pengaruh produk merek toko terhadap citra … · hal ini dapat di analisis dan diidentifikasi dari...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH PRODUK MEREK TOKO TERHADAP CITRA RITEL
DAN LOYALITAS KONSUMEN STUDI PADA HYPERMARKET
CARREFOUR
Disusun Oleh:
Erik Simanjaya
NPM : 10 03 18433
Pembimbing Utama MF. Shellyana Junaedi
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Jalan Babarsari 43-44 Yogyakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari citra produk merek
Carrefour pada citra ritel Carrefour dalam meningkatkan citranya di hadapan para konsumen,
yang dapat dianalisis dari tiga dimensi utama yaitu dimensi nilai, dimensi persediaan, dan
dimensi harga. Serta, menganalisis pengaruh dari citra produk merek Carrefour pada loyalitas
konsumen terhadap Carrefour.
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa di Yogyakarta yang mampu
memberikan data yang dibutuhkan oleh penulis sebanyak 200 responden. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner, dengan syarat bagi mahasiswa yang
minimal pernah sekali membeli berbagai produk merek Carrefour.
Hasil pengujian dalam penelitian ini membuktikan bahwa citra produk merek toko
(private label) berdasarkan dimensi nilai, dimensi persediaan, dan dimensi harga berpengaruh
dalam meningkatkan citra ritel dan loyalitas konsumen terhadap ritel. Hal ini menunjukkan
bahwa produk merek toko tidak hanya sekedar memberi keuntungan dari sisi nilai uang saja,
tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam membangun citra ritel dan loyalitas
konsumen.
Kata Kunci: Citra Produk Merek Toko, Citra Ritel, Loyalitas Konsumen.
2
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan bisnis saat ini, membuat persaingan bisnis ritel menjadi semakin ketat.
Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), bisnis ritel atau usaha eceran di
Indonesia mulai berkembang pada kisaran tahun 1980an seiring dengan mulai
dikembangkannya perekonomian Indonesia. Hal lain yang mendorong perkembangan bisnis
ritel di Indonesia adalah perubahan gaya hidup masyarakat kelas menengah ke atas, terutama
di kawasan perkotaan yang cenderung lebih memilih berbelanja di pusat perbelanjaan
modern.
Melihat fenomena tersebut, beberapa perusahaan ritel di Indonesia mencoba untuk
mengemas produk yang mereka jual dengan kemasan dan merek sendiri. Hal ini dilakukan
tentunya dengan pertimbangan perusahaan mereka telah memiliki citra yang baik dalam
menjual produk-produk yang berkualitas dan tertanam kuat dibenak konsumen (Tjandrasa,
2006). Kondisi persaingan antara perusahaan ritel, ditambah ancaman masuknya pendatang
baru dan produk atau jasa pengganti serta bertambahnya kekuatan tawar menawar pembeli
dan pemasok memaksa pengecer menentukan strategi yag tepat untuk menang dalam
persaingan (Porter, 1996, dikutip dari Tjandrasa, 2006).
Menurut Departemen Perindustrian Agus Tjahayana, salah satu strategi yang
digunakan oleh paritel adalah strategi dengan menciptakan produk dengan merek toko.
Strategi produk merek toko ini telah menjadi kategori unggul dan dasar untuk menetapkan
preferensi belanja pelanggan dalam saluran ritel. Saluran ritel selalu menggunakan produk
merek toko untuk menekan pemasok dan menurunkan harga dalam rangka meningkatkan
persaingan dengan merek-merek terkenal.
Berdasarkan uraian di atas, studi ini ingin mengetahui dan menganalisis bagaimana
produk merek Carrefour dapat meningkatkan dan membangun citra ritel dibenak para
konsumen. Hal ini dapat di analisis dan diidentifikasi dari tiga dimensi utama dalam
pertukaran citra dari citra produk merek toko ke citra ritel yaitu dimensi nilai, dimensi
persediaan, dan dimensi harga (Viot dan Kremer, 2012). Apalagi, saat ini produk merek toko
sendiri sudah sering digunakan di banyak ritel, karena dianggap menguntungkan oleh
mayoritas perusahaan ritel. Produk merek toko banyak dijumpai di supermarket dengan nama
merek supermarket itu meski kebanyakan supermarket itu sendiri tidak membuat produknya,
tidak memiliki pabriknya, tetapi cukup memesan dari produsen. Kemampuan peritel untuk
meningkatkan penjualan melalui pengembangan produk merek toko menimbulkan
kemampuan untuk membangun citra merek. Perusahaan ritel yang mengembangkan produk
merek toko ini akan makin diingat oleh konsumen, sehinga merek yang dimiliki memiliki
identitas yang kuat pada pikiran konsumen.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dijabarkan dalam latar belakang, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana pembentukan dimensi utama dari citra produk merek toko?
2) Bagaimana pembentukan dimensi utama dari citra ritel?
3) Dilihat dari dimensi utama (dimensi nilai, dimensi persediaan, dan dimensi harga),
Apakah setiap dimensi dari citra produk merek toko mempengaruhi terhadap citra
ritel dari dimensi utamanya?
4) Apakah dimensi dari citra produk merek toko (dimensi nilai, dimensi persediaan,
dimensi harga) mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap ritel?
3
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian
yang hendak dicapai adalah :
1) Mengidentifikasi dimensi utama dari citra produk merek toko.
2) Mengidentifikasi dimensi utama dari citra ritel.
3) Menganalisis pengaruh citra produk merek toko terhadap citra ritel dilihat dari tiga
dimensi utama.
4) Menganalisis berbagai dimensi utama dari citra produk merek toko yang
mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap ritel.
4
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
1. Produk Merek Toko
Menurut Harcar, Kara, dan Kucukemiroglu (2006) dalam Dandy (2012), produk
merek toko adalah barang-barang dagangan yang mengunakan nama merek distributor atau
paritel atau nama merek yang diciptakan eksklusif untuk distributor atau paritel
2. Citra Ritel
Kotler (2007:172) mendefinisikan citra toko sebagai “seperangkat keyakinan, ide dan
kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek”. Selanjutnya Kotler (2007:173)
menyatakan citra toko merupakan “sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu objek sangat
dikondisikan citra dari objek tersebut”.
3.Loyalitas Konsumen
Loyalitas memberi pengertian yang sama atas loyalitas merek dan loyalitas
pelanggan. Memang benar bahwa loyalitas merek mencerminkan loyalitas pelanggan
terhadap merek tertentu, tetapi apabila pelanggan dimengerti sama dengan konsumen, maka
loyalitas konsumen lebih luas cakupannya daripada loyalitas merek karena loyalitas
konsumen mencakup loyalitas terhadap merek.
4. Pengembangan Hipotesis Penelitian
Citra Ritel dan Citra Produk Merek Toko
Berdasarkan penelitian Kremer dan Viot (2012) yang meneliti bagaimana citra produk
merek toko mampu meningkatkan citra ritel, maka munculah suatu hipotesis, bahwa
pertukaran citra terjadi dari citra produk merek toko ke citra ritel terjadi menurut tiga dimensi
yang teridentifikasi yaitu dimensi harga, dimensi persediaan, dan dimensi nilai. Sehubungan
dengan hal ini, Pertama, adanya pertukaran antara citra produk merek toko dan citra ritel
dalam dimensi harga. Kremer dan Viot berpendapat bahwa dengan adanya harga produk
merek toko yang lebih murah dapat menguatkan citra ritel dalam tingkat kompetitif dan
kemampuan menyediakan good value for money. Kedua, dengan adanya pertukaran dimensi
persediaan, Viot dan Kremer berpendapat bahwa berbagai produk merek toko yang menarik
disegi kualitas maupun variasi dengan kemasan yang menarik dan produk yang inovatif dapat
menguatkan persepsi mengenai retailer image yang menyediakan beragam produk yang baik
di dalam lingkungan berbelanja yang nyaman. Pertukuran gambaran terakhir menyangkut
dimensi nilai. Nilai-nilai yang disampaikan oleh produk merek toko dapat menguatkan citra
ritel, contohnya dengan adanya persepsi nilai yang baik akan produk merek toko maka
persepsi yang baik ini juga akan berdampak pada citra ritel.
Berhubungan dengan hal ini, maka hipotesis yang dirumuskan oleh Viot dan Kremer
akan di adopsi oleh penulis. Oleh karena itu, dengan adanya hipotesis tersebut, maka rumusan
hipotesis penulis adalah terdapat pengaruh positif antara citra produk merek toko dan citra
ritel berdasarkan tiga dimensi yaitu dimensi harga, dimensi persediaan, dan dimensi nilai.
H1 : Terdapat pengaruh positif antara citra produk merek toko dan citra ritel dalam semua
dimensi.
H1a : Dimensi Harga;
H1b : Dimensi Persediaan;
H1c : Dimensi Nilai.
5
Produk Merek Toko dan Loyalitas konsumen terhadap ritel
Menurut Binninger (2008) dalam Viot dan Kremer (2012), menunjukkan bahwa adanya
pengaruh positif antara kepuasan pada produk merek toko dengan loyalitas konsumen
terhadap ritel tersebut. Penelitian Viot dan Kremer (2012) menegaskan bahwa kualitas dari
produk merek toko di Eropa saat ini cukup tinggi dalam memberikan kontribusi yang positif
terhadap loyalitas konsumen pada suatu ritel. Oleh karena itu, studi ini juga mengasumsikan
bahwa produk merek toko berpengaruh terhadap loyalitas konsumen ritel dengan dipengaruhi
oleh tiga dimensi (dimensi harga, dimensi persediaan, dan dimensi nilai) sesuai dengan model
penelitian pada (gambar 2.1).
H2 : Terdapat pengaruh positif antara citra produk merek toko dan loyalitas konsumen ritel
dalam semua dimensi citra produk merek toko.
H2a : Dimensi Harga;
H2b : Dimensi Persediaan;
H2c : Dimensi Nilai.
6
METODOLOGI PENELITIAN
1. Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan mengambil lokasi yang berada area di Yogyakarta, dan Carrefour
Yogyakarta memiliki dua lokasi yaitu Carrefour Plaza Ambarukmo dan Carrefour Maguwo.
Objek dalam penelitian ini adalah produk merek Carrefour. Dan Subjek penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Yogyakarta yang minimal pernah
menggunakan/mengkonsumsi produk merek Carrefour minimal satu kali.
2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Yogyakarta. Sedangkan sampel
yang digunakan untuk melakukan penelitian ini sebanyak 200 responden.
3. Metode Sampling dan Teknik Pengumpulan Data
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability
sampling dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Secara
tekniknya menggunakan purposive sampling, secara teknik ini peneliti memilih sampel
purposif atau sampel bertujuan secara subjektif (Augusty, 2006).
4. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel yang terdiri dari citra produk merek toko (dimensi nilai, dimensi
persediaan, dan dimensi harga), citra ritel (dimensi nilai, dimensi persediaan, dan dimensi
harga), dan loyalitas konsumen, setiap butir pertanyaan di dalam kuisioner diukur dengan
menggunakan skala likert dengan skala 1-5.
5. Uji Instrumen Penelitian
5.1.Uji Validitas
Hasil dari uji validitas dibandingkan dengan rtabel. Pada penelitian ini, dengan
jumlah responden sebanyak 200 responden R tabel (n-k atau 200-2=159) sebesar
0,139. Hasil dari uji validitas menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai
rhitung > rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel dikatakan valid.
5.2.Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian
memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach > 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa
semua variabel dalam penelitian ini adalah reliabel atau handal.
6. Metode Analisis Data
6.1.Analisis Faktor
Studi ini menggunakan analisis faktor dengan tujuan utama adalah ingin
mengidentifikasi dan menganalisis dimensi utama dari citra produk merek toko dan
citra ritel. Analisis faktor akan dibantu software SPSS 20 untuk mempermudah
penulis dalam menganalisis data nantinya.
6.2. Regresi Linear Sederhana
Uji regresi linear sederhana digunakan sebagai alat hitung dalam studi ini untuk
menganalisis masing-masing dari pengaruh antara variabel dimensi nilai dari produk
merek toko dengan variabel dimensi nilai dari ritel, variabel dimensi persediaan dari
7
produk merek toko dengan variabel dimensi persediaan dari ritel, dan variabel
dimensi harga dari produk merek toko dengan variabel dimensi harga dari ritel.
6.3.Regresi Linear Berganda
Uji regresi linear berganda digunakan sebagai alat hitung dalam studi ini untuk
menganalisis pengaruh antara semua dimensi dari citra produk merek toko (dimensi
nilai, dimensi persediaan, dan dimensi harga) dengan variabel loyalitas.
8
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Pembentukan Dimensi Utama Dari Citra Produk Merek Toko
Bartletts test of sphericity digunakan untuk menunjukkan korelasi antar variabel
secara keseluruhan. Hasil pengujian menunjukkan koefisien Bartletts test of sphericitysebesar
864,805 dengan derajat kebebasan 45 dan probabilitas0,000 sehingga secara keseluruhan
korelasi antar variabel bermakna pada taraf (α) 0,05. Pengujian Kaiser Meyer Olkin Measure
of Sampling Adequacy menghasilkan nilai 0,741 yang menunjukkan bahwa telah terjadi
adanya kecukupan sampel yang diambil karena nilai MSA (Measure of Sampling Adequacy)
yang dapat diterima dan dianggap sesuai adalah sebesar 0,50 (Hair et.al.,2005).
Dari hasil rotasi faktor dapat diketahui pengelompokan pembentukan dimensi utama
dari citra produk merek toko pada masing-masing faktor sebagai berikut :
Faktor 1 : Produk merek Carrefour memperhatikan kepentingan konsumen;
Menurut saya, Produk merek Carrefour memperhatikan
perkembangan produknya; Saya mengenal produk merek Carrefour;
Menurut saya, Produk merek Carrefour ramah lingkungan; Produk
merek Carrefour mudah ditemukan
Faktor 2 : Produk merek Carrefour berkualitas; Produk merek Carrefour
memiliki kemasan yang menarik; Produk merek Carrefour tersedia
dalam berbagai jenis produk.
Faktor 3 : Produk merek Carrefour menawarkan harga yang murah setiap
harinya; Produk merek Carrefour menawarkan nilai harga yang
sesuai dengan kualitasnya.
2. Pembentukan Dimensi Utama Dari Citra Ritel
Bartletts test of sphericity digunakan untuk menunjukkan korelasi antar variabel
secara keseluruhan. Hasil pengujian menunjukkan koefisien Bartletts test of sphericity
sebesar 806,697 dengan derajat kebebasan 45 dan probabilitas 0,000 sehingga secara
keseluruhan korelasi antar variabel bermakna pada taraf (α) 0,05. Pengujian Kaiser Meyer
Olkin Measure of Sampling Adequacy menghasilkan nilai 0,745 yang menunjukkan bahwa
telah terjadi adanya kecukupan sampel yang diambil karena nilai MSA (Measure of Sampling
Adequacy) yang dapat diterima dan dianggap sesuai adalah sebesar 0,50 (Hair et.al., 2005).
Dari hasil rotasi faktor dapat diketahui pengelompokan pembentukan dimensi utama
dari citra ritel pada masing-masing faktor sebagai berikut :
Faktor 1 : Carrefour menunjukkan citra yang baik terhadap para
konsumen; Carrefour cenderung menempatkan dilokasi yang
strategis; Carrefour menunjukkan perkembangan yang
berkelanjutan; Carrefour peduli terhadap kepentingan
konsumen; Carrefour peduli terhadap lingkungan.
Faktor 2 : Carrefour menyediakan berbagai jenis produk; Carrefour
merupakan tempat berbelanja yang nyaman; Carrefour
9
menawarkan produk yang berkualitas.
Faktor 3 : Carrefour menawarkan harga produk yang murah setiap
harinya; Carrefour menawarkan nilai harga produk yang
sesuai dengan kualitasnya.
3. Pengaruh Citra Produk Merek Toko Terhadap Citra ritel
3.1. Pengaruh Citra Nilai Produk Terhadap Citra Nilai Ritel
Hasil uji F diperoleh nilai probabilitas (p) 0,000. Karena nilai probabilitas (p)
0,05 disimpulkan citra nilai produk mampu memprediksi (mempengaruhi) perubahan
citra nilai ritel. Citra nilai produk mampu mempengaruhi 14,3% perubahan citra nilai
ritel. Hasil uji t diperoleh nilai koefisien regresi (beta) sebesar 0,383 dengan
probabilitas (p) 0,000. Karena nilai probabilitas (p) 0,05 disimpulkan citra nilai
produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap citra nilai ritel. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik citra nilai produk merek Carrefour secara nyata
akan meningkatkan citra nilai ritel Carrefour. Produk merek Carrefour menawarkan
harga yang murah setiap harinya; Produk merek Carrefour menawarkan nilai harga
yang sesuai dengan kualitasnya secara nyata akan meningkatkan citra nilai dari ritel
Carrefour.
3.2. Pengaruh Citra Persediaan Produk Terhadap Citra Persediaan Ritel
Hasil uji F diperoleh nilai probabilitas (p) 0,000. Karena nilai probabilitas (p)
0,05 disimpulkan citra persediaan produk mampu memprediksi (mempengaruhi)
perubahan citra persediaan ritel. Citra persediaan produk mampu mempengaruhi
26,5% perubahan citra persediaan ritel. Hasil uji t diperoleh nilai koefisien regresi
(beta) sebesar 0,518 dengan probabilitas (p) 0,000. Karena nilai probabilitas (p)
0,05 disimpulkan citra persediaan produk memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap citra persediaan ritel. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik
citra persediaan produk merek Carrefour secara nyata akan meningkatkan citra
persediaan ritel Carrefour. Ketersediaan produk merek Carrefour dalam berbagai jenis
produk; Produk merek Carrefour yang berkualitas; Kemasan produk merek Carrefour
yang menarik secara nyata akan meningkatkan citra persediaan dari ritel Carrefour.
3.3. Pengaruh Citra Harga Produk Terhadap Citra Harga Ritel
Hasil uji F diperoleh nilai probabilitas (p) 0,000. Karena nilai probabilitas (p)
0,05 disimpulkan citra harga produk mampu memprediksi (mempengaruhi)
perubahan citra harga ritel.Citra harga produk mampu mempengaruhi 24,9%
perubahan citra harga ritel. Hasil uji t diperoleh nilai koefisien regresi (beta) sebesar
0,503 dengan probabilitas (p) 0,000. Karena nilai probabilitas (p) 0,05
disimpulkan citra harga produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap citra harga ritel.Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik citra harga
produk merek Carrefour secara nyata akan meningkatkan citra harga ritel Carrefour.
Produk merek Carrefour yang memperhatikan perkembangan produknya; Produk
merek Carrefour yang ramah lingkungan; Produk merek Carrefour yang
memperhatikan kepentingan konsumen; Konsumen yang mengenal produk merek
Carrefour; Produk merek Carrefour yang mudah untuk ditemukan secara nyata akan
meningkatkan citra harga dari ritel Carrefour.
10
4. Pengaruh Citra Produk Merek Toko Terhadap Loyalitas Konsumen
Hasil uji F diperoleh nilai probabilitas (p) 0,000. Berdasarkan ketentuan uji F dimana
nilai probabilitas (p) 0,05 dapat disimpulkan bahwa, citra harga produk, citra persediaan
produk dan citra nilai produk mampu memprediksi perubahan loyalitas konsumen pada ritel.
Citra harga produk, citra persediaan produk dan citra nilai produk mampu mempengaruhi
25% perubahan loyalitas konsumen pada ritel.Hal ini menunjukkan bahwa, besar atau
kecilnya loyalitas konsumen pada ritel dipengaruhi oleh citra harga produk, citra persediaan
produk dan citra nilai produk.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hasil analisis faktor pembentukan dimensi utama dari citra produk merek toko
(Carrefour) maupun citra ritel (Carrefour) dikelompokkan menjadi 3 faktor yaitu citra harga
produk, citra persediaan produk dan citra nilai produk. Citra harga produk, persediaan produk
dan nilai produk mampu memprediksi (mempengaruhi) perubahan (peningkatan) citra dari
ritel Carrefour secara keseluruhan. Citra harga produk, citra persediaan produk dan citra nilai
produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap citra harga ritel. Hal ini
menunjukkan citra dari ritel Carrefour akan meningkat saat Carrefour menjual produk-produk
merek toko dengan harga yang murah, selalu tersedia di pasar dan produk merek Carrefour
mampu memberikan nilai yang tinggi bagi konsumen.
Hasil analisis regresi pengaruh citra harga produk, persediaan produk dan nilai produk
terhadap loyalitas konsumen diketahui bahwa: citra harga produk, persediaan produk dan
nilai produk mampu memprediksi (mempengaruhi) peningkatan loyalitas konsumen pada
Carrefour. Citra harga produk, persediaan produk dan nilai produk memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap citra persediaan ritel. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa,
semakin murah harga produk merek Carrefour, semakin banyak manfaat atau nilai dan
ketersediaan produk merek Carrefour akan meningkatkan loyalitas konsumen dalam
menggunakan (membeli) di ritel Carrefour.
2. Implikasi Manajerial
Hasil analisis diketahui bahwa citra harga, citra persediaan dan citra nilai dari produk-
produk merek Carrefour memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap citra ritel
Carrefour. Hasil penelitian ini juga memberikan informasi bahwa citra harga, citra persediaan
dan citra nilai dari produk-produk merek Carrefour memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap loyalitas konsumen pada Carrefour. Berdasarkan hal tersebut maka
penting bagi pihak manajemen Carrefour untuk mampu menciptakan produk yang berkualitas
dengan harga jual yang murah (kompetitif) dan mampu memberikan nilai yang tinggi dari
produk-produk merek toko. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan citra ritel
yang baik dari Carrefour dan loyalitas konsumen pada merek toko (Carrefour).
3. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, semua responden merupakan mahasiswa dengan uang
saku/pendapatan yang rata-rata kecil per bulan. Sedangkan konsumen Carrefour tidak hanya
mahasiswa tetapi dari berbagai kalangan, karena target konsumen Carrefour sangatlah luas.
Oleh karena itu, hasil penelitian ini belum dapat dijadikan acuan untuk mengeneralisasikan
konsumen Carrefour Yogyakarta.
11
4. Saran
Kedepannya, diharapkan penelitian serupa dapat lebih menjangkau para responden
yang lebih beragam dan benar-benar mewakili sampel penelitian ini. Contohnya seluruh
respondennya tidak hanya mahasiswa, namun dapat menjadi masyarakat secara luas.
Sehingga diharapkan dengan kelompok konsumen yang ditambahkan menjadi masyarakat
umum ini, dapat melihat faktor-faktor yang akan muncul dalam citra produk merek toko dan
citra ritel serta menunjukkan hasil bagaimana citra produk merek toko mampu mempengaruhi
citra ritel dan loyalitas konsumen pada ritel.
12
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Dandy Aditya (2012), “Peran Private Brand Strategy untuk Meningkatkan Image
Ritailer,” Kajian ilmiah mahasiswa manajemen, Vol. 2, No: 3.
Ferdinand, Augusty (2006), Metode Penelitian Manajemen, Semarang: Badan Penerbit
Universitas Dipenogoro.
Foster, B., 2008, Manajemen Ritel, Alfabeta, Bandung.
Hair Jr., J.F. R.E. Anderson, R.L, Tatham, and W.C. Black., (2005), Multivariate Data
Analysis: With Readings, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc
Keller, K. L. (2002). Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing
Brand Equity, London: Prentice-Hall International.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2008), Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12, Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip, 2007, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Penerbit Airlangga.
Kremer, Florence, Catherine Viot (2012), “How Store Brand Build Retailer Brand Image,”
International Journal of Retail & Distribution Management, Vol. 40, pp: 528-543.
Levy, M dan B.A. Weitz, 2006, Retailing Management, Fourth Edition, Mc Graw Hill Irwin.
Manopol dan Wiraswati, 2012, Hypermarket dan Minimarket Makin Kepincut Store brand,
Diakses dari: http://swa.co.id/corporate/ hypermarket-dan-minimarket-makin-kepincut-
private-label, diakses pada tanggal 5 Maret 2014.
Mulyana, M., 2010, Pengaruh Private Brand Strategy terhadap Brand Equity dan
Implikasinya pada Shopping Preference Konsumen Giant Supermarket Sindangbarang
Bogor, Marketing Corner, http://mmulyana.wordpress.com, diakses pada tanggal 5
maret 2014.
Nurjannah (2008), Modul Pelatihan SPSS, Melbourne.
Sekaran, Uma, Roger Bougie (2010), “Research Methods for Business: A Skill Building
Approach,” United Kingdom: John Willey.
Sekaran, Uma, Roger Bougie (2010), “Research Methods for Business: A Skill Building
Approach,” United Kingdom: John Willey.
Spinelli, P.B., J.D.M.E. Giraldi, M.C. Compomar, 2007, Retail Store brand’s Strategies: A
Case Study in A Large Brazilian Supermarket Chain, RAM, Vol 7, No 4, p: 121-141.
Suliyono, Anda (2011), Store brand – A New Hope,
http://visi4anda.wordpress.com/2011/12/25/private-label-a-new-hope/, diakses pada
tanggal 28 Februari 2014
13
Tjandrasa, Benny B (2006), “Potensi Keuntungan Store brand serta Proses Pemilihan Prduk
dan Pemasoknya pada Bisnis Ritel,” Jurnal Manajemen, Vol. 6, No: 1.
Tjiptono, Fandy, Gregorius Chandra, dan Dadi Adriana (2008), Pemasaran Strategik,
Yogyakarta: Andi Offset.
Utami, C.W (2006), Manajemen Ritel : Strategi dan Implementasi Ritel Modern, Jakarta:
Selemba Empat
http://www.carrefour.co.id/id/shop/carrefourproducts/, diakses pada tanggal 28 Februari
2014.