pengaruh penggunaan model pembelajaran...

203
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOURNAMNET (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 PADA PELAJARAN PKN DI SDI AT-TAQWA PAMULANG SKRIPSI Oleh FAQIH FADHLILLAH NIM. 1113018300076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: lamhuong

Post on 11-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS

GAME TOURNAMNET (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 PADA

PELAJARAN PKN DI SDI AT-TAQWA PAMULANG

SKRIPSI

Oleh

FAQIH FADHLILLAH

NIM. 1113018300076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

ii

ABSTRACT

FAQIH FADHLILLAH (NIM: 1113018300076). The Influence of Using

Cooperative Learning Model in the Type of Tournament Game Teams (TGT)

Through the Learning Outcomes of 5th Grade Students on Civic at SDI At-Taqwa

Pamulang. Research paper. Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI),

Faculty of Tarbiyah and Teacher Training (FITK), Syarif Hidayatullah State

Islamic University Jakarta, 2018.

This research aims to determine the effect of the use of cooperative learning

models of teams game tournament (TGT) on the learning outcomes of 5th grade

students in Civics. This research was carried out at SDI At-Taqwa Pamulang in

academic year of 2017/2018. The research method used is quasi - experimental

(Quasi Experiment) with Non quivalent control group design. Withdrawing the

number of samples in this study using the Slovin formula, the sample consist of 30

students in experimental class and 30 students in control class. Sampling was

done by cluster random sampling technique. This reseach data was obtained from

the result of the pretest and posttest in the form of multiple choice questions

totaling 20 questios. The data analysis process of the two groupa used the t - test

with the help of the SPSS 22.0 program. The result of the data analysis showed

that the average value of Pkn learning outcomes of the 5th Grade students who

were tought by using cooperative learning models of teams game tournaments

(TGT) was higher than the average value of Pkn learning outcomes of students

taught by using conventional learning models, namely 82 > 70. In addition, based

on the result of the calculation of the effect size by ysing Cohen's d calculation

formula, it is obrained the effect size value (d) of 0, 48. The effect size value

obatined interpreted that the use of cooperative learning models in the type of

team game tpurnament (TGT) has an influence in the sufficient category. Thus,

this shows that there is a good influence from the use of cooperative learning

models of teams game tournaments (TGT) on the learning outcomes of Civics in

the 5th Grade students of SDI At - Taqwa Pamulang.

Keywords : Kooperatif, Teams Games Tournamen, Hasil Belajar, PKn

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

i

ABSTRAK

FAQIH FADHLILLAH (NIM: 1113018300076). Pengaruh Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournamnet (TGT) Terhadap Hasil

Belajar Siswa Kelas 5 Pada Pelajaran Pkn Di SDI At-Taqwa Pamulang. Skripsi.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet (TGT) terhadap hasil belajar

siswa kelas 5 pada pelajaran PKn. Penelitian ini dilaksanakan di SDI At-Taqwa

Pamulang tahun ajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah

eksperimen semu (Quasi Eksperimen) dengan rancangan penelitian Non quivalent

control group design. Penarikan jumlah sample dalam penelitin ini menggunakan

rumus Slovin, sampel terdiri kelas eksperimen yang berjumlah 30 siswa dan kelas

kontrol yang berjumlah 30 siswa. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan

teknik cluster random sampling. Data penelitian ini diperoleh dari hasil pretest

dan postest yang berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 soal. Proses analisis data

kedua kelompok menggunakan uji-t dengan bantuan program SPSS 22,0. Hasil

analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar PKn siswa kelas V

yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams

game tournamnet (TGT) lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar

PKn siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional yaitu 82 > 70. Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan uji pengaruh

(effect size) dengan menggunakan rumus perhitungan Cohen’s d, diperoleh nila

effect size (d) sebesar 0,48. Nilai effect size yang diperoleh menginterpretasikan

bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

(TGT) memiliki pengaruh dalam kategori cukup. Dengan demikian, hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang baik dari penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet (TGT) terhadap hasil belajar

PKn siswa kelas V SDI At-Taqwa Pamulang.

Kata Kunci: Kooperatif, Teams Games Tournamen, Hasil Belajar, PKn

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan kuasa-

Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelsaikan laporan karya ilmiah

berupa proposal penelitian dengan judul “Pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe teams games tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa kelas 5 pada pelajaran

PKn di SDI At-Taqwa Pamulang”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan

memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana strata 1 (S1).

Shalawat serta salam tak lupa teriring kepada Baginda Rasulullah SAW,yang

membawa peradaban manusia keluar dari masa kegelapan dan kebodohan menuju

masa yang terang dipenuhi oleh cahaya dan semoga salam tercurah pada keluarga dan

para sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan tidak terlepas

dari bantuan, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Mudah-mudahan Allah

SWT membalas jasa dan kebaikan budi mereka yang telah membantu menyelesaikan

skripsi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syaruf Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Khalimi, M.A, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar

memberikan masukan serta pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi.

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

iv

5. Anis Fuadah Z., M.Pd.I, selaku dosen pembimbing II yang dengan senantiasa

memberikan arahan, semangat, dukungan dan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

6. Seluruh dosen dan staf Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

7. H. Ahmad Sururi dan Hj. Siti Hawa selaku kedua orang tua penulis yang

sudah memberikan semangat, bantuan moril dan materil serta do’a

dipenghujung malamnya yang tiada henti sehingga terselesainya skripsi ini.

8. Hj. Ika Widyaningsih, S.Pd., selaku Kepala Sekolah Dasar Islam at-Taqwa

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian di sekolah tersebut.

9. Teruntuk ka Zain Fannanie, ka Mawaddah, Nazhif Majdi, Aufa Salsabila,

Muhammad Falah serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan

do’a dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Teruntuk (Sisi Ade Riyanti), terima kasih atas segala motivasi, saran,

pengorbanan, dan kesabarannya menghadapi keluh kesahku dalam

menyelesaikan skripsi ini, sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik dan

mendapatkan gelar ini (S.Pd).

11. Sahabat-sahabatku, Budi Prastia, Askar Hamid, Arindia Nirmala, Ika Nur

Setia Wati, Basmah, Dwi Sartika Sari, dan Nurlaeli Zahfira yang selalu

memberikan semangat, masukan, bantuan yang tiada hentinya.

12. Teman-teman dirumah serta remaja PRISMA yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu.

13. Teruntuk teman seperjuangan PGMI 2013, terima kasih atas kebersamaan

yang telah terukir selama masih berada di bangku perkuliahan.

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

v

14. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan.

Penelitian ini yang tiada dapat disebutkan satu-persatu. Akhirnya penulis

hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT semoga segala perhatian,

motivasi dan bantuannya dibalas oleh-Nya sebagai amal kebaikan. Aamiin

Penulis menyadari sepenuhnya dalam skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun

demi sempurnanya skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang

membacanya.

Jakarta, 16 Agustus 2018

Penulis

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Abstrak ................................................................................................................................... i

Kata Pengantar ....................................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................................ vi

Daftar Tabel ....................................................................................................................... viii

Daftar Gambar ...................................................................................................................... ix

Daftar Lampiran .................................................................................................................... x

BAB 1 .................................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................... 4

C. Pembatasan Fokus Penelitian ..................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 6

BAB II .................................................................................................................................... 7

A. Pembelajaran PKn ...................................................................................................... 7

B. Hasil Belajar ............................................................................................................. 13

C. Model Pembelajaran Kooperatif .............................................................................. 19

D. Hasil Penelitian Relevan .......................................................................................... 29

E. Kerangka Berfikir ..................................................................................................... 31

F. Hipotesis Penelitian ................................................................................................. 33

BAB III ................................................................................................................................ 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................................. 34

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

vii

B. Metode dan Desain Penelitian .................................................................................. 35

C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................... 36

D. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 36

E. Uji Coba Instrumen .................................................................................................. 41

F. Teknik Analisis Data ................................................................................................ 43

G. Hipotesis Statistik ..................................................................................................... 45

BAB IV ................................................................................................................................ 46

A. Deskripsi Data .......................................................................................................... 46

B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis ............................................ 57

C. Uji Pengaruh ............................................................................................................. 62

D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian ............................................................... 63

BAB V .................................................................................................................................. 66

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 66

B. Saran ........................................................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 68

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Hasil Pre-Test

Tabel 3.1 : Jadwal Kegiatan Penelitian

Tabel 3.2 : Desain Penelitian

Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Hasil Belajar Siswa

Tabel 3.4 : Lembar Observasi Aktivasi Guru

Tabel 3.5 : Interpretasi Validitas

Tabel 3.6 : Interpretasi Realibilitas

Tabel 3.7 : Hasil Uji Realibilitas Instrument

Tabel 4.1 : Hasil Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol

Tabel 4.2 : Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Tabel 4.3 : Distribusi Frekuansi Hasil Pretest Kelas Eksperimen Dan

Kelas Kontrol

Tabel 4.4 : Deskripsi Data Posttest Kelas Kontrol

Tabel 4.5 : Distribusi Frekuansi Hasil Posttest Kelas Eksperimen Dan

Kelas Kontrol

Tabel 4.6 : Rekapitulasi Data Hasil Pretest Dan Hasil Posttest Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Tabel 4.7 : Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol

Tabel 4.8 : Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol

Tabel 4.9 : Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol

Tabel 4.10 : Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen Dan

Kelas Kontrol

Tabel 4.11 : Hasil Uji-T

Tabel 4.12 :

Group Statistik Post-Test Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol

Tabel 4.13 :

Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir

Gambar 4.1 : Gambar diagram histogram Hasil Pretest kelas Eksperimen

dan kelas Kontrol

Gambar 4.2 : Gambar diagram histogram Hasil Posttest kelas Eksperimen

dan kelas Kontrol

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP Kelas Eksperimen

Lampiran 2 : RPP Kelas Kontrol

Lampiran 3 : LKS pertemuan kesatu

Lampiran 4 : Evaluasi pertemuan kesatu

Lampiran 5 : LKS Pertemuan kedua

Lampiran 6 : Evaluasi Pertemuan kedua

Lampiran 7 : Pembagian kelompok tournament

Lampiran 8 : Soal-soal tournament

Lampiran 9 : Kunci Jawaban soal-soal tournament

Lampiran 10 : Gambar Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen

Lampiran 11 : Soal posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 12 : Kunci Jawaban soal posttest

Lampiran 13 : Hasil posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 14 : Lembar Aktifitas Guru

Lampiran 15 : Uji Referensi

Lampiran 16 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 17 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan masyarakat modern, pendidikan diselenggarakan oleh

sekolah. Sekolah berperan penting dalam perkembangan intelektual dan

psikologi anak didik, karena di sekolah tempat berkumpulnya anak dari

berbagai keluarga, suku, budaya dan agama yang berbeda. Sebagaimana

termaktub dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pada

Bab II Pasal 3 bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan bentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah merupakan jenjang pendidikan

pertama bagi siswa untuk membentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan

mereka. Hal ini berdasarkan kepada pendapat Hurlock yang mengatakan bahwa

ada beberapa tugas-tugas perkembangan yang hendaknya dijalani oleh anak-

anak pada periode ini. Antara lain :

a. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.

b. Menggunakan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca,

menulis dan berhitung.

c. Mengembangkan hati nurani, moral dan sikap.

d. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-

permainan yang umum.

Oleh sebab itu, pembelajaran pada jenjang ini diharapkan mampu

memberikan pengalaman langsung terhadap siswa. Hal ini bertujuan agar siswa

mampu memahamai pelajaran yang diajarkan oleh guru mereka. Baik teorinya

1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BAB II PASAL 3.

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

2

atau konsepnya, sehingga siswa bukan hanya memiliki hafalan saja tetapi juga

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan siswa dalam menguasai pelajaran dipengaruhi oleh banyak

faktor, baik yang berasal dari dalam diri siswa sendiri maupun yang berasal

dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari diri siswa antara lain sikap siswa,

bakat, tingkat kecerdasan dan minat belajar siswa sedangkan faktor yang

berasal dari luar siswa antara lain faktor sosial, budaya dan lingkungan.

Dengan pemberdayaan optimal dari seluruh indra seseorang dalam belajar

dapat menghasilkan kesuksesan bagi orang tersebut. 2

Selain faktor diatas, untuk mencapai keberhasilan dalam belajar siswa

perlu dibimbing oleh guru. Dalam mendidik setiap guru dituntut untuk

memiliki empat kompetensi mengajar, diantaranya: kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial, kompetensi profesional, dan kompetensi pedagogik. Pada

kompetensi keperibadian, guru diharapkan memiliki wibawa, berakhlak mulia,

sehingga mampu membuat pendekatan yang baik dengan siswa dan menjadi

contoh yang baik bagi siswa. Pada kompetensi sosial guru diharapkan mampu

memberikan pembawaan yang menarik ketika menyampaikan pelajaran,

sehingga siswa dengan mudah menerima pelajaran.pada kompetensi

profesional, guru diharapkan mampu memiliki pemahaman yang luas dan

dalam terhadap bidang ilmu yang diampuhnya. Pada kompetensi pedagogik,

guru diharapkan mampu untuk menerapkan berbagai pendekatan, strategi,

metode, model, dan teknik pembelajaran.

Salah satu dari mata pelajaran tersebut yang diajarkan di sekolah dasar

adalah pendidikan kewarganegaraan (PKn). Pendidikan kewarganegaraan

adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan

dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya Indonesia.

Dari beberapa hasil penelitian yang peneliti baca diketahui bahwa daya

tarik terhadap pelajaran PKn masih lemah, karena membosankan dan

cenderung tidak disukai siswa, sebab materi, dan modelnya tidak menantang

2 Salma Dwi, Prinsip Disain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 24

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

3

siswa. Hal ini karena guru dalam menyampaikan pembelajaran PKn hanya

dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau model

pembelajaran ceramah.

Selain itu banyak siswa yang beranggapan mengenai pelajaran PKn,

bahwa pelajaran ini sangat membosankan dan harus menggunakan pemikiran

yang kuat, karena banyak teori-teori yang memang harus dipahami, maka

muncul kejenuhan dalam belajar PKn, faktor lainnya yaitu kebiasaan guru

dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, kemampuan guru

dalam menggunakan metode-metode pengajaran, serta masih seringnya

menggunakan latihan soal saja untuk memberikan penguatan materi kepada

siswa.

Berdasarkan observasi yang sudah penulis lakukan di SDI at-Taqwa

Pamulang, penulis menemui kenyataan dilapangan:

1. Sampai saat ini proses pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga

siswa menjadi pasif dan bosan. Hal ini penulis dapati langsung ketika

observasi ke sekolah. Sebab ketika kegiatan belajar berlangsung guru

masih mengajar dengan model pembelajaran konvensional, yakni model

pembelajaran ceramah yang umumnya guru sebagai subjeknya. Walaupun

model ini tidak buruk. Namun, karena selalu digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar sehari-hari, siswa menjadi bosan dan pembelajaran

menjadi tidak menyenangngkan.

2. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran konvensional, yakni

model pembelajaran ceramah umumnya melibatkan siswa dalam proses

belajar mengajar hanya sebagai penerima materi. Ketika melakukan

observasi penulis mendapati sebagaian siswa yang ketika kegiatan belajar

mengajar berlangsung mereka asik dengan benda-benda disekitarnya,

bahkan ada yang diatara mereka berbicara dengan teman disebelahnya.

Selain itu, guru masih sangat terpaku dengan buku paket PKn sebagai

buku sumber utamanya.

3. Masih ada beberapa nilai siswa yang berada dibawah keriteria ketuntasan

minumum siswa (KKM). Terbukti dari hasil pre-tets yang sudah penulis

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

4

lakukan, bahwa hampir 55 % nilai dari peserta didik dikelas 5 nilainya

masih dibawah keriteria ketuntasan minumum siswa (KKM).

Berdasarkan masalah-masalah yang diatas penulis mencoba model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada

pembelajaran PKn di kelas 5 SDI at-Taqwa Pamulang, yang diharapkan model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) mampu menarik

minat siswa dalam belajar PKn, serta dapat mengurangi rasa bosan dan

mengantuk ketika proses pembelajaran berlangsung, sehingga dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Pemilihan model pembelajaran karena model ini dalam bebrapa peneletian

pernah digunakan. Salah satu peneliti yang menggunakan model pembelajaran

ini adalah Ade Muksin.3 Dalam penelitiannya Ade Muksin memberikan

kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT berpengaruh

terhadap hasil belajar peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata

peserta didik dari kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 76,09 sedangkan

nilai rata-rata peserta didik dari kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 57,90.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengambil judul penelitian “

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament

(TGT) Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa kelas 5 SDI at-Taqwa Pamulang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan guru PKn umumnya hanya

menggunakan model ceramah.

2. Kurangnya minat siswa dalam menyimak materi yang diberikan oleh guru.

3. Rendahnya hasil belajar PKn siswa dibawah nilai KKM yang ditetapkan

oleh sekolah sebesar 70.

3 Ade Muksin, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Ieam Games Tournament)

Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Rangka Manusia (Kuasi Eksperimen Di Mi Salakopi).

(Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan Uin Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013)

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

5

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Agar penelitian lebih terarah, maka penelitian ini dibatasi pada rendahnya

hasil belajar PKn siswa dibawah nilai KKM yang ditetapkan sekolah sebesar

70. Dan solusi yang ditawarkan adalah dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada pelajaran

PKn di kelas 5 SDI at-Taqwa Pamulang terhadap hasil belajar siswa. Penelitian

ini dibatasi hanya untuk mengetahui hasil belajar siswa saja. Namun, dalam

penelitian ini peneliti mengerucutkan bahwa hasil belajar yang akan peneliti

lakukan hanya pada hasil belajar ranah kognitifnya saja, sebab keterbatasan

waktu yang diberikan pihak sekolah

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah

di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

“Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe teams games

tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa kelas 5 pada pelajaran PKn di

SDI At-Taqwa Pamulang ?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) terhadap hasil

belajar siswa kelas 5 pada pelajaran PKn di SDI At-Taqwa Pamulang.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

6

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan keilmuan

mengenai penggunaan model pembelajaran ataupun sterategi yang cocok

digunakan ketika pembelajaran berlangsung.

2. Manfaat Praktis

a. Guru: Sebagai alat bantu untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

memahami pelajaran PKn serta membantu guru dalam memilih model

pembelajaran yang tepat untuk mengukur kemampuan pemahaman

siswa.

b. Siswa: Menarik perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran dan

Mendorong semangat siswa dalam menyelesaikan soal-soal PKn.

c. Sekolah: Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

untuk menerapkan model pembelajaran yang dianggap efektif dan

efisien.

d. Peneliti Lain: Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam

melakukan penelitian yang sejenis.

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Pembelajaran PKn

1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata dasar “belajar”. Skinner dalam

bukunya educational psychology : the teaching process berpendapat

bahwa belajar adalah suaru proses adaptasi atau penyesuaian tingkah

laku yang berlangsung secara progresif.1

Hintzman dalam buku Muhibbin Syah berpendapat bahwa belajar

adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme disebabkan

oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila

mempengaruhi organisme tersebut.2 Dari pendapat ini dapat dipahami

bahwa Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat

terjadi kapan saja dan di mana saja.

Menurut Al-Ghazali proses belajar yang dilakukan seseorang

adalah usaha orang tersebut untuk mencari ilmu, karena itu belajar itu

sendiri tidak terlepas dari ilmu yang akan dipelajari.3 Pendapat ini

diperkuat dengan hadis-hadis nabi yang begitu banyak membicarakan

tentang ilmu. Seperti hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah

dalam bukunya Sunan Ibnu Majah pada bab “fadhlul ulamaai” bahwa

Nabi Muhammad bersabda yang artinya “ menuntut ilmu merupakan

kewajiban bagi setiap muslim”.4 Hadis menunjukkan bahwa pada

hakikatnya menuntut ilmu merupakan kewajiban yang harus

dilaksanakan oleh semua manusia.

Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah

adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin

1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung, Rosda Karya. 2013),

H. 88 2 Ibid, H. 90

3 Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media,

2015), H.63 4 Az-Zarnuji, ta’lim mutaaliim,(Jakrta : Darr al-Kutub, 2009), H.11

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

8

disebabkan oleh terjadinya perubahan tingkat pengetahuan,

keterampilan, atau sikapnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah pada

surah Az-Zumar ayat 9 yang berbunyi :

ىج ءاواء ٱنيم ساجدا وقائما يحرز ٱلءاخسة ويسجىا ه هى ق ام

زبهۦ قم هم يسخىي ٱنريه يعهمىن وٱنريه ل يعهمىن زحمت

ب س أونىا ٱلنب إوما يخركArtinya : “(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih

beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam

dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan

mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-

orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"

Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat menerima

pelajaran.”5

Menurut Moh. Uzer Usman pembelajaran adalah “suatu proses

yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas

dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif

untuk mencapai tujuan tertentu.”6 Dalam makna yang lebih kompleks,

pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk

membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan

sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang

diharapkan .7 Sehingga pembelajaran itu pada hakikatnya merupakan

proses interaksi antara guru dan siswa, baik interaksi secara langsung

maupun tidak langsung. Selain pembelajaran bukan hanya

mengatakan interaksi antara guru dengan siswa tetapi interaksi siswa

dengan siswa ataupun interaksi antara siswa dengan buku pelajaran.

5 Al-Quran Dan Terjemah At-Tartil Khat Utsmani. (Sukabumi : Yayasan Attartil. 2015), 459

6 Uzer Usman Mohammad, Menjadi Guru Profesional . (Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2011),

H. 4. 7 Ibnu Badar Trinto. Mendessain Model Pembeljaran Inovatif, Progresif, Dan Kontekstual.

(Jakarta, Prenadamedia Group. 2014), H. 19

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

9

Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks,

yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Hal ini sejalan dengan UU

No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 “Pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar”.8

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan proses aktivitas mental atau psikis yang berlangsung

dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,

keterampilan, serta nilai sikap. Syekh Az-Zarnuji menjelaskan bahwa

belajar merupakan hal terpenting bagi manusia, sebab dengan belajar

manusia akan me,peroleh ilmu, dan dengan ilmu manusia dapat

berkembang dengan baik. Syekh Muhammad bin Hasan dalam

syairnya berkata :

حعهم فان انعهم شيه لههه # و فضم و عىىان نكم مجاهد

Belajarlah, karena susngguhnya ilmu itu perhiasan untuk

pemiliknya dan ilmu itu menjadi keutamaan baginya. Dengan belajar

siswa mampu menjadi manusia yang berpengathuan Sehingga akan

nampak pada diri siswa perubahan-perubahan, baik dalam

pengetahuan, keterampilan dan juga perilaku.

2. Pengertian PKn

Istilah PKN yang menggunakan dengan “N” huruf kapital

merupakan singkatan dari pendidikan kewarganegaraan Negara,

sedangkan PKn yang menggunakan “n” huruf kecil merupakan

singkatan dari Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang

digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan

nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya Indonesia. Nilai luhur

dan norma ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku

8 Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media,

2015), H.85

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

10

kehidupan peserta didik sehari-hari, baik secara individu maupun

anggota masyarakat, serta sebagai usaha untuk membekali peserta

didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkaitan

dengan hubungan antara warga dengan negara dan sebagai

pendidikan bela negara agar mereka menjadi warga negara yang dapat

diandalkan oleh bangsa dan negara.9

Dengan diajarkannya PKn di sekolah dasar menunjukkan bahwa

sejak dini siswa sudah diajarkan untuk menjadi manusia yang beradab.

Seperti penuturan diatas bahwa manusia beradab adalah manusia yang

mampu mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral

dalam bentuk perilaku dikehidupan sehari-hari, baik secara individu

maupun anggota masyarakat.

Hal ini berdasarkan dengan apa yang dikatakan oleh Nabi

Muhammad dalam hadisnya beliau berkata :

عهم انحال و أفضم انعمم حفظ انحال افضم انعهم

Syekh Az-Zarnuji menjelaskan bahwa maksud dari hadis ini adalah

untuk memudahkan manusia dalam menuntut ilmu. Manusia wajib

menuntut ilmu tapi tidak semuanya harus dituntut langsung. Tetapi

yang perlu dituntut adalah ilmu yang memberikan dampak kepada

perbuatan atau keadaan yang akan dihadapi. Contoh siswa diajarkan

pelajaran PKn sejak sekolah dasar dengan tujuan agar nanti di usia

remaja nanti mampu menerapkan apa yang boleh dilakuakn dan apa

yang tidak boleh dilakukan, tau mana yang hak dan mana kewajiban.

Sehingga siswa dapat bergaul dengan baik di lingkungan sekolah

ataupun di lingkungan masyarakat.

9 Suanto Ahmad, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2013), H. 225

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

11

3. Tujuan PKn

Pelajaran PKn mempunyai tujuan seperti dituliskan dalam

peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 22 Tahun 2006 yaitu

agar peserta didik memiliki kompetensi sebagai berikut :

a. Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam mnaggapi isu

kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara efektif dan bertanggung jawab, dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara serta anti korupsi.

c. Berkembang secara aktif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarka pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat

hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia

secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan

teknologi dan komunikasi.10

Pentingnya pendidikan kewarganegaraan diajarkan di sekolah

dasar ialah sebagai pemberian pemahaman kepada setiap anak didik

dalam mengisi kemerdekaan, dimana kemerdekaan bangsa Indonesia

yang diproleh dengan perjuangan keras dan penuh pengorbanan harus

diisi dengan upaya membangun kemerdekaan, serta mempertahankan

kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Sebab mereka adalah

para penerus bangsa yang akan mengisi bangsa ini pada kehidupan

yang datang, bangsa yang kuat adalah bangsa yang satu, berilmu dan

berbudaya. Maka diperlukan generasi muda yang tahu akan hak dan

kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.11

10

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 Tentang Tujuan Pelajaran Pkn.

H.201 11

Suanto Ahmad, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2013), H. 232

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

12

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran

PKn adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara

yang baik dan peduli dengan kelangsungan hidup berbangsa dan

bernegara. Tujuan PKn ini sesuai dengan firman Allah dalam al-

qur’an surah al-Hujrat ayat 13 dan surah ar-Rum ayat 22 yang

berbunyi

يا أيها انىاس إوا خهقىاكم مه ذكس وأوث وجعهىاكم شعىبا

عهيم خبيس أحقاكم إن للا وقبائم نخعازفىا إن أكسمكم عىد للاArtinya :“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu

dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah

ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs. al-Hujurat: 13)12

ماواث والزض واخخلف أنسىخكم وأنىاوكم ومه آياحه خهق انس

إن في ذنك لياث نهعانميه

Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah

menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan

warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar

terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (Qs. Ar-

Rum: 22)13

12

Al-Quran Dan Terjemah At-Tartil Khat Utsmani. (Sukabumi : Yayasan Attartil. 2015), H. 517 13

Ibid, H. 406

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

13

Sedangkan berdasarkan kurikulum 2006, tujuan materi

Kewarganegaraan mempunyai tujuan :

a. Mengembangkan pengetahuan dasar sosiologi, geografi,

ekonomi, sejarah dan kewarganegaraan.

b. Mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah,

dan keterampilan sosial.

c. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai

kemanusiaan.14

Tujuan materi Kewarganegaraan tersebut ada di materi PKn yang

sedang peneliti lakukan, yaitu keputusan bersama. Pada materi siswa

diberikan gambaran bagaimana mengetahui sejarah awal dan keadaan

sosial warga negara Indonesia sebelum merdeka.

Pada poin kedua, keterkaitan antara materi yang diajarkan dengan

tujuan materi adalah siswa diajarkan bagaimana cara memecahkan

masalah yang melibatkan banyak orang. Hal ini tentu saja harus

diselesaikan dengan secara musyawarah. Dengan musyawarah ini siswa

mampu mengembangkan kemampuan berfikir dan bersosialnya.

Sehingga dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

Pada poin ketiga, keterkaitan antara materi yang diajarkan dengan

tujuan materi adalah siswa mampu menyadari bahwa materi yang

diajarkan disekolah ternyata memang tercermin dalam kehidupan

sehari-hari. Sehingga siswa dapat menerapkan nilai-nilai kemanusia yag

didapat disekolah ketika sudah bermasyarakat.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Pengertian hasil belajar secara etimologi terdiri dari dua kata

yaitu kata “hasil” dan “belajar”, menurut kamus besar bahasa

Indonesia kata “hasil” adalah sesuatu yang diperoleh dengan usaha.

14

Susatim Markum dan Kusuma Aryani.Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai. (Bogor:

Ghalia Indonesia, 2013), H. 18-19

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

14

Sedangkan kata “belajar” adalah suatu perubahan dalam tingkah laku,

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik, tetapi

juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih

buruk.

Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk

mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan

atau pengalaman-pengalaman. Dengan demikian belajar dapat

membawa perubahan si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap,

maupun keterampilan.15

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.16

Belajar tidak hanya

penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan

kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial,

jenis-jenis keterampilan, cita-cita, keinginan, dan harapan. Hal ini

senada dengan pendapat Oemar Hamalik yang menyatakan bahwa

“hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi

dan prilaku, termasuk juga perbaikan perilaku”.17

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dapat dilihat

dari tiga kategori ranah yaitu:

a. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis dan penilaian. 18

Pada ranah ini siswa diharapkan

mampu memiliki pengetahuan yang luas sebagai hasil dari belajar

di sekolah. Adapun aspek yang diharapkan mampu diterima oleh

siswa tingkat sekolah dasar adalah aspek pengetahuan,

15

Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media,

2015), H. 14-15 16

Sudjana Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Rosda Karya, 2016), H. 3 17

Rusman, Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: PT

Kharisma Putra Utama, 2017), H. 129-130 18

Thobroni Muhammad, Belajar Dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), H. 21-

22

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

15

pemahaman dan penerapan. Kebanyakan guru lebih memilih

ranah kognitif sebagai acuan keberhasilan siswa untuk melihat

ketuntasan belajar siswa, sebab lebih mudah pelaksanaannya.

b. Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif

meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab

atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu

nilai atau kompleks nilai. 19

Ranah afektif ini dapat diidentifikasi

melalui pengamatan. Sebab ranah afektif ini lebih menonjol atau

terlihat pada perubahan perilaku peserta didik.

c. Ranah Psikomotor, meliputi keterampilan motorik, manipulasi

benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan,

mengamati). 20

Pada ranah ini, hasil belajar siswa akan tampak

dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan siswa dalam

bertindak. Untuk mengetahui hasil penilaian pada aspek ini,

biasanya guru akan melakukan evaluasi. Sebab pada aspek ini

guru tidak bisa menggunakan penilaian melalui tes ataupun isian.

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

peserta didik, baik yang menyangkut kognitif, afektif, dan

psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.21

Namun, kebanyakan

guru lebih memilih hasil balajar tipe aspek kognitif dari pada aspek

afektif maupun psikomotorik. Sebab tidak membutuhkan waktu yang

lebih lama dan tidak membutuhkan perhatian yang lebih. Hal ini

karena untuk mengetahui hasil belajar aspek afektif dan psikomotorik

guru tidak bisa menggunakan tes ataupun isian.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan

informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam

kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan

kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan

19

Ibid Thobroni Muhammad, H. 21-22 20

Ibid Thobroni Muhammad, H. 21-22 21

Suanto Ahmad. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. (Jakarta: Prenada Mjedia

Group. 2015), H. 6

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

16

sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Penilaian hasil

belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau kemajuan

belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan

hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.22

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang terjadi pada

diri peserta didik baik yang menyangkut aspek kognitif, psikomotorik,

dan afektif sebagai hasil dari kegiatan belajar. Namun dalam penelitian

ini peneliti mengerucutkan bahwa hasil belajar yang akan peneliti teliti

hanya pada hasil belajar ranah kognitif saja, sebab keterbatasan waktu

yang diberikan pihak sekolah.

2. Macam-macam hasil belajar

Menurut Suprijono hasil belajar adalah pola-polaperbuatan, nilai-

nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

Jika merujuk kepada pemikiran Bunyamin Bloom, maka hasil belajar

berupa hal-hal tersebut. Pemahaman konsep (kognitif), keterampilan

proses (psikomotorik), dan sikap peserta didik (aspek afektif).23

a. Aspek Kognitif

Pemahaman menurut Bunyamin Bloom adalah seberapa besar

peserta didik mampu menerima, menyerap, dan memahami

pelajaran yang diberikan oleh guru kepada peserta didik, atau

sejauh mana peserta didik dapat memahami serta mengerti apa

yang ia baca, yang di lihat, yang dialami, atau yang ia rasakan

berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.24

Pada aspek ini ada enam jenjang kemampuan yang harus dicapai

yakni yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis

22

Ibid H.4 23

Thobroni Muhammad, Belajar Dan Pembelajaran: Teori Dan Praktik. (Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media. 2015), H.20 24

Susanto Ahmad, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. (Jakarta: Prana Media

Group 2013), H. 6

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

17

dan penilaian. Namun, untuk siswa sekolah dasar guru hanya

mematok kemempuan yang harus siswa selesaikan pada ranah

kognitif ini hanya pada tiga anak aspek, yaitu yaitu pengetahuan,

pemahaman dan penerapan atau aplikasi.

Pada aspek pengetahuan siswa mampu mengingat rumus,

hafalan, istilah, undang-undang, nama tokoh dan lainnya. Aspek

pengetahuan ini merupakan aspek yang paling dasar, tetapi aspek

ini menjadi pondasi siswa bagi pemahaman mereka.

Aspek pemahaman lebih tinggi dari aspek pengetahuan. Pada

tahap ini siswa sudah mampu memberikan contoh lain dari yang

telah dicontohkan. Untuk mengukur kemampuan dari aspek ini

biasanya seorang guru akan menggunakan soal yang umumnya

siswa bisa mengaitkan contoh dengan topik pembelajaran ataupun

memberikan contoh dari sebuah topik.

Aspek penerapan atau aplikasi. Pada aspek ini siswa sudah

mampu menerapkan apa yang didapat dari kegiatan belajarnya

disekolah dengan mengaitkannya pada topik pembelajaran.

Contohnya siswa bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi

dengan pengetahuan yang dimiliki. Seperti ketika ikut melakukan

pemilihan ketua kelas, ikut kerja bakti, dan lainnya. Sudah

merupakan penerapan siswa dari pengetahuan dasar mereka.

b. Aspek Afektif

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecendrungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yag

relatife tetap terhadap objek orang, barang, dan sebaginya, baik

secara positif maupun negatif.25

Berkenaan dengan sikap dan nilai.

Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima,

mereaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai

atau kompleks nilai.

25

Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung : PT. Rosda Karya

2011), H. 135

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

18

c. Aspek Psikomotorik

Usman dan Setia mengemukakan bahwa aspek psikomotorik

adalah keterampilan yang mengarah kepada pembangunan

kemampuan pemahaman mental, fisik, dan sosial yang mendasar

sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri

individu peserta didik. Dalam melatih aspek psikomotorik secara

bersamaan guru juga sedang melatih perkembangan sikap anak

seperti kreatifitas, kerja sama, tanggung jawab, dan kedisiplinan.

Hasil belajar ini sebenarnya tahap lanjut dari hasil belajar afektif

yang baru tampak dalam kecenderungan-kecenderungan untuk

berpartisipasi.26

3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya

perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan.27

Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi

antara peserta didik dengan lingkungannya seperti kemampuan guru

dalam membawakan pelajaran dikelas dan sebagainya. Selain itu hasil

belajar peserta didik juga dipengaruhi oleh kemampuan dirinya sendiri,

sebab setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda

dalam menerima pelajaran.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Wasliman dalam

buku Ahmad Susanto bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik

merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi,

baik faktor internal maupun eksternal.

a. Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri

peserta didik, seperti kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi

26

Sudjana Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung : PT. Rosda Karya 2016),

H. 31 27

Thobroni Muhammad, Belajar Dan Pembelajaran: Teori Dan Praktik. (Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media. 2015), H.28

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

19

belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan

kesehatan. 28

b. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri

peserta didik yang mempengaruhi hasil peserta didik seperti

keluarga, guru, sekolah dan masyarakat.29

Faktor-faktor tersebut sudah pernah dikatakan oleh Sayyidina Ali

bin Abi Tholib dalam syaiirnya. Beliau berkata bahwa untuk

mendapatkan hasil belajar yang optimal itu tidak bisa dicapai kecuali

dengan sebab enam jalan berikut, yaitu : cerdas, semangat, sabar, biaya,

petunjuk ustadz, dan waktu yang lama. Cara-cara yang disampaikan

oleh imam Ali bin Abi Tholib ini sudah mencakup pada faktor internal

dan juga eksternal.

Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa hasil belajar peserta didik

merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah

faktor yang saling mempengaruhi. Tinggi rendahnya hasil belajar

peserta didik peserta didik dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.

C. Model Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

a. Model Pembelajaran

Secara etimologi model pembelajaran berasal dari kata

“model” dan “pembelajaran”. Menurut kamus besar bahasa

Indonesia online kata “model” adalah pola (contoh, acuan, ragam,

dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.

Sedangkan kata “pembelajaran” adalah proses, cara, perbuatan

menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.30

Joyce dan Weil dalam buku Rusman berpendapat bahwa

model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat

28

Susanto Ahmad, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. (Jakarta : Prana Media

Group 2013), H. 12-13 29

Ibid, Susanto Ahmad, H. 12-13 30

Https://Kbbi.Kemdikbud.Go.Id/Entri/Didik

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

20

digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran

jangka panjang), merancang bahan-bahan pelajaran, dan

membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain.31

Berdasarkan

pengertian model pembelajaran yang disampaikan oleh Joyce dan

Weil. Model pembelajaran dapat dilaksanakan atau di terapkan

secara optimal sesuai dengan kemampuan guru dalam

menerapkannya dalam proses belajar. Oleh sebab itu seorang guru

harus bisa memilih model pembelajaran yang tepat untuk

digunakan dalam proses belajar sebab guru merupakan faktor yang

paling berpengaruh terhadap hasil belajar.

Adapun Soekamto, dkk mengemukakan maksud dari model

pembelajaran yaitu “kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi

sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para

pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.” 32

Dengan adanya model pembelajaran, guru lebih dimudahkan untuk

membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan tidak

monoton. Sebab, model pembelajaran dibuat sebagai pedoman bagi

para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar agar

memberikan kesan yang menarik dalam belajar dan memberikan

hasil belajar yang lebih optimal.

Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah

pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan

kegiatan belajar mengajar dari awal sampai akhir pelajaran.

Dengan tujuan untuk membantu guru dalam mengoptimalkan

proses belajar di kelas. Sebab ketepatan guru dalam memilih

sebuah model untuk diterapkan dalam sebuah proses belajar

31

Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. (Jakarta.

Grafindo Persada, 2014), H. 133 32

Ibnu Badar Trinto. Mendessain Model Pembeljaran Inovatif, Progresif, Dan Kontekstual.

(Jakarta, Prenadamedia Group. 2014), H. 24

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

21

menjadi acuan keberhasilan siswa dalam usaha memproleh hasil

belajar yang bagus.

b. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif adalah belajar kelompok.

Kelompok disini merupakan rangkaian kegiatan belajar yang

dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada

empat unsur penting dalam pembelajaran kooperatif ini, yaitu

adanya peserta didik dalam kelompok, ada aturan kelompok, upaya

belajar setiap anggota kelompok, dan tujuan yang harus dicapai. 33

Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaraan kooperatif

merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama

diantara peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaranyang

lebih optimal sehingga akan berpengaruh lebih pada hasil belajar.

Pembelajaraan kooperatif bernaung dalam teori kontruktivis.

Artinya pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa peserta didik

akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit

jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Jadi, hakekat

sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama

dalam pembelajaran kooperatif.34

Pada penerapannya di kelas,

model pembelajaran ini akan membuat siswa belajar bersama

dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 siswa yang sederjata

tapi heterogen. Tujuan dibuatnya kelompok ini yakni untuk

memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat

secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar.

Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang

memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bekerja sama

dengan sesama peserta didik dalam tugas-tugas yang tersetruktur.

33

Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung, Rosda Karya. 2013), H. 61 34

Ibnu Badar Trinto. Mendesain Model Pembeljaran Inovatif, Progresif, Dan Kontekstual.

(Jakarta, Prenadamedia Group. 2014), H. 108

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

22

Model pembelajaraan kooperatif dapat diartikan sebagai suatu

struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan diantara

sesama anggota kelompok. Hal ini sesuai dengan firman Allah

dalam surah al-maidah ayat 2 yang artinya “dan saling tolong

menolonglah kamu dalam (mengerjakan )kebaikan dan taqwa...”35

Belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan

kelompok kecil, sehingga siswa bekerja bersama untuk

memaksimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan juga anggota yang

lain. Idenya sangat sederhana, anggota kelas diorganisasikan ke

dalam kelompok-kelompok kecil setelah menerima pembelajaran

dari guru. Kemudian para siswa itu mengerjakan tugas sampai

semua anggota kelompok memahaminya.36

Inti dari penerapan model belajar ini adalah belajar dalam

kelompok. Dengan belajar dalam kelompok, maka akan

mendorong peserta didik untuk belajar dengan lebih banyak materi

pelajaran, merasa lebih nyaman, termotivasi untuk belajar, berpikir

secara kritis, memiliki sikap positif terhadap objek studi,

menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam aktivitas kerja

sama, memiliki aspek psikologi yang lebih sehat dan mampu

menerima perbedaan yang ada antara teman satu kelompok. Hal ini

Sebab sifat alamiah anak yang sedang berkembang. Dengan

demikian belajar dalam kelompok sangat bagus diterapkan di

sekolah. Sehingga peseta didik mampu mencapai hasil belajar yang

tinggi.

Sedangkan Jhon Deway dalam buku Muhammad Fathurrohman

mengatakan bahwa classroom should mirror the learge society

and be a laboratory for real life learning yang berarti kelas

seharusnya mencerminkan keadaan masyarakat luas dan menjadi

laboratorium untuk belajar kehidupan. Sebab model pembelajaran

35

Al-Quran Dan Terjemah At-Tartil Khat Utsmani. (Sukabumi : Yayasan Attartil. 2015), H. 106 36

Sri Anitah. Dkk, Strategi Pembelajaran Di SD. (Tangerang Selatan : Universitas Terbuka, 2013)

H, 3.7

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

23

ini melatih peserta didik untuk bekerja sama dalam belajar seperti

halnya anggota masyarakat.37

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran yang mendesain proses pembelajaran menjadi

kelompok-kelompok kecil untuk merubah asumsi peserta didik

terhadap belajar bahwa belajar itu menyenangkan serta

mengajarkan kepada peserta didik agar dapat berinteraksi dan

bekerja sama dengan peserta didik lainnya seecara kolektif.

1. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang

dapat menciptakan suasana ruangan kelas yang terbuka. Hal ini

disebabkan pembelajaran ini mampu membangun

keberagaman dan mendorong koneksi antar siswa.38

Adapun

tujuan model pembelajaran kooperatif sebagai berikut :

a. Membuat motivasi belajar yang lebih pada diri siswa.

b. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis siswa.

c. Memberikan peluang agar siswa dapat menerima teman-

temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar

belajar.

d. Mengembangkan keterampilan sosial siswa.

e. Meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya.

2. Karakteristik pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan sterategi

pembelajaran yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat

dari proses pembelajaran yang lebih menekankan kepada

37

Ibid, H. 45 38

Huda Miftahul, Cooperative Learning, Metode, Teknik, Struktur Dan Model Penerapan,

(Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2015), H. 59

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

24

proses kerja sama dalam kelompok. Adanya kerja sama inilah

yang menjadi ciri khas dari model pembelajaran kooperatif.

Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaraan kooperatif dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Pembelajaran secara tim.

b. Didasarkan pada manajemen kooperatif.

c. Kamauan untuk bekerja sama.

d. Keterampilan bekerja sama.39

3. Keunggulan Dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif40

Keunggulan pembelajaran kooperatif antara lain :

a. Materi yang dipelajari peserta didik tidak lagi tergantung

sepenuhnya pada guru.

b. Ide atau gagasan peserta didik dapat dikembangkan

dengan kata-kata secara verbal.

c. Membantu peserta didik untuk respek terhadap orang

lain dan sadar akan kekurangannya.

d. Membantu peserta didik untuk lebih tanggung jawab

dalam belajar mandiri maupun berkelompok.

e. Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan

sosial, termasuk mengembangkan sikap percaya diri.

f. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk

menguji ide dan pemahamannya sendiri dengan cara

menerima umpan balik.

g. Dapat mengkondisikan interaksi guru-murid maupun

murid sesama murid.

Kelemahan pembelajaran kooperatif antara lain :

39

Rusman, Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: PT

Kharisma Putra Utama, 2017), H.298 40

Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. (Bandung, Remaja Rosda Karya, 2013), H.

77-79

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

25

a. Ada kesan bahwa peserta didik yang dianggap kurang

cerdas hanya menghambat penyelesaian tugas.

b. Memerlukan priode waktu yang lebih lama.

c. kemungkinan belajar mandiri menjadi lemah.

c. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

1. Pengertian Teams Games Tournament (TGT)

Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu model

pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa didalam

kelompok-kelompok belajara yang beranggotakan 5 – 6 orang

siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau

ras yang berbeda.41

Model pembelajaran kooperatif tipe Teams games

tournament (TGT) atau pertandingan permainan tim,

dikembangkan secara asli oleh David De Vries dan Keath

Edward. Pada model ini siswa memainkan permainan dengan

anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor

tim mereka.42

Secara teknik pengajaran, model pembelajaran

kooperatif tipe TGT sama dengan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD, yang membedakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD adalah penggunaan turnament akademik dalam proses

belajar seperti menggunakan kuis-kuis, sehingga para peserta

didik berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim

lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka.

Dengan adanya unsur permainan yang terkandung dalam model

pembelajaran kooperatif tipe TGT ini, tentu saja hal ini bisa

41

Huda Miftahul. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis Dan

Paradigmatis. (Yogyakarta:Putaka Pelajar 2014), H. 196-197 42

Ibnu Badar Trinto. Mendessain Model Pembeljaran Inovatif, Progresif, Dan Kontekstual.

(Jakarta, Prenadamedia Group. 2014), H. 131-132

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

26

menggairahkan semangat belajar siswa sehingga kegiatan

belajar akan lebih menyenangkan dan bermakna.

Dalam model ini peserta didik setelah belajar dalam

kelompoknya, masing-masing anggota kelompok yang

kemampuannya setingkat akan dipertemukan dalam suatu

pertandingan atau tournamen yang dikenal dengan “tournaments

table” yang diadakan tiap akhir unit pokok bahasan atau akhir

pekan. Permainan dalam Teams games tournament (TGT) dapat

berupa pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi

angka atau lainnya. Prinsipnya, soal sulit untuk anak pintar, dan

soal yang lebih mudah untuk anak yang kurang pintar. Hal ini

dimaksudkan agar semua anak mempunyai kemungkinan

memberi skor bagi kelompoknya.43

Selama proses pembelajaran guru memiliki penilaian yang

dapat dilakukan dengan dua cara, yakni individu dan kelompok.

Penilaian individu dilihat dari kontribusinya sedangkan

penilaian kelompok dilihat dari kekompakan kelompok dan hasil

kerjanya.44

Dengan penilaian dan sistem belajar yang seperti ini

kegiatan belajar dikelas akan lebih menarik dan menyenangkan.

Selain itu permainan yang dikemas dalam bentuk turnamen ini

dapat berperan sebagai penilaian alternative atau dapat pula

sebagai review materi pembelajaran.

2. Langkah-Langkah Teams Games Tournament (TGT)

Menurut Salvin ada lima komponen utama dalam proses

pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu:

a. Penyajian kelas.

43

Rusman, Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: PT

Kharisma Putra Utama, 2017), H. 315 44

Suryadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2010) ,

H. 61-62

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

27

Penyajian kelas dalam pembelajraan kooperatif tipe

TGT tidak berbeda dengan dengan pengajaran pada

biasanya. Hanya saja pengejarannya lebih difokuskan pada

meteri yang sedang dibahas saja. Ketika penyajian materi

mereka semua sudah adsa didalam kelompoknya.

b. Kelompok.

Kelompok disusun dengan beranggotakan 4-5 orang

yang mewakili penampuran dari berbagai keragaman dalam

kelas seperti kemampuan akademik, jenis kelamin atau ras.

c. Permainan.

Pertanyaan dalam game disusun dan dirancang dari

materi yang relevan dengan materi yang telah disajikan

untuk menguji pengetahuan yang diperoleh mewakili

masing-masing kelompok. Setiap peserta didik mengambil

kartu yang sudah diberi nomer dan menjawab pertanyaan

sesuai dengan nomer pada kartu tersebut.

d. Kompetisi/turnamen.

Untuk turnament pertama, guna menempatkan peserta

didik pada “tournaments table” dengan pengaturan beberapa

peserta didik berkemampuan tinggi dari tiap-tiap kelompok

pada meja 1, peserta didik berkemampuan sedang pada

meja 2 dan 3, kemudian peserta didik berkemampuan

rendah pada meja 4.

Format yang perlu ditetapkan adalah :

1. Memberikan kartu yang telah dinomori .

2. Memberi pertanyaan pada setiap kartu sebelum

dibagikan.

3. Membuat lembar jawaban yang sudah dinomori.

4. Membagikan satu amplop pada masing-masing tim

yang berisi katu-kartu, lembar pertanyaan, dan lembar

jawaban.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

28

5. Menunjuk siswa yang dapat kartu pertanyaan untuk

membaca pertanyaannya terlebih dahulu. Siswa yang

mendapatkan kartu jawaban diminta untuk

mengkonfirmasi jawabannya. Sedangkan siswa ketiga

diminta untuk menjawab pertanyaan (Diputar

lembarnya secara bergantian)

e. Pengakuan kelompok.

Pengakuan kelompok dilakukan dengan memberikan

penghargaan berupa hadiah atau sertifikat atas usahanya

yang telah dilakukan kelompok selama belajar, sehingga

mencapai kriteria yang tela disepakati.45

3. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournament (TGT)

a. Kelebihan tipe TGT

1. Peserta didik memiliki kebebasan untuk berinteraksi

dan menggunakan pendapatnya.

2. Rasa percaya diri peserta didik meningkat.

3. Motivasi belajar peserta didik bertambah.

4. Pemahaman yang lebih mendalam terhadap pokok

bahasan.

5. Belajar peserta didik jadi lebih fokus dan sehingga

tidak mengganggu teman yang lainnya.

b. Kekurangan tipe TGT

1. Tidak semua peserta didik ikut menyumbangkan

pendapatnya.

2. Membutuhkan waktu yang lebih lama.

45

Fathurrohman Muhammad, Model-Model Pembelajaran Inovatif. (Semarang, Ar-Ruzz Media,

2016), H. 56-59

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

29

3. Terjadi kegaduhan jika guru tidak mampu mengelola

kelas.46

D. Hasil Penelitian Relevan

1. Ade Muksin47

dalam penelitiannya yang berjudul “pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) terhadap

hasil belajar peserta didik pada rangka manusia (kuasi eksperimen di

MI Salakopi)” memberikan kesimpulan bahwa model pembelajaraan

kooperatif tipe TGT berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik

di MI Salakopi. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata peserta didik

dari kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 76,09 sedangkan nilai

rata-rata peserta didik dari kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 57,90.

Perbedaan dari penelitian tersebut dengan penelitian yang akan

dilaksanakan, yakni pada mata pelajaran yang akan diteliti. Dalam

penelitian ini membahas mengenai “pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe teams games tournament (TGT) terhadap hasil belajar

siswa kelas 5 pada pelajaran PKn di SDI At-Taqwa Pamulang.”

2. Adi Muhammad Sahidin48

dalam penelitianya yang berjudul

“peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik melalui

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran PKn kelas 4

di sekolah MI as-syafiiyah 08 bekasi” memberikan kesimpulan bahwa

model pembelajaran kooperatfi tipe stad pada pelajaran PKn

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Hal ini

dibuktikan dari kesimpulan yang dipaparkan bahwa pada siklus I

peserta didik yang lulus mencapai 75 % atau sekitar 15 peserta didik

46

Teniredja Tukiran, Dkk. Model-Model Pembelajaran Inovatif Dan Efektif, (Bandung. Alfabeta,

2013), H. 72 47

Ade Muksin, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Ieam Games Tournament)

Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Rangka Manusia (Kuasi Eksperimen Di Mi Salakopi).

(Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan Uin Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013) 48

Adi Muhammad Sahidin, Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Memalaui

Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran Pkn Kelas 4 Di Sekolah Mi As-

Syafiiyah 08 Bekasi. (Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu

Tarbiyah Dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013)

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

30

dan yang tidak tuntas 5 peserta didik, sedangkan pada siklus dua

(setelah penerapan model pembelajaran) jumlah peserta idik yang

lulus mencapai 85 % atau sekitar 17 peserta didik dan yang belum

tuntas belajar 15 % atau sekitar 3 peserta didik. Perbedaan dari

penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilaksanakan, yakni

pada model pembelajaran yang sama namun, dengan tipe yang

berbeda. Dalam penelitian ini membahas mengenai “pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) terhadap

hasil belajar siswa kelas 5 pada pelajaran PKn di SDI At-Taqwa

Pamulang.”

3. Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Abdus Salam, Anwar Hossain,

Shahidur Rahman dengan judul Effects of using Teams Games

Tournaments (TGT) Cooperative Technique for Learning

Mathematics in Secondary Schools of Bangladesh mengatakan bahwa

“it was shown that the TGT experimental group students had achieved

a significant learning outcome than the lecture based control group

students.”49

Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik yang diajarkan

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team games

tournament (TGT) memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam

menerima pelajaran dibandingkan dengan yang tidak menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

4. Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Van Dat Tran dengan judul The

Effects of Cooperative Learning on the Academic Achievement and

Knowledge Retention mengatakan bahwa “Cooperative learning

stimulated cognitive activities, promoted higher levels of achievement

and knowledge retention. Although all students in the treatment group

were accustomed to a teacher-centered style of instruction, they could

adapt to this new cooperative style of learning in 8 weeks of

instruction in an Asian learning context.”50

Kesimpulan dari jurnal ini

49

Http://Www.Mojet.Net/Article/Getpdf/121 50

Https://Files.Eric.Ed.Gov/Fulltext/EJ1067568.Pdf

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

31

menunjukkan bahwa Pembelajaran kooperatif mampu merangsang

aktivitas kognitif siswa, serta meningkatkan tingkat pencapaian dan

retensi pengetahuan yang lebih tinggi.

5. Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Lengayang Hendra Yunanda,

Linda Advinda, Ramadhan Sumarmin dengan judul Effects of

Cooperative Learning Model Type Games Teams Tournament (TGT)

and Entry Behavior Student to Learning Competence Class XI IPA

Senior High School mengatakan bahwa “Competence of students in

cognitive modeled cooperative learning TGT significantly better than

cognitive learning competencies of students who take conventional

learning”.51

kesimpulan dari jurnal ini menunjukkan bahwa

Kompetensi kognitif siswa dalam model pembelajaran kooperatif

TGT secara signifikan lebih baik daripada kompetensi kognitif siswa

yang menggunakan model pembelajaran konvensional

Perbedaan dari ketiga jurnal tersebut dengan penelitian yang peneliti

lakukan terletak pada objek, waktu dan tempatnya. Namun, ketiga jurnal

tersebut menjadi penguat bagi peneliti untuk melakukan observasi

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

team games tournament (TGT).

E. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila

dalam penelitian tersebut berkenaan dengan dua variabel atau lebih.

Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih biasanya

dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan.52

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, dapat dipahami bahwa untuk

mencapai hasil belajar yang maksimal pada peserta didik, diperlukan

model pembelajaran yang bervariatif. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games

tournament (TGT). Dalam model ini peserta didik diajarkan dengan model

51

Http://Ijpsat.Ijsht-Journals.Org 52

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan

R&D,(Bandung, Alfabeth : 2014) H. 92

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

32

pembelajaran yang lebih variatif dari biasanya, sehingga peserta didik

diharapkan bisa lebih aktif, mampu bekerja sama dengan teman dan

menyelesaikan tugasnya.

Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa dengan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) secara benar

dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Kerangka berfikir dalam

penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan berikut ini :

Gambar 2.1 kerangka berfikir

Pengaruh Peningkatan model pembelajaran kooperatif tipe teams

games tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada

pelajaran PKn

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

33

F. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis dalam penelitian yang penulis lakukan ini yaitu :

Ho : Tidak terdapat pengaruh dalam penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe teams games tournament (TGT) dalam pembelajaran PKn.

Ha : Terdapat pengaruh dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe teams games tournament (TGT) dalam pembelajaran PKn.

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5A dan 5B SDI At-Taqwa

Pamulang yang terletak di Jl. Benda timur No. 51, Kel. Benda Baru, Kec.

Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Sedangkan waktu penelitian akan

dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.

Tabel 3.1. jadwal kegiatan penelitian

No Keterangan Bulan ke -

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Penyusunan Proposal

2 Seminar Proposal

3 Revisi Proposal

4 Pembuatan instrumen

penelitian

5 Uji coba instrumen

6 Pelaksanaan Penelitian

7 Analisis Data

8 Laporan Penelitian

9 Penyempurnaan

Laporan

10 Sidang Munaqosoh

11 Revisi

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

35

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen (eksperimen

semu), yaitu penelitian yang tidak sepenuhnya mengontrol variabel yang

ditelitinya. Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu

dengan cara mengajar di sekolah tersebut.

Adapun desain penelitian yang digunakan adalah pretes-posttest

control group design. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yang

memiliki kemampuan sama dengan pembelajaran yang berbeda. Dalam

penelitian ini, terdapat dua kelompok yaitu kelompok kelas eksperimen

dan kelompok kelas kontrol. Pada kelompok eksperimen, siswa akan

diberikan perlakuan yaitu berupa pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet (TGT) dalam

proses pembelajarannya. Sedangkan kelompok kontrol, siswa diberikan

perlakuan yaitu berupa pembelajaran konvensional tanpa menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet (TGT).

Adapun rancangan penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Control

Group Design. Rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol untuk membandingkan variabel terikat

antara sebelum dan sesudah perlakuan1. Untuk lebih jelasnya desain

penelitian dapat dinyatakan dengan tabel berikut:

Tabel 3.2. Desain Penelitian

Rancangan Desain Penelitian

(Nonquivalent Control Group Design)

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1 Xe O2

Kontrol O1 Xk O2

Keterangan:

O1 = Tes awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

O2 = Tes akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta, 2014. Hal 116

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

36

Xe = Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatiftipe teams game tournamnet (TGT)

Xk = Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

ceramah.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.2 Adapun yang

menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 SDI At-

Taqwa Pamulang Kota Tangerang Selatan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.3 Sampel dalam peneliti ini ditentukan dengan

cara Cluster Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara

acak berdasarkan kelas-kelas yang sudah ada. Penentuan sampel

dilakukan dengan memilih dua kelas yang memiliki kesamaan karakter.

Kelas yang terpilih sebagai kelompok eksperimen adalah kelas 5B

sebanyak 30 siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe teams game tournamnet (TGT), sedangkan kelas yang terpilih

sebagai kelompok kontrol adalah kelas 5A sebanyak 30 siswa dengan

menggunakan pembelajaran konvensional.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan salah satu komponen penting yang

diperlukan dalam penelitian. Instrumen pengumpulan data adalah alat

2 ibid, Sugiyono h. 117

3 ibid, Sugiyono h.117

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

37

bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah.

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam

rangka pengumpulan data. Dengan kata lain instrumen penelitian

digunakan untuk mempermudah bagi peneliti dalam mengumpulkan data.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Instrumen dan Kisi-kisi Tes Hasil Belajar

a. Definisi Konseptual

Hasil belajar adalah suatu aktivitas seperti latihan dan

pembiasaan yang dilakukan seseorang secara langsung dalam

rangka mendapatkan pengetahuan sehingga terjadinya perubahan

tingkah laku secara positif dan bersifat menetap.4 Hasil belajar

siswa dapat diketahui dengan menghitung skor atas jawaban yang

telah diberikan masing-masing siswa.

b. Definisi Operasional

Skor yang didapat setelah melakukan pengukuran hasil belajar

dengan menggunakan tes hasil belajar dengan 6 indikator

didalamnya seperti, mengetahui arti keputusan bersama dan

mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama, mengetahui

perbedaan musyawarah, voting, dan aklamasi, mampu

mempraktikan cara melakukan pengambilan keputusan bersama,

mengetahui tujuan dan cara untuk mengambil keputusan dalam hal

tertentu, mengetahui contoh dari keputusan bersama di sekitar dan

mampu menyatakan sikap kerja sama dalam memutuskan sebuah

keputusan, serta mampu menyatakan sikap mematuhi peraturan

yang telah dibuat dan sikap kerja sama yang baik.

c. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar

Kisi-kisi instrumen hasil belajar dalam bentuk tes pilihan

ganda terdiri dari 35 soal. Berikut tabel kisi-kisi instrumen hasil

belajar:

4 Nana sudjana, penilaian hasil proses belajar mengajar, Bandung. PT Rosda Kary, 2016. Hal 3

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

38

Tabel 3.3 kisi-kisi hasil belajar siswa

d. Validitas Instrumen

Validitas instrumen hasil belajar disusun berdasarkan kata

kereja operasioal pada ranah kognitif dan akan dilakukan uji

validatas dengan menggunakan program ANATEST sehingga nanti

akan memperoleh signifikansi korelasi dengan 20 soal yang

dianggap valid.

e. Instrumen yang digunakan

Instrumen yang digunakan dengan tes hasil belajar bentuk tes

pilihan ganda yang termasuk bentuk tes obyektif melalui pretest

dan posttest. Dimana skor ditentukan berdasarkan jawaban yang

benar. Soal yang diakan digunakan sudah diuji terlebih dahulu

kevalidannya melalui program ANATES.

Jumlah soal : 35

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

39

2. Instrumen dan Kisi-kisi Penggunaan Model Pembelajaran

kooperatif tipe Iteams games tournament (TGT)

a. Definisi Konseptual

Teams games tournament (TGT) merupakan salah satu

strategi pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Slavin

untuk membantu siswa mengulang dan menguasai materi

pelajaran. 5

Dalam pelaksanaannya model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament (TGT) akan membagi siswa ke

dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5

samapai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin

dan suku atau ras yang berbeda. Model pembelajaran ini

melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, mengandung unsur

permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar dan

mengandung reinforcement.6

b. Definisi Operasional

Skor yang didapat setelah melakukan pelaksanaan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) dinyatakan berhasil 100%

apabila hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap

peneliti dan aktivitas belajar siswa memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan.

c. Kisi-kisi Instrumen Pengamatan Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

5 Huda Miftahul. Model-model pengajaran dan pembelajaran isu-isu metodis dan paradigmatis.

Yogyakarta:putaka pelajar 2014. Hal 196-197 6 Fathurrohman Muhammad, Model-Model Pembelajaran Inovatif. (Semarang, Ar-Ruzz Media,

2016) Hal 55

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

40

Tabel 3.4 lembar observasi aktivitas guru

No ASPEK YANG DIAMATI NILAI

4 3 2 1

I Pra Pembelajaran

1. Pengaturan tempat duduk masing-masing siswa

2. Pengkondisian kesiapan pelaksanaan

pembelajaran

II KEGIATAN MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Mengajak siswa berdo’a

2. Mengajukan pertanyaan / apersepsi

3. Menjelaskan tentang kompetensi yang hendak

dicapai

III KEGIATAN INTI

A. Penjelasan Materi pembelajaran

1. Memberikan penjelasan materi pelajaran

2. Mengajukan pertanyaan kepada siswa terkait

materi pelajaran

3. Memfasilitasi interaksi antar siswa-guru,

siswa-siswa, siswa-materi pelajaran

B. Penerapan Model Pembelajaran

1. Membentuk kelompok

2. Memberikan LKS kepada setiap kelompok.

3. Memberikan siswa waktu untuk memahami

LKS dan mengerjakan latihan yang ada di

LKS.

4. Membuat tournament secara acak kepada

setiap kelompok dengan mengirimkan

masing-masing satu perwakilan.

5. Melakukan permainan/games tournamnet

6. Melakukan penilaian

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

41

d. Validitas Instrumen

Validitas instruen penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe teams games tournament (TGT) disusun berdasarkan teori yang

relevan dan berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah terbukti, serta

dilakukan uji validitas melalui konsultasi ahli.

e. Instrumen yang digunakan

Instrumen yang digunakan pada penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

yaitu pedoman observasi. Pedoman observasi menggunakan skala

likert yang terdiri dari 4 alternatif jawaban, diantaranya (SB) Sangat

Baik, (B) Baik, (C) Cukup, (K) Kurang.

E. Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah.7 Sebelum instrumen diuji

coba dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dalam

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2010), h. 211.

7. Memberika apersepsi dan reward bagi

kelompok yang lebih unggul.

IV KEGIATAN PENUTUP

1. Mengajak siswa untuk menyimpulkan pelajaran

hari ini

2. Menyimpulkan materi pelajaran hari ini yang

telah dikemukakan oleh para siswa

Jumlah

Skor Total

TOTAL PENILAIAN

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

42

bentuk soal sebanyak 35 pilihan ganda. Pengujian validitas ini

menggunakan software ANATEST.

Jika instrumen valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks

korelasinya (r) sebagai berikut :

Tabel 3.5

Interpretasi Validitas

Indeks Korelasi (r) Kriteria Validitasi

0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup Tinggi

0,200 – 0,399 Rendah

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat

dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya

juga. Reabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel

artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.8 Pengujian realibilitas

menggunakan software ANATEST. Adapun klasifikasi koefisien

realibilitas adalah sebagai berikut :

f

8 ibid, Suharsimi Arikunto, h. 221.

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

43

Tabel 3.6

Interpretasi Validitas

Koefisien Korelasi Kriteria Realibilitas

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

< 0,20 Sangat Rendah

Perhitungan nilai realibilitas pada penelitian ini terdapat pada

lampiran. Hasil uji realibilitas instrumen tes melalui ANATES dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.7

Hasil Uji Coba Realibilitas Instrumen

Statistik Item Soal

Realibilitas Tes 0,88

Kesimpulan Tinggi

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai realibilitas

instrument tes dalam penelitian ini adalah 0,88. Nilai realibilitas ini

termasuk kategori tinggi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa soal

ini layak digunakan dalam penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Untuk mendapatkan hipotesis penelitian dari data yang diperoleh maka

terlebih dahulu dilakukan analisis data yang diperoleh. Teknik analisis data

yang akan dipakai adalah uji perbedaan dua rata-rata dengan uji-t karena

varian populasi tidak diketahui. Sebelum menghitung uji-t, terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

44

1) Uji Prasyarat Analisis Data

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang

diteliti berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak.9

Analisi data ini menggunakan SPSS 20,0 dengan menggunakan uji

Kolmogrov-Smirnov. Syarat kedua sampel dapat dikatakan berdistribusi

normal apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas diatas 0,05.10

b) Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel peneliti dinyatakan berdistribusi normal,

langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Analisis

data homogenitas ini menggunakan SPSS 20,0 yaitu dengan

menggunakan program Levene test. Dasar pengambilan keputusan

yaitu sampel dikatakan homogen atau variansi populasi identik jika

signifikansi atau nilai probabiltas lebih besar dari 0,05.11

2) Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data yang menggunakan uji

normalitas dan uji homogenitas, apabila data populasi berdistribusi normal

dan data populasi homogen maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t. Uji

hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan antara hasil

belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe teams game tournamnet (TGT) terhadap hasil belajar siswa yang

diajarkan tanpa menggunakan model kooperatif tipe teams game

tournamnet (TGT) pada pelajaran PKn di kelas 5 SDI At-Taqwa

Pamulang.

Uji-t dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20,0 yaitu

dengan Independet Sample t Test. Pada prinsipnya tujuan uji dua sampel

9 Susetyo Budi, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung, Rafika Aditama)Hal 172

10 Singgih Santoso, SPSS 20 Pengolahan Data Statistik di Era Informasi, (Jakarta: PT Elex

Media Komputindo, 2015), h. 191 11

Ibid, Santoso, h. 109

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

45

adalah ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata (mean) antara dua

populasi, dengan melihat ratarata dua sampelnya. Dasar pengambilan

keputusan yaitu kedua sampel dikatakan memiliki perbedaan yang

signifikan jika signifikansi atau nilai probabilitas (Sig.(2-tailed)) lebih

kecil dari 0,05. Jadi H0 ditolak apabila nilai probabilitas lebih kecil dari

0,05 atau Sig.(2-tailed) < 0,05.12

G. Hipotesis Statistik

Adapun kriteria pengujian untuk uji-t adalah sebagai berikut:

H0 : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Keterangan:

H0 : Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe teams games tournament (TGT).

H1 : Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe teams games tournament (TGT).

µ1 : Rata-rata hasil belajar PKn siswa pada kelas eksperimen

µ2 : Rata-rata hasil belajar PKn siswa pada kelas kontrol

Jika hipotesis nol ditolak artinya hipotesis alternatif diterima, sehingga

menunjukka adanya perbedaan antara kedua sampel yang ditelliti. Sedangkan

apabila hipotesis nol diterima berarti hipotesis alternatif ditolak dan

menunjukkan tidak adanya perbedaan antara kedua sampel yang diteliti.

12 Ibid, Santoso, h. 248

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Data Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan nilai pretest dan posttest pada kelompok eksperimen (V

B) yakni kelompok siswa yang diberi perlakuan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) dan

kelompok kontrol (V A) yakni kelompok siswa yang diberi perlakuakn

model pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data hasil pretest dan post test

Kelas eksperimen dan kelas kontrol

No Nama Kelas eksperimen

No Nama Kelas kontrol

Pre test Post test Pre test Post test

1 A 90 100 1 A 90 95

2 B 85 100 2 B 90 90

3 C 85 95 3 C 85 90

4 D 85 95 4 D 80 85

5 E 80 95 5 E 80 85

6 F 75 95 6 F 80 85

7 G 75 95 7 G 75 80

8 H 75 90 8 H 75 80

9 I 75 90 9 I 75 80

10 J 70 90 10 J 70 75

11 K 70 90 11 K 70 75

12 L 70 85 12 L 70 75

13 M 60 85 13 M 70 75

14 N 60 85 14 N 65 70

15 O 60 85 15 O 65 70

16 P 55 80 16 P 65 70

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

47

17 Q 55 80 17 Q 60 65

18 R 50 80 18 R 60 65

19 S 50 75 19 S 60 65

20 T 50 75 20 T 55 65

21 U 45 75 21 U 55 60

22 V 45 75 22 V 55 60

23 W 45 70 23 W 50 60

24 X 40 70 24 X 50 60

25 Y 40 70 25 Y 45 55

26 Z 35 70 26 Z 40 55

27 AA 35 70 27 AA 40 55

28 AB 35 65 28 AB 40 55

29 AC 25 65 29 AC 30 50

30 AD 15 55 30 AD 15 50

JUMLAH 1735 2450 JUMLAH 1860 2100

RATA-RATA 58 82 RATA-RATA 62 70

Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil pretest

dan posttest kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 24

point setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournamnet (TGT). Dengan

nilai rata-rata pretest sebesar 58 dan posttest sebesar 82. Sedangkan untuk

hasil prestest dan posttest pada kelompok kontrol juga mengalami

peningkatan sebesar 8 namun tidak terlalu signifikan. Dengan nilai rata-

rata pretest sebesar 62 dan posttest sebesar 70. Berikut adalah analisis

mengenai data pretest dan posttest pada kelas eksperimen (VB) dan kelas

kontrol (VA):

a. Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Kelompok eksperimen adalah kelas yang diberikan perlakuan atau

treatment dengan model pembelajaran kooperatif tipe teams games

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

48

tournamnet (TGT). Sedangkan kelompok kontrol adalah kelas yang

tidak diberikan perlakuan. Pemberian pretest dilakukan sebelum kedua

kelompok diberikan perlakuan atau treatment yang berbeda. Hasil

perhitungan pretest kelompok ekperimen dan kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.2

Deskri Data Pretest

Kelas eksperimen dan kelas kontrol

N Valid Eksperimen Kontrol

PD 30 30

Mean 58 62

Median 58 65

Modus 75 70

Minimum 15 15

Maximum 90 90

Sum 1735 1860

Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa hasil pretest

kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 30 dengan jumlah data

1735. Adapun dalam hal menentukan nilai-nilai berikut peneliti

menggunakan rumus dari microsoft excel. Sehingga diperoleh data

sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata (mean) prestest kelompok eksperimen ditentukan

dengan cara membagi jumlah data dengan banyaknya data sehingga

diperoleh hasilnya yaitu 58.

2. Nilai tengah (median) kelompok eksperimen ditentukan dengan

cara mengurutkan nilai hasil prestest dari yang terkecil hingga

terbesar, kemudian diambil nilai tengah dari yang tertinggi dan

terendah, sehingga didapati nilai tengah (median) kelompok

eksperimen yaitu 58.

3. Nilai yang sering muncul (modus) kelompok eksperimen

ditentukan dengan cara mengurutkan nilai hasil prestest dari yang

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

49

terkecil hingga terbesar, kemudian diambil nilai yang paling

banyak frekuensinya diantara data lainnya. Sehingga didapati Nilai

yang sering muncul (modus) kelompok eksperimen yaitu 75.

4. Nilai minimal (minimum) adalah nilai terendah. Nilai minimal dari

hasil pretest kelompok eksperimen adalah sebesar 15.

5. Nilai maksimal (maximum ) adalah nilai tertinggi. Nilai maksimal

dari hasil pretest kelompok eksperimen adalah sebesar 90.

Sedangkan hasil prestest untuk kelompok kontrol diperoleh data

sebagai berikut

1. Nilai rata-rata (mean) prestest kelompok kontrol ditentukan dengan

cara membagi jumlah data dengan banyaknya data sehingga

diperoleh hasilnya yaitu 62.

2. Nilai tengah (median) kelompok eksperimen ditentukan dengan

cara mengurutkan nilai hasil prestest dari yang terkecil hingga

terbesar, kemudian diambil nilai tengah dari yang tertinggi dan

terendah, sehingga didapati nilai tengah (median) kelompok kontrol

yaitu 65.

3. Nilai yang sering muncul (modus) kelompok kontrol ditentukan

dengan cara mengurutkan nilai hasil prestest dari yang terkecil

hingga terbesar, kemudian diambil nilai yang paling banyak

frekuensinya diantara data lainnya. Sehingga didapati Nilai yang

sering muncul (modus) kelompok kontrol yaitu 70.

4. Nilai minimal (minimum) adalah nilai terendah. Nilai minimal dari

hasil pretest kelompok kontrol adalah sebesar 15.

5. Nilai maksimal (maximum ) adalah nilai tertinggi. Nilai maksimal

dari hasil pretest kelompok kontrol adalah sebesar 90.

Untuk lebih jelasnya mengenai analisis data prestest kelompok

eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut :

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

50

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Hasil pretest

Kelompok eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

Valid Frequency Valid Frequency

15 1 15 1

25 1 30 1

35 3 40 3

40 2 45 1

45 3 50 2

50 3 55 3

55 2 60 3

60 3 65 3

70 3 70 4

75 4 75 3

80 1 80 4

85 3 85 1

90 1 90 2

Ket: - Valid : nilai yang diperoleh siswa

- Frequency : jumlah siswa sesuai dengan nilainya masing-

masing Selanjutnya data pretest kelompok eksperimen dan kontrol

disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut :

Gambar 4.1 Diagram Histogram Hasil Pre-test Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

51

Berdasarkan tabel di atas menunjuka n bahwa frekuensi hasil

pretest pada kelas eksperimen, siswa yang mendapat nilai 15, 25, 80

dan 90 masing-masing ada 1 orang, siswa yang mendapat nilai 40 dan

55 ada 2 orang, dan siswa yang mendapat nilai 35, 45, 50, 60, 70 dan 85

masing-masing ada 4 orang. Sedangkan untuk frekuensi hasil pretest

pada kelas kontrol siswa, siswa yang mendapat nilai 15, 30, 45 dan 85

masing-masing ada 1 orang, siswa yang mendapat nilai 50 dan 90

masing-masing ada 2 orang, siswa yang mendapat nilai 40, 55, 60, 65

dan 75 ada 3 orang, dan siswa yang mendapat nilai 70 dan 80 ada 4

orang.

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

52

b. Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Pemberian posttest dilakukan setelah kedua kelompok diberikan

perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberi perlakuan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Gmaes Tournament (TGT)

sedangkan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.

Hasil perhitungan posttest kelompok ekperimen dan kontrol dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

Deskri Data Posttest

Kelas eksperimen dan kelas kontrol

N Valid Eksperimen Kontrol

PD 30 30

Mean 82 70

Median 83 70

ModUS 95 75

Minimum 55 50

Maximum 100 95

Sum 2450 2100

Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa hasil posttest

kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 30 dengan jumlah data

2450. Adapun dalam hal menentukan nilai-nilai berikut peneliti

menggunakan rumus dari microsoft excel. Sehingga diperoleh data

sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata (mean) posttest kelompok eksperimen ditentukan

dengan cara membagi jumlah data dengan banyaknya data sehingga

diperoleh hasilnya yaitu 82.

2. Nilai tengah (median) kelompok eksperimen ditentukan dengan

cara mengurutkan nilai hasil posttest dari yang terkecil hingga

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

53

terbesar, kemudian diambil nilai tengah dari yang tertinggi dan

terendah, sehingga didapati nilai tengah (median) kelompok

eksperimen yaitu 83.

3. Nilai yang sering muncul (modus) kelompok eksperimen

ditentukan dengan cara mengurutkan nilai hasil posttest dari yang

terkecil hingga terbesar, kemudian diambil nilai yang paling

banyak frekuensinya diantara data lainnya. Sehingga didapati Nilai

yang sering muncul (modus) kelompok eksperimen yaitu 95.

4. Nilai minimal (minimum) adalah nilai terendah. Nilai minimal dari

hasil posttest kelompok eksperimen adalah sebesar 55.

5. Nilai maksimal (maximum ) adalah nilai tertinggi. Nilai maksimal

dari hasil posttest kelompok eksperimen adalah sebesar 100.

Sedangkan hasil prestest untuk kelompok kontrol diperoleh data

sebagai berikut

1. Nilai rata-rata (mean) posttest kelompok kontrol ditentukan dengan

cara membagi jumlah data dengan banyaknya data sehingga

diperoleh hasilnya yaitu 70.

2. Nilai tengah (median) kelompok eksperimen ditentukan dengan

cara mengurutkan nilai hasil posttest dari yang terkecil hingga

terbesar, kemudian diambil nilai tengah dari yang tertinggi dan

terendah, sehingga didapati nilai tengah (median) kelompok kontrol

yaitu 70.

3. Nilai yang sering muncul (modus) kelompok eksperimen

ditentukan dengan cara mengurutkan nilai hasil posttest dari yang

terkecil hingga terbesar, kemudian diambil nilai yang paling

banyak frekuensinya diantara data lainnya. Sehingga didapati Nilai

yang sering muncul (modus) kelompok kontrol yaitu 75.

4. Nilai minimal (minimum) adalah nilai terendah. Nilai minimal dari

hasil posttest kelompok kontrol adalah sebesar 50.

5. Nilai maksimal (maximum ) adalah nilai tertinggi. Nilai maksimal

dari hasil posttest kelompok kontrol adalah sebesar 95.

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

54

Untuk lebih jelasnya mengenai analisis data posttest kelompok

eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Hasil posttest

Kelompok eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

Valid Frequency Valid Frequency

55 1 50 2

65 2 55 4

70 5 60 4

75 4 65 4

80 3 70 3

85 4 75 4

90 4 80 3

95 5 85 3

100 2 90 2

95 1

Ket: - Valid : nilai yang diperoleh siswa

- Frequency : jumlah siswa sesuai dengan nilainya masing-

masing. Selanjutnya data posttest kelompok eksperimen dan kontrol

disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut :

Gambar 4.2 Diagram Histogram Hasil Post-test Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

55

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi hasil

posttest pada kelas eksperimen, siswa yang mendapat nilai 55 ada 1

orang, siswa yang mendapat nilai 65 dan 100 masing-masing ada 2

orang, siswa yang mendapat nilai 80 ada orang, siswa yang mendapat

nilai 75, 85, dan 90 ada 4 orang, dan siswa yang mendapat nilai 70 dan

95 ada 5 orang. Sedangkan untuk frekuensi hasil posttest pada kelas

kontrol siswa, siswa yang mendapat nilai 95 ada 1 orang, siswa yang

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

56

mendapat nilai 50 dan 90 masing-masing ada 2 orang, siswa yang

mendapat nilai 70, 80, dan 85 masing-masing ada 3 orang,dan siswa

yang mendapat nilai 55, 60, 65, dan 75 masing-masing ada 3 orang.

c. Rekapitulasi Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Berdasarkan analisis data pretest dan posttest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yang terdiri dari 30 siswa pada

masing-masing kelas, diperoleh rekapitulasi data sebagai berikut:

Tebel 4.6

Rekapitulasi data pretest dan posttest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Pemusatan dan

penyebaran

data

Pretst Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

N Valid 30 30 30 30

Mean 58 62 82 70

Median 58 65 83 70

Modus 75 70 95 75

Minimum 15 15 55 50

Maximum 90 90 100 95

Sum 1735 1860 2450 2100

Ket: - N Valid : Jumlah seluruh siswa

- Frequency : jumlah siswa sesuai dengan nilainya masing-masing. - Mean : rata-rata nilai. - Median : nilai tengah dari keseluruhan nilai. - Modus : nilai yang paling sering muncul. - Minimum : nilai terendah yang didapat siswa. - Maximum : nilai tertinggi yang didapat siswa. - Sum : jumlah keseluruhan siswa.

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

57

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, menunjukan hasil pretest dan

posttest pada kedua kelompok. Hasil data pretest memiliki banyak data

sampel yaitu 60 dengan jumlah data kelompok eksperimen sebesar

1735 dan kelompok kontrol sebesar 1860. Nilai rata-rata (Mean) yang

terdapat di kelas eksperimen sebesar 58 dan kelompok kontrol sebesar

62. Sedangkan nilai tengah (Median) yang terdapat di kelas eksperimen

sebesar 58 dan kelas kontrol sebesar 65. Nilai yang sering muncul

(Modus) pada kelas eksperimen sebesar 75 dan kelas kontrol sebesar

70. Sedangkan nilai minimal (Minimum) yang diperoleh kelas

eksperimen sebesar 15 dan kelas kontrol sebesar 15. Untuk nilai

maksimal (Maximum) yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 90 dan

kelas kontrol sebesar 90.

Adapun hasil posttest kedua kelompok yang ditunjukkan

berdasarkan data di atas memiliki banyak sampel sebanyak 60 dengan

jumlah data kelompok eksperimen sebesar 2450 dan kelompok kontrol

sebesar 2100. Nilai rata-rata (Mean) yang terdapat di kelas eksperimen

sebesar 82 dan kelompok kontrol sebesar 70. Sedangkan nilai tengah

(Median) yang terdapat di kelas eksperimen sebesar 83 dan kelas

kontrol sebesar 70. Nilai yang sering muncul (Modus) pada kelas

eksperimen sebesar 95 dan kelas kontrol sebesar 75. Sedangkan nilai

minimal (Minimum) yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 55 dan

kelas kontrol sebesar 50. Untuk nilai maksimal (Maximum) yang

diperoleh kelas eksperimen sebesar 100 dan kelas kontrol sebesar 95.

Sesudah melakukan penelitian tehadap kelas eksperimen dengan

model kooperatif tipe teams games tournamnet (TGT) dan kelas kontrol

dengan model pembelajaran konvensional, didapatkan data yang

memberikan gambaran bahwa terjadinya perubahan nilai pada hasil

belajar PKn siswa, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Perubahan nilai terbesar terjadi pada kelas eksperimen yaitu 58

menjadi 82 dengan peningkatan sebesar 24, sedangkan kelas kontrol

memiliki nilai rata-rata 62 menjadi 70 dengan peningkatan sebesar 8.

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

58

Hal tersebut dapat diartikan bahwa nilai rata-rata siswa kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa pada

kelas kontrol.

B. Pengujian Prasyarat Analisis Dan Pengujian Hipotesis

Setelah data hasil penelitian diperoleh, maka data tersebut akan

ditindaklanjuti yaitu dengan menganalisisnya. Sebelum melakukan analisis,

terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data tersebut

berdistribusi normal dan mempunyai ragam yang sama (homogen) atau tidak.

Adapun hasil yang didapat setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data

adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah usaha untuk menentukan apakah data variabel

yang kita milki mendekati distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov pada program SPSS 22,0

untuk menguji normalitas . Perhitungan lengkap mengenai uji normalitas

dapat dilihat pada lampiran. Hasil perhitungan uji normalitas dengan taraf

kepercayaan 95% (=0,05) untuk data pretest dan posttest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

a. Uji Normalitas Pretest

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Pretest

Kelas Eksperimen

Pretest Kolmogorov-Smirnov

a

Statistic df Sig.

Ekperimen . 132 30 .191

Kontrol . 132 30 .191

Lilliefors Significance Correction

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

59

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa hasil pretest

kelompok eksperimen memperoleh signifikansi sebesar 0,191. Hal ini

menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena

siginifikansinya 0,191 > 0,05. Begitu pula dengan hasil pretest pada

kelompok kontrol memperoleh signifikansi sebesar 0,191. Hal ini

menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena

siginifikansinya 0,191 > 0,05.

b. Uji Normalitas Posttest

Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas Post-test

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pretest Kolmogrov - smirnov

statistic df Sig.

Eksperimen ,127 30 ,200

Kontrol ,119 30 ,200

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa hasi posttest

kelompok eksperimen memperoleh signifikansi sebesar 0,200. Hal ini

menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena

siginifikansinya 0,200 > 0,05. Begitu pula dengan hasil posttest pada

kelompok kontrol memperoleh signifikansi sebesar 0,200. Hal ini

menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena

signifikasinya 0,200 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

60

tersebut berdistribusi normal dengan signifikansi pada masing-masing

kelas memperoleh lebih dari 0,05.

2. Uji Homogenitas

Setelah dilakukan uji normalitas dan diketahui kedua kelompok

sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai

homogenitas dari kedua kelompok sebagai sampel yang akan dianalisis.

Dalam penelitian ini homogenitas didapat dengan menggunakan Levene

test pada SPSS 22,00. Perhitungan secara lengkap untuk uji homogenitas

kedua kelas dapat dilihat pada lampiran. Berikut adalah hasil uji

homogenitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

a. Uji Homogenitas Pretest

Tabel 4.9

Hasil Uji Homogenitas Pretest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Levene statistic df1 df2 Sig.

,737 1 58 ,394

Berdasarkan tabel 4.9 mengenai hasil uji homogenitas

menunjukkan bahwa hasil dari pretest kelompok eksperimen dan

kontrol memperoleh signifikansi sebesar 0,394. Sesuai dengan kriteria

bahwa jika nilai Sig.> 0,05 yaitu 0,394 >0,05 maka sampel

mempunyai varians yang sama. Perolehan nilai pretest ini

menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari

populasi yang homogen atau memiliki ragam yang sama.

b. Uji Homogenitas Posttest

Tabel 4.10

Hasil Uji Homogenitas Pretest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

61

Levene statistic df1 df2 Sig.

,168 1 58 ,684

Berdasarkan tabel 4.10 mengenai hasil uji homogenitas

menunjukkan bahwa hasil dari posttest kelompok eksperimen dan

kontrol memperoleh signifikansi 0,684. Sesuai dengan kriteria bahwa

jika nilai Sig.> 0,05 yaitu 0,684 >0,05 maka sampel mempunyai

varians yang sama. Perolehan nilai posttest ini menunjukkan bahwa

kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang

homogen atau memiliki ragam yang sama.

3. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik diperoleh bahwa data

pretest dan posttest berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian

dilanjutkan dengan menggunakan Uji-T (t-test) Independent Samples

dengan menggunakan SPSS 22,0. Adapun kriteria pengujian hipotesis

adalah sebagai berikut:

a. Jika signifikansi > 0,5 maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Gmaes Tournament (TGT)

terhadap hasil belajar siswa kelas V pada pelajaran PKn.

b. Jika signifikansi < 0,5 maka H0 ditolak atau Ha diterima, artinya ada

pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Gmaes Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa kelas V pada

pelajaran PKn.

Tabel di bawah ini merupakan hasil dari perbedaan rata-rata

posttes hasil belajar siswa pada pelajaran PKn antara kelas eksperimen

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams gmaes

tournament (TGT) dengan kelas kontrol yang menggunakan metode

konvensional dalam pembelajaran.

Tabel 4.11 Hasil Uji-T

Independent Samples Test

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

62

Berdasarkan tabel di atas, dari perhitungan uji beda rata-rata tes

pemahaman antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dapat dilihat

jika signifikansi (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima. Sedangkan jika

signifikansi (2-tailed) < 0,05 maka Ha diterima. Dari data tersebut hasil

posttes kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat bahwa nilai

probabilitas pada signifikansi (2-tailed) adalah 0,001. Dengan nilai

probabilitas pada signifikansi (2-tailed) 0,001 < 0,05, maka Ha diterima

dan H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe teams gmaes tournament (TGT)

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V pada pelajaran PKn.

C. Uji Pengaruh

Uji pengaruh ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

yang didapatkan dari penggunaan model pembelajarann kooperatif tipe teams

games tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan

keputusan bersama dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan

(PKn).

Tabel 4.12

Group Statistics Posttest

Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol

Kelas N mean Std. deviation

Eksperimen 30 81,66 11,768

Kontrol 30 70,00 12,730

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) yang

terdapat di kelas eksperimen sebesar 81,66 dan kelompok kontrol sebesar

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std.

Error

Differe

nce

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

NILAI Equal variances

assumed ,168 ,684 3,686 58 ,001 11,6667 3,1653 5,3306 18,0027

Equal variances

not assumed 3,686 57,646 ,001 11,6667 3,1653 5,3298 18,0035

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

63

70,00. Sedangkan standar deviasi (standar deviation) yang diperoleh kelas

eksperimen sebesar 11,768 dan kelompok kontrol 12,730. Data yang

didapatkan dimasukan ke dalam rumus effect size sebagai berikut:

d = (81,66 – 70,00) / (11,768 + 12,730)

= 11,66 / 24,498

= 0,48

Hasil perhitungan effect size dengan menggunakan rumus perhitungan

Cohen’s d, diperoleh nilai effect size (d) sebesar 0,48. Nilai effect size sebesar

0,48 diinterpretasikan ke dalam tingkat pengaruh yang cukup. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa penggunaan model model pembelajaran kooperatif tipe

teams gmaes tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SD

Islam at-Taqwa Pamulang.

D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data penelitian yang

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pada penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) terhadap hasil

belajar PKn siswa kelas V SD Islam at-Taqwa Pamulang, dibandingkan

dengan penggunaan model konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai

rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan nilai rata-rata hasil

belajar pada kelas kontrol, secara keseluruhan peneliti sajikan pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.13

Rata-rata Hasil Belajar Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Rata-Rata Hasil Belajar PKn Siswa

Pretest Post test

Eksperimen 58 82

Kontrol 62 70

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

64

Berdasarkan tabel 4.14, nilai rata-rata pretest kelas eksperimen lebih

rendah dibandingkan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 58 ˂ 62. Hal ini

menunjukkan bahwa data pretest hasil belajar siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol adalah sama (tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh).

Selain itu diperoleh data bahwa kedua kelas tersebut berasal dari populasi

yang berdistribusi normal dengan signifikansi pada masing-masing kelas

memperoleh lebih dari 0,05 dan memiliki ragam yang sama atau homogen.

Adapun setelah dilakukan perlakukan yang berbeda, dimana kelas

eksperimen mendapatkan perlakukan dengan proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kooperatif tipe teams

games tournament (TGT) dan kelas kontrol menggunakan model

pembelajaran konvensional, diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen lebih

tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 82 > 70. Adanya perbedaan hasil

belajar PKn pada kedua kelas tersebut diasumsikan karena adanya perbedaan

perlakuan (treatment) dalam proses pembelajaran. Kedua kelas ini berasal

dari populasi yang berdistribusi normal dengan signifikansi pada masing-

masing kelas memperoleh lebih dari 0,05 dan memiliki ragam yang sama atau

homogen. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis posttest terhadap kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan uji-t dengan taraf

siginifikansi 5% (0,05) diperoleh nilai ((Sig.(2-tailed)) > 0,05 yaitu 0,001

<0,025. Hal ini menunjukkan bahwa data pretest hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Selain itu perhitungan uji

pengaruh (effect size) diperoleh nilai d = 0,49 yang berada pada kategori

sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model

kooperatif tipe teams games tournamnet (TGT) terhadap hasil belajar siswa

kelas 5 pada pelajaran PKn di SD Islam At-Taqwa Pamulang pada materi

keputusan bersama.

Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Ade Muksin1 dalam

skripsinya yang berjudul “pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team

1 Ade Muksin, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Ieam Games Tournament)

Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Rangka Manusia (Kuasi Eksperimen Di Mi Salakopi).

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

65

games tournament (TGT) terhadap hasil belajar peserta didik pada rangka

manusia (kuasi eksperimen di MI Salakopi)” memberikan kesimpulan bahwa

model pembelajaraan kooperatif tipe TGT berpengaruh terhadap hasil belajar

peserta didik di MI Salakopi. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata peserta

didik dari kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 76,09 sedangkan nilai

rata-rata peserta didik dari kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 57,90.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang

relevan, didapatkan kesimpulan yang hasil yang sama, dimana model

pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) berpengaruh

terhadap hasil belajar.

Proses penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari kesulitan

didalamnya, pada saat pra-penelitian untuk menguji cobakan instrumen.

peneliti dihadapkan pada keluhan siswa untuk mengisi soal sebanyak 35.

Pada saat itu hal yang dilakukan adalah memotivasi siswa dan menjanjikan

reward apabila siswa dapat mengerjakannya dengan baik. Sedangkan pada

saat awal pertemuan penelitian di kelas eksperimen terdapat kesulitan untuk

dapat membelajarakan siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe teams games tournament (TGT). Sehingga proses pembelajaran berjalan

lebih dari waktu yang seharusnya.

Berdasarkan pengalaman pada pertemuan pertama, dilakukan proses

pembelajaran dengan peraturan yang lebih tegas dan peserta didik sudah

mulai memahami pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe teams games tournament (TGT). Berbeda halnya pada saat

awal pertemuan penelitian di kelas kontrol, terdapat juga kesulitan dimana

membuat peserta didik fokus dan memperhatikan penjelasan materi yang

dilakukan oleh guru. Selain itu pada saat diberikan tugas secara individual

sebagian besar siswa kurang percaya diri untuk menjawab yang ditandai

banyak siswa yang bertanya mengenai jawaban akan soal-soal yang

diberikan.

(Skri, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan Uin Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013)

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dari data yang diperoleh, maka dapat

disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams

games tournament (TGT) berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa kelas

V di SD Islam at-Taqwa. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasi analisis data

yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata postest hasil belajar PKn pada kelas

eksperimen yaitu 90,21, sedangkan untuk nilai rata-rata postest hasil belajar

PKn pada kelas kontrol yaitu 74,79. Hasil postest tersebut menunjukkan bahwa

nilai rata-rata kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan

model pembelajaran konvensional (90,21 > 74,79). Hasil postest tersebut

diperkuat dengan hasil pengolahan data menggunakan pengujian hipotesisi

(uji-t) yang dilakukan pada nilai postest kelas ekperimen dan kelas kontrol.

Pengujian hipotesis (uji-t) menggunakan program SPSS 20,0 yang memperoleh

nilai nilai ((Sig.(2-tailed)) > 0,05 yaitu 0 < 0,025 dengan taraf signifikansi 5%

(0,05). Hasil pengujian hipotesis (uji-t) tersebut menunjukkan hasil akhir

bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

teams games tournament (TGT) terhadap hasil belajar PKn. Penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) dalam proses

pembelajaran keputusan bersama pada mata pelajaran PKn memberikan

pengaruh dalam kategori sedang. Hal ini berdasarkan pada hasil perhitungan

uji pengaruh (effect size) dengan menggunkan rumus Cohen’s d, yang

diperoleh nilai effect size (d) sebesar 0,49. Nilai effect size sebesar 0,49

diiterpretasikan ke dalam tingkatan pengaruh yang cukup.

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

67

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut :Siswa disarankan untuk belajar dalam kelompok kecil yang

terdiri dari 5-6 siswa tiap kelompok, sehingga pembelajaran menjadi lebih

optimal, efektif dan efisien serta menghindari terjadinya mengobrol/bermain-

main dalam kelompok.

1. Guru disarankan untuk mempersiapkan alat peraga yang cukup banyak

sehingga setiap siswa dapat lebih fokus dalam pembelajaran.

2. Guru hendaknya mengadakan media atau alat peraga pembelajaran yang

lebih kreatif dan inovatif untuk membantu siswa dalam memahami

pelajaran matematika khususnya pada materi pecahan sehingga dapat

mempengaruhi hasil belajarnya.

3. Sekolah disarankan untuk terus mendukung/memfasilitasi pembelajaran

dengan pengadaan alat peraga/media selama pembelajaran.

4. Peneliti selanjutnya disarankan menggunakan teknik pengumpulan data

yang lebih baik. Instrumen penelitian untuk mengukur hasil belajar pada

aspek afektif dalam bentuk angket memiliki kelemahan, karena tidak dapat

memperhatikan satu persatu responden untuk mengisi jawaban dengan

sebenar-benarnya.

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

68

DAFTAR PUSTAKA

Ade muksin, pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (ieam games

tournament) terhadap hasil belajar siswa pada rangka manusia (kuasi

eksperimen di MI Salakopi). (skripsi, program studi pendidikan guru

madrasah ibtidaiyah, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2013)

Adi Muhammad Sahidin, peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa memalaui

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran PKn kelas 4 di

sekolah MI as-syafiiyah 08 bekasi. (skripsi, program studi pendidikan guru

madrasah ibtidaiyah, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2013)

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta,

Prenadamedia 2015)

Al-quran dan terjemah at-tartil khat utsmani. (Sukabumi : yayasan attartil. 2015)

Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada 2007)

Baharudin, esa nur wahyuni, teori belajar dan pembelajaran, (Yogyakarta : ar-

ruzz media, 2015)

Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung, Rafika

Aditama)

Etin Solihatin, strategi pembelajaran PPKN, (Jakarta : Bumi Akasara 2012), h.

103

Fathurrahman, M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT

Refika Aditama, 2007)

Hamalik Oemar, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2009)

Ibnu badar trinto. Mendessain model pembeljaran inovatif, progresif, dan

kontekstual. (Jakarta, prenadamedia group, 2014)

Masitoh Dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktoral Jendral

Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009)

Mifathul Huda, Cooperatif Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model

Penerapan, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar 2015)

Muhammad fathurahman, model-model pembelajaran inovatif. ( Yogyakarta: ar-

ruzz media, 2016)

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

69

Moh. Uzer Usman, menjadi Guru Profesional . (Bandung. Remajaimp

Rosdakarya, 2009)

Muhammad Thobroni, Belajar Dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2015

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010)

Mujib fathul dan rahmawati nailur, metode permainan-permainan edukatif dalam

belajar bahasa arab. (Yogjakarta, Diva press, 2013)

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung, Reamaja

Rosada Karya, 2016)

Peraturan mentri pendidikan nasional no 22 tahun 2006 tentang tujuan pelajaran

PKN hal. 15

PERMENDIKBUD RI Nomor 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh

pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah

Riduwan, belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula,

(Jakarta: Alfabeta. 2012)

Rusman, model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru.

(Jakarta. Grafindo persada, 2014)

Salma Dwi, prinsip disain pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008)

Singgih Santoso, SPSS 20 Pengolahan Data Statistik di Era Informasi, (Jakarta:

PT Elex Media Komputindo, 2015)

Sri Anitah. Dkk, Strategi Pembelajaran di SD. (Tangerang Selatan : Universitas

Terbuka, 2013)

Sugiyono, metode penelitian pendidikan, (Bandung: alfabeth 2014)

Suibnu badar trinto. Mendessain model pembeljaran inovatif, progresif, dan

kontekstual. (Jakarta, prenadamedia group. 2014)

Suyadi, Strategi pembelajaran pendidikan karakter, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010)

Teniredja tukiran, dkk. Model model pembelajaran inovatif dan efektif, (Bandung

alfabeta. 2013)

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

70

(http://wordpress.com.//media-pembelajaran-audio-visual.pdf//diakses

tgl.28/02/2012)

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional UU RI No. 20 Tahun 2003,

(Jakarta: Sinar Grafika, 2010)

Warsita Bambang, Teknologi Pembelajaran Landasan Dan Aplikasinya, (Jakarta:

Rineka Cipta,2008)

Winarno Surakhmad, Interaksi Belajar Mengajar, (Bandung: Jemmars, 1980)

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

66

DAFTAR LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP kelas Eksperimen)

Satuan Pendidikan : SDI At-Taqwa Pamulang

Mata Pelajaran : PKn

Kelas/Semester : V/II

Alokasi waktu : 2×35 menit (3× Pertemuan)

Standar Kompetensi :

4. Menghargai keputusan bersama.

Kompetensi Dasar :

4.2. Mematuhi keputusan bersama.

Indikator :

4.2.1 Siswa mengetahui arti keputusan bersama dan mengenal bentuk-

bentuk keputusan bersama.

4.2.2 Siswa mengetahui perbedaan musyawarah, voting dan aklamasi.

4.2.3 Siswa mampu mempraktikan cara melakukan pengambilan keputusan

bersama.

4.2.4 Siswa mengetahui tujuan dan cara untuk mengambil keputusan dalam

hal tertentu.

4.2.5 Siswa mengetahui contoh dari keputusan bersama di sekitar dan

mampu menyatakan sikap kerja sama dalam memutuskan sebuah

keputusan.

4.2.6 Siswa mampu menyatakan sikap mematuhi peraturan yang telah

dibuat dan skap kerja sama yang baik.

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menguasai materi keputusan bersama dengan baik.

2. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT),

siswa bisa mempraktikan cara mengambil keputusan bersama dengan baik.

3. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT),

siswa mampu menampilkan sikap kerja sama dengan baik.

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

4. Siswa dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk keputusan bersama dengan baik

melalui penentuan peraturan dalam model pembelajaran kooperatif tipe teams

games tournament (TGT).

Materi Ajar

1. Pengertian keputusan bersama:

Keputusan adalah pilihan yang diambil oleh seseorang untuk

dilaksanakan dari berbagai macam pilihan yang tersedia. Jadi, keputusan

bersama adalah

2. Bentuk-bentuk keputusan bersama:

- Musyawarah mufakat : adalah pembahasan bersama dengan maksud

mengambil keputusan atas suatu masalah.

- Pemungutan suara/voting : adalah pemungutan suara. pemungutan

dilakukan setelah cara musyawarah untuk mufakat gagal menghasilkan

keputusan.

- Aklamasi : adalah pernyataan setuju secara lisan dari seluruh anggota

kelompok.

3. Nilai dasar dalam melakukan musyawarah antara lain:

- kebersamaan

- persamaan hak

- kebebasan mengemukakan pendapat

- penghargaan terhadap orang lain

- pelaksanaan hasil keputusan secara tanggung jawab

Model dan metode Ajar

Model : Pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT).

Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Tournament.

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I

A. Kegiatan awal

Guru Mengucapkan salam

Guru mengajak siswa berdoa untuk mengawali pelajaran.

Guru bertanya pelajaran yang telah diberikan sebelumnya.

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Guru bertanya “Apakah kalian pernah mengambil keputusan bersama-

sama ?”

Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru Menjelaskan cara belajar dan penilaian yang dipakai.

B. Kegiatan inti

Guru membacakan sebuah cerita kepada siswa terkait dengan materi

pengambilan keputusan bersama.

Guru mennjelaskan kepada siswa terkait cerita yang sudah dibacakan.

Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, dengan anggota setiap kelompok

berjumlah 6 orang.

Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok.

Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami LKS yang

diberikan kepada setiap masing-masing kelompok.

Siswa berdiskusi dengan kelompoknya.

Siswa yang memiliki pemahaman lebih dari temannya memberikan

arahan kepada teman-temannya untuk menjawab soal yang ada di LKS.

Guru membimbing siswa dalam berkelompok

Apabila ada dari anggota kelompok ada yang tidak mengerti dengan

tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain

bertanggungjawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya.

Setelah selesai mengerjakan LKS, guru membuat meja-meja turnamen

yang terdiri dari 5 orang siswa yang mewakili tim atau kelompoknya

masing-masing untuk bermain dalam game.

Para peserta menempati posisi meja turnamen sesuai dengan daftar yang

telah ditentukan oleh guru.

Setelah peserta menempati posisinya masing-masing, dilanjutkan dengan

pengundian disetiap meja turnamen.

Pengundian dilakukan untuk menentukan kedudukan peserta turnamen

dalam turnamen pertama, apakah sebagai pembaca soal, penantang I,II,

III dan IV.

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Pengundian dilakukan dengan cara para siswa menarik kartu untuk

menentukan pembaca yang pertama yaitu siswa yang mendapatkan

nomor soal tertinggi.

Untuk putaran selanjutnya, kedudukan perserta dilakukan secara

bergantian. Kedudukan peserta harus berganti menurut arah jarum jam.

Demikian putaran kedudukan dilakukan sampai waktu turnamen selesai.

Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor.

Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen atau lomba

mingguan.

Setiap perwakilan anggota kelompok kembali ke kelompok masing-

masing.

Setiap perwakilan siswa yang diutus oleh perwakilan kelompok masing-

masing memberitahukan kepada anggota kelompoknya tentang perolehan

skor dan pertanyaan game.

Guru bertanya kepada siswa tentang hal yang belum dimengerti

C. Kegiatan akhir

Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah

diajarkan

Guru melengkai kesimpulan-kesimpulan yang di berikan siswa.

Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan nasihat kepada siswa

agar terus rajin belajar di rumah.

Guru mengajak semua siswa berdo’a .

Pertemuan II

A. Kegiatan awal

Guru Mengucapkan salam

Guru mengajak siswa berdoa untuk mengawali pelajaran.

Guru bertanya pelajaran yang telah diberikan sebelumnya.

Guru bertanya “Apakah kalian pernah mengambil keputusan bersama-

sama ?”

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Guru bertanya “Apakah kalian mengetahui cara-cara dalam mengambil

keputusan bersama?”

Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru Menjelaskan cara belajar dan penilaian yang dipakai.

B. Kegiatan inti

Guru menampilkan vidio kepada siswa terkait dengan materi

pengambilan keputusan bersama.

Guru meminta siswa untuk memperhatikan vidio yang ditampilkan.

Guru menjelaskan kepada siswa terkait vidio yang diputar.

Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, dengan anggota setiap

kelompok berjumlah 6 orang.

Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok.

Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami LKS yang

diberikan kepada setiap masing-masing kelompok.

Siswa berdiskusi dengan kelompoknya.

Siswa yang memiliki pemahaman lebih dari temannya memberikan

arahan kepada teman-temannya untuk menjawab soal yang ada di LKS.

Guru membimbing siswa dalam berkelompok

Apabila ada dari anggota kelompok ada yang tidak mengerti dengan

tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain

bertanggungjawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya.

Setelah selesai mengerjakan LKS, guru membuat meja-meja turnamen

yang terdiri dari 5 orang siswa yang mewakili tim atau kelompoknya

masing-masing untuk bermain dalam game.

Para peserta menempati posisi meja turnamen sesuai dengan daftar yang

telah ditentukan oleh guru.

Guru menentukan nomor urut siswa dan menempatkan siswa pada meja

turnamen (5 orang, kemampuan setara). Setiap meja terdapat 1 lembar

permainan, 1 lembar jawaban, 1 kotak kartu nomor, dan 1 lembar skor

permainan.

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Siswa mencabut kartu untuk menentukan pembaca I (nomor tertinggi)

dan yang lain menjadi penantang I,II, III dan IV.

Pembaca I mengocok kartu dan mengambil kartu yang teratas.

Pembaca I membaca soal sesuai nomor pada kartu dan mencoba

menjawabnya. Jika jawaban salah, tidak ada sanksi dan kartu

dikembalikan. Jika benar kartu disimpan sebagai bukti skor.

Jika penantang I dan II. memiliki jawaban berbeda, mereka dapat

mengajukan jawaban secara bergantian.

Jika jawaban penantang salah, dia dikenakan denda mengembalikan kartu

jawaban yang benar (jika ada).

Untuk putaran selanjutnya, kedudukan perserta dilakukan secara

bergantian. Kedudukan peserta harus berganti menurut arah jarum jam.

Demikian putaran kedudukan dilakukan sampai waktu turnamen selesai.

Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor.

Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen atau lomba

mingguan.

Setiap perwakilan anggota kelompok kembali ke kelompok masing-

masing.

Setiap perwakilan siswa yang diutus oleh perwakilan kelompok masing-

masing memberitahukan kepada anggota kelompoknya tentang perolehan

skor dan pertanyaan game.

Penghargaan sertifikat, Tim Super untuk (kriteria atas), Tim Sangat Baik

(kriteria tengah), dan Tim Baik (kriteria bawah). Untuk melanjutkan

turnamen, guru dapat melakukan pergeseran tempat siswa berdasarkan

prestasi pada meja turnamen.

Guru bertanya kepada siswa tentang hal yang belum dimengerti

C. Kegiatan akhir

Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah

diajarkan

Guru melengkai kesimpulan-kesimpulan yang di berikan siswa.

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan nasihat kepada siswa

agar terus rajin belajar di rumah.

Guru mengajak semua siswa berdo’a .

Pertemuan III

A. Kegiatan awal

Guru Mengucapkan salam.

Guru mengajak siswa berdoa untuk mengawali pelajaran.

Guru bertanya pelajaran yang telah diberikan sebelumnya.

Guru bertanya “Apakah kalian pernah mengambil keputusan bersama-

sama ?”

Guru bertanya “Apa yang kalian rasakan jika salah satu dari teman kita

yang melanggar dari keutusan yang sudah dibuat secara bersama-sama?”

Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru Menjelaskan cara belajar dan penilaian yang dipakai.

B. Kegiatan inti

Guru membacakan cerita kepada siswa terkait dengan materi menerima

dan mematuhi keputusan bersama.

Guru menjelaskan kepada siswa terkait ceria yang dibaca.

Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, dengan anggota setiap

kelompok berjumlah 6 orang.

Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok.

Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami LKS yang

diberikan kepada setiap masing-masing kelompok.

Siswa berdiskusi dengan kelompoknya.

Siswa yang memiliki pemahaman lebih dari temannya memberikan

arahan kepada teman-temannya untuk menjawab soal yang ada di LKS.

Guru membimbing siswa dalam berkelompok

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Apabila ada dari anggota kelompok ada yang tidak mengerti dengan

tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain

bertanggungjawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya.

Setelah selesai mengerjakan LKS, guru membuat meja-meja turnamen

yang terdiri dari 5 orang siswa yang mewakili tim atau kelompoknya

masing-masing untuk bermain dalam game.

Para peserta menempati posisi meja turnamen sesuai dengan daftar yang

telah ditentukan oleh guru.

Guru menentukan nomor urut siswa dan menempatkan siswa pada meja

turnamen (5 orang, kemampuan setara). Setiap meja terdapat 1 lembar

permainan, 1 lembar jawaban, 1 kotak kartu nomor, dan 1 lembar skor

permainan.

Siswa mencabut kartu untuk menentukan pembaca I (nomor tertinggi)

dan yang lain menjadi penantang I,II, III dan IV.

Pembaca I mengocok kartu dan mengambil kartu yang teratas.

Pembaca I membaca soal sesuai nomor pada kartu dan mencoba

menjawabnya. Jika jawaban salah, tidak ada sanksi dan kartu

dikembalikan. Jika benar kartu disimpan sebagai bukti skor.

Jika penantang I dan II. memiliki jawaban berbeda, mereka dapat

mengajukan jawaban secara bergantian.

Jika jawaban penantang salah, dia dikenakan denda mengembalikan kartu

jawaban yang benar (jika ada).

Untuk putaran selanjutnya, kedudukan perserta dilakukan secara

bergantian. Kedudukan peserta harus berganti menurut arah jarum jam.

Demikian putaran kedudukan dilakukan sampai waktu turnamen selesai.

Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor.

Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen atau lomba

mingguan.

Setiap perwakilan anggota kelompok kembali ke kelompok masing-

masing.

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Setiap perwakilan siswa yang diutus oleh perwakilan kelompok masing-

masing memberitahukan kepada anggota kelompoknya tentang perolehan

skor dan pertanyaan game.

Penghargaan sertifikat, Tim Super untuk (kriteria atas), Tim Sangat Baik

(kriteria tengah), dan Tim Baik (kriteria bawah). Untuk melanjutkan

turnamen, guru dapat melakukan pergeseran tempat siswa berdasarkan

prestasi pada meja turnamen.

Guru bertanya kepada siswa tentang hal yang belum dimengerti

C. Kegiatan akhir

Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah

diajarkan

Guru melengkai kesimpulan-kesimpulan yang di berikan siswa.

Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan nasihat kepada siswa

agar terus rajin belajar di rumah.

Guru mengajak semua siswa berdo’a .

Alat/ Bahan/ Sumber Belajar

- Buku PKn kurikulum KTSP

- Laptop dan proyektor.

- LKS.

Penilaian

Teknik : Tes

Bentuk : Pilihan Ganda

Tangerang Selatan, 2 Maret 2018

Mengetahui

Kepala Sekolah SD Islam At-Taqwa

HJ. Ika Widyaningsih, S.Pd.

Peneliti

Faqih Fadhlillah

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

“Lidih Yang Satu, Jika Dipatahkan Akanlah Mudah Terbelah. Namun, Lidih Yang

Satu Jika Disatukan Menjadi Sekumpulan Lidih Sulit Untuk Dipatahkan”

A. POKOK BAHASAN : KEPUTUSAN BERSAMA B. KOMPETENSI DASAR : 4.2 Mematuhi keputusan bersama. C. TUJUAN PEMBELAJARAN : 4.2.2 Siswa dapat mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama.

4.2.3 Siswa mengetahui perbedaan musyawarah, mufakat, dan voting.

4.2.4 Siswa mampu mempraktikan cara melakukan pengambilan

keputusan bersama.

4.2.5 Siswa mengetahui manfaat dari asas kekeluargaan dalam

pengambilan keputusan.

4.2.6 Siswa mampu menyatakan sikap kerja sama yang baik.

4.2.7 Siswa mampu menyatakan sikap mematuhi peraturan yang telah

dibuat.

A. POKOK BAHASAN : KEPUTUSAN BERSAMA B. KOMPETENSI DASAR : 4.2 Mematuhi keputusan bersama. C. TUJUAN PEMBELAJARAN :

4.2.1 Siswa mengetahui arti keputusan bersama dan mengenal bentuk-

bentuk keputusan bersama.

4.2.2 Siswa mengetahui perbedaan musyawarah, mufakat, dan voting.

4.2.3 Siswa mampu mempraktikan cara melakukan pengambilan

keputusan bersama.

4.2.4 Siswa mengetahui tujuan dan cara untuk mengambil keputusan.

4.2.5 Siswa mengetahui contoh dari keputusan bersama di sekitar dan

mampu menyatakan sikap kerja sama dalam memutuskan

sebuah keputusan.

4.2.6 Siswa mampu menyatakan sikap mematuhi peraturan yang telah

dibuat dan skap kerja sama yang baik.

4.2.1

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

KEPUTUSAN BERSAMA

SEBELUM BELAJAR PERHATIKAN VIDIO BERIKUT INI !

CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERSAMA

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengambil keputusan bersama, yaitu

dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat, dan dengan cara pemungutan

suara terbanyak.

1. Musyawarah Mufakat

Musyawarah diartikan sebagai pembahasan untuk menyatukan pendapat

dalam penyelesaian suatu masalah bersama. Sedangkan mufakat adalah sesuatu

yang telah disetujui sebagai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat sebagai

hasil musyawarah.

Musyawarah untuk mencapai mufakat adalah bentuk pengambilan

keputusan bersama yang paling baik. Sebab dengan musyawarah mufakat

berarti semua orang yang terlibat dalam musyawarah menyatakan setuju

terhadap keputusan yang diambil bersama. Agar dalam bermusyawarah dapat

mencapai mufakat dengan baik, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan

oleh peserta musyawarah, yaitu:

1. Setiap orang diberi hak dan kebebasan yang sama untuk menyampaikan

pendapat dalam musyawarah. Prinsip ini sesuai dengan UUD 1945 Pasal

28 yang menjamin setiap warga negara untuk mengeluarkan pikiran baik

secara lisan maupun tulisan.

2. Pendapat yang disampaikan oleh setiap peserta dalam musyawarah harus

disertai dengan alasan yang masuk akal.

3. Pendapat harus disampaikan dengan niat yang baik untuk memenuhi

kepentingan bersama. Jika dalam musyawarah terjadi perdebatan harus

dimaksudkan untuk mencari putusan yang terbaik, dan bukan untuk

mencari kemenangan diri sendiri atau kekalahan orang lain. Menghargai

pendapat orang lain merupakan wujud pengamalan dari Pancasila,

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

terutama sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan.

4. Keempat, penyampaian pendapat juga harus dilakukan dengan sopan dan

penuh kerendahan hati.

5. Dalam musyawarah lebih menonjolkan persamaan daripada perbedaan dari

pendapat yang ada, sehingga akan mudah mencapai kesepakatan bersama.

2. Pemungutan Suara Terbanyak

Bentuk keputusan bersama yang kedua adalah keputusan bersama

berdasarkan suara terbanyak. Cara pengambilan keputusan berdasarkan suara

terbanyak akan dilakukan, apabila cara pengambilan keputusan dengan cara

musyawarah tidak dapat mencapai mufakat.

Dalam proses pemungutan suara, bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1) Mengacungkan tangan.

2) Berdiri dari tempat duduk.

3) Berpindah tempat sesuai dengan pilihan.

4) Menuliskan pilihan di atas kertas kemudian dikumpulkan.

Pengambilan keputusan bersama berdasarkan suara terbanyak ini pada

umumnya dilakukan oleh berbagai organisasi, baik yang ada di lingkungan

sekolah maupun masyarakat. Bahkan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

sebagai lembaga negara dalam mengambil keputusan juga didasarkan atas

suara terbanyak. Hal ini sesuai dengan ketentuan UUD 1945 Pasal 2 Ayat (3)

yang menyatakan bahwa segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat

ditetapkan dengan suara yang terbanyak.

Voting dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Voting terbuka, yaitu voting yang dilakukan secara terbuka, di mana para

peserta menyebutkan secara langsung apa yang menjadi pilihannya.

2. Voting tertutup, yaitu voting yang dilakukan secara tertutup, di mana para

peserta menuliskan pilihannya pada selembar kertas.

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

3. Keputusan Mutlak Para Pemimpin

Pengambilan keputusan bersama secara mutlak diberkan kepada

pemimpin bukan hanya menjadi tradisi negara-negara timur, seperti di negara

kita. Namun, dinegara barat pun, budaya seperti ini pernah berlaku.

Ungkapan king can do no wrong (pemimpin tidak pernah salah)

membuktikan hal tersebut. Dalam tradisi masyarakat jawa juda dikenal istilah

sabdo pandito ratu yang berarti ucapan pemimpin merupakan aturan yang

harus dipatuhi. Sekarang, cara pengambilan keputusan bersama dengan cara

memnyerahkannya kepada pemimpin dinilai tidak cocok lagi dengan

semangat zaman. Seiring dengan perkembangan budaya masyarakat, cara ini

sudah banyak dihindari bahkan ditinggalkan. Hal ini karena pada dasarnya

tidak ada manusi yang sempurna. Setiap manusia memiliki kekuatan dan

kelmahan. Sekalipun dia seorang pemimpin.

LATIHAN LKS KE-1.

I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf

a, b, c, atau d dilembar jawaban !

1. Cara terbaik dalam menyelesaikan masalah bersama adalah ... .

a. musyawarah

b. berdebat

c. bertengkar

d. diam saja

2. Jika tidak diadakan musyawarah maka permasalahan yang ada menjadi

....

a. cepat selesai

b. tidak terselesaikan

c. aman damai

d. semakin baik

3. Pendapat yang kita sampaikan bisa ditolak dalam rapat jika pendapat itu

....

a. tidak mempunyai alasan yang jelas

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

b. tidak mempunyai pendukung

c. tidak mempunyai kelucuan

d. tidak mempunyai wibawa

4. Perbedaan pendapat yang terjadi memakan waktu yang lama karena

semua pihak saling memberikan alasannya, hal itu dinamakan dengan ....

a. pertengkaran

b. permusuhan

c. pertikaian

d. perdebatan

5. Dalam musyawarah kita harus mementingkan persamaan daripada ....

a. kepentingan

b. perbedaan

c. kebersamaan

d. kerukunan

6. Sistem pemungutan suara masih dipakai di negara kita secara serentak

dalam ....

a. memilih menteri

b. memilih guru

c. memilih presiden

d. memilih ketua kepanitian peringatan hari besar islam

7. Segala putusan yang telah ditetapkan melalui berbagai pertimbangan

disebut ... .

a. peraturan

b. pendapat

c. keputusan

d. kesepakatan

8. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak disebut juga ... .

a. musyawarah

b. pemungutan suara

c. voting

d. pemilu

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

9. Ada dua jenis keputusan, yaitu ... .

a. keputusan pemerintah dan keputusan daerah

b. keputusan pribadi dan keputusan teman

c. keputusan sendiri dan keputusan orang lain

d. keputusan pribadi dan keputusan bersama

10. Jika pengambilan keputusan tidak bisa dilakukan dengan musyawarah

mufakat maka ditempuh dengan jalan ... .

a. suara terbanyak

b. perdamaian

c. berdasarkan ketetapan ketua

d. berdasarkan pendapat para tokoh

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

“Lidih Yang Satu, Jika Dipatahkan Akanlah Mudah Terbelah. Namun, Lidih Yang

Satu Jika Disatukan Menjadi Sekumpulan Lidih Sulit Untuk Dipatahkan”

D. POKOK BAHASAN : KEPUTUSAN BERSAMA E. KOMPETENSI DASAR : 4.2 Mematuhi keputusan bersama. F. TUJUAN PEMBELAJARAN : 4.2.8 Siswa mengetahui arti keputusan bersama dan mengenal bentuk-

bentuk keputusan bersama.

4.2.9 Siswa mengetahui perbedaan musyawarah, mufakat, dan voting.

4.2.10 Siswa mampu mempraktikan cara melakukan pengambilan

keputusan bersama.

4.2.11 Siswa mengetahui tujuan dan cara untuk mengambil keputusan.

4.2.12 Siswa mengetahui contoh dari keputusan bersama di sekitar dan

mampu menyatakan sikap kerja sama dalam memutuskan sebuah

keputusan.

4.2.13 Siswa mampu menyatakan sikap mematuhi peraturan yang telah

dibuat dan skap kerja sama yang baik.

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

KEPUTUSAN BERSAMA

ari ini berlalu seperti hari biasanya. Murid belajar, bermain dan beraktifitas

seperti biasa. Namun, ditengah proses kegiatan belajar mengajar, Wulan salah

satu murid yang terkenal kritis tiba-tiba mengadu. Dia mengadukan Muslih yang

pindah tempat duduk. Dari yang semula dengan Tyo kemudian pindah dengan

Rayhan. Singkat cerita, Wulan berkeberatan dengan perpindahan itu. Selidik

punya selidik ternyata Wulan iri. Ketika dia pindah tempat duduk, tidak sedikit

dari temannya yang protes. Tetapi ketika Muslih yang pindah dan saat itu tidak

ada satu teman pun yang protes, dia mengajukan banding atas pendiskriminasian

(ketidak adilan) tersebut kepada pak guru. Namun, pak guru meminta Wulan

untuk bilang kepada Sadid untuk menyelesaikan masalah itu.

Tanpa menunggu lama Sadid sebagai ketua kelas maju kedepan kelas

untuk menenangkan kegaduhan yang terjadi saat itu. Dengan berani Sadid maju.

Di depan kelas dia bertanya apa masalah yang terjadi. Wulan mengatakan

keberatannya namun, Muslih mengungkapkan alasannya kalau dia pindah posisi

karena bosan duduk dibelakang terus dan tidak kelihatan jelas tulisan yang ada di

papan tulis, ternyata tidak sedikit dari teman-teman Muslih memahami alasan

Muslih. Kemudian Sadid meminta teman-teman yang lain untuk mencari jalan

tengah bersama. Akhirnya Sadid mengambil kesepakatan bahwa Muslih harus

kembali ketempat duduknya dan setiap minggu sekali posisi mereka akan di

rolling. Anak-anak lain setuju dengan usul Sadid dan keadaan kelas pun kembali

tenang.

PENGERTIAN

KEPUTUSAN BERSAMA

Teman-teman sudah membaca

cerita diataskan ? teman-

teman tahu tidak bahwa cerita

diatas adalah salah satu

contoh dari cara mengambil

H

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

keputusan bersama. Nah, teman-teman tahu tidak keputusan bersama itu apa ?

Untuk lebih jelasnya perhatikan materi berikut ini yah.

Keputusan adalah segala putusan yang telah ditetapkan atau disetujui. Siapa

pun yang terikat dan terkait dengan hasil keputusan harus menaatinya. Sebuah

keputusan bisa dibedakan yaitu keputusan pribadi dan keputusan bersama.

Keputusan pribadi adalah keputusan yang dibuat sendiri dan untuk kepentingan

diri sendiri. Keputusan pribadi hanya berlaku untuk diri sendiri. Contoh keputusan

pribadi bisa berupa hari ini sisa uang jajan sekolah mau ditabung atau mau

dihabiskan dengan membeli jajan lagi, bahkan keputusan berangkat sekolah

dengan berjalan kaki atau naik sepeda juga termasuk keputusan pribadi.

Selain keputusan pribadi ada juga keputusan bersama. Keputusan bersama

adalah segala sesuatu yang telah disepakati bersama untuk dijalankan bersama.

Keputusan bersama dibuat jika keputusan tersebut menyangkut kebutuhan orang

banyak. Hasil keputusan bersama menjadi tanggung jawab bersama. Jika tidak

ditaati, akan mendapatkan sanksi yang sudah disahkan bersama juga. Contohnya

seperti cerita yang kalian sudah baca.

Dalam kehidupan sehari-hari, semua dituntut untuk dapat mengambil

keputusan secara baik dan tepat dalam mengatasi berbagai masalah baik untuk

masalah pribadi maupun masalah bersama. Demikian juga di sekolah, seorang

ketua kelas, tidak boleh bertin-dak sendiri atau mengambil keputusan sendiri

tanpa melibatkan siswa yang lain. Keputusan yang diambil haruslah merupakan

keputusan bersama. Prinsip ini sesuai dengan UUD 1945 Pasal 28 yang menjamin

setiap warga negara untuk mengeluarkan pikiran baik secara lisan maupun

tulisan.

Namun, dalam menyampaikan saran dalam proses pengambilan keputusan-

pun ada caranya. Seperti :

1. Tidak boleh emosi

2. Tidak memaksakan kehendak/kemauan pribadi

3. Menghargai pendapat orang lain

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Hal-hal tersebut harus diperhatikan sebab musyawarah dilaksanakan adalah untuk

menyelesaikan masalah atau problem yang ada dan untuk semakin memperkokoh

persaudaraan, bukan untuk menambahkan masalah dan menimbulkan perpecahan.

CONTOH BENTUK-BENTUK KEPUTUSAN BERSAMA

Jadi dalam keputusan bersama, bukan pendapat seseorang saja yang menjadi

kesepakatan. Akan tetapi, dalam keputusan bersama, pendapat yang disepakati itu

adalah pendapat yang disetujui bersama. Berikut ini adalah contoh dari bentuk-

bentuk keputusan bersama yang ada disekitar kita :

1. Keputusan Bersama dalam Keluarga

Berikut contoh keputusan bersama di lingkungan keluarga.

Keputusan tentang pembagian tugas-tugas rumah.

Keputusan tentang kerja bakti bersama keluarga.

Keputusan tentang uang saku untuk setiap anggota keluarga.Keputusan

tentang menu makanan, dan lain- lain.

Manfaat keputusan bersama dalam keluarga:

Antarkeluarga akan saling terbuka dalam berpendapat

Saling menghargai pendapat.

Melatih keberanian, kecerdasan, dan kreativitas.

Menjadikan masalah lebih mudah diselesaikan.

Menjadi lebih ikhlas untuk melaksanakan keputusan.

Membuat suasana harmonis dalam keluarga.

2. Keputusan Bersama di Lingkungan Sekolah

Beberapa contoh keputusan bersama di lingkungan sekolah antara lain:

Keputusan bersama mengenai kepengurusan kelas.

Keputusan bersama mengenai kepengurusan OSIS sekolah.

Keputusan bersama mengenai pembagian tugas kebersihan kelas.

Keputusan bersama mengenai besaran uang gedung sekolah.

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

3. Keputusan Bersama di Lingkungan Masyarakat

Beberapa contoh keputusan bersama di lingkungan masyarakat antara

lain:

Keputusan bersama tentang kerja bakti lingkungan.

Keputusan bersama tentangbesaran iuran warga.

Keputusan bersama mengenai sumbangan untuk warga yang

membutuhkan.

Keputusan bersama tentang pembagian jaga malam.

LATIHAN LKS KE-2

II. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf

a, b, c, atau d dilembar jawaban !

1. Setiap peserta musyawarah mempunyai hak yang sama dalam

menyampaikan ....

a. hadiah

b. pendapat

c. bonus

d. hukuman

2. Penyampaian saran dan pendapat ketika bermusayawarah harus

disampaikan secara ....

a. sopan

b. menyinggung

c. marah

d. egois

3. Memaksakan keinginan pribadi dalam musyawarah merupakan hal yang

seharusnya ....

a. dilakukan

b. dijauhi

c. dilestarikan

d. diutamakan

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

4. Dalam musyawarah harus mementingkan kepentingan ....

a. ketua

b. bersama

c. anggota

d. pribadi

5. Musyawarah dilakukan untuk mencapai ....

a. kemenangan

b. kegemberiaan

c. kesenangan

d. mufakat

6. Keputusan bersama sangat diutamakan karena dapat ....

a. menampung keinginan pribadi

b. menampung keinginan ketua

c. menampung semua pendapat

d. menampung golongan tertentu

7. Orang yang berhak menyampaikan usulan dalam musyawarah adalah ....

a. sekertaris

b. ketua

c. bendahara

d. semua peserta

8. Berikut ini adalah tindakan tidak terpuji dalam musyawarah adalah ....

a. menyampaikan usul dengan singkat

b. menyampaikan kritik dengan tegas

c. memaksakan keinginan pribadi

d. menanyakan dengan jelas

9. Pemilihan ketua kelas merupakan musyawarah yang dilakukan di

lingkungan ....

a. rumah

b. sekolah

c. masyarakat

d. keluarga

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

10. Setiap orang diberi hak dan kebebasan dalam musyawarah. Hal ini sesuai

dengan UUD 1945 pasal....

a. pasal 27

b. pasal 31

c. pasal 28

d. pasal 3

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P Kelas Kontrol )

Nama Sekolah : SD Islamat-Taqwa

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas : V (Lima)

Semeste : II (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan).

Standar Kompetensi

4. Menghargai keputusan bersama.

Kompetensi Dasar

4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama.

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan definisi keputusan bersama.

Siswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk keputusan bersama.

Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip musyawarah dan mufakat.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa

hormat dan perhatian ( respect ), Tekun

( diligence ) , Tanggung jawab (

responsibility ) Berani ( courage ),

Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ),

Jujur ( fairnes ) dan Kewarganegaraan (

citizenship )

B. Materi Ajar

Pengertian keputusan bersama.

Bentuk-bentuk keputusan bersama.

Kemauan bermusyawarah untuk mufakat.

C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Kontekstual.

Pendekatan Cooperative Learning.

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Diskusi dengan teman sebangku.

Tanya jawab.

Ceramah.

Penugasan.

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama

Kegiatan Awal

Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan

kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.

Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

Guru bertanya kepada siswa tentang peraturan yang beraku di rumah

dan telah ditetapkan oleh oangtua, misalnya jam pulang sekolah,

tugas menyiram bunga, dan tanggung jawab memberi makan hewan

peliharaan.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengertian keputusan

bersama, bentuk-bentuk keputusan bersama, dan musyawarah untuk

mufakat.

Siswa menuliskan pemahamannya tentang definisi keputusan

bersama pada secarik kertas, lalu mengumpulkannya kepada guru.

Seorang siswa membacakan semua definisi yang ditulis teman, lalu

semua siswa membahasnya bersama guru.

Siswa dan guru membuat generalisasi definisi keputusan bersama

berdasarkan definisi yang telah dibuat oleh tiap siswa.

Siswa menyebutkan jenis-jenis keputusan bersama, dan guru

menuliskannya di papan tulis.

Siswa maju ke depan kelas satu per satu, lalu menuliskan satu

manfaat tentang musyawarah dan mufakat.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan

lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis;

memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif;

memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar;

memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok;

memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok;

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator

Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.

Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

E. Sumber/Bahan Belajar

Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar

Kelas V, terbitan Yudistira.)

Orang tua.

Teman.

F. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal

Memahami definisi

keputusan bersama.

Memahami bentuk-bentuk

keputusan bersama.

Memahami prinsip-prinsip

musyawarah dan mufakat.

Tugas

individu.

Penilaian

lisan.

Penilaian

sikap.

Penilaian

unjuk kerja

Mengapa keputusan

bersama dianggap

penting?

Format Kriteria Penilaian

PRODUK ( hasil diskusi )

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Pengetahuan

Sikap

* Pengetahuan

* kadang-kadang Pengetahuan

* tidak Pengetahuan

* Sikap

* kadang-kadang Sikap

* tidak Sikap

4

2

1

4

2

1

LEMBAR PENILAIAN

No Nama Siswa Performan

Produk Jumlah

Skor Nilai

Pengetahuan Sikap

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan

Remedial.

Pamulang, 3 Maret 2018

Mengetahui

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Kepala Sekolah Peneliti.

HJ. Ika Widyaningsih, S.Pd. Faqih Fadhlillah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Nama Sekolah : SD Islamat-Taqwa

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas : V (Lima)

Semester : II (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit.

Standar Kompetensi

4. Menghargai keputusan bersama.

Kompetensi Dasar

4.2. Memahami keputusan bersama.

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjalankan berbagai bentuk keputusan bersama, serta

melaksanakan hasil musyawarah.

Siswa dapat menentukan sikap yang tepat terhadap keputusan bersama.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa

hormat dan perhatian ( respect ), Tekun

( diligence ) , Tanggung jawab (

responsibility ) Berani ( courage ),

Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ),

Jujur ( fairnes ) dan Kewarganegaraan (

citizenship )

B. Materi Ajar

Reaksi terhadap keputusan bersama.

C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Kontekstual.

Pendekatan Cooperative Learning.

Diskusi dengan teman sebangku.

Tanya jawab.

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Ceramah.

Penugasan.

D. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Awal

Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan

kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.

Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

Guru bertanya kepada siswa tentang pengalaman menerima

peraturan yang ditetapkan oleh orangtua, misalnya tugas menjaga

adik, pembatasan waktu bermain, atau pengurangan jumlah uang

jajan.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru meminta siswa berkonsentrasi mendengarkan cerita/contoh

kasus yang akan dibacakan oleh guru.

Guru mengarahkan siswa lain untuk menanggapi jawaban teman

mereka, mengoreksi benar/salah, memberikan masukan/saran

tentang cara bersikap, serta memberikan persetujuan terhadap sikap

yang dipilih teman, atau memuji keputusan teman dalam

menanggapi kasus yang diceritakan guru.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan

lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis;

memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif;

memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar;

memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok;

memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok;

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator

Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.

Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

E. Sumber/Bahan Belajar

Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar

Kelas V, terbitan Yudistira.)

Orangtua.

Teman.

Lingkungan rumah (keluarga), sekolah, dst.

F. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal

Memahami definisi dan

bentuk-bentuk keputusan

bersama, serta musyawarah

dan mufakat..

Menentukan sikap yang

tepat terhadap keputusan

bersama.

Tugas

individu

Penilaian

sikap.

Penilaian

unjuk kerja.

Keluargamu berbagi

tugas membersihkan

rumah. Kemu tidak

senang membersihkan

kamar mandi. Tetapi ayah

menunjukmu

membersihkan kamar

mandi.

Apa pendapat Ayahmu

tentang sikap ayahmu?

Di kelasmu sedang ada

pemilihan ketua kelas.

Ada dua calon ketua

kelas, yaitu kamu dan

Robert. Kamu ingin

menjadi ketua kelas.

Page 115: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Akan tetapi, wali kelasmu

langsung memilih Robert

sebagai ketua kelas.

– Apa yang kamu rasakan

ketika mendengar

keputusan tersebut?

– Apa pendapatmu

tentang sikap wali

kelasmu?

Format Kriteria Penilaian

PRODUK ( hasil diskusi )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

Page 116: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Pengetahuan

Sikap

* Pengetahuan

* kadang-kadang Pengetahuan

* tidak Pengetahuan

* Sikap

* kadang-kadang Sikap

* tidak Sikap

4

2

1

4

2

1

LEMBAR PENILAIAN

No Nama Siswa Performan

Produk Jumlah

Skor Nilai

Pengetahuan Sikap

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan

Remedial.

Pamulang, 3 Maret 2018

Mengetahui

Kepala Sekolah Peneliti.

HJ, Ika Widyaningsih, S.Pd Faqih Fadhlillah

Page 117: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 118: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 119: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 120: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 121: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Guru Sedang Membuka Pelajaran

Siswa Berkelompok Sedang Mendengarkan Pengarahan Guru

Page 122: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Siswa Belajar Dalam Kelompok

Siswa Sedang Melakukan Tournament

Page 123: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

SOAL pretest - posttets KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

NILAI

Nama :

Kelas :

1. Ada dua jenis keputusan, yaitu ... .

a. keputusan pemerintah dan keputusan daerah

b. keputusan pribadi dan keputusan teman

c. keputusan sendiri dan keputusan orang lain

d. keputusan pribadi dan keputusan bersama

2. Setiap orang diberi hak dan kebebasan dalam musyawarah. Hal ini sesuai

dengan UUD 1945 pasal....

a. pasal 27 c. pasal 28

b. pasal 31 d. pasal 3

3. Dua cara dalam mengambil keputusan bersama adalah....

a. musyawarah untuk mufakat dan pemungutan suara terbanyak

b. musyswarah dan mufakat

c. musyawarah dan pemilihan umum

d. musyawarah dan penyuapan

4. Musyawarah mufakat mencerminkan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila,

terutama sila ... .

a. pertama c. kedua

b. ketiga d. keempat

5. Sebelum mengambil keputusan, yang harus kita lakukan adalah ... .

a. mendengarkan pengaruh dari orang lain

b. tidak perlu berpikir panjang

c. mempertimbangkan baik dan buruknya

d. mendengarkan nasihat teman

6. Berikut ini yang merupakan contoh persoalan yang dapat dipecahkan dengan

keputusan bersama adalah....

a. radia tidak dapat mengerjakan ulangan karena tidak belajar

Page 124: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

b. selokan di gang kelinci mampat karena sudah lama tidak dibersihkan

c. firman telat masuk sekolah karena bangun kesiangan

d. pak rt sakit karena tidak pernah berolahraga

7. Berikut ini merupakan manfaat melaksanakan hasil keputusan bersama,

kecuali...

a. menumbuhkan sikap saling tolong-menolong

b. mempererat persatuan dan kesatuan

c. menciptakan kehidupan yang rukun berdasarkan kasih saying

d. menumbuhkan sikap egois

8. Sikapmu terhadap keputusan musyawarah yang berbeda dengan kehendakmu

adalah....

a. mematuhinya c. mengikuti dengan terpaksa

b. tidak memaksakan d. tetap teguh dengan pendapat

sendiri

9. Musyawarah telah mencapai mufakat apabila....

a. sebagian besar anggota sudah menyatakan pendapatnya

b. pimpinan telah menyatakan pendapatnya

c. pimpinan telah menyatakan persetujuannya

d. semua anggota sudah sepakat dengan keputusan yang dianggap paling baik

10. Hal yang tidak seharusnya dilakukan dalam bermusyawarah adalah....

a. angggota yang pendapatnya kalah menerima dengan lapang dada terhadap

suara terbanyak

b. memaksakan pendapatnya kepada orang lain dengan cara memberi uang

c. menyatakan pendapat dengan singkat, padat dan jelas

d. memaksakan keputusan musyawarah dengan penuh rasa tanggung jawab

11. Berikut ini adalah nilai-nilai yang terdapat dalam musyswarah, kecuali....

a. kekeluargaan c. perbedaan hak

b. kebenaran dan keadilan d. menghargai orang lain

12. Nilai yang harus tercermin dalam keputusan bersama adalah....

a. kebersamaan c. kekuasaan

b. perbedaan hak d. pemaksaan kehendak

Page 125: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

13. Berikut ini merupakan manfaat melaksanakan hasil keputusan bersama,

kecuali ...

a. menumbuhkan sikap saling tolong-menolong

b. mempererat persatuan dan kesatuan

c. menciptakan kehidupan yang rukun berdasarkan kasih sayang

d. menumbuhkan sikap egois

14. Sistem pemungutan suara masih dipakai di negara kita secara serentak dalam

....

a. memilih menteri c. memilih presiden

b. memilih guru d. memilih ketua RT

15. Pendapat yang kita sampaikan bisa ditolak dalam rapat jika pendapat itu ....

a. tidak mempunyai alasan yang jelas c. tidak mempunyai kelucuan

b. tidak mempunyai pendukung d. tidak mempunyai wibawa

16. Perbedaan pendapat yang terjadi memakan waktu yang lama karena semua

pihak saling memberikan alasannya, hal itu dinamakan dengan ....

a. pertengkaran c. pertikaian

b. Permusuhan d. perdebatan

17. Mengambil keputusan pribadi untuk kepentingan umum bisa mengakibatkan

....

a. ruginya pihak lain c. masyarakat menjadi tenang

b. semua merasa puas d. untungnya semua pihak

18. Segala putusan yang telah ditetapkan melalui berbagai pertimbangan disebut

... .

a. peraturan c. keputusan

b. Pendapat d. kesepakatan

19. Berikut ini contoh sikap menghargai hasil keputusan bersama, kecuali ... .

a. ikut kegiatan belajar kelompok

b. melaksanakan piket sesuai dengan jadwal

c. mengikuti kegiatan yang telah disepakati

d. datang terlambat pada saat belajar kelompok karena tempatnya jauh dari

rumah kita

Page 126: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

20. Dalam menerima sebuah keputusan, kita harus bersikap lapang dada. Sikap

ini sangat menguntungkan karena dapat mencerminkan ....

a. tidak mudah putus asa

b. mudah putus asa

c. berani melawan orang lain

d. menyerah pada nasib

Page 127: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 128: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 129: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 130: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 131: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 132: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 133: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 134: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 135: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 136: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 137: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 138: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 139: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 140: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 141: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 142: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 143: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 144: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 145: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 146: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 147: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 148: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 149: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 150: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 151: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 152: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

No ASPEK YANG DIAMATI NILAI

4 3 2 1

I Pra Pembelajaran

1. Pengatuarn tempat duduk masing-masing siswa

2. Pengkondisian kesiapan pelaksanaan

pembelajaran

II KEGIATAN MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Mengajak siswa berdo’a

2. Mengajukan pertanyaan / apersepsi

3. Menjelaskan tentang kompetensi yang hendak

dicapai

III KEGIATAN INTI

A. Penjelasan Materi pembelajaran

1. Memberikan penjelasan materi pelajaran

2. Mengajukan pertanyaan kepada siswa terkait

materi pelajaran

3. Memfasilitasi interaksi antar siswa-guru,

siswa-siswa, siswa-materi pelajaran

B. Penerapan Model Pembelajaran

1. Membentuk kelompok

2. Memberikan LKS kepada setiap kelompok.

3. Memberikan siswa waktu untuk memahami

LKS dan mengerjakan latihan yang ada di

LKS.

4. Mmbuat tournamnt secara acak kepada setiap

kelompok dengan mengirimkan masing-

masing satu perwakilan.

5. Melakukan permainan/games tournamnet

6. Melakukan penilaian

7. Memberika apersepsi dan reward bagi

kelompok yang lebih unggul.

IV KEGIATAN PENUTUP

1. Mengajak siswa untuk menyimpulkan pelajaran

hari ini

2. Menyimpulkan materi pelajaran hari ini yang

telah dikemukakan oleh para siswa

Jumlah

Page 153: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Lembar Observasi Aktifitas Guru

Skor Total

TOTAL PENILAIAN

Page 154: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 155: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 156: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

SKOR DATA DIBOBOT

=================

Jumlah Subyek = 30

Butir soal = 20

Bobot utk jwban benar = 1

Bobot utk jwban salah = 0

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot

1 1 A 19 1 0 19 19

2 2 B 18 2 0 18 18

3 3 C 18 2 0 18 18

4 4 D 17 3 0 17 17

5 5 E 17 3 0 17 17

6 6 F 17 3 0 17 17

7 7 G 16 4 0 16 16

8 8 H 16 4 0 16 16

9 9 I 16 4 0 16 16

10 10 J 15 5 0 15 15

11 11 K 15 5 0 15 15

12 12 L 15 5 0 15 15

13 13 M 15 5 0 15 15

14 14 N 14 6 0 14 14

15 15 O 14 6 0 14 14

16 16 P 14 6 0 14 14

17 17 Q 13 7 0 13 13

18 18 R 13 7 0 13 13

19 19 S 13 7 0 13 13

Page 157: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

20 20 T 13 7 0 13 13

21 21 U 12 8 0 12 12

22 22 V 12 8 0 12 12

23 23 W 12 8 0 12 12

24 24 X 12 8 0 12 12

25 25 Y 11 9 0 11 11

26 26 Z 11 9 0 11 11

27 27 AA 11 9 0 11 11

28 28 AB 11 9 0 11 11

29 29 AC 10 10 0 10 10

30 30 AD 10 10 0 10 10

RELIABILITAS TES

================

Rata2= 14,00

Simpang Baku= 2,55

KorelasiXY= 0,56

Reliabilitas Tes= 0,72

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 1 A 10 9 19

2 2 B 10 8 18

3 3 C 9 9 18

4 4 D 9 8 17

5 5 E 9 8 17

Page 158: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

6 6 F 9 8 17

7 7 G 9 7 16

8 8 H 9 7 16

9 9 I 8 8 16

10 10 J 7 8 15

11 11 K 9 6 15

12 12 L 8 7 15

13 13 M 8 7 15

14 14 N 8 6 14

15 15 O 8 6 14

16 16 P 8 6 14

17 17 Q 8 5 13

18 18 R 7 6 13

19 19 S 6 7 13

20 20 T 7 6 13

21 21 U 6 6 12

22 22 V 7 5 12

23 23 W 7 5 12

24 24 X 5 7 12

25 25 Y 7 4 11

26 26 Z 7 4 11

27 27 AA 5 6 11

28 28 AB 7 4 11

29 29 AC 5 5 10

30 30 AD 6 4 10

KELOMPOK UNGGUL & ASOR

Page 159: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

======================

Kelompok Unggul

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

1 2 3 4 5 6 7

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 1 A 19 1 1 1 1 1 - 1

2 2 B 18 1 1 1 1 1 - 1

3 3 C 18 1 1 1 1 1 1 1

4 4 D 17 1 1 1 1 1 - 1

5 5 E 17 1 1 1 1 - 1 1

6 6 F 17 1 1 1 1 - 1 1

7 7 G 16 1 1 1 1 - - 1

8 8 H 16 - 1 1 1 1 - 1

Jml Jwb Benar 7 8 8 8 5 3 8

8 9 10 11 12 13 14

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 1 A 19 1 1 1 1 1 1 1

2 2 B 18 1 1 1 1 1 1 1

3 3 C 18 1 1 1 1 1 1 1

4 4 D 17 1 1 1 - 1 1 1

5 5 E 17 1 1 1 1 1 1 -

6 6 F 17 1 1 1 1 1 1 -

7 7 G 16 1 1 1 1 1 1 1

8 8 H 16 1 1 1 1 1 1 1

Jml Jwb Benar 8 8 8 7 8 8 6

Page 160: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

15 16 17 18 19 20

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20

1 1 A 19 1 1 1 1 1 1

2 2 B 18 1 1 1 1 1 -

3 3 C 18 1 1 1 1 - -

4 4 D 17 1 1 1 1 1 -

5 5 E 17 1 1 1 - 1 1

6 6 F 17 1 1 1 - 1 1

7 7 G 16 1 1 1 - 1 -

8 8 H 16 1 - 1 1 1 -

Jml Jwb Benar 8 7 8 5 7 3

Kelompok Asor

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

1 2 3 4 5 6 7

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 23 W 12 1 1 1 - - - 1

2 24 X 12 - 1 1 1 - - 1

3 25 Y 11 1 1 1 - - - 1

4 26 Z 11 - 1 1 - - - 1

5 27 AA 11 - - 1 1 - 1 1

6 28 AB 11 1 1 1 1 - 1 1

7 29 AC 10 - - 1 1 - - 1

8 30 AD 10 1 1 - - - - 1

Page 161: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Jml Jwb Benar 4 6 7 4 0 2 8

8 9 10 11 12 13 14

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 23 W 12 1 - 1 1 1 1 -

2 24 X 12 1 - 1 1 1 1 1

3 25 Y 11 1 - 1 1 1 1 -

4 26 Z 11 1 - 1 1 - 1 -

5 27 AA 11 - - 1 1 1 - 1

6 28 AB 11 - - 1 1 - 1 -

7 29 AC 10 1 - 1 1 1 1 -

8 30 AD 10 1 - 1 1 1 1 -

Jml Jwb Benar 6 0 8 8 6 7 2

15 16 17 18 19 20

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20

1 23 W 12 1 - 1 - - 1

2 24 X 12 1 - - - - 1

3 25 Y 11 1 - 1 - - -

4 26 Z 11 1 1 1 - 1 -

5 27 AA 11 1 1 1 - - -

6 28 AB 11 1 - - - 1 -

7 29 AC 10 - - 1 1 - -

8 30 AD 10 1 - 1 - - -

Jml Jwb Benar 7 2 6 1 2 2

Page 162: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

DAYA PEMBEDA

============

Jumlah Subyek= 30

Klp atas/bawah(n)= 8

Butir Soal= 20

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 1 7 4 3 37,50

2 2 8 6 2 25,00

3 3 8 7 1 12,50

4 4 8 4 4 50,00

5 5 5 0 5 62,50

6 6 3 2 1 12,50

7 7 8 8 0 0,00

8 8 8 6 2 25,00

9 9 8 0 8 100,00

10 10 8 8 0 0,00

11 11 7 8 -1 -12,50

12 12 8 6 2 25,00

13 13 8 7 1 12,50

14 14 6 2 4 50,00

15 15 8 7 1 12,50

16 16 7 2 5 62,50

17 17 8 6 2 25,00

18 18 5 1 4 50,00

19 19 7 2 5 62,50

Page 163: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

20 20 3 2 1 12,50

TINGKAT KESUKARAN

=================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 20

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 1 20 66,67 Sedang

2 2 27 90,00 Sangat Mudah

3 3 29 96,67 Sangat Mudah

4 4 23 76,67 Mudah

5 5 6 20,00 Sukar

6 6 10 33,33 Sedang

7 7 30 100,00 Sangat Mudah

8 8 28 93,33 Sangat Mudah

9 9 11 36,67 Sedang

10 10 30 100,00 Sangat Mudah

11 11 29 96,67 Sangat Mudah

12 12 28 93,33 Sangat Mudah

13 13 29 96,67 Sangat Mudah

14 14 12 40,00 Sedang

15 15 29 96,67 Sangat Mudah

16 16 16 53,33 Sedang

17 17 27 90,00 Sangat Mudah

Page 164: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

18 18 10 33,33 Sedang

19 19 18 60,00 Sedang

20 20 8 26,67 Sukar

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

=================================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 20

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 1 0,327 -

2 2 -0,077 -

3 3 -0,135 -

4 4 NAN NAN

5 5 0,522 Signifikan

6 6 0,540 Signifikan

7 7 0,184 -

8 8 0,096 -

9 9 0,451 Signifikan

10 10 0,288 -

11 11 0,443 Signifikan

12 12 NAN NAN

13 13 0,192 -

14 14 0,490 Signifikan

15 15 0,384 -

Page 165: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

16 16 0,565 Sangat Signifikan

17 17 NAN NAN

18 18 0,692 Sangat Signifikan

19 19 0,440 Signifikan

20 20 0,443 Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01

10 0,576 0,708 60 0,250 0,325

15 0,482 0,606 70 0,233 0,302

20 0,423 0,549 80 0,217 0,283

25 0,381 0,496 90 0,205 0,267

30 0,349 0,449 100 0,195 0,254

40 0,304 0,393 125 0,174 0,228

50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

KUALITAS PENGECOH

=================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 20

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

Page 166: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

No Butir Baru No Butir Asli a b c d *

1 1 0-- 0-- 10--- 20** 0

2 2 0-- 0-- 27** 3--- 0

3 3 29** 0-- 0-- 1--- 0

4 4 1- 5--- 1- 23** 0

5 5 0-- 22--- 6** 2-- 0

6 6 2- 10** 13-- 5+ 0

7 7 0 0 0 30** 0

8 8 28** 1+ 1+ 0-- 0

9 9 2- 13--- 4+ 11** 0

10 10 0 30** 0 0 0

11 11 0-- 0-- 29** 1--- 0

12 12 28** 1+ 0-- 1+ 0

13 13 0-- 29** 0-- 1--- 0

14 14 0-- 2- 12** 16--- 0

15 15 29** 1--- 0-- 0-- 0

16 16 9-- 5++ 0-- 16** 0

17 17 27** 1++ 0-- 2-- 0

18 18 1-- 4+ 10** 15--- 0

19 19 3+ 3+ 6+ 18** 0

20 20 8** 3- 16--- 3- 0

Keterangan:

** : Kunci Jawaban

++ : Sangat Baik

+ : Baik

- : Kurang Baik

Page 167: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

-- : Buruk

---: Sangat Buruk

REKAP ANALISIS BUTIR

=====================

Rata2= 14,00

Simpang Baku= 2,55

KorelasiXY= 0,56

Reliabilitas Tes= 0,72

Butir Soal= 20

Jumlah Subyek= 30

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

1 1 37,50 Sedang 0,424 Signifikan

2 2 25,00 Sangat Mudah 0,355 -

3 3 12,50 Sangat Mudah 0,297 -

4 4 50,00 Mudah 0,409 -

5 5 62,50 Sukar 0,599 Sangat Signifikan

6 6 12,50 Sedang 0,085 -

7 7 0,00 Sangat Mudah NAN NAN

8 8 25,00 Sangat Mudah 0,320 -

9 9 100,00 Sedang 0,801 Sangat Signifikan

10 10 0,00 Sangat Mudah NAN NAN

11 11 -12,50 Sangat Mudah -0,223 -

12 12 25,00 Sangat Mudah 0,320 -

13 13 12,50 Sangat Mudah 0,223 -

14 14 50,00 Sedang 0,435 Signifikan

Page 168: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

15 15 12,50 Sangat Mudah 0,297 -

16 16 62,50 Sedang 0,561 Sangat Signifikan

17 17 25,00 Sangat Mudah 0,178 -

18 18 50,00 Sedang 0,452 Signifikan

19 19 62,50 Sedang 0,462 Signifikan

20 20 12,50 Sukar 0,241 -

SKOR DATA DIBOBOT

=================

Jumlah Subyek = 30

Butir soal = 20

Bobot utk jwban benar = 1

Bobot utk jwban salah = 0

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot

1 1 A 19 1 0 19 19

2 2 B 18 2 0 18 18

3 3 C 18 2 0 18 18

4 4 D 17 3 0 17 17

5 5 E 17 3 0 17 17

6 6 F 17 3 0 17 17

7 7 G 16 4 0 16 16

8 8 H 16 4 0 16 16

9 9 I 16 4 0 16 16

10 10 J 15 5 0 15 15

Page 169: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

11 11 K 15 5 0 15 15

12 12 L 15 5 0 15 15

13 13 M 15 5 0 15 15

14 14 N 14 6 0 14 14

15 15 O 14 6 0 14 14

16 16 P 14 6 0 14 14

17 17 Q 13 7 0 13 13

18 18 R 13 7 0 13 13

19 19 S 13 7 0 13 13

20 20 T 13 7 0 13 13

21 21 U 12 8 0 12 12

22 22 V 12 8 0 12 12

23 23 W 12 8 0 12 12

24 24 X 12 8 0 12 12

25 25 Y 11 9 0 11 11

26 26 Z 11 9 0 11 11

27 27 AA 11 9 0 11 11

28 28 AB 11 9 0 11 11

29 29 AC 10 10 0 10 10

30 30 AD 10 10 0 10 10

RELIABILITAS TES

================

Rata2= 14,00

Simpang Baku= 2,55

KorelasiXY= 0,56

Page 170: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Reliabilitas Tes= 0,72

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 1 A 10 9 19

2 2 B 10 8 18

3 3 C 9 9 18

4 4 D 9 8 17

5 5 E 9 8 17

6 6 F 9 8 17

7 7 G 9 7 16

8 8 H 9 7 16

9 9 I 8 8 16

10 10 J 7 8 15

11 11 K 9 6 15

12 12 L 8 7 15

13 13 M 8 7 15

14 14 N 8 6 14

15 15 O 8 6 14

16 16 P 8 6 14

17 17 Q 8 5 13

18 18 R 7 6 13

19 19 S 6 7 13

20 20 T 7 6 13

21 21 U 6 6 12

22 22 V 7 5 12

23 23 W 7 5 12

24 24 X 5 7 12

25 25 Y 7 4 11

Page 171: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

26 26 Z 7 4 11

27 27 AA 5 6 11

28 28 AB 7 4 11

29 29 AC 5 5 10

30 30 AD 6 4 10

KELOMPOK UNGGUL & ASOR

======================

Kelompok Unggul

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

1 2 3 4 5 6 7

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 1 A 19 1 1 1 1 1 - 1

2 2 B 18 1 1 1 1 1 - 1

3 3 C 18 1 1 1 1 1 1 1

4 4 D 17 1 1 1 1 1 - 1

5 5 E 17 1 1 1 1 - 1 1

6 6 F 17 1 1 1 1 - 1 1

7 7 G 16 1 1 1 1 - - 1

8 8 H 16 - 1 1 1 1 - 1

Jml Jwb Benar 7 8 8 8 5 3 8

8 9 10 11 12 13 14

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14

Page 172: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

1 1 A 19 1 1 1 1 1 1 1

2 2 B 18 1 1 1 1 1 1 1

3 3 C 18 1 1 1 1 1 1 1

4 4 D 17 1 1 1 - 1 1 1

5 5 E 17 1 1 1 1 1 1 -

6 6 F 17 1 1 1 1 1 1 -

7 7 G 16 1 1 1 1 1 1 1

8 8 H 16 1 1 1 1 1 1 1

Jml Jwb Benar 8 8 8 7 8 8 6

15 16 17 18 19 20

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20

1 1 A 19 1 1 1 1 1 1

2 2 B 18 1 1 1 1 1 -

3 3 C 18 1 1 1 1 - -

4 4 D 17 1 1 1 1 1 -

5 5 E 17 1 1 1 - 1 1

6 6 F 17 1 1 1 - 1 1

7 7 G 16 1 1 1 - 1 -

8 8 H 16 1 - 1 1 1 -

Jml Jwb Benar 8 7 8 5 7 3

Kelompok Asor

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

1 2 3 4 5 6 7

Page 173: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 23 W 12 1 1 1 - - - 1

2 24 X 12 - 1 1 1 - - 1

3 25 Y 11 1 1 1 - - - 1

4 26 Z 11 - 1 1 - - - 1

5 27 AA 11 - - 1 1 - 1 1

6 28 AB 11 1 1 1 1 - 1 1

7 29 AC 10 - - 1 1 - - 1

8 30 AD 10 1 1 - - - - 1

Jml Jwb Benar 4 6 7 4 0 2 8

8 9 10 11 12 13 14

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 23 W 12 1 - 1 1 1 1 -

2 24 X 12 1 - 1 1 1 1 1

3 25 Y 11 1 - 1 1 1 1 -

4 26 Z 11 1 - 1 1 - 1 -

5 27 AA 11 - - 1 1 1 - 1

6 28 AB 11 - - 1 1 - 1 -

7 29 AC 10 1 - 1 1 1 1 -

8 30 AD 10 1 - 1 1 1 1 -

Jml Jwb Benar 6 0 8 8 6 7 2

15 16 17 18 19 20

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20

1 23 W 12 1 - 1 - - 1

2 24 X 12 1 - - - - 1

Page 174: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

3 25 Y 11 1 - 1 - - -

4 26 Z 11 1 1 1 - 1 -

5 27 AA 11 1 1 1 - - -

6 28 AB 11 1 - - - 1 -

7 29 AC 10 - - 1 1 - -

8 30 AD 10 1 - 1 - - -

Jml Jwb Benar 7 2 6 1 2 2

DAYA PEMBEDA

============

Jumlah Subyek= 30

Klp atas/bawah(n)= 8

Butir Soal= 20

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 1 7 4 3 37,50

2 2 8 6 2 25,00

3 3 8 7 1 12,50

4 4 8 4 4 50,00

5 5 5 0 5 62,50

6 6 3 2 1 12,50

7 7 8 8 0 0,00

8 8 8 6 2 25,00

9 9 8 0 8 100,00

10 10 8 8 0 0,00

Page 175: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

11 11 7 8 -1 -12,50

12 12 8 6 2 25,00

13 13 8 7 1 12,50

14 14 6 2 4 50,00

15 15 8 7 1 12,50

16 16 7 2 5 62,50

17 17 8 6 2 25,00

18 18 5 1 4 50,00

19 19 7 2 5 62,50

20 20 3 2 1 12,50

TINGKAT KESUKARAN

=================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 20

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 1 20 66,67 Sedang

2 2 27 90,00 Sangat Mudah

3 3 29 96,67 Sangat Mudah

4 4 23 76,67 Mudah

5 5 6 20,00 Sukar

6 6 10 33,33 Sedang

7 7 30 100,00 Sangat Mudah

8 8 28 93,33 Sangat Mudah

Page 176: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

9 9 11 36,67 Sedang

10 10 30 100,00 Sangat Mudah

11 11 29 96,67 Sangat Mudah

12 12 28 93,33 Sangat Mudah

13 13 29 96,67 Sangat Mudah

14 14 12 40,00 Sedang

15 15 29 96,67 Sangat Mudah

16 16 16 53,33 Sedang

17 17 27 90,00 Sangat Mudah

18 18 10 33,33 Sedang

19 19 18 60,00 Sedang

20 20 8 26,67 Sukar

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

=================================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 20

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 1 0,327 -

2 2 -0,077 -

3 3 -0,135 -

4 4 NAN NAN

5 5 0,522 Signifikan

6 6 0,540 Signifikan

Page 177: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

7 7 0,184 -

8 8 0,096 -

9 9 0,451 Signifikan

10 10 0,288 -

11 11 0,443 Signifikan

12 12 NAN NAN

13 13 0,192 -

14 14 0,490 Signifikan

15 15 0,384 -

16 16 0,565 Sangat Signifikan

17 17 NAN NAN

18 18 0,692 Sangat Signifikan

19 19 0,440 Signifikan

20 20 0,443 Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01

10 0,576 0,708 60 0,250 0,325

15 0,482 0,606 70 0,233 0,302

20 0,423 0,549 80 0,217 0,283

25 0,381 0,496 90 0,205 0,267

30 0,349 0,449 100 0,195 0,254

40 0,304 0,393 125 0,174 0,228

50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Page 178: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

KUALITAS PENGECOH

=================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 20

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

No Butir Baru No Butir Asli a b c d *

1 1 0-- 0-- 10--- 20** 0

2 2 0-- 0-- 27** 3--- 0

3 3 29** 0-- 0-- 1--- 0

4 4 1- 5--- 1- 23** 0

5 5 0-- 22--- 6** 2-- 0

6 6 2- 10** 13-- 5+ 0

7 7 0 0 0 30** 0

8 8 28** 1+ 1+ 0-- 0

9 9 2- 13--- 4+ 11** 0

10 10 0 30** 0 0 0

11 11 0-- 0-- 29** 1--- 0

12 12 28** 1+ 0-- 1+ 0

13 13 0-- 29** 0-- 1--- 0

14 14 0-- 2- 12** 16--- 0

15 15 29** 1--- 0-- 0-- 0

16 16 9-- 5++ 0-- 16** 0

17 17 27** 1++ 0-- 2-- 0

18 18 1-- 4+ 10** 15--- 0

19 19 3+ 3+ 6+ 18** 0

Page 179: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

20 20 8** 3- 16--- 3- 0

Keterangan:

** : Kunci Jawaban

++ : Sangat Baik

+ : Baik

- : Kurang Baik

-- : Buruk

---: Sangat Buruk

REKAP ANALISIS BUTIR

=====================

Rata2= 14,00

Simpang Baku= 2,55

KorelasiXY= 0,56

Reliabilitas Tes= 0,72

Butir Soal= 20

Jumlah Subyek= 30

Nama berkas: D:\HASIL KONT.ANA

Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

1 1 37,50 Sedang 0,424 Signifikan

2 2 25,00 Sangat Mudah 0,355 -

3 3 12,50 Sangat Mudah 0,297 -

4 4 50,00 Mudah 0,409 -

5 5 62,50 Sukar 0,599 Sangat Signifikan

Page 180: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

6 6 12,50 Sedang 0,085 -

7 7 0,00 Sangat Mudah NAN NAN

8 8 25,00 Sangat Mudah 0,320 -

9 9 100,00 Sedang 0,801 Sangat Signifikan

10 10 0,00 Sangat Mudah NAN NAN

11 11 -12,50 Sangat Mudah -0,223 -

12 12 25,00 Sangat Mudah 0,320 -

13 13 12,50 Sangat Mudah 0,223 -

14 14 50,00 Sedang 0,435 Signifikan

15 15 12,50 Sangat Mudah 0,297 -

16 16 62,50 Sedang 0,561 Sangat Signifikan

17 17 25,00 Sangat Mudah 0,178 -

18 18 50,00 Sedang 0,452 Signifikan

19 19 62,50 Sedang 0,462 Signifikan

20 20 12,50 Sukar 0,241 -

Page 181: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

SKOR DATA DIBOBOT

=================

Jumlah Subyek = 30

Butir soal = 20

Bobot utk jwban benar = 1

Bobot utk jwban salah = 0

Nama berkas: D:\HASIL EKSPERIMEN.ANA

No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot

1 1 A 20 0 0 20 20

2 2 B 20 0 0 20 20

3 3 C 19 1 0 19 19

4 4 D 19 1 0 19 19

5 5 E 19 1 0 19 19

6 6 F 19 1 0 19 19

Page 182: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

7 7 G 19 1 0 19 19

8 8 H 18 2 0 18 18

9 9 I 18 2 0 18 18

10 10 J 18 2 0 18 18

11 11 K 18 2 0 18 18

12 12 L 17 3 0 17 17

13 13 M 17 3 0 17 17

14 14 N 17 3 0 17 17

15 15 O 17 3 0 17 17

16 16 P 16 4 0 16 16

17 17 Q 16 4 0 16 16

18 18 R 16 4 0 16 16

19 19 S 15 5 0 15 15

20 20 T 15 5 0 15 15

21 21 U 15 5 0 15 15

22 22 V 15 5 0 15 15

23 23 W 14 6 0 14 14

24 24 X 14 6 0 14 14

25 25 Y 14 6 0 14 14

26 26 Z 14 6 0 14 14

27 27 AA 14 6 0 14 14

28 28 AB 13 7 0 13 13

29 29 AC 13 7 0 13 13

30 30 AD 11 9 0 11 11

RELIABILITAS TES

================

Page 183: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Rata2= 16,33

Simpang Baku= 2,35

KorelasiXY= 0,46

Reliabilitas Tes= 0,63

Nama berkas: D:\HASIL EKSPERIMEN.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 1 A 10 10 20

2 2 B 10 10 20

3 3 C 10 9 19

4 4 D 10 9 19

5 5 E 10 9 19

6 6 F 10 9 19

7 7 G 9 10 19

8 8 H 10 8 18

9 9 I 10 8 18

10 10 J 9 9 18

11 11 K 9 9 18

12 12 L 9 8 17

13 13 M 9 8 17

14 14 N 9 8 17

15 15 O 9 8 17

16 16 P 10 6 16

17 17 Q 10 6 16

18 18 R 8 8 16

19 19 S 9 6 15

20 20 T 8 7 15

21 21 U 8 7 15

Page 184: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

22 22 V 9 6 15

23 23 W 7 7 14

24 24 X 7 7 14

25 25 Y 6 8 14

26 26 Z 8 6 14

27 27 AA 9 5 14

28 28 AB 8 5 13

29 29 AC 7 6 13

30 30 AD 6 5 11

KELOMPOK UNGGUL & ASOR

======================

Kelompok Unggul

Nama berkas: D:\HASIL EKSPERIMEN.ANA

1 2 3 4 5 6 7

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 1 A 20 1 1 1 1 1 1 1

2 2 B 20 1 1 1 1 1 1 1

3 3 C 19 1 1 1 1 1 - 1

4 4 D 19 1 1 1 1 1 - 1

5 5 E 19 1 1 1 1 1 1 1

6 6 F 19 1 1 1 1 1 - 1

7 7 G 19 1 1 1 1 1 1 -

8 8 H 18 1 - 1 1 1 - 1

Jml Jwb Benar 8 7 8 8 8 4 7

Page 185: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

8 9 10 11 12 13 14

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 1 A 20 1 1 1 1 1 1 1

2 2 B 20 1 1 1 1 1 1 1

3 3 C 19 1 1 1 1 1 1 1

4 4 D 19 1 1 1 1 1 1 1

5 5 E 19 1 1 1 1 1 1 -

6 6 F 19 1 1 1 1 1 1 1

7 7 G 19 1 1 1 1 1 1 1

8 8 H 18 1 1 1 1 1 1 1

Jml Jwb Benar 8 8 8 8 8 8 7

15 16 17 18 19 20

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20

1 1 A 20 1 1 1 1 1 1

2 2 B 20 1 1 1 1 1 1

3 3 C 19 1 1 1 1 1 1

4 4 D 19 1 1 1 1 1 1

5 5 E 19 1 1 1 1 1 1

6 6 F 19 1 1 1 1 1 1

7 7 G 19 1 1 1 1 1 1

8 8 H 18 1 1 1 1 1 1

Jml Jwb Benar 8 8 8 8 8 8

Page 186: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

Kelompok Asor

Nama berkas: D:\HASIL EKSPERIMEN.ANA

1 2 3 4 5 6 7

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 23 W 14 1 1 1 1 - - 1

2 24 X 14 1 1 1 1 - - 1

3 25 Y 14 - 1 1 1 1 - 1

4 26 Z 14 1 1 1 1 1 - 1

5 27 AA 14 1 1 1 1 1 - 1

6 28 AB 13 - 1 1 1 1 - 1

7 29 AC 13 1 1 1 1 - - 1

8 30 AD 11 1 1 1 1 - - -

Jml Jwb Benar 6 8 8 8 4 0 7

8 9 10 11 12 13 14

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 23 W 14 1 - - 1 1 1 1

2 24 X 14 1 1 1 - 1 1 -

3 25 Y 14 1 - - 1 1 1 1

4 26 Z 14 1 - 1 1 1 - 1

5 27 AA 14 1 1 1 1 1 1 -

6 28 AB 13 1 1 - 1 1 1 -

7 29 AC 13 1 - 1 1 1 - -

8 30 AD 11 1 1 1 - 1 1 -

Jml Jwb Benar 8 4 5 6 8 6 3

Page 187: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

15 16 17 18 19 20

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20

1 23 W 14 - 1 1 1 1 -

2 24 X 14 1 1 1 - - 1

3 25 Y 14 - 1 1 1 - 1

4 26 Z 14 1 - 1 - 1 -

5 27 AA 14 1 - 1 - - -

6 28 AB 13 - 1 1 - 1 -

7 29 AC 13 1 - 1 - 1 1

8 30 AD 11 1 - 1 - - -

Jml Jwb Benar 5 4 8 2 4 3

DAYA PEMBEDA

============

Jumlah Subyek= 30

Klp atas/bawah(n)= 8

Butir Soal= 20

Nama berkas: D:\HASIL EKSPERIMEN.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 1 8 6 2 25,00

2 2 7 8 -1 -12,50

3 3 8 8 0 0,00

4 4 8 8 0 0,00

5 5 8 4 4 50,00

6 6 4 0 4 50,00

Page 188: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

7 7 7 7 0 0,00

8 8 8 8 0 0,00

9 9 8 4 4 50,00

10 10 8 5 3 37,50

11 11 8 6 2 25,00

12 12 8 8 0 0,00

13 13 8 6 2 25,00

14 14 7 3 4 50,00

15 15 8 5 3 37,50

16 16 8 4 4 50,00

17 17 8 8 0 0,00

18 18 8 2 6 75,00

19 19 8 4 4 50,00

20 20 8 3 5 62,50

TINGKAT KESUKARAN

=================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 20

Nama berkas: D:\HASIL EKSPERIMEN.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 1 28 93,33 Sangat Mudah

2 2 28 93,33 Sangat Mudah

3 3 28 93,33 Sangat Mudah

4 4 30 100,00 Sangat Mudah

Page 189: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

5 5 23 76,67 Mudah

6 6 10 33,33 Sedang

7 7 26 86,67 Sangat Mudah

8 8 27 90,00 Sangat Mudah

9 9 25 83,33 Mudah

10 10 24 80,00 Mudah

11 11 28 93,33 Sangat Mudah

12 12 30 100,00 Sangat Mudah

13 13 27 90,00 Sangat Mudah

14 14 15 50,00 Sedang

15 15 27 90,00 Sangat Mudah

16 16 26 86,67 Sangat Mudah

17 17 30 100,00 Sangat Mudah

18 18 23 76,67 Mudah

19 19 21 70,00 Sedang

20 20 14 46,67 Sedang

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

=================================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 20

Nama berkas: D:\HASIL EKSPERIMEN.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 1 0,327 -

2 2 -0,077 -

Page 190: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

3 3 -0,135 -

4 4 NAN NAN

5 5 0,522 Signifikan

6 6 0,540 Signifikan

7 7 0,184 -

8 8 0,096 -

9 9 0,451 Signifikan

10 10 0,288 -

11 11 0,443 Signifikan

12 12 NAN NAN

13 13 0,192 -

14 14 0,490 Signifikan

15 15 0,384 -

16 16 0,565 Sangat Signifikan

17 17 NAN NAN

18 18 0,692 Sangat Signifikan

19 19 0,440 Signifikan

20 20 0,443 Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01

10 0,576 0,708 60 0,250 0,325

15 0,482 0,606 70 0,233 0,302

20 0,423 0,549 80 0,217 0,283

25 0,381 0,496 90 0,205 0,267

Page 191: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

30 0,349 0,449 100 0,195 0,254

40 0,304 0,393 125 0,174 0,228

50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

KUALITAS PENGECOH

=================

Jumlah Subyek= 30

Butir Soal= 20

Nama berkas: D:\HASIL EKSPERIMEN.ANA

No Butir Baru No Butir Asli a b c d *

1 1 0-- 0-- 2--- 28** 0

2 2 0-- 0-- 28** 2--- 0

3 3 28** 0-- 2--- 0-- 0

4 4 0 0 0 30** 0

5 5 0-- 7--- 23** 0-- 0

6 6 1-- 10** 17--- 2- 0

7 7 0-- 3--- 1+ 26** 0

8 8 27** 1++ 0-- 2-- 0

9 9 1+ 3-- 1+ 25** 0

10 10 0-- 24** 3+ 3+ 0

11 11 0-- 2--- 28** 0-- 0

12 12 30** 0 0 0 0

13 13 0-- 27** 3--- 0-- 0

14 14 0-- 1-- 15** 14--- 0

15 15 27** 0-- 1++ 2-- 0

Page 192: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

16 16 0-- 0-- 4--- 26** 0

17 17 30** 0 0 0 0

18 18 0-- 0-- 23** 7--- 0

19 19 1- 0-- 8--- 21** 0

20 20 14** 0-- 14--- 2- 0

Keterangan:

** : Kunci Jawaban

++ : Sangat Baik

+ : Baik

- : Kurang Baik

-- : Buruk

---: Sangat Buruk

REKAP ANALISIS BUTIR

=====================

Rata2= 16,33

Simpang Baku= 2,35

KorelasiXY= 0,46

Reliabilitas Tes= 0,63

Butir Soal= 20

Jumlah Subyek= 30

Nama berkas: D:\HASIL EKSPERIMEN.ANA

Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

1 1 25,00 Sangat Mudah 0,327 -

Page 193: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

2 2 -12,50 Sangat Mudah -0,077 -

3 3 0,00 Sangat Mudah -0,135 -

4 4 0,00 Sangat Mudah NAN NAN

5 5 50,00 Mudah 0,522 Signifikan

6 6 50,00 Sedang 0,540 Signifikan

7 7 0,00 Sangat Mudah 0,184 -

8 8 0,00 Sangat Mudah 0,096 -

9 9 50,00 Mudah 0,451 Signifikan

10 10 37,50 Mudah 0,288 -

11 11 25,00 Sangat Mudah 0,443 Signifikan

12 12 0,00 Sangat Mudah NAN NAN

13 13 25,00 Sangat Mudah 0,192 -

14 14 50,00 Sedang 0,490 Signifikan

15 15 37,50 Sangat Mudah 0,384 -

16 16 50,00 Sangat Mudah 0,565 Sangat Signifikan

17 17 0,00 Sangat Mudah NAN NAN

18 18 75,00 Mudah 0,692 Sangat Signifikan

19 19 50,00 Sedang 0,440 Signifikan

20 20 62,50 Sedang 0,443 Signifikan

Page 194: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 195: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 196: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 197: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 198: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 199: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 200: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 201: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 202: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet
Page 203: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43167/2/FAQIH...pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams game tournamnet

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Faqih Fadhlillah, lahir di Tangerang 18 Agustus 1995. Penulis

adalah anak pertama dari empa bersaudara dari pasangan

Bapak H.Ahmad Sururi dan Ibu HJ. Siti Hawa. Penulis

beralamatkan di Kp. Ketapang Dongkal Blok Masjid Al-

Riyadh Rt. 002, Rw. 04, No.2 Kelurahan Cipondoh Indah,

Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Penulis pernah mengenyam pendidikan di sekolah MI Miftahussa’adah yang lulus

pada tahun 2006, kemudian penulis melanjutkan pendidikkannya di MTs.N 40

Jakarta yang lulus pada tahun 2009. Kemudian penulis melanjutkan

pendidikannya di MA Al-Itqon yang lulus pada tahun 2012. Setelah lulus penulis

melanjutkan pendidikannya ke Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta di Fakultas Ilu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah.