pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas...

164
PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SATRIA JAKARTA BARAT Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh Dwi Febryyani Alfiningsih 11140182000061 MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: trinhhanh

Post on 26-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP

KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SATRIA JAKARTA

BARAT

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Dwi Febryyani Alfiningsih

11140182000061

MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,
Page 3: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,
Page 4: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,
Page 5: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,
Page 6: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,
Page 7: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

i

ABSTRAK

Dwi Febryyani Alfiningsih (NIM 11140182000061). Pengaruh Pembiayaan

Pendidikan Terhadap Kualitas Pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat.

Skripsi Program Strata Satu (S-1) Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembiayaan pendidikan

terhadap kualitas pendidikan dan seberapa besar pengaruh pembiayaan pendidikan

terhadap kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat. Metode penelitian

yang digunakan yaitu bersifat kuantitatif dengan pendekatan analisis regresi linear

sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMK SATRIA

Jakarta Barat yang berjumlah 70 orang. Sampel dalam penelitian ini sebesar 58

orang dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu

yang dikembangkan dari Isaac dan Michael. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara

pembiayaan pendidikan terhadap kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta

Barat. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai bahwa thitung (6,719) > ttabel

(2,003) sedangkan hasil pengujian menggunakan regresi linear sederhana

diperoleh bahwa Y = 39,064 + 0,726X, karena nilai koefisien regresi bernilai

positif (+), sehingga dapat dikatakan bahwa pembiayaan pendidikan berpengaruh

positif terhadap kualitas pendidikan. Diperoleh nilai R Square sebesar 0,446 yang

artinya 44,6% kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat dipengaruhi

oleh pembiayaan pendidikan, dan sebesar 55,4% dipengaruhi oleh faktor lain

seperti sarana dan prasarana serta kualitas tenaga pendidik.

Dengan demikian terdapat pengaruh yang kuat antara pembiayaan

pendidikan terhadap kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat dan

pembiayaan pendidikan memberikan kontribusi yang signifikan dalam

meningkatkan kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat.

Kata Kunci: Pembiayaan Pendidikan, Kualitas Pendidikan

Page 8: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

ii

ABSTRACT

Dwi Febryyani Alfiningsih (NIM 11140182000061). Effect of Education

Financing on Quality of Education at SMK SATRIA West Jakarta. Department

of Education Management, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif

Hidayatullah State Islamic University, Jakarta. 2018.

This research is to examine the effect of education financing on the quality

of education and how much influence education financing has on the quality of

education at SMK SATRIA West Jakarta. The research method used is

quantitative with a simple linear regression analysis approach. The population in

this study were all 70 teachers at SMK SATRIA West Jakarta. The sample in this

study was 58 people using a table determining the number of samples from a

particular population developed from Isaac and Michael. Data collection

techniques in this study used a questionnaire.

The results of the study show that there is an influence between the

financing of education on the quality of education at SATRIA Vocational School

in West Jakarta. This is evidenced by the acquisition of the value of thitung

(6,719)> t table (2,003) while the test results using simple linear regression

indicate that Y = 39,064 + 0,726X, because the regression coefficient is positive

(+), so it can be said that education financing has a positive effect on education

quality. The value of R Square is 0.446, which means that 44.6% of the quality of

education at SMK SATRIA West Jakarta is influenced by education financing, and

55.4% is influenced by other factors such as facilities and infrastructure and the

quality of educators.

Thus there is an influence between the financing of education on the

quality of education at SMK SATRIA West Jakarta and the financing of education

contribute significantly to improving the quality of education at SMK SATRIA

West Jakarta.

Keyword: Financing of Education, Quality of Education

Page 9: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

iii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiym

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

menganugerahkan kebahagiaan, rahmat, hidayah dan karunia-Nya. Shalawat serta

salam tak lupa tercurahakan kepada junjangan alam yaitu Nabi Muhammad SAW,

beserta keluarga dan sahabatnya yang telah mengantarkan umatnya dari jaman

kegelapan hingga jaman yang terang benderang seperti sekarang ini.

Alhamdulillaahirobbil’aalamiyn, atas izin Allah SWT penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Pendidikan Terhadap

Kualitas Pendidikan di SMK SATRIA Jakarta” yang disusun untuk memenuhi

salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan

Manajemen Pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dengan selesainya penulisan skripsi ini, memberikan

banyak pelajaran hidup yang berarti bagi penulis berupa perjuangan yang penuh

dengan kerja keras, kesabaran, dan doa.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa keberhasilan

bukanlah semata-mata diperoleh dari hasil usaha sendiri melainkan dalam

penyusunan skripsi ini banyak mendapatkan motivasi, bantuan, arahan dan

bimbingan yang tak ternilai harganya dari pihak-pihak terdekat. Oleh karena itu,

dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

iv

4. Dra. Salman Tumanggor, M.Pd selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah

memberikan bimbingan selama penulis kuliah di Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Tri Harjawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan bantuannya dengan penuh

kesabaran dan ketulusan hatinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

6. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan bantuannya dengan penuh

kesabaran dan ketulusan hatinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

7. Seluruh Dosen Manajemen Pendidikan yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuan selama perkuliahan hingga akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

8. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, serta perpustakaan lainnya yang telah

membantu penulis dalam menyediakan referensi guna terselesaikannya skripsi

ini.

9. R. Erwin Nur Bhakti, ST, MM selaku Kepala SMK SATRIA, Apdaniel

Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Hj. Ratna

Sari, BSe selaku Kepala Tata Usaha, para guru, staff dan karyawan, serta

siswa-siswi di SMK SATRIA Jakarta yang telah membantu penulis dalam

mengerjakan skripsi hingga terselesaikan dengan baik.

10. Ayahanda Nirkam dan Ibunda Jaitun Alfiah yang selalu mendoakan, serta

memberikan dukungan, bimbingan, arahan dan segala dukungan lainnya baik

dari segi moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik.

11. Sahabat Sweet Family Ever, Alm. Annisa Hardianti, Hilda Farhana, Imelda

Julia, Indri Rahmawati, Istihani Arofah, Linda Ayu Novitasari dan Sulistriani

Sari yang selalu menemani serta memberikan motivasi, semangat, dan

bantuannya selama perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi dengan baik.

Page 11: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

v

12. Teman-teman seperjuangan Jurusan Manajemen Pendidikan 2014 yang telah

memberikan bantuan dan dukungannya kepada penulis.

13. Sahabat baik penulis, An-Nisa Irdliinilla dan Siti Amalia yang telah

mendoakan serta memberikan dukungan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

14. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan

terima kasih atas bantuan dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.

Hanya harapan dan doa yang dapat penulis panjatkan, semoga segala

kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah dengan pahala

yang berlipat ganda dan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Aamiin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan masih minimnya ilmu yang dimiliki

penulis oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Namun, penulis

berharap semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi siapa saja

yang membaca serta berkeinginan untuk mengeksplornya lebih lanjut. Akhir kata,

penulis mengucapkn maaf apabila dalam penyajian skripsi ini terdapat kesalahan

dan kekurangan.

Jakarta, 7 November 2018

Penulis

Dwi Febryyani Alfiningsih

11140182000061

Page 12: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................1

B. Identifikasi Masalah ...............................................................................7

C. Pembatasan Masalah ..............................................................................7

D. Rumusan Masalah ..................................................................................7

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................8

F. Manfaat Penelitian .................................................................................8

BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................................9

A. Deskripsi Teoritik ..................................................................................9

1. Pembiayaan Pendidikan.....................................................................9

a. Pengertian Pembiayaan ...............................................................9

b. Pengertian Pendidikan ...............................................................10

c. Pengertian Pembiayaan Pendidikan ..........................................11

d. Jenis-Jenis Pembiayaan Pendidikan ..........................................13

e. Sumber-Sumber Pembiayaan Pendidikan .................................16

2. Kualitas/ Mutu Pendidikan ..............................................................19

a. Pengertian Kualitas/ Mutu .........................................................19

b. Pengertian Kualitas/ Mutu Pendidikan ......................................21

c. Standar Mutu Pendidikan ..........................................................22

d. Ciri-Ciri Sekolah Berkualitas ....................................................24

e. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pendidikan ............27

Page 13: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

vii

B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................31

C. Kerangka Berpikir ................................................................................38

D. Hipotesis Penelitian .............................................................................40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................41

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................41

B. Variabel Penelitian ...............................................................................41

C. Metode Penelitian ................................................................................42

D. Populasi dan Sampel ............................................................................42

1. Populasi ...........................................................................................42

2. Sampel .............................................................................................43

3. Teknik Pengambilan Sampel ...........................................................44

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................44

1. Kuesioner (Angket) .........................................................................44

2. Interview atau Wawancara ..............................................................46

3. Studi Dokumen ................................................................................47

F. Instrumen Pengumpulan Data ..............................................................47

1. Variabel Pembiayaan Pendidikan (Variabel X) ..............................47

2. Variabel Kualitas Pendidikan (Variabel Y) .....................................48

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ...................................50

1. Pengujian Validitas Instrumen ........................................................50

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen .....................................................54

H. Teknik Pengolahan Data ......................................................................57

I. Uji Asumsi Dasar .................................................................................58

1. Uji Normalitas .................................................................................58

2. Uji Linearitas ...................................................................................59

3. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................60

J. Teknik Analisis Data ............................................................................61

1. Regresi Linear Sederhana ................................................................61

K. Hipotesis Statistik ................................................................................63

1. Uji Parsial (Uji t) .............................................................................63

2. Uji Koefisien Determinasi ...............................................................63

Page 14: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN ..........................................................................65

A. Gambaran Umum SMK SATRIA Jakarta Barat ..................................65

1. Profil Sekolah ..................................................................................65

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ........................................................65

3. Sarana dan Prasarana Sekolah .........................................................66

4. Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah ...................................................67

5. Personil Sekolah ..............................................................................67

B. Deskripsi Data ......................................................................................72

1. Deskripsi Data Variabel X dan Hasil Analisisnya ..........................72

2. Deskripsi Data Variabel Y dan Hasil Analisisnya ..........................76

C. Uji Prasyarat .........................................................................................81

1. Uji Normalitas .................................................................................81

2. Uji Linearitas ...................................................................................83

3. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................84

D. Hasil Pengujian Statistik ......................................................................85

1. Uji Regresi Linear ...........................................................................85

2. Hasil Uji Hipotesis ..........................................................................87

3. Koefisien Determinasi .....................................................................88

E. Interpretasi Data ...................................................................................89

F. Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................................92

G. Keterbatasan Penelitian ........................................................................94

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................................95

A. Simpulan ..............................................................................................95

B. Implikasi ..............................................................................................96

C. Saran ....................................................................................................96

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................98

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................100

Page 15: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian yang Relevan ...............................................................34

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ...............................................................41

Tabel 3.2 Bobot Nilai pada Skala Likert ................................................................45

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Hasil Angket .............................................................46

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Pembiayaan Pendidikan ..........................48

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kualitas Pendidikan ................................49

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X dan Variabel Y .....................................52

Tabel 3.7 Menentukan Tingkat Keandalan Instrumen Ukuran dari Cronbach ......56

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Pembiayaan Pendidikan) ................56

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Kualitas Pendidikan) ......................57

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMK SATRIA Jakarta Barat .............................66

Tabel 4.2 Kepala Sekolah SMK SATRIA Jakarta Barat ......................................67

Tabel 4.3 Keadaan Tenaga Kependidikan SMK SATRIA Jakarta Barat .............69

Tabel 4.4 Data Variabel X (Pembiayaan Pendidikan) ...........................................72

Tabel 4.5 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Pembiayaan Pendidikan...............75

Tabel 4.6 Data Variabel Y (Kualitas Pendidikan) .................................................77

Tabel 4.7 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pendidikan ....................80

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov...........................................81

Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas ................................................................................83

Tabel 4.10 Metode Uji Regresi Linear Sederhana .................................................85

Tabel 4.11 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana.......................................86

Tabel 4.12 Hasil R Square .....................................................................................89

Page 16: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sumber-Sumber Dana Untuk Pendidikan .........................................18

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ...................................................................39

Gambar 4.1 Tenaga Pendidik SMK SATRIA Jakarta Barat .................................68

Gambar 4.2 Peserta Didik SMK SATRIA Jakarta Barat .......................................71

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Pembiayaan Pendidikan ....................................76

Gambar 4.4 Distribusi Frekuensi Kualitas Pendidikan ..........................................80

Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas ..........................................................................82

Gambar 4.6 Diagram Uji Heteroskedastisitas ........................................................84

Page 17: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi SMK SATRIA Jakarta Barat ............................101

Lampiran 2 Keadaan Tenaga Pendidik SMK SATRIA Jakarta Barat .................102

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Variabel X ........................................................106

Lampiran 4 Angket Uji Coba Variabel X ............................................................107

Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel X ..............................112

Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y .......................................................113

Lampiran 7 Angket Uji Coba Variabel Y ............................................................114

Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel Y .............................119

Lampiran 9 Kisi-kisi Angket Instrumen Penelitian Variabel X ..........................120

Lampiran 10 Instrumen Angket Penelitian Variabel X .......................................121

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel X ...........................................124

Lampiran 12 Kisi-Kisi Angket Instrumen Penelitian Variabel X .......................125

Lampiran 13 Instrumen Angket Penelitian Variabel Y .......................................126

Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Y ...........................................129

Lampiran 15 Hasil Uji Deskriptif .......................................................................130

Lampiran 16 Tabel Penentuan Jumlah Sampel dari Isaac dan Michael .............131

Lampiran 17 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment ..............................................132

Lampiran 18 Tabel Distribusi F ..........................................................................133

Lampiran 19 Tabel Distribusi Uji T ....................................................................134

Lampiran 20 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi ..........................................135

Lampiran 21 Surat Permohonan Izin Penelitian .................................................136

Lampiran 22 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .............................137

Lampiran 23 Tabel Uji Referensi ........................................................................138

Page 18: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembiayaan pendidikan (financing of education) merupakan salah satu

isu penting dalam pembangunan pendidikan di hampir semua negara di dunia.

Negara-negara berkembang umumnya membelanjakan dananya untuk

pendidikan relatif lebih rendah dibanding negara-negara maju. Rendahnya

pembiayaan pendidikan di negara berkembang tersebut sudah menjadi wacana

public (public discourse) yang setiap saat selalu ingin dicarikan jalan keluar,

namun karena rumitnya dan kompleksnya masalah menjadikan upaya

penyelesaian masalah tidak bisa tuntas.

Sistem pendidikan formal di negara maju seperti negara Belanda

terdiri dari tiga tingkat: pendidikan dasar, pendidikan menegah pertama dan

kejuruan, dan menengah atas umum, akademi-akademi kejuruan dan

universitas. Level ini didahului dengan pendidikan prasekolah atau Taman

Kanak-kanak (TK).1 Pendidikan formal di Belanda dibiayai oleh Kementerian

Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan kecuali pendidikan pertanian yang dibiayai

oleh Kementerian Pertanian dan Perikanan. Dana ini bersumber dari

penghasilan pajak dan dalam jumlah yang sangat terbatas, dari sekolah, kursus

dan uang sekolah. Lembaga pendidikan tinggi dapat mengumpulkan uang dari

pengajaran dan penelitian atas dasar kontrak. Pendidikan yang tidak didanai

oleh pemerintah juga merupakan sektor yang cukup besar, yang dananya

seluruhnya dibayar oleh peserta pendidikan atau orang tua. Dana pemerintah

dialokasikan untuk pendidikan sesuai persyaratan tertentu. Peraturan yang

terpisah mengatur pendanaan untuk staf, untuk investasi, untuk biaya

operasional. Aspek-aspek pendanaan pendidikan mencakup jumlah murid

pada sekolah tertentu, lamanya waktu pendidikan, besarnya kelas (jumlah

1 Agustiar Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, (Bandung: Lubuk Agung,

2000), hal. 78

Page 19: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

2

murid per kelas), dan skala gaji guru-guru. Buktinya dari dana yang tersedia

pada Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan tahun 1992, 21%

dialokasikan bagi pendidikan dasar; 5% untuk pendidikan khusus; 20% untuk

pendidikan menengah umum, pendidikan prauniversitas, dan untuk

pendidikan menengah kejuruan pertama; 9% untuk kejuruan lain-lain dan

pendidikan orang dewasa; 24% untuk pendidikan tinggi, untuk pengembangan

ilmu pengetahuan dan penelitian; 18% untuk beasiswa dan 3,4% untuk

pendidikan guru, biaya struktur pendukung pendidikan, inspektorat, dan

pengeluaran umum.2

Sedangkan di negara berkembang seperti Malaysia memiliki keinginan

kuat untuk menjadikan pendidikannya itu go internasional sebagai buktinya

hal itu dituangkan dalam rumusan misi utama Kementerian Pelajaran

Malaysia, yang berbunyi, “Mewujudkan sistem pendidikan bertaraf dunia bagi

merealisasikan potensi sepenuhnya setiap individu, di samping memenuhi

aspirasi masyarakat Malaysia.” Implementasi standar mutu pendidikan di

Malaysia mengalami banyak perbaikan sehingga lebih jelas arah kebijakan

mutu pendidikannya dan relatif stabil daripada negara Indonesia yang sering

mengalami perubahan kebijakan mutu pendidikannya. Pendidikan di Malaysia

mengalami berbagai kemajuan dan perubahan bagi merealisasikan matlamat

kerajaan menjadikan pendidikan di Malaysia bertaraf dunia. Wajib belajar di

Malaysia dicanangkan dan dilaksanakan mulai tahun 2003. Pendidikan wajib

adalah satu peraturan yang mewajibkan setiap orang tua yang mempunyai

anak berumur 6 tahun mendaftarkannya di sekolah rendah. Mengenai biaya

pendidikan dasar orang tua siswa hanya diminta membayar iuran sekolah pada

awal tahun pelajaran baru. Besarnya iuran yang dipungut oleh pihak sekolah

sekitar antara RM 50 sampai RM 75 (Rp 125.000- Rp 187.500) pertahun tiap

siswa. Iuran tersebut dirinci untuk pembayaran asuransi, biaya ujian tengah

semester, ujian semesteran, iuran khusus, biaya LKS, praktek komputer, kartu

2 Agustiar Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, (Bandung: Lubuk Agung,

2000), hal. 84

Page 20: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

3

ujian, file data siswa dan rapor, untuk pembangunan dan renovasi gedung

sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah.3

Sedangkan anggaran pendidikan di Indonesia sampai tahun 2010-an

termasuk yang paling kecil di antara negara-negara Asia Tenggara dan Timur,

memperlihatkan bahwa pembangunan pendidikan lebih dianggap sebagai

sektor pelayanan umum dan belum dianggap sebagai investasi produktif.

Rendahnya biaya pendidikan tersebut semakin tampak nyata dari laporan

Human Development oleh UNDP yang dikeluarkan setiap tahun. Laporan

UNDP tahun 2001 berkaitan dengan proporsi alokasi belanja pendidikan

terhadap GNP di Indonesia tahun 1995-1997 dilaporkan masih sangat rendah,

atau 1,4% dari total GNP. Sementara negara-negara tetangga mengalokasikan

dana pendidikan lebih tinggi. Antara lain Malaysia (4,9%), Thailand (4,8%),

Philipina (3,4%), Srilanka (3,4%), India (3,2%), dan Vietnam (3%).

Sementara proporsi alokasi biaya pendidikan terhadap APBN sebesar 7,9%,

sedangkan negara lain seperti Thailand (20,1%), Iran (17,8%), Philipina

(15,7%), Malaysia (15,4%), Cina (12,2%), India (11,6%), dan Srilanka

(8,9%). Untuk konteks Indonesia, rendahnya anggaran pada tingkat nasional

secara langsung dapat memengaruhi rendahnya anggaran pendidikan di

tingkat daerah. Mengingat sebagian sumber biaya pendidikan di daerah

berasal dari pusat.4

Pembiayaan pendidikan dijadikan sebagai modal utama untuk

membangun sebuah karakter sekolah, dari isi sampai perangkat sekolah,

melalui pembiayaan pendidikan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan tidak

akan tampak hasilnya secara nyata dalam waktu relatif singkat. Oleh karena

itu, uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, masyarakat maupun orang tua

(keluarga) untuk menghasilkan pendidikan bagi anaknya harus dipandang

3 Abdul Hamid, Analisis Standar Mutu Pendidikan Indonesia dan Malaysia,

https://mastertarbiyah1982.wordpress.com/2013/05/14/analisis-standar-mutu-pendidikan-

indonesia-dan-malaysia/, Di akses pada tanggal 6 Februari 2018 pukul 15.40

4 Hasbullah, Kebijakan Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015), hal. 23

Page 21: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

4

sebagai investasi. Biaya yang dikeluarkan di bidang pendidikan sebagai

bentuk investasi pada periode tertentu, pada masa yang akan datang harus

dapat menghasilkan keuntungan (benefit) atau manfaat, baik dalam bentuk

uang (financial) maupun non finansial. Tingkat pengeluaran biaya pendidikan

merupakan indikator upaya keuangan negara untuk investasi dan SDM

(human capital) dan menunjukkan skala prioritas di antara sector-sektor dalam

pengalokasian keuangan negara. Kebijakan pemerintah Indonesia sejak 2009

telah memenuhi biaya pendidikan mencapai 20% dari APBN dan APBD

menunjukkan keseriusan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber

daya masyarakat melalui jalur pendidikan. 5

Pada dasarnya kualitas pendidikan adalah karakteristik yang harus

melekat pada sistem pendidikan itu sendiri, kemampuan meningkatkan mutu

harus dimiliki oleh sekolah sebagai suatu sistem yang otonom tanpa

tergantung pada atau dikendalikan oleh pihak luar, termasuk pemerintah.

Peningkatan mutu erat kaitannya dengan kreativitas pengelola satuan

pendidikan dan guru dalam pengembangan kemampuan belajar siswa.

Kementerian pendidikan dan kebudayaan di Indonesia beserta jajarannya telah

berusaha mewujudkan peningkatan mutu sekolah dari tahun ke tahun melalui

aneka kebijakan strategis. Mulai dari kebijakan yang menyangkut kurikulum

tingkat satuan pendidikan, akreditasi sekolah, penyediaan anggaran BOS,

akses buku murah melalui website, pengembangan kultur sekolah, perbaikan

manajemen berbasis sekolah, ujian akhir nasional, sampai pada peningkatan

mutu guru melalui peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi. Dari

sekian banyak kebijakan strategis yang telah dilakukan pemerintah dalam

rangka peningkatan mutu pendidikan, ternyata belum memberikan dampak

perbaikan yang berarti. Potret pendidikan di Indonesia masih menunjukkan

mutu yang belum menggembirakan. Hasil survey lembaga internasional

menunjukkan potret buram mutu pendidikan Indonesia. Hasil survey tersebut

secara komparatif menunjukkan kualitas pendidikan di Indonesia berada pada

5 Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hal. 8

Page 22: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

5

urutan lebih rendah dibanding mutu pendidikan negara lain di kawasan

regional maupun internasional.6

Berdasarkan hasil wawancara penulis pada hari Rabu tanggal 17

Januari 2018 pukul 08.00 WIB yang bertempat di SMK SATRIA Jakarta

Barat diperoleh informasi dari Apdaniel Alamsyah selaku wakil kepala

sekolah bidang kesiswaan, menuturkan bahwa sumber keuangan sekolah

berasal dari dana BOS dan swadaya orang tua seperti dari PPDB (Penerimaan

Peserta Didik Baru) dan SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan), setiap

tingkatan kelas diterapkan SPP yang berbeda-beda dan menyesuaikan dengan

kejuruan peserta didik. Namun, dana BOS yang diperoleh SMK SATRIA

Jakarta Barat seringkali mengalami keterlambatan pencairannya sehingga

pihak sekolah mengalami kesulitan dalam menutupi kekurangan dana yang

diperlukan untuk kegiatan operasional sekolah. Selain itu, keterlambatan para

orang tua siswa dalam membayar SPP juga sering terjadi di sekolah, pihak

sekolah sudah memberikan batas waktu jatuh tempo setiap tanggal 10 untuk

orangtua siswa membayar SPP, apabila melewati batas waktu jatuh tempo

maka sekolah memberikan surat peringatan, namun kebanyakan orangtua

peserta didik berasal dari golongan masyarakat menengah ke bawah sehingga

mengalami kesulitan untuk membayar SPP setiap bulannya yang tergolong

mahal. Oleh karena itu, pihak sekolah memberikan beasiswa bagi peserta

didik yang tidak mampu dan berprestasi. Sumber keuangan sekolah tidak

hanya digunakan untuk memberikan beasiswa bagi peserta didik yang tidak

mampu dan berprestasi tetapi juga digunakan untuk sarana prasarana sekolah

dan gaji tenaga pendidik. Tetapi berdasarkan hasil wawancara dari Bapak

Apdaniel, terdapat ruang praktek kejuruan yang peralatannya tidak memadai

seperti misalnya ruang praktek jurusan multimedia dan jurusan akuntansi

dijadikan satu ruang praktek, padahal untuk jumlah siswa yang banyak

membutuhkan ruang praktek yang tidak sedikit sehingga tidak membatasi

6 Hasbullah, Kebijakan Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015), hal. 19

Page 23: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

6

waktu belajar praktek siswa untuk bergantian dengan jurusan lainnya sehingga

dapat berdampak pada kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat.

Dalam kesempatan terpisah, diperoleh informasi dari siswa kelas X

(sepuluh) jurusan administrasi perkantoran yang bernama Ine pada hari selasa

tanggal 20 Februari 2018 pukul 20.00 WIB menuturkan bahwa biaya awal

masuk SMK SATRIA berjumlah RP 2.000.000 dan SPP Rp 340.000 /bulan.

Biaya awal masuk sekolah tersebut sudah disertai dengan buku-buku mata

pelajaran kelas X (sepuluh), seragam sekolah, kegiatan-kegiatan Hari Besar

Islam serta fasilitas sarana prasarana belajar mengajar. Namun pada

kenyataannya, buku mata pelajaran siswa yang seharusnya diberikan di awal

kegiatan belajar mengajar mengalami keterlambatan sampai 6 bulan sehingga

berdampak pada proses belajar mengajar, akibat tidak adanya buku sebagai

sumber belajar siswa di sekolah maupun di rumah dapat mempengaruhi

kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat. Selain itu, menurut Ine

cara mengajar guru di kelas hanya memberikan tugas kepada siswanya atau

membuat catatan berdasarkan mata pelajaran pada hari tersebut. Kemudian,

sarana dan prasarana di sekolah menurut Ine pun masih tergolong tidak

lengkap, seperti halnya di kelas terdapat 36 siswa tetapi hanya ada satu buah

kipas angin sehingga saat proses belajar mengajar berlangsung siswa tidak

dapat berkonsentrasi akibat cuaca yang panas. Tidak adanya infocus dan layar

proyektor di kelas juga berpengaruh pada kualitas belajar siswa yang

berdampak pada tidak optimalnya guru dalam menyampaikan pelajaran di

kelas. Selain itu terdapat 10 ruang laboratorium komputer, sayangnya dari 10

ruang laboratorium komputer hanya tiga ruang laboratorium yang dapat

digunakan untuk praktek dan tidak mencukupi untuk 50 kelas sehingga untuk

belajar praktek di ruang laboratorium harus bergantian setiap minggunya

dengan jurusan lain agar dapat menempati ruang laboratorium tersebut. Hal ini

tentu saja dapat berdampak pada kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta

Barat karena sekolah menengah kejuruan menuntut siswa agar memiliki

keterampilan sehingga akan lebih baik apabila teori diimbangi dengan praktek.

Page 24: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

7

Masalah-masalah yang telah dipaparkan sangat mendorong penulis

untuk melakukan penelitian yang berfokus pada pembiayaan pendidikan dan

kualitas pendidikan dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Pendidikan

terhadap Kualitas Pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan masalah pada latar belakang yang telah dijelaskan,

terdapat beberapa masalah penelitian yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Dana BOS di SMK SATRIA Jakarta Barat sering mengalami

keterlambatan.

2. Keterlambatan para orang tua siswa dalam membayar SPP.

3. Keterlambatan buku pelajaran.

4. Sarana dan prasarana yang masih kurang dioptimalkan.

5. Kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat yang masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Memperhatikan indentifikasi masalah diatas, penulis memfokuskan dan

membatasi masalah pada dana BOS di SMK SATRIA Jakarta Barat sering

mengalami keterlambatan, keterlambatan orang tua siswa dalam membayar SPP,

dan kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat yang masih rendah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalahnya

yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas

pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat?

2. Berapa besar pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas

pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat?

Page 25: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

8

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas

pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat.

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap

kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi

kontribusi teoritis dan kontribusi praktis. Berdasarkan identifikasi,

pembatasan, dan perumusan masalah maka ada beberapa menfaat dari

penelitian, yaitu:

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa mengembangkan kajian ilmu

pendidikan mengenai pembiayaan pendidikan dan kualitas pendidikan.

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini, penulis dapat mengetahui pengaruh

pembiayaan pendidikan terhadap kualitas pendidikan di SMK

SATRIA Jakarta Barat. Selain itu dapat meningkatkan pengetahuan

serta wawasan penulis dalam bidang pendidikan serta menumbuhkan

sikap tanggap terhadap gejala-gejala yang terjadi seperti di organisasi

tersebut.

b. Bagi SMK SATRIA

Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan arahan atau

kontribusi yang berarti bagi sekolah khususnya Kepala Sekolah SMK

SATRIA Jakarta Barat.

Page 26: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Pembiayaan Pendidikan

a. Pengertian Pembiayaan

Dalam penyelenggaraan pendidikan, pembiayaan pendidikan

memiliki peranan yang sangat menentukan. Biaya merupakan suatu

keharusan karena tanpa biaya proses pendidikan tidak akan berjalan

lancar, hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan

peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa pembiayaaan

pendidikan proses pendidikan terutama di sekolah tidak akan berjalan.

Dalam KKBI pembiayaan adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan biaya. Konsep biaya dalam KBBI ialah uang

yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dan

sebagainya) sesuatu; ongkos; belanja; pengeluaran.1

Sementara itu, Mulyadi mengemukakan bahwa dalam arti luas,

biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam

satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi

untuk tujuan tertentu. Dalam arti sempit, biaya dapat dimaknai sebagai

pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.2

Sedangkan menurut Mulyono dalam buku konsep pembiayaan

pendidikan, biaya merupakan suatu unsur yang menentukan dalam

mekanisme penganggaran.3 Dalam setiap upaya pencapaian tujuan,

biaya memiliki peranan yang sangat menentukan. Penentuan biaya

1 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/biaya, diakses pada 27 Juni 2018 pkl. 20:49

2 Ferdi W. P, Pembiayaan Pendidikan: Suatu Kajian Teoritis. (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,

Vol. 3, Nomor 4, Desember 2013), hal. 568

3 Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hal. 81

Page 27: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

10

akan memengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan dalam

suatu organisasi yang akan mencapai suatu tujuan tertentu. Kegiatan

yang dilaksanakan dengan biaya yang rendah dan hasilnya mempunyai

kualitas yang baik dapat dikatakan kegiatan tersebut dilaksanakan

secara efektif dan efisien.

Atas dasar beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa biaya merupakan uang yang dikeluarkan untuk mengadakan

sesuatu, mendirikan, melakukan dan lain sebagainya untuk

memperoleh atau menghasilkan sesuatu dari tujuan yang telah

ditentukan.

b. Pengertian Pendidikan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2003, Bab I, Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.4

Kemudian menurut Moh. Said, pendidikan adalah suatu proses

untuk mendewasakan manusia.5 Dengan kata lain, pendidikan

merupakan suatu upaya secara sengaja dan terarah untuk

memanusiakan manusia. Melalui pendidikan manusia dapat tumbuh

dan berkembang secara wajar dan sempurna sehingga ia dapat

melaksanakan tugas sebagai manusia serta memelihara sekelilingnya

secara baik dan bermanfaat. Konsep ini memberi makna bahwa

pendidikan harus dilakukan dengam cara yang manusia, sehingga

4 Diding Nurdin, Pengelolaan Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), hal. 10

5 Diding Nurdin, Ibid, hal. 11

Page 28: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

11

menjadi manusia. Artinya sangat tidak baik kalau dilakukan dengan

cara-cara binatang atau tidak manusia, logikanya bagaimana mungkin

seorang manusia dididik dengan cara binatang menjadi manusia,

tentunya harus dilakukan dengan cara yang manusia, sehingga seorang

pendidik harus memiliki keyakinan yang benar dalam mendidiknya.

Karena pada dasarnya manusia membutuhkan pendidikan, berpotensi

untuk dididik dan sebagai pendidik.

Dalam Dictionary of Education, pendidikan merupakan: (1)

proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan

bentuk-bentuk tingkah laku lainnya dalam masyarakat dimana dia

hidup, (2) proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh

lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari

sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh dan mengalami

perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individual yang

optimum.6

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana dari suatu lembaga pendidikan

terhadap peserta didik, yang dapat memperoleh kematangan jiwa

(afektif), selain mendapatkan ilmu pengetahuan (kognitif), serta

memiliki modal untuk memasuki lingkungan hidupnya kelak (life skill

dan psikomotorik).

c. Pengertian Pembiayaan Pendidikan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

tahun 2003 pasal 46 ayat (1) menyatakan bahwa pembiayaan

pendidikan merupakan hubungan saling keterkaitan yang di dalamnya

terdapat komponen-komponen yang bersifat mikro dan makro pada

satuan pendidikan yang bertujuan pada peningkatan potensi SDM yang

berkualitas, penyediaan komponen-komponen sumber-sumber

6 Udin Syaefudin Sa’ud, Perencanaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal.

6

Page 29: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

12

pembiayaan pendidikan, penetapan sistem dan mekanisme

pengalokasian dana, pengefektifan dan pengefisiensian penggunaan

dana, akuntabilitas (dapat dipertanggungjawabkan) dari aspek

keberhasilan dan mudah terukur pada setiap satuan pendidikan, dan

meminimalisir terjadinya permasalahan-permasalahan yang terkait

dengan penggunaan pembiayaan pendidikan.7

Sementara menutur Bray mengungkapkan bahwa pembiayaan

pendidikan menyangkut sumber-sumber biaya baik dari pemerintah

maupun dari masyarakat, dan alokasi belanja untuk proses pengajaran,

termasuk pengeluaran sekolah untuk gaji dan berbagai pelayanan di

setiap jenis sekolah.8 Dengan kata lain, pembiayaan pendidikan

menyangkut sumber-sumber dan alokasi dana untuk penyelenggaraan

pendidikan.

Pengertian lain dari pembiayaan pendidikan adalah

sebagaimana yang diutarakan Nanang Fattah bahwa pembiayaan

pendidikan merupakan jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan

untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mencakup

gaji guru, peningkatan profesional guru, pengadaan sarana ruang

belajar, perbaikan ruang, pengadaan peralatan, pengadaan alat-alat dan

buku pelajaran, alat tulis kantor (ATK), kegiatan ekstrakurikuler,

kegiatan pengelolaan pendidikan, dan supervisi pendidikan.9

Berdasarkan beberapa pendapat di atas menjelaskan bahwa

pembiayaan pendidikan merupakan salah satu komponen masukan

yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan (khususnya di

sekolah). Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan, biaya

pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan. Hampir

tidak ada upaya yang mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat

7 Ferdi W. P, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 19 Nomor 4, Desember 2013, hal. 566

8 Nurochim, Administrasi Pendidikan, (Bekasi: Gramata Publishing, 2016), hal. 255

9 Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hal. 78

Page 30: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

13

dikatakan bahwa tanpa biaya, proses pendidikan tidak berjalan, maka

dapat disimpulkan bahwa pembiayaan pendidikan adalah suatu analisa

tentang sumber-sumber dan penggunaan biaya yang diperuntukkan

bagi pengelolaan pendidikan secara efisien guna mencapai tujuan.

d. Jenis-Jenis Pembiayaan Pendidikan

Konsep penting dalam pembiayaan pendidikan adalah masalah

biaya (cost) pendidikan yang sangat diperlukan dalam

penyelenggaraan pendidikan. Biaya pada lembaga pendidikan

meliputi:

1) Direct cost dan indirect cost. Direct cost (biaya langsung) yaitu

biaya yang langsung berproses dalam produksi pendidikan di mana

biaya pendidikan ini secara langsung dapat meningkatkan mutu

pendidikan. Biaya langsung akan berpengaruh terhadap output

pendidikan. Biaya langsung ini meliputi gaji guru dan personil

lainnya, fasilitas kegiatan belajar mengajar, alat laboratorium, buku

pelajaran, dan buku perpustakaan. Sedangkan Indirect cost (biaya

tidak langsung) meliputi biaya hidup, transportasi, dan biaya-biaya

lainnya.

2) Social cost dan private cost. Social cost dapat dikatakan sebagai

biaya publik, yaitu sejumlah biaya sekolah yang harus dibayar oleh

masyarakat. Sedangkan private cost adalah biaya yang dikeluarkan

oleh keluarga untuk membiayai sekolah anaknya, dan termasuk di

dalamnya forgone opportunities (biaya kesempatan yang hilang).10

Sedangkan dalam teori dan praktik pembiayaan pendidikan,

baik pada tataran makro maupun mikro, dikenal beberapa jenis-jenis

biaya pendidikan. Pertama, biaya langsung (direct cost) dan biaya

tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung adalah segala

pengeluaran yang secara langsung menunjang penyelenggaraan

10

Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Revika Aditama, 2010), hal. 261

Page 31: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

14

pendidikan. Biaya tidak langsung adalah pengeluaran yang tidak

secara langsung menunjang proses pendidikan tetapi memungkinkan

proses pendidikan tersebut terjadi di sekolah, misalnya biaya hidup,

biaya transportasi ke sekolah, biaya jajan, dan harga kesempatan

(opportunity cost).

Kedua, biaya pribadi (private cost) dan biaya sosial (social

cost). Biaya pribadi adalah pengeluaran keluarga untuk pendidikan

atau dikenal juga pengeluaran rumah tangga (household expenditure).

Biaya sosial adalah biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk

pendidikan, baik melalui sekolah maupun melalui pajak yang

dihimpun oleh pemerintah kemudian digunakan untuk membiayai

pendidikan. Biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah pada dasarnya

termasuk biaya sosial. Ketiga, biaya dalam bentuk uang (monetary

cost) dan bukan uang (non-monetary cost).11

Biaya dalam bentuk uang

(monetary cost) adalah semua bentuk pengeluaran dalam bentuk uang,

baik langsung maupun tidak langsung yang dikeluarkan untuk kegiatan

pendidikan. Biaya dalam bentuk bukan uang (non-monetary cost)

adalah semua bentuk pengeluaran yang tidak dalam bentuk uang,

meskipun dapat dinilai ke dalam bentuk uang, baik langsung maupun

tidak langsung yang dikeluarkan untuk kegiatan pendidikan, misalnya

pikiran, waktu, tenaga, dan lain-lain.12

Sementara itu, Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008

Pasal 3 Ayat 1, menjelaskan jenis-jenis biaya pendidikan meliputi:

1) Biaya satuan pendidikan, di antaranya: (a) Biaya investasi, yang

terdiri atas biaya investasi lahan pendidikan dan biaya investasi

selain lahan pendidikan; (b) Biaya operasi, yang terdiri atas biaya

personalia dan biaya nonpersonalia; (c) Bantuan biaya pendidikan;

dan (4) Beasiswa (PP No. 40 Tahun 2008 Pasal 3 Ayat 2).

2) Biaya penyelenggaraan dana atau pengelolaan pendidikan,

meliputi: (a) Biaya investasi, yang terdiri atas biaya investasi lahan

11

Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004), hal. 4

12 Ferdi W. P, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 19 Nomor 4, Desember 2013, hal. 570

Page 32: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

15

pendidikan dan biaya investasi selain lahan pendidikan; (b) Biaya

operasi, yang terdiri atas biaya personalia dan nonpersonalia (PP

No. 40 Tahun 2008 Pasal 3 Ayat 3).

3) Biaya pribadi peserta didik, meliputi: (a) Biaya personalia satuan

pendidikan, yang terdiri atas gaji pokok bagi pegawai pada satuan

pendidikan, tunjangan yang melekat pada gaji bagi pegawai pada

satuan pendidikan, tunjangan struktural bagi pejabat struktural

pada satuan pendidikan, tunjangan fungsional bagi pejabat

fungsional di luar guru dan dosen, tunjangan fungsional atau

subsidi tunjangan fungsional bagi guru dan dosen, tunjangan

profesi bagi guru dan dosen, tunjangan khusus bagi guru dan

dosen, maslahat tambahan bagi guru dan dosen, dan tunjangan

kehormatan bagi dosen yang memiliki jabatan profesor atau guru

besar; (b) Biaya personalia penyelenggaraan dan atau pengelolaan

pendidikan, yang terdiri atas gaji pokok, tunjangan yang melekat

pada gaji, tunjangan struktural bagi pejabat struktural, dan

tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional (PP No. 40 Tahun

2008 Pasal 3 Ayat 4).13

Berdasarkan uraian jenis-jenis biaya pendidikan dijelaskan

bahwa biaya pendidikan memiliki pengertian luas. Hampir segala

pengeluaran yang bersangkutan dengan penyelenggaraan pendidikan

dianggap sebagai biaya. Oleh karena itu, pembiayaan menjadi masalah

sentral dalam pengelolaan penyelenggaraan pendidikan yang harus

disikapi dan dicarikan berbagai alternatif solusinya. Ketidakmampuan

lembaga penyelenggara pendidikan untuk menyediakan pendanaan

pendidikan akan menghambat proses operasionalisasi penyelenggaraan

pendidikan itu sendiri sehingga diperlukan kebijaksanaan dalam

melakukan klasifikasi biaya pendidikan untuk mencapai tujuan yang

dituju semua pihak yaitu kesuksesan pelaksanaan pendidikan.

Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa jenis-jenis

pembiayaan pendidikan meliputi direct cost dan indirect cost. Direct

cost yaitu biaya langsung yang meliputi gaji guru dan personil lainnya,

fasilitas kegiatan belajar mengajar, alat laboratorium, buku pelajaran,

dan buku perpustakaan. Sedangkan indirect cost yaitu biaya tidak

13

Nurochim, Administrasi Pendidikan, (Bekasi: Gramata Publishing, 2016), hal. 257

Page 33: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

16

langsung yang meliputi biaya hidup, biaya transportasi ke sekolah,

biaya jajan, dan harga kesempatan (opportunity cost).

e. Sumber-Sumber Pembiayaan Pendidikan

Sumber pembiayaan pendidikan berasal dari pemerintah, orang

tua dana tau masyarakat (Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional,

2003). Hakikat sumber pembiayaan mencerminkan bahwa pembiayaan

pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu,

peran serta orang tua, masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan

dalam menunjang proses pendidikan.

Menurut Umberto Sihombing dan Indardjo, sumber

pembiayaan pendidikan itu tidak bisa dipisahkan dari tiga faktor yang

saling berkaitan yaitu peran orang tua, masyarakat dan pemerintah.

sebagaimana dijelaskan di bawah ini:

1) Peran orang tua

Peran orang tua siswa sebagai sumber pembiayaan

pendidikan cukup potensial di luar pemerintah. orang tua siswa

pada umumnya tidak keberatan menyediakan sebagian biaya

penyelenggaraan pendidikan dengan harapan bahwa anaknya akan

memperoleh pelayanan pendidikan yang layak dengan kualitas

baik. Sikap orang tua siswa yang demikian dapat membantu

pemerintah dalam pembiayaan pendidikan, mengingat pemerintah

memiliki banyak keterbatasan dalam hal pembiayaan pendidikan.

2) Peran masyarakat

Peran serta masyarakat yaitu ikut memelihara,

menumbuhkan, meningkatkan dan mengembangkan pendidikan

nasional. Bentuk peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pendidikan dapat dikategorikan antara lain (a) penyelenggaraan:

pendirian dan pengelolaan satuan pendidikan pada jalur sekolah

(pendidikan formal), jalur pendidikan luar sekolah (pendidikan

non-formal) dan jalur keluarga (informal), pada semua jenis

Page 34: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

17

sekolah kecuali sekolah kedinasan; (b) ketenagaan bantuan tenaga

kependidikan dan tenaga pendidik dan bimbingan, bantuan tenaga

ahli dalam pengelolaan; (c) pengadaan: pembangunan gedung,

ruang kelas, bahan-bahan bacaan dan bahan praktik; (d) pengadaan

bantuan dana dalam bentuk sumbangan, pinjaman, beasiswa; (e)

praktik: pemberian kesempatan kepada para peserta didik untuk

praktik kerja, magang, dana tau latihan kerja; (f) bantuan teknis:

pemberian pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan

penentuan kebijaksanaan dana tau penyelenggaraan pendidikan,

pemberian bantuan dan kerja sama dalam kegiatan penelitian dan

pengembangan.

3) Peran pemerintah

Amanat rakyat yang dituangkan dalam Undang-Undang

Dasar 1945 menekankan bahwa pemerintah bertanggung jawab

atas pendidikan bangsa, dalam hal ini Departemen Pendidikan

Nasional. Dalam mengemban tugas ini, pemerintah menyusun satu

sistem pendidikan, yang menjadi acuan bagi setiap pengemban dan

pelaksana pendidikan. Dalam amandemen UUD 1945, kemudian

didukung dengan UUSPN No. 20 Tahun 2003 pasal 49 ayat 1

dengan tegas dikatakan bahwa dana pendidikan selain gaji

pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal

20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada

sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD).14

Dilihat dari tingkat makro (nasional), sumber-sumber biaya

pendidikan berasal dari:

1) Pendapatan negara dari sektor pajak (yang beragam jenisnya)

2) Pendapatan dari sektor non-pajak, misalnya dari pemanfaatan

sumber daya alam dan produksi nasional lainnya yang lazim

dikategorikan ke dalam “gas” dan “non-migas”

14

M. Zainuddin, Reformasi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2008), hal. 109

Page 35: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

18

3) Keuntungan dari ekspor barang dan jasa

4) Usaha-usaha negara lainnya, termasuk dari divestasi saham pada

perusahaan negara (BUMN)

5) Bantuan dalam bentuk hibah (grant) dan pinjaman luar negeri

(loan) baik dari lembaga-lembaga keuangan internasional (seperti

Bank Dunia, ADB, IMF, IDB, JICA) maupun pemerintah, baik

melalui kerjasama multilateral maupun bilateral.15

Kemudian sebagaimana yang dirumuskan oleh Nanang Fattah

sumber-sumber keuangan sekolah juga dapat bersumber dari orang

tua, pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dunia usaha, dan

alumni. Sumber-sumber dana untuk sekolah tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut.16

Gambar 2.1

Sumber-Sumber Dana Untuk Pendidikan

Dengan demikian dapat disimpulkan, sumber pembiayaan

pendidikan pada suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokkan

15

Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004), hal. 5

16 Nanang Fattah, Manajemen Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017)

hal. 47

Sumber Dana

Sekolah

Dunia usaha/

industri

Swasta

Alumni &

Lain-lain

Pemerintah Daerah

Kelompok Masyarakat

Pemerintah Pusat

Orang tua

Page 36: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

19

atas tiga sumber, yaitu (1) pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah

maupun kedua-duanya yang bersifat umum atau khusus dan

diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan; (2) orang tua atau peserta

didik; (3) masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.

Keterbatasan kemampuan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan

dana pendidikan dan tanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan dana

pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah,

orang tua, dan masyarakat.

2. Kualitas/ Mutu Pendidikan

a. Pengertian Kualitas/ Mutu

Kualitas merupakan gambaran dan karakteristik menyeluruh

dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuan dalam

memuaskan kebutuhan yang ditetapkan. Dalam pendidikan kualitas

mencakup input, proses, dan output pendidikan. Semakin tinggi tingkat

kesiapan input maka semakin berkualitas input pendidikan tersebut,

bila input sekolah (pendidik, peserta didik, kurikulum, uang, peralatan)

dilakukan secara harmonis dan mampu menciptakan pembelajaran

yang efektif maka proses sekolah dikatakan memiliki kualitas yang

tinggi sehingga output sekolah khususnya peserta didik mencapai nilai

akademik dan non akademik yang tinggi.

Definisi kualitas menurut Crosby adalah conformance to

requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan.

Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas

yang telah ditentukan.17

Crosby lebih berfokus pada persyaratan yang

wajib dipenuhi oleh suatu produk agar memiliki kualitas yang baik.

Meleset sedikit saja dari persyaratannya, maka semua produk atau jasa

dikatakan tidak berkualitas. Persyaratan itu dapat berubah sesuai

17

Nur Nasution, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2005), hal. 2

Page 37: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

20

dengan keinginan pelanggan, kebutuhan organisasi, pemasok dan

sumber pemerintah, teknologi, serta pasar atau persaingan.

Kemudian menurut Juran, kualitas adalah kesesuaian untuk

penggunaan (fitness for use), ini berarti bahwa suatu produk atau jasa

hendaknya sesuai dengan apa yang diperlukan atau diharapkan oleh

pelanggan.18

Konsep Juran lebih berfokus pada aspek kesesuaian

antara tujuan dan manfaat, apabila suatu produk atau jasa dapat

menyesuaikan tujuan dan manfaat yang diharapkan pelanggan maka

produk atau jasa tersebut dapat dikatakan berkualitas karena dapat

memberikan kepuasan serta sesuai dengan apa yang diharapkan

pelanggan atas suatu produk atau jasa.

Garvin dan Davis juga menyatakan, bahwa kualitas adalah

suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/

tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan pelanggan atau konsumen.19

Konsep kualitas

menurut Garvin dan Davis yaitu bahwa kualitas harus bersifat

menyeluruh, baik produk maupun prosesnya. Konsumen memiliki

selera atau harapan pada suatu produk selalu berubah-ubah, oleh

karena itu kualitas produk atau jasa harus berubah atau disesuaikan

dengan harapan konsumen. Dengan berubahnya kualitas produk atau

jasa tersebut, diperlukan peningkatan keterampilan tenaga kerja, serta

perubahan proses produksi dan tugas agar produk dapat memenuhi

atau melebihi harapan konsumen.

Berdasarkan pendapat para ahli konsep kualitas dapat diartikan

sebagai segala sesuatu yang memengaruhi kepuasan pelanggan

terhadap kebutuhannya. Selera konsumen terhadap produk atau jasa

selalu berubah dan cenderung meningkat. Hal ini tentu mempengaruhi

ekspektasi konsumen terhadap produk atau jasa yang menjadi

18

Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), hal. 226

19 Nur Nasution, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2005), hal. 3

Page 38: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

21

kebutuhannya yaitu kualitas yang baik, sehingga kualitas sering

diartikan sebagai kepuasaan pelanggan. Dengan demikian maka dapat

disimpulkan bahwa kualitas adalah suatu keadaan untuk menilai

tingkat baik buruknya sesuatu yang berhubungan dengan produk, jasa,

manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi bahkan melebihi

harapan.

b. Pengertian Kualitas/ Mutu Pendidikan

Diungkapkan oleh Stanley J. Spanbauer (1992: 49) “Quality

improvement in education should not be viewed as a “quick fix

process”. It is a long term effort which require organizational change

and restructuring”.20

Artinya peningkatan kualitas dalam pendidikan

tidak boleh dipandang sebagai “proses perbaikan cepat” karena ini

merupakan upaya jangka panjang yang memerlukan perubahan dan

restrukturisasi organisasi. Ini berarti bahwa banyak aspek yang

berkaitan dengan kualitas pendidikan, dan suatu pandangan

komprehensif mengenai kualitas pendidikan merupakan hal yang

penting dalam memetakan kondisi pendidikan secara utuh, meskipun

dalam tataran praktis, titik tekan dalam melihat kualitas bisa berbeda-

beda sesuai dengan maksud dan tujuan suatu kajian atau tinjauan.

L.C. Solmon dalam tulisannya yang berjudul The Quality of

Education menyatakan bahwa untuk memahami kualitas pendidikan

dari sudut pandang ekonomi diperlukan pertimbangan tentang

bagaimana kualitas itu diukur. Dalam hubungan ini terdapat beberapa

sudut pandang dalam mengukur kualitas pendidikan, yaitu:

1) Pandangan yang menggunakan pengukuran pada hasil pendidikan

(sekolah atau college)

2) Pandangan yang melihat pada proses pendidikan

20

Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), hal. 231

Page 39: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

22

3) Pendekatan teori ekonomi yang menekankan pada akibat positif

pada siswa atau pada penerima manfaat pendidikan lainnya yang

diberikan oleh institusi dan atau program pendidikan.21

Adapun jika dilihat dari sudut pandang korelasi mutu dengan

pendidikan, mutu dapat diartikan, sebagaimana pengertian yang

dikemukakan oleh Dzaujak Ahmad bahwa mutu pendidikan adalah

kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisien

terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah

sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut

menurut norma/standar yang berlaku.22

Dengan demikian pengertian kualitas pendidikan bersifat

dinamis yang artinya dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang.

Pengertian kualitas pendidikan biasanya diukur dari sisi pelanggannya

baik pelanggan internal (seperti kepala sekolah, guru, dan staf

pendidikan) atau pelanggan eksternal (yaitu peserta didik, orang tua,

masyarakat, dan pemerintah). Selain itu, kualitas dalam konteks

pendidikan menurut penulis mengacu pada hasil atau prestasi yang

dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu, maka dapat

disimpulkan kualitas pendidikan merupakan kemampuan sistem

pendidikan baik dari segi pengelolaan maupun dari segi proses

pendidikan, yang diarahkan secara efektif untuk meningkatkan nilai

tambah dan faktor-faktor input agar menghasilkan output yang

setinggi-tingginya.

c. Standar Mutu Pendidikan

Di dalam PP No. 19 tahun 2005 disebutkan bahwa pendidikan

di Indonesia menggunakan delapan standar yang menjadi acuan dalam

membangun dan meningkatkan kualitas pendidikan. Standar Nasional

21

Uhar Suharsaputra, Ibid, hal. 230

22 Sri Minarti, Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 328

Page 40: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

23

Pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di

seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, ada

delapan standar yang menjadi kriteria minimal tersebut yaitu:

1) Standar isi,

2) Standar proses,

3) Standar kompetensi lulusan,

4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan,

5) Standar sarana dan prasarana,

6) Standar pengelolaan,

7) Standar pembiayaan,

8) Standar penilaian pendidikan.

Standar Nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu

pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP

19/2005 Pasal 4).23

Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas

pendidikan melalui berbagai kebijakan, diantaranya adalah

menetapkan standar nasional yang dituangkan dalam PP Nomor 19

tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dengan adanya

standar nasional tersebut, maka arah peningkatan kualitas pendidikan

Indonesia menjadi lebih jelas. Bila setiap satuan pendidikan telah dapat

mencapai atau melebihi standar nasional pendidikan tersebut, maka

kualitas satuan pendidikan tersebut dapat dinyatakan tinggi/baik. Di

dalam Standar Nasional Pendidikan, berbagai kebijakan yang

mendorong peningkatan kualitas pendidikan telah ditetapkan dan harus

diimplementasikan, dengan harapan kualitas pendidikan dapat

berangsur-angsur meningkat pada tingkat yang tinggi.

23

Sri Minarti, Ibid, hal. 232

Page 41: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

24

d. Ciri-Ciri Sekolah Berkualitas

Dimensi-dimensi keunggulan sebagai ciri sekolah unggul,

adalah sebagai berikut:

1) Masukan (input) yaitu siswa diseleksi secara ketat dengan

menggunakan kreiteria tertentu dan prosedur yang dapat

dipertanggungjawabkan. Kriteria yang dimaksud adalah:

a) Prestasi belajar superior dengan indikator angka rapor, Nilai

Ebtanas Murni (NEM), dan hasil tes prestasi akademik;

b) Skor psikotes yang meliputi inteligensi dan kreativitas;

c) Tes fisik, jika diperlukan.

2) Sarana dan prasarana yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan

belajar siswa serta menyalurkan minat dan bakatnya, baik dalam

kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler.

3) Lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya potensi

keunggulan menjadi keunggulan yang nyata baik lingkungan fisik

maupun sosial-psikologis.

4) Guru dan tenaga kependidikan yang menangani harus unggul baik

dari segi penguasaan materi pelajaran, metode mengajar, maupun

komitmen dalam melaksanakan tugas. Untuk itu perlu disediakan

intensif tambahan bagi guru berupa ruang maupun fasilitas lainnya

seperti perumahan.

5) Kurikulumnya diperkaya dengan pengembangan secara maksimal

sesuai dengan tuntutan belajar peserta didik yang memiliki

kecepatan belajar serta motivasi belajat yang lebih tinggi dibanding

dengan siswa seusianya.

6) Kurun waktu belajar lebih lama dibandingkan sekolah lain. Karena

itu perlu ada asrama untuk memaksimalkan pembinaan dan

menampung para siswa dari berbagai lokasi. Di kompleks asrama

perlu ada sarana yang bisa menyalurkan minat dan bakat siswa

seperti perpustakaan, alat-alat olah raga, kesenian dan lain-lain

yang diperlukan.

Page 42: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

25

7) Proses belajar mengajar harus berkualitas dan hasilnya dapat di

pertanggungjawabkan (accountable) baik kepada siswa, lembaga,

maupun masyarakat.

8) Sekolah unggul tidak hanya memberikan manfaat kepada peserta

didik di sekolah tersebut, tetapi harus memiliki resonansi sosial

kepada lingkungan sekitarnya.

9) Nilai lebih sekolah unggul terletak pada perlakuan tambahan di

luar kurikulum nasional melalui pengembangan kurikulum,

program pengayaan dan perluasan, pengajaran remidial, pelayanan

bimbingan dan konseling yang berkualitas, pembinaan kreativitas

dan disiplin.24

Adapun pendapat para ahli yang lain seperti yang dituturkan

oleh Edward Sallis, pendidikan yang bermutu dapat diidentifikasi

melalui ciri-ciri berikut:

1) Berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun

eksternal.

2) Berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul,

dengan komitmen untuk bekerja secara benar dari awal.

3) Memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sehingga

terhindar dari berbagai “kerusakan psikologis” yang sulit

memperbaikinya.

4) Memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik di tingkat

pimpinan, tenaga akademik, maupun tenaga administrative.

5) mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai umpan balik

untuk mencapai kualitas dan memposisikan kesalahan sebagai

instrument untuk berbuat benar pada masa berikutnya.

24

Mustaqim, Sekolah/ Madrasah Berkualitas dan Berkarakter, (Jurnal Nadwa, Volume 6 Nomor

1, Mei 2012), hal. 143

Page 43: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

26

6) Memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai kualitas,

baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka

panjang.

7) Memiliki proses perbaikan dengan melibatkan semua orang sesuai

dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya.

8) Mendorong orang dipandang memiliki kreativitas, mampu

menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya agar dapat

bekerja secara berkualitas.

9) Memperjelas peran dan tanggung jawab setiap orang, termasuk

kejelasan arah kerja secara vertical dan horizontal.

10) Memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas.

11) Menempatkan kualitas yang telah dicapai sebagai jalan untuk

memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut.

12) Memandang kualitas sebagai bagian integral dari budaya kerja.

13) Menempatkan peningkatan kualitas secara terus menerus sebagai

suatu keharusan.25

Sedangkan menurut Departemen Pendidikan Nasional

(Depdiknas) yang dikutip oleh Tobroni, sekolah dikatakan baik apabila

memiliki delapan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Siswa yang masuk terseleksi dengan ketat dan dapat

dipertanggungjawabkan berdasarkan prestasi akademik, psikotes

dan tes fisik.

2) Sarana dan prasarana pendidikan terpenuhi dan kondusif bagi

proses pembelajaran.

3) Iklim dan suasana mendukung untuk kegiatan belajar.

4) Guru dan tenaga kependidikan memiliki profesionalisme yang

tinggi dan tingkat kesejahteraan yang memadai.

25

Jamiludin Usman, Urgensi Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

Madrasah, (Tadris Volume 11 Nomor 2 Desember 2016), hal. 239

Page 44: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

27

5) Melakukan improvisasi kurikulum sehingga memenuhi kebutuhan

siswa yang pada umumnya memiliki motivasi belajar yang tinggi

dibandingkan dengan siswa seusianya.

6) Jam belajar siswa umumnya lebih lama karena tuntutan kurikulum

dan kebutuhan belajar siswa.

7) Proses pembelajaran lebih berkualitas dan dapat

dipertanggungjawabkan kepada siswa maupun wali siswa.

8) Sekolah unggul bermanfaat bagi lingkungannya.26

Sekolah berkualitas merupakan lembaga pendidikan yang lahir

dari sebuah keinginan untuk memiliki sekolah yang mampu berprestasi

di tingkat nasional dan dunia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi oleh ditunjang oleh akhlakul karimah. Dengan demikian

sekolah yang berkualitas dikembangkan untuk mencapai keistimewaan

dalam keluaran pendidikannya. Untuk mencapai keistimewaan

tersebut, maka masukan, proses pendidikan, guru dan tenaga

kependidikan, manajemen, layanan pendidikan, serta sarana

penunjangnya harus diarahkan untuk menunjang tercapainya tujuan

tersebut.

e. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas/ Mutu Pendidikan

Menurut Choirul Fuad Yusuf yang dikutip dalam artikel

dengan judul Mengharapkan Sekolah Makin Bermutu, faktor

kebermutuan pendidikan dapat dilihat dari:

1) Aspek pelayanan penyelenggaraan pendidikannya (dimensi

proses).

2) Ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana.

3) Kuantitas dan kualitas tenaga kependidikan.

26

Asmuni, Konsep Mutu dan Total Quality Manajement (TQM) Dalam Dunia Pendidikan, (Ta’dib

Volume 18 Nomor 01 Juni 2013), hal. 25

Page 45: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

28

4) Prestasi akademik siswa.

5) Kepuasan dan kepercayaan orang tua pada sistem pendidikan.

6) Kemampuan kompetensi lulusannya dalam kehidupan.27

Sedangkan menurut Jamiludin Usman dalam jurnalnya yang

berjudul “Urgensi Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan Madrasah”, pelaksanaan pendidikan dari suatu lembaga

pendidikan tidak lepas dari lima faktor pendidikan, dimana faktor yang

satu dengan lainnya saling melengkapi atau saling menunjang untuk

menentukan berhasil tidaknya lembaga itu dalam melaksanakan

pendidikan sekaligus upaya peningkatannya. Adapun kelima faktor

yang dimaksud adalah:

1) Tujuan

Mutu suatu lembaga pendidikan yang berjalan tanpa

berpegang pada tujuan akan sulit mencapai apa yang diharapkan.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah harus berpegang

pada tujuan sehingga mampu menghasilkan output yang

berkualitas. Tujuan merupakan faktor utama yang harus dijadikan

pedoman dalam melaksanakan pendidikan nasional, intruksional

maupun tujuan yang lebih sempit.

2) Guru (pendidik)

Guru merupakan faktor penentu dalam upaya meningkatkan

mutu pendidikan, sebab gurulah yang merupakan penggerak utama

dalam melaksanakan kegiatan.

3) Siswa

Anak didik atau siswa merupakan obyek dari pendidikan,

sehingga mutu pendidikan yang akan dicapai tidak akan lepas

27

Choirul Fuad Yusuf, Budaya Sekolah & Mutu Pendidikan, (Jakarta: Pena Citasatria, 2008), hal.

21

Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Revika Aditama, 2010), hal. 261

Page 46: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

29

dengan ketergantungan terhadap kondisi fisik tingkah laku dan

minat serta bakat dari anak didik.

4) Alat

Alat pendidikan adalah segala usaha atau tindakan dengan

sengaja digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sesuatu

yang dapat memenuhi pencapaian tujuan pendidikan dikategorikan

sebagai alat pendidikan yaitu sarana, prasarana dan kurikulum.

5) Mengadakan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah

Kemajuan pendidikan adalah sedikit banyak dipengaruhi

oleh masyarakat termasuk orang tua siswa, sebab tanpa adanya

bantuan dan kesadaran dari masyarakat sulitlah kiranya

peningkatan mutu pendidikan itu akan terwujud. Sekolah dan

masyarakat merupakan dua kelompok yang tidak dapat dipisahkan

antara satu dengan lainnya. Mengingat hubungan antara sekolah

dan masyarakat, di sekolah dibentuklah suatu organisasi BP3

(Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan). Hal ini dilakukan

dengan jalan mengadakan secara langsung dari orang tua siswa dan

tokoh masyarakat, guna untuk menyelesaikan masalah pendidikan

(termasuk masalah siswa) dalam upaya meningkatkan mutu

pendidikan, khususnya bagi anak-anak mereka dengan sekolah

pada umumnya bagi lembaga pendidikan. Dengan itu masyarakat

akan bisa memberikan pemikiran yang bersifat materi ata biaya

penyelenggaraan pendidikan maupun bimbingan belajar bagi siswa

untuk membantu penyelenggaraan pendidikan.28

Kemudian menurut Arif Rachman mengatakan bahwa ada 4

faktor yang dapat memengaruhi mutu pembelajaran dan berlanjut pada

mutu pendidikan di sekolah, yaitu:

28

Jamiludin Usman, Urgensi Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

Madrasah, (Tadris Volume 11 Nomor 2 Desember 2016), hal. 241

Page 47: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

30

1) Peningkatan mutu, yaitu sekolah harus memenuhi dan

menyesuaikan tuntutan dan harapan undang-undang pendidikan,

visi, misi, dan tuntutan zaman kearah perbaikan/ peningkatan mutu

pendidikan.

2) Aspek peningkatan mutu, meliputi lingkungan belajar yang

menyenangkan, partisipasi aktif siswa, guru, orang tua, dan semua

pemangku pendidikan serta manajemen yang memiliki standar

sekolah.

3) Faktor utama peningkatan mutu sekolah, meliputi pendidik dan

tenaga kependidikan yang profesional, sarana prasarana, partisipasi

siswa dan orang tua siswa kepada program sekolah, dan adanya

pengawasan.

4) Program penunjang perbaikan mutu, meliputi ekstrakurikuler dan

keadaan keuangan yang realistis serta sumber yang terpercaya.29

Mutu pendidikan tidak bisa terlepas dari salah satu faktor yang

mempengaruhinya yaitu pendanaan yang besar sehingga dapat

mempengaruhi faktor lainnya terutama yaitu faktor utama peningkatan

mutu. Sarana dan prasarana pendidikan (gedung, perpustakaan dsb.)

yang memadai, kualitas guru, dan tersedianya laboratorium sekolah

dan fasilitas lainnya sangat berpengaruh bagi penyelenggaraan

pendidikan yang bermutu. Dengan demikian penulis menyimpulkan

bahwa faktor pendidikan dilihat dari:

1) Aspek pelayanan penyelenggaraan pendidikannya (dimensi

proses).

2) Ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana.

3) Kuantitas dan kualitas tenaga kependidikan.

4) Prestasi siswa.

5) Kepuasan dan kepercayaan orang tua pada sistem pendidikan.

29

Moh. Saifulloh dkk, Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah, (Jurnal Sosial

Humaniora, Volume 5 Nomor 2, November 2012), hal. 209

Page 48: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

31

6) Kemampuan kompetensi lulusannya dalam kehidupan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada dasarnya penelitian terkait permasalahan pengaruh pembiayaan

pendidikan terhadap kualitas pendidikan sudah pernah diteliti oleh peneliti

sebelumnya. Berikut ini adalah penelitian-penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian

ini.

Manoto Togatorop melakukan penelitian pada tahun 2017 dengan

judul Pengaruh Biaya Pendidikan terhadap Mutu Sekolah SMA Swasta di

Kabupaten Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

langsung biaya pendidikan terhadap mutu sekolah SMA swasta di Kabupaten

Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan

teknik analisis jalur. Populasi terjangkau penelitian ini sejumlah 75 kepala

sekolah. Sampel penelitian sebanyak 63 orang. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa korelasi antara biaya pendidikan dengan mutu sekolah sebesar 0,491

dan hasil perhitungan diperoleh thitung 4,40 > ttabel 2,20, maka koefisien korelasi

sangat signifikan. Dengan demikian terdapat pengaruh yang positif antara

variabel biaya pendidikan terhadap mutu sekolah SMA Swasta di Kabupaten

Tangerang. Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian ini dengan

penelitian yang akan penulis lakukan, persamaannya terletak pada judul

penelitian dan perbedaannya terletak pada objek tempat penelitian dan penulis

tidak menggunakan Uji-Liliefors.

Selanjutnya Dedy Achmad Kurniady melakukan penelitian dengan

judul Manajemen Pembiayaan Pendidian terhadap Mutu Sekolah Menengah

Kejuruan di Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui

apakah terdapat pengaruh antara manajemen pembiayaan pendidikan terhadap

mutu sekolah menengah kejuruan di kota Bandung. Populasi dalam penelitian

ini adalah Kepala Sekolah SMK di Kota Bandung sebanyak 134 orang.

Kemudian diambil sampel dengan menggunakan teknik Probability Sampling

Page 49: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

32

melalui Simple Random Sampling dengan hasil sebanyak 32 responden.

Berdasarkan perhitungan SPSS diketahui thitung 6,525 sedangkan ttabel adalah

1,697. Dengan demikian menunjukkan thitung lebih besar dari ttabel (6,525 >

1,697). Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen

pembiayaan pendidikan dengan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di

Kota Bandung. Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian ini

dengan penelitian yang akan penulis lakukan, persamaannya terletak pada

judul dan perbedaanya terletak pada objek penelitian serta di penelitian

penulis tidak meneliti tentang manajemen dari pembiayaan pendidikan di

sekolah tersebut.

Penelitiannya selanjutnya adalah Hernanda Dwi Putra pada tahun 2017

yang berjudul Pengaruh Pembiayaan Pendidikan dan Penggunaan Internet

dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam pada

Peserta Didik di SMP Al Kautsar Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh pembiayaan pendidikan dan penggunaan

internet dalam pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan agama Islam

pada peserta didik di SMP Al Kautsar Bandar Lampung. Teknik pengambilan

sampel menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari jumlah populasi

yang dikembangkan oleh Issac dan Michael diperoleh jumlah sampel 170

responden dari jumlah populasi 307 peserta didik kelas VIII SMP Al-Kautsar

Bandar Lampung TA 2016/2017. Dari hasil analisis korelasi ganda didapatkan

bahwa pembiayaan pendidikan dan penggunaan internet dalam pembelajaran

sama-sama mempengaruhi hasil belajar pendidikan agama Islam dengan nilai

r = 0,403 thitung = 12,58 pada taraf signifikansi 5% nilai p = 0,000 dengan

tingkat keeratan “sedang”. Terdapat persamaan dan perbedaan antara

penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan, persamaannya

adalah menggunakan metode kuantitatif dan salah satu variabel X nya

membahas tentang pembiayaan pendidikan dan perbedaannya terletak pada

variabel Y dan objek penelitian.

Penelitian selanjutnya adalah Windi Apriliani pada tahun 2017 yang

berjudul Pengaruh Manajemen Pembiayaan Pendidikan terhadap

Page 50: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

33

Peningkatan Mutu Lulusan Kelas IX di SMP Islam Raudlatul Hikmah

Pamulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

antara manajemen pembiayaan pendidikan terhadap peningkatan mutu lulusan

kelas IX di SMP Islam Raudlatul Hikmah Pamulang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 3,779 > 2,119, yang artinya H0

ditolak maka terdapat pengaruh antara manajemen pembiayaan pendidikan

terhadap peningkatan mutu lulusan kelas IX di SMP Islam Raudlatul Hikmah

Pamulang. Serta nilai R Square sebesar 0,472 yang artinya sebesar 47,2%

mutu lulusan SMP Islam Raudlatul Hikmah Pamulang dipengaruhi oleh

manajemen pembiayaannya, dan sebesar 52,8% dipengaruhi oleh faktor lain.

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian

yang akan penulis lakukan, persamaannya terletak pada variabel X yaitu

pembiayaan pendidikan dan perbedaannya terletak pada variabel Y dan objek

penelitiannya.

Selanjutnya Yudhitia melakukan penelitian skripsi pada tahun 2014

yang berjudul Pengaruh Pembiayaan Pendidikan Sekolah terhadap

Kompetensi Siswa kelas XII pada Kelompok Mata Pelajaran Produktif

Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) di SMK 1 Sedayu.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII program keahlian

Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK 1 Sedayu. Penentuan jumlah sampel

menggunakan rumus Slovin. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XII

program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang berjumlah 83

responden. Hasil penelitiannya adalah terdapat pengaruh pembiayaan

pendidikan sekolah terhadap kompetensi siswa kela XII pada kelompok mata

pelajaran produktif program keahlian teknik instalasi tenaga listrik (TITL) di

SMK 1 Sedayu. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai Fhitung = 8,545 lebih besar

dari Ftabel = 3,96 (Fhitung > Ftabel), diperoleh persamaan Y = 0,777 + 0,008X dan

nilai koefisien determinasi sebesar 0,095 artinya variabel pembiayaan

pendidikan sekolah mempengaruhi variabel kompetensi siswa sebesar 9,5%.

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh

Yudhitia dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Persamaannya terletak

Page 51: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

34

pada variabel X yaitu pembiayaan pendidikan dan perbedaannya adalah

terletak pada variabel Y dan objek penelitiannya.

Di bawah ini adalah tabel dari penjabaran penelitian-penelitian yang

telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, yaitu sebagai berikut.

Tabel 2.1 Hasil Penelitian yang Relevan

No Penelitian

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Manoto

Togatorop

(2017)

Pengaruh

Pembiayaan

Pendidikan

terhadap

Mutu

Sekolah

SMA Swasta

di Kabupaten

Tangerang.

Variabel

independen

dan dependen

memiliki

kesamaan,

yaitu:

Variabel

independen:

Pembiayaan

pendidikan

Variabel

dependen:

Kualitas

pendidikan.

Metode yang

digunakan

Objek

penelitian

yang

dilakukan

oleh peneliti

di Kabupaten

Tangerang

sedangkan

objek

penelitian

yang

dilakukan

penulis di

SMK

SATRIA

Jakarta Barat.

Terdapat

pengaruh yang

positif antara

variabel biaya

pendidikan

terhadap mutu

sekolah SMA

Swasta di

Kabupaten

Tangerang

Page 52: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

35

adalah

metode

kuantitatif.

Peneliti

menggunakan

Uji-Liliefors.

2 Dedy

Achmad

Kurniady

(2017)

Pengaruh

Manajemen

Pendidikan

terhadap

Mutu

Sekolah

Menengah

Kejuruan di

Kota

Bandung

Variabel

independen

yang

digunakan

adalah

pembiayaan

pendidikan

dan variabel

dependen

adalah mutu

pendidikan.

Metode

penelitian

menggunakan

metode

kuantitatif.

Objek

penelitian

yang

dilakukan

oleh peneliti

di Kota

Bandung

sedangkan

penulis

dilakukan di

SMK

SATRIA

Jakarta Barat.

Terdapat

pengaruh yang

signifikan

antara

manajemen

pembiayaan

pendidikan

dengan mutu

Sekolah

Menengah

Kejuruan

(SMK) di

Kota Bandung

3 Hernanda

Dwi Putra

(2017)

Pengaruh

Pembiayaan

Pendidikan

dan

Penggunaan

Internet

dalam

Pembelajaran

Terhadap

Hasil Belajar

Salah satu

variabel

independen

yang

digunakan

adalah

pembiayaan

pendidikan.

Metode

Variabel

dependen

yang

digunakan

adalah hasil

belajar

pendidikan

agama Islam.

Objek

Pembiayaan

pendidikan

dan

penggunaan

internet dalam

pembelajaran

sama-sama

mempengaruhi

hasil belajar

Pendidikan

Page 53: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

36

Pendidikan

Agama Islam

pada Peserta

Didik di

SMP Al

Kautsar

Bandar

Lampung.

penelitian

menggunakan

metode

kuantitatif.

penelitian

dilakukan di

SMP Al

Kautsar

Bandar

Lampung.

Agama Islam

Page 54: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

37

4 Windi

Aprilianti

(2017)

Pengaruh

manajemen

pembiayaan

pendidikan

terhadap

peningkatan

mutu lulusan

kelas IX di

SMP Islam

Raudlatul

Hikmah

Pamulang.

Variabel

independen

yang

digunakan

adalah

pembiayaan

pendidikan.

Metode yang

digunakan

adalah

metode

kuantitatif.

Variabel

dependen

yang

digunakan

adalah

peningkatan

mutu lulusan.

Objek

penelitian

dilakukan di

tingkat satuan

pendidikan

sekolah

menengan

pertama

(SMP).

Terdapat

pengaruh

antara

manajemen

pembiayaan

pendidikan

terhadap

peningkatan

mutu lulusan

kelas IX di

SMP Islam

Raudlatul

Hikmah

Pamulang

5 Yudithia

(2014)

Pengaruh

pembiayaan

pendidikan

sekolah

terhadap

kompetensi

siswa kelas

XII pada

kelompok

mata

pelajaran

produktif

program

keahlian

Variabel

independen

yang

digunakan

adalah

pembiayaan

pendidikan.

Metode

penelitian

menggunakan

metode

kuantitatif.

Objek

penelitian

dilakukan di

tingkat satuan

pendidikan

pondok

pesantren.

Terdapat

pengaruh

pembiayaan

pendidikan

sekolah

terhadap

kompetensi

siswa kela XII

pada

kelompok

mata pelajaran

produktif

program

keahlian

Page 55: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

38

teknik

instalasi

tenaga listrik

(TITK) di

SMK 1

Sedayu.

Tingkat

satuan

pendidikan

yang diteliti

adalah

tingkat satuan

pendidikan

kejuruan

(SMK)

teknik

instalasi

tenaga listrik

(TITL) di

SMK 1

Sedayu

C. Kerangka Berpikir

Kualitas dari pendidikan dapat dilihat dari beberapa faktor, diantaranya

adalah faktor pembiayaan. Biaya pendidikan sangat penting dalam

pelaksanaan pendidikan, untuk mencapai kualitas pendidikan yang baik, biaya

pendidikan harus dikelola dengan optimal.

Pembiayaan pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan

bagi terselenggaranya pendidikan/pembelajaran dalam suatu organisasi

pendidikan seperti sekolah. Biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah,

masyarakat, dan pihak lain yang terkait akan menentukan besaran dana yang

dikeluarkan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Pada pembiayaan

pendidikan terdapat jenis-jenis pembiayaan pendidikan meliputi direct cost,

indirect cost, social cost, dan private cost. namun pada penelitian ini peneliti

membatasi pembahasannya hanya pada direct cost dan indirect cost.

Direct cost terdiri dari beberapa indikator, yaitu gaji guru dan personil

lainnya, fasilitas kegiatan belajar mengajar, alat laboratorium, buku pelajaran,

dan buku perpustakaan. Sedangkan indirect cost terdiri dari beberapa indikator

juga yaitu biaya hidup, biaya transportasi, biaya jajan, dan harga kesempatan

(opportunity cost).

Pada kualitas pendidikan didalamnya terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi mutu pendidikan yaitu aspek pelayanan penyelenggaraan

pendidikan (dimensi proses), ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana,

Page 56: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

39

kuantitas dan kualitas tenaga kependidikan, prestasi siswa, kepuasan dan

kepercayaan orang tua pada sistem pendidikan dan kemampuan kompetensi

lulusannya dalam kehidupan.

Untuk melihat kaitannya, dapat disusun suatu kerangka berfikir

keterkaitan pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas pendidikan,

kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir

Variabel X

Pembiayaan Pendidikan

1. Biaya Langsung

2. Biaya Tidak

Langsung

Variabel Y

Kualitas Pendidikan

1. Aspek pelayanan

penyelenggaraan pendidikan

(dimensi proses)

2. Ketersediaan fasilitas sarana

dan prasarana

3. Kuantitas dan kualitas tenaga

kependidikan

4. Prestasi siswa

5. Kepuasan dan kepercayaan

orang tua pada sistem

pendidikan

6. Kemampuan kompetensi

lulusannya dalam kehidupan

Page 57: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

40

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka

hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas

pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat.

H1 : Terdapat pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas pendidikan

di SMK SATRIA Jakarta Barat.

Page 58: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan di SMK SATRIA, yang

beralamat di Jl. Raya Srengseng No. 26 A Kembangan, Jakarta Barat 11630

Waktu penelitian dilaksanakan dalam waktu enam bulan, yaitu dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

No. Kegiatan Juni Juli Agst Sept Okt Nov

1 Revisi Proposal Skripsi

2 Penyusunan Instrumen

Penelitian

3 Uji Coba Instrumen Penelitian

4 Pengambilan Data Populasi

5 Pengolahan Data Populasi

6 Penyusunan Bab IV dan Bab V

7 Kelengkapan Laporan

8 Sidang Munaqosah

9 Revisi Skripsi

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. 1 Variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala

sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

hal. 161

Page 59: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

42

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian ini

memiliki dua variabel, yakni variabel X adalah pembiayaan pendidikan

sebagai variabel independen atau variabel bebas yaitu faktor, hal, atau unsur

yang dianggap dapat menentukan variabel lain. Dan variabel Y adalah kualitas

pendidikan sebagai variabel dependen atau variabel terikat yaitu faktor-faktor

yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh dari variabel

bebas.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

mendapatkan data yang objektif, valid, dan reliabel sehingga dapat digunakan

untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

tertentu.2

Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional, yaitu suatu

penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua

variabel atau lebih. Metode pengumpulan data ini menggunakan field reseach

yaitu penelitian yang turun langsung ke lapangan dengan menggunakan

metode survei. Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer

yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Oleh karena itu, metode

survei merupakan metode pengumpulan data primer berdasarkan komunikasi

antara peneliti dengan responden yang menyatakan opini, sikap, pengalaman

atau karakteristik subjek penelitian secara individual atau secara kelompok. 3

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

2 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hal. 97

3 Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &

Manajemen, Edisi Pertama, (Yogyakarta: PT. BPFE Yogyakarta, 1999), hal. 152

Page 60: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

43

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.4 Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan

benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada

pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Dalam

penelitian ini populasinya adalah seluruh guru di SMK SATRIA yang

berjumlah 70 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau

keadaan tertentu yang akan diteliti.5 Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel menggunakan

Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Dalam menggunakan teknik Probability

Sampling, peneliti memilih jenis teknik Simple Random Sampling dengan

menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang

dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 1%, 5%,

dan 10%.

Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 70 guru dan

tingkat kesalahan yang ditetapkan adalah 5%, maka besarnya sampel pada

penelitian ini adalah 58 guru.

4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.

80

5 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:

Alfabeta, 2012), hal. 56

Page 61: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

44

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

Simple Random Sampling termasuk ke dalam kelompok Probability

Sampling. Menurut Sugiyono, Simple Random Sampling dikatakan simple

(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. 6

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik)

menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda tetapi

hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui: angket, wawancara,

pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya.7 Pada penelitian ini, teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah:

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner disebut juga angket atau daftar pertanyaan, merupakan

salah satu alat pengumpulan data. Kuesioner adalah teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.8

Pada penelitian ini, skala pengukuran angket menggunakan Skala

Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh

6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.

82

7 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:

Alfabeta, 2012), hal. 69

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.

142

Page 62: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

45

peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.9 Dengan

menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub

variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang akan diukur.

Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak

untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan

yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan

bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-

kata sebagai berikut:

Tabel 3.2 Bobot Nilai pada Skala Likert

Positif Bobot Nilai

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Data yang didapat kemudian dihitung dan diberikan skor.

Kemudian langkah selanjutnya adalah menghitung persentase skor

jawaban dari setiap item atau butir soal dengan rumus sebagai berikut.

Sesuai dengan jumlah butir soal yang valid, maka skor ideal untuk

variabel X (pembiayaan pendidikan) dalam presentase diberi bobot 92, dan

untuk variabel Y (kualitas pendidikan) diberi bobot 112. Untuk

mengetahui pembiayaan pendidikan dan kualitas pendidikan yang diukur,

maka penilaian hasil angket dikelompokkan seperti tabel di bawah ini.

9 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:

Alfabeta, 2012), hal. 87

Page 63: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

46

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Hasil Angket

Presentase Jawaban Kriteria Hasil Penilaian

81 – 100 Sangat Tinggi

61 – 80 Tinggi

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

00 – 20 Buruk

2. Interview atau Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila ingin mengetahui hal-hal dari reponden

yang lebih mendalam. Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara

tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang

bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.10

Wawancara tersebut akan dilakukan kepada bendahara Yayasan

SMK SATRIA dan pegawai tata usaha untuk mengetahui lebih dalam

mengenai pembiayaan pendidikan di sekolah, serta wawancara juga

dilakukan kepada wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan beberapa

peserta didik untuk mengetahui secara mendalam tentang kualitas

pendidikan di sekolah. Wawancara dalam penelitian ini hanya sebagai

teknik pelengkap untuk memperoleh informasi saat studi pendahuluan.

10

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.

140

Page 64: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

47

3. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah teknik yang digunakan untuk mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.11

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik studi dokumen untuk

mengumpulkan data jumlah guru, biodata guru, jumlah murid dan profil

sekolah.

F. Instrumen Pengumpulan Data

1. Variabel Pembiayaan Pendidikan (Variabel X)

a. Definisi Konseptual Pembiayaan Pendidikan

Pembiayaan pendidikan adalah suatu analisa tentang sumber-

sumber dan penggunaan biaya yang diperuntukkan bagi pengelolaan

pendidikan secara efisien guna mencapai tujuan.

b. Definisi Operasional Pembiayaan Pendidikan

Pembiayaan pendidikan dalam penelitian ini menjelaskan

bahwa pembiayaan pendidikan merupakan salah satu komponen

masukan yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan

(khususnya di sekolah). Dalam setiap upaya pencapaian tujuan

pendidikan, biaya pendidikan mempunyai peranan yang sangat

menentukan. Hampir tidak ada upaya yang mengabaikan peranan

biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya, proses pendidikan

tidak berjalan. Dengan demikian pembiayaan pendidikan dapat diukur

melalui jenis-jenis pembiayaan pendidikan yang meliputi direct cost

dan indirect cost. Direct cost yaitu biaya langsung yang meliputi gaji

guru dan personil lainnya, fasilitas kegiatan belajar mengajar, alat

laboratorium, buku pelajaran, dan buku perpustakaan. Sedangkan

indirect cost yaitu biaya tidak langsung yang meliputi biaya hidup,

11

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hal. 161

Page 65: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

48

biaya transportasi ke sekolah, biaya jajan, dan harga kesempatan

(opportunity cost).

c. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen

Variabel Pembiayaan Pendidikan

Variabel

Penelitian Dimensi Indikator

Instrumen

(Nomor Butir)

Pembiayaan

Pendidikan

Biaya

Langsung

1. Gaji guru dan

personil lainnya

1, 2, 3, 4, 5, 6

2. Fasilitas kegiatan

belajar mengajar

7, 8, 9, 10, 11, 12

3. Alat laboratorium 13, 14, 15, 16, 17

4. Buku pelajaran 18, 19, 20, 21, 22

5. Buku

perpustakaan

23, 24, 25, 26, 27

Biaya Tidak

Langsung

1. Biaya hidup 28, 29, 30, 31, 32

2. Biaya

trasnportasi

33, 34, 35, 36, 37

3. Biaya jajan 38, 39, 40, 41

4. Harga

kesempatan

42, 43, 44, 45

Jumlah 45 butir soal

2. Variabel Kualitas Pendidikan (Variabel Y)

a. Definisi Konseptual Kualitas Pendidikan

Kualitas pendidikan merupakan kemampuan sistem pendidikan

baik dari segi pengelolaan maupun dari segi proses pendidikan, yang

Page 66: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

49

diarahkan secara efektif untuk meningkatkan nilai tambah dan faktor-

faktor input agar menghasilkan output yang setinggi-tingginya.

b. Definisi Operasional Kualitas Pendidikan

Pengertian kualitas pendidikan bersifat dinamis yang artinya

dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang. Pengertian kualitas

pendidikan biasanya diukur dari sisi pelanggannya baik pelanggan

internal (seperti kepala sekolah, guru, dan staf pendidikan) atau

pelanggan eksternal (yaitu peserta didik, orang tua, masyarakat, dan

pemerintah). Adapun indikator dalam kualitas pendidikan meliputi

aspek pelayanan penyelenggaraan pendidikannya (dimensi proses),

ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana, kuantitas dan kualitas

tenaga kependidikan, prestasi siswa, kepuasan dan kepercayaan orang

tua pada sistem pendidikan, dan kemampuan kompetensi lulusannya

dalam kehidupan.

c. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen

Variabel Kualitas Pendidikan

Variabel

Penelitian Dimensi Indikator

Instrumen

(Nomor Butir)

Kualitas

Pendidikan

Faktor Mutu

Pendidikan

(Choirul

Fuad Yusuf,

2008)

1. Pelayanan

penyelenggaraan

pendidikan

(dimensi proses)

1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8, 9

2. Ketersediaan

fasilitas sarana dan

prasarana

10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17,

18

3. Kuantitas dan

kualitas tenaga

19, 20, 21, 22,

23, 24, 25, 26,

Page 67: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

50

kependidikan 27, 28

4. Prestasi siswa 29, 30, 31, 32,

33, 34

5. Kepuasan dan

kepercayaan orang

tua pada sistem

pendidikan

35, 36, 37, 38,

39, 40

6. Kemampuan

kompetensi

lulusannya dalam

kehidupan

41, 42, 43, 44,

45

Jumlah 45 butir soal

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk

memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh

dari responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama.

Untuk dapat dikatakan instrumen penelitian yang baik harus memenuhi

kriteria yaitu validitas dan reliabilitas.

1. Pengujian Validitas Instrumen

Dalam mengukur validitas dan reliabilitas, bahwa alat ukur atau

instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur

yang telah melalui uji validitas dan uji reliabilitas data.12

Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan

suatu alat ukur.13

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat

12

A. Aziz Alimul Hidayat, Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data, (Jakarta:

Salemba Medika, 2014), hal. 96

13 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:

Alfabeta, 2012), hal. 97

Page 68: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

51

ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan

menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk

mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran.14

Validitas berhubungan juga dengan kenyataan (actually) dan tujuan dari

pengukuran, pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan

nyata dan benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil

ukuran menyimpang dari tujannya, penyimpangan pengukuran ini disebut

dengan kesalahan (error) atau varian.15

Tipe validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah

validitas konstrak (susunan), yang ditetapkan menurut analisis rasional

terhadap isi tes atau angket yang penilaiannya didasarkan pada

pertimbangan subjektif individual dengan mempertimbangkan baik teori

maupun instrumen pengukur itu sendiri.16

Setelah data didapat dan ditabulasikan, dalam melakukan analisis

tingkat validitas instrumen penelitian atau alat pengukur data yang

digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Adapun

rumus korelasi product moment yang digunakan dapat dinyatakan sebagai

berikut:

( ) ( )

√,* ( ) + * ( ) +-

Penjelasan:

rxy = Koefisien korelasi Pearson (yaitu koefisien validitas yang akan

dihitung)

14

Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS

Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 56

15 Jogiyanto, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, (Yogyakarta: ANDI, 2008), hal. 164

16 Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS

Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 57

Page 69: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

52

X = Skor tiap responden untuk setiap item pertanyaan atau pernyataan

Y = Skor tiap responden dari seluruh item pertanyaan atau pernyataan

ƩX = Jumlah skor dalam distribusi X (jumlah skor seluruh item

pertanyaan atau pernyataan untuk X)

ƩY = Jumlah skor dalam distribusi Y (jumlah skor seluruh item

pertanyaan atau pernyataan untuk Y)

ƩX2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor X

ƩY2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor Y

N = Jumlah subjek

Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan

dengan r tabel | df = n – k dengan tingkat kesalahan 5%. Jika r hitung > r

tabel, maka butir soal dikatakan valid. Sebaliknya jika r tabel > r hitung

maka butir tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan

untuk menjaring data.17

Uji coba instrumen untuk variabel X (pembiayaan pendidikan) dan

variabel Y (kualitas pendidikan) dilakukan oleh 15 orang responden.

Dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2) maka

diperoleh nilai rtabel sebesar 0,514. Berdasarkan uji coba instrumen yang

dilakukan peneliti, diperoleh nilai validitas (r hitung) sebagai berikut:

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X dan Variabel Y

No Nilai Validitas

Variabel X

Keterangan Nilai Validitas

Variabel Y

Keterangan

1 0,335 Tidak Valid 0,357 Tidak Valid

2 0,765 Valid 0,771 Valid

3 0,791 Valid 0,757 Valid

4 0,798 Valid 0,697 Valid

5 0,073 Tidak Valid 0,263 Tidak Valid

6 -0,036 Tidak Valid 0,59 Valid

17

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 195

Page 70: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

53

7 0,819 Valid 0,7 Valid

8 0,318 Tidak Valid 0,557 Valid

9 0,672 Valid 0,478 Tidak Valid

10 0,415 Tidak Valid 0,548 Valid

11 0,849 Valid 0,753 Valid

12 0,262 Tidak Valid 0,83 Valid

13 0,335 Tidak Valid 0,695 Valid

14 -0,235 Tidak Valid 0,087 Tidak Valid

15 0,645 Valid 0,216 Tidak Valid

16 0,860 Valid 0,667 Valid

17 0,648 Valid 0,778 Valid

18 0,176 Tidak Valid 0,423 Tidak Valid

19 -0,123 Tidak Valid 0,563 Valid

20 0,482 Tidak Valid 0,732 Valid

21 0,636 Valid 0,694 Valid

22 0,563 Valid 0,743 Valid

23 0,592 Valid 0,68 Valid

24 0,827 Valid 0,234 Tidak Valid

25 0,665 Valid 0,17 Tidak Valid

26 -0,334 Tidak Valid 0,433 Tidak Valid

27 0,231 Tidak Valid 0,507 Tidak Valid

28 0,365 Tidak Valid 0,934 Valid

29 -0,401 Tidak Valid 0,597 Valid

30 0,713 Valid 0,662 Valid

31 0,678 Valid 0,52 Valid

32 -0,148 Tidak Valid 0,27 Tidak Valid

33 0,706 Valid 0,014 Tidak Valid

34 0,375 Tidak Valid 0,653 Valid

35 0,666 Valid 0,793 Valid

36 0,187 Tidak Valid 0,68 Valid

Page 71: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

54

37 0,684 Valid 0,507 Tidak Valid

38 0,773 Valid 0,507 Tidak Valid

39 0,533 Valid 0,056 Tidak Valid

40 0,351 Tidak Valid 0,709 Valid

41 0,164 Tidak Valid 0,224 Tidak Valid

42 0,428 Tidak Valid 0,234 Tidak Valid

43 0,711 Valid 0,753 Valid

44 0,807 Valid 0,83 Valid

45 0,488 Tidak Valid 0,662 Valid

Sumber: Data diolah

Dari hasil di atas, untuk variabel X diperoleh 23 butir soal yang

valid dan 22 butir soal yang tidak valid. Pada variabel Y diperoleh 28 butir

soal yang valid dan 17 butir soal yang tidak valid. Seluruh butir soal tidak

valid tidak akan digunakan pada penelitian, sedangkan seluruh butir soal

valid akan digunakan untuk penelitian yang dianggap mewakili data yang

dibutuhkan oleh peneliti. Maka dari itu seluruhnya berjumlah 51 butir soal.

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan

keajegan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki

reliabilitas atau keajegan yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat

ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan (dependability) dan

dapat digunakan untuk meramalkan (predictability).18

Dengan demikian

reliabilitas merupakan suatu pengukur untuk menunjukkan stabilitas dan

konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep.

Reliabilitas berhubungan dengan akurasi (accurately), konsistensi,

dan dapat dipercaya. Artinya, hasil pengukurannya tidak berubah-ubah

walaupun instrumen ukuran tersebut digunakan berulang kali tetap akan

18

Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS

Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 81

Page 72: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

55

memberikan hasil yang relatif sama. Suatu instrumen ukuran dianggap

reliabel atau andal jika hasil pengukuran berulang kali dari satu gejala

yang diukur dengan instrumen ukuran itu tidak berubah dalam kondisi

yang konstan. Suatu ukuran yang akurat adalah ukuran yang cocok dengan

objek yang diukur.19

Uji reliabilitas instrumen penelitian ini akan menggunakan

reliability analysis dengan metode Alpha Cronbach yaitu metode dengan

menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

(

) (

)

Penjelasan:

= Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

k = Jumlah item pertanyaan

= Jumlah varians skor item

= Varians total

Tingkat keandalan instrumen ukuran dari hasil uji dengan

menggunakan metode Cronbach ditentukan oleh koefisien reliabilitas

(yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien korelasi) dengan nilai

bervariasi dari 0 hingga 1. Jika hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai

Cronbach’s Alpha > 0,7 maka instrumen ukuran tersebut mengindikasikan

satisfactory internal consistency reliability sehingga layak digunakan

sebagai instrumen ukuran untuk penelitian. Tetapi jika < 0,6 maka

instrumen ukuran tersebut mengindikasikan unsatisfactory internal

consistency reliability sehingga tidak layak digunakan sebagai instrumen

19

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial Kuantitatif, (Bandung: Refika Aditama, 2015), hal. 463

Page 73: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

56

ukuran untuk penelitian.20

Ada pula yang memaknakannya sebagai

berikut:

Tabel 3.7

Pedoman Menentukan Tingkat Keandalan Instrumen Ukuran dari

Cronbach

Hasil uji Alpha Cronbach Derajat Keandalan

< 0,5 Rendah

0,5 – 0,7 Sedang

0,7 – 0,9 Tinggi

> 0,9 Sangat Tinggi

Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS

versi 23 pada variabel X (Pembiayaan Pendidikan) yaitu:

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Pembiayaan Pendidikan)

Sumber: Hasil olah data penelitian

Dapat diketahui bahwa hasil Cronbach’s Alpha adalah 0,910 maka

dapat disimpulkan bahwa data reliabel. Karena hasil Cronbach’s Alpha di

atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha 0,910 > 0,7 sehingga

dapat disimpulkan butir-butir instrumen untuk variabel X (Pembiayaan

Pendidikan) dikatakan reliabel dengan tingkat reliabilitas sangat tinggi.

20

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial Kuantitatif, (Bandung: Refika Aditama, 2015), hal. 471

Page 74: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

57

Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas pada variabel Y (Kualitas

Pendidikan), yaitu:

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Kualitas Pendidikan)

Sumber: Hasil olah data penelitian

Dapat diketahui bahwa hasil Cronbach’s Alpha adalah 0,903 maka

dapat disimpulkan bahwa data reliabel. Karena hasil Cronbach’s Alpha di

atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha 0,903 > 0,7 sehingga

dapat disimpulkan butir-butir instrumen untuk variabel Y (Kualitas

Pendidikan) dikatakan reliabel dengan tingkat reliabilitas sangat tinggi.

H. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data

dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum

dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa data yang telah berhasil

dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah

dimasukan tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan, tujuan dilakukan

editing untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang

terdapat pada catatan di lapangan.21

2. Pengkodean adalah kegiatan setelah tahap editing selesai, kegunaannya

untuk memberikan identitas pada data yang telah di edit sehingga data

tersebut memiliki arti tertentu saat di analisis. Coding merupakan suatu

21

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan

Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), hal. 86

Page 75: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

58

proses penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada dalam angket)

ke dalam bentuk yang mudah dibaca.22

3. Tabulasi merupakan kegiatan terakhir dari pengolahan data. Tabulasi

adalah proses penempatan data ke dalam tabel-tabel tertentu dan mengatur

angka-angka serta menghitungnya.23

Tabel-tabel yang dibuat harus mampu

meringkas dan memudahkan dalam proses analisis data.

I. Uji Asumsi Dasar

Uji asumsi dasar digunakan untuk mengetahui pola dan varian serta

kelinearitasan dari suatu populasi (data). Apakah populasi atau data

berdistribusi normal atau tidak, atau juga uji dapat digunakan untuk

mengetahui apakah populasi mempunyai beberapa varian yang sama, serta

untuk menguji kelinearitasan data.

1. Uji Normalitas

Menurut Sudarmanto, persyaratan yang diperlukan dalam

penggunaan statistik parametrik selain data yang diperoleh harus berskala

interval, maka diperlukan persyaratan lain yaitu berupa uji normalitas.24

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi

variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau

tidak. Karena model regresi yang baik adalah model regresi yang

berdistribusi normal.

Dalam penelitian ini menggunakan perhitungan dengan aplikasi

SPSS versi 23. Pengujian uji normalitas ini menggunakan tabel Tests of

Normality dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan Normal P-P Plot of

Regression Standardized Residual untuk mengetahui apakah distribusi

22

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2011), hal. 171

23 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 168

24 Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS

Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 104

Page 76: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

59

data pada tiap-tiap variabel normal atau tidak dengan menggunakan

kriteria pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:

a. Tests of Normality dengan uji Kolmogorov-Smirnov

1) Jika data pada variabel X dan variabel Y lebih dari 0,05 maka data

dinyatakan berdistribusi normal

2) Jika data pada variabel X dan variabel Y kurang dari 0,05 maka

data dinyatakan tidak berdistribusi normal25

b. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas26

2. Uji Linearitas

Uji linearitas yaitu suatu analisis guna menguji atau mengetahui

apakah hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya memiliki

kecenderungan mengikuti garis lurus (linear) atau tidak. Apabila hubungan

tersebut memiliki kecenderungan mengikuti garis lurus, maka adanya

peningkatan atau penurunan kuantitas pada satu variabel, akan diikuti

secara linear oleh peningkatan atau penurunan pada variabel lainnya.27

Uji

ini berkaitan dengan penggunaan regresi linear. Dasar pengambilan

keputusan uji linearitas dapat dilakukan dengan du acara yakni:

a. Berdasarkan nilai signifikansi

1) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka terdapat hubungan linear antara

variabel X dengan variabel Y.

25

Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, (Yogyakarta: Gava

Media, 2013), hal. 58

26 Duwi Priyatno, Ibid, hal. 59

27 Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS

Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 193

Page 77: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

60

2) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan linear

antara variabel X dengan variabel Y.

b. Berdasarkan nilai F

1) Jika Fhitung < Ftabel maka terdapat hubungan linear antara variabel X

dengan variabel Y.

2) Jika Fhitung > Ftabel maka tidak terdapat hubungan linear antara

variabel X dengan variabel Y.28

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya

ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang

baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas menyebabkan penaksir atau estimator menjadi tidak

efisien dan nilai koefisien determinasi akan menjadi sangat tinggi.

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dengan melihat pola titik-titik pada Scatterplot regresi

pada program aplikasi SPSS versi 23. Jika titik-titik menyebar dengan pola

yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas.29

Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas dengan

menggunakan grafik Scatterplot pada program aplikasi SPSS versi 23,

yaitu:

a. Jika terdapat pola tertentu pada grafik Scatterplot SPSS, seperti titik-

titik yang membentuk pola teratur (bergelombang, menyebar kemudian

menyempit), maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi

heteroskedastisitas.

28

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS,

https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-heteroskedastisitas-dengan-program-spss.html diakses

pada tanggal 18 Juli 2018 pukul 00.46 WIB

29 Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, (Yogyakarta: Gava

Media, 2013), hal. 60

Page 78: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

61

b. Sebaliknya, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar,

maka indikasinya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.30

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu metode atau cara untuk

mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut

menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi

permasalahan dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, data yang

terkumpul selanjutnya akan diuji dan dianalisis dengan program Statistical

Product and Service Solutions (SPSS) versi 23. Adapun teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi merupakan sarana yang dipergunakan untuk

hubungan fungsional antara variabel-variabel yang dinyatakan dalam

bentuk persamaan matematik dan garis. Persamaan matematik dan garis

yang didapat disebut dengan persamaan regresi yang dapat berbentuk garis

lurus (linear) atau tidak lurus (non-linear). Hubungan fungsional terdiri

dari dua jenis variabel yaitu variabel bebas atau variabel prediktor

(dependent) umumnya dinyatakan dengan X dan variabel terikat atau

variabel respon (independent) dinyatakan dengan Y.31

Kegunaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk meramalkan

atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui.

Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan

fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y). karena ada perbedaan yang mendasar dari

30

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS,

https://www.konsistensi.com/2015/01/uji-heteroskedastisitas-dengan-grafik.html diakses pada

tanggal 18 Juli 2018 pukul 01.14 WIB

31 Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: Refika Aditama, 2010), hal.

125

Page 79: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

62

analisis korelasi dan analisis regresi. Pasa dasarnya analisis regresi dan

analisis korelasi keduanya punya hubungan yang sangat kuat dan

mempunyai keeratan. Setiap analisis regresi otomatis ada analisis

korelasinya, tetapi sebaliknya analisis korelasi belum tentu diuji regresi

atau diteruskan dengan analisis regresi.32

Persamaan regresi linear sederhana dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:

Ŷ = (dibaca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk

diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan

nilai peningkatan (+) atau nilai (-) variabel Y

Dari persamaan di atas perlu dicari koefisien-koefisien regresi a

dan b dengan formula:

( )

( )

( )

( )

Jika yang dihitung koefisien b, maka koefisien a dapat dicari

dengan formula:

32

Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2007),

hal. 133

Page 80: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

63

Konstanta a adalah titik potong (intercept), yaitu pertemuan garis

ordinat dengan sumbu Y pada X, jika X sama dengan nol (0), maka a +

b(0).

Konstanta b adalah kemiringan garis lurus (slope). Angka b yang semakin

besar maka semakin miring garis lurus dan sebaliknya. Besarnya konstanta

b akan menunjukkan dua hal, yaitu arah hubungan positif atau negatif dan

perubahan Y yang terjadi karena perubahan pada variabel X.33

K. Hipotesis Statistik

Alat uji yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode regresi linear sederhana. Untuk membenarkan

uji hipotesis, maka peneliti menggunakan uji statistik terhadap data-data yang

diperoleh, yaitu:

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

secara parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan

atau tidak.34

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a. t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima

b. t hitung > t tabel maka H0 ditolak35

2. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah satu ukuran dari proporsi dari

variansi dalam satu variabel dependen yang dihitung melalui variabel

independen.36

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar persentase sumbangan pengaruh variabel independen

33

Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: Refika Aditama, 2010), hal.

128

34 Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, (Yogyakarta: Gava

Media, 2013), hal. 50

35 Duwi Priyatno, Ibid, hal. 51

36 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial Kuantitatif, (Bandung: Refika Aditama, 2015), hal. 593

Page 81: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

64

secara serentak terhadap variabel dependen.37

Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan

koefisien determinasi adalah terhadap jumlah variabel independen, maka

R2 pasti meningkat, tidak perlu apakah variabel tersebut berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Oleh karena itu pada penelitian ini menggunakan nilai R Square

(Adjusted R2) karena disesuaikan dengan jumlah variabel yang digunakan

dalam penelitian. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu

variabel independen ditambahkan ke dalam model

37

Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, (Yogyakarta: Gava

Media, 2013), hal. 56

Page 82: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK SATRIA Jakarta Barat

1. Profil Sekolah

Sekolah SMK SATRIA Jakarta Barat terletak ditepi Jl. Raya

Srengseng No. 26 A, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan,

Kotamadya Jakarta Barat. SMK SATRIA Jakarta Barat dibangun pada

tahun 1956 dan status kepemilikan milik Yayasan Tarbiyatul Islamiyah

Al-Alawiyah di singkat menjadi Yayasan “AL-ALAWIYAH”. SMK

SATRIA Jakarta Barat memiliki luas tanah sekitar 2000 m2.

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi

Visi SMK SATRIA Jakarta Barat yaitu:

Terwujudnya generasi taqwa, cerdas, terampil, dan berwawasan

lingkungan.

b. Misi

Adapun yang menjadi misi dari SMK SATRIA Jakarta Barat yaitu:

1) Membangun lembaga-lembaga pendidikan yang memiliki kualitas

ilmu pengetahuan dan teknologi berlandaskan iman dan taqwa.

2) Menumbuhkan peserta didik yang berkompeten dan berakhlak

mulia melalui penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya

bangsa.

3) Meningkatkan semangat generasi unggul dan bernalar sehat serta

kemauan ingin maju pada peserta didik, guru, dan karyawan.

Page 83: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

66

4) Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dalam upaya

meningkatkan mutu pembelajaran.

5) Membangun pengembangan teknologi informasi dan komunikasi

dalam proses pembelajaran dan administrasi sekolah.

c. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dari SMK SATRIA Jakarta Barat yaitu:

1) Menghasilkan lembaga yang profesional, bertanggung jawab, dan

amanah.

2) Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi

handal dan berkarakter.

3) Menghasilkan generasi penerus bangsa yang mencintai agama,

tanah air, dan orang tua.

3. Sarana dan Prasarana Sekolah

Tabel 4.1

Sarana dan Prasarana SMK SATRIA Jakarta Barat

No Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan

1 Ruang Belajar 26 Baik

2 Ruang Perpustakaan 1 Baik

3 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

4 Ruang Guru 2 Baik

5 Ruang Tata Usaha 1 Baik

6 Ruang Bimbingan Konseling 1 Baik

7 Ruang OSIS 1 Baik

8 Musholah 1 Baik

9 Ruang Laboratorium 7 Baik

10 Pos Satpam 1 Baik

11 Wc Guru 4 Baik

Page 84: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

67

12 Wc Siswa 4 Baik

13 Wc Siswi 4 Baik

14 Kantin 1 Baik

15 Lapangan Olah Raga 1 Baik

16 Tempat Parkir Kendaraan 1 Baik

4. Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah

Kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi rutinitas siswa/siswi SMK

SATRIA Jakarta Barat yaitu:

a. Bola Basket

b. Bola Volly

c. English Club

d. Futsal

e. Marawis

f. Paskibra

g. Pramuka

h. Sepak Bola

i. Taekwondo

5. Personil Sekolah

a. Kepala Sekolah

SMK SATRIA Jakarta Barat mengalami beberapa kali

pergantian kepala sekolah, sebagai berikut:

Tabel 4.2

Kepala Sekolah SMK SATRIA Jakarta Barat

No. Tahun Nama Kepala Sekolah

1 1987 – 2001 Drs. Sugandi dilanjutkan oleh Drs. H. Endy

2 2001 – 2004 Drs. M. Gunawan

Page 85: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

68

3 2004 – 2007 Drs. H. Matali

4 2007 – 2010 H. Moh. Sholeh, MM

5 2010 – 2013 Mahfudz, M.Pd

6 2013 – 2016 Drs. H. Nurhadi, MM

7 2016 –

sekarang

R. Erwin Nur Bhakti, ST, MM

b. Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik di SMK SATRIA Jakarta Barat pada tahun

pelajaran 2017/2018.

Sumber : SMK SATRIA Jakarta Barat

Gambar 4.1: Tenaga Pendidik SMK SATRIA Jakarta Barat

Tahun Pelajaran 2017/2018

Berdasarkan gambar di atas, tenaga pendidik di SMK SATRIA

Jakarta Barat pada tahun pelajaran 2017/2018 terdapat tenaga pendidik

dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 1 pegawai perempuan,

tenaga pendidik dengan tingkat pendidikan D3 sebanyak 2 pegawai

laki-laki dan 2 pegawai perempuan, tenaga pendidik dengan tingkat

0

5

10

15

20

25

30

35

SMA D3 S1 S2

Tenaga Pendidik SMK SATRIA Jakarta Barat

Tahun Pelajaran 2017/2018

Laki-laki Perempuan

Page 86: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

69

pendidikan Strata Satu (S1) sebanyak 33 pegawai laki-laki dan 24

pegawai perempuan, dan tenaga pendidik dengan tingkat pendidikan

Strata Dua (S2) sebanyak 7 pegawai lak-laki dan 1 pegawai

perempuan. Dengan demikian, jumlah keseluruhan tenaga pendidik di

SMK SATRIA Jakarta Barat pada tahun pelajaran 2017/2018 adalah

70 orang.

c. Tenaga Kependidikan

Gambaran umum tenaga pendidik kependidikan SMK SATRIA

Jakarta Barat yaitu sebagai berikut:

Keterangan

PTT : Pembantu Tidak Tetap

KT : Karyawan Tetap

Tabel 4.3

Keadaan Tenaga Kependidikan

SMK SATRIA Jakarta Barat

Tahun Pelajaran 2017/ 2018

No Nama Guru/

Karyawan

L

/

P

Bidang

Keahlian/

Jurusan

Pendidikan Mulai

Tugas Status

Lama

Beker-

ja

1 R. Erwin Nur Bhakti,

ST, MM L

Kepala

Sekolah

S2 Manajemen

SDM 1997 Kepsek 20

2 Santoso, Drs, M.Pd L Keuangan S1 Manajemen 1993 PTT 24

3 Adjie Gunawan, SE L Ekonomi S1 Bahasa

Inggris 1996 PTT 21

4 Romli, S.Pd L Kewirausahaan S1 1997 PTT 20

5 Siti Suproh, Hj. S.Pd P PDU Bendahara 1993 KT 24

6 Nahrawi, BA L PAI Pengutip SPP 1986 KT 31

7 Diana Jayanti, Hj.

S.Pd P Sekretaris Pengutip SPP 2000 KT 17

Page 87: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

70

8 Sumadi Santoso, S.Pdi L PAI Komputerisasi

Siang 2000 KT 17

9 Tarmidji L IPS Administrasi

Kesiswaan 2001 KT 16

10 Subur, SE L Akuntansi Komputerisasi

Pagi 2003 KT 14

11 Lutfiyah P PGTK Pengutip SPP 2003 KT 14

12 Silviah Fitriani, SE P Akuntansi Adm. SPP 2005 KT 12

13 Tuti Alawiyah, SE P Ekonomi Adm.

Kepegawaian 2007 KT 10

14 Ahmad Faisal L AP Pengutip SPP/

Kepegawaian 2006 KT 11

15 Sanwani L Mesin Perpustakaan 1995 KT 22

16 Khusnul Latifah P IPS Adm.

Perpustakaan 2008 KT 9

17 Sarnubi L IPS Keamanan 1998 KT 19

18 Wardi L Tata Niaga Keamanan 1998 KT 19

19 Danat, H. L Pesuruh 1986 KT 31

20 Sarmija L Pesuruh 1996 KT 21

21 Muchlisin L Pesuruh 2003 KT 14

22 Useli L Pesuruh 2001 KT 16

23 Jamilah P Pesuruh 2008 KT 9

24 Taufik L Pesuruh 2009 KT 8

Sumber: SMK SATRIA Jakarta

Page 88: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

71

d. Peserta Didik

Jumlah peserta didik SMK SATRIA Jakarta Barat pada tahun

pelajaran 2017/2018 :

Sumber : SMK SATRIA Jakarta Barat

Gambar 4.2: Peserta Didik SMK SATRIA Jakarta Barat

Tahun Pelajaran 2017/2018

Berdasarkan gambar di atas, peserta didik di SMK SATRIA

Jakarta Barat pada tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah peserta

didik di kelas X sebanyak 320 siswa yang terdiri dari 80 siswa dari

jurusan akuntansi, 120 siswa dari jurusan administrasi perkantoran,

dan 120 siswa dari jurusan pemasaran, kemudian di kelas XI jumlah

peserta didik sebanyak 314 siswa yang terdiri dari 78 siswa dari

jurusan akuntansi, 120 siswa dari jurusan administrasi perkantoran,

dan 116 siswa dari jurusan pemasaran, dan jumlah peserta didik di

kelas XII sebanyak 314 siswa yang terdiri dari 78 siswa dari jurusan

akuntansi, 120 siswa dari jurusan administrasi perkantoran, dan 116

siswa dari jurusan pemasaran. Dengan demikian, jumlah seluruh

peserta didik SMK SATRIA Jakarta Barat tahun pelajaran 2017/2018

sebanyak 948 peserta didik.

0

50

100

150

Kelas X Kelas XI Kelas XII

Peserta Didik SMK SATRIA Jakarta Barat

Tahun Pelajaran 2017/2018

Akuntansi Administrasi Perkantoran Pemasaran

Page 89: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

72

B. Deskripsi Data

Penelitian yang dilakukan di SMK SATRIA Jakarta Barat

menggunakan teknik pengumpulan dan pengolahan data pembiayaan

pendidikan dan kualitas pendidikan yakni melalui angket. Dalam hal ini,

peneliti menggunakan kuesioner yang terdiri dari 23 butir soal untuk variabel

X (pembiayaan pendidikan) dan 28 butir soal untuk variabel Y (kualitas

pendidikan) dengan 4 alternatif pilihan jawaban yaitu: (1) SS (Sangat Setuju);

(2) S (Setuju); (3) TS (Tidak Setuju); dan (4) STS (Sangat Tidak Setuju).

Berikut ini akan dideskripsikan secara rinci mengenai hasil

perhitungan statistik dengan menggunakan uji regresi linear sederhana dengan

menggunakan SPSS versi 23.

1. Deskripsi Data Variabel X dan Hasil Analisisnya

a. Data Variabel X (Pembiayaan Pendidikan)

Data pembiayaan pendidikan diperoleh dari hasil angket.

Sampel diambil sebanyak 58 responden yang terdiri dari guru-guru di

SMK SATRIA Jakarta Barat. Dari jumlah sampel itu, peneliti

kemudian mengumpulkan data dan melakukan pengelompokkan data

tentang pembiayaan pendidikan. Data pembiayaan pendidikan dapat

dilihat secara rinci pada tabel berikut ini.

Tabel 4.4 Data Variabel X (Pembiayaan Pendidikan)

No Responden Pembiayaan

Pendidikan

1 Responden 1 67

2 Responden 2 70

3 Responden 3 82

4 Responden 4 60

5 Responden 5 83

6 Responden 6 81

7 Responden 7 84

Page 90: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

73

8 Responden 8 85

9 Responden 9 72

10 Responden 10 78

11 Responden 11 79

12 Responden 12 68

13 Responden 13 72

14 Responden 14 83

15 Responden 15 56

16 Responden 16 83

17 Responden 17 83

18 Responden 18 68

19 Responden 19 77

20 Responden 20 59

21 Responden 21 62

22 Responden 22 75

23 Responden 23 71

24 Responden 24 63

25 Responden 25 61

26 Responden 26 64

27 Responden 27 65

28 Responden 28 61

29 Responden 29 66

30 Responden 30 63

31 Responden 31 84

32 Responden 32 81

33 Responden 33 54

34 Responden 34 56

35 Responden 35 67

36 Responden 36 65

37 Responden 37 69

Page 91: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

74

38 Responden 38 58

39 Responden 39 59

40 Responden 40 57

41 Responden 41 57

42 Responden 42 74

43 Responden 43 77

44 Responden 44 85

45 Responden 45 89

46 Responden 46 78

47 Responden 47 75

48 Responden 48 76

49 Responden 49 78

50 Responden 50 82

51 Responden 51 60

52 Responden 52 76

53 Responden 53 59

54 Responden 54 75

55 Responden 55 74

56 Responden 56 73

57 Responden 57 49

58 Responden 58 76

Ʃ = 4104

b. Hasil Analisis Variabel X (Pembiayaan Pendidikan)

1) Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

= 89 – 49

= 40

2) Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

Page 92: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

75

= 1 + 3,3 log 58

= 1 + 3,3 • 1,76

= 6,82 ≈ 7

3) Panjang Interval (i)

i = Jumlah Rentang (r) : Jumlah Kelas (k)

= 40 : 7

= 5,71 ≈ 6

4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Pembiayaan Pendidikan)

Tabel 4.5

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Pembiayaan Pendidikan

Kelas Interval Fi Xi FiXi

49 – 54 2 51,5 103

55 – 60 10 57,5 575

61 – 66 9 63,5 571,5

67 – 72 9 69,5 625,5

73 – 78 14 75,5 1057

79 – 84 11 81,5 896,5

85 – 90 3 87,5 262,5

Ʃ 58 4091

Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas dapat

digambarkan distribusi frekuensi pembiayaan pendidikan sebagai

berikut:

Page 93: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

76

Sumber: Hasil olah data perhitungan tabel distribusi frekuensi

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Pembiayaan Pendidikan

5) Mean (Rata-rata)

Mean =

Mean =

Mean = 70,53

Dari hasil pembiayaan pendidikan pada guru-guru di SMK

SATRIA Jakarta Barat diperoleh nilai rata-rata sebesar 70,53. Dari

hasil nilai rata-rata pembiayaan pendidikan tersebut, kemudian

nilai yang diperoleh dikonversi dengan skala penilaian rentang 61

– 80. Rentang nilai ini menunjukkan bahwa pembiayaan

pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat diinterpretasikan

tinggi.

2. Deskripsi Data Variabel Y dan Hasil Analisisnya

a. Data Variabel Y (Kualitas Pendidikan)

0

2

4

6

8

10

12

14

16

49 - 54 55 - 60 61 - 66 67 - 72 73 - 78 79 - 84 85 - 90

Frek

uen

si

Interval

Pembiayaan Pendidikan

Page 94: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

77

Data kualitas pendidikan diperoleh dari hasil angket. Sampel

diambil dari 58 responden yang terdiri dari guru-guru di SMK

SATRIA Jakarta Barat. Dari jumlah sampel itu, peneliti kemudian

mengumpulkan data dan melakukan pengelompokkan data tentang

kualitas pendidikan. Data penelitian kualitas pendidikan dapat dilihat

secara rinci pada tabel berikut ini.

Tabel 4.6 Data Variabel Y (Kualitas Pendidikan)

No Responden Pembiayaan

Pendidikan

1 Responden 1 71

2 Responden 2 86

3 Responden 3 94

4 Responden 4 83

5 Responden 5 108

6 Responden 6 91

7 Responden 7 100

8 Responden 8 106

9 Responden 9 99

10 Responden 10 100

11 Responden 11 97

12 Responden 12 78

13 Responden 13 95

14 Responden 14 99

15 Responden 15 79

16 Responden 16 96

17 Responden 17 97

18 Responden 18 88

19 Responden 19 90

20 Responden 20 73

Page 95: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

78

21 Responden 21 80

22 Responden 22 104

23 Responden 23 98

24 Responden 24 75

25 Responden 25 72

26 Responden 26 85

27 Responden 27 86

28 Responden 28 83

29 Responden 29 86

30 Responden 30 78

31 Responden 31 82

32 Responden 32 77

33 Responden 33 81

34 Responden 34 79

35 Responden 35 87

36 Responden 36 86

37 Responden 37 88

38 Responden 38 84

39 Responden 39 80

40 Responden 40 76

41 Responden 41 83

42 Responden 42 103

43 Responden 43 110

44 Responden 44 106

45 Responden 45 110

46 Responden 46 109

47 Responden 47 95

48 Responden 48 95

49 Responden 49 76

50 Responden 50 102

Page 96: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

79

51 Responden 51 91

52 Responden 52 101

53 Responden 53 81

54 Responden 54 98

55 Responden 55 102

56 Responden 56 95

57 Responden 57 94

58 Responden 58 97

Ʃ = 5245

b. Hasil Analisis Variabel Y (Kualitas Pendidikan)

1) Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

= 110 – 71

= 39

2) Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 58

= 1 + 3,3 • 1,76

= 6,82 ≈ 7

3) Panjang Interval (i)

i = Jumlah Rentang (r) : Jumlah Kelas (k)

= 39 : 7

= 5,57 ≈ 6

4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kualitas Pendidikan)

Page 97: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

80

Tabel 4.7

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pendidikan

Kelas Interval Fi Xi FiXi

71 – 76 6 73,5 441

77 – 82 10 79,5 795

83 – 88 12 85,5 1026

89 – 94 5 91,5 457,5

95 – 100 14 97,5 1365

101 – 106 7 103,5 724,5

107 – 112 4 109,5 438

Ʃ 58 5247

Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas dapat

digambarkan distribusi frekuensi kualitas pendidikan sebagai

berikut:

Sumber: Hasil olah data perhitungan tabel distribusi frekuensi

Gambar 4.4 Distribusi Frekuensi Kualitas Pendidikan

5) Mean (Rata-rata)

Mean =

0

2

4

6

8

10

12

14

16

71 - 76 77 - 82 83 - 88 89 - 94 95 - 100 101 - 106 107 - 112

Frek

uen

si

Interval

Kualitas Pendidikan

Page 98: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

81

Mean =

Mean = 90,46

Dari hasil penilaian kualitas pendidikan di SMK SATRIA

Jakarta Barat diperoleh nilai rata-rata sebesar 90,46. Dari hasil nilai

rata-rata kualitas pendidikan tersebut, kemudian nilai yang

diperoleh dikonversi dengan skala penilaian rentang 81 – 100.

Rentang ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di SMK

SATRIA Jakarta Barat diinterpretasikan sangat tinggi.

D. Uji Prasyarat

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas Residual digunakan untuk menguji apakah nilai

residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang

terdistribusi secara normal. Metode yang digunakan adalah metode grafik,

yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik

Normal P-P Plot of Regresstion Standardized. Sebagai dasar pengambilan

keputusannya, jika titik-titik menyebar sekitar garis mengikuti garis

diagonal, maka nilai residual tersebut adalah normal. Berikut ini adalah

hasil pengujian normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan

menggunakan SPSS versi 23 seperti tabel berikut ini

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Sumber: Hasil olah data penelitian

Page 99: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

82

Hipotesis:

Ho : data berasal dari distribusi yang normal

H1 : data berasal dari distribusi yang tidak normal

Dari hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov di

atas maka dapat ditarik kesimpulan, data pada variabel X (pembiayaan

pendidikan) dan variabel Y (kualitas pendidikan) memiliki nilai

signifikansi Kolmogorov-Smirnov masing-masing sebesar 0,200. Karena

nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 maka data

berdistribusi normal. Dari hasil analisis juga terlihat nilai statistik untuk

Kolmogorov-Smirnov variabel X (pembiayaan pendidikan) sebesar 0,097

> 0,05 dan variabel Y (kualitas pendidikan) memperoleh nilai sebesar

0,096 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal.

Sedangkan hasil pengujiam dengan menggunakan grafik Normal

P-P Plot of Regression Standardized Residual pada SPSS versi 23, yaitu:

Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas

Page 100: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

83

Dari hasil diagram di atas, tergambar jelas bahwa titik-titik yang

menyebar mengikuti mengikuti garis diagonal. Maka dari itu, dapat

ditarik kesimpulan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak.

Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas

Sumber: Hasil olah data penelitian

Berdasarkan hasil output di atas, maka dasar pengambilan

keputusannya adalah:

a. Berdasarkan nilai signifikansi

Diperoleh nilai signifikansi = 0,369. Yang artinya 0,369 > 0,05 maka

terdapat hubungan linear antara variabel X (Pembiayaan Pendidikan)

dan variabel Y (Kualitas Pendidikan).

b. Berdasarkan nilai F

Diperoleh nilai Fhitung = 1,141 sedangkan Ftabel dicari berdasarkan hasil

output di atas yaitu :

df 1 = k – 1 = 2 – 1 = 1

df 2 = n – k = 58 – 2 = 56

Maka diperoleh nilai df 1 = 1 dan df 2 = 56, kemudian cari pada tabel

distribusi F 0,05 maka ditemukan nilai Ftabel = 4.01 yang artinya Fhitung

(1,141) < Ftabel (4,01) maka terdapat hubungan linear antara variabel X

(Pembiayaan Pendidikan) dan variabel Y (Kualitas Pendidikan).

Page 101: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

84

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah pengujian varian residual yang tidak

sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi Heteroskedastisitas. Berikut dilakukan Uji

Heteroskedastisitas dengan grafik, yaitu dengan melihat pola titik-titik

pada grafik regresi.

Dasar kriteria dalam pengambilan keputusan pengujian ini yaitu:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang teratur, maka terjadi Heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Gambar 4.6 Diagram Uji Heteroskedastisitas

Page 102: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

85

Dari output hasil SPSS versi 23, diketahui bahwa titik-titik tidak

membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas sumbu X dan

Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

E. Hasil Pengujian Statistik

1. Uji Regresi Linear

Uji regresi linear dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS

versi 23. Dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.10 Metode Uji Regresi Linear Sederhana

Sumber: Hasil olah data penelitian

Dari output di atas dapat dilihat bahwa variabel independen yang

dimasukan ke dalam model adalah variabel pembiayaan pendidikan dan

variabel dependennya adalah kualitas pendidikan. Sedangkan metode

regresi menggunakan Enter.

Persamaan regresi linear sederhana dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:

Ŷ = (dibaca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk

diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

Page 103: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

86

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan

nilai peningkatan (+) atau nilai (-) variabel Y

Tabel 4.11 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Sumber: Hasil olah data penelitian

Pengujian regresi linear dapat dilihat dari hasil oiutput Coefficients.

Nilai-nilai output kemudian dimasukkan kedalam persamaan regresi

sebagai berikut:

Ŷ = 39,064 + 0,726X

Arti dari angka-angka tersebut antara lain:

1) Nilai konstanta (a) adalah 39,064 ini dapat diartikan jika pembiayaan

pendidikannya adalah 39,064 maka kualitas pendidikan bernilai

39,064.

2) Nilai koefisien regresi variabel harga (b) bernilai positif yaitu 0,726

maka dapat diartikan bahwa setiap peningkatan pembiayaan

pendidikan sebesar 0,726 maka kualitas pendidikan juga meningkat

sebesar 0,726.

Kemudian, penjelasan kolom dari tabel di atas yaitu:

1) Unstandarized Coefficent adalah nilai koefisien yang tidak

terstandarisasi atau tidak ada patokan. Nilai ini menggunakan satuan

yang digunakan pada data variabel dependen. Koefisien B terdiri dari

nilai konstan (harga Y jika X = 0) dan koefisien regresi (nilai yang

Page 104: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

87

menunjukkan peringkat atau penurunan variabel Y yang didasarkan

pada variabel X). nilai-nilai inilah yang masuk dalam persamaan

regresi linear.

2) Standard Error adalah nilai maksimum kesalahan yang dapat terjadi

dalam memperkirakan rata-rata populasi berdasarkan sampel.

3) Standard Coefficient (nilai koefisien yang telah terstandarisasi), nilai

koefisien Beta semakin mendekati 0 maka hubungan antara variabel X

dengan Y tidak kuat. Sedangkan hasil nilai Beta yang didapatkan

adalah sebesar 0,668, maka hal ini berarti terjadi hubungan yang cukup

erat karena mendekati 1.

4) T hitung adalah pengujian signifikansi untuk mengetahui pengaruh

variabel X terhadap Y, apakah berpengaruh signifikan atau tidak. Uji t

membandingkan antara Thitung dengan Ttabel.

5) Signifikansi adalah besarnya probabilitas untuk memperoleh

persalahan dalam mengambil keputusan.

2. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji T

Uji T pada kasus ini digunakan untuk mengetahui apakah

pembiayaan pendidikan berpengaruh secara signifikan atau tidak

terhadap kualitas pendidikan. Pengujian menggunakan tingkat

signifikansi 0,05 dan 2 sisi. Hasil uji T bisa dilihat dari output

Coefficients (Tabel 4.11). Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1) Perumusan Hipotesis

H0: Pembiayaan pendidikan tidak berpengaruh terhadap kualitas

pendidikan

H1: Pembiayaan pendidikan berpengaruh terhadap kualitas

pendidikan

2) Penentuan Thitung

Page 105: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

88

Dari output didapat nilai Thitung (equal variance assumed)

yang dilihat pada kolom ke 5 (Tabel 4.11) adalah 6,719 dengan

signifikansi 0,000.

3) Penentuan Ttabel

Ttabel dapat dilihat pada tabel statistik dengan nilai signifikansi 0,05

: 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df = n – 2) yaitu

df = 58 – 2 = 56, hasil diperoleh untuk Ttabel sebesar 2,003

4) Kriteria Pengujian

a) Jika Thitung < Ttabel maka H0 diterima.

b) Jika Thitung > Ttabel maka H0 ditolak.

Berdasarkan Signifikansi

a) Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima.

b) Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

5) Membuat Kesimpulan

Nilai Thitung > Ttabel (6,719 > 2,003) dan signifikansi (0,000 < 0,05)

maka H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

antara pembiayaan pendidikan terhadap kualitas pendidikan.

3. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya pengaruh pembiayaan pendidikan (X)

terhadap kualitas pendidikan (Y) dalam analisis regresi linear sederhana,

bisa dilihat pada nilai R Square atau R2 yang terdapat pada output SPSS

versi 23 yaitu:

Page 106: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

89

Tabel 4.12 Hasil R Square

Sumber: Hasil olah data penelitian

Hasil dari tabel di atas, pada bagian ini ditampilkan nilai R = 0,668

dan koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,446. Nilai ini

menunjukkan pengertian bahwa kualitas pendidikan (Y) dipengaruhi

sebesar 44,6% sedangkan 55,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti

sarana prasarana dan kualitas para tenaga pendidik.

F. Interpretasi Data

Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah dilakukan terhadap

kedua variabel, variabel pembiayaan pendidikan memperoleh skor tertinggi

89, skor terendah 49 dan rata-rata 70,53. Jika dikonversikan dengan skala

penilaian rentang 61 – 80, maka nilai rata-rata variabel pembiayaan

pendidikan berada pada kategori tinggi.

Sementara hasil analisis statistik untuk variabel kualitas pendidikan

diperoleh skor tertinggi 110, skor terendah 71 dan nilai rata-rata 90,46. Jika

dikonversikan dengan skala penilaian rentang 81 – 100, maka nilai rata-rata

variabel kualitas pendidikan berada pada kategori sangat tinggi.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan terhadap

kedua variabel dengan melalui empat uji yaitu untuk hasil uji normalitas

dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-

P Plot of Regression Standardized Residual (Gambar 4.5) dan uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov (Tabel 4.8) disimpulkan bahwa data pada variabel X

(Pembiayaan Pendidikan) dan variabel Y (Kualitas Pendidikan) memiliki nilai

Page 107: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

90

signifikansi 0,200, karena signifikansi lebih dari 0,05 maka data tersebut

dinyatakan berdistribusi normal. Dari hasil analisis juga terlihat nilai statistik

untuk Kolmogorov-Smirnov variabel X (pembiayaan pendidikan) sebesar

0,097 > 0,05 dan variabel Y (kualitas pendidikan) memperoleh nilai sebesar

0,096 > 0,05 maka data tersebut dinyatakan berdistribusi normal. Sedangkan

dari hasil uji normalitas menggunakan grafik Normal P-P Plot of Regression

Standardized Residual (Gambar 4.5) dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut

menghasilkan data y menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka data tersebut berdistribusi normal.

Kemudian hasil uji linearitas bisa dilihat pada hasil SPSS versi 23

yaitu ANOVA Tabel (Tabel 4.9) sehingga dapat disimpulkan bahwa

berdasarkan nilai signifikansi, diperoleh nilai signifikansi = 0,369. Yang

artinya 0,369 > 0,05 maka terdapat hubungan linear antara variabel X

(Pembiayaan Pendidikan) dan variabel Y (Kualitas Pendidikan). Sedangkan,

berdasarkan nilai F diperoleh nilai Fhitung = 1,141 kemudian nilai Ftabel dicari

berdasarkan hasil output SPSS yaitu df 1.56 kemudian cari pada tabel

distribusi F 0,05 maka ditemukan nilai Ftabel = 4,01. Yang artinya Fhitung

(1,141) < Ftabel (4,01) maka terdapat hubungan linear antara variabel X

(Pembiayaan Pendidikan) dan variabel Y (Kualitas Pendidikan).

Untuk hasil uji heteroskedastisitas bisa dilihat pada output diagram

Scatterplot (Gambar 4.6), terlihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak

membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas. Setelah empat uji asumsi klasik dilakukan

maka syarat kelayakan untuk menggunakan uji regresi linear sederhana sudah

terpenuhi.

Hasil pengujian statistik melalui uji regresi linear sederhana dapat

dilihat hasilnya pada (Tabel 4.11) yaitu a = angka konstan dari

Unstandardized Coefficients nilainya sebesar 39,064 dan b = angka koefisien

regresi nilainya sebesar 0,726. Angka ini mengandung arti bahwa setiap

penambahan 1% tingkat Pembiayaan Pendidikan (X), maka Kualitas

Pendidikan (Y) akan meningkat sebesar 0,726. Karena nilai koefisien regresi

Page 108: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

91

bernilai positif (+), maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Pembiayaan Pendidikan (X) berpengaruh positif terhadap Kualitas Pendidikan

(Y) sehingga persamaan regresinya adalah Ŷ = 39,064 + 0,726X.

Berdasarkan hasil besarnya persamaan Ŷ, maka untuk mengetahui

apakah terdapat pengaruh atau tidak antara variabel Y (Pembiayaan

Pendidikan) dan variabel Y (Kualitas Pendidikan), maka perlu dilakukan Uji T

yaitu dengan melakukan perbandingan antara Thitung dengan Ttabel. Namun,

sebelum dilakukan perbandingan, terlebih dahulu dicari derajat kebebasan

atau df (degree of freedom), yaitu : df = n – k = 58 – 2 = 56. Diketahui nilai df

adalah 56, maka dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025

(uji 2 sisi), maka di dapat nilai Ttabel sebesar 2,003. Sedangkan, nilai Thitung

didapatkan dari hasil output SPSS versi 23 pada tabel 4.11 sebesar 6,719.

Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, maka jika Thitung < Ttabel

maka H0 diterima dan jika Thitung > Ttabel maka H0 ditolak. Sesuai dengan hasil

yang telah didapatkan maka hasilnya Thitung (6,719) > Ttabel (2,003) maka H0

ditolak. Berdasarkan hasil tersebut berarti terdapat pengaruh antara

pembiayaan pendidikan terhadap kualitas pendidikan di SMK SATRIA

Jakarta Barat.

Kemudian untuk melihat hasil persentase besarnya pengaruh variabel

X (Pembiayaan Pendidikan) dengan variabel Y (Kualitas Pendidikan) yaitu

dengan menggunakan koefisien determinasi atau R Square. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R Square yang mendekati nol

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Dari hasil yang didapat pada tabel 4.12 Diperoleh nilai R Square

sebesar 0,446 dan apabila dipersentasekan hasilnya adalah 44,6%. Hal ini

menunjukkan pengertian bahwa variabel Y (Kualitas Pendidikan) dipengaruhi

sebesar 44,6% oleh variabel X (Pembiayaan Pendidikan) sedangkan sisanya

Page 109: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

92

sebesar 55,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti sarana dan prasarana

pendidikan serta kualitas para tenaga pendidik.

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan dari pembiayaan pendidikan terhadap kualitas pendidikan di SMK

SATRIA Jakarta Barat.

Hal tersebut dapat dilihat pada pengujian statistik (uji T), hasil nilai

Thitung sebesar 6,719 dan Ttabel sebesar 2,003 dengan nilai signifikansi sebesar

0,000. Dengan kriteria pengujian jika Thitung > Ttabel dan jika Signifikansi <

0,05 maka H0 ditolak. Sehingga hasilnya yaitu terdapat pengaruh yang

signifikan antara pembiayaan pendidikan terhadap kualitas pendidikan di

SMK SATRIA Jakarta Barat.

Kemudian pada pengujian statistik melalui uji regresi linear sederhana

yaitu a = angka konstan dari Unstandardized Coefficients nilainya sebesar

39,064 dan b = angka koefisien regresi nilainya sebesar 0,726. Angka ini

mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat Pembiayaan

Pendidikan (X), maka Kualitas Pendidikan (Y) akan meningkat sebesar 0,726.

Serta nilai R Square sebesar 0,446 yang artinya sebesar 44,6% kualitas

pendidikan SMK SATRIA Jakarta Barat dipengaruhi oleh pembiayaan

pendidikannya, dan sebesar 55,4% dipengaruhi faktor lain seperti sarana dan

prasarana pendidikan serta kualitas para tenaga pendidik.

Wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMK SATRIA pun

menyatakan bahwa memang terdapat pengaruh pembiayaan pendidikan

terhadap kualitas pendidikan, semakin baik pembiayaan pendidikannya maka

semakin besar pula peningkatan kualitas pendidikannya. Hal ini juga bisa

dilihat pada ketersediaan sarana dan prasarana sebagai pendukung kegiatan

belajar mengajar yang berasal dari pembiayaan pendidikan serta kuantitas

tenaga pendidik dan kependidikan yang cukup memadai di SMK SATRIA

Jakarta Barat. Selain itu SMK SATRIA Jakarta Barat merupakan lembaga

Page 110: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

93

pendidikan dibawah naungan Yayasan Tarbiyah Islamiyah Al Alawiyah

sehingga memiliki sumber pembiayaan pendidikan yang tercukupi.

Uhar Suharsaputra berpendapat, bahwa pembiayaan pendidikan

meliputi direct cost dan indirect cost. Direct cost yaitu biaya langsung yang

meliputi gaji guru dan personil lainnya, fasilitas kegiatan belajar mengajar,

alat laboratorium, buku pelajaran, dan buku perpustakaan. Sedangkan indirect

cost yaitu biaya tidak langsung yang meliputi biaya hidup, biaya transportasi

ke sekolah, biaya jajan, dan harga kesempatan (opportunity cost).1

Sedangkan untuk kualitas pendidikan, merujuk pada Choirul Fuad

Yusuf yang dikutip dalam artikel dengan judul Mengharapkan Sekolah Makin

Bermutu, faktor kebermutuan pendidikan dapat dilihat dari aspek pelayanan

penyelenggaraan pendidikannya (dimensi proses), ketersediaan fasilitas sarana

dan prasarana, kuantitas dan kualitas tenaga kependidikan, prestasi akademik

siswa, kepuasan dan kepercayaan orang tua pada sistem pendidikan serta

kemampuan kompetensi lulusannya dalam kehidupan.2

Dengan demikian biaya dan kualitas pendidikan merupakan variabel

yang mempunyai keterkaitan secara langsung dalam menjalankan proses

pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar pesera didik di jenjang

sekolah menengah kejuruan, sehingga biaya pendidikan memberikan pengaruh

yang positif melalui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan

Dalam menunjang kualitas pendidikan di SMK, pembiayaan

pendidikan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pendidikan sehingga

menunjang peningkatan kualitas di sekolah tersebut. Berdasarkan penelitian di

SMK SATRIA Jakarta Barat, sumber pembiayaan dari orang tua dan dana

BOS, hal tersebut membuktikan bahwa untuk menyelenggarakan pendidikan

diperlukan peran serta pembiayaan pendidikan dengan demikian akan mampu

meningkatkan kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat.

1 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Revika Aditama, 2010), hal. 261

2 Choirul Fuad Yusuf, Budaya Sekolah & Mutu Pendidikan, (Jakarta: Pena Citasatria, 2008), hal.

21

Page 111: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

94

Secara umum, hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian

Manoto Togatorop pada tahun 2017 bahwa terdapat pengaruh pembiayaan

pendidikan terhadap mutu pendidikan dan hasil analisis yang diperoleh

menggunakan koefisien korelasi antar variabel dengan menggunakan Rumus

Product Moment bahwa korelasi antara biaya pendidikan dengan mutu

sekolah sebesar 0,491. Dengan demikian terdapat pengaruh yang positif antara

variabel pembiayaan pendidikan terhadap mutu pendidikan.

H. Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti merasa memiliki

keterbatasan pada hal-hal sebagai berikut.

1. Sulitnya medapat izin dari berbagai sekolah sebelum SMK SATRIA

Jakarta Barat yang menerima peneliti dalam melakukan penelitian dengan

tema Pembiayaan Pendidikan.

2. Data atau informasi yang didapatkan peneliti tidak sepenuhnya diberikan

oleh pihak sekolah karena memang data pembiayaan sekolah bersifat

rahasia.

3. Penyusunan instrumen dan penyebaran angket menguras waktu yang

cukup lama karena banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh guru-guru

setiap harinya.

4. Peneliti hanya menggunakan angket dan wawancara tidak terstruktur

untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dari sekolah sehingga

dirasakan kurang mendalam.

Page 112: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

95

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya tentang pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas

pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat, maka dapat diambil kesimpul

yaitu sebagai berikut:

1. Hasil uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 6,719 > 2,003 yang

artinya H0 ditolak maka terdapat pengaruh antara pembiayaan pendidikan

terhadap kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat. Serta nilai R

Square yang mendekati 1 (satu) yaitu 0,446 dan apabila dipersentasekan

hasilnya adalah 44,6% sehingga 44,6% kualitas pendidikan di SMK

SATRIA Jakarta Barat dipengaruhi oleh pembiayaan pendidikan, dan

sebesar 55,4% dipengaruhi oleh faktor lain seperti sarana dan prasarana

serta kualitas tenaga pendidik.

2. Hasil uji regresi linear sederhana, a = angka konstan nilainya sebesar

39,064 dan b = angka koefisien regresi nilainya sebesar 0,726. Angka ini

mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat pembiayaan

pendidikan (X), maka kualitas pendidikan (Y) akan meningkat sebesar

0,726. Karena nilai koefisien regresi bernilai positif (+), maka dengan

demikian dapat dikatakan bahwa pembiayaan pendidikan berpengaruh

terhadap kualitas pendidikan sehingga persamaan regresinya adalah Y =

39,064 + 0,726 X.

Page 113: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

96

B. Implikasi

Beberapa implikasi yang perlu mendapat perhatian yaitu:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pembiayaan pendidikan

berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas pendidikan. Hasil

penelitian menunjukkan variabel pembiayaan pendidikan memiliki

pengaruh yang kuat terhadap kualitas, apabila pembiayaan pendidikan

tidak digunakan sesuai dengan tahapan dan prosedur yang ada maka

kepala sekolah tidak akan mengerti dalam menggunakan pembiayaan

pendidikan sehingga akan berdampak pula terhadap kualitas pendidikan.

2. Implikasi Praktis

a. Pembiayaan Pendidikan

Implikasi penelitian ini untuk pembiayaan pendidikan adalah jika

kepala sekolah tidak mampu mengolah pembiayaan pendidikan maka

tujuan sekolah tidak akan tercapai karena pembiayaan di sekolah tidak

dapat terealisasi secara maksimal dan akan berdampak terhadap

pencapaian visi misi sekolah terkait peningkatan kualitas pendidikan.

b. Kualitas Pendidikan

Implikasi penelitian ini untuk kualitas pendidikan adalah adanya

keterkaitan antara kualitas pendidikan dengan pembiayaan pendidikan

dengan mempertimbangan kebutuhan peserta didik dan tenaga

pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan sehingga mampu

mencapai peningkatan kualitas pendidikan.

C. Saran

Penelitian ini dimasa yang akan datang diharapkan dapat menyajikan

hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan

mengenai beberapa hal diantaranya:

Page 114: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

97

1. Saran untuk Kepala Sekolah

a. Perbanyak program ilmiah melalui seminar, diklat, dan pelatihan-

pelatihan untuk guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

b. Lebih transparan dalam membahas tentang pembiayaan pendidikan

kepada guru agar guru-guru dapat membantu kepala sekolah untuk

mengatur pembiayaan pendidikan di sekolah.

2. Saran untuk Guru

a. Mengikuti program pendidikan dan pelatihan bagi guru guna

meningkatkan kualitas pendidikan kedepannya.

b. Ikut serta membantu kepala sekolah maupun bendahara sekolah untuk

mengatur pembiayaan pendidikan di sekolah.

3. Saran untuk Peneliti Lain

a. Mengurus surat izin untuk penelitian jauh sebelum penelitian di

lapangan dimulai, karena meneliti tentang pembiayaan pendidikan bisa

dikatakan cukup sulit dikarenakan urusan pembiayaan pendidikan

adalah urusan yang krusial.

b. Harus siap menerima resiko apabila tidak mendapatkan data

pembiayaan yang telah ditargetkan karena data-data tentang

pembiayaan sangat rahasia.

c. Melakukan penelitian secara teliti dan sesuai teknis, karena

penyusunan butir instrumen dalam penelitian kuantitatif cukup lama.

d. Diharapkan menambahkan variabel dependen pengaruh pembiayaan

pendidikan dengan variabel lain yang lebih berpengaruh terhadap

kualitas pendidikan seperti pengaruh sarana dan prasarana pendidikan

atau kualitas tenaga pendidik.

Page 115: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

98

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/. Diakses 10 Juli 2018.

Fattah, Nanang. 2017. Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Hamid, Abdul. 2013. Analisi Standar Mutu Pendidikan Indonesia dan Malaysia.

https://mastertarbiyah1982.wordpress.com/2013/05/14/analisis-standar-

mutu-pendidikan-indonesia-dan-malaysia/. Diakses 6 Februari 2018.

Hasbullah. 2015. Kebijakan Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis

Data. Jakarta: Salemba Medika.

Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.

Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Mulyono. 2010. Konsep Pembiayaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Mulyono. 2016. Konsep Pembiayaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Mustaqim. 2012. Sekolah/ Madrasah Berkualitas dan Berkarakter. Jurnal Nadwa,

Volume 6 Nomor 1.

Nasution, Nur. 2005. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management).

Bogor: Ghalia Indonesia.

Nur, Agustiar Syah. 2000. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung:

Lubuk Agung.

Nurdin, Diding. 2015. Pengelolaan Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Nurochim. 2016. Administrasi Pendidikan. Bekasi: Gramata Publishing.

P, Ferdi W. 2013. “Pembiayaan Pendidikan: Suatu Kajian Teoritis”. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan, Volume 19, Nomor 4.

Page 116: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

99

P, Ferdi W. 2013. “Pembiayaan Pendidikan: Suatu Kajian Teoritis”. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan, Volume 3, Nomor 4.

Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS.

Yogyakarta: Gava Media.

Raharjo, Sahid. 2014. Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS.

https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-heteroskedastisitas-dengan-

program-spss.html. Diakses 18 Juli 2018.

Riduwan, dan Akdon. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:

Alfabeta.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sa’ud, Udin Syaefudin. 2005. Perencanaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Saifulloh, Mohammad. 2012. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah.

Jurnal Sosial Humaniora, Volume 5 Nomor 2.

Silalahi, Ulber. 2015. Metode Penelitian Sosial Kuantitatif. Bandung: Refika

Aditama.

Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Bumi Aksara.

Sudarmanto, Gunawan. 2013. Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan

Program IBM SPSS Statistic 19. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sudijono, Anas. 2014. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: Revika Aditama.

Supriadi, Dedi. 2004. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Susetyo, Budi. 2010. Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika

Aditama.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Usman, Jamiludin. 2016. Urgensi Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan

Mutu Pendidikan Madrasah. Tadris Volume 11 Nomor 2.

Yusuf, Choirul Fuad. 2008. Budaya Sekolah & Mutu Pendidikan. Jakarta: Pena

Citasatria.

Page 117: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

100

Zainuddin, Muhammad. 2008. Reformasi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 118: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

101

Lampiran 1

Struktur Organisasi SMK SATRIA Jakarta Barat

Page 119: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

102

Lampiran 2

Keadaan Tenaga Pendidik SMK SATRIA Jakarta Barat

Keadaan Tenaga Pendidik

SMK SATRIA Jakarta Barat

Tahun Pelajaran 2017/ 2018

No Nama Guru/

Karyawan

L

/

P

Bidang

Keahlian/

Jurusan

Pendidikan Mulai

Tugas Status

Lama

Beker-

ja

1 Zaini, Dr., M.Pd L Bahasa

Indonesia

S2 Manajemen

SDM 1986 GT 31

2 Moh. Syamsudar,

H.SE L

Pelayanan

Prima

S2 Manajemen

Pendidikan 1994 GT 23

3 A.H. Munada, H. S.Pd L Kewirausahaan S2 Teknologi

Pembelajar 1989 GT 28

4 Ramdani, S,Pd L KKPI S1 Ekonomi 1993 GB 24

5 Mahfud Fauzi, Drs L PDU S1 Pendidikan

Komputer 1999 GB 18

6 Matali HR, Drs. MM L BK/BP S1 Bahasa

Inggris 1987 GT 30

7 Sihono, Dr. MM L Manajemen

SDM

S2 Manajemen

SDM 1987 GT 30

8 Fatimah, Dra P Agama/

Bahasa Arab

S2 Manajemen

SDM 1987 GT 30

9 Asyik Sudyana, Drs L Administrasi

Pendidikan

S1 Pendidikan

Agama 1988 GTT 29

10 Sudianto, Drs L Ekonomi

Perusahaan S1 1990 GT 27

11 Sakuri, BA L Olah Raga S1 Penjaskes 1990 GTT 27

12 Sriwahyuni, S.Pd P Steno/BP S1 1993 GB 24

13 Ida Nurkamaliya, S,Pd P Bhs. Indonesia/

Komunikasi

S1

Administrasi

Perkantoran

1995 GT 22

14 Abdurohman, Drs L Bhs. Indonesia S1 Bhs.

Indonesia 1995 GT 22

15 A. Sanusi, Drs. MM L Surat keluar &

Surat masuk

S1 Bhs.

Indonesia 1995 GT 22

Page 120: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

103

16 Muhsani, BSc L Bhs. Inggris S2 1996 GTT 21

17 R. Dewi Ratna Yulia,

SE P Manajemen S1 Ekonomi 1996 GB 21

18 Hanafi, BA L Agama S1 Ekonomi 1997 GT 20

19 Tina Sumartina, S.Pd P IPS D3 Pendidikan

Agama 1997 GT 20

20 Hukman Fatir, S.Ag L Agama/

Bahasa Arab S1 IPS 1997 GTT 21

21 Mahfud, S.Pd L Bahasa Inggris S1 Peradilan

Agama 1997 GB 20

22 Yasan Hendrawan,

Drs. MM L

Manajemen

SDM

S1 Pendidikan

Inggris 1997 GB 20

23 Kasman Urip, Drs L Agama S2 1998 GT 19

24 Banari, Drs L IPA/ MTK S1 Pendidikan

Agama 1998 GB 19

25 Abdillah, BA L Olah Raga S1 Matematika 1999 GT 18

26 Khomariah, Hj. S.Pd P Perjalanan

Dinas D3 Penjualan 1999 GTT 18

27 Mursidi, Drs L Peralatan

Kantor S1 1999 GTT 18

28 Tanto Sugianto, S.Ag L Ekonomi S1 1999 GTT 18

29 Taufik Hidayat, S.Pd.

MM L

Bahasa

Indonesia

S1 Pendidikan

Agama 1999 GTT 18

30 Ali A. Rahman, H. Drs L Bahasa

Indonesia

S1 Bahasa

Indonesia 1999 GTT 18

31 Suliwinarni, S.Pd P PDU S1 Bahasa

Indonesia 1999 GTT 18

32 Djamila, S.Ag P Ekonomi/

Kewirausahaan

S1

Administrasi

Perkantoran

2000 GTT 17

33 Saiful Anwar, S.Pd L Bahasa

Indonesia

S1 Pendidikan

Agama 2000 GTT 17

34 Feni Nurfitriani, SE P Akuntansi S1 Bahasa

Indonesia 2000 GTT 17

35 Sarjianto, Drs., MM. L Manajemen

Keuangan S1 Ekonomi 2000 GB 17

36 Suryo, S.Ag L Agama S2 Keuangan 2001 GTT 16

37 Farida R, Dra P Bahasa

Indonesia

S1 Pendidikan

Agama 2001 GTT 16

38 Hairudin, S.Pd L IPA/MTK S1 Bahasa 2001 GB 16

Page 121: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

104

Indonesia

39 Hefri Dahlan, Drs L Olah Raga S1 Matematika 2001 GB 16

40 Suryani, S.Kom P KKPI S1 Penjaskes 2001 GTT 16

41 Dian Windiarti, S.Pd P Bahasa Inggris S1 Pendidikan

Komputer 2001 GTT 16

42 Istifaiyah, S.Ag P Bahasa Arab S1 Bahasa

Inggris 2001 GTT 16

43 Zakiyah, Dra P PPKn

S1

Perbandingan

Agama

2001 GB 16

44 Ahmad Fauji, BSc L Bahasa Inggris S1 Sosiologi

Pendidikan 2001 GTT 16

45 Jarim Arsyad, SE L Manajemen D3 Bahasa

Inggris 2001 GTT 16

46 Maisyaroh, S.Pd P PDU S1 Ekonomi 2001 GTT 16

47 Sri Budiyatni, S.Pd P Bhs. Inggris S1 2002 GB 15

48 Tahrif Isnaini, S.Ag L Agama S1 Bahasa

Inggris 2002 GTT 15

49 Diah Rahmadani, S.Pd P Bahasa

Indonesia

S1 Pendidikan

Agama 2003 GTT 14

50 Sri Atiyah, S.Pd P BP/BK S1 Bahasa

Indonesia 2003 GTT 14

51 Wuri Sati Lestarim,

S.Pd P Kewirausahaan S1 2003 GTT 14

52 Dwi Rahayu, S.Pd P Matematika S1 2004 GTT 13

53 Yatni Oktavia, S.Pd P Ekonomi S1 Pendidikan

Matematika 2004 GTT 13

54 Hasan, Drs L Matematika S1 2004 GTT 13

55 Umar Abdul Ajis,

S.Pd L PPKN

S1 Pendidikan

Matematika 2005 GTT 12

56 Ummi Kalsum, S.Pd P Akuntansi/

Matematika S1 IPS 2005 GTT 12

57 Yayat Suryatna, S.Pd L Olah Raga S1 Akuntansi 2005 GTT 12

58 Mazda, Eko Sri

Tjahjono, S.Pd L Akuntansi S1 Penjaskes 2006 GTT 11

59 Zakariah, S.Pd P

Bahasa

Indonesia/

PKN

S1 Akuntansi 2006 GTT 11

60 Zakiyah Ulfa, S.Pd P Bhs. Inggris/

Seni Budaya

S1 Pendidikan

Agama 2006 GTT 11

Page 122: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

105

61 Ani Zabaidah, S.Pdi P PPKn S1 Bhs. Inggris 2006 GTT 11

62 Asmiyanti, S.Kom P KKPI S1 Pendidikan

Agama 2006 GTT 11

63 Liniah, S.Pd P Matematika S1 Matematika 2007 GTT 10

64 Sunarsih, S.Pd P Seni Budaya S1 Matematika 2007 GTT 10

65 Apdaniel Alamsyah,

S.Kom L Komunikasi S1 Komunikasi 2008 GTT 9

66 Sugeng Ryanto L Bhs. Inggris D3 2008 GTT 9

67 Neneng Hasanah, S.Pd P Matematika SMA 2008 GTT 9

68 Khairudin, SE L Manajemen

Keuangan

S1 Pendidikan

Matematika 2008 GTT 9

69 Dailani, S.Kom L Matematika S1 Ekonomi 2008 GTT 9

70 Meirina P Manajemen

Keuangan

S1 Teknik

Informatika 2008 GTT 9

Keterangan

GT : Guru Tetap

GB : Guru Bantu

GTT : Guru Tidak Tetap

Page 123: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

106

Lampiran 3

Kisi-kisi Uji Instrumen Variabel Pembiayaan Pendidikan

Variabel

Penelitian Dimensi Indikator

Instrumen

(Nomor Butir)

Pembiayaan

Pendidikan

Biaya

Langsung

1. Gaji guru dan

personil lainnya

1, 2, 3, 4, 5, 6

2. Fasilitas kegiatan

belajar mengajar

7, 8, 9, 10, 11, 12

3. Alat laboratorium 13, 14, 15, 16, 17

4. Buku pelajaran 18, 19, 20, 21, 22

5. Buku

perpustakaan

23, 24, 25, 26, 27

Biaya Tidak

Langsung

1. Biaya hidup 28, 29, 30, 31, 32

2. Biaya

trasnportasi

33, 34, 35, 36, 37

3. Biaya jajan 38, 39, 40, 41

4. Harga

kesempatan

42, 43, 44, 45

Page 124: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

107

Lampiran 4

Angket Uji Coba Variabel Pembiayaan Pendidikan

KUESIONER INSTRUMEN PENELITIAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

1. Identitas Reponden

Jenis Kelamin : L/P

Umur : tahun

Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3

Jabatan :

2. Petunjuk Pengisian

a. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.

b. Berilah tanda √ (ceklis) pada salah satu pilihan jawaban sesuai dengan apa

yang Bapak/ Ibu alami.

c. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah tetapi merupakan

pendapat atau kondisi yang Bapak/ Ibu rasakan.

3. Keterangan

SS : Sangat Setuju

ST : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS ST TS STS

1. Saya menerima gaji sesuai dengan

ketentuan.

2. Gaji yang diberikan sesuai dengan UMR

DKI Jakarta.

3. Gaji yang diberikan kepada guru dan

Page 125: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

108

personil lainnya tepat pada waktunya.

4. Penetapan gaji sesuai dengan jabatan yang

dimiliki oleh guru dan personil lainnya.

5. Gaji yang saya terima berpengaruh terhadap

semangat kerja dalam mengajar.

6. Gaji yang diberikan meningkat setiap

periodenya.

7. Gedung sekolah memiliki kondisi yang baik

sehingga proses mengajar berjalan lancar.

8. Tersedianya alat bantu mengajar untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

9. Sarana dan prasarana ditambah setiap

tahunnya.

10.

Fasilitas kegiatan belajar mengajar yang

digunakan oleh guru sangat penting dalam

mencapai tujuan pendidikan.

11.

Fasilitas kegiatan belajar selalu

dikembangkan mengajar untuk menunjang

proses belajar mengajar.

12.

Kepala sekolah bertanggung jawab atas

pengadaan sarana dan prasarana pendidikan

yang diperlukan.

13. Tersedianya fasilitas alat laboratorium.

14. Alat laboratorium ditambah sesuai

kebutuhan setiap tahunnya.

15. Alat laboratorium dalam keadaaan baik.

16. Alat laboratorium selalu dikembangkan

untuk kegiatan praktikum.

17. Pengadaan alat laboratorium menyesuaikan

masukan dari para guru dengan melihat

Page 126: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

109

beban pembelajaran yang ditempuh.

18.

Kepala sekolah melakukan perencanaan

terhadap buku pelajaran sesuai dengan

kurikulum yang berlaku.

19.

Kepala sekolah melakukan pengadaan

terhadap buku pelajaran sesuai kurikulum

yang berlaku.

20. Buku pelajaran ditambah setiap

semesternya.

21. Setiap siswa mendapatkan buku pelajaran

sesuai kebutuhan.

22.

Dengan adanya dana BOS, merasa terbantu

dalam melakukan pengadaan buku

pelajaran.

23. Kepala sekolah melakukan pengadaan

terhadap buku perpustakaan.

24. Buku perpustakaan di tambah setiap

tahunnya.

25. Buku perpustakaan dalam keadaan baik

sehingga bisa digunakan.

26. Koleksi buku perpustakaan selalu di tambah

dengan referensi yang relevan.

27.

Saya merasa terbantu dengan adanya buku

perpustakaan sebagai referensi tambahan

dalam mengajar.

28. Gaji yang saya diterima dapat mencukupi

biaya hidup sehari-hari.

29. Gaji guru disesuaikan dengan biaya

hidupnya.

30. Saya selalu di bantu dalam mengatasi biaya

Page 127: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

110

hidup.

31. Tunjangan yang diberikan mencukupi

untuk biaya hidup.

32.

Dengan biaya hidup yang cukup

memberikan rasa semangat untuk mencapai

tujuan pendidikan.

33. Kepala sekolah memfasilitasi transportasi

kepada seluruh guru.

34. Saya mendapatkan tunjangan transportasi.

35. Saya merasa terbantu dengan adanya

tunjangan transportasi.

36.

Tunjangan transportasi diberikan kepada

seluruh guru sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

37. Saya menjadi semangat dengan adanya

tunjangan transportasi.

38.

Kepala sekolah memberikan reward bagi

guru yang bersedia membantu siswa yang

mengalami kesulitan belajar.

39. Kepala sekolah memberikan reward kepada

guru yang berprestasi.

40. Kepala sekolah selalu menyediakan reward

agar dapat memotivasi guru.

41. Kepala sekolah memberikan reward kepada

guru yang disiplin.

42. Kepala sekolah memberikan pelatihan

kepada guru-guru.

43.

Kepala sekolah memberikan pengangkatan

jabatan sebagai guru tetap berdasarkan

prestasi kerja.

Page 128: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

111

44. Kepala sekolah memberikan Diklat kepada

para tenaga kependidikan.

45. Kepala sekolah memberikan pendidikan

lanjutan bagi guru.

Page 129: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

112

Lampiran 5

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel Pembiayaan Pendidikan

Page 130: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

113

Lampiran 6

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kualitas Pendidikan

Variabel

Penelitian Dimensi Indikator

Instrumen

(Nomor Butir)

Kualitas

Pendidikan

Faktor Mutu

Pendidikan

(Iik Nurul

Paik, 2004)

1. Pelayanan

penyelenggaraan

pendidikan

(dimensi proses)

1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8, 9

2. Ketersediaan

fasilitas sarana dan

prasarana

10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17,

18

3. Kuantitas dan

kualitas tenaga

kependidikan

19, 20, 21, 22,

23, 24, 25, 26,

27, 28

4. Prestasi siswa 29, 30, 31, 32,

33, 34

5. Kepuasan dan

kepercayaan orang

tua pada sistem

pendidikan

35, 36, 37, 38,

39, 40

6. Kemampuan

kompetensi

lulusannya dalam

kehidupan

41, 42, 43, 44,

45

Page 131: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

114

Lampiran 7

Angket Uji Coba Variabel Kualitas Pendidikan

KUESIONER INSTRUMEN PENELITIAN KUALITAS PENDIDIKAN

1. Identitas Reponden

Jenis Kelamin : L/P

Umur : tahun

Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3

Jabatan :

2. Petunjuk Pengisian

a. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.

b. Berilah tanda √ (ceklis) pada salah satu pilihan jawaban sesuai dengan apa

yang Bapak/ Ibu alami.

c. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah tetapi merupakan

pendapat atau kondisi yang Bapak/ Ibu rasakan.

3. Keterangan

SS : Sangat Setuju

ST : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS ST TS STS

1. Saya menyampaikan materi pelajaran

sesuai dengan RPP.

2. Saya menyertakan ilustrasi dalam

menjelaskan pelajaran kepada siswa.

Page 132: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

115

3. Saya menggunakan metode mengajar yang

bervariasi sesuai dengan materi pelajaran.

4. Saya memiliki keterampilan mengajar yang

baik.

5. Saya memilih media pembelajaran yang

sesuai dengan siswa.

6. Saya menguasai mata pelajaran yang

diajarkan.

7. Saya melibatkan peserta didik secara aktif

dalam proses pembelajaran.

8. Saya melibatkan peserta didik dalam

menentukan tujuan pembelajaran.

9.

Saya memberikan contoh teladan dalam

menegakkan aturan disiplin dalam

pembelajaran.

10. Kondisi gedung yang digunakan dalam

keadaan baik.

11. Sekolah memiliki lapangan sebagai sarana

olahraga yang memadai.

12.

Perpustakaan sekolah membantu siswa

dalam mendapatkan pengetahuan

tambahan.

13. Laboratorium sekolah dalam keadaan dapat

digunakan.

14. Ruang guru yang digunakan dalam keadaan

baik.

15.

Kelas yang digunakan menggunakan

infocus dan layar proyektor sebagai media

belajar.

16. Sekolah memiliki sarana untuk mendukung

Page 133: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

116

kegiatan ekstrakurikuler siswa.

17.

Sekolah memiliki alat peraga sebagai

pendukung kegiatan belajar mengajar bagi

guru.

18. Kelas yang digunakan dalam kondisi baik

untuk digunakan oleh siswa.

19. Jumlah tenaga pendidik di sekolah sudah

mencukupi.

20. Jumlah tenaga kependidikan di sekolah

sudah mencukupi.

21. Sekolah memiliki staff tata usaha yang

berperilaku terpuji.

22. Sekolah memiliki tenaga kependidikan

yang berkompeten.

23. Saya mengikuti diklat untuk meningkatkan

kualitas yang saya miliki.

24. Saya mempunyai kemampuan dalam

menguasai mata pelajaran yang diajarkan.

25. Saya memahami hal-hal yang bersifat

filosofis tentang pembelajaran.

26. Saya memahami hal-hal yang bersifat

konseptual tentang pembelajaran.

27. Kemampuan profesional guru sangat

mempengaruhi proses belajar mengajar.

28.

Kemampuan profesional tenaga

kependidikan sangat mempengaruhi

manajemen sekolah.

29. Kepala sekolah memberikan beasiswa

terhadap siswa yang berprestasi.

30. Kepala sekolah membantu siswa dalam

Page 134: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

117

mengembangkan bakatnya dibidang non

akademik.

31.

Kepala sekolah memberikan dukungan

kepada siswa dalam mengikuti berbagai

perlombaan.

32. Saya memberikan bimbingan ektra kepada

siswa yang membutuhkan.

33.

Saya dapat menciptakan keakraban dengan

siswa sehingga pelajaran mudah diterima

oleh siswa.

34.

Saya mampu menggunakan metode belajar

yang tepat sehingga siswa dapat menguasai

pelajaran yang disampaikan.

35. Fasilitas yang ada di sekolah sesuai dengan

yang diharapkan orang tua siswa.

36. Kepala sekolah melibatkan orang tua dalam

mendukung kegiatan belajar mengajar.

37. Sekolah memiliki citra yang baik di mata

masyarakat.

38. Saya selalu membantu orang tua siswa

dalam menghadapi kesulitan belajar siswa.

39.

Saya dan orang tua siswa selalu bekerja

sama dalam meningkatkan motivasi kepada

siswa.

40.

Kepala sekolah menjamin keamanan

lingkungan bagi siswa sehingga membuat

orang tua merasa aman.

41.

Kepala sekolah selalu melakukan kerjasama

kepada instansi pemerintah untuk

lulusannya.

Page 135: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

118

42. Kepala sekolah selalu melakukan kerjasama

kepada perguruan tinggi untuk lulusannya.

43. Saya membantu siswa dalam memberikan

keterampilan tambahan.

44. Kepala sekolah membantu siswa dalam

membuka usaha.

45.

Kepala sekolah membantu siswa dalam

menyalurkan kemampuan yang dimiliki

sesuai bidangnya.

Page 136: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

119

Lampiran 8

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Kualitas Pendidikan

Page 137: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

120

Lampiran 9

Kisi-kisi Angket Instrumen Penelitian Variabel Pembiayaan Pendidikan

Variabel

Penelitian Dimensi Indikator

Instrumen

(Nomor Butir)

Pembiayaan

Pendidikan

Biaya

Langsung

1. Gaji guru dan

personil lainnya

1, 2, 3

2. Fasilitas kegiatan

belajar mengajar

4, 5, 6

3. Alat laboratorium 7, 8, 9

4. Buku pelajaran 10, 11

5. Buku

perpustakaan

12, 13, 14

Biaya Tidak

Langsung

1. Biaya hidup 15, 16

2. Biaya

trasnportasi

17, 18, 19

3. Biaya jajan 20, 21

4. Harga

kesempatan

22, 23

Page 138: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

121

Lampiran 10

Instrumen Angket Penelitian Variabel Pembiayaan Pendidikan

KUESIONER INSTRUMEN PENELITIAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

1. Identitas Reponden

Jenis Kelamin : L/P

Umur : tahun

Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3

Jabatan :

2. Petunjuk Pengisian

a. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.

b. Berilah tanda √ (ceklis) pada salah satu pilihan jawaban sesuai dengan apa

yang Bapak/ Ibu alami.

c. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah tetapi merupakan

pendapat atau kondisi yang Bapak/ Ibu rasakan.

3. Keterangan

SS : Sangat Setuju

ST : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS ST TS STS

1. Gaji yang diberikan sesuai dengan UMR

DKI Jakarta.

2. Gaji yang diberikan kepada guru dan

personil lainnya tepat pada waktunya.

3. Penetapan gaji sesuai dengan jabatan yang

Page 139: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

122

dimiliki oleh guru dan personil lainnya.

4. Gedung sekolah memiliki kondisi yang baik

sehingga proses mengajar berjalan lancar.

5. Sekolah menambah sarana dan prasarana

setiap tahunnya.

6.

Sekolah selalu mengembangkan fasilitas

kegiatan belajar mengajar untuk menunjang

proses belajar mengajar.

7. Alat laboratorium dalam keadaaan baik.

8. Sekolah selalu mengembangkan alat

laboratorium untuk kegiatan praktikum.

9.

Sekolah melakukan pengadaan alat

laboratorium sesuai masukan dari para guru

dengan melihat beban pembelajaran yang

ditempuh.

10. Setiap siswa mendapatkan buku pelajaran

sesuai kebutuhan.

11.

Dengan adanya dana BOS, sekolah merasa

terbantu dalam melakukan pengadaan buku

pelajaran.

12. Sekolah selalu melakukan pengadaan

terhadap buku perpustakaan.

13. Sekolah selalu menambah buku

perpustakaan setiap tahunnya.

14.

Sekolah selalu melakukan perawatan

terhadap buku perpustakaan sehingga buku

dalam keadaan bisa digunakan.

15. Sekolah membantu guru dalam mengatasi

biaya hidup.

16. Tunjangan yang diberikan sekolah

Page 140: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

123

mencukupi untuk biaya hidup.

17. Sekolah memfasilitasi transportasi kepada

seluruh guru.

18. Guru merasa terbantu dengan adanya

tunjangan transportasi.

19. Guru menjadi semangat dengan adanya

tunjangan transportasi.

20.

Sekolah memberikan reward bagi guru

yang bersedia membantu siswa yang

mengalami kesulitan belajar.

21. Sekolah memberikan reward kepada guru

yang berprestasi.

22.

Sekolah memberikan pengangkatan jabatan

sebagai guru tetap berdasarkan prestasi

kerja.

23. Sekolah memberikan Diklat kepada para

tenaga kependidikan.

Page 141: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

124

Lampiran 11

Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Pembiayaan Pendidikan

Page 142: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

125

Lampiran 12

Kisi-Kisi Angket Instrumen Penelitian Variabel Kualitas Pendidikan

Variabel

Penelitian Dimensi Indikator

Instrumen

(Nomor Butir)

Kualitas

Pendidikan

Faktor Mutu

Pendidikan

(Iik Nurul

Paik, 2004)

1. Pelayanan

penyelenggaraan

pendidikan

(dimensi proses)

1, 2, 3, 4, 5, 6

2. Ketersediaan

fasilitas sarana dan

prasarana

7, 8, 9, 10, 11,

12

3. Kuantitas dan

kualitas tenaga

kependidikan

13, 14, 15, 16,

17, 18

4. Prestasi siswa 19, 20, 21, 22

5. Kepuasan dan

kepercayaan orang

tua pada sistem

pendidikan

23, 24, 25, 26

6. Kemampuan

kompetensi

lulusannya dalam

kehidupan

26, 27, 28

Page 143: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

126

Lampiran 13

Instrumen Angket Penelitian Variabel Kualitas Pendidikan

KUESIONER INSTRUMEN PENELITIAN KUALITAS PENDIDIKAN

1. Identitas Reponden

Jenis Kelamin : L/P

Umur : tahun

Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3

Jabatan :

2. Petunjuk Pengisian

a. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.

b. Berilah tanda √ (ceklis) pada salah satu pilihan jawaban sesuai dengan apa

yang Bapak/ Ibu alami.

c. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah tetapi merupakan

pendapat atau kondisi yang Bapak/ Ibu rasakan.

3. Keterangan

SS : Sangat Setuju

ST : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS ST TS STS

1. Saya menyertakan ilustrasi dalam

menjelaskan pelajaran kepada siswa.

2. Saya menggunakan metode mengajar yang

bervariasi sesuai dengan materi pelajaran.

Page 144: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

127

3. Saya memiliki keterampilan mengajar yang

baik.

4. Saya menguasai mata pelajaran yang

diajarkan.

5. Saya melibatkan peserta didik secara aktif

dalam proses pembelajaran.

6. Saya melibatkan peserta didik dalam

menentukan tujuan pembelajaran.

7. Kondisi gedung yang digunakan dalam

keadaan baik.

8. Sekolah memiliki lapangan sebagai sarana

olahraga yang memadai.

9.

Perpustakaan sekolah membantu siswa

dalam mendapatkan pengetahuan

tambahan.

10. Laboratorium sekolah dalam keadaan dapat

digunakan.

11. Sekolah memiliki sarana untuk mendukung

kegiatan ekstrakurikuler siswa.

12.

Sekolah menyediakan alat peraga sebagai

pendukung kegiatan belajar mengajar bagi

guru.

13. Jumlah tenaga pendidik di sekolah sudah

mencukupi.

14. Jumlah tenaga kependidikan di sekolah

sudah mencukupi.

15. Sekolah memiliki staff tata usaha yang

berperilaku terpuji.

16. Sekolah memiliki tenaga kependidikan

yang berkompeten.

Page 145: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

128

17. Guru mengikuti diklat untuk meningkatkan

kualitasnya.

18.

Kemampuan profesional tenaga

kependidikan sangat mempengaruhi

manajemen sekolah.

19. Sekolah memberikan beasiswa terhadap

siswa yang berprestasi.

20.

Sekolah membantu siswa dalam

mengembangkan bakatnya dibidang non

akademik.

21. Sekolah membantu siswa untuk mengikuti

perlombaan yang sedang diadakan.

22.

Guru mampu menggunakan metode belajar

yang tepat sehingga siswa dapat menguasai

pelajaran yang disampaikan.

23. Fasilitas yang diberikan sekolah sesuai

dengan yang diharapkan orang tua siswa.

24. Sekolah melibatkan orang tua dalam

mendukung kegiatan belajar mengajar.

25.

Sekolah menjamin keamanan lingkungan

bagi siswa sehingga membuat orang tua

merasa aman.

26. Guru membantu siswa dalam memberikan

keterampilan tambahan.

27. Sekolah membantu siswa dalam membuka

usaha.

28.

Sekolah membantu siswa dalam

menyalurkan kemampuan yang dimiliki

sesuai bidangnya.

Page 146: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

129

Lampiran 14

Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Kualitas Pendidikan

Page 147: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

130

Lampiran 15

Hasil Uji Deskriptif

Page 148: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

131

Lampiran 16

Tabel Penentuan Jumlah Sampel dari Isaac dan Michael

Page 149: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

132

Lampiran 17

Tabel Nilai-Nilai r Product Moment

Page 150: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

133

Lampiran 18

Tabel Distribusi F

Page 151: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

134

Lampiran 19

Tabel Distribusi Uji T

Page 152: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

135

Lampiran 20

Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

Page 153: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

136

Lampiran 21

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 154: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

137

Lampiran 22

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 155: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

138

Lampiran 23

Tabel Uji Referensi

Page 156: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

139

Page 157: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

140

Page 158: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

141

Page 159: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

142

Page 160: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

143

Page 161: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

144

Page 162: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

145

Page 163: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

146

Page 164: PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43031/1/DWI... · Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,

147

BIODATA PENULIS

Nama saya Dwi Febryyani Alfiningsih,

saya lahir di Jakarta pada tanggal 08

Februari 1997. Saya adalah anak kedua

dari pasangan Ayahanda Nirkam dan

Ibunda Jaitun Alfiah. Saat ini saya tinggal

di Jl. H. Marzuki Rt.006/03 No. 6A

Kecamatan Kebon Jeruk Kelurahan

Kebon Jeruk Jakarta Barat. Saya telah menempuh pendidikan di SDN 06 Kebon

Jeruk tahun 2003 – 2008, SMPN 229 Jakarta tahun 2008 – 2011, SMK SATRIA

Srengseng Jakarta Barat jurusan Akuntansi tahun 2011 – 2014, dan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2014 – 2018 Jurusan Manajemen Pendidikan. Organisasi

yang pernah saya ikuti selama perkuliahan adalah HMJ Manajemen Pendidikan

dan Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR). Alamat email saya,

[email protected].