pengaruh pengungkapan csr terhadap kinerja keuangan...

149
i Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia: Aspek Indikator Ekonomi, Lingkungan dan Sosial Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program Studi Magister Perbankan Syariah Tesis Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Master Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Diajukan Oleh Mutmainah Juniawati NIM 21170850000021 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 13-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

i

Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah di Indonesia: Aspek Indikator Ekonomi, Lingkungan dan Sosial

Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah

Program Studi Magister Perbankan Syariah

Tesis

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Master Ekonomi (M.E)

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Diajukan Oleh

Mutmainah Juniawati

NIM 21170850000021

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

ii

Page 3: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

iii

Page 4: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

iv

Page 5: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Mutmainah Juniawati

Tempat, tanggal lahir : Bumi Nabung, 24 April 1991

Jeniskelamin :Perempuan

Agama :Islam

Kewarganegaraan :Indonesia

Status : Belum Kawin

AlamatAsal : Dsn III, Bumi Nabung Timur, Kec. Bumi

Nabung, Kab. Lampung Tengah

Alamat Sekarang : Petojo Sabangan XI Jakarta Pusat

PENDIDIKAN FORMAL

1998-2003 SDN 1 Bumi Nabung

2003-2006 SMP Negeri 2 Bumi Nabung

2006-2009 SMA Negeri 1 Rumbia

2011-2014 D3 Jurusan Perbankan Syariah STAIN Juarai Siwo Metro

2015-2016 S1 Jurusan Perbankan Syariah IAIM NU Metro

2017-2019 Jurusan Magister Perbankan Syariah Uin Syarif

Hidayatullah Jakarta

LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah Agung Sudarso

Ibu Umi Khasanah

Page 6: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan tesis tentang Pengaruh

Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia: Aspek

Indikator Ekonomi, Lingkungan dan Sosial. Penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu

prasyarat bagi penulis dalam rangka menyelesaikan Pendidikan Program Strata Dua (S2)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Perbankan Syariah guna memperoleh gelar ME.

Bimbingan dan dukungan telah banyak penulis dapatkan dalam penyelesaian tesis ini. Maka

dari itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, ayahanda tercinta Bapak Agung Sudarso dan Ibunda tercinta

Umi Khasanah, yang senantiasa mendoakan dan memberi dukungan moril dan materil

2. Bapak Prof. Dr. Amilin., S.E. Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE, MM selaku Ketua Jurusan Magister Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

selalu memberikan arahan kepada penulis dalam menjalankan pendidikan di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Ir. Roikhan Mochamad Aziz. MM selaku penasehat akademik yang selalu

memberikan arahan kepada penulis dalam menjalankan pendidikan di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA selaku dosen pembimbing 1 yang telah membimbing

dan mengarahkan serta motivasi dalam penulisan tesis ini sehingga tesis ini dapat

terselesaikan dengan baik.

6. Ibu Nur Hidayah M.A., Ph.D selaku dosen pembimbing 2 yang telah membimbing dan

mengarahkan serta motivasi dalam penulisan tesis ini sehingga tesis ini dapat

terselesaikan dengan baik.

7. Dr. Erika Amalia. M. Si selaku penguji sidang tesis yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan serta arahan dan memotivasi penulis agar tesis ini bisa

terselesaikan dengan baik.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu yang tidak

ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

vii

Page 8: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

viii

ABSTRAK

Sebagai Negara muslim terbesar di dunia, Indonesia memeiliki peluang

pengembangan ekonomi syariah yang cerah. Peluang pengembangan ekonomi islam di

Indonesia berawal dari berdirinya perbankan syariah yang dilandaskan pada nilai-nilai etika

islam. Hal ini tentu memunculkan pertanyaan, apakah perbankan syariah yang menjunjung

tinggi nilai-nilai etika islam juga memiliki komitmen terhadap tanggung jawab lingkungan

dan sosial yang di sebut dengan Coorporate Sosial Responsibility (CSR, yang disebut

tanggung jawab sosial).

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pengungkapan CSR secara parsial

terhadap CAR, ROA, ROE, dan BOPO perbankan syariah Indonesia. Populasi dalam

penelitian ini adalah BUS dan UUS yang terdaftar di OJK. Sampel berdasarkan metode

purposive sampling ada 4 BUS dan 7 UUS yang menerbitkan sustainability report dengan

menggunakan panduan GRI 4 dan yang mengungkapkan annual report pada tahun 2014-

2017. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear

berganda dengan alat analisis Eviews 8.

Hasil dari penelitian ini yaitu pengungkapan CSR indikator ekonomi berpengaruh

positif terhadap CAR karena semakin tinggi pengungkapan CSR maka semakin tinggi pula

kepercayaan investor sehingga membuat investor lebih loyal dan menanamkan modalnya.

CSR indikator sosial tidak berpengaruh terhadap CAR karena membutuhkan waktu yang

panjang untuk melihat pengaruh sosial. CSR indikator ekonomi, sosial dan lingkungan tidak

berpengaruh terhadap ROA dan ROE karena ROA dan ROE perusahaan di publikasikan pada

akhir tahun tutup buku, sedangkan CSR di keluarkan pada awal tahun berikutnya saat RUPS.

Sehingga besar kecilnya pengungkapan tidak berpengaruh terhadap ROA dan ROE. CSR

indikator ekonomi berpengaruh negatif terhadap BOPO karena akan melakukan penghematan

sumberdaya sehingga akan menurunkan biaya operasionalnya, indikator sosial berpengaruh

positif terhadap BOPO karena semakin tinggi kegiatan sosial maka akan semakin tinggi biaya

operasional yang dikeluarkan

Kata kunci: CSR, CAR, ROA, ROE, BOPO.

Page 9: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

ix

ABSTRACT

As a country with the largest Muslim population in the world, Indonesia has a bright

opportunity for sharia economic development. Opportunities for developing Islamic

economics in Indonesia originated from the establishment of Islamic banking based on

Islamic ethical values. This certainly raises the question, whether Islamic banking that

upholds Islamic ethical values also has a commitment to environmental and social

responsibility which is called Coorporate Social Responsibility (CSR, called social

responsibility).

The population in this research are BUS and UUS listed in OJK. Based on purposive

sampling method, sample in this research are 4 BUS and 7 UUS that issue sustainability

reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical method used in

this study is multiple linear regression with Eviews 8 analysis tool.

The result of this study showed that economic indicator of CSR has a positive effect on CAR,

because high CSR disclosure will increase the loyality and beleiveness of investor to invest

their capital. Social indicator of CSR has no effect on CAR, because it takes a long time to

see the influences. All indicator of CSR also have no effect on ROA and ROE. ROA and ROE

of the firm is published in the end of the the year, while CSR is issued at the beginning of the

following year at the GMS. Economic indicator of CSR showed the negative effect on BOPO,

because they will save resources so that they will reduce their operational costs, social

indicators have a positive effect on BOPO because the higher the social activity will increase

the operational cost incurred

Keywords: CSR, CAR, ROA, ROE, BOPO.

Page 10: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

x

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN .................................................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS ........................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS ............................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................................................... iix

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ xiiiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... xviv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................................... 1

1.2. Fokus Permasalahan........................................................................................................ 14

1.2.1. Batasan Masalah ................................................................................................ 14

1.2.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 14

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................................ 14

1.3.1. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 14

1.3.2. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 17

2.1. Laporan keuangan ............................................................................................................ 17

2.1.1. Definisi Laporan Keuangan ............................................................................... 17

2.1.2. Pengungkapan Laporan Keuangan .................................................................... 18

2.1.3. Reformasi Pelaporan .......................................................................................... 19

2.2. Corporate Social Responsibility (CSR) ........................................................................... 20

2.2.1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) ........................................... 20

2.2.2. Manfaat Coorporate Sosial Responsibility (CSR) ............................................ 21

2.2.3. Faktor - Faktor Peyebab Pentingnya CSR ......................................................... 22

2.2.4. Teori Coorporate Sosial Responsibility (CSR).................................................. 23

Page 11: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

xi

a. Teori Stakeholder ........................................................................................... 23

b. Teori Legitimasi ............................................................................................. 24

c. Teori Agensi ................................................................................................... 25

2.3. Sustainability Report (SR) ............................................................................................... 28

2.4. Global Reporting Initiative (GRI) .................................................................................... 29

2.4.1. Pengertian GRI................................................................................................... 29

2.4.2. Tujuan GRI ........................................................................................................ 29

2.4.3. Sejarah GRI ........................................................................................................ 30

2.5. Kinerja Perusahaan (Firm Performance) ......................................................................... 36

2.6. Analisis Rasio Keuangan ................................................................................................. 37

2.7. Hubungan CSR dengan Kinerja keuangan ...................................................................... 42

2.8. Penelitian terdahulu ......................................................................................................... 43

2.9. Kerangka berfikir ............................................................................................................. 61

2.10. Pengembangan Hipotesis ................................................................................................ 63

2.10.1. Pengaruh Sustainability Report Disclosure terhadap Kinerja Keuangan .......... 63

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................... 66

3.1. Ruang Lingkup dan Jenis Penelitian ............................................................................... 66

3.2. Metode Pengumpulan Data ............................................................................................. 67

3.3. Metode Analisis Data ...................................................................................................... 69

3.3.1. Statistik Deskriptif ............................................................................................. 69

3.3.2. Uji Asumsi Klasik .............................................................................................. 69

a. Uji Normalitas .................................................................................................... 69

b. Uji Multikolinieritas ............................................................................................ 69

c. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................................ 70

d. Uji Autokorelasi .................................................................................................. 70

3.3.3. Analisis Regresi ................................................................................................. 71

3.3.4. Uji Hipotesis ...................................................................................................... 72

3.3.5. Koefisien Determinasi ....................................................................................... 74

3.4. Operasional Variabel Penelitian ..................................................................................... 74

3.4.1. CSR Disclosure Index (CSRI) ........................................................................... 74

3.4.2. Kinerja keuangan ............................................................................................... 76

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 78

4.1. Tahap Persiapan Data ...................................................................................................... 78

Page 12: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

xii

4.1.1. Analisis Deskriptif ............................................................................................. 78

4.1.2. Deskriptif Statistik Variabel Terikat dan Variabel Bebas .................................. 80

4.1.3. Uji Asumsi Klasik .............................................................................................. 82

4.2. Analisis Regresi Linier Berganda .................................................................................... 90

4.2.1. Uji t atau Parsial ................................................................................................. 90

4.2.2. Uji Simultan/ Uji F (overall significance test) ................................................... 97

4.3. Pembahasan...................................................................................................................... 99

4.3.1. Pengungkapan CSR dan CAR ........................................................................... 99

4.3.2. Pengungkapan CSR dan ROA ......................................................................... 101

4.3.3. Pengungkapan CSR terhadap ROE .................................................................. 104

4.3.4. Pengungkapan CSR terhadap BOPO ............................................................... 107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 112

5.1. Kesimpulan .................................................................................................................... 112

5.2. Saran .............................................................................................................................. 113

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 116

LAMPIRAN I ........................................................................................................................ 122

LAMPIRAN II ....................................................................................................................... 129

LAMPIRAN III .................................................................................................................. 12930

LAMPIRAN IV ..................................................................................................................... 131

LAMPIRAN V ....................................................................................................................... 132

Page 13: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Penelitian Terdahulu ................................................................................ 12

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................... 43

Tabel 3.1 Jumlah Bank Umum Syariah .............................................................................. 67

Tabel 3.2 Jumlah Unit Usaha Syariah................................................................................. 67

Tabel 3.3 Skala pengukuran Dikotomi ............................................................................... 75

Tabel 4.1 Proses Kriteria Pemilihan Sampel ...................................................................... 79

Tabel 4.2 Sampel yang Memenuhi Kriteria ........................................................................ 79

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Data ..................................................................................... 80

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................................. 85

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas CAR .................................................................... 86

Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ROA .................................................................... 86

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ROE ..................................................................... 87

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas BOPO .................................................................. 87

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi CAR ............................................................................ 88

Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi ROA ............................................................................. 88

Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi ROE ............................................................................. 89

Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi BOPO........................................................................... 89

Tabel 4.14 Hasil Uji t Variabel CAR .................................................................................. 90

Tabel 4.15 Hasil Uji t Variabel ROA.................................................................................. 91

Tabel 4.16 Uji t Variabel ROE ........................................................................................... 93

Tabel 4.17 Uji t Variabel BOPO ......................................................................................... 94

Tabel 4.18 Hasil uji F variabel CAR .................................................................................. 96

Tabel 4.19 Hasil uji F variabel ROA .................................................................................. 97

Tabel 4.20 Hasil uji F variabel ROE ................................................................................... 97

Tabel 4.21 Hasil uji F variabel BOPO ................................................................................ 98

Page 14: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kondisi dan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan sejenisnya ................. 3

Gambar 1.2 Single bottom line VS Triple bottom line........................................................ 7

Gambar 1.3 Model Pelaporan Sustainability Report .......................................................... 10

Gambar 2.1 Lini masa standar GRI (G1 – GRI Standards) ................................................ 36

Gambar 2.2 Hubungan antar Variabel ................................................................................ 42

Gambar 2.3 Kerangka berfikir ............................................................................................ 62

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Variabel CAR ............................................................... 83

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Variabel ROA ............................................................... 83

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Variabel ROE ................................................................ 84

Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Variabel BOPO ............................................................. 84

Page 15: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Indikator G4 ..................................................................................................... 119

Lampiran II Kinerja Keuangan BUS dan UUS Tahun 2014-2017 ..................................... 126

Lampiran III Pengungkapan CSR BUS dan UUS Tahun 2014-2017 ................................. 127

Lampiran IV Data penelitian .............................................................................................. 128

Lampiran V Data Hasil Penelitian ...................................................................................... 129

Page 16: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Keberhasilan perekonomian di Indonesia ditopang dari peran penting sektor

perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan usaha dan industri

dalam negeri. Fungsi utama bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari

pihak ketiga atau masyarakat. Penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk

tabungan dan menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pembiayaan secara efektif dan

efisien.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dimulai pada tahun 1992

ketika berdirinya Bank Umum Syariah (BUS, selnjutnya disebut BUS) di Indonesia, yaitu

Bank Muamalat Indonesia. Upaya mempercepat pertumbuhan perekonomian syariah di

Indonesia, pemerintah merubah UU Perbankan Syariah No.7 Tahun 1992 tentang

Perbankan menjadi UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Berisi tentang arahan bagi

bank konvesional dalam membuka Unit Usaha Syariah (UUS, selanjutnya disebut UUS)

atau mengkonversi menjadi BUS.

Hingga memasuki pertengahan tahun 2000 tidak banyak BUS yang di dirikan karena

hanya sebatas membuka UUS. Para pakar ekonomi berpendapat

bahwa UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan belum sepenuhnya

membahas tentang Perbankan Syariah. Oleh karena itu, pada tanggal 16 Juli 2008

pemerintah berhasil membuat suatu landasan hukum yang secara penuh dan

spesifik mengatur tentang Perbankan Syariah yaitu UU No.21 Tahun 2008. Undang-

undang ini mengatur secara khusus mengenai Perbankan Syariah, baik secara

kelembagaan maupun kegiatan usaha (Masrurroh & Mulazid, 2015).

Page 17: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

2

Bank syariah membutuhkan dana pihak ketiga, dana pihak ke dua dan lain sebagainya

yang biasa disebut dengan investor. Seorang investor sebelum melakukan investasi pada

suatu perusahaan, perlu memastikan modal yang ditanamkan mampu memberikan tingkat

pengembalian (rate of return) yang diharapkan. Salah satu caranya dengan melihat

kinerja keuangan dari perusahaan tersebut. Rasio keuangan yang sering digunakan untuk

mengukur kinerja keuangan yaitu rasio profitabilitas dan solvabilitas (P.Rumengan,

G.B.Namgoy, 2017).

Bank syariah merupakan salah satu perusahaan yang memiliki kegiatan utama

menjalankan usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari kegiatan usaha yang

dijalankan melalui kebijkan pembiayaan kepada para nasabahnya. Perhatian bank syariah

masih rendah terhadap isu-isu sosial dan lingkungan seperti kerusakan lingkungan yang

di akibatkan dari proyek yang di biayai. Hal tersebut terbukti menurut Sejati & Prastiwi

(2015) yang menyatakan banyak perusahaan melakukan eksploitasi terhadap sumber

daya alam dan sumber daya manusia untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.

Ketika keuntungan perusahaan terus meningkat, disisi lain kerusakan yang timbul akibat

proses produksi barang pun meningkat dan biaya eksternalitaspun meningkat.

Meningkatnya kesadaran masyarakat dan fenomena yang terjadi saat ini

menggambarkan dengan jelas bahwa perusahaan masa kini tidak bisa sekedar

memperhatikan profit saja namun harus mementingkan sosial dan lingkungan.

Kegiatan bisnis perusahaan menyebabkan kerusakan lingkungan. Seperti peristiwa

lumpur panas PT Lapindo Brantas di Sidoarjo yang masih belum selesai sampai sekarang

dan sangat merugikan masyarakat sekitar perusahaan yang menjadi korban. Masih banyak

kasus dari kegiatan usaha yang dilakukan seperti pabrik yang tidak mengelola limbahnya

dengan baik, sehingga mencermari lingkungan sekitar. Sebagai contoh menurut Robby

Page 18: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

3

Irfany Maqoma (2018) dalam website Tempo.co yaitu tentang kerugian lingkungan 185

triliun akibat limbah freeport.

Beberapa contoh kerusakan lingkungan akibat operasional perusahaan diatas

diperkuat dengan data pengelolaan sampah menurut Badan Pusat Statistik (2018) :

Gambar 1.1

Gambar 1.1 menjelaskan bahwa selain pertambahan penduduk, perubahan pola konsumsi

penduduk di masing-masing wilayah mempengaruhi pertambahan timbunan sampah.

Gambar tersebut menunjukkan semakin tinggi pendapatan maka terjadi penambahan

timbunan sampah yang dihasilkan per orang per harinya.

Indonesia masuk dalam kategori lower middle income (World Bank), sebagai negara

yang perekonomiannya terus membaik, maka timbunan sampah yang dihasilkan akan

terus bertambah. Penambahan ini tidak dapat dihindari, oleh sebab itu perlu dilakukan

pengurangan dan penanganan sampah karena banyak permasalahan yang diakibatkan dari

sampah. Permasalahan secara langsung maupun tidak langsung, seperti pencemaran air,

udara, dan tanah, meningkatkan gas rumah kaca (GRK), sumber penyakit seperti diare,

bencana banjir dan permasalahan lainnya.

Page 19: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

4

Pendekatan green economy diharapkan mampu menggantikan kebijakan - kebijakan

lingkungan yang pada masa lalu kerap difokuskan pada solusi jangka pendek. Pendekatan

green economy dipandang penting karena menekankan aspek pelestarian lingkungan dan

pertumbuhan ekonomi. Model pendekatan green economy juga dipandang penting karena

diharapkan mampu menjawab ketergantungan antara ekonomi dan ekosistem serta

dampak negatif akibat aktivitas ekonomi termasuk perubahan iklim dan pamanasan

global. Pentingnya kesadaran masyarakat untuk membangun perekonomian Indonesia

menjadi tujuan yang besar untuk mewujudkan kelancaran green economy.

Perusahaan, pemerintah, masyarakat dan para pelaku ekonomi juga harus faham,

bahwa konsep green economy akan membawa dampak positif jangka panjang bagi

perusahaannya. Saat konsep ini di terapkan maka kinerja perekonomian, kinerja dunia

usaha, kesejahteraan rakyat dan kelestarian lingkungan berkontribusi signifikan dalam

upaya global untuk mencegah pemanasan global dan perubahan iklim.

Konsep green economy menurut UNEP (2011) adalah ekonomi yang memiliki

pengaruh positif pada masyarakat kesejahteraan dan keadilan sosial, dengan mengurangi

risiko lingkungan dan konsumsi sumber daya alam. Konsep green economy diharapkan

dapat mengurangi kerugian lingkungan akibat operasional perusahaan. Begitu pula dalam

bank syariah, apabila pelaku perbankan syariah belum banyak menyadari bahwa kian

seriusnya isu-isu lingkungan dan sosial bisa berimplikasi buruk terhadap kinerja laba dan

keberlanjutan perkembangan industri perbankan di masa yang mendatang.

Betapa pentingnya konsep green economy untuk keberlanjutan bank syariah, menurut

Choudury (2012) dalam website Hidayatulah.com, jika konsep green economy tidak

diterapkan akan menyebabkan kerugian materi dan kerugian sosial-ekonomi. Antara lain

kewajiban pembayaran ganti rugi, pembiayaan macet akibat pencabutan izin usaha atau

boikot dari masyarakat atau konsumen, dan akan menurunkan citra bank syariah.

Page 20: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

5

Direktur Perbankan Syariah BI, Ahmad Buchori (2013) dalam website Republika.co.id

mengatakan secara garis besar Peraturan Bank Indonesia mengenai green economy

meliputi kebijakan pada pembiayaan yang tidak merusak lingkungan, yang

meningkatkaan kesejahteraan sosial dan yang menegakkan prinsip keadilan.

Kasus-kasus diatas menunjukkan bank syariah harus menerapkan konsep green

economy karena secara langsung maupun tidak langsung bank syariah memiliki

hubungan dengan lingkungan alam dan masyarakat. Untuk mewujudkan green economy

bank syariah juga harus mulai bertanggung jawab mempertimbangkan atau memasukan

faktor yang memungkinan dapat merusak alam dalam penilaian kelayakan usaha nasabah

pembiayaannya. Menerapkan tingkat bagi hasil yang lebih tinggi untuk usaha ataupun

konsumsi barang yang tidak ramah lingkungan dan sebaliknya.

Konsep green economy yang dipertanggung jawabkan oleh bank syariah dalam hal

lingkungan dan masyarakat inilah yang dinamakan dengan tanggung jawab sosial

perusahaan atau Corporate Social Responsibiity (CSR selanjutnya di sebut CSR). Hal ini

sesuai dengan yang diungkapkan oleh Lako (2014: 68) bahwa para investor mendesak

dan mengarahkan manajemen perusahaan dalam menjalankan bisnis yang ramah sosial

dan lingkungan (green economy) yang diwujudkan dalam bentuk CSR.

Implementasi konsep green economy di kalangan perbankan syariah masih harus terus

diperjuangkan secara menyeluruh. Hal ini disebabkan oleh misi perbankan syariah yang

dalam usaha menyalurkan pembiayaan wajib melaksanakan tindakan yang tidak

merugikan diri dan nasabah. Pasal 36 UU No. 21 Th 2008 Tentang Perbankan Syariah

menyatakan “Dalam menyalurkan Pembiayaan dan melakukan kegiatan usaha lainnya,

Bank Syariah dan UUS wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan Bank Syariah

dan/atau UUS dan kepentingan Nasabah yang mempercayakan dananya” (Yasin, 2016).

Menurut Syadullah (2010: 215), dengan adanya peraturan tersebut terlihat adanya

Page 21: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

6

pergeseran fungsi perbankan syariah dari lembaga intermediasi menjadi lembaga pencari

profit. Perbankan syariah lebih senang mencari untung secara cepat dengan

memanfaatkan konsumsi yang tumbuh di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa

konsep green economy dalam bentuk CSR sangat penting untuk dilakukan oleh bank

syariah.

CSR yang dilakukan bank syariah bertujuan untuk mengembalikan dan

menyeimbangkan apa yang sudah dilakukan bank syariah yang berdampak negatif

terhadap lingkungan dan masyarakat. Bank syariah juga harus berperan aktif dalam

membangun dinamika di masyarakat dengan mengalokasikan dananya melalui CSR guna

memberikan kesan positif pada benak masyarakat.

CSR bukan lagi dilihat sebagai sentra biaya (cost center), melainkan sentra laba

(profit center) di masa mendatang. Melalui hubungan yang harmonis dan citra yang baik

maka masyarakat juga akan ikut menjaga eksistensi perusahaan (Wibisono, 2007: 35).

Hal tersebut akan membuat perusahaan berhasil apabila tidak hanya memperhatikan

profitnya saja namun memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan peduli terhadap

lingkungannya.

CSR dapat dijalankan melalui Triple Bottom Line (TBL, selanjutnya disebut TBL).

TBL merupakan kerangka akuntansi dengan tiga bagian yaitu sosial, lingkungan dan

keuangan. Di bawah ini merupakan gambar perbedaan TBL dengan single bottom line,

dimana dalam konsep single bottom line perusahaan hanya bertujuan untuk mendapatkan

profit saja, tanpa memikirkan kondisi alam dan lingkungan sekitar.

Berikut merupakan gambar ilustrasi gambar single bottom line dan TBL di kutip

dalam Lailatul Ayu (2016) :

Page 22: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

7

Gambar 1.2

Single bottom line VS Triple bottom line

Dari ilustrasi gambar diatas terlihat bahwa perusahan tidak lagi dihadapkan pada

tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu aspek ekonomi yang di

refleksikan dalam kondisi financial-nya saja, namun juga harus memperhatikan aspek

sosial dan lingkungannya (Wibisono, 2007: 33).

TBL sangat penting untuk keberlanjutan perusahaan yang diungkapkan melalui

laporan sustainability report, laporan ini dianggap penting sehingga perusahaan di

wajibkan untuk mengungkapkan laporan CSRnya. Kewajiban ini dimunculkan lewat

Undang-Undang no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada tanggal 20 Juli 2007,

Bab V Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pasal 74 Ayat 1 menyebutkan

”Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”.

Pelaku usaha menolak CSR dengan berbagai alasan, salah satunya yaitu CSR sebagai

kewajiban yang akan kian membebani perseroan dan akan mengurangi laba perseroan

untuk pemilik atau pemegang saham (Lako, 2014: 142).

Profit

Page 23: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

8

CSR di Indonesia pada kalangan perbankan juga sudah cukup berkembang.

Kepedulian sosial perbankan mulai tampak nyata, dilihat dari fungsi sosial bank syariah

itu sendiri sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pasal 4 ayat 2

sebagai berikut “Selain menjalankan bisnis perbankan, Bank Syariah dan UUS dapat

menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang

berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya

kepada organisasi pengelola zakat, waqaf uang, serta dana CSR”.

Perbankan syariah telah diterima oleh masyarakat dan harus terus ditingkatkan

melalui kegiatan-kegiatan sosial agar bank syariah tetap di akui di tengah-tengah

masyarakat. Salah satu cara yang dilakukan oleh bank syariah untuk menyampaikan

aktivitas sosialnya dengan melakukan pengungkapan (disclosure) pada sustainability

report. Kewajiban pengungkapan laporan CSR berbanding terbalik dengan standar

akuntansi keuangan di Indonesia yang belum mewajibkan perusahaan untuk

mengungkapkan informasi sosial terutama informasi mengenai tanggung jawab

perusahaan terhadap lingkungan. Menurut Reni & Anggraini (2006) perusahaan hanya

dengan sukarela mengungkapkannya. Perusahaan akan mempertimbangkan biaya dan

manfaat yang akan diperoleh ketika mereka memutuskan untuk mengungkapkan informasi

sosial. Bila manfaat yang akan diperoleh lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan

untuk mengungkapkannya maka perusahaan akan dengan sukarela mengungkapkan

informasi tersebut.

Hal ini disebabkan masih lemahnya penegakan peraturan tentang

tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No 1 (revisi 2009) paragraf 12, yakni: “Entitas dapat pula menyajikan,

terpisah dari laporan keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai

tambah (value added statement). Khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup

Page 24: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

9

memegang peranan penting bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok

pengguna laporan yang memegang peranan penting. Laporan tambahan tersebut di luar

ruang lingkup Standar Akuntansi Keuangan.

Undang-Undang no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sudah mewajibkan

perusahaan untuk menjalankan kegiatan sosialnya dan belum di dukung oleh PSAK.

PSAK no 101 tentang penyusunan laporan keuangan syariah tahun 2004 paragraf 14

menyatakan“Apabila entitas syariah belum melaksanakan fungsi sosial secara penuh,

entitas syariah tersebut tetap harus menyajikan komponen laporan keuangan paragraf

11(e) dan (f)”. Dari pernyataan PSAK syariah yang belum mewajibkan membuat laporan

sosial hanya diharuskan menyajikan laporan keuangan saja. Hal ini membuat perusahaan

membuat laporan CSR hanya sebagai suatu laporan agar dipandang baik oleh masyarakat

dan menghindari konflik sosial. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Retnaningsih

(2015) bahwa banyak perusahaan menggunakan CSR hanya sebagai marketing gimmick

untuk melakukan pengelabuan citra perusahaan belaka.

Perusahaan seharusnya sudah mengetahui bahwa manfaaat dari laporan CSR sangat

besar, seharusnya PSAK juga sudah mewajibkan setiap perusahaan membuat laporan

CSRnya. Terbukti dari beberapa penelitian yaitu studi Ariyani (2008) yang melaporkan

bahwa CSR berpengaruh positif secara signifikan terhadap profitabilitas, laba operasi, dan

abnormal return saham perusahaan. Para investor merespon positif terhadap publikasi

laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang peduli CSR dibandingkan perusahaan-

perusahaan yang kurang peduli (Lako, 2011: 8).

Dari beberapa bukti empiris penelitian terdahulu membuktikan bahwa perusahaan

tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat dan lingkungan karena mempunyai hubungan

timbal balik antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Maka dari itu sangatlah

Page 25: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

10

penting mengungkapkan laporan CSR perusahaan yang tertuang dalam sustainability

report. Laporan ini sangat penting bagi perusahaan dalam mempertanggung jawabkan

bisnis yang dijalankannya bukan hanya kepada para pemegang saham tetapi juga kepada

publik. Pengertian sustainability report menurut Lako (2014: 128) merupakan model

pelaporan dimana di dalamnya mengintegrasikan satu paket pelaporan sebagai berikut:

Gambar 1.3

Model Pelaporan sustainability Report

Diolah oleh penulis, menurut Andreas Lako (2014: 128)

Penyusunan beberapa laporan sustainability report tersebut menurut ISO 26000

memiliki Guidance Standard on Social Responsibility secara internasional. Guidance

Standard tersebut diantaranya dibuat oleh organisasi internasional independen seperti

Global Reporting Initiative (GRI, selanjutnya disebut GRI). GRI merupakan sebuah

organisasi standar internasional yang independen sebagai standar laporan CSR. Lembaga

pemerintah seperti Organization for Economic Coorperation and Development (OECD)

dan lembaga non-pemerintah seperti Caux Roundtables dan lain-lain (Wibisono, 2007:

37-38).

Menurut GRI (2016) dari berbagai standar guidance pelaporan, standar pelaporan

GRI mewakili praktik terbaik secara global dalam hal pelaporan dampak ekonomi,

lingkungan dan sosial kepada publik. Pelaporan keberlanjutan yang berdasarkan pada

Standar GRI memberikan informasi tentang kontribusi positif atau negatif organisasi bagi

pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut sejalan dengan Wibisono (2007: 150) yang

pelaporan keuangan (financial reporting)

pelaporan sosial (social

reporting),

pelaporan lingkungan (Environme

ntal reporting)

pelaporan tata kelola korporasi (corporate governance reporting)

Page 26: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

11

menyatakan bahwa Guidline yang paling banyak dijadikan rujukan dalam sustainability

report saat ini adalah GRI. GRI membuat sustainability reporting guideline yang

memberikan petunjuk pembuatan laporan dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial

dan lingkungan.

Sustainability report yang mengunakan guideline GRI mengalami beberapa

perubahan koding dan tata cara pelaporan, terbukti menurut Semerdanta Pusaka (2017)

dalam majalah CSR yang menjelaskan bahwa GRI melakukan revisi terhadap panduan

laporan keberlanjutan dalam kurun waktu tertentu. Berawal dari GRI G2 atau versi 2

diterbitkan pada tahun 2002. Kemudian GRI G3, GRI G3.1, GRI G4 diluncurkan

berurutan pada tahun 2007, 2011, dan 2014. Pada tahun 2016 G4 melakukan revisi

menjadi GRI standar yang di luncurkan di Indonesia pada tahun 2017 dan akan mulai

efektif pada 1 juli 2018.

UNEP (2018) menyampaikan bahwa bank memiliki peran kunci dalam masyarakat

sebagai perantara keuangan. Bank memiliki tujuan untuk membantu mengembangkan

ekonomi berkelanjutan dan memberdayakan orang untuk membangun masa depan yang

lebih baik. Peran bank tidak hanya berorientasi pada profit, melainkan juga melihat

dampak sosial dan lingkungan sekitar. Sesuai dengan tujuan dari green economy yang di

ungkapkan oleh UNEP di dalam buku Andreas Lako (2014: 24) yang menyatakan bahwa

green economy sebagai konsep ekonomi yang dapat menghasilkan keadilan sosial dan

perbaikan kehidupan manusia yang lebih baik secara signifikan dapat mengurangi risiko

lingkungan dan kelangkaan sumber ekologis.

Pengungkapan laporan sustainability report sangat penting dan berpengaruh

terhadap kinerja keuangan, karena di dalamnya mengungkapkan laporan ekonomi, sosial

dan lingkungan. Pengaruh tersebut di buktikan dengan penelitian mengenai pengaruh

pengungkapan CSR dengan menggunakan standar GRI yang telah digunakan secara luas

Page 27: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

12

oleh perusahaan-perusahaan. Penerapan GRI pada industri perbankan dan perusahaan juga

telah dilakukan pada penelitian terdahulu, dimana penelitian tersebut menjelaskan

seberapa besar pengaruh dari pengungkapan CSR terhadap beberapa variabel diantaranya

pada tabel berikut :

Tabel 1.1

Data penelitian terdahulu

Variabel

Independent

Peneliti Hasil

Pengungkapan

CSR

Sari (2006) Berpengaruh negatif terhadap ROA di

Indonesia dan berpengaruh positif

terhadap ROA di Malaysia

Cheng (2011) Berpengaruh signifikan terhadap

Abnormal Return

Pengungkapan

CSR

Rumengan (2017) Berpengaruh negatif terhadap ROE dan

tidak berpengaruh signifikan terhadap

ROI

Gantino (2016) Berpengaruh positif signifikan terhadap

ROA, ROE dan Price Book Value

(PBV)

Wijayanti (2016) Berpengaruh positif signifikan terhadap

ROA

Rosdwianti (2016) Berpengaruh signifikan terhadap ROA,

ROE, dan Earning per Share.

Suciwati (2016) Berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA dan ROE

Rafianto (2015) Secara simultan ataupun parsial tidak

berpengaruh siginifikan terhadap ROA,

ROE dan Earning per

Share

Page 28: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

13

Variabel

Independent

Peneliti Hasil

Angelia (2015) Tidak berpengaruh terhadap BOPO dan

profitabilitas perusahan

Astuti (2015) Tidak berpengaruh terhadap abnormal

return dan volume perdagangan yang tak

terduga

Sejati (2015) Tidak memiliki hubungan yang

signifikan pada kinerja perusahaan dan

nilai perusahaan.

Novianto (2014) Tidak memiliki pengaruh terhadap

kinerja keuangan perusahaan baik secara

parsial maupun secara simultan

Mustafa (2014) Tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan

Berbagai hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa pengungkapan CSR

dengan menggunakan standar indeks GRI yang dihubungkan dengan berbagai variabel

menunjukkan hasil yang berbeda-berbeda, dimana hasil penelitian terdahulu ada yang

menyatakan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan baik positif maupun

negatif. Akan tetapi pada penelitian lain hasilnya tidak berpengaruh signifikan.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lanjutan, yang diharapkan dapat menunjukkan hasil terbaru dari variabel-

variabel diatas yang berjudul “Pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah di Indonesia: aspek indikator ekonomi, lingkungan dan sosial”.

Page 29: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

14

1.2.Fokus Permasalahan

1.2.1. Batasan Masalah

Banyak permasalahan yang ada, perlu dilakukan pembatasan masalah agar

penulis lebih fokus pada satu permasalahan. Dalam penelitian ini, penulis

membatasi pembahasan pada seberapa besar pengaruh pengungkapan CSR

terhadap kinerja keuangan yang di proksikan dengan CAR, ROA, ROE, BOPO

menggunakan GRI4 pada BUS dan UUS di Indonesia tahun pengungkapan 2014-

2017.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan penulis diatas,

maka permasalahan yang penulis rumuskan adalah sebagai berikut :

a. Seberapa besar pengungkapan CSR menggunakan GRI4 pada indikator

ekonomi berpengaruh terhadap kinerja keuangan?

b. Seberapa besar pengungkapan CSR menggunakan GRI4 pada indikator

lingkungan berpengaruh terhadap kinerja keuangan?

c. Seberapa besar pengungkapan CSR menggunakan GRI4 dan pada indikator

sosial berpengaruh terhadap kinerja keuangan?

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan ini untuk yaitu :

a. Untuk mengumpulkan bukti empiris mengenai pengungkapan CSR

menggunakan GRI4 pada indikator ekonomi berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

Page 30: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

15

b. Untuk mengumpulkan bukti empiris mengenai pengungkapan CSR

menggunakan GRI4 pada indikator lingkungan berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

c. Untuk mengumpulkan bukti empiris mengenai pengungkapan CSR

menggunakan GRI4 pada indikator sosial berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

1.3.2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritisnya yaitu :

1) Menambah ilmu pengetahuan tentang green economy dalam kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan khususnya mengenai kelengkapan

pengungkapan CSR berdasarkan Indeks GRI4.

2) Menambah pengembangan teori dan pengetahuan di bidang akuntansi,

mengenai kelengkapan penyusunan laporan keuangan.

3) Menambah pengetahuan mengenai kinerja keuangan

4) Untuk menambah pengetahuan betapa pentingnya green economy untuk

keberlanjutan perusahaan.

b. Manfaat Praktis

1) Investor

Adapun manfaat praktis dari penulisan ini yaitu memberikan masukan

untuk proses pengambilan keputusan dalam melakukan investasi pada

perusahaan-perusahaan tertentu, dan untuk mempertimbangkan berbagai

faktor guna melindungi kepentingannya termasuk keputusan berinvestasi

Page 31: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

16

pada perusahan yang melaporkan kegiataan CSR berdasarkan Indeks

GRI4.

2) Bank syariah

Agar bank syariah mendapatkan kepercayaan dari stakeholder dan

masyarakat sehingga perusahaan akan mendapatkan profitabilitas yang

berkelanjutan.

3) Penelitian selanjutnya

Agar peneliti selanjutnya memiliki referensi untuk melakukan

penelitian lebih mendalam mengenai pengaruh pengungkapan CSR

menggunakan GRI4 terhadap kinerja keuangan dengan berbagai variabel

yang berbeda.

Page 32: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Laporan keuangan

2.1.1. Definisi Laporan Keuangan

Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan tentu

memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen.

Agar usaha yang dijalankan dapat dipantau perkembangannya setiap

perusahaan harus mampu membuat catatan, pembukuan, dan laporan yang

dibuat baik dalam periode tertentu yang biasa disebut dengan laporan

keuangan. Berikut pengertian laporan keuangan dari beberapa pendapat

diantaranya yaitu:

Kasmir (2012: 7) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan

kondisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode

tertentu (untuk laporan laba rugi). Laporan keuangan dibuat 3 bulan atau enam

bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara untuk laporan yang

lebih luas di buat satu tahun satu kali.

PSAK No.1 Tahun 2014 menyampaikan bahwa tujuan laporan keuangan

adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan

arus kas entitas. Laporan keuangan juga bermanfaat bagi sebagian besar

kalangan pengguna laporan, untuk pengambilan suatu keputusan ekonomi yang

menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas pengguna sumber daya

yang dipercayakan kepadanya.

Page 33: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

18

2.1.2. Pengungkapan Laporan Keuangan

Pengungkapan laporan keuangan perusahaan yang di tuangkan melalui

laporan tahunan (Annual Report) tujuannya agar informasi yang disajikan

dalam laporan keuangan dapat dipahami dan tidak menimbulkan salah

interpretasi. Maka penyajian laporan keuangan harus disertai dengan

pengungkapan yang cukup.

Pengertian pengungkapan menurut Kartika (2009) dapat didefinisikan

sebagai penyampaian informasi (the releas of information). Pengungkapan

laporan keuangan merupakan suatu media pertanggungjawaban perusahaan

kepada investor yang berguna untuk memudahkan pengambilan keputusan

alokasi sumber daya ke usaha-usaha yang paling produktif.

Pengungkapan laporan keuangan juga memiliki beberapa tujuan yang di

sampaikan oleh Kartika (2009) bahwa tujuan pengungkapan laporan keuangan

diantaranya sebagai berikut :

a. Menjelaskan item-item yang diakui dan untuk menyediakan ukuran yang

relevan bagi item-item tersebut, selain ukuran dalam laporan keuangan,

b. Menjelaskan item-item yang belum diakui dan untuk menyediakan ukuran

yang bermanfaat bagi item-item tersebut,

c. Untuk menyediakan informasi untuk membantu investor dan kreditur dalam

menentukan risiko dan item-item yang potensial untuk diakui dan yang

belum diakui,

d. Untuk menyediakan informasi penting yang dapat digunakan oleh

pengguna laporan keuangan untuk membandingkan antar perusahaan dan

antar tahun,

Page 34: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

19

e. Untuk menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar di

masa mendatang dan

f. Untuk membantu investor dalam menetapkan return dan investasinya.

2.1.3. Reformasi Pelaporan

Pandangan mengenai laporan keuangan yang hanya menitik beratkan pada

profit dan angka saja, perlu melakukan reformasi atau pembaharuan. Dalam

penyampaian laporan keuangan seharusnya bukan hanya menyajikan laporan

keuangan saja, namun juga memadukan antara sosial dan lingkungan. Sejalan

yang disampaikan oleh Lako (2011: 152-153) bahwa perusahaan dalam pelaporan

keuangannya kurang responsif terhadap dinamika lingkungan bisnis yang

berkembang begitu cepat. Pengabaian laporan CSR adalah salah satu contohnya.

Perlu adanya konsep untuk menyatukan antara laporan keuangan, sosial dan

lingkungan. Lako (2011: 152-153) menyampaikan kerangka konseptual akuntansi

yaitu Generally Accepted Accounting Principles (GAAP yang selanjutnya disebut

sebagai GAAP) yang mengekang koorperasi selama ini harus segera di reformasi.

Ada dua area yang perlu di reformasi yaitu :

a. Reformasi paradigma akuntansi yang menganggap bahwa masyarakat dan

lingkungan bukanlah bagian dari mata rantai stakeholder dominan dan

berada diluar area kendali perusahaan. Paradigma itu menyesatkan karena

masyarakat dan lingkungan adalah pilar utama penopang kehidupan

ekonomi suatu korporasi (Elkington, 2001). Karena itu masyarakat (people)

dan lingkungan (planet) harus dimasukkan dalam mata rantai stakeholder

dan bussiness entity. Karena merupakan pilar pencipta nilai dan

Page 35: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

20

menentukan prospek, risiko dan berkelanjutan suatu bisnis dalam jangka

panjang.

b. Reformasi asumsi akuntansi bahwa masyarakat dan lingkungan adalah

beban (expense), sulit diukur nilainya serta tidak “material” disajikan dalam

laporan keuangan. Asumsi itu juga menyesatkan karena masyarakat dan

lingkungan adalah aset terpenting dalam korporasi dan bisa diukur nilainya.

Informasi masyarakat, lingkungan juga “material” dan relevan untuk di

laporkan dalam laporan keuangan. Karena bisa mempengaruhi persepsi dan

perilaku keputusan pelaku pasar serta nilai perusahaan. Studi Ariyani

(2008) memperkuat keyakinan itu. Perusahaan perlu mengadopsi model

sustainability Reporting dari Global Reporting Initiative (1999) atau

mengadopsi Triple Bottom Line Reporting dari Elkington (1997) sebagai

basis pelaporan keuangan yang ramah CSR.

2.2. Corporate Social Responsibility (CSR)

2.2.1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Konsep CSR semakin populer, namun konsep CSR ini belum memiliki

definisi yang baku, sehingga CSR memiliki arti yang sangat luas dan

beragam.

Berikut beberapa pengertian CSR dari beberapa sumber yaitu :

a. Menurut Santoso (2017) secara etimologis CSR dapat diartikan sebagai

tanggung jawab sosial perusahaan atau korporasi.

b. Menurut The World Business Council for Sustainable Development

(WBCSD), CSR didefinisikan sebagai komitmen dunia usaha untuk terus

menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi

Page 36: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

21

untuk peningkatan ekonomi. Bersamaan dengan peningkatan kualitas

hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas

komunitas lokal dan maasyarakat secara lebih luas (Lako, 2011: 27).

c. Menurut World Bank, CSR sebagai komitmen bisnis untuk berkontribusi

pada pembangunan ekonomi berkelanjutan yang bekerja dengan karyawan

dan perwakilan mereka masyarakat setempat dan masyarakat pada

umumnya untuk meningkatkan kualitas hidup, dengan cara-cara yang baik

untuk bisnis dan pengembangannya (Wibisono, 2007: 7).

d. Sedangkan menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun

2007 pasal satu butir tiga adalah sebagai berikut: “Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam

pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas

kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri,

komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.”

Beberapa pengertian CSR diatas masih memerlukan kajian tersendiri

untuk mencari pengertian secara baku. Meskipun CSR belum memiliki

definisi tunggal, konsep ini menawarkan sebuah kesamaan yaitu

keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis dan perhatian

terhadap aspek sosial serta lingkungan.

2.2.2. Manfaat Coorporate Sosial Responsibility (CSR)

CSR yang di jalankan perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar

keuntungan jangka pendek. Namun juga harus memiliki manfaat bagi

peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat serta lingkungan

Page 37: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

22

jangka panjang. Ada beberapa manfaat CSR menurut Lako (2011: 90) yaitu

sebagai berikut :

a. Sebagai investasi sosial yang akan menjadi sumber keunggulan kompetitif

untuk mencapai profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan yang baik

dalam jangka panjang.

b. Meningkatkan akuntabilitas dan apresiasi positif dari Stake holder atau

pemangku kepentingan serta meningkatnya komitmen, etos kerja,

efisiensi, dan produktivitas karyawan.

c. Menurunnya tingkat gejolak sosial dari masyarakat sekitarnya karena

merasa diperhatikan dan dihargai perusahaan.

d. Meningkatnya reputasi, kepercayaan dan nilai perusahaan dalam jangka

panjang.

2.2.3. Faktor - Faktor Peyebab Pentingnya CSR

CSR sangat penting kaitannya dengan perusahaan atau organisasi bisnis

karena setiap perusahaan harus mempunyai tanggung jawab terhadap

lingkungan ataupun masyarakat. Melalui berbagai kegiatan yang tujuannya

untuk mengembangkan lingkungan serta memperbaiki kehidupan masyarakat.

Menurut Sulistyaningtyas (2017) menyampaikan berbagai macam faktor yang

menjadi penyebab pentingnya CSR dalam lingkup organisasi, diantaranya

yaitu:

a. Konsumen dan investor membutuhkan gambaran mengenai tanggung

jawab organisasi terhadap isu sosial dan lingkungannya,

Page 38: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

23

b. Sebagai bagian dalam etika berorganisasi, maka dibutuhkan tanggung

jawab organisasi untuk dapat mengelola organisasi dengan baik (lebih

layak dikenal dengan good corporate governance),

c. Perusahaan dianggap memenuhi standard etika berorganisasi, ketika

organisasi tersebut peduli pada lingkungan dan masalah sosial;

d. Tanggung jawab sosial dianggap menaikkan reputasi perusahaan sehingga

mengurangi kerugian yang berpotensi terjadi pada perusahaan.

CSR bukan saja upaya menunjukkan kepedulian sebuah organiasasi pada

persoalan sosial dan lingkungan, namun juga dapat menjadi pendukung

terwujudnya pembangunan yang berkesinambungan dengan menyeimbangan

aspek ekonomi dan pembangunan sosial yang didukung dengan perlindungan

lingkungan hidup.

2.2.4. Teori Coorporate Sosial Responsibility (CSR)

Ada beberapa teori yang digunakan dalam CSR diantaranya yaitu:

a. Teori Stakeholder

Konsep pertanggung jawaban sosial perusahaan telah mulai

dikenal sejak awal 1970an, yang secara umum di kenal dengan teori

stakeholder artinya sebagai kumpulan kebijakan dan praktik yang

berhubungan dengan stakeholder. Nilai-nilai pemenuhan ketentuan

hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan, serta komitmen

dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara

berkelanjutan (Mantaputri & Widodo, 2016).

Perusahaan cenderung aktif untuk mengutamakan kepentingan

sebagian kecil stakeholder, sehingga kepentingan dari stakeholder

lainya terabaikan. (Ghozali & Chairiri, 2007) menulis artikel di New

Page 39: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

24

York Times Magazine yang Mengklaim tentang perusahaan-perusahaan

hanya berikir bagaimana memperoleh keuntungan. Sedangkan masalah

lainya seperti halnya peningkatan kemakmuran masyarakat itu lebih baik di

serahkan kepada pemerintah saja. Hal ini memunculkan gagasan yang

dinamakan teori stakeholder.

Menurut Ghozali et al (2007) Stakeholder theory adalah teori yang

menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi

untuk kepentingan sendiri, tetapi juga harus memberikan manfaat kepada

seluruh stakeholders-nya. Stakeholder pada dasarnya dapat

mengendalikan atau memiliki kemampuan untuk mempengaruhi

pemakaian sumber-sumber ekonomi yang di gunakan perusahaan. Oleh

karena itu menurut Ghozali et al (2007) ”ketika stakeholder

mengendalikan sumber ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka

perusahaan akan bereaksi dengan cara-cara yang memuaskan stakeholder”.

b. Teori Legitimasi

Teori lain yang melandasi CSR adalah teori legitimasi, menurut

Dipraja (2015) teori legitimasi merupakan hal yang penting dalam

perkembangan perusahaan kedepanya. Perlunya perusahaan memperoleh

legitimasi dari seluruh stakeholders dikarenakan adanya batasan-batasan

yang di buat dan di tekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai social.

Reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya analisis

perilaku organisasi dengan memperlihatkan lingkungan.

Teori legitimasi memfokuskan pada kewajiban perusahaan untuk

memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma yang

Page 40: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

25

sesuai dalam lingkungan masyarakat dimana perusahaan itu berdiri.

Perusahaan memastikan aktifitas yang dilakukan di terima sebagai sesuatu

yang “sah” (Dipraja, 2015).

Praktek CSR yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk

menyelaraskan diri dengan norma masyarakat. Dengan adanya

pengungkapan CSR yang baik, maka di harapkan perusahaan akan

mendapat legitimasi dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan kinerja

yang bertujuan untuk pencapaian keuntungan perusahaan (Dipraja, 2015).

Namun teori legitimasi menurut Mantaputri & Widodo (2016)

menyatakan bahwa jika profitability suatu perusahaan memperoleh laba

yang tinggi, maka perusahaan tidak perlu melaporkan informasi

keuangan sehingga dapat menimbulkan atau mengganggu sistematika

pelaporan keuangan suatu perusahaan tersebut.

c. Teori Agensi

Menurut Rokhlinasari (2007) teori agensi menggambarkan perusahaan

sebagai suatu titik temu antara pemilik perusahaan (principal) dengan

manajemen (agent). Jensen dan Meckling 1976, dalam Theory of firm:

managerial behaviour, agency cost and ownership structure menyatakan

bahwa hubungan keagenan merupakan sebuah kontrak yang terjadi antara

manajer dengan pemilik perusahaan.

Terjadinya konflik kepentingan antara pemilik dan agen karena

kemungkinan agen bertindak tidak sesuai dengan kepentingan prinsipal

sehingga memicu biaya keagenan (agency cost). Teori agensi menjelaskan

potensi konflik kepentingan diantara berbagai pihak yang berkepentingan

Page 41: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

26

dalam perusahaan tersebut. Konflik kepentingan ini terjadi dikarenakan

perbedaan tujuan dari masing-masing pihak berdasarkan posisi dan

kepentingan terhadap perusahaan. Sebagai agen, manajer bertanggungjawab

secara moral untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik. Manajer juga

menginginkan untuk selalu memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak.

Dengan demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda di dalam

perusahaan di mana masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau

mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendaki. Asimetri informasi

antara manajemen dengan pemilik perusahaan dapat memberikan

kesempatan kepada manajer untuk melakukan tindakan oportunis. Seperti

manajemen laba (earnings management) mengenai kinerja ekonomi

perusahaan sehingga dapat merugikan pemilik (pemegang saham). Dengan

adanya masalah agensi yang disebabkan karena konflik kepentingan dan

asimetri informasi ini, maka perusahaan harus menanggung biaya keagenan

(agency cost).

(Rokhlinasari, 2007) juga menyampaikan bahwa Agency cost

merupakan biaya yang dikeluarkan oleh prinsipal untuk biaya pengawasan

terhadap agen, pengeluaran yang mengikat oleh agen, dan adanya residual

loss. Adanya penyimpangan antara keputusan yang diambil agen dan

keputusan yang akan meningkatkan kesejahteraan prinsipal akan

menimbulkan kerugian atau pengurangan kesejahteraan prinsipal. Nilai

uang yang timbul dari adanya penyimpangan tersebut disebut residual loss.

Perusahaan yang melakukan pengungkapan informasi tanggung jawab

sosial dalam hal ini adalah corporate environmental disclosure memiliki

Page 42: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

27

tujuan untuk membangun image positif terhadap perusahaan dan

mendapatkan perhatian dari masyarakat.

Dalam rangka memberikan informasi pertanggungjawaban sosial

perusahaan memerlukan biaya, sehingga laba yang dilaporkan dalam

tahun berjalan menjadi lebih rendah. Ketika perusahaan menghadapi biaya

pengawasan dan biaya kontrak yang rendah dan visibilitas politis yang

tinggi akan cenderung untuk mengungkapkan informasi

pertanggungjawaban sosial. Jadi pengungkapan informasi

pertanggungjawaban sosial berhubungan positif dengan kinerja sosial,

kinerja ekonomi dan visibilitas politis dan berhubungan negatif

dengan biaya pengawasan dan biaya kontrak (biaya keagenan)

(Rokhlinasari, 2007).

Menurut (Rokhlinasari, 2007), Berdasarkan teori agensi, perusahaan

yang menghadapi biaya pengawasan dan biaya kontrak yang rendah

cenderung akan melaporkan laba bersih rendah. Perusahaan akan

mengeluarkan biaya-biaya untuk kepentingan manajemen salah satunya

biaya yang dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat.

Kemudian sebagai wujud pertanggungjawaban, manajer sebagai agen akan

berusaha memenuhi seluruh keinginan pihak prinsipal dengan melakukan

corporate environmental disclosure sebagai tindakan CSR.

Corporate environmental disclosure merupakan sinyal yang dapat

mengalihkan perhatian pemegang saham dari pengawasan manipulasi laba

atau isu-isu lainnya. Hasilnya harga saham di pasar modal akan meningkat

seiring meningkatnya kepercayaan pemegang saham terhadap transparansi

informasi yang diungkapkan oleh perusahaan.

Page 43: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

28

2.3. Sustainability Report (SR)

Laporan CSR memerlukan penyajian yang mencakup ekonomi, sosial dan

lingkungan yang biasa disebut dengan laporan sustainability report, namun belum ada

definisi baku mengenai sustainability report tersebut. Ada beberapa pengertian

mengenai sustainability report yaitu sebagai berikut :

a. Menurut Andreas Lako (2014: 128) sustainability report merupakan model

pelaporan informasi korporasi kepada para pemangku kepentingan (stakeholder).

Pemangku kepentingan ini yang juga mengintegrasikan pelaporan keuangan

(financial reporting) dengan pelaporan sosial (social reporting), pelaporan

lingkungan (Environmental reporting), dan pelaporan tata kelola korporasi

(corporate governance reporting) secara terpadu dalam satu paket laporan.

b. Menurut GRI (2018) sustainability report adalah laporan yang diterbitkan oleh

perusahaan atau organisasi tentang dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang

disebabkan oleh kegiatan sehari-hari. Laporan keberlanjutan juga menyajikan

nilai-nilai dan model tata kelola perusahaan. Laporan tersebut menunjukkan

hubungan antara strategi dan komitmennya terhadap ekonomi global yang

berkelanjutan.

GRI (2018) juga menyampaikan bahwa Pelaporan keberlanjutan dapat

dianggap sebagai sinonim dengan istilah lain untuk pelaporan non-keuangan,

pelaporan triple bottom line, pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR),

dan banyak lagi. Laporan ini juga merupakan elemen intrinsik dari pelaporan

terintegrasi, perkembangan yang lebih baru yang menggabungkan analisis kinerja

keuangan dan non-keuangan.

c. Menurut website Sustainable Report (2007) sustainability report atau laporan

keberlanjutan merupakan bentuk laporan yang dilakukan oleh suatu perusahaan

Page 44: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

29

dalam rangka untuk mengungkapkan (disclosure) atau mengkomunikasikan

kepada seluruh pemangku kepentingan. Mengenai kinerja Lingkungan, Sosial

dan Tata kelola yang baik secara akuntabel. Pengungkapan sustainability

reporting di Indonesia saat ini masih sebatas bersifat sukarela (voluntary).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa

Sustainability report merupakan sebuah laporan berkelanjutan dimana yang

disampaikan di dalam laporan tersebut bukan hanya tentang ekonomi namun juga

menyajikan pelaporan lingkungan dan sosial.

2.4. Global Reporting Initiative (GRI)

2.4.1. Pengertian GRI

Pengugkapan laporan keuangan memerlukan sebuah pedoman atau

indikator pengungkapan. Indikator yang sering digunakan untuk

pengungkapan pelaporan sustainability report adalah standar Global

Reporting Initiative (GRI, selanjutmya disebut GRI). Pengertian GRI menurut

website GRI (2018), merupakan standar global pertama dan paling banyak

diadopsi untuk pelaporan keberlanjutan.

Menurut Wibisono (2007) GRI adalah guideline yang memberi petunjuk

pembuatan laporan dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial dan

lingkungan. GRI digunakan sebagai indikator pembuatan laporan

sustainability report.

2.4.2. Tujuan GRI

Tujuan GRI sebagai guidance sustainability report agar dalam pembuatan

laporannya memiliki guidance yang menyesuaikan perusahaan penggunanya.

Page 45: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

30

Berikut merupakan beberapa tujuan dari GRI sebagai guidance sustainability

report menurut website GRI (2018) yaitu :

a. Untuk mengungkapkan informasi keberlanjutan serta membantu

mengidentifikasi dan mengelola risiko jangka panjang.

b. Mendukung perusahaan publik, swasta, besar dan kecil untuk membuat

pelaporan dengan Standar yang melindungi lingkungan dan meningkatkan

kepedulian masyarakat.

c. Untuk meningkatkan hubungan pemerintahan dan pemangku kepentingan,

meningkatkan reputasi dan membangun kepercayaan sehingga

meningkatkan profitabilitas perusahaan.

d. Untuk mewujudkan kesejahteraan sosial, melalui pekerjaan yang lebih

baik, kerusakan lingkungan yang kurang, akses ke air bersih, lebih sedikit

anak dan kerja paksa, dan kesetaraan jender.

2.4.3. Sejarah GRI

Berikut merupakan sejarah organisasi GRI di mulai sejak pertama kali

GRI didirikan, menurut website GRI (2018) yaitu sebagai berikut :

4.1.1.1.Tahun 1997

Tahun 1997 merupakan cikal bakal GRI, dimana GRI didirikan

di Boston, AS. Akarnya terletak di organisasi nirlaba AS. Koalisi

ekonomi yang bertanggung jawab terhadap Lingkungan yaitu

Coalition for Environmentally Responsible Economies (CERES,

selanjutnya disebut CERES). Program Lingkungan PBB United

Nations Environment Programme (UNEP, selanjutnya disebut UNEP)

juga terlibat dalam pembentukan GRI.

Page 46: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

31

4.1.1.2.Tahun 1998

Pada tahun 1998 GRI membentuk komite pengarah multi-

stakeholder untuk mengembangkan panduan organisasi. Komite

Pengarah menyarankan untuk "melakukan hal lain dari lingkungan".

Atas saran ini, ruang lingkup kerangka GRI diperluas untuk

memasukkan isu-isu sosial, ekonomi, dan tata kelola. Panduan GRI

menjadi kerangka pelaporan keberlanjutan dengan pedoman pelaporan.

4.1.1.3.Tahun 2000

Pada tahun 2000 GRI meluncurkan versi pertama dari

Pedoman, mewakili kerangka global pertama (G1) untuk pelaporan

keberlanjutan yang komprehensif.

4.1.1.4.Tahun 2001

Pada tahun 2001 atas saran dari Komite Pengarah GRI, CERES

membentuk GRI menjadi lembaga nirlaba independen yang terpisah.

4.1.1.5.Tahun 2002

GRI pindah ke Amsterdam, Belanda dan secara resmi

diresmikan sebagai organisasi berkolaborasi dengan UNEP di hadapan

Sekjen PBB saat itu, yaitu Kofi Annan. Ernest Ligteringen diangkat

sebagai Chief Executive GRI. Generasi kedua dari pedoman Global

Reporting Initiative 2 (G2, selanjutnya disebut G2) diluncurkan pada

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT, selanjutnya disebut KTT) dunia

tentang pembangunan berkelanjutan di Johannesburg.

4.1.1.6.Tahun 2003

Tahun 2003 GRI meluncurkan Program Stakeholder organisasi

yang memungkinkan organisasi terpilih mendukung inti GRI dan

Page 47: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

32

pertemuan awal dari GRI Stakeholder Council (SC, selanjutnya disebut

SC). Tujuan SC adalah untuk bertindak sebagai forum kebijakan

pemangku kepentingan formal dalam struktur tata kelola GRI. Fungsi

tata kelola utama SC termasuk penunjukan anggota Dewan dan

membuat rekomendasi mengenai kebijakan, perencanaan dan kegiatan

bisnis di masa depan.

4.1.1.7.Tahun 2005

Tahun 2005 Komite Penasihat Teknis GRI (TAC/Technical

Assistance Contrac, selanjutnya disebut TAC) diluncurkan untuk

membantu Dewan dan sekretariat GRI dalam menjaga kualitas dan

koherensi keseluruhan Kerangka GRI dengan memberikan saran dan

keahlian teknis tingkat tinggi.

4.1.1.8.Tahun 2006

Permintaan untuk panduan pelaporan keberlanjutan GRI terus

berkembang dan ini semakin didorong oleh peluncuran Panduan

generasi ketiga, Global Reporting Initiative 3 (GRI3, Selanjutnya

disebut G3). Pada tahun 2006 lebih dari 3.000 ahli dari bisnis,

masyarakat sipil dan gerakan buruh berpartisipasi dalam

pengembangan G3.

4.1.1.9.Tahun 2007

Tahun 2007 Fokus utama GRI yaitu publikasi pendidikan,

penelitian dan pengembangan sering di lakukan. GRI juga Bekerja

sama dengan lembaga akademik, pusat keunggulan global dan badan

pengaturan standar lainnya.

Page 48: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

33

Pada tahun ini, GRI meluncurkan layanan tingkat aplikasi.

Sebuah inisiatif baru yang diberikan kepada organisasi untuk

memeriksa bahwa laporan keberlanjutan memiliki kumpulan dan

jumlah pengungkapan yang diperlukan untuk memenuhi tingkat

aplikasi yang dinyatakan sendiri oleh organisasi.

4.1.1.10. Tahun 2008

Tahun 2008 GRI merilis Pedoman Sektor pertama untuk sektor

jasa keuangan. Penjangkauan GRI semakin berkembang ketika

membentuk aliansi dengan piagam Bumi yaitu sebuah deklarasi

prinsip-prinsip etika fundamental untuk membangun masyarakat global

yang adil, berkelanjutan dan damai. Sebagai bagian dari aliansi, GRI

menerbitkan dokumen yang merinci sinergi antara pedoman G3 dan

piagam Bumi. Piagam Bumi, GRI, dan Global Compact yaitu Panduan

untuk Pengguna tentang sinergi dalam aplikasi.

4.1.1.11. Tahun 2009

Tahun 2009 layanan untuk pengguna GRI diperluas hingga

mencakup sertifikasi perangkat lunak, dalam bentuk program

perangkat lunak dan alat bersertifikasi GRI. Program ini bertujuan

untuk memastikan bahwa konten GRI dalam perangkat lunak dan alat

digital digunakan secara akurat.

4.1.1.12. Tahun 2010

Tahun 2010 GRI melihat rilis sejumlah publikasi yaitu GRI dan

International Organization for Standardization (ISO, selanjutnya

disebut ISO 26000) dalam Mempromosikan transparansi dan

keberlanjutan.

Page 49: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

34

Memorandum of Understanding (MOU) antara GRI dan Global

compact PBB ditandatangani selama konferensi. Sebagai bagian dari

MOU, GRI akan mengintegrasikan 10 prinsip Global Compact dan

mengeluarkan area secara terpusat dalam literasi berikutnya dari

pedoman pelaporan keberlanjutan. Global Compact setuju untuk

mengadopsi pedoman GRI sebagai kerangka pelaporan yang

disarankan bagi perusahaan.

4.1.1.13. Tahun 2011

Tahun 2011 GRI membuat panduan G3.1 yang merupakan

pemutakhiran dan penyelesaian G3, dengan panduan yang diperluas

tentang pelaporan gender, komunitas, dan kinerja terkait hak asasi

manusia telah dirilis.

GRI juga merilis publikasi tentang bagaimana pedoman

pelaporan inisiatif Global yang cocok dengan proyek pengungkapan

karbon. Tiga panduan sektor baru juga dirilis yaitu pelaporan

pertambangan, logam, operator Bandar udara, konstruksi dan real estat.

Database Pengungkapan Keberlanjutan GRI diluncurkan pada

tahun 2011, yang mengelompokkan semua laporan keberlanjutan

berbasis GRI dan non-GRI. Jumlah laporan telah berkembang secara

fenomenal dalam beberapa tahun terakhir dan hari ini mencapai lebih

dari 24.000.

4.1.1.14. Tahun 2012

Tahun 2012 GRI menyelenggarakan konferensi Australia

pertama di Melbourne. Menarik 250 peserta dari 11 Negara berbeda.

Page 50: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

35

Pada tahun yang sama, GRI AS mengadakan dua konferensi Amerika

Utara, satu di St Louis, Missouri, dan satu di Toronto, Kanada.

Konferensi utama yang mendominasi tahun ini adalah

konferensi Rio+20 Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang pembangunan

berkelanjutan. GRI mengadakan sejumlah acara yang lain selama

konferensi dan merupakan bagian dari koalisi ekonomi hijau dan

koalisi pelaporan keberlanjutan korporasi yang dipimpin oleh Aviva

Investors.

4.1.1.15. Tahun 2013

Tahun 2013 konferensi GRI global keempat yang berjudul,

"Informasi - Integrasi - Inovasi," berlangsung mengumpulkan 1.600

delegasi dari 69 Negara. Bersamaan dengan itu, GRI merilis generasi

keempat dari Panduannya, Global Reporting Index 4

(GRI4,selanjutnya disebut G4) yang menawarkan Prinsip Pelaporan,

Pengungkapan Standar, dan Panduan Penerapan untuk persiapan

laporan keberlanjutan oleh organisasi dari berbagai ukuran atau sektor.

4.1.1.16. Tahun 2014

Tahun 2014 layanan indeks GRI diluncurkan, dan layanan

indeks ini menyediakan layanan verifikasi untuk akurasi dan

penyelarasan Indeks konten laporan berbasis G4, selanjutnya versi

terbaru yang mencakup Pedoman G4 diluncurkan.

4.1.1.17. Tahun 2015

Tahun 2015 GRI meluncurkan Ujian G4, yaitu dengan 60

pertanyaan ujian pilihan ganda yang memungkinkan individu untuk

mendapatkan akreditasi pada kemampuan mereka untuk menggunakan

Page 51: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

36

pedoman G4 GRI. Ujian ini tersedia di lebih dari 70 Negara, dan

peserta yang berhasil menerima sertifikat dan nama mereka tercantum

di situs web GRI selama tiga tahun.

4.1.1.18. Oktober 2016

Tahun 2016 GRI meluncurkan standar global pertama untuk

pelaporan berkelanjutan, dan dikembangkan oleh Badan Standar

Keberlanjutan Global (GSSB). Standar GRI akan membuat semua

organisasi untuk melaporkan secara publik tentang dampak ekonomi,

lingkungan dan sosial mereka. Hal tersebut menunjukkan bagaimana

perusahaan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.

Standar GRI juga merupakan referensi tepercaya bagi pembuat

kebijakan dan regulator, dan memiliki struktur modular sehingga dapat

terus diperbarui dan relevan.

4.1.1.19. Tahun 2017

Menurut Farizhabib (2017) pada tahun ini lebih menjelaskan

dari awal hingga akhir perjalanan sejarah GRI, yang digambarkan

melalui gambar dibawah ini :

Gambar 2.1. Lini masa standar GRI (G1 – GRI Standards)

2.5. Kinerja Perusahaan (Firm Performance)

Perusahaan dalam operasionalnya membutuhkan investasi dari investor. Salah

satu penilaian investor untuk berinvestasi yaitu dengan cara melihat keuntungan yang

Page 52: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

37

di dapatkan dari operasional perusahaan. Salah satu faktor penting untuk menilai

keuntungan suatu perusahaan yaitu dengan cara melihat kinerja keuangannya.

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh

mana suatu perusahaan telah melaksanakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan

secara baik dan benar (Tanor, 2015). Penilaian Kinerja Keuangan dapat dinilai dengan

perhitungan rasio keuangan. Nilai rasio keuangan tersebut yang nantinya

dibandingkan dengan tolak ukur yang telah ada. Membandingkan nilai rasio keuangan

yang diperoleh dari tahun ke tahun merupakan langkah guna mengetahui kondisi hasil

perhitungan tersebut apakah baik atau kurang baik (Tanor, 2015).

Menurut penulis kinerja keuangan adalah suatu alat ukur yang digunakan

untuk melihat kondisi sebuah perusahaan berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.

2.6. Analisis Rasio Keuangan

Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan

dalam suatu periode tertentu untuk melihat kinerja keuangannya. Salah satu cara

untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu dengan menggunakan beberapa

rasio keuangan.

Kasmir (2012: 104) menyatakan rasio keuangan merupakan kegiatan

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara

membagi satu angka dengan angka lainnya. Menurut Erica (2018) menyataan bahwa

Rasio Keuangan merupakan suatu gambaran dari hubungan atau perimbangan

(mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.

Dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau

memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau

posisi keuangan suatu perusahaan.

Page 53: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

38

Menurut Tanor (2015) secara umum rasio keuangan yang sering dipakai dalam

melakukan analisis rasio keuangan bank dibagi beberapa golongan:

a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Kita sering mendengar banyak perusahaan yang bangkrut karena tidak

sanggup untuk membayar seluruh atau sebagian hutang yang sudah jatuh tempo.

Hal tersebut terkait dengan permodalan yang biasa kita sebut dengan likuiditas.

Kasmir (2012: 130) menyebutkan bahwa Rasio likuiditas atau biasa disebut

dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya adalah dengan

membandingkan komponen yang ada di neraca, yaitu total aktiva lancar dengan

total passiva lancar (utang jangka pendek). Salah satu rasio likuiditas adalah

Financing to Deposit Ratio (FDR, selanjutnya disebut FDR) adalah rasio antara

jumlah pembiayaan yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank.

FDR dihitung dari perbandingan antara total pembiayaan yang diberikan bank

dengan dana pihak ketiga (DPK, selanjutnya disebut DPK). DPK yang dimaksud

yaitu antara lain giro, tabungan, dana deposito (Masrurroh & Mulazid, 2015).

Menurut Wahyu (2018) FDR merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur likuiditas suatu bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya. Dengan cara membagi jumlah pembiayaan yang diberikan

oleh bank terhadap DPK. Semakin tinggi FDR maka semakin tinggi dana yang

disalurkan ke DPK.

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/12/PBI/2014 tentang Operasi

Moneter Syariah, FDR dapat diukur dari perbandingan antara seluruh

pembiayaan yang diberikan terhadap dana pihak ketiga. Besarnya pembiayaan

Page 54: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

39

yang diberikan akan menentukan keuntungan bank. Batas minimal nilai FDR

yang baik adalah 80%. Menurut Fakhruddin & Purwanti (2015) jika niali FDR

dibawah 80% maka perusahaan tersebut tidak sehat.

b. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)

Perusahaan dalam operasionalnya memiliki berbagai kebutuhan, terutama

yang berkaitan dengan dana agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana

mestinya. Dalam praktiknya untuk menutupi kekurangan kebutuhan dana,

perusahaan memiliki beberapa pilihan sumber dana. Pengunakaan dana yang

bersumber dari pinjaman harus di batasi. Penggunaan dana pinjaman atau utang

ini disebut dengan rasio solvabilitas. Kasmir (2012: 151) menyampaikan bahwa

Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan

dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti lain rasio solvabilitas digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar seluruh kewajibannya jika

perusahaan tersebut dibubarkan atau di likuidasi.

Salah satu rasionya adalah dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio

(CAR, selanjutnya disebut CAR). CAR digunakan untuk mengukur kemampuan

permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian didalam kegiatan

pembiayaan dan perdagangan surat-surat berharga. Bank yang memiliki

kecukupan modal yang tinggi maka akan meningkatkan kepercayaan diri dalam

menyalurkan pembiayaan atau pendanaan (Fakhruddin & Purwanti, 2015).

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia PBI No. 9/24/ DPBS, tentang Sistem

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, berikut

kriteria peringkat CAR:

- Peringkat 1 KPMM ≥ 12%

Page 55: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

40

- Peringkat 2 9% ≤ KPMM < 12%

- Peringkat 3 8% ≤ KPMM < 9%

- Peringkat 4 6% < KPMM < 8%

- Peringkat 5 KPMM ≤ 6%

Bank syariah yang memiliki CAR di bawah 8% maka dianggap tidak sehat.

c. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Tujuan akhir yang ingin dicapai perusahaan adalah memperoleh laba atau

keuntungan yang maksimal. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu

perusahaan yaitu menggunakan rasio profitabilitas. Kasmir (2012: 196)

menyampaikan rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan tingkat

efektivitas manajemen suatu perusahaan. Rasio ini menunjukkan laba perusahaan

untuk melihat efisiensi perusahaan.

Menurut (Tanor, 2015), yang digunakan dalam mengukur rasio profitabilitas

biasanya yaitu :

1. Return on Assets (ROA)

Return on Assets (ROA, selanjutnya disebut ROA) merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh

keuntungan secara keseluruhan (Kasmir, 2008: 237).

ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan Sesuai dengan

peraturan Bank Indonesia PBI No. 9/24/ DPBS tentang Sistem Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, berikut kriteria

peringkat ROA:

Page 56: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

41

- Peringkat 1 ROA > 1,5%

- Peringkat 2 1,25% < ROA ≤ 1,5%

- Peringkat 3 0,5% < ROA ≤ 1,25%

- Peringkat 4 0% < ROA ≤ 0,5%

- Peringkat 5 ROA ≤ 0

Semakin tinggi nilai rasio maka semakin baik perolehan laba yang dimiliki

(Fakhruddin & Purwti, 2015).

2. Return on Equity (ROE)

Return On Equity (ROE, selanjutnya disebut ROE) menurut Kasmir

(2012: 204) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak

dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ROE maka semakin baik karena

posisi pemilik perusahaan semakin kuat, dan sebaliknya.

3. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO, selanjutnya

disebut BOPO) menurut Tanor (2015) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan pendapatan operasional dalam menutup biaya

operasionalnya.

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia PBI No. 9/24/ DPBS tentang

Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip

Syariah, berikut kriteria peringkat BOPO:

- Peringkat 1 BOPO ≤ 83%

- Peringkat 2 83% < BOPO ≤ 85%

- Peringkat 3 85% < BOPO ≤ 87%

- Peringkat 4 87% < BOPO ≤ 89%

Page 57: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

42

- Peringkat 5 BOPO > 89%

Semakin rendah BOPO maka bank syariah akan semakin sehat.

2.7. Hubungan CSR dengan Kinerja keuangan

CSR didefinisikan sebagai proses penyediaan informasi untuk

menyampaikan masalah sosial berkelanjutan yang bisa dipertanggungjawabkan

dalam media laporan tahunan dan sustainability report maupun iklan-iklan yang

berorientasi sosial (Rizki Anshari Rafianto, 2015)

Indikator CSR sebagai metode agar manajemen dapat berinteraksi

dengan masyarakat dan dapat mempengaruhi presepsi masyarakat terhadap

suatu perusahaan. Perusahaan yang sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan

tanggung jawab sosial, akan memberikan respon positif kepada masyarakat dan

stakeholder lainnya. Respon positifnya yaitu berupa kepercayaan dan

diterimanya perusahaan tersebut di wilayah masyarakat, dan berakibat akan

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan (Rizki Anshari Rafianto, 2015).

Menurut penelitian Gantino (2016), pelaksanaan CSR berpengaruh

terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pemaparan tersebut dapat

menggambarkan hubungan antara CSR dan kinerja keuangan. Bahwa

pengungkapan CSR mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan melalui

kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat atau stakeholder karena melihat

besarnya pengungkapan CSR.

Gambar 2.2. Hubungan antar Variabel

Indikator

Ekonomi

Indikator

Lingkungan

Indikator

Pengungkapan

CSR

Variabel

ROA

Variabel

ROE

Variabel

BOPO

Y1

X1

Page 58: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

43

2.8. Penelitian terdahulu

Persamaan dan perbedaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan

penelitian sebelumnya ada beberapa hal. Hasil dari beberapa penelitian terdahulu

diantara yaitu :

Penelitian terdahulu, secara detail dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.1.

Penelitian terdahulu

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

1 Haslinda

Yusoff et al

dalam

international

journal

Procedia

Economics and

Finance 2013.

The Influence

of CSR

Disclosure

Structure on

Corporate

Financial

Performance:

Evidence from

Stakeholders’

Perspectives

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

ROA dan

Tobin’s Q

Independen:

Pengungkapan

CSR

Persamaan : Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunakan regresi

linier berganda

Perbedaan : Terletak

pada variabel

dependennya pada

penelitian Haslinda

menggunakan variabel

return on assets (ROA),

return on equity (ROE)

and return on sales

(ROS) sedangkan dalam

penelitian penulis

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pelaku

keuangan yang baik adalah

perusahaan-perusahaan yang

menampilkan luas pengungk

apan yang relatif tinggi ,

sementara pada saat yang

sama menunjukkan

kemampuan untuk

mengungkapkan struktur

pengungkapan

CSR terkonsentrasi kepada

pemangku

kepentingan definitif . Temua

n penelitian ini menyiratkan

bahwa bukan volume

pengungkapan yang penting,

tetapi variasi item yang

Page 59: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

44

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

menggunakan variabel

dependen menggunakan

ROA, ROE, BOPO dan

Capital Adequace Ratio

(CAR). Sampel yang di

teliti pada penelitian

Haslinda adalah 30

perusahaan terkemuka

yang terdaftar di Bursa

Malaysia berdasarkan

kapitalisasi pasar mereka

pada tanggal 31

Desember 2009-2010,

sedangkan sedangkan

penulis meneliti 4 BUS

dan 7 UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017.

diungkapkan

dan konsentrasi kepada pema

ngku kepentingan definitif .

2 Obafemi R.

Oyewumi,

Oluwabunmi

A. Ogunmeru

and Collins S.

Oboh dalam

international

journal

Department of

Accounting,

University of

Lagos, Akoka,

Lagos,

Nigeria, 2018.

Investment in

corporate

social

responsibility,

disclosure

practices, and

financial

performance of

banks in

Nigeria

Metode

penelitian:

metode

kuantitatif

Metode analisa

data: Analisis

regresi panel

Dependen:

ROA

Independen:

Pengungkapan

CSR

Persamaan : Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan.

Perbedaan : Terletak

pada variabel

dependennya pada

penelitian Obafemi

menggunakan variabel

return on assets (ROA),

sedangkan dalam

penelitian penulis

menggunakan variabel

dependen menggunakan

ROA, ROE, BOPO dan

Capital Adequace Ratio

(CAR).

Sampel yang di teliti

pada penelitian Obafemi

adalah 21 bank setoran

uang di Nigeria diperoleh

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

investasi dalam CSR tidak

ada pengaruhnya dengan

kinerja keuangan karena

tidak akan menambah profit

perusahaan.

Page 60: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

45

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

dari situs web Bank

Sentral Nigeria (CBN)

berupa laporan tahunan

bank sampel dalam

periode pelaporan (2010

hingga 2014), sedangkan

sedangkan penulis

meneliti 4 BUS dan 7

UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017.

3 S. Maqbool

dan M.Nasir.

Zameer dalam

international

journal Future

Business

Journal, 2018.

Corporate

social

responsibility

and financial

performance:

An empirical

analysis of

Indian banks

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

panel

Dependen:

ROA dan ROE

Independen:

Pengungkapan

CSR

Persamaan : Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan

Perbedaan : Terletak

pada variabel

dependennya pada

penelitian S.Maqbool

menggunakan variabel

return on assets (ROA)

dan return on equity

(ROE), sedangkan dalam

penelitian penulis

menggunakan variabel

dependen menggunakan

ROA, ROE, BOPO dan

Capital Adequace Ratio

(CAR).

Sampel yang di teliti

pada penelitian

S.Maqbool adalah 28

bank umum India yang

terdaftar di bursa efek

Bombay (BSE), untuk

periode 10 tahun (2007 –

2016), sedangkan

sedangkan penulis

meneliti 4 BUS dan 7

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa CSR

diberikannya dampak positif

pada kinerja keuangan bank

India, karena akan

menumbuhkan kepercayaan

stakeholder.

Page 61: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

46

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017

4 Stephanus

Remond

Waworuntu,

Michelle Dewi

Wantah dan

Toto

Rusmanto

dalam

international

journal

Procedia -

Social and

Behavioral

Sciences,

2014.

CSR and

financial

performance

analysis:

evidence from

top ASEAN

listed

companies

Metode analisa

data : Regresi

berganda

sederhana

Dependen:

ROA dan ROE

Independen:

Kinerja Sosial

(CSR)

Persamaan : Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunkan regresi

berganda sederhana

Perbedaan : Terletak

pada variabel

dependennya pada

penelitian Stephanus

menggunakan variabel

return on assets (ROA)

dan return on equity

(ROE), sedangkan dalam

penelitian penulis

menggunakan variabel

dependen menggunakan

ROA, ROE, BOPO dan

Capital Adequace Ratio

(CAR).

Sampel yang di teliti

pada penelitian

Stephanus adalah Sampel

untuk penelitian ini

terdiri dari 34 perusahaan

di 4 negara (Singapura,

Malaysia, Indonesia,

Thailand) selama 3 tahun

2009-2011, sehingga

total sampel berjumlah

102, sedangkan penulis

meneliti 4 BUS dan 7

UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017

Penelitian ini menemukan

bahwa ada korelasi positif

sedang hingga kuat antara

semua variabel ketika

dianalisis secara

keseluruhan per sektor

Sektor konglomerat

terdiri dari perusahaan

yang beroperasi di

berbagai industri. tidak

ada korelasi yang

signifikan antara CSR

dan kinerja keuangan

perusahaan. Karena

kecilnya ukuran sampel

perusahaan, karena hanya

ada 4 perusahaan yang

termasuk dalam sektor

ini.

Sektor Energi Hasil

analisis korelasi

menunjukkan bahwa

terdapat korelasi negatif

sedang yang signifikan

antara indikator ekonomi

dan ROA dan korelasi

positif sedang antara

sosial dan ROE. Karena

perusahaan ini

berhubungan langsung

dengan lingkungan.

Sektor jasa keuangan

meliputi bank Melihat

dari rata-rata

pengungkapan yang

dilakukan oleh

perusahaan, ditemukan

perusahaan-perusahaan di

Page 62: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

47

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

sektor jasa keuangan

memberikan jumlah

pengungkapan

lingkungan yang sangat

terbatas.Pengungkapan

ekonomi memiliki

korelasi positif dengan

ROE. Selain itu, ada juga

hubungan positif yang

signifikan antara

indikator ekonomi dan

ROA. Karena perbankan

tidak mempengaruhi

langsung dengan

lingkungan tetapi sangat

berhubungan dengan

sosial dan ekonomi.

5 Edward

Nelling and

Elizabeth

Webb dalam

School of

Business, La

Salle

University,

Philadelphia,

2008.

Corporate

social

responsibility

and financial

performance:

the ‘‘virtuous

circle’’

revisited

Metode

penelitian:

metode

kuantitatif

Metode analisa

data: Analisis

regresi panel

Dependen:

ROA

Independen:

Pengungkapan

CSR

Persamaan : Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR.

Perbedaan : Terletak

pada variabel

dependennya pada

penelitian Edward

menggunakan variabel

return on assets (ROA),

sedangkan dalam

penelitian penulis

menggunakan variabel

dependen menggunakan

ROA, ROE, BOPO dan

Capital Adequace Ratio

(CAR).

Sampel yang di teliti

pada penelitian Edward

adalah semua perusahaan

yang mengungkapkan

laporan CSRnya pada

tahun 1993-2000 yang

diperoleh dari database

socrates KLD, database

ini menyajikan data

Hasil penelitian ini bahwa

CSR tidak mempengaruhi

kinerja keuangan karena

CSR lebih didorong oleh

karakteristik perusahaan

yang tidak dapat diobservasi

oleh kinerja keuangan

Page 63: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

48

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

tentang tanggung jawab

sosial perusahaan dan

kinerja keuangan selama

periode 1993-

2000 sedangkan penulis

meneliti 4 BUS dan 7

UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017

6 Wahyu Aprilia

Sari, Siti Ragil

Handayani dan

Nila Firdausi

Nuzula dalam

Jurnal

Administrasi

Bisnis 2016,

Pengaruh

Pengungkapan

Corporate

Social

Responsibility

Terhadap

Kinerja

Keuangan Dan

Nilai

Perusahaan

(Studi

Komparatif

Pada

Perusahaan

Multinasional

Yang Terdaftar

Di Bursa Efek

Indonesia Dan

Bursa

Malaysia

Tahun 2012-

2015)

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

ROA dan

Tobin’s Q

Independen:

Pengungkapan

CSR

Persamaan: Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunakan regresi

linier berganda

Perbedaan: Terletak pada

variabel dependennya

pada penelitian Wahyu

hanya menggunakan

ROA dan Tobin’s Q

sedangkan dalam

penelitian penulis

menggunakan ROA,

ROE, BOPO dan Capital

Adequace Ratio (CAR).

Jumlah data yang diteliti

pada penelitian Wahyu

jumlah data yang

dikumpulkan berjumlah

9 perusahaan

multinasional yang

terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dan 10

perusahaan multinasional

yang terdaftar di Bursa

Efek Malaysia dan juga

perbedaan terletak pada

variabel Dependennya,

sedangkan penulis

CSR berpengaruh negatif

terhadap kinerja keuangan

(ROA) di Indonesia karena

akan memperbanyak biaya

dan akan mengurangi

profitabilitas.

CSR berpengaruh positif

signifikan di malaysia ,

karena Perusahaan yang

melakukan aktivitas CSR

dan mengungkapkannya

akan memberi sinyal positif

untuk menguatkan citra dan

reputasi perusahaan.

Sehingga pelanggan akan

meningkatkan loyalitasnya

dan meningkatkan kinerja

keuangan (ROA).

Perbaikan terhadap

pengungkapan CSR akan

meningkatkan reputasi

perusahaan di mata investor

sehingga akan meningkatkan

nilai perusahaan yang

diproksikan dengan Tobin’s

Q.

Page 64: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

49

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

meneliti 4 BUS dan 7

UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017

7

Megawati

cheng dalam

jurnal

akuntansi dan

keuangan

2011,

Pengaruh

pengungkapan

corporate

social

responsibility

terhadap

abnormal

return

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

Abnormal

Return

Independen:

Pengungkapan

CSR.

Persamaan:

Terletak pada variabel

independen yakni

pengungkapan CSR,

menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunakan regresi

linier berganda

Perbedaan:

Terletak pada variabel

independen pada

penelitian Megawati

yaitu menggunakan

variabel Abnormal

Return sedangkan dalam

penelitian penulis

menggunakan ROA,

ROE, BOPO dan Capital

Adequace Ratio (CAR).

Sampel pada penelitian

Megawati yaitu 40

perusahaan sumber daya

alam yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia

pada tahun 2007-2009

yang mengungkapkan

sedangkan pada

penelitian penulis

sampelnya yaitu 4 BUS

dan 7 UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017.

Hasil penelitian ini

menunjukkan

pengungkapan CSR

berpengaruh signifikan

terhadap Abnormal Return

karena CSR yang

diungkapkan perusahaan

dapat mengirimkan signal

positif kepada stakeholders

dan pasar mengenai prospek

perusahaan dimasa yang

akan datang. Perusahaan

memberikan guarantee atas

keberlangsungan hidup

perusahaan dimasa yang

akan datang sehingga

mempengaruhi Abnormal

Return.

8

Prichilia

Metode Persamaan: Terletak

Hasil peneitian

Page 65: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

50

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

rumengan,

grace b.

Nangoi dan

sinjte

rondonuwu

dalam jurnal

emba 2017,

Pengaruh

corporate

social

responsibility

terhadap

profitabilitas

perusahaan

pada pt bank

central asia

periode tahun

2010-2015

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

ROA dan ROI

Independen:

Pengungkapan

CSR.

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunakan regresi

linier berganda

Perbedaan: Terletak pada

variabel dependen yang

diteliti pada penelitian

Prichilia adalah ROA dan

ROI sedangkan pada

penelitian penulis

menggunakan ROA,

ROE, BOPO dan Capital

Adequace Ratio (CAR).

Pada penelitian Prichilia

sampelnya adalah PT.

Bank Central Asia

sedangkan pada

penelitian penulis

mengunakan 4 BUS dan

7 UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017.

menunjukkan bahwa

pengungkapan CSR

berpengaruh negatif

terhadap ROE karena

dengan CSR

dan tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROI

9

Rilla Gantino

dalam Jurnal

Dinamika

Akuntansi dan

Bisnis 2016,

Pengaruh

Corporate

Social

Responsibility

Terhadap

Kinerja

Keuangan

Perusahaan

Manufaktur

yang Terdaftar

di Bursa Efek

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

ROA, ROE

dan Price Book

Value (PBV)

Independen:

Persamaan: Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunakan regresi

linier berganda

Perbedaan:

Terletak pada variabel

dependen pada penelitian

Rilla variabelnya yaitu

ROA, ROE, Price Book

Value (PBV) sedangkan

pada penelitian penulis

Hasilnya menunjukkan

bahwa Berpengaruh positif

signifikan terhadap ROA,

ROE dan Price Book Value

(PBV) karena semakin

tinggi pengungkapan maka

stakeholder akan lebih

percaya dan akan

berpengaruh positif terhadap

ROA dan ROE dan Price

Book Value (PBV)

Page 66: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

51

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

Indonesia

periode 2008-

2014

Pengungkapan

CSR

menggunakan ROA,

ROE, BOPO dan Capital

Adequace Ratio (CAR).

Pada penelitian Rilla

sampelnya yaitu 38

perusahaan manufaktur

sedangkan pada

penelitian penulis yaitu 4

BUS dan 7 UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017

10

Rita Wijayanti,

Dalam Syariah

Paper

Accounting

Feb UMS

2016,

Pengaruh

Pengungkapan

sustainability

Reportterhadap

Kinerja

Keuanganperu

sahaan

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

ROA dan

Current ratio

(CR)

Independen:

Pengungkapan

CSR

Persamaan: Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunakan regresi

linier berganda

Perbedaan:

Terletak pada variabel

dependen pada penelitian

Rita yaitu ROA, Current

ratio (CR) sedangkan

dalam penelitian penulis

menggunakan ROA,

ROE, BOPO dan Capital

Adequace Ratio (CAR).

Pada penelitian Rita

sampelnya yaitu 10

Perusahaan nonkeuangan

yang mempublikasikan

sustainability report

tahun 2013-2015,

sedangkan pada

penelitian penulis yaitu 4

BUS dan 7 UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

Hasil penelitian ini yakni

Pengungkapan

sustainability report

berpengaruh positif

signifikan terhadap ROA,

semakin tinggi

pengungkapan sustainability

report maka akan membuat

stakeholder percaya

selanjutnya akan

meningkatkan ROA

perusahaan dan

pengungkapan sustainability

report terhadap current ratio

.

Hasil yang berbeda untuk

setiap dimensi, yang mana

dimensi lingkungan

memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan (pada

level 10%). Namun tidak

untuk kedua dimensi

lainnya yaitu dimensi

ekonomi dan sosial yang

tidak menunjukkan adanya

pengaruh terhadap current

ratio karena Biaya yang

muncul sebagai akibat

tanggung jawab sosial yang

dilakukan perusahaan dapat

Page 67: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

52

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

tahun 2014-2017 menempatkan perusahaan

pada kondisi yang tidak

menguntungkan

dibandingkan perusahaan

yang memiliki tanggung

jawab sosial yang rendah.

Sehingga tetap diperlukan

penelitian dengan periode

waktu yang panjang untuk

melihat pengaruh yang

sebenarnya dari

sustainability report

terhadap kinerja perusahaan.

11

Mega karunia

rosdwianti dan

moch.

Dzulkirom ar

zahroh z.a

dalam jurnal

administrasi

bisnis (JAB)

2016,

pengaruh

corporate

social

responsibility

(CSR)

terhadap

profitabilitas

perusahaan

(studi pada

sektor industri

barang

konsumsi yang

terdaftar di

bursa efek

indonesia

periode 2013-

2014)

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

ROA, ROE

dan Earning

per Share

Independen:

Pengungkapan

CSR

Persamaan: Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunakan regresi

linier berganda

Perbedaan:

Pada penelitian Mega

variabel dependennya

yaitu ROA, ROE dan

Earning per Share

sedangkan peneliti

menggunakan ROA,

ROE, BOPO dan Capital

Adequace Ratio (CAR).

Pada penelitian Mega

populasinya yaitu

industri barang konsumsi

di Bursa Efek Indonesia

Periode 2013-2014

sedangkan dalam

penelitian penulis yaitu 4

BUS dan 7 UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa CSR

berpengaruh signifikan

terhadap ROA, ROE, dan

Earning per Share. Karena

pengungkapan CSR akan

meningkatkan citra

perusahaan yang bak.

Citra perusahaan yang baik

akan lebih diminati oleh

investor karena semakin

baik citra perusahaan, maka

semakin tinggi juga

loyalitas konsumen dan

akan berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan.

Page 68: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

53

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

12

Desak putu

suciwati,

Desak putu

arie pradnyana

dan cening

ardina

Jurnal bisnis

dan

kewirausahaan

, 2016.

Pengaruh

corporate

social

responsibility

terhadap

kinerja

keuangan

(pada

perusahaan

sektor

pertambangan

di bei tahun

2010-2013)

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

ROA dan ROE

Independen:

Pengungkapan

CSR

Persamaan: Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunakan regresi

linier berganda

Perbedaan:

Pada penelitian Desak

variabel dependennya

yaitu ROA, ROE dan

Earning per Share

sedangkan peneliti

menggunakan ROA,

ROE, BOPO dan Capital

Adequace Ratio (CAR).

Pada penelitian Desak

sampelnya yaitu

sebanyak 60 perusahaan

Pertambangan di BEI

Tahun 2010-2013

sedangkan dalam

penelitian penulis yaitu 4

BUS dan 7 UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017.

Hasil penelitiannya bahwa

CSR disclosure berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap ROA dan ROE

karena dapat meningkatkan

kepercayaan investor dan

dapat meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan. Hal

tersebut mempengaruhi

meningkatnya investor yang

akan investasi berdasarkan

kinerja keuangan

perusahaan yang baik.

13

Rizki Anshari

Rafianto dalam

e-Proceeding

of

Management

2015,

Pengaruh

Pengungkapan

Corporate

Social

Responsibility

dan Kinerja

Lingkungan

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen :

ROA, ROE

Persamaan: Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunakan regresi

linier berganda

Perbedaan:

Terletak pada variabel

dependen pada penelitian

Rizki menggunakan

Hasil penelitian ini

menyatakan Kinerja

lingkungan dan Corporate

Social Responsibility

secara simultan ataupun

parsial tidak berpengaruh

siginifikan terhadap ROA,

ROE dan Earning per

Share. Karena

pengungkapan CSR

perusahaan yang

digunakan sebagai salah

satu pertimbangan dalam

Page 69: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

54

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

Terhadap

Kinerja

keuangan

(Studi pada

Sektor

Pertambangan

di Bursa Efek

Indonesia pada

Periode 2010-

2012).

dan Earning

per Share

Independen:

Pengungkapan

CSR.

variabel ROA, ROE dan

Earning per Share

sedangkan dalam

penelitian penulis

mengunakan variabel

ROA, ROE, BOPO dan

Capital Adequace Ratio

(CAR).

Pada penelitian Rizki

Sampelnya yaitu 10

perusahaan

pertambangan sebagai

sampel penelitian selama

tahun 2010-2012

sedangkan dalam

penelitian penulis yaitu 4

BUS dan 7 UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017.

keputusan investasi.

Adanya informasi yang

lengkap, akurat serta tepat

waktu memungkinkan

investor untuk melakukan

pengambilan keputusan

secara rasional sehingga

hasil yang diperoleh sesuai

dengan yang diharapkan

14

Devinta

Angelia,

Artisa

Yeterina,

Nugrahanti Ari

dan Budi

Kristanto

dalam

prosiding

seminar

nasional & call

for papers

fakultas

ekonomika dan

bisnis kinerja

perbankan,Uni

versitas

Stikubank

2015,

Pengaruh

corporate

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

BOPO

Independen;

Pengungkapan

CSR

Persamaan: Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunakan regresi

linier berganda

Perbedaan:Terletak pada

variabel dependennya,

pada penelitian Devinta

menggunakan variabel

BOPO dan pada

penelitian penulis

menggunakan ROA,

ROE, BOPO dan Capital

Adequace Ratio (CAR),

serta sampel dalam

penelitian Devina yaitu

perusahaan tekstil dan

garment yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

Corporate Social

Responsibility (CSR) tidak

berpengaruh terhadap

BOPO dan profitabilitas

perusahan karena CSR di

Indonesia sifatnya

mandatory, sehingga

motivasi utama perusahaan

melakukan kegiatan CSR

adalah untuk mematuhi

undang-undang yang telah

ditetapkan pemerintah.

Page 70: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

55

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

Social

Responsibility

(CSR)

terhadap biaya

operasional

dan

profitabilitas

(studi pada

perusahaan

tekstil dan

garment yang

terdaftar di

bursa efek

indonesia

tahun 2011-

2012

tahun 2011-2012,

sedangkan dalam

penelitian penulis yaitu 4

BUS dan 7 UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017.

15

Christina

Widhi Astuti

dalam jurnal

Dinamika

Akuntansi

Keuangan dan

Perbankan

2015,

Pengaruh

Pengungkapan

Corporate

Social

Responsibility

Terhadap

Reaksi Pasar

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

Abnormal

return dan

volume

perdagangan

yang tak

terduga.

Independen:

Pengungkapan

CSR

Persamaan: Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunakan regresi

linier berganda

Perbedaan:

Terletak pada variabel

dependen yang diteliti

yakni penelitian yang

dilakukan oleh Christina

variabel depennya ialah

reaksi pasar yang

proksinya adalah

abnormal return dan

volume perdagangan

yang tak terduga,

sedangkan pada

penelitian penulis

menggunakan variabel

ROA, ROE, BOPO dan

Capital Adequace Ratio

(CAR).

Sampel pada penelitian

Hasil penelitian

menunjukkan

pengungkapan CSR tidak

berpengaruh terhadap

abnormal return karena

pengungkapan CSR tidak

ditangkap oleh pasar

sebagai kabar baik atau

good news, hal itu

disebabkan masih

rendahnya tingkat

pengungkapan CSR

perusahaan manufaktur.

Investor belum percaya

terhadap

pengungkapan CSR yang

dilakukan perusahaan

karena sampai saat ini masih

banyak kasus yang terkait

dengan isu-isu lingkungan,

sosial dan ekonomi

sehingga investor

menganggap bahwa

pengungkapan CSR hanya

sebagai formalitas.

CSR tidak berpengaruh

Page 71: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

56

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

Christina yaitu 118

perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI)

pada tahun 2013,

sedangkan pada

penelitian penulis ada 4

BUS dan 7 UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017.

dengan volume

perdagangan yang tak

terduga karena

pengungkapan CSR yang

diberikan manajemen

merupakan sinyal yang

sangat sulit diukur nilai

ekonomisnya sehingga

investor membutuhkan

waktu yang lebih lama

untuk bereaksi.

16 Bima Putranto

Sejati dan

Andri Prastiwi

dalam

Diponegoro

Journal Of

Accounting

2015,

Pengaruh

Pengungkapan

Sustainability

Report

Terhadap

Kinerja Dan

Nilai

Perusahaan

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

ROA

Independen:

Pengungkapan

CSR

Persamaan: Terletak

pada variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunakan regresi

linier berganda

Perbedaaan: Terletak

pada variabel dependen

pada penelitian Bima

yaitu menggunakan

variabel ROA, sedangkan

dalam penelitian penulis

menggunakan ROA,

ROE, BOPO dan Capital

Adequace Ratio (CAR).

periode penelitian yang

dilakukan Bima

populasinya yaitu

perusahaan yang

menerbitkan laporan

keberlanjutan dan

terdaftar di Bursa Efek

Indonesia mulai dari

2006 – 2013 sedangkan

dalam penelitian penulis

yaitu 4 BUS dan 7 UUS

yang mempublikasikan

sustainability report

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

Pengungkapan Laporan

Keberlanjutan tidak

memiliki hubungan yang

signifikan pada kinerja

perusahaan dan nilai

perusahaan. Kemudian.

CSR tidak berpengaruh

dengan indikator lingkungan

Karena stakeholder tidak

memerlukan pengungkapan

kinerja lingkungan oleh

perusahaan dalam

mempengaruhi kebijakan

yang diambil.

CSR tidak berpengaruh

dengan indikator sosial

Karena stakeholder merasa

tidak memerlukan

bagaimana perlakuan

perusahaan terhadap

masalah sosial perusahaan

dalam mempengaruhi

kebijakan mereka.

CSR tidak berpengaruh

dengan indikator ekonomi

karena CSR dianggap

sebagai informasi tambahan

Page 72: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

57

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017

Standar indikator GRI

pada penelitian Bima

menggunakan GRI3

sedangkan penulis

menggunakan GRI4

yang tidak mempengaruhi

kebijakan yang akan

diambil oleh stakeholder

dalam kaitannya

meningkatkan laba

perusahaan. Pengungkapan

kinerja perusahaan dalam

Annual Report dirasa cukup

bagi stakeholder dalam

memutuskan kebijakannya

tanpa melihat pengungkapan

kinerja ekonomi dalam

Sustainability Report

perusahaan.

17

Eko Nofianto

Dan Linda

Agustina

Dalam

Accounting

Analysis

Journal 2014,

Analisis

Pengaruh

Sustainability

Report

Terhadap

Kinerja

Keuangan

Perusahaan

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

ROA

Independen:

Pengungkapan

CSR

Persamaan:Terletak pada

variabel independen

yakni pengungkapan

CSR, menggunakan data

sekunder dari laporan

tahunan perusahaan dan

menggunakan regresi

linier berganda

Perbedaan:

Terletak pada variabel

dependen pada penelitian

Eko yaitu menggunakan

variabel ROA sedangkan

dalam penelitian penulis

menggunakan ROA,

ROE, BOPO dan Capital

Adequace Ratio (CAR).

Pada sampel penelitian

Eko yaitu menggunakan

sampel 19 perusahaan

yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dan

sekaligus terdaftar di web

NCSR (National Center

for Sustainability Report)

sedangkan dalam

penelitian penulis yaitu 4

BUS dan 7 UUS yang

mempublikasikan

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

economic performance

disclosure, environmental

performance disclosure, dan

social performance

disclosure tidak memiliki

pengaruh terhadap kinerja

keuangan perusahaan baik

secara parsial maupun

secara simultan karena

economic performance

disclosure, environmental

performance disclosure, dan

social performance

disclosure tidak bisa dilihat

dalam jangka pendek.

Page 73: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

58

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017.

18

Cut cinthya

mustafa dan

nur handayani

dalam jurnal

Jurnal ilmu &

riset akuntansi

2014

Pengaruh

pengungkapan

corporate

social

responsibility

terhadap

kinerja

keuangan

perusahaan

manufaktur

Metode

penelitian:

kuantitatif

deskriptif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

ROA, ROE,

Operating

Profit Margin

(OPM), dan

Net Profit

Margin (NPM

Independen:

Pengungkapan

CSR

Persamaan:Terletak pada

variabel independen

yakni pengungkapan

CSR dan menggunakan

regresi linier berganda

Perbedaan:

Terletak pada variabel

dependen pada penelitian

Cut yaitu menggunakan

variabel ROA, ROE,

Operating Profit Margin

(OPM), dan Net Profit

Margin (NPM)

sedangkan dalam

penelitian penulis

menggunakan ROA,

ROE, BOPO dan Capital

Adequace Ratio (CAR).

Pada sampel penelitian

Cut yaitu menggunakan

sampel 11 perusahaan

Manufaktur makanan dan

minuman yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia

(BEI) sedangkan dalam

penelitian penulis yaitu 4

BUS dan 7 UUS yang

mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017.

Hasil penelitian dengan

regresi sederhana

menunjukkan bahwa

corporate social

responsibility (CSR) tidak

berpengaruh terhadap

kinerja keuangan, karena

CSR tidak bisa dilihat dalam

periode yang pendek

melalui laporan tahunan.

Page 74: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

59

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

19

Monica

oktavia dan

juniarti

business

accounting

review 2015,

Pengaruh

corporate

social

responsibility

terhadap

respon investor

dalam sektor

pertanian

Metode

penelitian:

Kualitatif dan

kuantitatif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Dependen:

respon investor

dengan proksi

Cumulative

Abnormal

Return (CAR).

Sementara itu

penelitian ini

menggunakan

Return On

Asset (ROA),

ukuran

perusahaan,

Debt to Equity

Ratio (DER),

dan pangsa

pasar sebagai

variabel

kontrol

Independen:

Pengungkapan

CSR.

Persamaan:Terletak pada

variabel independen

yakni pengungkapan

CSR dan menggunakan

regresi linier berganda

Perbedaan :

Penelitian Monica ini

merupakan penelitian

kualitatif yaitu untuk

menghitung CSR dalam

laporan tahunan

perusahaan dan juga

penelitian kuantitatif

berupa total aset, total

kewajiban, total ekuitas,

total penjualan

perusahaan, total

penjualan industri dan

laba bersih, sedangkan

penelitian penulis

menggunakan metode

kuantitaif deskriptif

Sumber data dalam

penelitian Monica yaitu

dari data harga saham

harian dan IHSG selama

100-128 hari per tahun,

sedangkan dari penelitian

penulis diambil dari

laporan tahunan dan

sustainability report

perusahaan yang

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017.

Hasil penelitian yaitu

Corporate Social

Responsibility Index (CSRI)

tidak berpengaruh terhadap

Cummulative Abnormal

Return karena investor tidak

melihat kegiatan CSR yang

dilakukan oleh perusahaan.

20

Rambu leki

dan y. Jogi

christiawan

dalam business

accounting,

2013,

Pengaruh

corporate

Metode

penelitian:

kuantitatif

Metode analisa

data : Regresi

linear

berganda

sederhana

Persamaan:Terletak pada

variabel independen

yakni pengungkapan

CSR dan menggunakan

regresi linier berganda

Perbedaan : Variabel

dependen pada penulisan

Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa CSR

tidak berpengaruh terhadap

penjualan dan biaya

operasional. Hal ini

disebabkan karena

pelaksanaan CSR di

Page 75: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

60

NO Penelitian Metode dan

Variabel

Persamaan dan

Perbedaan Hasil

social

responsibility

(CSR)

terhadap

penjualan dan

biaya

operasional

perusahaan di

bursa efek

indonesia

tahun 2007-

2011.

Dependen:

penjualan

diukur dengan

log natural

total penjualan,

dan biaya

operasional

diukur dengan

perbandingan

antara biaya

operasional

dengan total

penjualan

Independen:

Pengungkapan

CSR

Rambu yaitu variabel

penjualan diukur dengan

log natural total

penjualan, dan biaya

operasional diukur

dengan perbandingan

antara biaya operasional

dengan total penjualan

sedangkan dalam

penelitian penulis

mengunakan

menggunakan ROA,

ROE, BOPO dan Capital

Adequace Ratio (CAR).

Pada penelitian Rambu

menggunakan sampel 65

perusahaan yang telah

melaporkan kegiatan

CSR secara konsisten

dalam annual report dan

atau sustainability report

selama 2007-2011 serta

menggunakan kurs

rupiah, sedangkan dalam

dalam penelitian penulis

yaitu 4 BUS dan 7 UUS

yang mempublikasikan

sustainability report

menggunakan GRI4 pada

tahun 2014-2017

Indonesia yang mandatori

sehingga motivasi

perusahaan-perusahaan

tersebut melakukan CSR

adalah untuk dapat

menghindarkan perusahaan

dari konflik dengan

masyarakat dan pemerintah,

bukan fokus terhadap

peningkatan inovasi dan

kualitas pada produk,

maupun peduli terhadap

pemeliharaan lingkungan,

penghematan, dan

konservasi energi. Variabel

kontrol firm size dan

produktivitas berpengaruh

signifikan terhadap

penjualan dan biaya

operasional.

Beberapa penelitian diatas menunjukkan perbedaan dengan penelitian yang

penulis lakukan saat ini, secara garis besar terletak pada variabel Y yang berbeda-beda

dan objek penelitiannya, persamaan dengan penelitian terdahulu terlihat dari metode

analisis data sebagian besar menggunakan regresi linier berganda. Hasil yang

diperoleh pada penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang signifikan dan tidak

signifikan baik positif maupun negatif.

Page 76: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

61

2.9. Kerangka berfikir

Kerangka berfikir yang penulis sampaikan merupakan sebuah pengungkapan

laporan CSR yang penting untuk di laporkan secara menyeluruh karena akan

berpengaruh dalam operasional dan kelangsungan perusahaan. Bukan hanya stake

holder saja yang percaya dengan perusahaan tersebut karena profitnya yang tinggi,

namun juga agar dipercaya oleh masyarakat karena memperhatikan lingkungan dan

sosial sekitar.

Seiring dengan berkembangnya informasi di era globalisasi saat ini

menyebabkan banyak perusahaan di Indonesia bersaing untuk meningkatkan

eksistensi perusahaan di mata sosial masyarakat. Agar perusahaan dapat menarik para

investor dan mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat sehingga perusahaan

dapat meningkatkan reputasi perusahaan di masa mendatang dan mempertahankan

keberlangsungan hidup bisnisnya

Penelitian mengenai pengungkapan CSR dengan menggunakan standar GRI

telah digunakan secara luas oleh beberapa peneliti. (Gantino, 2016) juga

menyampaikan bahwa Guidline yang paling banyak dijadikan rujukan dalam CSR

reporting saat ini adalah GRI. GRI membuat sustainability reporting guideline yang

memberikan petunjuk pembuatan laporan dengan memperhatikan aspek ekonomi-

sosial-lingkungan.

Penerapan GRI pada industri perbankan dan perusahaan juga telah dilakukan

oleh penelitian sebelumnya, namun perbedaaannya jika dipenelitian sebelumnya

menggunakan variabel profitabilitas saja. Pada penelitian saat ini selain menggunakan

variabel profitabilitas yang tertuang dalam ROA, ROE, dan BOPO, penulis

mengunakan rasio solvabilitas yaitu CAR.

Page 77: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

62

Permasalahan yang terjadi saat ini tidak bisa kita anggap angin lalu, dimana

sebuah perusahaan harus sudah mengetahui betapa pentingnya laporan CSR. Dalam

laporan CSR perusahaan tidak hanya mengungkapkan profitabilitas saja namun juga

mengenai sosial, ekonomi dan lingkungan. Sehingga dalam pembuatan laporan CSR

juga harus diungkapkan secara lengkap sesuai dengan standar yang sudah banyak

digunakan oleh reporting yaitu GRI.

Ketika laporan keuangan diungkapkan dengan baik dan sesuai dengan

standarnya disertai dengan pengungkapan tanggung jawab sosial yang baik akan

menjadikan nilai tambah sebuah perusahaan. Karena perusahaan tidak hanya

dipercaya oleh stakeholder namun juga dipercaya oleh masyarakat. Sehingga penulis

tertarik untuk meneliti mengenai seberapa besar pengaruh pengungkapan CSR

menggunakan GRI4 terhadap kinerja keuangan perbankan syariah tahun 2014-2017.

Oleh karena itu dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.3

Gambar kerangka berfikir pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan

menggunakan GRI4 pada perbankan syariah di Indonesia tahun 2014-2017

Anual report & Sustainability Reportn

Variabel Independen

Pengungkapan CSR dari Sustainability Report

(CSRI)

Uji t Uji F

Metode Regresi Data sederhana

Adjusted R2

Perbankan Syariah

BUS & UUS

Hasil dan Interpretasi

Kesimpulan dan Saran

Profitabilitas

ROA, ROE, BOPO

Solvabilitas

CAR

Page 78: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

63

2.10. Pengembangan Hipotesis

2.10.1. Pengaruh Sustainability Report Disclosure terhadap Kinerja Keuangan

Sustainability Report merupakan model pelaporan informasi

perusahaan kepada para pemangku kepentingan (stakeholder). Pelaporan yang

megintegrasikan pelaporan keuangan dengan pelaporan lingkungan, sosial

serta tata kelola perusahaan secara terpadu dalam satu paket pelaporam (Lako,

2014: 128). Dalam Sustainability Report Disclosure Index GRI4

pengungkapan dibagi menjadi tiga dimensi yaitu, dimensi ekonomi, dimensi

lingkungan dan dimensi sosial. Pelaporan kinerja dimensi ekonomi dalam

sustainability report akan meningkatkan transparansi perusahaan yang

berdampak pada kepercayaan investor dan kinerja keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh N. Burhan & Rahmanti (2015)

menyatakan bahwa pengungkapan kinerja ekonomi berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan. Hal ini dikarenakan informasi yang diungkapkan

dalam laporan dimensi ekonomi dapat meyakinkan potensi sumber daya

modal yang kompetitif. Dengan tingkat resiko rendah pada stakeholder dan

hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan laba dan dengan meningkatnya

laba maka kinerja keuangan (ROA) juga akan meningkat.

Dimensi lingkungan adalah dampak yang dihasilkan melalui aktivitas

produksi perusahaan terhadap lingkungan. Diantaranya meliputi bahan yang

digunakan, energi dan konsumsinya, ekosistem, tanah, udara, air dan

konsumsinya, pembuangan, emisi, pelepasan limbah, dan lain-lain.

Kemampuan perusahaan untuk mengkomunikasikan kegiatan lingkungan

dinilai penting. Karena akan meningkatkan reputasi dan kepercayaan

stakeholder dan konsumen dan mengakibatkan peningkatan pendapatan

Page 79: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

64

perusahaan. (Wijayanti & Surakarta, 2016) menyatakan bahwa kualitas

pengungkapan lingkungan dengan nilai perusahaan memiliki hubungan yang

positif. Adanya kasus terkait dengan lingkungan yang dialami oleh beberapa

perusahaan menjadi pemicu tuntutan para stakeholder contohnya adalah kasus

lumpur Lapindo Brantas.

Pengungkapan sustainability report dianggap penting untuk menjawab

tuntutan dari para stakeholder yang ingin mengetahui kinerja perusahaan yang

peduli dengan lingkungan. Stakeholder akan merespon positif dengan

memberikan pendanaan bagi perusahaan yang akan berdampak pada

peningkatan kinerja keuangan perusahaan.

Dimensi sosial dalam sustainability report terkait dengan dampak

perusahaan terhadap masyarakat dimana mereka beroperasi, dan menjelaskan

resiko dengan institusi sosial lainnya. Dimensi sosial dibagi dalam 4 aspek,

yaitu hak asasi manusia, masyarakat, tanggungjawab atas produk dan

ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja. Hasil penelitian N. Burhan &

Rahmanti (2015), menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability report

dimensi sosial berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan. Penerimaan

masyarakat (legitimasi) diharapkan akan meningkatkan nilai perusahaan

melalui image perusahaan yang baik. Pada akhirnya akan mempengaruhi

penjualan dan peningkatan laba perusahaan yang akan meningkatkan kinerja

keuangan.

Guna melaksanakan tanggung jawab sosial yang terprogram dalam

jangka panjang diperlukan biaya yang tidak sedikit. Perusahaan yang

berorientasi laba harus membagi dan menyeimbangkan sumber daya

ekonominya untuk kepentingan bisnis atau pemilik, dan sosial. Perusahaan

Page 80: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

65

memerlukan pertimbangan kecukupan modal juga untuk melakukan program-

program CSR. Oleh karena itu, pemikiran untuk melaksanakan program CSR

sering di konsep dengan manfaat jangka panjang yang akan diperoleh

perusahaan.

Dampak terhadap lingkungan dan sosial juga mutlak harus

dipertimbangkan karena tidak sedikit perusahaan yang melaksanakan program

CSR pada bidang yang relevan dengan bisnisnya, sehingga dapat disimpulkan

CSR berhubungan dengan kinerja keuangan.

Berdasarkan uraian dan hasil penelitian tersebut maka hipotesis dalam

penelitian ini yaitu:

1. Ho : Pengungkapan CSR indikator ekonomi sebagai variabel independen tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap CAR, ROA, ROE, dan BOPO.

Ha : Pengungkapan CSR indikator ekonomi sebagai variabel independen memiliki

pengaruh signifikan terhadap CAR, ROA, ROE, dan BOPO.

2. Ho : Pengungkapan CSR indikator sosial sebagai variabel independen tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap CAR, ROA, ROE, dan BOPO.

Ha : Pengungkapan CSR indikator sosial sebagai variabel independen memiliki

pengaruh signifikan terhadap CAR, ROA, ROE, dan BOPO.

3. Ho : Pengungkapan CSR indikator lingkungan sebagai variabel independen tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap CAR, ROA, ROE, dan BOPO.

Ha : Pengungkapan CSR indikator lingkungan sebagai variabel independen

memiliki pengaruh signifikan terhadap CAR, ROA, ROE, dan BOPO.

Page 81: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

66

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup dan Jenis Penelitian

Ruang lingkup penelitian penulis memfokuskan pada variabel-variabel yang diuji

yang terdiri dari, pengungkapan CSR terhadap profitabilitas dan solvabilitas BUS dan

UUS di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian analisis pengaruh, karena tujuan

penelitian ini adalah meneliti hubungan pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel

bebas yang diproksikan dengan pengungkapan CSR terhadap variabel terikat yaitu

profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, ROE, BOPO dan solvabilitas yang

diproksikan dengan CAR.

Data operasional menggunakan data sekunder yaitu laporan tahunan (Anual report)

dan laporan berkelanjutan (sustainability report) yang dikeluarkan oleh masing-masing

BUS dan UUS. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif.

Jenis penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-

kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode

ini dinamakan kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis statistik

(Sugiyono, 2016; 39). Jenis penelitian deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang

berkenaan dengan pertanyaan terhadap keadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu

variabel atau lebih “(variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan

variabel independen karena jika variabel independen selalu dipasangkan dengan variabel

dependen)” (Sugiyono, 2016; 35).

Jenis penelitian kuantitatif deskriptif artinya penelitian ini meneliti adanya variabel-

variabel yang akan ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk menyajikan gambaran

Page 82: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

67

secara terstruktur, faktual, mengenai hubungan fakta-fakta antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian untuk membuat

deskripsi dari suatu fenomena dengan menggunakan data dalam bentuk jumlah yang

dituangkan untuk menerangkan suatu kejadian dari angka-angka.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Sugiyono (2016: 80) menyampaikan populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di

tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari kemudian di tarik kesimpulannya. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh BUS dan UUS yang terdaftar di OJK yang terdiri dari 14

BUS dan 20 UUS. Berikut tabel yang menampilkan daftar Bank Umum Syariah di

Indonesia:

Tabel 3.1 Jumlah Bank Umum Syariah

Bank Umum Syariah

1 PT. Bank Aceh Syariah

2 PT BPD Nusa Tenggara Barat Syariah

3 PT. Bank Muamalat Indonesia

4 PT. Bank BRISyariah

5 PT. Bank Jabar Banten Syariah

6 PT. Bank BNI Syariah

7 PT. Bank Syariah Mandiri

8 PT. Bank Mega Syariah

9 PT. Bank Panin Dubai Syariah

10 PT. Bank Syariah Bukopin

11 PT. BCA Syariah

12 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

13 PT. Bank Victoria Syariah

14 PT. Bank Maybank Syariah

Sumber: SPS diterbitkan Oleh OJK., November 2018

Tabel 3.2 Jumlah Unit Usaha Syariah

Unit Usaha Syariah

1 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk

Page 83: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

68

Unit Usaha Syariah

2 PT Bank Permata, Tbk

3 PT Bank CIMB Niaga, Tbk

4 PT Bank OCBC NISP, Tbk

5 PT Bank Sinarmas

6 PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.

7 PT BPD DKI

8 PT BPD Daerah Istimewa Yogyakarta

9 PT BPD Jawa Tengah

10 PT BPD Jawa Timur, Tbk

11 PT BPD Sumatera Utara

12 PT BPD Jambi

13 PT BPD Sumatera Barat

14 PT BPD Riau dan Kepulauan Riau

15 PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung

16 PT BPD Kalimantan Selatan

17 PT BPD Kalimantan Barat

18 PD BPD Kalimantan Timur

19 PT BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

20 PT BPD Nusa Tenggara Barat

Sumber: SPS diterbitkan Oleh OJK., November 2018.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (sugiyono, 2016; 81). Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis

adalah menggunakan metode Purposive Sampling, teknik ini menggunakan

pertimbangan tertentu untuk menentukan sampel, dan sampel yang dipilih dengan cermat

hingga relevan dengan desain penelitian (Nasution, 2016; 98).

Adapun kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah:

a. BUS dan UUS yang terdaftar pada OJK yang menerbitkan laporan tahunan (annual

report) dan mengungkapkan laporan berkelanjutan (sustainability report).

b. BUS dan UUS yang menyajikan laporan berkelanjutan (sustainability report)

dengan panduan GRI4.

Berdasarkan pada kriteria pemilihan sampel, maka perusahaan yang memenuhi

kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu 4 BUS dan 7 UUS dengan total

pengungkapan adalah 25 pengungkapan dari tahun 2014-2017.

Page 84: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

69

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, data tersebut berupa

laporan keberlanjutan (sustainability Report) dan laporan tahunan perusahaan (annual

Report) yang diperoleh dari website resmi BUS dan UUS. Data tersier adalah sebagai

data pendukung yang diperoleh dari pihak lain yang tidak berkaitan langsung dengan

penelitian seperti yang diperoleh dari , internet, brosur (Azwar, 2011; 92). Data tersier

yang digunakan oleh penulis yaitu bersumber dari internet.

3.3. Metode Analisis Data

Untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat mempresentasikan seluruh variabel

yang digunakan, penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda dengan alat

analisis Eviews versi 8.

3.3.1. Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2017; 31) statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai

maksimum dan nilai minimum.

3.3.2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2017; 145) uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi nomal. Uji normalitas pada suatu data sangat diperlukan sebelum

dilakukan analisis statistik parametrik maupun non parametrik, karena data

yang baik adalah yang memiliki distribusi normal. Untuk menguji

normalitas, dapat dilihat dari nilai probability, ketika nilai probability lebih

dari a (0.05) maka data terdistribusi normal dan sebaliknya jika nilai

probability kurang dari a (0.05) maka data tidak terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Page 85: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

70

Menurut Ghozali (2017; 71) uji multikolinearitas digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan yang berarti antara masing-masing

variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya

multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai koefisien

korelasi antar variabel independen. Suatu model dikatakan bebas dari

multikolinieritas apabila nilai koefisien korelasi antar variabel independen

kurang dari 1.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2017; 86) heteroskedastisitas yaitu variabel

pengganggu (ei) yang memiliki variabel yang berbeda dari satu observasi

ke observasi lainnya atau varian antar variabel independen tidak sama.

Untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas dalam model persamaan

regresi digunakan metode ARCH. Kesimpulan yang didapatkan dari uji ini

adalah apabila nilai Prob. Chi-Square lebih dair nilai a (0.05) maka data

dalam penelitian tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2017; 125-127) uji autokolerasi bertujuan menguji

apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Jika terjadi kolerasi, maka dinamakan ada problem autokolerasi. Autokolerasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama

lainnya.

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan uji LM test.

Uji LM test lebih tepat digunakan daripada uji DW (Durbin Watson) terutama

bila sampel lebih besar dan derajat autokorelasi lebih dari satu. Hasil uji LM

Page 86: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

71

test sama dengan uji Durbin Watson yang mengindikasikan adanya

autokorelasi dalam model regresi.

3.3.3. Analisis Regresi

Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah metode

analisis regresi linerar berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan

untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas yaitu pengungkapan CSR

terhadap kinerja perusahaan. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Dimana :

CAR = Capital Adequaty Ratio

ROA = Return On Asset

ROE = Return On Asset

BOPO = Beban Operasional

α = Konstanta

β = Koefisien yang diestimasi

EC = Dimensi Ekonomi

LN = Dimensi Lingkungan

SO = Dimensi Masyarakat (sosial)

CAR it = α + β1, ECit + β2, LNit + β3, SOit

ROA it = α + β1, ECit + β2, LNit + β3, SOit

ROE it = α + β1, ECit + β2, LNit + β3, SOit

BOPO it = α + β1, ECit + β2, LNit + β3,

Page 87: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

72

3.3.4. Uji Hipotesis

Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, perlu

digunakan analisi regresi melalui uji t maupun uji f. Tujuan digunakan analisis

regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap

variabel dependen, baik secara parsial maupun secara simultan, serta mengetahui

besarnya dominasi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.

Metode pengujian terhadap hipotesa yang diajukan dilakukan dengan pengujian

secara parsial dan pengujian secara simultan (Nugraheni, 2015).

a. Uji Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Langkah–

langkah yang dilakukan adalah :

1) Merumuskan Hipotesis (Ha)

2) Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen .

3) Menentukan tingkat taraf signifikansi yaitu sebesar 0.05 (α=0,05)

4) Membandingkan Thitung dengan Ttabel. Nilai Thitung dapat dicari dengan

melihat tabel distribusi t, yakni dengan cara memilih tingkat signifikansi

berbanding dengan N-K.

Dimana :

k = Banyaknya koefisien regresi

N = Banyaknya Observasi

Jika Thitung> Ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika Thitung< Ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Page 88: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

73

Sedangkan berdasarkan probabilitas, Ha akan diterima jika probabilitas

kurang dari 0, 05

b. Uji Simultan (Uji Statistik F)

Uji F digunakan untuk menguji signifikansi Pengungkapan CSR

dengan indikator ekonomi, lingkungan dan sosial, terhadap CAR, ROA,

ROE, BOPO.

Langkah–langkah yang dilakukan adalah :

1) Merumuskan Hipotesis (Ha)

2) Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen .

3) Menentukan tingkat taraf signifikansi yaitu sebesar 0. 05 (α=0, 05).

4) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Nilai Fhitung dapat dicari dengan

rumus :

Fhitung= melihat n1 (k – 1) dan n2(N – k).

Dimana :

k = Banyaknya koefisien regresi

N = Banyaknya Observasi

Jika Fhitung> Ftabel maka Hoditolak dan Haditerima

Jika Fhitung< Ftabel maka Hoditerima dan Haditolak

Sedangkan berdasarkan probabilitas, Ha akan diterima jika probabilitas

kurang dari 0, 05.

Page 89: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

74

3.3.5. Koefisien Determinasi

Pada intinya nilai adjusted R2 mengukur seberapa jauh kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah

antara 0 dan 1. Banyak peneliti merekomendasikan untuk menggunakan nilai adjusted

R2 pada saat mengevaluasi model regresi. Keunggulan dari adjusted R

2 adalah

nilainya dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam

model (Nugraheni, 2015).

3.4. Operasional Variabel Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan variabel independen dan dependen, dimana

Menurut sugiyono (2016; 39) variabel independen merupakan variabel bebas, karena

variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan

atau timbulnya variabel dependen (terikat) dan variabel dependen merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel dari penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas atau variabel (X) yaitu

pengungkapan CSR dan satu variabel terikat (Y) yaitu kinerja keuangan yang

diproksikan dengan profitabilitas dan solvabilitas. Adapun definisi masing-masing

variabel yaitu :

3.4.1. CSR Disclosure Index (CSRI)

Pengukuran variabel pengungkapan CSR yang dilakukan dengan

pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam

Annual report ataupun pada sustainability report yang menggunakan GRI 4.

Pengungkapan sustainability report didefinisikan sebagai data yang

diungkapkan perusahaan berkaitan dengan aktivitas ekonomi dan sosial yang

dilakukan perusahaan, menggunakan GRI4 meliputi tema indikator sebagai

berikut:

Page 90: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

75

a. Aspek Ekonomi- Economics (EC) dengan total 9 item

b. Aspek Lingkungan-Environment (LN) dengan total 34 item

c. Aspek Sosial (SO), dengan total pengungkapan 48 item

Total pengungkapan CSR secara keseluruhan ada 91 item

Pemberian skor untuk item pengungkapan dilakukan dengan menggunakan

skala dikotomi tidak tertimbang (unweighted dichotomous scale) merujuk

pada penulisan terdahulu Widarjo (2011), di mana jika item setiap kategori

pengungkapan GRI4 diungkapkan dalam sustainability report maka akan

diberi nilai satu (1) dan nol (0) jika item tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor

dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh total skor pengungkapan

untuk setiap perusahaan. Berikut merupakan gambaran skala tersebut :

Tabel 3.3

Skala pengukuran Dikotomi

Indikator Skala

Tidak diungkapkan 0

Diungkapkan 1

Skala Widarjo (2011)

Setelah dilakukan pemberian skor pada seluruh item, skor tersebut kemudian

dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap indikator. Perusahaan

dengan angka indeks yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut

melakukan praktik pengungkapan secara lebih komprehensif dibandingkan dengan

perusahan lain. Rumus menghitung kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

Page 91: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

76

yaitu dengan menggunakan Indeks Wallace dimana penulis merujuk pada penelitian

terdahulu Muhammadinah (2016) formulanya yaitu:

Indeks Wallace = n/k x 100%

Keterangan :

n : Jumlah item yang diungkapkan

k : Jumlah item yang seharusnya diungkapkan

Jika di aplikasikan pada penelitian menggunakan GRI4 maka rumus CSRI yaitu :

a) Dimensi Ekonomi

CSRI EC = Jumlah item yang diungkapkan perusahaan x 100%

9

b) Dimensi Lingkungan

CSRI LN = Jumlah item yang diungkapkan perusahaan x 100%

34

c) Dimensi Sosial

CSRI SO = Jumlah item yang diungkapkan perusahaan x 100%

48

3.4.2. Kinerja keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat

sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan mengunakan aturan-

aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2012: 2). Penilaian

Kinerja Keuangan dapat dinilai dengan perhitungan rasio keuangan, dalam

Page 92: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

77

penelitian ini rasio yang digunakan merujuk pada penulisan Tito (2016) , yaitu

menggunakan rasio solvabilitas dan profitabilitas.

Dalam mengukur solvabilitas salah satunya yaitu menggunakan Capital

Adequacy Ratio (CAR), rumus untuk mencari capital adequacy ratio sebagai

berikut :

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Dalam mengukur profitabilitas menurut Tanor et al (2015) salah satunya yaitu

menggunakan ROA, ROE dan BOPO. Dimana Rumus untuk mencari return on

assets (ROA) sebagai berikut:

Return On Asset (ROA)

Rumus untuk mencari return on equity (ROE) sebagai berikut:

Return On Equity (ROE)

Rumus untuk mencari BOPO sebagai berikut:

BOPO

Penulis dalam hal ini hanya menggunakan rasio solvabilitas yaitu CAR dan

profitabilitas yaitu ROA, ROE, BOPO, dan alasan penulis tidak menggunakan rasio

likuiditas karena aspek likuiditas hanya digunakan untuk melihat aspek dalam jangka

pendek, sedangkan CSR dalam jangka panjang.

Page 93: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

78

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2.Tahap Persiapan Data

Untuk menjawab pertanyaan penelitian sebagaimana telah diutarakan dalam Bab 1,

dalam bab ini akan dilakukan analisa data melalui tahap-tahap yang telah diuraikan pada

Bab 3.

4.2.1. Analisis Deskriptif

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dimana metode

penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah

memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional

dan sistematis. Metode ini dinamakan kuantitatif karena data penelitian berupa

angka-angka dan analisis statistik (Sugiyono, 2016: 39).

Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder berupa

laporan berkelanjutan (sustainability report) dan laporan tahunan (annual report)

BUS dan UUS. analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2016: 39). Populasi dalam

penelitian ini yaitu seluruh BUS dan UUS yang terdaftar di OJK tahun 2014-2017

yang berjumlah 14 BUS dan 20 UUS.

Sampel penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling dengan

beberapa kriteria tertentu. Dari beberapa kriteria yang telah ditentukan maka

jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 4 BUS dan 7 UUS yang menerbitkan

laporan berkelanjutan (sustainability report) dengan menggunakan standar GRI4

pada tahun 2014-2017 dengan total 11 sampel.

Page 94: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

79

Tabel 4.1

Proses Kriteria Pemilihan Sampel

Kriteria sampel penelitian Jumah

BUS dan UUS yang terdaftar pada OJK

tahun 2014 sampai dengan tahun 2017

34

BUS dan UUS yang terdaftar pada OJK

tahun 2014 sampai dengan 2017 yang

menerbitkan laporan tahunan dan

mengungkapkan sustainability report dengan

panduan GRI

12

BUS dan UUS yang terdaftar pada OJK

tahun 2014 sampai dengan 2017 yang

menerbitkan laporan tahunan dan

mengungkapkan sustainability report dengan

panduan GRI4

11

Data di olah oleh penulis tahun 2019

Jumlah populasi BUS dan UUS yang terdaftar di OJK yaitu 14 BUS dan 20

UUS. Berdasarkan kriteria purposive sampling, jumlah sampel yang memenuhi

kriteria di atas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Sampel yang memenuhi kriteria

No Nama-nama BUS

1 BRI syariah

2 BNI Syariah

3 Bank syariah mandiri

Page 95: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

80

4 Bank Mualamat

No Nama-nama UUS

1 Danamon

2 Bank Permata

3 Maybank

4 BTN

5 BPD Jateng

6 BPD Jatim

7 BPD Sumut

Data di olah oleh penulis tahun 2019

4.2.2. Deskriptif Statistik Variabel Terikat dan Variabel Bebas

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi

empiris atas data yang dikumpulkan dalam penelitian (Ferdinand: 2014). Statistik

deskriptif dalam penelitian ini memberikan gambaran atau deskripsi sampel yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), nilai maksimum dan minimum dari sampel yang

digunakan.

T

a

b

e

l

4

.3 Statistik Deskriptif Data

CAR ROA ROE BOPO EKONOMI LINGKUNGAN SOSIAL

Mean 17.28360 1.757200 14.16120 87.54000 50.12000 18.08000 31.64000

Median 15.78000 1.440000 11.94000 85.56000 44.00000 15.00000 23.00000

Maximum 24.65000 4.900000 38.30000 150.8000 100.0000 47.00000 75.00000

Minimum 12.85000 0.110000 0.870000 68.63000 22.00000 0.000000 10.00000

Std. Dev. 3.403783 1.172716 9.271700 16.01010 21.48123 12.39597 19.85967

Observations 25 25 25 25 25 25 25

Page 96: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

81

Sumber: Hasil output Eviews 8, 2019

Tabel 4.3 menunjukan bahwa jumlah 34 BUS dan UUS yang menjadi

sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 BUS dan 7 UUS yang melakukan

25 pengungkapan CSR selama kurun waktu 2014-2017. Berdasarkan tabel di atas

dapat diketahui bahwa nilai maksimum dari indikator ekonomi adalah sebesar

100% yaitu BPD Jawa Tengah, nilai minimum sebesar 22% yaitu BNI Syariah,

BRI syariah, Bank Permata, dan Maybank. Dengan nilai mean pengungkapan

indikator ekonomi yaitu sebesar 50.12%.

Nilai maksimum dari indikator lingkungan adalah sebesar 47% yaitu BTN,

nilai minimum sebesar 0% yaitu BNI Syariah, BRI syariah, BPD Sumatera Utara,

dapat dilihat pada variabel lingkungan dari tahun 2014-2017. Dengan nilai mean

pengungkapan indikator lingkungan yaitu sebesar 18.08%.

Nilai maksimum dari variabel sosial adalah sebesar 75% yaitu BTN pada

tahun 2015, nilai minimum sebesar 10% yaitu BNI Syariah, BRI syariah, Bank

Permata dan BTN di tahun 2014. Dengan nilai mean pengungkapan indikator

sosial yaitu sebesar 31.64%.

Nilai CAR maksimum adalah sebesar 24.65% yaitu BPD Jawa Timur, nilai

minimum 12.85% yaitu Bank Syariah Mandiri, dengan mean sebesar 17.28%

dengan standar deviasi sebesar 3.40%. Nilai mean sebesar 17.28%, lebih kecil dari

standar deviasi, hal ini menunjukan adanya penyimpangan yang tidak merata

karena penyebaran data bersifat fluktuatif.

Page 97: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

82

Nilai ROA maksimum adalah sebesar 4.90% yaitu Bank Permata, nilai

minimum 0.11% yaitu Bank Muamalat, dengan rata-rata sebesar 1.75% dengan

standar deviasi sebesar 1.17%. Nilai mean sebesar 1.75%, lebih besar dari standar

deviasi, hal ini menunjukan adanya penyimpangan yang merata karena penyebaran

data bersifat fluktuatif.

Nilai ROE maksimum adalah sebesar 38.30% yaitu Bank Permata, nilai

minimum 0.87% yaitu Bank Muamalat, dengan rata-rata sebesar 14.16% dengan

standar deviasi sebesar 9.27%. Nilai mean sebesar 14.16%, lebih besar dari

standar deviasi, hal ini menunjukan adanya penyimpangan yang merata karena

penyebaran data bersifat fluktuatif.

Nilai BOPO maksimum adalah sebesar 150.80% yaitu Bank Permata, nilai

minimum 68.63% yaitu Bank Muamalat, dengan rata-rata sebesar 87.54% dengan

standar deviasi sebesar 6.71%. Nilai mean sebesar 87.54%, lebih besar dari

standar deviasi, hal ini menunjukan adanya penyimpangan yang merata karena

penyebaran data bersifat fluktuatif.

4.2.3. Uji Asumsi Klasik

4.2.3.1.Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2017; 145) uji normalitas dilakukan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual

terdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan

pengujian dengan menyusun hipotesis:

H0 : data tidak berdistribusi normal

Ha : data berdistribusi normal

Page 98: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

83

Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai probability

melalui pengukuran tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0.05. Data

dikatakan berdistribusi normal apabila nilai probability lebih dari a atau

0.05. Sebaliknya apabila nilai probability kurang dari 0.05 maka data tidak

berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas dalam penelitian disajikan

dalam gambar 4.1 di bawah ini:

Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas Variabel CAR

0

1

2

3

4

5

6

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Series: ResidualsSample 1 25Observations 25

Mean 2.88e-15Median -0.339775Maximum 5.761558Minimum -5.487033Std. Dev. 3.028484Skewness 0.078794Kurtosis 2.329275

Jarque-Bera 0.494485Probability 0.780951

Sumber: Hasil output Eviews 8, 2019

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi

normal, karena nilai probability lebih dari a atau 0.05 yaitu 0.780 dan uji

normalitas data untuk penelitian variabel ROA dijelaskan oleh Gambar 4.2

di bawah ini:

Gambar 4.2. Hasil Uji Normalitas Variabel ROA

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Series: Residuals

Sample 1 25

Observations 25

Mean 1.33e-16

Median 0.105272

Maximum 1.950806

Minimum -1.920998

Std. Dev. 0.837757

Skewness -0.476921

Kurtosis 3.809665

Jarque-Bera 1.630594

Probability 0.442508

Sumber: Hasil output Eviews 8, 2019

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat disimpulakan bahwa data

terdistribusi normal, karena nilai probability lebih dari a atau 0.05 yaitu

Page 99: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

84

0.442 dan uji normalitas data untuk penelitian variabel ROE dijelaskan oleh

Gambar 4.3 di bawah ini:

Gambar 4.3. Hasil Uji Normalitas Variabel ROE

0

2

4

6

8

10

12

14

-2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Series: ResidualsSample 1 25Observations 25

Mean 2.49e-16Median 0.129701Maximum 1.854219Minimum -1.925422Std. Dev. 0.804130Skewness -0.532137Kurtosis 4.083332

Jarque-Bera 2.402382Probability 0.300836

Sumber: Hasil output Eviews 8, 2019

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat disimpulakan bahwa data

terdistribusi normal, karena nilai probability lebih dari a atau 0.05 yaitu

0.300 dan uji normalitas data untuk penelitian variabel BOPO dijelaskan

oleh Gambar 4.4 di bawah ini:

Gambar 4.4. Hasil Uji Normalitas Variabel BOPO

0

1

2

3

4

5

6

-0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06

Series: ResidualsSample 1 25Observations 25

Mean 3.66e-16Median -0.001308Maximum 0.068278Minimum -0.036515Std. Dev. 0.023624Skewness 0.934426Kurtosis 3.960726

Jarque-Bera 4.599584Probability 0.100280

Sumber: Hasil output Eviews 8, 2019

Page 100: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

85

Berdasarkan Gambar 4.4 dapat disimpulakan bahwa data

terdistribusi normal, karena nilai probability lebih dari a atau 0.05 yaitu

0.100.

4.2.3.2.Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji ada tidaknya

hubungan yang berarti antara masing-masing variabel bebas dalam model

regresi (Ghozali, 2017; 71). Suatu model regresi dikatakan bebas dari

multikolinieritas apabila nilai koefisien korelasi antar variabel bebas kurang

dari satu. Hasil pengujian multikolinieritas untuk data penelitian dapat

dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5. Hasil Uji Multikolinearitas

EKONOMI LINGKUNGAN SOSIAL

EKONOMI 1.000000 0.520247 0.861059

LINGKUNGAN 0.520247 1.000000 0.500264

SOSIAL 0.861059 0.500264 1.000000

Sumber: Hasil output Eviews 8, 2019

Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji multikolinieritas menunjukan bahwa

tidak ada variabel dalam penelitian ini yang memiliki koefisien korelasi

lebih dari 1. Hal ini menyimpulkan bahwa model regresi untuk data yang

digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

4.2.3.3.Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011; 86) pengujian heteroskedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian

dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari

residual suatu pengamatan tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya gejala

Page 101: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

86

heteroskedastisitas dalam model persamaan regresi digunakan metode

ARCH. Kesimpulan yang diambil dari metode ini adalah apabila nilai Prob.

Chi-Square lebih dari a (0.05) maka pada model tidak terjadi

heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas untuk data

penelitian variabel CAR, yang dijelaskan pada Tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6. Uji Heteroskedastisitas CAR

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.245966 Prob. F(1,22) 0.6248

Obs*R-squared 0.265359 Prob. Chi-Square(1) 0.6065

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa di dalam

model regresi untuk data penelitian CAR tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas. Hal ini ditunjukan dengan nilai Prob. Chi-Square yang

lebih besar dari nilai a atau 0.05 yaitu sebesar 0.6065, hasil yang sama

ditunjukkan pada data penelitian variabel ROA, yang dijelaskan pada Tabel

4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7. Uji Heteroskedastisitas ROA

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.200104 Prob. F(1,22) 0.6590

Obs*R-squared 0.216328 Prob. Chi-Square(1) 0.6419

Page 102: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

87

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa di dalam

model regresi untuk data penelitian ROA tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas. Hal ini ditunjukan dengan nilai Prob. Chi-Square yang

lebih besar dari nilai a atau 0.05 yaitu sebesar 0.6419 dan pada data

penelitian variabel ROE, yang dijelaskan pada Tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8. Uji Heteroskedastisitas ROE

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.420175 Prob. F(1,22) 0.5236

Obs*R-squared 0.449783 Prob. Chi-Square(1) 0.5024

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa di dalam

model regresi untuk data penelitian ROE tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas. Hal ini ditunjukan dengan nilai Prob. Chi-Square yang

lebih besar dari nilai a atau 0.05 yaitu sebesar 0.5024 dan pada data

penelitian variabel BOPO, yang dijelaskan pada Tabel 4.9 di bawah ini:

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 0.481130 Prob. F(1,22) 0.4952

Page 103: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

88

Tabel 4.9. Uji Heteroskedastisitas BOPO

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa di dalam

model regresi untuk data penelitian BOPO tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas. Hal ini ditunjukan dengan nilai Prob. Chi-Square yang

lebih besar dari nilai a atau 0.05 yaitu sebesar 0.5024.

4.2.3.4.Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2017: 125-127) uji autokolerasi bertujuan

menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Kesimpulan yang diambil dari metode ini adalah apabila

nilai Prob. Chi-Square lebih dari a (0.05) maka pada model tidak terjadi

autokorelasi.

Hasil perhitungan uji autokorelasi variabel CAR dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi CAR

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.999328 Prob. F(2,19) 0.1629

Obs*R-squared 4.346619 Prob. Chi-Square(2) 0.1138

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Obs*R-squared 0.513636 Prob. Chi-Square(1) 0.4736

Page 104: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

89

Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa di dalam

model regresi variabel CAR, tidak terdapat gejala autokorelasi. Hal ini

ditunjukan dengan nilai Prob. Chi-Square yang lebih besar dari nilai a atau

0.05 yaitu sebesar 0.1138

Hasil perhitungan uji autokorelasi variabel ROA dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi ROA

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.176863 Prob. F(2,19) 0.8393

Obs*R-squared 0.456921 Prob. Chi-Square(2) 0.7958

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa di dalam

model regresi variabel ROA, tidak terdapat gejala autokorelasi. Hal ini

ditunjukan dengan nilai Prob. Chi-Square yang lebih besar dari nilai a atau

0.05 yaitu sebesar 0.7958.

Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi ROE

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.094369 Prob. F(2,19) 0.9104

Obs*R-squared 0.245896 Prob. Chi-Square(2) 0.8843

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa di dalam

model regresi variabel ROE, tidak terdapat gejala autokorelasi. Hal ini

ditunjukan dengan nilai Prob. Chi-Square yang lebih besar dari nilai a atau

0.05 yaitu sebesar 0.8843.

Page 105: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

90

Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi BOPO

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa di dalam

model regresi variabel BOPO, tidak terdapat gejala autokorelasi. Hal ini

ditunjukan dengan nilai Prob. Chi-Square yang lebih besar dari nilai a atau

0.05 yaitu sebesar 0.2619.

4.3.Analisis Regresi Linier Berganda

4.3.1. Uji t atau Parsial

a. Regresi Linier Berganda Variabel CAR

Tabel 4.14. Hasil Uji t Variabel CAR

Dependent Variable: CAR

Method: Least Squares

Date: 02/16/19 Time: 01:39

Sample: 1 25

Included observations: 25

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 15.46043 1.776129 8.704565 0.0000

EKONOMI 0.136239 0.061791 2.204852 0.0388

LINGKUNGAN -0.072864 0.062884 -1.158697 0.2596

SOSIAL -0.116553 0.065921 -1.768089 0.0916

R-squared 0.208362 Mean dependent var 17.28360

Adjusted R-squared 0.095271 S.D. dependent var 3.403783

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.140549 Prob. F(2,19) 0.3406

Obs*R-squared 2.679723 Prob. Chi-Square(2) 0.2619

Page 106: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

91

Dari tabel 4.14 di atas dapat dituliskan persamaan regresi sebagai berikut:

(CAR it = α + β1 ECit + β2 LNit + β3 SOit )

Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan sebagai berikut:

1. Constant = 15.46043, nilai ini menunjukan bahwa jika variabel

independen dianggap konstan maka pengungkapan pada variabel ekonomi

sebesar 15.46043.

2. Prob indikator ekonomi sebesar 0.0388 menunjukkan bahwa CSR

indikator ekonomi berpengaruh terhadap CAR karena kurang dari 0.05.

Koefisien regresi ekonomi sebesar 0.136239 menunjukkan pengaruh

positif signifikan. Artinya bila pengungkapan indikator ekonomi

mengalami peningkatan sebesar 1% maka akan diikuti kenaikan CAR

perusahaan sebesar 13.62%, dengan asumsi bahwa variabel independen

lain konstan atau tetap

3. Prob indikator lingkungan sebesar 0.2596 menunjukkan bahwa CSR

indikator lingkungan tidak berpengaruh terhadap CAR karena lebih besar

dari 0.05. Koefisien regresi lingkungan sebesar -0.072864 menunjukkan

hasil negatif. Artinya bila pengungkapan indikator lingkungan mengalami

peningkatan sebesar 1% maka akan diikuti penurunan variabel CAR

perusahaan sebesar 7.28%, dengan asumsi bahwa variabel independen lain

konstan atau tetap.

4. Prob indikator lingkungan sebesar 0.0916 menunjukkan bahwa CSR

indikator sosial tidak berpengaruh terhadap CAR karena lebih besar dari

0.05. Koefisien regresi sosial sebesar -0.116553 menunjukkan hasil

negatif. Artinya bila pengungkapan indikator sosial mengalami

peningkatan sebesar 1% maka akan diikuti penurunan variabel CAR

Page 107: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

92

perusahaan sebesar 11.65%, dengan asumsi bahwa variabel independen

lain konstan atau tetap.

5. Koefisien determinasi dilihat dari Adjusted R-squared sebesar 0.095271,

hal ini menunjukkan 9.52% variabel X dapat menjelaskan variabel Y, dan

selebihnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat di dalam

model.

b. Regresi Linier Berganda Variabel ROA

Tabel 4.15. Hasil Uji t Variabel ROA

Dependent Variable: LNROA

Method: Least Squares

Date: 02/16/19 Time: 01:41

Sample: 1 25

Included observations: 25

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.685702 0.491323 -1.395623 0.1774

EKONOMI 0.031921 0.017093 1.867522 0.0758

LINGKUNGAN 0.021518 0.017395 1.237007 0.2297

SOSIAL -0.033281 0.018235 -1.825089 0.0822

R-squared 0.231671 Mean dependent var 0.250228

Adjusted R-squared 0.121909 S.D. dependent var 0.955750

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Dari tabel 4.15 di atas dapat dituliskan persamaan regresi sebagai berikut:

(ROAit = α + β1 ECit + β2 LNit + β3 SOit)

Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan sebagai berikut:

1. Constant = -0.685702, nilai ini menunjukan bahwa jika variabel

independen dianggap konstan maka pengungkapan pada variabel ekonomi

sebesar -0.685702.

2. Prob indikator ekonomi sebesar 0.0758 menunjukkan bahwa CSR

indikator ekonomi tidak berpengaruh terhadap ROA karena lebih besar

Page 108: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

93

dari 0.05. Koefisien regresi ekonomi sebesar 0.031921. Artinya bila

pengungkapan indikator ekonomi mengalami peningkatan sebesar 1%

maka akan diikuti kenaikan ROA perusahaan sebesar 3.19%, dengan

asumsi bahwa variabel independen lain konstan atau tetap.

3. Prob indikator lingkungan sebesar 0.2297 menunjukkan bahwa CSR

indikator lingkungan tidak berpengaruh terhadap ROA karena lebih besar

dari 0.05.Koefisien regresi lingkungan sebesar 0.021518. Artinya bila

pengungkapan indikator lingkungan mengalami peningkatan sebesar 1%

maka akan diikuti kenaikan ROA perusahaan sebesar 2.15%, dengan

asumsi bahwa variabel independen lain konstan atau tetap.

4. Prob indikator sosial sebesar 0.0822 menunjukkan bahwa CSR indikator

sosial tidak berpengaruh terhadap ROA karena lebih besar dari

0.05.Koefisien regresi sosial sebesar -0.033281. Artinya bila

pengungkapan indikator sosial mengalami peningkatan sebesar 1% maka

akan diikuti penurunan variabel ROA perusahaan sebesar 3.32%, dengan

asumsi bahwa variabel independen lain konstan atau tetap.

5. Koefisien determinasi dilihat dari Adjusted R-squared sebesar 0.121909,

hal ini menunjukkan 12.19% variabel X dapat menjelaskan variabel Y,

dan selebihnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat di dalam

model.

c. Regresi Linier Berganda Variabel ROE

Tabel 4.16. Hasil Uji t Variabel ROE

Dependent Variable: LNROE

Method: Least Squares

Date: 02/16/19 Time: 01:44

Sample: 1 25

Included observations: 25

Page 109: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

94

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.346471 0.471602 2.855102 0.0095

EKONOMI 0.028187 0.016407 1.718002 0.1005

LINGKUNGAN 0.024694 0.016697 1.478938 0.1540

SOSIAL -0.026950 0.017503 -1.539688 0.1386

R-squared 0.251806 Mean dependent var 2.352975

Adjusted R-squared 0.144921 S.D. dependent var 0.929649

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Dari tabel 4.16 di atas dapat dituliskan persamaan regresi sebagai berikut:

(ROE it = α + β1, ECit + β2, LNit + β3, SOit)

Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan sebagai berikut:

1. Constant = 1.346471, nilai ini menunjukan bahwa jika variabel independen

dianggap konstan maka pengungkapan pada variabel ekonomi sebesar

1.346471.

2. Prob indikator ekonomi sebesar 0.1005 menunjukkan bahwa CSR indikator

ekonomi tidak berpengaruh terhadap ROE karena lebih besar dari 0.05.

Koefisien regresi ekonomi sebesar 0.028187. Artinya bila pengungkapan

indikator ekonomi mengalami peningkatan sebesar 1% maka akan diikuti

kenaikan ROE perusahaan sebesar 2.81%, dengan asumsi bahwa variabel

independen lain konstan atau tetap.

3. Prob indikator lingkungan sebesar 0.1540 menunjukkan bahwa CSR

indikator lingkungan tidak berpengaruh terhadap ROE karena lebih besar

dari 0.05. Koefisien regresi lingkungan sebesar 0.024694. Artinya bila

pengungkapan indikator lingkungan mengalami peningkatan sebesar 1%

maka akan diikuti kenaikan ROE perusahaan sebesar 2.46 %, dengan

asumsi bahwa variabel independen lain konstan atau tetap.

Page 110: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

95

4. Prob indikator sosial sebesar 0.1386 menunjukkan bahwa CSR indikator

sosial tidak berpengaruh terhadap ROE karena lebih besar dari 0.05.

Koefisien regresi sosial sebesar -0.026950. Artinya bila pengungkapan

indikator sosial mengalami peningkatan sebesar 1% maka akan diikuti

penurunan variabel ROE perusahaan sebesar 2.69%, dengan asumsi bahwa

variabel independen lain konstan atau tetap.

5. Koefisien determinasi dilihat dari Adjusted R-squared sebesar 0.144921, hal

ini menunjukkan 14.49% variabel X dapat menjelaskan variabel Y, dan

selebihnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat di dalam model.

d. Regresi Linier Berganda Variabel BOPO

Tabel 4.17. Uji t Variabel BOPO

Dependent Variable: LNBOPO

Method: Least Squares

Date: 02/16/19 Time: 01:46

Sample: 1 25

Included observations: 25

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.549089 0.013855 111.8065 0.0000

EKONOMI -0.002332 0.000482 -4.837121 0.0001

LINGKUNGAN 0.000294 0.000491 0.600149 0.5548

SOSIAL 0.001794 0.000514 3.487839 0.0022

R-squared 0.541134 Mean dependent var 1.494303

Adjusted R-squared 0.475582 S.D. dependent var 0.034875

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Dari tabel 4.17 di atas dapat dituliskan persamaan regresi sebagai berikut:

(BOPOit = α + β1 ECit + β2 LNit + β3 SOit )

Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan sebagai berikut:

Page 111: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

96

1. Constant = 1.549089, nilai ini menunjukan bahwa jika variabel

independen dianggap konstan maka pengungkapan pada variabel ekonomi

sebesar 1.549089.

2. Prob indikator ekonomi sebesar 0.0001 menunjukkan bahwa CSR

indikator ekonomi berpengaruh terhadap BOPO karena kurang dari 0.05.

Koefisien regresi ekonomi sebesar -0.002332 menunjukkan CSR indikator

ekonomi berpengaruh negatif. Artinya bila pengungkapan indikator

ekonomi mengalami peningkatan sebesar 1% maka akan diikuti

penurunan variabel BOPO perusahaan sebesar 0.23%, dengan asumsi

bahwa variabel independen lain konstan atau tetap.

3. Prob indikator lingkungan sebesar 0.5548 menunjukkan bahwa CSR

indikator lingkungan tidak berpengaruh terhadap BOPO karena lebih

besar dari 0.05. Koefisien regresi lingkungan sebesar 0.000294. Artinya

bila pengungkapan indikator lingkungan mengalami peningkatan sebesar

1% maka akan diikuti kenaikan BOPO perusahaan sebesar 0.02%, dengan

asumsi bahwa variabel independen lain konstan atau tetap.

4. Prob indikator sosial sebesar 0.0022 menunjukkan bahwa CSR indikator

sosial berpengaruh terhadap BOPO karena kurang dari 0.05. Koefisien

regresi sosial sebesar 0.001794 menunjukkan CSR indikator ekonomi

berpengaruh positif. Artinya bila pengungkapan indikator sosial

mengalami peningkatan sebesar 1% maka akan diikuti kenaikan BOPO

perusahaan sebesar 0.17%, dengan asumsi bahwa variabel independen lain

konstan atau tetap.

5. Koefisien determinasi dilihat dari Adjusted R-squared sebesar 0.475582,

hal ini menunjukkan 47.55% variabel X dapat menjelaskan variabel Y,

Page 112: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

97

dan selebihnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat di dalam

model.

4.3.2. Uji Simultan/ Uji F (overall significance test)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen

dalam model penelitian memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali

dan Ratmono: 2013). Tabel 4.19 di bawah menunjukan hasil dari uji F variabel

CAR :

Tabel 4.18 Hasil uji F variabel CAR

R-squared 0.208362 Mean dependent var 17.28360

Adjusted R-squared 0.095271 S.D. dependent var 3.403783

S.E. of regression 3.237585 Akaike info criterion 5.333179

Sum squared resid 220.1211 Schwarz criterion 5.528199

Log likelihood -62.66474 Hannan-Quinn criter. 5.387270

F-statistic 1.842424 Durbin-Watson stat 2.332550

Prob(F-statistic) 0.170414

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Dari tabel 4.18 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara simultan

indikator pengungkapan ekonomi, sosial dan lingkungan tidak berpengaruh

terhadap CAR. Hal ini dibuktikan dengan nilai F sebesar 1.842424 dengan nilai

probabilitas sebesar 0.170414 yang lebih dari tingkat signifikansi 5% atau 0.05.

Dengan demikian secara simultan variabel independen dalam penelitian ini tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Tabel 4.19 Hasil uji F variabel ROA

R-squared 0.231671 Mean dependent var 0.250228

Adjusted R-squared 0.121909 S.D. dependent var 0.955750

S.E. of regression 0.895600 Akaike info criterion 2.763000

Sum squared resid 16.84407 Schwarz criterion 2.958020

Log likelihood -30.53750 Hannan-Quinn criter. 2.817090

F-statistic 2.110676 Durbin-Watson stat 1.807639

Page 113: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

98

Prob(F-statistic) 0.129342

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Dari tabel 4.19 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara simultan

indikator pengungkapan ekonomi, sosial dan lingkungan tidak berpengaruh

terhadap ROA. Hal ini dibuktikan dengan nilai F sebesar 2.110676 dengan nilai

probabilitas sebesar 0.129342 yang lebih dari tingkat signifikansi 5% atau 0.05.

Dengan demikian secara simultan variabel independen dalam penelitian ini tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Tabel 4.20 Hasil uji F variabel ROE

R-squared 0.251806 Mean dependent var 2.352975

Adjusted R-squared 0.144921 S.D. dependent var 0.929649

S.E. of regression 0.859651 Akaike info criterion 2.681066

Sum squared resid 15.51900 Schwarz criterion 2.876087

Log likelihood -29.51333 Hannan-Quinn criter. 2.735157

F-statistic 2.355858 Durbin-Watson stat 1.800111

Prob(F-statistic) 0.100911

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Dari tabel 4.20 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara simultan

indikator pengungkapan ekonomi, sosial dan lingkungan tidak berpengaruh

terhadap ROE. Hal ini dibuktikan dengan nilai F sebesar 2.355858 dengan nilai

probabilitas sebesar 0.100911 yang lebih dari tingkat signifikansi 5% atau 0.05.

Dengan demikian secara simultan variabel independen dalam penelitian ini tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Tabel 4.21 Hasil uji F variabel BOPO

R-squared 0.541134 Mean dependent var 1.494303

Adjusted R-squared 0.475582 S.D. dependent var 0.034875

S.E. of regression 0.025256 Akaike info criterion -4.373899

Sum squared resid 0.013395 Schwarz criterion -4.178879

Log likelihood 58.67374 Hannan-Quinn criter. -4.319809

Page 114: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

99

F-statistic 8.255007 Durbin-Watson stat 2.167635

Prob(F-statistic) 0.000808

Sumber: Hasil output Eviews, 2019

Dari tabel 4.21 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara simultan

indikator pengungkapan ekonomi, sosial dan lingkungan berpengaruh terhadap

BOPO. Hal ini dibuktikan dengan nilai F sebesar 8.255007 dengan nilai

probabilitas sebesar 0.000808 yang kurang dari tingkat signifikansi 5% atau 0.05.

Dengan demikian secara simultan variabel independen dalam penelitian ini

berpengaruh terhadap variabel dependen.

4.4.Pembahasan

4.4.1. Pengungkapan CSR dan CAR

Berdasarkan tabel 4.18 diatas dapat dikatakan bahwa data CSR terhadap

CAR tidak memiliki pengaruh secara simultan. Hal ini menunjukkan bahwa

dalam berinvestasi para investor tidak melihat seberapa besar pengungkapan

CSR-nya, karena besarnya pengungkapan CSR tidak mencerminkan kondisi

CAR-nya, yang dilihat oleh investor lebih banyak pada laporan keuangannya saja.

Tidak berpengaruhnya pengungkapan CSR terhadap CAR, hal ini

didukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Juniarti (2012) yang

menyatakan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap CAR dan penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Agustine (2014) yang menyatakan

bahwa investor tidak melihat kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan

karena aktivitas CSR di Indonesia merupakan hal yang relatif baru sehingga

investor tidak mempertimbangkan hal tersebut. Purwaningsih & Wirajaya

(2014) menyatakan bahwa CSR yang diungkapkan perusahaan bukan faktor

penting yang menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi.

Page 115: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

100

Hal tersebut bertolak belakang dengan penelitian (Tito, 2010) bahwa

pengungkapan CSR mempunyai dampak atau pengaruh terhadap kinerja

keuangan yang diukur menggunakan CAR. Karena dengan adanya

pengungkapan CSR yang merupakan keinginan stakeholder untuk meminimalisir

kerugian dan meningkatkan aktivitasnya serta sebagai wujud tanggung jawab

kepada para stakeholder. Maka reputasi perusahaan akan terlindungi dihadapan

stakeholdernya dan lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan dengan nilai

yang baik. Reputasi yang baik inilah yang akan membuat stakeholder

menanamkan modalnya ke perusahaan, sehingga pengungkapan CSR

berpengaruh terhadap CAR.

Secara parsial pada indikator ekonomi, Ha CSR indikator ekonomi

berpengaruh terhadap CAR diterima, dilihat dari tabel 4.14 bahwa CSR indikator

ekonomi berpengaruh positif terhadap CAR. Saat CSR tinggi maka modal yang di

dapatkan oleh investor juga akan tinggi. Hal ini dikarenakan saat indikator

ekonomi diungkapkan lebih banyak maka stakeholder, masyarakat dan

pemerintah akan melihat pengungkapan CSR dalam indikator ekonomi lebih

transparan. Sehingga membuat kepercayaan stakeholder, masyarakat dan

pemerintah semakin tinggi. Saat kepercayaan stakeholder tinggi maka akan

mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi sehingga mempengaruhi kecukupan

modal bank syariah.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian terdahulu Lindawati & Puspita

(2015), yang menyatakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan dalam aspek

ekonomi mendominasi pelaksanaan tanggung jawab perusahaan kepada

stakeholder. Hal ini dikarenakan tanggung jawab ekonomi merupakan prasyarat

Page 116: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

101

untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang lain seperti tanggung jawab

legal, etis, dan kemitraan.

Berbeda dengan pengungkapan CSR pada indikator lingkungan, Ho CSR

variabel lingkungan tidak berpengaruh terhadap CAR di terima dan Ho CSR

variabel sosial tidak berpengaruh terhadap CAR di terima. Hal tersebut karena

indikator lingkungan dan sosial tidak memiliki hubungan secara langsung dengan

investor, sehingga investor belum mempertimbangkan indikator tersebut.

Didukung dengan penelitian Oktavia et al (2017), dimana CSR merupakan hal

yang relatif baru sehingga investor tidak mempertimbangkan hal tersebut.

Purwaningsih et al (2014) juga menyatakan bahwa CSR yang diungkapkan

perusahaan bukan faktor penting yang menjadi pertimbangan investor dalam

berinvestasi.

4.4.2. Pengungkapan CSR dan ROA

Berdasarkan dari tabel 4.19 diatas dapat dikatakan bahwa pengungkapan

CSR terhadap ROA tidak memiliki pengaruh secara simultan. Hal ini disebabkan

karena manajemen perusahaan tidak merasa perlu untuk memberikan informasi

sosial karena informasi tersebut tidak terlalu mempengaruhi posisi dan

kompensasi yang diterima oleh manajemen perusahaan. Karena perusahaan

menganggap pengungkapan sosial dan lingkungan pada CSR tidak berdampak

langsung dengan pebankan syariah. Berdasarkan SOP bank syariah bahwa

besaran dana CSR yang dikeluarkan ditentukan berdasarkan ROA dan ROE tahun

sebelumnya, sehingga CSR tidak berpengaruh terhadap ROA dan ROE.

Pada laporan tahunan perusahaan setelah ROA di catat dan di

publikasikan maka besaran dana CSR dikeluarkan, sehingga pengungkapan CSR

tidak mempengaruhi ROA. Hal ini didukung dengan penelitian terdahulu

Page 117: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

102

(Winardi, 2009) yang menyampaikan jenis perusahaan perbankan yang tidak

berdampak langsung pada sumber daya alam juga merupakan salah satu faktor

kecilnya suatu pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas

(ROA). Sehingga, dengan melakukan pengungkapan CSR tidak dapat

memberikan dampak atau mempengaruhi ROA perusahaan. Namun berbeda

dengan penelitian (M Rosdwianti, Moch. Dzulkirom AR, Zahroh Z.A, 2019)

yang menunjukan bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap ROA

perusahaan, karena saat CSR banyak diungkapkan maka akan menaikkan citra

perusahaan di depan investor dan akan meningkatkan profitabilitas.

Secara parsial pada indikator ekonomi, Ho CSR variabel ekonomi tidak

berpengaruh terhadap ROA di terima, karena penelitian ini dilakukan dalam

jangka waktu yang pendek sehingga tidak bisa menggambarkan secara

keseluruhan mengenai pengaruh CSR terhadap indikator ekonomi. Hal ini sesuai

dengan penelitian terdahulu (Sakti, 2015) mengatakan bahwa akan membutuhkan

waktu yang panjang untuk mengetahui efek dari pembangunan reputasi yang baik

bagi perusahaan yang memilih untuk melakukan pengungkapan secara sukarela,

sehingga tidak berpengaruh pada indikator ekonomi.

Pada indikator lingkungan, Ho CSR variabel lingkungan tidak

berpengaruh terhadap ROA di terima, karena dampak lingkungan akan terasa

setelah mangsa pasar bergerak ke arah positif, perusahaan akan berkembang dan

kinerja keuangannyapun akan membaik. Namun dalam jangka waktu yang

pendek, dampak tersebut tidak dapat terlihat karena pengaruh pengungkapan

kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan tidak terjadi secara

cepat atau instan. Pada indikator lingkungan juga tidak berhubungan langsung

dengan bank syariah, hal ini sesuai dengan penulisan terdahulu (Winardi, 2009)

Page 118: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

103

yang menyampaikan jenis perusahaan perbankan yang tidak berdampak langsung

pada sumber daya alam juga merupakan salah satu faktor kecilnya suatu

pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Sesuai SOP

pada penyusunan laporan keuangan perbankan syariah, ROA perusahaan di

publikasikan pada akhir tahun tutup buku, sedangkan CSR di keluarkan pada

awal tahun berikutnya saat RUPS. Hal tersebut membuat CSR tidak berpengaruh

terhadap besarnya ROA.

Pada indikator sosial Ho CSR variabel sosial tidak berpengaruh terhadap

ROA di terima, karena indikator sosial mempengaruhi nilai perusahaan secara

bertahap. Setelah mempengaruhi nilai perusahaan, indikator sosial akan

mempengaruhi mangsa pasar, setelahnya mempengaruhi kinerja keuangan

perusahaan. Semua itu terjadi dalam jangka panjang sehingga dalam jangka

pendek indikator sosial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Hal ini sesuai dengan Adhima (2010) yang menyatakan

bahwa pengungkapan kinerja sosial bersifat netral terhadap kinerja keuangan

perusahaan sehingga indikator sosial tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Hasil penelitan ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan (N. Burhan & Rahmanti, 2015) yang menyampaikan bahwa social

perforamance disclosure memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja keuangan perusahaan karena berinvestasi dalam perusahaan yang

menguntungkan dan bertanggung jawab secara sosial akan lebih baik daripada

berinvestasi di perusahaan dengan profitabilitas tinggi tetapi telah mengabaikan

lingkungan.

Page 119: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

104

Tinginya pengungkapan CSR tidak mempengaruhi besarnya ROA

perusahaan. Karena ketika pengungkapan CSR tinggi tidak akan membuat margin

bertambah. Hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya apresiasi dan respon

positif dari stakeholder terhadap aktivitas maupun pengungkapan CSR. Pengaruh

dari implementasi CSR membutuhkan waktu yang lebih lama atau dalam jangka

panjang, dan tidak bisa dilihat dalam jangka waktu pendek. Sesuai dengan

penulisan terdahulu (Sitorus & Mangoting, 2014) yang menyampaikan bahwa

variabel ekonomi, lingkungan, tenaga kerja, hak asasi manusia,

kemasyarakatan dan tanggung jawab produk tidak berpengaruh terhadap

profit perusahaan consumer goods di Indonesia. Berbeda dengan penelitian (M

Rosdwianti Moch. Dzulkirom AR Zahroh Z.A, 2019) bahwa CSR berpengaruh

signifikan terhadap ROA perusahaan karena pelaksanaan CSR menciptakan citra

yang baik bagi perusahaan sehingga mempengaruhi ROA.

4.4.3. Pengungkapan CSR terhadap ROE

Berdasarkan dari tabel 4.20 diatas dapat dikatakan bahwa data CSR

terhadap ROE tidak memiliki pengaruh secara simultan. Kegiatan CSR yang

dilakukan di Indonesia bersifat mandatory sehingga CSR yang dilakukan

merupakan sebuah upaya perusahaan untuk meyakinkan konsumen untuk

memilih produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Banyak atau sedikit kegiatan

CSR tidak akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk yang

ditawarkan perusahaan, sehingga tidak mempengaruhi profitabilitas/ROE

perusahaan. Sesuai SOP pada penyusunan laporan perbankan syariah, ROE

perusahaan di publikasikan pada akhir tahun tutup buku, sedangkan CSR di

keluarkan pada awal tahun berikutnya saat RUPS. Hal tersebut membuat

besarnya pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap besarnya ROE.

Page 120: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

105

Hal ini di dukung dengan penelitian terdahulu (Mantaputri & Widodo,

2016) bahwa CSR tidak terdapat pengaruh signifikan antara pengungkapan CSR

terhadap ROA maupun ROE karena pengungkapan sosial tidak terlalu

mempengaruhi posisi dan kompensasi yang diterima oleh manajemen perusahaan.

Berbeda dengan penelitian (Tito, 2010) hasil menunjukkan bahwa

pengungkapan CSR mempunyai dampak atau pengaruh terhadap kinerja

keuangan yang diukur menggunakan ROE karena dengan adanya

pengungkapan CSR yang merupakan keinginan stakeholder untuk meminimalisir

kerugian dan meningkatkan aktivitasnya serta sebagai wujud tanggung jawab

kepada para stakeholder. Maka reputasi perusahaan akan terlindungi dihadapan

stakeholdernya dan lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan dengan nilai

yang baik. Sehingga dengan pengungkapan CSR akan meningkatkan

profitabilitasnya.

Secara parsial pada indikator ekonomi, Ho CSR variabel ekonomi tidak

berpengaruh terhadap ROE di terima, karena penelitian ini dilakukan dalam

jangka waktu yang pendek sehingga tidak bisa menggambarkan secara

keseluruhan mengenai pengaruh pengungkapan CSR variabel ekonomi terhadap

ROE. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu (Sakti, 2015) yang mengatakan

bahwa akan membutuhkan waktu yang panjang untuk mengetahui efek dari

pembangunan reputasi yang baik bagi perusahaan yang memilih untuk melakukan

pengungkapan secara sukarela, sehingga tidak berpengaruh pada indikator

ekonomi.

Pada indikator lingkungan, Ho Pengungkapan CSR dalam indikator

lingkungan tidak berpengaruh terhadap ROE diterima karena dampak lingkungan

akan terasa setelah mangsa pasar meningkat. Perusahaan akan berkembang dan

Page 121: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

106

kinerja keuangannyapun akan membaik. Namun dalam jangka waktu yang

pendek, dampak tersebut tidak dapat terlihat karena pengaruh pengungkapan

kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan tidak terjadi secara

cepat.

Pada indikator sosial, Ho Pengungkapan CSR dalam indikator sosial tidak

berpengaruh terhadap ROE diterima, karena indikator sosial mempengaruhi nilai

perusahaan secara bertahap. Setelah mempengaruhi nilai perusahaan, indikator

sosial akan mempengaruhi efek pasar dan masyarakat, setelahnya mempengaruhi

kinerja keuangan perusahaan. Semua itu terjadi dalam jangka panjang sehingga

dalam jangka pendek indikator sosial tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan

Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu Sakti (2015) yang

menyampaikan CSRDI tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE karena perusahaan

tambang tidak berhubungan secara langsung dengan masyarakat. Aras et al

(2010) juga menambahkan bahwa penemuan ini disebabkan karena CSR masih

belum pantas untuk dikaitkan dengan kinerja keuangan dan ekonomi perusahaan

pada negara berkembang saat ini. Penemuan yang sama juga ditemukan oleh

Criso istomo et al (2011) dimana ia tidak menemukan adanya hubungan CSR

dengan financial accounting performance.

Berbeda dengan penelitian Margaretha, Farah; Witedjo (2014) bahwa

CSR menghasilkan pengaruh negatif signifikan terhadap ROE karena dalam

pengungkapan CSR mengeluarkan biaya dan akan mengurangi ROE perusahaan.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Makni et al (2008) yang menemukan

Page 122: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

107

pengaruh negatif yang signifikan CSR dimensi lingkungan terhadap ROE karena

pengungkapan CSR akan mengurangi ROE perusahaan.

Hal ini menunjukkan bahwa tingginya penggungkapan CSR indikator

ekonomi, lingkungan dan sosial tidak memiliki pengaruh terhadap ROE

perusahaan karena kegiatan CSR yang dilakukan di Indonesia bersifat mandatory

sehingga CSR yang dilakukan merupakan sebuah upaya perusahaan untuk

meyakinkan konsumen untuk memilih produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Sehingga banyak atau sedikit kegiatan CSR tidak akan mempengaruhi keputusan

konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan perusahaan, sehingga tidak

akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan dalam bentuk ROE.

Pada penelitian ini CSR indikator ekonomi, lingkungan sosial tidak

memberikan pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, karena menurut Riven

BTS & Paskah Ika Nugroho (2018) kegiatan CSR ini akan dirasakan dalam

jangka panjang. Didukung juga dengan teori legitimasi yang mengatakan bahwa

jika profitability suatu perusahaan memperoleh laba yang tinggi, maka

perusahaan tidak perlu melaporkan informasi keuangan sehingga dapat

menimbulkan atau mengganggu sistematika pelaporan keuangan suatu

perusahaan tersebut.

4.4.4. Pengungkapan CSR terhadap BOPO

Berdasarkan dari tabel 4.21 diatas dapat dikatakan bahwa secara simultan

CSR terhadap BOPO memiliki pengaruh. Hal ini didukung dengan penelitian

terdahulu Permanasari (2016) bahwa penerapan Corporate Social Responsibility

berpengaruh terhadap biaya operasi perusahaan karena CSR yang tinggi akan

meningkatkan biaya operasional perusahaan. Berbeda dengan penelitian

(Kristanto, 2015) yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR)

Page 123: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

108

tidak berpengaruh terhadap BOPO perusahaan karena perusahaan

mengungkapkan CSR hanya untuk mematuhi undang-undang dan tidak

berpengaruh terhadap biaya operasional.

Secara parsial pada indikator ekonomi berpengaruh dengan variabel

BOPO sehingga Ha pengungkapan CSR indikator ekonomi berpengaruh terhadap

BOPO diterima, arah hubungannya negatif sehingga saat CSR ekonomi

meningkat maka BOPO perusahaan akan menurun.

Semakin tinggi CSR indikator ekonomi maka akan semakin rendah BOPO

nya, karena aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan akan mengurangi biaya

operasional yang dikeluarkan. Semakin tinggi pengungkapan indikator

ekonominya maka semakin membuktikan perusahaan tersebut melakukan

kegiatan ekonomi dengan melakukan penghematan dalam penggunaan sumber

daya sehingga akan menurunkan biaya operasionalnya. Hal ini di dukung dengan

penulisan (Riven BTS & Paskah Ika Nugroho, 2018) pada perusahaan-perusahaan

di Republik Ceko mengemukakan bahwa CSR berpengaruh positif terhadap profit

yang disebabkan oleh penurunan biaya. Dengan demikian, CSR berpengaruh

menurunkan biaya perusahaan.

Secara parsial pada indikator lingkungan tidak berpengaruh dengan

variabel BOPO, sehingga Ho pengaruh CSR variabel lingkungan tidak

berpengaruh terhadap BOPO di terima. Artinya saat pengungkapan CSR besar

maka tidak berpengaruh terhadap BOPO, karena pengungkapan indikator

lingkungan dampaknya tidak bisa dilihat dalam jangka waktu pendek. Hal ini

disebabkan timbal balik dari lingkungan akan diketahui dalam jangka waktu

panjang, apabila hanya dilihat dari laporan tahunan perusahaan dalam jangka

Page 124: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

109

waktu pendek maka tidak akan terlihat pengaruhnya terhadap BOPO. Konsentrasi

dari CSR juga lebih banyak ke indikator sosial daripada lingkungan.

Hal tersebut di dukung dengan tulisan terdahulu (Riven BTS & Paskah

Ika Nugroho, 2018) yang menyatakan bahwa dalam tanggung jawab sosial

terbanyak di Indonesia adalah berupa kegiatan kepedulian terhadap

masyarakat sekitar dan kesejahteraan karyawan. Bukan kegiatan kepedulian

untuk pemeliharaan lingkungan, penghematan, dan konservasi energi. Hal

inilah yang menyebabkan CSR di Indonesia tidak berpengaruh signifikan

mempengaruhi penjualan dan biaya operasional perusahaan.

Secara parsial pada indikator sosial berpengaruh dengan variabel BOPO

sehingga Ha pengaruh pengungkapan CSR variabel sosial berpengaruh terhadap

BOPO diterima, dan menunjukkan hubungan yang positif. Artinya saat CSR

indikator sosial meningkat maka BOPO juga akan meningkat. CSR indikator

sosial banyak diungkapkan maka pemangku kepentingan akan melihatnya ke arah

yang positif, karena perusahaan perduli dengan masyarakat atau sosial. Hal

tersebut akan meningkatkan biaya operasional melalui kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan.

Hal ini di dukung oleh Leki et al (2013) dalam tanggung jawab sosial

terbanyak di Indonesia adalah berupa kegiatan kepedulian terhadap

masyarakat sekitar dan kesejahteraan karyawan. Semakin banyak perusahaan

mengungkapkan kegiatan sosialnya maka terlihat perusahaan banyak melakukan

kegiatan sosial yang setiap kegiatannya mengeluarkan biaya, secara otomatis

akan meningkatkan BOPO.

Hal tersebut di sampaikan juga oleh (Reni & Anggraini, 2006) bahwa

perusahaan harus menyajikan laba yang lebih tinggi pada saat sekarang

Page 125: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

110

dibandingkan laba di masa depan. Supaya perusahaan dapat menyajikan laba

yang lebih tinggi, maka perusahaan harus mengurangi biaya-biaya (termasuk

biaya-biaya untuk mengungkapkan informasi sosial). Dari penulisn terdahulu

maka dapat terlihat bahwa semakin tinggi mengungkapkan informasi sosial akan

semakin tinggi juga biaya operasionalnya.

Hasil pembahasan pada penelitian yang di lakukan oleh penulis juga dapat

memperlihatkan seberapa besar variabel X dapat menjelaskan variabel Y sebagai

berikut:

a. Adjusted R-squared sebesar 0.095271, hal ini menunjukkan 9.52% variabel

pengungkapan CSR dapat menjelaskan variabel CAR, dan selebihnya

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat di dalam model.

b. Adjusted R-squared sebesar 0.121909, hal ini menunjukkan 12.19% variabel

CSR dapat menjelaskan variabel ROA, dan selebihnya dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak terdapat di dalam model.

c. Adjusted R-squared sebesar 0.144921, hal ini menunjukkan 14.49% variabel

CSR dapat menjelaskan variabel ROE, dan selebihnya dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak terdapat di dalam model.

d. Adjusted R-squared sebesar 0.475582, hal ini menunjukkan 47.55% variabel

CSR dapat menjelaskan variabel BOPO, dan selebihnya dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak terdapat di dalam model.

Secara garis besar mengenai Pengungkapan CSR dan pengaruhnya

terhadap kinerja keuangan tergambar dari hasil sebagai berikut:

a. CSR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas karena SOP pada penyusunan

laporan perbankan syariah, ROA dan ROE perusahaan di publikasikan pada

akhir tahun tutup buku, sedangkan CSR di keluarkan pada awal tahun

Page 126: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

111

berikutnya saat RUPS. Hal tersebut membuat besarnya pengungkapan CSR

tidak berpengaruh terhadap besarnya ROA dan ROE.

b. CSR indikator ekonomi berpengaruh positif terhadap CAR diungkapkan

lebih banyak maka stakeholder, masyarakat dan pemerintah akan melihat

pengungkapan CSR dalam indikator ekonomi lebih transparan. Sehingga

membuat kepercayaan stakeholder, masyarakat dan pemerintah semakin

tinggi. Saat kepercayaan stakeholder tinggi maka akan mempengaruhi

keputusan untuk berinvestasi sehingga mempengaruhi kecukupan modal

bank syariah.

c. CSR indikator ekonomi berpengaruh negatif terhadap BOPO karena

semakin tinggi pengungkapan indikator ekonominya maka semakin

membuktikan perusahaan tersebut melakukan kegiatan ekonomi dengan

melakukan penghematan dalam penggunaan sumber daya sehingga akan

menurunkan biaya operasionalnya.

d. CSR indikator sosial berpengaruh positif terhadap BOPO banyak

diungkapkan maka pemangku kepentingan akan melihatnya ke arah yang

positif, karena perusahaan perduli dengan masyarakat atau sosial. Hal

tersebut akan meningkatkan biaya operasional melalui kegiatan-kegiatan

yang dilakukan oleh perusahaan.

e. CSR indikator sosial tidak berpengaruh terhadap CAR karena indikator sosial

tidak memiliki hubungan secara langsung dengan investor, sehingga investor

belum mempertimbangkan indikator tersebut.

f. CSR indikator lingkungan tidak berpengaruh terhadap CAR, ROA, ROE,

BOPO karena pada indikator lingkungan tidaka da hubungan langsung

dengan bank syariah, sehingga tidak berpengaruh terhadap bank syariah.

Page 127: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

112

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil output data regresi linier berganda dan pembahasan yang telah

diuraikan diatas, maka dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab

rumusan masalah ialah sebagai berikut:

a. Variabel pengungkapan CSR indikator ekonomi secara parsial berpengaruh

terhadap CAR pada BUS dan UUS periode 2014-2017. Berbeda dengan variabel

pengungkapan CSR indikator lingkungan dan sosial secara parsial tidak

berpengaruh terhadap CAR pada BUS dan UUS periode 2014-2017.

b. Variabel pengungkapan CSR indikator ekonomi, lingkungan dan sosial secara

parsial tidak berpengaruh terhadap ROA pada BUS dan UUS periode 2014-2017.

c. Variabel pengungkapan CSR indikator ekonomi, ligkungan dan sosial secara

parsial tidak berpengaruh terhadap ROE pada BUS dan UUS periode 2014-2017.

d. Variabel pengungkapan CSR indikator ekonomi dan sosial secara parsial

berpengaruh terhadap BOPO pada BUS dan UUS periode 2014-2017. Berbeda

dengan variabel pengungkapan CSR indikator lingkungan secara parsial tidak

berpengaruh terhadap BOPO pada BUS dan UUS periode 2014-2017.

e. Berdasarkan uji F atau uji Simultan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan

bahwa pengungkapan CSR tidak memiliki pengaruh terhadap CAR pada BUS

dan UUS periode 2014-2017.

f. Berdasarkan uji F atau uji Simultan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan

bahwa pengungkapan CSR tidak memiliki pengaruh terhadap ROA pada BUS

dan UUS periode 2014-2017.

Page 128: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

113

g. Berdasarkan uji F atau uji Simultan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan

bahwa pengungkapan CSR tidak memiliki pengaruh terhadap ROE BUS dan

UUS periode 2014-2017.

h. Berdasarkan uji F atau uji Simultan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan

bahwa pengungkapan CSR memiliki pengaruh terhadap BOPO pada BUS dan

UUS periode 2014-2017.

5.2.Saran

a. Penelitian selanjutnya

Saran penulis dalam penelitian ini antara lain, peneliti selanjutnya hendaknya

dapat menambah sampel penelitian maupun rentang waktu penelitian, sehingga

memiliki titik observasi yang lebih banyak dan lebih mencerminkan keadaan

sebenarnya. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengembangkan dan

menambahkan variabel dependen lain guna mengetahui adakah variabel-variabel

yang secara teoritis berpengaruh terhadap pengungkapan CSR perbankan syariah.

Penelitian selanjutnya juga diharapkan menggunakan kuisioner (metode

penelitian kualitatif).

b. Bank syariah

Saran untuk bank syariah yaitu perlu adanya peningkatan presentase

pengungkapan karena terbukti dari penelitian diatas bahwa pengungkapan CSR

berpengaruh terhadap BOPO, meskipun secara simultan tidak berpengaruh

terhadap CAR, ROA, dan ROE. perusahaan tetap diharapkan dapat menerapkan

CSR lebih efektif lagi sebagai salah satu strategi yang menjadi keunggulan

kompetitif perusahaan dibandingkan dengan kompetitor lain. Hal ini dikarenakan

CSR tidak hanya dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan, tetapi

juga bermanfaat bagi perusahaan itu sendiri dalam keberlanjutan usahanya.

Page 129: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

114

c. Investor

Investor harus mempertimbangkan profit dan berkelanjutan bank syariah.Bank

yang mengungkan laporan CSR secara berkesinambungan akan memiliki citra

yang baik di masyarakat sehingga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Pada saat masyarakat percaya dengan bank syariah maka akan meningkatkan

loyalitasnya terhadap bank syariah. Dengan demikian keberlanjutan perusahaan

akan terjaga dengan pelaksanaan CSR yang baik.

d. Pemerintah dan Lembaga Regulalator

- Pemerintah diharapkan mengeluarkan peraturan yang lebih jelas terkait

dengan CSR. Peraturan terkait dengan CSR harus bisa di terima oleh semua

lapisan masyarakat dan perusahaan. Pemerintah juga harus berperan aktif

dalam sosialisasi betapa pentingnya laporan CSR pada unit-unt bisnis ataupun

masyarakat karena perusahaan dan masyarakat merupakan dua hal yang tidak

dapat terpisahkan, sehingga keduanya harus mengetahui betapa pentingnya

laporan CSR untuk diungkapkan.

- Laporan CSR terbatas pada laporan sustainability report yang dibuat

pertahun, sarannya agar dibuatkan formulasi laporan jangka panjang

tersendiri (5 tahun), agar bisa terlihat dan terungkap manfaat dan dampak

jangka panjang investasi CSR.

- Indikator GRI seharusnya mampu mengukur dampak lingkungan yang

bersifat jangka panjang, termasuk dalam hal pembiayaan perbankan syariah

terhadap perusahaan-perusahaan yang menjadi nasabah pembiayaan.

e. Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu;

- Jumlah sampel penelitian yang relatif terbatas sejumlah 4 BUS dan 7 UUS

data bank syariah dari total populasi penelitian sejumlah 34 Bank syariah di

Page 130: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

115

Indonesia. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah

sampel penelitian.

- Dalam penelitian ini hanya menggunakan periode penelitian selama 4 tahun,

sehingga hasil jangka panjang diabaikan. Untuk penelitian selanjutnya

disarankan untuk memperpanjang periode, sehingga menghasilkan sampel

yang lebih banyak.

Page 131: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

116

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Andreas Lako. (2011). Dekonstruksi CSR & Reformasi Paradigma Bisnis & Akuntansi.

Semarang: Erlangga.

Andreas Lako. (2014). Green Economy menghijaukan ekonomi bisnis & akuntansi.

Semarang: Erlangga.

Imam Ghozali, Dwi Ratmono. (2017). Analisis Multivariat dan Ekonometrika teori, konsep,

dan aplikasi dengan Eviesws 10. Semarang: Universitas diponegoro.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali pers.

Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

S.Nasution . (2016). Metode Research (penelitian ilmiah). Jakarta : Bumi aksara.

Saifudin Azwar. (2011). Metode penelitian cet.XII. Yogyakarta: Pustaka belajar.

Yusuf Wibisono. (2007). Membedah Konsep dan Aplikasi CSR Coorporate Sosial

Responsibility. Gresik: Fashco Publishig.

Jurnal

Andi Kartika. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan laporan keuangan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek di Indonesia. Jurnal kajian

akuntansi, I(1), 29-47.

Ang Swat Lin Lindawati dan Marsella Eka Puspita. (2015). Corporate social responsibility:

implikasi stakeholder dan legitimacy gap dalam peningkatan kinerja perusahaan.

Jurnal Akuntansi Multiparadigma. VI(1), 157-174.

Annisa Hayatun N. Burhan dan Wiwin Rahmanti. (2012). The Impact Of Sustainability

Reporting On Company Performance. Journal of Economics, Business, and

Accountancy Ventura, XV(2), 257 – 272.

Bima Putranto Sejati & Andri Prastiwi. (2015). Pengaruh Pengungkapan Sustainability

Report Dan Terhadap Kinerja Dan Nilai Perusahaan. Diponegoro Journal Of

Accounting, IV(1), 1-12.

Christina Widhi Astuti. (2015). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Terhadap Reaksi Pasar. Jurnal Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, IV(2).

Page 132: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

117

Cut Cinthya Mustafa dan Nur Handayani, Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur. (2014). Jurnal

ilmu & Riset Akuntansi, III(6).

Desak putu suciwati, Desak putu arie pradnyan dan cening ardina, Pengaruh corporate social

responsibility terhadap kinerja keuangan (pada perusahaan sektor pertambangan di

bei tahun 2010-2013). (2016). Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan XII(2).

Devinta Angelia Artisa, Yeterina Nugrahanti dan Ari Budi Kristanto. (2015).

Pengaruhcorporate Social Responsibility (CSR) terhadap biaya operasional dan

profitabilitas (studi pada perusahaan tekstil dan garment yang terdaftar di bursa efek

indonesia tahun 2011-2012. Prosiding seminar nasional & call for papers Kinerja

Perbankan, Bisnis dan Ekonomi Indonesia.

Dewi Ayou Masrurroh dan Ade Sofyan Mulazid. (2017). Analisa Pengaruh Size Perusahaan,

Capital Adequacy Ratio (Car), Non Perfoming Financing (Npf), Return On Asset

(Roa), Financing Deposit Ratio (Fdr) Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-2015. Jurnal

Human Falah, IV(1).

Edward Nelling and Elizabeth Webb. (2008). Corporate social responsibility and financial

performance: the ‘‘virtuous circle’’ revisited. International journal School of

Business, La Salle University, Philadelphia.

Eko Nofianto dan Linda Agustina. (2014). Analisis Pengaruh Sustainability Report Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan. Accounting Analysis Journal. III(3).

Endang Nugraheni. (2015). Analisis pengaruh capital adequacy ratio (car),financing to

deposit ratio (fdr), bebanoperasional – pendapatan operasional (bopo) dan non

performing financing (npf) terhadap return on asset (roa) pada pt.bank syariah

mandiri. Tesis, Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Farah Margaretha. (2014). CSR, Nilai Perusahaan Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pada

Industri Pertambangan Dan Manufaktur Di Indonesia. Media Riset Akuntansi,

Auditing & Informasi, XIV(1).

Fr. Reni Retno Anggraini. (2006). Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan

(Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta).

Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.

Haslinda Yusoff et al. (2013). The Influence of CSR Disclosure Structure on Corporate

Financial Performance: Evidence from Stakeholders’ Perspectives. international

journal Procedia Economics and Finance.

Ibnu dipraja. (2014) Pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan (

studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei tahun 2010-2012). Dian

Nuswantara University Journal Of Accounting.

Page 133: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

118

Ike Devi Sulistyaningtyas. (2006). Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Program

Kampanye Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, III(1). 63-76.

Iwan Fakhruddin dan Tri Purwanti. (2015). Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap

Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2010-2013. Jurnal Kompartemen, XIII(2).

Mangoting, Grace Christy Taruli Sitorus dan Yenni. (2014). Pengaruh Pengungkapan

Corporate Social Responsibility Terhadap Profit Perusahaan Consumer Goods di

Indonesia Tahun 2010-2012. Jurnal Tax & Accounting Review, IV(1).

Maria Wijaya. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab

sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, I(1).

Mega Karunia Rosdwianti dan Moch. Dzulkirom Ar zahroh Z.A. (2016). Pengaruh corporate

social responsibility (CSR) terhadap profitabilitas perusahaan (studi pada sektor

industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2013-2014).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), XXXVIII (2).

Megawati cheng. (2011). Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap

abnormal return. Jurnal akuntansi dan keuangan, XIII(1).

Melissa Olivia Tanor, Harijanto Sabijono dan Stanley Kho Walandouw. (2015). Analisis

laporan keuangan dalam mengukur kinerja keuangan pada pt. Bank artha graha

internasional, tbk. Jurnal EMBA, III(3), 639-649.

Mirra Permanasari. (2010). Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap

Tingkat Profitabilitas, Besaran Pajak Penghasilan, Dan Biaya Operasi Pada

Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Akuntansi,

Universitas Gunadarma.

Monica oktavia dan juniarti. (2015). Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap

Respon Investor dalam sektor pertanian. Jurnal Business Accounting Review, III(2).

Muhammadinah. (2016). Analisis Kelengkapan Pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) Berdasarkan Indeks Global Reporting Initiative (GRI) Pada Bank

Umum Syariah (BUS) Di Indonesia. Jurnal Finance, II(2).

Nesa Mantaputri dan Arry Widodo. (2016). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di

Bei Tahun 2010- 2014. Jurnal e-Proceeding of Management, III(3).

Obafemi R. Oyewumi, Oluwabunmi A. Ogunmeru and Collins S. Oboh. (2018). Investment

in corporate social responsibility, disclosure practices, and financial performance of

banks in Nigeria. International journal Department of Accounting, University of Lagos,

Akoka, Lagos, Nigeria.

Prichilia Rumengan, Grace B. Nangoi & Sinjte Rondonuwu. (2017). Pengaruh Corporate

Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada PT Bank Central Asia

Periode Tahun 2010-2015. Jurnal Emba, V(1), 164 – 172.

Page 134: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

119

Rambu leki dan Y. Jogi Christiawan. (2013). Pengaruh Corporate Social Responsibility

(CSR) terhadap Penjualan dan Biaya Operasional Perusahaan di Bursa Efek Indonesia

tahun 2007-2011. Business Accounting Review, I(2).

Rilla Gantino. (2016). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2008-2014. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, III(2), 19-32.

Rita Wijayanti. (2016). Pengaruh Pengungkapan sustainability Reportterhadap Kinerja

Keuangan perusahaan. Syariah Paper Accounting FEB UMS.

Riven BTS dan Paskah Ika Nugroho. (2018). Pengaruh Corporate Social

Responsibility(CSR) Terhadap Biaya Operasional dan Profitabilitas. The National

Conferences Management and Business (NCMAB).

Rizki Anshari Rafianto. (2015). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility

dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja keuangan (Studi pada Sektor

Pertambangan di Bursa Efek Indonesia pada Periode 2010-2012). Jurnal e-Proceeding

of Management, II(1).

S. Maqbool dan M.Nasir. Zameer. (2018). Corporate social responsibility and financial

performance: An empirical analysis of Indian banks. International journal Future

Business Journal.

Sri Rokhlinasari. Teori –Teori dalam Pengungkapan Informasi Corporate Social

Responbility Perbankan. Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati

Cirebon.

Stephanus Remond Waworuntu, Michelle Dewi Wantah dan Toto Rusmanto. (2014). CSR

and financial performance analysis: evidence from top ASEAN listed companies.

international journal Procedia - Social and Behavioral Sciences.

Sugeng Santoso. (2016). Konsep Coorporate Sosial Resonsibility dalam perspektif

konvensional dan fiqih sosial. Jurnal AHKAM, IV(1), 81-104.

UNEP.(2018). Finance Initiative. Principle for Responsible Banking Shaping Our Future.

Switzerland.

Wahyu Aprilia Sari, Siti Ragil Handayani dan Nila Firdausi Nuzula. (2016). Pengaruh

Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Dan Nilai

Perusahaan (Studi Komparatif Pada Perusahaan Multinasional Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Dan Bursa Malaysia Tahun 2012-2015). Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB), XXXIX(2).

Wahyu Widarjo. (2011). Pengaruh Modal Intelektual Dan Pengungkapan Modal Intelektual

Pada Nilai Perusahaan. simposium nasional akuntansi XIV aceh, Banda Aceh.

Page 135: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

120

Yumiko Setiya Sakti. (2017). Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2015. Jurnal

Akuntansi dan Teknologi informasi (JATI), XI.

Internet

Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik lingkungan hidup indonesia pengelolaan sampah di

Indonesia tahun 2018

(https://www.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=ZDhjYmI1NDY1YmQx

ZDMxMzhjMjFmYzgw&xzmn=aHR0cHM6Ly93d3cuYnBzLmdvLmlkL3B1YmxpY2

F0aW9uLzIwMTgvMTIvMDcvZDhjYmI1NDY1YmQxZDMxMzhjMjFmYzgwL3N0

YXRpc3Rpay1saW5na3VuZ2FuLWhpZHVwLWluZG9uZXNpYS0yMDE4Lmh0bW

w%3D&twoadfnoarfeauf=MjAxOS0wMy0yMCAwNDo1MjoxMg%3D%3D.pdf, last

retreived 20.03.2019).

Farizhabib (2017). Pelaporan Berkelanjutan di Indonesia tahun 2016 (Catatan Akhir Tahun –

2016_ Perkembangan Pelaporan Berkelanjutan di Indonesia – farizhabib.html, last

retreived 24.11.2018).

Global Reporting Initiative. (2016). GRI Empowering Sustainable Decision

(https://www.globalreporting.org/standards/gri-standards-translations/gri-standards-

bahasa-indonesia-translations-download-center/, last retreived 24.11.2018).

Global Reporting Initiative. (2018). About Sustainability Reporting, GRI Empowering

Sustainable decisions, (https://www.globalreporting.org/information/sustainability-

reporting/Pages/default.aspx , last retreived 24.11.2018).

Investasi.kontan.co.id (2011). (http://investasi.kontan.co.id/news/dari-438-emiten-hanya-25-

perusahaan-yang-membuat-laporan-berkelanjutan , last retreived 24.11.2018).

Semerdanta Pusaka. (2018). majalahCSR.id (http://majalahCSR.id/indonesia-sustainability-

report-award/, last retreived 16.11.2018).

Sustainable finance OJK (2017). Infografis Lembaga Jasa Keuangan dan Emiten Penerbit

Sustainability Report (https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/publikasi/riset-dan-

statistik/Pages/Sustainability-Report-bagi-Lembaga-Jasa-Keuangan-dan-Emiten.aspx,

last retreived 24.11.2018).

Vincent Fabian Thomas. (2018). Tirto.ID (https://tirto.id/sikap-klhk-soal-kerugian-

lingkungan-rp185-triliun-akibat-freeport-dciE, last retreived 20.03.2019).

Peraturan Perundang-Undangan

Indonesia, Undang-Undang Tentang Perbankan, Undang-Undang No. 10 Tahun 1992.

Lembaran Republik Negara Indonesia Tahun 1992 No. 32, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia No. 3473.

Page 136: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

121

Indonesia, Undang-Undang Tentang Perbankan Syariah, Undang-Undang No.21 Tahun

2008. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 94, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia No.4867.

Indonesia, Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara

No. 106 tahun 2007, Tambahan Berita Negara No. 4756.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), No 1 (revisi 2009) paragraf 12.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), No. 101 tentang penyusunan laporan

keuangan syariah tahun 2004 paragraf 14.

Page 137: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

122

LAMPIRAN I

INDIKATOR G4

NO Kategori Kode INDIKATOR G4

1

KATEGORI

EKONOMI (EC)

EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan

2 EC2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang

3 EC3 Cakupan kewajiban organisasi atas program

4 EC4 Bantuan financial yang diterima dari

5

EC5

Rasio upah standar pegawai pemula (entry

level) menurut gender dibandingkan dengan

upah minimum regional di lokasi-lokasi

operasional yang signifikan

6

EC6

Perbandingan manajemen senior yang

dipekerjakan dari masyarakat lokal di lokasi

operasi yang signifikan

7 EC7

Pembangunan dan dampak dari investasi

infrastruktur dan jasa yang diberikan

8 EC8

Dampak ekonomi tidak langsung yang

signifikan, termasuk besarnya dampak

9 EC9

Perbandingan dari pembelian pemasok lokal

di operasional yang signifikan

10

KATEGORI

LINGKUNGAN

LN1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat

atau Volume

11 LN2

Persentase bahan yang digunakan yang

merupakan bahan input daur ulang

12 LN3 Konsumsi energi dalam organisasi

13 LN4 Konsumsi energi diluar organisasi

14 LN5 Intensitas Energi

15 LN6 Pengurangan konsumsi energi

16 LN7 Konsumsi energi diluar organisasi

17 LN8 Total pengambilan air berdasarkan sumber

18 LN9

Sumber air yang secara signifika

dipengaruhi oleh pengambilan air

19 LN10

Persentase dan total volume air yang didaur

ulang dan digunakan kembali

Page 138: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

123

20

LN11

Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki,

disewa, dikelola didalam, atau yang

berdekatan dengan, kawasan lindung dan

kawasan dengan nilai keanekaragaman

hayati tinggi diluar kawasan lindung

21

LN12

Uraian dampak signifikan kegiatan, produk,

dan jasa terhadap keanekaragaman hayati di

kawasan lindung dan kawasan dengan nilai

keanekaragaman hayati tinggi diluar

kawasan lindung

22 LN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan

23

LN14

Jumlah total spesies dalam iucn red list dan

spesies dalam daftar spesies yang dilindungi

nasional dengan habitat di tempat yang

dipengaruhi operasional, berdasarkan tingkat

risiko kepunahan

24 LN15

Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung

(cakupan 1)

25 LN16

Emisi gas rumah kaca (GRK) energi tidak

langsung (Cakupan 2)

26 LN17

Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung

lainnya (Cakupan 3)

27 LN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK)

28 LN19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK)

29 LN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO)

30 LN21

NOX, SOX, dan emisi udara signifikan

lainnya

31 LN22

Total air yang dibuang berdasarkan kualitas

dan tujuan

32 LN23

Bobot total limbah berdasarkan jenis dan

metode pembuangan

33 LN24

Jumlah dan volume total tambahan

signifikan

34

LN25

Bobot limbah yang dianggap berbahaya

menurut ketentuan konvensi basel 2

lampiran I, II, III, dan VIII yang diangkut,

diimpor, diekspor, atau diolah, dan

persentase limbah yang diangkut untuk

pengiriman internasional

35

LN26

Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai

keanekaragaman hayati dari badan air dan

habitat terkait yang secara signifikan terkait

Page 139: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

124

dampak dari pembuangan dan air limpasan

dari organisasi

36 LN27

Tingkat mitigasi dampak terhadap

lingkungan produk dan jasa

37

LN28

Persentase produk yang terjual dan

kemasannya yang direklamasi menurut

kategori

38

LN29

Nilai moneter denda signifikan dan jumlah

total sanksi non-moneter atas ketidakpastian

terhadap UU dan peraturan lingkungan

39

LN30

Dampak lingkungan signifikan dari

pengangkutan produk dan barang lain serta

bahan untuk operasional organisasi dan

pengangkutan tenaga kerja

40 LN31

Total pengeluaran dan investasi

perlindungan lingkungan berdasarkan jenis

41 LN32

Persentase penapisan pemasok baru

menggunakan kriteria lingkungan

42

LN33

Dampak lingkungan negatif signifikan

aktual dan potensial dalam rantai pasokan

dan tindakan yang diambil

43

LN34

Jumlah pengaduan tentang dampak

lingkungan yang diajukan, di tangani, dan di

selesaikan melalui mekanisme pengaduan

remi

44

KATEGORI SOSIAL

SUB-KATEGORI:

PRAKTEK

KETENAGAKERJAAN

DAN KENYAMANAN

BEKERJA

LA1

Jumlah total dan tingkat perekrutan

karyawan baru dan turnover karyawan

menurut kelompok umur, gender, dan

wilayah

45

LA2

Tunjangan yang diberikan bagi karyawan

purnawaktu yang tidak diberikan bagi

karyawan sementara atau paru waktu,

berdasarkan lokasi operasi yang signifikan

46 LA3

Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi

setelah cuti melahirkan, menurut jender

47

LA4

Jangka waktu minimum pemberitahuan

mengenai perubahan operasional, termasuk

apakah hal tersebut tercantum dalam

perjanjian bersama

Page 140: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

125

48

LA5

Persentase total tenaga kerja yang diwakili

dalam komite bersama formal manjemen-

pekerja yang membantu mengawasi dan

memberikan saran program kesehatan dan

keselamatan kerja

49

LA6

Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat

kerja, hari hilang, dan kemangkiran, serta

jumlah total kematian akibat kerja, menurut

daerah dan gender

50

LA7

Pekerja yang sering terkena atau beresiko

tinggi terkena penyakit yang terkait dengan

pekerjaan mereka

51

LA8

Topik kesehatan dan keselamatan yang

tercakup dalam perjanjian formal dengan

serikat pekerja

52

LA9

Jam pelatihan rata-rata per tahun per

karyawan menurut gender dan menurut

kategori karyawan

53

LA10

Program untuk manajemen keterampilan dan

pembelajaran seumur hidup yang

mendukung keberlanjutan kerja karyawan

dan membantu mereka mengelola purna

bakti

54

LA11

Persentase karyawan yang menerima review

kinerja dan pengembangan karier secara

reguler, menurut gender dan kategori

karyawan

55

LA12

Komposisi badan tata kelola dan pembagian

karyawan per kategori karyawan menurut

gender, kelompok usia, keanggotaan

kelompok minoritas, dan indikator

keberagaman lainnya

56

LA13

Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi

perempuan terhadap laki-laki menurut

kategori karyawan, berdasrkan lokasi

operasional yang signifikan

57

LA14

Persentase penapisan pemasok baru

menggunakan kriteria praktik

ketenagakerjaan

Page 141: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

126

58

LA15

Dampak negatif aktual dan potensial yang

signifikan terhadap praktik ketenagakerjaan

dalam rantai pemasok dan tindakan yang

diambil

59

LA16

Jumlah pengaduan tentang praktik ketenaga

kerjaan yang diajukan, ditangani dan

diselesaikan melalui pengaduan resmi

60

KATEGORI SOSIAL

SUB-KATEGORI:

HAK ASASI

MANUSIA

HR1

Jumlah total dan persentase perjanjian dan

kontrak investasi yang signifikan yang

menyertakan klausul terkait hak asasi

manusia atau penapisan berdasarkan hak

asasi masnusia

61

HR2

Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang

kebijakan atau prosedur hak asasi manusia

terkait dengan aspek hak asasi manusia yang

relevan dengan operasi, termasuk persentase

karyawan yang dilatih

62 HR3

Jumlah total insiden diskriminasi dan

tindakan korektif yang diambil

63

HR4

Operasi pemasok teridentifikasi yang

mungkin melanggar atau beresiko tinggi

melanggar hak untuk melaksanakan

kebebasan berserikat dan perjanjian kerja

sama, dan tindakan yang diambil untuk

mendukung hak-hak tersebut

64

HR5

Operasi dan pemasok yang diidentifikasi

beresiko tinggi melakukan eksploitasi

pekerja anak dan tindakan yang diambil

untuk berkontribusi dalam penghapusan

pekerja anak yang efektif

65

HR6

Operasi dan pemasok yang diidentifikasi

berisiko tinggi melakukan pekerja paksa

atau wajib kerja dan tindakan untuk

berkontribusi dalam penghapusan segala

bentuk pekerja paksa atau wajib kerja

66

HR7

Persentase petugas pengamanan yang dilatih

dalam kebijakan atau prosedur hak asasi

manusia diorganisasi yang relevan dengan

operasi

67

HR8

Jumlah total insiden pelanggaran yang

melibatkan hak-hak masyarakat adat dan

tindakan yang diambil

Page 142: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

127

68

HR9

Jumlah total dan persentase operasi yang

telah melakukan review atau asesmen

dampak hak asasi manusia

69 HR10

Presentase penapisan pemasok baru

menggunakan kriteria hak asasi manusia

70

HR11

Dampak negatif aktual dan potensial yang

signifikan terhadap praktik ketenagakerjaan

dalam rantai pemasok dan tindakan yang

diambil

71

HR12

Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap

hak asasi manuasi yang diajukan, di tangani,

dan di selesaikan melalui mekanisme

pengaduan formal

72

KATEGORI SOSIAL

SUB-KATEGORI:

MASYARAKAT

SO1

Persentase operasi dengan pelibatan

masyarakat lokal, asesmen dampak, dan

program pengembangan yang diterapkan

73

SO2

Operasi dengan dampak negatif aktual dan

potensial yang signifikan terhadap

masyarakat lokal

74

SO3

Jumlah total dan persentase operasi yang

dinilai terhadap risiko terkait dengan korupsi

dan risiko signifikan yang teridentifikasi

75 SO4

Komunikasi dan pelatihan mengenai

kebijakan dan prosedur anti-korupsi

76 SO5

Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan

yang diambil

77 SO6

Nilai total kontribusi politik berdasarkan

negara dan penerima/penerima manfaat

78

SO7

Jumlah total tindakan hukum terkait Anti

Persaingan, anti-trust, serta praktik

monopoli dan hasilnya

79

SO8

Nilai Moneter denda signifikan dan jumlah

total sanksi non-moneter atas ketidakpastian

terhadap UU

80

SO9

Persentase penapisan pemasok baru

menggunakan kriteria untuk dampak

terhadap masyarakat

81

S10

Dampak negatif aktual dan potensial yang

signifikan terhadap praktik ketenagakerjaan

dalam rantai pemasok dan tindakan yang

diambil

Page 143: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

128

82

S11

Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap

hak asasi manuasi yang diajukan, di tangani,

dan di selesaikan melalui mekanisme

pengaduan resmi

83

KATEGORI SOSIAL

SUB-KATEGORI:

TANGGUNGJAWAB

ATAS PRODUK

PR1

Persentase kategori produk dan jasa yang

signifikan dampaknya terhadap kesehatan

dan keselamatan yang dinilai untuk

peningkatan

84

PR2

Total jumlah insiden ketidakpatuhan

terhadap peraturan dan koda sukarela terkait

dampak kesehatan dan keselamatan dari

produk dan jasasepanjang daur hidup,

menurut jenis

85

PR3

Jenis informasi produk dan jasa yang

diharuskan oleh prosedur organisasi terkait

dengan informasi dan pelabelan produk dan

jasa, serta persentase kategori produk dan

jasa yang signifikan harus mengikuti

persyaratan informasi sejenis

86

PR4

Jumlah total Insiden ketidakpatuhan

terhadap peraturan dan koda sukarela terkait

dengan informasi dan pelabelan produk dan

jasa, menurut jenis hasil

87 PR5

Hasil survey untuk mengukur kepuasan

pelanggan

88 PR6

Penjualan produk yang dilarang atau di

sengketakan

89

PR7

Jumlah total Insiden ketidakpatuhan

terhadap peraturan dan koda sukarela

tentang komunikasi pemasaran, termasuk

iklan, promosi, dan sponsor, menurut jenis

hasil

90

PR8

Jumlah total keluhan yang terbukti terkait

dengan pelanggaran privasi pelanggan dan

hilangnya data pelanggan

91

PR9

Nilai moneter denda yang signifikan atas

ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan

peraturan terkait

Page 144: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

129

LAMPIRAN II

KINERJA KEUANGAN BUS DAN UUS 2014-2017

TAHUN BUS DAN UUS

SOLVABILITAS PROFITABILITAS

CAR ROA ROE BOPO

2014 Bank syariah mandiri 14,76% 0,17% 1,49% 98,49%

Bank Danamon 17,90% 1,40% 8,60% 76,61%

Bank Permata 13,60% 1,16% 12,17% 89,80%

Maybank 15,78% 0,67% 6,02% 93,03%

BTN 14,64% 1,12% 10,66% 89,19%

BPD Jateng 14,17% 2,84% 28,56% 75,67%

BPD Jatim 22,12% 3,52% 18,98% 69,63%

2015 BNI Syariah 18,16% 1,43% 11,39% 89,63%

Bank Syariah Mandiri 12,85% 0,56% 5,92% 94,78%

Bank Danamon 19,80% 1,20% 7,40% 85,56%

Bank Permata 15,00% 0,20% 1,80% 98,90%

Maybank 15,17% 1,01% 8,47% 90,77%

BTN 16,97% 1,61% 16,84% 84,83%

BPD Jateng 14,87% 2,60% 28,59% 76,02%

BPD Jatim 21,22% 2,67% 16,11% 76,12%

BPD Sumut 14,41% 2,31% 23,90% 82,16%

2016 BRI syariah 20,64% 0,95% 7,40% 91,33%

BNI Syariah 14,92% 1,44% 11,94% 93,63%

Bank syariah mandiri GRI STANDAR

Bank Permata 15,60% 4,90% 38,30% 150,80%

Maybank 16,77% 1,60% 11,85% 84,36%

BTN 20,34% 1,76% 18,35% 82,48%

BPD Jateng 20,25% 2,60% 23,17% 76,18%

BPD Jatim 23,88% 2,98% 17,82% 72,22%

BPD Kalsel GRI STANDAR

2017 Bank Muamalat 13,62% 0,11% 0,87% 97,68%

BRI syariah

GRI STANDAR

Bank syariah mandiri

Maybank

BTN

BPD Jateng

BPD Jatim 24,65% 3,12% 17,43% 68,63%

Page 145: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

130

LAMPIRAN III

PENGUNGKAPAN CSR BUS DAN UUS 2014-2017

TAHUN BUS DAN UUS Ekonomi

Lingkungan Sosial

2014 Bank syariah mandiri 44% 6% 21%

Bank Danamon 56% 15% 27%

Bank Permata 22% 26% 10%

Maybank 44% 9% 31%

BTN 44% 47% 10%

BPD Jateng 67% 24% 48%

BPD Jatim 56% 26% 23%

2015 BNI Syariah 44% 12% 17%

Bank syariah mandiri 44% 6% 23%

Bank Danamon 44% 9% 21%

Bank Permata 22% 6% 23%

Maybank 22% 18% 15%

BTN 89% 35% 75%

BPD Jateng 100% 41% 71%

BPD Jatim 44% 21% 21%

BPD Sumut 44% 0% 15%

2016 BRI syariah 22% 0% 10%

BNI Syariah 56% 35% 56%

Bank Permata 22% 18% 23%

Maybank 44% 15% 27%

BTN 78% 26% 60%

BPD Jateng 89% 24% 60%

BPD Jatim 44% 9% 23%

2017 Bank Muamalat 56% 15% 56%

BPD Jatim 56% 9% 25%

Page 146: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

131

LAMPIRAN IV

Data Penelitian

Ekonomi Lingkungan Sosial CAR ROA ROE BOPO

44 6 21 14,76 0,17 1,49 98,49

56 15 27 17,9 1,4 8,6 76,61

22 26 10 13,6 1,16 12,17 89,8

44 9 31 15,78 0,67 6,02 93,03

44 47 10 14,64 1,12 10,66 89,19

67 24 48 14,17 2,84 28,56 75,67

56 26 23 22,12 3,52 18,98 69,63

44 12 17 18,16 1,43 11,39 89,63

44 6 23 12,85 0,56 5,92 94,78

44 9 21 19,8 1,2 7,4 85,56

22 6 23 15 0,2 1,8 98,9

22 18 15 15,17 1,01 8,47 90,77

89 35 75 16,97 1,61 16,84 84,83

100 41 71 14,87 2,6 28,59 76,02

44 21 21 21,22 2,67 16,11 76,12

44 0 15 14,41 2,31 23,9 82,16

22 0 10 20,64 0,95 7,4 91,33

56 35 56 14,92 1,44 11,94 93,63

22 18 23 15,6 4,9 38,3 150,8

44 15 27 16,77 1,6 11,85 84,36

78 26 60 20,34 1,76 18,35 82,48

89 24 60 20,25 2,6 23,17 76,18

44 9 23 23,88 2,98 17,82 72,22

56 15 56 13,62 0,11 0,87 97,68

56 9 25 24,65 3,12 17,43 68,63

Page 147: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

132

LAMPIRAN V

DATA HASIL PENELITIAN

1. VARIABEL CAR

2. VARIABEL ROA

Dependent Variable: LNROA

Method: Least Squares

Date: 02/16/19 Time: 01:41

Sample: 1 25

Included observations: 25

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.685702 0.491323 -1.395623 0.1774

EKONOMI 0.031921 0.017093 1.867522 0.0758

LINGKUNGAN 0.021518 0.017395 1.237007 0.2297

SOSIAL -0.033281 0.018235 -1.825089 0.0822

R-squared 0.231671 Mean dependent var 0.250228

Dependent Variable: CAR

Method: Least Squares

Date: 02/16/19 Time: 01:39

Sample: 1 25

Included observations: 25

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 15.46043 1.776129 8.704565 0.0000

EKONOMI 0.136239 0.061791 2.204852 0.0388

LINGKUNGAN -0.072864 0.062884 -1.158697 0.2596

SOSIAL -0.116553 0.065921 -1.768089 0.0916

R-squared 0.208362 Mean dependent var 17.28360

Adjusted R-squared 0.095271 S.D. dependent var 3.403783

S.E. of regression 3.237585 Akaike info criterion 5.333179

Sum squared resid 220.1211 Schwarz criterion 5.528199

Log likelihood -62.66474 Hannan-Quinn criter. 5.387270

F-statistic 1.842424 Durbin-Watson stat 2.332550

Prob(F-statistic) 0.170414

Page 148: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

133

Adjusted R-squared 0.121909 S.D. dependent var 0.955750

S.E. of regression 0.895600 Akaike info criterion 2.763000

Sum squared resid 16.84407 Schwarz criterion 2.958020

Log likelihood -30.53750 Hannan-Quinn criter. 2.817090

F-statistic 2.110676 Durbin-Watson stat 1.807639

Prob(F-statistic) 0.129342

3. VARIABEL ROE

Dependent Variable: LNROE

Method: Least Squares

Date: 02/16/19 Time: 01:44

Sample: 1 25

Included observations: 25

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.346471 0.471602 2.855102 0.0095

EKONOMI 0.028187 0.016407 1.718002 0.1005

LINGKUNGAN 0.024694 0.016697 1.478938 0.1540

SOSIAL -0.026950 0.017503 -1.539688 0.1386

R-squared 0.251806 Mean dependent var 2.352975

Adjusted R-squared 0.144921 S.D. dependent var 0.929649

S.E. of regression 0.859651 Akaike info criterion 2.681066

Sum squared resid 15.51900 Schwarz criterion 2.876087

Log likelihood -29.51333 Hannan-Quinn criter. 2.735157

F-statistic 2.355858 Durbin-Watson stat 1.800111

Prob(F-statistic) 0.100911

4. VARIABEL BOPO

Dependent Variable: LNBOPO

Method: Least Squares

Date: 02/16/19 Time: 01:46

Sample: 1 25

Included observations: 25

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.549089 0.013855 111.8065 0.0000

EKONOMI -0.002332 0.000482 -4.837121 0.0001

LINGKUNGAN 0.000294 0.000491 0.600149 0.5548

SOSIAL 0.001794 0.000514 3.487839 0.0022

Page 149: Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...reports using GRI 4 guide and annual report in 2014-2017. The analytical

134

R-squared 0.541134 Mean dependent var 1.494303

Adjusted R-squared 0.475582 S.D. dependent var 0.034875

S.E. of regression 0.025256 Akaike info criterion -4.373899

Sum squared resid 0.013395 Schwarz criterion -4.178879

Log likelihood 58.67374 Hannan-Quinn criter. -4.319809

F-statistic 8.255007 Durbin-Watson stat 2.167635

Prob(F-statistic) 0.000808