pengaruh permeabilitas dan temperatur tuang … filev kata pengantar puji syukur penulis panjatkan...

12
iii PENGARUH PERMEABILITAS DAN TEMPERATUR TUANG CETAKAN PASIR TERHADAP SIFAT IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO HASIL CORAN ALUMINIUM SILIKON (Al-7%Si) Oleh : Kadek Indra Adhi Y Dosen Pembimbing : Dr. Ir. I Ketut Gede Sugita, MT : A A I A S Komaladewi,ST,MT ABSTRAK Aluminium adalah logam non ferro yang sangat luas penggunannya di bidang industri. Logam alumium mempunyai sifat-sifat penting diantaranya adalah ringan,tahan korosi, dan penghantar panas yang baik yang menyebabkan aluminium dipilih menjadi salah satu bahan untuk membuat komponen mesin yang memiliki sifat ringan seperti pulley, velg, piston dan lain sebagainya. Tingginya penggunaan logam aluminium di industri manufacture tidak lepas dari teknologi pengecoran. Hasil coran aluminium yang digunakan pada komponen mesin, masih banyak yang mengalami kerusakan salah satu diantaranya kemampuan alir gas (permeabilitas) dan kekuatan cetak yang kurang baik. Penelitian ini diharapkan mampu mengetahui kemampuan produk pengecoran terhadap beban impak dari berbagai temperatur yang di ukur dan diharapkan dapat meningkatkan produktifitas hasil coran. Penelitian ini menggunakan variasi nilai permeabilitas yaitu 22.29 cm 3 /min, 27.06 cm 3 /min, dan 31.62 cm 3 /min , dan menggunakan variasi temperatur tuang yaitu 680 0 C,730 0 C dan 780 0 C. Penelitian ini dilakukan guna untuk meningkatkan kualitas produk, salah satunya dengan cara mengamati pengaruh permeabilitas dan temperatur tuang terhadap kekuatan impak yang akan dilakukan dengan pengujian impak dan pengamatan struktur mikro dan struktur makro pada hasil pengecoran alumunium silikon dengan menggunakan alat uji mikroskop optik dan alat uji SEM. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi nilai permeabilitas dan semakin rendah temperatur penuangan maka semakin besar nilai kekuatan impak yang terjadi demikian sebaliknya. Hasil pengujian impak menunjukkan bahwa nilai kekuatan impak tertinggi diperoleh pada temperatur tuang 680 0 C dengan nilai permaebilitas 31.62 cm 3 /min yaitu 0.048736 Nm/mm 2 dan nilai kekuatan impak terendah diperoleh pada temperatur tuang 780 0 C dengan nilai permaebilitas 22,29 cm 3 /min yaitu 0.03813 Nm/mm 2 . Kata kunci: pengecoran, permeabilitas, temperatur tuang, uji impak

Upload: truonghanh

Post on 23-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

iii

PENGARUH PERMEABILITAS DAN TEMPERATUR TUANG

CETAKAN PASIR TERHADAP

SIFAT IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO

HASIL CORAN ALUMINIUM SILIKON (Al-7%Si)

Oleh : Kadek Indra Adhi Y

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. I Ketut Gede Sugita, MT

: A A I A S Komaladewi,ST,MT

ABSTRAK

Aluminium adalah logam non ferro yang sangat luas penggunannya di bidang industri.

Logam alumium mempunyai sifat-sifat penting diantaranya adalah ringan,tahan

korosi, dan penghantar panas yang baik yang menyebabkan aluminium dipilih menjadi

salah satu bahan untuk membuat komponen mesin yang memiliki sifat ringan seperti

pulley, velg, piston dan lain sebagainya. Tingginya penggunaan logam aluminium di

industri manufacture tidak lepas dari teknologi pengecoran. Hasil coran aluminium

yang digunakan pada komponen mesin, masih banyak yang mengalami kerusakan

salah satu diantaranya kemampuan alir gas (permeabilitas) dan kekuatan cetak yang

kurang baik. Penelitian ini diharapkan mampu mengetahui kemampuan produk

pengecoran terhadap beban impak dari berbagai temperatur yang di ukur dan

diharapkan dapat meningkatkan produktifitas hasil coran.

Penelitian ini menggunakan variasi nilai permeabilitas yaitu 22.29 cm3/min, 27.06

cm3/min, dan 31.62 cm3/min , dan menggunakan variasi temperatur tuang yaitu

6800C,7300C dan 7800C. Penelitian ini dilakukan guna untuk meningkatkan kualitas

produk, salah satunya dengan cara mengamati pengaruh permeabilitas dan temperatur

tuang terhadap kekuatan impak yang akan dilakukan dengan pengujian impak dan

pengamatan struktur mikro dan struktur makro pada hasil pengecoran alumunium

silikon dengan menggunakan alat uji mikroskop optik dan alat uji SEM.

Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi nilai permeabilitas dan semakin

rendah temperatur penuangan maka semakin besar nilai kekuatan impak yang terjadi

demikian sebaliknya. Hasil pengujian impak menunjukkan bahwa nilai kekuatan

impak tertinggi diperoleh pada temperatur tuang 6800C dengan nilai permaebilitas

31.62 cm3/min yaitu 0.048736 Nm/mm2 dan nilai kekuatan impak terendah diperoleh

pada temperatur tuang 7800C dengan nilai permaebilitas 22,29 cm3/min yaitu 0.03813

Nm/mm2.

Kata kunci: pengecoran, permeabilitas, temperatur tuang, uji impak

iv

PENGARUH PERMEABILITAS DAN TEMPERATUR TUANG

CETAKAN PASIR TERHADAP

SIFAT IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO

HASIL CORAN ALUMINIUM SILIKON (Al-7%Si)

Author : Kadek Indra adhi Yogeswara

Guidance : Dr. Ir. I Ketut Gede Sugita, MT

: A A I A S Komaladewi,ST,MT

ABSTRACT

Aluminum is a non-ferrous metal which is widely used in the field of industry.

Aluminum metal has important properties that is light, corrosion resistant, and a good

conductor of heat that causes aluminum is selected to be one material for engine

components that have properties such as pulleys, Velg , Piston and so on. The high

use of aluminum metal in the manufacturing industry can not be separated from the

foundry technology. The results of aluminum castings used in machine components,

many still suffered damage one of the value of gas flow capability (permeabilit y) and

poor print strength. This research is expected to know the ability of casting products

against various conditions that are measured and expected to increase the productivity

of castings.

This research uses variation of permeability value that is 22.29 cm3/min,27.06

cm3/min, and 31.62 cm3/min, and using variation of casting temperature that is

6800C,7300C and 7800C. This research is done in order to improve product quality,

one of them by observing effect of permeability and temperature Pour against impact

strength to be done with impact test and observation of micro structure and macro

structure at silicon aluminum casting result by using optical microscope and SEM test

equipment.

The results showed that the higher the permeability value and the lower the pouring

temperature, the greater the impact strength value so vice versa. The impact test results

showed that the highest impact strength value was obtained at 6800C casting

temperature with cm3/min permeability value of 0.048736 Nm/mm2 and the lowest

impact strength value was obtained at 7800C casting temperature with 22,29 cm3/min

permaebility value 0.03813 Nm/mm2.

Keywords: casting, permeability, Casting temperature, impact test

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH

PERMEABILITAS DAN TEMPERATUR TUANG CETAKAN PASIR TERHADAP

SIFAT IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO HASIL CORAN ALUMINIUM SILIKON

(Al-7%Si)”

Dalam penyusuna skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, untuk itu

penulis mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Bapak Dr.Ir. I Ketut Gede Sugita, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Fakultas

Teknik Universitas Udayana.

Bapak Dr.Ir. I Ketut Gede Sugita, MT Selaku Dosen Pembimbing I.

Bapak A A I A S Komaladewi,ST,MT Selaku Dosen Pembimbing II.

Bapak Dr.Ir.I.Gusti Ngurah Nitya Santhiarsa,MT Selaku Dosen Penguji I.

Bapak I Gede Putu Agus Suryawan,ST,MT Selaku Dosen Penguji II.

Bapak Dr.Ir.I Ketut Suarsana,MT. Selaku Dosen Penguji III.

Bapak Ir. I Nyoman Budiarsa,MT,Ph.D Selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Bapak/Ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Udayana.

Keluarga yang selalu mendukung dan membantu dalam perkuliahan hingga penyusunan

proposal skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tentu jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan

pengetahuan dan referensi yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya

konstruktif sangat penulis harapkan dari berbagai pihak. Sekali lagi penulis mengucapkan

banyak terima kasih dan penulis mohon maaf apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam

penulisan skripsi ini.

Bukit Jimbaran, 11 Juli 2017

Penulis

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................... ii

ABSTRAK ............................................................................................................................... iii

ABSTRACT ............................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. v

DAFTAR ISI............................................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. ix

DAFTAR RUMUS .................................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 3

1.3 Batasan Masalah .................................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 3

BAB II DASAR TEORI ......................................................................................................... 4

2.1 Pengecoran (casting) ................................................................................................ 4

2.2 Methode Pengecoran ............................................................................................... 5

2.2.1 Bagian-Bagian Dari Cetakan Pasir .......................................................... 7

2.2.2 Jenis-jenis cetakan pasir ................................................................................................... 8

2.2.3 Susunan Pasir Cetak .......................................................................................................... 9

2.2.4 Pasir ................................................................................................................................ 10 2.3 Permeabilitas .......................................................................................................... 11

2.4 Alumunium ........................................................................................................... 12

2.5.1 Sifat Fisik Alumunium .......................................................................... 12

2.5.2 Sifat Mekanik Alumunium ..................................................................... 13

2.5 Silikon ................................................................................................................... 13

2.6.1 Sifat Fisik Silikon .................................................................................. 13

2.6.2 Diagram Fase Paduan Alumunium Silikon .................................................................... 14

2.6 Sifat-Sifat Mekanik Material ............................................................................................ 14

2.7 Pengujian Spesimen .......................................................................................................... 16

2.7.1 Uji Impak ....................................................................................................................... 16

2.7.1 Pengujian Struktur Mikro .............................................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................................... 24

3.1 Diagram Alir Penelitian ........................................................................................ 24

3.2 Bahan dan Alat Penelitian ..................................................................................... 25

3.2.1 Bahan Penelitian .................................................................................... 25

3.2.2 Alat Penelitian ........................................................................................ 27

3.3 Variabel Penelitian ................................................................................................. 33

3.3.1 Variabel Bebas ........................................................................................ 33

3.3.2 Variabel Terikat .................................................................................... 33

vii

3.3.3 Variabel Kontrol ................................................................................... 33

3.4 Pelaksanaan Penelitian ...................................................................................................... 33

3.3.1 Proses Pembuatan Spesimen (Proses Pengecoran) ................................ 33

3.3.2 Proses Pengujian Spesimen.................................................................... 36

3.5 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................................ 40

3.5.1 Tempat Penelitian ................................................................................. 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 41

4.1 Data Hasil Penelitian............................................................................................. 41

4.2 Data Hasil Pengujian Permeabilitas Pasir ............................................................. 41

4.3 Hasil Uji Impak ................................................................................................................. 42

4.4 Data Struktur Makro Spesimen Uji Impak ...................................................................... 47

4.5 Data Struktur Mikro Spesimen Uji Impak ....................................................................... 49

4.5.1 Pembahasan Struktur Mikro .............................................................................. 52

4.6 Pembahasan....................................................................................................................... 53

BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 54

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 54

5.2 Saran ..................................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 55

LAMPIRAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses pembuatan benda cor ................................................................................. 6

Gambar 2.2 Pengecoran dengan cetakan pasir ......................................................................... 7

Gambar 2.3 Bentuk butir-butir pasir cetak ............................................................................... 9

Gambar 2.4 Grafik Diagram fasa Al-Si ( Tottendan Mac Kenzie, 2003 ) ............................... 14

Gambar 2.5 Ilustrasi Uji Impak ............................................................................................... 17

Gambar 2.6 Skema dari Mikroskop Optik ............................................................................... 23

Gambar 3.1 Pasir cetak ............................................................................................................ 25

Gambar 3.2 Alumunium .......................................................................................................... 26

Gambar 3.3 Silikon .................................................................................................................. 27

Gambar 3.4 Dapur pengecoran ................................................................................................ 27

Gambar 3.5 Blower .................................................................................................................. 27

Gambar 3.6 Kowi ..................................................................................................................... 28

Gambar 3.7 Timbangan ........................................................................................................... 28

Gambar 3.8 Permeabilitas test ................................................................................................. 28

Gambar 3.9 Timbangan digital ................................................................................................ 29

Gambar 3.10 Vernier caliper ................................................................................................... 29

Gambar 3.11 Gergaji tangan .................................................................................................... 29

Gambar 3.12 Amplas ............................................................................................................... 30

Gambar 3.13 Autosol .............................................................................................................. 30

Gambar 3.14 Kain beludru ...................................................................................................... 31

Gambar 3.15 Alat uji Impact ................................................................................................... 31

Gambar 3.16 Alat Uji Mikroskop Optik .................................................................................. 32

Gambar 3.17 Bagian cetakan pasir a) Dimensi cetakan penuh, b) bagian dalam cetakan ....... 34

Gambar 3.18 Proses peleburan ................................................................................................ 35

Gambar 4.1 Skema Spesimen Pengujian Uji Impak (ASTM E-23) ........................................ 42

Gambar 4.2 Grafik Nilai Rata-rata Kekuatan Impak Terhadap Variasi Permaebilitas

dan Temperatur Tuang ....................................................................................... 46

Gambar 4.3 Struktur makro patahan spesimen dengan variasi permaebilitas dengan

temperatur tuang 680 oC ......................................................................................................... 47

Gambar 4.4 Struktur makro patahan spesimen dengan variasi permaebilitas dengan

temperatur tuang 730 oC ......................................................................................................... 48

Gambar 4.5 Struktur makro patahan spesimen dengan variasi permaebilitas dengan

temperatur tuang 780 oC ......................................................................................................... 49

Gambar 4.6 Struktur mikro spesimen dengan masing-masing variasi permaebilitas dan

temperatur tuang ..................................................................................................................... 52

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jenis Logam dan Temperatur Tuang ......................................................................... 6

Tabel 2.2 Sifat Fisik Aluminium ............................................................................................. 12

Tabel 2.3 Sifat mekanik aluminium ......................................................................................... 13

Tabel 4.1 Hasil pengukuran permeabilitas pasir. ..................................................................... 41

Tabel 4.2 Data Ukuran Spesimen Impak ................................................................................ 42

Tabel 4.3 Data Hasil Uji Impak .............................................................................................. 13

x

DAFTAR RUMUS

Halaman

Rumus 2.1 Impact strength ..................................................................................................... 18

Rumus 2.2 Energi yang diserap ............................................................................................... 18

Rumus 2.3 Energi Awal ........................................................................................................... 18

Rumus 2.4 Energi Akhir ......................................................................................................... 18

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aluminium adalah logam non ferro yang sangat luas penggunannya di bidang

industri.logam alumium mempunyai sifat-sifat penting diantaranya adalah ringan,tahan

korosi, dan penghantar panas yang baik yang menyebabkan aluminium dipilih menjadi

salah satu bahan untuk membuat komponen mesin yang memiliki sifat ringan seperti

pulley, velg, piston dan lain sebagainya (Khoirrudin, dkk, 2014).

Aluminium lebih banyak dipakai sebagai paduan dari pada sebagai logam murni,

dikarenakan aluminium tidak kehilangan sifat ringan dan sifat-sifat mekanisnya dan

mampu cornya dapat diperbaiki dengan menambah unsur-unsur lainnya. Unsur paduan

pada aluminium diantaranya : tembaga, mangan, silikon, magnesium, nikel , dan

sebagainya (Surdia dan Kenji, 1986). Paduan aluminium-silikon (Al-Si) digunakan secara

luas dibidang otomotif karena memiliki ketahanan aus dan tahan korosi yang baik.

Tingginya penggunaan logam aluminium di industri manufacture tidak lepas dari

teknologi pengecoran yaitu membentuk suatu material logam dengan cara mencairkan

logam dan menuangkan ke rongga cetak yang berbentuk sesuai material logam yang

diinginkan (Akuan A,2010).Kadang-kadang produk yang akan diinginkan mempunyai

bentuk yang rumit dan sulit untuk dibentuk melalui proses permesinan, sehingga harus

dibentuk melalui proses pengecoran. Untuk membuat coran harus dilakukan proses-proses

seperti: pencairan logam, pembuatan cetakan pasir, penuangan, dan pembongkaran

(Wibowo,2012).

Pengecoran yang paling banyak digunakan di home industry adalah pengecoran cetakan

pasir (sand casting) (Suhardi,1992). Pengecoran ini menggunakan cetakan yang terbuat

dari pasir . Pasir yang dipakai dapat dibentuk lagi menjadi cetakan. Pengecoran dengan

cetakan yang terbuat dari pasir memiliki keunggulan biayanya yang murah, mudah dalam

pengerjaanya, dapat membuat benda-benda kerja yang bentuknya rumit dan berukuran

besar (Khoirrudin, dkk, 2014).

2

Hasil coran aluminium yang digunakan pada komponen mesin, masih banyak yang

mengalami kerusakan sehingga dilakukan pergantian komponen. Penggantian komponen

ini, salah satunya disebabkan oleh beban yang diterima komponen mesin secara terus

menerus dan cacat hasil coran.Timbulnya cacat-cacat tersebut dipengaruhi beberapa hal

diantaranya kemampuan alir gas (permeabilitas) dan kekuatan cetak yang kurang

baik(Astika, dkk, 2010).Cacat coran dapat juga dipengaruhi oleh letak saluran masuk yang

kurang baik, yang akan meningkatkan presentase cacat porositas yang menyebabkan

semakin rendah nilai kekerasanya (Kusharjanto, Ariwan, &Murjoko, 2011).

Kajian tentang pengecoran dengan pengaruh variasi jumlah saluran masuk terhadap

struktur mikro dan ketangguhannya pada aluminium silikon menggunakan cetakan pasir.

Hasil dari penelitian tersebut diketahui harga ketangguhan impak rata-rata hasil coran

aluminium semakin menurun dengan bertambahnya jumlah saluran masuk yang

menyebabkan kekerasan meningkat sehingga menjadikannya bersifat semakin getas dan

semakin banyak jumlah variasi saluran masuk pada hasil coran ditunjukan bahwa struktur

mikro yang terbentuk memiliki butiran Al-Si yang berbentuk panjang seperti jarum yang

berwarna gelap tersebar merata dipermukaan aluminium (Khoirrudin, dkk, 2014).

Dari kajian sebelumnya peneliti akan meneliti tentang pengaruh permeabilitas dengan

variasi temperatur tuang . Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh

permeabilitas dan temperatur tuang terhadap sifat impak melalui uji ketangguhan dan

struktur mikro pada paduan (Al-7%Si) dengan menggunakan metode sand casting.

Permeabilitas adalah kemampuan cetakan untuk melepaskan gas-gas yang terperangkap

dalam cetakan selama waktu penuangan. Pengujian impak adalah suatu pengujian

dilakukan untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap pembebanan kejut (shock

resistance), seperti sifat kerapuhan dari produk tuangan (casting) serta pengaruh bentuk

dari produk tersebut (Sudjana, 2008) sedangkan pemeriksaan struktur mikro memberikan

informasi tentang bentuk struktur, dan ukuran butir. Penelitian ini diharapkan mampu

mengetahui kemampuan produk pengecoran terhadap beban impak dari berbagai

temperatur yang di ukur dan diharapkan dapat meningkatkan produktifitas hasil coran.

3

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh permeabilitas dan temperatur tuang terhadap kekuatan impak

hasil coran Aluminium silikon(Al-7%Si).

2. Bagaimanakah pengaruh permeabilitas dan temperatur tuang terhadap struktur mikro

hasil coran Aluminium silikon(Al-7%Si).

1.3 Batasan Masalah

1. Bahan yang diteliti adalah logam paduan aluminium silikon (Al-7%Si) dengan variasi

permeabilitas dengan variasi temperatur tuang.

2. Paduan alumunium silikon (Al-7%Si) di lebur dan dituang kemasing-masing variasi

permeabilitas dengan temperatur yang berbeda.

3. Temperatur penuangan yang digunakan dalam proses pengecoran adalah 680, 730, dan

780 0C.

4. Nilai variasi permeabilitas cetakan pasir yang digunakan adalah 22.29 𝑐𝑚3/min, 27.06

𝑐𝑚3/min, dan 31.62 𝑐𝑚3/min

5. Pengujian yang dilakukan adalah uji impact, dan uji struktur mikro.

6. Komposisi pasir cetak : 85% pasir, 10% bentonit, dan 5%air.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh permeabilitas dan temperatur tuang terhadap sifat impak

hasil coran aluminium silikon (Al-7%Si) dengan metode cetakan pasir.

2. Mengetahui pengaruh permeabilitas dan temperatur tuang terhadap stuktur

mikro hasil coran aluminium silikon (Al-7%Si) dengan metode cetakan pasir.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat diperoleh suatu manfaat berupa :

1. Dapat memberikan pengetahuan tentang pengaruh permeabilitas cetakan pasir pada

alumunium silikon.

2. Dapat menerapkan ilmu dari teori yang dipelajari dengan praktek langsung dalam

pengecoran Alumunium.

3. Dapat memberi pengetahuan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan guna

referensi penelitian selanjutnya.

4. Dapat membuat produk yang berkualitas dengan mengetahui sifat-sifat bahan dari hasil

pengujian impak

4