pengaruh penerapan e-book bermuatan stem …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9....

48
i PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM TERINTEGRASI ETNOSAINS TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia oleh Izatul Azalia 4301416040 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2020

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

i

PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM

TERINTEGRASI ETNOSAINS TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK

SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

Skripsi

diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

oleh

Izatul Azalia

4301416040

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

Page 2: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan E-book Bermuatan STEM Terintegrasi Etnosains

Terhadap Keterampilan Generik Sains Peserta Didik pada Materi Kesetimbangan Kimia” telah

mendapat persetujuan untuk diajukan dalam ujian skripsi pada:

Hari : Jumat

Tanggal : 18 April 2020

Semarang, 18 April 2020

Prof. Dr. Sudarmin, M.Si.

NIP. 196601231992031003

Page 3: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

iii

PERNYATAAN

Dengan ini, Saya:

Nama : Izatul Azalia

NIM : 4301416040

Program studi : Pendidikan Kimia

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan E-book Bermuatan STEM

Terintegrasi Etnosains Terhadap Keterampilan Generik Sains Peserta Didik Pada Materi

Kesetimbangan Kimia ini benar-benar karya saya sendiri bukan jiplakan dari karya orang lain atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang atau pihak lain yang terdapat dalam skripsi ini telah

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini, saya secara pribadi siap

menanggung resiko/sanki hokum yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya ini.

Semarang, April 2020

Izatul Azalia

NIM. 4301416040

Page 4: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

iv

Page 5: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Jalani, Sabar, Syukuri”

"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung",

(QS.Ali’Imran: 173).

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu

menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak

mengetahui”, (QS. Al-Baqarah: 216).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Keluarga SMAN 12 Semarang, khususnya Pak Aris dan

Siswa Kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4

2. Almamater Jurusan Kimia FMIPA UNNES

3. Bapak dan Ibu tercinta yang tak henti-hentinya berdoa dan

melakukan yang terbaik untukku

4. Adik-adikku Saif Ariefuddin Ali Akbar dan Salza Maula

Sakina yang selalu memberikan doa dan semangat

untukku

5. Santri Kos IR 22 Asy-Syifa tahun 2016-2020 yang telah

memberikan semangat dan pelajaran hidup selama kuliah.

Page 6: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang selalu

melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang

telah membantu dan mendukung penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

1. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Ketua Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin

untuk penelitian dan membantu kelancaran ujian skripsi.

3. Kepala SMA Negeri 12 Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

4. Prof. Dr. Sudarmin, M.Si., sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, kritik, saran dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dr. Woro Sumarni, M.Si dan Drs. Kasmui, M.Si sebagai dosen penguji yang telah

memberikan bimbingan, kritik, saran dan motivasi kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan materiil

dan moriil sehingga skripsi ini terselesaikan.

Harapan penulis, hasil karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Semarang, April 2020

Penulis

Page 7: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

vii

ABSTRAK

Azalia, Izatul. (2020). Pengaruh Penerapan E-book Bermuatan STEM Terintegrasi Etnosains

Terhadap Keterampilan Generik Sains Peserta Didik Pada Materi Kesetimbangan Kimia. Skripsi,

Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing Prof. Dr. Sudarmin, M.Si.

Kata Kunci: etnosains, STEM, keterampilan generik sains, e-book.

Tantangan ekonomi global abad 21 membutuhkan sumber daya manusia dengan keterampilan

generik yang menunjang fleksibilitas, adaptasi dan kemampuan dalam bekerja. Keterampilan generik sains

adalah keterampilan yang harus dicapai oleh peserta didik melalui penguasaan kompetensi. Keterampilan

generik sains dapat dikembangkan dengan bahan ajar e-book bermuatan STEM terintegrasi etnosains.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan e-book bermuatan STEM terintegrasi

etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan kimia. Metode

penelitian yang digunakan yaitu Eksperimen dengan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi yang

digunakan yaitu seluruh peserta didik kelas XI IPA di SMAN 12 Semarang. Sampel penelitian diambil

dengan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 4 sebagai

kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

tes pilihan ganda beralasan untuk mengukur keterampilan generik sains peserta didik, angket untuk

mengetahui tanggapan peserta didik terhadap bahan ajar e-book. Instrumen penelitian berupa bahan ajar e-

book bermuatan STEM terintegrasi Etnosains, soal tes dan angket respon peserta didik. Teknik analisis data

yang digunakan yaitu uji perbedaan rata-rata, analisis pengaruh antar variabel, dan penentuan koefisien

determinasi. Hasil rata-rata keterampilan generik sains peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol masing-masing yaitu 51,27 dan 39,19. Perhitungan koefisien determinasi menunjukan penerapan

e-book bermuatan Etnosains terintegrasi STEM berkontribusi sebesar 21,65%. Hasil penelitian

menunjukan bahwa penerapan e-book bermuatan STEM terintegrasi etnosains berpengaruh terhadap

keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan kimia.

Page 8: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

viii

ABSTRACT

Azalia, Izatul. (2020). Pengaruh Penerapan E-book Bermuatan STEM Terintegrasi Etnosains

Terhadap Keterampilan Generik Sains Peserta Didik Pada Materi Kesetimbangan Kimia. Skripsi,

Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing Prof. Dr. Sudarmin, M.Si.

Keywords: ethnoscience, STEM, science generic skills, e-book.

This study aims to know the effects of the application of ethnoscience integrated STEM e-

book on student's science generic skills on chemical equilibrium topic. The research method that used

is experiment and the research design that used is Pretest- posttest Control Group Experiment. The

sample of this research was taken by cluster random sampling technique, there are XI IPA 4 as an

experimental class and XI IPA 3 as a control class. Data collection techniques are carried out with a

reasonable multiple choice test to measure student's science generic skills, questionnaires to find out

students' responses to the e-book that used as teaching materials. Data analysis techniques that used is the

average difference test, analysis of the effects between variables, and the stipulation of the determination

coefficient. The research results obtained by the average science generic skills of students in the

experimental class and control class were 51.27 and 39.19, Calculation of the determination coefficient

shows that the application of ethnoscience integrated STEM e-book contributed 21,65%. Based on the

results of the study it can be concluded that the application of ethnoscience integrated STEM e-book has

an effect on students' science generic skills in chemical equilibrium topic.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

ix

Daftar Isi

Halaman PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................................... i

PERNYATAAN ............................................................................................................................. ii

PENGESAHAN ............................................................................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................................. iv

PRAKATA ..................................................................................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ xiii

BAB

I. PENDAHULUAN .........................................................................................................................

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................1

1.2 Masalah Penelitian ................................................................................................................7

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................................8

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................................................8

II. TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................................................

2.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................................................................10

2.1.1 E-book dan karakteristiknya ......................................................................................10

2.1.2 Etnosains dalam konteks pembelajaran kimia ............................................................12

2.1.3 STEM dan klasifikasinya ............................................................................................14

2.1.4 Keterampilan Generik Sains .......................................................................................17

2.1.5 Analisis Materi Kesetimbangan Kimia .......................................................................19

2.2 Penelitian yang Relevan .......................................................................................................22

2.3 Kerangka Berfikir .................................................................................................................26

2.4 Hipotesis ...............................................................................................................................27

III. METODE PENELITIAN

Page 10: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

x

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................................28

3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................................................28

3.3 Variabel Penelitian ...............................................................................................................28

3.4 Desain Penelitian ..................................................................................................................29

3.5 Prosedur Penelitian ...............................................................................................................30

3.6 Metode Pengumpulan Data ..................................................................................................35

3.7 Instrumen Penelitian .............................................................................................................35

3.8 Metode Analisis Instrumen ..................................................................................................36

3.9 Metode Analisis Data ...........................................................................................................47

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian .....................................................................................................................56

4.1.1 Rekonstruksi Sains Ilmiah pada E-book ...................................................................57

4.1.2 Hasil Analisis Data Penelitian ..................................................................................58

4.2 Pembahasan ..........................................................................................................................72

4.2.1 Deskripsi Jalanya Penelitian .....................................................................................67

4.2.2 Rekonstruksi Sains Masyarakat pada Materi Kesetimbangan Kimia .......................67

4.2.3 Karakteristik E-book Kesetimbangan Kimia Terintegrasi Etno-STEM ...................70

4.2.4 Pengaruh E-book Kesetimbangan Kimia Terintegrasi Etno-STEM terhadap

Keterampilan Generik Sains Peserta Didik ..............................................................75

4.2.5 Keunggulan dan Keterbatasan E-book Kesetimbangan Kimia Terintegrasi Etno-

STEM ........................................................................................................................80

V. PENUTUP

5.1 Simpulan ................................................................................................................................82

5.2 Saran ......................................................................................................................................82

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................83

LAMPIRAN..................................................................................................................................90

Page 11: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL

2.1 Indikator Keterampilan Generik Sains .................................................................................18

2.2 Keterampilan generik sains siswa pada Kesetimbangan Kimia ...........................................20

2.3 Reaksi kesetimbangan kimia pada produk lokal ..................................................................21

3.1 Desain Penelitian ..................................................................................................................29

3.2 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................................35

3.3 Hasil Validitas Konstruk Instrument Tes .............................................................................36

3.4 Uji Validitas Soal Uji Coba ..................................................................................................37

3.5 Daya Beda Soal Uji Coba .....................................................................................................39

3.6 Tingkat Kesukaran Uji Coba ................................................................................................40

3.7 Rekapitulasi Analisis Instrumen Soal ...................................................................................42

3.8 Hasil Validitas Konstruk Instrumen Lembar Angket ...........................................................47

3.9 Interpretasi terhadap pengaruh .............................................................................................50

3.10 Kriteria Respon Peserta Didik ...........................................................................................52

4.1 Rekonstruksi Sains Ilmiah Terintegrasi Etno-STEM ...........................................................57

4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest KGS ....................................................................58

4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Pengamatan Langsung .......................................59

4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Inferensi Logika .................................................59

4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Konsistensi Logis ...............................................59

4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Bahasa Simbolik ................................................60

4.7. Uji T-test Keterampilan Generik Sains ...............................................................................61

4.8 Hasil Ketercapaian dan Uji Pengaruh Bahan Ajar Terintegrasi Etno-STEM terhadap

Keterampilan Generik Sains .................................................................................................62

4.9 Hasil Tanggapan Peserta Didik dalam Aspek Kualitas Materi Pembelajaran .....................64

4.10 Hasil Tanggapan Peserta Didik dalam Aspek Isi ...............................................................65

4.11 Hasil Tanggapan Peserta Didik dalam Aspek Tampilan ....................................................65

4.12 Hasil Tanggapan Peserta Didik dalam Aspek Keterbacaan ...............................................66

Page 12: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR

2.1 Rekonstruksi sains ilmiah berbasis etnosains .......................................................................13

2.2 Pola Pendekatan STEM Silo ................................................................................................15

2.3 Pola Pendekatan STEM Embedded ......................................................................................16

2.4 Pola Pendekatan Terintegrasi ...............................................................................................17

2.5 Kerangka Berfikir .................................................................................................................26

4.1 Peningkatan setiap indikator keterampilan generik sains peserta didik ...............................61

4.2 Fitur Aspek Etnosains pada Contoh kehidupan Sehari-hari .................................................68

4.3 Tobong dari sisi luar .............................................................................................................69

4.4 Lubang tempat masuknya bahan bakar ................................................................................69

4.5 Tobong berada di tempat terbuka .........................................................................................70

4.6 Langkah-langkah menggunakan google classroom sebagai peserta didik ...........................73

4.7 Tampilan E-book Kesetimbangan Kimia Terintegrasi Etno-STEM dalam google classroom

menggunakan handphone .............................................................................................................. 74

Page 13: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN

1. Silabus ..................................................................................................................................91

2. RPP Kelas kontrol ................................................................................................................97

3. RPP kelas eksperimen ........................................................................................................112

4. Kisi2 Soal ...........................................................................................................................126

5. Soal Evaluasi Pembelajaran ...............................................................................................145

6. Pembahasan Soal ................................................................................................................154

7. Lembar Validasi Soal .........................................................................................................158

8. Lembar Angket Respon Peserta Didik ...............................................................................160

9. Lembar Validasi Angket.....................................................................................................164

10. Lembar Validasi Ahli Bahan Ajar ......................................................................................166

11. Uji Validasi Soal Uji Coba .................................................................................................170

12. Uji Homogenitas Data Awal ..............................................................................................172

13. Analisis Normalitas KGS Kelas Eksperimen .....................................................................173

14. Analisis Normalitas KGS Kelas Kontrol ............................................................................175

15. Analisis N-gain Kelas Eksperimen .....................................................................................177

16. Analisis N-gain Kelas Kontrol ...........................................................................................178

17. Analisis rpbis & Uji t Keterampilan Generik Sains ...........................................................179

18. Analisis Angket Tanggapan Peserta Didik .........................................................................189

19. Surat Izin Penelitian ...........................................................................................................190

20. Dokumentasi Penelitian ......................................................................................................191

Page 14: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tantangan ekonomi global abad 21 membutuhkan sumber daya manusia

dengan keterampilan generik yang menunjang fleksibilitas, adaptasi dan

kemampuan dalam bekerja. Ketertarikan Organisasi perekonomian dunia

(Organisation for Economic Cooperation and Development) dan organisasi pekerja

Internasional (the International Labour Organization) pada keterampilan generik,

menuntut perubahan manusia yang kompetitif sesuai perkembangan (Callan, 2003).

Tiap negara membangun perangkat keterampilan generik yang terdiri atas enam

kompetensi yaitu kompetensi dasar, interaksi, berpikir/konseptual, kepribadian,

berbisnis, dan sosial (George, 2011).

Keterampilan generik sains adalah keterampilan yang harus dicapai oleh

peserta didik melalui penguasaan kompetensi. Kompetensi yang dicapai tergantung

dari komponen isi atau materi pelajaran yang diterima oleh peserta didik

(Agustinaningsih et al. 2014). Pembelajaran kimia berorientasi keterampilan

generik sains dapat dilakukan melalui eksperimen (pengamatan langsung atau tak

langsung, bahasa simbolik, logika taat azas, hukum sebab-akibat, dan membangun

konsep) dan melalui simulasi komputasi (pengamatan tak langsung, bahasa,

simbolik, logika taat azas, pemodelan matematik, dan membangun konsep)

(Sudarmin dan Suyanti, 2012).

Wahyana (2001) dalam Purnama (2014), mengatakan ilmu kimia sebagai

salah satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam menyediakan berbagai pengalaman

belajar untuk memahami konsep, proses sains, melatih kerja ilmiah dan sikap ilmiah

siswa. Ilmu kimia pada hakekatnya dapat dipandang sebagai produk dan proses.

Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-

fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip kimia, sedangkan kimia sebagai proses

meliputi keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para

ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan. Sehingga

Page 15: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

2

keterampilan generik sains bahasa simbolik, konsistensi logis, dan inferensi logika

dibutuhkan dalam pembelajaran kimia.

Pembelajaran kimia membutuhkan keterampilan intelektual seperti

mengumpulkan dan menganalisis data untuk memecahkan masalah, merumuskan

hipotesa, mengendalikan variabel serta mendefinisikan secara operasional. Proses-

proses tersebut membutuhkan kemampuan berlogika tingkat tinggi. Mengingat

pentingnya hal tersebut, beberapa penulis telah mendesak untuk menjadikan

pengembangan kemampuan berlogika sebagai prioritas utama dalam ilmu

pendidikan (Savant, 1997). Keterampilan inferensi logika adalah kemampuan

generik untuk dapat mengambil kesimpulan baru sebagai akibat logis dari hukum,

prinsip, dan aturan dahulu dengan atau tanpa melakukan percobaan (Brotosiswojo,

2001).

Kimia secara sederhana dinyatakan sebagai mata pelajaran sains yang

mempelajari tentang materi dan energi serta interaksinya. Kimia juga mampu

menjelaskan fenomena mikoskopis dan abstrak. Kemampuan ilmu kimia yang

dapat menjelaskan fenomena mikroskopis dan abstrak inilah yang terkadang

membuat peserta didik mengalami kesulitan dalam mempelajarinya.

Praktikum bagi peserta didik sebagai pembelajaran yang menekankan

praktik secara langsung. Kegiatan praktikum menuntut siswa agar mampu

mengaplikasikan kurikulum 2013 yang dalam SKL aspek psikomotorik domain

keterampilan yaitu dalam elemen proses terdapat mengamati, menanya, mencoba,

mengolah, manyaji, menalar, dan mencipta. Disamping itu, kegiatan praktikum

juga menuntut setiap siswa agar mampu mengaplikasikan semua teori dan konsep

yang telah dipelajari, karena tanpa adanya praktikum, penguasaan materi hanya

berada diotak, tanpa tercermin dari perilaku nyata yang bias dilihat (Decaprio,

2013).

Kegiatan praktikum sangat diperlukan keterampilan generik sains, yaitu

keterampilan pemahaman konsep yang dihubungkan dengan tindakan. Khususnya

keterampilan pengamatan langsung. Karena dengan keterampilan pengamatan yang

baik, peserta didik akan mampu merekam semua fenomena saat berlangsungnya

kegiatan praktikum. Selain itu, kimia juga menuntut siswa untuk mengenal lambang

Page 16: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

3

unsur, rumus senyawa, persamaan reaksi, dan simbol reaksi searah maupun reaksi

kesetimbangan.

Kurikulum 2013 sesungguhnya telah mengakomodasi keterampilan abad

ke-21, baik dilihat dari standar isi, standar proses, maupun standar penilaian.

Kurikulum 2013 memiliki esensi yang terdapat pada Permendikbud No.24 Tahun

2016, mencakup kompetensi dasar dan empat kompetensi inti, yaitu (1) kompetensi

spiritual, (2) kompetensi sikap, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan

ekstrakurikuler. Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang

antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti pengetahuan menuntut

peserta didik untuk memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Pembelajaran Kurikulum 2013 peserta didik juga dituntut untuk

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia, unutk itu

diperlukan pembelajaran yang dapat memanfaatkan budaya (Kemendikbud, 2013).

Pembelajaran yang dapat mengkaitkan ilmu pengetahuan dengan kebudayaan yang

berkembang dimasyarakat sangat dibutuhkan. Pendekatan ilmiah yang disarankan

dalam pendidikan di Indonesia saat ini adalah Etnosains, yaitu pengetahuan asli

dalam bentuk bahasa, adat istiadat dan budaya, moral; begitu juga teknologi yang

diciptakan masyarakat atau orang tertentu yang mengantung pengetahuan imiah.

(Mahendrani & Sudarmin 2015).

Hasil observasi di SMA Negeri 12 Semarang yaitu pembelajaran yang

dilakukan di SMA Negeri 12 Semarang sudah menerapkan pembelajaran

berdasarkan kurikulum 2013. Metode pembelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran Kimia kelas XI adalah metode ceramah, diskusi, presentasi praktikum

Page 17: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

4

dan mengerjakan LKS. Namun, yang sering digunakan adalah metode ceramah dan

mengerjakan LKS. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan guru kurang

bermakna bagi peserta didik, sehingga peserta didik kurang termotivasi untuk

mengikuti pembelajaran kimia. Pembelajaran kimia perlu dikaitkan dengan produk

kearifan lokal maupun fenomena-fenomena yang dekat dengan kehidupan peserta

didik, sehingga peserta didik merasa bahwa ilmu kimia yang dipelajari sangat erat

dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.

Pembelajaran kimia bermuatan etnosains menjadi alternative pembelajaran

kimia yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis

hubungan antara materi kimia dengan kearifan lokal daerah setempat (Mahendrani

& Sudarmin 2015). Berbagai ragam kearifan lokal daerah di Indonesia menjadi

salah satu konten yang menarik dan sudah seharusnya dibahas dalam suatu

pembelajaran kimia di SMA (Celik, 2014). Penerapan pendidikan bermuatan

etnosains merupakan langkah penting yang harus dilakukan karena dapat

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan pengetahuan sains

(Nisa, 2015).

Bahan ajar berpendekatan etnosains efektif untuk meningkatkan

keterampilan generik sains peserta didik pada materi stoikiometri. Peserta didik

dapat mengeksplor pengetahuan asli masyarakat dan dikaitkan dengan pengetahuan

sains yang dipelajari disekolah. Peserta didik dilatih untuk menyelesaikan suatu

masalah dengan teman melalui diskusi. Peserta didik juga dilatih untuk saling kerja

sama serta berani mengungkapkan pendapatnya. Sedangkan guru tetap menjadi

fasilitator dalam pembelajaran dengan tetap membimbing peserta didik jika peserta

didik menemukan kesulitan dalam menyelesaikan masalah (Rosidah, 2018).

Pentingnya pembelajaran etnosains untuk penggalian khusus dalam

memperdayakan pengetahuan peserta didik yang telah tertanam pada diri peserta

didik untuk mengembangkan terhadap pengetahuan asli di suatu masyarakat dengan

pengemasan model pembelajaran yang terintegrasi yaitu penggunaan model

pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering dan Mathematics) yang

dimodifikasi dengan pendekatan etnosains (Parmin dalam Khoiri, 2018). STEM

merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang terintegrasi dengan berbagai

Page 18: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

5

disiplin ilmu. STEM memungkinkan peserta didik untuk mempelajari konsep

akademik secara tepat dengan menerapkan empat disiplin ilmu (sains, teknologi,

keahlian teknik dan matematika).

Pembelajaran perlu didukung oleh ketersediaan bahan ajar, begitu juga

pembelajaran STEM. Bahan ajar merupakan bagian penting dalam proses

pembelajaran. Olayinka (2016) mendefinisikan bahan ajar sebagai alat esensial bagi

guru dan subjek pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan memperbaiki

kinerja siswa. Menurut Akpan, dkk. (2018), bahan ajar merupakan alat atau benda

yang dapat membantu guru dalam menyajikan materi pelajaran kepada siswa secara

logis dan berurutan. Bahan ajar juga dapat digunakan untuk membekali

keterampilan siswa di Abad 21. Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan

kepada kemampuan siswa untuk berpikir kritis, mampu menghubungkan ilmu

dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi komunikasi, dan berkolaborasi.

Pencapaian keterampilan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan bahan ajar

yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan semua alat yang digunakan dalam

pembelajaran untuk mendukung, memfasilitasi, serta mendorong siswa untuk

memahami pengetahuan, kompetensi, dan keterampilan. Guru menggunakan bahan

ajar untuk memfasilitasi siswa mempelajari materi tertentu, sedangkan siswa

menggunakan bahan ajar untuk membangun kompetensi (Asrizal, dkk., 2018).

Pada umumnya, bahan ajar yang ada masih belum mengintegrasikan antara

sains, teknologi, enjiniring dan matematika (STEM) serta kurang mengangkat tema

kearifan lokal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Millah, E.S., et al

(2012), buku ajar yang beredar sangat banyak, namun masih terdapat beberapa

kekurangan salah satunya adalah buku yang dirancang belum mampu membuat

siswa berpikir tingkat tinggi dalam memecahkan masalah autentik dalam kehidupan

sehari hari. Bahan ajar sains yang ada hanya mengajarkan konten pengetahuan

secara langsung, tidak disertai metode ilmiah sehingga siswa kurang mampu

menggunakan cara bagaimana mengembangkan pengetahuan sains,

mengaplikasikan konsep dan metode sains.

Page 19: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

6

Menurut Prastowo, bahan ajar dikelompokkan bedasarkan bentuk dan cara

kerjanya. Bahan ajar menurut bentuknya berupa bahan ajar cetak, bahan ajar

dengar, dan bahan ajar pandang dengar. Bahan ajar menurut cara kerjanya terdiri

dari: bahan ajar tidak diproyeksikan, bahan ajar diproyeksikan, bahan ajar audio,

bahan ajar video, dan bahan ajar media komputer. Sesuai perkembangan jaman

bahan ajar tidak hanya berupa buku tetapi juga juga dapat diambil dari internet

ataupun dari sumber lain berupa jurnal, artikel, modul elektronik (e-modul), dan

buku elektronik (e-book), sehingga memudahkan peserta didik untuk mengakses

berbagai materi yang akan dipelajari (Ardiansyah, 2016).

E-book merupakan salah satu perangkat pembelajaran karena merupakan

salah satu teknologi yang memanfaatkan computer sebagai media pembelajaran

(Candra, 2016). E-book ini berupa file dengan format bermacam-macam, ada yang

berupa pdf (portable document format) yang dapat dibuka dengan program Acrobat

Reader atau sejenisnya. Ada juga yang dengan bentuk format htm, yang dapat

dibuka dengan browsing atau internet eksplorer secara offline. Ada juga yang

berbentuk format execute (exe). Pada kebanyakan e-book menggunakan bentuk

format pdf. Karena lebih mudah dalam mempergunakannya dan dapat di proteksi

dengan password (kata kunci) sehingga pengguna lain tidak dapat mengubah isi

dari e-book tersebut (Haris, 2011).

Penelitian terdahulu mengenai e-book seperti penelitian Zhang (2013)

menemukan yang mendukung gagasan bahwa e-book telah memiliki tempat dalam

kehidupan masyarakat, namun belum diposisikan untuk mengambil peran buku

cetak. Buku cetak dan e-book memiliki atribut dan memiliki fungsi tak tergantikan

dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan membaca, yang mungkin memiliki

perbedaan demografi, kontekstual, dan sitasional.

E-book memberikan keuntunngan kepada siswa supaya tidak perlu lagi

membawa buku teks konvensional yang berat dan memiliki pengaruh negatif.

Kemudahan dalam membawa dan mengakses merupakan kelebihan e-book

(Gueval, 2015). Sehingga dengan e-book siswa lebih mudah membawa buku teks

untuk pelajaran mereka setiap harinya pada saat berangkat ke sekolah. Secara fisik

e-book mengurangi berat beban yang membantu siswa untuk tumbuh sehat tanpa

Page 20: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

7

efek merusak punggung bawah, membentuk postur tubuh yang buruk, adanya

kelainan bentuk tulang belakang dari waktu ke waktu yang akan menjadi masalah

pada saat dewasa (Komarudin, 2016).

Tema kesetimbangan kimia pada sekolah menengah atas peserta didik

dilatih untuk mengamati fenomena kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-

hari maupun dalam kearifan local dan diajar untuk merancang serta melakukan

percobaan. Melalui pendekatan STEM, proses pembelajaran kimia pada materi

kesetimbangan kimia peserta didik dilatih untuk mengamati, mengidentifikasi

masalah, mencari infromasi, mengungkapkan gagasan, merancang percobaan dan

mencetuskan gagasan-gagasan penyelesaian suatu masalah. Selain itu, materi

kesetimbangan kimia dapat dikaitkan dengan kebiasaan masyarakat dalam proses

pembuatan kapur bakar dari batu kapur.

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti menganalisis pengaruh penerapan

e-book bermuatan STEM terintegrasi etnosains terhadap keterampilan generic sains

pada materi kesetimbangan kimia.

1.2. Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah ini dapat diuraikan dengan rumusan

masalah penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana rekonstruksi sains masyarakat terhadap materi kesetimbangan

kimia yang ditinjau dari aspek STEM ?

2. Bagaimana karakteristik bahan ajar e-book bermuatan STEM terintegrasi

etnosains yang berpengaruh terhadap Keterampilan generik sains peserta didik

pada materi kesetimbangan kimia?

3. Bagaimana pengaruh penerapan bahan ajar E-book bermuatan STEM

terintegrasi etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada

materi kesetimbangan kimia?

4. Apa keunggulan dan kelemahan bahan ajar E-book bermuatan STEM

terintegrasi etnosains yang dikembangkan?

1.3. Tujuan Penelitian

Page 21: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

8

Berdasarkan rumusan masalah, dapat diuraikan dengan tujuan penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui rekonstruksi sains masyarakat terhadap materi kesetimbangan

kimia ditinjau dari aspek STEM.

2. Menemukan karakteristik bahan ajar e-book bermuatan STEM terintegrasi

etnosains yang berpengaruh terhadap Keterampilan generik sains peserta didik

pada materi kesetimbangan kimia.

3. Menganalisis pengaruh penerapan bahan ajar E-book berbantuan STEM

terintegrasi etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada

materi kesetimbangan kimia

4. Menganalisis apa keunggulan dan kelemahan bahan ajar E-book berbantuan

STEM terintegrasi etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik

pada materi kesetimbangan kimia.

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah ini dapat memberikan manfaat

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis manfaat dai penelitian ini dapat menjadi sumber referensi dan

menambah wawasan mengenai bahan ajar kesetimbangan kimia bermuatan STEM

terintegrasi etnosains pada materi kesetimbangan kimia. Hasil penelitian ini dapat

digunakan guru kimia sebagai gambaran tentang pembelajaran kimia bermuatan

STEM terintegrasi etnosains. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menjadikan

pembelajaran kimia lebih inovatif, efektif dan menyenangkan karena didukung

dengan bahan ajar yang menarik.

2. Manfaat Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam

pembelajaran menggunakan bahan ajar E-book berbantuan STEM terintegrasi

Page 22: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

9

etnosains pada materi kesetimbangan kimia yang layak digunakan untuk melatih

terhadap Keterampilan generik sains peserta didik.

2. Bagi Guru

Memberikan wawasan kepada guru tentang pengaruh penggunaan E-book

berbasis Etnosains dan STEM dalam pembelajaran kesetimbangan kimia terhadap

Keterampilan generik sains peserta didik.

3. Bagi Sekolah

Mendapatkan bahan ajar berbantuan STEM terintegrasi etnosains dalam

pembelajaran kesetimbangan kimia dan dapat digunakan untuk melatih

Keterampilan generik sains peserta didik sehingga dapat meningkatkan standar

kompetensi lulusan pada suatu sekolah.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis

2.1.1 E-book dan karakteristiknya

E-book merupakan buku dalam format elektronik berisikan informasi yang

dapat berwujud teks atau gambar. Saat ini, e-book beredar di pasaran telah

mengalami berbagai perkembangan. E-book sebagai perangkat pembelajaran

karena merupakan salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai

media pembelajaran. E-book juga dapat dikelola menggunakan pencarian halaman

sehingga lebih memudahkan pengguna apabila dibandingkan dengan buku

konvensional. Perangkat e-book diterapkan meng-gunakan model pembelajaran

contexstual teaching learning. Manfaat perangkat e-book ini diharapkan akan

memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri, kreatif, efektif, dan efisien. Media

e-book ini diharapkan dapat mengurangi kejenuhan peserta didik, sehingga lebih

bersemangat dalam belajar (Candra, 2016).

Manfaat dari penggunaan E-book dalam pembelajaran diantaranya adalah:

a) Ukuran fisik kecil. Karena e-book memiliki format digital, dia dapat disimpan

dalam penyimpanan data (Harddisk, CD, USB) dalam format yang kompak.

Puluhan, ratusan bahkan ribuan buku dapat disimpan dalam sekeping CD,

flashdisk dan lainnya, sehingga tidak mengambil banyak tempat (ruangan yang

besar).

b) Mudah dibawa. Beberapa buku dalam format e-booket dapat dibawa dengan

mudah, baik melalui cakram DVD, USB dan media penyimpanan lainnya.

c) Tidak lapuk. E-book tidak akan menjadi lapuk seperti layaknya buku biasa.

Format digital dari E-book dapat bertahan sepanjang masa dengan kualitas

yang tidak berubah. Baik dalam tempo 1 tahun, 10 tahun atau bahkan lebih.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

11

d) Mudah diproses. Isi dari E-book dapat dilacak atau dijelajahi dengan mudah

dan cepat. Format E-book yang ada saat ini memungkinkan akan hal tersebut.

e) Dapat dibaca oleh orang yang tidak mampu/tidak bisa membaca. Hal ini

dikarenakan format E-book dapat diproses oleh komputer, isi dari E-book dapat

“dibacakan” oleh sebuah komputer dengan menggunakan text to speech

synthesizer.

f) Mudah digandakan. Penggandaan atau copying E-book sangat mudah dan

murah. Untuk membuat ribuan copy dari E-book dapat dilakukan dengan

murah, mudah dan cepat, sementara untuk mencetak ribuan buku

membutuhkan biaya yang sangat mahal dan waktu yang tidak sebentar.

g) Mudah dalam pendistribusian. Pendistribusian dapat menggunakan media

seperti internet.

h) Mendukung penghijauan. Menurut Cindy Katz dan Jennifer Wilkov dalam

bukunya dengan judul “How to Go Green Books” bahwa jika suatu penerbit

menjual 1 juta copy buku dengan masing-masing 250 lembar halaman per

copy-nya untuk satu judul buku, maka hal itu berarti diperlukan sebanyak

12.000 pohon untuk memproduksi 1 buku saja. Coba dengan sebuah e-book,

bakal tidak ada pohon yang ditebang (Haris, 2011).

Karakteristik bahan ajar e-book bermuatan STEM terintegrasi etnosains yang

dikembangkan memiliki terdapat rekonstruksi konten sains dengan konteks

pengetahuan sains topik kesetimbangan kimia dalam penerapanya dikehidupan

sehari-hari. Aspek konten sains merujuk pada konsep-konsep kunci dari sains yang

diperlukan untuk memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan

terhadap alam melalui aktivitas manusia dilihat dari sudut pandang kimia. Bahan

ajar yang digunakan dalam penelitian ini mengintegrasikan STEM dengan

etnosains yang meliputi pertambangan batu kapur dan pengolahanya menjadi kapur

tohor. Bahan ajar e-book dikemas untuk dapat digunakan peserta didik secara

mandiri dirumah. Akses bahan ajar ini dapat menggunakan computer, laptop, ipad

dan handphone. Pada setiap sub bab pada bahan ajar e-book terintegrasi Etno-

STEM ini, peserta didik difasilitasi dengan contoh soal, latihan soal dan evaluasi.

Beberapa soal disusun berdasarkan konteks teknologi pada kehidupan sehari-hari.

Page 25: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

12

Beberapa soal dilengkapi dengan pembahasanya, sebagai bekal peserta didik untuk

mengerjakan latihan soal. Selain itu, soal-soal yang diberikan digunakan untuk

melatih keterampilan generic sains peserta didik indicator pengamatan langsung,

bahasa simbolik, inferensi logika dan konsistensi logis.

2.1.2 Etnosains dalam Konteks Pembelajaran Kimia

Etnosains merupakan kegiatan mentransformasikan antara sains asli dengan

sains ilmiah atau asli yang terdiri atas kepercayaan maupun ciri khas yang

diturunkan dari generasi ke generasi. Pendekatan etnosains merupakan strategi

penciptaan lingkungan belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai proses

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam khususnya ilmu kimia (Henrietta dalam

Nailiyah, 2016). Pembelajaran berbasis etnosains sangat diperlukan bagi peserta

didik, karena akan mengajarkan sikap cinta terhadap budaya dan bangsa, dan

memperkenalkan kepada peerta didik tentang potensi-potensi suatu daerah

sehingga lebih mengenal budaya daerahnya.

Pembelajaran yang menggunakan konsep budaya sebagai sumber belajar,

dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan pengetahuan.

Interaksi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran akan mengkonstruksi

pengetahuan peserta didik, sehingga dapat memahami kajian materi yang diberikan

oleh guru. Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu

dari berbagai sumber kearifan lokal maupun fenomena-fenomena alam sekitar

dengan melakukan observasi (Perwitasari & Linuwih 2016). Harapannya dapat

memunculkan sikap rasa ingin tahu, mampu merumuskan masalah, melatih berpikir

kritis, menekankan kerjasama, dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah.

Sampai saat ini jarang ditemukan pembelajaran dengan mengintegrasikan

pembelajaran bermuatan etnosains dalam pembelajaran, baik metode pembelajaran,

materi pembelajaran, maupun penilaian pembelajaran. Usaha mengintegrasikan

pembelajaran bermuatan etnosains ke dalam kurikulum pembelajaran, agar dapat

mengakomodasi perbedaan kultural peserta didik, memanfaatkan sumber

kebudayaan sebagai sumber konten pembelajaran, dan memanfaatkannya sebagai

titik berangkat untuk pengembangan kebudayaan itu sendiri (Sudarmin & Sumarni

2018).

Page 26: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

13

Pembelajaran bermuatan etnosains membawa pengaruh terhadap proses

pembelajaran peserta didik yaitu : (1) pengaruh positif akan muncul jika

pembelajaran di sekolah yang sedang dipelajari selaras dengan pengetahuan budaya

peserta didik sehari-hari; proses pembelajaran seperti ini disebut dengan

pembelajaran inkulturasi; (2) pembelajaran yang berpusat pada peserta didik akan

berjalan efektif, karena proses asimilasi dan akomodasi belajar dari peserta didik

akan berjalan dengan efektif. Hal ini dapat mendukung peserta didik untuk

memecahkan masalah pembelajaran dengan mengintegrasikan pengetahuan dan

pengalaman yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.

Rahayu & Sudarmin (2015) mendefinisikan etnosains sebagai aktivitas

mentransformasikan sains asli (pengetahuan yang berkembang di masyarakat)

menjadi sains ilmiah. Transformasi pengetahuan asli masyarakat dan kearrifan local

menerapkan dua landasan filsafat ilmu, yaitu landasan empiris yang mengacu pada

pengalaman dan dilanjutkan pengolahan informasi terkait asimilasi dan akomodasi

(Sudarmin, 2015). Langkah rekonstruksi pengetahuan sains ilmiah berbasis budaya

dan kearifan local menurut Ogawa (1997) sebagaimana dikutip Sedarmin (2015)

sebagai berikut :

Gambar 2.1 Rekonstruksi sains ilmiah berbasis etnosains

Etnosains adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada

proses keterlibatan peserta didik secara penuh untuk dapat menemukan materi

kimia yang dipelajari dan menghubungkan dengan kehidupan nyata yang berkaitan

Knowledge :

Persepsi, konsep, kebiasaan, fakta, dan

prinsip

Deskripsi :

Validasi dan standarisasi

istilah ilmiah,

konseptualisasi, deskriptif

dan deklaratif.

Prediksi dan Persepsi

Aksi, identifikasi,

verifikasi, reduksi

(sorting), konseptualisasi

dan dokumentasi.

1) Transformasi

2) Transformasi

3) Konseptualisasi

Page 27: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

14

dengan kearifan lokal daerah setempat sehingga memdorong pesertra didik untuk

dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari(Muamar et al. 2017).

Pembelajaran etnosains adalah strategi pembelajaran yang mengkaitkan isi

pembelajaran dengan kearifan lokal di lingkungan peserta didik itu tinggal.

Sehingga akan membuat pembelajaran menjadi lebih unggul dan bermakna.

2.1.3 STEM dan Klasifikasinya

STEM merupakan akronim dari Science, Technology, Engineering,

Mathematics. Istilah STEM pertama kali diluncurkan oleh National Science

Foundation AS pada tahun 1990-an dengan nama SMET namun istilah tersebut

kurang disetujui oleh beberapa pihak yang kemudian diubah menjadi sebagai tema

gerakan reformasi pendidikan dalam keempat bidang disiplin ilmu tersebut untuk

menumbuhkan angkatan kerja dibidang STEM, serta mengembangkan warga

negara yang menguasai ilmu STEM (STEM literate), serta meningkatnya daya

sasing global Amerika Serikat (AS) dalam inovasi iptek (Hanover Research,

2011). Torlakson (2014), mengemukakan bahwa pendekatan dari keempat bidang

ilmu tersebut merupakan kolaborasi bidang ilmu yang serasi antar masalah yang

terjadi di dunia nyata.

Empat disiplin ilmu STEM yang telah dijabarkan oleh Torlakson (2014)

yaitu : (a) Science, merupakan ilmu tentang alam, yang mewakili hukum alam yang

berhubungan degan fisika, kimia, dan biologi dan pengobatan atau aplikasi dari

fakta, prinsip, konsep dan konveksi terkait dengan disiplin ilmu tersbut. (b)

Technology, merupakan ketrampilan atau sebuah sistem yang digunakan dalam

mengatur masyarakat, organisasi, pengetahuan atau dapat didefinisikan sebuah

produk sari ilmu pengetahuan dan teknik. (c) Engineering, merupakan pengetahuan

rekayasa dengan memanfaatkan konsep-konsep dari ilmu pengetahuan dan

matematika serta alat-alt teknologi untuk memecahkan sebuah masalah. (d)

Mathematic merupakan pengetahuan yang menghubungkan antara besaran, ruang,

dan angka yang membutuhkan argument logis. Keempat bidang ilmu tersebut dapat

membuat pengetahuan menjadi lebih bermakna apbila diintregasikan dalam proses

pembelajaran.

Page 28: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

15

Karakteristik utama dalam intergasi pendekatan STEM dalam Kurikulum

2013 adalah keterpaduaan/ integerasi sains, teknologi, enjiniring dan matematika

dalam memecahkan masalah di kehidupan nyata. Pada pelaksanaannya di

pembelajaran ataupun industry, terdapat beragam cara dalam praktik integrasi

disiplin-disiplin ilmu STEM tersebut. Cara, pola dan derajat keterpaduan antara tiap

disiplin ilmu dikategorikan ke dalam beberapa pola tertentu yang ditentukan oleh

banyak faktor (Roberts, 2012 dalam Firman, 2016). Dalam perkembangannya, ada

tiga pola pendekatan pembelajaran STEM yang umum dikenal oleh komunitas

Pendidikan. Pembeda utama dari ketiga pola pendekatan ini adalah pada

ketersinambungan dan derajat penggunaan konten STEM, tiga pola ini dikenal

dengan pola Silo, terinkoporasi (Embedded) dan terintegerasi (integrated) (Robert

dan Cantu, 2012).

1. Pola Pendekatan STEM Silo

Pola pendekatan Silo adalah pola pendekatan paling terpisah dari pembelajaran

STEM. Penekanan pembelajaran yaitu pada perolehan pengetahuan dibandingkan

dengan kemampuan teknis (Morrison, 2006). Pembelajaran yang padat pada

masing-masing subjek memungkinkan peserta didik untuk mendapatkan

pemahaman yang mendalam. Pola pendekatan Silo merupakan pembelajaran yang

lebih menekankan pada penjelasan guru dibandingkan dengan kegiatan peserta

didik atau secara umum dikenal sebagai model pengajaran ceramah konvensional

(Morrison, 2006). Tujuan pendekatan Silo adalah untuk meningkatkan pengetahuan

yang menghasilkan penilaian.

Gambar 2.2 Pola Pendekatan Silo

2. Pola Pendekatan STEM Tertanam (Embedded)

Page 29: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

16

Pembelajaran STEM secara tertanam secara luar dapat didefinisikan sebagai

pendekatan pendidikan dimana domain pengetahuan diperoleh melalui penekanan

pada situasi dunia nyata dan teknik memecahkan masalah dalam konteks social,

budaya, dan fungsional.

Pendekatan tertanam memiliki ciri yang mirip dengan pendekatan silo yaitu,

salah satu konten/materi lebih diutamakan sehingga mempertahankan integritas

dari subjek. Namun, pendekatan tertanam berbeda dari pendekatan silo dalam hal

bahwa pendekatan tertanam meningkatkan pembelajaran dengan menghubungkan

materi utama dengan materi lain yang tidak diutamakan atau materi yang tertanam.

Tetapi bidang yang tidak diutamakan tersebut dirancang untuk tidak dievaluasi atau

dinilai.

Gambar 2.3 Pola Pendekatan Embedded

3. Pola Pendekatan STEM Terintegrasi

Pola ketiga dan pola yang paling ideal adalah pola pendekatan terintegrasi,

pada pola ini tidak ada batas antara tiap mata pelajaran sehingga semua bagian dari

S, T, E, M diajarkan sebagai satu subjek utuh. Pendekatan ini mungkin dilakukan

hanya dengan kurikulum yang sesuai dan mampu meningkatkan ketertarikan

peserta didik pada bidang STEM. Pendekatan terintegrasi menghubungkan materi

dari berbagai bidang STEM yang diajarkan dikelas berbeda dan pada waktu yang

berbeda dan menggabungkan konten lintas kurikuler dengan keterampilan berfikir

kritis, keterampilan pemecahan masalah, dan pengetahuan untuk mencapai suatu

kepenutup. Pendekatan terintegrasi adalah pendekatan yang terbaik untuk

pembelajaran STEM (Winarni et al, 2016).

Page 30: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

17

Gambar 2.4 Pola Pendekatan Terintegrasi

Pola pendekatan ideal berupa integras penuh, secara teori relatif lebih

mudah dilakukan pada jenjang sekolah dasar karena peserta didik masih diajar oleh

seorang guru kelas yang menguasai semua mata pelajaran. Sementara pola

embedded akan lebih efektif untuk dikembangkan di sekolah menengah dengan

catatan bahwa kegiatan yang dilakukan melibatkan akitivitas pemecahan masalah

otentik dalam konteks sosial, kultural dan fungsional (Roberts, 2012 dalam Firman,

2016). Jadi dalam penelitian ini, digunakan pola embedded dalam pembelajaran

kesetimbangan kimia.

2.1.4 Keterampilan Generik Sains dan Indikatornya

Keterampilan generik sains merupakan suatu keterampilan yang diperlukan

pada berbagai pekerjaan yang difokuskan pada keterampilan penggunaan teknologi,

komunikasi, numerik, dan keterampilan belajar. (Sudarmin, 2012). Kemampuan

generik sains merupakan kemampuan yang dapat digunakan untuk mempelajari

berbagai konsep dan menyelesaikan masalah dalam sains (Brotosiswoyo, 2000).

Keterampilasn generik sains merupakan keterampilan yang dapat digunakan

untuk mempelajari berbagai konsep-konsep serta menyelesaikan berbagai masalah

sains, untuk memahami konsep-konsep abstrak secara umum maka dibutuhkan

kemampuan penalaran yang tinggi dan untuk mencapai kemampuan penalaran yang

tinggi tersebut peserta didik dibiasakan dengan cara belajar yang menuntut

penggunaan penalaran. Peserta didik terlatih menggunakan penalarannya maka

dalam proses memahami konsep para peserta didik tidak hanya menggunakan

pengalaman empiris, tetapi juga terbiasa memahami konsep melalui penalaran.

(Gunawan et al., 2012:186).

Page 31: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

18

Keterampian generik dikenal dengan sebutan keterampilan inti,

keterampilan esensial, dan keterampilan dasar, serta merupakan sesuatu yang

dibutuhkan dalam pekerjaan (Rusmmawati, 2012). Keterampilan generik sains

yang dapat dikembangkan adalah: observasi langsung, observasi tidak langsung,

sense of scale, bahasa simbolik, kerangka logis, konsistensi logis, kausalitas,

pemodelan, inferensi logis, dan abstraksi (Moerwani et al, 2000). Sudarmin (2012),

menyatakan bahwa setiap aspek keterampilan generik sains memiliki indikator

masing-masing, indikator- indikator tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Generik Sains

No

Keterampilan

Generik

Sains

Indikator

1. Pengamatan

langsung

a. Menggunakan sebanyak mungkin indra dalam

mengamati

b. Mengumpulkan fakta-fakta hasil percobaan kimia

atau fenomena alam

c. Mencari perbedaan atau persamaan

2. Pengamatan

tak langsung

Menggunakan alat ukur sebagai alat bantu indra dalam

mengamati percobaan kimia/gejala alam.

3. Kesadaran

tentang skala

Menyadari objek-objek alam dan kepekaan yang tinggi

terhadap skala numeric sebagai besaran/ukuran skala

mikroskopis ataupun makroskopis.

4. Bahasa

Simbolik

a. Memahami simbol, lambang dan istilah kimia.

b. Memahami makna kuantitatif satuan dan besaran dari

suatu persamaan reaksi.

c. Menggunakan aturan matematis untuk memecahkan

masalah kimia/fenomena gejala alam.

d. Membaca suatu grafik/diagram, tabel, serta tanda

matematis dalam ilmu kimia.

5. Logical frame a. Menemukan pola keteraturan sebuah fenomena

alam/peristiwa kimia.

b. Menemukan perbedaan atau mengontraskan ciri/sifat

fisik dan kimia suatu senyawa kimia.

c. Mengungkap dasar penggolongan atas suatu

objek/peristiwa kimia.

6. Konsistensi

logis

a. Menarik kesimpulan secara induktif setelah

percobaan/pengamatan gejala kimia.

b. Mencari keteraturan sifat kimia/fisika senyawa

tertentu.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

19

7. Hukum sebab

akibat

a. Menyatakan hubungan antar dua variabel atau lebih

dalam suatu gejala alam/reaksi kimia tertentu.

b. Memperkirakan penyebab dan akibat gejala

alam/peristiwa kimia.

8. Pemodelan a. Mengungkapkan gejala alam/reaksi kimia dengan

sketsa gambar atau grafik dalam bidang kimia.

b. Memaknai arti fisik/kimia suatu sketsa gambar,

fenomena alam dalam bentuk rumus.

9. Inferensi

logika

a. Mengajukan prediksi gejala alam/peristiwa kimia

yang belum terjadi berdasar fakta/hukum terdahulu.

b. Menerapkan konsep untuk menjelaskan peristiwa

tertentu untuk mencapai kebenaran ilmiah.

c. Menarik kesimpulan dari suatu gejala/peristiwa kimia

berdasarkan aturan/hukum-hukum kimia terdahulu.

10. Abstraksi a. Menggambarkan dan menganalogikan konsep atau

peristiwa kimia yang abstrak kedalam bentuk

kehidupan nyata sehari-hari.

b. Membuat visual animasi-animasi dari peristiwa

mikroskopis yang bersifat abstrak.

Melatih dan mengadopsi komponen keterampilan generik sains dalam proses

pembelajaran akan membuat peserta didik memiliki keterampilan hidup untuk saat

ini dan masa depan (Geraei, 2015). Dalam satu kegiatan ilmiah, misalnya kegiatan

memahami konsep suatu materi pada bidang studi tertentu, terdiri dari beberapa

kompetensi generik. Kegiatan-kegiatan ilmiah yang berbeda dapat memiliki

kompetensi generik yang sama. Keterampilan generik tidak akan memberikan hasil

yang baik jika tidak didukung oleh penilaian yang efektif (Haksani, 2013).

2.1.5 Analisis Materi Kesetimbangan Kimia

Dalam reaksi kimia, kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana kedua

reaktan dan produk hadir dalam konsentrasi yang tidak memiliki kecenderungan

lebih lanjut untuk berubah seiring berjalannya waktu. Biasanya, keadaan ini terjadi

ketika reaksi ke depan berlangsung pada laju yang sama dengan reaksi balik. Laju

pada reaksi maju dan mundur umumnya tidak nol, tapi sama. Dengan demikian,

tidak ada perubahan bersih dalam konsentrasi reaktan dan produk. Keadaan seperti

ini dikenal sebagai kesetimbangan dinamis.

Pembelajaran kesetimbangan kimia mencakup pemahaman terhadap

simbol-simbol yang terkait dengan persamaan reaksi kesetimbangan dan persamaan

tetapan kesetimbangan. Beberapa contoh simbol yang harus dipahami peserta didik

Page 33: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

20

misalnya adalah simbol-simbol yang menyatakan rumus kimia, fasa zat, tanda

reaksi, konsentrasi dan tetapan kesetimbangan. Pembelajaran kesetimbangan kimia

juga meliputi pemahaman menyimpulkan berdasarkan data-data. Sebagai contoh,

peserta didik mampu menunjukan terjadinya pergeseran kesetimbangan

berdasarkan data hasil percobaan perubahan-perubahan sistem kesetimbangan.

Komponen Keterampilan generik sains yang dikembangkan dalam

pembelajaran kesetimbangan kimia menggunakan E-book bermuatan STEM

terintegrasi etnosains meliputi bahasa simbolik, inferensi logika, konsistensi Logika

dan pengamatan langsung. Komponen keterampilan generik sains peserta didik di

dalam materi kesetimbangan menurut Virtayanti et al., (2015) adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.2. Keterampilan Generik sains peserta didik pada Kesetimbangan Kimia

Indikator KGS Materi Kesetimbangan Kimia

Bahasa Simbolik Pemahaman terhadap simbo-simbol yang menyatakan

rumus kimia, fasa zat, tanda reaksi, konsentrasi, dan

tetapan kesetimbangan.

Konsistensi Logika Pemahaman dalam penerapan konsep dan prinsip seperti

menghitung harga tetapan kesetimbangan berdasarkan

persamaan kesetimbangan.

Inferensi Logika Mampu menunjukan terjadinya pergeseran

kesetimbangan kimia berdasarkan data hasil percobaan

perubahan-perubahan reaksi kesetimbangan.

Pengamatan

Langsung

Mengamati perubahan-perubahan yang terjadi selama

reaksi kesetimbangan kimia berlangsung.

Materi kesetimbangan kimia melatihkan peserta didik untuk mengamati

fenomena kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

kearifan lokal dan diajak untuk merancang serta melakukan percobaan. Melalui

pendekatan STEM, proses pembelajaran kimia pada materi kesetimbangan kimia

peserta didik dapat dilatih untuk mengamati, mengidentifikasi masalah, mencari

informasi, mengungkapkan gagasan, merancang percobaan dan mencetuskan

gagasan-gagasan penyelesaian suatu masalah dengan demikian peserta didik akan

terpacu untuk berpikir kreatif. (Irmita, 2018). Selain itu, materi kesetimbangan

kimia berpendekatan STEM juga terintegrasi etnosains, peserta didik dapat

Page 34: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

21

menghubungkan dan mengkaitkan aspek STEM dalam ilmu sains dengan

kebudayaan/kebiasaan masyarakat sekitar. Beberapa reaksi kesetimbangan kimia

yang berkaitan dengan aspek STEM dan terdapat dalam produk kearifan local,

dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel. 2.3 Reaksi kesetimbangan kimia pada produk lokal

Sains Teknologi

Sains:

Reaksi pembakaran batu kapur

(kalsium karbonat) pada suhu ±900oC

akan dihasilkan Kalsium oksida

(kapur tohor) dan karbon dioksida,

reaksinya sebagai berikut: CaCO3(s) ⇌

CaO(s) + CO2(g) ∆𝐻 = +44 𝐾𝑗

Etnosains:

Kapur tohor adalah kapur yang sering

ditemui di pasaran yang digunakan

untuk bahan tambahan semen.

Teknologi:

Proses pembuatan batu kapur dengan

cara Kalsinasi pada suhu 900o-

1000oC, sehingga batu gamping

terurai menjadi CaO dan CO2, CO2

ditangkap, dibersihkan dan

dimasukkan ke dalam tangki. Pada

reaksi memerlukan panas 42,5 kkal.

Etnoteknologi:

Pembuatan kapur tohor dilakukan

dengan cara batu kapur yang akan

dibakar dimasukan dalam tungku

pembakar, setelah itu dipanaskan

hingga 900-1000oC.

Engineering Matematika

Engineering:

Jika suhu ssstem dinaikkan maka

reaksi akan bergeser ke arah reaksi

endoterm, dan Jika tekanan system

diturunkan, kesetimbangan akan

bergeser ke arah jumlah koefisien gas

besar artinya reaksi akan

menghasilkan produk yang lebih

banyak.

Etnoenginiiring:

Pada proses pembuatan kapur tohor,

proses dilakukan dengan suhu yang

tinggi dan diruangan terbuka,

sehingga gas yang dihasilkan dapat

keluar bebas dan produk yang

dihasilkan menjadi lebih banyak.

Matematika:

Perhitungan konsentrasi produk yang

dihasilkan jika diketahui harga Kc dan

konsentrasi reaktan diketahui, dengan

rumus:

mA + nB ⇌ pC + qD

𝐾𝑐 =[𝐶]𝑝𝑥[𝐷]𝑞

[𝐴]𝑚𝑥[𝐵]𝑛

Etnomatematika:

Menghitung jumlah kapur yang

dihasilkan dalam satu kali

pembakaran dan laba yang dihasilkan

dari usaha kapur tohor ini.

2.2 Penelitian yang Relevan

Page 35: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

22

Penelitian terdahulu merupakan sebuah instrument yang sangat penting

yang memiliki keterkaiatan dengan topic penelitian tersebut. Adapun kegunaan dari

penelitian terdahulu adalah sebagai suatu referensi untuk mengetahui sebuah hasil

yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dan untuk membandingkan dengan

penelitian yang akan dilakukan. Dengan demikian akan diperoleh suatu data dari

artikel ilmiah dan penelitian-penelitian yang terkait dengan konsep STEM,

etnosains dan Keterampilan generik sains. Adapun penelitian yang telah dilakukan

oleh para peneliti terdahulu, sebagai berikut:

2.2.1 Penelitian yang Relevan dengan Pembelajaran Etnosains

Okwara (2017), mengungkapkan dalam penelitianya bahwa peserta didik

yang diajarkan Sains Dasar Teknologi menggunakan etno-sains mencapai nilai

lebih tinggi daripada yang diajarkan menggunakan metode pengajaran demonstrasi.

Hasil ini juga didukung oleh pengujian hipotesis satu yang menunjukan perbedaan

yang signifikan dalam skor prestasi rata-rata peserta didik salam kelompok

eksperimen dan control. Pengujian hipotesis dua juga menunjukan perbedaan yang

signifikan dalam skor minat rata-rata peserta didik yang diajarkan Sains Dasar dan

Teknologi menggunakan etno-sains dan mereka yang diajar menggunakan metode

pengajaran demonstrasi.

Hasil penelitian Wiwin & Sudarmin (2015) menyatakan bahawa

pengembangan modul bermuatan etnosains efektif digunakan dalam pembelajaran

IPA dengan ketuntasan klasikal hasil pre test saat implementasi modul yang

dikembangkan sebanyak 4 siswa dari 34 siswa sedangkan ketuntasan klasikal hasil

post test sebanyak 30 siswa dari 34 siswa dengan nilai gain sebesar 0,58 denga

kriteria sedang.

Hasil penelitian Irmita (2018), buku ajar berbasis etnosains dinyatakan

layak digunakan untuk peserta didik SMP secara teoritis yang ditinjau berdasarkan

hasil validasi. Skor yang diperoleh dari hasil validasi sebesar 3,73 dengan kategori

sangat valid. Kelayakan empiris buku ajar yang ditinjau berdasarkan uji

keterbacaan memperoleh peringkat 7 yang berarti sesuai dan layak digunakan untuk

peserta didik SMP kelas 7, sedangkan respon peserta didik terhadap buku ajar

memiliki nilai rata-rata sebesar 91,25% dengan kriteria sangat baik.

Page 36: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

23

Penelitian lainnya yaitu Agustin, et al, (2018), menyatakan instrument test

bermuatan etnosains yang dikembangkan dinyatakan efektif digunakan, karena

dapat mengkategorikan kemampuan berpikir kritis peserta didik menjadi 4 kriteria

yaitu tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Dimana etnosains yang digunakan

adalah yang berkaitan dengan kearifan lokal yang ada di Demak dan sesuai dengan

materi hidrolisis garam.

2.2.2 Penelitian yang Relevan dengan E-book

Mahendrani (2015) menyatakan bahwa pengembangan E-book etnosains

Fotografi yang diterapkan pada proses pembelajran efektif terhadap hasil belajar

peserta didik dengan adanya peningkatan hasil belajar dari ranah kognitif dengan

ketuntasan secara klasikal 86,44% dan N-Gain sebesar 0,5 dengan tingkat

pencapaian sedang serta keaktifan peserta didik dengan kategori sangat aktif.

Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, et al., (2017) menyatakan

bahwa penggunaan modul berbasis kearifan local dapat meningkatkan literasi sains

peserta didik. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Carnawi, et al., (2017)

menyatakan penerapan model pembelajaran berbasis etnosains pada materi

hidrolisis garam dapat menumbuhkan sikap kewirausahaan pada peserta didik.

Puspita, et al., (2017), menyatakan dalam penelitianya bahwa

pengembangan media pembelajaran booklet pada materi sistem imun berpengaruh

terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik dengan rata-rata nilai gain sebesar

0,51 dengan kategori sedang. Berdasarkan uji skala kecil dan besar secara berturut-

turut diperoleh data yang menyatakan bahwa responden memberikan respon positif

terhadap media pembelajaran booklet sebesar 90,2% dan 86,5%.

Setiawan & Wardhani (2018), menyatakan bahwa Hasil angket respon

minat belajar peserta didik terhadap media E-book pada kelompok 1 menunjukan

nilai sebesar 4,26 sedangkan pada kelompok 2 sebesar 4,10. Kedua nilai tersebut

dikategorikan memiliki respon yang sangat setuju (kelompok 1) dan setuju

(kelompok 2) bahwa media E-book dapat meningkatkan motivasi belajar

mahasiswa terutama pada materi keanekaragaman jenis.

2.2.3 Penelitian yang Relevan dengan STEM

Page 37: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

24

Utami, et. al., (2017), menyatakan bahwa setelah diterapkan pembelajaran

STEM-A terjadi peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada konsep suhu

dan kalor. Hal ini dikarenakan mereka secara langsung mengaitkan konsep fisika

yaitu suhu dan kalor dengan listrik. Sehingga mereka mampu memahami

termolektrik yang mereka buat mulai dari bahan-bahan, cara kerjanya hingga

efisiensinya. Ketika mendapat lembar kerja berbasis STEM-A mereka langsung

mengerjakannya secara teliti dengan mengikuti setiap langkah dalam lembar kerja.

Milaturrahmah, et. al., (2017), menyatakan bahwa proses pembelajaran

matematika dengan pendekatan STEM meliputi aspek persiapan sebelum

pembelajaran, aspek implementasi pembelajaran yang terdiri dari tahap

pendahuluan, inti dan penutup, dan aspek evaluasi. Hambatan yang dialami oleh

guru dalam menerapkan pendekatan STEM untuk belajar matematika adalah

mencari kehidupan nyata dan praktik materi pada suatu materi.

2.2.4 Penelitian yang Relevan dengan Keterampilan Generik Sains

Harahap, et al., (2017), menyatakan bahwa model pembelajaran ikuiri

mempengaruhi Keterampilan generik sains peserta didik. Berdasarkan nilai rata-

rata peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran inkuiri ilmiah

yang diperoleh sebesar 79,63 dan untuk pembelajaran konvensional sebesar 66,69.

Uji hipotesis yang dilakukan menghasilkan nilai signifikansi 0,000 <0,05 yang

menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri mempengaruhi keterampilan

generik peserta didik sains.

Freudenberg et al. (2011) mengatakan bahwa peserta didik yang diajar

dengan menggunakan pembelajaran terintegrasi kegiatan praktek akan mempunyai

keterampilan generik meliputi keterampilan pemecahan masalah, interpersonal,

keterampilan komunikasi secara lisan dan tertulis, lebih baik daripada peserta didik

yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

Maknun (2015) mengatakan bahwa model pembelajaran menggunakan

keterampilan sains generik membuat peserta didik menjadi aktif dalam proses

pembelajaran pada pelajaran fisika. Para peserta didik diminta mempersiapkan diri

secara mental dan untuk memahami informasi materi yang dipelajari pada kegiatan

Page 38: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

25

pembelajaran. Pengetahuan dengan mental koneksi telah dihasilkan dari perumusan

konsep oleh peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran menggunakan model pemecahan masalah IDEAL telah

meningkatkan Keterampilan generik sains dalam kategori rendah dengan gain

sebesai 20,93%. Ada 6 indikator Keterampilan Sains Generik yang meningkat.

Indikator Keterampilan Sains Generik adalah pengamatan tidak langsung, hukum

kausal, kerangka logis, pemikiran yang konsisten dengan diri sendiri, bahasa

simbolik, dan konsep pengembangan. Hanya hukum kausal indikator yang

diklasifikasikan dalam kategori sedang. Kondisi ini diduga karena peserta didik

kurang mampu memperkirakan penyebab keturunan. (Zirconia A et al. 2018).

Berdasarkan hasil tinjauan pustaka penelitian sebelumnya, terlihat bahwa

penelitian yang akan dilakukan memiliki kaitan yang sama yaitu meneliti tentang

Keterampilan generik sains peserta didik. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah pertama: penelitian ini lebih fokus terhadap

Keterampilan generik sains berupa pengamatan langsung dan tak langsung, bahasa

simbolik, inferensi logika dan konsistensi logis. Kedua: penelitian ini menggunakan

STEM dan etnosains secara bersama. Ketiga: penelitian ini memiliki objek yang

berbeda dari penelitian sebelumnya sehingga peneliti menguji kebenaran tentang

variabel yang digunakan oleh penelitian sebelumnya. Ketiga: perbedaan lain dari

penelitian ini adalah memiliki tempat, waktu, populasi dan sampel penelitian yang

berbeda dengan penelitian sebelumnya.

2.3 Kerangka Berpikir

Titik sentra yang harus dicapai dalam setiap kegiatan pembelajaran adalah

tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Adapun kerangka

berpikir dalam penelitian pada Gambar 2.5.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

26

Gambar 2.5. Kerangka Berpikir

Pembelajaran Kimia SMA

Ideal :

- Hasil belajar mencapai KKM

- Keterampilan generik sains

terlatih

- Pembelajaran berpusat pada

peserta didik

- Peserta didik memahami

kearifan lokal dan kaitanya

dengan sains ilmiah

Fakta

Hasil observasi menunjukan :

- Pembelajaran belum

mengembangkan keterampilan

generik sains

- Pembelajaran berpusat pada guru

dan belum melibatkan kearifan

lokal

Dibutuhkan Pembelajaran untuk melatih keterampilan

generik sains peserta didik

Penerapan E-book bermuatan

STEM terintegrasi etnosains

Kelas eksperimen

penerapan bahan ajar bermuatan

STEM terintegrasi etnosains

Kelas kontrol

penerapan bahan ajar LKS

Dilakukan pretest dan

postest

Dilakukan pretest dan posttest

dan pemberian angket

tanggapan peserta didik

Analisis hasil pretest posttest dan angket tanggapan peserta didik

secara kuantitatif

Berpengaruh terhadap keterampilan generik sains peserta didik

Berbasis

elektronik Suplemen

Etnosains

Sajian

STEM

Berorientasi

KGS

Page 40: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

27

2.4 Hipotesis

Hipotesis penelitian yang diajukan adalah

1. Ada pengaruh positif dalam penerapan E-book berbantuan STEM

terintegrasi etnosains dalam keterampilan generik sains peserta didik pada

materi kesetimbangan kimia.

Page 41: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

79

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Rekontruksi sains asli masyarakat menjadi sains ilmiah pada proses

pembakaran batu kapur yang ditinjau dari aspek STEM yaitu, reaksi

pembakaran batu kapur, alat yang digunakan, bahan bakar yang digunakan

serta laba atau hasil yang didapatkan pada proses pembakaran batu kapur.

2. Karakteristik dan desain bahan ajar bermuatan STEM terintegrasi Etnosains

yaitu terdapat rekonstruksi konten sains dengan konteks pengetahuan sains

topik kesetimbangan kimia dalam penerapanya dikehidupan sehari-hari.

3. Penerapan bahan ajar e-book bermuatan STEM terintegrasi Etnosains

berpengaruh signifikan untuk mengembangkan keterampilan generik sains

peserta didik.

4. Keunggulan bahan ajar e-book bermuatan STEM terintegrasi Etnosains yaitu

meningkatkan keterampilan generik sains peserta didik, pembelajaran

terintegrasi Etno-STEM yang baik. Keterbatasan bahan ajar ini yaitu kualitas

materi dan soal yang kurang efektif.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyampaikan saran

sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan metode praktikum sebaiknya lebih sering dilaksanakan

untuk mendukung keterampilan generik sains .

2. Sebaiknya pertemuan untuk membahas materi lebih diperbanyak agar lebih

meningkatkan pemahaman peserta didik.

3. Bahan ajar e-book bermuatan STEM terintegrasi Etnosains sebaiknya di beri

animasi dan video tutorial praktik di dalamnya.

Page 42: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

80

DAFTAR PUSTAKA

Abidah, K., Laksmiwati, A. A., Yuni Sasfiranti, dan Ratna Supradewi. 2019.

Pengaruh Penggunaan Warna Terhadap Short Term Memory untuk

Peningkatan Pemahaman Matematika. Jurnal Psikologi UNISSULA. Vol. 1.

Agustinaningsih, W., Sarwanto., & Suparmi. (2014). Pengembangan Instruksi

Praktikum Berbasis Keterampilan Generik Sains pada Pembelajaran Fisika

Materi Teori Kinetik Gas Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran

2012/2013. Jurnal Inkuiri: 3(1). 50-61.

Aini, Novia Nur, dan Nadi Suprapto. 2012. Pengaruh Latihan Inferensi Logika

Siswa Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Topik Getaran dan

Gelombang di SMPN 1 Bojonegoro.

Arfianawati, S., Sudarmin, & Woro, S. (2016). Model Pembelajaran Kimia

Berbasis Etnosains Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta

didik. Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 21, No. 1, hlm. 46-51

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan dan praktik. Jakarta:

Rineka cipta.

Atmojo, S.E. (2012). Profil Keterampilan Proses Sains dan Apresiasi Peserta didik

terhadap Profesi Pengrajin Tempe dalam Pembelajaran IPA Berpendekatan

Etnosains. Jurnal Pendi-dikan IPA Indonesia, Vol. 1, No. 2, hlm. 115-122.

Bojonegoro. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Bangunan, 1 (1): 189-194.

Brotosiswoyo, B.S. (2000). Kiat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Fisika

di Perguruan Tinggi. Jakata: Departemen Pendidikan Nasional.

Candra, D.N. 2016. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara Pembelajaran

Contextual Teching Learning (CTL) Menggunakan E-Book dan Pembelajaran

Konvensional Menggunakan Handout pada Mata Pem- belajaran Konstruksi

Bangunan di Kelas X TGB SMK Negeri 2 Bojonegoro. Jurnal Ilmiah

Pendidikan Teknik Bangunan, 1 (1): 189-194.

Carnawi, Sudarmin, & Wijayati, N. (2017). Application of Project Based Learning

(PBL) Model for Materials of Salt Hydrolysis to Encourage Students'

Entrepreneurship Behaviour. International Journal of Active Learning. Vol. 2

No. 1 halaman: 50-58.

Celik, S. (2014). Chemical Literacy Levels of Science and Mathematics Teacher

Candidates. Australian Journal of Teacher Education, 39(1), 122-131.

Page 43: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

81

Darlen, R.F., Sjarkawi, Lukman, A. 2015. Pengembangan E-book Interkatif Untuk

Pembelajaran Fisika SMP. Tekno-Pedagogi 5 (1) : 13-23

Eskawati, S.Y. dan I G.M. Sanjaya. 2012. Pengembangan E-Book Interaktif pada

Materi Sifat Koligatif Sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas XII IPA. Unesa

Journal of Chemical Education, 1 (2): 46-53.

Firman, H. (2016). Pendidikan STEM sebagai Kerangka Inovasi Pembelajaran

Kimia untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa dalam Era Masyarakat

Ekonomi ASEAN. Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya.

Jurusan Kimia FPMIPA UNESA. ISSBN: 978-602-0951-12-6.

Freudenberg, B., Brimble, M. & Cameron C. 2011.WIL and generic skill

development: The development of business students’generic skills through

work- integrated learning. Asia-Pacific Journal of Cooperative Education. 12:

2, pp. 79-93

Geraei, E., & Heidari, G. (2015). Measurement of Generic Core Competencies

among Students of Library and Information Science in Iran. The Electronic

Library, 33 (6), 1016–1030.

Gunawan et al. 2012. Model Virtual Laboratory Fisika Modern untuk

Meningkatkan Disposisi Berpikir Kritis Calon Guru”. Jurnal Cakrawala

Pendidikan, No. 2 hlm185-199.

Hake, R., R., 1999. Analyzing Change/Gain Scores.

Haksani. 2013. Pengembangan Perangkat Assessment Berbasis Keterampilan

Generik Sains pada Mata Kuliah Praktikum Kimia Dasar Lanjut. Jurnal

Chemica, 14 (1): 27-37.

Hanover Research (2011). K-12 STEM education overview.

Harahap, S., P., R., Ridwan, A., S., Simanjuntak, M., P. (2017). Effect of Scientific

Inquiry Learning Model on the Student’s Generic Science Skill. IOSR Journal

of Research & Method in Education (IOSR-JRME) e-ISSN: 2320–7388,p-

ISSN: 2320–737X Volume 7, Issue 4 Ver. I (Jul - Aug 2017), PP 60-64.

Haris, D. 2011. Panduan Lengkap E-Book. Cakrawala. Yogyakarta.

Hasbiyati, H. & Khusnah, L. (2017). Penerapan Media E-Book Berekstensi Epub

untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa SMP pada Mata Pelajaran

IPA. Jurnal Pena Sains, 4 (1), 16-21

Irmita, L.U., 2018. Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Menggunakan

Pendekatan Sciece, Technology, Engineering And Mathematic (STEM) Pada

Materi Kesetimbangan Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia, 2(2), hal. 27-37.

Page 44: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

82

Jones, R.B. 2008. Science, Technology, Engineering and Math.

Khoiri, A., & Sunarno, W. (2018). Pendekatan Etnosains dalam Tinjauan Fisafat.

Jurnal Kajian Pendidikan Sains. Vol. 04, No. 02

Komalasari & Saripudin. (2017). Pendidikan karakter konsep dan aplikasi living

values education. Bandung: PT Refika Aditama.

Koriaty, Sri & Manggala, Esa. 2016. Penerapan Media E-Book Terhadap Minat

Belajar Siswa di Kelas X Jurusan TKJ SMK Negeri 4 Pontianak. Jurnal

Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.5 No.2

Lestari, D.B.A., Astuti, B. & Darsono, T. 2018. Implementasi LKS dengan

Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics)

untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan

Fisika dan Teknologi, 4(2): 202–207.

Liliasari. 2007. Model-Model Peembelajaran Berbasis IT untuk Meningkatkan

Keterampilan Generik Sains dan Berpikir Tingkat Tinggi Pebelajar. Penelitian

HPTP. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI.

Liliasari. 2011. Membangun Masyarakat Melek Sains Berkarakter Bangsa Melalui

Pembelajaran. Proceeding Seminar Nasional IPA UNNES, tanggal 16 April

2011. Semarang : FMIPA UNNES.

Lou, Shi-Jer, Yung-Chieh Chou, Ru-Chu Shih, & Chih-Chao Chung. 2017. A Study

of Creativity in CaC2 Steamship-derived STEM Projectbased Learning.

EURASIA Journal of Mathematics Science and Technology Education. 13(6):

2387-2404.

Mahendrani, K., & Sudarmin. (2015). Pengembangan Booklet Etnosains Fotografi

Tema Ekosistem untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Peserta didik SMP.

Unnes Science Education Journal, Vol. 4 No. 2.

Maknun, J. (2015). The Implementation of Generative Learning Model on Physics

Lesson to Increase Mastery Concepts and Generic Science Skills of Vocational

Students. American Journal of Educational Research, Vol. 3, No. 6, 742-748.

Milaturrahmah, N., Mardiyana, M., & Pramudya, I. (2017). Mathematics Learning

Process with Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM)

Approach in Indonesia. International Conference on Mathematics and Science

Education (ICMScE) IOP Publishing IOP Conf. Series: Journal of Physics:

Conf. Series 895 (2017) 012030.

Moerwani, P., et.al. (2000) Kiat Pembelajaran Kimia di Perguruan Tinggi, dalam

Tim Penulis Pekerti Bidang MIPA, Hakekat Pembelajaran MIPA & Kiat

Pembelajaran Kimia di Perguruan Tinggi, PPUT, Dikti, Depdiknas.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

83

Moore and Parker (2009) Critical Thinking, New York: McGraw-Hill Co. Inc.

Morrison, J. (2006). TIES STEM Education Monograph Series: Attributes of

STEM Education. Baltimore, MD: TIES.

Muamar, M R, dan Rahmi. 2017. “Analisis Keterampilan Proses Sains Kognitif

Siswa melalui Metode Praktikum Biologi pada Sub Materi Schizophyta dan

Thallophyta". Jurnal Pendidikan Almuslim. Vol 1. No 2.

Nailiyah, M.R., Subiki, & Wahyuni S., (2016). Pengembangan Modul Ipa Tematik

Berbasis Etnosains Kabupaten Jember Pada Tema Budidaya Tanaman

Tembakau Di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 3, Desember

2016, hal 261 – 269.

Nisa, A., Sudarmin, dan Samini, 2015., Efektivitas Penggunaan Modul Terintegrasi

Etnosains Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan

Literasi Sains Siswa. Unnes Science Education Journal, 4 (3).

Oktavia, Rani. 2019. Bahan Ajar Berbasis Science, Technology, Engineering,

Mathematics (Stem) untuk Mendukung Pembelajaran IPA Terpadu. Jurnal

Semesta Pendidikan IPA e-ISSN 2598-1951.

Okwara K., O., & Francis T., U., (2017). Effects of Ethno-Science Instructional

Approach on Students’ Achievement and Interest in Upper Basic Science and

Technology in Benue State, Nigeri. International Journal of Scientific

Research in Education, March 201

Parmin, 2017. Ethnosains. Semarang:Swadaya Manunggal.

Permanasari, A. (2016). STEM Education: Inovasi dalam Pembelajaran Sains.

Dipresentasikan pada Seminar Nasional Pendidikan Sains, Surakarta.

Perwitasari T., Sudarmin, S. Linuwih. Peningkatan Literasi Sains Melalui

Pembelajaran Energi Dan Perubahannnya Bermuatan Etnosains Pada

Pengasapan Ikan. JPPIPA (Jurnal Penelitian Pendidikan IPA), 2016, Vol. 1,

No. 2, 62-70.

Perwitasari, T. & Linuwih, S., 2016. Peningkatan Literasi Sains Melalui

Pembelajaran Energi Dan Perubahannnya Bermuatan Etnosains Pada

Pengasapan Ikan. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 1(2), hal.62–70.

Puspita, A., Kurniawam, A. D. & Rahayu, H. M., 2017. Pengembangan Media

Pembelajaran Booklet pada Materi Sistem Imun terhadap Hasil Belajar Peserta

didik Kelas XI SMAN 8 Pontianak. Jurnal Bioeducation, 4(1), hal. 64 - 73.

Rachmawati, Desy dkk. (2017). “Pengembangan Modul Kimia Dasar Berbasis

STEM Problem Based Learning pada Materi Laju Reaksi untuk Mahasiswa

Page 46: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

84

Program Studi Pendidikan Kimia”. Prosiding Seminar Pendidikan IPA 2

Universitas Sriwijaya.

Rahayu, W. E., & Sudarmin. (2015). Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis

Etnosains Tema Energi dalam Kehidupan untuk Menanamkan Jiwa Konservasi

Peserta didik. Unnes Science Education Journal, Vol. 4, No. 2, hlm. 920-926.

Redhuan, M., 2014. Penggunaan E-Book Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran

Subjek Geografi Pelajar Tingkatan Satu di SMK Tembila Mat Redhuan bin

Samsudin. Technology And Innovation In Ict Education, hal.1–10

Redjeki, S. (2007). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Biology. Jakarta:

Universitas Terbuka

Rhizkia, R. (2012). Etnosains (Ethnoscience) dan Etnoteknologi.

Richard Decaprio, Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik di Sekolah, Jogjakarta:

Diva press, 2013. hlm 6.

Rimatusodik, Reva. 2010. “Profil Keterampilan Generik Siswa SMP dalam

Praktikum Kerusakan Lingkungan Menggunakan Kotak Erosi”, Skripsi. UPI

Bandung, Bandung.

Roberts, A. & D. Cantu. 2012. Applying Stem Instructional Strategies To Design

And Technology Curriculum. Technology Education in the 21st Century,

Proceeding of the PATT 26 Conference. Linkoping Uviversity, Stockholm.

Roberts, A. dan Cantu, D. 2012. Applying STEM Instructional Strategies to Design

and Technology Curriculum. USA : Departement of STEM Education and

Professional Studies Old Dominion University, 110-118.

Rosidah, T., Astuti, A. P., & Wulandari, A. (2017). Eksplorasi Keterampilan

Generik Sains Peserta didik pada Mata Pelajaran Kimia di Sma Negeri 9

Semarang. Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol. 5, No. 2 hlm. 130-137.

Ross, David. (2007). Framework for 21st century learning.

Rosyidah, A.N., Sudarmin, dan Kusoro, S. 2013. Pengembangan Modul IPA

Berbasis Etnosains Zat Aditif Dalam Bahan Makanan untuk Kelas VIII SMP

Negeri 1 Pegandon Kendal. Unnes Science Education Journal (USEJ) Vol. 2,

No. 1, Halaman 133-139. ISSN: 2252-6609.

Rusmawati, Diah Ika, Pengaruh Penerapan Collaborative Learning berbantuan

Diagram Vee terhadap Keterampilan Generik Pengamatan dan Inferensi

Logika Siswa Kelas X pada materi Hidrokarbon. Skripsi, Semarang : Fakultas

MIPA UNNES. 2012

Page 47: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

85

Ruddamayanti. 2019. Pemanfaatan Buku Digital dalam Meningkatkan Minat Baca.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan: Program Pascasarjana Universitas

PGRI Palembang

Saprudin. 2010. Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembealajaran

Rangkaian Arus Bolak-Balik untuk Meningkatkan Keterampilan Generik

Sains dan Berpikir Kritis Mahasiswa. Tesis. Bandung : UPI.

Sarwanto, Perdana, F. A., dan Sukarmin, 2017, Pengembangan modul elektronik

fisika berbasis keterampilan proses sains untuk meningkatkan kemampuan

berpikir kritis dan motivasi belajar siswa SMA / MA Kelas X pada materi

dinamika gerak, No. 3, Vol. 6, hal. 61–76.

Savant, M., 1997. The Power of Logical Thinking. St. Martin’s Press, New York.

Setiawan, B., Innatesari, D.K., Sabtiawan, W.B. dan Sudarmin, 2017, The

Development of Local Wisdom- Based Natural Science Module to Improve

Science Literation of Students, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol 6, No 1,

Hal 49-54.

Setiawan, H. & Wardhani, H.A.K., 2018. Pengembangan Media E-book Pada

Materi Keanekaragaman Jenis Nepenthes. Jurnal Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, 2(92), hal.82–88.

Stohlmann, M., Moore, T. J., & Roehrig, G. H. (2012). Considerations for teaching

integrated STEM education. Journal of Pre-College Engineering Education (J-

PEER), 2(2), 1–28.

Sudarmin, Sella, S. dan Taufiq, M., 2018, The Influence Of Inquiry Learning Model

On Additives Theme with Ethnoscience Content to Cultural Awareness of

Students, Journal of Physics: Conference Series, Vol 983, No 1, Hal 1—6.

Sudarmin & Sumarni, W., 2018. Increasing character value and conservation

behavior through integrated ethnoscience chemistry in chemistry learning: A

Case Study in the Department of Science Universitas Negeri Semarang. IOP

Conference Series: Materials Science and Engineering, 349(1).

Sudarmin & Suyanti, R. D. (2012). Potret kemampuan Generik Sains Pengamatan

Calon Guru Kimia dan Implikasinya pada Pembelajaran Kimia.

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/11093541.pdf.

Sudarmin. (2012). Keterampilan Generik Sains dan Penerapanya dalam

Pembelajaran Kimia Organik. Semarang, UNNES PRESS.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Sudjana. (2005). Metode Statistika Edisi ke-6. Bandung: Tarsito

Page 48: PENGARUH PENERAPAN E-BOOK BERMUATAN STEM …lib.unnes.ac.id/38984/1/4301416040.pdf · 2020. 9. 4. · etnosains terhadap keterampilan generik sains peserta didik pada materi kesetimbangan

86

Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Cetakan ke-21. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Torlakson, Tom, et al. (2014). Innovate: A Blueprint for Science, Technology,

Engineering, and Mathematics in California Public Education. California.

[Online]. Diakses dari http://www.cde.ca.gov/pd/ca/sc/documents/innovate.pdf.

Utami, I.S. et al., 2017. Pengembangan STEM-A (Science, Technology,

Engineering, Mathematic and Animation) Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal

Ilmiah Pendidikan Fisika Al-biRuni, 6(april), hal.67-73.

Wahyana. (2001). Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran IPA. Jakarta: Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka.

Zirconia A, Supriyanti, F.M.T. & Supriatna, A., 2018. Generic Science Skills

Enhancement of Student through Implementation of IDEAL Problem Solving

Model on Genetic Information Course. IOP Conf. Series: Materials Science

and Engineering 348, hal 7.