pengaruh produksi terhadap pendapatan usaha …repository.utu.ac.id/679/1/i-v.pdf · pengaruh...

45
PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA ANEKA KERIPIK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA SKRIPSI OLEH EVA ALVIANITA NIM: 10C20101068 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2014

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN

USAHA ANEKA KERIPIK

DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

SKRIPSI

OLEH

EVA ALVIANITA

NIM: 10C20101068

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 2: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN

USAHA ANEKA KERIPIK

DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

SKRIPSI

OLEH

EVA ALVIANITA

NIM: 10C20101068

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar

Meulaboh

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 3: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

iii

ABSTRAK

Eva Alvianita. Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di

Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah bimbingan T.Razali Rasyid dan Romi

Juliansyah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

produksi terhadap pendapatan usaha aneka keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya

pada tahun 2013.

Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan analisis regresi

linier sederhana. Variabel terikat yang digunakan adalah pendapatan usaha aneka

keripik (Y), dan variabel bebas yang digunakan adalah produksi (X) di Kabupaten

Aceh Barat Daya.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh persamaan analisis regresi linier

sederhana yaitu Y = 894,445X persamaan regresi linier sederhana ini dapat

dijelaskan bahwa nilai produksi (X) yaitu sebesar 894,445. Hal ini menyatakan

bahwa setiap kenaikan produksi (X) sebesar 1 unit, maka pendapatan usaha aneka

keripik (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 894,445 rupiah.

Koefesien determinasi menunjukkan bahwa pendapatan usaha aneka

keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya memperoleh nilai 85,2 persen. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel bebas (produksi) memberi sumbangan sebesar 85,2

persen terhadap variabel terikat (pendapatan usaha aneka keripik), sedangkan

sisanya sebesar 14,8 persen ini dipengaruhi oleh variabel yang terdapat diluar

model regresi penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji t menunjukkan

bahwa nilai thitung > ttabel (6,795 > 2,365), yang artinya bahwa secara parsial

variabel produksi berpengaruh secara positif terhadap pendapatan usaha aneka

keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya.

Kata kunci: Produksi, dan Pendapatan Usaha Aneka Keripik

Page 4: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

iv

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : PENGARUH PRODUKSI TERHADAP

PENDAPATAN USAHA ANEKA KERIPIK DI

KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

Nama Mahasiswa : EVA ALVIANITA

NIM : 10C20101068

Program Studi : EKP (Ekonomi Pembangunan)

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

Drs. H. T. Razali Rasyid Romi Juliansyah, SE

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi

Ekonomi Pembangunan

Zulbaidi, MM Yayuk EW, SE, M.Si

Tanggal Lulus : 21 September 2014

Page 5: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan yang menghasilkan

barang-barang homogen atau barang-barang yang mampunyai sifat saling

mengganti yang sangat erat. Persoalan utama yang dibahas dalam ilmu ekonomi

adalah berkaitan dengan perilaku perusahaan-perusahaan industri didalam

bersaing. Ilmu ekonomi industri yang bersaing dan industri yang kurang bersaing,

bahkan pada tingkat yang membesar dinyatakan tidak ada perbedaan sama sekali

antara ilmu ekonomi industri dan teori harga (Teguh, 2010 h.4).

Usaha untuk mengembangkan akses masyarakat dan menggalang

partisipasi masyarakat pedesaan terutama desa miskin dalam pembinaan sumber

daya manusia yang ada sangat diperlukan. Usaha tersebut akan berhasil melalui

beberapa program yang dirancang dan diimplementasikan secara bersama.

Program yang diperlukan adalah pelatihan ketrampilan penggunaan teknologi

tepat guna, pengenalan jenis usaha yang mempunyai nilai ekonomis tinggi,

pelatihan ketrampilan dalam pengelolaan dan pengetahuan pemasaran, terutama di

sektor usaha padat karya seperti usaha jasa pelayanan untuk sektor industri

pengolahan hasil pertanian (Kuncarawati dan Mumpuni 2004, h.1).

Dewasa ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan juga bernilai gizi

tinggi telah mengalami peningkatan, dengan mengetahui pemanfaatan dan

produk-produk apa saja yang dapat dihasilkan dari makanan tertentu akan

mendorong dan memotivasi petani untuk memanfaatkan hasil pertaniannya agar

memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Apabila ditinjau dari aspek ekonomis

Page 6: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

2

usaha pembuatan keripik mempunyai prospek yang menggembirakan, karena

dengan harga yang sangat terjangkau konsumen bisa menikmati keripik yang

renyah, gurih, pedas dan nikmat (Hasena 2011, h.1).

Pemanfaatan hasil sumber daya alam seperti umbi-umbian, pisang, dan

sebagainya dapat diproduksi untuk menghasilkan suatu produk dengan

penghasilan yang tinggi dimana sangat banyak digemari oleh masyarakat salah

satunya seperti pembuatan keripik. Konsumen dapat membeli dengan harga yang

terjangkau dan para podusen pun bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari dari

hasil penjualannya.

Kabupaten Aceh barat daya, dengan ibukota Blang Pidie mempunyai luas

1.685 km2 berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues, sebelah selatan berbatasan

dengan Kabupaten Aceh Selatan, sebelah timur Kabupaten Aceh Selatan dan

Samudera Hindia serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nagan Raya

(www.kemenegpdt.go.id/profildaerah.acehbaratdaya diakses 16 Januari 2014)

Seperti daerah Aceh pada umumnya, sektor industri bukanlah primadona

dalam mendongkrak suatu perekonomian daerah Aceh Barat Daya. Akan tetapi,

bukan berarti sektor tersebut tidak memberi andil dalam kesejahteraan

masyarakat. Industri pengolahan pada umumnya dibagi atas 9 subsektor, yaitu

industri makanan (makanan, minuman, dan tembakau), tekstil (pakaian jadi dan

kulit), industri kayu dan barang-barang dari kayu, industri kertas (kertas,

percetakan dan penerbitan), industri kimia dan hasil-hasilnya, industri mesin dan

peralatan, serta industri pengolahan lainnya.

Page 7: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

3

Sebagai penggerek perekonomian daerah ditetapkan bahwa lingkup

komoditas dalam arah pengembangan usaha mikro dan kecil yang menempati

peringkat pertama adalah usaha makanan ringan, melampaui usaha sutera alam,

usaha minyak sawit, usaha garam, dan yang lainnya. Salah satu jenis usaha mikro

dan kecil makanan ringan yang memiliki prospek sangat potensial untuk

dikembangkan adalah usaha pengolahan keripik (Oktavina et al 2008, h.1).

Mengenai industri makanan, perkembangannya dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 1

Jumlah Nilai Produksi Industri Makanan dalam Kabupaten Aceh Barat Daya

Tahun 2009

No. Nama Kecamatan Nilai Produksi (Kg) Pertahun

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Manggeng

Tangan-Tangan

Blang Pidie

Susoh

Kuala Batee

Babahrot

Lembah Sabil

Setia

Jeumpa

844.860

75.300

3.979.750

589.627

889.165

132.100

570.000

130.000

72.000

Total 7.282.802

Sumber: BPS, Aceh Barat Daya dalam Angka (Data Diolah 3 Januari 2014)

Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2009

jumlah produksi industri makanan dalam Kabupaten Aceh Barat Daya sebesar

7.282.802 kg. Terlihat jelas bahwa yang memberikan pengaruh untuk kemajuan

perekonomian Aceh Barat Daya dari Kecamatan Blang Pidie yakni sebesar

3.979.750 kg, disusul Kecamatan Kuala Batee sebesar 889.165 kg, kemudian

diikuti Kecamatan Manggeng sebesar 844.860, dan yang paling rendah

memberikan pengaruhnya yaitu Kecamatan Setia yakni berkisar 72.000 kg.

Page 8: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

4

Prospek pengembangan usahan makanan ringan sangat berpeluang besar

untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, apalagi peluang bisnis pembuatan

keripik, dimana usaha pembuatan keripik ini sangat membantu pendapatan

masyarakat.

Tabel 2

Jumlah Usaha Aneka Keripik

di Kabupaten Aceh Barat Daya

No Kecamatan Jumlah Usaha Keripik

1

2

3

4

Kecamatan Kuala Batee

Kecamatan Susoh

Kecamatan Blang Pidie

Kecamatan Manggeng

2 3 2 2

Total 9 Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Juni 2014)

Berdasarkan tabel 2 di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa di

Kecamatan Kuala Batee terdiri dari 2 usaha keripik, Kecamatan Susoh terdiri dari

2 usaha keripik, Kecamatan Blang Pidie terdiri dari 2 usaha keripik, dan

Kecamatan Manggeng terdiri dari 2 usaha dan di Kecamatan Susoh terdiri dari 3

usaha.

Tabel 3

Tahun Berdirinya Tiap Usaha

No Kecamatan Tahun Berdiri

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Bungong Jaroe

Usaha Erlina

Kerupuk Begadang

Usaha Rosni

Usaha Nasriah

Kerupuk Singkong 37

Usaha Rusni

Srikandi

Usaha Aton

2007

2005

2007

2005

2005

2006

2005

2008

2006 Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Juni 2014)

Berdasarkan tabel 3 di atas usaha aneka keripik di Kabupaten Aceh Barat

Daya paling lama berdiri selama 10 tahun dan paling lama selama 7 tahun sampai

saat ini. Usaha Bungong Jaroe berdiri pada tahun 2007, Usaha Erlina pada tahun

Page 9: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

5

2005, usaha Kerupuk Begadang pada tahun 2007, usaha Rosni pada tahun 2005,

usaha Nasriah pada tahun 2005, usaha Kerupuk Singkong 37 pada tahun 2006,

usaha Rusni pada tahun 2005, usaha Srikandi pada tahun 2008, dan usaha Aton

pada tahun 2006.

Pembuatan keripik di Kabupaten Aceh Barat daya khusunya sudah meluas

memasuki pasar. Banyak aneka keripik yang tersebar diseluruh kecamatan yang

telah dipasarkan, dalam proses pembuatannya pun tidak memerlukan proses

teknologi yang modern sehingga bisa digunakan dengan cara pengolahan manual

atau sederhana saja serta bahan baku yang tersedia sangat mendukung pula,

seperti di Kecamatan Susoh, Kecamatan Sangkalan, Kecamatan Blang Pidie dan

Kecamatan Kuala Batee. Keripik yang dihasilkan berupa keripik ubi, ketela,

sukun dan keripik pisang yang dihasilkan di Kecamatan Susoh, Kecamatan

Sangkalan, Kecamatan Blang Pidie dan Kecamatan Kuala Batee Kabupaten Aceh

Barat Daya.

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk membuat karya ilmiah

yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Produksi

terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalahnya adalah

berapa besar pengaruh produksi terhadap pendapatan usaha aneka keripik di

Kabupaten Aceh Barat Daya?

Page 10: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

6

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan penelitiannya adalah untuk

menganalisis pengaruh produksi terhadap pendapatan usaha aneka keripik di

Kabupaten Aceh Barat Daya.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis

Manfaat bagi penulis untuk memenuhi syarat tugas perkuliahan dan untuk

menambah wawasan tentang pengaruh produksi terhadap pendapatan usaha aneka

keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya sesuai dengan teori yang telah diberikan.

b. Bagi Lingkungan Akademik

Untuk dapat dijadikan bahan/acuan dalam memberikan pengetahuan dan

pengembangan terhadap mahasiswa(i) di lingkungan kampus dalam proses

perkuliahan.

1.4.2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini bagi pemerintah daerah atau instansi-

instansi terkait adalah dapat mengembangkan potensi ekonomi masyarakat dalam

mengelola sumber daya alam yang ada dalam memenuhi kebutuhan pokok

khususnya di Kabupaten Aceh Barat Daya.

1.5. Sistematika Pembahasan

Berdasarkan penelitian ini bagian pertama merupakan pendahuluan yang

berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, serta sistematika pembahasan.

Page 11: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

7

Bagian kedua merupakan tinjauan pustaka yang berisi tentang produksi,

keripik, pendapatan, penelitian terdahulu, dan perumusan hipotesis.

Bagian ketiga merupakan metode penelitian yang berisi tentang populasi

dan sampel, data penelitian, model analisis data, definisi operasional variabel, dan

pengujian hipotesis.

Bagian keempat merupakan hasil dan pembahasan yang terdiri dari

statistik deskriptif variabel penelitian, hasil pengujian hipotesis, analisis hasil

akhir dan pembahasan akhir.

Bagian kelima merupakan simpulan dan saran yang terdiri dari simpulan

dan saran-saran.

Page 12: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Produksi

Menurut Rosyidi (2009, h.56) produksi merupakan setiap proses yang

menciptakan nilai atau memperbesar nilai suatu barang atau usaha yang

menciptakan dan memperbesar daya guna barang.

2.1.1. Pengertian Produksi

Menurut Primyastanso dan Istikharoh (2006, h.17) produksi adalah

kegiatan untuk mengolah bahan baku atau bahan mentah menjadi bahan jadi atau

setengah jadi yang dapat dimanfaatkan atau digunakan oleh konsumen dan

mempunyai nilai lebih.

Selanjutnya menurut Soeharno (2007, h.67) produksi adalah suatu kegiatan

untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor

produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial skill, dimana produksi

merupakan usaha untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk

(form utility), memidahkan tempat (place utility), dan menyimpan (store utility).

Kemudian menurut Sugiarto (2007, h.202) produksi adalah suatu kegiatan

yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam kegiatan ekonomi

biasa dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi menunjukkan jumlah

maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian jumlah output dengan

menggunakan teknologi tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapatan di atas penulis dapat menyimpulkan

bahwa produksi adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan dari bahan tidak jadi

Page 13: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

9

menjadi bahan jadi (produk) dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor

produksi yang siap digunakan oleh konsumen.

2.1.2. Fungsi Produksi

Menurut Sukirno (2005, h.195) menyatakan bahwa fungsi faktor produksi

adalah hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang

diciptakannya. Faktor-faktor produksi terdari dari tenaga kerja, tanah, modal dan

keahlian kewirausahaan. Sebagaimana didalam teori ekonomi, didalam

menganalisis mengenai produksi selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi

(tanah, modal, dan keahlian kewirausahaan) adalah tetap jumlahnya. Hanya

tenaga kerja yang dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah

jumlahnya. Dengan demikian, dalam menggambarkan hubungan diantara faktor

yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah

hubungan diantara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang

dicapai. Fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Q = f (K, L, R, T)

Dimana:

K = jumlah stok modal

L = jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan

kemampuan kewirausahaan

R = kekayaan alam

T = tingkat teknologi yang digunakan

Q = jumlah produksi yang dihasilkan

Selanjutnya menurut Primyastanso dan Istikharoh (2006, h.17) fungsi

produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang jelas (Y) dan variabel yang

Page 14: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

10

menjelaskan (X), variabel yang dijelaskan biasanya berupa output dan variabel

yang menjelaskan berupa input dalam pembahasan teori ekonomi produksi, maka

yang banyak diminati dan dianggap penting adalah fungsi produksi.

Kemudian menurut Sukirno (2008, h.204) konsep yang dapat didefinisikan

dalam dua pengertian, yaitu:

a. Hubungan diantara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor

produksi yang digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi tersebut.

b. Suatu kurva yang menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai

jumlah tenaga kerja yang digunakan.

2.1.3. Faktor-faktor Produksi

Menurut Sudarman dalam Sari (2011, h.31) faktor-faktor produksi adalah

jenis-jenis sumber daya yang digunakan dan diperlukan dalam suatu proses

produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Besar kecilnya barang dan jasa dari

hasil produksi tersebut merupakan fungsi produksi dari faktor produksi. Faktor

produksi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:

a. Faktor Produksi Tetap (Fixed Input)

Yaitu faktor produksi yang kuantitasnya tidak bergantung pada jumlah

yang dihasilkan dan input tetap akan selalu ada meskipun output turun sampai

dengan nol.

b. Faktor Produksi Variabel (Variabel Input)

Yaitu faktor yang jumlahnya dapat berubah dalam waktu yang relatif

singkat dan sesuai dengan jumlah output yang dihasilkan.

Selanjutnya menurut Sugiarto et al (2007, h.15) faktor-faktor produksi

diantaranya sebagai berikut:

Page 15: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

11

a. Tanah dan Sumber Alam

Yaitu meliputi tanah, berbagai jenis barang tambang, hasil hutan, dan

sebagainya. Didalam arti luas istilah tanah juga meliputi sumber-sumber daya

alam lautan dalam batas-batas teritorial air suatu negara termasuk wilayah udara

di atasnya. Berlainan dengan faktor-faktor lainnya, tanah merupakan faktor

produksi yang persediaannya tidak dapat ditambah lagi bila kita kekurangan,

kecuali bila kita membelinya atau menyewanya. Suatu negara memiliki luas tanah

yang terbatas guna maksud-maksud produksinya. Areal tanah yang dimiliki suatu

negara dalam kaitannya dengan keragaman kesuburan dan topografinya sudah

barang tentu akan mempengaruhi manfaat ekonominya.

Tanah beserta kekayaan alam yang dikandungnya seperti halnya mineral,

air, dan sebagainya mempunyai sifat penawaran yang tetap (fixed, tidak dapat

ditambah lagi), sedangkan permintaan akan tanah terus-menerus meningkat dari

waktu ke waktu baik karena alasan kenaikan harga barang-barang pertanian,

kenaikan harga mineral serta barang-barang industri yang memakai bahan mentah

dari tanah maupun karena pertambahan jumlah penduduk. Didalam kaitannya

dengan permintaan akan barang-barang pertanian, perbedaan kesuburan tanah

akan menentukan perbedaan nilai sewanya, sebaliknya dalam kaitannya dengan

lokasi dikenal nilai lokasi sewa tanah. Tanah yang lokasinya lebih strategis akan

memperoleh nilai yang lebih tinggi.

a. Modal (capital)

Menurut Rosyidi (2009, h.55) modal merupakan faktor produksi yang

meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi

barang-barang lain serta jasa-jasa. Pengertian modal semacam ini sebenarnya

Page 16: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

12

hanyalah merupakan salah satu saja dari pengertian seluruhnya, sebagaimana yang

sering dipergunakan oleh ahli ekonomi. Sebab, modal juga mencakup arti uang

yang tersedia didalam perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta faktor

produksi lainnya.

Seseorang tentu saja tidak akan dapat membuat sebuah jembatan atau

menenun kaos oblong, misalnya dengan menggunakan uang. Orang hanya dapat

menggunakan uang untuk mendapatkan (membeli) faktor-faktor produksi untuk

kemudian dengannya baru bisa dilakukan proses produksi. Oleh karena itu,

pentinglah kiranya untuk membedakan dengan tegas perbedaan antara barang-

barang modal riil dan modal uang yakni dana yang digunakan untuk membeli

barang-barang modal dan faktor produksi lainnya.

Hal yang dimaksudkan dengan modal dalam faktor produksi ini adalah

barang-barang modal itu bukan modal uang. Terkait dengan hal itu, kalau istilah

produksi yang selama ini kita pakai selalu mengesankan kepada produksi barang-

barang konsumsi, maka untuk itu produksi yang dimaksud adalah produksi tidak

langsung.

Produksi tidak langsung adalah pembuatan suatu alat, sebuah mesin

ataupun setiap jenis barang modal, yang akan dipakai untuk membantu dalam

pembuatan barang-barang yang dipakai langsung (barang-barang konsumsi),

untuk memenuhi kebutuhan manusia.

b. Tenaga Kerja (labor)

Menurut Rosyidi (2009, h.56) istilah tenaga kerja dalam ilmu ekonomi

bukanlah semata-mata kekuatan manusia untuk mencakul, menggergaji,

bertukang, dan segala kegiatan fisik lainnya. Hal yang dimaksudkan disini

Page 17: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

13

memang bukanlah sekedar tenaga kerja saja tetapi lebih luas lagi, yaitu sumber

daya manusia (human resources).

Sumber daya manusia tidak saja mencakup tenaga fisik atau jasmani

manusia tetapi juga kemampuan mental atau kemampuan nonfisiknya, tidak saja

tenaga terdidik tetapi juga tenaga yang tidak terdidik, tidak saja tenaga yang

terampil tetapi juga yang tidak terampil. Oleh karena itu, benarlah jika ada orang

yang berkata bahwa kualitas atau mutu sumber daya manusia suatu bangsa itu

tergantung pada kualitas atau mutu ketaqwaan, kesehatan, kekuatan fisik,

pendidikan, serta kecakapan penduduknya.

b. Keahlian Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Menurut Sugiarto et al (2007, h.19) yaitu keahlian dan kemampuan

pengusaha-pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan

usaha. Keahlian kewirausahaan membutuhkan faktor produksi tanah dan sumber

daya alam, tenaga kerja, serta modal. Keahlian kewirausahaan meliputi kemahiran

para pengusaha untuk mengorganisasi berbagai faktor produksi untuk

keberhasilan usahanya. Terlepas dari keanekaragamannya sumber-sumber daya

mempunyai ciri-ciri umum yaitu jumlahnya terbatas, dapat digunakan untuk

membuat berbagai macam barang, dan mampu berkombinasi dengan sumber-

sumber daya lain untuk menghasilkan sesuatu barang tertentu.

2.1.4. Skala Produksi

Menurut Soeharno (2007, h.90-92) skala produksi terdiri dari:

a. Skala Produksi Konstan

Skala produksi konstan (constant return to scale – CRTS) adalah skala

produksi yang apabila penggunaan input ditambah (dinaikkan) sebesar x kali

Page 18: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

14

maka output akan meningkat x kali. Misalnya, Q = (3K,3L) = 300 unit.

Penggunaan K dan L dilipatkan menjadi 2 : 2 Q = f(6K,6L) = 2(300) = 600 unit.

Jadi, kalau penggunaan input ditingkatkan dua kali lipat maka hasil (output) akan

meningkat dua kali lipat. Kalau input ditingkatkan hingga 3 kali lipat maka

hasilnya pun akan 3 kali lipat lebih banyak dari hasil mula-mula. Peningkatan

output adalah konstan sesuai dengan kelipatan penggunaan input. Besar CRTS

adalah n = 1.

b. Skala Produksi dengan Tambahan Hasil Meningkat

Skala produksi dengan hasil meningkat (increasing return to scale–IRTS),

disebut demikian apabila penambahan faktor produksi K dan L dua kali akan

memberikan peningkatan output lebih dari dua kali. Besar IRTS adalah n >1.

c. Skala Produksi dengan Tambahan Hasil Menurun

Peningkatan input K dan L sebanyak 2 kali akan meningkatkan hasil yang

lebih rendah dari dua kali kenaikan input K da L. Hal ini disebut skala produksi

dengan tambahan hasil menurun (decreasing return to scale – DRTS). Besarnya 0

< n < 1.

2.2. Pendapatan

2.2.1. Pengertian Pendapatan

Menurut Arianto (2005, h.74) pendapatan adalah keseluruhan penerimaan

dari satu unit usaha selama satu jasa yang dihasilkan banyak dan mempunyai nilai

jual yang tinggi dan biaya produksi rendah, maka dengan sendirinya tingkat

keuntungan yang diperoleh akan tinggi pada periode tertentu setelah dikurangi

dengan penjualan retur dan potongan-potongan.

Page 19: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

15

Selanjutnya menurut Noor (2007, h.189) pendapatan perusahaan berasal

dari penjualan, sementara itu nilai penjualan ditentukan oleh jumlah unit terjual

(quality) dan harga jual (price), atau lebih sederhana dikatakan pendapatan fungsi

(quality, price) sedangkan pendapatan industri kecil diartikan sebagai hasil yang

diperoleh pengusaha dalam mengorganisasikan faktor-faktor produksi yang

dikelolanya.

2.2.2. Pengertian Pendapatan Masyarakat

Menurut Sukirno (2005, h.48) pendapatan masyarakat yang diperoleh

tanpa menghiraukan tersedia atau tidak faktor produksi. Pendapatan merupakan

penerimaan bersih seseorang baik berupa uang kontan maupun tidak. Pendapatan

disebut juga income dari seorang warga masyarakat adalah hasil dari hasil

penjualan, hasil faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada sektor produksi.

2.2.3. Jenis-Jenis Pendapatan

Menurut Sukirno (2008, h.33) pendapatan terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

a. Pendapatan Nasional Net

Pendapatan Nasional Net (Net Nasional Income) adalah pendapatan yang

dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai

pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak

tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya

dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dan lain-

lain.

Page 20: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

16

b. Pendapatan Perseorangan

Menurut Mankiew (2006, h.9) Pendapatan Perseorangan (Personal

Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh rumah tangga dan usaha

yang bukan perusahaan. Tidak seperti pendapatan nasional, pendapatan

perorangan tidak mengikut sertakan Pendapatan Tertahan (Etained Earnings),

yaitu pendapatan yang diperoleh perusahaan namun tidak dibagikan kepada para

pemiliknya. Pendapatan perorangan juga mengurangi pajak pendapatan

perusahaan dan kontribusi pada tunjangan sosial

c. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Dipossable Income) adalah

pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa

konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.

Dipossable income ini diperoleh dari Pendapatan Perorangan (Personal Income)

dikurangi dengan pajak langsung. Pajak Langsung (Direct Tax) adalah pajak yang

bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung

ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

d. Pendapatan Nasional Riel

Pendapatan nasional riel adalah pendapatan nasional yang dihitung atau di

tentukan berdasarkan harga-harga yang tidak berubah atau tetap dari tahun

ketahun.

e. Pendapatan Nasional Menurut Harga yang Berlaku

Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku adalah pendapatan

nasional yang dihitung atau ditentukan berdasarkan harga-harga yang berlaku

pada tahun dimana produksi nasional yang sedang dinilai diproduksikan.

Page 21: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

17

f. Pendapatan Nasional Menurut Harga Tetap

Pendapatan nasional menurut harga tetap adalah harga yang berlaku pada

suatu tahun tertentu dan seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang

dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.

2.3. Usaha

2.3.1. Pengertian Usaha

Menurut Zaharuddin (2010, h.7) usaha atau juga disebut suatu perusahaan

adalah suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-

menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh

perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak

berbentuk badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan disuatu daerah dalam

suatu negara.

Usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan

untuk mencapai suatu maksud. Tentu pengertian usaha ini berbeda jika usaha

yang dimaksud adalah berada dalam ruang lingkup ilmu tertentu (kangmoes.com

diakses 11 Juni 2014).

2.3.2. Penentuan Lokasi Usaha

Menurut Kasmir dan Jakfar (2009, h.147) seperti yang kita ketahui bahwa

prioritas utama aspek tekni/operasi adalah menganalisis masalah penentuan lokasi.

Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam menganalisis akan

berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya.

Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah

sebagai berikut:

Page 22: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

18

a. Jenis Usaha yang Dijalankan

b. Apakah Dekat dengan Pasar atau Konsumen

c. Apakah dengan Bahan Baku

d. Apakah Tersedia Tenaga Kerja

e. Tersedia Sarana dan Prasarana (Transportasi, Listrik dan Air)

f. Apakah dengan Pusat Pemerintahan

g. Apakah Dekat dengan Lembaga Keuangan

h. Apakah Berada di Kawasan Industri

i. Kemudahan Melakukan Ekspansi / Perluasan

j. Kondisi Adat Istiadat / Budaya / Sikap Masyarakat Setempat

k. Hukum yang Berlaku di Wilayah Setempat

2.3.3. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kegagalan Usaha

Menurut Kasmir dan Jakfar (2009, h.8-9) secara umum faktor-faktor yang

menyebabkan kegagalan bisnis secara benar dan sempurna seperti yang telah

diuraikan adalah sebagai berikut:

a. Data dan Informasi tidak Lengkap

Sewaktu melakukan penelitian data dan informasi yang disajikan kurang

lengkap, sehingga hal-hal yang seharusnya menjadi penilaian tidak ada.

Kemudian, dapat pula data yang disediakan tidak dapat dipercaya atau palsu.

Karena itu, sebelum melakukan studi sebaiknya kumpulkan data dan informasi

selengkap mungkin, melalui berbagai sumber yang ada yang tentunya dapat di

pertanggung jawabkan kebenaran datanya.

Page 23: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

19

b. Tidak Teliti

Kegagalan dapat pula disebabkan si penstudi (orang yang melakukan

studi) kurang teliti dalam meneliti dokumen-dokumen yang ada. Oleh karena itu,

dalam hal ini penstudi perlu melatih atau mencari tenaga yang benar-benar ahli

dibidangnya, sehingga faktor ketelitian ini menjadi jaminan. Kecerobohan sekecil

apapun akan sangat berpengaruh terhadaphasil penelitian.

c. Salah Perhitungan

Kesalahan dapat pula diakibatkan sipenstudi salah dalam melakukan

perhitungan. Misalnya, dalam hal penggunaan rumus atau cara menghitung,

sehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat. Didalam hal ini juga perlu disikapi

untuk menyediakan tenaga ahli yang andal dibidangnya.

d. Pelaksanaan Pekerjaan Salah

Para pelaksana bisnis sangat memegang peranan penting dalam

keberhasilan menjalankan bisnis tersebut. Apabila para pelaksana dilapangan

tidak mengerjakan proyek secara benar atau tidak sesuai dengan pedoman yang

telah ditetapkan, maka kemungkinan bisnis tersebut gagal sangat besar.

e. Kondisi Lingkungan

Kegagalan lainya adalah adanya unsur-unsur yang terjadi yang memang

tidak dapat kita kendalikan. Artinya, pada saat melakukan penelitian dan

pengukuran semuanya sudah selesai dengan tepat dan benar, namun dalam

perjalanan akibat terjadinya perubahan lingkungan pada akhirnya berimbas

kepada hasil penelitian dalam studi kelayakan bisnis. Perubahan lingkungan

seperti perubahan ekonomi, politik, hukum, sosial, dan perubahan perilaku

masyarakat atau karena bencana alam

Page 24: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

20

f. Unsur Sengaja

Kesalahan yang sangat fatal adalah adanya faktor kesengajaan untuk berbuat

kesalahan. Artinya peneliti sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuai dengan

kondisi yang sebenarnya dengan berbagai sebab. Atau para pelaksana dilapangan

juga melakukan perbuatan yang tercela, sehingga menyebabkan gagalnya suatu

proyek atau usaha.

2.4. Keripik

2.4.1. Pengertian Keripik

Keripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan irisan tipis dari umbi-

umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati, untuk

menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan

tepung yang diberi bumbu rempah tertentu (id.wikipedia.org/wiki/keripik diakses

16 Januari 2014).

2.4.2. Macam-Macam Keripik

Keripik dengan penggorengan manual, yaitu keripik yang digoreng dengan

menggunakan kuali/wajan. Ada beberapa jenis yang diproduksi di Kabupaten

Aceh Barat Daya, diantaranya:

1. Keripik pisang, keripik yang terbuat dari pisang.

2. Keripik singkong, keripik yang terbuat dari singkong.

3. Keripik sukun, keripik yang terbuat dari sukun.

Page 25: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

21

2.5. Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian telah dilakukan yang berkaitan dengan analisis

elastisitas modal dan tenaga kerja terhadap produksi aneka keripik di Kabupaten

Aceh Barat Daya, diantaranya:

a. Hasil penelitian dari Purnama, Husna (2011) melakukan penelitian dengan

judul “Pengembangan kemitraan dan pembiayaan usaha kecil menengah pada

sentra industri keripik di Bandar Lampung”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pengembangan kemitraan dan pembiayaan usaha kecil menengah yang

menggunakan analisis finansial meliputi NPV, IRR, net B/C, gross B/C, dan

payback period terhadap sentra industri keripik ini layak secara finansial untuk

mendapatkan bantuan program pembiayaan, pola kemitraan dan pembiayaan

yang dilakukan oleh para pengusaha keripik yang berasal dari BUMN model

kemitraan yang dilakukan adalah pasif karena tidak terjadi keterkaitan bisnis

antara pihak eksternal dan pengusaha keripik, serta analisis pemasaran dengan

metode S-C-P dinyatakan bahwa SIK ini memiliki pasar bersaing sempurna

dan penjual adalah price taker.

b. Hasil penelitian dari Hasena (2013) melakukan penelitian dengan judul “Usaha

keripik singkong pedas, untungnya mengalir deras”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dengan mengolah singkong menjadi keripik, akan

diperoleh keuntungan yang lebih besar daripada menjual singkong secara

langsung tanpa proses pengolahan, sehingga dengan usaha keripik singkong ini

penghasilan petani akan meningkat.

Page 26: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

22

2.6. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian dari penelitian ini, diduga bahwa jumlah produksi

aneka keripik berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usaha aneka keripik di

Kabupaten Aceh Barat Daya.

Page 27: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

III. METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah keseluruhan usaha aneka keripik di Kabupaten Aceh

Barat Daya. Oleh karena itu, untuk produksi aneka keripik yang terdapat 9 usaha

keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya, maka penulis mengambil sampel yang

terdapat di Kecamatan Susoh, Kecamatan Manggeng, Kecamatan Blang Pidie dan

Kecamatan Kuala Batee.

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampling jenuh/boring

sampling yang keseluruhan anggota populasi dijadikan sampel apabila data yang

diperoleh sangat kecil. Selanjutnya yang akan menjadi sampel pada penelitian ini

adalah keseluruhan dari usaha aneka keripik sebanyak 9 unit usaha pada tahun

2013. Jumlah populasi dan sampel dapat dilihat dapat tabel berikut ini:

Tabel 4

Populasi dan Sampel Aneka Keripik Kabupaten Aceh Barat Daya

No Kecamatan Nama Usaha Populasi Sampel

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Kecamatan Kuala Batee

Kecamatan Kuala Batee

Kecamatan Susoh

Kecamatan Susoh

Kecamatan Susoh

Kecamatan Blang Pidie

Kecamatan Blang Pidie

Kecamatan Manggeng

Kecamatan Manggeng

Bungong Jaroe

Usaha Erlina

Kerupuk Begadang

Usaha Rosni

Usaha Nasriah

Kerupuk Singkong 37

Usaha Rusni

Srikandi

Usaha Aton

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1 Total 9 9

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Juni 2014)

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

Page 28: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

24

a. Data Primer.

Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung

dari responden. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk

menjawab pertanyaan penelitian. Sumber data primer diperoleh dengan

melakukan wawancara, dengan memberikan kuisioner kepada pemilik usaha

keripik yang terpilih sebagai sampel.

b. Data Sekunder.

Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung pada instansi-instansi terkait dan relavan, seperti Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Aceh Barat Daya.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

antara lain:

a. Studi pustaka;

Yaitu metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan

dengan cara membaca buku-buku dan literatur lainnya yang diperlukan.

a. Penelitian Lapangan;

Yaitu peneliti mendatangi pemilik usaha aneka keripik. Data lapangan

dikumpulkan secara langsung dengan cara mengisi kuisioner yang telah

dipersiapkan terlebih dahulu sebelum pengumpulan data diadakan. Data lapangan

tersebut dilakukan dengan teknik pengamatan, penelitian langsung ke lapangan

dan kuisioner.

Page 29: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

25

3.3. Model Analisis Data

Untuk menganalisis hubungan antar variabel dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana, analisis korelasi, dan uji t.

Mempermudah dan mengurangi kesalahan secara manual, pengolahan data dalam

analisis ini menggunakan program SPSS versi 19.0.

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

Menurut Supranto (2004, h.177) analisis regresi linier sederhana ini hanya

mengandalkan satu variabel bebas dan variabel terikat yaitu tanpa konstanta

dengan rumus:

Y = bX ........................................................................................................... (1)

Dimana :

Y = Pendapatan Usaha Aneka Keripik (Variabel terikat)

X = Produksi (Variabel bebas)

a = nilai konstanta

b = koefisien regresi

b. Analisis Korelasi

1. Koefisien Korelasi (r)

Menurut Syakhiruddin (2008, h.263) Koefisien korelasi merupakan suatu

koefisien yang menjelaskan keeratan hubungan keterkaitan antara variabel bebas

(X) dengan variabel tak bebas (Y).

2. Koefisien Determinasi (

Koefisien determinasi atau koefisien penentu yang menjelaskan besarnya

pengaruh nilai suatu variabel (variabel X) terdapat naik atau turunnya (variasi)

nilai variabel lainnya (variabel Y).

Page 30: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

26

3. Uji t

Uji signifikansi parameter individual (uji t) dilakukan untuk melihat

signifikansi dari pengaruh variabel bebas (produksi) terhadap variabel terikat

(pendapatan usaha aneka keripik) secara individual, dengan rumus sebagai berikut

(Syakhiruddin 2008, h. 267):

thitung =

................................................................................................ (2)

Dimana:

n = Jumlah tahun

r = Koefisien korelasi

3.4. Definisi Operasional Variabel

Agar tidak menimbulkan pengertian ganda tentang variabel-variabel utama

pada penelitian ini, maka akan dijelaskan definisi masing-masing variabel sebagai

berikut :

a. Pendapatan usaha aneka keripik (Y) adalah jumlah penghasilan rata-rata

masyarakat yang didapat dalam suatu kegiatan usahanya di Kabupaten Aceh

Barat Daya yang diukur dalam satuan rupiah.

b. Produksi (X) adalah jumlah produksi aneka keripik di Kabupaten Aceh Barat

Daya yang diukur dalam satuan kilogram (kg).

3.5. Pengujian Hipotesis

Hipotesa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian

sisi kiri yaitu:

a. H0 ; β = 0, bahwa variabel produksi yang diteliti tidak berpengaruh secara

nyata terhadap pendapatan usaha aneka keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya.

Page 31: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

27

b. H1; β > 0, bahwa variabel produksi yang diteliti berpengaruh secara nyata

terhadap pendapatan usaha aneka keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya.

Kriteria uji-t, hipotesa yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

a. Apabila thitung>ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh

yang nyata antara produksi terhadap pendapatan usaha aneka keripik di

Kabupaten Aceh Barat Daya.

b. Apabila thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak terdapat

pengaruh yang nyata antara produksi terhadap pendapatan usaha aneka keripik

di Kabupaten Aceh Barat Daya.

Page 32: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya

Industri pengolahan pada umumnya terbagi atas 9 (sembilan) sektor, yaitu

industri makanan (makanan, minuman, dan tembakau), tekstil (pakaian jadi dan

kulit), industri kayu dan barang-barang dari kayu, industri kertas (kertas,

percetakan, dan penerbitan), industri kimia dan hasil-hasilnya, industri barang

galian bukan lpgam, industri logam dasar, industri mesin dan peralatannya dan

industri pengolahan lainnya (BPS 2013, h.312).

Seperti halnya subsektor industri makanan, sektor industri ini telah mampu

mendongkrak perekonomian Kabupaten Aceh Barat Daya, karena dapat

memberikan andil untuk kesejahteraan masyarakat salah satunya pengolahan

usaha aneka keripik yang tidak asing lagi dijadikan sebagai jajanan masyarakat.

Berikut ini merupakan karakteristik responden pada usaha aneka keripik

berdasarkan umur di Kabupaten Aceh Barat Daya:

Tabel 5

Jumlah Responden Berdasarkan Umur

pada Usaha Aneka Keripik

di Kabupaten Aceh Barat Daya

No Umur Responden

1

2

3

4

15-30

31-40

41-50

≥60

1

4

4

0

Total 9 Sumber: Data Primer (Juni 2014)

Berdasarkan tabel 5 di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah responden

berdasarkan umur di lokasi penelitian terlihat bahwa responden yang berusia 26

sampai 30 tahun sebanyak 1 orang, pada usia 31 sampai 35 tahun sebanyak 1

Page 33: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

29

orang. Selanjutnya pada usia 36 sampai 40 tahun dan 41 sampai 45 tahun

sebanyak 3 orang. Kemudian pada usia 46 sampai 50 tahun sebanyak 1 orang. Hal

ini menunjukkan bahwa responden yang diteliti dari usia 26 sampai 50 tahun

masih berproduktif dalam mengelola usaha aneka keripik di Kabupaten Aceh

Barat Daya.

Tabel 6

Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan

pada Usaha Aneka Keripik

di Kabupaten Aceh Barat Daya

No Pendidikan Jumlah Responden

1

2

3

4

SD

SMP

SMA

Perguruan Tinggi

2

3

4

-

Total 9 Sumber: Data Primer (Juni 2014)

Berdasarkan tabel 6 di atas penulis dapat menjelaskan bahwa jumlah

responden yang usaha aneka keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya ini dengan

tingkat pendidikan tertinggi sebanyak 4 orang dengan pendidikan SMA.

Selanjutnya disusul oleh tingkat pendidikan SMP dan SD sebanyak 3 orang dan 2

orang. Terlihat jelas bahwa dengan tingkat pendidikan rendah telah mampu

memiliki kemampuan untuk berwirausahaan untuk menciptakan lapangan

pekerjaan.

Setiap usaha yang telah dijalankan ini tidak terlepas dari modal yang

diperoleh untuk membangun dan mengembangkan usahanya, seperti yang terlihat

pada tabel sebagai berikut:

Page 34: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

30

Tabel 7

Sumber Modal yang Diperoleh oleh Usaha Aneka Keripik

Di Kabupaten Aceh Barat Daya

No Sumber Modal Unit Usaha

1

2

3

4

Modal Sendiri

Pinjaman

Koperasi

Lain-Lain

7

-

2

-

Total 9 Sumber : Data Primer (Mei 2014)

Berdasarkan tabel 7 di atas penulis dapat menjelaskan bahwa usaha aneka

keripik yang dikelola secara umum berasal dari modal sendiri dan koperasi.

Modal sendiri terdiri dari 7 unit usaha dan koperasi terdiri dari 2 unit usaha di

Kabupaten Aceh Barat Daya.

Usaha aneka keripik ini dengan tingkat pemasaran yang dilakukan tidak

terlepas dari hasil yang diperoleh dari penjualan hasil produksi yang ditargetkan,

karena hasil penjualan yang diperoleh akan digunakan untuk keperluan biaya

ongkos angkut dan keperluan membeli bahan baku, sehingga dapat dipasarkan

keberbagai tempat, seperti pasar buah, kios, bahkan swalayan. Jumlah produksi

dan pendapatan usaha aneka keripik dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 8

Jumlah Produksi Usaha Aneka Keripik Pertahun

di Kabupaten Aceh Barat Daya

Tahun 2013

No Nama Usaha Nama Responden Jumlah Produksi (Kg)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Bungong Jaroe

Usaha Erlina

Kerupuk Begadang

Usaha Rosni

Usaha Nasriah

Kerupuk Singkong 37

Usaha Rusni

Srikandi

Usaha Aton

Nasruddin

Erlina

Salmawati

Rosni

Nasriani

Rosmiati Sarbinik

Rusni

Zulbaidah

Aton

4.680

7.200

93.600

15.600

9.600

156.000

2.880

2.000

15.000 Sumber: Data Primer (Data Diolah Juni 2014)

Page 35: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

31

Berdasarkan tabel 8 tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa jumlah

produksi yang dihasilkan oleh usaha aneka keripik pada tahun 2013 dengan

tingkat produksi yang cukup signifikan. Produksi tertinggi dihasilkan oleh

kerupuk singkong 37 sebesar 156.000 kg, kemudian diikuti oleh kerupuk

begadang sebesar 93.600 kg, dan dengan tingkat produksi terendah dihasilkan

oleh Srikandi sebesar 2.000 kg serta oleh usaha rusni menghasilkan sebesar 2.880

kg.

Kemudian hasil produksi yang diperoleh akan menghasilkan jumlah

pendapatan usaha aneka keripik yang dipasarkan kesetiap lokasi yang ditargetkan

atau telah menjadi tempat langganan para pemilik usaha. Berikut hasil pendapatan

yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 9:

Tabel 9

Jumlah Pendapatan Usaha Aneka Keripik Pertahun

di Kabupaten Aceh Barat Daya

Tahun 2013

No Nama Usaha Nama

Responden

Jumlah Rata-Rata

Pendapatan (Rp)

Perbulan

Jumlah

Pendapatan

(Rp)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Bungong Jaroe

Usaha Erlina

Kerupuk

Begadang

Usaha Rosni

Usaha Nasriah

Kerupuk

Singkong 37

Usaha Rusni

Srikandi

Usaha Aton

Nasruddin

Erlina

Salmawati

Rosni

Nasriani

Rosmiati

Sarbinik

Rusni

Zulbaidah

Aton

2.131.750

892.167

6.183.083

2.416.667

1.375.000

2.691.667

782.667

493.000

1.872.083

25.581.000

10.706.000

74.197.000

29.600.000

16.500.000

86.000.000

9.280.000

5.000.000

22.465.000 Sumber: Data Primer (Mei 2014)

Berdasarkan tabel 9 di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pendapatan

usaha aneka keripik pada tahun 2013 yang diperoleh pada setiap unit usaha

berbeda-beda. Seperti yang terlihat pada tabel, pendapatan tertinggi dihasilkan

Page 36: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

32

oleh usaha kerupuk singkong 37 sebesar Rp.86.000.000, usaha kerupuk begadang

sebesar Rp.74.197.000, selanjutnya usaha bungong jaroe sebesar Rp.25.581.000,

dan usaha aton sebesar Rp.22.465,000. Tingkat produksi terendah dihasilkan oleh

usaha srikandi sebesar Rp.5.000.000 dan usaha rusni sebesar Rp.9.280.000.

Setiap usaha yang terjadi terlihat berfluktuasi dimana dengan produksi

rendah dapat menghasilkan pendapatan usaha yang tinggi, dengan tingkat

produksi tinggi menghasilkan pendapatan usaha yang rendah, dan dengan

produksi tinggi tetap menghasilkan tingkat penghasilan usaha yang tinggi.

Perbedaan yang terjadi disebabkan oleh mutu atau kualitas produk yang

dihasilkan kurang diminati masyarakat bahkan dari segi rasanya, dan juga dari

segi kemasan terlihat kurang menarik.

Selanjutnya penulis melakukan analisis statistik yang digunakan untuk

membuktikan hipotesis penelitian dalam hal ini digunakan analisa regresi linier

sederhana, analisa korelasi dan uji t yang diolah melalui program SPSS versi 19,0,

dengan variabel dependent (Y) dan variabel independent (X) adalah sebagai

berikut:

X = Produksi

Y = Pendapatan Usaha Aneka Keripik

4.2. Hasil Pengujian Hipotesis

Bagian ini penulis akan membahas tentang pengaruh yang ditimbulkan

oleh produksi terhadap pendapatan usaha aneka keripik di Kabupaten Aceh Barat

Daya yang akan dianalisis dengan menggunakan model analisis regresi linier

sederhana yang akan diolah melalui Program Statistik SPSS versi 19.0. Hasil

akhir yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

Page 37: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

33

Tabel 10

Standar Deviasi Rata-Rata dan Observasi

No Variabel Rata-Rata Root Mean

Square Observasi

1.

2.

Pendapatan_Usaha_An

eka_Keripik

Produksi

25117444.44

18462.22

31725604.36

32746.292

9

9 Sumber: Hasil Regresi (Data Diolah Juni 2014)

Berdasarkan tabel 10 di atas penulis dapat menjelaskan bahwa rata-rata

pendapatan usaha aneka keripik (Y) di Kabupaten Aceh Barat Daya selama kurun

waktu 2013 adalah 25117444,44 dengan root mean square 31725604,36

sedangkan rata-rata produksi (X) adalah 18462,22 dengan root mean square

32746,292 serta N menyatakan jumlah observasi yang diteliti sebanyak 9 unit

usaha.

4.3. Hasil Akhir

4.3.1. Uji Regresi Linier Sederhana

Tabel 11

Regresi Linier Sederhana

Model

Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coeffic

ients t

Sig

.

95,0 % Confidence

Interval

B Std.Error Beta Lowe

Bound

Upper

Bound

Produksi 894.445 131.625 .923 6.795 .000 590.918 1197.972

Sumber: Hasil Regresi (Data Diolah Juni 2014)

Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 11 di atas maka diperoleh

persamaan regresi linier sederhana akhir estimasi sebagai berikut:

Y = bX

Y = 894,445X

Persamaan regresi linier sederhana tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Page 38: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

34

Berdasarkan hasil regresi sederhana tersebut diperoleh bahwa nilai

produksi (X) yaitu sebesar 894,445. Hal ini menyatakan bahwa setiap kenaikan

produksi (X) sebesar 1 unit, maka pendapatan usaha aneka keripik (Y) akan

mengalami kenaikan sebesar 894,445 rupiah.

4.3.2. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

Hal ini dipergunakan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan keeratan

serta arah hubungan antara produksi terhadap pendapatan usaha aneka keripik di

Kabupaten Aceh Barat Daya.

Tabel 12

Hasil Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

No Variabel Pendapatan_Usaha_Aneka_

Keripik Produksi

1. Std. Cross-Product

a. Pendapatan_Usaha_Aneka

_Keripik

b. Produksi

1.000

.923

.923

1.000

2. Model

a. Koefesien Korelasi (R)

b. Koefesien Determinasi

Adjusted

c. Koefesien Determinasi (R2)

.923

.834

.852 Sumber: Hasil Regresi (Data Diolah Juni 2014)

Berdasarkan tabel 12 tersebut penulis dapat menjelaskan bahwa Koefesien

korelasi variabel bebas (produksi) diperoleh R = 0,923 secara positif menjelaskan

bahwa terdapat hubungan yang kuat antara produksi (X) terhadap pendapatan

usaha aneka keripik (Y) dengan keeratan hubungan 92,3 persen.

Berdasarkan hasil pengujian ini maka dapat diketahui pengaruh antara

produksi (X) terhadap pendapatan usaha aneka keripik (Y) di Kabupaten Aceh

Barat Daya. Adapun koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat diketahui

dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:

Page 39: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

35

Koefisien determinasi = r2

x 100%

Koefisien determinasi = (0,923)2 x 100%

Koefisien determinasi = 85,2 %

Berdasarkan perhitungan tersebut penulis dapat menjelaskan bahwa nilai

koefesien determinasi bernilai 85,2 persen. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

bebas (produksi) memberi sumbangan sebesar 85,2 persen terhadap variabel

terikat (pendapatan usaha aneka keripik), sedangkan sisanya sebesar 14,8 persen

ini dipengaruhi oleh variabel yang terdapat diluar model regresi penelitian ini.

4.3.3. Uji t (Uji Parsial/individual)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar

variabel bebas produksi (X) terhadap variabel terikat pendapatan usaha aneka

keripik (Y) secara individual dengan tingkat kepercayaan (level of confidence 95

persen) pada taraf nyata (α) = 0,025 yaitu:

Berdasarkan tabel 10 nilai thitung dapat dijelaskan bahwa untuk variabel

produksi dengan nilai thitung > ttabel (6,795 > 2,365), yang artinya bahwa secara

parsial variabel produksi berpengaruh secara positif terhadap pendapatan usaha

aneka keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya.

4.4. Pembahasan Hasil

Berdasarkan hasil output dari penelitian yang telah dilakukan variabel

produksi mempunyai hubungan yang positif terhadap pendapatan usaha aneka

keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya yaitu nilai thitung > ttabel (6,795 > 2,365),

terbukti dengan nilai signifikan yang lebih kecil dari α 0,025 yaitu sebesar 0,000.

Page 40: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

36

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh bahwa rata-rata

pendapatan aneka usaha keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya adalah

Rp.2.093.120,- dalam satu tahun. Pendapatan aneka usaha keripik sangat

dipengaruhi oleh tingkat produksi itu sendiri. Semakin tinggi produksi yang

dihasilkan maka semakin tinggi pula tingkat pendapatan yang diperoleh oleh

usaha aneka keripik. Tingkat rata-rata produksi dapat menghasilkan Rp.1.539,-

dalam satu tahun.

Maka dalam hal ini penulis dapat menjelaskan bahwa berdirinya usaha

aneka keripik telah mampu membantu perekonomian masyarakat khususnya para

pemilik usaha aneka keripik, selanjutnya dengan pengembangan usaha tersebut

para pemilik usaha aneka keripik telah mampu merekrut tenaga kerja baik

berpendidikan rendah namun memiliki kualitas yang cukup optimal, serta dengan

demikian telah mengurangi tingkat pengangguran dan mendongkrak pertumbuhan

perekonomian wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya.

Page 41: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang dilakukan dalam penelitian

ini, yaitu di Kabupaten Aceh Barat Daya dapat disimpulkan bahwa produksi

berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan usaha aneka keripik di Kabupaten

Aceh Barat Daya. Hal ini berdasarkan pada tingkat kepercayaan (confidence interval

95%) yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tingkat rata-rata pendapatan usaha aneka keripik di tahun 2013 di Kabupaten

Aceh Barat Daya sebesar 25117444,44 dengan root mean square 31725604,36

sedangkan rata-rata produksi (X) adalah 18462,22 dengan root mean square

32746,292 serta N menyatakan jumlah observasi yang diteliti sebanyak 9 unit

usaha.

b. Koefesien korelasi variabel bebas diperoleh R = 0,923 persen secara

signifikan menjelaskan terdapat hubungan antara produksi (X) terhadap

pendapatan usaha aneka keripik (Y) dengan keeratan hubungan 92,3 persen.

Selanjutnya Koefesien determinasi bernilai 85,2 persen. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel bebas (produksi) memberi sumbangan sebesar 85,2 persen

terhadap variabel terikat (pendapatan usaha aneka keripik), sedangkan sisanya

sebesar 14,8 persen ini dipengaruhi oleh variabel yang terdapat diluar model

regresi penelitian ini.

c. Persamaan akhir diperoleh Y = 894,445X persamaan regresi linier sederhana

ini dapat dijelaskan bahwa nilai produksi (X) yaitu sebesar 894,445. Hal ini

menyatakan bahwa setiap kenaikan produksi (X) sebesar 1 unit, maka

Page 42: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

38

pendapatan usaha aneka keripik (Y) akan mengalami kenaikan sebesar

894,445 rupiah.

d. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji t, untuk variabel

produksi dengan nilai thitung > ttabel (6,795 > 2,365), yang artinya bahwa secara

parsial variabel produksi berpengaruh secara positif terhadap pendapatan usaha

aneka keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya.

5.2. Saran-Saran

Berdasarkan hasil analisis data, adapun beberapa saran untuk pihak-pihak

terkait yang dapat disampaikan antara lain:

a. Bagi Pemerintah

Kepada Pemerintah Daerah atau Pusat agar dapat lebih meningkatkan dan

mengembangkan industri pemilik usaha aneka keripik di Kabupaten Aceh Barat

Daya, khususnya pada pengembangan usaha aneka keripik, yang telah mampu

meningkatkan pendapatan masyarakat demi memenuhi kebutuhan sehari-hari,

dengan tingkat pertumbuhan ekonomi akan semakin membaik.

b. Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat agar lebih memanfaatkan hasil pertaniannya dimana

dapat dijadikan nilai ekonomis seperti umbi-umbian, pisang, dan lainnya. Dengan

demikian, masyarakat telah mandiri untuk membantu keuangannya sehari-hari

untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan yang berkelanjutan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penulis menyadari atas berbagai kekurangan dan keterbatasan dalam

penelitian ini, oleh karena itu beberapa saran yang dapat dipertimbangkan

mengenai dengan judul dalam penelitian ini, diantaranya:

Page 43: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

39

1. Diharapkan agar dapat menambah jumlah penelitian yang akan dijadikan

sampel penelitian, agar hasil yang diharapkan lebih terlihat signifikan.

2. Diharapkan agar dapat menambah beberapa variabel yang lebih berpengaruh

terhadap pendapatan usaha aneka keripik.

Page 44: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

40

DAFTAR PUSTAKA

Arianto. 2005. Akutansi Manajemen. Erlangga. Jakarta

BPS.2010. Aceh Barat Daya dalam Angka. Badan Pusat Statistik Aceh Barat

Daya. Blang Pidie

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Aceh Barat Daya. 2014

Haseena, Anisa. 2013. Usaha Keripik Singkong Pedas Untungnya Mengalir

Deras. Jurnal

Kasmir dan Jakfar. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Kencana. Jakarta

Kuncarawati, Ikip Laily dan Mumpuni N, Gumoyo. 2004. Peningkatan

Pendapatan Petani dengan Pengolahan Pisang Menjadi Keripik dan Cuka

Pisang pada Petani di Kecamatan Tumpangi. Jurnal Dedikasi

Mankiew, N. Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi Ketiga. Selemba

Empat. Jakarta

Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Managerial. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta

Oktavina, Rakhma., Ma’arif, M.Syamsul., Eriyatno dan Hambali, Erliza. 2008.

Sistem Evaluasi Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (Studi Kasus: Usaha

Pengolahan Keripik Pisang di Provinsi Lampung). Jurnal Ilmiah. Bogor

Primyastanso, Mimit dan Iatikharoh, Nunik. 2006. Potensi dan peluang bisnis.

Bahter Press. Malang

Rosyidi, Suherman. 2009. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan kepada Teori

Ekonomi Mikro dan Makro. Edisi Revisi. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta

Sari, Panca Kurnia. 2011. Analisis Efisien dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Produksi Industri Kecil Kabupaten Kendal. Skripsi

UNDIP

Soeharno. 2007. Teori Mikro Ekonomi. ANDI. Yogyakarta

Sukirno, Sadono. 2008. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar. PT Grafindo Persada.

Jakarta

Sugiarto et al. 2007. Manajemen Produksi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Supranto, J. 2004. Statistik. Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta

Page 45: PENGARUH PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHA …repository.utu.ac.id/679/1/I-V.pdf · Pengaruh Produksi terhadap Pendapatan Usaha Aneka Keripik di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah

41

Syakhiruddin. 2008. Statistika Ekonomi. CV Perdana Mulya Sarana. Medan

Teguh, Muhammad. 2010. Ekonomi Industri. Rajawali Pers. Jakarta

Zaharuddin, Harmaisar. 2010. Menangkap Peluang Usaha. Edisi Kedua. CV Dian

Anugerah Prakarsa. Yogyakarta

Id.wikipedia.org/wiki/keripik diakses 16 Januari 2014

Kangmoes.com diakses 11 Juni 2014

www.kemenegpdt.go.id/profildaerah.acehbaratdaya diakses 16 Januari 2014