pengaruh pengetahuan dan sikap konsumen …repository.utu.ac.id/634/1/bab i_v.pdfdan bahkan oleh...

58
PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGANDI TERMINAL BLANG PIDIE KABUPATEN ACEH BARAT DAYA SKRIPSI ERLISA 09C10104123 PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2014

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAPKEBERSIHAN LINGKUNGANDI TERMINAL BLANG PIDIE

KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

SKRIPSI

ERLISA

09C10104123

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGANFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 2: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Terwujudnya keadaan sehat dan bersih merupakan kehendak semua

pihak. Tidak hanya orang-per orang atau keluarga, akan tetapi juga oleh kelompok

dan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan

sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan

setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Undang-undang No. 23

tahun 1992 tentang Kesehatan).

Kebersihan lingkungan akan terwujud jika seluruh masyarakaatnya atau

masyarakat yang berada disekitar lingkungan tersebut memiliki pengetahuan yang

baik terhadap kesehatan, sehingga kesehatan lingkungan akan terwujud.

Pengetahuan yang didapat oleh setiap masyarakaat mengenai kesehatan

hendaknya di laksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Secara garis besar menurut (Notoatmodjo. 2005) domain tingkat

pengetahuan (kognitif) mempunyai enam tingkatan, meliputi: mengetahui,

memahami, menggunakan, menguraikan, menyimpulkan dan mengevaluasi. Ciri

pokok dalam taraf pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu yang diketahuinya

baik melalui pengalaman, belajar, ataupun informasi yang diterima dari orang

lain.Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

1

Page 3: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

2

Selain pengetahuan, sikap seseorang juga menentukan apakah orang

tersebut menjaga kebersihan lingkungannya atau tidak, memperhatikan segala

sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan baik dalam keluarganya maupun

lingkungan sekitarnya.

Menurut Wawan & Dewi (2010) sikap merupakan reaksi atau respon

seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulasi atau objek.Sikap

menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek tersebut. Sikap

sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang paling dekat.

Sikap juga dapat membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau

objek lain.

Kebersihan lingkungan akan terwujud dengan adanya pengetahuan

seseorang terhadap pentingnya kesehatan itu, karena dengan kesehatan kita dapat

melaksanakan segala aktivitaskita sehari-hari. Sedangkan sikap seseoranglah yang

menentukan apakah orang tersebut akan menjaga dan memperhatikan kesehatan

lingkungannya karena dengan memperhatikan kesehatan lingkungan maka

kesehatan individu ataupun keluarga akan terjaga.Pengetahuan dan sikap saling

berhubungan bagi seseorang dalam menjaga kesehatan lingkungannyaa seperti

pengetahuan akan kebersihan lingkungan, serta sikap mau membersihkan

lingkungannya. Dimana itu semua akan memperngaruhi kesehatan lingkungan

untuk terhindar dari segala penyakit (HAKLI, dalam Setiyabudi, 2007).

Kebersihan lingkungan yang jarang sekali terjaga adalah di lingkungan

terminal, dimana dapat kita lihat terminal di Indonesia yang jauh dari kata bersih

dan nyaman. Hal ini terbukti dari kondisi lingkungan yang kotor, tidak adanya

Page 4: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

3

perawatan yang baik pada semua fasilitas terminal termasuk toilet, halte

penumpang, dan berbagai fasilitas lainnya. Kondisi tersebut juga terjadi di

Provinsi-provinsi seperti Provinsi Aceh, lingkungan terminal provinsi Aceh tidak

jauh berbeda dengan terminal lainnya. Fasilitas dan gedung terminal yang telah

memadai setelah adanya renovasi pasca tsunami dengan berbagai kelebihan mulai

dari gedung terminal, toilet yang layak, area terminal yang luas dan berbagai

kelebihan fasilitas lainnya. Akan tetapi, semua kelebihan tersebut tertutupi oleh

kesehatan lingkungan yang tidak terjaga (Serambi, 2011).

Jika dihubungkan dengan Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat

Daya, kesehatan lingkungan disekitar terminal jelas tidak terlihat. Lingkungan

terminal Kabupaten Blang Pidie sangat jauh dari kebersihan, dimana sampah-

sampah menumpuk dan berhamburan di lingkungan terminal, tempat sampah

yang disediakan di terminal tersebut tidak layak hanya terbuat dari keranjang

rotan yang biasa digunakan oleh pedagang sayur dipasaran. Selain itu udara

sekitar terminal juga terkontaminasi oleh bau-bau sampah dan selokan yang tidak

mengalir lancar.Toilet umum yang tersedia di terminal Blang Pidie sudah layak

akan tetapi toilet tersebut tidak terurus kebersihannya.

Akibat dari itu munculnya kembali beberapa penyakit menular sebagai

akibat dari semakin besarnya tekanan bahaya kesehatan lingkungan yang

berkaitan dengan cakupan air bersih dan jamban, perumahan yang tidak sehat,

pencemaran makanan oleh mikroba, telur cacing dan penanganan sampah serta

limbah yang belum memenuhi syarat kesehatan, banyak varian penyakit yang

ditimbulkan dari kondisi diatas yaitu penyakit diare, infeksi saluran pernafasan

Page 5: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

4

Akut (ISPA), penyakit demam berdarah dengue (DBD), penyakit malaria,

penyakit tuberkulosis (TBC) dan penyakit kulit. Topik ini sangat mengesankan

penulis, yang sangat mengharapkan perbaikan keadaan yang sedang ada di

lingkungan terminal Blang pidie untuk kesehatan masyarakat di lingkungan

terminal Blang Pidie.Kebersihan lingkungan Terminal Blang Pidie jauh dari

standar kesehatan yang ada dimana standar kesehatan yang ditentukan pemerintah

yaitu: lingkungan bersih, jauh dari adanya sampah, tempat pembuangan sampah

yang layak dan tertutup serta terpisah antara sampah organik dan anorganik,

saluran pembuangan air limbah (SPAL) tidak tersumbat. Selain itu, tidak adanya

pengawasan yang baik dari pihak aparatur terminal yang ada untuk menjaga dan

memelihara kebersihan lingkungan terminal baik dari sampah maupun yang

lainnya yang dapat menganggu kesehatan lingkungan terminal (Sumber

wawancara dan pengamatan langsung di terminal Blang Pidie).

Kebersihan lingkungan di teminal Blang Pidie memerlukan pembenahan

yang serius baik dari sistem hingga peraturan yang ada, hal ini diharapkan agar

seluruh masyarakat dan konsumen terminal dapat terhindar dari penyakit yang

disebabkan oleh tidak sehatnya lingkungan terminal. Hampir seluruh masyarakat

dan konsumen terminal merasa terganggu dengan keadaan ini, hal ini di lihat dari

gerakan para penumpang dan masyarakat yang menutup hidungnya saat berada di

lingkungan terminal dikarenakan bau yang tidak sedap dan sampah yang

menumpuk (Sumber wawancara dan pengamatan langsung di terminal Blang

Pidie).

Page 6: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

5

Salah satu penyebab dari semua masalah kebersihan lingkungan yang

muncul di terminalBlang Pidie adalah sikap masyarakat baik konsumen, pedagang

di terminal, serta pegawai terminal yang tidak peduli akan kebersihan lingkungan,

serta pengetahuan yang kurang akan penyebab yang timbul akibat sikap tersebut.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis melakukan suatu penelitian dalam

bentuk skripsi yang diberi judul: “Pengaruhpengetahuan dan sikap konsumen

terhadap kebersihanlingkungan di terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat

Daya tahun 2014”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan Bagaimana

Pengaruh pengetahuan dan sikap konsumen terhadap kebersihanlingkungan di

Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Dayatahun 2014.”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Bagaimana Pengaruh Pengetahuan dan Sikap

Konsumen terhadap kebersihan Lingkungan di Terminal Blang Pidie Kabupaten

Aceh Barat Dayatahun 2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuankonsumen terhadap

kebersihanlingkungan di Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat

Daya tahun 2014.

Page 7: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

6

b. Untuk mengetahuibagaimana sikap konsumenterhadap kebersihan

lingkungan di Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya tahun

2014.

1.4 Hipotesis Penelitian

Ha : Adanya pengaruh antara Pengetahuan Terhadap Kebersihan

Lingkungan di Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya

Ha : Adanya pengaruh antara Sikap Terhadap Kebersihan Lingkungan di

Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Praktis

1. Bagi masyarakat sebagai bahan informasi mengenai pengaruh Pengaruh

Pengetahuan dan sikap konsumenterhadap kebersihanlingkungan di

Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2014.

2. Bagi Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Dayasebagai bahan

masukan untuk meningkatkan kebersihan lingkungan di Terminal

sehingga para penumpang atau konsumen akan merasa puas dan

nyaman.

3. Dapat menjadi bahan masukan bagi masyarakat untuk dapat lebih

memperhatikan kebersihan lingkungan dan menjaga

kebersihanlingkungan.

Page 8: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

7

1.5.2 Manfaat Teoritis

1. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dalam melakukan penelitian

khususnya pengaruh pengetahuan dan sikap konsumenterhadap

kebersihanlingkungan di Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat

Dayatahun 2014.

2. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar sebagai

salah satu bahan masukan atau informasi guna menambah bahan

perpustakaan yang dapat digunakan bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

3. Bagi pihak lain diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai

referensi untuk dipelajari dibangku perkuliahan, dan dapat

membandingkan antara teori dengan praktek yang sesungguhnya di

lapangan khususnya tentang kebersihan lingkungan.

Page 9: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pegetahuan

Menurut Gazalba dalam Bakhtiar (2006), pengetahuan adalah apa yang

diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari

kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau

isi pikiran. Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha

manusia untuk tahu.

Pendapat dari WHO (2006) bahwa pengetahuan diperoleh dari

pengalaman, selain itu juga dari guru, orang tua, buku, dan media masa.

Pengetahuan adalahsesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran.

Secara garis besar menurut (Notoatmodjo. 2005) domain tingkat

pengetahuan (kognitif) mempunyai enam tingkatan, meliputi: mengetahui,

memahami, menggunakan, menguraikan, menyimpulkan dan mengevaluasi. Ciri

pokok dalam taraf pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu yang diketahuinya

baik melalui pengalaman, belajar, ataupun informasi yang diterima dari orang

lain.Pengetahuan merupakan hasil dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan atau kognitif menurut Green merupakan hasil dari tahu dan

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan terjadi melalui panca indera penglihatan, penciuman, rasa dan8

Page 10: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

9

raba.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga.Teori pengetahuan berkaitan dengan sumber-sumber

pengetahuan.Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih

langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo, 2007)

Tingkatan Pengetahuan di Dalam Domain KognitifPengetahuan yang

tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu:

1. Tahu(Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali(recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima.

2. Memahami(Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasi materi tersebut

secara benar.

3. Aplikasi(Application)

Aplikasi artinya sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat

diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi lainnya.

4. Analisis(Analysis)

Page 11: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

10

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

ke dalam komponen – komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi(Evaluation)

Evauasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap

suatu materi atau objek. Penilaian berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri,

atau menggunakan kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi

yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman

pengetahuan yang inginkita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan

tingkat – tingkat tersebut (Notoatmodjo, 2007).

2.1.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan.

Menurut Notoatmodjo (2007) tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi

oleh:

a. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan di dalam dan di luar sekolah serta berlangsung seumur hidup.

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang

makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.

b. Pengalaman

Page 12: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

11

Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan

pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar selama

bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang

merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang

bertolak dari masalah nyata dalam bidang keperawatan.

c. Usia

Semakin tua semakin bijak, semakin banyak informasi yang dijumpai dan

semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.

Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena

mengalami kemunduran fisik dan mental.

d. Informasi

Orang yang memiliki sumber informasi yang lebih banyak akan memiliki

pengetahuan yang lebih luas pula. Salah satu sumber informasi yang berperan

penting bagi pengetahuan adalah media massa. Pengetahuan masyarakat

khususnya tentang kesehatan bisa didapat dari beberapa sumber antara lain

media cetak, tulis, elektronik, pendidikan sekolah, penyuluhan.

e. Lingkungan Budaya

Dalam hal ini faktor keturunan dan bagaimana orang tua mendidik sejak kecil

mendasari pengetahuan yang dimiliki oleh remaja dalam berfikir selama

jenjang hidupnya.

f. Sosial Ekonomi

Page 13: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

12

Tingkat sosial ekonomi yang rendah menyebabkan keterbatasan biaya untuk

menempuh pendidikan, sehingga pengetahuannya pun rendah.

2.2 Sikap

Dalam penggunaannya yang palingawal, sikap berarti postur fisik atau

posisitubuh. Kemudian konsep ini tidak hanyadipakai untuk bentuk tubuh tetapi

lebihkepada suatu bentuk pikiran. Definisi sikapsemakin berkembang, banyak ahli

yangmulai tertarik kepada sikap dan memberikan definisi yang berbeda-

bedatergantung pada sudut pandang yangdigunakan (Wirawan, dalam Azwar.

2007).

Menurut Santrock dalam Azwar (2007) mengemukakanbahwa sikap

merupakan kepercayaan atauopini terhadap orang-orang, obyek atausuatu ide.

Setiap orang memiliki opini ataukepercayaan yang berbeda terhadap suatuobyek

atau ide. Sikap adalah reaksi atas penilaiansuka atau tidak suka terhadap sesuatu

atauseseorang yang ditunjukkan melaluikepercayaan, perasaan atau

kecenderunganbertingkah laku.

Umumnya psikolog sosialmenggunakan istilah sikap untuk merujukpada

evaluasi seseorang terhadap berbagaiaspek sosial serta bagaimana evaluasitersebut

memunculkan rasa suka atau tidaksuka seseorang terhadap isu, ide,

orang,kelompok sosial, obyek (Baron & Bryne,2004). Lebih lanjut Pratkanis

danGreenwald menjelaskan kata evaluasiberarti penilaian terhadap suatu

obyek.Penilaian tersebut dapat dalam bentuk sukaatau tidak suka, baik-buruk,

positif-negatif.Obyek sikap yang dievaluasi dapat berupaorang, merk, jasa iklan

atau sebuah masalah(Wirawan dalam Azwar. 2007).

Page 14: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

13

Dapat dikatakanbahwa

kesiapanyangdimaksudkanmerupakankecenderunganpotensialuntukbereaksidenga

ncaratertentuapabilaindividudihadapkanpadasuatustimulusyangmenghendakiadan

yarespon(Munandar,2006).

Definisi sikap yang lebih kompleksdikemukakan oleh (Eagly dan

Chaikendalam Mantra. 2010), sikap sebagai suatu penilaianterhadap obyek sikap

dengan memberikandukungan atau tidak mendukung yangumumnya ditunjukkan

melalui responkognitif, afektif atau perilaku, sama halnyadengan Secord dan

Backmanmendefinisikan sikap sebagai keteraturandalam hal perasaan (afeksi),

pemikiran(kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi)seseorang terhadap suatu

aspek dilingkungan sekitarnya.

Konsepsikap menjadi sangat dikenal karena sikapdiduga mempengaruhi

tingkah laku.Sebagai contoh, terjadi banyak demonstrasiyang menentang aborsi

atau Narkobadengan harapan ketika sikap seseorangberubah maka tingkah laku

mereka akanikut berubah. Hal ini mendasari teori yangdisebut sebagai teori tiga

komponen yaitusuatu teori yang menganggap bahwa sikapdibentuk berdasarkan

tiga komponen yaitu kognitif, afektif dan tingkah laku (Mantra. 2010).

Menurut Mantra (2010) komponen kognitif merupakan kepercayaan atau

keyakinan dan pemikiranseseorang tentang sesuatu, sedangkankomponen afektif

merupakan perasaanseseorang mengenai hal tersebut danterakhir adalah

bagaimana seseorangbertingkah laku terhadap sesuatu yangmerupakan komponen

tingkah laku. Ketiga komponen ini konsisten satudengan yang lain, sebagai

contohnyaseseorang yang merasa yakin bahwaseorang pemerkosa harus

Page 15: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

14

menerimahukuman berat (komponen kognitif),menjadi marah ketika mendengar

bahwapemerkosa tersebut menerima hukumanyang kurang adil (komponen

afektif)sehingga berniat untuk melakukan proteskepada pemerintah (komponen

tingkahlaku).

2.2.1Komponen Sikap

Sikap memiliki tiga komponen dasar,yaitu kognitif, afektif (atau

emosional) dankonatif (atau behavioral). Seperti yangdikatakan McGuire bahwa

manusiamemiliki tiga eksistensi berdasarkankondisinya yaitu pengetahuan,

perasaan dan tindakan merupakan lanjutan pemikiransebagaimana yang

dikemukakan para filsuf.Oskamp mengatakan kognisi, afeksi dantingkah laku

telah digunakan untuk merujukpada tiga komponen yang disebut sikap(dikutip

oleh wirawan dalam Azwar. 2007).

Menurut Junaidi (2011)komponen kognitif (komponenperseptual)

merupakan komponen yangberkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan,

yaitu hal-hal yang berhubungandengan bagaimana orang mempersepsiterhadap

obyek sikap.Komponen afektif (komponenemosional) merupakan komponen

yangberhubungan dengan rasa senang atau rasatidak senang terhadap obyek sikap.

Rasasenang merupakan hal yang positif,sedangkan rasa tidak senang merupakan

halyang negatif. Komponen ini menunjukkanarah sikap, yaitu positif dan

negatif.Komponen kognisi dan afektifkonsisten satu sama lain, maka tidaklah

penting mana yang lebih menonjol,keduanya akan berkorelasi dengan tingkahlaku

apabila komponen afektif sama-samamenonjol.

Page 16: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

15

Komponen konatif (komponenperilaku atau action component),

yaitukomponen yang berhubungan dengankecenderungan bertindak terhadap

objeksikap. Komponen ini menunjukkanintensitas sikap, yaitu menunjukkan

besarkecilnya kecenderungan bertindak atauberperilaku seseorang terhadap objek

sikap(Junaidi, 2011).

Dengan mengetahui kognisi danperasaan seseorang terhadap suatu

objeksikap tertentu, maka akan dapat diketahuikecenderungan perilakunya. Sikap

tidak dapat dilihat secara langsung, sikapseseorang terhadap obyek akan tampak

jikaseseorang melihatnya melalui ketigakomponen sikap tersebut. Ketiga

komponen sikap cenderungkonsisten satu sama lain. Hal ini berarti,sebuah

perubahan dalam satu komponensikap, cenderung akan memicu perubahanpula di

kedua komponen lainnya (Wood, & Boyd, 2005).

2.2.2Ciri-ciri Sikap

Seperti telah dipaparkansebelumnya bahwa sikap merupakan faktoryang

ada di dalam diri manusia yang dapatmendorong atau menimbulkan

perilakutertentu. Adapun menurut Gerungan (2007)beberapa ciri-ciri sikap.

1. Sikap itu tidak dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajarinya

sepanjangperkembangan orang itu dalam hubungandengan objeknya. Sifat ini

membedakannyadengan sifat motif-motif biogenesis sepertilapar, haus,

kebutuhan akan istirahat, danlain-lain penggerak kegiatan manusia

yangmenjadi pembawaan baginya, dan yangterdapat padanya sejak dilahirkan.

2. Sikap itu dapat berubah-ubah, karena itusikap dapat berubah pada seseorang

bilaterdapat keadaan–keadaan dan syarat-syarattertentu yang mempermudah

Page 17: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

16

berubahnyasikap pada orang itu. Akan tetapi meskipunsikap dapat berubah-

ubah, sikap itu masihmempunyai kecenderungan stabil.

3. Sikap itu tidak berdirisendiri, tetapi senantiasa mengandung relasitertentu

terhadap suatu obyek. Dengan katalain, sikap itu terbentuk, dipelajari

atauberubah senantiasa berkenaan dengansederetan obyek-obyek serupa.

Sebagaicontoh, mungkin terdapat sikap tidak hanyaterhadap orang tertentu

saja, tetapi terhadapseluruh golongan atau bangsa yang diwakilioleh orang

tersebut. Bukan saja “Si Xadalah orang yang rajin”, tetapi “Sukubangsa orang

X adalah bangsa yang rajinbekerja.

4. Sikap mempunyai segisegi motivasidansegi-

segiperasaan.Sifatinilahyangmembedakansikapdarikecakapan-kecakapanatau

pengetahuanpengetahuanyangdimilikiorang.

2.2.3 Faktor-faktor yang MempengaruhiPembentukan Sikap

Sikap timbul karena ada stimulus.Pembentukan sikap tidak terjadi

dengansendirinya. Menurut Ahmadi (2006) adabeberapa hal yang penting

dalampembentukan sikap yang diperhatikandalam masa adolesens yaitu adalah

sebagai berikut:

a. Kelompok Keluarga, dalam hal ini keluarga mempunyai perananbesar dalam

membentuk sikap putraputrinya. Sebab keluargalah sebagaikelompok primer

bagi anak merupakanpengaruh yang dominan.

b. Kelompok sebaya.Kelompok ini merupakan bagian pentingdari kehidupan

berinteraksi yang mampu mempengaruhi perkembangan sikapseseorang.

Page 18: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

17

Karena rasa ingin sebanding,ingin diterima dan menjadi bagian darikelompok

sebaya, hal itu akan membentuk sikap seseorang.

c. Kelompok yangmeliputi lembaga pendidikan sepertisekolah, lembaga

keagamaan. Sementaraorang berpendapat bahwa mengajarkansikap adalah

merupakan tanggung jawaborang tua. Tetapi tidaklah demikian

halnya.Lembaga sekolah pun memiliki tugas puladalam membina sikap ini.

Dengan demikianlembaga pendidikan formal dalam hal ini sekolah memiliki

tugas untuk membina danmengembangkan sikap anak didik menujukepada

sikap yang pendidik harapkan. Padahakikatnya tujuan pendidikan

adalahmengubah sikap anak didik ke arah tujuanpendidikan.

d. Media massa sepertitelevisi, radio, majalah, dan surat kabarmerupakan sarana

komunikasi yangmempunyai pengaruh besar dalampembentukan opini dan

kepercayaan orang.Media massa mempunyai tugas pokokuntuk menyampaikan

informasi kepadamasyarakat. Media massa juga membawapesan-pesan yang

berisi sugesti yang dapatmengarahkan opini seseorang. Informasibaru

mengenai sesuatu hal yang diterima oleh seseorang dapat menjadikan

landasankognitif baru bagi terbentuknya sikapterhadap hal tersebut. Pesan-

pesan sugestifyang dibawa oleh informasi tersebut,apabila cukup kuat, akan

memberi dasarafektif dalam menilai sesuatu hal sehinggaterbentuklah arah

sikap tertentu.

(Walgito dalam Junaidi, 2011) mengatakan bahwaobyek sikap akan

dipersepsi oleh individu,dan hasil persepsi akan dicerminkan dalamsikap yang

diambil oleh individu yangbersangkutan. Dalam mempersepsi obyeksikap,

Page 19: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

18

individu akan dipengaruhi olehpengetahuan, pengalaman, cakrawala,keyakinan,

proses belajar, dan hasil prosespersepsi ini akan merupakan pendapat

ataukeyakinan individu mengenai objek sikap,dan ini berkaitan dengan segi

kognitif.Afeksi akan mengiringi hasil kognitifterhadap objek sikap sebagai

aspekevaluatif, yang dapat bersifat positif atau negatif. Hasil evaluasi aspek afeksi

akanmengait segi konatif, yaitu merupakankesiapan untuk memberikan

responterhadap objek sikap, kesiapan untukbertindak, kesiapan untuk

berperilaku.Keadaan lingkungan akan memberikanpengaruh terhadap objek sikap

maupunpada individu yang bersangkutan.

2.2.4.Fungsi Sikap

Sikap dapat mencakup jangkauantopik dan masalah yang luas.

Walaupunmempelajari sikap itu tidak terlalu sukar,tetapi situasinya sendiri pada

dasarnyakompleks. Serangkaian sikap cenderungsaling berhubungan, karena itu

siapapunyang ingin mengubah sikap harusmengenali saling keterkaitan

tersebut(Azwar, 2007).

Menurut Ahmadi (2006) terdapatbeberapa fungsi sikap adalah sebagai

berikut:

1. Sikapberfungsi sebagai alat untuk menyesuaikandiri. Bahwa sikap adalah

sesuatu yangbersifat communicable, artinya sesuatuyang mudah menjalar,

sehingga mudah bilamenjadi milik bersama. Karena itu sesuatugolongan yang

mendasarkan ataskepentingan bersama dan pengalamanbersama biasanya

ditandai oleh adanyasikap anggotanya yang sama terhadapsesuatu obyek.

Sehingga dengan demikiansikap bisa menjadi rantai penghubung antara orang

Page 20: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

19

dengan kelompoknya ataudengan anggota kelompoknya yang lain.Oleh karena

itu anggota-anggota kelompokyang mengambil sikap yang sama

terhadapobyek tertentu dapat meramalkan tingkahlaku terhadap anggota-

anggota lainnya.

2. Sikap berfungsi sebagai alatpengatur tingkah laku. Pada umumnyatingkah laku

anak kecil merupakan aksiaksiyang

spontanterhadapsekitarnya.Antaraperangsangdanreaksitakadapertimbangan,teta

pipadaanak

dewasadanyangsudahlanjutusianyaperangsangitupadaumumnyatidakdiberireak

sisecaraspontan,akantetapiterdapatproses secarasadaruntukmenilaiperangsang-

perangsangitu.Jadi antaraperangsangdan reaksiterdapat

sesuatuyangdisisipkannyayaitusesuatuyangberwujudpertimbangan-

pertimbanganatau penilaian-penilaianterhadapperangsangitu

sebenarnyabukanhal yang berdiri sendiri, tetapi merupakansesuatu yang erat

hubungannya dengan citacitaorang,tujuan hiduporang, peraturan-

peraturankesusilaanyangadadalammasyarakat,keinginan-

keinginanpadaorangitudan sebagainya.

3. Sikap berfungsi sebagai alatpengatur pengalaman-pengalaman. Dalamhal ini

perlu dikemukakan bahwa manusiadi dalam menerima pengalaman-

pengalamandari luar sikapnyatidak pasif,tetapi diterima secara aktif, artinya

semua pengalaman yang berasal dari luar itu tidaksemuanya dilayani oleh

manusia, tetapimanusia memilih mana yang perludan mana yang tidak perlu

dilayani. Jadisemua pengalaman ini diberi penilaian.

Page 21: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

20

4. Sikap berfungsi sebagaipernyataan kepribadian. Sikap seringmencerminkan

pribadi seseorang. Inisebabnya sikap tidak pernah terpisah daripribadi yang

mendukungnya. Oleh karenaitu dengan melihat sikap-sikap pada obyek-

obyektertentu,sedikitbanyakorangdapatmengetahuipribadiorangtersebut.

Apabila akan mengubah sikapseseorang, maka harus mengetahui keadaanyang

sesungguhnya daripada sikap orangtersebut dan dengan mengetahui

keadaansikap akan mengetahui pula mungkintidaknya sikap tersebut diubah

dan bagaimana cara mengubahnya sikap-sikaptersebut.

2.3 Kebersihan Lingkungan

Pengertian Lingkungan Menurut A.L. Slamet Riyadi (2001) adalah

”Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup

beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak dpt diduga

ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu.”

Pengertian dari Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau sekitar

mahluk hidup. Para ahli lingkungan memberikan definisi bahwa Lingkungan

(enviroment atau habitat) adalah suatu sistem yang kompleks dimana berbagai

faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan masyarakat tumbuh-

tumbuhan. Menurut Ensiklopedia Kehutanan menyebutkan bahwa Lingkungan

adalah jumlah total dari faktor-faktor non genetik yang mempengaruhi

pertumbuhan dan reproduksi pohon. Ini mencakup hal yang sangat luas, seperti

tanah, kelembaban, cuaca, pengaruh hama dan penyakit, dan kadang-kadang

intervensi manusia.

Page 22: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

21

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya,

debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan

proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga

berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya (WHO,

2006).

Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik.

Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat,

tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman

penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi

kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan

memakai pakaian yang bersih.

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja,

dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara

melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci

peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok),

membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan

lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan

membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.

Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang

dilakukan manusia.Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah

di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan

kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu.

Page 23: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

22

Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari

kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu kesehatan

dan pencegahan. Yang dimaksud dengan kebersihan lingkungan adalah

menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang berbagai

penyakit seperti demam berdarah, muntaber dan lainnya. Ini dapat dicapai dengan

menciptakan suatu lingkungan yang bersih indah dan nyaman.

Kebersihan akan lebih menjamin kebersihan seseorang dan menyehatkan.

Kebersihan tidak sama dengan kemewahan, kebersihan adalah usaha manusia agar

lingkungan tetep sehat terawat secara kontinyu.Bila sudah terbiasa menjaga

kebersihan maka jika melihat tempat yang tidak bersih perlu segera kita bersihkan

agar hilang dari pandangan mata. Semakin banyak kotoran yang dibiarkan

menumpuk semakin tidak baik untuk dilihat yang lebih bahaya lagi akan

mendatangkan berbagai penyakit atau wabah di sekitarnya (Riyadi, 2001).

Kita harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena

menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat

menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat.

Manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara lain:

1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.

2. Lingkungan menjadi lebih sejuk.

3. Bebas dari polusi udara.

4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.

5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.

Page 24: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

23

Masih banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan, maka dari

itu kita harus menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah

kita sendiri misalnya rajin menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan

rumah kita, membuang sampah pada tempatnya, pokoknya masih banyak lagi.

Lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan

bertanggungjawab akan kebersihan lingkungan, karena hal itu harus ditanamkan

sejak dini, di sekolah pun kita diajarkan untuk selalu hidup bersih.

2.4 Terminal

Dalam pencapaian pembangunan nasional peranan transportasi memiliki

posisi yang penting dan strategi dalam pembangunan, maka perencanaan dan

pengembangannya perlu ditata dalam satu kesatuan sistem yang terpadu. Untuk

terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib maka

ditempat-tempat tertentu perlu dibangun dan diselenggarakan terminal.

Berdasarkan petunjuk teknik lalu lintas angkutan jalan (Juknis LLAJ,

1995), Terminal Transportasi merupakan:

1. Titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai

pelayanan umum.

2. Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian lalu lintas.

3. Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk

melancarkan arus penumpang dan barang.

4. Unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi kehidupan

kota.

2.4.1 Fungsi Terminal

Page 25: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

24

Berdasarkanpetunjuk teknik lalu lintas angkutan jalan ( Juknis LLAJ,

1995), Fungsi Terminal Angkutan Jalan dapat ditinjau dari 3 unsur:

1. Fungsi Terminal bagi penumpang, adalah untuk kenyamanan menunggu,

kenyamanan perpindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda atau

kendaraan lain, tempat fasilitas-fasilitas informasi dan fasilitas parkir

kendaraan pribadi.

2. Fungsi terminal bagi pemerintah, adalah dari segi perencanaan dan manajemen

lalu lintas untuk menata lalulintas dan angkutan serta menghindari dari

kemacetan, sumber pemungutan retribusi dan sebagai pengendali kendaraan

umum.

3. Fungsi terminal bagi operator/pengusaha adalah pengaturan operasi bus,

penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak bus dan sebagai fasilitas

pangkalan.

2.4.2Jenis Terminal

Berdasarkanpetunjuk teknik lalu lintas angkutan jalan ( Juknis LLAJ,

1995), Terminal dibedakan berdasarkan jenis angkutan, menjadi:

1. Terminal Penumpang, adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan

menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar

moda transportasi serta pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan

umum.

2. Terminal Barang, adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan

membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra dan/atau antar moda

transportasi.

Page 26: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

25

2.4.3Ketentuan Mengenai Terminal AngkutanPenumpang

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No 31/1995, Terminal

penumpang berdasarkan fungsi pelayanannya dibagi menjadi:

1. Terminal penumpang tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.

2. Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan

pedesaan.

3. Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan pedesaan.

2.4.4Persyaratan Lokasi Terminal

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No 31/1995, Penentuan

lokasi terminal penumpang harus memperhatikan:

1. rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan bagian dari rencana umum

jaringan transportasi jalan.

2. rencana umum tata ruang

3. kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal

4. keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda.

5. kondisi topografi, lokasi terminal.

6. kelestarian lingkungan.

a. Persyaratan Lokasi Terminal Tipe A

1. Terletak di Ibukota Propinsi, Kotamadya atau Kabupaten dalam jaringan trayek

antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara.

Page 27: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

26

2. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas IIIA.

3. Jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di

Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya. Luas lahan

yang tersedia sekurang-kurangnya 5 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera, dan 3 ha di pulau lainnya.

4. Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal, sekurang-

kurangnya berjarak 100 meter di Pulau Jawa dan 50 meter di pulau lainnya.

b. Persyaratan Lokasi Terminal Tipe B

1. Terletak di Kotamadya atau Kabupaten dan dalam jaringan trayek angkutan

kota dalam propinsi.

2. Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya

kelas IIIB.

3. Jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal tipe A

sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa, 30 km di Pulau lainnya.

4. Tersedia luas lahan sekuarng-kurangnya 3 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera, dan 2 ha di pulau lainnya.

5. Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal, sekurang-

kurangnya berjarak 50 meter di Pulau Jawa dan 30 meter di pulau lainnya.

c. Persyaratan Lokasi Terminal Tipe C

1. Terletak di dalam wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II dan dalam jaringan

trayek angkutan pedesaan..

2. Terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi IIIA.

Tersedia lahan yang sesuai dengan permintaan angkutan.

Page 28: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

27

3. Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal, sesuai

kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas di sekitar Terminal.

2.4.5Kriteria Pembangunan Terminal

Pembangunan Terminal dilengkapi (http://kardady.wordpress.com, 2010)

dengan:

1. Rancang bangun terminal

2. Analisis dampak lalu lintas

3. Analisis mengenai dampak lingkungan

Dalam rancang bangun Terminal penumpang harus memperhatikan:

1. Fasilitas penumpang yang disyaratkan.

2. Pembatasan yang jelas antara lingkungan kerja Terminal dengan lokasi

peruntukkan lainnya, misalnya pertokoan, perkantoran, sekolah dan

sebagainya.

3. Pemisahan antara lalu lintas kendaraan dan pergerakan orang di dalam

Terminal.

4. Pemisahan yang jelas antara jalur angkutan antar kota antar propinsi, angkutan

antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Manajemen

lalu lintas di dalam Terminal dan di daerah pengawasan Terminal.

2.4.6Kriteria Perencanaan Terminal

Sirkulasi lalu lintas adalah jalan masuk dan keluar kendaraan harus

lancar, dan dapat bergerak dengan mudah. Jalan masuk dan keluar calon

penumpang kendaraan umum harus terpisah dengan keluar masuk

Page 29: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

28

kendaraan.Dalam (http://kardady.wordpress.com, 2010) Kendaraan di dalam

Terminal harus dapat bergerak tanpa halangan yang tidak perlu. Sistem sirkulasi

kendaraan di dalam Terminal ditentukan berdasarkan:

a. Jumlah arah perjalanan

b. Frekuensi perjalanan

c. Waktu yang diperlukan untuk turun/naik penumpang

Sistem sirkulasi ini juga harus ditata dengan memisahkan jalur

bus/kendaraan dalam kota dengan jalur bus angkutan antar kota

(http://kardady.wordpress.com, 2010).

Fasilitas utama Terminal yang terdiri dari:

1. Jalur pemberangkatan kendaraan umum

2. Jalur kedatangan kendaraan umum

3. Tempat tunggu kendaraan umum

4. Tempat istirahat sementara kendaraan umum

5. Bangunan kantor terminal

6. Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar, menara pengawas, loket

penjualan karcis, rambu-rambu dan papan informasi, yang memuat petunjuk

jurusan, tarif, dan jadwal perjalanan, pelataran parkir kendaraan pengantar dan

taksi.

7. Kamar kecil/toilet

8. Mushalla

9. Kios/kantin

10. Ruang pengobatan

Page 30: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

29

11. Ruang infromasi dan pengaduan telepon umum

12. Tempat penitipan barang

13. Taman

14. Kegiatan sirkulasi penumpang, pengantar, penjemput, sirkulasi barang dan

pengelola terminal.

15. Macam tujuan dan jumlah trayek, motivasi perjalanan, kebiasaan penumpang

dan fasilitas penunjang

Fasilitas penunjang sebagai fasilitas pelengkap dalam pengoperasian

terminal (http://kardady.wordpress.com, 2010), antara lain:

a. Turun naik penumpang dan parkir bus harus tidak mengganggu kelancaran

sirkulasi bus dan dengan memperhatikan keamanan penumpang.

b. Luas bangunan ditentukan menurut kebutuhan pada jam puncak berdasarkan

kegiatan adalah:

c. Tata ruang dalam dan luar bangunan Terminal harus memberikan kesan yang

nyaman dan akrab.

Luas pelataran parkir Terminal tersebut di atas ditentukan berdasarkan

kebutuhan pada jam puncak berdasarkan:

1. Frekuensi keluar masuk kendaraan

2. Kecepatan waktu naik/turun penumpang

3. Kecepatan waktu bongkar/muat barang

4. Banyaknya jurusan yang perlu di tampung dalam sistem jalur

Sistem parkir kendaraan di dalam Terminal harus ditata sedemikian rupa

sehingga rasa aman, mudah dicapai, lancar dan tertib. Ada beberapa jenis sistem

Page 31: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

30

tipe dasar pengaturan platform, teluk dan parkir (http://kardady.wordpress.com,

2010) adalah:

a. Membujur, dengan platform yang membujur bus memasuki teluk pada ujung

yang satu dan berangkat pada ujung yang lain. Ada tiga jenis yang dapat

digunakan dalam pengaturan membujur yaitu satu jalur, dua jalur, dan shallow

saw tooth.

b. Tegak lurus, teluk tegak lurus bus-bus diparkir dengan muka menghadap ke

platform, maju memasuki teluk dan berbalik keluar. Ada beberapa jenis teluk

tegak lurus ini yaitu tegak lurus terhadap platform dan membentuk sudut

dengan platform.

2.4.7Alternatif Standar Terminal

Terminal penumpang berdasarkan tingkat pelayanan yang dinyatakan

dengan jumlah arus minimum kendaraan per satu satuan waktu mempunyai ciri-

ciri (http://kardady.wordpress.com, 2010) sebagai berikut:

a. Terminal tipe A 50 -100 kendaraan/jam

b. Terminal tipe B 25 – 50 kendaraan /jam

c. Terminal tipe C 25 kendaraan/jam

2.4.8Luas Terminal Penumpang

Untuk masing-masing tipe Terminal memiliki luas berbeda,

tergantungwilayah dan tipenya, dengan ketentuan ukuran minimal

(http://kardady.wordpress.com, 2010):

a. Untuk Terminal tipe A di pulau Jawa dan Sumatra seluas 5 Ha, dan di pulau

lainnya seluas 3 Ha.

Page 32: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

31

b. Untuk Terminal penumpang tipe B di pulau Jawa dan Sumatra seluas 3 Ha, dan

dipulau lainnya seluas 2 Ha.

c. Untuk Terminal tipe C tergantung kebutuhan.

A. Akses

Akses jalan masuk dari jalan umum ke Terminal, berjarak minimal:

1. Untuk Terminal tipe A di pulau Jawa 100 m dan di pulau lainnya 50 m,

2. Untuk Terminal penumpang tipe B di pulau Jawa 50 m dan di pulau lainnya 30

m,

3. Untuk Terminal penumpang tipe C sesuai dengan kebutuhan.

B. Penentuan Lokasi

Penentuan lokasi dan letak Terminal penumpang dilaksanakan oleh:

1. Direktur Jenderal setelah mendengar pendapat Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I, untuk Terminal penumpang tipe A,

2. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I setelah mendapat persetujuan Direktur

Jenderal, untuk Terminal penumpang tipe B,

3. Bupati Kepala Daerah/Walikotamadya daerah Tingkat II setelah mendapat

persetujuan dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I terminal penumpang tipe

C.

C. Daerah kewenangan/pengelolaan Terminal

Daerah kewenangan/pengelolaan Terminal terdiri dari:

1. Daerah lingkungan kerja Terminal, merupakan daerah yang diperuntukkan

untuk fasilitas utama dan fasilitas penunjang Terminal,

Page 33: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

32

2. Daerah pengawasan Terminal, adalah daerah di luar daerah lingkungan kerja

Terminal yang diawasi oleh petugas Terminal untuk menjamin kelancaran arus

lalu lintas di sekitar Terminal.

D. Penyelenggaraan Terminal penumpang

Penyelenggaraan Terminal penumpang meliputi kegiatan pengelolaan,

pemeliharaan dan penertiban Terminal. Kewenangan pengelolaan Terminal

berada pada Pemerintah Daerah Tingkat II dengan Dinas LLAJ sebagai

penyelenggara, sedang Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebagai

pembinanya.

E. Pengelolaan Terminal

Pengelolaan Terminal penumpang yang harus dilakukan adalah meliputi

kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pengoperasian Terminal.

F. Perencanaan

Kegiatan perencanaan Terminal meliputi:

1. penataan pelataran Terminal menurut rute atau jurusan,

2. penataan fasilitas penumpang,

3. penataan fasilitas penunjang Terminal,

4. penataan arus lalu lintas di daerah pengawasan Terminal,

5. penyajian daftar rute perjalanan dan tarif angkutan,

6. penyusunan jadwal perjalanan berdasarkn kartu pengawasan,

7. pengaturan jadwal petugas di Terminal,

8. evaluasi sistem pengoperasian Terminal.

G. Pelaksanaan Pengoperasian Terminal

Page 34: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

33

Kegiatan pelaksanaan pengoperasian Terminal penumpang meliputi:

1. pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum di dalam Terminal,

2. pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan menurut jadwal yang

telah ditetapkan,

3. pemungutan jasa pelayanan Terminal penumpang,

4. pemberitahuan tentang pemberangkatan dan kedatangan kendaraan umum

kepada penumpang,

5. pengaturan arus lalu lintas didaerah pengawasan Terminal.

H. Pengawasan Pengoperasian Terminal

Kegiatan pengawasan pengoperasian, Terminal penumpang meliputi:

1. pemantauan pelaksanaan tarif,

2. pemeriksaan kartu pengawasan dan jadwal perjalanan,

3. pemeriksaan kendaraan yang secara jelas tidak memenuhi kelaikan jalan,

4. pemeriksaan batas kapasitas muatan yang diijinkan,

5. pemeriksaan pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa angkutan,

6. pencatatan dan pelaporan pelanggaran yang terjadi,

7. pemeriksaan kewajiban pengusaha angkutan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku,

8. pemantauan pemanfaatan Terminal serta fasilitas penunjang sesuai dengan

peruntukkannya,

9. pencatatan jumlah kendaraan dan penumpang yang datang dan berangkat.

I. Pemeliharaan Terminal

Page 35: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

34

Terminal penumpang harus senantiasa dipelihara sebaik-baiknya untuk

menjamin agar Terminal tetap bersih, teratur, tertib, rapi serta berfungsi

sebagaimana mestinya. Pemeliharaan Terminal meliputi:

1. menjaga kebersihan bangunan beserta perbaikannya,

2. menjaga kebersihan pelataran Terminal, perawatan tanda-tanda dan

perkerasan pelataran,

3. merawat saluran-saluran air yang ada,

4. merawat instalasi listrik dan lampu-lampu penerangan,

5. menjaga dan merawat alat komunikasi,

6. menyediakan dan merawat sistem hidrant atau alat pemadam kebakaran

lainnya yang siap pakai.

Untuk keperluan pemeliharaan Terminal sebagaimana dimaksud diatas,

harus dialokasikan anggaran pemeliharaan Terminal.

Page 36: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

35

2.4.9Tipelogi Terminal

Secara tabelaris tipologi terminal dapat disarikan menjadi (http://

kardady. wordpress. com, 2010) sebagai berikut:

Tabel 1. Tipelogi TerminalKetentuan Tipe A Tipe B Tipe CFungsi Terminal(KM 31 TH 1995)pasal 2

Melayani kendaraan umumuntuk angkutan antar kotaprovinsi dan atau angkutanlintas batas Negara,angkutan antar kota dalamprovinsi, sngkutan kota danangkutan pedesaan.

Melayani kendaraan umumuntuk angkutan antar kotadalam provinsi, angkutankota dan angkutanperdesaan.

Melayani angkutanperdesaan.

Fasilitas Terminal (KM 31 TH 1995)pasal 3

a. Jalur pemberangkatan dankedatangan.

b. Tempat parkerc. Kantor Terminald. Tempat tunggue. Menara pengawasf. Loket penjualan karcisg. Rambu-rambu dan papan

informasih. Pelataran parker pengantar

atau taksi

a. Jalur pemberangkatandan kedatangan

b. Tempat parkirc. Kantor terminald. Tempat tunggue. Menara pengawasf. Loket penjualan karcisg. Rambu-rambu dan

papan informasih. Pelaataran parker

pengantar atau taksi

a. Jalurpemberangkatandan kedatangan

b. Kantor terminalc. Tempat tunggud. Rambu-rambu dan

papan informasi

Lokasi Terminal(KM 31 TH 1995)pasal 11,12 dan 13

a. Terletak dalam jaringantrayek antar kota, antarprovinsi atau antarangkutan lintas batasNegara.

b. Terletak dijalan arteridengan kelas jalansekurang-kurangnya kelasIIIA.

c. Jarak antar dua Terminalpenumpang tipe Asekurang-kurangnya 20KM.

d. Luas lahan yang tersediasekurang-kurangnya 5 ha

e. Mempunyai akses jalanmasuk atau jalan keluardari Terminal dengan jaraksekurang-kurangya 100 m.

a. Terletak dalam jaringantrayek antar kota dalamprovinsi.

b. Terletak dijalan arteridengan kelas jalansekurang-kurangyakelas IIIB.

c. Jarak antar duaTerminal penumpangtipe A

d. Luas lahan yangtersedia sekurang-kurangnya 3 ha.

e. Mempunyai akses jalanmasuk atau jalan keluardari Terminal denganjarak sekurang-kurangnya 50 m.

a. Terletak didalamwilayah kabupatendan dalam trayekperdesaan.

b. Terletak dijalanarteri dengan kelasjalan sekurang-kurangnya kelasIIIC.

c. Luas lahan yangtersedia sesuaidengan permintaanangkutan.

d. Mempunyai aksesjalan masuk ataujalan keluar dariTerminal sesuaidengan kebutuhan..

Instansi penetaplokasi Terminal(KM 31 TH 1995)

Dirjen Hubdar mendengarpendapat Gubernur dankepala Kanwil DepHub

Gubernur setelahmendengar pendapat dankepala Kanwil DepHub

Bupati setelahmendengar pendapatdan kepala Kanwil

Page 37: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

36

pasal 14 setempat. dan pendapat persetujuandari Dirjen.

DepHub dan mendapatpersetujuan dariGubernur.

Ketentuan Tipe A Tipe B Tipe CPenyelenggraTerminal (KM 31TH 1995) pasal 17

Direktorat Jenderal Gubernur Bupati

2.5 Kerangka Teoritis

Kerangka teori ini disimpulkan berdasarkan tinjauan kepustakaan diatas

(Notoatmodjo, 2003) yaitu:

Faktor Predisposisi

1. Pengetahuan

2. Sikap

Faktor pendukung

1. Pendidikan

2. Usia

3. Informasi

4. Kelompok keluarga

5. kelompok sebaya

Faktor pendorong

1. Sosio Ekonomi

2. Media masa

Gambar 1 Kerangka Teori

Kebersihan

lingkungan di

Terminal

Page 38: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

37

2.6 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependent

1. Pengetahuan

2. Sikap

Gambar 2. Kerangka Konsep

Kebersihan

lingkungan di

Terminal

Page 39: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Analitik dengan pendekatan Cross Sectional,

dimana variabel bebas dan terikat diteliti pada saat yang bersamaan saat

penelitian(Notoatmodjo, 2005).Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk

mengetahui bagaimana Pengaruh Pengetahuan dan Sikap terhadap Kebersihan

Lingkungan di Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya (ABDYA).

3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakandi Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh

Barat Daya pada bulan 26 Mei hingga 19 Juni 2014.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1.Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang

membutuhkan jasa Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya, yang

jumlahnya ± 100 orang konsumen.

3.3.2Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang terdiri dari beberapa anggota

populasi, dikarenakan jumlah populasi ± 100 orang konsumen, maka jumlah

sampel dapat ditentukan dengan menggunakan metode accidental samplingyaitu

38

Page 40: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

39

pengambilan sampel dilakukan dengan tidak secara sengaja, atau secara kebetulan

(Tatang, M. Arimin, 2011).

Jadi jumlah keseluruhan yang diambil adalah sebanyak 50orang

responden, teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Dalam

penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak Aparatur

Terminal Blang Pidie serta masyarakat sekitar Terminal Blang Pidie.

3.4. Jenis Data

1. Data Primer secara Langsung

Data yang diperoleh dari peninjauan langsung kelapangan melalui

wawancara dan observasi dengan menggunakan kuisioner dan checklist

yang telah disusun sebelumnya.

2. Data Sekunder secara Tidak Langsung

Data yang diperoleh dari di sekitar Terminal Blang Pidie Kabupaten

Aceh Barat Daya.

Page 41: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

40

3.5. Definisi OperasionalTabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Bebas (Independent)

NO Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1 Pengetahuan Hasil tahu Wawancara Kuisioner 1. Baik Ordinalkonsumen 2. Tidakterhadap BaikkesehatanlingkunganTerminal

2 Sikap respon Wawancara Kuisioner 1. Baik Ordinalkonsumen 2. Tidakterhadap Baikkesehatanlingkunganterminal

Variabel Terikat(Dependent)

1 Kebersihan Keadaan Wawancara Kuisioner 1. Bersih OrdinalLingkungan bebas dari 2. Tidak

kotorantermasukbersih diantaranya debu,sampah danbau yang adadi Terminal

3.6. Aspek Pengukuran Variabel

Aspek pengukuran yang digunakan dalam pengukuran variabel dalam

penelitian ini adalah skala Guddman yaitu memberi skor dari nilai tertinggi ke

nilai terendah berdasarkan jawaban responden (Notoatmodjo, 2007.).

1. Pengetahuan

Baik: jika responden mendapat skor nilai > 5

Tidak baik: jika responden mendapat skor nilai ≤5

Page 42: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

41

2. Sikap

Baik: jika responden mendapat skor nilai >5

Tidak baik: jika responden mendapat skor nilai ≤5

3. Kebersihan Lingkungan

Bersih : jika jawaban responden menunjukkan kebersihan dan keshatan

lingkungan yang baik atau responden mendapat skor nilai > 5

Tidak Bersih:jika jawaban responden menunjukkan tidak adanya kebersihan

dan keshatan lingkungan yang baik atau responden mendapat skor nilai ≤5

3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1.Analisis Univariat

Analisis Univariat dilakukan untuk mendapat data tentang distribusi

frekuensi dari masing-masing variabel, kemudian data ini di sajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi.

3.7.2.Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hipotesis dengan menentukan

hubungan antara variabel independen (variabel bebas) dengan variabel dependen

(variabel terikat) dengan menggunakan uji statistik Chi-square (X2) (Budiarto,

2006).

Kemudian untuk mengamati derajat hubungan antara variabel tersebut

akan di hitung nilai odd ratio (OR). Bila tabel 2 x 2, dan tidak ada nilai E

(harapan) < 5, maka yang digunakan adalah “Countiuty Corecction (a)”

Page 43: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

42

Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan computer untuk

membuktikan yaitu dengan ketentuan pvalue< 0,05 ( H0 ditolak ) sehingga

disimpulkan ada hubungan yang bermakna.

Menurut Sutanto ( 2007 ) aturan yang berlaku pada Chi Square adalah

sebagai berikut :

1. Bila pada 2 x 2 dijumpai nilai Expected (harapan) kurang dari 5, maka

yang digunakan adalah “Fisher’s Exact Test”

2. Bila tabel 2 x 2, dan tidak ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai

sebaliknya “Contiuty Correction (a)”

3. Bila tabelnya lebih dari 2 x 2, misalnya 3 x 2, 3 x 3 dsb, maka digunakan

uji ‘’ pearson chi square’’

4. Uji ‘’ likelihood Ratio’’, biasanya digunakan untuk keperluan lebih

spesifik , misalnya analisis stratifikasi pada bidang epidemiologi dan juga

untuk mengetahui hubungan linier dua variabel katagorik ,sehingga kedua

jenis ini jarang digunakan.

Page 44: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya berdiri pada tahun

1980 pada saat Kabupaten Aceh Selatan sebelum pemekaran hingga tahun 2003.

Pada tahun 2003 terjadi pemekaran daerah sehingga adanya Kabupaten Aceh

Barat Daya (ABDYA) dan sudah banyak mengalami bermacam perkembangan

yaitu telah adanya tempat naik turun penumpang, mushala, 2 toilet yang layak

untuk pria dan wanita, 4 warung nasi dan 6 warung mie, dan 4 kios kelontong.

Terminal Blang Pidie masih termasuk terminal mini dan belum mencapai Tipe A,

B dan C.

Luas Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya yaitu 3.150 x

456 m yang terletak di antara desa Geuleumbang Payong dengan Desa Kuta Tuha

Kecamatan Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya.Jumlah perusahaan angkutan

di Terminal Blang Pidie tahun 2014 adalah 19 perusahaan loket yaitu:

1. CV. Mandala Putra,

2. CV. Hasbela,

3. CV. Mentari Tour,

4. CV. Putri Kembar,

5. CV. Anugrah,

6. CV. Labuhan Raya,

7. CV. Kurnia,

8. P.O Kaset,

9. CV. Nusintra,

43

Page 45: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

44

10. CV. Mulia Wisata,

11. CV. Sempati Star,

12. CV. Harapan Indah,

13. CV. Flamboyan Tour,

14. CV. Abya Perdana,

15. CV. Roda Mas,

16. CV. Primadona,

17. CV. Raja Kluet,

18. CV. Abdya Mandiri, dan

19. CV. Widuri Utama.

Struktur Organisasi Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya

dapat dilihat pada gambar struktur dibawah ini:

Kepala TerminalAzhari Jas, SE

NIP. 19720323 200901 1 006

Kelompok Jabatan Fungsional- Orang yang punya skill/ teknis- Orang yang memiliki sertifikat di

DISHUB

Gambar 3.Struktur Organisasi Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya.

4.2 Hasil Penelitian

Kepala SUBBAG. Tata Usaha

Petugas KeuanganBisma Isma

NIP. 19761022 200701 1 009

Petugas ADM. Dan PelaporanKhairunas

NIP. 19770112 200701 003

Page 46: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

45

4.2.1 Analisis Univariat

Sebelum dilakukannya analisis bivariat untuk meihat hubungan antar

variabel maka terlebih dahulu dibuat analisi univariat dengan tabel distribusi

frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti:

1. Pengaruh Jenis Kelamin

Tabel 2. Distribusi frekuensijenis kelaminresponden tentangkebersihanlingkungan di terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Dayatahun 2014

NO Faktor Jenis Kelamin Frekuensi %

1 Laki-laki 37 742 Perempuan 13 26Total 50 100Sumber: dari data primer (diolah tahun 2014)

Dari tabel 2. diketahui bahwa responden berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 37 orang (74%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 13

orang (26%).

2. Pengaruh pendidikan

Tabel 3. Distribusi frekuensipendidikanresponden tentangkebersihan lingkungandi terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2014

NO Faktor Pendidikan Frekuensi %

1 SD 14 282 SMP 8 163 SMA 20 404 S1 6 125 S3 2 4Total 50 100Sumber: dari data primer (diolah tahun 2014)

Dari tabel 3. diketahui bahwa responden yang berpendidikan SD

sebanyak 14 orang (28%), yang berpendidikan SMP sebanyak 8 orang (16%),

Page 47: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

46

yang berpendidikan SMA sebanyak 20 orang (40%), yang berpendidikan S1

sebanyak 6 orang (12%) dan yang berpendidikan S3 sebanyak 2 orang (4%).

3. Pengaruh Umur

Tabel 4. Distribusi frekuensiumur responden tentang kebersihan lingkungan diTerminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2014

NO Faktor Umur Frekuensi %

1 23 - 25 7 142 26 - 28 9 183 29 - 31 4 84 32 - 34 9 185 35 – 37 12 246 38 – 40 9 18Total 50 100Sumber: dari data primer (diolah tahun 2014)

Dari tabel 4. diketahui bahwa responden yang berumur antara 23 tahun

hingga 25 tahun adalah sebanyak 7 orang (14%), selanjutnya yang berumur antara

26 tahun hingga 28 tahun adalah sebanyak 9 orang (18%), selanjutnya yang

berumur antara 29 tahun hingga 31 tahun adalah sebanyak 4 orang (8%),

selanjutnya yang berumur antara 32 tahun hingga 34 tahun adalah sebanyak 9

orang (18%), selanjutnya yang berumur antara 35 tahun hingga 37 tahun adalah

sebanyak 12 orang (24%), dan yang berumur antara 38 tahun hingga 40 tahun

adalah sebanyak 9 orang (18%).

4. Pengaruh Pengetahuan

Tabel 5. Distribusi frekuensi pengetahuanrespondententangkebersihanlingkungan di terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Dayatahun 2014

NO Faktor Pengetahuan Frekuensi %

1 Baik 17 342 Kurang Baik 33 66Total 50 100Sumber: dari data primer (diolah tahun 2014)

Page 48: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

47

Dari tabel 5. diketahui bahwa responden yang memiliki pengetahuan

yang baik tentang kebersihan lingkungan di Terminal Blang Pidie Kabupaten

Aceh Barat Daya tahun 2014adalah sebanyak 17 orang (34%) sedangkan yang

memiliki pengetahuan tidak baik hanya 33 orang (66%).

5. Pengaruh Sikap

Tabel 6. Distribusi frekuensisikapresponden tentangkebersihan lingkungan diTerminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2014

NO Faktor Sikap Frekuensi %

1 Baik 29 582 Tidak Baik 21 42

Total 50 100Sumber: dari data primer (diolah tahun 2014)

Dari tabel 6. diketahui bahwa responden yang memiliki sikap yang baik

tentangkebersihan lingkungan di Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat

Daya tahun 2014sebanyak 29 orang (58%) sedangkan yang tidak baik hanya 21

orang (42%).

6. Kebersihan Lingkungan Terminal

Tabel 7. Distribusi frekuensikebersihan lingkungandi Terminal Blang PidieKabupaten Aceh Barat Daya tahun 2014

NO Kebersihan Lingkungan Frekuensi %

1 Bersih 33 662 Tidak Bersih17 34

Total 50 100Sumber: dari data primer (diolah tahun 2014)

Dari tabel 7. diketahui bahwa kebersihan lingkungan di Terminal Blang

Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2014yang bersih sebanyak 33 orang

(66%) sedangkan yang tidak bersih hanya 17orang (34%).

Page 49: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

48

4.2.2 Analisis Bivariat

Analisisbivariat untuk mengetahui hubungan variabel independen dan

dependen. Pengujian ini menggunakan Uji Chi-Square, ada hubunganbermakna

secara statistik jika diperoleh nilai p < 0,05.

a. Pengaruh Pengetahuan dengan Kebersihan lingkungan Terminal

Tabel 8. Pengaruh Pengetahuan dengan kebersihan lingkungan di TerminalBlang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2014

PengetahuanKebersihan Terminal TotalBersih Tidak Bersih p

n % n % n % ORBaik 4 8 1326 17 34,0 0,0010,042Kurang Baik29 58 4 8 33 66,0 (0,009-0,196)Jumlah 33 66,0 1720,550100Sumber:Data Primer (diolah tahun 2014)

Dari tabel8. di atas diketahui bahwa dari 17 responden yang memiliki

pengetahuan baik 8%yang menjaga kebersihan lingkungan dan 26% yang tidak

menjaga kebersihan lingkungan, sedangkan dari 33responden yang memiliki

pengetahuan kurang baik 58%yang tidak menjaga kebersihan lingkungan dan 8%

tidak menjaga kebersihan lingkungan. Dari hasil uji chi square didapat nilai pvalue

= 0,001 dan ini lebih kecil dari α = 0,05 (pvalue = 0,001<α = 0,05) sehingga

terdapatnya hubungan yang signifikan antara pengaruh pengetahuandengan

kebersihan lingkungan di Terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya

tahun 2014. Hal ini membuktikan bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan

atau pendidikan tinggi belum pasti akan menjaga kebersihan lingungan khusunya

kebersihan lingkungan Terminal, hal ini karena kurangnya rasa peduli dan

kurangnya kesadaran dari dalam diri untuk menjaga kebersihan lingkungan

Terminal.

Page 50: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

49

Dilihat dari OR 0,042 maka dapat diartikan bahwa responden yang

memiliki pengetahuan baik tentang kebersihan lingkungantidakmempunyai

peluang untuk menjaga kebersihan lingkungan Terminal.

b. Pengaruh Sikap dengan Kebersihan lingkungan Terminal

Tabel 9. Pengaruh Sikap dengan kebersihan lingkungan di Terminal BlangPidie Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2014

Sikap Kebersihan Terminal TotalBersih Tidak Bersih p

n % n % n % ORBaik 25 50 4 8 29 58 0,00110.156

Tidak Baik 8 16 13 2621 42 (2.569-40.155)

Jumlah33 66 1734,050100

Sumber:Data Primer (diolah tahun 2014)

Dari tabel 9. di atas diketahui bahwa dari 29 responden yang memiliki

sikap yang baik 50%yang menjaga kebersihan lingkungan dan 8% yang tidak

menjaga kebersihan lingkungan, sedangkan dari 21responden yang memiliki sikap

tidak baik 16%yang tidak menjaga kebersihan lingkungan dan 26% tidak menjaga

kebersihan lingkungan. Dari hasil uji chi square didapat nilai pvalue = 0,001 dan ini

lebih kecil dari α = 0,05 (pvalue = 0,001<α = 0,05) sehingga terdapatnya hubungan

yang signifikan antara pengaruh sikapdengan kebersihan lingkungan di Terminal

Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2014. Hal ini membuktikan bahwa

seseorang yang memiliki sikap yang baik akan menjaga kebersihan lingungan

khusunya kebersihan lingkungan Terminal, hal ini karena adanya rasa keasadaran

dan kepedulian dari dalam harti untuk menjaga kebersihan yang mana akan

berpengaruh kepada kesehatan.

Page 51: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

50

Dilihat dari OR 10,156 maka dapat diartikan bahwa responden yang

memiliki sikap tidak baik tentang kebersihan lingkunganmempunyai peluang 10

kali untuk menjaga kebersihan lingkungan Terminal.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Pengetahuan dengan Kebersihan lingkungan Terminal

Menurut Gazalba dalam Bakhtiar (2006), pengetahuan adalah apa yang

diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari

kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau

pikiran. Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari manusia

untuk tahu.

Dalam penelitian ini pengaruh pengaruh pengetahuan dapat dibagi dalam

dua kategori yaitu kategori baik dan tidak baik, pada hasil penelitian ini diperoleh

persentase yang baik 34% dan yang kurang baik 66%, hal ini menunjukkan

persentase terbesar adalah yang kurang baik di dalam menjaga kebersihan

lingkungan terminal.

Berdasarkan hasil penelitian dengan analisa bivariat menggunakan uji

chi-square didapat pvalue = 0,001 ini lebih kecil dari α = 0,05 yang menunjukkan

bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengaruh pengetahuan dengan

kebersihan lingkungan di terminal Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat daya

Tahun 2014.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nyoman (2010) yaitu

Terminal Demak dengan luas total 75.125 m2 yang terdiri atas parkir kenderaan

53.525 m2 dan bangun Termina 5.100 m2 untuk daerah hijau dan sirkulasi sudah

Page 52: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

51

tidak dimungkinkan kembali untuk dikembangkan, pada saat musim hujan sudah

pasti mengalami banjir dan setiap tahun mengalami banjir serta kondisi

lingkungan Terminalnya tingkat polusi udaranya digolongkan tinggi.

Responden yang memiliki pengetahuan baik tentang kebersihan

lingkungan terminal belum tentu menjaga kebersihan lingkungan, hal ini dapat

kita lihat dari hasil penelitian. Oleh karena itu pengetahuan seseorang tidak

menjamin seseorang tersebut untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian maka maslah yang sangat mendasar adalah

kurangnya kepedulian dan kesadaran akan kebersihan lingkungan, khususnya

pada mereka yang memiliki pengetahuan atau pendidikan tinggi. Solusi untuk

maslah ini adalah menciptakan rasa kepedulian kepada mereka dengan

memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang dampak lingkungan yang tidak

bersihterhadapa kesehatan. Hal ini diharapkan agar terciptanya rasa peduli dan

kesadaran untuk menjaga kesehatan lingkungan.

4.3.2Pengaruh Sikap dengan Kebersihan lingkungan Terminal

Menurut Wawan & Dewi (2010) sikap merupakan reaksi atau respons

seseorang yang masih tertutup terhadap suat stimulasi atau objek. Sikap

menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek tersebut. Sikap

sering diperolehdari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang paling dekat.

Sikap juga dapat membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau

objek lain.

Dalam penelitian ini pengaruh sikap dibagi dalam dua kategori yaitu

kategori baik dan tidak baik, pada hasil penelitian ini diperoleh persentase yang

Page 53: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

52

baik 58% dan yang tidak baik 42%. Hal ini menunjukkan persentase terbesar

adalah yang pengaruh sikap baik di dalam menjaga kebersihan lingkungan

Terminal.

Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis bivariat menggunakan uji

chi-square didapatkan pvalue = 0,001 ini lebih kecil dari α = 0,05 yang

menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengaruh pengetahuan

terhadap kebersihan lingkungan di Terminla Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat

Daya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Yerima

(2010) yang menyatakan bahwa Terminal angkutan untuk penumpang umum

merupakan pusat dan sumber polusi atau pencemaran udara yang berasal dari

kenderaan yang hadir ataupun yang mengunakan fasilitas ini. Beberapa orang

tauapun pekerja bahwa Terminal adalah ruang kerja mereka. Tingkat pencemaran

udara yang terjadi di Terminal masih sangat tinggi, namun pencemaran ini masih

diturunkan atau dikurangi. Penurunan pencemaran udara dapat dilakukan dengan

berbagai cara atau pendekatan, salah satunya adalah perilaku para pemudi pada

saat pengemudi kenderaan atau dengan cara merancang kawasan sedemikian rupa

hingga dapat mempengaruhi perilaku pengemudi.

Berdasarkan hasil penelitian, responden banyak yang bersikap baik

dibandingkan dengan yang tidak baik dalam menjaga kebersihan lingkungan

khususnya kebersihanlingmungan Terminal, hal ini karena adanya rasa kepedulian

dan kesadaran dari dalam hati untuk menjaga kebersihan yang juga akan

berpengaruh pada kesehatan. Akan tetapi masih ada juga yang bersikap tidak baik

Page 54: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

53

yang tidak menjaga kebersihan lingkungan Terminal dengan membuang sampah

pada tempatnya, merokok ditempat umum padahal itu semua bisa menggang

kesehatan orang lain disekelilingnya dan juga bisa membuat udara tercemar.

Page 55: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari 17 responden yang memiliki pengetahuan baik 23,5%yang menjaga

kebersihan lingkungan dan 76,5% yang tidak menjaga kebersihan

lingkungan, sedangkan dari 33 responden yang memiliki pengetahuan

kurang baik 87,9%yang tidak menjaga kebersihan lingkungan dan 12,1%

tidak menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga ada hubungan

antarapengaruh pengetahuan dengan kebersihan lingkungan Terminal

Blang Pidie Tahun 2014(PValue (0,001) <α (0,05)).

2. Dari 29 responden yang memiliki sikap yang baik 86,2%yang menjaga

kebersihan lingkungan dan 13,8% yang tidak menjaga kebersihan

lingkungan, sedangkan dari 21 responden yang memiliki sikap tidak baik

38,2%yang tidak menjaga kebersihan lingkungan dan 61,9% tidak

menjaga kebersihan lingkungan.. Sehingga ada hubungan antara pengaruh

sikap dengan kebersihan lingkungan Terminal Blang Pidie Tahun 2014. (

PValue (0,001) <α (0,05)).

5.2 Saran

1. Kepada para pengunjung baik penumpang maupun masyarakat sekitar

untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan Terminal.

53

Page 56: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

55

2. Diharapkan bagi pihak pengelola Terminal agar dapat memperhatikan lagi

kebersihan lingkungan Terminal dengan selalu mengontrol kebersihan

Terminal.

3. Diharapkan kepada pemerintah agar dapat lebih mensosialisasikan

masalah kebersihan kepada masyarakat serta resiko-resiko yang timbul

jika lingkungan tidak bersih.

Page 57: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

56

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H. 2006. ”Psikologi Sosial”, RinekaCipta, Jakarta.

Amirin, M. 2011. "Populasi dan Sampel Penelitian 3 : Pengambilan sampel daripopulasi tak-terhingga dan tak-jelas.tatangmanguny.wordpress.com

Azwar, S. 2007, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar,Jakarta.

Bakhtiar, A. 2006. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Baron, R. A., & Bryne, D. 2004. ”Social Psychology”, (10thed), PearsonEducation, New York.

Gerungan, W. A, . 2007. ”Psikologi Sosial”, Refika Aditama, Bandung.

Ghazali dan Mukhtar. 2006. ”Psikologi Sosial”,.MeGraw-Hill, New York.

Junaidi. 2011. ”Psikologi Sosial: Suatu Pengantar”, Penerbit: ANDI, Yogyakarta.

KEPMENPER. 1995. Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1995.

Kisworo, A. 2012. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Lingkungan HidupDan Sikap Terhadap Hidup Bersih Dengan Perilaku KebersihanSekolah Bagi Siswa TK Pertiwi 01 Pati Tahun 2012. UniversitasSebelas Maret Surakarta.

Mantra. 2010. Demografi Umum. Penerbit: Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Morris, C. G. 2003. “Understanding Psychology”, Prentice Hall, NJ.

Munandar, A. S. 2006. ”Psikologi Industri dan Organisasi”, UI-Press, Jakarta.

Notoadmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Prinsip-prinsip Dasar.Ed. Jakarta: Rineka Cipta.

__________. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Penerbit: RinekaCipta. Jakarta

__________. 2007. Kesehatan Masyarakat (Ilmu dan Seni), Rineka Cipta, Jakarta.

Santrock, J. W. 2003. “Adol, escence”, McGraw-Hill, New York.

Riyadi, S. 2001. Manajemen Teknologi untuk Ppengembangan Wilayah. RinekaCipta. Jakarta.

Walgito, B. 2004. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Ofset.

Page 58: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN …repository.utu.ac.id/634/1/BAB I_V.pdfdan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera

57

Wawan dan Dewi. 2010. Pengetahuan, Sikap dan perilaku Manusia. NuhaMedika. Yogyakarta.

WHO. 2006. Indoor air pollutan and household energy. Available from: U.SEnviromental protection agency. Indoor air pullutan: Anintroduction for health professionals.

Wood, S. E., Wood, E. G., & Boyd, D. 2005. “The world of Psychology”, PearsonEducation, New York.