pengaruh profitabilitas, arus kas operasi,...

Download PENGARUH PROFITABILITAS, ARUS KAS OPERASI, …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/3... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... Tujuan penelitian ini untuk

If you can't read please download the document

Upload: trinhdat

Post on 06-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp. 30- 42

    Volume 1, No. I, November 2012 - 30

    PENGARUH PROFITABILITAS, ARUS KAS OPERASI, DAN

    ARUS KAS BEBAS TERHADAP DIVIDEN KAS

    PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR

    DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005 - 2009

    Emmi Suryani1, Muhammad Arfan

    2, Muslim. A. Djalil

    3

    1) Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

    Abstract: The purpose of this study is to examine the effect of profitability, operating cash flow, and free cash flow on cash dividend of manufacturing companies listed at the Indonesia Stock Exchange in the period 2005-2009.The population in this study are 15 listed companies from the manufacturing sector in Indonesia Stock Exchange which have the profitability, positive operating cash flow, positive free cash flow, and pay cash dividends. The time horizon used is a combination of cross-sectional with longitudinal (time series). The study population consists of 15 issuers with 75 observations. This study uses census methods. To examine the influence of profitability, operating cash flow, and free cash flow to cash dividends use multiple linear regression models. The results show that (1) profitability, operating cash flow, and free cash flow simultaneously influence on the cash dividends on listed companies from the manufacturing sector at the Indonesia Stock Exchange during the 2005-2009 period. (2) Affect the profitability of cash dividends on companies from the manufacturing sector listed at the Indonesia Stock Exchange during the 2005-2009 period. (3) Operating cash flow has influence to cash dividends at companies manufacturing sector listed at the Indonesia Stock Exchange during the 2005-2009 period. (4) Free cash flow have negative influence to the cash dividend at companies manufacturing sector listed at the Indonesia Stock Exchange during the 2005-2009 period.

    Keywords: Profitability, Operating Cash Flow, Free Cash Flow, Cash Dividends

    Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh profitabilitas, arus kas operasi, dan arus kas bebas terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009. Populasi dalam penelitian ini yaitu 15 emiten manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang memiliki profitabilitas, arus kas operasi positif, arus kas bebas positif dan membayarkan dividen kas. Horizon waktu yang digunakan adalah gabungan antara crossectional dengan longitudinal (timeseries). Populasi penelitian ini berjumlah 15 emiten dengan 75 pengamatan. Penelitian ini menggunakan metode sensus. Untuk menguji pengaruh profitabilitas, arus kas operasi, dan arus kas bebas terhadap dividen kas digunakan model regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Profitabilitas, arus kas operasi, dan arus kas bebas secara simultan berpengaruh terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2005-2009. (2) Profitabilitas berpengaruh terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2005-2009. (3) Arus kas operasi berpengaruh terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2005-2009. (4) Arus kas bebas berpengaruh secara negatif terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2005-2009.

    Kata Kunci : Profitabilitas, Arus Kas Operasi, Arus Kas Bebas, Dividen Kas

    PENDAHULUAN

    Tujuan utama seorang investor dalam

    menanamkan dananya yaitu untuk

    memperoleh pendapatan (return), baik

    berupa pendapatan dividen (dividend

    yield) maupun pendapatan dari selisih

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    31 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

    harga jual saham terhadap harga belinya

    (capital gain). Dengan kata lain dapat

    dikatakan bahwa dividen merupakan salah

    satu alasan investor untuk menanamkan

    dananya pada suatu perusahaan, khususnya

    dividen kas.

    Kebijakan dividen kas sebuah

    perusahaan memiliki dampak penting bagi

    banyak pihak yang terlibat di masyarakat

    (Suharli, 2004). Bagi para pemegang

    saham atau investor, dividen kas

    merupakan tingkat pengembalian investasi

    mereka atas kepemilikan saham yang

    diterbitkan perusahaan. Bagi pihak

    manajemen, dividen kas merupakan arus

    kas keluar yang mengurangi kas

    perusahaan. Oleh karenanya kesempatan

    untuk melakukan investasi dengan kas

    yang dibagikan sebagai dividen tersebut

    menjadi berkurang. Kebijakan dividen kas

    yang cenderung membayarkan dividen

    dalam jumlah relatif besar akan mampu

    memotivasi pemerhati untuk membeli

    saham perusahaan. Perusahaan yang

    memiliki kemampuan membayar dividen

    diasumsikan masyarakat sebagai

    perusahaan yang menguntungkan.

    Umumnya besar dividen yang

    dibagikan pada pemegang saham

    berdasarkan besarnya perolehan laba.

    Perusahaan akan menaikkan dividen bila

    terjadi peningkatan laba. Beberapa peneliti

    antara lain Litner (1956) mengemukakan

    bahwa perusahaan hanya akan menaikkan

    dividen bila manajemen berkeyakinan

    bahwa laba perusahaan akan naik.

    Dividen umumnya dapat dibagikan kepada

    pemegang saham oleh perusahaan bila

    laporan laba rugi menunjukkan adanya

    perolehan laba, dan laba yang dibagikan

    kepada pemegang saham berupa dividen

    bersumber dari laba bersih.

    Laporan keuangan membutuhkan

    evaluasi terlebih dahulu atas kemampuan

    perusahaan dalam menghasilkan laba

    (profitability) serta kepastian dari hasil

    tersebut. Para pemakai laporan keuangan

    dapat mengevaluasi profitabilitas

    perusahaan dari informasi yang disajikan

    dalam laporan laba rugi. Kemampuan

    perusahaan dalam memperoleh laba

    merupakan indikator utama dari

    kemampuan perusahaan untuk membayar

    dividen, sehingga profitabilitas sebagai

    faktor penentu terpenting terhadap dividen

    (Lintner (1956). Penelitian dengan bukti

    empiris yang menghubungkan

    profitabilitas dengan dividen dilakukan

    oleh Bhattacharyya (2000) d menunjukkan

    bahwa profit sebagai pengganti variabel

    cash flow secara signifikan berpengaruh

    terhadap dividen. Disamping profitabilitas

    perusahaan, arus kas khususnya arus kas

    operasi juga diduga dapat mempengaruhi

    kebijakan dividen kas.

    Laporan arus kas bertujuan untuk

    memberikan informasi historis mengenai

    perubahan kas dan setara kas dari suatu

    perusahaan melalui laporan arus kas yang

    diklasifikasikan dalam aktivitas operasi,

    investasi, dan pendanaan selama suatu

    periode akuntansi (IAI, 2007). Dari ketiga

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 32

    aktivitas kas tersebut yang paling banyak

    berperan dalam aktivitas normal

    perusahaan adalah arus kas operasi.

    Arus kas yang berasal dari aktivitas

    operasi atau yang dikenal dengan arus kas

    operasi merupakan indikator yang

    menentukan apakah operasi perusahaan

    dapat menghasilkan arus kas yang cukup

    untuk melunasi pinjaman, memelihara

    kemampuan operasi perusahaan,

    membayar dividen dan melakukan

    investasi baru tanpa mengandalkan sumber

    pendanaan dari luar (IAI, 2007). Jelaslah

    bahwa arus kas operasi memiliki hubungan

    dengan dividen. Penelitian mengenai

    hubungan arus kas operasi dengan dividen

    kas pada perusahaan perdagangan besar

    barang produksi di BEI diteliti oleh Hermi

    (2004). Hasilnya menunjukkan bahwa

    terdapat hubungan yang signifikan antara

    arus kas operasi terhadap dividen kas

    pada perusahaan perdagangan besar barang

    produksi di BEI.

    Selisih dari penerimaan dan

    pengeluaran arus kas operasi adalah arus

    kas bersih dari arus kas operasi. Hal yang

    tak kalah menarik dari arus kas operasi ini

    adalah arus kas operasi yang tidak

    dimanfaatkan untuk aktivitas operasi

    perusahaan yang dikenal dengan arus kas

    bebas (free cash flow). The Mootley Fool

    web online menyatakan bahwa: Free cash

    flow is cash flow from operation (or

    operating cash flow) less capital

    expenditure (Pasternak, 2007:2).

    Arus kas bebas merupakan kas yang

    diperoleh dari operasi perusahaan yang

    ditujukan untuk dibagikan ke pada investor.

    Menurut Brigham and Daves (2004:205)

    disebutkan bahwa Free cash flow is the

    cash actually available for distribution to

    investors after the company has made all

    the investments in fixed assets and working

    capitals necessary to sustain on going

    operations. Arus kas bebas merupakan

    kas yang tersedia untuk didistribusikan

    kepada investor setelah perusahaan

    melakukan semua investasi pada aktiva

    tetap dan modal kerja untuk

    mempertahankan kelangsungan usaha

    perusahaan. Pendapat yang sama pernah

    dikemukakan Copeland et al., (1991)

    Free cash flow as equal to the after tax

    operating earnings of a company plus non-

    cash charges less investment in working

    capital, property, plant and equipment,

    and other assets.

    Perumusan Masalah

    Permasalahan dalam penelitian ini

    dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah

    profitabilitas, arus kas operasi, dan arus

    kas bebas baik secara simultan maupun

    secara parsial berpengaruh terhadap

    dividen kas pada perusahaan manufaktur

    yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk

    menguji dan menganalisis pengaruh

    profitabilitas, arus kas operasi, dan arus kas

    bebas terhadap dividen kas baik secara

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    33 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

    simultan maupun secara parsial pada

    perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

    Efek Indonesia.

    KAJIAN KEPUSTAKAAN

    Profitabilitas

    Umumnya profitabilitas dapat

    menggambarkan kemampuan perusahaan

    dalam menghasilkan laba sebagai

    kelebihan pendapatan daripada biaya

    (Foster, 1986:67), sehingga sangat

    bermanfaat bagi investor dalam

    membandingkan antar perusahaan untuk

    melihat perbedaan sumber daya yang

    dimiliki, sedangkan bagi kreditor

    profitabilitas digunakan untuk

    memutuskan apakah memberikan

    pinjaman atau tidak. Menurut Syamsuddin

    (2007:59) profitabilitas merupakan

    kemampuan perusahaan memperoleh laba

    dalam hubungannya dengan volume

    penjualan, jumlah aktiva dan investasi

    tertentu dari pemilik perusahaan. Hanafi &

    Halim (2005:85) membagi profitabilitas ini

    ke dalam tiga jenis rasio yaitu profit

    margin, Return on Assets (ROA) dan

    Return on Equity (ROE).

    Rasio profitabilitas kedua adalah

    Return on Assets (ROA) atau yang sering

    disebut Return on Investment (ROI) dapat

    dijadikan sebagai sebuah ukuran dari

    tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh

    asset organisasi (Atkinson et.al., 2004:562)

    atau bagaimana kemampuan perusahaan

    menghasilkan laba bersih berdasarkan

    tingkat asset tertentu. Makin tinggi rasio

    yang diperoleh maka semakin efisien

    manajemen asset perusahaan. Dengan

    demikian ROI dipakai untuk melihat

    berapa besar kombinasi pengaruh antara

    margin dan tingkat perputaran asset

    (Higgins, 2004:35), dengan kata lain ROI

    merupakan tingkat pengembalian investasi

    atas investasi perusahaan pada aktiva.

    Rasio profitabilitas yang terakhir

    adalah Return on Equity (ROE) yang

    mengukur kemampuan perusahaan

    menghasilkan laba berdasarkan modal

    saham tertentu atau ekuitas pemilik

    perusahaan. Rasio ini merupakan ukuran

    profitabilitas dari sudut pandang pemegang

    saham dan dipengaruhi oleh besar kecilnya

    hutang perusahaan, apabila proporsi

    hutang makin besar maka rasio ini juga

    akan semakin besar (Syamsuddin:

    2007:60).

    Arus Kas Operasi

    Umumnya Arus kas diklasifikasikan

    atas 3 aktivitas yaitu: operasi, investasi,

    dan keuangan. Sebagaimana dinyatakan

    dalam PSAK No. 2 (IAI, 2007:2.3.09)

    Laporan arus kas harus melaporkan arus

    kas selama periode tertentu dan

    diklasifikasi menurut aktivitas operasi,

    investasi dan pendanaan. Arus kas dari

    kegiatan operasi secara umum adalah

    pengaruh kas dari transaksi yang termasuk

    dalam penentuan laba bersih selain

    aktivitas investasi dan keuangan, antara

    lain: penerimaan (kas) dari penjualan

    barang dan jasa dan penerimaan piutang

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 34

    dari pelanggan, penerimaan kas dari bunga

    dan dividen, pembayaran bunga kepada

    pemberi pinjaman dan kreditor, dan semua

    pembayaran yang bukan hasil dari

    transaksi yang didefinisikan sebagai

    kegiatan investasi dan keuangan. Nyata

    bahwa arus kas operasi merupakan arus

    kas yang bersumber dari operasional

    perusahaan. Brealey (2006:5) menyatakan

    operating cash flow shows the true

    profitability picture of a firms core

    operation.

    Ada dua metode yang dapat ditempuh

    untuk melaporkan arus kas operasi yaitu

    dengan cara metode langsung dan metode

    tidak langsung. Masing-masing metode

    tentunya memiliki keunggulan dan

    kelemahan dalam penyediaan informasi

    yang dibutuhkan dari laporan arus kas

    operasi itu sendiri. Metode langsung

    adalah metode yang melaporkan sumber

    kas operasi dan penggunaan kas operasi

    tersebut, sementara metode tidak langsung

    merupakan laporan arus kas operasi yang

    dimulai dengan laba bersih dan

    disesuaikan dengan pendapatan dan beban

    diluar dari penerimaan dan pembayaran

    dari kas itu sendiri.

    Arus Kas Bebas

    Secara umum arus kas bebas

    merupakan arus kas yang diperoleh dari

    operasi perusahaan yang bebas setelah

    perusahaan menginvestasikan kembali

    pada aktiva lain. Penman (2001:111)

    menyatakan bahwa Called free cash flow

    because it is the part of the cash from

    operation that is free after the firm

    reinvests in new assest. Brigham dan

    Daves (2004:205) juga menggambarkan

    arus kas bebas adalah Free cash flow is

    the cash actually available for distribution

    to investor after the company has made all

    the investment in fixed assets and working

    capitals necessary to sustain on going

    operation.

    Arus kas bebas diperoleh dari arus kas

    operasi dikurangi arus kas investasi,

    Penman (2001:112) menyatakan bahwa

    Free cash flow is cash flow from

    operation which is generated by

    investment less cash used to make

    investment. Free cash flow is cash from

    operation less cash investments. Dari apa

    yang dikemukakan Penman tersebut dapat

    dikatakan bahwa arus kas bebas

    merupakan arus kas yang tersedia bagi

    investor, nilai perusahaan sangat

    tergantung pada harapan arus kas bebas

    dimasa datang. Oleh karena itu bagi

    manajer cara meningkatkan nilai

    perusahaan adalah dengan cara

    meningkatkan arus kas bebas (Brigham

    dan Daves, 2004: 204,205)

    Dividen Kas

    Laba yang diperoleh perusahaan dari

    usahanya tidak semua akan dibagikan

    kepada pemegang saham. Laba yang tidak

    dibagikan perusahaan disebut retained

    earnings. Laba yang diperoleh perusahaan

    pada dasarnya dapat diinvestasikan

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    35 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

    kembali sebagai penambahan aktiva untuk

    kegiatan operasional, membeli surat

    berharga, melunasi hutang, atau

    membagikannya kepada pemegang saham

    (lebih dikenal dengan dividen). Dividen

    adalah pembagian laba kepada para

    pemegang saham perusahaan sebanding

    dengan jumlah saham yang dipegang oleh

    masing-masing pemilik (Smith and

    Skousen, 1997:155). Dividen ada dua

    macam yaitu dividen kas dan dividen

    saham. Sebagaimana dinyatakan oleh

    Warren and Reeve (2004:515) A cash

    distribution of earnings by a corporation

    to its shareholder is called a cash dividend,

    and a distribution of shares of stock to

    stockholder is called stock dividend.

    Bagi investor untuk meyakini bahwa

    mereka akan memperoleh deviden adalah

    biasanya dengan adanya pengumuman

    pembagian deviden oleh pihak manajemen

    yang didasari dari hasil rapat umum pemegang

    saham (RUPS). Warren and Reeve (2004:515)

    menyatakan a large amount of retained

    earnings does not always mean that a

    corporation is able to pay dividends. The

    balance of the cash and retained earnings

    account are often unrelated, Thus a large

    retained earnings account does not mean that

    there is cash available to pay dividend.

    METODE PENELITIAN

    Populasi Penelitian

    Populasi penelitian ini adalah seluruh

    emiten manufaktur yang terdaftar di Bursa

    Efek Indonesia (BEI). Adapun yang

    menjadi populasi sasaran penelitian ini

    adalah emiten manufaktur yang terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu

    tahun 2005- tahun 2009 yang memenuhi

    kriteria:

    a. Emiten manufaktur mempublikasikan

    laporan keuangan auditan secara

    konsisten dan tidak di-delist dari BEI

    sepanjang kurun waktu tahun 2005-

    tahun 2009.

    b. Emiten manufaktur memiliki

    profitabilitas sepanjang kurun waktu

    tahun 2005- tahun 2009.

    c. Emiten manufaktur memiliki arus kas

    operasi positif sepanjang kurun waktu

    tahun 2005- tahun 2009.

    d. Emiten manufaktur memiliki arus kas

    bebas positif sepanjang kurun waktu

    tahun 2005- tahun 2009.

    e. Emiten manufaktur membayar

    dividen kas sepanjang kurun waktu

    tahun 2005- tahun 2009.

    Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

    Data yang digunakan dalam

    penelitian ini merupakan data sekunder

    dan diambil dari laporan keuangan

    perusahaan-perusahaan manufaktur yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

    dari tahun 2005 sampai dengan 2009.

    Sumber data penelitian ini adalah:

    a. Mailis online Indonesia Stock

    Exchange (http//www.isx.co.id.)

    b. Pusat Referensi Pasar Modal (Capital

    Market Reference Center)

    c. Directory Bursa Efek Indonesia (BEI)

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 36

    d. Indonesian Capital Market Directory.

    e. Homepage BEI dan Pojok BEI

    Data penelitian yang telah diperoleh

    dan dikumpulkan, kemudian diolah dengan

    menggunakan pooled data yaitu kombinasi

    antara cross sectional dan timeseries data

    (Gujarati: 1997:212).

    Operasionalisasi Variabel

    Variabel Dependen

    Variabel dependen adalah variabel

    yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada

    penelitian ini yang variabel dependen (Y)

    adalah dividen kas. Dividen kas adalah

    dividen yang dibayarkan secara tunai oleh

    perusahaan kepada pemegang saham,

    Sebagaimana dinyatakan oleh Warren and

    Reeve (2004:515) A cash distribution of

    earnings by a corporation to its

    shareholder is called a cash dividend.

    Variabel Independen

    Variabel independen adalah variabel

    yang berdiri sendiri dan tidak tergantung

    pada variabel lain. Pada penelitian ini yang

    menjadi variabel independen adalah: laba,

    arus kas operasi, arus kas bebas, dan

    dividen kas sebelumnya. Adapun defenisi

    masing-masing variabel independen dalam

    penelitian ini adalah:

    1. Profitabilitas (X1) merupakan rasio

    yang digunakan untuk mengukur

    kemampuan perusahaan dalam

    menghasilkan laba (profitabilitas)

    pada tingkat penjualan, aset dan

    modal tertentu (Van Horne dan

    Wachowich, 2005)

    2. Arus kas operasi (X2) merupakan arus

    kas yang bersumber dari opersional

    perusahaan (IAI, 2007:2)

    3. Arus kas bebas (X3) merupakan kas

    yang tersedia untuk didistribusikan

    kepada pemegang saham setelah

    semua proyek investasi yang

    menguntungkan telah dilakukan untuk

    mempertahankan kelanjuatan operasi

    perusahaan (Jones, 2001).

    Metode Analisis

    Data Penelitian dianalisis dengan

    menggunakan model analisis regresi linear

    berganda yaitu menggunakan pooled data

    mulai dari tahun 2005 sampai dengan

    tahun 2009. Data diolah dengan

    menggunakan program bantuan SPSS

    (Statistical Package for Social Sciences)

    Versi 17.0.

    Adapun persamaan model regresi

    berganda dalam penelitian ini dapat

    diformulasikan sebagai berikut:

    Y = 0 + 1x1 + 3x3 + .................... (1)

    Keterangan:

    Y = Dividen kas

    X1 = Profitabilitas

    X2 = Arus kas operasi

    X3 = Arus kas bebas

    0, 1, 2,3 = Konstanta dan koefisien

    regresi

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    37 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

    = Variabel gangguan yang

    tidak dimasukkan dalam

    model penelitian ini

    Persamaan regresi linier berganda ini

    digunakan untuk menguji secara parsial

    maupun simultan variabel independen X1,

    X2, dan X3 (profitabilitas, arus kas operasi,

    dan arus kas bebas) terhadap varibel

    dependen Y (dividen kas). Model analisis

    data yang digunakan adalah model Regresi

    Linear berganda dengan menggunakan

    pooled data dengan tahun penelitian di

    mulai dari tahun 2005 sampai dengan

    tahun 2009.

    HASIL PEMBAHASAN

    Hasil Pengujian Hipotesis

    Secara Simultan

    Pengaruh secara simultan dapat

    dilakukan dengan melihat nilai R2. Dari

    hasil pengujian pengaruh profitabilitas,

    arus kas operasi, dan arus kas bebas

    terhadap dividen kas secara simultan

    diperoleh nilai koefisien 1 = 5,139, nilai

    koefisien 2 = 0,207, nilai koefisien 3 = -

    0,025, dan nilai Koefisien determinasi (R2)

    sebesar 0,913, atau 91,3%. Artinya,

    variabel independen yang meliputi

    profitabilitas, arus kas operasi dan arus kas

    bebas mempengaruhi variabel dependen

    yaitu dividen kas sebesar 91,3%. Sisanya

    sebesar 8,7% dipengaruhi oleh faktor lain

    yang tidak dimasukkan dalam peneilitian

    ini. Jika H04 : paling sedikit ada satu i (i=

    1,2,3) 0 maka H0 ditolak, dengan

    demikian variabel independen yang

    meliputi profitabilitas, arus kas operasi dan

    arus kas bebas secara bersama-sama

    berpengaruh terhadap variabel dependen

    yaitu dividen kas.

    Secara Parsial

    Secara parsial pengaruh masing-masing

    variabel independen profitabilitas (X1) arus

    kas operasi (X2) dan arus kas bebas (X3)

    terhadap dividen kas (Y) dilakukan dengan

    melihat masing-masing koefisien regresi.

    HA diterima jika i 0, dan sebaliknya H0

    diterima jika i = 0. Hasil pengujian

    memperlihatkan bahwa:

    a. Pengaruh profitabilitas terhadap

    dividen kas diperoleh nilai 1 = 5,139,

    dengan demikian HA1 : 1 0 yaitu

    5,139 > 0 sehingga HA diterima dan

    menolak H0. Berdasarkan hasil

    perhitungan menunjukkan bahwa

    secara parsial variabel profitabilitas

    berpengaruh terhadap dividen kas.

    b. Pengaruh arus kas operasi terhadap

    dividen kas diperoleh nilai 2 = 0,207,

    dengan demikian HA2 : 2 0 yaitu

    0,207 > 0 sehingga HA diterima dan

    menolak H0. Berdasarkan hasil

    perhitungan menunjukkan bahwa

    secara parsial variabel arus kas

    operasi berpengaruh terhadap dividen

    kas.

    c. Pengaruh arus kas bebas terhadap

    dividen kas diperoleh nilai 3 = -0,025,

    dengan demikian HA3 : 3 0 yaitu -

    0,025 > 0 sehingga HA diterima dan

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 38

    menolak H0. Berdasarkan hasil

    perhitungan menunjukkan bahwa

    secara parsial variabel arus kas bebas

    berpengaruh terhadap dividen kas.

    Berdasarkan tabel hasil pengujian

    hipotesis, dan pengujian baik secara

    simultan dan parsial, maka diperoleh

    persamaan regresi berganda sebagai

    berikut:

    Y = -0,634+5,139X1+ 0,207X20,025X3+ (2)

    Dari persamaan tersebut dapat

    diketahui hasil-hasil sebagai berikut:

    Konstanta sebesar -0,634

    menunjukkan apabila variabel independent

    (profitabilitas, arus kas operasi dan arus

    kas bebas) dianggap konstan, maka dividen

    kas akan berkurang sebesar 0,634 (-0,634).

    a. Koefisien regresi (1) sebesar 5,139

    menunjukkan bahwa setiap kenaikan

    profitabilitas sebesar 1% maka akan

    diikuti oleh kenaikan dividen kas

    sebesar 5,139%. Dengan asumsi

    variabel independent lainnya tetap

    (konstan).

    b. Koefisien regresi (2) sebesar 0,207

    menunjukkan bahwa setiap kenaikan

    arus kas operasi sebesar 1% maka akan

    diikuti oleh kenaikan dividen kas

    sebesar 0,207%. Dengan asumsi

    variabel independent lainnya tetap

    (konstan).

    c. Koefisien regresi (3) sebesar -0,025

    menunjukkan bahwa setiap kenaikan

    arus kas bebas sebesar 1% maka akan

    menurunkan dividen kas sebesar

    0,025%, sebaliknya bila terjadi

    penurunan arus kas bebas sebesar 1%

    maka akan diikuti oleh peningkatan

    dividen kas sebesar 0,125%. Dengan

    asumsi variabel independent lainnya

    tetap (konstan).

    Pengaruh Profitabilitas, Arus Kas

    Operasi, dan Arus Kas Bebas Secara

    Simultan terhadap Dividen Kas

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    profitabilitas, arus kas operasi, dan arus

    kas bebas sebagai variabel independen

    berpengaruh secara simultan terhadap

    dividen kas sebagai variabel dependen.

    Hasil penelitian ini sesuai atau konsisten

    dengan penelitian terdahulu yang

    dilakukan oleh Surya (2007), yang

    membuktikan dengan pengujian secara

    simultan atas laba bersih, arus kas operasi,

    dan arus kas bebas berpengaruh secara

    signifikan terhadap dividen kas.

    Dalam pengujian ini, diperoleh nilai

    koefisien determinasi (R2) sebesar 0,913,

    artinya dividen kas sebesar 91,3%

    dipengaruhi oleh profitabilitas, arus kas

    operasi dan arus kas bebas. Hasil ini

    menunjukkan hubungan yang erat karena

    mendekati 100%.

    Pengaruh Profitabilitas terhadap

    Dividen Kas

    Hasil pengujian secara parsial,

    diperoleh nilai koefisien regresi (1)

    profitabilitas sebesar 5,139, artinya setiap

    1% peningkatan profitabilitas maka secara

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    39 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

    relatif akan mempengaruhi dividen kas

    sebesar 5,139%. Besarnya nilai koefisien

    regresi yang dihasilkan dari 75

    pengamatan di BEI selama kurun waktu 5

    tahun (2005-2009) merupakan bukti bahwa

    profitabilitas merupakan hal penting pada

    perusahaan untuk pembayaran deviden.

    Penjelasan tersebut sesuai dengan

    yang dikemukakan oleh Foster (1986:67)

    yang menyebutkan, umumnya

    profitabilitas dapat menggambarkan

    kemampuan perusahaan dalam

    menghasilkan laba sebagai kelebihan

    pendapatan daripada biaya, sehingga

    sangat bermanfaat bagi investor dalam

    membandingkan antar perusahaan untuk

    melihat perbedaan sumber daya yang

    dimiliki, sedangkan bagi kreditor

    profitabilitas digunakan untuk

    memutuskan apakah memberikan

    pinjaman atau tidak. Kemudian menurut

    Syamsuddin (2007:59), profitabilitas

    merupakan kemampuan perusahaan

    memperoleh laba dalam hubungannya

    dengan volume penjualan, jumlah aktiva

    dan investasi tertentu dari pemilik

    perusahaan.

    Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap

    Dividen Kas

    Hasil pengujian secara parsial,

    diperoleh nilai koefisien regresi (2) arus

    kas operasi sebesar 0,207, artinya setiap

    1% peningkatan arus kas operasi maka

    secara relatif akan mempengaruhi dividen

    kas sebesar 20,7% pada 75 pengamatan di

    BEI selama kurun waktu penelitian yaitu

    2005-2009.

    Sesuai dengan yang telah ditetapkan

    dalam PSAK No. 2 (IAI,

    2007:2.3.09),Laporan arus kas harus

    melaporkan arus kas selama periode

    tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas

    operasi, investasi dan pendanaan. Arus

    kas dari kegiatan operasi secara umum

    adalah pengaruh kas dari transaksi yang

    termasuk dalam penentuan laba bersih

    selain aktivitas investasi dan keuangan,

    antara lain: penerimaan (kas) dari

    penjualan barang dan jasa dan penerimaan

    piutang dari pelanggan, penerimaan kas

    dari bunga dan dividen, pembayaran bunga

    kepada pemberi pinjaman dan kreditor, dan

    semua pembayaran yang bukan hasil dari

    transaksi yang didefinisikan sebagai

    kegiatan investasi dan keuangan. Nyata

    bahwa arus kas operasi merupakan arus

    kas yang bersumber dari operasional

    perusahaan. Selanjutnya Warren and Reeve

    (2004:602) menyebutkan bahwa arus kas

    dari transaksi yang berdampak terhadap

    laba bersih adalah arus kas yang bersumber

    dari aktivitas operasi, cash flow from

    transactions that affect net income is cash

    flow from operating activities.

    Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap

    Dividen Kas

    Hasil pengujian secara parsial,

    diperoleh nilai koefisien regresi (3) arus

    kas bebas bernilai -0,025, artinya setiap

    kenaikan arus kas bebas sebesar 1% maka

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 40

    akan menurunkan dividen kas sebesar

    0,025%, sebaliknya bila terjadi penurunan

    arus kas bebas sebesar 1% maka akan

    diikuti oleh peningkatan dividen kas

    sebesar 0,025%. Berdasarkan hasil tersebut

    dapat dikatakan arus kas bebas

    berpengaruh terhadap dividen kas secara

    negatif.

    Teori yang telah dikemukakan oleh

    Penman (2001:112) menyatakan bahwa

    Free cash flow is cash flow from

    operation which is generated by

    investment less cash used to make

    investment. Free cash flow is cash from

    operation less cash investments.

    Berdasarkan apa yang dikemukakan

    Penman tersebut dapat dikatakan bahwa

    arus kas bebas merupakan arus kas yang

    tersedia bagi investor, nilai perusahaan

    sangat tergantung pada harapan arus kas

    bebas dimasa datang.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Setelah dilakukan pengujian dan

    analisis data dalam penelitian ini, maka

    dapat ditarik beberapa kesimpulan sesuai

    dengan hipotesis yang telah dirumuskan

    sebelumnya.

    1. Profitabilitas, arus kas operasi, dan

    arus kas bebas secara simultan

    berpengaruh secara signifikan

    terhadap dividen kas pada perusahaan

    manufaktur yang terdaftar di BEI

    periode 2005-2009.

    2. Profitabilitas berpengaruh secara

    signifikan terhadap dividen kas pada

    perusahaan manufaktur yang terdaftar

    di BEI periode 2005-2009.

    3. Arus kas operasi berpengaruh secara

    signifikan terhadap dividen kas pada

    perusahaan manufaktur yang terdaftar

    di BEI periode 2005-2009.

    4. Arus kas bebas berpengaruh secara

    negatif tidak signifikan terhadap

    dividen kas pada perusahaan

    manufaktur yang terdaftar di BEI

    periode 2005-2009.

    Keterbatasan

    Penelitian ini memiliki beberapa

    keterbatasan, keterbatasan tersebut yaitu:

    1. Penelitian ini hanya mengambil tiga

    variabel yaitu profitabilitas, arus kas

    operasi, dan arus kas bebas. Namun

    masih banyak variabel lain yang dapat

    mempengaruhi dividen kas.

    2. Jumlah sampel yang realitif kecil

    yaitu 15 emiten manufaktur dari 157

    emiten manufaktur yang terdaftar di

    BEI selama periode waktu 2005-2009.

    Saran

    Saran yang dapat diberikan dari

    penelitian ini dapat disimpulakn dalam

    beberapa hal yaitu:

    1. Untuk peneliti selanjutnya, walaupun

    hubungan yang dihasilkan secara

    simultan dari penelitian ini sudah

    cukup kuat antar variabel, diharapkan

    dapat menambah atau mengganti

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    41 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

    variabel dalam penelitian ini dengan

    variabel lain yang dianggap memiliki

    pengaruh terhadap dividen.

    2. Untuk emiten manufaktur, diharapkan

    penelitian ini bisa menjadi

    pertimbangan dalam pengambilan

    keputusan terhadap pembayaran

    deviden kas kepada pemegang saham

    (pihak ketiga/investor). Hal tersebut

    mengingat bahwa tujuan invetor

    menanamkan modalnya adalah untuk

    mengharapkan dividen kas (laba).

    3. Untuk investor, dapat menjadi bahan

    pertimbangan dalam menilai

    perusahaan mana yang baik dalam

    mengelola kas, baik kas operasi

    maupun kas bebas dengan harapan

    perusahaan dengan penilaian yang

    baik dapat dijadikan sasaran dalam

    penanaman modal usaha/investasi.

    DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, S., 1997. Prosedur Penelitian.

    Jakarta: PT.Rineka Cipta.

    Batubara, A. H., 2006. Konsep Good

    Governance Dalam Konsep Otonomi

    Daerah. Jurnal Analisis Administrasi dan

    Kebijakan.Vol. 3, No. 1.

    Baridwan, Z., 2004. Intmediate Accounting.

    Yogyakarta: BPFE.

    Carino. 1991. Accountability, Corruption and Democracy: A Clarification of Concepts,

    in the Asian Review of Public

    Administration. Vol. III. No. 2.

    Cooper, D. R., Boca R. and Pamela S. S., 2006.

    Business Research Methods. Singapore:

    Mc-Graw-Hill Co.

    Gunawan, E., 2012. Penerapan Sap

    Pernyataan N0.02 Laporan Realisasi

    Anggaran Dalam Mewujudkan

    Akuntabilitas dan Transparansi

    Pengelolaan Keuangan Daerah. Fakultas Pendidikan Ekonomi. Universitas

    Sumatera Utara.

    Hopwood, Anthony & Tomkins, 1984. Issues in

    public sector accounting. Oxford: Philip

    Allan.

    LAN, BPKP. 2001. Pengukuran kinerja

    instansi pemerintah, Modul Sosialisasi

    Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah (AKIP). Jakarta: Lembaga

    Administrasi Negara.

    Mahmudi, 2005. Manajemen Kinerja Sektor

    Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

    Mardiasmo., 2002. Akuntansi Sektor Publik.

    Yogyakarta: Andi. Nugraheni, P., 2008. Pengaruh Penerapan

    Standar Akuntansi Pemerintahan

    Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

    Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 13.

    Osborne, David, and Gaebler. 1992. Reinveting

    Government: How the entrepreneurial

    spirit is Transforming the Public Sektor,

    New York: Penguinsc Book.

    Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005

    tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

    Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

    Qanun Kota Banda Aceh Nomor 2 Tahun 2008

    tentang Susunan Organisasi dan Tata

    Kerja Perangkat Daerah Kota Banda

    Aceh.

    Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor

    17 Tahun 2003 tentang Keuangan

    Negara.

    Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor

    32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah. Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor

    33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

    Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

    Pemerintahan Daerah.

    Schiavo-Campo, S., and Tomasi, D., 1999,

    Managing Government Expenditure.

    Manila: Asia Development Bank.

    Sekaran, U., 2006. Research Methods for

    Business, Metodologi Penelitian untuk

    Bisnis. Penerbit Salemba.

    Sumodiningrat, G., 1999. Pemberdayaan

    Masyarakat & JPS. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

    Ulum, I., MD. 2009. Audit Sektor Publik:

    Suatu Pengantar. Penerbit Bumi Aksara

    World Bank. 2004. Mainstreaming

    Anticorruption Activities in World Bank

    Assistance: A Review of Progress since

    1997. Washington, DC: World Bank.

    Zeyn, E., 2011. Pengaruh Good Governance

    dan Standar Akuntansi Pemerintahan

    Terhadap Akuntabilitas Keuangan

    dengan Komitmen Organisasi sebagai Pemoderasi. Jurnal Reviu Akuntansi dan

    Keuangan. Vol.1, No. 1. Hal: 21-37.

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 42

    www.analisadaily.com. www.arsipkorankita.blogspot.com.

    http://www.analisadaily.com/