pengaruh pengelolaan kelas dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar...

98
i PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS CIPTO MANGUNKUSUMO KECAMATAN MARGADANA KOTA TEGAL SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Septiyana Rizki Azizah 1401415317 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

i

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS

DAN FASILITAS BELAJAR

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV

SD SE-GUGUS CIPTO MANGUNKUSUMO

KECAMATAN MARGADANA KOTA TEGAL

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana

Pendidikan

oleh

Septiyana Rizki Azizah

1401415317

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

ii

Page 3: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

iii

Page 4: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

iv

Page 5: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

1. Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Dan

orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.

(Mario Teguh)

2. Waktu bagaikan pedang. Jika engkau tidak memanfaatkannya dengan baik,

maka ia akan memanfaatkanmu (HR.Muslim)

3. Hidup ini seperti sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak.

(Albert Einstein)

4. Kesuksesan ditentukan oleh diri kita sendiri, bukan oleh orang lain. Maka,

bergeraklah mulai dari sekarang. (Penulis)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

1. Bapak tercinta bapak Akhmadin

2. Ibu tercinta ibu Tuti Haryani

3. Teman-teman angkatan 2015 khususnya rombel D

Page 6: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

vi

ABSTRAK

Azizah, Septiyana Rizki. 2019. Pengaruh Pengelolaan Kelas dan Fasilitas Belajar

terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD se-Gugus Cipto

Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Negeri Semarang. Pembimbing: Mur Fatimah,S.Pd.,M.Pd. 290.

Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi belajar siswa, pengelolaan kelas.

Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal yang terdapat

pada diri siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku baik

yang dapat diamati atau tidak. Motivasi dibagi menjadi dua, motivasi intrinsik dan

motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi belajar yang berasal

dari dalam diri siswa. Motivasi intrinsik berasal dari diri siswa tersebut sedangkan

motivasi ekstrinsik dapat dipengaruhi oleh banyak hal seperti lingkungan sekolah,

teman sebaya, fasilitas belajar dan kemampuan guru dalam mengelola kelas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pengelolaan Kelas dan

Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD se-Gugus Cipto

Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal.

Penelitian ini menggunakan metode ex post facto dengan jenis penelitian

kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV se-Gugus Cipto

Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal sebanyak 143 siswa. Teknik

pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan jenis simple

random sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitan ini menggunakan analsisis

korelasi sederhana, analisis regresi sederhana, analisis korelasi berganda, analisis

regresi berganda (R), koefisien determinan (R2), dan uji koefisien regresi secara

bersama-sama (uji F).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh yang positif dan

signifikan pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa yang ditunjukkan

dengan dengan nilai thitung > ttabel (7,944 > 1,983) ; (2) ada pengaruh yang positif dan

signifikan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa yang di tunjukkan

dengan nilai thitung > ttabel (5,133 > 1,983) ; (3) ada pengaruh yang positif dan signifikan

pengelolaan kelas dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa yang di

tunjukkan dengan nilai Fhitung lebih > pada Ftabel (37,525>3,084); (4) besarnya

pengaruh pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa 37,8% ; (5) besarnya

pengaruh fasilitas belajar terhadap motivasi belajar 20,2%; (6) besarnya pengaruh

pengelolaan kelas dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar sebesar 42,2%.

Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas dan fasilitas belajar berpengaruh

terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian maka guru hendaknya

memberikan motivasi belajar dan meningkatkan keterampilan mengelola kelas dan

memanfaatkan fasilitas belajar di dalam kelas agar tujuan yang direncanakan dapat

tercapai.

Page 7: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

vii

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Pengelolaan Kelas dan Fasilitas Belajar terhadap Motivasi Belajar Siswa

Kelas IV SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana

Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar di Unnes.

2. Prof. Dr. Achmad Rifai, RC.,M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes

yang telah mengizinkan dan mendukung penelitian ini.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes yang telah memberi kesempatan untuk

memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi.

4. Drs. Utoyo, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan

Unnes yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian.

5. Mur Fatimah,S.Pd.,M.Pd., dosen pembimbing yang telah membimbing,

mengarahkan, menyarankan, dan memotivasi penulis, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

Page 8: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

viii

6. Drs. Utoyo, M.Pd., dan Eka Titi Andaryani,S.Pd.,M.Pd., dosen penguji yang

telah memberi masukan dan saran kepada penulis.

7. Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan

Unnes yang telah banyak membekali penulis dengan ilmu pengetahuan.

8. Kepala sekolah dan semua staf pengajar SD Se-Gugus Cipto Mangunkusumo

Kecamatan Margadana Kota Tegal yang telah mengizinkan penulis untuk

melakukan penelitian.

9. Teman-teman rombel D yang telah memberi semangat dan doa.

10. Teman-teman angkatan 2015 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang

telah saling menyemangati dan memotivasi.

11. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis

sendiri.

Tegal, 15 Mei 2019

Septiyana Rizki Azizah

NIM 1401415317

Page 9: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

ix

DAFTAR ISI

Judul ................................................................................................................. i

Persetujuan Pembimbing .................................................................................. ii

Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................................... iii

Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................ iv

Moto dan Persembahan .................................................................................... v

Abstrak ............................................................................................................. vi

Prakata .............................................................................................................. vii

Daftar Isi........................................................................................................... ix

Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv

Daftar Gambar .................................................................................................. xvi

Daftar Diagram................................................................................................. xvii

Daftar Lampiran ............................................................................................... xviii

BAB

1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 10

1.3 Pembatasan Masalah .......................................................................... 11

1.4 Rumusan Masalah .............................................................................. 11

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................... 12

1.5.1 Tujuan Umum .................................................................................... 12

1.5.2 Tujuan Khusus ................................................................................... 12

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................. 13

Page 10: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

x

1.6.1 Manfaat Teoritis ................................................................................. 13

1.6.2 Manfaat Prakis ................................................................................... 13

2. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 15

2.1 Kajian Teori ....................................................................................... 15

2.1.1 Pengertian Belajar .............................................................................. 15

2.1.2 Pengertian Motivasi Belajar ............................................................... 17

2.1.3 Fungsi Motivasi Belajar ..................................................................... 18

2.1.4 Faktor-Faktor yang memengaruhi Motivasi Belajar .......................... 20

2.1.5 Indikator Motivasi Belajar ................................................................. 22

2.1.6 Pengertian Pengelolaan kelas ............................................................ 23

2.1.7 Tujuan Pengelolaan Kelas.................................................................. 25

2.1.8 Pendekatan Pengelolaan Kelas .......................................................... 27

2.1.9 Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas ..................................................... 29

2.1.10 Fungsi Pengelolaan Kelas .................................................................. 31

2.1.11 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengelolaan Kelas ...................... 32

2.1.12 Teknik Pengelolaan Kelas.................................................................. 34

2.1.13 Indikator Pengelolaan Kelas .............................................................. 37

2.1.14 Pengertian Fasilitas Belajar................................................................ 38

2.1.15 Macam-Macam Fasilitas Belajar ....................................................... 39

2.1.16 Prinsip-Prinsip Fasilitas Belajar ......................................................... 41

2.1.17 Standart Fasilitas Jenjang Sekolah Dasar .......................................... 44

2.1.18 Indikator Fasilitas Belajar ................................................................. 47

2.1.19 Hubungan Antar Variabel .................................................................. 48

Page 11: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

xi

2.2 Kajian Empiris ................................................................................... 51

2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................. 62

2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 64

3. METODE PENELITIAN................................................................... 66

3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 66

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 67

3.3 Populasi dan Sampel .......................................................................... 68

3.3.1 Populasi .............................................................................................. 68

3.3.2 Sampel................................................................................................ 69

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................ 72

3.5 Definisi Operasional Variabel ............................................................ 72

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ......................................... 73

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 73

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 75

3.7 Teknik Analisis Data.......................................................................... 83

3.7.1 Analisis Stastik Deskriptif ................................................................. 83

3.8 Uji Prasyarat Analisis ........................................................................ 85

3.8.1 Uji Normalitas .................................................................................... 85

3.8.2 Uji Linieritas ...................................................................................... 85

3.8.3 Uji Multikolinearitas .......................................................................... 86

3.8.4 Uji Heterokedastisitas ........................................................................ 86

3.9 Uji Hipotesis ..................................................................................... 87

3.9.1 Analisis Korelasi Sederhana .............................................................. 87

Page 12: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

xii

3.9.2 Analisis Regresi Sederhana ................................................................ 88

3.9.3 Analisis Korelasi Ganda .................................................................... 89

3.9.4 Analisis Regresi Berganda ................................................................. 90

3.9.5 Analisis Determinasi .......................................................................... 91

3.9.6 Uji Koefisien Secara Bersama-Sama (Uji F) ..................................... 92

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 93

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 93

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 93

4.1.2 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian .......................................... 94

4.1.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Pengelolaan Kelas ................................ 101

4.1.2.2 Analisis Deskripsi Fasilitas Belajar .................................................. 105

4.1.2.3 Analisis Deskripsi Motivasi Belajar ................................................. 108

4.1.3 Hasil Uji Prasyarat Analisis ............................................................... 111

4.1.3.1 Uji Normalitas .................................................................................... 111

4.1.3.2 Uji Linieritas ...................................................................................... 111

4.1.3.3 Uji Multikolinearitas .......................................................................... 113

4.1.3.4 Uji Heterokedastisitas ........................................................................ 114

4.1.4 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................. 115

4.1.4.1 Hipotesis Pertama (X1 terhadap Y) .................................................... 115

4.1.4.2 Hipotesis Kedua (X2 terhadap Y) ...................................................... 121

4.1.4.3 Hipotesis Ketiga (X1 dan X2terhadap Y) ........................................... 128

4.2 Pembahasan........................................................................................ 136

4.2.1 Pengaruh pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar ..................... 136

Page 13: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

xiii

4.2.2 Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap motivasi belajar ........................ 141

4.3 Implikasi Penelitian ........................................................................... 146

4.3.1 Implikasi Teoritis ............................................................................... 146

4.3.2 Implikasi Praktis ............................................................................... 147

5. PENUTUP.......................................................................................... 149

5.1 Simpulan ............................................................................................ 149

5.2 Saran .................................................................................................. 151

5.2.1 Bagi Guru ........................................................................................... 151

5.2.2 Bagi Sekolah ...................................................................................... 152

5.2.3 Bagi Peneliti Lanjutan........................................................................ 152

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 153

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 162

Page 14: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

xiv

Halaman

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Tempat Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 67

3.2 Populasi Penelitian ............................................................................... 69

3.3 Proporsi Pengambilan Sampel Penelitian ............................................ 71

3.4 Populasi Siswa Uji Coba ...................................................................... 79

3.5 Sampel Uji Coba .................................................................................. 79

3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R ................................................ 87

4.1 Hasil Analisis Deskriptif ...................................................................... 96

4.2 Kriteria Three Box Method Variabel Pengelolaan Kelas ..................... 100

4.3 Kriteria Three Box Method Variabel fasilitas belajar ........................... 100

4.4 Kriteria Three Box Method Motivasi belajar ........................................ 101

4.5 Indeks Variabel Pengelolaan Kelas ...................................................... 103

4.6 Indeks Variabel Fasilitas Belajar .......................................................... 106

4.7 Indeks Variabel Motivasi Belajar ......................................................... 108

4.8 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 111

4.9 Hasil Uji Linieritas pengelolaan kelas dengan motivasi belajar .......... 112

4.10 Hasil Uji Linieritas fasilitas belajar dengan motivasi belajar............... 112

4.11 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................... 113

4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 114

4.13 Hasil Penghitungan Analisis Korelasi Sederhana Variabel

pengelolaan kelas ................................................................................... 116

4.14 Hasil Penghitungan Regresi Linier Sederhana

Page 15: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

xv

Variabel Pengelolaan Kelas ................................................................. 119

4.15 Koefisien Determinan ............................................................................ 121

4.16 Hasil Penghitungan Korelasi Sederhana Variabel fasilitas belajar ...... 122

4.17 Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel Fasilitas Belajar ................... 125

4.18 Koefisien Determinan .......................................................................... 127

4.19 Hasil Penghitungan Analisis Korelasi Berganda ..................................... 129

4.20 Hasil Penghitungan Analisis Regresi Berganda ................................... 131

4.21 Hasil Pengujian Koefisien Determinan X1,X2 danY .............................. 133

4.22 Hasil Uji Koefisien Regresi secara Bersama-sama (Uji F) ...................... 135

Page 16: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

xvi

DAFTAR GAMBAR

2.1 Bagan Pola Kerangka Berpikir .......................................................... 64

Page 17: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

xvii

DAFTAR DIAGRAM

4.1 Diagram Pengelolaan Kelas .................................................................... 105

4.2 Diagram Fasilitas Belajar ....................................................................... 107

4.3 Diagram Motivasi Belajar....................................................................... 110

Page 18: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Daftar Nama Siswa Populasi Penelitian ................................................... 163

2. Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian ..................................................... 169

3. Daftar Nama Siswa Sampel Uji Coba ....................................................... 172

4. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur ................................................... 173

5. Hasil Wawancara Tidak Terstruktur ......................................................... 176

6. Lembar Validasi Angket ............................................................................ 182

7. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar (Uji Coba) ..................................... 212

8. Kisi-Kisi Instrumen Pengelolaan Kelas (Uji Coba) .................................. 213

9. Kisi-Kisi Instrumen Fasilitas Belajar (Uji Coba) ...................................... 214

10. Angket Pengelolaan Kelas (Uji Coba) ...................................................... 215

11. Angket Fasilitas Belajar (Uji Coba) .......................................................... 220

12. Angket Fasilitas Belajar (Uji Coba) .......................................................... 225

13. Tabulasi Angket Uji Coba Pengelolaan Kelas ......................................... 229

14. Tabulasi Angket Uji Coba Fasilitas Belajar .............................................. 233

15. Tabulasi Angket Uji Coba Motivasi Belajar ............................................. 237

16. Rekapitulasi Uji Validitas Angket Pengelolaan Kelas (Uji Coba) .......... 241

17. Hasil Uji Reliabilitas Angket Pengelolaan Kelas (Uji Coba) ................... 242

18. Rekapitulasi Uji Validitas Angket Fasilitas Belajar (Uji Coba) ............... 243

19. Hasil Uji Reliabilitas Angket Fasilitas Belajar (Uji Coba) ....................... 244

20. Rekapitulasi Uji Validitas Angket Motivasi Belajar (Uji Coba) ............. 245

21. Hasil Uji Reliabilitas Angket Fasilitas Belajar (Uji Coba) ...................... 246

Halaman

Page 19: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

xix

22. Kisi-Kisi Angket Pengelolaan Kelas (Penelitian) ..................................... 247

23. Kisi-Kisi Angket Fasilitas Belajar (Penelitian) ......................................... 248

24. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar (Penelitian) ........................................ 249

25. Angket Pengelolaan Kelas (Penelitian)..................................................... 250

26. Angket Fasilitas Belajar (Penelitian) ........................................................ 252

27. Angket Motivasi Belajar (Penelitian) ....................................................... 255

28. Tabulasi Angket Penelitian ........................................................................ 257

29. Surat Pernyataan Penggunaan Sitasi ......................................................... 272

30. Sitasi Jurnal ............................................................................................... 272

31. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 280

32. Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................. 281

33. Surat Bukti Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 283

34. Foto-foto Dokumentasi ............................................................................. 288

Page 20: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan akan membahas tentang, latar belakang masalah, masalah

penelitian, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian. Uraiannya sebagai berikut:

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan di dunia, manusia membutuhkan pendidikan. Melalui

pendidikan setiap manusia akan memeroleh pengetahuan dan keterampilan yang

dapat meningkatkan sumber daya manusia agar lebih baik. Fatimah (2013:v)

menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu investasi dalam bentuk sumber

daya manusia dalam jangka panjang yang memiliki kemampuan untuk

meningkatkan dan memiliki nilai strategis bagi kelangsungan kehidupan manusia

di dunia. Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 pasal 1 tentang Pendidikan Nasional bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendaliaan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.

Pendidikan merupakan proses belajar yang terus terjadi dalam hidup. Melalui

pendidikan, hal-hal yang belum diketahui dapat diketahui dan dapat dikembangkan

untuk menghadapi tantangan global. Pendidikan memiliki tujuan yang mengarah

agar seseorang dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Berkembangnya

Page 21: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

2

potensi yang ada dalam diri siswa melalui sebuah proses, proses tersebut dikatakan

sebagai proses belajar.

Menurut Rusman (2015:13), belajar merupakan suatu proses yang dilakukan

siswa untuk memeroleh perubahan perilaku baru, sebagai hasil dari pengalaman

siswa itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan belajarnya. Proses belajar

setiap siswa berbeda tergantung dengan diri siswa sendiri. Setiap orang bisa belajar

di mana saja termasuk di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Belajar

merupakan hal yang dialami oleh siswa, suatu respon terhadap segala cara

pembelajaran yang diprogramkan oleh guru. Keberhasilan pembelajaran dapat

dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa. Hasil belajar memiliki peranan

penting dalam proses pembelajaran, karena dapat memberikan informasi kepada

guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya

melalui kegiatan belajar. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya

hasil belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di samping pembelajaran itu

sendiri. Rusman (2015:67) faktor-faktor yang meliputi hasil belajar yaitu faktor

internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan faktor

psikologis sedangkan faktor eksternal mencakup faktor lingkungan dan faktor

instrumental. Salah satu faktor psikologis yang memengaruhi hasil belajar adalah

adanya motivasi. Dalam proses belajar, siswa membutuhkan motivasi untuk

mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang dimilikinya.

Pada diri seorang siswa terdapat suatu kekuatan mental yang dapat menjadi

penggerak siswa dalam belajar. Kekuatan mental itu berupa keinginan, kemauan,

atau cita-cita. Kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar disebut sebagai

Page 22: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

3

motivasi belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan

keberhasilan siswa dalam belajar. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang

saling memengaruhi. Dimyati & Mudjiono (2013:80) berpendapat bahwa, motivasi

dapat dijadikan sebagai pendorong mental untuk siswa, yang mampu

menggerakkan dan mengarahkan perilakunya, termasuk perilaku dalam kegiatan

belajar. Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk

melakukan serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang diinginkan.

Hosnan (2016:50) menjelaskan bahwa, ada tiga fungsi motivasi belajar yang

dapat diterapkan kepada siswa yaitu: 1) mendorong manusia atau siswa untuk

berbuat, 2) menentukan arah perbuatan dan 3) menyeleksi perbuatan. Motivasi

dapat dijadikan sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi, sehingga

seseorang melalukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang

baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik begitu pula sebaliknya.

Menurut Siregar & Nara (2014:50) motivasi dapat dibedakan menjadi

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi

yang berasal dari dalam diri siswa tanpa ada rangsangan dari luar, sedangkan

motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar diri siswa. Motivasi

intrinsik memiliki pengaruh yang lebih kuat dibanding motivasi ekstrinsik. Hal ini

terjadi karena faktor ekstrinsik dapat mengakibatkan daya motivasi siswa berkurang

ketika faktor ekstrinsik mengecewakan. Sesuai dengan teori kebutuhan, manusia

dapat bertindak karena adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhannya.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut harus terpenuhi, sebab kebutuhan yang lama tidak

terpenuhi dapat mengakibatkan siswa tidak termotivasi. Oleh karena itu,

Page 23: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

4

pemenuhan kebutuhan merupakan hal penting untuk meningkatkan motivasi siswa

termasuk dalam konteks motivasi belajar. Seorang siswa yang tidak bisa memenuhi

kebutuhannya dapat memunculkan sikap-sikap menyimpang, menentang dan

bahkan frustasi, sehingga adanya motivasi penting untuk siswa.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru dan siswa kelas

IV di SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo diperoleh informasi bahwa setiap siswa

memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda. Terdapat beberapa siswa yang sering

mengantuk dan tidak memperhatikan pembelajaran karena pembelajaran dilakukan

monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa. Masih terdapat guru yang lebih

senang melakukan pembelajaran dengan cara konvensional dan jarang

menggunakan media pembelajaran. Motivasi belajar siswa SD se-Gugus Cipto

Mangunkusumo masih tergolong sedang sampai rendah. Rendahnya motivasi

belajar siswa dibuktikan dengan banyaknya siswa yang kurang antusias dalam

pembelajaran, sering terlambat masuk sekolah, bertingkah laku kurang sopan dan

hasil belajar siswa rendah. Rendahnya hasil belajar siswa mengakibatkan beberapa

siswa tidak naik kelas. Terdapat dua yang dapat memengaruhi motivasi belajar

yaitu, faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor ekstrinsik yang memengaruhi

motivasi belajar diantaranya adanya penghargaan, lingkungan belajar yang

kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Kegiatan belajar yang menarik

meliputi pengelolaan kelas dan adanya fasilitas penunjang belajar yang memadai.

Keberhasilan pembelajaran bukan hanya ditentukan oleh kemampuan guru

dalam menguasai pembelajaran, tetapi juga dipengaruhi oleh kemampuannya dalam

Page 24: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

5

mengelola kelas. Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru

dalam menciptakan dan mempertahankan suasana pembelajaran yang efektif dan

menyenangkan. Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan yang

berkaitan dengan kemampuan memutuskan, memahami, mendiagnosis, dan

kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas yang harus dimiliki oleh

seorang guru. Usman (2017:97) menyatakan bahwa, pengelolaan kelas merupakan

keterampilan guru untuk mewujudkan dan menjaga kondisi belajar agar tetap

optimal, serta mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam pembelajaran.

Pengelolaan kelas merupakan salah satu syarat untuk mewujudkan tujuan

pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. Ketidakmampuan guru dalam

mengelola kelas dapat menjadi penyebab rendahnya motivasi belajar siswa dan

menurunnya prestasi belajar yang diperoleh. Hal ini kiranya tidak perlu terjadi

apabila ada usaha yang dapat dilakukan oleh guru dalam menciptakan iklim belajar

yang kondusif dan maksimal. Agar tercipta kondisi tersebut, maka diperlukan suatu

komponen keterampilan pengelolaan kelas. menurut Majid (2015:249-250),

keterampilan mengelola kelas memiliki dua komponen, komponen pertama yaitu

keterampilan yang bersifat preventif, berhubungan dengan penciptaan dan

pemeliharaan kondisi belajar optimal. Komponen kedua yaitu keterampilan yang

berkaitan dengan pengembalian kondisi belajar optimal. Kondisi belajar dikatakan

optimal apabila guru mampu mengatur siswa dan fasilitas belajar serta

mempertahankan suasana belajar yang menyenangkan untuk mencapai tujuan

pembelajaran, adanya hubungan baik antara guru dengan siswa maupun dengan

Page 25: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

6

sesama siswa, merupakan syarat keberhasilan guru dalam mengelola kelas.

Menurut Djamarah & Zain (2015:178) tujuan pengelolaan kelas yaitu agar setiap

siswa di kelas dapat belajar dan bekerja dengan tertib sehingga tujuan pembelajaran

secara efektif dan efisien dapat tercapai. Terciptanya suasana belajar yang kondusif

dapat memberikan kepuasan dan meningkatkan semangat belajar siswa.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan siswa SD se-

Gugus Cipto Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal diperoleh

informasi bahwa setiap guru memiliki karakter yang berbeda-beda dalam mengajar,

di SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo masih terdapat beberapa guru belum optimal

dalam mengelola kelas seperti masih ada beberapa siswa yang kurang antusias

mengikuti pembelajaran, tidak adanya pemberian motivasi saat pembelajaran,

konsentrasi guru yang masih tertuju pada beberapa siswa saja, ada beberapa guru

yang memiliki suara kecil sehingga tidak terdengar jelas menyebabkan siswa

cenderung cepat bosan dalam pembelajaran. Terdapat beberapa guru yang masih

kesulitan dalam dalam mengatur tugas mengelola kelas dengan menyusun

administrasi kelas sehingga pengelolaan kelas belum berjalan optimal. Hal ini tidak

akan terjadi apabila ada usaha yang dapat dilakukan oleh guru dalam menciptakan

iklim belajar yang kondusif dan efisien.

Selain pengelolaan kelas yang baik, faktor ekstrinsik lainnya yang dapat

memengaruhi rendahnya motivasi belajar adalah fasilitas belajar. Sebagai lembaga

pendidikan, sekolah memerlukan dukungan fasilitas belajar. Fasilitas belajar

merupakan salah satu material pendidikan yang penting. Fasilitas belajar dapat

menjadi faktor penentu terbentuknya motivasi belajar siswa. Sutomo (2015:102)

Page 26: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

7

mengemukakan bahwa, fasilitas belajar merupakan semua barang yang dibutuhkan

untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan pembelajaran, baik barang yang

bergerak atau barang yang tidak bergerak dan baik secara langsung maupun tidak

langsung. Menurut Mulyasa (2014:49), sarana pendidikan dapat mencakup semua

fasilitas yang secara langsung dipergunakan dan menunjang dalam proses

pendidikan sepeti: gedung, ruang kelas, alat-alat/media pendidikan, meja, kursi dan

sebagainya, sedangkan prasarana merupakan fasilitas yang secara tidak langsung

mendukung proses pembelajaran, seperti: halaman, kebun/tanaman sekolah dan

jalan menuju sekolah. Oleh karena itu dapat disamakan artinya fasilitas dengan

sarana dan prasarana. Hal ini disebabkan karena fasilitas belajar mencakup semua

sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di sekolah.

Setiap sekolah harus memiliki fasilitas belajar yang memadai dan dalam

kondisi baik, hal tersebut untuk menunjang jalannya proses pembelajaran di

sekolah. Menurut PP RI No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Bab VII Standar Sarana dan Prasarana pasal 42 menyebutkan bahwa :

(1)sSetiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi

perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar

lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan; (2)psetiap

satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang

kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,

ruang perpustakaan, ruang labolatorium, ruang bengkel kerja, ruang unit

produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat

beribadah, tempat bermain/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Adanya fasilitas yang memadai dapat menjadikan proses pembelajaran

berlangsung dengan baik. Fasilitas belajar merupakan segala sesuatu yang dapat

digunakan dalam proses pembelajaran. Siswa yang belajar tanpa dibantu dengan

Page 27: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

8

adanya fasilitas, akan mendapat hambatan dalam menyelesaikan kegiatan belajar

yang dilakukan. Hal ini disebabkan karena fasilitas tidak bisa diabaikan dalam

kegiatan belajar. Fasilitas belajar dibutuhkan dalam proses pembelajaran sebagai

penentu keberhasilan siswa dalam belajar.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah, guru dan siswa

kelas IV tentang fasilitas belajar di SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo Kecamatan

Margadana Kota Tegal, sebagian sekolah masih kurang sarana yang terdapat di

dalam kelas sebagai penunjang pembelajaran. Sarana-sarana tersebut seperti rak

hasil belajar siswa, LCD Proyektor dan alat peraga pembelajaran. Selain itu masih

adanya kursi siswa yang sudah tidak layak pakai tetapi masih digunakan dan

beberapa meja siswa yang berbeda-beda ukurannya. Hal tersebut menyebabkan

pembelajaran kurang menyenangkan. Kurangnya perawatan pada fasilitas yang ada

juga menyebabkan fasilitas tersebut menjadi kurang bermanfaat seperti, adanya

tempat cuci tangan dan lemari buku yang terlihat kotor dan jarang digunakan.

Masalah lain yang ditemui, meskipun terdapat sekolah yang memiliki fasilitas baik,

seringkali guru kurang dapat memanfaatkannya dengan maksimal. Pada siswa kelas

IV, materinya menuntut guru untuk menggunakan media pembelajaran, namun

karena kurangnya kesadaran guru dalam pentingnya penggunaan media

pembelajaran, guru sering tidak mengoptimalkan penggunaan media yang sudah

tersedia.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan variabel

pengelolaan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh Isbadriningtyas (2016)

dengan judul “Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar”

Page 28: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

9

yang berasal dari Universitas Malang. Penelitian ini menghasilkan temuan yang

menunjukkan bahwa pengelolaan kelas dalam kegiatan pembelajaran tematik di

sekolah dasar dapat dibagi menjadi dua yaitu pengelolaan kelas secara non fisik dan

fisik. Pada pengelolaan kelas non fisik meliputi perhatian, keterangan yang jelas,

dan harapan akan cita-cita. Sedangkan pengelolaan kelas secara fisik meliputi

pengaturan fasilitas yang ada di dalam kelas, seperti pengaturan ventilasi dalam

ruang kelas, modifikasi tempat duduk, pengaturan posisi papan tulis dan pengaturan

posisi mading.

Penelitian yang dilakukan oleh Azizah & Estiastuti (2016) dengan judul

“Keterampilan Guru dalam Pengelolaan Kelas Rendah pada Pembelajaran Tematik

di SD” yang berasal dari Universiatas Negeri Semarang. Penelitian ini

menghasilkan temuan yang menunjukkan bahwa pencapaian indikator skor

tertinggi 53 (80,95%), dan skor terendah adalah 41 (68,33%), hasil ini

membuktikan bahwa keterampilan guru dalam mengelola kelas rendah pada

pembelajaran tematik di SD termasuk dalam kategori sangat baik.

Penelitian yang relevan dengan variabel fasilitas belajar dilakukan oleh

Saraswati (2017) dengan judul “Pengaruh Fasilitas Belajar, Perhatian Orang Tua

dan Lingkungan Teman Sebaya terhadap Prestasi Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Pleret Bantul” yang berasal dari Universitas

Sarjanawiyata Tamansiswa. Penelitian ini menghasilkan temuan yang

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas

belajar terhadap prestasi belajar matematika (R = 0,240, t hit = 2,266, t tab = 1,663

Page 29: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

10

dengan sig = 0,026); terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari perhatian

orang tua terhadap prestasi belajar matematika (R = 0,226, t hit = 2,128, t tab =

belajar matematika ( R = 0,299, t hit = 2,871, t tab = 1,663 dengan nilai sig = 0,005),

sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini terdapat pengaruh positif

dan signifikan antara fasilitas belajar, perhatian orang tua dan lingkungan teman

sebaya terhadap prestasi belajar matematika sebesar 39,3%.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelii memilih SD se-

Gugus Cipto Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal sebagai objek

penelitian karena untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengelolaan kelas dan

fasilitas belajar dengan motivasi belajar siswa, sehingga melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Pengelolaan Kelas dan Fasilitas Belajar terhadap Motivasi

Belajar Siswa Kelas IV SD Se-Gugus Cipto Mangunkusumo Kecamatan

Margadana Kota Tegal”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, dapat didefinisikan

masalah-masalah sebagai berikut :

(1) Kurangnya motivasi belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto

Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal.

(2) Terdapat beberapa guru yang belum memiliki keterampilan mengelola kelas

dengan baik.

(3) Kurangnya pemberian penguatan saat proses pembelajaran berlangsung.

Page 30: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

11

(4) Fasilitas belajar yang kurang memadai sepeti belum tersedianya alat peraga

dalam kegiatan pembelajaran.

(5) Guru dan siswa belum mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang tersedia di

sekolah.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan ruang lingkup untuk membatasi

permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian. Penelitian ini memerlukan

pembatasan masalah untuk kefokusan dan mengerucutkan masalah sehingga dapat

dibahas secara mendalam. Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai

berikut:

(1) Pengelolaan kelas (X1) yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu

keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar optimal serta

mengembalikan apabila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran.

(2) Fasilitas belajar (X2) yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu kelengkapan

fasilitas belajar di dalam kelas.

(3) Motivasi belajar (Y) yang dinilai dalam penelitian ini meliputi motivasi belajar

intrinsik dan ekstrinsik.

(4) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto

Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka rumusan

masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 31: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

12

(1) Bagaimana pengaruh pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa kelas

IV SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal?

(2) Bagaimana pengaruh fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas IV

SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal?

(3) Bagaimana pengaruh pengelolaan kelas dan fasilitas belajar terhadap motivasi

belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo Kecamatan

Margadana Kota Tegal?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan tolak ukur keberhasilan penelitian yang akan

dilaksanakan. Pada bagian ini akan diuraikan tujuan penelitian secara umum dan

khusus. Uraiannya sebagai berikut.

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pengelolaan

kelas dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas IV SD se-Gugus

Cipto Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini antara lain:

(1) Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh pengelolaan kelas

terhadap motivasi belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo

Kecamatan Margadana Kota Tegal.

(2) Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh fasilitas belajar terhadap

motivasi siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo Kecmatan

Margadana Kota Tegal.

Page 32: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

13

(3) Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh pengelolaan kelas dan

fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto

Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu bermanfaat, baik secara teoritis maupun

praktis. Manfaat teoritis artinya penelitian bermanfaat untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan. Manfaat praktis artinya berfungsi meningkatkan pemahaman

komunitas peneliti.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, manfaat yang diperoleh dengan dilakukannya penelitian ini

yaitu :

(1) Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada khazanah ilmu

pengetahuan khususnya di bidang manajemen pendidikan melalui kajian

mengenai pengaruh pengelolaan kelas dan fasilitas belajar terhadap motivasi

belajar siswa kelas IV.

(2) Penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan rujukan untuk penelitian

berikutnya, khususnya di bidang manajemen pendidikan.

1.6.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini nantinya, dapat bermanfaat bagi guru, bagi sekolah dan bagi

peneliti selanjutnya. Uraiannya sebagai berikut :

1.6.2.1 Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan guru untuk

meningkatkan keterampilan pengelolaan kelas dan memberikan informasi

Page 33: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

14

mengenai pentingnya fasilitas belajar dalam proses pembelajaran sehingga mampu

meningkatkan motivasi belajar siswa.

1.6.2.2 Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi sekolah

tentang pentingnya pengelolaan kelas yang baik untuk memberikan kenyamanan

dan kelancaran proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa. Kontribusi positif bagi sekolah dalam menyelesaikan permasalahan seperti

belum optimalnya ketersediaan fasilitas dan kualitas ruang belajar guna

meningkatkan mutu pembelajaran.

1.6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru untuk peneliti

khususnya di bidang manajemen pendidikan mengenai pengelolaan kelas, fasilitas

belajar dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa.

Page 34: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka bertujuan untuk mengungkapkan pemikiran maupun teori-teori

yang melandasi penelitian. Pada bagian ini akan diuraikan mengenai kajian teori,

kajian empiris, dan kerangka berfikir. Uraiannya sebagai berikut:

2.1 Kajian Teori

Kajian teori berisi teori-teori yang berhubungan dengan variabel yang akan

diteliti dalam penelitian. Teori yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu:

motivasi belajar, pengelolaan kelas, fasilitas belajar dan hubungan antar variabel.

Uraiannya sebagai berikut:

2.1.1 Pengertian Belajar

Setiap orang membutuhkan dan melaksanakan kegiatan belajar, baik yang

dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Belajar merupakan proses

perubahan perilaku setiap orang, belajar mencakup segala sesuatu yang dipikirkan

dan dikerjakan oleh seseorang. Sardiman (2014:20-21) menjelaskan bahwa

pengertian belajar dapat dilihat dari dua arti yaitu, pengertian dalam arti sempit dan

pengertian dalam arti luas. Pengertian dalam arti luas, belajar merupakan suatu

proses perkembangan yang dilakukan oleh individu untuk menuju pribadi

seutuhnya. Pengertian dalam arti sempit, belajar diartikan sebagai usaha seseorang

dalam menguasai materi ilmu pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju

terbentuknya kepribadian seutuhnya. Relevan dengan penjelasan tersebut belajar

diartikan sebagai penambah ilmu pengetahuan yang dibutuhkan siswa.

Page 35: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

16

Gagne (1977) dalam Rifa’i & Anni (2015:64) berpendapat bahwa, belajar

merupakan perubahan tingkah laku berupa kecakapan manusia yang tidak berasal

dari proses pertumbuhan dan berlangsung selama periode waktu tertentu. Menurut

Thorndike dalam Uno (2016:11-12), belajar merupakan proses interaksi antara

stimulus dan respon yang terjadi pada setiap individu. Perubahan tingkah laku

tersebut dapat berwujud sesuatu yang konkret (dapat diamati), atau non konkret

(tidak dapat diamati). Pengamatan ini dapat diwujudkan dalam bentuk gerakan yang

dilakukan terhadap suatu objek yang dikerjakan. Seorang guru memberikan

perintah kepada siswa untuk melakukan kegiatan praktik merupakan “stimulus” dan

siswa melakukan kegiatan praktik merupakan “respon” yang hasilnya langsung

dapat diamati, sehingga belajar mengarah pada hasil langsung atau tingkah laku

yang ditampilkan.

Dalam proses belajar, terdapat terdapat suatu kondisi yang dapat

memengaruhi proses belajar. Menurut Siregar & Nara (2014:175-181) terdapat dua

faktor yang dapat memengaruhi kegiatan belajar yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri siswa,

sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa.

Faktor internal dibedakan menjadi dua yaitu faktor fisiologis dan faktor psikologis.

Faktor fisiologis yaitu faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, misalnya

tentang fungsi organ-organ dan susunan tubuh yang dapat memengaruhi semangat

belajar. Faktor psikologis yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan siswa,

misalnya bakat, minat, intelegensi dan motivasi. Faktor eksternal dibedakan

menjadi dua yaitu faktor sosial dan faktor non-sosial. Faktor sosial merupakan

Page 36: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

17

faktor yang berasal dari lingkungan keluarga, lingkungan guru dan lingkungan

masyarakat. Faktor non-sosial merupakan faktor yang berasal dari kondisi sarana

dan prasarana sekolah, waktu belajar, kondisi rumah dan kondisi alam sekitar.

Siswa dapat belajar dengan baik apabila faktor-faktor yang dapat memengaruhi

belajar siswa dapat terpenuhi.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, dapat disimpulkan belajar

merupakan proses yang dilakukan seseorang dalam keadaan sadar untuk mencapai

perubahan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperolah

berdasarkan hasil dari stimulus-respon yang berupa pengalaman siswa terhadap

lingkungan. Dalam proses belajar terdapat faktor-faktor yang dapat memengaruhi

belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal

yang memengaruhi proses belajar yaitu adanya motivasi belajar.

2.1.2 Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berperan penting dalam proses pembelajaran, di mana motivasi

dapat memicu siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Hosnan (2016:49)

menyatakan bahwa, motivasi belajar merupakan totalias atau keseluruhan daya

penggerak yang ada di dalam diri siswa yang mampu menimbulkan kesemangatan

atau kegairahan belajar. Dikatakan “keseluruhan”, karena pada umumnya ada

beberapa motif yang dapat menggerakan siswa untuk belajar. Peranan yang khas

dari motivasi yaitu, dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat

untuk belajar.

Dimyati & Mudjiono (2013:80) menjelaskan bahwa siswa belajar karena

didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental tersebut dapat berupa

Page 37: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

18

keinginan, perhatian, dan harapan akan cita-cita. Kekuatan mental itu dapat

tergolong rendah atau tinggi. Kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar

dipandang sebagai motivasi belajar. Motivasi sebagai dorongan mental yang

menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.

Dalam motivasi terdapat adanya keinginan yang membangkitkan, menggerakan,

menyalurkan, dan mengarahkan sikap serta perilaku individu belajar.

Berdasarkan penjabaran di atas dapat ditarik kesimpulan, motivasi belajar

merupakan salah satu hal penting dalam proses belajar siswa. Motivasi belajar

adalah dorongan atau hasrat kemauan untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam

rangka mencapai tujuan dan keberhasilan belajar. Siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi akan lebih bersemangat untuk belajar. Motivasi belajar dapat

diberikan oleh guru dan orang tua. Pemberian motivasi yang baik dan sesuai, dapat

menyadarkan siswa akan manfaat belajar dan tujuan yang hendak dicapai.

2.1.3 Fungsi Motivasi Belajar

Eysenck dan kawan kawan dalam Encyclopedia of Psychology (1972)

dalam Djaali (2015:104) berpendapat bahwa fungsi motivasi yaitu, menjelaskan

dan mengontrol tingkah laku siswa. Menjelaskan tingkah laku berarti, dengan

mempelajari motivasi dapat mengetahui alasan mengapa siswa melakukan suatu

pekerjaan dengan tekun dan rajin, sementara siswa lain acuh terhadap pekerjaan

tersebut. Mengontrol tingkah laku artinya, dengan mempelajari motivasi dapat

diketahui mengapa siswa sangat menyukai suatu objek dan tidak menyukai objek

yang lain.

Page 38: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

19

Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan yang berpengaruh dengan aktivitas.

Sardiman (2014:85) menjelaskan bahwa ada tiga fungsi motivasi yaitu, mendorong

siswa untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, dan menyelesaikam

perbuatannya. Motivasi merupakan daya penggerak siswa dalam melaksanakan

kegiatan yang dikerjakan. Pelaksanaannya, dilakukan sesuai dengan rumusan

tujuan yang telah dibuat. Motivasi berfungsi untuk menentukan perbuatan apa yang

harus dikerjakan guna mencapai tujuan yang dicita-citakan.

Dalam kegiatan pembelajaran terdapat siswa yang malas berpartisipasi

dalam belajar, sehingga peranan guru dalam hal ini sangat dibutuhkan. Fungsi-

fungsi motivasi belajar merupakan langkah yang akurat untuk menciptakan iklim

belajar yang kondusif bagi siswa. Fungsi motivasi belajar menurut Djamarah

(2015:157) yaitu motivasi sebagai pendorong kegiatan, motivasi sebagai penggerak

perbuatan, dan motivasi sebagai pengarah perbuatan. Berdasarkan hal tersebut,

motivasi belajar berperan penting dalam memperlancar keberhasilan belajar.

Fungsi-fungsi motivasi belajar di atas menjelaskan bahwa, kegiatan belajar

harus diiringi dengan adanya motivasi pada diri siswa. Seperti halnya hasil

penelitian yang dilakukan oleh Sari (2017) menyebutkan bahwa banyak faktor yang

memengaruhi kontribusi terhadap pencapaian nilai rata-rata siswa, salah satunya

adalah motivasi, motivasi belajar penting dalam proses pembelajaran karena proses

belajar membutuhkan interaksi dan partisipasi aktif dari siswa untuk berhasil. Oleh

karena itu, jika di dalam diri siswa memiliki motivasi yang kuat untuk belajar, ia

akan mengerti dan paham arah tujuan belajarnya, sehingga mampu melaksanakan

pembelajaran dengan baik.

Page 39: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

20

2.1.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar

Atkinson (1985) dalam Djaali (2015:105) menyatakan bahwa, motivasi

siswa dapat ditentukan oleh dua faktor yaitu, harapan terhadap suatu subjek dan

nilai dari objek itu sendiri. Semakin besar harapan siswa terhadap suatu objek dan

semakin tinggi nilai objek itu bagi siswa, berarti semakin tinggi motivasinya.

Sebaliknya, semakin kecil harapan siswa terhadap suatu objek dan semakin rendah

nilai objek itu bagi siswa, berarti rendah motivasinya.

Hosnan (2016:52) menjelaskan bahwa, terdapat lima faktor-faktor yang

dapat memengaruhi motivasi belajar yaitu, pertama perbedaan fisiologis

(physiology needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual. Kedua, perbedaan

rasa aman (safety needs), perbedaan rasa aman dikategorikan secara mental, fisik,

dan intelektual. Ketiga, perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang

diterima oleh setiap siswa. Keempat, perbedaan harga diri (self esteem needs),

contohnya memiliki rasa percaya diri karena mempunyai mobil atau rumah mewah,

jabatan, dan sebagainya. Kelima, perbedaan aktualisasi diri (self actuaization),

tersedianya kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang terdapat

dalam dirinya sehingga mampu untuk mencapai apa yang ia mau dan dapat

dilakukan.

Rifa’i & Anni (2015:101) menjelaskan bahwa, terdapat enam faktor yang

memengaruhi motivasi belajar, faktorr ini didukung oleh sejumlah teori psikologi

dan penelitian terkait yang memiliki dampak penting terhadap motivasi belajar

siswa. Keenam faktor tersebut yaitu, sikap, kebutuhan, rangsangan, afeksi,

kompetensi, dan penguatan. Faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh kuat

Page 40: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

21

terhadap perilaku belajar siswa, seperti faktor yang pertama yaitu sikap. Sikap

merupakan produk yang dihasilkan dari kegiatan belajar. Sikap memiliki pengaruh

kuat terhadap perilaku belajar siswa, karena sikap itu membantu siswa dalam

merasakan dunianya dan memberikan pedoman dalam menjelaskan dunianya.

Faktor yang kedua yaitu kebutuhan. Siswa akan belajar apabila di dalam

dirinya muncul kebutuhan sehingga akan termotivasi untuk melakukan kegiatan

belajar. Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh siswa sebagai suatu

kekuatan internal yang memandu siswa untuk mencapai tujuan. Semua orang

merasakan kebutuhan yang tidak pernah berakhir. Semakin kuat seseorang

merasakan kebutuhan, semakin besar peluangnya untuk mengatasi permasalahan di

dalam memenuhi kebutuhannya.

Faktor yang ketiga dan keempat yaitu, rangsangan dan afeksi. Rangsangan

dan afeksi berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Manusia secara alamiah

selalu mencari rangsangan. Rangsangan dapat meningkatkan otak dan mendorong

seseorang menangkap dan menjelaskan lingkungannya. Rangsangan secara

langsung membantu siswa memenuhi kebutuhan belajar. Afeksi merupakan

pengalaman emosional-kecemasan, kepedulian, dan pemilikan dari individu atau

kelompok pada waktu belajar. Afeksi dapat menjadi motivator intrinsik, apabila

emosi bersifat positif pada waktu kegiatan belajar berlangsung, maka emosi mampu

mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Kemampuan berfikir siswa dapat

memengaruhi motivasi belajar dan menjadi kekuatan terpadu yang positif, sehingga

akan menimbulkan kegiatan belajar yang efektif.

Page 41: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

22

Faktor kelima dan keenam yaitu kompetensi dan penguatan. Kompetensi

mengartikan bahwa siswa secara alamiah berusaha untuk berinteraksi dengan

lingkungannya. Siswa secara intrinsik termotivasi untuk menguasai lingkungan dan

mengerjakan tugas-tugas dengan berhasil agar mendapatkan kepuasan diri.

Penguatan merupakan peristiwa mempertahankan atau meningkatkan respon siswa.

Penguatan dapat berupa pujian, penghargaan dan perhatian. Terdapat dua macam

penguatan yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif dapat

meningkatkan perilaku sedangkan penguatan negatif merupakan tindakan

pemberian teguran atau hukuman yang harus diganti dan dikurangi intensitasnya.

Perhatian orang tua dan guru termasuk penguatan positif yang dapat meningkatkan

motivasi belajar.

Berdasarkan uraian di atas terdapat beberapa faktor yang dapat

memengaruhi motivasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi

motivasi yang terdapat di dalam diri siswa (faktor intrinsik) dan faktor dari luar diri

siswa (faktor ekstrinsik). Faktor intrinsik yaitu faktor yang berasal dari dalam diri

siswa. Setiap siswa memiliki faktor intrinsik diri sepeti minat, dan kemauan. Faktor

ekstrinsik yaitu faktor yang berasal dari luar individu seperti lingkungan rumah,

lingkungan sekolah dan teman sebaya. Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi

motivasi belajar siswa. Semakin banyak siswa mendapatkan perhatian dari

lingkungan luar dan diri sendiri dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar

siswa.

2.1.5 Indikator Motivasi Belajar

Uno (2016:23) menyatakan bahwa, motivasi belajar merupakan dorongan

internal dan eksternal yang terdapat pada diri siswa yang sedang belajar untuk

Page 42: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

23

mengadakan perubahan tingkah laku baik yang dapat diamati atau tidak. Indikator

motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu motivasi intrinsik dan

motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi belajar yang berasal

dari dalam diri siswa. Motivasi itu dikatakan intrinsik apabila tujuannya selaras

dengan situasi belajar, kebutuhan, dan tujuan siswa untuk menguasai nilai-nilai

yang terkandung di dalam pembelajaran. Indikator motivasi belajar intrinsik

berupa, adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan

dalam belajar, serta adanya harapan dan cita-cita masa depan.

Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi belajar yang berasal dari luar diri

siswa. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik apabila tujuan belajar siswa di luar

faktor-faktor situasi belajar. Siswa belajar karena hendak mencapai tujuan yang

terletak di luar yang dipelajarinya. Indikator motivasi belajar ekstrinsik berupa,

adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar,

dan adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang

siswa dapat belajar dengan baik

2.1.6 Pengertian Pengelolaan Kelas

Istilah dari pengelolaan kelas adalah manajemen kelas yang merupakan

salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Guru menggunakan

keterampilan ini untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas untuk

mencapai tujuan pembelajaran secara efisien dan memungkinkan siswa dapat

belajar. Majid (2013:248) menyatakan bahwa, pengelolaan kelas merupakan

keterampilan yang dimiliki guru untuk mewujudkan dan memelihara kondisi

belajar optimal di dalam kelas agar pembelajaran berjalan lancar, efektif dan

Page 43: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

24

efisien. Guru menjadi pelaksana dalam kegiatan menciptakan dan memelihara

kondisi belajar seperti penghentian tingkah laku siswa yang mengganggu di kelas

yang dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa lain, pemberian ganjaran bagi

siswa yang aktif dalam pembelajaran atau yang menyelesaikan tugas tepat waktu,

dan penetapan norma kelompok yang produktif.

Arikunto (1988) dalam Djamarah & Zain (2015:177) menyatakan bahwa,

pengelolaan kelas merupakan usaha yang dilakukan oleh guru sebagai penanggung

jawab kegiatan pembelajaran untuk membantu siswa agar mampu mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan melalui adanya pembelajaran yang optimal. Djabidi

(2016:39) menjelaskan bahwa, pengelolaan kelas merupakan usaha sadar yang

dilakukan oleh guru untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan

melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam

kelas sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara sistematis, efektif,

dan efisien, selain itu juga dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki oleh

siswa.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan guru merupakan

pemeran penting dalam mengelola kelas. Pengelolaan kelas merupakan berbagai

jenis kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan kondisi

optimal bagi terjadinya proses pembelajaran di kelas. Kondisi belajar yang optimal

dapat tercapai apabila guru mampu mengatur siswa, dan fasilitas belajar serta

mengendalikannya dalam suasana belajar yang menyenangkan untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Pengaturan siswa, termasuk dalam memberikan ganjaran bagi

siswa yang tepat waktu dalam mengerjakan tugas dan disiplin, memberikan teguran

Page 44: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

25

kepada siswa yang mengganggu dalam pembelajaran serta memberikan penguatan

positif agar pembelajaran berjalan kondusif dan siswa mampu menyerap

pembelajaran dengan baik, sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan

optimal.

2.1.7 Tujuan Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas yang dilakukan guru memiliki tujuan tertentu. Tujuan

merupakan titik akhir dari sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang.

Sudirman (1988) dalam Djamarah & Zain (2015:178) menyatakan bahwa,

pengelolaan kelas bertujuan untuk menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam

kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual di dalam

kelas. Fasilitas tersebut mendukung siswa agar dapat belajar dan bekerja,

menciptakan suasana belajar efektif dan efisien yang dapat memberikan kepuasan

siswa, suasana disiplin dalam pembelajaran, perkembangan intelektual, emosional

yang dimiliki siswa, dan sikap serta apresiasi siswa yang tinggi.

Arikunto (1988) dalam Hosnan (2016:197) berpendapat bahwa, tujuan

pengelolaan kelas yaitu untuk menciptakan suasana di mana setiap siswa di kelas

mampu belajar dan bekerja dengan tertib sehingga tujuan pembelajaran secara

efektif dan efisien dapat tercapai. Pendapat tersebut senada dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Diani, Soewarno & Mislinawati (2017), dalam penelitian ini

menunjukkan hasil bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara pengelolaan

kelas dengan pembelajaran yang efektif, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan kelas memegang peranan penting dalam keberhasilan pembelajaran di

dalam kelas.

Page 45: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

26

Menurut Djabidi (2016:42), terdapat dua tujuan pengelolaan kelas yaitu,

tujuan secara umum dan tujuan khusus. Terdapat tiga tujuan secara umum yaitu,

pertama agar pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal, sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kedua, untuk memberikan

kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam pembelajaran. Ketiga,

untuk memberi kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting untuk

dibicarakan di dalam kelas demi perbaikan pembelajaran pada masa mendatang.

Tujuan khusus pengelolaan kelas dibagi menjadi dua. Tujuan yang pertama yaitu

tujuan untuk siswa, seperti mendorong siswa untuk mengembangkan tanggung

jawab individu terhadap tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol diri

sendiri, membantu siswa untuk mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan

peraturan di kelas dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan

bukan kemarahan, dan membangkitkan rasa tanggung jawab siswa untuk

melibatkan diri dalam tugas maupun pada kegiatan yang diadakan. Tujuan yang

kedua yaitu tujuan untuk guru, tujuan ini untuk mengembangkan pemahaman dalam

penyajian pembelajaran dengan pendahuluan yang lancar dan kecepatan yang tepat,

untuk dapat menyadari akan kebutuhan siswa dan memiliki kemampuan dalam

memberi petunjuk secara jelas kepada siswa, untuk mempelajari cara merespon

tingkah laku siswa yang mengganggu secara efektif, dan memiliki strategi remidial

yang lebih cocok.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan

kelas adalah untuk menciptakan kondisi belajar yang efektif dengan menggunakan

berbagai fasilitas yang ada, penggunaan metode dan media pembelajaran yang tepat

Page 46: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

27

sehingga dapat memudahkan siswa dalam belajar dan mengatasi berbagai hambatan

dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara

maksimal. Dengan begitu, guru harus memahami kelas dan semua yang ada di

dalamnya termasuk siswa itu sendiri.

2.1.8 Pendekatan Pengelolaan Kelas

Tingkah laku siswa di sekolah bervariasi. Variasi perilaku siswa merupakan

permasalahan bagi guru dalam upaya pengelolaan kelas. Menurut Hosnan

(2016:199-201), terdapat dua jenis masalah dalam pengelolaan kelas yaitu masalah

individu dan masalah kelompok. Masalah individu merupakan suatu anggapan

bahwa tingkah laku manusia itu mengarah pada pencapaian suatu tujuan. Dalam

diri setiap individu mempunyai keinginan untuk merasa dirinya berguna, sehingga

jika individu tidak bisa mengembangkan rasa dirinya berguna dan rasa memiliki

maka individu tersebut akan bertingkah laku menyimpang seperti perilaku mencari

perhatian, perilaku menunjukkan kekuatan atau kekuasaan, dan meningkatnya rasa

ingin balas dendam. Masalah kelompok yang berkaitan dengan pengelolaan kelas

yaitu, kurangnya kekompakan, kurangnya mengikuti peraturan yang telah

ditetapkan kelompok, adanya reaksi negatif terhadap sesama anggota kelompok

yang tidak disukai, adanya perilaku yang menyimpang dalam kelompok, ketiadaan

semangat untuk berprestasi, dan ketidakmampuan kelompok dalam menyesuaikan

diri terhadap perubahan lingkungan.

Untuk mengatasi masalah dalam pengelolaan kelas, perlu adanya

pendekatan yang dapat dilakukan. Menurut Djamarah (2010:106-108) terdapat

sembilan pendekatan dalam pengelolaan kelas diantaranya yaitu, pendekatan

Page 47: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

28

kekuasaan, pendekatan ancaman, pendekatan kebebasan, pendekatan resep

(Cookbook), pendekatan pengajaran, pendekatan pengubahan tingkah laku,

pendekatan sosioemosional, pendekatan proses kelompok dan pendekatan

pluralistik.

Pendekatan kekuasaan yaitu guru berperan untuk menciptakan dan

mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Pendekatan ancaman yaitu proses

pengontrolan tingkah laku dengan pemberian ancaman seperti, melarang,

mengejek, menyindir dan memaksa. Pendekatan kebebasan yaitu suatu proses

membantu siswa untuk merasa bebas mengerjakan sesuatu kapan saja dan di mana

saja, peran guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan siswa.

Pendekatan resep (cookbook), pendekatan ini dilakukan dengan mendaftar apa saja

yang harus dan apa saja yang tidak boleh dikerjakan guru dalam mereaksi semua

masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Pendekatan pengajaran yaitu pendekatan

yang menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar dapat mencegah atau

menghentikan tingkah laku siswa yang kurang baik, peran guru adalah

merencanakan dan mengimpelementasikan pembelajaran yang baik. Pendekatan

pengubahan tingkah laku yaitu peran guru untuk mengembangkan tingkah laku

siswa yang baik dan mencegah tingkah laku yang kurang baik. Pendekatan

sosioemosional yaitu proses menciptakan iklim sosioemosional yang positif di

dalam kelas yang artinya, adanya hubungan positif antara guru dengan siswa, atau

antara siswa dengan siswa. Pendekatan proses kelompok yaitu pendekatan yang

mengartikan pengelolaan kelas sebagai suatu proses menciptakan kelas sebagai

suatu sistem sosial dan proses kelompok merupakan yang paling utama. Pendekatan

Page 48: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

29

pluralistik yaitu suatu proses pemilihan atau penggabungan pendekatan yang

disesuaikan dengan kondisi belajar sehingga terwujud pembelajaran yang efektif

dan efisien.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan-

pendekatan dalam pengelolaan kelas dapat digunakan guru untuk mengatasi

berbagai masalah yang terjadi di dalam kelas termasuk masalah individu dan

masalah kelompok. Sebelum guru memilih untuk menggunakan pendekatan dalam

pengelolaan kelas guru harus mengetahui terlebih dahulu masalah yang terjadi

sehingga tidak salah dalam menggunakan pendekatan. Pendekatan pengelolaan

kelas jika diterapkan dengan baik oleh guru akan terwujud pembelajaran yang baik,

efektif dan efisien. Kesembilan pendekatan tersebut harus dimiliki oleh guru dalam

mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa. Sehingga guru memiliki kekuatan

untuk mengatasi persoalan yang terjadi di kelas.

2.1.9 Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas

Prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat digunakan untuk memperkecil

masalah gangguan dalam pengelolaan kelas. Menurut Usman (2017:98), terdapat

enam prinsip pengelolaan kelas yaitu, kehangatan dan keantusiasan, tantangan,

bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal positif dan penanaman disiplin diri.

Prinsip yang pertama yaitu, prinsip kehangatan dan keantusiasan. Dalam proses

pembelajaran diperlukan kehangantan dan keantusiasan. Kehangatan dan

keantusiasan guru merupakan salah satu syarat mewujudkan iklim kelas

menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran yang optimal. Prinsip yang kedua yaitu

prinsip tantangan. Pada prinsip ini penggunaan kata-kata, tindakan, atau bahan yang

Page 49: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

30

menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga megurangi

kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang. Prinsip yang ketiga

yaitu, prinsip bervariasi. Pada prinsip ini berisi penggunaan alat atau media, gaya,

dan interaksi dalam pembelajaran yang bervariasi merupakan kunci tercapainya

pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan. Prinsip yang ke empat

yaitu, prinsip keluwesan. Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi

mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan siswa serta

menciptakan iklim pembelajaran yang efektif. Prinsip yang kelima yaitu, prinsip

penekanan pada hal-hal yang positif. Dalam proses mengajar dan mendidik, guru

harus menekankan hal-hal positif yang menghindari pemusatan perhatian siswa

pada hal-hal negatif. Prinsip yang terakhir yaitu, Prinsip penanaman disiplin diri.

Pengembangan disiplin diri sendiri oleh siswa merupakan tujuan akhir dari

pengelolaan kelas, untuk itu guru harus selalu mendorong siswa untuk

melaksanakan disiplin itu sendiri, dan guru hendaknya menjadi contoh atau teladan

tentang pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pengelolaan

kelas dapat dijadikan pedoman oleh guru untuk melakukan pengelolaan kelas

dengan lebih baik. Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut dapat

memperlancar jalannya proses pembelajaran. Kekacauan kelas dapat diatasi selama

prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat digunakan dalam rangka memperkecil

masalah gangguan di dalam kelas.

Dalam mengelola kelas guru dapat menggunakan rasa kekeluargaan

sehingga menimbulkan kehangatan dan keantusiasan siswa dalam belajar. Selain

Page 50: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

31

itu guru juga dapat menggunakan berbagai variasi dalam mengajar serta

memberikan tantangan kepada siswa sehingga dapat memunculkan rasa percaya

diri dan rasa ingin tahu siswa. Apabila guru dapat menerapkan prinsip-prinsip

tersebut dalam pembelajaran, tingkat kegagalan pengelolaan kelas dapat

diminimalisir karena kunci utama kesuksesan pengelolaan kelas adalah

keterampilan yang dimiliki oleh guru.

2.1.10 Fungsi Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas harus dilakukan oleh guru guna memberikan dukungan

terhadap keberhasilan belajar siswa. Keberhasilan dalam pembelajaran dapat dilihat

dari seberapa mampu guru dalam memfasilitasi siswa dalam kegiatan manajerial di

dalam kelas. Fungsi manajemen atau pengelolaan kelas sebenarnya merupakan

penerapan fungsi-fungsi manajemen yang diaplikasikan dalam kelas oleh guru.

Dalam pelaksanaannya fungsi-fungsi tersebut harus disesuaikan dengan kondisi

belajar di kelas.

Menurut Mulyasa (2012:77) Kemampuan mengelola kelas dalam

pembelajaran menyangkut tiga fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

dan pengendalian siswa dalam belajar di kelas. Perencanaan menyangkut penetapan

tujuan, dan kompetensi, serta memperkirakan cara mencapainya. Pelaksanaan atau

sering disebut implementasi merupakan proses yang memberikan kepastian bahwa

proses pembelajaran memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana yang

diperlukan, sehingga dapat membentuk kompetensi dan mencapai tujuan yang

diinginkan. Pengendalian atau juga dapat menyangkut evaluasi dan pengendalian,

Page 51: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

32

bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang diinginkan sudah

tercapai atau belum.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi pengelolaan

kelas merupakan suatu cara yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan. Fungsi pengelolaan kelas digunakan agar guru

mampu mempersiapkan pembelajaran dan mampu menangani apabila terjadi suatu

masalah di dalam kelas. Tugas guru di dalam kelas bukan hanya mengajar tetapi,

juga mengelola kelas, di mana pembelajaran yang disampaikan guru akan dapat

diserap siswa dengan baik jika guru mampu mengoptimalkan pengelolaan kelas.

Karena pengelolaan kelas dan pengajaran adalah dua hal yang saling berkaitan.

Guru sebagai manajer harus mampu mengambil keputusan yang tepat

untuk mengelola berbagai sumber, baik sumber daya, sumber dana, maupun sumber

belajar untuk membentuk kompetensi dasar, dan mencapai tujuan pembelajaran.

Guru harus mampu merencanakan tujuan tindakan yang akan dicapai, memiliki

sifat kepemimpinan supaya mampu mengorganisasikan dan mengatur kelas.

2.1.11 Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengelolaan Kelas

Keberhasilan manajemen kelas dalam memberikan dukungan terhadap

pencapaian tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, dipengaruhi oleh berbagai

faktor. Zahroh (2015:190) mengatakan bahwa, terdapat dua faktor yang dapat

mempengaruhi pengelolaan kelas, faktor-faktor tersebut yaitu faktor yang berasal

dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa

(eksternal). Faktor internal siswa merupakan faktor yang terkait dengan masalah

emosi, pikiran, dan perilaku yang terjadi di dalam diri siswa tersebut. Faktor

Page 52: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

33

eksternal merupakan faktor yang berkaitan dengan masalah suasana lingkungan

belajar, penempatan tempat duduk siswa, pengelompokan siswa dalam belajar,

jumlah siswa di kelas, dan sebagainya.

Menurut Suhardan dkk (2011:111-114) menjelaskan bahwa terdapat tiga

faktor yang dapat memengaruhi pengelolaan kelas yaitu kondisi fisik, kondisi sosio-

emosional dan kondisi organisasional. Pertama, kondisi fisik tempat belajar

mempunyai pengaruh penting terhadap terbentuknya motivasi belajar siswa.

Kondisi fisik tersebut meliputi, (1) ruangan tempat berlangsungnya proses

pembelajaran; (2) pengaturan tempat duduk siswa; (3) ventilasi pengaturan cahaya;

dan (4) pengaturan penyimpanan barang. Kedua, kondisi sosio-emosional dalam

kelas akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembelajaran,

kegairahan siswa dan efektivitas tercapainya tujuan pembelajaran. Kondisi sosio-

emosional tersebut meliputi, (1) tipe kepemimpinan; (2) sikap guru dalam mengajar

dan menghadapi masalah di kelas; (3) suara guru dalam kelas sangat memengaruhi

pengelolaan kelas; (4) pembinaan hubungan baik. Faktor yang ketiga yaitu kondisi

organisasional. Kegiatan rutin yang dilakukan secara organisasional dalam tingkat

kelas maupun tingkat sekolah akan mencegah masalah pengelolaan kelas. Dengan

pengaturan yang jelas mengenai kegiatan rutin dan mengkomunikasikannya kepada

semua siswa secara terbuka akan tertanamnya kebiasaan baik pada diri siswa.

Kegiatan rutin tersebut seperti, pergantian pembelajaran, guru berhalangan hadir,

masalah antar siswa, upacara bendera dan kegiatan lain.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa

faktor-faktor yang memengaruhi pengelolaan kelas yaitu dapat dilihat dari faktor

Page 53: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

34

internal dan faktor eksternal. Faktor lain yaitu dapat disebabkan oleh siswa dilihat

dari faktor dalam diri setiap siswa yang berbeda-beda, faktor guru dan lingkungan

sekolah serta faktor teman sebaya yang dapat memengaruhi berhasilnya

pengelolaan kelas. Kelas yang memiliki keragaman perbedaan setiap individu

memiliki tantangan yang lebih besar dalam hal pengelolaan kelas dari pada sekolah

yang memiliki karakteristik tidak terlalu beragam. Setiap guru harus mampu untuk

mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pengelolaan kelas sehingga dalam

pelaksanaannya guru mampu mengatasi masalah yang timbul.

2.1.12 Teknik Pengelolaan Kelas

Sebagai seorang pendidik, guru harus mampu membaca situasi siswa ketika

mengajar. Hal tersebut sangat penting, agar proses pembelajaran berlangsung

dengan lancar. Dalam usaha mengelola kelas secara efektif terdapat sejumlah

kekeliruan yang harus dihindari oleh guru, menurut Usman (2017: 101-102) hal-hal

tersebut yaitu, adanya campur tangan yang berlebihan, kelenyapan, ketidaktepatan

memulai dan mengakhiri kegiatan, penyimpangan dan bertele-tele.

Menurut Hosnan (2016: 205-206), terdapat beberapa teknik yang dapat

digunakan untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif. Teknik yang pertama

yaitu, teknik mendekati. Teknik ini cocok diterapkan apabila seorang siswa sudah

mulai bertingkah atau sudah mulai berbuat tidak sesuai aturan yang ada, karena

dengan mendekati siswa dapat menghentikan dari perbuatan yang menyimpang.

Teknik yang kedua yaitu, Teknik memberikan isyarat. Teknik ini dapat digunakan

saat siswa berbuat kenakalan kecil, guru dapat memberikan isyarat bahwa ia sedang

Page 54: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

35

diawasi dapat menggunakan petikan jari, pandangan tajam dan lambaian tangan.

Teknik yang ketiga yaitu, teknik mengadakan humor. Guru dapat mempertahankan

suasana tetap baik dengan mengadakan humor-humor saat siswa melakukan

kesalahan kecil. Teknik yang keempat yaitu, teknik tidak mengacuhkan. Untuk

menerapkan cara ini guru harus bersifat luwes dan tidak perlu menghukum setiap

pelanggaran yang ada. Teknik ke lima yaitu teknik yang keras. Guru dapat

menerapkan teknik yang keras apabila ia di hadapkan pada perilaku disruptif yang

jelas tidak dikendalikan. Contohnya mengeluarkannya dalam kelas.

Teknik yang ke enam yaitu, teknik mengadakan diskusi secara terbuka.

Teknik ini dapat dilakukan guru apabila siswa sudah banyak melakukan kenakalan

dan guru dapat menggunakan diskusi secara terbuka agar suasana belajar lebih

membaik. Teknik yang ke tujuh yaitu teknik memberikan penjelasan tentang

prosedur. Teknik ini dapat diterapkan untuk menambah tingkat kedisiplinan siswa

siswa dengan memberikan pemahaman yang baik tentang prosedur yang benar.

Teknik yang ke delapan yaitu, mengadakan analisis. Teknik ini dapat digunakan

apabila siswa melakukan kenakalan terus menerus dan guru dapat melakukan

analisis untuk mengatasi dan mencegah masalah terulang kembali. Teknik yang ke

sembilan yaitu, mengadakan perubahan kegiatan. Teknik ini bisa digunakan apabila

situasi dalam kelas sudah tidak kondusif guru dapat merubah kegiatan yang sedang

dilakukan misalnya saat sedang berdiskusi guru dapat merubah menjadi kegiatan

meringkas atau sebagainya. Teknik yang ke sepuluh yaitu teknik menghimbau.

Teknik ini dapat digunakan sebagai himbauan dari guru saat suasana belajar sudah

Page 55: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

36

tidak kondusif guru dapat mengatakan kata “harap tenang” sebagai bentuk

himbauan yang ditujukan untuk siswa.

Menurut Zahroh (2015: 193-197), terdapat beberapa teknik yang dapat

diterapkan untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif antara lain,

penciptaan kondisi belajar yang kondusif, menunjukan sikap tanggap, memberikan

komentar kepada siswa, menjaga kontak mata antara guru dengan siswa,

memberikan perhatian kepada siswa, memusatkan perhatian kepada konsentrasi

belajar siswa, memberikan ilustrasi secara visual sebagai pengembali motivasi

belajar siswa, memberikan komentar secara verbal sebagai pemberi efek yang

membangun dapat membangun bagi siswa, memberikan petunjuk dan tujuan secara

jelas agar siswa mampu memahami pembelajaran dengan baik dan memberi

teguran (reprimand) dan penguatan (reinforcement). Teguran diperlukan sebagai

upaya memodifikasi tingkah laku dan penguatan dilakukan kepada siswa yang

memberikan respon secara positif dengan cara pujian atau penghargaan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik-teknik

pengelolaan kelas yang efektif dapat digunakan untuk menghindari kekeliruan

dalam pengelolaan kelas. Dengan adanya teknik yang tepat akan mengurangi

tingkat kesalahan dalam pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas harus terus

diupayakan untuk terus dilakukan oleh guru. Karena dengan pengelolaan kelas yang

baik, akan membuat kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tanpa

hambatan. Kelas sebagai tempat pembelajaran antara guru dengan siswa,

seyogyanya dikelola dan dijaga agar kondisinya tetap terkendali. Kondisi ini dapat

Page 56: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

37

diwujudkan dengan memperhatikan beberapa teknik dalam pengelolaan kelas yang

telah dijelaskan di atas.

2.1.13 Indikator Pengelolaan Kelas

Keterampilan pengelolaan kelas menurut Usman (2017: 98-100), dibedakan

menjadi dua keterampilan yaitu, keterampilan yang berhubungan dengan

penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat praventif) dan

keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang

optimal. Keterampilan yang berhubungan dengn penciptaan dan pemeliharaan

kondisi belajar yang optimal antara lain, (1) menunjukan sikap tanggap terhadap

perhatian, keterlibatan, kekacauan, dan ketidakterlibatan siswa dalam

menyelesaikan tugas-tugas di kelas, sehingga guru harus mengetahui setiap

tindakan yang dilakukan oleh siswa di kelas; (2) memberi perhatian kepada

beberapa kegiatan siswa yang berlangsung dalam satu waktu; (3) memusatkan

perhatian kelompok pada tugas-tugas yang dilakukan; (4) memberikan petunjuk-

petunjuk yang jelas dan singkat dalam pembelajaran, sehingga tidak menimbulkan

kebingungan pada diri siswa; (5) menegur apabila terjadi tingkah laku siswa yang

mengganggu kelas atau kelompok dalam kelas; dan (6) memberi penguatan kepada

semua siswa di kelas.

Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar

optimal, meliputi, (1) memodifikasi tingkah laku dengan cara menganalisis tingkah

laku siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi

tingkah laku tersebut dengan memberikan penguatan secara sistematis; (2) guru

dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok; (3) menemukan

Page 57: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

38

dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Untuk mengendalikan

tingkah laku siswa yang keliru atau menyimpang, guru dapat menggunakan

seperangkat cara diantaranya yaitu guru harus mengetahui latarbelakang masalah

mengakibatkan ketidakpatutan tingkah laku siswa tersebut serta berusaha untuk

menemukan pemecahannya.

2.1.14 Pengertian Fasilitas Belajar

Fasilitas dibutuhkan seseorang untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan

yang dilakukan. Depdiknas (2008) dalam Barnawi dan Arifin (2016:47-48)

menjelaskan bahwa, Sarana pendidikan merupakan seperangkat peralatan, bahan-

bahan, dan perabot yang dapat digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.

Prasarana merupakan semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak

langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Penekanan pada

pengertian tersebut yaitu, pada sifatnya. Sarana pendidikan bersifat langsung dan

prasarana tidak bersifat langsung dalam menunjang proses pendidikan. Dengan

demikian sarana dan prasarana adalah fasilitas yang digunakan untuk pelaksanaan

kegiatan pendidikan dan kegiatan penunjangnya.

Wahyuningrum (2004) dalam Sutomo (2015:102-103) menyatakan bahwa,

fasilitas belajar dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu, fasilitas fisik dan fasilitas

uang. Fasilitas fisik merupakan segala sesuatu yang mempunyai peran dapat

memudahkan dan melancarkan suatu usaha, dapat berupa benda atau yang dapat

dibendakan. Fasilitas uang adalah segala sesuatu yang dapat memberi kemudahan

kegiatan sebagai akibat dari ”nilai uang”.

Page 58: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

39

Bafadal (2014:2) menjelaskan bahwa, fasilitas belajar dapat dikelompokan

menjadi dua yaitu, sarana belajar dan prasarana belajar. Sarana belajar adalah

semua perangkat peralatan, bahan, barang-barang dan perabot yang secara langsung

digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah, sarana belajar itu seperti,

ruangan, buku perpustakaan, labolatorium dan sebagainya. Prasarana belajar adalah

semua perangkat perlengkapan atau fasilitas yang secara tidak langsung

mendukung proses pendidikan seperti, tempat, bangunan sekolah dan gedung

sekolah.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa fasilitas

belajar adalah sarana maupun prasarana yang dapat digunakan untuk menunjang

dan memperlancar proses belajar baik secara langsung maupun tidak langsung

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dengan adanya fasilitas yang memadai

maka kelancaran dalam pembelajaran akan terwujud, karena fasilitas merupakan

hal penting dalam pendidikan di sekolah.

2.1.15 Macam-macam Fasilitas Belajar

Pendidikan harus memiliki fasilitas penunjang kegiatan belajar. Fasilitas

pendidikan terdiri dari sarana dan prasarana yang menunjang seluruh proses

pendidikan di sekolah. Sutomo (2015:103) menjelaskan sarana pendidikan dilihat

dari fungsinya dibedakan menjadi tiga yaitu, (1) alat belajar; (2) alat peraga; dan

(3) media pembelajaran. Sedangkan prasarana pendidikan diklasifikasikan menjadi

dua macam yatu, (1) prasarana yang secara langsung digunakan untuk proses

belajar mengajar seperti ruang perpustakaan, ruang kelas, dan ruang labolatorium;

Page 59: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

40

dan (2) prasarana yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses pembelajaran

seperti ruang kantor, ruang kepala sekolah, kamar kecil dan kantin.

Barnawi dan Arifin (2016:49) menyatakan bahwa, sarana pendidikan dapat

diklasifikasikan menjadi tiga macam, sedangkan prasarana dibedakan menjadi dua

macam. Ketiga macam klasifikasi sarana pendidikan tersebut yaitu, berdasarkan

habis tidaknya, berdasarkan bergerak tidaknya, dan berdasarkan hubungan dengan

proses pembelajaran. Prasarana pendidikan dibedakan menjadi dua macam yaitu,

prasarana langsung dan prasarana tidak langsung.

Ditinjau dari habis tidaknya dipakai, fasilitas dibedakan menjadi dua macam

yaitu, fasilitas yang habis pakai dan tidak habis pakai. Fasilitas yang habis pakai

adalah segala perlengkapan yang apabila digunakan dapat habis dalam waktu relatif

singkat, sedangakan fasilitas yang tidak habis pakai merupakan bahan atau

seperangkat perlengkapan yang dapat digunakan secara terus menerus atau berkali-

kali dalam waktu yang relatif lama. Berdasarkan dari bergerak tidaknya, fasilitas

belajar dikelompokan menjadi dua macam yaitu fasilitas yang bergerak dan fasilitas

yang tidak bergerak. Fasilitas yang bergerak merupakan sarana pendidikan yang

dapat digerakan atau dipindah-pindah tempatkan sesuai dengan kebutuhan para

pemakainya. Fasilitas yang tidak bergerak adalah fasilitas yang tidak dapat

dipindahkan atau sangat sulit dipindahkan.

Berkaitan dengan proses pembelajaran fasilitas pendidikan dibedakan

menjadi tiga yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran. Alat pelajaran

merupakan alat yang dapat digunakan secara langsung dalam proses pembelajaran.

Alat peraga adalah alat bantu pendidikan yang dapat berupa perbuatan-perbuatan

Page 60: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

41

atau benda-benda yang dapat mengkonkreatkan materi pembelajaran. Media

pengajaran adalah fasilitas pendidikan yang berfungsi sebagai prantara dalam

proses pembelajaran sehingga meningkatkan efektifitas dan efisien dalam mencapai

tujaun pendidikan.

Berkaitan dengan prasarana pendidikan dibedakan menjadi prasarana

langsung dan prasarana tidak langsung. Prasarana langsung adalah prasarana yang

secara langsung digunakan dalam proses pembelajaran misalnya, ruangan kelas,

ruang labolatorium, ruang praktek dan ruang komputer. Prasarana tidak langsung

adalah prasarana yang tidak dapat digunakan dalam proses pembelajaran tetapi

sangat menunjang proses pembelajaran, misalnya ruang kantor, kantin, jalan

menuju sekolah, kamar kecil, taman, dan tempat parkir kendaraan.

Berdasarkan penjelasan di atas sarana dan prasarana merupakan fasilitas

yang menunjang kegiatan pembelajaran agar berjalan lancar, teratur, efektif, dan

efisien. Macam-macam sarana prasarana tersebut merupakan fasilitas yang ada di

sekolah baik fasilitas langsung maupun tidak langsung, bergerak maupun tidak

bergerak dan habis pakai maupun tidak habis pakai. Diperkuat dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Febriani & Sarino (2017) yang menyatakan bahwa

cara belajar dan fasilitas belajar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar siswa, baik secara persial maupun simultan.

2.1.16 Prinsip-Prinsip Fasilitas Belajar

Manajemen sarana dan prasarana bertujuan untuk memberikan layanan

secara profesional dibidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka

terselenggaranya proses pendidikan yang efektif. Tujuan tersebut dapat dicapai

Page 61: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

42

dengan menerapkan beberapa prinsip dalam mengelola sarana dan prasarana.

Bafadal (2014:5-6) menyatakan bahwa terdapat lima prinsip dalam pengelolaan

sarana dan prasarana. Prinsip-prinsip itu antara lain: prinsip mencapai tujuan,

prinsip efisiensi, prinsip administratif, prinsip efisiensi, prinsip kejelasan tanggung

jawab, dan prinsip kekohesifan.

Pertama yaitu, prinsip pencapaian tujuan. Manajemen perlengkapan sekolah

dilakukan dengan maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap

pakai, karena keadaan tersebut berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen perlengkapan sekolah dapat dikatakan

berhasil apabila fasilitas sekolah itu selalu siap pakai setiap saat, kapanpun guru

dan siswa ingin menggunakannya.

Prinsip kedua yaitu, prinsip efisiensi. Prinsip efisiensi berarti untuk

memeroleh fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah,

kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan perencanaan

yang baik dan hati-hati. Prinsip efisiensi menyatakan bahwa fasilitas sekolah

hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi

pemborosan. Setiap perlengkapan sekolah hendaknya dilengkapi dengan petunjuk

teknis penggunaan dan pemeliharaan, sehingga setiap warga sekolah dapat

membaca sebelum menggunakan. Petunjuk teknis tersebut dikomunikasikan

kepada semua personel sekolah yang diperkirakan akan menggunakannya.

Ketiga adalah prinsip administratif. Adanya prinsip administratif berarti

setiap undang-undang, peraturan, instruksi, dan pedoman yang telah diberlakukan

oleh pemerintah yang berkaitan dengan sarana prasarana hendaknya dapat

Page 62: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

43

digunakan sebagai pedoman sekolah dalam pengelolaan perlengkapan pendidikan

di sekolah. Dengan demikian, setiap penanggung jawab pengelolaan fasilitas

pendidikan hendaknya memahami semua peraturan perundang-undangan tersebut

dan dapat menginformasikan kepada semua warga sekolah yang diperkirakan akan

berpartisipasi dalam pengelolaan fasilitas pendidikan.

Keempat adalah prinsip kejelasan taggung jawab. Di Indonesia terdapat

lembaga pendidikan yang sangat besar dan maju. Oleh karena besarnya lembaga

pendidikan maka sarana dan prasarananya sangat banyak sehingga dalam

melakukan manajemen melibatkan banyak orang. Dengan demikian perlu adanya

pengorganisasian kerja serta pengelolaan perlengkapan pendidikan. Dalam

pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang terlibat

harus dideskripsikan dengan jelas.

Kelima adalah prinsip kekohesifan. Adanya prinsip kekohesifan berarti

manajemen perlengkapan pendidikan di sekolah hendaknya terealisasikan dalam

bentuk proses kerja sekolah yang kompak. Semua orang yang terlibat dalam

pengelolaan perlengkapan harus selalu bekerja sama dengan baik, sesuai dengan

tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa dari kelima prinsip yang ada

memiliki keterkaitan atara satu dengan yang lainya, memiliki pengaruh satu dengan

yang lainnya. Adanya prinsip yang ada dapat mempermudah dalam pelaksanaan

pengelolaan fasilitas sekolah yang ada. manajemen perlengkapan sekolah memiliki

fungsi untuk mempermudah sekolah dalam mengelola, menjaga, memanfaatkan,

Page 63: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

44

mendata apa saja yang dimiliki sekolah serta mengetahui apa yang belum dimiliki

sekolah sebagai suatu pendukung kegiatan sekolah.

2.1.17 Standar Fasilitas Jenjang Sekolah Dasar

Dalam menjamin terwujudnya pelaksanaan pembelajaran diperlukan

adanya sarana dan prasarana yang memadai memenuhi ketentuan yang ditetapkan

dalam standar sarana dan prasarana. Hal ini terdapat dalam peraturan mentri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007 tentang standar

Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), dan

Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah.

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana, menurut

Barnawi dan Arifin (2016:106-169) menyebutkan bahwa sarana dalam pendidikan

untuk SD/MI memiliki beberapa standar yang sesuai dengan Permendiknas No. 24

tahun 2007. Standar tersebut diantaranya yaitu: ruang kelas, ruang perpustakaan,

ruang pimpinan, ruang guru, tempat ibadah, jamban, gudang, dan tempat bermain

atau berolahraga.

Setiap sekolah pasti terdapat ruang kelas. Ruang kelas merupakan tempat

pembelajaran berlangsung. Kapasitas ruang kelas di SD/MI maksimum 28 siswa

dan jumlah ruang kelas disesuaikan dengan jumlah rombongan belajar yang ada di

suatu sekolah. Setiap ruang kelas dilengkapi sarana sebagai berikut: (1) kursi siswa

1 buah kursi untuk per siswa,; (2) Meja siswa 1 buah untuk per siswa; (3) kursi guru

1 buah/ guru; (4) meja guru 1 buah/guru; (5) lemari 1 buah/ruang; (6) rak hasil karya

siswa 1 buah per/ruang; (7) papan panjang 1 buah/ ruangan; (8) alat peraga sesuai

dengan daftar sarana labolatorium IPA; (9) papan tulis 1 buah/ruang; (10) tempat

Page 64: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

45

sampah 1 buah/ruang; (11) tempat cuci tangan 1 buah/ruang; (12) jam dinding 1

buah/ruang; dan (13) kotak kontak 1 buah/ruang.

Ruang perpustakaan adalah tempat di mana buku-buku disimpan dan

dibaca. Luas perpustakaan minimum satu setengah kali ruang kelas dan lebar

minimum 5 m. Standar ruang perpustakaan yaitu: (1) buku teks pelajaran 1

eksemplar/mata pelajaran/siswa dan ditambah 2eksemplar/mata pelajaran/sekolah;

(2) buku panduan pendidik 1 eksemplar/ mata pelajaran/guru mata pelajaran

bersangkutan dan ditambah 1 eksemplar/mata pelajaran/sekolah; (3) buku

pengayaan 840 judul/sekolah; (4) buku referensi 10 judul/sekolah; (5) sumber

belajar 10 judul/sekolah; (6) rak buku 1 set/sekolah; (7) rak majalah 1 buah/sekolah;

(8) rak surat kabar 1 buah/sekolah; (9) meja baca 10 buah/sekolah; (10) kursi baca

10 buah/sekolah; (11) kursi kerja 1 buah/petugas; (12) meja kerja/sirkulasi 1

nuah/petugas; (13) lemari katalog 1 buah/sekolah; (14) lemari 1 buah/sekolah; (15)

papan pengumuman 1 buah/sekolah; (16) meja multimedia 1 buah/sekolah; (17)

peralatan multimedia 1 set/sekolah; (18) buku inventaris 1 buah/sekolah; (19)

tempat smpah 1 buah/ruang; (20) kotak kontak 1 buah/ruang; (21) jam dinding 1

buah/ruang.

Sarana selanjutnya yaitu ruang pimpinan. Ruang pimpinan berfungsi

sebagai tempat melakukan kegitan pengolahan sekolah, pertemuan dengan

sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite dan tamu lainnya. Standar

sarana dan prasarana ruang pimpinan jenjang SD/MI antara lain: (1) kursi pimpinan

1 buah/ruang; (2) meja pimpinan 1 buah/ruang; (3) kursi dan meja tamu 1 set/ruang;

(4) lemari 1 buah/ruang; (5) papan statistik 1 buah/ruang; (6) simbol kenegaraan 1

Page 65: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

46

set/ruang; (7) tempat sampah 1 buah/ruang; (8) mesin ketik atau komputer 1

set/sekolah; (9) filing cabinet 1 buah/sekolah; (10) brankas 1 buah/sekolah; (11)

jam dinding 1 buah/ruang.

Ruang guru memiliki fungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta

menerima tamu, baik siswa maupun tamu lainnya. Sarana yang ada di ruang guru

antara lain: (1) kursi kerja1 buah/guru; (2) meja guru 1 buah/guru; (3) lemari 1

buah/guru atau 1 buah yang digunakan bersama oleh semua guru; (4) papan statistik

1 buah/sekolah; (5) papan pengumuman 1 buah/sekolah; (6) tempat sampah 1

buah/ruang; (7) tempat cuci tangan 1 buah/ruang; (8) jam dinding 1 buah/ruang; (9)

penanda waktu 1 buah/sekolah. Kemudian sarana lainnya yaitu tempat beribadah.

Tempat beribadah berfungsi untuk tempat melakukan ibadah bagi warga sekolah.

Sarana yang ada di tempat ibadah yaitu lemari/rak, perlengkapan ibadah dan jam

dinding.

Prasarana yang cukup sepele, tetapi sangat penting ialah jamban. Jamban

berfungsi sebagai tempat buang air besar atau kecil bagi warga sekolah. Jamban

untuk SD/MI memiliki standar yang meliputi: (1) kloset jongkok 1 buah/ruang

dengan saluran berbentuk leher angsa; (2) tempat air 1 buah/ruang dengan volume

minimum 200 liter serta berisi air bersih; (3) gayung 2 buah/ruang; (4) gantungan

pakaian 1 buah/ruang; dan (5) tempat sampah 1 buah/ruang. Sementara itu gudang

berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan pembelajaran di luar kelas, tempat

menyimpan sementara peralatan sekolah yang tidak/belum berfungsi dan

penyimpan arsip sekolah. Gudang untuk SD/MI memiliki standar sarana yang

meliputi lemari 1 buah/ruang dan rak 1 buah/ruang.

Page 66: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

47

Sarana yang terakhir adalah tempat bermain atau berolahraga. Tempat

bermain atau berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan

jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler. Rasio minimum luas tempat

bermain/berolahraga adalah 3 m/siswa. Sarana tempat bermain/berolahraga di

SD/MI memiliki standar yang meliputi: (1) tiang bendera 1 buah/sekolah; (2)

bendera 1 buah/sekolah; (3) peralatan bola voli 1 set/sekolah; (4) peralatan sepak

bola 1 set/sekolah; (5) peralatan senam 1 set/sekolah; (6) peralatan atletik 1

set/sekolah; (7) peralatan seni budaya 1 set/sekolah; (8) peralatan keterampilan 1

set/sekolah; (9) pengeras suara 1 set/sekolah; dan (10) tape recorder 1 buah/sekolah.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa apabila fasilitas

belajar di sekolah terpenuhi, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap

peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa. Sependapat dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Setyawan, Sawiji & Ninghardjanti (2013) menyatakan bahwa

tingginya fasilitas belajar yang memadai dan motivasi belajar yang tinggi akan

menjadikan kegiatan pembelajaran lebih efektif baik di sekolah maupun di rumah.

Oleh karena itu keberadaan fasilitas belajar tidak bisa diabaikan dalam proses

pendidikan.

2.1.18 Indikator Fasilitas Belajar

Indikator fasilitas belajar pada penelitian ini lebih mengkhususkan pada

ketersediaan fasilitas belajar yang ada di ruang kelas karena segala sesuatu yang

berada di kelas memiliki peran yang besar dalam proses kegiatan pembelajaran.

Setiap sekolah pasti terdapat ruang kelas. Ruang kelas merupakan tempat

pembelajaran berlangsung. Kapasitas ruang kelas di SD/MI maksimum 28 siswa

Page 67: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

48

dan jumlah ruang kelas disesuaikan dengan jumlah rombongan belajar yang ada di

sekolah. Indikator ruang kelas sebagai berikut: (1) kursi siswa 1 buah kursi untuk

per siswa, kursi harus kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh siswa; (2) Meja

siswa 1 buah untuk per siswa. Meja siswa harus kuat, stabil dan mudah dipindahkan

oleh siswa; (3) kursi guru 1 buah/ guru. Kursi yang digunakan untuk guru harus

kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan, serta ukuran memadai untuk duduk

dengan nyaman; (4) meja guru 1 buah/guru. Meja guru harus kuat, stabil, aman,

mudah dipindahkan dan ukurannya memadai untuk bekerja dengan nyaman; (5)

lemari 1 buah/ruang. Lemari ruangan harus kuat, stabil, aman, ukurannya memadai

untuk menyimpan perlengkapan yang diperlukan kelas, tertutup dan dapat dikunci;

(6) rak hasil karya siswa 1 buah per/ruang. Rak hasil karya siswa harus kuat, aman,

stabil, ukurannya memadai untuk meletakan hasil karya siswa; (7) papan panjang 1

buah/ ruangan. Papan ini harus kuat, stabil, aman, dan ukuran minimum 60cm x

120cm; (8) alat peraga sesuai dengan daftar sarana labolatorium IPA; (9) papan tulis

1 buah/ruang. Papan tulis harus kuat, stabil, aman dengan ukuran minimum 90cm

x 200cm. Papan tulis ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa

melihat dengan jelas; (10) tempat sampah 1 buah/ruang; (11) tempat cuci tangan 1

buah/ruang; (12) jam dinding 1 buah/ruang; dan (13) kotak kontak 1 buah/ruang.

2.1.19 Hubungan Antar Variabel

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hubungan antar variabel

hubungan tersebut antara lain hubungan pengelolaan kelas terhadap motivasi

belajar dan hubungan antara fasilitas dan motivasi belajar. Uraiannya adalah

sebagai berikut:

Page 68: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

49

1) Hubungan Pengelolaan Kelas dan Motivasi Belajar

Hosnan (2016:49) mengatakan bahwa, motivasi belajar keseluruhan daya

penggerak yang ada di dalam diri siswa yang yang dapat membangkitkan

kegairahan dalam belajar. Guru merupakan faktor eksternal yang dapat berperan

sebagai pembangkit motivasi siswa. Peran guru memotivasi siswa merupakan salah

satu langkah awal yang harus dilakukan guru dalam mengajar. Situasi kondisi kelas

yang termotivasi dapat memengaruhi proses belajar maupun tingkah laku siswa.

Untuk itu pengelolaan kelas sebagai suatu bentuk dari kondisi belajar di sekolah,

mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebab lingkungan kelas merupakan

tempat terjadinya proses belajar mengajar yang dapat mendorong motivasi siswa

untuk melakukan aktivitas dan kreativitas dalam pembelajaran.

Pengelolaan kelas menurut Suhardan dkk (2011:106) adalah segala sesuatu

yang diarahkan untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang efektif dan

menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai

dengan kemampuannya. Manajemen atau pengelolaan kelas juga dapat diartikan

dengan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses pembelajaran dengan

sistematis. Usaha sadar itu mengarahkan pada penyiapan bahan belajar, penyiapan

sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, dan mewujudkan situasi belajar

yang biak.

Pengelolaan kelas yang baik akan tercipta suasana belajar yang baik

sehingga berdampak dengan adanya motivasi belajar siswa yang tinggi. Dengan

kata lain bahwa peran guru dalam mengelola kelas memengaruhi motivasi belajar

siswa. Hal ini diperkuat dengan penelitian relevan yang dilakukan oleh Wahyuni

Page 69: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

50

(2014) hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan kelas merupakan

keterampilan yang penting dimiliki guru dalam membina siswa. Kegiatan

pengelolaan kelas merupakan keterampilan untuk menciptakan dan

memertahankan suasana dan kondisi kelas seperti, pengaturan kelas, fasilitas fisik

dan rutinitas. Dengan adanya pengelolaan kelas diharapkan mampu meringankan

tugas guru untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam meningkatkan

efektivitas pembelajaran. Dengan demikian adanya pengelolaan kelas yang baik

dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Karena motivasi siswa sangat

ditentukan oleh lingkungannya. Lingkungan kelas yang kondusif merupakan salah

satu faktor penunjang dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa.

2) Hubungan Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar

Motivasi belajar menurut Sardiman (2014:75) adalah merupakan faktor

psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam

penumbuhan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar. Seseorang yang

mempunyai intelektual tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi belajar.

Hosnan (2011:55) menjelaskan bahwa motivasi dapat dibedakan ke dalam motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan suatu dorongan

yang terdapat dalam diri setiap siswa untuk melaksanakan suatu kegiatan belajar.

Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan keadaan yang datang dari individu siswa

lain yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.

Fasilitas belajar termasuk ke dalam motivasi ekstrinsik di mana

keberadaannya sangat dibutuhkan dalam belajar. Salah satu faktor penyebab

rendahnya motivasi belajar adalah siswa yang tidak memiliki fasilitas belajar yang

Page 70: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

51

memadai. Misalnya siswa tidak mempunyai meja belajar sendiri, lampu yang tidak

terang, tidak mempunyai buku, dan kondisi rumah serta sekolah yang kurang

mendukung untuk belajar. Keadaan tersebut akan membuat siswa menjadi malas

belajar dan menyebabkan motivasi belajar siswa rendah, sehingga fasilitas belajar

dibutuhkan untuk menimbulkan motivasi belajar siswa. Hal ini diperkuat dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ardasir (2015) yang membuktikan bahwa fasilitas

belajar di sekolah berhubungan dengan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 9

Palu, hal ini dapat dilihat rℎitung sebesar 0,754 kemudian dikonsultasikan dengan

rtabel sebesar 0,244 atau rℎitung (0,754) > rtabel (0,244). Jadi, H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya ada hubungan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Palu.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya motivasi itu

tumbuh dari dalam diri seseorang dan dari fasilitas yang ada. Dengan adanya

fasilitas belajar yang lengkap siswa tersebut akan lebih memiliki kemauan untuk

belajar maka prestasi belajar yang diharapkan akan tercapai. Fungsi motivasi adalah

sebagai pendorong perbuatan, sebagai penggerak perbuatan dan sebagai pengarah

perbuatan Djamarah (2015:157).

2.2 Kajian Empiris

Pada bagian ini akan diuraikan beberapa penelitian mengenai pengelolaan

kelas dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar yang sudah pernah dilakukan

sebelumnya oleh beberapa peneliti. Penelitian relevan ini sebagai bahan

pengembangan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Dalam penelitian ini ingin

mengetahui adakah pengaruh pengelolaan kelas dan fasilitas belajar terhadap

Page 71: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

52

motivasi belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo Kecamatan

Margadana Kota Tegal. Berikut uraian penelitian yang telah dilaksanakan oleh

beberapa peneliti terdahulu.

(1) Ahor, Syahrudin, & Utomo (2014) dari Universitas Tanjungpura yang berjudul

“Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran

Ekonomi SMA Santun”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar sebesar 7,4% nilai koefisien

determinasi sebesar 0,271 (R) dengan Adjusted R square 0,074 selebihnya

dipengaruhi oleh pengaruh lain di luar penelitian ini.

(2) Mulyany (2014) dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Pengaruh

Keterampilan Mengajar Guru, Disiplin Belajar, dan Sikap Siswa Terhadap

Motivasi Belajar Mata Diklat Bekerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan

Pada Siswa Kelaas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK PL

Tarcisius 1 Semarang”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara keterampilan mengajar guru, disiplin belajar

dan sikap siswa terhadap motivasi belajar siswa sebesar 47,4%. Hasil ini

diperoleh dari analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan: Y= 2,241

+ 0,034 X1 + 0,419 X2 + 0,594 X3 Uji F diperoleh F hitung 33,753, sehingga

H4 diterima. Variabel keterampilan mengajar guru (X1) jika dihitung secara

parsial (uji t) diperoleh thitung = 0,407, sehingga H1 ditolak. Variabel disiplin

belajar (X2) diperoleh thitung = 3,272, sehingga H2 diterima. Variabel sikap

siswa (X3) diperoleh thitung = 5.868, sehingga H3 diterima..

Page 72: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

53

(3) Suleman and Hussain (2014) Kohat University Of Science & Technology

Kohat yang berjudul “Effect Of Classroom Physical Environment on the

Academic Achievement Scores of Secondary School Students in Kohat

Division”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kelas yang

mendukung memiliki efek positif yang signifikan terhadap nilai prestasi

akademik siswa sekolah menengah. Siswa kelompok eksperimen

menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan siswa kelompok

kontrol. Berdasarkan temuan, diharapkan lingkungan fisik kelas harus ditata

dengan baik dan dilengkapi fasilitasnya.

(4) Hughes (2014) Educational Psychology of Oklahoma State University yang

berjudul “The Effect Of Classroom Management Strategies On Mth Fluency

Growth Rate”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor kelancaran

matematika rata-rata untuk ketiga ruang kelas meningkat sebagai hasil dari

intervensi. Salah satu implikasi utama dari hasil ini adalah hasil yang diamati

dengan sedikit usaha. Arahan untuk penelitian masa depan termasuk

melakukan penelitian serupa dengan populasi yang lebih representatif, melatih

guru untuk menjalankan intervensi, dan menggunakan variabel dependen yang

berbeda.

(5) Olyvia, Gimin & Hendripides (2014) dari Universitas Riau yang berjudul

“Pengaruh Fasilitas Belajar, Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata

Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 12 Pekanbaru”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

fasilitas belajar di rumah dan minat belajar di rumah secara bersama-sama

Page 73: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

54

terhadap hasil belajar. Dengan f hitung sebesar 12.809 yang lebih besar

dibandingkan dengan ttabel sebesar 3.38. Sedangkan secara parsial pada fasilitas

belajar tidak terdapat pengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar

terhadap hasil belajar karena t hitung, t tabel, (0,529<2.00758) dengan

persentase 0.9% namun minat belajar berpengaruh terhadap hasil belajar

karena t hitung > t tabel (2.800>2.00758) dengan persentase sebesar 25.2%.

Adapun besar pengaruh fasilitas belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar

dapat dilihat dari nilai R Square sebesar 33.4%, sisanya sebesar 66.6%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

(6) Yanida & Pramusinto (2014) dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul

“Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar dan Media Pembelajaran

Terhadap Kesiapan Belajar Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran Pada

Mata Pelajaran Diklat Mengelola Peralatan Kantor Di SMK NU 01 Kendal”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh motivasi belajar,

disiplin belajar, dan media pembelajaran terhadap kesiapan belajar siswa kelas

X administrasi perkantoran pada mata pelajaran diklat mengelola peralatan

kantor di SMK NU 01 Kendal baik secara simultan maupun persial.

(7) Delceva (2014) dari Methodius University yang berjudul “Classroom

Management”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lemahnya

menejemen kelas yang dilakukan oleh guru diantaranya disebabkan oleh

beberapa penyimpangan dalam pendidikan awal guru.

(8) Kharisma & Latifah (2015) dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul

“Pengaruh Motivasi, Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan

Page 74: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

55

Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Ke

Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian Akuntasi di

SMK Negeri Se-Kota Semarang Tahun Ajaran 2014/2015”. Dalam penelitian

ini menghasilkan pernyataan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara motivasi belajar, prestasi belajar, status sosial ekonomi orang

tua, dan lingkungan teman sebaya terhadap minat melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi sebesar 71,5%, dengan penjabaran bahwa motivasi belajar

berpengaruh terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi

secara parsial sebesar 17,47%, prestasi belajar berpengaruh terhadap minat

melanjutkan ke perguruan tinggi secara parsial sebesar 23,91%, status sosial

ekonomi orang tua berpengaruh terhadap minat melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi secara parsial sebesar 16,81%, dan lingkungan teman sebaya

berpengaruh terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi

secara parsial sebesar 10,50%.

(9) Aquami (2015) dari Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang yang

berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Penggunaan Sarana Belajar Terhadap

Hasil Belajar Siswa di MA Paradigma Palembang”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar siswa dan penggunaan sarana

belajar secara signifikan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini

dibuktikan bahwa nilai t hitung > t tabel (86,661 > 3,175 dan signifikasi 0,000 <

0,005, dengan kata lain bahwa motivasi belajar dan penggunaan sarana belajar

secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap hasil belajar).

(10) Amah & Nugroho dari IKIP PGRI Madiun (2015) yang berjudul “Pengaruh

Fasilitas Sekolah Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Dengan Lingkungan

Page 75: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

56

Sosial Sebagai Pemoderasi”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara fasilitas sekolah maupun lingkungan sosial

terhadap hasil belajar siswa kelas XI dan XII IPS 1 MAN 1 Madiun secara

persial. Dalam hasil uji ini, variabel lingkungan sosial merupakan variabel

pemoderasi yang mampu memperkuat pengaruh fasilitas sekolah terhadap

hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fasilitas

sekolah dan lingkungan sosial berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

(11) Kusuma & Subkhan (2015) dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul

“Pengaruh Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA N 3 Pati Tahun Pelajaran

2013/2014”. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif

antara motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar sebesar

89,5%. Motivasi belajar memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap prestasi

belajar yaitu sebesar 62,09%, sedangkan kedisiplinan berpengaruh sebesar

48,58%.

(12) Dirgaya & Harnanik (2015) dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul

“Pengaruh Kinerja Guru, Dan Penggunaan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil

Belajar Prakarya Dan Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Negeri 02

Pekalongan”. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif kinerja guru

terhadap hasil belajar sebesar 9,4%, dan penggunaan fasilitas belajar sebesar

7,4%. Secara simultan terdapat pengaruh positif antara kinerja guru dan

penggunaan fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa.

Page 76: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

57

(13) Isnawati (2016) dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul

“Pengaruh Fasilitas Belajar dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Pada Siswa Kelas Atas SD Negeri Ngraji Tahun Pelajaran 2015/2016”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel fasilitas belajar dan lingkungan belajar

berpengaruh terrhadap hasil belajar siswa. Dibuktikan dengan fasilitas belajar

memberikan sumbangan relatif sebesar 63,30% terhadap prestasi belajar pada

siswa kelas atas. Sedangkan koefisien determinan (R2) diperoleh sebesar 0,363,

sehingga fasilitas belajar dan lingkungan belajar memberikan sumbangan

sebesar 36,3% terhadap prestasi belajar pada siswa kelas atas SD Negeri 3

Ngraji Tahun Ajaran 2015/2016.

(14) Puspitasari (2016) dari Universitas Majalengka yang berjudul “Pengaruh

Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah

Dasar”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sarana

belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN

Tarikolot II. Adapun besar korelasi yang dihasilkan sebesar 0,51. Nilai tersebut

terletak antara 0,40-0,599 atau berkategori sedang. Sedangkan, berdasarkan

pengujian hipotesis, didapat nilai thitung pada taraf nyata 0,05 berada di luar

batas interval ttabel (thitung> ttabel = 2,82> 1,74 atau thitung <- ttabel = -2,82<-1,74).

Dengan demikian, terbukti kebenarannya bahwa terdapat pengaruh sarana

belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN

Tarikoot II Kabupaten Majalengka.

(15) Cynthia, Martono, & Indriayu (2016) dari Universitas Sebelas Maret yang

berjudul “Pengaruh Fasilitas Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi

Page 77: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

58

Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XII IIS di SMA Negeri 5

Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara fasilitas belajar dan motivasi

secara parsial dan simultan terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi

kelas XII IIS SMA Negeri 5 Surakarta. secara simultan diperoleh dari

perhitungan R square sebesar 47,9% sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel fasilitas belajar dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa.

(16) RR Aliyyah dan O Abdurakhman (2016) dari Universitas Djuanda Bogor yang

berjudul “Pengelolaan Kelas Rendah di SD Amaliah Ciawi Bogor”. Hasil

penelitian ini menyatakan bahwa tahap perencanaan pengelolaan kelas dimulai

dari membuat RPP, program tahunan, dan program semester. Pengelolaan

kelas dilakukan melalui upaya pengaturan siswa dan fasilitas kelas yang baik,

faktor kondisi fisik ruang kelas, sosio-emosional siswa dan kemahiran guru

dalam pengorganisasian kelas menjadi kunci terciptanya keberhasilan tujuan

pembelajaran yang menyenangkan. Sementara pengawasan dilakukan melalui

monitoring atau supervisi kelas yang dilakukan setiap hari oleh guru kelas

kepada semua siswa, untuk kemudian diberikan reward and punishment.

(17) Tsabitah & Wahyudin (2016) dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul

“Peran Kesiapan Belajar Dalam Memediasi Pengaruh Kesiapan Belajar Dan

Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa adanya pengaruh kreativitas siswa terhadap hasil belajar

Page 78: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

59

akuntansi, fasilitas belajar terhadap hasil belajar akuntansi dan kesiapan belajar

terhadap hasil belajar akuntansi.

(18) Wijayanti, Isnarto & Masrukan (2016) dengan judul “Implementasi

Pembelajaran Sains dengan Media Fotonovela untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa SD/MI” dari Universitas Negeri Semarang yang. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran valid. Kepraktisan

perangkat pembelajaran diperoleh dari pencapaian kemampuan guru dalam

melaksanakan pembelajaran, respon guru terhadap perangkat, dan respon

siswa terhadap pembelajaran tergolong ke dalam kategori sangat baik,

sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat PjBL dengan pendekatan

matematika realistik valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa.

(19) Saprin (2017) dari UIN Alauddin Makassar yang berjudul “Pengaruh

Penerapan Manajemen Kelas Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa di

MTS. Negeri Gowa”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan

manajemen kelas efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa karena

nilai yang diperoleh lebih besar dari nilai yang dikeluarkan (1> 0.928231).

Implikasinya, pengelolaan kelas yang baik di MTs.Negeri Gowa berpengaruh

positif dan mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa.

(20) Helsa & Hendriati (2017) dari Universitas Katolik Indonesia yang berjudul

“Kemampuan Manajemen Kelas Guru”. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa mayoritas guru kurang memiliki kemampuan manajemen kelas yang

baik karena tidak memahami manajemen kelas dan tidak menggali kebutuhan

Page 79: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

60

siswa. Setelah mengalami dua siklus interveni, kemampuan manejemen guru

meningkat. Guru ditemukan lebih memahami manajemen kelas dan mampu

menerapkannya di dalam kelas. Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa

guru yang memiliki latar belakang pendidikan guru dan pengalaman kerja yang

memadai memiliki kemampuan menejemen kelas yang baik, dan begitupun

sebaliknya.

(21) Ayeni (2017) mahasiswa Universitas Adekunle Ajasin, Akungba-Akoko,

Ondo State yang berjudul “‘Teachers’ Classroom management and Quality

Assurance of Students’ Learning Outcome in Secondary Schools in Ondo State,

Nigeria”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang

signifikan antara manajemen kelas dan kinerja akademik siswa (r-cal = 0,307,

p<0,05) dan hubungan yang signifikan antara tugas mengajar guru dengan

kinerja akademik siswa (r-cal = 0,689, p<0,05), sementara strategi manajemen

kelas efektif tercerminkan dalam persiapan catatan pelajaran (71,4%),

keterampilan komunikasi (63,6%), motivasi siswa (62,5%), interaksi

kelompok (71,4%) dan perilaku teladan (64,3%). Kendala utama yang dihadapi

oleh guru adalah beban kerja yang berlebihan (56,4%), labolatorium yang tidak

lengkap (57,9%), perpustakaan yang tidak lengkap (63,6%), kekurangan bahan

ajar (64,3%), dan ukuran kelas yang padat (75%).

(22) Zahrotul Jannah (2017) dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

yang berjudul “Pengaruh Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Matematika di MI

Bustanul Ulum Brudu Sumobito Jombang”. Hasil penelitian ini menunjukkan

Page 80: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

61

bahwa (1) ada pengaruh signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar

siswa; (2) ada pengaruh signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar

siswa dan (3) ada pengaruh signifikan fasilitas belajar dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar siswa.

(23) Nugroho & Sudarma (2017) dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul

“pengaruh gaya belajar, motivasi belajar, dan kondisi ekonomi orang tua pada

hasil belajar”. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh secara positif

dan signifikan Antara Gaya Belajar, Motivasi Belajar, dan Kondisi Ekonomi

Orang Tua pada Hasil Belajar Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran pada

Mata Diklat Kearsipan di SMK N 9 Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.

(24) Prayitno, Wijayati & Mursiti (2017) dari Universitas Negeri Semarang yang

berjudul “Penerapan Modul Kimia Berpendekatan Chemoentrepreneurship

Untuk Meningkatkan Kecakapan Hidup dan Motivasi Belajar”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kimia dengan menggunakan

modul kimia CEP dapat meningkatkan kecakapan hidup, motivasi belajar, dan

hasil belajar siswa.

(25) Isnaeni & Sumilah (2018) dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul

“Hubungan Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar

PKn”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif

dan signifikan antara motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap hasil belajar

PKn siswa kelas V SDN Gugus Antasari kabupaten Kudus. Hasil uji yang

dilakukan menunjukkan bahwa motivasi belajar memiliki pengaruh yang tingg

jika dibandingkan dengan disiplin belajar dengan nilai rhitung 0,646.

Page 81: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

62

Penelitian yang telah diuraikan merupakan penelitian yang relevan dengan

penelitian ini. Penelitian yang dilakukan peneliti mempunyai persamaan dan

perbedaan dengan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan. Persamaan terletak

pada pembahasan variabel pengelolaan kelas, fasilitas belajar atau motivasi belajar.

Setiap penelitian terdahulu yang dikutip terdapat persamaan variabel baik satu

variabel atau beberapa variabel. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

terdahulu terletak pada populasi penelitian, waktu dan tempat penelitian serta

jenjang penelitian yang dilakukan. Penelitian ini memiliki populasi sebanyak 143

siswa yang dipenelitian terdahulu tidak ada yang memiliki populasi sama.

Penelitian ini bertempat di SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo Kecamatan

Margadana Kota Tegal di mana pada penelitian sebelumnya belum ada yang

meneliti di gugus tersebut. Penelitian terdahulu digunakan sebagai bahan rujukan

untuk melakukan kegiatan penelitian tentang “Pengaruh Pengelolaan Kelas dan

Fasilitas Belajar terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD se-Gugus Cipto

Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal”.

2.3 Kerangka Berfikir

Motivasi merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki siswa untuk

menunjang kegiatan belajar. Motivasi sangat dibutuhkan seorang siswa untuk

mencapai tujuan belajarnya, karena dengan adanya motivasi akan menimbulkan

dorongan dalam diri siswa untuk semangat melakukan kegiatan belajar. Siswa yang

memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan

Page 82: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

63

belajar. Untuk meningkatkan motivasi siswa, membutuhkan faktor eksternal dari

siswa diantaranya yaitu adanya pengelolaan kelas yang baik dan fasilitas belajar

yang memadai.

Dalam proses pembelajaran peran guru penting untuk meningkatkan

motivasi siswa, terutama dalam hal pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas dilakukan

guru untuk menciptakan lingkungan belajar kondusif dan produktif sehingga

pembelajaran menjadi bermakna. Di dalam kelas guru bukan hanya mengelola

siswa saja tetapi semua komponen yang ada di dalam kelas baik siswa, suasana

belajar maupun fasilitas belajar. Akan tetapi masih banyak guru dalam mengelola

kelas dianggap masih belum optimasl. Pelaksanaan pengelolaan kelas dilakukan

hanya dengan memberikan teguran pada siswa yang membuat gaduh, dan masih

jarang guru yang memberikan penguatan dan memotivasi siswa. Seorang guru

seharusnya mampu mengendalikan jika terjadi gangguan dalam pembelajaran

untuk mengoptimalkan proses pembelajaran sehingga hasil yang diperoleh

maksimal.

Selain pengelolaan kelas, faktor pendukung yang dapat meningkatkan

motivasi belajar adalah fasilitas belajar. Fasilitas belajar dapat diartikan sebagai

sarana dan prasarana. Sarana merupakan suatu fasilitas yang langsung menunjang

proses pembelajaran. Sedangkan prasarana merupakan suatu fasilitas yang secara

tidak langsung menunjang proses pembelajaran. Pembelajaran yang berlangsung

secara lancar dapat didukung dengan adanya kelengkapan sarana belajar khususnya

di dalam kelas. Hal tersebut dikarenakan sarana di dalam kelas merupakan fasilitas

belajar yang secara langsung dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Page 83: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

64

Ketidaklengkapan fasilitas belajar dapat menjadi penghambat pembelajaran. Untuk

itu, dibutuhkan kelengkapan sarana di dalam kelas yang memadai untuk

menunjang proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru agar siswa merasa

nyaman dalam menerima pembelajaran. Ketika siswa merasa nyaman, maka dapat

membangkitkan motivasi siswa untuk belajar sungguh-sungguh.

Pengelolaan kelas merupakan upaya untuk menciptakan dan

mempertahankan kondisi optimal dalam proses pembelajaran. Adapun fasilitas

belajar merupakan segala sesuatu yang dapat menunjang dan mempermudah

kegiatan pembelajaran. Kaitannya antara pengelolaan kelas dan fasilitas belajar

terhadap motivasi belajar siswa dapat digambarkan dalam kerangka berfikir yang

tergambar dalam skema berikut ini.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir Pengelolaan Kelas dan Fasilitas Belajar

Terhadap Motivasi Belajar.

Bagan kerangka berfikir tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan kelas dan

fasilitas belajar sebagai variabel bebas. Sedangkan motivasi belajar sebagai variabel

terikat. Pengelolaan kelas dan fasilitas belajar merupakan faktor yang memengaruhi

motivasi belajar.

Pengelolaan kelas

(X1)

Fasilitas Belajar

(X2)

Motivasi Belajar

(Y)

Page 84: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

65

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2016:99). Berdasarkan

rumusan masalah dan uraian kajian pustaka, hipotesis dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H01 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengelolaan kelas

terhadap motivasi belajar pada siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto

Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal (ρ=0)

Ha1 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengelolaan kelas

terhadap motivasi belajar pada siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto

Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal (ρ≠0)

H02 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar

terhadap motivasi belajar pada siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto

Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal (ρ=0)

Ha2 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar terhadap

motivasi belajar pada siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo

Kecamatan Margadana Kota Tegal (ρ≠0)

Page 85: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

66

H03 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengelolaan kelas

dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar pada siswa kelas IV SD se-Gugus

Cipto Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal (ρ=0)

Ha3 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengelolaan kelas dan

fasilitas belajar terhadap motivasi belajar pada siswa kelas IV SD se-Gugus

Cipto Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal (ρ≠0)

Page 86: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

152

BAB V

PENUTUP

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengelolaan Kelas dan Fasilitas Belajar

terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Se-Gugus Cipto Mangunkusumo

Kecamatan Margadana Kota Tegal” telah selesai dilaksanakan. Berdasarkan hasil

penelitian yang diperoleh, dapat dibuat simpulan dan saran dalam penelitian ini.

Uraiannya sebagai berikut.

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis, serta hasil pembahasan yang

telah dikemukakan peneliti, dapat ditarik simpulan sebgai berikut.

(1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengelolaan kelas dan

motivasi belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo

Kecamatan Margadana Kota Tegal. Hal ini dibuktikan dengan pengujian

korelasi sederhana menunjukkan bahwa rhitung > rtabel (0,615 > 0,191), sehingga

H0 ditolak, artinya terdapat korelasi positif dan signifikan antara pengelolaan

kelas dengan motivasi belajar siswa sebesar 0,615. Nilai korelasi sederhana

berada diantara 0,60 – 0,799 sehingga hubungan antara pengelolaan kelas

dengan motivasi belajar siswa tergolong “kuat”. Sumbangsih pengaruh

variabel pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa sebesar 37,8%.

Dengan demikian berarti pengelolaan kelas berpengaruh terhadap motivasi

belajar yang dimiliki siswa, semakin baik pengelolaan kelas yang dilakukan

oleh guru maka motivasi belajar siswa akan meningkat.

Page 87: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

153

(2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dan

motivasi belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo

Kecamatan Margadana Kota Tegal. Hal ini dibuktikan dengan pengujian

korelasi sederhana menunjukkan bahwa rhitung > rtabel (0,450 > 0,191), sehingga

H0 ditolak, artinya terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara fasilitas

belajar terhadap motivasi belajar siswa sebesar 0,450. Nilai korelasi sederhana

berada diantara rentang 0,50 – 0,599 sehingga hubungan antara fasilitas belajar

dengan motivasi belajar siswa tergolong “sedang”. Sumbangsih pengaruh

variabel fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa sebesar 20,2%.

Dengan demikian berarti fasilitas belajar berpengaruh terhadap motivasi

belajar siswa, semakin baik fasilitas belajar maka semakin baik pula motivasi

siswa dalam belajar.

(3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengelolaan kelas dan

fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa kelas IV

SD se-Gugus Cipto Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal. Hal

ini dibuktikan dengan hasil uji F, diperoleh nilai Fhitung lebih besar dari pada

Ftabel (37,525 > 3,084), maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh antara

pengelolaan kelas dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap motivasi

belajar siswa. Berdasarkan analisis korelasi ganda, diperoleh nilai R sebesar

0,649 artinya korelasi antara pengelolaan kelas dan fasilitas belajar terhadap

motivasi belajar sebesar 0,649. Nilai korelasi berganda berada diantara rentang

0,60-0,799 dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang “kuat” antara

pengelolaan kelas dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa. Selain

Page 88: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

154

itu diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,422 artinya persentase sumbangan

pengaruh pengelolaan kelas dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap

motivasi belajar siswa sebesar 42,2% sedangkan sisanya 57,8% dipengaruhi

oleh banyak faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Dengan

demikian pengelolaan kelas dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap motivasi

belajar siswa. Semakin pengelolaan kelas serta fasilitas belajar yang dimiliki,

maka semakin baik motivasi belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Cipto

Mangunkusumo Kecamatan Margadana Kota Tegal.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran

sebagai berikut.

5.2.1 Bagi Guru

Secara umum motivasi belajar ditentukan oleh beberapa faktor. Guru harus

meningkatkan pengelolaan kelas dan penggunaan fasilitas yang tepat agar motivasi

belajar siswa meningkat.

1) Salah satu cara untuk meningkatkan pengelolaan kelas yaitu guru hendaknya

mampu untuk memahami karakteristik setiap siswa dan meningkatkan

kehangatan serta keakraban dengan siswa, mampu menggali secara tepat

berbagai jenis masalah yang timbul dalam pengelolaan kelas baik yang bersifat

perorangan maupun kelompok,guru hendaknya memerhatikan keluhan-keluhan

yang dirasakan oleh siswa, memahami, memilih dan menetapkan pendekatan

mana yang cocok untuk memecahkan masalah yang timbul, sehingga semua

masalah dapat terselesaikan dengan baik.

Page 89: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

155

2) Seorang guru seharusnya memerhatikan semua komponen yang ada di dalam

kelas, termasuk fasilitas belajar yang salah satunya adalah kotak kontak. guru

hendaknya memberitahu kepada pihak sekolah apabila ada fasilitas yang rusak

atau kurang berfungsi dengan baik, seperti kotak kontak agar dapat di tambah

atau deperbaiki, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

5.2.2 Bagi Kepala Sekolah

Sebagai kepala sekolah, hendaknya selalu memerhatikan komponen-

komponen pendidikan yang ada di sekolah, salah satunya guru dan fasilitas belajar.

Kepala sekolah hendaknya melakukan supervisi kelas dalam pelaksanaan

pengelolaan kelas dan penggunaan fasilitas belajar yang dilakukan oleh guru,

memfasilitasi guru untuk mengikuti seminar-seminar yang terkait pengelolaan

kelas dan cara guru memecahkan masalah dalam pengelolaan kelas sehingga dapat

menambah wawasan guru.

Kepala sekolah hendaknya mampu untuk bekerjasama dengan pemerintah

dalam pengadaan fasilitas belajar yang lengkap khususnya di ruang kelas sesuai

dengan Permendiknas No. 24 tahun 2007, agar dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa, karena dengan adanya fasilitas belajar yang lengkap dapat

menimbulkan semangat siswa dalam belajar.

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih ada faktor lain yang dapat

memengaruhi motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya

diharapkan mampu meneliti faktor-faktor lain yang juga berpengaruh terhadap

motivasi belajar siswa yang tidak disebutkan dalam penelitian ini, sehingga dapat

menambah pengetahuan baru tentang peningkatan motivasi belajar siswa.

Page 90: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

156

DAFTAR PUSTAKA

Abdurakhman, O & Aliyyah, R. 2016. Pengelolaan Kelas Rendah Di SD Amaliah

Ciawi Bogor. Jurnal Sosial Humaniora. 7 (2): 81-95. Tersedia di

https://www.researchgate.net/publication/326114647_PENGELOLAAN_K

ELAS_RENDAH_DI_SD_AMALIAH_CIAWI_BOGOR ( diunduh pada

tanggal 25 Desember 2018 )

Amah, N & Nugroho, A. D. 2015. Pengaruh Fasilitas Sekolah Terhadap Hasil

Belajar Akuntansi Dengan Lingkungan Sosial Sebagai Pemonderasi. Jurnal

Pendidikan Akuntansi. Tersedia di

journal.um.ac.id/index.php/jabe/article/view/6078 ( diunduh pada tanggal 25

Desember 2018 )

Ardasir, H. 2016. Hubungan Antar Fasilitas Belajar Di Sekolah Dengan Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 9

Palu. Jurnal pendidikan. Tersedia di

https://media.neliti.com/media/publications/206350-pengaruh-fasilitas-

belajar-minat-belajar.pdf ( diunduh pada 20 Desember 2018 )

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

Aquami. 2015. Pengaruh Motivasi Belajar Dan Penggunaan Sarana Belajar

Terhadap Siswa Di MA Paradigma Palembang. Jurnal Istinbath. (16): 45-

69. Tersedia di jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/istinbath/article/view/786 (

diunduh pada 20 Desember 2018 )

Ayeni, A.J. 2017. Theachers’ Classroom Management And Quality Assurance Of

Students’ Learning Outcome In Secondary Schools In Ondo State Nigeria.

Journal of Social and Administrative Sciences. (4): 166-180. Tersedia di

https://shareok.org/bitstream/handle/11244/14895/Hughes_okstate_0664D_

13201.pdf ( diunduh pada 20 Desember 2018 )

Bafadal, I. 2015. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori Dan Aplikasinya.

Jakarta: Bumi Aksara.

Page 91: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

157

Barnawi & Arifin, M .2016. Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah.

Yogyakarta: ar-ruz zmedia.

Cynthia, L. C., Martono, T & Indriayu, M. 2016. Pengaruh Fasilitas Belajar Dan

Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa

Kelas XI IIS Di SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal

Pendidikan. Tersedia di

jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ptn/article/view/7397 ( diunduh pada 20

Desember 2018)

Delceva, J. 2014. Classroom Management. International Journal of Cognitive

Research in Science. 2 (1) 51-56. Terdapat di

http://dialnet.unirioja.es/descarga/articulo/4909364.pdf (diunduh pada 21

April 2019)

Diani,A., Soewarno & Mislinawati. 2017. Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap

Pembelajaran Efektif Di Kelas V SD Negeri 50 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah

Pendidikan Guru Sekolah Dasar. (2) : 133-141. Terdapat di

www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/article/view/4404. ( diunduh pada 20 Desember

2018 )

Dirgayana, A., & Harnanik. 2015. Pengaruh kinerja guru, dan penggunaan fasilitas

belajar terhadap hasil belajar prakarya dan kewirausahaan siswa kelas X SMK

Negeri 01 Pekalongan. Jurnal Pendidikan Ekonomi. 4 (1): 26-30. Terdapat di

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj (diunduh pada 17 April 2019)

Djaali. 2015. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Djabidi, F. 2016. Manajemen Pengelolaan Kelas. Malang: Madani.

Djamarah, S. B. & Zain, A. 2015. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta; Rineka Cipta

Djamarah,S.B. 2010. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:

Rineka Cipta

Djamarah,S.B. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Page 92: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

158

Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Ernita, M. 2017. Pengaruh Lingkungan Sekolah, Lingkungan Keluarga Dan

Fasilitas Belajar Disekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti

Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Pendidikan.Terdapat di jim.stkip-pgri-

sumbar.ac.id/jurnal/download/4638 ( diunduh pada 20 Desember 2018 )

Estiastuti, A & Azizah, I. N. 2017. Ketrampilan Guru Dalam Pengelolaan Kelas

Rendah Pada Pembelajaran Tematik Di SD. Joyful Learning Journal. 6 (2):

1-6. Terdapat di

repository.uinjkt.ac.id/dspace/.../Siti%20Rizqia%20Nurmala-FIT. ( diunduh

pada 20 Desember 2018 )

Fatimah, M. 2013. Pengembangan Konsep Dasar IPA SD. Yogyakarta: deepublish

Febriani, P. S & Satrino, A. 2017. Dampak Cara Belajar Dan Fasilitas Belajar

Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan.

Jurnal Manajerial. 2 (2): 163-172. Terdapat di

https://eprints.uny.ac.id/53811/1/SKRIPSI.pdf. ( diunduh pada 20 Desember

2018 )

Ferdinand, A. 2014. Metode penelitian Manajemen. Semarang: Badan penerbit

Universitas Diponegoro.

Hadi, S. 2015. Statistika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Helsa & Hendriati, A. 2017. Kemampuan Manajemen Kelas Guru: Penelitian

Tindakan Di Sekolah Dasar Dengan Ses Rendah. Jurnal Psikologi. 16 (2):

89-104. Terdapat di

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/viewFile/13144/pdf.

( diunduh pada 23 Desember 2018 )

Hosnan. 2016. Etika Profesi Pendidik. Bogor: Ghalia Indonesia

Hughes, K. 2014. The Effect Of Classroom Management Strategis On Math

Fluency Growth Rate. Journal Education Psychology. Terdapat di

Page 93: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

159

https://shareok.org/bitstream/handle/11244/14895/Hughes_okstate_0664D_

13201.pdf ( diunduh pada 23 Desember 2018 )

Isnawati, Z. 2016. Pengaruh Fasilitas Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas Atas SD Negeri 3 Ngraji Tahun Ajaran

2015/2016. Publikasi Ilmiah. Terdapat di

eprints.ums.ac.id/42636/3/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf. ( diunduh pada

23 Desember 2018 )

Isbadrianingtyas, N., Hasanah, M., & Mudiono, A. 2016. Pengelolaan Kelas Dalam

Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan., 1 (5): 901-904

Terdapat di journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6300 ( diunduh

pada 23 Desember 2018 )

Isnaeni, S. N & Sumilah. 2018. Hubungan Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar

terhadap Hasil Belajar PKn. Jurnal Kreatif. 8 (2): 129-137. Terdapat di di

http://joernal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj (diunduh pada 18 April 2019)

Jannah, M. Z. 2017. Pengaruh Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Matematika Di MI

Bustanul Ulum Brudu Sumobito Jombang. Tesis. Malang: Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim. Terdapat di etheses.uin-

malang.ac.id/9956/1/15760035.pdf ( diunduh pada 23 Desember 2018 )

Kusuma, Z. L & Subkhan. 2015. Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kedisiplinan

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI

IPS SMA N 3 Pati Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Ekomoni. 4 (1): 164-

171. Terdapat di http://joernal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj (diunduh pada

18 April 2019)

Lyna, L & Kharisma, N. 2015. Pengaruh Motivasi, Prestasi Belajar, Status Sosial

Ekonomi Orang Tua Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Minat

Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII

Kompetensi Keahlian Akuntansi Di SMK Negeri Se-Kota Semarang Tahun

Ajaran 2014/2015. Jurnal Pendidikan Ekonomi. 4 (3): 833-846 Terdapat di

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/8524 (diunduh

pada 23 Desember 2018 )

Page 94: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

160

Mulyany, P. 2014. Pengaruh Ketrampilan Mengajar Guru, Disiplin Belajar Dan

Sikap Siswa Terhadap Motivasi Belajar Mata Diklat Berkejasama Dengan

Kolega Dan Pelanggan Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi

Perkantoran Di SMK PL Tarcisius Semarang. Jurnal Pendidikan Ekonomi. 2

(3): 116-123. Terdapat di

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/3171 (diunduh

pada 23 Desember 2018 )

Majid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2014. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa.2012. standar kompetensi dan sertifikasi guru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nugroho, T. A & Sudarma, K. 2017. Pengaruh Gaya Belajar, Motivasi Belajar, Dan

Kondisi Sosial Ekonomiorang Tua Pada Hasil Belajar. Jurnal Ekonomi. 6 (1):

188-201. Terdapat di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj diunduh

pada 15 April 2019)

Olyvia, M., Gimin & Hendripides. 2014. Pengaruh Fasilitas Belajar, Minat Belajar

Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Di SMA

Negeri 12 Pekanbaru. Jurnal Pendidikan. Terdapat di

https://media.neliti.com/media/publications/206350-pengaruh-fasilitas-

belajar-minat-belajar.pdf. ( diunduh pada 23 Desember 2018 )

Osakwe & Regina, N. 2014. Classroom Management: A Tool for Achieving

Quality Swcondary School Education in Nigeria. Internasional Juornal of

Education. 6 (2): 58-68. Terdapat di

www.macrothink.org/journal/index.php/ije/article/.../4477 ( diunduh pada 23

Desember 2018 )

Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang standard sarana dan prasarana.

Online : vervalsp.data.kemdikbud.go.id/.../Permendiknas%20No%2024% (

diunduh 8-1-2019 )

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005. Online:

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://luk.staff.

ugm.ac.id/atur/PP19-2005SNP.pdf.( diunduh 8-1-2019)

Page 95: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

161

Priyatno, D. 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:

MediaKom.

Prayitno, M. A., Wijayanti, N., & Mursiti, S. 2017. Penerapan Modul Kimia

Berpendekatan Chemoentrepreneurship untuk Meningkatkan Kecakapan

Hidup dan Motivasi Belajar. Jurnal Pendidikan Sains. 6 (2): 139-146.

Terdapat di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj diunduh pada 15

April 2019)

Puspita, W. D. 2016. Pengaruh Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Junal Cakrawala Pendas. 2 (2):

105-120. Terdapat di

www.jurnal.unma.ac.id/index.php/CP/article/download/.../318 ( diunduh

pada 23 Desember 2018 )

Rifa’i, A & Anni, T C. 2015. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pusat

pengembangan MK/ MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang.

Riduwan. 2015. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfa Beta.

Riduwan. 2015. Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung: Alfa

Beta.

Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik Terpadu, Teori, Praktek dan Penilaian.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Saprin. 2017. Pengaruh Penerapan Manajemen Kelas Terhadap Penngkatan

Aktivitas Belajar Peserta Didik Di MTS Negeri Gowa. Jurnal Al-Kalam. 9

(2): 159-170. Terdapat di journal.uin-

alauddin.ac.id/index.php/klm/article/.../4483/4100 ( diunduh pada 23

Desember 2018 )

Saraswati, A. D & Purnami, A. S. 2017. Pengaruh Fasilitas Belajar Perhatian Orang

Tua Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Matematika

Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se-Kecamatan Pleret Bantul. Prosiding

Seminar Nasional Etnomatnesia: 150. Terdapat di

Page 96: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

162

jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/etnomatnesia/article/view/2307 ( diunduh

pada 23 Desember 2018 )

Sardiman. 2014. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sari, N., Suryati, K., Manurung, S. M & Sintia. 2017. Analisis Penggunaan Media

Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Peserta Didik Terhadap

Pembelajaran Fisika Kelas XI MIPA 1 SMA Titian Teras Muaro Jambi.

Jurnal pendidikan fisika dan keguruan. 3 (2):110-112. Terdapat di e-

journal.unipma.ac.id/index.php/JPFK/article/view/1297 ( diunduh pada 23

Desember 2018 )

Setyawan, B., Sawiji, H & Ninghardjanti, P. 2013. Pengaruh Fasilitas Belajar Dan

Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan Ekonomi.

Terdapat di etheses.uin-malang.ac.id/9956/1/15760035.pdf ( diunduh pada

23 Desember 2018 )

Siregar, E & Nara, H. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia

Indonesia

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfa Beta

Suhardan, D., Suharto, N., Irianto., dkk. 2011. Manajemen Pendidikan. Bandung:

Alfa Beta

Sukmadinata, N. S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Sulaiman, Q & Hussain I. 2014. Effects of Classroom Physical Enviroment on the

Academic Achievement Scores of Secondary School Student in Kohat

Division, Pakistan. Internasional Journal of Learning & Develeopment. 4 (1):

71-82. Terdapat di

https://pdfs.semanticscholar.org/d4e2/5634c7700e7414ad4133dd7a30f7fac6

9e70.pdf ( diunduh pada 23 Desember 2018 )

Suprihatin, S. 2015. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.

Jurnal Pendidikan Ekonomi. 3 (1): 73-82. Terdapat di

Page 97: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

163

ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/144 (diunduh pada

23 Desember 2018 )

Sutomo. 2015. Manajemen Sekolah. Semarang: Pusat pengembangan MK/ MKDK-

LP3 Universitas Negeri Semarang.

Syahrudin, A. H & Utomo, B. B. 2014. Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil

Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi SMA Santun. Jurnal Pendidikan.

Terdapat di http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/10392

(diunduh pada 3 Januari 2019)

Thoifah, P. 2015. Statistik Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif. Malang:

Madani.

Tsabit, D & Wahyudin, A. 2016. Peran Kesiapan Belajar Dalam Memediasi

Pengaruh Kesiapan Belajar Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar

Akuntansi. Jurnal Pendidikan Ekonomi. 5 (1): 72-84. Terdapat di

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj (diunduh pada 15 April 2019)

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikannasional.Online:https://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pd

f ( Diakses pada 8-1-2019)

Uno, B. H. 2016. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, U. 2017. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya.

Wahyuni, A. N. 2015. Implementasi Pengelolaan Kelas Dalam Meningkatkan

Efektivitas Pembelajaran Mata Pelajaran Al-Islam Kelas III Di SD

Muhammadiyah 26 Surabaya. Jurnal Pendidikan Islam. 4 (2): 1-14 Terdapat

di repository.um-surabaya.ac.id/1425/1/Pendahuluan.pdf ( diunduh pada 23

Desember 2018 )

Wijayanti, S., Isnarto., & Masrukan. 2016. Implementasi Pembelajaran Sains

Dengan Media Fotonovela Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

SD/MI. Jurnal Pendidikan Dasar. 5 (1): 49-55. Terdapat di

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj (diunduh pada 20 April 2019)

Page 98: PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34688/1/1401415317_Optimized.pdf · 2020. 1. 22. · Kata kunci: fasilitas belajar, motivasi

164

Yanida,A. F & Pramusinto, H. 2014. Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar

Dan Media Pembelajaran Terhadap Kesiapan Belajar Siswa Kelas X

Administrasi Perkantoran Pada Mata Diklat Mengelola Peralatan Kantor Di

SMK NU 01 Kendal. Jurnal Pendidikan Ekonomi. 3 (3): 516-522. Terdapat

di ttps://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/4505 (diunduh

pada 23 Desember 2018 )

Zahroh, A. 2015. Membangun Kualitas Pembelajaran Melalui Dimensi

Profesionalisme Guru. Bandung: Yrama Widya

Zulqadry. 2017. Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Kelas XI IPS Di SMA Negeri 2 Binamu Kabupaten Jeneponto. Jurnal

SosialisasiPendidikanSosiologi. Terdapat di

ojs.unm.ac.id/sosialisasi/article/view/2557. ( diunduh pada 23 Desember

2018).