faktor-faktor yang mempengaruhi produksi coklat di ...repository.utu.ac.id/363/1/bab i_v.pdf ·...

43
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI OLEH RADIAN SYAPUTRA NIM : 08C20101056 PROGRAM EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2014

Upload: others

Post on 03-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

COKLAT DI KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

OLEH

RADIAN SYAPUTRA

NIM : 08C20101056

PROGRAM EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

COKLAT DI KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

OLEH

RADIAN SYAPUTRA

NIM : 08C20101056

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar

PROGRAM EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pertanian budidaya tanaman dan ternak menjadi salah satu kebudayaan

yang diturunkan dari generasi kegenerasi, pertanian mempunyai peran penting

dalam perekonomian bangsa Indonesia pertanian merupakan pendapatan utama

dan sumber devisa, pertanian merupakan hasil interaksi komponen manusia

dengan alam sekitarnya, suatu tanaman mempunyai daya pendekatan pada alam

atau kondisi fisik tertentu sehingga tidak semua tanah dapat diusahakan pada

suatu daerah tertentu.

Sektor pertanian merupakan sektor yang mampu bertahan dalam kondisi

apapun termasuk saat krisis Indonesia, sektor pertanian ikut berperan penting

dalam pemulihan ekonomi di Indonesia, sektor pertanian juga menjadi salah satu

komponen utama dalam program dan strategi pemerintah untuk mengatasi

kemiskinan.

Sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung tenaga kerja,

dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya. Pada dasarnya sektor

pertanian merupakan suatu sektor yang mempunyai ruang lingkup yang luas yang

dapat dimanfaat dalam beberapa sub sektor yang dimiliki oleh kegiatan usaha tani

tersebut antara lain perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan.

Masa orde baru pemerintah berupaya meningkatkan produksi bahan

pangan, dengan berbagai terobosan dan strategi untuk meningkatkan pendapatan

pertanian, mengingat sebahagian besar penduduk Indonesia berkerja di sektor

pertanian, dalam rangka meningkatkan hasil pendapatan pertanian pemerintah

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

2

melaksanakan program penyuluhan dan perluasan lahan serta mengalih dan

mengembangkan teknologi secara bertahap semua ini untuk meningkatkan

produksi dan pendapatan petani.

Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan produksi agar

keuntungan menjadi lebih tinggi. Produksi dan produksi tidak lepas dari faktor-

faktor produksi yang dimiliki petani untuk meningkatkan produksi hasil

panennya. Rendahnya pendapatan yang diterima karena tingkat produksi tenaga

kerja rendah pula. Salah satu penyebab rendahnya produksi tenaga kerja adalah

lambannya peningkatan upah riil buruh pertanian. Faktor- faktor produksi yang

dimiliki petani umumnya memiliki jumlah yang terbatas tetapi disisi lain petani

juga ingin meningkatkan produksi usahataninya. Hal tersebut menuntut petani

untuk menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki dalam pengelolaan

usahatani secara efisien.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui penggunaan

faktor produksi usahatani padi secara efisien yaitu dengan menghitung efisiensi

secara alokatif. Efisiensi alokatif menujukkan hubungan antara biaya dan output,

dimana efisiensi alokatif tercapai apabila petani mampu memaksimalkan

keuntungan yaitu menyamakan nilai produk marginal setiap faktor produksi

dengan harganya. dengan mengetahui penggunaan faktor-faktor produksi yang

optimal maka dapat tercapai keuntungan maksimal dengan penggunaan biaya

sekecil-kecilnya

Begitu juga di Kabupaten Nagan Raya, didalam mengembangkan sektor

pertanian pemerintah telah berupaya cukup maksimal untuk meningkatkan hasil-

hasil produksi, contohnya Pemerintah mengalokasikan dana senilai Rp 12,8 miliar

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

3

untuk pengembangan sektor pertanian, guna mempercepat pertumbuhan ekonomi

dan terlaksananya program 10 juta ton beras, dan juga membuka lahan- lahan baru,

pembangunan infrastruktur seperti irigasi ini semua untuk menunjang

pertumbuhan pertanian di Kabupaten Nagan Raya. Www.Ciputranetws.Com/Rill/

Pemerintah–Bantu–Petani–Nagan–Raya–Rp 12-8 Miliar. di akses pada Tanggal

24 Juni 2013

Solusi lain, untuk meningkatkan produksi coklat, pemerintah menempuh

jalan dengan mengubah cara orientasi petani yang sub sistem kearah petani

komersil melalui pengembangan agribisnis. dengan demikian, petani

mengembangkan tanaman yang produktif sehingga mempunyai pangsa pasar yang

dapat meningkatkan pendapatan taraf sosial ekonomi untuk kehidupan petani.

Tanaman coklat salah satu tanaman sektor perkebunan yang sangat

diminati oleh petani, karena harga jualnya yang relatif tinggi dan mudah untuk di

produksi dalam jangka waktu sederhana, coklat merupakan tumbuhan berwujud

pohon dan ketinggian lima meter, tanaman coklat adalah tanaman tahunan jika

dibudidayakan dengan baik maka hasil produksi juga akan ikut meningkat yang

dapat membawa keuntungan bagi pendapatan petani coklat, begitu juga di

Kecamatan Darul Makmur yang mana produksi coklat mencapai angka 302 Kg/ha

ini mengambarkan, tanaman coklat memberikan pendapatan yang menjanjikan

kepada masyarakat. Coklat merupakan komoditas strategis berbasis kerakyatan

yang memiliki keungulan untuk kesejahtraan petani, termasuk petani di

Kabupaten Nagan Raya hal ini dikarenakan coklat merupakan salah satu

komoditas perkebunan yang relatif cenderung dapat meningkatkan taraf hidup

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

4

masyarakat, karena tanaman ini dapat berproduksi sepanjang tahun sehingga dapat

menjadi sumber pendapatan harian atau mingguan bagi petani.

Pengembangan tanaman coklat di Kabupaten Nagan Raya menjadi bagian

penting dari program pemberantasan kemiskinan tingkat kesejahteraan masyarakat

sangat tergantung pada pendapatan hasil coklat, tingkat harga pasar yang dinilai

sangat strategi menjadi coklat sebagai sumber pendapatan yang dapat menjanjikan

sebahagian masyarakat, artinya, coklat telah menjadi komoditi ungulan

masyarakat, harga biji coklat kering yang ditampung pedagang-pedagang

pengumpul bertahan antara Rp. 15.000 sampai dengan Rp. 20.000/kg.

Prospek yang sangat tinggi, tanaman coklat merupakan sebagai salah satu

komoditi yang banyak diminati oleh para petani dalam berusahatani. Untuk

mengatahui luas lahan tanaman coklat, rata-rata dan jumlah petani kepala keluarga

yang membudidayakan tanaman coklat di Kabupaten Nagan Raya dapat di lihat

pada 1 berikut:

Tabel 1 Keadaan Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Coklat

di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

No Kecamatan

Luas

Areal Produksi Produktivitas

(ha) (Ton ) Kg/ha

1 2

3 4

5 6 7

8 9

10

Darul Makmur Tripa Makmur

Kuala Kuala Persisir

Tadu Raya Beutong Beutong Ateuh Banggalang

Seunangan Suka Makmue

Seunagan Timur

1258 1606

824 421

130 336 5

417 308

66

380 391

148 60

64 81 3

95 83

25

302 243

180 143

492 241 600

228 270

377

Jumlah 5371 1330 248 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Nagan Raya 2013

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

5

Berdasarkan Tabel 1 di atas terlihat bahwa luas areal tanaman coklat

seluas 5372 ha dengan tingkat produksi 1330 ton dan tingkat produksi tanaman

coklat yang dihasilkan di Kabupaten Nagan Raya tahun 2012 yaitu sebesar 248

Kg/ha, adapun Kecamatan Darul Makmur dengan tingkat produktivitas 302

Kg/ha, Kecamatan Tripa Makmur produktivitas sebesar 243 Kg/ha, dan

Kecamatan Kuala dengan produksi sebesar 180 Kg/ha, dan Kecamatan Kuala

Pesisir dengan produktivitas sebesar 143 Kg/ha, dan Kecamatan Tadu Raya

dengan produktivitas sebesar 492 Kg/ha, dan Kecamatan Beutong dengan

produktivitas sebesar 241 Kg/ha, dan Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang

dengan produktivitas sebesar 600 Kg/ha, dan Kecamatan Seunagan dengan

produktivitas sebesar 228 Kg/ha, dan Kecamatan Suka Makmue dengan

produktivitas sebesar 270 Kg/ha, dan Kecamatan Seunagan Timur dengan

produksi sebesar 377 Kg/ha.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk

melalukan penelitian ini dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Produksi Coklat di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: Berapa besar pengaruh luas lahan, tenaga

kerja, dan biaya produksi terhadap produksi coklat di Kecamatan Darul Makmur

Kabupaten Nagan Raya?

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

6

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh luas

lahan, tenaga kerja, dan biaya produksi terhadap produksi coklat di Kecamatan

Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya?

1.4. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah disebutkan diatas, maka manfaat

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Teoritis.

1. Penulis.

Guna untuk menambah wawasan penulis dan untuk mengetahui apa saja

faktor- faktor yang mempengaruhi produksi petani coklat di Kecamatan Darul

Makmur Kabupaten Nagan Raya.

2. Lingkungan Akademik.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menambah bahan

bacaan bagi Mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar.

1.4.2. Manfaat Praktis.

Dari hasil penelitian ini diharapkan para petani coklat akan

mendapatkan ide dan masukan maupun saran-saran guna dalam rangka

peningkatan produksi khususnya produksi petani coklat yang ada di Kecamatan

Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

1.5. Sistematika Pembahasan

Dalam penyusunan skripsi ini sistematika yang di gunakan terdiri dari 5

(lima) bab yaitu:

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

7

Bab pertama ini penulis mengemukakan pokok bahasan mengenai Latar

Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Manfaat Teoritis, Manfaat Praktis, Sistematika Pembahasan.

Bab kedua ini membahas tentang Konsep Petani dan Pertanian, Produksi,

Biaya Produksi, Tenaga Kerja, Perumusan Hipotesis.

Bab ketiga ini penulis mengemukakan mengenai, Populasi dan Sampel,

Data Penelitian, Metode Analisa Data, Defenisi Operasional Variabel, Perumusan

Hipotesis.

Bab keempat ini penulis membahas tentang hasil dan pembahasan yang

meliputi Statistik Deskriptif Variabel, Hasil Pengujian Hipotesis, dan pembahasan

hasil penelitian.

Bab lima penulis menyimpulkan tentang simpulan dan saran.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Petani dan Pertanian

Petani adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam pada tanah

pertanian. Definisi petani adalah orang yang melakukan cocok tanam dari lahan

pertaniannya atau memelihara ternak dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan

dari kegiatan itu. Pengertian petani yang dikemukakan tersebut di atas tidak

terlepas dari pengertian pertanian. Pertanian adalah kegiatan manusia

mengusahakan terus dengan maksud memperoleh hasil-hasil tanaman ataupun

hasil hewan, tanpa mengakibatkan kerusakan alam. Di akses pada Tanggal 20

Desember 2013. http://globallivebook.blogspot.com/2013/08/konsep-petani-dan-

pertanian.html.

Bertolak dari pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa antara petani dan

pertanian tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu

perbedaannya hanya terletak pada obyek saja.

Menurut (Slamet, 2000, h. 18-19) petani asli adalah petani yang memiliki

tanah sendiri, bukan penyakap maupun penyewa. Menurutnya, sekecil apapun

tanah yang dimiliki seorang petani, dia tetap disebut petani asli jika dia memiliki

tanah sendiri. Sebaliknya, meskipun seseorang mampu menguasai tanah luas,

tetapi tanah yang dikuasainya itu bukan miliknya sendiri, dia tidak bisa disebut

sebagai petani asli, melainkan petani ketengan. Menurutnya, seluas apapun tanah

yang dikuasai oleh petani ketengan, dia belum bisa disebut orang kaya. Karena

itu, tidak mengherankan jika seorang petani ketengan tidak dapat meningkatkan

status sosialnya dalam struktur masyarakat desa bedasarkan penguasaan tanahnya.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

9

Uraian Slamet, dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud dengan petani

asli adalah petani yang memiliki tanah sendiri-bukan penyewa maupun penyakap-

terlepas dari apakah tanahnya itu digarap sendiri secara langsung maupun digarap

oleh buruh tani.

Istilah petani asli dapat ditafsirkan sebagai konstruksi masyarakat desa

paling tidak konstruksinya tentang sosok petani yang ”sebenarnya” (the real

peasant). Penambahan kata ”asli” dalam kata”petani” menunjukkan, bahwa petani

yang memiliki tanah sendiri adalah gambaran ideal sosok petani yang hidup dalam

konstruksi persepsi masyarakat. Di sini kita tidak bisa mendikotomikan ”asli” dan

”palsu“, melainkan”citra ideal” dan ”kenyataan empiri”. Ideal dalam konteks ini

tidak berarti hanya hidup dalam dunia ide dan harapan, karena bisa juga lahir dari

sebuah kenyataan yang pernah ada. Itu artinya, persepsi tersebut lahir dari sebuah

pandangan historis tentang petani yang pernah dikenal masyarakat di waktu

lampau. Dengan kalimat lain, penambahan kata ”asli” dalam kata ”petani”

menandakan bahwa secara historis apa yang disebut petani itu adalah orang yang

menggarap dan mengelola tanah miliknya sendiri. Singkatnya, pengertian petani

secara genuine adalah orang yang memiliki dan menggarap tanah miliknya sendiri

(Slamet, 2000, h. 20)

Konseptualisasi petani asli menunjukkan, bahwa tanah merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari kehidupan petani. Poin pentingnya bukan hanya

terlletak pada soal, bahwa tanah adalah alat produksi utama petani, melainkan

bahwa alat produksi itu mutlak dimiliki petani. Implikasinya, petani yang tidak

memiliki tanah sendiri tidak dianggap sebagai petani sejati atau asli. Implikasi

politisnya, petani mutlak dan mempertahankan dan menjaga hak kepemilikannya

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

10

atas tanah. Dengan demikian, kita bisa mengatakan bahwa konsep petani as li

memiliki kaitan sosial-budaya-politik (Sadikin, 2001, h. 31).

Pertanian (agriculture) bukan hanya merupakan aktivitas ekonomi untuk

menghasilkan pendapatan bagi petani saja. Lebih dari itu, petani adalah sebuah

cara hidup (way of life atau livehood) bagi sebagian besar petani. Oleh karena

sektor dan sistem pertanian harus menempatkan subjek petani sebagai pelaku

sektor pertanian secara utuh, tidak saja petani sebagai homo economicus,

melainkan juga sebagai homo socius dan homo religius. Konsekuensi pandangan

ini adalah dikaitkannya unsur-unsur nilai sosial-budaya lokal, yang memuat aturan

dan pola hubungan sosial, politik, ekonomi, dan budaya ke dalam kerangka

paradigma pembangunan sistem pertanian secara menyeluruh. (Simatupang, 2003,

h. 14-15)

2.2. Produksi

2.2.1. Pengertian produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana

sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk

menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa.

Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana

produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan

menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Su’ud, ( 2007, h.

176) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah

keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

11

Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses

produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu

barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja,

mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia

(http://yprawira.wordpress.com/pengertian-dan-proses-produksi/diakses 6 januari

2014)

2.2.2. Jenis Produksi

Jenis-jenis produksi

1. Berdasarkan hasil produksi:

a. Produksi Barang

b. Produksi Jasa

2. Berdasarkan bidang produksi :

a. Ekstraktif,

Merupakan kegiatan usaha yang mengambil barang-barang yang disediakan

alam.

b. Agraris

Agraris atau pertanian kegiatannya menggunakan lahan tanah sebagai unsur

pokoknya.

c. Perdagangan

Dagang atau bisnis kegiatan usahanya bergerak dalam kegiatan jual beli

barang. Membeli dari produsen dan menjualnya kembali kepada konsumen

tanpa mengubah bentuk barang yang diperjualbelikan

d. Industri dan Kerajinan

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

12

Industri kegiatan usahanya mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau

setengah jadi.

e. Jasa

jasa kegiatan usahanya bergerak di bidang pelayanan (service) kepada

masyarakat dengan tujuan memperoleh pendapatan berupa imbalan jasa.

3. Jenis produksi berdasarkan arus proses produksi.

a. Proses produksi terus menerus (continuous)

Suatu proses produksi di mana bahan-bahan yang diolah mengalir secara

berurutan melalui beberapa tingkat pengerjaan, sehingga bahan yang diolah

berubah menjadi barang jadi. Dengan demikian bahan-bahan mengalir terus

menerus tanpa berhenti dari satu mesin pindah ke mesin berikutnya dan akhirnya

bahan tersebut ketika keluar dari mesin yang terakhir sudah menjadi barang jadi

atau siap untuk dipergunakan oleh konsumen.

b. Proses produksi terputus-putus (intermittent).

Suatu proses produksi di mana bahan-bahan yang diolah atau diproses

tidak mengalir secara terus menerus, tetapi setiap kali terputus atau terhenti untuk

kemudian digabungkan dengan bahan lainsehingga menjadi barang jadi.

2.2.3. Konsep Produksi

Secara konsep, produksi adalah kegiatan menghasilkan sesuatu, baik

berupa barang maupun jasa. Dalam pengertian sehari-hari produksi adalah

mengolah input, baik berupa barang atau jasa yang lebih bernilai atau bermanfaat.

2.2.4. Faktor Produksi

Menurut Noor (2007, h.148) faktor produksi adalah segala sesuatu yang

diperlukan untuk menghasilkan produksi. Faktor produksi ini antara lain meliputi

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

13

bahan baku, bahan penolong, teknologi dan pendapatan produksi, tenaga kerja

(manusia), dan energi. Menurut Sudarman dalam Kurnia, Sari (2011, h. 31) faktor

produksi adalah jenis-jenis sumber daya yang digunakan dan diperlukan dalam

suatu proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Besar kecilnya barang

dan jasa dari hasil produksi tersebut merupakan fungsi produksi dari faktor

produksi. Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, pertama,

faktor produksi tetap (Fixed Input) adalah faktor produksi yang kuantitas nya

tidak bergantung pada jumlah yang dihasilkan dan input tetap akan selalu ada

meskipun output turun sampai dengan nol. Kedua, faktor produksi varibel

(Variable Input), yaitu faktor produksi yang jumlahnya dapat berubah dalam

waktu yang relatif singkat dan sesuai dengan jumlah output yang dihasilkan.

Yang dimaksud dengan faktor produksi adalah semua korbanan yang

diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan

dengan baik. Di berbagai literatur faktor produksi ini dikenal pula dengan istilah

input, production faktor dan korbanan produksi. Faktor produksi memang sangat

menentukan besar-kecilnya produksi yang diperoleh. Dalam berbagai pengalaman

menunjukkan bahwa faktor produksi lahan, modal untuk membeli bibit, pupuk,

obat-obatan, tenaga kerja dan aspek manajemen adalah faktor produksi yang

terpenting diantara faktor-faktor produksi yang lain. Hubungan antara faktor

produksi (input) dan produksi (output) biasanya disebut dengan fungsi produksi

atau juga disebut dengan faktor relationship. Biaya produksi yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah biaya pembelian bahan baku dan upah tenaga kerja

Soekartawi (2003, h.45).

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

14

Pengertian produksi sehari-hari, produksi berarti setiap usaha

menghasilkan barang nyata, seperti usaha pertanian, perikanan, perkebunan, dan

peternakan. Sedangkan menurut pengertian ekonomi produksi berarti, setiap

tindakan menambah nilai benda atau setiap usaha menghasilkan barang atau jasa.

Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai

macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Tanggung jawab manajer

produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber

menjadi hasil yang dapat dijual. Dua keputusan yang diperlukan akan menjadi

topik pembahasan selanjutnya adalah :

a. Keputusan yang berhubungan dengan desain dari system produksi

manufaktur.

b. Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system

tersebut baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek

Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan system

produksi:

a. Disain produksi dari barang yang diproses

b. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya

c. Disain tugas

d. Lokasi dari fasilitas produksi

e. Layout dari fasilitas tersebut

Produksi menurut tingkatnya :

1. Produksi primer, menghasilkan bahan mentah seperti : agraria (pertanian dan

perkebunan) dan ekstraktif (bermacam-macam pertambangan, penangkapan

ikan, perburuan dan kehutanan).

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

15

2. Produksi sekunder atau pengelolaan kedua seperti kerajinan dan industri.

3. Industri tertier atau ketiga, seperti transport.

4. Produksi keempat yaitu pergudangan (veem) dan perdagangan.

5. Produksi jasa lain : Bank menerima tabungan dan meminjamkan uang.

Asuransi, pertanggungan untuk membagi-bagi resiko

2.3. Produktivitas

2.3.1. Pengertian Produktivitas

Secara umum produktivitas dapat diartikan sebagai hubungan antara hasil

nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya.

Produktivitas juga dapat diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi

barang dan jasa (Sinungan, 2008, h. 12).

Produktivitas mengandung pengertian filosofis, definisi kerja dan teknis

operasional. Secara filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan

(Sinungan, 2005, h. 10). Keadaan hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan mutu

kehidupan besok harus lebih baik dari hari ini. Pandangan hidup dan sikap mental

yang demikian akan mendorong manusia untuk tidak cepat merasa puas, akan

tetapi terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja. Untuk

definisi kerja, produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai

(keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan per

satuan waktu.

Definisi kerja ini mengandung cara atau metode pengukuran walaupun

secara teori dapat dilakukan, akan tetapi dalam praktek sukar dilaksanakan,

terutama karena sumber daya masukan yang dipergunakan umumnya terdiri dari

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

16

banyak macam dan dalam proporsi berbeda. Sumber daya masukan dapat terdiri

dari beberapa faktor produksi seperti tanah, gedung, mesin, peralatan, bahan

mentah dan sumber daya menusia itu sendiri. Produktivitas masing-masing faktor

produksi tersebut dapat dilakukan baik secara bersama-sama maupun secara

berdiri sendiri.

Peningkatan produktivitas manusia merupakan sasaran strategis karena

peningkatan produktivitas faktor- faktor lain sangat tergantung pada kemampuan

tenaga manusia yang memanfaatkannya. Sehungga dapat dikemukakan bahwa

produktivitas merupakan rasio yang menunjukan perbandingan antara jumlah

produksi yang dihasilkan dengan jumlah faktor yang dipergunakan menurut

satuan waktu tertentu. Beberapa konsep mengenai produktivitas :

a. Konsep ekonomi adalah produktivitas merupakan usaha manusia untuk

menghasilkan barang yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan hidup

manusia.

b. Konsep fisiologis adalah produktivitas mengandung pandangan hidup,

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan

dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan keadaan

esok harus lebih baik dari hari ini.

c. Konsep sistem adalah produktivitas mengandung arti pencapaian suatu

tujuan harus ada kerja atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan

sebagai suatu sistem.

Banyak sekali faktor yang mempengaruhi produktivitas seseorang dalam

bekerja. Produktivitas orang yang bekerja pada lingkungan kerja yang baik dan

nyaman lebih tinggi produktivitasnya dari pada lingkungan kerja yang tidak

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

17

menyenangkan. Produktivitas kerja dipengaruhi oleh faktor- faktor antara lain

(Sinungan, 2005, h. 12)

a. Motivasi, termasuk motivasi berprestasi, motivasi terhadap mutu kerja dan

kehidupan.

b. Kecakapan, termasuk menggunakan peralatan dan teknologi, manajerial

antara hubungan manusia, pemecahan masalah dari hasil pendidikan,

pengalaman, dan penelitian.

c. Kepribadian, termasuk pandangan terhadap nilai-nilai, etos kerja, disiplin

pendidikan, kerja sama, partisipasi pada pekerjaan.

d. Peran, pandangan terhadap peran yang dilakukan terhadap pengembangan

dan pembangunan yang di pengaruhi rasa ikut memiliki, pengalaman serta

solidaritas kelompok.

Sedangkan menurut L.Greenberg yang dikutip Mucdarsyah (2003, h.12),

mendefinisikan "Produktivitas sebagai perbandigan antara totalitas pengeluaran

pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut”.

Muchdarsyah (2003, h.16) juga mengelompokkan pengertian produktivitas dalam

tiga kelompok yaitu :

a. Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain adalah ratio

dari apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi

yang dipergunakan (input).

b. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari

pada kemarin,dan hari esok lebih baik dari hari ini.

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

18

c. Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi tiga faktor

esensial, yakni: investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi

serta riset; manajemen; dan tenaga kerja.

Beberapa pendapat diatas, maka penulis menyimpulkan yang mana secara

sederhana bahwa pengertian produktivitas kerja adalah rasio output terhadap

input. Input bisa mencakup biaya produksi dan biaya-biaya lainnya. Output terdiri

dari penjualan, pendapatan dan kerusakan.

2.3.2. Teori Produktivitas

Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata

maupun fisik (barang dan jasa) masukan yang sebenarnya. L. Greenberg dalam

Rahman (2011, h. 10) mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara

totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode

tertentu. Peningkatan produktivitas berkaitan dengan produksi.

Produktivitas merupakan rasio antara kepuasan atas kebutuhan dan

pengorbanan yang dilakukan. Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo dalam

Rahman (2011, h. 10), produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan

hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa) dengan sumber (jumlah tenaga

kerja, modal, tanah, energi dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan

hasil tersebut.

Secara konsep produktivitas menurut piagam OSLA tahun 1984 adalah (J.

Ravianto dalam Rahman (2011, h. 11):

1. Produktivitas adalah konsep universal, dimaksudkan untuk menyediakan

semakin banyak barang dan jasa untuk semakin banyak orang dengan

menggunakan sedikit sumber daya.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

19

2. Produktivitas berdasarkan atas pendekatan multidisiplin yang secara efektif

merumuskan tujuan rencana pembangunan dan pelaksanaan cara-cara produktif

dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien namun tetap

menjaga kualitas.

3. Produktivitas terpadu menggunakan keterampilan modal, teknologi

manajemen, informasi, energi, dan sumber daya lainnya untuk mutu kehidupan

yang mantap bagi manusia melalui konsep produktivitas secara menyeluruh.

4. Produktivitas berbeda di masing-masing negara dengan kondisi, potensi, dan

kekurangan serta harapan yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan dala m

jangka panjang dan pendek, namun masing-masing negara mempunyai

kesamaan dalam pelaksanaan pendidikan dan komunikasi.

5. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu teknologi dan teknik manajemen akan

tetapi juga mengandung filosofi dan sikap mendasar pada motivasi yang kuat

untuk terus menerus berusaha mencapai mutu kehidupan yang baik.

Penulis menyimpulkan teori produktivitas adalah suatu konsep dengan

menjelaskan hubungan antara hasil dengan sumber yang dipakai untuk

menghasilkan hasil tersebut.

2.4. Biaya Produksi

2.4.1. Pengertian Biaya Produksi

Menurut (Alma, 2000, h. 125) biaya adalah setiap pengorbanan untuk

membuat suatu barang atau untuk memperoleh suatu barang yang bersifat

ekonomis rasional. Jadi dalam pengorbanan ini tidak boleh mengandung unsure

pemborosan sebab segala pemborosan termasuk unsur kerugian, tidak dibebankan

ke harga pokok. Jenis dan perilaku biaya merupakan elemen kunci dalam proses

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

20

penganggaran, terutama menyangkut tanggung jawab manajer. Biaya dapat

dibedakan atas.

1. Biaya variabel, yaitu biaya yang berubah-ubah secara langsung dengan tingkat

aktivitas yang ada misalnya komponen penjualan menurut metode komisi

langsung.

2. Biaya semi variabel, yaitu biaya yang bervariasi dengan tingkat aktivitas yang

ada tetapi tidak dalam proporsi langsung.

3. Biaya tetap, yaitu biaya yang tidak terpengaruh oleh perubahan aktivitas tetapi

bersifat konstan selama periode tertentu.

Biaya dapat juga dikelompokan menjadi.

1. Biaya langsung, yaitu biaya yang langsung dibebankan pada aktivitas atau

bagian tertentu dari organisasi.

2. Biaya tidak langsung, yaitu biaya yang tidak dapat dikaitkan dengan produk

tertentu.

Menurut (Mulyadi 2002, h. 14) biaya produksi merupakan biaya - biaya

yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk

dijual.

Menurut (Hansen dan Mowen, 2000, h. 24) biaya produksi adalah biaya

yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Sedangkan

menurut Sutrisno (2001, h. 3) biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

mengolah bahan baku menjadi produk selesai. Biaya ini dikeluarkan oleh

departemen produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung dan biaya overhead pabrik.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

21

Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah

suatu pengorbanan atau penyerahan sumber-sumber daya atau ekonomi yang

diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk

tujuan tertentu di masa mendatang. Bahan langsung dapat digolongkan ke dalam

kelompok biaya utama (prime cost). Upah pekerja langsung dan overhead pabrik

dapat digabungkan ke dalam biaya konversi (conversion cost) yang

mencerminkan biaya pengubahan bahan langsung menjadi barang jadi.

2.4.2. Hubungan Antara Biaya Produksi dengan Produktivitas

Menurut (Sukirno, 2003, h. 205), biaya produksi adalah pengeluaran yang

dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor- faktor produksi dan bahan-

bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang

diproduksikan perusahaan tersebut. Disini jika penggunaan biaya biaya produksi

semakin tinggi maka produktivitas petani coklat akan semakin meningkat dan

sebaliknya jika penggunaan biaya produksi sedikit maka produktivitas petani

coklat akan menurun. Jadi hubungan antara biaya produksi dengan produktivitas

petani coklat mempunyai hubungan positif.

Penulis menyimpulkan yang mana hubungan antara biaya produksi

dengan produktivitas adalah apabila semakin tinggi biaya produksi yang

digunakan oleh petani coklat, maka produktivitas akan semakin meningkat, dan

sebaliknya apabila biaya produksi yang digunakan sedikit oleh petani coklat maka

pendapatan akan menurun.

2.5. Tenaga Kerja

Menurut (Tornquist, 2004, h. 1), Tenaga kerja memiliki pengaruh yang

besar dalam suatu perekonomian, karena ikut memberikan kontribusi dalam hal

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

22

factor produksi untuk berproduksi dan menjalankan kegiatan ekonomi.

Pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja dianggap sebagai faktor positif dalam

merangsang pertumbuhan ekonomi.

Menurut (Mulyadi, 2002, h. 57), tenaga kerja (man power) adalah

penduduk dalam usia kerja (15-64 tahun) yang dapat menproduksi barang dan jasa

jika ada permintaan terhadap mereka dan mereka mau berpartisipasi dalam

aktivitas tersebut. Tenaga kerja atau man power terdiri dari angkatan kerja dan

bukan angkatan kerja dibedakan dalam 3 golongan yaitu.

1. Pengangguran (open unemployed), yaitu orang yang sama sekali tidak bekerja

dan berusaha mencari pekerjaan.

2. Setengah pengangguran (underemployed), yaitu jam kerja mereka kurang

dimanfaatkan, sehingga produktivitas kerja dan pendapatan rendah.

3. Bekerja penuh dimana dalam prakteknya suatu negara telah mencapai tingkat

penggunaan tenaga kerja penuh bila dalam perekonomian tingkat

pengangguranya kurang dari 4 persen.

Sedangkan untuk golongan bukan angkatan kerja merupakan bagian dari

penduduk bukan angkatan kerja yang non aktif secara ekonomi. Mereka terdiri

dari yang bersekolah, mengurus rumah tangga, penerima pensiun, mereka yang

hidupnya tergantung pada orang lain karena lanjut usia, cacat, dalam penjara atau

sakit kronis.

Penulis menyimpulkan tenaga kerja adalah penduduk yang masih

produktif atau penduduk yang berusia 15 sampai 50 tahun dan mereka dapat

memproduksi barang tertentu maupun jasa tertentu.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

23

2.6. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan latar belakang penelitian, yang berlandaskan teoritis maka

penulis mencoba merumuskan hipotesis yang merupakan batasan yang dapat

dirumuskan dari penelitian yaitu:

1. Biaya produksi diduga berpengaruh secara signifikan terhadap produksi

coklat di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

2. Tenaga kerja diduga berpengaruh secara signifikan terhadap produksi

coklat di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

3. Luas lahan diduga berpengaruh secara signifikan terhadap produksi coklat

di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

III. METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008, h. 104). Dalam

penelitian ini populasi yang diambil oleh penulis adalah seluruh petani coklat dari

lima desa yang sentral produksi coklat di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten

Nagan Raya yang berjumlah 78 petani. Jumlah petani dapat dilihat pada tabel 2 :

Tabel 2 Nama Desa dan Jumlah Petani Coklat di Kecamatan Darul Makmur

Kabupaten Nagan Raya

No Nama Desa Jumlah Petani

Coklat

1 Ujong Lamie 23

2 Alu Wakie 18

3 Tuwi Buya 13

4 Suka Rame 9

5 Kuta Trieng 15

Jumlah 78 Sumber: Data Kantor Camat Darul Makmur Kab Nagan Raya 2013

Diketahui dari tabel diatas jumlah populasi terdapat sebanyak 78 yang

tersebar pada 5 Desa. Dari jumlah populasi tersebut diambil sampel menggunakan

rumus slovin dengan derajat kesalahan 10% sebagai berikut:

𝑛 =𝑁

1 +𝑁𝑒2

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Nilai kritis ( batas ketelitian)

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

25

Berdasarkan rumus Slovin dengan nilai kritis (e) yang digunakan sebesar

10 persen, dengan jumlah populasi (N) sebesar 78. Dengan demikian jumlah

sampel (n) dalam penelitian ini adalah :

𝑛 =𝑁

1 +𝑁𝑒2

𝑛 =78

1 + 78 (10%)2

𝑛 =78

1 + 78 (0,1)2

𝑛 =78

1 + 78 (0,01)2

𝑛 =78

1 + 0,78

𝑛 =78

1,78

𝑛 = 43,82

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jumlah sampel adalah sebanyak

43,82 sampel, sehingga dibulatkan menjadi 44 sampel. Selanjutnya pengambilan

jumlah sampel penelitian di masing-masing banjar ditentukan dengan

menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling.

1. Ujong Lamie = 124478

23x

2. Alu Wakie = 104478

18x

3. Tuwi Buya = 84478

13x

4. Suka Rame = 54478

9x

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

26

5. Kuta Trieng = 94478

15x

Total sampel 44

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah Data yang diperoleh secara langsung dari wawancara

dengan sejumlah petani coklat di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan

Raya.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mendukung atau melengkapi data primer.

seperti prosedur yang berlaku serta literatur- literatur yang berkaitan dengan materi

yang diteliti data yang di ambil langsung dari Badan Pusat Statistik, Kantor Camat

Darul Makmur, dan Dinas Pertanian Kabupaten Nagan Raya.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Angket

Dalam penelitian angket digunakan sebagai metode utama yang berfungi

untuk mengumpulkan data mengenai produksi coklat.

2. Studi Kepustakaan (library research)

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dengan

cara membaca buku, media cetak ataupun media elektronik seperti internet, yang

berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

27

3.3. Model Analisis Data

Untuk mengukur faktor- faktor yang mempangaruhi tingkat produksi coklat

di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya, maka digunakan formulasi

untuk mencari hubungan antara variabel independe tingkat produksi coklat yang

dibagi menjadi tiga unsur yaitu (X1) produksi, (X2) tenaga kerja, dan (X3) luas

lahan, dengan variabel dependen (Y) yakni produksi petani di Kecamatan Darul

Makmur dengan formulasi analisis regresi berganda, analisis korelasi dan uji t

yang akan diolah dengan menggunakan program komputer statistik SPSS dengan

penjelasan berikut ini:

1. Analisis regresi berganda

Analisis ini digunakan sebagai alat, analisis peramalan nilai pengaruh dua

variabel bebas atau lebih terhadap suatu variabel terikat. (Hasan, 2009, h. 65).

Persamaan regresi berganda adalah

Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e ................................................. (1)

Untuk mendapatkan hasil yang lebih signifikat serta memudahkan dalam

proses perhitungan, maka persamaan regresi berganda diatas diubah kedalam

semilog menjadi:

Y = a + LnX1 + b2 X2 + b3 X3 + e ........................................... (2)

Keterangan:

Y = Variabel terikat (produksi coklat)

a = Nilai Konstanta Y

b = Slope

X1 = Variabel Biaya Produksi

X2 = Variabel Jam Kerja

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

28

X3 = Variabel Luas Lahan

e = error

2. Analisis korelasi

Menurut Sarwono (2005, h. 72) Koefisien Determinasi digunakan untuk

menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas (variabel X) terhadap

variabel tergantung (variabel Y). Koefisien determinasi di hitung dengan cara

mengkuadratkan hasil korelasi kemudian dikalikan dengan 100%. Adapun rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut :

Kd = r2 X 100% ......................................................................... (3)

Dimana:

Kd = Besarnya koefisien penentu (determinasi)

r2 = Koefisien korelasi

3. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis suatu parameter bila variabel

berukuran kecil (n ≤ 30) dan ragam populasi tidak diketahui. (Ruslan 2006, h.

189).

t =2

2

1 r

rnt

.................................................................................. (4)

Keterangan:

n = Jumlah sampel

r = Koefisien korelasi

4. Uji F

Menurut Nachrowi dan Usman (2006, h.16-17) uji hipotesis ini berguna

untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapatkan

signifikat atau tidak signifikat. Uji F ini diperuntuhkan guna melakukan uji

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

29

hipotesis koefisien regresi secara bersamaan yaitu X1, dan X2 terhadap Y. Dengan

rumus sebagai berikut:

𝐹 =𝑅2/(𝑘−1)

1−𝑅2 /(𝑛−𝑘) ................................................................................. (5)

Dimana:

K = Banyaknya variabel bebas

R2 = Koefisien determinasi

3.4. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel merupakan batasan yang diberikan pada

variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Defenisi variabel yang digunakan

dalam model analisis adalah sebaga berikut:

a. Produksi coklat adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh para petani

coklat dengan kurun waktu sekali panen, dengan satuan ukur (Kg)

b. Biaya produksi adalah keseluruhan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani

coklat dalam proses produksi coklat, dengan satuan ukur (Rp)

c. Tenaga kerja, banyaknya orang yang bekerja dalam proses produksi coklat

yang diukur dengan jam kerja

d. Luas lahan adalah luas tanah yang ditanami tanaman coklat dalam setiap

produksi diukur dengan Ha/hektar.

3.5. Pengujian Hipotesis

Hipotesa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. H0 ; β = 0, variabel independen (biaya produksi, tenaga kerja dan luas lahan)

secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen (Produksi coklat)

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

30

b. H1 β ≠ 0, variabel independen (biaya produksi, tenaga kerja dan luas lahan)

secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen

(Produksi coklat)

Kriteria uji hipotesa yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:

a. Apabila th > tt maka H0 ditolak H1 diterima, (tingkat signifikan 5%).

b. Apabila th < tt maka H0 diterima H1 ditolak, (tingkat signifikan 5%).

Kriterial uji F, hipotesa yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:

a. Apabila Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak H1 diterima, artinya bersamaan terdapat

pengaruh yang signifikan antara biaya produksi, tenaga kerja dan luas lahan

terhadap produksi coklat di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan

Raya.

b. Apabila Fhitung < Ftabel maka H0 diterima H1 diterima, artinya bersamaan tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara biaya produksi, tenaga kerja dan luas

lahan terhadap produksi coklat di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten

Nagan Raya.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Statistik Deskriptif Variabel

Kecamatan Darul Makmur merupakan salah satu Kecamatan yang ada di

Kabupaten Nagan Raya dengan luas wilayah 1.050.26 KM2 setelah pengumpulan

data yang berupa data Produksi coklat di Kecamatan Darul Makmur yang terdiri

dari lima Desa diantaranya Desa Ujong Lamie, Alue Wakie, Tuwi Buya, Suka

Rame, Kuta Trieng dari data tersebut jumlah sampel yang diambil oleh penulis

sebanyak 44 orang yang diperoleh melalui data primer. Selanjutnya penulis

melakukan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar faktor-

faktor yang mempengaruhi Produksi coklat di Desa Ujong Lamie, Alue Wakie,

Tuwi Buya, Suka Rame, Kuta Trieng Kecamatan Darul Makmur. Berdasarkan

hasil analisis data yang digunakan adalah untuk membuktikan hipotesis tersebut

benar adanya. Desa Ujong Lamie, Alue Wakie, Tuwi Buya, Suka Rame, Kuta

Trieng Kecamatan Darul Makmur merupakan salah satu Kecamatan yang

sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang

menjelaskan tentang gambaran data-data variabel penelitian yaitu data yang

dilihat berdasarkan dari Produksi, luas lahan, tenaga kerja, dan biaya produksi.

Berikut merupakan data Produksi coklat yang diperoleh berdasarkan hasil

pembagian jumlah produksi dengan biaya produksi , luas lahan, dan tenaga kerja

yang digunakan dalam satu kali panen.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

32

Tabel 3

Tingkat Produksi Coklat di Desa Ujong Lamie, Alue Wakie, Tuwi Buya, Suka Rame, Kuta Trieng Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya

No Produksi /1 kali Panen

(Kg)

Jumlah Petani

(Jiwa)

1

2

3

4

<50

50 s/d 100

101 s/d 150

151 s/d 200

17

23

1

3

Sumber: Data Primer diolah Januari 2014

Pada tabel 3 diatas, dapat terlihat bahwa produksi yang kurang dari 50 Kg

hanya diperoleh oleh 17 orang petani, pada tingkat produksi 51 sampai 100 Kg

terdapat 23 petani, sedangkan produksi dengan tingkat 101 sampai 150 Kg hanya

1 petani, dan pada tingkat produksi 151 sampai 200 Kg terdapat 3 petani.

Tabel 4

Jumlah Biaya Produksi Coklat dalam 1 kali penen di Desa Ujong Lamie, Alue Wakie, Tuwi Buya, Suka Rame, Kuta Trieng Kecamatan Darul Makmur

Kabupaten Nagan Raya

No Biaya Produksi

(Rp)

Jumlah Petani

(Jiwa)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

100,000

130,000

150,000

200,000

300,000

350,000

400,000

450,000

500,000

600,000

1

1

1

1

7

7

21

2

2

1

Sumber: Data Primer diolah Januari 2014

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

33

Pada tabel 4 dapat terlihat bahwa jumlah biaya produksi 100,000 sampai

dengan 200,000 terdapat 4 orang petani, biaya produksi 300,000 terdapat 7 orang

petani, selanjutnya biaya produksi 350,000 terdapat 7 orang petani, dan biaya

produksi 400,000 terdapat 21 orang petani, sedangkan yang mengeluarkan biaya

produksi dari 450,000 terdapat 2 petani, biaya produksi 500,000 terdapat 2 orang

petani, biaya produksi 600,000 berjumlah 1 orang petani.

Tabel 5

Jumlah Luas Lahan dan Tenaga Kerja dalam 1 Kali Panen di Desa Ujong Lamie, Alue Wakie, Tuwi Buya, Suka Rame, Kuta Trieng Kecamatan Darul Makmur

Kabupaten Nagan Raya

No Desa Luas Lahan

(ha)

Tenaga Kerja

(Jam)

1

2

3

4

5

Ujong Lamie

Alue Wakie

Tuwi Buya

Suka Rame

Kuta Trieng

16

12

8

5

11

491

620

286

173

530

Sumber: Data Primer diolah Januari 2014

Pada tabel 5 data terlihat bahwa jumlah jam kerja yang dibutuhkan oleh

petani dalam 1 kali panen tergantung dari luas lahan yang dimiliki, di desa Ujong

Lamie dengan luas lahan 16 ha jumlah jam kerja yang keluarkan 491 jam, dan di

desa Alue Wakie dengan luas lahan 12 ha jam kerja yang dikeluarkan oleh petani

sejumlah 620 jam, lain lagi di desa Tuwi Buya dengan luas lahan 8 ha dengan

jumlah jam kerja 286 jam, desa Suka Rame dengan luas lahan 5 ha jumlah jam

kerja sebanyak 173 jam, dan di desa Kuta Trieng dengan luas lahan 11 ha jumlah

jam kerja yaitu 530 jam.

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

34

Selanjutnya penulis melakukan analisis statistik yang digunakan untuk

membuktikan hipotesis penelitian dalam hal ini digunakan analisis regresi linier

berganda analisis korelasi dan uji t yang diolah melalui program komputer

Statistik SPSS, dengan variabel dependent (Y) dan variable independent (X)

adalah sebagai berikut:

Y = Produksi Coklat

X1 = Biaya Produksi

X2 = Tenaga Kerja

X3 = Luas Lahan

Berdasarkan hasil uji F (lihat hasil output SPSS pada tabel Anova) dari

hasil regresi berganda, diperoleh nilai F hitung sebesar 10.496 (lihat lampiran).

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, df1 = k − 1 = (jumlah

variabel) – 1 = 3, sedangkan df2 = n – k = 44 (jumlah sampel) – 4 = 40, maka

hasil diperoleh untuk F tabel adalah sebesar 2.839 (lihat lampiran tabel F).

Berdasarkan hasil F hitung dan F tabel, maka sesuai dengan kriterial

pengujian terhadap hipotesis yang telah ditetapkan pada pembahasan bab

sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa nilai F hitung > F tabel (10.496 >

2.839), maka H1 diterima. Dengan demikian hasil penelitian ini menjawab ada

pengaruh yang signifikan antara variabel Produksi coklat terhadap biaya produksi,

tenaga kerja, dan luas lahan di Kecamatana Darul Makmur Kabupaten Nagan

Raya.

4.2. Hasil Pengujian Hipotesis

Berbicara masalah faktor- faktor yang mempengaruhi Produksi coklat di

Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya sangatlah banyak, namun

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

35

disini hanya tiga faktor saja yang penulis teliti yaitu biaya produksi, tenaga kerja,

dan luas lahan. Untuk melihat seberapa besar pengaruh dari faktor- faktor tersebut,

biaya produksi digunakan untuk membiayai dalam proses produksi dalam 1 kali

panen, tenaga kerja untuk mempercepat proses menanam, luas lahan untuk

memperoleh panen banyak, analisis ini akan diwujudkan dengan pengolahan data

melalui program statistik komputer SPSS, (Dapat dilihat pada lampiran I) .

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1. Analisa Koefesien Determinasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi coklat di Kecamatan Darul

Makmur Kabupaten Nagan Raya, dengan menggunakan analisis ini secara konkret

dilakukan terhadap koefisien determinasi. Adapun koefisien determinasi dalam

penelitian ini dapat diketahui dengan penggunaan hasil perhitungan sebagai

berikut:

Tabel 6

Model Produksi Coklat, Biaya Produksi, Tenaga Kerja, Luas Lahan

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error Of

the Estimate

1 .664 .440 .399 30.326

Adapun koefesien determinasi dalam penelitian ini dapat diketahui dengan

penggunaan rumus perhitungan sebagai berikut:

Koefesien determinasi = r2 x 100%

Koefesien determinasi = (0,66)2 x 100%

Koefesien determinasi = 43, 56%

Menurut Sogiyono, dalam (Duwi, 2010 h. 65) pedoman untuk memberikan

interprestasi koefisien korelasi (R) adalah:

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

36

0,00 – 0,199 = Sangat rendah

0,20 – 0,399 = Rendah

0,40 – 0,599 = Sedang

0,60 – 0,799 = Kuat

0,80 – 1,000 = Sangat kuat

Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang diperoleh yakni sebesar 0,66

maka dapat disimpulkan bahwa nilai tersebut berada diantara 0,60 – 0,799 artinya

bahwa hubungan yang terjadi kuat antara Produksi coklat dengan biaya produksi,

tenaga kerja dan luas lahan di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

Dari perhitungan diatas diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 43,56% yang

bearti bahwa variabel biaya produksi, tenaga kerja, luas lahan ikut berpengaruh

terhadap Produksi coklat, sedangkan sisanya 56,44% dipengaruhi oleh variabel

lain diluar model penelitian ini.

4.3.2. Uji Regresi Linear Berganda dan Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji regresi merupakan prosedur yang kuat dan fleksibel dalam

menganalisis pengaruh asosiatif antara variabel independent (X) dan variabel

dependent (Y). sedangkan secara parsial variabel Produksi coklat ikut

berpengaruh terhadap variabel biaya produksi, tenaga kerja dan luas lahan di

Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Dari perhitungan regresi

linier berganda maka persamaannya sebagai berikut

Y = - 437.435 + 0,368 X1 – 0,773 X2 + 62.054 X3

Dari hasil persamaan regresi linear berganda diatas dapat dijelaskan bahwa

nilai konstanta diperoleh sebesar -437.435 hal ini dapat diartikan bahwa jika

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

37

variabel Biaya Produksi (X1), Tenaga Kerja (X2), Luas Lahan (X3), nilainya

adalah = 0, maka Produksi coklat (Y) nilainya adalah -437.435

Kemudian untuk koefisien regresi variabel Biaya Produksi (X1), diperoleh

nilai sebesar 0,368, artinya adalah jika variable biaya Produksi coklat mengalami

kenaikan sebesar 1 Rupiah, maka Produksi coklat akan mengalami kenaikan

sebesar 0,368 kilogram dengan asumsi variabel independent lainnya tetap.

Selanjutnya untuk koefisien regresi variabel tenaga kerja (X2), diperoleh

nilai sebesr 0,773, artinya adalah jika variabel tenaga kerja mengalami penurunan

sebesar 1 jam, maka Produksi coklat akan mengalami kenaikan sebesar 0,773

dengan asumsi variabel independent lainnya tetap.

Sementara itu koefisien regresi variabel luas lahan (X3), diperoleh nilai

sebesar 62.054, artinya adalah jika variabel luas lahan mengalami kenaikan

sebesar 1 Hektar, maka Produksi coklat akan mengalami kenaikan sebesar 62.054

kilogram dengan asumsi variabel independent lainnya tetap.

Koefisien regresi yang diperoleh dari variabel yang bernilai positif artinya

adalah terjadi hubungan yang positif antara variabel independen dengan variabel

dependen, atau dengan kata lain semakin naik variabel independen maka semakin

naik pula variabel dependennya, sedangkan koefisien regresi yang bernilai negatif

artinya terjadi hubungan yang negatif antara variabel independen dengan variabel

dependen, atau dengan kata lain, semakin turun variabel independen maka

semakin turun pula variabel dependennya.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dilapangan maka penulis

menyimpulkan yang mana:

1. Peningkatan produksi coklat di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan

Raya dipengaruhi oleh biaya produksi, tenaga kerja, dan luas lahan.

Persamaan hasil Estimasi diperoleh Y = - 437.435 + 0,368 X1 – 0,773 X2 +

62.054 X3, hal ini dapat diartikan bahwa jika variabel biaya produksi (X1),

tenaga kerja (X2), dan luas lahan (X3), diasumsikan nilainya = 0, maka

produksi coklat nilainya adalah 437.435, maka produksi coklat akan

mengalami kenaikan sebesar 368, dengan asumsi variabel independen lain

nilainya tetap.

2. Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS, koefisien korelasi diperoleh R

= 0,66 secara positif menjelaskan terdapat hubungan antara variabel biaya

produksi, tenaga kerja, dan luas lahan dengan keeratan hubungan 66,4%.

3. Pengujian hipotesis secara parsial untuk variabel X, biaya produksi, diperoleh

t hitung > t tabel (2.155 > 1.684), hal ini memberikan arti bahwa secara parsial

biaya produksi berpengaruh secara signifikan terhadap produksi coklat di

Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

5.2. Saran

Adapun saran yang perlu diperhatikan kepada Pemerintah Daerah yakni

sebagai berikut:

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

39

1. Perlu adanya dukungan dari Pemerintah Daerah terutama Pemerintah

Kabupaten Nagan Raya baik dukungan moril maupun materil.

2. Untuk meningkatkan produksi coklat di Kecamatan Darul Makmur sebaiknya

dilakukan pengarahan atau penyuluhan kepada para petani, agar hasil panen

lebih baik mutu dan kualitasnya.

3. Kepada peneliti berikutnya yang meneliti terkait dengan permasalahan ini,

disarankan agar dapat mengaitkan variabel lain selain dari produksi coklat di

Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya sehingga perkembangan

penelitian akan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

DAFTAR PUSTAKA

Buchari, Alma. 2000. Manajemen Pemasaran. Alfabeta. Bandung.

Duwi, Priyanto, 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Cetakan I.

Mediakom. Yogyakarta. Hasan, Iqbal. 2009. Analisis Data Penelitian dengan Statistik . PT. Bumi Aksara.

Jakarta

Hansen & Mowem. 2000. Manajemen Biaya, Akutansi dan Pengendalian. Salemba Empat: Jakarta.

Jonathan Sarwono. 2005. Teori dan Praktik Riset Pemasaran dengan SPSS. Andi

Yogyakarta.

Muchdarsyah. 2003. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara. Jakarta.

Mulyadi, Subri, 2002. Ekonomi Sumber Daya Manusia. PT Raja Grafindo

Persada. Jakarta. Muchdarsyah Sinungan. 2008. “Produktivitas, Apa dan Bagaimana”. Bumi

Aksara: Jakarta.

. 2005. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara: Jakarta. Nendi Fatkhur Rahman. 2011. Dampak Program Pengembangan dan Pengolahan

Kelapa Terpadu terhadap Produktivitas dan Efisiensi Penggunaan Faktor Faktor Produksi di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal. Skripsi/tugas

akhir. Universitas Negeri Semarang. Nachrowi, Djalal. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Pantjar, Simatupang. 2003. Petani dan Permasalahan Petani. Rajawali Press.

Jakarta Ruslan, Rasadi. 2006. Publik Relation dan Komunikasi. PT. Raja Grafindo.

Jakarta

Sukirno, S. 2003. Pengantar Teori Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Slamet. 2000. Agrikultur. LPN-IPB-Bogor.

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI COKLAT DI ...repository.utu.ac.id/363/1/BAB I_V.pdf · produksi dan pendapatan petani. Kegiatan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan

41

Sadikin, M. 2001. Pengembangan Sektor Pertanian (Penanganan Komoditi

Unggul). UGM Press. Jakarta. Sutrisno. 2001. Akuntansi Biaya Untuk Manajemen. (Edisi ke-2).

Ekonisia:Yogyakarta

Sugiyono. 2008. Metode Penulisan Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.

Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori Dan Aplikasi. Rajawali Pers. Jakarta.

Tornquist, Olle. 2004. Labour And Democracy? Reflections On The Indonesian Impasse. Journal of Contemporary Asia Vol.34, No.3 (August'04) or No.4

(Nov.'04). Https://www.ciputranetws.com/rill/pemerintah-bantu-petani-nagan-raya-rp12-8-

miliar. diakses pada tanggal 24 Juni 2013.

Http://www.globallivebook. Blogspot. Com/2013/08/Konsep-Petani-Dan-Pertanian. Html. diakses pada tanggal 20 Januari 2014.

Http://yprawira.wordpress.com/pengertian-dan-proses-produksi/ diakses 6 januari 2014.