yang belum

    optimal, kerjasama antara lintas program dan lintas sektor telah dilakukan, tenaga

    penyuluh yang ada belum berkompetesi dalam bidang promosi kesehatan,

    pengadaan media komunikasi masih kurang, pemberdayaan masyarakat belum

    optimal, bina suasana belum dilakukan, sarana dan media komunikasi masih

    kurang, dana untuk operasional dan ketersediaan tenaga penyuluh yang

    berkompetensi merupakan kendala yang dialami Puskesmas dalam pelaksanaan

    program promosi kesehatan (15).

    Marlina(2018) dalam jurnal yang berjudul “Faktor-Faktor Yang

    Berhubungan Dengan Pengetahuan Hidup Bersih Dan Sehat Pada Tatanan Rumah

    Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas Deleng Pokhkisen Kabupaten Aceh

  • TenggaraTahun 2018” menyimpulkan hasil bahwa 1) Pengetahuan (p = 0,005); 2)

    Sikap (p = 0,000); 3) Kebiasaan (p = 0,001); 4) Petugas kesehatan (p = 0,024); 5)

    Pemimpin informal (p = 0,049) berhubungan dengan pengetahuan hidup bersih

    dan sehat di wilayah kerja Puskesmas Deleng Pokhkisen Kabupaten Aceh

    Tenggara Tahun 2017; 6) Faktor yang dominan berhubungan dengan pengetahuan

    hidup bersih dan sehat di wilayah kerja Puskesmas Deleng Pokhkisen Kabupaten

    Aceh Tenggara Tahun 2017 adalah faktor sikap (p = 0,0001; Exp (B)= 10,98)(16).

    Intan dan Sulistyowati (2017) dalam jurnal yang berjudul “Analisis

    Promosi Kesehatan Di Puskesmas Kalijudan Terhadap PHBS Rumah Tangga

    Tahun 2015” menyimpulkan hasil bahwa terdapat hubungan antara promosi

    kesehatan puskesmas dengan capaian PHBS dengan nilai significan sebesar 0,000

    (α = 0,05). Penelitian kualitatif menunjukkan bahwa peran promosi kesehatan

    puskesmas dalam capaian PHBS dapat diwujudkan melalui serangkaian program

    promosi kesehatan yaitu kunjungan rumah, pemberdayaan melalui kemitraan,

    serta pengorganisasian melalui Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

    (17).

    Satar RM, dkk (2018) dalam jurnal yang berjudul “Peningkatan Derajat

    Kesehatan Melalui Promosi Kesehatan Pola Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Di

    Dusun Sawahan Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul

    Tahun 2018” menyimpulkan bahwa hasil frekuensi penyuluhan dan pemantauan

    Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terhadap warga dusun Sawahan

    menunjukkan korelasi yakni meningkatnya indikator Pola Hidup Bersih dan Sehat

    (PHBS) yang tercapai. Tercapainya indikator Pola Hidup Bersih dan Sehat

  • (PHBS) menunjukkan peningkatan kesadaran warga akan pentingnya lingkungan

    sehat dan pengetahuan sehat sehingga meningkatkan derajat kesehatan warga

    Dusun Sawahan(18).

    Layya dkk (2016) dalam jurnal yang berjudul “Pengetahuan Hidup Bersih

    Dan Sehat (PHBS) Dalam Tatanan Rumah Tangga Berbasis Kerusakan Akibat

    Tsunami Di Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2016” menunjukkan hasil bahwa

    terdapat hubungan antara usia dan pekerjaan dengan penerapan PHBS dalam

    tatanan rumah tangga serta tidak ada hubungan antara pendidikan responden,

    jumlah keluarga responden, responden yang memiliki bayi/balita dan daerah

    tsunami berbasis tingkat keparahannya dengan penerapan PHBS dalam tatanan

    rumah tangga masyarakat kota Banda Aceh(19).

    Abdul(2015) dalam jurnal yang berjudul “Pengetahuan Hidup Bersih Dan

    Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga Masyarakat Using Tahun 2015”

    menyimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan masyarakat using masih

    memiliki kebiasaan BAB di sungai, masyarakat menggunakan air bersih yang

    bersumber dari mata air pegunungan, kebiasaan tidak melakukan pemilahan

    sampah dan membuang sampah di pinggir sungai. Kepala desa mewajibkan setiap

    rumah harus mem