pengaruh perubahan elemen fisik brand terhadap citra merek (studi pada konsumen pt. citilink...

Upload: akhmad-kresna-gumilar

Post on 03-Apr-2018

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    1/17

    1

    PENGARUH PERUBAHAN ELEMEN FISIK BRAND

    TERHADAP CITRA MEREK

    (Studi Pada Konsumen PT. Citilink Indonesia .Tbk)

    AKHMAD KRESNA GUMILAR

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Brawijaya

    Malang

    [email protected]

    ABSTRAK

    Strategi rebrandingCitlink melibatkan peremajaan merek yakni dengan

    mengubah elemen merek visual secara fisik seperti nama, logo, slogan dan

    warna. Strategi rebranding yang dilakukan oleh Citilink bertujuan agarpartisipasinya dalam jasa transportasi udara untuk segmen penerbangan berbiaya

    murah dapat dicermati masyarakat. Pendekatan yang digunakan oleh penulisadalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Variabel

    yang digunakan adalah perubahan elemen fisikbrandsebagai variabel x denganindikator yaitu nama, logo, slogan dan warna. Citra merek sebagai variabel y

    memiliki indikator yaitustrength, favorability dan uniqueness.

    Dari hasil distribusi pada penelitian menunjukkan bahwa responden

    menyatakan setuju pada rangkuman item pada variabel x yang meliputi

    perubahan nama, logo, slogan dan warna pada Citilink dapat dikategorikan

    positif, memiliki ciri khas, mudah diingat dan berbeda dari maskapai lain.

    Begitupula dengan item pada variabel y untuk citra merek meliputi adanya

    kemampuan Citilink untuk menjadi unggul, disukai, dan memiliki keunikan

    dalam pengetahuan responden. Hubungannya dengan model komunikasi SMCR,

    penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Citilink Indonesia .Tbk sebagai sumber

    (source) mampu menciptakan pesan yang disampaikan bahwa partisipasi Citilink

    dalam jasa transportasi udara untuk segmen penerbangan berbiaya murah dapat

    dicermati oleh masyarakat dalam medium (channel) pembawa pesan pada

    perubahan elemen fisik brand dari nama Citilink, bentuk logo baru, sloganyour right link dan warna baru yakni warna hijau perusahaan yang ditujukan

    pada konsumen PT. Citilink Indonesia Tbk sebagai komunikan (receiver) dalampengetahuan citra merek dari perusahaan. Dalam studi kasus perubahan elemen

    fisikbrandpada strategi rebrandingCitilink ini mengandung proses komunikasi

    dalam perspektif mekanistis secara primer, karena Citilink menggunakan suatulambang (symbol) berupa nama, logo, slogan, dan warna dalam prosesmenyampaikan pesan sebagai media atau saluran kepada komunikan yakni

    konsumen.

    Dari hasil uji korelasi yang dilakukan oleh penulis menemukan hubungan

    perubahan elemen fisik brand yang dilakukan Citilink terhadap citra merek

    Citilink dikategorikan kuat. Artinya ada hubungan positif antara variabel x

    sebagai Perubahan Elemen FisikBrand dan variabel y sebagai Citra Merek.

    Semakin baik Perubahan Elemen FisikBrandyang diciptakan Citlink maka Citra

    Merek pada Citilink akan semakin baik pula.

    Kata kunci : elemen fisik brand, brand, citra merek, citilink

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    2/17

    2

    EFFECTS OF CHANGE IN PHYSICAL ELEMENT BRAND

    AGAINTS BRAND IMAGE

    (Studies in Consumer of PT. Citilink Indonesia. Tbk)

    ABSTRACT

    Citlink rebranding strategy involves rejuvenating the brand by changing

    the physical visual brand elements such as name, logo, slogan and color.

    Rebranding strategy by Citilink aims to make participation in the segment of air

    transportation services for low-cost airlines can be observed society. The

    approach used by the author is a quantitative approach using a survey method.

    Variables used are the physical elements of the brand as a change of variable x

    with indicators such as the name, logo, slogan and color. Brand image as an

    indicator variable y has the strength, favorability and uniqueness.

    Distribution of the results of the study showed that the respondents agreedon a summary item in the variable x which includes change of name, logo, slogan

    and color can be categorized on the Citilink positive, has a characteristic,memorable and different from other airlines. Neither the items on the variable y

    to the brand image includes the capability to excel Citilink, preferred, and isunique in the respondents' knowledge. Conjunction with SMCR communication

    model, this study showed that PT. Citilink Indonesia. Tbk as the source (source)

    to create the message that Citilink participation in air transport services to the

    segment of low-cost airlines can be observed by the public in the medium

    (channel) on the messenger changes the physical elements of the brand name

    "Citilink", shape logo new slogan "your link right" and new colors namely green

    company aimed at consumers PT. Citilink Indonesia Tbk as the communicant

    (receiver) in the knowledge of the company's brand image. In a case study of

    changes in physical elements of a brand on Citilink's rebranding strategy

    contained in the communication process is the primary mechanistic perspective,

    because Citilink using an emblem (symbol) form of the name, logo, slogan, and

    color in the process of conveying a message as a medium or channel to the

    consumer communicant.

    Correlation of test results conducted by the authors found a relationshipchanges the physical elements of the brand that made Citilink Citilink categorized

    strong brand image. It means that there is a positive relationship between thevariables x as Element Physical Changes Brand and y variables as brand image.

    Physical Elements of the better changes Citlink Brand created the brand image on

    Citilink would be the better.

    Keywords: physical elements of the brand, brand, brand image, Citilink

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    3/17

    3

    I. PENDAHULUANPerusahaan yang dipilih oleh penulis

    dalam menganalisa strategi rebranding ini

    adalah perusahaan transportasi udara PT.

    Citilink Indonesia Tbk. Nama brandCitilink

    adalah suatu srategic business unit (SBU)dari PT Garuda Indonesia yang melayani

    penerbangan point-to-point dengan konsep

    Low Cost Carrier (konsep penerbangan

    berbiaya rendah). Citilink dibuat oleh Garuda

    Indonesia untuk menjawab gempuran Low

    Cost Carrierdi Indonesia yang dikuasai dan

    dipelopori oleh Lion Air dan Air Asia.

    Penerbangan perdana Citilink dilaksanakan

    pada tanggal 16 Juli 2001 dengan ruteSurabaya-Balikpapan-Tarakan. Namun pada

    Januari 2008, Manajemen Garuda Indonesiamemutuskan Citilink tidak lagi beroperasi

    sementara waktu karena merugi dan menataulang kebijakan strategi internal Citilink dan

    termasuk strategi rebranding dalam

    pemasaran. Faktor yang ditemukan oleh

    penulis dalam kasus mengapa Citilink

    melakukan merugi dan melakukan

    rebranding, karena adanya isu mendasar

    bahwa selama ini Citilink diterpa berbagai

    persepsi negatif seperti usia pesawat yang

    sudah tua dan akibat dari maskapai Lion Air

    yang gencar mempromosikan pesawat baru

    hingga kalah bersaing dengan harga, dimana

    salah satu masalah mendasar Citilink saat ini

    ialah pesawat mereka ialah bekas pesawat

    Garuda, jadi memiliki maintenance costyangtinggi (Pointer Monitoring Media Cetak,

    2008). Adapula kolom berita yangmengkritik Citilink oleh pihak Merpati

    Nusantara Airlines karena dipertanyakan

    status ijin penerbangan maskapai Citilinkyang tidak memiliki air operator certificate(AOC) dan bisa dikategorikan sebagai isu

    negatif yang berpengaruh pada citra

    perusahaan Citilink. Pembenahan Citilink

    diikuti pula dengan strategi rebranding, yang

    mana pada umumnya perusahaan mengacu

    pada konsep repositioning, revitalizing, atau

    rejuvenation pada merek (Abdulaziz,

    2007:xv). Strategi yang dilakukan Citilink

    disebut dengan brand rejuvenation (Garuda

    Indonesia Company Presentation, 2011)karena langkah yang diambil merupakan

    menyegarkan kembali nama brand Citilink.

    Warna korporat Citilink terdahulu adalah

    merah dan sejak Juli 2011 pesawat Citilink

    tampil dengan simbol warna gradasi hijau

    dan putih dengan ornamen sayap serta ekor

    yang menyerupai armada Garuda. Perubahanjuga terjadi pada interior pesawat, kantor

    penjualan, uniform awak kabin, dan

    peremajaan situs. Strategi rebranding

    Citlink melibatkan peremajaan merek yakni

    dengan mengubah elemen merek visual

    secara fisik seperti nama, logo, slogan dan

    warna. Dilanjutkan dengan meluncurkan

    program komunikasi pemasaran terpadu

    memang bertujuan menciptakan asosiasi

    merek baru sehingga dapat tercipta kesantertentu di benak konsumen . Dalam studi

    kasus perubahan elemen fisik brandpadastrategi rebranding Citilink ini mengandung

    proses komunikasi dalam perspektifmekanistis secara primer. Proses komunikasi

    dalam perspektif mekanistis secara primer

    adalah proses menyampaikan pikiran oleh

    komunikator kepada komunikan dengan

    menggunakan suatu lambang (symbol)

    sebagai media atau saluran. Lambang dalam

    hal ini adalah lambang yang dipergunakandapat berupa gambar, warna, dan lain

    sebagainya dan bisa disebut lambang

    nirverbal (Effendy, 2003:33).

    II.TINJAUAN PUSTAKA2.1 Kerangka Teori

    2.1.1 Model Komunikasi SMCR

    Rumus SMCR adalah singkatan dari

    istilah-istilah yaitu : S singkatan dari Sourceyang berarti sumber atau komunikator; M

    singkatan dari Message yang berarti pesan ;C singkatan dari Channel yang berarti

    saluran atau media, sedangkan R singkatan

    dari Receiver yang berarti penerima atau

    komunikan (Effendy, 2003:256).

    2.1.2 Proses Komunikasi Primer

    Proses komunikasi secara primer

    adalah klasfikasi dari proses komunikasi

    dalam perspektif mekanistis. Proses

    komunikasi secara primer (primary process)

    adalah proses menyampaikan pikiran oleh

    komunikator kepada komunikan denganmenggunakan suatu lambang (symbol)

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    4/17

    4

    sebagai media atau saluran. Lambang ini

    umumnya bahasa, tetapi dalam situasi

    terntentu lambang-lambang yang

    dipergunakan dapat berupa gesture, yaitu

    gambar, warna dan lain sebagainya. Dalam

    komunikasi bahasa lambang verbalsedangkan lambang yang bukan bahasa

    dinamakan lambang nirverbal (Effendy,

    2003:33)

    2.1.3 Merk (Brand)

    2.1.3.1 Definisi Brand

    Merek adalah nama, istilah, tanda,

    simbol atau rancangan atau kombinasi dari

    hal-hal tersebut, yang ditujukan untuk

    mengidentifikasi produk atau jasa yangdihasilkan sehingga berbeda dari produk atau

    jasa yang dihasilkan oleh pesaing (Keller,2008:2).

    2.1.4 Re-Branding

    Re-branding berisikan perubahan dari

    semua atau beberapa elemen nyata seperti

    ekspresi fisik dari suatu brand dan elemen

    tidak nyata seperti nilai, citra, dan perasaan

    dari suatu brand (Moloney 2004:30). Lebih

    khusus lagi, re-brandingtelah dikategorikan

    ke dalam jenis yang berbeda berdasarkan

    perubahan nama, logo dan slogan, dengan

    kemungkinan ada lima jenis re-branding

    yaitu, (1) nama baru dan logo, (2) nama baru,

    (3) logo baru dan slogan, (4) logo baru saja,

    dan (5) hanya slogan baru (Abdulaziz,

    2007:6). Strategi rebranding yang dilakukan

    oleh produsen biasanya mengacu padakonsep repositioning, revitalizing, atau

    rejuvenation pada merek (Abdulaziz2007:xv). Salah satu strategi rebranding yang

    melibatkan revitalization dan rejuvenation

    merek umumnya juga mengubah elemenmerek secara visual atau fisik seperti warnadan logo dan dengan meluncurkan program

    pemasaran seperti komunikasi pemasaran

    terpadu dalam rangka menciptakan asosiasi

    merek baru dan meningkatkan pembelian

    (Woon, 2001:1).

    2.1.4.1 Alasan Perusahaan Melakukan

    Re-Branding

    Berikut beberapa alasan perusahaan

    melakukan rebranding (Tjiptono, 2008:37)

    yaitu : Menyegarkan kembali atau memperbaiki

    brand image.

    Memulihkan brand image setelahterjadinya krisis atau skandal.

    Bagian dari mergeratau akuisisi. Bagian dari de-mergeratauspin-off. Mengharmonisasikan merek di pasar

    internasional.

    Pembaharuan portofolio merek, yaitusuatu merek yang dibuat dengan

    tujuan memberi keyakinan.

    Mendukung arah strategik baruperusahaan.

    2.1.5 Elemen Fisik Brand

    Kotler dan Pfoertsch (2006:92)

    menyebutkan bahwa elemen merek atau

    elemen brand adalah upaya visual danbahkan kadang kala fisik yang bertindak

    mengidentifikasi dan mendiferensiasi suatu

    produk atau jasa perusahaan. Berikut ini

    merupakan kunci elemen brand secara fisik

    untuk membangun merek yang kuat :

    2.1.5.1 Nama

    Kotler & Pfoertsch (2006:95)

    menjelaskan bahwa nama brandadalah yangpertama dan mungkin ekspresi terbesar atau

    wajah suatu produk, sehingga nama brand

    harus dipilih dengan hati-hati karenamengandung informasi penting bagi

    pemangku kepentingan. Nama brand

    biasanya memiliki semacam citra yang

    diasosiasikan, baik kultural, linguistik

    maupun geografis. Melalui penciptaan nama

    merek maka akan bisa diperoleh beberapa

    manfaat antara lain : (1) mempengaruhi

    kecepatan konsumen dalam menyadari suatu

    merek, (2) mempengaruhi citra merek, dan

    (3) berperan penting dalam pembentukan

    ekuitas merek (Keller, 1993:9).2.1.5.2 Logo

    Logo adalah suatu tampilan grafis

    dari nama merek atau perusahaan. Sebuah

    logo yang baik memenuhi secara imperatifgrafis dan fungsional. Nilai-nilai perusahaan

    dan karakteristik harus tercermin dalam logodan merek dalam menjalankan strategi

    pemasaran (Kotler & Pfoertsch, 2006:98).

    2.1.5.3 Slogan

    Slogan atau tagline memainkan peran

    yang unik dan berbeda dalam membuatidentitas merek yang harmonis. Slogan

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    5/17

    5

    memiliki tujuan untuk mendukung citra

    merek yang diproyeksikan perusahaan oleh

    nama merek dan logo. Slogan harus mewakili

    nilai fungsional dan emosional pada saat

    yang sama bagi target yang dituju (Kotler &

    Pfoertsch, 2006:101).2.1.5.4 Warna

    Warna memiliki kemampuan untuk

    mengkomunikasikan banyak hal pada para

    pembeli prospektif, termasuk kualitas, serta

    kemampuan produk untuk memuaskan

    beragam kebutuhan psikologis (Shimp,

    2003:308). Berbagai penelitian telah

    mendokumentasikan peran penting bahwa

    warna berperan dalam mempengaruhi pancaindera kita.

    2.1.5.5 Kriteria Elemen BrandKotler dan Pfoertsch (2006:92)

    menjelaskan bahwa unsur resmi sepertinama, logo atau slogan diciptakan untuk

    membentuk identitas visual dari sebuah

    brand dari perusahaan. Elemen tersebut

    harus mencerminkan esensi merek,

    kepribadian merek, dan budaya perusahaan.

    Dalam rangka untuk menjamin konsistensi

    kinerja suatu merek maka identitas visual

    pada elemen merek harus sesuai dengan

    kriteria sebagai berikut :

    Available, yaitu merek yang ditawarkanharus tersedia dan dapat digunakan

    pasar.

    Meaningful, yaitu idealnya elemenmerek harus menangkap esensi merek

    dan mengkomunikasikan sesuatu tentangsifat bisnis.

    Memorable, yaitu elemen merek yangbaik adalah khas dan harus mudah

    diingat. Nama merek harus mudahapalagi untuk dibaca dan dieja.

    Protectable, yaitu nama merek dapatdilindungi secara hukum

    Future-Oriented, yaitu elemen merekyang dipilih dapat diposisikan oleh

    perusahaan sebagai suatu bentuk

    pertumbuhan, perubahan, dan

    kesuksesan.

    Positive, elemen merek yang efektifadalah yang dapat membangunkan

    asosiasi yang positif pada pasar sasaran.

    Transferable, yaitu merek dimungkinkan

    untuk menjadi pembeda di kategori pasar

    yang sama atau berbeda.

    2.1.6 Citra Merek

    Citra merek atau brand image

    menurut Keller (2008:51) adalah The

    perception and beliefs held by the consumer,as reflected in the association held in

    consumer memory . Berdasarkan pendapat

    ini brand image adalah anggapan dan

    kepercayaan yang dibentuk oleh konsumen

    seperti yang direfleksikan dalam hubungan

    yang terbentuk dalam ingatan konsumen.

    Kotler & Pfoertsch (2006:198) menyebutkan

    brand image is created by marketing

    programs that link strong, favorable, andunique associations to the brand in the

    customers memory.. Hal ini menunjukanbahwa citra merek yang diciptakan oleh

    program komunikasi pemasaranmenghubungkan asosiasi yang menciptakan

    merek yang kuat, disukai, dan memiliki

    keunikan dalam memori pelanggan.

    2.1.6.1 Pengukuran Citra Merek

    Keller (2008:56) menyebutkan

    pengukuran citra merek (brand image)dapat

    dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah

    merek, yaitu : strength, uniqueness, dan

    favorable.

    1. Strength of brand association

    Semakin dalam individu berfikir tentang

    informasi produk dan menghubungkannya

    dengan pengetahuan merek yang ada, maka

    semakin kuat asososiasi merek yang akandihasilkan. Faktor yang mempengaruhi hal

    ini adalah program komunikasi pemasaranyang diciptakan dapat menumbuhkan brand

    image dalam benak khalayak (personal

    relevance) dan merupakan programkomunikasi pemasaran yang konsisten(consistency) pada suatu waktu dan

    sepanjang waktu (Keller 2008:56).

    2. Favorable of brand association

    Asosiasi yang menguntungkan bagi merek

    adalah asosiasi yang diinginkan untuk

    konsumen, seperti bentuk kenyamanan,

    produk yang handal, pesan dapat

    disampaikan oleh produk atau program

    komunikasi pemasaran yang mendukung.

    Favourable mengarah pada kemampuanmerek tersebut untuk mudah diingat oleh

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    6/17

    6

    konsumen. Favorable adalah asosiasi-

    asosiasi yang dapat diharapkan oleh khalayak

    sasaran (desirable) dan disampaikan

    (delivered) secara sukses oleh sebuah produk

    melalui program komunikasi pemasaran yang

    mendukung merek produk tersebut (Keller2008:58).

    3. Uniquess of brand association

    Inti dari asosiasi ini adalah merek harus

    memiliki keunggulan yang berkelanjutan atau

    memiliki proposisi penjualan yang unik untuk

    memberikan alasan mengapa konsumen harus

    membelinya. Aspek uniqueness bergantung

    pada dua faktor yaitu sejauh mana asosiasi

    merek produk yang dibawakan oleh programkomunikasi pemasaran memiliki unsur

    kesamaan/keseimbangan jika dibandingkandengan asosiasi merek produk lainnya (point

    of parity) dan sejauh mana programkomunikasi pemasaran memiliki unsur

    perbedaan (point of difference) jika

    dibandingkan dengan asosiasi merk produk

    lainnya (Keller 2008:58).

    2.2 Penelitian TerdahuluPenelitian terdahulu yang menjadi

    referensi bagi penelitian ini adalah penelitian

    yang dilakukan oleh Roby Harijono dan Johan

    Wijaya Mahasiswa Universitas Petra dengan

    judul Analysis of Customer Perception

    Differntiation After Penang Village Reb-

    branding into Penangs House and its Impact

    to Customer Loyalty. Penelitian ini dilakukan

    untuk mengetahui perbedaan persepsikonsumen setelah management melakukan re-

    branding Penang Village menjadi PenangsHouse. Hal ini didasari oleh pertanyaan, jika

    manajemen Penangs House mampu

    meningkatkan persepsi konsumennya lebihbaik daripada para pesaingnya maka profitperusahaan akan bertambah secara signifikan

    seiring dengan peningkatan persepsi

    konsumen.Penelitian lain dilakukan oleh Fifi

    Silviani dengan judul Rebranding Analysis

    Strategy for Improving Brand Image of SBO

    TV. Penelitian ini bertujuan untuk

    meningkatkan brand image SBO TV. Teknik

    pengumpulan datanya dengan menggunakan

    teknik komunikasi tidak langsung melalui

    penyebaran kuesioner. Penelitian ini mengukuradanya perbedaan yang signifikan antara

    elemen brand image yang terdiri atasstrength,

    favorability, dan uniqueness associations.

    2.3 Kerangka Pemikiran

    Dalam penelitian ini re-branding

    yang dilakukan Citilink adalah untuk

    mempertegas pesan produk kepadakonsumen agar konsumen tidak melupakan

    keberadaan sebuah brand dalam konsep

    perubahan elemen brand secara fisik dan

    pengaruhnya terhadap citra merek (brand

    image). Adapun skema dari kerangka

    pemikiran penelitian ini adalah sebagai

    berikut :

    2.4 Hipotesa Penelitian

    Berdasarkan uraian yang telah

    dikemukakan diatas dapat di buat hipotesispenelitian sebagai berikut :

    Ho : tidak ada pengaruh yang signifikandidalam perubahan elemen fisik brand

    terhadap citra merek (brand image) pada PTCitilink Indonesia Tbk.

    X Y

    H1 : Diduga ada pengaruh yang

    signifikan didalam perubahan elemen fisik

    brand terhadap citra merek (brand image)

    pada PT Citilink Indonesia Tbk.

    X Y

    III. METODE PENELITIAN3.1

    Jenis PenelitianJenis Penelitian yang digunakan dalam

    penilitian ini adalah positivistik dengan

    metodologi kuantitatif. Pendekatan posivistikmenekankan pada obyektifitas penulis dan

    penelitian yang dilakukan bersifat deduktif,

    yaitu berangkat dari konsep yang bersifat

    umum menjadi hal-hal yang khusus.

    Penelitian ini merupakan penelitian

    eksplanatif, yaitu penelitian yang

    menjelaskan hubungan antara dua atau lebih

    konsep (variabel) yang akan diteliti(Kriyantono, 2006:69). Dalam penelitian ini,

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    7/17

    7

    penulis ingin menjelaskan hubungan yaitu

    perubahan elemen fisik brand sebagai

    variabel independen dan citra merek (brand

    image) sebagai variabel dependen.Metode

    yang akan dipakai dalam penelitian ini

    adalah metode survei yaitu suatu metode risetdengan mengguanakan kuesioner sebagai alat

    pengumpul datanya. Tujuannya untuk

    memperoleh informasi kepada sejumlah

    responden yang dianggap mewakili populasi

    tertentu (Kriyantono, 2006:60).

    3.2 Populasi dan Sampel

    Penentuan ukuran atau jumlah sampel

    juga bisa dilakukan dengan penghitungan

    statistik. Penghitungan statistik ini bisaditerapkan baik untuk populasi yang

    diketahui jumlahnya atau belum. Untukmengetahui ukuran sampal yang diketahui

    jumlahnya menggunakan rumus Slovin(Kriyantono, 2006:160), rumusnya adalah :

    n : ukuran sampel

    N : ukuran populasi

    e : kelonggaran, atau tingkatsignifikansi dari penelitian ini sebesar 0,05

    Populasi dalam penelitian ini adalah

    konsumen pada PT. Citilink Indonesia Tbk

    yang berada di Malang. Dari data yang

    diperoleh pada bulan April 2013 rata-rata

    konsumen yang melakukan transaksi dilokasi penelitian sales office Citilink di Jl.

    Letjen Sutoyo Malang adalah 8 orang perhari. Maka didapat jumlah populasi sebanyak

    240 orang sebagai konsumen Citilink Malangdalam satu bulannya, sehingga dapat ditarik

    sampel sebagai berikut :

    Dari perhitungan tersebut maka

    sampel yang diambil sebesar 150 orang.Sampel dalam penelitian ini yaitu konsumen

    dari PT. Citilink Indonesia Tbk di Malang.

    3.3 Teknik Pengumpulan Data

    3.3.1 Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di Counter

    Sales Citilink yang ada di kota Malang,

    dimana kuesioner di berikan kepadapelanggan atau customer jasa layanan

    penerbangan Citilink.

    3.3.2 Sumber Data

    Dalam penelitian ini terdapat dua

    macam sumber data, yaitu :

    a. Data primer, merupakan data mentah

    yang diperoleh secara langsung melalui

    wawancara dengan pihak yang berhubungan

    dengan penelitian yang sedang dilakukan,kemudian akan diolah untuk tujuan tertentu

    sesuai dengan kebutuhan.b. Data sekunder, merupakan sumber

    data yang sudah dikumpulkan dan digunakanoleh pihak pertama berupa studi kepustakaan

    yang berbentuk antara lain buku literatur,

    teori-teori, maupun catatan-catatan yang

    berhubungan dengan rumusan masalah yang

    diangkat penulis, seperti gambaran umum

    perusahaan, struktur organisasi internal, dan

    lain sebagainya.

    3.4 Operasional Variabel

    3.4.1 Definisi Konseptual

    a. Definisi Variabel X1:

    Perubahan elemen fisik pada brand dalam

    konsep rebranding dapat diketogorikan

    perubahan dalam jenis berdasarkan merubah

    nama, logo dan slogan, dengan kemungkinanada lima jenis re-branding yaitu, (1) nama

    baru dan logo, (2) nama baru, (3) logo barudan slogan, (4) logo baru saja, dan (5) hanya

    slogan baru (Abdulaziz, 2007:6). Strategi

    rebranding yang melibatkan revitalizationdan rejuvenation merek umumnya jugamengubah elemen merek secara visual

    seperti warna dan logo dan dengan

    meluncurkan program pemasaran seperti

    komunikasi pemasaran terpadu dalam rangka

    menciptakan asosiasi merek baru dan

    meningkatkan pembelian (Woon, 2001:1).

    b. Definisi Variabel Y :

    Citra Merek adalah kepercayaan yang

    dibentuk oleh konsumen seperti yang

    direfleksikan dalam hubungan yangterbentuk dalam ingatan konsumen (Keller,

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    8/17

    8

    2008:51). Citra merek yang diciptakan oleh

    program komunikasi pemasaran

    menghubungkan asosiasi yang menciptakan

    merek yang kuat, disukai, dan memliki

    keunikan dalam memori pelanggan (Kotler &

    Pfoertsch, 2006:198). Pengukuran citramerek (brand image) dapat dilakukan

    berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu :

    strength, uniqueness, dan favorable (Keller,

    2008:56).

    3.4.2 Definisi Operasional Variabel

    Definisi operasional adalah unsur

    penelitian yang memberitahukan bagaimana

    cara mengukur suatu variabel, atau dengan

    kata lain definisi operasional adalahsemacam petunjuk pelaksanaan bagaimana

    cara mengukur suatu variabel (Singarimbun& Effendi, 1995:46). Maka definisi

    operasional dari penelitian ini adalah :a. Variabel X(Independent)

    Perubahan Elemen FisikBrand.

    Indikator :

    1. Nama2. Logo3. Slogan4. Warna

    b. Variabel Y(Dependent)

    Citra Merek adalah hubungan asosiasi

    yang menciptakan merek yang kuat, disukai,

    dan memliki keunikan dalam memori

    pelanggan.

    Indikator :

    1. Strength2. Favorability

    3. Uniqueness

    Tabel Definisi Operasional

    a. Variabel (X) : Perubahan Elemen FisikBrand

    Indikator Item

    1. Nama -Nama Citilinkmenggambarkan fungsi dan

    makna perusahaan daripada

    nama sebelumnya (Citilink

    Garuda Indonesia)

    -Nama Citilink mensugestikeuntungan bagi konsumendaripada nama sebelumnya

    (Citilink Garuda Indonesia)-Nama Citilink memiliki

    ciri khas yang lebih baik

    daripada nama sebelumnya

    (Citilink Garuda Indonesia)

    2. Logo -Tipografi (jenisfont)logoCitilink yang baru

    dikategorikanpositif/baik/bagus daripada

    logo sebelumnya.

    -Perubahan bentuk logoCitilink yang baru mampu

    memperkokoh ciri

    khas/identitas baru bagi

    perusahaan.

    -Bentuk logo Citilink yangbaru mudah diingat

    konsumen.

    -Bentuk logo Citilink yangbaru berbeda dengan

    makspai lain.

    3. Slogan -Slogan your right linklebih unik dari pada enjoy

    simplicity.

    -Slogan your right linkmudah diingat daripada

    enjoy simplicty.

    -Slogan your right linkmencakup visi misiperusahaan daripada enjoy

    simplicity

    -Slogan your right linkberbeda dengan maskapai

    lain-Slogan your right link

    tidak memiliki konotasi

    negatif.

    4. Warna -Warna baru Citilink (hijau)dikategorikan

    positif/baik/bagus daripadawarna sebelumnya (merah).

    -Warna baru Citilink (hijau)mampu memperkokoh ciri

    khas/identitas baru bagi

    perusahaan daripada warna

    sebelumnya (merah).

    -Warna baru Citilink (hijau)mudah diingat konsumen.

    -Warna baru Citilink (hijau)berbeda dengan maskapai

    lain.

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    9/17

    9

    b. Variabel (Y) : Citra Merek

    Indikator Item

    1. Strength -Citilink memilikikelebihan (menjadi

    pioner) dalam hal

    produk.-Citlink tercipta dariproses persaingan

    yang ketat

    (kompetitif).

    -Citilink memiliki suatukepedulian dan

    tanggung jawab

    kepada konsumen

    (kolaboratif).

    -Citilink memilikikonsisten dari tujuan

    perusahaan yang

    dibuat kepada

    konsumen.-Citilink memiliki

    kategori perusahaanyang jujur dan apa

    adanya (terbuka bagikonsumen)

    2.Favorability -

    Citilink mudahdipahami sebagaimaskapai penerbangan

    rendah biaya.-Citilink dapat

    membangun susanapositif bagi konsumen.

    -Citilink disukai olehkonsumen.

    -Citilink mudah diingatoleh konsumen.

    -Citilink sesuai denganselera konsumen.3. Uniqueness -Citilink memiliki

    bagian/tanda/ciri yang

    spesial bagi

    konsumen.

    -Citilink adalah produkyang potensial untuk

    dijadikan pembanding

    utama dari maskapai

    lain.-Citilink adalah

    perusahaan yang selalu

    berinovasi

    -Citilink memilikikualifikasi produk

    yang lebih tinggi dari

    pesaing.-Citilink adalahperusahaan yang

    memiliki daya tarik

    kreatifitas tinggi.

    -Citilink adalahperusahaan yang tidak

    pernah menjiplak

    maskapai lain.

    3.4.3 Skala Pengukuran

    Data penelitian diperoleh dari hasiljawaban para responden, sehingga data

    tersebut termasuk data ordinal. Oleh karena

    itu teknik pengukurannya berdasarkan skalalikert. Skala likert digunakan untuk

    mengukur sikap, pendapat, dan persepsiseseorang atau kelompok tentang fenomena

    sosial. Terdapat 5 poin pilihan jawaban,dimana nilai peringkat setiap jawaban

    dijumlahkan untuk mendapatkan nilai total.Skala

    likertdigunakan karena mempunyai

    beberapa pertimbangan sebagai berikut

    (Rangkuti, 2005:66):

    a. Mempunyai banyak kemudahan,

    seperti dalam menyusun pertanyaan,

    memberi skor, serta skor yang lebih tinggi

    tarafnya lebih mudah dibandingkan skor

    yang lebih rendah.

    b. Mempunyai reliabilitas tinggi

    dalam mengurutkan berdasarkan intensitas

    sikap tertentu.

    Terdapat lima alternatif jawaban,yaitu :

    - Apabila responden memilih jawaban

    sangat setuju, maka skornya 5

    - Apabila responden memilih jawaban

    setuju, maka skornya 4

    - Apabila responden memilih jawaban

    netral, maka skornya 3

    - Apabila responden memilih jawaban

    tidak setuju, maka skornya 2- Apabila responden memilih jawaban

    sangat tidak setuju, maka skornya 1

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    10/17

    10

    3.5 Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data statistik yang

    digunakan adalah teknik analisis data secara

    deskriptif. Tujuan dari metode deskriptif

    dalam penelitian komunikasi adalah untuk

    melukiskan secara sistematis fakta ataukarakteristik populasi tertentu atau bidang

    tertentu secara faktual dan cermat (Rakhmat,

    2001:22). Tahapan analisis data dalam

    penelitian ini adalah :

    3.5.1 Editing

    Pengeditan adalah proses pengecekan

    untuk memastikan bahwa data yang akan

    diolah tidak asal isi (asal jawab) konsisten,

    dah dapat dipertanggungjawabkan(Simamora, 2004:229).

    3.5.2 CodingPengodean merupakan proses

    memberikan simbol pada pertanyaan maupunjawaban. Pengodean ini mempermudah

    pengelolaan data (Simamora, 2004:231).

    3.5.3 Data Entry

    Memasukkan data dalam analisis,

    seperti tabel gambar dan sebagainya.

    3.5.4 Uji Validitas

    Uji validitas digunakan mengukur

    kevalidan suatu kuesioner. Suatu kuesioner

    dikatakan valid apabila pertanyaan atau

    pernyataan pada kuesioner mampu

    mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

    oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini

    uji validitas melihat tingkat kolerasi antara

    masing-masing item dalam satu variabeldengan nilai total variabel dimana suatu item

    dinyatakan valid apabila rhasil adalah nilaipositif dan tingkat signifikannya berada pada

    0,05

    maka Ho diterima

    Jika probabilitas (sig.2-tailed) < 0,05maka Ho ditolak

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    11/17

    11

    Atau:

    Apabila rhitung < rtabel , maka Ho diterima

    Apabila rhitung > rtabel, , maka Ho ditolak

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

    Selain peluncuran livery baru dan warnabaru Citilink, Citilink telah menjalankan pula

    strategi peluncuran branding secaramenyeluruh, mulai dari interior baru pesawat,

    kantor tiketing, seragam baru awak kabin,

    situs dan lay out baru, serta didukung

    program marketing dan komunikasi untuk

    menjangkau masyarakat secara luas.

    Strategi pengembangan Citilink inibertujuan agar partisipasi kami dalam jasa

    transportasi udara untuk segmen

    penerbangan berbiaya murah dapat segera

    dicermati masyarakat. Kami berharap strategi

    rebranding ini bisa membawa dampak positif

    bagi tradisi kualitas keselamatan,

    kenyamanan dan keamanan Garuda

    Indonesia grup, khususnya untuk segmenyang disasar Citilink, ungkap Arif Wibowo,

    Senior Vice President Citilink. Lanjutnya,

    Dalam waktu dekat ini, secara operasional,Citilink akan segera mengudara dan

    beroperasi penuh secara mandiri dengan dua

    digit nomor identifikasi baru sebagai puncak

    dari Spin Off Citilink (Citilink

    Announcement, 2012).

    4.2 Gambaran Umum RespondenResponden dalam penelitian ini

    adalah pengguna maskapi penerbanganCitilink. Berdasarkan penelitian yang telah

    dilakukan terhadap 150 orang responden

    melalui penelitian survei, maka diperolahgambaran umum responden sebagai

    berikut :

    1.Distribusi Frekuensi Responden

    Berdasarkan Jenis Kelamin

    Gambaran distribusi frekuensi responden

    berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

    sebagai berikut :

    2.Distribusi Frekuensi Berdasarkan

    Usia

    Gambaran distribusi frekuensi responden

    berdasarkan usia dapat dilihat sebagai berikut:

    3.Distribusi Frekuensi Berdasarkan

    Jenis Pekerjaan

    Gambaran distribusi frekuensi responden

    berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihatsebagai berikut :

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    12/17

    12

    4.2.1 Analisis Profil Responden

    Berdasakan tabel deskripsi responden di atas

    dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang

    didapat sebagai pengguna atau konsumen

    Citilink dalam penelitian ini adalah berjenis

    kelamin wanita, sehingga konsumen Citilinkberjenis kelamin wanita pada penelitian ini

    lebih mendominasi sebagai pasar sasaran dari

    Citilink daripada pria Untuk segi usia,

    mayoritas berumur di kisaran 15 tahun hingga

    25 tahun, dapat digambarkan konsumen

    Citilink pada penelitan ini adalah remaja dan

    dewasa. Untuk kagetori jenis pekerjaan yang

    mendominasi adalah responden yang bekerja

    sebagai karyawan swasta dan mahasiwa,sehingga segmen pasar konsumen Citilink

    pada penelitian ini adalah responden yangterpelajar dan memiliki mata pencahariaan.

    4.3Analisis Data4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

    Dalam penelitian ini, digunakan data

    uji coba pada 30 responden sebelum kuesioner

    disebarkan kepada 150 responden dengan hasil

    valid dan reliabel. Dari pengujian tersebut,

    didapatkan data sebagaimana tercantum dalam

    tabel berikut : 4.3.2 Analisis Data Deskriptif

    4.3.2.1 Deskripsi jawaban responden padavariabel Perubahan Elemen FisikBrand(X)

    Dari hasil penelitian terhadap indikator Nama,

    dapat dilihat pada tabel (4.8) bahwa skormean

    tertinggi diperoleh pada item pertama yang

    berarti nama Citilink saat ini lebih

    menggambarkan fungsi dan makna perusahaan

    dari pada nama sebelumnya (Citilink Garuda

    Indonesia) bagi responden. Skor mean

    keseluruhan pada indikator Nama diperoleh

    sebesar 3,74, angka tersebut menunjukkan

    bahwa nama Citilink yang baru jugamensugesti keuntungan, dan memiliki ciri khas

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    13/17

    13

    yang lebih baik dari pada nama sebelumnya

    bagi responden. Hal ini sesuai dengan

    pendapat Kotler & Pfoertsch (2008:95) bahwa

    nama brand harus dipilih secara hari-hati

    karena mengandung informasi penting bagi

    perusahaan. Penciptaan nama brand akanmemperoleh manfaat antara lain : (1)

    mempengaruhi kecepatan konsumen dalam

    menyadari suatu merek, (2) mempengaruhi

    citra merek, dan (3) pembentukan ekuitas

    merek (Keller, 1993:9).

    Dari hasil penelitian terhadap indikatorLogo, dapat dilihat pada tabel (4.9) skormean

    tertinggi didominasi oleh item keenam dan

    ketujuh sebesar 3,93 yang berarti bahwaresponden setuju jika logo Citilink yang baru

    mudah diingat dan berbeda dari maskapai lain.

    Secara keseluruhan item dengan nilai mean

    3,88 maka logo Citilink juga memiliki jenis

    tulisan yang positif (baik/bagus) dan mampu

    memperkokoh ciri khas/identitas perusahaan

    dari logo sebelumnya. Hal ini sesuai dengan

    teori yang disebutkan oleh Kotler & Pfoertsch

    (2008:98) bahwa logo yang baik adalah yang

    memenuhi kriteria secara imperatif grafis

    maupun fungional, dan nilai-nilai perusahaandan karakteristik perusahaan harus tercermin

    dalam logo dan merek dalam menjalankanstrategi pemasaran

    Dari nilai mean pada tabel (4.10) tiap item

    dapat dilihat bahwa angka terbesar diperoleh

    item 11 yaitu pernyataan jika slogan your

    right link dari Citilink berbeda dengan slogan

    maskapai lain dan secara keseluruhan

    diperoleh nilai mean sebesar 3,76 menujukkanbahwa rata-rata responden setuju jika slogan

    Citilink your right link yang baru adalah

    slogan yang unik, slogan Citilink sudah

    mencakup visi misi atau pesan dari perusahaan

    dan tidak memiliki konotasi negatif. Hal ini

    sesuai dengan pendapat Kotler & Pfoertsch

    (2008:101) yang menyebutkan bahwa slogan

    atau tagline memang memainkan peran yang

    unik dan berbeda dalam membuat identitasmerek yang harmonis. Slogan memiliki tujuan

    untuk mendukung citra merek yangdiproyeksikan perusahaan oleh nama merek

    dan logo. Slogan harus mewakili nilaifungsional dan emosional pada saat yang sama

    untuk target yang dituju.

    Tabel (4.11) menunjukkan nilai mean

    untuk tiap item diperoleh angka terbesar

    yaitu pada item 16 sebesar 4,02 yang berarti

    rata-rata responden setuju jika warna hijau

    Citilink yang baru berbeda dari maskapailain. Selain itu, nilai mean yang diperoleh

    3,93 secara keseluruhan juga menunjukkanbahwa responden rata-rata setuju jika warna

    hijau Citilink dapat dikategorikan positif(baik/bagus), mampu memperkokoh ciri

    khas/identitas baru bagi Citilink dan mudah

    diingat. Hal ini sesuai dengan pendapat

    Shimp bahwa warna memiliki kemampuan

    untuk mengkomunikasikan banyak hal padapara pembeli prospektif, termasuk kualitas,

    serta kemampuan produk untuk memuaskanberagam kebutuhan psikologis, dan strategi

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    14/17

    14

    pemanfaatan warna dalam produk cukup

    efektif karena warna mampu mempengaruhi

    orang secara emosional (2003, hal. 308).

    4.3.2.2 Deskripsi jawaban responden pada

    variabel Citra Merek (Y)

    Dari tabel (4.12) nilai mean tiap item

    dapat dilihat nilai terbesar didapat pada item

    20 dengan angka sebesar 3,96 yang

    menyebutkan bahwa Citilink adalah

    perusahaan yang konsisten dalam

    menyampaikan tujuannya kepada konsumen

    bagi responden. Nilai mean secara

    keseluruhan sebesar 3,76 menunjukkan

    bahwa rata-rata responden setuju jika Citilink

    memiliki kelebihan dalam hal produk,

    Citilink tercipta dari proses persaingan yangketat, Citilink memiliki suatu keperdulianatau tanggung jawab kepada konsumen

    (kolaboratif) dan Citilink dikategorikanperusahaan yang jujur atau terbuka kepada

    konsumen. Hal ini didukung oleh pendapat

    Keller (2008:56) yaitu, semakin dalam

    individu berfikir tentang informasi produk

    dan menghubungkannya dengan pengetahuan

    merek yang ada, maka semakin kuat pula

    asosiasi merek yang dihasilkan.

    Dari tabel (4.13) dapat dilihat nilai

    mean tertinggi terdapat pada item 23 yaitu

    Citilink dapat membangun suasana

    penerbangan yang positif bagi responden.

    Total keseluruhan nilai mean sebesar 3,87

    menunjukkan bahwa rata-rata responden jugasetuju jika Citlink mudah dipahai sebagai

    maskapai rendah biaya (low cost), responden

    menyukai Citlilink secara individu, ciri-ciri

    dari maskapai Citilink mudah diingat oleh

    responden, dan Citilink sesuai dengan selera

    konsumsi penerbangan responden. Hasil dari

    penelitian pada indikator favorable ini

    didukung teori Keller (2008:58) yang

    menyebutkan bahwa, asosiasi yangmenguntungkan bagi merek adalah asosiasi

    yang diinginkan untuk konsumen, sepertibentuk kenyamanan, produk yang handal,

    pesan dapat disampaikan oleh produk atauprogram komunikasi pemasaran yang

    mendukung.

    Dari tabel (4.14) dapat dilihat bahwa

    nilai mean terbesar diperoleh pada item 27 dan

    item 28 yang menyebutkan bahwa rata-rata

    responden setuju jika Citilink memiliki

    bagian/tanda/ciri yang spesial di benak mereka

    dan Citilink sudah bisa dijadikan produk

    pembanding yang unggul dari maskapai lain.

    Dari tabel juga terdapat nilai mean mendekati

    jawaban netral yaitu pada item 29 sebesar

    3,53, item 30 memiliki nilai mean sebesar

    3,51, item 31 memiliki nilai mean sebesar

    3,49, dan item 32 memiliki nilai mean sebesar

    3,47. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

    responden menjawab netral atau ragu-ragu jikaCitilink bisa dijadikan sebagai produk

    pembanding yang unggul dari maskapai lain,

    Citilink adalah perusahaan yang selaluberinovasi, Citilink adalah perusahaan yang

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    15/17

    15

    memiliki kualifikasi produk yang lebih tinggi

    dari pesaing, Citilink adalah perusahaan yang

    memiliki daya tarik kreatifitas tinggi dan

    Citilink adalah perusahaan yang tidak pernah

    menjiplak maskapai lain. Nilai mean secara

    keseluruhan pada indikator mencapai 3,56,angka ini menunjukkan bahwa rata-rata

    responden memberi jawaban netral atau ragu-

    ragu pada aspek indikatoruniqueness pada PT.

    Citilink Indonesia. Tbk. Inti dari asosiasi ini

    adalah merek harus memiliki keunggulan yang

    berkelanjutan atau memiliki proposisi

    penjualan yang unik untuk memberikan alasan

    mengapa konsumen harus membelinya

    (Keller, 2008:58).

    4.3.3 Uji Korelasi

    Hasil uji korelasi Spearman yang

    disajikan pada tabel diatas menunjukkan

    bahwa untuk korelasi variabel x yaitu

    Perubahan Elemen FisikBranddan variabel y

    yaitu Citra Merek diperoleh data yaitu

    probabilitas (Sig.) sebesar 0,000, rhitung sebesar0,767 dan rtabel (0,05 ; 150) sebesar 0,159. Karena

    nilai probabilitas < 0,05 yakni 0,00, dan rhitung(0,767) > rtabel (0,159) maka Ho ditolak dan Hi

    diterima. Artinya ada hubungan positif antara

    variabel x sebagai Perubahan Elemen FisikBrand dan variabel y sebagai Citra Merek.Semakin baik Perubahan Elemen FisikBrand

    yang diciptakan Citlink maka Citra Merek

    pada Citilink akan semakin baik pula.

    4.3.4 Model Komunikasi SMCR

    Dikaitkan dengan teori model SMCR

    dimana : S singkatan dari Source yang berarti

    sumber atau komunikator; M singkatan dari

    Message yang berarti pesan ; C singkatan dari

    Channel yang berarti saluran atau media,sedangkan R singkatan dari Receiver yang

    berarti penerima atau komunikan (Effendy,

    2003:256). Maka pada penelitian ini sebagai

    Source atau sumber atau komunikator adalah

    PT. Citilink Indonesia, Message atau pesan

    adalah Strategi rebranding yang dilakukan

    oleh Citilink bertujuan agar partisipasinyadalam jasa transportasi udara untuk segmen

    penerbangan berbiaya murah dapat dicermati

    masyarakat (Citilink Bussiness Plan, 2012).

    Khusus istilah Channel atau media pengirim

    pesan pada penelitian ini Citilink

    menggunakan saluran primer yakni terletak

    pada perubahan elemen fisik brand yang

    diciptakan seperti Nama, Logo, Slogan dan

    Warna. Pada Receiver yang berarti penerimaatau komunikan adalah konsumen PT. Citilink

    Indonesia yang dihubungkan denganpengetahuan Citra Merek perusahaan dalam

    studi penelitian ini. Dari penelitian yangdilakukan penulis menunjukkan bahwa PT.

    Citilink Indonesia .Tbk sebagai sumber

    (source) mampu menciptakan pesan yang

    disampaikan bahwa partisipasi Citilink dalam

    jasa transportasi udara untuk segmen

    penerbangan berbiaya murah dapat dicermati

    oleh masyarakat dalam medium (channel)

    pembawa pesan pada perubahan elemen fisik

    branddari nama Citilink, bentuk logo baru,

    slogan your right link dan warna baru yakni

    warna hijau perusahaan yang ditujukan pada

    konsumen PT. Citilink Indonesia Tbk sebagai

    komunikan (receiver) dalam pengetahuan citra

    merek dari perusahaan. Dalam studi kasusperubahan elemen fisik brandpada strategi

    rebranding Citilink ini mengandung proseskomunikasi dalam perspektif mekanistis secara

    primer. Proses komunikasi dalam perspektif

    mekanistis secara primer adalah prosesmenyampaikan pikiran oleh komunikatorkepada komunikan dengan menggunakan

    suatu lambang (symbol) sebagai media atau

    saluran. Lambang dalam hal ini adalah

    lambang yang dipergunakan dapat berupa

    gambar, warna, dan lain sebagainya dan bisa

    disebut lambang nirverbal (Effendy, 2003:33).

    Dilihat dari aspek tujuan komunikasi yang

    dilakukan dalam studi kasus Citilink pada

    strategi rebranding ini diantaranya adalah

    bertujuan untuk : (1) mengubah sikap (tochange the attitude); (2) mengubah

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    16/17

    16

    opini/pendapat/pandangan (to change the

    opinion); (3) mengubah perilaku (to change

    behaviour) dan (4) mengubah masyarakat (to

    change society) (Effendy, 2003:55).

    V. KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan hasil penelitian yang

    dilakukan oleh penulis dalam pengaruh

    perubahan elemen fisik brand terhadap citra

    merek pada studi konsumen PT Citilink

    Indonesia Tbk, maka diperoleh kesimpulan

    yaitu, hubungan perubahan elemen fisikbrand

    yang dilakukan Citilink terhadap citra merek

    Citilink dikategorikan kuat. Artinya ada

    hubungan positif antara variabel x sebagaiPerubahan Elemen FisikBranddan variabel y

    sebagai Citra Merek. Semakin baik PerubahanElemen FisikBrand yang diciptakan Citlink

    maka Citra Merek pada Citilink akan semakinbaik pula.

    Saran yang disampaikan dari

    keseluruhan hasil penelitian sebagaimana

    Berdasarkan hasil penelitian adalah tampak

    bahwa strategi rebranding pada aspek

    perubahan elemen fisik brand memiliki

    pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap

    citra suatu merek, oleh karena pentingnya

    strategi rebranding proses rebrandng harus

    mempunyai kesesuian dengan citra merek atau

    asosiasi harapan konsumen tentang pandangan

    suatu merek tersebut. Proses rebranding

    dengan aspek perubuahan elemen fisik brand

    sangat penting untuk membentuk citra merekmenjadi disukai, unggul dan memiliki ciri

    khas. Untuk penelitian selanjutnya dapatdikembangan lebih lanjut pengaruh proses

    rebranding terhadap citra merek dengan

    komponen yang lain.

    DAFTAR PUSTAKA

    Aaker, David. 1997. Manajemen Ekuitas

    Merk. Jakarta : Spektrum

    Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur

    Penelitian, Suatu Pendekatan

    Praktek. Jakarta: PT. Rineka

    Cipta

    Effendy, Onong Uchjana, M.AIlmu, Teori

    dan Filsafat Komunikasi. 2003.

    Bandung : PT. Citra AdityaBakti.

    Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis

    Multivarite dengan SPSS.

    Cetakan Keempat. Semarang :

    Badan Penerbit Universitas

    Diponegoro

    Haig, Matt. 2005. Brand failures: Thetruth about the 100 biggest

    branding mistakes of all times.

    London : Kogan Page Publishers

    Husein, Umar. 2002. Metode Riset Bisnis.

    Jakarta: PT.Gramedia Pustaka

    Utama

    Keller, Kevin Lane. 1993.

    Conceptualizing, Measuring, andManaging Customer--Based

    Brand Equity, Journal of

    MarketingKeller, Kevin Lane. 2008. Strategic Brand

    Management : Building,Measuring and Management

    Brand Equity 3rd Edition. UpperSaddle River, NJ: Prentince Hall

    Kotler, Philip. 2002. MarketingManagement Millenium Edition.

    New Jersey : A Pearson

    Education Company UpperSaddle River

    Kotler, Philip & Waldemar Pfoertsch.

    2006. B2B Brand Management.

    Jerman : Springer BerlinHeidelberg

    Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik

    Praktis Riset Komunikasi. Jakarta

    : Kencana Prenada Media Grup

    Lane, W. Ronald, Karen Whitehill King, J.

    Thomas Russell. 2009. Prosedur

    Periklanan. Jakarta. PT. Indeks

    Mulyana, Deddy M.A Phd. IlmuKomunikasi Suatu Pengantar.

    2008. Bandung. PT. Remaja

    Rosda Karya.

    Rakhmat, Jalaludin. 2001. Metode

    Penelitian Komunikasi. Bandung:

    PT Remaja Rosda Karya

    Regina, College Maria. 2009. Teknik

    Membuka Bisnis Desain

    Arsitektur. Jakarta : Elex MediaKomputindo

  • 7/28/2019 Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand terhadap Citra Merek (Studi pada Konsumen PT. CItilink Indonesia. Tbk).

    17/17

    17

    Shimp, Terence A. 2003. Periklanan

    Promosi, Komunikasi Pemasaran

    Terpadu. Jakarta : Penerbit

    Erlangga

    Simamora, Bilson. 2004. Riset

    Pemasaran. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

    Singarimbun, Masri & Sofya Effendi,

    1995 Metodologi Penelitian

    Survey. Jakarta : Pustaka LP3ES

    Indonesia

    Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Bisnis.

    Bandung : Alphabeta

    Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi

    Pemasaran. CV. Andi Offset

    Wheler, Aline. 2003. Designing BrandIdentity. New Jersey: John Wiley

    and Sons, IncWijanarko, Himawan & Susanto A.B.

    2004. Power Branding. Jakarta :

    Quantum Manajemen & Bisnis

    Woon, Liu Shuk. 2011. How Customers

    Asses Rebranding Strategy The

    Impact Percieved Brand Image

    Similiarity and Loyalty Before

    Rebranding. The Hong Kong

    Polytechnic university : M Phill

    SUMBER LAIN :

    Abdulaziz, Saleh, Alshebil. 2007.

    Consumer Perception of

    Rebranding The Case of Logo

    Changes.

    Clients Brief Report Fortune PR. 6 April

    2011. Citilink, Viral Marketing

    and Media Relations

    Daly, A, & D. Moloney. 2004. Managing

    Corporate Rebranding. Irish

    Marketing Review

    Franke, M. Competition between networkcarriers and low cost carriers

    retrest battle or breaktrough to a

    new level of efficiency. Journal ofAir Transport Management.

    Harkinson, Philippa,.Wendy Lomax, Chris

    Hand. The Time Factor in re--

    branding Organizations.

    Juntunen,Mari,. Saila Saraniemi, Ritta

    Jusiila. 2009. Corporate re--

    branding as a process.

    Landors Brand Name Taxonomy figureOsler,Rob. 14 September 1998. The Name

    Game : Tips on How to Get ItRight. Marketing News

    Pointer Monitoring Berita Media Cetak.24 Maret 2008. Sub Sektor

    Perhubungan Udara, -- Harian

    Media Indonesia. Departemen

    PerhubunganPress Event Citilink AOC Announcement.

    5 Juli 2012. Citilink BussinesPlan. Jakarta

    SWA. 30 Maret 2012. Corporate,

    corporate action. ElisaLumbantoruan, Direktur

    Keuangan Garuda Indonesia

    TRANSMEDIA, Edisi 08/2012, Langgar

    Taris Batas Atas , hal 41.Tretheway, M. Distortion of airline revenues:

    why the network airline business model is

    broken. Journal of Air Transpor Management.