pengaruh persepsi tentang minimarket terhadap...

126
PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL CIPUTAT KOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh Wulan Permatasari NIM 1112015000103 KONSENTRASI EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: trinhthien

Post on 01-Apr-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET

TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PEDAGANG

DI PASAR TRADISIONAL CIPUTAT

KOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Wulan Permatasari

NIM 1112015000103

KONSENTRASI EKONOMI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 3: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 4: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 5: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 6: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

iv

ABSTRAK

Wulan Permatasari (NIM:1112015000103): Pengaruh Persepsi Tentang

Minimarket Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar Tradisional

Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang pengaruh

persepsi tentang minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang di Pasar

Tradisional Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Dalam kaitannya

dengan penelitian ini ada dua variabel pokok yang akan di teliti yakni persepsi

tentang minimarket dan kondisi sosial ekonomi pedagang. Penelitian ini sendiri

telah dilaksanakan pada bulan Mei-Oktober 2016 di Pasar Tradisional Ciputat.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan

kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang-pedagang yang ada di

lingkungan Pasar Ciputat, adapun sampel yang diambil sebanyak 30 orang yang

dipilih secara kebetulan atau sampling insidental dan juga sampai kuota tertentu

sesuai yang diinginkan atau sampling kuota. Uji hipotesis menggunakan product

moment, uji koefisien determinasi dan uji reliabilitas alpha. Teknik pengumpulan

data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan mengenai

minimarket dan kondisi sosial ekonomi pedagang di Pasar Tradisional Ciputat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima dan

hipotesis nol (Ho) ditolak yang berarti terdapat pengaruh antara persepsi tentang

minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang di Pasar Tradisional

Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.

Kata kunci : Persepsi, Minimarket, Kondisi Sosial Ekonomi.

Page 7: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

v

ABSTRACT

Wulan Permatasari (NIM:1112015000103): The Impact of Minimarket

Perception On The Socioeconomic Conditions In The Traditional Market

Traders Ciputat, South Tangerang, Banten Province.

This research is conducted to obtain information about the impact of

minimarket perception on the socioeconomic conditions in the traditional market

traders Ciputat, South Tangerang, Banten Province. This research found two

principal variables that will be analyze. Those are the perception of minimarket

and socioeconomic conditions trader. The research itself had been done on

May-October 2016 inTraditional Market Ciputat. The method used is survey

method with quantitative approach. The population in this study is a

merchant-traders in Ciputat Market neighborhood, while the samples taken as

many as 30 people chosen by chance or incidental sampling and also to a certain

quota as desired or quota sampling. Hypothesis testing are uses the product

moment, coefficient determination test and reliability test alpha. The data is

collected using a questionnaire about minimarket and socio-economic conditions

in the traditional market traders Ciputat. The results shows that the alternative

hypothesis is accepted and hypothesis zero is rejected thats mean there are

significant between the perception of minimarket on the socioeconomic

conditions in the traditional market traders Ciputat, South Tangerang City, Banten

Province.

The key word : Perception, Minimarket, Sosioeconomic conditions.

Page 8: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT penulis persembahkan sebagai

ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya

kepada penulis, sehingga dengan kudrat dan iradat-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang sederhana ini dengan baik sebagai prasyarat untuk

mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Persepsi

Tentang Minimarket Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar

Tradisional Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten”.

Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,

Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari jalan yang

sesat menuju jalan yang di rahmati oleh Allah dengan risalah yangdibawanya

yaitu Agama Islam yang akan menyelamatkan dan mengantarkan pemeluknya

mneuju kebahagiaan yang ada di dunia dan akhirat.

Penulis menyadari sepenuhya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan dan kelemahan. Tanpa bantuan serta dorongan dari berbagai

pihak yang secara moril maupun materiil, dimungkinkan skripsi ini tidak akan

bisa selesai sebagaimana harusnya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan menghaturkan ucapan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, dan Pembantu Dekan bidang Akademik, Pembantu Dekan bidang

Kemahasiswaan, Pembantu Dekan bidang Administrasi Umum.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

3. Drs. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

4. Dr. H. Nurochim, MM, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan

Page 9: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

vii

waktu dan pemikirannya demi selesainya skripsi ini.

5. Neng Sri Nuraeni, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan pemikirannya demi selesai skripsi ini.

6. Jakiatin Nisa, M.Pd, sebagai dosen Penasihat Akademik yang banyak

membantu serta membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan di

Unversitas ini.

7. Seluruh Dosen yang berada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

khususnya jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang memeliki peran

sangat besar bagi saya dalam proses perkuliahan.

8. Seluruh Staf Akademik Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan yang telah

bekerja dengan baik melayani mahasiswa.

9. Seluruh Pengelola Pasar Tradisional Ciputat yang telah mengizinkan penulis

untuk melakukan penelitian di pasar tersebut.

10. Orang tua, (Alm.) bapak Muhidin dan Ibu Napsiah, yang telah membesarkan

dan mendidik penulis hingga menjadi seperti sekarang ini.

11. Kakak-kakak dan adik-adik ku tersayang yang selalu menghibur.

12. Kepada Fairus Rizal, S.H yang telah memberikan dukungan baik moril

ataupun materil, selalu mendampingi, memberikan saran, motivasi, dan

semangat kepada penulis.

13. Kepada sahabat-sahabatku, Arimby Pengestu, Desi Mandasari, Avi

Oktavianti, Iqbal Saputra, Didik Susilo, Burhanuddin Taslim, Sulistiawan,

Sumardi yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis,

kalian adalah kekuatan bagi penulis. Semoga kita semua selalu kompak

sampai kapanpun dalam keadaan apapun.

14. Kepada teman-teman Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial angakatan 2012

khususnya Dessy, Hajar, Laelalul Sa’diyah, Dina Khairunnisa, Nita

Chairunnisa yang telah banyak membantu dan selalu memberi semangat

kepada penulis dalam perkuliahan dan khususnya dalam penyelesaiian

skripsi ini.

15. Pihak-pihak lain, yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu oleh

penulis.

Page 10: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

viii

Saya menyadari sekali bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih jauh dari

kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hari, saya mohon maaf dan berharap

skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua. Dan saya berhadap skripsi

yang saya susun menjadi suatu karya yang bermanfaat serta menjadi suatu

persembahan terbaik bagi para dosen dan teman-teman yang berada di Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Demikian kata pengantar dari penulis dan sebagai suatu introspeksi diri,

penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Dan kekurangan dan

hanyalah milik kita, namun kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, saya

ucapkan terima kasih.

Jakarta, 26 November 2016

Penulis,

Wulan Permatasari

Page 11: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH .................................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................................iv

ABSTRACT ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ...........................................................................................vi

DAFTAR ISI .........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................1

B. Identifikasi Masalah...........................................................................5

C. Pembatasan Masalah......................................................................... 5

D. Perumusan Masalah...........................................................................5

E. Tujuan Penelitian...............................................................................5

F. Manfaat Penelitian.............................................................................6

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik..............................................................................8

1. Persepsi.......................................................................................8

2. Pasar............................................................................................9

Page 12: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

x

3. Kondisi Sosial Ekonomi...........................................................20

4. Tinjauan Regulasi.....................................................................22

B. Hasil Penelitian Yang Relevan........................................................27

C. Kerangka Berpikir...........................................................................29

D. Hipotesis Penelitian.........................................................................32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................33

B. Metode Penelitian...........................................................................33

C. Populasi dan Sampel Data..............................................................34

D. Teknik Pengumpulan Data..............................................................35

E. Instrumen Penelitian.......................................................................36

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data............................................40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data................................................................................44

1. Deskripsi Pasar Ciputat...........................................................44

2. Deskripsi Tangerang Selatan...................................................46

3. Karakteristik Responden.........................................................48

4. Deskripsi Variabel Penelitian..................................................52

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis..............58

1. Uji Normalitas........................................................................58

2. Uji Validitas............................................................................59

3. Analisis Reliabilitas Tes.........................................................60

4. Pengujian Hipotesis................................................................60

Page 13: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

xi

C. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................63

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan...................................................................................67

B. Implikasi.......................................................................................67

C. Saran.............................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................69

LAMPIRAN.....................................................................................................72

Page 14: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran...............................................................30

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 48

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................... 49

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili ............................... 50

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Akhir ................. 50

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan ........... 51

Page 15: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Minimarket di Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat

Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten Tahun 2015............................2

Tabel 2.1 Karakteristik Pasar Modern di Indonesia .............................................. 19

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 33

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian ............................................................... 38

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara............................................................................. 39

Tabel 3.4 Skor Jawaban Angket ............................................................................ 41

Tabel 3.5 Interprestasi Data ................................................................................... 43

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 48

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................................... 48

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili ................................... 49

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Akhir ........ 50

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan ............... 51

Tabel 4.6 Skor Variabel Persepsi Tentang Minimarket ......................................... 52

Tabel 4.7 Kategori Persepsi Tentang Minimarket ................................................. 54

Tabel 4.8 Skor Variabel Kondisi Sosial Ekonomi ................................................. 55

Tabel 4.9 Kategori Kondisi Sosial Ekonomi ......................................................... 57

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 58

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 59

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 60

Tabel 4.13 Anova (Uji F) ...................................................................................... 61

Page 16: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

xiii

Tabel 4.14 Coefficients ......................................................................................... 62

Tabel 4.15 Model Summary .................................................................................. 62

Tabel 4.16 Pedoman Interprestasi Koefeseansi Korelasi ...................................... 63

Page 17: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket dan Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Hasil Angket dan Transkip Wawancara

Lampiran 3 Lembar Hasil Observasi

Lampiran 4 Uji Analisis

Lampiran 5 Surat-surat terkait

Lampiran 6 Dokumentasi

Lampiran 7 Curriculum Vitae

Page 18: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya sudah berlangsung sejak

manusia itu ada. Salah satu kegiatan manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan

tersebut adalah memerlukan adanya pasar sebagai sarana pendukungnya. Pasar

merupakan kegiatan ekonomi yang termasuk salah satu perwujudan adaptasi

manusia terhadap lingkungannya. Manusia sebagai makhluk sosial dalam

perkembangannya juga menghadapi kebutuhan sosial untuk mencapai kepuasan

atas kekuasaan, kejayaan dan martabat.

Pasar selama ini sudah menyatu dan memiliki tempat paling penting dalam

kehidupan bermasyarakat sehari-hari, bagi masyarakat pasar bukan hanya tempat

bertemunya antara penjual dan pembeli tetapi juga sebagai wadah untuk

berinteraksi sosial. Para ahli ekonomi mendeskripsikan sebuah pasar sebagai

kumpulan penjual dan pembeli yang melakukan transaksi atas suatu produk

tertentu atau kelompok produk tertentu.1

Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat mendorong laju pertumbuhan

ekonomi yang begitu pesat pula. Kebutuhan akan ekonomi dari masyarakat

seiring sejalan dengan perkembangan masyarakat itu sendiri. Kebutuhan akan

pasar yang merupakan akses untuk memenuhi kebutuhan hidup di mana transaksi

kebutuhan antar pedagang dan konsumen berkembang dengan pesatnya, hal ini

jika ditinjau di berbagai daerah muncullah bentuk-bentuk pasar kecil Minimarket

(Ritel).2

Ciputat adalah salah satu kecamatan di Kota Tangerang Selatan, Provinsi

Banten, Indonesia dengan luas wilayah 3.626 Ha, dengan letak ketinggian dari

permukaan laut 44 m dan memiliki curah hujan rata-rata 2000-3000 mm/tahun.

1 Muhammad Aziz Hakim, Menguasai Pasar Mengeruk Untung, (Jakarta : PT. Krisna

Persada, 2005) 2 Agus Susilo & Taufik, Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Usaha Ritel

Kopersi/Waserda dan Pasar Tradisional, Jurnal Ekonomi, 2010, hal.2

Page 19: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

2

Berdasarkan data Sensus Tahun 2006, jumlah penduduk yang ada di wilayah

Kecamatan Ciputat berjumlah 260.477 jiwa.3 Hal tersebut tidak menutup

kemungkinan bagi usaha ritel modern untuk memasuki pangsa pasar ritel

tradisional. Saat ini banyak dijumpai minimarket di sepanjang jalan seperti

Indomaret, Alfamaret, Alfamidi yang menjamur di beberapa tempat strategis di

Ciputat.

Tabel 1.1

Minimarket di Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat

Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten Tahun 2015

No. Jenis Minimarket Alamat

1. Indomaret Jl. K.H. Dewantara RT 002/002, Ciputat

2. Alfamart Jl. K.H. Dewantara RT 004/002, Ciputat

3. Alfamart Jl. K.H. Dewantara RT 001/006, Ciputat

4. Alfa Midi Jl. Aria Putra RT 001/009, Ciputat

5. Indomaret Jl. Aria Putra RT 001/009, Ciputat

6. Alfamaret Jl. Dewi Sartika RT 002/009, Ciputat

7. Indomaret Jl. Dewi Sartika RT 001/010, Ciputat

8. Alfamart Jl. Otista RT 001/011, Ciputat

9. Alfa Midi Jl. Otista RT 002/011, Ciputat

10. Indomaret Jl. Otista RT 003/011, Ciputat

11. Alfamart Jl. H. Usman RT 001/008, Ciputat

Catatan : Sumber Kantor Kelurahan Ciputat4

Kehadiran peritel (Supermarket, Hypermarket, Minimarket) pada sekitar

tahun 1980-an pada awalnya tidak mengancam pasar tradisional. Kehadiran para

peritel modern yang menyasar konsumen menengah ke atas, saat itu lebih

menjadi alternatif dari pasar tradisional yang identik dengan kondisi pasar yang

kumuh, dengan tampilan dan kualitas buruk, serta harga jual rendah serta sistem

tawar-menawar konvensional. Namun sekarang ini kondisinya sudah banyak

3

https://id.wikipedia.org/wiki/Ciputat,_Tangerang_Selatan (diakses pada tanggal 19

September 2015) 4 Almim A, Data Jumlah Keberadaan Minimarket di Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat

Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, Wawancara Pribadi, Kantor Kelurahan Ciputat, 08

Oktober 2015.

Page 20: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

3

berubah. Supermarket dan Hypermarket banyak bermunculan di mana-mana.

Kondisi ini muncul sebagai konsekuensi dari berbagai perubahan di masyarakat.

Sebagai konsumen, masyarakat menuntut hal yang berbeda di dalam aktivitas

belanja. Kondisi ini ditambah dengan semakin meningkatnya tingkat pengetahuan,

pendapatan, dan jumlah pendapatan keluarga ganda (suami-istri bekerja) dan

dengan waktu yang terbatas. Konsumen menuntut peritel untuk memberikan

“nilai lebih” dari setiap sen uang yang dibelanjakannya. Peritel harus mampu

mengakomodasi tuntutan tersebut jika tidak ingin ditinggal pelanggannya.5

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan pasar modern sekarang ini

menjadi tuntutan dan konsekuensi dari gaya hidup yang berkembang di

masyarakat kita. Tidak hanya di kota metropolitan tapi sudah merambah di kota

kecil di tanah air. Sangat mudah menjumpai Minimarket, Supermarket, dan

Hypermarket di sekitar tempat tinggal kita. Tempat-tempat tersebut menjanjikan

tempat yang nyaman dengan harga yang tidak kalah menariknya. Namun dibalik

kesenangan tersebut ternyata membuat peritel kelas menengah dan bawah

mengeluh.

Kendati persaingan antara pasar modern secara teoritis menguntungkan

konsumen, dan mungkin perekonomian secara keseluruhan, tetapi diketahui juga

mengenai dampaknya terhadap pasar tradisional. Mengukur dampaknya amat

penting karena mengingat pasar modern yang pada saat ini secara langsung

bersaing dengan pasar tradisional tidak hanya melayani segmen pasar tertentu.6

Jika tidak diimbangi dengan pelayanan dan manajemen yang lebih baik boleh jadi

pasar tradisional lama-lama akan bisa mengalami kematian.

Kemunculan gerai-gerai minimarket ternyata tidak serta merta membawa

perubahan atau dampak baik kepada semua kalangan (konsumen maupun

pedagang pasar Tradisional/grosir). Tersebarnya gerai-gerai tersebut malah

membawa dampak negatif terhadap pedagang tradisional yang juga menawarkan

5 Ani Nur Fadhillah, Dampak Minimarket Terhadap Pasar Tradisional, Skripsi Fakultas

Syariah Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang, 2011, hal. 17-18 6 Lisa Hadiz, Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di

Daerah Perkotaan di Indonesia, (Jakarta : Lembaga Penelitian SMERU, 2008), hal.2

Page 21: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

4

barang seperti digerai minimarket. Hal ini menyebabkan minat konsumen menjadi

berkurang untuk berbelanja di grosir biasa seperti pasar Tradisional dan toko

sembako rumahan, mereka lebih nyaman untuk berbelanja di grosir minimarket

yang sudah berjumlah 11 gerai di kelurahan Ciputat, selain tempat yang nyaman

pelayanan yang diberikan oleh pegawai toko juga sangat memuaskan konsumen,

terlebih lagi promo-promo dan potongan harga yang diberikan untuk bahan pokok

rumah tangga. Pernyataan ini diperkuat dengan adanya observasi wawancara

penulis terhadap beberapa konsumen pasar yang berada di daerah Ciputat.

Pasar grosir sendiri hanya menyediakan bahan pokok rumah tangga tanpa

adanya promo ataupun potongan harga terhadap konsumen, ini dikarenakan modal

usaha yang mereka keluarkan tidak begitu banyak sehingga hanya memberikan

harga yang sesuai dengan modal usaha. Akan tetepi gerai-gerai minimarket bukan

usaha perorangan namun satu badan usaha yang dikelola dengan sistem perkulakan,

yakni barang-barang yang akan dipasarkan didapatkan dari PT. Indomarko

(misalnya) sehingga barang akan selalu ada dan tidak tergantung pada modal usaha.

Hal tersebut makin membuat sulit pedagang di pasar tradisional dalam

menjalankan usahanya.

Pedagang di pasar tradisional harus bersikeras memikirkan pengadaan barang

dan menjualnya kembali kepada konsumen dengan harga yang bisa dikatakan

biasa. Sedangkan gerai minimarket tanpa harus memikirkan pasokan barang yang

akan dijual karena setiap bulan barang-barang yang akan dijual tetap didatangkan

sehingga perputaran perdagangan barang tidak terputus dan persediaan barang

tetap terjaga. Gerai minimarket juga melakukan inovasi terhadap fitur-fitur

perbelanjaan yakni dengan menjual pulsa elektronik dan tiket kereta api, gas dan

galon air mineral. Sehingga membuat antusias masyarakat sangat tinggi dalam

melakukan kegiatan belanja digerai ini, karena alasan kenyamanan kemudahan

serta banyak fitur serta promo yang ditawarkan. Menurut peneliti diduga bahwa hal

tersebut semakin membuat menurunnya omset pedagang di pasar tradisional, dan

juga aspek-aspek lainnya seperti tingkat kesejahteraan kehidupan, kesehatan,

pekerjaan lain, pendidikan, dan juga interaksi sosial.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti memilih dan tertarik untuk

Page 22: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

5

mengangkat masalah mengenai “Pengaruh Persepsi Tentang Minimarket

Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar Tradisional Ciputat

Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten”.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa permasalahan di atas dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Pertumbuhan penduduk menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi sangat

pesat.

2. Banyak bermunculan minimarket di Tangerang Selatan.

3. Jumlah minimarket jauh lebih banyak dibanding jumlah pasar

tradisional.

4. Persepsi tentang minimarket berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi

pedagang pasar tradisional.

5. Pasar modern saat ini secara langsung bersaing dengan pasar tradisional.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan penelitian menjadi lebih spesifik dan tidak meluas diluar

pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah:

Pengaruh persepsi tentang minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang

di pasar tradisional Ciputat Kelurahan Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi

Banten.

D. Perumusan Masalah

Dari banyak fenomena dan fakta sosial yang telah dipaparkan serta

berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dan

merumuskan permasalahan yakni:

Adakah pengaruh persepsi tentang minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi

pedagang di pasar tradisional Ciputat Kelurahan Ciputat Kota Tangerang Selatan

Provinsi Banten?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini, yaitu:

Untuk mengetahui adakah pengaruh persepsi tentang minimarket terhadap

kondisi sosial ekonomi pedagang di pasar tradisional Ciputat Kelurahan Ciputat

Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.

Page 23: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan baik

secara teoritis maupun secara praktis.

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya hasanah

ilmu pengetahuan, khususnya di bidang perdagangan, ekonomi dan isu-isu

di dalam problematika masyarakat.

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi atau

sumbangan pemikiran kepada akademisi maupun jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial tentang pasar.

2. Secara Praktis

a. Bagi Universitas Islam Negeri Jakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk memberikan

referensi atau informasi yang berhubungan dengan Ekonomi dalam hal

ini kaitannya dengan dampak persaingan pasar.

b. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

informasi dan menambah wawasan tentang dampak persaingan pasar.

c. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan bacaan serta pengetahuan masyarakat seputar pasar,

sehingga masyarakat mengetahui bagaimana persaingan antara pasar

modern dan tradisional, serta sistem pengelolaan di dalam pasar tersebut.

d. Bagi Pedagang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau gambaran

bagi para pedagang khususnya pedagang pasar tradisional untuk

melakukan perbaikan-perbaikan seperti perbaikan dalam pengelolaan

pasar, penataan tampat atau lahan berjualan, kualitas produk, kemasan

produk, inovasi pelayanan terhadap kosumen, dan lainnya guna

menghadapi persaingan terhadap pasar-pasar modern (minimarket) yang

ada disekitar.

Page 24: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

7

e. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

tentang pasar, dan pengalaman peneliti dalam terjun ke masyarakat

dalam penelitian yang dapat dijadikan bekal untuk melakukan

penelitian-penelitian selanjutnya.

Page 25: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek kognitif manusia yang sangat

penting. Memungkinkan manusia untuk mengetahui dan memahami dunia

sekelilingnya. Tanpa persepsi yang benar, manusia mustahil menangkap dan

memaknai fenomena, informasi atau data yang senantiasa mengitarinya.

Persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa (KBBI) adalah

“tanggapan langsung atau sesuatu”.1

Selanjutnya, Persepsi menurut Desmita adalah “proses kognitif yang

kompleks untuk menghasilkan suatu gambaran yang unik tentang realitas

yang barangkali sangat berbeda dengan kenyataan sesungguhnya”.2 Persepsi

mengenai apa pun, baik objek sosial maupun non-sosial yang akan mengikuti

proses perseptual yang sama, tidak mempersoalkan bagaimana alur informasi

yang masuk melalui panca indra kita.

Selanjutnya, menurut Leavit dalam Desmita, perception dalam

pengertian sempit adalah “penglihatan”, yaitu bagaimana cara seseorang

melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas, perception adalah “pandangan”,

yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.3

Persepsi individu atau masyarakat terhadap objek tertentu akan

mempengaruhi pikirannya dan memberikan penilaian kondisi stimulus yang

dilakukan dalam proses kognitif.

Selanjutnya, menurut Chaplin dalam Desmita, mengartikan persepsi

sebagai proses mengetahui atau mengenali objek dan kajian objektif dengan

bantuan indra.4

1 Tim Prima Pena, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,(Gitamedia Press), h. 513

2 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2010), h. 119 3 Ibid., h. 117

4 Ibid,.

Page 26: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

9

Persepsi seringkali diikuti dengan kata perspektif. Perspektif sudut

pandang atau cara pandang kita terhadap sesuatu. Cara kita memandang

dalam mengamati kenyataan untuk menentukan pengetahuan yang kita

peroleh. Jadi, perspektif merupakan cara pandang yang muncul akibat

kesadaran seseorang terhadap suatu isu yang terjadi. Perspektif dapat

dijadikan penambah wawasan atau pengetahuan seseorang agar dapat melihat

segala sesuatu yang terjadi dengan pandangan yang luas. Jadi perspektif

memiliki ciri-ciri antara lain: seseorang yang memiliki perspektif yang tinggi

akan berpikir luas dan tidak membeda-bedakan sesuatu, jadi tidak

memandang masalah dari pandangan sempit dan terkotak-kotak, seseorang

yang memiliki perspektif yang tinggi akan dengan mudah dapat berinteraksi

dengan orang lain secara harmonis, seseorang yang memiliki perspektif yang

tinggi mampu bersaing atau berkompetensi dengan sehat.

Pengertian persepsi menurut para ahli di atas berbeda-beda. Namun, dari

beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulannya bahwa persepsi

adalah proses pemberian makna atau pandangan, interpretasi dari stimulasi

dan sensasi yang diterima oleh individu, disesuaikan dengan karakteristik

masing-masing individu tersebut.

2. Pasar

a) Pengertian Pasar

Pengertian pasar secara sederhana yang sering didengar di

masyarakat, di mana Pasar adalah suatu tempat bertemunya penjual dan

pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang dan jasa.

Pasar adalah “area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual

lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar

tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan

lainnya”.5

Berbagai tempat penjualan barang yang dihuni oleh banyak penjual

5 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan

Pembinanaan Pasar Traisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.

Page 27: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

10

dari berbagai jenis barang sudah tidak asing lagi bagi kita yang dikenal

sebagai masyarakat konsumtif khususnya. Mall, plaza, supermarket,

minimarket, itc, pasar tradisionl, pasar kaget, pasar pagi, dan banyak

nama pasar lainnya sudah sejak lama kita kenal dan ketahui.

Pasar juga dapat dikatakan “suatu institusi yang pada umumnya

tidak berwujud secara fisik yang mempertemukan penjual dan pembeli

suatu komoditas (barang atau jasa). Interaksi yang terjadi antara penjual

dan pembeli akan menentukan tingkat harga suatu komoditas (barang

dan jasa) dan jumlah komoditas yang diperjual belikan”.6

Interaksi antar penjual dan pembeli yang dimaksud adalah interaksi

dalam konteks permintaan dan penawaran. Semakin tinggi permintaan

akan suatu komoditas (barang dan jasa) maka akan semakin tinggi harga

komoditas tersebut yang memungkinkan juga semakin tingginya

penawaran, dan sebaliknya. Jadi, dengan kata lain permintaan dan

penawaran berperan penting dalam penentuan tingkat harga suatu

komoditas (barang dan jasa).

Stanton mengemukakan pengertian pasar yang lebih luas. “Pasar

dikatakannya merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk

puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.

Jadi, dalam pengertian tersebut terdapat faktor-faktor yang menunjang

terjadinya pasar, yakni : keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam

pembelian”7

Berdasarkan pernyataan Stanton di atas, pasar adalah tempat di

mana orang-orang melakukan kegiatan untuk mendapatkan suatu hal

(barang/jasa) yang mereka inginkan dan dilakukan sesuai dengan

kemampuan atau kapasitas uang yang dimiliki tersebut untuk

dibelanjakannya.

Pasar adalah “tempat bertemunya pihak penjual dan pihak pembeli

untuk melaksanakan transaksi di mana proses jual beli terbentuk, yang

6 Sugiarto, Ekonomi Mikro (edisi baru), (Jakarta : PT Gramedia Utama, 2007), hal.35

7 M. Fuad, Pengantar Bisnis, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2006), hal.120

Page 28: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

11

mana menurut kelas mutu pelayanan dapat digolongkan menjadi pasar

tradisional dan pasar modern, dan menurut sifat pendistribusiannya dapat

digolongkan menjadi pasar eceran dan pasar perkulakan/grosir”.8

Dapat dipahami dari pernyataan di atas bahwa pasar diklasifikasikan

menjadi pasar tradisionl yang identik dengan kotor dan bau, pasar

modern yang identik dengan bersih dan nyaman, pasar eceran yang

identik dengan barang satuan/penjualan dalam kuantitas sedikit, dan

pasar grosir yang identik dengan borongan/penjualan dalam kuantitas

besar.

Pengertian-pengertian tentang pasar tersebut menunjukan

adanya 3 unsur utama yang perlu dikaji pada pengertian pasar, yaitu:

(1) Orang dengan segala kebutuhan dan keinginannya atau sering

disebut sebagai konsumen. (2) Daya beli. Daya beli merupakan

faktor yang dapat mengubah keinginan menjadi permintaan.

Penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak

akan menjadi suatu permintaan apabila masyarakat tidak memiliki

daya beli yang memadai. (3) Perilaku dalam pembelian. Perilaku

berkaitan dengan pola masyarakat di dalam pasar, seperti pola

pengeluaran uang, perubahan selera jenis barang atau jasa, waktu

mewujudkan dan membeli, fluktuasi harga atau nilai.9

Pasar tidak tiba-tiba saja muncul atau terbentuk, tetapi sebelum itu

sudah lebih dulu ada unsur-unsur yang membentuknya seperti konsumen,

daya beli, dan perilaku dalam pembelian. Jika tidak ada konsumen maka

tidak akan terbentuk pasar, karena kembali pada pengertian umum

bahwa pasar adalah tempat bertemunya penjual (produsen) dan pembeli

(konsumen). Begitu pula dengan daya beli, ada konsumen tetapi

konsumen terbsebut tidak memiliki kemampuan untuk membeli suatu

barang/jasa maka tidak akan terjadi proses jual beli yang menjadi dasar

terbentuknya pasar. Sama hal nya dengan perilaku dalam pembelian,

pola pengeluaran uang dan selera konsumen menjadi salah satu faktor

bagi konsumen untuk melakukan transaksi atau tidak. Semua unsur

tersebut akan saling terkait satu sama lain di dalam pasar.

8 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 23/MPP/Kep/1/1998 tentang

Lembaga-lembaga Usaha Perdagangan 9 M. Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Penerbit Bumi Aksara, 1997), hal. 34

Page 29: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

12

Dari beberapa pengertian pasar di atas, penulis menyimpulkan

bahwa, pasar adalah suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk

melakukan transaksi jual beli barang dan jasa yang terdiri dari beberapa

penjual dari berbagai jenis barang pada suatu area yang biasa dikenal

sebagai mall, plaza, itc, supermarket, minimarket, pasar tradisional,

pasar pagi, pasar kaget, dan sejenisnya. Pada umumnya pasar

dikelompokkan kedalam dua jenis yaitu pasar modern dan pasar

tradisional, di mana kedua jenis pasar tersebut terbentuk karena adanya

beberapa unsur pembentuk pasar seperti; konsumen, daya beli, dan

perilaku dalam pembelian.

b) Jenis Pasar

1) Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah “pasar yang dibangun dan dikelola oleh

Pemerintah, Swasta, Koperasi, atau Swadaya Masyarakat dengan

tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda, yang dimiliki atau

dikelola oleh pedagang kecil dan menengah, dan koperasi, dengan

usaha skala kecil dan modal kecil, dan dengan proses jual beli

melalui tawar-menawar”.10

Dibangun berupa toko, kios, los, dan tenda, yang juga terlepas

dari kata mewah, nyaman, teratur, bersih, sejuk, dan wangi,

menggambarkan bahwa pasar tradisional lebih terarah kepada

semua lapisan masyarakat walaupun lebih khususnya kepada

masyarakat lapisan menengah dan bawah. Ditambah lagi

dengan berlakunya sistem tawar-menawar yang membuat

masyarakat merasa lebih mudah dalam membeli dan memenuhi

kebutuhan, karena bisa lebih menyesuaikan dengan uang juga daya

beli yang dimilikinya.

Pasar tradisional “biasanya yang terdiri atas kios-kios atau gerai

yang dibuka oleh penjual. Kebanyakan menjual kebutuhan

10

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 420/MPP/Kep/10/1997

tentang Pedoman dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan

Page 30: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

13

sehari-hari seperti bahan-bahan makanan, berupa ikan, buah,

sayuran dan yang lain-lain.11

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikatakan pasar

tradisional sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli serta

ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung

dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri

dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh

penjual maupun suatu pengelola pasar. Biasanya kebanyakan

menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa

ikan, buah, sayur-mayuran, telur, daging, ikan, kue-kue, pakaian,

jasa, barang elektronik dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini

masih banyak di temukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat

kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai

pasar.

Barang lokal adalah barang yang biasa dijual di pasar

tradisional dan ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, barang yang

dijual di pasar tradisional dapat terjadi tanpa adanya

penyortiran/penyeleksian yang ketat. Dari segi kuantitas, jumlah

barang yang disediakan tidak terlalu banyak sehingga apabila ada

barang yang dicari tidak ada di satu kios tertentu, maka dapat dicari

ke kios lain. Rantai distribusi pada pasar tradisional terdiri dari

produsen, distributor, sub distributor, pengecer, konsumen. Kendala

yang dihadapi pada pasar tradisional antara lain sistem pembayaran

ke distributor atau sub distributor dilakukan dengan tunai, penjual

tidak dapat melakukan promosi atau memberikan potongan harga

(discount) komoditas. Mereka hanya bisa menurunkan harga barang

yang kurang diminati konsumen. Selain itu, dapat mengalami

kesulitan dalam memenuhi kontinyuitas barang, lemah dalam

penguasaan teknologi dan manajemen sehingga melemahkan daya

11

Gilang Permadi, Pedagang Kaki Lima : riwayatmu dulu, nasibmu kini!, (Jakarta, 2011),

hal.10

Page 31: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

14

saing.

Pasar tradisional merupakan “sektor perekonomian yang

sangat penting bagi mayoritas penduduk di Indonesia.

Masyarakat miskin yang bergantung kehidupannya pada pasar

tradisional tidaklah sedikit. Menjadi pedagang di pasar

tradisional merupakan alternatif pekerjaan di tengah banyaknya

pengangguran di Indonesia. Pasar tradisional biasanya

terhubung dengan toko-toko kecil di dusun-dusun sebagai

tempat kulakan. Pasar tradisional di pedesaan juga terhubung

dengan pasar tradisional di perkotaan yang biasa menjadi sentral

kulakan bagi pedagang pasar-pasar pedesaan di sekitarnya.

Pasar tradisional merupakan penggerak ekonomi masyarakat.”12

Pasar tradisional bukan hanya sekedar tempat bertemunya

penjual dan pembeli, tetapi juga sebagai penggerak perekonomian

masyarakat. Tidak sedikit masyarakat kecil yang kurang akan

pendidikan dan sulit memperoleh pekerjaan, akhirnya memilih pasar

tradisional sebagai alternatif untuk menjadi pedagang disana guna

bersaing untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pasar tradisional juga dapat dikatakan sebagai sumber, sumber di

mana berbagai komoditas yang mayoritas adalah barang sehari-hari

dapat diperoleh dalam skala besar untuk selanjutnya didistribusikan

lewat toko-toko kecil sebelum pada akhirnya sampai ke tangan

masyarakat selaku konsumen.

Dalam lingkup “pasar tradisional sebagai pasar pemerintah,

terdapat 3 pelaku utama yang terlibat dalam aktivitas sehari-hari

yaitu : penjual, pembeli, dan pegawai atau pejabat dinas pasar.

Selain 3 pelaku utama tersebut terdapat pelaku yang lain yaitu buruh

panggul, petugas parkir, petugas kebersihan, preman dan copet”.13

Pelaku-pelaku atau yang bisa juga dikatakan sebagai warga

pasar ialah orang-orang yang terlibat langsung di dalam lingkup

pasar tradisional. Penjual, pembeli, pejabat dinas yang bertugas

12

Eis Al Masitoh, Upaya Menjaga Eksistensi Pasar Tradisional : Studi Revitalisasi Pasar

Piyungan Bantul, Jurnal PMI Vol. X. No.2, 2013, hal. 4 13

Yeni Masni, Analisis Preferensi Konsumen Dalam Berbelanja di Pasar Tradisional dan

Pasar Modern di Kota Makassar, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

Makassar, 2014

Page 32: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

15

mengelola pasar, buruh panggul, petugas parkir, petugas kebersihan,

preman, copet, mereka semua yang akan bertanggungjawab atas

berjalannya kegiatan di pasar tradisional. Tanpa adanya

pelaku-pelaku tersebut, sepertinya pasar tradisional tidak akan

berjalan sebagaimana mestinya.

Adapun ciri pasar tradisional yaitu :

a. Dalam pasar tradisional tidak berlaku fungsi-fungsi

manajemen : planning, organizing, actuating, controlling.

b. Tidak ada konsep marketing, yaitu : bahwa pembeli adalah

raja, terdapat pelayanan penjualan; penentuan harga

berdasarkan perhitungan harga pokok ditambah keuntungan

tertentu, produk berkualitas, tempat penjualan yang nyaman

bagi pembeli, dll.

Sedangkan penjual pasar tradisional biasanya mempunyai ciri :

a. Tempat jualannya kumuh, sempit, tidak nyaman, gelap,

kotor

b. Penampilan penjualnya tidak menarik

c. Cara menempatkan barang dagangan tanpa konsep

marketing.

Adapun pembeli pasar tradisional mempunyai ciri :

a. Rela berdesak-desakan ditempat yang kumuh dan tidak

nyaman

b. Tidak peduli dengan lalulalang pembeli lainnya

c. Pembeli pasar tradisional biasanya menguasai dan

mengenal pasar tersebut utamanya adalah masalah harga,

karena bila tidak tahu, harga komoditas bisa dua atau tiga

kali lipat.14

Ciri-ciri adalah suatu hal yang dapat membedakan antar satu

dengan yang lainnya. Di dalam pasar tradisional banyak terdapat ciri

khusus yang menggambarkan pasar tersebut, secara umum ciri pasar

tradisional adalah tidak adanya sistem/manajemen dalam proses

penjualan, tempat berjualan identik dengan bau, kumuh, dan kotor,

juga adanya sistem tawar-menawar harga untuk setiap barang yang

diperjualbelikan.

Dari beberapa pernyataan di atas, penulis menyimpulkan bahwa

pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli

yang mayoritas pasarnya dikelola oleh pemerintah dan lebih terarah

14

Ibid.

Page 33: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

16

untuk masyarakat lapisan bawah dengan ciri khusus tidak adanya

sistem/manajemen dalam proses penjualan, kondisi pasar yang bau,

kumuh, dan kotor, juga dengan adanya sistem tawar-menawar yang

telah melekat pada kegiatan di pasar tradisional.

3) Pasar Modern

Pasar modern adalah “pasar yang dibangun oleh Pemerintah,

Swasta, atau Koperasi yang bentuknya berupa mall, supermarket,

departement store, dan shopping center di mana pengelolaannya

dilaksanakan secara modern, mengutamakan pelayanan dan

kenyamanan berbelanja dengan manajemen berada disatu tangan,

bermodal kuat, dilengkapi label harga yang pasti”.15

Sesuai dengan namanya, pasar modern benar-benar terkemas

secara modern. Berbanding terbalik dengan pasar tradisional, pasar

modern dilaksanakan dengan mengutamakan pelayanan dan

kenyamanan konsumen dalam berbelanja, bernuansa mewah, dan

juga dengan sistem harga tetap/tidak ada proses tawar-menawar.

Menurut Herman Malano “pasar modern tidak banyak

berbeda dengan pasar Tradisional, namun pasar jenis ini penjual

dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan

pembeli melihat label harga yang tercantrum dalam barang

(barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan

secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga.

Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan seperti; buah,

sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual

adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar

modern adalah hypermart, pasar swalayan (supermarket), dan

minimarket.16

Pernyataan Herman Malano diatas dapat disimpulkan bahwa

pasar modern tidak jauh berbeda dengan pasar tradisional. Hanya

saja pada pasar modern cara bertransaksi antar pembeli dengan

penjual terjadi secara tidak langsung, pembeli melihat harga pada

label harga dan mengambil barang sendiri yang kemudian

15

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 420/MPP/Kep/10/1997

tentang Pedoman dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan 16

Herman Malano, Selamatkan Pasar Tradisional, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,

2011), hal.76

Page 34: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

17

dibayarkannya ke kasir. Kegiatan transaksi pun dilakukan di dalam

sebuah bangunan yang nyaman dan bersih. Barang-barang yang

dijual, tidak hanya bahan makanan tetapi juga barang-barang yang

sifatnya tahan lama seperti : peralatan rumah tangga, perlengkapan

otomotif, alat tulis, dan lain sebagainya.

Pasar modern adalah “tempat penjualan barang-barang

kebutuhan rumah tangga (termasuk kebutuhan sehari-hari), di mana

penjualan dilakukan secara eceran dan dengan cara swalayan

(konsumen mengambil sendiri barang dari rak dagangan dan

membayar ke kasir)”.17

Konsumen pasar modern dituntut untuk menjadi mandiri dalam

proses belanjanya, disini kosumen mengambil sendiri barang-barang

belanjaan yang ingin dibeli, dengan fasilitas penataan barang yang

teratur dan terkelompok berdasarkan jenisnya (sayuran, daging dan

ikan, makanan kemasan, minuman, dll), barang-barang terpilih

dengan kualitas yang baik, harga jelas yang tertera di barcode setiap

barang, serta datang sendiri ke bagian kasir untuk melakukan

pembayaran, tidak akan membuat konsumen keberatan untuk

melayani dirinya sendiri dalam proses belanja karena sudah

didukung dengan manajemen yang membuat semuanya menjadi

mudah dan menyenangkan.

Herman Malano mengungkapkan “pasar modern adalah

pasar yang dikelola dengan manajemen modern, umumnya

terdapat diperkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan

mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen yang pada

umumnya anggota masyarakat kelas menengah keatas. Pasar

modern antara lain mall, supermarket, departement store,

shopping center, waralaba, toko mini swalayan, pasar serba ada,

toko serba ada dan sebagainya (Sinaga, 2008).18

Jadi dapat dikatakan bahwa pasar modern adalah pasar yang

tersusun secara modern baik dari sisi dalam maupun sisi luar, hal

17

Peta Persaingan Bisnis Ritel di Indonesia, (Jakarta : Media Data, 2009), hal. 91-92 18

Herman Malano, Selamatkan Pasar Tradisional, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,

2011), hal.77

Page 35: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

18

tersebut dapat dibuktikan dengan pengelolaannya yang dilakukan

dengan menggunakan manajemen modern. Hal tersebutlah yang

mendukung pasar-pasar modern memiliki kualitas pelayanan dan

mutu jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pasar tradisional.

Barang yang dijual di pasar modern memiliki variasi jenis yang

beragam, selain barang lokal, barang impor pun tersedia. Barang

yang di jual memiliki kualitas yang relatif terjamin karena melalui

penyeleksian yang ketat sehingga barang yang tidak memenuhi

persyaratan klasifikasi akan di tolak. Dari segi kuantitas, pasar

modern memiliki persediaan barang di gudang yang terukur. Dari

segi harga, pasar modern memiliki label harga yang pasti. Pasar

modern juga memberikan pelayanan yang baik dengan adanya

pendingin udara yang sejuk, suasana nyaman dan bersih, display

barang perkategori mudah dicapai dan relatif lengkap, adanya

keranjang belanja serta ditunjang adanya kasir dan pramuniaga yang

bekerja secara profesional. Sedangkan dari segi rantai distribusi

pada pasar modern adalah produsen, distributor,

pengecer/konsumen.

Adapun yang membedakan pasar modern dengan pasar

tradisional adalah dengan adanya ciri-ciri sebagai berikut :

(1) Tidak bisa tawar menawar harga. (2) Harga sudah

tertera di barang yang dijual dan umumnya diberi barcode. (3)

Barang yang dijual beranekaragam dan biasanya memiliki

kualitas yang baik. (4) Berada dalam bangunan atau ruangan

dan pelayanannya dilakukan sendiri (swalayan). (5) Layanan

yang baik dan biasanya memuaskan. (6) Tempatnya bersih dan

nyaman, ruangan ber-AC. (7) Tata tempat yang rapih agar

konsumen atau pembeli dapat dengan mudah menemukan

barang yang akan dibelinya. (8) Pembayarannya dilakukan

dengan membawa barang ke kasir dan tentunya tidak ada

tawar-menawar lagi19

Nuansa modern sungguh sangat melekat pada pasar modern jika

dilihat dari ciri-cirinya tersebut, berbanding terbalik jika kita

19

http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-pasar-modern-dan-ciri-cirinya.html

diakses pada tanggal 27 Februari 2016

Page 36: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

19

bandingkan dengan pasar tradisional. Dengan didukung bangunan

yang bagus, AC, pelayanan dan kualitas barang yang baik serta ciri

lainnya secara tidak langsung sudah memberikan gambaran jelas

kepada semua bahwa itu adalah pasar modern.

Setelah diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada era

1970-an, saat ini terdapat tiga jenis pasar modern yaitu minimarket,

supermarket, hypermarket. Perbedaan utama dari ketiganya terletak

pada luas lahan usaha dan range jenis barang yang diperdagangkan.

Berikut ini karakteristik dari ketiga pasar modern tersebut :

Tabel 2.1

Karakteristik Pasar Modern di Indonesia20

Minimarket telah ada sejak 1990-an namun masih terkonsentrasi

di kota-kota besar dengan ditandai kehadiran peritel asing dan lokal

seperti Freshmart, Indomaret, Circle K. Minimarket terus

berkembang dengan hadirnya format minimarket plus dengan nama

20

Asep ST Sujana, Manajamen Minimarket, (Jakarta : Raih Asa Sukses, 2013), hal. 40-43

Uraian Minimarket Supermarket Hypermarket

Barang yang

diperdagangkan

Berbagai macam

kebutuhan rumah

tangga termasuk

kebutuhan

sehari-hari

Berbagai macam

kebutuhan rumah

tangga termasuk

kebutuhan

sehari-hari

Berbagai macam

kebutuhan rumah

tangga termasuk

kebutuhan

sehari-hari

Jumlah item Kurang dari 5.000

item

5.000 sampai

25.000 item

Lebih dari 25.000

item

Jenis produk - Makanan

kemasan

- barang-barang

higienis pokok

- Makanan

kemasan

- Barang-barang

rumah tangga

- Makanan

kemasan

- Barang-barang

rumah tangga

- Elektronik

Model

penjualan

Dilakukan secara

eceran, langsung

pada konsumen

akhir dengan cara

swalayan

Dilakukan secara

eceran, langsung

pada konsumen

dengan cara

swalayan

Dilakukan secara

eceran, langsung

pada konsumen

dengan cara

swalayan

Luas lahan

usaha

Maksimal 400 m2 4.000 - 5.000 m

2 Lebih dari 5.000

m2

Page 37: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

20

Alfa Midi. Persaingan yang ketat mendorong munculnya

Minimarket di kota yang lebih kecil dalam rangka untuk mencari

pelanggan baru dan terjadinya perang harga, dan berkembangnya

Minimarket hingga ke kota kecil serta adanya strategi pemotongan

harga memungkinkan konsumen kelas menengah bawah untuk

mengakses Minimarket.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, pasar modern adalah pasar yang

dibangun oleh Pemerintah, Swasta, atau Koperasi yang bentuknya

berupa mall, supermarket, departement store, dan shopping center

yang pengelolaannya dilaksanakan melalui manajemen dan sarana

prasarana bernuansa modern yang identik dengan pelayanan

swalayan (konsumen mengambil sendiri barang dari rak dagangan

dan membayar ke kasir) juga identik dengan sasaran konsumen yang

pada umumnya anggota masyarakat kelas menengah keatas.

3. Kondisi Sosial Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi setiap orang berbeda-beda dan bertingkat, ada

yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Tingkat

perkembangan manusia dalam hidupnya dapat dilihat dari pemenuhan

kehidupannya sehari-hari. Hal ini dapat menunjukan tingkat hidup seseorang

atau sekelompok orang, apakah segala macam kebutuhan hidup tersebut

dapat dipenuhi secara keseluruhan atau hanya sebatas kebutuhan pokok saja.

Menurut Sumardi “kondisi sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang

diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam

masyarakat, pemberian posisi itu disertai pula dengan seperangkat hak dan

kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status.”21

Kehidupan seseorang dalam masyarakat tentunya dapat diakui dengan

adanya status, dimana status itulah yang menjelaskan seseorang sebagai apa

dan siapa. Dan status tersebut ditentukan dengan adanya peran sikap, hak,

21 Basrowi dan Siti Juariyah, Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan

Masyarakat Desa Srigading Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur, Jurnal

Ekonomi & Pendidikan, Volume 7 Nomor 1, 2010, hal. 60-62

Page 38: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

21

dan kewajiban yang dimiliki dan dijalankan oleh seseorang yang

bersangkutan.

Sementara W.S Winke menyatakan bahwa “pengertian status sosial

ekonomi mempunyai makna suatu keadaan yang menunjukan pada

kemampuan finansial keluarga dan perlengkapan material yang dimiliki, di

mana keadaan ini bertaraf baik, cukup, dan kurang.”22

Kemampuan finansial keluarga dan perlengkapan material yang

dimaksud diatas seperti tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, tingkat

kesehatan, dan juga harta benda yang dimiliki.

Selanjutya Mubyarto berpendapat “tinjauan sosial ekonomi

penduduk meliputi aspek sosial, aspek sosial budaya, dan aspek Desa

yang berkaitan dengan kelembagaan dan aspek peluang kerja. Aspek

ekonomi Desa dan peluang kerja barkaitan erat dengan masalah

kesejahteraan masyarakat Desa. Kecukupan pangan dan keperluan

ekonomi bagi masyarakat baru terjangkau bila pendapatan rumah tangga

mereka cukup untuk menutupi keperluan rumah tangga dan

pengembangan usaha-usahanya.”23

Aspek-aspek dalam sosial ekonomi penduduk tersebut dapat dijadikan

tolak ukur bagi seseorang untuk mengetahui apakah kondisi sosial

ekonominya sudah baik, cukup, atau kurang dengan melihat dari kecukupan

pangan dan pemenuhan keperluan ekonomi rumah tangganya.

Selain penjelasan menurut beberapa ahli mengenai kondisi sosial

ekonomi di atas, Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers

mengemukakan ciri-ciri keadaan ekonomi sosial yaitu sebagai berikut :

1) Lebih berpendidikan.

2) Mempunyai status sosial yang ditandai dengan tingkat

kehidupan, kesehatan, pekerjaan, dan pengenalan diri terhadap

lingkungan.

3) Mempunyai tingkat mobilitas ke atas lebih besar.

4) Mempunyai ladang luas.

5) Lebih berorientasi pada ekonomi komersial produk.

6) Mempunyai sikap yang lebih berkenaan dengan kredit

7) Pekerjaan lebih spesifik.24

Dilihat dari beberapa penjelasan dan ciri-ciri diatas, maka kondisi sosial

ekonomi dapat diterjemahkan dalam beberapa indikator, yaitu :

22 Ibid 23 Ibid 24

Ibid

Page 39: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

22

1) Tingkat penghasilan, merupakan perolehan barang atau uang

yang diterima atau dihasilkan.

2) Pendidikan, ialah salah satu proses interaksi belajar mengajar

dalam bentuk formal yang dikenal sebagai pelajaran.

3) Kesehatan, adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial

dan ekonomi.

4) Interaksi sosial, yaitu sebuah proses yang terjadi akibat dari

hukum pertukaran barang dan jasa.25

Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

kondisi sosial ekonomi adalah keadaan individu atau kelompok yang

berkenaan dengan ukuran rata-rata yang berlaku umum tentang

penghasilan, tingkat pendidikan, kesehatan, dan interaksi sosial.

Sedangkan kondisi sosial ekonomi kaitanya erat dengan status sosial

ekonomi itu sendiri dengan kebiasaan hidup sehari-hari individu atau

kelompok.

4. Tinjauan Regulasi

a) Peraturan di Pemerintah Pusat

Upaya mengimplementasikan kebijakan dimulai dengan merevisi

beberapa peraturan perundang-undangan yang dianggap sudah

kadaluwarsa, diantaranya adalah Perpres No. 112 Tahun 2007 tentang

Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko

Modern sebagai pengganti Perpres No. 118 tahun 2000 yang berisi non

pembatasan ritail kepemilikan asing (skala besar) dan Permen

Perdagangan No. 53/MDAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan

dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

Beberapa hal penting yang diatur dalam Perpres No. 112 Tahun

2007 dan Permendag No. 53/MDAG/PER/12/2008 tersebut yaitu :

a. Batas luas lantai penjualan Toko Modern :

1) Minimarket < 40 m2,

2) Supermarket 400 m2 s/d 5.000 m2,

25

OK. Laksamana Lufti, Dampak Keberadaan Indomaret Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

Pedagang Pasar Tradisional di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, Journal of

Economic Education, hal. 5

Page 40: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

23

3) Hypermarket > 5.000 m2

4) Departement store > 400 m2,

5) Perkulakan > 5.000 m2

b. Pengaturan lokasi :

1) Perkulakan, hanya boleh berlokasi pada akses sistem jaringan

jalan arteri atau kolektor primer atau arteri sekunder.

2) Hypermarket dan Pusat Perbelanjaan, hanya boleh berlokasi

pada akses sitem jaringan jalan ateri atau kolektor, dan tidak

boleh berada pada kawasan pelayanan lokal atau lingkungan

(perumahan) di dalam kota/perkotaan.

3) Supermarket dan Departement Store, tidak boleh berlokasi pada

sistem jaringan jalan lingkungan; dan tidak boleh berada pada

kawasan pelayanan lingkungan (perumahan) di dalam kota.

4) Pasar Tradisional, boleh berlokasi pada setiap sistem jaringan

jalan.

c. Perizinan :

1) Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional (IUP2T) untuk pasar

tradisional,

2) Izin Usaha Tempat Perbelanjaan (IUPP) untuk pertokoan, mall,

plaza, dan pusat perdagangan,

3) Izin Usaha Toko Modern (IUTM) untuk minimarket,

supermarket, departement store, hypermarket dan perkulakan,

4) Kelengkapan Permintaan IUP2T, IUPP, dan IUTM : Studi

kelayakan termasuk AMDAL serta Rencana Kemitraan dengan

Usaha Kecil (UK),

5) IUP2T, IUPP, dan IUTM diterbitkan oleh Bupati/Walikota dan

Gubernur untuk Pemprov DKI Jakarta. Pedoman tata cara

perizinan ditetapkan oleh Menteri Perdagangan.

d. Pembinaan dan Pengawasan

Pemerintah dan Pemerintah Daerah baik secara sendiri-sendiri

Page 41: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

24

maupun bersama-sama sesuai sesuai dengan bidang tugasnya

masing-masing melakukan pembinaan dan pengawasan Pasar

Tradisional dan Toko Modern.

e. Pemberdayaan

1) Pasar Tradisional

Mengupayakan sumber-sumber alternatif pendanaan untuk

pemberdayaan, meningkatkan potensi pedagang dan pengelola,

memprioritaskan kesempatan memperoleh tempat usaha bagi

pedagang tradisional yang telah ada sebelum dilakukan renovasi

atau relokasi, serta mengevaluasi pengelolaan.

2) Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

Memberdayakan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern dalam

membina Pasar Tradisional, serta mengawasi pelaksanaan

kemitraan.

Pada fakta dalam Putusan dan data ekonomi dari Saran yang

dikeluarkan oleh Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU)

menunjukkan bahwa dalam industri retail terdapat (1) kondisi perilaku

persaingan usaha tidak sehat, (2) ketidakseimbangan retail-pemasok dan,

(3) terdesaknya pelaku usaha pasar lingkungan (tradisional).

Hukum positif memang telah mengatur permasalahan ini yaitu

Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional (Perpres) dan Peraturan Menteri

Perdagangan No. 53 Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional , Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

(Permendag) namun dalam analisis KPPU sebagaimana juga dalam

terdapat Putusan akuisisi No. 09/KPPU-L/2009, kedua hukum positif ini

sulit efektif karena :

a) Tidak memiliki sanksi yang keras dan tegas terhadap pelaku

usaha yang melanggar kedua peraturan itu;

b) Tidak merumuskan siapa penegak hukum bagi pelanggar dua

Page 42: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

25

peraturan itu;

c) Memberi ruang penetapan jenis dan besaran trading terms yang

bersifat sepihak pada retail modern.26

Oleh karena itulah dipandang perlu adanya peraturan setingkat UU

yang memiliki kekuatan berlaku lebih kuat dan sanksi lebih tegas, dan

Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) pada tanggal 31 Maret

2010 melalui Saran Kebijakan No. 43/K/III/2010 memberikan saran dan

kebijakan kepada pemerintah untuk segera membentuk Undang-Undang

yang mengatur industri retail sehingga landasan hukum dalam peraturan

industri ini menjadi sangat kuat dan meciptakan kesejahteraan rakyat

secara optimal.

b) Peraturan di Pemerintah Daerah

Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah memiliki regulasi tentang

kebijakan yang mengatur penataan dan pembinaan pasar tradisional dan

pasar modern yaitu, Peraturan Walikota Tangerang Selatan No. 2 Tahun

2013 tentang Petunjuk Teknis Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,

Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

Beberapa hal penting yang diatur dalam Peraturan Walikota

Tangerang Selatan No. 2 Tahun 2013 tersebut, yaitu :

a. Penataan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern :

1) Lokasi pendirian Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan

Toko Modern wajib mengacu pda Rencana Tata Ruang Wilayah

dan Rencana Detail Tata Ruang, termasuk Peraturan Zonasinya.

2) Sistem penjualan dan jenis barang dagangan toko modern

meliputi :

i. Minimarket, Supermarket, dan Hypermarket menjual secara

eceran barang konsumsi terutama produk makanan dan

produk rumah tangga lainnya;

ii. Departement Store menjual secara eceran barang konsumsi

26

http://www.kppu.go.id/id/blog/2013/02/memahami-urgensi-uu-retail/ (diakses 28

September 2015)

Page 43: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

26

utamanya produk sandang dan perlengkapannya dengan

penataan barang berdasarkan jenis kelamin dan/atau tingkat

usia konsumen; dan

iii. Perkulakan menjual secara grosir barang konsumsi.

3) Pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern wajib

memenuhi ketentuan :

i. Memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat,

keberadaan Pasar Tradisional, Usaha Kecil dan Usaha

Menengah yang ada di wilayah yang bersangkutan;

ii. Memperlihatkan jarak antara Hypermarket dengan Pasar

Tradisional yang telah ada sebelumnya;

iii. Menyediakan areal parkir paling sedikit seluas kebutuhan

parkir 1 (satu) unit kendaraan roda empat untuk setiap 60

m2 (enam puluh meter persegi) luas lantai penjualan Pusat

Perbelanjaan dan/atau Toko Modern; dan

iv. Menyediakan fasilitas yang menjamin Pusat Perbelanjaan

dan Toko Modern yang bersih, sehat (hygienis), aman,

tertib, dan ruang publik yang nyaman.

4) Pusat perbelanjaan atau toko modern wajib melakukan

kemitraan dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan,

memperkuat dan menguntungkan.

b. Pembinaan dan Pengawasan

Walikota melakukan koordinasi untuk :

1) Mengantisipasi kemungkinan timbulnya permasalahan dalam

pengelolaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Pasar

Modern; dan

2) Mengambil langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan

permasalah sebagai akibat pendirian Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan, dan Pasar Modern.

c. Sanksi

Pelaku usaha yang melanggar ketentuan Peraturan Walikota dapat

Page 44: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

27

dikenakan sanksi administratif berupa : peringatan secara tertulis,

penghentian kegiatan pembangunan/usaha sementara, pembekuan izin

usaha, atau pencabutan izin usaha.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber

kepustakaan terdahulu, penulis melihat telah banyak penelitian sebelumnya yang

mengangkat penelitian tentang pengaruh pasar modern terhadap pasar tradisional

dari berbagai aspek, diantaranya :

1. Melita Iffah, Fauzul Rizal Sutikno, Nindya Sari. Studi Kasus : Pengaruh

Toko Modern Terhadap Toko Usaha Kecil Skala Lingkungan (Studi

Kasus : Minimarket Kecamatan Blimbing, Kota Malang). Jurnal

ekonomi. Memberikan kesimpulan bahwa persepsi masyarakat

memunculkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing fasilitas

perdagangan. Masing-masing fasilitas perdagangan, baik toko usaha

kecil maupun minimarket memiliki kelebihan dan kekurangan

berdasarkan variabel-variabel yang dinilai oleh konsumen pengunjung.

Terdapat perubahan kecenderungan pada preferensi pemilihan tujuan

berbelanja sebelum dan sesudah berdirinya minimarket di kawasan

Kecamatan Blimbing. Berdasarkan jangkauan pelayanan, dapat

diketahui bahwa semamkin besar jangkauan Minimarket, maka akan

semakin banyak toko yang terfriksi dengan jangkauan pelayanannya.27

2. Agus Susilo dan Taufik. Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap

Usaha Ritel Koperasi/Waserda dan Pasar Tradisional. Jurnal ekonomi.

Dalam hasil penelitiannya, menyimpulkan bahwasanya beberapa

kebijakan pemerintah telah dikeluarkan untuk menata pengelolaan pasar,

baik pasar modern maupun pasar tradisional. Implementasi kebijakan ini

menuntut komitmen lebih besar agar dapat dilaksanakan secara

konsisten. Secara makro, beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa

27

Melita Iffah, Fauzul Rizal Sutikno, Nindya Sari, Studi Kasus : Pengaruh Toko Modern

Terhadap Toko Usaha Kecil Skala Lingkungan (Studi Kasus : Minimarket Kecamatan Blimbing,

Kota Malang), Jurnal Ekonomi, 2011

Page 45: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

28

benar adanya kehadiran pasar modern telah mengancam eksistensi pasar

tradisional.28

3. Agussiyah Putra (program pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Medan). Pengaruh Pengembangan Pasar Modern Terhadap Kehidupan

Pasar Modern Terhadap Kehidupan Pasar Tradisional di Pusar Pasar

Medan (Studi kasus : Pusat Pasar Medan). Tesis. Dalam penelitianya

menyimpulkan bahwa ternyata keberadaan pasar modern (Medan Mall)

mempengaruhi variasi pendapatan pedagang di pusat pasar Medan

tersebut. Selain itu terdapat beberapa perbedaan antara pasar modern

(Medan Mall) dengan pasar tradisional (pusat pasar Medan, yakni

menyangkut perbedaan dalam hal belanja, kenyamanan berbelanja, serta

kualitas barang yang diperjualbelikan.29

4. Eka Yuliasih (program sarjana pendidikan Universitas Negeri

Yogyakarta). Studi Eksplorasi Dampak Keberadaan Pasar Modern

Terhadap Usaha Ritel Waserda dan Pedagang Pasar Tradisional di

Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen. Skripsi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa (1) Implementasi peraturan pemerintah tentang

pasar modern tidak berjalan semestinya. (2) Persepsi negatif pelaku

usaha ritel Waserda dan pedagang pasar tradisional terhadap keberadaan

pasar modern termasuk dalam kategori tinggi. (3) Keberadaan pasar

modern berdampak negatif pada omset (24% dan 16,3%), pendapatan

(30% dan 17,5%), dan jumlah pelanggan (32% dan 29%) usaha ritel

Waserda dan pedagang pasar tradisional. (4) Upaya yang dilakukan

pelaku usaha ritel Waserda dan pedagang pasar tradisional untuk

mempertahankan eksistensi usahanya sangat minim, misalnya hanya

dengan menurunkan harga jual beberapa jenis barang.30

28

Agus Susilo dan Taufik, Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Usaha Ritel

Koperasi/Waserda dan Pasar Tradisional, Jurnal Ekonomi, 2010 29

Agussiyah Putra, Pengaruh Pengembangan Pasar Modern terhadap Kehidupan Pasar

Modern Terhadap Kehidupan Pasar Tradisional di Pusat Pasar Medan (Studi kasus : Pusat Pasar

Medan), Universitas Sumatera Utara Medan, 2004 30

Eka Yuliasih, Studi Eksplorasi Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Usaha Ritel

Waserda dan Pedagang Pasar Tradisional di Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen,

Page 46: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

29

5. Dwinita Aryani. Efek Pendapatan Pedagang Tradisional dari Ramainya

Kemunculan Minimarket di Kota Malang. Jurnal. Hasil penelitian

menujukkan bahwa 66% responden pedagang menyatakan keberadaan

minimarket berpengaruh terhadap penurunan pedapatannya. Dari hasil

uji beda terdapat perbedaan rata-rata pendapatan pedagang di pasar

tradisional sebelum dengan sesudah munculnya minimarket.31

6. OK. Laksamana Lutfi. Dampak Keberadaan Indomaret Terhadap

Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang Pasar Tradisional di Kelurahan

Terjun Keamatan Medan Marelan. Jurnal. Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa kesan pasar tradisional yang panas, semerawut,

kotor, becek, tidak aman karena banyak pencopet adalah sangat bertolak

belakang dengam toko pasar modern yang ber AC, nyaman, pelayanan,

mandiri dan cepat serta relatif aman dari pencopet. Kondisi ini menjadi

ancaman serius bagi keberlangsungan usaha para pedagang kecil dan

menengah.

C. Kerangka Berpikir

Pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para pejual dan pembeli

untuk melakukan suatu transaksi jual beli. Secara umum pasar dikelompokkan

menjadi 2 yaitu, pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisonal sangat

identik dengan ciri-ciri khusunya seperti kumuh, bau, dan terdapat proses

tawar-menawar di dalamnya. Sedangkan pasar modern identik pula dengan ciri

khususnya seperti sejuk, bersih, dan tidak ada proses tawar-menawar

(barcode)/label harga.

Ciri-ciri khusus tersebutlah yang pada akhirnya menimbulkan suatu persepsi

di kalangan masyarakat khususnya para pedagang di pasar tradisional dimana

munculnya kondisi persaingan antar pasar yang secara jelas terlihat bahwa ciri

khusus pasar modern menjadi keunggulan bagi para konsumen pasar, dan hal itu

memberikan dampak kurang baik terhadap kondisi sosial ekonomi para pedagang

Universitas Negeri Yogykarta, 2013

31 Dwinita Aryani, Efek Pendapatan Tradisional dari Ramainya Kemunculan Minimarket di

Kota Malang, Jurnal Ekonomi Vol. 2 No. 2, 2011

Page 47: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

30

di pasar tradisional. Kondisi sosial ekonomi disini meliputi tingkat pendapatan,

pendidikan, kesehatan, dan interaksi sosial. Untuk mengurangi persaingan

tersebut pemerintah ikut andil membantu yang dituangkan dalam bentuk

peraturan-peraturan megenai penataan pasar, diantaranya dalam peraturan

pemerintah pusat dan peraturan pemerintah daerah.

Kendati pemikiran atas masalah mengenai persepsi persaingan antara pasar

tradisional dengan pasar modern tidak begitu saja muncul, tetapi pemikiran

tersebut telah beberapa kali dibuktikan serta dikuatkan dengan adanya

penelitian-penelitan yang relevan tentang persaingan pasar tradisional dengan

pasar modern.

Semua gambaran mengenai “Pengaruh Persepsi Tentang Minimarket

Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar Tradisional Ciputat Kota

Tangerang Selatan Provinsi Banten” diatas dapat dilihat singkat melalui bagan

kerangka berpikir dibawah ini.

Page 48: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

31

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pemikiran

PASAR

Pasar Tradisional Indikator :

1. Los dan tenda

2. Kumuh, bau

3. Kotor

4. Tawar-menawar

5. Penjualan dengan cara langsung

Peraturan Pemerintah Pusat : Perpres No. 112 Tahun 2007 tentang

Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan

Toko Modern

dan

Permen Perdagangan No.

53/MDAG/PER/12/2008 tentang

Pedoman Penataan dan Pembinaan

Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern.

Peraturan Pemerintah Daerah : Peraturan Walikota Tangerang

Selatan No. 2 Tahun 2013 tentang

Petunjuk Teknis Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern.

Temuan Penelitian : 1. Melita Iffah, Fauzul Rizal

Sutikno, Nindya Sari, 2011

2. Agus Susilo dan Taufik, 2010

3. Agussiyah Putra, 2004

4. Eka Yuliasih, 2013

5. Dwinita Aryanti, 2011

6. OK. Laksamana Lutfi

Pasar Modern

Indikator :

1. Bangunan gedung

2. Nyaman, sejuk

3. Bersih

4. Harga tetap (barcode)

5. Penjualan dengan cara swalayan

Kondisi Sosial Ekonomi

Indikator :

1. Tingkat pendapatan

2. Pendidikan

3. Kesehatan

4. Interaksi sosial

Hasil Penelitian

dan

Kesimpulan

Minimarket Indikator :

1. Kebutuhan sehari-hari

2. < 5.000 item

3. Makanan kemasan higienis

4. Eceran dan swalayan

5. Maksimal 400 m2

Page 49: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

32

D. Hipotesis Penelitian

Ha : Terdapat pengaruh antara persepsi tentang minimarket terhadap

kondisi sosial ekonomi pedagang di pasar tradisional Ciputat kota

Tangerang Selatan provinsi Banten.

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara persepsi tentang minimarket

terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang di pasar tradisional

Ciputat kota Tangerang Selatan provinsi Banten.

Page 50: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dijadikan untuk penelitian adalah Pasar Tradisional Ciputat

Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, dan yang akan diteliti adalah para

pedagang di pasar tradisional tersebut. Pasar tradisional Ciputat dipilih sebagai

tempat penelitian karena selain keadaan pasar masih sangat tradisional disana

juga terdapat beberapa minimarket seperti Alfamaret dan Indomaret.

Waktu yang digunakan untuk penelitian adalah selama 6 (enam) bulan yang

dimulai dari bulan Mei 2016 sampai dengan bulan Oktober 2016.

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah

metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey, dan data penelitian

merupakan data primer.

Metode penelitian kuantiatif yaitu metode survey yang digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi

peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan

mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.1

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : ALFABET,

2011), Cet. Ke-13, hal.6

Tahapan

Penelitian

Mei

2016

Juni

2016

Juli

2016

Agustus

2016

September

2016

Oktober

2016

Studi Pustaka

Penyusunan

Laporan

Pengumpulan

Data

Pengolahan &

Analisis Data

Penyelesaian

Laporan

Page 51: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

34

C. Populasi dan Sampel Data

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang di Pasar

Tradisional Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.3

Untuk mendapatkan sampel yang menggambarkan

populasi, maka dalam menentukan sampel pada penelitian ini menggunakan

teknik sampling insidental yang merupakan penentuan sampel berdasarkan

kebetulan4, dan juga menggunakan teknik sampling kuota untuk menentukan

sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)

yang diinginkan.5 Yaitu siapa saja yang menjadi pedagang di pasar Ciputat

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data, dan

sampel pada penelitian ini adalah para pedagang yang berada di pasar

tradisional Ciputat, yang dipilih secara acak dengan jumlah (kuota) sebanyak

30 sampel.

Dikarenakan banyaknya jumlah dan kategori pedagang, maka peneliti

hanya memilih beberapa kategori pedagang saja, yaitu pedagang sembako

(agen distributor), pedagang peralatan rumah tangga, dan pedagang sayuran.

Peneliti hanya menyebarkan instrumen penelitian kepada

pedagang-pedagang tersebut karena jenis barang dagang yang mereka jual

sama dengan barang dagang yang dijual di minimarket-minimarket seperti

Indomaret, Alfamaret, dan Alfamidi.

2 Ibid., hal.80

3 Ibid., hal.81

4 Ibid., hal.85

5 Ibid., hal.85

Page 52: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

35

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mencari data-data, dan informasi yang berupa fakta harus

memperhatikan teknik pengumpulan data yang dinilai paling tepat. Sehingga

informasi yang didapat benar-benar valid dan reliabel. Seperti halnya data terdiri

atas data primer dan data sekunder, maka teknik pengumpulannya pun terdiri dari

dua yaitu pengumpulan data primer dengan menggunakan teknik pengumpulan

data melalui penelitian lapangan (field research), yaitu pengumpulan data secara

langsung di lapangan oleh peneliti sendiri dan pengumpulan data sekunder

melalui kepustakaan (library research), yaitu pengumpulan data tidak secara

langsung di lapangan, data diperoleh dari pihak lain yang sudah

mengumpulkannya terlebih dahulu.

1. Metode Field Research (penelitian lapangan)

Untuk memperoleh data primer dan informasi lapangan, penulis

menggunakan instrumen pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Sutrisno Hadi dalam buku Sugiyono mengemukakan bahwa,

“observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di

antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan.”6

Pengamatan langsung (observasi), dilakukan dengan jalan

melakukan pengamatan operasional pada sampel yang dipilih untuk

memonitor kerja yang sebenarnya. Adapun dalam teknik observasi

yang digunakan yakni observasi nonpartisan, di mana peneliti hanya

mengamati saja tanpa ikut terjun langsung kedalam masalah apa

yang sedang di teliti.

b. Kuesioner (Angket)

Kuesioner berasal dari bahasa Latin : Questionnaire, yang

berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topik

tertentu diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud

6 Ibid., hal.145

Page 53: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

36

untuk memperoleh data.7

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti

variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari

responden.

c. Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi.8

Disini merupakan teknik atau pengumpulan data dengan jalan tanya

jawab langsung yang terdiri dari dua orang yang berhadap-hadapan,

tetapi dalam kedudukan yang berbeda yaitu antara penulis dengan

subyek peneliti yang ditentukan.

Adapun jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara

bebas terpimpin, yaitu penulis memberikan keabsahan kepada

responden untuk berbicara dan memberi keterangan yang diperlukan

penulis melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Wawancara

ini akan dilakukan kepada pedagang pasar tradisional Ciputat.

2. Metode Library (penelitian kepustakaan)

Sedangkan untuk pengumpulan data sekunder, yaitu pengumpulan

data tidak secara langsung di lapangan, data diperoleh dari pihak lain

yang sudah mengumpulkannya terlebih dahulu. Metode kepustakaan

merupakan cara yang penulis pilih untuk menelusuri serta

mengumpulkan sumber data, baik berkaitan dengan teori, sumber

literatur, dan para pendapat ahli yang mempunyai relevansi dengan

permasalahan yang penulis teliti.

E. Instrumen Penelitian

1. Definisi Konseptual

7 Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Peneltian Gabungan, (Jakarta :

Prenadamedia Group, 2014), hal.199 8 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, (Jakarta : LP3ES, 2011), hal.192

Page 54: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

37

Pengaruh Persepsi Tentang Minimarket Terhadap Kondisi Sosial

Ekonomi Pedagang di Pasar Tradisional dapat disimpulkan pengaruh

antara proses pemberian makna tentang minimarket yang merupakan

salah satu jenis dari pasar modern yang pengelolaannya dilaksanakan

melalui manajemen dan sarana prasarana bernuansa modern serta identik

dengan pelayanan swalayan (konsumen mengambil sendiri barang dari

rak dagangan dan membayar ke kasir) dengan posisi individu dan

kelompok yang berkenaan dengan ukuran rata-rata yang berlaku umum

tentang pendidikan, pemilikan barang-barang, dan patisipasi dalam

aktivitas kelompok dari komunitasnya.

2. Definisi Operasional

a) Persepsi Tentang Minimarket

Persepsi adalah tanggapan (penilaian) langsung tentang suatu

objek yang prosesnya dialami seseorang untuk mengetahui beberapa

hal melalui panca inderanya. Sedangkan minimarket adalah jenis

pasar ritel modern yang paling agresif memperbanyak jumlah gerai

dan menerapkan sistem franchise dalam memperbanyak gerai

mereka. Tujuannya adalah untuk memperbesar skala usaha sehingga

bersaing dengan skala usaha kecil (pasar ritel tradisional), yang

akhirnya memperkuat posisi persaingan antara pasar modern dengan

pasar tradisonal. Misalnya, Indomaret, Alfamart, dan Alfa Midi. Jadi

dapat disimpulkan bahwa persepsi tentang minimarket adalah

tanggapan (penilaian) langsung seseorang yang tertuju kepada

minimarket.

Indikatornya adalah sebagai berikut :

1) Bangunan berupa gedung

2) Nyaman dan sejuk

3) Bersih

4) Harga tetap (Barcode)

5) Penjualan secara swalayan

6) Kebutuhan sehari-hari

Page 55: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

38

b) Kondisi Sosial Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi adalah keadaan mengenai bagaimana

tingkat kehidupan setiap orang baik individu ataupn kelompok yang

diukur dari tingkat pendapatan, tingkat kesehatan, tingkat

pendidikan, interaksi dan status sosialnya dalam masayarakat.

Indikatornya sebagai berikut :

1) Tingkat pendapatan

2) Pendidikan

3) Kesehatan

4) Interkasi sosial

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Agar pengumpulan data lebih tertuju pada tujuan yang akan dicapai,

maka peneliti membuat kisi-kisi instrumen spenelitian sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Kuesioner Penelitian

Pengaruh Minimarket Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang

di Pasar Tradisional Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten

No. Variabel Indikator No. Butir Jumlah

Soal

1. Persepsi

Tentang

Minimarket (X)

a. Bangunan berupa gedung

b. Nyaman dan sejuk

c. Bersih

d. Harga tetap (Barcode)

e. Penjualan secara swalayan

f. Kebutuhan sehari-hari

1, 2

3, 4

5, 6

7, 8

9, 10

11, 12

2

2

2

2

2

2

2. Kondisi Sosial

Ekonomi (Y)

a. Tingkat pendapatan

b. Pendidikan

c. Kesehatan

d. Interaksi sosial

13, 14

15, 16

17, 18

19,20

2

2

2

2

Page 56: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

39

Tabel 3.3

Pedoman Wawancara Penelitian

Pengaruh Persepsi Tentang Minimarket Terhadap

Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar Tradisional Ciputat

Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten

No. Variabel Indikator Pertanyaan

1. Persepsi

Tentang

Minimarket

(Variabel X)

a. Bangunan

berupa

gedung

b. Nyaman

dan sejuk

c. Bersih

d. Harga tetap

(Barcode)

e. Penjualan

secara

swalayan

1) Jika sebagai pembeli, menurut Anda

apakah bangunan minimarket dengan

sistem keamanan dan aturan tertentu

menjamin kita terhindar dari para

penjahat dan preman atau tidak?

2) Sebagai pesaing, menurut Anda

apakah penyejuk ruangan (AC)

memberi pengaruh besar terhadap

penjualan di minimarket?

3) Jika sebagai pembeli, menurut Anda

apakah barang dengan kemasan yang

baik sudah pasti terjamin

kebersihannya? Lalu bagaimana

dengan barang dagangan Anda yang

tidak dikemas baik?

4) Menurut Anda penggunaan barcode

dan penetapan label harga membuat

belanja menjadi lebih mudah (tidak

perlu menanyakan harga barang

karena sudah tertera) atau justru

membuat belanja menjadi lebih sulit

(tidak bisa tawar-menawar)?

5) Menurut Anda apa yang membuat

para konsumen minimarket nyaman

dengan sistem swalayan? Padahal

dalam sistem tersebut jelas konsumen

Page 57: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

40

f. Kebutuhan

sehari-hari

tidak dilayani secara langsung

layaknya seperti di pasar tradisional?

6) Menurut Anda kebutuhan sehari-hari

seperti apa yang sering dibeli oleh

konsumen di pasar modern dan pasar

tradisional?

2. Kondisi Sosial

Ekonomi

(Variabel Y)

a. Tingkat

pendapatan

b. Pendidikan

c. Kesehatan

d. Interaksi

sosial

1) Pendapatan yang Anda peroleh saat

ini bersumber dari mana saja?

2) Apakah sudah cukup untuk

memenuhi semua kebutuhan hidup

Anda dan keluarga? Jika belum,

hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan apa saja?

3) apakah anak Anda bersekolah? Jika

iya, sampai tingkat apa? Jika tidak,

mengapa?

4) Seberapa sering Anda memeriksakan

kondisi kesehatan Anda?

5) Pengobatan apa yang paling sering

Anda lakukan jika sakit?

6) Bagaimana hubungan Anda dengan

tetangga atau orang-orang lain

sekeliling Anda? Seberapa sering

Anda berkomunikasi dan ikut serta

dalam kegiatan bermasayarakat?

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data digunakan untuk menguraikan keterangan atau data yang

diperoleh agar data tersebut dapat di mengerti dan di pahami. Dari jawaban

yang telah diberikan oleh responden, kemudian akan di satukan secara

sistematis.

Tahap-tahap penelitian ini adalah :

Page 58: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

41

1. Tahap Pra-Lapangan

Kegiatan ini meliputi rancangan penelitian, memilih tempat

penelitian mengurus izin, menilai keadaan lapangan, memilih informan,

dan menyiapkan perlengkapan penelitian.

2. Tahap Editing dan Skoring

Data yang di dapat dari angket diolah melalui tahap ini. Editing

merupakan salah satu cara untuk menilai kembali hasil-hasil penelitian

yang didapatkan di lapangan yang kemudian diolah dan harus diteliti dan

dianalisa dan kemudian memberikan skor terhadap pernyataan yang

terdapat di angket penelitian.

Salah satu cara yang paling sering digunakan dalam menentukan

skor adalah dengan menggunakan Skala Likert. Cara pengukuran adalah

dengan mengahdapkan seorang responden dengan sebuah pernyataan

dan kemudia diminta untuk memberikan jawaban : Sangat Setuju, Setuju,

Ragu-ragu, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju. Jawaban-jawaban ini

diberi skor 1 sampai 5.9

Tabel 3.4

Skor Jawaban Angket

Positif (+) Negatif (-)

Jawaban Skor Jawaban Skor

Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1

Setuju 4 Setuju 2

Ragu-ragu 3 Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4

Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 5

3. Tahap Analisis Data

a) Uji Normalitas

Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan Statisitk

9 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, (Jakarta : LP3ES, 2011), hal.111

Page 59: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

42

Parametris, antara lain dengan menggunakan t-test untuk satu sampel,

korelasi dan regresi, analisis varian dan t-test untuk dua sampel.

Penggunaan Statistik Parametris mensyaratkan bahwa data setiap

variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu

sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dulu akan

dilakukan untuk menguji normalitas data.10

Uji normalitas dalam

penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 22.

b) Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang

telah disusun untuk mengumpulkan data itu bersifat valid atau tidak.

Validitas suatu instrumen yaitu seberapa jauh instrumen itu benar-benar

mengukur apa (objek) yang hendak diukur.11

Sedangkan uji reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan

skor suatu instrumen penelitian terhadap individu yang sama, dan

diberikan dalam waktu yang berbeda. Jadi, suatu instrumen dikatakan

reliabel apabila instrumen itu dicobakan kepada subjek yang sama secara

berulang-ulang namun hasilnya tetap sama atau relatif sama.12

c) Uji Hipotesis

Pada uji hipotesis secara keseluruhan tentang Pengaruh Persepsi

Minimarket Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar

Tradisional, data yang didapatkan dari angket dianalisa secara kuantitatif.

Untuk menganalisa setiap variabel menggunakan rumusan sebagai

berikut :

F

P = x 100%

N

Sedangkan untuk mencari hubungan kedua variabel digunakan

tehnik analisa korelasi dengan rumus product moment dengan

10

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : ALFABET,

2011), Cet. Ke-13, hal.171 11

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Peneltian Gabungan, (Jakarta :

Prenadamedia Group, 2014), hal.234 12

Ibid., hal.242

Page 60: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

43

menggunakan SPSS 22. Selanjutnya persentase yang diperoleh

kemudian di interprestasikan,

Tabel 3.5

Interprestasi Data

Interval Koefesien Tingkat Hubungan/Pengaruh

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Page 61: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Pasar Ciputat

a. Sejarah Singkat Pasar Ciputat

Secara sistematis, pasar tradisional Ciputat tidak terklasifikasi secara

rapih dalam hal latar belakang atau literatur sejarahnya. Namun menurut

Dani Ardani, S.E (kepala pengelola pasar), dahulu pada awalnya ada tiga

lokasi pasar tradisional. Pertama pasar Ciputat, kedua pasar desa

Cipayung dan ketiga adalah pasar Pemda (Pemerintah Daerah). Ketiga

lokasi tersebut berada pada kawasan desa. Pada tahun 1992 terjadi

kebakaran pada ketiga pasar tersebut, kemudian atas desakan pedagang

melalui Kumpulan Pedagang (KOPAH) ketiga pasar tersebut kembali

dibangun dan dielaborasi menjadi satu nama, yaitu pasar Ciputat.

Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten

Tangerang dalam Kajian dan Evaluasi Pasar Ciputat menjelaskan seiring

dengan situasi dan kondisi perkembangan pembangunan yang ada di

Kabupaten Tangerang pada tahun 1994, Pemerintah Daerah Kabupaten

Tangerang melaksanakan Perjanjian Kerjasama dengan PT. Betani Multi

Sarana dalam Pembangunan Pusat Perbelanjaan dan Peremajaan Pasar

serta Terminal Ciputat. Kerjasama ini didasarkan pada Perjanjian

Kerjasama Bersyarat No. 551.22/1755-Um/1992 tentang Kerjasama

Pembangunan Pusat Perbelanjaan dan Peremajaan Pasar serta Terminal

Ciputat antara Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang dengan PT.

Betania Multi Sarana.1

b. Perkembangan Pasar Ciputat

Memasuki periode 90-an Pasar Ciputat dibangun menjadi tiga lantai

1 Ahmad Reza Safitri, Dampak Ritail Modern Terhadap Kesejahteraan Pedagang Pasar

Tradisional Ciputat Tangerang Selatan, Skripsi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010

Page 62: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

45

dengan luas sekitar 500 meter membentang panjang sepanjang Jalan

Aria Putra. Wilayah Pasar Ciputat meliputi Masjid Agung Al Jihad,

Kantor Ranting Veteran, Niagara Teater, Alfa Midi dan ruko-ruko. Pasar

Ciputat kini terus berkembang seiring dengan semakin banyak

perubahan yang dialami oleh kotanya sendiri. Contohnya dengan

kehadiran fly-over yang dibangun pada 2007, memberikan respon yang

positif terhadap pengguna jalan yang selalu melintasi Ciputat. Hal

lainnya adalah adanya kantor Pegadaian di pinggir pasar. Ironisnya, kini

pasar Ciputat diwarnai hadirnya minimarket seperti Alfamart dan Alfa

Midi di tengah-tengah pasar. Di sekitar Pasar Ciputat juga terdapat

pusat-pusat perbelanjaan seperti Ramayana, Carrefour dan Plaza

Ciputat.2

Pasar Ciputat mengalami perkembangan lain terkait dengan

penetapan klasifikasi pasar, berasarkan Surat Keputusan Bupati

Tangerang No. 511.2/Kep.249-Huk/2004 tentang Penetapan Klasifikasi

Pasar Daerah Kabupaten Tangerang Pasar Ciputat dikategorikan sebagai

Pasar Kelas I di mana sidat kegiatan yang dimiliki bercorak eceran dan

waktu kegiatan yang dilakukan adalah siang dan malam.3

Berdasarkan Undang-Undang No 51 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kota Tagerang Selatan makan penyerahan asset dan

dokumen kepada Pemerintah Tangerang Selatan dari Kabupaten

Tangerang dilakukan lambat lima tahun sejak pelantikan Pejabat

Walikota. Pelantikan Pejabat Walikota sendiri telah dilaksanakan pada

tanggal 24 Januari 2009 oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto

berdasrkan SK Mendagri No. 131.36-883 tahun 2009.4

Berdasarkan Undang-Undang No 51 Tahun 2008 tersebut, Pasar

Ciputat bisa dikategorikan sebagai asset milik Pemerintah Kota

2 Dwi Anggraini Puspa Ningrum, Rona Pasar Ciputat, pada www.akumassa.co.id. 05

Oktober 2016 3 Ahmad Reza Safitri, Dampak Ritail Modern Terhadap Kesejahteraan Pedagang Pasar

Tradisional Ciputat Tangerang Selatan, Skripsi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010 4 Ibid.

Page 63: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

46

Tangerang Sekatan karena dikelola oleh BUMD Kabupaten Tangerang

yang kedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di Kota Tangerang

Selatan. Dalam Undang-Undang tersebut telah diatur bahwa yang

dimaksud asset dan dokument meliputi :

a) Barang milik dan atau yang dikuasai baik barang bergerak

maupun tidak bergerak dan atau yang dimanfaatkan oleh

Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang berada dalam

wilayah Kota Tangerang Selatan.

b) BUMD Kabupaten Tangerang yang kedudukan, kegiatan,

dan lokasinya berada di Kota Tangerang Selatan.

c) Utang piutang Kabupaten Tangerang yang kegunaannya

untuk Kota Tangerang Selatan.

d) Dokumen dan arsip yang karena sifatnya dioerlukan oleh

Kota Tangerang Selatan.5

2. Deskripsi Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan adalah sebuah kota yang terletak di Tatar

Pasundan Provinsi Banten, Indonesia dengan total luas area 147.19 km2.

Kota ini terletak 30 km sebelah barat Jakarta dan 90 km sebelah tenggara

Serang, ibu kota Provinsi Banten. Kota Tangerang Selatan berbatasan dengan

Kota Tangerang di sebelah utara, Kabupaten Bogor (Provinsi Jawa Barat) di

sebelah selatan, Kabupaten Tangerang di sebelah barat, serta Daerah Khusus

Ibukota Jakarta di sebelah timur.

Dari segi jumlah penduduk, Tangerang Selatan merupakan kota terbesar

kedua di Provinsi Banten setelah Kota Tangerang serta terbesar kelima di

kawasan Jabodetabek setelah Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Depok.

Populasi penduduknya tercatat pada akhir tahun 2010 adalah 1.290.821 jiwa,

dengan tingkat kepadatan penduduk 8.800/km2.

Wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan hasil pemekaran dari

Kabupaten Tangerang. Pada 29 Oktober 2008, pembentukan Kota Tangerang

Selatan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto,

5 Ibid.

Page 64: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

47

dengan tujuh kecamatan hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang yang

telah disetujui oleh DPRD Kabupaten Tangerang pada 27 Desember 2006.

Berikut kepala daerah yang pernah memimpin Kota Tangerang Selatan :

1) HM. Shaleh MT, pejabat wali kota (24 Januari 2009-18 Juli 2010)

2) H. Eutik Suarta, S.H. pejabat wali kota (18 Juli 2010-24 Januari

2011)

3) Hidayat Djohari, penjabat wali kota (24 Januari 2011-20 April 2011)

4) Airin Rachmi Diany sebagai wali kota dan Benyamin Davnie

sebagai wakil wali kota (menjabat sejak 20 April 2011).

Wilayah Kota Tangerang Selatan diantaranya dilintasi oleh Kali Angke,

Kali Pesanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota di

sebelah barat. Letak geografis Tangerang Selatan yang berbatasan dengan

Provinsi DKI Jakarta pada sebelah utara dan timur memberikan peluang pada

Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu daerah penyangga provinsi DKI

Jakarta, selain itu juga sebagai daerah yang menghubungkan Provinsi Banten

dengan DKI Jakarta. Selain itu, Tangerang Selatan juga menjadi salah satu

daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat.

Tangerang Selatan terdiri atas 7 kecamatan, yang dibagi lagi atas 49

kelurahan dan 5 desa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008,

Tangerang Selatan terdiri atas 7 (tujuh) kecamatan:

1) Serpong dengan luas 2.404 Ha

2) Serpong Utara dengan luas 1.784 Ha

3) Ciputat dengan luas 1.838 Ha

4) Ciputat Timur dengan luas 1.543 Ha

5) Pondok Aren dengan luas 2.988 Ha

6) Pamulang dengan luas 2.682 Ha

7) Setu dengan luas 1.480 Ha6

6 Tangerang Selatan, pada https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tangerang_Selatan, diakses 03

Oktober 2013

Page 65: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

48

3. Karakteristik Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase %

1. Laki-laki 14 46.67%

2. Perempuan 16 53.33%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah pedagang di pasar

tradisional Ciputat sebanyak 30 orang dengan persentase sebesar 46.67%

pedagang laki-laki dan 53.33% pedagang perempuan. Artinya pedagang

di pasar tersebut yang menjadi responden dalam penelitian ini lebih

banyak didominasi oleh perempuan. Tabel diatas dapat dilihat dalam

gambar berikut :

Gambar 4.1

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi Persentase %

1. 20 - 25 tahun 11 36.67%

2. 25 - 30 tahun 6 20%

3. 30 -35 tahun 4 13.33%

4. 35 - 40 tahun 7 23.33%

5. >40 tahun 2 6.67%

Jumlah 30 100%

53% 47%

Page 66: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

49

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah pedagang di pasar

tradisional Ciputat sebanyak 30 orang dengan persentase sebesar 37%

usia 20-25 tahun, 20% usia 25-30 tahun, 13% usia 30-35 tahun, 23%

usia 35-40 tahun, dan 7% usia >40 tahun. Artinya pedagang di pasar

tersebut yang menjadi responden dalam penelitian ini lebih banyak

didominasi oleh pedagang berusia 20-25 tahun. Tabel diatas dapat dilihat

dalam gambar berikut :

Gambar 4.2

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili

No Domisili Frekuensi Persentase %

1. Ciputat 15 50%

2. Luar Ciputat 15 50%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah pedagang di pasar

tradisional Ciputat sebanyak 30 orang dengan persentase sebesar 50%

berdomisili di Ciputat, dan 50% berdomisili di Luar Ciputat. Artinya

pedagang di pasar tersebut yang menjadi responden dalam penelitian ini

sama besar didominasi oleh pedagang yang berdomisili di Ciputat dan di

Luar Ciputat. Tabel diatas dapat dilihat dalam gambar berikut :

37%

13% 20%

23%

7%

Page 67: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

50

Gambar 4.3

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Akhir

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Akhir

No Pendidikan Akhir Frekuensi Persentase %

1. SD 2 6.67%

2. SMP 8 26.67%

3. SMA 19 63.33%

4. S1 1 3.33%

5. > S1 0 0%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah pedagang di pasar

tradisional Ciputat sebanyak 30 orang dengan persentase sebesar 6.67%

lulusan SD, 26.67% lulusan SMP, 63.33% lulusan SMA, 3.33% lulusan

S1, dan 0% lulusan >S1. Artinya pedagang di pasar tersebut yang

menjadi responden dalam penelitian ini lebih banyak didominasi oleh

lulusan SMA. Tabel diatas dapat dilihat dalam gambar berikut :

Gambar 4.4

7%

27%

63%

3%

50% 50%

Page 68: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

51

e. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan

No Penghasilan Perbulan

(Rp) Frekuensi Persentase %

1. 750.000 - 1.500.000 9 30%

2. 1.500.000 - 2.250.000 4 13.33%

3. 2.250.000 - 3.000.000 6 20%

4. 3.000.000 - 3.2750.000 8 26.67%

5. >3.750.000 3 10%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah pedagang di pasar

tradisional Ciputat sebanyak 30 orang dengan persentase sebesar 30%

berpenghasilan perbulan 750.000-1.500.000, 13% berpenghasilan

perbulan 1.500.000-2.250.000, 20% berpenghasilan perbulan

2.250.000-3.000.000, 27% berpenghasilan perbulan 3.000.000-3.750.000,

dan 10% berpenghasilan >3.750.000. Artinya pedagang di pasar tersebut

yang menjadi responden dalam penelitian ini lebih banyak didominasi

oleh pedagang dengan penghasilan perbulan 3.000.000-3.750.000. Tabel

diatas dapat dilihat dalam gambar berikut :

Gambar 4.5

30%

13%

20%

27%

10%

Page 69: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

52

4. Deskripsi Variabel Penelitian

a. Variabel Persepsi Tentang Minimarket

Persepsi Tentang Minimarket adalah proses pemberian makna,

interprestasi dari stimulasi dan sensasi yang dierima oleh individu yang

disesuaikan dengan karakteristik masing-masing individu tersebut yang

berkaitan dengan adanya minimarket.

Seperti yang sudah dijelaskan di bab sebelumnya persepsi tentang

minimarket itu meliputi pandangan mengenai bangunan minimarket

yang berupa gedung, kondisi nyaman dan sejuk, keadaan yang bersih,

harga tetap (barcode) yang dibantu dengan pemasangan label harga

pada barang, serta sistem penjualan dengan cara swalayan.

Dari indikator diatas di muat dalam 12 pernyataan dengan disertai 5

alternatif jawaban. Berikut ini adalah skor rata-rata variabel pendidikan

dan latiha profesi guru berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner

penelitian.

Alternatif jawaban :

Tentang Persepsi Tentang Minimarket :

1) Alternatif jawaban SS (sangat setuju) dengan bobot nilai 5

2) Alternatif jawaban S (setuju) dengan bobot nilai 4

3) Alternatif jawaban R (ragu-ragu) dengan bobot nilai 3

4) Alternatif jawaban TS (tidak setuju) dengan bobot nilai 2

5) Alternatif jawaban STS (sangat tidak setuju) dengan bobot nilai

1

Tabel 4.6

Skor Variabel Persepsi Tentang Minimarket

No. Jumlah Nilai No. Jumlah Nilai

1 52 16 54

2 47 17 46

3 44 18 43

4 43 19 42

5 47 20 42

6 47 21 45

7 48 22 41

8 47 23 46

Page 70: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

53

9 41 24 44

10 46 25 39

11 48 26 40

12 38 27 43

13 46 28 45

14 42 29 41

15 48 30 44

Untuk menentukan nilai interval dari hasil angket tentang Persepsi

Tentang Minimarket, penulis menggunakan rumus :

1) Mean :

1339 = 30 = 44.633 2) Jumlah Interval :

K = 1 + 3.3 log N

= 1 + 3.3 log 30

= 1 + 4.8745001406

= 5.8745001406 (dibulatkan menjadi 6)

3) Range :

Xmax = 54 Xmin = 38

R = Xmax - Xmin

= 54 - 38

= 16

4) Menentukan Interval Kelas :

range i = Jumlah interval 16 = = 2.667 (dibulatkan menjadi 3) 6 Jadi, interval kelasnya 3 dan jumlah intervalnya 6.

Page 71: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

54

Tabel 4.7

Kategori Persepsi Tentang Minimarket

No. Interval Kategori Frekuensi Persentase

1. 52 - 54 Sangat Baik 2 6.67%

2. 49 - 51 Baik 3 10%

3. 46 - 48 Cukup Baik 8 26.67%

4. 43 - 45 Cukup 8 26.67%

5. 40 - 42 Buruk 7 23.33%

6. 38 - 39 Sangat Buruk 2 6.67%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat ketahui bahwa :

a) Sebanyak 2 responden (6.67%) termasuk dalam ketegori sangat

baik.

b) Sebanyak 3 responden (10%) termasuk dalam kategori baik.

c) Sebanyak 8 responden (26.67%) termasuk dalam kategori

cukup.

d) Sebanyak 8 responden (26.67%) termasuk dalam kategori cukup

baik.

e) Sebanyak 7 responden (23.33 %) termasuk dalam kategori

buruk.

f) Sebanyak 2 responden (6.67%) termasuk dalam kategori sangat

buruk.

Berdasarkan tabel di atas dapat disampaikan bahwa hasil angket dari

responden berkenaan dengan persepi tentang minimarket, dengan nilai

terendah 38 dan nilai tertinggi 54. Berdasarkan hasil perhitungan Mean

Page 72: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

55

adalah 44.63 termasuk dalam kategori cukup baik, ini terbukti dengan

skor 8 responden (26.67%) pada kategori cukup baik dan dengan yang

sama pada kategori cukup.

b. Variabel Kondisi Sosial Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi adalah posisi individu dan kelompok yang

berkenaan dengan ukuran rata-rata yang berlaku umum tentang

pendidikan, pemilikan barang-barang, dan patisipasi dalam aktivitas

kelompok dari komunitasnya, sedangkan kondisi sosial ekonomi

kaitanya dengan status sosial ekonomi itu sendiri dengan kebiasaan

hidup sehari-hari individu atau kelompok. Kondisi tersebut yaitu

meliputi tingkat penghasilan, pendidikan, kesehatan, dan interaksi

sosial.

Dari indikator tersebut di muat dalam 8 pernyataan dengan disertai 5

alternatif jawaban. Berikut ini adalah skor rata-rata variabel kondisi

sosial ekonomi berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner

penelitian.

Alternatif jawaban :

Tentang Kondisi Sosial Ekonomi :

1) Alternatif jawaban SS (sangat setuju) dengan bobot nilai 5

2) Alternatif jawaban S (setuju) dengan bobot nilai 4

3) Alternatif jawaban R (ragu-ragu) dengan bobot nilai 3

4) Alternatif jawaban TS (tidak setuju) dengan bobot nilai 2

5) Alternatif jawaban STS (sangat tidak setuju) dengan bobot nilai

1

Tabel 4.8

Skor Variabel Kondisi Sosial Ekonomi

No. Jumlah Nilai No. Jumlah Nilai

1 30 16 31

2 30 17 31

3 31 18 29

4 29 19 29

5 30 20 31

6 30 21 34

7 25 22 25

Page 73: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

56

8 30 23 24

9 27 24 26

10 25 25 28

11 30 26 28

12 28 27 28

13 26 28 32

14 31 29 29

15 27 30 24

Untuk menentukan nilai interval dari hasil angket tentang Kondisi

Sosial Ekonomi, penulis menggunakan rumus :

1) Mean :

858 = 30 = 28.6 2) Jumlah Interval :

K = 1 + 3.3 log N

= 1 + 3.3 log 30

= 1 + 4.8745001406

= 5.8745001406 (dibulatkan menjadi 6)

3) Range :

Xmax = 34 Xmin = 24

R = Xmax - Xmin

= 34 - 24

= 10

4) Menentukan Interval Kelas :

range i = Jumlah interval 10 = = 1.667 (dibulatkan menjadi 2) 6 Jadi, interval kelasnya 2 dan jumlah intervalnya 6.

Page 74: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

57

Tabel 4.9

Kategori Kondisi Sosial Ekonomi

No. Interval Kategori Frekuensi Persentase

1. 33 -34 Sangat Baik 1 3.33 %

2. 31- 32 Baik 6 20 %

3. 29 - 30 Cukup Baik 10 33.33 %

4. 27 - 28 Cukup 6 20 %

5. 25 - 26 Buruk 5 16.67 %

6. 23 - 24 Sangat Buruk 2 6.67 %

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat ketahui bahwa :

a) Sebanyak 1 responden (3.33 %) termasuk dalam ketegori sangat

baik.

b) Sebanyak 6 responden (20 %) termasuk dalam kategori baik.

c) Sebanyak 10 responden (33.33 %) termasuk dalam kategori

cukup.

d) Sebanyak 6 responden (20 %) termasuk dalam kategori cukup

baik.

e) Sebanyak 5 responden (16.67 %) termasuk dalam kategori

buruk.

f) Sebanyak 2 responden (6.67%) termasuk dalam kategori sangat

buruk.

Berdasarkan tabel di atas dapat disampaikan bahwa hasil angket dari

responden berkenaan dengan persepi tentang minimarket, dengan nilai

terendah 24 dan nilai tertinggi 34. Berdasarkan hasil perhitungan Mean

Page 75: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

58

adalah 28.6 termasuk dalam kategori cukup, ini terbukti dengan skor 10

responden (33.33%) pada kategori cukup.

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi data,

masing-masing variabel. Uji normalitas dalam penelitian dalam penelitian

ini menggunakan program SPSS 22 bagian Kolmogorov-smirnov. Ketentuan

perhitungan normalitas ini adalah apabila sig. > 0,05 maka data tersebut

normal, sebaliknya jika sig. < 0,05 maka data tersebut tidak normal. Adapun

hasil perhitungan terhadap data tersebut adalah :

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas

Persepsi Tentang Minimarket Terhadap

Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang

Kolmogorov-Smirnova

df Sig. Taraf

Signifikansi Keputusan

Persepsi Tentang

Minimarket Terhadap

Kondisi Sosial

Ekonomi Pedagang

30 .200 0.05 Normal

Page 76: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

59

Terlihat pada tabel 4.10 di atas bahwa nilai signifikansi Persepsi

Tentang Minimarket Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang 0,200

(>0,05). Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh

variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya

butir-butir soal tes. Peneliti hanya akan menggunakan soal-soal yang

terbukti valid dari hasil analisa instrumen. Hasil analisa perhitungan

validitas butir soal (r hitung

) dikonsultasikan dengan (r tabel

), dengan taraf

signifikan 5%. Bila (r hitung

> r tabel

) maka butir soal tersebut dikatakan valid.

Sebaliknya bila(r hitung

< r tabel

) maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid.

Uji validitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 22,

yaitu dengan memperhatikan angka pada Corrected Item-Total Correlation,

yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item.

Berikut ini hasil uji validitas Persepsi Minimarket Terhadap Kondisi

Sosial Ekonomi :

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas

Persepsi Tentang Minimarket Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

Item No r hitung r tabel Kesimpulan

1 ,808 0,361 VALID

2 ,635 0,361 VALID

3 ,546 0,361 VALID

4 ,738 0,361 VALID

5 ,383 0,361 VALID

6 ,290 0,361 TIDAK VALID

7 ,649 0,361 VALID

8 -,320 0,361 TIDAK VALID

9 ,359 0,361 TIDAK VALID

10 ,808 0,361 VALID

11 ,808 0,361 VALID

12 ,738 0,361 VALID

13 ,635 0,361 VALID

Page 77: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

60

14 ,546 0,361 VALID

15 ,578 0,361 VALID

16 -,124 0,361 TIDAK VALID

17 ,808 0,361 VALID

18 ,738 0,361 VALID

19 ,546 0,361 VALID

20 ,596 0,361 VALID

Terlihat pada tabel diatas bahwa dari 20 soal yang diujikan, terdapat 16

soal yang valid dan 4 soal yang tidak valid. Maka dalam penelitian peneliti

hanya menggunakan soal yang valid.

3. Analisis Reliabilitas Tes

Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas

pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat

konsistensi jawaban tetap atau konsisten untuk diujikan kapan saja

instrumen tersebut disajikan.

Tabel 4.12

Hasil Uji Reliabilitas

Persepsi Tentang Minimarket Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

Koefisien reliabilitas butir soal Persepsi Tentang Minimarket Terhadap

Kondisi Sosial Ekonomi diperoleh r hitung

= 0,748 sedangkan product

moment dengan taraf signifikan 5 % dan n = 30 diperoleh = 0,349, karena (r

hitung > r

tabel) artinya koefisien reliabilitas butir soal uji coba memiliki

kriteria penguji yang tinggi (reliabel).

4. Pengujian Hipotesis

Deskriptif data hasil korelasi antara Persepsi Tentang Minimarket

(variabel X) dan Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang (variabel Y) yang

Page 78: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

61

dilakukan pada pedagang di Pasar Tradisional Ciputat Kota Tangerang

Selatan Provinsi Banten dengan menggunakan bantuan software SPSS 22

for window dengan tekhnik enter methode, yaitu dengan cara memasukkan

data variabel X (Persepsi Tentang Minimarket) dan variabel Y (Kondisi

Sosial Ekonomi Pedagang) kedalam form yang tersedia pada program

tersebut, seperti tabel berikut :

a) Uji F (Uji Simultan)

Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji anova, dilakukan untuk

mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama

(simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil olah

data untuk mengetahui uji F ini dapat dilihat pada bagian Anova dalam

tabel hasil uji regresi sederhana. Berdasarkan hasil Uji F pengaruh

antara Perepsi Tentang Minimarket terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

Pedagang diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.13

Dari hasil tabel 4.13 di atas diperoleh F sebesar 34,744 dengan

tingkat signifikansi (sig) sama dengan atau lebih kecil dari 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama terdapat pengaruh

antara Persepsi Tentang Minimarket (variabel X) dengan Kondisi Sosial

Ekonomi Pedagang (variabel Y).

Page 79: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

62

b) Uji T

Selanjutnya, untuk mengetahui apakah pengaruh tersebut signifikan

atau tidak, maka dilakukan Uji T atau uji parsial. Uji ini dapat dilakukan

dengan membandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat

kolom signifikansi pada t hitung yang dapat dilihat pada bagian

Coefficients pada tabel hasil uji regresi sederhana. Maka hasilnya adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.14

Berdasarkan hasil pada tabel 4.14 di atas diperoleh t hitung sebesar

5,894 > t tabel 1,701 dan nilai signifikansi (sig) ,000 < 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, yang artinya Persepsi

Tentang Minimarket (X) berpengaruh signifikansi terhadap Kondisi

Sosial Ekonomi Pedagang (Y).

Selanjutnya, untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara

kedua variabel dan untuk melihat seberapa besar variabel Kondisi Sosial

Ekonomi Pedagang di pengaruhi oleh variabel Persepsi Tentang

Minimarket dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.15

Page 80: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

63

Tabel 4.16

Pedoman Interprestasi Koefesiansi Korelasi7

Interval Koefesien Tingkat Hubungan/Pengaruh

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Dapat dilihat pada tabel 4.15 dan tabel 4.16 bahwa nilai koefesiensi

tabel R adalah 0,744, berada diantara 0,00 - 0,199 maka dapat

disimpulkan pengaruh anatara variabel X dengan variabel Y dalam

kategori kuat.

Kemudian untuk melihat seberapa besar kontribusi Persepsi Tentang

Minimarket mempengaruhi Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang dapat

digunakan rumus Koefisien Penentu (KP) atau ada yang menyebutnya

Koefisien Determinasi yang dirumuskan KP = R2 x 100%.

KP = 0,7442 x 100 %

= 55,4 %

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Persepsi Tentang Minimarket

memberi pengaruh terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang hanya

sebesar 55,4 % sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang didasarkan pada hasil rumusan masalah

yang dibuat, pemaparan teori, pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka

penelitian ini dapat dijelaskan dan dilihat pada tabel 4.14 hasil penelitian

menunjukkan bahwa persepsi tentang minimarket berpengaruh signifikan

terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang di pasar tradisional Ciputat. Hal ini

terlihat dari perolehan nilai f sebesar 34,744 dengan tingkat signifikansi (sig)

sama dengan atau lebih kecil dari 0,05, dan nilai t hitung diperoleh sebesar

5,894 > t tabel 1,701 yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara

persepsi tentang minimarket dengan kondisi sosial ekonomi pedagang atau

7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : ALFABET,

2011), Cet. Ke-13, hal. 184

Page 81: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

64

dengan kata lain Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal

yang menyatakan bahwa persepsi tentang minimarket berpengaruh terhadap

kondisi sosial ekonomi pedagang.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agus Susilo dan

Taufik yang menyatakan bahwa benar adanya kehadiran pasar modern telah

mengancam eksistensi pasar tradisional. Hal ini juga sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Agussiyah Putra yang dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa bahwa ternyata keberadaan pasar modern mempengaruhi

variasi pendapatan pedagang di pusat pasar tradisional tersebut. Selain itu

terdapat beberapa perbedaan antara pasar modern dengan pasar tradisional, yakni

menyangkut perbedaan dalam hal belanja, kenyamanan berbelanja, serta kualitas

barang yang diperjualbelikan. Dan juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Dwinita Aryani yang menyatakan bahwa keberadaan minimarket

berpengaruh terhadap penurunan pendapatan.

Kemudian dapat dilihat pada tabel 4.15 dan perhitungan besarnya kontribusi

pengaruh persepsi tentang minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang

diperoleh nilai R sebesar 0,744 yang menunjukkan bahwa pengaruh antara

persepsi tentang minimarket dengan kondisi sosial ekonomi pedagang termasuk

dalam kategori kuat, dan diperloeh nilai Koefisien Penentu atau Koefisien

Determinasi sebesar 55,4% yang menunjukkan bahwa persepsi tentang

minimarket memberi pengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang hanya

sebesar 55,4% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

Kondisi sosial ekonomi pedagang tidak hanya dipengaruhi oleh adanya

persepsi tentang minimarket yang khususnya mempengaruhi pendapatan mereka

atau dengan kata lain hanya dilihat dari sudut pandang tingkatan dan perubahan

dalam pendapatannya saja, tetapi juga dipengaruhi oleh hal-hal lain seperti

keadaan lapangan di pasar, jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan,

kesehatan, pola pikir, dan kemampuan para pedagang dalam bersosialisasi

bermasyarakat dalam lingkungan.

Hal ini sejalan dengan hasil obervasi pra-penelitian yang peneliti lakukan,

dimana ditemukan informasi bahwa para pedagang sayuran, daging, sembako,

Page 82: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

65

dan buah-buahan memang kurang mendapatkan perhatian dari pengelola pasar,

kurang mendapatkan tempat yang layak dan nyaman untuk berdagang, mereka

tidak mendapatkan jatah kios namun hanya sekedar di tenda / lapak yang mereka

dirikan sendiri di trotoar atau pinggir-pinggir jalan namun tetap membayar uang

iuran bulanan untuk biaya sewa tempat tenda mereka kepada pengelola ataupun

preman pasar. Pedagang sayur-sayuran, daging dan sembako banyak berkumpul

disepanjang jalan H. Usman (bagian samping pasar Ciputat), sedangkan

pedagang buah berkumpul disepanjang jalan Dewi Sartika (depan Masjid Agung

Ciputat). Dengan keadaan yang seperti itu, para pedagang tersebut menjadi

terbatas untuk melakukan kreasi dan inovasi dalam menghadapi persaingan

terhadap pasar modern seperti minimarket-minimarket yang banyak berdiri di

sekitarnya.

Hal ini juga sejalan dengan hasil angket penelitian dan wawancara yang

dilakukan peneliti kepada para pedagang yang menjadi sampel penelitian, yang

menunjukkan bahwa para pedagang di pasar Tradisional Ciputat tidak jarang

yang memiliki banyak anak atau tanggungan keluarga lainnya sedangkan sumber

penghasilannya hanya diperoleh dari hasil berdagang yang pada akhirnya

membuat kondisi sosial ekonomi keluarga mereka menjadi rendah atau hanya

sekedar cukup.

Para pedagang juga tidak sedikit yang hanya memikirkan pendidikan untuk

sebatas formalitas sampai bisa membaca, menulis dan menghitung saja, rata-rata

tingkat pendidikan akhir mereka adalah SMA, jarang sekali yang menempuh

pendidikan sampai tingkat universitas, para orang tua lebih memilih mengalihkan

biaya pendidikan untuk keperluan lain dan para anak lebih memilih untuk bebas

dari pendidikan untuk ikut membantu atau menggantikan orang tua nya

berdagang di pasar. Dari sisi kesehatan, para pedagang dominan tidak terlalu

mementingkan kesehatan fisiknya, mereka jarang sekali memeriksakan

kesehatannya ke dokter bahkan disaat sakit seriuspun lebih memilih untuk

meminum obat-obatan warung seadanya.

Sedangakan dari sisi pola pikir dan cara bersosialisasi, para pedagang

berangapan bahwa kehidupan mereka memanglah di pasar, orang tua yang

Page 83: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

66

berdagang mengarahkan anaknya untuk berdagang juga, pendidikan yang

seadanya membuat ruang gerak mereka terbatas untuk bergerak lebih banyak lagi

dan masih kurangnya kesadaran bahwa dengan pendidikan seseorang dapat

meningkatkan kualitas kondisi kehidupannya, lingkungan pasar yang sudah

melekat pada seorang pedagang seperti menutup lingkungan lainnya dari

kehidupan mereka.

Ditemui juga informasi dari para pedagang yang dijadikan sampel penelitian

bahwa ternyata mereka pun tidak hanya serta merta merasa tersaingi atau

terancam terhadap munculnya minimarket-minimarket disekitar, tetapi mereka

juga menikmati keberadaan minimarket-minimarket tersebut, mereka tidak jarang

membeli keperluan sehari-hari untuk keperluan pribadi atau rumah tangga di

minimarket terlebih lagi ketika didapatkan ada diskon (potongan harga) di

minimarket. Dengan kata lain, di dalam suatu persaingan tetap ada keuntungan

dan kerugian baik dari pihak yang tersaingin maupun pihak yang menyaingi

seperti pasar tradisional dengan pasar modern (minimarket).

Page 84: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

67

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi tentang minimarket

berpengaruh signifikan terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang di pasar

tradisional Ciputat sebesar 55,4%. Hal ini terlihat dari perolehan nilai f sebesar

34,744 dengan tingkat signifikansi (sig) sama dengan atau lebih kecil dari 0,05,

dan nilai t hitung diperoleh sebesar 5,894 > t tabel 1,701 yang menunjukkan ada

hubungan yang signifikan antara persepsi tentang minimarket dengan kondisi

sosial ekonomi pedagang atau dengan kata lain Ha diterima dan Ho ditolak yang

berarti terdapat pengaruh antara persepsi tentang minimarket terhadap kondisi

sosial ekonomi pedagang di Pasar Tradisional Ciputat Kota Tangerang Selatan

Provinsi Banten.

B. Implikasi

Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa pemerintah kota Tangerang

Selatan setempat memiliki tugas ekstra untuk lebih memperhatikan lagi

bagaimana keadaan para pedagang di pasar tradisional, meninjau kembali

pengaplikasian peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai

penataan dan pembinaan pasar tradisional dan modern. Penelitian ini juga

memberikan implikasi bahwa para pedagang di pasar tradisional Ciputat

mengalami perubahan tingkat pendapatan yang dominan menurun, hal ini dilihat

dari tahun ke tahun sebelum dan sesudah maraknya minimarket bermunculan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengemukakan beberapa saran

kepada :

1. Pemerintah Kota Tangerang Selatan diharapkan untuk lebih

memperhatikan dan meningkatkan pengaplikasian Peraturan Walikota

Tangerang Selatan No. 2 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Penataan

Page 85: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

68

2. dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

terutama mengenai lokasi pendirian, sistem penjualan dan jenis barang,

syarat pendirian, serta sanksi tegas yang seharusnya diberlakukan kepada

pelaku usaha yang melanggar ketentuan Peraturan Walikota tersebut.

3. Pelaku usaha minimarket diharapkan mengkaji ulang seluruh aspek yang

berkaitan dengan pendirian usaha minimarket di sekitar pasar tradisional,

sehingga tidak menimbulkan persaingan-persaingan tidak sehat kepada

para pedagang di pasar tradisional.

4. Pengelola dan pedagang di pasar tradisional hendaknya melakukan

berbagai kreasi dan inovasi seperti penataan lapak yang lebih rapih dan

teratur, pengelolaan lebih untuk kebersihan pasar, tempat parkir yang

jelas, serta inovasi-inovasi lain yang sekiranya dapat membuat

konsumen menjadi lebih nyaman lagi untuk belanja di pasar tradisional,

sehingga dapat terus meningkatkan eksistensi pasar tradisional di

tengah-tengah maraknya persaingan dengan berbagai minimarket yang

ada di sekitarnya guna untuk meningkatkan taraf kondisi sosial ekonomi

kehidupan para pedagang di pasar tradisonal.

Page 86: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

69

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2010.

Fuad, M. Pengantar Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 2006.

Hakim, Muhammad Aziz. Menguasai Pasar Mengeruk Untung. Jakarta :

Renaisan PT. Krisna Persada, 2005.

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Gitamedia Press.

Malano, Herman. Selamatkan Pasar Tradisional. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama. 2011.

Mursid, M. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara, 1997.

Permadi, Gilang. Pedagang Kaki Lima : riwayatmu dulu, nasibmu kini!. Jakarta,

2011.

Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES. 2011.

ST Sujana, Asep. Manajamen Minimarket. Jakarta : Raih Asa Sukses. 2013.

Sugiarto. Ekonomi Mikro (edisi baru). Jakarta : PT Gramedia Utama. 2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :

ALFABET, 2011.

Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Peneltian Gabungan.

Jakarta : Prenadamedia Group. 2014.

SKRIPSI, TESIS, DISERTASI

Fadhillah, Ani Nur. “Dampak Minimarket Terhadap Pasar Tradisional”. Skripsi

pada Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Walisongo. Semarang,

2011.

Page 87: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

70

Masni, Yeni. Analisis Preferensi Konsumen Dalam Berbelanja di Pasar

Tradisional dan Pasar Modern di Kota Makassar. Skripsi pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar. 2014.

Putra, Agussiyah. Pengaruh Pengembangan Pasar Modern terhadap Kehidupan

Pasar Tradisional di Pusat Pasar Medan (Studi kasus : Pusat Pasar

Medan). Tesis pada Universitas Sumatera Utara Medan. 2004.

Safitri, Ahamd Reza. Dampak Ritail Modern Terhadap Kesejahteraan Pedagang

Pasar Tradisional Ciputat Tangerang Selatan. Skripsi Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010.

Yuliasih, Eka. Studi Eksplorasi Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap

Usaha Ritel Waserda dan Pedagang Pasar Tradisional di Kecamatan

Klirong Kabupaten Kebumen. Skripsi pada Universitas Negeri Yogykarta,

2013.

JURNAL

Al-Masitoh, Eis. Upaya Menjaga Eksistensi Pasar Tradisional : Studi Revitalisasi

Pasar Piyungan Bantul. Jurnal PMI Vol. X. No.2. 2013.

Aryani, Dwinita. Efek Pendapatan Tradisional dari Ramainya Kemunculan

Minimarket di Kota Malang. Jurnal Ekonomi Vol. 2 No. 2. 2011.

Basrowi dan Siti Juariyah. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat

Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai,

Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 7

Nomor 1, 2010.

Hadiz, Liza. Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional

di Daerah Perkotaan di Indonesia. Jakarta : Lembaga Penelitian SMERU.

Jurnal Ekonomi, 2008.

Melita Iffah, Fauzul Rizal Sutikno, Nindya Sari. Studi Kasus : Pengaruh Toko

Modern Terhadap Toko Usaha Kecil Skala Lingkungan (Studi Kasus :

Minimarket Kecamatan Blimbing, Kota Malang). Jurnal Ekonomi.

OK. Laksamana Lufti, Dampak Keberadaan Indomaret Terhadap Kondisi Sosial

Ekonomi Pedagang Pasar Tradisional di Kelurahan Terjun Kecamatan

Medan Marelan, Journal of Economic Education.

Page 88: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

71

Susilo, Agus., dan Taufik. Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Usaha

Ritel Kopersi/Waserda dan Pasar Tradisional. Jurnal Ekonomi, 2010.

WEBSITE

Ciputat. https://id.wikipedia.org/wiki/Ciputat,_Tangerang_Selatan. 19 September

2015.

Http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-pasar-modern-dan-ciri-cirinya.

html diakses pada tanggal 27 Februari 2016.

Http://storage.jak-stik.ac.id/ ProdukHukum/Perdagangan/mpp23.pdf pada 20

Sepetember 2015.

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 23/MPP/Kep/1/1998

Tentang Lembaga-lembaga Usaha Perdagangan.

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.

420/MPP/Kep/10/1997 tentang Pedoman dan Pembinaan Pasar dan

Pertokoan.

Komisi Pengawasan Persaingan Usaha. http://www.kppu.go.id. 28 September

2015.

Redesain Pasar Tradisional Jongke, Surakara.

http://e-journal.uajy.ac.id/835/3/2TA12704.pdf . 25 Februari 2016.

Rona Pasar Ciputat. www.akumassa.co.id. pada 05 Oktober 2016.

Page 89: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 90: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

LEMBAR OBSERVASI

PASAR TRADISIONAL CIPUTAT

Fokus Observasi : Mengenali Keadaan Lapangan Pasar Tradisional

Ciputat

Hari/Tanggal Observasi : Kamis, 08 Oktober 2015

Tempat Observasi : Pasar Tradisional Ciputat

Pihak Terkait : Pedagang, Konsumen, Petugas Pengelola Pasar

Waktu Deskripsi Makna

09:00- 11:00

Peneliti datang ke pasar tradisional Ciputat

untuk mengamati bagaimana keadaan

langsung di pasar. Peneliti mengamati

ruang-ruang pasar baik ruang bagian dalam

maupun bagian luar yang banyak ditempati

para pedagang untuk berdagang. Terlihat

disana pada ruang bagian dalam pasar

dipenuhi oleh bangunan berupa kios-kios

yang mayoritas diisi oleh pedagang pakaian

dan perabotan rumah tangga. Sedangkan para

pedagang sayuran, daging, serta bahan

makanan lainnya termasuk semabako tidak

mendapatkan jatah kios untuk berdagang

melainkan mereka berdagang di ruang bagian

depan pasar seperti di pinggir-pinggir gedung

pasar, di pinggir-pinggir jalan, dibawah

jembatan, di trotoar jalan yang bentuk

bangunan nya hanya berupa tenda-tenda atau

lapak saja. Setelah mengamati dengan sendiri

bagaimana keadaan pasar Ciputat, peneliti

mulai mengunjungi beberapa pedagang dan

Merupakan tahap awal bagi

peneliti dalam melakukan

kontak dengan pasar

tradisional Ciputat.

Page 91: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

11.00 - 13.00

konsumen di pasar tersebut.

Selanjutnya peneliti mengunjungi beberapa

pedagang dan kosumen pasar. Dari banyak

pedagang pasar peneliti hanya mengunjungi

pedagang-pedagang yang sekiranya nanti

akan dijadikan sampel penelitian saja, yaitu

seperti pedagang sembako, pedagang

sayuran, pedagang buah-buahan. Dari

beberapa pedagang peneliti kunjungi

didapatkan informasi bahwa memang dari

sejak dulu sampai saat ini kelompok

pedagang seperti mereka tidak mendapatkan

kios di bagian dalam pasar tetapi hanya

berupa tenda / lapak saja di bagian luar pasar.

Pedagang sayur-sayuran dan sembako banyak

berkumpul disepanjang jalan H. Usman

(bagian samping pasar Ciputat), sedangkan

pedagang buah berkumpul disepanjang jalan

Dewi Sartika (depan Masjid Agung Ciputat).

Sedangkan dari beberapa konsumen pasar

yang peneliti kunjungi didapatkan informasi

bahwa mereka biasanya belanja ke pasar

hanya untuk membeli keperluan bahan

memasak, dominan para pengusaha kuliner

yang membeli bahan masakan di pasar

tradisional, dan juga para ibu rumah tangga

yang membeli bahan masakan untuk masak

sehari-hari, selebihnya untuk keperluan

sehari-hari mereka lebih sering

mundar-mandir ke minimarket untuk

Pada observasi tahap ini

peneliti mengumpulkan

informasi mengenai keadaan

pasar dari para pedagang dan

mengenai kegiatan konsumsi

dari para konsumen.

Page 92: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

13.00 - 14.00

14.00 - 15.00

membelinya, seperti membeli minyak goreng,

gula, kopi, sabun, dan lain-lain.

Setelah mengunjungi dan mendapatkan

sedikit informasi dari para pedagang dan

konsumen pasar, peneliti melanjutkan

kegiatan observasi untuk mengetahui jumlah

minimarket yang ada di sekitar pasar

tradisional Ciputat. Peneliti berinisiatif

mengunjungi kantor Kelurahan Ciputat untuk

memperoleh informasi tersebut, disana

peneliti bertemu dengan bapak Almim. A

selaku staff Kelirahan Ciputat, dan pak

Almim dengan baik hati memberikan

informasi kepada peneliti mengenai jumlah

minimarket yang ternyata sampai dengan

tahun 2015 berjumlah 11 gerai minimarket

lengkap dengan alamat letaknya di sekitar

pasar Ciputat.

Setelah dari kantor Kelurahan Ciputat,

peneliti lanjut mengunjungi Kantor Pengelola

Pasar Tradisional Ciputat yang berada di

lantai 3 pasar Ciputat bagian dalam untuk

meminta izin dan menyerahkan surat izin

penelitian kepada pengelola pasar. Disana

seharunya peneliti bertemu dengan Ketua

Pengelola Pasar Tradisional Ciputat, Bapak

Dani Ardani, S.E, akan tetapi beliau tidak

ada, jadi peneliti hanya bertemu dengan salah

satu staff kantor pengelola pasar saja yaitu

Bapak Amir, peneliti menyerahkan surat izin

Peneliti mencari informasi

mengenai jumlah minimarket

disekitar pasar tradisional

Ciputat melalui kantor

Kelurahan Ciputat.

Peneliti meminta izin dan

menyerahkan surat izin

penelitian kepada pihak

Pengelola Pasar Tradisional

Ciputat.

Page 93: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

penelitian dan dengan baik hati pihak

Pengelola Pasar mengizinkan peneliti untuk

melakukan penelitian di pasar Ciputat

tersebut.

Page 94: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

KUESIONER

No. Responden :

Kepada

Responden Yth,

Saya Wulan Permatasari selaku mahasiswi Jurusan Pendidikan IPS (ekonomi)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Jakarta

yang sedang melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Persepsi Tentang

Minimarket Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar Tradisional

Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Apabila anda pernah

berbelanja di pasar tradisional dan di minimarket Ciputat pada satu bulan terakhir

ini, saya mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner di bawah ini dengan jujur

dan benar.

A. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Isilah data biodata dengan lengkap.

2. Setiap pertanyaan terdiri atas 5 jawaban, yaitu SS (Sangat Setuju), S

(Setuju), R (Ragu-ragu, TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju)

3. Jawaban pertanyaan dituliskan dengan memberi tanda X (silang) pada

salah satu jawaban yang anda jawab

4. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi pendapatan ataupun pekerjaan

5. Terimakasih atas kerjasama dan kesediaan anda untuk mengisi kuesioner

ini.

Untuk kerjasamanya peneliti mengucapkan terima kasih.

B. Identitas Responden 1. Jenis Kelamin:

a. Laki-laki b. Perempuan

2. Usia anda saat ini: a. 20 - 25 tahun b. 25 - 30 tahun c. 30 - 35 tahun d. 35 – 40 tahun e. > 40 tahun

3. Domisili: a. Ciputat b. Luar Ciputat

4. Tingkat pendidikan akhir: a. SD

Page 95: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

b. SMP c. SMA d. S1 e. > S1

5. Penghasilan per-bulan :

a. Rp. 750.000 - Rp. 1.500.000 b. Rp. 1.500.000 - Rp. 2.250.000 c. Rp. 2.250.000 - Rp. 3.000.000 d. Rp. 3.000.000 - Rp. 3.750.000 e. > Rp. 3.750.000

C. Kuesioner

SS = Sangat Setuju S = Setuju R = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

Persepsi Tentang Minimarket

No Pernyataan Pertanyaan

SS S R TS STS

1.

Bangunan yang bagus merupakan cara

minimarket dalam menarik minat belanja

konsumen

2.

Bangunan minimarket yang modern

membuat konsumen merasa aman saat

berbelanja

3.

Fasilitas seperti ATM, penerang ruangan

yang sangat baik, serta potongan harga dapat

menambah kenyamanan konsumen saat

belanja di minimarket

4. Adanya penyejuk ruangan (AC) merupakan

salah satu ciri khas pada minimarket

5. Minimarket yang saya kunjungi selalu

dalam keadaan bersih

6. Kebersihan minimarket membuat konsumen

nyaman saat berbelanja

7.

Penggunaan label harga memudahkan

konsumen untuk mengetahui harga barang

tanpa bertanya

8.

Terkadang, label harga tidak sesuai dengan

harga yang ditampilkan di kasir saat

pembayaran

9. Penataan barang yang rapih dan menarik

membuat konsumen antusias untuk belanja

Page 96: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

Kondisi Sosial Ekonomi

No. Pernyataan Pertanyaan

SS S R TS STS

10.

konsumen senang belanja di minimarket

karena bebas memilih dan mengambil

barang sendiri

11. Minimarket lengkap dalam menjual

kebutuhan sehari-hari

12. Semua kebutuhan sehari-hari bisa saya

dapatkan di minimarket

No Pernyataan Pertanyaan

SS S R TS STS

13. Pendapatan yang saya peroleh saat ini sudah

cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga

14.

Saya tidak perlu melakukan pekerjaan

sampingan karena pendapatan saya saat ini

sudah cukup

15. Saya menyekolahkan anak saya dari hasil

saya berdagang

16. Pendidikan anak saya akan terganggu jika

penghasilan saya menurun

17. Saya merasa kesehatan fisik saya saat ini

sangat baik

18. Saya harus ke dokter jika sakit, walau sakit

yang tidak serius

19. Saya bersosialisasi dengan baik di

lingkungan masyarakat sekitar saya

20. Semakin tinggi tingkat pendapatan saya

semakin baik dipandang oleh masyarakat

Page 97: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

Pedoman Wawancara Penelitian

Pengaruh Persepsi Tentang Minimarket Terhadap

Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar Tradisional Ciputat

Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten

No. Variabel Indikator Pertanyaan

1. Persepsi

Tentang

Minimarket (X)

a. Bangunan

berupa

gedung

b. Nyaman

dan sejuk

c. Bersih

d. Harga tetap

(Barcode)

e. Penjualan

secara

swalayan

1) Jika sebagai pembeli, menurut Anda

apakah bangunan minimarket dengan

sistem keamanan dan aturan tertentu

menjamin kita terhindar dari para

penjahat dan preman atau tidak?

2) Sebagai pesaing, menurut Anda

apakah penyejuk ruangan (AC)

memberi pengaruh besar terhadap

penjualan di minimarket?

3) Jika sebagai pembeli, menurut Anda

apakah barang dengan kemasan yang

baik sudah pasti terjamin

kebersihannya? Lalu bagaimana

dengan barang dagangan Anda yang

tidak dikemas baik?

4) Menurut Anda penggunaan barcode

dan label harga membuat belanja

menjadi lebih mudah (tidak perlu

menanyakan harga barang karena

sudah tertera) atau justru membuat

belanja menjadi lebih sulit (tidak

bisa tawar-menawar)?

5) Menurut Anda apa yang membuat

para konsumen minimarket nyaman

dengan sistem swalayan? Padahal

dalam sistem tersebut jelas

konsumen tidak dilayani secara

langsung layaknya seperti di pasar

tradisional?

Page 98: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

f. Kebutuhan

sehari-hari

6) Menurut Anda kebutuhan sehari-hari

seperti apa yang sering dibeli oleh

konsumen di pasar modern dan pasar

tradisional?

2. Kondisi Sosial

Ekonomi (Y)

a. Tingkat

pendapatan

b. Pendidikan

c. Kesehatan

d. Interaksi

sosial

7) Pendapatan yang Anda peroleh saat

ini bersumber dari mana saja?

8) Apakah sudah cukup untuk

memenuhi semua kebutuhan hidup

Anda dan keluarga? Jika belum,

hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan apa saja?

9) apakah anak Anda bersekolah? Jika

iya, sampai tingkat apa? Jika tidak,

mengapa?

10) Seberapa sering Anda memeriksakan

kondisi kesehatan Anda?

11) Pengobatan apa yang paling sering

Anda lakukan jika sakit?

12) Bagaimana hubungan Anda dengan

tetangga atau orang-orang lain

sekeliling Anda? Seberapa sering

Anda berkomunikasi dan ikut serta

dalam kegiatan bermasayarakat?

Page 99: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

HASIL ANGKET

PERSEPSI TENTANG MINIMARKET & KONDISI SOSIAL EKONOMI

Pernyataan

Total Persepsi Tentang Minimarket Kondisi Sosial Ekonomi

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 5 5 4 4 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 87

2 3 4 3 3 4 5 5 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 70

3 2 5 4 2 2 5 5 2 5 2 2 2 5 4 5 4 2 2 4 5 69

4 2 4 4 2 4 4 5 2 4 2 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 65

5 4 5 5 4 3 5 5 2 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 85

6 4 4 5 4 3 5 5 2 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 82

7 4 4 5 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 81

8 4 4 5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 82

9 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 63

10 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 76

11 4 5 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 82

12 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 4 2 50

13 3 5 5 3 4 4 5 2 4 3 3 3 5 5 5 4 3 3 5 5 79

14 2 5 5 1 2 5 5 4 5 2 2 1 5 5 2 5 2 1 5 2 66

15 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 77

16 5 5 5 5 5 4 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 93

17 4 5 4 3 4 5 5 2 4 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 5 81

18 2 4 4 2 2 4 4 3 4 2 2 2 4 4 5 4 2 2 4 5 65

19 3 5 4 3 4 3 5 2 3 3 3 3 5 4 5 4 3 3 4 5 74

Page 100: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

20 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 64

21 4 4 4 4 4 4 5 1 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 81

22 3 4 4 3 3 3 4 1 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 67

23 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 2 72

24 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 2 2 4 2 62

25 2 4 4 3 4 4 4 2 4 2 2 3 4 4 2 4 2 3 4 2 63

26 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 2 67

27 2 3 3 2 4 4 3 4 3 2 2 2 3 3 3 5 2 2 3 3 58

28 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 80

29 3 4 4 3 3 3 4 1 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 67

30 4 2 3 4 4 4 2 3 2 4 4 4 2 3 2 3 4 4 3 2 63

JUMLAH 2171

MEAN 72,36666667

SD

SD2

Page 101: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Ibu Dijah - 46 Tahun (Pedagang Sayuran)

Peneliti Jika sebagai pembeli, menurut Anda apakah bangunan

minimarket dengan sistem keamanan dan aturan tertentu

menjamin kita terhindar dari para penjahat dan preman atau

tidak?

Informan Engga juga, buktinya banyak tuh orang lagi belanja motornya

diparkir di depan tapi hilang juga, rampok sekarang pintar-pintar.

Peneliti Sebagai pesaing, menurut Anda apakah penyejuk ruangan (AC)

memberi pengaruh besar terhadap penjualan di minimarket?

Informan Iya soalnya orang-orang pada suka kalau tempatnya adem, kalau

indomaret ga ada ACnya sepi nanti dia, sama aja kaya belanja di

warung pinggir jalan. Kalau kaya saya ni begini kan panas ya

kepanasan orang belanja juga, hujan ya kehujanan.

Peneliti Jika sebagai pembeli, menurut Anda apakah barang dengan

kemasan yang baik sudah pasti terjamin kebersihannya? Lalu

bagaimana dengan barang dagangan Anda yang tidak dikemas

baik?

Informan Iya pasti bersih kalau barang sudah dikemas. Ya gimana kalau di

pasar memang begini barangnya, dikemasnya langsung pakai

kantong plastik saja.

Peneliti Menurut Anda penggunaan barcode dan label harga membuat

belanja menjadi lebih mudah (tidak perlu menanyakan harga

barang karena sudah tertera) atau justru membuat belanja menjadi

lebih sulit (tidak bisa tawar-menawar)?

Informan Kalau menurut ibu malah jadi bikin susah, engga bisa nawar. Tapi

ya enak juga kita jadi tahu harganya langsung kan tinggal dilihat.

Peneliti Menurut Anda apa yang membuat para konsumen minimarket

nyaman dengan sistem swalayan? Padahal dalam sistem tersebut

jelas konsumen tidak dilayani secara langsung layaknya seperti di

pasar tradisional?

Informan Itu tadi karena ada ACnya, barangnya juga bagus-bagus, enak gitu

belanjanya kadang ada diskon kaya beli 2 dapat 3 tuh ibu suka

beli yang begitu.

Peneliti Menurut Anda kebutuhan sehari-hari seperti apa yang sering

dibeli oleh konsumen di pasar modern dan pasar tradisional?

Informan Kalau di indomaret orang paling belinya jajanan, sabun, rokok,

begitu-begitu. Kalau orang ke pasar kan biasanya memang dia

belinya sayur, ayam, daging, bumbu, yang buat masak-masak dah.

Page 102: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

Kalau engga orang pada beli perabotan.

Peneliti Pendapatan yang Anda peroleh saat ini bersumber dari mana saja?

Apakah sudah cukup untuk memenuhi semua kebutuhan hidup

Anda dan keluarga? Jika belum, hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan apa saja?

Informan Ibu mah memang cuma jualan saja dari dulu cari duitnya, kalau

yang lain sudah ga bisa megang, alhamdulillah cukup-cukupin

buat makan, bayar hutang, bayar ini itu, begitu

Peneliti Apakah anak Anda bersekolah? Jika iya, sampai tingkat apa? Jika

tidak, mengapa?

Informan Iya sekolah yang bontot kelas 2 SMA, kalau kakaknya ga

sekolah, berhenti pas SMA malas orangnya pengen dagang saja

katanya kaya ibu nyari duit biarin dah dia mau apa, yang lain

sudah pada misah sudah pada berkeluarga.

Peneliti Seberapa sering Anda memeriksakan kondisi kesehatan Anda?

Pengobatan apa yang paling sering Anda lakukan jika sakit?

Informan Ya kalau engga sakit banget engga pake ke dokter ibu mah, paling

juga masuk angin dikerokin minum obat warung saja sudah

sembuh.

Peneliti Bagaimana hubungan Anda dengan tetangga atau orang-orang

lain sekeliling Anda? Seberapa sering Anda berkomunikasi dan

ikut serta dalam kegiatan bermasayarakat?

Informan Sama tetangga baik-baik saja kalau dirumah, tapi kan ibu

memang keseringan adanya di pasar.

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Bapak Ian - 51 Tahun (Pedagang Sembako)

Peneliti Jika sebagai pembeli, menurut Anda apakah bangunan

minimarket dengan sistem keamanan dan aturan tertentu

menjamin kita terhindar dari para penjahat dan preman atau

tidak?

Informan Engga ah, itu ada saja indomaret kebobolan maling.

Peneliti Sebagai pesaing, menurut Anda apakah penyejuk ruangan (AC)

memberi pengaruh besar terhadap penjualan di minimarket?

Informan Iya pasti, kalau engga ada AC dia juga pasti sepi biasa-biasa saja

sama kaya saya di pasar, cuma kan bedanya dia ada tempatnya

Page 103: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

bagus jadi ga becek kalau hujan kaya disini.

Peneliti Jika sebagai pembeli, menurut Anda apakah barang dengan

kemasan yang baik sudah pasti terjamin kebersihannya? Lalu

bagaimana dengan barang dagangan Anda yang tidak dikemas

baik?

Informan Iya sudah pasti bersih. Engga apa-apa kalau dipasar semuanya

kan memang begini ga ada yang dikemas-kemas, digeletakin saja.

Paling kalau sembako-sembako mie gitu kan beda memang sudah

dikemas dari pabriknya.

Peneliti Menurut Anda penggunaan barcode dan label harga membuat

belanja menjadi lebih mudah (tidak perlu menanyakan harga

barang karena sudah tertera) atau justru membuat belanja menjadi

lebih sulit (tidak bisa tawar-menawar)?

Informan Jadi mudah sih, langsung lihat kita tahu harga. Tapi ya jadi ga

bisa nawar kalau barang dihargain begitu

Peneliti Menurut Anda apa yang membuat para konsumen minimarket

nyaman dengan sistem swalayan? Padahal dalam sistem tersebut

jelas konsumen tidak dilayani secara langsung layaknya seperti di

pasar tradisional?

Informan Kalau di indomaret enak adem, kita nyari sendiri yang kita mau

beli, banyak pilihannya, luas, engga becek engga panas, beda jauh

kalau dibandingin di pasar sini.

Peneliti Menurut Anda kebutuhan sehari-hari seperti apa yang sering

dibeli oleh konsumen di pasar modern dan pasar tradisional?

Informan Apa ya.. Paling orang begitu belanjanya yang buat belanja

bulanan, sama beli-beli rokok, minuman-minuman begitu. Kalau

di pasar keseringan orang belanja buat masak, buat orang yang

dagang dijual lagi, kalau di pasar kan harga lebih murah bisa

nawar lagi.

Peneliti Pendapatan yang Anda peroleh saat ini bersumber dari mana saja?

Apakah sudah cukup untuk memenuhi semua kebutuhan hidup

Anda dan keluarga? Jika belum, hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan apa saja?

Informan Cuma dari dagang saja ini, alhamdulillah cukup. Istri juga kan

dagang sayur keliling soalnya.

Peneliti Apakah anak Anda bersekolah? Jika iya, sampai tingkat apa? Jika

tidak, mengapa?

Informan Anak saya 3, laki 2 perempuan 1 sekolah tapi sudah lulus semua,

lulusan SMA saja engga pada mau kuliah, pada bantuin dagang

disini juga sama saya.

Peneliti Seberapa sering Anda memeriksakan kondisi kesehatan Anda?

Page 104: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

Pengobatan apa yang paling sering Anda lakukan jika sakit?

Informan Jarang. Kalau cuma pusing, batuk, masuk angin minta dikerok

istri atau anak saja, minum jamu.

Peneliti Bagaimana hubungan Anda dengan tetangga atau orang-orang

lain sekeliling Anda? Seberapa sering Anda berkomunikasi dan

ikut serta dalam kegiatan bermasayarakat?

Informan Hubungan baik, saya suka ngobrol orangnya jadi sama siapa saja

saya hubungan baik.

Page 105: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

PERSEPSI TENTANG MINIMARKET & KONDISI SOSIAL EKONOMI

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total

1 5 4 5 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 2 4 2 4 4 5 5 82

2 5 5 3 4 4 5 4 2 4 5 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 77

3 5 5 4 3 2 5 5 2 5 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 5 75

4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 2 2 5 2 4 2 4 4 4 4 72

5 4 4 5 5 3 5 5 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 77

6 4 4 5 5 3 5 5 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 77

7 4 4 5 3 4 5 5 2 4 4 4 4 2 1 4 3 5 2 4 4 73

8 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 77

9 5 5 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 2 4 2 4 4 3 5 3 68

10 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 71

11 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 2 4 3 5 3 5 4 78

12 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 66

13 5 5 5 4 4 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4 2 4 2 4 3 72

14 4 3 5 2 2 5 5 4 5 4 2 1 4 4 4 5 3 5 4 2 73

15 4 4 4 5 3 5 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 75

16 5 5 5 4 5 4 4 2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 85

17 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 5 2 5 4 5 4 77

18 4 4 4 5 2 4 4 3 4 5 2 2 4 3 4 4 4 1 4 5 72

19 5 4 4 5 4 3 3 1 3 4 3 3 4 2 5 5 3 2 5 3 71

20 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 73

21 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 5 5 1 5 5 79

22 4 4 4 4 3 3 4 1 4 4 3 3 4 2 4 3 1 3 4 4 66

23 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 2 70

Page 106: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 4 2 70

25 2 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 4 2 67

26 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 2 5 4 4 2 5 2 68

27 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 5 4 1 4 3 71

28 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 5 5 5 1 5 5 77

29 4 4 4 4 3 3 4 1 4 4 3 3 4 2 4 3 5 3 4 4 70

30 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 2 68

VALIDITAS

Jumlah Valid 16

Jumlah tdk Valid 4

Jumlah 20

Page 107: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

Lampiran 3

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Uji validitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 22, yaitu

dengan memperhatikan angka pada Corrected Item-Total Correlation, yang

merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item. Sebuah item

dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar daripada r tabel.

Berikut ini hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Persepsi Tentang

Minimarket Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar

Tradisional

Page 108: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

Lampiran 3

Item No r hitung r tabel Kesimpulan

1 ,808 0,361 VALID

2 ,635 0,361 VALID

3 ,546 0,361 VALID

4 ,738 0,361 VALID

5 ,383 0,361 VALID

6 ,290 0,361 TIDAK VALID

7 ,649 0,361 VALID

8 -,320 0,361 TIDAK VALID

9 ,359 0,361 TIDAK VALID

10 ,808 0,361 VALID

11 ,808 0,361 VALID

12 ,738 0,361 VALID

13 ,635 0,361 VALID

14 ,546 0,361 VALID

15 ,578 0,361 VALID

16 -,124 0,361 TIDAK VALID

17 ,808 0,361 VALID

18 ,738 0,361 VALID

19 ,546 0,361 VALID

20 ,596 0,361 VALID

Page 109: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

UJI ANALISIS

Uji Normalitas

Page 110: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 111: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

Uji Regresi Sederhana

Page 112: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

Means

Page 113: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

Uji F

Uji T

Page 114: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 115: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 116: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 117: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 118: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 119: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 120: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 121: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 122: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

DOKUMENTASI

Gambar 1.1

Salah satu minimarket di sekitar pasar Ciputat, Jl. K.H Dewantara

Gambar 1.2

Salah satu minimarket di sekitar pasar Ciputat, Jl. H. Usman

Gambar 1.3

Salah satu minimarket di sekitar pasar Ciputat, Jl. Arya Putra

Page 123: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

Gambar 1.4

Saat menyebar instrumen kepada salah

satu responden (pedagang sayuran)

Gambar 1.5

Saat menyebar instrumen kepada salah

satu responden (pedagang sembako)

Gambar 1.6

Saat menyebar instrumen kepada salah

satu responden (pedagang sembako)

Page 124: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan
Page 125: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

DATA PRIBADI

Nama : Wulan Permatasari

Tempat/Tgl Lahir : Tangerang, 28 Juli 1994

Alamat Tetap : Jl. Tegal Rotan Raya, Desa Pondok Jaya, RT 002/001,

Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

No. Telepon / Mobile : 0812-9916-7728

Kebangsaan : Indonesia

PROFIL PROFESIONAL

Mempunyai motivasi yang tinggi dalam mencapai suatu tujuan dan kreatif dalam

memecahkan suatu masalah, bersemangat untuk terus belajar, dan menyukai

tantangan.

Mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja dan berkepribadian fleksibel, dapat

berkoordinasi dengan baik dalam melaksanakan tugas dan/atau pekerjaan yang

diberikan.

Dapat berkomunikasi dengan baik dalam lingkungan kerja.

Dapat dipercaya, berorganisasi dengan baik, enerjik, memiliki kemauan yang

tinggi untuk bekerja lebih baik.

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

Periode Sekolah / Institusi /

Universitas Jurusan

2000 - 2006 SDI Darun Najah Petukangan -

2006 - 2009 SMP Negeri 3 Ciputat -

2009 - 2012 SMK Yadika 5 Pondok Aren Akuntansi

2012 - 2016 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pendidikan IPS

(Ekonomi)

IPK 3,61

Page 126: PENGARUH PERSEPSI TENTANG MINIMARKET TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33662/1/Wulan... · data dilakukan dengan menggunakan angket pernyataan-pernyataan

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

Kemampuan Komputer

Microsoft Work ( Excle, Word, Power Point,etc).

Windows Programs Installation.

Internet Browsing.

Kemapuan Kependidikan

Menguasai ilmu matematika dasar dengan baik.

Menguasai ilmu pendidikan sosial terlebih dalam konteks ekonomi.

Mampu menyusun perangkat pembelajaran (Prosem, Prota, RPP, Silabus, etc).

Menyukai dunia pendidikan anak-anak.

Riwayat Pengalaman Kerja

Tahun : 2015 (Januari - Maret)

Instansi / Perusahaan : Ranking Bimbel

Posisi : Mentor mata pelajaran matematika (SD)

Job Deskripsi : Mengajar mata pelajaran matematika dasar;

membuat laporan kegiatan pembelajaran;

memberikan nilai atas pembelajaran pada setiap

siswa/i bimbel.

Tahun : 2013 - sekarang

Instansi / Perusahaan : Pribadi

Posisi : Guru Privat

Job Deskripsi : Mengajar mata pelajaran tingkat SD & SMP (fokus

mata pelajaran matematika & IPS); memberikan

evaluasi atau test mingguan kepada anak didik.