pengaruh penggunaan media audio visual terhadap …

191
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DI SD DHARMA KARYA UT Skripsi diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh Nur Farida NIM 1112018300061 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1439 H

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP

HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

DI SD DHARMA KARYA UT

Skripsi

diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Nur Farida

NIM 1112018300061

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M/1439 H

ii

iii

iv

v

ABSTRAK

Nur Farida (1112018300061). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual

Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Di SD Dharma Karya UT,

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio

visual terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT. Penelitian

ini dilaksanakan di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe pada bulan April 2016.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen

dengan design Non-Randomized Control Group Pretest and Posttest Design.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik randomize sampling.

Sampel penelitian kelas 4-3 (kelas eksperimen) sejumlah 31 siswa dan kelas 4-2

(kelas kontrol) sejumlah 31 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

berupa pilihan ganda dan lembar observasi untuk mengamati kegiatan proses

pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

uji normalitas yang menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov, uji homogenitas

dengan menggunakan One Way Anova. Kemudian dilanjutkan dengan uji

hipotesis menggunakan T-test. Setelah semua pengujian dilakukan dapat diperoleh

nilai posttest thitung sebesar 5,220, sedangkan ttabel 2,000. Dengan kata lain thitung >

ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media audio

visual terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT Pondok

Cabe.

Kata kunci : Media Audio Visual, Hasil Belajar, IPS

vi

ABSTRACT

Nur Farida (1112018300061). The Effect of Using Audio Visual Media

towards Student’s Learning Achievement on Social Science Subject at the 4th

Grade of SD Dharma Karya UT. Department of Islamic Elementary School

Teachers Education, The Faculty of Tarbiyah and Teachers Training of State

Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

The objective of this research is to find out the effect of using audio visual media

toward student‟s achievement on social science subject at the 4th

grade of SD

Dharma Karya UT. This research was held on April 2016. The research sample of

Class 4-3 (Experiment Class) consisted of 31 students and Class 4-2 (Control

Class) consisted also of 31 students. This research method that I used is Quasi-

Experiment with “Non-Randomized Control Group Pre-test and Post-test design”

as it research methodology. The instrument that I used in this research is

multiple-choice and observation sheets to abserve the activities of learning

process. The technique of data analysis in this research processed by using the

normality-test of “Kolmogrov-Smirnov” technique, then homogeneity-test using

“one way ANOVA” , and it was continued with testing the hypothesis using “T-

test”. After all tests were conducted, it was resulted thitung as big as 5,220, whilet

ttabel is 2,000. In the other words thitung is bigger then ttabel (thitung>ttabel). And then it

can be concluded that there is the effect of using audio visual media toward

student‟s achievement on social science subject at the 4th

grade of SD Dharma

Karya UT.

Key Words : Audio Visual Media, Student’s learning Achievement, Social

Science Subject

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan

kuasa-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan karya

ilmiah berupa skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual

Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Di SD Dharma Karya UT”. Skripsi ini

diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S1).

Shalawat serta salam tak lupa teriringi kepada Baginda Rasulullah SAW,

sebagai pembawa peradaban yang membawa manusia keluar dari masa kegelapan

dan kebodohan menuju masa yang penuh cahaya dan semoga salam tetap

tercurahkan pada keluarga dan para sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan tidak

terlepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Mudah-mudahan Allah

SWT membalas jasa dan pengorbanan mereka yang telah membantu menyelesaian

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Dr. Khalimi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Takiddin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa sabar dalam

memberikan arahan, semangat, dukungan, dan motivasi sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Anis Fuadah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang penuh dengan

kelembutan dalam memberi masukan dan tuntunan dalam penulisan, serta

sabar yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

viii

5. Drs. Warjoko, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Dharma Karya UT yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian

di sekolah tersebut.

6. Hendri Supriyadi, S.Pd., selaku Guru Kelas IV-3di SD Dharma Karya UT

yang telah memberikan kesempatan dan bersedia bekerjasama dalam

pelaksanaan penelitian.

7. Seluruh dosen dan staf jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Univeritas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Teruntuk kedua orangtuaku tersayang Abi Masil dan Mama Sadiyah yang

selalu memberi semangat, nasihat, doa, dan motivasi untuk bisa

menyelesaikan dan menghantarkan aku meraih gelar sarjana dan

insyaAllah gelar-gelar sarjana selanjutnya.

9. Teruntuk Adik-adikku tercinta Muhammad Fatih Sidik, Sofia Al-Wildad,

dan Muthia Wulandari, terima kasih atas doa serta semangat yang tiada

henti kalian panjatkan dan bantuan kalian selama penulis menyelesaikan

skripsi.

10. Teruntuk sahabat terkasihku “AKU RINDU” (Aida Rosdiani, Annisa

Kholifatul Awaliyah, Anita Sjafitri Ramadhani, Aprilliyani, Ayu

Sukmawati Putri, Fenita Anugrah, Fida Nindia Nurfathin, Nurfadilah,

Pramesty Tri Wardani, Zuhriyyah) terima kasih atas doa, semangat dan

motivasi yang kalian berikan untukku selama ini untuk bisa meraih gelar

sarjana ini bersama-sama. Sukses dunia akhirat untuk kita semua.

11. Teruntuk Heryani Qisthi, Aulia Fauziah, dan Rizal Lutfianto yang telah

membagi waktunya untuk membantu penulis pada segala hal dalam

menyelesaikan skripsi ini.

12. Teruntuk teman seperjuangan PGMI B 2012, terima kasih atas

pengalaman dan kenangan yang kita lewati selama berada di bangku

perkuliahan.

13. Serta semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Atas

segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

ix

Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT

semoga segala perhatian, motivasi, dan bantuannya dibalas oleh-Nya sebagai amal

kebaikan. Amin

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat banyak kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaannya skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan

membutuhkannya.

Jakarta, 10 Agustus 2017

Penulis

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ILMIAH .......................................................... ii

SURAT PENGESAHAN PEMBIMBIMBING SKRIPSI ......................... iii

SURAT KETERANGAN ............................................................................. iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

ABSTRACK ................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 4

D. Perumusan Masalah ................................................................................. 4

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................. 6

A. Deskripsi Teoritis ..................................................................................... 6

1. Hakikat Hasil Belajar IPS MI/SD ..................................................... 6

2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial IPS MI/SD ................................. 11

3. Media Pembelajaran Visual Gerak .................................................... 16

xi

B. Penelitian Relevan .................................................................................... 24

C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 26

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 29

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 29

B. Metode dan Desain Penelitian .................................................................. 30

C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 31

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 32

E. Instrumen Penelitian ................................................................................. 34

F. Uji Coba Instrumen .................................................................................. 35

G. Teknik Analisis Data ................................................................................ 40

H. Hipotesis Statistik ..................................................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .......................................................................................... 43

B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................................ 58

C. Uji Hipotesis dan Pembahasan ................................................................. 61

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 66

A. Kesimpulan ................................................................................................ 66

B. Saran .......................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Penelitian Relevan ............................................................................24

Tabel 3.1 Kegiatan dan Waktu Penelitian ........................................................29

Tabel 3.2 Desain Penelitian ..............................................................................30

Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data ...............................................................34

Tabel 3.4 Indeks Realibilitas ............................................................................37

Tabel 3.5 Klasifikasi Interprestasi Indeks Kesukaran ......................................38

Tabel 3.6 Klasifikasi Interprestasi Daya Pembeda ..........................................39

Tabel 4.1 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

dan Kontrol ......................................................................................50

Tabel 4.2 Deskripsi Data Statistik Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan

Kontrol ............................................................................................52

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

..........................................................................................................53

Tabel 4.4 Deskripsi Data Statistik Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol .............................................................................................55

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

..........................................................................................................56

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ..............................................................................................58

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol .............................................................................................59

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol .............................................................................................60

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ............................................................................................60

Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Pretest (Independent Sample T-Test) ...............61

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Posttest (Independent Sample T-Test) ..............62

xiii

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir .............................................................28

Gambar 4.1 Grafik Histogram NilaiPretest Kelompok Eksperimen dan

Kontrol ..........................................................................................54

Gambar 4.1 Grafik Histogram NilaiPosttest Kelompok Eksperimen dan

Kontrol ..........................................................................................57

xiv

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen .............. 69

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kontrol ..................... 81

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) .......................................................... 93

Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba ................................................. 94

Lampiran 5 Soal Instrumen Tes Uji Coba ........................................................ 108

Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes Uji Coba ....................................................... 115

Lampiran 7 Rekap Analisis Butir ..................................................................... 116

Lampiran 8 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ................................................ 117

Lampiran 9 Soal Pretest ................................................................................... 127

Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Pretest .......................................................... 131

Lampiran 11 Soal Posttest .................................................................................. 132

Lampiran 12 Kunci Jawaban Soal Posttest ........................................................ 136

Lampiran 14 Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

....................................................................................................... 137

Lampiran 15 Lembar Observasi Siswa .............................................................. 150

Lampiran 16 Lembar Observasi Guru ................................................................ 158

Lampiran 17 Uji Normalitas Pretest & Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol .......................................................................................... 140

Lampiran 18 Uji Homogenitas Nilai Pretest & Posttest Kelas Eksperimen &

Kelas Kontrol ................................................................................ 141

Lampiran 19 Wawancara Guru Sebelum Perlakuan .......................................... 143

Lampiran 20 Wawancara Siswa Sebelum Perlakuan .......................................... 145

Lampiran 21 Wawancara Guru Sesudah Perlakuan ........................................... 147

Lampiran 22 Wawancara Siswa Sesudah Perlakuan ......................................... 148

Lampiran 23 Uji Hipotesis ................................................................................. 142

Lampiran 24 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ........................................... 162

Lampiran 25 Uji Referensi ................................................................................. 163

xv

Lampiran 27 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................ 166

Lampiran 28 Profil Penulis ................................................................................. 167

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial diciptakan Allah SWT dengan

berbagai kemampuan-kemampuan dasar yang bersifat rohaniah dan

jasmaniah, agar dengan itu manusia mampu bertahan hidup serta

memajukan kesejahteraan hidupnya. Kemampuan tersebut merupakan

modal dasar seseorang untuk mengembangkan hidupnya pada segala

bidang. Modal dasar yang dibutuhkan untuk mengembangkan

kemampuan dalam kehidupan adalah melalui pendidikan.

Berbicara mengenai pendidikan, kita semua pasti sudah mengetahui

bahwa begitu pentingnya pendidikan bagi manusia. Dengan adanya

pendidikan maka seseorang akan mendapatkan pengetahuan dan

kemampuan/keahlian untuk menunjang keberlangsungan hidup.

Mengingat begitu pentingnya pendidikan bagi seseorang untuk

keberlangsungan hidup, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil yang baik pula. Untuk dapat

meningkatkan pendidikan di Indonesia serta menumbuhkan suatu sistem

pembelajaran yang baik dan berkualitas, maka sistem pembelajaran yang

diterapkan harus berbasis pada proses belajar yang kompetitif dan

mandiri, karena tujuan utama pendidikan adalah mengembangkan potensi

siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam buku-buku Ilmu Pendidikan juga seringkali pengertian

pendidikan diartikan/didefinisikan orang berbeda-beda:1

1 Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet. 1, h. 4

2

Menurut Dictionary of Education; pendidikan diartikan:

1. Serangkaian proses dengannya anak/seseorang mengembangkan

kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang

bernilai/berguna dimasyarakat.

2. Proses sosial dimana orang-orang atau anak-anak dipengaruhi dengan

lingkungan yang (sengaja) dipilih dan dikendalikan (misalnya oleh guru

di sekolah) sehingga mereka memperoleh kemampuan-kemampuan

sosial dan perkembangan individu yang optimal.

Namun kenyataannya, berdasarkan hasil wawancara penulis dengan

guru pada tanggal 12 April 2016 di SD Dharma Karya UT, permasalahan

pembelajaran masih ditemukan, baik yang bersumber pada guru maupun

siswa. Penyampaian materi oleh guru masih menggunakan metode

ceramah, penggunaan media yang menarik masih belum dimanfaatkan

dengan baik agar bisa menarik perhatian siswa saat pembelajaran

berlangsung. Sedangkan sumber masalah pada siswa terlihat dari

beberapa siswa yang tidak menyukai pelajaran IPS karena materinya

yang banyak dengan mencatat.

Permasalahan pembelajaran IPS dapat dilihat dari hasil ulangan

harian sebagian kecil siswa yang masih belum memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (yang dalam penulisan selanjutnya akan ditulis

KKM), sampai harus diadakan remedial untuk mencukupi nilai KKM.

Ada kemungkinan rendahnya nilai kompetensi siswa disebabkan oleh

strategi penyampaian pelajaran kurang tepat. Dalam hal ini guru masih

kurang memanfaatkan media belajar secara optimal. Diantaranya dalam

menyampaikan pengajaran sering mengabaikan penggunaan media,

padahal media berfungsi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan

meningkatkan mutu pendidikan siswa.

Kemudian penyampaian materi pada saat pembelajaran masih

menggunakan metode ceramah yang kita tahu pada era sekarang metode

tersebut tidak terlalu efektif untuk menyampaikan materi ke siswa. Pada

saat pembelajaran IPS berlangsung masih terlihat beberapa siswa yang

3

kurang memperhatikan penjelasan guru seperti bercanda dengan teman

sebangkunya, mengobrol, dan asik sendiri bermain dengan benda yang

ada disekitarnya. Hal tersebut membuktikan bahwa masih kurangnya

fokus siswa terhadap mata pelajaran IPS.

Menurut Ricky Arnold Nggili media pembelajaran adalah media

pendukung yang membantu pengajar dalam memberikan pengertian dan

pemahaman tentang suatu ilmu kepada murid. Dengan menggunakan

media ini, murid-murid akan lebih paham pada ilmu yang diberikan.

Media pembelajaran dalam kelas seperti peta dunia, bola globe, tabel

kimia, gambar anatomi manusia, gambar pahlawan, dan lainnya.2 Media

atau alat pendukung jika digunakan dengan optimal dapat meningkatkan

kualitas proses belajar mengajar menjadi lebih efisien dalam segala

aspek.

Permasalahan tersebut di atas dapat terjawab bila media

pembelajaran yang digunakan dapat mengaktifkan siswa saat belajar.

Dengan cara guru memanfaatkan media pembelajaran menarik yang

dapat membuat siswa semakin aktif dan sungguh-sungguh saat belajar,

salah satunya yaitu dengan menggunakan media audio visual.

Media audio visual diterapkan peneliti pada pembelajaran IPS kelas

IV di SD Dharma Karya UT dalam materi permasalah sosial yang ada di

Indonesia. Pada pembahasan ini siswa dapat mengetahui macam- macam

masalah sosial yang ada, penyebab masalah-masalah tersebut, akibat dari

masalah-masalah tersebut, dan cara penanganan dari pemerintah maupun

dari masyarakat sendiri. Oleh sebab itu penulis membuat perumpamaan

yang digunakan dalam media audio visual ini dirancang sesuai dengan

kehidupan sehari-hari agar siswa lebih mudah dalam memahami.

Berdasarkan masalah yang ada, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual

terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV di SD Dharma Karya

UT”.

2 Ricky Arnold Nggili, Belajar Any Where, (Jakarta: Guepedia, 2016)h. 77

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Masih kurang optimalnya penggunaan media saat pembelajaran IPS.

2. Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS

membosankan.

3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah dan beberapa

belum mencapai KKM.

C. Pembatasan Masalah

Agar lebih terarah, penulis membatasi permasalahan pada dua titik yaitu:

1. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran IPS di SD Dharma

Karya UT

2. Hasil belajar pada aspek kognitif siswa kelas IV SD Dharma Karya UT

terhadap pembelajaran IPS materi Masalah Sosial.

D. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah dan

Bagaimana pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar

IPS siswa kelas IV di SD DHARMA KARYA UT?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa dan bagaimana

pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD

Dharma Karya UT.

5

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi:

1. Siswa

Menarik perhatian siswa agar lebih mudah dalam memahami materi

pembelajaran, karena media audio visual membuat siswa lebih fokus.

2. Guru

Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan profesionalisme

khususnya dalam memanfaatkan media pembelajaran.

3. Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah.

4. Peneliti

Sebagai calon guru dimasa mendatang adapun tujuan utama dari

penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil pengujian statistik terkait

dengan pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar

IPS siswa kelas IV di SD DHARMA KARYA UT.

6

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Hakikat Hasil Belajar IPS MI/SD

a. Pengertian Belajar

Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan masalah

belajar bagi umatnya. Hal tersebut dapat dilihat pada wahyu pertama

Nabi Muhammad SAW dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 sebagai

berikut:1

yang mengisyaratkan bahwa manusia harus belajar membaca agar

manusia dapat mengetahui apa-apa yang tidak diketahui.

Dalam kehidupannya, manusia tidak pernah terlepas dari aktivitas

atau kegiatan belajar. Aktivitas yang dilakukan oleh seseorang baik

sebagai individu atau bagian dari suatu kelompok, pada hakikatnya

adalah kegiatan belajar. Hal ini berarti bahwa belajar tidak pernah

dibatasi oleh usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang

menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti.

Menurut W.S. Winkel belajar adalah suatu aktivitas mental yang

berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan

lingkungannya, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat

relatif konstan dan berbekas. 2

1 Syaamil Quran, (Bandung: Sygma Exagrafika), h. 597

2 Ahmad Susanto, Teori Belajar&Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:Kencana,

2013), Cet.1, h. 4.

7

Muhibbin Syah menyatakan yang bertolak dari beberapa pendapat

lain bahwa, belajar secara umum dapat dipahami sebagai tahapan

perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai

hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan

proses kognitif.3

Purwa Atmaja Prawira mendefinisikan belajar sebagai suatu

kegiatan atau usaha yang disadari untuk meningkatkan kualitas

kemampuan atau tingkah laku dengan menguasai sejumlah

pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, perubahan kualitas

kemampuan tadi bersifat permanen.4

Sudjana berpendapat, belajar adalah suatu proses yang ditandai

dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai

hasil hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek

yang ada pada individu yang belajar.5

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena

adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena

itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu

pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan

tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh

terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau

sikapnya.6

Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas, dapat

ditarik kesimpulan secara umum bahwa belajar merupakan usaha aktif

3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan , (Bandung:Remaja Rosdakarya: 2013), Cet.18, h.

90 4 Purwa Atmaja Perwira, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta:Ar-

Ruzz Media, 2012), Cet.1, h. 228 5 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,

2012), Cet. 1, h. 2 6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali Pres, 2014), Cet. 17, hal. 1

8

dari setiap individu tanpa dibatasi oleh usia untuk memperoleh

pengalaman, pengetahuan, dan perubahan tingkah laku yang relatif

menetap pada dirinya sebagai acuan dalam bersikap dengan

lingkungannya yang berlangsung hingga ke liang lahat serta dapat

terjadi kapan saja dan di mana saja.

b. Hasil Belajar

Setelah melalui proses belajar maka siswa diharapkan dapat

mencapai tujuan belajar yang disebut juga sebagai hasil belajar. Hasil

belajar merupakan pencapaian bentuk perubahan perilaku yang

cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dari

proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. 7

Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Howard Kingsley

membagi tiga macam hasil belajar, yakni 1) keterampilan dan

kebiasaan, 2) pengetahuan dan pengertian, dan 3) sikap dan cita-cita.

Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah

ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima

kategori hasil belajar, yakni a). informasi verbal, b). keterampilan

intelektual, c). strategi kognitif, d). sikap, dan e). keterampilan

motoris.8

Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh

kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan

demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang

instrumen yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa

mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru dapat

mengembangkan dan memperbaiki program pembelajaran.9

7 Asep Jihad dan Abdul Haris,op. cit., h. 14

8 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2014), Cet. 18, h. 22 9 Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem pembelajaran,(Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2013), Cet. 6, h. 13

9

Menurut Suprijono, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-

nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan

keterampilan.10

Sedangkan menurut Bloom, hasil belajar mencakup

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.11

1) Domain Kognitif mencakup:

(a) Knowledge (pengetahuan, ingatan)

(b) Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,

contoh)

(c) Analysis (menguraikan, mementukan hubungan)

(d) Application (menerapkan)

(e) Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk

bangunan baru)

(f) Evaluating (menilai)

2) Domain Afektif mencakup:

(a) Receiving (sikap menerima)

(b) Responding (memberikan respon)

(c) Valuing (menilai)

(d) Organization (organisasi)

(e) Characterization (karakterisasi)

3) Domain Psikomotor mencakup:

(a). Intiatory

(b). Pre-routine

(c). Routinized

(d). Keterampilan produktif, teknis, fisik, sosial, manajerial,

dan intelektual.

10

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,

(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2015), Cet. 14, h. 5 11

Ibid., h. 6.

10

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

perubahan perilaku yang dialami manusia secara keseluruhan baik dari

segi sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah mengikuti

kegiatan belajar. Artinya, hasil pembelajaran tidak dapat dilihat secara

terpisah, tetapi harus secara keseluruhan.

c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Berbicara mengenai pembelajaran, secara garis besar ada dua

faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan

pribadi guru sebagai pengelola kelas. Guru harus dapat melaksanakan

proses pembelajaran. Oleh sebab itu, guru harus memiliki persiapan

mental, kesesuaian antara tugas dan tanggung jawab, penguasaan

bahan, kondisi fisik, dan semangat dalam bekerja.12

Adapaun faktor eksternal adalah kondisi yang timbul atau datang

dari luar pribadi guru, antara lain keluarga dan lingkungan pergaulan

di masyarakat. Faktor lingkungan yang dimaksud adalah faktor

lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan sekolah. 13

Menurut Yudhi Munadi faktor yang mempengaruhi proses dan

hasil belajar terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.14

a). Faktor Internal

(1) Faktor Fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang

prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam

keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan

membantu dalam proses dan hasil belajar. Demikian juga

kondisi saraf pengontrol kesadaran dapat berpengaruh pada

12

M. Sobry Sutikno, Metode & Model-Model Pembelajaran, (Lombok: Holistica, 2014),

Cet. I, h. 18 13

Ibid., h. 19

14

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada, 2008), Cet. 1, h. 24

11

proses dan hasil belajar. Di samping kondisi-kondisi di atas,

merupakan hal yang penting juga memperhatikan kondisi

panca indera.

(2). Faktor Psikologis

Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan di

antaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat,

motif dan motivasi, serta kognitif dan daya nalar.

b). Faktor eksternal

(1). Faktor Lingkungan

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil

belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau

alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial.

(2). Faktor Instrumental

Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan

penggunanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi

sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang

telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat

berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, serta guru.

2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Dalam dunia pendidikan tentunya pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (dalam penulisan selanjutnya akan ditulis IPS) sering kita

dengar, bahkan selalu kita pelajari disetiap jenjang kelas dari Sekolah

Dasar sampai dibangku perkuliahan.

Permendiknas RI Nomor 22 tahun 2006 menegaskan bahwa Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS

12

mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang

berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS

memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui

mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk menjadi warga

negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga

dunia yang cinta damai.15

Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah

perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia

merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi,

antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu

politik, dan ekologi manusia yang diformulasikan untuk tujuan

instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar

mudah dipelajari.16

A. Kosasih Djahiri merumuskan IPS sebagai ilmu pengetahuan

yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu

sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip

pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada

setiap tingkat pendidikan.17

Ilmu sosial adalah suatu bahan kajian terpadu yang merupakan

penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang

diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan sejarah,

geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi.18

Dari beberapa pendapat tentang pengertian IPS di atas dapat

disimpulkan bahwa IPS adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang

kehidupan sosial didukung dan berdasarkan pada bahan kajian

ekonomi, geografi, sosiologis, antropologis, tata negara, budaya dan

15

Iwan Purwanto, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: 2014), h. 7 16

Ibid., h. 4 17

Sapriya, Dadang Sundawa, IIM Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar

IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006), Cet. 1, h. 7 18

Rudy Gunawan, Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta,

2013), Cet. 2, h. 48

13

sejarah, namun IPS bukan merupakan gabungan bahan-bahan ilmu

sosial.

b. Tujuan IPS

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan

terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan berhasil

dalam kehidupan di masyarakat. Adapun tujuan pembelajaran IPS

yang harus dicapai sekurang-kurangnya meliputi hal-hal berikut:19

1) Membekali siswa dengan pengetahuan sosial yang berguna

dalam kehidupan masyarakat.

2) Membekali siswa dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah

sosial yang terjadi dalam kehidupan dimasyarakat.

3) Membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi dengan

sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang

keilmuan serta berbagai keahlian.

4) Membekali siswa dengan kesabaran, sikap mental yang positif,

dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi

bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan.

5) Membekali siswa dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan

kehidupan, perkembangan mayarakat, perkembangan ilmu dan

teknologi.

Dalam kurikulum 2004 untuk pendidikan dasar menyatakan bahwa

Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004), bertujuan

untuk:20

1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi,

ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan

psikologis.

19

Iwan Purwanto. loc. cit 20

Rudy Gunawan, op. cit., h. 18

14

2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial.

3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial

dan kemanusiaan.

Tujuan mata pelajaran IPS menurut Sumaatmadja adalah

“membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki

pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi

dirinya serta bagi masyarakat dan negara”. Sedangkan secara rinci

Oemar Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada

tingkah laku para siswa, yaitu: 1) pengetahuan dan pemahaman, 2)

sikap hidup belajar, 3) nilai-nilai sosial dan sikap, 4) keterampilan.21

Pada Buku SUPER Ilmu Pengetahuan Sosial dikatakan bahwa,

tujuan mata pelajaran IPS yang sesuai dengan kurikulum 2006 adalah

agar siswa dapat:22

(a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya;

(b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan

dalam kehidupan sosial;

(c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial

dan kemanusiaan;

(d) Memiliki kemamouan berkomunikasi, bekerjasama, dan

berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk pada tingkat

lokal, nasional, dan global.

Adapun tujuan pembelajaran IPS yang dapat disimpulkan dari

beberapa pendapat para ahli diatas ialah membangun serta membekali

peserta didik untuk menjadi warga negara yang baik dan berguna bagi

masyarakat untuk memecahkan masalah sosial yang ada.

21

Ibid. 22

Agus Sutrisno dan Basuki , SUPER Ilmu Pengetahuan Sosial, (Esis ), Jilid 1, h. i

15

c. Karakteristik IPS

Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda

dengan mata pelajaran lain. Demikian juga mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial. Soemantri menjelaskan bahwa pembaharuan

pengajaran IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi

berbagai eksperimen. Adapun ciri-ciri yang kedapatan di dalamnya

memuat rincian sebagai berikut:23

1) Bahan pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat

para siswa, masalah-masalah sosial, keterampilan berpikir serta

pemeliharaan/pemanfaatan lingkungan alam.

2) Mencerminkan berbagai kegiatan dasar dari manusia.

3) Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang

integrated (terpadu), correlated (berhubungan), sampai yang

separated (terpisah).

4) Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan

kewarganegaraan, fungsional, humanistis, sampai yang

struktural.

5) Kelas pengajaran IPS akan dijadikan laboratorium demokrasi

6) Evaluasinya tak hanya akan mencakup aspek-aspek kognitif,

afektif, dan psikomotor saja, tetapi juga mencoba

mengembangkan apa yang disebut democratic quotient dan

citizenship quotient.

7) Unsur-unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya akan

melengkapi program pembelajaran IPS, demikian pula unsur-

unsur science, teknologi, matematika, dan agama akan ikut

memperkaya bahan pembelajaran.

Karakteristik lain yang juga merupakan ciri mata pelajaran IPS

adalah digunakannya pendekatan pengembangan bahan pembelajaran

23

Yulia Siska, Konsep Dasar IPS Untuk SD/MI, (Yoryakarta: Garudhawaca, 2016), Cet. 1,

h. 14

16

IPS dalam rangka menjawab permasalahan yang sering muncul dalam

proses pembelajaran, baik di tingkat sekolah dasar maupun lanjutan.24

3. Media Pembelajaran Audio Visual

a. Pengertian Media Pembelajaran

Penggunaan media disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat

membantu proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas,

terutama membantu peningkatan belajar prestasi belajar siswa.

Keterbatasan media pembelajaran dan lemahnya kemampuan guru

dalam menciptakan media pembelajaran membuat penerapan metode

ceramah masih menjadi metode yang paling sering digunakan oleh

guru.

Kata media berasal dari bahasa Latin “Medius” yang secara

harfiahnya berarti „tengah‟, „pengantar‟, atau „perantara‟. Dalam

bahasa Arab, media disebut „wasail‟ bentuk jama‟ dari „wasilah‟

yakni sinonim al-wasth yang artinya juga „tengah‟. Kata „tengah‟ itu

sendiri berarti berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai

perantara (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena

posisinya berada di tengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau

penghubung, yakni yang mengantarkan atau menghubungkan atau

menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya.25

Menurut Heinich, dan kawan-kawan mengemukakan istilah

medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber

dan penerima. Jadi televise, film, foto, radio, rekaman audio, gambar

yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah

media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau

informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-

maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran. 26

24

Ibid. 25

Yudhi Munadi, op. cit., h. 6 26

Azhar Arsyad, op. cit., h. 3

17

Media pembelajaran dapat dipahami sebagai “segala sesuatu yang

dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara

terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan

efektif.”27

Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas

pengajaran. Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti

perkembangan teknologi. Teknologi paling tua yang dimanfaatkan

dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip

mekanis.Kemudian lahir teknologi audio-visual yang menggabungkan

penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran.

Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikroprosesor yang

melahirkan pemakaian computer dan kegiatan interaktif. Berdasarkan

perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dapat

dikelompokkan ke dalam empat kelompok yaitu:28

1. Media hasil teknologi cetak

2. Media hasil teknologi audio-visual

3. Media hasil teknologi yang berdasarkan computer

4. Media hasil gabungan teknologi cetak dan computer.

Pengelompokan beberapa jenis media telah dikemukakan pula oleh

beberapa ahli. Leshi, Pollock, & Reigeluth mengklasifikasi media ke

dalam lima kelompok yaitu:29

a. Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran,

kegiatan kelompok, field-trip)

b. Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu

kerja, dan lembaran lepas)

27

Yudhi Munadi, op. cit., h. 7 28

Azhar Arsyad, op. cit., h. 31 29

Ibid., h. 38

18

c. Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta,

gambar, transparansi, slide)

d. Media berbasis audio-visual (video, film, program slide-type,

televise)

e. Dan media berbasis computer (pengajaran dengan bantuan

computer, interaktif video, hypertext)

Tanpa menyebutkan jenis dari masing-masing medianya, Gagne

membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu benda yang

didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam,

gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok

media ini kemudian dikaitkannya dengan kemampuannya memenuhi

fungsi menurut tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya,

contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara

berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan

balik. 30

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dipilih oleh guru sebagai

penyampai pesan yang dapat menarik minat belajar siswa agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Salah satu media yang dipilih oleh guru

untuk membantu proses pembelajaran adalah media audio visual,

karena media audio visual dapat meningkatkan pemahaman siswa dan

dan memiliki sifat yang menghibur, sehingga membuat siswa

terhindar dari kejenuhan dalam pembelajaran IPS.

b. Fungsi Penggunaan Media Pembelajaran

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat

penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua

aspek ini saling berkaitan. Pemilihan suatu media pembelajaran yang

akan digunakan saat pembelajaran haruslah disesuaikan dengan

metode mengajarnya. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa

30

Yudhi Munadi, op. cit., h. 51

19

salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu

mengajar yang turut memengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan

belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.31

Menurut Kemp dan Dayton media pembelajaran dapat memenuhi

tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan,

kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu

memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi, dan memberi

instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran

dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang

diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau

pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani

secara sukarela, atau memberikan sumbangan material). Pencapaian

tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi.32

Secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan beberapa

peran sebagai berikut:33

1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu

Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat

diabadikan dengan foto, film, atau rekaman melalui video atau

audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan

menakala diperlukan.

2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu.

Melalui media pembelajaran guru dapat menyajikan bahan

pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah

dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Selain itu media

pembelajaran juga dapat membantu menampilkan objek yang

terlalu besar yang tidak mungkin ditampilkan didalam kelas

ataupun menampilkan objek yang terlalu kecil yang sulit

digunakan dengan mata telanjang. Untuk memanipulasi keadaan,

31

Azhar Arsyad, op. cit., h. 19 32

Ibid., h. 24 33

Wina Sanjaya, op. cit., h. 208

20

juga media dapat menamilkan suatu proses atau gerakan yang

terlalu cepat yang sulit diikuti.

3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa

sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih

meningkat. Sebagai contoh, sebelum pembelajaran dimulai guru

dapat memutarkan film tentang banjir, tentang kotoran limbah

industry, dan lain sebagainya.

4. Media pembelajaran memiliki nilai praktis.

c. Pengertian Media Audio Visual

Yudhi Munadi mengatakan bahwa media audio visual adalah media

yang melibatkan sekaligus dua indera manusia yaitu indera pendengaran

dan penglihatan dalam satu proses. Pesan visual yang terdengar dan

terlihat itu dapat disajikan melalui program audio visual seperti film

dokumenter, film docudokumenter, film drama, dan lain-lain. Semua

program tersebut dapat disalurkan melalui peralatan seperti film, video,

dan juga televisi dan dapat disambungkan pada alat proyeksi.34

Sedangkan menurut Syaiful Bahri dan Aswan, media audio visual

adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis

media ini mempunyai kemampuan lebih baik karena mencakup dua

aspek media sekaligus. Adapun pembagian dari media audiovisual

terbagi menjadi 2 bagian yaitu:

1) Audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan

gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai

suara, cetak suara.

34

Yudhi Munadi, op. cit., h. 56-57

21

2) Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur

suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-

cassette.35

Adapun jenis media audio visual menurut Yudhi Munadi dalam

buku Media Pembelajaran terbagi menjadi dua, adalah sebagai berikut: 36

1) Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar

berasal dari satu sumber, seperti film gerak (movie) bersuara,

televisi dan video.

2) Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambar

berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara

yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur

suaranya bersumber dari tape recorder.

Menurut Azhar Arsyad, penggunaan teknologi audio visual adalah

cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan

mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio

dan visual.37

Andre Rinanto menambahkan media audio visual adalah

suatu media yang terdiri dari media visual yang disinkronkan dengan

media audio, yang sangat memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah

antara guru dan anak didik di dalam proses belajar mengajar. Dengan kata

lain, media audiovisual merupakan perpaduan yang saling mendukung

antara gambar dan suara, yang mampu menggugah perasaan dan

pemikiran bagi yang melihatnya.38

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media audio visual

yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang

bergerak atau media yang dapat dilihat dan didengar seperti film suara dan

video-cassette atau compact disc. Dengan demikian, dapat dikatakan

35

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), h.141 36

Yudhi Munadi, op. cit., h. 113-114 37

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), h. 30 38

Andre Rinanto, Peranan media audio visual dalam pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius,

1982), h. 21

22

media audio visual adalah media yang menampilkan unsur suara dan unsur

gambar, gambar yang dimaksud berupa animasi yang dapat memotivasi

dan menarik minat siswa dalam proses pembelajaran sehingga tercapai

tujuan pembelajaran semaksimal mungkin.

d. Manfaat Media Audio Visual

Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1) Pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga motivasi anak lebih

meningkat dan mampu menghilangkan kejenuhan,

2) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar seperti mengamati,

mendengar, dan melakuakan demonstrasi,

3) Mampu melatih taraf berpikir anak dari yang konkrit ke yang

abstrak, dari berpikir sederhana ke berpikir yang komplek, dan

4) Siswa mampu menghubungkan pesan visual dengan pengalaman-

pengalamannya.

Selain itu, media audio visual juga mempunyai kepraktisan antara

lain:

(a) Dapat mengatasi keterbatasan yang dimiliki anak didik,

(b) Dapat melampaui batas ruang dan waktu,

(c) Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara anak didik

dengan lingkungannya,

(d) Memberikan keseragaman pengamatan,

(e) Dapat menanamkan konsep dasar yang besar, konkrit dan

realistis,

(f) Membangkitkan keinginan dan minat baru, dan

(g) Memberikan pengalaman yang integral dari yang konkrit

sampai ke abstrak.39

39

Andre Rinanto, Peranan media audio visual dalam pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius,

1982), h. 52-56

23

e. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio Visual

Lebih jauh Arief, menandaskan kelebihan dan kelemahan media

audio visual. Kelebihan media audio visual antara lain:

1) Memiliki kemampuan yang dimiliki media audio, visual maupun

film,

2) Dapat merangkum beberapa jenis media dalam satu program,

3) Dapat menggunakan berbagai efek dan teknik yang tidak dipunyai

oleh media lain,

4) Dapat menghadirkan sumber yang lebih sukar dan langka, dan

5) Penggunaannya tidak memerlukan ruangan yang terlalu gelap.40

Selanjutnya Abdul Majid menambahkan kelebihan media audio

visual yaitu:

(a) Seseorang dapat belajar sendiri,

(b) Menyajikan situasi yang komunikatif dan dapat diulang-ulang,

(c) Menampilkan sesuatu yang detail.41

Adapun kelemahan yang dimiliki media audio visual antara lain:

1) Tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari rangkaian

kegiatan produksi video,

2) Harus memenuhi persyaratan teknis produksi,

3) Memerlukan peralatan yang kompleks dan mahal,

4) Memerlukan tenaga listrik atau baterai yang pendek umurnya,

5) Kesesuaian susah dijamin karena jenis formal/standar yang

berbeda-beda, dan

6) Persiapannya memerlukan kontinuitas kerja yang berurutan.42

Namun demikian, suatu media dikatakan baik dan dapat digunakan

sebagai pembelajaran apabila media tersebut bersifat efektif, efisisen, serta

40

Arief S. Sadiman, dkk., Pengertian, Pengembangan dan pemanfaatannya: Media

Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Grafindo Persada, 2009), h. 18 41

Abdul Aziz Abdul Majid, Mendidik Dengan Cerita, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset, 2006), h. 180 42

Arief S. Sadiman, dkk.,Op.cit., h. 18

24

komunikatif. Efisien artinya memiliki daya guna, ditinjau dari segi cara

penggunaan waktu dan tempat serta kecepatannya mencapai hasil secara

optimal. Efektif apabila penggunaannya mudah dalam waktu singkat dan

dapat mencakup isi dan tempat yang diperlukan tidak terlalu luas.

Pemanfaatan media secara efektif bukan hal yang mudah. Guru masih

berperan untuk membantu pemahaman konsep peserta didik.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Peneliti Hasil dan Kesimpulan Persamaan dan perbedaan

Eka Fitri

Aprillia

(2015). Judul:

Pengaruh

Media

Pembelajaran

Audio-Visual

terhadap Hasil

Belajar Siswa

Kelas X Pada

Mata

Pelajaran PAI

Di SMA Islam

Soerja Alam

Ngajum

Malang

Berdasarkan hasil

pengolahan dan analisis

data pada kelas

eksperimen diperoleh

hasil posttest berkategori

tinggi dengan interval

(90-100) dengan

persentasi 73,91%.

Sedangkan pada kelas

kontrol hasil posttest

nya berkategori sedang

(65-79) dengan

persentase 47,62%. Hal

ini berarti hipotesis di

terima. Dengan

demikian, terdapat

pengaruh yang

signifikan akibat

penerapan media

pembelajaran audio

visual pada mata

pelajaran Pendidikan

Agama Islma terhadp

hasil belajar siswa.

Penelitian sama-sama

menggunakan posttest

dan preetest, selain itu

memiliki kesamaan

dalam hal metode yang

dilakukan yaitu quasi

eksperimen. Namun

Eka Fitri Aprillia

melakukan

penelitian terhadap

mata pelajaran PAI

sedangkan

penulis terhadap mata

pelajaran IPS.

Siti Akmaliah

(2014). Judul:

Kategori N-gain yang

diperoleh di

kelas eksperimen yaitu

Penelitian sama-sama

Menggunakan quasi

eksperimen. Namun

25

Pengaruh

Penggunaan

Media Audio

Visual

terhadap Hasil

Belajar Siswa

Pada Mata

Pelajaran

Ekonomi Di

Kelas X MA

AtTaqwa

kategori tinggi 82%,

sedang 55%. Sedangkan

N-gain yang diperoleh

kelas kontrol yaitu

kategori tinggi 74%,

sedang 46%. Penelitian

ini menggunakan uji “t”

yang diperoleh ttabel <

thitung (2,02 < 4,71). Hasil

ini menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan hasil

belajar siswa dengan

menggunakan

media audio visual

dimana hasil belajar

kelompok eksperimen

lebih tinggi

dibandingkan dengan

kelompok kontrol.

Siti Akmaliah melakukan

penelitian terhadap

mata pelajaran Ekonomi

sedangkan

penulis terhadap mata

pelajaran IPS.

Septiana

Utaminingrum

(2015), Judul:

Pengaruh

Media

Audiovisual

Dalam

Pembelajaran

Bahasa

Indonesia

Pada

Keterampilan

Menyimak

Cerita Siswa

Kelas V Sd Di

Kecamatan

Pandak Bantul

Daerah

Istimewa

Yogyakarta

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa (1)

terdapat pengaruh yang

signifikan penggunaan

media audiovisual

terhadap efektifitas

pembelajaran

keterampilan menyimak

cerita siswa kelas V SD

Di Kecamatan Pandak

Bantul Yogyakarta. Hal

ini ditunjukkan dari nilai

nilai thitung lebih besar

dari pada ttabel

(12,353>2,042), dengan

nilai signifikansi sebesar

0,000 lebih kecil dari

signifikansi 0,05

(0,000<0,05); dan (2)

terdapat perbedaan

pengaruh media

audiovisual dalam

pembelajaran

keterampilan menyimak

cerita siswa kelas V SD

di kecamatan Pandak

Bantul Daerah Istimewa

Penelitian sama-sama

menggunakan posttest

dan preetest, selain itu

memiliki kesamaan

dalam hal metode yang

dilakukan yaitu quasi

eksperimen. Namun

Septiana melakukan

penelitian terhadap

mata pelajaran Bahasa

Indonesia sedangkan

penulis terhadap mata

pelajaran IPS dan meneliti

hasil belajarnya.

26

Yogyakarta dibanding

menggunakan metode

konvensional yang

ditunjukkan dari hasil

nilai rata-rata

pada posttest lebih besar

dari pada pada pretest

(17,65>14,65). Besarnya

peningkatan tingkat

keterampilan menyimak

cerita siswa kelas V SD

di

kecamatan Pandak

Bantul Daerah Istimewa

Yogyakarta yang diajar

menggunakan

metode konvensional

dan tingkat keterampilan

menyimak cerita siswa

kelas V SD

di kecamatan Pandak

Bantul Daerah Istimewa

Yogyakarta yang diajar

menggunakan media

audiovisual sebesar

3,00.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya,

maka dalam penyusunan penelitian ini penulis mengajukan anggapan dasar

atau kerangka pemikiran sebagai berikut:

Proses pembelajaran IPS yang kurang menarik membuat siswa jenuh dan

bosan. Hal tersebut tentunya menjadi bahan evaluasi bagi para guru atau

pengajar untuk memberikan dan menyajikan pembelajaran yang berbeda,

menarik, dan lebih kreatif untuk meningkatkan minat, motivasi, serta hasil

belajar siswa pada pelajaran IPS. Dalam hal ini yang memiliki peran sangat

penting ialah guru, bagaimana mengidentifikasi masalah menjadi lebih

27

spesifik dan menemukan solusi yang terbaik dalam penyelesaian masalah

tersebut.

Di era modern ini kemajuan teknologi sangatlah pesat. Ada banyak

media yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan

khususnya pembelajaran IPS. Pemilihan media tentu harus tepat, efektif,

dan efisien. Guru harus benar-baner memahami media pembelajaran yang

akan digunakan dan memiliki kemampuan mengolah media tersebut agar

tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dan tercapai.

Proses pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi

yang terus berkembang diharapkan dapat memberi pengaruh yang besar

terhadap proses penyerapan materi atau pemahaman siswa, sehingga

diharapkan hasil belajar IPS siswa terus meningkat.

Pembelajaran IPS berbentuk media audio visual diharapkan mampu

menjadi referensi bentuk pengajaran yang baru sesuai dengan

perkembangan zaman dengan tetap mengedepankan pemahaman siswa akan

materi pelajaran IPS namun menyenangkan, dinamis, dan interaktif

sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Untuk mengatasi hal tersebut peneliti tertarik menggunakan media audio

visual pada materi masalah sosial sebagai media pembelajaran yang dapat

membuat siswa menjadi tertarik dan senang selama proses pembelajaran

berlangsung. Perlakuan ini diberikan di kelas IV semester II dengan empat

kali pertemuan.

Jadi, dengan penggunaan media audio visual ini diharapkan dapat

membantu siswa membangkitkan minat serta motivasi belajar yang tinggi

dan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

28

Gambar 2.1

Skema Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian dalam kerangka berfikir, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. : Tidak terdapat pengaruh pada penggunaan media audio visual

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT.

2. : Terdapat pengaruh pada penggunaan media audio visual terhadap

hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT.

Pembelajaran IPS

Penggunaan metode ceramah

partisipasi siswa kurang

Hasil belajar IPS belum

mencapai KKM

Menggunakan media yang

menarik

Menggunakan media audio visual

Siswa sungguh-

sungguh

memperhatikan

Siswa semakin

aktif

Suasana menjadi

semangat

Hasil belajar IPS

mencapai KKM

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Dharma Karya UT yang

beralamat di Jl. Pala Raya No. 3 Pondok Cabe-Pamulang, Kota Tangerang

Selatan, Provinsi Banten. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini pada

bulan April 2016 semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Berikut ini

adalah tabel kegiatan dan waktu penelitian yang akan dilaksanakan:

Tabel 3.1

Kegiatan dan Waktu Penelitian

No

Keterangan

Bulan Ke-

I II III IV V VI VII VIII IX X

1 Penyusunan Proposal

2 Seminar Proposal

3 Revisi Proposal

4 Pembuatan Bab 1, 2,

dan 3 skripsi

5 Pembuatan instrumen

penelitian

6 Uji coba instrumen

7 Pelaksanaan

penelitian

8 Analisis data

9 Penyempurnaan

laporan

30

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi-eksperimen.

Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen.1 Metode ini dipilih karena tujuan utama

penelitian adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari suatu

perlakuan, yaitu pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan

media audio visual yang diterapkan pada kelompok eksperimen

dibandingkan dengan kelompok kontrol yang melakukan pembelajaran IPS

tanpa menggunakan media audio visual. Eksperimen kuasi bisa digunakan

minimal kalau dapat mengontrol satu variabel saja meskipun dalam bentuk

matching, atau memasangkan atau menjodohkan karakteristik, kalau bisa

random lebih baik.2

Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Control Group

Design. Rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya desain penelitian

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Nonequivalent Control Group Design .

Kelompok/Kelas Tes Awal Perlakuan (X) Tes Akhir

Eksperimen T1 X T2

Kontrol T3 - T4

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2012), Cet. 15, h. 114. 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013), Cet. 13, h. 207.

31

Keterangan:

T1: Pretest kelas eksperimen

T2: Posttest kelas eksperimen

T3: Pretest kelas kontrol

T4: Posttest kelas kontrol

X: Pembelajaran IPS dengan menggunakan media audio visual.

- : Pembelajaran IPS tanpa menggunakan media audio visual.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik

kesimpulannya.3

Populasi juga didefinisikan sebagai keseluruhan subyek atau obyek

yang menjadi sasaran penelitian yang mempunyai karakteristik

tertentu.4

Target populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik SD

Dharma Karya UT Pondok Cabe pada semester genap tahun pelajaran

2015/2016. Adapun populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah

peserta didik kelas IV yang terdiri dari empat rombongan belajar yaitu

kelas 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4.

2. Sampel Penelitian

Pengumpulan data pada suatu penelitian mungkin dilaksanakan

secara sensus (pengumpulan data secara keseluruhan). Tetapi dalam

alasan lain, mungkin dengan cara sensus tidak dapat atau tidak perlu

3 Sugiyono, op. cit., h. 117

4 Rostina Sundayana, Statistika Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 15

32

dilaksanakan. Apabila hal tersebut terjadi, maka penelitian biasanya

hanya dilakukan pada sebagian yang diambil dari populasi yang

bersangkutan. Sebagai bagian dari populasi yang diselidiki ini

dinamakan dengan sampel.5

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling random

sederhana (Simple Random Sampling). Dikatakan sederhana karena

cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan yang ada dalam

populasi itu. Caranya ialah dengan menggunakan undian, ordinal, tabel

bilangan random, atau computer. Keuntungannya ialah anggota sampel

mudah atau cepat diperoleh. Kelemahannya ialah jika tidak

mendapatkan data yang lengkap dari populasi-populasinya.6 Maka

pada penelitian ini peneliti akan menentukan dua kelas dari empat

rombongan belajar kelas IV di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe

yang akan dijadikan subjek penelitian, yaitu satu kelas eksperimen

(4.3) dan satu kelas kontrol (4.2).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah cara-cara yang dipergunakan untuk memperoleh data empiris yang

dipergunakan untuk penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian

kuantitatif dapat dibedakan atas teknik tes dan non-tes. Adapun

penjelasannya sebagai berikut:

1. Tes

Secara umum, ada dua fungsi yang dimiiki tes, yaitu sebagai alat

pengukur terhadap siswa dan sebagai alat pengukur keberhasilan

program pengajaran. Tes dilakukan melalui dua tahapan yaitu tes

awal/pretest dan tes akhir/posttest. Pretest adalah tes yang

dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada siswa. Tes

5 Ibid., h. 16

6 Ibid.,h. 24

33

jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh

manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat

dikuasai oleh para siswa.7 Sedangkan Posttest adalah tes akhir yang

dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi

pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-

baiknya oleh siswa.8

2. Non Tes

Teknik non-tes digunakan sebagai pendukung pencapaian

pemahaman yang telah dilakukan. Adapun teknik pengumpulan data

yang digunakan terdiri atas:

a) Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit/kecil.9 Hasil wawancara juga nantinya

digunakan setelah proses belajar di kelas eksperimen untuk

mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual bagi siswa.

b) Observasi

Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantaranya yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.10

Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan

dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan

secara sistematis.11

Observasi dilakukan baik di kelas eksperimen

7 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.69.

8 Ibid,. h.70

9 Sugiyono, op. cit., h. 194

10 Ibid., h. 203

11 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 45.

34

dan di kelas kontrol untuk melihat perkembangan proses belajar

yang terjadi.

Dalam teknik pengumpulan data yang peneliti dapatkan, akan

dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 3.3

Teknik Pengumpulan Data

No. Data Sumber Data Teknik

Pengumpulan Data

1. Nilai KKM Siswa Tes

2. Informasi Guru dan Siswa Wawancara dan nilai

ulangan harian

3. Proses belajar Siswa Observasi

E. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada

alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan

instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.12

Adapun bentuk instrumennya yaitu tes pilihan ganda. Tes ini digunakan

untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama penguasaan

aspek kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai

dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Tes yang digunakan untuk mengukur melalui pretest dan posttest hasil

belajar siswa yang berupa tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 20 item

yang terdiri dari 4 option atau pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d yang

diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Dimana semua

12

Sugiyono, op. cit., h. 148

35

tes yang diberikan mengukur ranah kognitif yang meliputi aspek

pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3)

Sebelum membuat instrumen, terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi

instrumen agar soal yang dibuat mengacu pada indikator-indikator

kemampuan siswa pada materi masalah sosial. Kisi-kisi tes pada pokok

bahasan dibuat sebanyak 30 indikator dan 30 pertanyaan.

Selain itu peneliti juga menggunakan lembar observasi dan wawancara

untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang terjadi pada kelas

eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media audio

visual dan kelas kontrol yang tanpa diberikan perlakuan.

F. Uji Coba Instrumen

1. Tes

Instrumen diuji coba terlebih dahulu pada kelas 5 (lima) yang terdiri

dari 32 siswa. Pengujian instrumen di kelas 5 (lima) karena kelas 5

(lima) sudah mempelajari materi masalah sosial. Uji coba instrumen

dilakukan untuk mengukur validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan

daya pembeda soal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu

instrumen layak digunakan sebagai pengumpul data atau tidak.

a. Uji Validitas

Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap

konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang

seharusnya dinilai.13

Jadi, tes hasil belajar dapat dikatakan valid

apabila tes hasil belajar tersebut (sebagai alat pengukur

keberhasilan belajar peserta didik) dengan secara tepat, benar,

shahih atau absah telah dapat mengukur atau mengungkap hasil-

hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa, setelah mereka

menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.14

13

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014), Cet. 18, h. 12 14

Anas Sudijono, op. cit., h. 93.

36

Untuk mengukur validitas soal tersebut menggunakan SPSS 22.

Berdasarkan uji validitas instrumen penelitian, dari 30 soal yang

diuji cobakan 18 soal valid dan 12 soal tidak valid. Namun

peneliti membutuhkan 20 soal maka dilakukanlah judgeman oleh

ahli.

b. Uji Reliabilitas

Dalam persyaratan tes, bahwa realibilitas berhubungan

dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai

taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan

hasil yang tetap. Maka pengertian realiabilitas tes, berhubungan

dengan masalah ketetapan hasil.15

Teknik yang digunakan untuk mengukur realibilitas suatu tes

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rums K-R 20

(Kuder-Rochardson 20) karena instrumen yang digunakan berupa

soal pilihan ganda, dengan rumus sebagai berikut:16

[

][ ∑

]

Keterangan:

r11 = Reabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = Banyaknya item

S = standar deviasi dari tes

15

Suharsimi Arikuto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

Ed. 2, h. 100 16

Ibid,. h. 115.

37

Tabel 3.4

Indeks realiabilitas diklasifikasikan sebagai berikut:

r11 Keterangan

<0,20 Tidak ada realibilitas

0,21 – 0,40 Realibilitas rendah

0,41 0,70 Realibilitas sedang

0,71 – 0,90 Realibilitas tinggi

0,90 – 1,00 Realibilitas sangat tinggi

1,00 Realibilitas sempurna

Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas instrumen,

diperoleh rhitung sebesar 0,87. Dengan nilai realibilitas demikian,

maka instrumen tersebut memiliki realibilitas yang tinggi dan

memenuhi persyarakat instrumen yang baik.

c. Pengujian Taraf Kesukaran Instrumen

Tingkat kesukaran (difficult index) dapat didefinisikan sebagai

proporsi siswa peserta tes yang menjawab benar.17

Soal yang baik

adalah jenis soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah

karena soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa

dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar

kemampuannya, sedangkan soal yang terlalu mudah tidak

merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya.

Cara menentukan tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus:18

17

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), Cet. VI, hlm. 99. 18

Ibid.

38

Keterangan :

TK = tingkat kesukaran

∑ = jumlah siswa yang menjawab benar

∑ =jumlah siswa peserta tes

Kriteria untuk menentukan rentang tingkat kesukaran sangat

tergantung jumlah kategori yang diinginkan. Salah satunya adalah

kategori tingkat kesukaran meliputi sukar, sedang, dan mudah.

Berikut pembagian kategori tingkat kesukaran kedalam tiga

kelompok:

Tabel 3.5

Hasil Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal19

Rentang Tingkat Kesukaran Kategori

0,00 – 0,32 Sukar

0,33 – 0,66 Sedang

0, 67 – 1,00 Mudah

Rentang Tingkat Kesukaran Kategori

Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal

instrumen penelitian, diperoleh 8 butir soal dengan tingkat “sangat

mudah”, 5 butir soal dengan tingkat “mudah”, 15 butir soal

dengan tingkat “sedang”, dan 2 butir soal dengan tingkat “sukar”.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda merupakan kemampuan butir soal untuk

membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan

rendah.20

Daya pembeda berhubungan dengan derajat kemampuan

butir membedakan dengan baik perilaku pengambil tes dalam tes

19

Ibid. 20

Ibid., h.102.

39

yang dikembangkan. Daya pembeda dapat ditentukan besarannya

dengan rumus sebagai berikut :21

Keterangan:

D = daya pembeda

= total skor yang diperoleh peserta kelas atas

= total skor yang diperoleh peserta kelas bawah

= skor maksimum yang diperoleh peserta kelas atas

= skor maksimum yang diperoleh peserta kelas bawah

Adapun penentuan kriteria daya pembeda soal dapat dilihat

sebagai berikut :22

Tabel 3.6

Kriteria Daya Pembeda Butir Soal

Klasifikasi daya pembeda Kriteria

D<0 Sangat Jelek

0,00 – 0,20 Jelek

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Sangat baik

Dari 30 soal yang telah diuji coba, diperoleh 18 soal yang valid,

dengan realibilitas 0,87. Namun, peneliti membutuhkan 20 butir soal

maka dari itu 2 butir soal yang tidak valid sudah di judgeman ahli. Hal ini

untuk memenuhi proporsi keterwakilan masing-masing indikator. Maka

dari itu peneliti menggunakan soal no 1 sampai soal no 20 untuk

mengukur pemahaman siswa mengenai materi masalah sosial.

21

Suharsimi Arikunto, op.cit.., h. 228 22

Ibid., h. 232.

40

Untuk mempermudah teknik analisis instrumen seperti validitas,

realibilitas, taraf sukar, dan daya pembeda soal maka dalam penelitian ini

dihitung dengan program SPSS, EXCEL dan ANATES.

2. Non Tes

Non tes yaitu berupa lembar observasi dan wawancara. Lembar

observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran selama

berlangsungnya pembelajaran. Sedangkan wawancara untuk memperoleh

data-data yang lebih mendalam dengan bertanya langsung kepada guru

dan siswa yang pada saat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan uji statistik dengan

menggunakan uji-t. Tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas sebagai syarat dapat dilaksanakannya analisis data.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang dianalisis

berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang dilakukan adalah uji

lilyfors.

Adapun langkah-langkah untuk mengadakan uji lilyfors:23

1. Menghitung nilai rata-rata dansimpangan bakunya;

2. Susunlah data dari yang terkecil sampai data terbesar pada tabel.

3. Mengubah nilai x pada nilai z dengan rumus:

4. Menghitung luas z dengan menggunakan tabel z;

5. Menentukan nilai proporsi data yang lebih kecil atau sama dengan data

tersebut;

6. Meghitung selisih luas z dengan nilai proporsi;

7. Menentukan luas maksimum (L maks) dari langkah f;

23

Rostina Sundayana, op.cit., h.83

41

8. Menentukan luas tabel lilyfors ((L tabel); Ltabel=La(n-1)

9. Kriteria kenormalan: jika L maks < L tabel maka data berdistribusi

normal.

Analisis data ini menggunakan SPSS 22 dengan menggunakan teknik

Kolomogrov-Smirnov. Syarat suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal

adalah jika signifikansi atau nilai probabilitas >0,05

2. Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah

selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam peneliitian ini

menggunakan program SPSS 22 yaitu One Way Anova.

Untuk menganalisis tabel anova, lakukan langkah-langkah analisa

seperti:24

Ho : Rata-rata popuasi dari ketiga varian adalah sama

H1 : Rata-rata populasi ketiga varian adalah tidak sama

Jika probabilitas > F tabel 0,05, Ho ditolak

Jika probabilitas <F tabel 0,05, Ho diterima

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah

melakukan uji hipotesis dengan menggunakan T-test. Uji hipotesis ini

digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media audio

visual terhadap hasil belajar IPS peserta didik dibandingkan dengan

menggunakan strategi pembelajaran konvensional.

Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan program SPSS 22 yaitu

dengan teknik analisis Independent-Sample T-Test. Uji hipotesis dilakukan

untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata secara sinifikan antara

hasil posttest dua sampel penelitian.

24

Teguh Wahyono, Analisis Statistik Mudah dengan SPSS, (Jakarta: PT Alex Media

Komputindo), h. 111.

42

Adapun kriteria penguji hipotesis:25

Jika signifikan >0,05 maka Ho diterima

Jika signifikan <0,005 maka Ho ditolak

H. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini adalah:

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Keterangan:

Ho : Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh penggunaan media audio visual

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT

H1 :Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh penggunaan media audio visual

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT

µ1 : Rata-rata hasil belajar IPS siswa pada kelas eksperimen

µ2 : Rata-rata hasil belajar IPS siswa pada kelas kontrol.

25

Duwi Priyatno, Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20, (Yogyakarta: C.V

Andi Offset), h. 83.

1

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

Pelakasaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yaitu di SD

Dharma Karya UT Pondok Cabe pada bulan April 2016. Adapun sampel

yang diteliti yaitu siswa kelas IV SD Dharma Karya UT yang terdiri dari

4 (empat) kelas yaitu 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4. Pada penelitian ini kelas

eksperimen yang digunakan 4.3 dan kelas 4.2 sebagai kelas kontrol yang

berjumlah 31 siswa.

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 April

2016. Pada awal pendahuluan pembelajaran peneliti menyapa siswa

dengan menanyakan kabar. Guru meminta ketua kelas untuk

memimpin teman-temannya berdoa. Setelah berdoa guru meminta

siswa untuk mengerjakan pretest untuk mengetahui kemampuan awal

siswa sebelum pembelajaran dimulai. Setelah mengerjakan pretest,

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.

Tahap selanjutnya ialah kegiatan inti. Guru membagi siswa ke

dalam 5 kelompok besar yang terdiri dari 6 siswa dan memberikan

lembar kerja siswa. Siswa duduk secara berkelompok dengan

membentuk lingkaran. Sebagai pengetahuan awal, guru mengajak

siswa mengamati video tentang masalah sosial yang akan dipelajari.

Setelah mengamati video, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan

untuk menstimulus rasa ingin tahu siswa. Setiap kelompok diminta

menuliskan pengertian masalah sosial berdasarkan hasil pengamatan

video tersebut pada lembar kerja. Setelah itu guru menyampaikan

sedikit materi tentang masalah sosial. Guru dan siswa membahas

faktor-faktor penyebab masalah sosial kependudukan yang ada di

buku paket siswa. Setelah pembahasan siswa diberi nama kelompok

44

sesuai dengan faktor-faktor kependudukan dan diminta

mengidentifikasi dampak dari masalah sosial kependudukan sesuai

dengan kelompok yang didapat pada lembar kerja. Kemudian

perwakilan kelompok mempresentasikan hasil identifikasinya di

depan kelas secara bergantian.

Pada tahap akhir penutup pembelajaran guru bersama siswa

menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari itu. Guru juga

memberikan penguatan berupa jawaban benar dan salah terhadap hasil

jawaban siswa. Siswa ditugaskan mempelajari materi yang akan

dibahas minggu depan di rumah. Kemudian guru menutup

pembelajaran dengan berdoa bersama siswa.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari berikutya yaitu Rabu, 20

April 2016. Di awal pembelajaran siswa diminta untuk membuka

pembelajaran dengan doa bersama. Setelah berdoa siswa duduk secara

berkelompok dan kemudian bersama-sama mereview sedikit

mengenai pembelajaran kemarin.

Memasuki tahap inti ini siswa diminta menyaksikan video

pembelajaran sambil memberikan komentarnya terkait dengan

kegiatan-kegiatan masalah sosial yang ditampilkan (video comment).

Beberapa siswa ditunjuk untuk memberikan komentarnya setelah

menyimak video. Kemudian guru menyampaikan sedikit materi

pembelajaran hari ini tentang faktor penyebab masalah sosial

kemiskinan dan salah pergaulan dan siswa memperhatikan dengan

baik.

Setelah menyimak penjelasan guru siswa diminta untuk duduk

berkumpul sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk. Setiap

kelompok diberikan tugas untuk menuliskan hasil pengamatan video

yang ditayangkan diawal. Pada awalnya siswa belum memahami tugas

yang diberikan jadi perlu diberikan contoh dari guru terlebih dahulu,

sambil guru memantau jalannya pengerjaan tugas. Setelah selesai

45

masing-masing perwakilan kelompok diminta untuk

mempresentasikan tugas hasil pengamatannya di depan kelas.

Pada tahap akhir atau penutup ini siswa diberikan tugas sebagai

bahan evaluasi pemahaman siswa dari pembelajaran hari ini.

Kemudian bersama-sama menyimpulkan pembelajaran hari ini dan

berdoa bersama untuk menutup pembelajaran hari ini.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga ini dilaksanakan di minggu berikutnya pada hari

Selasa tanggal 26 April 2016. Di tahap awal ini pembelajaran dibuka

dengan membaca doa dan guru menanyakan kabar siswa. Sebagai

pengantar pembelajaran hari ini, guru membuka pelajaran dengan

menanyakan materi minggu lalu sebagai stimulus bagi siswa sambil

mereview bersama.

Memasuki tahap inti siswa diminta membuat lima kelompok dan

seperti biasa sebelum memulai materi siswa diajak mengamati video

pembelajaran yang ditayangkan. Saat memutarkan video, guru

sesekali menanyakan materi yang sebelumnya. Selesai mengamati

video guru menjelaskan materi pada hari ini dan meminta siswa untuk

berkumpul dengan kelompok yang telah dibentuk. Setelah semua

siswa berkumpul dengan kelompoknya guru mengajak siswa bermain

game “mencari harta karun”.

Pertama, semua anggota kelompok membuat satu barisan ke

belakang, Kedua, guru membacakan cerita tentang seorang Ksatria

yang sedang mencari harta karun namun di tengah perjalanan

menemukan sebuah masalah. Masalah tersebut berupa beberapa

pertanyaan yang harus dijawab. Siswa bersama-sama membantu

Ksatria untuk menyelesaikan masalahnya dan yang berhasil akan

mendapatkan hadiah dari Ksatria tersebut. Ketiga, guru membacakan

pertanyaan yang sesuai dengan materi pelajaran, kemudian siswa yang

berada di baris paling depan harus mencari jawabannya di wadah yang

telah disediakan kemudian ditempelkan di papan tulis. Setelah

46

pertanyaan pertama selesai siswa yang menjawab harus berpindah ke

barisan paling belakang dan siswa yang berada di baris ke dua maju

untuk mengisi barisan pertama. Keempat, terus seperti itu sampai

pertanyaan selesai.

d. Pertemuan Keempat

Pada pertemuan keempat di kelas eksperimen pembelajaran

dilaksanakan pada hari Selasa, 26 April 2016. Guru mengucapkan

salam kepada siswa kemudian mengajak siswa berdoa. Guru

melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa dan membacakan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Sebelum pembelajaran dimulai guru membagi siswa kedalam 5

(Lima) kelompok kemudian siswa diminta mengamati video tentang

masalah sosial. Setelah selesai mengamati video guru mereview

kembali pembelajaran sebelumnya sambil memberikan pertanyaan

menganai masalah sosial. Setiap kelompok diberikan perintah untuk

membuat 2 (Dua) pertanyaan yang belum dimengerti tentang masalah

sosial kemudian oleh guru pertanyaan tersebut ditukar kepada

kelompok lain secara acak. Masing-masing kelompok mendiskusikan

jawabannya kemudian dipresentasikan di depan kelas. Dengan

bimbingan guru, bersama-sama membahas kembali jawaban siswa.

Guru memberikan tes akhir (posttest) kepada semua siswa untuk

mengatahui pendalaman materi masalah sosial. Kemudian guru

memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap

hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi

berikutnya dan memotivasi siswa agar giat belajar di rumah. Guru

menutup pembelajaran dengan mengajak semua siswa berdoa.

47

2. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

a. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama di kelas kontrol pembelajaran

dilaksanakan pada hari senin, 18 April 2016. Guru mempersiapkan

siswa untuk dapat memulai pelajaran dengan meminta perwakilan

dari mereka memimpin doa. Sebelum guru menyampaikan materi

siswa diminta mengerjakan pretest untuk mengetahui kemampuan

awal siswa. Setelah mengerjakan pretest, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai .

Tahap selanjutnya, guru meminta siswa membaca buku paket IPS

tentang masalah sosial. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai hal yang tidak dimengerti. Guru

menjelaskan kepada siswa mengenai pengertian materi masalah sosial,

macam-macam masalah sosial, dan masalah sosial kependudukan, lalu

meminta siswa mengerjakan latihan yang ada di buku paket dengan

teman sebangku. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

membacakan hasil kerjasama dengan teman sebangku. Guru

memberikan waktu kepada siswa yang ingin memberikan jawaban

tambahan.

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari ini.

Kemudian memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah

dari hasil kerja siswa. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar

dirumah. Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa.

b. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua di kelas kontrol pembelajaran

dilaksanakanpada hari Selasa, 19 April 2016. Guru mempersiapkan

siswa untuk dapat memulai pelajaran dengan meminta perwakilan dari

48

mereka memimpin doa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

Tahap selanjutnya, guru menjelaskan materi masalah sosial

kemiskinan dan salah pergaulan. Guru melakukan tanya jawab dengan

siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal yang

tidak dipahami. Guru membagikan lembar kerja mengenai materi hari

ini. Siswa diberikan kesempatan untuk membacakan jawaban dan

guru memberikan penguatan mengenai jawaban yang benar.Guru

bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari ini. Kemudian

memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah dari hasil

kerja siswa.

Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru menutup

pembelajaran dengan membaca doa.

b. Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga di kelas kontrol pembelajaran dilaksanakan

pada hari senin, 25 April 2016. Guru melakukan komunikasi

kehadiran siswa dan mengajak siswa berdoa terlebih dahulu.

Guru menjelaskan upaya-upaya dalam mengatasi masalah sosial.

Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok. Masing-masing

kelompok berbaris memanjang kebelakang dan siswa yang paling

depan akan mendapat pertanyaan dan mencari jawabannya pada

kotak yang telah disediakan, sampai pertanyaan habis terjawab.

Kemudian guru dan siswa membahas pertayaan yang sudah

dikerjakan.

Guru memberikan penguatan mengenai materi hari ini.Guru

menugasakan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas

minggu depan. Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai

pembelajaran hari ini.guru memotivasi untuk giat belajar di rumah.

Guru menginstruksikan kepada ketua kelas memimpin doa.

49

d. Pertemuan Keempat

Pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan keempat di kelas kontrol

pembelajaran dilaksanakan pada hari Selasa, 26 April 2016. Guru

melakukan komunikasi kehadiran siswa dan mengajak siswa berdoa

terlebih dahulu. Guru melakukan tanya jwab mengenai materi

pertemuan sebelumnya.

Tahap selanjutnya guru meminta siswa untuk membaca buku paket

IPS. Guru menjelaskan materi yang diajarkan. Siswa dibentuk

menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok membuat dua

pertanyaan tentang masala sosial. Guru menukarkan pertanyaan

sertiap kelompok secra acak. Setiap kelompok berdiskusi menentukan

jawabannya kemudia mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Guru memberikan penguatan mengenai materi hari ini. Guru

memberikan tes akhir (postest) kepada semua siswa untuk mengetahui

pendalaman materi selama 4x pertemuan.

Guru memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai materi

hari ini.Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari

ini. Kemudian memberikan penguatan berupa jawaban benar atau

salah dari hasil kerja siswa. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar

di rumah. Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa

.

50

3. Hasil Belajar IPS

Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan

kelas kontrol SD Dharma Karya UT diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1

Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

Kelompok Kelompok

No. Nama Eksperimen No. Nama Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

1 A 65 90 1 A 35 60

2 B 40 80 2 B 30 55

3 C 60 85 3 C 40 60

4 D 45 70 4 D 65 90

5 E 55 90 5 E 70 80

6 F 50 85 6 F 55 80

7 G 60 90 7 G 15 80

8 H 50 75 8 H 60 65

9 I 65 75 9 I 50 60

10 J 55 95 10 J 55 55

11 K 45 95 11 K 65 75

12 L 40 65 12 L 35 65

13 M 65 85 13 M 75 65

14 N 55 80 14 N 60 75

15 O 55 90 15 O 55 60

16 P 60 100 16 P 50 75

17 Q 45 75 17 Q 35 75

18 R 55 85 18 R 50 60

19 S 45 90 19 S 50 75

20 T 65 100 20 T 45 55

51

21 U 50 95 21 U 35 80

22 V 60 95 22 V 50 90

23 W 45 80 23 W 60 65

24 Q 55 95 24 X 55 85

25 Y 45 90 25 Y 65 75

26 Z 65 70 26 Z 40 65

27 A1 65 85 27 A1 40 75

28 B1 35 70 28 B1 50 70

29 C1 50 85 29 C1 70 90

30 D1 60 80 30 D1 50 90

31 E1 55 100 31 E1 35 70

Jumlah 1660 2645 Jumlah 1545 2220

Rata-Rata 53.54 85.32 Rata-Rata 49.83 71.61

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa untuk hasil

pretest dan posttest kelompok eksperimen mengalami peningkatan

setelah diberikan perlakuan melalui pembelajaran dengan menggunakan

media audio visual. Nilai terendah pada saat pretest yaitu 40 dan nilai

tertinggi yaitu 65. Setelah diberikan perlakuan (posttest), maka siswa

memperoleh peningkatan hasil belajar dengan nilai terendah yaitu 65 dan

nilai tertinggi yaitu 100.

Adapun untuk hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol juga

mengalami peningkatan. Nilai terendah pada saat pretest yaitu 35 dan

nilai yang tertinggi yaitu 75. Sedangkan nilai terendah setelah diberikan

posttest yaitu 55 dan nilai tertinggi yaitu 90.

a. Analisis Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Kelompok eksperimen adalah kelas yang dalam proses

pembelajarannya menggunakan media audio visual, sedangkan kelas

kontrol adalah kelas yang dalam prosesnya tidak diberikan perlakuan.

Pemberian pretest dilakukan sebelum masing-masing kelompok

52

diberikan perlakuan yang berbeda. Hasil analisis data pretest

kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari tabel di bawah

ini:

Tabel 4.2

Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

N Valid Eksperimen Kontrol

31 31

Missing 0 0

Mean

Median

Mode

Minimum

Maximum

Sum

53,55

55,00

55

35

65

1660

49,84

50,00

50

15

75

1545

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil pretest

untuk kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 31 dengan

jumlah data 1660. Nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen yaitu

53,55 kemudian median 55,00 dan modusnya 55. Nilai minimumnya

yaitu 35 dan nilai maksimumnya yaitu 65.

Sedangkan hasil pretest untuk kelompok kontrol diperoleh data

sebanyak 31 dengan jumlah data 1545. Nilai rata-rata pretest

kelompok eksperimen yaitu 49,84 kemudian median 50,00 dan

modusnya 50. Nilai minimumnya yaitu 15 dan nilai maksimumnya

yaitu 75.

Untuk lebih jelasnya data pretest kelompok eksperimen dan

kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai

berikut:

53

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest

Kelompok Eksperimen dan Kontrol

eksperimen frekuensi persentase kontrol frekuensi Persentase

Valid

35

40

45

50

55

60

65

1

2

6

4

7

5

6

3,2

6,5

19,4

12,9

22,6

16,1

19,4

Valid

15

30

35

40

45

50

55

60

65

70

75

1

1

5

3

1

7

4

3

3

2

1

3,2

3,2

16,1

9,7

3,2

22,6

12,9

9,7

9,7

6,5

3,2

Total 31 100,0 Total 31 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, distribusi frekuensi perolehan nilai

pretest kelompok eksperimen dengan nilai terendah yang diperoleh

siswa yaitu 35 dengan frekuensi 1 (satu) orang. Sedangkan nilai

tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 65 dengan frekuensi 6 (enam)

orang.

Adapun distribusi frekuensi perolehan nilai pretest kelompok

kontrol dengan nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 15 dengan

frekuensi 1 (satu) orang. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh

siswa yaitu 75 dengan frekuensi 1 (satu) orang.

Selanjutnya data pretest kelompok eksperimen dan kontrol

disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

54

Gambar 4.1

Grafik Histogram Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan grafik histogram diatas dapat diketahui bahwa

grafik histogram pretest pada kelompok eksperimen yaitu, siswa yang

memperoleh nilai 35 hanya terdapat 1 (satu) orang. Siswa yang

memperoleh nilai 40 terdapat 2 (dua) orang. Siswa yang memperoleh

nilai 50 terdapat 4 (empat) orang. Siswa yang memperoleh nilai 60

terdapat 5 (lima) orang. Siswa yang memperoleh nilai 45 dan 65

terdapat 6 (enam) orang. Siswa yang memperoleh nilai 55 terdapat 7

(tujuh) orang. Sedangkan grafik histogram pretest pada kelompok

kontrol yaitu, siswa yang memperoleh nilai 15, 30, 45, dan 75 terdapat

1 (satu) orang. Siswa yang memperoleh nilai 70 terdapat 2 (dua)

orang. Siswa yang memperoleh nilai 40, 60, 65 terdapat 3 (tiga) orang.

Siswa yang memperoleh nilai 55 terdapat 4 (empat) orang. Siswa yang

memperoleh nilai 35 hanya terdapat 5 (lima) orang. Siswa yang

memperoleh nilai 50 terdapat 7 (tujuh) orang.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

eksperimen

kontrol

55

b. Analisis Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Pemberian posttest dilakukan setelah masing-masing kelompok

diberikan perlakuan yang berbeda. Hasil analisis deskripsi data

posttest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari tabel

dibawah ini:

Tabel 4.4

Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

N Valid Eksperimen Kontrol

31 31

Missing 0 0

Mean

Median

Mode

Minimum

Maximum

Sum

85,32

85,00

85

65

100

2645

71,61

75,00

75

55

90

2220

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa hasil posttest

untuk kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 31 dengan

jumlah data 2645. Nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen yaitu

85,32 kemudian median 85,00 dan modusnya 85. Nilai minimumnya

yaitu 65 dan nilai maksimumnya yaitu 100.

Sedangkan hasil posttest untuk kelompok kontrol diperoleh data

sebanyak 31 dengan jumlah data 2220. Nilai rata-rata posttest

kelompok eksperimen yaitu 71,61 kemudian median 75,00 dan

modusnya 75. Nilai minimumnya yaitu 55 dan nilai maksimumnya

yaitu 90.

56

Untuk lebih jelasnya data posttest kelompok eksperimen dan

kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai

berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Perolehan Data Posttest

Kelompok Eksperimen dan Kontrol

eksperimen frekuensi persentase Kontrol frekuensi persentase

Valid

65

70

75

80

85

90

95

100

1

3

3

4

6

6

5

3

3,2

9,7

9,7

12,9

19,4

19,4

16,1

9,7

Valid

55

60

65

70

75

80

85

90

3

5

5

2

7

4

1

4

9,7

16,1

16,1

6,5

22,6

12,9

3,2

12,9

Total 31 100,0 Total 31 100,0

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, distribusi frekuensi perolehan nilai

posttest kelompok eksperimen dengan nilai terendah yang diperoleh

siswa yaitu 65 dengan frekuensi 1 (satu) orang. Sedangkan nilai

tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 100 dengan frekuensi 3 (tiga)

orang.

Adapun distribusi frekuensi perolehan nilai posttest kelompok

kontrol dengan nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 55 dengan

frekuensi 3 (tiga) orang. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh

siswa yaitu 90 dengan frekuensi 4 (empat) orang.

Selanjutnya data posttest kelompok eksperimen dan kontrol

disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

57

Gambar 4.2

Grafik HistogramPosttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan grafik histogram diatas dapat diketahui bahwa

grafik histogram posttest pada kelompok eksperimen yaitu, siswa

yang memperoleh nilai 65 hanya terdapat 1 (satu) orang. Siswa yang

memperoleh nilai 70, 75, 100 terdapat 3 (tiga) orang. Siswa yang

memperoleh nilai 80 terdapat 4 (empat) orang. Siswa yang

memperoleh nilai 95 terdapat 5 (lima) orang. Siswa yang memperoleh

nilai 85 dan 90 terdapat 6 (enam) orang.

Sedangkan grafik histogram pretest pada kelompok kontrol

yaitu, siswa yang memperoleh nilai 85 terdapat 1 (satu) orang. Siswa

yang memperoleh nilai 70 terdapat 2 (dua) orang. Siswa yang

memperoleh nilai 55 terdapat 3 (tiga) orang. Siswa yang memperoleh

nilai 80 dan 90 terdapat 4 (empat) orang. Siswa yang memperoleh

nilai 60 dan 65 hanya terdapat 5 (lima) orang. Siswa yang

memperoleh nilai 75 terdapat 7 (tujuh) orang.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

55 60 65 70 75 80 85 90 95 100

ekspeerimen

kontrol

58

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

a. Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol

Uji normalitas dilakukan adalah untuk mengetahui apakah sampel

yang diteliti tersebut berdistribusi normal atau tidak nomral. Dalam uji

normalitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS dengan

menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov. Adapun syarat suatu data

dapat dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai ρ >

0,05.

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

Statistic Df Sig.

Pretest Eksperimen .148 31 .083

Kontrol .150 31 .074

Liliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji normalitas data di atas diketahui

bahwa hasil dari pretest kelompok eksperimen signifikansinya adalah

0,083. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal

karena signifikansinya 0,083 > 0,05. Begitu pula dengan hasil dari

pretest kelompok kontrol signifikansinya 0,074. Hal ini menunjukkan

bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,074

> 0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa keduanya berdisribusi

normal.

b. Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Uji normalitas dilakukan adalah untuk mengetahui apakah sampel

yang diteliti tersebut berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam uji

59

normalitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS dengan

menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov. Adapun syarat suatu data

dapat dikatakan berdistribusi normal ialah jika signifikansinya atau

nilai ρ > 0,05.

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

Statistic Df Sig.

Posttest Eksperimen .138 31 .141

Kontrol .146 31 .092

Liliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 4.7 hasil uji normalitas data di atas diketahui

bahwa hasil dari posttest kelompok eksperimen signifikansinya 0,141.

hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena

signifikansinya 0,141 > 0,05. Begitu pula dengan hasil dari posttest

kelompok kontrol signifikansinya 0,092. Hal ini menunjukkan bahwa

data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,092 > 0,05.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa keduanya berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

a. Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol

Uji homogenitas pretest dilakukan untuk mengetahui sama atau

tidaknya tingkat varian data hasil kedua kelompok yakni kelompok

eksperimen dan kontrol. Adapun kriteria pengambilan keputusan

adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Dalam uji homogenitas ini

peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows yaitu One

Way Anova.

60

Tabel 4.8

Hasil Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol

Levene Statistic df 1 df 2 Sig.

3,817 1 60 0,055

Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji homogenitas data di atas, diketahui

bahwa hasil dari pretest kelompok eksperimen dan kontrol

signifikansinya 0,055. Maka dapat disimpulkan bahwa varian yang

dimiliki kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh berbeda dan

homogen karena 0,055 > 0,05.

b. Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Uji homogenitas posttest dilakukan untuk mengetahui sama atau

tidaknya tingkat varian data hasil kedua kelompok yakni kelompok

eksperimen dan kontrol. Adapun kriteria pengambilan keputusan

adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Dalam uji homogenitas ini

eneliti menggunakan bantuan program SPSS 22 for windows yaitu

One Way Anova.

Tabel 4.9

Hasil Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Levene Statistic df 1 df 2 Sig.

1,170 1 60 0,284

Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji homogenitas data di atas, diketahui

bahwa hasil dari posttest kelompok eksperimen dan kontrol

signifikansinya 0,284. Maka dapat disimpulkan bahwa varian yang

dimiliki kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh berbeda dan

homogen karena 0,284 > 0,05.

61

C. Uji Hipotesis dan Pembahasan

1. Pengujian Hipotesis Pretest Eksperimen dan Kontrol

Uji hipotesis pretest dengan menggunakan T-Test untuk mengetahui

kemampuan awal antara kelompok eksperimen yang menggunakan

media audio visual dan kelompok kontrol tanpa menggunakan media

audio visual, dalam uji data T-Test ini peneliti menggunakan SPSS 22

for windows yaitu Independent Samples. Adapun kriteria penguji

hipotesis adalah jika signifikan T-Test > 0,05 maka Ho diterima dan Hl

ditolak. Sedangkan jika signifikan T-Test < 0,05 maka Ho ditolak dan Hl

diterima.

Tabel 4.10

Hasil Uji T-Test Pretest Eksperimen dan Kontrol

Pretest

Mean Std.

deviation

Df thitung ttabel Sig.

(2-

tailed)

Kesimpulan

Eksperimen 53,55 8,582 60 1,282 2,000 0,205 Ho diterima

Control 49,84 13,631

Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai pretest kelompok eksperimen

memiliki nilai mean 53,55 dan standar deviasi 8,582,. Sedangkan nilai pretest

kelompok kontrol memiliki nilai mean 49,84 dan standar deviasi 13,631.

Berdasarkan tabel di atas juga terlihat bahwa kelompok eksperimen dan

kontrol memiliki Thitung sebesar 1,282 dengan Ttabel 2,000, sehingga nilai

signifikan (2-tailed) dari hasil uji T-Test pretest dari kedua kelompok didapat

nilai sebesar 0,205, maka hipotesis nol Ho diterima dan hipotesis H1 ditolak

karena berdasarkan kriteria uji T-Test signifikannya > 0,05. Jadi dapat ditarik

kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil pretest

kelompok eksperimen dan kontrol.

62

2. Pengujian Hipotesis Posttest Eksperimen dan Kontrol

Uji hipotesis posttest dengan menggunakan T-Test untuk mengetahui

perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen yang menggunakan

media audio visual dan kelompok kontrol tanpa menggunakan media audio

visual. Dalam uji data T-Test ini peneliti menggunakan program SPSS for

windows yaitu Independent Samples. Adapun kriteria pengujian hipotesis

adalah jika signifikan T-Test > 0,005 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Sedangkan jika signifikan T-Test < 0,005 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Tabel 4.11

Hasil Uji T-Test Posttest Eksperimen dan Kontrol

Posttest

Mean Std.

Deviation

Df thitung ttabel Sig.

(2-

tailed)

Kesimpulan

Eksperimen 85,32 9,655 60 5,220 2,000 0,000 Ho ditolak

Kontrol 71,61 10,984

Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai posttest kelompok eksperimen

memiliki nilai mean 85,32 dan standar deviasi 9,655,. Sedangkan nilai posttest

kelompok kontrol memiliki nilai mean 71,61 dan standar deviasi 10,984.

Berdasarkan tabel di atas juga terlihat bahwa kelompok eksperimen dan

kontrol memiliki Thitung sebesar 5,220 dengan Ttabel 2,000, sehingga nilai

signifikan (2-tailed) dari hasil uji T-Test posttest dari kedua kelompok didapat

nilai sebesar 0,000, maka hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis H1 diterima

karena berdasarkan kriteria uji T-Test nilai signifikannya < 0,05. Jadi dapat

ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil

posttest kelompok eksperimen dan kontrol.

63

3. Pembahasan Hasil Pengujian

Penelitian ini dilakukan di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe pada

kelas 4.3 dan 4.2 berdasarkan hasil dari sampling random sederhana dengan

cara menggunakan undian ordinal. Pada penelitian ini kelas yang menjadi

kelompok eksperimen yaitu kelas 4.3 dan yang menjadi kelas kontrolnya

yaitu kelas 4.2.

Penjelasan singkat di atas dapat memperlihatkan bahwa kelas

eksperimen atau kelas 4.3 merupakan kelompok yang selama penelitian

berlangsung menggunakan media visual gerak dan kelas kontrol yaitu kelas

4.2 merupakan kelompok yang selama penelitiannya berlangsung tidak

menggunakan media audio visual.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan media audio visual

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT. Hal ini

dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil posttest kelas eksperimen yang lebih

unggul yaitu 85,32 dan hasil posttest kelas kontrol yaitu 71,61. Hal lain yang

juga telah dibuktikan oleh penguji bahwa berada di daerah

penerimaan diterima, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada hasil

belajar siswa kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan

menggunakan media audio visual selama proses pembelajaran berlangsung.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan

menggunakam media audio visual dapat berpengaruh positif terhadap hasil

belajar IPS siswa kelas 4.3 SD Dharma Karya UT.

Peran guru dalam penggunaan media ini hanya sebatas mendukung dan

memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik dalam proses belajar

karena media yang digunakan pada penelitian ini merupakan penyampai

materinya. Kemudian peserta didik mengolah dan mengaplikasikannya

sehingga peserta didik dapat memahami materi yang dipelajarinya. Dengan

menggunakan media ini peserta didik akan lebih fokus dan aktif dalam

memahami pembelajaran.

64

Pada awal pertemuan peserta didik terlihat bingung dalam mengikuti

pembelajaran karena penyampaian materi pelajaran yang berbeda dari

biasanya, sehingga pada awal pembelajaran guru masih aktif selama proses

pembelajaran gunanya untuk membimbing peserta didik selama proses

pembelajaran dengan media audio visual. Namun setelah guru menjelaskan

bagaimana proses pembelajarannya peserta didik menjadi lebih aktif,

sehingga pada pertemuan awal aktivitas kelas belum semaksimal mungkin

dilakukan dengan baik. Keaktifan peserta didik hanya terlihat pada peserta

didik tertentu saja.

Pada pertemuan berikutnya aktivitas kelas sudah dapat dikondisikan

dengan baik, peserta didik mulai fokus menyimak penayangan materi

dengan seksama. Media audio visual membantu guru dalam menyampaikan

materi dengan baik dan memudahkan siswa dalam menyerap apa yang

sedang dipelajari sehingga hasil belajar siswa juga dapat maksimal. Materi

masalah sosial yang disajikan dalam bentuk tidak seperti biasa membuat

siswa tertarik untuk menyimaknya dengan seksama.

Pertemuan selanjutnya sampai pertemuan terakhir peserta didik sudah

mulai terbiasa dengan penggunaan media audio visual. Peserta didik terlihat

lebih antusias dengan pembelajarannya dan terlihat lebih aktif dari

pertemuan-pertemuan sebelumnya. Sehingga pembelajaran berjalan dengan

baik dan menunjukkan peningkatkan pemahaman peserta didik terhadap

materinya. Hal ini terbukti dengan adanya hasil yang baik pada saat peserta

didik mempresentasikan hasil temuan informasinya di depan kelas dengan

menggunakan kata-katanya sendiri dan pada saat peserta didik mengerjakan

lembar kerja siswa (LKS).

Sedangkan pada pembelajaran di kelas kontrol menggunakan metode

konvensional, peserta didik diminta untuk memperhatikan penjelasan guru,

yang membuat peserta didik menjadi lelah dan jenuh. Peserta didik hanya

mendapatkan informasi dari guru. Terkadang ada peserta yang bertanya akan

tetapi lebih banyak peserta didik yang pasif selama proses pembelajaran

berlangsung. Beberapa peseserta didik yang mengobrol, asik bermain yang

65

dapat mengganggu temannya, dan peserta didik yang mengantuk saat

mendengarkan penjelasan dari guru dan diskusi temannya, karena guru juga

tidak memantau peserta didik yang gaduh saat proses pembelajaran

berlangsung. Sehingga proses pembelajaran juga tidak dapat dikondisikan

dengan baik dan menyebabkan pemahaman materi pada kelas kontrol tidak

dapat maksimal dapat dilihat dari hasil posttest.

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media audio visual berpengaruh yang signifikan terhadap

hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT. Hal ini dapat

dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen yaitu 85,32

sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 71,61 perbedaan ini

diperkuat berdasarkan hasil uji “t” diperoleh nilai thitung sebesar 1,282 dan

ttabel sebesar 2,000 hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa nilai

thitung berada di daerah penerimaan H1 yaitu thitung > ttabel atau 1.282 > 2,000.

B. Saran

1. Guru

Diharapkan guru dapat menggunakan media audio visual dalam

pembelajaran IPS di sekolah agar lebih menarik perhatian siswa. Sebab

penggunaan media audio visual dapat mempermudah siswa dalam

memahami materi yang ada dan siswa pun lebih memperhatikan dan

berkonsentrasi dengan materi yang sedang diajarkan.

2. Sekolah

Sekolah hendaknya menyediakan media pembelajaran yang dapat

mendukung terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan serta

pihak sekolah hendaknya melakukan pengawasan terhadap

pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas, sehingga jika ada

masalah dalam pembelajaran baik itu terkait dengan guru, media yang

digunakan maupun siswa, maka sekolah dapat segera memperbaikinya.

67

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

Ed. 2. 2009.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pres. Cet.17, 2014.

Agus Sutrisno, dkk , SUPER Ilmu Pengetahuan Sosial

Gunawan, Rudy. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung:

Alfabeta, Cet. 2, 2013.

Hariyadi, Sigit. Video Sebagai Media Layanan Bimbingan dan Konseling. 2012.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo, Cet.1, 2012.

Munadi,Yudhi Munadi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada, Cet. 1,

2008.

Nggili, Ricky Arnold. Belajar Any Where. Jakarta: Guepedia, 2016.

Perwira, Purwa Atmaja. Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru. Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media, Cet.1, 2012.

Priyatno, Duwi. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta:

C.V Andi Offset.

Purwanto, Iwan. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: 2014), h. 7

Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. IV, 2014.

Sabri, Alisuf. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. 1, 1999.

Sanjaya, Wina. Perencanaan & Desain Sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, Cet.6, 2013.

Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI

PRESS, Cet. 1, 2006.

Siska, Yulia. Konsep Dasar IPS Untuk SD/MI, Yogyakarta: Garudhawaca, Cet. 1,

2016.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, Cet.18, 2014.

68

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, Cet. 18, 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.(Bandung:

Alfabeta,Cet. 15, 2012.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, Cet. 13, 2013.

Sundayana, Rostina. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2014

Supriono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, Cet.14, 2015.

Susanto, Ahmad. Teori Belajar&Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana, Cet. I, 2013.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima,

2009.

Sutikno, M. Sobry. Metode & Model-Model Pembelajaran. Lombok: Holistica,

Cet. 1, 2014.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. 18,

2013.

Wahyono, Teguh. Analisis Statistik Mudah dengan SPSS. Jakarta: PT Alex Media

Komputindo

69

70

71

72

J. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi Teknik Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal

1. Menjelaskan pengertian

masalah sosial.

2. Menyebutkan jenis-jenis

masalah sosial.

3. Mengidentifikasi faktor-

faktor penyebab masalah

sosial kependudukan.

Tes

Soal

Terlampir

K. Format Kriteria Penilaian

a. Produk (hasil diskusi)

No Aspek Kriteria Skor

1.

Konsep Semua benar

Sebagian besar benar

Sebagian kecil benar

Semua salah

4

3

2

1

b. Performansi

No. Aspek Kriteria Skor

1. Pengetahuan Pengetahuan

Kadang-kadang pengetahuan

Tidak pengetahuan

3

2

1

2. Praktek Aktif praktek 3

73

Kadang-kadang aktif

Tidak aktif

2

1

3. Sikap Sikap

Kadang-kadang sikap

Tidak sikap

3

2

1

Jumlah Skor

Nilai

Catatan:

Nilai : (Jumlah skor : jumlah skor maksimal) x 10

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial

74

75

76

77

L. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal

4. Mengidentifikasi faktor-faktor

penyebab masalah sosial

kemiskinan.

5. Mengidentifikasi faktor-

faktor penyebab masalah

sosial salah pergaulan.

Non Tes

Laporan

Memberikan

pendapat mengenai

gambar-gambar

sesuai dengan

pemahaman

masalah sosial.

M. Format Kriteria Penilaian

c. Produk (hasil diskusi)

No Aspek Kriteria Skor

1.

Konsep Semua benar

Sebagian besar benar

Sebagian kecil benar

Semua salah

4

3

2

1

d. Performansi

No. Aspek Kriteria Skor

1. Pengetahuan Pengetahuan

Kadang-kadang pengetahuan

Tidak pengetahuan

3

2

1

2. Praktek Aktif praktek 3

78

Kadang-kadang aktif

Tidak aktif

2

1

3. Sikap Sikap

Kadang-kadang sikap

Tidak sikap

3

2

1

Jumlah Skor

Nilai

Catatan:

Nilai : (Jumlah skor : jumlah skor maksimal) x 10

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial

79

80

81

82

N. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal

6. Mengidentifikasi

upaya-upaya

mengatasi masalah

sosial.

Non Tes

Soal

Membuat pertanyaan dan

mencari jawabannya

O. Format Kriteria Penilaian

e. Produk (hasil diskusi)

No Aspek Kriteria Skor

1.

Konsep Semua benar

Sebagian besar benar

Sebagian kecil benar

Semua salah

4

3

2

1

f. Performansi

No. Aspek Kriteria Skor

1. Pengetahuan Pengetahuan

Kadang-kadang pengetahuan

Tidak pengetahuan

3

2

1

2. Praktek Aktif praktek

Kadang-kadang aktif

3

2

83

Tidak aktif 1

3. Sikap Sikap

Kadang-kadang sikap

Tidak sikap

3

2

1

Jumlah Skor

Nilai

Catatan:

Nilai : (Jumlah skor : jumlah skor maksimal) x 10

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial

84

85

86

87

P. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal

7. Menguraikan kembali

pengertian dan bentuk-

bentuk masalah sosial

8. Menguraikan kembali upaya-

upaya mengatasi masalah

sosial

Tes

Soal

Terlampir

Q. Format Kriteria Penilaian

g. Produk (hasil diskusi)

No Aspek Kriteria Skor

1.

Konsep Semua benar

Sebagian besar benar

Sebagian kecil benar

Semua salah

4

3

2

1

h. Performansi

No. Aspek Kriteria Skor

1. Pengetahuan Pengetahuan

Kadang-kadang pengetahuan

Tidak pengetahuan

3

2

1

2. Praktek Aktif praktek 3

88

Kadang-kadang aktif

Tidak aktif

2

1

3. Sikap Sikap

Kadang-kadang sikap

Tidak sikap

3

2

1

Jumlah Skor

Nilai

Catatan:

Nilai : (Jumlah skor : jumlah skor maksimal) x 10

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial

89

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SD Dharma Karya UT

Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan Ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi :

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan

teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

B. Kompetensi Dasar:

2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya

C. Indikator:

1. Menjelaskan pengertian masalah sosial

2. Menyebutkan jenis-jenis masalah sosial

3. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masalah sosial

kependudukan.

D. Tujuan Pembelajaran:

1. Dengan membaca buku IPS terkait, siswa diharapkan mampu

mengidentifikasi jenis-jenis masalah sosial yang ada di masyarakat

dengan tepat.

2. Dengan diskusi kelompok, siswa diharapkan mampu

mengemukakan dampak dari masalah sosial kependudukan dengan

tepat.

E. Nilai Karakter yang Diharapkan:

1. Disiplin

2. Rasa hormat

3. Perhatian

4. Tekun

5. Ketelitian

F. Materi Pokok : Masalah sosial

G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa

2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab

H. Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Sumber Belajar : Siswa

2. Media : Buku IPS MI/SD dan sumber lain yang relevan

90

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Langkah kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan

mengucap salam dan menanyakan kabar

peserta didik.

2. Guru mengajak semua peserta didik

berdoa untuk membuka kegiatan

pembelajaran.

3. Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran peserta didik.

4. Guru meminta siswa mengerjakan tes

awal (pretest) untuk menegetahui

kemampuan siswa

5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

20 menit

Inti 1. Siswa diajak mendengarkan penjelasan

masalah sosial.

2. Guru menyebutkan jenis-jenis masalah

sosial dan faktor-faktor penyebab

masalah kependudukan.

3. Siswa diajak membaca buku IPS terkait

materi tersebut

4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

5. Guru melakukan tanya jawab dengan

siswa mengenai hal yang belum

dipahami

40 menit

Penutup 1. Siswa membuat rangkuman/kesimpulan

pelajaran.

2. Siswa dan guru melakukan refleksi dan

penguatan kesimpulan.

3. Guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan salam

10 menit

J. Penilaian

1. Prosedur : Post Test

2. Teknik Penilaian : Tes Tulisan

3. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda (Terlampir)

K. Pedoman Penskoran

Skor yang diperoleh

x 100

Skor maksimal

91

Pondok Cabe, 19 April 2016

Wali Kelas Peneliti

Pujo Widodo, M.Pd Nur Farida

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Drs. Warjoko, MM

NIP: 19671130 200701 1 007

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SD Dharma Karya UT

Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan Ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi :

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan

teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

B. Kompetensi Dasar:

2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya

C. Indikator:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masalah sosial

kemiskinan.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masalah sosial salah

pergaulan.

3.

D. Tujuan Pembelajaran:

1. Dengan membaca buku IPS terkait, siswa diharapkan mampu

mengidentifikasi tingkat kesejahteraan masyarakat dan bentuk

pergaulan yang salah dengan tepat.

2. Dengan diskusi kelompok, siswa diharapkan mampu menganalisis

cara memberantas kemiskinan dengan tepat.

E. Nilai Karakter yang Diharapkan:

1. Disiplin

2. Rasa hormat

3. Perhatian

4. Tekun

5. Ketelitian

F. Materi Pokok : Masalah sosial

G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa

2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab

H. Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Sumber Belajar : Buku IPS MI/SD.

2. Media : papan tulis

93

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

J. Penilaian

1. Prosedur : Post Test

2. Teknik Penilaian : Tes Tulisan

3. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda (Terlampir)

K. Pedoman Penskoran

Skor yang diperoleh

x 100

Skor maksimal

Kegiatan Langkah kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan

mengucap salam dan menanyakan kabar

peserta didik.

2. Guru mengajak semua peserta didik untuk

berdo‟a untuk membuka kegiatan

pembelajaran.

3. Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran peserta didik.

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang

akandicapai

10 menit

Inti 1. Siswa diajak mendengarkan penjelasan guru

mengenai faktor-faktor penyebab masalah

sosial kemiskinan.

2. Guru menyebutkan contoh-contoh faktor-

faktor penyebab masalah sosial salah

pergaulan.

3. Siswa diajak membaca buku IPS terkait

materi tersebut

4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

5. Siswa mengerjakan latihan yang ada di

buku paket

6. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa

mengenai hal yang belum dipahami

50 menit

Penutup 1. Siswa membuat rangkuman/kesimpulan

pelajaran.

2. Siswa dan guru melakukan refleksi dan

penguatankesimpulan.

3. Guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan salam

10 Menit

94

Pondok Cabe, 20 April 2016

Wali Kelas Peneliti

Pujo Widodo, M.Pd Nur Farida

NIM:1112018300061

Mengetahui

Kepala Sekolah

Drs. Warjoko, MM

NIP: 19671130 200701 1 007

95

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SD Dharma Karya UT

Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan Ke- : 3

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi :

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan

teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

B. Kompetensi Dasar:

2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya

C. Indikator:

1. Mengidentifikasi upaya-upaya mengatasi masalah sosial.

D. Tujuan Pembelajaran:

1. Dengan membaca buku IPS terkait, siswa diharapkan mampu

menyebutkan dampak-dampak masalah sosial dengan tepat.

2. Dengan bermain “Cari Aku”, siswa diharapkan mampu

memasangkan pertanyaan dan jawaban yang disediakan dengan

tepat.

E. Nilai Karakter yang Diharapkan:

1. Disiplin

2. Rasa hormat

3. Perhatian

4. Tekun

5. Ketelitian

F. Materi Pokok : Masalah sosial

G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa

2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab

3. Model : ”Cari Aku”

H. Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Sumber Belajar : Siswa

2. Media : Buku IPS MI/SD

3. Alat/bahan : papan tulis, proyektor, alat tulis, kertas jawaban.

1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

96

Kegiatan Langkah kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran

dengan mengucap salam dan

menanyakan kabar peserta didik.

2. Ketua kelas diminta mengajak

semua peserta didik berdo‟a untuk

membuka kegiatan pembelajaran.

3. Guru melakukan komunikasi

tentang kehadiran peserta didik.

4. Guru bertanya kepada siswa

tentang materi sebelumnya.

5. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

10 menit

Inti 1. Siswa dibagi ke dalam 5

kelompok.

2. Siswa diminta untuk kumpul

dengan kelompoknya.

3. Guru menjelaskan materi

pembelajaran hari ini.

4. Guru membuat kolom jawaban

kelompok di papan tulis.

5. Setiap kelompok diminta

membentuk satu baris kebelakang

dan anggota yang paling depan

akan diberikan satu pertanyaan.

6. Siswa yang mendapatkan

pertanyaan dapat mencari

jawabannya pada kotak yang telah

disediakan kemudian

menempelkannya pada kolam

jawaban di papan tulis.

7. Begitu seterusnya sampai semua

anggota kelompok mendapat

bagian menjawab.

8. Guru dan siswa membahas

jawaban dari soal yang sudah

dikerjakan dan kelompok yang

nilainya terbanyak menjadi

pemenang.

50 menit

97

Penutup 1. Guru memberikan penugasan

kepada siswa sebagai pekerjaan

rumah pada buku paket halaman

145-146 bagian A-E.

2. Guru bersama siswa membuat

kesimpulan yang telah dipelajari

hari ini.

3. Guru mengajak semua siswa

berdoa untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran.

10 Menit

J. Penilaian

1. Prosedur : Post Test

2. Teknik Penilaian : Tes Tulisan

3. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda (Terlampir)

K. Pedoman Penskoran

Skor yang diperoleh

x 100

Skor maksimal

Pondok Cabe, 26 April 2016

Wali Kelas Peneliti

Pujo Widodo, M.Pd Nur Farida

Mengetahui

Kepala Sekolah

Drs. Warjoko, MM

NIP: 19671130 200701 1 007

98

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SD Dharma Karya UT

Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan Ke- : 4

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi :

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan

teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

B. Kompetensi Dasar:

2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya

C. Indikator:

1. Menguraikan kembali pengertian dan bentuk-bentuk masalah

sosial.

2. Menguraikan kembali upaya-upaya mengatasi masalah sosial.

D. Tujuan Pembelajaran:

1. Dengan membaca buku IPS terkait, siswa diharapkan mampu

mengidentifikasi masalah sosial yang ada di masyarakat dengan

tepat.

2. Dengan diskusi kelompok, siswa diharapkan mampu

mengemukakan kembali materi masalah sosial sesuai pemahaman

mereka dengan tepat.

E. Nilai Karakter yang Diharapkan:

1. Disiplin

2. Rasa hormat

3. Perhatian

4. Tekun

5. Ketelitian

F. Materi Pokok : Masalah sosial

G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan : Berpusat pada Guru

2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab

H. Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Sumber Belajar : Buku IPS MI/SD

2. Media : Papan tulis

99

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Langkah kegiatan Alokasi waktu

Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran

dengan mengucap salam dan

menanyakan kabar peserta didik.

2. Guru mengajak semua peserta

didik untuk berdo‟a untuk

membuka kegiatan pembelajaran

3. Guru melakukan komunikasi

tentang kehadiran peserta didik.

4. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

5 menit

Inti 1. Siswa diajak mendengarkan

penjelasan guru mengenai

masalah sosial

2. Guru menyebutkan upaya-upaya

mengatasi masalah sosial.

3. Siswa diajak membaca buku IPS

terkait materi tersebut

4. Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya

5. Siswa mengerjakan latihan yang

ada di buku paket

6. Guru melakukan tanya jawab

dengan siswa mengenai hal yang

belum dipahami

50 menit

Penutup 1. Guru memberikan soal berupa

“posttest”.

2. Guru mengajak semua siswa

berdoa untuk mengakhiri

kegiatan pembelajaran.

15 menit

J. Penilaian

1. Prosedur : Post Test

2. Teknik Penilaian : Tes Tulisan

3. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda (Terlampir)

K. Pedoman Penskoran

Skor yang diperoleh

x 100

Skor maksimal

100

Pondok Cabe, 27 April 2016

Wali Kelas Peneliti

Hendri Supriyadi, S.Pd Nur Farida

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Drs. Warjoko, MM

NIP: 19671130 200701 1 007

101

Anggota Kelmpok :

Kelas :

Hari/tanggal :

1. Perhatikan video masalah sosial yang ditayangkan oleh gurumu dengan

seksama. Tuliskan penegrtian masalah sosial sesuai dengan pemahaman

masing masing kelompok pada kolom yang disediakan!

2. Sebutkan 3 dampak masalah sosial kependudukan berdasarkan video yang

ditayangkan!

1.

2.

3

Lembar Kerja Siswa

102

KISI-KISI INSTRUMENT SOAL UJI COBA

No. Indikator

Soal

Kunci

jawaban C1 C2 C3

C4 Instrumen Soal

1. Mengkategor

ikan bentuk

masalah

sosial di

masyarakat

1 1. Salah satu

bentuk masalah

sosial yang

terjadi di

masyarakat,

kecuali …

a. kependuduka

n

b. Kemiskinan

c. Salah

pergaulan

d. Kesejahteraa

n penduduk

5. Permasalahan

sosial yang

banyak terjadi

di wilayah

pedesaan adalah

a. Korupsi uang

negara oleh

para pejabat

b. Gedung

sekolah yang

rusak

c. Gelandangan

yang tidur di

kolong

jembatan

d. Perampokan

kendaraan

menggunakan

senjata tajam

1.D

5.B

17.D

103

17. Contoh dari

masalah

sosial yang

berasal dari

faktor

ekonomi

adalah …

a. Gangguan

jiwa

b. Perselisihan

agama

c. Penyakit

jasmaniah

d.Pengangguran

2. Menyebutkan

faktor-faktor

timbulnya

masalah

sosial di

masyarakat

1 3 2. Adanya

perbedaan

antara harapan

dan kenyataan

yang ada dalam

kehidupan

bermasyarakat

menyebabkan

terjadinya …

a. Masalah

sosial

b. Masalah

individu

c. Masalah

keluarga

d. Masalah

kelompok

3.Permasalahan

sosial yang

dapat terjadi

karena

kenakalan siswa

adalah …

a. Malas belajar

2. A

3. C

4. A

6.D

9. B

104

b. Bolos sekolah

c. Tawuran siswa

d. Tidak

mengerjakan

PR

4. Kegiatan

perusahaan

industri yang

akan

menyebabkan

terjadinya

permasalahan

sosial adalah

a. Membuang

limbah

pabrik

langsung ke

sungai

b. Mendaur

ulang kertas

bekas untuk

membuat

kerajinan

c. Memberi

hadiah

kepada

karyawannya

yang teladan

d.

Memberlaku

kan aturan

untuk

menggunaka

n seragam

6. Faktor penyebab

timbulnya

masalah sosial

105

dimasyarakat

ialah …

a. Kesejahteraan

masyarakat

meningkat

b. Pertambahan

jumlah

penduduk

stabil

c. Persebaran

penduduk

yang merata

d. Maraknya

pengangguran

9. Berikut ini yang

termasuk

permasalahan

sosial di bidang

kesehatan

adalah …

a. Banyak

terdapat jalan

rusak dan

berlubang

b. Jumlah

dokter masih

sedikit di

daerah

terpencil

c. Banyak kelas

yang atapnya

bocor

d. Rendahnya

pendapatan

masyarakat

3. Memilih

tindakan

yang tepat

ketika

1 8. Jika kamu

melihat ada

temanmu yang

dimintai uangnya

1. D

106

dihadapkan

pada masalah

social

secara paksa oleh

kakak kelas,

maka sebaiknya

kamu …

a. Membiarkan

saja karena

takut

b. Memberikan

uang kepada

temanmu

c. Membantu

kakak kelas

d. Melaporkan

kepada guru

5. Menganalisis

perbuatan

tercela yang

merugikan

1 7. Contoh

perbuatan

tercela yang

dapat

merugikan

orang lain ,

yaitu …

a. Gemar

membaca

b. Belajar

kelompok

c. Tawuran

antarpelajar

d. Studi

wisata

7. C

7. Menganalisis

tugas

pembuat

peraturan dan

kebijakan

bagi

masyarakat

1 10. Membuat

peraturan dan

kebijakan

untuk

masyarakat

merupakan

peran dari …

untuk

menyelesaikan

permasalahan

sosial.

10. A

107

a. Pemerintah

b. Orang tua

c. Guru

d. Siswa

8. Menentukan

cara-cara

mengatasi

masalah

sosial

1 11. Salah satu cara

yang

dilakukan

pemerintah

dalam

mengatasi

pertambahan

jumlah

penduduk

adalah …

a. Membuat

program

“Keluarga

Berencana”

b. Memulangkan

para pengemis

ke daerah

asalnya

c. Menyediakan

lapangan

pekerjaan

d. Membuat

program

“Cintai Produk

Dalam

Negeri”

11. A

9. Mengidentifi

kasi dampak-

dampak dari

masalah

sosial

1 12. Salah satu

dampak

buruk dari

padatnya

jumlah

penduduk di

suatu

wilayah

adalah …

a. Muncul

12. A

18. A

25. A

27. A

28. C

30. D

108

banyak

bangunan

liar

b. Banyak

orang sakit

yang tidak

terlayani

c. Banyak

anak yang

buta huruf

d. Terjadinya

korupsi

25. Dampak

buruk akibat

adanya

urbanisasi

adalah …

a. Lahan

pertanian

terbengkalai

b. Lahan

pertanian

menjadi

subur

c. Penduduk di

desa

bertambah

d. Penduduk di

kota

berkurang

18. Di bawah ini

akibat dari

jumlah

penduduk

yang terlalu

banyak di

suatu negara

adalah …

109

a.Pengangguran

b.Kesejahteraan

meningkat

c. Pendidikan

terjamin

d. Kesehatan

membaik

27. Angka

penganggura

n yang cukup

tinggi terjadi

akibat …

a. Tidak

tersedianya

lapangan

kerja

b. Banyaknya

pemodal

besar

c. Pendidikan

yang tinggi

d. Peran

pemerintah

yang

maksimal

28. Dampak

anak yang

suka tawuran

antara lain …

a. Menjadi

rajin

belajar

b. Rajin

menonton

televisi

c. Dapat

dikeluarka

n dari

110

sekolah

d.Meningkat

kan nilai

belajar

30. Rumah-

rumah di

bantaran

sungai yang

didirikan

akibat

urbanisasi

yang

berlebihan

dapat

mengakibatk

an …

a. Bantaran

sungai

menyempit

b. Lingkungan

sungai

menjadi

kotor

c. Habitat

hewan di

sungai

terganggu

d. Semua

benar

10. Menyebutkan

pengertian

dari

penganggura

n

1 13. Orang yang

tidak

mempunyai

pekerjaan

dinamakan

a. Pekerja

b.Tunawisma

c.Penganggu

ran

13. C

111

d. Pegawai

11. Menentukan

dampak dari

dukungan

pemerintah

terhadap

industri kecil

1 14. Pemerintah

sangat

mendukung

berkembangn

ya industri

kecil karena

a. Dapat

meningkat

kan

kualitas

pekerja

b. Dapat

menamba

h jumlah

tenaga

kerja

c. Dapat

memperlu

as

kesempata

n kerja

d. Meningka

tkan

besarnya

upah kerja

14.C

12. Mengidentifi

kasi perilaku-

perilaku yang

harus

dihindari

1 15. Di bawah ini

adalah

perilaku yang

harus kita

hindari ialah

a. Tawuran

b. Merokok

c. Belajar

bersama

d. Jawaban a

dan b benar

15.D

13. Mengidentifi

kasi dampak

positif dari

1 16. Perubahan

dapat

berdampak

16. A

112

perubahan positif

apabila ...

a.Dimanfaatka

n seoptimal

mungkin

b. Tidak

mampu

mempersia

pkan diri

c. Dilakukan

sesukanya

d. Hanya

mementing

kan diri

sendiri

14. Menyebutkan

pengertian

dari

penduduk

1 19. Manusia

yang

mendiami

suatu daerah

dalam jangka

waktu

tertentu

disebut …

a.Kependudukan

b.Tempat tinggal

c.Penduduk

d.Tanda

penduduk

19. C

15. Menentukan

penyebaran

penduduk

terbanyak di

Indonesia

1 20. Sebagian

besar

penduduk

Indonesia

menetap di

Pulau …

a. Sumatra

b. Jawa

c.Kalimantan

20. B

113

d. Papua

16. Menyebutkan

pengertian

dari

urbanisasi

1 21. Perpindahan

penduduk

dari desa ke

kota disebut

a. Reboisasi

b.Transmigra

si

c. Migrasi

d. Urbanisasi

21. D

17. Mengklasifik

asikan

bentuk-

bentuk

penganggura

n

1 22. Penduduk

yang

menganggur

karena belum

mendapatkan

pekerjaan

atau tidak

mempunyai

pekerjaan

disebut …

a.Pengangguran

terbuka

b.Pengangguran

terselubung

c.Pengangguran

musiman

d. Setengah

menganggur

22. A

18. Mengidentifi

kasi

penyebab

putus sekolah

1 23. Salah satu

penyebab

tingginya

anak putus

sekolah

adalah …

a. Banyak

anak yang

bodoh

b. Malas ke

sekolah

23. C

114

c. Tidak

mampu

melanjutka

n sekolah

d. Orang tua

tidak peduli

19.

Mengemukak

an pengaruh

dari

kemiskinan

1 24. Penduduk

yang berada

di garis

kemiskinan

rentan

terhadap …

a. Pengaruh

luar

b. Kejahatan

c. Kecerdasa

n

d. Kebaikan

24. B

20.

Mengidentifi

kasi

penyebab

kenakalan

remaja

1 26. Salah satu

penyebab

kenakalan

remaja

adalah …

a. Pengaruh

lingkungan

yang buruk

b. Didikan

ajaran

agama yang

kuat

c. Perhatian

yang cukup

dari orang

tua

d.

Kepribadi

an diri yang

baik

26. A

21. Menyebutkan

pengertian

1 29. Manusia

adalah

29. D

115

dari makhluk

sosial

makhluk

sosial yang

artinya …

a. Manusia

bisa hidup

tanpa

bantuan

orang lain

b. Manusia

tidak

butuh

bantuan

orang lain

c. Manusia

termasuk

makhluk

hidup

yang

mandiri

d. Manusia

tidak bisa

hidup

tanpa

bantuan

orang lain

116

INSTRUMENT SOAL UJI COBA

Nama : Mata Pelajaran : IPS

Kelas : Hari/tanggal :

1. Salah satu bentuk masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, kecuali…

a. kependudukan

b. Kemiskinan

c. Salah pergaulan

d. Kesejahteraan penduduk

2. Adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan yang ada dalam

kehidupan bermasyarakat menyebabkan terjadinya …

a. Masalah sosial

b. Masalah individu

c. Masalah keluarga

d. Masalah kelompok

3. Permasalahan sosial yang dapat terjadi karena kenakalan siswa adalah..

a. Malas belajar

b. Bolos sekolah

c. Tawuran siswa

d. Tidak mengerjakan PR

4. Kegiatan perusahaan industri yang akan menyebabkan terjadinya

permasalahan sosial adalah …

a. Membuang limbah pabrik langsung ke sungai

b. Mendaur ulang kertas bekas untuk membuat kerajinan

c. Memberi hadiah kepada karyawannya yang teladan

d. Memberlakukan aturan untuk menggunakan seragam

117

5. Permasalahan sosial yang banyak terjadi di wilayah pedesaan adalah..

a. Korupsi uang Negara oleh para pejabat

b. Gedung sekolah yang rusak

c. Gelandangan yang tidur di kolong jembatan

d. Perampokan kendaraan menggunakan senjata tajam.

6. Faktor penyebab timbulnya masalah sosial dimasyarakat ialah …

a. Kesejahteraan masyarakat meningkat

b. Pertambahan jumlah penduduk stabil

c. Persebaran penduduk yang merata

d. Maraknya pengangguran

7. Peraturan yang sering … akan menyebabkan terjadinya permasalahan

sosial.

a. Dibuat

b. Dipatuhi

c. Dilanggar

d. Dimusyawarahkan

8. Jika kamu melihat ada temanmu yang dimintai uangnya secara paksa

oleh kakak kelas, maka sebaiknya kamu …

a. Membiarkan saja karena takut

b. Memberi uang kepada temanmu sebagai ganti uangnya

c. Membantu kakak kelas

d. Melaporkan kepada guru

9. Berikut ini yang termasuk permasalahan sosial di bidang kesehatan

adalah …

a. Banyak terdapat jalan rusak dan berlubang

b. Jumlah dokter masih sedikit di daerah terpencil

c. Banyak kelas yang atapnya bocor

d. Rendahnya pendapatan masyarakat

118

10. Membuat peraturan dan kebijakan untuk masyarakat merupakan peran

dari … untuk menyelesaikan permasalahan sosial.

a. Pemerintah

b. Orang tua

c. Guru

d. Siswa

11. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi

pertambahan jumlah penduduk adalah …

a. Membuat program “Keluarga Berencana”

b. Memulangkan para pengemis ke daerah asalnya

c. Menyediakan lapangan pekerjaan

d. Membuat program “Cintai Produk Dalam Negeri”

12. Salah satu dampak buruk dari padatnya jumlah penduduk di suatu

wilayah adalah …

a. Muncul banyak bangunan liar

b. Banyak orang sakit yang tidak terlayani

c. Banyak anak yang buta huruf

d. Terjadinya korupsi

13. Orang yang tidak mempunyai pekerjaan dinamakan …

a. Pekerja

b. Tunawisma

c. Pengangguran

d. Pegawai

14. Adanya peningkatan kesehatan masyarakat menunjukan tingkat …

lebih baik.

a. Kesehatan

b. Kesejahteraan

119

c. Pendidikan

d. Kecerdasan

15. Di bawah ini adalah perilaku yang harus kita hindari, kecuali …

a. Tawuran

b. Merokok

c. Belajar bersama

d. Mencuri

16. Perubahan dapat berdampak positif apabila ...

a. Dimanfaatkan seoptimal mungkin

b. Tidak mampu mempersiapkan diri

c. Dilakukan sesukanya

d. Hanya mementingkan diri sendiri

17. Contoh dari masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomi adalah …

a. Gangguan jiwa

b. Perselisihan agama

c. Penyakit jasmaniah

d. Pengangguran

18. Dibawah ini akibat dari jumlah penduduk yang terlalu banyak disuatu

negara adalah …

a. Pengangguran

b. Kesejahteraan meningkat

c. Pendidikan terjamin

d. Kesehatan membaik

120

19. Manusia yang mendiami suatu daerah dalam jangka waktu tertentu

disebut …

a. Kependudukan

b. Tempat tinggal

c. Penduduk

d. Tanda penduduk

20. Sebagian besar penduduk Indonesia menetap di Pulau …

a. Sumatra

b. Jawa

c. Kalimantan

d. Papua

21. Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut …

a. Reboisasi

b. Transmigrasi

c. Migrasi

d. Urbanisasi

22. Penduduk yang menganggur karena belum mendapatkan pekerjaan

atau tidak mempunyai pekerjaan disebut …

a. Pengangguran terbuka

b. Pengangguran terselubung

c. Pengangguran musiman

d. Setengah menganggur

23. Salah satu penyebab tingginya anak putus sekolah adalah …

a. Banyak anak yang bodoh

b. Malas ke sekolah

c. Tidak mampu melanjutkan sekolah

d. Orang tua tidak peduli

121

24. Penduduk yang berada digaris kemiskinan rentan terhadap …

a. Pengaruh luar

b. Kejahatan

c. Kecerdasan

d. Kebaikan

25. Dampak buruk akibat adanya urbanisasi adalah …

a. Lahan pertanian terbengkalai

b. Lahan pertanian menjadi subur

c. Penduduk di desa bertambah

d. Penduduk di kota berkurang

26. Salah satu penyebab kenakalan remaja adalah …

a. Pengaruh lingkungan yang buruk

b. Didikan ajaran agama yang kuat

c. Perhatian yang cukup dari orang tua

d. Kepribadian diri yang baik

27. Angka pengangguran yang cukup tinggi terjadi akibat …

a. Tidak tersedianya lapangan kerja

b. Banyaknya pemodal besar

c. Pendidikan yang tinggi

d. Peran pemerintah yang maksimal

28. Dampak anak yang suka tawuran antara lain …

a. Menjadi rajin belajar

b. Rajin menonton televise

c. Dapat dikeluarkan dari sekolah

d. Meningkatkan nilai belajar

122

29. Manusia adalah makhluk sosial yang artinya …

a. Manusia bisa hidup tanpa bantuan orang lain

b. Manusia tidak butuh bantuan orang lain

c. Manusia termasuk makhluk hidup yang mandiri

d. Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain

30. Rumah-rumah dibantaran sungai yang didirikan akibat urbanisasi yang

berlebihan dapat mengakibatkan …

a. Bantaran sungai menyempit

b. Lingkungan sungai menjadi kotor

c. Habitat hewan di sungai terganggu

d. Semua benar

123

KUNCI JAWABAN TES UJI COBA

1. D

2. A

3. C

4. A

5. B

6. D

7. C

8. D

9. B

10. A

11. A

12. A

13. C

14. C

15. D

16. A

17. D

18. A

19. C

20. B

21. D

22. A

23. C

24. B

25. A

26. A

27. A

28. C

29. D

30. D

124

Rekap Analisis Butir Soal

125

KISI-KISI SOAL

No Indikator

Soal

Kunci

jawaban C1 C2 C3 C4 Instrumen Soal

1. Mengkatego

rikan bentuk

masalah

sosial di

masyarakat

1 1. Salah satu

bentuk masalah

sosial yang

terjadi di

masyarakat,

kecuali …

a. kependudukan

b. Kemiskinan

c. Salah

pergaulan

d. Kesejahteraan

penduduk

17. Contoh dari

masalah sosial

yang berasal

dari faktor

ekonomi

adalah …

a. Gangguan

jiwa

b. Perselisihan

agama

c. Penyakit

jasmaniah

d.Pengangguran

1. D

17. D

2. Menyebutka

n faktor-

faktor

timbulnya

masalah

sosial di

masyarakat

1 2. Adanya

perbedaan

antara harapan

dan kenyataan

yang ada

dalam

kehidupan

bermasyarakat

menyebabkan

2. A

3. C

4. A

6. D

9. B

126

terjadinya …

a. Masalah

sosial

b. Masalah

individu

c. Masalah

keluarga

d. Masalah

kelompok

3. Permasalahan

sosial yang

dapat terjadi

karena

kenakalan

siswa

adalah…

a. Malas

belajar

b. Bolos

sekolah

c. Tawuran

siswa

d. Tidak

mengerjaka

n PR

4. Kegiatan

perusahaan

industri yang

akan

menyebabkan

terjadinya

permasalahan

sosial

adalah…

a. Membuang

limbah

pabrik

127

langsung ke

sungai

b. Mendaur

ulang kertas

bekas untuk

membuat

kerajinan

c. Memberi

hadiah

kepada

karyawannya

yang teladan

d.Memberlakuk

an aturan

untuk

menggunaka

n seragam

6. Faktor

penyebab

timbulnya

masalah sosial

dimasyarakat

ialah …

a.Kesejahteraa

n

masyarakat

meningkat

b.Pertambahan

jumlah

penduduk

stabil

c.Persebaran

penduduk

yang

merata

d.Maraknya

penganggur

an

128

9. Berikut ini

yang termasuk

permasalahan

sosial di

bidang

kesehatan

adalah …

a.Banyak

terdapat

jalan rusak

dan

berlubang

b.Jumlah

dokter

masih

sedikit di

daerah

terpencil

c.Banyak kelas

yang

atapnya

bocor

d.Rendahnya

pendapatan

masyarakat

3. Memilih

tindakan

yang tepat

ketika

dihadapkan

pada

masalah

sosial

1 8. Jika kamu

melihat ada

temanmu yang

dimintai

uangnya

secara paksa

oleh kakak

kelas, maka

sebaiknya

kamu …

a.Membiarkan

saja karena

takut

b.Memberikan

uang

kepada

temanmu

8. D

129

c. Membantu

kakak kelas

d.Melaporkan

kepada

guru

4. Menentukan

cara-cara

mengatasi

masalah

sosial

1 11.Salah satu

cara yang

dilakukan

pemerintah

dalam

mengatasi

pertambahan

jumlah

penduduk

adalah …

a.Membuat

program

“Keluarga

Berencana”

b.Memulangkan

para

pengemis ke

daerah

asalnya

c.Menyediakan

lapangan

pekerjaan

d.Membuat

program

“Cintai

Produk

Dalam

Negeri”

11. A

5. Mengidentif

ikasi

dampak-

dampak dari

masalah

sosial

1 12. Salah satu

dampak

buruk dari

padatnya

jumlah

penduduk di

suatu

12. A

25. A

18. A

28. C

130

wilayah

adalah …

a. Muncul

banyak

bangunan

liar

b. Banyak

orang sakit

yang tidak

terlayani

c. Banyak

anak yang

buta huruf

d. Terjadinya

korupsi

25. Dampak

buruk akibat

adanya

urbanisasi

adalah …

a.Lahan

pertanian

terbengkali

b. Lahan

pertanian

menjadi

subur

c. Penduduk

di desa

bertambah

d. Penduduk

di kota

berkurang

18. Di bawah ini

akibat dari

jumlah

penduduk

yang terlalu

30. D

131

banyak di

suatu negara

adalah …

a.Penganguran

b.Kesejahteran

meningkat

c.Pendidikan

terjamin

d.Kesehatan

membaik

28. Dampak

anak yang

suka tawuran

antara lain …

a.Menjadi

rajin belajar

b.Rajin

menonton

televisi

c.Dapat

dikeluarkan

dari sekolah

d.Meningkatn

nilai belajar

30. Rumah-

rumah di

bantaran

sungai yang

didirikan

akibat

urbanisasi

yang

berlebihan

dapat

mengakibatk

an …

a. Bantaran

132

sungai

menyem

pit

b.Lingkung

an sungai

menjadi

kotor

c.Habitat

hewan di

sungai

tergangg

u

d. Semua

benar

6. Menentukan

dampak dari

dukungan

pemerintah

terhadap

industri

kecil

1 10.Pemerintah

sangat

mendukung

berkembangn

ya industri

kecil karena

a. Dapat

meningkatk

an kualitas

pekerja

b. Dapat

menambah

jumlah

tenaga kerja

c. Dapatmem

perluas

kesempatan

kerja

d. Meningkatk

an besarnya

upah kerja

10. C

7. Mengidentif

ikasi

perilaku-

perilaku

yang harus

1 15. Di bawah ini

adalah

perilaku

yang harus

kita hindari

ialah …

15.D

133

dihindari a. Tawuran

b. Merokok

c. Belajar

bersama

d. Jawaban a

dan b benar

8. Menentukan

penyebaran

penduduk

terbanyak di

Indonesia

1 20. Sebagian

besar

penduduk

Indonesia

menetap di

Pulau …

a. Sumatra

b. Jawa

c. Kalimantan

d. Papua

20. B

9. Mengklasifi

kasikan

bentuk-

bentuk

penganggur

an

1 22. Penduduk

yang

menganggur

karena belum

mendapatkan

pekerjaan

atau tidak

mempunyai

pekerjaan

disebut …

a.Pengangguran

terbuka

b.Pengangguran

terselubung

c.Pengangguran

musiman

d.Setengah

menganggur

22. A

10.

Menyebutka

n pengertian

dari

makhluk

sosial

1 29. Manusia

adalah

makhluk

sosial yang

artinya …

a. Manusia

29. D

134

bisa hidup

tanpa

bantuan

orang lain

b. Manusia

tidak butuh

bantuan

orang lain

c. Manusia

termasuk

makhluk

hidup yang

mandiri

d. Manusia

tidak bisa

hidup tanpa

bantuan

orang lain

11. Menyebutka

n pengertian

dari

urbanisasi

1 21.Perpindahan

penduduk dari

desa ke kota

disebut …

a.Reboisasi

b.Transmigrasi

c.Migrasi

d. Urbanisasi

21. D

135

SOAL PRETEST

Nama : Mata Pelajaran : IPS

Kelas : Hari/tanggal :

1. Salah satu bentuk masalah sosial yang terjadi di masyarakat, kecuali

a. kependudukan

b. Kemiskinan

c. Salah pergaulan

d. Kesejahteraan penduduk

2. Adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan yang ada dalam

kehidupan bermasyarakat menyebabkan terjadinya …

a. Masalah sosial

b. Masalah individu

c. Masalah keluarga

d. Masalah kelompok

3. Permasalahan sosial yang dapat terjadi karena kenakalan siswa adalah

a. Malas belajar

b. Bolos sekolah

c. Tawuran siswa

d. Tidak mengerjakan PR

4. Kegiatan perusahaan industri yang akan menyebabkan terjadinya

permasalahan sosial adalah …

a. Membuang limbah pabrik langsung ke sungai

b. Mendaur ulang kertas bekas untuk membuat kerajinan

c. Memberi hadiah kepada karyawannya yang teladan

d. Memberlakukan aturan untuk menggunakan seragam

5. Faktor penyebab timbulnya masalah sosial dimasyarakat ialah …

a. Kesejahteraan masyarakat meningkat

b. Pertambahan jumlah penduduk stabil

c. Persebaran penduduk yang merata

d. Maraknya pengangguran

136

6. Jika kamu melihat ada temanmu yang dimintai uangnya secara paksa

oleh kakak kelas, maka sebaiknya kamu …

a. Membiarkan saja karena takut

b. Memberikan uang kepada temanmu

c. Membantu kakak kelas

d. Melaporkan kepada guru

7. Berikut ini yang termasuk permasalahan sosial di bidang kesehatan,

kecuali…

a. Banyak terdapat jalan rusak dan berlubang

b. Jumlah dokter masih sedikit di daerah terpencil

c. Banyak orang sakit yang tidak terlayani

d. Tingginya angka penyakit gizi buruk

8. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi

pertambahan jumlah penduduk adalah …

a. Membuat program “Keluarga Berencana”

b. Memulangkan para pengemis ke daerah asalnya

c. Menyediakan lapangan pekerjaan

d. Membuat program “Cintai Produk Dalam Negeri”

9. Salah satu dampak buruk dari padatnya jumlah penduduk di suatu

wilayah adalah …

a. Muncul banyak bangunan liar

b. Banyak orang sakit yang tidak terlayani

c. Banyak anak yang buta huruf

d. Terjadinya korupsi

10. Pemerintah sangat mendukung berkembangnya industri kecil

karena…

a. Dapat meningkatkan kualitas pekerja

b. Dapat menambah jumlah tenaga kerja

c. Dapat memperluas kesempatan kerja

d. Meningkatkan besarnya upah kerja

11. Di bawah ini adalah perilaku yang harus kita hindari ialah …

a. Tawuran

b. Merokok

c. Belajar bersama

d. Jawaban a dan b benar

137

12. Contoh dari masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomi adalah…

a. Gangguan jiwa

b. Perselisihan agama

c. Penyakit jasmaniah

d. Pengangguran

13. Di bawah ini akibat dari jumlah penduduk yang terlalu banyak di

suatu negara adalah …

a. Pengangguran

b. Kesejahteraan meningkat

c. Pendidikan terjamin

d. Kesehatan membaik

14. Sebagian besar penduduk Indonesia menetap di Pulau …

a. Sumatra

b. Jawa

c. Kalimantan

d. Papua

15. Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut …

a. Reboisasi

b. Transmigrasi

c. Migrasi

d. Urbanisasi

16. Penduduk yang menganggur karena belum mendapatkan pekerjaan

atau tidak mempunyai pekerjaan disebut …

a. Pengangguran terbuka

b. Pengangguran terselubung

c. Pengangguran musiman

d. Setengah menganggur

17. Dampak buruk akibat adanya urbanisasi adalah …

a. Lahan pertanian terbengkalai

b. Lahan pertanian menjadi subur

c. Penduduk di desa bertambah

d. Penduduk di kota berkurang

138

18. Dampak anak yang suka tawuran antara lain …

a. Menjadi rajin belajar

b. Rajin menonton televisi

c. Dapat dikeluarkan dari sekolah

d. Meningkatkan nilai belajar

19. Manusia adalah makhluk sosial yang artinya …

a. Manusia bisa hidup tanpa bantuan orang lain

b. Manusia tidak butuh bantuan orang lain

c. Manusia termasuk makhluk hidup yang mandiri

d. Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain

20. Rumah-rumah di bantaran sungai yang didirikan akibat urbanisasi

yang berlebihan dapat mengakibatkan …

a. Bantaran sungai menyempit

b. Lingkungan sungai menjadi kotor

c. Habitat hewan di sungai terganggu

d. Semua benar

139

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST

1. D

2. A

3. C

4. A

5. D

6. D

7. A

8. A

9. A

10. C

11. D

12. D

13. A

14. B

15. D

16. A

17. A

18. C

19. D

20. D

140

SOAL POSTEST

Nama : Mata Pelajaran : IPS

Kelas : Hari/tanggal :

1. Adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan yang ada dalam

kehidupan bermasyarakat menyebabkan terjadinya …

a. Masalah sosial

b. Masalah individu

c. Masalah keluarga

d. Masalah kelompok

2. Salah satu bentuk masalah sosial yang terjadi di masyarakat,

kecuali…

a. kependudukan

b. Kemiskinan

c. Salah pergaulan

d. Kesejahteraan penduduk

3. Faktor penyebab timbulnya masalah sosial dimasyarakat ialah …

a. Kesejahteraan masyarakat meningkat

b. Pertambahan jumlah penduduk stabil

c. Persebaran penduduk yang merata

d. Maraknya pengangguran

4. Permasalahan sosial yang dapat terjadi karena kenakalan siswa

adalah…

a. Malas belajar

b. Bolos sekolah

c. Tawuran siswa

d. Tidak mengerjakan PR

5. Kegiatan perusahaan industri yang akan menyebabkan terjadinya

permasalahan sosial adalah …

a. Membuang limbah pabrik langsung ke sungai

b. Mendaur ulang kertas bekas untuk membuat kerajinan

c. Memberi hadiah kepada karyawannya yang teladan

d. Memberlakukan aturan untuk menggunakan seragam

141

6. Berikut ini yang termasuk permasalahan sosial di bidang kesehatan,

kecuali…

a. Banyak terdapat jalan rusak dan berlubang

b. Jumlah dokter masih sedikit di daerah terpencil

c. Banyak orang sakit yang tidak terlayani

d. Tingginya angka penyakit gizi buruk

7. Jika kamu melihat ada temanmu yang dimintai uangnya secara paksa

oleh kakak kelas, maka sebaiknya kamu …

a. Membiarkan saja karena takut

b. Memberikan uang kepada temanmu

c. Membantu kakak kelas

d. Melaporkan kepada guru

8. Pemerintah sangat mendukung berkembangnya industri kecil

karena…

a. Dapat meningkatkan kualitas pekerja

b. Dapat menambah jumlah tenaga kerja

c. Dapat memperluas kesempatan kerja

d. Meningkatkan besarnya upah kerja

9. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi

pertambahan jumlah penduduk adalah …

a. Membuat program “Keluarga Berencana”

b. Memulangkan para pengemis ke daerah asalnya

c. Menyediakan lapangan pekerjaan

d. Membuat program “Cintai Produk Dalam Negeri”

10. Salah satu dampak buruk dari padatnya jumlah penduduk di suatu

wilayah adalah …

a. Muncul banyak bangunan liar

b. Banyak orang sakit yang tidak terlayani

c. Banyak anak yang buta huruf

d. Terjadinya korupsi

11. Di bawah ini akibat dari jumlah penduduk yang terlalu banyak di

suatu negara adalah …

a. Pengangguran

b. Kesejahteraan meningkat

c. Pendidikan terjamin

d. Kesehatan membaik

142

12. Contoh dari masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomi adalah…

a. Gangguan jiwa

b. Perselisihan agama

c. Penyakit jasmaniah

d. Pengangguran

13. Sebagian besar penduduk Indonesia menetap di Pulau …

a. Sumatra

b. Jawa

c. Kalimantan

d. Papua

14. Penduduk yang menganggur karena belum mendapatkan pekerjaan

atau tidak mempunyai pekerjaan disebut …

a. Pengangguran terbuka

b. Pengangguran terselubung

c. Pengangguran musiman

d. Setengah menganggur

15. Di bawah ini adalah perilaku yang harus kita hindari ialah …

a. Tawuran

b. Merokok

c. Belajar bersama

d. Jawaban a dan b benar

16. Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut …

a. Reboisasi

b. Transmigrasi

c. Migrasi

d. Urbanisasi

17. Dampak buruk akibat adanya urbanisasi adalah …

a. Lahan pertanian terbengkalai

b. Lahan pertanian menjadi subur

c. Penduduk di desa bertambah

d. Penduduk di kota berkurang

143

18. Manusia adalah makhluk sosial yang artinya …

a. Manusia bisa hidup tanpa bantuan orang lain

b. Manusia tidak butuh bantuan orang lain

c. Manusia termasuk makhluk hidup yang mandiri

d. Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain

19. Dampak anak yang suka tawuran antara lain …

a. Menjadi rajin belajar

b. Rajin menonton televise

c. Dapat dikeluarkan dari sekolah

d. Meningkatkan nilai belajar

20. Rumah-rumah di bantaran sungai yang didirikan akibat urbanisasi

yang berlebihan dapat mengakibatkan …

a. Bantaran sungai menyempit

b. Lingkungan sungai menjadi kotor

c. Habitat hewan di sungai terganggu

d. Semua benar

144

KUNCI JAWABAN POSTTEST

1. A

2. D

3. D

4. C

5. A

6. A

7. D

8. C

9. A

10. A

11. A

12. D

13. B

14. A

15. D

16. D

17. A

18. D

19. C

20. D

145

Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Kelompok

No. Nama Eksperimen No. Nama Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

1 A 65 90 1 A 35 60

2 B 40 80 2 B 30 55

3 C 60 85 3 C 40 60

4 D 45 70 4 D 65 90

5 E 55 90 5 E 70 80

6 F 50 85 6 F 55 80

7 G 60 90 7 G 15 80

8 H 50 75 8 H 60 65

9 I 65 75 9 I 50 60

10 J 55 95 10 J 55 55

11 K 45 95 11 K 65 75

12 L 40 65 12 L 35 65

13 M 65 85 13 M 75 65

14 N 55 80 14 N 60 75

15 O 55 90 15 O 55 60

16 P 60 100 16 P 50 75

17 Q 45 75 17 Q 35 75

18 R 55 85 18 R 50 60

19 S 45 90 19 S 50 75

20 T 65 100 20 T 45 55

21 U 50 95 21 U 35 80

22 V 60 95 22 V 50 90

23 W 45 80 23 W 60 65

24 Q 55 95 24 X 55 85

25 Y 45 90 25 Y 65 75

146

26 Z 65 70 26 Z 40 65

27 A1 65 85 27 A1 40 75

28 B1 35 70 28 B1 50 70

29 C1 50 85 29 C1 70 90

30 D1 60 80 30 D1 50 90

31 E1 55 100 31 E1 35 70

Jumlah 1660 2645 Jumlah 1545 2220

Rata-Rata 53.54 85.32 Rata-Rata 49.83 71.61

Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Statistics

kontrol Eksperimen

N Valid 31 31

Missing 0 0

Mean 49.84 53.55

Median 50.00 55.00

Mode 50 55

Std. Deviation 13.631 8.582

Variance 185.806 73.656

Range 60 30

Minimum 15 35

Maximum 75 65

Sum 1545 1660

147

Distribusi Prekuensi Perolehan Nilai Pretest

Kelompok Eksperimen dan Kontrol

eksperimen frekuensi persentase kontrol Frekuensi Persentase

Valid

35

40

45

50

55

60

65

1

2

6

4

7

5

6

3,2

6,5

19,4

12,9

22,6

16,1

19,4

Valid

15

30

35

40

45

50

55

60

65

70

75

1

1

5

3

1

7

4

3

3

2

1

3,2

3,2

16,1

9,7

3,2

22,6

12,9

9,7

9,7

6,5

3,2

Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Statistics

kontrol eksperimen

N Valid 31 31

Missing 0 0

Mean 71.61 85.32

Std. Error of Mean 1.973 1.734

Median 75.00 85.00

Mode 75 85a

Std. Deviation 10.984 9.655

Variance 120.645 93.226

Range 35 35

Minimum 55 65

Maximum 90 100

Sum 2220 2645

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

148

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest

Kelompok Eksperimen dan Kontrol

eksperimen frekuensi persentase Kontrol Frekuensi Persentase

Valid

65

70

75

80

85

90

95

100

1

3

3

4

6

6

5

3

3,2

9,7

9,7

12,9

19,4

19,4

16,1

9,7

Valid

55

60

65

70

75

80

85

90

3

5

5

2

7

4

1

4

9,7

16,1

16,1

6,5

22,6

12,9

3,2

12,9

Total 31 100,0 Total 31 100,0

Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

kontrol .150 31 .074 .968 31 .465

eksperi

men .148 31 .083 .930 31 .044

a. Lilliefors Significance Correction

149

Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Control .146 31 .092 .932 31 .049

Eksperim

en .138 31 .141 .950 31 .157

a. Lilliefors Significance Correction

Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

nilai_pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.817 1 60 .055

Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

nilai_posttest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.170 1 60 .284

150

Uji Hipotesis (Uji-T) Nilai Pretest

Uji Hipotesis (Uji-T) Nilai Posttest

151

DAFTAR WAWANCARA

DENGAN GURU KELAS IV SEBELUM MENGGUNAKAN

MEDIA VISUAL GERAK

Pewawancara : Nur Farida

Responden : Hendri Supriadi, S.Pd

Jabatan : Guru Kelas

Tempat : SD Dharma Karya UT

Hari/tanggal : Rabu, 13 April 2016

Waktu : 08.00 s.d. selesai

1. Bagaimana minat siswa terhadap pelajaran IPS?

Jawab : untuk siswa sendiri saya lihat kurang minat, karena dilihat saat saya

menjelaskan banyak yang ngobrol, ngantuk, bercanda dan masih

banyak lagi.

2. Kesulitan apa yang dihadapi selama pembelajaran IPS di kelas IV?

Jawab : selama saya mengajar IPS di Kelas IV, saya merasa kesulitan saat

menjelaskan peninggalan sejarah karena banyak tempat dan waktu

sehingga anak jadi sering lupa dan nilai ulangan mereka pun kurang

memuaskan.

3. Bagaimana hasil belajar Siswa kelas V terhadap pembelajaran IPS?

Jawab : sebenarnya siswa memahami materi dari IPS itu sendiri, namun saat

diberikan tes masih banyak yang lupa, mereka hanya sekedar paham

namun tidak diingat, sehingga hasil yang didapat masih banyak yang

kurang dari KKM yaitu 75.

152

4. Bagaimana upaya yang dilakukan Bapak/Ibu agar pembelajaran IPS menarik

bagi siswa?

Jawab : saya hanya melakukan penjelasan dengan diselingi cerita agar mereka

tidak bosan

5. Pernahkah Bapak/ibu menggunakan medi visual gerak?

Jawab : saya pernah beberapa kali menggunakan media visual, namun media

visual gerak belum pernah.

153

DAFTAR WAWANCARA

DENGAN SISWA KELAS IV SEBELUM MENGGUNAKAN

MEDIA VISUAL GERAK

Pewawancara : Nur Farida

Responden : Hendri Supriadi, S.Pd

Jabatan : Guru Kelas

Tempat : SD Dharma Karya UT

Hari/tanggal : Rabu, 13 April 2016

Waktu : 08.00 s.d. selesai

1. Apakah kamu suka dengan pelajaran IPS?

Siswa 1 : suka

Siswa 2 : biasa aja

Siswa 3 : tidak terlalu suka

Siswa 4 : sangat suka

Siswa 5 : biasa aja

2. Apakah kamu kesulitan dalam memahami IPS?

Siswa 1 : sulit

Siswa 2 : tidak

Siswa 3 : sulit bosen

Siswa 4 : terkadang

Siswa 5 : biasa aja

3. Apakah kamu pernah diskusi kelompok dalam pembelajaran IPS?

Siswa 1 : jarang

Siswa 2 : pernah sekali

Siswa 3 : lupa

Siswa 4 : jarang

Siswa 5 : pernah

154

4. Apakah dalam pembelajaran IPS, gurumu pernah menggunakan media

pembelajaran?

Siswa 1 : sering

Siswa 2 : pernah

Siswa 3 : kadang-kadang

Siswa 4 : lupa tapi pernah

Siswa 5 : sering kayanya

5. Bagaimana nilaimu dalam mata pelajaran IPS?

Siswa 1 : bagus

Siswa 2 : biasa aja

Siswa 3 : di bawah KKM

Siswa 4 : sedang

Siswa 5 : di atas KKM

155

DAFTAR WAWANCARA

DENGAN GURU KELAS V SETELAH MENGGUNAKAN

MEDIA VISUAL GERAK

Pewawancara : Nur Farida

Responden : Hendri Supriadi, S.Pd

Jabatan : Guru Kelas

Tempat : SD Dharma Karya UT

Hari/tanggal : Rabu, 13 April 2016

Waktu : 08.00 s.d. selesai

1. Bagaimanakah pendapat ibu setelah media visual gerak di terapkan pada

pembelajaran IPS ini?

Jawab: Cukup efektif, medianya membuat siswa menjadi lebih semangat

belajar.

2. Apakah penerapan media visual gerak dapat meningkatkan hasil belajar?

Jawab: Ya, karena menurut saya anak menjadi mudah mengingat sehingga

jika diadakan tes mereka akan dengan sangat cepat menjawab

LKS dan hasil belajar siswa-siswi meningkat.

3. Apakah terdapat kendala dalam penerapan media visual gerak?

Jawab: Saya rasa tidak, karena media ini cukup mudah dalam

penerapannya.

4. Bagaimanakah aktivitas siswa setelah diterapkan media visual gerak?

Jawab: Medianya menjadikan siswa lebih tenang dan serius dalam

mengingat mengenai materi IPS dan itu sangat membantu. Karena

mereka harus menyimak video dan menjadi lebih semangat belajar

karena media belajarnya menarik.

156

DAFTAR WAWANCARA

DENGAN SISWA KELAS IV SETELAH MENGGUNAKAN

MEDIA VISUAL GERAK

Pewawancara : Nur Farida

Responden : Hendri Supriadi, S.Pd

Jabatan : Guru Kelas

Tempat : SD Dharma Karya UT

Hari/tanggal : Rabu, 13 April 2016

Waktu : 08.00 s.d. selesai

1. Apakah kamu senang dengan pembelajaran IPS pada materi masalah sosial

dengan menggunakan media visual gerak?

Siswa 1 : suka

Siswa 2 : senang saya jadi lebih semangat

Siswa 3 : jadi tidak mengantuk saya senang dan suka

Siswa 4 : ya, jadi lebih seru dan semangat

Siswa 5 : pastinya

2. Apakah kamu menjadi lebih paham dengan pembelajaran IPS pada materi

masalah sosial dengan menggunakan media visual gerak?

Siswa 1 : sangat paham

Siswa 2 : iya jadi lebih paham dari materi materi sebelumnya

Siswa 3 : saya jadi paham dan selalu ingat

Siswa 4 : saya jadi tidak lupa dan ketukar

Siswa 5 : paham karena sering menyaksikan video

3. Apakah sekarang kamu masih merasa kesulitan dalam memahami materi

masalah sosial?

Siswa 1 : tidak saya sudah mengerti

Siswa 2 : merasa sangat paham

157

Siswa 3 : tidak sama sekali

Siswa 4 : sudah paham sekarang

Siswa 5 : sekarang saya sudah paham

4. Apakah sekarang kamu menjadi lebih bersemangat untuk mempelajari IPS?

Siswa 1 : ya sangat semangat dan senang

Siswa 2 : tentu

Siswa 3 : iya, jadi tidak mengantuk

Siswa 4 : iya, jadi lebih fokus

Siswa 5 : iya

5. Apa perbedaan yang kamu rasakan sebelum dan sesudah mempelajari IPS

dengan menggunakan media visual gerak?

Siswa 1 : kalau dulu setiap belajar IPS ngantuk tapi sekarang engga

Siswa 2 : sekarang belajar IPS jadi lebih santai tapi mengasyikan

Siswa 3 : kalau dulu saya suka ngobrol tapi sekarang karena saya ingin dapat

skor bagus

Siswa 4 : saya jadi lebih menunggu pelajaran IPS karena mengasyikan

Siswa 5 : saya jadi lebih bagus nilainya

158

LEMBAR OBSERVASI GURU

159

160

161

v

162

163

164

165

166

LEMBAR OBSERVASI SISWA

167

168

169

170

171

UJI REFERENSI

172

173

174

175

Profil penulis

Nur Farida. Penulis lahir di Jakarta

pada 24 Januari 1995. Putri pertama dari

pasangan Masil dan Sadiyah. Memiliki dua

adik perempuan dan satu adik laki-laki. Saat

ini penulis bertempat tinggal di Jl. Madrasah

Raya RT 002 RW 001 No. 70 Kalideres

Jakarta Barat.

Pada tahun 2000-2005 penulis

mengenyam pendidikan sekolah dasar di SDI

Muslimat sampai tingkat 5 (lima) dan

melanjutkan tingkat 6 (enam) di MI Al-Zaytun Indramayu sampai dengan lulus

sekolah dasar pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan Madrasah

Tsanawiyah di Madrasah Tsanawiyah Al-Zaytun Indramayu pada tahun 2006-

2009. Kemudian melanjutkan pendidikan Madrasah Aliyah pada tahun 2009-2012

di MA Al-Zaytun Indramayu.

Pada tahun 2012 penulis rnelanjutkan studi di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dengan memilih Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan mengambil

program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Penulis merasakan

perubahan yang besar saat menjalani pendidikan di PGMI .Pengalaman yang

didapat membuat penulis menjadi sosok yang lebih berguna bagi orang lain.

Penulis mengikuti kegiatan ekstra kampus, dimana ihnu dan kehidupan

dirasakan sangat berkaitan dan harus menjadi pribadi yang sadar dalam melihat

kesenjangan. Di PGMI, penulis mendapatkan siraman ilmu dari dosen yang begitu

176

sarat akan nasihat, itu membuat penulis menjadi pribadi yang lebih baik. Selain

itu, penulis juga mendapatkan teman-teman terbaik yang setiap harinya

memberikan energi positif untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selama berjalannya pendidikan penulis di jenjang kampus, penulis

semakin meningkatkan kepercayaan diri dengan berbagai kegiatan positif di

dalam maupun diluar kampus karena penulis meyakini kata-kata b[iak di bawah

ini

“Kerja keras dan kegagalan menuju kesuksesan akan meghasilkan

pengalaman yang berharga”

Nur Farida